Top Banner
PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, FINANCIAL DISTRESS, FIRM SIZE, TERHADAP KEPUTUSAN HEDGING (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Lailil Maghfiroh 11150810000017 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020 M/1441 H
143

PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

Nov 04, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS,

GROWTH OPPORTUNITY, FINANCIAL DISTRESS,

FIRM SIZE, TERHADAP KEPUTUSAN HEDGING

(Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia

Periode 2014-2018)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Lailil Maghfiroh

11150810000017

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

2020 M/1441 H

Page 2: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Page 3: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

iii

Page 4: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

iv

Page 5: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

v

Page 6: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Lailil Maghfiroh

Tempat/Tanggal Lahir : Sidoarjo, 25 Juni 1997

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Peninggaran Timur II No. 73i RT 009/009,

Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan, DKI

Jakarta, 14420.

Telepon : 087884303400

Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

2003-2009 : SDN 09 Pagi

2009-2012 : SMP Muhammadiyah 8 Jakarta

2012-2015 : SMAN 47 Jakarta

2015-2019 : Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Tari Saman SMAN 47 Jakarta

2. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen UIN Jakarta 2016-

2017

3. Bendahara Karang Taruna RT 09

4. Bendahara PBAK 2016

Page 7: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

vii

ABSTRACK

This study aims to determine the effect of leverage (debt to equity ratio),

liquidity (current ratio), growth opportunity, financial distress and firm size on

hedging decisions in mining companies in the Indonesia Stock Exchange 2014-2018

period using binary logistic regression. The total population in this study were 41

mining companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the 2014-2018 period.

There were 30 companies that met the criteria to be sampled in this study. The type

of data used is secondary data obtained from the Indonesia Stock Exchange (IDX).

Simultaneous significant test results seen from the Omnimbus Test of Model

table that there is an influence of leverage, liquidity, growth opportunity, financial

distress and firm size on hedging decisions, while partially, the variable leverage

(debt to equity ratio) has a significant effect, growth opportunity significant effect,

financial distress has a significant effect and firm size has a significant effect on

hedging severity, while liquidity (current ratio) has no effect on hedging decisions.

Keywords : Leverage, Liquidity, Growth Opportunity, Finnancial Distress, Firm

Size, Keputusan Hedging, dan Regresi Logistik.

Page 8: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh leverage (debt to equity

ratio), likuiditas (current ratio), growth opportunity, financial distress dan firm

size terhadap keputusan hedging pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek

Indonesia Periode 2014-2018 dengan menggunakan logistic regression binary.

Jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 41 perusahaan pertambangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018. Perusahaan yang memenuhi

kriteria untuk dijadikan sample dalam penelitian ini berjumlah 30 perusahaan.

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek

Indonesia (BEI). Hasil Uji signifikan secara simultan yang dilihat dari tabel

Omnimbus Test of Model bahwa terdapat pengaruh dari leverage, likuiditas,

growth opportunity, financial distress dan firm size terhadap keputusan hedging,

sedangkan secara parsial, variabel leverage (debt to equity ratio) berpengaruh

signifikan, growth opportunity berpengaruh signifikan, financial distress

berpengaruh signifikan dan firm size berpengaruh signifikan terhadap kepurtusan

hedging, sedangkan likuiditas (current ratio) tidak memiliki pengaruh terhadap

keputusan hedging.

Kata Kunci: Leverage, Likuiditas, Growth Opportunity, Finnancial Distress,

Firm Size, Keputusan Hedging, dan Regresi Logistik.

Page 9: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Bissmilahirahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur bagi Allah Swt. atas berkat

rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta

salam semoga senantiasa sampai kepada Nabi Muhammad Saw., kepada

keluarganya, para sahabatnya, dan juga kepada ummatnya.

Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Strata Satu Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas

Islam Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul penelitian ini adalah “Pengaruh

Leverage, Likuiditas, Growth Opportunity, Finnancial disstress dan Firm Size

terhadap Keputusan Hedging (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan yang

terdaftar di BEI Periode 2014-2018)”.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan

tanpa dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Allah Swt. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat

merasakan tahapan kehidupan yang telah di lalui seperti sekarang ini.

Beserta Nabi Muhammad Saw. karena atas kehadirannya penulis bisa

merasakan nikmat Islam seperti sekarang ini.

2. Kedua orang tua tercinta, yang selalu mendoakan tanpa henti, memberikan

dukungan serta kasih sayang yang tulus, dan memotivasi penulis untuk

menyelesaikan studi ini, teruntuk Ibuku Siti Romlah dan Ayahanda

Samadun.

3. Adik yang tercinta Muhhamad Syifaul Huda dan Devi Indah Restiani dan

Muhammad Zaki, yang memotivasi penulis agar bercita-cita dan

berpendidikan tinggi.

Page 10: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

x

4. Seluruh keluarga tercinta yang tidak bisa penulis tuliskan satu persatu tetapi

tidak mengurangi rasa cinta penulis, yang selalu ada dalam suka dan duka

penulis.

5. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc., MA. selaku Rektor

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., M.Si., Ak., CA., BKP., QIA. selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Ibu Murdiyah Hayati, M.M. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Ibu Amalia, SE., MSM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus dosen

pembimbing II yang telah memberikan waktu, ilmu, bimbingan, arahan dan

motivasi kepada penulis agar segera menyelesaikan skripsi.

9. Bapak Dr. Taridi Kasbi Ridho, SE, MBA., selaku dosen pembimbing skripsi

I yang telah berkenan memberikan waktu, ilmu, bimbingan dan arahan

selama penulis menyusun skripsi, serta motivasinya yang begitu besar bagi

penulis.

10. Ibu Dwi Nur’aini Ihsan, M.M. selaku dosen pembimbing akademik penulis

sejak awal perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

11. Bapak dan Ibu Dosen, Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Khususnya Bapak dan Ibu Dosen

Manajemen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama penulis

dalam masa perkuliahan.

12. Sahabat tercinta yang selalu ada, selalu memotivasi penulis, dan menemani

proses penulisan skripsi ini, Ade Lutfi semoga kesuksesan bisa diraih

nantiya.

13. Sumber Informasi saya yang selalu support mengerjakan skripsi yaitu Syifa

Dwi Ullaya semoga sukses.

14. Teman-teman seperbimbingan yang selalu memberikan motivasi yaitu

Amel, Sisil, Kurnia..

15. Sahabat yang selalu memberikan semangat yaitu Ghina, Alda Rezka.

Page 11: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

xi

16. Teman-teman seperjuangan Kansas UIN yaitu Syifa, Sisil, Rossy, Meliana,

Ratna, Sarah, Hanni

17. Teman-teman seperjuangan di Manajemen yang selalu memberikan

motivasi dan menemani penulis selama berkuliah di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yaitu, Fahri, Fajri, Fitri, Safik, Yunita, Diana, Deni.

Khairunissa, Sarah Ananda Semoga pertemanan selalu terjalin.

18. Sahabat Kawan 47 ku yang selalu memberikan semangat yaitu, Yunita,

Zahra, Kintan, Bima, Algi, Nyoman dan Harsha.

19. Sahabat Komplek Senggol yang selalu menemani yaitu, Fika, Nia, Dwi,

Novi, Irma, dan Sarah.

20. Teman-teman sekamar KKN selama sebulan “Starka” Ambar, Fafa, Zelika,

Ening, Puspa beserta teman-teman KKN Starka yang lain, semoga

kesuksesan bisa diraih nantinya.

21. Teman-teman Manajemen 2015 khususnya Manajemen Keuangan 2015,

yang selalu suportif saling mendukung dan membantu penulis ketika masa-

masa kuliah berlangsung.

22. Semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan skripsi ini yang

namanya tidak bisa disebutkan satu per satu namun tidak mengurasi rasa

terimakasih penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, penulis menerima segala bentuk saran, dan kritik yang membangun

dari berbagai pihak. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi semua pihak.

Jakarta, 31 Desember 2019

Penulis

(Lailil Maghfiroh )

Page 12: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Error! Bookmark not

defined.

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KAYRA ILMIAH Error! Bookmark

not defined.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ iv

ABSTRACK .......................................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 15

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 15

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 16

BAB II .................................................................................................................. 17

TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 17

A. Landasan Teori ........................................................................................ 17

1. Pengertian Risiko dan Manajemen Risiko ......................................... 17

2. Pengertian (Hedging) Lindung Nilai dan Instrumen Derivatif ........ 20

3. Leverage ................................................................................................. 24

4. Likuiditas .............................................................................................. 27

5. Growth Oppoturnity ............................................................................... 31

6. Financial distress ................................................................................. 33

7. Firm size ................................................................................................. 44

B. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 47

C. Keterkaitan Antar Variabel .................................................................... 60

Page 13: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

xiii

1. Pengaruh Debt to equity ratio terhadap Keputusan Hedging ........... 60

2. Pengaruh Likuiditas terhadap Keputusan Hedging ......................... 61

3. Pengaruh Growth Oppourtunity terhadap Keputusan Hedging ....... 62

4. Pengaruh Financial distress terhadap Keputusan Hedging .......... 63

5. Pengaruh Firm Size terhadap Keputusan Hedging ........................... 64

D. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 65

E. Hipotesis .................................................................................................... 66

BAB III ................................................................................................................. 67

METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 67

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 67

B. Metode Penentuan Sampel ...................................................................... 67

C. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 71

D. Metode Analisis Data ............................................................................... 71

1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................. 71

2. Uji Multikolinearitas ............................................................................ 72

3. Analisis Regresi Logistik ...................................................................... 73

4. Tahapan Analisis Regresi Logistik ..................................................... 75

E. Operasional Variabel Penelitian ............................................................. 79

BAB IV ................................................................................................................. 86

ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 86

A. Gambaran Umum Objek Penelitian....................................................... 86

B. Analisis dan Pembahasan ........................................................................ 88

1. Analisis Deskriptif Variabel ............................................................... 88

2. Uji Multikolinearitas ............................................................................ 95

3. Analisis Regresi Logistik ...................................................................... 96

C. Interpretasi ............................................................................................. 101

BAB V ................................................................................................................. 108

PENUTUP .......................................................................................................... 108

A. Kesimpulan ............................................................................................. 108

B. Implikasi ................................................................................................. 108

C. Saran ....................................................................................................... 109

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 111

LAMPIRAN ....................................................................................................... 118

Page 14: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran .....................................................................65

Page 15: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 47

Tabel 3. 1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria ................................. 69

Tabel 3. 2 Sample Perusahaan Pertambangan di BEI 2014-2018 .................. 69

Tabel 3. 3 Operasional Variabel ......................................................................... 85

Tabel 4. 1 Perusahaan Pertambangan di BEI Tahun 2014-2018 .................. 86

Tabel 4. 2 Hasil Analisis Deskriptif .................................................................. 88

Tabel 4. 3 Hasil Uji Multikolinearitas .............................................................. 95

Tabel 4. 4 Hasil Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit)........................ 96

Tabel 4. 5 Hasil Uji Keseluruhan Model (Overall Modell Fit) ...................... 96

Tabel 4. 6 Hasil Uji Koefisien Determinasi ( Cox and Snell’s R square) ...... 97

Tabel 4. 7 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi ................................................ 98

Tabel 4. 8 Hasil Uji Signifikansi Model Secara Simultan .............................. 98

Tabel 4. 9 Hasil Uji Signifikansi Model Secara Parsial (Uji Wald) ............. 100

Page 16: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

xvi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. 1 Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar (USD) Tahun

2014-2018 ................................................................................................................ 6

Grafik 1. 2 Fluktuasi Tingkat Suku Bunga Tahun 2014-2018 ........................... 7

Grafik 1. 3 Nilai Debt to Equity Ratio ................................................................... 9

Grafik 4. 1 Hasil Debt to equity ratio tahun 2014-2018 ..................................... 90

Grafik 4. 2 Hasil Current ratio tahun 2014-2018 ............................................... 91

Grafik 4. 3 Hasil Growth opportunity tahun 2014-2018 .................................... 92

Grafik 4. 4 Hasil Financial Distress tahun 2014-2018 ..................................... 93

Grafik 4. 5 Hasil Firm size tahun 2014-2018 ..................................................... 94

Page 17: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Hasil Debt to Equity Ratio tahun 2014-2018 ............................ 118

Lampiran 2 : Hasil Current Ratio tahun 2014-2018 ....................................... 119

Lampiran 3 : Hasil Growth Opportunnity tahun 2014-2018 .......................... 120

Lampiran 4 : Hasil Financial Distress tahun 2014-2018 ............................... 121

Lampiran 5 : Hasil Firm size tahun 2014-2018 .............................................. 122

Lampiran 6 : Statistics Descriptive ................................................................... 123

Lampiran 7 : Regresi Logistik ......................................................................... 124

Page 18: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perdagangan internasional adalah hal yang datang dan tidak dapat

dicegah di era globalisasi seperti saat ini. Perdagangan internasional atau

yang lebih dikenal dengan perdagangan antar negara telah berkembang pesat

seiring perkembangan teknologi dan akses informasi yang sudah mendunia.

Perdagangan internasional terjadi karena beberapa faktor seperti, keadaan

seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk

yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi, adanya keterbatasan

produksi, adanya kesamaan selera terhadap suatu barang, terdapat keinginan

membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain, serta

terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia yang dapat

hidup sendiri (Ball, 2001: 15).

Perdagangan internasional adalah pendekatan yang konservatif

yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk memperluas pasar ke luar negeri

(dengan mengekspor) atau mendapatkan bahan baku berharga murah (dengan

mengimpor). Banyaknya aktivitas Perdagangan internasional akan

menimbulkan adanya risiko yang tinggi, berkaitan dengan hal tersebut maka

perusahaan perlu melakukan manajemen risiko (Madura, 2000: 13).

Manajemen risiko merupakan suatu sistem penting dalam operasional

perusahaan. Manajemen risiko merupakan kegiatan atau proses yang terarah

dan bersifat proaktif, yang ditunjukan untuk mengakomodasi kemungkinan

Page 19: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

2

gagal pada salah satu atau sebagian dari sebuah transaksi atau

instrument. (Tampubolon: 2004). Manajemen risiko memiliki arti yang lebih

luas, yaitu semua risiko yang mungkin terjadi seperti kerugian harta, jiwa,

keuangan, usaha dan lain lain (Salim, 2007: 19).

Menurut Brigham (2010: 216) risiko didefinisikan sebagai suatu

halangan/gangguan eksposur terhadap kerugian atau kecelakaan, jadi risiko

diartikan sebagai peluang akan terjadinya suatu peristiwa yang tidak

diinginkan. Menurut Salim (2007: 4), risiko adalah ketidakpastian atau

uncertainty yang mungkin melahirkan kerugian (loss).

Risiko muncul karena adanya ketidakpastian. Ketidakpastian bisa

berasal dari fluktuasi aktivitas yang tinggi, semakin tinggi fluktuasi maka

semakin besar tingkat ketidakpastiannya. Risiko terbesar dalam transaksi

perdagangan internasional adalah risiko dari fluktusai kurs nilai mata uang

asing (valuta asing). Perubahan nilai mata uang asing yang tak diduga dapat

berdampak penting pada penjualan, harga, dan laba pada perusahaan ekspotir

dan importir. Eksposur merupakan tingkat di mana aliran kas (cash flow)

perusahaan dipengaruhi oleh perubahan kurs. Eksposur valuta asing akan

dialami oleh perusahaan yang melakukan pembayaran dan atau menerima

pendapatan dalam valuta asing. Eksposur valuta asing timbul karena kurs

valuta asing selalu berubah (Van Horne dan Wachowiz, 2007: 550).

Ada beberapa cara untuk menghadapi risiko nilai tukar, seperti : lindung

nilai alami, manajemen kas dan penyesuaian transaksi antar perusahaan,

lindung nilai pendanaan internasional serta lindung nilai mata uang asing

Page 20: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

3

melalui kontrak forward, kontrak berjangka (future contract), opsi mata uang,

dan swap mata uang (Van Horne dan Wachowicz, 2007: 558). Tetapi tidak

semua perusahaan yang terpengaruh risiko fluktuasi mata uang asing

melakukan tindakan lindung nilai.

Lindung nilai (hedging) adalah suatu strategi yang diciptakan untuk

mengurangi timbulnya risiko bisnis yang tidak terduga, di samping tetap

dimungkinkan memperoleh keuntungan dari investasi (Brigham dan

Houston, 2006: 307). Prinsip hedging adalah menutupi kerugian posisi aset

awal dengan keuntungan dari posisi instrumen hedging. Sebelum melakukan

hedging, hedger hanya memegang sejumlah aset awal. Setelah melakukan

hedging, hedger memegang sejumlah aset awal dan instrumen hedging-nya

disebut portofolio hedging (Schubert, 2011).

Hedging dengan instrumen derivatif valas sangat bermanfaat bagi

perusahaan yang melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang asing.

Hal ini dapat mengurangi kemungkinan kebangkrutan, memungkinkan

perusahaan untuk mendapatkan kredit dari kreditor dengan lebih mudah,

menjalin kerjasama yang lebih baik dengan pemasok, dan juga

memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan pinjaman dengan suku bunga

yang lebih rendah (karena risiko yang dirasakan oleh pemberi pinjaman lebih

rendah). Hedging juga dapat memungkinkan perusahaan untuk meramalkan

pengeluaran dan penerimaan kas di masa depan dengan lebih akurat, sehingga

dapat mempertinggi kualitas dari keputusan penganggaran kas (Zhu, 2010).

Page 21: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

4

Pembangunan ekonomi suatu negara didukung oleh beberapa sektor,

salah satunya sektor pertambangan, Menurut Pengamat Pasar Modal Johanes

Soetikno kinerja keuangan sektor pertambangan batubara mengalami

penurunan untuk tahun 2014 menyusul penurunan harga, “Harga batubara

yang mengalami penurunan pada tahun 2014 menjadi salah satu faktor yang

negatif bagi kinerja emiten sektor pertambangan batubara, bahwa penurunan

harga batubara disebabkan dengan penurunan permintaan seperti dari

Tiongkok dan India. (Wartaekonomi.co.id, 2014). Dan Berdasarkan data

Bank Indonesia, Utang Luar Negeri Indonesia pada sektor pertambangan

Januari sebesar US$ 26.07 miliyar, meningkatnya utang sektor tambang perlu

dipertanyakan, pasalnya, harga komoditas tambang seperti mineral dan

batubara sedang turun dan diperkirakan tidak akan naik hingga dua tahun

kedepan. (Tribunnews.com, 2014)

Pada tahun 2015 telah menjadi tahun buruk untuk perusahaan

pertambangan. Menurut laporan tahunan PricewaterhouseCoopers (PwC)

disektor pertambangan, terlihat dalam laporan ke 13 dari rankaian laporan

industri PwC seperti yang diterima oleh Majalah Tambang 40 perushaan

pertambangan global terbesar mencatat kerugian bersih sebesar (US$ 27

miliyar). ini merupakan yang pertama dalam sejarah dimana kapitalisasi pasar

turun sebesar 37%. Jock O’Callaghan, Global Mining leader di PwC

mengatakan tahun 2015 merupakan tahun tantangan bagi sektor

pertambangan. Penurunan harga komoditas sebesar 25% dibandingkan tahun

sebelumnya ini mendorong perusahaan pertambangan harus berupaya keras

Page 22: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

5

meningkatkan produktivitas , beberapa diantaranya berjuang untuk bertahan,

diikuti dengan pelepasan aset atau penutupan usaha. (PwC.com). Ada 2

Faktor yang memberikan pukulan pada industri pertambangan “Harga

komoditi pertambangan terutama batubara mengalami penurunan yang tajam,

kedua minimnya permintaan ekspor mineral dan batubara (Suara.com, 2016).

Pada kuartal 1 2017 menurut Badan Pusat Statistik sektor

pertambangan mengalami penurunan sebesar 0,49%. Padahal di kuartal

ketiga dan keempat 2016 masing-masing tumbuh sebesar 0,29% dan 1,06%.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto penurunan tersebut

akibat adanya penurunan produksi harian untuk gas alam dan minyak mentah,

selain itu juga terjadi penurunan produksi tembaga dan emas dari freeport dan

Newmont (Kontan.co.id).

Menurut Badan Pusat Statistik pada tahun 2018 sektor tambang

mengalami pertumbuhan paling kecil sebesar 0,74%, meski tumbuh paling

kecil sektor pertambangan mulai bangkit dari keterpurukannya dari periode

tahun lalu (detik.com).

Perusahaan pertambangan yang cenderung melakukan utang dalam

bentuk valuta asing akan mengalami kerugian, karena harus mengeluarkan

mata uang lokal lebih banyak, fluktuasi kurs ini tentu akan memunculkan

risiko untuk perusahaan. Ada beberapa acuan pokok dari eksternal

perusahaan untuk melakukan kegiatan hedging atau produk underlying agar

menjadikan instrument tersebut sebagai bahan pertimbangan perusahaan

untuk melakukan hedging, beberapa diantaranya adalah nilai tukar.

Page 23: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

6

Grafik 1. 1 Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar (USD)

Tahun 2014-2018

(Sumber : bi.go.id)

Berdasarkan data dari Bank Indonesia grafik diatas menunjukan kondisi

fluktuasi pertukaran rupiah dengan dolar, yang mana di tahun 2014 hingga

2018 apabila disimak mempunyai gerakan grafik yang dominan naik

(depresiasi). Dalam menangani resiko, perusahaan bisa memakai lindung

nilai. Perusahaan bisa memberikan perlindungan bagi utang maupun

pemasukannya dari berubahnya mata uang negara lain yang terus mengalami

naik turun dengan cara melakukan kebijakan lindung nilai. Mentri BUMN

menyarakan beberapa perusahaan untuk melakukan hedging, salah satunya

adalah PT Aneka Tambang (Persero) dan PT Timah Tbk (Persero). Hal ini

karena perusahaan tersebut sering memperoleh pinjaman atau transaksi

dalam bentuk valuta asing (Kompas.com). Saran yang diberikan menteri

BUMN tersebut juga dikarenakan Indonesian Rupiah (IDR) sering

berfluktuasi terhadap Dolar Amerika Serikat (USD).

