Top Banner
TESIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT DELAY (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) NI MADE DWI UMIDYATHI KARANG PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
140

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

Dec 31, 2016

Download

Documents

danganh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

TESIS

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA

AUDIT DELAY

(Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia)

NI MADE DWI UMIDYATHI KARANG

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 2: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

TESIS

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

PADA AUDIT DELAY

(Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia)

NI MADE DWI UMIDYATHI KARANG

NIM: 1291661009

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 3: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

ii

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA

AUDIT DELAY

(Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia)

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

pada Program Magister, Program Studi Akuntansi,

Program Pascasarjana Universitas Udayana

NI MADE DWI UMIDYATHI KARANG

NIM: 1291661009

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 4: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

iii

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL 30 MARET 2015

Pembimbing I Pembimbing II

Prof.Dr.I Ketut Yadnyana,SE,MSi.,Ak. Prof.Dr.I Wayan Ramantha,SE,MM, Ak.,CPA

NIP. 19570911 198610 1 001 NIP. 19590510 199003 1 001

Mengetahui

Direktur

Program Pascasarjana

Universitas Udayana,

Prof.Dr.dr,A.A Raka Sudewi,Sp.S(K)

NIP. 19590215 198510 2 001

Ketua Program Studi Magister Akuntansi

Program Pascasarjana

Universitas Udayana,

Dr. Dewa Gede Wirama, SE, MSBA., Ak

NIP. 19641224 199103 1 002

Page 5: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

iv

Tesis Ini Telah Diuji Pada

Tanggal 30 Maret 2015

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor

Universitas Udayana, No.: 0923/UN14.4/HK/2015, Tanggal 30 Maret 2015

Ketua : Prof. Dr. I Ketut Yadnyana, SE, MSi., Ak

Anggota :

1. Prof. Dr. Wayan Ramantha, SE, MM, Ak. CPA

2. Dr. Made Gede Wirakusuma, SE, MSi.

3. Dr. Ni Made Dwi Ratnadi, SE, MSi., Ak

4. Dr. I Made Sadha Suardikha, SE, MSi., Ak

Page 6: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

v

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Nama : Ni Made Dwi Umidyathi Karang

NIM : 1291661009

Program Studi : Magister Akuntansi

Judul Tesis : Pengaruh Faktor Intesrnal dan Eksternal pada Audit Delay (Studi

Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia)

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah ini bebas dari plagiat.

Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah Tesis ini, maka

saya bersedia menerima sanksi sesuai Peraturan Mendiknas Republik Indonesia No. 17

Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 30 Maret 2015

Ni Made Dwi Umidyathi Karang

Page 7: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,

akhirnya tesis yang berjudul “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal pada Audit

Delay (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia)”, dapat terselesaikan.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis sampaikan penghargaan yang

setinggi-tingginya dan terimakasih sedalam-dalamnya kepada Prof. Dr. dr. Ketut

Suastika, Sp. PD-KEMD sebagai Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A.A Raka

Sudewi Sp.S(K) sebagai Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, atas

kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister

pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Ucapan terimakasih juga ditunjukkan

kepada Dr. Dewa Gede Wirama, SE., MSBA., Ak., sebagai Ketua Program Studi

Magister Akuntansi Universitas Udayana yang telah memberikan bantuan moral,

pikiran dan tenaga selama proses pendidikan dan memberikan arahan serta bimbingan

selama penelitian sampai pada penyelesaian tesis ini.

Ucapan terimakasih sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Prof.Dr.I Ketut

Yadnyana,SE,Msi.,Ak, selaku pembimbing I dan Prof.Dr.I Wayan Ramantha,SE,MM,

Ak.,CPA, selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan motivasi dan dorongan

untuk penyelesaian tesis ini. Tidak lupa pada kesempatan ini penulis juga

menyampaikan rasa terimakasih kepada para tim Penguji tesis lainnya yaitu, Dr. Made

Gede Wirakusuma SE., Msi, Dr. Ni Made Dwi Ratnadi ,SE., M.Si., Ak., dan Dr. I Made

Sadha Suardika, SE., M.Si., Ak., yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan

serta koreksi demi penyempurnaan tesis ini.

Page 8: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

vii

Ucapan terimakasih yang penulis juga sampaikan kepada seluruh pengelola,

dosen dan pegawai pada Program Studi Magister Akuntansi Program Pascasarjana

Universitas Udayana, yang telah banyak memberikan bantuan dan layanan selama

proses pendidikan sampai pada penyelesaian tesis ini. Rekan-rekan mahasiswa Magister

Akuntansi Universitas Udayana Angkatan X, yang tidak berhenti-hentinya saling

memberikan motivasi dan memacu semangat serta doa selama menempuh proses

pendidikan hingga akhir studi dapat dilalui dengan baik. Keluarga serta kekasih yang

selalu memberikan dorongan dan semangat kepada penulis.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada

semua pihak yang telah membantu penulis dari awal proses pendidikan hingga

penyelesaian tesis ini.

Denpasar, Maret 2015

Penulis

Page 9: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) pengaruh ukuran perusahaan pada

audit delay, 2) pengaruh profitabilitas perusahaan pada audit delay, 3) pengaruh

solvabilitas pada audit delay, 4) pengaruh kualitas auditor pada audit delay dan 5)

pengaruh opini auditor pada audit delay pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di

BEI. Pengambilan sampel dilakukan secara random sampling dengan menggunakan

rumus slovin, sehingga sampel penelitian sebanyak 115 perusahaan. Teknik analis data

yang dipergunakan adalah analisis regresi berganda.

Faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay dibagi menjadi dua yaitu faktor

internal perusahaan meliputi ukuran perusahaan, profitabilitas, dan solvabilitas,

sedangkan faktor eksternal perusahaan meliputi kualitas auditor dan opini auditor.

Dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) ukuran perusahaan berpengaruh positif

pada audit delay, 2) profitabilitas berpengaruh negatif pada audit delay, 3) solvabilitas

berpengaruh positif pada audit delay, 4) kualitas auditor berpengaruh negatif pada audit

delay dan 5) opini auditor berpengaruh negatif pada audit delay.

Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Kualitas Auditor,

Opini Auditor, Audit Delay.

Page 10: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

ix

ABSTRACT

This research aims to reveal (1) the effect of company size on audit delay, (2) the

effect of company’s profitability on audit delay, (3) the effect of solvability on audit

delay, (4) the effect of auditor quality on audit delay and (5) the effect of auditor

opinion on audit delay of companies listed on Indonesian Stock Exchange.

The data population used in this research are all the companies that are listed in

BEI. The sample were takens randomly using Slovin equation, as a result, there were

115 companies choosen from the population. The data were analise using double

regresion analysis.

The factors that can affect audit delay are divided into two categories. The first

one is internal factor which include company size, profitability, and solvability. The

other is external factor which include auditor quality and auditor opinion. The research

result indicated that (1) company size has positive and significant effect on audit delay,

(2) profitability has negative effect on audit delay, (3) solvability has positive and

significant effect on audit delay, (4) ) auditor quality has negative effect on audit delay

and (5) ) auditor opinion has negative effect on audit delay.

Keyword: Company Size, Profitability, Solvability, Auditor Quality, Auditor Opinion,

Audit Delay.

Page 11: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

x

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ................................................................................ i

PRASYARAT GELAR ......................................................................... ii

LEMBAR PEGESAHAN ..................................................................... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI .................................................... iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................................... v

UCAPAN TERIMAKASIH ................................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................. viii

ABSTRACT ............................................................................................ ix

DAFTAR ISI .......................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 8

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 8

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 9

1.4.1 Manfaat Teoritis ............................................................. 9

1.4.2 Manfaat Praktis .............................................................. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................ 10

2.1 Landasan Teori .......................................................................... 10

2.1.1 Teori Keagenan ................................................................ 10

2.1.2 Stakeholder Theory .......................................................... 11

2.1.3 Teori Pengambilan Keputusan ......................................... 12

2.1.4 Standar Auditing .............................................................. 14

2.1.5 Laporan Keuangan ........................................................... 16

2.1.6 Audit Delay ..................................................................... 18

2.1.7 Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Delay . 19

Page 12: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

xi

2.1.7.1 Ukuran Perusahaan ............................................ 20

2.1.7.2 Profitabilitas ....................................................... 20

2.1.7.3 Solvabilitas ......................................................... 22

2.1.7.4 Kualitas Auditor ................................................. 23

2.1.7.5 Opini Auditor ..................................................... 24

2.2 Pembahasan Penelitian Sebelumnya ......................................... 27

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS

PENELITIAN ............................................................................ 34

3.1 Kerangka Berfikir ...................................................................... 34

3.2 Konsep Penelitian ....................................................................... 35

3.3 Pengembangan Hipotesis ............................................................ 36

3.3.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan pada Audit Delay .............. 36

3.3.2 Pengaruh Profitabilitas Perusahaan pada Audit Delay ..... 37

3.3.3 Pengaruh Solvabilitas pada Audit Delay ........................... 37

3.3.4 Pengaruh Kualitas Auditor pada Audit Delay .................. 39

3.3.5 Pengaruh Opini Auditor pada Audit Delay ....................... 40

BAB IV METODE PENELITIAN ...................................................... 42

4.1 Rancangan Penelitian .................................................................. 42

4.2 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 43

4.3 Identifikasi Variabel Penelitian ................................................... 44

4.4 Definisi Operasional Variabel ..................................................... 44

4.5 Jenis dan Sumber Data ................................................................ 46

4.6 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel ...................... 46

4.7 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 47

4.8 Teknik Analisis Data .................................................................. 48

4.8.1 Uji Asumsi Klasik .............................................................. 48

4.8.2 Analisa Regresi .................................................................. 50

4.8.3 Pengujian Hipotesis ............................................................ 51

4.8.4 Uji Signifikansi Koefisien Regresi..................................... 54

Page 13: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

xii

BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................. 56

5.1 Data Penelitian ............................................................................ 56

5.2 Analisis Hasil Penelitian ............................................................. 56

5.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ............................................... 56

5.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................... 61

5.2.2.1 Uji Normalitas ....................................................... 61

5.2.2.2 Uji Multikolinieritas .............................................. 62

5.2.2.3 Uji Autokorelasi .................................................... 63

5.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas .......................................... 64

5.2.3 Hasil Analisis Regresi Berganda ........................................ 65

5.2.4 Pengujian Hipotesis ............................................................ 69

5.2.5 Koefisien Determinasi ........................................................ 71

BAB VI PEMBAHASAN ...................................................................... 72

6.1 Hipotesis 1 ................................................................................... 72

6.2 Hipotesis 2 ................................................................................... 73

6.3 Hipotesis 3 ................................................................................... 74

6.4 Hipotesis 4 ................................................................................... 75

6.5 Hipotesis 5 ................................................................................... 76

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................. 78

6.1 Kesimpulan ....................................................................................... 78

6.2 Saran .................................................................................................. 80

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 81

LAMPIRAN ........................................................................................... 85

Page 14: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Perusahaan Yang Terdaftar di BEI Yang Terlambat

Menyampaikan Laporan Keuangan Periode 2009-2013 .......... 4

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel .................................................. 46

Tabel 4.2 Keterangan Nilai Uji Durbin-Watson (Uji DW) ...................... 49

Tabel 5.1 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Penelitian .......................... 58

Tabel 5.2 Hasil Normalitas dengan Kolmogrorov-Smirnow Test (K-S) . 62

Tabel 5.3 Ringkasan Hasil Pengujian Multikolinieritas Dengan

Menggunakan Varian Inflas Factor (VIF) ............................... 63

Tabel 5.4 Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson (DW Test) ..... 64

Tabel 5.5 Tabel Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi ..................... 64

Tabel 5.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................... 65

Table 5.7 Hasil Analisis Regresi .............................................................. 66

Tabel 5.8 Koefisien Determinasi ............................................................. 71

Page 15: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ............................................................... 35

Gambar 3.2 Konsep Penelitian ................................................................ 36

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian .......................................................... 43

Page 16: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel Lampiran Penelitian Sebelumnya ................................................. 85

Lampiran I Daftar Perusahaan Go Public yang Menjadi Sampel .. 93

Lampiran II Tabulasi Data Penelitian ............................................. 98

Lampiran III Hasil Analisis Statistik Deskriptif ............................... 119

Lampiran IV Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................. 121

Lampiran V Hasil Analisis Regressi ............................................... 128

Lampiran VI Tabel T dengan Signifikansi 0,05/5% ......................... 131

Page 17: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Audit laporan keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

kewajaran dan kesesuaian laporan keuangan dengan prinsip-prinsip yang berlaku.

Audit laporan keuangan dilakukan untuk memberikan jaminan atas keandalan

laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu media komunikasi

dan pertanggung-jawaban pihak internal perusahaan terhadap pihak eksternal

perusahaan, khususnya bagi perusahaan go public. Laporan keuangan perusahaan

mengandung informasi yang menjadi instrumen bagi para pemegang kepentingan

dan pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. Agar laporan

keuangan tersebut bermanfaat bagi pengambilan keputusan, maka selain andal,

ketepatan waktu (relevansi) juga menjadi salah satu hal yang sangat penting.

Apabila terjadi penundaan dalam pelaporan laporan keuangan, maka dapat

mempengaruhi pemakai laporan keuangan dalam membuat keputusan maupun

prediksi.

Laporan keuangan merupakan sarana komunikasi yang digunakan oleh

perusahaan untuk memberikan informasi dan pengukuran secara ekonomi

mengenai sumber daya yang dimiliki serta kinerja perusahaan kepada berbagai

pihak yang mempunyai kepentingan atas informasi tersebut. Informasi akan

mempunyai manfaat jika disampaikan tepat waktu kepada para pemakainya guna

pengambilan keputusan. Nilai dari ketepatan waktu pelaporan keuangan

merupakan determinan penting bagi tingkat kemanfaatan laporan tersebut (PSAK

Page 18: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

2

No.1, IAI, 2009:1.7). Sebaliknya, manfaat dari laporan keuangan akan berkurang

jika laporan tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya.

Informasi keuangan memegang peranan penting dalam pasar modal. Oleh

sebab itu, BAPEPAM sebagai otoritas pasar modal dan Bursa Efek Indonesia

(BEI) menetapkan peraturan yang cukup ketat mengenai kualitas, kuantitas, dan

ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. BAPEPAM melalui

peraturannya nomor Kep- 36/Kep/PM/2003 dan peraturan BEI nomor Kep-

307/BEJ/07-2004 mengatur secara ketat waktu penyerahan laporan keuangan ke

pasar modal. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang

penting untuk pengambilan keputusan investasi. Manfaat suatu laporan keuangan

akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya. Suatu

perusahaan sebaiknya mengeluarkan laporan keuangannya paling lama 4 bulan

setelah tanggal neraca (PSAK No 1, IAI, 2009:1.7).

Standar Profesional Akuntan Publik dari Ikatan Akuntan Indonesia

khususnya tentang standar pekerjaan lapangan mengatur tentang prosedur dalam

penyelesaian pekerjaan lapangan seperti perlu adanya pencatatan atas aktivitas

yang akan dilakukan, pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern

dan pengumpulan bukti-bukti kompeten yang diperoleh melalui inspeksi,

pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar untuk

menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Pemenuhan standar audit oleh

auditor dapat berdampak lamanya penyelesaian laporan audit, tetapi juga

berdampak peningkatan kualitas hasil auditnya. Pelaksanaan audit yang semakin

sesuai dengan standar membutuhkan waktu semakin lama. Sebaliknya, semakin

Page 19: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

3

tidak sesuai dengan standar pekerjaan audit semakin pendek waktu yang

diperlukan. Kondisi ini dapat menimbulkan suatu dilema bagi auditor. Laporan

keuangan tahunan diserahkan paling lambat akhir bulan keempat tahun berikutnya

sedangkan laporan keuangan semesteran diserahkan paling lambat akhir bulan

kedua setelah tanggal laporan keuangan tengah tahunan.

Fenomena kelambatan proses audit dalam terminologi penelitian

pengauditan dikenal dengan audit delay. Audit delay sebenarnya adalah rentang

waktu antara tanggal penutupan tahun buku dan tanggal laporan audit. Dengan

kata lain, audit delay adalah lamanya waktu dari tanggal tutup tahun fiskal

perusahaan sampai dengan tanggal laporan auditor. Penelitian-penelitian terdahulu

telah dilakukan untuk mengetahui variabel-variabel yang berpengaruh pada audit

delay dan pengaruh audit delay terhadap reaksi pasar modal. Keterlambatan

informasi akan menimbulkan reaksi negatif dari pelaku pasar modal. Karena

laporan keuangan auditan yang di dalamnya memuat informasi laba yang

dihasilkan oleh perusahaan bersangkutan dijadikan sebagai salah satu dasar

pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual kepemilikan yang dimiliki

investor. Artinya informasi laba dari laporan keuangan yang dipublikasikan akan

menyebabkan kenaikan atau penurunan harga saham. Keterlambatan pelaporan,

secara tidak langsung juga diartikan oleh investor sebagai pertanda yang buruk

bagi perusahaan.

Laporan keuangan dikatakan bermanfaat ketika andal dan relevan, yakni

tersedia saat dibutuhkan. Menurut Pourali, dkk (2013) nilai dari ketepatan waktu

pelaporan laporan keuangan merupakan faktor yang penting dari kemanfaatan

Page 20: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

4

laporan keuangan tersebut. Semakin lama laporan keuangan disampaikan,

semakin berkurang kemanfaatannya. Penyampaian laporan keuangan juga

berhubungan dengan reaksi investor (Khalatbari, dkk, 2013). Ketepatan waktu

penyampaian laporan keuangan akan mengakibatkan reaksi positif dari investor

yang mengakibatkan kenaikan harga saham perusahaan. Sebaliknya,

keterlambatan penyampaian laporan keuangan akan mendapatkan reaksi negatif

dari investor yang berdampak pada penurunan harga saham perusahaan.

Ketepatan waktu juga merupakan sinyal yang mengindikasikan adanya good news

yang menguntungkan bagi para investor dan keterlambatan mengindikasikan

adanya bad news atau hal yang ditutup-tutupi dan membuat relevansinya

diragukan. Mengingat ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan begitu

penting bagi perusahaan dan para pemakai laporan keuangan untuk membentuk

opini, kepercayaan dan reaksi yang positif, Badan Pengawas Pasar Modal dan

Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) telah

mengatur tentang batas waktu penyampaian laporan keuangan. Tetapi pada

kenyataannya, banyak emiten yang terdaftar di BEI tidak mampu tepat waktu

dalam publikasi laporan keuangannya. sebagaimana diperlihatkan oleh tabel

berikut:

Tabel 1.1

Jumlah Perusahaan Yang Terdaftar di BEI Yang Terlambat Menyampaikan

Laporan Keuangan Periode 2009-2013

Tahun Jumlah Perusahaan yang Terdaftar di BEI yang

Terlambat Menyampaikan Laporan Keuangan (buah)

%

Penurunan/Peningkatan

2009 145 -

2010 100 -31,03

2011 92 -8,00

2012 126 +36,96

2013 162 +28,57

Sumber: BEI, 2014

Page 21: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

5

Tabel 1.1 menunjukkan jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI yang

terlambat menyampaikan laporan keuangan pada tahun 2009 sejumlah 145 buah.

Pada tahun 2010 jumlah ini harus menjadi 100 buah (turun 31,03 persen).

Penurunan ini terus berlanjut hingga tahun 2011 menjadi 92 buah (turun persen).

Selanjutnya pada tahun 2012 perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan

keuangan meningkat kembali menjadi 126 buah (naik 36,9 persen). Pada tahun

2013 meningkat lagi menjadi 162 buah atau meningkat 28,57 persen

dibandingkan dengan tahun 2012.

Banyaknya waktu yang dibutuhkan auditor untuk mengaudit suatu laporan

keuangan akan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan

`dahulu agar lebih andal dan dipercaya oleh para pemakai laporan keuangan

termasuk para investor. Pekerjaan audit ini membutuhkan waktu yang

menyebabkan adakalanya publikasi laporan keuangan tertunda. Lamanya waktu

penyelesaian audit oleh auditor dapat dilihat dari perbedaan waktu antara tanggal

laporan keuangan dan tanggal dikeluarkannya opini auditor.

Penelitian ini akan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi audit

delay, baik dari internal maupun eksternal. Yang termasuk dalam faktor internal

adalah ukuran perusahaan, profitabilitas dan solvabilitas. Sedangkan faktor

eksternal yang dapat mempengaruhi audit delay adalah kualitas auditor dan opini

auditor. Variabel-variabel ini dipilih mengingat masih terdapat

ketidakkonsistenan/kontradiksi dari hasil-hasil penelitian sebelumnya. Selain itu

alasan mengangkat judul/topik ini karena 1) secara rata-rata audit delay yang

terjadi pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI mengalami peningkatan.

Page 22: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

6

2) sampai saat ini belum banyak penelitian yang menggunakan variabel kualitas

auditor sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi audit delay. Penelitian

terkini yang melihat adanya pengaruh kualitas auditor dilakukan oleh Hossain

(2001), Taylor (1998) dan Carslaw dan Kaplan (1991). 3) Penelitian ini

melingkupi seluruh industri yang ada di BEI, jika dibandingkan dengan contoh-

contoh penelitian terdahulu yang hanya menggunakan salah satu jenis industri

seperti penelitian Anna Maria (2012) yang terfokus pada perusahaan consumer

goods di BEI. 4) Penelitian ini menggunakan data terkini yaitu data laporan

keuangan yang terdapat di BEI hingga tahun 2013.

Pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay pernah diteliti oleh

Ashton, dkk (1987) dan Pourali, dkk (2013). Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian ini

konsisten dengan penelitian Khalatbari, dkk (2013) yang menunjukkan ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap audit delay. Hasil kedua penelitian ini juga

konsisten dengan penelitian Kartika (2009) yang menyatakan bahwa ukuran

perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Namun

hasil penelitian tersebut tidak konsisten dengan hasil penelitian Yendrawati dan

Rokhman (2008), serta Lianto dan Kusuma (2010) yang menemukan bahwa

ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Penelitian mengenai pengaruh profitabilitas terhadap audit delay pernah

dilakukan oleh Lianto dan Kusuma (2010) yang menyimpulkan bahwa

profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian ini didukung oleh

penelitian Purnamasari (2012) yang menunjukkan profitabilitas berpengaruh

Page 23: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

7

terhadap audit delay. Hasil kedua penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian

Yendrawati dan Rokhman (2008), Kartika (2009) dan Susilawati, dkk (2012) yang

menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Pengaruh solvabilitas terhadap audit delay pernah diteliti oleh Susilowati

(2012) serta Lianto dan Kusuma (2010) yang menyimpulkan bahwa solvabilitas

berpengaruh terhadap audit delay. Hasil kedua penelitian ini tidak konsisten

dengan penelitian Ashton, dkk (1987) dan Kartika (2009) yang menunjukkan

solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Pengaruh kualitas auditor terhadap audit delay pernah diteliti oleh Hossain

(2001) dan Taylor (1998) yang menunjukkan kualitas auditor berpengaruh

terhadap audit delay. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian

Carslaw dan Kaplan (1991) yang menemukan kualitas auditor tidak berpengaruh

terhadap audit delay.

Penelitian mengenai pengaruh opini auditor terhadap audit delay pernah

dilakukan oleh Purnamasari (2012), Yendrawati dan Rokhman (2008), serta

Kartika (2009). Ketiga penelitian ini menyimpulkan bahwa opini auditor

berpengaruh terhadap audit delay. Hasil ketiga penelitian ini tidak konsisten

dengan penelitian Susilowati, dkk (2012) dan Khalatbari, dkk (2013) yang

menunjukkan bahwa opini auditor tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Berdasarkan uraian diatas, maka akan dilakukan penelitian ini yang

berjudul “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal pada Audit Delay (Studi

Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia)”.

Page 24: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

8

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan

yang akan dibahas dalam penelitian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1) Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan pada audit delay di perusahaan-

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2) Bagaimana pengaruh profitabilitas perusahaan pada audit delay di

perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3) Bagaimana pengaruh solvabilitas pada audit delay di perusahaan-

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

4) Bagaimana pengaruh kualitas auditor pada audit delay di perusahaan-

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

5) Bagaimana pengaruh opini auditor pada audit delay di perusahaan-

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan penelitian

Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk mencari, menggali,

menghubungkan dan memprediksi suatu kejadian. Setiap penelitian yang

dilakukan memiliki tujuan yang jelas dan terarah. Adapun tujuan dari penelitian

ini adalah:

1) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh ukuran perusahaan pada

audit delay di perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Page 25: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

9

2) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh profitabilitas perusahaan

pada audit delay di perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

3) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh solvabilitas pada audit

delay di perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas auditor pada audit

delay di perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh opini auditor pada audit

delay di perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

terkait, diantaranya:

1.4.1 Manfaaat Teoritis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai refrensi untuk penelitian yang akan

datang yang membahas tentang audit delay dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Membantu profesi auditor dan internal perusahaan dalam upaya

meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses audit dengan mengantisipasi

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi audit delay, dimana informasi

mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi audit delay dapat

diperoleh ketika karya tulis ilmiah ini dipublikasikan.

Page 26: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Keagenan

Agency Theory menjelaskan hubungan antara agen (pihak manajemen

suatu perusahaan) dengan principal (pemilik). Principal merupakan pihak yang

memberikan amanat kepada agen untuk melakukan suatu jasa atas nama

principal, sementara agen adalah pihak yang diberi mandat. Dengan demikian

agen bertindak sebagai pihak yang berkewenangan mengambil keputusan,

sedangkan principal ialah pihak yang mengevaluasi informasi.

Implementasi Agency Theory dapat berupa kontrak kerja yang mengatur

proporsi hak dan kewajiban masing-masing pihak dengan memaksimumkan

utilitas, sehingga diharapkan agen bertindak menggunakan cara-cara yang sesuai

kepentingan principal. Di sisi lain, principal akan memberikan insentif yang layak

pada agen sehingga tercapai kontrak kerja optimal. Menurut Scott dalam Arifin

(2005), inti dari Agency Theory adalah pendesainan kontrak yang tepat untuk

menyelaraskan kepentingan principal dan agen dalam hal terjadi konflik

kepentingan.

