PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DAN KEPERCAYAAN ATAS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL (Studi Pada Auditor Internal di Jakarta) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Izumi Nadia Marrisca Putri NIM : 106082002625 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M
121
Embed
PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3476/1...7. Bapak Dr.Amilin, SE., M.Si., Ak dan Bapak Afif Sulfa, SE., MM., Ak selaku dosen
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DAN KEPERCAYAAN ATAS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL
(Studi Pada Auditor Internal di Jakarta)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Izumi Nadia Marrisca Putri NIM : 106082002625
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M
THE INFLUENCE OF USAGE EFFECTIVENESS AND TRUST TO ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS TECHNOLOGY TO INTERNAL
AUDITOR’S PERFORMANCE
By: Izumi Nadia Marrisca Putri
ABSTRACT This research is intents to obtain empirical evidence of usage effectiveness and trust to accounting information systems technology to internal auditor performance. The sample used in this study consist of 51 internal auditors who study at YPIA on Mei 2010. This research has used questionnaires were proceed and analyzed by multiple regression analysis method. In determining the respondents, this research used the convenience sampling.
The hypothesis of this research are: (1) usage effectiveness to accounting information systems technology influenced with internal auditor performance, (2) trust to accounting information systems technology influenced with internal auditor performance, (3) usage effectiveness and trust to accounting information systems technology simultaneously influenced with internal auditor performance. Keywords: Usage effectiveness, trust, accounting information systems technology,
internal auditor performance
iv
v
PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DAN KEPERCAYAAN ATAS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP
KINERJA AUDITOR INTERNAL
Oleh: Izumi Nadia Marrisca Putri
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi teradap kinerja auditor internal. Sampel dalam penelitian ini adalah 51 orang auditor internal yang sedang mengikuti pelatihan di Yayasan Pendidikan Internal Auditor (YPIA) pada bulan Mei 2010. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang diproses dan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Dalam menentukan responden, penelitian ini menggunakan convenience sampling. Hipotesis penelitian ini adalah: (1) terdapat pengaruh positif yang signifikan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor internal, (2) terdapat pengaruh positif yang signifikan kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor internal, (3) secara bersama-sama terdapat pengaruh positif yang signifikan efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi teradap kinerja auditor internal. Kata Kunci: Efektivitas Penggunaan, Kepercayaan, Teknologi Sistem Informasi
Akuntansi, Kinerja Auditor Internal
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Alhamdulillahirobbil’alamin.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas nikmat dan
karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta
salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada nabi Muhammad SAW, yang telah
memberikan tauladan kepada seluruh umat manusia menuju jalan kebenaran.
Sehubungan dengan penulisan skripsi ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam penelitian ini, terutama kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Perizal Bahri,Ir dan Ibu Sri Basril Dhani
yang tak henti-hentinya memberikan doa serta dukungannya baik moril dan
materiil yang tak terhingga demi skripsi ini. Semoga karya kecil ini dapat
sedikit membuat kalian bangga.
2. Untuk Meddy, kakak yang selalu jadi penyemangat yang sudah berada di
tempat yang indah. Fajar Wirzayanto,S.Kom dan Ivana Edlin Marissa.Q yang
telah banyak memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis.
3. Bapak Prof. Dr.Abdul Hamid.,MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, selaku dosen pembimbing I yang selalu
menyediakan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis. Terima
kasih banyak untuk semua kesabaran yang diberikan serta ilmu yang bapak
berikan selama proses bimbingan. Semoga keikhlasan dan kesabaran bapak
akan memperoleh balasan dari Allah SWT.Amin.
5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE.,MM., Ak selaku dosen pembimbing II yang
telah meluangkan waktunya untuk memebrikan bimbingan kepada penulis.
Memberikan semangat, motivasi serta saran-saran selama penulis
melaksanakan penelitian ini. Terima kasih untuk semua kesabaran serta
dukungannya selama ini.
viii
6. Bapak Afif Sulfa, SE.,MM., Ak dan Ibu Yessi Fitri, SE.,MM., Ak selaku
Kajur dan Sekjur Akuntansi yang telah banyak membantu penulis.
7. Bapak Dr.Amilin, SE., M.Si., Ak dan Bapak Afif Sulfa, SE., MM., Ak selaku
dosen penguji sidang skripsi.
8. Jajaran dosen Jurusan Akuntansi dan seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih untuk semua
ilmu yang telah diberikan. Semoga ilmu yang telah diperoleh ini akan selalu
bermanfaat di masa depan.
9. Seluruh staf karyawan dan karyawati akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
10. Kakekku tercinta, untuk doanya demi kesuksesan cucunya yang satu ini,
semua om dan tante yang terus mendukung serta mendoakan keponakannya
selalu.
11. Frendyka Susanto, terima kasih. Selama ini telah sabar, setia dan memberikan
Tabel 4.5 Lama Bekerja .....................................................................................57
Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem
Informasi Akuntansi...........................................................................58
Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Kepercayaan Atas Teknologi Sistem
Informasi Akuntansi...........................................................................58
Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Kinerja Auditor Internal.................................59
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas ..........................................................................60
Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................61
Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Berganda................................................................64
Tabel 4.12 Hasil Koefisien Determinasi (R2).......................................................65
Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik F............................................................................66
Tabel 4.14 Hasil Uji t ...........................................................................................67
xvi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Hal
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran..........................................................................40
Gambar 4.1 Gambar Hasil Uji Heteroskedastisitas...............................................62
Gambar 4.2 Gambar Hasil Uji Normalitas............................................................63
xvii
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Lampiran I Surat Riset Penelitian ..............................................................78
Lampiran II Kuesioner Penelitian ...............................................................79
Lampiran III Skor Jawaban Penelitian .........................................................85
Lampiran IV Hasil Uji Validitas...................................................................92
Lampiran V Hasil Uji Reliabilitas ...............................................................99
Lampiran VI Hasil Uji Regresi Berganda................................................... 104
Lampiran VII Nama-Nama Perusahaan ....................................................... 109
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Teknologi sistem informasi dalam organisasi bisnis dewasa ini menjadi
penting artinya berkaitan dengan ketepatan waktu dan kebenaran penyediaan
informasi yang dibutuhkan pemakai. Perkembangan sistem informasi tersebut
perlu didukung banyak faktor yang diharapkan dapat memberikan kesuksesan
dari sistem informasi itu sendiri yang tercermin melalui kepuasan pemakai
sistem informasi. Sistem informasi tidak hanya sebagai alat bantu dalam
pengolahan data, namun dapat juga digunakan untuk mengetahui lebih cepat
jika timbul permasalahan dalam organisasi dan memfokuskan pada unsur
tertentu guna mengambil tindakan yang tepat.
Sistem informasi adalah salah satu cara agar organisasi bisnis dapat
memberikan keunggulan kompetitif dan mampu bersaing dengan para
kompetitornya. Rockart (1995) dalam Jumaili (2005) menyatakan bahwa
teknologi informasi merupakan sumber daya keempat setelah sumber daya
manusia, sumber daya uang, dan sumber daya mesin yang digunakan untuk
membentuk dan mengoperasikan perusahaan.
Teknologi informasi adalah faktor yang sangat mendukung dalam
penerapan sistem informasi dan merupakan suatu solusi organisasi dan
manajemen untuk memecahkan permasalahan manajemen dan akuntansi yang
timbul dalam praktiknya. Teknologi informasi sebuah organisasi terdiri dari
1
perangkat keras, perangkat lunak, perangkat telekomunikasi, manajemen
basis data, dan teknologi lain yang digunakan untuk menyimpan data dan
membuat data tersedia dalam bentuk informasi kepada pembuat keputusan.
Teknologi informasi saat ini memainkan peranan penting dalam
mendukung pengambilan keputusan oleh manajemen. Hal ini mendorong
adanya suatu kebutuhan penting untuk melakukan evaluasi secara obyektif
tentang keberhasilan atau kegagalan sistem yang berguna dalam mendukung
pembuatan keputusan yang tepat. Evaluasi yang dilakukan tersebut akan
berguna dalam membantu tercapainya keberhasilan atas pengembangan
sistem informasi.
Dalam bidang akuntansi, perkembangan teknologi informasi memiliki
dampak yang sangat signifikan, terutama terhadap sistem informasi akuntansi
dalam suatu organisasi bisnis. Dampak yang nyata dirasakan adalah
pemrosesan data yang mengalami perubahan dari sistem manual digantikan
oleh komputer sebagai alat pemrosesan data. Hal ini juga dialami oleh para
akuntan, yang berprofesi sebagai pengelola keuangan yang dituntut untuk
melakukan pengendalian dan pemantauan terhadap efisiensi dan efektivitas
pengelolaan keuangan.
Sistem informasi akuntansi berbasis komputer dirancang untuk
mengubah data akuntansi menjadi informasi. Atau merupakan sebuah
rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan dan diproses menjadi
informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai. Informasi adalah salah
satu sumber daya bisnis yang vital untuk kelangsungan dan kontinuitas hidup
2
perusahaan. Dalam dunia bisnis, informasi dapat berasal dari intern maupun
ekstern perusahaan. Setiap saat informasi diperlukan baik oleh manajemen
maupun pengguna lainnya dalam rangka untuk pengambilan keputusan.
Perkembangan dalam mengolah informasi akuntansi ini juga pada
akhirnya berdampak pada jasa yang diberikan oleh seorang auditor internal.
Dulu, auditor tidak harus ahli dalam bidang komputer untuk keperluan
auditnya. Namun sekarang dengan kemajuan teknologi, seorang auditor tidak
hanya harus ahli dalam bidangnya tetapi juga harus memiliki kemampuan
tertentu di bidang komputer.
Auditor internal dalam suatu perusahaan berperan penting dalam
memeriksa sistem informasi akuntansi yang ada di dalam suatu perusahaan
apakah sistem informasi tersebut sudah dijalankan sesuai kebijakan
perusahaan atau malah melenceng dari kebijakan perusahaan. Dalam
melaksanakan tugasnya, auditor internal berperan sebaik mungkin
melaksanakan tugas utamanya, yaitu melakukan penilaian dan evaluasi
terhadap sistem dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Berperannya
auditor internal yang optimal diharapkan akan berpengaruh terhadap proses
manajemen agar lebih objektif dan tujuan perusahaan tercapai. Laporan
evaluasi dan penilaian auditor internal terhadap pencapaian tujuan perusahaan
merupakan umpan balik kepada para manajer dalam melaksanakan tugasnya.
Sistem informasi akuntansi merupakan bagian penting dari auditor
internal. Informasi dapat dikatakan berkualitas jika dapat memberikan suatu
gambaran yang utuh dari suatu permasalahan, atau pemecahan masalah. Para
3
auditor internal harus menggunakan sistem informasi akuntansi untuk
memudahkan dalam mengaudit perusahaan. Dengan berkembangnya
teknologi informasi dan berdampak pula pada perkembangan sistem
informasi akuntansi maka auditor internal harus memiliki keahlian untuk
dapat memahami dan mengevaluasi atas sistem informasi akuntansi
perusahaan yang telah terkomputerisasi.
Keberhasilan suatu sistem informasi akan tergantung pada kemudahan
dan pemanfaatan pemakai sistem terhadap teknologi yang ada dalam sistem
karena teknologi akan membantu individu dalam menyelesaikan tugasnya
Goodhue (1995) dalam Jumaili (2005). Satu hal penting yang harus
diperhatikan oleh perusahaan atau pelaku bisnis yang menerapkan teknologi
informasi adalah sejauh mana keberhasilan sistem tersebut membawa dampak
positif dalam peningkatan kinerja baik individual maupun organisasi secara
keseluruhan. Konstruk evaluasi pemakai diri sendiri merupakan suatu
konstruk yang sangat luas dan evaluasi pemakai merupakan suatu evaluasi
atau pengukuran tentang sikap dan kepercayaan individu teradap sesuatu,
baik barang ataupun jasa. Jumaili (2005) mengajukan hubungan kecocokan
tugas teknologi untuk dijadikan sebagai acuan evaluasi pemakai dalam sistem
informasi. Dalam model ini dinyatakan bahwa pemakai akan memberikan
nilai evaluasi yang tinggi (positif) tidak hanya dikarenakan oleh karakteristik
sistem yang melekat, tetapi lebih sejauh mana sistem tersebut dipercaya dapat
memenuhi kebutuhan tugas mereka dan sesuai dengan kebutuhan tugas
mereka. Evaluasi pemakai atas kecocokan tugas teknologi menjadi penting
4
artinya berkaitan dengan pencapaian kinerja individual yang tinggi sehingga
mengarahkan individu untuk mencapai kinerja yang lebih baik selain itu
Jumaili (2005) juga mengungkapkan bahwa secara umum, efektivitas
penggunaan atau penerapan teknologi sistem informasi dalam suatu
perusahaan dapat dilihat dari kemudahan pemakai dalam mengidentifikasi
data, mengakses data dan menginterpretasikan data tersebut. Data dalam
sistem informasi tersebut seharusnya merupakan data yang terintegrasi dari
seluruh unit perusaaan atau organisasi sehingga dapat digunakan untuk
berbagai kebutuhan tugas dalam perusahaan.
