Top Banner
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia April 20 InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2232 PENGARUH INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PADA PT. SATYAMITRA KEMAS LESTARI Disusun Oleh : Penulis Pertama: OKTA VERY MAHASISWA STIE PUTRA PERDANA INDONESIA Penulis Kedua: NANI IDAWATI SYAMSIR, S.E., M.M. NIDN : 008077801 STIE PUTRA PERDANA INDONESIA ABSTRACT THE INFLUECE OF EMPLOYEES’ INCENTIVES AND WELFARE TOWARD THEIR LOYALTY IN PT. SATYAMITRA KEMAS LESTARI The purpose of this research is to examine and to find out how much is the influence of employees’ incentive towards their loyalty in PT. Satyamitra Kemas Lestari. Data collection was carried out through distributing questionnaires to 100 employees of PT. Satyamitra Kemas Lestari. Data analysis did by using SPSS computer program version 21 for windows while the technique of data testing which was conducted in this study are validity and reliability tests, percentage descriptive analysis, classic assumption tests, and multiple linear regression analysis. The results of the research with multiple regression in both partially and simultaneously shows that there are influences of the incentive and employees’ welfare towards their loyalty. The evidence shows that R 2 value (R Square) 0,270 implies that the contribution of incentives and employees’ welfare to employees’ loyalty is 27% while the rest of 73% is influenced by other factors (100% - 27%). Key words: Incentives, employees’ welfare, employees’ loyalty.
30

PENGARUH INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN … NANI APRIL... · 2020. 12. 1. · karyawan terhadap loyalitas karyawan. Adapun didapat nilai

Jan 27, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2232

    PENGARUH INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN

    KARYAWAN TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PADA PT.

    SATYAMITRA KEMAS LESTARI

    Disusun Oleh :

    Penulis Pertama:

    OKTA VERY

    MAHASISWA STIE PUTRA PERDANA INDONESIA

    Penulis Kedua:

    NANI IDAWATI SYAMSIR, S.E., M.M.

    NIDN : 008077801

    STIE PUTRA PERDANA INDONESIA

    ABSTRACT

    THE INFLUECE OF EMPLOYEES’ INCENTIVES AND WELFARE TOWARD

    THEIR LOYALTY IN PT. SATYAMITRA KEMAS LESTARI

    The purpose of this research is to examine and to find out how much is the influence of

    employees’ incentive towards their loyalty in PT. Satyamitra Kemas Lestari. Data

    collection was carried out through distributing questionnaires to 100 employees of PT.

    Satyamitra Kemas Lestari. Data analysis did by using SPSS computer program version

    21 for windows while the technique of data testing which was conducted in this study

    are validity and reliability tests, percentage descriptive analysis, classic assumption

    tests, and multiple linear regression analysis.

    The results of the research with multiple regression in both partially and

    simultaneously shows that there are influences of the incentive and employees’ welfare

    towards their loyalty. The evidence shows that R2 value (R Square) 0,270 implies that

    the contribution of incentives and employees’ welfare to employees’ loyalty is 27%

    while the rest of 73% is influenced by other factors (100% - 27%).

    Key words: Incentives, employees’ welfare, employees’ loyalty.

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2233

    ABSTRAK

    PENGARUH INSENTIF DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP

    LOYALITAS KARYAWAN PADA PT. SATYAMITRA KEMAS LESTARI

    Penelitian ini bertujuan untu menguji dan mengetahui apakah insentif dan kesejahteraan

    karyawan seberapa besar pemgaruhnya terhadap loyalitas di PT. Satyamitra Kemas

    Lestari. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuisioner pada 100 karyawan

    PT. Satyamitra Kemas Lestari .didalam penelitian ini analisis data yang dilakukan

    menggunakan bantuan program computer yaitu SPSS Versi 21 for windows. Sedangkan

    teknik pengujian data yang dillaukan dalam penelitian ini, meliputi Uji Validitas dan

    reliabilitas, analisis deskriptif presentase , uji asumsi klasik, dan analisis regresi linier

    berganda.

    Hasil penelitian dengan regresi berganda baik secara parsial maupun simultan

    menunjukan bahwa terdapat pengaruh dari variabel insentif dan kesejahteraan

    karyawan terhadap loyalitas karyawan. Adapun didapat nilai R2 ( R Square ) sebesar

    0,270 yang mengandung pengertian bahwa sumbangan dari insentif dan kesejahteraan

    karyawan terhadap loyalitas karyawan adalah sebesar 27% sedangkan sisahnya sebesar

    73% dipengaruhi oleh faktor lainnya ( 100% – 27% ).

    Kata Kunci : Insentif, Kesejahteraan karyawan, Loyalitas karyawan.

    Keywords : Organizational Culture, Communication and Working Motivation.

    A. PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang Masalah

    Suatau perusahaan dalam menjalankan kegiatannya, baik perusahaan yang

    bergerak dibidang industry, perdagangan maupun jasa akan berusaha untuk

    mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. untuk keberhasilan pencapaian

    tujuan tersebut perusahaan tentunya juga membutuhkan berbagai sumberdaya

    pendukung seperti dana operasional yang tersedia, sarana dan

    prasarana,keunggulan teknologi,dan sumber daya manusia yang berkualitas dan

    memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan.

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2234

    Pada umumnya perusahaan mempunyai klasifikasi yang perusahaan inginkan

    dan ditetapkan sebagai standar kerja yang harus dicapai oleh setiap

    karyawan.manajemen perusahaan yang menetapkan standar kerja karyawan dan

    dalam pelaksanaannya memiliki kriteria-kriteria sebagai acuan dalam menentukan

    standar kerja tersebut seperti tingkat pendidikan, usia dan pengalaman kerja.hal ini

    dimaksud agar perusahaan tidak menerapkan standar yang terlalu tinggi ataupun

    terlalu rendah yang akibatnya akan merugikan perusahaan tersebut.

    Karyawan yang berprestasi adalah yang mampu bekerja sesuai standar yang

    ditetapkan perusahaan,sehingga akan kelihatan karyawan yang memiliki loyalitas-

    loyalitas yang tinggi.setiap perusahaan tentu menginginkan seluruh karyawan

    bekerja sesuai standar yang ditetapkan oleh perusahaan agar dapat menguntungkan

    bagi karyawan dan perusahaan.untuk mendorong karyawan agar dapat bekerja

    dengan apa yang diinginkan,manajemen perusahaan harus bisa memotivasi

    karyawannya untuk dapat memberikan kontribusi yang positif dan untuk

    memberikan hasil yang lebih baik lagi,perusahaan harus bisa membuat karyawan

    memiliki loyalitas yang lebih tinggi terhadap perusahaan sehinggan karyawan

    dapat bekrja lebih baik dalam rangka peroses pencapaian tujuan perusahaan.

