i PENGARUH LEADER MEMBER EXCHANGE DAN BUDAYA PERUSAHAAN TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PT SQUARE GROUP SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh Billy Kharisma Nusantara NIM. 11408144025 PROGRAM STUDI MANAJEMEN-JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015
111
Embed
PENGARUH LEADER MEMBER EXCHANGE DAN BUDAYA … · exchange terhadap loyalitas karyawan PT Square Group, (2) Pengaruh budaya perusahaan terhadap loyalitas karyawan PT Square Group,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PENGARUH LEADER MEMBER EXCHANGE DAN BUDAYA
PERUSAHAAN TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN
PT SQUARE GROUP
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Billy Kharisma Nusantara
NIM. 11408144025
PROGRAM STUDI MANAJEMEN-JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
ii
Skripsi dengan Judul
PENGARUH LEADER MEMBER EXCHANGE DAN BUDAYA
PERUSAHAAN TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN
PT SQUARE GROUP
Oleh:
Billy Kharisma Nusantara
11408144025
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diajukan dan dipertahankan di
depan Tim Penguji tugas Akhir Skripsi Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Yogyakarta
Yogyakarta, Oktober 2015
Dosen Pembimbing
Setyabudi Indartono, Ph.D
NIP. 19720720 200312 1 001
iii
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Billy Kharisma Nusantara
NIM : 11408144025
Program Studi : Manajemen
Judul Tugas Akhir : PENGARUH LEADER MEMBER EXCHANGE DAN
BUDAYA PERUSAHAAN TERHADAP LOYALITAS
KARYAWAN PT SQUARE GROUP
Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
tulis karya ilmiah yang lazim.
Yogyakarta, Oktober 2015
Yang menyatakan
Billy Kharisma Nusantara
NIM. 11408144025
iv
MOTTO
“Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita”
(Q.S. At-Taubah : 40)
“Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?”
(Q.S. Ar-Rahman : 13)
“Kadang kita tak tahu kekuatan apa yang kita lawan,
tapi ia ada dan terasa”
(I Gusti Ari Astina)
“Stop thinking too much, you better now start your step”
(fstvlst)
“Bercita-citalah setinggi apapun dan sebesar apapun,
karena bersamanya akan ada usaha untuk menggapainya”
(penulis)
v
MOTTO
“Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita”
(Q.S. At-Taubah : 40)
“Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?”
(Q.S. Ar-Rahman : 13)
“Kadang kita tak tahu kekuatan apa yang kita lawan,
tapi ia ada dan terasa”
(I Gusti Ari Astina)
“Stop thinking too much, you better now start your step”
(fstvlst)
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karya ini
penulis persembahkan untuk:
Bapak Mulyadi dan Ibu Widari, bapak dan ibu tercinta yang telah
memberikan segalanya selama ini hingga sampai pada tahap ini.
Stephanie Sandra Nusantara dan Elvanicky Gita Nusantara, kakak dan adik
tersayang yang senantiasa memberi semangat, dorongan dan motivasi.
Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Universitas Negeri Yogyakarta
vii
PENGARUH LEADER MEMBER EXCHANGE DAN BUDAYA
PERUSAHAAN TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN
PT SQUARE GROUP
ABSTRAK
Oleh : Billy Kharisma Nusantara
NIM : 11408144025
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh leader member
exchange terhadap loyalitas karyawan PT Square Group, (2) Pengaruh budaya
perusahaan terhadap loyalitas karyawan PT Square Group, (3) Pengaruh leader
member exchange dan budaya perusahaan terhadap loyalitas karyawan PT Square
Group.
Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi
karyawan PT Square Group yang berjumlah 140 karyawan. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner dan wawancara sedangkan analisis data dilakukan dengan
menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) Leader member exchange berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas karyawan PT Square Group sebesar (β)
0,472 (***p<0,001; p=0,000), dengan kontribusi leader member exchange terhadap
loyalitas karyawan sebesar (ΔR2) 0,215***; (2) Budaya perusahaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas karyawan PT Square Group sebesar (β)
0,366 (***p<0,001; p=0,000), dengan kontribusi budaya perusahaan terhadap
loyalitas karyawan sebesar (ΔR2) 0,132***; (3) Leader member exchange (β) 0,385
(***p<0,001; p=0,000) dan budaya perusahaan (β) 0,204 (*p<0,01; p=0,016)
berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan. Kontribusi leader member
exchange dan budaya perusahaan untuk menjelaskan loyalitas karyawan PT Square
Group sebesar (ΔR2) 0,249*.
