-
PENGARUH LEVERAGE TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN DENGAN FIRM GROWTH DAN
PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH
YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK
INDONESIA (BEI) DARI TAHUN 2018 SAMPAI
DENGAN TAHUN 2020
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
Ahmad Gusti Arif Wijaya
NIM 63010160320
PROGRAM STUDI S1-PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
-
PENGARUH LEVERAGE TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN DENGAN FIRM GROWTH DAN
PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH
YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK
INDONESIA (BEI) DARI TAHUN 2018 SAMPAI
DENGAN TAHUN 2020
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
Ahmad Gusti Arif Wijaya
NIM 63010160320
PROGRAM STUDI S1-PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
-
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
-
ii
LEMBAR PENGESAHAN
-
iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
-
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
-
v
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI
-
vi
MOTTO
HARTA PALING BERHARGA IALAH
SENYUM DAN DOA ORANG TUA
(Ahmad Gusti Arif Wijaya)
JIKA YANG DATANG PADAMU ITU TAK MEMBUNUHMU
MAKA YANG DATANG PADAMU AKAN MENGUATKANMU
LAKUKAN YANG KAU NIATKAN
PASTI ADA JALAN
(Iksan Skuter)
-
vii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT. Sholawat dan salam
tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Atas karunia dan segala kemudahan yang
diberikan
akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan, skripsi ini saya
persembahkan untuk:
1. Kedua orangtua Bapak Achmad Rifai dan Ibu Juermi yang
senantiasa selalu
memberi dukungan semangat, pengorbanan yang luar biasa dan doa
yang
tanpa henti.
2. Adikku Achmad Ilham Nasrullah yang selalu memberi perhatian
dan
bantuan.
3. Bapak Faqih Nabhan, M.M selaku dosen pembimbing skripsi.
4. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam
yang telah memberi begitu banyak ilmu pelajaran.
5. Teman yang selalu memberi semangat dan motivasi Dian dan
Gunawan.
6. Syahnina Mustika Sholekhah yang selalu mesuport, membantu dan
selalu
memberi semangat.
7. Teman-teman seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.
-
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta
hidayahnya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul
“Pengaruh Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Firm Growth
dan
Profitabilitas Sebagai Variabel Interverning Pada Bank Umum
Syariah Yang
Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Dari Tahun Sampai
Dengan
Tahun 2020”. Sebagai syarat menyelesaikan Program Studi S1
Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) di Institut Agama Islam
Negeri (IAIN)
Salatiga.
Ucapan terima kasih sebesar-besarnya saya ucapkan kepada semua
pihak yang
telah memberikan pengarahan, bimbingan, ucapan semangat dan
bantuan dalam
berbagai bentuk. Ucapan terimakasih saya sampaikan terutama
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag selaku Rektor Institut Agama
Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Dr. Anton Bawono, S.E, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis
Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
3. Bapak Ari Setiawan, M.M selaku ketua jurusan Perbankan
Syariah S1
4. Bapak Faqih Nabhan, M.M selaku dosen pembimbing skripsi.
5. Bapak Dr. Agus Waluyo, M. Ag selaku dosen pembimbing akademik
yang
senantiasa memberikan saran.
6. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI)
Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
-
ix
7. Kedua orangtua tercinta yang selalu memberikan banyak
dukungan,
pengorbanan dan doa yang tidak pernah putus.
8. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
hingga
menyelesaikan skripsi ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan masih jauh
dari kata
sempurna, oleh karena itu dengan kerendahan hati saya
mengucapkan permohonan
maaf dan semoga skripsi ini dapat menjadi manfaat bagi banyak
orang.
Salatiga, 24 September 2020
Penulis
Ahmad Gusti Arif Wijaya
-
x
ABSTRAK
Arif Wijaya, Ahmad Gusti. 2020. Pengaruh Leverage Terhadap Nilai
Perusahaan
Dengan Firm Growth dan Profitabilitas Sebagai Variabel
Interverning
Pada Bank Umum Syariah Yang Terdaftar Pada Bursa Efek
Indonesia
(BEI) Dari Tahun 2018 Sampai Dengan Tahun 2020. Prodi
Perbankan
Syariah S1. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam. Institut Agama
Islam
Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Faqih Nabhan S.E, M.M
Penelitian ini bertujuan guna menjelaskan pengaruh Leverage
terhadap Nilai
Perusahaan Perbankan Syariah dengan Firm Growth dan
Profitabilitas sebagai
variabel Intervening pada Bank Umum Syariah yang terdaftar pada
Bursa Efek
Indonesia (BEI) sampai dengan tahun 2020. Penelitian ini
menggunakan jenis
penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi
linear berganda.
Penelitian ini menggunakan data sekunder berbentuk data panel
laporan keuangan
bank umum syariah periode mei 2018 sampai dengan juli 2020. Data
yang diperoleh
kemudian di analisis menggunkan SPSS 25 dan Eviews 10. Hasil
penelitian ini
menunjukan bahwa variabel leverage, firm growth tidak
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan dan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai
perusahaan. Variabel leverage tidak berpengaruh positif terhadap
profitabilitas dan
leverage tidak berpengaruh positif terhadap firm growth. Setelah
dilakukan analisis
jalur, profitabilitas dan firm growth tidak dapat memediasi
antara variabel leverage
dengan nilai perusahaan.
Kata Kunci: Leverage (DER), Firm Growth (Sales Growth),
Profitabilitas (ROA),
Nilai Perusahaan (PBV)
-
xi
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING
............................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN
...................................................................................
ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
.....................................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
.............................................................
iv
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI
................................................................
v
MOTTO
..................................................................................................................
vi
PERSEMBAHAN
.................................................................................................
vii
KATA PENGANTAR
.........................................................................................
viii
ABSTRAK
..............................................................................................................
x
DAFTAR ISI
..........................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL
................................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR
...........................................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN
.......................................................................................
1
A. Latar Belakang
.............................................................................................
1
B. Rumusan Masalah
......................................................................................
11
C. Tujuan Penelitian
.......................................................................................
11
D. Kegunaan
Penelitian...................................................................................
12
E. Sistematika Penulisan
................................................................................
12
BAB II LANDASAN TEORI
...............................................................................
14
A. Telaah Pustaka
...........................................................................................
14
B. Kerangka
Teori...........................................................................................
18
1. Signalling Theory
...................................................................................
18
2. Leverage
.................................................................................................
19
3. Firm Growth
...........................................................................................
22
-
xii
4. Profitabilitas
...........................................................................................
23
5. Firm Value
..............................................................................................
24
D. Kerangka Penelitian
...................................................................................
27
E. Hipotesis
.....................................................................................................
27
BAB III METODE
PENELITIAN........................................................................
36
A. Jenis Penelitian
...........................................................................................
36
B. Tempat dan Waktu Penelitian
....................................................................
36
C. Populasi dan Sampel
..................................................................................
37
1. Populasi
..................................................................................................
37
2. Sampel
....................................................................................................
38
D. Tehnik Pengumpulan Data
.........................................................................
39
E. Skala Pengukuran
.......................................................................................
40
F. Definisi Konsep dan Operasional
..............................................................
40
G. Instrumen
Penelitian...................................................................................
43
H. Uji Instrumen Penelitian
............................................................................
44
1. Uji Stasioneritas
.....................................................................................
44
2. Uji Asumsi Klasik
..................................................................................
44
3. Uji Statistik (Regresi)
.............................................................................
46
4. Analisis Jalur (Path Analys)
...................................................................
47
I. Alat Analisis
...............................................................................................
48
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
............................................ 49
A. Analisis Data
..............................................................................................
49
1. Analisis Deskriptif
..................................................................................
49
2. Uji Stasioner
...........................................................................................
51
3. Uji Asumsi Klasik
..................................................................................
52
-
xiii
4. Uji Statistik
.............................................................................................
57
5. Analisis Jalur (Path Analys)
...................................................................
62
B. Pembahasan Hasil Penilitian
......................................................................
71
1. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan
...................................... 71
2. Pengaruh Leverage terhadap Firm growth
............................................. 72
3. Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas
............................................. 72
4. Pengaruh Firm growth terhadap Nilai Perusahaan
................................. 73
5. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
................................ 74
6. Pengaruh Firm growth Terhadap Profitabilitas
...................................... 75
7. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan dimediasi oleh
Firm
growth
............................................................................................................
76
8. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan dimediasi
oleh
Profitabilitas
...................................................................................................
77
BAB V PENUTUP
................................................................................................
79
A. Kesimpulan
................................................................................................
79
B. Saran
...........................................................................................................
81
DAFTAR PUSTAKA
...........................................................................................
83
LAMPIRAN
..........................................................................................................
90
-
xiv
DAFTAR TABEL
TABEL 1.1 RESEARCH
GAP......................................................................................
8
TABEL 1.2 PENELITIAN TERDAHULU
......................................................................
18
TABEL 2.2 HIPOTESIS
.............................................................................................
35
TABEL 3.1 DAFTAR POPULASI BANK UMUM
SYARIAH........................................... 37
TABEL 3.2 DAFTAR SAMPEL BANK UMUM SYARIAH
............................................. 39
TABEL 3.3 KRITERIA PENGUJIAN
AUTOKORELASI..................................................
46
TABEL 4.1 STATISTIK DESKRIPTIF
..........................................................................
49
TABEL 4.2 HASIL UJI STASIONER LEVEL
................................................................
51
TABEL 4.3 UJI STASIONER 1ST
DIFFERENCE...........................................................
51
TABEL 4.4 HASIL UJI NORMALITAS
.......................................................................
