Top Banner
ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331 Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 175 PENGARUH JUMLAH DAN DISTRIBUSI BAHAN BAKAR ALTERNATIF TERHADAP PERUBAHAN TEMPERATUR PADA LEMARI PENGASAP IKAN Setyawan Dwi Nugroho 1,2 , Sudjito Soeparman 1 , Lilis Yuliati 1 1 Program Studi Teknik Mesin, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia 2 Program Studi Mekanisasi Perikanan, Politeknik Kelautan dan Perikanan, Sidoarjo, Indonesia Kata kunci: Briket, lemari pengasap, nilai kalor. Email penulis: [email protected] Abstract Panas dalam ruang asap pada lemari pengasap ikan dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang berupa gas asap. Keseragaman dan perubahan temperatur pada ruang asap dipengaruhi oleh jumlah dan distribusi bahan bakar pada ruang bakar. Penggunaan bahan bakar yang tepat baik jumlah maupun cara pendistribusiannya merupakan faktor penting yang diperhitungkan dalam proses pengasapan ikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah dan distribusi bahan bakar dalam ruang bakar pada lemari pengasap ikan terhadap perubahan temperatur pada ruang asap, sehingga diharapkan akan memperoleh kualitas hasil asapan ikan yang memenuhi standar SNI 2725.1:2009. Dalam penelitian ini menggunakan 3 macam jenis bahan bakar yaitu tempurung kelapa, serabut kelapa dan briket ampas tebu. Temperatur yang dibutuhkan dalam ruang asap pada lemari pengasap ikan adalah 40C, 60C, 80C. Dimana untuk mencapai temperatur 40C, 60C dan 80C dengan 1 kali pengumpanan bahan bakar dan untuk mempertahankan temperatur 40C, 60C dan 80C dengan 3 kali pengumpanan bahan bakar. Secara keseluruhan proses pengasapan ikan memerlukan waktu 5 jam, dimana 1 jam pada temperatur 40C, 3 jam pada temperatur 60C dan 1 jam pada temperatur 80C. Dari variabel tersebut diperoleh data distribusi temperatur terhadap waktu dan distribusi pengumpanan bahan bakar per satuan waktu pada temperatur 40C, 60C, 80C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah penggunaan bahan bakar tempurung kelapa sebanyak 925, 2 gram sedangkan bahan bakar serabut kelapa sebanyak 1290,5 gram dan briket ampas tebu sebanyak 1977,15 gram. Distribusi bahan bakar tempurung kelapa dilakukan dengan pembakaran awal diluar lemari pengasap ikan selama 2 menit untuk setiap pengumpanan pada temperatur 40C dan 60C. Sedangkan distribusi bahan bakar serabut kelapa dan briket ampas tebu dilakukan pembakaran awal hanya pada temperatur 40C. Dapat disimpulkan bahwa nilai kalor, tingkat kerapatan partikel dan laju pelepasan kalor bahan bakar sangat mempengaruhi jumlah dan distribusi bahan bakar terhadap perubahan temperatur dalam ruang asap pada lemari pengasap. 1. Pendahuluan Ikan asap diolah menggunakan peralatan tungku atau lemari pengasapan ikan baik tradisional maupun modern sebagai pembangkit energi panas yang diperoleh dari bahan bakar. Beban panas tungku atau lemari pengasap ikan merupakan laju pengumpanan dari nilai panas perluasan dan volumetriknya (Chakraverty and De, 1981). Penggunaan peralatan pengasap ikan baik dengan tungku dan lemari ikan diharapkan adanya keseragaman distribusi gas asap pada setiap ikan yang berada didalam alat pengasap ikan, sehingga kematangan hasil asapan ikan menjadi seragam. Permasalahan yang sering dihadapi oleh masyarakat pengasap ikan adalah kualitas hasil ikan asap yang tidak seragam. Ini merupakan akhibat dari proses pengasapan ikan yang tidak benar yaitu pengolah ikan asap sering tidak memperhatikan kebutuhan temperatur dalam ruang asap serta laju pengumpanan bahan bakar dan alat pengasap ikan yang digunakan tidak dapat mendistribusikan gas asap secara merata di dalam ruang asap. (Nawawi dkk, 2008).
15

PENGARUH JUMLAH DAN DISTRIBUSI BAHAN BAKAR …kitt.stttexmaco.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/25.-Hal-175-189.pdf · Panas dalam ruang asap pada lemari pengasap ikan dihasilkan dari

Dec 26, 2019

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH JUMLAH DAN DISTRIBUSI BAHAN BAKAR …kitt.stttexmaco.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/25.-Hal-175-189.pdf · Panas dalam ruang asap pada lemari pengasap ikan dihasilkan dari

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 175

PENGARUH JUMLAH DAN DISTRIBUSI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

TERHADAP PERUBAHAN TEMPERATUR PADA LEMARI PENGASAP IKAN

Setyawan Dwi Nugroho1,2, Sudjito Soeparman1, Lilis Yuliati1

1 Program Studi Teknik Mesin, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia 2 Program Studi Mekanisasi Perikanan, Politeknik Kelautan dan Perikanan, Sidoarjo, Indonesia

Kata kunci:

Briket, lemari

pengasap, nilai kalor.

Email penulis:

[email protected]

Abstract

Panas dalam ruang asap pada lemari pengasap ikan dihasilkan dari pembakaran

bahan bakar yang berupa gas asap. Keseragaman dan perubahan temperatur

pada ruang asap dipengaruhi oleh jumlah dan distribusi bahan bakar pada ruang

bakar. Penggunaan bahan bakar yang tepat baik jumlah maupun cara

pendistribusiannya merupakan faktor penting yang diperhitungkan dalam

proses pengasapan ikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah

dan distribusi bahan bakar dalam ruang bakar pada lemari pengasap ikan

terhadap perubahan temperatur pada ruang asap, sehingga diharapkan akan

memperoleh kualitas hasil asapan ikan yang memenuhi standar SNI

2725.1:2009. Dalam penelitian ini menggunakan 3 macam jenis bahan bakar

yaitu tempurung kelapa, serabut kelapa dan briket ampas tebu. Temperatur yang

dibutuhkan dalam ruang asap pada lemari pengasap ikan adalah 40C, 60C,

80C. Dimana untuk mencapai temperatur 40C, 60C dan 80C dengan 1 kali

pengumpanan bahan bakar dan untuk mempertahankan temperatur 40C, 60C

dan 80C dengan 3 kali pengumpanan bahan bakar. Secara keseluruhan proses

pengasapan ikan memerlukan waktu 5 jam, dimana 1 jam pada temperatur

40C, 3 jam pada temperatur 60C dan 1 jam pada temperatur 80C. Dari

variabel tersebut diperoleh data distribusi temperatur terhadap waktu dan

distribusi pengumpanan bahan bakar per satuan waktu pada temperatur 40C,

60C, 80C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah penggunaan bahan

bakar tempurung kelapa sebanyak 925, 2 gram sedangkan bahan bakar serabut

kelapa sebanyak 1290,5 gram dan briket ampas tebu sebanyak 1977,15 gram.