10.000,00

11.000,00

12.000,00

13.000,00

14.000,00

15.000,00

16.000,00

Jan

-14

Me

i-1

4

Sep

-14

Jan

-15

Me

i-1

5

Sep

-15

Jan

-16

Me

i-1

6

Sep

-16

Jan

-17

Me

i-1

7

Sep

-17

Jan

-18

Me

i-1

8

Sep

-18

Jan

-19

Page 24: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

7

Grafik 1. 2 Fluktuasi Tingkat Suku Bunga Tahun 2014-2018

(Sumber: bps.co.id)

Pada grafik 1.2 tersebut adalah grafik yang menunjukan fluktuasi nilai

Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia. BI Rate adalah suku bunga kebijakan

yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan

oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. Fluktuasi dari nilai

tingkat suku bunga Bank Indonesia atau yang biasa disebut BI Rate

merupakan salah satu acuan suatu perusahaan melakukan aktivitas hedging.

Karena BI Rate merupakan sebuah risiko yang harus diperhitungkan

oleh suatu perusahaan jika ingin menganalisis peta risiko perusahaan. BI Rate

mempengaruhi secara langsung tingkat suku bunga pinjaman. Seperti pada

grafik 1.2 data yang disajikan menunjukan bahwa tahun 2014 dan tahun 2015

bulan Januari, BI Rate berada dalam posisi tertinggi yaitu sebesar 7.75% pada

2016 hingga 2017 mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar

4,25%. Dengan perubahan yang cukup signifikan dalam hitungan beberapa

tahun ini akan menyulitkan beberapa perusahaan dengan kondisi tersebut

yang menyangkut dengan suku bunga pinjaman yang ikut tidak stabil yang

mengikuti pola tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (bi.go.id). Apabila

7,75 7,5

4,754,25

6

0123456789

2014 2015 2016 2017 2018

Page 25: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

8

perusahaan melakukan peminjaman kepada suatu bank pada periode akhir

2014 hingga awal 2015, maka perusahaan tersebut akan mendapatkan efek

yang cukup besar karena pengembalian yang harus dilakukan oleh

perusahaan tersebut ikut membesar seiring kenaikan tingkat suku bunga

tersebut. Karena pada umumnya tingkat suku bunga pinjaman yang

ditetapkan oleh bank lebih besar dibandingkan dengan BI rate. Semakin

tinggi pinjaman yang dilakukan oleh perusahaan maka akan secara otomatis

tingkat pengembalian yang dilakukan oleh perusahaan tersebut semakin

membesar, sehingga perusahaan akan berpotensi untuk mengalami gagal

bayar akibat dari ketidakmampuan perusaham an tersebut dalam memenuhi

kewajibannya karena risiko yang harus ditanggung semakin meningkat.

Tetapi untuk mengurangi risiko bila mana BI Rate mengalami fluktuasi yang

cukup tinggi, biasanya disiasati oleh perusahaan untuk melakukan pinjaman

pada bank luar negeri karena ada kemungkinan tingkat suku bunga pada bank

luar negeri jauh lebih stabil dan juga lebih rendah. Hal ini menguntungkan

perusahaan tersebut untuk menghindari risiko tetapi tidak mengembangkan

perekonomian Indonesia karena transaksi yang dilakukan menggunakan kurs

asing.

Selain didorong oleh faktor-faktor eksternal, perusahaan yang

memiliki exposure valuta asing juga terdorong melakukan hedging karena

beberapa faktor internal salah satunya ialah leverage, leverage di proksikan

sebagai debt to equity ratio. Dimana DER merupakan salah satu rasio

leverage keuangan yang memberikan informasi sejauh mana modal

Page 26: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

9

perusahaan yang diperoleh dari hutang (Kasmir, 2013: 15). Sebuah

perusahaan yang mempunyai rasio leverage tinggi, maka semakin tinggi pula

risiko yang dihadapi perusahaan dikarenakan suku bunga yang lebih tinggi

sehingga manajemen akan meminimalisir risiko tersebut dengan melakukan

aktivitas hedging (Brigham dan Houston, 2001: 4).

Grafik 1. 3 Nilai Debt to Equity Ratio

(Sumber: Data diolah)

Berdasarkan Grafik diatas menunjukkan bahwa proporsi/besaran Debt

to equity ratio pada sektor pertambangan pada tahun 2014-2018 cenderung

beragam. Sektor pertambangan mengalami fluktuasi yang sangat ekstrim

salah satunya PT Bumi Resources Tbk pada tahun 2014 mengalami

penurunan yang sangat ekstrim sebesar -9.87, pada tahun 2015 PT Delta

Dunia Makmur Tbk mengalami kenaikan sebesar 8.79, pada 2016 mengalami

penurunan yang sangat ekstrim pada PT Energi Mega Persada Tbk sebesar -

15.82, pada tahun 2017 diperoleh PT Energi Mega Persada Tbk mengalami

Page 27: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

10

kenaikan sebesar 13.15 dan pada tahun 2018 mengalami kenaikan yang

sangat ekstrim diperoleh PT Atlas Resources Tbk sebesar 34.05. Dari grafik

diatas peneliti tertarik untuk memilih sektor pertambangan sebagai objek

penelitian, karena sektor pertambangan mengalami fluktuasi nilai Debt to

equity ratio yang sangat ekstrim.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Chin Kar Seng dan Hassanudin

(2018) yang meneliti tentang “Determinants of Corporte Hedging Practices:

Malaysian Evidence” menunjukkan leverage (debt to equity ratio)

berpengaruh terhadap keputusan hedging. Hasil tersebut juga sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Kinasih dan Putra. (2019) “Pengaruh

Likuiditas, Leverage, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap penggunaan

instrumen derivatif sebagai keputusan hedging”

Faktor internal lainnya yang mempengaruhi sebuah perusahaan

melakukan keputusan hedging ialah Likuiditas, Rasio likuiditas digunakan

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya dengan sumber daya jangka pendek yang tersedia untuk

memenuhi kewajiban tersebut ( Van Horne & Wachowicz: 2005). Rasio

likuiditas yang diproksikan dengan Current ratio dimana aset lancar sebagai

obyek pertimbangan perusahaan. Apabila aset lancar perusahaan tersebut

buruk, maka suatu ancaman bagi perusahaan dalam tujuan untuk memenuhi

kewajiban jangka pendek perusahaan termasuk juga dalam hutang luar negeri

yang dapat menimbulkan resiko valas. Sehingga dapat disimpulkan

perusahaan tersebut tidak likuid dan dapat mengancam kelangsungan

Page 28: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

11

perusahaan dan memutuskan untuk mengambil tindakan hedging (Aditya dan

Asandimitra:2019). Berdasarkan data Bank Indonesia, Utang sektor

pertambangan khususnya utang luar negeri meningkat sekitar Januari 2014

sebesar US$ 26,07 miliar. Meningkatnya jumlah utang diduga akibat

membayar utang yang sebelumnya atau adanya investasi baru yang dibiayai

oleh utang. (Tribunnews.com).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Elinda dan Hartono (2019) yang

meneliti tentang “Karakteristik Perusahaan, Financial distress, dan

Keputusan Hedging Studi pada perusahaan Manufaktur di Indonesia” yang

menunjukkan likuiditas (current ratio) berpengaruh terhadap keputusan

hedging. Hasil tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Novi dan Merta (2017) “Pengaruh Leverage, Profitabilitas dan Likuiditas

terhadap Keputusan Hedging Perusahaan sektor Pertambangan di BEI

Periode 2010-2014.

Growth opportunity adalah suatu yang menggambarkan tentang

luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan

(Kartikasari:2007). Growth opportunity yang diproksikan Market to book

value menunjukkan nilai sebuah perusahaan yang diperoleh dengan

membandingkan nilai pasar perusahaan (Market Value of Equity) dengan nilai

bukunya (book value of equity). Market to book value terus mengalami

penurunan. Fenomena Dunia pasar modal menemui cobaan berat pada sektor

pertambangan 2015. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot sekitar

12,39 persen sejak 2 Januari 2015. Anjloknya IHSG ini disebabkan oleh

Page 29: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

12

melemahnya perekonomian global dan nasional. Sektor pertambangan

merupakan sektor yang paling terbenam pada 2015. Sektor ini turun sekitar

41,10 persen sejak awal tahun sampai 21 Desember 2015. (Bareksa.com)

Pada penelitian yang dilakukan oleh Kipto, et al. (2017) yang meneliti

tentang “Determinants of Coprorate Hedging Practices Used By Companies

Listed In Nairobi Security Exchange” yang menunjukkan Growth opportunity

berpengaruh terhadap keputusan hedging. Hasil tersebut juga sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo dan Asandimitra (2018) “Faktor

yang mempengaruhi penggunaan instrument derivatif sebagai pengambilan

keputusan hedging pada perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di BEI

Periode 2011-2015” yang menunjukkan Growth opportunity berpengaruh

signifikan terhadap aktivitas hedging.

Financial distress merupakan sebagai tahapan penurunan kondisi

keuangan suatu perusahaan sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun

likuidasi (Platt dan plat dalam Irham Fahmi 2012:158).

Perusahaan yang berpotensi kebangkrutan salah satunya adalah

perusahaan sektor pertambangan. Fenomena yang terjadi pada tahun 2015

sebagai tahun terburuk bagi perusahaan sektor pertambangan, Menurut

laporan tahunan Price water house coopers (PwC) di sektor pertambangan,

terlihat dalam laporan ke 13 dari, laporan industry Pwc seperti yang diterima

oleh majalah tambang 40 perusahaan pertambangan global mencatat kerugian

kolektif sebesar US$ 27 miliar atau sekitar Rp 364,5 triliun pada tahun 2015.

(Kompas:2016), salah satunya PT Adaro Energy Tbk mencatat penurunan

Page 30: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

13

laba bersih sebesar 17 persen menjadi US$ 151juta pada tahun 2015, dari

US$ 183 juta ditahun sebelumnya akibat turunnya pendapatan usaha karena

pelemahan harga jual rata-rata. (Cnnindonesia.com)

Sebuah perusahaan yang mempunyai indikasi kebangkrutan dari

perhitungan financial distress akan mendorong pihak manajemen untuk

melindungi perusahaan tersebut dari berbagai risiko termasuk risiko pasar

dengan melakukan aktivitas hedging. Financial distress mengunkan metode

Atlman modifikasi z-score.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Aditya dan Asandimitra. (2019)

yang meneliti “Pengaruh Leverage, Likuiditas, Market to book value,

financial distress, dan firm size terhadap keputusan Hedging sektor

consumer goods industry periode 2011-2016”. Bahwa penelitian ini

menunjukkan financial distress berpengaruh terhadap keputusan hedging.

Hasil tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sianturi

dan Pangestuti (2015) “Pengaruh Liquidity, Firm Size, Growth opportunity,

Financial Distress, Leverage dan Managerial ownership terhadap Aktivitas

Hedging” yang menunjukkan financial distress berpengaruh signifikan

terhadap aktivitas hedging.

Firm size atau ukuran perusahaan adalah besar atau kecilnya ukuran

suatu perusahaan yang terlihat dari seberapa besar nilai ekuitas, nilai

penjualan dan nilai total aktiva. Besarnya Firm size atau ukuran perusahaan

dapat mempengaruhi kemudahan suatu perusahaan dalam memperoleh

sumber pendanaan baik eksternal maupun internal (Aretz et al: 2007).

Page 31: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

14

Perusahaan Pertambangan sepanjang kuartal pertama 2019 penyaluran kredit

perbankan ke sektor pertambangan mengalami peningkatan, salah satunya PT

Indika Energy melakukan pinjaman sebesar US$ 75juta dengan PT Bank

Mandiri Tbk (Kontan.co.id), MUFG Bank, Ltd, ICICI Bank Limited untuk

pembangunan tangki penampungan minyak dan PT Aneka Tambang Tbk

mendapatkan suntikan dana segar senilai US$ 129 juta dari Bank Mandiri

(Bisnis.Tempo.com). Perusahaan yang semakin besar akan semakin besar

risiko yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Untuk mengecilkan risiko

tersebut suatu perusahaan sebaiknya melakukan hedging.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Cingdem (2016) yang meneliti

“Determinants of Corporate Hedging: Evidence from Emerging Market”

yang menunjukkan Firm size berpengaruh terhadap keputusan hedging.

Hasil tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saragih dan

Musdolifah (2017) “Pengaruh Growth opportunity, Firm size, dan Liquidity

terhadap Keputusan Hedging pada perusahaan Perbankan Indonesia yang

menunjukkan firm size berpengaruh signifikan terhadap aktivitas hedging.

Bedasarkan latar belakang diatas, dalam penelitian ini penulis akan

mengambil judul “Pengaruh Leverage, Likuiditas, Growth opportunity,

Financial distress terhadap Keputusan Hedging (Studi Kasus pada

Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BEI pada periode 2014-

2018).

Page 32: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

15

B. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, permasalahan dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh secara simultan antara leverage,

likuiditas, growth opportunity, financial distress, dan Firm size

terhadap keputusan Hedging pada perusahaan Pertambangan Periode

2014-2018?

2. Apakah terdapat pengaruh secara parsial antara leverage, likuiditas,

growth opportunity, financial distress, dan Firm size terhadap

keputusan Hedging pada perusahaan Pertambangan Periode 2014-

2018?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh secara simultan

antara leverage, likuiditas, growth opportunity, financial distress,

dan Firm size terhadap keputusan Hedging pada perusahaan

Pertambangan Periode 2014-2018?

2. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh secara parsial antara

leverage, likuiditas, growth opportunity, financial distress, dan

Firm size terhadap keputusan Hedging pada perusahaan

Pertambangan Periode 2014-2018?

Page 33: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

16

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi

para perusahaan untuk mengambil strategi dalam pengambilan

keputusan terkait dengan keputusan hedging dalam melindungi aset-

aset perusahaan.

2. Bagi Investor

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi

investor dalam pemilihan perusahaan yang digunakan untuk

berinvestasi, karena dapat mengetahui perusahaan mana yang

tanggap dalam melindungi aset perusahaannya.

3. Bagi Akademisi

Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi referensi dalam

mengembangkan penelitian selanjutnya dan menjadi pedoman

pembelajaran serta menjadi sumber untuk memperluas wawasan ilmu

pengetahuan terutama dalam bidang manajemen keuangan.

Page 34: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Risiko dan Manajemen Risiko

Risiko berhubungan dengan ketidakpastian atas sebuah proses

yang sedang berlangsung atau kejadian di masa yang akan datang.

Risiko dapat didefenisikan dengan berbagai cara. Risiko biasanya

memunculkan kerugian akibat suatu kejadian yang tidak dikehendaki.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) risiko adalah akibat

yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu

perbuatan atau tindakan. Menurut Arthur J. Keown, et al (2000), risiko

adalah prospek suatu hasil yang tidak disukai (operasional sebagai

deviasi standar). Risiko dapat muncul dengan disengaja maupun tidak

disengaja. Risiko yang disengaja atau yang biasa disebut risiko

spekulatif yaitu risiko yang ditimbulkan oleh yang bersangkutan dan

dapat memberikan keuntungan atau kerugian seperti contoh

perdagangan berjangka, utang piutang dan yang lainnya. Risiko yang

tidak disengaja atau biasa disebut risiko murni pasti akan memunculkan

kerugian seperti bencana alam, kebakaran, pencurian dan sebagainya.

Risiko yang dihadapi suatu perusahaan dapat dihindari dengan

melakukan manajemen risiko yang baik.

Manajemen risiko merupakan proses terstruktur dan sistematis

dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan

Page 35: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

18

alternatif penanganan risiko, dan memonitor dan mengendalikan

penanganan risiko (Djohanputro, 2008:43). Menurut Tampubolon

(2004) Manajemen risiko juga dapat diartikan sebagai kegiatan atau

proses yang terarah dan bersifat proaktif, yang ditujukan untuk

mengakomodasi kemungkinan gagal pada salah satu, atau sebagian

dari sebuah transaksi atau instrumen.

Manajemen risiko merupakan suatu hal yang penting bagi

sebuah perusahaan untuk melingdungi kerugian yang mungkin timbul.

Mengelola risiko bisnis yang muncul akibat ketidakpastian harus

dilakukan dengan menyeimbangkan antara strategi bisnis dan

kemungkinan buruk yang akan terjadi. Menurut Siegel dan Shim (2008:

265) ada beberapa langkah yang perusahaan sering menggunakannya

untuk mengelola risiko yaitu :

1. Identifikasi risiko yang dihadapi oleh perusahaan.

2. Mengukur dampak potensial dari masing-masing risiko. Beberapa

ada risiko yang sangat kecil sehingga tidak perlu diperdulikan,

sedangkan yang lain memiliki potensi untuk menghancurkan

perusahaan.

3. Tentukan bagaimana setiap risiko yang relevan harus ditangani.

Menurut Darmawi (2005), Manfaat manajemen risiko yang

diberikan terhadap perusahaan dapat dibagi dalam 5 (lima) kategori

utama yaitu :

Page 36: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

19

1. Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari

kegagalan.

2. Manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan laba.

3. Manajemen risiko dapat memberikan laba secara tidak langsung.

4. Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh

adanya perlindungan terhadap risiko murni, merupakan harta non

material bagi perusahaan itu.

5. Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan

karena kreditur pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan

yang dilindungi maka secara tidak langsung menolong

meningkatkan public image.

Jenis-jenis risiko menurut Ghozali (2007) terdiri dari risiko

kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum,

risiko reputasi, risiko strategik, dan risiko kepatuhan. Perusahaan,

Investor maupun pihak yang berkepentingan dalam perusahaan dapat

mengurangi risiko yang akan dihadapi dengan melakukan manajemen

risiko yang baik.

Risiko yang akan dialami oleh perusahaan yang melakukan

perdagangan internasional diantaranya yaitu fluktuasi tingkat suku

bunga dan fluktuasi nilai tukar mata uang suatu negara terhadap negara

tertentu. Perubahan kurs valuta asing akan berdampak pada

keuntungan/kerugian penjualan dan pendapatan. Risiko tersebut dapat

dihindari dengan melakukan transaksi tunai, namun tidak semua

Page 37: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

20

transaksi yang terjadi pada perusahaan dapat dilakukan secara tunai,

akibatnya akan timbul hutang dan piutang dalam mata uang asing.

Untuk mengurangi risiko pembayaran nontunai dalam perdagangan

internasional juga dapat dilakukan dengan memprediksi nilai tukar di

masa yang akan datang sehingga perusahaan dapat menyikapi risiko

yang akan timbul.

Risiko keuangan seperti fluktuasi nilai tukar yang dihadapi

perusahaan juga dapat dihindari atau dikurangi salah satunya dengan

melakukan lindung nilai (hedging), mentransfer risiko kepada pihak

ketiga atau menyediakan cadangan untuk menghindari risiko. Menurut

Van Horne, and M.Wachowicz (2005) ada beberapa cara untuk

menghadapi risiko nilai tukar, seperti : lindung nilai alami, manajemen

kas dan penyesuaian transaksi antar perusahaan, lindung nilai

pendanaan internasional serta lindung nilai mata uang asing melalui

kontrak forward, kontrak berjangka (future contract), opsi mata uang,

dan swap mata uang.

2. Pengertian (Hedging) Lindung Nilai dan Instrumen Derivatif

Menurut Madura (2000: 275) hedging adalah tindakan yang

dilakukan untuk melindungi sebuah perusahaan dari exposure terhadap

nilai tukar. Artinya hedging merupakan suatu perjanjian keuangan yang

digunakan untuk menutup kerugian atau melindungi resiko.

Sunaryo (2009) menyatakan bahwa hedging atau lindung nilai

adalah strategi yang digunakan untuk melindungi nilai dari aset

Page 38: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

21

perusahaan dari risiko – risiko yang ada akan menimbulkan kerugian.

Prinsip dasar dari hedging adalah untuk menutupi kerugian yang

muncul pada posisi aset awal dengan keuntungan dari posisi instrumen

hedging. Sebelum melakukan hedging, hedger hanya memegang

sejumlah aset awal, setelah melakukan hedging, hedger memegang

sejumlah aset awal dan sejumlah aset instrumen hedging. Hedging

sebagai strategi keuangan akan menjamin bahwa nilai valuta asing yang

digunakan untuk membayar (outflow) atau sejumlah uang asing yang

akan diterima (inflow) dimasa datang tidak terpengaruh oleh perubahan

dalam fluktuasi kurs valuta asing.

Menurut Eiteman,et al (2010:232) Hedging (Lindung Nilai)

adalah mengambil suatu posisi memperoleh suatu arus kas, aset, atau

kontrak (termasuk kontrak forward) yang akan naik (atau turun)

nilaimya dan mengoffsetnya dengan suatu penurunan (atau kenaikan)

nilai dari suatu posisi yang sudah ada.

a. Teknik- Teknik Hedging

Menurut Madura (2006: 414) ada empat teknik lindung

nilai yang biasa digunakan perusahaan, yaitu:

1) Forward Contract

Teknik hedging dengan menggunakan forward

contract ini banyak dilakukan oleh perusahaan besar atau

MNC untuk melindungi receivable atau payable-nya yang

Page 39: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

22

relatif besar terhadap risiko fluktuasi valas (Jeff Madura:

2006).

Kontrak forward diimplementasikan menggunakan kurs

forward (forward rate) dimana kurs forward mewakili kurs

penukaran valuta pada suatu waktu di masa depan. Jika

perusahaan multinasional memperkirakan akan adanya

kebutuhan atau penerimaan suatu valuta asing tertentu

dimasa depan, perusahaan tersebut dapat melakukan kontrak

forward untuk mengunci kurs permbelian atau penjualan

valuta tersebut (Madura: 2006).

2) Future Contract

Hamdy Hady (2012) mengatakan bahwa pada prinsipnya,

penggunaan future contract hedging ini sama dengan forward

contract hedging. Future contract hedging ini biasanya

digunakan oleh perusahaan untuk melindungi atau melakukan

hedging untuk nilai transaksi yang relative lebih kecil dan

sesuai dengan sifat future market. Oleh karena itu, kontrak

hedging harus dilakukan dengan jumlah satuan valas atau

currency amount, strike/exercise price, dan tanggal tertentu.

Perusahaan yang memiliki future payable ataupun future

receivable dalam valas tertentu dapat melindunginya dengan

menggunakan futures contract hedging sehingga perusahaan

mempunyai suatu kepastian tentang jumlah yang akan

Page 40: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

23

dibayar atau diterima dalam nilai domestic currency (Hamdy

Hady: 2012).

