Top Banner
PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun oleh: SEPTIANDI DWI NUGRAHA NIM. 1111082000087 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
108

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Aug 13, 2019

Download

Documents

vothien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN

GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP

KINERJA PERUSAHAAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

SEPTIANDI DWI NUGRAHA

NIM. 1111082000087

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

i

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN

GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP

KINERJA PERUSAHAAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

SEPTIANDI DWI NUGRAHA

NIM. 1111082000087

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 3: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

ii

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN GOOD

CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA

PERUSAHAAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Septiandi Dwi Nugraha

NIM: 1111082000087

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Rini, Ak., CA. Zuwesty Eka Putri, SE., M.Ak

NIP. 19760315 200501 2 002 NIP. 19800416 200901 2 006

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/ 2016 M

Page 4: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Jumat, 10 April 2015 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Septiandi Dwi Nugraha

2. NIM : 1111082000087

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Investment Opportunity Set dan karakteristik

Good Corporate Governance Terhadap Kinerja

Perusahaan

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 April 2015

1. Zaenal Muttaqin, MPP. ( _____________________)

NIP. 19790503 201101 1 006 Penguji I

2. Ismawati Haribowo, SE., M.Si. ( ______________________ )

NIP. 19800909 201411 2 003 Penguji II

3. Nurwachidah Yulianti,SE.,MS.AK. ( _____________________ )

NIP. Penguji III

Page 5: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Senin, 21 September 2015 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Septiandi Dwi Nugraha

2. NIM : 1111082000087

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Investment Opportunity Set Dan Good Corporate

Governance Terhadap Kinerja Perusahaan.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut

di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 21 September 2015

1. Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA ( _____________________)

NIP. 19760924 200604 2 002 Ketua

2. Zuwesty Eka Putri, SE., M.Ak ( ______________________ )

NIP. 19800416 200901 2 006 Sekertaris

3. Atiqah, SE., MS., Ak ( ______________________ )

NIP. 19820120 200912 2 004 Penguji Ahli

4. Dr. Rini, Ak., CA ( _____________________ )

NIP. 19760315 200501 2 002 Pembimbing I

5. Zuwesty Eka Putri, SE., M.Ak ( _____________________ )

NIP. 19800416 200901 2 006 Pembimbing II

Page 6: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Septiandi Dwi Nugraha

Nomor Induk Mahasiswa : 1111082000087

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain

3. Tidak menggunakan karya ilmiah orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa menyebut pemilik karya

4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

ini

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 4 Februari 2015

Yang menyatakan,

(Septiandi Dwi Nugraha)

Page 7: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Septiandi Dwi Nugraha

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 17 September 1993

3. Alamat : Jl. Pondok Betung Raya, Gg. Amal 2. Rt/Rw:

005/02 No.27 Pondok Karya, Pondok Aren,

Tangerang Selatan, 15225

4. Telepon : 081282330982

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD Negeri 012 Bintaro Pagi Tahun 1999-2005

2. SMP Negeri 177 Jakarta Tahun 2005-2008

3. SMA Negeri 90 Jakarta Tahun 2008-2011

4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011-2016

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

Nama Ayah : Suryahadi

Nama Ibu : Rohayati, S.Pd

Alamat Orang Tua : Jl. Pondok Betung Raya, Gg. Amal 2. Rt/Rw:

005/02 No.27 Pondok Karya, Pondok Aren,

Tangerang Selatan, 15225

Anak ke-, dari : 2 dari 2 bersaudara

Page 8: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

vii

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Taekwondo SMAN 90 Jakarta (2008 - 2009)

2. Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2012 - 2014)

3. Ketua Divisi acara Orientasi Pengenalan Akademik Kampus (OPAK)

Jurusan Akuntansi UIN Jakarta

4. Wakil Ketua acara Keakraban Jurusan Akuntansi UIN Jakarta

5. Ketua Kelompok Kuliah Kerja Nyata LENSA UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Page 9: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) dan Good Corporate

Governance (GCG) terhadap Kinerja Perusahaan”. Shalawat serta salam

senantiasa selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, sebagai

uswatun khasanah yang telah menuntun umatnya dari kegelapan munuju jalan yang

terang benderang.

Skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai syarat guna meraih gelar Sarjana

Ekonomi di Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan atas izin Allah

SWT skripsi ini dapat selesai. Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis

menyadari telah banyak mendapat arahan, bimbingan, bantuan, dan dukungan dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, yang dengan ikhlas dan penuh kasih sayang selalu

mencurahkan perhatian, cinta, kasih sayang, nasihat, dan dukungan moril

maupun materil serta doa tiada henti kepada penulis.

2. Kakakku Anugrah Putra Pratama yang telah menyemangati dan

memberikan banyak motivasi serta do’a terbaiknya kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, LC., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

ix

4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Hepi Prayudiawan SE, Ak, M.M, selaku Sekertaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Dr. Rini, Ak., CA. selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah

bersedia menyediakan waktunya yang sangat bergarga untuk membimbing

penulis selama menyusun skripsi. Terima kasih atas segala masukan guna

penyelesaian skripsi ini serta semua motivasi dan nasihat yang telah

diberika selama ini.

7. Ibu Zuwesty Eka Putri, SE., M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang

telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan

dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas segala bimbingan dan

konsultasi yang telah diberikan selama ini.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan

yang sangat luas kepada penulis selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu

yang bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua.

9. Seluruh Staf Tata Usaha serta karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu

peneliti dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.

10. Fitriyanti yang selama ini selalu setia mendengarkan keluh kesah penulis,

memberikan doa, dukungan, bantuan, semangat, motivasi, dan menemani

penulis dalam suka maupun duka.

Page 11: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

x

11. Sahabat-sahabat terdekat penulis, Arif, Opi, Irvan, Fahmi, Rizki, dan

Wahyu yang selalu memberikan support dan perhatian terbaiknya kepada

penulis.

12. Sahabat penulis, Wandayani, Anissa Rabani dan Rahma Helmi yang telah

membantu penulis dalam penyusunan skripsi, memberikan semangat dan

doa kepada penulis.

13. Sahabat penulis, Nimas Rani, Pratiwindya Ruhita dan Aziz Pilar yang telah

setia menemani penulis hingga saat ini.

14. Teman-teman Akuntansi C dan seluruh mahasiswa Akuntansi angkatan

2011 yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semangat dan sukses selalu

untuk kita semua.

15. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

di karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran dan masukan serta kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 4 Februari 2016

Penulis

Page 12: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

xi

THE INFLUENCE OF INVESTMENT OPPORTUNITY SET AND GOOD

CORPORATE GOVERNANCE ON FIRM PERFORMANCE

ABSTRACT

This research aims to examine the influence of investment opportunity set and

good corporate governance on firm performance. Good corporate governance is

represented by a managerial ownership, board committee size and audit committee

size.

This research is quantitative, the data taken is secondary data. The data in

this study were obtained using the library research with the research population

was companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in the period 2012 -

2014. The analytical method used is multiple regression analysis which consists of

classical assumption (normality test, multicollinearity, heteroscedasticity test and

autocorrelation test) and test hypotheses (coefficient of determination, t test, F test)

The results of this research show that: (1) investment opportunity set has

significant influence on firm performance. (2) The managerial ownership, board

committee size and the size of the audit committee no significant influence on firm

performance. (3) investment opportunity set, managerial ownership, board

committee size and the size of the audit committee has simultaneously and

significant influence on firm performance. While the F test results of this research

prove that the investment opportunity set, The managerial ownership, board

committee size and the size of the audit committee simultaneously influence on firm

performance.

Keywords : investment opportunity set, good corporate governance and firm

performance

Page 13: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

xii

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET DAN GOOD

CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh investment opportunity set

dan good corporate governance terhadap kinerja perusahaan. Good corporate

governance diwakili dengan variabel kepemilikan manajerial, ukuran dewan

komisaris dan ukuran komite audit.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, data yang diambil

merupakan data sekunder. Data pada penelitian ini diperoleh menggunakan

penelitian pustaka dengan populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 – 2014.

Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda yang terdiri dari

uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan

uji autokorelasi) dan uji hipotesis (koefisien determinasi, uji t, uji F).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) investment opportunity set

berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. (2) Kepemilikan manajerial,

ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja perusahaan. (3) Investment opportunity set, kepemilikan

manajerial, ukuran dewan komisaris dan ukuran komite audit berpengaruh secara

simultan dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan hasil uji F dari

penelitian ini membuktikan bahwa investment opportunity set, kepemilikan

manajerial, ukuran dewan komisaris dan ukuran komite audit berpengaruh secara

simultan terhadap kinerja perusahaan.

Kata kunci : investment opportunity set, good corporate governance dan kinerja

perusahaan

Page 14: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. xi

ABSTRAK ............................................................................................................ xii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

BAB I ...................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 10

BAB II ................................................................................................................... 12

A. Tinjauan Literatur ............................................................................... 12

1. Teori Agensi (Agency Theory) .......................................................... 12

2. Investment Opportunity Set (IOS) .................................................... 13

3. Good Corporate Governance (GCG) .............................................. 15

4. Kinerja Perusahaan .......................................................................... 20

B. Hasil-hasil Penelitain Sebelumnya ...................................................... 22

C. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 29

D. Dasar Perumusan Hipotesis ................................................................ 30

BAB III ................................................................................................................. 35

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 35

B. Metode Penentuan Sampel .................................................................. 35

C. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 36

Page 15: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

xiv

D. Metode Analisis Data ........................................................................... 36

1. Uji Statistik Deskriptif...................................................................... 36

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 37

3. Uji Hipotesis ...................................................................................... 39

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ....................................................... 42

BAB IV ................................................................................................................. 47

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................... 47

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ............................................................ 48

1. Statistik Deskriptif ............................................................................ 49

2. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................... 52

3. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................ 57

BAB V ................................................................................................................... 74

A. Kesimpulan ........................................................................................... 74

B. Saran-saran ........................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 77

LAMPIRAN . ....................................................................................................... 80

Page 16: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................... 26

3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ............................... 46

4.1 Populasi dan klasifikasi industri ...................................... 47

4.2 Sampel dan klasifikasi industri ........................................ 48

4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................... 49

4.4 Hasil Uji Statistik One Sample Kolmogorov ................... 53

4.5 Hasil Uji Multikoliniearitas ............................................. 54

4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................... 55

4.7 Hasil Uji Autokorelasi ..................................................... 57

4.8 Hasil Koefisien Determinasi............................................ 58

4.9 Hasil Uji Signifikasi Parameter Individal (Uji t) ............. 59

4.10 Hasil Uji Statistik F ........................................................ 71

Page 17: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan minyak multinasional asal Belanda, Royal Dutch Shell, terpaksa

akan mengurangi sekitar 6.500 karyawan secara global menyusul anjloknya

kinerja usaha. Perusahaan minyak yang bermarkas di Den Haag tersebut

mengumumkan penurunan laba dan pendapatan pada triwulan kedua

2015. Penurunan kinerja itu terjadi karena dampak penurunan harga minyak

dunia, terutama di Amerika Serikat. Selain pengurangan karyawan, Shell akan

memangkas biaya operasional untuk efisiensi. Tahun ini, Shell akan

mengurangi biaya produksi senilai 3,66 miliar euro (US$ 4 milar atau Rp 54,04

triliun). Bukan hanya itu, investasi juga akan dipangkas sebesar US$ 7 miliar

(Adiwijaya, 2015).

Penurunan kinerja perusahaan dapat disebabkan oleh beberapa faktor,

baik internal perusahaan maupun eksternal. Menurunnya kinerja persahaan

dapat berdampak kepada keputusan memberhentikan karyawan, efisiensi biaya

operasional dan investasi. Maka dari itu, perusahaan dituntut agar dapat

mengelola usahanya dengan baik agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan

apa yang ingin dicapai. Itulah mengapa pentingnya perusahaan harus mengatur

strategi dengan baik agar kinerja perusahaan tersebut bisa sesuai dengan apa

yang diharapkan.

Page 18: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2

Tujuan utama didirikannya perusahaan adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan pemegang saham. Kesejehteraan dapat ditingkatkan melalui

kinerja perusahaan (firm performance) yang baik. Kinerja perusahaan yang

baik juga bermakna bagi konsumen, komunitas, karyawan, dan pemasok –

termasuk dalam pemasok adalah kreditur, yaitu pemasok dana. Tujuan

sekunder didirikannya perusahaan adalah untuk kesejahteraan pihak-pihak

yang disebutkan terakhir. Tujuan sekunder adalah penggerak bagi tercapainya

tujuan primer (Atkinson dkk., 1997 dalam Fachrudin, 2011).

Kinerja perusahaan memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk

memberikan keuntungan dari asset, ekuitas, maupun hutang, serta

mencerminkan prestasi kerja yang telah dicapai oleh suatu perusahaan dalam

kurun waktu tertentu untuk tetap bertahan dalam era pasar bebas dan sesuai

dengan prinsip going concern, yaitu perusahaan diasumsikan untuk beroperasi

secara terus-menerus menjalankan usahanya maka kinerja perusahaan harus

baik. Kinerja perusahaan dapat dicerminkan melalui beberapa metode

pengukuran kinerja (Aprina, 2012).

Dalam kaitannya dengan dengan kinerja keuangan, laporan keuangan

menjadi patokan untuk mengukur bagaimana kinerja suatu perusahaan itu

dikatakan baik. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi

keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan,

sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu

perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu (Arifani,

2013).

Page 19: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3

Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi kerja yang telah

dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu dan tertuang dalam

laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan (Anggitasari dan Mutmainah,

2012). Terdapat dua pendekatan yang biasa digunakan para peneliti untuk

menentukan kinerja perusahaan, yakni pendekatan pasar dan pendekatan

laporan keuangan (Ujunwa, 2012). Pendetakatan laporan keuangan

menggunakan angka-angka akuntansi dalam laporan keuangan untuk menilai

kinerja keuangan. Beberapa rasio keuangan yang digunakan sebagai instrumen

untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan berdasarkan pendekatan laporan

keuangan diantaranya adalah ROA dan ROE (Martsila, 2013).

Penilaian kinerja keuangan dilakukan untuk beberapa tujuan yang

berpengaruh dengan kegiatan seperti pangambil alihan perusahaan oleh pihak

lain, penggabungan perusahaan, kepemilikan dalam perusahaan, pemberian

kredit dan sebagainya. Penilaian kinerja keuangan sangat bermanfaat bagi

perusahaan untuk mengetahui sampai sejauh mana keberhasilan yang telah

dicapai oleh perusahaan dapat terus meningkat. Penilaian kinerja keuangan

perusahaan pada dasarnya dilihat dari berapa tingkat keuntungan atau

profitabilitas yang dicapai perusahaan dalam menjalankan kegiatan

operasional perusahaan. Profitabilitas perusahaan ini sering dihubungkan

dengan volume penjualan, total aktiva dan modal sendiri (Marinda, 2014).

Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam upaya memaksimalkan

kinerja keuangan perusahaan yaitu faktor kebijakan atau keputusan investasi

yang dilakukan. Hal tersebut merupakan gambaran bagaimana perusahaan

Page 20: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4

menggunakan keuntungan yang dimiliki untuk dikembangkan guna

meningkatkan pendapatan secara maksimal. Selain itu, perusahaan juga harus

mampu memanfaatkan investment opportunity set yang berkaitan dengan

potensi pengembangan pasar (Marinda, 2014).

Salah satu indikator yang dapat digunakan dalam mengukur kinerja

ataupun nilai dari perusahaan adalah Investment Opportunity Set (IOS).

Norpratiwi (2007) dalam penelitiannya mengenai Investment Opportunity Set

(IOS) menyimpulkan bahwa IOS memiliki kandungan informasi yang

dibutuhkan oleh investor dipasar modal, karena IOS merupakan proksi

realisasi pertumbuhan perusahaan dan berhubungan dengan berbagai variabel

kebijakan perusahaan, antara lain kebijakan pendanaan atau struktur utang,

kebijakan dividen, kebijakan leasing, dan kebijakan kompensasi. Perusahaan

dihadapkan pada perencanaan keputusan yang akan menimbulkan pengaruh

besar di masa mendatang, perusahaan yang baik diharapkan mampu

mengambil keputusan-keputusan yang tepat atas peluang atau kesempatan

yang muncul saat ini, agar dimasa mendatang peluang tersebut dapat terealisasi

yang memberi keuntungan lebih bagi perusahaan (Simamora dkk, 2014).

Dalam menentukan jenis investasi dan apakah kebutuhan dananya

dipenuhi dari dalam (internal) atau dari luar (eksternal), manajemen harus

memperhatikan tingkat kemapanan aliran kas. Sumber pendanaan atau pemilihan

pemenuhan kebutuhan dana juga mencerminkan pada tahap apa perusahaan

tersebut berada, apakah dalam tahap ekspansi atau pertumbuhan yang tinggi. Oleh

karena itu, manajemen dituntut untuk dapat memahami dan menyikapi setiap

Page 21: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5

alternatif pemenuhan kebutuhan dana dengan baik dan realistis (sesuai dengan

kemampuan perusahaan) (Gumanti, 2008).

Di dalam perusahaan terdapat beberapa fungsi, antara lain fungsi

pengelolaan dan fungsi kepemilikan. Jensen dan Meckling (1976) mengatakan

bahwa pemisahan fungsi pengelolaan dan fungsi kepemilikan sangat rentan

dengan agency conflict (konflik kepentingan). Agency conflict terjadi manakala

manajer cenderung membuat keputusan yang menguntungkan dirinya daripada

kepentingan pemegang saham (Meckling 1976, Myers 1977). Agency conflict

dapat menimbulkan agency cost (biaya agensi), yaitu berupa pemberian insentif

yang layak kepada manajer serta biaya pengawasan untuk mencegah hazard

(Fachrudin, 2011).

Dalam konflik keagenan terjadi dualisme kepentingan dalam diri manajer

perusahaan, di satu sisi manajer bertanggung jawab pada pemilik perusahaan

untuk meningkatkan kinerja perusahaan bagi keuntungan pemilik modal, di sisi

lain manajer juga ingin mendapatkan pendapatan maksimal atas pekerjaan yang

telah dilakukannya. Namun berdasarkan teori keagenan, permasalahan tersebut

dapat diatasi dengan adanya tata kelola perusahaan yang baik (good corporate

governance) (Siallagan dan Machfoedz, 2006). Good Corporate Governance

(GCG) merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan efisiensi

ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan antara manajemen perusahaan,

dewan komisaris, para pemegang saham dan stakeholders lainnya. GCG juga

memberikan suatu struktur yang memfasilitasi penentuan sasaran-sasaran dari

suatu perusahaan dan sebagai sarana untuk menentukan teknik monitoring kinerja

(Darmawati dkk, 2004 dalam Simamora dkk, 2014).

Page 22: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6

Pengelolaan perusahaan berdasarkan prinsip Good Corporate

Governance (GCG) merupakan upaya untuk menjadikan GCG sebagai

pedoman bagi pengelolaan perusahaan dalam mengelola manajemen

perusahaan. Penerapan prinsip-prinsip GCG saat ini sangat diperlukan agar

perusahaan dapat bertahan dan tangguh dalam menghadapi persaingan yang

semakin ketat, serta agar dapat menerapkan etika bisnis secara konsisten

sehingga dapat mewujudkan iklim usaha yang sehat, efisien, dan transparan

(Arifani, 2013).

Manfaat bagi perusahaan yang menerapkan corporate governance

secara ekonomis akan menjaga kelangsungan usaha. Selain itu dapat

menghilangkan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN), menciptakan serta

mempercepat iklim berusaha yang lebih sehat, dan meningkatkan kepercayaan

baik investor maupun kreditor (Daniri, 2005). Di sinilah kaitan antara

penerapan corporate governance dan kinerja perusahaan. Pelaksanaan

corporate governance yang baik akan membuat investor memberikan respon

positif terhadap kinerja perusahaan (Rachmad, 2013).

Menurut Barnhart & Rosentein (1998), terdapat dua mekanisme

corporate governance, yaitu: (1) internal mechanism (mekanisme internal)

seperti komposisi dewan direksi/ komisaris, kepemilikan manajerial dan

kompensasi eksekutif (2) external mechanisms seperti pengendalian oleh

pasar dan level debt financing. Dengan berjalannya kedua mekanisme tersebut

secara bersamaan, maka sistem corporate governance perusahaan mencoba

memotivasi manajer agar memaksimalkan nilai pemegang saham dengan pasar

Page 23: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7

modal sebagai sarana untuk mendapatkan sumber dana atau alternatif

pembiayaan (Laksana, 2015).

Konsep corporate governance diajukan demi tercapainya pengelolaan

perusahaan yang lebih transparan bagi semua pengguna laporan keuangan. Bila

konsep ini diterapkan dengan baik maka diharapkan pertumbuhan ekonomi

akan terus menanjak seiring dengan transparansi pengelolaan perusahaan yang

makin baik dan nantinya menguntungkan banyak pihak. Sistem corporate

governance memberikan perlindungan efektif bagi pemegang saham dan

kreditor sehingga mereka yakin akan memperoleh return atas investasinya

dengan benar. Corporate governance juga membantu menciptakan lingkungan

kondusif demi terciptanya pertumbuhan yang efisien dan sustainable di sektor

korporat. Penelitian mengenai corporate governance menghasilkan

mekanisme yang bertujuan untuk meyakinkan bahwa tindakan manajemen

selaras dengan kepentingan shareholders pada setiap indutri (Tjager, 2003:34

dalam Laksana, 2015).

Berbagai penelitian yang terkait tentang pengaruh Investment

Opportunity Set (IOS) dan karakteristik Good Corporate Governance (GCG)

terhadap kinerja perusahaan telah banyak dilakukan, namun masih banyak

ketidak konsistenan atas hasil yang telah dilakukan. Penelitian yang dilakukan

oleh Hutchinson dan Gul (2004) dan Sun dkk., (2014) menyatakan bahwa

Investment Opportunity Set berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Sebaliknya, penelitian yang dilakukan oleh Marinda dkk., (2014) menyatakan

bahwa IOS tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Page 24: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8

Penelitian yang dilakukan oleh Arifani (2013) menyatakan bahwa

kepemilikan manajerial tidak mempengaruhi kinerja perusahaan, ini

disebabkan karena kepemilikan manajerial yang minoritas tidak dapat

memengaruhi kineja perusahaan karena pengambilan keputusan manajemen

dalam rangka untuk meningkatkan kinerja keuangan masih dipengaruhi oleh

pemegang saham yang lebih besar. Dan didukung penelitian yang dilakukan

oleh Aprina (2012) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh kepada kinerja perusahaan. Namun hasil tersebut berbeda dengan

penelitian yang dilakukan oleh Putri (2014) menyatakan bahwa kepemilikan

manajerial memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan

penelitian ini karena pertama, agar dapat menjadi salah satu pertimbangan

pengambilan keputusan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Kedua, masih tedapat banyak perbedaan hasil penelitian-penelitian

sebelumnya yang menimbulkan pertanyaan apakah IOS dan GCG berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan. Ketiga, penelitian ini dapat menggambarkan

kondisi yang relatif baru serta diharapkan hasil dari penelitian ini lebih relevan

untuk mengetahui pengaruh IOS dan GCG terhadap kinerja perusahaan.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) dan Good Corporate

Governance (GCG) Terhadap Kinerja Perusahaan”.

Penelitian ini merukapan pengembangan dari penelitian-penelitian

sebelumnya, yaitu penelitian dari Christiningrum (2015), Sun dkk.(2014),

Page 25: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

9

Marinda dkk.(2014), Putri dan Prihatiningtyas (2014), Widagdo dan Chariri

(2014), Arifiani (2013), Laksana (2015).

Adapun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian

terdahulu adalah:

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan adalah variabel independen yaitu

Investment Opportunity Set (IOS) dan Good Corporate Governance

(GCG) diproksi dengan kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris

dan ukuran komite audit serta variabel dependen yaitu kinerja perusahaan

diproksi dengan ukuran ROA.

2. Objek Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI dengan periode 2012-2014.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka masalah yang dapat dirumuskan

adalah sebagai berikut

1. Apakah Investment Opportunity Set berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan?

2. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?

3. Apakah ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap kinerja prusahaan?

4. Apakah ukuran komite audit berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?

Page 26: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10

5. Apakah Investment Opportunity Set, kepemilikan manajerial, ukuran dewan

komisaris dan komite audit berpengaruh secara simultan terhadap kinerja

perusahan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk menganalisis pengaruh IOS terhadap kinerja perusahaan.

b. Untuk menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kinerja

perusahaan.

c. Untuk menganalisis pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap kinerja

perusahaan.

d. Untuk menganalisis pengaruh komite audit terhadap kinerja perusahaan.

e. Untuk menganalisis pengaruh IOS, kepemilikan manajerial, ukuran

dewan komisaris dan komite audit berpengaruh secara simultan terhadap

kinerja perusahaan.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Untuk perusahaan, hasil analisis penelitian ini diharapkan dapat

digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan

keputusan terutama dalam hal memaksimalkan kinerja perusahaan.

b. Untuk investor, Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah

satu alternatif informasi yang diperlukan oleh investor dalam melakukan

kegiatan investasi

Page 27: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11

c. Untuk mahasiswa, penelitian ini dapat diharapkan sebagai masukan dan

pengembangan penelitian selanjutnya mengenai IOS dan GCG, serta

faktor-faktor yang memengaruhi kinerja perusahaan.

Page 28: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Agensi (Agency Theory)

Teori Agensi menjelaskan hubungan antara principal dengan agent.

Hubungan keagenan merupakan hubungan kontrak antara principal yang

mempekerjakan agent untuk memberikan suatu jasa dan kemudian

mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agent tersebut.

Namun adanya perbedaan kepentingan antara principal (stakeholders) dan

agent (manajer) menyebabkan munculnya masalah baru. Pendelegasian

principal kepada agent membuat pemilik perusahaan tidak dapat mengawasi

kinerja manajer, sehingga keputusan manajer kadang tidak sesuai dengan

keinginan pemilik perusahaan. Perbedaan kepentingan tersebut dapat

mengarah pada tindak kecurangan dan penipuan yang dilakukan agent terhadap

principal, yang dikenal dengan istilah moral hazard. (Jensen dan Meckling,

1976 dalam Widagdo dan Chariri, 2014).

Jensen dan Meckling (1976) dalam teori agensi-nya mengatakan bahwa

agency problem timbul karena adanya perbedaan kepentingan antara pemilik

perusahaan (Principal) dengan manajemen (Agent). Menurut Al-Faki (2006),

untuk memunculkan keselarasan antara pemilik perusahaan dan manajemen,

diperlukan transparansi dari pihak manajemen kepada pemilik perusahaan,

serta keadilan kepada stakeholders lain (Widagdo dan Chariri, 2014).

Page 29: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

13

Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui

informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang

dibandingkan pemilik (pemegang saham). Oleh karena itu sebagai pengelola,

manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan

kepada pemilik. Akan tetapi informasi yang disampaikan terkadang diterima

tidak sesuai dengan kondisi perusahaan sebenarnya. Kondisi ini dikenal

sebagai informasi yang tidak simetris atau asimetri informasi (information

asymmetric) (Cornett, 2006 dalam Laksana, 2015).

2. Investment Opportunity Set (IOS)

Menurut Myers (1997) Investment Opportunity Set (IOS) merupakan

keputusan investasi dalam bentuk kombinasi antara aktiva yang dimiliki (asset

in place) dan pilihan investasi yang akan datang dengan Net Present Value

(NPV) positif dana kan mempengaruhi nilai perusahaan. Menurut Kallapur dan

Trombley (2001) pertumbuhan merupakan kemampuan perusahaan untuk

meningkatkan size-nya, sementara IOS merupakan opsi untuk berinvestasi

pada suatu proyek yang memiliki Net Present Value positif (Marinda, 2014).

IOS (Investment Opportunity Set) merupakan kesempatan perusahaan

untuk tumbuh. IOS digunakan sebagai dasar untuk menentukan klasifikasi

pertumbuhan di masa depan. Bagi perusahaan yang memiliki set kesempatan

investasi tinggi senantiasa melakukan ekspansi dalam strategi bisnisnya, maka

akan semakin membutuhkan dana eksternal. Perusahaan yang memiliki set

kesempatan investasi atau investment opportunity set (IOS) tinggi memiliki

Page 30: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

14

peluang pertumbuhan yang tinggi yang akan mempengaruhi perubahan tingkat

laba dan menentukan kualitas informasi laba (Oktarya dkk., 2014)

Investment Opportunity Set (IOS) menurut Norpratiwi (2007) adalah

nilai kesempatan investasi yang merupakan nilai sekarang dari pilihan-pilihan

perusahaan untuk membuat investasi dimasa mendatang. Pilihan investasi

merupakan suatu kesempatan untuk berkembang, namun seringkali perusahaan

tidak selalu dapat melaksanakan semua kesempatan investasi di masa

mendatang. Bagi perusahaan yang tidak dapat menggunakan kesempatan

investasi tersebut akan mengalami suatu pengeluaran yang lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai kesempatan yang hilang. Secara umum Norpratiwi

(2007) mengatakan bahwa IOS menggambarkan tentang luasnya kesempatan

atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun sangat bergantung pada

pilihan expenditure perusahaan untuk kepentingan di masa yang akan datang

(Simamora dkk, 2014).

