Top Banner
PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS USD/IDR) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE TAHUN 2011-2013 Oleh: AZKA ANANDA PUTRI 20121111098 SKRIPSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA BANKING SCHOOL JAKARTA 2016 Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016
117

PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

Nov 21, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS USD/IDR) TERHADAP

INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PERIODE TAHUN 2011-2013

Oleh:

AZKA ANANDA PUTRI

20121111098

SKRIPSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

INDONESIA BANKING SCHOOL

JAKARTA

2016

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 2: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS USD/IDR) TERHADAP

INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PERIODE TAHUN 2011-2013

Oleh:

Azka Ananda Putri

20121111098

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Syarat

Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

INDONESIA BANKING SCHOOL

JAKARTA

2016

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 3: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 4: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 5: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 6: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 7: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

iv

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

puji syukur hanya bagi Allah atas segala hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Inflasi, BI Rate, dan Nilai

Tukar (Kurs USD/IDR) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di

Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2011-2013”.

Dalam penyusunan skripsi, tak mungkin lepas dari bantuan, bimbingan serta

saran banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada

mereka yang telah memberi semangat dan doa tulusnya. Dalam kata pengantar ini

izinkan penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua beserta keluarga besar Djohan dan Luddin atas segala

dukungan materi, moral dan doa sampai bisa mencapai titik ini dalam

memperoleh gelar sarjana.

2. Bapak Dr. Subarjo Joyosumarto, S.E., M.A, selaku Pimpinan STIE

Indonesia Banking School. Terima kasih atas wawasan dan kesempatan

yang telah diberikan kepada penulis selama menjadi mahasiswa.

3. Bapak Dr. Erric Wijaya, S.E,. M.E selaku Ketua Prodi Manajemen yang

telah memberikan wawasan dan kesempatan kepada penulis selama menjadi

mahasiswa.

4. Bapak Wasi Bagasworo, S.E, M.M. selaku dosen pembimbing akademik

karena telah memberikan kritik dan saran demi kelancaran saya dalam

pelaksanaan kegiatan perkuliahan.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 8: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

v

5. Bapak Ahmad Setiawan Nuraya, S.E, MBA. selaku dosen pembimbing

skripsi karena telah memberikan berbagai masukan dan saran setiap saya

bimbingan serta selalu menyisihkan waktunya.

6. Ibu Dr. Nelmida, S.E., M.Si dan Ibu Ossi Ferli, S.T., S.E., MSM. selaku

dosen penguji karena telah memberikan kritik dan saran atas kekurangan

dalam penyusunan skripsi ini, sehingga saya dapat memperbaiki ke arah

yang lebih baik lagi.

7. Rizki Ananda Putra si Adik paling rusuh. Terima kasih telah memberikan

dukungan, motivasi, support, dan doa. Cepat selesai sekolahnya biar

myusul jadi sarjana! Love you, Dek♥

8. Untuk Kita-Kita. Shally, Hanny, Dewe, Yudhis, Thahrun Dimas, Dimas

Panji, Bagus, Yusran, Kiki, dan Pandu. Terima kasih selalu menemani,

saling membantu, memberikan support, motivasi, dukungan sampai

skripsi ini terselesaikan. Ku sayang kalian!♥

9. Untuk Nganjuk-ers Bagus Rian, Donny Donavan, dan Rizky Abadi.

Terima kasih selalu memberikan semangat, motivasi, canda dan tawa, dan

dukungan untuk menyelesaikan skripsi. Segera menyusul ya kalian!♥

10. Ayu Kartika, Tia R. Yulisa, Rizky Adi dan Meidiono Untoro. Pertemanan

dari SMA sampai seterusnya meskipun sekarang beda universitas, tetapi

bukan menjadi alasan untuk tidak saling mendukung. Terima kasih telah

meluangkan waktu untuk menjadi pendengar setia cerita dan memberikan

saran. Luvv!♥

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 9: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

vi

11. Untuk #BasisHariKamis Pujeng, Mia, Artria, Dylla, dan Zaky. Terima

kasih atas kebersamannya berbagi waktu serta dukungan yang selalu

diberikan dalam menyelesaikan skripsi ini. Love you guys!♥

12. Pojok Bursa Galeri Investasi STIE Indonesia Banking School Periode

2014 – 2015 beserta seluruh kepanitiannya diluar ini. Kepengurusan ini

yang telah mengajarkan banyak soft skill kepada penulis melalui

serangkaian event yang membutuhkan ide dan kerja keras.

13. Untuk manusia MT. Nindy, Rivy, Vincent, Ardy, Ridwan, dan Yusuf.

Terima kasih untuk kebersamaannya selama berjuang demi skripsi, saling

mengingatkan, mendukung dan bantuannya. Semoga satu per satu

menyusul menjadi sarjana. Good luck and see you on top, guys!♥

14. Rafi Eranda Jahja. Senior sejak SMP yang paling sabar, selalu

mengingatkan, menemani, memberikan semangat, dan mendukung

mengerjakan skripsi ini. Takecare & Good Luck, jangan lama-lama di

Negara orang ya Kakakku!♥

15. Bagus Budiarta. Terima kasih sudah menemani mengerjakan, memberikan

support, sabar dalam kondisi apapun, dan mendukung hingga skripsi ini

selesai. Cepat menyusul menjadi sarjana

16. Kirana, Dita, Ivani, Prastika, Elona Meita, Rafi Mahdi, Aulia Imani, Nera,

Intan, Dahlia, Angga, dan Fadjar. Terima kasih sudah membantu dan

memberi semangat selama mengerjakan skripsi ini sampai selesai. Sukses

ya kalian

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 10: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

vii

17. Seluruh dosen dan jajaran staff STIE Indonesia Banking School atas ilmu

yang diberikan selama ini kepada saya selama menjadi mahasiswa.

18. Untuk seluruh teman – teman IBS angkatan 2012 lainnya yang telah

membantu memberikan saran sehingga terselesaikannya skripsi ini, namun

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab

itu kritik dan saran sangat diharapkan guna memperbaiki kekurangan dari skripsi

ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi dunia

perbankan dan pembaca secara umum.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, Oktober 2016

Penulis

Azka Ananda Putri

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 11: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI…………………………………………..….i

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI…………………………….….….ii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH……………...……iii

KATA PENGANTAR………………………………………………………………iv

DAFTAR ISI………………………………………………………………..……....vii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………...……xi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………..…….…..xii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………xiii

ABSTRAK………………………………………………………………………….xiv

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..…..1

1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………………..…....1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………..………...10

1.3 Batasan Masalah…………………………………………………………..……..11

1.4 Tujuan Penelitian………………………………………………………….……..11

1.5 Manfaat Penelitian……………………………………………..………………...11

1.6 Sistematika Penulisan……………………………………………………..….….12

BAB II TINJUAN PUSTAKA…………………………………………………..…14

2.1 Landasan Teori……………………………………………………………......…14

2.1.1 Teori Investasi………………………………………………………....…..14

2.1.1.1 Faktor Utama Penentu Tingkat Investasi…………………………..…14

2.1.1.2 Pengaruh Faktor-Faktor Ekonomi Terhadap Investasi……….….....…15

2.1.2 Teori Makro Ekonomi………………………………………………….….16

2.1.3 Pasar Modal……………………………………………………….……….17

2.1.4 Efficient Market Theory (efficient Market Hypothesis / EMH)……..…..…19

2.1.5 Teori Portofolio……………………………………………………….…...22

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 12: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

ix

2.1.6 Saham (Stock)……………………………………...………………………23

2.1.7 Inflasi………………………………………………………………………24

2.1.7.1 Komponen-Komponen Terjadinya Inflasi……………………………25

2.1.7.2 Jenis-Jenis Inflasi…………………………………………………..…26

2.1.7.2.1 Menurut Asal Inflasi……………………………………..…..26

2.1.7.2.2 Menurut Besarmya Inflasi……………………………..….…27

2.1.7.2.3 Menurut Sumber Inflasi…………………………………...…28

2.1.8 BI Rate……………………………………………………………………..28

2.1.8.1 Hubungan Tingkat Suku Bunga Dengan Harga Saham………………29

2.1.9 Nilai Tukar (Kurs)……………………………………………………...….29

2.1.9.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Mata Uang…………31

2.1.9.2 Hubungan Nilai Tukar Dengan Harga Saham……………………..…32

2.1.10 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…………………………….…..32

2.2 Penelitian Terdahulu………………………………………………………….….34

2.3 Kerangka Pemikiran…………………………………………………..…………37

2.4 Pengembangan Hipotesis………………………………………………..…….…37

2.4.1 Pengaruh Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan………………38

2.4.2 Pengaruh BI Rate Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan……………..39

2.4.3 Pengaruh Nilai Tukar (Kurs USD/IDR) Terhadap Indeks Harga Saham

Gabungan……………………………………………………………..……40

2.4.4 Pengaruh Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar Terhadap Indeks Harga Saham

Gabungan……………………………………………………………….….41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………………..……..43

3.1 Objek Penelitian……………………………………………………………….…43

3.2 Desain Penelitian………………………………………………………………...43

3.3 Metode Pengambilan Sampel……………………………………………………44

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 13: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

x

3.3.1 Jenis dan Sumber Data……………………………………………………..44

3.3.2 Metode Pengumpulan Data……………………………………………..….45

3.3.3 Metode Sampling…………………………………………………..………45

3.4 Variabel dan Operasional Variabel………………………………………..……..46

3.4.1 Variabel Dependen……………………………………………………..….46

3.4.2 Variabel Independen…………………………………………………..…...47

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data…………………………………………...50

3.5.1 Teknik Pengolahan Data…………………………………………………...50

3.5.2 Metode Analisis Data……………………………………………………...50

3.5.2.1 Analisis Deskriptif………………………………………………….51

3.5.2.2 Uji Asumsi Klasik…………………………………………………..51

3.5.3 Uji Hipotesis……………………………………………………………….56

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN…………………………………….…59

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian…………………………………….…….….59

4.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI)………………………………………59

4.2 Analisis Hasil Penelitian…………………………………………………………61

4.2.1 Statistik Deskriptif……………..……………………………………...…..61

4.2.1.1 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…………………………...61

4.2.1.2 Inflasi…………………………………………………………….…62

4.2.1.3 BI Rate...............................................................................................63

4.2.1.4 Nilai Tukar (Kurs USD/IDR)………………………………..….….63

4.2.2 Uji Asumsi Klasik………………………………………………………...64

4.2.2.1 Uji Normalitas……………………………………………………...64

4.2.2.2 Uji Multikolinieritas……………………………………………..…66

4.2.2.3 Uji Autokorelasi……………………………………………….…...66

4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas…………………………………….….……70

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 14: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

xi

4.2.3 Analisis Regresi Berganda………………………………………….….....71

4.2.4 Hasil Uji Hipotesis………………………………………………..……....74

4.2.4.1 Koefisien Determinasi (Adjusted R2)………………………………74

4.2.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)……………………........75

4.2.4.3 Uji Signfikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)…….….....…76

4.2.4.3.1 Hubungan Antara Inflasi dan Indeks Harga Saham

Gabungan………………………………………………..…...77

4.2.4.3.2 Hubungan Antara BI Rate dan Indeks Harga Saham

Gabungan……………………………………….…………....78

4.2.4.3.3 Hubungan Antara Nilai Tukar (Kurs USD/IDR) dan Indeks

Harga Saham Gabungan…………………...………..……….78

4.3 Kesesuaian dengan Landasan Teori………………………………………….….79

4.3.1 Pengaruh Inflasi Terhadap IHSG………………………………….….…..79

4.3.2 Pengaruh BI Rate Terhadap IHSG………………………………….…….80

4.3.3 Pengaruh Nilai Tukar (Kurs USD/IDR) Terhadap IHSG………...……….81

4.4 Implikasi Manajerial…………………………………………………………..…82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………….…85

5.1 Kesimpulan………………………………………………………………………85

5.2 Keterbatasan Penelitian……………………………………………………...…..86

5.3 Saran……………………………………………………………………………..87

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….89

LAMPIRAN………………………………………………………………….…...….1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP……………………………………………..………..6

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 15: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Research GAP…………………………………………………………..…9

Tabel 2.1. Faktor Variabel Makroekonomi Terhadap Pasar Modal…………………..16

Tabel 2.2. Faktor-Faktor Ekonomi Terhadap Investasi………………………………19

Tabel 2.3. Penelitian Terdahulu………………………………………………………34

Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel…………………………………………………49

Tabel 4.1. Statistik Deskriptif………………………………………………………..61

Tabel 4.2. Uji Multikolinieritas………………………………………………………66

Tabel 4.3. Hasil Uji Autokorelasi…………………………………………………….67

Tabel 4.4. Autoregressive.............................................................................................69

Tabel 4.5. Hasil Uji Heteroskedastisitas……………………………………………..71

Tabel 4.6. Hasil Analisis Regresi Berganda………………………………………….72

Tabel 4.7. Hasil Koefisien Determinasi………………………………………………74

Tabel 4.8. Hasil Uji Statistik F……………………………………………………….75

Tabel 4.9. Hasil Uji Statistik t………………………………………………………..77

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 16: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Perkembangan IHSG dan Inflasi Tahun 2011-2013……………………2

Gambar 1.1. Perkembangan BI Rate dan Nilai Tukar (Kurs USD/IDR)

Tahun 2011-2013……………………………………………………….3

Gambar 2.1. Himpunan Informasi Bagi Suatu Saham……………………………….20

Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran……………………………………………………37

Gambar 3.1. Statistik Pengambilan Keputusan Durbin-Watson……………………..56

Gambar 4.1. Hasil Uji Normalitas……………………………………………………66

Gambar 4.2. Hasil Uji Autokorelasi………………………………………………….69

Gambar 4.3 Hasil Uji Autokorelasi AR1……………………………………………..71

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 17: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data yang Digunakan……………………………………………...…....1

Lampiran 2. Hasil Analisis Statistik Deskriptif dan Hasil Uji Normalitas ………......2

Lampiran 3. Hasil Uji Multikolinearitas dan Hasil Uji Heterokedastisitas…..……....3

Lampiran 4. Hasil Uji Autokorelasi……………………………………………....….4

Lampiran 5. Hasil Uji AR (1)…………………………..……………………………5

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 18: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

xv

ABSTRAK

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan indeks yang dapat menggambarkan kondisi pasar modal di Indonesia. Pergerakan IHSG disebabkan oleh faktor makroekonomi di dalam negeri seperti PDB riil, Tingkat Pengangguran, Inflasi, BI Rate, Indeks Harga Saham dan Nilai Tukar. Namun, penelitian ini hanya berfokus untuk menganalisis apakah Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode tahun 2011-2013.

Penelitian ini dimulai dari Januari 2011 sampai dengan Desember 2013 dengan data bulanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Berganda, Uji T, dan Uji F dengan level signifikan 5% serta diolah dengan menggunakan EViews 7.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial hanya Nilai Tukar (Kurs USD/IDR) memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap IHSG. Sedangkan, Inflasi dan BI Rate berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap IHSG. Secara simultan Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar (Kurs USD/IDR) berpengaruh signifikan terhadap IHSG.

Kata Kunci: IHSG, Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar (Kurs USD/IDR)

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 19: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

xvi

ABSTRACT

Jakarta Composite Index (JCI) is an index that can be used to represent a situation of Indonesia Stock Market. The movement JCI caused by economic macro intern factor such as Real Gross Domestic Product, Unemployment Rate, Inflation, BI Rate, Level

of Stock Market, and Exchange Rate. However, this research only focuses on analyzing whether Inflation, BI Rate, and Exchange Rate affect the Jakarta Composite Index

(JCI) in the period 2011-2013.

The research focus on monthly data from January 2011 until December 2013. The method used in this study is multiple linear regression analyst, T test, F test at level of

significant 5% and perfomed with Eviews 7.0. The results of this study indicate that only partially Exchange Rate (Exchange rate USD / IDR) had a significant negative effect on JCI. Meanwhile, inflation and BI Rate negative but insignificant effect on JCI.

Simultaneously inflation, BI Rate, and Exchange Rate (Exchange rate USD / IDR) significantly affects JCI.

Key Words: JCI, Inflation, BI Rate, Exchange Rate (USD/IDR)

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 20: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

1 Indonesia Banking School

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara

karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi

pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan

dana dari masyarakat pemodal atau investor. Pendanaan merupakan salah satu

fungsi perusahaan yang penting bagi keberhasilan usaha suatu perusahaan.

Dikatakan penting karena fungsi inilah yang melakukan usaha untuk

mendapatkan dana. Baik perusahaan besar maupun kecil membutuhkan dana

untuk menjalankan kegiatan usahanya. Dana yang dibutuhkan bisa diperoleh

baik melalui pendanaan dari dalam perusahaan maupun pembiyaan dari luar

perusahaan. Sumber pendanan eksternal diperoleh perusahaan dengan

melakukan pinjaman kepada pihak lain atau menjual sahamnya kepada

masyarakat (go public) di pasar modal.

Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk

pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain.

Kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada

instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, dan lain-lain. Dengan

demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai

dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing- masing instrumen

keuangan.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 21: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

2

Indonesia Banking School

Harga saham di bursa tidak selamanya tetap, adakalanya meningkat dan

bisa pula menurun, tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran. Di

pasar modal, terjadinya fluktuasi harga saham tersebut menjadikan bursa efek

menarik bagi beberapa kalangan pemodal (investor). Di sisi lain, kenaikan dan

penurunan harga saham bisa terjadi karena faktor fundamental, psikologis,

maupun eksternal.

Grafik 1.1

Perkembangan IHSG dan Inflasi Tahun 2011-2013

Sumber: Bursa Efek Indonesia dan Bank Dunia

3821

4316 4274

3500360037003800390040004100420043004400

2011 2012 2013

IHSG (Poin)

5,44,3

6,4

0123456789

2011 2012 2013

Inflasi (%)

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 22: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

3

Indonesia Banking School

Grafik 1.2

Perkembangan BI Rate dan Nilai Tukar (Kurs USD/IDR) Tahun 2011-2013

Sumber: Bank Indonesia

Menurut Tim Studi Kointegrasi dan Kausalitas Bapepam-LK (2008, p.1)

dalam Haryogo (2013) menyatakan bahwa pasar modal Indonesia yang

merupakan bagian dari emerging market yang secara kapitalisasi maupun

tingkat likuiditas yang masih sangat kecil dibandingkan dengan pasar modal

yang telah maju seperti pasar modal Amerika Serikat dan Eropa. Kondisi

tersebut membuat volatilitas pasar menjadi tinggi dan hal ini tentunya akan

menarik para pemodal asing untuk berinvestasi di Indonesia.

