Top Banner
PENGARUH LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN FIRM GROWTH DAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DARI TAHUN 2018 SAMPAI DENGAN TAHUN 2020 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh : Ahmad Gusti Arif Wijaya NIM 63010160320 PROGRAM STUDI S1-PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2020
123

PENGARUH LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN FIRM GROWTH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9418/1/Skripsi... · 2020. 10. 23. · pengaruh leverage terhadap nilai

Jan 31, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • PENGARUH LEVERAGE TERHADAP NILAI

    PERUSAHAAN DENGAN FIRM GROWTH DAN

    PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL

    INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH

    YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK

    INDONESIA (BEI) DARI TAHUN 2018 SAMPAI

    DENGAN TAHUN 2020

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh :

    Ahmad Gusti Arif Wijaya

    NIM 63010160320

    PROGRAM STUDI S1-PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2020

  • PENGARUH LEVERAGE TERHADAP NILAI

    PERUSAHAAN DENGAN FIRM GROWTH DAN

    PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL

    INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH

    YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK

    INDONESIA (BEI) DARI TAHUN 2018 SAMPAI

    DENGAN TAHUN 2020

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh :

    Ahmad Gusti Arif Wijaya

    NIM 63010160320

    PROGRAM STUDI S1-PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2020

  • i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

  • ii

    LEMBAR PENGESAHAN

  • iii

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

  • iv

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  • v

    PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI

  • vi

    MOTTO

    HARTA PALING BERHARGA IALAH

    SENYUM DAN DOA ORANG TUA

    (Ahmad Gusti Arif Wijaya)

    JIKA YANG DATANG PADAMU ITU TAK MEMBUNUHMU

    MAKA YANG DATANG PADAMU AKAN MENGUATKANMU

    LAKUKAN YANG KAU NIATKAN

    PASTI ADA JALAN

    (Iksan Skuter)

  • vii

    PERSEMBAHAN

    Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT. Sholawat dan salam tercurahkan

    kepada Nabi Muhammad SAW. Atas karunia dan segala kemudahan yang diberikan

    akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan, skripsi ini saya persembahkan untuk:

    1. Kedua orangtua Bapak Achmad Rifai dan Ibu Juermi yang senantiasa selalu

    memberi dukungan semangat, pengorbanan yang luar biasa dan doa yang

    tanpa henti.

    2. Adikku Achmad Ilham Nasrullah yang selalu memberi perhatian dan

    bantuan.

    3. Bapak Faqih Nabhan, M.M selaku dosen pembimbing skripsi.

    4. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    yang telah memberi begitu banyak ilmu pelajaran.

    5. Teman yang selalu memberi semangat dan motivasi Dian dan Gunawan.

    6. Syahnina Mustika Sholekhah yang selalu mesuport, membantu dan selalu

    memberi semangat.

    7. Teman-teman seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta

    hidayahnya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

    “Pengaruh Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Firm Growth dan

    Profitabilitas Sebagai Variabel Interverning Pada Bank Umum Syariah Yang

    Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Dari Tahun Sampai Dengan

    Tahun 2020”. Sebagai syarat menyelesaikan Program Studi S1 Perbankan Syariah

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

    Salatiga.

    Ucapan terima kasih sebesar-besarnya saya ucapkan kepada semua pihak yang

    telah memberikan pengarahan, bimbingan, ucapan semangat dan bantuan dalam

    berbagai bentuk. Ucapan terimakasih saya sampaikan terutama kepada:

    1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag selaku Rektor Institut Agama Islam

    Negeri (IAIN) Salatiga.

    2. Dr. Anton Bawono, S.E, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

    3. Bapak Ari Setiawan, M.M selaku ketua jurusan Perbankan Syariah S1

    4. Bapak Faqih Nabhan, M.M selaku dosen pembimbing skripsi.

    5. Bapak Dr. Agus Waluyo, M. Ag selaku dosen pembimbing akademik yang

    senantiasa memberikan saran.

    6. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama

    Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  • ix

    7. Kedua orangtua tercinta yang selalu memberikan banyak dukungan,

    pengorbanan dan doa yang tidak pernah putus.

    8. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan hingga

    menyelesaikan skripsi ini.

    Saya menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan masih jauh dari kata

    sempurna, oleh karena itu dengan kerendahan hati saya mengucapkan permohonan

    maaf dan semoga skripsi ini dapat menjadi manfaat bagi banyak orang.

    Salatiga, 24 September 2020

    Penulis

    Ahmad Gusti Arif Wijaya

  • x

    ABSTRAK

    Arif Wijaya, Ahmad Gusti. 2020. Pengaruh Leverage Terhadap Nilai Perusahaan

    Dengan Firm Growth dan Profitabilitas Sebagai Variabel Interverning

    Pada Bank Umum Syariah Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia

    (BEI) Dari Tahun 2018 Sampai Dengan Tahun 2020. Prodi Perbankan

    Syariah S1. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam. Institut Agama Islam

    Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Faqih Nabhan S.E, M.M

    Penelitian ini bertujuan guna menjelaskan pengaruh Leverage terhadap Nilai

    Perusahaan Perbankan Syariah dengan Firm Growth dan Profitabilitas sebagai

    variabel Intervening pada Bank Umum Syariah yang terdaftar pada Bursa Efek

    Indonesia (BEI) sampai dengan tahun 2020. Penelitian ini menggunakan jenis

    penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.

    Penelitian ini menggunakan data sekunder berbentuk data panel laporan keuangan

    bank umum syariah periode mei 2018 sampai dengan juli 2020. Data yang diperoleh

    kemudian di analisis menggunkan SPSS 25 dan Eviews 10. Hasil penelitian ini

    menunjukan bahwa variabel leverage, firm growth tidak berpengaruh terhadap nilai

    perusahaan dan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

    perusahaan. Variabel leverage tidak berpengaruh positif terhadap profitabilitas dan

    leverage tidak berpengaruh positif terhadap firm growth. Setelah dilakukan analisis

    jalur, profitabilitas dan firm growth tidak dapat memediasi antara variabel leverage

    dengan nilai perusahaan.

    Kata Kunci: Leverage (DER), Firm Growth (Sales Growth), Profitabilitas (ROA),

    Nilai Perusahaan (PBV)

  • xi

    DAFTAR ISI

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................ i

    LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................................................................... iii

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. iv

    PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ................................................................ v

    MOTTO .................................................................................................................. vi

    PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

    ABSTRAK .............................................................................................................. x

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

    A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 11

    C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 11

    D. Kegunaan Penelitian................................................................................... 12

    E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 12

    BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 14

    A. Telaah Pustaka ........................................................................................... 14

    B. Kerangka Teori........................................................................................... 18

    1. Signalling Theory ................................................................................... 18

    2. Leverage ................................................................................................. 19

    3. Firm Growth ........................................................................................... 22

  • xii

    4. Profitabilitas ........................................................................................... 23

    5. Firm Value .............................................................................................. 24

    D. Kerangka Penelitian ................................................................................... 27

    E. Hipotesis ..................................................................................................... 27

    BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 36

    A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 36

    B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 36

    C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 37

    1. Populasi .................................................................................................. 37

    2. Sampel .................................................................................................... 38

    D. Tehnik Pengumpulan Data ......................................................................... 39

    E. Skala Pengukuran ....................................................................................... 40

    F. Definisi Konsep dan Operasional .............................................................. 40

    G. Instrumen Penelitian................................................................................... 43

    H. Uji Instrumen Penelitian ............................................................................ 44

    1. Uji Stasioneritas ..................................................................................... 44

    2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 44

    3. Uji Statistik (Regresi) ............................................................................. 46

    4. Analisis Jalur (Path Analys) ................................................................... 47

    I. Alat Analisis ............................................................................................... 48

    BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................ 49

    A. Analisis Data .............................................................................................. 49

    1. Analisis Deskriptif .................................................................................. 49

    2. Uji Stasioner ........................................................................................... 51

    3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 52

  • xiii

    4. Uji Statistik ............................................................................................. 57

    5. Analisis Jalur (Path Analys) ................................................................... 62

    B. Pembahasan Hasil Penilitian ...................................................................... 71

    1. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan ...................................... 71

    2. Pengaruh Leverage terhadap Firm growth ............................................. 72

    3. Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas ............................................. 72

    4. Pengaruh Firm growth terhadap Nilai Perusahaan ................................. 73

    5. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan ................................ 74

    6. Pengaruh Firm growth Terhadap Profitabilitas ...................................... 75

    7. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan dimediasi oleh Firm

    growth ............................................................................................................ 76

    8. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan dimediasi oleh

    Profitabilitas ................................................................................................... 77

    BAB V PENUTUP ................................................................................................ 79

    A. Kesimpulan ................................................................................................ 79

    B. Saran ........................................................................................................... 81

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 83

    LAMPIRAN .......................................................................................................... 90

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    TABEL 1.1 RESEARCH GAP...................................................................................... 8

    TABEL 1.2 PENELITIAN TERDAHULU ...................................................................... 18

    TABEL 2.2 HIPOTESIS ............................................................................................. 35

    TABEL 3.1 DAFTAR POPULASI BANK UMUM SYARIAH........................................... 37

    TABEL 3.2 DAFTAR SAMPEL BANK UMUM SYARIAH ............................................. 39

    TABEL 3.3 KRITERIA PENGUJIAN AUTOKORELASI.................................................. 46

    TABEL 4.1 STATISTIK DESKRIPTIF .......................................................................... 49

    TABEL 4.2 HASIL UJI STASIONER LEVEL ................................................................ 51

    TABEL 4.3 UJI STASIONER 1ST DIFFERENCE........................................................... 51

    TABEL 4.4 HASIL UJI NORMALITAS ....................................................................... 53

    TABEL 4.5 HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS ........................................................... 54

