Top Banner
PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, KEPERCAYAAN MEREK DAN ASOSIASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK SHAMPO PANTENE Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh: Afandy NIM : 032214099 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2006
105

PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

May 06, 2019

Download

Documents

nguyennhu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, KEPERCAYAAN MEREK DAN ASOSIASI MEREK

TERHADAP LOYALITAS MEREK SHAMPO PANTENE

Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Afandy NIM : 032214099

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2006

Page 2: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

ii

Page 3: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

iii

Page 4: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Ketika kita merasa perkasa, sebetulnya itulah letak kekerdilan kita. Kita tidak mungkin mendapatkan hasil sempurna jika kita merasa

perkasa Karena kita tidak akan mengandalkan TUHAN

jika kita merasa PERKASa.”

Skripsi ini kupersembahkan untuk TUHAN YESUS KRISTUS yang selalu memberikan ku kemenangan, kekuatan dan ispirasi didalam

hidupku. Terima kasih Tuhan atas waktu yang kau berikan.

Untuk Papa dan Mama yang tak hentinya berdoa dan mensuport aku, cinta dan kasih kalian selalu dihatiku.

Untuk adikku yang tersayang Candra, terimakasih atas apa yang kau berikan didalam hidupku sehingga hidupku menjadi

penuh warna dan terasa Bermakna.

Untuk yang terkasih YIN YANG, terimakasih atas support dan kasih yang diberikan didalam kehidupanku.

Untuk teman-teman yang akan selalu kuingat sepanjang hayatku,

terimakasih atas warna yang kalian berikan didalam kehidupan ku. Tanpa kalian lukisan yang kukerjakan dalam hidup ini

tidak mungkin dapat selesai GOD bless………!!!!!!

“Ajar kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami berolae hati bijaksana.”

(Mazmur 90:12)

iv

Page 5: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya milik orang lain, kecuali yang telah di sebutkan

dalam dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 19 Agtustus 2007

Penulis

Afandy

v

Page 6: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

ABSTRAK PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK,

KEPERCAYAAN MEREK DAN ASOSIASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK

SHAMPO PANTENE

Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Afandy UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2007

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan merek dan asosiasi merek secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap loyalitas merek shampo Pantene. Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang ada di kampus satu, Mrican dan kampus tiga, Paingan yang menggunakan shampo Pantene. Pada penelitian ini diambil sampel sebanyak 100 orang. Kriteria responden yang dijadikan sampel adalah mereka yang telah menggunakan shampo Pantene selama 6 bulan atau lebih. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Untuk mengetahui pengaruh kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan merek dan asosiasi merek terhadap loyalitas merek secara parsial digunakan uji t. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan merek dan asosiasi merek terhadap loyalitas merek secara simultan digunakan uji F.

Berdasarkan hasil olah SPSS, dengan taraf signifikansi 5% diketahui bahwa baik secara parsial maupun simultan kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan merek, dan asosiasi merek berpengaruh positif terhadap loyalitas merek shampo Pantene.

vi

Page 7: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

ABSTRACT THE INFLUENCE OF PERCEIVED QUALITY, BRAND AWARENESS,

BRAND TRUST, AND BRAND ASSOCIATIONS ON BRAND LOYALTY OF PANTENE SHAMPOO

A Case Study At Sanata Dharma University, Yogyakarta

Afandy UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2007

The Purpose of this research was to know the influence of perceived quality, brand awareness, brand trust, and brand associations, both partially and simultaneously, on brand loyalty of Pantene shampoo. This research was a case study conducted on University of Sanata Dharma students, Yogyakarta.

Population in this research was all Sanata Dharma University students of Campus one (Mrican) and Campus three (Paingan) which have used shampoo Pantene. The number of sample of this research was 100 students. Criteria of respondents taken as sample are the ones which have used the shampoo Pantene in six month time or more. The analysis in this research is the multiple linier regression. To know the influence of perceived quality, brand awareness, brand trust, and brand associations, partially on brand loyalty we used t-test. While to know the influence of perceived quality, brand awareness, brand trust, and brand associations in simultaneously to brand loyalty we used F test.

Result shows, in significant level of 5%, that by partially and simultaneously, perceived quality, brand awareness, brand trust, and brand associations had a positive effect on brand loyalty of Pantene shampoo.

vii

Page 8: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kesan Kualitas,

Kesadaran Merek, Kepercayaan Merek dan Asosiasi Merek terhadap Loyalitas

Merek Shampo Pantene”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan Skirpsi ini juga tidak lepas dari campur tangan berbagai pihak

yang telah membantu penulis sampai skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku dosen pembimbing I.

4. Ibu Dra. Y. Rini Hardanti, M.Si., selaku dosen pembimbing II.

5. Ibu Ike Janita Dewi, SE, MBA, PhD, selaku dosen pembimbing akademik.

6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

7. Segenap mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner.

8. Kedua orang tuaku dan adikku yang selalu memberikan yang terbaik

untukku.

viii

Page 9: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

9. Kung-kung (alm) dan Pho-pho, khiu-khiu, iie, meme. Yang selalu menjadi

bagian hidupku.

10. Kekasih ku YIN YANG, yang tak hentinya mendukungku. You are the Best.

11. Aryo Dewo, SUSANDI, Apeng, and Ari UZON. Sekontrakan dengan kalian

membuat hidup lebih hidup.........!!!

12. Hendry, Maya, Henny, Evi, Eka, Janu bOSCO, Surya, Wawan, Deasy SN,

Ricky Mario, Icul, lets dance Bro......

13. Buat teman-teman seperjuangan Wahyu, Wiwid Two Cool, Anton, Kadek,

Sigit P’ Tua, Eko.H, Heru, Primus, Amandus, Ima, Andy and Mira, Elvi,

Charly MALEWA, Siska. Mari kita melangkah bersama dan tetap semangat.

14. Buat penghuni BROJO COS, Anton, JHON, Vina dan Kar, Nandus, Cecep,

BERLY, Ivan....kalian yang terbaik.

15. Buat teman-teman gerejaku yang selalu mendukung dan membantuku

Willson, Guntur, Handy, Atan, Alfend, Fenita, Ellis, Roy dan Gus bersaudara,

Lani, Michele, Parlaungan, Yanto, Hary, Okta......Tetap setia melayani dan

doaku selalu menyertai klalian.

16. Buat Ci Nia dan Ko Ari, Bu Priska dan keluarga, Kak Julio dan Kak Bherta,

Pak Patria dan Ibu, Pak Tofik dan keluarga, Pak. Susilo dan keluarga, dr.

Rose dan Kak Rio, dr. Edi Lubis dan keluarga, Pak. Hadi, Ko Daniel dan Ci

Frida, Ci Vie, Darmo, Kak Hesty, Alex dan Melisa, Kak Siska, Mbak Mega.

Kalian semua merupakan GURU, KAKAK, OM, PEMBIMBING yang akan

selalu ku ingat.

ix

Page 10: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

17. Yang selalu mendoakan ku Vena, Om. Rony, Om Roy, tante Desy, teman-

teman dari Sintang dan Bodok......Sebentar lagi kita ketemu......

18. Buat anak-anak Nongkrong Kampus Isa, Windra, Yoyok, Sony, Elman, Titis,

Arby, Angga, Edy pianda, Yusnita, WINDRA. Ayo jangan malas-

malasan......

19. Teman-teman manajemen 2003, tetap semangat ya...........!!!!

20. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat ditulis satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna karena

keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk

menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan yang sedang menyusun

skripsi.

Yogyakarta, 19 Agustus 2007

Penulis

Afandy

x

Page 11: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... v

ABSTRAK .................................................................................................. vi

ABSTRACT ................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL........................................................................................ xv

DAFTAR BAGAN ..................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah ............................................................... 1

B. Rumusan masalah ........................................................................ 3

C. Batasan masalah .......................................................................... 3

D. Tujuan penelitian ......................................................................... 4

E. Manfaat penelitian ....................................................................... 4

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran .................................................................. 5

B. Konsep Pemasaran ....................................................................... 5

C. Pengertian Produk ........................................................................ 7

D. Atribut Produk ............................................................................. 7

E. Definisi Perilaku Konsumen......................................................... 8

F. Kesan kualitas .............................................................................. 9

G. Kesadaran Merek (Brand Awarness)............................................ 10

H. Kepercayaan Merek (Brand Trust) ............................................. 11

xi

Page 12: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

I. Asosiasi Merek ............................................................................. 12

J. Merek............................................................................................ 14

K. Kesetiaan Merek (Brand Loyalty) ................................................ 16

L. Penelitian Sebelumnya ................................................................. 20

M. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 22

N. Rumusan Hipotesis ....................................................................... 22

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian ............................................................................ 24

B. Lokasi penelitian .......................................................................... 24

C. Waktu Penelitian........................................................................... 24

D. Subjek dan Objek Penelitian......................................................... 24

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 25

F. Data yang Diperlukan................................................................... 25

G. Variabel Penelitian ....................................................................... 26

H. Definisi Operasional ..................................................................... 26

I. Populasi dan Sampel..................................................................... 28

J. Teknik Pengujian Instrumen......................................................... 29

K. Teknik analisis data ..................................................................... 30

BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN PRODUK

A. Universitas Sanata Dharma .......................................................... 36

B. Tujuan Pendidikan di USD........................................................... 40

C. Fakultas......................................................................................... 40

D. Produk Shampo Pantene .............................................................. 50

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas............................................. 52

B. Analisis Deskriptif Responden ..................................................... 56

C. Analisis Data................................................................................. 60

D. Pembahasan ................................................................................. 66

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan................................................................................... 70

B. Saran ............................................................................................. 72

xii

Page 13: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

C. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiii

Page 14: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Daerah Keputusan Dengan Uji t ……………………….. 30

Gambar 3.2 Daerah Keputusan Dengan Uji ………………..………. 32

xiv

Page 15: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Koefisien Validitas Variabel Kesan Kualitas ………………. … 51

Tabel 5.2 Koefisien Validitas Variabel Kesadaran Merek ……………….. 51

Tabel 5.3 Koefisien Validitas Variabel Kepercayaan Merek …………….. 52

Tabel 5.4 Koefisien Validitas Variabel Asosiasi Merek ………….………. 52

Tabel 5.5 Koefisien Validitas Variabel Loyalitas Merek ………….….….. 53

Tabel 5.6 Koefisien Reliabilitas …….………………………………….…. 54

Tabel 5.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………...... 54

Tabel 5.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………………….... 55

Tabel 5.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku Per Bulan...... 55

Tabel 5.10 Karakteristik Responden

Berdasarkan Jangka Waktu Pemakaian Shampo ……………… 56

Tabel 5.11 Karakteristik Responden

Berdasarkan Bentuk Kemasan yang Digunakan ………...….…. 56

Tabel 5.12 Karakteristik Responden

Berdasarkan Frekuensi menggunakan Shampo ………..…..….. 57

Tabel 5.13 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ………..…………..….. 59

Tabel 5.14 Ringkasan hasil Uji t dengan Regresi Linier Berganda ....…….. 60

Tabel 5.15 Hasil F – test …………………….…………………………...... 62

Tabel 5.16 Hasil Koefisien Determinasi …………………….…………..... 63

xv

Page 16: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Nilai dari Kesan Kualitas ……………………………………… 9

Bagan 2.2 Nilai Asosiasi Merek …………………………………………. 13

Bagan 2.3 Perkembangan Merek ………………………………...………. 15

Bagan 2.4 Nilai loyalitas merek ………………………………………….. 19

Bagan 2.5 Kerangka Pemikiran …………………………………………....22

xvi

Page 17: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kondisi Indonesia pasca krisis ekonomi pada tahun 1997, memberikan

dampak yang sangat besar terhadap dunia perekonomian Indonesia, para

marketer dibuat pusing dikarenakan banyak dari pelanggan-pelanggan mereka

yang beralih ke produk lain yang ditawarkan oleh kompetitor dengan harga

yang lebih murah. Sebetulnya hal ini jarang sekali terjadi terhadap seorang

pelanggan yang sudah loyal pada suatu merek. Jika para marketer mampu

untuk menciptakan pelanggan yang loyal terhadap suatu merek, niscaya

produk tersebut akan bertahan lama dan tidak akan kehilangan pelanggannya.

Namun untuk menciptakan loyalitas merek (brand loyalty) bukanlah

merupakan hal yang gampang, perlu kerja keras, selain itu suatu produk harus

memiliki keunggulan-keunggulan baik dalam hal kualitas, harga, kemasan,

maupun pendistribusian produk yang mudah dijangkau oleh konsumen dan

lain sebagainya.

Loyalitas merek merupakan inti dari brand equity yang menjadi

gagasan sentral dalam pemasaran, karena hal ini merupakan suatu ukuran

keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah merek (Rangkuty, 2004 : 60).

Ekuitas merek merupakan seperangkat asset liabilitas merek yang berkaitan

dengan suatu merek, nama, dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi

nilai oleh suatu barang atau jasa kepada perusahaan atau pelanggan. Aaker

1

Page 18: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

2

(dalam Susanto dan Wijanarko, 2004: 127) mengelompokkan ekuitas merek

ke dalam lima kategori yaitu loyalitas merek, preceived quality, brand

awareness, asosiasi merek, dan asset merek lainnya.

Menurut Susanto dan Wijanarko (2004 : 129), loyalitas merek dapat

dipengaruhi oleh dimensi-dimensi utama yang lain dari ekuitas merek, yaitu

kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga

faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk loyalitas merek

yaitu kepercayaan merek atau brand trust.

Untuk membentuk konsumen yang loyal terhadap suatu merek, para

marketer harus dapat menciptakan kesan yang positif terhadap merek yang

ditawarkan. Banyaknya jenis produk dengan berbagai macam merek yang

ditawarkan di pasaran, membuat konsumen bebas memilih dan menentukan

produk dan merek apa yang akan mereka beli. Begitu juga halnya dengan

produk shampo, banyak merek yang beredar di pasaran mulai dari Sunsilk,

Rejoice, Life buoy, Pantene, Sel sun, Dove dan lain sebagainya. Untuk itu

para marketer dituntut untuk bisa menciptakan konsumen yang bentul-betul

loyal dengan produk maupun merek yang mereka tawarkan.

