Top Banner
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.I) Disusun Oleh : DEWI NURWULAN NIM: 1110011000123 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI
137

PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

Oct 30, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.I)

Disusun Oleh :

DEWI NURWULAN

NIM: 1110011000123

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI

Page 2: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …
Page 3: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Pengaruh Budaya Sekolah terhadap Prestasi Belajar

Siswa, jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Isam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah melalui bimbingan dan

dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang

munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 07 Mei 2015

Yang mengesahkan

Pembimbing

Tanenji, MA

NIP. 19720712 199803 1 004

Page 4: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …
Page 5: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

ABSTRAK

Dewi Nurwulan. Pengaruh budaya sekolah terhadap prestasi belajar siswa.

Skripsi. Jakarta. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama

Islam. 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya sekolah terhadap

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) di SMP IT

Almaka.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasi dengan pendekatan

kuantitatif. Dalam penelitian ini pupulasi siswa SMP Islam Terpadu (IT) Almaka

sebanyak 189 siswa. Dan sampel yang diambil hanya 40 orang dari keseluruhan

siswa. Untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh budaya sekolah terhadap

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI dihitung menggunakan rumus korelasi

product moment dimana tahap pertama peneliti menghitung terlebih dahulu jumlah

rata-rata dari seluruh hasil belajar sampel siswa mata pelajaran pendidikan agama

Islam kemudian menghitung skor hasil dari angket yang sudah disebar terkait dengan

budaya sekolah, barulah setelah itu digabungkan keduanya dalam rumus korelasi

product moment.

Hasil penelitian menunnjukkan bahwa korelasi sangat lemah antara pengaruh

budaya sekolah terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP IT

Almaka sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel

X dan Y).

Hasil penelitian diperoleh besarnya rxy yaitu 0,30 dan tabel nilai “r” product

moment pada taraf signifikansi 5 % diperoleh nilai rtab = 0,320, sedangkan pada

taraf signifikansi 1 % = 0,413 karena rtab pada signifikansi 5% maupun 1 % lebih

besar dari rxy maka pada taraf signikansi 5% maupun 1% hipotesis alternatif ditolak,

karena tidak teruji kebenarannya yang berati bahwa pada taraf signikansi 5% maupun

1% itu tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan variabel

Y.

Page 6: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

ABSTRACT

Dewi Nurwulan. The Effect of School Culture on Student Achievement. Thesis.

Jakarta. Tarbiyah Science Faculty and Islamic Higher Education Major.

This study aims to determine the effect of school culture on student achievement

in the subject of Islamic Education (PAI) at IslamTerpadu (IT) Almaka Junior High

School.

This study uses correlation research methodwitha quantitative approach. The

student populationon Islam Terpadu (IT) Almaka Junior High School numbered189

students, and this samples are taken only 40 of the total students.

This sample aims to know how much influence school culture on student

achievement in the Islamic religious education subject (PAI), calculated using by the

product moment correlation formula. The first stage the researcher calculate in

advance the amount ofthe average of all learning out comesa student sample subjects

Islamic religious education then calculate the score result of the question naire have

been deployed related to the culture of the school, after that incorporated both in

product moment correlation formula.

The results showed that very weak correlation between the influence of school

culture on student achievement in the subjects Islamic religious education (PAI) at IT

Almaka junior high school, so that the correlation was ignored (considered to be no

correlation between the variables X and Y).

The results obtained by the magnitude of rxy is 0,30 and the values table "r"

product moment at the 5% significance values level obtained rtab = 0,320, while at

the significance level of 1% = 0,413 because rtab the significance 5% and 1% greater

than rxy then at level significance of 5% and 1% of the alternative hypothesis is

rejected, because it is not verified, which means that the significance level of 5% and

1% there are no significant positive correlation between the variable X and Y

variable.

Page 7: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

i

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan dapat diajukan serta

dipertanggungjawabkan. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi

persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan dalam program bidang

studi pendidikan agama Islam.

Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan, baik menyangkut isi maupun penulisan. Kekurangan-

kekurangan tersebut terutama disebabkan oleh kelemahan dan keterbatasan

pengetahuan serta kemampuan penulis sendiri. Hanya dengan kearifan dan

bantuan dari berbagai pihak untuk memberikan teguran, saran dan kritik yang

konstruktif, kekurangan-kekurangan tersebut dapat diperkecil sehingga skripsi ini

akan memberikan manfaat yang maksimal.

Dalam kesempatan kali ini penulis ingin menghaturkan ucapan terima kasih

dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA

2. Dr. H. Abdul Majid khon, M. Ag dan Marhamah Shaleh, Lc. MA, selaku ketua

dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.

3. Dr. Zaimudin, MA selaku dosen pembimbing akademik.

4. Bapak Tanenji, MA selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan penuh

kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

5. Mama dan ayah, terima kasih atas cinta kasih yang tak pernah putus. Adik-

adik tercinta, Erivia, tempat penulis berbagi cerita cita-cita dan banyak

cerita rahasia tentang penghuni hati kami. Abang Fakhrul, Syifa, de Zahra

dan de Reza, yang selalu membuat gemas sekaligus rindu.

6. Sahabat-sahabat tersayang, Tami, Gilang, Ittaqi, Kiki, Anisa, Moudiya,

Henti, Iis, Deblo, Indah, Dine, Dian, Nur, Mumun, Enjep, Fani, Amel,

Ahmad, Fauzi, Faris, Ridwan, Naufal, Rizky, Teguh, Makki, dan sahabat-

Page 8: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

ii

sahabat yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih, masa-

masa bersama kalian tidak akan pernah terlupakan, penulis berharap di

masa depan kita masih memiliki waktu untuk mengulang kembali masa-

masa itu tanpa merasa tua.

7. Keluarga besar Kahfi Bagus Brain Communication (BBC) Motivator

School. Terlebih pada guru sehat, Bapak Tubagus Wahyudi. Terima kasih

atas kesempatan besar ini. Penulis bahagia menjadi bagian dari keluarga

besar Kahfi.

8. Seluruh pihak dari SMP IT Almaka yang telah memberikan izin kepada

penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah selama 4 bulan lamanya.

9. Serta pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Akhirmya, sekecil apa pun sumbangan yang mungkin dapat diberikan, mudah-

mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat dan diridlai Allah. Amin.

Jakarta, 07 Mei 2015

Penulis

Page 9: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................ 5

C. Pembatasan Masalah ............................................................... 6

D. Perumusan Masalah................................................................. 7

E. Tujuan Penelitian..................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik .................................................................... 8

1. Budaya Sekolah ................................................................. 8

a. Pengertian Budaya....................................................... 8

b. Unsur-unsur Budaya .................................................... 10

c. Budaya Organisasi....................................................... 11

d. Fungsi Budaya Organisasi ........................................... 13

e. Pengertian Budaya Sekolah ......................................... 14

f. Unsur-unsur Budaya Sekolah ...................................... 18

2. Prestasi Belajar .................................................................. 19

a. Pengertian Prestasi Belajar .......................................... 19

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .. 20

c. Indikator Prestasi Belajar ............................................ 22

d. Prinsip-prinsip Belajar................................................. 24

e. Pengukuran Prestasi Belajar ........................................ 27

Page 10: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

iv

3. Pendidikan Agama Islam .................................................. 30

a. Pengertian pendidikan Agama Islam........................... 30

b. Dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam ............. 31

c. Fungsi Pendidikan Agama Islam ................................ 33

d. Tujuan Pendidikan Agama Islam ................................ 35

B. Hasil penelitian yang Relevan ................................................. 36

C. Kerangka Berpikir ................................................................... 37

D. Hipotesis Penelitian ................................................................. 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 40

B. Metode Penelitian .................................................................... 40

C. Populasi dan Sampel .............................................................. 40

D. Variable Penelitian ................................................................. 42

E. Tehnik Pengumpulan Data ...................................................... 42

F. Tehnik Pengolahan dan Analisis Data .................................... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ......................................................................... 49

B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis ....... 56

C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 86

D. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 88

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................. 90

B. Saran ........................................................................................ 91

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 92

LAMPIRAN

Page 11: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

v

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Matrik populasi ........................................................................... 41

Tabel 3.2 Matrik Sampel ............................................................................. 41

Tabel 3.3 Skala Penilaian Pernyataan Positif ............................................. 44

Tabel 3.4 Skala Penilaian Pernyataan Negatif ............................................ 44

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi ................................................... 46

Tabel 4.1 Ruangan dalam Bangunan SMP IT Almaka ............................... 51

Tabel 4.2 Kegiatan Pembiasaan .................................................................. 52

Tabel 4.3 Data Peserta Didik SMP IT Almaka Tahun Pelajaran

2014-2015 ................................................................................... 54

Tabel 4.4 Kegiatan Ekstrakurikuler ............................................................ 54

Tabel 4.5 Seragam Sekolah ......................................................................... 55

Tabel 4.6 Penafsiran Persentase .................................................................. 57

Tabel 4.7 Membaca Doa Secara Bersama-sama sebelum Memulai

Pelajaran ...................................................................................... 57

Tabel 4.8 Menyapa dan Mengucapkan Salam Ketika Bertemu dengan

Guru ............................................................................................ 58

Tabel 4.9 Menggunakan Bahasa yang Sopan saat Berbicara dengan

Guru ............................................................................................ 58

Tabel 4.10 Menggunakan Bahasa yang Sopan Saat Berbicara dengan

Orang Tua ................................................................................... 59

Tabel 4.11 Guru dan Kepala Sekolah akan Memberikan Penghargaan

bagi Siswa yang Berprestasi ....................................................... 59

Tabel 4.12 Sekolah Menyediakan Sarana dan Prasarana untuk

Menunjang Belajar Siswa ........................................................... 60

Tabel 4.13 Sekolah Menciptakan Suasana yang Nyaman dan Aman

untuk Belajar ............................................................................... 60

Tabel 4.14 Sekolah Mewajibkan Siswa Memakai Atribut Sekolah

dengan Lengkap .......................................................................... 61

Tabel 4.15 Setiap Ruangan di Sekolah Ini Diatur dengan Rapih dan

Page 12: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

vi

Bersih, sehingga Menciptakan Rasa Nyaman ............................. 61

Tabel 4.16 Sekolah Menyediakan Tempat Sampah di Setiap Kelas ............ 62

Tabel 4.17 Setiap Siswa Ikut Bertanggung Jawab terhadap Kebersihan

dan Keamanan Sekolah ............................................................... 62

Tabel 4.18 Guru akan Menegur Siswa Yang tidak Mengikuti

Kegiatan Pembelajaran Pai tanpa Keterangan ............................ 63

Tabel 4.19 Antusias dan Semangat dalam Mengikuti Setiap Kegiatan

Sekolah ........................................................................................ 63

Tabel 4.20 Menjaga Nama Baik Sekolah dengan Berperilaku Baik

dalam Kehidupan Sehari-hari ..................................................... 64

Tabel 4.21 Kondisi Setiap Bangunan di Sekolah Terawat dengan Baik,

sehingga Merasa Aman dan Nyaman Menggunakannya ............ 64

Tabel 4.22 Di Setiap Kelas Terpampang Tata Tertib Siswa dengan

Penataan yang Mudah Dilihat ..................................................... 65

Tabel 4.23 Percaya dan Meyakini Bahwa Setiap Kegiatan Sekolah

Adalah Bermanfaat Bagi Kehidupan ......................................... 65

Tabel 4.24 Membaca Al-Quran dan Melaksanakan Sholat Berjamaah,

Baik Ketika Berada Di Sekolah Maupun di Rumah ................... 66

Tabel 4.25 Aktif dan Antusias dalam Mengikuti Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kelas .................................... 66

Tabel 4.26 Mencari Berbagai Sumber Belajar Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) .................................................. 67

Tabel 4.27 Keindahan Sekolah Terjaga dengan Baik ................................... 67

Tabel 4.28 Kebersihan Sekolah Mendukung Proses Belajar dengan Baik .. 68

Tabel 4.29 Sekolah adalah Tempat Yang Menyenangkan ............................ 68

Tabel 4.30 Senang dan Bersemangat dalam Mengikuti Kegiatan Sekolah .. 69

Tabel 4.31 Ikut Berpartisipasi dalam Mengikuti Kegiatan Sekolah ............. 69

Tabel 4.32 Memahami Apa yang Telah Dipelajari Di Sekolah .................... 70

Tabel 4.33 Belajar Sesuatu di Luar Sekolah untuk Menambah

Pengetahuan ................................................................................ 70

Tabel 4.34 Taat terhadap Peraturan Sekolah ................................................ 71

Page 13: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

vii

Tabel 4.35 Kepala Sekolah dan Guru akan Memberikan Sanksi yang Tegas

bagi Siswa yang Melanggar Peraturan Sekolah .......................... 71

Tabel 4.36 Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah Salah Satu Mata

Pelajaran ...................................................................................... 72

Tabel 4.37 Perhitungan Variabel X (Budaya Sekolah)

................................................. 81

Tabel 4.43 Mencari Korelasi antara Variabel X dengan Variabel Y ............ 82

................................ 76

Tabel 4.39 Klasifikasi Skor Angket

................................. 73

Tabel 4.38 Variabel X (Skor Angket Budaya Sekolah)

.... 80

Tabel 4.42 Skor Variabel X dan Variabel Y

.............................................................. 78

Tabel 4.40 Variabel Y (Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran PAI) ........... 78

Tabel 4.41 Klasifikasi Prestasi Belajar Murid Pada Mata Pelajaran PAI

Page 14: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan sistematis dalam

mengembangkan potensi peserta didik. Pendidikan adalah juga suatu usaha

masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi

keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa

depan. Keberlangsungan itu ditandai oleh pewarisan budaya dan karakter yang

telah dimiliki masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan adalah

proses pewarisan budaya dan karakter bangsa bagi generasi muda dan juga

proses pengembangan budaya dan karakter bangsa untuk peningkatan kualitas

kehidupan masyarakat dan bangsa di masa mendatang. Dalam proses

pendidikan budaya dan karakter bangsa, secara aktif peserta didik

mengembangkan potensi dirinya, melakukan proses internalisasi, dan

penghayatan nilai-nilai menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di

masyarakat, mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera,

serta mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat.

Seperti yang tertuang dalam Undang-undang No 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak, serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”1

Pendidikan merupakan faktor penting dan menentukan dalam

kehidupan suatu bangsa yang berbudaya. Kemajuan suatu bangsa sangat

tergantung pada tingkat pendidikan yang diperolehnya. Sistem pendidikan

nasional dilaksanakan untuk meningkatkan kehidupan bangsa yang bermutu,

1 UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta, Sinar Grafika, 2003), cet.

Ke-1, hal. 5-6.

Page 15: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

2

baik dalam arti moral-spiritual maupun intelektual. Pendidikan agama dalam

hal ini memiliki peran dan kontribusi yang besar dalam mewujudkan bangsa

yang bermutu.

Kedudukan pendidikan agama sangat penting dalam pelaksanaan

pendidikan di setiap jenjang dan jenis pendidikan. Hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Azra sebagai mana yang dikutip oleh Abdul Majid bahwa

kedudukan pendidikan agama (pendidikan agama Islam) dalam berbagai

tingkatnya mempunyai kedudukan yang penting dalam sistem pendidikan

nasional untuk mewujudkan siswa yang beriman dan bertakwa serta berakhlak

mulia.2

Pendidikan agama merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

nasional yang memiliki kontribusi besar dalam penanaman nilai-nilai moral-

spiritual. Penanaman nilai-nilai ini sangat diprioritaskan dalam pembelajaran

pendidikan agama, karena penting dalam pembentukan sikap dan perilaku

manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Keberhasilan pendidikan agama Islam merupakan tanggung jawab

bersama antara pemerintah, keluarga, dan masyarakat. Hal ini ditegaskan

dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 (pasal

5-11) tentang hak dan kewajiban warga Negara, orang tua, masyarakat, dan

pemerintah dalam pendidikan.3

Pendidikan agama mengalami beberapa kendala, di antaranya

menyangkut sempitnya waktu yang tersedia untuk mengurai materi (bahan

ajar) yang sangat padat. Dalam prosesnya materi tersebut juga lebih terfokus

pada pengayaan pengetahuan dan minim dalam pembentukan sikap dan

pembiasaan, belum lagi menyangkut ketersediaan sarana dan prasarana yang

memadai.

Masalah mendasar yang muncul dalam penyelenggaraan pendidikan

agama di sekolah adalah hasil pelaksanaan pendidikan agama yang kurang

optimal karena pendidikan agama dirasakan sebagai pengajaran yang kurang

2 Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 164. 3 Ibid., h. 164.

Page 16: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

3

menyentuh aspek sikap, perilaku, dan pembiasaan. Kurang optimalnya

pendidikan agama sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kualitas

sumber daya manusia (SDM), keterbatasan waktu, dan budaya sekolah yang

dikembangkan.

Hal ini juga dijelaskan oleh Muhaimin dan kawan-kawan bahwa

memang terdapat kritik tentang pelaksanaan pendidikan agama Islam yang

sedang berlangsung. Ia mengutip dari Mochtar Bukchori yang menilai bahwa

kegagalan pendidikan agama disebabkan karena praktik pendidikannya hanya

memperhatikan aspek kognitif semata, sehingga kurang diperhatikan atau

mengabaikan pembinaan aspek afektif dan konatif-volutif, yakni kemauan dan

tekad untuk mengamalkan nilai-nilai ajaran agama. Yang pada akhirnya

mengakibatkan adanya kesenjangan antara pengetahuan dan pengamalan

dalam kehidupan nilai agama. Mochtar Bukchori juga menyatakan bahwa

kegiatan agama yang berlangsung selama ini kebanyakan kurang berinteraksi

dengan kegiatan pendidikan lainnya. Hal ini dinilai kurang efektif.

Seyogyanya para guru agama harus bisa bekerja sama dengan guru-guru non-

agama dalam pekerjaan mereka sehari-hari. Telah dikatakan juga oleh

Soedjatmoko bahwa harus berusaha mengintegrasikan dan

mengsinkronisasikan antara pendidikan agama dengan program-proogram

pendidikan lainnya agar terdapat relevansi terhadap perubahan sosial yang

terjadi di masyarakat.4

Disamping itu juga masih terdapatnya keluhan masyarakat terhadap

kurang berhasilnya pengajaran pendidikan agama di sekolah, seperti tawuran

antar pelajar, penyalahgunaan obat-obat terlarang, dan lainnya. Meskipun

diakui bahwa kurang berhasilnya pendidikan agama Islam di sekolah bukan

semata-mata disebabkan oleh guru pendidikan agama, akan tetapi juga oleh

aspek lain, seperti sarana dan prasarana yang tersedia, kurikulum yang kurang

tepat, kepala sekolah yang kurang professional, dan juga lingkungan yang

kurang kondusif.

4 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum PAI di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan

Tinggi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), h. 23.

Page 17: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

4

Dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional, tentunya pendidikan

agama Islam di sekolah memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena

itu, Pendidikan agama Islam di Indonesia dimasukkan ke dalam kurikulum

nasional dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Pendidikan

agama Islam dinilai sangat penting, dengannya guru berusaha secara sadar

mendidik siswa untuk diarahkan kepada perkembangan jasmani dan rohani

sehingga mampu membentuk kepribadian yang utama yang sesuai dengan

ajaran agama. Demi mewujudkan harapan setiap guru yaitu membantu

terwujudnya tujuan pendidikan nasional, maka pendidikan agama Islam harus

diberikan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Untuk membentuk siswa menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia perlu pembinaan secara

terus menerus dan berkelanjutan di luar jam pelajaran pendidikan agama, baik

di dalam maupun di luar kelas, atau di luar jam sekolah. Bahkan diperlukan

pula kerja sama yang harmonis dan interaktif di antara pihak sekolah yang ada

di dalamnya.

Agar tidak terpengaruh dengan budaya-budaya tidak baik, maka perlu

adanya pembenahan budaya yang ada di sekitar dengan menyaring dan

merubah budaya yang tidak baik, yaitu yang tidak sesuai dengan norma-norma

yang berlaku menjadi budaya yang baik melalui pengembangan budaya

sekolah demi meningkatkan prestasi belajar pendidikan agama Islam. Hal ini

merupakan kewajiban bagi setiap masyarakat terlebih lagi bagi lembaga

pendidikan yang dituntut untuk mampu membawa, melatih, mengarahkan, dan

mendidik siswa ke arah yang lebih baik dan menjadikan mereka insan yang

berbudi pekerti baik, berakhlak mulia, dan berintelektual tinggi.

Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang wajib

mengupayakan agar siswa dapat mengalami kemajuan setelah melalui proses

pembelajaran.5 Sekolah juga merupakan suatu organisasi yang memiliki

budaya tersendiri yang membentuk corak dari sistem yang utuh dan khas.

5Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan: Individu, Masyarakat, dan Pendidikan,

(Jakarta:Rajawali Pers, 2011), h. 142.

Page 18: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

5

Pelaksananaan pendidikan agama di sekolah tidak hanya dilihat semata-mata

menjadi tanggung jawab guru pendidikan agama. Namun, sepatutnya

dilaksanakan secara sistemik. Artinya, semua komponen sekolah terlibat

melaksanakan pembinaan dan pengembangan moral dan akhlak terpuji siswa.

Sekolah juga dapat mengkondisikan suasana yang mendukung

pencapaian tujuan pendidikan agama Islam, yang dalam hal ini sebagai budaya

sekolah yang mempengaruhi dan mengikat semua komponen sekolah,

termasuk siswa sebagai sasaran utamanya. Maka sekolah perlu

mengembangkan budaya sekolah yang berupa nilai-nilai disiplin, rasa

tanggung jawab, kejujuran, berfikir rasional, etos belajar, dan sebagainya.

Penulis mengutip sebuah kesimpulan yang disampaikan oleh Suprapto,

yaitu budaya sekolah akan menumbuhkan motivasi belajar siswa menjadi

lebih optimis, berani tampil, berperilaku kooperatif, memupuk rasa tanggung

jawab, dan rasa kebersamaan siswa. Dan pada akhirnya akan berpengaruh

terhadap prestasi belajar pendidikan agama Islam.

Dari penjabaran di atas penulis tertarik untuk membahas hal tersebut

dalam rangka untuk ikut membantu mengembangkan budaya sekolah dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa, yang tertuang dalam judul skripsi

“Pengaruh Budaya Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran PAI”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi

permasalahan yang akan diteliti yakni sebagai berikut:

1. Penyelenggaraan pendidikan agama Islam di sekolah masih kurang

optimal.

2. Kualitas sumber daya manusia (SDM) di sekolah masih rendah.

3. Pembelajaran PAI bukan diarahkan pada pencapaian dan penguasaan

kompetensi, akan tetapi terfokus pada aspek kognitif, sehingga

pembelajaran identik dengan hafalan dan ceramah.

Page 19: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

6

4. Alokasi waktu yang tersedia pada mata pelajaran PAI sangat sedikit

sedangkan materinya sangat padat.

5. Penilaian yang dilakukan cenderung hanya kepada satu aspek saja

(kognitif).

6. Keterbatasan waktu dan budaya sekolah yang dikembangkan.

7. Lingkungan yang kurang mendukung terhadap pembalajaran PAI

(terbatasnya sarana dan prasarana).

8. Budaya sekolah yang belum direalisasikan secara optimal.

C. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah dan mudah untuk

dipahami, maka penulis memberikan batasan-batasan permasalahan sebagai

berikut:

1. Budaya sekolah yang dimaksud adalah budaya sekolah yang terkait

langsung dengan siswa, yaitu berupa peraturan atau tata tertib sekolah.

Tata tertib sekolah dimaksudkan sebagai rambu-rambu bagi siswa dalam

bertingkah laku dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari di sekolah yang

dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang efektif. Tata tertib dibuat

berdasarkan nilai-nilai yang dianut sekolah dan masyarakat sekitar yang

meliputi nilai ketakwaan, sopan santun, kedisiplinan, ketertiban,

kebersihan, kesehatan, kerapihan, keamanan dan nilai-nilai yang

mendukung kegiatan pembelajaran yang efektif.

2. Prestasi belajar adalah segala yang dicapai siswa, baik yang berhubungan

dengan pengetahuan (kognitf), sikap (afektif), dan pengamalan ajaran

agama Islam (keterampilan/keterampilan) dalam kurun waktu tertentu

yang dinyatakan dalam bentuk nilai. Hal tersebut dibatasi pada prestasi

belajar pada mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) yang diambil

dari rapor semester genap siswa kelas VII dan VIII di SMP IT Almaka

Jakarta tahun ajaran 2013-2014.

Page 20: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

7

D. Perumusan Masalah

Dalam upaya membahas judul di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh budaya sekolah tehadap prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran pendidikan agama Islam?

2. Apa kendala atau faktor penghambat dan pendukung guru dalam

menerapkan tata tertib sekolah terhadap siswa?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang diangkat dalam penelitian, maka

penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui bagaimana pengaruh budaya sekolah terhadap prestasi belajar

pendidikan agama Islam di SMP IT Almaka Jakarta.

2. Mengetahui kendala atau faktor penghambat dan pendukung guru dalam

menerapkan tata tertib sekolah.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat bagi berbagai

pihak dalam mengembangkan budaya sekolah di antaranya adalah:

1. Bagi lembaga pendidikan pada umumnya, penelitian ini dapat berguna

untuk bahan evaluasi dan perbandingan bagi lembaga-lembaga pendidikan

di Indonesia menuju civitas akademika yang berkarakter mulia.

2. Bagi dunia keilmuan, penelitian ini bisa menjadi bahan wacana dan

diskusi hangat yang turut memberi sumbangsih untuk memperkaya

khazanah intelektual dan keilmuan yang terkait dengan pengembangan

budaya sekolah dalam rangka meningkatkan prestasi siswa.

Page 21: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

8

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Budaya Sekolah

a. Pengertian Budaya

Berdasarkan etimologi, budaya adalah pikiran, akal budi, adat

istiadat, atau sesuatu mengenai kebudayaan yang sudah berkembang.1

Budaya berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu budhayah yaitu budi

yang artinya akal atau segala sesuatu yang berhubungan dengan akal

pikiran manusia.2 Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya

yang berarti cinta, karsa, dan rasa. 3 Demikian juga dengan istilah yang

artinya sama, yaitu kultur. Dalam bahasa Inggris kata budaya berasal

dari kata culture, dalam bahasa Belanda diistilahkan dengan kata

cultuur, dalam bahasa Latin berasal dari kata colere. Colere berarti

megolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah

(bertani).4 Maka secara etimologi, budaya atau kultur dapat diartikan

sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan akal pikiran manusia

untuk mengolah atau mengerjakan sesuatu.

Menurut Gibson sebagaimana dikutip oleh Triatna mengartikan

kultur sebagai berikut:

“Kultur mengandung pola eksplisit maupun implisit dari dan

untuk perilaku yang dibutuhkan dan diwujudkan dalam simbol,

menunjukkan hasil kelompok manusia secara berbeda, termasuk

benda-benda hasil ciptaan manusia. Inti semua dari kultur terdiri dari

ide-ide tradisional (turun-temurun dan terseleksi) dan terutama pada

nilai yang menjajah (historisitas).”5

1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Ed.

IV, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 214. 2 Aan Komariah & Cepi Triatna, Visionary Leadership: Menuju Sekolah Efektif, (Jakarta:

Bumi aksara, 2005), cet. I, h. 96. 3 Elly M. Setiadi, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Ed. 1, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008), cet. 3, h. 27 4 Abu ahmadi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991), cet. 1, h. 58

5 Triatna, loc.cit., h. 96.

Page 22: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

9

Budaya merupakan pandangan hidup yang diakui bersama oleh

suatu kelompok masyarakat, yang mencakup cara berpikir, perilaku,

sikap, nilai yang tercermin baik wujud fisik maupun abstrak.6 Budaya

dapat dilihat sebagai perilaku, nilai-nilai, sikap hidup dan cara hidup

untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan, sekaligus untuk

memandang persoalan dan memecahkannya. Oleh karena itu, suatu

budaya secara alami akan diwariskan oleh satu generasi ke generasi

berikutnya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan budaya dalam

dua pandangan, yaitu pertama, hasil kegiatan dan penciptaan batin

(akal budi) manusia, seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat;

kedua, menggunakan pendekatan antropologi, yaitu keseluruhan

pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk

memahami lingkungan serta pengalaman dan yang menjadi pedoman

tingkah lakunya.7

Kebudayaan dapat tampak dalam bentuk perilaku masyarakat,

hasil dari pemikiran yang direfleksikan dalam sikap dan tindakan. Ciri

yang menonjolnya antara lain adanya nilai-nilai yang dipersepsi,

dirasakan, dan dilakukan. Hal tersebut dikukuhkan oleh pendapat

Tasmara sebagaimana dikutip oleh Triatna yang mengatakan tentang

kandungan utama yang menjadi esensi budaya, yaitu sebagai berikut:

1) Budaya berkaitan erat dengan persepsi terhadap nilai dan

lingkungannya yang melahirkan makna dan pandangan hidup yang

akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku (The total way of life a

people).

2) Adanya pola nilai, sikap, tingkah laku (termasuk bahasa), hasil

karsa dan karya, termasuk segala instrumennya, sistem kerja, dan

ternologin (a way thinking, feeling, and beleieving).

6 Choirul Fuad Yusuf, Budaya Sekolah dan Mutu Pendidikan, (Jakarta: PT. Pena

Citasatria, 2008), Cet. Ke-I, h. 17. 7 Departemen Pendidikan Nasional. Loc. cit.

Page 23: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

10

3) Budaya merupakan hasil pengalaman hidup, kebiasaan-kebiasaan,

dan proses seleksi (menerima atau menolak) norma-norma yang

ada dalam cara dirinya berinteraksi sosial atau menempatkan

dirinya di tengah-tengah lingkungan tertentu.

4) Dalam proses budaya terdapat saling mempengaruhi dan

ketergantungan (interdependensi) baik sosial maupun lingkungan

nasional.8

Kesimpulannya adalah bahwa budaya merupakan pandangan hidup

yang dapat berupa nilai-nilai, norma, kebiasaan, hasil karya, pengalaman,

dan tradisi yang mengakar di suatu masyarakat serta mempengaruhi sikap

dan perilaku masyarakat tersebut.

b. Unsur-unsur Budaya

Budaya memiliki unsur yang universal yang merupakan unsur

yang ada dari semua budaya yang pasti bisa ditemukan di dunia ini.

Adapun unsur-unsur budaya yang universal tersebut terdiri dari tujuh

unsur berikut:

1) Sistem religi dan upacara keagamaan

2) Sistem dan organisasi kemasyarakatan

3) Sistem pengetahuan

4) Bahasa

5) Kesenian

6) Sistem mata pencaharian hidup

7) Sistem teknologi dan peralatan9

Jika dilihat dari susunan tata urut dari unsur-unsur budaya yang

universal yang telah disebutkan di atas, maka unsur-unsur yang

terletak pada deretan paling atas merupakan unsur yang lebih sukar

diubah atau mudah terpengaruh oleh budaya lain, dari pada unsur-

unsur yang terletak di deretan setelahnya. Karena sistem religi

memang biasanya mengalami perubahan lebih lambat dibandingkan

8 Triatna, op.cit., h. 97.

9 Koentjaraningrat, Bunga Rampai Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, (Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 2.

Page 24: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

11

dengan misalnya sistem teknologi atau suatu peralatan bercocok tanam

tertentu.

Dapat disimpulkan bahwa ketujuh unsur tersebut merupakan

unsur yang ada pada semua budaya yang pasti bisa ditemukan di dunia

ini yang dapat dilihat tingkat kesukaran perubahannya sesuai dengan

urutannya yaitu sistem religi dan upacara keagamaan lebih lambat

perubahannya dibandingkan dengan unsur-unsur budaya yang lain.

c. Budaya Organisasi

Budaya organisasi terdiri dari kata budaya dan organisasi.

Definisi budaya telah diuraikan sebelumnya, definisi selanjutnya ialah

organisasi. Organisasi adalah pengaturan personil guna memudahkan

pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan melalui alokasi

fungsi dan tanggung jawab. Organisasi juga diartikan sebagai kerja

sama antar dua orang atau lebih, suatu sistem aktivitas-aktivitas atau

kekuatan-kekuatan yang dikoordinasikan secara sadar.10

Menurut para ilmuwan sebagaimana dikutip oleh Triatna,

budaya organisasi dapat diartikan sebagai berikut:

1) Menurut Robbins, budaya organisasi: “Organization

culturs refers to a system of shared meaning held by

members that distingulshes the organization from other

organizations.” Yang berarti bahwa budaya organisasi

merupakan sistem nilai dan kepercayaan yang dianut

bersama oleh anggota organisasi yang membedakan antara

organisasi satu dengan organisasi yang lainnya.

2) Menurut Hodge and Anthony, budaya organisasi

merupakan perpaduan nillai-nilai, keyakinan, asumsi-

asumsi, pemahaman dan harapan yang diyakini oleh

anggota organisasi atau kelompok serta dijadikan

10

Suprapto, Ed., Budaya Sekolah dan Mutu Pendidikan (Pengaruh Budaya Sekolah dan

Motivasi Belajar Terhadap Mutu Pendidikan Agama Islam), (Jakarta: PT Pena Citrasatria, 2008),

cet.1, h.15.

Page 25: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

12

pedoman bagi perilaku dan pemecahan masalah yang

mereka hadapai.11

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa budaya

organisasi adalah merupakan pandangan berupa nilai, norma,

keyakinan, asumsi-asumsi dari sekelompok orang dalam suatu

organisasi yang dijadikan sebagai pedoman bagi perilaku anggota

organisasi serta sebagai pembeda antara organisasi yang satu dengan

organisasi yang lain.

Dalam suatu organisasi ada dua aspek yang harus ada, yaitu

aspek fisik atau aspek hard yang tampak dalam struktur, kebijakan,

peraturan-peraturan, teknologi, dan keuangan yang pengukurannya

mudah dikuantifikasikan serta dikontrol secara kasat mata. Aspek

kedua adalah aspek yang bersifat psikolgi atau aspek soft yang

menyangkut sisi manusiawi dari organisasi (The human side of

organization) seperti nilai-nilai, kepercayaan, keyakinan, budaya, dan

norma-norma perilaku adalah aspek yang tidak mudah untuk

mengukurnya, tetapi sangat berperan dalam memacu organisasi

menuju arah yang ingin dicapai. Kedua aspek ini sangat diperlukan

dalam suatu organisasi agar dapat tercapai apa yang diinginkan.12

Budaya organisasi merupakan suatu kekuatan yang tidak

terlihat, tetapi dapat mempengaruhi pikiran, perasaan, tindakan orang

yang bekerja dalam suatu organisasi. Seperti halnya pribadi seseorang,

organisasi selalu unik dan ingin tampil khas, masing-masing organisasi

memiliki budayanya sendiri-sendiri, hal ini karena dipengaruhi oleh

visi dan misi serta tujuan yang dimiliki. Betapa penting dan kuatnya

budaya organisasi tersebut terhadap perilaku semua individu yang ada

di dalamnya, maka sudah menjadi kewajiban suatu organisasi

11

Triatna, op.cit., h. 101. 12

Triatna, op.cit., h. 99.

Page 26: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

13

membangun arah dan strategi yang membentuk budaya yang kuat yang

dipatuhi oleh semua anggotanya.13

Dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi merupakan

pandangan berupa nilai, norma, keyakinan, asumsi-asumsi dari

sekelompok orang yang ada dalam suatu organisasi serta sebagai

pembeda antara organisasi yang satu dengan yang lain. Budaya

organisasi memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku semua

individu yang berada di dalamnya. Maka sudah menjadi kewajiban

suatu organisasi membangun arah dan strategi yang membentuk

budaya yang kuat yang dipatuhi oleh semua anggotanya agar

organisasi dapat mencapai apa yang diinginkannya.

d. Fungsi Budaya Organisasi

Budaya organisasi yang kuat akan memberikan dampak positif

pada kinerja instuisi secara umum, sebab budaya organisasi akan

mengarahkan perilaku para pegawai dan manajemen organisasi.

Triatna mengutip pendapat Siagian bahwa terdapat lima fungsi penting

budaya organisasi, yaitu:

1) Sebagai penentu batas-batas perilaku dalam arti menentukan apa

yang boleh dan tidak boleh dilakukan, apa yang dipandang baik

dan dipandang tidak baik, dan menentukan yang benar dan salah;

2) Menumbuhkan jati diri organisasi dan para anggotanya;

3) Menumbuhkan komitmen terhadap kepentingan bersama di atas

kepentingan individual atau kelompok sendiri;

4) Sebagai tali pengikat bagi semua anggota organisasi;

5) Sebagai alat pengendali perilaku para anggota organisasi yang

bersangkutan.14

Budaya organisasi dalam peranannya sebagai pembatas yang

membedakan satu organisasi dengan organisasi lain serta memberikan

identitas pada anggota organisasi. Budaya organisasi yang meresap

13

Ibid., h. 98. 14

Ibid., h.110.

Page 27: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

14

pada diri anggotanya akan menumbuhkan suatu komitmen. Komitmen

yang diartikan sebagai suatu kondisi ketika anggota organisasi

memberikan segenap kemampuannya dan loyaitas tertinggi terhadap

organisasi, di mana dengan cara itu mereka memperoleh kepuasan.

Dapat disimpulkan bahwa fungsi budaya organisasi adalah

untuk menunjukkan mekanisme kontrol terhadap norma dan perilaku,

sebagai identitas, dan meningkatkan komitmen bersama setiap anggota

organisasi untuk mendapatkan kepuasan tersendiri dalam

berorganisasi.

e. Budaya Sekolah

Definisi budaya sekolah menurut Deal and Peterson adalah

sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan

keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh kepala sekolah,

guru, petugas administrasi, siswa, dan masyarakat sekitar. Budaya

sekolah merupakan semangat, sikap, dan perilaku pihak-pihak yang

terkait dengan pihak sekolah, atau pola perilaku serta kebiasaan-

kebiasaan yang dilakukan oleh pihak sekolah secara koonsisten dalam

menyelesaikan berbagai masalah.15

Sedangkan menurut pendapat yang lain, budaya sekolah adalah

keseluruhan latar fisik, lingkungan, suasana, rasa, sifat, dan iklim

sekolah yang secara produktif mampu memberikan pengalaman baik

bagi brtumbuhkembangnya kecerdasan, keterampilan, dan aktivitas

siswa. Budaya sekolah dapat ditampilkan dalam bentuk hubungan

kepala sekolah, guru, karyawan, kedisipinan, rasa tanggung jawab,

berpikir rasional, motivasi belajar, dan kebiasaan memecahkan

masalah secara rasional.16

Budaya sekolah dirumuskan oleh Philips sebagai “The beliefs,

attitudes, and behaviors wich characterize a school” yakni keyakinan,

15

Muhaimin, Nuansa Baru Pendidikan Islam (Mengurai Benai Kusut Dunia

Pendidikan), (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), h. 133. 16

Suprapto, op.cit., h. 17.

Page 28: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

15

perilaku, dan kebiasaan yang menjadi karakter sekolah.17

Sedangkan

MC.Brien dan R.S Brandt mendefinisikan budaya sekolah sebagai

berikut: “Definition of School Culture: the sum of the values, cultures,

practices, and organizational of structures within a school that cause

it to function and react with particular ways” yang bermakna, budaya

sekolah adalah sejumlah nilai-nilai, budaya-budaya, penerapan-

penerapan, dan struktur organisasi yang ada dalam sebuah sekolah

yang memfungsikan serta mengarahkan ke arah-arah tertentu.

Budaya menurut perspektif Islam adalah sekumpulan nilai-nilai

dan norma-norma yang dianut serta diterapkan dalam tradisi kehidupan

umat Islam yang terikat dengan aqidah, syariat, dan akhlak Islam yang

terkandung dalam al-Quran dan sunah Nabi sebagai prinsip pokok

yang dianut dan senantiasa disosialisasikan serta dikembangkan dalam

kehidupan sehari-hari.18

Hal ini mencerminkan bahwa sekolah berfungsi untuk

mewariskan ajaran-ajaran Islam dengan berbagai nilai-nilai

kebudayaan ke dalam kehidupan siswa, yang senantiasa tumbuh dan

berkembang sebagai nilai-nilai dan simbol-simbol tingkah laku dan

menjadi panutan sebagai pola-pola kebudayaan dalam kehidupan

sehari-hari. Pepatah arab mengatakan:

عليه ب شا شيئ على شب من

"Barangsiapa yang membiasakan sesuatu (di hari mudanya),

maka ia akan terbiasa olehnya (di hari tuanya)".