Dalam penelitian ini, perusahaan bertindak sebagai principal, sedangkan

auditor independen merupakan sebagai agen. Perusahaan yang dalam hal ini

bertindak sebagai pemangku kepentingan akan menugaskan auditor untuk dapat

melakukan tugasnya secara efektif dan efisien agar laporan auditan dapat

Page 27: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

11

disajikan tepat waktu, sehingga laporan tersebur dapat digunakan oleh pihak-

pihak yang memiliki kepentingan.

Konflik kepentingan dapat terjadi karena berbagai sebab, seperti asimetri

informasi. Asimetri informasi dimaknai sebagai ketidakseimbangan informasi

akibat distribusi informasi yang tidak sama antara agen dengan principal. Efek

dari asimetri informasi ini bisa berupa moral hazard, yaitu permasalahan yang

timbul jika agen tidak melaksanakan hal-hal dalam kontrak kerja; bisa pula terjadi

adverse selection, ialah keadaan di mana principal tidak dapat mengetahui apakah

keputusan yang diambil agen benar-benar didasarkan atas informasi yang

diperoleh, atau terjadi sebagai sebuah kelalaian dalam tugas.

2.1.2 Stakeholder Theory

Perusahaan dapat dipandang dari dua teori, yaitu Shareholder Theory dan

Stakeholder Theory. Arifin (2005) menyebutkan, Shareholder Theory atau Teori

Pemegang Saham menyatakan bahwa perusahaan didirikan dan dijalankan untuk

memaksimumkan kesejahteraan pemilik atau pemegang saham sebagai akibat dari

investasi yang dilakukannya. Shareholder Theory ini sering disebut sebagai teori

korporasi klasik yang sudah diperkenalkan oleh Adam Smith (1776).

Stakeholder Theory diperkenalkan oleh Freeman (1984), menyatakan

bahwa perusahaan adalah organ yang berhubungan dengan pihak lain yang

berkepentingan, baik yang ada di dalam maupun di luar perusahaan. Definisi

stakeholder ini termasuk karyawan, pelanggan, kreditur, supplier, dan masyarakat

sekitar di mana perusahaan tersebut beroperasi.

Page 28: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

12

Penelitian ini lebih mengacu kepada Stakeholder Theory, yang jika diteliti

lebih lanjut dapat disimpulkan bahwa tidak hanya perusahaan yang

berkepentingan terhadap laporan keuangan, namun juga kepada karyawan,

masyarakat sekitar, pemerintah dan pihak-pihak lain. Salah satu bentuk

pertanggungjawaban tersebut dapat berupa laporan keuangan, yang dalam

prakteknya memerlukan pihak ketiga guna menjamin akuntabilitas

penyampaiannya.

Pihak ketiga ini diwakili oleh auditor independen yang menjamin agar

akuntabilitas, responsibilitas, fairness (kewajaran) dan transparansi laporan

keuangan terpenuhi. Auditor tersebut akan mengaudit laporan keuangan yang

telah dibuat oleh pihak manajemen perusahaan. Dalam pengauditan ini,

penyelesaian proses yang tepat waktu merupakan salah satu cara untuk

mengurangi timbulnya asimetri informasi.

2.1.3 Teori Pengambilan Keputusan

Keputusan dijabarkan oleh Davis dalam Hasan (2002) sebagai hasil

pemecahan masalah yang dihadapi dengan tegas.Sebuah keputusan merupakan

jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan. Masih menurut Davis, keputusan

harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam

hubungannya dengan perencanaan, dan dapat pula berupa tindakan terhadap

pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula.

Sementara itu, Stoner dalam Hasan (2002) memaknai keputusan sebagai

pemilihan di antara alternatif-alternatif. Definisi ini mengandung tiga pengertian,

yaitu: ada pilihan atas dasar logika/pertimbangan, ada beberapa alternatif yang

Page 29: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

13

harus dipilih mana yang terbaik dan ada tujuan yang hendak dicapai di mana

keputusan itu akan makin mendekatkan pada tujuan tersebut. Berdasar uraian di

atas Hasan (2002) memaknai Teori Pengambilan Keputusan sebagai teori-teori

atau teknik-teknik atau pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam suatu

proses pengambilan keputusan.

Mengacu pada tujuan laporan keuangan, ialah memberikan informasi yang

bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka

membuat keputusan-keputusan ekonomi, pengambilan keputusan memainkan

peran utama dalam teori akuntansi. Pihak manajemen selalu mempertimbangkan

apakah suatu laporan keuangan hendak disampaikan tepat waktu atau ditunda.

Adanya good news dalam laporan keuangan, misalnya, akan mendorong

pihak manajemen menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu lantaran

adanya insentif dari prinsipal. Ketepatwaktuan tersebut dapat pula dipengaruhi

oleh reaksi positif investor yang dapat berakibat terhadap kenaikan harga

saham.Demikian sebaliknya, laporan keuangan yang mengandung bad news

cenderung ditunda pelaporannya karena pihak manajemen mengkhawatirkan

beberapa dampak buruk yang terjadi, umpamanya reaksi penarikan investasi oleh

investor.

Penyampaian informasi laporan keuangan untuk pengambilan keputusan

harus mempunyai nilai guna untuk semua pengguna laporan

keuangan.Sebagaimana diungkap oleh Hasan (2002), pengambilan keputusan

banyak dipengaruhi ketersediaan informasi yang diperlukan, di mana informasi

tersebut haruslah lengkap dan memenuhi sifat tertentu sehingga hasilnya

Page 30: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

14

berkualitas. Adapun sifat yang musti dipenuhi mencakup akurat, artinya informasi

harus sesuai dengan keadaan sebenarnya; up to date, berarti informasi harus tepat

waktu; komprehensif, yakni informasi harus dapat mewakili dan relevan,

dimaknai berhubungan dengan masalah yang harus diselesaikan.

Dalam hal penyampaian laporan keuangan kepada pihak eksternal, opini

yang dikeluarkan oleh auditor menjadi pegangan bagi pengguna laporan keuangan

dari pihak eksternal untuk mengetahui kelayakan dari informasi yang disajikan

oleh perusahaan. Apabila terdapat hal-hal yang mendorong auditor untuk

mengambil keputusan memperinci proses audit, semisal adanya resiko audit yang

tinggi dalam laporan keuangan perusahaan, bisa jadi waktu audit akan lebih lama.

2.1.4 Standar Auditing

Standar auditing merupakan ukuran pelaksanaan tindakan yang menjadi

pedoman umum bagi auditor dalam melaksanakan audit (Mulyadi, 2002). IAI

(2001) telah menetapkan standar auditing sebagai berikut:

1) Standar Umum

a. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian

dan pelatihan teknis cukup sebagai auditor.

b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi

dalam sikap mental harus diperhatikan oleh auditor.

c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib

menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.

Page 31: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

15

2) Standar Pekerjaan Lapangan

a. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten

harus disupervisi dengan semestinya.

b. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk

merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian

yang akan dilakukan.

c. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,

pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar

memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

3) Standar Pelaporan

a. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

b. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,

ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan

laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip

akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.

c. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang

memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.

d. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai

laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan

demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak

dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama

auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus

Page 32: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

16

memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang

dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggungjawab yang dipikul oleh

auditor.

Dalam prakteknya, pelaksanaan audit yang makin sesuai dengan standar

akan membutuhkan waktu makin lama. Demikian pula sebaliknya, waktu yang

diperlukan akan makin pendek ketika pelaksanaan audit makin tidak sesuai

dengan standar. Pertimbangan bahwa laporan keuangan harus disampaikan tepat

waktu mengakibatkan auditor cenderung mengambil pilihan mengabaikan standar,

sementara di sisi lain adanya tuntutan relevansi informasi mengharuskan auditor

untuk melaksanakan audit sesuai standar.

2.1.5 Laporan Keuangan

Semakin berkembangnya pasar modal di Indonesia menyebabkan semakin

besarnya kebutuhan akan transparansi. Di dalam dunia akuntansi, transparansi

dapat dimaksudkan dengan seberapa jauh pembaca laporan keuangan atau pihak-

pihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap laporan keuangan suatu

perusahaan untuk mengetahui dan menggali kandungan informasi yang terdapat

dalam laporan keuangan. Semakin banyak pihak yang secara aktif menaruh

perhatian terhadap kualitas pelaporan keuangan perusahaan yang telah go public.

Di dalam masyarakat yang sudah maju perekonomiannya, komunikasi data

keuangan dan data ekonomi lainnya sangat diperlukan. Para penanam modal

tersebut merasa bahwa modal yang mereka tanamkan perlu diawasi dan

dikendalikan, sehingga mereka sangat memerlukan laporan keuangan yang dapat

dipercaya dari perusahaan tempat mereka menanamkan modalnya. Demikian juga

Page 33: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

17

pemerintah dalam menentukan pajak sangat didasarkan pada laporan keuangan

agar diperoleh penentuan pajak yang lebih objektif.

Melihat pentingnya kebutuhan akan laporan keuangan, laporan keuangan

hendaknya dapat memenuhi kebutuhan yaitu dapat memberikan informasi secara

kualitatif, lengkap, dan dapat dipercaya. Selain itu, laporan keuangan harus

menunjukkan keadaan perusahaan secara tepat dan netral sehingga para

pengambilan keputusan menggunakan laporan keuangan sebagai dasar

pertimbangan tidak tersesat.

Laporan keuangan harus disajikan secara wajar. Laporan keuangan

merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan, dimana pelaporan keuangan

merupakan salah satu sumber informasi yang mengkomunikasikan keadaan

keuangan dari hasil operasi suatu perusahaan dalam periode tertentu kepada

pihak-pihak yang berkepentingan. Penyajian laporan keuangan diatur menurut

PSAK (KDPPLK No.7).

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba

rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam

berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana),

catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian

integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan

informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut.Misalnya

informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan

pengaruh perubahan harga.

Pelaporan keuangan dilakukan atas tujuan seperti yang dikemukakan

dalam PSAK No.1 (2002 par 07).

Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan

informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang

bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka

membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung

Page 34: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

18

jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya

yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan

tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai

perusahaan yang meliputi: (a) aset; (b) kewajiban; (c) ekuitas; (d)

pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian; dan (e) arus

kas.

2.1.6 Audit Delay

Perusahaan yang terdaftar di bursa harus mengikuti peraturan otoritas

pasar modal jika ingin tetap memiliki akses pada pendanaan yang ada di pasar

modal. Salah satu peraturan yang ditetapkan oleh pengawas pasar modal adalah

kualitas laporan keuangan dan ketepatan waktu penyerahannya. Laporan

keuangan emiten pasar modal harus diaudit oleh auditor independen dan

diserahkan pada saat yang diharuskan.

Dalam pelaksanaan audit perlu adanya perencanaan audit yang salah

satunya penyusunan anggaran waktu (time budget) yang secara sederhana

menetapkan pedoman mengenai jumlah waktu dari masing-masing bagian audit.

Anggaran waktu apabila digunakan secara tepat dapat memiliki sejumlah manfaat.

Anggaran tersebut dapat memberikan metode yang efisien untuk menjadwal staf,

memberikan pedoman tentang berbagi bidang audit memberikan insentif kepada

staf audit untuk bekerja secara efisien, dan bertindak sebagai alat untuk

menentukan honor audit. Akan tetapi anggaran waktu apabila tidak digunakan

tepat dapat merugikan, anggaran waktu merupakan suatu pedoman tetapi tidak

absolut.Jika auditor menyimpang dari program audit apabila terjadi perubahan

kondisi, auditor mungkin juga terpaksa menyimpang dari anggaran waktu.

Auditor tekadang merasa mendapat tekanan untuk memenuhi anggaran waktu

guna menunjukkan efisiensinya sebagai auditor dan membantu mengevaluasi

Page 35: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

19

kinerjanya. Akan tetapi begitu saja mengikuti anggaran juga tidak tepat. Tujuan

utama dari audit adalah menyatakan pendapat sesuai dengan standar auditing yang

diterima umum, bukan untuk memenuhi anggaran waktu (Wasis, 2007: 17).

Perusahaan publik memiliki masalah laten dalam penyajian laporan

keuangan auditan yang akan diserahkan pada BAPEPAM dan bursa efek. Masalah

tersebut adalah audit delay atau penundaan audit. Sebagian besar penelitian

sebelumnya mendefinisikan audit delay sebagai rentang waktu antara tanggal

penutupan tahun buku dan tanggal laporan audit. Persoalan audit delay pada

hakikatnya bukan sekedar persoalan waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk

mengaudit laporan keuangan meskipun atribut auditor juga sangat mempengaruhi

lamanya audit delay seperti ukuran kantor akuntan publik (KAP) dan jangka

waktu pengalaman KAP. Atribut auditee juga berpengaruh secara signifikan

terhadap audit delay seperti ukuran perusahaan (diproksikan dengan total aset),

jenis perusahaan, kinerja keuangan (laba/rugi), dan klasifikasi industri.

2.1.7 Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Delay

Faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay dapat datang baik dari

dalam maupun dari luar perusahaan. Dalam penelitian ini faktor-faktor dibagi

menjadi dua yaitu faktor internal perusahaan meliputi ukuran perusahaan,

profitabilitas, dan solvabilitas sedangkan faktor eksternal perusahaan meliputi

kualitas auditor dan opini auditor.

Page 36: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

20

2.1.7.1 Ukuran Perusahaan

Menurut Ashton, dkk (1987) serta Owusu-Ansah (2000), perusahaan besar

melaporkan lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan kecil. Sebaliknya,

Boynton dan Kell dalam Halim (2000) menyebutkan audit delay akan semakin

lama apabila ukuran perusahaan yang diaudit semakin besar. Hal ini berkaitan

dengan semakin banyaknya jumlah sampel yang harus diambil dan semakin luas

prosedur audit yang harus ditempuh. Namun logika yang mendasari hasil

penelitian Ashton dapat dijelaskan oleh Dyer dan McHugh dalam Halim, 2000).

Manajemen perusahaan berskala besar cenderung diberikan insentif untuk

mengurangi audit delay dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut dimonitor

secara ketat oleh investor, pengawas permodalan, dan pemerintah. Oleh karena

itu, perusahaan-perusahaan berskala besar cenderung mengalami tekanan

eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan laporan audit lebih awal.

2.1.7.2 Profitabilitas

Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam memperoleh

keuntungan. Maka tingkat profitabilitas rendah ditengarai berpengaruh terhadap

auditdelay. Hal tersebut berkaitan dengan akibat yang dapat ditimbulkan pasar

terhadap pengumuman rugi oleh perusahaan. Penelitian Naim (1998)

memperlihatkan bahwa tingkat profitabilitas yang lebih rendah memacu

kemunduran publikasi laporan keuangan. Demikian pula Carslaw dan Kaplan

(2009) memaparkan perusahaan yang melaporkan kerugian mungkin akan

meminta auditor untuk mengatur waktu audit yang lebih lama ketimbang

biasanya.

Page 37: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

21

Ditemukan oleh Owusu-Ansah (2000), perusahaan yang memiliki hasil

gemilang (good news) akan melaporkan lebih tepat waktu dibandingkan dengan

perusahaan yang mengalami kerugian (bad news). Ungkapan senada dikemukakan

dalam penelitian Annisa (2004), perusahaan dengan hasil yang baik akan

melaporkan lebih cepat dari perusahaan yang gagal operasi atau merugi.

Berlawanan dengan pemaparan di atas, Ashton, dkk (1987) menyebutkan

profitabilitas bukanlah faktor yang signifikan mempengaruhi audit delay.

Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat profitabilitas suatu

perusahaan dalam penelitian ini adalah return on asset (ROA), rasio yang

mengukur efektivitas pemakaian total sumber daya alam oleh perusahaan. Alasan

pemilihan ROA yaitu: (1) Sifatnya yang menyeluruh, dapat digunakan untuk

mengukur efisiensi penggunaan modal, efisiensi produk, dan efisiensi penjualan;

(2) Apabila perusahaan mempunyai data industri, ROA dapat digunakan untuk

mengukur rasio industri sehingga dapat dibandingkan dengan perusahaan lain; (3)

ROA dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas masing-masing produk yang

dihasilkan oleh perusahaan; (4) ROA dapat digunakan untuk mengukur efisiensi

kinerja masing-masing divisi dan (5) ROA dapat digunakan sebagai fungsi kontrol

dan fungsi perencanaan.ROA (Return On Asset) dihitung dari laba bersih dibagi

dengan total aset (Purnamasari, 2012: 7).

Menurut Respati (2004), penggunaan ROA sebagai indikator profitabilitas

perusahaan berkaitan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan

dipakai dalam penelitian Dyer dan McHugh (1975) dan Na’im (1998). Dari uraian

Page 38: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

22

di atas tampak bahwa tingkat profiabilitas suatu perusahaan mempengaruhi

rentang waktu penyelesaian audit dan pengumuman laporan keuangan tahunan.

2.1.7.3 Solvabilitas

Solvabilitas acapkali disebut leverage ratio.Weston dan Copeland dalam

Respati (2004) menyatakan bahwa rasio leverage mengukur tingkat aktiva

perusahaan yang telah dibiayai oleh penggunaan hutang. Dengan demikian

solvabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua

hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Tingginya rasio debt to equity mencerminkan tingginya resiko keuangan

perusahaan. Tingginya resiko ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa

perusahaan tersebut tidak bisa melunasi kewajiban atau hutangnya baik berupa

pokok maupun bunga. Resiko perusahaan yang tinggi mengindikasikan bahwa

perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan merupakan berita

buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan di mata masyarakat. Pihak

manajemen cenderung menunda penyampaian laporan keuangan berisi berita

buruk (Ukago, 2005).

Pembahasan lebih lanjut dalam menganalisa peranan solvabilitas guna

menjelaskan rentang waktu penyelesaian pelaporan keuangan ke publik, didasari

oleh penemuan Jensen dan Meckling (1976) yang menyatakan bahwa debt holders

menghendaki syarat-syarat tertentu dalam perjanjian kontrak utang untuk

membatasi aktivitas manajemen, yang salah satunya mengharuskan manajemen

menyajikan laporan keuangan lebih cepat dan bersifat rutin untuk waktu tertentu.

Hal ini dimaksudkan agar debt holders dapat menilai kinerja finansial manajemen.

Page 39: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

23

Wirakusuma (2004), konsisten dengan penemuan Carslaw dan Kaplan

(1991) memperoleh hubungan yang signifikan antara solvabilitas dengan audit

delay perusahaan. Semakin tinggi rasio utang terhadap total aktiva, semakin lama

rentang wakktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian audit laporan keuangan

tahunan.

2.1.7.4 Kualitas Auditor

Kualitas auditor dapat diketahui dari besarnya perusahaan audit

yangmelaksanakan pengauditan laporan keuangan tahunan, bersandar pada

apakah Kantor Akuntan Publik (KAP) berafiliasi dengan the big four atau

tidak.Carslaw dan Kaplan (2009) menyebutkan tidak adanya hubungan positif

yang signifikan antara audit delay dan kualitas auditor, sementara Gilling dalam

Hossain dan Taylor (1998) menunjukkan adanya korelasi positif antara kedua hal

tersebut.

Literatur yang ada memaparkan bahwa KAP besar, dalam hal ini the big

five, cenderung lebih cepat menyelesaikan tugas audit yang mereka terima bila

dibandingkan dengan non big five dikarenakan reputasi yang harus mereka jaga

(Hossain dan Taylor, 1998). Sekiranya tidak, ada kemungkinan mereka akan

kehilangan pekerjaan pengauditan untuk tahun-tahun berikutnya sebab dinilai

kurang kompeten.

Penelitian Wooten yang memaparkan Teori De Angelo dalam Yulianadan

Ardiati (2004) menunjukkan bahwa the big five cenderung menyajikan audit yang

lebih baik dibandingkan dengan non big five, karena mereka memiliki nama baik

yang dipertaruhkan. Selain itu, KAP besar lebih banyak mengeluarkan pendapat

Page 40: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

24

going concern daripada KAP kecil.Hal ini mengindikasikan bahwa KAP besar

lebih menginginkan untuk mengambil sikap yang tepat dalam mengeluarkan

pendapat yang sesuai dan memiliki kemampuan teknis untuk mendeteksi going

concern perusahaan sehingga menarik klien lebih banyak.

Usai kasus Enron yang melibatkan KAP Arthur Andersen, the big five

menjadi the big four. Adapun kategori the big four di Indonesia yaitu:

1. KAP Price Waterhouse Coopers (PWC), bekerjasama dengan KAP Drs. Hadi

Sutanto dan Rekan, Haryanto Sahari & Rekan.

2. KAP Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG), bekerjasama dengan KAP

Sidharta-Sidharta dan Widjaja.

3. KAP Ernest dan Young (E & Y), bekerjasama dengan KAP Prasetio, Sarwoko

dan Sanjadja.

4. KAP Deloitte Touche Thomatsu (Deloitte), bekerjasama dengan KAP Hans

Tuanakotta dan Mustofa, Osman Ramli Satrio &Rekan.

2.1.7.5 Opini Auditor

Auditor menyatakan pendapatnya berpijak pada audit yang dilaksanakan

berdasarkan standar auditing dan atas temuan-temuannya. Standar auditing antara

lain memuat empat standar pelaporan. Dalam hal pemberian opini, Standar

Pelaporan keempat dalam Standar Pelaporan Akuntansi Perusahaan IAI (2001)

memaparkan:

“Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai

laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa

pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara

keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.

Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka

Page 41: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

25

laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat

pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab

yang dipikul oleh auditor”.

Secara lebih rinci, berbagai tipe pendapat auditor dijelaskan sebagai

berikut:

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion),

Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan

menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan,

hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berterima umum di Indonesia IAI (2001). Kesesuaian dengan prinsip

akuntansi berterima umum ini dipaparkan lebih lanjut oleh Mulyadi (2002),

jika memenuhi kondisi berikut:

a. Prinsip akuntansi berterima umum digunakan untuk menyusun laporan

keuangan.

b. Perubahan penerapan prinsip akuntansi berterima umum dari periode ke

periode telah cukup dijelaskan.

c. Informasi dalam catatan-catatan yang mendukungnya telah digambarkan

dan dijelaskan dengan cukup dalam laporan keuangan, sesuai dengan

prinsip akuntansi berterima umum.

2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan (Unqualified

Opinion with Explanatory Language), IAI (2001) memuat penjelasan, bahwa

keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor untuk menambahkan suatu

paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan yang lain) dalam laporan

auditnya.

Page 42: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

26

3. Pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion),

Jika auditor menjumpai kondisi-kondisi berikut, ia akan memberikan pendapat

wajar dengan pengecualian dalam laporan audit (Mulyadi, 2002):

a. Lingkup audit dibatasi oleh klien.

b. Auditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting atau tidak dapat

memperoleh informasi penting karena kondisi-kondisi yang berada di luar

jangkauan kekuasaan klien maupun auditor.

c. Laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip akuntansi berterima

umum.

d. Prinsip akuntansi berterima umum yang digunakan dalam penyususnan

laporan keuangan tidak diterapkan secara konsisten. Dengan demikian

pendapat wajar dengan pengecualian ini menyatakan bahwa laporan

keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi

keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas sesuai dengan prinsip akuntansi

berterima umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang

berhubungan dengan yang dikecualikan IAI (2001).

4. Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion),

IAI (2001) menyebutkan, pendapat tidak wajar dimaknai laporan keuangan

tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas

entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia. Keterangan lebih lanjut dideskripsikan oleh Mulyadi (2000) yang

menyatakan bahwa laporan keuangan yang diberi pendapat tidak wajar oleh

auditor memuat informasi yang sama sekali tidak dapat dipercaya, sehingga

Page 43: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

27

tidak dapat dipakai oleh pemakai informasi keuangan untuk pengambilan

keputusan.

5. Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer of Opinion),

Auditor tidak melaksanakan audit yang berlingkup memadai untuk

memungkinkan auditor memberikan pendapat atas laporan keuangan.

Pernyataan tidak memberikan pendapat juga dapat diberikan oleh auditor jika

ia dalam kondisi tidak independen dalam hubungannya dengan klien.

Carslaw dan Kaplan (2009) menyatakan bahwa terdapat hubungan positif

antara opini auditor dengan audit delay. Perusahaan yang tidak menerima jenis

pendapat akuntan wajar tanpa pengecualian akan menunjukkan audit delay lebih

panjang dibanding perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian.

Hal ini terjadi karena proses pemberian pendapat selain wajar tanpa

pengecualian melibatkan negosiasi dengan klien, konsultasi dengan partner audit

yang lebih senior atau staf teknis lainnya dan perluasan lingkup audit (Elliot

dalam Halim 2000). Selain itu, perusahaan yang menerima opini selain wajar

tanpa pengecualian dianggap sebagai bad news sehingga penyampaian laporan

keuangan akan diperlambat (Wirakusuma 2004).

2.2 Pembahasan Penelitian Sebelumnya

Berbagai penelitian mengenai audit delay telah dilakukan, baik di dalam

maupun di luar Indonesia. Ashton, dkk (1987) di Amerika Serikat meneliti

hubungan antara audit delay dengan variabel bebas sebanyak 14 (empat belas),

meliputi ukuran perusahaan, jenis industri, perusahaan publik atau non publik,

bulan penutupan tahun buku, kualitas SPI, kompleksitas operasional,

Page 44: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

28

kompleksitas keuangan, kompleksitas pelaporan keuangan, kompleksitas EDP,

campuran relatif antara waktu pemeriksaan pada interim dan akhir tahun, lamanya

perusahaan menjadi klien KAP, pengumuman laba atau rugi, jenis opini, dan

profitabilitas.