Merek shampo yang ditawarkan di pasaran sangat banyak dan

beraneka ragam, tetapi hanya beberapa merek yang sungguh menancap kuat

di benak konsumen. Bahkan banyak diantara para konsumen yang hanya

menggunakan satu merek shampo untuk jangka waktu yang lama tanpa

berpindah ke merek yang lain. Salah satu produk shampo yang namanya dapat

bertahan hingga kini adalah Pantene. Pantene merupakan merek yang sangat

Page 19: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

3

familiar dikalangan masyarakat. Setiap orang pasti mengenal shampo dengan

merek ini. Untuk itu peneliti merasa tertantang untuk meneliti mengenai

produk shampo Pantene ini.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti memilih judul: Pengaruh

Kesan Kualitas, Kesadaran Merek, Kepercayaan Merek dan Asosiasi

Merek terhadap Loyalitas Merek Shampo Pantene.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan judul di atas, maka peneliti merumuskan dua masalah:

1. Apakah kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan merek dan asosiasi

merek secara parsial berpengaruh positif terhadap loyalitas merek shampo

Pantene?

2. Apakah kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan merek dan asosiasi

merek secara simultan berpengaruh positif terhadap loyalitas merek

shampo Pantene?

C. Batasan Masalah

1. Penelitian ini dilakukan pada suatu merek produk meliputi kesan kualitas,

kesadaran merek, kepercayaan merek, asosiasi merek dan loyalitas merek.

2. Merek produk yang diteliti dalam penelitian ini adalah Pantene.

3. Subjek penelitian adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma baik yang

ada di kampus satu Mrican maupun yang ada di kampus tiga Paingan yang

telah menggunakan shampo Pantene minimal enam bulan.

Page 20: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

4

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan

merek dan asosiasi merek secara parsial berpengaruh terhadap loyalitas

merek shampo Pantene.

2. Untuk mengetahui apakah kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan

merek dan asosiasi merek secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas

merek shampo pantene.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan

Perusahaan dapat mengetahui pengaruh kesan kualitas, kesadaran merek,

kepercayaan merek dan asosiasi merek terhadap loyalitas merek shampo

Pantene.

2. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan tentang konsep-konsep pemasaran khususnya

mengenai loyalitas merek (Brand loyalty) serta mengaplikasikan apa yang

telah dipelajari selama kuliah ke dalam penelitian ini.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Untuk menambah kepustakaan bagi Universitas Sanata Dharma dan

penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Page 21: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran telah didefinisikan oleh beberapa penulis, seperti yang

diungkapkan Kotler ( 2003: 10) sebagai berikut :

Pemasaran adalah suatu proses sosial yang dengan proses itu individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

B. Konsep pemasaran

Ada beberapa konsep yang bersaing yang dijadikan sebagai pedoman

oleh organisasi untuk melakukan kegiatan pemasaran. konsep-konsep tersebut

adalah (Kotler dan Keller, 2006: 16) :

1. Konsep Produksi

Konsep ini menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk

yang tersedia secara luas dan murah. Para manajer perusahaan yang

berorientasi produksi berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi produksi

yang tinggi, biaya yang rendah, dan distribusi secara masal.

2. Konsep Produk

Konsep ini menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk

yang menawarkan ciri yang paling bermutu, berkinerja atau inovatif. Para

manajer organisasi itu memusatkan perhatian untuk menghasilkan produk

yang unggul dan memperbaiki mutunya dari waktu ke waktu.

5

Page 22: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

6

3. Konsep Penjualan

Konsep ini berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis,

jika dibiarkan, tdak akan secara teratur membeli cukup banyak produk-

produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu,

organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang

agresif.

4. Konsep Pemasaran

Konsep ini menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan

organisasional yang ditetapkan adalah perusahan tersebut harus menjadi

lebih efektif dibandingkan dengan para pesaing dalam menciptakan,

menyerahkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar

sasaran yang terpilih.

5. Konsep Pemasaran Holistik

Konsep pemasaran holistik didasarkan pada pengembangan, desain, dan

implementasi dari program, proses, dan aktivitas pemasaran yang

mengenalkan mereka pada keseluruhan dan ketergantungan. Pemasaran

holistik mengenalkan bahwa “segala sesuatu penting” dengan pemasaran

dan hal itu meluas, menyatukan prespektif adalah sesuatu yang sering

diperlukan. Empat komponen dari pemasaran holistik adalah pemasaran

relasi (hubungan), pemasaran terpadu, pemasaran internal dan pemasaran

masyarakat.

Page 23: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

7

C. Pengertian Produk

Menurut Madura (2001: 84), produk dapat didefinisikan secara luas

dengan mencakup barang fisik dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan

konsumen.

Sedangkan Kotler dan Armstrong (2001: 346) mendefinisikan produk

sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan

perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan

keinginan atau kebutuhan konsumen.

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar

untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan (Kotler, 2003: 448).

D. Atribut Produk

Atribut-atribut produk mencakup tiga hal yaitu (Kotler dan Armstrong,

2001: 354):

1. Kualitas Produk (Product Quality)

Kualitas adalah salah satu alat utama untuk posisioning menetapkan posisi

bagi pemasar. Kualitas produk memiliki dua dimensi tingkat yang

konsisten. Dalam pengembangan suatu produk, pemasar awalnya harus

memilih tingkat kualitas yang akan mendukung posisi produk dipasar

sasaran.

Page 24: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

8

2. Fitur Produk

Sebuah produk dapat ditawarkan dengan beraneka macam fitur. Fitur

adalah alat bersaing untuk membedakan poduk perusahaan dari produk

pesaing.

3. Rancangan Produk

Cara lain untuk menambah nilai pelanggan adalah melalui rancangan

produk yang berbeda dari yang lain. Rancangan yang baik dapat menarik

perhatian , meningkatkan kinerja produk, mengurangi biaya produk , dan

memberikan keunggulan bersaing yang kuat dipasar sasaran.

E. Definisi Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen (consumer behavior) didefinisikan sebagai

studi unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan

perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide

(Sunarto, 2006: 3).

American Marketing Association (dalam Peter dan Oslon,1999: 6)

mendefinisikan perilaku konsumen (consumer behavior) sebagai interaksi

dinamis antara kognisi perilaku, dan kejadian disekitar kita dimana manusia

melakukan aspek pertukaran didalam hidup mereka. Dari definisi ini paling

tidak ada tiga ide penting yang harus dicermati:

1. Perilaku konsumen adalah dinamis.

Page 25: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

9

2. Perilaku konsumen melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi,

perilaku, dan kejadian di sekitar.

3. Perolaku konsumen melibatkan pertukaran.

F. Kesan Kualitas ( Preceived Quality)

Pengertian kesan kualitas menurut Aaker (dalam Rangkuty, 2004: 41)

adalah presepsi pelanggan mengenai keseluruhan kualitas atau keunggulan

suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan maksud yang diharapkan.

Kesan kualitas memberikan nilai dalam beberapa bentuk seperti dapat

dilihat pada bagan berikut ini (Rangkuty, 2004: 41):

Kesan Kualitas

Alasan Untuk Membeli

Diferensiasi/Posisi

Harga Optimum

Minat Saluran Distribusi

Perluasan Merek (Brand)

Bagan 2.1 Nilai dari Kesan Kualitas

Terdapat lima keuntungan kesan kualitas. Keuntungan pertama adalah

alasan membeli. Kesan kualitas sebuah merek memberikan alasan yang

Page 26: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

10

penting untuk membeli. Hal ini mempengaruhi merek-merek mana yang harus

dipertimbangkan, dan selanjutnya mempengaruhi merek apa yang akan

dipilih. Keuntungan kedua adalah diferensiasi. Artinya, suatu karakteristik

penting dari merek adalah posisinya dalam dimensi kesan kualitas.

Keuntungan ketiga adalah harga optimum. Keuntungan ketiga ini memberikan

pilihan-pilihan didalam menetapkan harga optimum (premium price).

Keuntungan keempat adalah meningkatkan minat para distributor, pengecer

serta berbagai saluran distribusi lainnya, karena hal itu sangat membantu

perluasan distribusi. Keuntungan kelima adalah perluasan merek. Kesan

kualitas dapat diekploitasi dengan cara mengenalkan berbegai perluasan

merek, yaitu dengan menggunakan merek tertentu untuk masuk kedalam

kategori produk baru (Rangkuti, 2004: 42).

G. Kesadaran Merek (Brand Awareness)

Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk

mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari

kategori merek tertentu. Kesadaran merek berada pada rentang antara perasaan

yang tidak pasti terhadap pengenalan suatu merek sampai pada perasaan yakin

bahwa produk tersebut satu-satunya dalam kelas produk bersangkutan.

Rentang ini dapat dibagi menjadi tiga, yaitu pengenalan merek, brand recall,

dan top of mind. Pengenalan merek adalah tingkat minimal dari brand

awareness yang diperoleh dari pengingatan kembali melalui bantuan. Brand

recall diperoleh dengan pengingatan kembali sebuah merek dalam suatu kelas

Page 27: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

11

produk tanpa bantuan. Dalam tugas pengingatan kembali sebuah merek, merek

yang pertama kali disebutkan berarti merek yang meraih top-of-mind-

awareness. Jika suatu merek menjadi satu-satunya merek yang diingat oleh

responden, berarti merek tersebut memiliki awareness yang tinggi dan disebut

dominant brand (Susanto dan Wijanarko, 2004: 130).

H. Kepercayaan Merek (Brand Trust)

Secara linguistic brand trust terdiri dari dua komponen kata yaitu

brand dan trust. Menurut Keller, brand atau merek adalah nama, istilah, tanda,

simbol, atau desain atau kombinasi keseluruhan, yang bertujuan untuk

mengidentifikasi barang atau jasa seorang atau beberapa produsen dan juga

untuk membedakan produk atau jasa tersebut dari pesaing. Kepercayaan atau

trust didefinisikan oleh Costabile (dalam Ferrinadewi, 2005: 100) sebagai

presepsi akan kehandalan dari sudut pandang konsumen didasarkan pada

pengalaman, atau lebih pada urutan-urutan transaksi atau interaksi yang

dicirikan oleh terpenuhnya harapan akan kinerja produk dan kepuasan.

Menurut Delgado (dalam Ferrinadewi, 2005: 101), kepercayaan merek

merefleksikan dua komponen yakni brand reliability dan brand intentions.

Brand reliability atau kehandalan merek yang bersumber pada keyakinan

konsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan atau

dengan kata lain presepsi bahwa merek tresebut mampu memenuhi kebutuhan

dan memberikan kepuasan. Brand reliability merupakan hal yang esensial

bagi terciptanya kepercayaan terhadap brand karena kemampuan merek

Page 28: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

12

memenuhi nilai yang dijanjikannya akan membuat konsumen menaruh rasa

yakin akan kepuasan yang sama dimasa yang akan datang. Sedangkan brand

intention didasarkan pada keyakinan konsumen bahwa merek tersebut akan

mampu membela kepentingan konsumen ketika masalah muncul secara tidak

terduga pada saat konsumsi.

I. Asosiasi merek

Menurut Aaker (dalam Matrutty dan Haryanto, 2003: 23), asosiasi

merek adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah

merek.

Sebuah merek adalah seperangkat asosiasi, biasanya terangkai dalam

berbagai bentuk yang bermakna. Asosiasi-asosiasi tersebut dikelola dalam

kelompok-kelompok yang mempunyai arti tertentu. Suatu merek yang telah

mapan akan mempunyai posisi yang menonjol dalam persaingan karena

didukung oleh berbagai asosiasi yang kuat. Merek ini memiliki posisi yang

tinggi untuk atribut-atribut yang dikehendaki seperti layanan yang bersahabat,

atau menduduki posisi yang berbeda dari posisi para pesaingnya. Posisi merek

mencerminkan pandangan orang mengenai suatu merek (Susanto dan

Wijanarko, 2004: 132).

Menurut Rangkuty (2004: 43), asosiasi merek dapat menciptakan suatu

nilai bagi perusahaan dan para pelanggan, karena ia dapat membantu proses

penyusunan informasi untuk membedakan merek yang satu dengan merek

Page 29: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

13

yang lain. Terdapat lima keuntungan asosiasi merek yang dapat dilihat pada

bagan berikut:

Asosiasi merek

Membantu proses/ penyusunan informasi

Diferensiasi/Posisi

Alasan untuk membeli

Menciptakan sikap/ perasaan positif

Basis perluasan

Bagan 2.2 Nilai Asosiasi Merek

Keuntungan pertama yaitu, dapat membantu penyusunan informasi.

Asosiasi-asosiasi yang terdapat pada suatu merek, dapat membantu

mengiktisarkan sekumpulan fakta dan spesifikasi yang dapat dengan mudah

dikenal oleh pelanggan. Keuntungan kedua adalah perbedaan. Suatu asosiasi

dapat mmemberikan landasan yang sangat penting bagi usaha pembedaan.

Asosiasi-asosiasi merek dapat memainkan peran yang sangat penting dalam

membedakan suatu merek dari merek yang lain. Keuntungan ketiga adalah

alasan untuk membeli. Pada umumnya asosiasi merek sangat membantu para

konsumen untuk mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut atau

tidak. Keuntungan keempat adalah penciptaan sikap atau perasaan positif.

Asosiasi merek dapat merangsang perasaan positif yang pada gilirannya akan

Page 30: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

14

berdampak positif terhadap produk yang bersangkutan. Keuntungan kelima

adalah landasan untuk perluasan. Asosiasi merek dapat menghasilkan landasan

bagi suatu perluasan merek, yaitu dengan menciptakan rasa kesesuaian antara

suatu merek dan sebuah produk baru.

J. Merek

Apabila suatu perusahaan hanya memperlakukan merek hanya sekedar

suatu nama, maka perusahan tersebut tidak melihat tujuan merek yang

sebenarnya. Tantangan dalam pemberian merek adalah membangun suatu set

makna yang mendalam untuk merek tersebut (Rangkuti,2004: 4).

Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol , rancangan, atau kombinasi

dari hal-hal tersebut, yang deimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau

jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari

produk pesaing (Kotler, 2003: 460).

Menurut Busch (dalam Santa, 1999 : 48), merek adalah nama, istilah,

simbol , desain, atau kombinasinya yang memberikan identitas mengenai

suatu produk yang ditawarkan seorang pemasar yang berbeda dengan produk

yang ditawarkan pemasar lainnya.