Kata kunci: Leader member exchange, Budaya perusahaan, Loyalitas karyawan.
viii
THE INFLUENCE OF LEADER MEMBER EXCHANGE AND
ORGANIZATIONAL CULTURE ON LOYALTY OF EMPLOYEES IN PT
SQUARE GROUP
Abstract
By : Billy Kharisma Nusantara
This study was aimed to determine: (1) the influence of leader member
exchange on loyalty of the employees, (2) the influence of organizational culture on
loyalty of the employees, and (3) the influence of leader member exchange and
organizational culture on loyalty of the employees in PT Square Group.
This research was causal associative research by using quantitative approach.
The sample of this research was all the population of the employees in PT Square
Group with the total of population was 140employees.The data collection technique
used was questionnaire and interview. The data analysis was done by using multiple
regression analysis.
The results of this study indicated that: (1) There was a significant and positive
influence between leader member exchange on the employees loyalty in the amount
of (β) 0,472 (***p<0,001; p=0,000), with the contribution of leader member
exchange of the employees loyalty in the amount of (ΔR2) 0,215***. (2) There was
a significant and positive influence between organizational culture on the
employees loyalty in the amount of (β) 0,366 (***p<0,001; p=0,000), with the
contribution of the organizational culture of employees loyalty in the amount of
(ΔR2) 0,132***. (3) There was a positive influence between leader member
exchange (β) 0,385 (***p<0,001; p=0,000) and organizational culture (β) 0,204
(*p<0,01; p=0,016) on the employees loyalty with contribution of (ΔR2) 0,249*.
Keywords: Leader Member Exchange, Organizatioanal Culture, Employee Loyalty
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Leader Member
Exchange dan Budaya Perusahaan terhadap Loyalitas Karyawan PT Square
Group”.
Selama menyusun skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan,
dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini dengan
segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., selaku Rektor Universitas Negeri
Yogyakarta.
2. Dr. Sugiharsono, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta.
3. Setyabudi Indartono, Ph.D., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta sekaligus dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
4. Wardana, S.E, selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan
dukungan selama perkuliahan.
5. Falianto, MBA dan Prof. Dr. Nahiyah JF, M.Pd., selaku ketua penguji dan
narasumber yang telah memberikan masukan selama penyusunan skripsi ini.
6. Segenap dosen dan karyawan Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta.
x
7. M. Harry Purnomo selaku pimpinan PT Square Group yang telah memberikan
ijin penelitian.
8. Bayu Agus Setiyono A.Md. selaku supervisor PT Square Group yang telah
membimbing dan membantu proses penelitian.
9. Kedua orang tua, kakak, adik dan segenap keluarga yang senantiasa
memberikan doa dan dukungan untuk menyelesaikan skripsi.
Dari tabel di atas terlihat bahwa mayoritas responden memberikan
penilaian terhadap variabel loyalitas karyawan dalam kategori sedang
yaitu sebanyak 84 responden (61,8%), responden yang memberikan
penilaian terhadap variabel loyalitas karyawan dalam kategori tinggi
sebanyak 23 responden (16,9%), dan responden yang memberikan
penilaian terhadap variabel loyalitas karyawan dalam kategori rendah
sebanyak 29 responden (21,3%). Dari hasil penelitian, loyalitas karyawan
PT Square Group berada dalam kategori sedang. Loyalitas karyawan PT
Square Group dalam kategori sedang, artinya sebagian karyawan telah
mempunyai ketaatan, kejujuran dan pengabdian pada perusahaan. Akan
tetapi karyawan dinilai masih kurang mempunyai rasa tanggungjawab
sehingga loyalitas karyawan dirasa masih kurang baik.
2) Leader Member Exchange
Hasil analisis deskriptif pada variabel LMX diperoleh nilai minimum
sebesar 3, nilai maksimum sebesar 5, mean sebesar 4,1719, dan standar
53
deviasi sebesar 0,39585. Selanjutnya data kebutuhan aktualisasi diri
dikategorikan menggunakan skor rata-rata (M) dan simpangan baku
(SD). Jumlah butir pernyataan untuk variabel LMX terdiri dari 8
pernyataan yang masing-masing mempunyai skor 1, 2, 3, 4, dan 5.
Kategorisasi untuk variabel leader member exchange disajikan pada tabel
berikut ini.
Tabel 12 . Kategorisasi variabel leader member exchange Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase
Tinggi X ≥ 4,56 25 18,4%
Sedang 3,77 ≤ X < 4,56 91 66,9%
Rendah X < 3,77 20 14,7%
Total 136 100%
Sumber : Data primer yang diolah 2015
Dari tabel di atas terlihat bahwa mayoritas responden memberikan
penilaian terhadap variabel leader member exchange dalam kategori
sedang yaitu sebanyak 91 responden (66,9%), responden yang
memberikan penilaian terhadap variabel leader member exchange dalam
kategori tinggi sebanyak 25 responden (18,4%), dan responden yang
memberikan penilaian terhadap variabel leader member exchange dalam
kategori rendah sebanyak 20 responden (14,7%). Dari hasil analisis,
variabel leader member exchange adalah dalam kategori sedang.