Grafik 1.1 menunjukkan pergerakan dari perkembangan IHSG. Telah

diketahui bahwa IHSG mengalami peningkatan pada tahun 2011 sampai

dengan tahun 2012. Hal ini terjadi karena Indonesia meraih status laik investasi

(investment grade) dari lembaga pemeringkat Fitch. Investment grade adalah

peringkat yang menunjukkan utang pemerintah atau perusahaan memiliki

9068 9670

12189

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

2011 2012 2013

Kurs (Rp)

6.55.75

7.5

012345678

2011 2012 2013

BI Rate (%)

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 23: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

4

Indonesia Banking School

risiko yang relatif rendah dari peluang gagal bayar, sehingga memiliki tingkat

kepercayaan yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Indonesia diberikan

investment grade karena memiliki fundamental ekonomi kuat, stabilitas politik

dalam jangka panjang solid, dan memiliki manajemen anggaran pemerintah

serta kebijakan moneter yang hati-hati. Ditandai dengan defisit anggaran

rendah, rasio utang rendah dan inflasi yang terkendalikan. Pada saat itu juga,

bursa Eropa dan bursa Amerika sedang mengalami melemah. Bursa Eropa

juga mengalami krisis utang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sekitar 6,5%

maka mempengaruhi IHSG menjadi meningkat. Namun tahun 2013

mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

Grafik 1.1 dan Grafik 1.2 juga menunjukkan bahwa fluktuasi IHSG diikuti

dengan fluktuasi variable makroekonomi diantaranya inflasi, suku bunga, dan

nilai tukar. Fluktuasi inflasi jika dilihat dari pergerakan data diatas

menujukkan bahwa tingkat inflasi memberikan respon terhadap pergerakan

IHSG.

Menurut Khan (2012) dalam Silim (2013) menyatakan harga saham

dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal maupun internal. Beberapa faktor

makro yang mempengaruhi aktifitas investasi saham di BEI, di antaranya

adalah tingkat inflasi, BI Rate dan nilai kurs valuta asing, serta lainnya.

Hubungan positif antara inflasi dan harga saham adalah semakin tinggi

inflasi maka semakin tinggi barang dan jasa yang pada akhirnya meningkatkan

profit perusahaan dan harga sahamnya.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 24: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

5

Indonesia Banking School

Fluktuasi Nilai tukar (kurs) memiliki pengaruh terhadap indeks harga

saham. Krisis keuangan global telah memberikan dampak terhadap nilai mata

uang Indonesia mengalami depresiasi. Depresiasi merupakan menurunnya

nilai mata uang suatu negara yang diukur dari jumlah mata uang negara lain

yang dapat dibelinya, sedangkan apresiasi yaitu meningkatnya nilai mata uang

suatu negara yang diukur dari jumlah mata uang negara lain yang dapat

dibelinya (Mankiw, 2006:243). Depresiasi yang dialami Indonesia sebagai

dampak dari adanya krisis adalah menurunnya mata uang rupiah terhadap

dollar, sehingga harga barang-barang domestik menjadi sangat murah bagi

pihak luar negeri (Sukirno, 2004:297).

Pada tahun 2013 melemahnya rupiah dikarenakan tingginya penarikan

dana investor asing dibursa, sehingga mengakibatkan penawaran atas rupiah

meningkat. Hal ini disebabkan karena membaiknya perekonomian Amerika,

sehingga Amerika berencana untuk mengurangi Quantitative Easing (QE).

Quantitative Easing (QE) adalah program The Fed untuk meningkatkan

jumlah uang beredar dengan menerbitkan surat hutang yang dimana pelaku

ekonomi internasional juga bisa membelinya dan bertujuan untuk menurunkan

tingkat suku bunga. Rencana tersebut mengindikasikan bahwa perekonomian

Amerika mulai sehat, yang mengakibatkan nilai tukar obligasi dan asset

finansial lainnya meningkat. Atas dasar itulah banyak investor asing yang

menarik dananya dari negara berkembang untuk diinvestasikan kembali di

negaranya (Amerika).

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 25: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

6

Indonesia Banking School

Data Bank Indonesia menunjukkan tingkat kenaikan kurs rupiah terhadap

dollar US semakin naik secara signifikan, pada bulan Desember tahun 2013,

nilai $1 menyentuh angka Rp 12.189,00. Pergerakan IHSG mengalami

penurunan maka terdepresiasinya kurs ini disebabkan oleh tingginya

permintaan pasar terhadap kurs valuta asing. Kondisi ini dimanfaatkan oleh

pelaku pasar untuk menaikan harga Dollar dan Bank Indonesia tidak

mempunyai otoritas untuk mengatur nilai kurs, sehingga nilai kurs sepenuhnya

ditentukan mekanisme pasar.

Kebijakan tingkat suku bunga dikendalikan secara langsung oleh Bank

Indonesia melalui BI Rate. BI Rate atau suku bunga Bank Indonesia,

merupakan tingkat suku bunga acuan yang ditetapkan oleh BI sebagai patokan

bagi suku bunga pinjaman maupun simpanan bagi bank dan atau lembaga-

lembaga keuangan di seluruh Indonesia. Patokan ini hanya bersifat rujukan

dan bukan merupakan peraturan, sehingga tidak mengikat ataupun memaksa.

Jadi, bank konvensional dapat menaikkan bunga pinjaman kepada orang yang

mengajukan kredit dengan alasan BI Rate naik, namun disisi lain bunga

deposito atau tabungan bagi para nasabahnya tidak akan meningkat.

Menurut Amin (2012) Tingkat suku bunga juga merupakan salah satu

variabel yang dapat mempengaruhi harga saham. Secara umum,

mekanismenya adalah bahwa suku bunga merupakan salah satu alternatif bagi

investor untuk mengambil keputusan dalam menanamkan modalnya. Jika suku

bunga yang ditetapkan meningkat, investor akan mendapat hasil yang lebih

besar atas suku bunga deposito yang ditanamkan sehingga investor akan

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 26: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

7

Indonesia Banking School

cenderung untuk mendepositokan modalnya dibandingkan menginvestasikan

dalam saham. Hal ini mengakibatkan investasi di pasar modal akan semakin

turun dan pada akhirnya berakibat pada melemahnya Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG).

Indonesia sebagai negara berkembang mendapat pengaruh yang cukup

besar dari krisis finasial global. Berbagai kebijakan diambil pemerintah untuk

meredam pengaruh buruk dari krisis, mulai dari menaikkan tingkat suku

bunga, menaikkan bahan bakar minyak, maupun memperketat lalu lintas mata

uang asing.

Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia,

dimana nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menjadi salah satu

dari leading economic indicator pada suatu negara. Pergerakan indeks ini

sangat dipengaruhi oleh ekspektasi investor atas kondisi fundamental negara

maupun global. Berbagai informasi baru akan berpengaruh pada ekspektasi

investor yang akhirnya akan berpengaruh pada IHSG.

IHSG merupakan salah satu indikator positif terhadap perekonomian

Indonesia. Dalam praktik sering kali bursa yang lebih besar akan

mempengaruhi bursa yang lebih kecil. Harga saham bertindak sebagai

indikator ekonomi yang penting dalam kegiatan perekonomian. Salah satu

indeks yang diperhatikan oleh investor ketika ingin berinvestasi di Bursa Efek

Indonesia adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Peningkatan IHSG

menunjukkan kondisi pasar modal sedang bullish, sebaliknya jika menurun

menunjukkan kondisi pasar modal sedang bearish. Untuk itu, seorang investor

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 27: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

8

Indonesia Banking School

harus memahami pola perilaku harga saham di pasar modal.

Berdasarkan fenomena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta

adanya beberapa penelitian terdahulu yang saling bertentang (research gap),

maka peniliti tertarik untuk meneliti kembali mengenai “PENGARUH

INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS USD/IDR)

TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI

BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE TAHUN 2011-2013”.

Penelitian ini merupakan replikasi penelitian yang dilakukan oleh Silim

(2013) yang berjudul Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2002-2011.

Teknik pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive. Alat analisis

yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah regresi linear berganda. Hasil

penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel ekonomi makro

berpengaruh signifikan terhadap IHSG.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah (1)

penelitian ini tidak menggunakan net ekspor, harga minyak dunia dan harga

emas dunia sebagai variabel independen. (2) Pengamatan yang dilakukan

dalam penelitian sebelumnya adalah tahun 2002-2011, sedangkan tahun

pengamantan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah peridoe tahun 2011-

2013.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 28: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

9

Indonesia Banking School

Tabel 1.1

Research GAP

VARIABEL INDEPENDEN

PENELITI TERDAHULU

JUDUL PENELITIAN

METODE HASIL PENELITIAN

Inflasi

Hilya Lailia, Darminto, dan R. Rustam Hidayat (2014)

Pengaruh Tingkat suku Bunga, Tingkat Inflasi, Nilai Kurs Dollar dan Indeks Strait Times Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

Regresi Linear Berganda

Tingkat inflasi tidak berpengaruh terhadap IHSG

Joven Sugianto Liauw & Trisnadi Wijaya (2013)

Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia

Regresi Linear Berganda

Tingkat Inflasi berpengaruh positif signifikan terhadap IHSG

Christian Adi Candra (2015)

Pengaruh Kurs (USD/IDR), Suku Bunga SBI, dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan yang Tercatat dalam Bursa Efek Indonesia

Inflasi berpengaruh positif signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

BI Rate

Agus Salim (2013) Effect of Interest

Rates and Inflation of

Reference Bank

Indonesia Stock Price

Index

Regresi Linear Berganda

BI Rate berpengaruh negatif signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

Suprihati (2015)

The Analysis of The

Influence of

Exchange Rate, SBI

Interest Rate,

Inflation Rate, Dow

Jones Index and

Nikkei 225 Index to

IHSG

Regresi Linear Berganda

BI Rate berpengaruh negatif signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 29: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

10

Indonesia Banking School

VARIABEL INDEPENDEN

PENELITI TERDAHULU

JUDUL PENELITIAN

METODE HASIL PENELITIAN

BI Rate Renny Wijaya (2013)

Pengaruh Fundamental Ekonomi Makro Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2002-2011

Regresi Linear Berganda

BI Rate tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG

Nilai Tukar (Kurs)

Ardy Haryogo (2013)

Pengaruh Nilai Tukar dan Indeks Dow

Jones Terhadap Composite Index di Bursa Efek Indonesia

Regresi Linear Berganda

Kurs tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG

Suprihati (2015)

The Analysis of The

Influence of

Exchange Rate, SBI

Interest Rate,

Inflation Rate, Dow

Jones Index and

Nikkei 225 Index to

IHSG

Regresi Linear Berganda

Exchange Rate

memiliki berpengaruh signifikan negatif terhadap IHSG

Faris Hamam Syarofi and Harjum Muharam (2014)

The Impact of the

Domestic Interest

Rates, Exchage Rate,

World Oil Prices,

World Gold Prices,

DJIA, Nikkei 225 and

HSI on the JCI

Generalized

Autoregressive

Conditional

Heteroscedastici

ty in Mean

(GARCH-M)

Exchange Rate

memiliki berpengaruh signifikan negatif terhadap IHSG

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

maka perumusan masalah yang timbul adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

(IHSG)?

2. Apakah terdapat pengaruh BI Rate terhadap Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG)?

3. Apakah terdapat pengaruh kurs terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 30: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

11

Indonesia Banking School

(IHSG)?

4. Apakah secara bersama-sama terdapat pengaruh inflasi, BI Rate, dan kurs

terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)?

1.3 Batasan Masalah

Analisis mengenai faktor-faktor yang diduga dapat berpengaruh terhadap

pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia mulai periode

tahun 2011-2013. Variabel makroekonomi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah tingkat inflasi, tingkat BI rate, dan nilai tukar (kurs USD/IDR). Data

yang digunakan bersumber dari Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, Bursa

Efek Indonesia, Yahoo Finance, dan Statistik Keuangan Ekonomi Indonesia.

1.4 Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang akan

dilakukan adalah:

1. Untuk mengetahui apakah inflasi berpengaruh terhadap IHSG.

2. Untuk mengetahui apakah BI Rate berpengaruh terhadap IHSG.

3. Untuk mengetahui apakah kurs berpengaruh terhadap IHSG.

4. Untuk mengetahui apakah secara bersama-sama inflasi, BI Rate, dan kurs

berpengaruh terhadap IHSG.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Sebagai upaya untuk memperdalam pengetahuan mengenai

perngaruh variable makro pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 31: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

12

Indonesia Banking School

2. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber referensi

untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi Investor

Investor dan calon investor memperoleh informasi yang benar

tentang pengaruh dan hubungan inflasi, BI Rate dan kurs terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), karena

informasi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi para investor dalam

pengambilan keputusan di pasar modal sebagai akibat dari adanya

mekanisme ekonomi dan ekspektasi pasar. Investor dapat menggunakan

informasi tambahan ini dalam melakukan kegiatan di Bursa Efek Indonesia

(BEI).

1.6 Sistimatika Penulisan

Pembahasan dalam skripsi ini akan disajikan dalam 5 (lima) bab yang

berurutan sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah

tentang pengaruh variabel inflasi, suku bunga, dan kurs

terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika

penulisan.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini merupakan bagian yang berisi tentang landasan teori

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 32: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

13

Indonesia Banking School

yang digunakan sebagai dasar acuan teori bagi penelitian

antara lain tentang pasar modal, investasi, saham,

portofolio, penjelasan dan masing-masing variabel inflasi,

BI Rate, dan kurs terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

(IHSG), penelitian terdahulu, kerangka penelitian, serta

hipotesis.

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi uraian mengenai variabel penelitian yaitu

harga saham sebagai variabel dependennya dan variabel

inflasi, BI Rate, dan kurs sebagai variabel independennya,

penggunaan populasi dan sampel, jenis dan sumber data,

serta metode analisis penelitian yang digunakan.

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini mendeskripsikan obyek penelitian yaitu Bursa Efek

Indonesia (BEI) serta membahas masalah dan hasil dari

analisis pengaruh inflasi, BI Rate, dan kurs terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG).

BAB V: PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan atau rekomendasi tindakan

yang perlu dilakukan oleh perusahaan untuk kemajuan lebih

lanjut.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 33: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

14 Indonesia Banking School

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Investasi

Tandelilin (2010: 2) Investasi adalah komitmen dana atau sumber

daya lainnya yang dilakukan pada saat ini untuk mendapatkan hasil di

masa depan. Saat ini investor sengaja membeli saham untuk mendapatkan

keuntungan dari perbedaan harga saham atau untuk mendapatkan dividen,

sebagai hadiah untuk investasi di masa depan. Menurut Tandelilin (2010:

12), Keputusan proses investasi terdiri dari lima tingkat keputusan yang

berlangsung hingga yang terbaik keputusan untuk investasi dibuat.

2.1.1.1 Faktor Utama Penentu Tingkat Investasi

Menurut Halim (2003:2) dalam Sari, Wahyuningsih, dan Hadiyati

(2014) Faktor utama penentu tingkat investasi atau pembentukan modal

dalam perekonomian adalah Tingkat pengembalian (expected rate of

return), apabila keuntungan lebih besar dari suku bunga (Rate). Kenaikan

suku bunga pinjaman mempengaruhi tingkat pengembalian modal atau

tingkat keuntungan dari kegiatan investasi dan sebaliknya. Untuk itu

dibutuhkan analisis dan perhitungan mendalam dengan tidak

mengesampingkan prinsip kehati-hatian (prudent principle). Investasi

terbagi 2 yakni, investasi financial asset dan real asset dilakukan di pasar

uang. Investasi real asset diwujudkan dalam bentuk pembelian asset

produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 34: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

15

Indonesia Banking School

perkebunan dan lainnya.

Investor dapat mengambil keputusan yang sesuai dengan tujuan

yang diharapkan seperti keberlanjutan (continuity), profit maksimum,

kemakmuran bagi shareholder, serta turut andil dalam pembangunan

bangsa. Dua tipe investasi dalam aktiva keuangan, yaitu Direct Investment,

yaitu investasi membeli secara langsung suatu aktiva keuangan dari suatu

perusahaan, seperti investasi tabungan, deposito, pasar uang, pasar modal,

atau pasar turunan (opsi warrant dan future contract). Indirect Investment,

yaitu investasi tidak terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dalam

suatu perusahaan, contohnya saham dan obligasi yang dijual di pasar

modal melalui perantara (agent).

2.1.1.2 Pengaruh Faktor-Faktor Ekonomi Terhadap Investasi

Tandelilin (2000) menyatakan bahwa faktor-faktor ekonomi makro

secara empirik telah terbukti mempunyai pengaruh terhadap kondisi pasar

modal di beberapa negara. Faktor-faktor tersebut yaitu laju pertumbuhan

inflasi, tingkat suku bunga dan nilai tukar mata uang (exchange rate).

Pengaruh masing-masing faktor tersebut dapat digambarkan di tabel

sebagai berikut:

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 35: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

16

Indonesia Banking School

Tabel 2.1

Faktor-Faktor Ekonomi Terhadap Investasi

Indikator Ekonomi Pengaruh Inflasi Menurunnya inflasi secara relatif merupakan sinyal

positif bagi investor di pasar modal. Tingkat Suku Bunga Menurunnya tingkat suku bunga merupakan sinyal

positif terhadap harga saham. Kurs Menguatnya kurs rupiah terhadap mata uang asing

merupakan sinyal positif bagi ekonomi yang mengalami inflasi.

Sumber: Tandelilin, 2000.

