PENGADILAN TINGGI MEDAN 7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 1 dari 77 halaman P U T U S A N NOMOR: 368/PDT/2016/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara- perkara perdata pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara: 1. Paian Simamora, umur ± 74 tahun, agama Kristen Protestan, pekerjaan tani, alamat Sosor Julu, Desa Sosor Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, selanjutnya disebut sebagai Pembanding I ; semula Tergugat I 2. Asman Simamora, umur ± 62 tahun, agama Kristen Protestan, pekerjaan tani, alamat Sosor Julu, Desa Sosor Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, selanjutnya disebut sebagai Pembanding II ; Semula Tergugat II 3. Dariaman Simamora, umur ± 64 tahun, agama Kristen Protestan, Pekerjaan Tani, Alamat Sosor Julu Desa Sosor Gonting Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan, selanjutnya disebut sebagai Pembanding III; semula Tergugat III 4. Robet Simamora, umur ± 48 tahun, agama Kristen Protestan, pekerjaan sopir, alamat Jln. Binjei km. 13 Gg. Sawah / Jl. Setia I - belakang Hotel Melila, Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, selanjutnya disebut sebagai Pembanding IV ; semula Tergugat IV 5. Liber Simamora, umur ± 30 tahun, agama Kristen Protestan, pekerjaan sopir, alamat Sosor Julu, Desa Sosor Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, selanjutnya disebut sebagai Pembanding V ; semula Tergugat V
77
Embed
PENGADILAN TINGGI MEDAN TINGGI MEDAN 7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 4 dari 77 halaman pekerjaan tani, alamat Sosor Julu, Desa Sosor Gonting, Kecamatan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 1 dari 77 halaman
P U T U S A N
NOMOR: 368/PDT/2016/PT.MDN.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara antara:
1. Paian Simamora, umur ± 74 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan tani, alamat Sosor Julu, Desa Sosor
Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul,
Kabupaten Humbang Hasundutan, selanjutnya
disebut sebagai Pembanding I ; semula
Tergugat I 2. Asman Simamora, umur ± 62 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan tani, alamat Sosor Julu, Desa Sosor
Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul,
Kabupaten Humbang Hasundutan, selanjutnya
disebut sebagai Pembanding II ; Semula
Tergugat II 3. Dariaman Simamora, umur ± 64 tahun, agama Kristen Protestan,
Pekerjaan Tani, Alamat Sosor Julu Desa Sosor
Gonting Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten
Humbang Hasundutan, selanjutnya disebut
sebagai Pembanding III; semula Tergugat III
4. Robet Simamora, umur ± 48 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan sopir, alamat Jln. Binjei km. 13 Gg.
Sawah / Jl. Setia I - belakang Hotel Melila,
Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal,
Kabupaten Deli Serdang, selanjutnya disebut
sebagai Pembanding IV ; semula Tergugat IV 5. Liber Simamora, umur ± 30 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan sopir, alamat Sosor Julu, Desa Sosor
Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul,
Kabupaten Humbang Hasundutan, selanjutnya
disebut sebagai Pembanding V ; semula
Tergugat V
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 2 dari 77 halaman
6. Mangasi Simamora, umur ± 68 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan tani, alamat Sosor Julu, Desa Sosor
Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul,
Kabupaten Humbang Hasundutan, selanjutnya
disebut sebagai Pembanding VI ; semula
Tergugat VI 7. Kasmen Simamora, umur ± 62 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan tani, alamat Sosor Julu, Desa Sosor
Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul,
Kabupaten Humbang Hasundutan, selanjutnya
disebut sebagai Pembanding VII; semula
Tergugat VII 8. Janto Simamora, umur ± 40 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan tani, alamat Sosor Julu, Desa Sosor
Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul,
Kabupaten Humbang Hasundutan, selanjutnya
disebut sebagai Pembanding VIII ; semula
Tergugat VIII 9. Ganda Simamora, umur ± 35 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan tani, alamat Sosor Julu, Desa Sosor
Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul,
Kabupaten Humbang Hasundutan, selanjutnya
disebut sebagai Pembanding IX ; semula
Tergugat IX 10. Dapot Simamora, umur ± 25 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan tani, alamat Sosor Julu, Desa Sosor
Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul,
Kabupaten Humbang Hasundutan, selanjutnya
disebut sebagai Pembanding X ; semula
Tergugat X
11. Jamian Simamora, umur ± 70 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan tani, alamat Sosor Julu, Desa Sosor
Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul,
Kabupaten Humbang Hasundutan, selanjutnya
disebut sebagai Pembanding XI ; semula
Tergugat XI 12. Bilper Simamora, umur ± 59 tahun, agama Kristen Protestan,
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 3 dari 77 halaman
pekerjaan pensiunan PNS, alamat Jl. Orde
Baru/Dekat Gereja GKPI Resort Sei Agul,
Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat,
Kota Madya Medan, selanjutnya disebut
sebagai Pembanding XII ; semula Tergugat XII
13. Mangatas Simamora, umur ± 50 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan tani, alamat Sosor Julu, Desa Sosor
Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul,
Kabupaten Humbang Hasundutan,selanjutnya
disebut sebagai Pembanding XIII; semula
Tergugat XIII 14. Gandi Simamora, umur ± 40 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (PNS), alamat
Jln. Binjei KM. 10,5, Kompleks Abdul Hamid,
Desa Kampung Lalang, Kecamatan Sunggal,
Kabupaten Deli Serdang, selanjutnya disebut
sebagai Pembanding XIV ; semula Tergugat
XIV 15. Sahala Simamora, umur ± 56 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan tani, alamat Sosor Julu, Desa Sosor
Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul,
Kabupaten Humbang Hasundutan, selanjutnya
disebut sebagai Pembanding XV ; semula
Tergugat XV 16. Tikkos Simamora, umur ± 42 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan tani, alamat Sosor Julu, Desa Sosor
Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul,
Kabupaten Humbang Hasundutan, selanjutnya
disebut sebagai Pembanding XVI ; semula
Tergugat XVI
17. Jahoras Simamora, umur ± 40 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan tani, alamat Sosor Julu, Desa Sosor
Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul,
Kabupaten Humbang Hasundutan, selanjutnya
disebut sebagai Pembanding XVII ; semula
Tergugat XVII 18. Melanthon Simamora, umur ± 30 tahun, agama Kristen Protestan,
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 4 dari 77 halaman
pekerjaan tani, alamat Sosor Julu, Desa Sosor
Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul,
Kabupaten Humbang Hasundutan, selanjutnya
disebut sebagai Pembanding XVIII ; semula
Tergugat XVIII
19. Martumpal Simamora, umur ± 54 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan tani, alamat Sosor Julu, Desa Sosor
Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul,
Kabupaten Humbang Hasundutan,selanjutnya
disebut sebagai Pembanding XIX; semula
Tergugat XIX 20. Roi Bernad Simamora, umur ± 30 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan tani, alamat Sosor Julu, Desa Sosor
Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul,
Kabupaten Humbang Hasundutan, selanjutnya
disebut sebagai Pembanding XX; semula
Tergugat XX
21. Dalles Simamora, umur ± 25 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan tani, alamat Sosor Julu, Desa Sosor
Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul,
Kabupaten Humbang Hasundutan, selanjutnya
disebut sebagai Pembanding XXI ; semula
Tergugat XXI 22. Mangiden Simamora, umur ± 65 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan pensiunan Pegawai Negeri Sipil
(PNS), alamat Jln. Karya Rakyat No.100
Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat,
Kota Madya Medan, selanjutnya disebut
sebagai Pembanding Tergugat XXII ; semula
Tergugat XXII
23. Patial Simamora, umur ± 59 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan pensiunan Polisi, alamat Kompleks
Asrama Polisi Jln. Pasar Merah No. 1
Kelurahan Binjei, Kecamatan Medan Denai,
Kota Madya Medan, selanjutnya disebut
sebagai Pembanding XXIII ; semula Tergugat
XXIII
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 5 dari 77 halaman
Dalam perkara ini Pembanding I sampai dengan Pembanding XXIII
semula Tergugar I sampai dengat Penggugat XXIII telah memberikan
kuasa kepada : TONGAM MANALU, SH, MH dan ERIKA L.T
HUTABARAT, SH, Advokat, Pengacara, Penasihat Hukum pada Kantor
Pengacara TONGAM MANALU, SH, MH & Associates, yang beralamat di
Jln. Bhaktiar No. 55 Pasar Baru, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten
Tapanuli Utara, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 15 April 2015,
L a w a n
1. Maruhum Simamora, umur ± 53 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan tani, alamat Jl. Rikardo No. 64 Pasar
Baru, Kelurahan Pasar, Kecamatan Dolok
Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan,
selanjutnya disebut sebagai Terbanding I ;
semula Penggugat I 2. Ruddin Simamora, umur ± 59 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (PNS), alamat
Jl. Karya No. 49 Kelurahan Pasar, Kecamatan
Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang
Hasundutan, selanjutnya disebut sebagai
Terbanding II ; semula Penggugat II
3. Manahan Simamora, umur ± 76 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan pensiunan Pegawai Negeri Sipil
(PNS), alamat Sosor Julu, Desa Sosor Gonting,
Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten
Humbang Hasundutan, selanjutnya disebut
sebagai Terbanding III ; semula Penggugat III 4. Jaulim Simamora, umur ± 74 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan tani, alamat Sosor Julu, Desa Sosor
Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul,
Kabupaten Humbang Hasundutan, selanjutnya
disebut sebagai Terbanding IV ; semula
Penggugat IV
5. Arben Simamora, umur ± 59 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan tani, alamat Sosor Gonting,
Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 6 dari 77 halaman
Humbang Hasundutan, selanjutnya disebut
sebagai Terbanding V ; semula Penggugat V
Dalam perkara ini Terbanding I sampai dengan Terbanding V telah
memberikan kuasa kepada Tagor Tampubolon, SH. Advokat yang
berkantor di Jalan Gajah Mada No.5 Tarutung, Tapanuli Utara
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 18 Nopember 2014;
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Setelah membaca berkas perkara dan surat-surat lainnya yang terkait
dengan perkara ini ;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA :
Menimbang, bahwa Para Penggugat melalui kuasanya telah
mengajukan surat gugatan tanggal 02 Maret 2015 yang diterima dan
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung pada tanggal 02
Maret 2015 dalam Register Nomor : 08/Pdt.G/2015/PN.Trt, telah
mengajukan gugatan sebagai berikut :
1. Bahwa Penggugat I, II, III, IV, V adalah keturunan dan ahli waris Raja
Musa Simamora (Op. Jaintan), dimana anak Raja Musa Simamora (Op.
Jaintan) adalah Op. Pardomuan Simamora dan Op. Jahusor
Simamora. Anak Op. Pardomuan Simamora adalah Jaintan Simamora
(Op. Ronal) dan Bonifansius Simamora (Op. Nivico) dan Penggugat I
adalah anak Jaintan Simamora (Op. Ronal), Penggugat II adalah anak
Bonifancius Simamora (Op. Nivico), sedangkan Penggugat III, IV, V
adalah anak Op. Jahusor Simamora;
2. Bahwa Raja Musa Simamora (Op. Jaintan) semasa hidupnya mula-
mula membuka perkampungan di Parsogotan lingkungan Sosor
Gonting, dan perkampungan yang dibuka Raja Musa Simamora (Op.
Jaintan) tersebut dinamai “Parhutaan Parsogotan” atau sering juga
disebut Parhuta-hutaan Parsogotan, kemudian Raja Musa Simamora
(Op. Jaintan) dan keturunannya untuk beberapa lama tinggal di
Parhutaan Parsogotan. Selain Raja Musa Simamora (Op. Jaintan) dan
keturunannya maka Raja Musa Simamora (Op. Jaintan) memanggil
Simamora (Op. Tumbur), Johannes Simamora (Op. Bastian), dan ada
lagi anak Op. Batu Nanggar Simamora yang lain akan tetapi tidak
memiliki keturunan laki-laki sehingga tidak perlu disebutkan dalam
perkara ini dan semua anak Op. Batu Nanggar Simamora termasuk
Raja Musa Simamora (Op. Jaintan) lahir dan besar di Huta Julu; 8. Bahwa Op. Batu Nanggar Simamora tidak pernah bertempat tinggal
di Parhutaan Parsogotan karena Op. Batu Nanggar Simamora
semasa hidupnya bertempat tinggal di Huta Julu dan meninggal dunia
di Huta Julu, akan tetapi setelah Op. Batu Nanggar Simamora
meninggal dunia di Huta Julu maka Raja Musa Simamora (Op.
Jaintan) dan anak-anak Op. Batu Nanggar Simamora yang lainnya
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 9 dari 77 halaman
memakamkan Op. Batu Nanggar Simamora di Sosor Julu yaitu
perkampungan yang dibuka dan didirikan Raja Musa Simamora (Op.
Jaintan) sendiri. Setelah Op. Batu Nanggar Simamora meninggal dunia
di Huta Julu dan dimakamkan di perkampungan Sosor Julu maka
kemudian istri Op. Batu Nanggar Simamora yaitu Br. Silaban berikut
rumah peninggalan Op. Batu Nanggar Simamora di Huta Julu
dipindahkan Raja Musa Simamora (Op. Jaintan) ke Sosor Julu;
9. Bahwa demikian juga anak-anak Op. Batu Nanggar Simamora selain
Raja Musa Simamora (Op. Jaintan) yaitu A. Lotak Simamora (Op.
Paian), Lucius Simamora (Op. Cyrus), Alitan Simamora (Op. Bilper),
Jesayas Simamora (Op. Tumbur), Johannes Simamora (Op. Bastian) semasa hidupnya tidak pernah bertempat tinggal di tanah terperkara Parhutaan Parsogotan;
10. Bahwa setelah Raja Musa Simamora (Op. Jaintan)
membuka/mendirikan perkampungan Sosor Julu dan tinggal di Sosor
Julu maka kemudian Raja Musa Simamora (Op. Jaintan) sebagai
pendiri dan pemilik parkampungan Sosor Julu mengajak saudara-
saudaranya yaitu anak-anak Op. Batu Nanggar Simamora untuk
tinggal bersama-sama dengan Raja Musa Simamora (Op. Jaintan) di
Sosor Julu sehingga A. Lotak Simamora (Op. Paian) dan keturunannya
yang dahulu bertempat tinggal di Lumban Holbung pindah dari Lumban
Holbung ke Sosor Julu, Lucius Simamora (Op. Cyrus) yang dahulu
tinggal di Huta Julu, kemudian merantau ke Sihorbo-Dairi dan akhirnya
tinggal menetap di Huta Sosor Julu, Alitan Simamora (Op. Bilper)
dahulu tinggal di Sirogos kemudian pindah dan menetap di Sosor Julu,
Jesayas Simamora (Op. Tumbur) tinggal di Sosor Julu bersama Raja
Musa Siamamora (Op. Jaintan), Johannes Simamora (Op. Bastian)
awalnya tinggal di Hutajulu, kemudian di Tipang-Bakkara dan akhirnya tinggal di Sosor Julu sehingga secara faktual seluruh anak keturunan Op. Batunanggar Simamora telah bertempat tinggal di Sosor Julu yang dibuka atau didirikan oleh salah satu anak Op. Batu
Nanggar Simamora yaitu Raja Musa Simamora (Op. Jaintan);
11. Bahwa selain mengijinkan A. Lotak Simamora (Op. Paian), Lucius
XXI, XXII, XXIII yang secara tanpa hak menguasai, mengusahai dan
mengklaim tanah terperkara sebagai bekas parhutaan milik alm. Op. Batu Nanggar Simamora adalah merupakan perbuatan melawan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 12 dari 77 halaman
hukum (onrechtmatige daad) yang sangat merugikan hak dan
kepentingan hukum keturunan dan ahli waris Raja Musa Simamora
(Op. Jaintan) termasuk Penggugat I, II, III, IV, V sebagai pemilik sah
tanah terperkara;
17. Bahwa oleh karena tanah terperkara adalah milik Raja Musa
Simamora (Op. Jaintan) yang diwariskan turun temurun kepada
seluruh keturunan dan ahli warisnya termasuk Penggugat I, II, III, IV, V
dan perbuatan Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII,
XIV, XV, XVI, XVII, XVIII, XIX, XX, XXI, XXII,XXIII yang secara tanpa
hak mengusahai, menguasai dan mengklaim tanah terperkara sebagai
bekas perkampungan/parhutaan Op. Batu Nanggar Simamora adalah
perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) maka adalah patut
menurut hukum bilamana Penggugat I, II, III, IV, V sebagai keturunan
dan ahli waris Raja Musa Simamora (Op. Jaintan) mengajukan gugatan ini di Pengadilan Negeri Tarutung guna menjamin dan mendapatkan kepastian hukum kepemilikan Raja Musa Simamora (Op. Jaintan) dan keturunan ahli warisnya termasuk Penggugat I, II, III, IV, V sebagai pemilik sah tanah terperkara;
18. Bahwa oleh karena tanah terperkara adalah milik Raja Musa
Simamora (Op. Jaintan) yang diwariskan turun temurun kepada
seluruh keturunan ahli warisnya termasuk Penggugat I, II, III, IV, V dan
perbuatan Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV,
XV, XVI, XVII, XVIII, XIX, XX, XXI, XXII, XXIII yang secara tanpa hak
menguasai, mengusahai dan mengklaim tanah terperkara sebagai
bekas perkampungan Op. Batu Nanggar Simamora dengan maksud
agar tanah terperkara menjadi milik bersama keturunan ahli waris Op.
Batu Nanggar Simamora termasuk Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII,
dan tidak hanya milik keturunan ahli waris Raja Musa Simamora (Op.