Ashton menggunakan sampel dari perusahaan-perusahaan yang diaudit

oleh Peat, Marwick, Mitchel dan Co. pada tahun 1982 sebanyak 488 perusahaan.

Hasil analisis univariate pada keseluruhan sampel memperlihatkan bahwa audit

delay signifikan lebih lama pada perusahaan yang mempunyai qualified opinion,

merupakan perusahaan industrial, bukan perusahaan publik, mempunyai tahun

tutup buku selain bulan Desember, pengendalian internal dan EDP yang lemah,

dan pekerjaan pemeriksaan relatif banyak dilakukan setelah berakhirnya

penutupan tahun buku. Sementara pada uji analisis multivariate, hanya ukuran

perusahaan, kompleksitas operasional, status perusahaan publik atau non publik,

kualitas SPI dan campuran relatif antara waktu pemeriksaan pada interim dan

akhir tahun yang berpengaruh secara signifikan pada keseluruhan sampel.

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang

dilakukan Ashton dkk (1987) terletak pada variabel penelitian dan objek

penelitian. Jika pada penelitian Ashton dkk (1987) variabel penelitiannya faktor-

faktor yang berpengaruh terhadap audit delay yang terdiri dari 14 faktor tersebut,

sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan terdiri dari ukuran perusahaan,

profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor dan opini audit. Selain itu perbedaan

yang lainnya jika objek penelitian Ashton dkk (1987) adalah perusahaan-

Page 45: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

29

perusahaan di Amerika Serikat, sedangkan objek penelitian yang akan dilakukan

adalah perusahaan-perusahaanyang terdaftar di BEI.

Pourali, dkk (2013) meneliti tentang efektif faktor yang berpengaruh

terhadap audit delay pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek

di Teheran dalam kurun waktu tahun 2004-2010. Faktor-faktor yang diteliti

meliputi ukuran perusahaan, earning per share (EPS), jenis perusahaan, extra

ordinary, dan opini audit.

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang

dilakukan Pourali, dkk (2013) terletak pada variabel penelitian dan objek

penelitian. Jika pada penelitian Pourali, dkk (2013) variabel penelitiannya faktor-

faktor yang berpengaruh terhadap audit delay yang terdiri dari ukuran perusahaan,

earning per share (EPS), jenis perusahaan, extra ordinary, dan opini audit,

sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan terdiri dari ukuran perusahaan,

profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor dan opini audit. Selain itu perbedaan

yang lainnya jika objek penelitian Pourali, dkk (2013) adalah perusahaan-

perusahaan yang go public di Teheran, sedangkan objek penelitian yang akan

dilakukan adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI.

Khalatbari (2013) meneliti tentang hubungan earning quality dengan audit

delay pada perusahaan-perusahaan yang go public di Teheran. Variabel

penelitiannya terdiri dari earning quality sebagai variabel independen, audit delay

sebagai variabel dependen dan ukuran perusahaan, financial leverage, reputasi

kantor audit serta rotasi auditor sebagai variabel kontrol.

Page 46: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

30

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang

dilakukan Khalatbari (2013) terletak pada variabel penelitian dan objek penelitian.

Jika pada penelitian Khalatbari (2013) variabel penelitiannya faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap audit delay yang terdiri dari ukuran perusahaan, earning

quality, reputasi kantor audit dan rotasi auditor, sedangkan pada penelitian yang

akan dilakukan terdiri dari ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas

auditor dan opini audit. Selain itu perbedaan yang lainnya jika objek penelitian

Khalatbari (2013) adalah perusahaan-perusahaan yang go public di Teheran,

sedangkan objek penelitian yang akan dilakukan adalah perusahaan-perusahaan

yang terdaftar di BEI.

Lianto dan Kusuma (2010) melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap audit delay. Penelitian ini termotivasi untuk menguji faktor-

faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan consumer goods industry

dan perusahaan multifinance. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini

adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh ukuran perusahaan,

jenis perusahaan, tingkat profitabilitas, solvabilitas, dan umur perusahaan

terhadap audit delay. Berdasarkan hasil penelitian yang ada maka dapat ditarik

simpulan bahwa profitabilitas, solvabilitas, dan umur perusahaan berpengaruh

terhadap audit delay. Ukuran perusahaan dan jenis industri tidak berpengaruh

terhadap audit delay.

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang

dilakukan Lianto dan Kusuma (2010) terletak pada variabel penelitian dan objek

penelitian. Jika pada penelitian Lianto dan Kusuma (2010) variabel penelitiannya

Page 47: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

31

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit delay yang terdiri dari ukuran

perusahaan, jenis perusahaan, tingkat profitabilitas, solvabilitas, dan umur

perusahaan terhadap audit delay, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan

terdiri dari ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor dan

opini audit. Selain itu perbedaan yang lainnya jika objek penelitian Lianto dan

Kusuma (2010) adalah perusahaan consumer goods industry dan perusahaan

multifinance yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan objek penelitian

yang akan dilakukan adalah perusahaan-perusahaanyang terdaftar di BEI.

Kartika (2009) melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi audit delay di Indonesia (studi empiris pada perusahaan-

perusahaan LQ 45 yang terdaftardi Bursa Efek Jakarta). Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui, menganalisis dan menguji bagaimana pengaruh ukuran

perusahaan, laba rugi operasi, opini auditor, tingkat profitabilitas dan reputasi

auditor mempengaruhi audit delay. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan

mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit delay di indonesia, maka

dapat diambil kesimpulan faktor total asset, laba rugi operasi, mempunyai

pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap audit delay perusahaan. Opini dari

auditor punya pengaruh yang positif dan signifikan terhadap audit delay

perusahaan. Faktor profit dan reputasi auditor tidak mempunyai pengaruh

terhadap audit delay perusahaan.

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang

dilakukan Kartika (2009) terletak pada variabel penelitian dan objek penelitian.

Jika pada penelitian Kartika (2009) variabel penelitiannya faktor-faktor yang

Page 48: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

32

berpengaruh terhadap audit delay yang terdiri dari ukuran perusahaan, laba rugi

operasi, opini auditor, tingkat profitabilitas dan reputasi auditor

mempengaruhiaudit delay, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan terdiri

dari ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor dan opini

audit. Selain itu perbedaan yang lainnya jika objek penelitian Kartika (2009)

adalah perusahaan-perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode

2001-2005, sedangkan objek penelitian yang akan dilakukan adalah perusahaan-

perusahaan yang terdaftar di BEI.

Yendarawati dan Rokhman (2008) melakukan penelitian tentang faktor-

faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan-perusahaan go public di

BEJ. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis rata-rata audit

delay yang terjadi dan faktor-faktor penyebabnya pada perusahaan go public di

BEJ. Berdasarkan hasil analisis terhadap data tentang audit delay di Indonesia

dapat disimpulkan bahwa: (1) Rata-rata audit delay yang terjadi pada keseluruhan

sampel perusahaan yang diteliti, yaitu sebanyak 50 perusahaan adalah 76,66 hari.

Rata-rata ini tidak berbeda jauh dengan rata-rata audit delay pada perusahaan

manufaktur, sedangkan untuk perusahaan non-manufaktur ratarata audit delay

yang terjadi adalah 73,55 hari atau lebih cepat 3,11 hari dari rata-rata audit delay

keseluruhan sampel dan (2) Secara keseluruhan kelima variabel yang terdiri dari

ukuran perusahaan, Rugi/ Laba, tingkat profitabilitas, jenis pendapat akuntan

publik, dan jenis industri secara serentak berpengaruh terhadap audit delay.

Namun demikian secara parsial hanya variabel jenis pendapat akuntan publik

yang berpengaruh secara signifikan, sedangkan apabila difokuskan ke perusahaan

Page 49: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

33

jenis non-manufaktur ada dua variabel yang berpengaruh signifikan yaitu variabel

jenis pendapat akuntan publik dan variabel Rugi/Laba.

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang

dilakukan Yendarawati dan Rokhman (2008) terletak pada variabel penelitian dan

objek penelitian. Jika pada penelitian Yendarawati dan Rokhman (2008) variabel

penelitiannya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit delay yang terdiri

dari profitabilitas, ukuran perusahaan, jenis industri, pendapat auditor dan rugi

laba usaha, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan terdiri dari ukuran

perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor dan opini audit. Selain itu

perbedaan yang lainnya jika objek penelitian Yendarawati dan Rokhman (2008)

adalah perusahaan yang terdaftar di BEJ dan menerbitkan laporan keuangannya

pada tahun 2001-2005. Sedangkan objek penelitian yang akan dilakukan adalah

perusahaan-perusahaanyang terdaftar di BEI.

Hasil penelitian merupakan kajian empiris penelitian. Penelitian ini akan

mengembangkan penelitian-penelitian sebelumnya dengan cara melakukan

perluasan pengamatan dan pengembangan proksi-proksi yang akan digunakan.

Page 50: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

34

BAB III

KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir adalah hasil dan sintesis teori serta kajian pustaka yang

dikaitkan dengan masalah yang dihadapi dalam perumusan masalah penelitian ini.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini didasarkan pada pemikiran bahwa segala

sesuatu yang dilakukan oleh manusia selalu berdasarkan suatu motivasi dan minat

tertentu, yang nantinya akan mempengaruhi kinerja individu tersebut. Teori-teori

yang mendukung penelitian ini antara lain Teori Keagenan, Stakeholder Theory,

dan Teori Pengambilan Keputusan. Dalam kasus ini perusahaan bertindak sebagai

principle yang memiliki kepentingan dalam audit yang dilaksanakan oleh auditor

yang bertindak sebagai agent, agar laporan keuangan dapat disajikan secara tepat

waktu. Sehingga, seluruh pihak terkait yang memiliki kepentingan dengan

perusahaan, yang dijelaskan pada Stakeholder Theory, dapat mengambil

keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang disajikan dalam laporan

keuangan.

Menurut Sugiyono (2012) dalam membentuk kelompok teori yang perlu

dikemukakan dalam penyusunan kerangka berpikir dalam membuat suatu

hipotesis harus ditetapkan terlebih dahulu variabel penelitiannya. Dalam

penelitian ini, terdapat beberapa variabel yang dinilai dapat mempengaruhi

terjadinya audit delay yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas

auditor dan opini auditor. Seluruh variabel yang mempengaruhi tersebut

Page 51: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

35

merupakan variabel independen sedangkan audit delay sebagai variebel yang

dipengaruhi merupakan variabel dependen. Kerangka berpikir pada penelitian ini

dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

3.2 Konsep Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir, kemudian disusun konsep yang

menjelaskan hubungan antar variabel antar variabel dalam penelitian ini. Konsep

penelitian ini merupakan hubungan logis dari landasan teori dan kajian empiris

yang telah di jelaskan pada kajian pustaka. Konsep dalam penelitian ini dapat

dilihat pada gambar berikut:

Kajian Teori Kajian Empiris

- Teori Keagenan

- Stakeholder Theory

- Teori Pengambilan

Keputusan

- Standar Auditing

- Laporan Keuangan

- Audit Delay

- Ukuran Perusahaan

- Profitabilitas

- Solvabilitas

- Kualitas Auditor

- Opini Auditor

- Yendrawati dan

Rokhman (2007)

- Lianto dan Kusuma

(2010)

- Susilowati dan

Prameswari (2012)

- Maria (2012)

- Ashton et.al (1987)

- Khalatbari et.al (2013)

- Pourali et.al (2013)

Rumusan Masalah

Hipotesis

Uji Statistik

Hasil

Kesimpulan dan

Saran

Page 52: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

36

Gambar 3.2 Konsep Penelitian

3.3 Pengembangan Hipotesis

3.3.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan pada Audit Delay

Penelitian oleh Pourali, dkk (2013), menyatakan bahwa manajemen

perusahaan besar memiliki dorongan untuk mengurangi audit delay dan

penundaan penyampaian laporan keuangan, yang disebabkan karena perusahaan-

perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan

dan pemerintah.

Menurut penelitian Ashton, dkk (1987) dan Khalatbari, dkk (2013) dan

Purnamasari (2012), perusahaan besar melaporkan lebih cepat dibandingkan

dengan perusahaan kecil. Dengan demikian dapat dikatakan ukuran perusahaan

merupakan faktor yang mempengaruhi audit delay. Demikian juga penelitian

Andi Kartika (2009) menyatakan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap audit delay.

Ukuran Perusahaan

(X1)

Profitabilitas

(X2)

Kualitas Auditor

(X4)

Opini Auditor

(X5)

Audit Delay

(Y)

H1

H2

H5

H3

H4

Solvabilitas

(X3)

Page 53: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

37

Namun, hasil ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Kartika Simbolon

(2009) dan Lianto dan Kusuma (2010) yang menemukan bahwa ukuran

perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang masih tidak konsisten tersebut,

peneliti bermaksud membuktikan kembali hasil penelitian Khalatbari, dkk (2013)

dan Purnamasari (2012) serta penelitian Andi Kartika (2009), sehingga peneliti

mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif pada audit delay.

3.3.2 Pengaruh Profitabilitas Perusahaan pada Audit Delay

Perusahaan dengan tingkat profitabilitas lebih tinggi diduga audit delay-

nya akan lebih pendek ketimbang perusahaan dengan tingkat profitabilitas lebih

rendah. Lianto dan Kusuma (2010) dan Purnamasari (2012) menunjukkan hasil

penelitian profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay. Sementara itu

Yendrawati dan Rokhman (2008); Kartika (2009) dan Susilawati, dkk (2012)

menyebutkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang masih tidak konsisten tersebut,

peneliti bermaksud membuktikan kembali hasil penelitian Yendrawati dan

Rokhman (2008); Kartika (2009) serta Susilawati, dkk (2012), sehingga peneliti

mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Profitabilitas berpengaruh negatif pada audit delay.

3.3.3 Pengaruh Solvabilitas pada Audit Delay

Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala

kewajiban finansialnya pada saat perusahaan dilikuidasi. Lianto dan Kusuma

Page 54: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

38

(2010) mengungkapkan bahwa proporsi relatif dari hutang terhadap total aset

mengindikasikan kondisi keuangan dari perusahaan. Proporsi yang besar dari hutang

terhadap total aktiva akan meningkatkan kecenderungan kerugian dan dapat

meningkatkan kehati-hatian auditor terhadap laporan keuangan yang akan diaudit.

Hal ini disebabkan karena tingginya proporsi dari hutang akan meningkatkan pula

risiko keuangannya. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki kondisi keuangan

yang tidak sehat cenderung dapat melakukan mismanagement dan fraud. Proporsi

yang tinggi dari hutang terhadap total aset ini, akan mempengaruhi likuiditas yang

terkait dengan masalah kelangsungan hidup perusahaan (going concern), yang pada

akhirnya memerlukan kecermatan yang lebih dalam pengauditan. Wirakusuma (2004)

menemukan adanya pengaruh solvabilitas terhadap audit delay. Semakin besar

rasio hutang terhadap total aktiva maka akan semakin lama rentang audit delay.

Susilawati, dkk (2012) dan Lianto dan Kusuma (2010) menemukan adanya

pengaruh positif dan signifikan solvabilitas terhadap audit delay perusahaan.

Semakin tingginya solvabilitas berarti ada permasalahan going concern yang

memerlukan audit lebih teliti.

Sebaliknya penelitian Ashton, dkk (1987) dan Kartika (2009) menunjukan

solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang masih tidak konsisten tersebut,

peneliti bermaksud membuktikan kembali hasil penelitian Susilawati, dkk (2012)

dan Lianto dan Kusuma (2010), sehingga peneliti mengajukan hipotesis sebagai

berikut:

H3 : Solvabilitas berpengaruh positif pada audit delay.

Page 55: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

39

3.3.4 Pengaruh Kualitas Auditor pada Audit Delay

Tingginya kualitas KAP diperlihatkan oleh tingginya kualitas hasil jasa,

yang berikutnya akan berimbas pada jangka waktu penyelesaian audit. Waktu

audit yang cepat merupakan salah satu cara KAP dengan kualitas tinggi untuk

mempertahankan reputasi mereka. Dalam penelitian ini, kualitas auditor diproksi

dari besarnya perusahaan audit yang melaksanakan pengauditan laporan keuangan

tahunan, mengacu pada apakah KAP bersangkutan berafiliasi dengan the big

four/tidak.

Menurut Yuliana dan Ardiati (2004), the big four umumnya memiliki

sumber daya yang lebih besar, baik itu dari segi kompetensi, keahlian, dan

kemampuan auditor maupun fasilitas, sistem dan prosedur pengauditan yang

digunakan dibandingkan non big four sehingga mereka dapat menyelesaikan

pekerjaan audit lebih efektif dan efisien. Logikanya, perusahaan yang diaudit oleh

the big four akan memiliki waktu audt delay lebih singkat ketimbang perusahaan

yang diaudit oleh non big four.

Penelitian Hossain (2001) dan Taylor (1998) yang menunjukkan kualitas

auditor berpengaruh negatif terhadap audit delay. Hasil penelitian ini tidak

konsisten dengan penelitian Carslaw dan Kaplan (1991) yang menemukan

kualitas auditor tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang masih tidak konsisten tersebut,

peneliti bermaksud membuktikan kembali hasil penelitian Carslaw dan Kaplan

(1991), sehingga peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H4 : Kualitas auditor berpengaruh negatif pada audit delay.

Page 56: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

40

3.3.5 Pengaruh Opini Auditor pada Audit Delay

Auditor akan memberikan opini tidak wajar jika laporan keuangan klien

tidak disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia

sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, perubahan

ekuitas dan arus kas perusahaan klien. Selain auditor memberikan opini tidak

wajar jika ia tidak dibatasi lingkup auditnya, sehingga auditor dapat

mengumpulkan bukti kompeten yang cukup untuk mendukung pendapatnya

(Kartika, 2009).

Perusahaan yang tidak menerima opini audit standar unqualified opinion

diperkirakan mengalami audit delay yang lebih panjang alasannya perusahaan

yang menerima opini tersebut memandang sebagai bad news dan akan

memperlambat proses audit. Disamping itu penerimaan opini selain qualified

merupakan indikasi terjadinya konflik antara auditor dan perusahaan yang pada

akhirnya memperpanjang audit delay. Jadi, perusahaan yang tidak menerima opini

audit standar unqualified opinion mengalami audit delay yang panjang (Kartika,

2009).

Penelitian Yendrawati dan Rokhman (2008) menyatakan bahwa terdapat

pengaruh opini auditor terhadap audit delay. Perusahaan yang menerima qualified

opinion menunjukkan audit delay yang lebih panjang dibanding yang menerima

unqualified opinion. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Kartika (2009)

dan Purnamasari (2012).

Kontradiksi dengan hasil penelitian di atas, Susilawati, dkk (2012) dan

Khalatbari, dkk (2013) menyatakan bahwa opini auditor berpengaruh negatif

Page 57: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

41

terhadap audit delay. Perusahaan yang menerima pendapat wajar tanpa

pengecualian dengan tambahan bahasa penjelasan (unqualified opinion report

with explanatory language), pendapat wajar dengan pengecualian (qualified

opinion), dan pendapat tidak wajar (adverse opinion) dan pernyataan tidak

memberikan pendapat (disclaimer) membutuhkan waktu audit lebih lama

dibanding opini lainnya.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang masih tidak konsisten tersebut,

peneliti bermaksud membuktikan kembali hasil penelitian Khalatbari, dkk (2013),

sehingga peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H5 : Opini auditor berpengaruh negatif pada audit delay.

Page 58: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

42

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Pada rancangan sebuah penelitian akan dijelaskan mengenai langkah awal

hingga akhir mengenai tata cara dilakukanya penelitian ini membentuk proses dan

hasil yang objektif, efektif, valid, dan efisien. Penelitian ini diawali dengan

menetapkan suatu tujuan dimana penelitian ini memiliki tujuan untuk

mendapatkan bukti secara statistik faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay

(studi empiris pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia). Dalam penelitian ini, menggunakan 1 (satu) variabel dependen yaitu

audit delay, dan 5 (lima) variabel independen yaitu ukuran perusahaan,

profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor dan opini auditor.

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan dan

menganalisis pengaruh variabel independen yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas,

solvabilitas, kualitas auditor dan opini auditor terhadap variabel dependen yaitu

audit delay. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini termasuk

jenis penelitian penjelasan atau explanatory research, yang akan menjelaskan

hubungan kausal antara variabel independen tersebut terhadap variabel dependen

melalui pengujian hipotesis (Sugiyono, 2012). Gambar 4.1 menunjukan

Rancangan Penelitian yang digunakan, mulai dari latar belakang hingga uji

hipotesis dan simpulan serta saran.

Page 59: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

43

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian

4.2 Ruang Lingkup dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengalisis faktor-faktor

yang mempengaruhi audit delay (studi empiris pada perusahaan-perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Untuk menganalisis pengaruh tersebut data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan-

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2013.

Latar

Belakang

Masalah

Penelitian

Kajian Pustaka dan

Penelitian Sebelumnya

Tujuan

Penelitian Manfaat

Penelitian

Hipotesis

Penelitian

Data

Penelitian

Data Sektor

dari BEI

Variabel

Penelitian

Independen:

- Ukuran Perusahaan

- Profitabilitas

- Solvabilitas

- Kualitas Auditor

- Opini Auditor

Analisis Regresi

Linier Berganda

Hasil dan

Pembahasan

Simpulan

Penelitian

Saran

Dependen:

Audit Delay

Page 60: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

44

4.3 Identifikasi Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel dependen dan

variabel independen. Variabel independen adalah variabel yang nilainya tidak

tergantung varaibel lain, sedangkan variabel dependen adalah variabel yang

nilainya tergantung dari variabel bebas (Sugiyono, 2012). Variabel bebas

(independen) dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, profitabilitas,

solvabilitas, kualitas auditor dan opini auditor, sedangkan variabel terikat

(dependen) adalah audit delay.

4.4 Definisi Operasional Variabel

Cooper dan Schindler, (2007) menyatakan bahwa definisi operasional

variabel penelitian merupakan penentuan construct dengan berbagai nilai untuk

memberikan gambaran mengenai fenomena sehingga dapat diukur. Construct

merupakan abstraksi dari fenomena atau realitas yang untuk keperluan penelitian

harus dioperasionalisasikan dalam bentuk variabel yang diukur dengan berbagai

nilai. Variabel-variabel operasional dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Audit Delay

Audit delay yaitu jangka waktu antara tanggal penutupan tahun buku sampai

dengan tanggal opini pada laporan auditor independen (Pourali, dkk, 2013).

Variabel ini diukur secara kuantitatif dalam jumlah hari.

2. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan

kapitalisasi pasar yang dihitung berdasarkan rumus.

Page 61: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

45

Kapitalisasi Pasar = Jumlah Saham Harga Saham …………………….(1)

3. Profitabilitas

Profitabilitas adalah ukuran mengenai kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan selama periode tertentu. penelitian ini menggunakan

ROA (Return On Asset) sebagai proxy dari profitabilitas. ROA diukur dari

laba dibagi dengan total aset.

%100xasettotal

LabaROA ........................................................ (2)

4. Solvabilitas

Solvabilitas diukur menggunakan rasio antara total kewajiban dengan total

ekuitas, yang dihitung dengan rumus.

%100xekuitastotal

kewajibantotalSOLV ............................................. (3)

5. Kualitas Auditor

Kualitas auditor mengacu pada apakah KAP yang mengaudit termasuk dalam

kelompok the big four (nilai dummy 0) atau non big four (nilai dummy 1),

berdasar pada pendapat Yuliana dan Ardiati (2004).

6. Opini Auditor

Penelitian ini menggunakan dua klasifikasi, yaitu wajar tanpa pengecualian

(nilai dummy 1) dan wajar dengan pengecualian (nilai dummy 0), seperti yang

digunakan Ashton, dkk (1987); Yendrawati dan Rokhman (2008); Kartika

(2009) dan Susilawati, dkk (2012).

Secara ringkas definisi operasional variabel yang digunakan dalam

penelitian ini disajikan dalam tabel 4.1 berikut :

Page 62: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

46

Tabel 4.1

Definisi Operasional Variabel Variabel yang

di ukur Indikator Skala

Sumber

Data

Variabel Terikat

Audit Delay

Selisih tanggal penutupan tahun buku

sampai tanggal laporan keuangan

auditan

Rasio Sekunder

Variabel Bebas

Ukuran Perusahaan Kapitalisasi Saham Rasio Sekunder

Profitabilitas Laba dibagi total asset Rasio Sekunder

Solvabilitas Total kewajiban dibagi total ekuitas Rasio Sekunder

Kualitas Auditor Terkategori berafiliasi dengan the big

four/non big four Dummy Sekunder

Opini Auditor Pernyataan opini auditor Dummy Sekunder

4.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung

atau sudah tersedia, yaitu berupa laporan keuangan perusahaan-perusahaan

periode 2009-2013 yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui

penelusuran langsung situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id.

4.6 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal-hal lain

yang ingin diteliti. Populasi merupakan keseluruhan obyek yang karakteristiknya

akan teliti. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009-2013 yang berjumlah

162 perusahaan. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian perusahaan-

perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2013. Jumlah sampel dihitung

dengan menggunakan rumus slovin (Sekaran, 2003 : 286-300) sebagai berikut :

Page 63: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

47

N

n = ............................................................ (4)

1 + Ne2

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi (dalam hal ini berjumlah 162 perusahaan)

e = Tingkat signifikansi (dalam hal ini 5 % atau 0,05%)

Dengan demikian:

162

n =

1 + 162 x 0,052

162

n = = 115,302 = 115 perusahaan (dibulatkan)

1 + 0,405

Dengan demikian sampel dalam penelitian ini berjumlah 115 perusahaan.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random

sampling. Dikatakan simple random sampling (acak sederhana) karena

pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2012: 118).