Distribusi bahan bakar tempurung kelapa dilakukan dengan pembakaran awal

diluar lemari pengasap ikan selama 2 menit untuk setiap pengumpanan pada

temperatur 40C dan 60C. Sedangkan distribusi bahan bakar serabut kelapa

dan briket ampas tebu dilakukan pembakaran awal hanya pada temperatur 40C.

Dapat disimpulkan bahwa nilai kalor, tingkat kerapatan partikel dan laju

pelepasan kalor bahan bakar sangat mempengaruhi jumlah dan distribusi bahan

bakar terhadap perubahan temperatur dalam ruang asap pada lemari pengasap.

1. Pendahuluan

Ikan asap diolah menggunakan peralatan tungku atau lemari pengasapan ikan baik tradisional

maupun modern sebagai pembangkit energi panas yang diperoleh dari bahan bakar. Beban panas

tungku atau lemari pengasap ikan merupakan laju pengumpanan dari nilai panas perluasan dan

volumetriknya (Chakraverty and De, 1981). Penggunaan peralatan pengasap ikan baik dengan

tungku dan lemari ikan diharapkan adanya keseragaman distribusi gas asap pada setiap ikan yang

berada didalam alat pengasap ikan, sehingga kematangan hasil asapan ikan menjadi seragam.

Permasalahan yang sering dihadapi oleh masyarakat pengasap ikan adalah kualitas hasil ikan asap

yang tidak seragam. Ini merupakan akhibat dari proses pengasapan ikan yang tidak benar yaitu

pengolah ikan asap sering tidak memperhatikan kebutuhan temperatur dalam ruang asap serta laju

pengumpanan bahan bakar dan alat pengasap ikan yang digunakan tidak dapat mendistribusikan

gas asap secara merata di dalam ruang asap. (Nawawi dkk, 2008).

Page 2: PENGARUH JUMLAH DAN DISTRIBUSI BAHAN BAKAR …kitt.stttexmaco.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/25.-Hal-175-189.pdf · Panas dalam ruang asap pada lemari pengasap ikan dihasilkan dari

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 176

Bahan bakar pengasap ikan merupakan bagian yang sangat penting untuk menentukan kualitas

hasil asapan ikan. Tempurung kelapa merupakan bahan bakar yang selama ini digunakan untuk

pengasapan ikan. Selain termasuk golongan kayu yang keras, tempurung kelapa apabila melalui

proses pembakaran secara langsung dengan udara yang terbatas akan menghasilkan arang dengan

kualitas yang cukup tinggi. Dimana asap yang dihasilkan melimpah dengan laju pembakaran yang

lama dan temperatur yang dihasilkan tinggi. Oleh karena itu tempurung kelapa dianggap bahan

bakar yang cocok untuk pengasapan ikan. Salah satu faktor pendukung untuk meningkatnya

jumlah dan kualitas produksi ikan asap adalah ketersediaan tempurung kelapa sebagai bahan

bakar pengasapan yang merupakan limbah dari tanaman kelapa (Kusmajadi et al., 2011).

Pemanfaatan tempurung kelapa selain untuk pengasapan ikan, juga digunakan oleh industri

kerajinan untuk dibuat menjadi aneka produk kerajinan misalnya souvernir pernikahan, aneka

hiasan perabotan dalam rumah, aneka mainan tradisional dan diolah menjadi briket dan arang

untuk bahan bakar memasak. Potensi penggunaan tempurung kelapa yang semakin meningkat

tidak sebanding ketersediaannya yang semakin menurun. Oleh karena itu perlu dipikirkan bahan

bakar alternatif selain tempurung kelapa yang dapat digunakan untuk dijadikan bahan bakar

pengasapan ikan. (Sujud, 2013)

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk untuk mengetahui jumlah dan distribusi bahan bakar

dalam ruang bakar pada lemari pengasap ikan terhadap perubahan temperatur pada ruang asap,

sehingga diharapkan akan memperoleh kualitas hasil asapan ikan yang memenuhi standar SNI

2725.1:2009 tentang pengasapan ikan. Dengan didapatkannya jumlah dan cara pendistribusian

setiap jenis bahan bakar yang berbeda maka dapat dilakukan proses pengasapan ikan yang efektif

dan efisien.

2. Metode Penelitian

2.1. Lokasi penelitian

Kegiatan pelaksanaan penelitian dilakukan di tefa (Teaching Factory) tradisional Politeknik

Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Jawa Timur.

2.2. Variabel penelitian

Jenis bahan bakar yang digunakan untuk proses pengasapan adalah tempurung kelapa, serabut

kelapa dan briket ampas tebu. Kebutuhan temperatur didalam ruang asap pada lemari pengasap

adalah 40C, 60C dan 80C. Setiap kebutuhan temperatur dilakukan 1 kali pengumpanan awal

untuk mencapai temperatur 40C, 60C dan 80C dan 3 kali pengumpanan untuk mendapatkan

temperatur 40C, 60C dan 80C yang konstan. Dari penelitian tersebut dapat diperhitungkan

jumlah dan cara pendistribusian bahan bakar didalam ruang bakar pada lemari pengasap ikan.

Dimana kebutuhan waktu pengasapan adalah 1 jam pada temperatur 40C, 3 jam pada temperatur

60C dan 1 jam pada temperatur 80C.