Kategori sedang artinya sebagian besar karyawan merasa sudah ada rasa
saling percaya dengan atasan. Akan tetapi terkadang ada rasa kurang
menghormati antara atasan dengan karyawan.
54
3) Budaya Perusahaan
Hasil analisis deskriptif pada variabel budaya perusahaan diperoleh
nilai minimum sebesar 2,13, nilai maksimum sebesar 5, mean sebesar
3,8557, dan standar deviasi sebesar 0,41802. Selanjutnya data kebutuhan
aktualisasi diri dikategorikan menggunakan skor rata-rata (M) dan
simpangan baku (SD). Jumlah butir pernyataan untuk variabel budaya
perusahaan terdiri dari 8 pernyataan yang masing-masing mempunyai
skor 1, 2, 3, 4, dan 5. Kategorisasi untuk variabel budaya perusahaan
disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 13. Kategorisasi variabel budaya perusahaan Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase
Tinggi X ≥ 4,27 13 9,6%
Sedang 3,43 ≤ X < 4,27 104 76,5%
Rendah X < 3,43 19 14%
Total 136 100%
Sumber : Data primer yang diolah 2015
Dari tabel di atas terlihat bahwa mayoritas responden memberikan
penilaian terhadap variabel budaya perusahaan dalam kategori sedang
yaitu sebanyak 104 responden (76,5%), responden yang memberikan
penilaian terhadap variabel budaya perusahaan dalam kategori tinggi
sebanyak 13 responden (9,6%), dan responden yang memberikan
penilaian terhadap variabel budaya perusahaan dalam kategori rendah
sebanyak 19 responden (14%). Penilaian karyawan terhadap variabel
budaya perusahaan adalah pada kategori sedang. Artinya, karyawan telah
secara konsisten mempunyai tanggungjawab untuk masuk kerja tepat
55
waktu, walaupun karyawan merasa kurang dilibatkan dalam
pengembangan perusahaan.
2. Uji Prasyarat Analisis
Pengujian prasyarat analisis dilakukan sebelum pengujian hipotesis yang
meliputi uji normalitas, uji linieritas, dan uji multikolineritas.Uji prasyarat
analisis menggunakan SPSS 20.00 for Windows. Hasil uji prasyarat analisis
disajikan berikut ini.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah populasi data
terdistribusi normal atau tidak (Siregar, 2014). Uji normalitas dilakukan
untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas bertujuan untuk menguji salah satu asumsi dasar analisis regresi
berganda, yaitu variabel–variabel independen dan dependen harus
berdistribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2011). Uji statistik
sederhana yang digunakan untuk menguji asumsi normalitas adalah dengan
menggunakan uji normalitas dari Kolmogorov Smirnov. Metode pengujian
normal tidaknya distribusi data dilakukan dengan melihat nilai signifikansi
variabel, jika signifikan lebih besar dari 0,05 pada taraf signifikansi alpha
5%, maka menunjukkan distribusi data normal. Hasil uji normalitas dapat
dilihat pada tabel berikut:
56
Tabel 14. Hasil Uji Normalitas Variabel Asymp. Sig. (2-tailed)
Loyalitas Karyawan 0,067
LMX 0,066
Budaya Perusahaan 0,051
Sumber : Data primer yang diolah 2015
Dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada
variabel loyalitas karyawan adalah 0,067, LMX adalah 0,066 dan budaya
perusahaan adalah 0,051 dan semuanya ≥ 0,05 maka dapat disimpulkan data
tiap variabel tersebut berdistribusi normal (Hazewinkel, 2001).
b. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini
digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah
benar atau belum (Ghozali, 2011). Uji ini biasanya digunakan sebagai
prasyarat dalam analisis regresi linier. Dua variabel dikatakan mempunyai
hubungan yang linier bila signifikasi lebih besar dari 0,05. Data hasil uji
linieritas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 15. Hasil Uji Linieritas Variabel Signifikansi Keterangan
LMX terhadap loyalitas karyawan 0,446 Linier
Budaya perusahaan terhadap loyalitas
karyawan 0,348 Linier
Sumber : Data primer yang diolah 2015
Berdasarkan hasil uji linieritas di atas diketahui bahwa semua variabel
independen memiliki hubungan yang linier dengan variabel dependen.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel adalah linier.