Jaintan) adalah perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) yang
sangat merugikan hak dan kepentingan hukum seluruh keturunan ahli
waris Raja Musa Simamora (Op. Jaintan) selaku pemilik sah tanah
terperkara maka adalah patut menurut hukum bilamana Majelis Hakim
mengabulkan gugatan Penggugat I, II, III, IV, V untuk seluruhnya
dengan menyatakan tanah terperkara adalah milik sah Raja Musa Simamora (Op. Jaintan) yang diwariskan turun temurun kepada seluruh keturunan ahli warisnya termasuk Penggugat I, II, III, IV, V
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 13 dari 77 halaman
serta menghukum Tergugat I, II , III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV, XV, XVI, XVII, XVIII, XIX, XX, XXI, XXII, XXIII untuk secara tanggung renteng membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini;
19. Bahwa oleh karena perbuatan Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX,
secara tanpa hak menguasai, mengusahai dan mengklaim tanah
terperkara sebagai bekas perkampungan Op. Batu Nanggar Simamora
adalah perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) yang
merugikan hak dan kepentingaan hukum keturunan dan ahli waris Raja
Musa Simamora (Op. Jaintan) sebagai pemilik sah tanah terperkara
termasuk Penggugat I, II, III, IV, V maka adalah patut menurut hukum
apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
menghukum Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV, XV, XVI, XVII, XVIII, XIX, XX, XXI, XXII, XXIII dan atau orang lain yang mendapatkan hak daripadanya untuk membongkar sendiri pamlet yang dibuat Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV, XV, XVI, XVII, XVIII, XIX, XX, XXI, XXII, XXIII tersebut dan segala harta benda apapun milik Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV, XV, XVI, XVII, XVIII, XIX, XX, XXI, XXII, XXIII dan atau orang lain yang mendapatkan hak daripadanya agar tanah terperkara dapat diusahai dan dikuasai seluruh keturunan dan ahli waris Raja Musa Simamora (Op. Jaintan) termasuk Penggugat I, II, III, IV, V sebagai pemilik sah tanah terperkara;
20. Bahwa oleh karena tanah terperkara adalah milik sah Raja Musa
Simamora (Op. Jaintan) yang diwariskan turun temurun kepada
seluruh keturunan ahli warisnya termasuk Penggugat I, II, III, IV, V
sedangkan perbuatan Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII,
kepemilikan tanah terperkara dengan berbagai cara yang tidak patut
menurut hukum maka untuk itu mohon Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk terlebih dahulu meletakkan sita jaminan atas tanah terperkara (consevatoir beslaag);
22. Bahwa oleh karena gugatan ini diajukan berdasarkan atas fakta yang
didukung bukti-bukti yang kuat yang kebenaranya tidak dapat dibantah
oleh Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV, XV,
XVI, XVII, XVIII, XIX, XX, XXI, XXII, XXIII maka untuk itu mohon
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada upaya hukum perlawanan (verzet), banding, kasasi (uit voerbaar bij vorraad);
23. Bahwa Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV, XV,
XVI, XVII, XVIII, XIX, XX, XXI, XXII, XXIII telah berusaha secara tanpa
hak mengusahai dan menguasai tanah terperkara antara lain dengan
membuat pamplet yang berisi pernyataan tanah terperkara sebagai
tanah bekas perkampungan milik Op. Batu Nanggar Simamora dan
Penggugat I, II, III, IV, V khawatir bahwa Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII,
secara tanpa hak menguasai, mengusahai dan mengklaim tanah
terperkara sebagai bekas perkampungan (parhutaan) milik Op. Batu
Nanggar Simamora adalah perbuatan melawan hukum (onrechtmatige
daad) ;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 16 dari 77 halaman
5. Menghukum Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV,
XV, XVI, XVII, XVIII, XIX, XX, XXI, XXII, XXIII dan atau orang lain yang
mendapatkan hak dari padanya untuk membongkar sendiri pamlet
yang dibuat Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV,
XV, XVI, XVII, XVIII, XIX, XX, XXI, XXII, XXIII tersebut dan segala
harta benda apapun milik Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI,
XII, XIII, XIV, XV, XVI, XVII, XVIII, XIX, XX, XXI, XXII, XXIII dan atau
orang lain yang mendapatkan hak dari padanya agar tanah terperkara
dapat diusahai dan dikuasai seluruh keturunan dan ahli waris Raja
Musa Simamora (Op. Jaintan) termasuk Penggugat I, II, III, IV, V
sebagai pemilik sah tanah terperkara ;
6. Menyatakan segala surat-surat yang dibuat oleh dan atau untuk
kepentingan Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV,
XV, XVI, XVII, XVIII, XIX, XX, XXI, XXII, XXIII dan atau orang lain yang
mendapatkan hak daripadanya atas tanah terperkara adalah tidak sah,
batal dan tidak berkekuatan hukum ;
7. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakkan atas tanah
terperkara (consevatoir beslaag) ;
8. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih
dahulu walaupun ada upaya hukum perlawanan (verzet), banding
maupun kasasi (uit voerbaar bij voorraad) ;
9. Menghukum Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV,
XV, XVI, XVII, XVIII, XIX, XX, XXI, XXII, XXIII untuk secara tanggung
renteng membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini ;
Atau
Bilamana Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
berpendapat lain, maka mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
bono);
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut para
Tergugat melalui kuasa hukumnya telah memberikan jawaban yang pada
pokoknya sebagai berikut : DALAM KONPENSI : A. DALAM EKSEPSI :
- Bahwa Para Tergugat dengan tegas menolak serta menyangkal
seluruh dalil dalil yang dikemukakan oleh Para Penggugat, kecuali
diakui secara tegas dalam eksepsi ini ;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 17 dari 77 halaman
- Bahwa gugatan Para Penggugat haruslah ditolak seluruhnya atau
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk
verklaard) dengan alasan dan dasar sebagai berikut :
I. GUGATAN PENGGUGAT KURANG PIHAK (PLURIUM LITIS
CONSORTIUM ) DARI KETURUNAN/ AHLI WARIS ALM OP.
BATU NANGGAR SIMAMORA.
Bahwa objek sengketa adalah merupakan tanah yang
diwariskan oleh Alm Op. Batu Nanggar Simamora, kepada
seluruh keturunan maupun ahli warisnya, maka dengan tidak
diikutkannya seluruh keturunan maupun ahli waris Alm Op. Batu
Nanggar Simamora. sebagai pihak dalam perkara ini maka
Gugatan Penggugat adalah Kurang Pihak ( Plurium Litis
Consortium),sehingga adalah patut dan layak jika Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili Perkara ini untuk menolak
gugatan penggugat untuk seluruhnya dan atau setidaktidaknya
tidak dapat diterima ( Niet On Vantkelijk Verklaard ) .
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 2438 K/
Sip/ 1980 “ Gugatan dinyatakan tidak dapat diterima karena
tidak semua Ahli Waris turut sebagai Pihak dalam Perkara ” ;
II. GUGATAN PENGGUGAT ( ERROR IN PERSONA ) SALAH
ALAMAT KARENA GUGATAN PENGGUGAT TIDAK
MEMENUHI SYARAT PERBUATAN MELAWAN HUKUM
SEBAGAIMANA DIMAKSUD PASAL 1365 KUHPERDATA.
Bahwa Tergugat sama sekali tidak ada melakuan perbuatan
yang didalilkan oleh Penggugat tersebut sementara ketentuan
mengenai perbuatan melawan hukum sebagaimana diatur
dalam Pasal 1365 KUH Perdata mensyaratkan dipenuhinya 4
unsur sebagai berikut :
1. Adanya suatu perbuatan yang melawan hukum;
2. Adanya kesalahan;
3. Adanya kerugian;
4. Adanya hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian
Bahwa dapat disimpulkan dengan sederhana bahwa ketentuan
Pasal 1365 KUHPerdata digunakan sebagai dasar hukum untuk
mengajukan gugatan (cause of action) jika dalam kasus tersebut
terdapat kesalahan seseorang yang menyebabkan kerugian
terhadap orang lain.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 18 dari 77 halaman
Bahwa Berdasarkan dalil-dalil Penggugat dan tersebut diatas,
selain tidak jelas dasar hukumnya, Penggugat juga telah keliru
dan sesat melakukan gugatan perbuatan melawan hukum
terhadap Tergugat karena gugatan Penggugat tidak memenuhi
syarat perbuatan melawan hukum sebagaimana dimaksud pasal
1365 KUHPerdata.
Bahwa fakta yang tidak terbantahkan dengan dalil apapun baik
Para Penggugat maupun Para Tergugat, secara feitelijk tidak
pernah ada di obyek perkara sejak di tinggalkan dahulu oleh
kakek moyang para penggugat dan para tergugat hingga
sekarang, sehingga tidak ada terjadi suatu perbuatan melawan
hukum oleh seseorang atas apa yang telah menjadi hak
seseorang dan tidak ada kerugian yang ditimbulkan bagi orang
lain. dengan demikian antara Para Penggugat dan Para
Tergugat tidak pernah terjadi perbuatan melawan hukum diatas
objek perkara ;
III. TENTANG OBYEK GUGATAN YANG TIDAK JELAS.
Bahwa sebagaimana dalil gugatan Penggugat tanah terperkara
terletak di Jalan Dolok Sanggul - Bakkara, Desa Sosor Gonting,
Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan,
dengan ukuran ± 50 m x 53 m atau seluas ± 2.650 M2 (dua ribu
enam ratus lima puluh meter persegi), dengan batas-batas
menurut Para Penggugat adalah :
Sebelah Timur berbatas dengan : tanah keturunan Raja
Musa Simamora (Op. Jaintan)/makam Op. Pardomuan
Simamora dan Op. Jahusor Simamora
Sebelah Barat berbatas dengan : Tanah Jaulim Simamora
Sebelah Utara berbatas dengan : tanah keturunan Sanar
Sinaga (Op. Udin)
Sebelah Selatan berbatas dengan : Jalan Bakkara
Bahwa batas tanah terperkara yang yang didalilkan oleh Para
Penggugat untuk batas sebelah Timur dan Sebelah Utara
adalah tidak tepat, dimana sebenarnya adalah, sebagai berikut :
Sebelah Timur berbatas dengan : Bekas tanah milik Op.
Tumbur Simamora dan makam
Sebelah Barat berbatas dengan : Tanah Jaulim Simamora
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 19 dari 77 halaman
Sebelah Utara berbatas dengan : tanah milik Op. Tumbur
Simamora
Sebelah Selatan berbatas dengan : Jalan Bakkara
Bahwa berdasarkan uraian uraian tersebut di atas, mohon
kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
ini berkenan untuk menolak gugatan Penggugat untuk
seluruhnya dan atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima ( Niet
On Vantkelijk Verklaard );
B. DALAM POKOK PERKARA : 1. Bahwa Para Tergugat dengan tegas menolak serta menyangkal
seluruh dalil-dalil yang dikemukakan oleh Para Penggugat, kecuali
diakui secara tegas oleh Para Tergugat dalam jawaban ini ;
2. Bahwa apa yang telah diuraikan Para Tergugat dalam eksepsi di
atas untuk tidak mengulang-ulangi lagi mohon dianggap telah turut
dimasukkan dalam pokok perkara ini ;
3. Bahwa tidak benar hanya Para Penggugat sebagai pemilik tanah
terperkara, namun tanah terperkara adalah milik bersama antara
Para Penggugat dan Tergugat sebagai kampung yang dibuka oleh
Op. Batu Nanggar Simamora bersama sama dengan keturunannya
yang sudah menikah di masa itu yaitu Op. Paian Simamora, Raja
Musa Simamora ( Op. Jaintan Simamora), Latus Simamora, Bonus
Simamora, Op. Cyrus Simamora ;
4. Bahwa tanah terperkara terletak di Jalan Dolok Sanggul-Bakkara
Desa Sosor Gonting Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten
Humbang Hasundutan dengan ukuran ± 50 m x 53 m atau seluas ±
2.650 m2 (dua ribu enam ratus lima puluh meter persegi), dengan
batas-batas menurut Para Penggugat adalah :
Sebelah Timur berbatas dengan : tanah keturunan Raja Musa
Simamora (Op.Jaintan)/makam Op. Pardomuan Simamora dan Op.
Jahusor Simamora
Sebelah Barat berbatas dengan : Tanah Jaulim Simamora
Sebelah Utara berbatas dengan : tanah keturunan Sanar Sinaga
(Op. Udin)
Sebelah Selatan berbatas dengan : Jalan Bakkara
Bahwa batas tanah terperkara yang sebenarnya adalah, sebagai
berikut :
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 20 dari 77 halaman
Sebelah Timur berbatas dengan : Bekas tanah milik Op. Tumbur
Simamora dan makam
Sebelah Barat berbatas dengan : Tanah Jaulim Simamora
Sebelah Utara berbatas dengan : tanah milik Op. Tumbur
Simamora.
Sebelah Selatan berbatas dengan : Jalan Bakkara
5. Bahwa Tergugat XIX dan Tergugat XX pernah direkayasa oleh
Kepentingan Para Penggugat dengan memanfaatkan perkara
pidana, untuk mendapatkan obyek terperkara, namun Putusan
Pidana Pengadilan Negeri Tarutung Nomor 257/Pid.B/2013/PN.Trt
atas nama Terdakwa Tergugat XIX, dan Putusan Pidana
Pengadilan Negeri Tarutung Nomor 258/Pid.B/2013/PN.Trt atas
nama Terdakwa Tergugat XX, menyatakan bahwa Perbuatan
Tergugat XIX dan Tergugat XX bukanlah merupakan perbuatan
pidana, sehingga batas sebelah Timur dan Utara sebagaimana
maksud Para Penggugat dalam perkara a quo, merupakan batas
yang salah;
6. Bahwa dalam perkara pidana Nomor 257/Pid.B/2013/PN. Trt dan
Nomor 258/Pid.B/2013/PN.Trt tersebut, ditemukan fakta bahwa
makam Op. Pardomuan Simamora dan Op. Jahusor Simamora
adalah merupakan pemberian dari Marga Sinaga, sehingga
bagaimana mungkin Raja Musa Simamora sebagai pendiri
kampung sedang keturunannya Raja Musa Simamora itu sendiri
meminta tanah dari Marga Sinaga yang merupakan pendatang
untuk dijadikan Makam Keturunan Raja Musa, sebagaimana batas
sebelah timur tanah terperkara;
7. Bahwa dalil Para Penggugat yang menyatakan tanah terperkara
adalah kampung yang dibuka oleh Raja Musa Simamora (Op.
Jaintan) sendiri adalah dalil yang tidak benar, bahwa dahulunya
Kampung yang sekarang menjadi obyek terperkara dibuka oleh Op.
Batu Nanggar Simamora bersama-sama dengan kerturunannya
yaitu : Op. Paian Simamora, Raja Musa Simamora, Latus
Simamora, Bonus Simamora, Op. Cyrus Simamora;
8. Bahwa fakta yang tidak dapat dibantah, pada sekitar tahun 1986-
1988 seluruh keturunan dan Ahli Waris . Op. Batu Nanggar
Simamora dan Op. Marhutala, berbagi tanah sepanjang pinggir
jalan Bakkara, tanah yang dibagi tersebut ada yang berbatasan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 21 dari 77 halaman
langsung dengan tanah terperkara, dan tanah terperkara tidak ikut
dibagi, karena itu merupakan bekas Kampung yang dibuka oleh
Leluhur Para Penggugat dan Para Tergugat yang harus dijaga dan
dilestarikan bersama, dan bahwa kemudian selain Jual beli dengan
yang lain, Tergugat XIII ada menjual tanah pembagiannya kepada
anak Penggugat III yang bernama Jahusor simamora ;
9. Bahwa semasa hidupnya Op. Batu Nanggar Simamora memiliki 3
(tiga) orang isteri dan memiliki 8 (delapan) anak Laki laki dan 2
(dua) Orang anak Perempuan :
a. Anak laki-laki Alm. Op Batu Nanggar Simamora dari Isterinya
yang pertama (Br Purba) yaitu :
Op. Paian Simamora ;
b. Anak laki-laki Alm. Op Batu Nanggar Simamora dari Isterinya
yang Kedua (Br Banjar Nahor) yaitu :
Raja Musa kemudian tersebut Op. Jaintan Simamora ;
Latus Simamora : - Bonus Simamora ;
c. Anak Laki laki Alm. Op Batu Nanggar Simamora dari Isterinya
yang Ketiga (Br Silaban) yaitu :
Licius Simamora (Op. Cyrus Simamora) ;
Alitan Simamora (Bilper Simamora) ;
Jesayas Simamora (Op. Tumbur) ;
Johannes Simamora (Op. Chandra Bastian Simamora) dan 2
(dua orang) Anak Perempuan ;
10. Bahwa dimasa hidupnya Op. Batu Nanggar Simamora (leluhur Para
Penggugat dan Para Tergugat) tinggal dan hidup di Kampung Huta
Julu, dan setelah ada anak anak Op. Batu Nanggar Simamora yang
menikah, yaitu : Op. Paian Simamora, Raja Musa Simamora, Latus
Simamora , Bonus Simamora , Lycius Simamora , maka di bawa
(diajak ) Op. Batu Nanggar Simamora-lah anaknya yang sudah menikah itu membuka Kampung yang diberi nama Parsogotan Sosor Julu ( Obyek terperkara ). dan Op. Batu Nanggar
Simamora bersama sama dengan anaknya dan menantunya
mendirikan 3 ( tiga) buah rumah ;
11. Bahwa dengan demikian tidaklah benar Raja Musa Simamora (Op.
Jaintan) membuka perkampungan yang menjadi Obyek Terperkara,
namun kampung tersebut dahulunya dibuka oleh Op. Batu Nanggar
Simamora bersama sama dengan kerturunannya yaitu : Op. Paian
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 22 dari 77 halaman
Cyrus, maka di bawa ( diajak ) Op. Batu Nanggar Simamora-lah
anaknya tersebut untuk membuka Kampung yang menjadi Obyek
terperkara ;
24. Bahwa tidaklah benar hanya Raja Musa yang mengijinkan Sukkia
Simamora (Op. Manaek) yang dahulu bertempat tinggal di Huta Julu
untuk tinggal di Sosor Julu, namun keberadaan Sukkia Simamora di
Sosor Julu adalah merupakan persetujuan dari keseluruhan
keturunan dan Ahli Waris Op. Batu Nanggar Simamora, demikian
juga dengan Lamisana Simamora (Op. Tiopan) yang dahulu
bertempat tinggal di Lintong Nihuta kemudian pindah dan menetap
di Sosor Julu, adalah merupakan persetujuan dari keseluruhan
keturunan dan Ahli Waris Op. Batu Nanggar Simamora ;
25. Bahwa kemudian Kenan Simamora, Renatus Simamora yang
dahulu tinggal di Pangambatan pindah dan menetap di Sosor Julu
adalah merupakan persetujuan dari keseluruhan keturunan dan Ahli
Waris Op. Batu Nanggar Simamora ;
26. Bahwa tidaklah benar Raja Musa Simamora (Op. Jaintan)
membuka/mendirikan perkampungan Sosor Julu dan tidak benar,
A. Lotak Simamora (Op. Paian) dan keturunnya dahulu tinggal di
Lumban Holbung, namun A. Lotak Simamora ( Op. Paian ) adalah
Orang yang bersama sama dengan Raja Musa dan dengan
Orangtuanya Op. Batu Nanggar Simamora dan dengan
keturunannya yaitu Latus Simamora , Bonus Simamora , Lycius
Simamora (Op. Cyrus Simamora) yang membuka Kampung
Parsogotan Sosor Julu,dan tidak pernah Lycius Simamora ( Op.
Cyrus Simamora ) tinggal dan berdiam di Sihorbo Dairi ;
27. Bahwa Alitan Simamora (Op. Bilper), Jesayas Simamora (Op.
Tumbur), Johannes Simamora (Op. Bastian) adalah datang dari
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 25 dari 77 halaman
Hutajulu dan menetap di Sosor Julu dan Alitan Simamora (Op.
Bilper), tidak pernah tinggal dan berdiam di Sirogos namun Alitan
Simamora (Op. Bilper) datang dari Hutajulu dan dan menetap di
Sosor Julu, dimana mereka bersama sama membuka Kampung
Sosor Julu dengan Keturunan dan Ahli Waris Op. Batu Nanggar
Simamora setelah Kampung Parsogotan Sosor Julu mengalami
musibah serangan penyakit dan kebakaran ;
28. Bahwa kemudian adapun Op. Marsottaha Simamora, memiliki
Kampung atau Huta adalah Kampung atau Huta yang diberikan
oleh Keturunan dan Ahli Waris Op. Batu Nanggar Simamora (Para
Penggugat dan Para Tergugat) ;
29. Bahwa Para Penggugat berusaha menciptakan berbagai persoalan
salah satunya adalah membuat rekayasa seolah olah Para
Tergugat ada menyatakan bahwa Op. Batu Nanggar Simamora
yang mendirikan perkampungan Sosor Julu yang didiami Para
Penggugat dan Tergugat sekarang, Para Penggugat tidak mampu
memahami duduk Permasalahan yang sebenarnya, sehingga
ditemukan kesemrawutan gugatan yang bercampur aduk tidak jelas
;
30. Bahwa yang membuka kampung Parsogotan Sosor Julu adalah
Op. Batu Nanggar Simamora bersama sama dengan Keturunannya
yang sudah menikah pada saat itu, dan kemudian anak anak Op.