    Bagi karyawan, loyalitas terhadap perusahaan tidak begitu saja mudah

    diberikan.jika perusahaan tidak dapat menghargai karyawan sebagai mana

    mestinya, diduga karyawan akan berfikir ulang apakah dia akan tetap bekerja

    diperusahaan itu atau mencari pekerjaan diperusahaan lain.memperoleh karyawan

    yang punya loyalitas tinggi tidak mudah.bahkan terkadang perusahaan hanya

    dijadikan batu loncatan untuk berpindah kerja di tempat lain oleh

    karyawannya,loyalitas merupakan konsep yang tampak mudah dibicarakan dalam

    konteks sehari-hari tetapi tetap menjadi sulit ketika dianalisis dalam banyak hal.

    Secara hafifah loyal berarti setia, atau loyalitas dapat diartikan sebagai suatu

    kesetiaan.kesetiaan ini timbul dari kesadaran sendiri.permasalahan mengenai

    loyalitas pegawai merupakan permasalahan yang akan selalu dihadapi oleh pihak

    manajemen instansi atau perusahaan,karena itu manajemen perlu mengetahui

    faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pegawai tersebut.faktor-faktor yang

    mempengaruhi karyawan untuk menjadi loyal,diantaranya kepuasan kerja,insentif

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2235

    yang diberikan, kesejahteraan karyawan,suasana kerja,hubungan karyawan dengan

    karyawan lain,dan upah yang diterima dari perusahaan.

    PT. SATYAMITRA KEMAS LESTARI adalah salah satu perusahaan di

    Indonesia yang bergerak dalam bidang packaging, corrugating dan offset printing,

    PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI membutuhkan karyawan yang memiliki

    skill yang memadai, pengetahuan yang luas, terampil di bidangnya serta memiliki

    loyalitas yang tinggi untuk perusahaan.

    Pemberian penghargaan atau ganjaran dengan variasi yang luas yaitu insentif

    dan tunjangan kesejahteraan karyawan merupakan faktor yang menunjang untuk

    meningkatkan loyalitas karyawan. Menurut teori tentang loyalitas yang

    dikemukakan oleh Steer & Porter dalam rohmini ( 2011 : 7), proses terciptanya

    loyalitas dalam perusahaan berhubungan dengan dorongan yang kuat untuk tetap

    menjadi anggota perusahaan, keinginan untuk berusaha semaksimal mungkin bagi

    perusahaan, kepercayaan yang pasti dan penerimaan yang penuh atas nilai-nilai

    perusahaan.

    Dengan pemberian insentif dan tunjangan kesejahteraan karyawan organisasi

    atau perusahaan bisa memperoleh menciptakan, memelihara dan mempertahankan

    produktivitas. Berdasarkan uraian yang telah penulis sampaikan diatas, penulis

    termotivasi untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan insentif dan

    proses tunjangan kesejahteraan karyawan yang bekaitan dengan loyalitas

    karyawan. Maka penulis melakukan penelitian dengan judul “ PENGARUH

    INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN

    TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN “ PADA PT. SATYAMITRA KEMAS

    LESTARI.

    2. Rumusan Masalah

    Berkenaan dengan skripsi tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

    sebagai berikut:

    1. Apakah insentif berpengaruh terhadap loyalitas karyawan di PT. Satyamitra

    Kemas Lestari ?

    2. Apakah tunjangan kesejahteraan karyawan berpengaruh terhadap loyalitas

    karyawan di PT. Setyamitra Kemas Lestari?

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2236

    3. Apakah insetif dan tunjangan kesejahteraan karyawan secara bersama-sama

    berpengaruh terhadap loyalitas di PT. Satyamitra Kemas Lestari?

    3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    a. Tujuan Penelitian

    Sesuai dengan permasalahan yang dihadapin maka tujuan dari penelitian ini

    adalah :

    1. Untuk dapat mengetahui pengaruh insentif terhadap loyalitas karyawan di

    PT. Satyamitra Kemas Lestari.

    2. Untuk dapat mengetahui pengaruh tujangan kesejahteraan karyawan terhadap

    loyalitas karyawan di PT. Satyamitra Kemas Lestari.

    3. Untuk dapat mengetahui pengaruh insentif dan tunjangan karyawan secara

    bersamaa-sama terhadap loyalitas karyawan di PT. Setyamitra Kemas

    Lestari.

    b. Manfaat Penelitian

    Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan akan dapat memberi manfaat/

    kegunaan sebagai berikut:

    1. Dapat berkontribusi bagi pengembang ilmu pengetahuan terutama untuk

    penelitian, selain itu juga untuk melihat dan mengetahui sejauh mana

    penerapan teori-teori yang didapat pada saat kuliah didalam peraktek yang

    sebenarnya.

    2. Bagi perusahaan terkait, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi

    bahan pertimbangan dan solusi alternatif didalam pemecahan suatu masalah

    yang terjadi dalam internal perusahaan yang berkaitan dengan insentif dan

    tunjangan kesejahteraan karyawan.

    3. Bagi penulis agar dapat memperdalam pengetahuan dan pengalaman

    mengenai insetif dan tunjangan kesejahteraan karyawan serta strategi yang

    efektif dan efisien didalam penyelesaian permasalahan tersebut.

    4. Kerangka Berpikir

    Penelitian ini dilakukan atas telaah literatur dari teori-teori yang berkaitan dengan

    insentif, kesejahteraan karyawan, dan loyalitas karyawan. Dimana variabelnya sebagai

    berikut.

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2237

    X1 : Insentif

    X2 : kesejahteraan karyawan

    Y : Loyalitas karyawan

    Gambar 2.1

    Kerangka Pemikiran

    B. METODELOGI PENELITIAN

    1. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

    deskriftif dengan metode pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini sendiri

    merupakan penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data

    kualitatif yang diangkatkan, dimana data-data yang diperoleh tersebut merupakan dari

    hasil jawaban kuesioner.

    Seperti apa yang telah dikemukakan oleh Sugiyono ( 2012:8 ) tentang metode

    penelitian kuantitatif ini yaitu “ merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada

    filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu,

    pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

    kuantitatif/statistik, denga tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

    Sedangakan penelitian deskriftif itu sendiri menurut sugiyono (2012:13 ) ialah

    merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik

    X1

    I

    X2

    Y

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2238

    satu variabel atau lebih ( independen ) tanpa membuat perbandingan, atau

    menghubungkan dengan variabel yang lain.