    TABEL 4.6 HASIL UJI AUTOKORELASI DENGAN UJI DW-TEST ............................... 56

    TABEL 4.7 HASIL UJI DW-TEST DENGAN PENYEMBUHAN DURBIN WATSON D ..... 57

    TABEL 4.8 HASIL UJI DETERMINASI (R2) ............................................................... 57

    TABEL 4.9 HASIL UJI F........................................................................................... 58

    TABEL 4.10 HASIL UJI STATISTIK T 1 .................................................................... 59

    TABEL 4.11 HASIL UJI STATISTIK T 2 .................................................................... 60

    TABEL 4.12 HASIL UJI STATISTIK T 3 .................................................................... 61

    TABEL 4.13 PERSAMAAN PERTAMA MODEL 1 ....................................................... 62

    TABEL 4.14 HASIL PERSAMAAN PERTAMA MODEL 1 ............................................. 63

    TABEL 4.15 PERSAMAAN KEDUA MODEL 1 ............................................................ 64

  • xv

    TABEL 4.16 HASIL PERSAMAAN KEDUA MODEL 1 ................................................. 64

    TABEL 4.17 PERSAMAAN PERTAMA MODEL 2 ......................................................... 65

    TABEL 4.18 HASIL PERSAMAAN PERTAMA MODEL 2 ............................................. 65

    TABEL 4.19 PERSAMAAN KEDUA MODEL 2 ........................................................... 66

    TABEL 4.20 HASIL PERSAMAAN KEDUA MODEL 2 ................................................. 67

    TABEL 4.21 HASIL ANALISIS HIPOTESIS ................................................................ 78

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    GAMBAR 2.0.1 KERANGKA PENELITIAN ................................................................. 27

    GAMBAR 4.1 SCATTER PLOT .................................................................................. 55

    GAMBAR 4.2 HASIL ANALISIS JALUR ..................................................................... 68

    file:///D:/Skripsi/1/Revisi%205.docx%23_Toc51936816file:///D:/Skripsi/1/Revisi%205.docx%23_Toc51936818

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Bank merupakan lembaga keuangan yang dalam kegiatan usahanya adalah

    mengumpulkan dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana

    tersebut kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir, 2013).

    Sedangkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

    perbankan, pengertian bank merupakan badan usaha dananya dihimpun dari

    masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada

    masyarakat dalam bentuk kredit dana atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

    meningkatkan taraf hidup rakyat banyak Secara singkat, bank bertujuan sebagai

    lembaga penyimpanan serta peminjaman dana kepada masyarakat.

    Menurut UU No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah, bank syariah

    diartikan sebagai bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan

    prinsip syariah, atau prinsip hukum islam. Bank Syariah merupakan sistem

    perbankan dalam Ekonomi Islam berdasarkan pada konsep pembagian hasil

    baik berdasarkan keuntungan serta kerugian. Bank-bank syariah dikembangkan

    berdasarkan prinsip syariah tanpa mengesampingkan hal keduniawian maupun

    keagamaan. Prinsip ini menganjurkan kepatuhan kepada syariat agama Islam

    sebagai dasar dari semua aspek kehidupan. Kepatuhan ini tentu tidak hanya

    dalam hal ibadah ritual, tetapi juga dalam transaksi bisnis pun harus sesuai

    dengan ajaran syariah.

  • 2

    Perusahaan perbankan yang bertujuan untuk entitas ekonomi lazimnya

    memiliki tujuan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dalam tujuannya

    jangka pendek perusahaan memperoleh laba secara maksimal dengan

    menggunakan sumber daya yang ada. Adapun cara mengukur tingkat

    kemakmuran pada masing-masing pemegang saham yaitu dengan nilai

    perusahaan. Dengan meningkatkan nilai perusahaan yang tinggi merupakan

    tujuan jangka panjang perusahaan yang harus dicapai perusahaan, hal ini akan

    terbukti berdasarkan harga sahamnya berdasarkan penilaian investor terhadap

    perusahaan dapat diamati melalui pergerakan harga saham.

    Nilai perusahaan merupakan persepsi investor mengenai tingkat

    keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga

    saham yang tinggi membuat nilai perusahaan yang tinggi (Kasmir, 2012). Nilai

    perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja

    perusahaan saat ini, namun pada prospek perusahaan yang akan datang. Dengan

    tingginya nilai perusahaan akan membuat meningkatnya kemakmuran

    pemegang saham (Kasmir, 2012).

    Nilai perusahaan sangat penting karena akan memberikan informasi baik

    atau tidaknya investor untuk menanamkan modalnya pada sebuah perusahaan

    dan juga berguna untuk kreditur karena nilai perusahaan akan memberikan

    informasi bagaimana kemampuan perusahaan dalam membayar utangnya

    sehingga pihak kreditur tidak merasa khawatir dalam memberikan pinjaman

    kepada perusahaan tersebut. Para investor lebih tertarik untuk investasi pada

    perusahaan yang memberikan rasa aman yang lebih pada invstasinya, karena

  • 3

    ketidakstabilan harga saham membuat calon ragu dan berfikir ulang untuk

    menanamkan modalnya, maka dari itu mereka akan lebih selektif dalam

    mengambil keputusan investasi.

    Untuk memprediksi nilai perusahaan dapat menggunakan beberapa faktor,

    salah satunya dengan menggunakan rasio keuangan. Dari analisis rasio akan

    menghasilkan beberapa rasio keuangan perusahaan yang bermanfaat terhadap

    pengambilan keputusan investasi. Secara garis besar terdapat lima rasio, salah

    satunya solvabilitas atau leverage. Leverage merupakan rasio yang digunakan

    untuk mengukur seberapa jauh menggunkan utang. Van Horne (1997)

    Financial leverage merupakan penggunaan sumber dana yang memiliki beban

    tetap, dengan harapan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar dari

    beban tetap, sehingga keuntungan pemegang saham bertambah. Rasio

    solvabilitas atau leverage adalah rasio yang dapat menunjukan kemampuan dari

    suatu perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban financial dari perusahaan

    tersebut seandainya perusahaan tersebut dilikuidasi.

    Singapurwoko (2011), Leverage dapat digunakan sebagai alat untuk

    meningkatkqan modal perusahaan dalam rangka meningkatkan keuntungan.

    Peningkatan dan penurunan tingkat hutang memiliki pengaruh terhadap

    penilaian pasar. Kelebihan hutang juga dapat memberikan dampak yang tidak

    baik pada nilai perusahaan (Noriza & Nor, 2012). Jika penmggunaan utang

    tidak dikelola dengan baik atau utang melebihi aktiva akan berdampak pada

    penurunan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Tetapi jika

    dikelola dengan baik menggunakannya untuk investasi yang bersifat produktif

  • 4

    yang memberikan dampak pengaruh positif dan berdampak pada profitabilitas

    perusahaan.

    Untuk mengetahui bagaimana efektifnya penggunaan hutang dari

    perusahaan dapat diketahui dengan melihat rasio pertumbuhan penjualan,

    dengan adanya hutang yang di iringi oleh pertumbuhan perusahaan dapat dilihat

    bagaimana efektif atau tidak hutang itu digunakan. Pertumbuhan perusahaan

    atau company growth sendiri ialah peningkatan atau penurunan aset yang

    dimiliki oleh perusahaan. Pertumbuhan perusahaan dihitung sebagai persentase

    perubahan aset pada tahun tertentu terhadap tahun sebelumnya

    (Suprantiningrum, 2013). Pertumbuhan perusahaan sendiri dapat dihitung

    menggunakan beberapa rasio salah satunya dengan rasio sales growth ratio atau

    rasio pertumbuhan penjualan. Kasmir (2012) menyatakan bahwa sales growth

    digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mempertahankan

    posisi perusahaan di tengah-tengah perekonomian secara keseluruhan. Sales

    growth yaitu perbandingan antara penjualan tahun ini dengan tahun

    sebelumnya. Dengan banyaknya penjualan yang dilakukan oleh perusahaan

    dapatmemicu meningkatnya profitabilitas perusahaan.

    Menurut Kasmir (2012), profitabilitas adalah rasio untuk menilai

    kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Profitabilitas ini

    memberikan gambaran seberapa efektif perusahaan beroperasi sehingga

    memberikan laba bagi perusahaan. Profitabilitas dapat memberikan petunjuk

    yang berguna dalam menilai keefektivan dari operasi sebuah perusahaan,

    sehingga rasio profitabilitas akan menunjukan kombinasi dari efek likuiditas,

  • 5

    manajemen aktiva, dan utang pada hasil operasi (Kasmir, 2012). Profitabilitas

    akan menunjukan perimbangan pendapatan dan kemampuan perusahaaan

    dalam menghasilkan laba pada berbagai tingkat operasi, sehingga rasio ini akan

    menceminkan efektifitas dan keberhasilan manajemen secara keseluruhan. Hal

    ini dapat juga digunakan sebagai pertimbangan untuk investasi pada sebuah

    perusahaan.

    Dari beberapa hubungan variabel diatas ditentukan bahwa leverage dan nilai

    perusahaan sebagai garis besar topik yang diangkat dalam penelitian ini.

    Ditemukan beberapa gap penelitian yang berhubungan antara leverage dengan

    nilai perusahaan. Penelitian ini sendiri dapat berguna bagi para investor baru

    ataupun perusahaan, yang bagi investor dapatr digunakan sebagai acuan dalam

    menanamkan modalnya pada sebuah perusahaan. Dari masing-masing variabel

    dapat digunakan sebagai kriteria untuk mengambil keputusan nantinya dalam

    berinvestasi pada perusahaan bank umum syariah yang ada di Indonesia.

    Kegunaan penelitian ini untuk perusahaan yaitu dapat digunakan sebagai

    penilaian perusahaan, apakah sudah baik atau tidak dalam manajemen keuangan

    perusahaan. Dengan tingkat nilai perusahaan yang tinggi menandakan

    perusahaan tersebut baik digunakan untuk investasi, tentunya hal tersebut

    diiringi dengan baiknya perusahaan dalam mengelola keuangannya. Dengan

    hasil penelitian ini nantinya dapat dilihat apakah bank-bank yang digunakan

    dalam sampel penelitian ini sudah baik untuk digunakan untuk investasi, dan

    selain itu perusahaan juga dapat menilai bagaimana kinerja keungan

    perusahaan.