Batu Nanggar Simamora bersama sama dengan penduduk yang
lainnya Pindah dari Obyek Perkara dan membuka kampung yang
baru secara bersama sama, dan kemudian pindah lagi membuka
kampung secara bersama sama, hingga sekarang mendiami
kampung tersebut dengan tetap diberi nama Sosor Julu, namun Op.
Batu Nanggar Simamora tetap tinggal di Huta Julu ;
31. Bahwa perbuatan Para Tergugat bukanlah merupakan perbuatan
melawan hukum (onrechtmatige daad) karena Para Tergugat
membuat Pamflet adalah untuk menjaga hak milik Op. Batu
Nanggar Simamora ( Hak Milik Para Penggugat dan Para
Tergugat), justru perbuatan tersebut adalah perbuatan yang sah
dan layak untuk dilindungi hukum ;
32. Bahwa Para Tergugat sama sekali tidak ada melakuan perbuatan
yang didalilkan oleh Penggugat tersebut sementara ketentuan
mengenai perbuatan melawan hukum sebagaimana diatur dalam
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 26 dari 77 halaman
Pasal 1365 KUH Perdata mensyaratkan dipenuhinya 4 unsur
sebagai berikut :
1. Adanya suatu perbuatan yang melawan hukum ;
2. Adanya kesalahan ;
3. Adanya kerugian ;
4. Adanya hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian ;
33. Bahwa dapat disimpulkan dengan sederhana bahwa ketentuan
Pasal 1365 KUHPerdata digunakan sebagai dasar hukum untuk
mengajukan gugatan (cause of action) jika dalam kasus tersebut
terdapat kesalahan seseorang yang menyebabkan kerugian
terhadap orang lain ;
34. Bahwa Berdasarkan dalil-dalil Penggugat dan tersebut diatas, selain
tidak jelas dasar hukumnya, Para Penggugat juga telah keliru dan
sesat melakukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap
Para Tergugat karena gugatan Para Penggugat tidak memenuhi
syarat perbuatan melawan hukum sebagaimana dimaksud pasal
1365 KUHPerdata ;
35. Hal ini sejalan dengan Putusan Mahkamah Agung tanggal 13
Desember 1958 No.9064K/Sip/1958 yang isinya : ”syarat mutlak
untuk menuntut seseorang didepan Pengadilan adalah adanya
perselisihan hukum antara dua pihak” ;
36. Bahwa fakta yang tidak terbantahkan dengan dalil apapun baik Para
Penggugat maupun Para Tergugat, secara feitelijk tidak pernah
ada di obyek perkara sejak di tinggalkan dahulu oleh kakek moyang
para penggugat dan para tergugat hingga sekarang, sehingga tidak
ada terjadi suatu perbuatan melawan hukum oleh seseorang atas
apa yang telah menjadi hak seseorang dan tidak ada kerugian yang
ditimbulkan bagi orang lain. dengan demikian antara Para
Penggugat dan Para Tergugat tidak pernah terjadi perbuatan
melawan hukum diatas Obyek Perkara ;
37. Bahwa Permohonan Para Penggugat atas segala surat-surat yang
diterbitkan oleh Para Tergugat dan orang lain atas tanah terperkara
dan orang lain yang mendapat hak dari Para Tergugat tidak
berkekuatan hukum dan batal demi hukum adalah merupakan
permohonan yang tidak relevan sehingga adalah patut dan layak
untuk ditolak ;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 27 dari 77 halaman
38. Bahwa oleh karena Obyek Perkara adalah merupakan tanah milik
Para Penggugat dan Para Tergugat bersama sama dengan ahli
waris dari Op. Batu Nanggar Simamora yang lainnya maka
Permohonan Para Penggugat untuk menyatakan tanah terperkara
adalah milik sah Raja Musa Simamora (Op. Jaintan) yang
diwariskan kepada seluruh keturunan ahli warisnya termasuk Para
Penggugat serta menghukum Para Tergugat untuk secara
tanggung renteng membayar segala biaya yang timbul dalam
perkara ini, adalah patut dan layak untuk ditolak ;
39. Bahwa Para Tergugat membuat Pamflet adalah dalam rangka
menjaga Hak milik Op. Batu Nanggar Simamora bersama sama
dengan Keturunannya, maka Perbuatan tersebut bukanlah
merupakan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad)
sehingga permohonan Para Penggugat untuk menghukum Para
Tergugat dan atau orang lain yang mendapatkan hak daripadanya
untuk membongkar sendiri pamflet yang dibuat Para Tergugat
tersebut dan segala harta benda apapun milik Para Tergugat dan
atau orang yang mendapatkan hak dari padanya agar tanah
terperkara dapat diusahai, dikuasai seluruh keturunan dan ahli waris
Raja Musa Simamora (Op. Jaintan) termasuk Para Penggugat
sebagai pemilik sah tanah terperkara, adalah patut dan layak untuk
ditolak ;
40. Bahwa oleh karena tanah terperkara adalah milik sah Op. Batu
Nanggar Simamora, yang diwariskan turun temurun kepada seluruh
keturunan ahli warisnya termasuk Para Penggugat dan Para
Tergugat, sehingga segala surat-surat yang dibuat oleh dan atau
untuk kepentingan Para Penggugat dan Para Tergugat dan atau
orang lain yang mendapatkan hak dari padanya tanah terperkara
adalah sah dan berkekuatan hukum ;
41. Bahwa oleh karena dalil gugatan Para Penggugat adalah dalil yang
diajukan berdasarkan fakta-fakta yang didukung bukti-bukti yang
tidak relevan, maka permohonan Para Penggugat meletakkan sita
jaminan atas tanah terperkara (conservatoir beslaag), adalah
patut dan layak untuk ditolak ;
42. Bahwa oleh karena gugatan Para Penggugat diajukan tidak
berdasarkan fakta yang didukung bukti-bukti yang kuat, maka
permohonan Para Penggugat atas perlawanan (verzet), banding,
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 28 dari 77 halaman
kasasi (uit voerbaar bij vorraad), adalah tidak beralasan dan layak
dan patut untuk ditolak ;
43. Bahwa oleh karena dalil gugatan Para Penggugat adalah dalil yang
diajukan berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang tidak relevan
maka gugatan Para Penggugat dalam Provisi adalah layak dan
patut untuk ditolak ;
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, mohon kepada Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk berkenan
memutus perkara ini sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI 1. Menerima Eksepsi Tergugat ;
2. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijk
verklaard) ; DALAM POKOK PERKARA 1. Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya atau setidaknya
dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard) ;
2. Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya biaya yang timbul
dalam perkara ini ;
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang
seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Menimbang bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan
Negeri Tarutung Nomor 08/Pdt.G/2015/PN.Trt. tanggal 25 Nopember 2015
telah menjatuhkan putusan sebagai berikut : A. DALAM PROVISI :
Menyatakan tuntutan provisi Para Penggugat tidak dapat diterima
(Niet Ontvankelijk Verklaard) ; B. DALAM EKSEPSI :
Menolak Eksepsi Para Tergugat seluruhnya ; C. DALAM POKOK PERKARA :
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian ;
2. Menyatakan Para Penggugat adalah keturunan dan ahli waris Raja
Musa Simamora (Op. Jaintan) ;
3. Menyatakan objek sengketa, yakni sebidang tanah yang dikenal
dengan nama Parhutaan Parsogotan, terletak di Jalan Dolok
Sanggul - Bakkara, Desa Sosor Gonting, Kecamatan Dolok
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 29 dari 77 halaman
Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, dengan ukuran ± 50 M
x 53 M atau seluas ± 2.650 m2 , dengan batas-batasnya adalah :
Timur : tanah milik keturunan Raja Musa Simamora
(Op.
Jaintan), Maringan Simamora ;
Barat : tanah milik Jaulim Simamora ;
Utara : tanah milik keturunan Sanar Sinaga (Op. Udin
Sinaga);
Selatan : Jalan Bakkara ;
Adalah sah milik Raja Musa Simamora (Op. Jaintan) yang
diwariskan turun- temurun kepada seluruh keturunan dan ahli
warisnya, termasuk Para Penggugat ;
4. Menyatakan perbuatan Para Tergugat yang secara tanpa hak
menguasai, mengusahai dan mengklaim tanah yang menjadi objek
sengketa sebagai bekas perkampungan (parhutaan) milik Op. Batu
Nanggar Simamora adalah perbuatan melawan hukum
(onrechtmatige daad) ;
5. Menghukum Para Tergugat dan atau orang lain yang mendapatkan
hak dari padanya untuk membongkar sendiri pamlet yang dibuat
Para Tergugat tersebut dan segala harta benda apapun milik Para
Tergugat dan atau orang lain yang mendapatkan hak dari padanya
agar tanah yang menjadi objek sengketa dapat diusahai dan
dikuasai seluruh keturunan dan ahli waris Raja Musa Simamora
(Op. Jaintan), termasuk Para Penggugat sebagai pemilik yang sah
tanah tersebut ;
6. Menyatakan segala surat-surat yang dibuat oleh dan atau untuk
kepentingan Para Tergugat dan atau orang lain yang mendapatkan
hak dari padanya atas tanah yang menjadi objek sengketa adalah
tidak sah dan tidak berkekuatan hukum ;
7. Menolak gugatan Para Penggugat untuk selebihnya ;
8. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya yang timbul
dalam perkara ini secara tanggung-renteng sebesar Rp. 5.341.000,-
(lima juta tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah);
Menimbang, bahwa berdasarkan Akta Permohonan Banding Nomor
12/Akta.Bdg/2016,jo. Nomor 8/Pdt.G/2015/PN.Trt tanggal 8 September
2016 yang dibuat oleh Armada Sembiring, S.H.,M.H. Panitera Pengadilan
Negeri Tarutung yang menerangkan bahwa para Penggugat melalui kuasa
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 30 dari 77 halaman
hukumnya telah menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri
Tarutung Nomor 08/Pdt.G/2015/PN.Trt. tanggal 25 November 2015 dan
telah diberitahukan kepada para Terbanding pada tanggal 30 Agustus
2016.
Menimbang, bahwa para Pembanding semula para Tergugat telah
mengajukan Memori Banding tanggal 25 November 2015 yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 25 Oktober 2016 dan
Memori Banding tersebut telah diserahkan kepada para Terbanding
semula para Penggugat pada tanggal 7 November 2016.
Menimbang, bahwa para Terbanding melalui kuasa hukumnya telah
mengajukan Kontra Memori Banding pada tangggal 20 Desember 2016
yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 23
Desember 2016 dan kontra memeori banding tersebut telah diserahkan
kepada kuasa hukum para Pembanding pada tanggal 10 Januari 2017.
Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Tarutung pada tangggal 5
Oktober 2016 dan 25 Oktober 2016 telah memberitahukan kepada para
Pembanding semula para Tergugat dan para Terbanding semula para
Penggugat untuk diberi kesempatan mempelajari berkas perkara dalam
tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah diterimanya pemberitahuan
ini;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
Menimbang bahwa para permohonan banding dari Para Pembanding
semula para Tergugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut
tata cara serta persyaratan yang ditentukan dalam pasal 7 UU Nomor 20
Tahun 1947, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal
dapat diterima;
Menimbang bahwa Memori Banding yang diajukan oleh para
Pembanding semula para Tergugat melalui kuasa hukumnya pada
pokoknya didasarkan pada alasan-alasan sebagai berikut :
A. PERTIMBANGAN HAKIM YANG KELIRU ATAS EKSEPSI TERGUGAT TERGUGAT / PARA PEMBANDING TENTANG GUGATAN PARA PENGGUGAT KURANG PIHAK (PLURIUM LITIS CONSORTIUM) DAN KETURUNAN/ AHLI WARIS ALM. OP. BATU NANGGAR SIMAMORA.
Bahwa Hakim Pengadilan Negeri Tarutung dalam memberikan
pertimbangannya “ Menimbang, bahwa pada hakikatnya setiap orang
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 31 dari 77 halaman
yang merasa dirugikan atau haknya dilanggar oleh pihak lain dapat
mengajukan gugatan ke pengadilan terhadap pihak itu. Yang menentukan
subyek hukum ,maupun obyek sengketa adalah pihak penggugat dan
bukannya pihak tergugat karena yang mengajukan perkara adalah
penggugat. Mengenai benar-tidaknya subyek hukum maupun obyek
sengketa dalam gugatan baru akan dibuktikan dalam pembuktian di
persidangan”
Bahwa Hakim Pengadilan Negeri Tarutung telah memberikan
pertimbangan pada Halaman 67 Putusannya “ Menimbang, bahwa Saksi
Gustap Sinaga, saksi Marulak Simamora, Saksi Rusman Sinaga, Saksi
Torang Sinaga, dan saksi Mangandar Sinaga dimuka menerangkan di
Objek Sengketa telah dipasang plangkat/ pamplet oleh Para Tergugat
yang menyatakan tanah Parhutaan parsogotan adalah bekas milk Ompu
Batu Nanggar Simamora.”
Bahwa dihubungkan dengan eksepsi Tergugat Penggugat / Terbanding
tidak dapat menguraikan Tergugat yang mana yang mendirikan plangkat/
pamplet tersebut, karena dasar gugatan penggugat adalah adanya orang
yang mendirikan plangkat/ pamplet di Obyek Perkara, sehingga ada
kekaburan Orang yang melakukan perbuatan melawan hukum
sebagaimana maksud Para Penggugat, karena sebagian besar para
Tergugat Tergugat tidak ada mendirikan plangkat/ pamplet di Obyek Perkara.
Bahwa pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Tarutung tersebut adalah
merupakan pertimbangan yang keliru, karena Objek Sengketa merupakan
tanah yang diwariskan oleh Alm. Op. Batu Nanggar Simamora ( leluhur
Penggugat dan Tergugat ) kepada seluruh keturunan maupun ahli
warisnya, maka dengan tidak diikutkannya seluruh keturunan maupun ahli
waris Alm. Op. Batu Nanggar Simamora sebagai pihak dalam perkara ini
maka gugatan Para Penggugat adalah kurang pihak (Plurium Litis
Consortium). Sehingga adalah patut dan wajar jika Hakim Pengadilan
Tinggi Medan dapat menerima eksepsi ini dan menolak gugatan Para
Penggugat untuk seluruhnya dan atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat diterima (Niet On Vantkehjk Verklaard);
B. PERTIMBANGAN HAKIM YANG KELIRU ATAS EKSEPSI TERGUGAT TERGUGAT TENTANG GUGATAN PENGGUGAT
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 32 dari 77 halaman
(ERROR IN PERSONA) SALAH ALAMAT KARENA GUGATAN PENGGUGAT TIDAK MEMENUHI SYARAT PERBUATAN MELAWAN HUKUM SEBAGAIMANA DIMAKSUD PASAL 1365 KUHPERDATA.
Bahwa Hakim Pengadilan Negeri Tarutung, memberi Pertimbangan
Menimbang, bahwa pengertian dan eksepsi gugatan penggugat salah
alamat (error in persona) adalah mengenai gugatan penggugat yang
ditujukan kepada orang yang salah. Akan tetapi, setelah dicermati eksepsi
Para Tergugat tersebut sudah berbicara mengenai ada atau tidaknya
perbuatan melawan hukum yang akan dibahas dalam pokok perkara.
Sehingga menurut Majelis Hakim eksepsi Para Tergugat mengenai Error
In Persona tersebut tidak beralasan dan patutlah untuk ditolak.
Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Tarutung tersebut adalah
merupakan pertimbangan yang keliru, gugatan para penggugat tidak jelas
dasar hukumnya, Para Penggugat telah keliru dan sesat melakukan
gugatan perbuatan melawan hukum terhadap Para Tergugat karena
gugatan Para Penggugat tidak memenuhi syarat perbuatan melawan
hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1365 KUHPerdata. Fakta
yang tidak terbantahkan dengan dalil apapun baik Para Penggugat
maupun Para Tergugat secara feittelijk tidak pernah ada di objek perkara
sejak ditinggalkan dahulu oleh kakek moyang Para Penggugat dan Para Tergugat yang bernama Op. Batu Nanggar Simamora, hinggá sekarang.
C. PERTIMBANGAN HAKIM YANG KELIRU ATAS EKSEPSI TERGUGAT TERGUGAT TENTANG GUGATAN PENGGUGAT DENGAN OBJEK GUGATAN YANG TIDAK JELAS.
Bahwa Mejelis hakim Pengadilan Negeri Tarutung telah salah dan keliru
memberi pertimbangan dengan Menimbang, bahwa terkait mengenai
eksepsi dari Para Tergugat tersebut di atas mengenai perbedaan batas —
batas objek sengketa antara Para Penggugat dan Para Tergugat. Menurut
Majelis Hakim Eksepsi Para Tergugat tersebut akan dipertimbangkan
dalam Pokok Perkara. Sehingga Eksepsi Para Tergugat tidak beralasan
dan patutlah untuk ditolak;
Bahwa kemudian Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung, dengan begitu saja menetapkan yang menjadi obyek perkara adalah
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 33 dari 77 halaman
Sebidang tanah yang dikenal dengan nama Parhutaan Parsogotan,
terletak di Jalan Dolok Sanggul - Bakkara, Desa Sosor Gonting,
Kecamatan DolokSanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan,
dengan ukuran ± 50 M x 53 M seluas ± 2.650 m2, dengan batas-
batasnya adalah:
Timur : tanah milik keturunan Raja Musa Simamora (Op.
Jaintan), Maringan Simamora;
Barat : tanah milik Jaulim Simamora;
Utara : tanah milik keturunan Sanar Sinaga (Op. Udin Sinaga);
Selatan : Jalan Bakkara;
Hakim Pengadilan Negeri Tarutung tidak memberi pertimbangan yang baik
dan benar dihubungkan dengan Bukti T.1 dan Bukti T.2, ( berupa Putusan
yang sudah inkracht van gewijde ) yang nyata nyata dalam Putusan
tersebut tidak dapat dibantah adalah Tergugat XIX dan Tergugat XX
adalah Orang yang menguasai dan mengusahai batas tanah tersebut yang
berasal dari turun temurun.
Sehingga pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung yang
membuat batas sebelah Utara adalah tanah milik keturunan sanar Sinaga ( Op. Udin Sinaga ) adalah merupakan pertimbangan yang salah dan keliru.