2.3. Peralatan dan bahan

a. Peralatan lemari pengasap ikan

Alat pengasap ikan berbentuk lemari / kabinet yang dapat ditutup rapat terdiri dari tiga bagian

yaitu ruang bakar, ruang asap dan cerobong asap. Ruang bakar berfungsi untuk membakar

bahan bakar yang akan digunakan untuk pengasapan ikan. Ruang asap berfungsi untuk

mendistribusikan gas asap pada ikan dan cerobong asap berfungsi sebagai saluran pembuangan

gas asap. Lemari pengasap ikan terbuat dari rangka besi dan setiap dindingnya terbuat dari plat

galvalum yang dilapisi grasswoll. Fungsi dari pelapis grasswoll adalah untuk mempertahankan

panas atau mengurangi heat loss gas asap dari hasil pembakaran bahan bakar . Kontruksi

lemari pengasap ikan ditunjukkan pada gambar 1.

Page 3: PENGARUH JUMLAH DAN DISTRIBUSI BAHAN BAKAR …kitt.stttexmaco.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/25.-Hal-175-189.pdf · Panas dalam ruang asap pada lemari pengasap ikan dihasilkan dari

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 177

Gambar 1. Lemari Pengasap ikan

b. Bahan

Bahan bakar yang digunakan untuk proses pengasapan dalam lemari pengasap adalah

tempurung kelapa, serabut kelapa dan ampas tebu yang dapat ditunjukan pada gambar 2.

Gambar 2. Jenis bahan bakar pengasapan

Tempurung Kepala Serabut Kelapa Briket Ampas Tebu

Page 4: PENGARUH JUMLAH DAN DISTRIBUSI BAHAN BAKAR …kitt.stttexmaco.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/25.-Hal-175-189.pdf · Panas dalam ruang asap pada lemari pengasap ikan dihasilkan dari

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 178

2.4. Instalasi peralatan penelitian

Instalasi peralatan penelitian ini terdiri dari 4 rangkaian yaitu lemari pengasap ikan dengan

pengarah asap, termokopel, data logger temperatur dan perangkat komputer yang dapat

ditunjukkan seperti pada gambar 3.

Gambar 3. Instalasi peralatan penelitian

3. Hasil dan Pembahasan

3.1. Pembakaran bahan bakar untuk mencapai temperatur 40C pada lemari pengasap

ikan

Jumlah dan distribusi bahan bakar untuk mencapai serta mempertahankan temperatur 40C

dalam1 kali pengumpanan untuk mencapai temperatur 40C dan 3 kali pengumpanan untuk

mempertahankan temperatur 40C dari suhu lingkungan antara 29C sampai dengan 31C dapat

dilihat pada gambar distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan bahan bakar pada 3

Page 5: PENGARUH JUMLAH DAN DISTRIBUSI BAHAN BAKAR …kitt.stttexmaco.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/25.-Hal-175-189.pdf · Panas dalam ruang asap pada lemari pengasap ikan dihasilkan dari

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 179

macam jenis bahan bakar yaitu tempurung kelapa (Gambar 4.a), serabut kelapa (Gambar 4.b)

dan briket ampas tebu (Gambar 4.c)

Gambar 4.a. Grafik distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan

bahan bakar tempurung kelapa

Dari hasil pengambilan data pada gambar 4.a.distribusi temperatur terhadap waktu dan

pengumpanan bahan bakar tempurung kelapa pada temperatur 40C didapatkan bahwa untuk

menaikan temperatur dari 29C s/d 40C dibutuhkan bahan bakar sebanyak 15 gram dalam

waktu 376 detik atau 6 menit 15 detik. Sedangkan untuk mendapatkan temperatur 40C yang

konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar, dimana untuk setiap sekali pengumpanan

diperoleh jumlah bahan bakar dan waktu pengumpanan sebagai berikut:

Pengumpanan pertama dibutuhkan bahan bakar sebanyak 8 gram untuk diumpankan dalam

ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 722 atau pada menit ke-12 dan detik ke-1 .

Pengumpanan kedua dibutuhkan bahan bakar sebanyak 8 gram untuk diumpankan dalam

ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 1314 atau pada menit ke-21 dan detik ke-54 .

Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap untuk

pengumpanan kedua adalah 592 detik atau 9 menit 51 detik.

Pengumpanan ketiga dibutuhkan bahan bakar sebanyak 8 gram untuk diumpankan dalam

ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 1834 atau pada menit ke-30 dan detik ke-33 .

Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap untuk

pengumpanan ketiga adalah 520 detik atau 8 menit 36 detik.

Rata-rata waktu pengumpanan bahan bakar untuk memperoleh temperatur yang konstan pada

temperatur 40C adalah 556 detik atau 9 menit 12 detik. Total waktu untuk menaikan

temperatur dari 29C sampai dengan 40C dan mendapatkan temperatur 40C yang konstan

dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar adalah 2342 detik atau 39 menit 1 detik , Sedangkan

total waktu yang konstan pada temperatur 40C dari keseluruhan proses pengumpanan adalah

1966 detik atau 32 menit 45 detik. Proses Pengasapan ikan pada temperatur 40C dilakukan

selama 1 jam, sehingga kebutuhan pengumpanan bahan bakar sebanyak 6,4 kali pengumpanan.

Maka bahan bakar yang dibutuhkan untuk pengasapan ikan dalam temperatur 40C selama 1 jam

pengasapan sebanyak 66,2 gram. Cara pengumpanan bahan bakar tempurung kelapa untuk

mencapai temperatur 40C dalam 1 kali pengumpanan dan mempertahankan temperatur 40C

dengan konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar dilakukan dengan pembakaran awal pada

29

32

35

38

41

44

0 300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400

Tem

per

atur

(C

)

Waktu (s)

Titik 1

Titik 2

Titik 3

Titik 4

Titik 5

Titik 6

Page 6: PENGARUH JUMLAH DAN DISTRIBUSI BAHAN BAKAR …kitt.stttexmaco.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/25.-Hal-175-189.pdf · Panas dalam ruang asap pada lemari pengasap ikan dihasilkan dari

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 180

setiap pengumpanan bahan bakar selama 2 menit di luar ruang bakar pada lemari pengasap ikan

yang kemudian dimasukkan dalam ruang bakar pada lemari pengasap ikan.

Gambar 4.b. Grafik distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan

bahan bakar serabut kelapa

Pada gambar 4.b. distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan bahan bakar serabut

kelapa pada temperatur 40C didapatkan bahwa untuk menaikan temperatur dari 30C s/d 40C

dibutuhkan bahan bakar sebanyak 20 gram dalam waktu 225 detik atau 3 menit 45 detik.