  • 6

    Beberapa penelitian yang berhubungan dengan nilai perusahaan dengan

    Leverage yaitu pada penelitian yang dilakukan oleh Asrini wahyuni, Syamsu

    alam dan Pukki pada tahun 2020 dengan judul penelitian “Effect of Funding

    Decisions on Firm value with Profitaility as Intervening Variables”

    menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap nilai perusahaan dan DAR memiliki dampak yang tidak

    signifikan dan negative terhadap nilai perusahaan. Sedangkan pada penelitian

    Nurlela, Sulastri, Umar hamdan AJ dan Agustina yang dilakukan tahun 2019

    menyatakan sebaliknya bahwa leverage dengan Debt to Equity Ratio (DER)

    sebagai indikatornya tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

    Dan pada penelitian yang dilakukan Idah zuhroh leverage berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan paada perushaan property dan

    real estate. Hal ini sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh

    L.Uzliwati, A.Yuliana, Y.Januari dan M.I Santoso pada penelitiannya tahun

    2018 menyatakan bahwa leverage memiliki pengaruh yang positif dan

    signifikan terhadap nilai perusahaan. Dan ada pula yang sependapat dengan dua

    penelitan tersebut yaitu penelitian dari Rindu rika gamayuni tahun 2015 dan

    Rani Susanti dan Imanda Firmantyas P.W pada tahun 2019 menyatakan bahwa

    Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Assets Ratio (DAR) berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan penelitian Rani dan Imanda

    juga menyatakan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Nilai

    Perusahaan. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Siti Mariam pada

  • 7

    tahun 2019 menjelaskan bahwa leverage memiliki konsekuensi negative

    signifikan terhadap nilai perusahaan.

    Pada penelitian Noorlailie Soewarno, Stephanie Yulia Arifin dan Bambang

    Tjahjadi tahun 2017 menyatakan leverage dapat mempengaruhi nilai

    perusahaan secara negative, hal hamper sama dinyatakan oleh Ardina Zahrah

    Fajaria dan Isnalita tahun 2018 menyimpulkan leverage memiliki pengaruh

    negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal sebaliknya dinyatakan oleh L.

    Uzliawati1, A. Yuliana, Y. Januarsi dan M.I. Santoso tahun 2018 menyatakan

    bahwa leverage dengan rasio DAR tidak berpengaruh negative dan signifikan

    terhadap nilai perusahaan dan juga Fadjar O.P. Siahaan pada penelitiannya

    tahun 2013 menyatakan bahwa terdapat penolakan hubungan antara leverage

    terhadap nilai perusahaan karena tidak didukung secara empiris.

  • 8

    Tabel 1.1 Research GAP

    No Gap Penulis

    (tahun)

    Temuan

    Isu: Pengaruh Leverage Terhadap Nilai Perusahaan

    Research GAP:

    Terdapat perbedaan hasil penelitian Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan

    1. Leverage

    berpengaruh

    terhadap Nilai

    Perusahaan

    Zuhroh (2019) Dalam jurnal yang dikemukakan oleh

    Idah Zuhroh ini menyatakan bahwa

    leverage memberikan pengaruh positif

    dan signifikan terhadap firm value pada

    perusahaan property dan real estate.

    Soewarno et.al.,

    (2017)

    Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa

    leverage dapat mempengaruhi nilai

    perusahaan secara negatif.

    Wahyuni et.al.,

    (2020)

    Pada penelitian ini dijelaskan bahwa

    Debt to Equity Ratio (DER) memiliki

    dampak positif dan signifikan terhadap

    nilai perusahaan. Sedangkan DAR

    memiliki pengaruh yang tidak

    signifikan dan negative terhadap nilai

    perusahaan.

    Fajaria and

    Isnalita (2018)

    Pada penelitian Ardina dan Isnalita

    menyatakan bahwa variabel leverage

    memiliki pengaruh yang negatif

    signifikan terhadap nilai perusahaan.

    Gamayuni

    (2015)

    Dalam penelitian ini menjelaskan

    bahwa kebijakan utang yang

    menggunakan rasio Debt to Equity

    Ratio (DER) dan Debt to Assets Ratio

    (DAR) menyatakan bahwa Leverage

  • 9

    berpanguruh positif dan signifikan

    terhadap nilai perusahaan.

    Uzliawati et.al.,

    (2018)

    Pada jurnal ini dijelaskan bahwa Debt

    to Equity Ratio (DER) memiliki

    pengaruh positif dan signifikan

    terhadap nilai perusahaan.

    Susanti and

    Pertiwi (2019)

    Dalam jurnalnya Rani dan Putri

    menjelaskan bahwa leverage dengan

    indikator Debt to Equity Ratio (DER)

    diproksikan mempengaruhi nilai

    perusahaan.

    2 Leverage tidak

    berpengaruh

    terhadap Nilai

    Perusahaan

    Nurlela et.al.,

    (2019)

    Leverage yang diukur menggunakan

    Debt to Equity Ratio (DER) tidak

    mempengaruhi nilai perusahaan.

    Mariam (2019) Pada penelitian yang diteliti oleh Siti

    Mariam ini membuktikan bahwa

    leverage memiliki konsekuensi

    negative dan signifikan terhadap nilai

    perusahaan.

    Uzliawati et.al.,

    (2018)

    Dalam penelitian ini Debt ti Assets

    Ratio (DAR) tidak berpengaruh negatif

    dan signifikan terhadap nilai

    perusahaan.

    Syaifulhaq et.al.,

    (2020)

    Pada penelitian ini menyatakan bahwa

    leverage dengan indikator Debt to

    Equity Ratio (DER) berpengaruh

    negatif terhadap firm value.

    Sumber : Data Sekunder 2020

    Dari Research GAP diatas dapat dilihat terdapat perbedaan hasil penelitian

    dari tentang pengaruh Leverage terhadap nilai perushaan. Hal ini yang

  • 10

    mendasari penulis untuk melakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh

    leverage terhadap nilai perusahaan, sehingga dalam penelitian ini akan dikaji

    ulang dengan harapan hasil penelitian nantinya akan mempertegas dan

    memperkuat teori yang ada. Untuk memperkuat teori yang ada dan juga

    membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah menggunakan

    variabel mediasi (intervening) Firm growth dan Profitability, dimana variabel

    intervening tersebut yang telah dibahas diatas masing-masing memiki

    hubungan dengan leverage dan juga nilai perusahaan. Dalam penelitian ini

    penulis juga menggunakan cakupan wilayah atau objek yang lebih luas

    dibandingkan dengan penelitian yang terdahulu yaitu bank syariah Bank Umum

    Syariah yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia sampai tahun 2020.

    Berdasarkan uraian latar belakang diatas penelitian ini ditulis dengan judul

    “PENGARUH LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN

    FIRM GROWTH DAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL

    INTERVENING PADA UMUM BANK SYARIAH YANG TERDAFTAR

    PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DARI TAHUN 2018 SAMPAI

    DENGAN TAHUN 2020”

  • 11

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan perbedaan pada penelitian terdahulu yang dijelaskan pada latar

    belakang tersebut, maka dirumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

    1. Bagaimanakah pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan?

    2. Bagaimana pengaruh Leverage terhadap Firm growth?

    3. Bagaimana pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas?

    4. Bagaimana pengaruh Firm growth terhadap Profitabilitas?

    5. Bagaimana pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan?

    6. Bagaimana pengaruh Firm growth terhadap Nilai Perusahaan?

    7. Bagaimana pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan yang dimediasi

    Firm growth.?

    8. Bagaimana pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan yang dimediasi

    Profitabilitas.?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan pertanyaan pada rumusan masalah maka tujuan penelitian ini

    adalah sebagai berikut:

    1. Untuk menganalisis pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan.

    2. Untuk menganalisis pengaruh Leverage terhadap Sales growth.

    3. Untuk menganalisis pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas.

    4. Untuk menganalisis pengaruh Sales growth terhadap Profitabilitas.

    5. Untuk menganalisis pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan.

    6. Untuk menganalisis pengaruh Sales growth terhadap Nilai Perusahaan.

  • 12

    7. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh leverage terhadap Nilai

    Perusahaan melalui Firm growth?

    8. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh leverage terhadap Nilai

    Perusahaan melalui Profitabilitas?

    D. Kegunaan Penelitian

    1. Bagi Peneliti

    Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai bagaimana

    pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan pada bank bank Syariah.

    2. Bagi IAIN Salatiga

    Untuk memperkaya literature mengenai penelitian kinilai

    perusahaan dan menambah pengetahuan untuk mahasiswa Fakultas

    Ekonomi Dan Bisnis Islam.

    3. Bagi perbankan

    Dapat dijadikan referansi dalam evaluasi kebijakan internal

    perbankan dalam meningkatkan kualitas sumber dayanya sehingga

    nilai perusahaan perbankan syariah meningkat.

    E. Sistematika Penulisan

    Untuk memberikan gambaran yang jelas serta menyeluruh mengenai

    penulisan penelitian, maka dibuatlah sistematika penelitian sebagai berikut:

  • 13

    BAB I PENDAHULUAN

    Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah juga berisi research

    GAP, rumusan masalah dan juga tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika

    penulisan penelitian.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Berupa landasan teori yang berisi kajian teoritis mengenai masalah yang

    dibahas dalam penelitian dan juga digunakan sebagai kerangka berpikir dalam

    mengajukan hipotesis.

