Page 1
1
PENGARUH HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN
DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK SEBAGAI VARIABEL MODERATING
Sri WahyuniFakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya
ABSTRAK
The purpose of this study is to investigate the effect of participation to satisfaction of users, and whether top management support become moderator variable in the relationship between user participation and user satisfaction in the information system development. Hypothesis investigation based on 42 respondents who are main employee of PT PLN (Persero) UPK JJB II Region Jatim. Method used to investigate the impact of user participation and user satisfaction is simple linier regression, and to investigate top management support become moderator to relationship between user participation and user satisfaction used residual test. The result of the analysis indicated that first, user participation has a positive impact to user satisfaction in development system. Second, top management support become moderator to relationship between user participation and user satisfaction in the information system development.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah partisipasi pemakai berpengaruh terhadap kepuasan pemakai, dan apakah manajemen puncak memoderasi hubungan partisipasi pemakai terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi. Pengujian hipotesis dilakukan pada 42 responden yang merupakan karyawan tetap dari PT PLN (Persero) UPK JJB II Region Jatim. Metode yang digunakan untuk menguji pengaruh partisipasi pemakai terhadap kepuasan pemakai adalah regresi linier sederhana, sedangkan untuk menguji apakah manajemen puncak memoderasi hubungan partisipasi pemakai terhadap kepuasan pemakai digunakan metode uji residual. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, partisipasi pemakai berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi. Kedua, variable manajemen puncak memoderasi hubungan partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi.
Kata Kunci : Partisipasi Pemakai, Kepuasan Pemakai, Manajemen Puncak.
Dewasa ini kelangsungan hidup
perusahaan sangat ditentukan oleh
kemampuannya dalam bersaing di pasar.
Kemampuan bersaing memerlukan strategi
yang dapat memanfaatkan semua kekuatan
dan peluang yang ada, serta menutup
kelemahan dan menetralisasi hambatan-
hambatan dalam dinamika bisnis yang
dihadapi. Semua itu dapat dilakukan
apabila manajemen mampu melakukan
pengambilan keputusan yang didasarkan
pada masukan-masukan yang objektif.
Diantara sekian banyak faktor yang
menjadi masukan manajemen dalam
mengambil keputusan adalah masukan
yang berasal dari sistem informasi
akuntansi.
Page 2
2
Pemakaian sistem informasi ini
merupakan upaya strategis perusahaan
untuk meningkatkan kinerja sekaligus
memposisikan diri di papan atas dalam
suatu persaingan. Fungsi sistem informasi
sudah selayaknya perlu dilibatkan dalam
perencanaan informasi strategis
perusahaan.
Suatu sistem dianggap efektif
apabila bisa memberikan kepuasan bagi
para penggunanya. Banyak profesional
sistem yang menjadikan kriteria kepuasan
pemakai ini sebagai acuan utama
penyusunan sistem. Demikian pula
Boockholdt (1999) dalam Maulidia
(2004:3), berpendapat bahwa suatu sistem
dikatakan berkualitas jika telah mencapai
tujuannya. Pada umumnya sistem
informasi akuntansi dikatakan sukses jika
telah meraih empat tujuan, diantaranya: (1)
Menghasilkan informasi yang benar dan
tepat waktu, (2) Sistem tersebut harus
dapat dikembangkan dalam jangka waktu
yang rasional, (3) Sistem tersebut harus
memenuhi kebutuhan perusahaan akan
informasi, (4) Pengguna harus puas akan
sistem tersebut.
Jadi, setiap perusahaan berupaya
untuk memenuhi kebutuhan pemakai
sistem informasinya. Hal tersebut tentunya
akan berdampak pada kepuasan pemakai
sistem serta memungkinkan mereka untuk
menjalankan pekerjaannya secara optimal.
Wilkison (2000) dalam Jogiyanto
(2005:227), menjelaskan bahwa sistem
informasi akuntansi mempunyai tiga tujuan
utama, antara lain : (1) Untuk mendukung
operasi-operasi sehari-hari, (2) Untuk
mendukung pengambilan keputusan
manajemen, (3) Untuk memenuhi
kewajiban-kewajiban yang berhubungan
dengan pertanggung jawaban.
Jogiyanto (2005:228),
mengemukakan bahwa sistem informasi
akuntansi mempunyai beberapa sistem-
sistem bagian (sub-system) yang berupa
siklus-siklus akuntansi, yaitu: (1) Siklus
pendapatan (revenue cycle), (2) Siklus
pengeluaran kas (expenditure cycle), (3)
Siklus konversi (conversion cycle), (4)
Siklus manajemen sumber daya manusia
(human resource management cycle), (5)
Siklus buku besar dan pelaporan keuangan
(general ledger and financial reporting
cycle). Jadi, Siklus manajemen sumber
daya manusia merupakan bagian dari
sistem informasi akuntansi yang
melibatkan prosedur penggajian.
Pemakaian sistem informasi ini
merupakan upaya strategis perusahaan
untuk meningkatkan kinerja sekaligus
memposisikan diri di papan atas dalam
suatu persaingan. Fungsi sistem informasi
sudah selayaknya perlu dilibatkan dalam
perencanaan informasi strategis
perusahaan. Suatu sistem dianggap efektif
apabila bisa memberikan kepuasan bagi
para penggunanya.
Page 3
3
Sistem penggajian pada PT. PLN
(Persero) Unit Pelaksana Kontruksi
Jaringan Jawa Bali II Region Jawa Tmur
terdapat beberapa tahap pembayaran.
Diantaranya, pembayaran tiap bulan dan
tiap semester (IKS). Pembayaran tiap
semester IKS dilakukan berdasarkan pada
penilaian kinerja pegawai, dalam hal ini
dilakukan oleh sebuah sistem yang
bernama Sistem Manajemen Unjuk Kerja
(SMUK). PT. PLN (Persero) UPK JJB II
telah menggunakan SMUK sejak tahun
2010. Program ini cukup membantu untuk
menyediakan informasi secara langsung
dan up date oleh semua pegawai dalam
jangka waktu yang telah ditentukan oleh
perusahaan, juga dapat memberikan
informasi yang mencukupi untuk
memberikan dasar pengambilan keputusan
pimpinan. Namun, dalam pelaksanaanya
terdapat beberapa kendala antara lain:
Ketidakmampuan beberapa pegawai dalam
menggunakan program tersebut, yaitu
pegawai yang usianya lebih dari 50 tahun,
dan kurangnya fasilitas yang mencukupi
(jaringan internet).
