Top Banner
PENGARUH EARNING VOLATILITY, LEVERAGE, DAN FIRM SIZE TERHADAP VOLATILITAS HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN JASA SUB SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2016 - 2018 SKRIPSI HASBI RAIHAN NIM. 0502162122 PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2020
90

PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

Oct 02, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

PENGARUH EARNING VOLATILITY, LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

TERHADAP VOLATILITAS HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN

JASA SUB SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE

DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

TAHUN 2016 - 2018

SKRIPSI

HASBI RAIHAN

NIM. 0502162122

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2020

Page 2: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

PENGARUH EARNING VOLATILITY, LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

TERHADAP VOLATILITAS HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN

JASA SUB SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE

DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

TAHUN 2016 - 2018

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi (S.Akun)

Pada Program Studi Akuntansi Syariah

Oleh:

HASBI RAIHAN

NIM. 0502162122

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2020

Page 3: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE
Page 4: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

PERSETUJUAN

Skripsi Berjudul:

PENGARUH EARNING VOLATILITY, LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

TERHADAP VOLATILITAS HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN JASA SUB

SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE

DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

TAHUN 2016 – 2018

Oleh:

Hasbi Raihan

NIM. 0502162122

Dapat Disetujui Sebagai Salah Satu Persyaratan

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi Syari’ah (S.Akun)

Pada Program Studi Akuntansi Syari’ah

Medan, Agustus 2020

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Fauzi Arif Lubis, MA Laylan Syafina, M.Si

NIDN. 2024128401 NIDN. 2027089103

Mengetahui,

Kaprodi Akuntansi Syari’ah

Hendra Hermain, SE, M.Pd

NIDN. 2010057302

Page 5: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

PENGESAHAN

Skripsi Berjudul “PENGARUH EARNING VOLATILITY, LEVERAGE, DAN FIRM SIZE TERHADAP VOLATILITAS HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN JASA SUB SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2016 - 2018” A.n. Hasbi Raihan, NIM. 0502162122 Program Studi Akuntansi Syari’ah telah dimunaqasyahkan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan pada tanggal 02 September 2020. Skripsi ini telah diterima untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Akuntansi (S.Akun) pada Program Studi Akuntansi Syari’ah.

Medan, 02 September 2020 Panitia Sidang Munaqasyah Skripsi Program Studi Akuntansi Syari’ah

Ketua Sekretaris

Hendra Harmain, SE, M.Pd Kusmilawaty, M.Ak NIDN. 2010057302 NIDN. 2014068001

Anggota

Dr. Fauzi Arif Lubis, M.A Laylan Syafina, M.Si NIDN. 2024128401 NIDN. 2027089103

Yusrizal, SE, M.Si Rahmat Daim Harahap, M.Ak NIDN. 2022057501 NIDN. 0126099001

Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN-SU Medan

Dr. Andri Soemitra, MA NIDN. 200705760

Page 6: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

v

ABSTRAK

Hasbi Raihan, NIM. 0502162122, Pengaruh Earning Volatility, Leverage, dan

Firm Size Terhadap Volatilitas Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Sub

Sektor Property dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2016 –

2018. Di bawah bimbingan Pembimbing I Dr. Fauzi Arif Lubis, MA dan

Pembimbing II Laylan Syafina, M.Si.

Skripsi ini merupakan hasil penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji

apakah pengaruh Earning Volatility, Leverage, dan Firm Size terhadap Volatilitas

Harga Saham secara parsial dan simultan pada perusahaan jasa sub sektor

Property dan Real Estate. Penelitian ini menggunakan purposive sampling dalam

menentukan pemilihan sampel. Sebanyak 22 perusahaan dari 48 perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan 3 tahun pengamatan, yaitu mulai

tahun 2016 sampai dengan 2018, sehingga diperoleh 66 sampel penelitian.

Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi Data Panel, hasil

pengolahan data menggunakan Software Eviews versi 10. Penelitian ini

menemukan bahwa secara parsial Earning Volatility dan Leverage memiliki

pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Volatilitas Harga Saham,

sedangkan Firm Size memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap

Volatilitas Harga Saham. Serta hasil pengujian secara simultan menunjukkan

Earning Volatility, Leverage, dan Firm Size berpengaruh signifikan secara

bersama-sama terhadap Volatilitas Harga Saham.

Kata Kunci : Volatilitas Harga Saham, Earning Volatility, Leverage (debt to

equity), dan Firm Size

Page 7: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat AllAh SWT yang melimpahkan rahmat

dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi tentang “Pengaruh

Earning Volatility, Leverage, dan Firm Size Terhadap Volatilitas Harga

Saham Pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Property dan Real Estate Di Bursa

Efek Indonesia (BEI) Tahun 2016 – 2018”, serta tak lupa sholawat beriring

salam saya ucapkan kepada junjungan besar baginda Rasulullah SAW yang telah

menjadi suri tauladan bagi kita semua.

Adapun maksud dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk

meraih gelar Strata Satu (S1) jurusan Akuntansi Syari’ah di Universitas Islam

Negeri Sumatera Utara. Saya menyadari bahwa isi yang terkandung didalam

skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Saya ingin mengucapkan banyak

terimakasih kepada semua pihak yang telah berkenan untuk memberikan segala

bantuan baik secara material maupun nonmaterial dalam penulisan skripsi ini,

terutama kepada kedua orang tua saya yaitu ayah Eky Mahyuzar dan ibu Salmah,

S.Pd tercinta yang selalu memberikan kasih sayang serta do’a restu dan dukungan

kepada saya yang sangat mempengaruhi dalam kehidupan saya, kiranya Allah

SWT membalasnya dengan segala berkahnya. Saya juga ingin mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Andri Soemitra, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

3. Bapak Dr. H. Muhammad Yafiz, M.Ag selaku Wakil Dekan I Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Hj. Chuzaimah Batubara, MA selaku Wakil Dekan II Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Page 8: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

vii

5. Ibu Dr. Hj. Nurlaila, SE, MA selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

6. Bapak Hendra Hermain, SE, M.Pd selaku ketua jurusan Akuntansi

Syari’ah yang tak pernah lelah memberikan semangat serta arahan kepada

penulis selama proses penyelesaian tugas akhir.

7. Ibu Kusmilawaty, SE, M.Ak selaku seketaris jurusan Akuntansi Syari’ah,

yang tak pernah lelah memberikan dukungan dan bimbingan serta ilmu

yang bermanfaat kepada penulis dari mulai penulisan proposal hingga

akhir.

8. Bapak Dr. Fauzi Arif Lubis, MA selaku Pembimbing I penulis yang selalu

memberikan saran dukungan serta waktu yang tidak dapat terbalaskan

dengan apapun, semoga apa yang telah bapak berikan menjadi ladang

pahala dan amal kebaikan.

9. Ibu Laylan Syafina, M.Si selaku Pembimbing II yang selalu memberikan

arahan dan masukan ilmu dan waktu yang berharga kepada penulis yang

tidak dapat terbalaskan dengan apapun semoga segala yang ibu berikan

menjadi ladang pahala dan amal kebaikan.

10. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat untuk saya

yang mana menjadi bekal buat saya dalam penulisan tugas akhir.

11. Saudara kandung saya Salsabila yang telah membantu saya baik dalam

bentuk doa maupun dukungan dalam menyelesaikan tugas akhir.

12. Terkhusus untuk nenek saya yang selalu berdiri dibelakang saya

memberikan doa dan dukungan sehingga saya tetap semangat dalam

menyelesaikan tugas akhir.

13. Terkhusus sahabat seperjuangan selama masa perkuliahan saya Rizka

Ayuni Saragih, Muhammad Hanif, Imam Fadilah, Leny Dahliana Saragih,

Dhea Rini Sururi Harahap, Aidil Sofia Nasution, dan Muhammad Harris

terimakasih telah banyak membantu dan menemani saya dalam keadaan

susah maupun senang serta memberikan semangat tiada henti dalam

penyelesaian tugas akhir.

Page 9: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

viii

14. Teruntuk teman saya Hidayani dan Siti Nurmala Lubis terimakasih sudah

hadir didalam kehidupan saya yang selalu menemani saya sampai tahap

akhir dalam menyelesaikan tugas akhir.

15. Sahabat sekolah penulis Muhammad Irsyad Lubis, Ahmad Habibullah

Jumain, Febry Heriani, Ayu Annisa Bukit, Khairani Asmaul Husna,

Melinda Siregar, Dinda Wahyuni dan Nurul Dwi Alwa terima kasih telah

banyak membantu penulis baik doa maupun dukungan sehingga penulis

dapat menyelesaikan tugas akhir.

16. Dan terimakasih juga kepada seluruh teman-teman AKS D STAMBUK

2016 yang telah memberikan semangat, kepercayaan maupun dukungan

kepada saya selama menjadi kosma dan juga dalam menyelesaikan tugas

akhir.

17. Kepada Seluruh teman-teman KKN 16 Desa Suka Maju.

18. Terima kasih juga untuk mentor penulis Rizka Nurlina Damanik, S.Pd dan

Sinta Adelia Lubis, S.Sos yang sangat banyak membantu saya dalam

proses menyelesaikan tugas akhir.

19. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu dalam proses

belajar hingga penulisan tugas akhir.

Saya menyadari akan kekurangan dan kesempurnaan dalam penulisan skripsi ini.

Oleh sebab itu, segala kritik maupun saran positif sangat saya harapkan. Akhir

kata, saya berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi saya sendiri

maupun orang lain, sekali lagi penulis mengucapkan ribuan terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Medan, Agustus 2020

Penulis

Hasbi Raihan

NIM. 0502162122

Page 10: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

ix

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN.................................................... ....................................... iii

PENGESAHAN.................................................... ........................................ iv

ABSTRAK.................................................... ................................................ v

KATA PENGANTAR.................................................... .............................. vi

DAFTAR ISI.................................................... ............................................. ix

DAFTAR TABEL.................................................... .................................... xii

DAFTAR GAMBAR.................................................... ................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................... ..... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................... 7

C. Batasan Masalah ..................................................................... 8

D. Perumusan Masalah ................................................................ 8

E. Tujuan Penelitian .................................................................... 9

F. Manfaat Penelitian ................................................................. 9

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Kajian Teoritis ........................................................................ 10

1. Volatilitas Harga Saham .................................................. 10

a. Pengertian Volatilitas Harga Saham ........................... 10

b. Metode Perhitungan Volatilitas Harga Saham ........... 11

c. Jenis-Jenis Volatilitas ................................................. 11

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi ........................... 12

2. Earning Volatility ............................................................ 13

a. Pengertian Earning Volatilty ...................................... 13

b. Metode Perhitungan Earning Volatility ...................... 15

3. Leverage .......................................................................... 15

a. Pengertian Leverage ................................................... 15

b. Jenis-Jenis Rasio Leverage ......................................... 16

4. Firm Size .......................................................................... 18

a. Pengertian Firm Size ................................................... 18

Page 11: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

x

b. Metode Perhitungan Firm Size ................................... 19

B. Kajian Terdahulu .................................................................... 19

C. Kerangka Konseptual ............................................................. 22

D. Hipotesa Penelitian ................................................................. 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ............................................................ 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 26

C. Populasi dan Sampel ............................................................... 27

D. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 28

E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 29

F. Definisi Operasional ............................................................... 30

G. Teknik Analisis Data .............................................................. 33

1. Estimasi Pemilihan Model Regresi Data Panel ............... 34

a. Common Effect Model ................................................. 35

b. Fixed Effect Model ...................................................... 35

c. Random Effect Model .................................................. 35

2. Pemilihan Model Regresi Data Panel .............................. 35

a. Uji Chow ..................................................................... 35

b. Uji Hausman ............................................................... 35

c. Uji Langrange Multiplier ............................................ 36

3. Uji Asumsi Klasik ........................................................... 36

a. Uji Normalitas ............................................................. 36

b. Uji Multikolinieritas .................................................... 37

c. Uji Heteroskedastisitas ................................................ 38

d. Uji Autokorelasi .......................................................... 38

4. Uji Hipotesis .................................................................... 39

a. Uji Koefisien Determinasi ........................................... 39

b. Uji t ............................................................................. 39

c. Uji F ............................................................................. 40

BAB IV TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan ................................................ 41

Page 12: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

xi

B. Deskriptif Data Penelitian ...................................................... 42

1. Volatilitas Harga Saham .................................................. 42

2. Earning Volatility ............................................................ 43

3. Leverage .......................................................................... 43

4. Firm Size .......................................................................... 43

C. Pembahasan ............................................................................ 44

1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................. 44

2. Uji Asumsi Klasik ........................................................... 45

a. Uji Normalitas ............................................................. 45

b. Uji Multikolinieritas .................................................... 46

c. Uji Heterokedastisitas.................................................. 46

d. Uji Autokorelasi .......................................................... 47

3. Estimasi Pemilihan Model Regresi Data Panel ............... 48

a. Uji Common Effect Model ........................................... 48

b. Uji Fixed Effect Model ................................................ 49

c. Uji Random Effect Model ............................................ 50

4. Pemilihan Model Regresi Data Panel .............................. 51

a. Uji Chow ..................................................................... 51

b. Uji Langrage Multiplier .............................................. 52

5. Uji Hipotesis .................................................................... 53

a. Uji Koefisien Determinasi ........................................... 54

b. Uji t ............................................................................. 54

c. Uji F ............................................................................. 55

D. Interpretasi Hasil .................................................................... 55

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 60

B. Saran ....................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

xii

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

Tabel 1.1 : Data Laporan Keuangan Perusahaan........................................ . 5

Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu.................................................................. 19

Tabel 3.1 : Kriteria Pemilihan Sampel......................................................... 27

Tabel 3.2 : Sampel Penelitian Perusahaan................................................... 28

Tabel 3.3 : Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel......................... 32

Tabel 3.4 : Kriteria Pengujian Durbin-Watson (DW).................................. 38

Tabel 4.1 : Daftar Sampel Perusahaan........................................... .............. 42

Tabel 4.2 : Statistik Deskriptif.................................... ................................. 44

Tabel 4.3 : Hasil Uji Multikolinieritas................................................ ......... 46

Tabel 4.4 : Hasil Uji Heterokedastisitas.......................... ............................. 47

Tabel 4.5 : Hasil Uji Autokorelasi.......................... ..................................... 47

Tabel 4.6 : Hasil Uji Common Effect Model................................................ 48

Tabel 4.7 : Hasil Uji Fixed Effect Model.......................... ........................... 49

Tabel 4.8 : Hasil Uji Random Effect Model.......................... ....................... 50

Tabel 4.9 : Hasil Uji Chow................................................... ....................... 51

Tabel 4.10 : Hasil Uji Langrage Multiplier.......................... ......................... 52

Tabel 4.11 : Nilai Koefisien Determinasi, Uji t, dan Uji F............................ 53

Page 14: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

xiii

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Halaman

Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual........................................... ................. 23

Gambar 4.1 : Hasil Uji Normalitas........................................... .................. 45

Page 15: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan untuk membiayai kegiatan operasionalnya

membutuhkan dana yang berasal dari modal sendiri maupun modal pinjaman dari

luar. Pasar modal berfungsi sebagai sumber penghimpun dana atau sebagai sarana

investasi baik berupa saham, obligasi, reksadana, instrument derivatif maupun

instrument keuangan lainnya. Terdapat beberapa bentuk investasi yang ada

didalam pasar modal yaitu saham. Saham adalah kertas atau tanda bukti

kepemilikan modal/dana pada suatu institusi atau perusahaan yang tercantum

dengan jelas nilai nominal, nama institusi, yang disertai hak dan kewajiban yang

dijelaskan kepada setiap pemegangnya.1 Dengan membeli saham tentunya

penanam modal mengharapkan keuntungan yang dapat diperolehnya berupa

dividend atau capital gain. Namun demikian, sebelum investor membeli saham

pastilah seorang investor akan mencari tahu mengenai potensi yang dimiliki suatu

saham yang akan dibeli baik potensi keuntungan yang akan diraih maupun potensi

kerugian yang akan dialami. Sebagian investor menilai perusahaan dengan

melihat harga saham perusahaan tersebut. Perusahaan dengan harga saham yang

tinggi akan dinilai baik sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dimata

para investor, akan tetapi harga saham yang terlalu rendah akan menurunkan

keinginan para investor untuk melakukan investasi karena harga yang rendah

mencerminkan nilai perusahaan yang rendah pula sehingga kurang diminati

meskipun sebagian investor menganggap bahwa harga yang rendah tidak

mencerminkan perusahaan memiliki nilai yang rendah pula.

Karena adanya perbedaan pandangan investor terhadap harga saham

tersebut maka terbentuklah jumlah permintaan dan penawaran yang berubah–ubah

setiap waktunya. Perubahan ini menyebabkan terjadinya fluktuasi pada harga

1 Komang Ria Selpiana, Ida Bagus Badjra, “Pengaruh Kebijakan Dividen, Nilai Tukar,

Leverage, dan Firm Size Terhadap Volatilitas Harga Saham”, (E-Journal Manajemen Unud, Vol.