53
TABEL 4.5 HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
........................................................... 54
TABEL 4.6 HASIL UJI AUTOKORELASI DENGAN UJI DW-TEST
............................... 56
TABEL 4.7 HASIL UJI DW-TEST DENGAN PENYEMBUHAN DURBIN WATSON D
..... 57
TABEL 4.8 HASIL UJI DETERMINASI (R2)
...............................................................
57
TABEL 4.9 HASIL UJI
F...........................................................................................
58
TABEL 4.10 HASIL UJI STATISTIK T 1
....................................................................
59
TABEL 4.11 HASIL UJI STATISTIK T 2
....................................................................
60
TABEL 4.12 HASIL UJI STATISTIK T 3
....................................................................
61
TABEL 4.13 PERSAMAAN PERTAMA MODEL 1
....................................................... 62
TABEL 4.14 HASIL PERSAMAAN PERTAMA MODEL 1
............................................. 63
TABEL 4.15 PERSAMAAN KEDUA MODEL 1
............................................................ 64
-
xv
TABEL 4.16 HASIL PERSAMAAN KEDUA MODEL 1
................................................. 64
TABEL 4.17 PERSAMAAN PERTAMA MODEL 2
......................................................... 65
TABEL 4.18 HASIL PERSAMAAN PERTAMA MODEL 2
............................................. 65
TABEL 4.19 PERSAMAAN KEDUA MODEL 2
........................................................... 66
TABEL 4.20 HASIL PERSAMAAN KEDUA MODEL 2
................................................. 67
TABEL 4.21 HASIL ANALISIS HIPOTESIS
................................................................
78
-
xvi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.0.1 KERANGKA PENELITIAN
.................................................................
27
GAMBAR 4.1 SCATTER PLOT
..................................................................................
55
GAMBAR 4.2 HASIL ANALISIS JALUR
.....................................................................
68
file:///D:/Skripsi/1/Revisi%205.docx%23_Toc51936816file:///D:/Skripsi/1/Revisi%205.docx%23_Toc51936818
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank merupakan lembaga keuangan yang dalam kegiatan usahanya
adalah
mengumpulkan dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali
dana
tersebut kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya
(Kasmir, 2013).
Sedangkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
tentang
perbankan, pengertian bank merupakan badan usaha dananya
dihimpun dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali
kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dana atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak Secara singkat, bank
bertujuan sebagai
lembaga penyimpanan serta peminjaman dana kepada masyarakat.
Menurut UU No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah, bank
syariah
diartikan sebagai bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan
prinsip syariah, atau prinsip hukum islam. Bank Syariah
merupakan sistem
perbankan dalam Ekonomi Islam berdasarkan pada konsep pembagian
hasil
baik berdasarkan keuntungan serta kerugian. Bank-bank syariah
dikembangkan
berdasarkan prinsip syariah tanpa mengesampingkan hal
keduniawian maupun
keagamaan. Prinsip ini menganjurkan kepatuhan kepada syariat
agama Islam
sebagai dasar dari semua aspek kehidupan. Kepatuhan ini tentu
tidak hanya
dalam hal ibadah ritual, tetapi juga dalam transaksi bisnis pun
harus sesuai
dengan ajaran syariah.
-
2
Perusahaan perbankan yang bertujuan untuk entitas ekonomi
lazimnya
memiliki tujuan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dalam
tujuannya
jangka pendek perusahaan memperoleh laba secara maksimal
dengan
menggunakan sumber daya yang ada. Adapun cara mengukur
tingkat
kemakmuran pada masing-masing pemegang saham yaitu dengan
nilai
perusahaan. Dengan meningkatkan nilai perusahaan yang tinggi
merupakan
tujuan jangka panjang perusahaan yang harus dicapai perusahaan,
hal ini akan
terbukti berdasarkan harga sahamnya berdasarkan penilaian
investor terhadap
perusahaan dapat diamati melalui pergerakan harga saham.
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor mengenai
tingkat
keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga
saham. Harga
saham yang tinggi membuat nilai perusahaan yang tinggi (Kasmir,
2012). Nilai
perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya
pada kinerja
perusahaan saat ini, namun pada prospek perusahaan yang akan
datang. Dengan
tingginya nilai perusahaan akan membuat meningkatnya
kemakmuran
pemegang saham (Kasmir, 2012).
Nilai perusahaan sangat penting karena akan memberikan informasi
baik
atau tidaknya investor untuk menanamkan modalnya pada sebuah
perusahaan
dan juga berguna untuk kreditur karena nilai perusahaan akan
memberikan
informasi bagaimana kemampuan perusahaan dalam membayar
utangnya
sehingga pihak kreditur tidak merasa khawatir dalam memberikan
pinjaman
kepada perusahaan tersebut. Para investor lebih tertarik untuk
investasi pada
perusahaan yang memberikan rasa aman yang lebih pada
invstasinya, karena
-
3
ketidakstabilan harga saham membuat calon ragu dan berfikir
ulang untuk
menanamkan modalnya, maka dari itu mereka akan lebih selektif
dalam
mengambil keputusan investasi.
Untuk memprediksi nilai perusahaan dapat menggunakan beberapa
faktor,
salah satunya dengan menggunakan rasio keuangan. Dari analisis
rasio akan
menghasilkan beberapa rasio keuangan perusahaan yang bermanfaat
terhadap
pengambilan keputusan investasi. Secara garis besar terdapat
lima rasio, salah
satunya solvabilitas atau leverage. Leverage merupakan rasio
yang digunakan
untuk mengukur seberapa jauh menggunkan utang. Van Horne
(1997)
Financial leverage merupakan penggunaan sumber dana yang
memiliki beban
tetap, dengan harapan memberikan tambahan keuntungan yang lebih
besar dari
beban tetap, sehingga keuntungan pemegang saham bertambah.
Rasio
solvabilitas atau leverage adalah rasio yang dapat menunjukan
kemampuan dari
suatu perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban financial dari
perusahaan
tersebut seandainya perusahaan tersebut dilikuidasi.
Singapurwoko (2011), Leverage dapat digunakan sebagai alat
untuk
meningkatkqan modal perusahaan dalam rangka meningkatkan
keuntungan.
Peningkatan dan penurunan tingkat hutang memiliki pengaruh
terhadap
penilaian pasar. Kelebihan hutang juga dapat memberikan dampak
yang tidak
baik pada nilai perusahaan (Noriza & Nor, 2012). Jika
penmggunaan utang
tidak dikelola dengan baik atau utang melebihi aktiva akan
berdampak pada
penurunan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Tetapi
jika
dikelola dengan baik menggunakannya untuk investasi yang
bersifat produktif
-
4
yang memberikan dampak pengaruh positif dan berdampak pada
profitabilitas
perusahaan.
Untuk mengetahui bagaimana efektifnya penggunaan hutang dari
perusahaan dapat diketahui dengan melihat rasio pertumbuhan
penjualan,
dengan adanya hutang yang di iringi oleh pertumbuhan perusahaan
dapat dilihat
bagaimana efektif atau tidak hutang itu digunakan. Pertumbuhan
perusahaan
atau company growth sendiri ialah peningkatan atau penurunan
aset yang
dimiliki oleh perusahaan. Pertumbuhan perusahaan dihitung
sebagai persentase
perubahan aset pada tahun tertentu terhadap tahun sebelumnya
(Suprantiningrum, 2013). Pertumbuhan perusahaan sendiri dapat
dihitung
menggunakan beberapa rasio salah satunya dengan rasio sales
growth ratio atau
rasio pertumbuhan penjualan. Kasmir (2012) menyatakan bahwa
sales growth
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
mempertahankan
posisi perusahaan di tengah-tengah perekonomian secara
keseluruhan. Sales
growth yaitu perbandingan antara penjualan tahun ini dengan
tahun
sebelumnya. Dengan banyaknya penjualan yang dilakukan oleh
perusahaan
dapatmemicu meningkatnya profitabilitas perusahaan.
Menurut Kasmir (2012), profitabilitas adalah rasio untuk
menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Profitabilitas
ini
memberikan gambaran seberapa efektif perusahaan beroperasi
sehingga
memberikan laba bagi perusahaan. Profitabilitas dapat memberikan
petunjuk
yang berguna dalam menilai keefektivan dari operasi sebuah
perusahaan,
sehingga rasio profitabilitas akan menunjukan kombinasi dari
efek likuiditas,
-
5
manajemen aktiva, dan utang pada hasil operasi (Kasmir, 2012).
Profitabilitas
akan menunjukan perimbangan pendapatan dan kemampuan
perusahaaan
dalam menghasilkan laba pada berbagai tingkat operasi, sehingga
rasio ini akan
menceminkan efektifitas dan keberhasilan manajemen secara
keseluruhan. Hal
ini dapat juga digunakan sebagai pertimbangan untuk investasi
pada sebuah
perusahaan.
Dari beberapa hubungan variabel diatas ditentukan bahwa leverage
dan nilai
perusahaan sebagai garis besar topik yang diangkat dalam
penelitian ini.
Ditemukan beberapa gap penelitian yang berhubungan antara
leverage dengan
nilai perusahaan. Penelitian ini sendiri dapat berguna bagi para
investor baru
ataupun perusahaan, yang bagi investor dapatr digunakan sebagai
acuan dalam
menanamkan modalnya pada sebuah perusahaan. Dari masing-masing
variabel
dapat digunakan sebagai kriteria untuk mengambil keputusan
nantinya dalam
berinvestasi pada perusahaan bank umum syariah yang ada di
Indonesia.
Kegunaan penelitian ini untuk perusahaan yaitu dapat digunakan
sebagai
penilaian perusahaan, apakah sudah baik atau tidak dalam
manajemen keuangan
perusahaan. Dengan tingkat nilai perusahaan yang tinggi
menandakan
perusahaan tersebut baik digunakan untuk investasi, tentunya hal
tersebut
diiringi dengan baiknya perusahaan dalam mengelola keuangannya.
