PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA, STRESSOR PEKERJAAN, DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMA NEGERI DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Oleh: MONIKA AVINDA SARI NIM: 151324004 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
Embed
PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA, STRESSOR PEKERJAAN, …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA, STRESSOR PEKERJAAN, DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP
KEPUASAN KERJA GURU SMA NEGERI DI KOTA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
MONIKA AVINDA SARI NIM: 151324004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA, STRESSOR PEKERJAAN, DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP
KEPUASAN KERJA GURU SMA NEGERI DI KOTA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
MONIKA AVINDA SARI NIM: 151324004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
You’re braver than you believe, and stronger than you seem, dan smarter than you think.
-Winnie the Pooh-
Serahkan segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
-1 Petrus 5:7-
Belajarlah menerima kenyataan meskipun itu di luar rencanamu. -Monika Avinda-
Karya sederhana ini sebagai wujud terimakasihku kepada:
1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria;
2. Bapak Dominikus Agus Kurniadi, Ibu Fransiska Sri
Hartini, dan Adek Fidhelis Ferdinanda Prabawa;
3. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dukungan;
4. Almamaterku tercinta, Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA, STRESSOR PEKERJAAN, DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU
SMA NEGERI DI KOTA YOGYAKARTA
Monika Avinda Sari Universitas Sanata Dharma
2020
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis: (1) pengaruh konflik peran ganda terhadap kepuasan kerja guru; (2) pengaruh stressor pekerjaan terhadap kepuasan kerja guru; (3) pengaruh budaya sekolah terhadap kepuasan kerja guru; dan (4) pengaruh konflik peran ganda, stressor pekerjaan, dan budaya sekolah terhadap kepuasan kerja guru. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Yogyakarta, SMA Negeri 7 Yogyakarta, SMA Negeri 8 Yogyakarta, SMA Negeri 9 Yogyakarta, dan SMA Negeri 10 Yogyakarta pada bulan Juli hingga Agustus 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah guru SMA Negeri di Kota Yogyakarta sebanyak 260 guru. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel penelitian sebanyak 158 guru. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) konflik peran ganda berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja guru; (2) stressor pekerjaan tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru; (3) budaya sekolah berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja guru; dan (4) konflik peran ganda, stressor pekerjaan, dan budaya sekolah berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru
Kata kunci: konflik peran ganda, stressor pekerjaan, budaya sekolah, kepuasan kerja guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
THE EFFECT OF DUAL ROLE CONFLICT, JOB STRESSOR, AND SCHOOL CULTURE ON TEACHER JOB
SATISFACTION IN SMA NEGERI KOTA YOGYAKARTA
Monika Avinda Sari Sanata Dharma University
2020
This research aimed to examine and analyze: (1) the effect of dual role conflict on teacher job satisfaction; (2) the effect of job stressor on teacher job satisfaction; (3) the effect of school culture on teacher job satisfaction; and (4) the effect of dual role conflict, job stressor, and school culture on teacher job satisfaction. This research is an explanatory study. This research was conducted at SMA Negeri 2 Yogyakarta, SMA Negeri 7 Yogyakarta, SMA Negeri 8 Yogyakarta, SMA Negeri 9 Yogyakarta, and SMA Negeri 10 Yogyakarta in August - September 2019. The research population were teachers of State Senior High School in Yogyakarta covered 260 teachers. The research sampling technique was a purposive sampling. The research sample consisted of 158 teachers. The data collection method was a questionnaire. The data analysis technique was a multiple linear regression.
The result of data analysis showed that: (1) dual role conflict had a negative effect on teacher job satisfaction; (2) job stressor had no effect on teacher job satisfaction; (3) school culture had a positive effect on teacher job satisfaction; and (4) dual role conflict, job stressor, and school culture had an effect on job satisfaction.
Keywords: dual role conflict, job stressor, school culture, teacher job satisfaction.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yesus, Bunda Maria dan Allah
Bapa di dalam Surga, karena atas berkat dan kelimpahan rahmatnya, saya dapat
menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Konflik Peran Ganda,
Stressor Pekerjaan dan Budaya Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru SMA
Negeri di Kota Yogyakarta” dengan lancar.
Penulisan skripsi ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial,
Universitas Sanata Dharma.
Dalam kesempatan ini penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi
ini mendapatkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi;
3. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah mendampingi, mengajar, dan
memberikan semangat selama proses perkuliahan;
4. Ibu Kurnia Martikasari, S.Pd., M.Sc., selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing, memberikan dukungan, dan meluangkan banyak waktu untuk
membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan ketelitian;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Bapak Al. Purwoko Sunu sebagai tenaga administrasi Prodi Pendidikan
Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi yang telah membantu dan memberikan
infomasi akademik demi kelancaran proses perkuliahan;
6. Kepala Sekolah dan Bapak Ibu Guru di SMAN 2 Yogyakarta, SMAN 7
Yogyakarta, SMAN 8 Yogyakarta, SMAN 9 Yogyakarta, dan SMAN 10
Yogyakarta yang telah memberikan izin dan bersedia menjadi responden;
7. Orangtuaku, Bapak Dominikus Agus Kurniadi dan Ibu Fransiska Sri Hartini
yang selalu memberi dukungan, motivasi, doa, dan semangat kepada penulis
selama proses perkuliahan;
8. Adek Fidhelis Ferdinanda Prabawa yang telah memberikan semangat,
dukungan dan juga doa;
9. Keluarga besar Hadi Sapardi dan keluarga besar Ponijan yang selalu
mendoakan, memberikan semangat serta masukan selama proses
perkuliahan dan skripsi;
10. Felix Adrian Dimas Putra, yang selalu memberikan doa, semangat,
dukungan, dan selalu mendengarkan keluh kesah saat proses perkuliahan
dan skripsi;
11. Sahabat-sahabatku keluarga besar Alumni Derticik: Ratri Herda Ferdiani
Theofil, Birgita Delly Adelina, Santi Hapsari, Dani Siswanto Mada, Vita
Deovita Karlina, Fania Dewi Titisari, Sinta Debi Dianingsih, Vicensius
Adhi Ristanto, Denis Willy Pradita, dan Dedy Setya Atmaji yang selalu
memberikan motivasi dan dukungan satu sama lain;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Batasan Masalah ..................................................................................... 6
C. Rumusan Masalah ................................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7
F. Definisi Operasional ............................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORETIK ....................................................................... 11
A. Kepuasan Kerja Guru ............................................................................. 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1. Pengertian Kepuasan Kerja Guru ....................................................... 11
2. Aspek-aspek Kepuasan Kerja ............................................................ 12
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ......................... 13
B. Konflik Peran Ganda .............................................................................. 15
1. Arti Penting Konflik Peran Ganda ..................................................... 15
2. Jenis-jenis Konflik Peran Ganda ........................................................ 16
3. Dampak Konflik Peran Ganda ........................................................... 18
C. Stressor Pekerjaan ................................................................................... 20
1. Arti Penting Stressor Pekerjaan ......................................................... 20
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................ 37
Gambar 4.1 SMA Negeri 2 Yogyakarta ........................................................... 75
Gambar 4.2 SMA Negeri 7 Yogyakarta .......................................................... 78
Gambar 4.3 SMA Negeri 8 Yogyakarta ........................................................... 80
Gambar 4.4 SMA Negeri 9 Yogyakarta ........................................................... 83
Gambar 4.5 SMA Negeri 10 Yogyakarta ......................................................... 86
Gambar 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Gender.................................. 93
Gambar 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja ........................... 93
Gambar 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan .................................................................................. 94
Gambar 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Status Perkawinan ................ 95
Gambar 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak ........................ 96
Gambar 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Status Kepegawaian ............. 96
Gambar 5.7 Distribusi Responden Berrdasarkan Pendapatan Per Bulan ..................................................................................... 97
Gambar 5.8 Distribusi Frekuensi Konflik Peran Ganda .................................. 99
Gambar 5.9 Distribusi Frekuensi Stressor Pekerjaan ....................................... 101
Gambar 5.10 Distribusi Frekuensi Budaya Sekolah ........................................ 103
Gambar 5.11 Distribusi Frekuensi Kepuasan Kerja ......................................... 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Yang Relevan .................................................................. 32
Tabel 3.1 Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian........................................... 41
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Variabel Konflik Peran Ganda ......................... 42
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel Stressor Pekerjaan ............................. 44
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Variabel Budaya Sekolah ................................. 44
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kepuasan Kerja Guru ........................ 47
Tabel 3.6 Skor Pernyataan Variabel Konflik Peran Ganda, Stressor Pekerjaan, dan Budaya Sekolah terhadap Kepuasan Kerja Guru ....................................................................................... 50
Tabel 3.7 Nilai r Tabel ......................................................................................... 51
Tabel 3.8 Uji Validitas Konflik Peran Ganda .................................................. 52
Tabel 3.9 Uji Validitas Konflik Peran Ganda .................................................. 52
Tabel 3.19 Hasil Pengujian Reliabilitas ........................................................... 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 3.20 Rentang Kategori Variabel Konflik Peran Ganda .......................... 63
Tabel 3.21 Rentang Kategori Variabel Stressor Pekerjaan .............................. 65
Tabel 3.22 Rentang Kategori Variabel Budaya Sekolah ................................. 67
Tabel 3.23 Rentang Kategori Variabel Kepuasan Kerja Guru ......................... 69
Tabel 4.1 Fasilitas Sekolah SMA Negeri 2 Yogyakarta .................................. 77
Tabel 4.2 Fasilitas Sekolah SMA Negeri 7 Yogyakarta .................................. 79
Tabel 4.3 Fasilitas Sekolah SMA Negeri 8 Yogyakarta .................................. 82
Tabel 4.4 Luas Tanah dan Bangunan SMA Negeri 9 Yogyakarta ................... 84
Tabel 4.5 Fasilitas Sekolah SMA Negeri 9 Yogyakarta .................................. 85
Tabel 4.6 Keadaaan Tanah Sekolah SMA Negeri 10 Yogyakarta ................... 88
Tabel 4.7 Fasilitas Sekolah SMA Negeri 10 Yogyakarta ................................ 89
Tabel 4.8 Fasilitas Pendidikan SMA Negeri 10 Yogyakarta ........................... 91
Tabel 5.1 Distribusi Variabel Konflik Peran Ganda ........................................ 99
Tabel 5.2 Disribusi Variabel Stressor Pekerjaan.............................................. 101
Tabel 5.3 Distribusi Variabel Budaya Sekolah ................................................ 103
Tabel 5.4 Interval Skor Variabel Budaya Sekolah ........................................... 103
Tabel 5.5 Interval Skor Variabel Kepuasan Kerja Guru .................................. 104
Tabel 5.6 Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 106
Tabel 5.7 Hasil Uji Linearitas Konflik Peran Ganda Dengan Kepuasan Kerja................................................................................ 107
Tabel 5.8 Hasil Uji Linearitas Stressor Pekerjaan Dengan Kepuasan Kerja................................................................................ 108
Tabel 5.9 Hasil Uji Linearitas Budaya Sekolah Dengan Kepuasan Kerja................................................................................ 108
Tabel 5.10 Rangkuman Hasil Uji Linearitas .................................................... 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Tabel 5.11 Hasil Uji Multikolinearitas Konflik Peran Ganda Stressor Pekerjaan, Budaya Sekolah, dan Kepuasan Kerja Guru .................................................................... 110
Tabel 5.12 Rangkuman Hasil Multikolinearitas .............................................. 110
Tabel 5.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 111
Tabel 5.14 Rangkuman Hasil Uji Heteroskedastisitas ..................................... 112
Tabel 5.15 Hasil Uji t ....................................................................................... 113
Tabel 516 Hasil Uji F ....................................................................................... 116
Tabel 5.17 Hasil Analisis Regresi Berganda.................................................... 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 132
bahwa terdapat enam dimensi budaya organisasi, yaitu:
a. Process Oriented versus Result Oriented. Dimensi ini mewakili preferensi
terhadap proses atau hasil. Budaya organisasi yang berorientasi pada proses
lebih berfokus pada rutinitas teknis dan birokrasi. Sedangkan, budaya
organisasi yang berorientasi pada hasil lebih berfokus pada pencapaian hasil
dan hasil yang diinginkan dapat memenuhi tujuan perusahaan.
b. Employee Oriented versus Job Oriented. Dimensi ini mewakili preferansi
budaya terhadap karyawan atau pekerjaan. Budaya yang berorientasi pada
karyawan cenderung pada organisasi yang berkewajiban untuk menjaga
kesejahteraan karyawan. Sedangkan budaya yang berorientasi pekerjaan
cenderung membuat karyawan mengalami tekanan untuk menyelesaikan
pekerjaan dan menganggap organisasi hanya tertarik pada pekerjaan.
c. Parochial versus Proffesional. Dimensi ini mewakili cara anggota organisasi
mengidentifikasi diri mereka sendiri. Anggota organisasi yang berorientasi pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
budaya profesional cenderung mengidentifikasi diri karyawan terutama dengan
profesi. Sedangkan anggota organisasi yang berorientasi budaya parokial
merasa norma organisasi mencakup perilaku mereka dalam pekerjaan.
d. Open System versus Close System. Dimensi ini menjelaskan penerapan sistem
budaya terbuka dan tertutup pada lingkungannya. Dalam sistem terbuka,
anggota organisasi menjadi lebih terbuka dan responsif atas perubahan dan
rekan kerja baru. Sedangkan dalam sistem tertutup, organisasi dan masyarakat
merasa tertutup, bahkan diantara orang dalam.
e. Loose Controol versus Tight Control. Dimensi ini mewakili jumlah penataan
internal dalam organisasi. Karyawan di unit kontrol longgar memiliki lebih
banyak otonomi dan departemen yang berbeda sehingga dapat beroperasi tanpa
banyak koordinasi antara satu dengan yang lain. Sedangkan karyawan unit
kontrol ketat menggambarkan lingkungan kerja mereka tertutup. Pengawas tahu
persis kegiatan yang dilakukan karyawan dan manajemen dapat
mengkoordinasikan semua kegitan dari berbagai departemen sesuai dengan
strategi utama.
f. Normative versus Paragmatic. Dimensi ini mewakili metode yang digunakan
oleh organisasi dalam menangani lingkungan dan pelanggannya. Pada budaya
normatif, anggota organisasi mengikuti prosedur yang ada di organisasi lebih
penting daripada hasil. Sedangkan anggota organisasi pada budaya pragmatis
lebih mengarah pada hasil dan memenuhi kebutuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
E. Penelitian yang Relevan
Telah banyak penelitian tentang konflik peran ganda, stressor pekerjaan, dan
budaya sekolah terhadap kepuasan kerja guru. Beberapa penelitian tentang konflik
peran ganda, stressor pekerjaan, dan budaya sekolah terhadap kepuasan kerja guru
adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan
No
Peneliti
Tahun
Judul
Penelitian
Variabel
Metode
Hasil Penelitian
1. Shinta,Kiki Purba
2018 Pengaruh Budaya Sekolah dan Komitmen Perubahan Guru terhadap Kinerja Guru
Budaya Sekolah, Komitmen Organisasional, dan Kinerja Guru
Ekspla-natori
Budaya Sekolah dan Komitmen Perubahan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Guru.
2. Purwanti, Upik Murni
2008 Analisis Pengaruh Persepsi Tenaga Keperawatan Tentang Stressor Kerja terhadap Keinginan Pindah Kerja pada Tenaga Keperawatan di RSU Dr. R. Soetrasno Rembang
Stressor Kerja dan Keinginan Pindah Kerja
Ex-post facto
Terdapat pengaruh persepsi tenaga keperawatan RSU dr R. Soetrasno Rembang tentang stressor kerja tehadap keinginan pindah kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
No
Peneliti
Tahun
Judul
Penelitian
Variabel
Metode
Hasil Penelitian
3. Afrilia 2018 Pengaruh Work-Family Conflict Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja (Studi Pada Karyawan Wanita Rumah Sakit Permata Bunda Malang)
Work-Family Conflict, Kepuasan Kerja dan Kinerja
Ex-post facto
Work-Family Conflict berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.
F. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan penjelasan dari variabel bebas dengan variabel
terikat berdasarkan teori yang ada, sehingga akan memberikan gambaran utuh antar
variabel tersebut.
1. Pengaruh Konflik Peran Kerja Ganda terhadap Kepuasan Kerja Guru SMA Negeri di Kota Yogyakarta
Konflik peran ganda antara pekerjaan-keluarga adalah kondisi di mana tidak
terpenuhinya harapan-harapan para guru atas apa yang ingin mereka capai dari
pekerjaan mereka karena adanya tambahan tanggung jawab berupa perannya di
tengah keluarga yang datang secara bersamaan. Konflik peran kerja-keluarga
menjadikan guru merasa kekurangan jumlah waktu yang mereka miliki karena
adanya dua tuntutan peran yang secara bersamaan muncul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Konflik peran kerja-keluarga dapat memberi pengaruh negatif pada kepuasan
kerja guru. Guru saat ini dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan
perkembangan teknologi infomasi yang kemudian berpengaruh pada tingginya
tuntutan pekerjaan sebagai seorang guru. Disisi lain, tuntutan dari keluarga selalu
muncul dan semakin kompleks. Hal ini menyebabkan kebingungan dalam diri guru
untuk bisa memenuhi tuntutan kedua peran tersebut. Semakin tinggi tingkat konflik
peran yang dialami guru akan berdampak pada ketidakpuasan dalam bekerja.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.