Mencermati beberapa definisi sekolah yang telah dipaparkan di

atas dapat disimpulkan bahwa budaya sekolah adalah keseluruhan

nilai-nilai, norma-norma, kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh

17

Triatna, loc.cit., h. 101. 18

Sunardin, S, Revitalisasi Budaya dan Tradisi dalam Islam dan Pendidikan Agama

Islam, 2013, (http://sunardins.blogspot.com).

Page 29: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

16

pihak sekolah secara konsisten dalam menyelesaikan berbagai masalah

yang terdapat di sekolah sehingga menjadi karakter suatu sekolah.

Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk

pengajaran siswa di bawah pengawasan guru agar mengalami

kemajuan setelah melalui proses pembelajaran.19

Sekolah merupakan

contoh organisasi formal. Sebagai suatu organisasi, sekolah memiliki

budaya tersendiri yang dibentuk dan dipengaruhi oleh nilai-nilai,

persepsi, kebiasaan-kebiasaan, kebijakan-kebijakan pendidikan, dan

perilaku orang-orang yang ada di dalamnya. Sebagai selayaknya

organisasi, maka sekolah memiliki tujuan, program, kegiatan, dan

aturan-aturan yang disepakati. 20

Budaya yang ada di sekolah dikatakan sebagai budaya sekolah.

Budaya sekolah merupakan bagian dari budaya korporasi, yaitu budaya

yang dibangun pada instuisi atau lembaga yang memiliki kakarteristik

tertentu.21

Budaya sekolah merupakan sesuatu yang dibangun dari

pertemuan antara niali-nilai (values) yang dianut oleh kepala sekolah

sebagai pemimpin dengan nilai-nilai yang dianut oleh guru-guru serta

para karyawan yang ada di dalam sekolah. Nilai-nilai tersebut

dibangun oleh pikiran-pikiran manusia yang ada di dalamnya. Jika

pikiran-pikiran orang yang ada dalam organisasi tersebut tidak baik,

maka akan menghasilkan nilai-nilai organisasi yang tidak baik pula.

Namun sebaliknya, jika pikiran-pikiran orang yang ada di dalam

organisasi tersebut baik, maka akan menghasilkan nilai-nilai organisasi

yang baik dan kuat.

Nilai-nilai akan mempengaruhi cara bertindak seseorang.

Apabila nilai-nilai diimplementasikan oleh keseluruhan atau sebagian

besar orang-orang yang ada di dalam organisasi, maka tentu akan

19

Abdullah Idi, Sosiolgi Pendidikan: Individu, Masyarakat, dan Pendidikan, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2011), h. 142. 20

Suprapto, loc.cit., h. 17. 21

Muhaimin, “Manajemen Pendidikan” Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana

Pengembangan Sekolah, Madrasah, Ed. 1, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 47.

Page 30: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

17

mempengaruhi perilaku pelaku organisasi tersebut, termasuk

produktivitas organisasi. Nlai-nilai yang menjadi pilar budaya sekolah

dapat diprioritaskan pada nilai-nilai tertentu. Nilai-nilai yang

diprioritaskan meliputi: disiplin, adil, jujur, hubungan yang sederhana

bersama antara pihak sekolah, kebersamaan, tanggung jawab, saling

pengertian, taat, dan sebagainya.

Setiap sekolah akan menunjukkan ciri khasnya masing-masing

sesuai dengan core bussiness yang dijalankan. Budaya sekolah

seharusnya dapat menunjukkan kapabilitas yang sesuai dengan

tuntutan pembelajaran yaitu menumbuhkankembangkan siswa sesuai

dengan prinsip-prinsip kemanusiaan. Pada suatu sekolah harus

dikembangkan nilai-nilai yang relevan dengan semangat visi sekolah

terutama keberpihakan terhadap proses pembelajaran sebagai misi

utama sekolah. Nilai-nilai inti sekolah harus diarahkan pada pemberian

pelayanan belajar yang optimal bagi siswa sehingga siswa dapat

mengembangkan potensinya secara optimal.22

Budaya sekolah yang diharapkan tumbuh di sekolah adalah

yang mampu memberikan karakteristik utama pada perlakuan sekolah

terhadap siswa agar dapat mencintai pelajaran sehingga mereka

memiliki dorongan untuk terus belajar. Budaya sekolah dipandang

sebagai eksistensi suatu sekolah yang terbentuk dari saling

mempengaruhi antara tiga faktor, yaitu sikap dan kepercayaan orang

yang berada di sekolah dan lingkungan luar sekolah, norma-norma

budaya sekolah, dan hubungan antara individu di dalam sekolah. Jika

ketiga faktor tersebut berjalan secara sinergi, maka akan diperoleh

program-program yang dapat diimplementasikan berdasarkan nilai-

nilai kemanusiaan, profesionalisme, dan pemberdayaan. Dengan

demikian, akan muncul kepuasan satu sama lain karena adanya

penghargaan kerja yang proporsional.23

22

Triatna, op.cit., h. 107. 23

Ibid., h. 122-123.

Page 31: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

18

f. Unsur-unsur Budaya Sekolah

Prinsip terpenting dari budaya sekolah adalah unsur-unsur yang

terdapat di dalam budaya sekolah yang dapat dipelihara demi

memperbaiki kualitas secara terus menerus, di antaranya adalah

sebagai berikut:

1) Letak lingkungan dan prasarana didik sekolah (gedung sekolah

dan perlengkapan yang lain);

2) Kurikulum sekolah yang memuat gagasan-gagasan maupun fakta-

fakta yang menjadi keseluruhan program pendidikan;

3) Pribadi-pribadi yang merupakan pihak sekolah yang terdiri dari

siswa, guru, non-teaching specialist, dan tenaga administrasi;

4) Nilai-nilai, norma, sistem peraturan dan iklim kehidupan

sekolah.24

Menurut Arizona Departement of Education sebagaimana

dikutip oleh Triatna merincikan unsur-unsur budaya sekolah sebagai

berikut:

1) Karakteristik fasilitas sekolah (School facility characteristic);

2) Keamanan dan kenyamanan lingkungan (Safe and orderly

environment);

3) Pemberian kesempatan bagi siswa untk ikut berpartisipasi

(Oppurtuniy for student participation);

4) Pemberian penghargaan dan hadiah (Use of reward and praise);

5) Ekspektasi yang tinggi (High expectation);

6) Proses organisasi berdasarkan asas kolega (Collegial

organizational processes);

7) Hubungan antar siswa dan karyawan (Student-staff cohesion);

8) Hubungan antar karyawan (Staff relationship);

9) Kerjasama pihak orang tua dan sekolah (Home-school

cooperation);

10) Partisipasi siwa dan moral (Student participation and morals);

11) Sesuai dengan norma-norma yang berlaku (Productive norms);

12) Adanya instruksi kepemimpinan dan pembelajaran yang efektif

(Instruction leadership and effective teaching).25

24

S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), cet. 1, h. 64. 25

Triatna, loc.cit., h. 122.

Page 32: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

19

Unsur-unsur yang terdapat dalam budaya sekolah harus

dipelihara dan diperbaiki kualitasnya secara terus menerus agar unsur-

unsur budaya sekolah tersebut tetap ada. Diperlukan pula sinergi di

antara unsur-unsur tersebut untuk mencapai target-target yang telah

ditetapkan sekolah. Budaya sekolah tersebut tumbuh dan berkembang

secara sistemik yang kemudian budaya sekolah tersebut akan tumbuh

dan berkembang dengan sendirinya mengikuti sistem sekolah.

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata, ada dua pendekatan

dalam pelaksanaan pengajaran di sekolah, yaitu pendekatan proses

belajar dan yang menekankan hasil belajar.26

Tetapi sesungguhnya

antara kedua pendekatan tersebut tidak ada perbedaan yang prinsipil,

karena suatu hasil belajar yang baik diperoleh dari proses yang baik,

begitupun sebaliknya, dari suatu proses belajar yang baik akan

diperoleh hasil yang baik pula.

Menurut Djamarah, hasil adalah prestasi dari suatu kegiatan

yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun

kelompok. Hasil tidak akan pernah dihasilkan selama orang tidak

melakukan sesuatu.27

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan

prestasi belajar adalah “Hasil yang telah dicapai atau penguasaan

pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran, lazimnya dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan

oleh guru”.28

Prestasi yang dimaksud adalah suatu pencapaian yang

26

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. Ke- V, h. 178. 27

Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar-Mengajar, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2006), h. 106. 28

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Ed.

Ke-IV, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 1101.

Page 33: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

20

diperoleh siswa melalui serangkaian kegiatan pembelajaran berupa tes,

ulangan harian, atau evaluasi akhir.

Muhibbin Syah menjelaskan bahwa prestasi belajar merupakan

taraf keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran di

sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil

tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.29

Menurut Bloom sebagaimana yang dikutip oleh Reni Akbar,

prestasi akademik atau prestasi belajar adalah proses belajar yang

dialami siswa dan menghasilkan perubahan dalam bidang

pengetahuan, pemahaman, daya analisis, sintesis, dan evaluasi.30

Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar merupakan suatu gambaran dari penguasaan

kemampuan para peserta didik. Setiap usaha yang dilakuakan dalam

kegiatan pembelajaran baik oleh guru sebagai pengajar, maupun oleh

peserta didik sebagai pelajar bertujuan untuk mencapai prestasi yang

setinggi-tingginya.

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah

mengalami proses belajar. Prestasi belajar bermacam-macam, yaitu

meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiganya sebagai

satu kesatuan.31

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa

Menurut Muhibbin Syah, faktor-faktor yang mempengaruhi

proses dan hasil belajar siswa di sekolah, secara garis besar dapat

dibagi kepada tiga bagian, yaitu:

1) Faktor internal (faktor dari dalam diri peserta didik), yakni

keadaan/ kondisi jasmani atau rohani peserta didik. Yang

termasuk ke dalam faktor-faktor internal antara lain adalah:

29

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan baru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008), h. 16-17. 30

Reni Akbar, Hawadi, Akselerasi, (Jakarta: PT Grasindo: 2004), h. 68. 31

Sukmadinata, op.cit, h. 49.

Page 34: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

21

a) Faktor fisiologis

Keadaan fisik yang sehat dan segar serta kuat akan

menguntungkan dan memberikan hasil belajar yang baik.

Tetapi keadaan fisik yang kurang baik akan berpengaruh pada

siswa dalam keadaan belajarnya.

b) Faktor psikologis

Yang termasuk dalam faktor-faktor psikologis yang

mempengaruhi prestasi belajar antara lain:

(1) Intelegensi, faktor ini berkaitan dengan Intellegency

Question (IQ) seseorang.

(2) Perhatian, perhatian yang terarah dengan baik akan

menghasilkan pemahaman dan kemampuan yang mantap.

(3) Minat, kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu.

(4) Motivasi, merupakan keadaan internal organisme yang

mendorongnya untuk berbuat sesuatu.

(5) Bakat, kemampuan potensial yang dimiliki seseorang

untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik), yakni kondisi

lingkungan sekitar peserta didik. adapun yang termasuk faktor-

faktor ini antara lain, yaitu:

a) Faktor sosial, yang terdiri dari lingkungan keluarga, sekolah,

dan masyarakat.

b) Faktor non sosial, yang meliputi keadaan dan letak gedung

sekolah, keadaan dan letak rumah tempat tinggal keluarga,

alat-alat dan sumber belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar

yang digunakan siswa. Faktor-faktor tersebut dipandang turut

menentukan tingkat keberhasilan belajar peserta didik di

sekolah.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis

upaya belajar peserta didik yang meliputi strategi dan metode

Page 35: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

22

yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efesiensi

proses mempelajari materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti

seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian

rupa untuk memecahkan masalah atau pencapain tujuan belajar

tertentu.32

c. Indikator Prestasi Belajar

Pencapaian belajar siswa merujuk kepada aspek-aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Oleh karena itu, ketiga aspek tersebut juga

harus menjadi indicator prestasi belajar. Untuk memudahkan

mengetahui indikator apa saja yang berkaitan dengan ketiga aspek

tersebut, akan dijabarkan dalam tabel di bawah ini.

Indikator Prestasi Belajar

Ranah/Jenis Prestasi Indikator

A. Ranah Cipta (Kognitif)

1. Pengamatan

2. Ingatan

3. Pemahaman

4. Penerapan

5. Analisis (pemeriksaan dan

pemilahan secara teliti)

a. menunjukkan

b. membandingkan

c. menghubungkan

a. menyebutkan

b. menunjukkan kembali

a. menjelaskan

b. mendefinisikan dengan lisan

a. memberikan contoh

b. menggunakan secara tepat

a. menguraikan

b. mengklasifikasikan

32

Muhibbin Syah, op. cit., h. 132-139.

Page 36: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

23

6. Sintesis (membuat paduan baru

dan utuh)

a. menghubungkan

b. menyimpulkan

c. mengklasifikasikan/

menggeneralisasikan (membuat

prinsip umum)

A. Ranah Rasa (Afektif)

1. Penerimaan

2. Sambutan

3. Apresiasi (sikap menghargai)

4. Internalisasi (pendalaman)

5. Karakterisasi (penghayatan)

a. Menunjukkan sikap menerima

b. Menunjukkan sikap menolak

a. Kesediaan berpartisipasi atau

terlibat

b. Kesediaan memanfaatkan

a. Menganggap penting dan

bermanfaat

b. Menganggap indah dan harmonis

c. Mengagumi

a. Mengakui dan meyakini

b. Mengingkari

a. Melembagakan atau meniadakan

b. Menjelmakan dalam pribadi dan

perilaku sehari-hari

B. Ranah Psikomotorik

1. Keterampilan bergerak dan

bertindak

a. Mengkoordinasikan gerak mata,

tangan, kaki, dan anggota tubuh

Page 37: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

24

2. Kecakapan ekspresi verbal dan

nonverbal

a. Mengucapkan

b. Membuat mimik dan gerakan

jasmani33

Tabel di atas menunjukkan bahwa dalam pencapaian belajar,

ketiga aspek di atas perlu diperhatikan karena ketiga aspek tersebut

tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak

terpissahkan. Bahkan membentuk hubungan hirarki dalam pencapaian

belajar siswa yang optimal.

Oleh karena itu untuk mencapai perubahan seperti yang

diharapkan, baik perubahan pada ranah kognitif, afektif, maupun

psikomotorik, maka dalam proses belajar seyogyanya memperhatikan

beberapa prinsip yang dapat mendukung ketercapaian prestasi belajar

yang diharapkan.

d. Prinsip-prinsip Belajar

Pencapaian tujuan belajar merupakan muara dari seluruh

aktivitas pembelajaran. Agar tujuan belajar dapat tercapai sebagai

mana yang diharapkan, maka guru harus memperhatikan secara cermat

berbagai faktor yang dapat mempengaruhi atau menentukan tujuan

belajar sehingga semua potensi yang ada dapat didayakan secara

optimal untuk mendukung pencapaian tujuan.

Faktor lain yang harus diperhatikan guru adalah yang

berkenaan dengan prinsip-prinsip belajar. Pemahaman dan

keterampilan dalam menerapakan prinsip-prinsip belajar akan

membantu guru untuk mampu mengelola proses pembelajaran secara

tepat, sesuai dengan karakteristik siswa dan tujuan yang telah

dirumuskan.

Menurut Slameto, prinsip-prinsip belajar dapat diklasifikasikan

sebagai berikut:

33

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Berbasis Integrasi dan

Kompetensi), Ed. Revisi,(Jakarta: RajaGrafindo Persada,2005), h. 156.

Page 38: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

25

1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar;

2. Sesuai hakikat belajar;

3. Sesuai materi yang harus dipelajari;

4. Syarat keberhasilan belajar34

Adapun penjelasan mengenai prinsip-prinsip belajar tersebut

dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar

a) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,

meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan

instruksional.

b) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi

yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.

c) Belajar perlu lingkungan yang menantang, di mana siswa dapat

mengembangkan kemampuannya untuk bereksplorasi dan

belajar dengan efektif.

d) Belajar perlu adanya interaksi antara siswa dengan

lingkungannya.

2. Sesuai hakikat belajar

a) Belajar merupakan proses continue, maka perkembangannya

pun harus bertahap.

b) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan

discovery.

c) Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara

pengertian satu dengan pengertian yang lain) sehingga

mendapatkan pengertian yang diharapkan. Stimulus yang

diberikan menimbulkan respon yang diharapkan.

34

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), h. 27.

Page 39: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

26

3. Sesuai materi yang harus dipelajari

a) Belajar bersifat keseluruhan dan materi harus memiliki

struktur, penyajian yang sederhana, sehngga siswa mudah

menangkap pengertiannya.

b) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu

sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapai.

4. Syarat keberhasilan belajar

a) Belajar memerlukan sarana yang memadai, sehingga siswa

dapat belajar dengan tenang.

b) Repitisi, dalam proses belajar perlu diulang berkali-kali agar

pengertian, keterampilan, atau pun sikap yang diharapkan

mendalam pada diri siswa.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa

prinsip belajar merujuk kepada hal-hal penting yang harus dilakukan

guru agar terjadi proses belajar siswa, sehingga proses pembelajaran

yang dilakukan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Prinsip-prinsip

belajar juga memberikan arahan tentang apa saja yang harus guru

perhatikan dan lakukan agar siswa dapat berperan aktif dalam proses

pembelajaran.

Adapun prinsip belajar dalam pandangan Islam adalah

serangkaian aktivitas yang mnyangkut tiga ranah (kognisi, afeksi, dan

psikomotor) berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah. Dalam Islam belajar

merupakan kewajiban bagi setiap muslim (baik laki-laki maupun

perempuan). Dan hasil belajar harus diamalkan baik untuk diri sendiri

maupun bagi orang lain. Pengalaman ilmu harus dilandasi dengan

iman dan nilai-nilai moral. Oleh sebab itu, dalam konsep Islam, belajar

memiliki dimensi tauhid, yaitu dimensi dialektika horizontal maupun

ketundukan vertikal. 35

35

Zainudin, Konsep Belajar dalam Islam, 2013, (http://zainuddin.lecturer.uin-

malang.ac.id).

Page 40: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

27

Dalam dimensi dialektika horizontal, belajar dalam Islam tidak

berbeda dengan belajar pada umumnya, yang tidak terpisahkan dengan

pengembangan sains dan teknologi (menggali, memahami dan

mengembangkan) intelektual ke arah pengenalan dan pendekatan diri

pada Tuhan Yang Maha Agung (divine unity). Ini juga berarti, bahwa

belajar dalam Islam bertujan untuk memperoleh kesejahteraan umat

manusia dan lingkungan dengan motivasi ibadah (ad-Dzariyat: 6).

Oleh karena itu segala aktivitas yang berkaitaan dengan illmu dan

pengembangannya harus dipertanggungjaawabkan secara moral

kepada Allah SWT. (Q.S. al-Baqarah: 286).36

Karena pendidikan dan belajar dalam Islam bertujuan untuk

mengembangkan ilmu dan mengabdi pada Allah, maka sistem

moralnya pun harus dibangun dan bersumber dari norma-norma Islam

(al-Quran dan sunnah).

e. Pengukuran Prestasi Belajar

Secara garis besar, alat penilaian atau evaluasi yang digunakan

di sekolah adalah tes. Ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan

dan cara memberikan jawaban, dalam tes ini dapat dibedakan sebagai

berikut:

1) Pengukuran Ranah Kognitif

a) Tes Objektif

(1) Tes Benar Salah (True False)

Tes benar salah (true false), soal-soalnya berupa

pernyataan-penyataan (statement). Pernyataan tersebut ada

yang benar dan ada yang salah. Orang yang ditanya

bertugas untuk menandai masing-masing pernyataan itu.

Jika pernyataan itu benar menurut pendapatnya, maka orang

tersebut melingkari atau memberi tanda silang pada pada

huruf B dan S jika pernyataan itu salah menurut

pendapatnya.

36

Ibid,.

Page 41: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

28

(2) Tes Pilihan Ganda (Mulitiple Choice)

Tes ini terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan

tentang suatu pengertian yang belum lengkap. Untuk

melengkapinya harus memilih salah satu dari beberapa

kemungkinan jawaban yang telah disediakan.

Kemungkinan jawaban terdiri atas satu jawaban yang

benar, yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh

(distractor).

(3) Tes Menjodohkan (Matching Test)

Matching test terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu

seri jawaban. Masing-masing pertanyaan mempunyai

jawaban yang tercantum dalam seri jawaban.