Pengembangan Sistem Informasi
Ada banyak cara yang dapat
digunakan untuk pengembangan sistem
informasi. Menurut Jogiyanto (2005:433)
pengembangan sistem informasi dapat
dilakukan dengan pengembangan
konvensional dan dengan metode-metode
alternatif. Pengembangan konvensional
adalah pengembangan sistem informasi
yang menggunakan metode siklus hidup
pengembangan sistem, sedangkan
pengembangan dengan metode-metode
alternatif adalah pengembangan sistem
dengan menggunakan metode-metode
berikut: (1) metode paket (package), (2)
metode pembuatan prototype, (3) metode
pengembangan oleh pemakai akhir atau End
User Computing (EUC), dan (4) metode
outsourching.
Partisipasi Pemakai
Ada tigas aspek yang sangat penting
dalam partisipasi kerja, antara lain: (1).
Keterlibatan emosi dan mental pegawai.
Berpartisipasi berarti melibatkan emosi
dan mental pegawai daripada fisik.
Keterlibatan psikologis pegawai lebih
besar daripada secara fisik. (2) Motivasi
untuk menyumbang. Dalam berpartisipasi,
motivasi untuk menyumbang ide-ide
kreatif dan membangun merupakan aspek
yang sangat penting. Partisipasi kerja
terutama untuk meningkatkan motivasi
pegawai dalam membantu mencapai
tujuan informasi. (3) Penerimaan tanggung
jawab. Partisipasi kerja menuntut pegawai
untuk mampu menerima tanggung jawab
dalam kegiatan kelompok. Pegawai yang
dapat menerima tanggung jawab dalam
aktivitas kelompok, mereka akan dapat
bekerja sama dalam satu kerja. Kesatuan
Page 4
4
dalam tim kerja merupakan kunci
keberhasilan dalam bekerja.
McKeen (1994) dalam penelitian
Pambudi (2010:41) menjelaskan bahwa
indikator yang digunakan untuk mengukur
partisipasi pemakai adalah keterlibatan atau
peran pemakai dalam kegiatan
pengembangan sistem informasi, yang
meliputi: (1) Perumusan atau pembuatan
rencana pengembangan system, (2) Analisis
kebutuhan system, (3) Evaluasi input/output,
format laporan dan lain-lain, (4) Rencana
dan evaluasi anggaran biaya pengembangan,
(5) Desain system, (6) Evaluasi hardware
dan software, (7) Implementasi system, (8)
Program pengendalian dan keamanan
sistem, (9) Program pelatihan penggunaan
sistem.
Kepuasan Pemakai
Setianingsih dan Indriantoro
(1998:87-88) menjelaskan bahwa
“kepuasan pemakai adalah seberapa jauh
pemakai percaya pada sistem yang
disediakan untuk memenuhi kebutuhan
informasi mereka dan kualitas keputusan
sebagai tujuan penting dari sistem
informasi dalam mendukung pembuatan
keputusan”. Apabila suatu sistem
informasi mengalami kegagalan, salah satu
sebabnya mungkin karena
ketidakmampuan sistem informasi itu
memenuhi harapan stakeholder yang
meliputi : analisis sistem, pemakai akhir,
sponsor dan pelanggan. Dan untuk
mengurangi resiko kegagalan sistem
informasi, organisasi harus mampu
memprediksi hasil upaya yang sedang
dilakukan untuk mengembangkan sistem
informasi, prediksi lebih awal ini dapat
dibuat dalam tahap-tahap proyek
pengembangan sistem informasi.
Kattinger dan Lee (1992) dalam
penelitian Pambudi (2010:42) menjelaskan
beberapa indikator yang digunakan untuk
mengukur kepuasan pemakai adalah: (1)
Kepuasan atas keterlibatan pemakai dalam
kegiatan pengembangan sistem informasi,
meliputi : (a) Perumusan tujuan
pengembangan sistem, (b) Perencanaan
desain system, (c) Evaluasi hardware dan
software, (d) Analisis biaya pengembangan
system, (e) Program pengamanan dan
pengendalian system, (f) Program pelatihan
system, (g) Uji coba penerapan system. (h)
Evaluasi kelayakan sistem.
Yang kedua Kepuasan atas
keuntungan yang diperoleh setelah sistem
diterapkan, meliputi: (a) Sistem dapat
membantu memperlancar penyelesaian
tugas/pekerjaan, (b) Hardware dan software
mudah digunakan, (c) Output yang
dihasilkan oleh sistem dapat dipahami
dengan mudah, sehingga dapat menunjang
proses pengambilan keputusan, (d) Aplikasi
yang digunakan sesuai dengan spesifikasi
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
tugas/pekerjaan.
Page 5
5
Dukungan Manajemen Puncak
Salah satu faktor yang paling penting
adalah kemauan manajemen tingkat atas
untuk melibatkan dirinya dalam
monitoring dan pemberian pengarahan
untuk usaha perbaikan sistem. Yang sama
pentingnya adalah perhatian manajemn
tingkat atas dalam memelihara hubungan
baik, dan moral yang tinggi diantara
pegawai. Demikian pula, dengan kemauan
untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan dalam hubunganmya dengan
organisasi dan mengenal dengan baik pola
baru dari sistemisasi atau suatu teknologi
yang seluruhnya baru. Sejauh dimana tiap
faktor tersebut ada dalam manajemen
tingkat atas, maka proses perubahan sistem
akan jauh lebih mudah untuk direncanakan
dan dilaksanakan.
Vanlomel dan DeBrander (1975)
dalam penelitian Pambudi (2010:45)
menjelaskan beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur dukungan
manajemen puncak adalah: (1) Pemberian
ijin / persetujuan proyek pengembangan
system, (2) Menyusun sasaran atau tujuan
pengembangan sistem informasi, (3) Alokasi
sumber daya yang dibutuhkan dalam proyek
pengembangan system, (4) Sosialisasi
rencana pengembangan sistem informasi, (5)
Evaluasi : (a) Memantau situasi selama
proyek pengembangan berlangsung, Alokasi
sumber daya, (c) Analisis kebutuhan system,
(d) Kelayakan ekonomis, (e) Kelayakan
operasional.
Pengaruh Partisipasi Terhadap Kepuasan
Pemakai
Setiap perusahaan dihadapkan pada
pengambilan keputusan. Dalam
pengambilan keputusan diperlukan sejumlah
informasi yang memadai. Informasi yang
memadai ini, hanya dapat dihasilkan oleh
sistem informasi yang mampu menangkap,
mencipta, dan mengelola informasi internal
dan eksternal secara efektif.