2.1.2 Teori Makro Ekonomi

Makroekonomi merupakan salah satu cabang dari ilmu ekonomi

secara keseluruhan yang meliputi siklus bisnis yaitu faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat inflasi, tingkat pengangguran dan tingkat

pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang yang pada akhirnya akan

mempengaruhi kebijakan fiskal dn moneter dalam suatu Negara (Delong

& Olney, 2006). Ada enam variabel kunci makroekonomi yang dapat

digunakan untuk melihat kegiatan dan aktivitas perekonomian suatu

negara, yaitu:

1. PDB riil (Real Gross Domestic Product)

2. Tingkat pengangguran (Unemployment Rate)

3. Tingkat inflasi (Inflation Rate)

4. Tingkat suku bunga (Interest Rate)

5. Indeks Harga Saham (Level of Stock Market)

6. Nilai tukar (Exchange Rate)

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 36: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

17

Indonesia Banking School

Menurut Dornbusch, Fischer, dan Startz (2008) makroekonomi

merupakan suatu pemaham mengenai interaksi antara barang, tenaga

kerja, dan pasar asset dari suatu perekonomian sehingga terjadi

interaksi perdagangan antar individu dan Negara.

Hubungan yang kuat antara kinerja ekonomi makro dan harga

saham yaitu perubahan pada harga saham selalu terjadi sebelum

terjadinya perubahan ekonomi, hal ini karena harga saham yang

terbentuk merefleksikan ekspektasi investor atas kondisi ekonomi di

masa depan (Tandelilin, 2010).

2.1.3 Pasar Modal

Pasar modal pada hakikatnya adalah suatu kegiatan yang

mempertemukan penjual dan pembeli dana. Dana yang diperjualbelikan

tersebut digunakan untuk jangka waktu yang lama dalam tujuan

menunjang pengembangan suatu organisasi atau perusahaan. Kegiatan

jual-beli dana tersebut dilakukan dalam suatu lembaga resmi yang disebut

bursa efek.

Menurut Sunariyah (2000) dalam Haryogo (2013:2) menyatakan

pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang

terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan

semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat

berharga yang beredar.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia No.8 tahun 1995

Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 37: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

18

Indonesia Banking School

dan perdagangan efek, yaitu perusahaan publik yang berkaitan dengan efek

yang diterbitkannya serta lembaga atau profesi yang berkaitan dengan

efek. Adapun efek yang dimaksudkan disini adalah surat berharga atau

saham.

Pasar modal adalah tempat terjadinya transaksi aset keuangan

jangka panjang atau long-term financial assets. Pasar modal

memungkinkan bertemunya pihak-pihak yang memiliki kelebihan

(investor/lender) dan yang mebutuhkan dana (perusahaan/emiten). Dalam

hal ini investor akan memberikan dananya pada emiten, dan investor

memperoleh sekuritas yang memiliki klaim atas aset-aset perusahaan.

Pada dasarnya pasar modal sama seperti pasar keuangan yang lain, hanya

saja yang membedakan adalah komoditi yang diperdagangkan. Bentuk

umum surat berharga yang biasa diperdagangkan yaitu obligasi, saham

preferens, dan saham biasa.

Pasar modal adalah mekanisme surat berharga yang terorganisir

melalui bursa utama dan pararel. Termasuk dalam surat berharga yang

diperdagangkan adalah saham biasa, saham preferen, obligasi konversi,

opsi, hak saham, dan sertifikasi hak beli saham. Pasar modal merupakan

sarana pendanaan bagi perusahaan, pemerintah, dan sebagai sarana bagi

kegiatan berinvestasi. Pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan

prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. (BEI, 2010)

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 38: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

19

Indonesia Banking School

Tabel 2.2

Faktor Variabel Makroekonomi Terhadap Pasar Modal

Indikator Dampak Penjelasan

Inflasi Meningkatnya inflasi secara relatif adalah sinyal negatif bagi pemodal di pasar modal.

Inflasi meningkatkan pendapatan dan biaya perusahaan. Jika peningkatan biaya faktor produksi lebih tinggi dari peningkatan harga yang dapat dinikmati oleh perusahaan, maka profitabilitas perusahaan akan menurun.

Tingkat Suku Bunga Tingkat suku bunga yang tinggi adalah sinyal negatif bagi harga saham

Meningkatnya tingkat bunga akan meningkatkan capital price sehingga memperbesar biaya perusahaan dan terjadi perpindahaan investasi dari saham ke deposito atau fixed.

Nilai Tukar Rupiah Menurunnya kurs Rupiah terhadap mata uang asing memiliki pengaruh negatif terhadap ekonomi dan pasar modal

Menurunnya kurs dapat meningkatkan biaya impor bahan baku dan meningkatkan suku bunga tetapi dapat meningkatkan ekspor.

Sumber: Harianto & Siswanto. 1998

2.1.4 Efficient Market Theory (Efficient Market Hypothesis / EMH)

Pasar yang efisien merupakan pasar di mana harga semua sekuritas

yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia.

Dalam hal ini, informasi yang tersedia meliputi informasi masa lalu maupun

informasi saat ini, serta informasi yang bersifat sebagai pendapat/ opini

rasional yang berada di pasar yang bisa mempengaruhi perubahan harga

(Tandelilin, 2010:219). Para pemodal sangat cepat bereaksi terhadap

informasi yang tersedia dan baru sehingga menyebabkan harga efek-efek

melakukan penyesuaian secara cepat dan akurat.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 39: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

20

Indonesia Banking School

Menurut Tandelilin (2010), ada 3 hal yang menggambarkan bentuk

himpunan informasi bagi suatu saham.

Gambar 2.1. Himpunan informasi bagi suatu saham

Gambar 2.1. Memperlihatkan himpunan informasi bagi suatu saham.

Lingkaran pertama (1) merepresentasikan informasi apa pun yang relevan

bagi penilaian saham yang dapat dipelajari dengan menganalisis sejarah

harga pasar saham. Lingkaran (1) merupakan bagian dari lingkaran kedua

(2) yang menyatakan informasi yang tersedia pada publik, seperti publikasi

perusahaan serta informasi mengenai industry dan perekonomian.

Selanjutanya lingkaran (2) merupakan bagian dari lingkaran ketiga (3), yang

menyatakan seluruh informasi yang juga meliputi informasi rahasia orang

dalam. Masing-masing ketiga bentuk efisiensi pasar berikut ini

((3) Seluruh informasi yang tersedia termasuk informasi dalam atau privat

(2) Seluruh informasi publik

(1) Informasi dalam harga saham di masa lalu

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 40: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

21

Indonesia Banking School

mengasumsikan jenis informasi yang berbeda dalam merefleksikan harga

saham.

Untuk memudahkan penelitian tentang efisiensi pasar, menurut

Fama (1970) dalam Tandelilin (2010:223) telah mengklasifikasikan bentuk

pasar yang efisien ke dalam Efficient Market Theory menjadi tiga macam,

yaitu:

1. Bentuk Lemah (Weak form)

Semua informasi di masa lalu (historis) akan tercermin dalam harga

yang terbentuk sekarang. Jadi informasi historis tersebut (seperti

harga dan volume perdagangan, serta peristiwa di masa lalu) tidak

bisa lagi digunakan untuk memprediksi perubahan harga di masa

yang akan datang. Implikasinya adalah investor tidak akan bisa

memprediksi nilai pasar saham di masa datang dengan

menggunakan data historis.

2. Bentuk semi kuat (Semi Strong form)

Pasar dikatakan efisien dalam bentuk setengah kuat jika harga-harga

sekuritasnya secara penuh mencerminkan semua informasi yang

dipublikasikan termasuk informasi yang berada di laporan-laporan

keuangan emiten.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 41: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

22

Indonesia Banking School

3. Bentuk kuat (Strong form)

Bentuk ini menyatakan bahwa harga saham akan melakukan

penyesuaian secar cepat terhadap informasi apapun, bahkan

informasi yang tidak tersedia baik bagi semua pemodal (informasi

privat). Yang dimaksud informasi privat yaitu informasi yang

berasal dari orang orang dalam perusahaan tentang perencanaan

strategis yang mempengaruhi keputusan atas efeknya.

Efficient Market Hypothesis bentuk semi kuat menyatakan bahwa

harga pasar saham yang terbentuk sekarang telah mencerminkan informasi

historis ditambah dengan semua informasi yang dipublikasikan termasuk

informasi yang berada di laporan keuangan perusahaan emiten (Tandelilin,

2010:223).

2.1.5 Teori Portofolio

Teori portofolio merupakan teori yang menganalisis bagaimana

memilih kombinasi berbagai bentuk atau jenis kekayaan yang didasarkan

pada resiko jenis kekayaan tersebut (surat berharga/kekayaan fisik).

Jogiyanto (2005:5) berpendapat bahwa pasar bisa menjadi efisien karena

adanya beberapa peristiwa, yaitu:

a. Harga sekuritas ditentukan oleh mekanisme permintaan

dan penawaran yang ditentukan oleh banyak investor;

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 42: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

23

Indonesia Banking School

b. Informasi tersedia secara luas kepada semua pelaku

pasar pada saat yang bersamaan dan harga untuk

memperoleh informasi tersebut murah;

c. Informasi dihasilkan secara acak, dan tiap-tiap

pengumuman bersifat acak satu dengan lainnya sehingga

investor tidak bisa memperkirakan kapan emiten akan

mengumumkan informasi baru.

Sunariyah (2003:178) menjelaskan bahwa sebelum membuat

keputusan untuk membeli dan memiliki sebuah asset investor akan

memperhatikan faktor-faktor seperti kekayaan, tingkat keuntungan yang

diharapkan (expected return), tingkat resiko atau ketidakpastian

(unexpected return), dan tingkat likuiditas.

2.1.6 Saham (stock)

Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau

badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Anoraga (2006:58)

menyatakan, “Pada umumnya saham yang dikenal sehari-hari merupakan

saham biasa (common stock) yaitu salah satu efek yang paling banyak

diperdagangkan di pasar modal”. Darmadji (2006:7) membagi beberapa

sudut pandang untuk menilai dan membedakan saham, yaitu:

1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, saham dibedakan

atas saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).

2. Dilihat dari cara peralihannya, saham terbagi atas saham atas unjuk (bearer

stock) dan saham atas nama (registered stock).

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 43: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

24

Indonesia Banking School

3. Ditinjau dari kinerja perdagangannya, saham dibedakan atas lima kategori,

yaitu saham unggulan (blue chip stock), saham pendapatan (income stock),

saham pertumbuhan (growth stock-well known), saham spekulatif

(speculative stock), saham siklikal (cyclical stock) ada dua keuntungan

investor dalam kepemilikan saham, yaitu dividend dan capital gain. Risiko

yang dihadapi pemodal dengan kepemilikan sahamnya adalah tidak

mendapat dividen, capital loss, perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, saham

di delist, saham disuspend.

2.1.7 Inflasi

Inflasi didefinisikan sebagai suatu gejala di mana tingkat harga

umum mengalami kenaikan secara terus menerus (Nanga, 2001:241).

Berdasarkan definisi tersebut, kenaikan tingkat harga umum (general price

level) yang terjadi sekali waktu saja, tidaklah dapat dikatakan sebagai

inflasi.

Menurut Dornbusch, Fischer dan Startz (2006:547), inflasi

didefinisikan sebagai pergeseran aggregate demand relatif terhadap

aggregate supply atau kenaikan dalam keseluruhan tingkat harga barang dan

jasa.

Menurut Astuti, Apriatni & Susanta (2013), pada dasarnya inflasi

yang tinggi tidak disukai oleh para pelaku pasar modal karena akan

meningkatkan biaya produksi. Kenaikan biaya produksi menyebabkan

kenaikan harga barang-barang dalam negeri sehingga berdampak pada

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 44: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

25

Indonesia Banking School

kinerja perusahaan. Selain itu, tingkat inflasi yang tinggi biasanya dikaitkan

dengan kondisi ekonomi dimana permintaan terhadap suatu barang melebihi

kapasitas barang yang ditawarkan, sehingga membuat harga‐harga

cenderung mengalami kenaikan. Inflasi yang terlalu tinggi juga akan

mengurangi tingkat pendapatan riil yang diperoleh investor dari

investasinya (Kewal, 2012).

Inflasi adalah penigkatan tingkat harga barang dan jasa secara

keseluruhan dalam suatu perekonomian. Di sisi lain, ketika terjadi inflasi,

harga-harga secara umum akan naik sehingga pembeli barang dan jasa akan

mengeluarkan uang lebih banyak uang untuk memperoleh barang dan jasa

yang mereka inginkan tetapi pada saat bersamaan para penjual barang dan

jasa akan mendapatkan lebih banyak uang dari penjualan mereka sehingga

penghasilan mereka meningkat seiring dengan kenaikan harga (Mankiw,

2006:210).

2.1.7.1 Komponen-Komponen Terjadinya Inflasi

Ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjadi

inflasi, komponen tersebut yaitu:

1. Adanya kecenderungan harga‐harga untuk meningkat, yang berarti

bisa saja tingkat harga yang terjadi pada waktu tertentu turun atau

naik dibandingkan dengan sebelumnya, tetapi tetap menunjukkan

tendensi yang meningkat.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 45: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

26

Indonesia Banking School

2. Bahwa kenaikan tingkat harga tersebut berlangsung secara terus

menerus (sustained), yang berarti bukan terjadi pada suatu waktu

saja, akan tetapi bisa beberapa waktu lamanya.

3. Bahwa tingkat harga yang dimaksud disini adalah tingkat harga

secara umum, yang berarti tingkat harga yang mengalami kenaikan

itu bukan hanya pada satu atau beberapa komoditi saja, akan tetapi

untuk harga barang secara umum. Suatu kenaikan harga dalam

inflasi dapat diukur dengan menggunakan indeks harga.

2.1.7.2 Jenis-Jenis Inflasi

2.1.7.2.1 Menurut Asal Inflasi

Menurut Djohanputro (2008:152), inflasi menurut asalnya,

dikategorikan menjadi 2 yaitu:

1. Inflasi yang bersumber dari dalam negeri (Domestic Inflation)

Inflasi ini disebabkan oleh permintaan terhadap barang meningkat

sehingga terjadi demand pull inflation yang bersumber dari dalam negeri

atau terjadi kenaikan harga-harga faktor produksi dalam negeri sehingga

terjadi cost push inflation yang bersumber dari dalam negeri.

2. Inflasi yang bersumber dari luar negeri (Foreign / Imported Inflation)

Inflasi ini disebabkan lonjakan permintaan ekspor secara terus menerus

sehingga terjadi demand pull inflation yang bersumber dari luar negeri

atau terjadi kenaikan harga faktor produksi yang diimpor sehingga

terjadi cosh push inflation yang bersumber dari luar negeri.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 46: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

27

Indonesia Banking School

2.1.7.2.2 Menurut Besarnya Inflasi

Menurut Samuelson & Nordhaus (2001:685), inflasi menurut

besarnya terbagi menjadi 3 yaitu:

1. Inflasi ringan (Low Inflation)

Inflasi ringan ditandai dengan laju inflasi yang rendah, biasanya bernilai

satu digit per tahun (< 10%). Kenaikan harga pada jenis inflasi ini

berjalan secara lambat dengan presentase yang kecil serta dalam jangka

yang relatif lama.

2. Inflasi menengah (Galopping Inflation)

Inflasi menengah ditandai dengan kenaikan harga yang lebih besar dari

inflasi ringan (biasanya double atau triple digit, yaitu diantara 20% -

200% per tahun). Inflasi ini terjadi karena pemerintahan yang lemah,

terjadi perang, revolusi atau kejadian lain yang menyebabkan tidak

tersedianya produk dengan uang yang berlimpah, sehingga

menyebabkan masyarakat tidak percaya dengan nilai uang.

3. Inflasi tinggi (Hyper Inflation)

Inflasi tinggi merupakan inflasi yang mempunyai efek paling besar

(>200% per tahun). Pada kondisi ini, masyarakat lebih memilih untuk

spending money dan menyimpannya dalam bentuk barang dibandingkan

saving money. Hal ini dikarenakan sebagian besar komoditas seperti

emas, tahnah, bangunan mengalami kenaikan harga yang setara atau

lebih tinggi dari inflasi.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 47: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

28

Indonesia Banking School

2.1.7.2.3 Menurut Sumber Inflasi

Menurut Parkin (2014:702), inflasi menurut sumbernya terbagi

menjadi 2 yaitu:

1. Inflasi tarikan permintaan (Demand-Pull Inflation)

Inflasi ini disebabkan oleh jumlah permintaan agregat dari masyarakat

terhadap komoditas-komoditas hasil produksi melebihi kemampuan

ekonomi suatu negara dalam menyediakan barang dan jasa sehingga hal

ini memicu perubahan pada tingkat harga.

2. Inflasi dorongan biaya (Cost Push Inflation)

Inflasi ini disebabkan oleh bergesernya aggregate supply curve ke arah

kiri atas atau mengalami penurunan. Faktor-faktor yang menyebabkan

aggregate supply curve bergeser tersebut adalah meningkatnya harga

faktor-faktor produksi (baik yang berasal dari dalam ataupun luar

negeri). Meningkatnya harga faktor produksi akan menaikkan biaya

produksi.

2.1.8 BI Rate

Tingkat suku bunga menyatakan tingkat pembayaran atas pinjaman

atau investasi lain, di atas perjanjian pembayaran kembali, yang dinyatakan

dalam persentase tahunan (Dornbusch, et.al., 2008 : 43).

Suku bunga mempengaruhi keputusan individu terhadap pilihan

membelanjakan uang lebih banyak atau menyimpan uangnya dalam bentuk

tabungan. Suku bunga juga merupakan sebuah harga yang menghubungkan

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 48: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

29

Indonesia Banking School

masa kini dengan masa depan, sebagaimana harga lainnya maka tingkat

suku bunga ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran.

BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau

stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan

diumumkan kepada publik. (www.bi.go.id)

2.1.8.1 Hubungan Tingkat Suku Bunga dengan Harga Saham

Hubungan tingkat bunga dan harga saham yaitu berhubungan

negatif. Tingkat bunga yang terlalu tinggi akan mempengaruhi present

value aliran kas perusahaan, sehingga kesempatan untuk berinvestasi yang

ada tidak akan menarik lagi. Tingkat bunga yang tinggi juga akan

meningkatkan biaya modal yang ditanggung perusahaan dan akan

menyebabkan return yang disyarat investor dari suatu investasi akan

meningkat (Tandelilin, 2010).

2.1.9 Nilai Tukar (Kurs)

Kurs (Exchange Rate) suatu mata uang adalah harga mata uang

dalam negeri terhadap mata uang luar negeri. Sistem kurs valuta asing akan

sangat tergantung dari sifat pasar. Dalam pasar bebas, kurs akan berubah

sesuai dengan perubahan permintaan dan penawaran.