57
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikoliniearitas dilakukan untuk melihat ada tidaknya korelasi
yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linier
berganda (Ghozali, 2011). Alat statistik yang sering digunakan untuk
menguji gangguan multikolinearitas adalah variance inflation faktor (VIF)
dan nilai tolerance. Apabila nilai tolerance di atas 0,1 dan nilai VIF di
bawah 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Hasil uji prasyarat
multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 16. Hasil Uji Multikolinieritas
Dimensi Tolerance VIF Kesimpulan
LMX 0,800 1,249 Tidak terjadi multikolinieritas
Budaya Perusahaan 0,800 1,249 Tidak terjadi multikolinieritas
Sumber : Data primer yang diolah 2015
Berdasarkan hasil data uji multikolonieritas yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa semua variabel mempunyai nilai tolerance di atas 0,1
dan nilai VIF di bawah 10 sehingga tidak terjadi multikolinieritas.
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terkait variabel leader member
exchange dan budaya perusahaan terhadap loyalitas karyawan. Analisis regresi
berganda dipilih untuk menganalisis pengajuan hipotesis dalam penelitian ini.
Berikut ini akan dibahas hasil analisis regresi berganda yang dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 20.00 for Windows.
58
Tabel 17. Rangkuman Hasil Analisis Regresi, leader member exchange dan budaya perusahaan terhadap loyalitas karyawan.
Loyalitas Karyawan
Variabel MODEL 1 MODEL 2 MODEL 3 MODEL 4
(β) (β) (β) (β) Jenis Kelamin -,033 ,061 -,050 ,034 Usia -,097 -,109 -,066 -,089 Lama Kerja -,009 ,053 -,028 ,031 Pendidikan ,107 ,067 ,147 ,097 LMX ,472*** ,385*** Budaya Perusahaan
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah leader member exchange
memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas karyawan PT Square Group.
Ringkasan hasil analisis regresi dengan menggunakan progam SPSS 20.00
for Windows dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 16. Berdasarkan
tabel 16, diketahui bahwa leader member exchange berpengaruh positif
terhadap loyalitas karyawan sebesar (β) 0,472 (***p<0.001; p=0,000).
Kontribusi leader member exchange untuk menjelaskan loyalitas karyawan
sebesar (ΔR2) 0,215*** atau 21,5%. Maka dapat disimpulkan bahwa leader
member exchange memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas karyawan PT Square Group. Sehingga dapat dinyatakan bahwa
hipotesis pertama diterima.
59
b. Uji Hipotesis II
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah budaya perusahaan
memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas karyawan PT Square Group.
Ringkasan hasil analisis regresi dengan menggunakan progam SPSS 20.00
for Windows dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 16. Berdasarkan
tabel 16, diketahui bahwa budaya perusahaan berpengaruh positif terhadap
loyalitas karyawan sebesar (β) 0,366 (***p<0.001; p=0,000). Kontribusi
budaya perusahaan untuk menjelaskan loyalitas karyawan sebesar (ΔR2)
0,132*** atau 13,2%. Maka dapat disimpulkan bahwa budaya perusahaan
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas karyawan PT
Square Group. Sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis kedua diterima.
c. Uji Hipotesis III
Hipotesis ketuga dalam penelitian ini adalah leader member exchange
dan budaya perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas
karyawan PT Square Group. Ringkasan hasil analisis regresi dengan
menggunakan progam SPSS 20.00 for Windows dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel 16. Berdasarkan tabel 16, diketahui bahwa leader member
exchange (β) 0,385 (***p<0.001; p=0,000) dan budaya perusahaan (β)
0,204 (*p<0.01; p=0,016) berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan.
Kontribusi leader member exchange dan budaya perusahaan untuk
menjelaskan loyalitas karyawan sebesar (ΔR2) 0,249* atau 24,9 %. Maka
dapat disimpulkan bahwa leader member exchange dan budaya perusahaan
60
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas karyawan PT
Square Group. Sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis ketuga diterima.
Tabel 18. Ringkasan hasil uji hipotesis No. Hipotesis Hasil
1. Leader member exchange berpengaruh positif terhadap loyalitas
karyawan PT Square Group.
Terbukti
2. Budaya perusahaan berpengaruh Positif terhadap loyalitas
karyawan PT Square Group.
Terbukti
3. Leader member exchange dan budaya perusahaan berpengaruh
positif terhadap loyalitas karyawan PT Square Group.
Terbukti
Sumber : Data primer yang diolah 2015
C. Pembahasan
a. Pengaruh leader member exchange terhadap loyalitas karyawan
Hasil dari penelitian ini menunjukkan leader member exchange
berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan PT Square Group.
