Top Banner
PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS, KEMITRAAN DAN NEGOSIASI DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN PUAP BAGI PENYULUH PENDAMPING DAN PENGURUS GAPOKTAN tanggal 22 – 26 November 2010
48

Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

Jun 26, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS, KEMITRAAN

DAN NEGOSIASI

DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN PUAP BAGI PENYULUH PENDAMPING DAN PENGURUS GAPOKTAN tanggal 22 – 26 November 2010

Page 2: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

HP. 081 321492277

Page 3: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU(TPU))

1. Rencana Pengembangan Sektor Industri Hulu/Agribisnis Hulu (Up-stream agribisnis),

2. Rencana Pengembangan Subsistem On-Farm /usahatani/budidaya ( On-Farm Agribisnis),

3. Rencana Pengembangan Subsistem Industri Hilir (Down Stream Agribisnis)

Setelah selesai berlatih peserta mampu memahami Rancangan Pengembangan Usaha Agribisnis meliputi :

Page 4: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

1. Menjelaskan Rencana Pengembangan Sektor Industri Hulu/Agribisnis Hulu (Up-stream agribisnis)

2. Menjelaskan Rencana Pengembangan Subsistem On-Farm /usahatani/budidaya ( On-Farm Agribisnis)

3. Menjelaskan Rencana Pengembangan Subsistem industri Hilir (Down Stream Agribisnis)

Page 5: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

1. MERUPAKAN PEMBANGUNAN INDUSTRI PERTANIAN TERMASUK JASA PENDUKUNGNYA.

2. MERUPAKAN RANGKAIAN SEMUA KEGIATAN MULAI DARI PABRIK DAN DISTRIBUSI PRODUK (ALAT-ALAT), SAMPAI BAHAN UNTUK PERTANIAN, KEGIATAN PRODUKSI PERTANIAN, PENGOLAHAN, PENYIMPANAN SERTA DISTRIBUSI KOMODITI PERTANIAN DAN BARANG-BARANG YANG DIHASILKANNYA.

Page 6: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

1. Agribisnis berbasis sumberdaya, sebagai faktor produksi

2. Agribisnis berbasis investasi, melalui percepatan industri pengolahan dan peningkatan keterampilan SDM

3. Agribisnis berbasis inovasi pertanian, melalui penerapan IPTEK

Page 7: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

1. Sektor Industri Hulu (Agribisnis hulu)2. Sektor On-Farm (Usahatani/Budidaya)

3. Sektor Industri Hilir (Agribisnis Hilir)

Page 8: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

1. PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR2. TEKNOLOGI TEPAT GUNA3. SUMBERDAYA MANUSIA YANG HANDAL4. PERBANKAN5. TRANSPORTASI6.KEBIJAKAN YANG DIARAHKAN UNTUK

MENOPANG PENGEMBANGAN USAHA7.SISTEM AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN DI

SUATU WILAYAH

Page 9: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

1. MERUPAKAN SALAH SATU FAKTOR YANG DIBUTUHKAN AGAR USAHA KECIL MENJADI TANGGUH DAN MANDIRI

2. MERUPAKAN KERJASAMA USAHA ANTARA USAHA KECIL DAN USAHA MENENGAH / BESAR YANG DISERTAI DENGAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN OLEH USAHA MENENGAH/BESAR

3. MEMPERHATIKAN PRINSIP YANG SALING MEMERLUKAN, SALING MEMPERKUAT DAN SALING MENGUNTUNGKAN

Page 10: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

1. INOVASI TEKNOLOGI (IT) MERUPAKAN KEGIATAN UJI PENYESUAIAN LOKASI PUAP TERHADAP INOVASI TEKNOLOGI YANG DIBANGUN DARI HASIL KARAKTERISASI WILAYAH

2. BERTUJUAN AGAR TEKNOLOGI YANG DIREKOMENDASIKAN DIJAMIN SESUAI DENGAN KONDISI BIOFISIK DAN SOSIAL EKONOMI WILAAH SERTA KEBUTHAN PENGGUNA.

3. BERDASARKAN MASALAH DAN KENDALA YANG DIHADAPI PETANI DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS (KOMODITI, SUMBERDAYA LAHAN DAN TENAGA) MELALUI DIALOG INTERAKTIF PAKET INOVASI SIAP DITERAPKAN MENJADI KOMPONEN PENYUSUNAN RPUA DI LOKASI PUAP.