7, No. 3, 2018), h. 1683.

Page 16: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

2

saham sehingga menyebabkan munculnya sebuah volatilitas atau besarnya jarak

antara harga naik dan harga turun pada saham tersebut.2 Volatilitas harga saham

adalah ukuran dari ketidakpastian hasil yang didapat dari saham.3 Saham dengan

volatilitas tinggi berarti harga saham naik dengan cepat lalu seketika turun dengan

cepat sehingga memunculkan selisih yang besar antara harga terendah dengan

harga tertinggi dalam suatu waktu. Volatilitas harga saham yang tinggi maka

menyebabkan semakin besar pula ketidakpastian untuk pengembalian atas

investasi. Adanya volatilitas akan menyebabkan resiko dan ketidakpastian yang

dihadapi investor semakin besar serta dampaknya pada ketidakstabilan keinginan

investor dalam menginvestasikan dananya. Akan tetapi beberapa investor

cenderung menyukai saham yang memiliki tingkat volatilitas yang tinggi karena

kesempatan untuk mendapatkan capital gain akan semakin besar walaupun dilain

hal akan semakin besar pula resiko yang akan dihadapi.4

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya volatilitas

terhadap harga saham diantaranya yakni earning volatility, leverage, firm size,

dan masih banyak faktor-faktor lainnya. Menurut Bathala et aL, earning volatility

menunjukkan naik dan turunnya laba yang dihasilkan oleh perusahaan.5 Naik dan

turunnya laba perusahaan merupakan tingkat perubahan yang cepat dan sangat

sulit untuk di prediksi pergerakannya. Perusahaan yang tidak mengukur tingkat

volatilitas labanya terlebih dahulu dan ternyata perusahaan tersebut memiliki

tingkat laba yang tidak stabil maka akan menimbulkan sinyal kepada investor

bahwa perusahaan memiliki risiko yang tinggi dalam berinvestasi serta jika laba

2 Taris Ghali Febrianda, “Pengaruh Kebijakan Dividen, Earning Volatility, dan Leverage

Terhadap Volatilitas Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia”, (Skripsi, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, 2019) h. 3.

3 Suherdi Judokusumo, Pengantar Derivatif Dalam Moneter Internasional, (Jakarta: PT.

Gramedia Widiasarana Indonesia, 2007), h. 146.

4 Yudi Ari Yesi, ”Pengaruh Earning Volatility, Dividend Yield, Growth In Asset Dan Size

Terhadap Volatilitas Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2011-2013”, ( E–Journal

Widya Ekonomika, Vol. 1 No. 1, Mei–Agustus 2013), h. 9.

5 Taris Ghali Febrianda, “Pengaruh Kebijakan Dividen, Earning Volatility, dan Leverage

Terhadap Volatilitas Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia”, (Skripsi, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, 2019) h. 9.

Page 17: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

3

yang dihasilkan pada perusahaan tersebut selalu mengalami naik turun atau tidak

stabil, maka akan menyebabkan perusahaan sulit mendapatkan dana eksternal

karena perusahaan tidak stabil. Menurut Antoniou et aL, Tingkat volatilitas laba

yang semakin tinggi maka keuntungan yang akan didapatkan oleh investor akan

semakin besar pada saat laba mencapai tingkat maksimal. Sehingga akan

membuat investor akan mempertahankan saham yang dimilikinya (hold) dalam

waktu kedepan. Dengan tidak adanya penjualan yang terjadi, maka tingkat

volatilitas harga saham cenderung rendah.6

Selain earning volatility, leverage juga mempengaruhi volatilitas harga

saham. Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sumber

dana perusahaan yang dibiayai dengan utang.7 Perusahaan harus mengukur

sumber pendanaannya baik dengan modal sendiri maupun dengan utang. Semakin

tinggi DER berarti menggambarkan risiko yang dihadapi perusahaan sangatlah

besar, karena ketika menjalankan aktivitas operasi perusahaan tergantung dengan

utang dan perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar bunga utang sehingga

mengakibatkan laba yang dihasilkan perusahaan menjadi berkurang, sehingga

investor akan menghindari saham–saham yang memiliki nilai DER tinggi.

Menurut Jannah dan haridhi, semakin tinggi DER maka diasumsikan perusahaan

memiliki risiko yang semakin tinggi dalam memenuhi kewajiban membayar

utangnya, sehingga volatilitas harga saham akan meningkat.

Faktor lain yang mempengaruhi harga saham adalah firm size atau

ukuran perusahaan. Azura et aL, berpendapat bahwa firm size merupakan skala

yang menjadi ukuran besar kecilnya perusahaan dilihat dari jumlah asset dan total

serta rata–rata tingkat penjualan perusahaan tersebut.8 Perusahaan dengan ukuran

6 Sinta Adelia, “Pengaruh Earning Volatility dan Leverage Terhadap Volatilitas Harga

Saham Sektor Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”, (Jurnal JOM

FISIP, Vol. 6 Edisi II Juli-Desember, 2019), h. 2.

7 Komang Ria Selpiana, Ida Bagus Badjra, “Pengaruh Kebijakan Dividen, Nilai Tukar,

Leverage, dan Firm Size Terhadap Volatilitas Harga Saham”, (E–Journal Manajemen Unud, Vol.

7, No. 3, 2018), h. 1687.

8 Silviana Dewi, Sista Paramitha, “Pengaruh Kebijakan Dividen, Volume Perdagangan,

Earning Volatility, Leverage, dan Firm Size Terhadap Volatilitas Harga Saham Perusahaan

Page 18: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

4

besar akan sangat mudah di akses ke pasar modal dan fleksibilitas serta

kemampuannya dalam memperoleh dana lebih tinggi dibandingkan dengan

perusahaan ukuran kecil. Menurut Hashemijoo et aL, Semakin besar ukuran

perusahaan diversifikasi aktivitas perusahaan juga akan semakin besar, sehingga

informasi terkait perusahaan juga mudah di akses publik dan dapat mengurangi

tingkat volatilitas harga saham.9 Adapun fenomena–fenomena yang terjadi pada

perusahaan property dan real estate salah satunya pada harga saham beberapa

emiten properti mengalami pelemahan sepanjang pekan lalu. Salah satunya, yaitu

PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun 2,4 persen ke level Rp 610 per saham.

Penurunan juga terjadi pada saham PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) hingga

3,16 persen di level Rp 24.500 per saham dan PT Jaya Real Property Tbk 1,19

persen ke level Rp 825 per saham. Sementara, Summarecon Agung bergerak

stagnan di level Rp 1.210 per saham.10

Berdasarkan fenomena–fenomena yang telah di lampirkan di atas,

fenomena penurunan harga saham pada beberapa perusahaan sub sektor property

dan real estate di bursa efek Indonesia (BEI) pada periode pengamatan tertentu

perlu menjadi perhatian khusus. Karena dengan adanya penurunan harga saham

perusahaan, dapat merubah citra atau pandangan terhadap nilai atau ukuran suatu

perusahaan tersebut. Serta akan berdampak pada minat para investor terhadap

perusahaan. Berikut adalah data volatilitas laba perusahaan, data DER perusahaan,

data asset perusahaan serta data volatilitas harga saham yang terdapat di dalam

laporan keuangan beberapa Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate

periode 2016-2018 sebagai berikut:

Lq45”, (Jurnal Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya, Vol. 7, No. 3,

2019), h. 763.

9 Komang Ria Selpiana, Ida Bagus Badjra, “Pengaruh Kebijakan Dividen, Nilai Tukar,

Leverage, dan Firm Size Terhadap Volatilitas Harga Saham”, (E–Journal Manajemen Unud, Vol.

7, No. 3, 2018), h. 1688.

10 Dinda Audriene Mutmainah, “Daya Beli Lemah, Indeks Sektor Properti Melempem”,

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20170717112025-92-228306/daya-beli-lemah-indeks-

sektor-properti-melempem, h. 1.

Page 19: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

5

Tabel 1.1

Volatilitas Laba, Der, Total Asset Dan Volatilitas Harga Saham Beberapa

Perusahaan Sub Sektor Property Dan Real Estate Periode 2016-2018

KODE TAHUN VOLATILITAS

LABA

(%)

DER

(%)

TOTAL ASSET

(Rp.)

VOLATILITA

S SAHAM

(%)

DUTI

2016 7.80 24.24 Rp 9.692.000.000.000 11.38

2017 5.92 26.88 Rp 10.576.000.000.000 10.90

2018 7.69 34.28 Rp 12.643.000.000.000 71.16

TARA

2016 0.23 15.75 Rp 1.218.023.176.513 28.57

2017 0.10 17.15 Rp 1.234.608.879.825 27.75

2018 0.08 6.57 Rp 1.122.279.225.842 28.40

BIKA

2016 1.28 258.59 Rp 2.400.682.388.179 131.44

2017 1.56 241.32 Rp 2.374.443.387.792 75.18

2018 0.51 254.27 Rp 2.333.636.785.839 76.86

Sumber: Data sekunder 2020 (data diolah)

Maka berdasarkan teori dan data di PT. Sitara Propertindo Tbk (TARA)

terjadi ketidak sesuaian antara teori dan data pada perusahaan tersebut. Dimana

secara teori semakin tinggi nilai DER maka diasumsikan perusahaan memiliki

risiko yang semakin tinggi dalam memenuhi kewajiban membayar utangnya,

sehingga volatilitas harga saham akan meningkat. Pada tahun 2016 ke tahun 2017,

nilai DER mengalami kenaikan namun perubahan tingkat volatilitas harga saham

justru mengalami penurunan. Sedangkan pada tahun 2017 ke tahun 2018, nilai

DER mengalami penurunan tetapi perubahan tingkat volatilitas harga saham justru

malah mengalami peningkatan. Hal yang sama juga terdapat pada PT. Duta

Pertiwi Tbk (DUTI) terjadi ketidak sesuaian antara teori dan data pada

perusahaan tersebut. Dimana secara teori tingkat volatilitas laba yang semakin

tinggi maka tingkat volatilitas harga saham cenderung rendah. Pada tahun 2016 ke

tahun 2017, tingkat volatilitas laba mengalami penurunan namun perubahan

tingkat volatilitas harga saham juga mengalami penurunan. Sedangkan pada tahun

2017 ke tahun 2018, tingkat volatilitas laba justru mengalami peningkatan, tetapi

perubahan tingkat volatilitas harga saham juga ikut mengalami peningkatan.

Begitu juga dengan perolehan total asset nya. terjadi ketidak sesuaian antara teori

dan data, dimana secara teori ukuran besar kecilnya perusahaan dilihat seberapa

besar jumlah asset. Semakin besar ukuran perusahaan maka dapat mengurangi

Page 20: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

6

tingkat volatilitas harga saham. Dapat dilihat pada tahun 2017 ke tahun 2018, total

asset mengalami peningkatan namun tingkat volatilitas harga saham juga ikut

mengalami peningkatan.

Raudhatul Jannah dan Musfiari Haridhi pada penelitiannya menyatakan

bahwa dividend payout ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

volatilitas harga saham pada perusahaan non financing yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia tahun 2010-2014. Earnings volatility berpengaruh positif dan

signifikan terhadap volatilitas harga saham pada perusahaan non financing yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Leverage berpengaruh positif

dan signifikan terhadap volatilitas harga saham pada perusahaan non financing

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Kemudian pada

penelitian Ivan Ardiansyah dan Yuyun Isbanah menunjukkan hasil penelitiannya

dividen berpengaruh terhadap volatilitasa harga saham sedangkan leverage,

pertumbuhan aset, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap volatilitas

harga saham. Pada penelitian Sinta Adelia Lubis dengan hasil penelitiannya

bahwa earning volatility dan leverage bersama-sama menunjukkan pengaruh yang

signifikan terhadap volatilitas harga saham sektor property dan real estate yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016. Selanjutnya penelitian yang

dilakukan oleh Ayu Krisna Dewi dan Agung Suaryana, menyatakan bahwa

volume perdagangan berpengaruh terhadap volatilitas harga saham, sedangkan

leverage dan tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga

saham

Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Komang Ria Selpiana dan

Ida Bagus Badjra, menyatakan kebijakan dividen yang diproksikan dengan

dividen yield berpengaruh positif dan signifikan terhadap volatilitas harga saham,

nilai tukar berpengaruh positif dan signifikan terhadap volatilitas harga saham,

leverage yang diproksikan dengan debt to equity ratio berpengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap volatilitas harga saham, firm size berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap volatilitas harga saham.

Page 21: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

7

Dengan penjelasan masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa ketiga

faktor tersebut yaitu earning volatility, leverage dan firm size merupakan faktor

yang mempengaruhi naik atau turunnya volatilitas harga saham perusahaan sub

sektor Property dan Real Estate di pasar modal. Berdasarkan latar belakang di

atas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Earning Volatility,

Leverage, dan Firm Size Terhadap Volatilitas Harga Saham Pada

Perusahaan Jasa Sub Sektor Property dan Real Estate Di Bursa Efek

Indonesia (Bei) Tahun 2016 – 2018”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti dapat

mengidentifikasikan beberapa pokok masalah sebagai berikut:

1. Terjadinya penurunan harga saham di PT. Pakuwon Jati Tbk. sebesar 2,4

persen, juga diikuti dengan PT. Metropolitan Kentjana Tbk. hingga

sebesar 3,16 persen serta PT. Jaya Real Property Tbk. sebesar 1,19

persen yang dapat mengubah citra atau pandangan investor terhadap nilai

atau ukuran perusahaan.

2. PT. Sitara Propertindo Tbk (TARA) pada tahun 2016 ke tahun 2017 nilai

DER mengalami kenaikan pada saat nilai volatilitas harga saham justru

mengalami penurunan

3. PT. Duta Pertiwi Tbk (DUTI) pada tahun 2016 ke tahun 2017 nilai

volatilitas laba ikut mengalami penurunan pada saat nilai volatilitas harga

saham mengalami penurunan

4. PT. Duta Pertiwi Tbk (DUTI) pada tahun 2017 ke tahun 2018 nilai total

asset justru mengalami kenaikan pada saat nilai volatilitas harga saham

mengalami kenaikan.

Page 22: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

8

C. Batasan Masalah

Banyaknya masalah yang teridentifikasi, peneliti membatasi masalah

hanya pada:

1. Earning volatility yang diteliti dalam penelitian diproksikan

menggunakan E.Vol

2. Rasio leverage yang diteliti dalam penelitian diproksikan menggunakan

debt to equity ratio (DER).

3. Ukuran perusahaan yang diteliti dalam penelitian diproksikan

menggunakan LnTA.

4. Volatilitas harga saham yang diteliti dalam penelitian diproksikan

menggunakan P.Vol

D. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan

beberapamasalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah Earning Volatility berpengaruh terhadap Volatilitas Harga

Saham pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Property dan Real Estate di

Bursa Efek Indonesia (BEI)?

2. Apakah Leverage berpengaruh terhadap Volatilitas Harga Saham pada

Perusahaan Jasa Sub Sektor Property dan Real Estate di Bursa Efek

Indonesia (BEI)?

3. Apakah Firm Size berpengaruh terhadap Volatilitas Harga Saham pada

Perusahaan Jasa Sub Sektor Property dan Real Estate di Bursa Efek

Indonesia (BEI)?

4. Apakah Earning Volatility, Leverage, dan Firm Size berpengaruh secara

bersama–sama terhadap Volatilitas Harga Saham pada Perusahaan Jasa

Sub Sektor Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia (BEI)?

Page 23: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

9

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Pengaruh Earning Volatility terhadap Volatilitas

Harga Saham pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Property dan Real Estate

di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Untuk mengetahui Pengaruh Leverage terhadap Volatilitas Harga Saham

pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Property dan Real Estate di Bursa Efek

Indonesia (BEI).

3. Untuk mengetahui Pengaruh Firm Size terhadap Volatilitas Harga Saham

pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Property dan Real Estate di Bursa Efek

Indonesia (BEI).

4. Untuk mengetahui pengaruh Earning Volatility, Leverage, dan Firm Size

terhadap Volatilitas Harga Saham pada Perusahaan Jasa Sub Sektor

Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia (BEI).

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi calon investor dan investor saham yang melakukan investasi pada

Perusahaan Jasa Sub Sektor Property dan Real Estate di BEI dapat

berguna untuk menambah masukan dalam pertimbangan membuat

keputusan investasi.

2. Bagi perusahaan penelitian ini dapat menjadi masukan untuk mengamati

faktor yang mempengaruhi perilaku investor dalam membuat keputusan

investasi terutama dipengaruhi fluktuasi harga saham.

3. Bagi peneliti berguna sebagai penerapan ilmu–ilmu dan juga merupakan

pengalaman yang berharga untuk melatih diri menulis karya ilmiah dan

memperluas pengetahuan.