Menurut penuturan Aaker (dalam Susanto dan Wijanarko, 2004: 6),

merek adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti

sebuah logo, cap atau kemasan) untuk mengidentifikasikan barang atau jasa

dari seorang penjual atau kelompok penjual tertentu , serta membedakannya

dari barang atau jasa yang dihasilkan para pesaing.

Page 31: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

15

Pada awalnya merek hanyalah sebuah nama untuk membedakan. Pada

perkembangan selanjutnya, merek bisa menjadi nama yang dianggap mewakili

sebuah objek (Susanto dan Wijarnako, 2004: 9). Misalnya Honda dianggap

mewakili sepeda motor, Rexona sebagai wakil dari deodorant, Dop untuk bola

lampu dan Pepsodent untuk pasta gigi.

Merek juga dapat dianggap sebagai simbol dan kemudian berkembang

menjadi citra. Rokok Dji Sam Soe mencerminkan kejantanan, Volvo

mencerminkan keamanan. Perkembangan merek selanjutnya dipengaruhi oleh

perubahan internal maupun eksternal. Jadi makna merek dalam konteks masa

kini bukanlah sekedar nama merek (brand name) tetapi sudah berkembang

lebih jauh. Merek adalah apa yang ada di dalam pikiran konsumen (Susanto

dan Wijarnako, 2004: 9).

NAMA

OBJEK

SIMBOL

CITRA

Pengaruh perubahan eksternal dan internal

Bagan 2.3 Perkembangan merek

Page 32: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

16

Menurut Rangkuti (2004: 5), merek merupakan hal yang sangat

penting, baik bagi konsumen maupun produsen. Dari sisi konsumen, merek

mempermudah pembelian. Bila tidak ada merek, konsumen harus

mengevaluasi semua produk yang tidak memiliki merek setiap kali mereka

akan melakukan pembelian. Dari sisi produsen, merek dapat dipromosikan.

Merek dapat dengan mudah diketahui ketika diperlihatkan atau ditempatkan

dalam suatu display. Selain itu, merek dapat dipakai untuk mengurangi

perbandingan harga, karena merek adalah suatu faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam membandingkan produk-produk sejenis yang berbeda.

K. Kesetiaan Merek (Brand Loyalty)

Menurut Sunarto(2006: 260), kesetiaan merek (brand loyalty) dapat

diartikan sebagai berikut ini:

Sejauh mana seorang pelanggan menunjukan sikap positif terhadap suatu merek, mempunyai komitmen pada merek tertentu, dan berniat untuk membelinya dimasa depan. Jackoby dan Kryner (dalam Dharmmesta, 1999: 74) mendefinisikan

loyalitas merek sebagai berikut:

Respon keperilakuan (yaitu pembelian) yang bersifat bias (non random) , terungkap secara terus menerus oleh unit pengambilan keputusan dengan memperhatikan satu atau beberapa merek alternatif dari sejumlah merek sejenis dan merupakan fungsi proses psikologis (pengambilan keputusan, efaluatif). Sedangkan menurut Durianto (dalam Matrutty dan Haryanto,

2003: 19), loyalitas merek adalah suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada

sebuah merek.

Page 33: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

17

Dari beberapa definisi diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

kesetiaan merek merupakan suatu perilaku yang dimiliki oleh konsumen

mengenai presepsinya terhadap suatu merek, dan konsumen tersebut membeli

secara terus menerus merek yang sama tanpa berpindah ke merek yang lain.

Menurut Sunarto (2006: 206), kesetiaan merek tidaklah sama dengan

perilaku pembelian ulang. Perilaku pembelian ulang (repeat purchase

behavior) berarti konsumen hanya hanya membeli produk secara berulang,

tanpa mempunyai perasaan khusus terhadap apa yang dibelinya. Sebaliknya

konsep kesetiaan merek menunjukan bahwa konsumen memiliki preferensi

nyata terhadap merek tersebut. Kesetiaan merek dapat menimbulkan suatu

komitmen. Komitmen merek (brand commitment) didefinisikan sebagai

hubungan emosional/psikologis dengan merek dalam satu golongan produk.

Ada beberapa jenis kesetiaan merek disamping kesetiaan merek

takterbagi. Pada beberapa kasus konsumen mempunyai kesetiaan yang terbagi

antara dua merek. Pada kasus yang lain sebagian besar dari mereka setia pada

satu merek, tetapi kadang-kadang beralih ke merek lain, yang mungkin untuk

menghilangkan kejenuhan dan menaikan tingkat keinginan mereka. Dalam

keadaan yang lain konsumen sama sekali tidak acuh terhadap antara merek

yang satu dengan merek yang lain. Pola membeli yang berbeda ini, dimana A,

B, C, dan D merupakan merek yang berbeda dapat digambarkan sebagai

berikut (Sunarto, 2006: 261) :

1. Kesetiaan yang tidak terbagi: AAAAAAAA

2. Peralihan Sewaktu-waktu: AABAAACAADA

Page 34: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

18

3. Kesetiaan beralih: AAAABBBB

4. Kesetiaan yang terbagi: AAABBAABBB

5. Ketidak acuhan merek: ABDCBACD

Menurut Susanto dan Wijanarko (2004: 127), loyalitas terhadap merek

terdiri dari beberapa tingkatan. Tingkatan loyalitas yang paling dasar adalah

pembeli tidak loyal, yang sama sekali tidak tertarik pada merek tersebut dan

bagi mereka merek apapun dianggap memadai. Sehingga, merek memainkan

peranan yang kecil dalam keputusan pembelian. Mereka lebih memilih apapun

yang diobral atau yang menawarkan kenyamanan. Pembeli seperti ini bisa

disebut sebagai para pembeli harga atau pengalih.

Tingkat kedua adalah para pembeli yang puas dengan produk atau

setidaknya tidak mengalami ketidakpuasan. Pada dasarnya tidak terdapat

ketidakpuasan yang cukup untuk mendorong mereka beralih ke merek lain,

apalagi peralihan tersebut membutuhkan usaha. Para pembeli tipe ini bisa

disebut sebagai para pembeli kebiasaan (Habitual Buyers).

Tingkat ketiga berisi orang-orang yang puas, namun mereka memikul

biaya peralihan (swiching cost) serta biaya berupa waktu, uang atau resiko

kinerja berkenaan tindakan beralih merek. Atau, barangkali terdapat suatu

resiko di mana merek lain mungkin tidak berfungsi sebaik merek tersebut

dalam konteks penggunaan khusus.

Pada tingkat keempat adalah mereka yang sungguh-sungguh

menyukai merek tersebut. Preferensi mereka mungkin dilandasi oleh suatu

Page 35: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

19

asosiasi seperti simbol, rangkaian pengalaman dalam menggunakan atau

presepsi kualitas yang tinggi.

Tingkat teratas adalah para pelanggan yang setia. Mereka mempunyai

kebanggaan menjadi pengguna suatu merek. Merek tersebut sangat penting

bagi mereka, baik dari segi fungsinya maupun sebagai ekspresi diri mereka.

Rasa percaya diri mereka tercermin pada tindakan seperti merekomendasi

merek tersebut kepada orang lain.

Menurut Rangkuty, (2004: 63) Loyalitas merek para pelanggan yang

ada mewakili suatu asset strategis dan jika dikelola dan diekploitasi dengan

benar akan mempunyai potensi untuk memberikan nilai dalam beberapa

bentuk seperti yang diperlihatkan dalam bagan berikut:

Loyalitas Merek

Pengaruh biaya pemasaran

Peningkatan perdagangan

Meningkatan customer baru: a. Menciptakan kesadaran brand

b. Meyakinkan kembali

Waktu merespon

Bagan 2.4 Nilai loyalitas merek

Perusahaan yang memiliki basis pelanggan yang memiliki loyalitas merek

yang tinggi dapat mengurangi biaya pemasaran perusahaan karena biaya untuk

Page 36: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

20

mempertahankan pelanggan jauh lebih murah dibandingkan mendapatkan

pelanggan baru. Keuntungan kedua, loyalitas merek yang tinggi dapat

meningkatkan perdagangan. Loyalitas yang kuat akan meyakinkan pihak

pengecer untuk menjaga rak-raknya, karena mereka mengetahui bahwa para

pelanggan akan mencantumkan merek-merek tersebut dalam daftar

belanjaannya. Keuntungan ketiga, dapat menarik minat pelanggan baru karena

mereka memiliki keyakinan bahwa membeli produk bermerek terkenal

minimal dapat mengurangi resiko. Keuntungan keempat, loyalitas merek

memberi waktu, semacam ruang bernafas, pada suatu perusahaan untuk cepat

merespon gerakan-gerakan pesaing. Jika salah satu pesaing mengembangkan

produk yang unggul, seorang pengikut loyal akan memberi waktu pada

perusahaan tersebut agar memperbaharui produknya dengan cara

menyesuaikan atau menetralisasinya.

L. Penelitian Sebelumnya

1. Loyalitas Pelangan: Sebuah kajian Konseptual Sebagai Panduan Bagi

Peneliti.

Penelitian ini dilakukan oleh Basu Swastha Dharmmesta, yang

dimuat dalam Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Berikut merupakan

abstrak dari penelitian tersebut.

Loyalitas konsumen dari merek yang spesifik, disebut juga

loyalitas merek, diharapkan untuk mendapatkan perhatian akademik yang

lebih dari para mahasiswa untuk menyelidikinya. Artikel ini

Page 37: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

21

mendeskripsikan dan menganalisis konsep loyalitas merek untuk perluasan

masing-masing pendekatan sikap dan perilaku dan struktur yang menjadi

daerah loyalitas ( Loyality domain). Struktur dari loyalitas menunjukan

elemen-elemen yang diringkas kognisi, afeksi, knasi dan aksi. Elemen-

elemen itu merefleksikan kategori-kategori loyalitas. Teknik dari

pengukuran loyalitas seperti urutan pemilihan merek, proporsi pembelian,

preferensi merek, komitmen merek, skala loyalitas dan diterima atau

tidaknya rasio yang rumit. Kepuasan konsumen tidak dikesampingkan di

dalam analisis ini selama hal ini berhubungan dengan konsep loyalitas

merek.

2. Brand Equity: Cermin Sukses Membangun Sebuah Merek

Penelitian ini dilakukan oleh Eko Suseno Hendro Riyadi Matrutty

dan Jony Oktavian Haryanto, yang dimuat dalam Jurnal Atma nan Jaya .

Berikut merupakan abstrak dari penelitian tersebut.

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menguji untuk mengetahui

kekuatan dari ekuitas merek. Data digunakan untuk menganalisis

hubungan antara bauran pemasaran dalam perusahaan dan loyalitas

konsumen yang berhubungan dalam ekuitas merek. Data primer diperoleh

dari 98 responden. Analisis data menggunakan skala likert dalam

mengklasifikasi brand awarnes, brand association, kesan kualitas, dan

loyalitas merek.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa (1) brand awarnes dari

Indomie tinggi, (2) konsumen memiliki pernyataan yang positif terhadap

Page 38: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

22

asosiasi merek, (3) kesan kualitas dari Indomie baik (4), loyalitas

konsumen diklasifikasikan ke dalam menyukai merek.

M. Kerangka Pemikiran

Untuk mempermudah dalam memahami konsep mengenai variabel-

variabel yang diteliti, maka penulis menggunakan kerangka pemikiran sebagai

berikut:

Loyalitas Merek Kepercayaan merek

Kesadaran merek

Kesan kualitas

Asosiasi merek

Bagan 2.5 Kerangka Pemikiran

N. Rumusan Hipotesis

Berdasarkan beberapa teori di atas maka, penulis merumuskan dua

rumusan hipotesis yaitu:

1. Kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan merek dan asosiasi merek

secara parsial berpengaruh positif terhadap loyalitas merek shampo

Pantene.

Page 39: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

23

2. Kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan merek dan asosiasi merek

secara simultan berpengaruh positif terhadap loyalitas merek shampo

Pantene.

Page 40: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, sehingga kesimpulan

yang dibuat hanya berlaku untuk subjek dan objek yang diteliti.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma

baik yang ada di kampus satu Mrican , maupun yang ada di kampus tiga

Paingan Yogyakarta.

C. Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan

April 2007.

D. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas

Sanata Dharma yang ada di kampus dua Mrican maupun yang ada di

kampus tiga Paingan, yang pernah membeli dan menggunakan produk

shampo Pantene selama enam bulan terakhir tanpa berpindah merek.

24

Page 41: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

25

2. Objek Penelitian

Objek penelitian di sini meliputi variabel-variabel yang diteliti, yaitu:

a. Kesan kualitas, kesadaran merek dan asosiasi merek

b. Loyalitas merek (brand loyalty)

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data akan dilakukan dengan membuat

pertanyaan tertulis, yaitu kuesioner yang akan dibagikan kepada responden.

Metode kuesioner menggunakan skala Likert.

Pemberian bobot atau skor digunakan untuk keperluan analisis

kualitatif dengan skala Likert ini adalah sebagai berikut:

Skor 1 untuk sangat tidak setuju

Skor 2 untuk tidak setuju

Skor 3 untuk netral

Skor 4 untuk setuju

Skor 5 untuk sangat setuju

F. Data yang Diperlukan

Penelitian ini memerlukan berbagai sumber data untuk mendukung

suksesnya penelitan. Berdasarkan sumber pengambilannya, data dibedakan

menjadi dua, yaitu:

Page 42: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

26

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dengan survei lapangan yang

menggunakan semua pengumpulan data original (Kuncoro, 2003: 127).

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner sebagai alat

pengumpul data.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga

pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data

(Kuncoro, 2003: 127). Dalam hal ini, peneliti mengunakan sumber-sumber

melalui jurnal, buku-buku teks, data-data di Internet dan majalah.

G. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah Kesan kualitas,

kesadaran merek, kepercayaan merek dan asosiasi merek.

2. Variabel terikat

Variabel terikat (Dependent) dalam penelitian ini adalah loyalitas merek

(brand loyalty).

H. Definisi Operasional

1. Kesan kualitas adalah tanggapan seorang pembeli (konsumen) mengenai

keseluruhan kualitas suatu produk ataupun jasa. Untuk mengukur variabel

kesan kualitas digunakan beberapa indikator yang berupa tanggapan

Page 43: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

27

konsumen mengenai keseluruhan kualitas yang ada pada shampo Pantene

seperti kemampuan produk, kandungan yang terkndung dalam produk,

keandalan produk dan inovasi-inovasi baru.