    BAB III METODE PENELITIAN

    Pada bab ini berisi mengenai rancangan penelitian, populasi dan sempel

    penelitian, jenis dan sumber data penelitian dan metode analisis data

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

    Berisi hasil dan pembahasan dari perolehan data, analisis data, pengujian

    hipotesis sampai pada penarikan kesimpulan terhadap hasil penelitian.

    BAB V SIMPULAN DAN SARAN

    Pada bab terakhir ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan juga

    saran-saran yang diberikan kepada pihak terkait tentang hasil penelitian yang

    telah dilakukan.

  • 14

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Telaah Pustaka

    Telaah Pustaka berisi sedikit ringkasan hasil penelitian terdahulu yang telah

    dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu yang berkaitan dengan penelitian

    yang akan dilakukan. Oleh karena itu, peneliti memaparkan gambaran

    penelitiannya dengan membandingkan hasil penelitian terdahulu.

    Zuhroh (2019) melakukan penelitian mengenai pengaruh likuiditas, firm

    size, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan leverage sebagai

    mediasi. Pada penelitian tersebut disebutkan bahwa tehnik yang digunakan

    yaitu tehnik jalur analisis dengan model multi-regresi menggunakan variable

    mediasi. Populasi yang diambil adalah perusahaan yang berada pada bidang

    property & real estat yang telah terdaftar di BEI dan data yang digunakan dalam

    penelitian ini menggunakan data sekunder dalam bentuk data keuangan

    perusahaan property & real-estate pada tahun 2012-2016. Metode yang

    digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling

    dengan tipe judgment sampling. Hasil yang ditemukan pada penelitian ini yaitu

    leverage memberikan pengaruh positif signifikan terhadap firm value.

    Anton (2016) melakukan penelitian dengan tema peranan ISR sebagai

    moderator antara leverage dan Firm growth terhadap nilai perusahaan. Jenis

    penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dan data yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel

    perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Burcharest dalam bentuk laporan

  • 15

    keuangan pada periode 2001-2011. Metode pengumpulan data dalam penelitian

    ini adalah dokumentasi, berupa pengumpulan data dari studi literatur dan

    laporan keuangan. menggunakan sampel dari 63 perusahaan Rumania yang

    terdaftar di Bursa Efek Bucharest. Dan hasil dari penelitian ini yaitu dijelaskan

    bahwa leverage dengan indikator Debt to Equity Ratio (DER) mempengaruhi

    Firm growth.

    Javadi et.al., (2019) melakukan penelitian tentang hubungan leverage dan

    Firm growth pada pertumbuhan perusahaan minyak dan gas di OPEC. Dalam

    penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif, yaitu data yang tentunya

    dapat diukur dengan angka dan data ini menggunakan rasio sebagai pengukuran

    variabel yang kemudian di analisis. Populasi perusahaan yang digunakan negara

    yang tergabung dengan federasi OPEC, mereka adalah Iran, Saudi Arabia,

    UAE, Kuwait, Algeria, Angola, Ecuador, Indonesia, Iraq, Libya, Nigeria, Qatar

    and Venezuela, tetapi hanya empat negara yang masuk dalam sampel karena

    ada dua negara yaitu Angola dan Ekuador yang tidak masuk pada pasar bursa

    efek, 4 negara lainnya masuk bursa efek tetapi tidak memiliki perusahaan

    minyak dan gas dan 3 negara lain yang tidak memiliki data yang lengkap.

    Negara yang masuk dalam sampelnya yaitu Kuwait, Iran, UEA dan Saudi

    Arabia dengan tehnik pengambilan sampel Convenience sampling. Metode

    pengumpulan data menggunakan dokumentasi, dari mempelajari catatan

    keuangan pada sampel perusahaan yang kemudian diolah dan dianalisis

    menggunakan analisis rasio. Pada penelitian ini menggunakan tehnik analisis

    yang meliputi dari uji Panel-based unit root test, uji normalitas dan The

  • 16

    Sargan–Hansen test. Dan pada penelitian ini, menyatakan bahwa leverage

    memiliki pengaruh positif signifikan terhadap sales growth.

    Nurlela et al., (2019) melakukan penelitian dengan tema utama pengaruh

    yang meliputi keputusan investasi dan keputusan pendanaan mengenai nilai

    perusahaan dengan profitabilitas sebagai intervening variabel. Pada variabel

    keputusan ini menggunakan indikator Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to

    Equity Ratio (DER) dimana kedua indikator ini termasuk dalam leverage.

    Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tergabung dalam

    ISSI tahun 2012-2016. Sampel dipilih berdasarkan metode purposive sampling

    dan menggunakan analisis jalur. Hasil dari penel;itian ini yaitu menyatakan

    leverage yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh

    terhadap nilai perusahaan, selain itu pada penelitian ini telah menyatakan bahwa

    terdapat pengaruh positif dan signifikan antara profitabilitas dengan nilai

    perusahaan.

    Putri dan Rahyuda (2020) pengaruh struktur modal dan pertumbuhan

    penjualan terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai mediasi. Data

    penelitian yang digunakan adalah data sekunder, artinya data yang diperoleh

    melalui laporan keuangan perusahaan, dokumen yang berkaitan terhadap

    penelitian perusahaan dan data pendukung lain yang diperoleh peneliti secara

    tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder yang dimaksud dalam

    penelitian ini meliputi laporan keuangan tahunan (Annual report) perusahaan

    industri Barang Konsumsi yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia periode

    2013-2018. Data tersebut diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang

  • 17

    dipublikasikan melalui website masing-masing perusahaan. Pengujian data

    dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis) dengan bantuan

    SPSS 25. Analisis jalur ini bertujuan untuk menguji pola hubungan yang

    mengungkap hubungan antar variabel, baik pengaruh langsung maupun tidak

    langsung. Model regresi akan dibagi menjadi substruktur satu dan substruktur

    dua. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh positif dan signifikan

    antara sales growth dengan profitabilitas dan juga terdapat pengaruh positif dan

    signifikan antara sales growth dengan firm value.

    Mappanyuki dan Sari melakukan penelitian pada tahun 2017 tentang

    pengaruh sales growth, inventory turn over ratio dan growth opportunity

    terhadap profitabilitas pada Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan

    Theory Agency dan Signaling Theory. Penelitian ini menggunakan uji statistik

    deskriptif dengan mendeskripsikan atau memberikan gambaran tentang objek

    yang diteliti dan dilakukan uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda,

    dan koefisien determinasi (R2). Pada penelitian ini menyatakan bahwa Sales

    growth tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

  • 18

    Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu

    No Penulis Temuan

    1 Zuhroh (2019) Terdapat pengaruh positif dan signifikan

    antara leverage dengan firm value.

    2 Anton (2016) Terdapat pengaruh positif antara leverage

    dengan sales growth.

    3 Javadi et.al., (2019) Terdapat pengaruh positif dan signifikan

    antara leverage dengan sales growth.

    4 Nurlela et al.,

    (2019)

    Variabel leverage dengan indikator Debt to

    Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh

    terhadap profitabilitas.

    6 Putri dan Rahyuda

    (2020)

    Terdapat pengaruh positif dan signifikan

    antara sales growth dengan profitabilitas.

    7 Mappanyuki dan

    Sari (2017)

    Sales growth tidak berpengaruh signifikan

    terhadap profitabilitas.

    8 Putri dan Rahyuda

    (2020)

    Terdapat pengaruh positif dan signifikan

    antara sales growth dengan firm value.

    10 Nurlela et.al.,

    (2019)

    Terdapat pengaruh positif signifikan antara

    profitabilitas dengan nilai perusahaan.

    Sumber: Data Sekunder 2020

    B. Kerangka Teori

    1. Signalling Theory

    Suroto (2016) Signalling Theory ialah suatu tindakan yang digunakan

    perusahaan untuk memberi petunjuk kepada investor mengenai bagaimana

    manajemen melihat prospek perusahaan. Teori sinyal membuktikan adanya

    asimetri informasi antara manajemen perusahaan serta pihak-pihak yang

    berkepentingan terhadap informasi tersebut.

  • 19

    Suroto (2016) Signalling Theory menjelaskan mengenai bagaimana

    seharusnya dalam sebuah perusahaan meninformasikan sinyal terhadap

    pengguna laporan keuangan. Sinyal yang digunakan berupa informasi

    mengenai hal apa yang telah dilaksanakan oleh manajemen guna

    merealisasikan keinginan pemilik. Signalling theory menyatakan bahwa:

    a. Pengeluaran investasi dapat memberikan sinyal positif tentang

    perkembangan perusahaan di masa mendatang, sehingga peningkatan

    terhadap harga saham berguna sebagai indikator nilai perusahaan.

    b. Peningkatan hutang dapat dijelaskan bahwa pihak luar tentang

    kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya di masa

    mendatang atau risiko bisnis rendah, mengakibatkan penambahan

    hutang dapat memberikan sinyal positif.

    2. Leverage

    Weston dan Copeland (1992) Solvabilitas (leverage) menggambarkan

    untuk mengetauhi seberapa jauh asset perusahaan dibiayai dengan hutang

    daripada menggunakan modal sendiri. Riyanto (2001) leverage ialah

    penggunaan aktiva atau dana yang dimana menggunakan perusahaan harus

    membayar biaya tetap. Sedangkan Weston & Brigham (1998) mengartikan

    financial leverage sebagai tingkatan penggunaan hutang untuk sumber

    pembiayaan perusahaan.

    Menurut para ahli dapat disimpulkan dari beberapa pengertian bahwa

    leverage merupakan penggunaan hutang dari perusahaan sebagai sumber

    pembiayaan guna melakukan kegiatan perusahaan dimana menggunakan

  • 20

    perusahaan harus membayar biaya tetap. Van Horne (1997) Dengan

    tingginya rasio leverage menunjukkan bahwa perusahaan tidak solvabel,

    artinya total hutangnya lebih besar dibandingakan dengan total asetnya.