Page 11: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

Kebutuhan inovasi merupakan langkah antisipasi yang perlu dilakukan untuk :1.Mengatasi masalah yang dihadapi petani dan memanfaatkan peluang yang tersedia 2.Menetralisir sumber masalah, 3.Menanggulangi konsekuensi yang ditimbulkan oleh masalah yang dihadapi atau usaha memanfaatkan peluang.4.Ditelusuri dengan memanfaatkan bagan pohon masalah yang telah dibuat, dimulai dari masalah, sumber masalah, akar masalah, antisipasi masalah, kebutuhan inovasi dan alternatif kegiatan inovasi/program terkait dengan masalah-masalah tersebut.

Page 12: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

CContoh : Inovasi teknologi pasca panen, mampu menekan ontoh : Inovasi teknologi pasca panen, mampu menekan kehilangan hasil dapat dianggap sebagai peluang kehilangan hasil dapat dianggap sebagai peluang inovasi walaupun kehilangan hasil panen belum inovasi walaupun kehilangan hasil panen belum dianggap petani sebagai suatu masalah karena dianggap petani sebagai suatu masalah karena petani belum mengetahui besarnya kehilangan hasil petani belum mengetahui besarnya kehilangan hasil panen, demikian juga dengan kesenjangan hasil panen, demikian juga dengan kesenjangan hasil antara yang dicapai petani.antara yang dicapai petani.

Peluang inovasi diartikan sebagai kegiatan inovasi yang secara teknis dapat dilakukan untuk meningkatkan pendapatan petani walaupun inovasi tersebut belum merupakan kebutuhan petani karena keterbatasan pengetahuan

Page 13: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

Dilakukan untuk seluruh alternatif kegiatan inovasi yang dilakukan oleh Tim PRA.

Analisis finansial tersebut meliputi kebutuhan dana untuk implementasi kegiatan inovasi dan dampak finansial yang ditimbulkan pada tingkat usahatani dan tingkat rumah tangga petani.

Page 14: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

1. Agribisnis hulu (up-stream agribisnis) adalah ragam kegiatan industri dan tata niaga/perdagangan sarana produksi, termasuk kesiapan/ketersediaan inovasi teknologi.

2. Agribisnis hulu, mencakup industri yang menghasilkan sarana produksi (input) pertanian, industri agro otomotif (mekanisasi pertanian), dan industri perbenihan. Prinsipnya, agribisnis hulu secara umum adalah membangun industri jasa, dan bersifat pendukung dalam pengembangan subsektor on-farm agribisnis maupun industri hilir (down-stream agribisnis).

3. Manfaat pengembangan sektor industri hulu, memberikan kemudahan bagi petani dalam mengelola agribisnis komoditi unggulan yang dikembangkannya. Berkembangnya subsektor industri hulu, menyebabkan pengelolaan subsektor on-farm lebih efisien dan dapat meningkatkan produktivitas/produksi komoditi yang dikembangkan.

Page 15: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

Untuk mengumpulkan data/informasi tentang ketersediaan unit-unit pelayanan dalam pengembangan sektor industri hulu, sistem keterkaitan dengan kegiatan subsistem on-farm

 

Page 16: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

1.Identifikasi di wilayah/lokasi PUAP, baik tingkat desa, kecamatan maupun kabupaten mengenai ketersediaan sarana produksi (input) pertanian yang dibutuhkan oleh petani, termasuk agro-kimia (pupuk/pestisa)dan industri benih serta kebutuhan inovasi teknologinya.

2.Menyediakan akses bagi para petani/masyarakat tani untuk mendapatkan jasa pelayanan/ pengguna untuk kebutuhan petani

Page 17: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

3. Melakukan Identifikasi masalah dan kendala yang dihadapi petani untuk memperoleh sarana dan prasarana produksi.

4. Komoditas pertanian banyak yang tergantung pada musim, sehingga ketepatan waktu sesuai dengan kebutuhan maupun jumlah dan jenisnya sangat penting ditinjau dari aspek jasa pelayanan. 

5. Unit-unit industri hulu dikelola secara individu atau secara kelembagaan dalam memberikan jasa pelayanan kepada para pengguna. Agar optimal.

Page 18: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

1.On-farm agribisnis (usahatani/budidaya), yaitu pertanian dalam arti luas (pro duction operations on the farm), yang dalam kegiatannya menghasilkan produk primer.

2. On-farm agribisnis adalah aktivitas pertanian dengan skala ekonomi dapat secara individu, maupun berkelompok dalam suatu kelembagaan.

Page 19: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

1.Untuk mengetahui masalah/kendala yang dihadapi di tingkat pengelolaan usahatani (on-farm agribisnis), dalam rangka peningkatan produktivitas/produksi.

2.Untuk identifikasi peluang penerapan inovasi teknologi, termasuk jenis-jenis inovasi teknologi yang dibutuhkan.