(4) Tes Isian (Completion Test)

Completion test biasa disebut dengan istilah tes isian,

tes menyempurnakan, atau tes melengkapi. Completion test

terdiri atas kalimat-kalimat yang ada pada bagian-

bagiannya yang dhiliangkan. Bagian yang ihilangkan atau

yang harus diisi oleh siswa ini adalah merupakan

pengertian yang diminta siswa.

b) Tes Subjektif

Tes subjektif pada umumnya berbentuk esai (uraian).

Tes bentuk esai adalah tes kemajuan belajar yang memerlukan

jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Soal-

soal bentuk esai ini menuntut kemampuan siswa untuk dapat

mengorganisasikan, menginterpretasikan, dan atau

menghubungkan pengertian-pengertian yang telah dimiliki.

2) Pengukuran Ranah Afktif

Pengukuran ranah afektif tidaklah semudah mengukur

ranah kognitif. Pengukuran ranah afektif tidak dapat dilakukan

setiap saat (dalam arti pengukuran formal) karena perubahan

tingkah laku siswa dapat berubah sewatu-waktu. Pengubahan sikap

Page 42: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

29

seseorang memerlukan waktu yang relative lama. Yang menjadi

sasaran penilaian kawasan afektif adalah perilaku siswa, bukan

pengetahuannya. Pertanyaan afektif tidak menuntut jawaban benar

atau salah, tetapi jawaban yang khsusus tentang drinya mengenai

minat, sikap, dan internalisasi nilai.

3) Pengukuran Ranah Psikomotorik

Pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap prestasi

belajar yang berupa penampilan. Namun demikian biasanya

pengukuran ranah ini disatukan atau dimulai dengan pengukuran

ranah kognitif sekaligus instrument yang digunakan untuk

mengukur keterampilan biasanya berupa matriks ke bawah

menyatakan perincian aspek (bagian keterampilan) yang akan

diukur, dan ke kanan menunjukkan besarnya skor yang dicapai.

Adapun pengukurann prestasi belajar pada mata pelajaran

pendidikan agama Islam yang digunakan adalah beberapa tes yang

telah disebutkan sebelumnya untuk ranah kognitif. Dan untuk

ranah afektif dan psikomotorik menggunakan penilaian dan

pengamatan guru, khususnya guru agama terkait dengan akhlak

dan tingkah laku keseharian siswa.37

Dalam mata pelajaran agama Islam aspek yang dinilai

bukan hanya hapalan surat-surat pendek, hapalan rukun shalat, dan

seterusnya, tetapi apakah shalatnya rajin atau tidak. Ketika akan

melakukan pengukuran keberhasilan belajar, maka yang

dipertimbangkan lebih dahulu adalah masalah apa yang akan

diukur. Ada beberapa model evaluasi pemeljaran pendidikan

agama Islam (PAI), yaitu sebagai berikut:

a) Jika yang akan diukur adalah kemampuan dasar (aptitude),

maka digunakan evaluasi acuan norma/kelompok (Norm/

Group Referenced Evaluation).

37

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Ed. 2, (Jakarta: Bumi Aksara,

2012), cet.1, h. 181-198.

Page 43: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

30

b) Jika yang akan diukur adalah prestasi belajar (achievment),

maka digunakan evaluasi acuan patokan (Criterian Referenced

Evaluation).

c) Jika yang akan diukur adalah kepribadian (personality), maka

digunkan evaluasi acuan etik. 38

Keberhasilan pendiidkan agama Islam dalam mencapai

tujuannya dapat diukur dari adanya indikator sebagai berikut:

a) Siswa memiliki pengetahuan fungsional tentang agamanya.

b) Siswa meyakini ajaran agamanya dengan menghormati orang

yang lain yang berlainan agama.

c) Siswa bergairah ibadah.

d) Siswa mampu membaca al-Quran.

e) Siswa berbudi pekerti yang luhur.

f) Siswa giat belajar, rajin belajar, dan gemar berbuat baik.

g) Siswa mampu mensyukuri nikmat.39

3. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

hingga mengimani ajaran agama Islam dibarengi dengan tuntunan untuk

menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan

antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.40

Menurut Zakiyah Daradjat pendidikan agama Islam adalah suatu

usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat

memahami ajaran Islam secara menyeluruh, lalu mengahayati serta

menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 41

Tayar Yusuf mengartikan pendidikan agama Islam sebagai usaha

sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan,

38

Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah

dan Perguruan Tinggi, (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2009), h. 53. 39

Sahilun A. Nasir, Peranan Pendidikan Agama Islam terhadap Pemecahan Problema

Remaja, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 52. 40

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Komptensi

(Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 130 41

Ibid.

Page 44: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

31

kecakapan, dan keterampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi

manusia bertakwa kepada Allah SWT. Sedangkan menurut A. Tafsir

pendidikan agama Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang

kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan

ajaran Islam.42

Azizy mengemukakan bahwa esensi pendidikan yaitu adanya

transfer nilai, pengetahuan, dan keterampilan dari generasi tua kepada

generasi muda. Oleh karena itu, ketika kita menyebut pendidikan Islam,

maka akan mencakup dua hal, (a) mendidik siswa untuk berperilaku sesuai

dengan nilai-nilai atau akhlak Islam; (b) mendidik siswa untuk

mempelajari materi ajaran Islam, yaitu subjek berupa pengetahuan tentang

ajaran Islam.43

Materi pendidikan agama Islam secara keseluruhan melingkupi al-

Qura’an, al-Hadist, keimanan, akhlak, fiqh/ ibadah, dan sejarah, sealigus

menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup

perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia

dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, maupun lingkungannya

(hablun minallah wa hablun minannas).44

Jadi, pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar yang

dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk

meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Umat Islam diperintahkan agar melakukan amar ma’ruf nahi

munkar. Hal ini erat kaitannya dengan pendidikan agama Islam. Seperti

firman Allah dalam surat an-Nahl:125.

42

Ibid. 43

Ibid., h. 131 44

Ibid.

Page 45: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

32

هي بالتي وجادلهم الحسنـة والموعظـــة بالحكمة ربك سبيـــل الـى ادع

احسـن قلى بالمهتـــــدين اعلم وهو سبيـــله عن ضل بمن اعلم هو ربك ان

﴿١٢٥ ﴾

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah

dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang

baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui

tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih

mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. An-

Nahl:125).

Dasar pelaksanaan pendidikan agama Islam yang tertuang dalam

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 yang

berbunyi sebagai berikut:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak, serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”45

Sebagaimana telah tercantum dalam UU tentang Sisdiknas No 20

tahun 2003, nilai-nilai dan aspek-aspek tujuan pendidikan nasional

tersebut, sepenuhnya adalah nilai-nilai dasar ajaran agama Islam, tidak ada

yang bertentangan dengan nilai ajaran agama Islam. Oleh karena itu, peran

pendidikan agama Islam menentukan dalam keberhasilan dalam

pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Pada Pasal 30 ayat (2) yang menyatakan bahwa pendidikan

keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota

masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran

agamanya dan / atau menjadi ahli ilmu agama. Dan dalam Pasal 37 ayat

45

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Ed. Revisi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

1999), h. 307.

Page 46: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

33

(1) dan (2) dinyatakan bahwa dalam isi kurikulum pada setiap jenis dan

jalur serta jenjang pendidikan (dari pendidikan dasar sampai perguruan

tinggi) wajib memuat pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan,

dan bahasa.46

Dalam kaitan ini dijelaskan bahwa pendidikan keagamaan

(termasuk pendidikan agama Islam) merupakan bagian dari dasar dan inti

kurikulum pendidikan nasional.

c. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Pendidikan mempunyai peran dan fungsi ganda, pertama peran dan

fungsinya sebagai instrument penyiapan generasi bangsa yang berkualitas,

kedua, peran serta fungsi sebagai instrument transfer nilai. Fungsi pertama

menyiratkan bahwa pendidikan memiliki peran artikulasi dalam

membekali seseorang atau sekelompok orang dengan pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan, yang berfungsi sebagai alat untuk

menjalani hidup yang penuh dengan dinamika, kompetisi, dan perubahan.

Fungsi kedua menyiratkan peran dan fungsi pendidikan sebagai instrument

tranformasi nilai-nilai luhur dari satu generasi ke generasi berikutnya.47

Kedua fungsi tersebut secara eksplisit menandai bahwa pendidikan

mengandung makna bagi pengembangan sains dan teknologi serta

pengembangan etika, moral, dan nilai-nilai spiritual kepada masyarakat

agar tumbuh dan berkembang menjadi warga Negara yang memiliki

kepribadian yang utuh sesuai dengan fitrahnya, warga Negara yang

beradab dan bermartabat, terampil, demokratis, dan memiliki keunggulan.

Sesuai dengan fungsi pendidikan yang telah dipaparkan di atas,

maka pendidikan agama Islam untuk sekolah/ madrasah berfungsi sebagai

berikut:

1) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta

didik kepada Allah SWT yang tela ditanamkan dalam lingkungan

keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan

46

Ibid. h. 175. 47

Rois Mahfud, Al-Islam (Pendidikan Agama Islam), (Bandung: Erlangga, 2011), h. 147.

Page 47: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

34

keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam

keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih

lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran, dan pelatihan

agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat berkembang secara

optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

2) Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan

di dunia dan d akhirat kelak.

3) Penyesuaian mental, yaitu menyesuaikan diri dengan lingkungannya

aik fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah

lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

4) Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan, dan

kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan

pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

5) Pencegahan, yaitu menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau

dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat

perkembangannya menuju manusia yang berkarakter mulia.

6) Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum,

sistem dan fungsionalnya.

7) Penyaluran, yaitu menyalurkan peserta didik yang memiliki bakat

khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang

secara optimal sehingga dapat bermanfaat untuk dirinya dan orang

lain.48

Pendidikan agama Islam yang dikembangkan sebagai budaya

sekolah yang erat dengan nilai-nilai, keyakinan, asumsi, pemahaman, dan

harapan yang dipahami oleh warga sekolah dan dijadikan sebagai

pedoman dalam perilaku dan pemecahan masalah yang dihadapi. Strategi

penanaman budaya sekolah dapat dilakukan dengan langkah-langkah,

yaitu; pertama, pengenalan nilai-nilai agama secara kognitif. Kedua,

memahami dan menghayati nilai-nilai agama secara efektif, dan ketiga,

membentuk semangat secara kolektif. Allah berfirman dalam al-Quran

surat al-Imran ayat:104.

ة منكم ولتكن وينهون بالمعروف ويأمرون الخير إلى يدعون أم

المفلحون هم وأولئك المنكر عن

48

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi

Konsep Kurikulum dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006),

h. 133.

Page 48: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

35

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan

mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang

beruntung. Q.S. Al-Imran: 104.

Dengan demikian pendidikan khususnya pendidikan agama Islam

harus mampu meletakkan landasan moral, etika, dan spiritual yang kukuh

dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasioanal.

d. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan pendidikan merupakan hal yang dominan dalam

pendidikan, seperti ungkapan Breiter, bahwa “Pendidikan adalah persoalan

tujuan dan fokus. Mendidik anak berarti bertindak dengan tujuan agar

mempengaruhi perkembangan anak sebagai seseorang secara utuh.”

Pendidikan agama Islam di sekolah/ madrasah bertujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan

pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman

peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi muslim yang terus

berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan benegara,

serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi

(Kurikulum PAI: 2002).49

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun

2006 tanggal 23 mei 2006 tentang standar kompetensi lulusan (SKL),

yaitu standar kompetensi kelompok mata pelajaran (SK-KMP)

dikembangkan berdasarkan tujuan dan cakupan muatan dan/ atau kegiatan

setiap kelompok mata pelajaran, yakni kelompok mata pelajaran agama

dan akhlak mulia bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta

berakhlak mulia. Tujuan tersebut dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan

49

Ibid.

Page 49: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

36

agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi,

estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan.50

Rumusan tujuan PAI ini mengandung pengertian bahwa proses

pendidikan agama Islam yang dilalui dan dialami oleh siswa di sekolah

dimulai dari tahapan kognisi, yakni pengetahuan dan pemahaman siswa

terhadap ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam, untuk

selanjutnya menuju ke tahapan afeksi, yakni terjadinya proses internalisasi

ajaran dan nilai agama ke dalam diri siswa, dalam arti menghayati dan

meyakininya. Tahapan afeksi ini terkait erat dengan kognisi, dalam arti

penghayatan dan keyakinan siswa menjadi kokoh jika dilandasi oleh

pengetahuan dan pemahamannya terhadap ajaran dan nilai agama Islam.

Melalui tahapan afeksi tersebut diharapkan dapat tumbuh motivasi dalam

diri siswa dan tergerak untuk mengamalkan dan menaati ajaran Islam

(tahapan psikomotorik) yang telah diinternalisasikan dalam dirinya.

Dengan demikian, akan terbentuk manusia muslim yang beriman,

bertakwa dan berakhlak mulia.

Berbicara tentang pendidikan agama Islam (PAI), baik makna

maupun tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam

dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial.

Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup

(hasanah) di dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu

membuahkan kebaikan (hasanah) di akhirat kelak.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Selain melakukan penelitian secara langsung, penulis juga

menggunakan hasil penelitian lain, yaitu sebagai berikut:

1. Muthia Zahra Amalia (2012) yang berjudul “Pengaruh Budaya Sekolah

Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam” dari data kuantitatif

dapat diketahui bahwa budaya sekolah berpengaruh dengan tingkat

50

CTLD, Hand out Peraturan Menteri No 22, 23, dan 24 serta Permenag, (Jakarta:

2014).

Page 50: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

37

hubungan yang sangat lemah untuk SMPN 248 SSN Jakarta dan tingkat

lemah untuk MTsN 36 Jakarta dan menunjukkan hubungan yang searah.

Akan tetapi walaupun data kuantitatif yang diperoleh hasilnya sangat

lemah, hal ini menunjukkan bahwa budaya sekolah jika direalisasikan

dengan baik, maka prestasi belajar pendidikan agama Islam akan baik

pula. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang

terdahulu lebih terfokus pada komparasi antara SMPN 248 SSN dengan

MTsN 36 Jakarta. Berbeda dengan penulis yang hanya melakukan

penelitian di satu tempat, yaitu SMP IT Almaka Jakarta. Jumlah populasi

dan sampel yang diambil pun berbeda.

2. Dede Munandar (2012) yang berjudul “Peran Kepala Sekolah dalam

Membina Budaya Disiplin Siswa di SMK Darusalam Ciputat”

menyimpulkan bahwa peran kepala sekolah sebagai motivator dalam

membina budaya disiplin siswa adalah dengan menanamkan kepercayaan

diri kepada pribadi siswa dengan berperan secara langsung, seperti

memberikan suri tauladan, pengarahan, nasehat, dan perhatian. Namun

peran orang tua juga sangat penting dalam membina budaya disiplin siswa.

Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan adalah Dede Munandar lebih

terfokus pada peran kepala sekolah dalam membina budaya disiplin siswa

di SMK Darussalam Ciputat. Jelas berbeda dengan penulis yang lebih

memfokuskan penelitian terhadap pengaruh budaya sekolah yang terkait

langsung dengan siswa yaitu berupa tata tertib sekolah di SMP IT Almaka

Jakarta.

C. Kerangka Berpikir

Budaya sekolah adalah nilai-nilai dominan yang didukung oleh

sekolah atau falsafah yang menuntun kebijakan sekolah terhadap semua unsur

dan komponen sekolah termasuk stakeholders pendidikan, seperti cara

melaksanakan pekerjaan di sekolah serta asumsi atau kepercayaan dasar yang

dianut oleh sekolah. Budaya sekolah merujuk pada suatu sistem nilai,

kepercayaan dan norma-norma yang diterima secara bersama, serta

Page 51: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

38

dilaksanakan dengan penuh kesadaran sebagai perilaku alami, yang dibentuk

oleh lingkungan yang menciptakan pemahaman yang sama di antara semua

unsur dan personal sekolah baik itu kepala sekolah, guru, staf, siswa dan jika

perlu membentuk opini masyarakat yang sama dengan sekolah.

Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang wajib

mengupayakan siswa agar dapat mengalami kemajuan setelah melalui proses

pembelajaran. Sekolah dapat menciptakan suasana atau lingkungan yang

kondusif bagi ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan sekolah. Salah satu

upayanya adalah dengan menciptakan budaya sekolah yang positif, karena

budaya sekolah akan menumbuhkan motivasi belajar siswa menjadi lebih

optimis, berani tampil, berperilaku kooperatif, memupuk rasa tanggung jawab,

dan rasa kebersamaan siswa. Dan pada akhirnya diharapkan akan berpengaruh

terhadap prestasi belajar siswa.

Dalam rangka membantu mewujudkan tujuan pendidikan nasional,

yaitu mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

bertanggung jawab, maka pendidikan agama Islam merupakan bagian integral

dari sistem pendidikan nasional yang memiliki kontribusi besar dalam

penanaman nilai-nilai moral-spiritual. Penanaman nilai-nilai ini sangat

diprioritaskan dalam pembelajaran pendidikan agama, karena pendidikan

agama berperan penting dalam pembentukan sikap dan perilaku manusia

dalam kehidupan sehari-hari.

Sehubungan dengan itu, maka sekolah harus mampu menciptakan

budaya sekolah yang mendukung terciptanya tujuan pendidikan tersebut,

misalnya dengan meciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan,

hubungan interpersonal yang baik antar warga sekolah serta menciptakan

suasana yang religious di sekolah, seperti pembiasaan tadarus sebelum

pembelajaran dimulai, sholat dhuha, sholat dzuhur berjamaah, dan lain

sebagainya.

Page 52: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

39

Dari penjabaran di atas, dapat diprediksikan bahwa budaya sekolah

akan berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa yang akhirnya akan

berpengaruh juga terhadap prestasi belajar siswa, khususnya pada pelajaran

pendidikan agama Islam ( PAI).

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap suatu masalah

sampai terbukti kebenarannya oleh data atau fakta yang dikumpulkan dari

lapangan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

hipotesis merupakan pernyataan atau jawaban sementara yang kebenarannnya

belum dapat dipastikan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. Maka

hipotesis pada penelitian ini adalah “Budaya Sekolah Berpengaruh terhadap

Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)”.

Page 53: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Nopember 2014, bertempat di

SMP IT Almaka, yang berlokasi di Jl. Peta Selatan No. 2 Rt. 010/03Kalideres

Jakarta Barat 11840.

B. Metode Penelitian

Dalam rangka memperoleh penganalisaan yang cermat, objektif,

dansistematik, maka perlu adanya upaya untuk mencari data yang dapat diakui

dan dipercaya sehubungan dengan permasalahan yang tengah dibahas.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode

survey dengan pendekatan kuantitatif. Dalam memperoleh data yang memadai

tentang penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data, sebagai

berikut:

1. Penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu dengan membaca

referensi-referensi yang relevan dengan data yang sedang diteliti.

2. Penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian dengan cara

terjun langsung ke objek penelitian, yaitu di SMP IT Almaka

Jakarta dengan menyebarkan angket dan wawancara, dimaksudkan

untuk memperoleh fakta, data, dan informasi secara objektif dan

akurat.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang menjadi perhatian

kita dalam satur uang dan waktu yang kita tentukan. Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP IT Almaka yang berjumlah 59 siswa,

63 siswa dari kelas VIII, dan 67 siswa dari kelas IX, jadi jumlah keseluruhan

siswa SMP IT Almaka adalah sebanyak 189 siswa.

Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dapat mewakili

populasi. Untuk menyederhanakan proses pengumpulan dan pengolahan data,

Page 54: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

41

Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik acak sederhana (simple random

sampling), yaitu cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota

populasi itu karena anggota populasi dianggap homogen.

Dengan mengacu pendapat Suharismi Arikunto, yaitu apabila

subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Selanjutya jika jumlah subyeknya lebih besar

dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.

Dalam penelitian ini, penulis mengambil21% sampel dari jumlah

populasi yang ada yaitu sebanyak 40 siswa.Pengambilan sampel yang

digunakan adalah stratified random sampling atau pengambilan acak

berdasarkan lapisan, yaitu merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi

menurut lapisan-lapisan tertentu. Dalam penelitian ini dibagi menurut

grade/kelas masing-masing dan masing-masing lapisan memiliki jumlah

sampel yang sama.

Tabel 3.1

Matrik Populasi

No. Kelas Jenis kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

1. VII 43 16 59

2. VIII 36 27 63

3. IX 38 29 67

Jumlah 189

Matrik Sampel

No. Kelas Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

1. VIII 10 10 20

2. IX 10 10 20

Jumlah 40

Page 55: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

42

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu:

1. Variabel bebas atau independent (X) yaitu: pengaruh budaya

sekolah.