Page 24: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

10

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Kajian Teoritis

1. Volatilitas Harga Saham

a. Pengertian Volatilitas Harga Saham

Volatilitas menurut Investopedia yaitu ukuran sebaran harga di sekitar

rata-rata harga sebuah saham atau dapat diartikan juga sebagai “gejolak” atau naik

turunnya harga saham.1 Volatilitas saham adalah ukuran dari ketidakpastian

tentang hasil yang didapat dari saham.2 Saham dengan volatilitas tinggi berarti

harga saham naik dengan cepat lalu seketika turun dengan cepat sehingga

memunculkan selisih yang besar antara harga terendah dengan harga tertinggi

dalam suatu waktu. Volatilitas harga saham yang tinggi maka menyebabkan

semakin besar pula ketidakpastian untuk pengembalian atas investasi. Adanya

volatilitas akan menyebabkan resiko dan ketidakpastian yang dihadapi investor

semakin besar serta dampaknya pada ketidakstabilan keinginan investor dalam

menginvestasikan dananya. Akan tetapi beberapa investor cenderung menyukai

saham yang memiliki tingkat volatilitas yang tinggi karena kesempatan untuk

mendapatkan capital gain akan semakin besar walaupun dilain hal akan semakin

besar pula resiko yang akan dihadapi.3

1 Ellen May, Smart Trader Rich Investor, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2017),

h. 155.

2 Suherdi Judokusumo, Pengantar Derivatif Dalam Moneter Internasional, (Jakarta: PT.

Gramedia Widiasarana Indonesia, 2007), h. 146.

3 Yudi Ari Yesi, ”Pengaruh Earning Volatility, Dividend Yield, Growth In Asset Dan Size

Terhadap Volatilitas Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2011-2013”, (E–Journal

Widya Ekonomika, Vol. 1 No. 1, Mei–Agustus 2013), h. 9.

Page 25: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

11

b. Metode Perhitungan Volatilitas Harga Saham

Volatilitas harga saham dinyatakan dalam bentuk presentase. Volatilitas

harga saham ini dapat dihitung dengan metode nilai ekstrim, rumus

perhitungannya merupakan sebagai berikut:4

Pv =

Keterangan:

PV = Volatilitas Harga Saham

Hit = Harga Saham Tertinggi untuk Perusahaan i pada Periode t

Lit = Harga Saham Terendah untuk Perusahaan i pada Periode t

c. Jenis-Jenis Volatilitas

Menurut Schwert dan W. Smith, Jr. dalam penelitian Waluyo terdapat 5

jenis volatilitas dalam pasar keuangan, yaitu:5

1) Future Volatility

Future volatility adalah apa yang hendak diketaahui oleh para pemain

dalam pasar keuangan (trader). Volatilitas yang paling baik adalah yang mampu

menggambarkan penyebaran harga di masa yang akan dating untuk suatu

underlying contract. Secara teori angka tersebut merupakan yang kita maksud

ketika kita membicarakan input volatilitas ke dalam model teori pricing. Trader

jarang membicarakan future volatility karena masa depan tidak mungkin

diketahui.

2) Historical Volatility

Historical volatility adalah suatu permodelan dengan teori pricing

berdasarkan data masa lalu untuk dapat meramalkan volatilitas pada masa yang

akan dating. Terdapat bermacam–macam pilihan dalam menghitung historical

4 Sinta Adelia, “Pengaruh Earning Volatility dan Leverage Terhadap Volatilitas Harga

Saham Sektor Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”, (Jurnal JOM

FISIP, Vol. 6 Edisi II Juli-Desember, 2019), h. 6.

5 Wawan Waluyo, “Analisis Determinan Volatilitas Harga Saham (Studi pada

perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45)”, (Skripsi, UNY, 2016), h. 19-21.

Page 26: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

12

volatility, namun sebagian besar metode bergantung pada pemilihan dua

parameter, yaitu periode historis dimana volatilitas akan dihitung, dan interval

waktu antara perubahan harga. Periode historis dapat berubah jadi empat belas

hari, enam bulan, lima tahun atau lainnya. Interval waktu dapat berupa harian,

mingguan, bulanan, atau lainnya. Future volatility dan historical volatility

terkadang disebut sebagai realized volatility.

3) Forecast volatility

Seperti halnya terdapat jasa yang berusaha meramlkan pergerakan arah

masa depan harga suatu kontrak demikian juga terdapat jasa yang meramalkan

volatilitas masa depan suatu kontrak. Peramalan bisa untuk suatu periode, tetapi

biasanya mencakup periode yang identik dengan sisa masa option dari underlying

contract.

4) Implied Volatility

Implied volatility merupakan volatilitas yang harus kita masukan ke

dalam model teoritis pricing untuk menghasilkan nilai teoritis yang identik

dengan harga option di pasar.

5) Seasonal volatility

Seasonal volatility adalah volatilitas yang terjadi pada komoditas

tertentu. Komoditas pertanian tertentu seperti jagung, kacang, kedelai dan gandum

sangat sensitif terhadap faktor–faktor volatilitas yang muncul dari kondisi cuaca

musim yang jelek. Oleh Karena itu berdasarkan faktor–faktor tersebut seseorang

harus menetapkan volatilitas yang tinggi pada masa–masa tersebut.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi Volatilitas Harga Saham

1. Earning Volatility

Earning volatility memiliki pengaruh terhadap respon pasar. Apabila

earning volatility dari suatu perusahaan tinggi, maka dapat mengurungkan niat

investor untuk menanamkan modalnya. Dan apabila earning volatility dari suatu

perusahaan rendah maka akan membuat investor percaya bahwa perusahaan

mampu mengelola laba yang dimiliki dengan baik dan mampu mempertahankan

kualitas perusahaan. Menurut Khurniaji dan Raharja, ketidakpastian laba ini

Page 27: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

13

merupakan risiko yang dihadapi perusahaan. Peningkatan yang terjadi pada

earning volatility akan meningkatkan risiko kehilangan laba perusahaan, dan bila

terjadi terus-menerus akan mengganggu kegiatan operasional dari perusahaan.

Semakin tinggi risiko bisnis suatu perusahaan maka dapat mempengaruhi harga

saham.

2. Leverage

Perusahaan perlu mengkombinasikan sumber pendanaannya antara

modal sendiri dengan utang. Semakin tinggi leverage mencerminkan risiko

perusahaan relatif tinggi, karena perusahaan dalam operasi cenderung tergantung

terhadap utang dan perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar bunga utang

yang mengakibatkan laba perusahaan berkurang, sehingga para investor

cenderung menghindari saham-saham yang memiliki nilai leverage yang tinggi.

3. Firm Size

Ukuran perusahaan yang diproksikan melalui total aset dapat

memberikan informasi bagi para pelaku pasar modal bahwa perusahaan dapat

mengelola aktivitas bisnisnya dengan baik dan ini akan mempengaruhi sikap

investor yang terlihat dari perubahan harga saham perusahaan. oleh karena itu,

faktor ini dapat memberikan pengaruh terhadap fluktuasi harga saham di pasar

modal.

2. Earning Volatility

a. Pengertian Earning Volatility

Earning Volatility adalah indikator yang mengukur seberapa stabil laba

yang diperoleh perusahaan setiap tahun.6 Menurut Bathala et aL, earning volatility

menunjukkan naik dan turunnya laba yang dihasilkan oleh perusahaan.7 Naik dan

6 Raudhatul Jannah, Musfiari Haridhi, “Pengaruh Kebijakan Dividen, Earning Volatility,

dan Leverage Terhadap Volatilitas Harga Saham Pada Perusahaan Non – Financing Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010–2014”, (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi

Akuntansi, Vol. 1, No. 1, 2016), h. 136.

7 Taris Ghali Febrianda, “Pengaruh Kebijakan Dividen, Earning Volatility, dan Leverage

Terhadap Volatilitas Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia”, (Skripsi, Jurus Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, 2019) h. 9.

Page 28: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

14

turunnya laba perusahaan merupakan tingkat perubahan yang cepat dan sangat

sulit untuk di prediksi pergerakannya. Perusahaan yang memiliki tingkat

pendapatan yang tidak stabil memberikan sinyal kepada investor bahwa

perusahaan tersebut memiliki risiko yang tinggi untuk berinvestasi. Earning

Volatility juga merupakan fluktuasi laba dari suatu perusahaan yang

mencerminkan risiko dari aktivitas perusahaan.8 Perusahaan yang tidak mengukur

tingkat volatilitas labanya terlebih dahulu dan ternyata perusahaan tersebut

memiliki tingkat laba yang tidak stabil maka akan menimbulkan sinyal kepada

investor bahwa perusahaan memiliki risiko yang tinggi dalam berinvestasi serta

jika laba yang dihasilkan pada perusahaan tersebut selalu mengalami naik turun

atau tidak stabil, maka akan menyebabkan perusahaan sulit mendapatkan dana

eksternal karena perusahaan tidak stabil. Menurut Antoniou et aL, Tingkat

volatilitas laba yang semakin tinggi maka keuntungan yang akan didapatkan oleh

investor akan semakin besar pada saat laba mencapai tingkat maksimal. Sehingga

akan membuat investor akan mempertahankan saham yang dimilikinya (hold)

dalam waktu kedepan. Dengan tidak adanya penjualan yang terjadi, maka tingkat

volatilitas harga saham cenderung rendah.9

Laba perusahaan di masa lalu dianggap sebagai pertimbangan logis

dalam memprediksi earnings atau laba perusahaan di masa yang akan datang.

Oleh Karena itu, earnings atau laba merupakan informasi mengenai indikator

kinerja sebuah perusahaan. Earning volatility ini pun memiliki pengaruh terhadap

respon pasar. Apabila earning volatility dari suatu perusahaan tinggi, maka dapat

mengurungkan niat investor untuk menanamkan modalnya. Dan apabila earning

volatility dari suatu perusahaan rendah maka akan membuat investor percaya

bahwa perusahaan mampu mengelola laba yang dimiliki dengan baik dan mampu

mempertahankan kualitas perusahaan.

8 Sinta Adelia, “Pengaruh Earning Volatility dan Leverage Terhadap Volatilitas Harga

Saham Sektor Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”, (Jurnal JOM

FISIP, Vol. 6 Edisi II Juli-Desember, 2019), h. 4.

9 Sinta Adelia, “Pengaruh Earning Volatility dan Leverage Terhadap Volatilitas Harga

Saham Sektor Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”, (Jurnal JOM

FISIP, Vol. 6 Edisi II Juli-Desember, 2019), h. 2.

Page 29: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

15

b. Metode Perhitungan Earning Volatility

Earning volatility merupakan perbandingan antara operating profit

dengan total aset perusahaan. Rumus menghitung earning volatility adalah:

Earning Volatility =

Keterangan:

Operating Profit = Laba sebelum bunga dan pajak

Total Assets = Jumlah aset seluruhnya

3. Leverage

a. Pengertian Leverage

Ratio Leverage merupakan kesanggupan perusahaan untuk membayar

segala kewajiban finansial.10

Ratio Leverage atau hutang menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban–kewajiban jangka

panjangnya.11

Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

sumber dana perusahaan yang dibiayai dengan utang.12 Perusahaan harus

mengukur sumber pendanaannya baik dengan modal sendiri maupun dengan

utang. Semakin tinggi DER berarti menggambarkan risiko yang dihadapi

perusahaan sangatlah besar, karena ketika menjalankan aktivitas operasi

perusahaan tergantung dengan utang dan perusahaan memiliki kewajiban untuk

membayar bunga utang sehingga mengakibatkan laba yang dihasilkan perusahaan

menjadi berkurang, sehingga investor akan menghindari saham–saham yang

memiliki nilai DER tinggi. Menurut Jannah dan haridhi, semakin tinggi DER

10 Ivan Ardiansyah, Yuyun Isbanah, “Analisis Pengaruh Dividen, Pertumbuhan Asset,

Ukuran Perusahaan, dan Leverage Terhadap Volatilitas Harga Saham”, (Jurnal Riset Akuntansi

dan Keuangan, Vol. 5, No. 3, 2017), h. 1568.

11 Maya Sova, ”Pengaruh Ratio Leverage Terhadap Volatilitas Saham Pada Industri

Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004–2008”, (E–Journal Widya Ekonomika,

Vol. 1 No.1, Mei–Agustus 2013), h. 8.

12 Komang Ria Selpiana, Ida Bagus Badjra, “Pengaruh Kebijakan Dividen, Nilai Tukar,

Leverage, dan Firm Size Terhadap Volatilitas Harga Saham”, (E–Journal Manajemen Unud, Vol.

7, No. 3, 2018), h. 1687.

Page 30: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

16

maka diasumsikan perusahaan memiliki risiko yang semakin tinggi dalam

memenuhi kewajiban membayar utangnya, sehingga volatilitas harga saham akan

meningkat.

b. Jenis-Jenis Rasio Leverage

1. Debt to Assets Ratio (DAR)

Debt to Assets Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk

mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa

besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Rumus

menghitung Debt to Assets Ratio adalah:

DAR =

Keterangan:

Total Debt = Jumlah hutang seluruhnya

Total Assets = Jumlah aset seluruhnya

2. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai

utang dengan ekuitas. Untuk mencari rasio ini dengan cara membandingkan antara

seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna

untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan

pemilik perusahaan. Dengan kata lain rasio ini untuk mengetahui setiap rupiah

modal sendiri yang dijadikan untuk penjaminan utang. Rumus menghitung Debt

to Equity Ratio adalah:

DER =

Keterangan:

Total Debt = Jumlah hutang seluruhnya

Total Equity = Jumlah ekuitas seluruhnya

Page 31: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

17

3. Long Term Debt to Equity Ratio

Long Term Debt to Equity Ratio merupakan rasio antara utang jangka

panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur beberapa

bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka

panjang dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal

sendiri yang disediakan oleh perusahaan. Rumus menghitng Long Term DER

adalah:

Lt DER =

Keterangan:

Long Term Debt = Jumlah hutang jangka panjang

Total Equity = Jumlah ekuitas seluruhnya

Semakin kecil nilai persentase DER, Lt-DER dan DAR, maka semakin

kecil pula resiko yang dihadapi perusahaan. Oleh karena itu, dapat diartikan

bahwa perusahaan memiliki harta yang cukup untuk dapat mendanai

perusahaan.13

Leverage yang lebih tinggi meningkatkan pengembalian ekuitas

melalui kejadian - kejadian di bawah ini:

a. Lebih banyak meminjam berarti lebih banyak aktiva yang dapat

dibeli tanpa tambahan investasi ekuitas pemegang saham.

b. Lebih banyak aktiva berarti lebih banyak penjualan yang dihasilkan.

c. Lebih banyak penjualan berarti laba bersih harus meningkat.

Para investor biasanya menginginkan leverage yang tinggi untuk

meningkatkan investasinya tetapi para kreditor atau lender lebih menginginkan

leverage yang rendah untuk meningkatkan keamanan pinjamannya. Perusahaan

yang mempunyai tingkat leverage tinggi berarti sangat bergantung pada pinjaman

luar untuk membiayai asetnya, sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat

13 Maya Sova, ”Pengaruh Ratio Leverage Terhadap Volatilitas Saham Pada Industri

Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004–2008”, (E–Journal Widya Ekonomika,

Vol. 1 No.1, Mei–Agustus 2013), h. 8.

Page 32: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

18

leverage lebih rendah lebih banyak membiayai asetnya dengan modal sendiri.

Jadi, dapat dikatakan bahwa tingkat leverage perusahaan menggambarkan risiko

keuangan perusahaan. Semakin tinggi leverage maka diasumsikan perusahaan

memiliki risiko yang semakin tinggi terhadap likuiditas perusahaannya, sehingga

volatilitas harga saham akan meningkat.14

4. Firm Size (Ukuran Perusahaan)

a. Pengertian Firm Size (Ukuran Perusahaan)

Ukuran perusahaan merupakan tolak ukur kinerja operasional perusahaan

untuk menunjukkan seberapa baik manajemen perusahaan untuk mengoperasikan

perusahaan tersebut.15

Azura et aL, berpendapat bahwa firm size merupakan skala

yang menjadi ukuran besar kecilnya perusahaan dilihat dari jumlah asset dan total

serta rata–rata tingkat penjualan perusahaan tersebut.16

Perusahaan dengan ukuran

besar akan sangat mudah di akses ke pasar modal dan fleksibilitas serta

kemampuannya dalam memperoleh dana lebih tinggi dibandingkan dengan

perusahaan ukuran kecil. Menurut Hashemijoo et aL, Semakin besarnya ukuran

perusahaan maka diversifikasi aktivitas perusahaan juga akan semakin besar,

sehingga perusahaan besar biasanya mempunyai lebih banyak informasi serta

perusahaan juga mudah di akses publik dan dapat mengurangi tingkat volatilitas

harga saham.17

14 Sinta Adelia, “Pengaruh Earning Volatility dan Leverage Terhadap Volatilitas Harga

Saham Sektor Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”, (Jurnal JOM

FISIP, Vol. 6 Edisi II Juli-Desember, 2019), h. 5.