Dengan
hasil penelitian ini nantinya dapat dilihat apakah bank-bank
yang digunakan
dalam sampel penelitian ini sudah baik untuk digunakan untuk
investasi, dan
selain itu perusahaan juga dapat menilai bagaimana kinerja
keungan
perusahaan.
-
6
Beberapa penelitian yang berhubungan dengan nilai perusahaan
dengan
Leverage yaitu pada penelitian yang dilakukan oleh Asrini
wahyuni, Syamsu
alam dan Pukki pada tahun 2020 dengan judul penelitian “Effect
of Funding
Decisions on Firm value with Profitaility as Intervening
Variables”
menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif
dan
signifikan terhadap nilai perusahaan dan DAR memiliki dampak
yang tidak
signifikan dan negative terhadap nilai perusahaan. Sedangkan
pada penelitian
Nurlela, Sulastri, Umar hamdan AJ dan Agustina yang dilakukan
tahun 2019
menyatakan sebaliknya bahwa leverage dengan Debt to Equity Ratio
(DER)
sebagai indikatornya tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
Dan pada penelitian yang dilakukan Idah zuhroh leverage
berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan paada perushaan
property dan
real estate. Hal ini sependapat dengan penelitian yang dilakukan
oleh
L.Uzliwati, A.Yuliana, Y.Januari dan M.I Santoso pada
penelitiannya tahun
2018 menyatakan bahwa leverage memiliki pengaruh yang positif
dan
signifikan terhadap nilai perusahaan. Dan ada pula yang
sependapat dengan dua
penelitan tersebut yaitu penelitian dari Rindu rika gamayuni
tahun 2015 dan
Rani Susanti dan Imanda Firmantyas P.W pada tahun 2019
menyatakan bahwa
Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Assets Ratio (DAR)
berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan penelitian
Rani dan Imanda
juga menyatakan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap
Nilai
Perusahaan. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Siti
Mariam pada
-
7
tahun 2019 menjelaskan bahwa leverage memiliki konsekuensi
negative
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Pada penelitian Noorlailie Soewarno, Stephanie Yulia Arifin dan
Bambang
Tjahjadi tahun 2017 menyatakan leverage dapat mempengaruhi
nilai
perusahaan secara negative, hal hamper sama dinyatakan oleh
Ardina Zahrah
Fajaria dan Isnalita tahun 2018 menyimpulkan leverage memiliki
pengaruh
negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal sebaliknya
dinyatakan oleh L.
Uzliawati1, A. Yuliana, Y. Januarsi dan M.I. Santoso tahun 2018
menyatakan
bahwa leverage dengan rasio DAR tidak berpengaruh negative dan
signifikan
terhadap nilai perusahaan dan juga Fadjar O.P. Siahaan pada
penelitiannya
tahun 2013 menyatakan bahwa terdapat penolakan hubungan antara
leverage
terhadap nilai perusahaan karena tidak didukung secara
empiris.
-
8
Tabel 1.1 Research GAP
No Gap Penulis
(tahun)
Temuan
Isu: Pengaruh Leverage Terhadap Nilai Perusahaan
Research GAP:
Terdapat perbedaan hasil penelitian Pengaruh Leverage terhadap
Nilai Perusahaan
1. Leverage
berpengaruh
terhadap Nilai
Perusahaan
Zuhroh (2019) Dalam jurnal yang dikemukakan oleh
Idah Zuhroh ini menyatakan bahwa
leverage memberikan pengaruh positif
dan signifikan terhadap firm value pada
perusahaan property dan real estate.
Soewarno et.al.,
(2017)
Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa
leverage dapat mempengaruhi nilai
perusahaan secara negatif.
Wahyuni et.al.,
(2020)
Pada penelitian ini dijelaskan bahwa
Debt to Equity Ratio (DER) memiliki
dampak positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan. Sedangkan DAR
memiliki pengaruh yang tidak
signifikan dan negative terhadap nilai
perusahaan.
Fajaria and
Isnalita (2018)
Pada penelitian Ardina dan Isnalita
menyatakan bahwa variabel leverage
memiliki pengaruh yang negatif
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Gamayuni
(2015)
Dalam penelitian ini menjelaskan
bahwa kebijakan utang yang
menggunakan rasio Debt to Equity
Ratio (DER) dan Debt to Assets Ratio
(DAR) menyatakan bahwa Leverage
-
9
berpanguruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan.
Uzliawati et.al.,
(2018)
Pada jurnal ini dijelaskan bahwa Debt
to Equity Ratio (DER) memiliki
pengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan.
Susanti and
Pertiwi (2019)
Dalam jurnalnya Rani dan Putri
menjelaskan bahwa leverage dengan
indikator Debt to Equity Ratio (DER)
diproksikan mempengaruhi nilai
perusahaan.
2 Leverage tidak
berpengaruh
terhadap Nilai
Perusahaan
Nurlela et.al.,
(2019)
Leverage yang diukur menggunakan
Debt to Equity Ratio (DER) tidak
mempengaruhi nilai perusahaan.
Mariam (2019) Pada penelitian yang diteliti oleh Siti
Mariam ini membuktikan bahwa
leverage memiliki konsekuensi
negative dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Uzliawati et.al.,
(2018)
Dalam penelitian ini Debt ti Assets
Ratio (DAR) tidak berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Syaifulhaq et.al.,
(2020)
Pada penelitian ini menyatakan bahwa
leverage dengan indikator Debt to
Equity Ratio (DER) berpengaruh
negatif terhadap firm value.
Sumber : Data Sekunder 2020
Dari Research GAP diatas dapat dilihat terdapat perbedaan hasil
penelitian
dari tentang pengaruh Leverage terhadap nilai perushaan. Hal ini
yang
-
10
mendasari penulis untuk melakukan penelitian lanjutan tentang
pengaruh
leverage terhadap nilai perusahaan, sehingga dalam penelitian
ini akan dikaji
ulang dengan harapan hasil penelitian nantinya akan mempertegas
dan
memperkuat teori yang ada. Untuk memperkuat teori yang ada dan
juga
membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
menggunakan
variabel mediasi (intervening) Firm growth dan Profitability,
dimana variabel
intervening tersebut yang telah dibahas diatas masing-masing
memiki
hubungan dengan leverage dan juga nilai perusahaan. Dalam
penelitian ini
penulis juga menggunakan cakupan wilayah atau objek yang lebih
luas
dibandingkan dengan penelitian yang terdahulu yaitu bank syariah
Bank Umum
Syariah yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia sampai tahun
2020.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas penelitian ini ditulis
dengan judul
“PENGARUH LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN
FIRM GROWTH DAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA UMUM BANK SYARIAH YANG TERDAFTAR
PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DARI TAHUN 2018 SAMPAI
DENGAN TAHUN 2020”
-
11
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan perbedaan pada penelitian terdahulu yang dijelaskan
pada latar
belakang tersebut, maka dirumuskan beberapa pertanyaan sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan?
2. Bagaimana pengaruh Leverage terhadap Firm growth?
3. Bagaimana pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas?
4. Bagaimana pengaruh Firm growth terhadap Profitabilitas?
5. Bagaimana pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai
Perusahaan?
6. Bagaimana pengaruh Firm growth terhadap Nilai Perusahaan?
7. Bagaimana pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan yang
dimediasi
Firm growth.?
8. Bagaimana pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan yang
dimediasi
Profitabilitas.?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan pada rumusan masalah maka tujuan
penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh Leverage terhadap Nilai
Perusahaan.
2. Untuk menganalisis pengaruh Leverage terhadap Sales
growth.
3. Untuk menganalisis pengaruh Leverage terhadap
Profitabilitas.
4. Untuk menganalisis pengaruh Sales growth terhadap
Profitabilitas.
5. Untuk menganalisis pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai
Perusahaan.
6. Untuk menganalisis pengaruh Sales growth terhadap Nilai
Perusahaan.
-
12
7. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh leverage terhadap
Nilai
Perusahaan melalui Firm growth?
8. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh leverage terhadap
Nilai
Perusahaan melalui Profitabilitas?
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai bagaimana
pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan pada bank bank
Syariah.
2. Bagi IAIN Salatiga
Untuk memperkaya literature mengenai penelitian kinilai
perusahaan dan menambah pengetahuan untuk mahasiswa Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Islam.
3. Bagi perbankan
Dapat dijadikan referansi dalam evaluasi kebijakan internal
perbankan dalam meningkatkan kualitas sumber dayanya
sehingga
nilai perusahaan perbankan syariah meningkat.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang jelas serta menyeluruh
mengenai
penulisan penelitian, maka dibuatlah sistematika penelitian
sebagai berikut:
-
13
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah juga berisi
research
GAP, rumusan masalah dan juga tujuan dan manfaat penelitian
serta sistematika
penulisan penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Berupa landasan teori yang berisi kajian teoritis mengenai
masalah yang
dibahas dalam penelitian dan juga digunakan sebagai kerangka
berpikir dalam
mengajukan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi mengenai rancangan penelitian, populasi dan
sempel
penelitian, jenis dan sumber data penelitian dan metode analisis
data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Berisi hasil dan pembahasan dari perolehan data, analisis data,
pengujian
hipotesis sampai pada penarikan kesimpulan terhadap hasil
penelitian.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab terakhir ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian
dan juga
saran-saran yang diberikan kepada pihak terkait tentang hasil
penelitian yang
telah dilakukan.
