Top Banner
Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan yang Diukur Menggunakan Economic Value Added Desi Aprina Pondok Ungu Permai, Blok EE 4 No. 45 RT 008 RW 010 Bekasi Utara Email : [email protected] Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. KH. Noer Ali, Kalimalang, Bekasi ABSTRAK Adapun penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris dari pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan Populasi dari penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode penelitian tahun 2009-2011. Perolehan data diambil dari Indonesian Capital Market Directory dan laporan keuangan periode 2009-2011. Total sampel penelitian adalah 84 perusahaan yang ditentukan melalui purposive sampling. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap kinerja perusahaan, sementara pada ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan antara ukuran perusahaan dengan kinerja perusahaan. Kata Kunci : Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Economic Value Added ABSTRACT The research aims to obtain empirical evidence of the effect of managerial ownership, institutional ownership and firm size on corporate performance of the study population are all companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period of the study in 2009-2011. Acquisition of data taken from the Indonesian Capital Market Directory and financial reporting period of 2009-2011. Total sample is 84 firms determined through purposive sampling. The analysis tool used is multiple linear regression analysis. The results of this study showed that there was no significant effect between managerial ownership and
14

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6272/1/JURNAL.pdf · kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional

Mar 02, 2019

Download

Documents

dinhtuyen
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6272/1/JURNAL.pdf · kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Ukuran Perusahaan

terhadap Kinerja Perusahaan yang Diukur Menggunakan Economic Value Added

Desi Aprina

Pondok Ungu Permai, Blok EE 4 No. 45 RT 008 RW 010 Bekasi Utara

Email : [email protected]

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Jl. KH. Noer Ali, Kalimalang, Bekasi

ABSTRAK

Adapun penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris dari pengaruh

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan terhadap kinerja

perusahaan Populasi dari penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada periode penelitian tahun 2009-2011. Perolehan data diambil dari Indonesian

Capital Market Directory dan laporan keuangan periode 2009-2011. Total sampel penelitian

adalah 84 perusahaan yang ditentukan melalui purposive sampling. Alat analisis yang

digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemilikan manajerial dan kepemilikan

institusional terhadap kinerja perusahaan, sementara pada ukuran perusahaan memiliki

pengaruh yang signifikan antara ukuran perusahaan dengan kinerja perusahaan.

Kata Kunci : Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan,

Economic Value Added

ABSTRACT

The research aims to obtain empirical evidence of the effect of managerial ownership,

institutional ownership and firm size on corporate performance of the study population are

all companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period of the study in 2009-2011.

Acquisition of data taken from the Indonesian Capital Market Directory and financial

reporting period of 2009-2011. Total sample is 84 firms determined through purposive

sampling. The analysis tool used is multiple linear regression analysis. The results of this

study showed that there was no significant effect between managerial ownership and

Page 2: Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6272/1/JURNAL.pdf · kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional

institutional ownership on corporate performance, while the size of the company has a

significant effect between firm size and company performance.

Keywords: Managerial Ownership, Institutional Ownership, Company Size, Economic Value

Added

PENDAHULUAN

Di era globalisasi ini, salah satu cara perusahaan untuk mengembangkan usahanya dapat

dilakukan dengan menambah modal, baik dengan cara utang atau menerbitkan saham di pasar

modal. Pasar modal merupakan wahana berinvestasi bagi para pemilik modal atau pemegang

saham maupun masyarakat luas. Volume perdagangan, nilai total kapitalisasi pasar, harga

saham, dan indeks harga saham gabungan (IHSG) sebagai indikator pasar modal di Indonesia

menunjukkan kecendrungan yang menggairahkan bagi investor pada sepuluh tahun terakhir

ini. Pemilik modal atau pemegang saham menanamkan modal atau sahamnya bertujuan untuk

mengembangkan usahanya dan untuk memperoleh profitabilitas yang tinggi agar dapat

bertahan dan berkembang secara berkelanjutan.

Dan untuk mengembangkan usaha para pemegang saham menyerahkan pengelolaan

perusahaan kepada para profesional yang disebut manajer. Para manajer yang ditunjuk

diharapkan dapat bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham, yaitu

memaksimalkan kinerja keuangan perusahaan sehingga kemakmuran pemegang saham akan

dapat tercapai. Manajemen sebagai pihak yang melaksanakan operasional perusahaan harus

memenuhi kepentingan pemegang saham dengan mengambil kebijakan yang tepat bagi

perusahaan terutama kebijakan keuangan yang menguntungkan pemegang saham.