Dalam pengembangan
sistem informasi apabila pemakai
diajak berpartisipasi, maka akan
membawa pengaruh yang cukup
baik terhadap organisasi. Hal ini
dapat terjadi karena pemakai
terlibat secara langsung dalam
penggunaan sistem informasi. Pada
kenyataannya seringkali pemakai
lebih mengetahui apa yang mereka
butuhkan dalam suatu sistem
organisasi. Dengan diajak
berpartisipasi, maka pemakai dapat
menyampaikan keinginan-
keinginan mereka berkaitan dengan
proses pengembangan sistem
informasi. Apabila keinginan-
keinginan pemakai tersebut dapat
menjadi masukan dan dilaksanakan
dalam proses pengembangan sistem
Page 6
Partisipasi Pemakai (X)
Kepuasan Pemakai (Y)
Dukungan Manajemen Puncak (Z)
6
informasi, maka hal ini dapat
memberikan pengaruh yang cukup
baik.
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang, rumusan
masalah, landasan teori, serta penelitian
sebelumnya yang mendukung penelitian
ini maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut: (1) Partisipasi pemakai
memiliki pengaruh positif terhadap
kepuasan pemakai dalam pengembangan
sistem informasi, (2) Dukungan
manajemen puncak memoderasi hubungan
partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai
dalam pengembangan sistem informasi.
Berikut model pengaruh hubungan
partisipasi terhadap kepuasan pemakai
dengan dukungan manajemen puncak
sebagai variabel moderating:
Gambar 2.1
Model Pengaruh Partisipasi
Terhadap Kepuasan Pemakai dalam
pengembangan Sistem Informasi
dengan Dukungan Manajemen
Puncak sebagai Variabel
Moderating.
Penelitian Terdahulu
Penelitian Setianingsih dan
Indriantoro (1998) yang berjudul
“Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak
dan Komunikasi Pemakai Pengembang
terhadap Hubungan Partisipasi dan
Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan
Sistem Informasi”. Penelitian ini
difokuskan pada organisasi. Hasil
penelitian menunjukan bahwa variabel
dukungan manajemen puncak dan
komunikasi pemakai pengembang
memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap hubungan partisipasi
dan kepuasan pemakai.
Penelitian Restuningdiah dan
Indriantoro (2000), yang berjudul
“Pengaruh Partisipasi terhadap Kepuasan
Pemakai dalam Pengembangan Sistem
Informasi dengan Kompleksitas Tugas,
Kompleksitas Sistem, dan Pengaruh
Pemakai sebagai Moderating Variabel”.
Hasil penelitian menunjukan bahwa
partisipasi pemakai memiliki pengasuh
positif terhadap kepuasan pemakai dalam
pengembangan sistem informasi, serta
semua variable moderating memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap hubungan partisipasi dan
Page 7
7
kepuasan pemakai dalam pengembangan
sistem informasi.
Rata (2007) yang berjudul
“Hubungan Antara Partisipasi dan
Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan
Sistem Informasi Akuntansi yang Berbasis
Komputer”. Penelitian dilakukukan pada
beberapa hotel di Bali. Hasil penelitian
menunjukan bahwa terdapat hubungan
yang positif antara partisipasi pemakai dan
kepuasan pemakai dalam pengembangan
sistem informasi akuntansi.
Penelitian Wijayanti (2005) yang
berjudul “Pengaruh Prilaku Pemakai
Terhadap Kinerja Sistem Informasi:
Patisipasi dan Kepuasan Pemakai Sebagai
Variabel Indevenden”. Penelitian ini
dilakukan terhadap beberapa staf
Perguruan Tinggi di Yogyakarta. Hasil
penelitian menunjukan bahwa partisipasi
pemakai dan kepuasan pemakai
berpengaruh terhadap prilaku pemakai
sistem informasi.
Penelitian McKeen et al. (1994)
yang berjudul “The Relationship of User
Participation and User Satisfaction: An
Investigation of Four Contingency
Factors”. Penelitian tersebut membahas
permasalahan tentang pengaruh interaksi
dari serangkaian variabel konstektual
terhadap hubungan partisipasi pemakai
dan kepuasan pemakai. Penelitian ini
dilakukan terhadap 151 responden dari
delapan perusahaan besar, dengan
bermacam derajat partisipasi dari pemakai
akhir (end user).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif, dengan
menggunakan alat analisis regresi
sederhana dengan satu variabel bebas yaitu
partisipasi pemakai dan satu variabel
moderator yaitu dukungan manajemen
puncak. Data yang digunakan yaitu data
primer berupa kuesioner dan data sekunder
berupa data intern perusahaan. Populasi
dan sampel yang digunakan yaitu
sebanyak 42 orang pegawai dari PT. PLN
(Persero) Unit Pelaksana Kontruksi
Jaringan Jawa Bali II Region Jatim.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Tanggapan Responden Tentang
Partisipasi Pemakai Sistem
Partisipasi pemakai adalah prilaku,
pernyataan, dan aktifitas yang dilakukan
oleh pemakai selama proses
pengembangan sistem informasi atau
dengan kata lain tingkat keterlibatan
individu dalam pengembangan sistem
informasi.
Berdasarkan Tabel dapat dijelaskan
sebagai berikut: Tanggapan responden
pada item pertanyaan pertama yaitu
perumusan rencana pengembangan sistem
informasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
Page 8
8
4 responden (9,8%) menyatakan sangat
tidak terlibat, 26 responden (63,4%)
menyatakan tidak terlibat, 6 responden
(14,6%) menyatakan cukup terlibat, 5
responden (12,27%) menyatakan terlibat
dan sangat terlibat. Nilai rata-rata sebesar
2,293 menunjukkan bahwa sebagian besar
responden tidak terlibat dalam perumusan
rencana pengembangan sistem informasi.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan kedua yaitu analisis kebutuhan
sistem informasi dapat dijelaskan sebagai
berikut: 3 responden (7,3%) menyatakan
sangat tidak terlibat, 26 responden (63,4%)
menyatakan tidak terlibat, 8 responden
(19,5%) menyatakan cukup terlibat, 4
responden (9,8%) menyatakan terlibat dan
sangat terlibat. Nilai rata-rata sebesar
2,317 menunjukkan bahwa sebagian besar
responden tidak terlibat dalam analisis
kebutuhan sistem informasi.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan ketiga yaitu evaluasi software
dan hardware yang digunakan dapat
dijelaskan sebagai berikut: 4 responden
(9,8%) menyatakan sangat tidak terlibat,
21 responden (51,2%) menyatakan tidak
terlibat, 10 responden (24,4%) menyatakan
cukup terlibat, 6 responden (14,6%)
menyatakan terlibat dan sangat terlibat.