Kepercayaan adalah hal yang diperlukan oleh pemakai teknologi sistem
informasi akuntansi agar dia merasa bahwa teknologi sistem informasi
akuntansi yang diterapkan dapat meningkatkan kinerja auditor internal dalam
menjalankan tugasnya di organisasi perusahaan. Goodhue dalam Jumaili
(2005) mengajukan kontruk hubungan kecocokan tugas teknologi untuk
dijadikan acuan evaluasi pemakai dalam sistem informasi. Dalam model ini
dinyatakan bahwa pemakai akan memberikan nilai evaluasi yang tinggi
(positif) tidak hanya dikarenakan oleh karakterisitik sistem yang melekat,
tetapi lebih kepada sejauh mana sistem tersebut dipercaya dapat memenuhi
kebutuhan tugas mereka dan sesuai dengan kebutuhan tugas mereka.
Trisnaningsih (2007) menjelaskan bahwa, kinerja (prestasi kerja) adalah
suatu hasil karya yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan,
pengalaman dan kesungguhan waktu yang diukur dengan mutu kerja yang
5
dihasilkan, sedangkan kuantitas adalah jumlah hasil kerja yang dihasilkan
dalam kurun waktu tertentu, dan ketepatan waktu adala kesesuaian waktu
yang telah direncanakan.
Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan penilaian perilaku manusia
dalam melakukan peran yang dimainkannya untuk mencapai tujuan
organisasi. Adapun tujuan pokok dalam penelitian kinerja menurut Mulyadi
(1997) dalam Sari (2008) adala memotivasi karyawan dalam memenuhi
standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan
tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan
manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis termotivasi untuk melakukan
replikasi penelitian yang pernah dilakukan Jumaili (2005) dan Sari (2008)
dengan mengacu pada penelitian Sari (2008). Dalam penelitian Sari (2008)
didapat bahwa efektivitas penggunaan dan kepercayaan teknologi sistem
informasi mempunyai pengaruh positif dengan kinerja individual pada pasar
swalayan di Kota Denpasar, sedangkan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja
auditor internal sebagai pemakai teknologi sistem informasi tersebut berdasar
model sebelumnya (Goodhue, 1995) dan untuk mengetahui apakah tingkat
kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi akuntansi akan
meningkatkan kinerja auditor internal.
6
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mencoba untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Efektivitas Penggunaan
dan Kepercayaan Atas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap
Kinerja Auditor Internal (Studi Pada Auditor Internal di Jakarta).”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka masalah dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor internal?
2. Apakah kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi akuntansi
berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja auditor internal?
3. Apakah efektivitas dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi
akuntansi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja
auditor internal?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan perumusan masalah tersebut diatas maka tujuan
penelitian ini adalah:
a. Untuk menganalisis pengaruh yang signifikan efektivitas penggunaan
teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja para auditor
internal.
7
b. Untuk menganalisis pengaruh yang signifikan tingkat kepercayaan
terhadap teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor
internal.
c. Untuk menganalisi efektivitas penggunaan dan tingkat kepercayaan
terhadap teknologi sistem informasi akuntansi secara besama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja para auditor
internal.
2. Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, maka hasil penelitian ini
diharapkan dapat memperoleh manfaat bagi banyak pihak antara lain:
a. Bagi Auditor Internal
Diharapkan dengan adanya penelitian ini auditor internal akan
mendapatkan pemahaman mengenai pentingnya efektivitas
penggunaan dan kepercayaan teknologi sistem infromasi akuntansi
dalam meningkatkan kinerja auditor internal.
b. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat membantu penerapan teknologi sistem
informasi akuntansi dan membantu penyediaan informasi dengan
cepat sesuai dengan kebutuhan manajer dalam pengambilan
keputusan, sehingga dapat meningkatkan kinerja auditor internal.
8
9
c. Bagi Kepentingan Akademik
Sebagai bahan informasi atau pengetahuan tambahan mengenai
pengaruh teknologi sistem informasi akuntansi dan kepercayaan atas
teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor internal.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dengan adanya penelitian ini dapat menambah pengetahuan yang
lebih luas dalam memahami efektivitas penggunaan dan kepercayaan
teknologi sistem informsi akuntansi dalam evaluasi kinerja auditor
internal serta dapat menjadi acuan bagi peneliti lain yang ada
hubungannya dengan penulisan skripsi ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teknologi Informasi
1. Pengertian Teknologi Informasi
Menurut Halim (2004), definisi teknologi informasi adalah
kebijakan, standar dan pengembangan infrastruktur seperti perangkat keras
(hardware) dan jaringan (networking) yang hanya salah satu bagian kecil
dari format perusahaan selain proses dan prosedur, supplier, rekanan dan
lain sebagainya.
Menurut Amir (1996) dalam Sudarsono (2004), teknologi informasi
merupakan sistem yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak,
prosedur, basis data, sumber daya manusia dan fasilitas-fasilitas untuk
memproses informasi pada suatu organisasi, yang mampu meningkatkan
akurasi dan kecepatan dalam pemrosesan informasi serta mengarahkan
perusahaan untuk meraih keunggulan bersaing.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa teknologi
informasi merupakan suatu perpaduan antara teknologi komputer dan
telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras,
perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan
telekomunikasi lainnya. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam
10
sistem informasi suatu organisasi untuk menyediakan informasi bagi para
pemakai dalam rangka pengambilan keputusan.
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Pemanfaatan teknologi informasi merupakan sesuatu yang
diharapakan oleh pengguna sistem informasi dalam melaksanakan
tugasnya, pengukuran berdasarkan intensitas pemanfaatan, frekuensi
pemanfaatan, dan jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan.
Maharsi (2000) menyatakan bahwa kehadiran teknologi informasi
memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, teknologi informasi mampu
untuk meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan
informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat
dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan manajemen. Selain itu efisiensi operasi perusahaan
dapat ditingkatkan. Akibatnya dapat tetap bertahan dalam era informasi
serta mampu menghadapi pasar global.
B. Sistem Informasi Akuntansi
1. Pengertian Sistem
Suatu perusahaan dikatakan baik jika mampu membentuk
organisasi yang dan rasional, yaitu telah memiliki sistem dan prosedur
yang memadai. Pengguna sistem dan prosedur yang tepat dapat
mendukung kelancaran operasi perusahaan. Sistem dan prosedur sangat
11
penting peranannya karena membantu manajemen untuk memperoleh
informasi tentang tingkat efisiensi dan efektivitas perusahaan.
Menurut Mc. Leod (2008) sistem adalah sekelompok elemen-
elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu
tujuan. Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi
sususnan dasar adalah: input, transformasi, output, mekanisme kontrol,
dan tujuan sedangkan Romney (2006) mendefinisikan sistem sebagai
rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling
berhubungan yang berintegrasi untuk mencapai suatu tujuan.
Mulyadi (2008) mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan
prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan
kegiatan pokok perusahaan. Sedangkan menurut Subari (2004)
mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan prosedur yang dibuat
menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan tugas pokok perusahaan.
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
sistem hampir selalu terdiri dari beberapa subsistem kecil, yang masing-
masing melakukan fungsi khusus yang penting untuk mendukung bagi
sistem yang lebih besar, tempat mereka berada.
2. Pengertian Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat
penting bagi manajemen di dalam mengambil keputusan. Informasi
menunjukkan hasil dan pengolahan data yang telah diorganisasikan dan
berguna bagi orang yang menerimanya.
12
Dibawah ini adalah pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh
para ahli diantaranya yaitu:
Menurut Subari (2004) informasi adalah sebagai berikut:
“Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat”.
Menurut Hall (2007:14) informasi adalah suatu proses dan pemakai
yang melakukan suatu tindakan yang dapat dilakukan atau tidak dilakukan.
Sedangkan informasi menurut Wahyono (2004:23) adalah suatu data yang
telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata,
berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun
masa depan.
Informasi sangat penting dalam suatu organisasi, informasi
mengarahkan dan memperlancar kegiatan sehari-hari. Suatu sistem yang
kurang dapat informasi akan menjadi kerdil dan kurang berguna karena
masukan-masukan dari data kurang berfungsi dengan baik.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi
merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian nyata (fakta) yang digunakan dalam pengambilan
keputusan. Dengan kata lain, informasi adalah fakta yang mempunyai arti
dan berguna untuk mencapai tujuan tertentu. Informasi berbeda dengan
data, karena informasi merupkan hasil akhir atau keluaran sistem
informasi. Sedangkan data merupakan bahan yang akan diolah oleh sistem
informasi. Data merupakan angka, tulisan, gambar dan bahkan simbol.
13
3. Pengertian Sistem Informasi
Definisi sistem informasi secara umum adalah suatu sistem
manusia atau mesin yang terpadu (integreted) untuk menyajikan informasi
guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan
(Decision making).
Menurut Laudon dan Laudon (2008) sistem informasi adalah
sebagai berikut:
“Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan kepuasan dan pengawasan dalam organisasi”.
Menurut O’Brien (2005), pengertian sistem informasi adalah
sebagai berikut:
“Sebuah sistem informasi adalah suatu kombinasi yang teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan sumber data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu organisasi”.
Sistem informasi bergantung pada sumber daya manusia (pemakai
akhir dan pakar sistem informasi), hardware (mesin dan media), software
(program dan prosedur), data (dasar data dan pengetahuan), serta jaringan
(media komunikasi dan dukungan jaringan) untuk melakukan input, proses
output, penyimpanan dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber
daya data menjadi produk informasi.
14
4. Pengertian Akuntansi
Menurut Niswonger, Warren, Reeve dan Fees (2006:6), akuntansi
adalah sebagai berikut:
“Akuntansi adalah sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak-pihak berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan”. Menurut Kieso, Weygandt dan Warfield (2008:2) Akuntansi dapat
didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik penting
dari akuntansi: (1) Pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian
informasi keuangan mengenai (2) entitas ekonomi kepada (3) pemakai
yang berkepentingan.
Menurut Suwardjono (2003:7) menyatakan bahwa akuntansi
adalah seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan
penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unit organisasi
dalam suatu lingkungan negara tertentu dan cara penyampaian (pelaporan)
informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan
dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah sistem yang
memberikan informasi kuantitatif bisnis-bisnis ekonomi, terutama sifat-
sifat keuangan yang ditujukan untuk digunakan dalam pengambilan
keputusan ekonomis.
15
5. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses
data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk
merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. (Krismiaji,
2002:4)
Menurut Jogiyanto (2003:225) sistem informasi akuntansi adalah
sebagai berikut:
“Sistem informasi akuntansi merupakan sistem informasi yang merekam dan melaporkan transaksi bisnis aliran dana dalam organisasi, dan menghasilkan laporan keuangan”. Menurut Wahyono (2004:17) sistem informasi akuntansi adalah
sebagai berikut:
“Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu penyajian informasi”.
Bodnar, George H, and S. Hopwood William (2005:1)
mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai berikut:
“Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya yang dirancang untuk menyediakan data bagi beragam pengambil keputusan sesuai dengan kebutuhan dan kewenangan mereka”. Berdasarkan keempat definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
sistem infromasi akuntansi dapat di definisikan sebagai suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas,
teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditunjukan
untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi
16
rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya
terhadap kejadian-kejadian internal.
C. Audit Internal
1. Pengertian Audit
Pengertian audit menurut Arens, Randal J Elderand dan Mark
(2009) adalah sebagai berikut:
“Audit adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti tentang informasi ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian informasi ekonomi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, dan melaporkan hasil pemeriksaan tersebut”.