2. Kesadaran merek adalah kesangupan seorang calon pembeli untuk

mengingat kembali bahwa sebuah merek merupakan kategori dari suatu

produk tertentu. Untuk mengukur variabel kesadaran merek digunakan

indikator yang berhubungan dengan ingatan konsumen mengenai sampo

Pantene.

3. Kepercayaan merek adalah tanggapan konsumen mengenai kehandalan

atau kemampuan suatu merek suatu produk. Untuk mengukur variabel

kepercayaan merek digunakan indikator yang berhubungan dengan

tanggapan konsumen mengenai kemampuan yang diberikan produk,

pemuasan kebutuhan dengan berbagai pilihan produk, ketersediaan

layanan pasca pembelian produk.

4. Asosiasi merek adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan seseorang

mengenai sebuah merek. Untuk mengukur variabel asosiasi merek

digunakan indikator mengenai harga, kemasan, kemudahan mendapatkan,

pilihanyang diberikan, dan kandungan yang ada dalam produk.

5. Loyalitas merek adalah suatu perilaku yang dimiliki oleh konsumen

mengenai presepsinya terhadap suatu merek, dan konsumen tersebut

membeli secara terus menerus merek yang sama tanpa berpindah ke merek

yang lain. Untuk mengukur variabel loyalitas merek digunakan indikator

Page 44: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

28

mengenai frekuensi pembelian produk, kerentanan untuk berpindah merek,

komitmen terhadap produk.

I. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subjek pada wilayah dan

waktu serta dengan kualitas tertentu yang akan diamati/diteliti (Supardi,

2005: 101). Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa

Universitas Sanata Dharma yang ada dikampus satu, Mrican dan kampus

tiga, Paingan yang menggunakan shampo Pantene.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan subyek penelitian

sebagai “wakil” dari para anggota populasi (Supardi, 2005: 102). Sampel

dalam penelitian ini berjumlah 100 orang yang diambil dari mahasiswa

Universitas Sanata Dharma yang mengunakan shampo Pantene.

3. Teknik sampling

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik nonprobability

sampling dengan cara convenience sampling atau accidental sampling,

dimana penulis menetapkan responden secara kebetulan sesuai keinginan

peneliti. Convenience sampling (accidental sampling) adalah prosedur

untuk mendapatkan unit sampel menurut keinginan peneliti (Kuncoro,

2003: 119).

Page 45: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

29

J. Teknik Pengujian Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, maka

untuk mengukur validitas dan reliabilitas perlu dilakukan pengujian terlebih

dahulu.

1. Uji Validitas

Validitas merupakan tingkatan dimana suatu alat pengukur mengukur apa

yang seharusnya diukur (Supardi, 2005: 156). Rumus yang digunakan

untuk mengukur validitas adalah rumus korelasi. Berikut ini merupakan

rumus korelasi:

( ) ( )

2 2 2( ( ) ) ( (

XY X Yr xy

2)N X X N Y Y

Ν Σ − Σ Σ=

Σ − Σ Σ − Σ

Keterangan:

r xy = Korelasi product moment

N = Jumlah subjek

X = Skor butir

Y = Skor faktor

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan

konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan

Page 46: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

30

konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan

disusun dalam suatu bentuk kuesioner (Nugroho, 2005: 72).

Mencari reliabilitas yang skornya bukan 0-1, tetapi merupakan rentangan

antara beberapa nilai, misalnya 0-10 atau 0-100 atau bentuk skala1-3, 1-5,

atau 1-7 dan seterusnya dapat menggunakan koefisien alpha (α) dari

Cronbach. Rumus ini ditulis seperti berikut ( Umar, 2003: 96):

2

11 211

k brk t

σσ

⎛ ⎞∑⎛ ⎞= −⎜ ⎟⎜ ⎟−⎝ ⎠ ⎝ ⎠

di mana :

r 11 = reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

σ t² = varian total

∑σ b² = jumlah varian butir

J. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, variabel independent yang diteliti lebih dari satu

variabel, maka analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Page 47: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

31

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

Keterangan :

Y = Loyalitas merek (brand loyalty)

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

X1 = Kesan kualitas

X2 = Kesadaran merek

X3 = Kepercayaan merek

X4 = asosiasi merek

1. Untuk menguji apakah kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan merek

dan asosiasi merek secara parsial berpengaruh positif terhadap loyalitas merek

shampo Pantene, dapat dilakukan langkah sebagai berikut:

a. Menentukan besarnya koefisien regresi.

b. Pengujian hipotesis koefisien regresi secara parsial untuk mengetahui

tingkat signifikansi adalah menggunakan uji t dengan rumus :

2

21

r ntr−

=−

Keterangan :

t = nilai t yang dihitung

r² = Koefisien determinasi

n = jumlah sampel

Page 48: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

32

c. Menentukan daerah keputusan

Gambar 3.1 Daerah Keputusan Dengan Uji t

d. Menentukan hipotesis

H0 : b1, b2, b3, b4 = 0, artinya kesan kualitas, kesadaran merek,

kepercayaan merek, asosiasi merek secara parsial tidak berpengaruh positif

terhadap loyalitas merek shampo Pantene.

HA : b1, b2, b3, b4 > 0, artinya kesan kualitas, kesadaran merek,

kepercayaan merek, asosiasi merek secara parsial berpengaruh positif

terhadap loyalitas merek shampo Pantene.

e. Keputusan menerima atau menolak hipotesis

Apabila dalam perhitungan pada alpha 0.05 (α = 5%), t hitung ≥ t tabel

atau t hitung pada p-value (sig) ≤ 0,05 (5%), maka H0 ditolak dan HA

diterima, hal ini dapat diartikan bahwa secara parsial terdapat hubungan

yang positif antara kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan mrek dan

asosiasi merek terhadap loyalitas merek shampo Pantene.

Page 49: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

33

Apabila dalam perhitungan pada alpha 0.05 (α = 5%), t hitung < t tabel

atau t hitung pada p-value (sig) > 0,05 (5%), maka H0 diterima dan HA

ditolak, hal ini dapat diartikan bahwa secara parsial tidak terdapat

hubungan yang positif antara kesan kualitas, kesadaran merek,

kepercayaan mrek dan asosiasi merek terhadap loyalitas merek shampo

Pantene.

2. Untuk menguji apakah kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan

merek dan asosiasi merek secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas

merek shampo Pantene, dapat dilakukan langkah sebagai berikut:

a. Menentukan koefisien regresi

b. Pengujian hipotesis koefisien regresi secara simultan untuk mengetahui

tingkat signifikansi adalah dengan menggunakan uji F dengan rumus

sebagai berikut:

2

2( 1

(1 ))R N mF m R=

− −−

Keterangan :

F = Nilai F yang dihitung

N = Jumlah sampel

R² = koefisien determinasi

m = Jumlah variabel independent

Page 50: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

34

c. Menentukan daerah keputusan

Gambar 3.2 Daerah Keputusan Dengan Uji F

d. Merumuskan hipotesis

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan

merek dan asosiasi merek secara simultan tidak berpengaruh positif

terhadap loyalitas merek shampo Pantene.

HA : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0 kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan

merek dan asosiasi merek secara simultan berpengaruh positif terhadap

loyalitas merek shampo Pantene.

e. Keputusan menerima atau menolak hipotesis

Apabila dalam perhitungan pada alpha 0.05 (α = 5%), F hitung ≥ F tabel

atau F hitung pada p-value (sig) ≤ 0,05 (5%), maka dapat diartikan bahwa

H0 ditolak atau HA diterima. Hal ini dapat diartikan secara simultan

terdapat pengaruh yang signifikan antara kesan kualitas, kesadaran merek

Page 51: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

35

dan asosiasi merek terhadap loyalitas merek shampo Pantene. Apabila

dalam perhitungan pada alpha 0,05 (α = 5%), F hitung < F tabel atau F

hitung pada p-value (sig) > 0,05 (5%), H0 diterima atau HA ditolak. Hal ini

dapat diartikan bahwa secara simultan tidak terdapat pengaruh positif

antara kesan kualitas, kesadaran merek dan asosiasi merek terhadap

loyalitas merek shampo Pantene.

Page 52: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

BAB IV

GAMBARAN UMUM

LOKASI PENELITIAN DAN PRODUK

A. Universitas Sanata Dharma

1. Sejarah

Ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru

(PTPG) oleh Prof. Moh Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan, Pengajaran,

dan Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an, disambut baik oleh para

imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim

disingkat S.J.). Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1,

antara lain B1 Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang

dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan

Loyola) di Semarang yang dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen,

S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J. Dengan dukungan dari Conggregatio

de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat

sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-

kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata

Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh

pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955.

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan,

yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar

misi Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J.

menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai

36

Page 53: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

37

Wakil Dekan. Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K.

Looymans, S.J. yang waktu itu menjadi pejabat Departemen

Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja

Indonesia. “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”,

yang berarti “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang

nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan

gereja (Pro Patria et Eclessia). Untuk menyesuaikan diri dengan

ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan,

Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP,

maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah

menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma

dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang

Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh

status “disamakan” dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1

/ 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962.

Walaupun bagian dari Universitas Katolik Indonesia, secara de facto

FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri.

Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari

Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian

FKIP Sanata Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Santa

Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK

Menteri PTIP No. 237 / B – Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini

berlaku mulai tanggal 1 September 1965. Selain melaksanakan

Page 54: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

38

Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan Sarjana), IKIP Sanata

Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma

I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia,

Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup

pada tahun 1990 dan selanjutnya dibika program Diploma II PGSD

(Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan

kebutuhan masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993

sesuai dengan SK Mendikbud No. 46 / D / O / 1993, IKIP Sanata

Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih

dikenal dengan nama USD. Dengan perkembangan ini USD

diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan guru sekaligus

berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma

terdorong untuk memperluas muatan program pendidikannya. Di

samping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap

membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata

Dharma membuka beberapa fakultas baru. Universitas Sanata Dharma

sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 25 Program Studi, 3 Program

Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Kursus Bersertifikat.

Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma.

Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung,

Page 55: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

39

lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem

informasi, manajemen, biro / lembaga / pusat / serta unit pendukung),

peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian

pada masyarakat.

1. Visi dan Misi

a. Visi

USD didirikan oleh Ordo Serikat Yesus (S.J.) provinsi Indonesia

bersama para imam dan awam Katolik untuk berpartisipasi dalam

usaha melindungi dan meningkatkan martabat manusia melalui

perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan yang

diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara objektif dan

akademis dan pengembangan kaum muda yang didasarkan pada

nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan spiritualitas Ignatian, yaitu

menjadi manusia bagi sesama (human for and with others),

perhatian pribadi (cura personalis), semangat keunggulan (magis),

dan semangat dialogis.

b. Misi

USD didirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan

perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis

masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis,

lembaga pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan

segi intelektual, moral, emosional, dan sprititual mahasiswa secara

Page 56: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

40

terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi manusia yang

utuh, kritis, dewasa, dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang

memberikan pelayanan masyarakat, dan lembaga yang

mempersiapkan tenaga kependidikan secara professional

B. Tujuan Pendidikan di USD

Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri

bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai

humanistik yang berlandaskan nilai-nilai – nlai Kristiani yang universal

dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila,

sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya

dan integritas kepribadian yang tinggi.

C. Fakultas

1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan(FKIP)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) merupakan

fakultas tertua sebagai penjelmaan dari IKIP Sanata Dharma. FKIP tetap

diselenggarakan untuk mendidik para calon guru karena tenaga pendidik

yang berkualitas tetap dibutuhkan di masa yang akan datang. Program

Studi FKIP:

» PendidikanBahasaInggris

» Pend.Bhs.SastraIndonesia&Daerah

» PendidikanEkonomi

Page 57: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

41

» PendidikanAkuntansi

» PendidikanSejarah»PendidikanFisika

» PendidikanMatematika

» PendidikanGuruSekolahDasar

» PendidikanAgamaKatolik

» Bimbingan dan Konseling

2. Fakultas Sastra

Fakultas Sastra merupakan salah satu fakultas baru yang

dikembangkan semenjak IKIP Sanata Dharma beralih fungsi menjadi

Universitas Sanata dharma. Pembukaan program-program studi pada

Fakultas Sastra berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 48/D/0/1993 tanggal 26 April 1993 dan

program-program studi pada Fakultas Sastra mulai menerima mahasiswa

baru pada tahun akademik 1993/1994. Tradisi telaah bahasa, sastra dan

sejarah di Universitas Sanata Dharma sudah mulai semenjak tahun 1955

bersamaan dengan berdirinya Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Sanata

Dharma. Seiring dengan perkembangan PGPT Sanata Dharma menjadi

IKIP Sanata Dharma, telaah bahasa dan sastra bernaung pada Fakultas

Keguruan Sastra dan Seni (dan kemudian pada Fakultas Pendidikan

Bahasa dan Seni). Telaah sejarah kemudian bernaung dalam Fakultas

Keguruan Ilmu Sosial (dan kemudian pada Fakultas Pendidikan Ilmu

Sosial). Untuk meningkatkan intensitas dan cakupan telaah tersebut,

Page 58: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

42

seiring dengan alih fungsinya IKIP Sanata Dharma menjadi Universitas

Sanata Dharma, mendampingi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni serta

Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial yang bernaung pada Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, dibukalah Fakultas Sastra secara terpisah.

Semua program studi pada Fakultas Sastra sudah memiliki status

akreditasi dan sudah menghasilkan lulusan yang telah berkarya di

masyarakat. Program Studi Sastra Inggris telah memperoleh peringkat

akreditasi A berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional

Nomor 006/BAN-PT/AK-IV/V/2000, tertanggal 29 Mei 2000. Program

Studi Sastra Indonesia memperoleh peringkat akreditasi C berdasarakan

Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Nomor 023/BAN-PT/Ak-

IV/VI/IX/2000 tertanggal 14 September 2000 dan sekarang sedang

dalam proses mengajukan akreditasi ulang untuk meningkatkan

peringkat akreditasinya. Program Studi Sejarah sudah memperoleh

peringkat akreditasi B berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi

Nasional Nasional Nomor 023/BAN-PT/Ak-IV/VI/IX/2000 tertanggal

14 September 2000. Program Studi Fakultas Sastra:

» Sastra Inggris

» SastraIndonesia

» Ilmu Sejarah

Page 59: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

43

3. Fakultas Ekonomi

Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Sanata Dharma bertujuan:

(i) menghasilkan Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen dan

Akuntansi yang mampu mengelola serta mengembangkan perusahaan

atau organisasi (ii) menghasilkan Sarjana Ekonomi dalam bidang

Manajemen dan Akuntansi dengan kemampuan akademik yang memadai

untuk melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi.