4.7 Metode Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui metode dokumentasi atau

sudah disediakan perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang

terdaftar di BEI. Laporan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan

keuangan tahunan per Desember 2009 hingga Desember 2013.

Page 64: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

48

4.8 Teknik Analisis Data

4.8.1 Uji Asumsi Klasik

Mengingat analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa

model regresi, maka untuk menentukan ketepatan model digunakan asumsi

Ordinary Least Square (OLS). Menurut Gujarati (2003: 315) asumsi OLS

dilakukan dengan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang mendasari model

regresi. Penyimpangan asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji

heteroskedastisitas yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi, variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal atau

tidak. Dalam penelitian ini menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov, data

dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi untuk variabel yang dianalisis

memiliki nilai signifikansi (P-Value) lebih besar dari 0,05 (5%) (Ghozali,

2006:147).

2) Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana satu atau lebih

variabel independen dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari variabel

independen lainnya.

Multikolonearitas menyebabkan koefisien masing-masing variabel

bebas secara statis menjadi tidak signifikan sehingga variabel bebas yang

mempengaruhi variabel terikat tidak diketahui (Ghozali, 2006: 92).

Page 65: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

49

Pendeteksian ada atau tidaknya multikolonearitas dalam penelitian ini dengan

melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF).

Ketentuannya adalah apabila nilai tolerance variabel independen kurang dari

0,10 dan nilai VIF lebih dari 10, dapat dikatakan terjadi multikolonearitas.

Sebaliknya apabila nilai tolerance variabel independen lebih dari 0,10 dan

nilai VIF kurang dari 10, dikatakan tidak terjadi multikolonearitas. Jika

terjadi multikolonearitas berarti tidak lolos uji.

3) Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada

periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas

dari autokorelasi (Ghozali, 2006: 96). Untuk mendeteksi terjadinya

autokorelasi dapat dilakukan dengan pengujian terhadap nilai uji Durbin-

Watson (Uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 4.2

Keterangan Nilai Uji Durbin-Watson (Uji DW)

DW Kesimpulan Jika

Kurang dari 1,08 Ada autokorelasi 0 < d < dl

1,08 s/d 1,66 Tanpa kesimpulan dl d du

1,66 s/d 2,34 Tidak ada autokorelasi 4 – dl < d < 4

2,34 s/d 2,92 Tanpa kesimpulan 4 – du d 4 – dl

Lebih dari 2,92 Ada korelasi du < d < 4 – du

Sumber: Ghozali (2006: 96)

4) Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain (Ghozali, 2006:125). Jika varians dari residual satu pengamatan yang lain

Page 66: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

50

tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas

atau tidak terjadi heterokedastisitas.

4.8.2 Analisa Regresi

Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis

regresi. Dalam analisis regresi akan dikembangkan sebuah estimating equation

(persamaan regresi) yaitu formula matematika yang mencari nilai variabel

dependen dari nilai independen yang diketahui.

Analisis regresi digunakan terutama untuk peramalan, dimana dalam

model tersebut terdapat sebuah variabel dependen dan variabel independen.

Dalam prakteknya, metode analisis regresi sering dibedakan antara simple

regression dan multiple regression (Sekaran, 2003: 405-406). Disebut simple

regression jika hanya ada satu variabel independen, sedangkan disebut multiple

regression, jika ada lebih dari satu variabel independen.

Dalam penelitian ini terdapat 1 (satu) variabel dependen, yaitu audit

delay, dan 5 (lima) variabel independen, yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas,

solvabilitas, kualitas auditor dan opini auditor. Berdasarkan hal tersebut maka

metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda, yang persamaannya

dapat dikemukakan sebagai berikut:

Y = α + β1X 1+ β 2X2 + β 3X3 + β 4X4 + β 5X5+ e ……………… (5)

Page 67: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

51

Keterangan:

Y = Audit Delay

X1 = Ukuran Perusahaan

X2 = Profitabilitas

X3 = Solvabilitas

X4 = Kualitas Auditor

X5 = Opini Auditor

α = Konstantan Regresi

β 1, β 2, β 3, β 4, β 5 = Koefisien Regresi

e = Error Term, yaitu tingkat kesalahan dalam penelitian

4.8.3 Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Pengaruh Ukuran Perusahaan pada Audit Delay

Untuk menganalisis ukuran perusahaan pada audit delay digunakan

Uji-t, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan Ho dan Ha

Ho : ß1 = 0 artinya tidak ada pengaruh ukuran perusahaan pada audit

delay.

Ha : ß1 ≠ 0 artinya ada pengaruh ukuran perusahaan pada audit delay.

b. Level significance (α) = 0,05

c. Kriteria Pengujian

1) Apabila signifikansi-t atau p value < α atau 0,05, maka Ho ditolak,

Ha diterima, artinya ada pengaruh ukuran perusahaan pada audit

delay.

Page 68: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

52

2) Apabila signifikansi-t atau p value > α atau 0,05, maka Ho diterima,

Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh ukuran perusahaan pada

audit delay.

2. Pengujian Pengaruh Profitabilitas Perusahaan pada Audit Delay

Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas perusahaan pada audit

delay digunakan Uji-t, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan Ho dan Ha

Ho : ß2 = 0 artinya tidak ada pengaruh profitabilitas perusahaan pada

audit delay.

Ha : ß2 ≠ 0 artinya ada pengaruh profitabilitas perusahaan pada audit

delay.

b. Level significance (α) = 0,05

c. Kriteria Pengujian

1) Apabila signifikansi-t atau p value < α atau 0,05, maka Ho ditolak,

Ha diterima, artinya ada pengaruh profitabilitas perusahaan pada

audit delay.

2) Apabila signifikansi-t atau p value > α atau 0,05, maka Ho

diterima, Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh profitabilitas

perusahaan pada audit delay.

3. Pengujian Pengaruh Solvabilitas pada Audit Delay

Untuk menganalisis pengaruh solvabilitas pada audit delay

digunakan Uji-t, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Page 69: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

53

a. Menentukan Ho dan Ha

Ho : ß3 = 0 artinya tidak ada pengaruh solvabilitas pada audit delay.

Ha : ß3 ≠ 0 artinya ada pengaruh solvabilitas pada audit delay.

b. Level significance (α) = 0,05

c. Kriteria Pengujian

1) Apabila signifikansi-t atau p value < α atau 0,05, maka Ho ditolak,

Ha diterima, artinya ada pengaruh solvabilitas pada audit delay.

2) Apabila signifikansi-t atau p value > α atau 0,05, maka Ho

diterima, Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh solvabilitas pada

audit delay.

4. Pengujian Pengaruh Kualitas Auditor pada Audit Delay

Untuk menganalisis pengaruh kualitas auditor pada audit delay

digunakan Uji-t, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan Ho dan Ha

Ho : ß3 = 0 artinya tidak ada pengaruh kualitas auditor pada audit

delay.

Ha : ß3 ≠ 0 artinya ada pengaruh kualitas auditor pada audit delay.

b. Level significance (α) = 0,05

c. Kriteria Pengujian

1) Apabila signifikansi-t atau p value < α atau 0,05, maka Ho ditolak,

Ha diterima, artinya ada pengaruh kualitas auditor pada audit

delay.

Page 70: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

54

2) Apabila signifikansi-t atau p value > α atau 0,05, maka Ho

diterima, Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh kualitas auditor

pada audit delay.

5. Pengujian Pengaruh Opini Auditor pada Audit Delay

Untuk menganalisis pengaruh opini auditor pada audit delay

digunakan Uji-t, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan Ho dan Ha

Ho : ß4 = 0 artinya tidak ada pengaruh opini auditor pada audit delay.

Ha : ß4 ≠ 0 artinya ada pengaruh opini auditor pada audit delay.

b. Level significance (α) = 0,05

c. Kriteria Pengujian

1) Apabila signifikansi-t atau p value < α atau 0,05, maka Ho ditolak,

Ha diterima, artinya ada pengaruh opini auditor pada audit delay.

2) Apabila signifikansi-t atau p value > α atau 0,05, maka Ho

diterima, Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh opini auditor pada

audit delay.

4.8.4 Uji Signifikansi Koefisien Regresi

1) Uji Parsial (Uji t)

Statistik uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas

secara individual dalam menerangkan variabel terikat. Uji t digunakan untuk

menguji hipotesis secara parsial dari variabel bebasnya. Jika tingkat

signifikansi lebih kecil dari 5 % atau 0,05 berarti bahwa secara parsial

variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikatnya.

Page 71: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

55

Sedangkan jika tingkat signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05 berarti

hipotesis ditolak (Ghozali, 2006:88).

2) Uji F

Uji F digunakan untuk pengujian model fit (kelayakan model). Model yang

digunakan layak jika F hitung tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05 (α

= 5%). Jika model yang digunakan fit (layak) berarti bahwa variabel bebas

secara bersama-sama mampu memprediksi/menjelaskan variabel terikat

(Ghozali, 2006:88)

3) Koefisien Determinasi

Koefisien deteminasi (R2) mengukur seberapa besar kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2006:87). Apabila

hanya terdapat satu variabel independen maka R2 yang dipakai. Tetapi

apabila terdapat dua atau lebih variabel independen maka Adjusted R2 yang

digunakan, setiap tambahan suatu variabel bebas, maka R2 pasti meningkat,

sedangkan nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel

independen ditambahkan ke dalam suatu model.

Page 72: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

56

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Data Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya

dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi berganda. Pengujian

asumsi klasik dan pengujian regresi berganda dilakukan dengan menggunakan

software SPSS versi 15. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel

penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai

metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan metode pemilihan sampel

yang digunakan, didapat 115 perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian

ini dan diamati selama periode 2009-2013.

5.2 Analisis Hasil Penelitian

5.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

yang diperoleh dari www.idx.co.id berupa data keuangan sampel perusahaan go

public dari tahun 2009 sampai tahun 2013 yang dijabarkan dalam bentuk statistik.

Variabel dari penelitian ini terdiri dari ukuran perusahaan, profitabilitas,

solvabilitas, kualitas auditor dan opini auditor sebagai variabel bebas (independent

variable) dan audit delay sebagai variabel terikat (dependent variable). Statistik

Page 73: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

58

deskriptif dari variabel tersebut dari sampel perusahaan go public selama periode

2009 sampai dengan tahun 2013 dapat disajikan dalam tabel 5.1 berikut:

Tabel 5.1

Hasil Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

N Minimum Maximum Mean Std, Deviation

Ukuran,Perusahaan 115 0,28 14.581.492,14 209.860,30 1.441.472,14

Profitabilitas 115 0,01 3.527,15 92,31 498,19

Solvabilitas 115 1,24 10.6162,41 2.130,57 14.030,61

Kualitas Auditor 115 0,00 1,00 0,496 0,502

Opini Auditor 115 0,00 1,00 0,548 0,500

Audit Delay 115 40,00 123,00 73,49 12,51

Valid N (listwise) 115

* Ukuran Perusahaan dalam Milyar

Sumber: Lampiran III.

Berdasarkan Tabel 5.1 di atas dapat dijelaskan bahwa ukuran perusahaan

memiliki nilai mean sebesar Rp 209.860,30 milyar artinya bahwa dari seluruh

nilai ukuran perusahaan rata-rata mempunyai nilai sebesar Rp 209.860,30 milyar.

Standar deviasi pada ukuran perusahaan sebesar Rp 1.441.472,14 milyar. Standar

deviasi digunakan untuk menilai penyebaran (dispersi) rata-rata dari sampel,

sehingga berarti penyebaran rata-rata sampel tentang ukuran perusahaan sebesar

Rp 1.441.472,14 milyar. Nilai minimum sebesar Rp 0,28 milyar artinya bahwa

dari seluruh nilai ukuran perusahaan nilai terendah sebesar Rp0,28 milyar. Nilai

maksimum sebesar Rp 14.581.492,14 milyar artinya bahwa dari seluruh nilai

ukuran perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dijadikan sampel

penelitian memiliki nilai terbesar sebesar Rp 14.581.492,14 milyar.

Pada variabel profitabilitas memiliki nilai mean sebesar 92,31 persen

artinya bahwa dari seluruh nilai profitabilitas rata-rata mempunyai nilai sebesar

92,31 persen. Standar deviasi pada profitabilitas sebesar 498,19 persen. Standar

Page 74: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

59

deviasi digunakan untuk menilai penyebaran (dispersi) rata-rata dari sampel,

sehingga berarti penyebaran rata-rata sampel tentang profitabilitas sebesar 498,19

persen. Nilai minimum sebesar 0,01 persen artinya bahwa dari seluruh nilai

profitabilitas nilai terendah sebesar 0,01 persen. Nilai maksimum sebesar 3.527,15

persen artinya bahwa dari seluruh nilai profitabilitas yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia yang dijadikan sampel penelitian memiliki nilai terbesar sebesar

3.527,15 persen.

Pada variabel solvabilitas memiliki nilai mean sebesar 2.130,57 persen

artinya bahwa dari seluruh nilai solvabilitas rata-rata mempunyai nilai sebesar

2.130,57 persen. Standar deviasi pada solvabilitas sebesar 14.030,61 persen.

Standar deviasi digunakan untuk menilai penyebaran (dispersi) rata-rata dari

sampel, sehingga berarti penyebaran rata-rata sampel tentang solvabilitas sebesar

14.030,61 persen. Nilai minimum sebesar 1,24 persen artinya bahwa dari seluruh

nilai solvabilitas nilai terendah sebesar 1,24 persen. Nilai maksimum sebesar

10.6162,41 persen artinya bahwa dari seluruh nilai solvabilitas yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia yang dijadikan sampel penelitian memiliki nilai terbesar

sebesar 10.6162,41 persen.

Pada variabel kualitas auditor memiliki nilai mean sebesar 0,496 artinya

bahwa dari seluruh nilai kualitas auditor rata-rata mempunyai nilai sebesar 0,496.

Standar deviasi pada kualitas auditor sebesar 0,502. Standar deviasi digunakan

untuk menilai penyebaran (dispersi) rata-rata dari sampel, sehingga berarti

penyebaran rata-rata sampel tentang kualitas auditor sebesar 0,502. Nilai

minimum sebesar 0,00 artinya bahwa dari seluruh nilai kualitas auditor nilai

Page 75: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

60

terendah sebesar 0,00. Nilai maksimum sebesar 1.00 artinya bahwa dari seluruh

nilai kualitas auditor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dijadikan

sampel penelitian memiliki nilai terbesar sebesar 1.00.

Pada variabel opini auditor memiliki nilai mean sebesar 0,548 artinya

bahwa dari seluruh nilai opini auditor rata-rata mempunyai nilai sebesar 0,548.

Standar deviasi pada opini auditor sebesar 0,500. Standar deviasi digunakan untuk

menilai penyebaran (dispersi) rata-rata dari sampel, sehingga berarti penyebaran

rata-rata sampel tentang opini auditor sebesar 0,500. Nilai minimum sebesar 0,00

artinya bahwa dari seluruh nilai opini auditor nilai terendah sebesar 0,00. Nilai

maksimum sebesar 1,00 artinya bahwa dari seluruh nilai opini auditor yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dijadikan sampel penelitian memiliki nilai

terbesar sebesar 1,00.

Pada variabel audit delay memiliki nilai mean sebesar 73,49 hari, artinya

bahwa dari seluruh nilai audit delay rata-rata mempunyai nilai sebesar 73,49 hari.

Standar deviasi pada audit delay sebesar 12,51 hari. Standar deviasi digunakan

untuk menilai penyebaran (dispersi) rata-rata dari sampel, sehingga berarti

penyebaran rata-rata sampel tentang audit delay sebesar 12,51 hari. Nilai

minimum sebesar 40 hari artinya bahwa dari seluruh nilai audit delay nilai

terendah sebesar 40 hari. Nilai maksimum sebesar 123 hari, artinya bahwa dari

seluruh nilai audit delay yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dijadikan

sampel penelitian memiliki nilai terbesar sebesar 123 hari.

Page 76: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

61

5.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik

Maksud dilakukakan pengujian asumsi dalam penelitian ini adalah untuk

mendapatkan model regresi yang baik dan benar-benar mampu memberikan

estimasi yang handal dan tidak bias. Analisis regresi juga menunjukkan arah

hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Teknik estimasi

variable dependen yang melandasi independen analisis tersebut disebut Ordinary

Least Squares (OLS).

Model regresi yang menggunakan teknik OLS, sering disebut sebagai

model regresi linear klasik. Untuk dapat dianalisis hasilnya, model tersebut harus

menggunakan asumsi OLS. Terdapat 10 asumsi OLS yang harus dipenuhi, tetapi

pada umumnya hanya 4 uji yang harus dilakukan yaitu Uji Normalitas, Uji

Heteroskedastisitas, Uji Autokorelasi, dan Uji Multikolinieritas. Pengujian ini

dilakukan untuk meyakini bahwa model regresi yang diperoleh mempunyai

kemampuan untuk memprediksi, dan kemanfaatan dalam pengambilan keputusan.

5.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel, pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk menguji

normalitas dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji statistik dengan

parametrik Kolmogrorov-Smirnow test (K-S) dengan menggunakan bantuan

Program SPSS ver 15 for windows, hasil olah data terlihat seperti Tabel 5.2.

berikut:

Page 77: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

62

Tabel 5.2

Hasil Normalitas dengan Kolmogrorov-Smirnow Test (K-S)

Unstandardized

Residual

N 115

Normal Parametersa,b Mean 0,0000000

Std. Deviation 12.85150193

Most Extreme Differences Absolute 0,090

Positive 0,090

Negative -0,045

Kolmogorov-Smirnov Z 0,893

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,402

Sumber: Lampiran IV.

Berdasarkan Tabel 5.2 di atas, besarnya Kolmogorov-Smirnov (K-S)

adalah 0,893 dan signifikansi pada 0,402 sehingga dapat disimpulkan bahwa data

dalam model regresi telah terdistribusi secara normal, dimana nilai signifikansinya

lebih besar dari 0,05 (p = 0,402 > 0,05). Dengan demikian, secara keseluruhan

dapat disimpilkan bahwa nilai-nilai observasi data telah terdistribusi secara

normal dan dapat dilanjutkan untuk analisis selanjutnya.

5.2.2.2 Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah suatu keadaan di mana salah satu atau lebih

variabel independen dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari variabel

independen lainnya. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya

Multikolinieritas adalah dengan melakukan regresi antar variabel penjelas. Jika

signifikan berarti terdapat Multikolinieritas. Untuk menguji Multikolinieritas

dengan vasilitas yang disediakan SPSS yaitu dengan melihat nilai VIF dari

masing-masing variabel. Jika nilai VIF lebih rendah dari 10, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada Multikolinieritas yang serius antara variabel

independen dalam model. Dengan melihat nilai VIF dalam model regresi dapat

Page 78: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

63

diketahui bahwa masing-masing variabel tidak mengandung adanya gejala

Multikolinieritas karena mempunyai nilai VIF yang lebih rendah dari 10. Hal ini

menunjukkan model regresi tersebut lolos uji Multikolinieritas.

Tabel 5.3

Ringkasan Hasil Pengujian Multikolinieritas

Dengan Menggunakan Varian Inflas Factor (VIF)

Model Tolerance VIF

Ukuran.Perusahaan 0,874 1,145

Profitabilitas 0,912 1,097

Solvabilitas 0,883 1,132

Kualitas.Auditor 0,945 1,058

Opini.Auditor 0,933 1,071

Sumber: Lampiran IV.

Berdasarkan Tabel 5.3 memperlihatkan bahwa hasil perhitungan nilai

tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai

tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel

independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan Variance Inflation

Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada satu variabel

independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa

tidak ada Multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.

5.2.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokerelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Durbin-

Watson (DW Test). Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi

tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept

(konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel

indepeden. Selanjutnya uji autokerelasi Durbin-Watson (DW Test) dilakukan

Page 79: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

64

dengan menggunakan bantuan Program SPSS ver 15 for windows, hasil olah data

terlihat seperti Tabel 5.4 berikut:

Tabel 5.4

Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson (DW Test)

Model R

R

Square

Adjusted

R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 0,788 0,621 0,616 13,19245 2,101

Sumber: Lampiran IV

Berdasarkan Tabel 5.4 memperlihatkan bahwa nilai DW sebesar 2.101.

Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai

signifikansi 5%, dengan jumlah sampel sebanyak 115 (n) dan jumlah variabel

independen 5 (k=5) sebagai berikut:

Tabel 5.5

Tabel Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi

DW Kesimpulan Jika

Kurang dari 1,08 Ada autokorelasi 0 < d < dl

1,08 s/d 1,66 Tanpa kesimpulan dl d du

1,66 s/d 2,34 Tidak ada autokorelasi 4 – dl < d < 4

2,34 s/d 2,92 Tanpa kesimpulan 4 – du d 4 – dl

Lebih dari 2,92 Ada korelasi du < d < 4 – du

Sumber: Ghozali (2006:96)

Nilai DW 2,101 lebih besar dari batas bawah (du) 1.66 dan kurang dari

2,34 (4-du), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau

negatif. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.

5.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan

yang lain yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

Page 80: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

65

yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Selanjutnya uji heteroskedastisitas dengan menggunakan

bantuan Program SPSS ver 15 for windows, hasil olah data terlihat seperti Tabel

5.6 berikut:

Tabel 5.6

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Sig.t

Ukuran.Perusahaan 0,506

Profitabilitas 0,682

Solvabilitas 0,190

Kualitas.Auditor 0,380

Opini.Auditor 0,415

Sumber: lampiran IV.

Berdasarkan Tabel 5.6 menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel

independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai

absolut Y atau | Y |. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas 0,05

atau di atas tingkat kepercayaan 5%, jadi dapat disimpulkan model regresi tidak

mengandung adanya heterokedastisitas.

5.2.3 Hasil Analisis Regresi Berganda

Hasil analisis regresi linier berganda dengan program SPSS ver 15 for

windows dimaksudkan untuk menganalisis tentang besarnya pengaruh dari

variabel independen terhadap variabel dependen yaitu dengan melihat besar

koefisien determinasi (Adjusted R Square). Dalam penelitian ini terdapat satu

variabel dependen, yaitu audit delay dan lima variabel independen yaitu ukuran

perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor dan opini auditor.

Berdasarkan hal tersebut maka metode analisis yang digunakan adalah analisis

Page 81: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

66

regresi berganda. Dari analisis regresi yang dilakukan dengan menggunakan

bantuan Program SPSS ver 15 for windows, hasil olah data dapat terlihat seperti

Tabel 5.7 berikut:

Tabel 5.7

Hasil Analisis Regresi

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 76,276 2,734 27,894 0,000

Ukuran.Perusahaan

Profitabilitas

Solvabilitas

Kualitas.Auditor

Opini.Auditor

6,703

-0,224

0,164

-4,643

-0,661

0,000

0,003

0,004

2,728

2,746

0,279

-0,086

0,043

-0,178

-0,025

2,727

-2,807

3,401

-2,702

-2,241

0,004

0,002

0,000

0,004

0,010

Uji F

Sig. F

Adjusted R Square

6,687

0,000

0,616

Sumber : Lampiran V.

Berdasarkan Tabel 5.7 di atas, maka persamaan regresi yang di dapat adalah

sebagai berikut:

Y = 76.276 + 6.703X1 - 0,224X2 + 0,164X3 - 4,643X4 - 0,661X5 + e

Keterangan:

Y = Audit Delay

X1 = Ukuran perusahaan

X2 = Profitabilitas

X3 = Solvabilitas

X4 = Kualitas auditor

X5 = Opini Auditor

e = Error Term, yaitu tingkat kesalahan dalam penelitian

Page 82: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

67

Hasil analisis uji regresi ukuran perusahaan menyatakan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh positif dan signifikan pada audit delay, yang dapat dilihat

dari koefisien beta unstandardized coefficient variabel ukuran perusahaan yang

bernilai positif yaitu sebesar 6,703 dengan tingkat signifikansi 0,004 lebih kecil α

= 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara ukuran perusahaan pada audit delay. Pada hasil analisis uji regresi variabel

profitabilitas menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan

pada audit delay, yang dapat dilihat dari koefisien beta unstandardized coefficient

variabel profitabilitas yang bernilai negatif yaitu sebesar 0,224 dengan tingkat

signifikansi 0,002 lebih kecil α = 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh negatif dan signifikan antara profitabilitas pada audit delay. Pada hasil

analisis uji regresi variabel solvabilitas menyatakan bahwa solvabilitas

berpengaruh positif dan signifikan pada audit delay, yang dapat dilihat dari

koefisien beta unstandardized coefficient variabel ukuran perusahaan yang

bernilai positif yaitu sebesar 0,164 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil α

= 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara solvabilitas pada audit delay. Pada hasil analisis uji regresi variabel kualitas

auditor menyatakan bahwa kualitas auditor berpengaruh negatif dan signifikan

pada audit delay, yang dapat dilihat dari koefisien beta unstandardized coefficient

variabel kualitas auditor yang bernilai negatif yaitu sebesar 4,643 dengan tingkat

signifikansi 0,004 lebih kecil α = 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh negatif dan signifikan antara kualitas auditor pada audit delay.

Selanjutnya pada hasil analisis uji regresi variabel opini auditor menyatakan

Page 83: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

68

bahwa opini auditor berpengaruh negatif dan signifikan pada audit delay, yang

dapat dilihat dari koefisien beta unstandardized coefficient variabel kualitas

auditor yang bernilai negatif yaitu sebesar 0,661 dengan tingkat signifikansi 0,010

lebih kecil α = 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif dan

signifikan antara opini auditor pada audit delay.

Besarnya nilai Adjusted R Square adalah 0,616 yang berarti sebesar 0,616

atau (61,6 persen) variabel independen yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas,

solvabilitas, kualitas auditor dan opini auditor berpengaruh pada audit delay.

Sedangkan sisanya sebesar 38,4 persen dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel

lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.

Hasil Uji F Tabel 5.8 (Lampiran 13), didapat F hitung sebesar 6,687

dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000. Maka dapat dikatakan bahwa ukuran

perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor dan opini auditor secara

bersama-sama berpengaruh pada audit delay dan model dikatakan layak.