-
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Telaah Pustaka berisi sedikit ringkasan hasil penelitian
terdahulu yang telah
dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu yang berkaitan dengan
penelitian
yang akan dilakukan. Oleh karena itu, peneliti memaparkan
gambaran
penelitiannya dengan membandingkan hasil penelitian
terdahulu.
Zuhroh (2019) melakukan penelitian mengenai pengaruh likuiditas,
firm
size, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan
leverage sebagai
mediasi. Pada penelitian tersebut disebutkan bahwa tehnik yang
digunakan
yaitu tehnik jalur analisis dengan model multi-regresi
menggunakan variable
mediasi. Populasi yang diambil adalah perusahaan yang berada
pada bidang
property & real estat yang telah terdaftar di BEI dan data
yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan data sekunder dalam bentuk data
keuangan
perusahaan property & real-estate pada tahun 2012-2016.
Metode yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling
dengan tipe judgment sampling. Hasil yang ditemukan pada
penelitian ini yaitu
leverage memberikan pengaruh positif signifikan terhadap firm
value.
Anton (2016) melakukan penelitian dengan tema peranan ISR
sebagai
moderator antara leverage dan Firm growth terhadap nilai
perusahaan. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dan data
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data
panel
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Burcharest dalam bentuk
laporan
-
15
keuangan pada periode 2001-2011. Metode pengumpulan data dalam
penelitian
ini adalah dokumentasi, berupa pengumpulan data dari studi
literatur dan
laporan keuangan. menggunakan sampel dari 63 perusahaan Rumania
yang
terdaftar di Bursa Efek Bucharest. Dan hasil dari penelitian ini
yaitu dijelaskan
bahwa leverage dengan indikator Debt to Equity Ratio (DER)
mempengaruhi
Firm growth.
Javadi et.al., (2019) melakukan penelitian tentang hubungan
leverage dan
Firm growth pada pertumbuhan perusahaan minyak dan gas di OPEC.
Dalam
penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif, yaitu data
yang tentunya
dapat diukur dengan angka dan data ini menggunakan rasio sebagai
pengukuran
variabel yang kemudian di analisis. Populasi perusahaan yang
digunakan negara
yang tergabung dengan federasi OPEC, mereka adalah Iran, Saudi
Arabia,
UAE, Kuwait, Algeria, Angola, Ecuador, Indonesia, Iraq, Libya,
Nigeria, Qatar
and Venezuela, tetapi hanya empat negara yang masuk dalam sampel
karena
ada dua negara yaitu Angola dan Ekuador yang tidak masuk pada
pasar bursa
efek, 4 negara lainnya masuk bursa efek tetapi tidak memiliki
perusahaan
minyak dan gas dan 3 negara lain yang tidak memiliki data yang
lengkap.
Negara yang masuk dalam sampelnya yaitu Kuwait, Iran, UEA dan
Saudi
Arabia dengan tehnik pengambilan sampel Convenience sampling.
Metode
pengumpulan data menggunakan dokumentasi, dari mempelajari
catatan
keuangan pada sampel perusahaan yang kemudian diolah dan
dianalisis
menggunakan analisis rasio. Pada penelitian ini menggunakan
tehnik analisis
yang meliputi dari uji Panel-based unit root test, uji
normalitas dan The
-
16
Sargan–Hansen test. Dan pada penelitian ini, menyatakan bahwa
leverage
memiliki pengaruh positif signifikan terhadap sales growth.
Nurlela et al., (2019) melakukan penelitian dengan tema utama
pengaruh
yang meliputi keputusan investasi dan keputusan pendanaan
mengenai nilai
perusahaan dengan profitabilitas sebagai intervening variabel.
Pada variabel
keputusan ini menggunakan indikator Debt to Asset Ratio (DAR)
dan Debt to
Equity Ratio (DER) dimana kedua indikator ini termasuk dalam
leverage.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang
tergabung dalam
ISSI tahun 2012-2016. Sampel dipilih berdasarkan metode
purposive sampling
dan menggunakan analisis jalur. Hasil dari penel;itian ini yaitu
menyatakan
leverage yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER) tidak
berpengaruh
terhadap nilai perusahaan, selain itu pada penelitian ini telah
menyatakan bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara profitabilitas
dengan nilai
perusahaan.
Putri dan Rahyuda (2020) pengaruh struktur modal dan
pertumbuhan
penjualan terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas
sebagai mediasi. Data
penelitian yang digunakan adalah data sekunder, artinya data
yang diperoleh
melalui laporan keuangan perusahaan, dokumen yang berkaitan
terhadap
penelitian perusahaan dan data pendukung lain yang diperoleh
peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder yang
dimaksud dalam
penelitian ini meliputi laporan keuangan tahunan (Annual report)
perusahaan
industri Barang Konsumsi yang terdaftar dalam Bursa Efek
Indonesia periode
2013-2018. Data tersebut diperoleh dari laporan keuangan tahunan
yang
-
17
dipublikasikan melalui website masing-masing perusahaan.
Pengujian data
dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis)
dengan bantuan
SPSS 25. Analisis jalur ini bertujuan untuk menguji pola
hubungan yang
mengungkap hubungan antar variabel, baik pengaruh langsung
maupun tidak
langsung. Model regresi akan dibagi menjadi substruktur satu dan
substruktur
dua. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh positif
dan signifikan
antara sales growth dengan profitabilitas dan juga terdapat
pengaruh positif dan
signifikan antara sales growth dengan firm value.
Mappanyuki dan Sari melakukan penelitian pada tahun 2017
tentang
pengaruh sales growth, inventory turn over ratio dan growth
opportunity
terhadap profitabilitas pada Bursa Efek Indonesia. Penelitian
ini menggunakan
Theory Agency dan Signaling Theory. Penelitian ini menggunakan
uji statistik
deskriptif dengan mendeskripsikan atau memberikan gambaran
tentang objek
yang diteliti dan dilakukan uji asumsi klasik, analisis regresi
linier berganda,
dan koefisien determinasi (R2). Pada penelitian ini menyatakan
bahwa Sales
growth tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
-
18
Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu
No Penulis Temuan
1 Zuhroh (2019) Terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara leverage dengan firm value.
2 Anton (2016) Terdapat pengaruh positif antara leverage
dengan sales growth.
3 Javadi et.al., (2019) Terdapat pengaruh positif dan
signifikan
antara leverage dengan sales growth.
4 Nurlela et al.,
(2019)
Variabel leverage dengan indikator Debt to
Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh
terhadap profitabilitas.
6 Putri dan Rahyuda
(2020)
Terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara sales growth dengan profitabilitas.
7 Mappanyuki dan
Sari (2017)
Sales growth tidak berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas.
8 Putri dan Rahyuda
(2020)
Terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara sales growth dengan firm value.
10 Nurlela et.al.,
(2019)
Terdapat pengaruh positif signifikan antara
profitabilitas dengan nilai perusahaan.
Sumber: Data Sekunder 2020
B. Kerangka Teori
1. Signalling Theory
Suroto (2016) Signalling Theory ialah suatu tindakan yang
digunakan
perusahaan untuk memberi petunjuk kepada investor mengenai
bagaimana
manajemen melihat prospek perusahaan. Teori sinyal membuktikan
adanya
asimetri informasi antara manajemen perusahaan serta pihak-pihak
yang
berkepentingan terhadap informasi tersebut.
-
19
Suroto (2016) Signalling Theory menjelaskan mengenai
bagaimana
seharusnya dalam sebuah perusahaan meninformasikan sinyal
terhadap
pengguna laporan keuangan. Sinyal yang digunakan berupa
informasi
mengenai hal apa yang telah dilaksanakan oleh manajemen guna
merealisasikan keinginan pemilik. Signalling theory menyatakan
bahwa:
a. Pengeluaran investasi dapat memberikan sinyal positif
tentang
perkembangan perusahaan di masa mendatang, sehingga
peningkatan
terhadap harga saham berguna sebagai indikator nilai
perusahaan.
b. Peningkatan hutang dapat dijelaskan bahwa pihak luar
tentang
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya di masa
mendatang atau risiko bisnis rendah, mengakibatkan
penambahan
hutang dapat memberikan sinyal positif.
2. Leverage
Weston dan Copeland (1992) Solvabilitas (leverage)
menggambarkan
untuk mengetauhi seberapa jauh asset perusahaan dibiayai dengan
hutang
daripada menggunakan modal sendiri. Riyanto (2001) leverage
ialah
penggunaan aktiva atau dana yang dimana menggunakan perusahaan
harus
membayar biaya tetap. Sedangkan Weston & Brigham (1998)
mengartikan
financial leverage sebagai tingkatan penggunaan hutang untuk
sumber
pembiayaan perusahaan.
Menurut para ahli dapat disimpulkan dari beberapa pengertian
bahwa
leverage merupakan penggunaan hutang dari perusahaan sebagai
sumber
pembiayaan guna melakukan kegiatan perusahaan dimana
menggunakan
-
20
perusahaan harus membayar biaya tetap. Van Horne (1997)
Dengan
tingginya rasio leverage menunjukkan bahwa perusahaan tidak
solvabel,
artinya total hutangnya lebih besar dibandingakan dengan total
asetnya.
Karena leverage adalah rasio dalam menghitung seberapa jauh dana
telah
disediakan kreditur, dan sebagai rasio terhadap perbandingan
total hutang
mengenai keseluruhan aktiva dalam suatu perusahaan, maka
investor
mengetaui sebuah perusahaan mendapat asset yang tinggi namun
beresiko
leverage nya juga tinggi, maka akan berpikir dua kali dalam
memutuskan
berinvestasi terhadap perusahaan tersebut.