    Karena leverage adalah rasio dalam menghitung seberapa jauh dana telah

    disediakan kreditur, dan sebagai rasio terhadap perbandingan total hutang

    mengenai keseluruhan aktiva dalam suatu perusahaan, maka investor

    mengetaui sebuah perusahaan mendapat asset yang tinggi namun beresiko

    leverage nya juga tinggi, maka akan berpikir dua kali dalam memutuskan

    berinvestasi terhadap perusahaan tersebut.

    Rasio leverage rendah menandakan bahwa perusahaan tidak

    menggunakan banyak hutang dalam dana operasional perusahaan

    (Suwardika & Mustanda, 2017). Semakin kecil hutang dalam suatu

    perusahaan, maka akan menarik para investor serta senang dalam

    memberikan pembiayaan karena laba perusahaan akan lebih banyak

    digunakan sebagai deviden dan akan mengalami peningkatan nilai dalam

    perusahaan tersebut. Fakhrudin (2008) Leverage yaitu jumlah hutang yang

    digunakan dalam membiayai bahkan membeli aset-aset perusahaan.

    Perusahaan yang mempunyai hutang lebih besar terhadap equity disebut

    sebagai perusahaan yang memiliki tingkat leverage yang tinggi.

    Rasio leverage dalam penelitian ini. diproksikan dengan rasio Debt to

    Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio (DER) yaitu perbandingan antara

    total hutang dengan total ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Horne

    (2012) Debt to Equity Ratio dihitung menggunakan membagi total hutang

  • 21

    perusahaan (termasuk liabilitas jangka pendek) dengan ekuitas pemegang

    saham. Sedangkan Debt to Assets Ratio (DAR) sederhananya diartikan

    dengan perbandingan antara total hutang yang dimiliki oleh perusahaan

    dengan total aset yang dimiliki perusahaan (Horne & Wachowicz, 2012).

    Rasio hutang terhadap total aset diperoleh melallui pembagian total hutang

    perusahaan dengan total aset.

    Menurut Weston dan Brigham (1998) karakteristik suatu perusahaan

    yang menggunakan pendanaan hutang mempunyai tiga implikasi penting

    diantaranya:

    a. Dengan meningkatkan pendanaan melalui hutang, para pemilik

    perusahaan atau para pemegang saham dapat mempertahankan kendali

    mereka dalam perusahaan dengan investasi terbatas.

    b. Kreditur memiliki syarat bahwa terdapat dana yang disediakan oleh

    pemilik perusahaan sebagai suatu batas keamanan, sehingga semakin

    tinggi proporsi jumlah modal yang diberikan oleh pemegang saham

    maka semakin kecil resiko yang akan dihadapi oleh kreditur.

    c. Apabila perusahaan memperoleh laba yang lebih besar daripada bunga

    yang dibayarkan, maka pengembalian modal pemilik akan lebih besar.

    Menurut Weston dan Brigham (1998) Perusahaan yang memiliki rasio

    hutang lebih tinggi akan menghadapi resiko kerugian yang lebih besar

    terhadap kondisi ekonomi yang buruk (masa resesi), namun tentunya

    memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi pada kondisi

    perekonomian yang normal. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki rasio

  • 22

    hutang rendah tidak akan menghadapi risiko kerugian yang besar pada masa

    resesi, namun peluang untuk peningkatan tingkat pengembalian pada

    ekuitas dalam kondisi ekonomi normal juga rendah.

    3. Firm Growth

    Pertumbuhan perusahaan atau company growth yaitu peningkatan atau

    penurunan total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Pertumbuhan perusahaan

    dihitung sebagai persentase perubahan aset pada tahun tertentu terhadap tahun

    sebelumnya (Suprantiningrum, 2013). Pertumbuhan perushaan

    mengambarkan aktualisasi keberhasilan investasi perusahaan pada periode

    sebelumnya menjadikan sebagai estimasi pertumbuhan di masa mendatang.

    Pertumbuhan penjualan juga berguna sebaai indikator permintaan daya saing

    perusahaan (Hidayat, 2018). Pesatnya pertumbuhan suatu perusahaan akan

    mempengaruhi kapasitas dalam mempertahankan keuntungan serta berbagai

    kesempatan pada masa depan. Perkembangan penjualan merupakan sebagai

    salah satu kriteria penting dari penerimaan pasar suatu perusahaan, dimana

    penghasilan yang diperoleh atas penjualan barang atau jasa dalam periode

    tertentu, berguna untuk mengukur tingkat pertumbuhan penjualan.

    Sales growth atau pertumbuhan suatu penjualan perusahaan adalah suatu

    hal yang diharapkan oleh pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal

    perusahaan (Kasmir, 2012). Pertumbuhan penjualan perusahaan biasanya

    menggambarkan laba perusahaan, sedangkan untuk pihak eksternal

    memberikan dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam pembayaran

    laba untuk para pemegang saham. Kasmir (2012) menyatakan bahwa sales

  • 23

    growth berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan guna

    mempertahankan posisi perusahaan diantara perekonomian secara

    keseluruhan.

    4. Profitabilitas

    Menurut Kasmir (2012), profitabilitas merupakan rasio dalam menilai

    kemampuan perusahaan untuk mencari keuntungan. Profitabilitas ini

    memberikan gambaran seberapa efektif perusahaan beroperasi untuk

    memberikan laba pada perusahaan. Sedangkan Brigham dan Houston (2006),

    Profitabilitas adalah hasil akhir pada sejumlah kebijakan dan keputusan yang

    dilakukan oleh perusahaan. Dari kedua pendapat ahli disimpulkan bahwa,

    profitabilitas merupakan hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan

    yang dilakukan oleh perusahaan dalam menilai kemampuan perusahaan untuk

    mencari keuntungan.

    Kasmir (2012) Profitabilitas dapat memberikan petunjuk berguna untuk

    menilai keefektifan dari operasi sebuah perusahaan, sehingga rasio

    profitabilitas akan menunjukan kombinasi dari efek likuiditas, manajemen

    aktiva, dan hutang pada hasil operasi. Profitabilitas akan menunjukan

    perimbangan pendapatan serta kemampuan perusahaaan menghasilkan laba

    pada berbagai tingkat operasi, sehingga rasio ini akan membuktikan

    efektifitas serta keberhasilan manajemen secara keseluruhan.

    Kasmir (2012) Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan

    menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan

    keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.

  • 24

    Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Hal ini

    bertujuan untuk melihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu

    tertentu, baik penurunan maupun kenaikan, sekaligus mencari penyebab

    perubahan.

    Rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas dalam penelitian ini

    adalah Return on Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE). Return on Asset

    (ROA) adalah perbandingan laba bersih dengan jumlah aktiva perusahaan.

    Return on Assets (ROA) yang merupakan kemampuan dari modal yang telah

    diinvestasikan dalam keseluruhan aset guna menghasilkan keuntungan bagi

    semua investor (pemegang obligasi dan saham). ROE mencerminkan tingkat

    hasil pengembalian investasi bagi pemegang saham, adalah perbandingan

    antara laba bersih dengan modal sendiri.

    5. Firm Value

    Salvatore (2011) Tujuan utama perusahaan menurut theory of the firm

    adalah guna memaksimalkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the

    firm). Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting bagi perusahaan,

    karena dengan mengoptimalkan nilai perusahaan berarti juga

    mengoptimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan hal penting

    yang harus dicapai oleh manajemen perusahaan (Brigham & Daves, 2010).

    Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham dapat diartikan menjadi

    memaksimalkan harga saham perusahaan. Meskipun perusahaan memiliki

    tujuan-tujuan yang lain, namun memaksimalkan harga saham adalah tujuan

    yang paling penting.

  • 25

    Husnan (2006) Menyatakan, yang dimaksud dengan nilai perusahaan

    merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila

    perusahaan tersebut dijual. Apabila perusahaan menawarkan saham ke publik

    maka nilai perusahaan akan tercermin pada harga sahamnya. Jadi, dengan

    meningkatnya harga saham membuat nilai perusahaan menjadi tinggi.

    Keown J (2004) Nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat

    berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Nilai perusahaan

    merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang

    sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai

    perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar

    percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada

    prospek perusahaan di masa depan.

    Harmono (2011) Pengukuran nilai perusahaan dapat mengukur melalui

    nilai harga saham di pasar, berdasarkan terbentuknya harga saham perusahaan

    di pasar, yang merupakan refleksi penilaian oleh publik terhadap kinerja

    perusahaan secara riil. Dikatakan secara riil karena terbentuknya harga di

    pasar merupakan bertemunya titik-titik kestabilan kekuatan permintaan dan

    titik-titik kestabilan kekuatan penawaran harga yang secara riil terjadi

    transaksi jual beli suratberharga di pasar modal antara para penjual (emiten)

    dan para investor, atau sering disebut sebagai ekuilibrium pasar. Oleh karena

    itu, dalam teori keuangan pasar modal harga saham dipasar disebut sebagai

    konsep nilai perusahaan.

  • 26

    Menurut Brigham dan Houston (2010) terdapat beberapa pendekatan

    analisis rasio dalam penilaian market value, terdiri dari pendekatan price

    earning ratio (PER), Price Book Value Ratio (PBV), Market Book Ratio

    (MBR), Dividend Yield Ratio, dan Dividend Payout Ratio (DPR). Dalam

    penelitian ini penulis juga lebih menekankan nilai perusahaan pada harga

    pasar yang diukur dengan Price to Book Value (PBV). Price to Book Value

    (PBV) merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga

    pasar saham terhadap nilai bukunya (Ang, 1997). Sedangkan menurut

    Brigham dan Houston (2011), Price to Book Value (PBV) merupakan hasil

    perbandingan antara harga saham dengan nilai buku saham.

    Perusahaan yang dikelola dengan baik pada umumnya memiliki Rasio

    Price to Book Value diatas satu. Hal ini menggambarkan nilai saham

    perusahaan lebih besar daripada nilai buku perusahaan. Nilai Price to Book

    Value yang tinggi mencerminkan tingkat kemakmuran para pemegang saham

    yang baik.