Sedangkan untuk mendapatkan temperatur 40C yang konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan

bakar serabut kelapa, dimana untuk setiap sekali pengumpanan diperoleh jumlah bahan bakar

dan waktu pengumpanan sebagai berikut:

Pengumpanan pertama dibutuhkan bahan bakar sebanyak 10 gram untuk diumpankan dalam

ruang bakar pada lemari pengasap pada detik ke 439 atau pada menit ke-7 dan detik ke-18 .

Pengumpanan kedua dibutuhkan bahan bakar sebanyak 10 gram untuk diumpankan dalam

ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 727 atau pada menit ke-12 dan detik ke-6 .

Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap untuk

pengumpanan kedua adalah 288 detik atau 4 menit 48 detik.

Pengumpanan ketiga dibutuhkan bahan bakar sebanyak 10 gram untuk diumpankan dalam

ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 1082 atau pada menit ke-18 dan detik ke-1 .

Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap ikan untuk

pengumpanan ketiga adalah 355 detik atau 5 menit 54 detik.

Rata-rata waktu pengumpanan bahan bakar untuk memperoleh temperatur yang konstan pada

temperatur 40C adalah 321,5 detik atau 5 menit 21 detik. Total waktu untuk menaikan

temperatur dari 30C sampai dengan 40C dan mendapatkan temperatur 40C yang konstan

dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar adalah 1368 detik atau 22 menit 48 detik , Sedangkan

total waktu yang konstan pada temperatur 40C dari keseluruhan proses pengumpanan adalah

1142 detik atau 19 menit 18 detik. Proses Pengasapan ikan pada temperatur 40C dilakukan

selama 1 jam, sehingga kebutuhan pengumpanan bahan bakar sebanyak 11,19 kali pengumpanan.

Maka bahan bakar yang dibutuhkan untuk pengasapan ikan dalam temperatur 40C selama 1 jam

pengasapan sebanyak 131,9 gram. Cara pengumpanan bahan bakar serabut kelapa untuk

mencapai temperatur 40C dalam 1 kali pengumpanan dan mempertahankan temperatur 40C

dengan konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar dilakukan dengan pembakaran awal pada

setiap pengumpanan bahan bakar serabut kelapa selama 2 menit di luar ruang bakar pada lemari

pengasap ikan yang kemudian dimasukkan dalam ruang bakar pada lemari pengasap ikan.

30

33

36

39

42

45

0 300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400

Tem

per

atur

(C

)

Waktu (s)

Titik 1

Titik 2

Titik 3

Titik 4

Titik 5

Titik 6

Page 7: PENGARUH JUMLAH DAN DISTRIBUSI BAHAN BAKAR …kitt.stttexmaco.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/25.-Hal-175-189.pdf · Panas dalam ruang asap pada lemari pengasap ikan dihasilkan dari

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 181

Gambar 4.c. Grafik distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan

bahan bakar briket ampas tebu

Pada gambar 4.c. distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan bahan bakar briket

ampas tebu pada temperatur 40C didapatkan bahwa untuk menaikan temperatur dari 31C s/d

40C dibutuhkan bahan bakar sebanyak 30 gram (2 briket) dalam waktu 465 detik atau 7 menit

45 detik. Sedangkan untuk mendapatkan temperatur 40C yang konstan dalam 3 kali

pengumpanan bahan bakar serabut kelapa, dimana untuk setiap sekali pengumpanan diperoleh

jumlah bahan bakar dan waktu pengumpanan sebagai berikut:

Pengumpanan pertama dibutuhkan bahan bakar sebanyak 15 gram (1 briket) untuk

diumpankan dalam ruang bakar pada lemari pengasap pada detik ke 557 atau pada menit ke-

9 dan detik ke-12.

Pengumpanan kedua dibutuhkan bahan bakar sebanyak 15 gram (1 briket) untuk

diumpankan dalam ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 1000 atau pada menit ke-16

dan detik ke-36 . Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap

ikan untuk pengumpanan kedua adalah 443 detik atau 7 menit 22 detik.

Pengumpanan ketiga dibutuhkan bahan bakar sebanyak 15 gram (1 briket) untuk

diumpankan dalam ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 1440 atau pada menit ke-24.

Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap ikan untuk

pengumpanan ketiga adalah 440 detik atau 7 menit 19 detik.

Rata-rata waktu pengumpanan bahan bakar untuk memperoleh temperatur yang konstan pada

temperatur 40C adalah 441,5 detik atau 7 menit 21 detik. Total waktu untuk menaikan

temperatur dari 31C sampai dengan 40C dan mendapatkan temperatur 40C yang konstan

dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar adalah 2084 detik atau 34 menit 43 detik , Sedangkan

total waktu konstan pada temperatur 40C dari keseluruhan proses pengumpanan adalah 1618

detik atau 26 menit 57 detik. Proses Pengasapan ikan pada temperatur 40C dilakukan selama

1 jam, sehingga kebutuhan pengumpanan bahan bakar sebanyak 8,15 kali pengumpanan. Maka

bahan bakar yang dibutuhkan untuk pengasapan ikan dalam temperatur 40C selama 1 jam

pengasapan sebanyak 151,5 gram. Cara pengumpanan bahan bakar serabut kelapa untuk

mencapai temperatur 40C dalam 1 kali pengumpanan dan mempertahankan temperatur 40C

dengan konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar dilakukan dengan pembakaran awal pada

setiap pengumpanan bahan bakar briket ampas tebu selama 2 menit di luar ruang bakar pada

lemari pengasap ikan yang kemudian dimasukkan dalam ruang bakar pada lemari pengasap ikan.

31

34

37

40

43

46

0 300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400

Tem

per

atur

(C

)

Waktu (s)

Titik 1

Titik 2

Titik 3

Titik 4

Titik 5

Titik 6

Page 8: PENGARUH JUMLAH DAN DISTRIBUSI BAHAN BAKAR …kitt.stttexmaco.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/25.-Hal-175-189.pdf · Panas dalam ruang asap pada lemari pengasap ikan dihasilkan dari

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 182

3.2. Pembakaran bahan bakar pada temperatur 60C pada lemari pengasap ikan

Gambar 5.a. Grafik distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan

bahan bakar tempurung kelapa

Dari hasil pengambilan data pada gambar 5.a.distribusi temperatur terhadap waktu dan

pengumpanan bahan bakar tempurung kelapa pada temperatur 60C didapatkan bahwa untuk

menaikan temperatur dari 41C s/d 60C dibutuhkan bahan bakar sebanyak 30 gram dalam

waktu 680 detik atau 11 menit 19 detik. Sedangkan untuk mendapatkan temperatur 60C yang

konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar, dimana untuk setiap sekali pengumpanan

diperoleh jumlah bahan bakar dan waktu pengumpanan sebagai berikut:

Pengumpanan pertama dibutuhkan bahan bakar sebanyak 15 gram untuk diumpankan dalam

ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 3289 atau pada menit ke-54 dan detik ke-48 .