Future contract adalah kontrak antara dua pihak

pembeli dan penjual untuk menjual atau membeli sesuatu di

kemudian hari dengan harga yang telah ditentukan saat ini.

Future contract hampir sama dengan forward contract, yang

membedakannya adalah future contract dilakukan lebih

tersistematis dan dijalankan oleh suatu lembaga yang

dinamakan futures market.

3) Option Contract

Option contract hedging merupakan suatu sistem yang

ideal dalam arti dapat dibatalkan atau tidak direalisasikan

apabila fluktuasi kurs valas akan menimbulkan efek yang

lebih merugikan bagi perusahaan. Dengan kata lain, untuk

option contract hedging, perusahaan mempunyai alternatif

untuk merealisasikan atau membatalkan kontraknya sesuai

dengan perkembangan realisasi kurs valas yang telah

diantisipasi sebelumnya (Hamdy Hady: 2012).

Ada dua jenis opsi, yaitu :

1. Call Option

Sebuah opsi beli (call option) memberi hak kepada

pemegangnya untuk membeli suatu asset pada harga

tertentu yang disebut harga eksekusi (exercise price atau

Page 41: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

24

strike price), pada atau sebelum tanggal kadaluarsanya

(expired date).

2. Put Option

Sebuah opsi jual (put option) memberi hak kepada

pemegangnya untuk menjual asset pada harga eksekusi

tertentu atau sebelum tanggal kadaluarsa.

4) Swap

Swap adalah suatu perjanjian antara dua pihak untuk

menukarkan pembayaran suku bunga selama jatuh tempo

tertentu pada suatu jumlah national yang disepakati. National

menunjukan angsuran pokok pinjaman yang secara teoritis

mendasari transaksi swap (Kuncoro: 2001).

Risiko dari swap dapat terjadi karena adanya pihak

yang tidak memenuhi kewajibannya dalam kontrak swap

tersebut, ini dapat diartikan bahwa pemegang kontrak atau

perjanjian swap ini menghadapi risiko pihak atau wanprestasi.

3. Leverage

Leverage mencerminkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa

bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang (Rodoni

dan Ali, 2010: 123).

Menurut Brealey (2008) dalam bukunya mengatakan bahwa rasio

leverage memperlihatkan seberapa berat hutang perusahaan, sehingga

Page 42: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

25

dapat dikatakan rasio ini dapat mengetahui bagaimana kemampuan

perusahaan untuk menggunakan uang yang dipinjam.

Menurut Brigham dan Houston (2006: 101) seberapa jauh

perusahaan menggunakan hutang (financial leverage) akan memiliki 3

(tiga) implikasi penting yaitu:

a. Dengan memperoleh dana melalui utang, para pemegang saham

dapat mempertahankan kendali mereka atas perusahaan tersebut

dengan sekaligus membatasi investasi yang mereka berikan.

b. Kreditor akan melihat pada ekuitas, atau dana yang diperoleh

sendiri, sebagai suatu batasan keamanan, sehingga semakin tinggi

proporsi dari jumlah modal yang diberikan pemegang saham,

maka semakin kecil resiko yang dihadapi kreditor.

c. Jika perusahaan mendapatkan hasil dari investasi yang didanai

dengan dana hasil pinjaman lebih besar dari pada bunga yang

dibayarkan, maka pengembalian dari modal pemilik akan

diperbesar, atau diungkit (leverage).

Adapun manfaat perusahaan menggunakan rasio leverage

menurut Kasmir (2013:154) diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap

kewajiban kepada pihak lainnya.

2. Untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban

yang bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga).

Page 43: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

26

3. Untuk menganalisa keseimbangan antara nilai aktiva khususnya

aktiva tetap dengan modal.

4. Untuk menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh

hutang.

5. Untuk menganalisis seberapa besar utang perusahaan berpengaruh

terhadap pengelolaan aktiva.

6. Untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap

rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang.

7. Untuk menganalisis berapa dana pinjaman yang segera akan

ditagih, ada terdapat sekian kalinya modal sendiri; dan Manfaat

lainnya.

Terdapat beberapa jenis rasio solvabilitas atau leverage ratio

yang sering digunakan perusahaan. Adapun jenis-jenis rasio yang ada

dalam rasio solvabilitas diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)

Menurut Kasmir (2013: 156) Debt Ratio adalah : “Debt

ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur

perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan

kata lain,seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang

atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap

pengelolaan aktiva.”

𝑫𝒆𝒃𝒕 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐔𝐭𝐚𝐧𝐠

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂

Page 44: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

27

2. Debt to equity ratio

Menurut Kasmir (2013: 157) Debt to equity ratio adalah :

“Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk

menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara

membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar

dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui

jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik

perusahaan. dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk

mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk

jaminan utang.

4. Likuiditas

Tingkat likuiditas dilihat dari seberapa cepat asset diubah menjadi

kas. Hal tersebut di dapat dengan mengukur tingkat rasio likuiditas

perusahaan. Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera

dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

keuangan pada saat ditagih (Munawir 2007: 31).

Kasmir (2008:129) menyatakan bahwa rasio likuiditas adalah

rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban hutang jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar.

Sedangkan menurut Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty (2005: 83)

𝑫𝑬𝑹 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑫𝒆𝒃𝒕

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚

Page 45: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

28

menyatakan bahwa Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan

untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya kepada kreditor

jangka pendek. Sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas

merupakan kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka

pendeknya tepat pada waktunya atau pada saat jatuh tempo.

Tingkat likuiditas perusahaan dapat diketahui dengan mengukur

rasio likuiditas perusahaan tersebut. Menurut Susan Irawati (2006 : 25)

bahwa rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan sebagai alat ukur

kemampuan perusahaan dalam membayar pinjaman jangka pendeknya

pada saat jatuh tempo atau dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya. Sedangkan menurut Jumingan (2006 :122) menyatakan

bahwa rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan dalm membayar kewajiban yang segera harus

dipenuhi.

1. Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas

Perhitungan rasio likuiditas memberikan cukup banyak

manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan terhadap

perusahaan. Berikut ini adalah beberapa tujuan dan manfaat

yang dapat dipetik dari hasil rasio likuiditas menurut Kasmir

(2013), adalah :

1) Mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban

atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih.

Artinya, kemampuan untuk membayar kewajiban yang

Page 46: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

29

sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas waktu yang

telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu).

2) Mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban

jangka pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan.

Artinya, jumlah kewajiban yang berumur di bawah satu

tahun atau sama dengan satu tahun, dibandingkan dengan

total aktiva lancar.

3) Mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban

jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa

memperhitungkan sediaan atau piutang. Dalam hal ini

aktia lancar dikurangi sediaan dan utang yang dianggap

likuiditasnya lebih rendah.

4) Mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan

yang ada dengan modal kerja perusahaan.

5) Mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk

membayar utang.

6) Sebagai alat perencanaan ke depan, terutama yang

berkaitan dengan perencanaan kas dan utang.

7) Melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari

waktu ke waktu dengan menbandingkannya untuk

beberapa periode.

Page 47: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

30

8) Melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari

masing-masing komponen yang ada di aktiva lancar dan

utang lancar.

9) Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk

memperbaiki kinerjanya, dengan melihat rasio likuiditas

yang ada pada saat ini.

2. Metode Pengukuran Liquidity Ratio

Dalam praktiknya, untuk mengukur rasio keuangan

secara lengkap, dapat menggunakan jenis-jenis rasio likuiditas

yang ada. Jenis-jenis rasio likuiditas yang dapat digunakan

perusahaan untuk mengukur kemampuan, yaitu:

1. Rasio Lancar ( Current ratio)

Menurut Brealey, et al (2008: 78) Current ratio

merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek

atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih

secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak

aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban

jangka pendek yang segera jatuh tempo.

𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓

𝑼𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓

Page 48: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

31

2. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Menurut Brealey, et al (2008: 79) Quick Ratio

merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi, atau membayar

kewajiban atau utang lancar dengan aktiva lancar

tanpa memperhitungkan nilai sediaan (inventory).

3. Rasio Kas ( Cash Ratio)

Menurut Brealey, et al (2008: 79) merupakan alat

yang digunakan untuk mengukut seberapa besar uang

kas yang tersdedia untuk membayar utang.

Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari

tersedianya kas atau yang setara dengan kas seperti

rekening giro atau tabungan di bank.

5. Growth Oppoturnity

Peluang Pertumbuhan (Growth opportunity) adalah peluang

pertumbuhan suatu perusahaan di masa depan (Hery, 2016: 223).

Perusahan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi lebih banyak

𝑸𝒖𝒊𝒄𝒌 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 − 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒏𝒕𝒐𝒓𝒚

𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊 𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔

𝑪𝒂𝒔𝒉 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =𝑲𝒂𝒔 + 𝑩𝒂𝒏𝒌

𝑼𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓

Page 49: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

32

membutuhkan dana di masa depan, terutama dana eksternal untuk

memenuhi kebutuhan investasinya atau untuk memenuhi kebutuhan

untuk membiayai pertumbuhanya (Indrajaya, dkk : 2011).

Proksi yang digunakan untuk mengukur Growth opportunity adalah

Market to book value yaitu perbandingan antara MVE (market value of

equity) dan BVE (book value of equity). Nilai pasar atau Market Value

of Equity didapat dari perhitungan unsur laba bersih perusahaan yang

dapat mengalami penurunan nilai ketika perusahaan mengalami

kesulitan keuangan karena pengeluaran dari berbagai macam jenis

risiko seperti fluktuasi risiko mata uang asing, harga komoditas bahan

baku yang mengalami kenaikan sehingga harga pokok produksi

semakin besar, sehingga menurunkan tingkat laba. Sedangkan dalam

perhitungan book value of equity diharapkan memiliki nilai lebih kecil

karena mengindikasikan bahwa penggunaan hutang pada perusahaan

tersebut relatif kecil dan dapat meningkatkan nilai book value of equity

(Aretz, 2007).

Dalam book value of equity terdapat hutang yang didominasi oleh

hutang asing yang dimiliki oleh perusahaan yang bisa memberikan

kesulitan keuangan pada perusahaan dan juga kemungkinan

kebangkrutan yang lebih besar. Proksi yang digunakan dalam

pengukuran variabel Growth opportunity dalam penelitian ini adalah

menggunakan proksi Market to book value yaitu perbandingan dari

MVE dan BVE dapat dirumuskan sebagai berikut (Hery, 2016: 223):

Page 50: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

33

6. Financial distress

Financial distress pada dasarnya sukar untuk didefinisikan

secara tepat. Hal ini disebabkan oleh bermacam-macam kejadian

kejatuhan perusahaan pada saat financial distress. Peristiwa kejatuhan

perusahaan yang disebabkan financial distress hampir tidak ada

akhirnya, seperti berikut ini terjadinya pengurangan dividen, penutupan

perusahaan, kerugian-kerugian, pemecatan, pengunduran diri direksi

dan jatuhnya harga saham (Rodoni dan Ali, 2014: 185). Financial

Distress adalah situasi dimana arus kas operasi perusahaan tidak cukup,

untuk memenuhi kewajiban perusahaan (seperti kredit perdagangan

atau biaya bunga) dan perusahaan ditekan untuk melakukan kegiatan

perbaikan. (Rodoni dan Ali, 2014: 18).

Menurut Plat dan Plat dalam Irham Fahmi (2012:158) financial

distress adalah sebagai tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi

sebelum terjadinya kebangkrutan atau likuidasi dimana jika perusahaan

mengalami masalah dalam likuiditas maka akan sangat memungkinkan

perusahaan tersebut mulai memasuki masa kesulitan keuangan

𝑮𝒓𝒐𝒘𝒕𝒉 𝑶𝒑𝒑𝒐𝒓𝒕𝒖𝒏𝒊𝒕𝒚 =𝑴𝑽𝑬

𝑩𝑽𝑬

𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑡𝑜 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒

𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦=

(𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑥 𝑐𝑙𝑜𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 )

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

Page 51: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

34

(financial distress), dan jika kondisi tersebut tidak cepat diatasi maka

ini bisa berakibat kebangkrutan usaha.

Menurut Darsono dan Ashari (2005:101) Financial distress

adalah suatu kondisi dimana perusahaan sanggup untuk melunasi

kewajiban-kewajiban lancar (seperti hutang dagang atau beban bunga)

sehingga hal inilah yang menyebabkan terjadinya kebangkrutan.

Kesehatan suatu perusahaan akan mencerminkan kemampuan

dalam menjalankan usahannya, distribusi aktiva, kefektifan

penggunaan aktiva, hasil usaha yang telah dicapai, kewajiban yang

harus dilunasi dan potensi kebangkrutan yang akan terjadi. Masalah

keuangan yang dihadapi suatu perusahan apabila dibiarkan berlarut-

larut dapat mengakibatkan terjadinya kebangkrutan (Widarjo dan

Setiawan: 2009).

Oleh sebab itu, model peringatan untuk mengantisipasi adanya

financial distress perlu dikembangkan karena model ini dapat

digunakan sebagai saran untuk mengidentifikasikan bahkan untuk

memperbaiki kondisi sebelum sampai pada kondisi kritis. Platt dan Platt

dalam Sartono (2014: 79) menyatakan kegunaan informasi jika suatu

perusahaan mengalami financial distress adalah:

a. Dapat mempercepat tindakan menajemen untuk mencegah masalah

sebelum terjadinya kebangkrutan.

Page 52: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

35

b. Pihak manajemen dapat mengambil tindakan merger atau takeover

agar perusahaan lebih mampu untuk membayar hutang dan

mengelola perusahaan dengan lebih baik.

c. Memberikan tanda peringatan awal adanya kebangkrutan pada

masa yang akan datang.

Prediksi kebangkrutan akan memberikan informasi kepada

berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan tersebut. Informasi

kebangkrutan sangat bermanfaat bagi berbagai pihak berikut ini

(Rudianto, 2013: 253)

a. Manajemen

Apabila manajemen perusahaan bisa mendeteksi kemungkinan

terjadinya kebangkrutan lebih awal, maka tindakan pencegahan

bisa dilakukan. Berbagai akivitas atau biaya yang dapat

menyebabkan kebangkrutan akan dihilangkan atau diminimalkan.

Langkah pencegahan kebangkrutan yang merupakan tindakan

akhir penyelamatan yang dapat dilakukan bisa berupa merger atau

rekstrukturisasi keuangan.

b. Pemberi Pinjaman (Kreditor)

Informasi kebangkrutan perusahaan bisa bermanfaat bagi

sebuah badan usaha yang berposisi sebagai kreditor untuk

mengambil keputusan mengenai diberikan-tidaknya pinjaman

kepada perusahaan tersebut. Pada langkah berikutnya, informasi

tersebut berguna untuk memonitor pinjaman yang telah diberikan.

Page 53: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

36

c. Investor

Informasi kebangkrutan perusahan bisa bermanfaat bagi

sebuah badan usaha yang berposisi sebagai investor perusahaan

lain. Jika perusahaan investor berniat membeli saham atau obligasi

yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang telah dideteksi

kemungkinan kebangkrutannya, maka perusahaan calon investor

itu dapat memutuskan membeli atau tidak surat berharga yang

dikeluarkan perusahaan tersebut.

d. Pemerintah

Pada beberapa sektor usaha, lembaga pemerintah bertanggung

jawab mengawasi jalannya usaha tersebut. Pemerintah juga

mempunyai badan usaha yang harus selalu diawasi.

e. Akuntan Publik

Akuntan publik perlu menilai potensi keberlangsungan hidup

badan usaha yang sedang diauditnya, karena akuntan akan menilai

kemampuan going concern perusahaan tersebut.

Apabila ditinjau dari aspek keuangan, maka terdapat tiga keadaan

yang dapat menyebabkan financial distress yaitu (Rodoni dan Ali,

2014: 189):

a. Faktor ketidakcukupan modal atau kekurangan modal

Ketidakseimbangan aliran penerimaan uang yang bersumber

pada penjualan atau penagihan piutang dengan pengeluaran uang

untuk mebiayai operasi perusahaan tidak mampu menarik dana

Page 54: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

37

untuk memenuhi kekurangan dana tersebut, maka perusahaan akan

berada pada kondisi tidak likuid.

b. Besarnya beban utang dan bunga

Apabila perusahaan mampu menarik dana dari luar, misalnya

mendapatkan kredit dari bank untuk menutup kekurangan dana,

maka masalah likuidias perusahaan dapat teratasi untuk sementara

waktu. Tetapi kemudia timbul persoalan baru yaitu adanya

ketertarikan kewajiban untuk membayar kembali pokok pinjaman

dan bunga kredit. Walaupun demikian hal ini tidak membahayakan

perusahaan dan masih memberikan kentungan bagi perusahaan

apabila tingkat bunga lebih rendah dan tingkat investasi harta (return

on asset) dan perusahaan melakukan apa yang disebut dengan

manajemen risiko atas utang yang diterimanya. Manajemen risiko

atas utang ini sangat penting terutama apabila utang yang diterima

tidak dalam mata uang yang sama dengan pendapatan yang

diperoleh perusahaan. Ketidakmampuan perusahaan melakukan

manajemen risiko atas utangnya dapat mengkibakan perusahaan

melakukan manajemen risiko menderitan kerugian yang seharusnya

tidak perlu terjadi.

c. Menderita kerugian

Pendapatan yang diperoleh perusahaan harus mampu menutup

seluruh biaya yang dikeluarkan dan menghasilkan laba bersih.

Besarnya laba bersih sangat penting bagi perusahaan untuk

Page 55: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

38

melakukan reinvestasi, sehingga akan menambah kekayaan bersih

perusahaan dan meningkatkan return on equity untuk menjamin

kepentingan pemegang saham. Oleh karena itu, perusahaan harus

selalu berupaya meningkatkan pendapatan dan mengendalikan

tingkat biaya. Ketidakmampuan perusahaan mempertahankan

keseimbangan pendapatan dengan biaya, niscaya perusahaan akan

mengalami Financial distress.

Ketiga aspek tersebut saling berkaitan. Oleh karena itu, harus

dijaga keseimbangan agar perusahaan perusahaan terhindar dari

kondisi financial distress yang mengarah pada kebangkrutan.

Caranya adalah dengan (Rodoni dan Ali, 2014: 190):

a. Kemampuan memperoleh laba

Kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba yang

cukup dari modal yang digunakan. Jadi setiap pendapatan

harusmenghasilkan laba kotor (gross profit) jauh diatas biaya

operasional agar menghasilkan laba kotor sisa yang disebut

lababersih (net profit). Setiap laba bersih kemudian harus

diinvestasikan perusahaan guna memperbesar dana perusahaan.

b. Tingkat utang dalam struktur permodalan

Menajemen risiko atas utang ini sangat penting terutama

apabila utang yang diterima tidak dalam mata uang yang sama

dengan pendapatan yang diperoleh perusahaan. Ketidakmampuan

perusahaan melakukan manajemen risiko atas utangnya dapat

Page 56: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

39

mengakibatkan perusahaan harus mendapatkanrisiko menderita

keurugian yang seharusnya tidak perlu terjadi.

c. Likuiditas

Kemampuan perusahaan untuk membiayai kegiatan

operasional perusahaan dan membayar kewajiban jangka pendeknya

dengan harta lancarnya terutama kas. Oleh karena itu, perusahaan

harus menjaga kualitas dan tingkat investasi piutang dan persediaan

dalam arti kecepatan mengubah kas dengan risiko yang paling kecil.

Salah satu pengukuran financial distress dapat diterangkan

dari perhitungan Z Score yang dikemukakan oleh Edward I.

Altman. Penelitian yang dilakukan Altman menghasilkan rumus

yang disebut Z-Score. Analisis Z-Score adalah metode untuk

memprediksi kebangkrutan hidup perusahaan dengan

mengkombinasikan beberapa rasio keuangan yang umum dan

pemberian bobot yang berbeda satu dengan lainnya. Berikut adalah

rumus Altman Z-Score (Rudianto, 2013: 254-258):

a. Model Altman Pertama

Rumus Z-Score pertama dihasilkan Altman pada tahun

1968, rumus dihasilkan dari penelitian atas berbagai perusahaan

manufaktur di Amerika Serikat yang menjual sahamnya di bursa

efek. Karena itu, rumus tersebut lebih cocok digunakan untuk

memprediksi keberlangsungan usaha perusahaan-perusahaan

Page 57: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

40

manufaktur yang go public. Rumus pertama tersebut adalah

sebagai berikut:

Dimana:

Z = Bankrupcy Index

X1= Working Capital/ Total Assets

X2= Retairned Earnings/ Total Assets

X3= Earning Before Interesr and Taxes/ Total Assets

X4= Market Value of Equity/ Book Value of Total Debt

X5 = Sales/ Total Assets

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Z-Score

tersebut akan menghasilkan skor yang berbeda antara satu

perusahaan dengan perusahaan lainnya. Skor tersebut harus

dibandingkan dengan standar penilaian berikut ini untuk menilai

keberlangsungan hidup perusahaan:

1) Jika nilai indeks Z < 2,99 = Zona Aman, yaitu termasuk

perusahaan yang tidak bangkrut.

2) Jika nilai indeks 1,81 < Z > 2,99 = Zona Abu-abu, yaitu

termasuk grey area (tidak dapat ditentukan apakah

perusahaan sehat ataupun mengalami kebangkrutan).

3) Jika nilai indeks Z < 1,81 = Zona Berbahaya, yaitu termasuk

perusahaan yang bangkrut.

Z = 1,2X1 + 1,4X2 + 3,3X3 + 0,6X4 + 1,0X5

Page 58: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

41

Model kebangkrutan Altman memiliki sejumlah

keterbatasan yang menjadi hambatan untuk diaplikasikan pada

perusahaan di berbagai bidang belahan dunia dengan kondisi

yang berbeda. Beberapa kelemahan tersebut antara lain:

1) Dalam membentuk model ini hanya memasukan

perusahaan manufaktur yang go public saja. Sedangkan

perusahaan dari jenis lain memiliki hubungan yang berbeda

antara total modal kerja dan variabel lain yang digunakan

dalam analisis rasio.