Bahwa Batas Obyek yang sebenarnya atas tanah terperkara dalam perkara aquo adalah
Sebelah Timur berbatas dengan : Bekas tanah milik Op. Tumbur
Simamora dan makam
Sebelah Barat berbatas dengan : Tanah Jaulim Simamora Sebelah Utara berbatas dengan : tanah milik Op. Tumbur Simamora. ( Vide Bukti T.1 dan T.2 ) Sebelah Selatan berbatas dengan : Jalan Bakkara
Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung telah salah dan Keliru
memberikan pertimbangan bahwa hanya Para Penggugat sebagai pemilik
tanah terperkara, padahal fakta yang tidak terbantahkan dalam
persidangan tanah terperkara adalah milik bersama antara Para
Penggugat dan Tergugat sebagai kampung yang dibuka oleh Op. Batu
Nanggar Simamora bersama sama dengan keturunannya yang sudah
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 34 dari 77 halaman
menikah di masa itu yaitu Op. Paian Simamora, Raja Musa Simamora (
Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung pada halaman 67 Putusannya memberikan pertimbangan
“Menimbang, bahwa Para Penggugat mendalilkan tanah yang
menjadi objek sengketa merupakan bagian dan tanah milik leluhur Para
Penggugat yang bernama Raja Musa Simamora yang dibuka oieh Raja
Musa Simamora dengan nama Parhutaan Parsogotan. Dalil Para
Penggugat ini telah dibenarkan oleh Para Saksi yang dihadirkan oleh
Para Penggugat di persidangan. Saksi Gustap Sinaga menerangkan
sewaktu mencari kayu di Objek Sengketa orang tua saksi Gustap Sinaga yakni Elkana Sinaga menceritakan bahwa Parhutaan Parsogotan (objek sengketa) merupakan milik dan Raja Musa Simamora karena objek sengketa tersebut dibuka oleh Raja Musa
Simamora dan nenek saksi Ama Sanar Sinaga juga pernah tinggal di
Huta Parsogotan bersama dengan Raja Musa Simamora sebagai
parippe (pendatang), kemudian Huta Parsogotan tersebut ditinggalkan
oleh Raja Musa Simamora bersama dengan seluruh Parippe nya dan
membuka perkampungan baru di Sosor Julu. Pada saat Raja Musa
Simamora membuka Huta Parsogotan (obyek sengketa) turut pula
Bahwa Putusan dan Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Tarutung
adalah merupakan Putusan dan Pertimbangan yang salah dan keliru,
dimana menyatakan dalam hukum bahwa Para Penggugat sebagai
pemilik tanah terperkara hanya berdasarkan orang tua saksi Gustap Sinaga yakni Elkana Sinaga menceritakan bahwa Parhutaan Parsogotan (objek sengketa) merupakan milik dari Raja Musa Simamora ( hanya berdasar cerita semata )
D. HAKIM PENGADILAN NEGERI TARUTUNG SALAH DAN KELIRU DALAM MEMPERTIMBANGKAN BUKTI BUKTI PARA PENGGUGAT/ TERBANDING
Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung pada halaman 67 Putusannya memberikan pertimbangan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 35 dari 77 halaman
Menimbang, bahwa Saksi Rusman Sinaga, Saksi Torang Sinaga, saksi
Mangandar Sinaga juga menerangkan tanah yang menjadi objek sengketa
merupakan milik Raja Musa Simamora berdasarkan cerita Nenek saksi
Rusman Sinaga, saksi Torang Sinaga, dan saksi Mangandar Sinaga yakni
Sanar Sinaga. Raja Musa Simamora telah memberikan tanah kepada
leluhur Saksi Rusman Sinaga, Saksi Torang Sinaga, saksi Mangandar
Sinaga yang saat ini dikenal sebagai Lumban Sinaga;
Bahwa Pertimbanagan Hakim Pengadilan Negeri Tarutung tersebut
adalah pertimbangan yang salah dan keliru karena sebagaimana
keterangan Rusman Sinaga ( Saksi Para Tergugat ) pada Putusannya
halaman 34 RUSMAN SINAGA Menerangkan bahwa : Yang menyerahkan
( Mangojakkon ) Perkampungan Lumban Sinaga menjadi milik kami adalah
leluhur Nenek Para Penggugat dan Para Penggugat, dengan demikian
Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Tarutung yang menyatakan
bahwa Raja Musa Simamora telah memberikan tanah kepada leluhur
Saksi Rusman Sinaga, Saksi Torang Sinaga, saksi Mangandar Sinaga
yang saat ini dikenal sebagai Lumban Sinaga, adalah salah dan keliru.
Bahwa Putusan dan Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Tarutung
adalah merupakan Putusan dan Pertimbangan yang salah dan keliru,
dimana menyatakan dalam hukum bahwa Para Penggugat sebagai pemilik
tanah terperkara hanya berdasarkan objek sengketa merupakan milik Raja Musa Simamora berdasarkan cerita Nenek saksi Rusman Sinaga, saksi Torang Sinaga, dan saksi Mangandar Sinaga ( hanya berdasar cerita semata )
Bahwa kemudian dalam pertimbangan tersebut telah ditemukan
pemalsuan silsilah, dengan memberi pertimbangan bahwa tanah yang
menjadi objek sengketa merupakan milik Raja Musa Simamora
berdasarkan cerita Nenek saksi Rusman Sinaga, saksi Torang Sinaga,
dan saksi Mangandar Sinaga yakni Sanar Sinaga, dimana Saksi Rusman
Sinaga, saksi Torang Sinaga, dan saksi Mangandar Sinaga adalah Elkana
Sinaga bukan Sanar Sinaga, dengan demikian hakim pengadilan negeri tarutung telah keliru memberikan pertimbangan dalam putusannya.
Bahwa Hakim Pengadilan Negeri Tarutung memberikan pertimbangan
Menimbang, bahwa dan keterangan bahwa Saksi Rusman Sinaga, Saksi
Torang Sinaga, saksi Mangandar Sinaga jika dihubungkan dengan surat
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 36 dari 77 halaman
bukti tertanda P-I berupa Foto copy Surat Pernyataan bersama Penetapan
tanda batas-batas tanah keluarga Pomparan Oppu Raja Musa Simamora
dan Pomparan Oppu Torang Sinaga, tertanggal 11 Mei 2011 yang
diketahui oleh Kepala Desa Sosor Gonting maka dapat diperoleh
persesuaian fakta mengenai Keturunan Ompu Raja Musa Simamora
mengenai tanah terperkara yang ditentukan batas — batas tanah milik
Ompu Raja Musa.
Bahwa pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung tersebut adalah merupakan pertimbangan yang keliru, dimana P-I berupa Foto copy Surat Pernyataan bersama Penetapan tanda batas-batas tanah keluarga Pomparan Oppu Raja Musa Simamora dan Pomparan Oppu Torang Sinaga yang dibuat secara sepihak oleh Para Penggugat dan Saksi saksi Para Penggugat dan saksi saksi Para Penggugat hanyalah memberikan keterangan hanya berdasar cerita semata.
Bahwa Hakim Pengadilan Negeri Tarutung telah memberikan
pertimbangan pada Halaman 67 Putusannya “ Menimbang, bahwa Saksi
Gustap Sinaga, saksi Marulak Simamora, Saksi Rusman Sinaga, Saksi
Torang Sinaga, dan saksi Mangandar Sinaga dimuka menerangkan di
Objek Sengketa telah dipasang plangkat/ pamplet oleh Para Tergugat
yang menyatakan tanah Parhutaan Parsogotan alalah bekas milik Ompu
Batu Nanggar Simamora.”
E. HAKIM PENGADILAN NEGERI TARUTUNG TIDAK MEMPERTIMBANGKAN BUKTI P.2 DIHUBUNGKAN DENGAN KETERANGAN SAKSI PARA PENGGUGAT/ TERBANDING DAN SAKSI PARA TERGUGAT/ PEMBANDING.
Bahwa Hakim Pengadilan Negeri Tarutung dalam Putusan Halaman 68, 69 memberikan pertimbangan
Menimbang, bahwa Para Penggugat selain, mengajukan saksi-
saksi juga telah mengajukan delapan alat bukti tertulis. Berdasarkan
surat bukti bertanda P-1 berupa Surat Pernyataan bersama Penetapan
tanda batas — batas tanah keluarga Pomparan Ompu Raja Musa
Simamora dan Pomparan Ompu Torang Sinaga, dapat diketahui surat
tersebut dibuat dan ditandatangani oleh para ahli dan Raja Musa
Simamora dan keturunan Oppu Udin Sinaga serta saksi dan tokoh
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 37 dari 77 halaman
masyarakat setempat. Dan surat tersebut dapat diketahui Op. Udin
Sinaga telah mengakui kalau Parhutaan Parsogotan dibuka oleh Raja
Musa Simamora dan menjadi milik keturunannya; bahwa di
persidangan Para Penggugat telah menghadirkan Gustap Sinaga,
saksi Ill Rusman Sinaga dan saksi IV Torang Sinaga yang dihubungkan
satu dengan yang lainnya maka dapat diperoleh fakta obyek sengketa
adalah tanah yang dibuka oleh Raja Musa Simamora dan nenek saksi
Ama Sanar Sinaga juga pernah tinggal dihuta parsogotan bersama
dengan Raja Musa Simamora sebagai parippe (pendatang) kemudian
huta parsogotan tersebut ditinggalkan oleh Raja Musa Simamora
bersama dengan seluruh Parippe nya dan membuka perkampungan
baru di Sosor Julu. Pada saat Raja Musa Simamora pembuka huta
parsogotan (obyek sengketa) turut pula bersamanya Sanar Sinaga,
parippe. bahwa hal tersebut diceritakan oleh Ompung Saksi I Gustap Sinaga, saksi III Rusman Sinaga dan saksi IV Torang Sinaga yakni Sanar Sinaga. dan kepada Sanar Sinaga telah diberikan
sebidang tanah yakni Lumban Sinaga;
Menimbang, bahwa keterangan saksi I Gustap Sinaga, saksi III
Rusman Sinaga dan saksi IV Torang Sinaga bersesuaian jika
dihubungkan dengan surat bukti tertanda P-3 berupa Surat Pernyataan
Lumban Sinaga tertanggal 24 Mei 2014;
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi I Gustap Sinaga
bersesuaian dengan keterangan saksi II Marulak Simamora di muka
persidangan yang pada pokoknya menerangkan Alm. Tekken
Simamora pernah bercerita kepada saksi Marulak Simamora mengenai
Objek Perkara yang di buka oleh Raja Musa Simamora. Dan
selanjutnya Raja Musa Simamora tinggal ditempat tersebut bersama
dengan Sanar Sinaga, Tekken Simamora, Josua Simamora, Parmusi
Simamora sebagal parippe;
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi I Gustap Sinaga jika
dihubungkan dengan keterangan saksi III Rusman Sinaga dan saksi IV
Torang Sinaga maka dapat diperoleh persesuaian mengenai Raja
MusaSimamora;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 38 dari 77 halaman
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi I Gustap Sinaga dimuka
persidangan bersesuaian dengan keterangan saksi III Rusman Sinaga
dan saksi IV Torang Sinaga yang pada pokoknya menerangkan Bapak
saksi III Rusman Sinaga dan Kakek saksi III Rusman Sinaga dan saksi
IV Torang Sinaga yakni Aman Sanar Sinaga pernah bercerita kepada
saksi mengenai tanah yang ditempati oleh saksi III Rusman Sinaga
yakni Lumban Sinaga merupakan tanah yang diberikan oleh Raja Musa
Simamora kepada Ieluhur saksi III Rusman Sinaga untuk ditinggali
yang terletak di seberang objek sengketa. Bahwa yang dibawa Raja
Musa Simamora dan Hutajulu untuk tinggal di Parhutaan Parsogotan
adalah kakek saksi III Rusman Sinaga yakni Ama Sanar Sinaga,
Tekken Simamora, Simamora, dan Pamusik Simamora;
Menimbang bahwa terhadap surat bukti tertanda P.4 berupa Foto
copy , sosor gonting, tertanggal 04 Juli 2015, yang ditanda tangani oleh
Delima Br Sinambela (Op.Bulan) dan 2. Bujur Simamora (A.Bulan),
surat tertanda P.5 berupa Surat Pernyataan yang ditanda tangani oleh :
1. Marulak Simamora dan 2. Bindu Simamora, tertanggal 06 Mei 2015,
dan surat bukti tertanda P.6 berupa Foto copy Surat Pernyataan yang
ditanda tangani oleh 1. Tohom Simamora, 2. Jaurat Simamora, 3.
Torang Sinaga dan 4. Ramlan Simamora, tertanggal 06 Mei 2015 yang
pada pokoknya merupakan surat pernyataan yang bersifat sepihak
sehingga harus dibuktikan oleh alat — alat bukti Iainnya yang diajukan
ke muka persidangan untuk membuktikan kebenaran isi surat
pernyataan tersebut;
Menimbang, bahwa dari surat bukti tertanda P.4, Surat bukti
tertanda P.5, dan surat bukti tertanda P.6 jika dihubungkan dengan
keterangan saksi saksi I Gustap Sinaga, saksi III Rusman Sinaga dan
saksi IV Torang Sinaga maka dapat diperoleh persesuaian mengenai
riwayat tanah terperkara yang dikenal dengan Parhutaan Parsogotan
yang merupakan milik dari Ompu. Raja Musa Simamora;
Bahwa hakim pengadilan Negeri Tarutung telah keliru menilai Bukti P.1
menjadi bukti dalam perkara aquo, dimana bukti tersebut hanyalah bukti
sepihak yang diperbuat oleh Keluarga Penggugat dengan Keluarganya
sendiri yaitu Gustaf sinaga yang disaksikan oleh anak anak dan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 39 dari 77 halaman
saudaranya sendiri, dan tidak ada disaksikan dan diketahui oleh Tokoh
Adat dan Tokoh masyarakat setempat.
Bahwa Hakim Pengadilan Negeri Tarutung, sengaja tidak
mempertimbangkan BUKTI P.2, yang merupakan bukti yang sempurna
yang menunjukkan bahwa antara Penggugat dan Tergugat sama sama memiliki atas tanah terperkara,
Bahwa pada Halam 25, 26 Putusannya Hakim Pengadilan Negeri Tarutung menyatakan bahwa
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya
ParaPenggugat telah mengajukan bukti tertulis/surat bertanda P - I sampai
dengan P- 8 sebagái berikut :
1. Foto copy Surat Pernyataan bersama Penetapan tanda batas-batas
tanah ke!uarga Pomparan Oppu Raja Musa Simamora dan
Pomparan Oppu Torang Sinagá, tértanggal 11 Mei 2011 yang
diketahui oleh Kepala Desa Sosor Gonting, diberi tanda : P-1:
2. Foto copy Surat Perjanjian tertanggal 16 Oktober 1986 antara Jaintan Simamorá,Dkk dan Berty Simamora,Dkk, diberi tanda: P-2;
3. Foto copy Surat Pernyataan Lumban Sinäga, tertanggal 24 Mei
2014, yang ditandatangani oleh 1. Gustap Sinaga (Op. Eli), 2.
Mangandar sinaga (Op. Gio), 3. Torang Sinaga (A.Ida) dan 4. St.
Benget Sinaga (A.Eni), diberi tanda:P-3;
4. Foto copy Surat Peryataan, sosor gonting, tertanggal 04 Juli 2015,
yang ditanda tangani oleh, 1. Delima Br Sinambela (OpBulan) dan
2. Bujur Simamora (A.Bulan), diberi tanda: P-4;
5. Foto copy Surat Pernyataan yang ditanda tangani oleh: 1. Marulak
Simamora dan 2. Bindu Simamora, tertanggal 06 Mei 2015, diberi
tanda: P-5
6. Foto copy Surat Pernyataan yang ditanda tangani oleh: 1. Tohom
Simamora,2. Jaurat Simamora, 3. Torang Sinaga dan 4. Ramlan
Simamora, tértanggal 06 Mei 2015, diberi tanda: P-6;
7. Foto copy Surat Pernyataan yang ditandatangani oleh Bukti Manalu,
tertanggal06 Mei 2015, diberi tanda : P-7;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 40 dari 77 halaman
8. Foto copy Surat Silsilah Raja Musa Simamora (op.Jaitan), yang
dibuat dan ditanda tangani oleh Japar Simamora, tertanggal 09
Oktober 014, diberi’ tanda: P-8;
Bahwa Bukti P.2 ( Surat Perdamaian ) adalah merupakan rangkaian dari
suatu Bukti , bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah pernah
menentukan bahwa tanah terperkara adalah Milik Bersama antara
Penggugat dan Tergugat sehingga Gugatan Penggugat dalam perkara ini atas Obyek perkara adalah merupakan gugatan yang tidak beralasan.
Bahwa dihubungkan dengan keterangan Saksi Para Penggugat/
Terbanding “Gustap Sinaga “ sebagaimana Terurai dalam Putusan Hakim
Pengadilan Negeri Tarutung Pada Putusannya Halaman 28 Pusannya
dimana ada keterangan Saksi Para Penggugat yang menberangkan bahwa :
Bahwa pernah terjadi permasalahan antara keturunan Raja Musa
Simamora dan keturunanya Raja Batu Nanggar Simamora masalah
tanah yaitu tanah Pearaso pada tahun 1986 dan kemudian terjadi
kesepakatan perdamaian pada waktu itu;
Bahwa hubungan para Penggugat dan Para Tergugat adalah sama-
sama keturunan/pomparan/cucu dan ompu Batunanggar Simamora
yaitu Kakek para Penggugat dan Kakek Para Tergugat;
Bahwa saksi hadir pada waktu itu dibuat Perdamaian tersebut pada
tahun1986;
Bahwa yang hadir pada perdamaian tahun 1986 yaitu tentang
permasalahan tanah Pearaso adalah Manahan Simamora, Jaulin
Simamora, Acen Simamora dan Paian Simamora dan Berty
Simamora;
Bahwa dengan demikian Bukti P.2 dan Keterangan Saksi Para Penggugat
Gustap Sinaga, memberikan kesimpulan bahwa Para Penggugat/
Ternading dengan Para Tergugat/ Pembanding adalah sama sama
memiliki atas obyek perkara, yang merupakan Warisan dari Op. Batu Nanggar Simamora, bukan hanya milik Op. Raja Musa Simamora.
Bahwa kemudian atas Bukti P.7 yaitu Pernyataan yang ditandatangani
oleh Bukti Manalu, tertanggal 06 Mei 2015, telah dengan tegas dibantah
oleh Bukti Manalu dengan Surat Pernyataan, yang ditanda tangani oleh Bukti Manalu, tertanggal 11 Agustus 2015, Bukti T-9, bukti ini
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 41 dari 77 halaman
menunjukkan bahwa Para Penggugat/ Terbanding telah merekayasa Surat
Pernyataan yang sama sekali tidak pernah dibuat dan ditandatangani Bukti manalu dan Bukti tertanda Bukti P.7 dengan begitu saja dipertimbangkan
oleh Hakim Pengadilan Negeri Tarutung.
