Top Banner
PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011) ABSTRAK Oleh: SANTI WAHYU WIDYANINGRUM NPM : 0811031051 Tlpn : 085768323500 Email : [email protected] Pembimbing I : Kiagus Andi, S.E., M.Si. Akt. Pembimbing II : Retno Yuni Nur, S.E., M.Sc., Akt. Struktur modal adalah perbandingan antara proporsi hutang dan modal sebagai sumber pendanaan perusahaan. Salah satu keputusan penting yang harus diambil oleh manajer adalah menentukan proporsi struktur modal perusahaan yang optimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal antara lain free cash flow, profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris pengaruh free cash flow, profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan terhadap struktur modal. Perusahaan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2011. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh sampel sejumlah 42 perusahaan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik, variabel profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal. Free cash flow, secara statistik tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal. Kata kunci: struktur modal, free cash flow, profitabilitas, pertumbuhan perusahaan.
29

PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

Apr 13, 2019

Download

Documents

dodiep
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN

PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2007-2011)

ABSTRAK

Oleh:

SANTI WAHYU WIDYANINGRUM

NPM : 0811031051

Tlpn : 085768323500

Email : [email protected]

Pembimbing I : Kiagus Andi, S.E., M.Si. Akt.

Pembimbing II : Retno Yuni Nur, S.E., M.Sc., Akt.

Struktur modal adalah perbandingan antara proporsi hutang dan modal sebagai

sumber pendanaan perusahaan. Salah satu keputusan penting yang harus diambil

oleh manajer adalah menentukan proporsi struktur modal perusahaan yang

optimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal antara lain free cash

flow, profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris pengaruh free

cash flow, profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan terhadap struktur modal.

Perusahaan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2011. Penelitian

ini menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh sampel sejumlah 42

perusahaan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi

linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik, variabel profitabilitas

dan pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur

modal. Free cash flow, secara statistik tidak memiliki pengaruh terhadap struktur

modal.

Kata kunci: struktur modal, free cash flow, profitabilitas, pertumbuhan

perusahaan.

Page 2: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

THE EFFECT OF FREE CASH FLOW, PROFITABILITY AND

COMPANY GROWTH ON CAPITAL STRUCTURE

(An Empirical Study on Manufacturing Company Listed in Indonesia Stock

Exchange 2007-2011 Periods)

ABSTRACT

By:

SANTI WAHYU WIDYANINGRUM

NPM : 0811031051

Tlpn : 085768323500

Email : [email protected]

Pembimbing I : Kiagus Andi, S.E., M.Si. Akt.

Pembimbing II : Retno Yuni Nur, S.E., M.Sc., Akt.

Capital structure is the ratio between the proportion of debt and equity as a source

of company funding. One of the most important decisions that must be made by

the manager is deciding the proportion of the optimal capital structure to the

company. Factors that affect the capital structure are including free cash flow,

profitability and company growth.

The objective of this study is to give empirical evidence of the effect of free cash

flow, profitability and company growth on capital structure. The population of

this research is manufacturing company listed in Indonesia Stock Exchange 2007-

2011 periods. This research used purposive sampling method and obtained a

sample of 42 companies. Hypothesis testing was done by using multiple

regression method.

The result shows that statistically, profitability and firm growth have significant

effect on capital structure. Free cash flow, statistically, has no significant effect on

capital structure.

Key words: capital structure, free cash flow, profitability, company growth.

Page 3: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seorang manajer harus menentukan dengan bijak sumber pendanaan manakah

yang akan dipilih perusahaan, apakah melalui hutang atau penerbitan saham. Dari

setiap keputusan tersebut memiliki konsekuensi yang harus ditanggung

perusahaan. Apabila perusahaan memilih hutang sebagai sumber pendanaan,

maka konsekuensi yang harus dihadapi adalah perusahaan harus mampu

membayar pokok hutang ditambah beban bunga dengan jangka waktu tertentu.

Sedangkan penambahan kepemilikan baru akan menjadi konsekuensi dari

penerbitan saham sebagai sumber pendanaan perusahaan. Selain itu penerbitan

saham baru akan menimbulkan biaya yang cukup besar yang harus ditanggung

oleh perusahaan. Sehingga manajer harus memikirkan secara bijak sumber dana

eksternal yang akan digunakan ketika sumber internal sudah tidak mencukupi.

Keputusan pendanaan keuangan perusahaan akan sangat mempengaruhi

komposisi struktur modal perusahaan dan akan menentukan kemampuan

perusahaan dalam melakukan aktivitas operasi perusahaan serta terhadap risiko

perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu manajemen perusahaan maupun kreditur

harus mengetahui faktor-faktor yang berkaitan dengan masalah pendanaan

tersebut. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal

suatu perusahaan, maka dapat dijadikan sebagai alat evaluasi baik bagi pihak

manajemen perusahaan maupun oleh investor dalam melakukan suatu keputusan

bisnis (Tarigan dan Siregar, 2009).

Rasio hutang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio) menggambarkan seberapa

besar porsi hutang yang dipakai perusahaan dibandingkan dengan ekuitas di

dalam struktur modal. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal

perusahaan. Free cash flow yang terdapat pada perusahaan merupakan salah

satunya. Selain itu, profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan juga dapat

mempengaruhi struktur modal perusahaan.

Secara empiris, penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur

modal telah sering dilakukan. Namun, masih terdapat hasil yang tidak konsisten

Page 4: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

antara peneliti yang satu dengan yang lainnya. Penelitian mengenai pengaruh free

cash flow terhadap struktur modal pernah diteliti oleh Bangun dan Nuraini (2008)

dengan hasil penelitian bahwa free cash flow berpengaruh terhadap struktur

modal. Penelitian mengenai pengaruh proitabilitas terhadap struktur modal pernah

dilakukan oleh oleh Wijaya dan Hadianto (2008) dengan hasil penelitian bahwa

profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal. Sedangkan penelitian

Seftianne dan Handayani (2011) menyatakan bahwa profitabilitas tidak

berpengaruh terhadap struktur modal. Berbeda dengan hasil penelitian Firnanti

(2011) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap

struktur modal. Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap struktur modal

pernah diteliti oleh Prabansari dan Kusuma (2005) yang menyatakan bahwa

pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal.

Dari uraian di atas, tampak bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi struktur

modal masih merupakan hal yang menarik untuk diuji. Oleh karena itu, judul

penelitian ini adalah Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas dan Pertumbuhan

Perusahaan terhadap Struktur Modal.