IOS adalah beban yang dikeluarkan oleh pihak manajemen yang

mencerminkan nilai perusahaan sesuai dengan kebijakan dari manajemen itu

sendiri. IOS juga dapat digunakan sebagai pilihan investasi saat ini dan

diharapkan akan menghasilkan keuntungan yang lebih banyak (Gaver dan

Gaver, 1993). Konsep IOS menyatakan bahwa perusahaan merupakan

kombinasi antara aset yang dimiliki (asset in place) dan investment opportunity

(intangible asset) (Yendrawati dan Rezki, 2013 dalam Aristantia, 2015).

Page 31: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

15

3. Good Corporate Governance (GCG)

Menurut Komite Cadbury, Good Corporate Governance adalah

prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai

keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam

memberikan pertanggungjawabannya kepada para pemegang saham

khususnya, dan stakeholders pada umumnya. Ada beberapa keuntungan atau

manfaat yang bisa dipetik oleh perusahaan dengan diterapkannya Good

Corporate Governance yaitu; 1) Peningkatan kinerja perusahaan melalui

terciptanya proses pengambilan keputusan yang baik dan meningkatkan

efisiensi operasional perusahaan dengan lebih baik, 2) Perolehan dana

pembiayaan yang lebih murah (karena faktor kepercayaan) yang pada akhirnya

akan meningkatkan corporate value, 3) Pengembalian kepercayaan investor

untuk menanamkan modalnya di Indonesia, 4) Pemegang saham akan merasa

puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan

shareholders value dan deviden (Dewi dan Widagdo, 2012).

Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan

mengendalikan perusahaan yang diharapkan dapat memberikan dan

meningkatkan nilai perusahaan kepada para pemegang saham (Brown dan

Caylor, 2006). Corporate governance juga didefinisikan sebagai susunan

aturan yang menentukan hubungan antara pemegang saham, manajer, kreditor,

pemerintah, karyawan, dan stakeholder internal dan eksternal yang lain sesuai

dengan hak dan tanggung jawabnya (FCGI, 2003). Corporate governance

berkaitan dengan bagaimana para investor yakin bahwa manajer akan

Page 32: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

16

memberikan keuntungan bagi mereka, yakin bahwa manajer tidak akan

mencuri/menggelapkan atau menginvestasikan ke dalam proyek-proyek yang

tidak menguntungkan berkaitan dengan dana/kapital yang telah ditanamkan

oleh investor, dan berkaitan dengan bagaimana para investor mengontrol para

manajer (Laksana, 2015).

Menurut Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-MBU/2002,

Corporate Governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh

organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas

perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang

dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya, berlandaskan

peraturan perundangan dan nilai-nilai etika. Berdasarkan definisi-definisi

diatas, dapat disimpulkan bahwa corporate governance adalah suatu sistem

yang mengatur hubungan antara pihak-pihak yang berkepentingan

(stakeholders) demi tercapainya tujuan organisasi. Corporate Governance

dibuat untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan antara hubungan

tersebut (Arifani, 2013).

Penelitian ini memproksikan good corporate governance menjadi 3

dimensi yaitu kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris dan komite

audit.

a. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah proporsi pemegang saham dari pihak

jajaran manajerial perusahaan dari jumlah saham yang beredar pada tahun

tertentu. Yang termasuk kedalam jajaran manejerial adalah dewan komisaris

Page 33: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

17

serta dewan direksi perusahaan. Jensen dan Meckeling (1976) mengatakan

bahwa memaksimalkan jumlah kepemilikan manajerial adalah salah satu

cara untuk menekan terjadinya konflik agensi dalam perusahaan,

dikarenakan manajemen akan berimbas langsung dengan keputusan yang

diambil. Dengan meningkatnya jumlah kepemilkan manajerial, akan

mempererat status kekayaan manajemen secara pribadi dengan kekayaan

perusahaan, sehingga manajemen akan berusaha untuk mengurangi resiko

atas kehilangan kekayaannya (Wibowo dan Aisjah, 2014).

Kepemilikan saham manajerial adalah proporsi saham biasa yang

dimiliki oleh para manajemen, yang dapat diukur dari presentase saham

biasa yang dimiliki oleh pihak manajemen yang secara aktif terlibat dalam

pengambilan keputusan perusahaan. Menurut Bagnani dkk dalam Nuraeni

(2010) struktur kepemilikan saham manajerial diukur sebagai presentase

saham biasa dan atau opsi saham yang dimiliki direktur dan officer. Semakin

besar proporsi kepemilikan manajerial pada perusahaan, maka manajemen

cenderung lebih giat untuk kepentingan pemegang saham karena bila

terdapat keputusan yang salah manajemen juga akan menanggung

konsekuensinya (Arifani, 2013).

b. Ukuran Dewan Komisaris

Terkait dengan bentuk dewan dalam sebuah perusahaan, terdapat dua

sistem yang berbeda yang berasal dari dua sistem hukum berbeda, yaitu

Anglo saxon dan continental eropa. Sistem hukum anglo saxon mempunyai

sistem satu tingkat atau one tier system. Di sini perusahaan hanya

Page 34: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

18

mempunyai satu dewan direksi yang pada umumnya merupakan kombinasi

antara manajer atau pengurus senior (direktur eksekutif) dan direktur

independen yang bekerja dengan prinsip paruh waktu (non direktur

eksekutif). Pada dasarnya yang disebut belakangan ini diangkat karena

kebijakannya, pengalamannya dan relasinya. Negara-negara dengan one tier

system misalnya Amerika serikat dan inggris (Sari dkk, 2013).

Sistem hukum Continental Eropa mempunyai sistem dua tingkat atau

two tier system. Disini perusahaan mempunyai dua badan terpisah, yaitu

dewan pengawas (dewan komisaris) dan dewan manajemen (dewan

direksi), dimana dewan direksi mengelola dan mewakili perusahaan di

bawah pengarahan dan pengawasan dewan komisaris. Dalam sistem two

tiers system, anggota dewan direksi dianggak dan setiap waktu dapat diganti

oleh badan pengawas (dewan direksi). Dewan direksi juga harus

memberikan informasi kepada dewan komisaris dan menjawab hal-hal yang

diajukan oleh dewan komisaris, sehingga dewan komisaris terutama

bertanggungjawab untuk mengawasi tugas-tugas manajemen. Dalam hal ini

dawen komisaris tidak boleh melibatkan diri dalam tugas-tugas manajemen

dan tidak boleh melakiti perusahaan dengan pihak ketiga (Sari dkk, 2013).

Dewan Komisaris merupakan komponen vital dalam mekanisme

internal yang memungkinkan pemecahan masalah lembaga yang melekat

dalam mengelola setiap organisasi. Dewan Komisaris bertugas mewakili

kepentingan pemegang saham dan merupakan salah satu mekanisme yang

dirancang untuk memantau konflik kepentingan dalam upaya memastikan

Page 35: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

19

bahwa baik pemilik maupun komponen kontrol pada akhirnya akan

berkontribusi pada maksimalisasi nilai perusahaan (Ehikioya, 2009). Agar

Dewan Komisaris dapat menjalankan tugasnya secara efektif, mengambil

keputusan secara tepat dan tepat waktu, serta bertindak secara independen,

komposisi dari Dewan Komisaris harus diperhatikan (KNKG, 2006 dalam

Martsila, 2013).

c. Komite Audit

Sam’ani (2008) menjelaskan bahwa komite audit berperan dalam

memastikan kredibilitas proses penyusunan laporan keuangan. Fungsi

komite audit yang efektif akan mengarah pada semakin baiknya fungsi

control sehingga konflik keagenan dapat diminimalisasi (Rachmat, 2013).

Komite audit bertanggung jawab untuk mengawasi laporan keuangan,

mengawasi audit eksternal, dan mengamati sistem pengendalian internal

(termasuk audit internal). Komite audit ditempatkan sebagai mekanisme

pengawasan antara manajemen dengan pihak eksternal. Kurnianingsih dan

Supomo (1999) juga menjelaskan bahwa komite audit pada aspek akuntansi

dan pelaporan keuangan diharapkan dapat melaksanakan beberapa fungsi

yaitu: menelaah seluruh laporan keuangan untuk menjamin objektivitas,

kredibilitas, reliabilitas, integritas, akurasi dan ketepatan waktu penyajian

laporan keuangan; menelaah kebijakan akuntansi dan memberikan

perhatian khusus terhadap dampak yang ditimbulkan oleh adanya

perubahan kebijakan akuntansi; menelaah efektifitas Struktur Pengendalian

Internal (SPI) dan memastikan tingkat kepatuhan SPI; mengevaluasi

Page 36: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

20

kemungkinan terjadinya penipuan dan kecurangan; menilai estimasi,

kebijakan dan penilaian manajemen yang dipertimbangkan mempunyai

pengaruh material terhadap laporan keuangan (Arifani, 2013).

4. Kinerja Perusahaan

Kinerja perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk

mengelola dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki agar mencapai

tujuan (goal ending). Penilaian kinerja bertujuan untuk memotivasi para

karyawan dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi serta mematuhi

standar perilaku perusahaan yang tercermin dalam budaya perusahaan, hal ini

ditujukan untuk menghasilkan tindakan dan prestasi kerja yang diharapkan

(Rachmad, 2013).

Evaluasi perusahaan yang mengacu pada standar eksternal melalui

competitive benchamarking memberikan gagasan untuk mengembangkan

analisis rasio keuangan perusahaan individual dengan memepertimbangkan

rasio industri (Martono,2002). Analisis kinerja perusahaan individual dengan

menggunakan pendekatan industri dinilai sangat relevan dalam persaingan

industri. Hal ini disebabkan karena kegiatan yang dilakukan perusahaan tidak

hanya dipengaruhi oleh faktor internal perusahaan namun juga faktor eksternal

perusahaan.Salah satu indikator penting yang digunakan dalam persaingan

industri adalah daya tarik bisnis (bussines attractiveness). Indikator ini dapat

diukur dengan rasio profitabilitas industri yang seperti ROA dan ROE. Kinerja

keuangan perusahaan merupakan suatu gambaran mengenai kondisi dan

keadaan dari suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis

Page 37: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

21

keuangan, sehingga dapat diketahui baik atau buruknya kondisi keuangan dan

prestasi kerja sebuah perusahaan dalam waktu tertentu. Menurut Helfert dalam

Widyastuti (2006) kinerja keuangan adalah hasil dari banyak keputusan

individu yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Kinerja keuangan

digunakan untuk mengetahui hasil tindakan yang telah dilakukan di masa lalu.

Ukuran keuangan juga dilengkapi dengan ukuran-ukuran non keuangan yang

menunjukkan kepuasan pelanggan, produktivitas dan cost effectiveness proses

bisnis dan produktifitas serta komitmen dari tiap personal untuk menentukan

kinerja keuangan di masa yang akan datang (Hana, 2013).

Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari banyak keputusan

individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Oleh karena itu

untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan, perlu dilibatkan analisa

dampak keuangan kumulatif dan ekonomi dari keputusan dan

mempertimbangkannya dengan menggunakan ukuran komparatif. Dalam

membahas metode penilaian kinerja keuangan, perusahaan harus didasarkan

pada data keuangan yang dipublikasikan yang dibuat sesuai dengan prinsip

akuntansi keuangan yang berlaku umum. Laporan ini merupakan data yang

paling umum yang tersedia untuk tujuan tersebut, walaupun seringkali tidak

mewakili hasil dan kondisi ekonomi (Sari dkk., 2013).

Page 38: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

22

B. Hasil-hasil Penelitain Sebelumnya

Penelitian mengenai “Pengaruh Investment Opportunity Set dan Good

Corporate Governance Terhadap Kinerja perusahaan” ini menggunakan

beberapa acuan penelitian sebelumnya.

Penelitian Christiningrum (2015) dengan populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2000-2010 membuktikan bahwa terdapat pengaruh

positif dan signifikan antara ukuran perusahaan dan IOS terhadap kinerja

perusahaan segmen sedangkan diversification strategy dan leverage terdapat

pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan segmen.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Sun dkk, (2014)

membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara investment

opportunity set, gross domestic product growth dan Chief Executive Officer

ownership terhadap kinerja perusahaan setelah diterapkannya peraturan

Sarbanes-Oxley.

Sedangkan dalam penelitian Marinda dkk, (2014) dengan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor aneka industri yang

terdaftar di BEI periode tahun 2010-2012 membuktikan bahwa investment

opportunity set berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja keuangan,

investment opportunity set berpengaruh signifikan terhadap struktur modal dan

struktur modal berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.

Penelitian selanjutnya adalah penelitian Laksana (2014) dengan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang

Page 39: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

23

terdaftar di BEI periode tahun 2008-2012 membuktikan bahwa jumlah dewan

direksi berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan

di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2012 sedangkan Kepemilikan

manajerial berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan

perbankan di Bursa Efek Indonesia. Proporsi dewan komisaris independen dan

kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan.

Penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Priatiningtyas (2014) dengan

sampel pada penelitian ini sebanyak 110 perusahaan property dan real estate

yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012 menyatakan hasil analisis regresi

membuktikan seluruh variabel independen yang digunakan yaitu proporsi

dewan komisaris independen, kepemilikan institusional dan kepemilikan

manajerial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel

kinerja keuangan perusahaan yang diwakili oleh variabel Return on Assets

(ROA).

Penelitian Widagdo dan Chariri (2014) dengan populasi dalam penelitian

perusahaan non financial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

dengan sampel sebanyak 85 perusahaan membuktikan bahwa ukuran dewan

komisaris berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan

sedangkan independensi komite audit, independensi dewan komisaris,

kepemilikan manajerial, jumlah rapat dewan komisaris, dan jumlah rapat

komite audit tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Page 40: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

24

Penelitian yang dilakukan oleh Lukas dan Basuki (2015) dengan sampel

perusahaan perbankan sebanyak 31 perusahaan yang terdaftar di BEI periode

tahun 2008-2012 membuktikan bahwa kepemilikan asing, ukuran dewan

direksi, dan auditor eksternal memiliki pengaruh yang signifikan dengan

kinerja keuangan perbankan, sedangkan pemegang saham mayoritas,

kepemilikan pemerintah, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris

independen dan capital adequacy ratio (CAR) tidah memiliki pengaruh

terhadap kinerja keuangan perbankan.