Auditing menurut Agoes (2004:3) adalah suatu pemeriksaan yang
dilakukan secara kritis dan sistematais, oleh pihak yang independen,
terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta
catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan
untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajiban laporan keuangan
tersebut.
Boynton (2006:5) menurut Report of the Committee on Basic
Auditing Concepts of the American Accounting Assocation” (Accounting
Review, vol.47) memberikan definisi auditing sebagai berikut:
“Auditing adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan”.
17
2. Pengertian Auditor Internal
Audit internal yang modern tidak lagi terbatas fungsinya dalam
bidang pemeriksaan finansial, tetapi sudah meluas ke bidang lainnya,
seperti manajemen audit, audit lingkungan hidup, sosial audit dan lain-
lain. Bahkan mulai tahun 2000-an kegiatan internal audit sudah mencakup
konsultasi yang didesain untuk menambah nilai dan meningkatkan
kegiatan operasi suatu organisasi.
Menurut Mulyadi dan Puradiredja (2002), Auditor internal adalah:
“Auditor yang bekerja di dalam perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian dalam organisasi”.
Menurut Boynton (2006:8) mendefinisikan auditor internal sebagai
berikut:
“Auditor internal adalah pegawai dari organisasi yang diaudit. Auditor jenis ini melibatkan diri dalam suatu kegiatan penilaian independen, yang dinamakan audit internal, dalam lingkungan organsiasi sebagai suatu bentuk jasa bagi organisasi. Dan bertujuan untuk membantu manajemen organisasi dalam memberikan pertanggung jawaban yang efektif”.
Menurut Mulyadi (2008:29) auditor internal adalah:
“Auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipenuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukkan keandalan informasi yang dihasilkan oleh bagian berbagai organisasi”.
18
Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa auditor internal
merupakan sebuah profesi yang dinamis yang mengantisipasi perubahan
dalam lingkungan operasinya sangat beradaptasi terhadap perubahan-
perubahan struktur, proses dan teknologi informasinya. Auditor internal
membantu suatu organsisasi untuk mencapai tujuannya dengan membawa
pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan
meningkatkan keefektifan sistem informasi akuntansi.
Pada pemerintahan, auditor internal merupakan unit pemeriksa
yang merupakan bagian dari organisasi yang diawasi. Auditor internal
terdiri dari Inspektorat Jendral Departemen, Satuan Pengawas Intern (SPI)
di lingkungan lembaga Negara dan BUMN/BUMD, Inspektorat Wilayah
Propinsi, Inspektorat Wilayah Kabupaten/Kota, dan Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan. (Mardiasmo,2009).
Auditor internal membantu perusahaan dengan memeriksa sistem
informasi akuntansi tersebut. Auditor internal diharapkan mampu untuk
membantu mengantisipasi perubahan di dalam lingkungan usahanya
terutama dalam bidang perkembangan teknologi komputer dan melalui
peran mereka, perusahaan mampu menyesuaikan dirinya terhadap
lingkungan yang berubah. Tidak hanya itu, auditor yang sebelumnya
hanya melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan historis, kini
auditor berkepentingan untuk memberikan nilai yang berguna bagi
perusahaan untuk masa sekarang ataupun untuk masa yang akan datang.
Auditor juga diharapkan mampu memberikan sarana dan kontribusi bagi
19
manajemen perusahaan atas keputusan yang akan diambilnya di masa yang
akan datang serta dilibatkan dalam perencanaan keputusan strategis
perusahaan.
3. Perbedaan Auditor Internal dan Auditor Eksternal
Terdapat perbedaan antara auditor internal dengan auditor
eksternal, berkaitan dengan posisi serta fokus perhatian dari seorang
auditor internal dibandingkan dengan auditor eksternal.
Tabel 2.1 Perbedaan Auditor Internal dan Auditor Eksternal
No. Audit Internal Auditor Eksternal 1. Merupakan karyawan perusahaan Merupakan orang yang
independen di luar perusahaan 2. Melayani kebutuhan organisasi,
meskipun fungsinya harus dikelola perusahaan
Melayani pihak ketiga yang memerlukan informasi keuangan yang dapat diandalkan
3. Fokus pada kejadian-kejadian di masa depan dengan mengevaluasi kontrrol yang dirancang untuk meyakinkan pencapaian tujuan organisasi
Fokus pada ketepatan dan kemudahan pemahaman dari kejadian-kejadian masa lalu yang dinyatakan dalam laporan keuangan
4 Langsung berkaitan dengan pencegahan kecurangan dalam segala bentuknya atau perluasan dalam setiap aktivitas yang ditelaah
Sekali-kali memperhatikan pencegahan dan pendeteksian kecurangan secara umum, namun akan memberikan perhatian lebih bila kecurangan tersebut akan mempengaruhi laporan keuangan secara material
5 Menelaah aktivitas secara terus menerus
Menelaah catatan-catatan yang mendukung laporan keuangan secara periodik, biasanya satu tahun sekali
Sumber: Sawyer’s (2005:7)
20
4. Persamaan Auditor Internal dan Auditor Eksternal
Menurut Agoes (2004:225), persamaan auditor internal dan auditor
eksternal adalah sebagai berikut:
a. Masing-masing auditor harus mempunyai latar belakang pendidikan
dan pengalaman kerja di bidang akuntansi, keuangan, perpajakan,
manajemen dan komputer.
b. Keduanya harus membuat rencana pemeriksaan (audit plan), program
pemeriksaan (audit programme) secara tertulis.
c. Semua prosedur pemeriksaan dan hasil pemeriksaan harus
didokumentasikan secara lengkap dan jelas dalam kertas pemeriksaan
(audit working papers).
d. Staf audit harus selalu melakukan Continuing Professional Education
(Pendidikan Profesi Berkelanjutan).
e. Baik auditor internal maupun auditor eksternal harus mempunyai audit
manual, sebagai pedoman dalam melaksanakan pemeriksaannya dan
harus memiliki kode etik serta sistem pengendalian mutu.
5. Tujuan dan Tanggung Jawab Auditor Internal.
Auditor internal memiliki tujuan dan tanggung jawab yang luas
dan tidak terbatas. Audit internal adalah suatu fungsi penilaian independen
yang dibuat dalam suatu organisasi dengan tujuan menguji dan
mengevaluasi berbagai kegiatan yang dilaksanakan organisasi. Menurut
Tugiman (2006), tujuan pelaksanaan audit internal adalah membantu para
anggota organisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya
21
secara efektif. Auditor internal akan memberikan berbagai analisis,
penilaian, rekomendasi, petunjuk, dan informasi sehubungan dengan
kegiatan yang sedang diperiksa. Tujuan pemeriksaan mencakup pula usaha
mengembangkan pengendalian yng efektif dengan biaya wajar, sedangkan
ruang lingkup pemeriksaan internal serta pengevaluasian terhadap
kelengkapan dan efektivitas sistem pengendalian internal yang dimiliki
organisasi, serta kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan.
Pemeriksaan internal harus:
a. Me-review keandalan (reliabilitas dan integritas) informasi finansial
dan operasional serta cara yang dipergunakan untuk mengidentifikasi,
mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi tersebut.
b. Me-review berbagai sistem yang telah ditetapkan untuk memastikan
kesesuaiannya dengan berbagai kebijaksanaan, rencana, prosedur,
hukum, dan peraturan yang dapat berakibat penting terhadap kegiatan
organisasi, serta harus menetukan apakah organisasi telah mencapai
kesesuaian dengan hal-hal tersebut.
c. Me-review berbagai cara yang dipergunakan untuk melindungi harta
dan bila dipandang perlu, memverifikasi keberadaan harta-harta
tersebut.
d. Menilai keekonomisan dan keefisienan penggunaan berbagai sumber
daya.
e. Me-review berbagai operasi atau program untuk menilai apakah
hasilnya akan konsisten dengan tujuan dan sasaran yang telah
22
ditetapkan dan apakah kegiatan atau program tersebut dilaksanakan
sesuai dengan yang direncanakan.
Menurut Sawyer (2005), auditor internal harus bertanggung jawab
untuk merencanakan penugasan audit. Perencanaan harus di
dokumentasikan dan harus mencakup:
a. Penetapan tujuan audit dan lingkup pekerjaan.
b. Perolehan latar belakang informasi tentang aktivitas yang akan diaudit.
c. Penentuan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan audit.
d. Komunikasi dengan orang-orang yang perlu mengetahui audit yang
akan dilakukan.
e. Pelaksanaan, jika layak, survey lapangan untuk mengenal lebih dekat
aktivitas dan kontrol yang akan diaudit, untuk mengidentifikasi hal-hal
yang akan ditekankan dalam audit, dan untuk mengundang komentar
dan saran dari klien.
f. Penulisan program audit.
g. Penentuan bagaimana, kapan dan kepada siapa hasil audit akan
dikomunikasikan.
h. Perolehan pengesahan rencana audit.
6. Jenis-Jenis Kegiatan Audit Internal
Terdapat tiga jenis audit yang biasanya dilakukan yaitu:
a. Audit keuangan memeriksa keandalan dan integritas catatan-catatan
akuntansi (baik informasi keuangan dan operasional) dan
23
menghubungkannya dengan standar pertama dari kelima standar
lingkup audit internal.
b. Audit sistem Informasi Akuntansi melakukan tinjauan atas
pengendalian sistem informasi akuntasi untuk menilai kesesuaiannya
dengan kebijakan dan prosedur pengendalian serta efektivitas dalam
menjaga perusahaan.
c. Audit Operasional atau manajemen berkaitan dengan penggunaan
secara ekonomis dan efisien sumber daya, serta pencapaian sasaran
dan tujuan yang telah ditetapkan.
D. EFEKTIVITAS
1. Pengertian Efektivitas.
Untuk mendefinisikan suatu efektivitas sangat berhubungan
dengan tujuan ataupun sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi.
Menurut Anthony (2004:14) mendefinisikan efektifitas sebagai
berikut:
“Efektivitas adalah hubungan antara output yang dihasilkan oleh pusat pertanggung jawaban dengan tujuan jangka pendek (objektifitas), semakin besar ouput yang dikontribusikan terhadap jangka pendek perusahaan,maka semakin efektif unit tersebut”.
Handoko (1999) dalam Jumaili (2005) mengemukakan bahwa
efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau
peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan,
menyangkut bagaimana melakukan pekerjaan yang benar.
24
Yamit (1998) dalam Jumaili (2005) mendefinisikan efektivitas
sebagai suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target
dapat tercapai, baik secara kualitas maupun waktu, orientasinya adalah
pada keluaran (output) yang dihasilkan.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa efektivitas
adalah upaya suatu organisasi untuk mencapai tujuan dengan tepat
waktu dan hasil sesuai dengan yang diharapkan menggunakan
sumberdaya dan sarana yang ditetapkan. Efektivitas organisasi
merupakan suatu konsep yang penting untuk melihat gambaran suatu
organisasi karena dapat menunjukkan tingkat keberhasilan organisasi
dalam mencapai sasarannya. Pengukuran efektivitas organisasi
merupakan suatu hal yang sangat rumit karena dalam organisasi yang
sangat besar dengan banyak bagian yang sifatnya berbeda dan
mempunyai sasaran yang berbeda antara satu sama lain.
2. Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi
Irwansyah (2003) dalam Jumaili (2005) mengemukakan bahwa
penggunaan teknologi dalam sistem informasi perusahaan hendaknya
mempertimbangkan pemakai. Tidak jarang ditemukan bahwa
teknologi yang diterapkan dalam sistem informasi sering tidak tepat
atau tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh individu pemakai
sistem informasi, sehingga sistem informasi kurang memberikan
manfaat dalam meningkatkan kinerja individual.
25
Efektivitas penggunaan atau pengimplementasian teknologi
sistem informasi dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari kemudahan
pemakai dalam mengidentifikasi data, mengakses data dan
menginterpretasikan data tersebut. Data dalam sistem informasi
tersebut seharusnya merupakan data yang terintegrasi dari seluruh unit
perusahaan atau organisasi sehingga dapat digunakan untuk berbagai
kebutuhan tugas dalam perusahaan.