2. Variabel terikat atau dependent (Y) yaitu: Hasil prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

E. Tehnik Pengumpulan Data

Untu kmemperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,

digunakan beberapa teknik, yaitu:

1. Observasi

Observasi adalah suatu penelitian yang dijalankan secara sistematik

dan sengaja diadakan dengan menggunkan alat indera (terutama

mata) terhadap kejadian-kejadian yang langsung ditangkap pada

waktu kejadian itu terjadi.1

Untuk mendapatkan data yang objektif dan akurat sesuai dengan

fenomena atau variable yang akan diteliti, maka penulis melakukan

observasi (pengamatan) langsung di SMP IT Almaka Jakarta.

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah suatu tehnik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen

tertulis, gambar maupun elektronik.

Studi dokumentasi ini dilakukan untuk mengeahui prestasi belajar

siswa dengan melihat rapor siswa kelas VII dan VIII pada semester

genap di SMP IT Almaka Jakarta tahun ajaran 2013-2014.

1Sugiyono, metodePenelitianPendidikanPendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 203.

Page 56: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

43

3. Wawancara

Wawancara adalah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari terwawancara.2

Pengambilan data dengan mengajukan sejumlah pertanyaan yang

terstruktur kepada objek yang diteliti, yaitu kepala sekolah dan

guru PAI SMP IT Almaka Jakarta.

4. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.3

Angket yang dibuat merupakan angket tertutup, yang artinya

semua pertanyaan dalam angket sudah tersedia jawabannya,

sehingga responden hanya memilih jawaban yang sesuai dengan

keadaannya. Angket yang dibuat terdiri dari 30 item pertanyaan

dengan menggunakan skala likert.

Dalam pemberian bobot nilai, penulis menggunakan pengukuran

skala likert, bobot yang diberikan untuk pernyataan positif, Selalu

= 5, Sering = 4, Kadang-kadang = 3, Hampir Tidak Pernah = 2,

Tidak Pernah = 1. Sedangkan untuk pernyataan negative, bobot

yang diberikan yaitu, Selalu = 1, Sering = 2, Kadang-kadang = 3,

Hampir Tidak Pernah = 1, Tidak Pernah = 5.4

2DepartemenPendidikanNasional, KamusBesarBahasa Indonesia PusatBahasa, Ed.Ke-

IV, (Jakarta: PT GramediaPustakaUtama, 2008), h. 1559. 3SuharsimiArikunto, ProsedurPenelitianSuatuPendekatanParktik, (Jakarta: RinekaCipta,

2006), h. 151. 4Sugiyono, op. cit., h. 135.

Page 57: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

44

F. Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Data-data yang diperoleh dari hasil angket selanjutnya akan diolah dan

dianalisa melalui tahap editing, tabulating, scoring dan persentase.

1. Editing, adalah memeriksa instrument yang telah diisi tentang

kebenaran dan kelengkapannya, kemudian dikelompokkan sesuai

denganisinya.

2. Scoring, yaitu suatu proses pengubahan jawaban instrument

menjadi angka-angka yang merupakan nilai kuantitatif dari suatu

jawaban terhadap item dalam instrument. Jadi, scoring merupakan

kuantifikasi terhadap jawaban instrument. Item-item diberi skor

berdasarkan jawaban yang responden pilih. Setiap jawaban

memiliki angka kode sendiri. Untuk menghitung data pada

penelitian ini dengan menggunakan angket, penulis memberikan

skor pada setiap point pernyataan positif, yakni:

Tabel 3.3

Pernyataan Alternatif jawaban Nilai

Positif A. Selalu 5

B. Sering 4

C. Kadang-kadang 3

D. Hampir tidak pernah 2

E. Tidak pernah 1

Tabel 3.4

Pernyataan Alternatif jawaban Nilai

Negatif E. Selalu 1

F. Sering 2

G. Kadang-kadang 3

H. Hampir tidak pernah 4

E. Tidak pernah 5

Page 58: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

45

3. Tabulating, adalah membuat tabel-tabel untuk memasukkan

jawaban-jawaban responden yang kemudian dicari persentasenya

untuk dianalisa. Kemudian untuk mengetahui sejauh mana

pengaruh budaya sekolah (variable X) terhadap prestasi belajar

siswa (variable Y), penulis menggunakan rumus product moment

dari Carl Pearson sebagai teknik analisanya. Dalam penelitian ini

digunakan beberapa tahapanan alisis berikut:

a. Analisis Distribusi Frekuensi

Adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

data yang telah terkumpul sebagai mana adanya dengan

perhitungan prosentase.5Data ini diambil dari angket yang

telah dijawab oleh siswa. Rumus yang digunakan adalah:

P= F x 100 %

N

Keterangan:

P = Angka presentase

f = Frekuensi yang sedang dicari presentasinya.

N = Number of cases (Jumlah frekuensi/siswa)

b. Analisis Korelasi Product Moment

Analisis korelasi product moment digunakan untuk

mencari korelasi antar dua variable. Dari analisis akan

dapat koefisien korelasi (r).6Jika sampel yang diteliti

merupakan sampel besar (yaitu N=20), maka cara mencari

atau menghitung angka indeks korelasi “r” product moment

dapat digunakan rumus berikut:

5Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV. Alfabeta, 2011), h. 208.

6Anas Sudiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2009), h. 190.

Page 59: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

46

r xy = N ∑ xy − ( ∑ x) (∑ Y )

√n ∑ x2 − ( ∑ x)2 (n ∑ y2 − (∑ y)2)

Keterangan:

rxy = Angka indeks korelasi “r” product moment

N = Number of cases

∑ 𝑥𝑦

= Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

∑ 𝑥 = Jumlah seluruh skor x

∑ 𝑦 = Jumlah seluruh skor y

c. Interpretasi Data

Setelah diperoleh angka indeks korelasi “r” Product

Moment maka dilakukan interpretasi secara sederhana yaitu

dengan mencocokkan hasil penelitian dengan angka indeks

korelasi “r” Product Moment seperti di bawah ini.

Tabel 3.5

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Interpretasi

0,000-0,199

Antara variabel x dan y memang

terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu

sangat lemah atau rendah, sehingga

korelasi itu diabaikan (dianggap tidak

ada korelasi antara variabel x dan y).

0,200-0,399 Antara variabel x dan y terdapatkorelasi

yang lemah atau rendah

0,400-0,699 Antara variabel x dan y terdapat korelasi

yang sedang atau cukup

Page 60: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

47

0,700-0,899 Antara variabel x dan y terdapat korelasi

yang kuat atau tinggi

0,900-1,000 Antaravariabel x dan y terdapatkorelasi

yang sangatkuatdantinggi.7

Setelah ini hasilnya dicocokkan dengan tabel nilai

koefisien korelasi “r” Product moment baik pada taraf

signifikansi 5 % ataupun pada taraf 1%, kemudian dibuat

kesimpulan apakah terdapat korelasi positif yang

signifikansi atau tidak.

Untuk lebih memudahkan pemberian interpretasi

angka indeks korelasi “r” Product Moment, prosedurnya

adalah sebagai berikut:

1) Merumuskan hipotesa alternative (ha) dan hipotesa (ho).

2) Menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesa yang telah

diajukan dengan cara membandingkan besarnya “r” Product

Moment dengan “r” yang tercantum dalam tabel nilai (db)

atau degree of freedom (df). Adapun rumusnya sebagai

berikut:

Df = N – nr

Keterangan:

Df : Degress of freedom

N : Number of cases

Nr : Banyaknya variabel yang dikorelasikan8

Dengan diperolehnya db atau df, maka dapat dicari

besarnya “r” yang tercantum dalam tabel nilai “r” Product

Moment, baik pada taraf signifikan 5% maupun pada taraf

signifikan 1%, maka hipotesis alternatifnya (ha) disetujui

atau diterima atau terbukti kebenarannya. Berarti memang

7Sudiono, op. cit., h. 193.

8Ibid., h. 195.

Page 61: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

48

benar antara variable x dan variabel y terdapat korelasi

positif atau korelasi negatif yang signifikan. Sebaliknya,

hipotesis nihil (ho) tidak dapat disetujui atau diterima atau

tidak terbukti kebenarannya. Ini berarti bahwa hipotesis

nihil yang menyatakan tidak adanya korelasi antara variable

x dan variable y.

Analisis Determinasi

Untuk mencari kontribusi variable x terhadap variable y

digunakan rumus sebagai berikut:

KD =𝒓𝟐 x 100 %

KD : Koefisien determination (kontribusi variabel X terhadap Y)

r : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabe Y

Page 62: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Profil Sekolah

SMP Islam Terpadu Almaka diselenggarakan oleh yayasan Al-

Manshuriyyah Kalideres di bawah pimpinan H. Musa Mansur,

S.Sos.yang berlokasi di Jl. Peta Selatan No. 2 Rt. 010/03 Kalideres,

Jakarta Barat 11840.1

Almaka sendiri merupakan singkatan dari Almanshuriyyah

Kalideres. Almaka berdiri pada tahun 2010 dan telah terakreditasi

dengan nilai A pada tahun 2013 dengan Nomor Akreditasi 145/BAP-

S/M/DKI/2013.2

2. VISI DAN MISI SEKOLAH

Sebagaimana lembaga-lembaga pendidikan pada umunya,

Almaka juga memiliki visi dalam mendirikan sekolah ini, visinya adalah

“Menjadi sekolah Islam yang terpercaya dalam melahirkan intelektual

muslim yang berakhlak mulia, berkualitas, cerdas dan kreatif serta

mampu berkompetisi secara nasional dan regional”.3

Adapun misi Almaka adalah sebagai berikut:

a. Menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dalam

belajar dan berkreativitas.

b. Mengadakan workshop guru dan pedampingan guru dengan

konsultan pendidikan.

c. Melaksanakan pembelajaran secara efektif dengan kurikulum

nasional yang terintegrasi dengan muatan Islam.

d. Menciptakan lingkungan sekolah yang bernuansa islami.

1SMP IT Almaka, Profil Sekolah, (Jakarta: 2014), h. 1.

2Ibid., h. 1.

3SMP IT Almaka, Buku Panduan Orang Tua dan Siswa serta MOPDB (Masa Orientasi

Peserta Didik Baru), (Jakarta: 2013), h. 1.

Page 63: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

50

e. Melaksanakan pembelajaran agama Islam yang berkualitas dan

pembinaan kepribadian siswa.

f. Meningkatkan standar kualitas siswa agar menghasilkan output

yang kompeten.

g. Mengembangkan dan membina potensi siswa dalam bidang

bahasa, IPTEK, matematika dan ibadah sehari-hari.

h. Mengadakan latihan seni dan pentas tingkat sekolah.

i. Menyediakan sarana dan prasarana pengembangan bakat.

3. Tujuan Sekolah

a. Memiliki semua perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana

program kerja sekolah.

b. Memiliki kelengkapan administrasi kesiswaan, pedoman kegiatan

dan pembinaan siswa.

c. Mengembangkan KTSP, pembelajaran, penilaian dan rencana

pembelajaran.

d. Memiliki susunan kalender pendidikan akademik.

e. Mengembangkan tenaga pendidik dan kependidikan.

f. Mengembangkan pemenuhan sarana dan prasarana minimal.

g. Mengembangkan pemenuhan sarana dan prasarana lainnya.

h. Mengembangkan sistem informasi manajemen sekolah.4

4. SARANA DAN PRASARANA

a. Status Gedung : Milik sendiri

b. Status Tanah : Milik sendiri

c. Luas Tanah : ± 7.000 m2

d. Luas Bangunan : 35 m x 30 m = 1050 m2

e. Ruangan :

4Ibid.

Page 64: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

51

Tabel 4.15

No. Jenis Ruang Ukuran (m2) Jumlah

1. Ruang Belajar 8 m x 8 m = 64 m2

2. Ruang Guru 8 m x 8 m = 64 m2

3. Ruang Rapat 5 m x 6 m = 30 m2

4. Ruang Kepsek 2 m x 3 m = 6 m2

5. Ruang Wakasek 2 m x 3 m = 6 m2

6. Ruang TU 2 m x 3 m = 6 m2

7. Ruang Lab IPA 8 m x 8 m = 64 m2

8. Ruang Lab.

Komputer

8 m x 8 m = 64 m2

9. Ruang Lab. Bahasa

8 m x 8 m = 64 m2

10. Ruang Perpustakaan 8 m x 8 m = 64 m2

11. Ruang OSIS 5 m x 3 m = 15 m2

12. Ruang UKS 5 m x 3 m = 15 m2

13. Ruang Gudang 5 m x 3 m = 15 m2

14. Ruang MCK 6 m x 8 m = 48 m2

15. Ruang Mushollah 30 m x 20 m = 600 m2

16. Ruang Aula 30 m x 20 m = 600 m2

5. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Waktu belajar SMP IT Almaka dimulai dari pukul 06.30 pagi

sampai pukul 16.00 sore.Jumlah jam pelajaran setiap harinya adalah 48

Jam/minggu x 40 menit .6

Jumlah Rombongan Belajar SMP IT Almaka adalah sebagai

berikut:

a. Kelas VII : 3 Rombongan Belajar

b. Kelas VIII : 3 Rombongan Belajar

5Almaka, op.cit.,h. 2.

6Ibid.

Page 65: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

52

c. Kelas IX : 3 Rombongan Belajar

Adapun masing-masing rombongan belajar (rombel) yaitu

Maksimal 25 siswa.7

6. Budaya Sekolah

Budaya sekolah yang dilakukan guru dan karyawan setiap

harinya adalah sebagai berikut:

a. Doa secara bersama-sama setiap pagi di ruang guru.

b. Briefing dan pembinaan oleh kepala sekolah sebulan sekali.

c. Upacara bendera setiap hari Senin dan hari besar nasional.

Adapun bagi siswa, di antaranya adalah:

a. Sholat Dhuha &yahfidz Juz ‘Amma (menghafal Juz ‘Amma)

sebelum mengawali pelajaran.

b. Doa secara bersama-sama dalam mengawali dan mengakhiri

pelajaran.8

Tabel 4.2

Kegiatan pembiasaan lain, di antaranya adalah:

No. Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

1 Upacara

bendera

Pengembang

an bahasa

Inggris

Pengembang

an bahasa

Inggris

Pengembang

an bahasa

Arab

Tahlil

bersama

guru dan

siswa

(Imtaq)

yaitu

kegiatan

untuk

peningkatan

7Ibid.

8Almaka, op. cit., h. 3.

Page 66: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

53

keimanan

dan

ketakwaan

kepada

TuhanYME

dengan

membaca

Surat Yasin/

Asmaul

Husna

dibimbing

oleh guru

2 Pengembang

an bahasa

Arab

3 Sholat

Dhuha,

Dhuhur

dan ashar

berjamaa

h

Sholat

Dhuha,

Dhuhur dan

ashar

berjamaah

Sholat

Dhuha,

Dhuhur dan

ashar

berjamaah

Sholat

Dhuha,

Dhuhur dan

ashar

berjamaah

Sholat

Dhuha,

Dzuhur

(sholat

jum’at) dan

ashar

berjamaah9

7. DATA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

a. Kepala Sekolah : Puryani, S.Sos.I.

b. Pendidikan Terakhir : Sarjana / S1

c. Jumlah Guru : 20 Orang

Laki-laki : 5 Orang

Perempuan : 15 Orang

9Ibid.

Page 67: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

54

d. Pendidikan Terakhir

S1 Kependidikan : 20 Orang

e. Tata Usaha : 2 Orang

f. Petugas Sekolah : 3 Orang10

Adapun data selengkapnya mengenai data guru dan karyawan

penulis lampirkan pada halaman-halaman berikutnya.

8. DATA PESERTA DIDIK

Berikut ini adalah data peserta didik tahun pelajaran 2014-2015.11

Tabel 4.3

No. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1. VII 43 16 59

2. VIII 36 27 63

3. IX 38 29 67

Jumlah 117 72 189

9. EKSTRAKURIKULER

Tabel 4.4

No. Ekstrakurikuler Wajib Ekstrakurikuler

Pilihan

1. Bahasa Inggris Pencak silat

2. Multimedia Hajir marawis

3. Rohis Basket

4. Matematika Futsal

5. Pramuka 12

10

SMP IT Almaka, Profil Sekolah, (Jakarta: 2014), h. 3. 11

Ibid. 12

SMP IT Almaka, Buku Panduan Orang Tua dan Siswa serta MOPDB (Masa Orientasi

Peserta Didik Baru), (Jakarta: 2013),h. 3.

Page 68: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

55

10. SERAGAM SEKOLAH

Tabel 4.5

No Hari Putra/Putri

1. Senin Putih + Biru

2. Selasa Batik + Ungu + Kaos Olahraga

3. Rabu Pramuka

4. Kamis Ungu + Ungu

5. Jum’at Putih + Biru13

11. JANJI PELAJAR

Janji pelajar adalah hal yang harus selalu diingat dan ditaati oleh

pelajar SMP IT Almaka, karena ketika mereka melanggar janji-janji

tersebut, maka akan dikenakan sanksi sesuai peraturan atau tata tertib

yang telah dibuat. Berikut janji pelajar sekolah Islam Terpadu Almaka

adalah:

a. Menjunjung tinggi perintah agama Islam.

b. Hormat dan patuh kepada Orang tua dan guru.

c. Sehat jasmani, sehat rohani dan sehat akal pikiran.

d. Rajin belajar, giat ibadah dan ikhlas beramal.

e. Hemat dan rajin bekerja, berguna bagi masyarakat, negara dan

agama.

f. Menjunjung nama baik sekolah Islam Almaka.

12. PRESTASI SEKOLAH

Siswa SMP IT Almaka telah banyak menorehkan prestasi di

berbagai bidang, di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Lomba majalah dinding bahasa Inggris tingkat DKI Jakarta

b. Lomba pramuka tingkat kota Tangerang

c. Lomba pencak silat tingkat DKI Jakarta

13

Ibid.

Page 69: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

56

d. Lomba futsal tingkat Jakarta Barat

e. Olimpiade matematika tingkat DKI Jakarta14

B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Persyaratan Analisis Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah observasi, wawancara, penyebaran angket serta dokumentasi.

Observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mengikuti

serangkaian kegiatan pembelajaran di sekolah SMP IT

Almaka.Wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara

terhadap guru PAI dan kepala sekolah terkait dengan budaya

sekolah.Dokumentasi sekolah yang diperoleh oleh peneliti dengan

mengabadikan kegiatan pendidikan di SMP IT Almaka. Ketiga teknik

pengumpulan data yang sudah diperoleh peneliti ini akan dilampirkan

setelah bab empat.

Selanjutnya teknik pengumpulan data yang keempat yaitu dalam

bentuk angket.Angket ini disusun berdasarkan variabel yang diteliti

yaitu budaya sekolah. Kemudian data yang diperoleh dari penyebaran

angket tersebut diolah dengan cara statistik melalui tabel distribusi

frekuensi relatif. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

P= Angka presentase

F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya.

N= Number of case (Jumlah frekuensi/banyaknya individu)

14

Almaka, op. cit., h. 3

P= F

N x100 %

Page 70: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

57

Adapun ketentuan skala persentase dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.6

Penafsiran Persentase

No. Persentase Penafsiran

1. 100 % Seluruhnya

2. 90-99% Hampir seluruhnya

3. 60-89% Sebagaian besar

4. 51-59 % Lebih dari setengahnya

5. 50 % Setengahnya

6. 40 – 49 % Hampir setengahnya

7. 10-39 % Sebagian kecil

8. 1-9% Sedikit sekali

9. 0 Tidak ada sama sekali

Tahap selanjutnya adalah perhitungan terhadap skor yang telah

ada, jawaban responden dipindahkan ke dalam tabel-tabel angka dalam

bentuk presentase. Dan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.7

Membaca Doa Secara Bersama-sama sebelum Memulai Pelajaran

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1

Selalu 26 65%

Sering 8 20%

Kadang-kadang 6 15 %

Hampir Tidak Pernah - -

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian kecil (15%) dari

responden menjawab kadang-kadang membaca doa sebelum memulai

Page 71: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

58

pelajaran, sebagian kecil lainnya (20%) menjawab sering, dan lebih dari

setengahnya (65%) menjawab selalu.