    Berdasarkan pendekatan yang digunakan, metode penelitian kuantitatif banyak

    menggunakan data kuantitatif. Data kuantitatif itu biasanya diperoleh melalui suatu

    proses pengukuran dengan menggunakan instrumen berupa angket, tes, dan sebagainya,

    serta hasilnya adalah berupa angka atau bilangan.

    Seperti apa yang telah dikemukakan beberapa pengertian diatas, metode deskriptif

    dalam [enelitian kali ini, bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis, faktual dan

    akurat mengenai variabel independen yaitu insentif ( X1 ), Kesejahteraan Karyawan (

    X2 ), dan Loyalitas Karyawan ( Y ) di PT. Satyamitra Kemas Lestari.

    2. Waktu dan Lokasi Penelitian

    a. Waktu Penelitian

    Waktu penelitian dilaksanakan pada bula september sampai dengan bulan oktober.

    b. Lokasi Penelitian

    Lokasi penelitian merupakan tempat sebagaimana aka dilaksanakannya sebuah

    penelitan, yang dimana kegunaan dari lokasi penelitian padakali ini ialah untuk

    mendapatkan informasi, data-data, keterangan-keterangan, dan hal-hal yang

    terdapat kaitannya dengan kepentingan penelitian. Sedangkan untuk penelitian ini

    penulis melakukan penelitian bertempat di PT. Satyamitra Kemas Lestari.

    Tangerang yang beralamat di Jalan Raya Serang KM 25,6 Desa Ciserah, tigaraksa

    Tangerang Banten.

    3. Metode Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini memerlukan data-data untuk

    selanjutnya dianalisis, didalam penelitian ini prosedur serta cara bagaimana

    pengumpulan data dikerjakan, yang penulis gunakan adalah :

    1. Teknik Kuisioner

    Yaitu dengan membagikan angket secara langsung kepada perusahaan tersebut.

    Pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam bentuk kuisioner diajukan kepada

    penelitian yang diakukan langsung pada karyawan PT. Satyamitra Kemas Lestarari

    untuk kemudian di isi sesuai dengan kepentingan model sekala Likert,

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2239

    menurut Sugiyono (2012:93), Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

    pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

    Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti,

    yang selanjutnya disebut variabel penelitian.

    Tabel 3.1

    Pilihan pada jawaban Quesioner

    N

    o Jawaban Disingkat Nilai

    1 Sangat Tidak Setuju STS 1

    2 Tidak Setuju TS 2

    3 Ragu-ragu RG 3

    4 Setuju ST 4

    5 Sangat Setuju SS 5

    Sumber : Sugiyono, 2012

    Rentang Skala Likert

    STS TS RG S SS

    0% 20% 40% 60% 80% 100%

    Skor Keseluruhan jawaban responden

    X 100%

    Skor tetinggi responden

    2. Penelitian kepustakaan

    Yaitu degang mengumpulkan kata dari buku atau bahan tulisan yang

    relevansinya dengan penelitian ini.

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2240

    Tabel 3.2

    Pilihan Jawaban

    No. Jawabannya Disingkat Bobot

    1 Sangat Tidak Setuju STS 1

    2 Tidak Setuju TS 2

    3 Netral N 3

    4 Setuju S 4

    5 Sangat Setuju SS 5 Sumber : Riduwan (2007 : 13)

    4. Jenis dan Sumber Data

    Data yang dikumpulkan oleh peneliti yaitu berupa data kuantitatif dan kualitatif

    dan sumber data dari penelitian ini adalah :

    1) Data primer

    Menurut Umi Narimawati, SE.,M.Si ( 2008:98 ) dalam bukunya “ Metodelogi

    Penelitian Kualitatif dan Kualitatif : Teori dan Aplikasi ” bahwa : “ Data Primer

    ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam

    bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui

    narumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan

    obek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi

    ataupun data”.

    5. Populasi dan Sampel Penelitian

    a. Populasi

    Populasi adalah jumlah total orang, benda/barang, ruang, serta gejala yang

    hendak diteliti. Menurut pandangan para ahli diantaranya adalah menurt sugiono (

    2012:80 ) mengemukakan bahwa :

    “ Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang

    mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

    untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

    Sedangkan Indriantoro dan Bambang Supomo (2013:115) mengemukakan

    bahwa : “Populasi (Population), yaitu sekelompok orang, kejadian atau sesuatu

    yang mempunyai karakteristik tertentu”.

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2241

    b. Sampel

    Sample didefenisikan suatu subyek atau bagian dari populasi yang dapat

    mewakili dari keseluruhan populasi yang ada dalam penelitian. Untuk menetapkan

    ukuran sample penulis menggunakan teori atau pendapat, silalahi ( 2009:256 )

    mengemukakan bahwa : “ sample distraktrifikasi dapat digunakan jika ciri atau sifat

    populasi beragam atau hetrogen dalam satu strata. Makin hetrogen suatu populasi,

    semakin besar pula perbedaan sifat tiap unit elementer dari populasi sehingga

    memerlukan pengelompokan tiap unit elemen yang memiliki sifat yang relatif sama

    dalam satu stratum tertentu”.

    Sedangkan menurut Sugiyono, ( 2011 : 81 ) sample adalah bagian dari jumlah

    dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sehingga sample merupakan

    bagian dari populasi yang ada, sehingga untuk mengambil sample harus

    menggunakan cara tertentu yang didasarkan oleh pertimbangan-pertimbangan yang

    ada.

    6. Operasional Variabel Penelitian

    Sesuai dengan judul penelitian ini, yaitu Pengaruh Insentif dan Kesejahteraan

    Karyawan terhadap Loyalitas Karyawan di PT. Satyamitra Kemas Lestari, maka

    terdapat dua variabel yang menjadi atribut dalam penelitian yang dilakukan, yaitu :

    1. Variabel terikat ( dependent variabel ) merupakan variabel yang menjadi pusat

    perhatian peneliti. Menurut Sugiyono ( 2012 : 39 ) variabel dependent sering disebut

    juga variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut

    variabel terikat. Variabel terikapat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

    menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi

    variabel terikat adalah:

    • Loyalitas Karyawan di PT. Satyamitra Kemas Lestari (Y).