Pengumpanan kedua dibutuhkan bahan bakar sebanyak 15 gram untuk diumpankan dalam

ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 3546 atau pada menit ke-59 dan detik ke-5 .

Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap untuk

pengumpanan kedua adalah 257 detik atau 4 menit 16 detik.

Pengumpanan ketiga dibutuhkan bahan bakar sebanyak 15 gram untuk diumpankan dalam

ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 3937 atau pada menit ke-65 dan detik ke-36 .

Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap ikan untuk

pengumpanan ketiga adalah 391 detik atau 6 menit 30 detik.

Rata-rata waktu pengumpanan bahan bakar untuk memperoleh temperatur yang konstan pada

temperatur 60C adalah 324 detik atau 5 menit 24 detik. Total waktu untuk menaikan

temperatur dari 41C sampai dengan 60C dan mendapatkan temperatur 60C yang konstan

dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar adalah 2370 detik atau 39 menit 30 detik , Sedangkan

total waktu yang konstan pada temperatur 40C dari keseluruhan proses pengumpanan adalah

1690 detik atau 28 menit 9 detik. Proses Pengasapan ikan pada temperatur 60C dilakukan

selama 3 jam, sehingga kebutuhan pengumpanan bahan bakar sebanyak 33,3 kali pengumpanan.

Maka bahan bakar yang dibutuhkan untuk pengasapan ikan dalam temperatur 40C selama 1 jam

pengasapan sebanyak 529,5 gram. Cara pengumpanan bahan bakar tempurung kelapa untuk

mencapai temperatur 60C dalam 1 kali pengumpanan dan mempertahankan temperatur 60C

dengan konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar dilakukan dengan pembakaran awal pada

40

43

46

49

52

55

58

61

64

2300 2600 2900 3200 3500 3800 4100 4400 4700 5000

Tem

per

atur

(C

)

Waktu (s)

Titik 1

Titik 2

Titik 3

Titik 4

Titik 5

Titik 6

Page 9: PENGARUH JUMLAH DAN DISTRIBUSI BAHAN BAKAR …kitt.stttexmaco.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/25.-Hal-175-189.pdf · Panas dalam ruang asap pada lemari pengasap ikan dihasilkan dari

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 183

setiap pengumpanan bahan bakar selama 2 menit di luar ruang bakar pada lemari pengasap ikan

yang kemudian dimasukkan dalam ruang bakar pada lemari pengasap ikan.

Gambar 5.b. Grafik distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan

bahan bakar serabut kelapa

Pada gambar 5.b. distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan bahan bakar serabut

kelapa pada temperatur 60C didapatkan bahwa untuk menaikan temperatur dari 41C s/d 60C

dibutuhkan bahan bakar sebanyak 40 gram dalam waktu 996 detik atau 16 menit 36 detik.

Sedangkan untuk mendapatkan temperatur 60C yang konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan

bakar serabut kelapa, dimana untuk setiap sekali pengumpanan diperoleh jumlah bahan bakar

dan waktu pengumpanan sebagai berikut:

Pengumpanan pertama dibutuhkan bahan bakar sebanyak 20 gram untuk diumpankan dalam

ruang bakar pada lemari pengasap pada detik ke 2553 atau pada menit ke-42 dan detik ke-33

Pengumpanan kedua dibutuhkan bahan bakar sebanyak 20 gram untuk diumpankan dalam

ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 2958 atau pada menit ke-49 dan detik ke-18 .

Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap ikan untuk

pengumpanan kedua adalah 405 detik atau 6 menit 45 detik.

Pengumpanan ketiga dibutuhkan bahan bakar sebanyak 20 gram untuk diumpankan dalam

ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 3239 atau pada menit ke-53 dan detik ke-58 .

Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap ikan untuk

pengumpanan ketiga adalah 289 detik atau 4 menit 48 detik.

Rata-rata waktu pengumpanan bahan bakar untuk memperoleh temperatur yang konstan pada

temperatur 60C adalah 347 detik atau 5 menit 48 detik. Total waktu untuk menaikan

temperatur dari 41C sampai dengan 60C dan mendapatkan temperatur 40C yang konstan

dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar adalah 2055 detik atau 34 menit 15 detik , Sedangkan

total waktu yang konstan pada temperatur 60C dari keseluruhan proses pengumpanan adalah

1059 detik atau 17 menit 39 detik. Proses Pengasapan ikan pada temperatur 60C dilakukan

selama 1 jam, sehingga kebutuhan pengumpanan bahan bakar sebanyak 31,12 kali pengumpanan.

Maka bahan bakar yang dibutuhkan untuk pengasapan ikan dalam temperatur 60C selama 3 jam

pengasapan sebanyak 662,4 gram. Cara pengumpanan bahan bakar serabut kelapa untuk

mencapai temperatur 60C dalam 1 kali pengumpanan dan mempertahankan temperatur 60C

41

44

47

50

53

56

59

62

65

1300 1600 1900 2200 2500 2800 3100 3400 3700 4000

Tem

per

atur

(C

)

Waktu (s)

Titik 1

Titik 2

Titik 3

Titik 4

Titik 5

Titik 6

Page 10: PENGARUH JUMLAH DAN DISTRIBUSI BAHAN BAKAR …kitt.stttexmaco.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/25.-Hal-175-189.pdf · Panas dalam ruang asap pada lemari pengasap ikan dihasilkan dari

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 184

dengan konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar tanpa dilakukan pembakaran awal pada

setiap pengumpanan bahan bakar serabut kelapa.