Ho1 : Tidak ada pengaruh konflik peran kerja-keluarga terhadap kepuasan kerja.
Ha1 : Ada pengaruh konflik peran kerja-keluarga terhadap kepuasan kerja.
2. Pengaruh Stressor Kerja terhadap Kepuasan Kerja Guru SMA Negeri di Kota Yogyakarta
Stressor hakikatnya adalah kondisi yang terdiri dari beberapa hal yang menekan
dan memaksa guru di lingkungan pekerjaanya, yang berdampak pada timbulnya stress
pada diri guru. Keberadaan stressor diyakini dapat mengurangi kepuasan kerja yang
dirasakan oleh guru.
Stressor kerja menjadikan guru tidak dapat menikmati pekerjaannya akibat
banyaknya faktor-faktor baik internal maupun eksternal yang menekan secara
bersamaan saat guru sedang melakukan pekerjaannya. Perasaan terbebani, terkekang,
serta perasaan yang sifatnya negatif adalah hasil dari stressor kerja dan dapat
berdampak pada penurunan kepuasan kerja guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Stressor pekerjaan memberikan pengaruh negatif pada kepuasan kerja guru.
Beban kerja yang tinggi, lingkungan dan kondisi sekolah yang tidak kondusif, serta
keberadaan warga sekolah yang tidak mendukung dapat mempengaruhi kondisi guru
dalam menjalankan pekerjaannya. Semakin tinggi tingkat stressor kerja guru akan
berdampak pada penurunan kepuasan kerja guru.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.
Ho2 : Tidak ada pengaruh stressor kerja terhadap kepuasan kerja guru.
Ha2 : Ada pengaruh stressor kerja terhadap kepuasan kerja guru.
3. Pengaruh Budaya Sekolah terhadap Kepuasan Kerja Guru SMA Negeri di Kota Yogyakarta
Budaya sekolah pada dasarnya mewakili nilai, norma, dan perilaku yang diikuti
oleh warga sekolah. Budaya sekolah merupakan hal yang penting bagi kepuasan kerja
guru. Kepuasan kerja guru merupakan respon yang diberikan oleh guru atas pekerjaan
yang mereka miliki.
Budaya sekolah diyakini membentuk perilaku guru dalam melakukan
aktivitasnya sesuai dengan tugasnya masing-masing serta mampu membantu guru
dalam memahami nilai dan makna dari pekerjaan yang ditangani di sekolah. budaya
sekolah memiliki pengaruh yang besar bagi kepuasan kerja guru.
Budaya sekolah merupakan suatu pola asumsi dasar nilai, keyakinan, dan
kebiasaan yang dipegang oleh seluruh warga sekolah, diyakini dan dapat terbukti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dapat dipergunakan untuk menghadapi permasalahan dalam beradaptasi dengan
lingkungan yang baru dan melakukan integrasi internal, sehingga pola nilai dan
asumsi tersebut dapat diajarkan kepada anggota dan generasi baru agar memiliki
pandangan yang tepat bagaimana seharusnya mereka memahami, berpikir,
merasakan, dan bertindak menghadapi berbagai situasi dan lingkungan yang ada.
Semakin efektif budaya sekolah maka kepuasan kerja akan berdampak pula pada
tingkat kepuasan kerja guru.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.
Ho3 : Tidak ada pengaruh budaya sekolah terhadap kepuasan kerja guru.
Ha3 : Ada pengaruh budaya sekolah terhadap kepuasan kerja guru.
4. Pengaruh Konflik Peran Ganda, Stressor Pekerjaan dan Budaya Sekolah terhadap Kepuasan Kerja Guru SMA Negeri di Kota Yogyakarta
Pendidikan yang berkualitas tidak terlepas dari kinerja seorang guru. Kinerja
guru di sekolah dapat dilihat dari tingkat kepuasan kerja guru. Semakin baik kinerja
seorang guru, maka akan semakin dapat mewujudkan kualitas pendidikannya.
Konflik peran ganda, stressor pekerjaan, dan budaya sekolah merupakan tiga
komponen penting yang ada dalam diri seorang guru dan mempengaruhi kepuasan
kerja guru. Ketiga hal tersebut dimungkinkan dapat mempengaruhi kepuasan kerja
guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Upaya guru untuk memenuhi tanggung jawab peran di sekolah dan di rumah
serta kondisi-kondisi yang mempengaruhi stres guru di sekolah dan efektivitas
budaya sekolah akan berdampak pada tingkat kepuasaan kerja yang dialami guru.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.
Ho4 : Tidak ada pengaruh konflik peran ganda, stressor pekerjaan dan budaya sekolah
terhadap kepuasan kerja guru.
Ha4 : Ada pengaruh konfik peran ganda, stressor pekerjaan dan budaya sekolah
terhadap kepuasan kerja guru.
Dari penjabaran di atas, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
H1
H2
H3
H4
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Konflik Peran Ganda
(X1)
Stressor Pekerjaan
(X2)
Budaya Sekolah
(X3)
Kepuasan Kerja Guru (Y)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori, yang dimaksud dengan
penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori
atau hipotesis yang menjelaskan mengapa suatu fenomena terjadi. Fenomena
dalam penelitian ini adalah konflik peran ganda, stressor pekerjaan, dan budaya
sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh
konflik peran ganda, stressor pekerjaan, dan budaya sekolah terhadap kepuasan
kerja guru SMA Negeri di Kota Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lima SMA Negeri yang ada di Kota
Yogyakarta, antara lain: (1) SMA Negeri 2 Yogyakarta yang beralamat di Jl.
Bener No.30, Tegalrejo, Daerah Istimewa Yogyakarta; (2) SMA Negeri 7
Yogyakarta yang beralamat di Jl. M.T. Haryono No.47, Suryodiningrat,
Mantrijeron, Daerah Istimewa Yogyakarta; dan (3) SMA Negeri 8 Yogyakarta
yang beralamat di Jl. Sidobali No.1, Muja Muju, Umbuharjo, Daerah Istimewa
Yogyakarta; (4) SMA Negeri 9 Yogyakarta yang beralamat di Jl. Sagan No.1,
Terban, Gondokusuman, Daerah Istimewa Yogyakartadan (5) SMA Negeri 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Yogyakarta yang beralamat di Jl. Gadean No.5, Ngupasan, Gondomanan, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA-SMA Negeri yang berada di Kota
Yogyakarta pada bulan Juli-Agustus 2019.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang yang diminta untuk memberikan keterangan
tentang suatu fakta atau pendapat. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek
penelitian adalah SMA Negeri 2 Yogyakarta (46 guru), SMA Negeri 7
Yogyakarta (63 guru), SMA Negeri 8 Yogyakarta (59 guru), SMA Negeri 9
Yogyakarta (48 guru) dan SMA Negeri 10 Yogyakarta (44 guru). Dengan
demikian, subjek dalam penelitian ini sejumlah 260 guru.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari responden, yaitu
data konflik peran ganda, stressor pekerjaan, budaya sekolah, dan kepuasan kerja
guru.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang
mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2018: 130). Populasi
dalam penelitian ini adalah sejumlah guru SMA Negeri di Kota Yogyakarta yang
terdiri dari 11 sekolah Negeri, kemudian dengan cluster random sampling didapat
lima sekolah yang menjadi populasi dalam penelitian ini, antara lain: SMA Negeri
2 Yogyakarta, SMA Negeri 7 Yogyakarta, SMA Negeri 8 Yogyakarta, SMA
Negeri 9 Yogyakarta, dan SMA Negeri 10 Yogyakarta. Populasi dalam penelitian
ini berjumlah 260 guru.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiono, 2018: 131). Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel
yang akan digunakan adalah menggunakan purposive sampling. Purposive
Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan petimbangan tertentu (Sugiono,
2015: 67). Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin.
Rumus penentuan sampel adalah sebagai berikut.
n = N
Nd2+1
Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = batas toleransi kesalahan pengambilan sampel yang digunakan (0,05).
Hasil yang diperoleh dalam menentukan jumlah sampel sebagai berikut.
n =260
260 (0,05)2+1
n =260
1,65
n =158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Kemudian dilakukan penentuan jumlah sampel pada masing-masing sekolah
dengan menentukan proporsinya sesuai dengan jumlah guru pada sekolah yang
diteliti. Jumlah sampel setiap sekolah didapatkan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut.
N = x n
Keterangan: N = jumlah sampel tiap sekolah n = jumlah populasi tiap sekolah S = jumlah total populasi di semua sekolah.
Hasil jumlah sampel yang diperoleh dari masing-masing sekolah adalah
sebagai berikut.
SMA Negeri 2 Yogyakarta (46) x 158 = 28 guru
SMA Negeri 7 Yogyakarta (63) x 158 = 38 guru
SMA Negeri 8 Yogyakarta (59) x 158 = 36 guru
SMA Negeri 9 Yogyakarta (48) x 158 = 29 guru
SMA Negeri 10 Yogyakarta (44) x 158 = 27 guru
Tabel 3.1 Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian
No Nama Sekolah Jumlah Guru Jumlah Sampel 1 SMA Negeri 2 Yogyakarta 46 28 2 SMA Negeri 7 Yogyakarta 63 38 3 SMA Negeri 8 Yogyakarta 59 36 4 SMA Negeri 9 Yogyakarta 48 29 5 SMA Negeri 10 Yogyakarta 44 27
Ʃ 260 158 Sumber: Data Sekolah, 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
E. Operasionalisasi Variabel
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian
suatu titik penelitian (Arikunto, 2006: 99). Dalam penelitian ini terdapat tiga
variabel bebas yaitu konflik peran ganda, stressor pekerjaan, dan budaya sekolah
serta satu varibel terikat yaitu kepuasan kerja guru.
1. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas yaitu variabel yang mendahului atau mempengaruhi variabel
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Konflik Peran Ganda (X1)
Konflik peran ganda dalam penelitian ini adalah persepsi guru terhadap
tingkat konflik peran ganda yang dialami. Dalam penelitian ini variabel konflik
peran ganda diukur dengan indikator teori Greenhaus dan Beutell (1985) dan
dikembangkan oleh Astuti (2004) yang mencakup dua jenis konfik peran ganda
meliputi time-based conflict dan strain-based conflict. Instrumen terdiri atas 14
item pernyataan dan menggunakan skala Likert dengan kategori sangat setuju
(SS), setuju (S), netral (N), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Variabel Konflik Peran Ganda
Dimensi Indikator No Butir
Positif (+) Negatif (-)
Time-based Conflict
Waktu untuk bekerja berbenturan dengan kepentingan yang ada di rumah.
3,4
-
Jadwal bekerja yang tidak mendukung kehidupan berkeluarga.
7,10,13 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Dimensi Indikator No Butir
Positif (+) Negatif (-)
Strain-based Conflict
Konsentrasi saat bekerja mudah terganggu karena urusan keluarga.
5
-
Banyaknya tuntutan pekerjaan menjadikan kepentingan di rumah terabaikan.
8,9
-
Emosi yang tidak stabil saat di rumah dan di tempat kerja disebabkan oleh tuntutan pekerjaan dan keluarga yang muncul.
1,2,6,11,12
-
Tuntutan pekerjaan menyebabkan kesulitan untuk berperan sebagai pasangan dan orang tua.
14
-
Sumber: Astuti (2004)
b. Stressor Pekerjaan (X2)
Stressor pekerjaan dalam penelitian ini adalah persepsi guru terhadap
tingkat stressor pekerjaan. Dalam penelitian ini variabel stressor pekerjaan diukur
dengan berlandaskan teori Parasuraman (1992) dan dikembangkan oleh Astuti
(2004) yang mencakup tiga faktor pendorong stress kerja yang meliputi konflik
peran, ambiguitas peran dan overload peran. Variabel stressor pekerjaan diukur
menggunakan skala Likert dengan kategori sangat setuju (SS), setuju (S), netral
(N), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel Stressor Pekerjaan
Dimensi Indikator
No Butir
Positif (+)
Negatif (-)
Konflik Peran
Tuntutan pekerjaan memaksa guru untuk melanggar aturan yang sudah ditetapkan.
10
-
Guru mengerjakan tugas-tugas di luar tugas pokok sebagai seorang guru.
11,13
-
Guru menerima berbagai reaksi terkait dengan peran sebagai seorang guru.
12
-
Ambiguitas Peran
Guru memiliki sasaran dan tujuan yang jelas dan terencana serta sesuai dengan yang diharapkan dari pekerjaannya
-
1,3
Alokasi waktu yang tepat untuk menyelesaikan tugas-tugas.
- 2
Guru menerima informasi secara jelas tentang apa yang harus dilakukan.
-
4
Guru tahu dan yakin atas apa yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya.
- 5,6
Tuntutan pekerjaan memaksa guru untuk aturan serta kebijakan yang sudah ada.
7, 8
-
Guru menyelesaikan tugas tanpa bantuan staff.
9 -
Guru harus mengerjakan hal-hal yang tidak perlu untuk dikerjakan.
14
-
Tuntutan pekerjaan memacu untuk bekerja sangat keras dan cepat.
15,16
-
Overload Peran
Beban pekerjaan yang terlalu banyak menjadikan guru tidak memiliki waktu untuk menyelesaikannya.
17
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Dimensi Indikator
No Butir
Positif (+)
Negatif (-)
Overload Peran Beban pekerjaan seorang guru
tidak sesuai dengan proposinya.
18
-
Sumber: Astuti (2004) c. Budaya sekolah (X3)
Budaya sekolah dalam penelitian ini adalah persepsi guru terhadap budaya
sekolah. Dalam penelitian ini variabel stressor pekerjaan diukur dengan teori
Zeqiri dan Alija (2016) dan dikembangkan oleh Shinta (2018) yang mencakup
enam dimensi budaya organisasi yang meliputi process oriented versus result
oriented, employee oriented versus job oriented, parochial versus proffesional,
loose control versus tight control, dan normative control versus pragmatic.
Variabel budaya sekolah diukur menggunakan skala Likert dengan kategori sangat
setuju (SS), setuju (S), netral (N), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Variabel Budaya Sekolah
Dimensi
Deskripsi
No Butir Positif
(+) Negatif
(-)
Process
Oriented versus Result Oriented
Budaya sekolah yang berorientasi pada proses lebih berfokus pada rutinitas teknis dan birokrasi. Sedangkan budaya organisasi yang berorientasi pada hasil berfokus pada pencapaian hasil dan hasil yang diinginkan dapat memenuhi tujuan perusahaan.
1,2,3
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Dimensi
Deskripsi
No Butir Positif
(+) Negatif
(-)
Employee Oriented versus
Job Oriented
Budaya organisasi yang berorientasi pada karyawan berfokus pada kesejahteraan karyawan. Sedangkan budaya yang berorientasi pada pekerjaan cenderung membuat karyawan menjadi tertekan dalam menyelesaikan pekerjaan dan menganggap organisasi hanya tertarik pada pekerjaan.
4,5
6,7
Parochial versus Proffesional
Anggota organisasi yang berorientasi pada budaya parokial merasa bahwa norma organisasi mencakup perilaku mereka dalam pekerjaan. Sedangkan Anggota organisasi yang berorientasi pada budaya profesional akan mengidentifikasi diri dengan profesi.
8,9,10
-
Open System versus Close
System
Anggota organisasi menjadi lebih terbuka dan responsif atas perubahan dan hadirnya rekan kerja yang baru dengan sistem organisasi terbuka. Sedangkan dalam sistem organisasi tertutup, anggota organisasi cenderung menutup diri dari perubahan.
11,12,13
14
Loose Control versus Tight
Control
Anggota organisasi di unit kontrol yang tidak ketat memiliki lebih banyak otonomi dan departemen sehingga dapat beroperasi tanpa banyak koordinasi. Sedangkan anggota organisasi di unit kontrol ketat menggambarkan lingkungan kerja mereka sebagai tertutup.
17,18
15,16
Normative
Control versus Pragmatic
Pada budaya normatif, anggota organisasi mengikuti prosedur yang ada di organisasi lebih penting hasil. Sedangkan anggota organisasi pada budaya pragmatis lebih mengarah pada hasil dan memenuhi kebutuhan.
19
20
Sumber: Shinta (2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
2. Variabel Terikat (Y)
Kepuasan kerja guru dalam penelitian ini adalah persepsi guru terhadap
tingkat kepuasan kerja guru. Variabel kepuasan kerja guru menggunakan indikator
yang dikemukakan oleh Ariani (2013) yang meliputi aspek finansial, aspek
pekerjaan dan karir, aspek sosial, dan aspek psikologi. Variabel kepuasan kerja
guru diukur menggunakan skala Likert dengan kategori sangat setuju (SS), setuju
(S), netral (N), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kepuasan Kerja Guru
Dimensi
Indikator
No Butir Positif
(+) Negatif
(-)
Aspek Finansial
Kesesuaian antara gaji dengan beban pekerjaan dan tanggung jawab.
- 1,5
Kesesuaian antara gaji dengan kebutuhan hidup.
3 6
Kesesuaian antara gaji dengan tingkat pendidikan.
4 2
Aspek Pekerjaan dan
Karir
Adanya anggapan bahwa pekerjaan atau profesi guru merupakan profesi yang tidak membebankan (waktu dan tenaga).
7,10
12
Kemauan untuk melakukan berbagai tugas/pekerjaan dengan senang.