Fakultas Ekonomi USD memiliki 2 Pusat Pengembangan, yaitu:

a. Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA)

b. Pusat Pengembangan Manajemen (PPM)

Program Studi Fakultas Ekonomi:

» Akuntansi

» Manajemen

4. Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Fakultas Sains dan Teknologi:

» Fisika

» Matematika

» Ilmu Komputer

» Teknik Mesin

Page 60: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

44

» Teknik Elektro

» Teknik Informatika

» Mekatronika

5. Fakultas Psikologi

Tujuan Pendidikan:

Berlatar belakang pentingnya komunikasi dalam segala aspek

kehidupan dan memperhatikan karakter dan kondisi manusia Indonesia

sebagai pihak yang membutuhkan kajian dan jasa psikologi, serta

menganut kurikulum berbasis kompetensi dengan prinsip integratif

(seorang psikolog adalah seorang ilmuwan sekaligus praktisi), maka

Penyelenggaraan Program Pendidikan Psikologi USD bertujuan untuk

mempersiapkan Sarjana Psikologi menjadi seorang professional helper

yang memiliki :

a. Kompetensi (terintegrasi) keilmuan dan profesi yang mencakup

enam kompetensi inti: kompetensi relasi, asesmen, intervensi,

penelitian dan evaluasi, konsultasi dan pendidikan, dan manajemen

dan supervisi.

b. Semangat dialogis dalam pelaksanaan tugasnya serta terampil dalam

komunikasi baik komunikasi intra maupun antar pribadi, serta

membangun komunikasi dalam organisasi dan khalayak luas melalui

berbagai media.

Page 61: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

45

c. Kemampuan mengembangkan dan menerapkan ilmu dan ketrampilan

yang diperoleh sesuai dengan karakter dan kondisi masyarakat

Indonesia yang mulkultur-multietnis.

d. Kualitas kepribadian yang matang dan utuh, integritas moral yang

tinggi, nurani keilmuan yang kokoh dan tajam, serta kepedulian dan

tanggung jawab yang besar terhadap sesama dan lingkungan.

Ilmu Psikologi meliputi enam bidang kerja yaitu:

a. Psikologi Umum dan Eksperimen

b. Psikologi Perkembangan

c. Psikologi Sosial

d. Psikologi Industri

e. Psikologi Pendidikan

f. Psikologi Klinis

Dengan demikian lulusan Sarjana Psikologi USD dapat bekerja

sebagai ilmuwan dan praktisi psikologi yang terampil berkomunikasi di

berbagai Lembaga atau Instansi Kerja, dimana kajian dan sentuhan

psikologis sangat dibutuhkan untuk sumber daya manusianya (antara lain

dalam Lembaga Jasa Psikologi, Lembaga Pendidikan, Lembaga Industri

dan Perusahaan, Lembaga Kesehatan, maupun Lembaga Komunikasi

dan Media Massa).

Program Studi Fakultas Psikologi:

» Psikologi

Page 62: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

46

6. Fakultas Farmasi

a. Pendahuluan

Fakultas Farmasi USD berdiri pada tanggal 14 Juni 1995 (SK

Dirjen Dikti No. 167/DIKTI/Kep./1995). Pendirian Fakultas Farmasi

dilandasi kebutuhan masyarakat terhadap obat dan pengobatan yang

bermutu sehingga pelayanan kesehatan baik formal maupun non-formal

di masa datang menjadi lebih baik. Karena itu, Fakultas Farmasi

ditumbuhkembangkan untuk menghasilkan Sarjana Farmasi dan

Apoteker yang berpengetahuan, berketerampilan dan berdedikasi tinggi

dalam pengelolaan obat serta penatalaksanaan pengobatan.

b. Tujuan

Tujuan pendidikan Fakultas Farmasi adalah menghasilkan

Sarjana Farmasi dan Apoteker yang berjiwa Pancasila, berbudi luhur;

mempunyai kemandirian, kreativitas, dan kemampuan inovatif dalam

ilmu kefarmasian; memiliki keterampilan di bidang pelayanan

kefarmasian; serta memiliki tekad untuk berpartisipasi aktif dalam

pemeliharaan dan peningkatan kesehatan masyarakat.

Fakultas Farmasi memiliki dua jenjang, yaitu Program S1 dengan

gelar S.Farm dan Program Profesi Apoteker dengan gelar Apt. Program

S1 dapat ditempuh dalam 8 Semester dan Program Profesi Apoteker

dalam 2 semester (teori dan praktek lapangan di Rumah Sakit, Apotek,

atau Industri Farmasi). Kurikulum yang dikembangkan bersifat Patient

Oriented.

Page 63: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

47

Program Studi Fakultas Farmasi:

» Farmasi

» Profesi Apoteker

7. Fakultas Teologi

a. Sejarah

Prodi Ilmu Teologi mempunyai sejarah panjang. Prodi ini

didirikan pada tahun 1961 sebagai Jurusan Filsafat-Teologi.

Memperoleh status disamakan untuk tingkat Sarjana Muda (1972) dan

Sarjana Lengkap (1978). Pada tahun 1985 nama jurusan berubah

menjadi Jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan, Program Studi

Teologi. Pada tanggal 10 Mei 1993 Jurusan Filsafat dan Sosiologi

Pendidikan berubah menjadi Fakultas Teologi, Jurusan Teologi, Program

Studi Teologi Sistematik (status disamakan). Dalam rangka penyesuaian

diri dengan Kurikulum Nasional 1994 dan atas dasar SK Mendikbud

143/DIKTI/Kep/1999 tanggal 19 April 1999 nama Program Studi adalah

Ilmu Teologi dengan status Terakreditasi B. Program Studi Ilmu

Teologi, Fakultas Teologi USD diakui sebagai Fakultas Teologi

Kepausan.

b. Misi

Prodi Ilmu Teologi USD diselenggarakan dengan misi membina

kemampuan mahasiswa dalam studi dan refleksi kritis atas tanda-tanda

zaman. Studi dan refleksi itu tidak dilaksanakan demi penguasaan teori

Page 64: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

48

atau ilmu, melainkan demi keterlibatan mahasiswa dalam pergulatan-

pergulatan masyarakat, dengan perspektif iman kristiani. Mahasiswa

dilatih untuk terlibat dalam masyarakat, merefleksi masalah-masalah

sosial yang mendesak dan mengkomunikasikan refleksi tersebut pada

masyarakat luas.

c. Penyelenggaraan

Prodi Ilmu Teologi dilaksanakan dengan mengikuti kurikulum

nasional 1994. Selain kuliah-kuliah tatap muka, juga diselenggarakan

kuliah seminar, live-in dengan metode participant observation, diskusi,

studium generale, dan penulisan paper. Semua diampu oleh para dosen

yang ahli dalam bidangnya dan sebagian besar (90%) berijasah S-3

(Doktor) dari luar negeri.

Prodi ini tidak hanya didukung oleh para dosen ahli, tetapi juga

oleh banyak majalah (sekitar 200 macam majalah dalam dan luar negeri)

dan perpustakaan yang amat mencukupi dari segi jumlah buku maupun

sistem komputerisasinya. Semua itu mendukung terlaksananya penulisan

skripsi yang baik oleh semua mahasiswa. Mahasiswa dapat

menyelesaikan studi antara 8 sampai 14 semester. Mahasiswa yang

menyelesaikan studi S-1 dengan baik, dapat melanjutkan ke jenjang

Pasca-Sarjana (S-2) Program Studi Magister Teologi, yang

diselenggarakan di kampus yang sama, tanpa biaya yang tinggi. Bahkan

mahasiswa yang sudah menyelesaikan studi Magister Teologi yang

dibarengi dengan selesainya Lisensiat Teologi dapat meneruskan studi

Page 65: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

49

Doktorat di luar negeri dengan mudah, karena Fakultas Teologi dikenal

dan diakui di dunia internasional, khususnya oleh universitas-universitas

Katolik.

d. Pengembangan

Pengembangan bidang intelektual dan sosial dijalankan dengan

peningkatan penelitian para dosen dan peningkatan kegiatan intelektual

serta sosial mahasiswa. Pengembangan intelektual juga dimungkinkan

dengan terus bertambahnya dosen-dosen yang menyelesaikan

pendidikan Doktorat (S-3).

Program Studi Fakultas Teologi:

» Teologi

8. Program Pasca Sarjana

Program Pasca Sarjana yang ada di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta adalah sebagai berikut:

» Teologi

» Ilmu Religi dan Budaya

» Kajian Bahasa Inggris

Page 66: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

50

D. Produk Shampo Pantene

Hoffman- la Roche mengembangkan Pantene sebagai shampo dan

dipasarkan di Eropa pada tahun 1947. Nama Pantene diambil dari

“panthenol” yang berarti nama lain dari pro-vitamin B-5. Pantene

dihasilkan oleh Richardson-Vicks pada tahun 1983, dimana Pantene telah

mengembangkan lebih dari 100 produk, yang dijual di departemen store

dan salon. Produk Pantene itu sendiri berada di bawah perusahaan Protect

& Gamble yang berada di Amerika Serikat pada tahun 1985. Shampo

Pantene memiliki kandungan yang dapat menghilangkan ketombe karena

mengandung Zinc Pyrithione, selain itu juga mengandung Amino Protein

Complex yang berguna untuk mengurangi rambut rontok. Banyaknya

inovasi yang dilakukan oleh produsen shampo Pantene menyebabkan

konsumen banyak memilih Pantene sebagai shampo yang dapat mengatasi

permasalahan rambut. Shampo Pantene sendiri terdiri dari berbagai jenis

kegunaan dan dalam kemasan yang berbeda yaitu:

1. Pantene perawatan rambut rontok

Formula Pantene pro-V dengan Amino Protein Complex yang

memberikan nutrisi pada akar rambut, membantu menguatkan rambut

sehingga mengurangi rambut rontok.

2. Pantene menghilangkan ketombe

Mambantu mencegah kembalinya ketombe karena formula pro-v yang

yang membantu menguatkan rambut dari akar hingga ke ujungnya.

Pantene anti ketombe juga membersihkan dan menyejukan rambut

Page 67: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

51

dapat digunakan setiap hari. Setiap helai rambut akan menjadi lebih

bersih karena bebas ketombe.

3. Pantene perawatan rambut hitam dan panjang

Pantene yang diformulasikan untuk perawatan rambut hitam dan

panjang yang baik untuk segala jenis rambut, menghaluskan rambut

dan melebatkan.

4. Pantene rambut mengembang

Formula khusus yang dihasilkan untuk membuat rambut menjadi lebih

kemilau dan lebat yang memberikan perawatan yang sangat baik

dengan kandungan Pro Vitamin mosturized. Kondisioner yang

membuat rambut lebih kuat halus dan mengembang.

5. Pantene bersih dan seimbang

Membantu rambut menjadi lebih kuat, mosturizernya membersihkan

hingga ke akar rambut. Shampo ini juga dapat digunakan untuk rambut

normal, formula Pantene yang mengandung Pro-vitamin condisioner

juga membuat rambut seimbang.

Page 68: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas mengenai hasil pengumpulan dan pengolahan data

beserta pembahasannya. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, maka

digunakan kuesioner yang dibagikan kepada Mahasiswa Universitas Sanata

Dharma yang berada di Kampus satu, Mrican maupun yang berada di Kampus

tiga, Paingan. Kuesioner ini berisi beberapa pertanyaan untuk mengetahui

bagaimana pengaruh kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan merek, dan

asosiasi merek terhadap loyalitas merek shampo Pantene. Skala yang digunakan

dalam penelitian ini adalah skala Likert, dengan ketentuan:

Skor 1 untuk sangat tidak setuju

Skor 2 untuk tidak setuju

Skor 3 untuk netral

Skor 4 untuk setuju

Skor 5 untuk sangat setuju

Banyaknya sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 100

responden yang telah mengunakan shampo Pantene sekurang-kurangnya selama

enam bulan. Setelah data yang diperlukan terkumpul, kemudian data tersebut

diolah menggunakan analisis regresi linier berganda dengan program SPSS 13.

52

Page 69: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

53

A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

1. Hasil Pengujian Validitas

Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang

merupakan nilai dari corrected Item Total Corelation lebih besar dari r-

tabel.

a. Kesan kualitas (X1)

Besarnya koefisien validitas masing-masing pertanyaan

disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 5. 1 Koefisien Validitas Variabel Kesan Kualitas

No item

Koefisien validitas (corrected Item Total Corelation)

Nilai r-Tabel

Status

1 0,645 0,248 valid 2 0,571 0,248 valid 3 0,365 0,248 valid 4 0,355 0,248 valid

Berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa seluruh item

pertanyaan dapat dikatakan valid karena nilai koefisien validitas dari

masing masing item lebih besar dari nilai r- tabel sebesar 0,248.

b. Kesadaran merek (X2)

Besarnya koefisien validitas masing-masing pertanyaan

disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 5. 2 Koefisien Validitas Variabel Kesadaran Merek No item

Koefisien validitas (corrected Item Total Corelation)

Nilai r-Tabel

Status

1 0,487 0,244 valid 2 0,477 0,244 valid 3 0,352 0,244 valid

Page 70: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

54

Berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa seluruh item

pertanyaan dapat dikatakan valid karena nilai koefisien validitas dari

masing masing item lebih besar dari nilai r- tabel sebesar 0,244.

c. Kepercayaan merek (X3)

Besarnya koefisien validitas masing-masing pertanyaan

disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 5. 3 Koefisien Validitas Variabel Kepercayaan Merek

No item

Koefisien validitas (corrected Item Total Corelation)

Nilai r-Tabel

Status

1 0,691 0,248 valid 2 0,575 0,248 valid 3 0,589 0,248 valid 4 0,469 0,248 valid

Berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa seluruh item

pertanyaan dapat dikatakan valid karena nilai koefisien validitas dari

masing masing item lebih besar dari nilai r- tabel sebesar 0,248.

d. Asosiasi merek (X4)

Besarnya koefisien validitas masing-masing pertanyaan

disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 5. 4 Koefisien Validitas Variabel Asosiasi Merek

No item

Koefisien validitas (corrected Item Total Corelation)

Nilai r-Tabel

Status

1 0,440 0,253 valid 2 0,446 0,253 valid 3 0,363 0,253 valid 4 0,332 0,253 valid 5 0,517 0,253 valid

Page 71: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

55

Berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa seluruh item

pertanyaan dapat dikatakan valid karena nilai koefisien validitas dari

masing masing item lebih besar dari nilai r- tabel sebesar 0,253.

e. Loyalitas merek (Y)

Besarnya koefisien validitas masing-masing pertanyaan

disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 5. 5 Koefisien Validitas Variabel Loyalitas Merek

No item

Koefisien validitas (corrected Item Total Corelation)

Nilai r-Tabel

Status

1 0,516 0,248 valid 2 0,674 0,248 valid 3 0,681 0,248 valid 4 0,628 0,248 valid

Berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa seluruh item

pertanyaan dapat dikatakan valid karena nilai koefisien validitas dari

masing masing item lebih besar dari nilai r- tabel sebesar 0,248.