Gambar 5.c. Grafik distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan

bahan bakar briket ampas tebu

Pada gambar 5.c. distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan bahan bakar briket

ampas tebu pada temperatur 60C didapatkan bahwa untuk menaikan temperatur dari 41C s/d

60C dibutuhkan bahan bakar sebanyak 60 gram (4 briket) dalam waktu 576 detik atau 9 menit

36 detik. Sedangkan untuk mendapatkan temperatur 60C yang konstan dalam 3 kali

pengumpanan bahan bakar briket ampas tebu, dimana untuk setiap sekali pengumpanan diperoleh

jumlah bahan bakar dan waktu pengumpanan sebagai berikut:

Pengumpanan pertama dibutuhkan bahan bakar sebanyak 30 gram (2 briket) untuk

diumpankan dalam ruang bakar pada lemari pengasap pada detik ke 3001 atau pada menit

ke-50.

Pengumpanan kedua dibutuhkan bahan bakar sebanyak 30 gram (2 briket) untuk

diumpankan dalam ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 3267 atau pada menit ke-54

dan detik ke-27 . Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap

ikan untuk pengumpanan kedua adalah 266 detik atau 4 menit 25 detik.

Pengumpanan ketiga dibutuhkan bahan bakar sebanyak 30 gram (2 briket) untuk

diumpankan dalam ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 3526 atau pada menit ke-58

dan detik ke-45. Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap

ikan untuk pengumpanan ketiga adalah 259 detik atau 4 menit 18 detik.

Rata-rata waktu pengumpanan bahan bakar untuk memperoleh temperatur yang konstan pada

temperatur 60C adalah 262,5 detik atau 4 menit 22 detik. Total waktu untuk menaikan

temperatur dari 41C sampai dengan 60C dan mendapatkan temperatur 60C yang konstan

dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar adalah 1895 detik atau 31 menit 34 detik , Sedangkan

total waktu konstan pada temperatur 60C dari keseluruhan proses pengumpanan adalah 1319

detik atau 21 menit 58 detik. Proses Pengasapan ikan pada temperatur 60C dilakukan selama

3 jam, sehingga kebutuhan pengumpanan bahan bakar sebanyak 41,14 kali pengumpanan. Maka

bahan bakar yang dibutuhkan untuk pengasapan ikan dalam temperatur 60C selama 3 jam

pengasapan sebanyak 1294,2 gram. Cara pengumpanan bahan bakar serabut kelapa untuk

mencapai temperatur 60C dalam 1 kali pengumpanan dan mempertahankan temperatur 60C

42

45

48

51

54

57

60

63

66

2000 2300 2600 2900 3200 3500 3800 4100 4400 4700

Tem

per

atur

(C

)

Waktu (s)

Titik 1

Titik 2

Titik 3

Titik 4

Titik 5

Titik 6

Page 11: PENGARUH JUMLAH DAN DISTRIBUSI BAHAN BAKAR …kitt.stttexmaco.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/25.-Hal-175-189.pdf · Panas dalam ruang asap pada lemari pengasap ikan dihasilkan dari

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 185

dengan konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar dilakukan tanpa pembakaran awal pada

setiap pengumpanan bahan bakar briket ampas tebu

3.3. Pembakaran bahan bakar pada temperatur 80C pada lemari pengasap ikan

Gambar 6.a. Grafik distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan

bahan bakar tempurung kelapa

Dari hasil pengambilan data pada gambar 6.a.distribusi temperatur terhadap waktu dan

pengumpanan bahan bakar tempurung kelapa pada temperatur 80C didapatkan bahwa untuk

menaikan temperatur dari 61C s/d 80C dibutuhkan bahan bakar sebanyak 50 gram dalam

waktu 675 detik atau 11 menit 15 detik. Sedangkan untuk mendapatkan temperatur 80C yang

konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar, dimana untuk setiap sekali pengumpanan

diperoleh jumlah bahan bakar dan waktu pengumpanan sebagai berikut:

Pengumpanan pertama dibutuhkan bahan bakar sebanyak 25 gram untuk diumpankan dalam

ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 5848 atau pada menit ke-97 dan detik ke-27 .

Pengumpanan kedua dibutuhkan bahan bakar sebanyak 25 gram untuk diumpankan dalam

ruang bakar lemari pengasap ikan pada detik ke 6140 atau pada menit ke-102 dan detik ke-

19 . Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap ikan untuk

pengumpanan kedua adalah 292 detik atau 4 menit 51 detik.

Pengumpanan ketiga dibutuhkan bahan bakar sebanyak 25 gram untuk diumpankan dalam

ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 6492 atau pada menit ke-108 dan detik ke-12 .

Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap untuk

pengumpanan ketiga adalah 352 detik atau 5 menit 51 detik.

Rata-rata waktu pengumpanan bahan bakar untuk memperoleh temperatur yang konstan pada

temperatur 80C adalah 322 detik atau 5 menit 21 detik. Total waktu untuk menaikan

temperatur dari 61C sampai dengan 80C dan mendapatkan temperatur 80C yang konstan

dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar adalah 2175 detik atau 36 menit 15 detik , Sedangkan

total waktu yang konstan pada temperatur 80C dari keseluruhan proses pengumpanan adalah

1500 detik atau 25 menit. Proses Pengasapan ikan pada temperatur 80C dilakukan selama 1

jam, sehingga kebutuhan pengumpanan bahan bakar sebanyak 11,18 kali pengumpanan. Maka

bahan bakar yang dibutuhkan untuk pengasapan ikan dalam temperatur 80C selama 1 jam

pengasapan sebanyak 329,5 gram. Cara pengumpanan bahan bakar tempurung kelapa untuk

61

64

67

70

73

76

79

82

85

88

4700 5000 5300 5600 5900 6200 6500 6800 7100

Tem

per

atur

(C

)

Waktu (s)

Titik 1

Titik 2

Titik 3

Titik 4

Titik 5

Titik 6

Page 12: PENGARUH JUMLAH DAN DISTRIBUSI BAHAN BAKAR …kitt.stttexmaco.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/25.-Hal-175-189.pdf · Panas dalam ruang asap pada lemari pengasap ikan dihasilkan dari

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 186

mencapai temperatur 80C dalam 1 kali pengumpanan dan mempertahankan temperatur 80C

dengan konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar dilakukan tanpa pembakaran awal pada

setiap pengumpanan bahan bakar.

Gambar 6.b. Grafik distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan

bahan bakar serabut kelapa

Pada gambar 6.b. distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan bahan bakar serabut

kelapa pada temperatur 80C didapatkan bahwa untuk menaikan temperatur dari 61C s/d 80C

dibutuhkan bahan bakar sebanyak 60 gram dalam waktu 628 detik atau 10 menit 28 detik.

