Top Banner
PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS YANG DIMODERASI SIZE PERUSAHAAN PERBANKAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011-2014 JURNAL ILMIAH Disusun oleh: MOCH NOER FAHAD DERY LAZUARDY 125020407111017 PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017
18

PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS YANG ...

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS YANG ...

PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS

YANG DIMODERASI SIZE PERUSAHAAN PERBANKAN

YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PERIODE 2011-2014

JURNAL ILMIAH

Disusun oleh:

MOCH NOER FAHAD DERY LAZUARDY

125020407111017

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN JURUSAN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2017

Page 2: PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS YANG ...
Page 3: PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS YANG ...

Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas yang Dimoderasi Size Perusahaan pada Perusahaan

Perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014

Moch Noer Fahad Dery Lazuardy

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

Email: [email protected]

ABSTRAK

Kondisi perbankan di Indonesia semakin membaik meski tekanan krisis keuangan global semakin terasa. Hal

tersebut terlihat dari berkurangnya keketatan likuiditas perbankan dan tumbuhnya total kredit perbankan. Sistem

perbankan di Indonesia mulai kuat dan memiliki modal serta kinerja bagus yang tercipta karena membaiknya

sistem pengawasan perbankan. Dapat dilihat dari data di Bursa Efek Indonesia kinerja perekonomian Indonesia

secara umum sangat baik dalam 3 tahun terakhir dengan memperbaiki makro ekonomi dan stabilitas sistem

keuangan terutama di sektor fiskal dan kebijakan moneter. Melihat tren positif perusahaan perbankan di Indonesia,

membuat sektor ini kedepannya dapat dijadikan sektor yang diperhitungkan dalam meningkatkan pertumbuhan

perekonomian Indonesia. Hal ini membuat sektor perbankan mempunyai daya tarik tersendiri untuk diteliti.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari variabel likuiditas terhadap profitabilitas yang

dimoderasi oleh size perusahaan pada perusahaan sub sektor perbankan pada periode pengamatan 2011 sampai

dengan 2014. Dimana variabel likuiditasnya diukur menggunakan quick ratio sedangkan variabel profitabilitasnya

diukur menggunakan retrun on asset. Sementara untuk mengukur size perusahaan dilihat melalui total aset pada

laporan keuangannya. Maka dari itu variabel dependen dalam penelitian ini adalah return on asset, variabel

independennya yaitu quick ratio, sedangkan variabel moderasinya yaitu total aset. Metode yang digunakan dalam

penelitian adalah regresi data panel untuk melihat seberapa besar konsistensi pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Kemudian dilakukan Uji F untuk menguji hipotesis secara simultan, dan Uji T

dilakukan pengujian secara parsial antara variabel independen dan variabel dependen.

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa rasio likuiditas yang diukur menggunakan variabel quick ratio

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap rasio profitabilitas yang diukur menggunakan return on asset

perusahaan sub sektor perbankan. Begitu juga dengan size perusahaan yang diuukur menggunakan variabel total

asset juga berhasil menjadi variabel moderator, artinya variabel total asset berhasil memperkuat hubungan antara

variabel quick ratio terhadap variabel return on asset.

Kata kunci: Likuiditas, Profitabilitas, Size Perusahaan, Perbankan

A. PENDAHULUAN

Kondisi perbankan di Indonesia semakin membaik meski tekanan krisis keuangan global semakin terasa.

Hal tersebut terlihat dari berkurangnya keketatan likuiditas perbankan dan tumbuhnya total kredit perbankan.

Sistem perbankan di Indonesia mulai kuat dan memiliki modal serta kinerja bagus yang tercipta karena

membaiknya sistem pengawasan perbankan. Dapat dilihat dari data di Bursa Efek Indonesia kinerja perekonomian

Indonesia secara umum sangat baik dalam 3 tahun terakhir dengan memperbaiki makro ekonomi dan stabilitas

sistem keuangan terutama di sektor fiskal dan kebijakan moneter. Pertumbuhan perbankan di Indonesia ini dapat

dilihat dari perkembangan laba bersih perbankan yang dapat dilihat pada grafik berikut.

Page 4: PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS YANG ...

1.8

75

1.89

2 1.8

99

1.90

4

Grafik 1.1 Perkembangan Laba Bersih Perusahaan Perbankan

LABA BERSIH

90,000,000

80,000,000

70,000,000

60,000,000

50,000,000

40,000,000

30,000,000

20,000,000

10,000,000

-

2012 2013 2014

LABA BERSIH

Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2015 data diolah

Setiap perusahaan perbankan berusaha untuk memaksimalkan profitabilitas. Profitabilitas adalah

kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva atau modal sendiri

(Sartono, 2010). Nilai profitabilitas menjadi norma ukuran bagi kesehatan perusahaan. Rasio profitabilitas dapat

diukur dengan menggunakan di antaranya yaitu, ROE (Return on Equity), ROA (Return on Asset) dan Profit

Margin (Sudana, 2011). Dalam hal ini, peneliti menggunakan ROA karena rasio ini mampu menunjukkan

kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan laba operasi

perusahaan (Irawati, 2006).

Berikut perkembangan ROA perusahaan perbankan dari tahun 2011 sampai tahun 2014:

Gambar 1.2 : Perkembangan Return on Asset Perusahaan Perbankan

2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4

Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2015 data diolah

Likuiditas adalah rasio yang memperhatikan hubungan kas perusahaan dan aktiva lancar lainnya terhadap

kewajiban lancarnya (Weston & Brigham, 2010), demikian juga menurut Malkiel & Xu (2004) yang menyatakan

bahwa likuiditas memainkan peranan penting terhadap harga suatu aset. Apabila jumlah aktiva lancar terlalu kecil

maka akan menimbulkan illikuid, sedangkan apabila jumlah aktiva lancar terlalu besar akan berakibat timbulnya

dana yang menganggur (iddle cash), semua ini berpengaruh kepada jalannya operasi perusahaan. Profitabilitas

yang tinggi menunjukkan perusahaan tempat berinvetasi dapat menghasilkan laba yang tinggi bagi para investor.