Nilai rata-rata sebesar 2,439 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden tidak
terlibat dalam evaluasi software dan
hardware yang digunakan.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan keempat yaitu prosedur
keamanan sistem informasi dapat
dijelaskan sebagai berikut: 4 responden
(9,8%) menyatakan sangat tidak terlibat,
26 responden (63,4%) menyatakan tidak
terlibat, 5 responden (12,2%) menyatakan
cukup terlibat, 6 responden (14,6%)
menyatakan terlibat dan sangat terlibat.
Nilai rata-rata sebesar 2,317 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden tidak
terlibat dalam prosedur keamanan sistem
informasi
Tanggapan responden pada item
pertanyaan kelima yaitu uji coba
penerapan sistem informasi dapat
dijelaskan sebagai berikut: 1 responden
(2,4%) menyatakan sangat tidak terlibat,
11 responden (26,8%) menyatakan tidak
terlibat, 14 responden (34,1%) menyatakan
cukup terlibat, 15 responden (36,6%)
menyatakan terlibat dan sangat terlibat.
Nilai rata-rata sebesar 3,098 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden cukup
terlibat dalam uji coba penerapan sistem
informasi
Tanggapan responden pada item
pertanyaan keenam yaitu program
pelatihan penggunaan sistem dapat
dijelaskan sebagai berikut: 3 responden
(7,3%) menyatakan sangat tidak terlibat,
12 responden (29,3%) menyatakan tidak
terlibat, 12 responden (29,3%) menyatakan
cukup terlibat, 14 responden (34,1%)
Page 9
9
menyatakan terlibat dan sangat terlibat.
Nilai rata-rata sebesar 2,976 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden tidak
terlibat dalam program pelatihan
penggunaan sistem
Tanggapan responden pada item
pertanyaan ketujuh yaitu evaluasi
kelayakan sistem informasi dapat
dijelaskan sebagai berikut: 6 responden
(14,6%) menyatakan sangat tidak terlibat,
21 responden (51,2%) menyatakan tidak
terlibat, 7 responden (17,1%) menyatakan
cukup terlibat, 17 responden (17,1%)
menyatakan terlibat dan sangat terlibat.
Nilai rata-rata sebesar 2,366 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden tidak
terlibat dalam evaluasi kelayakan sistem
informasi.
Tanggapan Responden Tentang
Kepuasan Pemakai
Kepuasan pemakai adalah seberapa
jauh pemakai percaya pada sistem yang
disediakan untuk memenuhi kebutuhan
informasi mereka dan kualitas keputusan
sebagai tujuan penting dari sistem
informasi dalam mendukung pembuatan
keputusan. Berikut ini hasil penyebaran
kuesioner untuk variabel kepuasan
pemakai Tanggapan responden pada item
pertanyaan pertama yaitu perumusan
tujuan pengembangan sistem informasi
dapat dijelaskan sebagai berikut: 13
responden (31,7%) menyatakan sangat
tidak puas dan tidak puas, 21 responden
(51,2%) menyatakan cukup puas, 7
responden (17,1%) menyatakan puas dan
sangat puas. Nilai rata-rata sebesar 2,805
menunjukkan bahwa sebagian besar
responden cukup puas dengan perumusan
tujuan pengembangan sistem informasi.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan kedua yaitu evaluasi hardware
dan software yang digunakan dapat
dijelaskan sebagai berikut: 15 responden
(36,6%) menyatakan sangat tidak puas dan
tidak puas, 21 responden (51,2%)
menyatakan cukup puas, 5 responden
(12,2%) menyatakan puas dan sangat puas.
Nilai rata-rata sebesar 2,707 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden cukup
puas dengan evaluasi hardware dan
software yang digunakan.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan ketiga yaitu prosedur
pengamanan sistem informasi di
lingkungan kerja dapat dijelaskan sebagai
berikut: 19 responden (46,3%) menyatakan
sangat tidak puas dan tidak puas, 17
responden (41,5%) menyatakan cukup
puas, 5 responden (12,2%) menyatakan
puas dan sangat puas. Nilai rata-rata
sebesar 2,634 menunjukkan bahwa
sebagian besar responden cukup puas
dengan prosedur pengamanan sistem
informasi di lingkungan kerja.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan keempat yaitu program
Page 10
10
pelatihan untuk pemakai sistem informasi
dapat dijelaskan sebagai berikut: 7
responden (17,0%) menyatakan sangat
tidak puas dan tidak puas, 26 responden
(63,4%) menyatakan cukup puas, 8
responden (19,5%) menyatakan puas dan
sangat puas. Nilai rata-rata sebesar 3,024
menunjukkan bahwa sebagian besar
responden cukup puas dengan program
pelatihan untuk pemakai sistem informasi.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan kelima yaitu uji coba
penerapan sistem informasi dapat
dijelaskan sebagai berikut: 9 responden
(21,9%) menyatakan sangat tidak puas dan
tidak puas, 21 responden (51,2%)
menyatakan cukup puas, 11 responden
(26,8%) menyatakan puas dan sangat puas.
Nilai rata-rata sebesar 3,049 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden cukup
puas dengan uji coba penerapan sistem
informasi.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan keenam yaitu implementasi
sistem informasi dapat dijelaskan sebagai
berikut: 13 responden (31,8%) menyatakan
sangat tidak puas dan tidak puas, 18
responden (43,9%) menyatakan cukup
puas, 10 responden (24,4%) menyatakan
puas dan sangat puas. Nilai rata-rata
sebesar 2,854 menunjukkan bahwa
sebagian besar responden cukup puas
dengan implementasi sistem informasi.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan ketujuh yaitu evaluasi
kelayakan sistem informasi dapat
dijelaskan sebagai berikut: 16 responden
(39,0%) menyatakan sangat tidak puas dan
tidak puas, 17 responden (41,5%)
menyatakan cukup puas, 8 responden
(19,5%) menyatakan puas dan sangat puas.