Uji parsial dengan menggunakan uji t diperoleh bahwa ukuran perusahaan

mempunyai t-hitung 2,727 dengan probabilitas 0,004 lebih kecil dari tingkat

signifikansi 0,05, menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan

signifikan pada audit delay. Pada variabel profitabilitas, uji parsial dengan

menggunakan uji t diperoleh bahwa profitabilitas mempunyai t-hitung -2,807

dengan probabilitas 0,002 lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05, menunjukkan

bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan pada audit delay. Pada

variabel solvabilitas, uji parsial dengan menggunakan uji t diperoleh bahwa

solvabilitas mempunyai t-hitung 3,401 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil dari

Page 84: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

69

tingkat signifikansi 0,05, menunjukkan bahwa solvabilitas berpengaruh positif dan

signifikan pada audit delay. Pada variabel kualitas auditor, uji parsial dengan

menggunakan uji t diperoleh bahwa kualitas auditor mempunyai t-hitung -2,702

dengan probabilitas 0,004 lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05, menunjukkan

bahwa kualitas auditor berpengaruh negatif dan signifikan pada audit delay.

Selanjutnya pada variabel opini auditor, uji parsial dengan menggunakan uji t

diperoleh bahwa opini auditor mempunyai t-hitung -2,241 dengan probabilitas

0,010 lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05, menunjukkan bahwa opini auditor

berpengaruh negatif dan signifikan pada audit delay.

5.2.4 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka

dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Pengaruh Ukuran Perusahaan pada Audit Delay di Perusahaan-

Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Berdasarkan Tabel 5.7 memperlihatkan bahwa nilai probabilitas signifikansi

atau p value-nya adalah 0,004 atau lebih kecil dari 0,025 atau 2,5 persen dan

koefisien regresi-nya adalah positif 6,703. Hasil analisis ini ini menunjukkan

bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif pada audit delay, sehingga

hipotesis 1 yang menyatakan “Ukuran perusahaan berpengaruh positif pada

audit delay” dapat diterima.

2) Pengaruh Profitabilitas Perusahaan pada Audit Delay di Perusahaan-

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Berdasarkan Tabel 5.7 memperlihatkan bahwa nilai probabilitas signifikansi

atau p value-nya adalah 0,002 atau lebih kecil dari 0,025 atau 2,5 persen dan

Page 85: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

70

koefisien regresi-nya adalah negatif 0,224. Hasil analisis ini ini menunjukkan

bahwa profitabilitas perusahaan berpengaruh negatif pada audit delay,

sehingga hipotesis 2 yang menyatakan “Profitabilitas berpengaruh negatif

pada audit delay” dapat diterima.

3) Pengaruh Solvabilitas pada Audit Delay di Perusahaan-Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Berdasarkan Tabel 5.7 memperlihatkan bahwa nilai probabilitas signifikansi

atau p value-nya adalah 0.000 atau lebih kecil dari 0.025 atau 2,5 persen dan

koefisien regresi-nya adalah positif 0,164. Hasil analisis ini ini menunjukkan

bahwa solvabilitas berpengaruh positif pada audit delay, sehingga hipotesis 3

yang menyatakan “Solvabilitas berpengaruh positif pada audit delay” dapat

diterima.

4) Pengaruh Kualitas Auditor pada Audit Delay di Perusahaan-Perusahaan

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Berdasarkan Tabel 5.7 memperlihatkan bahwa nilai probabilitas signifikansi

atau p value-nya adalah 0.004 atau lebih kecil dari 0,025 atau 2,5 persen dan

koefisien regresi-nya adalah negatif 4,643. Hasil analisis ini ini menunjukkan

bahwa kualitas auditor berpengaruh negatif pada audit delay, sehingga

hipotesis 4 yang menyatakan “Kualitas auditor berpengaruh negatif pada audit

delay” dapat diterima.

5) Pengaruh Opini Auditor pada Audit Delay di Perusahaan-Perusahaan

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Berdasarkan Tabel 5.7 memperlihatkan bahwa nilai probabilitas signifikansi

atau p value-nya adalah 0.010 atau lebih kecil dari 0.025 atau 2,5 persen dan

koefisien regresi-nya adalah negatif 0,661. Hasil analisis ini ini menunjukkan

Page 86: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

71

bahwa opini auditor berpengaruh negatif pada audit delay, sehingga hipotesis

5 yang menyatakan “Opini auditor berpengaruh negatif pada audit delay”

dapat diterima.

5.2.5 Koefisien Determinasi

Untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam

menerangkan variabel yang terikat digunakan koefisien determinasi, dari harga

Adjusted R2. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias

terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Oleh

karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2

pada saat mengevaluasi model regresi yang terbaik. Hasil olah data SPSS

ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel 5.8

Koefisien Determinasi

Model R

R

Square

Adjusted

R

Square

Std. Error

of the

Estimate

1 0,788 0,621 0,616 13,19245

Sumber : Lampiran V.

Berdasarkan tampilan output SPSS model summary pada Tabel 5.8

tersebut di atas, besarnya Adjusted R2 adalah 0,616 hal ini berarti 61,6 persen

variasi variabel dependen audit delay dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh

variabel independen ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas

auditor dan opini auditor, sedangkan sisanya 38,4 persen dipengaruhi atau

dijelaskan oleh variabel yang lain tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.

Page 87: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

72

BAB VI

PEMBAHASAN

Penelitian ini menguji faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay.

Faktor-faktor tersebut dapat datang dari dalam maupun luar perusahaan, yang

termasuk dalam faktor internal adalah ukuran perusahaan, profitabilitas dan

solvabilitas, sedangkan faktor eksternal adalah kualitas auditor dan opini auditor

pada audit delay. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan tahunan dan

laporan auditan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar BEI tahun 2009-2013.

6.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan pada Audit Delay

Hipotesis 1 menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif

pada audit delay. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Hipotesis 1 diterima. Hal

ini berarti semakin besar ukuran perusahaan, maka audit delay akan semakin

pendek, dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh

investor, pengawas permodalan dan pemerintah. Selain itu juga, auditor

independen dalam melakukan audit pada perusahaan-perusahaan besar biasanya

melalui audit interim atau sudah memulai audit pada saat tahun berjalan. Audit

interim akan mempercepat audit independen untuk menyelesaikan proses audit

yang dilakukannya atas sebuah perusahaan. Perusahaan besar biasanya juga

memiliki struktur organisasi yang lebih lengkap, misalnya memiliki Satuan

Pengawan Internal (SPI) yang lebih professional dan juga memiliki komite audit

yang dapat mempercepat audit oleh auditor eksternal. Hasil penelitian ini

Page 88: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

73

mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Pourali, dkk (2013), menyatakan

bahwa manajemen perusahaan besar memiliki dorongan untuk mengurangi audit

delay dan penundaan penyampaian laporan keuangan, yang disebabkan karena

perusahaan-perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas

permodalan dan pemerintah. Menurut penelitian Khalatbari, dkk (2013) dan

Purnamasari (2012), perusahaan besar melaporkan lebih cepat dibandingkan

dengan perusahaan kecil. Demikian juga penelitian Andi Kartika (2009)

menyatakan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap audit delay. Dengan demikian dapat dikatakan ukuran perusahaan

merupakan faktor yang mempengaruhi audit delay.

6.2 Pengaruh Profitabilitas Perusahaan pada Audit Delay

Hipotesis 2 menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif pada

audit delay. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Hipotesis 2 diterima. Hal ini

berarti semakin tingginya tingkat profitabilitas akan mengurangi lamanya audit

delay, karena profitabilitas yang tinggi menunjukkan seberapa besar keuntungan

yang diperoleh. Audit delay akan lebih singkat sebab perusahaan ingin lebih cepat

menyampaikan “good news” tersebut kepada para pemegang sahamnya.. Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian Yendrawati dan Rokhman (2008);

Kartika (2009) dan Susilawati, dkk (2012) menyebutkan bahwa profitabilitas

berpengaruh negatif pada audit delay. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas

lebih tinggi diduga audit delay-nya akan lebih pendek ketimbang perusahaan

dengan tingkat profitabilitas lebih rendah. Profitabilitas merupakan salah satu

indikator penting yang sering menjadi perhatian pihak-pihak yang terkait dengan

Page 89: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

74

perusahaan. Ketika profitabilitas perusahaan sudah cukup tinggi, biasanya tidak

banyak koreksi yang diperlukan dalam melaksanakan kebijakan akuntansi dan

dengan demikian proses audit akan lebih cepat.

6.3 Pengaruh Solvabilitas pada Audit Delay

Hipotesis 3 menyatakan bahwa solvabilitas berpengaruh positif pada audit

delay. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Hipotesis 3 diterima. Hal ini berarti

semakin tinggi tingkat rasio hutang terhadap ekuitas, maka audit delay akan

semakin panjang, hal ini dikarenakan rasio hutang terhadap ekuitas menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya pada saat

perusahaan dilikuidasi. Semakin tingginya rasio hutang terhadap ekuitas berarti

ada permasalahan going concern yang memerlukan audit lebih teliti dan waktu

yang lebih lama oleh auditor. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang

dilakukan oleh Lianto dan Kusuma (2010) mengungkapkan bahwa proporsi relatif

dari hutang terhadap total aset mengindikasikan kondisi keuangan dari

perusahaan. Proporsi yang besar dari hutang terhadap total aktiva akan

meningkatkan kecenderungan kerugian dan dapat meningkatkan kehati-hatian

auditor terhadap laporan keuangan yang akan diaudit. Hal ini disebabkan karena

tingginya proporsi dari hutang akan meningkatkan pula risiko keuangannya. Oleh

karena itu perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang tidak sehat

cenderung dapat melakukan mismanagement dan fraud. Proporsi yang tinggi dari

hutang terhadap total aset ini, akan mempengaruhi likuiditas yang terkait dengan

masalah kelangsungan hidup perusahaan (going concern), yang pada akhirnya

memerlukan kecermatan yang lebih dalam pengauditan.Wirakusuma (2004)

Page 90: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

75

menemukan adanya pengaruh solvabilitas terhadap audit delay. Semakin besar

rasio hutang terhadap total aktiva maka akan semakin lama rentang audit

delay.Susilawati, dkk (2012) dan Lianto dan Kusuma (2010) menemukan adanya

pengaruh solvabilitas terhadap audit delay perusahaan.

6.4 Pengaruh Kualitas Auditor pada Audit Delay

Hipotesis 4 menyatakan bahwa kualitas auditor berpengaruh negatif pada

audit delay. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Hipotesis 4 diterima. Hal ini

berarti kualitas auditor diproksi dari besarnya perusahaan audit yang

melaksanakan pengauditan laporan keuangan tahunan, mengacu pada apakah

KAP bersangkutan berafiliasi dengan the big four/tidak. The big four umumnya

memiliki sumber daya yang lebih besar, baik itu dari segi kompetensi, keahlian,

dan kemampuan auditor maupun fasilitas, sistem dan prosedur pengauditan yang

digunakan dibandingkan non-big four sehingga mereka dapat menyelesaikan

pekerjaan audit lebih efektif dan efisien. Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian yang dilakukan oleh Hossain (2001) dan Taylor (1998) yang

menunjukkan kualitas auditor berpengaruh negatif pada audit delay. Tingginya

kualitas KAP diperlihatkan oleh tingginya kualitas hasil jasa, yang berikutnya

akan berimbas pada jangka waktu penyelesaian audit. Waktu audit yang cepat

merupakan salah satu cara KAP dengan kualitas tinggi untuk mempertahankan

reputasi mereka. Dalam penelitian ini, kualitas auditor diproksi dari besarnya

perusahaan audit yang melaksanakan pengauditan laporan keuangan tahunan,

mengacu pada apakah KAP bersangkutan berafiliasi dengan the big four/tidak.

Menurut Yuliana dan Ardiati (2004), the big four umumnya memiliki sumber

Page 91: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

76

daya yang lebih besar, baik itu dari segi kompetensi, keahlian, dan kemampuan

auditor maupun fasilitas, sistem dan prosedur pengauditan yang digunakan

dibandingkan non big four sehingga mereka dapat menyelesaikan pekerjaan audit

lebih efektif dan efisien. Logikanya, perusahaan yang diaudit oleh the big four

akan memiliki waktu audt delay lebih singkat ketimbang perusahaan yang diaudit

oleh non big four.

6.5 Pengaruh Opini Auditor pada Audit Delay

Hipotesis 5 menyatakan bahwa opini auditor berpengaruh negatif pada

audit delay. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Hipotesis 5 diterima. Hal ini

berarti perusahaan yang menerima qualified opinion menunjukkan audit delay

yang lebih panjang dibanding yang menerima unqualified opinion. Auditor akan

memberikan opini tidak wajar jika laporan keuangan klien tidak disusun

berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia sehingga tidak

menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus

kas perusahaan klien. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Susilawati,

dkk (2012) dan Khalatbari, dkk (2013) menyatakan bahwa opini auditor

berpengaruh negatif pada audit delay. Perusahaan yang menerima pendapat wajar

tanpa pengecualian dengan tambahan bahasa penjelasan (unqualified opinion

report with explanatory language), pendapat wajar dengan pengecualian

(qualified opinion), pendapat tidak wajar (adverse opinion) dan pernyataan tidak

memberikan pendapatan (disclaimer opinion) membutuhkan waktu audit lebih

lama disbanding opini lainnya. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian

Kartika (2009) dan Purnamasari (2012).Auditor akan memberikan opini tidak

Page 92: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

77

wajar jika laporan keuangan klien tidak disusun berdasarkan prinsip akuntansi

yang berlaku umum di Indonesia sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi

keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas perusahaan klien.

Perusahaan yang menerima opini audit qualified opinion diperkirakan

mengalami audit delay yang lebih panjang dikarenakan opini tersebut merupakan

bad news bagi perusahaan dan perusahaan akan memperlambat atau menunda

proses audit. Disamping itu penerimaan opini qualified opinion merupakan

indikasi terjadinya konflik antara auditor dan perusahaan yang pada akhirnya

memperpanjang audit delay. Sehingga perusahaan yang menerima opini audior

qualified opinion mengalami audit delay yang panjang (Kartika, 2009).

Page 93: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

78

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan hipotesis penelitian

serta hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai

berikut:

1. Ukuran perusahaan yang merupakan faktor internal berpengaruh positif pada

audit delay. Hal ini berarti manajemen perusahaan besar memiliki dorongan

untuk mengurangi audit delay dan penundaan penyampaian laporan keuangan,

yang disebabkan karena perusahaan-perusahaan tersebut dimonitor secara

ketat oleh investor, pengawas permodalan dan pemerintah. Perusahaan besar

biasanya juga memiliki struktur organisasi yang lebih lengkap, misalnya

memiliki Satuan Pengawan Internal (SPI) yang lebih professional dan juga

memiliki komite audit yang dapat mempercepat audit oleh auditor eksternal.

2. Profitabilitas yang merupakan faktor internal berpengaruh negatif pada audit

delay. Hal ini berarti kenaikan profitabilitas akan mengurangi lamanya audit

delay karena profitabilitas yang tinggi menunjukkan seberapa besar

keuntungan yang diperoleh. Audit delay akan lebih singkat sebab perusahaan

ingin lebih cepat menyampaikan “good news” tersebut kepada para pemegang

sahamnya.

3. Solvabilitas yang merupakan faktor internal berpengaruh positif pada audit

delay. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat rasio hutang terhadap ekuitas,

maka audit delay akan semakin panjang, hal ini dikarenakan rasio hutang

Page 94: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

79

terhadap ekuitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi

segala kewajiban finansialnya pada saat perusahaan dilikuidasi. Semakin

tingginya rasio hutang terhadap ekuitas berarti ada permasalahan going

concern yang memerlukan audit lebih teliti dan waktu yang lebih lama oleh

auditor. Proporsi yang besar dari hutang terhadap total aktiva akan

meningkatkan kecenderungan kerugian dan dapat meningkatkan kehati-hatian

auditor terhadap laporan keuangan yang akan diaudit. Hal ini disebabkan

karena tingginya proporsi dari hutang akan meningkatkan pula risiko

keuangannya.

4. Kualitas auditor yang merupakan faktor eksternal berpengaruh negatif pada

audit delay. Hal ini berarti kualitas auditor diproksi dari besarnya perusahaan

audit yang melaksanakan pengauditan laporan keuangan tahunan, mengacu

pada apakah KAP bersangkutan berafiliasi dengan the big four/tidak. The big

four umumnya memiliki sumber daya yang lebih besar, baik itu dari segi

kompetensi, keahlian, dan kemampuan auditor maupun fasilitas, sistem dan

prosedur pengauditan yang digunakan dibandingkan non-big four sehingga

mereka dapat menyelesaikan pekerjaan audit lebih efektif dan efisien.

5. Opini auditor yang merupakan faktor eksternal berpengaruh negatif pada audit

delay. Hal ini berarti perusahaan yang menerima qualified opinion

menunjukkan audit delay yang lebih panjang dibanding yang menerima

unqualified opinion. Auditor akan memberikan opini tidak wajar jika laporan

keuangan klien tidak disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan,

Page 95: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

80

hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas perusahaan klien. Auditor tidak

akan memberikan opini tidak wajar, apabila ruang lingkup auditnya tidak

dibatasi, sehingga dengan demikian auditor dapat mengumpulkan bukti

kompeten yang cukup untuk mendukung pendapatnya.

7.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran-saran yang dapat diberikan

melalui hasil penelitian ini baik kepada auditor, investor, dan untuk

pengembangan penelitian yang lebih lanjut adalah sebagai berikut:

1. Kepada para auditor disarankan untuk melakukan pekerjaan lapangan dengan

sebaik-baiknya sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien

dan uditor dapat mengeluarkan laporan hasil audit yang sesuai dengan

prosedur dan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik

Indonesia.

2. Investor sebaiknya mencari tahu mengenai data keuangan perusahaan sebaik-

baiknya, guna dalam membuat pertimbangan atau prediksi yang akurat untuk

menetapkan keputusan investasi. Investor juga harus lebih teliti dalam

memperhatikan rasio-rasio keuangan yang mencerminkan kinerja keuangan

perusahaan di masa depan.

3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih dalam yang tidak

hanya terbatas pada variabel yang telah diteliti, melainkan perlu adanya

penambahan variabel lainnya serta diharapkan dapat menggunakan cakupan

obyek penelitian yang lebih luas. Selain itu, di dalam penelitian selanjutanya

Page 96: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

81

diharapkan dapat mengembangkan model analisis yang akan digunakan untuk

mendapat hasil yang lebih mendalam.

Page 97: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

81

DAFTAR PUSTAKA

Almutairi, A. R., Dunn, K. A. dan Skantz, T. 2009. Auditor Tenure, Auditor

Specialization and Information Asymmetry. Managerial Auditing Journal, Vol.

24, No. 7, hlm. 600-623.

Anissa, Nur. 2004. “Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan: Kajian

Atas Kinerja Manajemen, Kualitas Auditor, dan Opini Audit”, Balance 2, hlm.

42-53.

Arifin, Zaenal. 2005. Teori Keuangan dan Pasar Modal. Edisi Pertama.

Yogyakarta: Ekonisia.

Arifin. 2005. Peran Akuntan Dalam Menegakkan Prinsip Good Corporate

Governance (Tinjauan Perspektif Agency Theory). Pidato Pengukuhan Guru

Besar, UNDIP, Semarang.

Ashton, Robert H., Willingham, John J., dan Elliott, Robert K. 1987. “An

Empirical Analysis of Audit Delay”. Journal of Accounting Research, Vol. 25,

No. 2, pp. 275-292.

Carslaw, C. A., dan Kaplan, S. E. 2009. An Examination of Audit Delay: Further

Evidence From New Zealand. Accounting and Business Research, Vol. 22, No.

85, hlm. 21-32.

Catur Sugianto, 1994. Ekonometrika Terapan, Yogyakarta: BPFE.

Cohen, S., dan Leventis, S. 2012. Effects of Municipal, Auditing and Political

Factors on Audit Delay. Accounting Form, Vol. 37, hlm. 40-53.

Cooper, Donald R. dan Schindler, Pamela S. 2007. Business Research Methods.

Singapore: McGraw-Hill International Edition.

Dyer, J.d dan A.J. McGough. 1975. “The Timeliness of The Australian Annual

Report”. Journal of Accounting Research. Autumn, pp. 204-219.

Freeman, R. E. 1984. Strategic Management: A Stakeholder Approach. Boston:

Pitman.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Press

Gujarati, Damodar. 2003. Basic Econometric. New York: Mc-Grawhill.

Hasan, Iqbal. 2002. Teori Pengambilan Keputusan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Page 98: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

82

Hossain, Monirul Alam and Peter J. Taylor. 1998. “Examination of Audit Delay:

Evidence from Pakistan”. Procceding Asian-Pacific Interdiscplinary research in

Accounting conference. Osaka

Hutchison. P. D. dan Fleischman G. M. 2003. Profesional Certification

Opportunities for Accountants. The CPA Journal, Vol. 73, No. 3, hlm. 48-51.

IAI. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba

Empat.

Indra, Novelia Sagita dan Arisudhana, Dicky. 2012. “Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Go Public Di Indonesia (Studi

Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia

periode 2007-2010)”. Jurnal dari Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur,

Jakarta, hlm. 165-184.

Jensen, M.C. dan W.H. Meckling. 1976. “Theory of the Firm: Managerial

Behavior, Agency Costs and Ownership structure.” Journal of Financial

Economics, Vol. 3, No. 4, pp.305-360.

Kartika, Andi. 2009. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay di

Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan LQ 45 Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Jakarta)”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Vol. 16, No.1, hlm. 1-17

Khalatbari, Abdossamad, Ramezanpour, Ismail, dan Haghdoost, Jalal. 2013.

“Studying the relationship of earnings quality and Audit delay in accepted

companies in Tehran Securities”. International Research Journal of Applied and

Basic Sciences, Vol, 6, No. 5, pp. 549-555.

Lase, Yediel dan Sutaryo. 2014. Pengaruh Karakteristik Auditor terhadap Audit

Delay Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. SNA 17 Mataram, Universitas

Mataram.

Lianto, Novice dan Kusuma, Budi Hartono. 2010. “Faktor-Faktor yang

Berpengaruh terhadap Audit Delay”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 12, No. 2,

hlm. 97-106.

Lowensohn, S., Johnson, L. E., Elder, R. J., dan Davies, S. P. 2007. Auditor

Specialization, Perceived Audit Quality and Audit Fees in the Local Government

Audit Market. Journal of Accounting and Public Policy, Vol. 26, hlm. 705-732.

Maria, Anna. 2012. “Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit

Delay Pada Perusahaan Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal dari

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

Page 99: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

83

Na’im, Ainun. 1998. “Nilai informasi ketepatan waktu penyampaian laporan

keuangan”. Jurnal bisnis Indonesia, Vol.15, No 2, hlm. 85-100.

Owusu-Ansah, Stephen. 2000. “Timeliness of corporate financial reporting in

emerging capital market: empiricalevedience from Zimbabwe stock exchange”.

Accounting and business research.Summer. Vol. 30, No.3.

Payne, J. L., dan Jensen, K. L. 2002. An Examination of Municipal Audit Delay.

Journal of Accounting and Public Policy, Vol. 21, hlm. 1-29.

Pourali, Mohammad Reza, Jozi, Mahshid, Rostami, Keramatollah Heydari,

Taherpour, Gholam Reza dan Niazi, Faramarz. 2013. “Investigation of Effective

Factors in Audit Delay: Evidence from Tehran Stock Exchange (TSE)”. Research

Journal of Applied Sciences, Engineering and Technology, Vol. 5, No. 2, pp. 405-

410.

Primadita, I., dan Fitriany. 2012. Pengaruh Tenure audit. Dan Auditor Spesialis

terhadap Informasi Asimetri. Simposium Nasional Akuntansi XV.

Purnamasari, Carmelia Putri. 2012. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Audit Delay Pada Perusahaan LQ 45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

Jurnal dari Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Depok. hlm. 1-20.

Respati, Novita Weningtyas. 2004. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap

Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan: Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta”,

Jurnal Maksi, Vol. 4, hlm. 67-81

Schelker, M. 2010. Auditor Expertise: Evidence From the Public Sector, ochester:

Social Science Research Network, diunduh dari

http://papers.ssrn.com/so13/papers.cfm?abstract_id=1427172, diakses 9 Oktober

2014, Jam 22.05 WIB.

Sekaran, Uma. 2003. Research Metods for Business: a Skill Building Approach.

New York: John Willey & Sons.

Setiawan, L., dan Fitriany. 2011. Pengaruh Workload dan Spesialisasi Auditor

terhadap Kualitas Audit sebagai Variabel Pemoderasi. Simposium Nasional

Akuntansi XIV Aceh.

Setyaningrum, D. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas

Audit BPK-RI. Simposium Nasional Akuntansi XV.

Sugiyono. 2012, Metode Penelitian, Alfa Beta, Bandung.

Sugiyono. 2012. Struktural Equation Modeling: Teori, Konsep dan Aplikasi.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Page 100: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

84

Susilawati, Christine Dwi Karya, Agustina, Lidya dan Prameswari, Tania. 2012.

“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Audit Delay Pada

Perusahaan Consumer Good Industry di Bursa Efek Indonesia (Periode Tahun

2008-2010)”. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi, No. 10, Vol. 4. hlm. 19-30.

Ukago, Kristianus. 2005. ”Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan

Waktu Pelaporan Keuangan: Bukti Empiris di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Maksi,

Vol. 5, No. 1, hlm. 13-33.

Wasis, Anggit. 2007. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Audit Delay:

pada perusahaan di BEI. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Wirakusuma, Made Gde. 2004. ”Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rentang

Waktu Penyajian Laporan Keuangan ke Publik”, Simposium Nasional Akuntansi,

Vol. 7, hlm. 1202-1222.