Oleh sebab itu, tingkat likuiditas, dan profitabilitas suatu perusahaan dapat mempengaruhi keputusan para investor

dalam berinvestasi.

Pada penelitian ini penulis lebih memilih quick ratio sebagai rasio likuiditas karena Quick Ratio

digunakan mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya kepada para deposan (pemilik giro,

Page 5: PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS YANG ...

tabungan dan deposito) dengan harta yang paling likuid. Quick Ratio berkonsentrasi terutama hanya pada aktiva

lancar yang lebih likuid yaitu kas, giro, dan valuta asing. Maka dari itu dengan mengguakan quick ratio kita dapat

melihat kemampuan bank dalam melunasi hutang jangka pendeknya. Cara untuk menghitung quick ratio pada

perusahaan dan bank memiliki rumus yang berbeda. Rumus untuk menghitung quick ratio perusahaan yaitu

dengan cara aktiva lancar dikurangi dengan persediaan dibanding dengan utang lancar. Sedangkan rumus untuk

menghitung quick ratio bank yaitu dengan cara aset kas dibanding dengan total deposit dikali seratus persen.

Sedangkan penulis memilih ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi dikarenakan perusahaan yang

memiliki ukuran yang lebih besar mempunyai pengaruh terhadap peningkatan profitabilitas karena perusahaan

yang besar memiliki keuntungan kompetitif yaitu lebih mampu mencapai economic of scale yang berdampak pada

penghematan biaya. Dengan adanya keuntungan tersebut maka hal ini akan berdampak pada peningkatan

profitabilitas perusahaan. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini dinyatakan dengan total aktiva semakin besar

total aktiva maka akan semakin besar pula ukuran perusahaan.

B. KERANGKA PIKIR

Pengaruh Quick Ratio Terhadap Return on Asset (ROA)

Quick Ratio berkonsentrasi terutama hanya pada aktiva lancar yang lebih likuid (kas, sekuritas yang

dapat diperjualbelikan) dan piutang, yang hubungannya dengan obligasi jangka pendek. Menurut Hanafi (2003),

rasio yang rendah menunjukkan likuiditas jangka pendek yang rendah, sebaliknya rasio yang tinggi menunjukkan

kelebihan aktiva lancar (likuiditas tinggi dan risiko rendah). Tingkat likuiditas yang semakin tinggi maka

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya semakin besar. Hal ini dapat

meningkatkan kredibilitas perusahaan yang akan menimbulkan reaksi positif dari investor dan menyebabkan

bertambahnya permintaan terhadap saham. Quick Ratio adalah kemampuan perusahaan untuk membayar hutang

yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid (kas, sekuritas yang dapat diperjualbelikan,

terkecuali persediaan). Persediaan pada umumnya merupakan aset lancar perusahaan yang paling tidak likuid

sehingga persediaan merupakan aset, dimana kemungkinan besar akan terjadi kerugian jika terjadi likuidasi. Oleh

karena itu rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk membayar jangka pendek tanpa

mengandalkan penjualan persediaan sangat penting (Brigham & Houston, 2014). Quick ratio yang cepat

menandakan bahwa perusahaan sangat baik dalam memenuhi kewajibannya dan dapat menghasilkan laba (Daisy,

2014). Sejalan dengan hasil penelitian oleh Afrinda (2013) dan Julita (2011) yang menemukan bahwa Quick Ratio

berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA perusahaan.

Pengaruh Quick Ratio Terhadap Return on Asset yang Dimoderasi oleh Ukuran Perusahaan

Semakin besar quick rasio ini maka tingkat likuiditas perusahaan akan semakin tinggi. Quick ratio yang

cepat menandakan bahwa perusahaan sangat baik dalam memenuhi kewajibannya dan dapat menghasilkan laba

(Daisy, 2014). Besar kecilnya pengaruh tersebut diduga akan dimoderasi oleh ukuran perusahaan karena ukuran

perusahaan mampu menunjang tingkat profitabilitas. Ukuran perusahaan yang besar menyajikan tingkat quick

ratio yang berbeda dengan ukuran perusahaan yang kecil karena aktivitas operasional perusahaan besar dan kecil

jelas berbeda. Perusahaan lebih besar memiliki total aktiva yang lebih besar daripada perusahaan kecil hal ini akan

menarik para investor dipasar modal karena perusahaan besar cenderung dapat dipercaya para investor untuk lebih

mudah melunasi hutang jangka pendeknya.

Menurut Sawir (2009) mengatakan bahwa quick ratio yang dianggap baik adalah semakin besar rasio ini

maka semakin baik kondisi perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian Nugroho (2011) yang menyatakan bahwa

ukuran perusahaan atau size perusahaan berpengaruh signifikan dan positif terhadap profitabilitas. Di sisi lain

ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas hal ini diperkuat oleh penelitian Setiawan (2009)

yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Pengaruh Size Perusahaan Terhadap Return on Asset

Rajan dan Zingales (2001) dalam Hadri kusuma (2005) menyebutkan bahwa menurut teori critical,

semakin besar skala perusahaan maka profitabilitas juga akan meningkat, tetapi pada titik atau jumlah tertentu

ukuran perusahaan akhirnya akan menurunkan laba (profit) perusahaan. Teori critical menekankan pada

pengendalian oleh pemilik perusahaan terhadap sumber daya perusahaan seperti aset, teknologi, kekayaan

intelektual sebagai faktor-faktor yang menentukan ukuran perusahaan.