Sedangkan untuk mendapatkan temperatur 80C yang konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan

bakar serabut kelapa, dimana untuk setiap sekali pengumpanan diperoleh jumlah bahan bakar

dan waktu pengumpanan sebagai berikut:

Pengumpanan pertama dibutuhkan bahan bakar sebanyak 30 gram untuk diumpankan dalam

ruang bakar pada lemari pengasap pada detik ke 4375 atau pada menit ke-72 dan detik ke-

54

Pengumpanan kedua dibutuhkan bahan bakar sebanyak 30 gram untuk diumpankan dalam

ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 4676 atau pada menit ke-77 dan detik ke-55 .

Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap ikan untuk

pengumpanan kedua adalah 301 detik atau 5 menit.

Pengumpanan ketiga dibutuhkan bahan bakar sebanyak 30 gram untuk diumpankan dalam

ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 4877 atau pada menit ke-81 dan detik ke-16 .

Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap ikan untuk

pengumpanan ketiga adalah 201 detik atau menit 21 detik.

Rata-rata waktu pengumpanan bahan bakar untuk memperoleh temperatur yang konstan pada

temperatur 80C adalah 251 detik atau 4 menit 10 detik. Total waktu untuk menaikan

temperatur dari 61C sampai dengan 80C dan mendapatkan temperatur 80C yang konstan

dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar adalah 1535 detik atau 25 menit 34 detik , Sedangkan

total waktu yang konstan pada temperatur 60C dari keseluruhan proses pengumpanan adalah

907 detik atau 15 menit 6 detik. Proses Pengasapan ikan pada temperatur 80C dilakukan selama

1 jam, sehingga kebutuhan pengumpanan bahan bakar sebanyak 14,34 kali pengumpanan. Maka

bahan bakar yang dibutuhkan untuk pengasapan ikan dalam temperatur 80C selama 1 jam

pengasapan sebanyak 496,2 gram. Cara pengumpanan bahan bakar serabut kelapa untuk

60

63

66

69

72

75

78

81

84

87

3400 3700 4000 4300 4600 4900 5200 5500 5800

Tem

per

atur

(C

)

Waktu (s)

Titik 1

Titik 2

Titik 3

Titik 4

Titik 5

Titik 6

Page 13: PENGARUH JUMLAH DAN DISTRIBUSI BAHAN BAKAR …kitt.stttexmaco.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/25.-Hal-175-189.pdf · Panas dalam ruang asap pada lemari pengasap ikan dihasilkan dari

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 187

mencapai temperatur 80C dalam 1 kali pengumpanan dan mempertahankan temperatur 60C

dengan konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar tanpa dilakukan pembakaran awal pada

setiap pengumpanan bahan bakar serabut kelapa.

Gambar 6.c. Grafik distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan

bahan bakar briket ampas tebu

Pada gambar 6.c. distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan bahan bakar briket

ampas tebu pada temperatur 80C didapatkan bahwa untuk menaikan temperatur dari 61C s/d

80C dibutuhkan bahan bakar sebanyak 90 gram (6 briket) dalam waktu 471 detik atau 7 menit

51 detik. Sedangkan untuk mendapatkan temperatur 80C yang konstan dalam 3 kali

pengumpanan bahan bakar briket ampas tebu, dimana untuk setiap sekali pengumpanan diperoleh

jumlah bahan bakar dan waktu pengumpanan sebagai berikut:

Pengumpanan pertama dibutuhkan bahan bakar sebanyak 45 gram (3 briket) untuk

diumpankan dalam ruang bakar pada lemari pengasap pada detik ke 4567 atau pada menit

ke-76 dan detik ke-6.

Pengumpanan kedua dibutuhkan bahan bakar sebanyak 45 gram (3 briket) untuk

diumpankan dalam ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 4902 atau pada menit ke-81

dan detik ke-42 . Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap

ikan untuk pengumpanan kedua adalah 335 detik atau 5 menit 34 detik.

Pengumpanan ketiga dibutuhkan bahan bakar sebanyak 45 gram (3 briket) untuk

diumpankan dalam ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 5302 atau pada menit ke-8

dan detik ke-21. Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap

ikan untuk pengumpanan ketiga adalah 400 detik atau 6 menit 39 detik.

Rata-rata waktu pengumpanan bahan bakar untuk memperoleh temperatur yang konstan pada

temperatur 80C adalah 367,5 detik atau 6 menit 4 detik. Total waktu untuk menaikan

temperatur dari 61C sampai dengan 80C dan mendapatkan temperatur 80C yang konstan

dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar adalah 1611 detik atau 26 menit 51 detik , Sedangkan

total waktu konstan pada temperatur 60C dari keseluruhan proses pengumpanan adalah 1140

detik atau 19 menit. Proses Pengasapan ikan pada temperatur 80C dilakukan selama 1 jam,

sehingga kebutuhan pengumpanan bahan bakar sebanyak 9,79 kali pengumpanan. Maka bahan

bakar yang dibutuhkan untuk pengasapan ikan dalam temperatur 60C selama 3 jam pengasapan

sebanyak 530,55 gram. Cara pengumpanan bahan bakar serabut kelapa untuk mencapai

61

64

67

70

73

76

79

82

85

88

3900 4200 4500 4800 5100 5400 5700 6000 6300

Tem

per

atur

(C

)

Waktu (s)

Titik 1

Titik 2

Titik 3

Titik 4

Titik 5

Titik 6

Page 14: PENGARUH JUMLAH DAN DISTRIBUSI BAHAN BAKAR …kitt.stttexmaco.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/25.-Hal-175-189.pdf · Panas dalam ruang asap pada lemari pengasap ikan dihasilkan dari

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 188

temperatur 80C dalam 1 kali pengumpanan dan mempertahankan temperatur 60C dengan

konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar dilakukan tanpa pembakaran awal pada setiap

pengumpanan bahan bakar briket ampas tebu.