Namun pihak manajemen perusahaan sering mempunyai tujuan lain yang bertentangan

dengan tujuan utama tersebut. Perbedaan kepentingan inilah yang menyebabkan timbulnya

konflik yang biasa disebut sebagai konflik keagenan (agency conflict). Perbedaan tersebut

terjadi karena manajer mengutamakan kepentingan pribadi, sebaliknya pemegang saham

tidak menyukai kepentingan pribadi dari manajer karena apa yang dilakukan manajer tersebut

akan menambah biaya bagi perusahaan sehingga menyebabkan penurunan keuntungan

perusahaan dan dividen yang akan diterima pemegang saham.

Pengaruh dari konflik antara pemilik (owners) dan manajer ini akan menyebabkan

menurunkan nilai perusahaan, kerugian inilah yang merupakan agency cost equity bagi

perusahaan (Jensen dan Meckling, 1976). Menurut pendekatan keagenan, struktur

kepemilikan merupakan suatu mekanisme untuk mengurangi konflik kepentingan antara

Page 3: Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6272/1/JURNAL.pdf · kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional

manajer dengan pemegang saham. Dengan memperbesar kepemilikan saham oleh manajemen

dapat meningkatkan proporsi saham yang dimiliki manajer sehingga akan menurunkan

kecendrungan manajer untuk melakukan tindakan yang berlebihan. Proporsi kepemilikan

yang cukup tinggi maka manajer akan merasa ikut memiliki perusahaan sehingga akan

berusaha semaksimal mungkin melakukan tindakan-tindakan yang dapat memaksimalkan

kemakmurannya. Dengan demikian maka akan mempersatukan kepentingan manajer dengan

pemegang saham, hal ini berdampak positif bagi kinerja perusahaan dan meningkatkan nilai

perusahaan

Selain itu laporan keuangan yang dibuat dengan angka-angka akuntansi diharapkan dapat

meminimalkan konflik berbagai pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan sebagai

produk informasi yang dihasilkan perusahaan, tidak terlepas dari proses penyusunan laporan

keuangan. Laporan keuangan tersebut bermanfaat untuk membantu investor, kreditor, calon

investor dan para pengguna lainnya dalam rangka membuat keputusan investasi, keputusan

kredit, analisis saham serta menentukan prospek suatu perusahaan dimasa yang akan datang.

Kebijakan dan keputusan yang diambil dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan

akan mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan.

Kinerja perusahaan memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk memberikan

keuntungan dari asset, ekuitas, maupun hutang, serta mencerminkan prestasi kerja yang telah

dicapai oleh suatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu untuk tetap bertahan dalam era

pasar bebas dan sesuai dengan prinsip going concern, yaitu perusahaan diasumsikan untuk

beroperasi secara terus-menerus menjalankan usahanya maka kinerja perusahaan harus baik.

Kinerja perusahaan dapat dicerminkan melalui beberapa metode pengukuran kinerja. Adapun

salah satu metode pengukuran kinerja yang berkaitan langsung dengan kemakmuran

pemegang saham adalah dengan menggunakan metode economic value added.

Istilah Economic Value Added pertama kali dipopulerkan oleh Stern Steward

Management Service yang merupakan perusahaan konsultan dari Amerika Serikat pada tahun

1980-an. Economic Value Added telah lama dikenal oleh para ekonom sebagai economic

Profit, yaitu nilai profit yang melebihi (kurang dari) tingkat pengembalian minimum yang

bisa diperoleh (diderita) oleh pemegang saham dan kreditor dengan berinvestasi di sekuritas

lain yang mempunyai risiko sebanding (Wahyudi, 2009).

Penelitian terdahulu mengenai struktur kepemilikan dan ukuran perusahaan yang telah

dilakukan di Indonesia adalah penelitian yang dilakukan oleh Hastuti (2005) di dalam

penelitiannya mengenai hubungan antara good corporate governance dan struktur

kepemilikan dengan kinerja perusahaan menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang

Page 4: Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6272/1/JURNAL.pdf · kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional

signifikan antara struktur kepemilikan dengan kinerja perusahaan, tidak terdapat hubungan

yang signifikan antara manajemen laba dengan kinerja perusahaan, dan terdapat hubungan

yang signifikan antara disclosure dengan kinerja perusahaan.