Tabel 4.8

Menyapa dan Mengucapkan Salam Ketika Bertemu dengan Guru

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

2

Selalu 9 22,5%

Sering 12 30%

Kadang-kadang 17 42,5 %

Hampir Tidak Pernah 1 2,5%

Tidak Pernah 1 2,5%

Jumlah (N) 40 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hanya 2,5% responden

menjawab hampir dan tidak pernah menyapa dan mengucapkan salam

saat bertemu dengan guru, sebagian kecil (17%) menjawab kadang-

kadang, dan sebagian kecil lainnya (12%) menjawab sering, dan

sebagian lainnya (9%) menjawab selalu.

Tabel 4.9

Menggunakan Bahasa yang Sopan saat Berbicara dengan Guru

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

3

Selalu 27 67%

Sering 11 27,5%

Kadang-kadang 2 5 %

Hampir Tidak Pernah - -

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden

menjawab menggunakan bahasa yang sopan saat berbicara dengan

Page 72: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

59

guru.Hal ini dapat dilihat dari presentasenya yang paling besar yaitu

(67%), sebagian lainnya (27,5%) menjawab sering, dan hanya 2

responden (5%) menjawab kadang-kadang.

Tabel 4.10

Menggunakan Bahasa yang Sopan Saat Berbicara dengan Orang Tua

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

4

Selalu 28 70%

Sering 10 25%

Kadang-kadang 2 5 %

Hampir Tidak Pernah - -

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden

menjawab selalu (70%) menggunakan bahasa yang sopan saat berbicara

dengan orang tua. Presentase keduanya yaitu (10%) untuk responden

yang menjawab sering dan (5%) responden yang menjawab kadang-

kadang.

Tabel 4.11

Guru dan Kepala Sekolah akan Memberikan Penghargaan bagi Siswa

yang Berprestasi

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

5

Selalu 12 30%

Sering 14 35%

Kadang-kadang 11 27,5 %

Hampir Tidak Pernah 2 5%

Tidak Pernah 1 2,5%

Jumlah (N) 40 100%

Page 73: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

60

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian kecil (12%)

responden menjawab guru dan kepala sekolah akan memberikan

penghargaan bagi siswa yang berprestasi, dan sebagian lainnya (14%)

menjawab sering, sebagian lainnya (27,5%) menjawab kadang-kadang,

dan sisanya (5%) menjawab hampir tidak pernah dan hanya (2,5%)

menjawab tidak pernah.

Tabel 4.12

Sekolah Menyediakan Sarana dan Prasarana untuk Menunjang

Belajar Siswa

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

6

Selalu 15 37,5%

Sering 15 37,5%

Kadang-kadang 8 20 %

Hampir Tidak Pernah 2 5%

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sekolah menyediakan

sarana dan prasarana untuk menunjang belajar siswa, untuk sebagian

kecil reponden (15%), sama-sama menjawab selalu dan sering, sebagian

lainnya (20%) menjawab kadang-kadang, dan hanya (5%) menjawab

hampir tidak pernah.

Tabel 4.13

Sekolah Menciptakan Suasana yang Nyaman dan Aman untuk

Belajar

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

7

Selalu 11 27,5%

Sering 8 20%

Kadang-kadang 21 52,5 %

Hampir Tidak Pernah - -

Page 74: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

61

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian kecil (27,5%)

responden menjawab sekolah selalu menciptakan suasana yang nyaman

aman untuk belajar, sebagian kecil lainnya (20%) menjawab sering, dan

sebagian besar lainya (52,5%) menjawab kadang-kadang.

Tabel 4.14

Sekolah Mewajibkan Siswa Memakai Atribut Sekolah dengan

Lengkap

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

8

Selalu 32 80%

Sering 8 20%

Kadang-kadang - -

Hampir Tidak Pernah - -

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas respnden (80%)

menjawab bahwa sekolah mewajibkan siswa untuk memakai atribut

sekolah dengan lengakap, dan sisanya (20%) menjawab sering.

Tabel 4.15

Setiap Ruangan di Sekolah Ini Diatur dengan Rapih dan Bersih,

sehingga Menciptakan Rasa Nyaman

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

9

Selalu 17 42,5%

Sering 13 32,5%

Kadang-kadang 8 20 %

Hampir Tidak Pernah 2 5%

Tidak Pernah - -

Page 75: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

62

Jumlah (N) 40 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hampir setengahnya

(42,5%) menjawab setiap ruangan di sekolah ini diatur dengan rapih dan

bersih, sehingga menciptakan rasa nyaman, sebagian lagi (32,5%)

menjawab sering, dan sebagian kecil (20%) menjawab kadang-kadang,

dan hanya sedikit (5%) yang menjawab hampir tidak pernah.

Tabel 4.16

Sekolah Menyediakan Tempat Sampah di Setiap Kelas

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

10

Selalu 33 82,5%

Sering 5 12,5%

Kadang-kadang 1 2,5%

Hampir Tidak Pernah 1 2,5%

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas (82,5%)

responden menjawab sekolah menyediakan tempat sampah di setiap

kelas. Dan hanya sebagian kecil (12,5%) menjawab sering, dan hanya

sedikit sekali yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah (2,5%).

Tabel 4.17

Setiap Siswa Ikut Bertanggung Jawab terhadap Kebersihan dan

Keamanan Sekolah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

11

Selalu 18 45%

Sering 11 27,5%

Kadang-kadang 11 27,5 %

Hampir Tidak Pernah - -

Tidak Pernah - -

Page 76: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

63

Jumlah (N) 40 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hampir sebagian besar

(45%) responden menjawab selalu pada pernyataan setiap siswa ikut

bertanggung jawab terhadap kebersihan dan keamanan sekolah, dan

sebagian lainnya masing-masing hanya (27,5%) menjawab sering dan

kadang-kadang.

Tabel 4.18

Guru akan Menegur Siswa Yang tidak Mengikuti Kegiatan

Pembelajaran Pai tanpa Keterangan

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

12

Selalu 24 60%

Sering 12 30%

Kadang-kadang 4 10 %

Hampir Tidak Pernah -

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden

(60%) menjawab guru akan menegur siswa yang tidak mengikuti

kegiatan pembelajaran PAI tanpa keterangan. Sebagian kecil (30%)

menjawab sering dan hanya 10% menjawab kadang-kadang.

Tabel 4.19

Antusias dan Semangat dalam Mengikuti Setiap Kegiatan Sekolah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

13

Selalu 14 35%

Sering 16 40%

Kadang-kadang 10 25 %

Hampir Tidak Pernah - -

Page 77: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

64

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar (40%)

antusias dan semangat dalam mengikuti setiap kegiatan sekolah, sebagian

lainnya (30%) mennjawab sering dan hanya sedikit (25%) yang

menyatakan kadang-kadang.

Tabel 4.20

Menjaga Nama Baik Sekolah dengan Berperilaku Baik dalam

Kehidupan Sehari-hari

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

14

Selalu 21 52,5%

Sering 11 27,5%

Kadang-kadang 8 20 %

Hampir Tidak Pernah - -

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa setengahnya (52,5%) dari

reponden menyatakan menjaga nama baik sekkolah dengan berperilaku

baik dalam kehidupan sehari-hari, sebagian kecil (27,5%) menjawab

sering, dan sebagian kecil (20%) lainnya menjawab kadang-kadang.

Tabel 4.21

Kondisi Setiap Bangunan di Sekolah Terawat dengan Baik, sehingga

Merasa Aman dan Nyaman Menggunakannya

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

15

Selalu 15 37,5%

Sering 14 35%

Kadang-kadang 11 27,5 %

Page 78: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

65

Hampir Tidak Pernah - -

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian (37,5%)

responden menyatakan kondisi setiap bangunan di sekolah terawat

dengan baik, sehingga merasa aman dan nyaman menggunakannya,

sebagian lainnya (35%) menyatakan kadang-kadang, dan sebagian kecil

(27,5%) menyatakan kadang-kadang.

Tabel 4.22

Di Setiap Kelas Terpampang Tata Tertib Siswa dengan Penataan

yang Mudah Dilihat

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

16

Selalu 17 42,5%

Sering 10 25%

Kadang-kadang 13 32,5 %

Hampir Tidak Pernah - -

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hampir setengahnya

(42,5%) responden menyatakan bahwa di setiap kelas terpampang tata

tertib siswa dengan penataan yang mudah dilihat, sebagian kecil (25%)

menyatakan sering dan sebagian lagi (32,5%) menyatakan kadang-kadang.

Tabel 4.23

Percaya dan Meyakini Bahwa Setiap Kegiatan Sekolah Adalah

Bermanfaat Bagi Kehidupan

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

17 Selalu 28 70%

Sering 6 15%

Page 79: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

66

Kadang-kadang 6 15 %

Hampir Tidak Pernah - -

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden (70%)

menyatakan percaya dan meyakini bahwa setiap kegiatan sekkolah adalah

bermanfaat bagi kehidupan, sebagian yang lain masing-masing (15%)

menyatakan sering dan kadang-kadang.

Tabel 4.24

Membaca Al-Quran dan Melaksanakan Sholat Berjamaah, Baik

Ketika Berada Di Sekolah Maupun di Rumah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

18

Selalu 25 62,5%

Sering 10 25%

Kadang-kadang 5 12,5 %

Hampir Tidak Pernah - -

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas (62,5%)

responden menjawab selalu, sebagian lainnya (25%) menjawab sering,

sebagian kecil lainnya (12,5%) menjawab kadang-kadang.

Tabel 4.25

Aktif dan Antusias dalam Mengikuti Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI) di Kelas

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

19

Selalu 22 55%

Sering 14 35%

Kadang-kadang 4 10 %

Hampir Tidak Pernah - -

Page 80: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

67

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya

responden (55%) menyatakan aktif dan antusias dalam mengikuti

pembelajaran PAI di kelas, sebagian lainnnya (35%) menytakan sering dan

hanya sedikit (10%) menyatakan kadang-kadang.

Tabel 4.26

Mencari Berbagai Sumber Belajar Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI)

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

20

Selalu 8 20%

Sering 16 40%

Kadang-kadang 16 40 %

Hampir Tidak Pernah - -

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Dilihat dari tabel di atas menunjukkan bahwa hanya sedikit

responden (20%) yang menyatakan selalu mencari berbagai sumber

belajar mata pelajaran PAI, sebagian yang lainnya masing-masing (40%)

menyatakan sering dan kadang-kadang.

Tabel 4.27

Keindahan Sekolah Terjaga dengan Baik

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

21

Selalu 14 35%

Sering 12 30%

Kadang-kadang 13 32,5 %

Hampir Tidak Pernah 1 2,5%

Page 81: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

68

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil (35%)

yang menyatakan keindahan sekolah selalu terjaga dengan baik,

sebagian lainnya (30%) menyatakan sering, sebagian kecil lagi (32,5%)

menyatakan kadang-kadang dan hanya satu (2,5%) yang menyatakan

hampir tidak pernah.

Tabel 4.28

Kebersihan Sekolah Mendukung Proses Belajar dengan Baik

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

22

Selalu 14 35%

Sering 13 32,5%

Kadang-kadang 12 30 %

Hampir Tidak Pernah 1 2,5%

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil (35%)

yang menyatakan kebersihan lingkungan di sekolah mendukung proses

belajar dengan baik, sebagian lainnya (32,5%) menyatakan sering,

sebagian kecil lagi (30%) menyatakan kadang-kadang dan hanya satu

(2,5%) yang menyatakan hampir tidak pernah.

Tabel 4.29

Sekolah adalah Tempat Yang Menyenangkan

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

23

Selalu 16 40%

Sering 13 32,5%

Kadang-kadang 11 27,5 %

Page 82: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

69

Hampir Tidak Pernah - -

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar (40%) yang

menyatakan bahwasannya sekolah adlah tempat yang menyenangkan,

sebagian lainnya (32,5%) menyatakan sering, sebagian kecil lagi

(27,5%) menyatakan kadang-kadang.

Tabel 4.30

Senang dan Bersemangat dalam Mengikuti Kegiatan Sekolah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

24

Selalu 17 42,5%

Sering 14 35%

Kadang-kadang 9 22,5%

Hampir Tidak Pernah - -

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar (42,5%) yang

menyatakan bahwasannya mereka senang dan bersemangat dalam

mengikuti kegiatan sekolah, sebagian lainnya (35%) menyatakan sering,

dan sebagian kecil lagi (22,5%) menyatakan kadang-kadang.

Tabel 4.31

Ikut Berpartisipasi dalam Mengikuti Kegiatan Sekolah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

25

Selalu 10 25%

Sering 12 30%

Kadang-kadang 18 45%

Hampir Tidak Pernah - -

Page 83: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

70

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil (25%)

yang menyatakan bahwa mereka ikut berpartisipasi dalam mengikuti

kegiatan sekolah, sebagian lainnya (30%) menyatakan sering, dan

sebagian besarnya (45%) menyatakan kadang-kadang.

Tabel 4.32

Memahami Apa yang Telah Dipelajari Di Sekolah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

26

Selalu 6 15%

Sering 19 47,5%

Kadang-kadang 15 37,5%

Hampir Tidak Pernah - -

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa hanya sedikit (15%) yang

menyatakan bahwa mereka selalu memahami apa yang telah dipelajari

di sekolah, sebagian besar (47,5%) menyatakan sering, dan sebagian

lainnya (37,5%) menyatakan kadang-kadang.

Tabel 4.33

Belajar Sesuatu di Luar Sekolah Untuk Mengambil Pengetahuan

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

27

Selalu 12 30%

Sering 12 30%

Kadang-kadang 14 35%

Hampir Tidak Pernah 1 2.5%

Tidak Pernah 1 2,5%

Page 84: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

71

Jumlah (N) 40 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian kecil (30%) yang

menyatakan bahwa mereka selalu belajar sesuatu di luar sekolah untuk

mengambil pengetahuan, sebagian lainnya (30%) menyatakan sering,

dan sebagian lainnya (35%) menyatakan kadang-kadang, dan hanya

sedikit sekali (2,5%) yang menyatakan hampir dan tidak pernah.

Tabel 4.34

Taat terhadap Peraturan Sekolah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

28

Selalu 17 42,5%

Sering 12 30%

Kadang-kadang 10 25%

Hampir Tidak Pernah 2 5%

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar (42,5%) yang

menyatakan bahwa mereka selalu taat terhadap peraturan sekolah,

sebagian lainnya (30%) menyatakan sering, dan sebagian kecil lainnya

(25%) menyatakan kadang-kadang, dan hanya sedikit sekali (5%) yang

menyatakan hampir tidak pernah.

Tabel 4.35

Kepala Sekolah dan Guru akan Memberikan Sanksi yang Tegas bagi

Siswa yang Melanggar Peraturan Sekolah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

29

Selalu 33 82,5%

Sering 5 12,5%

Kadang-kadang 2 5%

Hampir Tidak Pernah - -

Page 85: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas (82,5%)

menyatakan bahwa baik kepala sekolah maupun guru akan selalu

memberikan sanksi yang tegas bagi siswa yang melanggar peraturan

sekolah, sebagian lainnya (12,5%) menyatakan sering, dan hanya sedikit

(5%) menyatakan kadang-kadang.

Tabel 4.36

Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah Salah Satu Mata Pelajaran

Favorit

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

30

Selalu 18 45%

Sering 13 32,5%

Kadang-kadang 9 22,5%

Hampir Tidak Pernah - -

Tidak Pernah - -

Jumlah (N) 40 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar (45%)

menyatakan bahwa pendidikan agama Islam adalah mata pelajaran

favorit, sebagian lainnya (32,5%) menyatakan sering, dan sebagian

lainnya (22,5%) yang menyatakan kadang-kadang.

72

Page 86: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

2. Pengujian Hipotesis

Tabel 4.37

Tabel Perhitungan Variabel X

(Budaya Sekolah)

No.

Responden

No. Soal Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

10 5 3 4 5 3 4 3 5 4 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 3 4 5 3 5 3 120

11 5 3 5 5 1 4 3 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 3 5 3 5 5 4 3 3 4 4 4 5 4 124

12 5 3 4 4 5 3 3 4 3 5 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 110

1 5 3 5 5 4 4 3 5 3 5 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 3 5 3 110

2 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 140

3 5 3 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 5 4 4 5 5 3 3 3 5 5 5 5 3 4 3 3 5 4 128

4 5 5 5 5 4 4 3 5 4 5 5 4 3 4 3 3 3 5 5 4 3 3 3 3 4 5 4 5 5 5 124

5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 135

6 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 139

7 5 5 5 5 3 3 3 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 3 3 5 5 3 4 3 5 5 5 129

8 5 5 3 3 4 2 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 3 3 4 4 4 5 127

9 4 3 5 5 4 2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 5 133

fuad
Typewritten text
73
Page 87: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

13 5 4 5 3 3 5 4 4 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 134

14 3 3 4 5 5 3 4 4 5 4 5 5 3 3 4 3 3 5 5 3 5 3 4 3 3 4 5 4 5 3 145

15 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 145

16 5 3 4 4 5 3 3 5 4 5 4 5 3 3 3 5 5 4 4 4 3 5 3 3 4 3 2 2 5 4 115

17 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 5 4 5 3 5 5 5 5 3 3 3 5 5 5 133

18 5 4 5 4 5 4 3 5 5 5 5 5 4 5 3 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 3 4 4 5 4 129

19 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 3 4 5 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 3 5 3 4 5 5 125

20 4 4 5 4 4 4 3 4 3 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 3 3 3 4 4 4 4 3 4 5 5 121

21 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 140

22 5 3 4 4 3 3 3 5 2 5 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 5 3 5 3 103

23 5 3 5 5 4 3 5 5 4 5 5 4 4 3 4 3 5 5 4 3 3 4 5 4 3 3 3 3 5 4 121

24 5 3 5 5 5 5 3 4 3 5 3 5 3 5 5 3 3 5 5 3 3 3 3 5 5 3 5 5 4 3 122

25 5 3 5 5 4 5 4 5 3 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 4 3 5 5 3 3 5 4 5 5 133

26 5 4 4 4 3 4 5 5 2 3 4 5 4 5 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3 5 5 3 127

27 3 2 4 5 3 3 3 5 4 5 3 4 4 5 3 3 4 5 5 5 3 3 3 5 5 3 3 3 3 5 115

28 4 3 5 5 3 5 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 107

29 3 4 4 5 3 5 3 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 3 5 5 5 133

30 5 3 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 5 4 5 4 5 5 3 4 4 5 5 4 139

74

Page 88: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

31 4 1 5 4 3 5 3 4 4 2 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 2 2 3 4 5 3 1 5 4 5 116

32 3 4 4 5 3 5 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 5 5 4 3 4 5 4 131

33 3 4 5 5 2 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 128

34 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 3 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 134

35 5 4 5 5 4 4 3 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 135

36 3 5 4 5 2 4 3 4 5 5 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 129

37 4 3 5 4 5 5 3 5 4 5 3 5 3 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 5 5 4 120

38 5 4 5 5 4 4 3 5 5 4 3 4 4 5 4 3 5 5 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 5 4 121

39 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 5 4 4 3 3 3 4 5 5 133

40 5 3 3 5 5 3 3 5 5 5 5 5 3 3 4 4 5 3 4 3 5 5 3 4 3 3 5 3 5 3 120

Jumlah 5073

75

Page 89: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

Tabel 4.38

Variabel X

Skor Angket Budaya Sekolah

No Responden Skor

1 110

2 140

3 128

4 124

5 135

6 139

7 129

8 127

9 133

10 120

11 124

12 110

13 134

14 145

15 145

16 115

17 133

18 129

19 125

20 121

21 140

22 103

23 121

24 122

25 133

26 127

76

Page 90: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

27 115

28 107

29 133

30 139

31 116

32 131

33 128

34 134

35 135

36 129

37 120

38 121

39 133

40 120

Jumlah 5073

Untuk mengetahui nilai rata-rata budaya sekolah yang terdapat di SMP IT

Almaka, yaitu menggunakan rumus:

M =∑ 𝑥

𝑁

M = 5073

40 = 127

SD = √𝑁 (∑ 𝑥2)−(∑ 𝑥)2

𝑛2

SD =√40 (647357)− 50732

402 =

√25894280−25735329

1600

SD = √158951

1600 = √99,34 = 10

Mean + SD = 127 + 10 = 137 Batas kelompok atas sedang

Mean - SD = 127 – 10 = 117 Batas kelompok bawah sedang

77

Page 91: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

Setelah diketahui batas kelompok atas dan bawahn, maka dibuat

intervalnya sesuai dengan klasifikasi dan kualifikasinya.Berikut dapat dilihat di

bawah ini.