Para ekonom membagi kurs atas dua macam (Mankiw, 1999:192) yaitu:

a. Kurs nominal, yaitu harga relatif dari mata uang dua Negara

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 49: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

30

Indonesia Banking School

b. Kurs rill, yaitu harga relatif dari barang-barang kedua negara, yaitu kurs

rill yang dinyatakan tingkat dimana kita bisa memperdagangkan barang-

barang dari suatu negara untuk barang-barang dari negara lain.

Nilai tukar (kurs) berhubungan positif dengan tingkat suku bunga,

dimana naiknya nilai tukar (rupiah terapresiasi terhadap dollar) akan

meningkatkan suku bunga. Maka masyarakat akan terdorong untuk

menambah jumlah tabungan dengan mengurangi pengeluaran untuk

konsumsi, dan melepas Dollar yang mereka miliki. Hal ini dilakukan untuk

memperoleh keuntungan dari peningkatan bunga tabungan. Peningkatan

jumlah tabungan juga akan berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah

uang kuasi. (Mankiw, 2003:313)

Kurs atau nilai tukar adalah harga harga dari mata uang luar negeri

(Dornbusch, et.al., 2008:46). Kenaikan nilai tukar (kurs) mata uang dalam

negeri disebut apresiasi atas mata uang (mata uang asing lebihmurah, hal ini

berarti nilai mata uang asing dalam negeri meningkat). Penurunan nilai

tukar (kurs) disebut depresiasi mata uang dalam negeri (mata uang asing

menjadi lebih mahal, yang berarti mata uang dalam negeri menjadi

merosot).

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 50: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

31

Indonesia Banking School

2.1.9.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang adalah:

(Madura, 2006:103)

a. Tingkat inflasi

Perubahan tingkat inflasi dapat mempengaruhi aktivitas perdagangan

internasional, yang mana akan mempengaruhi jumlah permintaan dan

penawaran untuk mata uang tertentu. Oleh karena itu akan

mempengaruhi nilai tukar mata uang.

b. Tingkat suku bunga

Perubahan tingkat suku bunga dapat mempengaruhi investasi dalam

bentuk sekuritas asing yang masuk, yang mana akan mempengaruhi

jumlah permintaan dan penawaran untuk mata uang tertentu. Oleh

karena itu akan mempengaruhi nilai tukar mata uang.

c. Tingkat pendapatan

Tingkat pendapatan dapat mempengaruhi jumlah permintaan impor

suatu negara. Oleh karena itu dapat mempengaruhi nilai tukar mata

uang.

d. Kebijakan pemerintah

Pemerintah negara lain dapat mempengaruhi ekuilibrium nilai tukar

mata uang dengan berbagai cara, misalnya dengan mengubah kebijakan

perdagangan negara lain, melakukan intervensi di pasar mata uang, atau

mengubah variable makroekonomi seperti inflasi, suku bunga, dan

tingkat pendapatan.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 51: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

32

Indonesia Banking School

e. Ekspektasi

Seperti pasar finansial lainnya, maka pasar mata uang akan bereaksi

terhadap adanya berita yang mempunyai pengaruh ke masa depan.

Misalnya saja, berita yang menerpa tingkat inflasi di AS akan

mendorong para investor mata uang untuk menjual dollar, untuk

mengantisipasi penurunan nilai mata uang tersebut di masa yang datang.

2.1.9.2 Hubungan Nilai Tukar Dengan Harga Saham

Dampak perubahan nilai tukar terhadap perekonomian secara

luas tercermin pada perdagangan internasional dan neraca perdagangan

yang dipengaruhi oleh transaksi impor dan ekspor. Depresiasi mata uang

negara asing sebagai stimulasi untuk meningkatkan ekspor yang pada

akhirnya akan meningkatkan arus kas suatu negara dengan asumsi

permintaan bersifat elastis. Kenaikan demand sebagai sinyal positif bagi

pasar modal yang mencerminkan return, hal inilah yang menjadikan

hubungan positif antara nilai tukar dengan harga saham.

2.1.10 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Menggunakan semua Perusahaan Tercatat sebagai komponen

perhitungan Indeks. Agar IHSG dapat menggambarkan keadaan pasar yang

wajar, Bursa Efek Indonesia berwenang mengeluarkan dan atau tidak

memasukkan satu atau beberapa Perusahaan Tercatat dari perhitungan

IHSG. Dasar pertimbangannya antara lain, jika jumlah saham Perusahaan

Tercatat tersebut yang dimiliki oleh publik (free float) relatif kecil

sementara kapitalisasi pasarnya cukup besar, sehingga perubahan harga

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 52: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

33

Indonesia Banking School

saham Perusahaan Tercatat tersebut berpotensi mempengaruhi kewajaran

pergerakan IHSG.

IHSG adalah milik Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia

tidak bertanggung jawab atas produk yang diterbitkan oleh pengguna yang

mempergunakan IHSG sebagai acuan (benchmark). Bursa Efek Indonesia

juga tidak bertanggung jawab dalam bentuk apapun atas keputusan investasi

yang dilakukan oleh siapapun Pihak yang menggunakan IHSG sebagai

acuan (benchmark). (BEI, 2010)

Investasi saham yang dilakukan di pasar sekunder (bursa efek)

dengan aktivitas perdagangan saham sehari-hari. Harga-harga saham

mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan.

Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran

atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham terbentuk oleh supply

dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena

adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut

(kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak)

maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai

tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan

faktor lainnya.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 53: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

34

Indonesia Banking School

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.3

Penelitian Terdahulu

No. Nama Judul Variabel Metode Hasil 1 Andi

Desfiandi dan Abshor Marantika (2015)

Composite Stock

Price Index (IHSG)

Macro Factor in

Investment in Stock

(Equity Funds)

Variabel Dependen: Composite Stock

Price Index (IHSG) Variabel Independen: Rate of Exchange,

Inflation, Dow Jones

Index, Straits Times

Index

Regresi Linier (Ordinary

Least Square)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tingkat Nilai Tukar US Dollar/Rupiah Indonesia (IDR) memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap Indonesia Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

No. Nama Judul Variabel Metode Hasil 2 Suprihati

(2015) The Analysis of The

Influence of

Exchange Rate, SBI

Interest Rate,

Inflation Rate, Dow

Jones Index and

Nikkei 225 Index to

IHSG

Variabel Dependen : Composite Stock

Price Index (IHSG) Variabel Independen: Rate of Exchange,

SBI, Inflation

Regresi Linier Berganda

Hasil dari penelitian menunjukan dengan menggunakan pendekatan Uji Parsial, kurs, tingkat suku bunga SBI, dan tingkat inflasi berpengaruh signifikan negatif pada Indeks Harga Saham Gabungan.

No. Nama Judul Variabel Metode Hasil 3 Faris Hamam

Syarofi and Harjum Muharam (2014)

The Impact of the

Domestic Interest

Rates, Exchage

Rate, World Oil

Prices, World Gold

Prices, DJIA, Nikkei

225 and HSI on the

JCI

Variabel Dependen: Jakarta Composite

Index(JCI) Variabel Independen: Interest Rate, Exchange Rate,

World Oil Price, World Gold Prices,

DJIA, Nikkei 225 and

HSI

Generalized

Autoregressive

Conditional

Heteroscedasti

city in Mean

(GARCH-M)

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel Exchange Rate memiliki efek signifikan negatif terhadap IHSG dan SBI Interest Rate tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG.

No. Nama Judul Variabel Metode Hasil 4 Christian Adi

Candra (2015)

Pengaruh Kurs (USD/IDR), Suku Bunga SBI, dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan yang Tercatat dalam Bursa Efek Indonesia

Variabel Dependen: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Variabel Independen: Kurs (USD/IDR), Suku Bunga SBI, dan Tingkat Inflasi

Regresi Linier Berganda

Secara parsial, suku bunga SBI dan tingkat inflasi berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Suku bunga SBI berpengaruh negatif signifikan dan inflasi berpengaruh positif signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hanya kurs (USD/IDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 54: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

35

Indonesia Banking School

Tabel 2.3

Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

No. Nama Judul Variabel Metode Hasil

5 Ria Astuti, Apriatni E.P, dan Hari Susanta (2013)

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga (SBI), Nilai Tukar (Kurs) Rupiah, Inflasi, dan Indeks Bursa Internasional Terhadap IHSG

Variabel Dependen: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Variabel Independen: Tingkat Suku Bunga (SBI), Nilai Tukar (Kurs) Rupiah, Inflasi, Nikkei 225, dan HSI

Regresi Linier

Penelitian yang telah dilakukan menghasilkan bukti bahwa Tingkat Suku Bunga (SBI) dan Nilai Tukar (Kurs) Rupiah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara Tingkat Suku Bunga (SBI), Nilai Tukar (Kurs) Rupiah, Inflasi, Indeks Nikkei 225, dan Indeks Hang Seng terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

No Nama Judul Variabel Metode Hasil 6 Anak Agung

Gde Aditya Krisna dan Ni Gusti Putu Wirawati (2013)

Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga SBI Pada Indeks Harga Saham Gabungan di BEI

Variabel Dependen: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Variabel Independen: Tingkat Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan Tingkat Suku Bunga SBI

Regresi Linear Berganda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan tingkat inflasi nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga SBI berpengaruh signifikan pada IHSG sedangkan secara parsial hanya tingkat inflasi dan nilai tukar rupiah yang berpengaruh signifikan pada IHSG di BEI.

No Nama Judul Variabel Metode Hasil 7 Lusiana Silim

(2013)

Pengatuh Variabel Ekonomi Makro Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2002-2011

Variabel Dependen: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Variabel Independen: Suku Bunga, Net Ekspor, Nilai Tukar Rupiah, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia

Regresi Linear Berganda

Hasil Penelitian ini menemukan bahwa variable ekonomi makro secara simultan memberikan pengaruh signifikan terhadap IHSG periode 2003-2012. Secara parsial, suku bunga berpengaruh negatif tidak signifikan, nilai tukar berpengaruh negatif signifikan.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 55: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

36

Indonesia Banking School

Tabel 2.3

Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

No Nama Judul Variabel Metode Hasil 8 Joven

Sugianto Liauw & Trisnadi Wijaya (2013)

Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI dan Nilai tukar Rupiah Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia

Variabel Dependen: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Variabel Independen: Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI dan Nilai Tukar Rupiah

Regresi Linier Berganda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tingkat inflasi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap indeks harga saham gabungan sedangkan variabel tingkat suku bunga SBI, dan nilai tukar rupiah, berpengaruh negatif signifikan terhadap indeks harga saham gabungan.

No Nama Judul Variabel Metode Hasil

9 Suramaya Suci Kewal (2012)

Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, dan Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Variabel Dependen: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Variabel Independen: Inflasi, Suku Bunga, Kurs, dan Pertumbuhan PDB

Regresi Linear Berganda

Hasil penelitian menemukan bahwa hanya kurs yang berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG, sedangkan tingkat inflasi, suku bunga SBI dan pertumbuhan PDB tidak berpengaruh terhadap IHSG.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 56: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

37

Indonesia Banking School

2.3 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan masalah yang ada dan teori yang telah diuraikan sebelumnya,

maka dapat dibuat suatu kerangka pemikiran mengenai analisa pengaruh inflasi,

BI Rate, dan kurs terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa

Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2011-2013.

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

2.4 Pengembangan Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu anggapan logis tentang adanya hubungan antara

dua atau lebih yang digambarkan dalam bentuk pernyataan (Sekaran & Bougie,

2010:87). Dalam penelitian ini hipotesis yang akan diuji adalah yang berkaitan

denga nada tidaknya pengaruh variabel independen. H0 merupakan hipotesis

yang menunjukkan tidak adanya pengaruh dan Ha merupakan hipotesis yang

H2

H3

Inflasi (X1)

Suku Bunga BI Rate (X2)

Nilai Tukar (Kurs USD/IDR) (X3)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

(Y)

H1

H2

H3

H4

+

-

-

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 57: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

38

Indonesia Banking School

menunjukkan adanya pengaruh atas penelitian yang dilakukan. Adapun

keterkaitan antar variabel dalam penelitian ini yaitu:

2.4.1 Pengaruh Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

Beberapa peneliti telah menggambarkan hubungan antara inflasi dan

Indeks Harga Saham Gabungan. Penelitian yang dilakukan Krisna dan

Wirawati (2013) serta Liauw dan Wijaya (2013) menemukan adanya

pengaruh yang siginifikan antara inflasi dan Indeks Harga Saham

Gabungan, bahwa dengan meningkatnya inflasi maka akan berpengaruh

terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI

Namun penelitian tidak menghasilkan hasil yang sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Lailia, Darminto, dan Hidayat (2014) serta

Lukisto dan Anastasia (2014) menyatakan bahwa inflasi yang meningkat

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Indeks Harga Saham

Gabungan. Sehingga tingginya tingkat inflasi tidak memberikan pengaruh

yang besar terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI.

H0 1: Tingkat inflasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan di BEI periode tahun 2011-2013.

Ha 1: Tingkat inflasi berpengaruh positif signifikan terhadap Indeks Harga

Saham Gabungan di BEI periode tahun 2011-2013.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 58: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

39

Indonesia Banking School

2.4.2 Pengaruh BI Rate Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

Beberapa peneliti telah menggambarkan hubungan antara BI Rate

dan Indeks Harga Saham Gabungan. Penelitian yang dilakukan Candra

(2015) serta Salim (2013) menemukan adanya hubungan yang siginifikan

antara BI Rate dan Indeks Harga Saham Gabungan. Mereka menyatakan

bahwa dengan meningkatkan BI Rate maka akan berpengaruh terhadap

Indeks Harga Saham Gabungan di BEI.

Namun hasil berbeda dikemukakan oleh Silim, (2013) serta

Widyastuti, Mukid, dan Wilandari (2015) menyatakan bahwa peningkatan

BI Rate tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Indeks Harga

Saham Gabungan. Sehingga tingginya BI Rate tidak memberikan pengaruh

yang besar terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI. Berdasarkan

penjelasan diatas hipotesis yang digunakan untuk melihat hubungan antara

BI Rate dan Indeks Harga Saham Gabungan adalah sebagai berikut:

H0 2: BI Rate tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap Indeks Harga

Saham Gabungan di BEI periode tahun 2011-2013.

Ha 2: BI Rate berpengaruh negatif signifikan terhadap Indeks Harga Saham

Gabungan di BEI periode tahun 2011-2013.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 59: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

40

Indonesia Banking School

2.4.3 Pengaruh Nilai Tukar (Kurs USD/IDR) Terhadap Indeks Harga

Saham Gabungan

Beberapa peneliti telah menggambarkan hubungan antara nilai tukar

(kurs USD/IDR) dan Indeks Harga Saham Gabungan. Penelitian yang

dilakukan Silim (2013) serta Amin (2012) menemukan adanya pengaruh

yang siginifikan antara nilai tukar (kurs USD/IDR) dan Indeks Harga Saham

Gabungan bahwa dengan meningkatkan nilai tukar (kurs USD/IDR) maka

akan berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI.

Namun penelitian mereka tidak menghasilkan hasil yang sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Candra (2015) serta Haryogo (2015)

menyatakan bahwa peningkatan nilai tukar (kurs USD/IDR) tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan.

Sehingga tingginya nilai tukar (kurs USD/IDR) tidak memberikan pengaruh

yang besar terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI. Berdasarkan

penjelasan diatas hipotesis yang digunakan untuk melihat hubungan antara

nilai tukar (kurs USD/IDR) dan Indeks Harga Saham Gabungan adalah

sebagai berikut:

H0 3: Nilai tukar (kurs USD/IDR) tidak berpengaruh negatif signifikan

terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI periode tahun 2011-

2013.

Ha 3: Nilai tukar (kurs USD/IDR) berpengaruh negatif signifikan terhadap

Indeks Harga Saham Gabungan di BEI periode tahun 2011-2013.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 60: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

41

Indonesia Banking School

2.4.4 Pengaruh Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar (Kurs USD/IDR) Terhadap

Indeks Harga Saham Gabungan

Beberapa peneliti telah menggambarkan hubungan antara inflasi, BI

Rate, nilai tukar (kurs USD/IDR) dan Indeks Harga Saham Gabungan.

Penelitian yang dilakukan Candra (2015) serta Silim (2013) menemukan

adanya pengaruh yang signifikan antara inflasi, BI Rate, nilai tukar (kurs

USD/IDR) dan Indeks Harga Saham Gabungan menyatakan bahwa dengan

meningkatkan inflasi, BI Rate, nilai tukar (kurs USD/IDR) maka akan

berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI.

Namun hasil berbeda dikemukakan oleh Wijaya (2013) menyatakan

bahwa peningkatan inflasi, BI Rate, nilai tukar (kurs USD/IDR) tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Indeks Harga Saham

Gabungan. Sehingga tingginya inflasi, BI Rate, nilai tukar (kurs USD/IDR)

tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap Indeks Harga Saham

Gabungan di BEI. Berdasarkan penjelasan diatas hipotesis yang digunakan

untuk melihat hubungan antara inflasi, BI Rate, nilai tukar (kurs USD/IDR)

dan Indeks Harga Saham Gabungan adalah sebagai berikut:

H0 4: Inflasi, BI Rate, dan Nilai tukar (kurs USD/IDR) tidak berpengaruh

signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI periode

tahun 2011-2013.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 61: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

42

Indonesia Banking School

Ha 4: Inflasi, BI Rate, dan Nilai tukar (kurs USD/IDR) berpengaruh

signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI periode

tahun 2011-2013.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 62: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

43 Indonesia Banking School

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) dari Pusat Referensi Pasar Modal Indonesia di Bursa

Efek Indonesia periode tahun 2011-2013. Bursa Efek Indonesia (BEI)

merupakan tempat beraktivitasnya pasar modal di Indonesia yang terletak

di Sudirman Central Business Distric (SCBD) Jl. Jendral Sudirman Kav.

52-53, Jakarta Selatan.

3.2 Desain Penelitian

Menurut tujuannya, penelitian dibagi menjadi exploratory study,

deskriptif dan pengujian hipotesis (Sekaran & Bougie, 2010:102).

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan pengujian hipotesis yang merupakan

suatu tes dengan maksud untuk menguji apakah pernyataan yang dihasilkan

dari kerangka teoritis berlaku berdasarkan penelitian yang ada (Sekaran &

Bougie, 2010:108). Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis

pengaruh variabel inflasi, BI Rate, dan nilai tukar (kurs) terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2011-2013. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.

Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk menjelaskan karakteristik suatu

event atau situasi (Sekaran & Bougie, 2010:105). Penelitian ini

menggunakan metode kuantitatif, yaitu memanfaatkan data kuantitatif dan

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 63: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

44

Indonesia Banking School

analisis statistik untuk menunjukkan bagaimana pengaruh variabel

independen yang terdiri dari inflasi, BI Rate, dan nilai tukar (kurs

USD/IDR) terhadap variabel dependen yaitu Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG).

3.3 Metode Pengambilan Sampel

3.3.1 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data runtun waktu

(time series) yaitu data yang terdiri dari satu objek atau lebih, tetapi

meliputi beberapa periode waktu. Data time series dipengaruhi oleh

urutan data, analisi ini sangat bergantung pada lag dan difference

(Winarno, 2011:22). Metode penelitian yang digunakan adalah

hypothesis testing. Jenis penelitian ini berupa penelitian kuantitatif

sehingga sumber data berupa data sekunder yang diperoleh dari

publikasi dokumen yang tersedia, situs web perusahaan, dokumentasi

perusahaan dan sumber lain. Data sekunder merupakan data yang sudah

tersedia sehingga tidak perlu dikumpulkan lagi oleh peneliti (Sekaran &

Bougie, 2010:184). Data sekunder secara umum berisi bukti, catatan

atau laporan yang terkumpul dalam suatu arsip yang dipublikasikan.

Perolehan Data tersebut diperoleh dari web Bursa Efek Indonesia yaitu

www.idx.co.id dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek

Indonesia pada periode 2011-2013. Alternatif lain, untuk mengetahui

Indeks Harga Saham Gabungan yaitu web yahoo finance

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 64: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

45

Indonesia Banking School

www.finance.yahoo.com. BI Rate dan kurs diambil dari situs resmi Bank

Indonesia www.bi.go.id dan web www.pusatdata.kontan.co.id, sedangkan

tingkat inflasi dari website Badan Pusat Statistik yaitu www.bps.go.id.

3.3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

metode studi pustaka dan dokumentasi. Metode studi pustaka adalah

metode yang dilakukan dengan cara menelaah informasi dari artikel,

jurnal penelitian, literatur dan hasil penelitian terdahulu sebagai

referensi yang memuat pembahasan yang berkaitan dengan penelitian

guna mendukung penelitian ini. Data yang dikumpulkan dengan metode

dokumentasi berupa data sekunder yang dipublikasikan oleh

www.idx.co.id dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek

Indonesia pada periode 2011-2013. Alternatif lain, untuk mengetahui

Indeks Harga Saham Gabungan yaitu web yahoo finance

www.finance.yahoo.com. Tingkat inflasi diambil dari website Badan

Pusat Statistik yaitu www.bps.go.id, sedangkan BI Rate dan kurs dari

situs resmi Bank Indonesia www.bi.go.id dan web

www.pusatdata.kontan.co.id.

3.3.3 Metode Sampling

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode

purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria

tertentu. Kriteria sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 65: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

46

Indonesia Banking School

1. Rata-rata harga saham (closing price) harian dalam setiap bulan

pada periode tahun 2011-2013 sehingga diharapkan dapat

memperoleh hasil yang akurat.

2. Inflasi setiap bulan periode tahun 2011-2013 yang diambil dari

website Badan Pusat Statistik.

3. BI Rate yang berlaku secara resmi sebagai acuan suku bunga di

Indonesia pada periode tahun 2011-2013.

4. Nilai tukar (kurs USD/IDR) menggunakan rata-rata kurs tengah

dalam setiap bulan pada periode tahun 2011-2013 yang terdapat di

situs Bank Indonesia.

3.4 Variabel dan Operasional Variabel

3.4.1 Variabel Dependen

Menurut Sekaran & Bougie (2010:70), variabel dependen adalah

variabel utama yang menarik perhatian peneliti untuk melakukan sebuah

penelitian. Hal ini menjadi tujuan peneliti untuk memahami,

mendeskripsikan, menjelaskan atau memprediksikan variabel tersebut.

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

IHSG merupakan suatu nilai yang digunakan untuk

mengukur kinerja saham yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 66: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

47

Indonesia Banking School

dengan metode hitung rata-rata tertimbang berdasarkan jumlah

saham yang tercatat (Liauw & Wijaya, 2013).

𝐼𝐻𝑆𝐺 =∑ Rata − rata 𝑐𝑙𝑜𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 harian per bulan

Hari kerja per bulan

Satuan data ini adalah nominal. Maka dari itu, data ini sebelum diolah harus ditransformasi menggunakan Ln Rata-rata Indeks Harga Saham Gabungan setiap tahun periode 2011-2013.

3.4.2 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel

dependen baik pengaruh positif ataupun negatif (Sekaran & Bougie,

2010:72). Perubahan yang ada pada variabel ini akan berpengaruh

terhadap variabel dependen. Variabel independen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah inflasi, BI Rate, dan nilai tukar (kurs

USD/IDR).

i. Inflasi (X1)

Inflasi adalah kenaikan dalam tingkat harga rata-rata, dan harga adalah

tingkat dimana uang dipertukarkan untuk mendapatkan barang dan jasa

(Mankiw, 2006:75).

Ketika terjadi inflasi maka nilai mata uang suatu negara akan

terdepresiasi terhadap nilai mata uang negara lain. Hal ini akan

menyebabkan harga barang-barang dan jasa akan meningkat. Secara

umum, untuk mengukur inflasi suatu negara digunakan Indeks harga

konsumen. IHK adalah pengukur harga keseluruhan barang dan jasa

yang dibeli oleh konsumen. Semakin tinggi IHK maka uang yang harus

dikeluarkan masyarakat akan meningkat guna mempertahankan standar

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 67: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

48

Indonesia Banking School

hidupnya tetap stabil. Pada penelitian kali ini data tingkat inflasi

diambil dari Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id). Adapun tingkat

inflasi dihitung dengan menggunakan rumus:

𝐼𝑛𝑓𝑙𝑎𝑠𝑖 =IHK t−IHK t−1

IHK t−1

Dimana IHKt adalah IHK tahun berjalan dan IHKt-1 adalah IHK tahun

sebelumnya (tahun dasar).

ii. BI Rate (X2)

BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau

stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan

diumumkan kepada publik. Satuan variabel yang digunakan dalam

satuan persentase dan data yang diambil adalah BI Rate setiap bulannya

pada periode tahun 2011-2013, yang diambil dari situs resmi Bank

Indonesia (www.bi.go.id).

iii. Nilai Tukar (Kurs USD/IDR) (X3)

Kurs atau valuta asing adalah mata uang asing dana tau alat pembayaran

lain yang digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi

ekonomi keuangan internasional dan yang mempunyai catatan kurs

resmi pada bank sentral.

𝑲𝒖𝒓𝒔 =∑ Rata−rata kurs tengah per bulan

∑ Hari kerja per bulan

Kurs memiliki satuan nominal. Sebelum diolah data harus

ditransformasi menggunakan Ln. Kurs valuta asing dipengaruhi oleh

faktor-faktor seperti permintaan dan penawaran valuta asing, tingkat

inflasi, tingkat suku bunga, tingkat pendapatan dan produksi, neraca

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 68: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

49

Indonesia Banking School

pembayaran luar negeri (balance of payment), pengawasan pemerintah,

serta perkiraan/ spekulasi/ isu/ rumor (Putong dalam Maurina, Hidayat,

et al., 2013:366).

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Measurement

IHSG

Suatu nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja saham yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia dengan metode hitung rata-rata tertimbang berdasarkan jumlah saham yang tercatat (Liauw dan Wijaya, 2013).

𝐼𝐻𝑆𝐺 =∑ Rata − rata 𝑐𝑙𝑜𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 harian per bulan

Hari kerja per bulan

Variabel Definisi Measurement

Inflasi

Menggambarkan kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus pada periode waktu tertentu. (Mankiw, 2012:514)

𝐼𝑛𝑓𝑙𝑎𝑠𝑖 =IHK t − IHK t − 1

IHK t − 1

Variabel Definisi Measurement

BI Rate

Suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. (www.bi.go.id)

BI Rate = Suku Bunga yang diumumkan oleh Bank Indonesia

Variabel Definisi Measurement

Nilai Tukar (Kurs

USD/IDR)

Suatu nilai yang menunjukkan jumlah nilai mata uang dalam negeri yang diperlukan untuk mendapatkan satu unit mata uang asing. (Sukirno, 2002: 23)

𝑲𝒖𝒓𝒔 =∑ 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑢𝑟𝑠 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛

∑ 𝐻𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 69: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

50

Indonesia Banking School

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3.5.1 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik

yaitu dengan program Eviews versi 7.0. Data dalam penelitian ini

termasuk ke dalam data panel sehingga Eviews merupakan program

yang tepat karena dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-

masalah yang berbentuk time series, cross section maupun data panel

(Winarno, 2011:3)

3.5.2 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah

dengan memakai metode analisis regresi berganda yaitu pendekatan

yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara beberapa variabel

independen dengan suatu variabel dependen (Sekaran & Bougie,

2010:350). Dengan analisis regresi akan diketahui variabel independen

yang benar-benar signifikan mempengaruhi variabel dependen dan

dengan variabel yang signifikan tadi dapat digunakan untuk

memprediksi nilai variabel dependen.

Model dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

LNIHSGt= α + β1Inflasit + β2BI Ratet + β3LNKurs USD/IDRt + et

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 70: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

51

Indonesia Banking School

Dimana:

LNIHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan pada BEI periode t

α = Konstanta

β1,β2,β3 = Koefisien regresi

Inflasit = Inflasi pada periode t

BI Ratet = BI Rate periode t

LNKurst = Kurs pada periode t

e = Error

t = Time Series Identifiers

3.5.2.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai rata–rata (mean), standar deviasi, nilai

maksimum, nilai minimum, skewness, kurtosis, dan probability Jarque-

Bera (Winarno, 2011:71).

3.5.2.2 Uji Asumsi Klasik

Dalam sebuah penelitian, peneliti terkadang menghadapi

beberapa permasalahan dalam modelnya. Oleh karena itu, untuk

menghindari permasalahan tersebut, perlu dilakukan uji asumsi klasik

terlebih dahulu yang meliputi:

1. Uji Normalitas

Salah satu asumsi dalam analisis estetika adalah data berdistribusi

normal. Dalam melakukan pengujian normalitas ini diperlukan alat

analisis dengan menggunakan salah satu cara yaitu uji Jarque-Bera.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 71: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

52

Indonesia Banking School

Jarque-Bera adalah uji statistik untuk mengetahui apakah data

terdistribusi normal. Hipotesis yang akan diuji pada uji Jarque-Bera

pada penelitian ini yaitu : (Winarno, 2011:153)

H0 = Nilai uji berdistribusi normal

Ha = Nilai uji tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujian yang dilakukan adalah:

a. H0 ditolak bila nilai probability pada hasil pengujian > 0.05

b. Ha tidak dapat ditolak nilai probability pada hasil pengujian < 0.05

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji kondisi adanya

hubungan linier antarvariabel independen. Multikolinieritas tidak akan

terjadi pada persamaan regresi yang sederhana (yang terdiri atas satu

variabel dependen dan satu variabel independen) (Winarno, 2011:117).

Multikolinieritas adalah pertanyaan tentang derajat dan bukan tentang

jenis karena multikoneraritas merupakan kondisi variabel penjelas yang

diasumsikan nonstokhastik, multikonearitas merupakan fitur dari

sampel bukan populasi (Gujarati, 2010:254). Menurut Gujarati

(2010:251) beberapa cara untuk mendeteksi keberadaan

Multikolinearitas dalam model regresi Ordinary Least Square / OLS

yaitu:

a. Mendeteksi nilai koefisien detersminasi (R2) dan nilai t hitung. Jika

R2 tinggi (>0,8) dan uji F yang signifikan, tetapi banyak koefisien

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 72: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

53

Indonesia Banking School

regresi dalam uji t yang tidak signifikan, maka dicurigai adanya

masalah multikoliniearitas (Nachrowi & Usman, 2006:100)

b. Melakukan uji Eigenvalues dan Conditional Index (CI), apabila

multikolinieritas ditengarai ada di dalam persamaan regresi bila nilai

Eigenvalues mendekati 0. Jika CI berada antara nilai 10 – 30, maka

dicurigai adanya masalah multikoliniearitas. Bila CI>30 persamaan

regresi mempunyai kolinieritas yang kuat antar variable bebasnya

(Nachrowi & Usman, 2006:101)

c. Mendeteksi Tolerance Value (TOL) atau variance inflation factor

(VIF). Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan:

1. Jika nilai TOL = 1 dan nilai VIF = 1, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen

dalam model regresi.

2. Jika nilai TOL = 0 dan nilai VIF < 1, maka dapat disimpulkan

bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam

model regresi. (Nachrowi & Usman, 2006:102)

3. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk mendeteksi model

regresi linear memiliki nilai residual yang berbeda. Asumsi model

regresi adalah: (1) residual (ei) memiliki nilai rata-rata nol, (2) residual

memiliki varian yang konstan atau var(ei) = σ2, dan (3) residual suatu

observasi lainnya atau cov(ei, ej) = 0, sehingga menghasilkan estimator

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 73: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

54

Indonesia Banking School

yang BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Apabila asumsi (1) tidak

terpenuhi, yang terpengaruh hanyalah slope estimator dan ini tidak

membawa konsekuensi serius dalam analisis ekonometris. Sedangkan

apabila asumsi (2) dan (3) dilanggar, maka akan membawa dampak

serius bagi prediksi dengan model yang dibangun (Winarno, 2011:124).

Salah satu pengujian yang digunakan untuk mendeteksi gejala

heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan metode grafik. Metode

ini relatif mudah, yaitu dengan menampilkan scatte plot dari variabel

residual kuadrat dan variabel independen. Jika grafik tersebut

menunjukkan bahwa data tersebar secara acak dan tidak menunjukkan

pola tertentu, sehingga hal tersebut diduga terdapat masalah

heteroskedastisitas. Pengujian lain yang digunakan untuk mendeteksi

masalah ini adalah dengan melakukan uji white. Uji white dengan

kemudian melihat nilai chi-square (R2) yang diperoleh dengan hipotesis

untuk dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :

H0 : Tidak ada heterokedastisitas

Ha : Ada heterokedastisitas

Kriteria dalam pengambilan keputusan tersebut yaitu jika nilai

probabilitas chi-squares lebih besar dari α = 5% maka H0 diterima dan

jika yaitu jika nilai probabilitas chi-squares lebih kecil dari α = 5% maka

Ha diterima (Winarno, 2011:125).

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 74: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

55

Indonesia Banking School

4. Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan pelonggaran asumsi klasik yang

menyatakan bahwa dalam pengamatan-pengamatan yang berbeda tidak

terdapat korelasi antar eror term (Sarwoko, 2005:127). Autokorelasi

dapat terjadi pada setiap penelitian dimana urutan pada pengamatan-

pengamatan memiliki arti. Oleh karenanya, autokorelasi atau sering

disebut dengan korelasi serial (serial correlation) terjadi kebanyakan

pada serangkaian data runtut waktu. Intisari otokorelasi adalah bahwa

eror term pada suatu periode waktu secara sistematik tergantung kepada

eror term pada periode-periode waktu yang lain, misalnya, korelasi

antara u1, u2, ... , u10 dan u2, u3, ... , u11. (Sarwoko, 2005:127). Autokorelasi

dapat diidentifikasi salah satunya dengan melakukan Uji Durbin-

Watson.

Gambar 3.1 Statistik Pengambilan Keputusan Durbin-Watson

0 dL dU 2 4-dU 4-dL 4

1,10 1,54 2,46 2,90

(Sumber: Sarwoko, 2005:143)

Tolak Ho

Otokorelasi Positif

Tidak ada keputusan

Tidak ada keputusan

Tidak menolak H0 Tolak Ho

Otokorelasi Negatif

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 75: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

56

Indonesia Banking School

1. Tidak terdapat masalah autokorelasi di dalam model apabila D-W stat

berada pada nilai = du ≥ DW ≤ 4-du

2. Terdapat masalah autokorelasi didalam model apabila D-W stat berada pada

nilai = du ≤ DW ≥ 4-du

3.5.3 Uji Hipotesis

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi

variabel-variabel independen dan variabel dependen. Pengujian ini

dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut:

1. Koefisien Determinasi (Goodness of Fit)

Uji Determinasi atau yang biasa disebut Adjusted R2 menunjukkan

kemampuan model untuk menjelaskan hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen. Uji Determinasi R2 digunakan untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variable independen. Nilai koefisien determinasi adalah berada di antara

0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variable-variable

independen dalam menjelaskan variasi variable independen amat

terbatas. Nilai yang semakin mendekati 1, berarti semakin besar

kemampuan variabel independen untuk menjelaskan pengaruhnya

kepada variabel dependen atau memberikan hampir semua informasi

yang dibutukan untuk memprediksi variasi variable dependen. Adjusted

R2 menyatakan proporsi atau persentase dari total variasi variabel tak

bebas Y yang dijelaskan oleh sebuah variabel penjelas X (Winarno,

2011:96).

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 76: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

57

Indonesia Banking School

Dengan menggunakan nilai adjusted R2 dapat dievaluasi model

regresi mana yang terbaik. Tidak seperti nilai R2, nilai adjusted R2 dapat

naik atau turun apabila satu variable independen ditambahkan kedalam

model. Dalam kenyataan, nilai adjusted R2 dapat bernilai negatif,

walaupun dikehendaki harus bernilai postif. Menurut Gujarati

(2010:114), jika dalam uji empiris didapatkan nilai adjusted R2 negatif,

maka nilai adjusted R2 dianggap bernilai nol.