F. MAJELIS HAKIM PENGADILAN NEGERI TARUTUNG TELAH KELIRU DAN SALAH MEMPERTIMBANGKAN BUKTI DAN SAKSI PARA TERGUGAT
Bahwa Hakim Pengadilan Negeri Tarutung memberi Pertimbangan
Menimbang, bahwa di muka persidangan Para Tergugat telah
mengajukan surat bukti tertanda T.3 berupa Foto copy Surat Pernyataan
Kepemilikan tanah oleh masyarakat Tokoh Adat pemuka Masyarakat di
Desa Sosor Gonting, Kecamatan Doioksanggul, Kabupaten Humbang
Hasundutan, tertanggal 07 Mei 2015, surat bukti tertanda T.4 berupa Foto
copy Surat Pernyataan Kepemilikan tanah oleh masyarakat di Desa Sosor
Gonting, Kecamatan Doloksanggui, Kabupaten Humbang Hasundutan,
tertanggal 19 Mei 2015, surat bukti tertanda T.5 berupa Foto copy Surat
Pernyataan Kepemilikan tanah yang ditandatangani oleh Relia Simamora,
tertanggal 27 Mei 2015, surat bukti tertanda T.6 berupa Foto copy Surat
Pernyataan Kepemilikan tanah, yang ditanda tangani oleh Marolop
Pardomuan Simamora, tertanggal 11 Mel 2015 dan surat bukti tertanda
T.8 berupa Foto copy Surat Pernyataan Kepemilikan Tanah yang
ditandatangani oleh Lamtiar Simamora, tertanggal 11 Mel 2015 yang pada
pokoknya merupakan surat pernyataan yang bersifat sepihak yang
menerangkan tentang sesuatu hal dan kebenaran dan isi Surat pernyataan
tersebut haruslah didukung dengan alat — sah lainnya yang diajukan ke
muka persidangan sebagai pembuktian bukti tersebut;
Menimbang, bahwa di muka persidangan telah diajukan pula oleh Para
surat bukti tertanda T.7 berupa Foto copy Surat Huta Lumban Bakkara
Sosor Gonting tertanggal 17 Maret 2015, yang ditanda tangani oleh 1.
Walman bakkara , 2. Naju Bakara dan 3. Tuanda Bakara yang pada
pokoknya menerangkan bahwa huta (kampung) yang bernama Lumban
Bakkara yang terletak di Desa Sosor Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul,
Kabupaten Humbang Hasudutan adalah Huta yang diserahkan oleh
Keturunan maupun ahli waris Alm. Op. Batu Nanggar Simamora tahun
1957 dengan permufakatan bersama. Terhadap surat Bukti tersebut
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 42 dari 77 halaman
merupakan suatu pengakuan atau pernyataan yang dilakukan Secara
sepihak dan mengenai kebenaran daripada isi surat pengakuan atau
Pernyataan tersebut tidak dapat berdiri sendiri dan haruslah didukung
dengan alat alat bukti sah lainnya.
Bahwa pertimbangan tersebut adalah merupakan pertimbangan yang
sangat dangkal, dan hanya begitu saja dilewatkan oleh Hakim Pengadilan Negeri Tarutung tanpa memberikan pertimbangan yang baik dan benar.
G. HAKIM PENGADILAN NEGERI TARUTUNG TIDAK MEMPERTIMBANGKAN BUKTI T.12 PARA TERGUGAT/ PARA PEMBANDING.
Bahwa pada Halam 49, 50 Putusan Hakim Pengadilan Negeri Tarutung memberikan Pertimbangan
Menimbang, bahwa guna menguatkan dalil-dalil sangkalannya, Para
tergugat telah mengajukan bukti tertulis/ surat bertanda T -1 sampai
dengan T - 12 sebagai berikut:
1. Foto copy surat salinan Putusan Pengadilan Negeri Tarutung
Nomor 257/Pid.B/2013/PN.Trt,- tertanggal 14 Mei 2014, diberi tanda
T-1;
2. Foto copy surat salinan Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia Nomor :1432 K/Pid/2014, tanggal 25 Pebruari 2015,
diberi tanda : T-2;
3. Foto copy Surat Pernyataan Kepemilikan tanah oleh
masyarakat/tokoh Adat pemuka Masyarakat di Desa Sosor Gonting,
Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan,
tertanggal 07 Mei 2015, diberi tanda : T-3;
4. Foto copy Surat Pernyataan Kepemilikan tanah oleh masyarakat di
Desa Sosor Gonting, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten
Humbang Hasundutan, tertanggal 19 Mei 2015, diberi tanda : T-4;
5. Foto copy Surat Pernyataan Kepemilikan tanah yang ditandatangani
oleh Relia Simamora, tertanggal 27 Mei 2015, diberi tanda : T-5 ;
6. Foto copy Surat Pernyataan Kepemilikan tanah, yang ditanda
tangani oleh Marolop Pardomuan Simamora, tertanggal 11 Mei
2015, diberi tanda : T-6;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 43 dari 77 halaman
Maret 2015, yang ditanda tangani oleh 1. Walman Bakara, 2. Naju
Bakara dan 3. Tuanda Bakara, diberi tanda : T-7;
8. Foto copy Surat Pernyataan Kepemilikan Tanah yang
ditandatangani oleh Lamtiar Simamora, tertanggal 11 Mei, 2015,
diberi tanda : T-8;
9. Foto copy Surat Pernyataan, yang ditanda tangani oleh Bukti
Manalu, tertanggal 11 Agustus 2015, diberi tanda : T-9;
10. Foto copy surat PERDJANDJIAN DOS NI ROHA (Surat perjanjian
Bersama) Raja Adat ni Toguan Bintatar Panganan Habinsaran,
tertanggal 18 Maret 1971 yang diketahui oleh Kepala Kampung
Sosor Gonting, diberi tanda : T-10;
11. Foto copy Surat Perjanjian tertanggal 20 Nopember 1982 dan
diketahui oleh Kepala Desa Sosorgonting, Kecamatan
Doloksanggul, diberi tanda : T-1 1;
12. Foto copy Surat Pernyataan tertanggal 10 Maret 2001, diberi tanda :
T-12;
Menimbang, bahwa surat bukti tersebut semuanya telah diberi bea
meterai. yang cukup dan telah dicocokkan dengan surat aslinya ternyata
sesuai, sehingga dapat dijadikan sebagai alat bukti surat yang sah;
Bahwa dalam kenyataannya Bukti T.12 Para Tergugat sama sekali tidak
dipertimbangkan oleh Hakim Pengadilan Negeri Tarutung, hakim
Pengailan Negeri Tarutung tersebut hanya memberikan Pertimbangan
pada Bukti T1 sampai dengan Bukti T.11, padahal Bukti T.12 ini adalah
merupakan bukti yang sempurna dalam menentukan bahwa Atas Obyek
Terperkara Penggugat dan Tergugat mempunyai Hak yang sama, dan
juga jika dihubungkan dengan Bukti P.2 yang dengan sengaja tidak
dipertimbangkan oleh Hakim Pengadilan Negeri Tarutung maka sudah
ditemukan Pertimbangan yang salah dan keliru untuk membuat suatu Putusan Hukum yang tidak adil,
Bahwa sehingga Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Tarutung sebagaimana Putusannya Halaman 77 yang mendalilkan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 44 dari 77 halaman
Menimbang, bahwa berpedoman pada pendapât Prof. Dr. Sudikno
Mertokusumo, SH yang mengacu pada teori Idee das mchtdari Gustav
Radbruch, dalam setiap putusannya seorang hakim harus berpegang pada
tiga aspek, yaitu:
a. Aspek Keadilan (Gerechtigkeit);
b. Aspek Kemanfaatan (Zweckmassigkeit);
c. Aspek Kepastian Hukum (Rechtssickerheif);
Menimbang, bahwa keadilan yang diabaikan akan menimbulkan
terjadinya ‘kecemburuan dan keresahan. Pelaksanaan penegakan hukum
juga harus memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya para pihak
yang berperkara. Penegakan hukum yang tidak memberikan manfaat bagi
masyarakat akan berdampak terjadinya keresahan di tengah-tengah
masyarakat. Kepastian hukum merupakan perlindungan dan tindakan
sewenang-wenang. Kepastian hukum diperlukan karena akan membuat
masyarakat menjadi lebih tertib. Hukum bertugas menciptakan kepastian
hukum karena bertujuan untuk mewujudkan ketertiban masyarakat,
Hanyalah Slogan semata.
Bahwa Keterangan saksi saksi Para Tergugat dengan hanya begitu saja dilewatkan oleh Hakim Pengadilan Negeri Tarutung, tanpa memberikan pertimbangan yang sempurna, bahwa keterangan keterangan saksi Para Tergugat sebagaimana Putusan Hakim Pengadilan Negeri Tarutung Pada Halaman 50 sampai dengan Halaman 62 Putusannya :
Menimbang, bahwa selain mengajukan surat bukti, Para Tergugat telah 5
(Jima) orang saksi yang telah memberikan keterangan di bawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut:
1. Saksi I Tergugat: KEPLER SIMAMORA:
Bahwa yang Saksi tahu dipermasalahkan para Penggugat dan Para
tergugat didalam perkara ini adalah mengenai tanah darat yang
bernama:
Parhutaan Parsogotan, yang terletak di Jalan Bakkara, Desa Sosor
gonting, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten humbang
Hasundutan;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 45 dari 77 halaman
Bahwa Saksi tahu pemilik tanah terperkara adalah Ompu Batu
Nanggar Simamora ;
Bahwa saksi dapat menerangkan tanah terperkara adalah milik
Ompu Batunanggar kalau dulu ada pesta adat dan juga ada
permasalahan dikampung orangtua kami selalu kompromi dengan
menyelesaikan pesta adat dan masalah tersebut;
Bahwa saksi tahu tanah terperkara adalah milik Ompu Batunanggar
Simamora adalah karena Saksi lihat Ompu Batunanggar membuka
perkampungan tanah perkampungan tanah terperkara tersebut;
Bahwa saksi kenal dengan Ompu Batunanggar Simamora;
Bahwa anak dari Ompu Batunanggar yang Saksi tahu lima orang
dan namanya adalah 1. Ompu Paian Simamora, 2. Ompu
JaitanSimamora, 3. Ompu Cyrus Simamora dan dua lagi Saksi tidak
tahu
Bahwa saksi tahu bahwa dulu Ompu Batunanggar;Simamora
pindah dari hutajulu dan diajaklah anaknya yang lima tersebut
ketanah terperkara dan Ompu Batunanggarlah tanah terperkara
menjadi perkampungan anaknya tersebut diatas tanah terperkara
dan kemudian Ompu Batunaggar Simamora kembali lagi bertempat
tinggal di Hutajulu;
Bahwa saksi tahu bahwa padatahun 1986 ada dibuat perdamaian pembagian tanah oleh keturunan Ompu Batu Naggar Simamora dan yang dibagi adalah tanah Pearaso dan perdamaian pembagian tersebut dibuat adalah dirumah milik Jaumbang Simamora
Bahwa sekarang tanah terperkara tidak ikut dibagi dan adapun tanah terperkara tidak ikut dibagi adalah karena tanah terperkara adalah sebagai perkampungan;
Bahwa sekarang tanah terperkara adalah milik bersama keturunan Ompu Batunanggar Simamora;
Bahwa pada waktu terjadinya perdamaian tersebut ada kira-kira dua
puluh orang yaitu keturunan dari Ompu Batunanggar Simamora;
Bahwa selain tanah terperkara tidak dibagi juga tanah
perkampungan Sosor Julu tidak ada dibagi;
Bahwa saksi lihat yang menguasai tanah terperkara adalah sama
sama antara penggugat dan tergugat dan pernah saksi lihat
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 46 dari 77 halaman
keturunan ompu tumbur simamora yaitu martumpal simamora
menebang kayu pinus dari atas tanah terperkara.
Bahwa saksi tidak ingat lagi siapa-siapa namanya yang hadir pada
perdamaian tahun 1986;
Bahwa raja musa simamora dikuburkan adalah di Sosor julu
bersama saudara-saudaranya
Bahwa ompu batunanggar simamora tidak pernah bertempat tinggal
diatas tanah terperkara tetapi ompu batunangggar simamora yang
membuka perkampungan tersebut
Bahwa ompu batunanggar simamora meninggal dunia adalah di
hutajulu dan dikuburkan dihutajulu
Bahwa saksi lihat tidak pernah ompu batu nanggar simamora
tinggal diatas tanah terperkara adalah bapak Paian simamora dan
selainnya tidak pernah keturunan ompu batunanggar simamora
tinggal diatas tanah terperkara.
Bahwa saksi kenal dengan ompusunggu Batunanggar simamora
umur saksi pada waktu itu kira kira 30 tahun
Bahwa saksi tidak kenal dengan bernama Alitan simamora
Bahwa saksi kenal dengan ompu paian simamora dan isterinya
adalah boru purba;
Bahwa Ompu Paian Simamora tidak pernah bertempat tinggal di
Bakkara dan ompu paian tinggal dulu adalah disosor julu
Bahwa yang saksi tahu yang membuka perkampungan adalah
Ompu Paian Simamora;
Bahwa bukti surat saksi tandatangani adalah kira-kira satu bulan
yang lalu;
Bahwa saksi pernah bertemu dengan ompu batunanggar simamora
dan saksi bertemu dengan ompu batu nanggar simamora pada
waktu itu umur saksi kira-kira tiga puluh tahun dan umur Ompu
Batunanggar Simamora kira kira enam puluh tahun;
Bahwa saksi tidak tahun berapa umur anak ompu batunanggar
simamora pada waktu itu;
Bahwa jarak umur saksi dengan anak ompu batunanggar simamora
sudah diatas saksi kira-kira dua puluh lima tahun.
Bahwa jarak umur Saksi dengan Ompu Batunaggar Simamora
adalah kirakira tiga puluh tahun;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 47 dari 77 halaman
Bahwa saksi terakhir dari tanah terperkara adalah kira-kira tiga
bulan yang lalu dan Saksi hanya lewat saja dan pinggir jalan ; ‘
Bahwa tanaman yang tumbuh diatas tanah terperkara adalah kayu
pinus dan semak-semak;
Bahwa saksi tidak tahu siapa yang menanam pohon pinus tersebut
diatas tanah terperkara;
Bahwa jarak rumah Saksi dengan tanah terperkara kira-kira satu
kilometer;
Bahwa saksi pernah bertemu dengan anak Ompu Batunaggar
Simamora dan kami bertemu di warung dan kami bercerita;
Bahwa Cucu dari Ompu Batunanggar Simamora adalah Batu
Naggar Simamora;
Bahwa yang Iebih tua umurya adalah cucu Ompu Batunanggar
Simamora dan Saksi;
Bahwa keturunan Ompu Batu Naggar Saksi lihat tinggal diatas
tanah terperkara Saksi berusia dua puluh tahun dan Saksilihat
adalah dari jalan;
Bahwa saksi tahu menerangkan keterangan Saksi tersebut adalah
berdasarkan cerita Bapak Saksi kepada Saksi pada waktu pulang
dari pesta.
Bahwa pernah Saksi lihat ada pamplet diatas tanah terperkara dan
isinya tanah ini milik Ompu Batunaggar Simamora;
Bahwa saksi sering melihat tanah terperkara dari pinggir jalan kalau
Saksi pergi ke Doloksanggul
Bahwa saksi tidak pernah bersekolah;
2.Saksi II Tergugat: LISPER SlMAMORA
Bahwa yang Saksi tahu dipermasalahkah para Penggugat dan Para
Tergugat didalam perkara ini Parhutaan Parsogotan, yang terletak
di Jalam Bakkara, Desa Sosor Gonting, Kecamatan Doloksanggul,
Kabupaten Tapanuli Utara;
Bahwa saksi tahu pemilik tanah terperkara adalah milik bersama
dan keturunan Ompu Batunanggar Simamora;
Bahwa dasar Saksi menerangkan tanah terperkara adalah milik
bersama keturunan Ompu Batunanggar Simamora, karena Saksi
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 48 dari 77 halaman
sejak kecil sampai Saksi besar yang Saksi tahu tanah terperkara
adalah milik bersarna Keturunan Ompu Batunaggar Simamora;
Bahwa saksi tahu yang membuka perkampungan Parhutaan
Parsogotan (tanah terperkara) adalah Ompu Batunaggar Simamora
dan Ompu Batunggar Simamora membawa anaknya lima orang
tersebut membuka perkampungan tersebut dan kemudian Ompu.
Batunaggar menyerahkan tanah terperkara tersebut kepada kelima
anaknya. tersebut dan kemudian Ompu Batunaggar kembali ke
Hutajulu;
Bahwa anak dari Ompu Batu Naggar Simamora yang Saksi tahu
adalah lima orang yaitu 1. Ompu Palan Simamora, 2. Ompu Jaitan
Bahwa adapun dasar Saksi mengatakan tanah terperkara adalah
milik bersama keturunan Ompu Batu Nanggar Simamora sejak
Saksi kecil Saksi sudah tau, kalau ada pesta adat, selalu diceritakan
di Pesta tersebut dan juga cerita Bapak Saksi kepada Saksi ;
Bahwa pada tahun 1986 pernah ada perdamaian antara keturunan anak kelima dari Ompu Batu Nanggar Simamora yaitu tentang pembagian tanahdan dilakukan dirumah milik Jaumbang Simamora dan yang hadir ada kira-kira dua puluh orang dan tanah terperkara tidak ikut dibagi karenaperkampungan;
Bahwa yang ada diatas tanah terperkara adalah tumbuh pohon
pinus dan ada pamplet;
Bahwa tidak ada Saksi lihat yang mengusahai tanah terperkara
tersebut;
Bahwa saksi tidak tahu isi dari pamplet diatas tanah terperkara
tersebut;
Bahwa didalam pertemuan perdamaian pada tahun 1986 tersebut
Saksi tidak ada hadir, dan Saksi mengetahuinya adalah Saksi lewat
dari jalan tersebut dan Saksi tanyakan kepada orang lain di jalan
tersebut lalu orang yang berada jalan tersebut menyatakan ada
pertemuan dan perdamaian pembagian tanah;
Bahwa saksi tidak pernah melihat bukti surat bertanda P-2 tersebut;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 49 dari 77 halaman
Bahwa kuburan Ompu Batu Nanggar Simamora adalah di
Sosorjulu;
Bahwa saksi tidak tahu apa sebabnya dimakamkan dalam satu
kuburan
Bahwa para Penggugat dan Para Tergugat bertempat tinggal
adalah di Sosor Julu;
Bahwa saksi tidak tahu tentang perkampungan Lumban Sinaga
tetapi yang memberikan perkampungan Lumban Sinaga adalah
Ompu Tuan Simamoradan Ompu Paimahon Simamora yaitu sama-
sama keturunan Ompu Batu Nanggar Simamora
Bahwa yang memiliki tanah terperkara tersebut adalah kelima anak
Ompu Batu Nanggar Simamora tersebut;
Bahwa anak dari Bonus Simamora tidak ada àkan tetapi anak dari
Latus Simamora hanya satu putrinya (Borunya); .,
Bahwa saksi tidak kenal dengan Jesaksis Simamora dan Johanes
Simamora;
Bahwa tidak pernah Saksi lihat keturunan Ompu Batunaggar
Simamora bertempat tinggal diatas tanah terperkara;
Bahwa Ompu Batunanggar Simamora tidak pernah Saksi lihat
tinggal diatas tanah terperkara tetapi yang membuka
perkampungan parhutaan Parsogotan tersebut adalah Ompu Batu
Nanggar Sirnamora;
Bahwa saksi tahu Ompu Bilper Simamora tinggal di sosorjulu tetapi
Bilper pernah tinggal di sirogos dirumah mertuanya;
Bahwa saksi pernah menandatangani surat bukti bertanda T-4 yaitu
kira kira seminggu yang lalu;
Bahwa isi surat tersebut adalah supaya jangan ada masalah dan
alasan saksi menandatangani surat tersebut adalah supaya bisa
berdamai, makaSaksi tanda tangani;
3.Saksi III Tergugat: PUKKA M. PURBA
Bahwa yang Saksi tahu dipermasalahkan para Penggugat dan Para
Tergugat didalam perkara ini adalah mengenai tanah darat yang
bernama Parhutaan Parsogotan, yang terletak di Jalan Bakkara,
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 50 dari 77 halaman
Desa Sosor Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten
Humbang Hasundutan;
Bahwa pemilik tanah terperkara yang Saksi tahu dan yang Saksi
dengar adalah tanah milik Ompu Batu Nanggar Simamora;
Bahwa hubungan Para Penggugat dan Para Tergugat adalah sama
sama keturunan Ompu Batunanggar Simamora; -
Bahwa nama-nama Anak Ompu Batunanggar Simamora yang Saksi
tahu adalah bernama : 1. Ompu Palan Simamora, Ompu Jaitan
Bastian Simamora, Ompu Tumbur Simamora dan yang Iainnya
Saksi sudah lupa;
Bahwa pada tahun 1986 Saksi tahu ada perdamaian antara Keturunan Ompu Batunaggar Simamora, yaitu perdamaian masalah tanah Pea raso yang terletak di Parsogotan dan keturunan Ompu Batunanggar bersepakat membagi tanah di Pea raso, akan tetapi tanah terperkara tidak ikut dibagidan adapun tanah terperkara tidak dibagi adalah karena tanah perkampungan;
Bahwa tanah yang dibagi pada tahun 1986 adalah tanah ladang
dan tanah kosong;
Bahwa saksi tahu menurut Adat Batak, tanah perkampungan tidak
dapat dibagi-bagi dan yang dibagi adalah tanah diluar
perkampungan;
Bahwa yang Saksi ingat yang dapat bagian adalah bernama :1.