8 9
Adanya kesempatan untuk meningkatkan karir
- 11
Aspek
Psikologis
Kesesuaian dengan cita-cita, bakat, dan kemampuan
13,14 -
Adanya penghargaan yang sesuai dengan prestasi
16 15
Adanya kesempatan untuk mengembangkan diri
17 19
Rasa bangga dan ketenangan batin - 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Dimensi
Indikator
No Butir Positif
(+) Negatif
(-)
Aspek Sosial
Adanya penghargaan dan perhatian dari para siswa.
20 -
Terjalin hubungan dan kerjasama yang harmonis dengan sesama guru.
21 23
Terjalin hubungan dan kerjasama yang harmonis dengan karyawan.
22 -
Adanya hubungan dan kerjasama yang baik dan saling menghargai dengan atasan.
- 24
Adanya kemampuan untuk bekerja sama dengan orang tua siswa.
25 -
Sumber: Ariani (2013)
F. Data yang Diperlukan
Data yang diperlukan oleh peneliti adalah sebagai berikut.
1. Data Primer
Data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli (tidak melalui perantara) dan dikumpulkan secara khusus untuk
menjawab pernyataan penelitian yang sesuai dengan keinginan peneliti. Data
tersebut diperoleh dengan membagikan kuesioner yang mencakup pernyataan
mengenai konflik peran ganda, stressor pekerjaan, budaya sekolah dan kepuasan
kerja guru. Instrumen kuesioner ini bersifat tertutup dan pengisian kuesioner
dengan cara memberikan tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari
sumber penelitian melainkan diperoleh dari instansi sekolah. Data sekunder
mencakup kelengkapan informasi berupa data kelembagaan, visi dan misi
sekolah, fasilitas sekolah serta data pendukung berupa daftar sekolah-sekolah
yang ada di DIKPORA Yogyakarta tahun 2017.
G. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner. Kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden (Wiyono, 2011). Kuesioner
dalam penelitian ini bersifat tertutup artinya responden diberikan pernyataan yang
telah disusun dengan jawaban yang sudah tersedia. Kuesioner ini ditujukan
kepada guru SMA Negeri di Kota Yogyakarta guna memperoleh informasi
konflik peran ganda, stressor pekerjaan, budaya sekolah dan kepuasan kerja guru.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala Likert.
Angket diberikan kepada responden berupa lembaran yang berisi pernyataan dan
diberi tanda centang pada kolom jawaban yang dipilih. Masing-masing pilihan
diberi nilai dengan pembobotan seperti yang tertera pada tabel di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 3.6 Skor Pernyataan Variabel Konflik Peran Ganda, Stressor Pekerjaan, dan
Budaya Sekolah terhadap Kepuasan Kerja Guru
Kriteria Jawaban Skor Pernyataan
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1 Setuju (S) 4 2 Netral (N) 3 3 Tidak Setuju (TS) 2 4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
H. Pengujian Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini perlu dilakukan pengujian validitas dan reabilitas
dengan tujuan untuk mengetahui apakah setiap butir kuesioner konflik peran
ganda, stressor pekerjaan, budaya sekolah, dan kepuasan kerja guru valid atau
tidak valid. Sehingga dilakukan uji statistik untuk mengukur tingkat keandalan
dan keabsahan butir dengan melakukan uji validitas dan uji reabilitas.
1. Uji Validitas
Pengujian validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana alat ukur
yang digunakan dapat mengukur hal yang diukur. Uji validitas dalam penelitian
ini dengan cara mencari validitas item dari konflik peran ganda, stressor
pekerjaan, budaya sekolah, dan kepuasan kerja guru. Setelah kuesioner disebarkan
dan dijawab oleh responden maka hasilnya dianalisis guna mengukur valid atau
tidaknya butir pernyataan tersebut. Rumus yang digunakan untuk mengetahui uji
validitas butir pernyataan adalah rumus korelasi Product-Moment Pearson
(Azwar, 2012), yaitu:
r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Keterangan: 𝑟 = Koefisien korelasi skor item-total setelah dikoreksi 𝑠 = Deviasi standar skor item yang bersangkutan 𝑟 = Koefisien korelasi skor item-total sebelum dikoreksi 𝑠 = Deviasi standar skor tes
Formula ini menghasilkan koefisien yang dikenal dengan nama corrected
item-total correlation coefficient. Pada analisis ini akan memperoleh informasi
yang lebih akurat mengenai korelasi antara skor item dengan skor kuesioner yang
seharusnya. Adapun yang menjadi patokan untuk menentukan apakah item
tersebut valid atau tidak adalah sebagai berikut.
- Jika rhitung> rtabel maka item instrumen tersebut dinyatakan valid.
- Jika rhitung< rtabel maka item instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
Nilai rtabel dihitung menggunakan data seluruh responden dengan taraf
signifikansi 5% dengan cara menghitung:
Df = n – 2 Keterangan: Df = Degree of Freedom (derajat bebas) n = Jumlah responden Perhitungan rtabel adalah sebagai berikut:
Df = 158 – 2 = 156
Tabel 3.7 Nilai rtabel
Df = n – 2 Taraf Signifikansi sebesar 5% (0,05)
156 0,156
Berikut ini disajikan hasil pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
a) Konflik Peran Ganda
Hasil pengujian validitas insrumen yang mengukur konflik peran ganda
menunjukkan bahwa dari 14 item pernyataan, yang dinyatakan valid sebanyak 13
butir pernyataan. Pernyataan yang tidak valid dinyatakan gugur dan tidak
digunakan sebagai data penelitian. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 3.8.
Hasil pengujian validitas instrumen pada tabel 3.17 menunjukkan seluruh
item valid semua karena rhitung > rtabel (0,156). Dengan demikian, jumlah item yang
valid untuk variabel stressor pekerjaan dalam penelitian ini adalah 20 item.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah metode hasil pengujian yang menggunakan
reliabilitas dalam penelitian bila digunakan berkali- kali akan menghasilkan data
yang sama atau reliabel (Sugiyono, 2014: 205). Kuesioner dikatakan reliabel
apabila jawaban seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Metode yang digunakan untuk menguji tingkat reabilitas
instrumen adalah Cronbach’s Alpha yaitu:
𝑟 = 1∑
Keterangan : 𝑟 = Reliabilitas instrumen n = Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
∑ 𝜎 = Skor tiap-tiap item 𝜎 = Varians total Untuk menginterpretasikan keterandalan suatu instrumen, digunakan kriteria
Guilford (Sundayana, 2015) sebagai berikut:
Tabel 3.18 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas (r) Interpretasi 0,00 ≤ r ≤ 0,20 Sangat Rendah 0,20 ≤ r ≤ 0,40 Rendah 0,40 ≤ r ≤ 0,60 Sedang / Cukup 0,60 ≤ r ≤ 0,80 Tinggi 0,80 ≤ r ≤ 1,00 Sangat Tinggi
Untuk menentukan apakah suatu variabel reliabel atau tidak maka
digunakan ketentuan sebagai berikut:
a. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka item variabel tersebut dinyatakan
reliabel.
b. Jika nilai Cronbach’s Alpha ≤ 0,60 maka item variabel tersebut dinyatakan
tidak reliabel.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
Cronbach’s Alpha dengan derajat keyakinan 5% menggunakan SPSS versi 22.0,
Tabel 3.19 Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Nilai Cronbach’s
Alpha Kriteria Interpretasi
Konflik Peran Ganda (X1) 0,886 Reliabel Sangat tinggi Stressor Pekerjaan (X2) 0,810 Reliabel Sangat tinggi Budaya Sekolah (X3) 0,806 Reliabel Sangat tinggi Kepuasan Kerja Guru (Y) 0,896 Reliabel Sangat tinggi
Sumber: data primer, diolah 2019
Hasil pengujian reliabilitas pada tabel 3.19 variabel konflik peran ganda
dengan nilai cronbach’s alpha 0,886, stressor pekerjaan dengan nilai cronbach’s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
alpha 0,810, budaya sekolah dengan nilai cronbach’s alpha 0,806, dan kepuasan
kerja guru dengan nilai cronbach’s alpha 0,896. Masing-masing variabel
dinyatakan reliabel dengan kategori sangat tinggi yang artinya hasil pengukuran
masing-masing variabel akan tetap sama meskipun dilakukan oleh orang, waktu
dan tempat yang berlainan.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini, meliputi analisis statistik deskriptif,
uji prasyarat, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis yang diolah menggunakan
software SPSS 22.0 dengan model regresi berganda.
1. Analisis Statistika Deskriptif
Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum
atau generalisasi (Sugiyono, 2015: 238).
Deskripsi variabel menggambarkan tanggapan responden mengenai konflik
peran ganda, stressor pekerjaan, budaya sekolah, dan kepuasan kerja guru. Dalam
penelitian ini menggunakan kelas interval dengan rumus sebagai berikut.
Range
Data hasil penelitian kemudian dikategorikan ke dalam empat kelompok.
Konflik peran ganda dinilai dengan rentang dari sangat tinggi, tinggi, sedang,
rendah, dan sangat rendah. Stressor pekerjaan dinilai dengan rentang dari sangat
tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Budaya sekolah dinilai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
rentang dari sangat efektif, efektif, cukup efektif, tidak efektif, dan sangat tidak
efektif. Sedangkan kepuasan kerja guru dinilai dengan rentang dari sangat puas,
puas, cukup puas, tidak puas dan sangat tidak puas. Hasil kategorisasi variabel
adalah sebagai berikut.
1. Variabel Konflik Peran Ganda
Deskripsi variabel konflik peran ganda diperoleh melalui dua cara (mencari
nilai tertinggi dan terendah serta mencari nilai interval kelas).
a. Mencari nilai tertinggi dan terendah
Jumlah butir pernyataan 13 item, jumlah opsi 5, skor tertinggi 5 dan skor
terendah 1. Skor tertinggi yang mungkin akan dicapai yaitu 13 item x 5 = 65, skor
terendah yang mungkin dicapai 13 item x 1 = 13. Berikut merupakan perhitungan
rentang skor untuk variabel konflik peran ganda.
Nilai tertinggi = 13 item x 5 = 65
Nilai terendah = 13 item x 1 = 13
b. Mencari nilai interval kelas
Range = nilai tertinggi-nilai terendah
jumlah kelas
Range = 65-13
5
Range = 52
5
Range = 10,4 ≈ 10
Maka nilai interval kelas variabel konflik peran ganda adalah 10, Kelas
interval tersebut dikategorikan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 3.20 Rentang Kategori Nilai Variabel Konflik Peran Ganda
Interval Kelas Kategori 56 – 65 Sangat Tinggi 46 – 55 Tinggi 36 – 45 Sedang 26 – 35 Rendah 13 – 25 Sangat Rendah
Pengelompokan kategori didasarkan pada kriteria rentang skor sangat tinggi,
tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah adapun makna kategori adalah sebagai
berikut:
a) Sangat tinggi adalah saat guru merasakan konflik antara pekerjaan dan
keluarga pada seluruh waktu yang mereka miliki. Artinya guru merasakan
benturan secara psikologis ketika dirinya melakukan setiap pekerjaan baik
di sekolah ataupun di rumah dan akan sangat berdampak pada kepuasan
kerja guru.
b) Tinggi adalah saat guru merasakan konflik antara pekerjaan dan keluarga
hampir di setiap aktivitas yang guru lakukan. Artinya guru merasakan
benturan secara psikologis hampir di setiap pekerjaan yang dilakukan guru,
baik di sekolah ataupun di rumah dan pada akhirnya akan berdampak pada
kepuasan kerja guru.
c) Sedang adalah guru menyadari konflik antara pekerjaan dengan keluarga.
Artinya guru meskipun merasakan adanya benturan secara psikologis antara
pekerjaan dengan keluarga hal tersebut tidak terlalu mempengaruhi
kepuasan kerja guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
d) Rendah adalah guru nyaris tidak mengalami adanya konflik antara pekerjaan
dengan keluarga. Artinya meskipun guru mengalami konflik antara
pekerjaan dengan keluarga dampak yang dirasakan oleh guru tersebut nyaris
tidak ada dampaknya pada kepuasan kerja guru tersebut.
e) Sangat rendah adalah guru tidak merasakan adanya konflik antara pekerjaan
dengan keluarga. Artinya meskipun guru memiliki benturan secara
psikologis antara pekerjaan dan keluarga hal tersebut sama sekali tidak
berpengaruh kepada kepuasan kerja guru.
2. Variabel Stressor Pekerjaan
Deskripsi variabel stressor pekerjaan diperoleh melalui dua cara (mencari
nilai tertinggi dan terendah serta mencari nilai interval kelas).
a. Mencari nilai tertinggi dan terendah
Jumlah butir pernyataan 13 item, jumlah opsi 5, skor tertinggi 5, skor
terendah 1. Skor tertinggi yang mungkin akan dicapai yaitu 13 item x 5 = 65, skor
terendah yang mungkin dicapai 13 item x 1 = 13. Berikut merupakan perhitungan
rentang skor untuk variabel stressor pekerjaan.
Nilai tertinggi = 13 x 5 = 65
Nilai terendah = 13 x 1 = 13
b. Mencari nilai interval kelas
Range = nilai tertinggi-nilai terendah
jumlah kelas
Range = 65-13
5
Range = 52
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Range = 10,4 ≈ 10
Maka nilai interval kelas variabel stressor pekerjaan adalah 10, Kelas
interval tersebut dikategorikan sebagai berikut.
Tabel 3.21 Rentang Kategori Nilai Variabel Stressor Pekerjaan
Interval Kelas Kategori
56 – 65 Sangat Tinggi 46 – 55 Tinggi 36 – 45 Sedang 26 – 35 Rendah 13 – 25 Sangat Rendah
Pengelompokan kategori didasarkan pada kriteria rentang skor sangat tinggi,
tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah adapun makna kategori adalah sebagai
berikut:
a) Sangat tinggi adalah guru sangat merasakan tekanan dari lingkungan tempat
dirinya bekerja. Artinya, guru merasakan kondisi tempat kerja yang penuh
dengan tuntutan dan sangat membebani guru.
b) Tinggi adalah kondisi guru yang merasakan cukup banyak tekanan pada
pekerjaanya di sekolah. Artinya guru merasakan tekanan dalam bentuk
tuntutan pekerjaan serta cukup membebani guru.
c) Sedang adalah kondisi guru yang tidak terlalu merasakan tekanan dari
tempatnya bekerja. Artinya tuntutan yang dialami oleh guru masih dapat
diterima oleh guru tersebut.
d) Rendah adalah kondisi guru yang hampir tidak merasakan tekanan dari
lingkungan tempatnya bekerja. Artinya guru merasa tuntutan dari
lingkungan tempatnya bekerja bukanlah sebuah beban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
e) Sangat rendah adalah kondisi guru yang tidak merasakan adanya tekanan
dari lingkungan tempatnya bekerja Artinya guru merasa nyaman dengan
kondisi dan dinamika yang dijalaninya di tempat kerja sehingga tidak
merasakan adanya tekanan.
3. Variabel Budaya Sekolah
Deskripsi variabel stressor pekerjaan diperoleh melalui dua cara (mencari
nilai tertinggi dan terendah serta mencari nilai interval kelas).
a. Mencari nilai tertinggi dan terendah
Jumlah butir pernyataan 15 item, jumlah opsi 5, skor tertinggi 5, skor
terendah 1. Skor tertinggi yang mungkin akan dicapai yaitu 15 item x 5 = 75, skor
terendah yang mungkin dicapai 15 item x 1 = 15. Berikut merupakan perhitungan
rentang skor untuk variabel stressor pekerjaan.
Nilai tertinggi = 15 x 5 = 75
Nilai terendah = 15 x 1 = 15
b. Mencari nilai interval kelas
Range= nilai tertinggi-nilai terendah
jumlah kelas
Range = 75-15
5
Range = 60
5
Range = 12
Tabel 3.22 Rentang Kategori Nilai Variabel Budaya Sekolah Interval Kelas Kategori
64 – 75 Sangat Mendukung 52 – 63 Mendukung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Interval Kelas Kategori
40 – 51 Sedang 28– 39 Tidak Mendukung 15 – 27 Sangat Tidak Mendukung
Pengelompokan kategori didasarkan pada kriteria rentang skor sangat
mendukung, mendukung, sedang, tidak mendukung, dan sangat tidak mendukung
adapun makna kategori adalah sebagai berikut:
a) Sangat mendukung adalah budaya yang hidup di sekolah sangat berperan
terhadap proses dan hasil dalam setiap aktivitas di sekolah tersebut. Artinya
proses yang terjadi di sekolah khususnya yang dilakukan oleh guru sangat
didukung oleh budaya sekolah yang sangat efektif.
b) Mendukung adalah budaya yang hidup di sekolah berperan baik dalam
setiap aktivitas di sekolah tersebut. Artinya proses pada aktivitas yang
terjadi di sekolah khususnya yang dilakukan oleh guru terbantu oleh budaya
yang ada.
c) Mendukung adalah budaya yang hidup di sekolah cukup berperan dalam
aktivitas di sekolah tersebut. Artinya proses pada aktivitas yang terjadi di
sekolah khususnya yang dilakukan oleh guru cukup terbantu oleh budaya
yang cukup efektif.
d) Tidak mendukung adalah budaya yang hidup di sekolah tidak terlalu
berperan dalam setiap aktivitas di sekolah tersebut. Artinya proses pada
aktivitas yang terjadi di sekolah khususnya yang dilakukan oleh guru tidak
terlalu merasakan peran dari budaya yang ada di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
e) Sangat tidak mendukung adalah budaya yang hidup di sekolah tidak
berjalan sama sekali dan tidak dirasakan pada setiap aktivitas di sekolah
tersebut. Artinya proses pada aktivitas yang terjadi di sekolah khususnya
yang dilakukan oleh guru tidak didasari oleh budaya yang hidup di sekolah.