Wahyudi dan Pawestri (2006) didalam penelitiannya mengenai implikasi struktur

kepemilikan terhadap nilai perusahaan dengan keputusan keuangan sebagai variabel

intervening menunjukan bahwa struktur kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap

keputusan investasi dan keputusan pendanaan tetapi tidak pada kebijakan deviden, struktur

kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap keputusan keuangan maupun nilai

perusahaan, keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahan tetapi keputusan

investasi dan kebijakan deviden tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dan struktur

kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan baik secara langsung maupun

melalui keputusan pendanaan.

Ulfani (2007) di dalam penelitiannya mengenai pengaruh ukuran perusahaan dari segi

total saham, jumlah pemegang saham dan ukuran perusahaan dari segi total aktiva terhadap

luas ungkapan wajib laporan tahunan perusahaan real estate go publik di BEI tidak

menunjukan pengaruh signifikan antara ukuran perusahaan dari segi total aktiva terhadap luas

ungkapan wajib.

Sabrinna (2010) di dalam penelitiannya mengenai pengaruh corporate governance dan

struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan menunjukan bahwa tidak terdapat

hubungan signifikan antara corporate governance dengan Tobin’s Q (kinerja pasar) tetapi

terdapat hubungan positif signifikan antara corporate governance dengan ROE (kinerja

operasional). Sedangkan pada struktur kepemilikan tidak terdapat hubungan signifikan antara

kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap kinerja perusahaan.

Putri (2011) di dalam penelitiannya mengenai pengaruh struktur kepemilikan, ukuran

perusahaan, dan umur perusahaan terhadap kinerja intellectual capital menunjukan bahwa

kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kinerja

intellectual capital, sedangkan kepemilikan asing dan ukuran perusahaan berpengaruh positif

yang signifikan terhadap kinerja intellectual capital, serta kepemilikan pemerintah

berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan serta umur perusahaan berpengaruh negatif tetapi

signifikan terhadap kinerja intellectual capital.

Fachrudin (2011) di dalam penelitiannya mengenai analisis pengaruh struktur modal,

ukuran perusahaan, dan agency cost terhadap kinerja perusahaan menunjukan bahwa terdapat

pengaruh signifikan positif struktur modal terhadap agency cost dan pengaruh signifikan

negatif ukuran perusahaan terhadap agency cost, tidak terdapat pengaruh signifikan struktur

Page 5: Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6272/1/JURNAL.pdf · kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional

modal, ukuran perusahaan, dan agency cost terhadap kinerja perusahaan, serta tidak terdapat

pengaruh tidak langsung struktur modal dan ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan

melalui agency cost sebagai intervening variable.

Selanjutnya, tujuan yang hendak dicapai penulis dalam penelitian ini adalah untuk

mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional dan ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan yang diukur menggunakan

economic value added.

METODE PENELITIAN

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan publik (emiten) yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia. Emiten dimaksud adalah seluruh perusahaan terbuka dari berbagai sektor

sesuai pengelompokan pada Bursa Efek Indonesia. Periode pengamatan penelitian dilakukan

dari tahun 2009-2011. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penilitian ini dipilih

berdasarkan kriteria-kriteria tertentu (purposive sampling).

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah

data yang sudah diproses oleh pihak tertentu sehingga data tersebut sudah tersedia saat kita

memerlukan (Sarwono, 2012 : 32). Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah laporan

keuangan tahunan yang dipublikasikan setiap tahun pada periode tahun 2009-2011 yang

diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id dan diperoleh dari Indonesian

Capital Market Directory (ICMD).

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dua yaitu variabel independen dan

variabel dependen.

1. Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel stimulus atau variabel yang

mempengaruhi variabel lain (Sarwono 2012 : 12). Sebagai variabel independen pada

penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan ukuran

perusahaan.

a. Kepemilikan Manajerial

Variabel penelitian ini diukur dengan cara mengidentifikasi apakah ada nama pada

daftar struktur kepemilikan yang masuk pada jajaran dewan komisaris dan dewan

direksi.

b. Kepemilikan Institusional

Variabel penelitian ini diukur dengan cara menghitung proporsi kepemilikan yang

merupakan institusi pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum,

institusi luar negeri serta institusi lainnya.

Page 6: Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6272/1/JURNAL.pdf · kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional

c. Ukuran Perusahaan

Variabel penelitian ini dihitung dengan menggunakan nilai natural logaritma dari

total aktiva perusahaan.

2. Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang memberikan reaksi /

respons jika dihubungkan dengan variabel bebas (Sarwono, 2012 :12). Sebagai

variabel dependen pada penelitian ini adalah kinerja perusahaan yang diukur dengan

menggunakan economic value added.

Rumus Economic Value Added :

EVA = NOPAT - Capital Charges

Langkah-langkah perhitungan EVA secara sistematis sebagai berikut (Taqwa,

2011).

1. NOPAT

2. Invested Capital

3. Tingkat modal dari hutang (D)

4. Cost of Debt / Biaya Hutang (rd)

5. Persentase pajak penghasilan (T)

6. Cost of Equity / Biaya Ekuitas (re)

NOPAT = EAT + Biaya Bunga

Invested Capital = Kas + Modal Kerja + Aktiva Tidak Lancar

Total Hutang

Tingkat Modal (D) =

Total Hutang & Ekuitas

Biaya Bunga

Biaya Hutang (rd) =

Total Hutang

Beban Pajak

Tingkat Pajak (T) =

Laba Sebelum Pajak

1

Biaya Ekuitas (re) =

PER

Page 7: Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6272/1/JURNAL.pdf · kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional

7. Tingkat modal dari ekuitas (E)

8. Persentase Weighted Average Cost of Capital (WACC)

Dimana :

D : tingkat modal dari hutang

rd : biaya hutang

E : tingkat modal dari ekuitas

re : biaya ekuitas

T : pajak dalam persentase (tax)

9. Capital Charges

10. EVA

Teknik Analisis yang Digunakan

1. Statistik Deskriptif

2. Uji Asumsi Klasik

3. Analisis Regresi Linear Berganda

4. Pengujian Hipotesis

PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan sampel seluruh perusahaan manufaktur dan non-manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2009-2011 yang dipilih dengan

metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan pada bab III diperoleh

jumlah sampel sebanyak 84 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2009-2011.

Total Ekuitas

Tingkat Modal (E) =

Total Hutang & Ekuitas

WACC = { D x rd (1 – T) + (E + re) }

Capital Charges = Invested capital x WACC

EVA = NOPAT – Capital Charges

Page 8: Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6272/1/JURNAL.pdf · kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional

1. Statistik Deskriptif

Tabel 1

Statistik Deskriptif

Sumber : Output SPSS 18.0 (data diolah)

Berdasarkan analisis statistik deskriptif, jumlah sampel yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 84 sampel. Untuk variabel Kepemilikan Manajerial (KM)

menunjukkan nilai minimum sebesar 0,0300 dan nilai maksimum 12,4000 dengan

nilai rata-rata sebesar 2,965714, sedangkan standar deviasinya adalah 2,7380084.

Pada Kepemilikan Institusional (KI) memiliki nilai minimum sebesar 31,7200 dan

nilai maksimum 93,1200 dengan nilai rata-rata sebesar 67,788214, sedangkan standar

deviasinya adalah 17,1455771. Untuk variabel Ukuran Perusahaan (UP) memiliki

nilai minimum sebesar 11,54 dan nilai maksimum 15,91 dengan nilai rata-rata sebesar

13,9363, sedangkan standar deviasinya adalah 1,03926. Pengukuran statistik

deskriptif selanjutnya yaitu Economic Value Added (EVA) dan nilai minimum untuk

variabel EVA menunjukkan nilai minimum sebesar -293013,0 dan nilai maksimum

531870,0 dengan nilai rata-rata sebesar 72711,381, sedangkan standar deviasinya

adalah 126423,8261.