Page 6: PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS YANG ...

Ukuran atau size perusahaan merupakan suatu penetapan besar kecilnya perusahaan. Semakin tinggi total

aset yang menunjukkan harta yang dimiliki perusahaan mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut tergolong

perusahaan besar. Dan sebaliknya, semakin rendah total aset mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut

tergolong perusahaan kecil. Semakin besar total aset menunjukkan bahwa semakin besar pula harta yang dimiliki

perusahaan sehingga investor akan semakin aman dalam berinvestasi.

Ukuran perusahaan adalah seluruh total asset perusahaan yang dapat digunakan untuk menilai aktivitas

operasi dan investasi perusahaan Perusahaan besar dengan akses pasar yang lebih baik mempunyai aktivitas

operasional yang lebih luas sehingga perusahaan besar mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan

lebih besar yang dapat meningkatkan profitabilitas, sehingga antara ukuran perusahaan dan return on

asset memiliki hubungan yang positif. Jadi semakin besar ROA mengindikasikan keadaan keuangan perusahaan

yang baik. Nugroho (2011) meneliti tentang kemampuan rasio rasio keuangan dalam memprediksi ROA dimana

size Perusahaan berhubungan positif dengan ROA. Hal ini didukung oleh penelitian Priharyanto (2009) dan

Afriyanti (2011) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.

Dengan adanya penjualan yang semakin meningkat, perusahaan dapat menutup biaya yang keluar pada saat proses

produksi. Dengan begitu, laba perusahaan akan meningkat.

Penelitian Terdahulu

Nindya Afrinda (2013) dalam “Analisis Pengaruh Likuiditas Dan Solvabilitas Terhadap

Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia“.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh rasio Likuditas (Current Ratio, Cash Ratio, dan

Quick Ratio) dan Solvabilitas (Debt to Total Assets Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Long Term Debt to Equity

Ratio) terhadap Profitabilitas (Return on Assets) pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa current ratio berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap profitabilitas (return on asset), quick ratio secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap profitabilitas (return on asset).

Meilinda Afrianti (2011) dalam “Analisis Pengaruh Current Ratio, Total Asset Turnover, Debt To

Equity Ratio, Sales Dan Size Terhadap Roa (Return On Asset). (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Di BEI Pada Tahun 2006-2009)“. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor

Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Sales dan Size terhadap Return

on Asset (ROA) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009. Hasil

dari penelitian menunjukkan bahwa Current ratio berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (return on asset),

size perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas (return on asset).

Anis Sutriani (2012) dalam “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan Likuiditas Terhadap Return

Saham Dengan Nilai Tukar Sebagai Variabel Moderasi Pada Saham LQ-45”. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengkaji lebih detail apakah nilai tukar dapat memoderasi pengaruh profitabilitas, leverage, dan

likuiditas terhadap return saham pada saham LQ-45 pada 2008-2011. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa

Return on asset berpengaruh signifikan terhadap return saham dan Nilai tukar memoderasi return on asset

terhadap return saham.

Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis yang merupakan dugaan

sementara dalam menguji suatu penilaian, yaitu :

H1 : Diduga Terdapat pengaruh signifikan antara Likuiditas terhadap Profitabilitas.

H2 : Diduga size perusahaan memoderasi pengaruh Likuidias terhadap Profitabilitas.

H3 : Diduga terdapat pengaruh signifikan antara Size perusahaan terhadap Profitabilitas.

C. METODE PENELITIAN

Sampel

Dalam penelitian ini data yang digunakan sebagai sampel mengunakan metode Teknik metode Purposive

Sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Kriteria pertimbangan tertentu tersebut

adalah :

1. Perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.

Page 7: PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS YANG ...

2. Tersedia laporan keuangan lengkap dan publikasi tahun 2011-2014 yang terdiri dari : neraca, laporan

laba/rugi dan saldo laba, laporan perubahan ekuitas, laporan kewajiban penyediaan modal minimum,

laporan kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya, dan catatan atas laporan keuangan.

Tabel 3.2 Daftar Perusahaan yang Menjadi Populasi Penelitian

NO KODE NAMA PERUSAHAAN

1 BBCA PT. Bank Central Asia Tbk

2 BBNI PT. Bank Negara Indonesia (persero) Tbk

3 BBRI PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk

4 BMRI PT. Bank Mandiri (persero) Tbk

5 MEGA PT. Bank Mega Tbk

6 BBKP PT. Bank Bukopin Tbk

7 BBTN PT. Bank Tabungan Negara (persero) Tbk

8 BDMN PT. Bank Danamon Indonesia Tbk

9 BJTM PT. BPD Jawa Timur Tbk

10 BNGA PT. Bank CIMB Niaga Tbk

11 BNLI PT. Bank Permata Tbk

12 BJBR PT. BPD Jawa Barat dan Banten Tbk

13 NISP PT. Bank OSBC NISP Tbk

14 BNII PT. Bank Internasional Indonesia Tbk

Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2016 Data Diolah

Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan alat analisis regersi dengan data panel. Data

panel merupakan gabungan dari data time series dan data cross section. beberapa keuntungan dari regresi

dengan data panel ini adalah data yang diolah menjadi lebih banyak, penggunaan data panel juga mengurangi

kemungkinan terjadinya hubungan antar variabel, mengurangi error dalam estimasi, selain itu data panel

pengungkap perubahan yang bersifat dinamis. Dalam regresi data panel terdapat beberapa penentuan

pendekatan, yaitu:

a. Common/Pooled : Teknik yang digunakan dalam metode ini hanya dengan mengkombinasikan data time

series dan cross section sehingga dapat digunakan metode OLS untuk mengestimasi model data panel.

b. Fixed Effect : Metode ini menggunakan variable dummy untuk menangkap adanya perbedaan intersep.

c. Random Effect : Teknik yang digunakan dalam Metode Random Effect adalah dengan menambahkan

variable gangguan (error terms) yang mungkin saja muncul.