4. Variabel Kepuasan Kerja Guru
Deskripsi variabel stressor pekerjaan diperoleh melalui dua cara (mencari
nilai tertinggi dan terendah serta mencari nilai interval kelas).
a. Mencari nilai tertinggi dan terendah
Jumlah butir pernyataan 20 item, jumlah opsi 5, skor tertinggi 5, skor
terendah 1. Skor tertinggi yang mungkin akan dicapai yaitu 20 item x 5 = 100,
skor terendah yang mungkin dicapai 20 item x 1 = 20, Berikut merupakan
perhitungan rentang skor untuk variabel stressor pekerjaan.
Nilai tertinggi = 20 x 5 = 100
Nilai terendah = 20 x 1 = 20
b. Mencari nilai interval kelas
Range= nilai tertinggi-nilai terendah
jumlah kelas
Range = 100-20
5
Range = 80
5
Range = 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 3.23 Rentang Kategori Nilai Variabel Kepuasan Kerja Guru
Interval Kelas Kategori
85 – 100 Sangat Puas 69 – 84 Puas 53 – 68 Sedang 37 – 52 Tidak Puas 20 – 35 Sangat Tidak Puas
Pengelompokan kategori didasarkan pada kriteria rentang skor sangat puas,
puas, cukup puas, tidak puas, dan sangat tidak puas adapun makna kategori adalah
sebagai berikut:
a) Sangat puas adalah kondisi di mana guru merasa telah mampu mendapatkan
segala hal yang dapat dirinya capai dalam pekerjaannya. Artinya guru
merasakan kepuasan penuh dala menjalankan pekerjaannya di sekolah.
b) Puas adalah kondisi di mana guru merasa telah mencapai banyak dari target
pekerjaan yang ingin dirinya capai. Artinya guru merasakan kepuasan dalam
menjalankan perannya sebagai guru.
c) Sedang dalam hal ini adalah kondisi di mana guru merasakan beberapa hal
dalam pekerjaannya dapat tercapai dan terlaksana dengan baik. Artinya guru
merasa baik-baik saja dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang guru.
d) Tidak puas adalah kondisi di mana guru merasakan beberapa hal dalam
pekerjaannya belum dapat tercapai dengan baik. Artinya guru merasa tidak
ada dalam keadaan baik-baik saja dan belum mencapai apa yang dirinya
harapkan dari pekerjaannya sebagai seorang guru.
e) Sangat tidak puas adalah kondisi di mana guru tidak merasakan
keberhasilan dalam dirinya sebagai seorang guru. Artinya guru merasakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
begitu banyak hal dalam pekerjaannya yang tidak sesuai dengan harapannya
sebagai seorang guru.
2. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data terkumpul
berdistribusi normal atau tidak normal karena data yang baik adalah data yang
berdistribusi normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kolmogorov-Smirnov dengan tingkat kepercayaan 5%. Adapun kriteria yang
digunakan untuk mengetahui data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak
adalah sebagai berikut.
a) Jika uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal.
b) Jika uji Kolmogorov-Smirnov Sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel
penelitian yang digunakan mempunyai hubungan yang linear. Uji linearitas dapat
diketahui melalui nilai signifikansi pada linearity dengan taraf signifikansi 0,05
(Wiyono, 2011:155).
a) Jika nilai Linearity < 0,05 maka terdapat hubungan linear.
b) Jika nilai Linearity > 0,05 maka tidak terdapat hubungan linear.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya penyimpangan
dalam regresi berganda. Dalam penelitian ini untuk pengujian hipotesis
menggunakan analisis regresi berganda. Sebelum melakukan regresi berganda,
terlebih dahulu akan dilakukan uji asumsi klasik, yang meliputi uji
multikolinearitas, uji heteroskedasititas dan uji autokerelasi. Namun dalam
penelitian ini uji autokorelasi tidak digunakan sebab uji autokerelasi bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat korelasi antara kesalahan
pengganggu periode sebelumya atau sesudahnya untuk data time series.
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen dengan variabel dependen.
Adapun kriteria pengujian untuk mengetahui terjadi tidaknya multikolinearitas
adalah sebagai berikut.
- Jika suatu variabel bebas mempunyai nilai VIF hitung < 10 dan tolerance >
0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
- Jika suatu variabel bebas mempunyai nilai VIF hitung >10 dan tolerance <
0,10 maka terjadi multikolinearitas.
b. Uji Heteroskedasititas
Uji heteroskedasititas digunakan untuk menguji ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik heteroskedasititas yaitu adanya ketidaksamaan
varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regesi. Adapun kriteria
pengujiannya adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
- Jika Unstandardized Residual dengan nilai signifikansi > 0,05 maka antara
variabel bebas tidak terkena heteroskedasititas.
- Jika Unstandardized Residual dengan nilai signifikansi < 0,05 maka antara
variabel bebas terkena heteroskedasititas.
4. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Berganda
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
linear berganda. Analisis ini digunakan untuk mengkaji pengaruh konfik peran
ganda, stressor pekerjaan, budaya sekolah terhadap kepuasan kerja guru. Analisis
akan dihitung menggunakan rumus sebagai berikut.
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan: Y = Kepuasan Kerja Guru X1 = Konflik Peran Ganda X2 = Stressor Pekerjaan X3 = Budaya Sekolah Langkah-langkah pengujian hipotesis yang dilakukan sebagai berikut.
a. Pengujian Hipotesis ke-1
Pengujian dilakukan untuk mengetahui pengaruh konflik peran ganda (X1)
terhadap kepuasan kerja guru (Y). Pengujian ini menggunakan Uji t dengan
kriteria sebagai berikut.
- Jika thitung< ttabel atau sig > 0,05 makaterima Ho, tolak Ha.
Artinya : Konflik peran ganda tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru
SMA Negeri di Kota Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
- Jika thitung> ttabel atau sig < 0,05 maka tolak Ho, tolak Ha.
Artinya : Konflik peran ganda berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru SMA
Negeri di Kota Yogyakarta.
b. Pengujian Hipotesis ke-2
Pengujian dilakukan untuk mengetahui pengaruh stressor pekerjaan (X2)
terhadap kepuasan kerja guru (Y). Pengujian ini menggunakan Uji t dengan
kriteria sebagai berikut.
- Jika thitung< ttabel atau sig > 0,05 maka terima Ho, tolak Ha.
Artinya : Stressor pekerjaan tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru
SMA Negeri di Kota Yogyakarta.
- Jika thitung> ttabel atau sig < 0,05 maka tolak Ho, tolak Ha.
Artinya : Stressor pekerjaan berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru SMA
Negeri di Kota Yogyakarta.
c. Pengujian Hipotesis ke-3
Pengujian dilakukan untuk mengetahui pengaruh budaya sekolah (X3)
terhadap kepuasan kerja guru (Y). Pengujian ini menggunakan Uji t dengan
kriteria sebagai berikut.
- Jika thitung< ttabel atau sig > 0,05 maka terima Ho, tolak Ha.
Artinya : Budaya sekolah tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru SMA
Negeri di Kota Yogyakarta.
- Jika thitung> ttabel atau sig < 0,05 maka tolak Ho, tolak Ha.
Artinya : Budaya sekolah berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru SMA Negeri
di Kota Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
d. Pengujian Hipotesis ke-4
Pengujian dilakukan untuk mengetahui pengaruh konflik peran ganda (X1),
stressor pekerjan (X2), budaya sekolah (X3) terhadap kepuasan kerja guru (Y).
Pengujian ini menggunakan Uji F dengan kriteria sebagai berikut.
- Jika Fhitung< ttabel atau sig > 0,05 maka terima Ho, tolak Ha.
Artinya : Konflik peran ganda, stressor pekerjaan, dan budaya sekolah tidak
berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru SMA Negeri di Kota Yogyakarta.
- Jika Fhitung>Ftabel atau sig < 0,05 maka tolak Ho, tolak Ha.
Artinya : Konflik peran ganda, stressor pekerjaan, dan budaya sekolah
berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru SMA Negeri di Kota Yogyakarta.
Koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui kekuatan pengaruh dan
hubungan antara variabel konflik peran ganda, stressor pekerjaan dan budaya
sekolah terhadap kepuasan kerja guru.
- Jika R2 mendekati 1 maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
semakin kuat.
- Jika R2 mendekati 0 maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
semakin lemah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
BAB IV
GAMBARAN UMUM
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2019. Responden yang
mendukung penelitian ini adalah seluruh guru yang mengajar di Sekolah Menengah
Atas di Kota Yogyakarta terdiri dari SMA Negeri 2 Yogyakarta, SMA Negeri 7
Yogyakarta, SMA Negeri 8 Yogyakarta, SMA Negeri 9 Yogyakarta, dan SMA
Negeri 10 Yogyakarta. Berikut merupakan data kelembagaan, visi dan misi serta
fasilitas SMA Negeri di Kota Yogyakarta:
A. SMA Negeri 2 Yogyakarta
Gambar 4.1
SMA Negeri 2 Yogyakarta
1. Data Kelembagaan
a. Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Yogyakarta
b. Nama Kepala Sekolah : Kusworo, S.Pd., M.Hum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
c. Alamat Sekolah : Jl. Bener No.30, Tegalrejo, Yogyakarta
d. Kode Pos : 55243
e. Telepon / Fax : (0274) 563647, Fax. (0274) 520079
Unggul dalam IMTAQ dan IPTEK, cerdas dan berakhlak mulia serta siap
berkompetisi dalam dunia global.
3. Misi
a. Mendidik siswa agar beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia;
b. Mendidik siswa agar memiliki kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual;
c. Mendidik siswa agar memiliki wawasan bermasyarakat dan kebangsaan serta
memiliki kepekaan sosial yang tinggi;
d. Melaksanakan pembelajaran yang profesional dan efektif agar siswa mampu
mengembangkan diri sesuai bakat dan potensinya secara optimal dalam bidang
akademik dan non akademik sehingga mampu berkompetensi di era global;
e. Mengembangkan kemampuan siswa dalam berbahasa Indonesia, berbahasa
Jawa, berbahasa Inggris dan berbahasa asing lain, serta dalam bidang IPTEK,
olahraga, seni dan budaya;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
f. Mengembangkan sistem kelembagaan, organisasi, manajemen, administrasi,
budaya saling mendukung kerja, serta mengembangkan sumber daya manusia
warga sekolah guna mewujudkan sekolah yang dinamis dan prestasi;
g. Menciptakan akademik atmosfir dan iklim kerja yang harmonis, budaya santun,
dan budaya tertib, serta saling hormat antar warga sekolah, orangtua dan
masyarakat sekitar.
4. Fasilitas Sekolah
Tabel 4.1 Fasilitas Sekolah SMA Negeri 2 Yogyakarta
No. Ruang Jumlah Luas ( m² ) 1. Ruang Teori/Kelas 25 1552 2. Lab. Fisika 1 120 3. Lab. Biologi 1 120 4. Lab. Kimia 1 120 5. Lab. Komputer/TI 2 240 6. Lab. Bahasa 1 110 7. Lab. AVA 1 84 8. Lab. Media Pendidikan 1 192 9. Ruang Perpustakaan 1 203 10. Ruang Kantor OSIS 1 21 11. Ruang Koperasi OSIS 1 21 12. Masjid 1 150 13. Ruang Aula 1 169 14. Ruang Kantor BP/BK 1 56 15. Ruang Kantor Guru 1 98 16. Ruang Kantor TU 1 105 17. Ruang Kantor Kasek 1 56 18. Ruang Piket Guru 1 912 19. Ruang Agama Katholik 1 20 20. Sanggar Pramuka dan Pecinta
Alam 1 9
21. Ruang Palang Merah Remaja 1 20 22. Gudang Ketrampilan 4 24 23. Gudang ATK, dll. 1 24 24. Ruang UKS 1 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No. Ruang Jumlah Luas ( m² ) 25. Ruang Ganti OR 4 60 26. Gardu Jaga Satpam 1 2 27. Barak Kendaraan 3 460 28. Kantin 4 142 29. Lapangan Volley 1 450 30. Lapangan Loncat Jauh 1 350 31. Rumah Penjaga Sekolah 1 24 32. Ruang WC/KM 24 62
Sumber: Data Sekolah, 2019 B. SMA Negeri 7 Yogyakarta
Gambar 4.2
SMA Negeri 7 Yogyakarta
1. Data Kelembagaan
a. Nama Sekolah : SMA Negeri 7 Yogyakarta
b. Nama Kepala Sekolah : Drs. Budi Basuki, M.A.
c. Alamat Sekolah : Jl.MT. Haryono No. 47, Suryodiningrat, Mantrijeron,
Yogyakarta
d. Kode Pos : 55141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
e. Telepon / Fax : (0274) 377740, Fax. (0274) 378333
Menyiapkan lulusan yang berkarakter, unggul dan siap berkompetisi di era
global.
3. Misi
a. Meningkatkan prestasi akademik peserta didik melalui peningkatan kompetensi
tenaga pendidik dan kependidikan, pengelolaan sarana yang efektif dan layanan
pembelajaran berbasis TIK.
b. Meningkatkan pembelajaran yang humanis dan berkarakter melalui
pengembangan nilai-nilai kebangsaan dan ketaqwaan.
c. Meningkatkan apresiasi terhadap keunggulan lokal melalui pengembangan
pendidikan berbasis keunggulan lokal.
d. Mengembangkan keunggulan kompetitif melalui peningkatan keterampilan
yang mendorong kreativitas peserta didik.
4. Fasilitas Sekolah
Tabel 4.2 Fasilitas Sekolah SMA Negeri 7 Yogyakarta
No. Jenis Ruang Jumlah RUANG BELAJAR 1 Ruang Kelas 25 2 Ruang Multimedia 2 3 Laboratorium Kimia 1 4 Laboratorium Fisika 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
No. Jenis Ruang Jumlah 5 Laboratorium Biologi 1 6 Laboratorium Bahasa 1 7 Laboratorium Komputer 1 RUANG KANTOR 8 Kantor Kepala Sekolah 1 9 Tata Usaha 1 10 Ruang Guru 1 11 Ruang Bimbingan dan Konseling 1 RUANG PENUNJANG 12 Ruang Serbaguna/Aula 2 13 UKS 1 14 Ruang Koperasi 1 15 Ruang OSIS 1 16 Kamar Mandi 11 17 Tempat Ibadah 1 18 Ruang Agama 2 19 Gudang 2 20 Ruang Olahraga 1 21 Lapangan Basket 1 22 Lapangan Voli 1 23 Tempat parkir guru dan siswa 3 24 Ruang Penjaga 1
Sumber: Data Sekolah, 2019
C. SMA Negeri 8 Yogyakarta
Gambar 4.3
SMA Negeri 8 Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
1. Data Kelembagaan
a. Nama Sekolah : SMA Negeri 8 Yogyakarta
b. Nama Kepala Sekolah : Rudy Prakanto, S.Pd., M. Eng.
c. Alamat Sekolah : Jl. Sidobali No.1, Muja-Muju, Umbulharjo,
Yogyakarta
d. Kode Pos : 55165
e. Telepon / Fax : (0274)513493, Fax. (0274)580207
Dengan semangat kerja keras dan dedikasi tinggi, SMA Negeri 8 Yogyakarta
bertekat untuk mempersiapkan dan mengantarkan anak didik mencapai cita-cita
luhur. Indikator:
a. Diterima di Perguruan Tinggi Negeri
b. Mampu bersaing di Era Global
c. Berwawasan Ipteks dan Imtaq
3. Misi
a. Meningkatkan mutu pembelajaran
b. Memberdayakan peserta didik menjadi manusia Indonesia seutuhnya
c. Meningkatkan komitmen dan profesionalisme tenaga kependidikan
d. Menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif
e. Menciptakan budaya santun, damai dan anti kekerasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
4. Fasilitas Sekolah
a. Keliling tanah seluruhnya adalah 10.083 m2.
b. Jumlah Ruangan di sekolah
Tabel 4.3 Ruang Sekolah SMA Negeri 8 Yogyakarta
No. Jenis Ruang Jumlah Luas (m2) 1 Ruang Teori / Kelas 25 4.900 2 Laboratorium IPA 3 Laboratorium Kimia 1 196 4 Laboratorium Fisika 1 196 5 Laboratorium Biologi 1 196 6 Laboratorium Bahasa 1 200 7 Laboratorium IPS 1 100 8 Laboratorium Komputer 1 150 9 Laboratorium Multimedia 1 196 10 Ruang Perpustakaan Konvensional 1 400 11 Ruang Perpustakaan Multimedia 1 200 12 Ruang Keterampilan 13 Ruang Serba Guna / Aula 14 Ruang UKS 1 388 15 Ruang Praktik Kerja 2 100 16 Bengkel 1 250 17 Ruang Diesel 18 Ruang Pameran 19 Ruang Gambar 20 Koperasi / Toko 1 100 21 Ruang BP / BK 1 120 22 Ruang Kepala Sekolah 1 65 23 Ruang Guru 1 250 24 Ruang TU 1 170 25 Ruang OSIS 1 200 26 Kamar Mandi/WC Guru Laki-laki 4 30 27 Kamar Mandi/WC Guru Perempuan 4 30 28 Kamar Mandi/WC Siswa Laki-laki 20 120 29 Kamar Mandi/WC Siswa Perempuan 20 120 30 Gudang 1 45 31 Ruang Ibadah 3 160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
No. Jenis Ruang Jumlah Luas (m2) 32 Rumah Dinas Kepala Sekolah 33 Rumah Dinas Guru 34 Rumah Penjaga Sekolah 1 115 35 Sanggar MGMP 1 50 36 Sanggar PKG 37 Asrama Siswa 38 Unit Produksi 39 Ruang Multimedia 40 Ruang Olahraga 1
Sumber: Data Sekolah, 2019
D. SMA Negeri 9 Yogyakarta
Gambar 4.4
SMA Negeri 9 Yogyakarta
1. Data Kelembagaan
a. Nama Sekolah : SMA Negeri 9 Yogyakarta
b. Nama Kepala Sekolah : Drs. Bambang Istiarto, M.Ed.
c. Alamat Sekolah : Jl. Sagan No.1, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta
d. Kode Pos : 55223
e. Telepon / Fax : (0274) 513434, Fax. (0274) 520346
Terwujudnya SMA Negeri 9 Yogyakarta sebagai institusi pendidikan yang
menjadi idaman dan terpercaya bagi peserta didik maupun masyarakat untuk
menimba ilmu yang berdasar akhlakul kharimah.