Yendrawati, Reni dan Rokhman, Fandli. 2008. “Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan-Perusahaan Go Public di BEJ”.

Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 12, No.1, hlm. 66-75.

Yuliana dan A.Y. Ardiati. 2004. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay

di Indonesia”, Modus, Vol. 16, No. 2, hlm. 135-146.

Page 101: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

93

LAMPIRAN I

DAFTAR PERUSAHAAN GO PUBLIC

YANG MENJADI SAMPEL

Page 102: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

94

Res EMITEN KODE

1 Astra Agro Lestari Tbk AALI

2 Abdi Bangsa Tbk ABBA

3 Ades Waters Indonesia Tbk ADES

4 Adira Dinamika Multi Finance Tbk ADMF

5 Polychem Indonesia Tbk ADMG

6 Akbar Indomakmur Stimec Tbk AIMS

7 AnekaKemasindo Utama Tbk AKKU

8 Argha Karya Prima Ind Tbk AKPI

9 AKR Corporindo Tbk AKRA

10 Asia Kapitalindo Securities Tbk AKSI

11 Alfa Retailindo Tbk ALFA

12 Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM

13 Apexindo Pratama Duta Tbk APEX

14 Arwana Citramulia Tbk ARNA

15 Ratu Prabu Energi Tbk ARTI

16 AsuransiBintang Tbk ASBI

17 Asuransi Dayin Mitra Tbk ASDM

18 Astra Graphia Tbk ASGR

19 Astra InternationalTbk ASII

20 AsuransiJasa Tania Tbk ASJT

21 ATPK Resources Tbk ATPK

22 Astra Otoparts Tbk AUTO

23 Bank Bumiputera Indonesia Tbk BABP

24 Bayu Buana Tbk BAYU

25 Bank CentralAsia Tbk BBCA

26 Buana Finance Tbk BBLD

27 Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk BBRI

28 Bhakti Capital Indonesia Tbk BCAP

29 BankDanamon Indonesia Tbk BDMN

30 Bank Eksekutif Internasional Tbk BEKS

31 BFI Finance Indonesia Tbk BFIN

32 Bhakti Investama Tbk BHIT

33 Sentul City Tbk BKSL

34 Bank Kesawan Tbk BKSW

35 Berlian Laju Tanker Tbk BLTA

36 Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI

Page 103: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

95

Res EMITEN KODE

37 Bintang Mitra Semestaraya Tbk BMSR

38 Bakrie & Brothers Tbk BNBR

39 Bank Internasional Indonesia Tbk BNII

40 Barito Pacific Tbk BRPT

41 Bumi Teknokultua Unggul Tbk BTEK

42 Betonjaya Manunggal Tbk BTON

43 Budi Acid Jaya Tbk BUDI

44 Bumi Resources Tbk BUMI

45 Cahaya Kalbar Tbk CEKA

46 Cenrin Online Tbk CENT

47 Clipan Finance Indonesia Tbk CFIN

48 Citra Mineral Investindo Tbk CITA

49 Citra Kebun Raya Agri Tbk CKRA

50 Colorpak Indonesia Tbk CLPI

51 Centris Multi Persada Pratama Tbk CMPP

52 CENTE Tbk CNTX

53 Charoen Pokhpand Indonesia Tbk CPIN

54 Citra Tubindo Tbk CTBN

55 Duta Angada Realty Tbk DART

56 Davomas Abdi Tbk DAVO

57 Danasupra Erapacific Tbk DEFI

58 Dhama Samudera Fishing Indo Tbk DSFI

59 Duta Pertiwi Tbk DUTI

60 Darya Varia Laboratoia Tbk DVLA

61 Energi Mega Persada Tbk ENRG

62 Enseval Putra Megatrading Tbk EPMT

63 Erate x Djaja Tbk ERTX

64 Ever Shine Textile ndustry Tbk ESTI

65 Eterindo Wahanatama Tbk ETWA

66 Fast Food Indonesia Tbk FAST

67 Fortue Indonesia Tbk FORU

68 PT Titan Kimia Nusantara Tbk FPNI

69 Godyear Indonesia Tbk GDYR

70 Gema Grahasarana Tbk GEMA

71 Gudang Garam Tbk GGRM

72 Gowa Makssar Tourism Development Tbk GMTD

Page 104: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

96

Res EMITEN KODE

73 Equity Devlopment Investment Tbk GSMF

74 Hero Suprmarkt Tbk HERO

75 Hexindo Adiperkasa Tbk HEXA

76 HM Sampoerna Tbk HMSP

77 Intikeramik Alamsari Industri Tbk IKAI

78 Indomobil Sukses International Tbk IMAS

79 Indofarma Tbk INAF

80 Indal Aluminium Industry Tbk INAI

81 Intanwijaya Internasional Tbk INCI

82 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF

83 Indorama Synthetics Tbk INDR

84 Indoexchange Tbk INDX

85 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP

86 Intraco Penta Tbk INTA

87 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP

88 Indosat Tbk ISAT

89 Jembo Cable Company Tbk JECC

90 Jakarta International Hotels & Developments Tbk JIHD

91 Jakarta Kyoei Steel Works Ltd Tbk JKSW

92 Jaya Real Property Tbk JRPT

93 Jakarta Setiabudi Internasional Tbk JSPT

94 GT Kabel Indonesia Tbk KBLI

95 Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI

96 Resource Alam Indonesia Tbk KKGI

97 Kalbe Farma Tbk KLBF

98 Perdana Bangun Pusaka Tbk KONI

99 Leyand International Tbk LAPD

100 Lion Metal Works Tbk LION

101 Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI

102 Lionmesh Prima Tbk LMSH

103 Lippo Cikarang Tbk LPCK

104 Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN

105 Lippo E-Net Tbk LPLI

106 Pacific Utama Tbk LPPF

107 Lautan Luas Tbk LTLS

108 Mas Murni Indonesia Tbk MAMI

Page 105: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

97

Res EMITEN KODE

109 Mitra Adiperkasa Tbk MAPI

110 Bank Mayapada International Tbk MAYA

111 Modernland Realty Ltd Tbk MDLN

112 Modern International Tbk MDRN

113 Merck Tbk MERK

114 Matahari Putra Prima Tbk MPPA

115 Mustika Ratu Tbk MRAT

Page 106: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

98

LAMPIRAN II

TABULASI DATA PENELITIAN

Page 107: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

99

Tabulasi Data Ukuran Perusahaan Sampel Tahun 2009-2013 RES KODE Ukuran Perusahaan

2009 2010 2011 2012 2013 Average

1 AALI Rp35,825,448,750,000 Rp41,258,319,000,000 Rp45,796,734,090,000 Rp50,834,374,839,900 Rp56,426,156,072,289 Rp46,028,206,550,438

2 ABBA Rp83,898,000,000 Rp771,435,000,000 Rp856,292,850,000 Rp950,485,063,500 Rp1,055,038,420,485 Rp743,429,866,797

3 ADES Rp377,533,952,000 Rp955,632,816,000 Rp1,060,752,425,760 Rp1,177,435,192,594 Rp1,306,953,063,779 Rp975,661,490,026

4 ADMF Rp6,850,000,000,000 Rp12,000,000,000,000 Rp13,320,000,000,000 Rp14,785,200,000,000 Rp16,411,572,000,000 Rp12,673,354,400,000

5 ADMG Rp521,150,060,906 Rp836,173,605,185 Rp928,152,701,755 Rp1,030,249,498,948 Rp1,143,576,943,833 Rp891,860,562,126

6 AIMS Rp12,650,000,000 Rp14,850,000,000 Rp16,483,500,000 Rp18,296,685,000 Rp20,309,320,350 Rp16,517,901,070

7 AKKU Rp34,500,000,000 Rp29,670,000,000 Rp32,933,700,000 Rp36,556,407,000 Rp40,577,611,770 Rp34,847,543,754

8 AKPI Rp1,073,000,000,000 Rp1,776,000,000,000 Rp1,971,360,000,000 Rp2,188,209,600,000 Rp2,428,912,656,000 Rp1,887,496,451,200

9 AKRA Rp4,437,735,120,000 Rp5,492,011,875,000 Rp6,096,133,181,250 Rp6,766,707,831,188 Rp7,511,045,692,618 Rp6,060,726,740,011

10 AKSI Rp2,037,164,000,000 Rp1,110,000,000,000 Rp1,232,100,000,000 Rp1,367,631,000,000 Rp1,518,070,410,000 Rp1,452,993,082,000

11 ALFA Rp52,000,000 Rp290,000,000 Rp321,900,000 Rp357,309,000 Rp396,612,990 Rp283,564,398

12 ANTM Rp2,098,461,145,000,000 Rp23,369,226,387,500 Rp25,939,841,290,125 Rp28,793,223,832,039 Rp31,960,478,453,563 Rp441,704,782,992,645

13 APEX Rp137,218,781,850 Rp150,133,490,730 Rp166,648,174,710 Rp184,979,473,928 Rp205,327,216,061 Rp168,861,427,456

14 ARNA Rp568,960,900,640 Rp532,253,745,760 Rp590,801,657,794 Rp655,789,840,151 Rp727,926,722,567 Rp615,146,573,382

15 ARTI Rp27,030,287,500,000 Rp161,031,500,000 Rp178,744,965,000 Rp198,406,911,150 Rp220,231,671,377 Rp5,557,740,509,505

16 ASBI Rp50,516,038,440 Rp44,419,275,180 Rp49,305,395,450 Rp54,728,988,949 Rp60,749,177,734 Rp51,943,775,151

17 ASDM Rp34,560,000,000 Rp115,200,000,000 Rp127,872,000,000 Rp141,937,920,000 Rp157,551,091,200 Rp115,424,202,240

18 ASGR Rp424,865,857,500 Rp930,658,545,000 Rp1,033,030,984,950 Rp1,146,664,393,295 Rp1,272,797,476,557 Rp961,603,451,460

19 ASII Rp152,969,929,395,800 Rp240,475,782,378,700 Rp266,928,118,440,357 Rp296,290,211,468,796 Rp328,882,134,730,364 Rp257,109,235,282,803

20 ASJT Rp93,000,000,000 Rp126,000,000,000 Rp139,860,000,000 Rp155,244,600,000 Rp172,321,506,000 Rp137,285,221,200

21 ATPK Rp1,462,500,000 Rp654,500,000 Rp726,495,000 Rp806,409,450 Rp895,114,490 Rp909,003,788

22 AUTO Rp330,689,687,500,000 Rp8,022,819,375,000 Rp8,905,329,506,250 Rp9,884,915,751,938 Rp10,972,256,484,651 Rp73,695,001,723,568

23 BABP Rp920,609,459,400 Rp1,242,822,770,190 Rp1,379,533,274,911 Rp1,531,281,935,151 Rp1,699,722,948,018 Rp1,354,794,077,534

24 BAYU Rp51,217,013,100 Rp95,369,610,600 Rp105,860,267,766 Rp117,504,897,220 Rp130,430,435,914 Rp100,076,444,920

25 BBCA Rp119,576,798,500,000 Rp157,792,064,000,000 Rp175,149,191,040,000 Rp194,415,602,054,400 Rp215,801,318,280,384 Rp172,546,994,774,957

26 BBLD Rp409,294,858,920 Rp588,810,147,920 Rp653,579,264,191 Rp725,472,983,252 Rp805,275,011,410 Rp636,486,453,139

Page 108: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

100

RES KODE Ukuran Perusahaan

2009 2010 2011 2012 2013 Average

27 BBRI Rp229,500,000,000,000 Rp315,000,000,000,000 Rp349,650,000,000,000 Rp388,111,500,000,000 Rp430,803,765,000,000 Rp342,613,053,000,000

28 BCAP Rp50,007,000,000,000 Rp762,606,750,000 Rp846,493,492,500 Rp939,607,776,675 Rp1,042,964,632,109 Rp10,719,734,530,257

29 BDMN Rp3,707,005,506,778,660 Rp4,658,744,271,423,540 Rp5,171,206,141,280,130 Rp5,740,038,816,820,950 Rp6,371,443,086,671,250 Rp5,129,687,564,594,910

30 BEKS Rp81,106,250,000 Rp968,152,500,000 Rp1,074,649,275,000 Rp1,192,860,695,250 Rp1,324,075,371,728 Rp928,168,818,396

31 BFIN Rp1,201,336,063,980 Rp2,832,263,821,725 Rp3,143,812,842,115 Rp3,489,632,254,747 Rp3,873,491,802,770 Rp2,908,107,357,067

32 BHIT Rp361,846,677,250 Rp4,865,250,543,735 Rp5,400,428,103,546 Rp5,994,475,194,936 Rp6,653,867,466,379 Rp4,655,173,597,169

33 BKSL Rp971,649,834,006 Rp3,111,176,646,090 Rp3,453,406,077,160 Rp3,833,280,745,647 Rp4,254,941,627,669 Rp3,124,890,986,114

34 BKSW Rp469,892,812,500 Rp651,584,700,000 Rp723,259,017,000 Rp802,817,508,870 Rp891,127,434,846 Rp707,736,294,643

35 BLTA Rp4,225,000,000 Rp1,155,000,000 Rp1,282,050,000 Rp1,423,075,500 Rp1,579,613,805 Rp1,932,947,861

36 BMRI Rp9,703,593,034,499,530 Rp13,419,846,624,865,100 Rp14,896,029,753,600,200 Rp16,534,593,026,496,300 Rp18,353,398,259,410,900 Rp14,581,492,139,774,400

37 BMSR Rp231,840,000,000 Rp307,188,000,000 Rp340,978,680,000 Rp378,486,334,800 Rp420,119,831,628 Rp335,722,569,286

38 BNBR Rp7,966,345,982,400 Rp6,091,911,633,600 Rp6,762,021,913,296 Rp7,505,844,323,759 Rp8,331,487,199,372 Rp7,331,522,210,485

39 BNII Rp381,909,000 Rp1,050,004,020 Rp1,165,504,462 Rp1,293,709,953 Rp1,436,018,048 Rp1,065,429,097

40 BRPT Rp9,283,257,402,720 Rp8,166,474,557,280 Rp9,064,786,758,581 Rp10,061,913,302,025 Rp11,168,723,765,247 Rp9,549,031,157,171

41 BTEK Rp97,062,020,000 Rp772,084,250,000 Rp857,013,517,500 Rp951,285,004,425 Rp1,055,926,354,912 Rp746,674,229,367

42 BTON Rp15,815,593,750,000 Rp195,538,250,000 Rp217,047,457,500 Rp240,922,677,825 Rp267,424,172,386 Rp3,347,305,261,542

43 BUDI Rp826,489,693,260 Rp829,634,519,780 Rp920,894,316,956 Rp1,022,192,691,821 Rp1,134,633,887,921 Rp946,769,021,948

44 BUMI Rp47,054,700,000,000 Rp62,839,535,000,000 Rp69,751,883,850,000 Rp77,424,591,073,500 Rp85,941,296,091,585 Rp68,602,401,203,017

45 CEKA Rp371,875,000,000 Rp327,250,000,000 Rp363,247,500,000 Rp403,204,725,000 Rp447,557,244,750 Rp382,626,893,950

46 CENT Rp135,496,505,000,000 Rp1,212,337,150,000 Rp1,345,694,236,500 Rp1,493,720,602,515 Rp1,658,029,868,792 Rp28,241,257,371,561

47 CFIN Rp57,709,957,592,192 Rp169,280,097,888,150 Rp187,900,908,655,847 Rp208,570,008,607,990 Rp231,512,709,554,869 Rp170,994,736,459,809

48 CITA Rp842,683,725,000 Rp1,068,522,963,300 Rp1,186,060,489,263 Rp1,316,527,143,082 Rp1,461,345,128,821 Rp1,175,027,889,893

49 CKRA Rp7,821,530,000,000 Rp49,459,675,000 Rp54,900,239,250 Rp60,939,265,568 Rp67,642,584,780 Rp1,610,894,352,919

50 CLPI Rp505,458,525,000 Rp105,686,782,500 Rp117,312,328,575 Rp130,216,684,718 Rp144,540,520,037 Rp200,642,968,166

51 CMPP Rp13,500,000,000,000 Rp9,450,000,000,000 Rp10,489,500,000,000 Rp11,643,345,000,000 Rp12,924,112,950,000 Rp11,601,391,590,000

52 CNTX Rp19,500,000,000 Rp9,275,000,000 Rp10,295,250,000 Rp11,427,727,500 Rp12,684,777,525 Rp12,636,551,005

Page 109: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

101

RES KODE Ukuran Perusahaan

2009 2010 2011 2012 2013 Average

53 CPIN Rp7,390,161,918,000 Rp30,172,320,000,000 Rp33,491,275,200,000 Rp37,175,315,472,000 Rp41,264,600,173,920 Rp29,898,734,552,784

54 CTBN Rp2,160,000,000,000 Rp2,000,000,000,000 Rp2,220,000,000,000 Rp2,464,200,000,000 Rp2,735,262,000,000 Rp2,315,892,400,000

55 DART Rp557,971,237,590 Rp532,218,718,932 Rp590,762,778,015 Rp655,746,683,596 Rp727,878,818,792 Rp612,915,647,385

56 DAVO Rp620,185,566,000 Rp917,874,637,680 Rp1,018,840,847,825 Rp1,130,913,341,086 Rp1,255,313,808,605 Rp988,625,640,239

57 DEFI Rp33,800,000,000 Rp42,588,000,000 Rp47,272,680,000 Rp52,472,674,800 Rp58,244,669,028 Rp46,875,604,766

58 DSFI Rp92,856,775,000 Rp92,856,775,000 Rp103,071,020,250 Rp114,408,832,478 Rp126,993,804,050 Rp106,037,441,356

59 DUTI Rp980,500,000,000 Rp3,885,000,000,000 Rp4,312,350,000,000 Rp4,786,708,500,000 Rp5,313,246,435,000 Rp3,855,560,987,000

60 DVLA Rp834,400,000,000 Rp1,310,400,000,000 Rp1,454,544,000,000 Rp1,614,543,840,000 Rp1,792,143,662,400 Rp1,401,206,300,480

61 ENRG Rp2,779,356,909 Rp5,032,429,691,088 Rp5,585,996,957,108 Rp6,200,456,622,390 Rp6,882,506,850,852 Rp4,740,833,895,669

62 EPMT Rp1,235,733,642,000 Rp3,441,682,864,125 Rp3,820,267,979,179 Rp4,240,497,456,888 Rp4,706,952,177,146 Rp3,489,026,823,868

63 ERTX Rp55,155,350,800 Rp38,284,302,320 Rp42,495,575,575 Rp47,170,088,888 Rp52,358,798,666 Rp47,092,823,250

64 ESTI Rp59,400,000,000 Rp110,000,000,000 Rp122,100,000,000 Rp135,531,000,000 Rp150,439,410,000 Rp115,494,082,000

65 ETWA Rp877,009,990,555 Rp983,962,428,427 Rp1,092,198,295,554 Rp1,212,340,108,065 Rp1,345,697,519,952 Rp1,102,241,668,510

66 FAST Rp550,548,790,000 Rp1,113,198,790,000 Rp1,235,650,656,900 Rp1,371,572,229,159 Rp1,522,445,174,366 Rp1,158,683,128,085

67 FORU Rp22,770,000,000 Rp28,336,000,000 Rp31,452,960,000 Rp34,912,785,600 Rp38,753,192,016 Rp31,244,987,523

68 FPNI Rp407,000,000,000 Rp288,970,000,000 Rp320,756,700,000 Rp356,039,937,000 Rp395,204,330,070 Rp353,594,193,414

69 GDYR Rp37,550,066,400,000 Rp43,151,521,875,000 Rp47,898,189,281,250 Rp53,166,990,102,188 Rp59,015,359,013,428 Rp48,156,425,334,373

70 GEMA Rp1,229,509,600,000 Rp3,418,800,000,000 Rp3,794,868,000,000 Rp4,212,303,480,000 Rp4,675,656,862,800 Rp3,466,227,588,560

71 GGRM Rp2,370,500,000 Rp4,400,000,000 Rp4,884,000,000 Rp5,421,240,000 Rp6,017,576,400 Rp4,618,663,280

72 GMTD Rp125,907,668,700,000 Rp1,731,230,444,625 Rp1,921,665,793,534 Rp2,133,049,030,822 Rp2,367,684,424,213 Rp26,812,259,678,639

73 GSMF Rp4,735,393,256 Rp5,327,317,413 Rp5,913,322,328 Rp6,563,787,785 Rp7,285,804,441 Rp5,965,125,045

74 HERO Rp10,094,467,592,000 Rp8,681,242,129,120 Rp9,636,178,763,323 Rp10,696,158,427,289 Rp11,872,735,854,291 Rp10,196,156,553,205

75 HEXA Rp199,276,481,250,000 Rp4,523,259,812,500 Rp5,020,818,391,875 Rp5,573,108,414,981 Rp6,186,150,340,629 Rp44,115,963,641,997

76 HMSP Rp1,992,770,619,840 Rp5,393,893,552,740 Rp5,987,221,843,541 Rp6,645,816,246,331 Rp7,376,856,033,427 Rp5,479,311,659,176

77 IKAI Rp232,320,000,000 Rp31,046,400,000 Rp34,461,504,000 Rp38,252,269,440 Rp42,460,019,078 Rp75,708,038,504

78 IMAS Rp958,502,769,642 Rp11,207,111,589,135 Rp12,439,893,863,940 Rp13,808,282,188,973 Rp15,327,193,229,760 Rp10,748,196,728,290

Page 110: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

102

RES KODE Ukuran Perusahaan

2009 2010 2011 2012 2013 Average

79 INAF Rp402,482,840,168 Rp387,935,267,632 Rp430,608,147,072 Rp477,975,043,249 Rp530,552,298,007 Rp445,910,719,226

80 INAI Rp70,950,000,000 Rp118,800,000,000 Rp131,868,000,000 Rp146,373,480,000 Rp162,474,562,800 Rp126,093,208,560

81 INCI Rp1,401,400,000 Rp943,250,000 Rp1,047,007,500 Rp1,162,178,325 Rp1,290,017,941 Rp1,168,770,753

82 INDF Rp224,581,431,250,000 Rp3,084,040,781,250 Rp3,423,285,267,188 Rp3,799,846,646,578 Rp4,217,829,777,702 Rp47,821,286,744,544

83 INDR Rp4,759,550,905,098 Rp17,215,396,890,780 Rp19,109,090,548,766 Rp21,211,090,509,130 Rp23,544,310,465,134 Rp17,167,887,863,782

84 INDX Rp24,089,657,196 Rp43,516,800,096 Rp48,303,648,107 Rp53,617,049,398 Rp59,514,924,832 Rp45,808,415,926

85 INKP Rp47,189,689,140,000 Rp44,477,638,040,000 Rp49,370,178,224,400 Rp54,800,897,829,084 Rp60,828,996,590,283 Rp51,333,479,964,754

86 INTA Rp1,090,016,834,808 Rp3,870,349,630,840 Rp4,296,088,090,232 Rp4,768,657,780,158 Rp5,293,210,135,975 Rp3,863,664,494,403

87 INTP Rp452,100,000,000,000 Rp526,350,000,000,000 Rp584,248,500,000,000 Rp648,515,835,000,000 Rp719,852,576,850,000 Rp586,213,382,370,000

88 ISAT Rp649,778,456,250,000 Rp7,426,039,500,000 Rp8,242,903,845,000 Rp9,149,623,267,950 Rp10,156,081,827,425 Rp136,950,620,938,075

89 JECC Rp4,522,416,499,524 Rp5,740,479,567,812 Rp6,371,932,320,271 Rp7,072,844,875,501 Rp7,850,857,811,806 Rp6,311,706,214,983

90 JIHD Rp478,953,750,000 Rp5,193,361,250,000 Rp5,764,630,987,500 Rp6,398,740,396,125 Rp7,102,601,839,699 Rp4,987,657,644,665

91 JKSW Rp58,546,124,637 Rp134,656,086,665 Rp149,468,256,198 Rp165,909,764,380 Rp184,159,838,462 Rp138,548,014,068

92 JRPT Rp6,368,501,519,600 Rp42,682,872,868,350 Rp47,377,988,883,869 Rp52,589,567,661,094 Rp58,374,420,103,814 Rp41,478,670,207,345

93 JSPT Rp7,713,096,620,460 Rp21,978,036,857,700 Rp24,395,620,912,047 Rp27,079,139,212,372 Rp30,057,844,525,733 Rp22,244,747,625,663

94 KBLI Rp38,593,863,000 Rp55,134,090,000 Rp61,198,839,900 Rp67,930,712,289 Rp75,403,090,641 Rp59,652,119,166

95 KDSI Rp3,579,902,353,511 Rp5,427,593,890,807 Rp6,024,629,218,796 Rp6,687,338,432,863 Rp7,422,945,660,478 Rp5,828,481,911,291

96 KKGI Rp2,800,666,000 Rp5,478,867,130 Rp6,081,542,514 Rp6,750,512,191 Rp7,493,068,532 Rp5,720,931,273

97 KLBF Rp9,981,246,681,120 Rp24,953,116,702,800 Rp27,697,959,540,108 Rp30,744,735,089,520 Rp34,126,655,949,367 Rp25,500,742,792,583

98 KONI Rp89,782,368,500 Rp121,327,525,000 Rp134,673,552,750 Rp149,487,643,553 Rp165,931,284,343 Rp132,240,474,829

99 LAPD Rp14,866,658,125,000 Rp148,666,581,250 Rp165,019,905,188 Rp183,172,094,758 Rp203,321,025,182 Rp3,113,367,546,275

100 LION Rp8,264,896,932,600 Rp15,763,055,875,820 Rp17,496,992,022,160 Rp19,421,661,144,598 Rp21,558,043,870,504 Rp16,500,929,969,136

101 LMPI Rp4,589,046,000,000 Rp6,169,699,800,000 Rp6,848,366,778,000 Rp7,601,687,123,580 Rp8,437,872,707,174 Rp6,729,334,481,751