Paian Simamora, Liberti Simamora, Jaulim Simamora dan Ipar
Saksi yaitu Bapak Liber Simamora dan yang lainnya Saksi sudah
lupa;
Bahwa saksi tahu kesepakatan perdamaian tersebut pada tahun 1986 adalah karena Saksi dibawa oleh Ipar Saksi bernama Liber Simamora dan pertemuan tersebut adalah dirumah Jaumbang Simamora dan sesudah Liberty Simamora mendapat bagiannya dibangunnya rumahnya didalam bangunannya tersebut.
Bahwa sesudah tanah tersebut dibagi-bagi ada yang sudah
menjualnya Sahala Simamora menjual bagiannya kepada adiknya
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 51 dari 77 halaman
dan jugaketurunan Raja Musa Simamora ada yang membéli tanah
tersebut dari Jamian Simamora;
Bahwa saksi tahu tanah yang sudah dibagi-bagi tersebut terjadi jual
beli adalah hanya cerita saja yang Saksi dengar;
Bahwa saksi terakhir dari atas tanah terperkara adalah kemarin dan
yang Saksi lihat yang tumbuh diatas tanah terperkara adalah
semak-semak dan pohon pinus;
Bahwa pada waktu Saksi masih kecil yang Saksi lihat tumbuh diatas
tanah terperkara adalah semak-semak dan pohon pinus;
Bahwa diatas tanah terperkara ada Saksi lihat pamplet sebanyak
dua buah dan satu isi pamplet tersebut berbunyi Tanah ini milik
Keturunan OmpuBatunanggar Siamora dan satu lagi pamplet
tersebut berbunyi tanah ini milik Keturunan Raja Musa Simamora;
Bahwa saksi kenal bernama Bukti Manalu dan kemarin Saksi
bertemu dengan Bukti Manalu dirumahnya;
Bahwa pada waktu Saksi kerumah Bukti Manalu dalam rangka membeli ulos, dan Bukti Manalu mengeluh kepada Saksi dan didalam pembicaraan kami tersebut Bukti Manalu mengeluh tentang Surat Pernyataan yang ditandatanganinya dan Bukti Manalu menerangkan bahwa didalam surat pemyataan tersebut adalah tidak ditandatangani;
Bahwa benar bukti surat Pernyataan Bukti Manalu tersebut dan surat bukti P-7 tersebut yang dibantah oleh Bukti Manalu;
Bahwa benar bukti T-9 tersebut dan benar tandatangan Bukti Manalu didalam surat Pernyataan tertanggal 11 Agustus 2015 yaitu surat bantahan dari Bukti Manalu;
Bahwa pada waktu pertemuan pada tahun 1986, dirumah jaumbang
Simamora yang hadir yang Saksi ingat adalah Manahan Simamora,
LibertySimamora, Jaulim Simamora, Paian Simamora dan banyak
orangtua duduk saksi lihat ditikar dan pada waktu itu
pembicaraannya tidak Saksi campuriSaksi masih ada anak muda
pada waktu itu
Bahwa pada waktu itu yang mengajak Saksi pada waktu itu adalah
Ipar saksi dan kami sama-sama berangkat dan Lumban Pinasa ke
RumahSimamora ke sosorjulu;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 52 dari 77 halaman
Bahwa yang dibicarakan pada tahun 1986 adalah tentang
pembagian tanah;
Bahwa saksi kenal bernama Melanton Simamora yang menanda
tangani bukti surat T-9 tersebut;
Bahwa saksi tidak pemah melihat bukti surat bukti P-7 tersebut
sebelumnya dan yang Saksi lihat adalah hanya surat bukti bantahan
dari Bukti Manalu saja;
Bahwa yang membuka pembicaraan pada waktu Saksi membeli
ulos kerumah Bukti Manalu, tentang tanda tangannya surat
pernyataan kepadapihak Para Penggugat dan Bukti Manalu dan
mengatakan bukan tanda tangannya didalam surat pemyataan
tersebut;
Bahwa saksi tidak tahu apa alasan dari Bukti Manalu
menceritakannya kepada Saksi tentang Surat Pernyataan yang
ditandatanganinya tersebut;
Bahwa umur Saksi pada tahun 1986 adalah jalan tiga puluh tahun;
Bahwa hubungan Saksi dengan Bapak Liberti Simamora adalah
Ipar Saksi kandung;
Bahwa dulu Saksi satu kampung dengan Ipar Saksi di Lumban
Pinasa dan Saksi diajak oleh Bapak liberti Simamora ke Pertemuan
tersebut pada waktu itu;
Bahwa sejak dari dulu sampai sekarang Saksi tetap tinggal di
Lumban Pinasa;
Bahwa sesudah ada pembagian tersebut pindahlah Bapak Libertius
Simamora dari Lumban Pinasa ke sosor gonting;
Bahwa Bapak /orangtua dan Liberti simamora bertempat tinggal
adalah di Sosor Julu;
Bahwa adapun Bapak Liberti Simamora tinggal di Lumban Pinasa
adalah dikampung mertuanya dalam bahasa Batak “Sondukhela”;
Bahwa saksi tidak tahu, tetapi pada waktu itu Saksi lihat keturunan
Ompu Batunanggar Simamora bersepakat untuk membagi tanah
yang dipinggir jalan yaitu di Jalan Bakkara tersebut;
Bahwa saksi tidak ikut didalam proses perdamaian térsebut dan
pada saat itu ada acara syukuran dan makan bersama pada waktu
itu;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 53 dari 77 halaman
Bahwa tidak pernah Saksi lihat keturunan Ompu Batunanggar
Simamora mengusahai tanah terperkara dan juga tidak pernah
Saksi lihat keturunanOmpu Batunanggar Simamora tinggal ditanah
terperkara; Bahwa saksi tahu tanah terperkara adalah milik
Keturunan Ompu batunanggar Simamora adalah pembicaraan
dirumah Jaumbang Simamora pada tahun 1986 dan yang
menceritakan kepada Saksi adalah Bapak liberti Simamora;
Bapak Liberti Simamora didalam perkara ini àdalah pihak Tergugat;
pada tahun 1986 pihak Penggugat atau Maruhum Simamora
danJaulim Simamora tidak ada menceritakannya kepada Saksi
tentang tanah terperkara;
Bahwa alasan Saksi menerangkan tanah perkampungan tidak bisa
dibagi karena yang Saksi tahu hanya tanah Pearaso saja yang
dibagi yang Saksitahu dan yang menerangkan kepada Saksi adalah
Bapak Libeti Simamora menyatakan tanah perkampungan tidak ikut
dibagi;
Bahwa peranan Saksi tidak ada didalam pertemuan pada tahun
1986 tersebut dan Saksi hanya sekedar ikut saja;
Bahwa adapun alasan Saksi menyatakan tanah terperkara di
sebelah Utara berbatas dengan tanah milik Ompu Tumbur
Simamora adalah karena Saksi lihat diusahainya oleh
keturunannya;
Bahwa saksi tidak tahu darimana tanah yang milik Ompu Tumbur
Simamora tersebut;
Bahwa tanah milik Ompu Tumbur Simamora adalah berbatasan
langsung dengan tanah terperkara;
Bahwa saksi tahu isteri dari Ompu Tumbur Simamora adalah boru
Silaban;
Bahwa yang tumbuh diatas tanah terperkara adalah semak-semak
dan pohon pinus;
Bahwa saksi tidak tahu siapa yang menanam pohon pinus tersebut
diatas tanah terperkara;
Bahwa saksi tidak tahu siapa yang membuat pamplet tersebut
diatas tanah terperkara;
Bahwa saksi tidak tahu siapa yang mengusahai tanah terperkara
sekarangini ;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 54 dari 77 halaman
4. Saksi IV Tergugat: MAROLOP P. SIMAMORA
-Bahwa yang Saksi tahu dipermasalahkanpara Penggugat dan Para
Tergugat didalam perkara ini adalah mengenai tanah darat yang
bernama:Parhutaan Parsogotan, yang terletak di Jalan Bakkara,
Desa Sosor Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten
humbang Hasundutan;
Bahwa pemilik tanah terperkara yang Saksi tahu. dan yang Saksi
dengar adalah tanah milik Ompu Batu Nanggar Simamora;
Bahwa saksi tahu tanah terperkara adalah milik Keturunan Ompu
Batunanggar Simamora adalah pertama sekali. Ompu Batunanggar
bermukim adalah di Hutajulu, kemudian Ompu Batunanggar beserta
kedelapan orang anaknya sama-sama pergi merintis tanah
terperkara menjadi tanah perkampungan milik Keturunan Ompu
Batunanggar simamora/
Bahwa saksi tahu tanah terperkara adalah milik Ompu Batunanggar
Simamora dan keturunannya adalah berdasarkan cerita orangtua
yang layak dipercaya di Desa Sosorgonting;
Bahwa saksi ada memiliki tanah di areal Desa Sosorgonting yang
diserahkan oleh Keturunan Ompu Batunanggar Simamora yang
Iuasnyakira-kira 2,5 (dua setengah hektar);
Bahwa selain tanah milik Saksi juga oleh Keturunan Ompu
Batunanggar Simamora ada menyerahkan tanah perkampunga dan
dibuat menjadi perkampungan (parhutaan) lumban sahata dan
perkampungan tersebut juga Saksi ikut sebagai pemiliknya;
Bahwa benar bukti surat yang bertanda T1 dan T11 tersebut dan
bukti surat tersebutlah sebagai bukti penyerahan tanah milik Saksi
dan bukti penyerahan perkampungan Lumban Sahata kepada kami
pihak Marga Simamora;
Bahwa hubungan surat tertanda T-10 dan T-11 dengan tanah
terperkara adalah karena tanah terperkara tidak dapat dipisahkan
dengan pembagiantanah tersebut dengan alasan karena tanah
terperkara adalah sama-sama berhak Keturunan Ompu Batu
Nanggar;
Bahwa tidak pernah marga lain yang dapat di Desa Sosor Gonting;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 55 dari 77 halaman
Bahwa perkampungan Lumban Sinaga yang terletak di Sosor
Gontng yang memberikan adalah Keturunan Ompu Batunanggar
Simamora;
Bahwa yang Saksi lihat diatas tanah terperkara adalah semak-
semak belukar dan pohon pinus serta ada pamplet;
Bahwa saksi tidak tahu siapa yang membuat pamplet diatas tanah
terperkara tersebut dan tulisan pamplet tersebut yang satu “Tanah
ini milikKeturunan Ompu Batunanggar Simamora dan satu lagi
tanah ini milik ,Keturunan Raja Musa Simamora”;
Bahwa saksi kurang kenal bernama Bernat Simamora dan Saksi
kenal bernama Sahala Simamora dan Sahala Simamora adalah
pihak dari Tergugat.
Bahwa saksi kenal bernama Mangatas Simamora dan Melanton
Simamora dan kedua orang tersebut adalah pihak Tergugat;
Bahwa didalam bukti surat berntanda T-10 dan T-11 tidak ada
tercantum atas nama Keturunan Ompu Batunanggar;
Bahwa didalam surat perjanjian penyerahan tanah kepada Saksi
tidak ada disebut atau dicantumkan atas nama Keturunan Ompu
Batunanggar Simamora;
Bahwa saksi kurang tahu apakah Ompu Batunangggar pernah
tinggal diatas tanah terperkara;
Bahwa saksi dengar cerita Ompu Batu Naggar Simamora dulu
adalah tinggal di Hutajulu dan menurut cerita Ompu Batunanggar
Simamora bersama anaknya sama-sama merintis tanah terperkara
menjadi perkampungan;
Bahwa saksi bertempat tinggal di Sosorgonting adalah sejak tahun
1971;
Bahwa saksi hampir setiap minggu melihat tanah terperkara karena
didekat tanah terperkara ada tanah perladangan milik Saksi;
Bahwa Ompu Batu Nanggar Simamora meninggal dunia adalah di
Sosorgonting;
Bahwa menurut Saksi keturunan Ompu Batunanggár tidak dapat
dipisahpisahkan di dalam kepemilikan tanah terperkara; :,:
5. Saksi V Tergugat: LAMTIUR SIMAMORA
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 56 dari 77 halaman
-Bahwa yang Saksi tahu dipermasalahkan para Penggugat dan
Para Tergugat didalam perkara ini adalah mengenal tanah darat
yang bernama:Parhutaan Parsogotan, yang terletak di
JaIanBakkara, Desa Sosor Gonting, Kecamatan Dolok Sanggul,
Kabupaten Humbang Hasundutan;
Bahwa Luas tanah terperkara tersebut adalah kira-kira 50 M x 50 M
dengan batas-batas sebagai berikut
Sebelah timur berbatasan Tambak/kuburanOmpu Jahusor
Simamora;
Sebelah barat tanah milik Jaulim Simamora;’
Sebelah Utara berbatasan tanah milik Ompu Tumbur Simamora;
Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Bakkara;
Bahwa pada tahun 1986 Saksi tahu pernah ada permasalahan
dikampung Saksi dan pertemuan permasalahan tanah tersebut ada
dibuat dirumah Bapak Saksi dan Saksi ada hadir pada pertemuan
tersebut;
Bahwa pertemuan tahun 1986 tersebut terjadilah Perdamaian
masalah tanah;
Bahwa inti perdamaian pada tahun 1986 tersebut dibagilah tanah Pearaso sepanjang jalan Bakkara oleh Keturunan Ompu Batu Nanggar Simamora dan tanah Parhutaan Parsogotan adalah milik bersama keturunan Ompu Batunanggar Simamora;
Bahwa adapun pada waktu itu tanah terperkara tidak dibagi sebagai
pertanda perkampungan Ompu Batunanggar Simaora;
Bahwa perdamaian dibuat pada waktu itu adalah dirumah Bapak
Saksi bernama Johannes Simamora;
Bahwa pada waktu dibuat perdamaian dirumah Bapak Saksi, Saksi
ada hadir pada waktu itu;
Bahwa saksi dengar langsung pertemuan perdamaian tersebut pada tahun 1986 dan kesimpulan perdamaian tersebut adalah bahwa Parhutaan Parsogotan adalah milik bersama keturunan Ompu Batu Nanggar dan tidak dibagi dan sebagai pertanda perkampungan Ompu Batu Nanggar dan yangdibagi adalah tanah Pearaso;
Bahwa yang hadir pada waktu pertemuan pada tahun 1986 dan pihak Penggugat adalah yaitu Jaulim Simamora, Ruddin.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 57 dari 77 halaman
Bahwa yang hadir dan pihak Tergugat pada waktu itu dan pihak
Para Tergugat adalah Mangasi Simamora, Tikkos Simamora, Paian
Simamoradan Jamian Simamora;
Bahwa yang hadir pada pertemuan perdamaian pada tahun 1986
tersebut ada kira-kira dua puluh orang;
Bahwa pada waktu itu umur Saksi kira-kira tiga puluh tahun dan
pada waktu pertemuan tersebut untuk belanja makan bersama
secara adat Batak adalah Saksi sendiri;
Bahwa saksi kenal bernama Bokkar Purba dan pada waktu pertemuan perdamaian tersebut Bokkar Purba juga ada hadir ;,
Bahwa saksi kenal bernama Bukti Manalu dan Bukti Manalu adalah
suami kakak Saksi;
Bahwa saksi bertemu dengan Bukti Manalu pada hari Jumat yang
lalu yaitu pada hari pecan dirumahnya;
Bahwa pada waktu bertemu dengan Bukti Manalu dirumahnya,
Bukti Manalu ada cerita kepada Saksi bahwa dianya mengeluh
tentang tanda tangannya didalam surat pernyataan yang diajukan
oleh Para Penggugat dan Bukti Manalu menyatakan bahwa tanda
tangan tersebut bukanlah tanda tangannya dan tanda tangan
tersebut adalah palsu;
Bahwa timbangan ternak babi untuk acara makan bersama pada
waktu perdamaian tersebut adalah kira-kira enam puluh tujuh kilo
gram karena Saksi yang belanja pada waktu itu;
Bahwa saksi tidak ikut menanda tangani Surat Perdamaian pada
tahun 1986 tersebut;
Bahwa saksi dengar disekitar tanah terperkara ada tanah milik
Sanar Sinaga, tetapi Saksi tidak tahu dimana letak tanah Sanar
Sinaga tersebut;
Bahwa tidak ada hubungan Ompu Tumbur Simamora dengan Sanar
Sinaga yang Saksi tahu;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 58 dari 77 halaman
Bahwa Hakim Pengadilan Negeri Tarutung Hanya memberikan Pertimbangan yang dangkal dengan memberi pertimbangan dan begitu saja melewatkan Keterangan Saksi Saksi Para Tergugat/ Pembanding yang menerangkan bahwa pada tahun 1986 pernah ada
perdamaian antara keturunan anak kelima dari Ompu Batu Nanggar
Simamora yaitu tentang pembagian tanah dan Keterangan tersebut juga
adalah bersesuaian dengan Bukti P.2 yang tidak dipertimbangkan oleh
Hakim Pengadilan Negeri Tarutung, dan juga Keterangan saksi Para
Penggugat Gustap Sinaga, dan juga sangat bersesuaian dengan Bukti
T.12 Para Tergugat yang juga sama sekali tidak dipertimbangkan oleh
Hakim Pengadilan Negeri Tarutung, sehingga Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Tarutung tersebut adalah salah dan keliru.
Bahwa kemudian Hakim Pengadilan Tarutung memberikan pertimbangan
yang salah dan Keliru dengan memberi pertimbangan atas tempat
diadakannya pertemuan sesama keturunan Op. Batu Naggar Simamora
yang juga sekaligus diikuti Keturunan Op. Raja Musa Simamora, apakah di
rumah Jaumbang Simamora atau Johannes Simamora, Hakim Pengadilan
Negeri Tarutung tidak memahami bahwa Saksi telah Menjelaskan Bahwa Jaumbang Simamora adalah Johannes Simamora.
H. HAKIM PENGADILAN NEGERI TARUTUNG SALAH DAN KELIRU DALAM MENENTUKAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM (ONRECHTMATIGE DAAD).