3. Misi
a. Membangun generasi muda yang memiliki keunggulan intelektual kecerdasan
emosional, kecakapan/ketrampilan, budi pekerti luhur, iman dan taqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
b. Menciptakan dan mengembangkan masyarakat belajar yang kondusif, kreatif,
inovatif dan agamis.
c. Mewujudkan hubungan harmonis antarwarga sekolah, komite sekolah,
perguruan tinggi, dan masyarakat
4. Fasilitas Sekolah
a) Keadaan Tanah dan Bangunan
Tabel 4.4 Luas Tanah dan Bangunan
Tanah 3200 m2 Bangunan 1700 m2 Halaman 900 m2 Lain-lain 600 m2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
b) Keadaan Ruangan
Tabel 4.5 Fasilitas sekolah SMA Negeri 9 Yogyakarta
Ruang Jumlah Ruang Kelas 18 Lab. Fisika 1 Lab. Biologi 1 Lab. Kimia 1 Lab. Komputer/TI 2 Ruang Seni Karawitan 1 Ruang Seni 1 Ruang AVA 1 Ruang Perpustakaan dengan pengembangan e-library 1 Ruang Baca 1 Ruang OSIS 1 Ruang Komite 1 Mushola 1 Ruang Kantor BP/BK 1 Ruang Kantor Guru 1 Ruang Kantor TU 1 Ruang Kantor Kepala Sekolah 1 Ruang Tamu 1 Ruang Piket Guru 1 Sanggar Pramuka 1 Ruang Pecinta Alam 1 Gudang Olahraga 4 Gudang 1 Taman 1 Gardu Pos Satpam 1 Parkir Kendaraan Siswa 1 Parkir Kendaraan Guru dan Karyawan 1 Kantin 4 Lapangan Olahraga 1 Ruang WC/KM 24 Basecamp THC 1
Sumber: Data Sekolah, 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
E. SMA Negeri 10 Yogyakarta
Gambar 4.5
SMA Negeri 10 Yogyakarta
1. Data Kelembagaan
a. Nama Sekolah : SMA Negeri 10 Yogyakarrta
b. Nama Kepala Sekolah : Drs. Basuki
c. Alamat Sekolah : Jl. Gadean No. 5, Ngupasan, Gondomanan,
Terwujudnya Generasi yang Beriman, Berkarakter, Berprestasi, Berbudaya, dan
Peduli Lingkungan Hidup. Indikator Visi:
a. Taat menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
b. Memilii karakter yang baik yang dibuktikan dengan nilai kepribadian hasil
observasi seluruh guru mata pelajaran minimal baik.
c. 100% siswa lulus mengikuti Ujian Nasional.
d. 100% siswa lulus Ujian Sekolah dengn rata-rata nilai untuk semua mata
pelajaran yang diujikan minimal 80 dan nilai terendah untuk setiap mata
pelajaran sama dengan Ketuntasan Belajar Minimal.
e. Dalam satu tahun mampu menjuarai minimal 10 jenis lomba bidang
akademikmaupun non-akademik kategori juara I,II, dan III minimal tingkat
kota/kabupaten.
f. Minimal 90% lulusan diterima di Perguruan Tinggi dengan minimal 50% nya
diterima di PTN.
g. Mampu berbahasa Jawa Krama dengan baik yang dibuktikan dengan nilai uji
praktik minimal 85% di atas Ketuntasan Belajar Minimal.
h. Lingkungan sekolah yang hijau, bersih, nyaman, kondusif, dan sehat.
3. Misi
Dengan mempertimbangkan visi SMA Negeri 10 Yogyakarta, maka misi SMA
Negeri 10 Yogyakarta sebagai berikut:
a. Melaksanakan pembelajaran agama dengan mengutamakan penghayatan dan
pengalaman nilai-nilai ajaran agama yang dianutnya sehingga dapat menjadi
sumber kearifan dalam bertindak.
b. Mengintegrasikan pendidikan karakter berbasis budaya dalam proses
pembelajaran dan pembimbingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
c. Melaksanakan pembelajaran dan pembimbingan secara aktif, kretif, efektif,
inovatif, dan menyenangkan.
d. Melaksanakan kegitan ektrakurikuler yang berkualitas untuk dapat menjuarai
berbagai lomba bidang akademik maupun non-akademik.
e. Melaksanakan pendalaman materi sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan
ke jenjang perguruan tinggi.
f. Melaksanakan pembelajaran Bahasa Jawa dengan penekanan pada kegiatan
praktik berbahasa Jawa Krama.
g. Melaksanakan pengelolaan lingkungan sekolah yang hijau, bersih, nyaman,
kondusif dan sehat.
4. Fasilitas Sekolah
Adapun fasilitas pendidikan dan latihan yang terdapat di SMA Negeri 10
Yogyakarta adalah sebagai berikut:
a. Tanah dan Halaman
Tanah sekolah sepenuhnya adalah tanah milik Pemerintah dengan luas areal
lebih kurang 3448 m2.
Tabel 4.6 Keadaan Tanah Sekolah SMA Negeri 10 Yogyakarta
Tanah/Bangunan Milik Pemerintah
a. Status Hak Pakai dan HGB b. Luas Tanah 3448 m2
Status Bangunan Milik Pemerintah
Sumber: Data Sekolah, 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
b. Gedung Sekolah
Sekolah ini mempunyai 20 kelas dengan pembagian pada kelas X sebanyak 6
kelas, kelas XI 7 kelas, dan kelas XII sebanyak 7 kelas. Setiap kelompok kelas ada
yang menjadi satu kompleks dan ada yang terpisah. Kelas X MIPA 1 – X MIPA 4
berada satu kompleks di lantai 1. Kelas X IPS 1 – 2, kelas XI IPS 1 – 2, dan kelas XII
IPS serta kelas XII IPA 1 - 4 berada satu kompleks di lantai 2. Untuk kelas XI IPA 1 -
5 berada di lantai 3.
Sekolah ini memiliki sarana dan prasarana (fasilitas) pendidikan yang cukup
lengkap. Sarana dan prasarana (fasilitas) pendidikan tersebut diantaranya adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.7 Fasilitas sekolah SMA Negeri 10 Yogyakarta
Jenis Fasilitas Jumlah
Kelas 18 Ruang Laboratorium IPA 3 Ruang Laboratorium Komputer 2 Ruang Perpustakaan 1 Ruang UKS 1 Ruang Bimbingan Konseling 1 Ruang Ruang Guru 1 Ruang Kantor TU 1 Ruang Kantor Kepala Sekolah 1 Ruang Ruang Osis 1 Ruang Koperasi 1 Ruang Mushola 1 Ruang Lapangan Olah Raga 1 Area Ruang Keterampilan 1 Ruang Ruang Audio-visual (AVA) 1 Ruang Kantin 5 Ruang Area Parkir 1 Area Gudang 1 Ruang
Sumber: Data Sekolah, 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Fasilitas dan media KBM yang ada/tersedia di SMA Negeri 10 Yogyakarta
diantaranya perpustakaan, laboratorium (IPA, bahasa, dan komputer), tempat ibadah
(mushola dan ruang agama), alat-alat olahraga, lapangan olahraga (basket dan voli).
Laboratorium terdiri dari laboratorium IPA (fisika, kimia dan biologi),
laboratorium bahasa, dan laboratorium komputer. Laboratorium IPA terdiri dari 3
ruangan. Satu ruang untuk laboratorium Kimia di lantai 1, laboratorium Fisika di
lantai 2, dan laboratorium Biologi di lantai 3. Alat-alat yang terdapat di laboratorium
sudah lengkap untuk standar SMA, tetapi dalam pemanfaatan dan perawatannya
masih kurang.
Laboratorium bahasa digunakan sebagai media pembelajaran bahasa Inggris
dan bahasa Perancis. Layanan internet juga tersedia di sekolah ini, sehingga para
siswa dapat mengetahui informasi yang lebih luas.
Perpustakaan, yang menyediakan buku-buku penunjang kegiatan
pembelajaran siswa, dikelola oleh 2 orang petugas. Siswa dapat meminjam buku
maksimal 1 minggu dan jika melebihi batas meminjam akan dikenakan denda.
Dengan adanya fasilitas ini siswa dapat menambah referensi mereka.
Media pembelajaran yang tersedia di SMA Negeri 10 Yogyakarta juga
bermacam-macam sesuai dengan mata pelajarannya. Misalnya untuk pelajaran IPA
diperlukan alat dan bahan dari laboratorium yang semuanya sudah tersedia di
sekolah. Tiap-tiap kelas memiliki papan tulis berupa whiteboard. Dengan adanya
media yang lengkap, maka kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan
lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Alat-alat olah raga yang tersedia juga sudah lengkap (misalnya bola voli, bola
basket, cakram, raket, bola sepak, dan lain-lain). Lapangan olahraga yang dimiliki
untuk sementara hanya lapangan basket yang digunakan untuk voli sekaligus
digunakan untuk lapangan upacara. Untuk olahraga sepak bola dilaksanakan di alun-
alun.
Tempat ibadah terdiri dari mushola dan ruang agama. Mushola selain
digunakan untuk sholat bagi yang muslim juga digunakan untuk kegiatan keagamaan
ROHIS. Ruang agama digunakan untuk kegiatan keagamaan bagi peserta didik yang
beragama Kristen dan Katolik. Tempat parkir guru dan siswa menjadi satu dan terdiri
dari parkir bawah.
Tabel 4.8 Fasilitas Pendidikan SMA Negeri 10 Yogyakarta
No. Jenis Ruang Jumlah A. RUANG BELAJAR 1. Ruang Kelas 20 2. Ruang Laboratorium IPA 3 3. Ruang Perpustakaan 1 4. Ruang laboratorium bahasa 1 5 Ruang audio visual 1 B. RUANG KANTOR 1. Ruang Kepala Sekolah 1 2. Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 3. Ruang Guru 1 4. Ruang Tata Usaha 1 5. Ruang Komite 1 C. RUANG PENUNJANG 1. Ruang BP / BK 1 2. Ruang UKS 1 3. Ruang OSIS 1 4. Kantin 5 5. Mushola 1 6. Ruang Agama 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
No. Jenis Ruang Jumlah 7. Ruang Komputer ( TI ) 2 8. Ruang teacher center 1 D. MEDIA PEMBELAJARAN 1. L C D 20 unit 2. T V 5 unit 3. Laptop 6 unit 4. O H P 3 unit 5. Slide Proyektor 1 unit 6. VCD 3 unit 7. Layar 16 buah 8. Printer 14 buah E. TRANSPORTASI 1. Sepeda motor Honda REVO 1 buah 2. Mobil APV 1 buah F. SARANA PENUNJANG 1. Mesin Tik manual 4 buah 2. Sound system 1 Set 3. Horn 5 buah 4. Megaphone 2 buah 5. Tustel 1 buah 6. Filling Cabinet 4 buah 7. Brangkas 2 buah 8. AC Split 14 buah 9. Kipas angina 44 buah 10. Almari 42 buah 11. Mesin jahit 6 buah 12. Mesin Obras 1 buah 13. Mesin Riso 1 buah 14. Mesin Pompa air 3 buah 15. Almari es 2 buah 16. Dispenser 3 buah 17. Speedy/wifi 2 buah 18, CPU 44 buah 19. Monitor 44 buah 20. Wireless 3 buah
Sumber: Data Sekolah, 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada uraian bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang meliputi
deskripsi data, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian. Data dalam
penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh melalui penyebaran
kuesioner terhadap 158 guru SMA Negeri di Kota Yogyakarta dan semua butir
pernyantaan diisi secara lengkap dan jumlah kuesioner yang kembali sebanyak
158 (100%) sehingga data dapat diolah lebih lanjut. Berikut ini akan disajikan
identitas dan deskripsi responden berdasarkan data pembahasan.
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Karakteristik Responden
Responden penelitian ini adalah guru-guru pada SMA Negeri di Kota
Yogyakarta. Tujuan dilakukannya deskripsi pada karakteristik responden adalah
untuk menganalisis data yang berhubungan dengan identitas responden meliputi
jenis kelamin, masa kerja, latar belakang pendidikan, status perkawinan, jumlah
anak, status kepegawaian dan gaji yang diperoleh.
a. Gender
Gambaran responden berdasarkan jenis kelamin ditampilkan dalam
diagram pie berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Gambar 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Gender
Gambar 5.1 di atas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini
didominasi oleh guru wanita, yaitu sebanyak 81 guru (51%) sedangkan sisanya
adalah guru pria sebanyak 77 guru (49%).
b. Masa Kerja
Gambaran responden berdasarkan masa kerja ditampilkan dalam diagram
pie berikut.
Gambar 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja
Gambar 5.2 di atas menunjukkan bahwa guru yang telah memiliki
pengalaman lebih dari 20 tahun sebanyak 76 guru (48%), guru yang telah
49%51%
Gender
Gender Pria
Gender Wanita
10%11%
15%
16%
48%
Masa Kerja
Lama Menjadi Guru 0‐5 tahun
Lama Menjadi Guru 6‐10 tahun
Lama Menjadi Guru 11‐15 tahun
Lama Menjadi Guru 16‐20 tahun
Lama Menjadi Guru > 20 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
memiliki pengalaman kerja 16-20 tahun sebanyak 25 guru (16%), guru yang telah
memiliki pengalaman kerja 11-15 tahun sebanyak 24 guru (15%), guru yang telah
memiliki pengalaman kerja 6-10 tahun sebanyak 18 guru (11%), dan guru yang
telah memiliki pengalaman kerja 0-5 tahun sebanyak 15 guru (10%). Dengan
demikian, responden dalam penelitian ini didominasi oleh guru yang memiliki
pengalaman kerja lebih dari 20 tahun, yaitu sebanyak 76 guru (48%).
c. Latar Belakang Pendidikan
Gambaran responden berdasarkan latar belakang pendidikan ditampilkan
dalam diagram pie berikut.
Gambar 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
Gambar 5.3 di atas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini,
didominasi oleh guru dengan latar belakang pendidikan S1 sebanyak 134 guru
(85%) dan sisanya 124 guru (15%) telah menempuh pendidikan S2.
85%
15%
Latar Belakang Pendidikan
S1
S2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
d. Status Perkawinan
Gambaran responden berdasarkan status perkawinan ditampilkan dalam
diagram pie berikut.
Gambar 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Status Perkawinan
Gambar 5.4 di atas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini,
didominasi oleh guru yang telah menikah dan tinggal bersama pasangan sebanyak
148 guru (94%) dan sisanya 10 guru (6%) telah menikah dan tidak tinggal
bersama pasangan.
e. Jumlah Anak
Gambaran responden berdasarkan jumlah anak ditampilkan dalam diagram
pie berikut.
94%
6%
Status Perkawinan
Status perkawinan menikah tinggal bersama pasangan
Status perkawinan menikah tidak tinggal bersamapasangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Gambar 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak
Gambar 5.5 di atas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini,
didominasi oleh guru yang telah memiliki 1-2 orang anak sebanyak 88 guru
(56%). Sedangkan sisanya, sebanyak 39 guru memiliki 3-4 orang anak (24%), 25
guru (16%) belum memiliki anak dan 6 guru (4%) guru memiliki anak lebih dari 4
orang.
f. Status Kepegawaian
Gambaran responden berdasarkan status kepegawaian ditampilkan dalam
diagram pie berikut.
Gambar 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Status Kepegawaian
75%
14%
3%8%
Status Kepegawaian
Status Kepegawaian PNS
Status Kepegawaian GTT
Status Kepegawaian PPPK
Status Kepegawaian Lain‐lain
16%
56%
24%
4% Jumlah Anak Jumlah anak BelumMemiliki Anak
Jumlah anak 1‐2 orang
Jumlah anak 3‐4 orang
Jumlah anak >4orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Gambar 5.6 di atas menunjukkan bahwa guru yang berstatus sebagai
Pegawai Negeri Sipil sebanyak 119 guru (75%). Sementara guru yang berstatus
sebagai GTT sebanyak 22 guru (14%), guru yang berstatus sebagai PPPK
sebanyak 5 guru (3%), dan lainnya yang semuanya tidak berstatus menetap di
sekolah sebanyak 12 guru (8%). Dengan demikian, responden dalam penelitian ini
di dominasi oleh guru yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), yaitu
sebanyak 119 guru (75%).
g. Pendapatan Per Bulan
Gambaran responden berdasarkan status kepegawaian ditampilkan dalam
diagram pie berikut.