15 Ivan Ardiansyah, Yuyun Isbanah, “Analisis Pengaruh Dividen, Pertumbuhan Asset,

Ukuran Perusahaan, dan Leverage Terhadap Volatilitas Harga Saham”, (Jurnal Riset Akuntansi

dan Keuangan, Vol. 5, No. 3, 2017), h. 1568.

16 Silviana Dewi, Sista Paramitha, “Pengaruh Kebijakan Dividen, Volume Perdagangan,

Earning Volatility, Leverage, dan Firm Size Terhadap Volatilitas Harga Saham Perusahaan

Lq45”, (Jurnal Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya, Vol. 7, No. 3,

2019), h. 763.

17 Komang Ria Selpiana, Ida Bagus Badjra, “Pengaruh Kebijakan Dividen, Nilai Tukar,

Leverage, dan Firm Size Terhadap Volatilitas Harga Saham”, (E-Journal Manajemen Unud, Vol.

7, No. 3, 2018), h. 1688.

Page 33: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

19

b. Metode Perhitungan Firm Size (Ukuran Perusahaan)

Firm size dinyatakan dalam bentuk persentase. Rumus menghitung firm

size adalah

18 :

LN (Total Assets)

Keterangan:

LN = Logaritma Natural

Total Assets = Jumlah aset seluruhnya

B. Kajian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

1. Taris

Ghali

Febrianda

(skripsi

2019)

Pengaruh

Kebijakan

Dividen, Earning

Volatility, dan

Leverage

Terhadap

Volatilitas Harga

Saham pada

Perusahaan

Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

(2013-2017).19

Penelitian

kuantitatif,

metode

pengumpulan

data yaitu

dokumentasi

Hasil penelitian

menunjukkan Earning

Volatility berpengaruh

terhadap Volatilitas

Harga Saham,

sedangkan Leverage

dan Kebijakan Dividen

tidak berpengaruh

terhadap Volatilitas

Harga Saham.

2. Ayu

Krisna

Dewi dan

Agung

Suaryana

Pengaruh Volume

Perdagangan

Saham, Leverage,

dan Tingkat Suku

Bunga Terhadap

Penelitian

kuantitatif,

metode

pengumpulan

data adalah

Hasil penelitian

menunjukkan volume

perdagangan

berpengaruh terhadap

Votalitas Harga Saham,

18 Ibid

19 Taris Ghali Febrianda, “Pengaruh Kebijakan Dividen, Earning Volatility, dan Leverage

Terhadap Volatilitas Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia”, (Skripsi, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, 2019)

Page 34: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

20

(Jurnal

2016).

Volatilitas Harga

Saham.20

metode

dokumentasi

dan studi

pustaka

Sedangkan Leverage

dan tingkat suku bunga

tidak berpengaruh

terhadap Votalitas

Harga Saham.

3. Komang

Ria

Selpiana

dan Ida

Bagus

Badjra

(Jurnal

2018)

Pengaruh

Kebijakan

Dividen, Nilai

Tukar, Leverage

dan Firm Size

Terhadap

Volatilitas Harga

Saham pada

perusahaan LQ45

periode 2012-

2016.21

Penelitian

kuantitatif,

metode

pengumpulan

data adalah

metode

observasi non

partisipan

Hasil penelitian

Kebijakan Dividen,

Nilai Tukar, dan

Leverage berpengaruh

terhadap Volatilitas

Harga Sahan,

sedangkan Ukuran

perusahaan tidak

berpengaruh terhadap

Volatilitas Harga

Saham.

4. Sinta

Adelia

Lubis

(Jurnal

2019)

Pengaruh Earning

Volatility dan

Leverage

Terhadap

Volatilitas Harga

Saham Sektor

Property Dan

Real Estate Yang

Terdaftar Di

Bursa Efek

Indonesia periode

2012–2016.22

Penelitian

kuantitatif,

metode

pengambilan

data yaitu

observasi dan

dokumentasi

Hasil penelitian

menunjukkan Earning

Votality dan Leverage

bersama–sama

menunjukkan pengaruh

yang signifikan

terhadap Volatilitas

5. Raudhatul

Jannah

dan

Musfiari

Haridhi

(Jurnal

Pengaruh

Kebijakan

Dividen, Earning

Volatility, dan

Leverage

terhadap

Penelitian

kuantitatif,

metode

pengumpulan

data yaitu

metode

Hasil penelitian

menunjukkan Earning

Volatility dan Leverage

berpengaruh terhadap

Volatilitas Harga

Saham, sedangkan

20 Ayu Krisna Dewi dan Agung Suaryana, “Pengaruh Volume Perdagangan Saham,

Leverage, dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Volatilitas Harga Saham”, (E-Journal Akuntansi

Universitas Udayana, 2016)

21 Komang Ria Selpiana, Ida Bagus Badjra, “Pengaruh Kebijakan Dividen, Nilai Tukar,

Leverage, dan Firm Size Terhadap Volatilitas Harga Saham”, (E-Journal Manajemen Unud, Vol.

7, No. 3, 2018)

22 Sinta Adelia, “Pengaruh Earning Volatility dan Leverage TerhadapVolatilitas Harga

Saham Sektor Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”, (Jurnal JOM

FISIP, Vol. 6 Edisi II Juli-Desember, 2019)

Page 35: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

21

2016) Volatilitas Harga

Saham pada

Perusahaan Non-

Financing yang

Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

Tahun 2010-

2014.23

dokumentasi Kebijakan Dividen

Tidak berpengaruh

terhadap Volatilitas

Harga Saham.

6 Ivan

Ardiansya

h dan

Yuyun

Isbanah

(Jurnal

2017)

Analisis Pengaruh

Dividen,

Pertumbuhan

Asset, Ukuran

Perusahaan, dan

Leverage

Terhadap

Volatilitas Harga

Saham.24

Penelitian

kuantitatif,

metode

pengumpulan

data

menggunaka

n teknik

dokumentasi

Hasil penelitian

menunjukkan dividen

berpengaruh terhadap

volatilitas harga saham,

sedangkan leverage,

pertumbuhan aset,

ukuran perusahaan

tidak berpengaruh

terhadap volatilitas

harga saham

7 Linda

Santioso

dan

Yosevin

Gloria

Angesti

(Jurnal

2019)

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Volatilitas Harga

Saham

Perusahaan

Manufaktur

Penelitian

kuantitatif,

metode

pengumpulan

data

menggunaka

n teknik

dokumentasi

Hasil penelitian

menunjukkan kebijakan

dividen, earning

volatility, kebijakan

hutang, growth asset

tidak berpengaruh

terhadap volatilitas

harga saham sedangkan

earning per share

berpengaruh terhadap

volatilitas harga saham

8 Hashemijo

o et al

(Jurnal

2012)

The Impact Of

Divident Policy

on Share Price

Volatility in the

Malaysian Stock

Market

Penelitian

kuantitatif,

metode

pengumpulan

data

menggunaka

n teknik

dokumentasi

Hasil penelitian

menunjukkan dividend

yield, dividen payout

ratio, size, earning

volatility, long-term

debt, growth

berpengaruh terhadap

share price volatility Sumber: Jurnal dan Skripsi penelitian terdahulu

23 Raudhatul Jannah, Musfiari Haridhi, “Pengaruh Kebijakan Dividen, Earning Volatility,

dan Leverage Terhadap Volatilitas Harga Saham Pada Perusahaan Non – Financing Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010–2014”, (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi

Akuntansi, Vol. 1, No. 1, 2016)

24 Ivan Ardiansyah, Yuyun Isbanah, “Analisis Pengaruh Dividen, Pertumbuhan Asset,

Ukuran Perusahaan, dan Leverage Terhadap Volatilitas Harga Saham”, (Jurnal Riset Akuntansi

dan Keuangan, Vol. 5, No. 3, 2017)

Page 36: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

22

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah peneliti

menggunakan earning volatility, leverage, dan firm size sebagai variabel

independen. Selain variabel, persamaan yang lain adalah objek penelitian. Pada

penelitian ini objek penelitian yang digunakan adalah Perusahaan sub sektor

Property dan Real Estate. Selain persamaan juga terdapat perbedaan dengan

penelitian sebelumnya adalah peneliti menggunakan tahun penelitian periode

2016-2018.

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan gambaran pengaruh antar variabel

independen terhadap variabel dependen. Volatilitas saham adalah ukuran dari

ketidakpastian tentang hasil yang didapat dari saham. Volatilitas harga saham

yang tinggi maka menyebabkan semakin besar pula ketidakpastian untuk

pengembalian atas investasi. Adanya volatilitas akan menyebabkan resiko dan

ketidakpastian yang dihadapi investor semakin besar serta dampaknya pada

ketidakstabilan keinginan investor dalam menginvestasikan dananya. Earning

Volatility adalah indikator yang mengukur seberapa stabil laba yang diperoleh

perusahaan setiap tahun. Tingkat volatilitas laba yang semakin tinggi maka

keuntungan yang akan didapatkan oleh investor akan semakin besar pada saat laba

mencapai tingkat maksimal. Sehingga akan membuat investor akan

mempertahankan saham yang dimilikinya (hold) dalam waktu kedepan. Dengan

tidak adanya penjualan yang terjadi, maka tingkat volatilitas harga saham

cenderung rendah.

Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sumber

dana perusahaan yang dibiayai dengan utang. semakin tinggi DER maka

diasumsikan perusahaan memiliki risiko yang semakin tinggi dalam memenuhi

kewajiban membayar utangnya, sehingga volatilitas harga saham akan meningkat.

Firm Size (Ukuran perusahaan) merupakan tolak ukur kinerja operasional

perusahaan untuk menunjukkan seberapa baik manajemen perusahaan untuk

mengoperasikan perusahaan tersebut. Semakin besar ukuran perusahaan

diversifikasi aktivitas perusahaan juga akan semakin besar, sehingga informasi

Page 37: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

23

terkait perusahaan juga mudah di akses publik dan dapat mengurangi tingkat

volatilitas harga saham. Berdasarkan kerangka konseptual di atas, maka variabel

penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan 3 variabel

independen dan 1 variabel dependen. Kerangka pemikiran dapat di gambarkan

sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

D. Hipotesa Penelitian

Hipotesa merupakan dugaan sementara atau kesimpulan sementara atas

masalah yang hendak diteliti. Perumusan hipotesis dilakukan berdasarkan pada

literatur yang telah ada. Hipotesis-hipotesis yang dibentuk dalam penelitian ini

didasarkan pada penelitian sebelumnya, sehingga diharapkan hipotesis tersebut

cukup valid untuk diuji.

Earning Volatility

(X1)

Y

Volatilitas Harga

Saham

Firm Size

(X3)

Leverage

(X2)

Page 38: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

24

Berdasarkan hasil dari penelitian-penelitian terdahulu, maka peneliti

merumuskan hipotesa dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Pengaruh Earning Volatility Terhadap Volatilitas Harga Saham

Earning Volatility adalah indikator yang mengukur seberapa

stabil laba yang diperoleh perusahaan setiap tahun. Menurut

Antoniou et aL, Tingkat volatilitas laba yang semakin tinggi maka

keuntungan yang akan didapatkan oleh investor akan semakin besar

pada saat laba mencapai tingkat maksimal. Sehingga akan membuat

investor akan mempertahankan saham yang dimilikinya (hold) dalam

waktu kedepan. Dengan tidak adanya penjualan yang terjadi, maka

tingkat volatilitas harga saham cenderung rendah.

Ho1 = Earning Volatility tidak berpengaruh terhadap volatilitas

harga saham

Ha1 = Earning Volatility berpengaruh terhadap volatilitas harga

saham

2. Pengaruh Leverage Terhadap Volatilitas Harga Saham

Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur sumber dana perusahaan yang dibiayai dengan utang.

Semakin tinggi DER berarti menggambarkan risiko yang dihadapi

perusahaan sangatlah besar, karena ketika menjalankan aktivitas

operasi perusahaan tergantung dengan utang dan perusahaan

memiliki kewajiban untuk membayar bunga utang sehingga

mengakibatkan laba yang dihasilkan perusahaan menjadi berkurang,

sehingga investor akan menghindari saham–saham yang memiliki

nilai DER tinggi. Menurut Jannah dan haridhi, semakin tinggi DER

maka diasumsikan perusahaan memiliki risiko yang semakin tinggi

dalam memenuhi kewajiban membayar utangnya, sehingga

volatilitas harga saham akan meningkat.

Page 39: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

25

Ho2 = Leverage tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga

saham

Ha2 = Leverage berpengaruh terhadap volatilitas harga saham

3. Pengaruh Firm Size Terhadap Volatilitas Harga Saham

Firm Size (Ukuran perusahaan) merupakan tolak ukur kinerja

operasional perusahaan untuk menunjukkan seberapa baik

manajemen perusahaan untuk mengoperasikan perusahaan tersebut.

Menurut Hashemijoo et aL, Semakin besar ukuran perusahaan

diversifikasi aktivitas perusahaan juga akan semakin besar, sehingga

informasi terkait perusahaan juga mudah di akses publik dan dapat

mengurangi tingkat volatilitas harga saham.

Ho3 = Firm Size tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga

saham

Ha3 = Firm Size berpengaruh terhadap volatilitas harga saham

Page 40: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan assosiatif. Penelitian

asosiatif adalah penelitian yang dilakukan untuk menganalisis hubungan atau

pengaruh antara dua variabel atau lebih.1 Berdasarkan jenis datanya, penelitian

yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif

merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan

sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data

menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.2

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diambil

berdasarkan dokumentasi dari situs web resmi www.idx.co.id. Lokasi ini adalah

tempat pengambilan data ataupun laporan keuangan seluruh perusahaan property

dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan input data

selama periode 2016-2018.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan sejak juni sampai dengan agustus 2020 di

Bursa Efek Indonesia (BEI) dari situs web resmi www.idx.co.id dengan

menggunakan data panel.

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2013), h. 11.

2 Ibid, h. 14.

Page 41: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

27

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek-obyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.3 Populasi dalam penelitian ini

adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode 2016-2018, yaitu berjumlah 48 perusahaan.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah maupun karakteristik yang dimiliki

oleh populasi dan dipilih secara hati–hati dari populasi tersebut.4 Teknik sampling

yang digunakan dalam penelitian ini merupakan nonprobability sampling, yaitu

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan alasan tertentu, bisa

dikarenakan alasan mudah mendapatkan data, keterbatasan waktu maupun alasan

lainnya sehingga layak dijadikan sampel.5 Adapun kriteria yang digunakan dalam

pemilihan sampel pada penelitian ini berdasarkan definisi diatas antara lain:

Tabel 3.1

Kriteria Pemilihan Sampel

No Kriteria Jumlah

1

Perusahaan jasa sub sektor property dan real estate yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2018

48

2

Perusahaan jasa sub sektor property dan real estate yang

tidak menyediakan data terkait dengan variabel penelitian

(26)

3

Perusahaan sampel yang tidak pernah mengalami kerugian

selama tiga tahun penelitian, laba yang dihasilkan

perusahaan stabil dan laporan keuangan perusahaan yang

tercatat di BEI paling lengkap

22

3 Ibid, h. 80.

4 Arfan Ikhsan, et. aL., Metodologi Penelitian Bisnis, (Bandung: Citapustaka Media,

2014), h. 106.

5 Laylan Syafina, Panduan Penelitian Kuantitatif Akuntansi, (Medan: Febi Press, 2018),

h. 13.

Page 42: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

28

Setelah dilakukan pemilihan sampel berdasarkan kriteria yang telah

ditentukan, sehingga data pengamatan yang akan diteliti sebanyak 66 data sampel

penelitian. maka perusahaan yang terpilih sebagai sampel berjumlah 22

perusahaan, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2

Sampel Penelitian Perusahaan

No Kode Nama Perusahaan Tanggal IPO

1. BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk 14-Jan-2008

2. BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk 10-Apr-2012

3. BIKA Binakarya Jaya Abadi Tbk 14-Jul-2015

4. BKSL Sentul City Tbk 28-Jul-1997

5. BSDE Bumi Serpong Damai Tbk 06-Jun-2008

6. CTRA Ciputra Development Tbk 28-Mar-1994

7. DART Duta Anggada Realty Tbk 08-Mei-1990

8. DILD Intiland Development Tbk 04-Sep-1991

9. DMAS Puradelta Lestari Tbk 29-Mei-2015

10. DUTI Duta Pertiwi Tbk 02-Nov-1994

11. GPRA Perdana Gapura Prima Tbk 10-Okt-2007

12. JRPT Jaya Real Property Tbk 29-Jun-1994

13. LPCK Lippo Cikarang Tbk 24-Jul-1997

14. MDLN Modernland Realty Tbk 18-Jan-1993

15. MKPI Metropolitan Kentjana Tbk 10-Jul-2009

16. MTLA Metropolitan Land Tbk 20-Jun-2011

17. PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk 15-Jun-1992

18. PPRO PP Properti Tbk 19-Mei-2015

19. PWON Pakuwon Jati Tbk 19-Okt-1989

20. RDTX Roda Vivatex Tbk 14-Mei-1990

21. SMRA Summarecon Agung Tbk 07-Mei-1990

22. TARA Sitara Propertindo Tbk 11-Jul-2014 Sumber: Bursa Efek Indonesia

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

data merupakan segala sesuatu yang hanya berhubungan dengan keterangan

tentang suatu fakta dan fakta tersebut ditemui oleh peneliti di lokasi penelitian.6

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder, merupakan sumber

6 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2003), h. 13.