2) Penelitian yang dilakukan Altman pada tahun 1946 sampai

1965 tentu saja berbeda dengan kondisi sekarang, sehingga

proporsi untuk setiap variabel sudah kurang tepat lagi untuk

digunakan.

b. Model Altman Kedua (Revisi)

Pada tahun 1984 Altman melakukan penelitian kembali di

berbagai negara. Penelitian ini menggunakan berbagai

perusahaan manufaktur yang tidak go public. Karena itu,

rumus dari hasil penelitian tersebut lebih tepat digunakan

untuk perusahaan manufaktur yang tidak menjual sahamnya di

bursa efek. Hasil penelitian tersebut menghasilkan rumus Z-

Score yang kedua untuk perusahaan-perusahaan manufaktur

yang tidak go public sebagai berikut:

Z’ = 0,717X1+0,847X2+3.107X3+0,42X4+0,998X5

Page 59: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

42

Dimana:

Z = Bankrupcy Index

X1= Working Capital/ Total Assets

X2= Retairned Earning/ Total Assets

X3= Earning Before Interest and Taxes/ Total Assets

X4= Book Value of Equity/ Total Assets

X5 = Sales/ Total Assets

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Z-

Score tersebut akan menghasilkan skor yang berbeda antara

satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Skor tersebut

harus dibandingkan dengan standar penilaian berikut ini

untuk menilai keberlangsungan hidup perusahaan:

1) Jika nilai indeks Z < 2,90 = Zona Aman, yaitu termasuk

perusahaan yang tidak bangkrut.

2) Jika nilai indeks 1,23 < Z > 2,90 = Zona Abu-abu, yaitu

termasuk grey area (tidak dapat ditentukan apakah

perusahaan sehat ataupun mengalami kebangkrutan).

3) Jika nilai indeks Z < 1,23 = Zona Berbahaya, yaitu

termasuk perusahaan yang bangkrut.

c. Model Altman Ketiga (Modifikasi)

Setelah melakukan penelitan dengan objek berbagai

perusahaan manufaktur dan menghasilkan 2 rumus prediksi

kebangkrutan, Altman tidak berhenti. Altman kemudian

Page 60: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

43

memodifikasi modelnya supaya dapat diterapkan pada semua

perusahaan seperti manufaktur, non manufaktur baik yang go

public maupun yang tidak, dan cocok digunakan di negara

berkembang seperti Indonesia. Hasil penelitian tersebut

menghasilkan rumus Z-Score ketiga untuk berbagai jenis

perusahan sebagai berikut:

Keterangan:

Z = Bankrupcy Index

X1= Working Capital/ Total Assets

X2= Retairned Earning/ Total Assets

X3= Earning Before Interest and Taxes/ Total Assets

X4= Book Value of Equity/ Book Value of Total Debt

Klasifikasi perusahaan yang sehat dan bangkrut

didasarkan pada nilai Z-Score model Altman Modifikasi yaitu:

1) Jika nilai indeks Z” > 2,6 = Zona Aman, yaitu termasuk

perusahaan yang tidak bangkrut.

2) Jika nilai indeks 1,1 < Z” < 2,6 = Zona Abu-abu, yaitu

termasuk grey area (tidak dapat ditentukan apakah

perusahaan sehat ataupun mengalami kebangkrutan).

3) Jika nilai indeks Z” < 1,1 = Zona Berbahaya, yaitu

termasuk perusahaan yang bangkrut.

Z’ = 6,56 X1+ 0,847X2 + 3,327X3 + 0,42X4

Page 61: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

44

7. Firm size

Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu

perusahaan (Sartono, 2010:149). Ukuran perusahaan adalah rata-rata

total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa

tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besar daripada biaya variabel dan

biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak.

Sebaliknya, jika penjualan lebih kecil daripada biaya variabel dan

biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian (Brigham dan

Houston, 2010:145)

Variabel ukuran aktiva (asset size) diukur sebagai logaritma dari

total aktiva. Ukuran aktiva dipakai sebagai wakil pengukur (proxy)

besarnya perusahaan (Hartono, 2016: 480). Menurut Halim (2015:93)

semakin tinggi suatu perusahaan, maka kecenderungan untuk

menggunakan modal asing semakin besar.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan yang dapat

dilihat dari total aktiva, total penjualan dan dapat memengaruhi kinerja

perusahaan untuk mencapai berbagai macam tujuan perusahaan.

Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep. 11/PM/1997 menyebutkan

perusahaan kecil dan menengah berdasarkan aktiva (kekayaan) adalah

badan hukum yang memiliki total aktiva tidak lebih dari seratus milyar,

sedangkan perusahaan besar adalah badan hukum yang total aktivanya

Page 62: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

45

di atas seratus milyar. Kategori ukuran perusahaan menurut Badan

Standarisasi Nasional terbagi menjadi tiga jenis, yaitu.

a. Perusahaan Besar

Perusahaan besar adalah perusahaan yang memiliki kekayaan

bersih lebih besar dari Rp10 Milyar termasuk tanah dan bangunan.

Serta memilki penjualan lebih dari Rp50 Milyar/tahun.

b. Perusahaan Menengah

Perusahaan menengah adalah perusahaan yang memiliki

kekayaan bersih Rp1-10 Milyar termasuk tanah dan bangunan. Serta

memiliki penjualan lebih besar dari Rp1 Milyar dan kurang dari

Rp50 Milyar.

c. Perusahaan Kecil

Perusahaan kecil adalah perusahaan yang memiliki kekayaan

bersih paling banyak Rp200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan

dan memiliki hasil penjualan minimal Rp1 Milyar/tahun.

Adapun menurut UU RI No. 20 Tahun 2008 menjelaskan terdapat

empat jenis ukuran perusahaan yang dilihat dari total aset dan jumlah

penjualan perusahaan sebagai berikut.

a. Perusahaan dengan usaha ukuran mikro

Yaitu memiliki kekayaan bersih Rp50.000.000,- (tidak

termasuk tanah dan bangunan) dan memiliki jumlah penjualan

Rp300.000.000,-.

b. Perusahaan dengan usaha ukuran kecil

Page 63: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

46

Yaitu memiliki kekayaan bersih Rp50.000.000,- sampai

Rp500.000.000,- (tidak termasuk tanah dan bangunan) dan

memiliki jumlah penjualan Rp300.000.000,- sampai dengan

Rp2.500.000.000,-.

c. Perusahaan dengan usaha ukuran menengah

Yaitu memiliki kekayaan bersih Rp500.000.000,- sampai

Rp10.000.000.000,- (tidak termasuk tanah dan bangunan) dan

memiliki jumlah penjualan Rp2.500.000.000,- sampai dengan

Rp50.000.000.000,-.

d. Perusahaan dengan usaha ukuran besar

Yaitu memiliki kekayaan bersih Rp10.000.000.000,- (tidak

termasuk tanah dan bangunan) dan memiliki jumlah penjualan

Rp50.000.000.000,-. Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar

cenderung lebih mudah dalam memperoleh dana eksternal, selain

itu juga investor lebih mempercayakan dana untuk diinvestasikan

ke perusahaan besar. Seperti pernyataan Sartono (2010: 16),

bahwa ukuran perusahaan memengaruhi kemampuan perusahaan

untuk memperoleh tambahan modal eksternal untuk membiayai

aktivitas operasional perusahaan. Perusahaan yang lebih besar

akan semakin mudah untuk mendapat dana eksternal berupa

hutang dalam jumlah yang besar sehingga akan membantu

kegiatan operasional perusahaan yang kemudian menyebabkan

produktivitas perusahaan meningkat sehingga profitabilitas

Page 64: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

47

perusahaan juga akan meningkat pula. Perusahaan yang berada

pada pertumbuhan penjualan yang tinggi membutuhkan

dukungan sumber dana atau modal yang semakin besar, begitu

juga sebaliknya.

Semakin besar ukuran perusahaan, biasanya informasi

yang tersedia untuk investor dalam pengambilan keputusan

sehubungan dengan investasi dalam saham perusahaan tersebut

semakin banyak. Ukuran perusahaan dapat diproksikan ke dalam

logaritma natural dari total aktiva. (Brigham dan Houston, 2010:

147). Maka dari itu, ukuran perusahaan dirumuskan sebagai

berikut.

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

No

Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Variabel dan

Metode

Hasil Perbedaan

1 Angga

Tri

Aditya

dan

Nadia

Asandimi

tra. Vol 7

“Pengaruh

Leverage,

Likuiditas,

Market to book

value,

Financial

distress,

Y= Keputusan

Hedging

X= Leverage,

Likuiditas,

Market to book

value,

Financial

Likuiditas,

Financial

distress dan

berpengaruh

signifikan

terhadap

Aktivitas

Hedging

Persamaan

1. Menggunakan

Variabel

Leverage (X)

Likuiditas(X)

Financial

distress(X)

Firm size(X)

𝑭𝒊𝒓𝒎 𝑺𝒊𝒛𝒆 = 𝑳𝒏𝑻𝒂 = 𝑳𝒏(𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕)

Page 65: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

48

No 2

(2019).

Firm size

terhadap

Keputusan

Hedging sektor

Consumer

Goods 2011-

2016”.

distress, Firm

size,

Analisis

Regresi

Logistik

Leverage,

Market to book

value, Firm

size tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

Aktivitas

Hedging.

Keputusan

Hedging(Y)

2. Metode

Penelitian

Perbedaan

1.Tidak

Menggunakan

Variabel

Market to book

value(X)

2. Objek

Penelitian

2 Raras

Kinasih

dan

Dewa

Putra.

Vol 3 No

1 (2019)

Pengaruh

Likuiditas,

Leverage, dan

Nilai Tukar

Rupiah

terhadap

penggunaan

instrumen

derivatif

sebagai

keputusan

hedging

Likuiditas,

Leverage dan

Nilai Tukar

Rupiah

Analisis

Regresi

Logistik

Likuiditas,

Leverage

berpengaruh

signifikan

terhadap

keputusan

hedging

Nilai Tukar

Rupiah tidak

signifikan

terhadap

keputusan

hedging

Persamaan

1. Menggunakan

Variabel

Liquidity (X)

Leverage (X)

Metode

Penelitian

Perbedaan

1. Tidak

menggunakan

Variabel

Growth

opportunity

Frm Size

Financial

distress

Nilai Tukar

Rupiah

Page 66: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

49

2. Objek

Penelitian

3 Ika

Elinda

dan Ulil

Hartono.

Vol 7 No

3 (2019)

Karakteristik

Perusahaan,

Financial

distress, dan

Keputusan

Hedging Studi

pada perushaan

Manufaktur di

Indonesia

Ukuran

Perushaan,

Growth

opportunity,

Leverage,

Likuiditas,

Financial

Distress,

Profitabilitas

Analisis

Regresi

Logistik

Ukuran

Perushaan,

Likuiditas,

Profitabilitas

berpengaruh

signifikan

terhadap

keputusan

hedging

Growth

opportunity,

Leverage,

Financial

Distress, Tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

keputusan

hedging

Persamaan

1. Menggunakan

Variabel

Liquidity (X)

Leverage (X)

Growth

opportunity(X)

Frm Size(X)

Financial

distress(X)

Profitabilitas

Metode

Penelitian

Perbedaan

1. Tidak

menggunakan

Variabel

Profitabilitas

2. Objek

Penelitian

4 Tri

Bodroast

uti dkk.

Vol 16

No 1

(2019)

“Faktor-faktor

yang

berpengaruh

terhadap

kebijakan

hedging

Perusahaan

Manufaktur

Non Financial

Firm size,

Managerial

ownership,

Liquidity,

Financial

distress,

Growth

opportunity

dan Leverage

Firm Size,

Managerial

ownership

berpengaruh

signifikan

terhadap

keputusan

hedging

Liquidity,

Persamaan

1. Menggunakan

Variabel

Firm size

Managerial

ownership

Liquidity

Financial

distress

Page 67: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

50

di BEI Periode

2011-2015

Analisis

Regresi

Logistik

Financial

distress,

Growth

opportunity dan

Leverage tidak

signifikan

terhadap

keputusan

hedging

Growth

opportunity

Leverage

Perbedaan

1. Tidak

menggunakan

Variabel

Managerial

ownership

2. Objek

Penelitian

5 Chin Kar

Seng and

Hassanud

in Mohd

Thas

Thaker.

Malaysia

Vol4 No

4 (2018).

“Determinants

of Corporate

Hedging

Practices:

Malaysian

Evidence ”.

Y= Keputusan

Hedging

X= Leverage,

Liquidity,

Profitability,

managerial

ownership ,

Invesment

growth,

Leverage

Analisis

Regresi

Leverage,

berpengaruh

signifikan

terhadap

Aktivitas

Hedging .

Liquidity,

Dividen Payout

Ratio,

Managerial

Ownership

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

Aktivitas

Hedging.

Persamaan

1. Menggunakan

Variabel

Leverage (X)

Likuiditas(X)

Keputusan

Hedging(Y)

Perbedaan

2. Tidak

Menggunakan

Variabel

Financial

distress,

Growth

Opportunity,

Firm size (X)

3. Objek

Penelitian

Page 68: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

51

4. Metode

Penelitian

6 Dimas

Prasetyo

Kurniaw

an dan

Nadia

Asandimi

tra. Vol 6

No 1

(2018).

“Analisis

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Penggunaan

Instrumen

Derivatif

sebagai

Pengambilan

Keputusan

Hedging

Perusahaan

Sektor

Keuangan yang

terdaftar di BEI

2011-2015”

Y= Keputusan

Hedging

X= Leverage,

Liquidity,

Profitability,

Growth

Oppurtunity,

Firm value

Analisis

Regresi

Logistik

Liquidity,

Profitability,

Growth

Oppurtunity,

berpengaruh

signifikan

terhadap

harga saham.

Leverage,

Profitability

Firm value

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

Aktivitas

Hedging.

Persamaan

1. Menggunakan

Variabel

Leverage (X)

Likuiditas(X)

Growth

opportunity

(X)

Firm size(X)

Keputusan

Hedging(Y)

2.Metode

Penelitian

Perbedaan

1. Tidak

Menggunakan

Variabel

Financial

distresss

Prifitability(X

)

2. Objek

Penelitian

7 Goknur

Buyukka

ra, et al.

(2018)

“Exchange

Rate Risk and

Corporate

Hedging:

Liquidity, Firm

size, Growth

opportunity ,

Hasil kami

mengungkap

kan bahwa

perubahan

Persamaan

1. Menggunakan

Variabel

Leverage (X)

Page 69: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

52

Evidence from

Turkey”

,Leverage,

dividend yield,

Analisis

Regresi

Logistik

nilai tukar

memiliki

dampak

signifikan

terhadap

perilaku

lindung nilai

perusahaan.

Baik leverage

keuangan,

Growth

opportunity¸

Firm size dan

rasio cakupan

bunga

memiliki

signifikan.

Temuan juga

menunjukkan

bahwa

perusahaan

termotivasi

untuk

melakukan

lindung nilai

lebih ketika

kondisi

ekonomi

memburuk.

Likuiditas(X)

Growth

opportunity

(X)

Firm size(X)

Keputusan

Hedging(Y)

2.Metode

Penelitian

Perbedaan

1.Tidak

mengunakan

variabel

Financial

distress

Dividen

Yield

2. Objek

Penelitian

Page 70: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

53

8 Kiptoo

Tanui

dan Dr

Karanja

Ngugi

Vol 5

No 1

(2017)

Kiptoo Tanui

dan Dr Karanja

Ngugi Vol 5

No 1 (2017)

“Determinants

of Corporate

Hedging

Practices Used

By Companies

Listes in

Nairobi

Securit”

Exchange”

Afrika

Liquidity, ,

Growth

opportunity ,

cash flow

volatility, long

debt ratio,

Analisis

Regresi

Logistik

Liquidity,

Growth

opportunity

berpengaruh

signifikan

terhadap

Aktivitas

Hedging

Long debt

ratio, cash

flow volatility

berpengaruh

tidak

berpengaruh

terhadap

Aktivitas

Hedging

Persamaan

1.Menggunakan

Variabel

Liquidity(X)

Growth

opportunity

(X)

Financial

distress(X)

Keputusan

Hedging(Y)

2.Metode

Penelitian

Perbedaan

1. Tidak

menggunakan

Variabel

cash flow

volatility

2. Objek

Penelitian

9 Ni

Nengah

Novi dan

Gede

Merta.

Vol 6 No

1 (2017)

“Pengaruh

Leverage,

Profitabilitas

dan Likuiditas

terhadap

Keputusan

Hedging

Perusahaan

sektor

Debt to equity

ratio, Current

ratio, Return

on Asset

Analisis

Regresi

Logistik

Leverage,

Likuiditas dan

Profitability

Berpengaruh

Signifikan

terhadap

keputusan

hedging

Persamaan

1. Menggunakan

Variabel

Leverage (X)

Likuiditas(X)

Profitability

(X)

Keputusan

Hedging(Y)

Page 71: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

54

Pertambangan

di BEI Periode

2010-2014

2. Metode

Penelitian

3. Objek

Penelitian

Perbedaan

1. Tidak

Menggunakan

Variabel

Financial

distress,

Growth

opportunity,

Firm size

Profitability

10 Nyoman

Norita

dan Gede

Merta.

Vol 6 No

3 (2017)

“Pengaruh

Leverage,

Kesempatan

tumbuh,

Kebijakan

Dividen

terhadap

Keputusan

Hedging PT

Unilever Tbk.

Leverage,

Growth

opportunity,

Kebijakan

Dividen

Regresi

Linear

Berganda

Leverage,

Kesempatan

Tumbuh,

Kebijakan

Dividen

berpengaruh

signifikan

terhadap

keputusan

hedging

Persamaan

1. Menggunakan

Variabel

Leverage (X)

Growth

opportunity(X)

Keputusan

Hedging (Y)

2. Metode

Penelitian

Perbedaan

1. Tidak

Menggunakan

Variabel

Kebijakan

Dividen

Page 72: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

55

Financial

distress

Firm size

2. Metode

Penelitian

Objek Penelitian

11 Friska

Saragih

dan

Musdholi

fah Vol 5

No 2

(2017).

“Pengaruh

Growth

opportunity,Fir

m size,dan

Liquidity

terhadap

Keputusan

Hedging pada

perusahaan

Perbankan

Indonesia”.

Y= Keputusan

Hedging

X=Growth

opportunity,Fi

rm size,dan

Liquidity

Analisis

Regresi

Logistik

Growth

opportunity,F

irm

size,berpenga

ruh terhadap

Aktivitas

Hedging.

Liquidity

tidak

berpengaruh

terhadap

Aktivitas

Hedging.

Persamaan

1. Menggunakan

Variabel

Growth

opportunity(X)

Likuiditas(X)

Firm size(X)

Keputusan

Hedging(Y)

2. Metode

Penelitian

Perbedaan

1. Tidak

Menggunakan

Variabel

Financial

distress

Leverage (X)

3.Objek Penelitian

12 Cigdem

Vural-

Yavas

Turkey.

Vol 8 No

“Determinants

of Corporate

Hedging:

Evidence from

Y= Keputusan

Hedging

Liquidity,

Leverage,

Profitability,

Firm size,

Profitability,

Dividend

Payment,

Foreign Sales

Persamaan

1. Menggunakan

Variabel

Leverage (X)

Likuiditas(X)

Page 73: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

56

12

(2016).

Emerging

Market”.

Dividend

Payment,

Foreign Sales,

institutional

ownership,

Firm size,

Analisis

Regresi

Logistik

berpengaruh

signifikan

terhadap

Aktivitas

Hedging.

Liquidity,

Dividend

Payment,

Institusional

Ownership,

Foreign

Ownership

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

Aktivitas

Hedging.

Firm size (X)

Keputusan

Hedging(Y)

2. Metode

Penelitian

Perbedaan

1. Tidak

Menggunakan

Variabel

Financial

distress(X),

Growth

Opportunity(X),

2. Objek

Penelitian

13 Ima

Mediana

dan

Harjum

Muharam

.Vol 5 No

2 (2016).

Analisis

Faktor-Faktor

yang

mempengaruhi

Pengambilan

Keputusa

Lindung Nilai

menggunakan

Instrumen

Derivatif

(Studi Kasus

Perusahaan

Y= Keputusan

Hedging

X= Leverage,

Current ratio

Cash Ratio,

Growth

opportunity,

Analisis

Regresi

Logistik

CR, Growth

opportunity,

berpengaruh

signifikan

terhadap

Aktivitas

Hedging.

Leverage,

Cash Ratio,

tidak

berpengaruh

signifikan

Persamaan

1. Menggunakan

Variabel

Leverage (X)

Current

ratio(X)

Growth

opportunity(X)

Keputusan

Hedging(Y)

2. Metode

Penelitian

Page 74: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

57

Manufaktur di

BEI 2010-

2014)”.

terhadap

Aktivitas

Hedging.

Perbedaan

1. Tidak

Menggunakan

Variabel

Cash Ratio(X)

Objek

Penelitian

14 I Gusti

Putu

Agung,

dan Putu

Vivi

Lestari.

Vol 5 No

2 (2016)

“Pengaruh

Leverage,

Growth

opportunity dan

Liquiditas

terhadap

Pengambilan

Keputusan

Hedging PT

Indosat Tbk

Leverage,

Growth

opportunity

dan Likuiditas

Regresi

Linear

Berganda

Leverage,

Growth

opportunity

dan

Likuiditas

berpengaruh

signifikan

terhadap

keputusan

hedging

Persamaan

1. Menggunakan

Variabel

Leverage

(X)

Growth

opportunity

(X)

Likuiditas

(X)

Keputusan

Hedging

(Y)

Perbedaan

1. Tidak

Menggunakan

Variabel

Financial

distress

Firm size

2. Metode

Penelitian

Page 75: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

58

3. Objek

Penelitian

15 Crissy

Norris

Sianturi

dan Irene

Rini

Demi

Pangestut

i Vol 4

No 4

(2015)

“Pengaruh

Liquidity, Firm

size, Growth

opportunity,

Financial

distress,

Leverage,

Manageriaal

Ownership

terhadap

Aktivitas

Hedging Studi

Kasus

Perusahaan

Non Financial

di BEI”

Y= Keputusan

Hedging

X= Likuidity,

Firm size,

Growth

opportunity,

Financial

distress,

Leverage,

Manageriaal

Ownership

Analisis

Regresi

Logistik

Leverage,

Firm size,

Growth

opportunity,

Financial

distress

berpengaruh

signifikan

terhadap

Aktivitas

Hedging..