  • 27

    D. Kerangka Penelitian

    Berdasarkan penelitian terdahulu tentang pengaruh leverage terhadap firm

    value, dimana terdapat beberapa variabel mediasi yang mempengaruhi leverage

    dengan firm value yaitu sales growth dan profitabilitas sebagai variabel mediasi

    baik langsung maupun tidak langsung. Maka kerangka berfikir dalam penelitian

    ini sebagai berikut:

    E. Hipotesis

    Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap penelitian yang telah

    dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan (Sugiyono, 2015).Dikatakan

    sementara dikarenakan dugaan yang diberikan baru di dasarkan pada teori yang

    relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

    pengumpulan data. Perumusan hipotesis dalam penelitian ini antara lain:

    1. Pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan

    Kasmir menyatakan bahwa leverage digunakan untuk mengukur

    kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya, baik jangka

    pendek maupun jangka Panjang Ketika perusahaan dibubarkan. Dalam

    Leverage

    Profitability

    Firm

    growth

    Firm Value

    H1(Research Gap)

    H2

    H3

    H4

    H5

    H6

    Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

    Gambar 2.0.2 Kerangka Penelitian

  • 28

    hubungannya antara leverage dengan nilai perusahaan yaitu semakin besar

    leverage menunjukan risiko investasi yang semakin besar pula. Dikatakan

    lain leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

    Van Horne (1997) Perusahaan dengan rasio leverage yang rendah

    memiliki risiko leverage yang lebih kecil. Dengan tingginya rasio leverage

    menunjukan bahwa perusahaan tidak solvable, artinya total hutangnya lebih

    besar dibandingkan total asetnya.

    Jika perusahaan menggunkan hutangnya untuk melakukan investasi

    yang bersifat produktif, maka akan meningkatkan laba perusahaan dan

    dengan leverage yang tinggi akan meningkatkan laba perusahaan, hal ini

    akan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham dan membuat persepsi

    positif calon investor. Hal ini akan membuat nilai perusahaan dari

    perusahaan tersebut akan meningkat. Hal ini sama dengan pernyataan dari

    Wahyuni et.al., (2020)selain itu hasil penelitian yang sama dari Susanti dan

    Susanti & Pertiwi (2019)menyatakan bahwa leverage yang diproksikan

    dengan Debt to Equity Ratio (DER) mempengaruhi nilai perusahaan

    pernyataan serupa pada penelitian Uzliawati et.al., (2018)

    Dari hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis sebagai berikut:

    H1: Leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

    perusahaan.

  • 29

    2. Pengaruh leverage terhadap Firm growth

    Sales growth atau pertumbuhan penjualan merupakan sesuatu yang di

    inginkan oleh pihak internal ataupun eksternal perusahaan. Pertumbuhan

    penjualan pada pihak internal perusahaan biasanya menggambarkan laba

    suatu perusahaan sedangkan untuk pihak eksternal akan menunjukan

    kemampuan perushaan dalam pembayaran laba para pemegang saham.

    Perusahaan dengan pertumbuhan yang cepat biasanya memerlukan

    banyak biaya eksternal, seperti penerbitan saham maupun obligasi. Hal ini

    berhubungan dengan leverage dimana leverage sendiri digunakan untuk

    mengukur tingkat hutang perusahaan. Dengan tingginya tingkat leverage,

    yang tentunya digunakan untuk meningkatkan meningkatkan penjualan

    maka semakin tinggi pula tingkat pertumbuhan penjualan atau sales growth.

    Hal ini sama dengan pernyataan dalam penelitian (Anton, 2016) yang

    menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    sales growth. Dan juga dalam penelitian yang dilakukan oleh (Javadi et.al.,

    2017) dan (Hamouri, et.al., 2018) menyatakan bahwa financial leverage

    dengan indikator DAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap sales

    growth selain itu Hamouri et et.al., (2018) juga mendukung dugaan tersebut

    Dengan hasil penelitian diatas, maka diajukan hipotesis sebagai berikut:

    H2: leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap Firm growth

  • 30

    3. Pengaruh leverage terhadap profitabilitas

    Dalam teori sinyal, sebuah peningkatan hutang diartikan pihak luar

    perusahaan sebagai kemampuan perusahaan nuntuk membayar kewajiban

    dimasa datang, dimana hal tersebut dapat memicu respon positif oleh pasar.

    Penggunaan hutang dapat mengurangi penghasilan kena pajak perusahaan

    karena perusahaan diwajibkan membayar bunga pinjaman. Teori ini sama

    dengan yang dinyatakan oleh penelitian Hamouri et.al., (2018) dan juga

    penelitian dari Wahyuni et.al., (Sari & Abundati, 2014) (2020) sama-sama

    menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan Debt to Equity

    Ratio (DER) dengan profitabilitas

    Dari penelitian diatas, maka dinyatakan hipotesis sebagai berikut:

    H3: leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas

    4. Pengaruh Firm growth terhadap profitabilitas

    Pertumbuhan penjualan yang tinggi bahwa perusahaan berkinerja

    dengan baik, sehingga mendorong laba perusahaan untuk meningkat.

    Perusahaan yang memiliki tekad untuk memasarkan produknya di pasar

    untuk mencapai pertumbuhan perusahaan sehingga dapat meningkatkan

    laba perusahaan, hal ini memiliki dampak yang positif terhadap tingkat

    profitabilitas.

    Pertumbuhan perusahaan mempengaruhi profitabilitas, melalui aset

    yang dimiliki sehingga berpengaruh terhadap produktivitas dan efesiensi

    perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada profitabilitas. Semakin

  • 31

    cepat pertumbuhan perusahaan maka kemampuan perusahaan

    menghasilkan laba semakin tinggi, hal ini berarti penilaian terhadap rasio

    profitabilitas juga tinggi.

    Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Abundati

    (2012). Putri dan Henny (2020) juga dalam penelitiannya menyatakan

    bahwa sales growth berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    profitabilitas.

    Berdasarkan temuan diatas maka dinyatak sebuah hipotesis sebagai

    berikut:

    H4: Firm growth berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    profitabilitas

    5. Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan

    Profitabilitas yang baik akan meningkatkan keyakinan investor bahwa

    perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik pula dalam menghasilkan

    laba, sehingga akan meningkatkan nilai suatu perusahaan. Semakin tinggi

    laba yang dihasilkan perusahaan, maka akan semakin meningkatkan nilai

    suatu perusahaan (Chen, 2011).

    Tingkat profitabilitas yang tinggi akan menarik calon-calon investor

    untuk menanamkan modalnya pada perusahaan. Tingginya investor yang

    membelu sebuah saham suatu perusahaan, maka akan meningkatkan pula

    harga saham perusahaan tersebut, shingga akan meningkatkan nilai

    perusahaan. Hal ini sependapat dengan Sabrin et.a.,ll (2016) dan juga

  • 32

    penelitian dari Komarudin dan Affandi (2019) pada penelitiannya

    menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

    profitabilitas dengan nilai perusahaan.

    Dengan beberapa temuan diatas diperoleh hasil hipotesis sebgai berikut:

    H5: Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

    perusahaan

    6. Pengaruh Firm growth terhadap nilai perusahaan

    Pertumbuhan penjualan perusahaan yang baik dapat menunjukan

    kinerja perusahaan yang optimal, hal ini akan meningkatkan kepercayaan

    investor, sehingga investor merasa aman untuk menanamkan modalnya dan

    perusahaan akan lebih mudah mendapatkan pinjaman jangka panjang, maka

    hal ini berdampak baik terhadap nilai perushaan.

    Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan,

    oleh karena itu perusahaan memperhatikan pertumbuhan perusahaan yang

    dihasilkan setiap tahunnya. Karena dengan semakin baik pertumbuhan

    perusahaan akan mampu meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini dinyatakan

    oleh Tumanggor et.al.,(2019) penelitian lain yang menyatakan sama yaitu

    oleh Putri dan Rahyuda (2020) dalam penelitiannya dinyatakan bahwa sales

    growth berpengaruh positif terhadap firm value.

    Dengan beberapa temuan diatas diperoleh hasil hipotesis sebgai berikut:

  • 33

    H6: Firm growth berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

    perusahaan

    7. Pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan dimediasi oleh firm growth

    Jika perusahaan menggunkan hutangnya untuk melakukan investasi

    yang bersifat produktif, maka akan meningkatkan laba perusahaan dan

    dengan pengelolaan leverage yang baik pula juga dapat meningkatkan

    penjualan perusahaan. Dengan tingginya penjualan akan meningkatkan laba

    perusahaan.

    Secara tidak langsung leverage yang diiringi peningkatan penjualan

    akan membuat nilai perusahaan meningkat juga. Pertumbuhan perusahaan

    berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, oleh karena itu perusahaan

    memperhatikan pertumbuhan perusahaan yang dihasilkan setiap tahunnya.

    Karena dengan semakin baik pertumbuhan perusahaan akan mampu

    meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini sama dengan penelitian yang

    dikemukakan oleh Tumanggor et.al., (2019) penelitian lain yang

    menyatakan sama yaitu oleh Putri dan Rahyuda (2020).

    Dengan beberapa temuan diatas diperoleh hasil hipotesis sebgai berikut:

    H7: Leverage dimediasi Firm growth berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap nilai perusahaan

  • 34

    8. Pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan dimediasi oleh profitabilitas

    Peningkatan hutang diartikan pihak luar perusahaan sebagai

    kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban dimasa datang, dimana

    hal tersebut dapat memicu respon positif oleh pasar. Penggunaan hutang

    dapat mengurangi penghasilan kena pajak perusahaan karena perusahaan

    diwajibkan membayar bunga pinjaman. Dengan adanya hutang dapat

    dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan untuk

    meningkatkan laba sehingga laba perusahaan dapat meningkat. Dengan

    meningkatnya laba kan membuat profitabilitas perusahaan meningkat juga,

    begitu pula dengan nilai perusahaan yang juga akan meningkat.