Adapun model regresi dapat diformulasikan sebagai berikut:

Yit = α + β1 X1it + eit

Yit = α + β1 X1it + β2 Z1it + β3 ( X1it*Z1it ) + eit

Page 8: PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS YANG ...

Dimana:

Y = Return on Asset α = Konstanta

β = Koefisien Regresi

X1 = Quick Ratio

Z1 = Size Perusahaan

X1*Z1 = Interaksi antara variable independen (CR dan QR) yang paling signifikan dengan Z (size perusahaan)

e = Error

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskriptif Statistik Penelitian

Pada bagian ini akan digambarkan atau dideskripsikan dari data masing-masing variabel yang telah

diolah menggunakan SPSS versi 23.0, adapun hasil olahan data SPSS dalam bentuk deskriptif statistik akan

menampilkan karakteristik sampel yang digunakan didalam penelitian antara lain yaitu jumlah sampel (N), rata-

rata sampel (mean), dan standar deviasi (σ) untuk masing-masing variabel, dan varian yang disajikan dalam Tabel

4.2 berikut:

Tabel 4.2 : Deskriptif Statistik Harga Return on Assets, Quick Rasio, Size.

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Return on Asset

Quick Ratio

Total Asset

Valid N (listwise)

56

56

56

56

2.91

10.39

830193157.00

.50

7.65

24846516.00

3.41

18.04

855039673.00

1.8366

12.5963

229499713.2679

.77654

2.24095

216987136.83338

Sumber: Output SPSS Versi 23.0, data diolah.

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui perhitungan nilai ROA perusahaan perbankan periode 2011-2014,

perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk memiliki nilai ROA tertinggi yaitu sebesar 3.41% yang terjadi pada

tahun 2013. Sedangkan nilai ROA terendah yaitu sebesar 0.50% dimiliki oleh PT. Bank Internasional Indonesia

Tbk. pada tahun 2014. Variabel return on asset diperoleh rata-rata sebesar 1.8366 dan standar deviasi sebesar

0.77654 yang menunjukkan bahwa standar deviasi return on asset lebih kecil dibanding dengan rata rata, hal ini

dapat disimpulkan bahwa data return on asset baik.

Perhitungan nilai Quick Rasio (QR) perusahaan perbankan periode 2011-2014, nilai QR tertinggi yaitu

sebesar 18.04 dimiliki oleh PT. BPD Jawa Timur Tbk. yang terjadi pada tahun 2011. Sedangkan nilai QR terendah

yaitu sebesar 7.65 dimiliki oleh PT. Bank Bukopin Tbk. yang terjadi pada tahun 2011. Variable quick ratio

mempunyai nilai standar deviasi sebesar 2,24 dimana nilai standar deviasinya lebih kecil dibandingkan dengan

nilai rata-rata (mean), yaitu sebesar 12,59 dengan demikian dapat dikatakan bahwa simpangan data pada variable

quick ratio baik.

Berdasarkan perhitungan nilai total asset perusahaan perbankan periode 2011-2014, nilai total aset

tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Mandiri Tbk. yang terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 855039673. Sedangkan

nilai total aset terendah yaitu sebesar 24846516 dimiliki oleh PT. BPD Jawa Timur Tbk. yang terjadi pada tahun

2011. Variabel total asset diperoleh rata-rata sebesar 229499713 dan standar deviasi sebesar 216987137 lebih

kecil dibandingkan dengan nilai rata-ratanya. Ini menunjukkan bahwa data pada variabel total asset baik.

Page 9: PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS YANG ...

Uji Spesifikasi Model

1. Uji Chow Uji Chow merupakan uji untuk membandingkan model common effect dengan fixed effect (Widarjono,

2009). Chow test dalam penelitian ini menggunakan program Eviews.

H0 : Model yang paling efisien adalah Model Common Effect

H1 : Model yang paling efisien adalah Fixed Effect

Hipotesa 1 diterima apabila angka probabilitas chi square lebih dari titik kritis (5%). H0 ditolak apabila

angka probabilitas chi square lebih kecil dari titik kritis (5%). Dengan demikian, model yang efisien adalah

model fixed effect model. Hasil uji chow ini dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut :

Tabel 4.3 : Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F

7.835891

(13,40)

0.0000

Cross-section Chi-square 70.896428 13 0.0000

Sumber: Output Eviews 9, data diolah

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dapat dilihat probabilitas Chi-squarenya sebesar 0,00 atau lebih kecil dari

titik kritis sebesar 0,05. Maka dapat dapat disimpulkan model yang cocok untuk penelitian ini adalah Fixed effect

model.

2. Uji Hausman

Uji hausman digunakan untuk menguji model paling efisien diantara fixed effect model dan random

effect model.

Ho : Model paling efisien adalah random effect model

H1 : Model paling efisien adalah fixed effect model

Hipotesis null diterima apabila nilai probabilitas lebih dari titik kritis (5%), sehingga jika hipotesa null

diterima maka model paling efisien adalah random effect model.

Page 10: PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS YANG ...

Unstandardized

Residual

N

Normal Mean

Parametersa,b

Std. Deviation

Most Extreme Absolute

Differences Positive

Negative

Test Statistic

Asymp. Sig. (2-tailed)

56

.0000000

.50084224

.091

.054

-.091

.091

.200c,d

Tabel 4.4: Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 18.722548 2 0.0001

Sumber: Output Eviews 9, data diolah

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dapat dilihat probabilitas Chi-squarenya sebesar 0,0001 atau lebih kecil

dari titik kritis sebesar 0,05. Maka dapat dapat disimpulkan model yang cocok dan efisien untuk penelitian ini

adalah Fixed effect model.