2. Uji Asumsi Klasik

2.1 Uji Normalitas

Sumber : Output SPSS 18.0, data diolah

Gambar 1

Grafik Normal Probability Plot

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KM 84 .0300 12.4000 2.965714 2.7380084 KI 84 31.7200 93.1200 67.788214 17.1455771 UP 84 11.54 15.91 13.9363 1.03926 EVA 84 -293013.0 531870.0 72711.381 126423.8261 Valid N (listwise) 84

Page 9: Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6272/1/JURNAL.pdf · kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional

Berdasarkan hasil gambar grafik normal probability plot dapat dilihat bahwa titik

menyebar sekitar garis diagonal dan penyebaran mengikuti arah garis diagonal.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa penyebaran data mendekati normal.

2.2 Uji Multikolinieritas

Tabel 2

Hasil Uji Multikoloniaritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -797198.020 195537.382 -4.077 .000

KM -581.886 4647.024 -.013 -.125 .901 .845 1.183

KI -548.063 761.203 -.074 -.720 .474 .803 1.245

UP 65209.947 12010.356 .536 5.429 .000 .878 1.138

a. Dependent Variable: EVA

Sumber : Output SPSS 18.0, data diolah

Dari hasil output di atas dapat diketahui bahwa variabel KM, KI, dan UP

menunjukan nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Oleh karena itu dapat

disimpulkan bahwa tidak ada multikoloniaritas antar variabel independen dalam

model regresi.

2.3 Uji Heterokedasitas

Sumber : Output SPSS 18.0, data diolah

Gambar 2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Page 10: Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6272/1/JURNAL.pdf · kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional

Dari hasil gambar grafik Scatterplot, dapat dilihat bahwa terdapat titik-titik

menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 dan

sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada

model regresi, sehingga model regresi layak digunakan dalam melakukan

pengujian.

2.4 Uji Autokorelasi

Tabel 3

Hasil Uji Autokorelasi

Sumber : Output SPSS 18.0, data diolah

Dari pengujian statistik diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 2,097. Nilai

tersebut berada diantara nilai du = 1,7199 dan 4 – du = 2,2801 yang menunjukan

tidak adanya masalah pada autokorelasi.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 4

Hasil Uji Analisis Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -797198.020 195537.382 -4.077 .000

KM -581.886 4647.024 -.013 -.125 .901 .845 1.183

KI -548.063 761.203 -.074 -.720 .474 .803 1.245

UP 65209.947 12010.356 .536 5.429 .000 .878 1.138

a. Dependent Variable: EVA

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2012

Page 11: Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6272/1/JURNAL.pdf · kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional

Data tabel 4 maka dibuat persamaan regersi sebagai berikut :

EVA = -797198,020 - 581,886KM - 548,063KI + 65209,947UP + e

Interpretasi dari regresi diatas adalah sebagai berikut :

1. Konstanta (a)

Ini berarti jika semua variabel bebas memiliki nilai nol (0) maka nilai variabel

terikat (b) sebesar -797198,020.

2. KM (X₁) terhadap EVA (Y)

Nilai koefisien KM untuk variabel X₁ sebesar – 581,886. Hal ini mengandung arti

bahwa setiap kenaikan KM satu satuan maka variabel beta (Y) akan turun sebesar

581,886 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dianggap tetap.

3. KI (X₂) terhadap EVA (Y)

Nilai koefisien KI untuk variabel X₂ sebesar - 548,063. Hal ini mengandung arti

bahwa setiap kenaikan KI satu satuan maka variabel beta (Y) akan turun sebesar

548,063 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dianggap tetap.

4. UP (X3) terhadap EVA (Y)

Nilai koefisien UP untuk variabel X3 sebesar 65209,947. Hal ini mengandung arti

bahwa setiap kenaikan UP satu satuan maka variabel beta (Y) akan naik sebesar

65209,947 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dianggap tetap.

4. Pengujian Hipotesis

4.1 Uji t

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4 menunjukkan bahwa dari 3 variabel

yang dimasukkan dalam model regresi, hanya variabel ukuran perusahaan (UP)

yang signifikan mempengaruhi kinerja perusahaan (EVA). Hal ini dapat dilihat

dari nilai probabilitas signifikansi untuk variabel UP sebesar 0,000 ( p < 0,05).