Penelitian Martsila dan Meiranto (2013) dengan sampel perusahaan non

finansial sebanyak 39 perusahaan yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-

2010 membuktikan bahwa ukuran dewan komisaris, ukuran perusahaan dan

konsentrasi kepemilikan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

ROA. Namun, ukuran dewan komisaris, konsentrasi kepemilikan dan leverage

memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap PER.

Penelitian yang dilakukan oleh Velnampy (2013) dengan sampel

perusahaan sebanyak 287 perusahaan yang terdaftar di Colombo Stock

Exchange periode tahun 2007-2011 memembuktikan bahwa ukuran dewan

direksi, ukuran dewan komisaris, struktur dewan direksi dan jumlah rapat

dewan direksi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

perusahaan yang diukur dengan ROA dan ROE.

Penelitian Arifani (2013) dengan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 186 perusahaan dari berbagai sektor yang terdaftar di

BEI periode tahun 2010-2011 membuktikan bahwa komite audit, kepemilikan

Page 41: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

25

istitusional dan komisaris independen mempunyai pengaruh terhadap kinerja

keuangan, sedangkan kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh

terhadap kinerja perusahaan karena kepemilikan manajerial yang minoritas

tidak dapat mempengaruhi peningkatan kinerja keuangan karena pengambilan

keputusan manajemen dalam rangka untuk meningkatkan kinerja keuangan

masih dipengaruhi oleh pemegang saham yang lebih besar.

Penelitian yang dilakukan oleh Rachmad (2013) dengan populasi yang

digunakan dlam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI periode tahun 2007-2011 membuktikan bahwa dewan komisaris dan

kepemilikan institusional secara parsial berpengaruh signifikan pada kinerja

perusahaan, sedangkan Komite audit, dewan direksi, dewan komisaris

independen dan kepemilikan manajerial secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Page 42: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

26

Adapun hasil perbedaan dan persamaan penelitian sekarang dengan sebelumnya adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

“Pengaruh Investment Opportunity Set (X1), Kepemilikan manajerial (X2), Dewan komisaris (X3) dan Komite Audit (X4) Terhadap

Kinerja Perusahaan (Y)”

No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian X1 X2 X3 X4 Y Hasil

1. Fajrul Marinda, Moch Dzulkirom

AR, Muhammad Saifi

“Pengaruh Investment Opportunity

Set (IOS) Dan Struktur Modal

Terhadap Kinerja Keuangan”

Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 14,

No. 1: 1-10

Jenis penelitian: kuantitatif

Sumber data: laporan tahunan

Sampel: perusahaan aneka

industri yang terdaftar di BEI

Tahun data: 2010-2012

Metode analisis: SEM

v

v

1. IOS tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja

perusahaan.

2. IOS berpengaruh signifikan

terhadap struktur modal.

3. Struktur modal berpengaruh

signifikan terhadap kinerja

keuangan.

2. Jerry Sun, George Lan dan

Zhenzhong Ma

“Investment Opportunity Set,

Board Independence, and Firm

Performance”

Managerial Finance, Vol. 40,

No.5: 454-468

Jenis penelitian: kuantitatif

Sumber data: laporan tahunan

Sampel: perusahaan yg teraftar

di Investor Responsibility

Research Center(IRRC) dan

koresponden US Stock

Exchange

Tahun data: 2000-2005

v

v

1. Terdapat pengaruh yang

signifikan antara IOS terhadap

kinerja perusahaan.

2. Terdapak pengaruh yang

signifikan antara komisaris

independen dengan kinerja

perusahaan.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 43: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

27

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian X1 X2 X3 X4 Y Hasil

3. MF Christiningrum

“Effect of Diversification Strategy,

Leverage and IOS on

Multi Segment Corporate

Performance in Indonesia”

Mediterranean Journal of Social

Sciences, Vol.6 No 5 S5

Jenis penelitian: kuantitatif

Sumber data: laporan tahunan

Sampel: 120 perusahaan yang

terdaftar di BEI

Tahun data: 2000-2010

Variable lainnya: diversification

strategy, leverage (indipenden)

v

v

1. Terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara IOS terhadap

kinerja perusahaan segmen,

hal ini disebabkan adanya

manajemen laba.

4. Dominikus Octavianto Kresno

Widagdo dan Anis Chariri

“Pengaruh Good Corporate

Governance Terhadap Kinerja

Perusahaan”

Diponegoro Journal Of Accounting,

Vol. 3, No.3: 1-9.

Jenis penelitian: kuantitatif

Sumber data: laporan keuangan

tahunan

Sampel: 85 perusahaan non-

financial yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI)

Tahun data: 2012

Metode analisis: analisis regresi

linear berganda

v

v

v

1. Terdapat pengaruh signifikan

antara ukuran dewan komisaris

dengan kinerja perusahaan.

2. Tidak ada pengaruh yang

signifikan antara independensi

komite audit dengan kinerja

perusahaan.

3. Tidak ada pengaruh yang

signifikan antara kepemilikan

manajerial dengan kinerja

perusahaan.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 44: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

28

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian X1 X2 X3 X4 Y Hasil

5. Anas Ainur Rachmad

“Pengaruh Penerapan Corporate

Governance Berbasis Karakteristik

Manajerial Pada Kinerja Perusahaan

Manufaktur”

E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana, H: 678-696.

Jenis penelitian: kualitatif

Sumber data: laporan keuangan

tahunan

Sampel: perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI

Tahun data: 2007-2011

Metode analisis: analisis regresi

linear berganda

v

v

v

v

1. Komite audit, dewan direksi,

dewan komisaris independen

dan kepemilikan manajerial

secara parsial tidak

berpengaruh signifikan

terhadap kinerja perusahaan,

ukuran komite audit belum

mampu menjamin kinerja

perusahaan.

6. Intan Lifinda Ayuning Putri dan Yeney Widya Prihatiningtyas,

DBA., Ak., CA.

“Pengaruh Good Corporate

Governance Dan Struktur

Kepemilikan Terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan”

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB.

Jenis penelitian: kualitatif

Sumber data: laporan tahunan

perusahaan

Sampel: 110 perusahaan yang

terdaftar di BEI

Tahun data: 2008-2012

Metode analisis: multiple linear

regression.

v

v

1. Hasil lain pada penelitian ini

menunjukkan bahwa GCG dan

struktur kepemilikan memiliki

pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap kinerja

keuangan perusahaan yang

dihitung dengan Return on Asset

(ROA) .

Page 45: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

29

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam

gambar 2.1.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Penelitian ini diteliti:

Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) dan Karakteristik

Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan.

Basis Teori : Teori Agensi

Variabel Independen Variabel Dependen

Investment Opportunity Set (X1) (Sun

(2014), Marinda (2014) dan

Hutchinson (2004))

Kepemilikan Manajerial (X2)

(Wibowo dan Aisjah (2014) dan

Arifani (2013))

Ukuran Dewan Komisaris (X3)

(Martsila (2013))

Ukuran Komite Audit (X4)

(Rachmat (2013) dan Arifani (2013))

Kinerja Perusahaan (Y)

(Rachmad (2013), Hana

(2013) dan Sari et al., (2013))

Page 46: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30

Lanjutan Gambar 2.1

D. Dasar Perumusan Hipotesis

1. Investment Opportunity Set dan Kinerja Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian Christiningrum (2015)

menyatakan sebuah perusahaan dengan IOS tinggi biasanya

membutuhkan dana yang lebih besar untuk membiayai barang modal,

dan akan mencoba untuk menemukan sumber-sumber pendanaan di

pasar modal. Perusahaan cenderung untuk tidak bergantung pada

sumber pendanaan dari bank ketika nilai jaminan yang diadakan tidak

mencukupi. Upaya untuk mendapatkan dana dari pasar modal harus

didukung oleh kinerja akuntansi yang baik, seharusnya perusahaan

akan berusaha untuk menyajikan kinerja yang positif melalui ROA

yang baik kepada calon investor.

Metode Analisis: Metode Regresi Berganda

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran

Data yang Digunakan : Annual Report

Page 47: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

31

Berdasarkan penelitian tersebut, penelitian ini mengajukan

hipotesis sebgai berikut.

H1 : Investment Opportunity Set berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan.

2. Kepemilikan Manajerial dan Kinerja Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian Putri dan Prihatiningtyas (2014)

menyatakan bahwa peningkatan kepemilikan saham oleh manajer

perusahaan diharapkan akan dapat mengurangi agency problem dalam

perusahaan. Rendahnya agency problem mencerminkan tidak adanya

konflik kepentingan antara manajer perusahaan dan pemegang saham,

sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan. Besar kecilnya jumlah

kepemilikan saham manajerial dalam perusahaan dapat

mengindikasikan adanya kesamaan (congruence) kepentingan antara

manajemen dengan pemegang saham. Perusahaan dengan jumlah

kepemilikan saham manajerial yang semakin besar seharusnya

mempunyai konflik keagenan yang rendah dan biaya keagenan yang

rendah pula.

Laksana (2015) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial

dengan meningkatnya kepemilikan manajerial, maka keputusan yang

diambil oleh dewan akan lebih cenderung untuk menguntungkan

dirinya dan secara keseluruhan akan merugikan perusahaan sehingga

kemungkinan kinerja keuangan perusahaan akan cenderung mengalami

penurunan.

Page 48: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

32

Berdasarkan penelitian tersebut, penelitian ini mengajukan

hipotesis sebgai berikut.

H2: Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan.

3. Ukuran Dewan Komisaris dan Kinerja Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian Martsila dan Meiranto (2013)

menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris memberikan kontribusi

pada peningkatan kinerja keuangan perusahaan. Dewan komisaris

ditunjuk untuk mewakili pemegang saham mengawasi operasional

badan usaha. Peningkatan jumlah komisaris menyebabkan adanya

pengawasan lebih ketat terhadap pihak manajer, sehingga pihak

manajer lebih giat dalam meningkatkan performa badan usaha dan

kemungkinan timbul penyelewengan terhadap sumber daya badan

usaha rendah. Selain itu, ukuran dewan komisaris yang lebih besar

dianggap mampu menstimulus pertukaran pengetahuan dan informasi

antar anggota dewan komisaris.

Rachmad (2013) menyatakan fungsi pengawasan yang dilakukan

dewan komisaris akan meminimalisir tindak manipulasi serta jumlah

dewan komisaris dalam suatu perusahaan harus dalam keadaan optimal

(tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit) agar mampu saling

melengkapi dan dapat bekerja secara optimal.

Page 49: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

33

Berdasarkan penelitian tersebut, penelitian ini mengajukan

hipotesis sebgai berikut.

H3: Ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan.

4. Ukuran Komite Audit dan Kinerja Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian Arifani (2013) menyatakan bahwa

semakin banyak komposisi komite audit maka kinerja keuangan akan

terawasi dengan baik sehingga kinerja akan meningkat. Komite audit

ditempatkan sebagai mekanisme pengawasan antara manajemen

dengan pihak eksternal, sehingga komite audit dipandang dapat

meningkatkan kinerja perusahaan melalui pengawasan tersebut.

Berdasarkan penelitian tersebut, penelitian ini mengajukan

hipotesis sebagai berikut.

H4: Ukuran komite audit berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan

5. IOS, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Dewan Komisaris, Komite

Audit dan Kinerja Keuangan

Berdasarkan hasil penelitian Sun dkk., (2014) dan Christiningrum

(2015) membuktikan bahwa Investment Opportunity Set berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian Putri dan

Prihatiningtyas (2014) membuktikan bahwa kepemilikan manajerial

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian

Putri dan Prihatiningtyas (2014) dan Rachmad (2013) membuktikan

Page 50: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

34

bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian Arifani (2013) membuktikan

bahwa komite audit berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut maka dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H5: Investment Opportunity Set, kepemilikan manajerial, ukuran

dewan komisaris dan ukuran komite audit berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan.

Page 51: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang

digunakan untuk menjelaskan pengaruh Investment Opportunity Set dan

corporate governance (yang diproksikan dengan kepemilikan manajerial,

ukuran dewan komisaris dan komite audit) terhadap kinerja perusahaan,.

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) karena BEI merupakan satu-satunya bursa efek di Indonesia

sehingga diharapkan akan memperoleh sampel yang representatif. Perusahaan-

perusahaan di BEI juga mempunyai kewajiban untuk menyampaikan laporan

tahunan kepada stakeholders, sehingga memungkinkan data laporan tahunan

tersebut diperoleh dalam penelitian ini.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini memiliki

batasan pengambilan data dalam kurun waktu selama 3 tahun yaitu sejak tahun

2012-2014. Dilihat dari dimensi waktu yang digunakan, penelitian ini masuk

dalam kelompok data time series dengan menggunakan annual report periode

2012-2014.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan tahun 2012-2014. Teknik

pengambilan sampel dilakukan secara random berbasis alokasi proporsional

untuk meyakinkan sampel representatif dari semua sektor industri (Haniffa dan

Page 52: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

36

Cooke, 2005 dalam Suhardjanto dan Permatasari,2010), yaitu service, finance,

dan manufacture termasuk mining. Peneliti memilih teknik pengambilan

sampel secara random sampling berbasis alokasi proporsional untuk

menggambarkan kondisi seluruh sektor perusahaan yang terdapat di Indonesia.

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebesar 50 perusahaan.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti

menggunakan penelitian pustaka (Library Research). Penelitian dilakukan

dengan cara pengambilan data laporan tahunan (annual report) perusahaan

yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dengan melakukan download

langsung melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

keilmuan statistika yaitu analisis regresi linear berganda. Penelitian ini

melakukan serangkaian tahap untuk menghitung dan mengolah data-data, agar

dapat mendukung hipotesis yang telah diajukan. Metode analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Uji Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi

atas variabel-variabel penelitian secara statistik. Statistik deskriptif dapat

dilihat dari nilai rata-rata (mean), median, modus, standar deviasi, nilai

maksimum, dan nilai minimum (Ghozali, 2013).

Page 53: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

37

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi uji

normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas dan uji

autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsi bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji

statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara

untuk mendeteksi residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan

analisis grafik dan analisis statistik. Pengujian normalitas dalam

penelitian ini menggunakan analisis uji One Sample Kolmogorov

Smirnov (Ghozali, 2013).

b. Uji Multikolonieritas

Menurut Ghozali (2013) uji multikolonieritas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling

berkorelasi, maka variabel-variabel ini ortogonal. Variabel ortogonal

adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol. Uji multikolonieritas dalam penelitian ini

dilakukan dengan cara menganalisis matriks korelasi antar variabel

Page 54: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

38

independen dan perhitungan nilai tolerance dan VIF. Nilai cutoff yang

umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai

tolerance ≤ 0,1 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Apabila nilai tolerance

> 0,1 dan nilai VIF < 10, maka tidak terjadi multikolonieritas pada

persamaan regresi penelitian (Ghozali, 2013).