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal

atau mendekati normal. Tabel 4.4 di bawah ini akan mendeskripsikan hasil uji normalitas melalui hasil uji

Kolmoorov-Smirnov :

Tabel 4.5 : Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, hasil uji Kolmogorov-Smirnov menggambarkan bahwa semua variabel yang

digunakan dalam penelitian ini terdistribusi normal. Berdasarkan nilai signifikansi hasil uji Kolmogorov-

Smirnov of ROA menunjukkan nilai sebesar 0,20 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa model regresi telah memenuhi uji normalitas atau dengan kata lain data berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF).

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.

Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas

lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance) dan menunjukkan

adanya multikolinearitas yang tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai tolerance di atas 0,10 atau

sama dengan nilai VIF di bawah 10.

Page 11: PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS YANG ...

Tabel 4.6 : Hasil Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized

Coefficients

t

Sig.

Collinearity Statistics

B

Std. Error

Beta

Tolerance

VIF

1 (Constant)

Quick

Ratio

Total Asset

-.442

.393

-1.124

.266

.145

.032

.419

4.595

.000

.944

1.059

1.959E-9

.000

.548

6.004

.000

.944

1.059

a. Dependent Variable: Return on Asset

Sumber: Output SPSS versi 18.0, data sekunder diolah

Dari tabel tersebut diperoleh bahwa semua variabel bebas memiliki nilai tolerance di bawah 1 dan nilai

VIF jauh di bawah angka 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi

masalah multikolinearitas.

3. Uji Heterokedastisitas

Untuk menentukan heteroskedastisitas dapat menggunakan grafik scatterplot. Grafik scatterplot akan

menggambarkan titik-titik yang terbentuk harus menyebar secara acak tersebar baik diatas maupun di bawah

angka 0 pada sumbu Y. Hasil grafik scatterplot dapat dilihat pada gambar 4.1 sebagai berikut :

Gambar 4.1 : Gambar Scatterplot

Sumber: Output SPSS versi 23.0, data sekunder diolah

Berdasarkan gambar grafik scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta

tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam

penelitian ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

4. Uji Auokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala autokorelasi dilakukan melalui

pengujian terhadap nilai uji run test, dengan ketentuan sebagai berikut:

Page 12: PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS YANG ...

Unstandardized

Residual

Test Valuea

Cases < Test Value

Cases >= Test Value

Total Cases

Number of Runs

Z

Asymp. Sig. (2-

tailed)

-.00010

27

28

55

22

-1.768

.077

Model

R

R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate 1 .549

a .301 .288 .65520

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant)

Quick Ratio -.558 .504 -1.107 .273

.190 .039 .549 4.823 .000

Tabel 4.7 : Hasil Run Test

Runs Test

a. Median

Sumber: Output SPSS versi 23.0, data sekunder diolah

Berdasarkan hasil run test di atas α yang ditentukan adalah 5%, maka hasil run test dapat diketahui dari

Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,077 ≥ α (0,05) yang berarti dalam data tidak terdapat autokorelasi.

Uji Hipotesis

1. Hasil Koefisien determinasi

Koefisien Determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu. Nilai R2

yang kecil berarti kemampuan

variabel independen dalam menerangkan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2001).

Dalam perhitungan statistik ini nilai R2

yang digunakan adalah adjusted R square. Adjusted R square adalah

suatu indikator yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penambahan suatu variabel independent ke dalam

suatu persamaan regresi. Nilai adjusted R2

telah dibebaskan dari pengaruh derajat kebebasan (degree of freedom)

yang berarti nilai tersebut telah benar-benar menunjukkan bagaimana pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen. Berikut adalah koefisien determinasi dari penelitian ini yang disajikan dalam tabel 4.8 sampai

tabel 4.13.

Tabel 4.8 : Hasil Uji Koefisien Determinasi X Terhadap Y

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), Quick Ratio

b. Dependent Variable: Return on Asset

Sumber: Output SPSS versi 23.0, data sekunder diolah

Tabel 4.9 : Hasil Uji Koefisien Determinasi X Terhadap Y

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Return on Asset

Sumber: Output SPSS versi 23.0, data sekunder diolah

Dari tabel di atas bahwa nilai signifikansi sebesar 0.000 lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Yang

menunjukkan bahwa variabel quick rasio (independent) berpengaruh positif signifikan terhadap variabel ROA

Page 13: PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS YANG ...

Model

R

R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate 1 .789

a .623 .600 .48158

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant)

Quick Ratio

Total Asset

Moderate

-.195 .371 -.524 .603

.124 .030 .367 4.137 .000

1.162E-9 .000 .332 2.186 .033 7.769E-11 .000 .312 2.056 .045

Model

R

R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate 1 .647

a .418 .408 .59770

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant)

Total Asset

1.305 .117 11.175 .000

2.315E-9 .000 .647 6.232 .000

(dependent). Nilai adjusted R square sebesar 0,288 menunjukkan bahwa variasi variabel independen mampu

menjelaskan 28,8% variasi variabel dependen, sedangkan sisanya yaitu sebesar 72,2% dijelaskan oleh variabel

lain diluar variabel independen.