Page 43: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

29

data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media

perantara.7 Data sekunder pada umumnya dapat berupa bukti, catatan, atau

laporan historis, majalah, artikel yang telah tersusun dalam arsip baik yang

dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Dalam penelitian ini data diperoleh

dari situs web resmi www.idx.co.id. Data yang diambil adalah data laporan

keuangan dan harga saham sektor property dan real estate tahun 2016–2018 yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang digunakan untuk mengetahui pengaruh

earning volatility, leverage dan firm size terhadap volatilitas harga saham

property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang

diambil merupakan data untuk variabel earning volatility, variabel leverage

dengan menggunakan Debt to Assets Ratio (DER), variabel Firm Size, dan juga

untuk menghitung volatilitas harga saham.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah dengan cara apa dan bagaimana data yang

diperlukan dapat dikumpulkan sehingga hasil akhir penelitian mampu menyajikan

informasi yang valid dan reliabel.8 Teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini merupakan metode observasi dan metode dokumentasi.

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk

menghimpun data penelitian, data-data penelitian tersebut dapat diamati oleh

peneliti.9 Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang

digunakan dengan cara mengumpulkan informasi-informasi berdasarkan sumber

data yang berwujud data sekunder. Data tersebut diperoleh dari Bursa Efek

Indonesia (BEI) di situs web resmi www.idx.co.id.

7 Ikhsan, et. aL., Metodologi Penelitian Bisnis, h. 122.

8 Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 42.

9 Ibid, h. 144.

Page 44: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

30

F. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu

variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan

kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur

variabel atau konstrak tersebut.10

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini

terdiri dari variabel dependen, dan variabel independen. Variabel dependen dalam

penelitian ini yaitu Volatilitas Harga Saham, Variabel independen terdiri dari

Earning Volatility, Leverage dan Firm Size.

1. Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat merupakan jenis variabel yang

dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen.11

Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah Volatilitas Harga Saham (Y). Perhitungan volatilitas harga

saham dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

PV = Volatilitas Harga Saham

Hi = Harga Saham Tertinggi untuk Perusahaan i pada periode t

Li = Harga Saham Terendah untuk Perusahaan i pada periode t

2. Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas merupakan jenis variabel yang

dipandang sebagai penyebab munculnya variabel dependen yang diduga sebagai

akibatnya.12

Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu Earning Volatility (X1),

Leverage (X2), dan Firm Size (X3).

10 Muslich Anshori (ed.) Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Surabaya:Airlangga

University Press, 2009), h. 60.

11 Ikhsan, et. aL., Metodologi Penelitian Bisnis, h. 67.

12 Ibid

Page 45: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

31

a. Earning Volatility

Earning Volatility adalah indikator yang mengukur seberapa stabil

laba yang diperoleh perusahaan setiap tahun. Rumus untuk

menghitung earning volatility adalah sebagai berikut:

Earning Volatility =

Keterangan:

Operating Profit = Laba sebelum bunga dan pajak

Total Assets = Jumlah aset seluruhnya

b. Leverage

Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sumber

dana perusahaan yang dibiayai dengan utang. Pengukuran leverage

dengan menggunakan debt to equity ratio (DER) dalam penelitian ini

karena DER adalah rasio untuk mengukur bagian modal sendiri yang

digunakan untuk memenuhi seluruh kewajiban/hutang sehingga

DER dinilai penting, baik untuk perusahaan ataupun investor dalam

menentukan keputusan dalam berinvestasi. Rumus untuk

menghitung leverage adalah sebagai berikut:

DER =

Keterangan:

Total Debt = Jumlah hutang seluruhnya

Total Equity = Jumlah ekuitas seluruhnya

Page 46: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

32

c. Firm Size

Firm size merupakan skala yang menjadi ukuran besar kecilnya

perusahaan dilihat dari jumlah asset. Rumus untuk menghitung firm

size adalah sebagai berikut:

LN (Total Assets)

Keterangan:

LN = Logaritma Natural

Total Assets = Jumlah aset seluruhnya

Tabel 3.3

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Earning

volatility

(X1)

Merupakan indikator

yang mengukur seberapa

stabil laba yang diperoleh

perusahaan setiap tahun

E.Vol

=

Rasio

Leverage

(X2)

Merupakan rasio yang

digunakan untuk

mengukur sumber dana

perusahaan yang dibiayai

dengan utang

DER

=

Rasio

Firm size

(X3)

Merupakan skala yang

menjadi ukuran besar

kecilnya perusahaan

dilihat dari jumlah asset

LnTA

= LN Total Asset

Rasio

Page 47: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

33

Volatilitas

harga saham

(Y)

Merupakan gejolak naik

turunnya harga saham

P.Vol

=

Rasio

G. Teknik Analisis Data

Metode Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

data panel yang akan dianalisis dengan menggunakan Software Eviews 10. Data

panel merupakan gabungan antara data runtut waktu (time series) dan data silang

(cross section), yang sering disebut dengan pooled time series. Ciri khusus pada

data time series adalah berupa urutan numerik dimana interval antar observasi

atau sejumlah variabel bersifat konstan dan tetap, sedangkan data cross section

adalah suatu unit analisis pada suatu titik tertentu dengan observasi sejumlah

variabel. Dalam model data panel, persamaan model dengan menggunakan data

cross section dapat ditulis sebagai berikut:

Y1 = α + β1X1 + εi ; i = 1, 2, …., N

Dimana N adalah banyaknya data cross section. Sedangkan persamaan

model dengan time series dapat ditulis sebagai berikut:

Y1 = α + β1Xt + εt ; i = 1, 2, …., T

Dengan T merupakan banyaknya data time series. Sehingga persamaan

data panel yang merupakan kombinasi dari persamaan cross section dan time

series dapat ditulis sebagai berikut:

Yit = α + β1Xit + εit ; i = 1, 2, …., N ; t = 1, 2, …., T

Page 48: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

34

Dimana Y adalah variabel dependen, X adalah variabel independen, N

adalah banyaknya observasi, T adalah banyaknya waktu, dan N x T adalah

banyaknya data panel. Sehingga persamaan pada penelitian ini menjadi sebagai

berikut:

PVit = α + β1X1(it) + β2X2(it) + β3X3(it) + ε(it)

Keterangan:

PV = Price Volatility (Volatilitas Harga Saham)

X1 = Earning Volatility

X2 = Leverage (DER)

X3 = Firm Size

α = Konstanta

β1 β2…., βn = Koefisien Regresi

I = Perusahaan yang diobservasi (Cross Section)

t = Periode Penelitian

ε(it) = Error Term

Beberapa teknis analisis data dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Estimasi Pemilihan Model Regresi Data Panel

Sebelum uji asumsi klasik, perlu dilakukan pemilihan metode analisis

data untuk mendapatkan metode yang tepat. Secara umum ada 3 metode data

panel yang sering digunakan yaitu:

a. Common Effect Model (CEM)

Common effect dilakukan dengan mengkombinasikan data time series

dan cross section. Penggabungan kedua jenis data tersebut dapat digunakan

metode OLS (sering dikenal dengan Pooled Least Square) untuk mengestimasi

model data panel.

Page 49: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

35

b. Fixed Effect Model (FEM)

Metode yang mengasumsikan bahwa individu atau perusahaan memiliki

intersep yang berbeda antar individu tetapi memiliki slope regresi yang sama dari

waktu ke waktu.

c. Random Effect Model (REM)

Metode random effect adalah metode yang menggunakan residual yang

diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar individu/perusahaan. Dalam

metode ini mengasumsikan bahwa setiap variabel mempunyai perbedaan intersep

tetapi intersep tersebut bersifat random/stokastik.

2. Pemilihan Model Regresi Data Panel

Model yang akan dipilih dari 3 pendekatan model diatas maka perlu

dilakukan analisis terlebih dahulu agar diperoleh pendekatan model yang paling

sesuai terhadap hasil penelitian ini. Langkah–langkah pemilihan model data panel

secara ringkas adalah sebagai berikut:

a. Uji Chow

Uji ini digunakan untuk mengetahui antara dua model yang dipilih untuk

estimasi data, yaitu model common effect model atau fixed effect model (FEM).

Hipotesis dalam uji likelihood ratio sebagai berikut:

Ho : Common Effect

Ha : Fixed Effect

Apabila hasil uji ini menunjukkan probabilitas F lebih dari taraf

signifikansi 0,05 maka model yang dipilih adalah common effect. Sebaliknya,

apabila probabiilitas F kurang dari taraf signifikansi 0,05 maka model yang

sebaiknya dipakai adalah fixed effect.

b. Uji Hausman

Hausman test dilakukan untuk memilih model estimasi antara fixed effect

atau random effect. Hipotesis yang digunakan yaitu:

Page 50: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

36

H0 : Random Effect

Ha : Fixed Effect

Jika probabilitas Chi-Square lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 maka

Ho ditolak dan model yang tepat adalah model fixed effect dan sebaliknya.

c. Uji Langrange Multiplier (LM)

Dilakukan untuk memilih model estimasi antara common effect atau

random effect. Uji LM dilakukan ketika hasil pengujian chow test menunjukkan

bahwa Ho diterima. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian yaitu:

Ho : Random Effect

Ha : Fixed Effect

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan apabila model yang terpilih adalah common

effect model (CEM) atau fixed effect model (FEM). Bila yang terpilih adalah

random effect model (REM) maka tidak perlu lagi melakukan uji asumsi klasik

Karena persamaan yang memenuhi asumsi klasik hanya persamaan yang

menggunakan metode Generalized Least Square (GLS) sudah dianggap Best

Linier Unbiased Estimator (BLUE). Dalam eviews model yang menggunakan

GLS hanya REM, sedangkan FEM dan CEM menggunakan Ordinary Least

Square (OLS). Dengan demikian perlu atau tidaknya pengujian asumsi klasik

dalam penelitian ini tergantung pada hasil pemilihan metode estimasi. Apabila

berdasarkan pemilihan metode estimasi yang sesuai untuk persamaan regresi

adalah REM, maka tidak perlu dilakukan uji asumsi klasik. Sebaliknya, apabila

berdasarkan pemilihan metode estimasi yang sesuai untuk persamaan regresi

adalah CEM atau FEM (OLS), maka perlu dilakukan uji asumsi klasik.

Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda

sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai

residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Dalam

Page 51: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

37

penilitian ini digunakan statistik pengujian Jarque–Bera yang terdapat di dalam

program Eviews. Data dianggap normal ketika nilai Jarque–Bera lebih kecil dari

nilai Chi-Square tabel dengan degree of freedom sebanyak data sampel yang ada

dan nilai probability lebih besar dari nilai signifikansi 0,05.13

Dasar pengambilan

keputusannya adalah jika nilai Jarque–Bera hitung > Chi-Square tabel, maka Ho

ditolak dan Ha diterima, yang berarti tidak berdistribusi normal, tetapi jika nilai

Jarque–Bera hitung < Chi-Square tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang

berarti data terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan hubungan linier antara variabel independen

di dalam regresi berganda.14

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui

apakah masing–masing variabel bebas saling berhubungan secara linier dalam

model persamaan regresi. Apakah terjadi multikolineritas, akibatnya variabel

penaksiran cenderung terlalu besar, t–hitung tidak bias namun tidak efisien.

Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dengan

melihat nilai koefisien korelasi pada masing-masing variabel independen melalui

uji matriks korelasi. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel

independen kurang dari 0,80 maka model dapat dikatakan terbebas dari

multikolinieritas. Jika lebih dari 0,80 maka diasumsikan terjadi korelasi (interaksi

hubungan) yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi

multikolinieritas.15

13 Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika Dengan Eviews,

(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011), h. 5.

14 Agus Widarjono, Analisis Statistika Multivariat Terapan, (Yogyakarta: UPP STIM

YKPN, 2010), h. 76.

15 Dedi Rosadi, Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews,

(Yogyakarta: ANDI, 2012), h. 271.

Page 52: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

38

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas adalah bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika variance tidak konstan

atau berubah-ubah disebut dengan heterokedastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.16

Dalam

penelitian ini, heterokedastisitas dapat dilakukan dengan Uji Park.17

Dimana nilai

residual data yang telah di log natural diregresikan dengan variabel independen

yang ada. Jika nilai probability < alpha (0,05), maka terdapat masalah

heterokedastisitas, tetapi jika nilai lebih probability > alpha (0,05), yang berarti

bahwa tidak terdapat masalah heterokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi satu

dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam konteks ini autokorelasi

merupakan korelasi antara satu residual dengan residual yang lain.18

Jika terjadi

korelasi maka dinyatakan terjadi masalah autokorelasi, dan model yang baik

adalah model yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi adanya masalah ini,

dapat digunakan uji Durbin–Watson (DW). Kriteria dari uji DW sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Pengujian Durbin–Watson (DW)

DW Kesimpulan

4 – d1 < DW < 4 Ada autokorelasi

4 – du < DW < 4 Tanpa kesimpulan

16 Nachrowi D, Hardius Usman, Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrikal untuk

Analisis Ekonomi dan Keuangan, (Jakarta: FEUI, 2006), h. 109.

17 Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika Dengan Eviews, h. 512.

18 Jaka Sriyana, Metode Regresi Data Panel, (Yogyakarta: Ekonisia, 2014), h. 59.

Page 53: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

39

2 < DW < 4 – du Tidak ada autokorelasi

d1 < DW < du Tanpa kesimpulan

0 < DW < d1 Ada autokorelasi

4. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) adalah untuk mengukur seberapa jauh

variabel bebas mampu menjelaskan variabel tak bebas.19

Nilai koefisien

determinasi antara 0 sampai 1. Semakin mendekati 1, berarti semakin besar

kemampuan variabel independen untuk menjelaskan (pengaruhnya) kepada

variabel independen.20

b. Uji Parsial (t)

Uji parsial (t) pada dasarnya memiliki tujuan untuk menunjukkan

seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas atau independen secara invidual

dalam menerangkan variabel independen.21

Kriteria pengujian yang dilakukan

yaitu sebagai berikut:

1) Jika nilai Prob. < α (0.05) maka Ha diterima dan Ho ditolak, hal ini

berarti ada pengaruh yang signifkan dari variabel independen

terhadap variabel dependen.

2) Jika nilai Prob. > α (0.05) maka Ho diterima dan Ha ditolak, hal ini

berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen

terhadap variabel dependen.

19 Saludin Muis, Meramal Pergerakan Harga Saham, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h.

20.

20 Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika Dengan Eviews, h. 22.

21 Ghozali Imam, Dwi Ratnomo, Analisis Multivariat dan Ekonometrika Teori Konsep

dan Aplikasi Dengan Eviews 8, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), h. 62.

Page 54: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

40

c. Uji Simultan (F)

Uji simultan (F) digunakan untuk menguji ketepatan fungsi regresi

sampel dalam menaksir nilai aktual yang dapat diukur melalui nilai koefisien

determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik t.22

Penelitian ini menggunakan

nilai statistik F untuk mengidentifikasi model regresi yang diestimasi layak

digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel independen terhadap

variabel dependen. Kriteria pengujian yang dilakukan yaitu sebagai berikut:

1) Jika nilai Prob. F < α (0.05) maka Ha diterima dan Ho ditolak,

artinya variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh

terhadap variabel dependen.

2) Jika nilai Prob. F > α (0.05) maka Ha ditolak dan Ho diterima,

artinya variabel-variabel independen secara simultan tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

22 Ibid, h. 59.

Page 55: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

41

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan Sektor Property dan Real Estate

Perusahaan property dan real estate adalah dua hal yang sangat berbeda.

Real estate merupakan tanah dan semua peningkatan permanen diatasnya

termasuk bangunan-bangunan, seperti gedung, pembangunan jalan, tanah terbuka

dan segala bentuk pengembangan lainnya yang melekat secara permanen.

Sedangkan property adalah hak tanah atau bangunan permanen yang menjadi

objek pemilik dan pembangunan. Dapat dikatakan, property adalah industry real

estate ditambah dengan hokum-hukum seperti sewa dan kepemilikan. Produk

yang dihasilkan oleh perusahaan property dan real estate sangatlah beragam.

Produk tersebut bisa berupa perumahan, apartement, ruko, rumah kantor dan

gedung perkantoran, dimana nama-nama tersebut termasuk dalam landed

property. Sedangkan produk lain seperti mall, plaza, atau trade center termasuk

dalam commercial building.