Jumlah sarana komputer dalam perusahaan juga sangat
mempengaruhi dalam pencapaian efektivitas penggunaan teknologi
sistem informasi dalam perusahaan. Dengan lebih banyak fasilitas
pendukung yang disediakan bagi pemakai, maka akan semakin
memudahkan pemakai mengakses data yang dibutuhkan untuk
penyelesaian tugas individu dalam perusahaan atau organisasi.
Diharapkan dengan penggunaan teknologi sistem informasi, individu
dari perusahaan atau organisasi yang merupakan pemakai sistem
tersebut dapat menghasilkan output yang semakin baik dan kinerja
yang dihasilkan tentu akan meningkat.
E. Kepercayaan
Dalam penggunaan sistem informasi, kepercayaan terhadap sistem
informasi itu sendiri sangatlah penting karena dengan adanya kepercayaan itu
individu akan merasa yakin dalam melakukan pekerjaannya dan akan
mendapat hasil yang maksimal. Kepercayaan adalah hal yang diperlukan bagi
26
pemakai sistem informasi agar dia merasakan teknologi sistem informasi
yang baru dapat meningkatkan kinerja individu dalam menjalankan kegiatan
organisasi atau perusahaan.
Lau dan Lee (1999) dalam Nazar dan Syahran (2008)
mendefinisikan kepercayaan sebagai kesediaan individu untuk
menggantungkan dirinya pada pihak lain dengan resiko tertentu. Kesediaan
ini muncul karena adanya pemahaman individu tentang pihak lain yang
didasarkan pada masa lalunya, adanya harapan pihak lain akan memberikan
sumbangan yang positif (walaupun ada juga kemungkinan pihak lain
memberikan sumbangan yang negatif). Gefen (2002) dalam Nazar dan
Syahran (2008) mendefinisikan kepercayaan sebagai kesediaan untuk
membuat dirinya peka ke dalam tindakan yang diambil oleh pihak yang
dipercaya yang didasarkan kepada keyakinan.
Pendapat lain mengenai kepercayaan adalah harapan positif bahwa
orang lain tidak akan melalui kata-kata, tindakan, atau keputusan bertindak
secara oportunistik Robin (2001) dalam Listyan (2008). Istilah harapan positif
ini mengandaikan pengenalan dan keakraban dengan pihak lain. Kepercayaan
adalah sesuatu yang diberikan karena adanya rasa percaya. Ada dua
konseptualisasi yang dominan mengenai rasa percaya, yaitu: (1) rasa percaya
sebagai afeksi; dan (2) rasa percaya sebagai aspek kognisi. Afeksi berkaitan
dengan perasaan dan emosi Partanto dan Yuwono (1994) dalam Listyan
(2008). Aspek kognisi merupakan ekspresi nonverbal yang berupa keyakinan.
Keyakinan pada dasarnya ada dua, yaitu: (1) keyakinan yang berhubungan
27
dengan atribut yang dimiliki oleh suatu objek; dan (2) keyakinan evaluasi,
yaitu keyakinan yang berhubungan dengan manfaat suatu objek. Model
konsep kepercayaan lebih banyak dipakai dalam konteks komunikasi Gerek
(2003). Gerek memusatkan pada suatu konsep keterpaduan dari kepercayaan
dalam penggunaan rancang bangun komunikasi internet dimana kepercayaan
diperlukan dalam konteks ini.
Kepercayaan dipertimbangkan sebagai sesuatu yang utama dapat
disampaikan dengan aturan yang spesifik untuk komunikasi. Dalam hal ini
kepercayaan adalah hal yang diperlukan individu pemkaia sistem informasi
agar ia merasa bahwa sistem informasi tersebut dapat meningkatkan kinerja
individual dalam menjalankan kegiatan organisasi atau perusahaan.
F. Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja
(performance). Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mangkunegara
(2005) bahwa istilah kinerja berasal dari kata job performance atau
prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang yaitu hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
28
Menurut pendapat Mink (1993) dalam Basuki (2008) terdapat lima
karakteristik karyawan yang mempunyai kinerja tinggi, yaitu:
1. Berorientasi pada prestasi. Karyawan ingin lebih maju dan apa
yang telah dicapainya saat ini.
2. Percaya diri, karyawan harus mempunyai sikap mental yang positif
yang mengarahkannya untuk bertindak dengan tingkat percaya diri
yang tinggi.
3. Pengendalian diri, dalam hal ini pengendalian diri karyawan harus
mempunyai rasa disiplin yang sangat tinggi.
4. Kompetensi, karyawan mampu mengembangkan kemampuan
spesifik kompetensi berprestasi dalam pilihan mereka.
5. Persisten, karyawan mempunyai piranti kerja yang didukung oleh
suasana psikologis dan bekerja keras untuk mencapai tujuan.
Sedangkan menurut Mahsun (2006:25) kinerja adalah gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organsiasi yang tertuang
dalam strategic planing.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil atau
tingkat keberhasilan seseorang secar keseluruhan selama periode tertentu
didalam melaksanakan tugas di bandingkan dengan berbagai kemungkinan
seperti standar hasil kerja, target atau sasaran, atau kriteria yang telah
ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
29
2. Dimensi-Dimensi Kinerja
Mangkunegara (2005) mengatakan bahwa kinerja dibedakan
menjadi dua, yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi. Kinerja
individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun
kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan, sedangkan
kinerja organisasi adalah gabungan dari kinerja individu dengan kinerja
kelompok. Kinerja karyawan merupakan suatu ukuran yang dapat
digunakan untuk menetapkan perbandingan hasil pelaksanaan tugas,
tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi pada periode tertentu dan
relatif dapat digunakan untuk mengukur prestasi kerja atau kinerja
organisasi.
Kinerja dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:
a. Faktor individual yang terdiri dari: kemampuan dan keahlian, latar
belakang, dan demografi.
b. Faktor psikologis yang terdiri dari: persepsi, sikap, kepribadian,
pembelajaran, dan motivasi.
c. Faktor Organisasi yang terdiri dari: sumber daya, kepemimpinan,
penghargaan, struktur dan job design
Menurut Robbins (1996) dalam Duma (2004) terdapat tiga dimensi
untuk mengetahui kinerja seseorang, yaitu: Individu task outcomes (hasil
tugas individu), Behaviour (perilaku), dan Traits (ciri atau sifat).
30
a. Individual task outcomes (hasil tugas individu)
Menilai hasil tugas karyawan dapat dilakukan pada suatu badan
usaha yang sudah menetapkan standar kinerja sesuai dengan jenis
pekerjaan yang dinilai berdasarkan periode waktu tertentu, seperti
laporan harian hasil kerja. Penilaian diatas dilakukan oleh atasan atau
pimpinan langsung dari karyawan. Oleh sebab itu data-data mengenai
hasil tugas individu dari karyawan tersebut dapat diperoleh secara
langsung melalui wawancara dengan atasan langsung.
b. Behaviour (perilaku)
Melihat adanya hubungan antara perilaku seorang karyawan
terhadap hasil kerja yang diharapkan oleh perusahaan. Hal itu terutama
dilihat ketika karyawan tersebut bekerja didalam suatu kelompok dan
hasil kerja kelompok tersebut merupakan salah satu ukuran kinerja
karyawan tersebut.
c. Traits (ciri atau sifat)
Ciri atau sifat yang dimiliki karyawan, umumnya berlangsung lama
dan tetap sepanjang waktu, seperti sopan santun, ramah, kemampuan
karyawan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja, dan sebagainya.
3. Manfaat Pengukuran Kinerja
Menurut Larry D. Stout dalam Bastian (2001:329) yang dimaksud
dengan pengukuran kinerja adalah proses mencatat dan mengukur
pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi (mission
31
accomplishment) melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa,
ataupun suatu proses.
Menurut Mulyadi (2001) manfaat yang dapat diambil dari adanya
pengukuran kinerja adalah:
a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui
pemotivisian karyawan secara maksimum.
b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan
karyawan, seperti promosi, transfer dan pemberhentian.
c. Mengidentifkasi kebutuhan pelatihan dengan pengembangan karyawan
dan menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan
karyawan.
d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan
mereka menilai kinerja mereka.
e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
Dengan adanya pengukuran kinerja maka dapat diketahui secara
tepat apa yang sedang dihadapi dan target apa yang harus dicapai. Melalui
pengukuran kinerja dapat disusun rencana, strategi, dan menentukan
langkah-langkah yang perlu diambil sehubungan dengan pencapaian
tujuan karier yang diinginkan.
4. Kinerja Auditor
Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas
pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu
tertentu. Menurut Kalbers dan Forgarty (1995) dalam Trisnaningsih (2007)
32
mengemukakan bahwa kinerja auditor sebagai evaluasi terhadap pekerjaan
yang dilakukan atasan, rekan kerja, diri sendiri, dan bawahan langsung.
Kinerja auditor dapat ditingkatkan atau dapat menjadi maju
(improved) dan mencapai tingkat yang paling baik (excellent) dengan
mengidentifikasi dan menganalisis aktivitas kerja. Pada intinya,
perusahaan harus yakin bahwa para personil benar-benar melakukan
aktivitas yang benar dengan cara yang tepat pula.
Goodhue dan Thompson (1995) dalam Jumaili (2005)
mengungkapkan bahwa kinerja yang dihasilkan akan kecocokan
tugas-teknologi berimplikasi pada efisiensi, efektivitas dan kualitas yang
lebih tinggi terhadap pemanfaatan teknologi serta implikasi kinerja yang
lebih baik pada sistem informasi. Sistem dengan task-technology fit yang
lebih tinggi mengantarkan pada kinerja yang lebih baik karena memenuhi
kebutuhan individu untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang
dibebankan.
Kinerja akuntan khususnya auditor menggunakan sistem informasi
pada saat mereka membutuhkan dan mengambil informasi serta
menyiapkan laporan kepada manajemen dan laporan keuangan kepada
pihak luar. Para akuntan terutama auditor internal diasumsikan merancang
sistem informasi pada saat mereka bekerja dengan menggunakan bagan
akun, sehingga terbentuk suatu rancangan sistem informasi yang berisikan
segala bentuk laporan dan informasi tentang keadaan perusahaan yang
pada akhirnya memudahkan stakeholder perusahaan untuk mengontrol
33
perusahaannya. Pengenalan dan pemahaman komputer dalam dunia kerja
menjadikan sistem informasi menjadi sangat penting terhadap profesi
auditor.
G. Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan Auditor Internal
Sistem informasi akuntansi merupakan proses mengumpulkan,
mengolongkan, mengolah data transaksi, lalu menganalisis, dan
dikomunikasikan hasilnya dalam bentuk laporan keuangan perusahaan.
Dalam hal ini, auditor internal berperan penting dalam perusahaan untuk
memeriksa sistem informasi akuntansi yang ada diperusahaan apakah sistem
informasi akuntansi tersebut telah dijalankan sesuai dengan kebijakan
perusahaan atau malah melenceng dari kebijakan perusahaan.
Perkembangan teknologi khususnya dalam bidang komputer
berdampak pada sistem informasi yang dijalankan suatu perusahaan dimana
sistem informasi akuntansi kemudian mengalami perkembangan menjadi
sistem informasi akuntansi yang berbasis teknologi. Dengan adanya kemajuan
yang telah dicapai dalam bidang akuntansi yang menyangkut sistem informasi
akuntansi berbasis teknologi dalam menghasilkan laporan keuangan, maka
praktek pengauditan akan terkena imbasnya. Untuk itu para auditor internal
harus memahami sistem komputer. Dengan adanya perkembangan sistem
informasi akuntansi tersebut maka auditor perlu untuk lebih memahami
konsep dan terminologi pengolahan data dan pengendalian sistem. Untuk
perusahaan yang telah menerapkan pengolahan data yang berbasis teknologi,
34
auditor internal juga berperan sebagai computer auditor. Auditor internal
berperan untuk melakukan pengujian atas kewajaran laporan keuangan
perusahaan serta menguji efektivitas pengendalian internal dan memperbaiki
apabila terjadi ketidakefektifan. Ada tiga metode yang digunakan auditor
dalam melaksanakan audit berbasis komputer yaitu: audit around the
computer, audit through the computer, dan audit with the computer.