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013) uji heteroskedastisitas bertujuan

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas.

Penelitian ini menggunakan uji glejser dimana uji ini

mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel

independen dengan persamaan regresi : |Ut| = α +βXt + vt (Gujarati,

2003 dalam Ghozali, 2013).

d. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2013) uji autokorelasi bertujuan menguji

apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pegganggu pada periode

t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas

dari autokorelasi. Deteksi adanya autokorelasi dapa dilihat dari angka

Page 55: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

39

Durbin Watson. Menurut Santoso (2014) nilai DW diantara -2 sampai

+2 berarti tidak terjadi autokorelasi pada model regresi.

3. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan metode regresi linear berganda. Metode regresi linear

berganda yaitu metode yang digunakan untuk menguji pengaruh dua atau

lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala

pengukur atau rasio dalam suatu persamaan linier (Indriantoro dan

Supomo, 2002 dalam Nurkhin 2009:40). Variabel independen dalam

penelitian ini adalah Investment Opportunity Set (IOS) dan good corporate

governance (yang diproksikan dengan kepemilikan manajerial, komite

audit dan ukuran dewan komisaris). Sedangkan variabel dependennya

adalah kinerja perusahaan. Adapun persamaan untuk menguji hipotesis

pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

ROA = α+ β1IOS + β2KM + β3DK+ β4KA+ e

Dimana;

ROAit = kinerja perusahaani tahun ke-t yang diukur

menggunakan ROA

α = konstanta

β1, β2, β3, β4 = koefisien regresi

IOS = Investment Opportunity Set

KM = Kepemilikan Manajerial

UDK = Ukuran Dewan Komisaris

Page 56: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

40

KA = KomiteAudit

e = error (kesalahan pengganggu)

a. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi berada di antara nol dan satu.

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variable-variabel independen

dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-varibel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali, 2013). Data dalam penelitian ini akan

diolah dengan menggunakan program Statistical Package for Social

Sciences (SPSS) versi 21. Hipotesis dalam penelitian ini dipengaruhi

oleh nilai signifikansi koefisien variabel yang bersangkutan setelah

dilakukan pengujian. Kesimpulan hipotesis dilakukan berdasarkan t-

test.

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Menurut Ghozali (2013), uji stastistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara

individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan

dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau

penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

Page 57: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

41

1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi

tidak signifikan). Hal ini berarti bahwa secara parsial variabel

independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen.

2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi

signifikan). Hal ini berarti secara parsial variabel independen

tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen.

c. Uji Signifikansi Parameter Simultan (Uji Statistik F)

Uji F bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh secara

bersama-sama antara variabel-variabel independen (IOS, kepemilikan

manajerial, ukuran dewan komisaris dan ukuran komite audit) terhadap

variabel dependen (kinerja perusahaan). Uji F dilakukan dengan

membandingkan besarnya Fhitung dengan Ftabel atau dapat pula dilakukan

dengan melihat probabilitasnya. Apabila Fhitung lebih besar daripada

Ftabel maka semua variabel independen berpengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel dependen. Sedangkan pengujian dengan nilai

probabilitas yaitu apabila probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi

(5%) maka model diterima.

Page 58: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

42

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel

yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.

1. Investment Opportunity Set (IOS)

Menurut Myers (1997) Investment Opportunity Set (IOS) merupakan

keputusan investasi dalam bentuk kombinasi antara aktiva yang dimiliki

(asset in place) dan pilihan investasi yang akan datang dengan Net Present

Value (NPV) positif dana kan mempengaruhi nilai perusahaan. Menurut

Kallapur dan Trombley (2001) pertumbuhan merupakan kemampuan

perusahaan untuk meningkatkan size-nya, sementara IOS merupakan opsi

untuk berinvestasi pada suatu proyek yang memiliki Net Present Value positif

(Marinda, 2014).

Investment Opportunity Set dapat diukur dengan menggunakan

indikator Market Value Assets to Book Value Asset:

2. Good Corporate Governance

Menurut Komite Cadbury, Good Corporate Governance adalah prinsip

yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai

keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam

memberikan pertanggungjawabannya kepada para pemegang saham

MVABVA= 𝑇𝐴 −𝑇𝐸+ (𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 ×ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟)

𝑇𝐴

Page 59: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

43

khususnya, dan stakeholders pada umumnya. Ada beberapa keuntungan

atau manfaat yang bisa dipetik oleh perusahaan dengan diterapkannya Good

Corporate Governance yaitu; 1) Peningkatan kinerja perusahaan melalui

terciptanya proses pengambilan keputusan yang baik dan meningkatkan

efisiensi operasional perusahaan dengan lebih baik, 2) Perolehan dana

pembiayaan yang lebih murah (karena faktor kepercayaan) yang pada

akhirnya akan meningkatkan corporate value, 3) Pengembalian kepercayaan

investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, 4) Pemegang saham

akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan

meningkatkan shareholders value dan deviden (Dewi dan Widagdo,

2012:83).

a. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah proporsi pemegang saham dari

pihak jajaran manajerial perusahaan dari jumlah saham yang

beredar pada tahun tertentu. Yang termasuk kedalam jajaran

manejerial adalah dewan komisaris serta dewan direksi perusahaan.

Jensen dan Meckeling (1976) mengatakan bahwa memaksimalkan

jumlah kepemilikan manajerial adalah salah satu cara untuk

menekan terjadinya konflik agensi dalam perusahaan, dikarenakan

manajemen akan berimbas langsung dengan keputusan yang

diambil. Dengan meningkatnya jumlah kepemilkan manajerial,

akan mempererat status kekayaan manajemen secara pribadi

dengan kekayaan perusahaan, sehingga manajemen akan berusaha

Page 60: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

44

untuk mengurangi resiko atas kehilangan kekayaannya (Wibowo

dan Aisjah, 2014). Pengukurannya adalah sebagai berikut:

b. Ukuran Dewan Komisaris

Ukuran Dewan Komisaris dan Kinerja Perusahaan. Adanya

kesulitan dalam perusahaan dengan anggota dewan komisaris yang

banyak membuat sulitnya menjalankan tugas pengawasan terhadap

manajemen perusahaan yang nantinya berdampak pula pada kinerja

perusahaan yang semakin menurun (Yermack 1996, Eisenberg,

Sundgren, dan Wells 1998 dalam Dewi dan Widagdo, 2012).

Pengukurannya sebagai berikut:

c. Ukuran Komite Audit

Sam’ani (2008) menjelaskan bahwa komite audit berperan

dalam memastikan kredibilitas proses penyusunan laporan

keuangan. Fungsi komite audit yang efektif akan mengarah pada

semakin baiknya fungsi control sehingga konflik keagenan dapat

diminimalisasi (Rachmat, 2013). Pengukurannya sebagai berikut:

Kepemilikan manajerial = 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊 𝒅𝒊𝒓𝒆𝒌𝒔𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒐𝒎𝒊𝒔𝒂𝒓𝒊𝒔

𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎 × 100%

Ukuran Komite Audit = Jumlah seluruh anggota komite audit

Ukuran Dewan Komisaris = Jumlah seluruh dewan komisaris

Page 61: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

45

3. Kinerja Perusahaan

Kinerja perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk

mengelola dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki agar mencapai

tujuan (goal ending). Penilaian kinerja bertujuan untuk memotivasi para

karyawan dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi serta mematuhi

standar perilaku perusahaan yang tercermin dalam budaya perusahaan, hal

ini ditujukan untuk menghasilkan tindakan dan prestasi kerja yang

diharapkan (Rachmad, 2013). Pengukurannya adalah sebagai berikut:

Keterangan :

NIAT : Net Income After Tax

ROA = 𝑁𝐼𝐴𝑇

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

Page 62: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

46

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Indikator Skala

Investment

Opportunity Set

(IOS)

(Marinda, 2014)

𝑇𝐴 − 𝑇𝐸 + (𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 × ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟)

𝑇𝐴

Rasio

Kepemilikan

Manajerial

(Wibowo dan

Aisjah, 2014)

saham yang dimiliki direksi dan komisaris

total saham × 100%

Rasio

Ukuran Dewan

Komisaris

(Dewi dan

Widagdo, 2012)

Jumlah Anggota Dewan Komisaris

Rasio

Ukuran Komite

Audit

(Saraswati et al.,

2012)

Jumlah Anggota Komite Audit

Rasio

Kinerja

Perusahaan

(Rachmad,

2013)

𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

Rasio

Page 63: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan populasi perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2012-2014. Fokus

penelitian ini adalah ingin melihat pengaruh investment opportunity set yang

diproksikan oleh market value asset/book value asset (MVABVA) dan good

corporate governance yang diproksikan oleh kepemilikan manajerial; ukuran

dewan komisaris dan komite audit, terhadap kinerja perusahaan yang

diproksikan return on assets pada seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI,

dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.1

Populasi dan klasifikasi industri

No. Tipe industri

Total

jumlah presentase

1 Jasa 229 45.1%

2 Keuangan 88 17.3%

3 Manufaktur dan lainnya 191 37.6%

Total 508 100%

Seperti yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya maka jumlah

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 50 perusahaan,

nama-nama perusahaan sampel dapat dilihat pada lampiran. Jumlah sampel dan

tipe industri sampel, dapat dilihat dalam Tabel 4.2 berikut:

Page 64: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

48

Tabel 4.2

Sampel dan klasifikasi industri

No. Tipe industri

Total

jumlah presentase

1 Jasa 22 44%

2 Keuangan 9 18%

3 Manufaktur dan lainnya 19 38%

Total 50 100%

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk memilih sampel adalah

metode random sampling berbasis alokasi proporsional. Penelitian ini

mengambil sampel selama 3 tahun, yaitu dari tahun 2012-2014. Penelitian

secara random sampling mengindikasikan bahwa sampel yang digunakan

dalam penelitian ini merupakan representasi dari populasi yang ada, serta

sesuai dengan tujuan dari penelitian. Data yang digunakan yaitu diambil dari

annual report pada tahun 2012, 2013 dan 2014 yang diakses melalui website

www.idx.co.id dan website perusahaan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data outlier yang berakibat

pada tereliminasinya 15 perusahaan dari daftar sampel dan untuk melanjutkan

ke tahap selanjutnya sampel yang tersisa adalah sebanyak 35 perusahaan.

Adapun daftar perusahaan yang menjadi sampel penelitian terdapat pada

lampiran 1.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi

berganda. Tujuannya untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh

mengenai pengaruh variabel independen (investment opportunity set,

Page 65: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

49

kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris dan ukuran komite audit)

terhadap variabel dependen yaitu kinerja perusahaan.

1. Statistik Deskriptif

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

Investment Opportunity Set, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Dewan

Komisaris, Ukuran Komite Audit, sebagai veriabel independen. Dan

Kinerja Perusahaan sebagai variabel dependen.

Variabel-variabel tersebut akan diuji secara statistik deskriptif.

Pengujian dengan statistik deskriptif akan memberikan gambaran atau

deskripsi data yang dilihat melalui nilai minimum, maksimum, rata-rata

(mean) dan standar deviasi. Berikut merupakan tabel hasil pengujian

statistik deskriptif atas variabel-variabel di atas:

Tabel 4.3

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Sumber : Output SPSS

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

IOS 105 ,364607 2,738148 1,16564095 ,424575514

KM 105 ,020 15,010 4,37676 4,698933

DK 105 2,0 11,0 4,076 1,8381

KA 105 2,0 4,0 3,029 ,2174

ROA 105 ,001481 ,169910 ,05482768 ,035358920

Valid N (listwise) 105

Page 66: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

50

a. Variabel Independen

1) Investment Opportunity Set

Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukan bahwa variabel

investment opportunity set (IOS) dari jumlah sampel (N) 105

memiliki nilai minimum sebesar 0,364607 dan nilai maksimum

sebesar 2,738148. Ini berarti investment opportunity set atau nilai set

kesempatan investasi yang diperoleh perusahaan sampel yang diteliti

memiliki nilai minimum sebesar 36,46% dan nilai set kesempatan

investasi maksimum sebesar 273,81%. Rata-rata (mean) investment

opportunity set sebesar 1,16564, sedangkan standar deviasi sebesar

0,424575.

2) Kepemilikan Manajerial

Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukan bahwa variabel

kepemilikan manajerial (KM) dari jumlah sampel (N) 105 memiliki

nilai minimum sebesar 0,02 dan nilai maksimum sebesar 15,01. Ini

berarti jumlah kepemilikan saham yang dimiliki oleh dewan

komisaris maupun direksi dalam perusahaan sampel yang diteliti

paling sedikit sebesar 0,02% dan paling banyak sebesar 15,01%.

Rata-rata (mean) kepemilikan manajerial sebesar 4,97, sedangkan

standar deviasi sebesar 1,891.

Page 67: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

51

3) Ukuran Dewan Komisaris

Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukan bahwa variabel

ukuran dewan komisaris (DK) dari jumlah sampel (N) 105 memiliki

nilai minimum sebesar 2 dan nilai maksimum sebesar 11. Ini berarti

jumlah dewan komisaris dalam perusahaan sampel yang diteliti

paling sedikit terdiri dari 2 orang dewan komisaris dan paling

banyak terdiri dari 11 orang dewan komisaris. Rata-rata (mean)

ukuran dewan komisaris sebesar 4,076, sedangkan standar deviasi

sebesar 1,8381.

4) Ukuran Komite Audit

Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukan bahwa variabel

ukuran komite audit (KA) dari jumlah sampel (N) 105 memiliki nilai

minimum sebesar 2 dan nilai maksimum sebesar 4. Ini berarti jumlah

komite audit dalam perusahaan sampel yang diteliti paling sedikit

terdiri dari 2 orang dan paling banyak terdiri dari 4 orang komite

audit. Rata-rata (mean) ukuran komite audit sebesar 3,029,

sedangkan standar deviasi sebesar ,2174.

b. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja

perusahaan. Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukan bahwa

variabel kinerja perusahaan (ROA) dari jumlah sampel (N) 105

memiliki nilai minimum sebesar 0,001481 dan nilai maksimum

sebesar ,169910. Ini berarti kinerja perusahaan yang diukur

Page 68: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

52

menggunakan ROA dalam perusahaan sampel yang diteliti dari total

aset yang dipergunakan untuk operasi perusahaan mampu

memberikan laba bagi perusahaan paling sedikit sebesar 0,14% dan

paling banyak sebesar 16,99%. Rata-rata (mean) kinerja perusahaan

yang dihitung menggunakan ROA sebesar 0,0548 atau sebesar

5,48%, sedangkan standar deviasi sebesar 0,03536.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsi bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji

statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara

untuk mendeteksi residual berdistribusi normal atau tidak yaitu

dengan analisis grafik dan analisis statistik. Pengujian normalitas

dalam penelitian ini menggunakan uji statistik One Sample

Kolmogorov Smirnov.