Pengaruh leader member exchange terhadap loyalitas karyawan dapat di
jelaskan dengan beberapa faktor. Indikator kepercayaan memiliki skor
tertinggi yaitu 4,18. Tanpa adanya rasa percaya yang timbal balik,
hubungan antara atasan dengan bawahan akan sulit terbentuk (Graen dan
Uhl-Bien, 1995). Skor tersebut menunjukkan bahwa antara pimpinan dan
karyawan PT Square Group telah mempunyai rasa saling percaya.
Dengan adanya rasa saling percaya tersebut diyakini akan meningkatkan
loyalitas karyawan yaitu ketaatan.
Penelitian yang memperkuat hasil penelitian ini adalah penelitian
Matzler dan Renzl (2006) menggarisbawahi bahwa kepercayaan
karyawan terhadap atasan tidak hanya mempengaruhi sikap kerja seperti
61
kepuasan karyawan, akan tetapi juga menjadi pendorong loyalitas
karyawan. Dalam PT Square Group, tingkat kepercayaan karyawan
terhadap atasan yang tinggi menjadikan karyawan taat mengikuti arahan
atau perintah dari atasan. Misalnya, karyawan yang mendapat
kepercayaan untuk pembelian stok peralatan kantor akan memilki
ketaatan yang tinggi terhadap atasan. Berdasarkan hasil penelitian ini,
disimpulkan leader member exchange mampu meningkatkan loyalitas
karyawan PT Square.
b. Pengaruh budaya perusahaan terhadap loyalitas karyawan
Hasil dari penelitian ini menunjukkan budaya perusahaan
berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan PT Square Group.
Pengaruh budaya perusahaan terhadap loyalitas karyawan dapat di
jelaskan dengan beberapa faktor. Indikator konsistensi memiliki skor
tertinggi yaitu 3,92. Organisasi cenderung memiliki budaya konsisten
yang terkoordinasi dan terintegrasi secara baik (Denison dan Mishra,
1995). Budaya disiplin kuat yang ada dalam PT Square Group berjalan
cukup konsisten. Terlihat dari presensi kehadiran karyawan yang cukup
baik dan jarang ada keterlambatan. Konsistensi karyawan perihal
kehadiran tersebut meningkatkan ketaatan karyawan pada perusahaan.
Misalnya, ketika karyawan datang tepat waktu, maka pekerjaan
karyawan akan memenuhi standard operating procedure perusahaan.
Berbeda ketika karyawan datang terlambat, maka karyawan tidak punya
cukup waktu untuk menyelesaikan pekerjaannnya sesuai dengan
62
standard operating procedure. Konsistensi terhadap budaya disiplin PT
Square Group akan cenderung mendorong karyawan PT Square Group
untuk menigktakan perilaku taat pada aturan perusahaan.
Penelitian yang memperkuat hasil penelitian ini adalah penelitian
Antoncic dan Bostjan Antoncic (2011). Penelitian tersebut menyatakan
bahwa Unsur-unsur seperti hubungan interpersonal, iklim organisasi,
komunikasi positif dan informasi internal juga perlu diberikan kepada
karyawan. Dengan memberikan perhatian yang cukup untuk elemen
kepuasan karyawan tersebut, tingkat loyalitas karyawan dalam
perusahaan dapat meningkat, dan dapat memiliki dampak positif pada
pertumbuhan perusahaan. Dengan skor konsistensi yang tinggi ini,
disimpulkan bahwa konsistensi yang baik mampu meningkatkan loyalitas
karyawan PT Square Group.
c. Pengaruh leader member exchange dan budaya perusahaan terhadap
loyalitas karyawan
Leader member exchange dan budaya perusahaan dalam penelitian
ini secara bersamaan berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian, skor tertinggi variabel leader member
exchange terdapat pada indikator kepercayaan. Sedangkan skor tertinggi
budaya perusahaan terdapat pada indikator konsistensi.
Karyawan yang memiliki kepercayaan terhadap atasan yang tinggi
dan dalam budaya kedisiplinan perusahaan yang konsisten akan
mendorong karyawan untuk menunjukkan tingkat ketaatan terhadap
63
perusahaan lebih tinggi. Dicontohkan dengan karyawan yang diberi
kepercayaan untuk menjadi leader dalam shift dan selalu konsisten
bertaggungjawab pada posisi kerjanya, akan cenderung memiliki
ketaatan yang tinggi pada perusahaan atau atasan. Ketaatan tersebut
misalnya menjalankan perintah atasan untuk menegur karyawan lain
yang bekerja kurang maksimal atau perilaku karyawan yang dapat
merugikan perusahaan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa leader member exchange dan budaya perusahaan memiliki
pengaruh positif terhadap loyalitas karyawan PT Square Group.