102 LMSH Rp850,850,000,000 Rp1,570,800,000,000 Rp1,743,588,000,000 Rp1,935,382,680,000 Rp2,148,274,774,800 Rp1,649,779,090,960

103 LPCK Rp13,917,722,500,000 Rp249,886,381,250 Rp277,373,883,188 Rp307,885,010,338 Rp341,752,361,475 Rp3,018,924,027,250

104 LPIN Rp3,149,993,174,240 Rp8,948,870,995,625 Rp9,933,246,805,144 Rp11,025,903,953,710 Rp12,238,753,388,618 Rp9,059,353,663,467

Page 111: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

103

RES KODE Ukuran Perusahaan

2009 2010 2011 2012 2013 Average

105 LPLI Rp169,323,249,810 Rp908,413,055,550 Rp1,008,338,491,661 Rp1,119,255,725,743 Rp1,242,373,855,575 Rp889,540,875,668

106 LPPF Rp118,237,378,875,000 Rp1,613,190,562,500 Rp1,790,641,524,375 Rp1,987,612,092,056 Rp2,206,249,422,182 Rp25,167,014,495,223

107 LTLS Rp252,729,262,500 Rp269,577,880,000 Rp299,231,446,800 Rp332,146,905,948 Rp368,683,065,602 Rp304,473,712,170

108 MAMI Rp3,029,400,000,000 Rp2,970,000,000,000 Rp3,296,700,000,000 Rp3,659,337,000,000 Rp4,061,864,070,000 Rp3,403,460,214,000

109 MAPI Rp4,433,000,000 Rp10,298,750,000 Rp11,431,612,500 Rp12,689,089,875 Rp14,084,889,761 Rp10,587,468,427

110 MAYA Rp4,188,152,562,169 Rp23,990,274,000,000 Rp26,629,204,140,000 Rp29,558,416,595,400 Rp32,809,842,420,894 Rp23,435,177,943,693

111 MDLN Rp110,000,000,000 Rp215,600,000,000 Rp239,316,000,000 Rp265,640,760,000 Rp294,861,243,600 Rp225,083,600,720

112 MDRN Rp705,613,288,447 Rp6,835,491,027,393 Rp7,587,395,040,406 Rp8,422,008,494,851 Rp9,348,429,429,284 Rp6,579,787,456,076

113 MERK Rp1,173,391,090,872,000 Rp1,316,653,956,618,000 Rp1,461,485,891,845,980 Rp1,622,249,339,949,040 Rp1,800,696,767,343,430 Rp1,474,895,409,325,690

114 MPPA Rp65,436,800,000 Rp110,796,400,000 Rp122,984,004,000 Rp136,512,244,440 Rp151,528,591,328 Rp117,451,607,954

115 MRAT Rp806,925,374,750 Rp1,327,851,882,500 Rp1,473,915,589,575 Rp1,636,046,304,428 Rp1,816,011,397,915 Rp1,412,150,109,834