(Budiasih, 2002)
a. Audit Around The Computer
Auditing sekitar komputer dapat dilakukan jika dokumen sumber
tersedia dalam bahasa non mesin, dokumen-dokumen disimpan dengan
cara yang memungkinkan pengalokasiannya untuk tujuan auditing,
outputnya memuat detail yang memadai, yang memungkinkan auditor
menelusuri suatu transaksi dari dokumen sumber ke output atau
sebalknya.
b. Audit Through The Computer
Auditor menguji dan menilai efektivitas prosedur pengendalian
operasi dan program komputer serta ketepatan proses di dalam
komputer. Keunggulan metode ini adalah bahwa auditor memiliki
kemampuan yang besar dan efektif dalam melakukan pengujian terhadap
sistem komputer, hasil kerjanya lebih dapat dipercaya dan sistem
memiliki kemampuan untuk menghadapi perubahan lingkungan.
Sedangkan kelemahan terletak pada biaya yang sangat besar dan tenaga
ahli yang berpengalaman.
35
c. Audit With The Computer
Audit dilakukan dengan menggunakan komputer dan software
untuk mengotomatiskan prosedur pelaksanaan audit. Metode ini lebih
sulit dan kompleks serta biayanya paling besar.
H. Hubungan Antara Variabel dalam Model Penelitian
1. Hubungan Antara Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem
Informasi Akuntansi dengan Kinerja Auditor Internal.
Penggunaan teknologi informasi dalam menunjang sistem
informasi memberikan pengaruh terhadap hampir semua aspek dalam
pengelolaan bisnis. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan
tergantung bagaimana sistem tersebut dijalankan, kemudahan sistem itu
bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan.
Irwansyah (2003) dalam Jumaili (2005) menggunakan model TPC
(Technology to Performance Chain) yang dikembangkan oleh Goodhue
yang mencoba keberhasilan teknologi sistem informasi yang
diimplementasikan dalam organisasi atau perusahaan dengan
menggunakan evaluasi pemakai. Model tersebut digunakan untuk
menganalisa hubungan evaluasi pemakai dari kecocokan tugas dan
teknologi terhadap kinerja. Jika teknologi informasi yang tersedia cocok
dengan tugas yang harus diselesaikan dan kemampuan individu pemakai,
maka pemakai akan memanfaatkan teknologi sistem informasi dalam
menjalankan tugas yang dibebankannya. Hal ini akan berpengaruh pada
36
pencapaian kinerja individual yang diharapkan, semakin baik teknologi
yang diterapkan maka pencapaian kinerja individual akan semakin tinggi.
Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesa pertama, yaitu:
Ha1 : Efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi
secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja auditor internal.
2. Hubungan antara Kepercayaan terhadap Teknologi Sistem Informasi
Akuntansi dengan Kinerja Auditor Internal
Perkembangan teknologi yang begitu cepat telah membawa dunia
memasuki era baru yang lebih cepat dari yang pernah dibayangkan
sebelumnya. Mengetahui trend bahwa perkembangan teknologi dalam
sistem informasi akuntansi akan membantu manajemen dalam penyusunan
strategi untuk bersaing. Kegunaan sistem informasi baru di perusahaan
tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi, tetapi juga untuk mendukung
terjadinya proses kerja yang lebih efektif. Kepercayaan individu dalam
sebuah organisasi kepada teknologi informasi akan memudahkan tugas
maupun pekerjaannya. Seperti dalam urusan keuangan sampai dengan
urusan paperworks (manajemen dokumentasi). Melihat akan hal itu, maka
perusahaan atau organisasi tanpa ragu untuk menanamkan investasi pada
pengaplikasian teknologi informasi. Dengan melihat keadaan ini, jelas
terlihat bahwa kebutuhan baru akan sistem informasi bagi perusahaan atau
organisasi, yaitu teknologi yang mampu adaptatif terhadap perubahan
sehingga hal itu akan menambah kepercayaan individu pengguna teknologi
informasi.
37
Dari uraian diatas dapat dirumuskan hipotesa kedua, yaitu:
Ha2 : Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi akuntansi secara
signifikan berpengaruh terhadap kinerja auditor internal.
3. Hubungan Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan atas Teknologi
Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Auditor Internal
Jumaili (2005) melanjutkan penelitian yang telah dilakukan oleh
Irwansyah (2003) dengan menambahkan variabel kepercayaan yang
didasarkan pada karakteristik teknologi dan kinerja individual dengan
teknologi sistem informasi baru yang diterapkan dan digunakan oleh
pemakai sistem tersebut. Hasil yang diperoleh Jumaili (2005) melalui
model teknis analisis analisa regresi sederhana mendukung hasil
penelitian-penelitian sebelumnya bahwa penggunaan teknologi sistem
informasi baru akan meningkatkan kinerja individu.
Goodhue dalam Jumaili (2005) mengemukakan bahwa
kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi dalam mengevaluasi
kinerja individual diperlukan oleh manajemen untuk memastikan bahwa
sistem informasi yang berbasis komputer tersebut dapat digunakan untuk
mengendalikan kinerja bawahan. Keberhasilan sistem informasi suatu
perusahaan tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem
itu bagi para pemakainya dan pemanfaatan teknologi yang digunakan.
Konstruk evaluasi pemakai diri sendiri merupakan suatu konstruk yang
sangat luas dan evaluasi pemakai merupakan suatu evaluasi atau
pengukuran tentang sikap dan kepercayaan individu terhadap sesuatu, baik
38
barang maupun jasa. Goodhue mengajukan konstruk hubungan kecocokan
tugas teknologi untuk dijadikan sebagai acuan evaluasi pemakai dalam
sistem informasi. Dalam model ini dinyatakan bahwa pemakai akan
memberikan nilai evaluasi yang tinggi (positif) tidak hanya dikarenakan
oleh karakteristik sistem yang melekat, tetapi lebih kepada sejauh mana
sistem tersebut dipercaya dapat memenuhi kebutuhan tugas mereka dan
sesuai dengan kebutuhan tugas mereka. Evaluasi pemakai atas kecocokan
tugas teknologi menjadi penting artinya berkaitan dengan pencapaian
kinerja individual yang tinggi. Goodhue menemukan kecocokan tugas
teknologi akan mengarahkan individu untuk mencapai kinerja yang lebih
baik.
Dari uraian diatas dapat dirumuskan hipotesa kedua, yaitu:
Ha3 : Efektivitas penggunaan dan kepercayaan terhadap teknologi sistem
informasi akuntansi secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja
auditor internal.
I. Kerangka Pemikiran
Kinerja auditor internal dipengaruhi oleh berbagai macam faktor.
Salah satu faktor tersebut yaitu kemampuan auditor internal dalam
penggunaan sistem informasi akuntansi dalam menjalankan tugasnya serta
kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi tersebut.
Perkembangan sistem informasi akuntansi memberikan dampak pada proses
audit.
39
Sehingga penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti bagaimanakah
pengaruh penggunaan dan kepercayaan teknologi sistem informasi akuntansi
terhadap kinerja auditor internal.
Adapun kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
40
Efektivitas Penggunaan
Teknologi Sistem Informasi Akuntansi
Kepercayaan akan Teknologi Sistem
Informasi Akuntansi
Kinerja Auditor Internal
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian empiris dimana
peneliti terlibat langsung dalam penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisa adanya pengaruh efektivitas penggunaan dan kepercayaan
terhadap teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor
internal. Objek dalam penelitian ini adalah auditor internal yang sedang
mengikuti pelatihan pada Yayasan Pendidikan Internal Auditor di Jakarta
Selatan.
Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat
individual dengan sampel penelitian seluruh internal auditor perusahaan yang
sedang mengikuti pelatihan pada Yayasan Pendidikan Internal Auditor di
Jakarta Selatan.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi dan Sampel
Populasi (population) yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala
sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo,
2002:115). Selain itu, sebagian dari elemen-elemen populasi disebut
dengan sampel, sehingga sampel dalam penelitian ini adalah para peserta
44
(auditor internal perusahaan) yang mengikuti pelatihan di Yayasan
Pendidikan Internal Auditor (YPIA).
2. Teknik Penentuan Sampel
Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
Convenience Sampling. Convenience Sampling adalah memilih data
sampel dari elemen populasi (orang atau kejadian) yang datanya mudah
diperoleh. Cara ini dilakukan karena elemen populasi yang dipilih sebagai
subyek sampel tak terbatas, sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk
memilih sampel yang paling tepat dan mudah.
C. Metode Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan metode kuesioner dengan diantar langsung
kepada responden yaitu auditor internal yang sedang mengikuti pelatihan di
Yayasan Pendidikan Internal Auditor (YPIA). Kuesioner yang diajukan
kepada responden dan jawaban responden disampaikan dan dikumpulkan
langsung (Indriantoro dan Soepomo, 2002:154).
Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari dua
sumber, yaitu sumber data primer yang merupakan sumber data penelitian
yang diperoleh secara langsung dari sumber asli, sedangkan sumber data
sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain).
Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang
45
telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan
(Indriantoro dan Soepomo,2002:146).
D. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif
dengan metode regresi berganda (multiple regressions), yaitu untuk
memberikan gambaran tentang pengaruh efektivitas penggunaan dan
kepercayaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor
internal.
1. Uji Kualitas Data
Penelitian yang mengukur variabel dengan menggunakan
instrumen kuesioner harus dilakukan pengujian kualitas terhadap data yang
diperoleh. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen
yang digunakan valid dan reliable sebab kebenaran data yang diolah
sangat menentukan kualitas hasil penelitian.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini
menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung
korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total
skor.Jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan
46
total skor mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05 maka butir
pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya
(Ghozali,2005:46).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas data adalah suatu uji yang dilakukan untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal
jika jawaban seseorang dalam kuesioner konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika
memberikan nilai cronbach alpha di atas 0,6 (Ghozali, 2005:42).
2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji
regresi, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari
uji multikolonieritas, heterokedastisitas, dan normalitas.
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas dilakukan bertujuan untuk menguji
apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak ada
multikolonieritas (tidak terjadi korelasi antar variabel independen).
Ada multikolonieritas atau tidak dilihat dari nilai tolerance dan
variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance mendekati 1 dan
nilai VIF berkisar 1 maka tidak ada korelasi (Ghozali, 2005:91).
47
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas
dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.
Jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola
teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
Namun, jika tidak terdapat suatu pola yang jelas dan titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heterokedastisitas (Ghozali 2005:105).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki
distribusi normal. Untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu data
dapat dideteksi dengan melihat normal probability plot. Jika data
(titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka menunjukkan model regresi memenuhi asumsi
normalitas. Namun, jika data (titik) menyebar jauh dari diagonal dan
tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2005:110).
48
3. Uji Hipotesis
Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di atas dapat
diproses sesuai dengan jenis data dan kemudian disajikan dalam bentuk
tabel dan angka dalam metode statistik, sebagai berikut:
a. Regresi Liner Berganda
Untuk menguji hipotesis yaitu pengaruh efektivitas penggunaan
dan kepercayaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja
auditor internal, alat uji yang digunakan adalah metode regresi linear
berganda (Multiple Regressions). Bentuk persamaannya adalah sebagai
berikut:
Y= α + β1X1 + β2X2 + e
Dimana:
Y : Kinerja auditor internal
α : Konstanta
β : Koefisien Regresi
e : Error
X1 : Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi
X2 : Kepercayaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi
b. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang
49
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi
adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke
dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2
pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu pada
penelitian ini R Square yang digunakan adalah R Square yang sudah
disesuaikan atau Adjust R Square, karena disesuaikan dengan jumlah
variabel yang digunakan dalam penelitian (Ghozali, 2005:83).
c. Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen atau terikat. Jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka
hasilnya signifikan berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen
(Ghozali, 20095:84).
d. Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Dalam hal probabilitas lebih
kecil dari 0,05 maka hasilnya signifikan berarti terdapat pengaruh
50
yang signifikan dari variabel independen secara individual terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2005:87).
4. Operasional Variabel Penelitian
Menurut Sugiono (2006) variabel penelitian adalah atribut dari
sekelompok orang atau objek penelitian yang mempunyai variasi antara
satu dengan yang lain dalam kelompok tersebut.