    2. Variabel bebas ( independent variabel ) ini sering disebut sebagai variabel

    stimulus, predictor, antecedecnt. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai

    variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2242

    menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen ( terikat ). Sebagai

    variabel bebas dalam penelitian ini adalah :

    • Insentif ( X1 )

    • Kesejahteraan karyawan ( X2 )

    Tabel 3.2

    Dimensi dan Indikator Variabel Independen

    No Variabel

    Independet

    Dimensi Indikator Jumlah

    item

    1 Insentif

    ( X1 )

    Hasibuan ( 2011:

    184 )

    • Insentif material

    • Insentif

    nonmaterial

    • Bonus

    • Sesuai jabatan

    • Prestasi kerja

    • Masa kerja karyawan

    • Sesuai dengan taggung jawab

    • Memenuhi target yang ditetapkan

    • Kenaikan jabatan

    • Pengankatan karyawan

    • Ucapan terimakasih

    • Pemberian peghargaan

    1-10

    2 Kesejahteraan

    Karyawan

    ( X2 )

    Hasibuan (

    2011:183 )

    • Kebijaksanaan

    Memperbaiki

    kondisi fisik

    • Memperbaiki

    kondisi mental

    • Taraf kehidupan

    • Memberikan jaminan sosial kepada

    karyawan

    • Memberikan hak karyawan

    sepenuhnya

    • Petahihan karyawan untuk

    meningkatkan standarisasi kerja

    • Memberikan tunjangan gaji yang

    sesuai standard

    • Memberikan tunjangan kesehatan

    karyawan dan keluarga

    • memberikan perbedaan upah sesuai

    level karyawan

    • menyediakan klinik kesehatan

    • melakukan medical ceck up terhadap

    11-20

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2243

    • Kesehatan

    • Hubungan sosial

    • Tabungan pegawai

    karyawan

    • memberikan asuransi dan jaminan

    kesehatan

    • meberikan jaminan hari tua kepada

    karyawan

    Tabel 3.3

    Dimensi dan Indikator Variabel Dependen

    No Variabel

    Dependent

    Dimensi Indikator Jumlah

    item

    Loyalitas

    Karyawan

    ( Y )

    • Kesetiaan

    karyawan

    • Kesediaan

    karyawan

    • Tidak merugikan

    organisa Ikatan

    karyawan

    • Tetap bertahan di perusahaan

    • Bekerja sesuai standar perusahaan

    • Melakukan pekerjaan tepat waktu

    • Bekerja team work

    • kerja lembur

    • Menjaga asset perusahaan

    • Menjaga fasilitas perusahaan

    • Membersihkan lingkungan kerja

    • Menjalin hubungan baik antar divisi

    • Mematuhi peraturan yang ada di

    perusahaan

    20 - 30

    7. Teknik Analisis Data

    Untuk dapat mengetahui pengaruh budaya organisai dan komunikasi terhadap

    motivasi kerja karyawan. Untuk dapat mengukur hasil penelitian penulis melakukan

    analisis data, untuk lebih jelas penulis terlebih dahulu :

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2244

    a. Uji Validitas dan Reliabilitas

    1) Uji Validitas

    Uji validitas penulis akan mengkonsultasikan instrumen dengan faktor-

    faktor variabel yang bersangkutan. Uji coba secara empirik menggunakan

    korelasi product moment dengan bantuan fasilitas komputer program Statistical

    Package for Social Sciences (SPSS) Versi 21 for Windows. Dasar pengambilan

    keputusan dalam uji validitas adalah sebagai berikut :

    • Apabila nilai rhasil positif serta rhasil > rtabel, maka butir atau variabel tersebut

    valid.

    • Apabila nilai rhasil negatif dan rhasil < rtabel atau pun rhasil negatif > rtabel maka

    butir atau variabel tersebut tidak valid.

    Adapun rumus korelasi Product Moment menurut Sugiyono, (2010 : 182) untuk

    mencari nilai rhitung atau validitas sebagai berikut :

    n.XY - X . Y rxy =

    n (X²) - (X)² . n (Y2 ) - (Y)²

    Dimana :

    rxy = Koefisien Korelasi antara X dan Y

    XY = Jumlah perkalian antara X dan Y

    X2 = Jumlah kuadrat X

    Y2 = Jumlah kuadrat Y

    n = Jumlah Sampel (Banyaknya Data).

    Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila nilai r yang diperoleh dari hasil

    perhitungan (rxy) lebih besar daripada nilai rtabel dengan taraf signifikan 5%.

    2) Uji Reliabilitas

    Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu pengukuran dapat

    menghasilkan hasil yang stabil bila dilakukan pengukuran ulang kepada subyek

    yang sama. Uji reliabilitas menggunakan teknik rumus Alpha dan dibantu

    fasilitas komputer program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Versi

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2245

    21 for Windows. Dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas pada

    penelitian ini adalah sebagai berikut :

    • Apabila nilai rAlpha positif dan rAlpha > rtabel maka butir atau variabel tersebut

    Reliabel.

    • Apabila nilai rAlpha negatif dan rAlpha < rtabel ataupun rAlpha negatif > rtebel

    maka butir atau variabel tersebut tidak Reliabel.

    Adapun rumus Alpha menurut Sugiyono, (2010 : 122) untuk mencari nilai

    reliabilitas sebagai berikut :

    k St2 - piqi ri = (k – 1) St2

    Dimana :

    r1 = Reliabilitas internal seluruh instrumen

    k = Jumlah Item dalam Instrumen

    pi = Proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada Item 1

    qi = I - Pi

    st2 = Varians total.

    Suatu kuesioner dinyatakan reliabel apabila nilai rhitung lebih besar daripada nilai

    rtabel dengan taraf signifikan 5%.

    3) Uji Normalitas

    Uji normalitas yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah

    sebaran data dari variabel independen yakni Motivasi Kerja Karyawan :

    berdistribusi normal. Alasan dilakukan uji ini adalah karena pemakaian tehnik

    analisa korelasi yang akan dipergunakan mensyaratkan dipenuhinya ketentuan

    data dari variabel yang akan diteliti berdistribusi normal atau mendekati normal.

    Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010 : 226) yaitu “Dalam analisis

    yang menggunakan statistik, distribusi sampel harus mengarah berdistribusi

    normal”. Pengujian Normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus Chi

    Kuadrat (X2), sebagai berikut :

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2246

    k (fo – fh)2

    X2 = ∑

    i=1 fn

    Dimana :

    X2 = Chi Kuadrat

    fo = Frekuensi yang diobservasi

    fh = Frekuansi yang diharapkan.

    Selanjutnya nilai “Chi Kuadrat” hitung ini dikonsultasikan dengan nilai ”Chi

    Kuadrat” tabel dengan derajat kebebasan (df) = k-1 dan taraf signifikan α = 5%.

    Distribusi data akan dikatakan normal apabila X2hitung lebih kecil dari X2

    tabel. Hal

    ini juga berarti nilai-nilai yang diobservasi tidak menyimpang secara signifikan

    dari frekuensi harapan.

    4) Analisis Korelasi Parsial

    Untuk mencari nilai Korelasi Parsial dengan mengutip pendapat Sugiyono

    (2010 : 210) dalam buku statistik mengenai analisis korelasi Parsial yakni

    dengan rumus sebagai berikut :

    n.XY - X . Y r =

    n (X²) - (X)² . n (Y2 ) - (Y)²

    Dimana :

    r = Korelasi

    X = Variabel Independen

    Y = Variabel Dependen

    n = Jumlah Sampel.