Berikut ini adalah hasil dari uji statistik One Sample Kolmogorov

Smirnov.

Page 69: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

53

Tabel 4.4

Hasil Uji Statistik One Sample Kolmogorov

Sumber : Output SPSS

Dari tabel 4.4 tersebut dapat dilihat bahwa besarnya nilai

Kolmogorov Smirnov adalah 1,111 dan signifikansi pada 0,169 hal ini

berarti data residual terdistribusi normal.

b. Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas dilakukan dengan menghitung nilai

tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Uji multikolonieritas

merupakan suatu bentuk pengujian untuk mengetahui apakah dalam

model regresi terdapat adanya korelasi atau hubungan yang linier

antar variabel bebas (independen) yaitu investment opportunity set,

kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris dan ukuran komite

audit.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 105

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,03288914

Most Extreme Differences

Absolute ,108

Positive ,108

Negative -,055

Kolmogorov-Smirnov Z 1,111

Asymp. Sig. (2-tailed) ,169

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 70: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

54

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikoliniearitas

a. Dependent Variable: ROA

Sumber : Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa investment opportunity set

memiliki nilai tolerance 0,993 dan VIF 1,007. Kepemilikan manajerial

memiliki nilai tolerance 0,892 dan VIF 1,121. Ukuran dewan komisaris

memiliki nilai tolerance 0,895 dan VIF 1,117. Ukiran komite audit

memiliki nilai tolerance 0,904 dan VIF 1,107. Dengan demikian, dari

hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa model persamaan

regresi tidak terdapat problem multikolinieritas dan dapat digunakan

dalam penelitian.

Dari hasil perhitungan nilai tolerance (T) diatas menunjukkan

tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance (T) kurang

dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang

nilainya lebih dari 95%. Tabel 4.4 juga menunjukkan hal yang sama

bahwa tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai variance

inflation factor (VIF) lebih dari 10. Dengan demikian dapat dikatakan

Model Collinearity

Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

IOS ,993 1,007

KM ,892 1,121

DK ,895 1,117

KA ,904 1,107

Page 71: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

55

bahwa model persamaan regresi mengindikasikan tidak terjadi adanya

multikolonieritas dan model persamaan regresi dapat digunakan pada

penelitian ini.

c. Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan

jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dilakukan dengan uji glejser.

Tabel 4.6

Hasil Uji Heteroskedastisitas

a. Dependent Variable: ABS_RES1 Sumber : Output SPSS

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,068 ,031 2,206 ,030

IOS -,002 ,005 -,048 -,491 ,625

KM ,000 ,000 ,086 ,831 ,408

DK ,000 ,001 -,016 -,150 ,881

KA -,013 ,010 -,141 -1,362 ,176

Page 72: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

56

Pada tabel 4.3 terlihat bahwa investment opportunity set memiliki

nilai signifikansi 0,625. Kepemilikan manajerial memiliki nilai

signifikansi 0,408. Ukuran dewan komisaris memiliki nilai

signifikansi 0,881. Ukuran komite audit memiliki nilai signifikansi

0,176.

Berdasarkan nilai tersebut terlihat bahwa semua variabel

memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05 yang artinya tidak ada

satupun variabel independen yang signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Residual (abs_res1).

Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung

adanya heteroskedastisitas.

d. Hasil Uji Autokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah

autokorelasi. Jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut

menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai untuk memprediksi. Salah

satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya autokorelasi adalah

dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Nilai Durbin Watson

yang berada di antara -2 sampai +2 menunjukkan model yang tidak

terkena masalah autokorelasi. Adapun hasil pengujian autokorelasi

dengan menggunakan uji Durbin – Watson (DW test) yaitu sebagai

berikut:

Page 73: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

57

Tabel 4.7

Hasil Uji Autokorelasi

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa hasil uji

autokorelasi pada nilai Durbin-Watson adalah 1,410. Nilai tersebut

berada di antara nilai -2 sampai +2 sehingga dapat disimpulkan bahwa

data tidak mengandung gejala autokorelasi.

3. Hasil Uji Hipotesis

a. Koefisien Determinasi

Dalam uji regresi linear berganda ini dianalisis pula besarnya

koefisien determinasi (R2). Uji koefisien determinasi dalam penelitian

ini digunakan untuk melihat besar pengaruh variabel independen

(investment opportunity set, kepemilikan manajerial, ukuran dewan

komisaris dan ukuran komite audit) terhadap variabel dependen

(kinerja perusahaan).

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,367a ,135 ,100 ,033540469 1,410

a. Predictors: (Constant), KA, IOS, DK, KM

c. Dependent Variable: ROA

Sumber : Output SPSS

Page 74: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

58

Tabel 4.8

Hasil Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,367a ,135 ,100 ,033540469

a. Predictors: (Constant), KA, IOS, DK, KM

b. Dependent Variable: ROA

Sumber : Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.8 mengenai hasil uji koefisien determinasi

(R2) besarnya nilai adjusted R2 square adalah 0,100, hal ini berarti

10% variabel kinerja perusahaan dapat dijelaskan oleh keempat

variabel independen, yaitu investment opportunity set (IOS),

kepemilikan manajerial (KM), ukuran dewan komisaris (KM),

ukuran komite audit (KA). Sedangkan sisanya yaitu 90% (100% −

10%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model

ini. Variabel-variabel tersebut antara lain strktur modal, komisaris

independen, dewan direksi, ukuran perusahaan, kepemilikan

institusional dan sebagainya.

b. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji stastistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual

dalam menerangkan variabel dependen. Hasilnya dapat dilihat pada

tabel 4.9.

Page 75: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

59

Tabel 4.9

Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,098 ,050 1,972 ,051

IOS ,026 ,008 ,318 3,408 ,001

KM -4,195E-005 ,001 -,006 -,057 ,955

DK -,002 ,002 -,090 -,918 ,361

KA -,022 ,016 -,136 -1,388 ,168

a. Dependent Variable: ROA

Sumber : Output SPSS

Hasil pengujian terhadap koefisien regresi linier berganda

menghasilkan model berikut ini:

ROA = 0,098+ 0,026IOS − 0,00004195KM – 0,002DK − 0,022KA

Persamaan regresi di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1) Koefisien konstanta sebesar 0,098 menjelaskan bahwa kinerja

perusahaan akan bernilai 0,098 apabila masing-masing variabel

investment opportunity set, kepemilikan manajerial, ukuran dewan

komisaris, ukuran komite audit bernilai 0.

2) Variabel investment opportunity set memiliki koefisien regresi

sebesar 0,026. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan bahwa

investment opportunity set berpengaruh positif terhadap kinerja

perusahaan. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikkan

satu persen variabel investment opportunity set, dengan asumsi

Page 76: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

60

variabel lain tetap maka akan menaikkan kinerja perusahaan sebesar

0,026.

3) Variabel kepemilikan manajerial memiliki koefisien regresi sebesar

− 0,00004195. Nilai koefisien regresi negatif menunjukkan bahwa

kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap kinerja

perusahaan. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikkan

satu persen variabel kepemilikan manajerial, dengan asumsi

variabel lain tetap maka akan menurunkan kinerja perusahaan

sebesar 0,00004195.

4) Variabel ukuran dewan komisaris memiliki koefisien regresi sebesar

– 0,002. Nilai koefisien regresi negatif menunjukkan bahwa ukuran

dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan.

Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikkan satu persen

variabel ukuran dewan komisaris, dengan asumsi variabel lain tetap

maka akan menurunkan kinerja perusahaan sebesar – 0,002.

5) Variabel ukuran komite audit memiliki koefisien regresi sebesar −

0,022. Nilai koefisien regresi negatif menunjukkan bahwa ukuran

komite audit berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan. Hal

ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikkan satu persen

variabel ukuran komite audit, dengan asumsi variabel lain tetap

maka akan menurunkan kinerja perusahaan sebesar – 0,022.

Page 77: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

61

Berdasarkan tabel 4.9 mengenai uji signifikan parameter

individual (uji statistik t) menunjukkan bahwa satu dari empat variabel

independen yang dimasukkan ke dalam model regresi berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan. Hal ini terlihat dari tingkat signifikansi

untuk variabel investment opportunity set (IOS) sebesar 0,001 dengan

tingkat signifikansi di bawah 0,05. Sedangkan ketiga variabel lainnya,

yaitu kepemilikan manajerial (KM), ukuran dewan komisaris (DK) dan

ukuran komite audit (KA) tidak berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan karena memiliki tingkat signifikansi di atas 0,05. Berikut

ini akan dijelaskan mengenai uji signifikansi parameter individual (uji

statistik t) pada tabel 4.9 sebagai berikut:

1) Pengaruh antara Investment Opportunity Set dengan Kinerja

perusahaan

Berdasarkan tabel 4.9, investment opportunity set (IOS)

memiliki nilai t hitung sebesar 3,408 dan tingkat signifikasi 0,001.

Tingkat signifikasi 0,001 menunjukkan tingkat signifikasi lebih

kecil dari 0,05 yang berarti investment opportunity set berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan.

Berdasarkan kriteria yang disebutkan bahwa hipotesis H1

diterima apabila koefisien investment opportunity set berpengaruh

terhadap variabel kinerja perusahaan, dimana tingkat signifikansi

berada di bawah 0,05 dan bertanda positif. Dari hasil pengujian

didapatkan tingkat signifikansi investment opportunity set berada

Page 78: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

62

di bawah 0,05, yaitu sebesar 0,001, maka dapat disimpulkan bahwa

hipotesis H1 diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Christiningrum (2015) yang menyatakan bahwa

investment opportunity set berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja perusahaan yaitu karena sebuah perusahaan dengan IOS

tinggi biasanya membutuhkan dana yang lebih besar untuk

membiayai barang modal, dan akan mencoba untuk menemukan

sumber-sumber pendanaan di pasar modal. Perusahaan cenderung

untuk tidak bergantung pada sumber pendanaan dari bank ketika

nilai jaminan yang diadakan tidak mencukupi. Upaya untuk

mendapatkan dana dari pasar modal harus didukung oleh kinerja

akuntansi yang baik, seharusnya perusahaan akan berusaha untuk

menyajikan kinerja yang positif melalui ROA yang baik kepada

calon investor. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Sun dkk, (2014) yang menyatakan

bahwa investment opportunity set berpengaruh signifikan terhadap

kinerja perusahaan setelah diterapkannya peraturan Sarbanex-

Oxley.

Hal berbeda dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Marinda dkk, (2014) yang menyatakan bahwa investment

opportunity set tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

perusahaan yaitu karena penambahan jumlah aktiva tidak selalu

Page 79: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

63

mempengaruhi kinerja keuangan sehingga menyebabkan dana

yang dimiliki perusahaan yang digunakan untuk penambahan

aktiva tidak dapat digunakan untuk kegiatan perusahaan yang lebih

efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Dapat disimpulkan bahwa investment opportunity set

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan karena investasi yang

dilakukan perusahaan dengan menambah aset yang akan

digunakan untuk kebutuhan kegiatan operasional perusahaan

sehingga memberikan keuntungan lebih yang dihasilkan dari aset

yang diinvestasikan tersebut untuk perusahaan.

2) Pengaruh antara Kepemilikan Manajerial dengan Kinerja

Perusahaan

Berdasarkan tabel 4.9, kepemilikan manajerial (KM) memiliki

nilai t hitung sebesar −0,057 dan tingkat signifikasi 0,955. Tingkat

signifikasi 0,955 menunjukkan tingkat signifikasi lebih besar dari

0,05 yang berarti kepemilikan manajerial tidak berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan.

Berdasarkan kriteria yang disebutkan bahwa hipotesis H2

diterima apabila koefisien kepemilikan manajerial berpengaruh

terhadap variabel kinerja perusahaan, dimana tingkat signifikansi

berada di bawah 0,05 dan bertanda positif. Dari hasil pengujian

Page 80: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

64

didapatkan tingkat signifikansi kepemilikan manajerial berada di

atas 0,05, yaitu sebesar 0,955, maka dapat disimpulkan bahwa

hipotesis H2 ditolak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Widagdo dan Chariri (2014) yang menyatakan

bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan karena pihak manajemen yang memiliki saham dalam

jumlah kecil, akan membuat pemegang saham lain berusaha

mengawasi dan mempengaruhi pengambilan keputusan

manajemen sehingga proses pengambilan keputusan menjadi tidak

fleksibel dan lambat. Ini mungkin terjadi jika dilihat adanya sistem

paternalistik di Indonesia, dimana para pemegang saham mayoritas

ingin ikut serta dalam pengambilan keputusan manajerial. Hasil ini

juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arifani (2013)

yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan karena

kepemilikan manajerial yang minoritas tidak dapat mempengaruhi

peningkatan kinerja keuangan karena pengambilan keputusan

manajemen dalam rangka untuk meningkatkan kinerja keuangan

masih dipengaruhi oleh pemegang saham yang lebih besar.

Hasil berbeda ditunjukan oleh penelitian yang dilakukan oleh

Putri dan Prihatiningtyas (2014) yang menyatakan bahwa

kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap kinerja

Page 81: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

65

perusahaan karena peningkatan kepemilikan saham oleh manajer

perusahaan diharapkan akan dapat mengurangi agency problem

dalam perusahaan. Rendahnya agency problem mencerminkan

tidak adanya konflik kepentingan antara manajer perusahaan dan

pemegang saham, sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan.

Besar kecilnya jumlah kepemilikan saham manajerial dalam

perusahaan dapat mengindikasikan adanya kesamaan (congruence)

kepentingan antara manajemen dengan pemegang saham.