Penelitian ini dilakukan penulis merupakan penelitian
deskriptif, yaitu penelitian untuk mengetahui nilai dari variabel mandiri
tanpa membuat perbandingan (Sugiono, 2006), variabel pada penelitian ini
adalah efektivitas penggunaan dan kepercayaan teknologi sistem informasi
akuntansi terhadap kinerja auditor internal yang dijabarkan dengan
indikator pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Nomor butir pertanyaan
Skala
Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi (X1) Sumber Sari (2008)
Kemudahan penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi
1) Mudah dalam pengoperasian
2) Mudah dalam memberikan penilaian
3) Memiliki kemampuan dalam menggunakan teknologi
1,2,3
4,5
6,7,8
ordinal
Bersambung pada halaman selanjutnya
51
Tabel 3.1 (Lanjutan) sistem informasi
akuntansi 4) Memiliki
kemampuan berbahasa asing
9
Kepercayaan atas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi (X2)
Sumber: Jumaili (2005
a. Manfaat teknologi sistem informasi akuntansi
b. Kewenangan dalam menggunakan teknologi sistem informasi akuntansi
c. Karakteristik kepercyaan terhadap teknologi sistem informasi akuntansi
5) Peningkatan kinerja individual
6) Kewenangan dalam mengakses data
7) Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas
8) Mendapatkan pelatihan dalam menggunakan teknologi sistem informasi akuntansi
9) Kemajuan dalam pengembangan sistem
1,2,3
4,5
6,7
8
9,10
ordinal
Tabel 3.1 (Lanjutan)
52
Kinerja Auditor Internal (Y)
Sumber: Mink (1993)
a. Berorientasi pada prestasi
b. Sikap mental positif
c. Disiplin
d. Kompeten
e. Persisten
10) Berkeinginan untuk lebih maju dari yang telah dicapai sekarang
11) Berusaha keras untuk mencapai target yang telah ditetapkan
12) Adanya dampak positif terhadap psikologis penggunaan setelah menggunakan komputer
13) Ketepatan waktu
dalam penyelesaian tugas
14) Mematuhi aturan
yang berlaku di perusahaan
15) Profesionalisme
tinggi 16) Sertifikasi 17) Adanya piranti
kerja yang memadai
18) Lingkungan kerja yang memadai
1
2
3,4
5,6,7
8
9
10
11,12
13
ordinal
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
53
Adapun pengukuran variabel yang digunakan adalah skala
Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sifat, pendapat,
kondisi dan persepsi tentang fenomena sosial (Sugiono, 2006). Perangkat
utama untuk mendapatkan data primer dari responden adalah dengan
kuesioner. Skala Likert memungkinkan responden menjawab dalam
jumlah kategori tertentu pada setiap butir pertanyaan. Dalam skala
penilaian terlihat keragaman penilaian yang berkisar antara 1 sampai
dengan 5, adapun kategori yang digunakan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.2
Pengukuran efektivitas penggunaan dan kepercayaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor internal
Bobot Kriteria 5 Sangat Setuju (SS) 4 Setuju (S) 3 Ragu-Ragu (R) 2 Tidak Setuju (TS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Yayasan Pendidikan Internal Auditor
(YPIA) yang beralamat di Jalan Raya Pasar Minggu Kavling 34 Gedung
Graha Succofindo lantai 3 Jakarta Selatan 12780. Pengumpulan data
penelitian ini dilakukan melalui metode penyebaran kuesioner penelitian
yang dibagikan secara langsung kepada responden. Adapun responden
yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner bekerja pada beberapa
perusahaan yang tertera pada Lampiran VII. Penyebaran kuesioner
dilakukan sepanjang bulan Mei 2010, dengan pembagian kuesioner
sebanyak 80 buah. Rincian distribusi kuesioner dalam penelitian disajikan
dala tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Rincian Pembagian dan Pengumpulan Kuesioner
Keterangan Jumlah
Kuesioner yang dibagikan 80 Kuesioner yang kembali 51 Kuesioner yang bisa diolah 51 Tingkat Pengembalian (response rate) 51/80*100%
63,75%
Sumber: Data primer diolah
54
Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa dari 80 kuesioner yang
dibagikan kepada para responden, ternyata kuesioner yang kembali hanya
51 kuesioner atau sebesar 63,75%. Hal ini menunjukkan response rate
yang cukup tinggi.
2. Karakteristik Responden
Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan
jenis kelamin terbanyak pada laki-laki berjumlah 32 orang atau 62,75%%,
sedangkan sisanya adalah perempuan sebanyak 19 orang atau sebesar
37,25% dari total responden. Artinya, sebagian besar responden yang
mengisi kuesioner adalah laki-laki.
Tabel 4.2 Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)
Laki-laki 32 62,75 Perempuan 19 37,25
Jumlah 51 100 Sumber: Data primer diolah Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa sebagian besar auditor internal
yang menjadi responden pada penelitian ini berpendidikan S1, yakni
sebanyak 31 orang atau sebesar 60,78%. Responden yang berpendidikan
S2 sebanyak 18 orang atau sebesar 35,3%, dan yang terkecil adalah
pendidikan D3 yang hanya ada 2 orang atau sebesar 3,92%. Sedangkan
untuk jenjang pendidikan S3 tidak terdapat responden.
55
Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Akhir
Pendidikan Frekuensi Presentase (%)
D3 2 3,92% S1 31 60,78% S2 18 35,3% S3 - -
Jumlah 51 100% Sumber: Data primer diolah Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa berdasarkan jabatan yang
diduduki responden saat ini sebagian besar adalah auditor junior yaitu
sebanyak 24 orang atau sebesar 47,05%, kemudian auditor senior
sebanyak 18 orang atau 35,30%, dan supervisor sebanyak 9 orang atau
Dari tabel 4.8 diatas terlihat bahwa variabel kinerja auditor
internal menunjukkan hasil yang valid karena menunjukkan nilai
signifikansi dibawah 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua
pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban
seseorang dalam kuesioner konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
59
Pedoman alat ukur dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha diatas
0,60. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha
Efektivitas Penggunaan TSIA 0,893 Kepercayaan Atas TSIA 0,842 Kinerja Auditor Internal 0,890
Sumber: Data primer data diolah
Tabel 4.9 menunjukkan hasil uji yang reliable karena nilai
Cronbach alpha masing-masing pertanyaan yang meliputi efektivitas
penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi, kepercayaan atas
teknologi sistem informasi akuntansi dan kinerja auditor internal diatas
0,600. Artinya adalah jika instrumen-instrumen tersebut digunakan
untuk menguji variabel efektivitas penggunaan teknologi sistem
informasi akuntansi, kepercayaan atas teknologi sistem informasi
akuntansi dan kinerja auditor internal maka akan didapatkan hasil yang
relatif sama.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Dalam penelitian ini uji multikolinearitas
digunakan untuk menguji apakah ada hubungan diantara variabel
60
efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi dan
kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi.
Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
(Constant)
ETSIA .487 2.052
1
KTSIA .487 2.052
a. Dependent Variable: KAI
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nilai Tolerance tidak
kurang dari dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel
independen yang nilainya lebih dari 0,4. Hasil perhitungan nilai
Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama,
tidak ada satupun variabel yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 maka
dapat disimpulkan hasil tersebut mengindikasikan tidak terdapat gejala
multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi dan
dapat digunakan dalam penelitian.
b. Uji Heteroskedastisitas
Untuk melihat varians dari faktor pengganggu selalu sama pada
data pengamatan yang satu ke data pengamatan yang lain. Pola
tersebut dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini.
61
Gambar 4.1 Gambar Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar diatas, output SPSS pada gambar scatterplot
menunjukkan penyebaran titik-titik data menyebar di atas dan di
bawah atau disekitar angka 0 pada. Titik-titik data tidak mengumpul
hanya di atas atau di bawah saja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
model regresi linear berganda bebas dari asumsi klasik
heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
distribusi dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian.
Dalam penelitian ini data ditentukan dengan normal P-Plot. Hasil uji
normalitas dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini.
62
Gambar 4.2
Gambar Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan gambar 4.2 berupa grafik normal probability plots
dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar berhimpit di sekitar garis
diagonal atau mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan
bahwa residual terdistribusi secara normal, maka model regresi layak
digunakan.
63
Pada grafik histogram terlihat bahwa grafik histogram
memberikan pola distribusi yang mendekati normal. Dapat
disimpulkan grafik normal plot dan grafik histogram menunjukkan
bahwa model regresi layak dipakai karena asumsi normalitas.
3. Uji Hipotesis
a. Uji Regresi Berganda
Pengujian regresi berganda dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh antar variabel independen terhadap variabel
dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah efektivitas
penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi dan kepercayaan atas
teknologi sistem informasi akuntansi dan variabel dependennya adalah
kinerja auditor internal. Berikut ini adalah tabel hasil pengujian regresi
berganda.
Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Berganda
B
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 7.176 4.683 1.532 .132
ETSIA .357 .137 .281 2.617 .012
1
KTSIA .779 .162 .611 4.824 .000
a. Dependent Variable: KAI
64
b. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi digunakan untuk menentukan seberapa
besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias
terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke alam model.
Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 yang digunakan
adalah R2 yang sudah disesuaikan atau adjusted R2, karena disesuaikan
dengan jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian.
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .821a .673 .660 3.11093
a. Predictors: (Constant), KTSIA, ETSIA
b. Dependent Variable: KAI
Tabel 4.12 dalam model summary menunjukkan bahwa nilai
adjusted R2 sebesar 0,660 atau 66%. Hal ini berarti bahwa semua
variabel independen yaitu efektivitas penggunaan teknologi sistem
informasi akuntansi dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi
akuntansi hanya mampu menjelaskan variabel dependen yaitu kinerja
auditor internal sebesar 66%, sedangkan sisanya 34% dijelaskan oleh
faktor atau variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam
analisis regresi ini seperti keahlian auditor internal dalam
menggunakan teknologi sistem informasi akuntansi.
65
Keahlian auditor merupakan salah satu tolak ukur kemampuan
seorang auditor internal. Semakin banyak keahlian yang dimiliki maka
auditor internal lebih memiliki pemahaman yang lebih mengenai
masalah dalam lingkungannya sehingga akan terjadi peningkatan pada
kinerja auditor internal.
Hal ini menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan dan
kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi dapat
memberikan pengaruh positif terhadap kinerja auditor internal,
Standard Error Estimate (SEE) adalah sebesar 3,11093 maka semakin
kecil SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam
memprediksi variabel dependen.
c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Tabel 4.13 Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 957.109 2 478.554 49.448 .000a
Residual 464.538 48 9.78 1
Total 1421.647 50
a. Predictors: (Constant), KTSIA, ETSIA
b. Dependent Variable: KAI
Hasil pengujian ANNOVA dengan menggunakan uji F
memperlihatkan nilai F hitung sebesar 49,448 dengan signifikansi
adalah 0,000. Dengan mencari pada F tabel, dengan df1 (jumlah
66
variabel - 1) atau 3 - 1 = 2, dan df 2 (n - k – 1) atau 51 – 2 – 1 = 48
(n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel independen),
hasil yang diperoleh untuk F tabel sebesar 3,191. Dimana nilai F
hitung > F tabel (49,448 > 3,191) dan nilai sig < alpha (0,05), maka
kesimpulan yang dapat diambil adalah Ho ditolak yang berarti ada
pengaruh secara signifikan antara efektivitas penggunaan teknologi
sistem informasi akuntansi dan kepercayaan atas teknologi sistem
informasi akuntansi secara bersama-sama terhadap kinerja auditor
internal. Sehingga model regresi dapat dipakai untuk memprediksi
kinerja auditor internal.
d. Uji t (Uji Parsial)
Uji t dilakukan untuk menunjukkan seberapa signifikan pengaruh
variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.
Hasil uji t dari pengujian statistic multiple regression disajikan pada
tabel 4.14
Tabel 4.14 Hasil Uji t
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 7.176 4.683 1.532 .132
ETSIA .357 .137 .281 2.617 .012
1
KTSIA .779 .162 .611 4.824 .000
a. Dependent Variable: KAI
67
1. Pengaruh efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi
akuntansi terhadap kinerja auditor internal
Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.15 diatas, uji
statistik variabel independen efektivitas penggunaan teknologi
sistem informasi akuntansi memperlihatkan bahwa variabel
efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,012 lebih kecil dari nilai alpha
0,05. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa variabel efektivitas
penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi memiliki
pengaruh terhadap kinerja auditor internal, dengan demikian
menerima Ha1. Hal ini konsisten dengan penelitian Sari (2008)
yang menyatakan bahwa efektivitas penggunaan teknologi sistem
informasi akuntansi secara signifikan memiliki pengaruh positif
terhadap kinerja individual.