Nilai rata-rata sebesar 2,756 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden cukup
puas dengan evaluasi kelayakan sistem
informasi.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan kedelapan yaitu aplikasi yang
digunakan sesuai dengan spesifikasi yang
anda butuhkan dapat dijelaskan sebagai
berikut: 4 responden (9,8%) menyatakan
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 24
responden (58,5%) menyatakan cukup
setuju, 13 responden (31,7%) menyatakan
setuju dan sangat setuju. Nilai rata-rata
sebesar 3,220 menunjukkan bahwa
sebagian besar responden cukup setuju
dengan aplikasi yang digunakan sesuai
dengan spesifikasi yang anda butuhkan.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan kesembilan yaitu hardware
atau software mudah digunakan dapat
dijelaskan sebagai berikut: 2 responden
(4,9%) menyatakan sangat tidak setuju dan
tidak setuju, 22 responden (53,7%)
menyatakan cukup setuju, 17 responden
(41,4%) menyatakan setuju dan sangat
setuju. Nilai rata-rata sebesar 3,390
Page 11
11
menunjukkan bahwa sebagian besar
responden cukup setuju dengan hardware
atau software mudah digunakan.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan kesepuluh yaitu
tugas/pekerjaan anda menjadi lebih ringan
dengan adanya sistem informasi yang
dikembangkan dapat dijelaskan sebagai
berikut: 7 responden (17,1%) menyatakan
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 23
responden (56,1%) menyatakan cukup
setuju, 11 responden (26,8%) menyatakan
setuju dan sangat setuju. Nilai rata-rata
sebesar 3,049 menunjukkan bahwa
sebagian besar responden cukup setuju
dengan tugas/pekerjaan anda menjadi lebih
ringan dengan adanya sistem informasi
yang dikembangkan.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan kesebelas yaitu dengan bantuan
sistem informasi dapat mempersingkat
waktu untuk menyelesaikan pekerjaan
anda dapat dijelaskan sebagai berikut: 11
responden (26,9%) menyatakan sangat
tidak setuju dan tidak setuju, 21 responden
(51,2%) menyatakan cukup setuju, 9
responden (22,0%) menyatakan setuju dan
sangat setuju. Nilai rata-rata sebesar 2,902
menunjukkan bahwa sebagian besar
responden cukup setuju dengan bantuan
sistem informasi dapat mempersingkat
waktu untuk menyelesaikan pekerjaan
anda.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan kedua belas yaitu sistem
informasi yang dikembangkan dapat
memberikan manfaat ekonomis bagi
perusahaan anda dapat dijelaskan sebagai
berikut: 7 responden (18,0%) menyatakan
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 18
responden (43,9%) menyatakan cukup
setuju, 16 responden (39,0%) menyatakan
setuju dan sangat setuju. Nilai rata-rata
sebesar 3,268 menunjukkan bahwa
sebagian besar responden cukup setuju
dengan sistem informasi yang
dikembangkan dapat memberikan manfaat
ekonomis bagi perusahaan anda.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan ketigabelas yaitu informasi
yang dihasilkan mudah dipahami dapat
dijelaskan sebagai berikut: 4 responden
(9,3%) menyatakan sangat tidak setuju dan
tidak setuju, 25 responden (61,0%)
menyatakan cukup setuju, 12 responden
(39,3%) menyatakan setuju dan sangat
setuju. Nilai rata-rata sebesar 3,220
menunjukkan bahwa sebagian besar
responden cukup setuju dengan informasi
yang dihasilkan mudah dipahami.
Tanggapan Responden Tentang
Dukungan manajemen puncak
Dukungan manajemen puncak
adalah partisipasi dan keterlibatan
manajemen puncak dalam pengembangan
sistem. Berikut ini hasil penyebaran
Page 12
12
kuesioner untuk variabel dukungan
manajemen puncak:
Tanggapan responden pada item
pertanyaan pertama yaitu persetujuan
usulan proyek pengembangan sistem
informasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
6 responden (14,6%) menyatakan tidak
mendukung, 17 responden (41,5%)
menyatakan cukup mendukung, 18
responden (43,9%) menyatakan
mendukung dan sangat mendukung. Nilai
rata-rata sebesar 3,341 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden
menyatakan bahwa manajemen puncak
cukup mendukung dengan persetujuan
usulan proyek pengembangan sistem
informasi.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan kedua yaitu penyusunan
sasaran/tujuan pengembangan sistem
informasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
6 responden (14,6%) menyatakan tidak
mendukung, 19 responden (46,3%)
menyatakan cukup mendukung, 16
responden (39,0%) menyatakan
mendukung dan sangat mendukung. Nilai
rata-rata sebesar 3,366 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden
menyatakan bahwa manajemen puncak
cukup mendukung dengan penyusunan
sasaran/tujuan pengembangan sistem
informasi.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan ketiga yaitu pemberian jaminan
pendanaan pengembangan sistem
informasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
7 responden (17,1%) menyatakan tidak
mendukung, 13 responden (31,7%)
menyatakan cukup mendukung, 21
responden (51,3%) menyatakan
mendukung dan sangat mendukung. Nilai
rata-rata sebesar 3,439 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden
menyatakan manajemen puncak
mendukung dengan pemberian jaminan
pendanaan pengembangan sistem
informasi.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan keempat yaitu alokasi sumber
daya yang diperlukan dapat dijelaskan
sebagai berikut: 5 responden (12,2%)
menyatakan tidak mendukung, 15
responden (36,6%) menyatakan cukup
mendukung, 21 responden (51,3%)
menyatakan mendukung dan sangat
mendukung. Nilai rata-rata sebesar 3,561
menunjukkan bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa manajemen
puncak mendukung dengan alokasi sumber
daya yang diperlukan.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan kelima yaitu sosialisasi
pengembangan sistem informasi dapat
dijelaskan sebagai berikut: 3 responden
(7,3%) menyatakan sangat tidak
mendukung dan tidak mendukung, 16
responden (39,0%) menyatakan cukup
mendukung, 22 responden (53,6%)
Page 13
13
menyatakan mendukung dan sangat
mendukung. Nilai rata-rata sebesar 3,585
menunjukkan bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa manajemen
puncak mendukung dengan sosialisasi
pengembangan sistem informasi.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan keenam yaitu pemantauan
situasi selama proyek pengembangan
berlangsung dapat dijelaskan sebagai
berikut : 8 responden (31,1%) menyatakan
sangat tidak mendukung dan tidak
mendukung, 16 responden (39,0%)
menyatakan cukup mendukung, 17
responden (41,5%) menyatakan
mendukung dan sangat mendukung. Nilai
rata-rata sebesar 3,293 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden
menyatakan bahwa manajemen puncak
cukup mendukung dengan pemantauan
situasi selama proyek pengembangan
berlangsung.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan ketujuh yaitu evaluasi
kebutuhan sistem dapat dijelaskan sebagai
berikut: 9 responden (21,9%) menyatakan
sangat tidak mendukung dan tidak
mendukung, 18 responden (43,9%)
menyatakan cukup mendukung, 14
responden (24,3%) menyatakan
mendukung dan sangat mendukung. Nilai
rata-rata sebesar 3,1713 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden
menyatakan bahwa manajemen puncak
cukup mendukung dengan evaluasi
kebutuhan sistem.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan kedelapan yaitu evaluasi
kelayakan sistem dapat dijelaskan sebagai
berikut: 11 responden (26,8%) menyatakan
sangat tidak mendukung dan tidak
mendukung, 12 responden (29,3%)
menyatakan cukup mendukung, 18
responden (43,9%) menyatakan
mendukung dan sangat mendukung. Nilai
rata-rata sebesar 3,2443 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden
menyatakan bahwa manajemen puncak
mendukung dengan evaluasi kelayakan
sistem.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan kedelapan yaitu evaluasi
keamanan sistem informasi dapat
dijelaskan sebagai berikut: 10 responden
(24,4%) menyatakan sangat tidak
mendukung dan tidak mendukung, 16
responden (39,0%) menyatakan cukup
mendukung, 15 responden (36,6%)
menyatakan mendukung dan sangat
mendukung. Nilai rata-rata sebesar 3,220
menunjukkan bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa manajemen
puncak cukup mendukung dengan evaluasi
keamanan sistem informasi.