Perusahaan property dan real estate merupakan salah satu sektor

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan industry

property dan real estate begitu pesat saat ini dan akan semakin besar di masa

mendatang. Hal tersebut dikarena semakin pesatnya jumlah penduduk sedangkan

supply tanah bersifat tetap. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan populai

perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode tahun 2016-2018. Perusahaan property dan real estate merupakan salah

satu dari 9 sektor perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang

berjumlah 48 perusahaan go public. Berdasarkan kriteria sampel penelitian

diambil sebanyak 22 perusahaan pada periode tahun 2016-2018, sehingga total

keseluruhan sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 66 data

observasi. Berikut sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 56: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

42

Tabel 4.1

Daftar Sampel Perusahaan

NO KODE NAMA PERUSAHAAN

1. BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk

2. BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk

3. BIKA Binakarya Jaya Abadi Tbk

4. BKSL Sentul City Tbk

5. BSDE Bumi Serpong Damai Tbk

6. CTRA Ciputra Development Tbk

7. DART Duta Anggada Realty Tbk

8. DILD Intiland Development Tbk

9. DMAS Puradelta Lestari Tbk

10. DUTI Duta Pertiwi Tbk

11. GPRA Perdana Gapura Prima Tbk

12. JRPT Jaya Real Property Tbk

13. LPCK Lippo Cikarang Tbk

14. MDLN Modernland Realty Tbk

15. MKPI Metropolitan Kentjana Tbk

16. MTLA Metropolitan Land Tbk

17. PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk

18. PPRO PP Properti Tbk

19. PWON Pakuwon Jati Tbk

20. RDTX Roda Vivatex Tbk

21. SMRA Summarecon Agung Tbk

22. TARA Sitara Propertindo Tbk

B. Deskriptif Data Penelitian

Variabel yang terdapat dalam penelitian ini ada empat yakni tiga variabel

independen yaitu earning volatility (X1), leverage (X2), dan firm size (X3)

kemudian satu variabel dependen yaitu volatilitas harga saham (Y). Deskriptif

mengenai masing-masing variabel tersebut dapat di jabarkan sebagai berikut:

1. Volatilitas Harga Saham (diproksikan dengan P.Vol)

Variabel terikat (Y) yang digunakan di dalam penelitian ini adalah

Volatilitas harga saham. Volatilitas harga saham adalah ukuran dari

ketidakpastian tentang hasil yang didapat dari saham. Volatilitas menurut

Investopedia yaitu ukuran sebaran harga di sekitar rata-rata harga sebuah saham

atau dapat diartikan juga sebagai “gejolak” atau naik turunnya harga saham.

Page 57: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

43

Untuk menentukan volatilitas harga saham dapat diperoleh dengan perhitungan

harga saham tertinggi dikurangi harga saham terendah dibagi harga saham

tertinggi ditambah harga saham terendah dibagi dua.

2. Earning Volatility (diproksikan dengan E.Vol)

Variabel bebas (X1) yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Earning Volatility. Earning Volatility adalah indikator yang mengukur seberapa

stabil laba yang diperoleh perusahaan setiap tahun.

3. Leverage (diproksikan dengan DER)

Variabel bebas (X2) yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Leverage. Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sumber

dana perusahaan yang dibiayai dengan utang. Rasio leverage atau hutang

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban–kewajiban

jangka panjangnya. Leverage dapat dihitung dengan total liabilitas dibagi dengan

total ekuitas.

4. Firm Size (diproksikan dengan LnTA)

Variabel bebas (X3) yang digunakan dalam penelitian ini adalah Firm

size. Firm size atau ukuran perusahaan adalah tolak ukur kinerja operasional

perusahaan untuk menunjukkan seberapa baik manajemen perusahaan untuk

mengoperasikan perusahaan tersebut. Firm Size juga merupakan skala yang

menjadi ukuran besar kecilnya perusahaan, dapat dihitung dari jumlah asset dan

total serta rata–rata tingkat penjualan perusahaan.

Page 58: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

44

C. Pembahasan

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean), dan

nilai standar deviasi. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan dalam

perhitungan statistik deskriptif adalah variabel volatilitas harga saham, earning

volatility, leverage dan firm size. Berikut adalah hasil analisis deskriptif penelitian

dari data yang diolah:

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif

Min Max Mean Std. deviation

Volatilitas Harga Saham 0.0583 1.5839 0.5746 0.2987

Earning Volaility 0.0014 0.1854 0.0767 0.0474

Leverage 0.0433 3.701 0.8556 0.7417

Firm Size 25.4345 31.5842 29.4658 1.3678

Berdasarkan data di atas, dapat dijelaskan hasil analisis dengan menggunakan

statistik deskriptif bahwa:

a. Variabel Y (volatilitas harga saham) menunjukkan nilai minimum

sebesar 0.0583, nilai maksimum sebesar 1.5839 dengan rata-rata

sebesar 0.5746, dan standar deviasi sebesar 0.2987.

b. Variabel X1 (earning volatility) menunjukkan nilai minimum sebesar

0.0014, nilai maksimum sebesar 0.1854 dengan rata-rata sebesar

0.0767, dan standar deviasi sebesar 0.0474.

c. Variabel X2 (leverage) menunjukkan nilai minimum sebesar 0.0433,

nilai maksimum sebesar 3.701 dengan rata-rata sebesar 0.8556, dan

standar deviasi sebesar 0.7417.

d. Variabel X3 (firm size) menunjukkan nilai minimum sebesar 25.4345,

nilai maksimum sebesar 31.5842 dengan rata-rata sebesar 29.4658,

dan standar deviasi sebesar 1.3678.

Page 59: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

45

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai

residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Uji

normalitas terhadap residual dengan menggunakan uji Jarque-Bera (J-B). Dalam

penelitian ini, tingkat signifikansi yang digunakan . Dasar pengambilan

keputusan adalah melihat angka probabilitas dari statistik J-B, dengan ketentuan

sebagai berikut:

Jika nilai probabilitas 0,05 maka asumsi normalitas terpenuhi.

Jika probabilitas < 0,05 maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

0

2

4

6

8

10

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0

Series: Residuals

Sample 1 66

Observations 66

Mean -1.01e-15

Median -0.161422

Maximum 2.029630

Minimum -1.496763

Std. Dev. 0.957159

Skewness 0.352010

Kurtosis 1.996723

Jarque-Bera 4.131075

Probability 0.126750

Sumber: Hasil Olah Software Eviews 10

Berdasarkan Gambar 4.1, diketahui nilai probabilitas dari statistik J-B

adalah 0,126750. Karena nilai probabilitas , yakni 0,126750 lebih besar

dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Dapat disimpulkan model pada

penelitian ini berarti asumsi normalitas terpenuhi.

Page 60: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

46

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah masing–masing

variabel bebas saling berhubungan secara linier dalam model persamaan regresi.

Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF).

Jika nilai VIF > 10, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas

dikatakan terbebas dari multikolinieritas. Hasil uji multikolinearitas disajikan pada

tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolinieritas

Variance Inflation Factors

Date: 08/14/20 Time: 18:29

Sample: 1 66

Included observations: 66 Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF X1 7.896123 4.399769 1.202212

X2 0.031215 2.732902 1.162419

X3 0.008491 507.6658 1.075084

C 7.640910 525.0478 NA

Sumber: Hasil Olah Software Eviews 10

Berdasarkan hasil pengujian uji multikolinearitas, dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas antar variabel independen. Hal ini

karena seluruh nilai VIF < 10.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas adalah bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika nilai probability < alpha (0,05), maka terdapat

masalah heterokedastisitas, tetapi jika nilai lebih probability > alpha (0,05), yang

berarti bahwa tidak terdapat masalah heterokedastisitas. Hasil uji

heterokedastisitas disajikan pada tabel 4.4 sebagai berikut:

Page 61: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

47

Tabel 4.4

Hasil Uji Heterokedastisitas

Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey F-statistic 0.580118 Prob. F(3,62) 0.6303

Obs*R-squared 1.802052 Prob. Chi-Square(3) 0.6145

Scaled explained SS 0.792514 Prob. Chi-Square(3) 0.8513

Sumber: Hasil Olah Software Eviews 10

Berdasarkan hasil pengujian uji heterokedastisitas dengan menggunakan

metode breusch-pagan, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala

heterokedastisitas didalam model penelitian. Hal ini karena nilai prob chi-square

sebesar 0.6145 > 0.05.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi satu

dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam konteks ini autokorelasi

merupakan korelasi antara satu residual dengan residual yang lain. dapat diuji

dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Nilai statistik dari uji Durbin-Watson

berkisar di antara 0 dan 4. Nilai statistik dari uji Durbin-Watson yang lebih kecil

dari 1 atau lebih besar dari 3 diindikasi terjadi autokorelasi Hasil uji

autokorelasi disajikan pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi

Dependent Variable: Y

Method: Least Squares

Date: 08/14/20 Time: 18:28

Sample: 1 66

Included observations: 66 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1 4.968864 2.810004 1.768276 0.0819

X2 0.070777 0.176679 0.400599 0.6901

X3 -0.200466 0.092147 -2.175499 0.0334

C 5.568661 2.764220 2.014551 0.0483 R-squared 0.142053 Mean dependent var 0.103755

Adjusted R-squared 0.100540 S.D. dependent var 1.033366

S.E. of regression 0.980043 Akaike info criterion 2.856251

Page 62: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

48

Sum squared resid 59.55001 Schwarz criterion 2.988957

Log likelihood -90.25628 Hannan-Quinn criter. 2.908689

F-statistic 3.421854 Durbin-Watson stat 1.976310

Prob(F-statistic) 0.022553

Sumber: Hasil Olah Software Eviews 10

Berdasarkan Tabel 4.5, nilai dari statistik Durbin-Watson adalah 1.976310.

Perhatikan bahwa karena nilai statistik Durbin-Watson terletak di antara 1 dan 3,

yakni 1 < 1.976310 < 3, maka asumsi non-autokorelasi terpenuhi. Dengan kata

lain, tidak terjadi gejala autokorelasi yang tinggi pada residual.

3. Estimasi Pemilihan Model Regresi Data Panel

Untuk mengestimasi metode yang akan digunakan untuk memilih model

regresi data panel terdapat beberapa teknik yang ditawarkan, yaitu metode

Common Effect Model (CEM), Fixed Effect Model (FEM), dan Random Effect

Model (REM), berikut merupakan aplikasi dari pemilihan model regresi data

panel:

a. Common Effect Model (CEM)

Hasil estimasi data menggunakan Common Effect Model dapat dilihat

pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji Common Effect Model

Dependent Variable: Y?

Method: Pooled Least Squares

Date: 08/14/20 Time: 18:32

Sample: 2016 2018

Included observations: 3

Cross-sections included: 22

Total pool (balanced) observations: 66 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1? 4.968864 2.810004 1.768276 0.0819

X2? 0.070777 0.176679 0.400599 0.6901

X3? -0.200466 0.092147 -2.175499 0.0334

C 5.568661 2.764220 2.014551 0.0483 R-squared 0.142053 Mean dependent var 0.103755

Adjusted R-squared 0.100540 S.D. dependent var 1.033366

S.E. of regression 0.980043 Akaike info criterion 2.856251

Page 63: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

49

Sum squared resid 59.55001 Schwarz criterion 2.988957

Log likelihood -90.25628 Hannan-Quinn criter. 2.908689

F-statistic 3.421854 Durbin-Watson stat 2.169973

Prob(F-statistic) 0.022553

Sumber: Hasil Olah Software Eviews 10

b. Fixed Effect Model (FEM)

Hasil estimasi data menggunakan Fixed Effect Model dapat dilihat pada

tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7

Hasil Uji Fixed Effect Model

Dependent Variable: Y?

Method: Pooled Least Squares

Date: 08/14/20 Time: 18:32

Sample: 2016 2018

Included observations: 3

Cross-sections included: 22

Total pool (balanced) observations: 66 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1? 8.547111 4.503295 1.897968 0.0648

X2? 0.080516 0.481722 0.167142 0.8681

X3? -0.605448 0.249476 -2.426883 0.0197

C 17.21878 7.486237 2.300058 0.0266

Fixed Effects (Cross)

_1—C -1.551202

_2—C -0.545855

_3—C -0.106097

_4—C 0.797126

_5—C 0.861506

_6—C 1.481397

_7—C 0.362004

_8—C 1.238924

_9—C 0.567668

_10—C 0.117759

_11—C -0.003828

_12—C 0.264021

_13—C -0.699076

_14—C 0.667920

_15—C -0.534342

_16—C -1.051647

_17—C -0.507373

_18—C -0.086912

_19—C -0.068281

_20—C -0.997058

_21—C 0.886899

_22—C -1.093554 Effects Specification

Page 64: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

50

Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.388109 Mean dependent var 0.103755

Adjusted R-squared 0.029929 S.D. dependent var 1.033366

S.E. of regression 1.017784 Akaike info criterion 3.154626

Sum squared resid 42.47128 Schwarz criterion 3.984041

Log likelihood -79.10266 Hannan-Quinn criter. 3.482367

F-statistic 1.083560 Durbin-Watson stat 2.911784

Prob(F-statistic) 0.400668

Sumber: Hasil Olah Software Eviews 10

c. Random Effect Model (REM)

Hasil estimasi data menggunakan Random Effect Model dapat dilihat

pada tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8

Hasil Uji Random Effect Model

Dependent Variable: Y?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 08/14/20 Time: 18:32

Sample: 2016 2018

Included observations: 3

Cross-sections included: 22

Total pool (balanced) observations: 66

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1? 4.968864 2.918217 1.702705 0.0936

X2? 0.070777 0.183483 0.385744 0.7010

X3? -0.200466 0.095696 -2.094827 0.0403

C 5.568661 2.870670 1.939847 0.0570

Random Effects (Cross)

_1—C 0.000000

_2—C 0.000000

_3—C 0.000000

_4—C 0.000000

_5—C 0.000000

_6—C 0.000000

_7—C 0.000000

_8—C 0.000000

_9—C 0.000000

_10—C 0.000000

_11—C 0.000000

_12—C 0.000000

_13—C 0.000000

_14—C 0.000000

_15—C 0.000000

_16—C 0.000000

_17—C 0.000000

_18—C 0.000000

_19—C 0.000000

Page 65: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

51

_20—C 0.000000

_21—C 0.000000

_22—C 0.000000 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.000000 0.0000

Idiosyncratic random 1.017784 1.0000 Weighted Statistics R-squared 0.142053 Mean dependent var 0.103755

Adjusted R-squared 0.100540 S.D. dependent var 1.033366

S.E. of regression 0.980043 Sum squared resid 59.55001

F-statistic 3.421854 Durbin-Watson stat 2.169973

Prob(F-statistic) 0.022553 Unweighted Statistics R-squared 0.142053 Mean dependent var 0.103755

Sum squared resid 59.55001 Durbin-Watson stat 2.169973

Sumber: Hasil Olah Software Eviews 10

4. Pemilihan Model Regresi Data Panel

a. Uji Chow

Untuk menentukan apakah model estimasi common effect model (CEM)

atau fixed effect model (FEM) dalam membentuk model regresi, maka digunakan

Uji Chow. Hipotesis yang diuji sebagai berikut:

Ho : Model CEM lebih baik dibandingkan model FEM.

Ha : Model FEM lebih baik dibandingkan model CEM

Aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis sebagai berikut:

Nilai prob cross-section Chi-square < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Nilai prob cross-section Chi-square 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Tabel 4.9

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: DPANEL

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob.

Page 66: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

52

Cross-section F 0.785100 (21,41) 0.7199

Cross-section Chi-square 22.307233 21 0.3820 Sumber: Hasil Olah Software Eviews 10

Berdasarkan hasil dari Uji Chow pada tabel 4.9 dilihat dari nilai cross-

section Chi-square pada kolom prob. Diketahui nilai probabilitas adalah 0.3820.

karena nilai prob cross-section Chi-square > 0,05, maka model estimasi yang

akan dipilih adalah model common effect model (CEM).

b. Uji Langrage Multiplier (LM)

Untuk menentukan apakah model estimasi common effect model (CEM)

atau random effect model (REM) dalam membentuk model regresi, maka

digunakan Uji Langrage Multiplier. Hipotesis yang diuji sebagai berikut:

Ho : Model CEM lebih baik dibandingkan model REM.

Ha : Model REM lebih baik dibandingkan model CEM

Aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis sebagai berikut:

Jika nilai prob Chi-square < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Jika nilai prob Chi-square 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Tabel 4.10

Hasil Uji Langrage Multiplier

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.477481 Prob. F(2,60) 0.6227

Obs*R-squared 1.034002 Prob. Chi-Square(2) 0.5963 Sumber: Hasil Olah Software Eviews 10

Berdasarkan hasil dari Uji Langrage Multiplier pada tabel 4.10 dilihat

dari nilai prob Chi-square diketahui nilainya adalah 0.5963. Karena nilai prob

Chi-square 0,05, maka model estimasi yang akan dipilih adalah model common

effect model (CEM).