Rasio leverage rendah menandakan bahwa perusahaan tidak
menggunakan banyak hutang dalam dana operasional perusahaan
(Suwardika & Mustanda, 2017). Semakin kecil hutang dalam
suatu
perusahaan, maka akan menarik para investor serta senang
dalam
memberikan pembiayaan karena laba perusahaan akan lebih
banyak
digunakan sebagai deviden dan akan mengalami peningkatan nilai
dalam
perusahaan tersebut. Fakhrudin (2008) Leverage yaitu jumlah
hutang yang
digunakan dalam membiayai bahkan membeli aset-aset
perusahaan.
Perusahaan yang mempunyai hutang lebih besar terhadap equity
disebut
sebagai perusahaan yang memiliki tingkat leverage yang
tinggi.
Rasio leverage dalam penelitian ini. diproksikan dengan rasio
Debt to
Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio (DER) yaitu
perbandingan antara
total hutang dengan total ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan.
Horne
(2012) Debt to Equity Ratio dihitung menggunakan membagi total
hutang
-
21
perusahaan (termasuk liabilitas jangka pendek) dengan ekuitas
pemegang
saham. Sedangkan Debt to Assets Ratio (DAR) sederhananya
diartikan
dengan perbandingan antara total hutang yang dimiliki oleh
perusahaan
dengan total aset yang dimiliki perusahaan (Horne &
Wachowicz, 2012).
Rasio hutang terhadap total aset diperoleh melallui pembagian
total hutang
perusahaan dengan total aset.
Menurut Weston dan Brigham (1998) karakteristik suatu
perusahaan
yang menggunakan pendanaan hutang mempunyai tiga implikasi
penting
diantaranya:
a. Dengan meningkatkan pendanaan melalui hutang, para
pemilik
perusahaan atau para pemegang saham dapat mempertahankan
kendali
mereka dalam perusahaan dengan investasi terbatas.
b. Kreditur memiliki syarat bahwa terdapat dana yang disediakan
oleh
pemilik perusahaan sebagai suatu batas keamanan, sehingga
semakin
tinggi proporsi jumlah modal yang diberikan oleh pemegang
saham
maka semakin kecil resiko yang akan dihadapi oleh kreditur.
c. Apabila perusahaan memperoleh laba yang lebih besar daripada
bunga
yang dibayarkan, maka pengembalian modal pemilik akan lebih
besar.
Menurut Weston dan Brigham (1998) Perusahaan yang memiliki
rasio
hutang lebih tinggi akan menghadapi resiko kerugian yang lebih
besar
terhadap kondisi ekonomi yang buruk (masa resesi), namun
tentunya
memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi pada kondisi
perekonomian yang normal. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki
rasio
-
22
hutang rendah tidak akan menghadapi risiko kerugian yang besar
pada masa
resesi, namun peluang untuk peningkatan tingkat pengembalian
pada
ekuitas dalam kondisi ekonomi normal juga rendah.
3. Firm Growth
Pertumbuhan perusahaan atau company growth yaitu peningkatan
atau
penurunan total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Pertumbuhan
perusahaan
dihitung sebagai persentase perubahan aset pada tahun tertentu
terhadap tahun
sebelumnya (Suprantiningrum, 2013). Pertumbuhan perushaan
mengambarkan aktualisasi keberhasilan investasi perusahaan pada
periode
sebelumnya menjadikan sebagai estimasi pertumbuhan di masa
mendatang.
Pertumbuhan penjualan juga berguna sebaai indikator permintaan
daya saing
perusahaan (Hidayat, 2018). Pesatnya pertumbuhan suatu
perusahaan akan
mempengaruhi kapasitas dalam mempertahankan keuntungan serta
berbagai
kesempatan pada masa depan. Perkembangan penjualan merupakan
sebagai
salah satu kriteria penting dari penerimaan pasar suatu
perusahaan, dimana
penghasilan yang diperoleh atas penjualan barang atau jasa dalam
periode
tertentu, berguna untuk mengukur tingkat pertumbuhan
penjualan.
Sales growth atau pertumbuhan suatu penjualan perusahaan adalah
suatu
hal yang diharapkan oleh pihak internal perusahaan maupun pihak
eksternal
perusahaan (Kasmir, 2012). Pertumbuhan penjualan perusahaan
biasanya
menggambarkan laba perusahaan, sedangkan untuk pihak
eksternal
memberikan dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
pembayaran
laba untuk para pemegang saham. Kasmir (2012) menyatakan bahwa
sales
-
23
growth berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan guna
mempertahankan posisi perusahaan diantara perekonomian
secara
keseluruhan.
4. Profitabilitas
Menurut Kasmir (2012), profitabilitas merupakan rasio dalam
menilai
kemampuan perusahaan untuk mencari keuntungan. Profitabilitas
ini
memberikan gambaran seberapa efektif perusahaan beroperasi
untuk
memberikan laba pada perusahaan. Sedangkan Brigham dan Houston
(2006),
Profitabilitas adalah hasil akhir pada sejumlah kebijakan dan
keputusan yang
dilakukan oleh perusahaan. Dari kedua pendapat ahli disimpulkan
bahwa,
profitabilitas merupakan hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan
keputusan
yang dilakukan oleh perusahaan dalam menilai kemampuan
perusahaan untuk
mencari keuntungan.
Kasmir (2012) Profitabilitas dapat memberikan petunjuk berguna
untuk
menilai keefektifan dari operasi sebuah perusahaan, sehingga
rasio
profitabilitas akan menunjukan kombinasi dari efek likuiditas,
manajemen
aktiva, dan hutang pada hasil operasi. Profitabilitas akan
menunjukan
perimbangan pendapatan serta kemampuan perusahaaan menghasilkan
laba
pada berbagai tingkat operasi, sehingga rasio ini akan
membuktikan
efektifitas serta keberhasilan manajemen secara keseluruhan.
Kasmir (2012) Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan
dengan
menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di
laporan
keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba
rugi.
-
24
Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Hal
ini
bertujuan untuk melihat perkembangan perusahaan dalam rentang
waktu
tertentu, baik penurunan maupun kenaikan, sekaligus mencari
penyebab
perubahan.
Rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas dalam
penelitian ini
adalah Return on Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE). Return
on Asset
(ROA) adalah perbandingan laba bersih dengan jumlah aktiva
perusahaan.
Return on Assets (ROA) yang merupakan kemampuan dari modal yang
telah
diinvestasikan dalam keseluruhan aset guna menghasilkan
keuntungan bagi
semua investor (pemegang obligasi dan saham). ROE mencerminkan
tingkat
hasil pengembalian investasi bagi pemegang saham, adalah
perbandingan
antara laba bersih dengan modal sendiri.
5. Firm Value
Salvatore (2011) Tujuan utama perusahaan menurut theory of the
firm
adalah guna memaksimalkan kekayaan atau nilai perusahaan (value
of the
firm). Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting bagi
perusahaan,
karena dengan mengoptimalkan nilai perusahaan berarti juga
mengoptimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan hal
penting
yang harus dicapai oleh manajemen perusahaan (Brigham &
Daves, 2010).
Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham dapat diartikan
menjadi
memaksimalkan harga saham perusahaan. Meskipun perusahaan
memiliki
tujuan-tujuan yang lain, namun memaksimalkan harga saham adalah
tujuan
yang paling penting.
-
25
Husnan (2006) Menyatakan, yang dimaksud dengan nilai
perusahaan
merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli
apabila
perusahaan tersebut dijual. Apabila perusahaan menawarkan saham
ke publik
maka nilai perusahaan akan tercermin pada harga sahamnya. Jadi,
dengan
meningkatnya harga saham membuat nilai perusahaan menjadi
tinggi.
Keown J (2004) Nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas
surat
berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Nilai
perusahaan
merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan
perusahaan yang
sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi
membuat nilai
perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan
membuat pasar
percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga
pada
prospek perusahaan di masa depan.
Harmono (2011) Pengukuran nilai perusahaan dapat mengukur
melalui
nilai harga saham di pasar, berdasarkan terbentuknya harga saham
perusahaan
di pasar, yang merupakan refleksi penilaian oleh publik terhadap
kinerja
perusahaan secara riil. Dikatakan secara riil karena
terbentuknya harga di
pasar merupakan bertemunya titik-titik kestabilan kekuatan
permintaan dan
titik-titik kestabilan kekuatan penawaran harga yang secara riil
terjadi
transaksi jual beli suratberharga di pasar modal antara para
penjual (emiten)
dan para investor, atau sering disebut sebagai ekuilibrium
pasar. Oleh karena
itu, dalam teori keuangan pasar modal harga saham dipasar
disebut sebagai
konsep nilai perusahaan.
-
26
Menurut Brigham dan Houston (2010) terdapat beberapa
pendekatan
analisis rasio dalam penilaian market value, terdiri dari
pendekatan price
earning ratio (PER), Price Book Value Ratio (PBV), Market Book
Ratio
(MBR), Dividend Yield Ratio, dan Dividend Payout Ratio (DPR).
Dalam
penelitian ini penulis juga lebih menekankan nilai perusahaan
pada harga
pasar yang diukur dengan Price to Book Value (PBV). Price to
Book Value
(PBV) merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur
kinerja harga
pasar saham terhadap nilai bukunya (Ang, 1997). Sedangkan
menurut
Brigham dan Houston (2011), Price to Book Value (PBV) merupakan
hasil
perbandingan antara harga saham dengan nilai buku saham.
Perusahaan yang dikelola dengan baik pada umumnya memiliki
Rasio
Price to Book Value diatas satu. Hal ini menggambarkan nilai
saham
perusahaan lebih besar daripada nilai buku perusahaan. Nilai
Price to Book
Value yang tinggi mencerminkan tingkat kemakmuran para pemegang
saham
yang baik.