    Hal ini juga sependapat dengan Sabrin et.al., (2016) dan juga penelitian

    dari Komarudin dan Affandi (2019). Penelitiannya menjelaskan bahwa

    dengan tingginya profitabilitas maka akan menarik calon-calon investor

    untuk menanamkan modalnya pada perusahaan. Tingginya investor yang

    membelu sebuah saham suatu perusahaan, maka akan meningkatkan pula

    harga saham perusahaan tersebut, shingga akan meningkatkan nilai

    perusahaan.

    Dengan beberapa temuan diatas diperoleh hasil hipotesis sebgai berikut:

    H8: Leverage dimediasi profitabilitas berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap nilai perusahaan

  • 35

    Tabel 2.2 Hipotesis

    No Hipotesis Uraian

    1 H1 Semakin tinggi Leverage maka semakin tinggi Nilai

    Perusahaan

    2 H2 Semakin tinggi Leverage maka semakin tinggi Sales growth

    3 H3 Semakin tinggi Leverage maka semakin tinggi Profitabilitas

    4 H4 Semakin tinggi Sales growth maka semakin tinggi

    Profitabilitas

    5 H5 Semakin tinggi Profitabilitas maka semakin tinggi Nilai

    Perusahaan

    6 H6 Semakin tinggi Sales growth maka semakin tinggi Nilai

    Perusahaan

    7 H7 Semakin tinggi Sales Growth maka semakin tinggi

    hubungan Leverage dengan Nilai Perusahaan

    8 H8 Semakin tinggi Profitabilitas maka semakin tinggi hubungan

    Leverage dengan Nilai Perusahaan

  • 36

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis hubungan

    asosiatif kualitas yang berarti penelitian yang digunakan dengan maksud untuk

    mengungkapkan permasalahan yang berhubungan sebab akibat antara dua

    variabel atau lebih. Jenis data yang dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

    dan data yang digunakan yaitu data sekunder (Sugiyono, 2015). Yang dimaksud

    dengan data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara tidak langsung

    dari sumber yang akan diteliti. Penelitian yang dimaksudkan yaitu penelitian

    yang mengetahui hubungan atau pengaruh sebab-akibat dari variabel

    independent atau variabel yang memengaruhi (X) yaitu Leverage yang

    menggunakan indikator Debt to Equity Ratio dan Debt to Assets Ratio terhadap

    variabel dependen atau variabel yang dipengaruhi (Y) yaitu Firm Value, dengan

    beberapa variabel mediasi atau intervening (Z) yaitu Firm growth yang

    diproksikan dengan Sales growth dan juga Profitabilitas yang diproksikan

    dengan Return to assets Ratio (ROA).

    B. Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang bergerak pada bidang

    perbankan Syariah yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan(OJK) dan juga

    telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)dan tercatat sampai dengan bulan

    Juli 2020. Pengambilan data ini diambil di website masing-masing bank dan

  • 37

    juga website BEI. Waktu pengambilan dilakukan pada bulan Agustus 2020

    hingga selesai.

    C. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Sugiyono (2013) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

    beberapa obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu

    yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Perbankan

    Syariah yang terdaftar di OJK.

    OJK atau otoritas jasa keungan adalah institusi yang bukan hanya

    menyandang independen, berdiri sendiri, namun wewenangnya juga berbeda

    dengan wewenang lembaga sebelumnya yakni Bank Indonesia yang selama ini

    tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penyidikan, namun OJK

    memiliknya. Dari OJK sendiri terdapat 14 bank umum Syariah yang digunakan

    peneliti sebagai populasi, antara lain:

    Tabel 3.1 Daftar Populasi Bank Umum Syariah

    No Bank Umum Syariah

    1 PT. Bank Aceh Syariah

    2 PT. BPD Nusa Tenggara Barat Syariah

    3 PT. Bank Muamalat Syariah

    4 PT. Bank Victoria Syariah

    5 PT. BRISyariah

    6 PT. Jabar Banten Syariah

    7 PT. BNI Syariah

  • 38

    8 PT. Bank Syariah Mandiri

    9 PT. Bank Mega Syariah

    10 PT. Bank Panin Dubai Syariah

    11 PT. Bank Syariah Bukopin

    12 PT. BCA Syariah

    13 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

    14 PT. Maybank Syariah Indonesia

    Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2020, http://www.ojk.go.id

    2. Sampel

    Sampel adalah suatu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

    oleh populasi tersebut. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dengan

    menggunakan purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dari populasi

    dengan beberapa kriteria tertentu (Sugiyono, 2015).

    Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

    sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu

    yang dianggap mempunyai sangkut pautnya dangan karakteristik populasi

    yang sudah diketahui sebelumnya (Ruslan, 2010). Adapun kriteria dalam

    pengambilan sampel pada penelitian ini adalah:

    a. Bank umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

    b. Menyediakan laporan keuangan bulanan secara lengkap dan

    dipublikasikan secara umum pada BEI atau website masing-masing

    bank.

    c. Peresahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai dengan bulan Juli

    2020.

    http://www.ojk.go.id/

  • 39

    Tabel 3.2 Daftar Sampel Bank Umum Syariah

    No Bank Umum Syariah

    1 PT. BRISyariah

    2 PT. Bank Panin Dubai Syariah

    3 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

    Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2020, http://www.idx.go.id

    D. Tehnik Pengumpulan Data

    Ruslan (2010) Tehnik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian

    ini yaitu menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah

    tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan

    dokumen-dokumen yang dibutuhkan, dalam penelitian ini menggunakan

    laporan keuangan perusahaan Perbankan Syariah yang diambil pada website

    masing-masing bank dan juga laporan saham yang duambil pada website BEI.

    Data sekunder diperoleh melalui studi keputustakaan yang di dapat melalui

    artikel-artikel yang ada baik itu dari jurnal, buku maupun dari internet yang

    terkait dengan penelitian ini.

    Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan

    perusahaan perbankan syariah yang terdaftar di OJK dan BEI yang telah

    menjadi sampel, yaitu laporan keuangan bulanan Bank Umum Syariah dan yang

    telah masuk kedalam Bursa Efek Indonesia sampai dengan bulan Juli 2020 yang

    diperoleh dari masing-masing website.

    http://www.idx.go.id/

  • 40

    E. Skala Pengukuran

    Ruslan (2010) Skala rasio adalah skala yang menunjukan kategori,

    peringkat, jarak, dan perbandingan contruct yang diukur. Data berskala rasio

    adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak dua titik pada

    skala sudah diketahui, dan mempunyai titik 0 absolut (Noor, 2014).

    F. Definisi Konsep dan Operasional

    1. Definisi Konsep

    Definisi konsep pada variabel-variabel yang digunakan pada penelitian

    ini adalah sebagai berikut:

    a. Variabel Independen

    Sujarweni (2015) Variabel independent merupakan variabel yang

    mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau munculnya

    variabel dependen. Variabel independent pada penelitian ini adalah

    leverage.

    Riyanto (2001) Leverage adalah penggunaan aktiva atau dana

    dimana untuk menggunakannya perusahaan harus membayar biaya

    tetap. Pengukuran leverage yang digunakan pada penelitian ini yaitu

    menggunakan Debt to Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio (DER)

    merupakan rasio yang menunjukan antara jumlah pinjaman jangka

    panjang yang diberikan kreditur dengan jumlah modal sendiri yang

    diberikan oleh pemilik saham (Kasmir, 2012).

  • 41

    b. Variabel Dependen

    Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau akibat

    adanya variabel bebas atau variabel independent. Pada penelitian ini

    yang digunakan pada variabel dependen adalah Nilai Perusahaan atau

    Firm Value (Sujarweni, 2015).

    Nilai perusahaan diproksikan dengan Price Book Value (PBV),

    dimana rasio ini menunjukan perbandingan antara harga pasar

    perlembar saham dengan nilai buku perlembar saham (Suroto, 2016).

    c. Variabel Intervening

    Variabel intervening merupakan variabel antara atau variabel

    mediasi yang digunakan untuk memediasi hubungan variabel

    independent dan dependen. Variabel intervening pada penelitian ini

    yaitu Firm growth dan Profitabilitas.

    1) Firm growth

    Hidayat (2018) Pertumbuhan penjualan mengambarkan

    aktualisasi keberhasilan investasi perusahaan pada periode

    sebelumnya yang dijadikan sebagai estimasi pertumbuhan di masa

    yang akan datang. Pada penelitian ini Firm growth diproksikan

    dengan sales growth.

    2) Profitabilitas

    Menurut Kasmir (2012), profitabilitas adalah rasio untuk menilai

    kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Penggunaan

    rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan

  • 42

    perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan

    keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.

    Indikator yang digunakan pada penelitian ini dalam mengukur

    profitabilitas yaitu Return on Asset (ROA). ROA merupakan

    perbandingan laba bersih dengan jumlah aktiva perusahaan. Return

    on Assets (ROA) yang merupakan kemampuan dari modal yang

    diinvestasikan dalam keseluruhan aset untuk menghasilkan

    keuntungan bagi semua investor (pemegang obligasi dan saham).