2. Hasil Pengujian Realibilitas

Realibilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi

responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk

pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam

suatu bentuk kuesioner.

Page 72: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

56

Realibilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki

nilai cronbach’s Alpha > 0.60. Berikut merupakan hasil perhitungan dari

setiap variabel yang disajikan dalam bentuk tabel:

Tabel 5. 6 Koefisien Reliabilitas

Variabel cronbach’s Alpha Nilai kritis Status Kesan kualitas (X1) 0,692 0,60 Reliabel Kesadaran merek (X2) 0,613 0,60 Reliabel Kepercayaan merek (X3) 0,773 0,60 Reliabel Asosiasi merek (X4) 0,664 0,60 Reliabel Loyalitas merek (Y) 0,804 0,60 Reliabel

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai dari cronbach’s Alpha

lebih besar dari nilai kritis (0,60), sehingga semua variabel penelitian

dapat dikatakan valid.

B. Analisis Deskriptif Responden

Analisis deskrptif responden dimaksudkan untuk mengetahui

karakteristik responden yang menggunakan shampo Pantene. Karakteristik

responden yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia,

uang saku per bulan, jangka waktu pemakaian shampo, bentuk kemasan

shampo yang digunakan, serta frekuensi menggunakan shampo.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%) Pria 27 27% Wanita 73 73% Total 100 100%

Page 73: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

57

Dari tebel di atas dapat diketahui bahwa responden wanita lebih banyak,

yaitu sebesar 73 orang atau sebesar 73% dari total responden bila

dibandingkan dengan responden pria yang hanya berjumlah 27 orang atau

sebesar 27% dari total responden.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 5.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Presentase (%) 16 – 19 tahun 27 27% 20 – 23 tahun 54 54% Lebih dari 23 tahun 19 19% Total 100 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang berusia 16 – 19

tahun berjumlah 27 orang atau sebesar 27% dari total responden.

Responden yang berusia 20 – 23 orang berjumlah 54 orang atau sebesar

54% dari total responden dan responden yang berusia lebih dari 23 tahun

berjumlah 19 orang atau sebesar 19% dari total responden.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku Per Bulan

Tabel 5.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku Per Bulan Uang Saku Jumlah Presentase (%) Kurang dari Rp. 500.000 15 15% Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 63 63% Lebih dari Rp. 1.000.000 22 22% Total 100 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa resdponden yang memiliki uang

saku kurang dari Rp. 500.000 berjumlah 15 orang atau sebesar 15% dari

total responden. Responden yang memiliki uang saku Rp. 500.000 – Rp.

Page 74: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

58

1.000.000 berjumlah 63 orang atau sebesar 63% dari total responden

sedangkan responden yang memiliki uang saku di atas Rp. 1.000.000

berjumlah 22 orang atau sebesar 22% dari total responden.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jangka Waktu Pemakaian Shampo

Tabel 5.10 Karakteristik Responden

Berdasarkan Jangka Waktu Pemakaian Shampo Jangka Waktu Pemakaian Shampo

Jumlah Presentase (%)

6 bulan – 8 bulan 26 26% 9 bulan – 12 bulan 44 44% Lebih dari 12 bulan 30 30% Total 100 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang memakai shampo

Pantene selama 6 – 8 bulan berjumlah 26 orang atau sebesar 26% dari total

responden. Responden yang menggunakan shampo Pantene selama 9 – 12

bulan berjumlah 44 orang atau sebesar 44% dari total responden

sedangkan responden yang menggunakan shampo Pantene selama lebih

dari 12 bulan berjumlah 30 orang atau sebesar 30% dari total responden.

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Bentuk Kemasan yang Digunakan

Tabel 5.11 Karakteristik Responden

Berdasarkan Bentuk Kemasan yang Digunakan Bentuk kemasan Jumlah Presentase (%) Botol 87 87% Sachet 13 13% total 100 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang memakai shampo

Pantene dengan kemasan botol berjumlah 87 orang atau sebesar 87% dari

Page 75: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

59

total responden, sedangkan responden yang memakai shampo Pantene

dengan kemasan sachet berjumlah 13 orang atau sebesar 13% dari total

responden.

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Menggunakan Shampo

Tabel 5.12 Karakteristik Responden

Berdasarkan Frekuensi menggunakan Shampo Frekuensi menggunakan shampo

Jumlah Presentase (%)

1 hari sekali 18 18% 2 hari sekali 43 43% 3 hari sekali 21 21% 4 hari sekali 14 14% 1 minggu sekali 4 4% Total 100 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menggunakan

shampo Pantene sebanyak 1 hari sekali berjumlah 18 orang atau sebesar

18% dari total responden. Responden yang menggunakan shampo Pantene

sebanyak 2 hari sekali berjumlah 43 orang atau sebesar 43% dari total

responden. Responden yang menggunakan shampo Pantene sebanyak 3

hari sekali berjumlah 21 orang atau sebesar 21% dari total responden.

Responden yang menggunakan shampo Pantene sebanyak 4 hari sekali

berjumlah 14 orang atau sebesar 14% dari total responden, sedangkan

responden yang menggunakan shampo Pantene sebanyak 1 minggu sekali

berjumlah 4 orang atau sebesar 4% dari total responden.

Page 76: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

60

C. Analisisi Data

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh suatu variabel terhadap

variabel lain. Variabel yang dipengaruhi disebut variabel tergantung atau

dependen, sedangkan variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas

atau independen. Regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih

dari satu variablel independen disebut regresi berganda (Nugroho,

2005: 43).

Dalam penelitian ini regresi linier berganda digunakan untuk mengukur

pengaruh kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan merek dan

asosiasi merek terhadap loyalitas merek. Adapun bentuk persamaan

regresinya adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

Keterangan :

Y = Loyalitas merek (brand loyalty)

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

X1 = Kesan kualitas

X2 = Kesadaran merek

X3 = Kepercayaan merek

Page 77: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

61

Dengan mengunakan program SPSS 13.0 for windows, diperoleh hasil

perhitungan sebagai berikut:

Tabel 5.13 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

.727 1.870 .389 .698

.266 .124 .211 2.137 .035

.329 .126 .232 2.618 .010

.181 .091 .189 1.991 .049

.202 .086 .222 2.347 .021

(Constant)total X1total X2total X3total X4

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: total Ya.

secara matematis hasil dari analisis regresi linier berganda ini dapat ditulis

sebagai berikut:

Y = 0.727 + 0,266X1 + 0,329X2 + 0,181X3 + 0,202X4

Berdasarkan persaman yang telah diperoleh di atas dapat digunakan untuk

menjawab hipotesis pertama dan kedua dengan menggunakan uji t dan

uji F.

2. Uji t

Menurut Nugroho, (2005: 54), t - test ini bertujuan untuk mengetahui

besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual

(Parsial) terhadap variabel dependen.

Page 78: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

62

Dalam penelitian ini uji t bertujuan untuk menjawab masalah pertama,

yaitu apakah kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan merek dan

asosiasi merek secara parsial berpengaruh positif terhadap loyalitas merek

shampo Pantene.

a. Rumusan Hipotesis

H0 : b1, b2, b3, b4 = 0, artinya kesan kualitas, kesadaran merek,

kepercayaan merek, asosiasi merek secara parsial tidak berpengaruh

positif terhadap loyalitas merek shampo Pantene.

Ha : b1, b2, b3, b4 > 0, artinya kesan kualitas, kesadaran merek,

kepercayaan merek, asosiasi merek secara parsial berpengaruh positif

terhadap loyalitas merek shampo Pantene.

b. Mencari nilai t hitung

Dengan bantuan program SPSS 13.0 for Windows nilai t hitung dapat

diperoleh. Berikut merupakan hasil perhitunganya:

Tabel 5.14 Ringkasan hasil Uji t dengan Regresi Linier Berganda

Variabel Koefisien regresi (b)

t hitung Sig status

Kesan kualitas 0,266 2,137 0,035 Ho ditolak Kesadaran merek 0,329 2,618 0,010 Ho ditolak Kepercayaan merek 0,181 1,991 0,049 Ho ditolak Asosiasi merek 0,202 2,347 0,021 Ho ditolak

Berdasarkan hasil regresi berganda yang terlihat pada tabel 5.14 di

atas, maka dapat dilihat bahwa nilai dari t hitung kesan kualitas sebesar

2,137 pada sig 0,035 ≤ 0,05, nilai dari t hitung kesadaran merek

sebesar 2,618 pada sig 0,010 ≤ 0,05, nilai dari t hitung kepercayaan

Page 79: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

63

merek sebesar 1,991 pada sig 0,049 ≤ 0,05, nilai dari t hitung asosiasi

merek sebesar 2,347 pada sig 0,021 ≤ 0,05. Berdasarkan hasil uji t

yang telah diperoleh di atas dapat dikatakan bahwa kesan kualitas

(X1), kesadaran merek (X2), kepercayaan merek (X3), dan asosiasi

merek (X4) secara parsial berpengaruh positif terhadap loyalitas merek

(Y). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan Ha

diterima.

Hasil uji t di atas, menunjukkan bahwa hipotesis pertama dalam

penelitian ini, yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif secara

parsial antara kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan merek,

dan asosiasi merek terhadap loyalitas merek terbukti.

3. uji F

Uji simultan dengan F- test ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

bersama-sama variabel independent terhadap variabel dependen (Nugroho,

2005: 53) .

Dalam penelitian ini uji F bertujuan untuk menjawab masalah ke dua,

yaitu apakah kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan merek dan

asosiasi merek secara simultan berpengaruh positif terhadap loyalitas

merek shampo Pantene.

Page 80: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

64

a. Rumusan hipotesis

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan

merek dan asosiasi merek secara simultan tidak berpengaruh positif

terhadap loyalitas merek shampo Pantene.

HA : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0, kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan

merek dan asosiasi merek secara simultan berpengaruh positif terhadap

loyalitas merek shampo Pantene.

b. Mencari nilai F hitung

Dengan bantuan program SPSS 13.0 for Windows nilai F hitung dapat

diperoleh. Berikut merupakan hasil perhitunganya:

Tabel 5.15 Hasil F - test

ANOVAb

167.571 4 41.893 15.809 .000a

251.739 95 2.650419.310 99

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), total X4, total X2, total X3, total X1a.

Dependent Variable: total Yb.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai F hitung = 15,809

pada sig 0,000 < 0,05, maka Ha diterima dan HO ditolak. Hal ini berarti

secara simultan variabel-variabel kesan kualitas (X1), kesadaran merek

Page 81: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

65

(X2), kepercayaan merek (X3), dan asosiasi merek (X4) secara simultan

berpengaruh positif terhadap loyalitas merek (Y).

Hasil uji F di atas, menunjukkan bahwa hipotesis kedua dalam penelitian

ini, yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif secara simultan antara

kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan merek, dan asosiasi merek

terhadap loyalitas merek terbukti.

4. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen

(Nugroho, 2005: 50). Berikut merupakan hasil analisis perhitungan

koefisien determinasi yang dicari dengan program SPSS 13.0 for windows.

Tabel 5.16 Hasil Koefisien Determinasi

Model Summary

.632a .400 .374 1.628Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), total X4, total X2, total X3, totalX1

a.

Berdasarkan hasil analisis data yang ditunjukkan tabel koefisien

determinasi di atas, dapat dilihat bahwa besarnya nilai R adalah 0,632.

Korelasi yang kuat adalah korelasi yang memiliki nilai R minimal 0,5

(Nugroho,2005:51). Nilai R yang ditunjukkan pada tabel di atas yaitu

sebesar 0,632 menunjukkan bahwa terdapat hubungan korelasi berganda

yang kuat antara keempat variabel independen, yaitu kesan kualitas (X1),

Page 82: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

66

kesadaran merek (X2), kepercayaan merek(X3) dan asosiasi merek (X4)

terhadap variabel dependen yaitu loyalitas merek (Y).

Dalam penelitian ini nilai R² sebesar 0,40 (40%), hasil ini menunjukkan

bahwa sebesar 40% loyalitas merek dijelaskan oleh kesan kualitas,

kesadaran merek, kepercayaan merek, dan asosiasi merek. Sisa dari 40%

yaitu 60% (100% - 40%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar

variabel yang digunakan.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan di atas, berikut merupakan

pembahasan mengenai analisis deskriptif responden dan analisis data:

1. Pada analisis deskriptif responden, secara keseluruhan dapat dilihat bahwa

terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara jumlah responden. Dari

100 orang responden, jumlah responden pria sebesar 27 % dan jumlah

responden wanita sebesar 73 %, hal ini bisa terjadi karena shampo Pantene

merupakan shampo yang di khususkan untuk wanita selain itu wanita lebih

membutuhkan perawatan rambut yang ekstra dibandingkan pria.

Berdasarkan usia responden usia yang paling banyak adalah antara 20-23

tahun yaitu sebesar 54 %, hal ini disebabkan karena responden merupakan

mahasiswa. Untuk uang saku, responden paling banyak memiliki uang

saku antara Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 yaitu sebesar 63 %. Berdasarkan

jangka waktu pengunaan shampo, responden yang paling banyak adalah

mereka yang telah menggunakan shampo antara 9 – 12 bulan yaitu sebesar

Page 83: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

67

44%. Berdasarkan kemasan yang digunakan, responden lebih banyak

memakai kemasan botol yaitu sebesar 87% dan kemasan sachet sebesar

13%. Berdasarkan frekuensi menggunakan, responden lebih sering

memakai shampo selama 2 kali sehari, yaitu sebesar 43%.