Analisis Data
Hasil perhitungan uji validitas dan
reliabilitas untuk variabel penelitian dapat
Page 14
14
dilihat pada tabel 4.4 dan tabel 4.5 berikut
ini:
Variabel ItemKoefisien
KorelasiSignifikansi Keterangan
Partisipasi Pemakai
Sistem (X)
X.1
X.2
X.3
X.4
X.5
X.6
X.7
0,823
0,797
0,713
0,802
0,646
0,808
0,780
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
Item Valid
Item Valid
Item Valid
Item Valid
Item Valid
Item Valid
Item Valid
Kepuasan pemakai (Y) Y.1
Y.2
Y.3
Y.4
Y.5
Y.6
Y.7
Y.8
Y.9
Y.10
Y.11
Y.12
Y.13
0,643
0,758
0,626
0,782
0,816
0,693
0,771
0,517
0,415
0,608
0,659
0,650
0,653
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,001
0,007
0,000
0,000
0,000
0,000
Item Valid
Item Valid
Item Valid
Item Valid
Item Valid
Item Valid
Item Valid
Item Valid
Item Valid
Item Valid
Item Valid
Item Valid
Item Valid
Page 15
15
Variabel ItemKoefisien
KorelasiSignifikansi Keterangan
Dukungan Manajemen
Puncak (Z)
Z.1
Z.2
Z.3
Z.4
Z.5
Z.6
Z.7
Z.8
Z.9
0,753
0,809
0,859
0,854
0,861
0,885
0,780
0,791
0,783
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
Item Valid
Item Valid
Item Valid
Item Valid
Item Valid
Item Valid
Item Valid
Item Valid
Item Valid
Berdasarkan Tabel 4.4. semua variabel
mempunyai tingkat signifikansi di bawah
0,05 yang berarti data tersebut valid.
(Sumarsono, 2002:31)
Uji Reliabilitas untuk variabel
penelitian:
No VariabelKorela
si
1
2
3
Partisipasi Pemakai sistem (X)
Kepuasan Pemakai (Y)
Dukungan manajemen puncak (Z)
0,879
0,894
0,939
Berdasarkan Tabel 4.5 diperoleh nilai
reliabilitas untuk seluruh variabel lebih
dari 0,6, artinya seluruh variabel adalah
reliabel. (Ghozali, 2002:133)
Pengujian Hipotesis
Uji Asumsi Klasik
Pengujian yang dilakukan terdiri
dari uji multikolinieritas, uji
heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan
sebagai berikut:
Uji Normalitas
Salah satu cara untuk melihat normalitas
adalah dengan melihat grafik normal
probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Jika data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka asumsi kenormalan
terpenuhi.
Gambar grafik normal plot menunjukkan
bahwa pola data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, sehingga dapat dikatakan bahwa
variabel dalam penelitian ini memenuhi uji
normalitas. Ghozali (2004:112)
menyatakan bahwa uji normalitas dengan
grafik dapat menyesatkan jika tidak
Page 16
16
dilakukan secara hati - hati, secara visual
terlihat normal namun secara statistik
tidak, atau sebaliknya secara visual tidak
normal padahal secara statistik normal.
Oleh sebab itu dianjurkan disamping
menggunakan uji grafik dilengkapi dengan
uji statistik, salah satunya dengan
menggunakan uji statistik non-parametrik
Kolmogorov-Smirnov. Jika hasil K-S
mempunyai nila P-value > 0,05 maka
dapat dikatakan data normal.
Berdasarkan Tabel diperoleh bahwa nilai
Kolmogorov Smirnov Z sebesar 0,618
dengan tingkat signifikan 0,839, berarti hal
itu menunjukkan bahwa variable penelitian
terdistribusi normal karena tingkat
signifikansinya > 0,05.
Multikolinieritas
Pada uji multikolinieritas tidak diuji
dikarenakan hanya terdapat satu variabel
terikat.
Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model terjadi
kesamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain.
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heteroskedastisitas adalah pakai
rank spearman.
Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa
nilai signifikansinya partisipasi pemakai
sistem sebesar 0,828 (lebih dari 5%), ini
berarti bahwa tidak ada hubungan variabel
partisipasi pemakai sistem dengan nilai
residunya, maka penelitian ini tidak
terdapat gejala heteroskedastisiitas pada
penelitian ini, karena tingkat
signifikansinya > 0,05.
Autokorelasi
Untuk menguji variabel-variabel yang
diteliti, apakah terjadi autokorelasi atau
tidak, dapat digunakan uji Durbin Watson
Berdasarkan Tabel 4.8 hasil uji
autokorelasi menunjukkan nilai DW
sebesar 1,982. Berdasarkan table DW
dengan jumlah sample n = 41 dan jumlah
variabel bebas k = 1 diperoleh nilai dL =
1,442 dan dU = 1,544. Nilai DW 1,982
terletak antara dU (1,544) dan 4-dU (3,456)
dengan demikian tidak terjadi autokorelasi.
Analisis Regresi Sederhana
Hasil perhitungan peneliti
menggunakan perhitungan komputer
dengan perangkat lunak SPSS 17.0
(Statistical Program for Social Science) di
bawah operasi Windows. Analisa dan hasil
perhitungan tersebut dapat peneliti ringkas
sebagai berikut :
Tabel 4.9
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
VariabelKoefisien
Regresit hitung Sig
Partisipasi 0,957 5,843 0,000
Page 17
17
pemakai system
Variabel terikat : Kepuasan Pemakai
Konstan
R Square
R
= 21,837
= 0,467
= 0,683
Persamaan regresi sederhana akan
diperoleh sebagai berikut:
Y = 21,837 + 0,957 X
Berdasarkan tabel 4.9 didapat nilai
koefisien determinasi (R Square) yaitu
sebesar 0,467, hal ini menunjukkan bahwa
partisipasi pemakai sistem menjelaskan
kepuasan pemakai sebesar 46,7%.
