Top Banner
eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (1): 201 - 213 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2018 PENGARUH KURS, INFLASI, DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM IDX30 DI BURSA EFEK INDONESIA Anita Suchia 1 Ringkasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis signifikansi pengaruh antara kurs, inflasi, dan suku bunga SBI terhadap indeks harga saham IDX30 di Bursa Efek Indonesia. Hasil pengujian dengan Uji F menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara kurs, inflasi, dan suku bunga SBI terhadap indeks harga saham IDX30 di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan hasil pengujian dengan Uji t menunjukkan bahwa secara parsial variabel kurs dan suku bunga SBI berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham IDX30 di Bursa Efek Indonesia, sedangkan variabel inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham IDX30 di Bursa Efek Indonesia. Dari ketiga variabel independen, variabel kurs merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap indeks harga saham IDX30 di Bursa Efek Indonesia. Kata Kunci : Kurs, Inflasi, Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga Saham IDX30 Pendahuluan Pasar Modal di Indonesia sangat bermanfaat karena menyediakan pilihan alternatif bagi masyarakat untuk berinvestasi selain alternatif investasi lainnya. Saat ini banyak investor yang melakukan investasi saham. Indeks saham di Bursa Efek Indonesia yang sangat aktif diperdagangkan adalah Indeks IDX30. Saham yang masuk dalam perhitungan Indeks IDX30 pada dasarnya diambil dari 30 saham terbaik dengan kapitalisasi pasar tertinggi dari Indeks LQ45 dan dievaluasi setiap enam bulan sekali. Dalam melakukan investasi di pasar modal, investor memerlukan informasi mengenai perkembangan saham atau obligasi yang akan menentukan bagaimana risiko dan return yang akan dihadapi kedepannya, untuk itu indeks harga saham digunakan sebagai informasi perkembangan saham. Saham-saham perusahaan yang masuk dalam perhitungan Indeks IDX30 merupakan saham yang berkualitas baik, namun pergerakan indeks harga saham IDX30 dari tahun 2012 hingga tahun 2016 mengalami fluktuasi. Fluktuasi indeks harga saham berkaitan dengan perkembangan ekonomi makro suatu negara. 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
13

PENGARUH KURS, INFLASI, DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP …

Nov 01, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH KURS, INFLASI, DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP …

eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (1): 201 - 213 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2018

PENGARUH KURS, INFLASI, DAN SUKU BUNGA SBI

TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM IDX30 DI BURSA

EFEK INDONESIA

Anita Suchia 1

Ringkasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis signifikansi

pengaruh antara kurs, inflasi, dan suku bunga SBI terhadap indeks harga saham

IDX30 di Bursa Efek Indonesia. Hasil pengujian dengan Uji F menunjukkan

bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara kurs, inflasi,

dan suku bunga SBI terhadap indeks harga saham IDX30 di Bursa Efek

Indonesia. Sedangkan hasil pengujian dengan Uji t menunjukkan bahwa secara

parsial variabel kurs dan suku bunga SBI berpengaruh signifikan terhadap indeks

harga saham IDX30 di Bursa Efek Indonesia, sedangkan variabel inflasi tidak

berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham IDX30 di Bursa Efek

Indonesia. Dari ketiga variabel independen, variabel kurs merupakan variabel

yang paling besar pengaruhnya terhadap indeks harga saham IDX30 di Bursa

Efek Indonesia.

Kata Kunci : Kurs, Inflasi, Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga Saham IDX30

Pendahuluan

Pasar Modal di Indonesia sangat bermanfaat karena menyediakan pilihan

alternatif bagi masyarakat untuk berinvestasi selain alternatif investasi lainnya.

Saat ini banyak investor yang melakukan investasi saham. Indeks saham di Bursa

Efek Indonesia yang sangat aktif diperdagangkan adalah Indeks IDX30. Saham

yang masuk dalam perhitungan Indeks IDX30 pada dasarnya diambil dari 30

saham terbaik dengan kapitalisasi pasar tertinggi dari Indeks LQ45 dan dievaluasi

setiap enam bulan sekali.