Sedangkan variabel kepemilikan manajerial (KM) dan variabel kepemilikan

institusional (KI) tidak ditemukan pengaruh yang signifikan. Hal ini terlihat dari

nilai probabilitas signifikansi KM sebesar 0,901 ( p > 0,05) dan nilai probabilitas

signifikansi KI sebesar 0,474 ( p > 0,05).

Page 12: Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6272/1/JURNAL.pdf · kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional

4.2 Uji f

Tabel 5

Hasil Uji f

Sumber : Output SPSS 18.0, data diolah

Dari tabel 5 diatas dapat dilihat pada F hitung sebesar 12,262 dan tingkat signifikansi

sebesar 0,000 lebih kecil dibanding taraf signifikansi α (0.05), maka dapat

disimpulkan bahwa variabel KM, KI dan UP secara bersama-sama atau simultann

mempengaruhi kinerja perusahaan.

4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 6

Hasil Uji Determinasi

Sumber : Output SPSS 18.0, data diolah

Dari tabel 6 dapat diketahui bahwa Adjusted R Square (R2

) adalah 0,289. Hal ini

berarti bahwa 28,9% variabel kinerja perusahaan dipengaruhi oleh kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan. Sedangkan sisanya

sebesar 71,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang dianalisis.

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 4.179 3 1.393 12.262 .000a

Residual 9.087 80 1.136

Total 1.327 83

a. Predictors: (Constant), UP, KM, KI

b. Dependent Variable: EVA

Page 13: Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6272/1/JURNAL.pdf · kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, penelitian ini menghasilkan kesimpulan

sebagai berikut : (1) tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemilikan manajerial

dengan kinerja perusahaan. (2) tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemilikan

institusional dengan kinerja perusahaan. (3) terdapat pengaruh yang signifikan anatara ukuran

perusahaan dengan kinerja perusahaan.

Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu agar mengembangkan beberapa hal sebagai

berikut : Menambah tahun penelitian menjadi 5 tahun berurutan atau lebih. Menambah

variabel kepemilikan asing atau kepemilikan publik yang mungkin berpengaruh terhadap

kinerja perusahaan. Menggunakan metode pengukuran kinerja lainnya, terutama dengan

metode Balance Scorecard yang banyak digunakan pada saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Fachrudin, Khaira Amalia. 2011. “Analisis Pengaruh Strukur Modal, Ukuran Perusahaan, dan

Agency Cost terhadap Kinerja Perusahaan”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 13,

No. 1, hlmn 37-46.

Hastuti, Theresia Dwi. 2005. “Hubungan Antara Good Corporate Governance dan Struktur

Kepemilikan dengan Kinerja Keuangan”. SNA VIII Solo, 15-16 September.

Jensen, M. and W. Meckling. 1976. “Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Cost

and Ownership Structure.” Journal of Financial Economics, (3): 305 – 360.

Putri, Gelisha Dian Kharisma. 2011. “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan,

dan Umur Perusahaan terhadap Kinerja Intellectual Capital”. Universitas Diponegoro,

Semarang.

Sabrinna, Anindhita Ira. 2010. “Pengaruh Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan

Terhadap Kinerja Perusahaan”. Universitas Diponegoro, Semarang.

Sarwono, Jonathan. 2012. “Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif Menggunakan

Prosedur SPSS”. Jakarta : PT Alex Komputindo.

Taqwa, Cahaya Santika. 2011. “Analisis Laporan Keuangan Sebagai Salah Satu Alat Ukur

Kinerja Keuangan”. Universitas Gunadarma.

Page 14: Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6272/1/JURNAL.pdf · kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional

Ulfani, Risma. 2007. “Pengaruh Ukuran Perusahaan dari Segi Total Saham, Jumlah

Pemegang Saham dan Ukuran Perusahaan dari Segi Total Aktiva terhadap Luas

Ungkapan Wajib Laporan Tahunan Perusahaan Real Estate Go Publik di BEI”.

Universitas Gunadarma.

Wahyudi, M. Fajar. 2009. “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Menggunakan

Pendekatan Economic Value Added dan Market Value Added Periode Tahun 2005-

2007”. Universitas Islam Negeri, Malang.

Wahyudi, Untung dan Hartini P. Pawestri. 2006. “ Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap

Nilai Perusahaan: Dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening”. SNA XI

Padang, 23-26 Agustus.

www.idx.co.id