2. Pengaruh kepercayaan atas teknologi sistem informasi
akuntansi terhadap kinerja auditor internal
Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14 diatas, uji
statistik variabel independen kepercayaan atas teknologi sistem
informasi akuntansi memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih
kecil dari nilai alpha 0,05. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa
variabel kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi
memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor internal dengan
demikian menerima Ha2. Hal ini konsisten dengan penelitian Sari
68
(2008) yang menyatakan bahwa kepercayaan atas teknologi sistem
informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja individual dan
penelitian Jumaili (2005) yang menyatakan bahwa kepercayaan
terhadap teknologi sistem informasi baru memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja individual.
C. Interpretasi
Dari hasil penelitian ini di dapat bahwa variabel efektivitas penggunaan
dan kepercayaan atas tekologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja
auditor internal. Hal ini sesuai dengan teori menurut Goodue (1995), bahwa
pemanfaatan sistem informasi berpengaruh secara signfikan dengan kinerja.
Perubahan perilaku dalam suatu organisasi dapat disebabkan karena
struktur organisasi, penggunaan teknologi sistem informasi baru maupun
lingkungan di luar organisasi. Kemajuan teknologi sistem informasi berperan
besar pada perubahan perilaku organisasi yang berdampak pada perubahan
perilaku individu. Teknologi sistem informasi yang semula hanya bermanfaat
pada hal-hal tertentu berubah menjadi berguna pada tujuan organisasi secara
keseluruhan. Perubahan perilaku individu terhadap teknologi sistem informasi
terkait dengan kinerja individu dikarenankan faktor-faktor, seperti sikap
individu, norma-norma subjektif, niat, kontrol keperilakuan, penerimaan
terhadap teknologi sistem informasi, kesesuaian tugas dengan teknologi, rantai
kinerja teknologi, kepercayaan terhadap teknologi, pelekatan psikologi dengan
danya teknologi dan karakteristik kualitatif teknologi sistem informasi.
69
Model dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang
dikembangkan oleh Goodhue (1995) dalam Jumaili (2005) yang mencoba
mengukur keberhasilan sistem informasi yang diimplementasikan dalam
organisasi atau perusahaan dengan menggunakan evaluasi pemakai. Model ini
merupakan pengembanagn dari penelitian yang dilakukan oleh Goodhue dan
Thomson (1995) dalam Jumaili (2005) yang sebelumnya mencoba melihat
hubungan teknologi informasi dengan kinerja (Technology to Performance
Chain). Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa pemanfaatann sistem
informasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja.
Model TPC merupakan Model rantai kinerja teknologi dimana
teknologi sistem informasi merupakan suatu rantai aktivitas yang
meningkatkan kinerja individu dan organisasi. TPC merupakan sebuah model
yang mana teknologi akan memberikan peran terhadap kinerja pada tingkat
individual. Inti dari model tersebut adalah teknologi informasi dapat
memberikan dampak positif terhadap kinerja pada tingkat individual maupun
organisasi, maka teknologi harus dimanfaatkan dan harus sesuai dengan jenis
pekerjaan yang dilakukan.
Mengacu pada model lain yaitu Model Konsep Kepercayaan, menurut
Hamzah (2009) teknologi yang digunakan dipercaya dapat membantu individu
dan organisasi dalam mengoptimalkan kinerja serta perilaku yang mendorong
pada peningkatan kinerja. Kepercayaan individu akan tumbuh pada teknologi,
apabila keinginan individu tersebut terpenuhi sesuai dengan pilihannya.
Kepercayaan ini bisa muncul karena kecepatan proses sistem yang baru dalam
70
71
membantu pekerjaan, kemudahan dalam penggunaan sistem tersebut dan rasa
keadilan dalam penerapan sistem baru ini. Sistem yang berkualitas tinggi akan
mempengaruhi kepercayaan pemakai bahwa dengan sistem tersebut tugas-
tugas yang dihadapi akan dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan cepat.
Dengan adanya uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil yang
diperoleh dari penelitian ini telah sesuai dengan model yang dikembangkan
oleh Goodhue (1995) dalam Jumaili (2005) dimana pemanfaat sistem
informasi secara signifikan terhadap kinerja. Sedangkan untuk kepercayaan
atas teknologi sistem informasi akuntansi lebih mengacu pada Model Konsep
Kepercayaan dimana menurut model ini sistem yang berkualitas tinggi akan
mempengaruhi kepercayaan pemakai terhadap teknologi yang digunakan.
Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja individu dalam hal ini
adalah kinerja auditor internal. Hal ini didukung oleh penelitian Jumaili (2005)
yang dalam penelitiannya menambahkan variabel kepercayaan terhadap sistem
informasi baru sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa kepercayaan
terhadap sistem informasi dapat meningkatkan kinerja individu pemakai.
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai
pengaruh efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas teknologi sistem
informasi akuntansi terhadap kinerja auditor internal. Responden penelitian ini
terdiri dari para auditor internal perusahaan yang sedang mengikuti pelatihan
untuk mendapatkan sertifikat Qualified Internal Auditor (QIA) di Yayasan
Pendidikan Internal Auditor (YPIA). Dari hasil pengujian didapat hasil
sebagai berikut:
1. Hasil uji t secara parsial ditemukan bahwa efektivitas penggunaan
teknologi sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel kinerja auditor internal.
2. Hasil uji t secara parsial ditemukan bahwa kepercayaan atas teknologi
sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel kinerja auditor internal.
3. Hasil uji F ditemukan bahwa efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas
teknologi sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja auditor internal.
A. KesimpHasil uji F ditemukan bahwa efektivitas penggunaan dan kepercayaan
72
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, berikut ini akan
diuraikan beberapa implikasi yang dianggap relevan dengan penelitian:
1. Bagi Perusahaan
Dengan adanya peningkatan kinerja auditor internal maka perusahaan
akan memperoleh dampak yang positif bagi kelangsungan
perusahaannya. Oleh karena itu, perusahaaan harus ikut serta dalam
meningkatkan kinerja auditor internal, salah satu caranya adalah dengan
menambah jumlah sarana komputer dalam perusahaan yang tentunya
sangat mempengaruhi dalam pencapaian efektivitas penggunaan
teknologi sistem informasi dalam perusahaan. Dengan lebih banyak
fasilitas pendukung yang disediakan bagi pemakainya, maka akan
semakin memudahkan pemakai mengakses data yang dibutuhkan untuk
penyelesaian tugas individu dalam perusahaan atau organisasi.
Diharapkan dengan penggunaan teknologi sistem informas, individu dari
perusahaan atau organisasi yang merupakan pemakai sistem tersebut
dapat menghasilkan output yang semakin baik dan kinerja yang
dihasilkan tentu akan meningkat.
2. Bagi Auditor Internal
Efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi
akuntansi juga memberikan dampak yang positif bagi auditor internal
dalam melakukan tugasnya. Auditor internal memperoleh manfaat yang
besar dari penggunaan teknologi sitem informasi akuntansi, diantaranya
73
74
adalah perolehan data yang jauh lebih cepat bahkan real time,
pemerikasaan data yang juga lebih cepat, analisis yang mudah dan akurat
karena integritas datanya yang terjamin dan mudah diakses dari
workstation sehingga mengurangi ketergantungan terhadap personel
auditee. Dari manfaat yang diperoleh tersebut, diharapkan auditor
internal mampu meningkatkan kinerjanya.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini juga memberikan dampak kepada peneliti selanjutnya yang
ingin melakukan penelitian sejenis seperti yang penulis lakukan.
Penelitian selanjutnya bisa merinci faktor lain yang bisa meningkatkan
kinerja individual dalam organisasi atau perusahaan dan melakukan studi
ekperimen terhadap efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas
teknologi sistem informasi akuntansi dengan memasukkan teknologi
yang lama dibandingkan dengan teknologi sistem yang baru dan melihat
pengaruhnya pada kinerja individu pemakai.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Soekrisno. “Auditing”. Edisi Ketiga. Jilid 1. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2004.
Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan. “Sistem Pengendalian Manajemen”. Salemba Empat, Jakarta, 2005.
Arens, Alvin, Randal J Elderand and Mark. S. “Auditing and Assurance – an Integreted Approach”, 13th Edition, Prentice Hall International, New Jersey, 2009.
Basuki, Ahmad Nofan. “Korelasi Antara Tolak Ukur Keberhasilan Investasi di Bidang Teknologi Sistem Informasi Akuntansi dengan Peningkatan Kinerja Individual”. Skripsi S1 program Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.
Bastian, Indra. “Akuntansi Sektor Publik”. BPFE, Yogyakarta, 2001. Bodnar, George H, and S.Hopwood William. “Sistem Informasi Akuntansi”. Edisi
Kedelapan. Jilid 1. PT.Indeks, Jakarta, 2005.
Boynton, W.C, Johnson, R.N, dan Kell, W.G. “Modern Auditing”. Edisi Ketujuh. Jilid 1. Erlangga, Jakarta, 2006.
Budiasih. “Dampak Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Sistem Informasi Akuntansi”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Jilid 7, No 3, 2002.
Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Ikatan Akuntan Indonesia. “Standar Profesional Akuntan Publik Per 1 Januari 2009”, Salemba Empat, Jakarta, 2001.
Duma, Rini. “Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Departemen Operasional PT. Seamless Pipe Indoensia Jaya”. Skripsi Trisakti School of Management. Jakarta. 2004.
Gerck, Ed. “Trust as Qualified Reliance on Information”, [email protected],
Cook Network Consultants, New Jersey, USA, 2003. Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Edisi
Keempat. Badan Penerbit UNDIP, Semarang, 2005. Halim, Abdul. “Auditing dan Sistem Informasi (Isu-Isu Dampak Teknologi
Informasi)”. UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2004. Hall, James A. “Sistem Informasi Akuntansi”. Buku Satu, Salemba Empat,
Jakarta, 2002.
75
Hamid, Abdul. “Pedoman Penulisan Skripsi”. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayattullah, Jakarta, 2007.
Hamzah, Ardi. “Evaluasi Kesesuaian Model Keperilakuan Dalam Penggunaan
Teknologi Sistem Informasi di Indonesia”. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, Yogyakarta, 2009.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis Akuntansi
dan Manajemen”. BPFE, Yogyakarta, 2002. Irawati, Susan. “Auditing”. Penerbit Pustaka, Bandung, 2008. Jumaili, Salman. 2005. “Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru
Dalam Evaluasi Kinerja Individual”. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo, 2005.
Kieso, Donald, Jerry. J Weygandt, dan Terry D. Warfield. “Akuntansi Intermediate”. Erlangga, Jakarta, 2008.
Krismiaji. “Sistem Informasi Akuntansi”. Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN, Yogyakarta, 2002.
Jogiyanto. “Sistem Teknologi Informasi”. Penerbit Andi, Yogyakarta, 2003.
Listyan, Doni. “Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru Dalam Evaluasi Kinerja Individual”. Skripsi S1 program Akuntansi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2007.
Laudon, Kenneth.C dan Jane. P Laudon. “Sistem Informasi Manajemen”.
Edisi 10. Salemba Empat, Jakarta, 2008. Mardiasmo, “Akuntansi Sektor Publik”. Penerbit Andi, Yogyakarta, 2009.
Maharsi, Sri. “Pengaruh Perkembangan Teknologi InformasiTerhadap Bidang Akuntansi Manajemen”. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 2, Hal:127-137 November 2000
Mangkunegara, Anwar Prabu. “Evaluasi Kinerja SDM”. Cetakan Pertama. PT. Refika Aditama, Bandung, 2005.
Mc Leod, Raymond. “Sistem Informasi Manajemen”. Edisi Indonesia. Jilid 1.
Mulyadi. “Sistem Informasi Akuntansi”. Edisi Kedelapan. Bagian Penerbit STIE YKPN, Yogyakarta, 2008.
Mulyadi, Kanaka Puradiredja. “Auditing”. Edisi keenam. Salemba Empat, Jakarta, 2002.