Dalam melakukan investasi di pasar modal, investor memerlukan informasi

mengenai perkembangan saham atau obligasi yang akan menentukan bagaimana

risiko dan return yang akan dihadapi kedepannya, untuk itu indeks harga saham

digunakan sebagai informasi perkembangan saham.

Saham-saham perusahaan yang masuk dalam perhitungan Indeks IDX30

merupakan saham yang berkualitas baik, namun pergerakan indeks harga saham

IDX30 dari tahun 2012 hingga tahun 2016 mengalami fluktuasi. Fluktuasi indeks

harga saham berkaitan dengan perkembangan ekonomi makro suatu negara.

1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Page 2: PENGARUH KURS, INFLASI, DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP …

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 1, 2018: 201 - 213

202

Fokus dari penelitian ini adalah pengaruh kurs, inflasi, dan suku bunga SBI

terhadap indeks harga saham IDX30 di Bursa Efek Indonesia. Menurut Tandelilin

(2010: 344), kurs Rupiah yang terdepresiasi akan mengakibatkan biaya yang akan

ditanggung perusahaan akan semakin besar sehingga akan menekan tingkat

keuntungan yang diperoleh perusahaan khususnya perusahaan yang hanya

mengandalkan bahan baku atau pinjaman dari luar negeri, hal tersebut akan dapat

menurunkan harga saham perusahaan. Indeks harga saham yang mencerminkan

pergerakan harga saham tersebut pun akan menurun.

Inflasi meningkatkan pendapatan dan biaya perusahaan. Jika peningkatan

biaya produksi lebih tinggi dari peningkatan harga yang dapat dinikmati oleh

perusahaan maka profitabilitas perusahaan akan menurun, jika pendapatan

perusahaan menurun maka dividen yang diterima oleh investor akan menurun

pula sehingga investor akan menarik dananya dan menanam dananya pada

investasi yang lebih menguntungkan. Hal ini akan mengurangi permintaan suatu

saham sehingga indeks harga saham tersebut menurun (Tandelilin, 2010: 342)

Salah satu mekanisme transmisi kebijakan moneter adalah suku bunga

Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Menurut Tandelilin (2010: 343), tingkat suku

bunga merupakan salah satu faktor makro ekonomi yang mempengaruhi harga

saham. Peningkatan suku bunga SBI membuat investor lebih berminat kepada

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sehingga membuat permintaan saham menurun

yang membuat indeks harga saham tersebut menurun pula.

Berkaitan dengan hal tersebut, penulis ingin menguji adanya pengaruh

beberapa variabel ekonomi makro terhadap indeks harga saham IDX30 dengan

melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kurs, Inflasi, dan Suku Bunga

SBI terhadap Indeks Harga Saham IDX30 di Bursa Efek Indonesia”.

Rumusan Masalah

a. Apakah kurs, inflasi, dan suku bunga SBI secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap indeks harga saham IDX30 di Bursa Efek Indonesia?

b. Apakah kurs, inflasi, dan suku bunga SBI secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap indeks harga saham IDX30 di Bursa Efek Indonesia?

c. Dari ketiga variabel kurs, inflasi, dan suku bunga SBI, variabel manakah yang

paling besar pengaruhnya terhadap indeks harga saham IDX30 di Bursa Efek

Indonesia?

Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui dan menganalisis signifikansi pengaruh kurs, inflasi, dan

suku bunga SBI secara simultan terhadap indeks harga saham IDX30 di Bursa

Efek Indonesia.

b. Untuk mengetahui dan menganalisis signifikansi pengaruh kurs, inflasi, dan

suku bunga SBI secara parsial terhadap indeks harga saham IDX30 di Bursa

Efek Indonesia.

c. Untuk mengetahui dan menganalisis variabel mana yang paling besar

pengaruhnya terhadap indeks harga saham IDX30 di Bursa Efek Indonesia.

Page 3: PENGARUH KURS, INFLASI, DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP …

Kurs, Inflasi, dan Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham IDX30 (Suchia)

203

Kerangka Dasar Teori

Manajemen Keuangan

Menurut Martono dan Harjito (2010: 4), manajemen keuangan adalah

segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh

dana, mengelola aset sesuai dengan tujuan perusahaan secara menyeluruh.

Investasi

Menurut Tandelilin (2010: 2), investasi adalah komitmen atas sejumlah

dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan

memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.