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Leader member exchange (X1) memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas karyawan (Y) PT Square Group sebesar (β) 0,366
(***p<0.001; p=0,000). Kontribusi budaya perusahaan untuk menjelaskan
loyalitas karyawan sebesar (ΔR2) 0,132*** atau 13,2%. Hal ini dapat
dibuktikan berdasarkan hasil analisis regresi yang diperoleh dan
disimpulkan bahwa hipotesis pertama diterima. Dari hasil pembahasan,
apabila rasa saling percaya antara karyawan dengan atasan berjalan dengan
baik, maka ketaatan karyawan PT Square Group akan meningkat. Jadi,
pimpinan PT Square Group harus mampu menjaga hubungan yang baik
dengan para karyawan agar ketaatan karyawan pada atasan maupun
perusahaan tetap tinggi.
2. Budaya Perusahaan (X2) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas karyawan (Y) PT Square Group sebesar (β) 0,366 (***p<0.001;
p=0,000). Kontribusi budaya perusahaan untuk menjelaskan loyalitas
karyawan sebesar (ΔR2) 0,132*** atau 13,2%. Hal ini dapat dibuktikan
berdasarkan hasil analisis regresi yang diperoleh dan disimpulkan bahwa
hipotesis kedua diterima. Dari hasil pembahasan, budaya disiplin PT Square
Group berjalan baik, terlihat dari ketaatan karyawan dalam presensi
64
65
kehadiran. Apabila manajemen PT Square Group mampu menjaga serta
meningkatkan budaya disiplin perusahaan yang konsisten, diyakini akan
mampu meningkatkan ketaatan karyawan pada perusahaan.
3. Leader member exchange (X1) (β) 0,385 (***p<0.001; p=0,000) dan
budaya perusahaan (X2) (β) 0,204 (*p<0.01; p=0,016) memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas karyawan (Y) PT Square Group
Kontribusi leader member exchange dan budaya perusahaan untuk
menjelaskan loyalitas karyawan sebesar (ΔR2) 0,249* atau 24,9 %. Sehinga
dapat disimpulkan pula hipotesis ketiga diterima. Dari hasil pembahasan
dijelaskan bahwa kepercayaan yang merupakan faktor dari leader member
exchange dan konsistensi yang merupakan faktor dari budaya perusahaan
diyakini mampu meningkatkan loyalitas karyawan. Semakin baik
kepercayaan antara atasan dengan bawahan dan semakin baik budaya
disiplin yang konsisten maka akan semakin baik pula ketaatan karyawan
pada perusahaan.
Kekurangan yang ada dalam penelitian ini adalah kontribusi nyata leader
member exchange dan budaya perusahaan ΔR2=0,249 atau 24,9% untuk
memprediksi variabel dependen. Masih ada 75,1% bisa dijelaskan dengan
variabel lain.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan, serta kekurangan
yang diperoleh, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
66
1. Manajemen PT Square Group sebaiknya meningkatkan kualitas hubungan
antara karyawan dengan pimpinan. Karena dari hasil analisis, leader
member exchange masih dalam kategori sedang (Mean = 4,1719). Kategori
sedang artinya sebagian besar karyawan merasa sudah ada rasa saling
percaya dengan atasan. Akan tetapi terkadang ada rasa kurang menghormati
antara atasan dengan karyawan. Manajemen PT Square Group perlu
melakukan perbaikan terhadap leader member exchange yang banyak
mendapat komplain seperti respect dan obligation. Hal tersebut perlu
dibenahi karena leader member exchange yang baik mampu meningkatkan
loyalitas karyawan pada faktor tanggungjawab.
2. Manajemen PT Square Group sebaiknya meningkatkan kualitas budaya
perusahaan di PT Square Group. Karena dari hasil analisis, budaya
perusahaan sebagian besar masih dalam kategori sedang (Mean = 3,8557).
Artinya, karyawan telah secara konsisten mempunyai tanggungjawab untuk
masuk kerja tepat waktu, walaupun karyawan merasa kurang dilibatkan
dalam pengembangan perusahaan. Manajemen PT Square Group perlu
melakukan perbaikan terhadap budaya perusahaan yang banyak mendapat
keluhan seperti adaptabilitas dan pelibatan karyawan. Hal tersebut penting
karena budaya perusahaan yang baik mampu meningkatkan loyalitas
karyawan pada faktor pengabdian.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan
meneliti faktor lain yang dapat memengaruhi loyalitas karyawan. Seperti
menurut Gouzali (2000) yaitu sistem kompensasi, waktu kerja, motivasi,
67
struktur organisasi, rancangan pekerjaan, kualitas manajemen, kinerja
atasan, serta penegmbangan karir. Selain itu, peneliti selanjutnya dapat
menganalisis faktor lain yang memberikan kontribusi terhadap loyalitas
karyawan.