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2247

    Pada dasarnya nilai (r) dapat bervariasi dari -1 sampai +1. Dengan demikian ada

    tiga (3) kemungkinan hasil yang diperoleh menurut J. Supranto, (2011 : 79)

    antara lain :

    • Jika nilai r = -1 atau mendekati -1 berarti kedua variabel mempunyai

    pengaruh kuat negatif.

    • Jika nilai r = 0 atau mendekati 0 berarti kedua variabel tidak mempunyai

    pengaruh.

    • Jika nilai r = 1 atau mendekati 1 berarti kedua variabel mempunyai

    pengaruh kuat atau positif.

    5) Koefiseian Determinasi

    Untuk mengetahui seberapa besarkah pengaruh variabel bebas

    mempengaruhi variabel terikat, perlu diketahui nilai koefisien determinasi r2

    karena nilai variabel bebas yang diukur terdiri dari nilai rasio absolute dan nilai

    perbandingan, kegunaan dari r2 adalah : Untuk mengukur besarnya prosentase

    dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan menggunakan rumus :

    KD = r2 x 100%

    6) Analisis Korelasi Berganda

    Untuk dapat mengetahui lebih lanjut besarnya ”Pengaruh Budaya Organisasi

    dan Komunikasi terhadap Motivas Kerja Karyawan” maka perlu diketahui nilai

    koefisien Korelasi Berganda nilai (R) dengan menggunakan rumus Korelasi

    Berganda 2 prediktor Sugiyono (2010 : 218) sebagai berikut :

    b1 X1 Y + b2 X2 Y

    Ry (1.2) =

    Σ Y2

    Dimana :

    RyX1X2 = Korelasi antara X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap variabel Y.

    ryx1 = Korelasi Product Moment antara X1 terhadap Y

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2248

    ryx2 = Korelasi Product Moment antara X2 terhadap Y

    7) Analisis Regresi Berganda

    Analisis statistik yang digunakan adalah Analisis Regresi Berganda

    Sugiyono, (2010 : 211) dengan menggunakan rumus persamaan regresinya

    adalah berikut ini :

    Ϋ = a + b1 X1 + b2 X2 + ……+ bn Xn

    Dimana :

    Y = Prestasi Kerja Karyawan

    X1 = Kepemimpinan

    X2 = Pelatihan

    b1, b2 = Koefisien regresi

    e = Residual.

    8) Uji Hipotesis

    Perhitungan atau analisis pada penelitian ini memanfaatkan komputer

    program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Versi 21 for Windows.

    Statistik uji yang digunakan adalah :

    a) Uji t

    Untuk dapat mengetahui “Pengaruh budaya organisasi dan komunikasi

    terhadap motivasi kerja” dengan keputusan uji adalah menggunakan uji

    parsial dengan rumus :

    r n – 2

    to = 1 - (r)²

    Dimana :

    R = Nilai Korelasi Parsial

    N = Jumlah Sampel.

    Uji t antara variabel independen dengan variabel dependen mengunakan

    keputusan uji sebagai berikut :

    • Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak ada pengaruh signifikan.

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2249

    • Jika thitung < ttabel maka Ho diterima tidak ada pengaruh.

    b) Uji F

    Uji F digunakan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya variable

    indepnden (X1, dan X2) secara simultan terhadap variabel dependen (Y)

    yakni : Kepemimpinan (X1) dan Pelatihan (X2) terhadap Prestasi Kerja

    Karyawan (Y) lalu penulis menggunakan rumus :

    R2 1 k

    Fh =

    (1 – R² )/( n – k – 1)

    Dimana :

    R = Koefisien Korelasi Ganda

    k = Jumlah Variabel Independen

    n = Jumlah anggota sampel.

    Setelah dilakukan Uji Fhitung penulis akan menggunakan keputusan uji

    berikut ini :

    • Ho = diterima jika Fhitung > dari Ftabel ada pengaruh signifikan antara

    variabel independen terhadap variabel dependen.

    • Ho = ditolak jika Fhitung < dari Ftabel tidak ada hubungan signifikan

    antara variabel independen terhadap variabel dependen.

    Penentuan nilai kritis dari nilai uji Fhitung di lanjutkan dan dikonsultasikan

    dengan nilai Ftabel. Untuk derajat bebas (DK) pembilang 2 dan derajat

    kebebasan penyebut (n–k–1) tingkat signifikansinya () 5% maupun 1%.

    C. ANALISIS HASIL PENELITIAN

    1. Uji Normalitas

    Dalam uji normalitas dari sampel penelitian ini, metode pengujian yang digunakan

    adalah diagram normal P.Plot. Dalam uji normalitas, menurut Singgih, S. (2010:213)

    bahwa deteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dengan

    grafik, yang dapat disajikan sebagai dasar pengambilan keputusan :

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2250

    a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

    maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

    b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis

    diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

    Gambar 4.5

    Hasil Uji Normalitas

    Sumber : Hasil Olah Data SPSS Versi 23, 2016

    Dengan memperhatikan Gambar 4.5 Hasil Uji Normalitas (Normal P – Plot of

    Regression Standardized Residual), di atas terlihat bahwa data telah menyebar di

    sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian dapat

    disimpulkan bahwa variabel penelitian yang akan dimasukkan dalam model regresi

    telah memenuhi asumsi normalitas.

    2. Koefisien Korelasi Parsial

    Hasil Analisis Korelasi Parsial adalah salah satu metode statistik yang digunakan

    untuk mengetahui tingkat pengaruh antara variabel independen yaitu : variabel Budaya

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2251

    Organisasi (X1), dan variabel Komunikasi (X2) terhadap variabel dependen Motivasi

    Kerja (Y) dapat dilihat pada tabel berikut ini.

    Tabel 4.40

    Hasil Uji Korelasi Parsial (Pearson Correlation)

    Correlations

    MOTIVAS

    IKERJA

    BUDAYA

    ORGANISASI KOMUNIKASI

    Pearson Correlation MOTIVASIKERJA 1.000 .699 .602

    BUDAYAORGANISASI .699 1.000 .561

    KOMUNIKASI .602 .561 1.000

    Sig. (1-tailed) MOTIVASIKERJA . .000 .000

    BUDAYAORGANISASI .000 . .000

    KOMUNIKASI .000 .000 .