2. Untuk menjawab masalah pertama, yaitu apakah kesan kualitas, kesadaran

merek, kepercayaan merek dan asosiasi merek secara parsial berpengaruh

positif terhadap loyalitas merek shampo Pantene, maka digunakanlah uji t

atau t-test.

Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa kesan kualitas secara parsial

memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas merek. Sesuai dengan apa

yang dikemukakan oleh Susanto dan Wijanarko (2004: 130) persepsi

kualitas sebuah merek, akan memberikan alasan yang kuat untuk membeli.

Pernyataan ini jika dikaitkan dengan penelitian ini adalah jika seorang

konsumen memiliki kesan kualitas yang kuat akan shampo Pantene, tentu

akan berdampak pada tingginya tingkat loyalitas konsumen tersebut

terhadap merek shampo Pantene.

Selain kesan kualitas, ada juga variabel lain yang juga secara parsial

berpengaruh positif terhadap loyalitas merek yaitu kesadaran merek.

Pantene merupakan merek yang sudah terkenal dan telah lama masuk

kedalam pasar shampo di Indonesia, oleh karena itulah merek ini memiliki

tingkat kesadaran (awarness) yang cukup tinggi dari masyarakat. Dari

kesadaran konsumen akan merek Pantene inilah akan berdampak pula

terhadap tingkat loyalitas konsumen akan merek ini.

Page 84: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

68

Dalam penelitian ini, kepercayaan merek juga secara parsial berpengaruh

positif terhadap loyalitas merek. Menurut Delgado (dalam Ferrinadewi,

2005: 101) kepercayaan merek merefleksikan dua komponen yakni brand

reliability dan brand intentions. Brand reliability atau keandalan merek

yang bersumber pada keyakinan konsumen bahwa produk tersebut mampu

memenuhi nilai yang dijanjikan atau dengan kata lain presepsi bahwa

merek tersebut mampu memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan.

Brand reliability merupakan hal yang esensial bagi terciptanya

kepercayaan terhadap brand karena kemampuan merek memenuhi nilai

yang dijanjikannya akan membuat konsumen menaruh rasa yakin akan

kepuasan yang sama di masa yang akan datang. Sedangkan brand

intention didasarkan pada keyakinan konsumen bahwa merek tersebut

akan mampu membela kepentingan konsumen ketika masalah muncul

secara tidak terduga pada saat konsumsi. Menurut teori kepercayaan -

komitmen yang dikemukakan oleh Morgan dan Hunt (dalam Ferrinadewi,

2005: 101) trust adalah variabel kunci dalam mengembangkan keinginan

yang tahan lama untuk terus mempertahankan hubungan jangka panjang

(loyalitas). Pernyataan di atas menunjukkan bahwa memang benar

kepercayaan merek (brand trus) secara parsial berpengaruh terhadap

loyalitas merek (brand loyalty).

Dalam penelitian ini, asosiasi merek juga secara parsial berpengaruh

positif terhadap loyalitas merek. Hal ini sesuai dengan apa yang

dikemukakan oleh Susanto dan Wijanarko (2004: 133) asosiasi merek

Page 85: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

69

mampu merangsang suatu perasaan positif yang akhirnya merembet ke

merek. Beberapa asosiasi merek membutuhkan atribut produk atau

customer benefits yang dapat memberikan alasan spesifik untuk membeli

dan menggunakan merek tersebut. Asosiasi-asosiasi ini merupakan

landasan dari keputusan pembelian dan loyalitas merek.

Untuk menjawab masalah ke dua yaitu apakah kesan kualitas, kesadaran

merek, kepercayaan merek dan asosiasi merek secara simultan

berpengaruh terhadap loyalitas merek shampo Pantene, maka dilakukan

uji F. Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa kesan kualitas,

kesadaran merek, kepercayaan merek, dan asosiasi merek secara simultan

berpengaruh positif terhadap loyalitas merek. Dengan kata lain kesan

kualitas yang tinggi, kesadaran merek yang tinggi, kepercayaan merek

yang tinggi, serta asosiasi merek yang tinggi dapat membangun loyalitas

pelanggan terhadap merek shampo Pantene.

Page 86: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan merek

terhadap loyalitas merek, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada masalah pertama yaitu apakah kesan kualitas, kesadaran merek,

kepercayaan merek dan asosiasi merek secara parsial berpengaruh positif

terhadap loyalitas merek shampo Pantene, telah dilakukan uji statistik

individual atau uji t (t-test). Berdasarkan hasil uji statistik individual

diperoleh hasil bahwa masing-masing variabel bebas yaitu kesan kualitas

(X1), kesadaran merek (X2), kepercayaan merek (X3), dan asosiasi merek

(X4) secara parsial berpengaruh positif terhadap loyalitas merek (Y). Hal

ini ditunjukkan oleh nilai t hitung variabel X1 sebesar 2,137 dengan nilai

sig 0,035, variabel X2 sebesar 2,618 dengan sig 0,010, variabel X3 sebesar

1,991 dengan sig 0,049, dan variabel X4 sebesar 2,347 dengan sig 0,021.

Berdasarkan perhitungan, nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel yaitu

1,661 dan nilai p-value (sig) lebih kecil dari 0,05.

2. Untuk masalah yang kedua yaitu apakah kesan kualitas, kesadaran merek,

kepercayaan merek dan asosiasi merek secara simultan berpengaruh

terhadap loyalitas merek shampo Pantene, maka dilakukan uji F untuk

menjawab masalah yang kedua ini. Berdasarkan hasil uji F ini diperoleh

70

Page 87: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

71

hasil bahwa, variabel bebas kesan kualitas (X1), kesadaran merek (X2),

kepercayaan merek (X3), dan asosiasi merek (X4) secara simultan

berpengaruh positif terhadap loyalitas merek (Y). hal ini ditunjukkan oleh

nilai F hitung sebesar 15,809 lebih besar dari nilai F tabel sebesar 2,467,

dengan taraf signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.

2. Nilai R hasil uji regresi adalah 0,632. korelasi yang kuat adalah korelasi

yang memiliki nilai R minimal 0,5. Nilai R 0,632 menunjukkan terdapat

hubungan korelasi berganda yang kuat antara kesan kualitas (X1),

kesadaran merek (X2), kepercayaan merek (X3), dan asosiasi merek (X4)

dengan variabel terikat (Dependen) loyalitas merek (Y).

NIlai R² yang baik adalah nilai R² yang mendekati angka 1 hal ini

menunjukkan bahwa variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan dalam memprediksi variasi variabel

dependen. Nilai R² adalah sebesar 0,40 (40%), hasil ini menunjukkan

bahwa nilai R² masih cukup jauh dari mendekati 1(satu) . 40% loyalitas

merek dijelaskan oleh kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan

merek, dan asosiasi merek. Sisa dari 40% yaitu 60% dijelaskan oleh

variabel-variabel lain diluar variabel yang digunakan.

3. Dari penelitian ini juga dapat dilihat, variabel bebas (independen) yang

lebih berpengaruh terhadap variabel terikat (Dependen) secara berturut-

turut adalah kesadaran merek (X2), kesan kualitas (X1), asosiasi merek

(X4) dan kepercayaan merek (X3). Hal ini dapat dilihat pada nilai b

(koefisien regresi) yang dimiliki oleh masing-masing variabel bebas X1

Page 88: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

72

memiliki nilai b sebesar 0,266, X2 memiliki nilai b sebesar 0,329, X3

memiliki nilai b sebesar 0,181, dan X4 memiliki nilai b sebesar 0,202.

B. Saran

2. Bagi Perusahan

Berdasarkan hasil penelitan yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa

baik secara parsial maupun simultan seluruh variabel bebas yaitu

kepercayaan merek, kesadaran merek, kepercayaan merek, dan asosiasi

merek berpengaruh positif terhadap loyalitas merek. Menurut Rangkuti

( 2004: 61) Apabila loyalitas merek meningkat maka kerentanan kelompok

pelanggan dari serangan kompetitor dapat dikurangi. Pernyataan diatas

menunjukkan betapa pentingnya loyalitas merek bagi suatu perusahaan,

untuk itu seharusnya perusahaan dapat melakukan hal-hal yang dapat

meningkatkan keempat unsur yang mempengaruhi loyalitas merek yaitu

kesan kualitas, kesadaran merek, kepercayaan merek, dan asosiasi merek

dengan cara melakukan promosi yang gencar (iklan melaului berbagai

media), meningkatkan kualitas produk, inovasi produk baru dan lain

sebagainya agar loyalitas konsumen terhadap merek suatu porduk dapat

terjaga.

3. Bagi Akademik

Bagi peneliti yang akan datang, perlu mengembangkan kembali penelitian

yang berkaitan dengan unsur merek dalam hal ini dikususkan kepada

loyalitas merek. Penelitian yang akan datang dapat saja menambah unsur-

Page 89: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

73

unsur (variabel-variabel) baru yang dapat mempengaruhi loyalitas merek

dalam penelitian berikutnya, selain kesan kualitas, kesadaran merek,

kepercayaan merek, dan asosiasi merek.

C. Keterbatasan Penelitian

Penulis mengakui bahwa dalam penelitian ini masih terdapat banyak

kekurangan dan celah yang perlu dikoreksi dan disempurnakan. Beberapa hal

yang menyebabkan kekurangan ini adalah:

2. Kurangnya pengalaman penulis dalam melakukan penelitian dan menulis

karya ilmiah.

3. Apabila responden tidak memberikan jawaban yang jujur dalam menjawab

berbagai pertanyaan maka penulis tidak dapat memperoleh data yang

betul-betul akurat sehingga kemungkinan tidak dapat menghasilkan data

yang memuaskan.

4. Terdapatnya keterbatasan tenaga, waktu, dana, pikiran, pengetahuan dalam

mengumpulkan data ataupun dalam mengolah data.

5. Dalam penelitian ini penyebaran kuesioner belum merata keseluruh

fakultas yang ada di Univertsitas Sanata Dharma.

Page 90: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

DAFTAR PUSTAKA

Dharmmesta, Basu Swastha (1999). “Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual Sebagai Panduan Bagi Peneliti”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Juli: 73-88.

Ferrinadewi, Erna (2005). “Pengaruh Keterlibatan Konsumen Terhadap

Kepercayaan Merek”, Modus. -----------: 97-110. Kotler, Philip (2003). Manajemen Pemasaran. Jilid 1 & 2. (alih bahasa: Benyamin

Molan). Jakarta: Indeks. Kotler, Philip & Kevin Lane Keller (2006). Marketing Manajemen. Twelfth

edition. New Jersey: Prentice-Hall. Kotler, Philip & Gary Armstrong (2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1 (Alih

bahasa: Damos Sihombing). Jakarta: Erlangga. Kuncoro, Mudrajad (2003). Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta:

Erlangga. Madura, Jeff (2001). Pengantar Bisnis. JIlid1 (Alih bahasa: Saroyini W.R. Salib,

Ph.D). Jakarta: Salemba Empat. Matrutty, Eko Suseno Hendro Riyadi & Jony Oktavian Haryanto (2003). “Brand

Equity: Cermin Sukses Membangun Sebuah Merek”. Atma nan Jaya, Desember: 19-34.

Nugroho, Buono Agung (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian

dengan SPSS. Yogyakarta: Andi. Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson (2000). Consumer Behavior. Edisi 4 (Alih

bahasa: Damos Sihombing). Jakarta: Erlangga. Rangkuty, Freddy (2004). The Power of Brands. Gramedia: Jakarta. Santa, Nikolaus (1999). Perilaku Terhadap Merek: Suatu Pendekatan Psikologi

dan Implikasinya Terhadap Pemasaran. Atma nan Jaya, Apil: 48-59. Sunarto (2006). Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Amus. Supardi (2005). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII

Press.

Page 91: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

Susanto, A.B & Himawan Wijanarko (2004). Power Branding. Jakarta: Quantum. Sugiyono (2006). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Umar, Husein (2003). Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa, Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Page 92: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

LAMPIRAN

Page 93: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

Yogyakarta,…………….

Lampiran : 1 lembar Hal : Permohonan pengisisan kuesioner Kepada Yth. Rekan Mahasiswa Universitas Sanata Darma, Yogyakarta Di tempat Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswa jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kesan Kualitas, Kesadaran Merek, Kepercayaan Merek, dan Asosiasi Merek terhadap Loyalitas Merek Shampo Pantene. Untuk itu kerjasama dan bantuan Anda dalam mengisi kuesioner ini sangat saya butuhkan.

Perlu diketehui bahwa hasil dari penelitian ini hanya ditujukan untuk kalangan sendiri dan tidak akan mempengaruhi penilaian apapun terhadap diri Anda. Oleh karena itu saya berharap Anda bersedia mengisi kuesioner ini.

Atas bantuan dan kesedian Anda, saya mengucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Afandy

Page 94: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

KUESIONER Nama : …………………………(Jika berkenan) Fakultas : ………………………… Prodi : ………………………… Berikan tanda silang (X) pada setiap jawaban yang anda anggap paling sesuai dengan diri Anda. I. Identitas Responden

1. Jenis Kelamin a. Pria b. wanita

2. Usia a. 16 – 19 tahun b. 20 – 23 tahun c. Lebih dari 23 tahun

3. Uang saku Per bulan a. < Rp. 500.000 b. Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 c. > Rp. 1.000.000

4. Telah menggunakan shampo Pantene selama a. 6 bulan – 8 bulan b. 9 bulan – 12 bulan c. > 12 bulan

5. Bentuk kemasan shampo Pantene yang anda gunakan a. Botol b. Sachet

6. frekwensi menggunakan shampoo dalam satu minggu a. 1 hari sekali b. 2 hari sekali c. 3 hari sekali d. 4 hari sekali e. 1 minggu sekali

Page 95: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

Berikan tanda ceklis (√ ) pada setiap pernyataan yang anda anggap paling sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Terdapat lima alternative jawaban, dengan ketentuan: STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju N : Netral S : Setuju SS : Sangat Setuju II. Variabel kesan kualitas No Pernyataan STS TS N S SS 1. Shampo Pantene mampu mengatasi masalah

rambut saya secara memadai.