-
27
D. Kerangka Penelitian
Berdasarkan penelitian terdahulu tentang pengaruh leverage
terhadap firm
value, dimana terdapat beberapa variabel mediasi yang
mempengaruhi leverage
dengan firm value yaitu sales growth dan profitabilitas sebagai
variabel mediasi
baik langsung maupun tidak langsung. Maka kerangka berfikir
dalam penelitian
ini sebagai berikut:
E. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap penelitian yang
telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan (Sugiyono,
2015).Dikatakan
sementara dikarenakan dugaan yang diberikan baru di dasarkan
pada teori yang
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui
pengumpulan data. Perumusan hipotesis dalam penelitian ini
antara lain:
1. Pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan
Kasmir menyatakan bahwa leverage digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya, baik
jangka
pendek maupun jangka Panjang Ketika perusahaan dibubarkan.
Dalam
Leverage
Profitability
Firm
growth
Firm Value
H1(Research Gap)
H2
H3
H4
H5
H6
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
Gambar 2.0.2 Kerangka Penelitian
-
28
hubungannya antara leverage dengan nilai perusahaan yaitu
semakin besar
leverage menunjukan risiko investasi yang semakin besar pula.
Dikatakan
lain leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Van Horne (1997) Perusahaan dengan rasio leverage yang
rendah
memiliki risiko leverage yang lebih kecil. Dengan tingginya
rasio leverage
menunjukan bahwa perusahaan tidak solvable, artinya total
hutangnya lebih
besar dibandingkan total asetnya.
Jika perusahaan menggunkan hutangnya untuk melakukan
investasi
yang bersifat produktif, maka akan meningkatkan laba perusahaan
dan
dengan leverage yang tinggi akan meningkatkan laba perusahaan,
hal ini
akan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham dan membuat
persepsi
positif calon investor. Hal ini akan membuat nilai perusahaan
dari
perusahaan tersebut akan meningkat. Hal ini sama dengan
pernyataan dari
Wahyuni et.al., (2020)selain itu hasil penelitian yang sama dari
Susanti dan
Susanti & Pertiwi (2019)menyatakan bahwa leverage yang
diproksikan
dengan Debt to Equity Ratio (DER) mempengaruhi nilai
perusahaan
pernyataan serupa pada penelitian Uzliawati et.al., (2018)
Dari hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
H1: Leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai
perusahaan.
-
29
2. Pengaruh leverage terhadap Firm growth
Sales growth atau pertumbuhan penjualan merupakan sesuatu yang
di
inginkan oleh pihak internal ataupun eksternal perusahaan.
Pertumbuhan
penjualan pada pihak internal perusahaan biasanya menggambarkan
laba
suatu perusahaan sedangkan untuk pihak eksternal akan
menunjukan
kemampuan perushaan dalam pembayaran laba para pemegang
saham.
Perusahaan dengan pertumbuhan yang cepat biasanya memerlukan
banyak biaya eksternal, seperti penerbitan saham maupun
obligasi. Hal ini
berhubungan dengan leverage dimana leverage sendiri digunakan
untuk
mengukur tingkat hutang perusahaan. Dengan tingginya tingkat
leverage,
yang tentunya digunakan untuk meningkatkan meningkatkan
penjualan
maka semakin tinggi pula tingkat pertumbuhan penjualan atau
sales growth.
Hal ini sama dengan pernyataan dalam penelitian (Anton, 2016)
yang
menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif dan signifikan
terhadap
sales growth. Dan juga dalam penelitian yang dilakukan oleh
(Javadi et.al.,
2017) dan (Hamouri, et.al., 2018) menyatakan bahwa financial
leverage
dengan indikator DAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap
sales
growth selain itu Hamouri et et.al., (2018) juga mendukung
dugaan tersebut
Dengan hasil penelitian diatas, maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
H2: leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap Firm
growth
-
30
3. Pengaruh leverage terhadap profitabilitas
Dalam teori sinyal, sebuah peningkatan hutang diartikan pihak
luar
perusahaan sebagai kemampuan perusahaan nuntuk membayar
kewajiban
dimasa datang, dimana hal tersebut dapat memicu respon positif
oleh pasar.
Penggunaan hutang dapat mengurangi penghasilan kena pajak
perusahaan
karena perusahaan diwajibkan membayar bunga pinjaman. Teori ini
sama
dengan yang dinyatakan oleh penelitian Hamouri et.al., (2018)
dan juga
penelitian dari Wahyuni et.al., (Sari & Abundati, 2014)
(2020) sama-sama
menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan Debt to
Equity
Ratio (DER) dengan profitabilitas
Dari penelitian diatas, maka dinyatakan hipotesis sebagai
berikut:
H3: leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas
4. Pengaruh Firm growth terhadap profitabilitas
Pertumbuhan penjualan yang tinggi bahwa perusahaan
berkinerja
dengan baik, sehingga mendorong laba perusahaan untuk
meningkat.
Perusahaan yang memiliki tekad untuk memasarkan produknya di
pasar
untuk mencapai pertumbuhan perusahaan sehingga dapat
meningkatkan
laba perusahaan, hal ini memiliki dampak yang positif terhadap
tingkat
profitabilitas.
Pertumbuhan perusahaan mempengaruhi profitabilitas, melalui
aset
yang dimiliki sehingga berpengaruh terhadap produktivitas dan
efesiensi
perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada profitabilitas.
Semakin
-
31
cepat pertumbuhan perusahaan maka kemampuan perusahaan
menghasilkan laba semakin tinggi, hal ini berarti penilaian
terhadap rasio
profitabilitas juga tinggi.
Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari dan
Abundati
(2012). Putri dan Henny (2020) juga dalam penelitiannya
menyatakan
bahwa sales growth berpengaruh positif dan signifikan
terhadap
profitabilitas.
Berdasarkan temuan diatas maka dinyatak sebuah hipotesis
sebagai
berikut:
H4: Firm growth berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas
5. Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan
Profitabilitas yang baik akan meningkatkan keyakinan investor
bahwa
perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik pula dalam
menghasilkan
laba, sehingga akan meningkatkan nilai suatu perusahaan. Semakin
tinggi
laba yang dihasilkan perusahaan, maka akan semakin meningkatkan
nilai
suatu perusahaan (Chen, 2011).
Tingkat profitabilitas yang tinggi akan menarik calon-calon
investor
untuk menanamkan modalnya pada perusahaan. Tingginya investor
yang
membelu sebuah saham suatu perusahaan, maka akan meningkatkan
pula
harga saham perusahaan tersebut, shingga akan meningkatkan
nilai
perusahaan. Hal ini sependapat dengan Sabrin et.a.,ll (2016) dan
juga
-
32
penelitian dari Komarudin dan Affandi (2019) pada
penelitiannya
menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara
profitabilitas dengan nilai perusahaan.
Dengan beberapa temuan diatas diperoleh hasil hipotesis sebgai
berikut:
H5: Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai
perusahaan
6. Pengaruh Firm growth terhadap nilai perusahaan
Pertumbuhan penjualan perusahaan yang baik dapat menunjukan
kinerja perusahaan yang optimal, hal ini akan meningkatkan
kepercayaan
investor, sehingga investor merasa aman untuk menanamkan
modalnya dan
perusahaan akan lebih mudah mendapatkan pinjaman jangka panjang,
maka
hal ini berdampak baik terhadap nilai perushaan.
Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan,
oleh karena itu perusahaan memperhatikan pertumbuhan perusahaan
yang
dihasilkan setiap tahunnya. Karena dengan semakin baik
pertumbuhan
perusahaan akan mampu meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini
dinyatakan
oleh Tumanggor et.al.,(2019) penelitian lain yang menyatakan
sama yaitu
oleh Putri dan Rahyuda (2020) dalam penelitiannya dinyatakan
bahwa sales
growth berpengaruh positif terhadap firm value.
Dengan beberapa temuan diatas diperoleh hasil hipotesis sebgai
berikut:
-
33
H6: Firm growth berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai
perusahaan
7. Pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan dimediasi oleh
firm growth
Jika perusahaan menggunkan hutangnya untuk melakukan
investasi
yang bersifat produktif, maka akan meningkatkan laba perusahaan
dan
dengan pengelolaan leverage yang baik pula juga dapat
meningkatkan
penjualan perusahaan. Dengan tingginya penjualan akan
meningkatkan laba
perusahaan.
Secara tidak langsung leverage yang diiringi peningkatan
penjualan
akan membuat nilai perusahaan meningkat juga. Pertumbuhan
perusahaan
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, oleh karena itu
perusahaan
memperhatikan pertumbuhan perusahaan yang dihasilkan setiap
tahunnya.
Karena dengan semakin baik pertumbuhan perusahaan akan mampu
meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini sama dengan penelitian
yang
dikemukakan oleh Tumanggor et.al., (2019) penelitian lain
yang
menyatakan sama yaitu oleh Putri dan Rahyuda (2020).
Dengan beberapa temuan diatas diperoleh hasil hipotesis sebgai
berikut:
H7: Leverage dimediasi Firm growth berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan
-
34
8. Pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan dimediasi oleh
profitabilitas
Peningkatan hutang diartikan pihak luar perusahaan sebagai
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban dimasa datang,
dimana
hal tersebut dapat memicu respon positif oleh pasar. Penggunaan
hutang
dapat mengurangi penghasilan kena pajak perusahaan karena
perusahaan
diwajibkan membayar bunga pinjaman. Dengan adanya hutang
dapat
dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan
untuk
meningkatkan laba sehingga laba perusahaan dapat meningkat.