    N MOTIVASIKERJA 60 60 60

    BUDAYAORGANISASI 60 60 60

    KOMUNIKASI 60 60 60

    Sumber : Hasil Olah Data SPSS Versi 23, 2016

    Dari hasil analsia data-data dengan menggunakan Komputer program Statistical

    Package for Social Sciences (SPSS) Versi 23 for Windows pada tabel 4.40 tersebut di

    atas dapat diketahui dan dijelaskan tingkat pengaruh dari masing-masing variabel

    sebagai berikut :

    a. Pengaruh Variabel Budaya Organisasi (X1) Terhadap Variabel Motivasi

    Kerja (Y)

    Melalui tabel 4.40 di atas didapat hasil koefisien korelasi Parsial variabel

    Budaya Organisasi (X1) dengan nilai sebesar 0,699 sehingga dapat disimpulkan

    bahwa hasil analisis antara variabel Budaya Organisasi (X1) dengan variabel

    Motivasi Kerja (Y) bernilai positif, jadi tingkat pengaruhnya kuat, yang berarti

    bahwa semakin setuju variabel Budaya Organisasi (X1) semakin berpengaruh

    terhadap variabel Motivasi Kerja (Y).

    b. Pengaruh Variabel Komunikasi (X2) Terhadap Variabel Motivasi Kerja

    (Y)

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2252

    Melalui tabel 4.40 di atas didapat hasil koefisien korelasi Parsial variabel

    Komunikasi (X2) dengan nilai sebesar 0,602 sehingga dapat disimpulkan bahwa

    hasil analisis antara variabel Komunikasi (X2) dengan variabel Motivasi Kerja

    (Y) bernilai positif, jadi tingkat pengaruhnya kuat, yang berarti bahwa semakin

    setuju variabel Komunikasi (X2) semakin berpengaruh terhadap variabel

    Motivasi Kerja (Y).

    3. Koefisien Korelasi Berganda

    Analisis koefisien korelasi berganda berfungsi untuk mengetahui tingkat pengaruh

    atau hubungan antara variabel independen Budaya Organisasi (X1) dan Komunikasi

    (X2) dengan variabel depeden Motivasi Kerja (Y) secara simultan (bersama-sama)

    dengan menggunakan komputer program SPSS Versi 23 for Windows adapun hasilnya

    lihat tabel Model Summary sebagai berikut :

    Tabel 4.41

    Hasil Uji Koefisien Korelasi

    Model Summaryb

    Model

    R R Square

    Adjusted R

    Square

    Std. Error of

    the Estimate di

    me

    n

    si

    on

    0 1 .744a .553 .538 5.647

    a. Predictors: (Constant), KOMUNIKASI, BUDAYAORGANISASI b. Dependent Variable: MOTIVASIKERJA

    Sumber : Hasil Olah Data SPSS Versi 23, 2016

    Berdasarkan pada tabel 4.41 di atas yakni model Summary yang menghasilkan nilai

    R sebesar 0,744 atau 74,4% dan sedangkan nilai R Square sebesar 0,553 atau 55,3%,

    hal ini dapat dikemukakan bahwa, dengan hasil analisa secara simultan variabel

    independen Budaya Organisasi (X1) dan Komunikasi (X2) terhadap variabel dependen

    Motivasi Kerja (Y) memiliki nilai positif dan tingkat pengaruhnya kuat, jadi kedua

    variabel independen tersebut secara simultan dapat mempengaruhi variabel dependen

    Motivasi Kerja Karyawan bagian PMK PT. Panata Jaya Mandiri, Tangerang sebesar

    55,3%.

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2253

    4. Regresi Linear Berganda

    Hasil analisis regresi linear berganda dengan menggunakan Komputer program

    Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Versi 23 for Windows dapat dilihat pada

    tabel di bawah ini :

    Tabel 4.42

    Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

    Coefficientsa

    Model Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig. B Std. Error Beta

    1 (Constant) 8.097 3.151 2.569 .013

    BUDAYAORGANISASI .483 .098 .527 4.929 .000

    KOMUNIKASI .277 .097 .307 2.869 .006

    a. Dependent Variable: MOTIVASIKERJA

    Sumber : Hasil Olah Data SPSS Versi 23, 2016

    Untuk menentukan nilai persamaan regresi linear bergandanya sebagai berikut :

    Y = 8.097 + 0,483X1 + 0,277 X2

    Dapat dijelaskan sebagai berikut :

    a. Nilai konstanta sebesar 8.097 menyatakan bahwa jika variabel Budaya

    Organisasi (X1), variabel Komunikasi (X2) meningkat 1 satuan, maka variabel

    Motivasi Kerja (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 8.097.

    b. Nilai koefisen regresi variabel Budaya Organisasi (X1) terhadap variable

    Motivasi Kerja (Y) adalah sebesar 0,483. Hal ini berarti jika variabel Budaya

    Organisasi (X1) naik 1 satuan akan meningkatkan variabel Motivasi Kerja (Y)

    sebesar 0,483, dengan asumsi variabel Budaya Organisasi (X1) dan variabel

    Komunikasi (X2) dianggap konstan.

    c. Nilai koefisien regresi variabel Komunikasi (X2) terhadap variabel Motivasi

    Kerja (Y) adalah sebesar 0,277. Hal ini berarti jika variabel Komunikasi (X2)

    meningkat 1 satuan maka variabel Motivasi Kerja (Y) akan meningkat sebesar

    0,506 dengan asumsi variabel Budaya Organisasi (X1), dan variabel Komunikasi

    (X2) dianggap konstan.

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2254

    Untuk lebih jelas dapat dilihat grafik hasil analisis regresi linear berganda antara

    variabel Budaya Organisasi (X1) dan Komunikasi (X2) terhadap Motivasi Kerja (Y)

    bagian PMK PT. Panata Jaya Mandiri, Tangerang dengan menggunakan komputer

    program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Versi 23 for Windows sebagai

    berikut :

    Gambar 4.6

    Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

    Sumber : Hasil Olah Data SPSS Versi 23, 2016

    5. Uji t

    Untuk mengetahui apakah masing-masing variabel Budaya Organisasi (X1) dan

    variabel Komunikasi (X2) secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap

    variabel Motivasi Kerja (Y) dilakukan pengujian thitung dan ttabel. Untuk Uji t ini penulis

    melakukan dengan cara membandingkan antara hasil thitung dengan ttabel yaitu memiliki

    nilai masing-masing sebagai berikut :

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2255

    Tabel 4.43

    Hasil Uji t

    Variabel Nilai Standard Error thitung ttabel

    Budaya Organisasi (X1) 0,483 0,098 4.929 1,671

    Komunikasi (X2) 0,277 0,097 2.869 1,671

    Sumber : Hasil Olah Data SPSS Versi 23, 2016

    Berdasarkan hasil uji t tersebut di atas, bahwa secara nyata variabel Budaya

    Organisasi (X1) mempunyai pengaruh terhadap variabel Motivasi Kerja (Y) dimana

    nilai thitung 4.929 lebih besar dari ttabel, 1.671 dengan demikian dapat dikatakan bahwa H0

    ditolak Ha diterima. Begitu juga variabel Komunikasi (X2) terhadap variabel Motivasi

    Kerja (Y), dimana nilai thitung 2.869 lebih besar dari ttabel, 1.671 secara nyata mempunyai

    pengaruh terhadap variabel Motivasi Kerja (Y) dengan demikian dapat dikatakan

    bahwa H0 ditolak Ha diterima.