2. Shampo Pantene memberikan nutrisi pada kulit kepala dan rambut setelah digunakan.

3. Shampo Pantene memberikan keharuman dan kelembutan yang tahan lama pada rambut saya.

4. Shampo Pantene selalu menciptakan inovasi baru dalam hal formula shampo sesuai dengan kebutuhan rambut saya.

III. Variabel kesadaran Merek No Pernyataan STS TS N S SS 1. Dibandingkan dengan merek lain, shampo Pantene

merupakan merek yang paling saya ingat.

2. Pantene merupakan satu-satunya merek yang pertama kali saya ingat dalam produk shampo.

3. Pantene merupakan merek yang sudah terkenal IV. Variabel Kepercayaan Merek No Pernyataan STS TS N S SS 1. Selama menggunakan shampo Pantene saya tidak

pernah merasa kecewa terhadap hasil yang diberikan.

2. Shampo Pantene mampu memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh rambut saya dengan pilihan yang beraneka ragam.

3. Saya merasa yakin akan kualitas yang diberikan oleh shampoo Pantene

4. Layanan suara konsumen pada produk shampo Pantene memberikan saya kepercayaan yang lebih akan produk ini.

Page 96: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

V. Variabel Asosiasi merek No Pernyataan STS TS N S SS 1. Menurut saya harga shampo Pantene sangat

terjangkau

2. Shampo Pantene mudah diperoleh disetiap toko (mudah didapatkan).

3. Menurut saya bentuk dan kemasan shampoo Pantene sangat menarik

4. Shampo Pantene memiliki banyak pilihan sesuai dengan kondisi rambut saya.

5. Menurut saya shampoo Pantene mengandung banyak vitamin yang berguna bagi rambut.

VI. Variabel Loyalitas merek No Pernyataan STS TS N S SS 1. Saya membeli shampoo Pantene secara rutin untuk

kebutuhan keramas.

2. Saya tidak akan mengganti shampoo Pantene jika ada promosi dari merek lain yang lebih menjanjikan.

3. Saya akan selalu menggunakan shampo Pantene meskipun harga sampo Pantene menjedi lebih mahal.

4. Saya akan mempromosikan shampoo Pantene kepada teman-teman karena kualitasnya sudah teruji.

Page 97: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

Identitas Responden

No Jenis

Kelamin Usia Uang saku per

bulan Telah

menggunakan

shampo Pantene selama

Bentuk kemasan shampo Pantene

yang digunakan

Frekuensi menggunakan shampo dalam satu minggu

1 Wanita 20-23 tahun

>Rp.1 juta > 12 bulan Botol 1 hari sekali

2 Wanita 16-19 tahun

>Rp.1 juta 9-12 bulan botol 2 hari sekali

3 wanita 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan botol 1 hari sekali

4 Wanita > 23 tahun > Rp.1 juta 6-8 bulan botol 2 hari sekali 5 Pria > 23 tahun Rp.500 ribu -

Rp.1juta > 12 bulan sachet 1 minggu

sekali 6 Wanita 16-19

tahun Rp.500 ribu -

Rp.1juta 9-12 bulan Botol 2 hari sekali

7 Wanita 20-23 tahun

< Rp.500 ribu 6-8 bulan Botol 3 hari sekali

8 Wanita 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

> 12 bulan Botol 2 hari sekali

9 Wanita 16-19 tahun

> Rp.1 juta 9-12 bulan Botol 2 hari sekali

10 Wanita 16-19 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

> 12 bulan Botol 2 hari sekali

11 Wanita 20-23 tahun

> Rp.1 juta 9-12 bulan Botol 2 hari sekali

12 Wanita 20-23 tahun

> Rp.1 juta 9-12 bulan Botol 1 hari sekali

13 Pria > 23 tahun < Rp.500 ribu 9-12 bulan sachet 1 minggu sekali

14 Pria 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

6-8 bulan Botol 4 hari sekali

15 Wanita 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

> 12 bulan Botol 2 hari sekali

16 Wanita > 23 tahun Rp.500 ribu - Rp.1juta

> 12 bulan Botol 1 hari sekali

17 Wanita 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

> 12 bulan Botol 2 hari sekali

18 Pria 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan Botol 4 hari sekali

Page 98: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

19 Wanita 16-19 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

6-8 bulan Botol 2 hari sekali

20 Wanita 20-23 tahun

< Rp.500 ribu 9-12 bulan Botol 1 hari sekali

21 Wanita 20-23 tahun

> Rp.1 juta 9-12 bulan Botol 2 hari sekali

22 Pria 16-19 tahun

< Rp.500 ribu 6-8 bulan sachet 4 hari sekali

23 Wanita 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan Botol 2 hari sekali

24 Pria 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan Botol 4 hari sekali

25 Wanita 16-19 tahun

> Rp.1 juta 9-12 bulan Botol 2 hari sekali

26 Wanita 20-23 tahun

< Rp.500 ribu 9-12 bulan sachet 3 hari sekali

27 Wanita 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

6-8 bulan Botol 2 hari sekali

28 Wanita 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

> 12 bulan Botol 2 hari sekali

29 Pria > 23 tahun Rp.500 ribu - Rp.1juta

6-8 bulan Botol 3 hari sekali

30 Wanita 20-23 tahun

> Rp.1 juta > 12 bulan Botol 2 hari sekali

31 Wanita 16-19 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

> 12 bulan Botol 3 hari sekali

32 Wanita 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan Botol 2 hari sekali

33 Wanita > 23 tahun Rp.500 ribu - Rp.1juta

6-8 bulan sachet 2 hari sekali

34 Pria 20-23 tahun

> Rp.1 juta > 12 bulan Botol 4 hari sekali

35 Wanita 16-19 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan Botol 2 hari sekali

36 Pria 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

> 12 bulan Botol 3 hari sekali

37 Wanita > 23 tahun Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan Botol 2 hari sekali

38 Wanita 20-23 tahun

> Rp.1 juta 9-12 bulan Botol 1 hari sekali

39 Wanita > 23 tahun Rp.500 ribu - Rp.1juta

6-8 bulan Botol 3 hari sekali

40 Pria 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan Botol 4 hari sekali

41 Pria 20-23 Rp.500 ribu - > 12 bulan Botol 4 hari sekali

Page 99: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

tahun Rp.1juta 42 Wanita > 23 tahun > Rp.1 juta > 12 bulan Botol 2 hari sekali 43 Wanita 20-23

tahun Rp.500 ribu -

Rp.1juta 9-12 bulan Botol 1 hari sekali

44 Wanita 16-19 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

6-8 bulan sachet 3 hari sekali

45 Wanita 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

6-8 bulan sachet 3 hari sekali

46 Wanita 20-23 tahun

< Rp.500 ribu > 12 bulan sachet 3 hari sekali

47 Wanita 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

> 12 bulan Botol 2 hari sekali

48 Pria > 23 tahun < Rp.500 ribu > 12 bulan Botol 1 minggu sekali

49 Wanita 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan Botol 2 hari sekali

50 Wanita 16-19 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan Botol 2 hari sekali

51 Wanita 16-19 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

6-8 bulan Botol 1 hari sekali

52 Wanita 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan Botol 1 hari sekali

53 Pria 20-23 tahun

> Rp.1 juta > 12 bulan Botol 4 hari sekali

54 Wanita 16-19 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

> 12 bulan Botol 2 hari sekali

55 Wanita 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan Botol 3 hari sekali

56 Wanita > 23 tahun Rp.500 ribu - Rp.1juta

6-8 bulan Botol 1 hari sekali

57 Wanita 20-23 tahun

> Rp.1 juta 6-8 bulan Botol 1 hari sekali

58 Wanita 16-19 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan Botol 1 hari sekali

59 Pria 16-19 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

> 12 bulan Botol 4 hari sekali

60 Wanita 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan Botol 2 hari sekali

61 Wanita 20-23 tahun

< Rp.500 ribu 9-12 bulan Botol 2 hari sekali

62 Pria 20-23 tahun

> Rp.1 juta 6-8 bulan Botol 3 hari sekali

63 Wanita 16-19 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan Botol 2 hari sekali

64 Pria 20-23 > Rp.1 juta 9-12 bulan Botol 3 hari sekali

Page 100: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

tahun 65 Wanita 16-19

tahun Rp.500 ribu -

Rp.1juta 6-8 bulan Botol 3 hari sekali

66 Wanita 16-19 tahun

< Rp.500 ribu 6-8 bulan Botol 3 hari sekali

67 Wanita 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan Botol 2 hari sekali

68 Pria > 23 tahun Rp.500 ribu - Rp.1juta

6-8 bulan Botol 4 hari sekali

69 Wanita 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan sachet 2 hari sekali

70 Wanita 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

> 12 bulan Botol 1 hari sekali

71 Wanita 16-19 tahun

> Rp.1 juta 9-12 bulan Botol 1 hari sekali

72 Wanita 16-19 tahun

< Rp.500 ribu 9-12 bulan Botol 2 hari sekali

73 Pria 16-19 tahun

> Rp.1 juta 6-8 bulan Botol 4 hari sekali

74 Pria 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan Botol 4 hari sekali

75 Wanita > 23 tahun Rp.500 ribu - Rp.1juta

> 12 bulan Botol 3 hari sekali

76 Wanita 20-23 tahun

< Rp.500 ribu 9-12 bulan sachet 2 hari sekali

77 Wanita > 23 tahun Rp.500 ribu - Rp.1juta

> 12 bulan Botol 2 hari sekali

78 Wanita 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

6-8 bulan Botol 2 hari sekali

79 Wanita 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

6-8 bulan Botol 2 hari sekali

80 Pria > 23 tahun Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan Botol 4 hari sekali

81 Wanita 20-23 tahun

> Rp.1 juta > 12 bulan Botol 2 hari sekali

82 Wanita 16-19 tahun

< Rp.500 ribu 6-8 bulan Botol 4 hari sekali

83 Wanita 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan Botol 2 hari sekali

84 Pria 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan Botol 3 hari sekali

85 Wanita > 23 tahun Rp.500 ribu - Rp.1juta

6-8 bulan Botol 1 hari sekali

86 Wanita 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan sachet 3 hari sekali

Page 101: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

87 Pria 16-19 tahun

< Rp.500 ribu > 12 bulan Botol 3 hari sekali

88 Wanita > 23 tahun Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan Botol 2 hari sekali

89 Wanita 20-23 tahun

> Rp.1 juta 6-8 bulan Botol 2 hari sekali

90 Wanita 16-19 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan sachet 2 hari sekali

91 Pria 16-19 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

6-8 bulan Botol 1 minggu sekali

92 Wanita 20-23 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

6-8 bulan Botol 1 hari sekali

93 Wanita 16-19 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

> 12 bulan Botol 2 hari sekali

94 Pria 20-23 tahun

< Rp.500 ribu > 12 bulan Botol 3 hari sekali

95 Pria > 23 tahun > Rp.1 juta > 12 bulan Botol 3 hari sekali 96 Pria 20-23

tahun Rp.500 ribu -

Rp.1juta 9-12 bulan Botol 1 hari sekali

97 Wanita 16-19 tahun

Rp.500 ribu - Rp.1juta

9-12 bulan Botol 1 hari sekali

98 Pria > 23 tahun Rp.500 ribu - Rp.1juta

> 12 bulan Botol 3 hari sekali

99 Wanita 20-23 tahun

< Rp.500 ribu 9-12 bulan sachet 2 hari sekali

100 Wanita 20-23 tahun

> Rp.1 juta > 12 bulan Botol 2 hari sekali

Page 102: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

Validitas dan Reliabilitas X1

Item-Total Statistics

11.70 2.286 .645 .453 .52011.93 2.271 .571 .383 .56311.93 2.547 .365 .168 .70512.13 2.878 .355 .203 .696

KsnKual_1KsnKual_2KsnKual_3KsnKual_4

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

SquaredMultiple

Correlation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Reliability Statistics

.692 .696 4

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based

onStandardized

Items N of Items

Validitas dan Reliabilitas X2

Item-Total Statistics

7.60 1.490 .487 .238 .4108.17 1.316 .477 .231 .4407.03 2.309 .352 .125 .621

Kesmer_1Kesmer_2Kesmer_3

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

SquaredMultiple

Correlation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Reliability Statistics

.613 .619 3

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based

onStandardized

Items N of Items

Page 103: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

Validitas dan Reliabilitas X3

Item-Total Statistics

11.50 2.603 .691 .543 .65311.50 3.224 .575 .480 .72011.57 3.357 .589 .365 .71611.83 3.454 .469 .311 .772

kepmerk_1kepmerk_2kepmerk_3kepmerk_4

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

SquaredMultiple

Correlation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Reliability Statistics

.773 .773 4

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based

onStandardized

Items N of Items

Validitas dan Reliabilitas X4

Item-Total Statistics

15.73 3.513 .440 .510 .60515.00 3.931 .446 .305 .60015.70 4.079 .363 .260 .63615.30 4.493 .332 .510 .64715.47 3.637 .517 .490 .564

asomerk_1asomerk_2asomerk_3asomerk_4asomerk_5

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

SquaredMultiple

Correlation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Reliability Statistics

.664 .664 5

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based

onStandardized

Items N of Items

Page 104: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

Validitas dan Reliabilitas Y

Item-Total Statistics

10.83 3.040 .516 .277 .80111.77 2.254 .674 .487 .73111.87 2.464 .681 .484 .72311.73 2.754 .628 .395 .753

loymerk_1loymerk_2loymerk_3loymerk_4

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

SquaredMultiple

Correlation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Reliability Statistics

.804 .805 4

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based

onStandardized

Items N of Items

Page 105: PENGARUH KESAN KUALITAS, KESADARAN MEREK, · kesadaran, asosiasi, dan kesan kualitas atau atribut asosiasi. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang dapat membentuk

Hasil Analisis Regresi

Model Summary

.632a .400 .374 1.628Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), total X4, total X2, total X3, totalX1

a.

Coefficientsa

.727 1.870 .389 .698

.266 .124 .211 2.137 .035

.329 .126 .232 2.618 .010

.181 .091 .189 1.991 .049

.202 .086 .222 2.347 .021

(Constant)total X1total X2total X3total X4

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: total Ya.

ANOVAb

167.571 4 41.893 15.809 .000a

251.739 95 2.650419.310 99

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), total X4, total X2, total X3, total X1a.

Dependent Variable: total Yb.