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F digunakan untuk menguji semua variabel independen secara

bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Uji F

dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel

(nilai kritis) sesuai dengan tingkat signifikasi yang digunakan. Kriteria

pengambilan keputusannya berdasarkan probabilitas adalah sebagai

berikut (Ghozali, 2013:98):

a) Jika F hitung > F tabel atau probabilitas < tingkat signifikasi

(Sig<0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti

semua variabel independen secara bersama-sama dan signfikan

berpengaruh terhadap variabel dependen.

b) Jika F hitung < F tabel atau probabilitas > tingkat signifikasi

(Sig>0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti

semua variabel independen secara bersama-sama dan signifikan

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 77: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

58

Indonesia Banking School

3. Uji signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel

independen secara individual atau secara parsial berpengaruh terhadap

variabel dependen. Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai t

hitung dengan nilai t table (nilai kritis) sesuai dengan tingkat signifikasi

yang digunakan. Kriteria pengambilan keputusannya berdasarkan

probabilitas adalah sebagai berikut (Ghozali, 2013:98):

a) Jika t hitung > t tabel atau probabilitas < tingkat signifikasi

(Sig<0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti

variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

b) Jika t hitung < t tabel atau probabilitas > tingkat signifikasi

(Sig>0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti

variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 78: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

59 Indonesia Banking School

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI)

Pasar modal atau Bursa Efek pertama kali didirikan di Indonesia sejak

Desember 1912 tepatnya di Batavia oleh Hindia Belanda untuk memenuhi

kepentingan pemerintahan kolonial atau Vernigde Oostindische Compagnie

(VOC). Saat itu perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti

yang diharapkan, pasar modal di Indonesia ditutup saat perang dunia I.

Perang dunia I terjadi pada tahun 1914-1918 memaksa bursa untuk tutup

dan memindahkan kekuasaan dari tangan kolonial ke pemerintah Republik

Indonesia. Setelah selesai perang dunia I, pada tahun 1925 diaktifkan kembali

kegiatan pasar modal di Batavia dan bersamaan dengan dibukanya Bursa Efek di

Semarang dan Surabaya.

Isu politik yang terjadi pada tahun 1939 sebagai pemicu perang dunia II

mempengaruhi perdagangan pasar modal di Indonesia. Hal ini menyebabkan bursa

efek di Semarang, Surabaya dan Jakarta ditutup untuk sementara waktu. Pada tahun

1952 di aktifkan kembali dan dikeluarkannya Undang-Undang No. 15 Tahun 1952

tentang peraturan-puraturan bursa efek yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

Tetapi pengaktifan bursa efek ini tidak berlangsung lama karena kondisi ekonomi

yang lesu dan pasar modal semakin jatuh pada tahun 1958.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 79: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

60

Indonesia Banking School

Pemerintah Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada 10 Agustus

1977 dan diresmikan oleh presiden Soeharto pada masa orde baru. Pengaktifan

kembali pasar modal ini ditandai dengan go public-nya perusahaan PT. Semen

Cibinong. Pasar modal mengalami pasang surut disebabkan masyarakat lebih

memilih perbankan jika dibandingkan dengan pasar modal. Seiring berjalannya

waktu, pasar modal mengalami perkembangan kegiatan pasar modal seperti

transaksi, emiten dan volume perdagangan Bursa Efek Jakarta. Pada tahun 1995

dikenal system otomatis yang mampu memantau pergerakan harga saham. Sistem

akurat ini dinamakan Jakarta Automated Trading System (JATS). Pada tahun 1995,

Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 8 tentang pasar modal yang

diberlakukan pada tahun 1996.

Pada tahun 2000, Pasar Modal mulai mengaplikasikan sistem perdagangan

tanpa warkat (scripless trading). Pasar modal semakin mengalami perkembangan

dan pada tahun 2002 Bursa Efek Jakarta mengaplikasikan perdagangan jarak jauh

(remote trading), sehingga memudahkan transaksi perdagangan. Pada tahun 2007,

Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya digabung menjadi satu kesatuan

menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dikenal sebagai Indonesia Stock

Exchange. Sejak tahun 2009, meluncurkan sistem perdagangan baru yaitu JATS-

NextG.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 80: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

61

Indonesia Banking School

4.2 Analisis Hasil Penelitian

4.2.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif menjelaskan distribusi dari tiap-tiap variabel

yang terdapat didalam penelitian. Statistik deskriptif menunjukkan

informasi terkait dengan jumlah sampel yang diteliti, nilai rata-rata, nilai

tengah atau median, nilai maksimum, nilai minimum, standar deviasi pada

masing-masing variabel dependen maupun independen, skewness, kurtosis,

dan jarque-bera. Berikut adalah tabel 4.1 yang menampilkan statistik

deskriptif dalam penelitian ini:

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif

IHSG INFLASI BI RATE KURS Mean 8.323783 0.004294 0.062778 9.164958 Median 8.314500 0.003050 0.060000 9.167300 Maximum 8.537100 0.032900 0.075000 9.399900 Minimum 8.146100 -0.006300 0.057500 9.051600 Std. Dev. 0.097390 0.006606 0.005879 0.087629

Observations 36 36 36 36 Sumber: Output Eviews 7.0 diolah (2016)

4.2.1.1 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks untuk

mengukur suatu kinerja bursa saham di Indonesia dengan metode hitung

rata-rata tertimbang berdasarkan jumlah saham yang tercatat dalam Bursa

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 81: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

62

Indonesia Banking School

Efek Indonesia (BEI). Jika pasar sedang mengalami kelemahan disebut

bearish dan pasa sedang mengalami peningkatan disebut bullish.

Hasil tabel 4.1 statistik deskriptif di atas menunjukkan bahwa dari

36 observasi sampel, nilai rata-rata (mean) pada IHSG dari seluruh sampel

sebesar 8,323783. IHSG maximum sebesar 8,537100 atau Rp 5.100,44 pada

tahun 2013 bulan Mei, sedangkan IHSG minimum pada tahun 2011 bulan

Februari sebesar 8,146100 atau Rp 3.449,74. IHSG memiliki nilai tengah

atau median sebesar 8,314500. Selain itu, standard deviasi dari variabel

IHSG ini sebesar 0,097390 atau 9,73% yang berarti bahwa memiliki

penyimpangan 9,73% dari nilai rata-ratanya.

4.2.1.2 Inflasi

Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara

umum dan terus menurus. Kenaikkan harga yang terjadi pada satu atau lebih

dari satu barang tidak termasuk dengan inflasi musiman, seperti menjelang

hari raya atau hari besar lainnya karena hanya sekali saja kenaikkan

harganya. Penyebab inflasi antara lain cost push inflation yaitu harga-harga

naik disebabkan oleh kenaikan biaya faktor produksi yang mengakibatkan

penurunan pendapatan dalam perusahaan. Demand pull inflation adalah

inflasi yang disebabkan okarena faktor permintaan yang banyak dan akan

menguntungkan perusahaan.

Hasil tabel 4.1 statistik deskriptif diatas menunjukkan bahwa dari 36

observasi sampel, nilai rata-rata (mean) tingkat inflasi sebesar 0,004294

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 82: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

63

Indonesia Banking School

atau 0,4294%. Nilai terendah (minimum) tingkat inflasi sebesar -0,006300

atau -0,63% pada tahun 2013 bulan Mei, nilai tertinggi (maximum) tingkat

inflasi adalah 0,032900 atau 3,29% pada tahun 2013 bulan Juli dan nilai

tengah (median) yang dimiliki tingkat inflasi sebesar 0,003050 atau 0,305%.

Standard deviasi dari variabel inflasi sebesar 0,006606 atau 0,660% yang

berarti mempunyai inflasi dengan penyimpangan sebesar 0,660% dari nilai

rata-rata.

4.2.1.3 BI Rate

Hasil tabel 4.1 statistik deskriptif diatas menunjukkan bahwa dari 36

observasi sampel, nilai rata-rata (mean) BI Rate adalah sebesar 0,062778.

Nilai maximum BI Rate sebesar 0,075000 atau 7,5% pada tahun 2013 bulan

November sampai dengan Desember, sedangkan pada Februari 2012

sampai dengan Mei 2013 sebesar 0,057500 atau 5,75% nilai minimum yang

dimiliki BI Rate. Nilai tengah atau median BI Rate adalah 0,060000 atau

6%. Standard deviasi 0,005879 atau sebesar 0,5879% yang berarti BI Rate

dengan penyimpangan sebesar 0,5879% dari nilai rata-rata (mean).

4.2.1.4 Nilai Tukar (Kurs ISD/IDR)

Nilai tukar merupakan harga mata uang dalam satu negara terhadao

mata uang negara lain. Dalam negara yang menerapkan sistem ekonomi

terbuka akan melakukan perdagangan dan investasi antar negara.

Hasil tabel 4.1 statistik deskriptif diatas menunjukkan bahwa dari 36

observasi sampel, nilai rata-rata (mean) Kurs sebesar 9,164958. Nilai

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 83: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

64

Indonesia Banking School

terendah (minimum) kurs sebesar 9,051600 atau Rp 8.532,00 pada tahun

2011 bulan Agustus, nilai tertinggi (maximum) kurs adalah 9,399900 atau

Rp 12.087,10 pada tahun 2013 bulan Desember dan nilai tengah (median)

yang dimiliki oleh kurs sebesar 9,167300. Standard deviasi dari variabel

Nilai Tukar (Kurs USD/IDR) adalah 0,087629 atau 8,76% berarti memiliki

Nilai tukar (Kurs USD/IDR) dengan penyimpang 8,76% dari nilai rata-rata

(mean).

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data variabel

dependen dan independen yang tersedia dalam model regresi terdistribusi

normal atau tidak. Data yang terdistribusi normal merupakan syarat untuk

melakukan teknik analisis regresi berganda. Uji normalitas ini

menggunakan Uji Jarque-Bera dengan taraf signifikan 0,05.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 84: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

65

Indonesia Banking School

Gambar 4.1. Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data diolah penulis menggunakan Eviews 7.0 (2016)

Dimana hipotesis yang akan diuji yaitu (Winarno, 2011:153):

H0 = Nilai uji berdistribusi normal

Ha = Nilai uji tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujian yang dilakukan adalah:

d. H0 diterima bila nilai probability pada hasil pengujian > 0,05

e. Ha diterima bila nilai probability pada hasil pengujian < 0,05

Gambar 4.1 hasil uji normalitas dalam histogram menunjukkan bahwa

semua variabel telah terdistribusi dengan normal. Hal tersebut tercermin pada

gambar diatas memeliki Jarque-Bera 0,87 dan nilai probabilitas 0,646213 yang

berada di atas α = 0,05. Dengan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa data

terdistribusi normal yang berarti H0 tidak dapat ditolak.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20

Series: ResidualsSample 2011M01 2013M12Observations 36

Mean -3.50e-15Median 0.004506Maximum 0.176140Minimum -0.137358Std. Dev. 0.069791Skewness 0.381490Kurtosis 2.994390

Jarque-Bera 0.873254Probability 0.646213

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 85: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

66

Indonesia Banking School

4.2.2.2 Uji Multikolinieritas

Tabel 4.2

Uji Multikolinieritas

INFLASI BI RATE KURS INFLASI 1.000000 -0.015960 0.066447 BI RATE -0.015960 1.000000 0.296774

KURS 0.066447 0.296774 1.000000 Sumber: Data diolah penulis menggunakan Eviews 7.0 (2016).

Pengujian ini dilakukan untuk mengidentifikasi adanya hubungan atau

korelasi antar variabel. Sehingga, untuk mengidentifikasi adanya hubungan antar

variabel independen ini dibutuhkan pengujian multikolineritas. Ketentuan yang

menentukan adanya multikolineraitas apabila terdapat variabel yang bernilai lebih

dari 0,80. Berdasarkan tabel 4.2 hasil tersebut dapat diamati melalui tabel

correlation matrix diatas yang menunjukkan nilai koefisien tertinggi sebesar

0,296774 yaitu koefisien yang menunjukkan pengaruh Nilai Tukar (Kurs) dan BI

Rate. Koefisien terendah adalah -0,15960 yaitu koefisien yang menunjukkan

pengaruh antara BI Rate dan Inflasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam

penelitian ini tidak ditemukan adanya multikolineritas antar variabel independen.

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dalam penelitian menggunakan uji Durbin-Watson.

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi autokorelasi pada suatu

data yang menggunakan kriteria sebagai berikut:

1. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka H0 ditolak,

yang berarti terdapat autokerelasi.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 86: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

67

Indonesia Banking School

2. Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka H0 diterima yang berarti tidak

terdapat autokorelasi.

3. Jika d terletak antara dL dan dU atai diantara (4-dL) dan (4-dU) maka

tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

(Sumber: Sarwoko, 2005:143)

0 dL dU 2 4-dU 4-dL 4

1,10 1,54 2,46 2,90

Gambar 3.1. Statistik Pengambilan Keputusan Durbin-Watson

Dengan menggunakan uji autokorelasi Durbin-Watson, maka dihasilkan

output dengan nilai Durbin-Watson sebagai berikut:

Tabel 4.3

Hail Uji Autokorelasi

R-squared 0.486457 Mean dependent var 8.323783

Adjusted R-squared 0.438313 S.D. dependent var 0.097390

S.E. of regression 0.072989 Akaike info criterion -2.292567

Sum squared resid 0.170478 Schwarz criterion -2.116620

Log likelihood 45.26620 Hannan-Quinn criter. -2.231157

F-statistic 10.10409 Durbin-Watson stat 0.434902

Prob(F-statistic) 0.000078

Sumber: Data diolah penulis menggunakan Eviews 7.0 (2016)

Tolak Ho

Otokorelasi Positif

Tidak ada keputusan

Tidak ada keputusan

Tidak menolak H0 Tolak Ho

Otokorelasi Negatif

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 87: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

68

Indonesia Banking School

Berdasarkan tabel 4.3 uji autokorelasi ini menggunakan tingkat

signifikan sebesar 0,05. Jumlah variabel bebas (k=3) dan jumlah data

sampel (n=36) maka menghasilkan nilai d sebesar 0,434902, sedangkan

dalam Durbin-Watson tabel dilihat dalam web www.statistikian.com dengan

k=3 dan n=36 menghasilkan dL (Durbin-Watson batas bawah) sebesar

1,35365, dan dU (Durbin-Watson batas atas) sebesar 1,58716; 4-

dL=2,64635 dan 4-dU=2,41284. Oleh karena itu, nilai Durbin-Watson

0.434902 berada dibawah dL maka terjadi autokorelasi positif.

0 dL dU 4-dU 4-dL 4

0,434902 1,35 1,58 2,41 2,64

Sumber: Diolah Penulis

Gambar 4.2. Hasil Uji Autokorelasi

Untuk dapat menyembuhkan autokorelasi menggunakan metode

Autoregressive yang bertujuan untuk mengeliminasi autokorelasi dengan variabel

dependen lag 1 atau lebih. Berikut tabel eliminasi autokorelasi Autoregressive

(AR1).

Tolak H0

Autokorelasi Positif

Tidak Ada Keputusan

Tidak Menolak H0

Tolak H0 Autokorelasi

Negatif

Tidak Ada Keputusan

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 88: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

69

Indonesia Banking School

Tabel 4.4

Autoregressive (AR1)

R-squared 0.911548 Mean dependent var 8.328103

Adjusted R-squared 0.899754 S.D. dependent var 0.095248

S.E. of regression 0.030157 Akaike info criterion -4.033228

Sum squared resid 0.027284 Schwarz criterion -3.811035

Log likelihood 75.58148 Hannan-Quinn criter. -3.956527

F-statistic 77.29169 Durbin-Watson stat 1.869413

Prob(F-statistic) 0.000000 Inverted AR Roots 1.00 Sumber: Data diolah penulis menggunakan Eviews 7.0 (2016)

Dari tabel 4.4 pengujian autokorelasi ini dilakukan untuk menguji

adanya hubungan antara residual satu observasi dengan residual observasi

lainnya. Pengidentifikasian yang paling banyak digunakan adalah dengan

menggunakan Uji Durbin-Watson (Uji D-W). Ketentuan yang ditetapkan

dalam pengujian ini adalah apabila nilai D-W berada di antara 1,54 – 2,46

maka tidak terdapat autokorelasi. Berdasarkan pengolahan data yang sudah

dilakukan bahwa nilai D-W pada model penelitian ini sebesar 1,869413

yang artinya bahwa nilai D-W sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan,

sehingga dapat disimpulkan bahwa model penelitian ini tidak mengalami

autokorelasi.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 89: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

70

Indonesia Banking School

0 dL dU 4-dU 4-dL 4

1,35 1,58 1,869413 2,41 2,64

Sumber: Diolah Penulis

Gambar 4.3. Hasil Uji Autokorelasi AR1

4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apabila muncul kesalahan

dan residual dari model regresi yang dianalisis tidak memiliki varian yang konstan

dari suatu observasi. Dalam penelitian ini, uji heteroskedastisitas dilakukan dengan

menggunakan uji Park.

Tolak H0

Autokorelasi Positif

Tidak Ada Keputusan

Tidak Menolak H0

Tolak H0

Autokorelasi Negatif

Tidak Ada Keputusan

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 90: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

71

Indonesia Banking School

Tabel 4.5

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dependent Variable: LOG(RESID2)

Method: Least Squares

Date: 08/17/16 Time: 12:40

Sample: 2011M01 2013M12

Included observations: 36 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. INFLASI 39.67191 61.53366 0.644719 0.5237

BIRATE -61.62699 72.24464 -0.853032 0.4000

KURS -2.714912 4.857061 -0.558962 0.5801

C 21.81722 43.36078 0.503155 0.6183 R-squared 0.054405 Mean dependent var -6.763279

Adjusted R-squared -0.034245 S.D. dependent var 2.357826

S.E. of regression 2.397858 Akaike info criterion 4.691468

Sum squared resid 183.9911 Schwarz criterion 4.867414

Log likelihood -80.44642 Hannan-Quinn criter. 4.752878

F-statistic 0.613708 Durbin-Watson stat 1.610765

Prob(F-statistic) 0.611115

Sumber: Data diolah penulis menggunakan Eviews 7.0 (2016)

Dari tabel 4.5 diatas, hasil uji Park menunjukkan bahwa probabilitas koefisien

masing-masing variabel independen bernilai 0,5237, 0,4000, dan 0,5801 lebih besar

dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 dari uji heterokedastisitas ini

diterima. Dengan demikian penelitian ini terbebas dari masalah heteroskedastisitas

karena H0 tidak dapat ditolak.