Pasar Modal Menurut Tandelilin (2010: 26), pasar modal adalah pertemuan antara pihak

yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan

cara memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu

tahun, seperti saham dan obligasi.

Indeks Harga Saham

Indeks harga saham merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan

harga-harga saham (Tandelilin, 2010: 86).

Kurs

Menurut Hasibuan (2009: 14), kurs adalah perbandingan nilai tukar mata

uang suatu negara dengan mata uang negara asing atau perbandingan nilai tukar

valuta antar negara.

Inflasi Inflasi adalah kecenderungan meningkatnya harga barang dan jasa secara

umum dan terus-menerus (Kuncoro, 2013: 45).

Suku Bunga

Menurut Kasmir (2013: 114), suku bunga adalah balas jasa yang diberikan

oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli

atau menjual produknya.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang

dilakukan dengan mengumpulkan data berupa angka (Martono, 2012: 20). Data

yang digunakan adalah data sekunder, yaitu berupa data bulanan kurs, inflasi,

suku bunga SBI, dan indeks harga saham IDX30 periode 2015-2016.

Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode

dokumentasi. Data indeks harga saham IDX30 diperoleh dari akses website Bursa

Efek Indonesia (www.idx.co.id) sedangkan data kurs, inflasi, dan suku bunga SBI

diperoleh dari akses website Bank Indonesia (www.bi.go.id).

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan

Analisis Regresi Linier Berganda, dengan teknik sebagai berikut:

Page 4: PENGARUH KURS, INFLASI, DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP …

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 1, 2018: 201 - 213

204

Uji Asumsi Klasik:

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah

variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang

memiliki distribusi normal atau mendekati normal (Umar, 2011: 182).

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui

apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen atau tidak terjadi multikolinearitas (Umar, 2011: 177).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui

apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual

suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut homoskedastisitas, sementara itu

varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Umar, 2011: 179).

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah

model regresi linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif

antar data yang ada pada variabel-variabel penelitian. Jika terjadi korelasi,

maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah

model regresi yang bebas autokorelasi (Umar, 2011: 182).

Analisis Regresi Linier Berganda:

a. Persamaan Regresi

Analisis Regresi Linier Berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

dari kurs, inflasi, dan suku bunga SBI terhadap indeks harga saham IDX30 di

Bursa Efek Indonesia dengan bantuan program Sofware SPSS (Statistic

Package for the Social Sciense) 23 for Windows. Hal ini dinyatakan dengan

persamaan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

b. Koefisien Korelasi (R2)

Koefisien Korelasi adalah untuk mengetahui kuatnya hubungan antara

variabel independen terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2009: 232). c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui persentase

pengaruh variabel independen (prediktor) terhadap perubahan variabel

dependen (Ghozali, 2011: 97).

d. Uji Simultan F (Uji F)

Menurut Ghozali (2011: 98), uji statistik F pada dasarnya menunjukan

apakah semua variabel independen atau bebas yang di masukan dalam model

secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen/terikat.

Page 5: PENGARUH KURS, INFLASI, DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP …

Kurs, Inflasi, dan Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham IDX30 (Suchia)

205

Pada tingkat signifikansi 5% dengan pengujian yang digunakan adalah

sebagai berikut:

1) Jika signifikan Fhitung < α 0,05 berarti ada pengaruh yang signifikan antara

variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan.

2) Jika signifikan Fhitung > α 0,05 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan

antara variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan.

e. Uji Parsial t (Uji t)

Menurut Ghozali (2011: 98), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Pada tingkat signifikansi 5% dengan pengujian yang digunakan adalah

sebagai berikut:

1) Jika signifikan thitung < α 0,05 berarti ada pengaruh yang signifikan antara

variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.

2) Jika signifikan thitung > α 0,05 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan

antara variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.

f. Uji Dominan

Untuk mengetahui antara variabel kurs, inflasi, dan suku bunga SBI (X1,

X2, X3) variabel manakah yang paling besar pengaruhnya terhadap indeks harga

saham IDX30 (Y) dilakukan dengan melihat koefisien regresi baku (Standarized

Coefficiens) yang memiliki nilai paling tinggi atau nilai signifikan thitung koefisien

regresi yang paling kecil.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Uji Asumsi Klasik:

a. Uji Normalitas

Pada hasil pengujian, jika angka signifikan Uji Kolmogorov-Smirnov

Sig. > 0,05 maka data berdistribusi normal.

Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 24 Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 15,05962736 Most Extreme Differences

Absolute ,100 Positive ,100 Negative -,072

Test Statistic ,100 Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.

Pada tabel Hasil Uji Kolmogorov Smirnov menunjukkan nilai signifikan

yaitu 0,200 lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa model regresi yang

didapat berdistribusi normal.

Page 6: PENGARUH KURS, INFLASI, DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP …

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 1, 2018: 201 - 213

206

b. Uji Multikolinearitas

Pada hasil pengujian, jika nilai Tolerance > 0,010 dan nilai VIF < 10,

maka tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model

regresi.

Berdasarkan hasil Uji Multikolinearitas, dapat dilihat bahwa nilai

Tolerance X1, X2, X3 lebih besar dari 0,010 dan VIF kurang dari 10 berarti

tidak terjadi multikolinearitas variabel X1 dengan variabel lainnya, tidak terjadi

multikolinearitas variabel X2 dengan variabel lainnya dan tidak terjadi

multikolinearitas variabel X3 dengan variabel lainnya.

c. Uji Heteroskedastisitas

Untuk menguji masalah heteroskedastisitas digunakan Uji Glejser. Pada

hasil pengujian, jika nilai signifikan variabel independen > 0,05 maka tidak

terjadi masalah heteroskedastisitas.

Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 1 (Constant) 79,855 66,224 1,206 ,242

Kurs (X1) -,008 ,006 -,339 -1,406 ,175

Inflasi (X2) -,581 1,450 -,108 -,400 ,693

Suku Bunga SBI (X3) 5,834 7,500 ,227 ,778 ,446

a. Dependent Variable: RES2

Berdasarkan Hasil Uji Heteroskedastisitas, didapati seluruh nilai

signifikan ketiga variabel independen di atas 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.

d. Uji Autokorelasi

Untuk mendeteksi masalah autokorelasi digunakan Uji Durbin-Watson

(DW). Pada hasil pengujian, jika nilai DW terletak antara nilai dU dan (4-dU),

maka tidak terdapat autokorelasi.

Hasil Uji Autokorelasi

Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1554,612 113,679 13,675 ,000

Kurs (X1) -,064 ,009 -,679 -6,743 ,000 ,779 1,283

Inflasi (X2) -3,580 2,489 -,161 -1,438 ,166 ,629 1,590 Suku Bunga SBI (X3) -35,604 12,874 -,337 -2,766 ,012 ,533 1,877

a. Dependent Variable: Indeks Harga Saham IDX30 (Y)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,918a ,842 ,818 16,14965 1,774

a. Predictors: (Constant), Suku Bunga SBI (X3), Kurs (X1), Inflasi (X2) b. Dependent Variable: Indeks Harga Saham IDX30 (Y)

Page 7: PENGARUH KURS, INFLASI, DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP …

Kurs, Inflasi, dan Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham IDX30 (Suchia)

207

Pada tabel di atas, didapati nilai Durbin-Watson (DW) sebesar 1,774.

Nilai DW 1,774 terletak di antara dU dan (4-dU). Nilai DW yaitu 1,774 lebih

besar dari batas atas (dU) yakni 1,6565 dan kurang dari (4-dU) 4-1,6565=

2,3435 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.

Analisis Regresi Linier Berganda:

a. Persamaan Regresi

Hasil Persamaan Regresi

Pengolahan data tersebut menghasilkan suatu model regresi linier

berganda yaitu: Y = 1.554,612 - 0,064X1 - 3,580X2 - 35,604X3 + e

Berdasarkan hasil persamaan regresi linier berganda dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1) Koefisien regresi Kurs (X1) yang diukur melalui kurs USD/IDR bulanan

mempunyai nilai sebesar -0,064, menyatakan apabila kurs USD/IDR naik

sebesar Rp 1 maka indeks harga saham IDX30 akan turun sebesar 0,064

poin, dan apabila kurs USD/IDR turun sebesar Rp 1 maka indeks harga

saham IDX30 akan naik sebesar 0,064 poin.