Tabel 4.10 : Hasil Uji Koefisien Determinasi X Terhadap Y Dimoderasi Z

Model Summary

a. Predictors: (Constant), MODERATELAG, Quick Ratio, Total Asset

Sumber: Output SPSS versi 23.0, data sekunder diolah

Tabel 4.11 : Hasil Uji Koefisien Determinasi X Terhadap Y Dimoderasi Z

Coefficientsa

a. Dependent Variable: ReturnOnAsset

Sumber: Output SPSS versi 23.0, data sekunder diolah

Nilai R square pada regresi pertama sebesar 0,301 atau 30,1% sedangkan setelah dilakukan persamaan

regresi kedua nilai R square meningkat menjadi 0,623 atau 62,3%. Variable moderate1 memberikan tingkat

signifikansi sebesar 0,045 atau lebih kecil dari tingkat signifikansi yaitu 0,05. Dengan melihat hasil diatas, dapat

disimpulkan bahwa dengan adanya variabel moderating akan dapat memperkuat hubungan quick rasio terhadap

return on asset.

Kesimpulan yang bisa diperoleh dari hasil di atas adalah total asset sebagai variabel moderator terbukti

signifikan dalam mempengaruhi quick ratio terhadap ROA. Signifikannya variable moderasi ini membuktikan

bahwa jenis moderasi dalam penelitian ini yaitu moderasi semu (quasi moderator). Moderasi semu merupakan

variabel yang memoderasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yang sekaligus

menjadi variabel independen. Artinya size perusahaan memberi efek memperkuat pengaruh rasio likuiditas

terhadap rasio profitabilitas.

Tabel 4.12 : Hasil Uji Koefisien Determinasi Z terhadap Y

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), Total Asset

b. Dependent Variable: Return on Asset

Sumber: Output SPSS versi 23.0, data sekunder diolah

Tabel 4.13 : Hasil Uji Koefisien Determinasi Z terhadap Y

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Return on Asset

Sumber: Output SPSS versi 23.0, data sekunder diolah

Page 14: PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS YANG ...

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant)

Quick Ratio -.558 .504 -1.107 .273

.190 .039 .549 4.823 .000

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant)

Quick Ratio

Total Asset

Moderate

-.195 .371 -.524 .603

.124 .030 .367 4.137 .000 1.162E-9 .000 .332 2.186 .033

7.769E-11 .000 .312 2.056 .045

Dari tabel di atas bahwa nilai signifikansi sebesar 0.000 lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05. Yang

menunjukkan bahwa variabel total aset (independent) berpengaruh positif signifikan terhadap variabel ROA

(dependent). Nilai adjusted R square sebesar 0,408 menunjukkan bahwa variasi variabel independen mampu

menjelaskan 40,8% variasi variabel dependen, sedangkan sisanya yaitu sebesar 59,2% dijelaskan oleh variabel

lain diluar variabel independen.

Uji Analisis

1. Pengaruh X Terhadap Y

Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan, maka rekapitulasi hasil koefisien jalur pengaruh variabel X

terhadap Y adalah sebagai berikut.

Tabel 4.14 : Rekapitulasi Hasil Pengujian Koefisien X terhadap Y

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Return on Asset

R square = 0,301

Adjusted R square = 0,288

Sumber: Output SPSS versi 23.0, data sekunder diolah

Berdasarkan hasil analisis spss pada Tabel 4.12 diatas dapat diperoleh rumus persamaan regresi sebagai berikut:

Yit = -0,558 + 0,190 X1it + eit

R2

= 0,301

Penjelasan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Alpha 0 (α0) = -0,558 menyatakan bahwa apabila nilai quick ratio = 0 maka nilai return on asset

perusahaan adalah -0,558

b. Beta 1 (β1) = 0,190 artinya apabila quick ratio naik 1% maka return on asset perusahaan akan

mengalami kenaikan sebesar 19%

c. R2

= 0,301 menyatakan bahwa variasi quick ratio memberikan kontribusi terhadap variasi return

on asset perusahaan sebesar 30,1% dan sisanya 69,9% dipengaruhi oleh variabel lain (yang tidak

terdapat pada model)

d. e = Standard Error / distribution term / residual

2. Pengaruh X Terhadap Y Dimoderasi Z

Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan, maka rekapitulasi hasil koefisien jalur pengaruh variabel

X terhadap Z adalah sebagai berikut.

Tabel 4.15 : Rekapitulasi Hasil Pengujian Koefisien X terhadap Y dimoderasi Z

Coefficientsa

a. Dependent Variable: ReturnOnAsset

R square = 0,592

Adjusted R square = 0,568

Sumber: Output SPSS versi 23.0, data sekunder diolah.

Berdasarkan hasil analisis spss pada Tabel 4.13 diatas dapat diperoleh rumus persamaan regresi sebagai berikut:

Page 15: PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS YANG ...

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression

Residual

Total

19.519 3 6.506 28.055 .000b

11.828 51 .232 31.347 54

Yit = -0,195 + 0,124 X1it + 0,00116 Z1it + 0,00776 ( X1it*Z1it ) + eit

R2

= 0,623

Penjelasan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Beta 0 (β0) = -0,195 (konstanta) menyatakan bahwa apabila variabel perputaran quick ratio dan

total asset perusahaan = 0 maka profitabilitas perusahaan adalah -0,195

b. Beta 1 (β1) = 0,124 menyatakan bahwa variable quick ratio memiliki pengaruh terhadap variabel

return on asset dengan ditunjukan dari nilai signifikan sebesar (0,000)

c. Beta 2 (β2) = 0,00116 menyatakan bahwa variable total aset memiliki pengaruh terhadap

variabel return on asset dengan ditunjukan dari nilai signifikan sebesar (0,033)

d. Beta 3 (β3) = 0,00776 menyatakan bahwa variable moderasi memiliki pengaruh terhadap

variabel quick ratio terhadap return on asset dengan ditunjukan dari nilai signifikan sebesar (0,045)

e. R2

= 0,623 menyatakan bahwa variasi quick ratio dan return on asset perusahaan memberikan

kontribusi terhadap variasi profitabilitas sebesar 62,3% dan sisanya 37,7% dipengaruhi oleh

variabel lain (yang tidak terdapat pada model).