    6. Uji F ANOVA

    Untuk mengetahui hasil uji Fhitung (Anova) dengan menggunakan Komputer

    program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Versi 23 for windows yakni uji

    ANOVA, Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

    Tabel 4.44

    Hasil Uji F (Anova)

    ANOVAb

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression 2252.383 2 1126.191 35.313 .000a

    Residual 1817.801 57 31.891

    Total 4070.183 59

    a. Predictors: (Constant), KOMUNIKASI, BUDAYAORGANISASI

    b. Dependent Variable: MOTIVASIKERJA

    Sumber : Hasil Olah Data SPSS Versi 23, 2016

    Memperhatikan hasil uji ANOVA atau Fhitung pada tabel 4.44 di atas, nilai Fhitung

    sebesar 35.315 dimana lebih besar dari Ftabel (73) sebesar 3.150 dengan tingkat signifikan

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2256

    sebesar 0,000 karena 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Budaya

    Organisasi (X1) dan variabel Komunikasi (X2) secara simultan berpengaruh terhadap

    variabel Motivasi Kerja (Y) Karyawan bagian PMK PT. Panata Jaya Mandiri,

    Tangerang.

    Berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi dapat diketahui bahwa pengaruh

    variabel Budaya Organisasi (X1) terhadap Motivasi (Y) sebesar 0,699, dan pengaruh

    variabel Komunikasi (X2) terhadap Motivasi Kerja (Y) sebesar 0,602 sebagaimana

    tergambar dalam tabel 4.40. Untuk mengetahu besaran nilai pengaruh tersebut dihitung

    secara manual dengan menggunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut : KD

    = r2 x 100%. Dimana r adalah nilai hasil analisis koefisien korelasi.

    Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut dapat dikemukakan sebagai

    berikut :

    a. Nilai pengaruh variabel Budaya Organisasi (X1) terhadap Motivasi Kerja (Y)

    adalah :

    KD = r2 x 100%.

    = 0,6992 x 100 %

    = 0,489 x 100 %

    = 48,9 %

    Dari hasil perhitungan tersebut dapat dijelaskan bahwa, nilai varibel Budaya

    Organisasi (X1) terhadap varibel Motivasi Kerja (Y) Karyawan bagian PMK

    PT. Panata Jaya Mandiri, Tangerang adalah sebesar 48,9 %.

    b. Nilai pengaruh variabel Komunikasi (X2) terhadap Motivasi Kerja (Y) adalah :

    KD = r2 x 100%.

    = 0,6022 x 100 %

    = 0,362 x 100 %

    = 36,2 %

    Dari hasil perhitungan tersebut dapat dijelaskan bahwa, nilai varibel

    Komunikasi (X2) terhadap varibel Motivasi Kerja (Y) Karyawan bagian PMK

    PT. Panata Jaya Mandiri, Tangerang adalah sebesar 36,2%

    Adapun untuk menentukan tinggi rendahnya pengaruh antara variabel-variabel dapat

    dilihat pada tabel di bawah ini :

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2257

    Tabel 4.45

    Nilai Koefisien Korelasi

    Interval Koefisien Tingkat Hubungan

    0,00 - 0,199 Sangat Rendah

    0,20 - 0,399 Rendah

    0,40 - 0,599 Cukup Kuat

    0,60 - 0,799 Kuat

    0,80 - 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2007 : 183)

    Jika dikorelasikan dengan nilai interval koefisien di atas, maka dapat dijelaskan

    bahwa masing-masing variabel Budaya Organisasi dan varibel Komunikasi memiliki

    nilai pengaruh rendah cukup kuat dan rendah terhadap variabel Motivasi Kerja

    Karyawan bagian PMK PT. Panata Jaya Mandiri, Tangerang. Dari hasil tersebut dapat

    dijelaskan bawam variabel yang sangat berpengaruh terhadap Motivasi Kerja Karyawan

    bagian PMK PT Panata Jaya Mandiri Tangerang adalah variabel Budaya Organisasi

    dengan nilai 48,9%.

    Selanjutnya dapat dijelaskan hasil uji t antara variabel Budaya Organisasi (X1)

    dengan variabel Motivasi Kerja (Y), maka dapat dilihat dalam bentuk kurvanya sebagai

    berikut :

    Kurva Uji t Hipotesis Pertama

    Ho Ditolak Ha Diterima Ho Ditolak

    - 4.928 - 1,671 0 1,671 4.928

    Sumber : Hasil Perhitungan data SPSS 23, Tahun 2016

    Berdasarkan hasil uji hipotesis yang diperoleh dengan nilai thitung sebesar = 4.928 >

    t0,05 (60) = 1,671, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti mempunyai bukti

    bahwa antara variabel Budaya Organisasi (X1) terhadap variabel Motivasi Kerja (Y)

    memiliki pengaruh yang signifikan. Kemudian dapat dijelaskan pula hasil uji t antara

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2258

    variabel Komunikasi (X2) dengan variabel Motivasi Kerja (Y) maka dapat dilihat dalam

    bentuk kurvanya sebagai berikut :

    Kurva Uji t Hipotesis Kedua

    Ho Ditolak Ha Diterima Ho Ditolak

    - 2,869 - 1,671 0 1,671 2,869

    Sumber : Hasil Perhitungan data SPSS 23, Tahun 2016

    Dari hasil uji hipotesis variabel Komunikasi (X2) yang diperoleh yakni karena nilai

    thitung = 2,689 > t0,05 (60) = 1,671, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti

    mempunyai bukti, bahwa antara variabel Komunikasi (X2) terhadap variabel Motivasi

    Kera (Y) memiliki pengaruh yang nyata atau signifikan.

    Dengan demikian berdasarkan hasil uji t tersebut dapat dijelaskan bahwa hipotesis

    yang diajukan pada bab terdahulu dapat dibuktikan kebenarannya.

    D. KESIMPULAN DAN SARAN

    1. KESIMPULAN

    Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap variabel-variabel

    dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

    • Berdasarkan hasil analisis korelasi parsial dapat diketahui bahwa variabel

    Budaya Organisasi (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

    Motivasi Kerja (Y) Karyawan Bagian PMK PT. Panata Jaya Mandiri,

    Tangerang dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,699. Dengan menggunakan

    perhitungan koefisien diterminasi, dapat diketahui nilai pengaruh variabel

    Kepemimpinan terhadap variavel Motivasi Kerja Karyawan Bagian PMK PT.