Perusahaan dengan jumlah kepemilikan saham manajerial yang

semakin besar seharusnya mempunyai konflik keagenan yang

rendah dan biaya keagenan yang rendah pula. Konflik keagenan

yang rendah dapat dapat direfleksikan dari tingginya tingkat

perputaran aktiva perusahaan dan rendahnya beban operasi

terhadap penjualan. Penelitian yang dilakukan oleh Laksana (2015)

juga menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh

negatif signifikan terhadap kinerja perusahaan karena dengan

meningkatnya kepemilikan manajerial, maka keputusan yang

diambil oleh dewan akan lebih cenderung untuk menguntungkan

dirinya dan secara keseluruhan akan merugikan perusahaan

sehingga kemungkinan kinerja keuangan perusahaan akan

cenderung mengalami penurunan.

Dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan karena saham

Page 82: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

66

yang dimiliki oleh pihak manajemen memiliki saham dalam jumlah

kecil, sehingga pemegang saham yang memiliki dalam jumlah

besar ingin ikut serta dalam pengambilan keputusan manajerial

yang menyebabkan proses pengambilan keputusan menjadi tidak

efektif dan cenderung lebih lambat. Hal ini juga didukung oleh nilai

kepemilikan manajerial perusahaan yang diteliti pada penelitian ini

menunjukan jumlah kepemilikan manajerial yang dimiliki pihak

manajemen baik komisaris maupun direksi masih sangat kecil,

sehingga pemegang saham dalam jumlah besar dapat memberikan

kontribusi yang lebih besar dalam pengambilan keputusan

perusahaan.

3) Pengaruh antara Ukuran Dewan Komisaris dengan Kinerja

Perusahaan

Berdasarkan tabel 4.9, ukuran dewan komisaris (DK) memiliki

nilai t hitung sebesar −0,918 dan tingkat signifikasi 0,361. Tingkat

signifikasi 0,361 menunjukkan tingkat signifikasi lebih besar dari

0,05 yang berarti ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan.

Berdasarkan kriteria yang disebutkan bahwa hipotesis H3

diterima apabila koefisien ukuran dewan komisaris berpengaruh

terhadap variabel kinerja perusahaan, dimana tingkat signifikansi

Page 83: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

67

berada di bawah 0,05 dan bertanda positif. Dari hasil pengujian

didapatkan tingkat signifikansi kepemilikan manajerial berada di

atas 0,05, yaitu sebesar 0,361, maka dapat disimpulkan bahwa

hipotesis H3 ditolak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Lukas dan Basuki (2015) yang menyatakan bahwa

ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan karena dewan komisaris tidak terlibat langsung dalam

kegiatan operasional. Peran mereka hanya mengawasi dan

memberikan nasihat kepada direksi. Sebagian besar keputusan

dibuat oleh direksi dan manajemen. Jadi, komisaris mungkin tidak

memiliki hubungan yang signifikan terhadap kinerja keuangan

perbankan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Velnampy (2013)

juga menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris tidak

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan karena tugas dewan

komisaris adalah mengawasi dan memberikan nasihat kepada

pihak manajemen, tetapi pihak manajemen tidak melakukan

pedoman tata kelola perusahaan dengan benar dan mengakibatkan

perusahaan harus membayar lebih kesalahan pengambilan

keputusan yang dilakukan oleh pihak manajemen sehingga kinerja

perusahaan akan menurun untuk menutupi biaya atas kesalahan

pengambilan keputusan tersebut.

Page 84: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

68

Hal berbeda dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Martsila dan Meiranto (2013) yang menyatakan bahwa ukuran

dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap kinerja

perusahaan, karena ukuran dewan komisaris memberikan

kontribusi pada peningkatan kinerja keuangan perusahaan.

Peningkatan jumlah komisaris menyebabkan adanya pengawasan

lebih ketat terhadap pihak manajer, sehingga pihak manajer lebih

giat dalam meningkatkan performa badan usaha dan kemungkinan

timbul penyelewengan terhadap sumber daya badan usaha rendah.

Selain itu, ukuran dewan komisaris yang lebih besar dianggap

mampu menstimulus pertukaran pengetahuan dan informasi antar

anggota dewan komisaris. Penelitian yang dilakukan oleh

Rachmad (2013) juga menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris

berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan karena fungsi

pengawasan yang dilakukan dewan komisaris akan meminimalisir

tindak manipulasi serta jumlah dewan komisaris dalam suatu

perusahaan harus dalam keadaan optimal (tidak terlalu banyak dan

tidak terlalu sedikit) agar mampu saling melengkapi dan dapat

bekerja secara optimal.

Dapat disimpulkan bahwa ukuran dewan komisaris tdak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan karena

pengambilan keputusan dilakukan oleh pihak manajemen karena

dewan komisaris hanya bertugas mengawasi dan tidak terlibat

Page 85: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

69

langsung dalam kegiatan operasional sehingga komisaris tidak

memberikan pengaruh langsung terhadap kinerja perusahaan.

4) Ukuran Komite Audit (KA)

Berdasarkan tabel 4.9, ukuran komite audit (KA) memiliki

nilai t hitung sebesar −1,388 dan tingkat signifikasi 0,168. Tingkat

signifikasi 0,168 menunjukkan tingkat signifikasi lebih besar dari

0,05 yang berarti ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap

kinerja perusahaan.

Berdasarkan kriteria yang disebutkan bahwa hipotesis H4

diterima apabila koefisien ukuran dewan komisaris berpengaruh

terhadap variabel kinerja perusahaan, dimana tingkat signifikansi

berada di bawah 0,05 dan bertanda positif. Dari hasil pengujian

didapatkan tingkat signifikansi kepemilikan manajerial berada di

atas 0,05, yaitu sebesar 0,168, maka dapat disimpulkan bahwa

hipotesis H4 ditolak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Rachmad (2013) yang menyatakan bahwa ukuran

komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

perusahaan karena jumlah komite audit yang dimiliki oleh

perusahaan belum bisa menjamin bahwa laporan yang dikeluarkan

oleh manajemen tidak akan menyesatkan pihak-pihak terkait, dan

inefektivitas komite audit dikarenakan kurangnya kefokuskan

dalam proses pengawasan. Selain itu, variabel komite audit tidak

Page 86: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

70

signifikan pada kinerja dikarenakan keberadaan komite audit

dalam sebuah perusahaan tergolong masih baru sehingga memicuh

inefektivitas dan tidak memberikan pengaruh pada kinerja

perusahaan secara keseluruhan. Hal ini juga sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Widagdo dan Chariri (2014) yang

menyatakan bahwa masih banyak terjadi variasi-variasi yang

sangat tinggi dalam praktik komite audit serta kerancuan

pemahaman tentang fungsi, tugas, dan tanggung jawab komite

audit. Kerancuan dan variasi pemahaman yang begitu tinggi pada

komite audit ditunjukan dengan seringnya komite audit terlibat

dalam kegiatan kegiatan rutin yang bersifat operasional, sehingga

komite audit tidak dapat menjalankan tugas utamanya yaitu

membantu principal dalam mengawasi agentnya, hal ini

menyebabkan independensi komite audit menjadi bias.

Hal berbeda dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Arfani (2013) yang menyatakan bahwa komite audit berpengaruh

positif terhadap kinerja keuangan dapat diterima karena semakin

banyak komposisi komite audit maka kinerja keuangan akan

terawasi dengan baik sehingga kinerja akan meningkat

Dapat disimpulkan bahwa ukuran komite audit tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan karena ukuran

komite audit tidak menjamin kinerja suatu perusahaan dapat

meningkat, hal itu dapat disebabkan oleh kemungkinan kurangnya

Page 87: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

71

pengalaman dari auditor tersebut sehingga tidak dapat memberikan

saran yang tepat kepada pihak manajemen bahkan akibat

kurangnya pemahaman yang diterima auditor tersebut bisa

menyebabkan pengambilan keputusan yang dilakukan menjadi

menyesatkan.

c. Uji Signifikansi Parameter Simultan (Uji Statistik F)

Uji signifikasi simultan (uji statistik F) dilakukan untuk menguji

apakah semua variabel independen dalam model persamaan regresi

mempunyai pengaruh secara bersama-sama atas variabel dependen.

Uji signifikasi simultan (uji statistik F) dilakukan pada tingkat

signifikasi 0,05. Apabila nilai probability F lebih besar dari 0,05 maka

H0 diterima dan Ha ditolak, sebaliknya jika nilai probability F lebih

kecil daripada 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berikut ini

merupakan hasil uji signifikasi simultan (uji statistik F):

Tabel 4.10

Hasil Uji Statistik F

Berdasarkan tabel 4.10 mengenai tabel uji signifikasi simultan

(uji statistik F) atau uji ANOVA dapat diketahui bahwa didapat nilai

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression ,018 4 ,004 3,896 ,006b

Residual ,112 100 ,001

Total ,130 104

a. Dependent Variable: ROA

b. Predictors: (Constant), KA, IOS, DK, KM

Page 88: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

72

F hitung sebesar 3.896 dengan probabilitas 0,006. Karena probabilitas

0,006 lebih kecil dari 0,05 maka model persamaan regresi ini dapat

digunakan untuk memprediksi kinerja perusahaan (ROA) atau dapat

dikatakan bahwa investment opportunity set (IOS), kepemilikan

manajerial (KM), ukuran dewan komisaris (DK) dan ukuran komite

audit (KA) bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

(ROA).

Hasil uji secara simultan menunjukkan bahwa investment

opportunity set, kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris dan

ukuran komite audit berpengaruh secara simultan dan signifikan

terhadap kinerja perusahaan. Hal tersebut dibuktikan dengan tingkat

signifikansi 0,006 < 0,05. Hal ini menunjukkan apabila investment

opportunity set, kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris dan

ukuran komite audit secara bersama-sama pada kinerja perusahaan,

maka akan meningkatkan kinerja perusahaan.

Christiningrum (2015) dan Sun dkk, (2014) membuktikan bahwa

investment opportunity set berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja perusahaan. Putri dan Prihatiningtyas (2014) membuktikan

bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap

kinerja perusahaan. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Laksana (2015) yang menyatakan kepemilikan

manajerial berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Martsila dan Meiranto (2013)

Page 89: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

73

membuktikan bahwa ukuran dean komisaris berpengaruh signifikan

terhadap kinerja perusahaan. Penelitan tersebut sejalan dengan yang

dilakukan oleh Rachmad (2013) yang menyatakan bahwa ukuran

dewan komisaris berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.

Penelitian yang dilakukan Arfani (2013) menyatakan bahwa komite

audit berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

Dapat disimpulkan bahwa investment opportunity set,

kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris dan ukuran komite

audit apabila secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan dimana dengan investasi yang tepat terhadap aset yang

akan digunakan, kepemilikan manajerial yang dapat memberikan

kontribusi dalam pengambilan keputusan, dewan komisaris yang

memberikan pengawasan dan nasihat yang tepat untuk perusahaan,

serta komite audit yang memiliki pengalaman yang baik dapat

meningkatkat kinerja perusahaan menjadi lebih baik.

Page 90: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa pengaruh investment

opportunity set, kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris, dan ukuran

komite audit. Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel yaitu sebanyak 35

perusahaan dengan periode antara tahun 2012 sampai 2014. Berdasarkan hasil

analisa dan pembahasan yanng telah dilakukan terhadap permasalahan dengan

menggunakan analisis regresi berganda, diperoleh beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa investment

opportunity set berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hasil yang sama

juga ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Christiningrum

(2015) dan Sun, dkk (2014). Namun tidak sejalan dengan hasil penelitian

Marinda, dkk (2014).

2. Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa kepemilikan

manajerial tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hasil yang

sama juga ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Widagdo dan

Chariri (2014), serta Arifani (2013). Namun tidak sejalan dengan hasil

penelitian Putri dan Prihatiningtyas (2014), serta Laksana (2015).

3. Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa ukuran dewan

komisaris tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hasil yang sama

Page 91: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

75

juga ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Lukas dan Basuki

(2015), serta Velnampy (2013). Namun tidak sejalan dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Martsila dan Meiranto (2013), serta

Rachmad (2013).

4. Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa ukuran komite audit

tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hasil yang sama juga

ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Rachmad (2013), serta

Widagdo dan Chariri (2014). Namun tidak sejalan dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Arfani (2013).

5. Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa investment

opportunity set, kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris dan

ukuran komite audit secara simultan berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan.

B. Saran-saran

Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih berkualitas dengan adanya beberapa masukan mengenai

beberapa hal diantaranya:

1. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menambah proksi lain dalam

corporate governance, seperti proporsi komisaris independen dan

kepemilikan publik atas saham perusahaan, serta menambah variabel

independen lain seperti leverage, firm size dan sebagainya

Page 92: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

76

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti seluruh perusahaan

terbuka di BEI agar kesimpulan yang dihasilkan memiliki cakupan yang

lebih luas, dan hasil penelitian dapat digeneralisasikan terhadap sektor lain

diluar perusahaan sampel. Dengan demikian dapat diketahui pengaruh

investment opportunity set dan good corporate governance terhadap kinerja

perusahaan dari masing-masing sektor yang ada serta dari semua industri

secara keseluruhan.

Page 93: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

77

DAFTAR PUSTAKA

Adiwijaya, Setiawan. 2015. “Kinerja Anjlok, Shell Akan Pangkas 6.500

Karyawan”. Diakses pada tanggal 7 Oktober 2015 melalui

bisnis.tempo.co/read/news/2015/08/03/090688607/kinerja-anjlok-

shell-akan-pangkas-6-500-karyawan

Arifani, Rizky. 2013. “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB.

Aristantia, Dwi dan I Made Pande Dwiana Putra. 2015. “Investment Opportunity

Set dan Free Cash Flow pada Tingkat Pembayaran Dividen

Perusahaan Manufaktur”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana,

Vol. 11, No. 1: 220-234.

Aprina, Desi. 2012. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional

dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan yang Diukur

Menggunakan Economic Value Added”. Universitas Gunadarma.

Christiningrum, MF. 2015. “Effect of Diversification Strategy, Leverage and IOS

on Multi Segment Corporate Performance in Indonesia”.

Mediterranean Journal of Social Sciences. Vol. 6, No. 5:157-166

Dewi, Retno Kusuma dan Bambang Widagdo. 2012. “Pengaruh Corporate Social

Responsibility Dan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja

Perusahaan”. Jurnal Manajemen Bisnis Vol. 2, No. 01: 81-97.

Fachrudin, Khaira Amalia. 2011. “Analisis Pengaruh Struktur Modal, Ukuran

Perusahaan, dan Agency Cost Terhadap Kinerja Perusahaan”. Jurnal

Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 13, No. 1: 37-46.

Ghozali, Imam. 2013. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”,

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gumanti, Tatang Ary dan Novi Puspitasari. 2008. “Siklus Kehidupan Perusahaan

dan Kaitannya Dengan Investment Opportunity Set, Risiko dan

Kinerja Finansial”. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis, Vol. 8, No. 1

Page 94: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

78

Hana, Zerra Restavia Finandra. 2013. “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social

Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan

Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal

Ilmiah Mahasiswa FEB.