Likuidity,

Growth

opportunity,

Leverage,

Manageriaal

Ownership

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

Aktivitas

Hedging

Persamaan

1.Menggunakan

Variabel

Leverage (X)

Likuiditas(X)

Growth

opportunity

(X)

Financial

Distres (X)

Firm size(X)

Keputusan

Hedging(Y)

2.Metode

Penelitian

Perbedaan

1. Tidak

Menggunakan

Variabel

Managerial

ownership (X)

2. Objek

Penelitian

16

Gatot

Nazir

Ahmad

dkk Vol

“Analysis of

Hedging

Determinants

with Foreign

Currency

Y= Keputusan

Hedging

X= Liquidity,

Firm size

,Leverage,

Liquidity,

Firm size

,Leverage,

Growth

opportunity,b

Persamaan

1. Menggunakan

Variabel

Leverage (X)

Likuiditas(X)

Page 76: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

59

6 No 2

(2015)

Derivative

Instruments on

Companies

Listed on BEI

Period 2012-

2015”

Growth

opportunity.

Analisis

Regresi

Logistik

erpengaruh

signifikan

terhadap

keputusan

Hedging.

Leverage,

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

keputusan

Hedging

Growth

Opportunity

(X)

Firm size(X)

Keputusan

Hedging(Y)

2.Metode

Penelitian

Perbedaan

1. Tidak

Menggunakan

Variabel

Financial

distress (X)

2. Objek

Penelitian

17 Dr Naved

Iqbal

Chudry,

et al.

Pakistan

Vol 21

No 7

(2014).

“Determinants

of Corporate

Hedging

Policies and

Derivatives

Usage in Risk

Management

Practices of

Non Financial

Firms”.

Y= Keputusan

Hedging

X= Leverage,

Dividen Per

Share,Quick

Ratio, Price to

earning ratio,

Market to book

value,

Analisis

Regresi

Leverage,

Quick Ratio,

Price to

earning ratio,

Market to

book value ,

Firm Size

berpengaruh

signifikan

terhadap

Aktivitas

Hedging .

Quick Ratio

tidak

berpengaruh

Persamaan

1. Menggunakan

Variabel

Frm Size(X)

Leverage(X)

Keputusan

Hedging(Y)

2. Metode

Penelitian

Perbedaan

1. Tidak

Menggunakan

Variabel

Financial

distress,

Page 77: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

60

signifikan

terhadap

Aktivitas

Hedging.

Growth

Opportunity,

Dividen Per

Share,

Quick Ratio

Price to

earnibg ratio

(X)

2. Objek Penelitian

3. Metode

Penelitian

(Sumber: Kumpulan Penelitian Terdahulu)

C. Keterkaitan Antar Variabel

1. Pengaruh Debt to equity ratio terhadap Keputusan Hedging

Debt to equity ratio atau DER merupakan rasio keuangan yang

digunakan untuk menunjukan sejauh mana pendanaan dari hutang

digunakan jika dibandingkan dengan pendanaan ekuitas (Kasmir:

2013).

Perusahaan dengan leverage (debt to equity ratio) yang tinggi

menggambarkan bahwasanya perusahaan sedang dihadapkan dengan

risiko kesulitan finansial. Dalam artian, perusahaan beresiko gagal di

saat mencari pinjaman lebih kepada kreditur. Suatu Perusahaan

multinasional yang melakukan hutang luar negeri dalam memenuhi

kebutuhan keuangan perusahaan. Setiap perusahaan yang melakukan

hutang luar negeri akan mengalami resiko valas dimana posisi rupiah

Page 78: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

61

akan terdepresiasi maupun terapresiasi oleh mata uang negara lain yang

dapat mengancam perusahaan menjadi pailit atau bangkrut sehingga

tindakan lindung nilai menjadi keputusan yang akan diambil

perusahaan. (Prasetyo dan Asandimitra: 2018).

Semakin tinggi debt to equity ratio, maka semakin tinggi

risiko yang didapatkan oleh suatu perusahaan, hal ini akan semakin

memperkuat suatu perusahaan untung melakukan keputusan hedging

atau lindung nilai, hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Sianturi dan Pangestuti (2015).

Dalam Penelitian yang dilakukan oleh Dr Naved, et al (2014)

Chin Kar Seng dan Hassanudin (2018) dan Sianturi dan Pangestuti

(2015) yang menyatakan bahwa leverage (debt to equity ratio)

berpengaruh signifikan terhadap keputusan hedging.

2. Pengaruh Likuiditas terhadap Keputusan Hedging

Rasio likuiditas digunakan sebagai alat ukur kemampuan

perusahaan dalam membayar pinjaman jangka pendeknya pada saat

jatuh tempo (Kasmir: 2013).

Rasio ini menjadi tolak ukur para investor maupun perusahaan

untuk melihat kemampuan dalam memenuhi kewajiban. Tingkat

likuditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mengalami

tingkat kesulitan keuangan yang rendah. Sehingga risiko yang muncul

juga akan berkurang atau semakin kecil. perusahaan bisa menurunkan

kemungkinan kesulitan keuangan dengan memiliki aset yang lebih

Page 79: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

62

likuid memastikan bahwa dana akan tersedia untuk membayar klaim

utang (Ima: 2016). perusahaan dengan tingkat likuiditas yang tinggi

akan memiliki lebih sedikit kebutuhan akses pembiayaan eksternal yang

mahal untuk mendanai program investasi mereka, sehingga risiko yang

muncul akan kecil. Dengan demikian semakin tinggi nilai likuiditas

semakin rendah aktivitas hedging karena risiko kesulitan keuangan

semakin rendah pula dan begitu sebaliknya (Nazir, dkk: 2015).

Dalam Penelitian yang dilakukan oleh Mediana dan Muharam

(2016), Nazir, dkk (2015), Kiptoo dan Dr Karanja (2017) menyatakan

bahwa likuiditas (current ratio) berpengaruh signifikan terhadap

keputusan hedging.

3. Pengaruh Growth Oppourtunity terhadap Keputusan Hedging

Growth opportunity merupakan peluang dan kemampuan

perusahaan untuk berkembang di masa depan dengan memanfaatkan

peluang investasi (Hery, 2016: 223). Perusahaan dengan growth

opportunity yang tinggi akan cenderung membutuhkan dana dalam

jumlah yang cukup besar untuk membiayai pertumbuhan tersebut pada

masa yang akan datang. Growth opportunity yang tinggi akan

mendorong perusahaan untuk mempertahankan labanya sebagai

retained earnings, selain itu juga akan tetap mengandalkan

pendanaannya melalui sumber dana eksternal yang lebih besar (Saragih

dan Musdholifah: 2017). Hal ini menjadikan perusahaan rentan

terdampak eksposur valuta asing. Jadi semakin tinggi growth

Page 80: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

63

opportunity perusahaan, semakin besar kemungkinan perusahaan untuk

menjalankan kebijakan hedging.

Dalam Penelitian yang dilakukan oleh Agung dan Lestari (2016)

Buyukkara, et al (2017) menyatakan bahwa growth opportunity

berpengaruh signifikan terhadap keputusan hedging.

4. Pengaruh Financial distress terhadap Keputusan Hedging

Financial distress merupakan kesulitan keuangan merupakan

situasi dimana arus kas operasi tidak mencukupi untuk membiayai

kewajiban sekarang yang ada seperti membayar hutang usaha atau

membayar bunga (Ross et al: 2008).

Salah satu pengukuran financial distress dapat diterangkan dari

perhitungan Altman Z-Score. Untuk mengurangi kesulitan keuangan

maka perusahaan membutuhkan biaya yang besar. Sehingga untuk

mengurangi kesulitan perusahaan lebih baik melakukan aktivitas

hedging. Dengan asumsi kebijakan investasi tetap, hedging dapat

mengurangi nilai sekarang dari biaya kesulitan keuangan bahkan jika

hedging mahal. Akibatnya, lindung nilai meningkatkan kekayaan

pemegang saham karena mengurangi nilai yang diharapkan daribiaya

kebangkrutan langsung. (Sianturi dan Pangestuti: 2015)

Perusahaan yang memiliki nilai Atlman Z-Score yang rendah

mengindikasikan perusahaan, tersebut tergolong tidak sehat, atau

kecenderungan kebangkrutannya tinggi, hal tersebut membuat

perusahaan tersebut akan lebih berhati-hati dalam mengelola

Page 81: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

64

keuangannnya dengan strategi lindung nilai menggunakan instrumen

derivatif. Sehingga semakin kecil nilai Atlman z-score, maka motivasi

perusahaan untuk melakukan lindung nilai semakin besar ( Ima dan

Harjum: 2016).

Dalam Penelitian yang dilakukan oleh Sianturi dan Pangestuti

(2015) dan Mediana dan Muharam (2016) menyatakan bahwa financial

distress berpengaruh signifikan terhadap keputusan hedging

5. Pengaruh Firm Size terhadap Keputusan Hedging

Firm size adalah besar kecilnya perusahaan berdasarkan nilai

ekuitas, nilai penjualan, dan nilai total aktiva (Nazir: 2015). Semakin

besar suatu perusahaan akan semakin banyak pula keputusan yang

dilakukan oleh perusahaan tersebut dibandingkan dengan perusahaan

kecil. Salah satu keputusan yang dilakukan oleh perusahaan besar

tersebut diantaranya melakukan ekspansi perusahaan keluar negeri.

Dengan lingkup yang berbeda dengan keadaan dalam negeri maka akan

meningkatkan risiko terhadap perusahaan tersebut sehingga dibutuhkan

hedging guna meminimalisir risiko ( Bodroastuti, dkk: 2019). Semakin

besar firm size, semakin besar pula risiko eksposur valuta asing yang

dihadapinya, sehingga dimungkinkan perusahaan semakin besar

melakukan kebijakan hedging.

Dalam Penelitian yang dilakukan oleh Cingdem (2016), Saragih

dan Musdholifah (2017), Bodroastuti, dkk (2019) menyatakan

bahwa\firm size berpengaruh signifikan terhadap keputusan hedging.

Page 82: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

65

D. Kerangka Pemikiran

Skema kerangka berpikir dalam penelitian ini digambarkan sebagai berik

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran

Page 83: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

66

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini merupakan pernyataan

singkat yang disimpulkan dari tinjauan pustaka dan merupakan uraian

sementara dari permasalahan yang perlu diujikan kembali. Suatu hipotesis

akan diterima jika hasil analisis data empiris membuktikan bahwa hipotesis

tersebut benar, begitu pula sebaliknya.

Hipotesis-hipotesis yang dibentuk dalam penelitian ini didasarkan

pada penelitian sebelumnya. Berdasarkan teori dan latar belakang

permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat dibuat

beberapa hipotesis terhadap permasalahan sebagai berikut:

1. H1 = Terdapat Pengaruh Secara Simultan Leverage, Likuiditas,

Growth opportunity, Financial distress dan Firm size terhadap

keputusan Hedging pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar

Di BEI Tahun 2014-2018

2. H2 = Terdapat Pengaruh secara Parsial Leverage, Likuiditas, Growth

opportunity, Financial distress dan Firm size terhadap keputusan

Hedging pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BEI tahun

2014-2018

Page 84: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

67

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif

adalah pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan manajerial dan

ekonomi (Kuncoro, 2018:3). Peneliti mengambil metode ini karna data yang

akan diolah pada penelitian adalah laporan keuangan perusahaan

pertambangan yang berbentuk angka. Penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan data sekunder berupa laporan tahunan dari masing-masing

perusahaan yang di publikasikan dari tahun 2014 sampai dengan 2018.

Objek dalam penelitian ini adalah Perusahaan Pertambangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2014-2018.

Penelitian ini dimulai dari mengumpulkan data-data yang dibutuhkan terkait

dengan Leverage menggunakan indikator Debt to equity ratio (DER),

Liquidity menggunakan proksi Current ratio (CR), Growth opportunity,

Firm size, Financial distress terhadap Hedging. Perhitungan ini dilakukan

dengan menggunakan Microsoft Excel 15 dan SPSS.

B. Metode Penentuan Sampel

Menurut Sugiyono (2017: 80) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah

Perusahaan Pertambangan di BEI.

Page 85: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

68

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2017:81). Dalam penelitian ini sampel

yang digunakan sebanyak 30 perusahaan. Pengambilan sampel dalam

penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2017:85).

Adapun kriteria perusahaan yang dijadikan sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) selama periode 2014-2018.

2. Perusahaan Sektor Pertambangan yang telah melakukan IPO di bursa

efek masing-masing negara secara konsisten dan tidak pernah

delisting dari tahun 2014-2018.

3. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan atau laporan

tahunan secara lengkap dari tahun 2014-2018.

Proses seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan

ditampilkan dalam tabel. Berikut tabel yang ditampilkan:

Page 86: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

69

Tabel 3. 1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria

No Kriteria Jumlah

1. Perusahaan pada sektor Pertambangan di Bursa Efek

Indonesia dari tahun 2014-2018

41

2. Perusahaan Sektor Pertambangan yang tidak

melakukan IPO

(8)

3. Perusahaan Pertambangan yang tidak

mempublikasikan Laporan tahunan secara lengkap

3

4 Perusahaan Pertambangan yang mempublikasikan

Laporan tahunan secara lengkap

30

Total Sampel data selama 5 tahun penelitian 30

(Sumber: Hasil Olah Data)

Tabel 3. 2 Sample Perusahaan Pertambangan di BEI 2014-2018

No. Kode

Perusahaan Nama Perusahaan

1 ADRO Adaro Energy Tbk

2 ARII Atlas Resources Tbk

3 ATPK Bara Jaya International Tbk

d.h ATPK Resources Tbk

d.h Anugrah Tambak Perkasindo Tbk

4 BSSR Baramulti Suksessarana Tbk

5 BUMI Bumi Resources Tbk

6 BYAN Bayan Resources Tbk

7 DEWA Darma Henwa Tbk

8 DOID Delta Dunia Makmur Tbk

d.h Delta Duna Propertindo Tbk

9 GEMS Golden Energy Mines Tbk

Page 87: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

70

1 GTBO Garda Tujuh Buana Tbk

11 HRUM Harum Energy Tbk

12 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk

13 KKGI Resources Alam Indonesia Tbk

14 MYOH Samindo Resources Tbk

d.h MYOH Technology Tbk.

15 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

16 PTRO Petrosea Tbk

17 SMMT Golden Eagle energy Tbk

d.h Entertainment International Tbk

d.h Setiamandiri Miratama Tbk

d.h The Green Pub

18 TOBA Toba Bara Sejahtera Tbk

19 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk

20 BIPI Benakat Integra Tbk

d.h Benakat Petroleum Energy Tbk

21 ELSA Elnusa Tbk

22 ENRG Energi Mega Persada Tbk

23 ESSA Surya Esa Perkasa Tbk

24 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk

25 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk

26 INCO Vale Indonesia Tbk

d.h Inco Indonesia Tbk

27 PSAB J Resources Asia Pasific Tbk

d.h Pelita Sejahtera Abadi Tbk

28 SMRU SMR Utama Tbk

29 TINS Timah (Persero) Tbk

30 MITI Mitra Investindo Tbk

(Sumber: Hasil Olah Data)

Page 88: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

71

C. Metode Pengumpulan Data

Di dalam sebuah penelitian proses pengambilan data terbagi menjadi

dua cara sebagai sumber penelitian, sumber data primer dan sumber data

sekunder. Menurut Sugiyono (2014:131) data sekunder adalah sumber data

dalam sebuah penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau

menggunakan perantara orang lain.

Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder tersebut berupa

laporan keuangan tahunan Perusahaan Petambangan dari websitenya

masing-masing dari tahun 2014-2018. Selain itu sebagai pendukung juga

didapati dari website penyedia informasi harga penutupan saham (closing

price) dari www.investing.com. Juga dari jurnal, karya ilmiah, artikel dan

referensi buku sebagai bahan acuan dalam penelitian ini.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data merupakan kegiatan penelitian yang

didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis

untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertenty (Sugiyono,

2017:2). Penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik. Adapun

analisis yang digunakan sebagai berikut:

1. Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2016) deskriptif merupakan analisis data yang

dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan variabel yang diteliti

suatu data untuk pengambilan keputusan yang dilihat dari nilai rata-rata,

maksimun, sum, dan minimum. Statistik deskriptif adalah statistik yang

Page 89: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

72

berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap

obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana

adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum dalam statistik deskriptif ini, akan dikemukakan

cara-cara penyajian data, dengan tabel biasa maupun distribusi

frekuensi, penjelasan kelompok melalui modus, median, mean dan

variasi kelompok melalui rentang dan simpangan baku (Sugiyono,

2014: 21).

2. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2018:107) Uji multikolinearitas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling

berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Tidak

orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama

variabel independen sama dengan nol.

Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance

inflation factor (VIP). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel

independen manakah yang dijelakan oleh variabel independen lainnya.

Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai

VIF >10 (Ghozali, 2018:107-108).

Page 90: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

73

Menurut Montogomery et.al (2012:17) uji multikolinearitas sangat

di rekomendasikan untuk di uji pada regresi logistik, karena uji

multikolinearitas bisa dijadikan pertimbangan untuk menjalankan

tahapan berikutnya (karena masalah ini sering terjadi) yaitu regresi

logistik.

3. Analisis Regresi Logistik

Pada penelitian ini dgunakan regresi logistik karena penelitian ini

memiliki satu variabel dependen yang non matrix (nominal) serta

memiliki variabel independen lebih dari satu.

Regresi logistik merupakan suatu teknik untuk membuat prediksi

terhadap variabel tergantung berskala nominal (variabel dummy)

dengan menggunakan variabel bebas berskala interval (Sarwono,2013:

18).

Sementara menurut Hair, et al (2010), regresi logistik merupakan

bentuk khusus regresi yang diformulasikan untuk memprediksi dan

menerangkan satu variabel kategotis biner. Regresi logistik disebut juga

regresi biner karena variabel tergantung yang diprediksi merupakan

variabel biner atau kategoris.

Regresi logistik adalah regresi yang digunakan untuk menguji

apakah probabilitas terjadinya variabel dependen (terikat) dapat

diprediksi oleh variabel bebasnya (variabel independen). Dalam

penggunaanya, regresi logistik tidak memerlukan distribusi yang

normal pada variabel independen. Di samping itu, teknik analisis ini

Page 91: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

74

tidak memerlukan uji normalitas pada variabel bebasnya (variabel

independen) (Ghozali, 2018:325) .

Kuncoro (2018) mengatakan bahwa regresi logistik memiliki

beberapa kelebihan dibandingkan teknik analisis lain, yaitu:

1. Regresi logistik tidak memiliki asumsi normalitas atas variabel

bebas yang digunakan dalam model.

2. Variabel independen dalam regresi logistik bisa campuran dari

variabel kontinyu, distkrit, dan dikotomis.

3. Regresi logistik amat bermanfaat digunakan apabila distribusi

respon atas variabel terikat diharapkan nonlinear.

Regresi Logistik adalah suatu persamaan regresi yang terdiri dari

variabel dependent dengan angka 0 dan 1 yang hasilnya akan

berbentuk probilibality yang diikuti dengan beberapa independen

variabel. Pada model logit, variabel dependen terdiri atas bilangan

biner 0 atau 1 (mewakili kondisi ya atau tidak). (Edy Supriadi: 2014)

Bedasarkan data pada penelitian ini variabel dependen

menggunakan variabel numeric atau variabel satu-nol atau variabel

dummy. Dimana perusahaan yang mengguanakan Keputusan Hedging

akan diberi kode “1” dan perusahaaan dengan status “Tidak

menggunakan Keputusan Hedging” akan diberi kode “0”. Dan

variabel independen pada penelitian ini adalah Leverage (Debt to

equity ratio), Likuiditas (Current Ratio), Growth opportunity,

Page 92: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

75

Financial distress dan Firm Size. Maka persamaan regresi logistik

yang digunakan sebagai berikut:

Bentuk Persamaan

Keterangan:

𝐿𝑛 (𝑝𝑡

1−𝑝𝑡) = Log dari perusahaan yang melakukan keputusan Hedging

dan tidak menggunakan keputusan Hedging

b0 = Konstanta

b1 = Koefisien regresi Debt to equity ratio

b2 = Koefisien regresi Current Ratio

b3 = Koefisien regresi Growth opportunity

b4 = Koefisien regresi Financial distress

b5 = Koefisien regresi Firm Size

e = error

4. Tahapan Analisis Regresi Logistik

a. Uji Keseluruhan model ( overall model fit)

Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi likelihood.

Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang

dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis

nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL

(Ghozali,2018:332). Menurut (Gio dan Elly: 231) Dalam regresi

logistik, hasil selisih statistik -2Log Likelihood antara model regresi

𝑳 = 𝑳𝒏 (𝒑𝒕

𝟏 − 𝒑𝒕) = 𝒃𝟎 + 𝒃𝟏𝑫𝑬𝑹 + 𝒃𝟐𝑪𝑹 + 𝒃𝟑𝑮𝑶 + 𝒃𝟒 𝑭𝑫 + 𝒃𝟓 𝑭 + 𝒆𝒕

Page 93: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

76

logistik yang menggunakan satu set variabel bebas dan model yang

lebih sederhana dapat digunakan untuk mengetahui apakah model

regresi logistik yang menggunakan satu set variabel bebas lebih baik

dalam mencocokan data dibandingkan model regresi logistik yang

sederhana. Jika statistik -2LogLikelihood yang pada model regresi

logistik yang menggunakan variabel bebas lebih kecil dibandingkan

model yang tidak melibatkan variabel bebas, sehingga model regresi

logistik yang melibatkan variabel bebas lebih baik dalam hal

mencocokan data.

b. Uji Koefisien Determinasi (Cox dan Snell’s R square)

Merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran 𝑅2 pada

multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood

dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga sulit

diinterpretasikan. Nagelkerke’s R square merupakan modifikasi dari

koefisien Cox dan Snell’s untuk memastikan bahwa nilainya

bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan cara

membagi nilai Cox dan Snell’s 𝑅2 dengan nilai maksimumnya. Nilai

negelkerke’s 𝑅2 dapat diinterpretasikan seperti nilai 𝑅2 pada

multiple regression. (Ghozali, 2018:333)

c. Uji Kelayakan Model Regresi (Hosmer and Lemeshow’s Goodness

of Fit Test)

Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test Menguji

hipotesis nol dan data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak

Page 94: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

77

ada fit perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat

dikatakan fit). Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness-of-fit

test statistik sama dengan atau kurang 0.05, maka hipotesis nol

ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan

nilai observasinya. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s

Goodness-of fit test lebih besar dari 0.05, maka hipotesis nol tidak

dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai

observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena

cocok dengan data observasinya. (Ghozali, 2018:333)

d. Pengujian Hipotesis Penelitian

1) Uji Signifikansi Model Secara Simultan (Omnibus Test of Model

Cofficients)

Tabel Omnibus Test of Model Coefficients menunjukan

signifikansi model regresi biner logistik yang diperoleh dari hasil

penelitian. Apabila nilai Sig < a = 0,05 maka dapat diasumsikan

setidaknya ada satu variabel bebas yang berpengaruh terhadap

model (Pramesti, 2013: 64).