68
DAFTAR PUSTAKA
Alex S, Nitisemito (1991). Manajemen Personalia : Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Amirullah dan Budiyono, Haris . (2004). Pengantar Manajemen. Yogyakarta : Graha. Ilmu.
Anderson, J.C. and D.W. Gerbing, 1998. Structural Equation Modeling in Practice: A Review and Recommended Two Step Approach, Psychological Bulletin, Vol. 163.
Anoraga, Panji (1992). Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta.
Antoncic, Jasna Auer dan Antoncic, Bostjan (2011). Employee Loyalty And Its Impact On Firm Growth. Slovenia : University of Primorska.
Azwar, S. (2000). Asumsi-asumsi Dalam Inferensi Statistika. Yogyakarta : Faculty of Psychology Gajah Mada.
Campbell D. T., & Fiske, D. W. (1959). Convergent and discriminant validation by the multitrait-multimethod matrix. Psychological Bulletin, 56, 81-105.
Cronbach, L., J.(1991). “Methodological study-A Personal retrospective, in Brennan,Robert L., 2001, An Essay on the History and Future of Reliability from the Perspective of Replications”. Journal of Educational Measurement. Vol. 38, No. 4.
Denison, Daniel R dan Mishra, Ancil K. (1995). Toward a Theory of Organizational Culture and Effectiveness. Organization Science, Vol. 6 (2): 204-233.
Gerstner, C.R. dan Day, D.V. (1997). Meta-Analytic review of leader-member exchange theory: Correlates and construct issues. Journal of Applied Psychology, Vol. 82 (6), 827-844.
Ghozali, Imam. (2001). Aplikasi Analisis Multi Variate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit UNDIP.
Graen, George B. Dan Uhl-Bien, Mary. (1995). Relationship-Based Approach to Leadership : Development of Leader-Member Exchange (LMX) Theory of Leadership over 25 Years : Applying a Multi-Level Multi-Domain Perspective. University of Nebraska – Lincoln.
Gujarati, D. N. (2012). Basic Econometrics. Tata McGraw-Hill Education.
68
69
Hofstede, Geert (1980). Culture Consequences, International Differences In Work Related Values. SAGE Publication : Bevery Hils.
Istijanto (2006). Riset Sumber Daya Manusia Edisi kedua. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.
Kotter, John P. & Heskett, James L. (1997). Corporate Culture & Performance (Benyamin Molan, Penerjemah). Jakarta: Prenhallindo.
Liden, R. C., & Maslyn, J. M. (1998). Multidimensionality of leader-member exchange: an empirikal assessment throught scale development. Journal of management, 24(1), 43-72
Lunandi, A. G. (1992). Komunikasi Mengena: Meningkatkan Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi. Yogyakarta: Kanisius.
Matzler, Kurt dan Renzl, Birgit (2006). The Relationship between Interpersonal Trust, Employee Satisfaction, and Employee Loyalty. Department of International Management, Johannes Kepler University Linz, Austria.
Morrow, K Settoon, R. P, Benett, N, & Liden, R. C. (2005). Social Exchange in Organizations: Perceived Organizational Support, Leader Member Exchange, and Employee Reciprocity. Journal of Psychology,81.
Organ, D. W. (1998). A restatement of the satisfaction-performance hypothesis. Journal of Management, Vol. 14: 547-557.
Poerwadarminta WJS (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Saydam, Gouzali (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia : Suatu Pendekatan Mikro. Jakarta : Djambatan.
Schein, H Edgar. 1992. Organizational Culture and Leadership, Second Edtion, Jossey Bass Publishers, San Francisco.
Siagian, Sondang P. 1992. Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi Cetakan Kedelapan. Jakarta. CV. Haji Masagung.
Steel, R. G. D. & Torrie, J. H. (1960). Principles and Procedures of Statistics with Special Reference to the Biological Science. McGraw Hill, pp. 187 287.
Steers, Richard M dan Porter, Lymann W (1987). Motivation and Leadership at Work. New York: Mc Graw – Hill.
Stephens, M. A. (1974). EDF Statistics for Goodness of Fit and Some Comparison. Journal of The American Statistical Association (American Statistical Association) 69 (347): 730-737.
70
Strom, Steinar (1998). Econometrics and economic theory in 20th century: The Ragnar Frisch Centennial Symposium. Cambridge: Cambridge University Press.
Sugiyono (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta.