2) Koefisien regresi Inflasi (X2) yang diukur melalui inflasi bulanan

mempunyai nilai sebesar -3,580, menyatakan apabila tingkat inflasi naik

sebesar 1% maka indeks harga saham IDX30 akan turun sebesar 3,580

poin, dan apabila tingkat inflasi turun sebesar 1% maka indeks harga saham

IDX30 akan naik sebesar 3,580 poin.

3) Koefisien regresi Suku Bunga SBI (X3) yang diukur melalui suku bunga

SBI bulanan mempunyai nilai sebesar -35,604, menyatakan apabila tingkat

suku bunga SBI naik sebesar 1% maka indeks harga saham IDX30 akan

turun sebesar 35,604 poin, dan apabila tingkat suku bunga SBI turun

sebesar 1% maka indeks harga saham IDX30 akan naik sebesar 35,604

poin.

b. Koefisien Korelasi (R)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1554,612 113,679 13,675 ,000

Kurs (X1) -,064 ,009 -,679 -6,743 ,000

Inflasi (X2) -3,580 2,489 -,161 -1,438 ,166

Suku Bunga SBI (X3) -35,604 12,874 -,337 -2,766 ,012

a. Dependent Variable: Indeks Harga Saham IDX30 (Y)

Hasil Koefisien Korelasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,918a ,842 ,818 16,14965 1,774

a. Predictors: (Constant), Suku Bunga SBI (X3), Kurs (X1), Inflasi (X2) b. Dependent Variable: Indeks Harga Saham IDX30 (Y)

Page 8: PENGARUH KURS, INFLASI, DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP …

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 1, 2018: 201 - 213

208

Dilihat dari tabel di atas, diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar

0,918 atau 91,8% yang berarti tingkat hubungan antara variabel kurs (X1),

inflasi (X2), dan suku bunga SBI (X3) terhadap indeks harga saham IDX30 (Y)

di Bursa Efek Indonesia termasuk dalam hubungan yang sangat kuat.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Dilihat dari tabel di atas, diperoleh nilai koefisien determinasi (R2)

sebesar 0,818 atau 81,8%, yang artinya kontribusi variabel independen kurs

(X1), inflasi (X2), dan suku bunga SBI (X3) dalam menjelaskan variabel

dependen indeks harga saham IDX30 (Y) ialah 81,8% dan sisanya (100%-

81%) yaitu 11,9% dijelaskan oleh variabel lain di luar dari variabel yang di uji.

d. Uji Simultan (Uji F)

Hasil Uji F ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 27765,366 3 9255,122 35,486 ,000b

Residual 5216,225 20 260,811

Total 32981,590 23

a. Dependent Variable: Indeks Harga Saham IDX30 (Y) b. Predictors: (Constant), Suku Bunga SBI (X3), Kurs (X1), Inflasi (X2)

Dari tabel di atas, diketahui bahwa nilai Sig. Fhitung 0,000 lebih kecil dari

α 0,05, maka hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel kurs, inflasi,

dan suku bunga SBI secara simultan berpengaruh signifikan terhadap indeks

harga saham IDX30 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2015-2016.

e. Uji Parsial (Uji t)

Hasil Uji t

Berdasarkan tabel di atas, hasil Uji Parsial (Uji t) dapat disimpulkan

bahwa:

1) Kurs (X1) memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,064 dan thitung sebesar

-6,743 dengan tingkat signifikansi lebih kecil dibandingkan taraf

signifikansi yang telah ditetapkan (0,000 < 0,05), maka kurs secara parsial

Hasil Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,918a ,842 ,818 16,14965 1,774

a. Predictors: (Constant), Suku Bunga SBI (X3), Kurs (X1), Inflasi (X2) b. Dependent Variable: Indeks Harga Saham IDX30 (Y)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1554,612 113,679 13,675 ,000

Kurs (X1) -,064 ,009 -,679 -6,743 ,000

Inflasi (X2) -3,580 2,489 -,161 -1,438 ,166

Suku Bunga SBI (X3) -35,604 12,874 -,337 -2,766 ,012

a. Dependent Variable: Indeks Harga Saham IDX30 (Y)

Page 9: PENGARUH KURS, INFLASI, DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP …

Kurs, Inflasi, dan Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham IDX30 (Suchia)

209

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham IDX30 di

BEI periode 2015-2016.