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah

1.2.1 Rumusan Masalah

1. Apakah free cash flow berpengaruh negatif terhadap struktur modal?

2. Apakah profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal?

3. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal?

1.2.2 Batasan Masalah

Batasan masalah yang ditentukan oleh penulis agar penelitian memiliki ruang

lingkup dan arah yang jelas adalah penulis hanya akan meneliti tentang struktur

modal. Faktor yang mempengaruhinya yaitu free cash flow dibagi dengan total

aset, profitabilitas yang diproksikan dengan net profit margin (NPM), dan

pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan perubahan total aset perusahaan.

Page 5: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penelitian

ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh free cash flow,

profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan terhadap struktur modal.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:

Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh free cash flow, profitabilitas dan

pertumbuhan perusahaan terhadap struktur modal. Dapat memberikan

pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal serta

menjadi bahan referensi ilmiah bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian

sejenis maupun penelitian yang lebih luas.

2. LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Struktur Modal

Struktur modal merupakan perbandingan antara proporsi hutang dan modal sendiri

sebagai sumber pendanaan perusahaan. Komponen struktur modal itu sendiri

dapat berasal dari sumber eksternal atau internal perusahaan. hutang jangka

pendek (current liabilities), hutang jangka panjang (long term debt), dan modal

saham perusahaan yang terdiri dari saham preferen (preferred stock), dan saham

biasa (common stock).

Perusahaan yang mengutamakan penggunaan sumber dana internal untuk

menjalankan aktivitas operasi memiliki tingkat ketergantungan yang kecil kepada

pihak luar. Namun, ketika sumber internal perusahaan sudah tidak mencukupi

untuk melakukan pembiayaan, sedangkan kebutuhan dana perusahaan semakin

bertambah, maka perusahaan perlu mencari alternatif pendanaan. Penggunaan

sumber-sumber pendanaan dari luar misalnya; dengan hutang atau penerbitan

saham baru dapat menjadi alternatif.

Riyanto (2001) menyatakan bahwa secara umum struktur modal perusahaan

terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

Page 6: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

1. Modal Asing

Modal asing berasal dari pinjaman pihak ketiga atau bank yang berupa hutang

jangka pendek atau jangka panjang.

2. Modal Sendiri

Modal sendiri adalah modal yang berasal dari hasil aktivitas perusahaan dan

dari modal pemilik perusahaan yang tertanam dalam jangka waktu tertentu.

Struktur modal perusahaan harus diatur sedemikian rupa sehingga aktivitas

perusahaan dapat berlangsung terus-menerus. Sebelum mengambil keputusan

pendanaan yang berkaitan dengan struktur modal, manajer perlu menganalisis

beberapa faktor yang mungkin memperngaruhinya, kemudian menetapkan

struktur modal yang ditargetkan. Target bisa saja berubah sewaktu-waktu sesuai

kondisi, tetapi manajemen harus mempunyai gambaran struktur modal yang

spesifik setiap saat. Jika rasio hutang yang sesungguhnya berada di bawah tingkat

yang ditargetkan, ekspansi modal mungkin perlu dilakukan dengan menggunakan

pinjaman, sementara jika rasio hutang sudah melampaui target, saham mungkin

perlu digunakan (Brigham dan Houston, 2006).

2.2 Agency Theory

Manajer (agen) dalam menjalankan perusahaan mempunyai kewajiban untuk

mengelola perusahaan sebagaimana diamanahkan oleh pemilik atau para

pemegang saham (principal). Namun, dalam kenyataannya pihak agen atau

manajer perusahaan sering mempunyai tujuan lain yang bertentangan dengan

tujuan utama manajemen perusahaan yang tidak selalu memaksimumkan

kemakmuran pemegang saham. Perbedaan kepentingan ini sering menjadi pemicu

konflik antara pihak manajemen dengan pemegang saham yang biasa disebut

dengan agency conflict (Djabid, 2009).

Ada beberapa alternatif untuk mengurangi agency cost. Pertama dengan

meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen, kedua dengan

meningkatkan dividend payout ratio, ketiga institusional investor sebagai

monitoring agent dan yang terakhir adalah dengan peningkatan pendanaan melalui

hutang (Jensen, 1986). Peningkatan hutang akan menurunkan besarnya konflik

Page 7: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

antara pemegang saham dengan manajemen. Selain itu hutang juga akan

menurunkan excess cash flow yang ada di dalam perusahaan sehingga

menurunkan kemungkinan pemborosan yang akan dilakukan oleh manajemen

(Jensen, 1986).

2.3 Pecking Order Theory

Pecking Order Theory merupakan salah satu teori yang mendasari keputusan

pendanaan perusahaan. Myers (1984), dalam penelitian Sofyaningsih dan

Hardiningsih (2011) berpendapat bahwa keputusan pendanaan berdasarkan

pecking order theory yang dikemukakan pada tahun 1961 yaitu, perusahaan lebih

menyukai pendanaan dari sumber internal. Perusahaan menyesuaikan target

pembayaran dividen terhadap peluang investasi. Apabila dana eksternal

dibutuhkan, perusahaan akan memilih sumber dana dari utang karena dipandang

lebih aman dari penerbitan ekuitas baru sebagai pilihan terakhir sebagai sumber

untuk memenuhi kebutuhan investasi. Jika masih terdapat kelebihan dana dari

sumber dana internal setelah digunakan untuk kegiatan investasi, maka akan

digunakan untuk investasi di sekuritas, pembayaran hutang, meningkatkan

pembayaran dividen atau buyback saham.

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

1. Free cash flow

Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

manajemen struktur modal (Indahningrum dan Handayani, 2009). Free cash flow

merupakan aliran kas bebas yang diperoleh setelah digunakan sebagai modal kerja

atau investasi pada aset. Free cash flow biasanya menimbulkan konflik

kepentingan antara pemegang saham dan manajer. Pemegang saham

menginginkan sisa dana tersebut dibagikan untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Manajer berkeinginan dana yang ada digunakan untuk investasi pada proyek-

proyek yang menguntungkan karena pada masa mendatang akan menambah

insentif bagi manajer (Tarjo dan Jogiyanto, 2003).

Namun, terdapat kemungkinan tidak terjadi konflik keagenan seperti yang telah

disebutkan sebelumnya. Ketika pemegang saham menyetujui keputusan manajer

Page 8: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

dalam penggunaan free cash flow oleh perusahaan. Sisa kelebihan dana tersebut

digunakan kembali untuk melakukan investasi pada aset tetap.

2. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh

perusahaan pada saat menjalankan operasionalnya. Profitabilitas merefleksikan

laba untuk pendanaan investasi. Berdasarkan Pecking Order Theory, pilihan

pertama dalam keputusan pendanaan adalah dengan menggunakan laba ditahan,

baru kemudian menggunakan hutang dan ekuitas.

Profitabilitas juga menentukan proporsi hutang dalam struktur modal. Perusahaan

yang mempunyai profitabilitas tinggi cenderung mengurangi hutang dan lebih

mengutamakan penggunaan dana internal sebagai biaya investasi untuk

menghindari kemungkinan kebangkrutan dan risiko financial (Wihananto, 2009).

3. Pertumbuhan Perusahaan

Growth ratio atau rasio pertumbuhan adalah rasio yang mengukur seberapa baik

perusahaan mempertahankan posisi ekonominya, baik dalam industrinya maupun

dalam kegiatan ekonomi secara keseluruhan (Weston & Copeland, 1999). Untuk

mempertahankan posisi ekonominya, perusahaan harus terus bertumbuh dan

melakukan inovasi serta pengembangan usaha. Hal ini tentu saja membuat

perusahaan membutuhkan dana yang besar.

Pertumbuhan total aset cenderung berdampak positif terhadap kebijakan hutang

perusahaan. Konsep ini didasarkan pada dua argumentasi. Pertama, berbeda

dengan pertumbuhan penjualan yang setiap usaha (termasuk biaya) yang

dilakukan secara langsung membawa implikasi pada penerimaan, pertumbuhan

aset perusahaan lebih mencerminkan jangka waktu lebih panjang dari

pertumbuhan penjualan. Sedangkan yang kedua, investasi pada aset membutuhkan

waktu sebelum siap dioperasikan sehingga aktivitas yang dilakukan tidak

langsung terkait dengan penerimaan. Oleh karena itu, peningkatan aset perusahaan

dilakukan bila perusahaan terdapat prospek yang bagus. Kebutuhan dana internal

yang tidak mencukupi untuk pendanaan akan mendorong perusahaan

menggunakan hutang (Kaaro, 2003).

Page 9: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

2.5 Model Penelitian

2.6 Pengembangan Hipotesis

1. Free Cash Flow dan Struktur Modal

Free cash flow yang ada pada perusahaan dapat menimbulkan konflik

kepentingan antara pemegang saham dan manajer. Dalam konflik ini, pemegang

saham ingin sisa aliran kas tersebut dibagikan sehingga dapat meningkatkan

kemakmuran mereka, sedangkan manajer menginginkan sisa kas tersebut dipakai

untuk mendanai investasi yang menguntungkan sehingga dapat menambah

insentif manajer. Jensen (1986) menyatakan bahwa perusahaan dengan free cash

flow besar cenderung akan mempunyai level hutang lebih tinggi khususnya ketika

perusahaan mempunyai set kesempatan investasi (IOS) rendah. Free cash flow

merupakan perluasan dari konsep teori keagenan ke dalam struktur modal.

Hal yang berbeda diungkapan Vogt (1994) pada penelitiannya. Vogt menjelaskan

hubungan antara arus kas dan pengeluaran modal dengan menganalisis teori free

cash flow yang diungkapkan oleh Jensen (1986) dan menemukan bahwa arus kas

akan berpengaruh signifikan dalam pengeluaran untuk investasi. jika terdapat arus

kas bebas yang besar, perusahaan memilih sumber internal dalam memutuskan

sumber pendanaan perusahaan dan tidak menggunakan hutang. Free cash flow itu

sendiri dapat digunakan sebagai pengeluaran modal untuk membeli atau

memperbaiki aset tetap perusahaan. Sehingga dalam hal ini, nilai rasio struktur

modal perusahaan akan berkurang.

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya pada penjelasan di atas, maka

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

Ha1: Free cash flow berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

Free Cash Flow

Profitabilitas

Pertumbuhan

Perusahaan

Struktur Modal

Page 10: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

2. Profitabilitas dan Struktur Modal

Profitabilitas mencerminkan besarnya tingkat pengembalian investasi yang

mampu dihasilkan perusahaan dalam bentuk laba. Perusahaan yang mempunyai

tingkat profitabilitas tinggi akan lebih mengutamakan penggunaan dana internal

untuk aktivitas operasi dan untuk menghindari kemungkinan kebangkrutan dan

risiko finansial sehingga cenderung mengurangi hutang dalam pembiayaan.

Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal (Prabansari dan

Kusuma, 2005). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Firnanti (2011).

Semakin tinggi profitabilitas perusahaan, maka akan semakin rendah penggunaan

hutang dalam struktur modal perusahaan. Hal ini berdampak pada menurunnya

nilai rasio struktur modal perusahaan.

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya pada penjelasan di atas, maka

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

Ha2: Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

3. Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Modal

Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan untuk meningkatkan ukuran

perusahaan yang dapat dilihat dengan adanya peningkatan aset. Tingkat

pertumbuhan perusahaan juga termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi

struktur modal. Pada saat perusahaan ingin melakukan pengembangan usaha,

perusahaan akan cenderung menambah jumlah aset untuk menunjang ekspansi

tersebut. Sehingga akan dibutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya yang

mengakibatkan kebutuhan untuk menggunakan dana eksternal lebih banyak

daripada porsi dana internal di dalam struktur modal perusahaan.

Beberapa penelitian terdahulu tentang pengaruh pertumbuhan perusahaan

terhadap struktur modal ditemukan tidak konsisten. Utami (2009) serta

Indahningrum dan Handayani (2009) menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh

antara pertumbuhan dengan struktur modal. Argumen yang diberikan adalah

bahwa perusahaan yang bertumbuh akan lebih banyak menggunakan sumber

pendanaan dari modal sendiri atau ekuitas daripada hutang. Hal ini disebabkan

jika pertumbuhan perusahaan dibiayai oleh hutang, manajer tidak akan melakukan

Page 11: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

investasi yang optimal/underinvestment, karena para kreditor akan memperoleh

klaim pertama kali terhadap aliran kas dari proyek investasi tersebut. Hasil ini

mendukung Pecking Order Theory yang diungkapkan oleh Myers (1984).

Hasil yang berbeda ditemukan pada penelitian Prabansari dan Kusuma (2005).