Page 112: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

104

Tabulasi Data Profitabilitas Sampel Tahun 2009-2013

RES KODE Profitabilitas

2009 2010 2011 2012 2013 Average

1 AALI 21.93% 22.94% 25.23% 27.76% 30.53% 25.68%

2 ABBA 0.22% 0.61% 0.68% 0.74% 0.82% 0.61%

3 ADES 9.15% 9.11% 10.02% 11.03% 12.13% 10.29%

4 ADMF 28.00% 19.32% 21.25% 23.37% 25.71% 23.53%

5 ADMG 4.74% 3.08% 3.38% 3.72% 4.10% 3.80%

6 AIMS 3561.57% 3032.57% 3335.83% 3669.41% 4036.36% 3527.15%

7 AKKU 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01%

8 AKPI 0.20% 3.41% 3.75% 4.13% 4.54% 3.21%

9 AKRA 3.66% 3.64% 4.00% 4.40% 4.84% 4.11%

10 AKSI 2.03% 2.13% 2.35% 2.58% 2.84% 2.38%

11 ALFA 1.15% 0.42% 0.46% 0.50% 0.55% 0.62%

12 ANTM 6.08% 13.67% 15.04% 16.55% 18.20% 13.91%

13 APEX 0.20% 3.41% 3.75% 4.13% 4.54% 3.21%

14 ARNA 4.74% 3.08% 3.38% 3.72% 4.10% 3.80%

15 ARTI 0.09% 1.36% 1.50% 1.65% 1.81% 1.28%

16 ASBI 1.95% 1.10% 1.21% 1.33% 1.46% 1.41%

17 ASDM 2.93% 4.59% 5.05% 5.56% 6.11% 4.85%

18 ASGR 8.64% 12.05% 13.26% 14.58% 16.04% 12.92%

19 ASII 112.89% 12.73% 14.00% 15.40% 16.94% 34.39%

20 ASJT 92.24% 68.46% 75.31% 82.84% 91.12% 81.99%

21 ATPK 2.41% 2.61% 2.88% 3.16% 3.48% 2.91%

22 AUTO 8.48% 7.45% 8.20% 9.02% 9.92% 8.61%

23 BABP 0.07% 0.14% 0.15% 0.17% 0.19% 0.14%

24 BAYU 0.20% 3.41% 3.75% 4.13% 4.54% 3.21%

25 BBCA 2.41% 2.61% 2.88% 3.16% 3.48% 2.91%

26 BBLD 3037.01% 3.82% 4.21% 4.63% 5.09% 610.95%

27 BBRI 2.31% 2.84% 3.12% 3.43% 3.78% 3.10%

28 BCAP 0.65% 7.51% 8.26% 9.08% 9.99% 7.10%

29 BDMN 1.55% 2.44% 2.68% 2.95% 3.25% 2.58%

30 BEKS 0.95% 5.68% 6.24% 6.87% 7.56% 5.46%

31 BFIN 12.59% 9.36% 10.29% 11.32% 12.45% 11.20%

32 BHIT -1.51% 1.56% 1.71% 1.88% 2.07% 1.14%

33 BKSL 0.09% 1.36% 1.50% 1.65% 1.81% 1.28%

34 BKSW 0.17% 0.05% 0.05% 0.06% 0.06% 0.08%

35 BLTA 2.41% 2.61% 2.88% 3.16% 3.48% 2.91%

36 BMRI 1.81% 2.05% 2.25% 2.48% 2.73% 2.27%

37 BMSR 2.53% 7.72% 8.50% 9.34% 10.28% 7.67%

38 BNBR -6.58% -24.05% -26.46% -29.10% -32.01% -23.64%

39 BNII 0.02% -0.04% -0.05% -0.05% -0.06% -0.04%

40 BRPT 3.39% -0.35% -0.38% -0.42% -0.46% 0.35%

Page 113: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

105

RES KODE Profitabilitas

2009 2010 2011 2012 2013 Average

41 BTEK -7.76% -5.70% -6.27% -6.90% -7.59% -6.84%

42 BTON 4.79% 5.65% 6.22% 6.84% 7.52% 6.20%

43 BUDI 9.16% 2.34% 2.58% 2.84% 3.12% 4.01%

44 BUMI 2.59% 3.55% 3.90% 4.29% 4.72% 3.81%

45 CEKA 100.00% 100.00% 110.00% 121.00% 133.10% 112.82%

46 CENT 11.32% 1.27% 1.40% 1.54% 1.69% 3.44%

47 CFIN 8.48% 7.45% 8.20% 9.02% 9.92% 8.61%

48 CITA 5.54% 6.99% 7.69% 8.46% 9.31% 7.60%

49 CKRA 4.79% 5.65% 6.22% 6.84% 7.52% 6.20%

50 CLPI 14.10% 10.33% 11.36% 12.50% 13.75% 12.41%

51 CMPP -15.41% 0.35% 0.38% 0.42% 0.46% -2.76%

52 CNTX -13.71% -3.33% -3.67% -4.03% -4.44% -5.84%

53 CPIN 30.15% 33.91% 37.30% 41.03% 45.13% 37.50%

54 CTBN 7.12% 6.71% 7.38% 8.12% 8.93% 7.65%

55 DART 0.94% 1.05% 1.16% 1.27% 1.40% 1.16%

56 DAVO -8.08% -0.93% -1.02% -1.12% -1.23% -2.48%

57 DEFI -5.46% 3.88% 4.26% 4.69% 5.16% 2.51%

58 DSFI -71.63% 3.46% 3.80% 4.18% 4.60% -11.12%

59 DUTI 4.79% 5.65% 6.22% 6.84% 7.52% 6.20%

60 DVLA 40.55% 54.36% 59.80% 65.78% 72.35% 58.57%

61 ENRG -16.87% -0.53% -0.58% -0.64% -0.71% -3.87%

62 EPMT 0.22% 0.61% 0.68% 0.74% 0.82% 0.61%

63 ERTX 9.15% 9.11% 10.02% 11.03% 12.13% 10.29%

64 ESTI 28.00% 19.32% 21.25% 23.37% 25.71% 23.53%

65 ETWA 4.74% 3.08% 3.38% 3.72% 4.10% 3.80%

66 FAST 3561.57% 3032.57% 3335.83% 3669.41% 4036.36% 3527.15%

67 FORU 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01%

68 FPNI 0.20% 3.41% 3.75% 4.13% 4.54% 3.21%

69 GDYR 3.66% 3.64% 4.00% 4.40% 4.84% 4.11%

70 GEMA 2.03% 2.13% 2.35% 2.58% 2.84% 2.38%

71 GGRM 1.15% 0.42% 0.46% 0.50% 0.55% 0.62%

72 GMTD 6.08% 13.67% 15.04% 16.55% 18.20% 13.91%

73 GSMF 0.20% 3.41% 3.75% 4.13% 4.54% 3.21%

74 HERO 4.74% 3.08% 3.38% 3.72% 4.10% 3.80%

75 HEXA 0.09% 1.36% 1.50% 1.65% 1.81% 1.28%

76 HMSP 1.95% 1.10% 1.21% 1.33% 1.46% 1.41%

77 IKAI 2.93% 4.59% 5.05% 5.56% 6.11% 4.85%

78 IMAS 8.64% 12.05% 13.26% 14.58% 16.04% 12.92%

79 INAF 112.89% 12.73% 14.00% 15.40% 16.94% 34.39%

80 INAI 92.24% 68.46% 75.31% 82.84% 91.12% 81.99%

Page 114: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

106

RES KODE Profitabilitas

2009 2010 2011 2012 2013 Average

81 INCI 2.41% 2.61% 2.88% 3.16% 3.48% 2.91%

82 INDF 8.48% 7.45% 8.20% 9.02% 9.92% 8.61%

83 INDR 0.07% 0.14% 0.15% 0.17% 0.19% 0.14%

84 INDX 0.20% 3.41% 3.75% 4.13% 4.54% 3.21%

85 INKP 2.41% 2.61% 2.88% 3.16% 3.48% 2.91%

86 INTA 3037.01% 3.82% 4.21% 4.63% 5.09% 610.95%

87 INTP 2.31% 2.84% 3.12% 3.43% 3.78% 3.10%

88 ISAT 0.65% 7.51% 8.26% 9.08% 9.99% 7.10%

89 JECC 1.55% 2.44% 2.68% 2.95% 3.25% 2.58%

90 JIHD 0.95% 5.68% 6.24% 6.87% 7.56% 5.46%

91 JKSW 12.59% 9.36% 10.29% 11.32% 12.45% 11.20%

92 JRPT -1.51% 1.56% 1.71% 1.88% 2.07% 1.14%

93 JSPT 0.09% 1.36% 1.50% 1.65% 1.81% 1.28%

94 KBLI 0.17% 0.05% 0.05% 0.06% 0.06% 0.08%

95 KDSI 1.81% 2.05% 2.25% 2.48% 2.73% 2.27%

96 KKGI 0.02% -0.04% -0.05% -0.05% -0.06% -0.04%

97 KLBF 3.39% -0.35% -0.38% -0.42% -0.46% 0.35%

98 KONI -7.76% -5.70% -6.27% -6.90% -7.59% -6.84%

99 LAPD 4.79% 5.65% 6.22% 6.84% 7.52% 6.20%

100 LION 9.16% 2.34% 2.58% 2.84% 3.12% 4.01%

101 LMPI 2.59% 3.55% 3.90% 4.29% 4.72% 3.81%

102 LMSH 100.00% 100.00% 110.00% 121.00% 133.10% 112.82%

103 LPCK 11.32% 1.27% 1.40% 1.54% 1.69% 3.44%

104 LPIN 8.48% 7.45% 8.20% 9.02% 9.92% 8.61%

105 LPLI 5.54% 6.99% 7.69% 8.46% 9.31% 7.60%

106 LPPF 4.79% 5.65% 6.22% 6.84% 7.52% 6.20%

107 LTLS 14.10% 10.33% 11.36% 12.50% 13.75% 12.41%

108 MAMI -15.41% 0.35% 0.38% 0.42% 0.46% -2.76%

109 MAPI -13.71% -3.33% -3.67% -4.03% -4.44% -5.84%

110 MAYA 30.15% 33.91% 37.30% 41.03% 45.13% 37.50%

111 MDLN 7.12% 6.71% 7.38% 8.12% 8.93% 7.65%

112 MDRN 0.94% 1.05% 1.16% 1.27% 1.40% 1.16%

113 MERK -8.08% -0.93% -1.02% -1.12% -1.23% -2.48%

114 MPPA -5.46% 3.88% 4.26% 4.69% 5.16% 2.51%

115 MRAT -71.63% 3.46% 3.80% 4.18% 4.60% -11.12%

Page 115: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

107

Tabulasi Data Solvabilitas Sampel Tahun 2009-2013

RES KODE Solvabilitas

2009 2010 2011 2012 2013 Average

1 AALI 18.39% 18.51% 20.36% 22.39% 24.63% 20.85%

2 ABBA 43.94% 244.80% 269.28% 296.21% 325.83% 236.01%

3 ADES 61.74% 69.22% 76.14% 83.76% 92.13% 76.60%

4 ADMF 38.74% 50.07% 55.07% 60.58% 66.64% 54.22%

5 ADMG 119.29% 109.07% 119.97% 131.97% 145.17% 125.10%

6 AIMS 778.48% 588.22% 647.04% 711.74% 782.92% 701.68%

7 AKKU 66.55% 91.39% 100.53% 110.59% 121.64% 98.14%

8 AKPI 124.19% 120.19% 132.20% 145.43% 159.97% 136.39%

9 AKRA 98.47% 201.42% 221.56% 243.72% 268.09% 206.65%

10 AKSI 27.51% 28.37% 31.21% 34.33% 37.76% 31.83%

11 ALFA 97.61% 137.19% 150.91% 166.00% 182.60% 146.86%

12 ANTM 21.45% 28.29% 31.12% 34.23% 37.65% 30.55%

13 APEX 124.19% 120.19% 132.20% 145.43% 159.97% 136.39%

14 ARNA 138.49% 112.08% 123.29% 135.62% 149.18% 131.73%

15 ARTI 21.91% 16.81% 18.49% 20.33% 22.37% 19.98%

16 ASBI 110.23% 158.82% 174.70% 192.18% 211.39% 169.46%

17 ASDM 132.62% 137.58% 151.34% 166.47% 183.12% 154.23%

18 ASGR 64.25% 62.25% 68.47% 75.32% 82.85% 70.63%

19 ASII 887.91% 74.84% 82.32% 90.55% 99.61% 247.05%

20 ASJT 78.32% 72.76% 80.03% 88.03% 96.84% 83.20%

21 ATPK 913.73% 849.81% 934.79% 1028.27% 1131.09% 971.54%

22 AUTO 25.93% 45.02% 49.52% 54.47% 59.92% 46.97%

23 BABP 8.35% 8.98% 9.87% 10.86% 11.95% 10.00%

24 BAYU 124.19% 120.19% 132.20% 145.43% 159.97% 136.39%

25 BBCA 913.73% 849.81% 934.79% 1028.27% 1131.09% 971.54%

26 BBLD 56.95% 68.92% 75.81% 83.39% 91.73% 75.36%

27 BBRI 1062.79% 1002.40% 1102.64% 1212.91% 1334.20% 1142.99%

28 BCAP 177.94% 157.54% 173.29% 190.62% 209.68% 181.82%

29 BDMN 523.20% 539.83% 593.81% 653.19% 718.51% 605.71%

30 BEKS -3153.02% 508.67% 559.54% 615.49% 677.04% -158.46%

31 BFIN 3.59% 49.85% 54.84% 60.32% 66.35% 46.99%

32 BHIT 139.29% 122.78% 135.06% 148.57% 163.43% 141.83%

33 BKSL 21.91% 16.81% 18.49% 20.33% 22.37% 19.98%

34 BKSW 1215.34% 1354.00% 1489.40% 1638.34% 1802.17% 1499.85%

35 BLTA 913.73% 849.81% 934.79% 1028.27% 1131.09% 971.54%

36 BMRI 1023.44% 981.41% 1079.55% 1187.50% 1306.25% 1115.63%

37 BMSR 37.45% 47.06% 51.77% 56.94% 62.64% 51.17%

38 BNBR 453.68% 169.48% 186.43% 205.07% 225.58% 248.05%

39 BNII 11657.27% 111862.69% 123048.96% 135353.86% 148889.24% 106162.41%

40 BRPT 44.02% 70.05% 77.05% 84.76% 93.23% 73.82%

41 BTEK 1.06% 6.52% 7.17% 7.88% 8.67% 6.26%

42 BTON 61.58% 55.20% 60.72% 66.80% 73.48% 63.56%

43 BUDI 109.62% 152.76% 168.03% 184.83% 203.32% 163.71%

Page 116: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

108

RES KODE Solvabilitas

2009 2010 2011 2012 2013 Average

44 BUMI 433.94% 405.56% 446.11% 490.72% 539.79% 463.22%

45 CEKA 100.00% 100.00% 110.00% 121.00% 133.10% 112.82%

46 CENT 16.97% 275.78% 303.36% 333.69% 367.06% 259.37%

47 CFIN 25.93% 45.02% 49.52% 54.47% 59.92% 46.97%

48 CITA 71.49% 98.31% 108.15% 118.96% 130.86% 105.55%

49 CKRA 61.58% 55.20% 60.72% 66.80% 73.48% 63.56%

50 CLPI 90.10% 104.74% 115.22% 126.74% 139.41% 115.24%

51 CMPP 144.07% 132.40% 145.64% 160.20% 176.22% 151.71%

52 CNTX 478.79% 741.30% 815.43% 896.97% 986.67% 783.83%

53 CPIN 81.75% 45.67% 50.24% 55.26% 60.79% 58.74%

54 CTBN 84.98% 143.25% 157.58% 173.33% 190.67% 149.96%

55 DART 79.29% 71.15% 78.27% 86.10% 94.71% 81.90%

56 DAVO 527.82% 195.94% 215.53% 237.09% 260.80% 287.44%

57 DEFI 0.92% 1.14% 1.25% 1.37% 1.51% 1.24%

58 DSFI 748.49% 582.53% 640.78% 704.86% 775.35% 690.40%

59 DUTI 61.58% 55.20% 60.72% 66.80% 73.48% 63.56%

60 DVLA 5.44% 6.02% 6.63% 7.29% 8.02% 6.68%

61 ENRG 82.69% 49.95% 54.94% 60.44% 66.48% 62.90%

62 EPMT 43.94% 244.80% 269.28% 296.21% 325.83% 236.01%

63 ERTX 61.74% 69.22% 76.14% 83.76% 92.13% 76.60%

64 ESTI 38.74% 50.07% 55.07% 60.58% 66.64% 54.22%

65 ETWA 119.29% 109.07% 119.97% 131.97% 145.17% 125.10%

66 FAST 778.48% 588.22% 647.04% 711.74% 782.92% 701.68%

67 FORU 66.55% 91.39% 100.53% 110.59% 121.64% 98.14%

68 FPNI 124.19% 120.19% 132.20% 145.43% 159.97% 136.39%

69 GDYR 98.47% 201.42% 221.56% 243.72% 268.09% 206.65%

70 GEMA 27.51% 28.37% 31.21% 34.33% 37.76% 31.83%

71 GGRM 97.61% 137.19% 150.91% 166.00% 182.60% 146.86%

72 GMTD 21.45% 28.29% 31.12% 34.23% 37.65% 30.55%

73 GSMF 124.19% 120.19% 132.20% 145.43% 159.97% 136.39%

74 HERO 138.49% 112.08% 123.29% 135.62% 149.18% 131.73%

75 HEXA 21.91% 16.81% 18.49% 20.33% 22.37% 19.98%

76 HMSP 110.23% 158.82% 174.70% 192.18% 211.39% 169.46%

77 IKAI 132.62% 137.58% 151.34% 166.47% 183.12% 154.23%

78 IMAS 64.25% 62.25% 68.47% 75.32% 82.85% 70.63%

79 INAF 887.91% 74.84% 82.32% 90.55% 99.61% 247.05%

80 INAI 78.32% 72.76% 80.03% 88.03% 96.84% 83.20%

81 INCI 913.73% 849.81% 934.79% 1028.27% 1131.09% 971.54%

82 INDF 25.93% 45.02% 49.52% 54.47% 59.92% 46.97%

83 INDR 8.35% 8.98% 9.87% 10.86% 11.95% 10.00%

84 INDX 124.19% 120.19% 132.20% 145.43% 159.97% 136.39%

85 INKP 913.73% 849.81% 934.79% 1028.27% 1131.09% 971.54%

86 INTA 56.95% 68.92% 75.81% 83.39% 91.73% 75.36%

Page 117: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

109

RES KODE Solvabilitas

2009 2010 2011 2012 2013 Average

87 INTP 1062.79% 1002.40% 1102.64% 1212.91% 1334.20% 1142.99%

88 ISAT 177.94% 157.54% 173.29% 190.62% 209.68% 181.82%

89 JECC 523.20% 539.83% 593.81% 653.19% 718.51% 605.71%

90 JIHD -3153.02% 508.67% 559.54% 615.49% 677.04% -158.46%

91 JKSW 3.59% 49.85% 54.84% 60.32% 66.35% 46.99%

92 JRPT 139.29% 122.78% 135.06% 148.57% 163.43% 141.83%

93 JSPT 21.91% 16.81% 18.49% 20.33% 22.37% 19.98%

94 KBLI 1215.34% 1354.00% 1489.40% 1638.34% 1802.17% 1499.85%

95 KDSI 1023.44% 981.41% 1079.55% 1187.50% 1306.25% 1115.63%

96 KKGI 11657.27% 111862.69% 123048.96% 135353.86% 148889.24% 106162.41%

97 KLBF 44.02% 70.05% 77.05% 84.76% 93.23% 73.82%

98 KONI 1.06% 6.52% 7.17% 7.88% 8.67% 6.26%

99 LAPD 61.58% 55.20% 60.72% 66.80% 73.48% 63.56%

100 LION 109.62% 152.76% 168.03% 184.83% 203.32% 163.71%

101 LMPI 433.94% 405.56% 446.11% 490.72% 539.79% 463.22%

102 LMSH 100.00% 100.00% 110.00% 121.00% 133.10% 112.82%

103 LPCK 16.97% 275.78% 303.36% 333.69% 367.06% 259.37%

104 LPIN 25.93% 45.02% 49.52% 54.47% 59.92% 46.97%

105 LPLI 71.49% 98.31% 108.15% 118.96% 130.86% 105.55%

106 LPPF 61.58% 55.20% 60.72% 66.80% 73.48% 63.56%

107 LTLS 90.10% 104.74% 115.22% 126.74% 139.41% 115.24%

108 MAMI 144.07% 132.40% 145.64% 160.20% 176.22% 151.71%

109 MAPI 478.79% 741.30% 815.43% 896.97% 986.67% 783.83%

110 MAYA 81.75% 45.67% 50.24% 55.26% 60.79% 58.74%

111 MDLN 84.98% 143.25% 157.58% 173.33% 190.67% 149.96%

112 MDRN 79.29% 71.15% 78.27% 86.10% 94.71% 81.90%

113 MERK 527.82% 195.94% 215.53% 237.09% 260.80% 287.44%

114 MPPA 0.92% 1.14% 1.25% 1.37% 1.51% 1.24%

115 MRAT 748.49% 582.53% 640.78% 704.86% 775.35% 690.40%

Page 118: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

110

Tabulasi Data Kualitas Auditor Sampel Tahun 2009-2013

RES KODE

Kualitas Auditor

2009 2010 2011 2012 2013 Average

1 AALI 1 1 1 0 1 1

2 ABBA 0 0 0 1 0 0

3 ADES 1 1 1 0 1 1

4 ADMF 1 1 1 1 0 1

5 ADMG 1 1 1 1 0 1

6 AIMS 0 0 0 1 1 0

7 AKKU 0 0 0 0 1 0

8 AKPI 1 1 1 0 0 1

9 AKRA 1 1 1 1 0 1

10 AKSI 1 0 0 1 0 0

11 ALFA 1 1 1 0 0 1

12 ANTM 1 1 1 1 1 1

13 APEX 1 1 1 0 1 1

14 ARNA 1 1 1 0 0 1

15 ARTI 0 0 0 1 0 0

16 ASBI 1 0 0 0 0 0

17 ASDM 1 1 1 0 0 1

18 ASGR 1 1 1 1 0 1

19 ASII 1 1 1 0 0 1

20 ASJT 0 0 0 0 0 0

21 ATPK 0 0 0 1 0 0

22 AUTO 1 1 1 1 1 1

23 BABP 1 1 1 1 0 1

24 BAYU 1 1 1 0 1 1

25 BBCA 0 0 0 0 1 0

26 BBLD 1 1 1 0 1 1

27 BBRI 1 1 1 0 1 1

28 BCAP 1 1 1 0 1 1

29 BDMN 0 0 0 0 0 0

30 BEKS 0 0 0 1 0 0

31 BFIN 1 1 1 1 0 1

32 BHIT 0 0 0 0 1 0

33 BKSL 0 0 0 1 0 0

34 BKSW 1 1 1 0 1 1

35 BLTA 0 1 1 1 1 1

36 BMRI 0 0 0 0 0 0

37 BMSR 1 1 1 0 1 1

38 BNBR 1 1 1 1 0 1

39 BNII 0 0 0 0 1 0

40 BRPT 0 0 0 1 0 0

Page 119: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

111

RES KODE

Kualitas Auditor

2009 2010 2011 2012 2013 Average

41 BTEK 1 1 1 0 0 1

42 BTON 1 0 1 0 1 1

43 BUDI 0 0 0 1 0 0

44 BUMI 1 1 1 1 0 1

45 CEKA 0 0 0 0 0 0

46 CENT 0 0 0 0 1 0

47 CFIN 0 0 1 0 0 0

48 CITA 0 0 0 0 1 0

49 CKRA 0 0 0 1 1 0

50 CLPI 0 0 0 1 1 0

51 CMPP 0 0 0 0 0 0

52 CNTX 0 0 0 0 0 0

53 CPIN 0 0 0 1 1 0

54 CTBN 1 1 1 0 1 1

55 DART 1 1 1 0 0 1

56 DAVO 1 1 1 0 1 1

57 DEFI 1 1 1 0 0 1

58 DSFI 0 0 0 0 0 0

59 DUTI 0 0 0 1 1 0

60 DVLA 0 0 0 0 0 0

61 ENRG 1 1 1 1 0 1

62 EPMT 0 1 0 1 1 1

63 ERTX 1 1 1 1 0 1

64 ESTI 1 1 1 1 0 1

65 ETWA 0 0 0 1 1 0

66 FAST 0 1 1 0 0 0

67 FORU 1 0 0 0 1 0

68 FPNI 1 1 1 0 0 1

69 GDYR 1 1 1 1 0 1

70 GEMA 1 1 1 0 0 1

71 GGRM 0 0 0 1 0 0

72 GMTD 0 0 0 1 0 0

73 GSMF 1 1 1 0 0 1

74 HERO 0 0 0 1 0 0

75 HEXA 1 1 1 0 1 1

76 HMSP 0 0 0 1 0 0

77 IKAI 1 1 1 0 1 1

78 IMAS 1 1 1 0 0 1

79 INAF 1 1 1 1 1 1

80 INAI 1 1 1 0 0 1

Page 120: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

112

RES KODE

Kualitas Auditor

2009 2010 2011 2012 2013 Average

81 INCI 0 0 0 0 0 0

82 INDF 1 1 0 0 1 1

83 INDR 0 0 0 1 0 0

84 INDX 1 1 1 0 1 1

85 INKP 0 0 0 1 0 0

86 INTA 1 0 0 1 0 0

87 INTP 0 0 0 1 1 0

88 ISAT 0 0 0 0 1 0

89 JECC 1 1 1 0 0 1

90 JIHD 1 1 1 1 0 1

91 JKSW 0 0 0 1 0 0

92 JRPT 0 0 0 0 0 0

93 JSPT 0 0 0 1 1 0

94 KBLI 1 1 1 0 1 1

95 KDSI 0 0 0 1 0 0

96 KKGI 0 0 0 1 0 0

97 KLBF 0 0 0 0 0 0

98 KONI 1 1 1 0 0 1

99 LAPD 1 1 1 0 0 1

100 LION 0 0 0 0 1 0

101 LMPI 0 0 0 1 0 0

102 LMSH 1 1 0 0 1 1

103 LPCK 0 1 1 0 1 1

104 LPIN 0 0 0 0 1 0

105 LPLI 1 1 1 0 1 1

106 LPPF 1 1 1 0 0 1

107 LTLS 0 0 0 0 0 0

108 MAMI 1 0 0 1 0 0

109 MAPI 1 1 1 1 0 1

110 MAYA 1 0 0 0 1 0

111 MDLN 0 0 0 1 0 0

112 MDRN 0 0 0 0 1 0

113 MERK 0 0 0 1 0 0

114 MPPA 0 0 0 0 0 0

115 MRAT 1 1 1 0 1 1

Page 121: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

113

Tabulasi Data Opini Auditor Sampel Tahun 2009-2013

RES KODE

Opini Auditor

2009 2010 2011 2012 2013 Average

1 AALI 1 1 0 0 1 1

2 ABBA 1 1 1 1 0 1

3 ADES 1 0 0 1 0 0

4 ADMF 1 1 0 0 1 1

5 ADMG 1 1 1 1 1 1

6 AIMS 1 1 0 0 0 0

7 AKKU 1 1 0 0 0 0

8 AKPI 0 0 0 1 0 0

9 AKRA 1 0 0 0 0 0

10 AKSI 1 1 0 0 1 1

11 ALFA 1 1 0 0 1 1

12 ANTM 1 1 0 0 0 0

13 APEX 0 0 0 0 0 0

14 ARNA 0 0 0 0 1 0

15 ARTI 1 1 1 1 0 1

16 ASBI 1 1 1 1 0 1

17 ASDM 1 1 1 1 0 1

18 ASGR 0 0 1 1 0 0

19 ASII 1 1 0 0 0 0

20 ASJT 1 1 0 0 1 1

21 ATPK 1 1 0 0 0 0

22 AUTO 0 0 1 1 1 1

23 BABP 0 0 1 0 1 0

24 BAYU 0 1 1 1 1 1

25 BBCA 0 0 1 1 1 1

26 BBLD 1 0 0 0 1 0

27 BBRI 1 1 1 1 0 1

28 BCAP 1 0 0 0 0 0

29 BDMN 0 0 1 1 0 0

30 BEKS 0 1 1 1 1 1

31 BFIN 1 1 1 1 0 1

32 BHIT 1 1 0 0 1 1

33 BKSL 1 0 0 0 1 0

34 BKSW 0 0 1 1 0 0

35 BLTA 1 0 1 1 1 1

36 BMRI 1 0 0 0 0 0

37 BMSR 1 0 1 1 1 1

38 BNBR 0 0 1 1 1 1

39 BNII 0 1 1 1 1 1

40 BRPT 1 1 0 0 0 0

Page 122: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

114

RES KODE

Opini Auditor

2009 2010 2011 2012 2013 Average

41 BTEK 0 0 0 0 0 0

42 BTON 0 1 1 1 1 1

43 BUDI 1 0 1 1 1 1

44 BUMI 1 1 1 0 0 1

45 CEKA 0 0 1 1 1 1

46 CENT 1 0 1 1 1 1

47 CFIN 1 1 1 1 1 1

48 CITA 0 0 1 1 1 1

49 CKRA 0 1 0 0 0 0

50 CLPI 1 0 1 0 0 0

51 CMPP 1 0 1 1 1 1

52 CNTX 1 0 1 1 1 1

53 CPIN 0 1 1 1 1 1

54 CTBN 1 0 0 0 0 0

55 DART 0 0 0 0 0 0

56 DAVO 0 1 1 1 1 1

57 DEFI 1 0 1 1 1 1

58 DSFI 1 0 1 1 1 1

59 DUTI 0 0 0 0 0 0

60 DVLA 0 1 1 1 1 1

61 ENRG 0 0 1 1 1 1

62 EPMT 0 1 1 1 1 1

63 ERTX 1 1 0 0 0 0

64 ESTI 1 1 0 0 0 0

65 ETWA 0 0 1 1 1 1

66 FAST 0 0 0 0 0 0

67 FORU 1 1 0 0 0 0

68 FPNI 0 1 1 1 1 1

69 GDYR 0 0 0 1 1 0

70 GEMA 0 1 0 0 0 0

71 GGRM 0 0 1 1 1 1

72 GMTD 0 0 1 1 1 1

73 GSMF 1 1 0 0 0 0

74 HERO 0 0 0 0 0 0

75 HEXA 1 0 1 1 1 1

76 HMSP 1 1 1 0 1 1

77 IKAI 1 0 1 0 1 1

78 IMAS 1 0 0 1 0 0

79 INAF 1 1 1 0 1 1

80 INAI 0 0 1 1 0 0

Page 123: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

115

RES KODE

Opini Auditor

2009 2010 2011 2012 2013 Average

81 INCI 0 1 1 1 0 1

82 INDF 0 0 0 1 1 0

83 INDR 1 0 0 0 1 0

84 INDX 1 1 1 0 0 1

85 INKP 1 1 1 1 0 1

86 INTA 0 0 0 1 0 0

87 INTP 0 0 1 0 0 0

88 ISAT 1 0 1 1 1 1

89 JECC 1 1 1 0 1 1

90 JIHD 0 0 1 0 0 0

91 JKSW 1 1 0 1 0 1

92 JRPT 1 1 0 0 0 0

93 JSPT 0 0 1 0 0 0

94 KBLI 0 0 1 1 0 0

95 KDSI 1 1 0 0 0 0

96 KKGI 1 1 1 1 0 1

97 KLBF 1 1 1 0 1 1

98 KONI 1 1 0 0 1 1

99 LAPD 0 0 1 0 1 0

100 LION 1 0 1 0 1 1

101 LMPI 1 1 1 0 1 1

102 LMSH 1 1 0 0 0 0

103 LPCK 1 1 0 1 0 1

104 LPIN 0 0 1 1 0 0

105 LPLI 0 0 0 0 1 0

106 LPPF 1 1 0 1 0 1

107 LTLS 1 1 1 0 1 1

108 MAMI 0 0 1 1 1 1

109 MAPI 0 1 0 0 0 0

110 MAYA 1 0 1 0 1 1

111 MDLN 1 0 1 1 0 1

112 MDRN 0 1 0 0 1 0

113 MERK 1 1 0 1 0 1

114 MPPA 0 0 1 0 0 0

115 MRAT 0 0 1 0 1 0

Page 124: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

116

Tabulasi Data Audit Delay Sampel Tahun 2009-2013

RES KODE

Audit Delay (Hari)

2009 2010 2011 2012 2013 Average

1 AALI 52 23 53 43 30 40

2 ABBA 118 82 78 81 80 88

3 ADES 87 94 86 80 75 84

4 ADMF 34 29 35 73 95 53

5 ADMG 77 76 71 67 86 75

6 AIMS 80 87 91 16 60 67

7 AKKU 59 71 87 69 68 71

8 AKPI 75 86 137 73 75 89

9 AKRA 45 54 84 53 74 62

10 AKSI 61 80 17 86 81 65

11 ALFA 73 73 102 62 51 72

12 ANTM 79 80 58 55 40 62

13 APEX 86 82 77 79 75 80

14 ARNA 58 59 46 75 89 65

15 ARTI 86 275 84 80 68 119

16 ASBI 83 72 71 55 73 71

17 ASDM 59 59 60 83 66 65

18 ASGR 40 46 53 68 64 54

19 ASII 80 58 58 85 128 82

20 ASJT 86 75 77 59 79 75

21 ATPK 75 71 149 67 86 90

22 AUTO 72 53 53 65 82 65

23 BABP 83 45 45 52 85 62

24 BAYU 82 81 59 87 74 77

25 BBCA 55 68 70 86 74 71

26 BBLD 44 58 65 45 81 59

27 BBRI 46 40 43 83 80 58

28 BCAP 65 86 79 67 85 76

29 BDMN 74 55 65 52 43 58

30 BEKS 118 89 88 74 79 90

31 BFIN 34 36 37 86 89 56

32 BHIT 89 80 84 82 144 96

33 BKSL 55 36 52 118 71 66

34 BKSW 90 74 93 54 89 80

35 BLTA 82 85 85 74 67 79

36 BMRI 81 74 86 67 65 75

37 BMSR 74 80 58 79 45 67

38 BNBR 68 61 64 39 75 61

39 BNII 67 66 84 76 53 69

40 BRPT 83 89 86 79 75 82

Page 125: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

117

RES KODE

Audit Delay (Hari)

2009 2010 2011 2012 2013 Average

41 BTEK 48 45 46 86 79 61

42 BTON 81 59 79 80 45 69

43 BUDI 86 72 65 61 58 68

44 BUMI 79 54 77 55 95 72

45 CEKA 86 85 87 59 79 79

46 CENT 83 89 91 55 79 79

47 CFIN 48 24 37 82 74 53

48 CITA 86 86 86 48 147 91

49 CKRA 67 46 56 68 136 75

50 CLPI 69 58 70 76 53 65

51 CMPP 67 66 16 88 56 59

52 CNTX 79 81 74 66 85 77

53 CPIN 87 89 70 69 64 76

54 CTBN 73 89 88 59 77 77

55 DART 74 79 85 69 59 73

56 DAVO 68 64 64 114 58 74

57 DEFI 60 68 88 83 77 75

58 DSFI 87 59 24 87 84 68

59 DUTI 77 82 73 59 73 73

60 DVLA 69 59 63 88 116 79

61 ENRG 83 75 88 76 87 82

62 EPMT 60 60 58 97 72 69

63 ERTX 48 53 60 86 113 72

64 ESTI 82 74 86 76 72 78

65 ETWA 81 66 86 86 79 80

66 FAST 69 64 59 86 80 72

67 FORU 102 115 119 74 85 99

68 FPNI 76 73 72 74 87 76

69 GDYR 112 123 136 159 86 123

70 GEMA 86 87 88 83 77 84

71 GGRM 55 85 86 90 84 80

72 GMTD 79 53 76 68 85 72

73 GSMF 88 82 58 86 87 80

74 HERO 63 67 33 46 59 54

75 HEXA 48 59 79 79 87 70

76 HMSP 26 43 52 76 84 56

77 IKAI 83 75 109 80 99 89

78 IMAS 37 32 56 83 60 54

79 INAF 74 74 71 32 70 64

80 INAI 79 82 79 59 66 73

Page 126: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

118

RES KODE

Audit Delay (Hari)

2009 2010 2011 2012 2013 Average

81 INCI 88 85 84 93 85 87

82 INDF 76 80 72 106 51 77

83 INDR 87 82 86 81 74 82

84 INDX 86 102 106 67 74 87

85 INKP 83 87 88 113 87 92

86 INTA 83 86 79 117 77 88

87 INTP 87 87 86 12 78 70

88 ISAT 74 71 72 57 59 67

89 JECC 62 75 79 74 88 76

90 JIHD 76 82 79 79 60 75

91 JKSW 87 74 77 87 78 81

92 JRPT 86 89 88 74 37 75

93 JSPT 65 68 66 58 51 62

94 KBLI 20 22 42 71 74 46

95 KDSI 88 89 88 79 88 86

96 KKGI 74 80 74 82 85 79

97 KLBF 62 75 70 90 115 82

98 KONI 81 68 72 40 74 67

99 LAPD 69 64 77 83 85 76

100 LION 79 86 64 59 77 73

101 LMPI 83 88 62 81 78 78

102 LMSH 54 61 75 87 75 70

103 LPCK 69 87 87 71 65 76

104 LPIN 63 41 51 74 85 63

105 LPLI 76 75 79 81 87 80

106 LPPF 27 85 25 80 87 61

107 LTLS 76 74 74 79 85 78

108 MAMI 77 80 75 75 85 78

109 MAPI 51 61 71 87 88 72

110 MAYA 74 80 71 82 143 90

111 MDLN 27 40 37 75 66 49

112 MDRN 90 88 60 54 70 72

113 MERK 86 60 46 68 85 69

114 MPPA 56 68 52 66 85 65

115 MRAT 82 85 87 82 46 76

Page 127: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

119

LAMPIRAN III

HASIL ANALISIS STATISTIK

DESKRIPTIF

Page 128: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

120

N Minimum Maximum Mean Std, Deviation

Ukuran,Perusahaan 115 0,28 14.581.492,14 209.860,30 1.441.472,14

Profitabilitas 115 0,01 3.527,15 92,31 498,19

Solvabilitas 115 1,24 10.6162,41 2.130,57 14.030,61

Kualitas,Auditor 115 ,00 1,00 ,496 ,502

Opini,Auditor 115 ,00 1,00 ,548 ,500

Audit,Delay 115 40,00 123,00 73,49 12,51

Valid N (listwise) 115

* Ukuran Perusahaan dalam Milyar

Page 129: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

121

LAMPIRAN IV

HASIL UJI ASUMSI KLASIK

Page 130: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

122

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

115

.0000000

12.85150193

.090

.090

-.045

.893

.402

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parameters a,b

Absolute

Positive

Negative

Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz

ed Residual

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Page 131: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

123

Hasil Uji Multikolonearitas

Variables Entered/Removedb

Opini.Auditor,

Solvabilitas, Kualitas.

Auditor, Profitabilitas,

Ukuran.Perusahaana

. Enter

Model

1

Variables Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Audit.Delayb.

Model Summaryb

.788a .621 .616 13.19245

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), Opini.Auditor, Solvabilitas,

Kualitas.Auditor, Profitabilitas, Ukuran.Perusahaan

a.

Dependent Variable: Audit.Delayb.

ANOVAb

597.869 5 119.574 6.687 .000a

16185.788 93 174.041

16783.657 98

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Opini.Auditor, Solvabilitas, Kualitas.Auditor, Profitabilitas,

Ukuran.Perusahaan

a.

Dependent Variable: Audit.Delayb.

Page 132: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

124

Coefficientsa

76.276 2.734 27.894 .000

6.703 .000 .279 2.727 .004 .874 1.145

-.224 .003 -.086 -2.807 .002 .912 1.097

.164 .004 .043 3.401 .000 .883 1.132

-4.643 2.728 -.178 -2.702 .004 .945 1.058

-.661 2.746 -.025 -2.241 .010 .933 1.071

(Constant)

Ukuran.Perusahaan

Profitabilitas

Solvabilitas

Kualitas.Auditor

Opini.Auditor

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Audit.Delaya.

Collinearity Diagnosticsa

2.698 1.000 .03 .01 .01 .04 .04 .04

1.143 1.536 .00 .37 .14 .07 .03 .03

.999 1.643 .00 .25 .62 .00 .00 .00

.541 2.233 .00 .00 .00 .01 .48 .37

.461 2.419 .01 .34 .17 .80 .01 .07

.159 4.125 .96 .03 .07 .08 .43 .48

Dimension

1

2

3

4

5

6

Model

1

Eigenvalue

Condition

Index (Constant)

Ukuran.

Perusahaan Profitabilitas Solvabilitas

Kualitas.

Auditor Opini.Auditor

Variance Proportions

Dependent Variable: Audit.Delaya.

Residuals Statisticsa

68.3301 78.1007 73.6768 2.46996 99

-30.91790 51.06896 .00000 12.85150 99

-2.165 1.791 .000 1.000 99

-2.344 3.871 .000 .974 99

Predicted Value

Residual

Std. Predicted Value

Std. Residual

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Dependent Variable: Audit.Delaya.

Page 133: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

125

Hasil Uji Autokorelasi

Variables Entered/Removedb

Opini.Auditor,

Solvabilitas, Kualitas.

Auditor, Profitabilitas,

Ukuran.Perusahaana

. Enter

Model

1

Variables Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Audit.Delayb.

Model Summaryb

.788a .621 .616 13.19245 2.101

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), Opini.Auditor, Solvabilitas, Kualitas.Auditor,

Profitabilitas, Ukuran.Perusahaan

a.

Dependent Variable: Audit.Delayb.

ANOVAb

597.869 5 119.574 6.687 .000a

16185.788 93 174.041

16783.657 98

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Opini.Auditor, Solvabilitas, Kualitas.Auditor, Profitabilitas,

Ukuran.Perusahaan

a.

Dependent Variable: Audit.Delayb.

Coefficientsa

76.276 2.734 27.894 .000

6.703 .000 .279 2.727 .004

-.224 .003 -.086 -2.807 .002

.164 .004 .043 3.401 .000

-4.643 2.728 -.178 -2.702 .004

-.661 2.746 -.025 -2.241 .010

(Constant)

Ukuran.Perusahaan

Profitabilitas

Solvabilitas

Kualitas.Auditor

Opini.Auditor

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Audit.Delaya.

Page 134: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

126

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variables Entered/Removedb

Opini.Auditor,

Solvabilitas, Kualitas.

Auditor, Profitabilitas,

Ukuran.Perusahaana

. Enter

Model

1

Variables Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Res_2b.

Model Summaryb

.205a .042 -.018 13.60434 2.121

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), Opini.Auditor, Solvabilitas, Kualitas.Auditor,

Profitabilitas, Ukuran.Perusahaan

a.

Dependent Variable: Res_2b.

ANOVAb

649.069 5 129.814 .701 .624a

14806.238 80 185.078

15455.308 85

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Opini.Auditor, Solvabilitas, Kualitas.Auditor, Profitabilitas,

Ukuran.Perusahaan

a.

Dependent Variable: Res_2b.

Coefficientsa

3.988 3.085 1.293 .200

6.38E-016 .000 .078 .668 .506

.001 .003 .047 .411 .682

-.006 .004 -.154 -1.323 .190

-2.702 3.059 -.101 -.883 .380

-2.517 3.072 -.094 -.819 .415

(Constant)

Ukuran.Perusahaan

Profitabilitas

Solvabilitas

Kualitas.Auditor

Opini.Auditor

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Res_2a.

Page 135: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

127

Residuals Statisticsa

-7.5398 6.9157 .1413 2.76335 86

-31.04128 49.95942 .00000 13.19815 86

-2.780 2.452 .000 1.000 86

-2.282 3.672 .000 .970 86

Predicted Value

Residual

Std. Predicted Value

Std. Residual

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Dependent Variable: Res_2a.

Page 136: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

128

LAMPIRAN V

HASIL ANALISIS REGRESSI

Page 137: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

129

Hasil Analisis Regression

Variables Entered/Removedb

Opini.Auditor,

Solvabilitas, Kualitas.

Auditor, Profitabilitas,

Ukuran.Perusahaana

. Enter

Model

1

Variables Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Audit.Delayb.

Model Summaryb

.788a .621 .616 13.19245

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), Opini.Auditor, Solvabilitas,

Kualitas.Auditor, Profitabilitas, Ukuran.Perusahaan

a.

Dependent Variable: Audit.Delayb.

Change Statistics

R Square Change F Change df1 df2

Sig. F Change

.356 54.687 5 93 .000

a Predictors: (Constant), Opini.Auditor, Solvabilitas, Kualitas.Auditor, Profitabilitas, Ukuran.Perusahaan

ANOVAb

597.869 5 119.574 6.687 .000a

16185.788 93 174.041

16783.657 98

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Opini.Auditor, Solvabilitas, Kualitas.Auditor, Profitabilitas,

Ukuran.Perusahaan

a.

Dependent Variable: Audit.Delayb.

Page 138: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

130

Coefficientsa

76.276 2.734 27.894 .000

6.703 .000 .279 2.727 .004

-.224 .003 -.086 -2.807 .002

.164 .004 .043 3.401 .000

-4.643 2.728 -.178 -2.702 .004

-.661 2.746 -.025 -2.241 .010

(Constant)

Ukuran.Perusahaan

Profitabilitas

Solvabilitas

Kualitas.Auditor

Opini.Auditor

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Audit.Delaya.

Page 139: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

131

LAMPIRAN VI

TABEL T DENGAN SIGNIFIKANSI

0,05/5%

Page 140: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA AUDIT ...

132

df t table df t table df t table df t table df t table

1 12,7062047 31 2,03951344 61 1,99962357 91 1,98637711 121 1,97976374

2 4,30265273 32 2,03693333 62 1,9989715 92 1,98608627 122 1,97959985

3 3,1824463 33 2,03451529 63 1,99834052 93 1,98580177 123 1,97943866

4 2,77644511 34 2,0322445 64 1,99772963 94 1,98552339 124 1,97928009

5 2,57058183 35 2,03010792 65 1,99713789 95 1,98525096 125 1,97912408

6 2,44691185 36 2,02809399 66 1,9965644 96 1,98498426 126 1,97897058

7 2,36462425 37 2,02619245 67 1,99600833 97 1,98472314 127 1,97881951

8 2,30600413 38 2,02439415 68 1,99546891 98 1,9844674 128 1,97867082

9 2,26215716 39 2,0226909 69 1,99494539 99 1,9842169 129 1,97852446

10 2,22813884 40 2,02107537 70 1,99443709 100 1,98397147 130 1,97838038

11 2,20098516 41 2,01954095 71 1,99394334 101 1,98373095 131 1,97823851

12 2,17881283 42 2,01808168 72 1,99346354 102 1,9834952 132 1,97809881

13 2,16036865 43 2,01669217 73 1,9929971 103 1,98326409 133 1,97796124

14 2,14478668 44 2,01536755 74 1,99254347 104 1,98303747 134 1,97782573

15 2,13144954 45 2,01410336 75 1,99210212 105 1,98281522 135 1,97769225

16 2,11990529 46 2,01289557 76 1,99167258 106 1,9825972 136 1,97756075

17 2,10981556 47 2,01174048 77 1,99125436 107 1,98238331 137 1,97743118

18 2,10092204 48 2,01063472 78 1,99084704 108 1,98217342 138 1,97730351

19 2,09302405 49 2,0095752 79 1,99045018 109 1,98196743 139 1,97717769

20 2,08596344 50 2,00855907 80 1,99006339 110 1,98176522 140 1,97705369

21 2,07961384 51 2,00758373 81 1,98968629 111 1,9815667 141 1,97693146

22 2,07387306 52 2,00664676 82 1,98931852 112 1,98137175 142 1,97681096

23 2,0686576 53 2,00574595 83 1,98895974 113 1,9811803 143 1,97669217

24 2,06389855 54 2,00487927 84 1,98860963 114 1,98099223 144 1,97657503

25 2,05953854 55 2,00404477 85 1,98826787 115 1,98080748 145 1,97645953

26 2,05552942 56 2,0032407 86 1,98793417 116 1,98062594 146 1,97634562

27 2,05183049 57 2,00246544 87 1,98760824 117 1,98044753 147 1,97623328

28 2,04840711 58 2,00171747 88 1,98728982 118 1,98027223 148 1,97612246

29 2,04522961 59 2,00099536 89 1,98697866 119 1,98009985 149 1,97601314

30 2,04227245 60 2,0002978 90 1,9866745 120 1,97993038 150 1,9759053