Menurut Gio dan Elly (2016: 242) Untuk menguji apakah

model regresi logistik yang melibatkan variabel bebas signifikan

secara statistik lebih baik/akurat dalam hal mencocokan data

dibandingkan model sebelumnya (tanpa melibatkan variabel

bebas), maka bandingkan nilai Sig. untuk Step 1 (Step) yakni

Page 95: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

78

0,000 terhadap tingkat signifikansi 0,05. Nilai Sig. disebut juga

dengan nilai probabilitas (p-value).

Pengujian koefisien regresi dilakukan untuk menguji

seberapa jauh semua variabel independen yang dimasukan dalam

model mempunyai pengaruh terhadap terhadap Keputusan

Hedging. Adapun hipotesis untuk menilai pengujian ini adalah

sebagai berikut:

H0 : b1=b2=b3=b4=b5 = 0, yang artinya Leverage, Likuiditas,

Growth opportunity, Financial distress dan Firm size

secara simultan tidak memiliki pengaruh terhadap

Keputusan Hedging

Ha: b1≠b2≠b3≠b4≠b5= a, yang artinya Leverage, Likuiditas,

Growth opportunity, Financial distress dan Firm size

secara simultan memiliki pengaruh terhadap Keputusan

Hedging

2) Uji Signifikansi Model Secara Parsial ( Uji Wald)

Uji signifikansi didalam model logit ini dilakukan sama

dengan uji t pada regresi linear berganda yaitu untuk mengetahui

apakah koefisien variabel independen di dalam model logit

berebeda dengan 0 atau tidak. Uji signifikansi model logit ini

menggunakan uji statistika Wald. Dari uji statistika Wald ini kita

bisa mengetahui apakah variabel independen mempengaruhi

Page 96: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

79

variabel dependen didalam model regresi logistic (Widarjono,

2015:114).

Dalam regresi linear, baik sederhana maupun berganda, uji

𝑡 digunakan untuk menguji signifikansi dari koefisien regresi

populasi 𝛽𝑖 secara individu. Pada regresi logistik, uji signifikansi

koefisien regresi populasi secara individu dapat diuji dengan uji

Wald. Dalam uji Wald, statistik yang diuji adalah statistik Wald

(Wald statistic). Nilai statistik dari uji Wald berdistribusi chi-

kuadrat. Hipotesis nol dari uji Wald menyatakan koefisien regresi

populasi signifikan secara statistika bernilai nol. Hal ini berarti

pengaruh variabel bebas terhadap variabel tak bebas tidak

signifikan secara statistika. Hipotesis alternatif menyatakan

koefisien regresi populasi signifikan secara statistika berbeda dari

nol. Dengan kata lain, pengaruh variabel bebas terhadap variabel

tak bebas signifikan secara statistika Menurut Field, 2009 dalam

(Gio dan Elly, 2016: 234). Berikut aturan pengambilan keputusan

berdasarkan nilai probabilitas.

Jika sig > 0.05 H0 diterima dan Ha ditolak

Jika sig < 0.05 H0 ditolak dan Ha diterima

E. Operasional Variabel Penelitian

Berikut ini akan dijelaskan mengenai definisi operasional variabel yang

digunakan dalam penelitian ini yang terdiri dari variabel dependen dan

independen, yaitu:

Page 97: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

80

1. Variabel Dependen

Aktivitas Hedging (Y) Lindung nilai (hedging) adalah suatu

strategi yang diciptakan untuk mengurangi timbulnya risiko bisnis yang

tidak terduga dan merupakan salah satu fungsi ekonomi dari

perdagangan berjangka, yaitu transfer of risk. Dalam penelitian ini

hedging tersebut menggunakan instrumen derivatif seperti Kontrak

Future, Kontrak Forward, Swap dan Opsi (Option). Sehingga objek

perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini dengan melihat laporan

keuangan, apabila perusahaan menggunakan instrumen derivatif

sebagai keputusan hedging akan diberi angka 1 sebagai kategori bahwa

perusahaan tersebut melakukan keputusan hedging. Sedangkan

perusahaan yang tidak menggunakan keputusan hedging akan diberi

angka 0.

2. Variabel Independen

a. Leverage (X1)

Menurut Brigham dan Houston (2006) rasio leverage

merupakan rasio yang mengukur sejauh mana perusahaan

menggunakan pendanaan melalui utang. Menurut Kasmir

(2013:157) Debt to equity ratio adalah : “Debt to equity ratio

merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan

ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara

seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas.

Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang

disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan.

Page 98: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

81

dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap

rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.

b. Liquidity (X2)

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan sebagai alat

ukur kemampuan perusahaan dalam membayar pinjaman jangka

pendeknya pada saat jatuh tempo. (Kasmir, 2013). Dalam

penelitian ini untuk mengukur tingkat likuiditas menggunakan

proksi Rasio Lancar (Current ratio). Current ratio sendiri

merupakan rasio yang membandingkan antara aktiva lancar yang

dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek. Tujuannya

untuk menilai kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi

kewajiban lancar (utang lancar) yang telah jatuh tempo. Menurut

Mamduh dan Abdul Halim (2012). Current ratio dapat

diformulasikan sebagai berikut :

c. Growth opportunity (X3)

Peluang Pertumbuhan (Growth opportunity) adalah

peluang pertumbuhan suatu perusahaan di masa depan (Hery,

2016: 223). Growth oportunity yaitu perusahan yang memilki

𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕

𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔

𝑫𝑬𝑹 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑫𝒆𝒃𝒕

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚

Page 99: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

82

kesempatan atau peluang untuk mencapai tingkat pertumbuhan

yang tinggi. Tentunya Perusahan dengan tingkat pertumbuhan

yang tinggi akan lebih banyak membutuhkan dana terutama dana

eksternal untuk memenuhi kebutuhan investasinya, dana

tersebut didapat dari pinjaman-pinjaman yang kemungkinan bisa

didapat dari luar negeri sehingga akan menimbulkan risiko yang

besar, sehingga perusahaan harus melakukan kebijakan lindung

nilai untuk mengantisipasi kebangkrutan (Aditya dan

Asandimitra, 2019).

Proksi yang digunakan untuk mengukur kesempatan

tumbuh perusahaan atau growth opportunity adalah MVE/BVE

yaitu perbandingan antara Market Value of Equity dan Book

Value of Equity. Menurut (Aretz, 2007) secara sistematis Growth

Opportunity dapat dirumuskan sebagai berikut :

d. Financial distress (X4)

Financial distress merupakan kesulitan keuangan

merupakan situasi dimana arus kas operasi tidak mencukupi

untuk membiayai kewajiban sekarang yang ada seperti

membayar hutang usaha atau membayar bunga (Ross et al:

2008). Financial distress akan terjadi apabila perusahaan

mengalami kesulitan keuangan yang mengharuskan perusahaan

𝑮𝒓𝒐𝒘𝒕𝒉 𝑶𝒑𝒑𝒐𝒓𝒕𝒖𝒏𝒊𝒕𝒚 =𝐌𝐕𝐄

𝐁𝐕𝐄

Page 100: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

83

melindungi perusahaannya dari ancaman kebangkrutandan

tindakan hedging menjadi solusi yang diambil untuk mengatasi

resiko bagi perusahaan multinational.

Salah satu pengukuran financial distress dapat

diterangkan dari perhitungan Z-Score yang dikemukakan oleh

Edward I. Altman. Secara matematis Financial Disress dapat

diformulasikan dengan metode Z-Score yang di modifikasi

Altman, dkk (1995) sebagai berikut: (Rudianto,2013:258)

𝒁 = 𝑿𝟏 + 𝑿𝟐 + 𝑿𝟑 + 𝑿𝟒

Dimana : 𝒁 = 𝑶𝒗𝒆𝒓𝒂𝒍𝒍 𝑰𝒏𝒅𝒆𝒙 𝒐𝒇 𝑪𝒐𝒓𝒑𝒐𝒓𝒂𝒕𝒆 𝑯𝒆𝒂𝒍𝒕𝒉

X1 = working capital/total asset

X2 = retained earnings / total asset

X3 = earning before interest and taxes/total asset

X4 = book value of equity/book value of total debt

e. Firm size (X5)

Ukuran perusahaan adalah rata-rata total penjualan bersih

untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam

hal ini penjualan lebih besar daripada biaya variabel dan biaya

tetap, maka akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak.

Sebaliknya, jika penjualan lebih kecil daripada biaya variabel

dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian

(Brigham dan Houston, 2009:145) Besar kecilnya suatu

Page 101: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

84

perusahaan menentukan risiko yang akan dihadapi perusahaan

tersebut. Tentunya perusahaan yang besar memiliki risiko yang

besar juga dan begitu juga sebaliknya. Hal tersebut akan

mempengaruhi pengambilan keputusan yang akan dilakukan

perusahaan dalam menanggulangi risiko yang ada. Sehingga

perusahaan yang lebih besar cenderung untuk melakukan

aktivitas hedging.

Ukuran suatu perusahaan dapat dilihat dari besar kecilnya

total aset perusahaan tersebut. Firm size dapat diformulasikan

sebagai berikut (Hartono,2016:480)

𝑭𝒊𝒓𝒎 𝑺𝒊𝒛𝒆 = 𝑳𝒏𝑻𝒂 = 𝑳𝒏(𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕)

Page 102: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

85

Tabel 3. 3 Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala

DER (Debt to equity

ratio) (X)

𝑫𝑬𝑹 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑫𝒆𝒃𝒕

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 Rasio

CR (Current ratio)

(X)

𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕

𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔

Rasio

GO (Growth

opportunity) (X) 𝑮𝒓𝒐𝒘𝒕𝒉 𝑶𝒑𝒑𝒐𝒓𝒕𝒖𝒏𝒊𝒕𝒚 =

𝑴𝑽𝑬

𝑩𝑽𝑬

Rasio

Financial distress

(X)

Z-score = X1 + X2 + X3 + X4

Keterangan :

𝒁 = 𝑶𝒗𝒆𝒓𝒂𝒍𝒍 𝑰𝒏𝒅𝒆𝒙 𝒐𝒇 𝑪𝒐𝒓𝒑𝒐𝒓𝒂𝒕𝒆 𝑯𝒆𝒂𝒍𝒕𝒉

X1 = working capital / total asset

X2 = retained earnings / total asset

X3 = earning before interest and taxes / total

asset

X4 = book value of equity / book value of total

debt

Rasio

Firm size

(X)

𝑭𝒊𝒓𝒎 𝑺𝒊𝒛𝒆 = 𝑳𝒏𝑻𝒂 = 𝑳𝒏(𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕)

Rasio

Keputusan Hedging (Y) Melakukan Hedging = 1

Tidak Melakukan Hedging = 0 Nominal

Page 103: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

86

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

sektor pertabambangan yang terdftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

Periode 2014-2018. Perusahaan sektor pertambangan merupakan salah

satu penopang pembangunan ekonomi suatu negara, karena perannya

sebagai penyedia sumber daya energy yang sangat diperlukan bagi

pertumbuhan perekonomian suatu negara. sektor ini memiliki 41

perusahaan yang terdaftar yang terbagi dalam 4 sub-sektor yaitu sub-sektor

Batu-bara, Minyak&Gas Bumi, Logam &Mineral Lainnya dan Batu-batuan.

Sampel diambil menggunakan purposive sampling. Berdasarkan

kriteria sampel penelitian sebanyak 30 perusahaan pada periode tahun

2014-2018 sehingga total keseluruhan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 150 sampel. Selengkapnya mengenai rincian

perusahaan dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4. 1 Perusahaan Pertambangan di BEI Tahun 2014-2018

No. Kode Saham Nama Emiten

1 ADRO Adaro Energy Tbk

2 ARII Atlas Resources Tbk

3 ATPK Bara Jaya International Tbk

d.h ATPK Resources Tbk

d.h Anugrah Tambak Perkasindo Tbk

4 BSSR Baramulti Suksessarana Tbk

5 BUMI Bumi Resources Tbk

Page 104: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

87

6 BYAN Bayan Resources Tbk

7 DEWA Darma Henwa Tbk

8 DOID Delta Dunia Makmur Tbk

d.h Delta Duna Propertindo Tbk

9 GEMS Golden Energy Mines Tbk

1 GTBO Garda Tujuh Buana Tbk

11 HRUM Harum Energy Tbk

12 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk

13 KKGI Resources Alam Indonesia Tbk

14 MYOH Samindo Resources Tbk

d.h MYOH Technology Tbk.

15 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

16 PTRO Petrosea Tbk

17 SMMT Golden Eagle energy Tbk

d.h Entertainment International Tbk

d.h Setiamandiri Miratama Tbk

d.h The Green Pub

18 TOBA Toba Bara Sejahtera Tbk

19 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk

20 BIPI Benakat Integra Tbk

d.h Benakat Petroleum Energy Tbk

21 ELSA Elnusa Tbk

22 ENRG Energi Mega Persada Tbk

23 ESSA Surya Esa Perkasa Tbk

24 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk

25 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk

26 INCO Vale Indonesia Tbk

d.h Inco Indonesia Tbk

27 PSAB J Resources Asia Pasific Tbk

d.h Pelita Sejahtera Abadi Tbk

28 SMRU SMR Utama Tbk

29 TINS Timah (Persero) Tbk

30 MITI Mitra Investindo Tbk

(Sumber : Hasil olah data)

Page 105: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

88

B. Analisis dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif Variabel

Statistik deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan dan

menggambarkan mengenai data yang digunakan dalam penelitian secara

ringkas seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean).

(Ghozali,2016:19)

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Keputusan Hedging. Sedangkan Variabel independen antara lain Debt

to equity ratio, Current ratio, Growth opportunity, Financial distress,

Firm size.

Pengujian statistic deskriptif ini menggunakan alat bantu software

IBM SPSS 24 dan Microsoft Excel 2010. Adapun deskripsi dari variable

penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 2 Hasil Analisis Deskriptif

Descriptive Statistik

N Minimum Maximum Mean

DER 150 -15,81 34,05 1,4091

CR 150 ,10 6,91 1,7400

GO 150 -4,27 18,58 1,2607

FD 150 -3,50 9,62 1,8510

FS 150 12,70 29,00 19,9093

Valid N (listwise) 150

(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 22)

Page 106: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

89

Keterangan :

DER = Debt to Equity Ratio

CR = Current Ratio

GO = Growth Opportunity

FD = Financial Distress

FS = Firm Size

Nilai rata-rata rasio leverage ( debt to equity ratio ) pada

perushaan pertambangan periode 2014-2018 sebesar 1,4091, untuk

nilai rata-rata likuiditas (Current ratio) sebesar 1,7400. Nilai rata-rata

Growth opportunity sebesar 1,2607. Nilai rata-rata Financial distress

sebesr 1,8510 dan nilai rata-rata Firm size sebesar 19,9093.

Nilai miminum rasio leverage ( debt to equity ratio ) pada

perushaan pertambangan periode 2014-2018 diperoleh PT Energi

Mega Persada Tbk pada tahun 2016 sebesar -15,81. Untuk nilai

minimum likuiditas (Current ratio) diperoleh PT Bumi Resources Tbk

pada tahun 2015 sebesar 0,10. Nilai minimum Growth opportunity

sebesar -4,27 pada PT Energi Mega Persada Tbk pada tahun 2016

sebesar 0,10. Nilai minimum Financial distress diperoleh PT Bumi

Resources Tbk tahun 2015 sebesarr -3,50 dan nilai minimum Firm size

diperoleh PT Atlas Resources Tbk pada tahun 2016 sebesar 12,70.

Nilai maksimum rasio leverage ( debt to equity ratio ) pada

perushaan pertambangan periode 2014-2018 diperoleh PT Atlas

Resources Tbk pada tahun 2018 sebesar 34,05. Untuk nilai maximum

Page 107: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

90

likuiditas (Current ratio) diperoleh PT Harum Energy Tbk pada tahun

2015 sebesar 6,91. Nilai maximum Growth opportunity diperoleh PT

Atlas Resources Tbk pada tahun 2018 sebesar 18.58. Nilai maximum

Financial distress diperoleh PT Harum Energy Tbk pada tahun 2015

sebesar 9,62 dan nilai maximum Firm size diperoleh PT Golden

Energy Mines Tbk pada tahun 2014 sebesar 29,00.

Berikut ini adalah perolehan data-data dari setiap variabel

independen diantaranya, yaitu:

a. Debt to equity ratio

Grafik 4. 1 Hasil Debt to equity ratio tahun 2014-2018

Sumber : Data diolah oleh peneliti (Ms.Excel 2013)

Nilai minimum Debt to equity ratio 30 perusahaan pertambangan

pada tahun 2014-2015 diperoleh PT Bumi Resources Tbk sebesar -9.87

pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 sebesar -0,46, pada tahun 2016

diperoleh PT Energi Mega Persada Tbk sebesar -15.82 pada tahun 2017

Page 108: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

91

dan 2018 mengalami kenaikan yang diperoleh dari PT Bumi Resources

Tbk pada tahun 2017 sebesar 0.08 dan 2018 sebesar 0.15.

Nilai Maximum Debt to equity ratio dari 30 perusahaan

pertambangan pada tahun 2014-2016 diperoleh pada PT Delta Dunia

Makmur Tbk, pada tahun 2014 sebesar 8.85, 2015 sebesar 8.79 dan

pada tahun 2016 sebesar 5.98, pada tahun 2017 diperoleh PT Energi

Mega Persada Tbk, sebesar 13.15 dan pada tahun 2018 diperoleh PT

Atlas Resources Tbk sebesar 34.05.

b. Current Ratio

Grafik 4. 2 Hasil Current ratio tahun 2014-2018

Sumber : Data diolah oleh peneliti (Ms.Excel 2013)

Nilai minimum Current ratio 30 perusahaan Pertambangan pada

tahun 2014-2015 diperoleh PT Bumi Resources Tbk sebesar 0.15 pada

tahun 2014 dan pada tahun 2015 sebesar 0.1, pada tahun 2016

diperoleh PT Atlas Resources Tbk sebesar 0.1, pada tahun 2017-2018

Page 109: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

92

diperoleh PT Benakat Integra Tbk, pada tahun 2017 sebesar 0.14 dan

2018 sebesar 0.16.

Nilai maximum Current ratio dari 30 perusahaan

pertambangan pada tahun 2014 diperoleh pada PT Surya Esa Perkasa

Tbk, pada tahun 2014 4.62 , pada tahun 2015-2016 diperoleh PT Harum

Energy Tbk sebesar 6.91 dan pada tahun 2016 sebesar 5.07, pada tahun

2017 diperoleh PT Ratu Prabu Energi Tbk sebesar 6.74, pada tahun

2018 diperoleh PT Harum Energy Tbk sebesar 4.56.

c. Growth opportunity

Grafik 4. 3 Hasil Growth opportunity tahun 2014-2018

Sumber : Data diolah oleh peneliti (Ms.Excel 2013)

Nilai minimum Growth opportunity 30 perusahaan Pertambangan

pada tahun 2014-2015 diperoleh PT Bumi Resources Tbk sebesar 0

pada tahun 2014 dan 0 pada tahun 2015, pada tahun 2016 diperoleh

Page 110: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

93

PT Energi Mega Persada Tbk sebesar -4.72, pada tahun 2017-2018

diperoleh Ratu Prabu Energi Tbk sebesar 0 pada tahun 2017 dan 2018.

Nilai maximum Growth opportunity dari 30 perusahaan

pertambangan pada tahun 2014-2017 diperoleh pada PT Bayan

Resources Tbk, pada tahun 2014 6.94, pada tahun 2015 sebesar 11 dan

2016 sebesar 7.87 , pada tahun 2017 sebesar 5.03, pada tahun 2018

diperoleh PT Atlas Resources Tbk sebesar 18.58.

d. Financial Distress

Grafik 4. 4 Hasil Financial Distress tahun 2014-2018

Sumber : Data diolah oleh peneliti (Ms.Excel 2013)

Nilai minimum Financial Distress 30 perusahaan Pertambangan

pada tahun 2014-2016 diperoleh PT Bumi Resources Tbk , pada tahun

2014 sebesar -1.39 dan pada tahun 2015 sebesar -3.5, pada tahun 2016

sebesar -1.61, pada tahun 2017-2018 diperoleh Energi Mega Persada

Tbk pada tahun 2017sebsar -0.85 dan pada tahun 2018 sebesar -1.32.

Page 111: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

94

Nilai maximum Financial distress dari 30 perusahaan

pertambangan pada tahun 2014 diperoleh pada PT Garda Tujuh

Buana Tbk sebsar 9.57, pada tahun 2015 , diperoleh pada PT Harum

Energy Tbk sebesar 9.62, pada tahun 2016 diperoleh PT Resources

Alam Indonesia Tbk sebesar 7.4 , pada tahun 2017 diperoleh PT

Harum Energy Tbk sebesar 7.37, dan pada tahun 2018 diperoleh PT

Vale Indonesia Tbk sebesar 6.82.

e. Firm size

Grafik 4. 5 Hasil Firm size tahun 2014-2018

Sumber : Data diolah oleh peneliti (Ms.Excel 2013)

Nilai minimum Firm size 30 perusahaan Pertambangan pada tahun

2014-2015 diperoleh PT Atlas Resources Tbk pada tahun 2014 sebesar

12.73, pada tahun 2015 sebesar 12.77, pada tahun 2016-2018 diperoleh

PT Atlas Resources Tbk sebesar 12.71, pada tahun 2017 sebesar 12.70

dan pada tahun 2018 sebesar 12.77.