Dalam penelitiannya menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh

positif terhadap struktur modal. Perusahaan yang sedang tumbuh akan

membutuhkan banyak dana. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan dana

tersebut adalah melalui hutang. Oleh karena itu, perusahaan yang sedang

melakukan penambahan aset untuk ekspansi usaha cenderung lebih banyak

menggunakan hutang.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

Ha3: Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur

modal.

3. METODA PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu laporan

keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

periode 2007 – 2011 untuk keperluan analisis data. Data diperoleh dari website

Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id) dan Indonesian Capital Market

Directory (ICMD).

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 – 2011. Teknik penarikan

sampel dalam penelitian ini adalah metoda purposive sampling, yaitu pemilihan

anggota sampel yang didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu atau ciri-ciri

tertentu yang dimiliki oleh sampel tersebut.

Kriteria yang harus dipenuhi oleh sampel pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Perusahaan tersebut terdaftar di BEI pada tahun 2007 hingga tahun 2011

dan tidak sedang berada pada proses delisting selama periode penelitian.

Page 12: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

No Kode Nama Perusahaan

1 ALMI PT Alumindo Light Metal Industry Tbk

2 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk

3 ARNA PT Arwana Citramulia Tbk

4 ASII PT Astra International Tbk

5 AUTO PT Astra Otoparts Tbk

6 BATA PT Sepatu Bata Tbk

7 BRAM PT Indo Kordsa Tbk

8 BRNA PT Berlina Tbk

9 BUDI PT Budi Acid Jaya Tbk

10 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk

11 CTBN PT Citra Tubindo Tbk

12 DLTA PT Delta Djakarta Tbk

13 EKAD PT Ekadharma International Tbk

14 HMSP PT HM Sampoerna Tbk

15 INAF PT Indofarma (Persero) Tbk

16 INDR PT Indorama Syntetics Tbk

17 INTP PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk

18 JPRS PT Jaya Pari Steel Tbk

19 KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk

20 KBLI PT KMI Wire and Cable Tbk

21 KDSI PT Kedawung Setia Industrial Tbk

22 LION PT Lion Metal Works Tbk

23 LMPI PT Langgeng Makmur Industry Tbk

24 LMSH PT Lionmesh Prima Tbk

25 LPIN PT Multi Prima Sejahtera Tbk

26 MASA PT Multistrada Arah Sarana Tbk

27 MERK PT Merck Tbk

28 MRAT PT Mustika Ratu Tbk

29 MYOR PT Mayora Indah Tbk

30 NIPS PT Nipress Tbk

31 PYFA PT Pyridam Farma Tbk

32 SCCO PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk

33 SKLT PT Sekar Laut Tbk

34 SMGR PT Semen Gresik (Persero) Tbk

35 SMSM PT Selamat Sempurna Tbk

36 SRSN PT Indo Acidatama Tbk

37 STTP PT Siantar Top Tbk

38 TCID PT Mandom Indonesia Tbk

39 TOTO PT Surya Toto Indonesia Tbk

40 TRST PT Trias Sentosa Tbk

41 TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk

42 UNIC PT Unggul Indah Cahaya Tbk

2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan secara lengkap tidak memiliki

saldo laba yang negatif selama periode pengamatan 2007-2011.

Tabel 1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria

No Kriteria Jumlah Akumulasi

1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun

2007-2011

141

2 Perusahaan manufaktur yang melakukan delisting

tahun 2007-2011 dari BEI

(20) 121

3 Memiliki saldo laba negatif selama perioda

pengamatan (2007-2011)

(69) 52

4 Tidak menerbitkan laporan keuangan secara

lengkap

(10) 42

Jumlah perusahaan sampel total selama periode

penelitian

42

Tabel 2 Daftar Perusahaan Sampel

Page 13: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

Free cash flow

Total Aset

x 100%

No Kode Nama Perusahaan

1 ALMI PT Alumindo Light Metal Industry Tbk

2 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk

3 ARNA PT Arwana Citramulia Tbk

4 ASII PT Astra International Tbk

5 AUTO PT Astra Otoparts Tbk

6 BATA PT Sepatu Bata Tbk

7 BRAM PT Indo Kordsa Tbk

8 BRNA PT Berlina Tbk

9 BUDI PT Budi Acid Jaya Tbk

10 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk

11 CTBN PT Citra Tubindo Tbk

12 DLTA PT Delta Djakarta Tbk

13 EKAD PT Ekadharma International Tbk

14 HMSP PT HM Sampoerna Tbk

15 INAF PT Indofarma (Persero) Tbk

16 INDR PT Indorama Syntetics Tbk

17 INTP PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk

18 JPRS PT Jaya Pari Steel Tbk

19 KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk

20 KBLI PT KMI Wire and Cable Tbk

21 KDSI PT Kedawung Setia Industrial Tbk

22 LION PT Lion Metal Works Tbk

23 LMPI PT Langgeng Makmur Industry Tbk

24 LMSH PT Lionmesh Prima Tbk

25 LPIN PT Multi Prima Sejahtera Tbk

26 MASA PT Multistrada Arah Sarana Tbk

27 MERK PT Merck Tbk

28 MRAT PT Mustika Ratu Tbk

29 MYOR PT Mayora Indah Tbk

30 NIPS PT Nipress Tbk

31 PYFA PT Pyridam Farma Tbk

32 SCCO PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk

33 SKLT PT Sekar Laut Tbk

34 SMGR PT Semen Gresik (Persero) Tbk

35 SMSM PT Selamat Sempurna Tbk

36 SRSN PT Indo Acidatama Tbk

37 STTP PT Siantar Top Tbk

38 TCID PT Mandom Indonesia Tbk

39 TOTO PT Surya Toto Indonesia Tbk

40 TRST PT Trias Sentosa Tbk

41 TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk

42 UNIC PT Unggul Indah Cahaya Tbk

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen pada penelitian ini adalah struktur modal yang diukur dengan

menggunakan rasio Debt to Equity Ratio (DER) atau rasio hutang terhadap

ekuitas. Pengukuran ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Fitriyah dan

Hidayat (2011). Rasio ini dianggap tepat karena dapat menggambarkan proporsi

hutang dalam struktur modal perusahaan. DER dapat dihitung dengan rumus:

3.3.2 Variabel Independen (X)

1. Free Cash Flow

Rasio free cash flow diukur dengan membagi free cash flow dengan total aset

perusahaan pada periode yang sama agar lebih comparable bagi perusahaan-

perusahaan yang dijadikan sampel, sehingga penghitungan Free Cash Flow

menjadi relatif terhadap size perusahaan, yang dalam hal ini diukur dengan Total

Assets (Rosdini, 2009)

Rasio Free cash flow =

Total Debt

Total Equity

Page 14: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

Net Income

Net Sales

Untuk menghitung free cash flow digunakan rumus Ross et al. (2000) dalam Tarjo

dan Jogiyanto (2003), yaitu:

FCFit = CFOit - CEit - ∆NWCit-t-1

Keterangan:

FCFit = Free cash flow perusahaan i pada tahun t

CFOit = Cash flow from operations perusahaan i pada tahun t

CEit = Capital Expenditures perusahaan i pada tahun t

∆NWCit = Selisih Net Working Capital (modal kerja bersih) perusahaan i

pada tahun t dengan perusahaan i pada tahun t-1

2. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan tingkat keuntungan bersih yang dapat dihasilkan

perusahaan dalam menjalankan operasinya. Alat ukur yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Net Profit Margin.

Rasio ini menunjukkan seberapa besar pendapatan bersih dari setiap penjualan

tertentu. Semakin besar nilai rasio ini, maka akan semakin baik bagi perusahaan

karena menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup

tinggi. Peningkatan dalam profit margin menunjukkan peningkatan kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan dana dari dalam.

(Harahap, 2009)

3. Pertumbuhan Perusahaan

Alat ukur pertumbuhan perusahaan yang akan digunakan pada penelitian ini

adalah pertumbuhan aset. Asumsinya adalah perusahaan yang sedang bertumbuh

menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sedang mengadakan pengembangan

usaha. Hal tersebut dapat dilihat dari perubahan aset perusahaan. Growth dapat

dihitung dengan menggunakan persentase kenaikan atau penurunan total aset

perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya (Harahap, 2009).

x 100%

Net Profit Margin = x 100%

TotalAssetst – TotalAssetst-1

TotalAssetst-1

Assets Growth =

Page 15: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

3.4 Alat Analisis

3.4.1 Uji Regresi Linear Berganda

Model regresi linear berganda untuk penelitian ini sebagai berikut:

DER = a + b1 FCF + b2 NPM + b3 AssetsGrowth + e

Keterangan:

DER = Rasio kebijakan hutang perusahaan

a = Konstanta

b1-b5 = Koefisien Regresi

FCF = Free Cash Flow perusahaan

NPM = Rasio profitabilitas perusahaan

AssetsGrowth = Pertumbuhan aset perusahaan

e = error

3.4.2 Uji Asumsi Klasik

Untuk menentukan ketepatan model, perlu dilakukan pengujian atas beberapa

asumsi klasik yaitu: uji normalitas, multikolinearitas, heterokedastisitas dan

autokorelasi yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Menurut Ghozali (2006),

terdapat beberapa cara untuk mendeteksi adanya multikolinieritas antar variabel

independen, yaitu menganalisis matriks kolerasi variabel-variabel independen.

Jika antar variabel independen terdapat nilai korelasi yang cukup tinggi

(umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya

multikolinearitas. Mengamati nilai tolerance dan varian inflation factor (VIF).

Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cut-off yang umum dipakai

adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan VIF di atas 10. Bila hasil regresi

memiliki nilai VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan tidak ada

multikolineritas dalam model regresi.

Page 16: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

a. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk mendeteksi adanya penyebaran atau

pancaran dari variabel-variabel. Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau

tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). Jika pada grafik yang

mempunyai sumbu residual yang distandarkan dari sumbu X dan Y yang telah

diprediksi membentuk suatu pola tertentu yang jelas (bergelombang, melebar,

kemudian menyempit), maka terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang

jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka

tidak terjadi heteroskedastisitas.

b. Uji Autokerelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi,maka dinamakan ada masalah autokorelasi.

Dengan adanya autokorelasi mengakibatkan penaksiran masih tetap bias dan

masih tetap konsisten hanya saja masih tidak efisien (Ghozali, 2006).

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0< d <dl

Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d≤ du

Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4-dl < d < 4

Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4-du ≤ d ≤ 4-du

Tidak ada autokorelasi positif dan

negatif

Tidak Tolak du < d < 4-du

3.4.3 Uji Hipotesis

a. Uji-F statistik

Uji ini dilakukan untuk menguji apakah model penelitian dengan variabel

independen yang digunakan berpengaruh terhadap variabel dependen. Langkah-

langkah yang ditempuh dalam pengujian adalah:

Page 17: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

Menyusun hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha)

H0 : ρ = 0, diduga variabel-variabel independen tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

Ha : ρ ≠ 0, diduga variabel-variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Menetapkan kriteria pengujian:

Jika angka signifikansi lebih kecil dari α = 5% maka H0 ditolak

Jika angka signifikansi lebih besar dari α = 5% maka H0 diterima

b. Uji-t statistik

Pengujian hipotesis dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan

signifikansi dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Pengujian hipotesis terhadap koefisien regresi secara parsial dilakukan dengan

menggunakan uji-t pada tingkat keyakinan 95% dengan tingkat kesalahan analisis

(α) 5%. Untuk menolak atau menerima hipotesis digunakan:

Jika Signifikansi < 5% maka : Ha diterima

Jika Signifikansi > 5% maka : Ha ditolak

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Gambar 1. Hasil Uji Normalitas (Grafik)

Page 18: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas K-S

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 210

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .49262226

Most Extreme Differences Absolute .071

Positive .071

Negative -.043

Kolmogorov-Smirnov Z 1.031

Asymp. Sig. (2-tailed) .238

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Dengan melihat tampilan grafik normal probability plot pada gambar 1 di atas,

dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi normal

yang mendekati normal. Dari gambar di atas terlihat titik-titik menyebar

mendekati garis diagonal serta penyebarannya di sekitar garis diagonal. Sehingga

dapat disimpulkan berdistribusi normal dan model regresi layak untuk dipakai

dalam penelitian ini karena telah memenuhi asumsi normalitas.

Hasil uji Normalitas statistik dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Z

menunjukkan nilai sebesar 1,031 dengan probabilitas Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardized Residual sebesar 0,238 (lebih besar dari signifikansi 0,05). Hal ini

berarti bahwa nilai residual data penelitian telah terdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Independen Tolerance VIF Simpulan

FCF 0,833 1,200 Tidak ada multikolinearitas

NPM 0,990 1,010 Tidak ada multikolinearitas

AssetsGrowth 0,838 1,194 Tidak ada multikolinearitas

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen tidak

mempunyai masalah multikolinearitas.