4.2.3 Analisis Regresi Berganda

Model pada penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan

menggunakan alat bantu Eviews 7.0. Model ini digunakan untuk menguji variabel

indenpenden dengan menggunakan yaitu Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar (Kurs

USD/IDR) terhadap variabel dependen yaitu Indeks Harga Saham Gabungan

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 91: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

72

Indonesia Banking School

(IHSG). Hipotesis yang dikembangkan sebelumnya berdasarkan pengujian data

penelitian yang sudah lolos uji asumsi klasik, maka diperoleh hasil pengolahan

sebagai berikut:

Tabel 4.6

Hasil Analisis Regresi Berganda

Dependent Variable: IHSG

Method: Least Squares

Date: 08/17/16 Time: 12:40

Sample (adjusted): 2011M02 2013M12

Included observations: 35 after adjustments

Convergence achieved after 210 iterations Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. INFLASI -0.456200 0.681165 -0.669735 0.5081

BIRATE -6.390811 3.360107 -1.901967 0.0668

KURS -0.566861 0.199061 -2.847676 0.0079

C 114.1145 40895.91 0.002790 0.9978

AR(1) 0.999885 0.047735 20.94669 0.0000 Sumber: Data diolah oleh penulis menggunakan Eviews 7.0 (2016)

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, diperoleh persamaan regresi linear berganda

dalam bentuk non-logaritmas agar hasil yang diperoleh maksimal. Berdasarkan

model regresi dan hasil output diatas maka diperoleh persamaan regresi sebagai

berikut:

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 92: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

73

Indonesia Banking School

LNIHSGt= α + β1Inflasit + β2BI Ratet + β3 LNKurs USD/IDRt + et

Dimana:

LNIHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan pada BEI periode t

α = Konstanta

β1,β2,β3 = Koefisien regresi

Inflasit = Inflasi pada periode t

BI Ratet = BI Rate periode t

LNKurst = Kurs pada periode t

e = Error

t = Time Series Identifiers

Berdasarkan model regresi dan hasil output diatas maka diperoleh persamaan

regresi sebagai berikut:

IHSGt = 1,92405475281 + 1,534883359 Inflasit – 7,13497551673 BI Ratet +

0,746436019438 Kurst + 0,999885 AR(1)

Konstanta sebesar 1,92405475281; artinya apabila Inflasi, BI Rate, dan Nilai

Tukar (Kurs) nilainya 0 (nol), maka IHSG akan mengalami kenaikan sebesar

1,92405475281.

1. Koefisien regresi Inflasi sebesar +1,534883359 (bertanda positif) artinya

bahwa setiap kenaikan tingkat inflasi sebesar 1% dengan asumsi variabel

independen lainnya tetap maka IHSG akan mengalami peningkatan sebesar

1,534883359 satuan.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 93: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

74

Indonesia Banking School

2. Koefisien regresi BI Rate sebesar -7,13497551673 (bertanda negatif) artinya

bahwa setiap kenaikan BI Rate sebesar 1% dengan asumsi variabel lainnya

tetap, maka IHSG akan mengalami penurunan sebesar 7,13497551673

satuan.

3. Koefisien regresi Nilai Tukar (kurs) sebesar +1,92405475281 (bertanda

positif) artinya bahwa setiap kenaikan Nilai Tukar (kurs) sebesar 1% dengan

asumsi variabel lainnya tetap, maka IHSG akan mengalami penurunan

sebesar 1,92405475281 satuan.

4.2.4 Hasil Uji Hipotesis

4.2.4.1 Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat

digunakan untuk mengukur seberapa jauh model yang digunakan untuk

menghubungkan antara variabel independen dengan variabel dependen di

dalam mengestimasi persamaan regresi.

Tabel 4.7

Hasil Koefisien Determinasi

R-squared 0.911548 Mean dependent var 8.328103

Adjusted R-squared 0.899754 S.D. dependent var 0.095248

S.E. of regression 0.030157 Akaike info criterion -4.033228

Sum squared resid 0.027284 Schwarz criterion -3.811035

Log likelihood 75.58148 Hannan-Quinn criter. -3.956527

F-statistic 77.29169 Durbin-Watson stat 1.869413

Prob(F-statistic) 0.000000 Inverted AR Roots 1.00

Sumber: Data diolah penulis menggunakan Eviews 7.0 (2016)

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 94: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

75

Indonesia Banking School

Dari tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa keseluruhan model yang dihasilkan

mempunyai hasil Adjusted R2 yaitu sebesar 0,899754 atau 89,9%. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel independen yang digunakan dalam model mampu

menjelaskan sebesar 89,9% variabel dependen dan sisanya 10,1% dijelaskan oleh

faktor lain diluar dari penelitian ini.

4.2.4.2 Uji Signifikansi Simultan ( Uji Statistik F)

Tabel 4.8

Hasil Uji Statistik F

R-squared 0.911548 Mean dependent var 8.328103

Adjusted R-squared 0.899754 S.D. dependent var 0.095248

S.E. of regression 0.030157 Akaike info criterion -4.033228

Sum squared resid 0.027284 Schwarz criterion -3.811035

Log likelihood 75.58148 Hannan-Quinn criter. -3.956527

F-statistic 77.29169 Durbin-Watson stat 1.869413

Prob(F-statistic) 0.000000 Inverted AR Roots 1.00 Sumber: Data diolah penulis menggunakan Eviews 7.0 (2016)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Uji F, yang memiliki

hipotesis sebagai berikut:

H0: Inflasi, BI Rate, dan Nilai tukar (kurs USD/IDR) tidak berpengaruh

siginifkan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI periode

tahun 2011-2013.

Ha: Inflasi, BI Rate, dan Nilai tukar (kurs USD/IDR) berpengaruh signifikan

terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI periode tahun 2011-

2013.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 95: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

76

Indonesia Banking School

Dengan tingkat signifikan (α = 0,05) maka kriteria dari penguian hipotesis ini

adalah:

1. Jika F hitung > F tabel atau probabilitas < tingkat signifikasi (Sig<0,05)

maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Jika F hitung < F tabel atau probabilitas > tingkat signifikasi (Sig>0,05)

maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Nilai signifikansi dalam tabel sebesar 0,000000 atau lebih kecil dari 0,05

sehingga dapat disimpulkan H0 tidak dapat diterima. Hal ini menyatakan bahwa

ketiga variable independen yaitu Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar (Kurs USD/IDR)

secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap IHSG di Bursa Efek

Indonesia.

4.2.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Dalam pengujian ini digunakan untuk melihat seberapa besar

pengaruh yang ditimbulkan variabel independen dan variabel dependen

secara individual (parsial). Pengujian ini dilakukan untuk menjawab

hipotesis yang merupakan dugaan sementara peneliti. Dengan adanya

pengujian ini, maka akan dapat menjawan dan memberi kesimpulan atas

perumusan yang telah diajukan sebelumnya. Jika P-value < 0,05 dapat

diambil kesimpulan bahwa H0 ditolak. Sehingga, dapat diambil kesimpulan

apabila H0 ditolak maka terdapat hubungan yang signifikan antara variabel

dependen dan variabel independen.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 96: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

77

Indonesia Banking School

Tabel 4.9

Hasil Uji Statistik t

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. INFLASI -0.456200 0.681165 -0.669735 0.5081

BIRATE -6.390811 3.360107 -1.901967 0.0668

KURS -0.566861 0.199061 -2.847676 0.0079

C 114.1145 40895.91 0.002790 0.9978

AR(1) 0.999885 0.047735 20.94669 0.0000 Sumber: Data diolah penulis menggunakan Eviews 7.0 (2016)

4.2.4.3.1 Hubungan Antara Inflasi dan Indeks Harga Saham Gabungan

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa probabilitas Inflasi lebih

besar dari tingkat signifikansi sebesar (0,5081 > 0,05) dengan nilai

koefisien regresi sebesar -0,456200. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

H0 diterima yang berarti inflasi mempunyai pengaruh negatif tetapi tidak

signifikan terhadap IHSG.

H0 1: Tingkat inflasi tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap

Indeks Harga Saham Gabungan di BEI periode tahun 2011-

2013.

Ha 1: Tingkat inflasi berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap

Indeks Harga Saham Gabungan di BEI periode tahun 2011-

2013.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 97: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

78

Indonesia Banking School

4.2.4.3.2 Hubungan Antara BI Rate dan Indeks Harga Saham Gabungan

Pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa probabilitas BI Rate lebih besar

dari tingkat signifikansi sebesar (0,0668 > 0,05) dengan nilai koefisien

regresi sebesar -6,390811. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0

diterima yang berarti BI Rate mempunyai pengaruh negatif tetapi tidak

signifikan terhadap IHSG.

H0 2: BI Rate tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan di BEI periode tahun 2011-2013.

Ha 2: BI Rate berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan di BEI periode tahun 2011-2013.

4.2.4.3.3 Hubungan Antara Nilai Tukar (Kurs USD/IDR) dan Indeks Harga

Saham Gabungan

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa probabilitas Nilai Tukar

(Kurs USD/IDR) lebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar (0,0079 <

0,05) dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,566861. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak yang berarti Nilai Tukar (Kurs

USD/IDR) memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap IHSG.

H0 3: Nilai tukar (kurs USD/IDR) tidak berpengaruh negatif signifikan

terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI periode tahun

2011-2013.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 98: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

79

Indonesia Banking School

Ha 3: Nilai tukar (kurs USD/IDR) berpengaruh negatif signifikan

terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI periode tahun

2011-2013.

4.3 Kesesuaian dengan Landasan Teori

4.3.1 Pengaruh Inflasi Terhadap IHSG

Secara teoritis inflasi merupakan kecenderungan dari harga-harga

untuk menaikkan secara umum dan terus menerus. Cost Inflation

merupakan inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi. Hal ini

ditandai dengan kenaikan harga serta turunnya produksi. Keadaan ini

dimulai dengan adanya penurunan penawaran sebagai kenaikan harga

produksi. Oleh karena itu, dapat mengurangi return dari sebelumnya.

Inflasi disebabkan oleh tingginya permintaan melebihi jumlah

persediaan barang yang dapat menyebabkan kenaikan risiko investasi

saham. Selain itu, adanya risiko investor pesimis melakukan penanaman

modal untuk menghasilkan keuntungan baik di masa sekarang maupun masa

depan. Bagi perusahaan, kenaikan inflasi juga memberikan pengaruh

negatif. Hal tersebut dikarenakan peningkatan inflasi akan berpengaruh

terhadap biaya perusahaan. Jika biaya produksi perusahaan lebih tinggi dari

peningkatan harga yang dapat dinikmati, maka profitabilitas perusahaan

akan mengalami penurunan sehingga akan berdampak terhadap pergerakan

Indeks Harga Saham Gabungan.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 99: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

80

Indonesia Banking School

Pada hasil penelitian uji hipotesis dari hasil tabel 4.9 dapat dilihat

signifikansi Inflasi sebesar 0,5081 yaitu lebih besar dari tingkat signifikansi

0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi memiliki pengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap IHSG, berarti dapat ditarik kesimpulan

bahwa Inflasi mempunyai pengaruh terhadap IHSG. Nilai inflasi

menunjukkan berfluktuasi selama periode pengamatan secara bulanan, akan

tetapi IHSG mengalami fluktuasi dan cenderung kepada tren peningkatan.

Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Lailia, dkk (2014)

dan Kewal (2012) yang menyatakan bahwa inflasi menunjukkan hubungan

negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

4.3.2 Pengaruh BI Rate Terhadap IHSG

BI Rate merupakan suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap

atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan

diumumkan kepada publik. Apabila Bank Indonesia mengumumkan untuk

menurunkan BI Rate, maka investor akan mengalihkan dananya ke pasar

modal dengan harapan akan mendapatkan return yang lebih baik daripada

menyimpan dananya dalam bentuk simpanan. Pengalihan dana yang

disebabkan oleh aksi beli saham para investor menyebabkan permintaan

akan saham bertambah sehingga membuat Indeks Harga Saham Gabungan

di BEI juga ikut bergerak naik.

Pada hasil penelitian uji hipotesis dari hasil tabel 4.9 dapat dilihat

signifikansi BI Rate sebesar 0,0668 yaitu lebih besar dari tingkat

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 100: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

81

Indonesia Banking School

signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BI Rate memiliki

pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG). Hal ini dapat diartikan bahwa penurunan BI Rate akan

mendorong kenaikan IHSG.

Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Silim (2013)

dan Salim (2013) yang menyatakan bahwa BI Rate menunjukkan hubungan

negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

4.3.3 Pengaruh Nilai Tukar (Kurs USD/IDR) Terhadap IHSG

Pada hasil penelitian uji hipotesis dari hasil tabel 4.9 dapat dilihat

signifikansi nilai tukar sebesar 0,0079 yaitu lebih kecil dari tingkat

signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tukar memiliki

pengaruh negatif dan signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

(IHSG) dalam jangka pendek. Hal ini dapat diartikan bahwa ketika terjadi

kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dollar sebesar 1 rupiah per dollar

(rupiah terdepresiasi), maka akan menyebabkan penurunan terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG). Ketika rupiah terdepresiasi menyebabkan

kondisi perekonomian mengalami perlambatan. Kondisi perekonomian

Indonesia mengalami perlambatan disebabkan oleh salah satu faktor

eksternal yaitu depresiasi rupiah, selain itu di dukung dengan menurunnya

kinerja ekspor dan defisit neraca pembayaran.

Depresiasi rupiah terjadi apabila faktor fundamental suatu

perekonomian tidaklah kuat. Hal ini dikarenakan rupiah mengalami tekanan

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 101: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

82

Indonesia Banking School

dengan adanya apresiasi dollar, sehingga menyebabkan harga relatif mata

uang rupiah menjadi turun dan dollar naik.

Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Syarofi dan

Muharam (2014) dengan hasil penelitiannya menyatakan bahwa terdapat

hubungan negatif antara nilai tukar dengan IHSG dan didukung dengan

penelitian Suprihati (2015) yang menyatakan hal yang sama bahwa nilai

tukar rupiah terhadap dollar berpengaruh negatif terhadap IHSG.

4.4 Implikasi Manajerial

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pergerakan harga seluruh

saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). IHSG digunakan sebagai

pedoman penilaian pasar modal di Indonesia. Angka IHSG akan menjadi acuan

bagi para investor dalam mengambil keputusan investasi di pasar modal. Oleh

karena itu investor harus memperhatikan kondisi ekonomi makro yang sedang

terjadi di dalam dan di luar negeri yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG.

Berdasrkan hasil penelitian, variabel makroekonomi inflasi peningkatannya

secara relatif merupakan sinyal negatif bagi pemodal di pasar modal. Secara

spesifik inflasi dapat meningkatkan biaya produksi lebih tinggi dibandingkan

peningkatan harga yang dapat dinikmati oleh perusahaan saham, maka kemampuan

suatu perusahaan untuk menghasilkan pendapatan bersih akan turun. Inflasi

memberikan pengaruh negatif terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan

(IHSG).

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 102: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

83

Indonesia Banking School

Berdasarkan hasil penelitian, variabel makroekonomi BI Rate menjadi salah

satu pertimbangan investor dalam mengambil keputusan untuk investasi karena

investor akan mencari imbal hasil yang akan memberikan tingkat return yang lebih

tinggi, sehingga perubahan pada BI Rate dapat menyebabkan perubahan pada harga

saham. Selain BI Rate, sebaiknya investor juga memperhatikan kondisi

makroekonomi yang dinilai relevan terhadap harga saham.

Selain BI Rate yang mempengaruhi IHSG adapula variabel makroekonomi di

Indonesia yaitu nilai tukar (Kurs USD/IDR) juga menjadi tolak ukur investor dalam

berinvestasi di Indonesia. Salah satu yang mempengaruhi nilai tukar yaitu aliran

modal keluar secara bersamaan dalam jumlah yang banyak. Sehingga mata uang

rupiah terdepresiasi semakin dalam. Nilai tukar rupiah menyentuh angka Rp

12.189,00 per USD yang sebelumnya berada diposisi Rp 9.068,00. Nilainya terus

meningkat dan diiringi pelemahan IHSG yang semakin menurun. Nilai tukar

menjadi sinyal bagi investor untuk berinvetasi atau tidak. Nilai tukar yang lemah

menghilangkan minat investor dan akan menurunkan harga saham serta

menyebabkan penurunan IHSG. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang juga

menunjukan hasil negatif signifikan terhadap IHSG.

Secara bersama-sama Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar (USD/IDR) dapat

mempengaruhi IHSG secara signifikan. Kebijakan Bank Indonesia meningkatkan

suku bunga akan mempengaruhi pasar modal negara berkembang termasuk

Indonesia. Investor akan memilih untuk menginvestasikan dananya di tempat yang

berisiko kecil dan mendapatkan return yang besar. Investor perlu memperhatikan

nilai tukar USD/IDR, apabila nilai tukar diprediksi akan menurun investor

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 103: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

84

Indonesia Banking School

sebaiknya melakukan investasi pada saham. Hal ini akan menyebabkan penurunan

daya beli bagi perusahaan dan investor. Investor akan menahan dananya untuk tidak

berinvestasi dahulu yang mempengaruhi pasar saham di Indonesia dan

menyebabkan IHSG terus mengalami perlemahan.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 104: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

85 Indonesia Banking School

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

tingkat inflasi, BI Rate, dan nilai tukar (kurs USD/IDR) terhadap Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan

pengujian yang telah dilakukan, maka penulis dapat menarik kesimpulan

bahwa:

1. Inflasi secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

IHSG periode tahun 2011-2013. Hal ini dikarenakan kenaikan inflasi

menjadi sinyal negatif bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal dan

cenderung melepaskan saham untuk beralih pada investasi bentuk lain

seperti tabungan atau deposito karena anggapan resiko yang lebih tinggi.

Maka peralihan investasi ke bentuk yang lain akan menyebabkan investor

untuk melakukan penjualan saham, sehingga menurunkan harga saham dan

IHSG.

2. BI Rate secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

IHSG periode tahun 2011-2013.

3. Nilai Tukar (Kurs USD/IDR) secara parsial berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap IHSG periode tahun 2011-2013. Hal ini terjadi karena

rupiah terdepresiasi menunjukkan bahwa kondisi perekonomian mengalami

perlambatan, sehingga menyebabkan penurunan terhadap IHSG. Maka

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 105: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

86

Indonesia Banking School

investor cenderung menjual saham dan beralih untuk berinvestasi dalam

bentuk dollar.

4. Secara simultan, inflasi, BI Rate, dan nilai tukar (kurs USD/IDR) memiliki

pengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di

Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2013. Hal ini menunjukkan

bahwa secara bersama-sama ketiga variabel makroekonomi tersebut dapat

menjadi pertimbangan investor dalam mengambil keputusan investasi.