Bahwa Hakim Pengadilan Negeri Tarutung memberikan pertimbangan
Menimbang bahwa dalam gugatannya Para Penggugat
mendalilkan perbuatan Para Tergugat yang membuat pertanda berupa
pamflet di atas tanah terperkara dengan menyebutkan tanah terperkara
sebagai bekas perkampungan Op.Batunanggar Simamora yang secara
tanpa hak menguasai, mengusahai, dan mengklaim tanah terperkara
merupakan Perbuatan Melawan Hukum (ontrechtmatigedaad).
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 59 dari 77 halaman
Bahwa dihubungkan dengan eksepsi Tergugat Penggugat tidak dapat
menguraikan Tergugat yang mana yang mendirikan plangkat/ pamplet
tersebut, karena dasar g ugatan penggugat adalah adanya orang yang
mendirikan plangkat/ pamplet di Obyek Perkara, sehingga ada kekaburan
Orang yang melakukan perbuatan melawan hukum sebagaimana maksud
Para Penggugat, karena sebagian besar para Tergugat Tergugat tidak ada
mendirikan plangkat/ pamplet di Obyek Perkara, sehingga pertimbangan
Hakim Pengadilan Negeri Tarutung atas Perbuatan Melawan Hukum (ontrechtmatigedaad) adalah salah dan keliru.
Bahwa fakta yang tidak dapat dibantah, pada sekitar tahun 1986-1988
seluruh keturunan dan Ahli Waris . Op. Batu Nanggar Simamora dan Op.
Marhutala, berbagi tanah sepanjang pinggir jalan Bakkara, tanah yang
dibagi tersebut ada yang berbatasan langsung dengan tanah terperkara,
dan tanah terperkara tidak ikut dibagi, karena itu merupakan bekas
Kampung yang dibuka oleh Leluhur Para Penggugat dan Para Tergugat
yang harus dijaga dan dilestarikan bersama, dan bahwa kemudian selain
Jual beli dengan yang lain, Tergugat XIII ada menjual tanah pembagiannya kepada anak Penggugat III yang bernama Jahusor simamora.
Bahwa semasa hidupnya Op. Batu Nanggar Simamora memiliki 3 ( tiga )
orang isteri dan memiliki 8 ( delapan ) anak Laki laki dan 2 ( dua) Orang anak Perempuan:
a. Anak Laki laki Alm. Op Batu Nanggar Simamora dari Isterinya
yang pertama ( Br Purba ) yaitu : - Op. Paian
Simamora.
b. Anak Laki laki Alm. Op Batu Nanggar Simamora dari Isterinya
yang Kedua ( Br Banjar Nahor ) yaitu : - Raja Musa kemudian
tersebut Op. Jaintan Simamora
: - Latus Simamora
: - Bonus Simamora
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 60 dari 77 halaman
c. Anak Laki laki Alm. Op Batu Nanggar Simamora dari Isterinya
yang Ketiga ( Br Silaban ) yaitu : - Licius Simamora (
Op. Cyrus Simamora )
: - Alitan Simamora ( Bilper Simamora )
: - Jesayas Simamora ( Op. Tumbur )
: -Johannes Simamora (Op. Chandra
Bastian Simamora)
: - dan 2 ( dua orang ) Anak Perempuan
Bahwa dimasa hidupnya Op. Batu Nanggar Simamora ( Leluhur Para
Penggugat dan Para Tergugat ) tinggal dan hidup di Kampung Huta Julu,
dan setelah ada anak anak Op. Batu Nanggar Simamora yang menikah,
yaitu : Op. Paian Simamora, Raja Musa Simamora, Latus Simamora ,
Bonus Simamora , Lycius Simamora , maka di bawa (diajak ) Op. Batu
Nanggar Simamora-lah anaknya yang sudah menikah itu membuka Kampung yang diberi nama Parsogotan Sosor Julu ( Obyek terperkara ). dan Op. Batu Nanggar Simamora bersama sama dengan anaknya dan
menantunya mendirikan 3 ( tiga) buah rumah.
Bahwa dengan demikian tidaklah benar Raja Musa Simamora (Op.
Jaintan) membuka perkampungan yang menjadi Obyek Terperkara,
namun kampung tersebut dahulunya dibuka oleh Op. Batu Nanggar
Simamora bersama sama dengan kerturunannya yaitu : Op. Paian
Hukum bertindak untuk dan atas nama Maruhum Simamora, Dkk
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 31 Agustus 2016
sedangkan Tongam Manalu, SH., MH Advokat/Pengacara/Penasehat
Hukum adalah kuasa hukum Paian Simamora, Dkk (Para
Tergugat/Pemohon Banding).
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 62 dari 77 halaman
3. Bahwa kesalahan-kesalahan/kejanggalan-kejanggalan yang diperbuat
Para Pemohon Banding/Para Tergugat dalam Memori Bandingnya
tersebut sangat nyata dan menimbulkan kebingungan bagi Termohon
Banding/Para Penggugat sehingga dengan demikian patut menurut
hukum bilamana Majelis Hakim menyatakan Memori Banding Para
Pemohon Banding/Para Tergugat tidak dapat diterima (niet
onvankelijke verklaard).
Bahwa Termohon Banding/Para Penggugat dengan tegas menolak keberatan-keberatan Pemohon Banding/Para Tergugat.
A. Pertimbangan hakim yang keliru atas eksepsi Tergugat-tergugat/Para Pembanding tentang gugatan Para Penggugat kurang pihak (plurium litis consortium) dan keturunan ahli waris alm. Op. Batu Nanggar Simamora.
1. Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim tingkat pertama
Pengadilan Negeri Tarutung yang menolak eksepsi Para
Tergugat/Para Pemohon Banding tentang gugatan Para Penggugat
kurang pihak (plurium litis consortium) telah tepat dan benar
menurut hukum karena yang menentukan pihak-pihak yang akan
digugat dalam suatu perkara terkait suatu objek yang akan
diperkarakan di pengadilan adalah Penggugat.
2. Bahwa dalam Jawaban dan Dupliknya ternyata Para Tergugat
secara tegas mengklaim tanah terperkara sebagai tanah warisan
Op. Batu Nanggar Simamora. Demikian juga berdasarkan bukti
surat Para Tergugat dan keterangan saksi-saksi diperoleh fakta
orang-orang yang mengklaim tanah terperkara sebagai tanah
warisan Op. Batu Nanggar Simamora adalah Tergugat I s.d
Tergugat XXIII dan tidak ada diantara keturunan Op. Batu Nanggar
Simamora selain Tergugat I s.d Tergugat XXIII yang mengklaim
tanah terperkara sebagai tanah warisan Op. Batu Nanggar
Simamora.
3. Bahwa sesuai Bukti P.4 berupa Surat Pernyataan tanggal 4 Juli
2015 yang diperbuat Delima Br. Sinambela dan Bujur Simamora
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 63 dari 77 halaman
bahwa kedua orang tersebut adalah keturunan ahli waris Op. Batu
Nanggar Simamora akan tetapi kedua orang tersebut tidak ikut mengklaim tanah terperkara sebagai tanah peninggalan Op. Batu
Nanggar Simamora karena tanah terperkara adalah tanah milik alm.
Raja Musa Simamora (Op. Jaintan) dan keturunan ahli warisnya.
4. Bahwa berdasarkan fakta-fakta di atas tidak ada alasan bagi Para
Penggugat untuk menarik semua keturunan Op. Batu Nanggar
Simamora sebagai pihak atau tergugat dalam perkara aquo.
B. Pertimbangan hakim yang keliru atas eksepsi Tergugat-tergugat/Para Pembanding tentang gugatan Penggugat (error in persona) salah alamat karena gugatan Penggugat tidak memenuhi syarat perbuatan melawan hukum sebagaimana dimaksud pasal 1365 KUH Perdata.
1. Bahwa eksepsi error in persona atau salah alamat adalah eksepsi
yang diajukan karena gugatan telah ditujukan/diajukan pada orang
yang salah yang tidak ada hubungannya dengan perkara yang
diajukan tersebut.
2. Bahwa bila dicermati alasan Para Tergugat megajukan eksepsi
error in persona atau salah alamat dalam perkara aquo adalah
karena menurut Para Tergugat gugatan Para Penggugat tidak
memenuhi syarat perbuatan melawan hukum sebaimana dimaksud
dalam pasal 1365 KUH Perdata, sedangkan mengenai ada tidaknya
perbuatan melawan hukum dalam suatu perkara selalu akan dibuktikan dalam pokok perkara.
3. Bahwa sejalan dengan alasan-alasan di atas menurut Para
Penggugat adalah tepat dan benar pertimbangan Majelis Hakim
Tingkat Pertama yang menyatakan eksepsi Para Tergugat
mengenai eksepsi error in persona (salah alamat) tidak beralasan
dan patut untuk ditolak.
C. Pertimbangan hakim yang keliru atas eksepsi Tergugat-tergugat tentang gugatan Penggugat dengan objek gugatan yang tidak jelas.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 64 dari 77 halaman
1. Bahwa keberatan Para Pemohon Banding/Para Tergugat perihal
pertimbangan Majelis Hakim atas eksepsi objek gugatan tidak jelas
adalah tidak beralasan dan harus ditolak.
2. Bahwa sebagaimana dalam gugatannya Para Penggugat telah
menguraikan dengan jelas letak, batas-batas dan luas tanah terperkara dan Para Tergugat sendiri dalam Jawabannya mengakui keberadaan tanah terperkara sehingga walaupun terdapat
perbedaan penyebutan batas-batas tanah terperkara menurut Para
Penggugat dengan Para Tergugat yaitu batas sebelah timur dan
batas sebelah utara tanah terperkara akan tetapi tanah objek
sengketa yang dimaksud Para Penggugat dan Para Tergugat
adalah sama yaitu Parhutaan Parsogotan.
3. Bahwa Bukti Surat T.1, T.2 adalah putusan perkara pidana yang
tidak menyatakan apapun mengenai status kepemilikan atas
tanah di sebelah utara tanah terperkara apakah merupakan tanah
keturunan Sanar Sinaga (Op. Udin) atau tanah Op. Tumbur
Simamora dan sepengetahuan Para Penggugat/Para Termohon
Banding tanah disebelah utara yang menjadi batas sebelah utara
tanah terperkara adalah tanah keturunan Sanar Sinaga (Op. Udin),
sedangkan batas sebelah timur tanah terperkara sesuai fakta benar
adalah tanah keturunan keturunan Raja Musa Simamora
(Op. Jaintan), Maringan Simamora.
4. Bahwa sebagaimana dipertimbangan Majelis Hakim bahwa
berdasarkan dalil-dalil gugatan Para Penggugat dan dalil-dalil
sangkalan Para Tergugat serta hasil Pemeriksaan Setempat maka
objek sengketa dalam perkara aquo adalah sebidang tanah yang
dikenal dengan nama Parhutaan Parsogotan terletak di Jalan Dolok
Sanggul-Bakkara Desa Sosor Gonting Kecamatan Dolok Sanggul
Kabupaten Humbang Hasundutan dengan ukuran ± 50 M x 53 M
atau seluas ± 2.560 m2, dengan batas-batas:
Timur :tanah milik keturunan Raja Musa Simamora (Op.
Jaintan),
Maringan Simamora;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 65 dari 77 halaman
Barat :tanah Jaulim Simamora;
Utara :tanah milik keturunan Sanar Sinaga (Op. Udin
Sinaga);
Selatan :Jalan Bakkara.
5. Bahwa dengan demikian pertimbangan Majelis Hakim yang
berpendapat bahwa perbedaan batas-batas tanah terperkara antara
Para Penggugat dan Para Tergugat akan dipertimbangkan dalam
pokok perkara sehingga menolak eksepsi Para Tergugat tersebut
adalah tepat menurut hukum.
D. Hakim Pengadilan Negeri Tarutung salah dan keliru dalam mempertimbangkan bukti-bukti Para Penggugat/Terbanding.
1. Bahwa pertimbangan Majelis Hakim menyatakan tanah terperkara
sebagai milik Raja Musa Simamora dan keturunan ahli warisnya
dengan mengacu pada riwayat tanah yang menjadi objek sengketa adalah tepat dan benar menurut hukum.
2. Bahwa berdasarkan Bukti Surat P.1, P.3, P.4, P.5, P.6, P.7 yang
dikuatkan keterangan saksi-saksi Para Penggugat/Para Termohon
Banding yang satu sama lain saling bersesuaian, demikian juga
berdasarkan bukti surat dan keterangan saksi-saksi Para
Tergugat/Para Pemohon Banding serta pengakuan Para
Tergugat/Para Pemohon Banding dalam jawaban dan dupliknya
diperoleh fakta bahwa:
- Tanah objek sengketa dahulu adalah perkampungan yang
disebut Parhutaan Parsogotan;
- Raja Musa Simamora (Op. Jaintan) dahulu sebelum pindah ke
pernah tinggal di Parhutaan Parsogotan (diakui Para Tergugat dalam Jawabannya)
- Op. Batu Nanggar Simamora semasa hidupnya tidak pernah tinggal di Parhutaan Parsogotan (diakui Para Tergugat dalam Jawabannya);
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 66 dari 77 halaman
- Op. Batu Nanggar Simamora semasa hidupnya tinggal di Huta
Julu dan meninggal dunia di Huta Julu (diakui Para Tergugat dalam Jawabannya);
- Setelah Op. Batu Nanggar Simamora meninggal dunia di Huta
Julu maka istri ketiga Op. Batu Nanggar Simamora yaitu Br.
Silaban berikut rumah peninggalan Op. Batu Nanggar Simamora pindah dari Huta Julu ke perkampungan Sosor Julu (diakui Para Tergugat dalam Jawabannya).
3. Bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi Para Penggugat/Para
Termohon Bandng yang bersesuaian satu sama lain diperoleh fakta
bahwa:
- A. Lotak Simamora (Op. Paian) dan keturunannya yang dahulu
bertempat tinggal di Lumban Holbung, kemudian pindah dari
Lumban Holbung ke Sosor Julu;
- Lucius Simamora (Op. Cyrus) yang dahulu tinggal di Huta Julu,
kemudian merantau ke Sihorbo-Dairi dan akhirnya tinggal
menetap di Huta Sosor Julu;
- Alitan Simamora (Op. Bilper) dahulu tinggal di Sirogos kemudian
pindah dan menetap di Sosor Julu;
- Johannes Simamora (Op. Bastian) awalnya tinggal di Hutajulu,
kemudian di Tipang-Bakkara dan akhirnya tinggal di Sosor Julu;
4. Bahwa sesuai fakta Op. Batu Nanggar Simamora , A. Lotak
Simamora (Op. Paian), Lucius Simamora (Op. Cyrus) tidak pernah
tinggal di Parhutaan Parsogotan (objek sengketa), tetapi sesuai
fakta yang tinggal di tanah terperkara Parhutaan Parsogotan adalah
Raja Musa Simamora (Op. Jaintan) bersama Sanar Sinaga (Op.
Udin), Tekken Simamora, Josua Simamora sebagai “parripe” maka
dapat disimpulkan bahwa bahwa yang membuka/memdirikan
Parhutaan Parsogotan adalah Raja Musa Simamora (Op. Jaintan)
dan oleh karena Raja Musa Simamora (Op. Jaintan) yang
membuka/memdirikan Parhutaan Parsogotan maka menurut hukum tanah objek sengketa Parhutaan Parsogotan adalah milik Raja Musa Simamora (Op. Jaintan) dan keturunan ahli warisnya termasuk Para Penggugat.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 67 dari 77 halaman
5. Bahwa perlu ditambahkan saksi Gustap Sinaga, Rusman Sinaga,
Torang Sinaga, Mangandar Sinaga, Benget Sinaga adalah
keturunan ahli waris Sanar Sinaga (Op. Udin) yang dahulu tinggal di
tanah terperkara Parhutaan Parsogotan bersama Raja Musa
Simamora (Op. Jaintan), Marulak Simamora adalah cucu Tekken
Simamora yang dahulu tinggal di tanah terperkara Parhutaan
Parsogotan bersama Raja Musa Simamora (Op. Jaintan),
Bokkar Purba adalah cucu kandung Op. Batu Nanggar Simamora
dari salah satu anak perempuanya sehingga dengan demikian patut
dan beralasan bila saksi-saksi Para Penggugat tersebut dapat
memberikan keterangan sebagai saksi dalam perkara aquo. E. Hakim Pengadilan Negeri Tarutung tidak mempertimbangkan bukti
P.2 dihubungkan dengan keterangan saksi Para Penggugat/Terbanding dan saksi Para Tergugat/Pembanding.
1. Bahwa antara Para Penggugat/Termohon Banding dengan Para Tergugat/Pemohon Banding tidak pernah sepakat bahwa tanah
terperkara sebagai milik bersama antara Para Penggugat dan Para
Tergugat.
2. Bahwa Bukti P.2 berupa foto copy Surat Perjanjian Perdamaian
tanggal 16 Oktober 1986 berisikan perdamaian secara adat antara
Jaintan Simamora, dkk dengan Berty Simamora, dkk mengenai
sengketa tanah di Pearaso Sosor Julu.
3. Bahwa Bukti P.2 diajukan Para Penggugat/Para Termohon Banding
sekedar untuk membantah dalil Para Tergugat/Para Pemohon
Banding dalam Jawaban dan Dupliknya yang pada pokoknya
mendalilkan bahwa:
“pada tahun 1986-1988 seluruh keturunan ahli waris Op. Batu
Nanggar Simamora dan Op. Marhutala membagi tanah di
sepanjang jalan Bakkara, tanah yang dibagi tersebut ada yang berbatasan langsung dengan tanah terperkara, dan tanah terperkara tidak ikut dibagi karena itu merupakan bekas kampung yang dibuka leluhur Para Penggugat dan Para Tergugat yang harus dijaga dan dilestarikan bersama”.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 68 dari 77 halaman
4. Bahwa pada tahun 1986-1988 benar ada perdamaian antara
Jaintan Simamora, dkk dengan Berty Simamora, dkk mengenai
permasalahan tanah di Pearaso namun perdamaian tersebut tidak
mengatasnamakan keturunan ahli waris Op. Batu Nanggar
Simamora.
5. Bahwa oleh karena tanah yang dimaksud dalam Bukti P.2 adalah
tanah di Pearaso Sosor Julu yang berbeda dengan tanah terperkara Parhutaan Parsogotan maka salah dan keliru pendapat Pemohon
Banding/Para Tergugat yang mendalilkan bahwa berdasarkan Bukti
P.2 antara Para Penggugat/Termohon Banding dengan Para
Tergugat/Pemohon Banding mempunyai hak yang sama atas tanah
terperkara. F. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung telah keliru dan salah
mempertimbangkan bukti dan saksi Para Tergugat. Bahwa keberatan Para Pemohon Banding/Para Tergugat tidak dapat ditanggapi karena Para Pemohon Banding/Para Tergugat sendiri tidak
memberikan/menguraikan alasan-alasan mengenai keberatannya ini.
G. Hakim Pengadilan Negeri Tarutung tidak mempertimbangkan bukti T.12 Para Tergugat/Para Pembanding. 1. Bahwa Bukti T.12 adalah Surat Pernyataan tanggal 10 Maret 2001
yang isinya menceritakan adanya pembagian tanah Op. Batu
Nanggar Simamora pada pada 1985/1086.