2) Inflasi (X2) memiliki nilai koefisien regresi sebesar -3,580 dan thitung sebesar

-1,438 dengan tingkat signifikansi lebih besar dibandingkan taraf

signifikansi yang telah ditetapkan (0,166 > 0,05), maka tingkat inflasi

secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham

IDX30 di BEI periode tahun 2015-2016.

3) Suku bunga SBI (X3) memiliki nilai koefisien regresi sebesar -35,604

dan thitung sebesar -2,766 dengan tingkat signifikansi lebih kecil

dibandingkan taraf signifikansi yang telah ditetapkan (0,012 < 0,05), maka

tingkat suku bunga SBI secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap indeks harga saham IDX30 di BEI periode tahun 2015-2016.

f. Uji Dominan

Hasil Uji Dominan

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa koefisien regresi baku

(Standarized Coefficien) yang memiliki nilai paling tinggi adalah variabel kurs

yakni sebesar -0,064 atau nilai signifikansi thitung koefisien regresi yang paling

kecil yakni sebesar 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kurs

merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap indeks harga

saham IDX30 di BEI periode tahun 2015-2016.

Pembahasan

Pengaruh Kurs, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Secara Simultan terhadap

Indeks Harga Saham IDX30 di BEI

Dari hasil pengujian dengan menggunakan analisis regresi linier berganda,

diperoleh hasil bahwa kurs (X1), inflasi (X2), dan suku bunga SBI (X3) secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham IDX30 di BEI

periode tahun 2015-2016.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Alwi,

2008: 87) mengatakan bahwa kurs, inflasi, dan suku bunga SBI merupakan

faktor-faktor yang mempengaruhi indeks harga saham di BEI. Penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agustin (2016), Arifin (2014), dan

Kurniadi (2013) bahwa secara simultan kurs, inflasi, dan suku bunga SBI

berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham sektor pertambangan, Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG), dan indeks harga saham sektor properti di BEI.

Dengan demikian, variabel kurs, inflasi, dan suku bunga SBI ini dapat digunakan

oleh investor atau masyarakat sebagai acuan atau pedoman dalam melakukan

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1554,612 113,679 13,675 ,000

Kurs (X1) -,064 ,009 -,679 -6,743 ,000

Inflasi (X2) -3,580 2,489 -,161 -1,438 ,166

Suku Bunga SBI (X3) -35,604 12,874 -,337 -2,766 ,012

a. Dependent Variable: Indeks Harga Saham IDX30 (Y)

Page 10: PENGARUH KURS, INFLASI, DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP …

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 1, 2018: 201 - 213

210

penilaian terhadap indeks harga saham (khususnya indeks harga saham IDX30) di

BEI.

Pengaruh Kurs Secara Parsial terhadap Indeks Harga Saham IDX30 di BEI

Dari hasil pengujian menggunakan analisis regresi linier berganda,

diperoleh hasil bahwa kurs (X1) mempunyai pengaruh negatif dan signifikan

terhadap indeks harga saham IDX30 di BEI periode tahun 2015-2016.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Tandelilin

(2010: 344), bahwa kurs Rupiah yang terdepresiasi akan mengakibatkan biaya

yang akan ditanggung perusahaan akan semakin besar sehingga akan menekan

tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan khususnya perusahaan yang hanya

mengandalkan bahan baku atau pinjaman dari luar negeri, hal tersebut akan dapat

menurunkan harga saham perusahaan sehingga indeks harga saham tersebut

menurun pula. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Agustin (2016), Arifin (2014), dan Kurniadi (2013), bahwa kurs secara parsial

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham sektor

pertambangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dan indeks harga saham

sektor properti di BEI.

Kurs USD/IDR memiliki pegaruh yang negatif dan signifikan terhadap

indeks harga saham IDX30. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, koefisien

regresi kurs yang diukur melalui kurs USD/IDR bulanan mempunyai nilai sebesar

-0,064, menyatakan apabila kurs terapresiasi (Rupiah menguat) terhadap mata

uang asing atau kurs USD/IDR turun sebesar Rp 1, diprediksi indeks harga saham

IDX30 akan naik sebesar 0,064 poin. Sebaliknya, jika kurs terdepresiasi (Rupiah

melemah) terhadap mata uang asing atau nilai kurs USD/IDR naik sebesar Rp 1,

diprediksi indeks harga saham IDX30 akan turun sebesar 0,064 poin.