Sebelum melakukan investasi investor akan memperhatikan indicator-

indikator makroekonomi relevan yang dapat mempengaruhi pergerakan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Perubahan pada indikator tersebut

akan mempengaruhi investor dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Ada beberapa keterbatasan yang terdapat pada hasil penelitian ini, yaitu:

a. Objek yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan harga

saham atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

b. Periode yang digunakan dalam penelitian hanya tiga (3) periode saja,

yaitu tahun 2011, 2012 dan 2013.

c. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini hanya variabel

Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar (Kurs USD/IDR).

d. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini metode Analsis

Regresi Berganda.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 106: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

87

Indonesia Banking School

5.3 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi Investor dan Pengamat Pasar Modal

Berdasarkan hasil perhitungan yang menyatakan bahwa nilai tukar (kurs)

berpengaruh pada IHSG, maka investor harus memperhatikan fluktuasi kurs

IDR terhadap USD. Hal ini juga mengingat bahwa kurs IDR terhadap USD

(Hard Curriencies) cukup sensitif, dikarenakan pelaku pasar saham di

Indonesia di dominasi investor dari luar.

2. Bagi Pemerintah

Pemerintah diharapkan mampu dalam meningkatkan minat investor

domestik untuk berinvestasi di pasar modal. Hal ini bertujuan untuk

perkembangan pasar modal yang menjadi salah satu indikator penting dalam

pertumbuhan ekonomi.

3. Bagi Akademisi

Bagi yang ingin melakukan penelitian pada bidang ekonomi maka

disarankan agar dapat menambah periode waktu penelitian yang lebih

update dengan menggunakan data harian atau bulanan (time series). Dapat

menggunakan pendekatan makroekonomi, seperti tingkat penggangguran,

Produk Domestik Bruto (PDB) dan pendekatan makroekonomi lainnya baik

dari dalam negeri maupun luar negeri yang kiranya dapat mempengaruhi

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 107: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

88

Indonesia Banking School

pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Objek penelitian yang

dapat mempengaruhi pergerakan harga saham selain Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG), yaitu Indeks LQ-45 dan JII (Jakarta Islamic Index) di

Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 108: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

89 Indonesia Banking School

DAFTAR PUSTAKA

Amin, M. Z. (2012). Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Kurs Dollar (USD/IDR) dan Indeks Dow Jones (DJIA) Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Periode 2008-2010). Jurnal Universitas Brawijaya, 1-17.

Anoraga, P. (2006). Pengantar Pasar Modal. Jakarta: PT Rieneke Cipta.

Astuti, R., Apriatni, & Susanta, H. (2013). Analasis Pengaruh Tingkat Suku Bunga (SBI), Nilai Tukar Rupiah, Inflasi dan Indeks Bursa Internasional Terhadap IHSG (Studi Pada IHSG di BEI Periode 2008-2012). Journal of

Social and Politic of Science, 1-10.

Bank Indonesia. (2011). Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia. Jakarta.

Bank Indonesia. (2012). Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia. Jakarta.

Bank Indonesia. (2013). Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia. Jakarta.

BI Rate. (2016). Retrieved from Bank Indonesia Official Web Site: www.bi.go.id

Bursa Awal 2012 Lesu tapi 'Bukan Karena Fundamen' Ekonomi. (2016). Retrieved from BBC INDONESIA: http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2012/01/120102_ihsgopens.shtml

Candra, C. A. (2015). Pengaruh Kurs (USD/IDR), Suku Bunga SBI, dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan yang Tercatat dalam Bursa Efek Indonesia. Artikel Ilmiah Mahasiswa. Fakultas Ekonomi S1

Akuntansi. Universitas Jember.

Darmadji, T. (2006). Pasar Modal Indonesia Pendekatan Tanya Jawab. Edisi

Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Darmadji, T., & Fakhrudin. (2000). Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Data Kurs Bank Indonesia. (2016). Retrieved from Pusat Data - Kontan Online: pusatdata.kontan.co.id/makroekonomi/kurs_bi

Delong, J. B., & Olney, M. L. (2006). Macroeconomics, 2nd Edition. New York: Mc Graw Hill Companies.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 109: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

90

Indonesia Banking School

Desfiandi, A., & Marantika, A. (2015). Composite Stock Price Index (IHSG) Macro Factor in Investment in Stock (Equity Funds). International

Conference On Information Technology And Business. ISSN 2460-7223.

Lampung.

Djohanputro, B. (2008). Prinsip-Prinsip Ekonomi Makro. Edisi Kedua. Jakarta: PPM Manajemen.

Dornbusch, R., Fischer, S., & Startz, R. (2011). Macroeconomic, Eleventh

Edition. New York: McGraw-Hill.

Durbin Watson Tabel. (2016). Retrieved from Statistikian.com: http://www.statistikian.com/2013/03/durbin-watson-tabel.html

Ekonomi dan Perdagangan. Inflasi. (2016). Retrieved from Badan Pusat Statistik: www.bps.go.id

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21.

Edisi Ketujuh. Semarang: Universitas Diponegoro.

Harianto, F., & Siswanto, S. (1998). Perangkat dan Teknik Analisis Investasi di

Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Bursa Efek Jakarta.

Haryogo, A. (2013). Pengaruh Nilai Tukar dan Indeks Dow Jones Terhadap Composite Index di Bursa Efek Indonesia. FINESTA Vol. 1, No. 1, 1-6.

Jogiyanto. (2005). Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketiga. Cetakan

Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Kamus Bisnis: Apa Makna Investment Grade? (2016). Retrieved from Finansial Bisnis.com: http://finansial.bisnis.com/read/20130616/9/56809/kamus-bisnis-apa-makna-investment-grade

Kewal, S. S. (2012). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs dan Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Jurnal Economia, Volume 8

Nomor 1, 53-64.

Krisis Mata Uang Rupiah 2013: Penyebab dan Dampaknya. (2016). Retrieved from INDOPROGRESS Media Pemikiran Progresif: http://indoprogress.com/2013/09/krisis-mata-uang-rupiah-2013-penyebab-dan-dampaknya/

Krisna, A. A. (2013). Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga SBI Pada Indeks Harga Saham Gabungan di BEI. E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana 3.2. ISSN: 2302-8556, 421-435.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 110: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

91

Indonesia Banking School

Lailia, H., Darminto, & Hidayat, R. R. (2014). Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Tingkat Inflasi, Nilai Kurs Dollar dan Indeks Strait Times Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (Studi Pada Bursa Efek Indonesia Periode Januari 2010-Juni 2013). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 12 No. 1

Juli 2014. Malang: Universitas Brawijaya.

Liauw, J. S., & Wijaya, T. (2013). Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. STIE MDP.

Madura, J. (2006). International Corporate Finance. Cetakan Kedelapan. Jakarta: Salemba Empat.

Mankiw, N. G. (2012). Principles of Economics, Sixth Edition. South-Western: Cengage Learning.

Menatap Ekonomi 2012 dengan Optimis. (2016). Retrieved from BBC INDONESIA: http://www.bbc.com/indonesia/laporan_khusus/2012/01/120103_indoinvestmentgrade.shtml

Nanga, M. (2001). Makroekonomi, Edisi 1. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Novitasari, I. (2013). Pengaruh Inflasi, Harga Minyak Mentah Indonesia, dan Suku Bunga (BI Rate) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (data per bulan periode 2006-2012). Universitas Brawijaya, Malang.

Parkin, M. (2014). Economics, Eleventh Edition. Edinburgh: Pearson.

Prospek Bursa 2012 Menurut Para Analis. (2016). Retrieved from BBC INDOENSIA: http://www.bbc.com/indonesia/laporan_khusus/2012/01/120103_analyst2012

Publikasi Statistik. (2016). Retrieved from Bursa Efek Indonesia: www.idx.co.id

Quote ^JKSE. Historical Data. (2016). Retrieved from Yahoo Finance - Business Finance, Stock Market, Quotes, News: finance.yahoo.com

Republik Indonesia. (1995). Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995. Tentang

Definisi atau Pengertian Pasar Modal.

Salim, A. (2013). Effect of Interest Rates and Inflation of Reference Bank Indonesia Stock Price Index. e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 1, No.

1. ISSN 2355-0244.

Samuelson, P. A., & Nordhaus, W. D. (2001). Economics, Seventeenth Edition. New York: McGraw-Hill.

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 111: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

92

Indonesia Banking School

Sari, E., Wahyuningsih, S., & Hadiyati, P. (2014). Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS, Tingkat Suku Bunga SBI, dan Cadangan Devisa Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Periode Tahun 2002-2013. Aliansi Jurnal Manajemen Bisnis, 77-84.

Sarwoko. (2005). Dasar-Dasar Ekonometrika. Yogyakarta: Andi.

Sekaran, U., & Bougie, R. (2010). Research Methods For Business: A Skill

Building Approach, Fifth Edition. West Sussex: John Wiley & Sons Ltd.

Silim, L. (2013). Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap Indek Harga Saham Gabungan Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2002-2011. Jurnal

Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 2. Jurusan Manajemen.

Sukirno, S. (2002). Pengantar Makroekonomi, Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Pers.

Sunariyah. (2003). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Jilid 2. Edisi ke 6. Jakarta: Erlangga.

Suprihati. (2015). The Analysis of The Influence of Exchange Rate, SBI Interest Rate, Inflation Rate, Dow Jones Index and Nikkei 225 Index to IHSG. International Journal of Scientific Research an Education, Volume. 3,

ISSN (e): 2321-7545. STIE AAS Surakarta, 3428-3442.

Syarofi, F. H., & Muharam, H. (2014). The Impact of the Domestic Interest Rates, Exchage Rate, World Oil Prices, World Gold Prices, DJIA, Nikkei 225 and HSI on the JCI. The Second International Conference on Finance.

Economics and Business Faculty Diponegoro University.

Tandelilin, E. (2000). Pasar Modal Indonesia: Problem dan Prospek, Volume 3

No. 2. Yogyakarta: Wahana.

Tandelilin, E. (2010). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE UGM.

Winarno, W. W. (2011). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

World Databank - World Development Indicators. (2016). Retrieved from The World Bank : http://databank.worldbank.org/data/reports.aspx?source=2&series=FP.CPI.TOTL.ZG&country=

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 112: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

1

Indonesia Banking School

LAMPIRAN 1

Data yang Digunakan

LN IHSG INFLASI BI RATE LN KURS 2011 Jan 8.1726 0.0089 0.0650 9.1091

Feb 8.1461 0.0013 0.0675 9.0952 Mar 8.1770 -0.0032 0.0675 9.0781 Apr 8.2293 -0.0031 0.0675 9.0655 Mei 8.2476 0.0012 0.0675 9.0544 Jun 8.2442 0.0055 0.0675 9.0551 Jul 8.3005 0.0067 0.0675 9.0517 Agu 8.2780 0.0093 0.0675 9.0516 Sep 8.2221 0.0027 0.0675 9.0786 Okt 8.1888 -0.0012 0.0650 9.0936 Nov 8.2294 0.0034 0.0600 9.1067 Des 8.2365 0.0057 0.0600 9.1633

2012 Jan 8.2782 0.0076 0.0600 9.1170 Feb 8.2838 0.0005 0.0575 9.1144 Mar 8.2999 0.0007 0.0575 9.1720 Apr 8.3338 0.0021 0.0575 9.1242 Mei 8.3067 0.0007 0.0575 9.1849 Jun 8.2560 0.0062 0.0575 9.2038 Jul 8.3051 0.0070 0.0575 9.1545 Agu 8.3223 0.0095 0.0575 9.1581 Sep 8.3398 0.0001 0.0575 9.1654 Okt 8.3686 0.0016 0.0575 9.1692 Nov 8.3727 0.0007 0.0575 9.1725 Des 8.3651 0.0054 0.0575 9.1744

2013 Jan 8.3901 0.0103 0.0575 9.1787 Feb 8.4316 0.0075 0.0575 9.1784 Mar 8.4819 0.0063 0.0575 9.1804 Apr 8.5091 -0.0010 0.0575 9.1819 Mei 8.5371 -0.0063 0.0575 9.1861 Jun 8.4610 0.0103 0.0600 9.1984 Jul 8.4409 0.0329 0.0650 9.2190 Agu 8.3824 0.0112 0.0700 9.2676 Sep 8.3788 -0.0035 0.0725 9.3364 Okt 8.4110 0.0009 0.0725 9.3385 Nov 8.3802 0.0012 0.0750 9.3599 Des 8.3480 0.0055 0.0750 9.3999

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 113: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

2

Indonesia Banking School

LAMPIRAN 2

Hasil Analisis Statistik Deskriptif

IHSG INFLASI BI RATE KURS Mean 8.323783 0.004294 0.062778 9.164958 Median 8.314500 0.003050 0.060000 9.167300 Maximum 8.537100 0.032900 0.075000 9.399900 Minimum 8.146100 -0.006300 0.057500 9.051600 Std. Dev. 0.097390 0.006606 0.005879 0.087629 Skewness 0.239322 2.153923 0.613702 0.979971 Kurtosis 2.424121 10.83643 2.015301 3.641370

Jarque-Bera 0.841107 119.9508 3.714227 6.379093 Probability 0.656683 0.000000 0.156123 0.041191

Sum 299.6562 0.154600 2.260000 329.9385 Sum Sq. Dev. 0.331965 0.001527 0.001210 0.268758

Observations 36 36 36 36

Hasil Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20

Series: ResidualsSample 2011M01 2013M12Observations 36

Mean -3.50e-15Median 0.004506Maximum 0.176140Minimum -0.137358Std. Dev. 0.069791Skewness 0.381490Kurtosis 2.994390

Jarque-Bera 0.873254Probability 0.646213

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 114: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

3

Indonesia Banking School

LAMPIRAN 3

Hasil Uji Multikolinearitas

INFLASI BI RATE KURS

INFLASI 1.000000 -0.015960 0.066447

BI RATE -0.015960 1.000000 0.296774

KURS 0.066447 0.296774 1.000000

Hasil Uji Heterokedastisitas

Dependent Variable: LOG(RESID2) Method: Least Squares Date: 08/17/16 Time: 12:40 Sample: 2011M01 2013M12 Included observations: 36

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

INFLASI 39.67191 61.53366 0.644719 0.5237 BIRATE -61.62699 72.24464 -0.853032 0.4000 KURS -2.714912 4.857061 -0.558962 0.5801

C 21.81722 43.36078 0.503155 0.6183

R-squared 0.054405 Mean dependent var -6.763279 Adjusted R-squared -0.034245 S.D. dependent var 2.357826 S.E. of regression 2.397858 Akaike info criterion 4.691468 Sum squared resid 183.9911 Schwarz criterion 4.867414 Log likelihood -80.44642 Hannan-Quinn criter. 4.752878 F-statistic 0.613708 Durbin-Watson stat 1.610765 Prob(F-statistic) 0.611115

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 115: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

4

Indonesia Banking School

LAMPIRAN 4

Hasil Uji Autokorelasi

Dependent Variable: IHSG Method: Least Squares Date: 08/17/16 Time: 12:37 Sample: 2011M01 2013M12 Included observations: 36

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

INFLASI 1.534883 1.873048 0.819458 0.4186 BIRATE -7.134976 2.199084 -3.244522 0.0028 KURS 0.746436 0.147846 5.048738 0.0000

C 1.924055 1.319876 1.457754 0.1547

R-squared 0.486457 Mean dependent var 8.323783 Adjusted R-squared 0.438313 S.D. dependent var 0.097390 S.E. of regression 0.072989 Akaike info criterion -2.292567 Sum squared resid 0.170478 Schwarz criterion -2.116620 Log likelihood 45.26620 Hannan-Quinn criter. -2.231157 F-statistic 10.10409 Durbin-Watson stat 0.434902 Prob(F-statistic) 0.000078

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 116: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

5

Indonesia Banking School

LAMPIRAN 5

Hasil Uji AR (1)

Dependent Variable: IHSG Method: Least Squares Date: 08/17/16 Time: 12:40 Sample (adjusted): 2011M02 2013M12 Included observations: 35 after adjustments Convergence achieved after 210 iterations

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

INFLASI -0.456200 0.681165 -0.669735 0.5081 BIRATE -6.390811 3.360107 -1.901967 0.0668 KURS -0.566861 0.199061 -2.847676 0.0079

C 114.1145 40895.91 0.002790 0.9978 AR(1) 0.999885 0.047735 20.94669 0.0000

R-squared 0.911548 Mean dependent var 8.328103 Adjusted R-squared 0.899754 S.D. dependent var 0.095248 S.E. of regression 0.030157 Akaike info criterion -4.033228 Sum squared resid 0.027284 Schwarz criterion -3.811035 Log likelihood 75.58148 Hannan-Quinn criter. -3.956527 F-statistic 77.29169 Durbin-Watson stat 1.869413 Prob(F-statistic) 0.000000

Inverted AR Roots 1.00

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016

Page 117: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR (KURS …

6

Indonesia Banking School

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Azka

Ananda

Putri Undergraduate

Student – Finance Management

Contact Information Jl. Purwa III No.27-28 Blok Q Rt. 005/06, KAV.DKI Cipedak-

Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630

[email protected] 083899411212

Personal Data Jakarta, July 12nd 1994

Female Single

Moslem Indonesia

Skills

Computer Literate (Ms. Word, Ms. Excel, Ms. Powerpoint) Software Analysis Literate (Eviews)

Experience

Internship at Bank Indonesia Kpw Jawa Tengah

Internship at Bank Mandiri Area Tangerang Bintaro KCP Pondok Cabe Mutiara

Pojok Bursa Galeri Investasi STIE Indonesia Banking School

Education Course and Training

2000 - 2006

SDI Al-Azhar 2 Ps. Minggu

2006 - 2009

SMP Negeri 107 Jakarta

2009 - 2012

SMA Negeri 34 Jakarta

2012 – Present

STIE Indonesia Banking School Jakarta (Finance Management)

International Language Programs (ILP) English Course

Sony Sugema College (SSC)

TOEFL at George Mason Universty

Rindam Jaya Military Training

Mini Banking Training

Effective Selling Skill, Credit Analyst, Basic Treasury, Trade Financing Training

2014-2015

January 18th – February 12nd 2016

January 26th – February 6th 2015

December 2015

April 2015

September 2014

November 2013 – April 2014

2011 - 2012

2002-2010

Pengaruh inflasi..., Azka Ananda Putri, Ma.-IBS, 2016