Page 112: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

95

Nilai Maximum Firm size dari 30 perusahaan pertambangan pada

tahun 2014 diperoleh pada PT Golden Energy Mines Tbk sebesar 29,

pada tahun 2015-2018 diperoleh PT Ratu Prabu Energi Tbk, pada

tahun 2015 sebesar 28.53, pada tahun 2016 sebesar 28.59. pada tahun

2017 sebesar 28.55 pada tahun 2018 sebesar 28.62.

2. Uji Multikolinearitas

Hasil uji multikolinearitas dengan uji variance inflation factor

(VIF) bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen

yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lainnya. Uji

multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali,

2016:107).

Tabel 4. 3 Hasil Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistik

Tolerance VIF

1 (Constant)

Der ,563 1,777

Cr ,546 1,832

Go ,584 1,713

Fd ,500 1,998

Fs ,904 1,106

(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 24)

Uji Multikolinieritas dengan melalui uji Variance Inflation

Factor (VIF) pada tabel 4.7 diatas, menunjukkan bahwa setiap

masing-masing variabel memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1 dan

VIF kurang dari 10. Dapat disimpulkan bahwa data terbebas dari

Page 113: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

96

asumsi klasik statistik dan dapat digunakan pada penlitian

selanjutnya.

3. Analisis Regresi Logistik

a. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Tabel 4. 4 Hasil Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

(Block 0 : Beginning Block)

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 202,687 -,373

2 202,687 -,378

3 202,687 -,378

(Sumber: Hasil olah Data SPSS 24)

Tabel 4. 5 Hasil Uji Keseluruhan Model (Overall Modell Fit)

(Block 1 : Method = Enter )

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant Der Cr Go Fd Fs

Step 1 1 158,163 -1,991 ,117 ,147 ,255 -,445 ,102

2 150,860 -1,978 ,180 ,274 ,363 -,780 ,110

3 149,776 -1,890 ,217 ,334 ,416 -,970 ,112

4 149,743 -1,870 ,226 ,347 ,427 -1,011 ,113

5 149,743 -1,869 ,226 ,347 ,428 -1,012 ,113

6 149,743 -1,869 ,226 ,347 ,428 -1,012 ,113

(Sumber: Hasil olah Data SPSS 24)

Berdasarkan Tabel 4.4 dan 4.5 Didapat hasil penilaian

keseluruhan model dimana nilai -2Log likelihood pada Block 0:

Beggining Block tabel 4.4 adalah sebesar 202,687 dimana hanya

menggunakan konstantanya saja tanpa menggunakan variabel

Page 114: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

97

independen. Sedangkan jika variabel Debt to equity ratio (DER),

Current ratio, Growth opportunity (GO), Firm size, dan Financial

distress dimasukkan dalam model, maka nilai -2Log likehood lebih

kecil menjadi 149,743 yang berarti model dengan variabel Debt to

equity ratio (DER), Current ratio, Growth opportunity (GO), Firm

size, dan Financial distress yaitu dalam tabel 4.5 atau block 1:

Method Enter menunjukkan model regresi yang menggunakan

variabel bebas lebih kecil, sehingga model regresi logistik yang

melibatkan variabel bebas lebih baik dan cocok dengan data.

b. Koefisien Determinasi ( Cox and Snell’s R square)

Tabel 4. 6 Hasil Uji Koefisien Determinasi ( Cox and Snell’s R

square)

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

square

Nagelkerke R

square

1 149,743a ,297 ,401

(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 24)

Untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam

menjelaskan variabel Keputusan Hedging. digunakan nilai Cox and

Snell R square dan Nagelkerke R square pada regresi linear. Nilai

Nagelkerke R square merupakan nilai R square pada regresi linear.

Nilai Nagelkerke R square sebesar 0,401 yang lebih besar daripada

nilai Cox dan Snell R square, yang menunjukkan bahwa kemampuan

kelima variabel bebas dalam menjelaskan varians Keputusan

Hedging adalah sebesar 40,1% dan terdapat 59,9% faktor lain yang

menjelaskan varians Keputusan Hedging.

Page 115: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

98

c. Menguji Kelayakan Model Regresi ( Hosmer and Lemeshow’s

Goodness of Fit Test)

Tabel 4. 7 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi

( Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test)

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 6,057 8 ,641

(Sumber: Hasil olah Data SPSS 24)

Hasil Pengujian berdasarkan tabel 4.11 Menunjukkan Chi

square sebesar 6,057 dengan nilai probabilitas signifikan sebesar

0,641 > 0,05. Hal ini berarti model regresi layak untuk digunakan

dalam analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata

antara klasifikasi yang di prediksi dengan klasifikasi yang diamati,

dapat dikatakan bahwa model mampu memprediksi nilai

observasinya.

d. Pengujian Hipotesis Penelitian

1) Uji Signifikansi Model Secara Simultan (Omnimbus Test of

Model Coeficients)

Tabel 4. 8 Hasil Uji Signifikansi Model Secara Simultan

(Omnimbus Test of Model Coeficients)

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square Df Sig.

Step 1 Step 52,944 5 ,000

Block 52,944 5 ,000

Model 52,944 5 ,000

(Sumber Hasil Olah Data SPSS 240)

Page 116: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

99

Berdasarkan hasil table 4.12 Nilai Omnimbus Test of Model

dilijat dari Uji Chi square yang mempunyai nilai 52,944 dengan

df=5, hasil tersebut berarti model regresi logistik layak dipakai untuk

analisis selanjutnya. Hasil Chi square didukung oleh nilai

signifikansi < 0.05.

Untuk nilai signifikan omnimbus test sebesar 0,000 yang

berarti < 0,05 karena menggunakan taraf kepercayaan 95%.

Omnimbus Test menghasilkan nilai signifikansi yang lebih rendah

dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan dari setidaknya satu variabel independen secara simultan

mempengaruhi variabel dependen. Maka dapat disimpulkan bahwa

hipotesis 0 di tolak, yang berarti Debt to Equity, Current ratio,

Growth Oppportunity, Firm size, Financial distress secara simultan

memliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Hedging.

2) Uji Signifikansi Model Secara Parsial ( Uji Wald)

Pengujian signifikansi pengaruh parsial bertujuan untuk

menguji setiap varaiabel dengan melihat kolom signifikansi.

Prosedur pengujian pada penelitian ini menggunakan tingkat

signifikansi sebeesar 5% (0,05) yang berarti varabel-variabel

independen berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel

dependennya jika nilai probabilitas < 0,05 namun sebaiknya, jika

probabilitas > 0,05 maka tidak berpengaruh parsial terhadap variabel

depedennya.

Page 117: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

100

Tabel 4. 9 Hasil Uji Signifikansi Model Secara Parsial (Uji Wald)

Variables in the Equation

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)

Step 1a Der ,226 ,087 6,661 1 ,010 ,798

Cr ,347 ,225 2,389 1 ,122 1,415

Go ,428 ,146 8,583 1 ,003 1,534

Fd -1,012 ,251 16,285 1 ,000 ,363

Fs ,113 ,047 5,708 1 ,017 1,119

Constant -1,869 1,076 3,017 1 ,082 ,154

a. Variable(s) entered on step 1: der, cr, go, fd, fs.

(Sumber: Hasil olah Data SPSS 24)

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.9 dapat diketahui

model regresi yang dapat diformulasikan sebagai berikut:

𝑳 = 𝑳𝒏 (𝒑𝒕

𝟏 − 𝒑𝒕) = −𝟏. 𝟖𝟔𝟗 + 𝟎. 𝟐𝟐𝟔𝑫𝑬𝑹 + 𝟎. 𝟑𝟒𝟕𝑪𝑹 + 𝟎. 𝟒𝟐𝟖𝑮𝑶

−𝟏. 𝟎𝟏𝟐𝑭𝑫 + 𝟎. 𝟏𝟏𝟑𝑭𝑺

Tabel 4.13 Menunjukkan bahwa Variabel Leverage dengan

indikator Debt to equity ratio memiliki nilai signifikansi 0,010 <

0,05 yang berarti berpengaruh signifikan terhadap keputusan

Hedging. Dan variabel Likuiditas dengan indikator Current ratio,

tidak berpengaruh terhadap Keputusan Hedging. Hal ini ditunjukan

dari nilai signifikansi Current ratio 0,122 > 0,05 yang berarti tidak

berpengaruh terhadap keputusan Hedging, Growth opportunity

memiliki nilai signifikansi 0,003 < 0,05 yang berarti Growth

opportunity berpengaruh terhadap Keputusan Hedging. Financial

distress memiliki nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti

Page 118: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

101

berpengaruh terhadap keputusan Hedging, Sedangkan Firm size

memiliki nilai signifikansi 0,017 < 0,05 yang berarti berpengaruh

terhadap keputusan Hedging.

C. Interpretasi

Berdasarkan pada hasil pembahasan yang yang telah dilakukan diatas,

penelitian ini menemukan beberapa hal-hal sebagai berikut:

1. Pengaruh secara simultan pengaruh Likuiditas, Leverage, Growth

opportunity, financial distress, Firm size terhadap keputusan

hedging pada perusahaan pertambangan Periode 2014-2018

Berdasarkan hasil pengujian simultan menunjukkan bahwa

dari lima variable, yaitu leverage dengan indikator Debt to equity

ratio, Likuiditas dengan indikator Current ratio, Growth opportunity,

Financial distress dan Firm size menunjukkan bahwa variable

independen secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap

variabel dependen . Hal ini dibuktikan dari nilai chi-square sebesar

52,944 dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari signifikansi

0,05 (0,000<0,05) yang berarti menerima H1. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel leverage, likuiditas, growth opportunity, financial

distress, dan Firm size berepengaruh secara simultan terhadap

keputusan Hedging.

2. Pengaruh secara parsial Leverage, Likuiditas, Growth opportunity,

Financial distress, Firm size terhadap Keputusan Hedging pada

perusahaan pertambangan periode 2014-2018

Page 119: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

102

a) Pengaruh Leverage secara parsial terhadap Keputusan

Hedging

Berdasarkan hasil output SPSS menunjukkan bahwa rasio

leverage dengan indikator debt to equity ratio memiliki nilai

signifikansi 0,010 >0,05 berarti dapat disimpulkan bahwa

leverage dengan indikator debt to equity ratio berpengaruh

signifikan terhadap keputusan hedging. Dengan nilai koefisien

0,226 yang berarti apabila variabel independen leverage (debt to

equity ratio) naik sebesar 1 satuan dengan asumsi bahwa

variabel bebas lainnya konstan, maka variabel keputusan

hedging akan mengalami kenaikan sebesar 0,226 satuan. Hal ini

berarti hasil analisis dalam regresi ini menerima H2 yang

menyatakan bahwa rasio leverage memiliki pengaruh positif

terhadap keputusan hedging.

Hasil ini didukung oleh penelitian Dr Naved, et al (2014)

Chin Kar Seng dan Hassanudin (2018) dan Sianturi dan

Pangestuti (2015) yang menyatakan bahwa leverage

berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan hedging. Hal

ini menunjukkan bahwa semakin besar pendanaan melalui utang

yang tinggi tentunya meningkatkan risiko keuangan yang

semakin besar dan akan mendorong perusahaan melakukan

keputusan hedging.

Page 120: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

103

b) Pengaruh Likuiditas secara parsial terhadap Keputusan

Hedging

Berdasarkan hasil output SPSS menunjukkan bahwa

rasio likuiditas dengan indikator Current ratio memiliki nilai

signifikansi 0,122 > 0,05 berarti dapat disimpulkan bahwa

likuiditas dengan indikator Current ratio tidak berpengaruh

terhadap keputusan hedging. Hal ini berarti hasil analisis dalam

regresi ini menolak H2 yang menyatakan bahwa rasio likuiditas

tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan hedging.

Hasil yang tidak signifikan ini disebabkan bahwa pada

perusahaan pertambangan memiliki nilai likuiditas yang tinggi

yang artinya menunjukkan bahwa pada perushaan

pertambangan tidak mengalami kesulitan keuangan karena

perusahaan lebih banyak memiliki aset dibanding dengan utang

yang dimiliki.

Dalam hal ini dapat diketahui bahwa semakin tinggi

likuiditas perusahaan semakin besar kemungkinan perusahaan

dapat menghindari risiko, maka dari itu kemungkinan

perusahaan mengambil keputusan hedging rendah, begitupula

sebaliknya semakin rendah nilai rasio likuiditas (Current ratio)

maka semakin besar kemungkinan mengambil keputusan

hedging Hasil ini didukung oleh penelitian Agung dan Lestari.

(2016), Bodroastuti, dkk .(2019), Goknur, et al (2018) yang

Page 121: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

104

menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap

keputusan hedging.

c) Pengaruh Growth opportunity secara parsial terhadap

Keputusan Hedging

Berdasarkan hasil output SPSS menunjukkan bahwa rasio

growth opportunity memiliki nilai signifikansi 0,003 < 0,05

berarti dapat disimpulkan bahwa growth opportunity

berpengaruh signifikan terhadap keputusan hedging. Dengan

nilai koefisien 0,428 yang berarti apabila variabel growth

opportunity naik sebesar 1 satuan dengan asumsi bahwa

variabel bebas lainnya konstan, maka variabel keputusan

hedging akan mengalami kenaikan sebesar 0,428 satuan. Hal ini

berarti hasil analisis dalam regresi ini menerima H2 yang

menyatakan bahwa rasio growth opportunity memiliki pengaruh

positif terhadap keputusan hedging.

Hasil ini didukung oleh penelitian Prasetyo dan

Asandimitra. (2018), dan Kiptoo dan Dr Karanja (2017) yang

menyatakan bahwa growth opportunity berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan hedging, Hal ini menunjukkan

semakin tinggi growth oppurtunity maka kemungkinan

perusahaan mengambil keputusan hedging semakin tinggi karna

perusahaan dengan growth opportunity yang tinggi akan

Page 122: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

105

cenderung membutuhkan dana dimasa depan terutama dana

eksternal untuk memenuhi kebutuhan investasinya.

d) Pengaruh Financial distress secara parsial terhadap

keputusan Hedging

Berdasarkan hasil output SPSS menunjukkan bahwa rasio

financial distress memiliki nilai signifikansi 0,000 < 0,05

berarti dapat disimpulkan bahwa financial distress berpengaruh

signifikan terhadap keputusan hedging. Dengan nilai koefisien -

1,012 yang berarti apabila variabel independen financial

distress naik sebesar 1 satuan dengan asumsi bahwa variabel

bebas lainnya konstan, maka variabel keputusan hedging akan

mengalami penurunan sebesar 1,012 satuan. Hal ini berarti hasil

analisis dalam regresi ini menerima H2 yang menyatakan bahwa

financial distress memiliki pengaruh negatif terhadap keputusan

hedging.

Hasil ini didukung oleh penelitian Sianturi dan Pangestuti.

(2015), dan Ima dan Harjum (2016) yang menyatatakan bahwa

financial distress berpengaruh negatif signifikan terhadap

keputusan hedging, Hal ini menunjukkan perusahaan yang

memiliki nilai Z-Score yang rendah mengindikasikan

perusahaan tersebut tergolong tidak sehat, atau kecenderungan

kebangkrutannya tinggi, hal tersebut membuat perusahaan

tersebut akan lebih berhati-hati dalam mengelola keuangannnya

Page 123: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

106

dengan strategi lindung nilai menggunakan instrumen derivatif.

Sehingga semakin kecil nilai z-score, maka motivasi perusahaan

untuk melakukan lindung nilai semakin besar.

e) Pengaruh Firm size secara parsial terhadap Keputusan

Hedging

Berdasarkan hasil output SPSS menunjukkan bahwa

rasio Firm size memiliki nilai signifikansi 0,017 < 0,05 berarti

dapat disimpulkan bahwa Firm size berpengaruh signifikan

terhadap keputusan hedging. Dengan nilai koefisien 0,133 yang

berarti apabila variabel independen Firm size naik sebesar 1

satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstan,

maka variabel keputusan hedging akan mengalami kenaikan

sebesar 0,133 satuan. Hal ini berarti hasil analisis dalam regresi

ini menerima H2 yang menyatakan bahwa Firm size memiliki

pengaruh positif terhadap keputusan hedging.

Hasil ini didukung oleh penelitian Saragih dan

Musdholifah. (2018), Nazir, dkk. (2015), dan Bodroastuti, dkk

(2019) yang menyatatakan bahwa Firm size berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan hedging. Hal ini menunjukkan

bahwa semakin tinggi firm size, maka semakin besar pula

perusahaan melakukan keputusan hedging. Perusahaan yang

besar memiliki asset yang besar dan kegiatan operasional yang

lebih banyak dibandingkan perusahaan kecil. Hal tersebut

Page 124: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

107

mengakibatkan risiko atas asset yang dimiliki lebih besar pula,

sehingga mendorong perusahaan untuk melakukan keputusan

hedging untuk melindungi perusahaan dari risiko yang dapat

mengakibatkan kerugian.

Page 125: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

108

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan

menggunakan uji regresi logistik, maka kesimpulan yang didapatkan adalah

sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara simultan leverage,

Likuiditas, Growth opportunity, Financial distress dan Firm size

memiliki pengaruh terhadap keputusan hedging pada perusahaan

pertambangan periode 2014-2018.

2. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara parsial rasio leverage

(Debt to equity ratio ) , Growth opportunity, finansial distress dan Firm

size berpengaruh terhadap keputusan hedging. Sementara rasio

likuiditas (Current ratio) tidak berpengaruh terhadap keputusan

hedging.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, terdapat beberapa

implikasi yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan, yaitu:

1. Bagi Pihak Perusahaan

Informasi tentang leverage, liquidity, growth opportunity,

financial distress dan Firm size dalam pengambilan keputusan untuk

melakukan hedging sehingga mengurangi risiko perusahaan.

Page 126: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

109

2. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk

penelitian selanjutnya. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat

melanjutkan penelitian yang berkaitan dengan keputusan hedging

berdasarkan faktor-faktor lainnya, sehingga dapat bermanfaat bagi

pihak-pihak lain yang berkepentingan.

C. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, berikut beberapa saran

yang dapat peneliti berikan kepada peneliti selanjutnya guna

menyempurnakan penelitian sebelumnya:

1. Dalam penelitian ini variable independen yang digunakan yaitu

leverage, liquidity, growth opportunity, financial distress dan Firm

size. Diharapkan penelitian selanjutnya menggunakan variable yang

beragam

2. Dalam penelitian ini sampel yang dipilih adalah perusahaan

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian

selanjutnya diharapkan menambahkan jumlah sampel agar penelitian

yang dilakukan akan lebih baik.

3. Periode penelitian ini tahun 2014-2018, hendaknya penelitian

selanjutnya lebih memperbaharui dan menambah periode tahun

penelitian agar hasil yang didapatkan relevan.

4. Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu analisis regresi

logistik menggunakan software IBM SPSS 24 dan pengolahan datanya

Page 127: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

110

menggunakan Microsoft Excel 2010. Penelitian selanjutnya disarankan

menggunakan metode yang berbeda dan software yang lebih baru.

Page 128: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

111

DAFTAR PUSTAKA

Aditya ,T. Angga dan Asandimitra, Nadia. 2019. “Pengaruh Leverage,

Likuditas, Market to Book Value, Financial distress dan Firm size

terhadap Keputusan Hedging Sektor Customer Goods Industry Periode

2011-2016.” Vol 7 No 2.

Agung, I Gusti Putu dan Lestari, Vivi Putu. 2016 “Pengaruh Leverage,

Likuiditas, Growth Opportunity terhadap pengambilan keputusan

hedging PT Indosat Tbk” Vol 5 No 2.

Altman, Edward I. 2006. “Corporate Financial distress and Bankruptcy”.

Third Edition. Hoboken, New Jersey: John Willey and Sons, Inc.

Aretz, K., Bartram, S. M., & Dufey, G. 2007. “Why hedge Rationales for

corporate hedging and valueimplications”. Journal of Financial

Research.

Arthur, J Keown dkk, 2000. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”. Jakarta:

Salemba Empat.

Ball, Donald A. and McCulloch, Wendell H. 2001. “International Business”.

Seventh edition: McGraw Hill.

Brealey, Myers, Marcus. 2008. “Dasar-dasar Manajemen Keuangan”. Edisi

5. Jakarta: Erlangga.

Brigham, E. F., dan Houston, J. F. 2001. “Fundamentals of Financial

Manajemen”. Eight Edition. Dodo Suharto dan Herman Wibowo

(penerjemah). Manajemen Keuangan. Erlangga, Jakarta.

Brigham, E. F., dan Houston, J. F. 2006. “Dasar-dasar Manajemen

Keuangan”. Edisi 10. Buku 1. Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba

Empat.

Brigham, E. F., dan Houston, J. F. 2010. “Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan”. Edisi 11. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Bodroastuti, Tri dkk. 2019 “Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

kebijakan hedging” Vol 16 No 1

Chin, K. Seng. and Hassanudin, M. T. 2018. “Determinants of Corporate

Hedging Practices: Malaysian Evidence” Reports on Economics and

Finance 4(4):199-220.

Page 129: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

112

Cingdem, Vural. 2016. “Determinants of Corporate Hedging: Evidence from

Emering Market” International Journal of Bussiness Management &

Finance, 8(12):151-162 terdaftar di BEI.

Darmawi, Herman. 2005. “Manajemen Risiko”. Jakarta: Bumi Aksara.

Darsono,dan Ashari. 2005. “Pedoman Praktis Memahami Laporan

Keuangan”. Yogyakarta:Andi.

Djohanputro, B. 2008. “Manajemen Keuangan Korporat”. Jakarta: IPPM &

Pustaka Binaman Pressindo.

Dr.Ir.Edy Supriyadi, MBA. 2014. “Perankat Lunak Statistik SPSS & AMOS”.