    2. Definisi Operasional

    Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal

    yang didefinisikan dapat diamati. Secara tidak langsung pengertian dari

    definisi operasional ini alat pengambil data yang cocok digunakan atau

    mengacu pada bagaimana cara mengukur variabel tersebut. Berikut ini

    definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan pada penelitian

    ini sebagai berikut:

    a. Variabel Independen

    Leverage

    Debt to Equity Ratio (DER) = Total Hutang

    Total Ekuitas X 100%

    b. Variabel Dependen

    Nilai Perusahaan

    Prive to Book Value (PBV) = Harga Perlembar Saham

    Nilai Buku Perlembar Saham X 100%

  • 43

    c. Variabel Intervening

    1) Firm growth

    Sales growth (SG) = Penjualan Tahun t−Penjualan Tahun t−1

    Penjualan Tahun t−1 X 100%

    2) Profitabilitas

    Return On Assets (ROA) = Laba Bersih

    Total Aset X 100%

    G. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian merupakan alat untuk mengumpulkan, mengolah,

    menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan

    tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji hipotesis. Bagian ini

    menjelaskan instrument yang digunakan untuk mengukur variabel yang akan

    diteliti. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data panel. Data

    panel merupakan jenis data yang memiliki gabungan antara data time series

    dengan data cross- section. Oleh karena itu, data panel memiliki gabungan

    karakteristik kedua jenis data tadi, yaitu (1) terdiri atas beberapa objek dan (2)

    meliputi beberapa periode waktu (Winarno 2015). Pengumpulan data diambil

    dari laporan tahunan statistik perbankan syariah. Data yang diambil dari setiap

    variabel kemudian diuji dan ditarik kesimpulan melalui hasil uji tersebut. Dalam

    penelitian ini periode yang digunakan adalah tahun 2015-2019.

  • 44

    H. Uji Instrumen Penelitian

    1. Uji Stasioneritas

    Ariyoso dalam Setyaningrum (2017:68-69) Uji stasioneritas digunakan

    untuk menguji data time series agar data yang digunakan bersifat flat, tidak

    mengandung komponen trend, dengan keragaman konstan dan tidak terjadi

    fluktuasi periodik.

    Winarno dalam Setyaningrum (2017:69)Sebuah data dikatakan stasoner

    jika memenuhi asumsi kovarian antar dua data runtut waktu tergantung pada

    kelambanan antara dua periode tersebut. Pengambilan keputusan pada uji

    stasioner adalah jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka data

    tersebut bersifat stasioner.

    2. Uji Asumsi Klasik

    a. Uji Normalitas

    Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

    variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model

    regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati

    normal. Untuk mendeteksi variabel residual berdistribusi normal atau

    tidak yaitu dengan analisis grafik atau statistik. Secara statistic ada dua

    komponen normalitas yaitu skewness dan kurtosis. Pengambilan

    keputusan ini dengan membandingkan nilai Z dengan nilai kritis untuk

    a 0.05. jika nilai Z < nilai kritis, maka data terdistribusi secara normal.

    Sedangkan jika nilai Z > nilai kritis, maka data terdistribusi tidak normal

    (Ghozali, 2013)

  • 45

    Menurut Noor (2014), uji normalitas untuk menguji distribusi data

    yang akan dianalisis menyebar normal. Uji normalitas dimaksudkan

    untuk menguji apakah data yang digunakan dalam penelitian memiliki

    distribusi normal baik secara multivariat maupun univariat. Evaluasi

    normalitas dilakukan dengan menggunakan kriteria critical ratio

    skweness value sebesar ± 2,58 pada tingkat signifikansi 99%. Data

    mempunyai distribusi normal jika nilai critical ratio (c.r) skweness

    dibawah harga mutlak = - 2,58. Uji normalitas menggunakan metode

    univariate normality dengan melihat koefisien indeks skew univariat

    (kecondongan) dan indeks kurtosis univariat (datar-tinggi). Data

    memenuhi syarat normalitas data jika koefisien indeks skew univariate

    dan indeks kurtosis multiunivariate berada di antara 0 sampai 2,58.

    b. Uji Multikolonaritas

    Multikolineritas adalah situasi dimana terdapat korelasi variabel

    variabel bebas di antara satu dengan lainnya (Ghozali, 2013). Uji

    multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi

    ditemukan kolerasi antar variabel bebas yang kuat/tinggi (Noor, 2014).

    c. Uji Autokorelasi

    Ghozali (2013) Autokorelasi adalah hubungan yang terjadi antara

    anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian

    waktu time series). Autokorelasi dapat terjadi apabila suatu keadaan di

    mana variabel gangguan pada periode tertentu berkorelasi dengan

    variabel pengganggu pada periode lain.

  • 46

    Ghozali (2013) Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi

    digunakan uji Durbin Watson yaitu uji yang hanya digunakan untuk

    autokorelasi tingkat satu (first order auto corerelation) dan mensyaratkan

    adanya intersep (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag

    diantara variabel independen. Pengambilan keputusan ada tidaknya

    autokorelasi

    Tabel 3.3 Kriteria Pengujian Autokorelasi

    Hipotesis Nol Keputusan Jika

    Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl

    Tidak ada autokorelasi positif No decision dl < d < du

    Tidak ada korelasi negative Tolak 4 – dl < d < 4

    Tidak ada korelasi negative No decision 4 – dl < d < 4 – dl

    Tidak ada autokorelasi positif

    atau negative

    Tidak tolak du < d < 4 - du

    Sumber: Ghozali (2013: 111)

    d. Uji Heteroskedaskisitas

    Heteroskendastisitas terjadi apabila varian variabel pengganggu

    tidak sama untuk semua observasi, akibat yang timbul apabila terjadi

    heteroskendastisitas adalah penaksir tidak bias tetapi tidak efisien baik

    dalam sampel besar maupun sampel kecil, serta uji T-test dan F-test

    akan menyebabkan kesimpulan yang salah (Ghozali, 2013).

    3. Uji Statistik (Regresi)

    Hasil analisis regresi menggunakan spss jika angka signifikansi < ɑ

    (0,05) maka dikatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel bebas

    terhadap variabel terikat.

  • 47

    a. Koefisien Determinasi (R2)

    Menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel

    dependen atau sejauh mana kontribusi variabel mempengaruhi

    variabel dependen, besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara

    0 sampai dengan 1, atau 0 ≤ R2 ≤ 1. Koefisien Adjusted R2 merupakan

    korelasi dari R2 (Bawono, dalam Arifin, 2016:47).

    b. Uji F test (Secara Serempak)

    Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel

    independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel

    dependen, jika f hitung < f tabel, maka, H0 diterima artinya tidak ada

    pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara Bersama-

    sama (Bawono dalam Arifin, 2016:47).

    c. Uji T test (Secara Individu)

    Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel

    independen secara individual dapat mempengaruhi variabel dependen,

    jika t hitung < 0.05, maka , H0 diterima artinya tidak ada pengaruh

    yang signifikan antara variabel independen secara individual (Bawono

    dalam Arifin, 2016:47).

    4. Analisis Jalur (Path Analys)

    Sarwono (2011:287) Untuk menguji apakah kebijakan dividen dapat

    menjadi variabel intervening dalam pengaruh struktur modal, profitabilitas,

    ukuran perusahaan, dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan,

    maka digunakan metode Path Analisys. Path Analisys merupakan teknik

  • 48

    analisis yang digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang

    inheren antar variabel yang didudun berdasarkan berdasarkan urutan

    temporer dengan menggunakan koefisien jalur sebagai besaran nilai dalam

    menentukan besarnya pengaruh variabel independen exogenous terhadap

    variabel dependen endogenous.

    Noor (2014:81), analisis jalur merupakan suatu teknik untuk

    menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi linier

    berganda jika variabel eksogen mempengaruhi variabel endogen tidak

    hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung.

    I. Alat Analisis

    Software yang digunakan sebagai alat pengolahan data penelitian ini yaitu

    SPSS versi 25 dan juga Eview 10. SPSS dan Eview adalah progam komputer

    yang digunakan untuk mengolah data statistic. Program SPSS digunakan untuk

    pengujian hipotesis menggunakan uji regresi linear berganda dan juga

    pengujian asumsi klasik dan juga uji analisis jalur dengan menghitung taraf

    signifikansi pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan dengan Firm growth

    dan profitabilitas sebagai variabel intervening dimana dilakukan uji guna

    memberikan kesimpulan pada analisis. Sedangkan Eview digunakan untuk

    menguji analisis deskriptif dan uji stasioner.

  • 49

    BAB IV

    ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    A. Analisis Data

    1. Analisis Deskriptif

    Objek penelitian ini berupa Bank Umum Syariah di Indonesia yang

    terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan tercatat masih beroperasi hingga saat

    ini. Objek dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yaitu PT.Bank

    BRI Syariah, PT. Bank Panin Dubai Syariah dan PT. Bank BTPN Syariah

    Indonesia.

    Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

    Date: 09/10/20

    Time: 15:34

    Sample: 1 81

    X1_DER Z1_SG Z2_ROA Y_PBV

    Mean 442.2768 18.70074 1.536531 1.999136

    Median 457.2100 17.39000 0.209000 1.010000

    Maximum 874.2800 114.5300 10.38200 6.010000

    Minimum 176.8400 -93.85000 -0.080000 0.360000

    Std. Dev. 204.0793 39.01317 2.512554 1.766999

    Skewness 0.053646 -0.957412 1.805871 1.015581

    Kurtosis 1.776107 6.350379 5.316225 2.494540

    Jarque-Bera 5.094314 50.25910 62.13235 14.78624

    Probability 0.078304 0.000000 0.000000 0.000615

    Sum 35824.42 1514.760 124.4590 161.9300

    Sum Sq. Dev. 3331869. 121762.2 505.0342 249.7828

    Observations 81 81 81 81

    Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2020

    Variabel nilai perusahaan yang menggunakan indikator Prive to Book

    Value (PBV) berdasarkan tabel 4.1 dengan jumlah observasi sebanyak 81,

    menunjukkan nilai rata-rata 1.999136 dengan standar deviasi 1.766999,

  • 50

    nilai perusahaan tertinggi sebesar 6.010000, dan nilai perusahaan terendah

    0.360000. Nilai perusahaan tertinggi dimiliki oleh PT. Bank BTPN Syariah

    Tbk pada bulan Desember tahun 2019 dan nilai perusahaan terendah

    dimiliki oleh PT. Bank BRI Syariah Tbk pada bulan Maret tahun 2020.

    Variabel lever