Uji F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam

model mempunyai pengaruh secara simultan terhadapa variabel dependen (Ghozali, 2001). Berikut hasil uji F

yang diolah menggunakan SPSS yang disajikan dalam Tabel 4.16.

Tabel 4.16 : Hasil Uji F

ANOVAa

a. Dependent Variable: ReturnOnAsset

b. Predictors: (Constant), Moderate, Quick Ratio, Total Asset

Sumber: Output SPSS versi 23.0, data sekunder diolah.

Dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi adalah sebesar 0,000 dan nilai F

hitung sebesar 28,055. Dasar pengambilan keputusan adalah tingkat signifikansinya sebesar 5% atau 0,05. Karena

nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka menunjukkan adanya pengaruh Quick Ratio dan Total Assets secara

simultan terhadap Return on Asset.

Dasar pengambilan keputusan yang lain adalah nilai F hitung harus lebih besar dari F tabel untuk menentukan

adanya pengaruh dari variabel independent terhadap variabel dependen. Dari perhitungan di atas dapat dilihat

bahwa nilai F hitung yang sebesar 28,055 yang lebih besar dari nilai F tabel yang 3,17 maka dapat disimpulkan

bahwa variabel Quick Ratio dan Total Asset mempunyai pengaruh terhadap Return on Asset. Selain itu juga

membuktikan bahwa total asset sebagai variabel moderasi berhasil memoderasi hubungan antara quick ratio

terhadap return on asset.

Uji T Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen

secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Berikut hasil uji T yang diolah menggunakan

SPSS yang disajikan dalam Tabel 4.17

Page 16: PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS YANG ...

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant)

Quick Ratio

Total Asset

Moderate

-.195 .371 -.524 .603

.124 .030 .367 4.137 .000 1.162E-9 .000 .332 2.186 .033 7.769E-11 .000 .312 2.056 .045

Tabel 4.17 : Hasil Uji T

Coefficientsa

a. Dependent Variable: ReturnOnAsset

R square = 0,592

Adjusted R square = 0,568

Sumber: Output SPSS versi 23.0, data sekunder diolah.

Dapat dilihat pada table 4.17 variabel quick ratio memberikan nilai koefisien parameter sebesar 0,124

dengan tingkat signifikansi 0,00 (<0,05). Variabel total asset memberikan nilai koefisien parameter sebesar

0,00116 dengan tingkat signifikansi 0,033 (<0,05). Variabel moderat memberikan koefisien parameter sebesar

0,0076 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,045 (<0,05). Variabel moderat yang merupakan interaksi antara quick

ratio dan total asset ternyata signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel total asset merupakan

variabel moderasi.

Interpretasi Hasil Penelitian

1. Analsis Pengaruh Quick Ratio (QR) Terhadap Return On Assets (ROA)

Hipotesis 1 yang diajukan pada penelitian ini adalah “Diduga likuiditas berpengaruh positif terhadap

profitabilitas”. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa hipotesis 1 terbukti. Hal ini menunjukkan bahwa

peningkatan Quick Ratio suatu perusahaan akan meningkatkan Return On Assets (ROA) perusahaan tersebut.

Atau dengan kata lain Rasio Likuditas (quick ratio) berpengaruh terhadap Rasio Profitabilitas (return on asset).

Quick Ratio menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang jangka pendeknya pada saat jatuh

tempo dengan aktiva lancar yang likuid. Quick Ratio menggambarkan kemampuan bank membayar kembali

penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber

likuiditasnya. Return On Assets (ROA) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba setelah

pajak dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya.

Rasio ini penting bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi manajemen perusahaan

dalam mengelola seluruh asetnya dalam menghasilkan laba bersih. Semakin besar ROA, berarti semakin efektif

dan efisien penggunaan aset perusahaan atau dengan kata lain dengan jumlah aset yang sama bisa dihasilkan laba

yang lebih besar.

2. Analsis Pengaruh Quick Ratio (QR) Terhadap Return On Assets (ROA) yang Dimoderasi Size

Perusahaan

Hipotesis 2 yang diajukan pada penelitian ini adalah “Diduga Size Perusahaan Memoderasi Pengaruh

Likuiditas Terhadap Profitabilitas”. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa hipotesis 2 terbukti. Hal ini

menunjukkan bahwa size perusahaan memoderasi pengaruh rasio likuiditas terhadap rasio profitabilitas. Dengan

kata lain size perusahaan memperkuat pengaruh quick ratio terhadap return on asset.

Quick ratio yang cepat menandakan bahwa perusahaan sangat baik dalam memenuhi kewajibannya dan dapat

menghasilkan laba (Daisy, 2014). Besar kecilnya pengaruh tersebut diduga akan dimoderasi oleh ukuran

perusahaan karena ukuran perusahaan mampu menunjang tingkat profitabilitas. Ukuran perusahaan yang besar

menyajikan tingkat quick ratio yang berbeda dengan ukuran perusahaan yang kecil karena aktivitas operasional

perusahaan besar dan kecil jelas berbeda. Perusahaan lebih besar memiliki total aktiva yang lebih besar daripada

perusahaan kecil hal ini akan menarik para investor dipasar modal karena perusahaan besar cenderung dapat

dipercaya para investor untuk lebih mudah melunasi hutang jangka pendeknya.

Page 17: PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS YANG ...

3. Analsis Pengaruh Size Terhadap Return on Assets (ROA)

Size perusahaan mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian. Perusahaan besar

(diprediksi) relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibandingkan dengan perusahaan kecil, dan

perusahaan kecil pada umumnya mempunyai tingkat efisiensi yang rendah dan leverage finansial yang tinggi.