Untuk itu bagi investor yang ingin berinvestasi pada saham Indeks IDX30,

sebaiknya mempertimbangkan aspek kurs untuk memperhatikan dan

memproyeksikan fluktuasi yang akan terjadi, karena kurs tersebut diketahui

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap indeks harga saham IDX30.

Pengaruh Inflasi Secara Parsial terhadap Indeks Harga Saham IDX30 di BEI

Dari hasil penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda diperoleh

hasil bahwa inflasi (X2) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

indeks harga saham IDX30 di BEI periode tahun 2015-2016. Hasil penelitian ini

berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Arifin (2014), yang menyatakan

bahwa inflasi secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Agustin (2016), yang menyatakan bahwa inflasi

secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham sektor

pertambangan di BEI.

Tandelilin (2010: 342) mengatakan bahwa, inflasi meningkatkan

pendapatan dan biaya perusahaan. Jika peningkatan biaya produksi lebih tinggi

dari peningkatan harga yang dapat dinikmati oleh perusahaan maka profitabilitas

perusahaan akan menurun. Jika pendapatan perusahaan menurun maka tingkat

Page 11: PENGARUH KURS, INFLASI, DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP …

Kurs, Inflasi, dan Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham IDX30 (Suchia)

211

pendapatan riil atau dividen yang diperoleh investor dari investasi sahamnya akan

menurun pula sehingga investor akan menarik dananya dan menanam dananya

pada investasi yang lebih menguntungkan sehingga permintaan saham menurun.

Menurunnya permintaan akan suatu saham menyebabkan indeks harga saham

menurun. Oleh karena itu, meskipun inflasi tidak berpengaruh signfikan terhadap

indeks harga saham IDX30, namun investor dapat menjadikannya sebagai salah

satu bahan pertimbangan dalam melakukan investasi pada saham Indeks IDX30.

Karena jika tingkat inflasi tinggi, maka dapat menyebabkan indeks harga saham

menurun

Pengaruh Suku Bunga SBI Secara Parsial terhadap Indeks Harga Saham

IDX30 di BEI

Dari hasil penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda diperoleh

hasil bahwa suku bunga SBI (X3) mempunyai pengaruh negatif dan signifikan

terhadap indeks harga saham IDX30 di BEI periode tahun 2015-2016.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Tandelilin

(2010: 343), yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga merupakan salah satu

faktor makro ekonomi yang mempengaruhi harga saham. Peningkatan suku bunga

SBI membuat investor lebih berminat kepada Sertifikat Bank Indonesai (SBI)

sehingga membuat permintaan saham menurun. Menurunnya permintaan tersebut

akan membuat indeks harga saham menurun. Penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Agustin (2016) dan Kurniadi (2013), bahwa suku

bunga SBI secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks

harga saham sektor pertambangan dan indeks harga saham sektor properti di BEI.

Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Arifin (2014), yang

menyatakan bahwa suku bunga SBI tidak berpengaruh signifikan terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG).

Suku bunga SBI memiliki pegaruh yang negatif dan signifikan terhadap

indeks harga saham IDX30. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, koefisien

regresi suku bunga SBI yang diukur melalui suku bunga SBI bulanan mempunyai

nilai sebesar -35,604, menyatakan apabila suku bunga SBI turun sebesar 1%,

diprediksi indeks harga saham IDX30 akan naik sebesar 35,604 poin. Sebaliknya,

jika suku bunga SBI naik sebesar 1%, diprediksi indeks harga saham IDX30 akan

turun sebesar 35,604 poin.

Untuk itu bagi investor yang ingin berinvestasi pada saham Indeks IDX30,

sebaiknya mempertimbangkan aspek tingkat suku bunga SBI untuk

memperhatikan dan memproyeksikan fluktuasi yang akan terjadi, karena suku

bunga SBI diketahui mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap indeks harga

saham IDX30.