Jakarta: In Media

Prasetyo, Dimas dan Asandimitra, Nadia. 2018. “Analisis Faktor yang

mempengaruhi penggunaan Instrument Derivative sebagai Pengambilan

Keputusan Hedging pada Perusahaan Sektor Keuangan yang terdaftar di

BEI Periode 2011-2015”

D c r Naved, et al. 2014. “Determinants of Corporate Hedging Policies and

Derivatives Usage in Risk Management Practices of Non Financial

Firms”. Pakistan Vol 21 No 7.

Eiteman, Stonehill, Moffett. 2010. “Manajemen Keuangan Multinasional”.

Edisi 11. Jakarta: Erlangga

Elinda, Ika dan Hartono, Ulil. 2019. “Karakteristik Perusahaan, Financial

Distress, dan Keputusan Hedging”. Studi Kasus Pada Perusahaan

Manufaktur di Indonesia. Vol 7 No 3.

Fahmi, Irham. 2013. “Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal

Jawaban”. Bandung: Alfabeta.

Fakhruddin, M., & Hadianto, M. 2001. “Perangkat dan Model Analisis

Investasi di Pasar Modal”. Jakarta: Gramedia.

Goknur, et al. 2018. “Exchange Rate Risk and Corporate Evidence from

Turkey”

Ghozali, I. 2007. “Manajemen Risiko Perbankan”. Semarang: Universitas

Dipenogoro.

Ghozali, I. 2016. “Aplikasi Nalisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

25”. Edisi 8. Semarang: Universitas Dipenogoro.

Ghozali, I. 2018. “Aplikasi Nalisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

25”. Edisi 9. Semarang: Universitas Dipenogoro.

Page 130: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

113

Gio, Prana Ugiana dan Rosmaini, Elly. 2016. “Belajar Olah Data dengan

SPSS, MINITAB, R, MICROSOFT EXCEL, EVIEWQ, LISREL,

AMOS, dan SMARTPLS”. Medan: USU Press.

Hanafi, Mamduh. M dan Halim, Abdul. 2009. “Analisa Laporan

Keuangan”. Edisi 4. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Hair, J.F. et al. 2010. “ Multivariate Data Analysis: A Global Perspectie. 7

Edition. New Jersey: Pearson Prantice Hall.

Halim, Abdul. 2015. “Manajemen Keuangan Bisnis”. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Hady Hamdy. 2012. “Manajemen Keuangan International”. Edisi 3. Jakarta:

Mitra Wacana Media.

Hartono, Jogiyanto. 2016 “Teori Prtofolio dan Analisis Investasi”.

Yogyakarta: BPEE- Yogyakarta.

Hery. 2016. “Analisis Laporan Keuangan”. Jakarta: PT Grasindo

Indrajaya. Herlina. Rini Setiadi. 2011. “Pengaruh Stuktur Aktiva, Ukuran

Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas, dan Risiko Bisnis

Terhadap Stuktur Modal: Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan

yang Listing di BEI Periode 20014-2007.

Joel G. Siegel and Jae K. Shim. 2008. “Financial Management”. New York:

Baron Education Inc.

Jumingan. 2006. “Analisis Laporan Kauangan”. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kartikasari. 2007. “Pengaruh Fundamental Terhadap Risiko Sistematik pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ”. Jurnal STIE YKPN Vol

17 No1:1-8.

Kasmir. 2008. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Jakarta: PT Raja

grafindo Persada.

Kasmir. 2013. “Analisa Laporan Keuangan”. Edisi Pertama. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Kinasih, Raras dan Putra, Dewa. 2019. “Pengaruh Likuiditas, Leverage, dan

Nilai Tukar Rupiah terhadap penggunaan Instrumen Derivatif sebagai

Keputusan Hedging (Studi pada Bank Konvensional yang Terdaftar di

BEI Periode 2014-2017). Vol 3 No 1.

Kiptoo Tanui and Dr. Karanja. N. 2017. “Determinants of Corporate

Hedging Practices used by companies listed in Nairobi Security

Page 131: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

114

Exchange.” International Journal of Bussiness Management & Finance,

1(5):73-92.

Kuncoro, Mudrajad. 2001. “Manajemen Keuangan International”. Pengantar

Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Kuncoro, Mudrajad. 2018. “Metode Kuantitatif”. Teori dan Aplikasi untuk

Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Madura, Jeff. 2000. “Manajemen Keuangan International”. Jilid 1, Edisi

Keempat. Jakarta: Erlangga.

Madura, Jeff. 2006. “International Corporate Financial Management”. Jilid

2, Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.

Mediana, Ima dan Muharam, Harjum. M. 2016. “Analisis Faktor- Faktor

yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Lindung Nilai (Hedging)

Menggunakan Instrumen Derivatif. Diponegoro Journal of

Management.” Vol 5, No 2.

Munawir. 2007. “Analisis Laporan Keuangan”. Edisi Keempat. Yogyakarta:

Liberty.

Montogomery, D. C., Peck E. A., dan Vining, G. G. (2012). “Introduction to

Linear Regression Analysis Fifth Edition”. New Jersey: Wiley-

Blackwell Publisher.

Nazir, Gatot. A. dkk. 2015. “Analysis of Hedging Determinants foreign

currency derivative instruments on companies listed on BEI Period

2012-2015”.

Novi, Ni Nengah dan Merta, Gede. 2017. “Pengaruh Leverage, Profitabilitas,

Likuiditas terhadap keputusan hedging” Vol 6 No 1

Norita, Nyoman dan Merta, Gede. 2017 “Pengaruh Leverage, Kesempatan

Tumbuh, Kebijakan Dividen terhadap keputusan hedging PT Unilever

Tbk” Vol 6 No 3.

Prastowo, Dwi dan Rifka, Juliaty. 2005. “Analisis Laporan Keuangan”. Edisi

Kedua. Yogyakarta: AMP YKPN.

Pramesti, G. 2013. “Smart Olah Data Penelitian Dengan SPSS 21”. Jakarta:

PT Elex Media Komputindo.

Rodoni, A., dan Ali, H. 2014. “Manajemen Keuangan Modern”. Jakarta:

Mitra Wacana Media.

Page 132: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

115

Rodoni, A., dan Ali, H. 2010. “Manajemen Keuangan”. Jakarta: Mitra

Wacana Media.

Ross, S. A., Westerfield R. W. dan Jordan, B. D. 2008. “Pengantar Keuangan

Perusahaan (Coorporrate Finance Fundamentals)”. Jakarta: Salemba

Empat.

Rudianto. 2013. “Akuntansi Manajemen Informasi untuk Pengambilan

Keputusan Strategis”. Jakarta: Erlangga.

Salim, Abbas . 2007. “Asuransi dan Manajemen Risiko”. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Saragih, Friska dan Musdholifah. 2017. “Pengaruh Growth Opportunity,

Firm size dan Liquidity terhadap Keputusan Hedging pada perusahaan

Perbankan Indonesia”.

Sartono, Agus. 2010. “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi”.

Yogyakarta:BPFE

Sartono, Agus. 2014. “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi”. Edisi

Empat Yogyakarta:BPFE

Sarwono, J. 2006. “Statistik Multivariat Aplikasi untuk Riset Skripsi”.

Yogyakarta: Penerbit ANDI

Sunaryo, T. 2009. “Manajemen Risiko Financial ”. Jakarta Selatan: Salemba

Empat.

Sianturi, C. Norris dan Pangestuti, Irene R. D. 2015. “Pengaruh Liquidity,

Firm size, Growth Opportunity, Managerial Ownership terhadap

Leverage, Financial distress terhadap aktivitas hedging dengan

instrument derivatif (Studi Kasus Pada Perusahaan Non Financial Yang

Terdaftar di BEI Periode 2010-2014).”

Sianturi, C. Norris dan Pangestuti, Irene R. D. 2015. “Pengaruh Liquidity,

Firm size, Growth Opportunity, Managerial Ownership terhadap

Leverage, Financial distress terhadap aktivitas hedging dengan

instrument derivatif (Studi Kasus Pada Perusahaan Non Financial Yang

Terdaftar di BEI Periode 2010-2014).”

Schubert, L. 2011. “Hedge Ratios for short andleveraged Exchange-trade

funds. Atlanti Review of Economic.” 1: 11-34.

Sprcic, D.M. and Sevic, Z. 2012. “Determinants of corporate hedging

decision: evidence from Croatian and Slovenian companies”.

Research in International Business and Finance. Vol. 26, pp. 1-25.

Page 133: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

116

Susan, Irawati. 2006. “Manajemen Keuangan”. Bandung: Pustaka.

Sugiyono. 2014. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”.

Bandung : Alfabeta, CV.

Sugiyono. 2017. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”.

Bandung : Alfabeta, CV.

Tampubolon, Robert. 2004. “Risk Management”. Jakarta: Elex Media

Komputindo..

Van Horne, J. C., Wachowicz, & M, J. 2005. “Prinsip-Prinsip Manajemen

Keuangan”. Jakarta: Salemba Empat.

Van Horne, J. C. 2007. “Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan”. Jakarta :

Salemba Empat. PT Raja grafindo Persada.

Van Horne, J. C., Wachowicz, & M, J. 2009. “Prinsip-Prinsip Manajemen

Keuangan”. Jakarta: Salemba Empat.

Van Horne, J. C. 2010. “Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan”. Jakarta:

Salemba Empat.

Widarjo, Wahyu dan Setiawan, Doddy. “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap

Kondisi Financial Distress Perusahaan Otomotif. Jurnal. Universitas

Sebelas Maret. 2009.

Widarjono, Agus. 2015 “Analisis Multivariat Terapan dengan Program

SPSS, AMOS, dan SMARTPLS”. Yogykarta: UPP STIM YKPN.

Zhu, M. R. 2010. “Corporate Hedging, Financial distress and Product

Market Compettition.Working Paper.” Austin: University of Texas.

Peraturan

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NO. Kep.

11/PM/1997

UNDANG-UNDANG NO. 20 TAHUN 2008 BAB I KETENTUAN UMUM

PASAL I

Website

www.bareksa.com

www.bi.go.id

www.bps.com

Page 134: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

117

www.bisnis.tempo.com

www.cnnindonesia.com

www.detik.com

www.idx.com

www.investing.com

www.kompas.com

www.kontan.co.id

www.PwC.com

www. Suara.com

Page 135: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

118

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Hasil Debt to Equity Ratio tahun 2014-2018

Nama Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018

ADRO 0.97 0.78 0.72 0.67 0.64

ARII 2.16 3.29 4.87 7.22 34.05

ATPK 0.53 0.76 1.15 1.53 2.27

BSSR 0.86 0.66 2.25 2.49 2.58

BUMI -9.87 -0.46 -0.47 0.08 0.15

BYAN 3.55 4.45 3.38 0.72 0.7

DEWA 0.59 0.66 0.69 0.77 0.8

DOID 8.85 8.79 5.98 4.34 3.53

GEMS 0.27 0.49 0.43 1.02 1.22

GOTB 0.11 0.15 0.26 0.25 0.23

HRUM 0.23 0.11 0.16 0.16 0.2

IMGT 0.45 0.41 0.33 0.42 0.49

KKGI 0.38 0.28 0.17 0.19 0.35

MYOH 1.02 0.73 0.37 0.33 0.33

PTBA 0.71 0.82 0.76 0.59 0.49

PTRO 1.43 1.39 1.31 1.41 1.91

SMMT 0.58 0.81 0.67 0.73 0.7

TOBA 1.11 0.82 0.77 1.01 0.75

MITI 0.32 1.24 1.63 0.61 0.96

ANTM 0.85 0.66 0.63 0.62 0.69

INCO 0.31 0.25 0.21 2.01 0.17

ARTI 0.83 0.45 0.51 0.42 0.5

ELSA 0.64 0.67 0.46 0.59 0.71

ENRG 1.43 3.12 -15.81 13.15 7.53

ESSA 0.34 0.52 2.18 2.88 1.86

RUIS 3.07 2.23 1.72 1.52 1.44

Page 136: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

119

BIPI 1.92 1.96 3.3 2.81 2.76

PSAB 2 1.61 1.49 1.63 1.48

SMRU 0.99 1.15 1.46 0.98 0.99

TINS 0.74 0.73 0.69 0.96 1.32

Lampiran 2 : Hasil Current Ratio tahun 2014-2018

Nama Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018

ADRO 1.64 2.4 2.47 2.56 1.96

ARII 0.32 0.2 0.17 0.23 0.23

ATPK 3.21 1.62 0.69 0.2 0.25

BSSR 0.67 0.84 1.11 1.11 1.21

BUMI 0.15 0.1 0.69 0.57 0.4

BYAN 0.62 1.89 2.55 1.02 1.24

DEWA 1.4 1.25 1.11 0.84 0.8

DOID 2.38 3 1.36 1.59 1.58

GEMS 2.21 2.79 3.77 1.68 1.32

GOTB 2.01 1.72 0.73 0.58 1.41

HRUM 3.58 6.91 5.07 5.69 4.56

IMTG 1.56 1.8 1.9 2.43 1.97

KKGI 1.69 2.22 4.05 3.54 1.48

MYOH 1.86 2.33 4.3 2.85 3.48

PTBA 2.08 1.54 1.66 2.53 2.38

PTRO 1.64 1.55 2.16 1.72 1.69

SMMT 1.21 0.76 0.27 0.21 0.33

TOBA 1.24 1.4 0.97 1.53 1.22

MITI 2.5 1.86 1.7 1.24 0.66

ANTM 1.64 2.59 2.44 1.62 1.54

INCO 2.98 4.01 4.54 4.62 3.6

ARTI 2.08 4.82 3.16 6.74 3.57

ELSA 1.62 1.44 1.49 1.35 1.49

Page 137: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

120

ENRG 0.59 0.58 0.62 0.7 0.34

ESSA 4.62 0.82 2.34 0.68 1.48

RUIS 0.97 0.87 0.9 1 1.11

BIPI 0.68 0.34 0.47 0.14 0.16

PSAB 0.39 0.29 0.49 0.77 0.71

SMRU 1.77 0.67 1.61 1.11 2.32

TINS 1.87 1.82 1.71 2.06 1.49

Lampiran 3 : Hasil Growth Opportunnity tahun 2014-2018

Nama Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018

ADRO 1.1 0.35 1.06 1.07 0.62

ARII 1 1.06 2.05 3.68 18.58

ATPK 0.08 0.08 0.11 0.21 0.28

BSSR 3.71 1.8 2.15 2.69 2.8

BUMI 0 0 0 0.02 0

BYAN 6.94 11 7.87 5.03 6.71

DEWA 0.39 0.35 0.36 0.35 0.33

DOID 1.45 0.39 2.57 2.55 1.19

GEMS 0.31 2.4 4.44 3.77 3.52

GOTB 1.06 1.24 1.42 0.65 0.86

HRUM 0.94 0.36 1.14 0.98 0.64

IMTG 1.54 0.55 1.15 1.79 1.62

KKGI 1.05 0.37 1.24 1.26 1.32

MYOH 1 0.9 0.96 1.11 1.39

PTBA 0.24 0.07 0.18 1.37 1.91

PTRO 0.38 0.11 0.31 0.64 0.64

SMMT 0.98 0.97 0.91 0.73 0.7

TOBA 1.04 0.63 1.25 1.76 0.78

MITI 0 0 0 0 0

ANTM 0.14 0.03 0.08 0.06 0.06

Page 138: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

121

INCO 1.61 0.64 1.13 1.16 1.18

ARTI 0 0 0 0 0

ELSA 0.15 0.05 0.08 0.07 0.05

ENRG 0.73 0.81 -4.72 1.09 0.41

ESSA 2.78 0.82 0.72 0.96 0.98

RUIS 0 0 0 0 0

BIPI 0.79 0.31 0.71 0.61 0.38

PSAB 4.01 8.24 1.4 0.99 0.99

SMRU 2.49 2.4 4.29 0.43 0.58

TINS 0.13 0.05 0.1 0.07 0.06

Lampiran 4 : Hasil Financial Distress tahun 2014-2018

Nama Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018

ADRO 1.36 1.67 1.86 2.1 2.09

ARII 0.4 0.16 -0.12 -0.62 -0.43

ATPK 2.13 1.13 0.27 -0.75 -1.09

BSSR 1.19 1.67 2.78 3.51 2.36

BUMI -1.39 -3.5 -1.61 -0.78 -0.68

BYAN -0.14 0.13 0.34 2.08 2.59

DEWA 1.57 1.35 1.23 1.04 0.98

DOID 0.25 0.24 0.27 0.45 0.57

GEMS 4.04 2.44 2.99 1.67 1.26

GOTB 9.57 6.9 3.99 4.19 4.77

HRUM 5.32 9.62 7.09 7.37 5.89

IMTG 2.94 3.11 2.81 3.43 2.98

KKGI 3.82 4.79 7.4 6.91 3.88

MYOH 1.65 2.25 3.82 4.08 4.34

PTBA 2.47 2.14 2.25 2.93 3.32

PTRO 1.24 1.16 1.29 1.23 1.06

SMMT 1.77 1.04 1.29 1.26 1.46

Page 139: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

122

TOBA 1.24 1.16 1.29 1.23 1.06

MITI 3.47 -0.1 0.22 0.92 -0.32

ANTM 1.81 2.04 2.12 2.06 1.9

INCO 4.12 4.87 5.54 1.34 6.82

ARTI 1.28 2.41 2.13 2.53 2.12

ELSA 2.21 2.09 2.85 2.29 2.04

ENRG 0.61 -0.42 -0.06 -0.85 -1.32

ESSA 2.9 1.93 0.46 0.35 0.54

RUIS 0.33 0.45 0.58 0.66 0.69

BIPI 0.52 0.51 0.3 0.36 0.36

PSAB 0.5 0.62 0.67 0.61 0.68

SMRU 1.01 0.87 0.69 1.02 1.01

TINS 1.35 1.37 1.45 1.04 0.76

Lampiran 5 : Hasil Firm size tahun 2014-2018

Nama Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018

ADRO 15.56 15.6 15.69 15.73 15.77

ARII 12.73 12.77 12.71 12.7 12.77

ATPK 21.31 21.3 21.18 20.73 20.6

BSSR 18.93 18.97 19.03 19.16 19.32

BUMI 22.25 21.95 21.86 22.03 22.09

BYAN 20.87 20.66 20.53 20.61 20.86

DEWA 19.69 19.74 19.76 19.81 19.84

DOID 20.62 20.54 20.6 20.67 20.89

GEMS 29 19.73 19.75 20.2 20.37

GOTB 18.21 17.91 17.82 17.9 17.88

HRUM 19.91 19.76 19.84 19.95 19.96

IMTG 14.08 13.98 14.01 14.12 14.18

KKGI 18.42 18.41 18.41 18.47 18.58

MYOH 18.91 18.9 18.81 18.73 18.83

Page 140: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

123

PTBA 16.51 16.64 16.74 16.91 17

PTRO 13.06 12.96 12.88 13.03 13.23

SMMT 27.31 27.29 27.18 27.31 27.45

TOBA 19.52 19.46 19.38 19.67 20.03

MITI 26.62 26.24 26.16 26.18 25.72

ANTM 23.82 24.14 24.12 24.12 24.23

INCO 14.66 14.64 14.62 14.6 14.61

ARTI 28.2 28.53 28.59 28.55 28.62

ELSA 15.26 15.3 15.25 15.4 15.55

ENRG 21.51 21.14 20.78 20.59 20.41

ESSA 18.8 19.44 20.32 20.53 20.64

RUIS 27.87 27.72 27.61 27.59 27.62

BIPI 21.08 21.05 20.97 21 21.03

PSAB 20.57 20.54 20.56 20.64 20.64

SMRU 19.17 19.07 19.01 18.34 28.28

TINS 16.09 16.04 16.07 16.29 16.53

Lampiran 6 : Statistics Descriptive

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

DER 150 -15,81 34,05 1,4091

CR 150 ,10 6,91 1,7400

GO 150 -4,27 18,58 1,2607

FD 150 -3,50 9,62 1,8510

FS 150 12,70 29,00 19,9093

Valid N (listwise) 150

Page 141: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

124

Lampiran 7 : Regresi Logistik

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 150 100,0

Missing Cases 0 ,0

Total 150 100,0

Unselected Cases 0 ,0

Total 150 100,0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of

cases.

Dependent Variable

Encoding

Original Value Internal Value

0 0

1 1

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 202,687 -,373

2 202,687 -,378

3 202,687 -,378

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 202,687

c. Estimation terminated at iteration number 3

because parameter estimates changed by less than

,001.

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant der cr go fd fs

Step 1 1 158,163 -1,991 ,117 ,147 ,255 -,445 ,102

2 150,860 -1,978 ,180 ,274 ,363 -,780 ,110

Page 142: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

125

3 149,776 -1,890 ,217 ,334 ,416 -,970 ,112

4 149,743 -1,870 ,226 ,347 ,427 -1,011 ,113

5 149,743 -1,869 ,226 ,347 ,428 -1,012 ,113

6 149,743 -1,869 ,226 ,347 ,428 -1,012 ,113

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 202,687

d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than ,001.

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square Df Sig.

Step 1 Step 52,944 5 ,000

Block 52,944 5 ,000

Model 52,944 5 ,000

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 149,743a ,297 ,401

a. Estimation terminated at iteration number 6 because

parameter estimates changed by less than ,001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 6,057 8 ,641

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

hedging = 0 hedging = 1

Total Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 15 14,786 0 ,214 15

2 15 13,782 0 1,218 15

3 12 12,512 3 2,488 15

4 8 10,779 7 4,221 15

5 10 9,698 5 5,302 15

Page 143: PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50000... · 2020. 2. 4. · PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, GROWTH OPPORTUNITY,

126

6 8 8,506 7 6,494 15

7 7 6,936 8 8,064 15

8 8 5,755 7 9,245 15

9 5 4,611 10 10,389 15

10 1 1,634 14 13,366 15

Classification Tablea

Observed

Predicted

Hedging Percentage

Correct

0 1

Step 1 hedging 0 67 22 75,3

1 22 39 63,9

Overall Percentage 70,7

a. The cut value is ,500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a der ,226 ,087 6,661 1 ,010 ,798

cr ,347 ,225 2,389 1 ,122 1,415

go ,428 ,146 8,583 1 ,003 1,534

fd -1,012 ,251 16,285 1 ,000 ,363

fs ,113 ,047 5,708 1 ,017 1,119

Constant -1,869 1,076 3,017 1 ,082 ,154

a. Variable(s) entered on step 1: der, cr, go, fd, fs.