Gambar 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan
Gambar 5.7 di atas menunjukkan bahwa guru yang menerima gaji di atas
nominal Rp 2.500,000 per bulan sebanyak 123 guru (78%), guru yang menerima
gaji Rp 2.000,000 – Rp 2.500,000 sebanyak 15 guru (10%), guru yang menerima
gaji Rp 1.500,000 – Rp 2.000,000 sebanyak 7 guru (4%), dan guru yang
menerima gaji kurang Rp 1.500,000 sebanyak 13 guru (8%). Dengan demikian,
8%4%
10%
78%
Gaji Per bulan
Gaji per bulan <1500000
Gaji per bulan 1500000‐2000000
Gaji per bulan 2000000‐2500000
Gaji per bulan >2500000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
responden dalam penelitian ini didominasi oleh guru yang menerima gaji di atas
nominal Rp 2.500,000 per bulan sebanyak 123 guru (78%).
2. Deskripsi Variabel
Deskripsi Variabel bertujuan untuk menggambarkan masing-masing
variabel yang terdapat dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini variabel-
variabel tersebut meliputi konflik peran ganda, stressor pekerjaan, budaya sekolah
terhadap kepuasan kerja guru. Hasil masing-masing variabel adalah sebagai
berikut.
1) Variabel Konflik Peran Ganda (X1)
Data yang diperoleh untuk variabel konflik peran ganda (X1) dalam
pengisian kuesioner pada 158 responden, dengan 13 item pernyataan. Dari 13
item pernyataan tersebut dinyatakan item valid. Sehingga yang digunakan adalah
13 item pernyataan.
Nilai tertinggi = 13 item x 5 = 65
Nilai terendah = 13 item x 1 = 13
Dengan demikian, jumlah interval yang dapat dilihat adalah sebagai berikut.
Range = nilai tertinggi-nilai terendah
jumlah kelas
Range = 65-13
5
Range = 52
5
Range = 10,4 ≈ 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Deskripsi interval kelas pada variabel konflik peran ganda dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 5.1 Distribusi Variabel Konflik Peran Ganda
Interval Frekuensi Kategori 56 – 65 - Sangat Tinggi 46 – 55 2 Tinggi 36 – 45 21 Sedang 26 – 35 89 Rendah 13 – 25 46 Sangat Rendah
Dari tabel 5.1 di atas, diketahui bahwa tidak ada guru yang mengalami
konflik peran ganda dalam kategori sangat tinggi, sebanyak 2 guru (1%)
mengalami konflik peran ganda dalam kategori tinggi, sebanyak 21 guru (13%)
mengalami konflik peran ganda dalam kategori sedang, sebanyak 89 guru (57%)
mengalami konflik peran ganda yang rendah, dan sebanyak 46 guru (29%)
mengalami konflik peran ganda yang sangat rendah yang artinya guru tidak
mengalami adanya konflik antara pekerjaan dan keluarga. Berikut disajikan
distribusi konflik peran ganda dalam diagram pie berikut.
Gambar 5.8 Distribusi Frekuensi Konflik Peran Ganda
1% 13%
57%
29%
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Berdasarkan gambar 5.8 di atas, diketahui bahwa sebagian besar guru
dalam penelitian ini mengalami konflik peran ganda dengan kategori rendah
dalam persepsi guru sebesar 57% dan kategori sangat rendah sebesar 29%.
Artinya, guru-guru SMA Negeri di Kota Yogyakarta tidak merasakan adanya
konflik antara pekerjaan dan keluarga, sebagian besar dari mereka sudah mampu
untuk mengolah perannya sehingga mereka dapat memaksimalkan tanggung
jawabnya sebagai seorang guru di sekolah dan sebagai orang tua maupun sebagai
pasangan di rumah.
2) Variabel Stressor Pekerjaan (X2)
Data yang diperoleh untuk variabel stressor pekerjaan (X2) dalam
pengisian kuesioner pada 158 responden, dengan 13 item pernyataan. Dari 13
item pernyataan tersebut dinyatakan item valid. Sehingga yang digunakan adalah
13 item pernyataan.
Nilai tertinggi = 13 item x 5 = 65
Nilai terendah = 13 item x 1 = 13
Dengan demikian, jumlah interval yang dapat dilihat adalah sebagai berikut.
Range = nilai tertinggi-nilai terendah
jumlah kelas
Range = 65-13
5
Range = 52
5
Range = 10,4 ≈ 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Deskripsi interval kelas pada variabel stressor pekerjaan dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 5.2 Distribusi Variabel Stressor Pekerjaan Interval Frekuensi Kategori 56 – 65 - Sangat Tinggi 46 – 55 1 Tinggi 36 – 45 17 Sedang 26 – 35 96 Rendah 13 – 25 44 Sangat Rendah
Dari tabel 5.2 di atas, diketahui bahwa tidak ada guru yang mengalami
stressor pekerjaan dalam kategori sangat tinggi, sebanyak 1 guru (0%) mengalami
stressor pekerjaan dalam kategori tinggi, sebanyak 17 guru (11%) mengalami
stressor pekerjaan dalam kategori sedang, sebanyak 96 guru (61%) mengalami
stressor pekerjaan yang rendah, dan sebanyak 44 guru (28%) mengalami stressor
pekerjaan sangat rendah yang artinya guru tidak merasakan tekanan dari
lingkungan tempat kerja. Berikut disajikan distribusi stressor pekerjaan dalam
diagram pie berikut.
Gambar 5.9
Distribusi Frekuensi Stressor Pekerjaan
0%11%
61%
28%Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan persepsi guru
sebagian besar guru dalam penelitian ini mengalami stressor pekerjaan dengan
kateogori rendah sebesar 61% dan kategori sangat rendah sebesar 29% guru
mengalami stressor pekerjaan yang sangat rendah. Artinya, sebagian besar guru
tidak merasakan adanya tekanan seperti, pekerjaan yang ambigu maupun overload
peran dari tempat ia bekerja. Guru-guru cenderung bisa mengelola tekanan-
tekanan tersebut sehingga guru merasa nyaman dan kondusif di sekolah.
3) Variabel Budaya Sekolah (X3)
Data yang diperoleh untuk variabel budaya sekolah (X3) dalam pengisian
kuesioner pada 158 responden, dengan 15 item pernyataan. Dari 15 item
pernyataan tersebut dinyatakan item valid. Sehingga yang digunakan adalah 15
item pernyataan.
Nilai tertinggi = 15 item x 5 = 75
Nilai terendah = 15 item x 1 = 15
Dengan demikian, jumlah interval yang dapat dilihat adalah sebagai berikut.
Range = nilai tertinggi-nilai terendah
jumlah kelas
Range = 75-15
5
Range = 60
5
Range = 12
Deskripsi interval kelas pada variabel budaya sekolah dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tabel 5.3 Interval Skor Variabel Budaya Sekolah
Dari tabel 5.3 menunjukkan bahwa 115 guru merasakan budaya di
sekolahnya sudah efektif, bahkan 23 guru merasakan budaya di sekolahnya sudah
sangat efektif. Artinya budaya yang hidup di sekolah sangat berperan dalam setiap
aktivitas di sekolah tersebut. Berikut disajikan distribusi budaya sekolah dalam
diagram pie berikut.
Gambar 5.10
Distribusi Frekuensi Budaya Sekolah
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan persepsi guru
sebesar 73% guru merasakan peran budaya sekolah yang mendukung, bahkan
14% guru merasakan budaya sekolah yang sangat mendukung. Artinya budaya
yang hidup di sekolah berperan baik dalam setiap aktivitas di sekolah. Guru
merasakan budaya sekolah yang mendukung, seperti adanya kerjasama yang baik,
14%
73%
13% Sangat Mendukung
Mendukung
Sedang
Tidak Mendukung
Sangat Tidak Mendukung
Interval Frekuensi Kategori 64 – 75 23 Sangat Mendukung 52 – 63 115 Mendukung 40 – 51 20 Sedang 28 - 39 - Tidak Mendukung 15 - 27 - Sangat Tidak Mendukung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
rekan kerja yang sesuai, pembebanan kerja yang merata maka akan berdampak
langsung terhadap kepuasan kerja guru di sekolah. Sehingga setiap proses yang
ada di sekolah dan dilakukan oleh guru terbantu oleh adanya budaya sekolah
tersebut.
4) Variabel Kepuasan Keja Guru (Y)
Data yang diperoleh untuk variabel kepuasan kerja guru (Y) dalam
pengisian kuesioner pada 158 responden, dengan 20 item pernyataan. Dari 20
item pernyataan tersebut dinyatakan item valid. Sehingga yang digunakan adalah
20 item pernyataan.
Nilai tertinggi = 20 item x 5 = 100
Nilai terendah = 20 item x 1 = 20
Dengan demikian, jumlah interval yang dapat dilihat adalah sebagai berikut.
Range = nilai tertinggi-nilai terendah
jumlah kelas
Range = 100-20
5
Range = 80
5
Range = 16
Deskripsi interval kelas pada variabel kepuasan kerja guru dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 5.4 Interval Skor Variabel Kepuasan Kerja Guru
Interval Frekuensi Kategori 85 – 100 25 Sangat Puas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Interval Frekuensi Kategori 69 – 84 104 Puas 53 – 68 25 Sedang 37 – 52 4 Tidak Puas 20 – 36 - Sangat Tidak Puas
Dari tabel 5.4 di atas, diketahui bahwa 25 guru (16%) merasakan kepuasan
kerja dalam kategori sangat puas, sebanyak 104 guru (66%) merasakan kepuasan
kerja dalam kategori puas, sebanyak 25 guru (16%) merasakan kepuasan kerja
dalam kategori sedang, sebanyak 4 guru (2%) merasakan kepuasan kerja dalam
kategori rendah, dan tidak ada guru yang merasakan kepuasan kerja dalam
kategori sangat rendah. Berikut disajikan distribusi konflik peran ganda dalam
diagram pie berikut.
Gambar 5.11
Distribusi Frekuensi Kepuasan Kerja
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru dalam
penelitian ini merasakan kepuasan dalam bekerja dengan kategori puas dalam
persepsi guru sebesar 66% dan kategori sangat puas sebesar 16%. Artinya, guru-
16%
66%
16%2% Sangat Puas
Puas
Sedang
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
guru merasakan keberhasilan dan target dalam bekerja sehingga guru juga akan
merasakan kepuasan dalam menjalankan perannya sebagai guru
B. Uji Prasyarat
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data terkumpul
berdistribusi normal atau tidak normal karena data yang baik adalah data yang
berdistribusi normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kolmogorov-Smirnov dengan tingkat kepercayaan 5%. Adapun kriteria yang
digunakan untuk mengetahui data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak
adalah sebagai berikut:
- Jika uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal.
- Jika uji Kolmogorov-Smirnov Sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
Pengujian normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual N 158
Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation
676.315.916
Most Extreme Differences
Absolute .066 Positive .048 Negative -.066
Test Statistic .066 Asymp. Sig. (2-tailed) .093c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: data primer, diolah 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Hasil pengolahan data di atas menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
untuk nilai residual konflik peran ganda, stressor pekerjaan, budaya sekolah, dan
kepuasan kerja sebesar 0,093. Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,093 lebih
besar dari nilai signifikansi (0,05), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data
konflik peran ganda, stressor pekerjaan, budaya sekolah, dan kepuasan kerja
berdistribusi normal.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel
penelitian yang digunakan mempunyai hubungan yang linear. Uji linearitas dapat
diketahui melalui nilai signifikansi pada linearity dengan taraf signifikansi 0,05
(Wiyono, 2011:155). Pengujian linear dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.6 Hasil Uji Linearitas Konflik Peran Ganda dengan Kepuasan Kerja
Tabel ANOVA
Sumber: data primer, diolah 2019
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai Sig. pada Linearity antara konflik
peran ganda dan kepuasan kerja sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Dengan
demikian dikatakan bahwa hubungan antara konflik peran ganda dan kepuasan
kerja adalah linear.
Sum of Squares
df Mean
Square F Sig.
KKG * KPG
Between Groups
(Combined) 4238.796 31 136.735 2.060 .003
Linearity 2739.773 1 2739.773 41.282 .000 Deviation from Linearity
1499.023 30 49.967 .753 .815
Within Groups 8362.375 126 66.368 Total 12601.171 157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Tabel 5.7 Hasil Uji Linearitas Stressor Kerja dengan Kepuasan Kerja
Tabel ANOVA
Sumber: data primer, diolah 2019
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai Sig. pada Linearity antara stressor
pekerjaan dan kepuasan kerja sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka dapat
dikatakan bahwa hubungan antara stressor pekerjaan dan kepuasan kerja adalah
linear.
Tabel 5.8 Hasil Uji Linearitas Budaya Sekolah dengan Kepuasan Kerja
ANOVA Tabel
Sum of Squares
Df Mean
Square F Sig.
KKG * BS
Between Groups (Combined) 7387.047 26 284.117 7.138 .000
Linearity 4501.994 1 4501.994 113.108 .000 Deviation from Linearity
2885.054 25 115.402 2.899 .000
Within Groups 5214.124 131 39.802 Total 12601.171 157
Sumber: data primer, diolah 2019
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai Sig. pada Linearity antara budaya
sekolah dan kepuasan kerja sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka dapat
Sum of Squares
Df Mean
Square F Sig.
KKG * SK
Between Groups
(Combined) 4182.602 27 154.911 2.392 .001
Linearity 2743.471 1 2743.471 42.365 .000 Deviation from Linearity
1439.131 26 55.351 .855 .669
Within Groups 8418.569 130 64.758 Total 12601.171 157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
dikatakan bahwa hubungan antara budaya sekolah dan kepuasan kerja adalah
linear. Adapun hasil rangkuman hasil uji linearitas antar variabel berikut ini.
Tabel 5.9 Rangkuman Hasil Uji Linearitas
Hubungan antar Variabel
Signifikansi Kesimpulan
X1 dengan Y 0,000 Linear X2 dengan Y 0,000 Linear X3 dengan Y 0,000 Linear
Sumber: data primer, diolah 2019
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen dengan variabel dependen.
Adapun kriteria pengujian untuk mengetahui terjadi tidaknya multikolinearitas
adalah sebagai berikut.
- Jika suatu variabel bebas mempunyai nilai VIF hitung < 10 dan tolerance > 0,10
maka tidak terjadi multikolinearitas.
- Jika suatu variabel bebas mempunyai nilai VIF hitung >10 dan tolerance < 0,10
maka terjadi multikolinearitas.
Tabel 5.10 Hasil Uji Multikollinearitas Konflik Peran Ganda, Stressor Pekerjaan,
Budaya Sekolah dan Kepuasan Kerja Guru
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 50,609 9.307 5.438 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
KPG -.313 .087 -.246 -3.586 .000 .785 1.274
SK -.176 .115 -.117 -1.533 .127 .635 1.576
BS .687 .118 .436 5.816 .000 .658 1.519
a. Dependent Variable: KKG
Sumber: data primer, diolah 2019
Uji multikolinearitas pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai VIF
masing-masing variabel kurang dari 10 dan tolerance lebih besar dari 0,10 yang
berarti model regresi dalam penelitian ini tidak mengandung multikolinearitas.
Adapun rangkuman hasil uji multikolinearitas adalah sebagai berikut.
Tabel 5.12 Rangkuman Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Kesimpulan Konflik Peran Ganda 0,785 1,274 tidak terjadi multikolinearitas Stressor Pekerjaan 0,635 1,576 tidak terjadi multikolinearitas Budaya Sekolah 0,658 1,519 tidak terjadi multikolinearitas
Sumber: data primer, diolah 2019
2. Uji Heteroskedasititas
Uji heteroskedasititas digunakan untuk menguji ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik heteroskedasititas yaitu adanya ketidaksamaan
varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regesi. Adapun kriteria
pengujiannya adalah jika Unstandardized Residual dengan nilai signifikan > 0,05
maka antara variabel bebas tidak terkena heteroskedasititas. Sedangkan jika
Unstandardized Residual dengan nilai signifikan < 0,05 maka antara variabel
bebas terkena heteroskedasititas. Hasil uji heteroskedasititas dapat dilihat pada
tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Tabel 5.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Correlations
KPG SK BS
Unstandardized
ResidualSpearman's rho
KPG Correlation Coefficient
1.000 .406** -.342** -.011
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .893N 158 158 158 158
SK Correlation Coefficient
.406** 1.000 -.493** -.029
Sig. (2-tailed) .000 . .000 .715 N 158 158 158 158
BS Correlation Coefficient
-.342** -.493** 1.000 -.024
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .762 N 158 158 158 158
Unstandardi-zed Residual
Correlation Coefficient
-.011 -.029 -.024 1.000
Sig. (2-tailed) .893 .715 .762 . N 158 158 158 158
**. Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed). Sumber: data primer, diolah 2019
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada tabel di atas, diketahui bahwa
nilai signifikansi pada kolom Unstandardized Residual ketiga variabel bebas yaitu
konflik peran ganda, stressor pekerjaan, dan budaya sekolah tersebut semuanya
memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05 yang artinya bahwa model regresi ini
terbebas dari uji heteroskedastisitas. Adapun rangkuman hasil uji
heteroskedastisitas dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 5.13 Rangkuman Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Nilai
Signifikansi Kesimpulan
Konflik Peran Ganda 0,893 Terbebas dari heteroskedastisitas Stressor Pekerjaan 0,715 Terbebas dari heteroskedastisitas Budaya Sekolah 0,762 Terbebas dari heteroskedastisitas
Sumber: data primer, diolah 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
D. Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Hipotesis Pertama
a) Rumusan Hipotesis
Ha : Ada pengaruh konflik peran ganda terhadap kepuasan kerja guru
Ho : Tidak ada pengaruh konflik peran ganda terhadap kepuasan kerja guru
b) Hasil Uji Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama menyatakan bahwa ada pengaruh konflik peran ganda
terhadap kepuasan kerja guru. Pengujian hipotesis ini dianalisis menggunakan uji
t. Hasil analisis uji t antara konflik peran ganda (X1) dan kepuasan kerja guru (Y)
a. Dependent Variable: Kepuasan_Kerja b. Predictors: (Constant), Budaya_Sekolah, Konflik_Peran, Stressor_Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 38,743 sedangkan
nilai Ftabel untuk n = 158 sebesar 2,66. Dengan demikian nilai Fhitung (38,743) lebih
besar dari Ftabel (2,66) dan diperoleh nilai signifikansi (0,000) lebih kecil dari nilai
α (0,05). Jadi, dapat disimpulkan bahwa konflik peran ganda, stressor kerja, dan
budaya sekolah secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru.