Page 19: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

c. Uji Autokorelasi

Tabel 5. Interpretasi Hasil Durbin Watson

Jika Hipotesis Nol Keputusan

0 < d < 1.738

1.738 ≤ d ≤ 1.799

2.262 < d < 4

2.201 ≤ d ≤ 2.262

1.799 < d < 2.201

Tidak ada autokorelasi positif

Tidak ada autokorelasi positif

Tidak ada autokorelasi negatif

Tidak ada autokorelasi negatif

Tidak ada autokorelasi,

positif atau negatif

Tolak

No decision

Tolak

No decision

Tidak ditolak

Berdasarkan klasifikasi hasil nilai interpretasi DW di atas, maka dapat dilihat hasil

uji autokorelasi dengan nilai Durbin-Watson sebesar 2,010. Nilai d lebih dari

1,799 dan kurang dari 2,201. Hal ini berarti hasil pengujian tidak terjadi

autokorelasi.

d. Uji Heterokedastisitas

Gambar 2. Hasil Uji Heterokedastisitas

Pada grafik scatterplot titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada

sumbu Y serta tidak membentuk pola tertentu. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi heterokedastisitas.

Page 20: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

4.2 Koefisien Determinasi (Goodness of Fit Test)

Model Summaryb

Model

R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

dimension0

1 .521a .272 .261 .49620

a. Predictors: (Constant), AssetsGrowth, NPM, FCF

b. Dependent Variable: DER

Nilai adjusted R2 yang diperoleh dari pengujian regresi adalah 0,261. Angka ini

berarti bahwa model penelitian ini dapat menjelaskan struktur modal sebesar

26,1%. Sedangkan sisanya sebesar 73,9% dijelaskan atau dipengaruhi oleh

variabel-variabel lain di luar model. Standar Error of Estimates (SEE ) sebesar

0,49620. Semakin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat

dalam memprediksi variabel dependen.

4.3 Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Model Persamaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

DER = a + b1 FCF + b2 NPM + b3 AssetsGrowth + e

Tabel 6. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficients

a

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant)

FCF

NPM

AssetsGrowth

1.072

-.005

-.038

.005

.058

.002

.005

.002

-.118

-.460

.161

18.469

-1.810

-7.707

2.475

.000

.072

.000

.014

a. Dependent Variable: DER

Berdasarkan penghitungan komputer program statistik SPSS 18.0 for windows

diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = 1,072 – 0,005FCF – 0,038NPM + 0,005AssetsGrowth + e

Page 21: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

Keterangan:

Y = DER

FCF = Free cash flow

NPM = Profitabilitas

AssetsGrowth = Pertumbuhan perusahaan

e = error

Penjelasan dari persamaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 1,072 dapat diinterpretasikan bahwa variable-variabel

free cash flow, profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan dianggap

konstan, maka debt to equity ratio sebesar 1,072.

2. Koefisien regresi free cash flow sebesar -0,005 menyatakan bahwa setiap

penambahan 1% free cash flow akan menurunkan debt to equity ratio

sebesar 0,005.

3. Koefisien regresi profitabilitas (NPM) sebesar -0,038 menyatakan bahwa

setiap penambahan 1% profitabilitas (NPM) akan menurunkan debt to

equity ratio sebesar 0,038.

4. Koefisien regresi pertumbuhan perusahaan (AssetsGrowth) sebesar 0,005

menyatakan bahwa setiap penambahan 1% AssetsGrowth akan menaikkan

debt to equity ratio sebesar 0,005.

b. Uji-F statistik

Hasil Uji-F disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 7. Hasil Uji-F statistik

ANOVA

b

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression

Residual

Total

18.946

50.719

69.665

3

206

209

6.315

.246

25.650 .000a

a. Predictors: (Constant), AssetsGrowth, NPM, FCF

b. Dependent Variable: DER

Berdasarkan hasil Uji-F statistik, didapat F hitung sebesar 25,650 dengan tingkat

signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti secara statistik model

Page 22: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

penelitian dengan variabel free cash flow, profitabilitas (NPM) dan pertumbuhan

perusahaan (AssetsGrowth) dapat mempengaruhi struktur modal (DER).

c. Uji-t statistik

Tabel 8. Hasil Uji-t Statistik

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant)

FCF

NPM

AssetsGrowth

1.072

-.005

-.038

.005

.058

.002

.005

.002

-.118

-.460

.161

18.469

-1.810

-7.707

2.475

.000

.072

.000

.014

a. Dependent Variable: DER

Uji Signifikansi masing-masing variabel diuraikan sebagai berikut:

1. Free cash flow (FCF)

Hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi 0,72 (p > 0,05) yang berarti hasil

penerlitian ini secara statistik Ha1 tidak terdukung atau ditolak. Hal ini

mengimplikasikan bahwa free cash flow tidak berpengaruh terhadap struktur

modal yang diproksikan dengan debt to equity ratio.

2. Profitabilitas (NPM)

Variabel NPM memiliki nilai t hitung menunjukkan arah negatif 7,707 dan nilai

signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,005) yang berarti bahwa secara statistik Ha2

terdukung atau diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa profitabilitas yang

diproksikan dengan net profit margin berpengaruh negatif signifikan terhadap

struktur modal.

3. Pertumbuhan perusahaan (AssetsGrowth)

Variabel AssetsGrowth memiliki t hitung sebesar 2,475 dengan nilai signifikansi

sebesar 0,014 (p < 0,005) yang berarti bahwa secara statistik Ha3 terdukung atau

diterima. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan perusahaan

yang diproksikan dengan AssetsGrowth berpengaruh positif signifikan terhadap

struktur modal.