Dengan
meningkatnya laba kan membuat profitabilitas perusahaan
meningkat juga,
begitu pula dengan nilai perusahaan yang juga akan
meningkat.
Hal ini juga sependapat dengan Sabrin et.al., (2016) dan juga
penelitian
dari Komarudin dan Affandi (2019). Penelitiannya menjelaskan
bahwa
dengan tingginya profitabilitas maka akan menarik calon-calon
investor
untuk menanamkan modalnya pada perusahaan. Tingginya investor
yang
membelu sebuah saham suatu perusahaan, maka akan meningkatkan
pula
harga saham perusahaan tersebut, shingga akan meningkatkan
nilai
perusahaan.
Dengan beberapa temuan diatas diperoleh hasil hipotesis sebgai
berikut:
H8: Leverage dimediasi profitabilitas berpengaruh positif
dan
signifikan terhadap nilai perusahaan
-
35
Tabel 2.2 Hipotesis
No Hipotesis Uraian
1 H1 Semakin tinggi Leverage maka semakin tinggi Nilai
Perusahaan
2 H2 Semakin tinggi Leverage maka semakin tinggi Sales
growth
3 H3 Semakin tinggi Leverage maka semakin tinggi
Profitabilitas
4 H4 Semakin tinggi Sales growth maka semakin tinggi
Profitabilitas
5 H5 Semakin tinggi Profitabilitas maka semakin tinggi Nilai
Perusahaan
6 H6 Semakin tinggi Sales growth maka semakin tinggi Nilai
Perusahaan
7 H7 Semakin tinggi Sales Growth maka semakin tinggi
hubungan Leverage dengan Nilai Perusahaan
8 H8 Semakin tinggi Profitabilitas maka semakin tinggi
hubungan
Leverage dengan Nilai Perusahaan
-
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis
hubungan
asosiatif kualitas yang berarti penelitian yang digunakan dengan
maksud untuk
mengungkapkan permasalahan yang berhubungan sebab akibat antara
dua
variabel atau lebih. Jenis data yang dalam penelitian ini adalah
data kuantitatif
dan data yang digunakan yaitu data sekunder (Sugiyono, 2015).
Yang dimaksud
dengan data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara
tidak langsung
dari sumber yang akan diteliti. Penelitian yang dimaksudkan
yaitu penelitian
yang mengetahui hubungan atau pengaruh sebab-akibat dari
variabel
independent atau variabel yang memengaruhi (X) yaitu Leverage
yang
menggunakan indikator Debt to Equity Ratio dan Debt to Assets
Ratio terhadap
variabel dependen atau variabel yang dipengaruhi (Y) yaitu Firm
Value, dengan
beberapa variabel mediasi atau intervening (Z) yaitu Firm growth
yang
diproksikan dengan Sales growth dan juga Profitabilitas yang
diproksikan
dengan Return to assets Ratio (ROA).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang bergerak pada
bidang
perbankan Syariah yang terdaftar pada Otoritas Jasa
Keuangan(OJK) dan juga
telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)dan tercatat sampai
dengan bulan
Juli 2020. Pengambilan data ini diambil di website masing-masing
bank dan
-
37
juga website BEI. Waktu pengambilan dilakukan pada bulan Agustus
2020
hingga selesai.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Sugiyono (2013) Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas
beberapa obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan
karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan
Perbankan
Syariah yang terdaftar di OJK.
OJK atau otoritas jasa keungan adalah institusi yang bukan
hanya
menyandang independen, berdiri sendiri, namun wewenangnya juga
berbeda
dengan wewenang lembaga sebelumnya yakni Bank Indonesia yang
selama ini
tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penyidikan, namun
OJK
memiliknya. Dari OJK sendiri terdapat 14 bank umum Syariah yang
digunakan
peneliti sebagai populasi, antara lain:
Tabel 3.1 Daftar Populasi Bank Umum Syariah
No Bank Umum Syariah
1 PT. Bank Aceh Syariah
2 PT. BPD Nusa Tenggara Barat Syariah
3 PT. Bank Muamalat Syariah
4 PT. Bank Victoria Syariah
5 PT. BRISyariah
6 PT. Jabar Banten Syariah
7 PT. BNI Syariah
-
38
8 PT. Bank Syariah Mandiri
9 PT. Bank Mega Syariah
10 PT. Bank Panin Dubai Syariah
11 PT. Bank Syariah Bukopin
12 PT. BCA Syariah
13 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
14 PT. Maybank Syariah Indonesia
Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2020,
http://www.ojk.go.id
2. Sampel
Sampel adalah suatu bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki
oleh populasi tersebut. Pemilihan sampel dalam penelitian ini
dengan
menggunakan purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dari
populasi
dengan beberapa kriteria tertentu (Sugiyono, 2015).
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive
sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik
tertentu
yang dianggap mempunyai sangkut pautnya dangan karakteristik
populasi
yang sudah diketahui sebelumnya (Ruslan, 2010). Adapun kriteria
dalam
pengambilan sampel pada penelitian ini adalah:
a. Bank umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan.
b. Menyediakan laporan keuangan bulanan secara lengkap dan
dipublikasikan secara umum pada BEI atau website
masing-masing
bank.
c. Peresahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai dengan
bulan Juli
2020.
http://www.ojk.go.id/
-
39
Tabel 3.2 Daftar Sampel Bank Umum Syariah
No Bank Umum Syariah
1 PT. BRISyariah
2 PT. Bank Panin Dubai Syariah
3 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2020,
http://www.idx.go.id
D. Tehnik Pengumpulan Data
Ruslan (2010) Tehnik pengumpulan data yang digunakan pada
penelitian
ini yaitu menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi
adalah
tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan
dokumen-dokumen yang dibutuhkan, dalam penelitian ini
menggunakan
laporan keuangan perusahaan Perbankan Syariah yang diambil pada
website
masing-masing bank dan juga laporan saham yang duambil pada
website BEI.
Data sekunder diperoleh melalui studi keputustakaan yang di
dapat melalui
artikel-artikel yang ada baik itu dari jurnal, buku maupun dari
internet yang
terkait dengan penelitian ini.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan
keuangan
perusahaan perbankan syariah yang terdaftar di OJK dan BEI yang
telah
menjadi sampel, yaitu laporan keuangan bulanan Bank Umum Syariah
dan yang
telah masuk kedalam Bursa Efek Indonesia sampai dengan bulan
Juli 2020 yang
diperoleh dari masing-masing website.
http://www.idx.go.id/
-
40
E. Skala Pengukuran
Ruslan (2010) Skala rasio adalah skala yang menunjukan
kategori,
peringkat, jarak, dan perbandingan contruct yang diukur. Data
berskala rasio
adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak
dua titik pada
skala sudah diketahui, dan mempunyai titik 0 absolut (Noor,
2014).
F. Definisi Konsep dan Operasional
1. Definisi Konsep
Definisi konsep pada variabel-variabel yang digunakan pada
penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel Independen
Sujarweni (2015) Variabel independent merupakan variabel
yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau
munculnya
variabel dependen. Variabel independent pada penelitian ini
adalah
leverage.
Riyanto (2001) Leverage adalah penggunaan aktiva atau dana
dimana untuk menggunakannya perusahaan harus membayar biaya
tetap. Pengukuran leverage yang digunakan pada penelitian ini
yaitu
menggunakan Debt to Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio
(DER)
merupakan rasio yang menunjukan antara jumlah pinjaman
jangka
panjang yang diberikan kreditur dengan jumlah modal sendiri
yang
diberikan oleh pemilik saham (Kasmir, 2012).
-
41
b. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau
akibat
adanya variabel bebas atau variabel independent. Pada penelitian
ini
yang digunakan pada variabel dependen adalah Nilai Perusahaan
atau
Firm Value (Sujarweni, 2015).
Nilai perusahaan diproksikan dengan Price Book Value (PBV),
dimana rasio ini menunjukan perbandingan antara harga pasar
perlembar saham dengan nilai buku perlembar saham (Suroto,
2016).
c. Variabel Intervening
Variabel intervening merupakan variabel antara atau variabel
mediasi yang digunakan untuk memediasi hubungan variabel
independent dan dependen. Variabel intervening pada penelitian
ini
yaitu Firm growth dan Profitabilitas.
1) Firm growth
Hidayat (2018) Pertumbuhan penjualan mengambarkan
aktualisasi keberhasilan investasi perusahaan pada periode
sebelumnya yang dijadikan sebagai estimasi pertumbuhan di
masa
yang akan datang. Pada penelitian ini Firm growth
diproksikan
dengan sales growth.
2) Profitabilitas
Menurut Kasmir (2012), profitabilitas adalah rasio untuk
menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Penggunaan
rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan
-
42
perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan
keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba
rugi.
Indikator yang digunakan pada penelitian ini dalam mengukur
profitabilitas yaitu Return on Asset (ROA). ROA merupakan
perbandingan laba bersih dengan jumlah aktiva perusahaan.
Return
on Assets (ROA) yang merupakan kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aset untuk menghasilkan
keuntungan bagi semua investor (pemegang obligasi dan
saham).
2. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas
sifat-sifat hal
yang didefinisikan dapat diamati. Secara tidak langsung
pengertian dari
definisi operasional ini alat pengambil data yang cocok
digunakan atau
mengacu pada bagaimana cara mengukur variabel tersebut. Berikut
ini
definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan pada
penelitian
ini sebagai berikut:
a. Variabel Independen
Leverage
Debt to Equity Ratio (DER) = Total Hutang
Total Ekuitas X 100%
b. Variabel Dependen
Nilai Perusahaan
Prive to Book Value (PBV) = Harga Perlembar Saham
Nilai Buku Perlembar Saham X 100%
-
43
c. Variabel Intervening
1) Firm growth
Sales growth (SG) = Penjualan Tahun t−Penjualan Tahun t−1
Penjualan Tahun t−1 X 100%
2) Profitabilitas
Return On Assets (ROA) = Laba Bersih
Total Aset X 100%
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat untuk mengumpulkan,
mengolah,
menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta
objektif dengan
tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji hipotesis. Bagian
ini
menjelaskan instrument yang digunakan untuk mengukur variabel
yang akan
diteliti. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data
panel. Data
panel merupakan jenis data yang memiliki gabungan antara data
time series
dengan data cross- section. Oleh karena itu, data panel memiliki
gabungan
karakteristik kedua jenis data tadi, yaitu (1) terdiri atas
beberapa objek dan (2)
meliputi beberapa periode waktu (Winarno 2015). Pengumpulan data
diambil
dari laporan tahunan statistik perbankan syariah. Data yang
diambil dari setiap
variabel kemudian diuji dan ditarik kesimpulan melalui hasil uji
tersebut. Dalam
penelitian ini periode yang digunakan adalah tahun
2015-2019.
-
44
H. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Stasioneritas
Ariyoso dalam Setyaningrum (2017:68-69) Uji stasioneritas
digunakan
untuk menguji data time series agar data yang digunakan bersifat
flat, tidak
mengandung komponen trend, dengan keragaman konstan dan tidak
terjadi
fluktuasi periodik.
Winarno dalam Setyaningrum (2017:69)Sebuah data dikatakan
stasoner
jika memenuhi asumsi kovarian antar dua data runtut waktu
tergantung pada
kelambanan antara dua periode tersebut. Pengambilan keputusan
pada uji
stasioner adalah jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05
maka data
tersebut bersifat stasioner.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Model
regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau
mendekati
normal. Untuk mendeteksi variabel residual berdistribusi normal
atau
tidak yaitu dengan analisis grafik atau statistik. Secara
statistic ada dua
komponen normalitas yaitu skewness dan kurtosis. Pengambilan
keputusan ini dengan membandingkan nilai Z dengan nilai kritis
untuk
a 0.05. jika nilai Z < nilai kritis, maka data terdistribusi
secara normal.
Sedangkan jika nilai Z > nilai kritis, maka data
terdistribusi tidak normal
(Ghozali, 2013)
-
45
Menurut Noor (2014), uji normalitas untuk menguji distribusi
data
yang akan dianalisis menyebar normal. Uji normalitas
dimaksudkan
untuk menguji apakah data yang digunakan dalam penelitian
memiliki
distribusi normal baik secara multivariat maupun univariat.
Evaluasi
normalitas dilakukan dengan menggunakan kriteria critical
ratio
skweness value sebesar ± 2,58 pada tingkat signifikansi 99%.
Data
mempunyai distribusi normal jika nilai critical ratio (c.r)
skweness
dibawah harga mutlak = - 2,58. Uji normalitas menggunakan
metode
univariate normality dengan melihat koefisien indeks skew
univariat
(kecondongan) dan indeks kurtosis univariat (datar-tinggi).
Data
memenuhi syarat normalitas data jika koefisien indeks skew
univariate
dan indeks kurtosis multiunivariate berada di antara 0 sampai
2,58.
b. Uji Multikolonaritas
Multikolineritas adalah situasi dimana terdapat korelasi
variabel
variabel bebas di antara satu dengan lainnya (Ghozali, 2013).
Uji
multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
regresi
ditemukan kolerasi antar variabel bebas yang kuat/tinggi (Noor,
2014).
c. Uji Autokorelasi
Ghozali (2013) Autokorelasi adalah hubungan yang terjadi
antara
anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam
rangkaian
waktu time series). Autokorelasi dapat terjadi apabila suatu
keadaan di
mana variabel gangguan pada periode tertentu berkorelasi
dengan
variabel pengganggu pada periode lain.
-
46
Ghozali (2013) Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi
digunakan uji Durbin Watson yaitu uji yang hanya digunakan
untuk
autokorelasi tingkat satu (first order auto corerelation) dan
mensyaratkan
adanya intersep (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada
variabel lag
diantara variabel independen. Pengambilan keputusan ada
tidaknya
autokorelasi
Tabel 3.3 Kriteria Pengujian Autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif No decision dl < d < du
Tidak ada korelasi negative Tolak 4 – dl < d < 4
Tidak ada korelasi negative No decision 4 – dl < d < 4 –
dl
Tidak ada autokorelasi positif
atau negative
Tidak tolak du < d < 4 - du
Sumber: Ghozali (2013: 111)
d. Uji Heteroskedaskisitas
Heteroskendastisitas terjadi apabila varian variabel
pengganggu
tidak sama untuk semua observasi, akibat yang timbul apabila
terjadi
heteroskendastisitas adalah penaksir tidak bias tetapi tidak
efisien baik
dalam sampel besar maupun sampel kecil, serta uji T-test dan
F-test
akan menyebabkan kesimpulan yang salah (Ghozali, 2013).
3. Uji Statistik (Regresi)
Hasil analisis regresi menggunakan spss jika angka signifikansi
< ɑ
(0,05) maka dikatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara
variabel bebas
terhadap variabel terikat.
-
47
a. Koefisien Determinasi (R2)
Menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel
dependen atau sejauh mana kontribusi variabel mempengaruhi
variabel dependen, besarnya nilai koefisien determinasi terletak
antara
0 sampai dengan 1, atau 0 ≤ R2 ≤ 1. Koefisien Adjusted R2
merupakan
korelasi dari R2 (Bawono, dalam Arifin, 2016:47).
b. Uji F test (Secara Serempak)
Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh
variabel
independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel
dependen, jika f hitung < f tabel, maka, H0 diterima artinya
tidak ada
pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara
Bersama-
sama (Bawono dalam Arifin, 2016:47).
c. Uji T test (Secara Individu)
Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh
variabel
independen secara individual dapat mempengaruhi variabel
dependen,
jika t hitung < 0.05, maka , H0 diterima artinya tidak ada
pengaruh
yang signifikan antara variabel independen secara individual
(Bawono
dalam Arifin, 2016:47).
4. Analisis Jalur (Path Analys)
Sarwono (2011:287) Untuk menguji apakah kebijakan dividen
dapat
menjadi variabel intervening dalam pengaruh struktur modal,
profitabilitas,
ukuran perusahaan, dan keputusan investasi terhadap nilai
perusahaan,
maka digunakan metode Path Analisys. Path Analisys merupakan
teknik
-
48
analisis yang digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat
yang
inheren antar variabel yang didudun berdasarkan berdasarkan
urutan
temporer dengan menggunakan koefisien jalur sebagai besaran
nilai dalam
menentukan besarnya pengaruh variabel independen exogenous
terhadap
variabel dependen endogenous.
Noor (2014:81), analisis jalur merupakan suatu teknik untuk
menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi
linier
berganda jika variabel eksogen mempengaruhi variabel endogen
tidak
hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung.
I. Alat Analisis
Software yang digunakan sebagai alat pengolahan data penelitian
ini yaitu
SPSS versi 25 dan juga Eview 10. SPSS dan Eview adalah progam
komputer
yang digunakan untuk mengolah data statistic. Program SPSS
digunakan untuk
pengujian hipotesis menggunakan uji regresi linear berganda dan
juga
pengujian asumsi klasik dan juga uji analisis jalur dengan
menghitung taraf
signifikansi pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan dengan
Firm growth
dan profitabilitas sebagai variabel intervening dimana dilakukan
uji guna
memberikan kesimpulan pada analisis. Sedangkan Eview digunakan
untuk
menguji analisis deskriptif dan uji stasioner.
-
49
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Objek penelitian ini berupa Bank Umum Syariah di Indonesia
yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan tercatat masih beroperasi
hingga saat
ini. Objek dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yaitu
PT.Bank
BRI Syariah, PT. Bank Panin Dubai Syariah dan PT. Bank BTPN
Syariah
Indonesia.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
Date: 09/10/20
Time: 15:34
Sample: 1 81
X1_DER Z1_SG Z2_ROA Y_PBV
Mean 442.2768 18.70074 1.536531 1.999136
Median 457.2100 17.39000 0.209000 1.010000
Maximum 874.2800 114.5300 10.38200 6.010000
Minimum 176.8400 -93.85000 -0.080000 0.360000
Std. Dev. 204.0793 39.01317 2.512554 1.766999
Skewness 0.053646 -0.957412 1.805871 1.015581
Kurtosis 1.776107 6.350379 5.316225 2.494540
Jarque-Bera 5.094314 50.25910 62.13235 14.78624
Probability 0.078304 0.000000 0.000000 0.000615
Sum 35824.42 1514.760 124.4590 161.9300
Sum Sq. Dev. 3331869. 121762.2 505.0342 249.7828
Observations 81 81 81 81
Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2020
Variabel nilai perusahaan yang menggunakan indikator Prive to
Book
Value (PBV) berdasarkan tabel 4.1 dengan jumlah observasi
sebanyak 81,
menunjukkan nilai rata-rata 1.999136 dengan standar deviasi
1.766999,
-
50
nilai perusahaan tertinggi sebesar 6.010000, dan nilai
perusahaan terendah
0.360000. Nilai perusahaan tertinggi dimiliki oleh PT. Bank BTPN
Syariah
Tbk pada bulan Desember tahun 2019 dan nilai perusahaan
terendah
dimiliki oleh PT. Bank BRI Syariah Tbk pada bulan Maret tahun
2020.
Variabel lever