3.Untuk memberikan keterampilan penerapan inovasi teknologi dan peluang jenis pelatihan yang dibutuhkan dalam mengelola usaha komoditi agribisnis unggulan dalam suatu sistem dan usaha agribisnis.

Page 20: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

1.Melakukan Identifikasi komoditas yang dikembangkan petani/masyarakat tani

2.Melakukan Identifikasi masalah dan kendala yang dihadapi petani dalam mengembangkan usahanya di subsistem on farm agribisnis.

Page 21: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

3. Melakukan Identifikasi inovasi teknologi yang diperlukan

4. Melakukan Identifikasi kelembagaan internal (kelompok tani/Gapoktan) dalam kaitannya dengan kebutuhan sarana produksi

5. Melakukan Identifikasi pola tanam

Page 22: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

1.Subsistem industri hilir (down stream agribusiness) atau subsistem pengolahan dan pemasaran adakalanya disebut agro industri, termasuk subsistem pendukungnya (perdagangan/tata niaga, penyediaan kredit, sistem transformasi dan kebijakan).

2.Agribisnis hilir merupakan kegiatan industri yang mengolah hasil hilir, yaitu kegiatan industri yang mengolah hasil pertanian menj'adi produk olahan baik produk antara (intermediate product), maupun produk akhir.

Page 23: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

3. Agribisnis hilir/agroindustri diklasifikasikan atas 4 (empat) hasil kegiatan (transformasi), yaitu (1) kegiatan hanya berupa grading/pengklasan dan pembersihan, (2) kegiatan penggilingan, pencampuran dan pemotongan, (3) kegiatan pemasakan, pengalengan, dehidrasi, ekstraksi dan pasteurisasi, dan (4) kegiatan yang menyangkut perubahan kimia dan tekstur.

4. Manfaat aktivitas agribisnis hilir, meningkatkan nilai tambah, produk dapat dipasarkan dengan mudah, peningkatan daya saing, serta menambah pendapatan/ kesejahteraan petani/masyarakat tani dan membuka peluang tenaga kerja (penanggulangan pengangguran)

Page 24: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

Untuk mengumpulkan data-data/informasi tentang pengembangan industri hilir/ agroindustri komoditas yang diusahakan oleh petani/masyarakat tani termasuk ketersediaan jasa pendukungnya.

Data/informasi tersebut dapat digunakan untuk menyusun program/kegiatan rencana pengembangan indusri hilir agribisnis PUAP.

Page 25: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

1.Melakukan identifikasi di tingkat petani/masyarakat tani secara individu/kelembagaan kegiatan/level transformasi produk hasil pertanian yang dilakukan.

2. Mengaitkan industri pengolahan (agribisnis hilir) termasuk jasa pelayanan dengan bahan baku yang diproduksi masyarakat tani atau impor.

Page 26: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

3. Mengembangkan pelayanan jasa industri mekanisasi pertanian sesuai dengan kebutuhan petani.

4. Mengembangkan informasi agribisnis hilir terutama proses distribusi, inovasi teknologi pengolahan dan pemasaran hasil. Sistem informasi yang dibangun harus tepat guna, dapat diakses oleh semua pihak baik pemerintah ataupun masyarakat umum/ masyarakat tani.

Page 27: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

6. Melakukan Identifikasi masalah dan kendala yang dihadapi petani dalam pemasaran, pengolahan dan distribusinya.

7. Dalam pengolahan informasi, diperlukan adanya kelembagaan yang mengelola secara profesional baik dari pemerintah maupun asosiasi petani/ Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

Page 28: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

KRITERIA KELAYAKAN USAHAKRITERIA KELAYAKAN USAHA MELIPUTI : MELIPUTI :

1.Kelayakan Teknis atau kelayakan dari segi teknis

2.Kelayakan Ekonomis3.Kelayakan Mental

September 2010

Page 29: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

1. Kelayakan teknis suatu usaha maksudnya apakah suatu usaha unit-unitnya memiliki kemampuan teknis yang wajar. Misal pembuatan keripik pisang dengan mesin.

2. Kelayakan ekonomis maksudnya menilai kelayakan dari segi ekonomis. Parameter yang dipakai biasanya B/C ratio atau perbandingan keuntungan dengan biaya yang dikeluarkan.

3. Kelayakan mental, parameter yang perlu diukur dari mental nasabah meliputi kejujuran, keadaan rumah tangga, gaya hidup serta kebiasaan dan sikap terhadap uang.

Page 30: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

1.ASPEK TEKNIS : unsur lokasi usaha, bangunan usaha, lingkungan, unsur teknologi, ketersediaan bahan baku/bahan dagangan, ketersediaan peralatan, tenaga kerja, pengalaman

2.ASPEK PASAR : harga, jenis/mutu barang dan jasa, pangsa pasar, persaingan.