Tabel 4.39

Klasifikasi Skor Angket

No. Klasifikasi Frekuensi Kualifikasi

1. >137 6 Baik

2. 117–137 27 Sedang

3. <117 7 Kurang

Setelah merujuk pada tabel di atas, maka dengan nilai rata-rata sebesar 127

yang berada pada klasifikasi 117–137 dapat diketahui bahwa budaya sekolah yang

terdapat di SMP IT Almaka termasuk pada kategori sedang.

Tabel 4.40

Variabel Y

Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran PAI

No. Responden Nilai

1 80

2 85

3 85

4 90

5 83

6 85

7 85

8 80

9 80

10 76

11 83

12 80

78

Page 92: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

13 76

14 90

15 90

16 82

17 85

18 80

19 80

20 94

21 85

22 80

23 90

24 85

25 85

26 90

27 90

28 80

29 92

30 80

31 80

32 85

33 90

34 85

35 85

36 85

37 80

38 80

39 85

40 82

79

Page 93: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

Data mengenai hasil belajar dapat dilihat pada nilai tertinggi dan terendah

rata-rata dengan menggunakan rumus:

M = ∑ 𝑌

𝑁

M = 3363

40 = 84

SD = √𝑁 (∑ 𝑦2)−(∑ 𝑦)2

𝑛2

SD = √40 (283503)− (3363)2

402 =

√11340120−11309769

1600

SD = √30351

1600 = √19 = 4,35

Mean + SD = 84 + 4,35 = 88,35 Batas kelompok atas sedang

Mean - SD = 84 - 4,35 = 79,65 Batas kelompok bawah sedang

Setelah diketahui batas kelompok atas dan bawahnya, maka dibuat

intervalnya sesuai dengan klasifikasi dan kualifikasinya.Berikut dapat dilihat di

bawah ini.

Tabel 4.41

Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI

No. Klasifikasi Frekuensi Kualifikasi

1. >88,35 9 Baik

2. 79,65 – 88,35 29 Sedang

3. <79.65 2 Kurang

Setelah merujuk tabel di atas, maka dengan nilai rata-rata sebesar 78,4

yang berada pada klasifikasi 74,2-82,6 dapat diketahui bahwa Hasil Belajar

Peserta didik Pada Mata Pelajaran PAI termasuk pada kategori sedang dan di di

atas KKM yaitu 75 untuk mata pelajaran PAI.

80

Page 94: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

Tabel 4.42

Skor Variabel X dan Variabel Y

No Responden Variable X Variabel Y

1 110 80

2 140 85

3 128 85

4 124 90

5 135 83

6 139 85

7 129 85

8 127 80

9 133 80

10 120 76

11 124 83

12 110 80

13 134 76

14 145 90

15 145 90

16 115 82

17 133 85

18 129 80

19 125 80

20 121 94

21 140 85

22 103 80

23 121 90

24 122 85

25 133 85

26 127 90

27 115 90

81

Page 95: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

28 107 80

29 133 92

30 139 80

31 116 80

32 131 85

33 128 90

34 134 85

35 135 85

36 129 85

37 120 80

38 121 80

39 133 85

40 120 82

Tabel 4.43

Mencari Korelasi antara Variabel X dengan Variabel Y

No.

Responden X Y XY X² Y²

1 110 80 8800 12100 6400

2 140 85 11900 19600 7225

3 128 85 10880 16384 7225

4 124 90 11160 15376 8100

5 135 83 11205 18225 6889

6 139 85 11815 19321 7225

7 129 85 10965 16641 7225

8 127 80 10160 16129 6400

9 133 80 10640 17689 6400

10 120 76 9120 14400 5776

11 124 83 10292 15376 6889

82

Page 96: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

12 110 80 8800 12100 6400

13 134 76 10184 17956 5776

14 145 90 13050 21025 8100

15 145 90 13050 21025 8100

16 115 82 9430 13225 6724

17 133 85 11305 17689 7225

18 129 80 10320 16641 6400

19 125 80 10000 15625 6400

20 121 94 11374 14641 8836

21 140 85 11900 19600 7225

22 103 80 8240 10609 6400

23 121 90 10890 14641 8100

24 122 85 10370 14884 7225

25 133 85 11305 17689 7225

26 127 90 11430 16129 8100

27 115 90 10350 13225 8100

28 107 80 8560 11449 6400

29 133 92 12236 17689 8464

30 139 80 11120 19321 6400

31 116 80 9280 13456 6400

32 131 85 11135 17161 7225

33 128 90 11520 16384 8100

34 134 85 11390 17956 7225

35 135 85 11475 18225 7225

36 129 85 10965 16641 7225

37 120 80 9600 14400 6400

38 121 80 9680 14641 6400

39 133 85 11305 17689 7225

40 120 82 9840 14400 6724

N=40 5073 3363 427041 647357 283503

83

Page 97: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

Dari data tersebut, maka dapat dicari koefisien korelasi:

r xy = n ∑ xy−( ∑ x)(∑ Y )

√n ∑ x2− ( ∑ x)2 (n ∑ y2− (∑ y)2) =

r xy= 40 . 427041−(5073)(3363)

√40 . 647357−(5073)2 (40.283503−(3363)2) =

r xy =17081640−17060499

√25894280−25735329 (11340120−11309769) =

r xy = 21141

√158951 (30351)

= 21141

69457,33 = 0,30

Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa korelasi antara

pengaruh budaya sekolah terhadap prestasi belajar siswa hanya sebesar

0,30

3. Interpretasi Data

Untuk mengetahui hasil uji korelasi tersebut apakah ha diterima

atau tidak, maka akan diinterpretasikan dengan menguraikan dua cara,

yaitu:

a. Interpretasi Sederhana/kasar

Berdasarkan hasil perhitungan data di atas, didapatkan hasil

angka korelasi antara variabel x dan y bertanda positif, maka di

antara kedua variabel tersebut terdapat korelasi yang sejalan searah.

Kemudian dengan memperhatikan besarnya rxy yaitu 0,30 berati

korelasi positif variabel x dan variabel Y itu adalah termasuk

korelasisangat lemah atau rendah, sehingga korelasi itu diabaikan

(dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan Y) positif lemah.

b. Interpretasi dengan Berkonsultan Pada Tabel Nilai “r” Product

Moment

Untuk menguji hipotesis, maka rxy yang didapat dari

perhitungan statistik dikonsultasikan dengan “r” dalam tabel product

moment dengan terlebih dahulu mencari derajat bebas (db) atau

84

Page 98: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

degress of freedom (df) dengan mengggunakan rumus sebagai

berikut:

DF = N-Nr

= 40 – 2

= 38

Maka angka yang diperoleh:

Df = 38

rxy = 0,30

rtab pada taraf signifikansi 5 % = 0,320

rtab pada taraf signifikansi 1 % = 0,413

Dengan memeriksa tabel nilai “r” product moment ternyata df

sebesar 28 pada taraf signifikansi 5 % diperoleh nilai rtab = 0,320,

sedangkan pada taraf signifikansi 1 % = 0,413 karena rtab pada

signifikansi 5% maupun 1 % lebih besar dari rxy maka pada taraf

signikansi 5% maupun 1% hipotesis alternatif ditolak, karena tidak

teruji kebenarannya yang berati bahwa pada taraf signikansi 5%

maupun 1% itu tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

variabel X dan variabel Y.

Setelah uji hipotesis dilakukan, untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh budaya sekolah terhadap prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran PAI, maka digunakan rumus “koefisien determinasi

yang dinyatakan dengan rumus berikut:

KD = 𝑟2 x 100%

= (0,30)2x 100%

= 9 %

Hal ini menunjukkan bahwa Prestasi Belajar Siswa di SMP IT

Amaka Pada Mata Pelajaran PAI dipengaruhi oleh Budaya Sekolah

hanya 9%, sedangkan 91% ditentukan oleh faktor lain.

85

Page 99: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan data yang dikumpulkan dan dianalisa dapat dilihat dari

hasil uji korelasi yang telah diuraikan, bahwa tidak terdapat korelasi antara

variabel X (pengaruh budaya sekolah) dan variabel Y (prestasi Belajar siswa

pada mata pelajaran PAI). Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh budaya

sekolah hanya sebesar 9% saja sedangkan sisanya 91% ditentukan oleh

faktor lain.

Seperti yang telah diuraikan pada bab 2, prestasi belajar siswa dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/ kondisi

jasmani atau rohani siswa. Yang termasuk ke dalam faktor-faktor

internal antara lain adalah:

a. Faktor fisiologis

Keadaan fisik yang sehat dan segar serta kuat akan

menguntungkan dan memberikan prestasi belajar yang baik. Tetapi

keadaan fisik yang kurang baik akan berpengaruh pada siswa dalam

keadaan belajarnya.

b. Faktor psikologis

Yang termasuk dalam faktor-faktor psikologis yang

mempengaruhi prestasi belajar antara lain:

1) Intelegensi, faktor ini berkaitan dengan Intellegency Question

(IQ) seseorang.

2) Perhatian, perhatian yang terarah dengan baik akan

menghasilkan pemahaman dan kemampuan yang mantap.

3) Minat, kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu.

4) Motivasi, merupakan keadaan internal organisme yang

mendorongnya untuk berbuat sesuatu.

5) Bakat, kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk

mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.

86

Page 100: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

2. Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik), yakni kondisi

lingkungan sekitar peserta didik. adapun yang termasuk faktor-faktor ini

antara lain, yaitu:

a. Faktor sosial, yang terdiri dari lingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat.

b. Faktor non sosial, yang meliputi keadaan dan letak gedung sekolah,

keadaan dan letak rumah tempat tinggal keluarga, alat-alat dan

sumber belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan

siswa. Faktor-faktor tersebut dipandang turut menentukan tingkat

keberhasilan belajar peserta didik di sekolah.

3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya

belajar peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan

siswa dalam menunjang keefektifan dan efesiensi proses mempelajari

materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah

operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan

masalah atau pencapain tujuan belajar tertentu.15

Dari perolehan skor angket yang telah disebar, dapat dilihat pada

tabel 4.36, yaitu siswa sebanyak 45% menyatakan bahwa mata pelajaran

pendidikan agama Islam adalah salah satu mata pelajaran paforit.

Dengan demikian, siswa memiliki perhatian, minat dan motivasi yang

tinggi dalam mempelajari pendidikan agama Islam, sehingga

mempengaruhi pencapaian prestasi belajar yang tinggi pula. Terbukti

dari tabel 4.32, sebanyak 47,5% responden sering kali memahami

materi pelajaran yang telah ditempuh.

Dan dapat dilihat juga pada tabel 4.26, responden (siswa) sering

mencari berbagai sumber belajar mata pelajaran PAI sebanyak 40%.

Tabel 4.25 menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya responden, yaitu

55% menyatakan aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran PAI

di kelas. Sedangkan pada tabel 4.18, hasil perolehan dari angket yang

15

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan baru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008), h. 132-139.

87

Page 101: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

disebar menunjukkan bahwa mayoritas responden, yaitu 60% menjawab

guru akan menegur siswa yang tidak mengikuti kegiatan pembelajaran

PAI tanpa keterangan.

Dari keterangan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa

prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal (dari dalam diri siswa),

yang meliputi keadaan jasmani dan psikisnya (tingkat IQ, perhatian,

minat, motivasi, dan bakat) dan faktor ekternal (dari luar diri siswa),

yang meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat, serta

metode dan strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran

pendidikan agama Islam (PAI).

D. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini antara lain:

1. Penulis hanya melibatkan subyek penelitian dengan jumlah

terbatas, yakni sebanyak 40 siswa dari jumlah populasi 189 siswa,

sehingga hasilnya belum dapat digeneralisasikan pada kelompok

subyek dengan jumlah yang besar.

2. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada penerapan budaya

sekolah yang terkait langsung dengan siswa, yaitu berupa tata tertib

sekolah. Sehingga hanya dapat mengungkap permasalahan yang

berkaitan dengan budaya yang dikembangkan di sekolah. Penulis

belum mengungkap bagaimana budaya yang dikembangkan di luar

sekolah. Contohnya adalah budaya siswa di lingkungan keluarga

dan masyarakat.

3. Dalam perspektif penulis, budaya sekolah harus senantiasa

memberikan pengaruh yang baik bagi prestasi belajar siswa,

terlebih pada mata pelajaran PAI. Namun hasil penelitian

membuktikan bahwa pengaruhnya lemah atau rendah. Hal ini dapat

diakibatkan karena beberapa hal, di antaranya adalah pengukuran

prestasi belajar siswa belum dilakukan secara holistik dan

88

Page 102: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

kurangnya kemampuan guru dalam melakuakan penilaian yang

efektif.

89

Page 103: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penellitian yang dilakukan di SMP Islam Terpadu

Almaka, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari data kuantitatif dapat diketahui bahwa budaya sekolah yang

dikembangkan di SMP IT Almaka berpengaruh dengan tingkat

hubungan yang sangat lemah.

2. Dari hasil perhitungan diperoleh rxy SMP IT Almaka Jakarta sebesar

0,30 yang berarti terdapat korelasi positif antara pengaruh budaya

sekolah terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI dengan

korelasi yang lemah atau rendah. Hal in dapat diketahui dengan df

sebesar 38 diperoleh ro yaitu 0,30 adalah jauh lebih lebih kecil dari pada

rt atau rt ≥ ro dilihat baik dari taraf signifikan 5% maupun pada taraf

signifikan 1%. Dengan demikian dapat dikatakan tidak ada korelasi

antara variabel x dan variabel y dengan persentase kontribusinya sebesar

9%.

3. Kendala dalam menerapkan tata tertib di SMP IT Almaka menurut hasil

wawancara peneliti terhadap wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan

guru PAI, diantaranya adalah bahwa siswa SMP IT Almaka yang masih

menginjak usia 12-15 tahun, yaitu usia remaja awal, yang di antara ciri-

cirinya adalah mulai menyukai lawan jenis, lebih tertarik dengan dunia

luar dari pada keluarga, menyukai berkumpul secara berkelompok,

memiliki fokus tinggi pada hal yang disukai, dan menyukai hal-hal baru

yang belum pernah dirasakan pada masa kanak-kanak. Jika orang tua

atau guru lengah dalam melakukan bimbingan atau pembinaan, maka

siswa akan keliru dalam menyikapi keingintahuannya.

4. Faktor pendukung dalam menerapkan tata tertib sekolah adalah

tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, kesediaan guru dalam

90

Page 104: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

melakukan pembinaan terhadap siswa dengan cinta kasihnya, dan kerja

sama para guru dengan orang tua.

B. Saran

Dengan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran kepada SMP

IT Almaka, di antaranyaadalah:

1. Perlunyaupayapeningkatanpengembangandanpengawasanbudayasekolah

agar dapatmemberikandampak yang lebih

baikterhadapprestasibelajardanakhlaksiswa.

2. Perlunya kerja sama antara semua guru bidang studi, orang tua, dan

masyarakat dalam mengembangkan budaya sekolah, agar budaya

tersebut dapat benar-benar bermanfaat bagi seluruh warga, khususnya

bagi siswa agar dapat mengamalkan apa yang sudah dipelajarinya,

terlebih pada mata pelajaran pendidikan agama Islam.

3. Perlunya pengawasan terhadap pencapaian kompetensi sikap yang

meliputi sikap spiritual dan sosial, kompetensi pengetahuan dan

keterampilan siswa.

4. Kepada siswa-siswi SMP IT Almaka agar senantiasa untuk terus

meningkatkan prestasi belajarnya, khususnya di bidang pendidikan

agama Islam, karena pelajaran agama Islam sangatberguna di dunia dan

akhirat kelak.

5. Perlunya pembinaan akhlak yang kontinuitas, agar siswa memahami

bahwa berakhlak mulia sama pentingnya dengan prestasi belajar (nilai

angka).

91

Page 105: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet. I, 1991.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Ed. Revisi. Jakarta:

BumiAksara, Cet.1, 1999.

-------,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Parktik. Jakarta: Rineka Cipta,

2006.

Bahri Djamarah, Syaifuldan Aswan Zain, Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2006.

CTLD, Hand Out: Peraturan Menteri No 22, 23, dan 24 serta Permenag. Jakarta:

2014

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Ed.,Suprapto, Budaya Sekolah dan Mutu Pendidikan (Pengaruh Budaya Sekolah

dan Motivasi Belajar Terhadap Mutu Pendidikan Agama Islam).Jakarta:

PT Pena Citrasatria, Cet.1, 2008.

Fuad Yusuf, Choirul, Budaya Sekolah dan Mutu Pendidikan. Jakarta: PT. Pena

Citasatria, Cet. Ke-I, 2008.

Hawadi, Reni Akbar, Akselerasi. Jakarta: PT Grasindo: 2004.

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Ed. Revisi. Jakarta: PT

RajaGrafindoPersada, 1999.

Idi, Abdullah, Sosiolgi Pendidikan: Individu, Masyarakat, dan Pendidikan.

Jakarta: RajawaliPers, 2011.

Koentjaraningrat, Bunga Rampai Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Komariah, Aandan Triatna, Cepi, Visionary Leadership: Menuju Sekolah Efektif.

Jakarta: Bumiaksara, Cet. I, 2005.

Mahfud, Rois, Al-Islam (Pendidikan Agama Islam). Bandung: Erlangga, 2011.

Majid, Abdul dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi

Konsep Kurikulum dan Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2006.

92

Page 106: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

Muhaimin, “Manajemen Pendidikan” Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana

Pengembangan Sekolah, Madrasah, Ed. 1.Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2010.

-------, Nuansa Baru Pendidikan Islam (Mengurai Benai Kusut Dunia

Pendidikan). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.

-------, Pengembangan Kurikulum PAI di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan

Tinggi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.

Nasution, S, Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 1, 1995.

Nasir, Sahilun A, Peranan Pendidikan Agama Islam terhadap Pemecahan

Problema Remaja. Jakarta: Kalam Mulia, 2002.

Setiadi, Elly M, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Ed. 1.Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, Cet. 3, 2008.

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta, 2010.

SMP IT Almaka, Buku Panduan Orang Tua dan Siswa sera MOPDB (Masa

Orientasi Peserta Didik Baru). Jakarta: 2013.

-------, Profil sekolah. Jakarta. 2013.

Sudiono,Anas, Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada,

2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta, 2012.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, Cet. V, 2009.

Sunardin, S, Revitalisasi Budaya dan Tradisi dalam Islam dan Pendidikan Agama

Islam. (http://sunardins.blogspot.com), 2013.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan baru. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2008.

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Berbasis Integrasi

dan Kompetensi), Ed. Revisi.Jakarta: Raja Grafindo Persada,2005.

93

Page 107: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

94

Zainudin, Konsep Belajar dalam Islam. (http://zainuddin.lecturer.uin-

malang.ac.id), 2013.

Page 108: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …
Page 109: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …
Page 110: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …
Page 111: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

LAMPIRAN DATA PENELITIAN DI SMP IT ALMAKA

Disusun Oleh:

Dewi Nurwulan

Untuk Keperluan Pembuatan Skripsi dengan Judul “Pengaruh Budaya

Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI”

Page 112: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

PROFIL SEKOLAH

SMP ISLAM TERPADU ALMAKA

Tahun Pelajaran 2014/2015

I. PENYELENGGARA

Nama Badan : Yayasan Al-Manshuriyyah Kalideres

Alamat Sekretariat : Jl. Peta Selatan No. 1 Rt. 010/03 Kalideres

Jakarta Barat 11840

Nama Pimpinan : H. Musa Mansur, S.Sos.

Akta Notaris : Royanih, SH. No. 1 Tanggal 2 Agustus 2004

II. IDENTITAS SEKOLAH

Nama Sekolah : SMP ISLAM TERPADU ALMAKA

NIS / NPSN : 200450 / 69758817

Alamat Sekolah : Jl. Peta Selatan No. 2

Kelurahan : Kalideres

Kecamatan : Kalideres

Kab/Kota : Jakarta Barat

Provinsi : DKI Jakarta

Kode Pos : 11840

Telepon Faksimile : (021) 543 77 595 Fax. (021) 545 60 10

E-mail : [email protected]

Status Sekolah : Swasta

Nama Yayasan : Al-Manshuriyyah Kalideres

Tahun Berdiri Sekolah : 2010

Ijin Operasional : 1783/1-851.58 / 2013 Tahun : 2013

Akreditasi Sekolah : A Nomor 145/BAP-S/M/DKI/2013

Page 113: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

III. VISI DAN MISI SEKOLAH

Visi SMP IT Almaka: “Menjadi sekolah Islam yang terpercaya

dalam melahirkan intelektual muslim yang berakhlak mulia, berkualitas,

certas dan kreatif serta mampu berkompetensi secara nasional dan

regional”.