Hutchinson, Marion dam Ferdinand A. Gul. 2004. “Investment Opportunity Set,

Corporate Governance Practices And Firm Performance”. Journal of

Corporate Finance, Vol. 10: 595– 614

Laksana, Jaya. 2015. “Corporate Governance Dan Kinerja Keuangan (Studi Kasus

Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Periode 2008-

2012)”. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 11, No.1: 269-

288.

Lukas, Stephanie dan Basuki B. 2015. “The Implementation Of Good Corporate

Governance And Its Impact On The Financial Performance Of

Banking Industry Listed In Idx”. The International Journal of

Accounting and Business Society, Vol. 23, No. 1

Marinda, Fajrul, Moch Dzulkirom AR. dan Muhammad Saifi. 2014. “Pengaruh

Investment Opportunity Set (IOS) dan Struktur Modal Terhadap

Kinerja Keuangan (Studi pada Perusahaan Sektor Properti dan Real

Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)”.

Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 14, No. 1: 1-10

Martsila, Ika Surya dan Wahyu Meiranto. 2013. “Pengaruh Corporate Governance

Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan”. Diponegoro Journal Of

Accounting, Vol. 2, No. 4: 1-14.

Nurkhin, Ahmad. 2009. “Corporate Governance dan Profitabilitas; Pengaruhnya

terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi

Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia)”.

TESIS. Universitas Diponegoro.

Oktarya, Eka, Lili Syafitri dan Trisnadi Wijaya. 2014. “Pengaruh Pertumbuhan

Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Kualitas Laba pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI”.

Rachmad, Anas Ainur. 2013. “Pengaruh Penerapan Corporate Governance

Berbasis Karakteristik Manajerial Pada Kinerja Perusahaan

Manufaktur”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, H: 678-696.

Page 95: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

79

Sari, Ati Retna, Sutrisno dan Eko Ganis Sukoharsono. 2013. “Pengaruh

Kepemilikan Institusional, Komposisi Dewan Komisaris, Kinerja

Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Corporate Social

Responsibility di dalam Sustainability Report pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol.

11, No. 3: 481-491.

Sekaran, Uma. 2006. “Research Methods For Business Metodologi Penelitian

untuk Bisnis. Salemba Empat, Buku 2, Edisi 4.

Simamora, Erikson, Amries Rusli Tanjung dan Julita. 2014. “Pengaruh Investment

Opportunity Set (IOS), Mekanisme Good Corporate Governance dan

Reputasi KAP Terhadap Kualitas Laba Perusahaan (Studi Empiris

Pada Perusahaan Property and Real Estate yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia 2010-2012)”. JOM FEKON, Vol. 1. No. 2: 1-21

Suhardjanto, Djoko dan Novita Dian Permatasari. 2010. “Pengaruh Corporate

Governance, Etnis, Dan Latar Belakang Pendidikan Terhadap

Environmental Disclosure: Studi Empiris Pada Perusahaan Listing

Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Prestasi, Vol. 6, No.1: 39 – 69.

Sun, Jerry, George Lan and Zhenzhong Ma. 2014. “Investment opportunity

set, board independence, and firm performance”. Managerial

Finance, Vol. 40, No. 5: 454-468

Widagdo, Dominikus Octavianto Kresno dan Anis Chariri. 2014. “Pengaruh Good

Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan”. Diponegoro

Journal Of Accounting, Vol. 3, No.3: 1-9.

Page 96: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

80

LAMPIRAN

Page 97: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

81

LAMPIRAN 1

DAFTAR PERUSAHAAN SAMPEL

Page 98: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

82

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Sampel Data Penelitian

No Nama Perusahaan Kode

1 AKR Corporindo Tbk. AKRA

2 Alkindo Naratama Tbk. ALDO

3 Agung Podomoro Land Tbk. APLN

4 Astra Otoparts Tbk. AUTO

5 Bank Central Asia Tbk. BBCA

6 Bank Bukopin Tbk. BBKP

7 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. BBNI

8 MNC Investama Tbk. BHIT

9 Global Mediacom Tbk. BMTR

10 Berlina Tbk. BRNA

11 Betonjaya Manunggal Tbk. BTON

12 Catur Sentosa Adiprana Tbk. CSAP

13 Ciputra Development Tbk. CTRA

14 Citatah Tbk. CTTH

15 Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk. DGIK

16 Erajaya Swasembada Tbk. ERAA

17 Gema Grahasarana Tbk. GEMA

18 Gajah Tunggal Tbk. GJTL

19 Golden Retailindo Tbk. GOLD

20 Intanwijaya Internasional Tbk. INCI

21 Indonesian Paradise Property Tbk. INPP

Page 99: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

83

No Nama Perusahaan Kode

22 Jasuindo Tiga PerkasaTbk. JTPE

23 MNC Land Tbk. KPIG

24 Lautan LuasTbk. LTLS

25 Bank Windu Kentjana International Tbk. MCOR

26 Mandala Multifinance Tbk. MFIN

27 Mitra InvestindoTbk. MITI

28 Metrodata Electronics Tbk. MTDL

29 Prima Alloy Steel Universal Tbk. PRAS

30 Sidomulyo Selaras Tbk. SDMU

31 Sekar laut Tbk. SKLT

32 Indo Acidatama Tbk. SRSN

33 Siantar Top Tbk. STTP

34 Trias Sentosa Tbk. TRST

35 Verena Multi Finance Tbk. VRNA

Page 100: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

84

LAMPIRAN 2

DAFTAR PENGOLAHAN DATA

Page 101: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

84

No. Sampel Tahun IOS KM DK KA ROA

1 ERAA

2012 2,537260606 0,29 3 3 0,111665899

2013 1,029321716 0,29 3 3 0,069641986

2014 1,024053325 0,33 3 3 0,034519068

2 AKRA

2012 1,998831435 0,52 3 3 0,101943503

2013 1,793747671 0,51 3 3 0,067011465

2014 1,687064735 0,73 3 3 0,049999305

3 APLN

2012 1,081367355 0,07 3 3 0,055363948

2013 0,857469367 0,07 3 3 0,047268537

2014 0,930567768 0,07 3 3 0,041537989

4 BHIT

2012 1,031007738 10,49 5 3 0,076008933

2013 1,080814007 7,07 5 3 0,023032025

2014 0,761662348 6,47 6 3 0,023551097

5 SDMU

2012 1,333397247 15,01 3 3 0,018553730

2013 1,454662449 15,01 3 3 0,076162158

2014 1,898206887 15,01 3 3 0,023692432

6 BMTR

2012 1,903149658 1,02 5 3 0,103434088

2013 1,579594478 0,74 6 3 0,052285081

2014 1,16354888 0,62 6 3 0,047080468

7 CSAP

2012 1,001238072 5,39 5 3 0,026142821

2013 0,937009649 5,39 5 3 0,025478225

2014 1,255602907 5,4 5 3 0,034783199

8 CTRA

2012 1,243081449 0,204 6 3 0,056537358

2013 1,110141472 0,206 5 3 0,070265846

2014 1,392050966 0,2 4 3 0,077056481

9 DGIK

2012 0,997506827 0,1 5 3 0,027015058

2013 0,889552518 0,1 5 3 0,031466942

2014 0,943015471 0,1 5 3 0,029856450

10 GEMA 2012 0,963454007 7,76 3 3 0,067019263

Page 102: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

85

GEMA 2013 0,999308323 7,76 3 3 0,049106758

2014 0,904958033 7,76 3 3 0,042936251

11 GOLD

2012 1,477503152 13,99 3 3 0,078665766

2013 1,334579889 13,99 3 3 0,068802521

2014 1,08115835 13,99 3 2 0,030338119

12 INPP

2012 0,920588826 0,79 3 3 0,006358034

2013 0,741783525 0,79 4 3 0,013389488

2014 0,7186612 0,78 4 3 0,033930384

13 JTPE

2012 2,003889167 4,95 4 3 0,094988313

2013 1,51772501 4,95 3 3 0,070845334

2014 1,583244903 4,95 2 3 0,081759399

14 KPIG

2012 2,137715612 8,13 3 3 0,053378999

2013 1,059642894 0,37 4 3 0,039276060

2014 1,03300243 1,64 4 3 0,042468060

15 LTLS

2012 0,862792106 3,64 5 3 0,036467877

2013 0,817169329 2,62 4 3 0,068279040

2014 0,967117368 2,62 4 3 0,049124851

16 MTDL

2012 0,80023189 1,77 3 3 0,077942920

2013 0,873663827 1,77 3 3 0,104962717

2014 1,078144337 1,77 3 3 0,101869794

17 BBCA

2012 1,38424665 0,26 5 3 0,026859320

2013 1,34324594 0,26 5 3 0,026202281

2014 1,438866625 0,24 5 3 0,030638014

18 BBKP

2012 0,998408509 0,24 5 4 0,012765096

2013 0,98107075 0,16 6 4 0,012736233

2014 0,999055495 0,15 7 4 0,009392424

19 BBNI

2012 1,074360867 0,26 7 4 0,021609746

2013 1,065283206 0,27 7 3 0,016148393

2014 1,123862662 0,22 8 3 0,028601738

Page 103: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

86

20 MCOR

2012 0,999854786 1,33 4 3 0,014484594

2013 0,963083743 0,87 3 3 0,009890600

2014 0,99789942 0,87 3 3 0,018900075

21 MFIN

2012 0,976991537 5,06 2 3 0,053658517

2013 0,94672846 5,06 2 3 0,065281298

2014 0,978629263 5,06 2 3 0,062737978

22 VRNA

2012 0,94047724 9,74 3 3 0,016921715

2013 0,922101392 9,74 3 3 0,017706688

2014 0,907584177 9,74 3 3 0,010787608

23 TRST

2012 0,824401371 1,9 3 3 0,051277233

2013 0,690983743 1,5 3 3 0,117992695

2014 0,787061518 1,19 3 3 0,020193277

24 BTON

2012 1,088359732 9,58 2 3 0,169909878

2013 0,773939758 9,58 2 3 0,145560331

2014 0,71611785 9,58 2 3 0,044917979

25 INCI

2012 0,460184506 8,38 3 3 0,033594495

2013 0,392963858 8,38 3 3 0,075889904

2014 0,364607191 11,13 3 3 0,074518724

26 SRSN

2012 1,079072739 12,08 9 3 0,042187359

2013 0,968212479 9,41 8 3 0,107351151

2014 0,939923143 11,59 8 3 0,031209442

27 BRNA

2012 1,235168545 10,08 4 3 0,078718226

2013 1,007171439 9,42 3 3 0,019226615

2014 1,090005586 7,21 3 3 0,045344633

28 ALDO

2012 1,697958439 14,32 3 3 0,063962929

2013 1,740073202 14,32 3 3 0,109060845

2014 1,686147859 14,32 3 3 0,057072708

29 AUTO 2012 1,988703517 0,07 9 3 0,121197297

2013 1,636667971 0,06 11 3 0,087156211

Page 104: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

87

AUTO 2014 1,702758751 0,02 10 3 0,079979133

30 GJTL

2012 1,17679352 0,08 6 3 0,084392500

2013 1,008476522 0,09 7 3 0,022180539

2014 0,936579285 0,1 6 3 0,018313214

31 PRAS

2012 0,774220567 5,91 3 3 0,071791474

2013 0,652156176 4,96 3 3 0,109541314

2014 0,578180796 4,96 3 3 0,086452269

32 STTP

2012 1,636728003 4,24 2 3 0,059708550

2013 1,90905959 3,13 2 3 0,077845201

2014 2,738147907 3,17 2 3 0,072617990

33 CTTH

2012 0,971836304 6,58 3 3 0,010554297

2013 0,998586629 6,58 3 3 0,001480547

2014 1,006053996 6,58 3 3 0,002770958

34 MITI

2012 1,795782496 0,39 4 3 0,148437429

2013 1,51543905 0,39 4 3 0,139412675

2014 0,899683384 0,19 5 3 0,062820226

35 SKLT

2012 0,979382007 0,12 3 3 0,031883109

2013 0,949279481 0,12 3 3 0,045806510

2014 1,162418943 0,12 3 3 0,065989782

Keterangan:

IOS = Invetment Opportunity Set

KM = Kepemilikan Manajerial

DK = Ukuran Dewan Komisaris

KA = Ukuran Komite Audit

ROA = Return On Assets

Page 105: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

88

LAMPIRAN 3

HASIL OUTPUT SPSS

Page 106: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

89

1. Hasil Uji Normalitas

2. Hasil Uji Multikolinearitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 105

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,03288914

Most Extreme Differences

Absolute ,108

Positive ,108

Negative -,055

Kolmogorov-Smirnov Z 1,111

Asymp. Sig. (2-tailed) ,169

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) ,098 ,050 1,972 ,051

IOS ,026 ,008 ,318 3,408 ,001 ,993 1,007

KM -4,195E-005 ,001 -,006 -,057 ,955 ,892 1,121

DK -,002 ,002 -,090 -,918 ,361 ,895 1,117

KA -,022 ,016 -,136 -1,388 ,168 ,904 1,107

a. Dependent Variable: ROA

Page 107: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

90

3. Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)

4. Hasil Uji Autokorelasi

5. Hasil Uji Hipotesis

a. Koefisien Determinasi

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,068 ,031 2,206 ,030

IOS -,002 ,005 -,048 -,491 ,625

KM ,000 ,000 ,086 ,831 ,408

DK ,000 ,001 -,016 -,150 ,881

KA -,013 ,010 -,141 -1,362 ,176

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,367a ,135 ,100 ,033540469 1,410

a. Predictors: (Constant), KA, IOS, DK, KM

d. Dependent Variable: ROA

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,367a ,135 ,100 ,033540469

a. Predictors: (Constant), KA, IOS, DK, KM

b. Dependent Variable: ROA

Page 108: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33269/1/Septiandi Dwi Nugraha.pdf · perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

91

b. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,098 ,050 1,972 ,051

IOS ,026 ,008 ,318 3,408 ,001

KM -4,195E-005 ,001 -,006 -,057 ,955

DK -,002 ,002 -,090 -,918 ,361

KA -,022 ,016 -,136 -1,388 ,168

a. Dependent Variable: ROA

c. Hasil Uji Signifikansi Parameter Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression ,018 4 ,004 3,896 ,006b

Residual ,112 100 ,001

Total ,130 104

a. Dependent Variable: ROA

b. Predictors: (Constant), KA, IOS, DK, KM