Sunur, Robertus R (2010). Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Loyalitas Karyawan dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening di PT. Tatamulia Nusantara Indah. Jurnal Skripsi, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Tepeci, Mustapha. (2001). The Effect of Personal Values, Organizational Culture, Person Organization Fit on Individual Outcomes in Restaurant Industry. A Thesis in Man-Environment Relations. The Pennsylvania State University. The Graduate Schoolof Hotel, Restaurant and Recreation Management.
Tosi, H. L., Rizzo, J. R., & Carroll, S. J. (1990). Managing Organizational Behavior. New York: Haper Collins Publisher.
Umar, Husein (2005). Metode Penelitian. Jakarta : Salemba Empat
71
LAMPIRAN
71
72
1. Kuesioner Penelitian
KUESIONER
Yth. Saudara responden
Saya selaku mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, Fakultas Ekonomi,
Jurusan manajemen akan mengadakan penelitian guna memenuhi tugas akhir
mengenai “Pengaruh Leader Member Exchange dan Budaya Perusahaan
Terhadap Loyalitas Karyawan PT Square Group”. Bersama ini saya mohon
bantuan anda selaku karyawan di PT Square Group sebagai responden dalam
pengisian kuesioner ini. Semua data yang diberikan akan dijaga kerahasiaannya
dan hanya dibutuhkan untuk kepentingan penelitian.
Atas partisipasi Saudara, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Billy Kharisma N
11408144025
A. Data Responden
1. Jenis Kelamin
a. Pria b. Wanita
2. Usia Anda : Tahun
3. Lama Bekerja : .
4. Pendidikan Terakhir : .
73
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Berilah tanda silang ( X ) atau check (√ ) pada jawaban yang anda pilih
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
R = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No Pertanyaan Loyalitas Karyawan STS TS R S SS
1 Karyawan dituntut mampu mentaati peraturan perundangan/perusahaan
2 Karyawan dituntut mampu mentaati perintah atasan
3 Karyawan dituntut mampu mentaati jam kerja operasional kantor
4 Karyawan dituntut mampu menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu
5 Karyawan dituntut mampu memelihara inventoris dinas
6 Karyawan dituntut mampu mengutamakan kepentingan dinas dari pada kepentingan pribadi
7 Karyawan dituntut mampu berpartisipasi aktif dalam pengembangan kantor
8 Karyawan dituntut tidak menyalahgunakan wewenang yang telah diberikan
9 Karyawan dituntut mampu berlaku transparan/ terbuka demi kepentingan perusahaan
74
No Pertanyaan Leader Member Exchange
Berilah tanda silang ( x ) pada jawaban yang anda pilih
1
Seberapa anda tahu dimana posisi anda dibanding pemimpin anda?
Tidak sedikitpun
Sedikit Cukup Banyak Sangat banyak
2
Seberapa sering anda tahu bahwa pemimpin anda puas dengan pekerjaan anda?
Jarang Kadang-kadang
Sekali – sekali
Sering kali
Sangat sering
3
Seberapa baik pemimpin anda mengetahui masalah dan kebutuhan kerja anda?
Tidak sedikitpun
Sedikit Cukup Banyak Sangat banyak
4
Seberapa baik pemimpin anda mengenali potensi anda?
Tidak sama sekali
Kecil Sedang Sebagian
besar Secara penuh
5
Seberapa besar pemimpin Anda menggunakan kekuasaannya untuk membantu Anda memecahkan masalah dalam pekerjaan Anda?
Tidak sama sekali
Kecil Rata - rata
Besar Sangat besar
6
Seberapa besar pemimpin anda membantu anda dengan kewenangannya?
Tidak sama sekali
Kecil Rata - rata
Besar Sangat besar
7
Saya memiliki cukup percaya diri untuk membela dan menjelaskan keputusan pemimpin
Sangat tidak setuju
Tidak setuju
Rata - rata
Setuju Sangat setuju
8
Bagaimana anda bisa menjelaskan hubungan kerja anda dengan pemimpin anda?
Sangat tidak
efektif
Tidak efektif
Rata - rata
Efektif Sangat efektif
75
No Pertanyaan Budaya Perusahaan STS TS R S SS
1 Kebanyakan orang di perusahaan ini memiliki masukan dalam keputusan yang mempengaruhi mereka
2 Kerjasama dan kolaborasi di seluruh bagian secara aktif saling mendorong
3 Ada perjanjian yang ketat tentang tata cara dalam melakukan hal-hal di perusahaan ini
4 Pendekatan kami untuk melakukan bisnis sangat konsisten dan dapat diprediksi
5 Kritik dan saran dari pelanggan sering menyebabkan perubahan dalam perusahaan ini
6 Perusahaan ini sangat responsif dan mudah berubah
7 Perusahaan ini memiliki arah dan tujuan jangka panjang
8 Ada visi bersama tentang akan menjadi apa perusahaan ini di masa depan