Adapun Misi dari SMP IT Almaka adalah:

1. Menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dalam

belajar dan berkreatifitas.

2. Mengadakan workshop guru dan pedampingan guru dengan

konsultan pendidikan.

3. Melaksanakan pembelajaran secara efektif dengan kurikulum

nasional yang terintegrasi dengan muatan Islam.

4. Menciptakan lingkungan sekolah yang bernuansa islami.

5. Melaksanakan pembelajaran agama Islam yang berkualitas dan

pembinaan kepribadian siswa.

6. Meningkatkan standar kualitas siswa agar menghasilkan output

yang kompeten.

7. Mengembangkan dan membina potensi siwa dalam bidang bahasa,

IPTEK, matematika dan ibadah sehari-hari.

8. Mengadakan latihan seni dan pentas tingkat sekolah.

9. Menyediakan sarana dan prasarana pengembangan bakat.

TUJUAN SEKOLAH

1. Memiliki semua perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana

program kerja sekolah.

2. Memiliki kelengkapan administrasi kesiswaan, pedoman kegiatan

dan pembinaan siswa.

3. Mengembangkan KTSP, pembelajaran, penilaian dan rencana

pembelajaran.

4. Memiliki susunan Kalender Pendidikan Akademik.

5. Mengembangkan tenaga pendidik dan kependidikan.

Page 114: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

6. Mengembangkan pemenuhan sarana dan prasarana minimal.

7. Mengembangkan pemenuhan sarana dan prasarana lainnya.

8. Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen sekolah.

IV. SARANA DAN PRASARANA

Status Gedung : Milik sendiri

Status Tanah : Milik sendiri

Luas Tanah : ± 7.000 m2

Luas Bangunan : 35 m x 30 m = 1050 m2

Ruangan

Jumlah Ruang Belajar : 13 Ruangan

Luas Ruang Belajar : 8 m x 8 m = 64 m2

Luas Ruang Guru : 8 m x 8 m = 64 m2

Luas Ruang Rapat : 5 m x 6 m = 30 m2

Luas Ruang Kepsek : 2 m x 3 m = 6 m2

Luas Ruang Wakasek : 2 m x 3 m = 6 m2

Luas Ruang TU : 2 m x 3 m = 6 m2

Luas Ruang Lab

Lab. IPA : 8 m x 8 m = 64 m2

Lab. Komputer : 8 m x 8 m = 64 m2

Lab. Bahasa : 8 m x 8 m = 64 m2

Ruang Perpustakaan : 8 m x 8 m = 64 m2

Ruang OSIS : 5 m x 3 m = 15 m2

Ruang UKS : 5 m x 3 m = 15 m2

Ruang Gudang : 5 m x 3 m = 15 m2

Ruang MCK : 6 m x 8 m = 48 m2

Ruang Mushollah : 30 m x 20 m = 600 m2

Ruang Aula : 30 m x 20 m = 600 m2

Page 115: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

V. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kurikulum yang digunakan : Kurikulum 2013

Waktu Belajar

Pagi : 06:30 – 16:00

Jumlah Jam Pelajaran : 48 Jam/minggu x 40 menit

Jumlah Rombongan Belajar

Kelas VII : 3 Rombongan Belajar

Kelas VIII : 3 Rombongan Belajar

Kelas IX : 3 Rombongan Belajar

Masing-masing Rombel : Maksimal 25 orang

VI. DATA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Kepala Sekolah : Puryani, S.Sos.I.

Pendidikan Terakhir : Sarjana / S1

Jumlah Guru : 20 Orang

Laki-laki : 5 Orang

Perempuan : 15 Orang

Pendidikan Terakhir

S1 Kependidikan : 20 Orang

Tata Usaha : 2 Orang

Petugas Sekolah : 3 Orang

VII. DATA PESERTA DIDIK

Kelas VII : 59 Peserta Didik

Laki – laki : 43 Peserta Didik

Perempuan : 16 Peserta Didik

Kelas VIII : 63 Peserta Didik

Laki – laki : 36 Peserta Didik

Perempuan : 27 Peserta Didik

Kelas IX : 67 Peserta Didik

Laki – laki : 38 Peserta Didik

Page 116: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

Perempuan : 29 Peserta Didik

Jumlah Peserta Didik

Laki – laki : 117 Peserta Didik

Perempuan : 72 Peserta Didik

Total : 189 Peserta Didik

VIII. PRESTASI SEKOLAH

1. Lomba Majalah Dinding Bahasa Inggris Tingkat DKI Jakarta

2. Lomba Pramuka Tingkat Kota Tangerang

3. Lomba Pencak Silat Tingkat DKI Jakarta

4. Lomba Futsal Tingkat Jakarta Barat

5. Olimpiade Matematika Tingkat DKI Jakarta

Jakarta, 27 September 2014

Kepala SMP Islam Terpadu ALMAKA

( Puryani, S.Sos.I )

Page 117: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

Wawancara Penelitian Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap Prestasi Belajar

Siswa di SMP IT Almaka

Identitas Responden :

Hari/ Tanggal : Rabu/ 12 Nopember 2014

Nama : Sri Hartati, M. Pd

Tempat : Ruang TU

Usia : 40 Tahun

Latar Belakang Pendidikan : S2

Jabatan : Wakil Kepala Sekolah

1. Bagaimana spirit dan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan siswa?

2. Bagaimana spirit dan nilai-nilai hubungan antara siswa dengan seluruh

warga sekolah?

3. Bagaimana kebijakan yang dibuat sekolah dalam mensosialisasikan dan

mengimplementasikan budaya sekolah?

4. Apakah kendala dalam menerapkan tata tertib sekolah?

5. Apakah faktor pendukung dalam menerapkan tata tertib sekolah?

6. Apakah budaya sekolah yang berkembang mendukung pengembangan

pembelajaran PAI?

7. Apakah budaya yang berkembang mendukung lahirnya tanggung jawab,

rasa kebersamaan, saling menghargai, dan kedisiplinan siswa?

8. Apakah budaya sekolah yang berkembang mendukung 5K (keamanan,

kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kenyamanan) sekolah?

9. Bagaimana sikap sekolah dalam menanggapi setiap keluhan, baik yang

disampaikan oleh siswa, guru, maupun masyarakat?

10. Apa yang dilakukan sekolah dalam mencapai mutu pendidikan yang baik?

Page 118: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

Jawaban Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah SMP IT Almaka

1. Setiap anak berbeda, dengan alasan karena perbedaan latar belakangn

pendidikannya, ada yang sekolah dasarnya di sekolah dasar negeri (SDN)

ada pula yang sekolah dasarnya di MI (madrasah ibtidaiyyah). Oleh

karena itu, kami bina dengan kembali ke awal atau dasar lagi, namun rata-

rata peserta didik di sekolah SMP IT Almaka mempunyai dasar

keagamaannya sekitar 95%.

2. Alhamdulillah, hubungan peserta didik dengan seluruh warga sekolah

berjalan dengan harmonis. Kami (guru) menggunakan pendekatan yang

fleksibel, maksudnya adalah ada saat kami layaknya kawan bagi mereka,

kakak, orang tua, dan guru tentunya, sesuai dengan kondisi mereka pada

saat itu. Yang terpenting adalah komunikasi antara siswa dan seluruh

warga sekolah terjalin dengan baik.

3. Kami membudayakan kedisplinan, kebersihan, seperti menghias kelas,

sholat dzuhur berjamaah, sholat ashar, dan membudayakan sikap-sikap

positif yang dapat membentuk keperibadian siswa yang baik. Kebijakan,

aturan atau tata tertib itu kami sosialisasikan melalui buku penghubung,

begitu kami menyebuutnya. Karena buku ini salah satu media penghubung

kami, siswa dan orang tua. Setiap siswa memiliki buku tersebut. di

dalamnya, salah satunya tercantum tata tertib secara lengkap.

4. Kendala selalu ada, tapi masih dalam keadaan wajar. Salah satunya adalah

faktor usia peserta didik kami yang menginjak masa remaja. Seperti yang

kita ketahui, bahwa pada usia remaja (pubertas), anak selalu ingin

mencoba hal-hal baru, mudah sekali meniru apa saja yang dilihatnya,

mudah terpengaruh oleh lingkungan (pergaulan).

5. Faktor pendukungnya adalah tersedianya sarana dan prasaranan yang

memadai. Kesediaan guru dalam membina anak-anak kami dengan cinta

kasihnya, itu semua memudahkan kami dalam menerapkan tata tertib guna

mencapai tujuan sekolah kami.

Page 119: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

6. Tentu iya, karena budaya yang kami kembangkan adalah pembinaan

akhlak, agamanya, bahasa Arab, tahfidz, dan ibadahnya.

7. Alhamdulillah iya, namun mereka harus tetap dibina, karena usia mereka

adalah usia pembentukan karakter agar semakin kuat.

8. Insya Allah.

9. Kami menanggapi semua masukan termasuk keluhan dengan positif. Lalu

kami rapatkan untuk menemukan solulsi yang kami anggap baik sesuai

dengan kesepakatan kami. Kami selalu mengadakan evaluasi dengan cara

rapat rutin setiap mingunya pada hari rabu tepatnya di luar jam

pembelajaran.

10. Untuk mencapai mutu pendidikan yang baik dan semakin baik, selain

diadakannya rapat dalam rangka evaluasi, kami juga selalu mengadakan

pembinaan atau diklat bagi guru-guru di SMP IT Almaka, dan bagi siswa,

untuk memotivasi mereka, kami mengadakan lomba, salah satunya adalah

lomba menghias kelas. Itu salah satu cara kami menstimulus keativitas

siswa.

Page 120: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

Wawancara Penelitian Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap Prestasi Belajar

Siswa di SMP IT Almaka

Identitas Responden :

Hari/ Tanggal : Rabu/ 12 Nopember 2014

Nama : Bapak Syaeful Bahri, S. Pd. i

Tempat : Ruang Tamu

Usia : 33 Tahun

Latar Belakang Pendidikan : S1

Jabatan : Guru PAI

1. Bagaimana spirit dan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan siswa?

2. Bagaimana spirit dan nilai-nilai hubungan antara siswa dengan seluruh

warga sekolah?

3. Bagaimana kebijakan yang dibuat sekolah dalam mensosialisasikan dan

mengimplementasikan budaya sekolah?

4. Apakah kendala dalam menerapkan tata tertib sekolah?

5. Apakah faktor pendukung dalam menerapkan tata tertib sekolah?

6. Apakah budaya sekolah yang berkembang mendukung pengembangan

pembelajaran PAI?

7. Apakah budaya yang berkembang mendukung lahirnya tanggung jawab,

rasa kebersamaan, saling menghargai, dan kedisiplinan siswa?

8. Apakah budaya sekolah yang berkembang mendukung 5K (keamanan,

kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kenyamanan) sekolah?

9. Bagaimana sikap sekolah dalam menanggapi setiap keluhan, baik yang

disampaikan oleh siswa, guru, maupun masyarakat?

10. Apa yang dilakukan sekolah dalam mencapai mutu pendidikan yang baik?

Page 121: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

Jawaban Wawancara dengan Guru PAI SMP IT Almaka

1. Cukup baik, karena kami membiasakan mereka dengan mengikuti sholat

dhuha bersama, tadarus, pengulangan doa-doa, hafalan surat-surat pendek

dan sholat dzuhur dan ashar berjamaah.

2. Hubungan siswa dengan seluruh warga di sekolah harmonis, terbuka dan

terbangun komunikasi yang baik.

3. Budaya sekolah itu kami atur di peraturan atau tata tertib sekolah. Kami

mensosialisasikan budaya sekolah tersebut dengan kontrak studi dan

masing-masing peserta didik memiliki buku penghubung antara kami

dengan orang tua.

4. Tentu saja ada, misalnya sikap siswa yang menginjak remaja, yaitu selalu

ingin menjadi perhatian, namun caranya kurang tepat, misalnya dengan

melanggar aturan dan sebagainya, namun tentu saja itu semua bukan

penghalang bagi kami untuk terus membina mereka.

5. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dan kerja sama para guru

dengan orang tua sangat menjadi faktor pendukung dalam menerapkan tata

tertib dan mencapai tujuan bersama.

6. Ya, karena budaya yang kami kembangkan di sini adalah pembiasaan

spiritual yang positif. Secara tidak langsung pembiasaan tersebut

berpengaruh baik terhadap pembelajaran PAI.

7. Insya Allah.

8. Insya Allah, karena budaya sekolah dibuat atau dibudayakan tujuan

akhirnya adalah agar peserta didik memiliki karakter yang kuat, baik

dalam disiplinnya, tanggung jawab, mencintai kebersihan dan keindahan

dan sebagainya.

9. Kami menanggapi semua keluhan baik yang disampaikan oleh siswa, guru,

maupun orang tua atau masyarakat dengan open mind selama itu sesuai

dengan koridor.

10. Untuk mencapai mutu pendidikan, salah satu cara yang kami lakukan

adalah meningkatkan sumber daya manusia (SDM), misalnya dengan

mengikuti diklat, meningkatkan sarana dan prasarana yang lebih baik,

memenuhi kebutuhan masyarakat yang sedang berkembang, melakukan

evaluasi dan sebagainya.

Page 122: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

ANGKET PENELITIAN

PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Petunjuk Pengisian:

1. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data tentang pengaruh

budaya sekolah terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam. Oleh karena itu, dimohon untuk mengisi angket

ini dengan keadaan yang sebenarnya.

2. Pilihlah salah satu pernyataan SL, SR, KD, HTP, dan TP*) yang anda

anggap paling sesuai dengan memberikan tanda check list ()

*) Keterangan:

SL : Selalu HTP : Hampir Tidak

Pernah

SR : Sering TP : Tidak Pernah

KD : Kadang-kadang

IDENTITAS SISWA

Nama :

__________________________________________________________

Kelas :

__________________________________________________________

Jenis Kelamin : L / P (Coret yang tidak perlu)

Budaya Sekolah (Variabel x)

NO PERNYATAAN JAWABAN

SL SR KD HTP TP

1.

Setiap akan memulai pelajaran, siswa

dibiasakan untuk membaca do’a secara

bersama-sama.

Page 123: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

2. Saya selalu menyapa dan mengucapkan

salam ketika bertemu dengan guru.

3. Saya bebicara dengan guru

menggunakan bahasa yang sopan.

4.

Saya bebicara dengan orang tua

menggunakan bahasa yang sopan.

5.

Guru dan kepala sekolah akan

memberikan penghargaan bagi siswa

yang berprestasi.

6. Sekolah menyediakan kebutuhan untuk

menunjang belajar saya.

7.

Sekolah menciptakan suasana yang

nyaman dan aman untuk belajar.

8.

Sekolah mewajibkan siswa memakai

atribut sekolah dengan lengkap.

9.

Setiap ruangan di sekolah ini diatur

dengan rapih dan bersih, sehingga

menciptakan rasa nyaman.

10. Sekolah menyediakan tempat sampah

di setiap kelas.

11.

Setiap siswa ikut bertanggung jawab

terhadap kebersihan dan keamanan

sekolah.

12.

Guru akan menegur siswa yang tidak

mengikuti kegiatan pembelajaran PAI

tanpa keterangan.

13. Saya antusias dan semangat dalam

Page 124: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

mengikuti setiap kegiatan sekolah.

14.

Saya menjaga nama baik sekolah

dengan berperilaku baik dalam

kehidupan sehari-hari.

15.

Kondisi setiap bangunan di sekolah ini

terawat dengan baik, sehingga saya

merasa aman dan nyaman untuk

menggunakannya.

16.

Di setiap kelas, terpampang tata tertib

siswa dengan penataan yang mudah

dilihat.

17.

Saya percaya dan meyakini bahwa

setiap kegiatan sekolah adalah

bermanfaat bagi kehidupan saya.

18.

Saya membaca al-Qur’an dan

melaksanakan sholat berjamaah, baik

ketika di sekolah maupun di rumah.

19.

Saya aktif dan antusias dalam

mengikuti pembelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI) di kelas.

20.

Saya berusaha mencari berbagai

sumber belajar mata pelajaran

pendidikan agama Islam (PAI).

21. Keindahan sekolah sangat terjaga

dengan baik.

22.

Kebersihan lingkungan di sekolah

mendukung saya belajar dengan baik.

23. Sekolah adalah tempat yang

Page 125: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

menyenangkan bagi saya.

24.

Saya senang dan bersemangat dalam

mengikuti kegiatan sekolah.

25. Saya ikut berpartisipasi dalam setiap

kegiatan sekolah.

26. Saya memahami apa yang telah saya

pelajari di sekolah.

27. Saya belajar sesuatu di luar sekolah

untuk menambah pengetahuan.

28. Saya taat terhadap peraturan sekolah.

29.

Kepala sekolah atau guru akan

memberikan sanksi yang tegas bagi

siswa yang melanggar peraturan

sekolah.

30. Pendidikan agama Islam (PAI) adalah

salah satu mata pelajaran favorit saya.

Page 126: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

RUANG BELAJAR SISWA SMP IT ALMAKA

Page 127: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

SERAGAM SISWA SMP IT ALMAKA

KEGIATAN BELAJAR SISWA SMP IT ALMAKA

Page 128: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

Tulisan-tulisan Motivasi yang Tertera di setiap Anak Tangga

Papan Perizinan (Permission Board) hanya Tersedia Satu pada Masing-

Masing Kelas dan hanya Berlaku untuk Satu Peserta Didik Setiap 2x40

Menit

Page 129: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

Kegiatan Tadarus Dibimbing oleh Guru

Kegiatan Sholat Dhuha

Page 130: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

SMP IT Almaka Tampak dari Depan

Lapangan SMP IT Almaka

Page 131: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

Piala/ Penghargaan yang Diraih oleh Siswa Terpajang di atas Lemari di

Ruang Tamu

Page 132: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …
Page 133: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …
Page 134: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …
Page 135: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

No. Buku Refensi/Rujukan

Paraf Dosen Pembimbing

1.

Ahmadi, Abu, Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT

Rineka Cipta, Cet. I, 1991.

2.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi

Pendidikan, Ed. Revisi. Jakarta: Bumi Aksara,

Cet.1, 1999.

3.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Parktik Ed. Revisi Jakarta: Rineka

Cipta, 2010.

4.

Bahri Djamarah, Syaiful dan Aswan Zain, Strategi

Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.

5.

CTLD, Hand out Peraturan Menteri No 22, 23, dan

24 serta Permenag. Jakarta: 2014.

6.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar

Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2008.

7.

Fuad Yusuf, Choirul, Budaya Sekolah dan Mutu

Pendidikan. Jakarta: PT. Pena Citasatria, Cet. Ke-I,

2008.

8.

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Ed.

Revisi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1999.

9.

Idi, Abdullah, Sosiolgi Pendidikan: Individu,

Masyarakat, dan Pendidikan. Jakarta: Rajawali

Pers, 2011.

10.

Koentjaraningrat, Bunga Rampai Kebudayaan,

Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2008.

11.

Komariah, Aan dan Cepi Triatna, Visionary

Leadership: Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi

aksara, Cet. I, 2005.

12.

Mahfud, Rois, Al-Islam (Pendidikan Agama Islam).

Bandung: Erlangga, 2011.

Page 136: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

13.

Majid, Abdul dan Dian Andayani, Pendidikan

Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep

Kurikulum dan Implementasi Kurikulum 2004.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006.

14.

Muhaimin, “Manajemen Pendidikan” Aplikasinya

dalam Penyusunan Rencana Pengembangan

Sekolah, Madrasah, Ed. 1. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2010.

15.

Muhaimin, Nuansa Baru Pendidikan Islam

(Mengurai Benai Kusut Dunia Pendidikan).

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006.

16.

Muhaimin, Pengembangan Kurikulum PAI di

Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2005.

17.

Nasution, S, Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara, Cet. 1, 1995.

18.

Setiadi, Elly M, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Ed.

1. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, Cet. 3,

2008.

19.

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

20.

SMP IT Almaka, Buku Panduan Orang Tua dan

Siswa serta MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik

Baru). Jakarta: 2013.

21. SMP IT Almaka, Profile Sekolah. Jakarta: 2013

22.

Sudiono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009.

23.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan

Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta, 2012

24.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi

Proses Pendidikan, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, Cet. V, 2009.

Page 137: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR …

25.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan

Pendekatan baru. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008.

26.

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam (Berbasis Integrasi dan Kompetensi),

Ed. Revisi. Jakarta: RajaGrafindo Persada,2005.