Hasil perhitungan menunjukkan t
hitung sebesar 5,843 dengan nilai
probabilitas eror sebesar 0,000. Karena
nilai probabilitas eror lebih kecil dari taraf
signifikansi (alpa) 0,005 maka dapat
disimpulkan bahwa partisipasi pemakai
sistem berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan pemakai. Jadi hipotesis pertama
yang menyatakan “partisipasi pemakai
sistem mempunyai pengaruh terhadap
kepuasan pemakai” diterima.
Uji Residual
Langkah pertama yaitu meregresikan
variabel partisipasi pemakai sistem
terhadap dukungan manajemen puncak.
Sehingga didapat persamaan regresi tahap
pertama yaitu:
Z = 12,215 + 1,011 X (lampiran 5a)
Nilai residual berasal dari persamaan
tersebut dapat dilihat pada lampiran.
Setelah diperoleh nilai residual maka
dilakukan analisis berikutnya dengan
menghargamutlakkan nilai residual, karena
kalau tidak diberi harga mutlak maka nilai
rata-rata residual sama dengan nol.
(Ghozali, 2001:101). Persamaan tahap
kedua yaitu:
|e1| = 9,120 – 0,136 Y (lampiran 5b)
Berdasarkan persamaan tersebut
diperoleh hasil koefisien regresi bertanda
negatif sebesar (-0,136) dengan
signifikansi 0,038 lebih kecil dari 0,05,
dengan demikian dukungan manajemen
puncak (Z) berfungsi sebagai variabel
moderating (Ghozali, 2001:101).
Pembahasan
Hasil persamaan regresi I digunakan
sebagai dasar untuk menjawab hipotesis I
mengenai pengaruh partisipasi pemakai
terhadap kepuasan pemakai dalam
pengembangan sistem informasi. Hasil
pengujian persamaan regresi I diperoleh
nilai t hitung sebesar 5,843 dengan tingkat
signifikansi kurang dari 0,05. Hal ini
berarti bahwa variabel independen
partisipasi pemakai berpengaruh positif
terhadap kepuasan pemakai sistem
informasi.
Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Adit
Page 18
18
(2010), Rata (2007), Lau (2004),
Setianingsih dan Indriantoro (1998) yang
menyatakan bahwa partisipasi pemakai
berpengaruh positif terhadap kepuasan
pemakai dalam pengembangan sistem
informasi. Hal ini terjadi karena pemakai
sistem (pegawai) terlibat langsung dalam
proses pengembangan sistem informasi.
Para pegawai diberikan kesempatan untuk
mengaktualisasikan diri mereka yang pada
gilirannya mengeksplor kemampuan
mereka dalam menentukan tujuan dan
sasaran dalam pengembangan sistem
tersebut, sehingga mereka akan memiliki
rasa tanggung jawab yang lebih besar
untuk mencapai hal tersebut.
Hasil analisa di lapangan diperoleh
data bahwa variabel partisipasi pemakai
sangat dipengaruhi oleh item uji coba
penerapan sistem informasi (X5), yaitu
ditunjukan dengan mean 3,098. Hal ini
berarti para pengguna sistem (pegawai)
telah banyak dilibatkan dalam uji coba
penerapan sistem informasi saja.
sedangkan menurut model (analisa faktor),
diperoleh data bahwa indikator utama yang
menentukan partisipasi pemakai itu sangat
tinggi adalah ketika mereka dilibatkan
dalam evaluasi kelayakan sistem informasi
(X7), yaitu dengan nilai loading 0,868.
Pada kenyataannya seringkali para
pemakai lebih mengetahui apa yang
mereka butuhkan dalam pengembangan
sistem. Sehingga, keterlibatan pemakai
dalam evaluasi kelayakan sistem akan
memberikan masukan-masukan yang
sangat bermanfaat untuk kelancaran
pengembangan sistem itu sendiri dan
memberikan pengaruh yang baik bagi
organisasi. Maka apabila perusahaan ingin
meningkatkan kepuasan pemakai sistem,
sebaiknya perusahaan harus meningkatkan
pula partisipasi pemakai terutama dalam
bidang evaluasi kelayakan sistem
informasi.
Hasil pengujian hipotesis II yaitu
dengan menggunakan teknik uji residual.
Hasil perhitungan diperoleh hasil koefisien
regresi bertanda negatif sebesar (-0,136)
dengan signifikansi lebih kecil dari 0,05.
Hal ini berarti dukungan manajemen
puncak berfungsi sebagai variabel
moderator. Sehingga hipotesis II yang
menyatakan bahwa “variabel dukungan
manajemen puncak memoderasi hubungan
partisipasi pemakai terhadap kepuasan
pemakai dalam pengembangan sistem
informasi” diterima.
Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Adit
(2010), Rata (2007), Lau (2004),
Setianingsih dan Indriantoro (1998), yang
menyatakan bahwa dukungan manajemen
puncak merupakan variabel moderator. Hal
tersebut dapat dijelaskan karena dukungan
manajemen puncak berkaitan dengan
partisipasi dan keterlibatan manajemen
Page 19
19
puncak dalam pengembangan sistem
informasi. Dukungan manajemen puncak
merupakan faktor penting dalam investasi
teknologi informasi dan juga memiliki
kekuatan serta pengaruh untuk
mensosialisasikan pengembangan sistem
informasi, yang memungkinkan pemakai
untuk berpartisipasi dalam setiap tahap
pengembangan sistem dan hal tersebut
akan berpengaruh pada kepuasan pemakai.
Hasil analisa di lapangan diperoleh
data bahwa variabel dukungan manajemen
puncak sangat dipengaruhi oleh item
sosialisasi pengembangan sistem informasi
(Z5), dengan mean 3,585. Hal ini berarti
bahwa dukungan pihak manajemen puncak
hanya banyak terlibat pada sosialisasi
pengembangan sistem saja. Sosialisasi
pengembangan sistem biasanya dilakukan
ketika akan dilaksanakannya uji coba
penerapan sistem. Sedangkan menurut
model (analisa faktor), diperoleh data
bahwa indikator utama yang menentukan
diperlukannya variabel dukungan
manajemen puncak adalah pada item
pemantauan situasi selama proyek
pengembangan berlangsung (Z6), yaitu
dengan nilai loading 0,883. Dengan adanya
pemantauan situasi selama proyek
pengembangan, maka pihak manajemen
akan mengetahui proses pengembangan
sistem yang sebenarnya. Sehingga apabila
dalam pelaksanaannya terdapat hambatan
atau permasalahan, maka pihak yang
terkait akan segera menindaklanjuti solusi
permasalahannya. Jadi, apabila perusahaan
meningkatkan variabel dukungan
manajemen puncak terutama dalam hal
pemantauan situasi selama proyek
berlangsung, maka partisipasi pemakai
sistem (pegawai) pun akan meningkat,
sehingga akan meningkatkan pula
kepuasan pemakai sistem informasi.