Besarnya nilai koefisien determinasi konflik peran ganda, stressor pekerjaan, dan
budaya sekolah terhadap kepuasan kerja guru dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 5.16 Hasil Analisis Regresi Berganda
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .656a .430 .419 6.829 a. Predictors: (Constant), BS, KPG, SK b. Dependent Variable: KKG
Sumber: data primer, diolah 2019
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengujian menggunakan regresi
berganda ditemukan hasil koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,430, artinya
variabel bebas konflik peran ganda, stressor kerja, dan budaya sekolah
mempunyai pengaruh sebesar 43% terhadap kepuasan kerja guru. Sisanya sebesar
57% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel dalam penelitian ini misalnya
pendidikan, usaha pribadi, situasi kerja, kerjasama antar guru dan karyawan,
emosi kerja, umur dan rekreasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil uji hipotesis, diketahui bahwa hipotesis pertama, kedua,
ketiga dan keempat didukung oleh hasil data yang diolah. Hal ini akan dibahas
sebagai berikut:
1. Pengaruh Konflik Peran Ganda terhadap Kepuasan Kerja Guru
Hasil analisis data menunjukkan bahwa konflik peran ganda seorang guru
berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja. Artinya, semakin tinggi konflik
peran ganda antara pekerjaan dan keluarga yang dialami oleh seorang guru maka
kepuasan kerja guru di sekolah akan semakin rendah. Seorang guru yang
mengalami konflik peran ganda yang tinggi, ia berusaha memenuhi tuntutan peran
dalam pekerjaan dan usaha tersebut diikuti oleh usaha untuk memenuhi tuntutan
keluarganya di waktu yang bersamaan, atau sebaliknya pemenuhan tuntutan peran
dalam keluarga diikuti oleh usaha orang tersebut dalam memenuhi tuntutan
pekerjaannya. Semakin seorang guru mengkonsentrasikan diri pada pekerjaan,
maka akan lebih sulit untuk memenuhi tuntutan dari keluarganya. Hal ini akan
berdampak pada kepuasan kerja guru. Guru yang mengalami konflik peran ganda
dalam menjalankan pekerjaannya tidak dapat dilakukan secara maksimal. Hal
tersebut pada akhirnya menimbulkan perasaan tidak puas dalam diri guru. Dengan
demikian, semakin tinggi konflik peran ganda yang dialami guru maka kepuasan
kerja guru di sekolah akan semakin rendah.
Tuntutan pekerjaan yang diterima oleh guru mengakibatkan kepentingan
rumah tangganya terabaikan. Waktu bekerja yang panjang atau berlebihan
menjadikan seorang guru mengalami kelelahan dan kondisi ini berbenturan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
dengan kepentingan keluarga. Rutinitas pekerjaan guru seringkali tidak
mendukung untuk menjalankan kehidupan berkeluarga. Pekerjaan yang belum
terselesaikan di sekolah yang kemudian diselesaikan di rumah, seringkali menuai
respon negatif dari anggota keluarganya. Hal ini dikarenakan pekerjaan-pekerjaan
tersebut dianggap menyita waktu yang seharusnya digunakan bersama keluarga
namun waktu tersebut digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan sekolah.
Tuntutan serta rutinitas tersebut kemudian menyebabkan guru menjadi tertekan
sehingga dapat menimbulkan gejala-gejala stres, seperti emosi guru yang tidak
stabil dan mudah marah pada saat ia berada di rumah maupun saat berada di
sekolah. Emosi ini timbul akibat kekurangan waktu untuk beristirahat saat mereka
berada di rumah.
Hasil penelitian ini sejalan dengan landasan teori Greenhause dan Beutell
(1988) yang mengatakan bahwa konflik peran ganda akan terjadi ketika seseorang
mengalami tekanan-tekanan saat berada di tempat kerja dan di rumah. Dalam hal
ini semakin mengkonsentrasikan diri pada pekerjaan, maka akan lebih sulit untuk
memenuhi tuntutan dari keluarganya.
Hasil penelitian ini juga memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Churiyah (2011) yang menemukan bahwa konflik peran ganda berpengaruh
secara langsung dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru. Konflik peran
ganda muncul karena adanya ketidaksesuaian antara harapan dalam diri mereka
dengan peran yang dijalankan.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Handoko (1985) yang menunjukkan
bahwa kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
yang akan nampak dalam sikap guru terhadap pekerjaan. Orang yang memiliki
konflik peran ganda akan merasa kurang nyaman saat bekerja karena pada saat ia
bekerja namun ia juga harus memikirkan pekerjaan rumah yang akhirnya
menuntutnya harus fokus ke dua hal secara bersama-sama.
2. Pengaruh Stressor Pekerjaan terhadap Kepuasan Kerja Guru
Dalam penelitian ini, stressor pekerjaan tidak berpengaruh terhadap
kepuasan kerja guru. Artinya tinggi rendahnya stressor pekerjaan yang dirasakan
oleh guru tidak mempengaruhi kepuasannya dalam bekerja. Hal ini dikarenakan
seorang guru sudah memahami apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya
masing-masing sesuai dengan porsinya. Dengan memahami tugas dan tanggung
jawabnya tersebut, guru menjadi paham terhadap hasil yang diterima serta
kemungkinan resiko yang akan muncul dalam pekerjaannya. Guru juga telah
memahami tekanan dan tuntutan pekerjaan yang harus dicapai sebagai seorang
guru, umumnya berupa target-target pencapaian. Selain itu, informasi mengenai
pekerjaan apa saja yang harus dilakukan oleh guru sudah jelas dan terencana
disertai tujuan yang jelas dan hasil capaian yang diharapkan.
Guru SMA Negeri di Kota Yogyakarta apabila dilihat dari aspek finansial
sebagian besar sudah dalam kategori tinggi untuk memenuhi kebutuhan sehari-
harinya serta didukung status kepegawaian yang telah berada dalam kategori lebih
dari 20 tahun bekerja sehingga kondisi ini menjadikan guru menjadi terbiasa dan
tidak terlalu khawatir dalam menghadapi tekanan-tekanan yang ada. Guru dengan
jumlah pemasukan yang cukup serta status kepegawaian yang pasti, akan timbul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
perasaan nyaman dalam bekerja yang hadir dalam diri guru. Jika seorang guru
telah merasakan hal tersebut maka kepuasan kerja guru pun akan dapat dirasakan
oleh guru. Dengan demikian, stressor pekerjaan tidak berpengaruh terhadap
kepuasan kerja guru.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori Parasuraman (1992) yang
dikembangkan oleh Astuti (2004) yang menyebutkan bahwa stressor pekerjaan
berpengaruh pada munculnya ketidakpuasan dalam bekerja. Tidak adanya
pengaruh stressor pekerjaan tersebut dapat terjadi karena adanya faktor lain yang
ikut mempengaruhi kepuasan kerja guru, seperti pendidikan (Sopiah, 2008),
motivasi kerja (Hasanah, 2015), dan rekreasi (Anoraga, 2006).
3. Pengaruh Budaya Sekolah terhadap Kepuasan Kerja Guru
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya sekolah berpengaruh positif
pada kepuasan kerja guru. Artinya, semakin mendukung budaya sekolah di tempat
guru berada, maka kepuasan kerja guru akan semakin tinggi. Budaya sekolah
yang mendukung akan menjadi jalan untuk memaknai pekerjaan yang dilakukan
termasuk menjadi seorang guru. Budaya sekolah yang mendukung akan
menjadikan guru dapat bekerja secara efektif, karena lewat proses kerja yang
efektif maka tujuan guru akan mudah untuk tercapai. Budaya sekolah akan
menjadi tenaga pendorong dan pemberi arah bagi perilaku guru sehingga dapat
sesuai dengan asumsi dasar, nilai-nilai dan norma yang telah ditetapkan oleh
sekolah dan dengan adanya orientasi nilai budaya yang ditanamkan dalam diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
seorang guru maka akan memberikan dorongan dan arah kepada pencapaian
kepuasan dalam bekerja.
Budaya sekolah tidak lepas dari kondisi sekolah yang responsif terhadap
hadirnya rekan kerja yang baru serta tidak menutup diri dari perubahan dan
dengan kondisi seperti ini akan menjadi hal yang baik untuk guru agar dapat
bekerja secara maksimal. Kompetensi yang dimiliki oleh guru merupakan alasan
utama sekolah untuk merekrut calon guru dan tidak dilandasi oleh latar belakang
keluarga atau alasan lain. Hal ini pada dasarnya adalah langkah selektif dari pihak
sekolah untuk memilih calon guru yang dirasa tepat dan dapat berkembang di
kemudian hari. Tidak hanya mengalami perkembangan saja namun guru tersebut
dapat menemukan kepuasan yang dicari sebagai seorang guru. Selain itu,
kerjasama dan kepercayaan antar departemen dalam sekolah tidak menyimpang
dari suatu norma dan aturan yang berlaku. Hal ini akan menjadikan kerja guru
menjadi efektif dan tidak saling curiga sehingga guru akan merasa lebih tenang
dan puas pada pekerjaannya karena telah mengikuti norma serta kaidah yang
berlaku. Budaya sekolah memiliki orientasi pada karyawan sehingga
kesejahteraan karyawan adalah salah satu fokus pihak sekolah karena lewat
kondisi yang sejahtera guru dapat lebih totalitas untuk mengajar di sekolah. Guru
yang mendapatkan dukungan untuk bisa beradaptasi terhadap pekerjaan serta
relasi dan kerjasama dalam tim hal tersebut akan kembali pada perasaan nyaman
dan aman terhadap situasi pekerjaan mereka sendiri
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Robbins (2005), yang
mengemukakan bahwa nilai-nilai dalam budaya sekolah akan menjadi arah dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
perilaku seorang guru, sehingga nilai-nilai dalam budaya sekolah yang sudah
tertanam dalam diri seorang guru akan memberikan dorongan dan pencapaian
kepuasan dalam bekerja.
Hasil penelitian ini juga memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Failasufah (2011) yang menunjukkan bahwa budaya sekolah mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru. Budaya sekolah
yang positif akan mampu mempengaruhi terselenggaranya pendidikan yang
bermutu tinggi sehingga guru menjadi lebih bersemangat dalam menjalankan
peran dan tugasnya di sekolah.
4. Pengaruh Konflik Peran Ganda, Stressor Kerja, dan Budaya Sekolah terhadap Kepuasan Kerja Guru Hasil analisis data menunjukkan bahwa konflik peran ganda, stressor
pekerjaan, budaya sekolah secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan
kerja guru mempunyai pengaruh signifikan. Dari hasil analisis koefisien
determinasi (R Square) menunjukkan bahwa ketiga variabel mempunyai pengaruh
sebesar 0,430, artinya variabel bebas konflik peran ganda, stressor pekerjaan, dan
budaya sekolah mempunyai pengaruh sebesar 43% terhadap kepuasan kerja guru
dan 57% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja dalam penelitian ini adalah perasaan senang dari
seorang guru apabila adanya respon siswa yang terlibat secara aktif dalam
pembelajaran di kelas, guru juga merasa tidak terbebani dan bersedia untuk
membantu apabila ada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, selain
itu dengan terjalinnya hubungan yang harmonis dan dapat saling bekerjasama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
antara guru dan karyawan di sekolah akan menimbulkan perasaan seorang
guru menjadi nyaman dan merasa dihargai sehingga dapat berdampak pada
kondisi emosional guru yang merasakan kepuasan kerja di sekolah.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konflik peran ganda, stressor
pekerjaan dan budaya sekolah mempunyai peranan penting dalam kepuasan kerja
guru. Apabila seorang guru mengalami konflik peran ganda dan stressor pekerjaan
yang rendah serta didukung oleh budaya sekolah yang mendukung maka guru
akan mencapai kepuasan dalam bekerja, dan sebaliknya jika seorang guru
mengalami konflik peran ganda dan stressor pekerjaan yang tinggi serta tidak
merasakan budaya sekolah yang mendukung maka guru mengalami ketidakpuasan
dalam bekerja.
Seorang guru yang mengalami konflik peran ganda tidak dapat menikmati
pekerjaannya serta akan memunculkan kebingungan akibat tekanan-tekanan yang
muncul dari lingkungan pekerjaanya akan menyebabkan terjadinya stress dalam
bekerja. Hal tersebut akan berkurang dampaknya jika didukung oleh budaya
sekolah yang positif yang pada akhirnya dapat memberikan pola kerja yang
efektif bagi guru dalam menyelesaikan setiap tanggung jawabnya yang baik serta
mendorong kepuasan dalam bekerja. Kepuasan kerja yang tinggi mampu
menghasilkan layanan pendidikan yang berkualitas. Serta lewat layanan yang
berkualitas output akhir berupa lulusan yang berkualitas pun akan sangat mungkin
terwujud.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh konflik
peran ganda, stressor pekerjaan, budaya sekolah terhadap kepuasan kerja guru SMA
Negeri di Kota Yogyakarta, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Variabel konflik peran ganda berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja guru
SMA Negeri di Kota Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
konflik peran ganda yang dialami oleh seorang guru maka kepuasan kerja guru
akan semakin rendah, begitu pula sebaliknya jika konflik peran ganda yang
dialami oleh seorang guru rendah maka akan berdampak pada kepuasan kerja
guru yang semakin tinggi.
2. Variabel stressor pekerjaan tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru
SMA Negeri di Kota Yogyakarta. Hal ini dikarenakan sebagian besar guru
SMA Negeri di Kota Yogyakarta secara finansial sudah dalam kategori tinggi
untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya serta didukung status kepegawaian
yang telah berada dalam kategori lebih dari 20 tahun bekerja sehingga kondisi
ini menjadikan guru menjadi terbiasa dan tidak terlalu khawatir dalam
menghadapi tekanan-tekanan yang ada.
3. Variabel budaya sekolah berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja guru
SMA Negeri di Kota Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
mendukung budaya sekolah tempat guru berada maka kepuasan kerja guru akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
semakin tinggi, begitu pula sebaliknya jika budaya sekolah yang dialami oleh
seorang guru rendah maka akan berdampak pada kepuasan kerja guru yang
semakin rendah.
4. Variabel konflik peran ganda, stressor kerja, budaya sekolah secara bersama-
sama berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin rendah konflik peran ganda seorang guru dan stressor pekerjaan
semakin rendah serta budaya sekolah yang semakin mendukung maka
dimungkinkan kepuasan kerja seorang seorang guru semakin tinggi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat
diberikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi Kepala Sekolah
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik peran ganda
berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru. Maka, kepala sekolah diharapkan dapat
memberikan penjelasan atau arahan terkait dengan tugas-tugas/pekerjaan agar beban
kerja yang diberikan dapat terselesaikan dan mendorong setiap guru untuk memahami
setiap pekerjaan yang diterimanya serta membangun suasana kerja yang kondusif.
Hasil penelitian juga menyebutkan bahwa budaya sekolah juga berpengaruh
terhadap kepuasan kerja guru dengan demikian kepala sekolah perlu mengembangkan
budaya sekolah agar semakin efektif dalam meyakini nilai-nilai dan norma yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
berlaku dan berfokus pada kesejahteraan guru yang perlu dijaga dalam setiap
pengambilan keputusan.