Penutup

Kurs, Inflasi, dan Suku Bunga SBI secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap Indeks Harga Saham IDX30 di Bursa Efek Indonesia. Secara parsial,

Page 12: PENGARUH KURS, INFLASI, DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP …

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 1, 2018: 201 - 213

212

variabel Kurs dan Suku Bunga SBI berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga

Saham IDX30 di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan variabel Inflasi tidak

berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham IDX30 di Bursa Efek

Indonesia. Dari ketiga variabel independen, variabel Kurs merupakan variabel

yang paling besar pengaruhnya terhadap Indeks Harga Saham IDX30 di Bursa

Efek Indonesia.

Bagi investor, sebaiknya perlu mempertimbangkan aspek kurs, inflasi, dan

suku bunga SBI untuk memperhatikan dan memproyeksikan fluktuasi indeks

harga saham yang akan terjadi. Hal ini dapat dilakukan dengan analisis ekonomik

secara seksama supaya dapat mengantisipasi kurs, inflasi, dan suku bunga SBI

sehingga dapat memperoleh keuntungan serta memperkecil risiko dalam

melakukan investasi pada saham Indeks IDX30.

Bagi peneliti dengan topik sejenis disarankan untuk melakukan kajian lebih

lanjut dengan memasukkan variabel bebas seperti harga komoditas dunia dan

indeks global. Diharapkan juga untuk melakukan penelitian terhadap indeks

lainnya yang ada di Bursa Efek Indonesia.

Daftar Pustaka

Buku:

Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti. 2006. Pengantar Pasar Modal (edisi revisi).

Jakarta: PT Adi Mahasatya.

Alwi, Iskandar Z. 2008. Pasar Modal Teori dan Aplikasi. Yayasan Pancur Siwah:

Jakarta.

Boediono. 2014. Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE.

Ekananda, Mahyus. 2014. Ekonomi Internasional. Jakarta: Erlangga.

Fahmi, Irham. 2013. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta.

. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Bandung: Alfabeta.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

19. Semarang: BP UNDIP.

Harsono, Budi. 2013. Efektif Bermain Saham. Jakarta: PT Alex Media

Komputindo.

Hartono, Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi (edisi ke tujuh).

Jakarta: BPFE Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.

Hasibuan, Malayu. 2009. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Karya, Deti dan Syamri Syamsuddin. 2016. Makro Ekonomi. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers.

. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Kuncoro, Mudrajad. 2012. Mudah Memahami dan Menganalisis Indikator

Ekonomi. Jakarta: UPP STIM YKPN.

Page 13: PENGARUH KURS, INFLASI, DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP …

Kurs, Inflasi, dan Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham IDX30 (Suchia)

213

Martono dan Agus Harjito. 2010. Manajemen Keuangan (edisi ke

tiga).Yogyakarta: Ekonisia.

Martono, Nanang. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Mishkin, Frederic S. 2008. Ekonomi, Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan

Buku 1 Terjemahan Lana Soelistianingsih dan Beta Yulianita G. Jakarta:

Salemba Empat.

Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi

(edisi ke tiga). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukirno, Sandono. 2010. Makro Ekonomi (teori pengantar edisi ke tiga). Jakarta:

PT Raja Grasindo Persada.

Sunariyah. 2010. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal (edisi ke enam).

Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.

Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi (edisi ke

delapan).Yogyakarta: Ekonisia.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi (edisi pertama). Yogyakarta:

Kanisuis.

. 2010. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio (edisi ke

tujuh). Yogyakarta: Kanisius.

Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (edisi

sebelas). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Skripsi:

Agustin, Shinta. 2016. Pengaruh Kurs USD, Inflasi, dan Suku Bunga SBI

terhadap Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa Efek

Indonesia.Samarinda: Universitas Mulawarman.

Arifin, Tri Moch. 2014. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga SBI, Perubahan Kurs dan

Standard & Poor’s 500 terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Kurniadi, Rachmat. 2013. Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga SBI, dan

Jumlah Uang Beredar (JUB) terhadap Nilai Harga Saham Sektor

Properti di Bursa Efek Indonesia (Periode 2006-2011). Jakarta:

Universitas Negeri Syarif Hidayatullah.