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan nilai signifikansi sebesar 0,00>α (0,05). Hasil tersebut

menunjukkan bahwa size perusahaan berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas. Hasil perhitungan

tersebut membuktikan bahwa hipotesis 3 yaitu terdapat pengaruh signifikan antara size perusahaan terhadap

profitabilitas terbukti. Hal ini menunjukkan bahwa size perusahaan menjadi tolak ukur besar kecilnya

profitabilitas suatu perusahaan. Maka dari itu hasil dari penelitan ini sesuai dengan penelitian yang pernah

dilakukan yang menyatakan bahwa semakin tinggi total aset (size perusahaan) maka semakin tinggi pula return

on asset (rasio profitabilitas)-nya. Dengan kata lain size perusahaan berpengaruh positif terhadap return on asset

(rasio profitabilitas).

E. PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisisa pengaruh Rasio Likuiditas terhadap Rasio Profitabilitas yang dimoderasi size

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Rasio likuiditas yang diukur menggunakan quick ratio memiliki pengaruh positif terhadap return on asset

(rasio profitabilitas) pada perusahaan perbankan yang listing di BEI tahun 2011-2014. Hal tersebut

menunjukkan bahwa peningkatan quick ratio suatu perusahaan perbankan akan meningkatkan return on

asset perusahaan tersebut. Tingkat likuiditas yang semakin tinggi, maka kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya semakin besar. Hal ini dapat meningkatkan kredibilitas

perusahaan yang akan menimbulkan reaksi positif dari investor dan menyebabkan bertambahnya permintaan

terhadap saham.

2. Size perusahaan sebagai variabel moderasi berhasil memperkuat pengaruh quick ratio terhadap return on

asset pada perusahaan perbankan yang listing di BEI tahun 2011-2014. Hal tersebut menunjukkan bahwa

size perusahaan mampu menunjang tingkat profitabilitas. Perusahaan lebih besar memiliki total aktiva yang

lebih besar daripada perusahaan kecil hal ini akan menarik para investor dipasar modal karena perusahaan

besar cenderung dapat dipercaya para investor untuk lebih mudah melunasi hutang jangka pendeknya.

3. Size perusahaan yang dilihat melalui total asset, memiliki pengaruh positif terhadap return on asset (rasio

profitabilitas) pada perusahaan perbankan yang listing di BEI tahun 2011-2014. Hal tersebut menunjukkan

bahwa size perusahaan menjadi tolak ukur besar kecilnya profitabilitas suatu perusahaan. Karena perusahaan

besar lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibandingkan dengan perusahaan kecil.

Saran

Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta kesimpulan pada penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat

diberikan melalui hasil penelitian ini, yaitu:

1. Bagi perusahaan perbankan sebaiknya lebih meningkatkan Return On Assets (ROA) dengan cara

meningkatkan laba bersih setelah pajak perusahaan karena Return On Assets (ROA) perusahaan berpengaruh

terhadap peningkatan harga saham perusahaan. Sedangkan bagi investor yang ingin berinvestasi pada pasar

saham sebaiknya memilh perusahaan yang mempunyai nilai Return On Assets (ROA) yang tinggi karena ini

mencerminkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari total aset yang dimiliki perusahaan.

2. Dalam meningkatkan profitabilitas, perusahaan perlu mengendalikan beban yang dikeluarkan karena

meskipun penjualan meningkat hal tersebut tidak membuat profitabilitas meningkat apabila beban yang

dikeluarkan terlalu besar. Selain itu perusahaan juga harus memperhatikan kondisi perekonomian yang ada

di Indonesia agar dapat menyesuaikan dengan kondisi perekonomian yang terjadi.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan melakukan penelitian lanjutan dengan memperluas sampel dan data

penelitian. Misalnya dengan menggunakan periode pengamatan yang lebih panjang serta menambahkan

variabel independen lain yang diduga mempengaruhi profitabilitas.

Page 18: PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS YANG ...

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Asosiasi Dosen Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya dan

Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya yang memungkinkan jurnal ini bisa

diterbitkan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Rodoni & Herni Ali. 2010. Manajemen Keuangan. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.

Bhuono, Agung Nugroho, 2005, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS, Yogyakarta :

Penerbit Andi.

Brigham & Houston. 2006. Fundamentals of Financial Management. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,

Jakarta: Salemba Empat.

Brealey, Myers & Marcus. 2008. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Erlangga.

Ghozali I. 2006. Aplikai Analisis Multivarite Dengan SPSS. Edisi Keempat. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Dipinegoro.

Gujarati, Danomar N, Porter, Dawn C. 2012. Dasar-dasar Ekonometrika Buku 2 Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Hanafi, Mamhud. 2003. Manajemen Keuangan Internasional. Yogyakarta: BPFE.

Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Teori Akuntansi: Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Horne, James C. Van dan John M.Machowicz. 2009. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba

Empat.

Irawati, Susan. 2006. Manajemen Keuangan. Bandung: Penerbit PUSTAKA.

Munawir, S. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Priharyanto, Budi. 2009. Analisis Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover, Debt to Equity Ratio, dan Size

terhadap Profitabilitas (studi pada Perusahaan Food and Beverage dan Perusahaan Consumer Goods

yang Listed di BEI Periode 2005- 2007. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.

Syafri Harahap, Sofyan, 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Tunggal, Wijaya Amin. 1995. Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rineka Cipta.

Univesitas Negeri Malang, 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Makalah, Laporan

Penelitian. Edisi Keempat Cetakan Kedua. Malang: Biro Administrasi akademik, Perencanaan, dan

Sistem informasi berkerja sama dengan penerbit UM.

Weston, J.F & Copeland. 2001. Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Jilid II). Jakarta: Erlangga.

Weston, J.Fred. & Eugene F. Brigham, 2010. Dasar-dasar manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.