2. Bahwa Bukti T.12 yang berupa surat biasa adalah surat yang dibuat sendiri oleh beberapa dari Para Tergugat/Para Pemohon
Banding yaitu Mangasi Simamora (Tergugat VI), Asman Simamora
3. Bahwa oleh karena Bukti T.12 dibuat sendiri oleh beberapa dari Para Tergugat maka bukti T.12 tidak memiliki nilai pembuktian dalam perkara aquo.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 69 dari 77 halaman
4. Bahwa tanah yang dimaksud dalam Bukti T.12 adalah tanah di
Pearaso, demikian juga dalam Bukti P.2 tanah yang dimaksud
adalah tanah di Pearaso dan tidak ada hubungannya dengan tanah
terperkara.
5. Bahwa karena tanah Pearaso berbeda dengan tanah terperkara
Parhutaan Parsogotan yang tidak ada hubungannya/relevansinya satu sama lain maka tidak beralasan menurut hukum bilamana
Para Tergugat/Pemohon Banding karena adanya perdamaian
mengenai tanah di Pearaso antara Jaintan Simamora, dkk dengan
Berty Simamora, dkk maka antara Para Penggugat/Termohon
Banding dengan Pemohon Banding mempunyai hak yang sama
atas tanah terperkara.
6. Bahwa Para Tergugat/Para Pemohon Banding telah mengajukan
saksi-saksi dipersidangan yaitu Kepler Simamora, Lisper Simamora,
Marolop Simamora, Pukka M. Purba, Lamtiur Simamora yaitu:
a. Saksi Kepler Simamora (setelah berjanji) pada pokoknya
menerangkan:
- Saksi tahu pemilik tanah terperkara adalah Op. Batu
Nanggar Simamora;
- Saksi dapat menerangkan tanah terperkara milik Op. Batu
Nanggar Simamora adalah karena saksi lihat Op. Batu
Nanggar membuka perkampungan di tanah terperkara;
- Saksi kenal dengan Op. Batu Nanggar Simamora;
- Saksi pernah bertemu dengan Op. Batu Nanggar Simamora
dan saksi bertemu dengan Op. Batu Nanggara Simamora
ketika saksi berumur 30 tahun dan Op. Batu Nanggar
berumur 60 tahun;
- Saksi tidak tahu berapa umur anak Op. Batu Nanggar pada
waktu itu;
- Jarak umur saksi dengan anak Op. Batu Nanggar Simamora
sudah di atas saksi kira-kira 25 tahun;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 70 dari 77 halaman
- Jarak umur saksi dengan Op. Batu Nanggar Simamora kira-
kira 30 tahun.
b. Saksi Lisper Simamora (setelah berjanji) pada pokoknya
menerangkan:
- Tanah terperkara adalah milik bersama dari keturunan Op.
Batu Nanggar;
- Dasar saksi menerangkan tanah terperkara adalah milik
bersama keturunan Op. Batu Nanggar Simamora karena
sejak kecil sampai besar dan tua kalau ada pesta selalu
diceritakan di pesta dan juga cerita bapak saksi;
- Saksi dahulu tinggal di Sirogos, yang saksi tahu tanah
terperkara adalah milik bersama keturunan Op. Batu
Nanggar Simamora
c. Saksi Marulak Simamora (setelah berjanji) pada pokoknya
menerangkan:
- Saksi tahu tanah terperkara adalah milik keturunan Op. Batu
Nanggar Simamora adalah pertama sekali Ompu Batu
Nanggar bermukim di Huta Julu, kemudian Ompu Batu
Nanggar bersama kedelapan orang anaknya sama-sama
merintis tanah terperkara menjadi perkampungan milik
keturunan Op. Batu Nanggar Simamora;
- Saksi tahu tanah terperkara milik Op. Batu Nanggar
Simamora dan keturunannya berdasarkan cerita orangtua
yang layak dipercaya di Desa Sosor Gonting.
- Saksi kurang tahu apakah Ompu Batu Naggar pernah tinggal
di tanah terperkara;
- Saksi dengar cerita Ompu Batu Nanggar dulu tinggal di Huta
Julu dan menurut cerita Op. Batu Nanggar bersama anak-
anaknya bersama-sama merintis tanah terperkara menjadi
perkampungan.
d. Saksi Pukka M. Purba (setelah berjanji) pada pokoknya
menerangkan:
- Saksi tahu tanah terperkara adalah milik keturunan Op. Batu
Nanggar adalah berdasarkan pembicaraan di rumah
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 71 dari 77 halaman
Jaumbang Simamora pada tahun 1986 dan yang
menceritakan kepada saksi adalah Liberti Simamora;
- Liberti Simamora dalam perkara ini adalah pihak Tergugat;
e. Saksi Lamtiur Br. Simamora (dengan tidak berjanji/bersumpah)
pada pokoknya menerangkan:
- Saksi adalah saudara kandung Patial Simamora;
- Tahun 1986 saksi tahu pernah ada permasalahan di
kampung saksi dan pertemuan permasalahan tanah tersebut
dibuat di rumah bapak saksi dan saksi hadir pada waktu itu.
- Inti perdamaian waktu itu dibagilah tanah Pearaso sepanjang
jalan Bakkara oleh keturunan Op. Batu Nanggar Simamora
dan tanah Parhutaan Parsogotan adalah milik bersama
keturunan Op. Batu Nanggar Simamora;
- Perdamaian dibuat dirumah bapak saksi bernama Johannes
Simamora pada tahun 1986
- Alasan tanah terperkara tidak ikut dibagi tahun 1986 karena
ibu saksi telah meninggal dunia;
- Adapun pada waktu itu tanah terperkara tidak ikut dibagi
sebagai pertanda perkampungan Op. Batu Nanggar
Simamora. 7. Bahwa keterangan saksi Kepler Simamora selalu berubah-ubah
dan lagi pula umur saksi Kepler Simamora dengan Op. Batu
Nanggar Simamora telah terpaut jauh dan tidak mungkin saksi
Kepler Simamora pernah melihat atau mengenal Op. Batu
Nanggar Simamora semasa hidupnya. Demikian juga keterangan saksi Marolop Simamora berubah-ubah dan sumber
pengetahuannya atas tanah terperkara adalah cerita orang lain yang menurut saksi dapat dipercaya di Desa Sosor Gonting sehingga atas dasar tersebut keterangan saksi Kepler Simamora
dan Marolop Simamora tidak memiliki nilai pembuktian dan harus
ditolak.
8. Bahwa menurut saksi Lisper Simamora mengetahui tanah
terperkara milik keturunan Op. Batu Nanggar Simamora adalah
berdasarkan cerita-cerita orang kalau ada pesta dan cerita bapak
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 72 dari 77 halaman
saksi tersebut akan tetapi saksi tidak memberikan alasan kenapa tanah terperkara selalu diceritakan kalau ada pesta sebagai milik keturunan Op. Batu Nanggar Simamora dan juga saksi tidak memberi alasan kenapa bapak saksi menceritakan tanah terperkara sebagai milik Op. Batu Nanggar Simamora, demikian
juga saksi Pukka M. Purba menerangkan tanah terperkara sebagai milik Op. Batu Nanggar Simamora adalah cerita Liberti Simamora (pihak Tergugat) yang merupakan ipar saksi ketika ada
pembicaraan mengenai tanah Pearaso di rumah Jaumbang
Simamora.
9. Bahwa keterangan saksi Lamtiur Br. Simamora yang merupakan saudara kandung Patial Simamora (Tergugat XXIII) tidak memiliki nilai pembuktian karena diberikan tanpa berjanji/bersumpah terlebih dahulu.
10. Bahwa lagi pula keterangan saksi Lisper Simamora, Pukka M.
Purba menerangkan pertemuan dilakukan di rumah Jaumbang Simamora adalah berbeda dengan keterangan Lamtiur Br.
Simamora yang menerangkan pertemuan dilakukan dirumah bapak
saksi bernama Johannes Simamora.
11. Bahwa berdasarkan alasan-alasan di atas keterangan saksi Lisper Simamora, Pukka M. Purba dengan Lamtiur Simamora yang tidak bersesuaian satu sama lain maka keterangan saksi-saksi ini
haruslah ditolak.
12. Bahwa perlu disampaikan kepada Majelis Hakim Banding setelah
diperhatikan atau diteliti lebih lanjut ternyata Bukti T.3, T.5, T.6, T.7, T.8, T.9, T.12 adalah surat-surat yang dibuat dan ditandatangani atau disaksikan sendiri oleh Para Tergugat/Pemohon Banding,
dimana:
- Bukti T.3 berupa Surat Pernyataan Kepemilikan Tanah oleh
Masyarakat/Tokoh Adat di Desa Sosor Gonting Kecamatan
Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan tanggal 07
Mei 2015 adalah surat yang dibuat dan ditandatangani
sendiri oleh Para Tergugat dengan cara membuat singkatan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 73 dari 77 halaman
nama yaitu JH. Simamora adalah Jahoras Simamora yaitu
Tergugat XVII, D. Simamora adalah Dariaman Simamora
yaitu Tergugat III, L. Simamora adalah Liber Simamora yaitu
Tergugat V, A. Simamora adalah Asman Simamora yaitu
Tergugat II, T. Simamora adalah Tikkos Simamora yaitu
Tergugat XVI, K. Simamora adalah Kasmen Simamora yaitu
Tergugat VII, J. Simamora adalah Janto Simamora yaitu
Tergugat VIII, P. Simamora adalah Paian Simamora yaitu
Terugat I, S. Simamora adalah Sahala Simamora yaitu
Tergugat XV, R. Simamora adalah Roi Bernad Simamora
yaitu Tergugat XX, M. Simamora adalah Melanthon
Simamora yaitu Tergugat XVIII, M. Simamora adalah
Martumpal Simamora yaitu Tergugat XIX, M. Simamora
adalah Mangiden Simamora yaitu Tergugat XXII,J. Simamora
adalah Jamian Simamora yaitu Tergugat XI.
- Bahwa dalam Bukti T.5 yaitu Surat Pernyataan atas nama
Relia Br. Simamora ternyata saksi yang dimaksudkan dalam
surat pernyataan ini dengan saksi J. Simamora adalah
Jahoras Simamora yaitu Tergugat XVII dan K. Simamora
adalah Kasmen Simamora yaitu Tergugat VII.
- Bahwa dalam Bukti T.6 berupa Surat Pernyataan Marolop
Pardomuan Simamora ternyata yang menjadi saksi dalam
surat tersebut adalah Bernad Simamora atau Roi Bernad
Simamora yaitu Tergugat XX dan Sahala Simamora yaitu
Tergugat XV.
- Bahwa dalam bukti T.7 berupa Surat Pengakuan Huta
Bakkara yang diperbuat Walman Bakkara, dkk maka yang
menjadi saksi dalam surat tersebut adalah Mangasi
Simamora yaitu Tergugat VI dan Dariaman Simamora yaitu
Tergugat III.
- Bahwa dalam Bukti T.8 berupa Surat Pernyataan Lamtiur
Simamora ternyata yang menjadi saksi dalam surat tersebut
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 74 dari 77 halaman
adalah Liber Simamora yaitu Tergugat V dan Asman
Simamora yaitu Tergugat II.
- Bahwa dalam Bukti T.9 berupa Surat Pernyataan atas nama
Bukti Manalu ternyata yang menjadi saksi dalam surat
tersebut adalah Mangatas Simamora yaitu Tergugat XIII dan
Malanthon Simamora yaitu Tergugat XVIII.
- Bukti T.12 adalah surat pernyataan yang dibuat dan ditandatangani sendiri oleh Para Tergugat.
13. Bahwa oleh karena Bukti T.3, T.5, T.6, T.7, T.8, T.9, T.12 adalah
surat-surat yang diperbuat dan ditandatangani sendiri oleh Para
Tergugat atau Para Tergugat sendiri yang menjadi saksi dalam
surat-surat tersebut maka menurut hukum Bukti T.3, T.5, T.6, T.7,
T.8, T.9, T.12 tidak memiliki nilai pembuktian.
Berdasarkan alasan-alasan hukum di atas mohon kepada Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini pada tingkat banding
berkenan menolak seluruh keberatan Para Pemohon Banding/Para
Tergugat beserta alasan-alasannya dan mohon agar Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan menguatkan Putusan Pengadilan Negeri
Tarutung No.8/Pdt.G/2015/PN.Trt tanggal 25 November 2015 November 2016, selanjutnya dalam amar putusannya menyatakan sebagai berikut:
1. Menerima Kontra Memori Banding Para Termohon Banding/Para
Penggugat dan menolak Memori Banding Para Pemohon Banding/Para
Tergugat.
2. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Tarutung No.
8/Pdt.G/2015/PN.Trt tanggal 25 November 2016. Atau:
Bilamana Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi memeriksa dan
mempelajari dengan seksama berita acara sidang beserta surat-surat yang
tersebut dalam berkas perkara Nomor 08/Pdt.G/2015/PN.Trt. putusan
Pengadilan Negeri Tarutung Nomor 08/Pdt.G/2015/PN.Trt. tanggal 25
Nopember 2015 dan setelah pula membaca dan memperhatikan Memori
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 75 dari 77 halaman
Banding serta Kontra Memori Banding, maka Pengadilan Tinggi
berpendapat sebagai berikut sebagaimana dalam pertimbangan dibawah
ini;
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum para pembanding semula para
tergugat dalam jawabannya telah mengajukan eksepsi diantaranya
eksepsi tentang objek gugatan yang tidak jelas dan eksepsi ini ditolak oleh
majelis hakim tingkat pertama dengan pertimbangan pada pokoknya dapat
disimpulkan bahwa tentang eksepsi perbedaan batas dan perbedaan luas
tanah objek perkara telah memasuki pokok perkara, sehingga akan
dipertimbangkan dalam pokok perkara dan dengan pertimbangan tersebut
eksepsi para pembanding semula para tergugat ditolak oleh majelis hakim
tingkat pertama dalam putusan perkara ini;
Menimbang, bahwa akan tetapi Majelis Hakim Tingkat Banding
berpendapat bahwa materi eksepsi para pembanding semula para
tergugat tentang perbedaan batas-batas dan luas tanah objek sengketa
tersebut adalah termasuk materi eksepsi, bukan termasuk materi pokok
perkara. Karena perbedaan yang dipermasalahkan oleh para pembanding
semula para tergugat tersebut adalah perbedaan antara penyebutan
batas-batas dan luas tanah objek sengketa yang disebutkan dalam uraian
posita gugatan dengan hasil pemeriksaan setempat pada Kamis tanggal 5
Nopember 2015, yaitu tanah objek sengketa sebelah utara disebutkan
dalam uraian posita gugatan berbatasan dengan “tanah milik
Op. Tumbur Simamora”, sedangkan nyatanya dari hasil pemeriksaan
setempat tanah sengketa sebelah utara berbatasan dengan “tanah milik
keturunan A.Sinar Sinaga yang dikuasai oleh Torang Sinaga”. Luas tanah
objek perkara yangdisebutkan dalam uraian posita gugatan yaitu 50m x
53m = 2.650m2, sedangkan nyatanya dari hasil pemeriksaan setempat
luasnya 50m x 50m = 2.500m2. Jadi batas tanah sebelah utara dan luas
tanah yang disebutkan dalam gugatan tidak sama dengan tanah hasil
pemeriksaan setempat. Perbedaan batas dan luas tanah objek sengketa
antara yang diuraikan dalam gugatan dengan batas dan luas tanah yang
nyata dilapangan adalah katagori format gugatan yang cacat, karena tidak
jelas dan kabur, sebagaimana dalam putusan MA Nomor.81 K/Sip/1971;
tanggal 9 Juli 1973.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka
Majelis Hakim Tingkat Banding dapat menerima eksepsi kuasa hukum
para pembanding semula para tergugat tentang objek gugatan yang tidak
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 76 dari 77 halaman
jelas dan kabur (obscure libel) dan karena eksepsi tersebut diterima dan
dikabulkan, maka Majelis Hakim Tingkat Banding tidak akan memeriksa
dan tidak akan memutus pokok perkara dalam perkara ini dan gugatan
para terbanding semula para penggugat harus dinyatakan tidak dapat
diterima (Niet On Vantkelijke Verklaard);
Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim Tingkat
Banding tidak sependapat dengan pertimbangan hukum dan putusan
Majelis Hakim Tingkat Pertama;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
tersebut di atas, maka putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor
08/Pdt.G/2015/PN.Trt. tanggal 25 Nopember 2015 tidak dapat
dipertahankan dan harus dibatalkan, selanjutnya Pengadilan Tinggi akan
mengadili sendiri dengan amar putusan sebagaimana tersebut dibawah ini;
Menimbang, bahwa karena keberatan tentang eksepsi Kuasa
Hukum para Pembanding semula para Tergugat dalam memori
bandingnnya cukup beralasan, maka keberatan eksepsi tersebut dapat
dikabulkan sebagaimana dalam pertimbangan hukum tersebut diatas dan
sebaliknya kontra memori banding Kuasa Hukum para Terbanding semula
para Penggugat yang pada pokoknya sejalan dengan putusan Majelis
Hakim Tingkat Pertama tidak cukup beralasan, maka harus ditolak;
Menimbang, bahwa oleh karena putusan Pengadilan Tingkat
Pertama dibatalkan, maka para Terbanding berada pada pihak yang kalah,
sehingga para Terbanding berdasarkan pasal 192 Rbg harus dihukum
untuk mmembayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan;
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1947 jo Undang-
Undang Nomor 49 Tahun 2009, RBG dan peraturan perundang-undangan
lain yang bersangkutan;
MENGADILI
- Menerima permohonan banding dari para Pembanding semula para
Tergugat tersebut;
- Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor
08/Pdt.G/2015/PN.Trt. tanggal 25 Nopember 2015 yang dimohonkan
banding;
MENGADILI SENDIRI
Dalam Eksepsi :
- Menerima eksepsi para Pembanding semula para Tergugat;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 368/PDT/2016/PT.MDN. Halaman 77 dari 77 halaman
Dalam Pokok Perkara :
1. Menyatakan gugatan para Terbanding I,II,III,IV,V semula para
Penggugat I,II,III,IV,V tidak dapat diterima (Niet On Vantkelijke
Verklaard);
2. Menghukum para Terbanding I,II,III,IV,V semula para Penggugat
I,II,III,IV,V untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat
peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp
150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis
Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Selasa tanggal 24 Januari
2017 oleh kami SABAR TARIGAN SIBERO, SH. MH., sebagai Hakim
Tinggi Ketua Majelis, ADI SUTRISNO, SH. MH., dan DALIUN SAILAN, SH.
MH., masing-masing sebagai Hakim Tinggi Anggota yang ditunjuk
berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor:
368/Pdt/2016/PT.MDN., tanggal 14 Desember 2016, putusan tersebut
diucapkan pada hari Kamis tanggal 2 Pebruari 2017 dalam
persidangan terbuka untuk umum oleh Hakim Tinggi Ketua Majelis
tersebut dihadiri oleh para Hakim Tinggi Anggota tersebut,
dibantu oleh ILHAM PURBA, SH.MH sebagai Panitera Pengganti,
tanpa dihadiri oleh para pihak yang berperkara maupun oleh para
kuasa hukumnya masing-masing ;
HAKIM ANGGOTA MAJELIS HAKIM KETUA MAJELIS
1. ADI SUTRISNO, SH. MH. SABAR TARIGAN SIBERO, SH. MH.