2. Bagi Guru
a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik peran ganda berpengaruh
terhadap kepuasan kerja guru. Maka, guru membuat skala prioritas termasuk
pembagian waktu yang jelas serta seimbang antara pekerjaan dan keluarga, bersikap
terbuka pada keluarga perihal pekerjaan, dan menghindari mengerjakan administrasi
sekolah saat berada di rumah terlebih disaat waku senggang bersama keluarga dengan
cara tidak menumpuk pekerjaan.
b. Bagi guru perlu terlibat secara sadar untuk menjadi bagian dalam penerapan
nilai-nilai yang dipegang dan dihidupi oleh setiap warga sekolah sehingga guru
semakin memahami nilai-nilai di dalam sekolah serta memiliki semangat untuk
menunaikan setiap tanggung jawab baru sehingga akan berdampak pada kepuasan
kerja seorang guru. Selain itu, guru hendaknya membangun kerjasama, komunikasi
yang terbuka dan hubungan yang harmonis bagi sesama guru.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini mengungkapkan bahwa kepuasan kerja guru dipengaruhi oleh tiga
variabel, yaitu konflik peran ganda, stressor pekerjaan dan budaya sekolah. Ketiga
variabel ini mampu mempengaruhi motivasi belajar sebesar 43%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa masih ada 57% faktor lain yang mampu mempengaruhi
kepuasan kerja guru. Oleh karena itu penelitian selanjutnya perlu mengungkapkan
faktor-faktor lain yang diduga berpengaruh terhadap kepuasan kerja seperti menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Sopiah (2008) meliputi pendidikan dan usaha pribadi, situasi kerja dan kerjasama
(Tiffin, 2000), emosi kerja, umur dan rekreasi (Anoraga, 2006).
C. Keterbatasan
Menyadari sepenunya bahwa penelitian yang dilakukan dengan judul konflik
peran ganda, stressor pekerjaan, budaya sekolah terhadap kepuasan kerja guru SMA
Negeri di Kota Yogyakarta ini tidak lepas dari keterbatasan-keterbatasan, yaitu:
1. Peneliti menyadari ada banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja guru,
sementara dalam penelitian ini, penulis hanya menggunakan tiga variabel yaitu
konflik peran ganda, stressor pekerjaan, dan budaya sekolah.
2. Data penelitian ini diperoleh melalui kuesioner sehingga terdapat kemungkinan
terjadinya commom method bias yaitu responden akan cenderung menilai
dirinya baik, terkait pengukuran yang dilakukan terhadap seluruh data yang
dilibatkan dengan konflik peran ganda, stressor pekerjaan, dan kepuasan kerja
guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
DAFTAR PUSTAKA Afrilia, L. D., & Utami, H. N. (2018). Pengaruh Work-Family Conflict Terhadap
Kepuasan Kerja dan Kinerja (Studi Pada Karyawan Wanita Rumah Sakit Permata Bunda Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, 55(2), 48-56.
Ariani, Fransisca Dias. (2013). “Hubungan Antara Motivasi Kerja Guru dan
Sikap Terhadap Profesi dengan Kepuasan Kerja”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. As’ad, M. (1978). Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty Astuti, C. W. R. (2004). “Pengaruh Pemoderasian Dukungan Sosial terhadap
Hubungan antara Stressor Peran dengan Well-Being”. Tesis. Universitas Gadjah Mada.
Azwar, S. (2018). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Churiyah, M. (2011). Pengaruh konflik peran, kelelahan emosional terhadap
kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Jurnal Ekonomi Bisnis. 16(2): 145-154.
Frone, M. R., Russell, M., & Cooper, M. L. (1992). Antecedents and outcomes of
work-family conflict: testing a model of the work-family interface. Journal of applied psychology, 77(1): 65.
Greenhaus, J. H., & Beutell, N. J. (1985). Sources of conflict between work and
family roles. Academy of management review. 10(1): 85-96. Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., & Donnely, J. H. (1994). Organization; Behavior,
structure, processes. Dallas: Richard D.Irwin, Inc. Gulo, Poustinus. (2017). “Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompesasi, dan
Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru di Sekolah Menengah Atas Se-Sleman Timur”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma.
Gulṏ, W. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Gramedia. Gunawan, I. (2016). Pengantar Statistika Inferensial. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Hasanah, H. H. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Guru. Manajer Pendidikan, 9(1).
Hermawan, A. (2009). Penelitian Bisnis: Paradigma Kuantitatif. Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia. Hoy, Wayne K. & Cecil G. Miskel (2014). Administrasi Pendidikan (Teori, Riset,
dan Praktik). Yogyakarta: Pustaka Pelajar https://www.kompasiana.com/nia1714/552915326ea8345b3f8b4587/pentingnya-
peran-guru-dalam-peningkatan-mutu-pendidikan (diakses pada Kamis, 21 Maret 2019, pukul 11.48 WIB)
diy (diakses pada Senin, 25 Maret 2019, pukul 19.20 WIB) https://kikyuno.wordpress.com/tugas/ (diakses pada Jumat, 12 April, pukul 08.43) Johan, R. Kepuasan kerja karyawan dalam lingkungan institusi pendidikan. Jurnal
Pendidikan Penabur - No.01 / Th.I / Maret 2002 Kreitner, Robert & Angelo Kinicki. (2005). Perilaku Organisasi-Edisi Kelima.
Jakarta: Salemba Empat. Mardapi, Djemari. (2003). “Pedoman Umum Pengembangan Sistem Penilaian
Hasil Belajar Berbasis Kompetensi Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)”. Tesis. Universitas Negeri Yogyakarta.
Munandar, M. (2001). Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja,
Pengawasan Kerja. Yogyakarta: BPFE. Netemeyer, R.G., Boles,J.S., & McMurrian, R. (1996). Development and
Validation of Work-Family Conflict and Family-Work Conflict Scales. Journal of Applied Psychology, 81(4).400-410.
Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah. Jakarta: Kencana. Purwanti, Upik Murni. (2008). “Analisis Pengaruh Persepsi Tenaga Keperawatan
Tentang Stressor Kerja terhadap Keinginan Pindah Kerja pada Tenaga Keperawatan di RSU Dr. Soetrasno Rembang”. Tesis. Universitas Diponegoro Semarang.
Puti, I. (2007). “Perbedaan Konflik Peran Ganda Ibu Bekerja Pada Bagian
Manajemen dan Bagian Produksi pada PT Mataram Tunggal Garment Sleman Yogyakarta”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Robbins, Stephen P & Timothy A. Judge. (2007). Perilaku Organisasi. Jakarta:
Salemba Empat. Robbbins, Stephen P. & Timothy A. Judge. (2008). Perilaku Organisasi, Edisi 12
Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Rustyanti, A. I. (2011). “Hubungan antara Self Esteem dan Konflik Peran Ganda pada
Wanita Bekerja”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Shinta, Kiki Purba. (2018). “Pengaruh Budaya Sekolah dan Komitmen Perubahan
Guru Terhadap Kinerja Guru”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Siregar, S. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan
Lingkungan Kerja, dan Budaya Sekolah terhadap Kinerja Guru di Sekolah Menengah Atas Kota Wates”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta. Sule, E. T., dan Donni, J. P. (2018). “Kepemimpinan & Perilaku Organisasi
(Membangun Organisasi Unggul di Era Perubahan)”. Bandung: Refika Aditama.
Sutrisno, Edy. (2010). Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana. Sundayana, R. (2015). Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Triatna, Cepi. (2015). Perilaku Organisasi dalam Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. Widyaningrum, E. (2014). “Hubungan Motivasi Kerja Guru dan Lingkungan
Kerja dengan Kepuasan Kerja Guru Studi Kasus Guru-Guru di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma.
Wiyono, G. (2011). Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS 17.0
& SmartPLS 2.0. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Zeqiri, J., & Alija, S. (2016). The organizational culture dimensions–the case of
an independent private university in Macedonia. Studia Universitatis Babe-Bolyai Oeconomica, 61(3), 20-31.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
LAMPIRAN 1 (Surat Ijin Penelitian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
LAMPIRAN 2 (Kuesioner Penelitian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
KUESIONER PENELITIAN
Oleh:
MONIKA AVINDA SARI NIM: 151324004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Hal : Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
Kepada Yth:
Bapak/Ibu Guru SMA Negeri Yogyakarta
di tempat
Dengan hormat,
Perkenalkan nama saya Monika Avinda Sari, mahasiswa Program Studi
Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Saya hendak
melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Konflik Peran Ganda, Stressor
Pekerjaan, dan Budaya Sekolah terhadap Kepuasan Kerja Guru SMA Negeri di
Kota Yogyakarta”. Penelitian ini merupakan penelitian ilmiah dalam rangka
penyusunan skripsi.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk
menjadi responden dalam penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu berkenan
menjawab keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan Bapak/Ibu yang
sesungguhnya. Saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu dan
memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu hanyalah untuk tujuan penelitian ini. Saya
menyadari bahwa pengisian kuesioner ini menyita waktu Bapak/Ibu untuk itu saya
berterima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu menjadi responden dalam penelitian ini.
Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas perhatian dan bantuan
yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, Juni 2019
Hormat saya,
Monika Avinda Sari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : ...
2. Jenis Kelamin : ... (*mohon diisi)
3. Lama Menjadi Guru : ...
4. Latar Belakang Pendidikan
Tingkat Pendidikan : S1 S2 ... (dll)
5. Status Perkawinan
1) Tidak Menikah
2) Menikah dan tinggal bersama dengan suami/istri
3) Menikah dan tidak tinggal bersama dengan suami/istri karena alasan
pekerjaan, dll.
6. Jumlah anak .......... orang
Apabila saudara memiliki anak, berapa saja usia mereka?
1) ........ tahun
2) ........ tahun
3) ........ tahun
4) ........ tahun
5) ........ tahun
7. Status kepegawaian : PNS GTT PPPK ......... (dll)
8. Berapa besar gaji Bapak/Ibu per bulan?
1) < Rp 1.500.00,00
2) Rp 1.500.000,00 – Rp 2.000.000,00
3) Rp 2.000.000,00 – Rp 2.500.000,00
4) > Rp 2.500.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Pernyataan-Pernyataan Berkaitan dengan Pekerjaan dan Keluarga
Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan mengenai keterkaitan antara pekerjaan dan keluarga. Kami mohon untuk memilih salah satu pilihan yang paling menggambarkan kondisi Bapak/Ibu dengan cara memberi tanda centang (√). Keterangan: SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Di rumah, saya tidak dapat bertindak dengan cara yang sama seperti halnya saya di tempat kerja.
2 Ketika saya bersikap asertif (tegas, berterus terang) di rumah, keluarga tidak menghargainya.
3 Waktu saya yang semestinya untuk bekerja banyak tersita untuk urusan keluarga.
4 Kepentingan pribadi saya menyita terlalu banyak waktu kerja saya.
5 Tuntutan kehidupan berkeluarga menyebabkan saya sulit konsentrasi di tempat kerja.
6 Ketika saya menghadapi masalah pribadi, saya menjadi mudah marah di tempat kerja.
7 Jadwal kerja saya seringkali bertentangan dengan kehidupan keluarga.
8 Setelah bekerja, saya pulang ke rumah sangat lelah untuk melakukan hal-hal yang sebetulnya ingin saya lakukan.
9 Saya mempunyai terlalu banyak pekerjaan di tempat kerja sehingga sulit mengurus kepentingan pribadi saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Pernyataan-Pernyataan Berkaitan dengan Pekerjaan
Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang menggambarkan pekerjaan Bapak/Ibu dan reaksi Bapak/Ibu atas situasi kerja. Kami mohon untuk memilih salah satu yang paling menggambarkan kondisi Bapak/Ibu dengan cara memberi tanda centang (√). Keterangan: SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan STS TS N S SS10 Keluarga tidak suka saya terlalu sering
mengerjakan pekerjaan kantor pada saat saya berada di rumah.
11 Karena banyaknya tuntutan pekerjaan, saya menjadi mudah marah di rumah.
12 Banyaknya tuntutan pekerjaan menyebabkan saya sulit untuk rileks pada waktu di rumah.
13 Pekerjaan saya terlalu banyak menyita waktu yang ingin saya habiskan dengan keluarga.
14 Pekerjaan saya membuat saya sulit untuk menjadi pasangan atau orang tua yang baik yang sebenarnya saya inginkan.
No Pernyataan STS TS N TS SS
1 Saya mempunyai sasaran dan tujuan yang jelas dan terencana atas pekerjaan saya.
2 Saya tahu bahwa saya telah mengalokasikan waktu secara tepat di antara tugas-tugas saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
No Pernyataan STS TS N S SS
3 Saya tahu apa yang diharapkan dari saya.
4 Saya menerima informasi yang jelas tentang apa yang harus saya lakukan.
5 Saya tahu apa yang menjadi tanggungjawab saya.
6 Saya merasa yakin atas seberapa besar kewenangan yang saya miliki.
7 Saya harus melakukan apa yang seharusnya dilakukan secara berbeda.
8 Saya bekerja dengan kebijakan dan pedoman yang tidak sesuai.
9 Saya menerima tugas tanpa staff untuk menyelesaikannya.
10 Demi penyelesaian tugas, saya terpaksa melanggar aturan yang ada.
11 Saya menerima tugas yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berbeda.
12 Saya melakukan hal-hal yang mungkin diterima oleh satu orang namun ditolak oleh orang yang lain.
13 Saya menerima tugas tanpa didukung sumberdaya dan bahan yang cukup untuk melaksanakannya.
14 Saya harus mengerjakan hal-hal yang tidak perlu.
15 Pekerjaan saya menuntut saya untuk bekerja secara cepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Pernyataan-Pernyataan Berkaitan dengan Lingkungan Sekolah Berikut ini terdapat sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan lingkungan di sekolah. Kami mohon untuk memilih salah satu yang paling menggambarkan kondisi Bapak/Ibu dengan cara memberi tanda centang (√). Keterangan: SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
16 Pekerjaan saya menuntut saya untuk bekerja sangat keras.
17 Pekerjaan saya memberikan sedikit waktu sisa untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang ditugaskan kepada saya.
18 Banyak sekali hal-hal yang harus saya lakukan dalam pekerjaan.
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Sekolah lebih memperhatikan proses dari pada hasil.
2 Sekolah selalu memberikan tantangan baru kepada guru.
3 Guru merasa nyaman apabila berada di dalam situasi yang tidak biasa dan mengambil resiko.
4 Semua keputusan dari guru penting diambil oleh kelompok atau komite.
5 Guru diberi dukungan untuk beradaptasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
terhadap pekerjaan dan kerjasama dalam tim.
6 Sekolah hanya tertarik pada pekerjaan yang dilakukan oleh guru.
7 Sekolah kurang perhatian terhadap masalah pribadi guru.
8 Saya merasa diri saya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sekolah.
9 Saya merasa kompetensi yang saya miliki merupakan alasan utama sekolah merekrut saya, bukan karena latar belakang keluarga atau alasan lain.
10 Kerjasama dan kepercayaan antar departemen dalam sekolah tidak menyimpang dari suatu norma atau kaidah.
11 Sekolah sangat responsif dan tidak menutup diri dari perubahan, baik internal maupun eksternal.
12 Guru baru biasanya hanya membutuhkan waktu beberapa hari untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah.
13 Sekolah tidak banyak melakukan perubahan hanya bekerja mengikuti pola yang sudah ada.
14 Sekolah memberikan sedikit perhatian pada lingkungan kerja.
15 Sekolah tidak tegas dalam hal aturan, sehingga guru dapat bekerja dengan santai tanpa peduli biaya maupun target waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Pernyataan-Pernyataan Berkaitan dengan Pekerjaan
Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan pandangan Bapak/Ibu atas pekerjaan yang Bapak/Ibu di sekolah. Kami mohon untuk memilih salah satu yang paling menggambarkan kondisi Bapak/Ibu dengan cara memberi tanda centang (√). Keterangan: SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
16 Kami tidak pernah menghargai waktu pertemuan.
17 Guru menerapkan aturan-aturan secara ketat dan tegas sehingga penyimpangan terhadap aturan sangat tidak ditolerir.
18 Lingkungan kerja di sekolah sangat terawat.
19 Sekolah memperhatikan tata laksana dan
prosedur yang ada.
20 Sekolah bersifat praktis sehingga hasil lebih penting daripada pelaksanaan prosedur yang tepat.
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Gaji yang saya terima tidak sesuai
dengan beban pekerjaan saya.
2 Gaji yang saya terima tidak sesuai
dengan golongan kerja saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
3 Gaji yang saya terima lebih dari cukup
sehingga saya bisa menabung.
4 Gaji yang saya peroleh sudah sesuai
dengan tingkat pendidikan saya.
5 Saya tidak menerima tambahan gaji ketika menyelesaikan tugas tambahan.
6 Bagi saya, gaji seorang guru tidak dapat untuk memenuhi kebutuhan sekunder.
7 Menurut saya, guru memiliki jam kerja yang tidak menyita banyak waktu.
8 Saya senang membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi.
9 Saya merasa terbebani apabila harus menyiapkan materi sebelum mengajar.
10 Saya merasa, profesi guru tidak memerlukan kegiatan fisik yang terlalu berat.
11 Bagi saya profesi sebagai guru tidak memungkinkan untuk meningkatkan karier.
12 Bagi saya profesi sebagai guru sangat melelahkan karena banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.
13 Guru merupakan profesi yang saya cita-citakan.
14 Berprofesi sebagai guru sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
bakat dan kemampuan saya.
15 Saya merasa kecewa apabila tidak mendapat penghargaan sesuai dengan prestasi yang saya capai.
16 Mendapat pujian dari rekan kerja atau atasan membuat saya merasa senang.
17 Berprofesi sebagai guru menjadikan saya mampu untuk mengembangkan keterampilan yang saya miliki.
18 Saya kurang peduli dengan keberhasilan siswa dalam meraih prestasi di kelas.
19 Pembelajaran yang saya lakukan di kelas, tidak saya kembangkan dengan model pembelajaran yang bervariasi.
20 Saya merasa senang apabila siswa selalu memperhatikan dan merespon secara aktif pembelajaran di kelas.