Page 23: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

Tabel 9. Hasil Uji Hipotesis

Hipotesis Uraian Arah Nilai

Signifikansi Simpulan

Ha1

Free cash flow berpengaruh

negatif terhadap struktur

modal

Negatif 0.072 Tolak Ha1

Ha2

Profitabilitas berpengaruh

negatif terhadap struktur

modal

Positif 0.000 Terima Ha2

Ha3 Pertumbuhan perusahaan

berpengaruh positif terhadap Positif 0.014 Terima Ha3

4.4 Pembahasan Hasil

Ha1: Free Cash Flow berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal

Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengaruh free cash flow terhadap struktur

modal memperoleh nilai signifikan pada 0,72. Karena nilai tersebut lebih tinggi

dari tingkat signifikasi 0,05 maka secara statistik penelitian ini menolak Ha,

sehingga dapat disimpulkan bahwa free cash flow tidak berpengaruh tehadap

struktur modal. Hal tersebut terjadi dikarenakan perusahaan-perusahaan sampel

pada penelitian ini memiliki rata-rata tingkat profitabilitas yang cukup besar,

sehingga penggunaan free cash flow sebagai dana untuk membiayai aset

perusahaan pun tidak terlalu signifikan.

Namun, hasil pengolahan data ini menunjukkan pengaruh free cash flow terhadap

struktur modal memiliki arah negatif, sesuai dengan arah yang ditetapkan pada

hipotesis. Hubungan negatif antara free cash flow dan struktur modal

mengindikasikan bahwa banyak perusahaan manufaktur di Indonesia yang

menggunakan kas bebas dalam perusahaan ini untuk membiayai aset tetap

perusahaan walaupun tidak begitu dominan. Berdasarkan hubungan ini maka

dapat dikatakan bahwa hasil penelitian ini mendukung Pecking Order Theory

yang menyatakan bahwa perusahaan cenderung mengutamakan sumber

pendanaan dari internal perusahaan terlebih dahulu untuk membiayai investasi.

Implikasinya adalah nilai rasio struktur modal perusahaan akan menurun.

Page 24: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

Ha2: Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal

Hasil pengujian hipotesis variabel profitabilitas (NPM) menunjukkan pengaruh

negatif signifikan terhadap struktur modal. Hal ini terlihat pada tabel 4.9. yang

menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.000 (< 0.05), yang berarti bahwa secara

statistik Ha2 terdukung atau diterima. Justifikasinya karena perusahaan akan lebih

cenderung menggunakan dana internal perusahaan sebagai sumber pembiayaan

yang diperoleh dari aktivitas perusahaan daripada dana yang berasal dari pihak

ketiga. Sehingga dalam hubungannya dengan struktur modal, nilai rasio struktur

modal perusahaan akan menurun.

Hasil dari pengujian ini mendukung Pecking Order Theory sebagai dasar teori

untuk menguji pengaruh variabel profitabiltas terhadap struktur modal. Teori ini

mendukung perusahaan untuk melakukan pendanaan internal yaitu dari hasil

operasi yang berwujud laba ditahan (internal financing). Perusahaan dengan

tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif

kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk

membiayai sebagian besar kebutuhan dana dengan dana yang dihasilkan secara

internal (Brigham dan Houston, 2006).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusuma dan

Prabansari (2005), Tomasila (2009) yang menyatakan bahwa profitabilitas

berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Sedangkan Wijaya dan Hadiyanto

(2008) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur

modal.

Ha3: Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur

modal

Pengujian variabel pertumbuhan perusahaan menggunakan proksi perubahan total

aset. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan

berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal dengan tingkat signifikansi

0.014 (< 0.05) yang berarti bahwa secara statistik Ha3 terdukung atau diterima.

Justifikasinya karena pada saat perusahaan sedang melakukan pertumbuhan atau

penambahan aset, jumlah hutang perusahaan cenderung bertambah. Penambahan

Page 25: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

jumlah aset ini terjadi pada saat perusahaan akan mengadakan ekspansi usaha.

Perusahaan yang sedang mengadakan ekspansi usaha tentu memerlukan tambahan

aset untuk menunjang keberhasilan pengembangan usaha mereka. Hal ini

menyebabkan timbulnya kebutuhan dana yang besar. Perusahaan cenderung

menambah jumlah hutang dengan harapan tingkat pengembalian yang akan

dihasilkan perusahaan dari dana pinjaman tersebut akan meningkat. Sehingga

rasio struktur modal perusahaan pada saat mengalami pertumbuhan akan

meningkat.

Hasil penelitian ini tidak sepenuhnya menyalahi aturan Pecking Order Theory.

Dalam teori tersebut dikatakan bahwa apabila pendanaan internal tidak mencukupi

untuk pembiayaan aktivitas perusahaan sehingga memerlukan pendanaan dari luar

(external financing), maka perusahaan akan mencari pendanaan dalam bentuk

hutang terlebih dahulu.

Beberapa peneliti telah melakukan pengujian pertumbuhan perusahaan, di

antaranya Prabansari dan Kusuma (2005) Tomasila (2009) serta Finanti (2011)

yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap

struktur modal perusahaan.

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini yang diuraikan pada

BAB IV, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Free cash flow dalam penelitian ini diproksikan dengan membagi

free cash flow dengan total aset. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa

secara statistik Ha1 tertolak atau tidak terdukung. Hal ini mengindikasikan

bahwa free cash flow tidak berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011. Hal tersebut terjadi

dikarenakan pada penelitian ini perusahaan-perusahaan memiliki rata-rata

tingkat profitabilitas yang cukup besar, sehingga penggunaan free cash flow

dalam struktur modal perusahaan pun tidak terlalu signifikan.

Page 26: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

2. Variabel profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan rasio net profit

margin. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa secara statistik Ha2

terdukung atau diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa profitabilitas

berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011. Perusahaan yang

memiliki profitabilitas yang besar akan cenderung menggunakan dana dari

internal perusahaan untuk membiayai aktivitas operasi perusahaan. Sehingga,

implikasinya rasio struktur modal perusahaan akan menurun.

3. Variabel pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan perubahan total aset

perusahaan. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa secara statistik Ha3

terdukung atau diterima yang berarti pertumbuhan perusahaan berpengaruh

positif signifikan terhadap struktur modal perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI tahun 2007-2011. Pada saat perusahaan mengalami

pertumbuhan, perusahaan akan membutuhkan dana yang cukup besar untuk

menambah jumlah aset perusahaan. Oleh karena itu, saat dana internal

perusahaan tidak mampu menutupi kebutuhan dana yang diperlukan maka

perusahaan akan cenderung menggunakan hutang (dana eksternal) untuk

menutupi kebutuhan dana tersebut. Implikasinya adalah rasio struktur modal

perusahaan akan meningkat.

5.2 Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu sebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal dalam penelitian ini

hanya terbatas tiga variabel, yaitu free cash flow, profitabilitas dan

pertumbuhan perusahaan sedangkan masih banyak faktor-faktor lain yang

mempengaruhi struktur modal.

2. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI karena penelitian tidak didasarkan pada

karakteristik industri tertentu yang mungkin berpengaruh pada hasil.

5.3 Saran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan di atas, maka penulis dapat memberikan

Saran yang perlu diperhatikan untuk peneliti selanjutnya, yaitu sebagai berikut:

Page 27: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

1. Bagi penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan

menggunakan variabel lain atau menambah variabel lain sebagai variabel

independen. Mengingat masih terdapat banyak faktor lain yang dapat

mempengaruhi struktur modal.

2. Peneliti selanjutnya hendaknya melakukan penelitian yang fokus pada satu

sektor saja sehingga dapat diketahui lebih lanjut apakah terdapat

perbedaan hasil apabila dilakukan penelitian terhadap satu sektor dengan

karakteristik industri tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Bangun, Nuraini dan Vivi Surianty. 2008. Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Struktur Modal (Studi Empiris terhadap Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di BEJ). Jurnal Akuntansi. Vol 12 No. 1, Hlm.

35-47.

Brigham, Eugene dan Houston. 2006. Manajemen Keuangan Edisi Kesepuluh.

Jakarta: Salemba Empat.

Brigham, E.F. and I.C Gapenski. 1996. Intermediate Financial Management, Fifth

edition. The Dryden press, New York.

Christianti, Ari. 2006. Penentuan Perilaku Kebijakan Struktur Modal pada

Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta: Hipotesis Static Trade Off

atau Pecking Order Theory. Simposium Nasional Akuntansi 9. Padang.

Djabid, Abdullah W. 2009. Kebijakan Dividen dan Struktur Kepemilikan

Terhadap Kebijakan Hutang: Sebuah Perspektif Agency Theory. Jurnal

Keuangan dan Perbankan. Vol. 13 No. 2 Mei 2009, hal. 249-259.

Firnanti, Friska. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan

Akuntansi Vol. 13, No. 2, Agustus 2011, Hlm. 119-128.

Fitriyah, Fury, K. dan Dina Hidayat. Pengaruh Kepemilikan Institusional, Set

Kesempatan Investasi dan Arus Kas Bebas Terhadap Utang. Media Riset

Akuntansi Vol. 1, No. 1, Februari 2011.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:

Rajawali Pers.

Harjito, D. Agus dan Nurfauziah. 2006. Hubungan Kebijakan Hutang, Insider

Ownership dan Kebijakan Dividen dalam Mekanisme Pengawasan Masalah

Agensi Di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Auditing Vol. 10 No. 2,

Desember: 121 – 136.

Page 28: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

Indahningrum, Rizka P. dan Ratih Handayani. 2009. Pengaruh Kepemilikan

Manajerial, Kepemilikan Institusional, Dividen, Pertumbuhan Perusahaan,

Free Cash Flow dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan.

Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 11, No. 3, Desember: 189-207.

Jensen, Michael dan Meckling. 1976. Theory of The Firm: Managerial Behavior,

Agency Costs And Ownership Structure. Journal of Financial Economics 3.

hal 305-360.

Jensen, Michael. 1986. Agency Cost of Free Cash Flow, Corporate Finance, and

Take Over. American Economics Review. Vol. 76 p. 323-326.

Kaaro, Hermeindito. 2003. Analisis Leverage dan Dividen Dalam Lingkungan

Ketidakpastian: Pendekatan Pecking Order Theory dan Balancing Theory.

Kompak, No. 9 September-Desember: 423-444.

Prabansari, Yuke dan Hadri Kusuma. 2005. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Go Public di Bursa Efek Jakarta.

SINERGI, hal. 1-15.

Raj Aggarwal, S. Z. 2005. The Cash Flow-Investment Relationship: International

Evidence of Limited Access to External Finance. Kent State University, v.

4.5 .

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:

BPFE.

Rosdini, Dini. 2009. Pengaruh Free Cash Flow terhadap Dividend Payout Ratio.

Working Paper on Accounting and Finance, Bandung.

Sofyaningsih, Sri dan Pancawati Hardiningsih. 2011. Struktur Kepemilikan,

Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang dan Nilai Perusahaan. Dinamika

Keuangan dan Perbankan, Vol. 3, No. 1 Mei. Hal: 68 – 87.

Sriwardany, A.F. Lubis dan Narumondang Bulan. 2007. Pengaruh Pertumbuhan

Perusahaan terhadap Kebijaksanaan Struktur Modal dan Dampaknya

Terhadap Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Tbk.

MEPA Ekonomi, Vol. 2, No. 1 Januari 2007.

Stefianne dan Ratih Handayani. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur

Modal Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi

Vol. 13, No. 1, April 2011, Hlm. 39-56.

Subramanyam, K.R. dan John J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:

Salemba Empat.

Supriyanto, Eko dan Falikhatun. 2008. Pengaruh Tangibility, Pertumbuhan

Penjualan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Keuangan. Jurnal

Bisnis dan Akuntansi Vol. 10 No. 1 April 2008. Hal 13-22.

Tarigan, Sony Abimanyu dan Hasan Sakti Siregar. 2009. Analisis Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Tahun 2005-2007. Jurnal

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Tarjo dan Jogiyanto. 2003. Analisa Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial

Terhadap Kebijakan Utang pada Perusahaan Publik Di Indonesia.

Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya.

Vogt, S. C. (1994). The Cash Flow/Investment Relationship: Evidence from U.S.

Manufacturing Firms. Financial Management, Vol. 23, No. 2 , PP. 3-20.

Weston, Freed and Thomas E Coopeland. 1999. Manajemen Keuangan

(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Page 29: PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/05092012-0811031051.pdf · Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep keagenan ke dalam

Wahidahwati. 2002. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan

Institusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan: Sebuah Perspektif Theory

Agency. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 5 No. 1, Januari 2002. Hal

1-16.

Wihananto. 2009. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang

Perusahaan Manufaktur Publik. Kajian Akuntansi Volume 4, No. 1 Juni

2009.

Wijaya, M.S. Veronica dan Bram Hadianto. 2008. Pengaruh Struktur Aktiva,

Ukuran, Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal Emiten

Sektor Ritel di Bursa Efek Indonesia: Sebuah Pengujian Hipotesis Pecking

Order. Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 7 No. 1Mei 2008. 71-84.

Utami, Endang Sri. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Perusahaan Manufaktur. FENOMENA, Vol. 7 No. 1 Maret 2009, hal. 39‐47