Hasil analisa terakhir di lapangan,
diperoleh data bahwa kepuasan pemakai
sangat dipengaruhi oleh item hardware
dan software mudah digunakan (Y9),
dengan mean 3,390. Artinya para
pengguna sistem akan merasa puas ketika
mereka memperoleh hardware dan
software yang mudah digunakan. Hal ini
salah satunya dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan, usia pemakai sistem, dan
tempat mereka (pegawai) bertugas.
Beberapa diantaranya ada yang sudah
berusia diatas 45 tahun dan memiliki
kemampuan yang kurang dalam
mengoprasikan komputer. Selain itu,
terdapat beberapa pegawai yang
ditugaskan ke luar daerah (daerah
terpencil) yang memiliki keterbatasan
dalam menjangkau jaringannya.
Sedangkan menurut model (analisa faktor),
diperoleh data bahwa indikator utama yang
menentukan pemakai sistem merasa puas
adalah item bantuan sistem informasi dapat
mempersingkat waktu untuk
menyelesaikan pekerjaan anda (Y11)
Page 20
20
dengan nilai loading 0,865. Dengan item
tersebut para pemakai sistem (pegawai)
akan sangat terbantu untuk menyelesaikan
pekerjaannya dengan lebih mudah dan
cepat, serta target/ tujuan perusahaan pun
akan semakin mudah tercapai. Sehingga
apabila perusahaan ingin meningkatkan
kepuasan pemakai sistem, maka
perusahaan pun harus meningkatkan
kualitas sistem informasi yang ada
terutama dalam hal bantuan sistem
informasi dapat mempersingkat waktu
untuk menyelesaikan pekerjaan.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan seluruh uraian dalam
pengujian yang dilakukan, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
Pertama, Hipotesis I menyatakan bahwa
partisipasi pemakai memiliki pengaruh
positif terhadap kepuasan pemakai dalam
pengembangan sistem informasi. Dalam
hal ini berarti semakin tinggi partisipasi
pemakai dalam pengembangan sistem
informasi, maka kepuasan pemakai sistem
informasi pun akan lebih meningkat.
Kedua, Hipotesis II menyatakan
bahwa dukungan manajemen puncak
berfungsi sebagai variabel moderator.
Dalam hal ini berarti dukungan manajemen
puncak mempengaruhi hubungan
partisipasi pemakai terhadap kepuasan
pemakai dalam pengembangan sistem
informasi.
Saran
Untuk meningkatkan kepuasan
pemakai dalam rangka pengembangan
sistem informasi hendaknya perusahaan
memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi partisipasi, kepuasan
pemakai, dan dukungan manajemen
puncak.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Pendidikan Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta:Bhineka Cipta.
Ghozali. H. Imam. 2002. Aplikasi Analisis
Multivariat dengan SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, H. Imam. 2009. Konsep Aplikasi SEM
dengan Program AMOS 16.0.
Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
James A.Hall. 2001. Sistem Informasi Akuntansi
Buku Satu. Edisi Ketiga. Jakarta:
Salemba Empat.
James A.Hall. 2002. Sistem Informasi Akuntans
Buku Duai. Edisi Kedua. Jakarta:
Salemba Empat.
Page 21
21
Jogiyanto. 2005. Sistem Teknologi Informasi.
Jogyakarta: Andi.
Lau, Elfreda Aplonia. 2003. Pengaruh
Partisipasi Pemakai Terhadap Kepuasan
Pemakai dalam Pengembangan Sistem
Informasi dengan Lima Variabel
Moderating. Jurnal Simposium Nasional
Akuntansi VI (Online). 16-17 Oktober
Mangkunegara, Anwar. 2000. Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Cetakan keempat. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Mardi. 2011. Sistem Informasi Akuntansi.
Bogor: Ghalia Indonesia
Marshall B. Romney dan Paul Jhon Steinbart.
2004. Accounting Information Systems.
Edisi Kesembilan. Jakarta: Salemba
Empat.
McKeen, Gumaires, dan Wetherbe. 1994. The
Relationship of User Participation and
User Satisfaction: An Investigation of
four Contigency Factors. Jurnal MIS
Quarterly (Online). Desember.
Nasir, M. Ph.D. 1999. Metode Penelitian.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nitisemeto, Alex, S. 1996. Manajemen
Personalia. Edisi ketiga. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Rata. 2007. Hubungan Antara Partisipasi dan
Kepuasan Pemakai dalam
Pengembangan Sistem Informasi
Akuntansi yang Berbasis Komputer.
Buletin Studi Ekonomi (Online) Volume
12, No.3, Hal.314-334
Restuningdiah, dan Indriantoro. 2000.
Pengaruh Partisipasi Terhadap
Kepuasan Pemakai Dalam
Pengembangan Sistem Informasi
Dengan Kompleksitas Tugas,
Kompleksitas Sistem, dan Pengaruh
Pemakai Sebagai Moderating Variabel,
Jurnal riset Akuntansi Indonesia
(Online), Vol.3, No.2 Juli 2000,Hal.119-
133
Riduwan. 2008. Belajar Mudah Penelitian.
Jakarta:Alfabeta.
Setianingsih, dan Indriantoro. 1998. Pengaruh
Dukungan Manajemen Puncak dan
Komunikasi Pemakai-Pengembang
terhadap Hubungan Partisipasi dan
Kepuasan Pemakai dalam
Pengembangan Sistem Informasi. Jurnal
Riset Akuntansi Indonesia (Online).
Vol.1 No.2. Juli
Page 22
22
Sudaryono, Hutomo, dan Setiawan. 2007.
Pengaruh User related Faktors Terhadap
Kualitas Hasil Pengembangan Sistem
Informasi. Jurnal Bisnis dan Akuntansi
(Online). Vol.9, No.1, April, Hal.1-15
Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian.
Cetakan Kelima. Bandung: CV.
Alfabeta.
Sugiyono, Prof. Dr. 2004. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung:CV Alfabeta.
Sumarsono. 2002. Metode Penelitian
Akuntansi. Jawa Timur: UPN “Veteran”.
Suprapto, Johanes. 2004. Analisis Multivariat
Arti dan Interpretasi. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Wijayanti. 2005. Pengaruh Prilaku Pemakai
Terhadap Kinerja Sistem Informasi:
Partisipasi dan Kepuasan Pemakai
Sebagai Variabel Indevenden. Jurnal
Pendidikan Akuntansi Indonesia
(Online). Vol. III No. 2, Hal. 24-25.
Wilkison, Joseph W. 1997. Sistem Informasi
Akuntansi. Edisi Kedua. Jakarta:
Erlangga.