Jumlah total bahan bakar tempurung kelapa, serabut kelapa dan briket ampas tebu dalam 1 kali

pengumpanan awal kenaikan temperatur dan 3 kali pengumpanan untuk mempertahankan

temperatur konstan dalam proses pengasapan adalah sebagai berikut :

Total jumlah bahan bakar tempurung kelapa yang dibutuhkan untuk pengumpanan bahan

bakar pada lemari pengasap ikan adalah 925,2 gram

Total jumlah bahan bakar serabut kelapa yang dibutuhkan untuk pengumpanan bahan bakar

pada lemari pengasap ikan adalah 1290,5 gram

Total jumlah bahan bakar tempurung kelapa yang dibutuhkan untuk pengumpanan bahan

bakar pada lemari pengasap ikan adalah 1977,15 gram

Dari ketiga jenis bahan bakar, tempurung kelapa memiliki rata-rata waktu pengumpanan bahan

bakar yang paling lambat di bandingkan serabut kelapa dan briket ampas tebu. Ini dipengaruhi

oleh tingkat kerapatan partikel tempurung kelapa yang padat sehingga kemampuan terbakar dan

laju pelepasan kalor yang lambat. Pada temperatur 40C ketiga jenis bahan bakar dilakukan

pembakaran awal diluar ruang bakar dan pada temperatur 60C hanya bahan bakar tempurung

kelapa yang melalui proses pembakaran awal diluar ruang bakar. Sedangkan pada temperatur

80C semua jenis bahan bakar dapat terbakar langsung pada ruang bakar tanpa melalui proses

pembakaran awal diluar ruang bakar. Dengan pembakaran awal diluar ruang bakar pada setiap

pengumpanan bahan bakar menghasilkan temperatur yang lebih stabil pada setiap kali

pengumpanan. Ini dipengaruhi oleh jumlah kalor yang dilepas oleh bahan bakar tidak diserap

oleh bahan bakar pengumpan selanjutnya karena dengan pembakaran bahan bakar diluar ruang

bakar, bahan bakar tersebut sudah dapat melepaskan kalor sebelum diumpankan dalam ruang

bakar. Sehingga setelah diumpankan dalam ruang bakar temperatur didalam ruang asap menjadi

lebih stabil atau hanya sedikit terjadi pengurangan temperatur.

Penggunaan jumlah bahan bakar yang paling hemat dalam proses pengasapan secara berturut-

turut adalah tempurung kelapa, serabut kelapa dan briket ampas tebu. Ini dipengaruhi oleh besaran

nilai kalor / heating value jenis bahan bakar yang digunakan. Bahan bakar tempurung kelapa

memiliki Higher Heating Value (HHV) sebesar 4344,161 kalori/gram, serabut kelapa memiliki

Higher Heating Value (HHV) sebesar 3859,209 kalori/gram dan ampas tebu memiliki Higher

Heating Value (HHV) sebesar 3519,483 kalori/gram. Semakin besar besaran nilai kalornya maka

semakin cepat kenaikan temperatur pada ruang asap dan kebutuhan bahan bakar semakin sedikit

untuk mencapai temperatur yang diinginkan. Kenaikan temperatur untuk mencapai dan

mempertahankan suhu 40C, 60C dan 80C pada ruang pengasap merupakan kebutuhan kalor

yang akan diserap di ruang pengasap. Kebutuhan kalor dalam ruang pengasap merupakan hasil

kali dari massa udara dan gas asap, kalor jenis udara yang berada dalam ruang pengasap dan

kenaikan temperatur yang akan dicapai.Sehingga kebutuhan kalor yang akan diserap sebanding

dengan perkalian dari massa bahan bakar dan nilai kalor bahan bakar. Pada prakteknya kebutuhan

kalor didalam ruang asap lebih besar dibandingkan dengan teori perhitungan kebutuhan kalor

untuk memperoleh temperatur tertentu, ini disebabkan karena adanya heat loss pada lemari

pengasap.

4. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai kalor dan massa bahan bakar merupakan

jumlah kalor yang akan digunakan untuk menaikan / merubah temperatur pada lemari pengasap.

Kebutuhan kalor pada ruang pengasap dipengaruhi oleh massa udara dan gas asap, kalor jenis

udara dan kenaikan temperatur yang dicapai. Perhitungan untuk merubah temperatur tertentu

pada ruang pengasap adalah jumlah kalor bahan bakar yang dilepas sebanding dengan jumlah

kalor yang diserap pada ruang pengasap tanpa memperhitungkan heat loss. Sedangkan Laju

Page 15: PENGARUH JUMLAH DAN DISTRIBUSI BAHAN BAKAR …kitt.stttexmaco.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/25.-Hal-175-189.pdf · Panas dalam ruang asap pada lemari pengasap ikan dihasilkan dari

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 189

pelepasan kalor dipengaruhi oleh laju pembakaran dan heating value jenis bahan bakar. Cara

pendistribusian bahan bakar berpengaruh terhadap kenaikan maupun penurunan temperatur pada

ruap asap pada lemari pengasap ikan.

Daftar Pustaka

Badan Standar Nasional. (2009). Standar nasional Indonesia Ikan Asap. Jakarta.

Chakraverty. (1981). Past harvest tecnology of cereal and pulses. India Institute of Technology,

Krapus. Oxford and IBH Publishing Company.

Fretes, Wardana & Sasongko. (2003). Karakteristik pembakaran dan sifat fisik briket ampas

empulur sagu untuk beebagai bentuk dan prosentase perekat. Jurnal Rekayasa Mesin. Vol.

4 No.2 : 169 – 176.

Maryono, Sudding, Rahmawati. (2013). Pembuatan dan analisa mutu briket arang tempurung

kelapa ditinjau dari kadar kanji. Jurnal chemica. Vol.14 : 74-83.

Nawawi. (2008). Kajian karakteristik perpindahan panas pada ruang sistem pengering /

pengasapan dengan energi panas dari bahan bakar. Jurusan teknik mesin. Politeknik negeri

lhokseumawe.

Ratna, Safrida, Yulinar. (2011). Variasi jenis bahan bakar pada pengasapan ikan bandeng

menggunakan alat pengasapan tipe kabinet. Jurnal ilmiah pendidikan biologi. Vol.2: 34-

37.

Sujud. (2013). Potensi kerajinan tempurung kelapa. Dinas pendidikan dan kebudayaan.

Sukoyo, Yahya & Mimit. (2010). Teknologi alat pengolahan bahan pangan, alat pengasap ikan.

Informasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tilman. (1981). Wood combustion : Principles, procsses and economics. Academics press inc.

New York.

Wardana. (2008). Bahan bakar dan teknologi pembakaran. PT. Danar Wijaya. Brawijaya

University Press.