Nazar, Rafki.M dan Syahran. “Pengaruh Privasi, Keamanan Kepercayaan, dan Pengalaman Terhadap Niat Untuk Bertransaksi Secara Online”. Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak, 2008.
Niswonger, Rollin C, Carl S Warren, James m. Reeve, Philip E Fees, Alfonsus Sirait dan Helda Gunawan. “Prinsip-Prinsip Akuntansi”. Edisi ke-19. Cetakan Kesatu. Erlangga, Jakarta, 2006.
O’Brien, James A. “Pengantar Sistem Informasi”. Salemba Empat, Jakarta, 2005.
Romney, Marshall.B dan Paul John Steinbart. “Sistem Informasi Akuntansi”. Edisi Kesembilan. Salemba Empat, Jakarta, 2006.
Sari, Maria M.Ratna. “Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individual Pada Pasar Swalayan Di Kota Denpasar”. Buletin Studi Ekonomi, Universitas Udayana, 2008
Sawyer B, Lawrence. Dittenhofer A, Mortimer.,dan Scheiner H, James. “Internal Auditing”. Buku 1. Salemba Empat, Jakarta, 2005.
Subari, Tata. “Sistem Informasi Akuntansi”. Edisi 1. Penerbit Andi, Yogyakarta, 2004.
Sudarsono, Dharma. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jenis Evaluasi Teknologi Informasi Dalam Aktivitas Auditor Internal”. KOMMIT2004, Jakarta, 2004.
Sugiono. “Statistika Untuk Penelitian”. Alfabeta, Bandung, 2006.
Suwardjono. “Akuntansi Pengantar”. BPFE, Yogyakarta, 2005.
Trisnaningsih, Sri. “Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi Sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Auditor”. Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar, 2007.
Tugiman, Hiro. “Standar Profesional Audit Internal”. Kanisius, Yogyakarta, 2006.
Wahyono, Teguh. “Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis Desain dan Implementasi”. Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA DIRI
Nama : Izumi Nadia Marrisca Putri
Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang/21 Maret 1988
Alamat : Komp. Kumafiber SHD:13 Jl.M.H.Thamrin.
Rt.005/004 Tangerang
Anak ke : 3 (tiga) dari 4 bersaudara
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : WNI
Telepon : 087885589740
PENDIDIKAN FORMAL
1. SDN 20 Tangerang :1994-2000
2. SMPN 1 Tangerang :2000-2003
3. SMA Yuppentek 1 Tangerang :2003-2006
4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta :2006-2010
PENDIDIKAN NON FORMAL
Brevet Pajak A & B- STAN tahun 2010
ORGANISASI
1. ROHIS SMA Yuppentek 1 Tangerang :2003-2006
2. Ekskul Mading Yuppentek 1 Tangerang :2003-2006
iv
v
DATA ORANG TUA
1. Ayah
Nama : Ir.B.Perizal Bahri
Tempat/Tanggal lahir : Rengat/ 3 Februari 1954
Alamat : Komp. Kumafiber SHD:13 Jl.M.H.Thamrin.
Rt.005/004 Tangerang
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Kewarganegaraan : WNI
2. Ibu
Nama : Sri Basril Dhani Wittysma
Tempat/Tanggal lahir : Padang/ 17 April 1958
Alamat : Komp. Kumafiber SHD:13 Jl.M.H.Thamrin.
Rt.005/004 Tangerang
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Kewarganegaraan : WNI
Jakarta, 4 Mei 2010
Kepada: Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Auditor Internal/Manajer Perusahaan/Supervisor Di Tempat
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswi Program Strata Satu (S1), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang saat ini tengah mengadakan penelitian dalam rangka menyusun tugas akhir berupa skripsi. Nama : Izumi Nadia Marrisca Putri NIM : 106082002625 Dalam penyusunan skripsi ini, besar harapan saya kepada Bapak/Ibu/Saudara/i untuk berkenaan meluangkan waktunya sejenak untuk mengisi kuesioner yang dilampirkan bersama surat ini. Bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i sangat berarti demi terselesaikannya penelitian ini. Sebelumnya saya juga memohon maaf telah mengganggu waktu bekerja Bapak/Ibu/saudara/i. Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini merupakan suatu survei yang dilakukan untuk mengukur Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan Atas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Internal. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian, peneliti menjamin sepenuhnya kerahasiaan identitas seluruh jawaban Bapak/Ibu/Sauadar/i sesuai dengan etika penelitian. Mohon diisi dengan lengkap dan sebenar-benarnya. Apabila ada salah satu
nomor tidak diisi maka kuesioner dianggap tidak berlaku dan tidak dapat digunakan.
Apapun jawaban Bapak/Ibu/Saudara/i tidak ada yang salah atau benar dan tidak akan berpengaruh terhadap penilaian kerja Bapak/Ibu/Saudara/i di tempat Bapak/Ibu/Sauadara/i bekerja.
Peneliti memohon maaf apabila ada yang tidak berkenan dengan hadirnya
kuesioner ini. Atas kesediaan dan perhatian Bapak/Ibu/Sauadara/i, peneliti mengucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Izumi Nadia Marrisca Putri
80
Lampiran 2
KUESIONER
PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DAN KEPERCAYAAN ATAS
TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA
AUDITOR INTERNAL
(Studi Pada Auditor Internal di Jakarta)
Diajukan Oleh:
Izumi Nadia Marrisca Putri
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
79
1. Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi (X1)
No PERTANYAAN JAWABANSS S N TS STS
1 Belajar mengoperasikan teknologi sistem informasi mudah bagi anda
2Anda menemukan kemudahan untuk melakukan apayang ingin anda lakukan melalui teknologi sistem informasi
3 Dengan teknologi sistem informasi akuntansi membuat keputusan anda menjadi efektif
4 Teknologi sistem informasi akuntansi memudahkan Anda dalam memberikan penilaian
5 Adalah mudah bagi anda untuk menjadi mahir bilamenggunakan teknologi sitem informasi akuntansi
6Dengan menggunakan teknologi sistem informasi akuntansi, saya harus berusaha dengan pintar (smart business) dan bukan bekerja dengan kekuatan
7Pengetahuan bahasa asing yang kurang memadaimenjadi kendala anda dalam menggunakan teknologi sistem infromasi
8 Kemudahan dalam penggunaan teknologi sistem informasi
9 Saya dapat menggunakan teknologi sistem infromasi dengan baik
2. Kepercayaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi (X2)
No PERTANYAAN JAWABANSS S N TS STS
1Pemanfaatan sistem komputer perusahaan/institusi mempunyai pengaruh besar dan positif terhadap efektifitas dan produktifitas penyelesaian tugas Saudara.
2Sistem komputer baru yang Saudara manfaatkan serta layanannya mempunyai arti dalam membantu danmeningkatkan kinerja individual.
3 Saudara percaya dan yakin dengan pemanfaatan sistem komputer, kinerja Saudara mengalami peningkatan
4 Kesulitan mengakses data yang Saudara perlukan karena sulitnya mendapatkan wewenang.
5Untuk mendapatkan wewenang dalam mengakses data yang berguna merupakan hal yang sulit dan memakan waktu dalam tugas Saudara.
6 Pemanfaatan komputer dapat memenuhi kebutuhan saudara dalam menyelesaikan tugas tepat waktu.
7Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan menjadi andalan Saudara sehingga teknologi komputer diharapkan dapat memenuhi kebutuhan.
8Saudara pernah mendapatkan pelatihan/kursus dalammengoperasikan komputer
9 Teknologi komputer yang anda gunakan sudah ketinggalan zaman.
10 Saudara merasa sistem informasi perusahaan/institusiharus selalu diperbaharui.
3. Kinerja Auditor Internal (Y)
No PERTANYAAN JAWABANSS S N TS STS
1 Saya selalu berusaha keras untuk meningkatkan prestasikerja
2 Saya selalu berusaha untuk mencapai target yang diberikan perusahaan
3 Menggunakan sistem komputer perusahaan dapat meningkatkan kualitas.
4 Setelah menggunakan sistem komputer perusahaan saya merasa lebih produktif.
5Pemanfaatan sistem komputer perusahaan dapat memenuhi kebutuhan saya dalam menyelesaikan tugastepat pada waktunya.
6Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan menjadi andalan saya sehingga sistem komputer yang adadiharapkan dapat memenuhi kebutuhan ini.
7 Saya selalu berusaha untuk masuk kantor tepat pada waktunya
8 Saya mampu membuat keputusan yang dapat menjawab permasalahan dalam waktu tertentu.
9 Saya selalu berusaha memahami data dan informasi yang menjadi tanggung jawab saya.
10 Sertifikasi bagi saya merupakan suatu keharusansebagai bukti profesionalisme kerja.
11 Aktivitas yang umum dapat dipenuhi oleh sistem komputer perusahaan.
12 Sistem komputer yang saya manfaatkan arti penting dalam membantu meningkatkan kinerja saya.
13 Lingkungan perusahaan memotivasi saya untuk berbuat yang terbaik bagi perusahaan.
PENUTUP
Terima kasih atas bantuan dan partisipasi anda dalam mengisi kuisioner / angket ini. Semoga Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan Akan Teknologi Sistem Informasi Akuntansidapat meningkatkan Kinerja Anda.
Nama-Nama Perusahaan No. Perusahaan Jumlah Responden 1. PT. Pelabuhan Indonesia II 8 2. PT. Adhimix Precost Indonesia 2 3. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) 6 4. PT. Sarinah 1 5. PT. Batam, Tbk (Persero) 3 6. PT. Antam, Tbk (Persero) 4 7. PT. Astra Honda Motor 6 8. PT. Smart, Tbk 4 9. PT. Kalbe Farma, Tbk 5 10. PT.PLN (Persero) 3 11. PT. Kimia Farma, Tbk 2 12. PT. Angkasa Pura II (Persero) 4 13. PT. Indonesia Power 3
Jumlah Responden 51
J. Penelitian Terdahulu
Sebelumnya beberapa penelitian yang telah dilakukan berhubungan dengan efektivitas penggunaan teknologi
sistem informasi akuntansi, kepercayaan, kinerja auditor internal.
Tabel 2.2 Penelitian-Penelitian Terdahulu
No. Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian Variabel yang diteliti
Metode Penelitian Hasil Penelitian
1. Maria M Ratna Sari (2008)
Pengaruh efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individual
X1 = Efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi X2 = Kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi Y= Kinerja individual
Sampel: 78 responden pengguna teknologi sistem informasi akuntansi di pasar swalayan kota Denpasar. Metode penelitian yang digunakan: Regresi Berganda
Efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi secara simultan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja individual.
2. Salman Jumaili (2005)
Kepercayaan terhadap tekologi sistem informasi baru dalam evaluasi kinerja individual
X1 = Teknologi sistem informasi baru X2 = Kepercayaan
Sampel: Organisasi pendidikan yang menggunakan sistem informasi baru yang sebelumnya manual.
Kepercayaan terhadap sistem informasi baru dan teknologi sistem informasi baru terhadap peningkatan
Bersambung pada halaman selanjutnya
Tabel 2.2 (Lanjutan) Metode penelitian
yang digunakan yaitu regresi berganda
kinerja individu menunjukkan hasil yang positif.
3. Sri Trisnaningsih (2007)
Independensi auditor dan komitmen organisasi sebagai mediasi pengaruh pemahaman good governance, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja auditor
Independensi auditor, komitmen organisasi, pemahaman atas good governance, gaya kepemimpinan, budaza organizáis, kinerja auditor
Sampel: Auditor yang bekerja di KAP Jatim. Metode penelitian yang digunakan yaitu Structural Equation Modelling (SEM)
Pemahaman good governance tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja auditor. Gaya kepemimpinan berpengaruh langsung terhadap kinerja auditor internal. Budaya organisasi tidak berdampak langsung terhadap kinerja auditor internal.
4. Ahmad Nofan Basuki (2008)
Korelasi antara tolak ukur keberhasilan investasi di bidang teknologi sistem informasi akuntansi
X1 = Tolak ukur keberhasilan investasi di bidang teknologi sistem informasi akuntansi X2= Kinerja individual
Sampel: pengguna teknologi sistem informasi akuntansi yang bekerja pada perusahaan swasta di wilayah Jakarta
Adanya korelasi antara tolak ukur keberhasilan investasi di bidang teknologi sistem informasi akuntansi dengan peningkatan kinerja individual