    Panata Jaya Mandiri, Tangerang adalah 0,488 atau setara dengan 48,8%.

    • Berdasarkan hasil analisis korelasi parsial dapat diketahui bahwa variabel

    Komunikasi (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Motivasi

    Kerja (Y) Karyawan Bagian PMK PT. Panata Jaya Mandiri, Tangerang dengan

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2259

    nilai koefisien korelasi sebesar 0,602. Dengan menggunakan perhitungan

    koefisien diterminasi, dapat diketahui nilai pengaruh variabel Komunikasi

    terhadap Motivasi Kerja Karyawan Bagian PMK PT. Panata Jaya Mandiri,

    Tangerang adalah 0,362 atau setara dengan 36,2%.

    • Berdasarkan hasil analisis korelasi berganda dapat diketahui nilai nilai R Square

    sebesar 0,553 atau 55,3%. Hal ini menunjukkan bawa variabel Budaya

    Organisasi (X1) dan variabel Komunikasi (X2) secara simultan (bersama)

    berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Motivasi Kerja Karyawan (Y)

    Bagian PMK PT. Panata Jaya Mandiri, Tangerang dengan nilai pengaruh

    sebesar 55,3%.

    2. SARAN

    Dari hasil kesimpulan yang telah dikemukakan, maka saran penulis yang dapat

    dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak perusahaan PT. Panata Jaya Mandiri,

    Tangerang adalah sebagai berikut :

    • Disarankan kepada perusahaan untuk mempertahankan Budaya Organisasi dan

    sistim Komunikasi yang telah berjalan, bila perlu dilakukan perbaikan dan

    penyempurnaan terhadap beberapa bagian, sehingga dengan budaya organisasi

    dan sistim komunikasi yang berjalan dengan baik ini akan meningkatkan

    motivasi bagi karyawan dalam kerjanya, untuk memberi keuntungan bagi

    perusahaan dan karyawan secara keseluruhan.

    • Memperhatikan nilai pengaruh dari budaya organisasi dan komunikasi terhadap

    motivasi kerja karyawan yang belum begitu maksimal rata-rata masih dibawah

    50 %, maka pihak perusahaan perlu meningkatkan dan menambah pola budaya

    dan komunikasi yang lebih berorientasi pada peningkatan kualitas produk yang

    dihasilkan. Sehingga ada keseimbangan antara motivasi kerja dengan kualitas

    produk yang akan memberikan keuntungan bagi perusahaan dan juga bagi

    karyawan.

    • Terhadap variabel-variabel lain yang belum di analisis dalam penelitian ini,

    diharapkan menjadi perhatian pihak perusahaan. Karena bila tidak di antisipasi,

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2260

    besar kemungkinan nilai-nilai variabel tersebut akan memberikan pengaruh

    yang tidak menguntungkan bagi perusahaan dan juga bagi karyawan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anwar Prabu Mangkunegara. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia Cetakan Ke

    Tujuh. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung.

    Arikunto, Suharsimi, 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Badan

    Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

    Gibson, James L., Ivancevich, John M., and H. Donnely Jr. James H. 1992. Organisasi

    dan Manajemen. Alih Bahasa Jorban Wahid. Erlangga, Jakarta.

    Graves Desmond 1986. Corporate Culture : Diagnosis and Changing the Culture of

    Organizations. London: Frances Pinter (Publ.)

    Hasibuan, Malayu S.P. 2003. Manajemen : Dasar, Pengertian dan Masalah. Bumi

    Aksara. Jakarta.

    -----------------------. (2007). Organisasi dan Motivasi(3rd ed.). Jakarta: Bumi Aksara.

    Mangkunegara A.P. 2005, Evaluasi Kinerja SDM, Refika Aditama, Bandung

    Marwansyah dan Mukaram, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia, Pusat Penerbit

    Administrasi Negara, Potileknik Negeri Bandung.

    Muchlas, Makmuri. 2005. Perilaku Organisasi. Gadjah Mada University Press.

    Yogyakarta.

    Muhammad, Arni, 2009, Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta.

    Mulyana, Deddy, 2015, Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar, Rosda, Bandung

    Moeljono, Djokosantoso. 2003. Budaya Korporat dan Keunggulan Koperasi. Elex

    Media Komputindo. Jakarta

    Ndraha, Taliziduhu,2007. Budaya Organisasi, PT. Renekka Cipta, Jakarta

    Pace, R. Wayne dan Faulus, Don F. 2013, Komunikasi Organisasi, Strategi

    Meningkatkan Kinerja Perusahaan, Rosda, Bandung.

    Robbins, Stephen P., 2006. Perilaku Organisasi, PT Indeks, Kelompok Gramedia,

    Jakarta

    ---------------------. 1994. Teori Organisasi (Struktur, Desain dan Aplikasi). Arcan.

    Jakarta.

  • Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    April 20

    InoVasi Volume 21 ; April 2020 Page 2261

    Sadili, Samsudin, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Pustaka Setia, Bandung.

    Sembiring, Masana. 2012. Budaya dan Kinerja Organisasi. Fokusmedia. Bandung

    Siagian, Sondang, 2008, Manajemen SDM, Bumi Aksara, Jakarta.

    Sinungan Muchdarsyah, 2008. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: PT Bumi

    Aksara

    Stephen P. Robbins, 2003, Perilaku Organisasi, PT. Indeks Kelompok Gramedia

    Stephen P. Robbins and Coulter, 2007, Manajemen, Pt. Indeks, Jakarta

    Stonner, James A. F. 1996. Manajemen Jilid 1. PT. Prenhallindo. Jakarta

    Sugiyono, 2015, Metode Penelitian dan Pengembangan, Research and Development,

    Afabeta, Jakarta.

    ____________, 2012, Metode Penelitian, Kombinasi, Alfabeta, Jakarta.

    Sunyoto, Danang. 2012. “Analisis Hubungan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)

    Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Dystar Colour Indonesia. Institut Pertanian

    Bogor”(Online), (http://www.repository.ipb.ac.id/handle/123456789/5793,diakses

    tanggal 20 November 2016).

    Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2005. Manajemen Publik. PT. Gramedia Widiasarana

    Indonesia. Jakarta.

    Tika, Pabundu. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan.

    PT. Bumi Aksara. Jakarta

    Umar, Husein, 2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi, PT. Gramedia Pustaka

    Utama, Jakarta

    Winardi, J. 2003. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. PT. Raja Grafindo Persada.

    Jakarta.