Page 67: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

53

5. Uji Hipotesis

Pada pengujian hipotesis, akan dilakukan analisis koefisien

determinasi, pengujian pengaruh parsial (uji t) dan pengujian pengaruh simultan

(uji F), nilai-nilai statistik dari koefisien determinasi, uji t, dan uji F tersaji pada

tabel 4.11.

Tabel 4.11

Nilai statistik dari Koefisien Determinasi,

Uji t, dan Uji F

Dependent Variable: Y?

Method: Pooled Least Squares

Date: 08/14/20 Time: 18:32

Sample: 2016 2018

Included observations: 3

Cross-sections included: 22

Total pool (balanced) observations: 66 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1? 4.968864 2.810004 1.768276 0.0819

X2? 0.070777 0.176679 0.400599 0.6901

X3? -0.200466 0.092147 -2.175499 0.0334

C 5.568661 2.764220 2.014551 0.0483 R-squared 0.142053 Mean dependent var 0.103755

Adjusted R-squared 0.100540 S.D. dependent var 1.033366

S.E. of regression 0.980043 Akaike info criterion 2.856251

Sum squared resid 59.55001 Schwarz criterion 2.988957

Log likelihood -90.25628 Hannan-Quinn criter. 2.908689

F-statistic 3.421854 Durbin-Watson stat 2.169973

Prob(F-statistic) 0.022553

Sumber: Hasil Olah Software Eviews 10

Berdasarkan hasil estimasi pada tabel diatas diperoleh persamaan regresi

berganda adalah sebagai berikut:

P.Vol = 5,56 + 4.96 E.Vol + 0,07 DER – 0,20 LnTa + e

Hasil tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta pada variabel P.Vol adalah sebesar 5,56 yang berarti

tanpa variabel bebas (Earning Volatility, Leverage, dan Firm Size)

maka volatilitas harga saham mengalami kenaikan 556%

Page 68: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

54

2. Koefisien regresi E.Vol adalah sebesar 4,96 yang berarti bahwa setiap

peningkatan earning volatility sebesar 1% akan meningkatkan

volatilitas harga saham sebesar 496% dengan asumsi variabel lain

konstan, begitu juga sebaliknya.

3. Koefisien regresi DER adalah sebesar 0,07 yang berarti bahwa setiap

peningkatan leverage sebesar 1% akan meningkatkan volatilitas harga

saham sebesar 7% dengan asumsi variabel lain konstan, begitu juga

sebaliknya.

4. Koefisien regresi LnTa adalah sebesar -0.20 yang berarti bahwa setiap

peningkatan firm size sebesar 1% akan menurunkan volatilitas harga

saham sebesar 20% dengan asumsi variabel lain konstan, begitu juga

sebaliknya.

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Dari hasil regresi diatas diperoleh nilai koefisien determinasi (R-

Squared) sebesar R2 = 0.1420 atau sebesar 14.20%. Hal ini menjelaskan bahwa

variabel-variabel independen dalam penelitian ini yaitu earning volatility (X1),

leverage (X2) dan firm size (X3) secara simultan atau bersama-sama

mempengaruhi volatilitas harga saham sebesar 14.2%, sisanya sebesar 85.8%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yaitu berupa kebijakan dividen, volume

perdagangan saham, tingkat suku bunga, pertumbuhan asset, nilai tukar, nilai

buku per saham, earning per share, dan lainnya.

b. Uji Parsial (t)

Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen secara parsial digunakan dengan melihat nilai

probability atau berdasarkan tingkat signifikansi. Berdasarkan tabel 4.11 hasil

pengujian dapat dilihat sebagai berikut:

1. Variabel earning volatility (X1) memiliki nilai Prob. (0.0819) > α

(0.05), serta nilai koefisien regresi yaitu sebesar 4.96 sehingga

dapat disimpulkan bahwa Ha1 ditolak dan Ho1 diterima, yang

Page 69: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

55

berarti secara parsial variabel earning volatility berpengaruh positif

dan tidak signifikan terhadap variabel volatilitas harga saham.

2. Variabel leverage (X2) memiliki nilai Prob. (0.6901) > α (0.05),

serta nilai koefisien regresi yaitu sebesar 0.07 sehingga dapat

disimpulkan bahwa Ha2 ditolak dan Ho2 diterima, yang berarti

secara parsial variabel leverage berpengaruh positif dan tidak

signifkan terhadap variabel volatilitas harga saham.

3. Variabel firm size (X3) memiliki nilai Prob. (0.0334) < α (0.05),

serta nilai koefisien regresi yaitu sebesar -0.20 sehingga dapat

disimpulkan bahwa Ha3 diterima dan Ho3 ditolak, yang berarti

secara parsial variabel firm size berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap variabel volatilitas harga saham.

c. Uji Simultan (F)

Uji F bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara

bersama-sama atau simultan terhadap variabel tak bebas. Berdasarkan hasil

perhitungan pada tabel 4.11 dapat diketahui bahwa nilai Prob. F (0.022553) < α

(0.05), maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas, yakni earning

volatility (X1), leverage (X2), firm size (X3) secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap variabel volatilitas harga saham.

D. Interpretasi Hasil

1. Pengaruh Earning Volatility terhadap Volatilitas Harga Saham

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa

earning volatility berpengaruh positif terhadap volatilitas harga saham, dengan

nilai koefisien regresi sebesar 4,96 artinya apabila earning volatility mengalami

peningkatan sebesar 1 persen maka volatilitas harga saham akan naik sebesar

496% dengan nilai Prob. (0.0819) > α (0.05). Dari hasil tersebut dapat diartikan

bahwa earning volatility berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

volatilitas harga saham. Earning volatility dalam penelitian ini diproksikan

Page 70: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

56

dengan E.Vol yang dihitung dengan membandingkan operating profit dengan

total asset perusahaan.

Earning volatility memberikan gambaran naik dan turunnya laba yang

dihasilkan suatu perusahaan dalam periode tertentu. Kenaikan dan penurunan laba

yang dihasilkan oleh perusahaan ini dianggap sebagai suatu kondisi yang tidak

stabil. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa earning volatility berpengaruh

positif dan tidak signifikan. Ini menunjukkan bahwa peningkatan earning

volatility akan meningkatkan volatilitas harga saham perusahaan. Apabila jumlah

pendapatan atau laba perusahaan yang bisa diperoleh tidak dapat diprediksi oleh

perusahaan tersebut maka hal ini akan meningkatkan kemungkinan perusahaan

memperoleh laba yang lebih rendah dari tahun sebelumnya sehingga akan

memperbesar kemungkinan harga saham perusahaan tersebut mengalami fluktuasi

dan memiliki volatilitas yang tinggi. Akan tetapi hal ini tidak secara signifikan

mempengaruhi volatilitas harga saham.

Linda dan Yosevin, dalam penelitiannya menjelaskan penyebab tidak

signifkannya earning volatility terhadap volatilitas harga saham disebabkan

volatilitas harga saham akan meningkat atau menurun besar dipengaruhi oleh

pembagian dividen dari perusahaan itu sendiri, sedangkan pembagian dividen

tetap bisa dibagikan walaupun kinerja perusahaan mengalami volatilitas yang

tinggi dikarenakan masih adanya retained earnings, sehingga walaupun earning

perusahaan mengalami fluktuasi yang besar, selama perusahaan tersebut bisa

memperhatikan kesejahteraan pemegang saham dengan pembagian dividen, maka

investor akan tetap percaya dengan perusahaan dan tidak akan mempengaruhi

secara signifikan volatilitas dari harga saham perusahaan. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Linda Santioso dan

Yosevin Gloria Angesti yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Volatilitas Harga Saham Perusahaan Manufaktur”, dengan hasil bahwa earning

volatility berpengaruh positif dan tidak signifkan terhadap volatilitas harga saham.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Raudhatul Jannah dan Musfiari Haridhi berjudul “Pengaruh

Kebijakan Dividen, Earning Volatility, dan Leverage terhadap Volatilitas Harga

Page 71: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

57

Saham pada Perusahaan Non-Financing yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2010-2014.” yang menyatakan bahwa earning volatility berpengaruh

positif dan signifikan terhadap volatilitas harga saham. Jannah dan Haridhi dalam

penelitiannya menjelaskan perusahaan dengan tingkat earning volatility tinggi

cenderung menggambarkan pencapaian laba yang naik turun, sehingga akan

mempengaruhi harga saham. Harga saham perusahaan akan berfluktuasi karena

keputusan investor untuk menjual atau membeli saham.

2. Pengaruh Leverage terhadap Volatilitas Harga Saham

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa

leverage berpengaruh positif terhadap volatilitas harga saham, dengan nilai

koefisien regresi sebesar 0,07 artinya apabila leverage mengalami peningkatan

sebesar 1 persen maka volatilitas harga saham akan naik sebesar 7% dengan nilai

Prob. (0.6901) > α (0.05). Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa leverage

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap volatilitas harga saham.

Leverage dalam penelitian ini diproksikan dengan debt to equity ratio (DER).

DER diukur dengan membandingkan jumlah hutang dengan jumlah ekuitas

perusahaan dalam kegiatan operasionalnya yang dapat mencerminkan kemampuan

perusahaan dalam melunasi hutang-hutang jangka pendek maupun jangka

panjang.

Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa leverage berpengaruh positif

dan tidak signifikan. Ini menunjukkan bahwa peningkatan leverage akan

meningkatkan volatilitas harga saham perusahaan. Dewi dan Suaryana, dalam

penelitiannya menjelaskan hal ini disebabkan karena investor tidak selalu melihat

ketergantungan perusahaan terhadap hutang yang harus diperhatikan dalam

pengambilan keputusan investasi namun investor lebih memperhatikan seberapa

besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Tinggi rendahnya

rasio DER tidak selalu menimbulkan reaksi terhadap volatilitas harga saham.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi

dan Suaryana yang berjudul “Pengaruh Volume Perdagangan Saham, Leverage,

dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Volatilitas Harga Saham”, dengan hasil bahwa

Page 72: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

58

leverage berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap volatilitas harga

saham.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Sinta Adelia Lubis yang berjudul “Pengaruh Earning Volatility

dan Leverage Terhadap Volatilitas Harga Saham Sektor Property dan Real Estate

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” yang menyatakan bahwa leverage

berpengaruh positif dan signifikan terhadap volatilitas harga saham.

3. Pengaruh Firm Size terhadap Volatilitas Harga Saham

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa firm

size berpengaruh negatif terhadap volatilitas harga saham, dengan nilai koefisien

regresi sebesar -0,20 artinya apabila firm size mengalami peningkatan sebesar 1

persen maka volatilitas harga saham akan turun sebesar 20% dengan nilai Prob.

(0.0334) < α (0.05). Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa firm size

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap volatilitas harga saham. Firm size

dalam penelitian ini diproksikan dengan LnTA. Firm size diukur dengan

logaritma natural (LN) dari total asset.

Hal ini sesuai dengan teori yang dilakukan dalam penelitian Hashemijoo

et al, dalam penelitiannya menjelaskan hal ini disebabkan oleh semakin besarnya

ukuran perusahaan maka diverisifikasi aktivitas semakin besar, sehingga

perusahaan besar biasanya mempunyai lebih banyak informasi yang mudah di

akses publik dan dapat mengurangi tingkat volatilitas harga saham. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hashemijoo

et al, yang berjudul “The Impact Of Divident Policy on Share Price Volatility in

the Malaysian Stock Market”, dengan hasil bahwa firm size berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap volatilitas harga saham.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Ardiansyah dan Isbanah yang berjudul “Analisis Pengaruh

Deviden, Pertumbuhan Asset, Ukuran Perusahaan, dan Leverage Terhadap

Volatilitas Harga Saham”, yang menyatakan bahwa firm size berpengaruh positif

dan tidak signifikan terhadap volatilitas harga saham. Ardiansyah dan Isbanah

Page 73: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

59

dalam penelitiannya menjelaskan hal ini disebabkan oleh investor hanya melihat

deviden daripada ukuran perusahaan, dikarenakan investor melihat dari

pembagian deviden selama 10 tahun terakhir yang dijadikan keputusan untuk

investasi.

Page 74: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada

bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian secara parsial membuktikan bahwa earning volatility

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap volatilitas harga saham

pada perusahaan jasa sub sektor property dan real estate yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Maka berdasarkan hasil uji t Ha1 ditolak dan Ho1

diterima.

2. Hasil penelitian secara parsial membuktikan bahwa leverage berpengaruh

positif dan tidak signifikan terhadap volatilitas harga saham pada

perusahaan jasa sub sektor property dan real estate yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Maka berdasarkan hasil uji t Ha2 ditolak dan Ho2

diterima.

3. Hasil penelitian secara parsial membuktikan bahwa firm size berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap volatilitas harga saham pada perusahaan

jasa sub sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Maka berdasarkan hasil uji t Ha3 diterima dan Ho3 ditolak.

4. Berdasarkan hasil penelitian secara simultan membuktikan bahwa

earning volatility, leverage dan firm size berpengaruh signifikan terhadap

volatilitas harga saham secara bersama-sama pada perusahaan jasa sub

sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka peneliti

memberikan beberapa saran, yaitu sebagai berikut:

1. Diharapkan perusahaan dapat menjaga naik turun laba tetap stabil,

kemampuan perusahaan dalam mengelola laba akan mempertahankan

Page 75: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

61

kualitas perusahaan karena laba yang stabil akan memberikan nilai

tambah terhadap kepercayaan investor dalam menanamkan modalnya

diperusahaan.

2. Diharapkan manajemen perusahaan tetap menjaga pembayaran hutang

sesuai jadwal pembayaran, pembayaran hutang tepat waktu dapat

mencerminkan kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka

pendek maupun jangka panjang. Dengan demikian kinerja perusahaan

akan lebih baik dan akan berdampak positif terhadap pergerakan harga

saham.

3. Perusahaan harus lebih memperhatikan gejolak harga saham menjadi

lebih stabil karena volatilitas harga saham menjadi tolak ukur bagi para

investor dalam menentukan tingkat resiko yang akan dihadapi

kedepannya.

4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan variabel independen

yang lebih banyak atau pun lebih luas. Di karenakan terdapat banyak

faktor-faktor yang mempengaruhi volatilitas harga saham dibandingkan

dengan variabel yang digunakan didalam penelitian ini, agar peneliti

selanjutnya mendapatkan hasil yang lebih beragam dan mendapatkan

kesimpulan terbaru mengenai variabel mana saja yang terdapat pengaruh

terhadap volatilitas harga saham. Serta diharapkan untuk memperhatikan

proksi atau metode perhitungan yang akan digunakan untuk variabel

yang akan diteliti agar proses dalam pengolahan data tidak mengalami

kesulitan.

Page 76: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

62

DAFTAR PUSTAKA

Anshori, Muslich. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Airlangga

University Press, 2009

Ayu Krisna Dewi, Agung Suaryana. Pengaruh Volume Perdagangan Saham,

Leverage, dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Volatilitas Harga Saham. E-

Journal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.17 . No.2, 2016

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana, 2003

Finky Eka Gesta Kharinda. Pengaruh Dividend Payout Ratio, Leverage,

Profitabilitas, dan Perilaku Follower Investor Terhadap Volatilitas Harga

Saham (Studi pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia tahun 2010-2015. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

UNILA. 2018

Ghozali, Imam dan Ratnomo, Dwi. Analisis Multivariat dan Ekonometrika Teori

Konsep dan Aplikasi Dengan Eviews 8. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro, 2013

Hardius Usman, Nachrowi D. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrikal

untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: FEUI, 2006

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20170717112025-92-228306/daya-beli-

lemah-indeks-sektor-properti-melempem

Ivan Ardiansyah, Yuyun Isbanah. Analisis Pengaruh Dividen, Pertumbuhan

Asset, Ukuran Perusahaan, dan Leverage Terhadap Volatilitas Harga

Saham. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. Vol. 5. No. 3, 2017

Ikhsan, Arfan. Analisa Laporan Keuangan. Medan: Madenatera, 2018

Jamli La Nasir, Nur Diana, M. Cholid Mawardi. Analisis Faktor – Faktor Yang

Mempengaruhi Volatilitas Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan

Page 77: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

63

LQ45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012– 2016). E–

JRA, Vol, 07. No. 09, 2018

Judokusumo, Suherdi. Pengantar Derivatif Dalam Moneter Internasional.

Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2007

Kasmir. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana, 2013

Komang Ria Selpiana, Ida Bagus Badjra. Pengaruh Kebijakan Dividen, Nilai

Tukar, Leverage, dan Firm Size Terhadap Volatilitas Harga Saham. E–

Journal Manajemen Unud. Vol. 7. No. 3, 2018

Maya Sova. Pengaruh Ratio Leverage Terhadap Volatilitas Saham Pada

Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004–2008. E–

Journal Widya Ekonomika. Vol. 1 No. 1, 2013

May, Ellen. Smart Trader Rich Investor. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

2017

Muis, Saludin. Meramal Pergerakan Harga Saham. Yogyakarta: Graha Ilmu,

2008

Raudhatul Jannah, Musfiari Haridhi. Pengaruh Kebijakan Dividen, Earning

Volatility, dan Leverage Terhadap Volatilitas Harga Saham Pada

Perusahaan Non–Financing Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2010–2014. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi. Vol. 1.

No. 1, 2016

Rosadi, Dedi. Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews.

Yogyakarta: ANDI, 2012

Rudianto. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Erlangga, 2012

Syafina, Laylan. Panduan Penelitian Kuantitatif Akuntansi. Medan: Febi Press,

2018

Page 78: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

64

Silviana Dewi, Sista Paramitha. Pengaruh Kebijakan Dividen, Volume

Perdagangan, Earning Volatility, Leverage, dan Firm Size Terhadap

Volatilitas Harga Saham Perusahaan Lq45. Jurnal Ilmu Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Vol. 7. No. 3, 2019

Sinta Adelia. Pengaruh Earning Volatility dan Leverage Terhadap

Volatilitas Harga Saham Sektor Property dan Real Estate Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal JOM FISIP. Vol. 6, 2019

Sriyana, Jaka. Metode Regresi Data Panel. Yogyakarta: Ekonisia, 2014

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta, 2013

Taris Ghali Febrianda. Pengaruh Kebijakan Dividen, Earning Volatility, dan

Leverage Terhadap Volatilitas Harga Saham Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, 2019

Wawan Waluyo. Analisis Determinan Volatilitas Harga Saham (Studi pada

perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45. Skripsi UNY, 2016

Widarjono, Agus. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta: UPP

STIM YKPN, 2010

Winarno, Wahyu Wing. Analisis Ekonometrika dan Statistika Dengan Eviews.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011

www.idx.co.id

Yudi Ari Yesi. Pengaruh Earning Volatility, Dividend Yield, Growth In Asset Dan

Size Terhadap Volatilitas Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur

Tahun 2011-2013. E–Journal Widya Ekonomika. Vol. 1 No. 1. Mei–

Agustus, 2013

Page 79: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan

No Kode Nama Perusahaan

1. BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk

2. BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk

3. BIKA Binakarya Jaya Abadi Tbk

4. BKSL Sentul City Tbk

5. BSDE Bumi Serpong Damai Tbk

6. CTRA Ciputra Development Tbk

7. DART Duta Anggada Realty Tbk

8. DILD Intiland Development Tbk

9. DMAS Puradelta Lestari Tbk

10. DUTI Duta Pertiwi Tbk

11. GPRA Perdana Gapura Prima Tbk

12. JRPT Jaya Real Property Tbk

13. LPCK Lippo Cikarang Tbk

14. MDLN Modernland Realty Tbk

15. MKPI Metropolitan Kentjana Tbk

16. MTLA Metropolitan Land Tbk

17. PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk

18. PPRO PP Properti Tbk

19. PWON Pakuwon Jati Tbk

20. RDTX Roda Vivatex Tbk

21. SMRA Summarecon Agung Tbk

22. TARA Sitara Propertindo Tbk

Page 80: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

Lampiran 2 Data E.Vol

Kode

Perusahaan

Tahun

2016 2017 2018

BAPA 0.0593 0.0912 0.0345

BEST 0.0654 0.1854 0.0679

BIKA 0.0129 0.0157 0.0051

BKSL 0.0578 0.0406 0.0333

BSDE 0.0635 0.1102 0.0416

CTRA 0.0637 0.051 0.0627

DART 0.0517 0.0194 0.0128

DILD 0.0341 0.0263 0.023

DMAS 0.0928 0.0835 0.0554

DUTI 0.0781 0.0593 0.077

GPRA 0.0416 0.0325 0.0514

JRPT 0.1312 0.1323 0.106

LPCK 0.0937 0.0286 0.1209

MDLN 0.072 0.0836 0.0334

MKPI 0.1831 0.1756 0.00143

MTLA 0.1142 0.1754 0.1573

PLIN 0.0867 0.0604 0.0363

PPRO 0.0417 0.0369 0.0304

PWON 0.0838 0.0887 0.1803

RDTX 0.1225 0.1093 0.1065

SMRA 0.0678 0.0619 0.0669

TARA 0.1753 0.101 0.1008

Page 81: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

Lampiran 3 Data DER

Kode

Perusahaan

DER

2016 2017 2018

BAPA 0.6719 0.4901 0.3474 BEST 0.5351 0.4862 0.5077

BIKA 2.586 2.4133 2.5427

BKSL 0.5865 0.5064 0.5302

BSDE 0.5753 0.5738 0.7203

CTRA 1.0333 1.0521 1.0601

DART 0.6742 0.787 0.9311

DILD 1.3411 1.0754 1.1818

DMAS 0.0562 0.0664 0.0433

DUTI 0.2424 0.2688 0.3429

GPRA 0.5535 0.4511 0.42

JRPT 0.7293 0.585 0.5749

LPCK 0.3496 0.6131 0.2459

MDLN 1.2046 1.0628 1.2296

MKPI 0.7799 0.5023 0.3396

MTLA 0.5715 0.625 0.5104

PLIN 1.007 3.701 3.0936

PPRO 1.9584 1.5119 1.8316

PWON 0.8761 0.8261 0.6339

RDTX 0.133 0.1243 0.0921

SMRA 1.5485 1.5932 1.5715

TARA 0.1575 0.1716 0.0657

Page 82: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

Lampiran 4 Data LnTA

Kode

Perusahaan

LnTA

2016 2017 2018

BAPA 25.9121 25.9109 25.8726

BEST 29.2807 29.3748 29.47

BIKA 28.5068 28.4958 28.4784

BKSL 30.0611 30.3375 30.4193

BSDE 31.2826 31.4586 31.5842

CTRA 31.0008 31.0875 31.1658

DART 29.4338 29.4812 30.12342

DILD 30.1025 30.2034 30.2854

DMAS 29.6856 29.642 29.6459

DUTI 29.9023 29.9896 30.1681

GPRA 28.0817 29.9342 28.0605

JRPT 29.7693 29.8794 29.9863

LPCK 29.3632 30.147 29.7816

MDLN 30.307 30.312 30.3541

MKPI 29.5199 29.5521 29.5781

MTLA 28.6677 28.7796 28.8037

PLIN 29.1542 29.1656 29.2492

PPRO 31.02453 30.1615 30.4329

PWON 30.6599 30.782 26.3134

RDTX 28.3738 28.4554 28.5579

SMRA 30.6665 30.7066 30.7794

TARA 25.43452 27.8418 27.7464

Page 83: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

Lampiran 5 Data Volatilitas Harga Saham

Kode

Perusahaan

Volatilitas Harga Saham

2016 2017 2018

BAPA 0.1421 1.3159 0.2068

BEST -0.0935 0.8096 -1.2057

BIKA 1.7618 -0.4692 -0.8136

BKSL -1.2138 0.7043 0.828

BSDE -0.4473 -0.9156 0.4853

CTRA 0.2723 1.1098 0.0274

DART 1.0854 -0.5282 -0.8133

DILD -0.5948 1.527 0.5951

DMAS 0.9691 1.2156 -0.7005

DUTI 1.2081 -0.676 -1.1479

GPRA 0.4128 -1.147 1.4516

JRPT 0.2792 1.1047 0.1054

LPCK -1.212 -1.3003 0.1858

MDLN 1.5256 -0.1849 -0.8637

MKPI 1.6234 -0.3765 -1.658

MTLA 0.2916 -0.5943 0.5407

PLIN -0.2899 0.3575 -0.7562

PPRO -1.7393 1.1289 -1.2513

PWON -1.5032 0.892 2.1349

RDTX -0.2988 0.2411 -0.055

SMRA -0.4397 -0.8487 1.8717

TARA 3.0471 -0.2379 -0.2337

Lampiran 6 Statistik Deskriptif

Min Max Mean Std. deviation

Volatilitas Harga Saham 0.0583 1.5839 0.5746 0.2987

Earning Volaility 0.0014 0.1854 0.0767 0.0474

Leverage 0.0433 3.701 0.8556 0.7417

Firm Size 25.4345 31.5842 29.4658 1.3678

Page 84: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

Lampiran 7 Hasil Uji Common Effect Model (CEM)

Dependent Variable: Y?

Method: Pooled Least Squares

Date: 08/14/20 Time: 18:32

Sample: 2016 2018

Included observations: 3

Cross-sections included: 22

Total pool (balanced) observations: 66 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1? 4.968864 2.810004 1.768276 0.0819

X2? 0.070777 0.176679 0.400599 0.6901

X3? -0.200466 0.092147 -2.175499 0.0334

C 5.568661 2.764220 2.014551 0.0483 R-squared 0.142053 Mean dependent var 0.103755

Adjusted R-squared 0.100540 S.D. dependent var 1.033366

S.E. of regression 0.980043 Akaike info criterion 2.856251

Sum squared resid 59.55001 Schwarz criterion 2.988957

Log likelihood -90.25628 Hannan-Quinn criter. 2.908689

F-statistic 3.421854 Durbin-Watson stat 2.169973

Prob(F-statistic) 0.022553

Lampiran 8 Hasil Uji Fixed Effect Model (FEM)

Dependent Variable: Y?

Method: Pooled Least Squares

Date: 08/14/20 Time: 18:32

Sample: 2016 2018

Included observations: 3

Cross-sections included: 22

Total pool (balanced) observations: 66 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1? 8.547111 4.503295 1.897968 0.0648

X2? 0.080516 0.481722 0.167142 0.8681

X3? -0.605448 0.249476 -2.426883 0.0197

C 17.21878 7.486237 2.300058 0.0266

Fixed Effects (Cross)

_1--C -1.551202

_2--C -0.545855

_3--C -0.106097

_4--C 0.797126

_5--C 0.861506

_6--C 1.481397

_7--C 0.362004

_8--C 1.238924

_9--C 0.567668

_10--C 0.117759

_11--C -0.003828

_12--C 0.264021

_13--C -0.699076

Page 85: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

_14--C 0.667920

_15--C -0.534342

_16--C -1.051647

_17--C -0.507373

_18--C -0.086912

_19--C -0.068281

_20--C -0.997058

_21--C 0.886899

_22--C -1.093554 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.388109 Mean dependent var 0.103755

Adjusted R-squared 0.029929 S.D. dependent var 1.033366

S.E. of regression 1.017784 Akaike info criterion 3.154626

Sum squared resid 42.47128 Schwarz criterion 3.984041

Log likelihood -79.10266 Hannan-Quinn criter. 3.482367

F-statistic 1.083560 Durbin-Watson stat 2.911784

Prob(F-statistic) 0.400668

Lampiran 9 Hasil Uji Random Effect Model (REM)

Dependent Variable: Y?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 08/14/20 Time: 18:32

Sample: 2016 2018

Included observations: 3

Cross-sections included: 22

Total pool (balanced) observations: 66

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1? 4.968864 2.918217 1.702705 0.0936

X2? 0.070777 0.183483 0.385744 0.7010

X3? -0.200466 0.095696 -2.094827 0.0403

C 5.568661 2.870670 1.939847 0.0570

Random Effects (Cross)

_1--C 0.000000

_2--C 0.000000

_3--C 0.000000

_4--C 0.000000

_5--C 0.000000

_6--C 0.000000

_7--C 0.000000

_8--C 0.000000

_9--C 0.000000

_10--C 0.000000

_11--C 0.000000

_12--C 0.000000

_13--C 0.000000

_14--C 0.000000

_15--C 0.000000

Page 86: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

_16--C 0.000000

_17--C 0.000000

_18--C 0.000000

_19--C 0.000000

_20--C 0.000000

_21--C 0.000000

_22--C 0.000000 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.000000 0.0000

Idiosyncratic random 1.017784 1.0000 Weighted Statistics R-squared 0.142053 Mean dependent var 0.103755

Adjusted R-squared 0.100540 S.D. dependent var 1.033366

S.E. of regression 0.980043 Sum squared resid 59.55001

F-statistic 3.421854 Durbin-Watson stat 2.169973

Prob(F-statistic) 0.022553 Unweighted Statistics R-squared 0.142053 Mean dependent var 0.103755

Sum squared resid 59.55001 Durbin-Watson stat 2.169973

Lampiran 10 Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: DPANEL

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 0.785100 (21,41) 0.7199

Cross-section Chi-square 22.307233 21 0.3820

Lampiran 11 Hasil Uji Langrage Multiplier

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.477481 Prob. F(2,60) 0.6227

Obs*R-squared 1.034002 Prob. Chi-Square(2) 0.5963

Page 87: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

Lampiran 12 Hasil Uji Normalitas

0

2

4

6

8

10

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0

Series: Residuals

Sample 1 66

Observations 66

Mean -1.01e-15

Median -0.161422

Maximum 2.029630

Minimum -1.496763

Std. Dev. 0.957159

Skewness 0.352010

Kurtosis 1.996723

Jarque-Bera 4.131075

Probability 0.126750

Lampiran 13 Hasil Uji Multikolinieritas

Variance Inflation Factors

Date: 08/14/20 Time: 18:29

Sample: 1 66

Included observations: 66 Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF X1 7.896123 4.399769 1.202212

X2 0.031215 2.732902 1.162419

X3 0.008491 507.6658 1.075084

C 7.640910 525.0478 NA

Lampiran 14 Hasil Uji Heterokedastisitas

Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey F-statistic 0.580118 Prob. F(3,62) 0.6303

Obs*R-squared 1.802052 Prob. Chi-Square(3) 0.6145

Scaled explained SS 0.792514 Prob. Chi-Square(3) 0.8513

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 08/14/20 Time: 18:29

Sample: 1 66

Included observations: 66 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.976429 2.585337 -0.377680 0.7070

X1 -0.170752 2.628159 -0.064970 0.9484

X2 0.145613 0.165245 0.881195 0.3816

Page 88: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

X3 0.059975 0.086184 0.695893 0.4891 R-squared 0.027304 Mean dependent var 0.902273

Adjusted R-squared -0.019762 S.D. dependent var 0.907696

S.E. of regression 0.916621 Akaike info criterion 2.722446

Sum squared resid 52.09202 Schwarz criterion 2.855153

Log likelihood -85.84073 Hannan-Quinn criter. 2.774885

F-statistic 0.580118 Durbin-Watson stat 1.958065

Prob(F-statistic) 0.630264

Lampiran 15 Hasil Uji Autokorelasi

Dependent Variable: Y

Method: Least Squares

Date: 08/14/20 Time: 18:28

Sample: 1 66

Included observations: 66 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1 4.968864 2.810004 1.768276 0.0819

X2 0.070777 0.176679 0.400599 0.6901

X3 -0.200466 0.092147 -2.175499 0.0334

C 5.568661 2.764220 2.014551 0.0483 R-squared 0.142053 Mean dependent var 0.103755

Adjusted R-squared 0.100540 S.D. dependent var 1.033366

S.E. of regression 0.980043 Akaike info criterion 2.856251

Sum squared resid 59.55001 Schwarz criterion 2.988957

Log likelihood -90.25628 Hannan-Quinn criter. 2.908689

F-statistic 3.421854 Durbin-Watson stat 1.976310

Prob(F-statistic) 0.022553

Lampiran 16 Hasil Pengujian Hipotesis

Dependent Variable: Y?

Method: Pooled Least Squares

Date: 08/14/20 Time: 18:32

Sample: 2016 2018

Included observations: 3

Cross-sections included: 22

Total pool (balanced) observations: 66 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1? 4.968864 2.810004 1.768276 0.0819

X2? 0.070777 0.176679 0.400599 0.6901

X3? -0.200466 0.092147 -2.175499 0.0334

C 5.568661 2.764220 2.014551 0.0483 R-squared 0.142053 Mean dependent var 0.103755

Adjusted R-squared 0.100540 S.D. dependent var 1.033366

S.E. of regression 0.980043 Akaike info criterion 2.856251

Page 89: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

Sum squared resid 59.55001 Schwarz criterion 2.988957

Log likelihood -90.25628 Hannan-Quinn criter. 2.908689

F-statistic 3.421854 Durbin-Watson stat 2.169973

Prob(F-statistic) 0.022553

Page 90: PENGARUH EARNING VOLATILITY LEVERAGE, DAN FIRM SIZE

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Hasbi Raihan

Nim : 0502162122

Tempat/Tgl.Lahir : Medan / 11 Juli 1998

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Jalan Sukamurni No.4a Medan

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

Tamatan SDN 060827 Medan Berijazah Tahun 2010

Tamatan SMPN 34 Medan Berijazah Tahun 2013

Tamatan MAN 3 Medan Berijazah Tahun 2016

Tamatan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Tahun 2020

III. RIWAYAT ORGANISASI

Pengurus Hmj Akuntansi Syariah Periode (2017-2018)