3.ASPEK EKONOMI DAN FINANSIAL : kemampuan menabung, arus kas, perputaran usaha, resiko usaha, tingkat keuntungan.

4.ASPEK MENTALITAS : mental dan kewirausahaan

5.ASPEK PEMBIAYAAN : pengembalian/ angsuran, jaminan.

 

Page 31: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

Tujuan Pembelajaran UmumTujuan Pembelajaran Umum

Setelah selesai berlatih peserta dapat melakukan negosiasi dan kemitraan usaha

Page 32: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

Tujuan Pembelajaran

Khusus

Setelah selesai berlatih peserta dapat :

1. Menjelaskan pengertian negosiasi dan kemitraan

2. Menjelaskan prinsip negosiasi dan kemitraan

3. Melakukan kemitraan

Page 33: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

Kerjasama usaha dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling mengembangankan

PENGERTIAN KEMITRAAN

Page 34: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

Untuk meningkatkan pendapatan, kesinambungan usaha, kualitas sumberdaya, skala usaha dalam rangka menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kelompok mitra

Page 35: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

o Saling memerlukan, saling ada ketergantungano Saling mematuhi kesepakatan yang ditetapkan o Saling mempercayaio Saling membangun, saling menumbuhkan dan

saling mengembangkano Berorientasi mencari keuntungan “jangka panjang”

dan berkelanjutano Memiliki kedudukan dan posisi yang sama dan

setara

PRINSIP KEMITRAAN

Page 36: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

SALING MEMBUTUHKAN SALING MENDUKUNG &

MENGUATKAN SALING MENGEMBANGKAN

SALING MEMBUTUHKAN SALING MENDUKUNG &

MENGUATKAN SALING MENGEMBANGKAN

PRINSIP PRINSIP KEMITRAANKEMITRAAN

Page 37: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

POLA KEMITRAANPOLA KEMITRAANPOLA KEMITRAANPOLA KEMITRAAN

Pola Kemitraan tidak langsung yaitu kemitraan yang dilakukan dengan pola pembinaan dari pengusaha besar selaku pembina kepada pengusaha kecil tanpa ada kaitan dengan kegiatan usahanya.

Pola Kemitraan langsung yaitu pengusaha besar selaku pembina melakukan pembinaan kepada mitra binaan yang ada kaitannya dengan kegiatan usaha.

Pola Kemitraan tidak langsung yaitu kemitraan yang dilakukan dengan pola pembinaan dari pengusaha besar selaku pembina kepada pengusaha kecil tanpa ada kaitan dengan kegiatan usahanya.

Pola Kemitraan langsung yaitu pengusaha besar selaku pembina melakukan pembinaan kepada mitra binaan yang ada kaitannya dengan kegiatan usaha.

Page 38: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

Bentuk Kemitraan Bentuk Kemitraan AgribisnisAgribisnis

Bentuk Kemitraan Bentuk Kemitraan AgribisnisAgribisnis

I. Kemitraan Vertikal

1. Inti Plasma a.PIR (usaha budidaya)

b.Penghela (menampung hasil)

c.Pengelola (tdk usaha budidaya)

2. Sub Kontrak (kontrak vol, harga, wkt)

3. Dagang Umum (memasarkan hasil)

4. Waralaba (hak lesensi, merk dagang)

I. Kemitraan Vertikal

1. Inti Plasma a.PIR (usaha budidaya)

b.Penghela (menampung hasil)

c.Pengelola (tdk usaha budidaya)

2. Sub Kontrak (kontrak vol, harga, wkt)

3. Dagang Umum (memasarkan hasil)

4. Waralaba (hak lesensi, merk dagang)

Page 39: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

Bentuk Kemitraan Bentuk Kemitraan AgribisnisAgribisnis

Bentuk Kemitraan Bentuk Kemitraan AgribisnisAgribisnis

II. Kemitraan Horisontal

1.Ikatan Tindakan (modal, harta, dikelola sendiri)

2.Ikatan Konsultasi (tukar menukar informasi)

3.Ikatan Kompetitor(bersama2 lawan pesaing)

II. Kemitraan Horisontal

1.Ikatan Tindakan (modal, harta, dikelola sendiri)

2.Ikatan Konsultasi (tukar menukar informasi)

3.Ikatan Kompetitor(bersama2 lawan pesaing)

Page 40: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

Negosiasi adalah suatu bentuk pertemuan antara dua pihak dengan

sasaran untuk mencapai suatu persetujuan, bersama-sama mencari

hasil yang baik, demi kepentingan kedua pihak

Page 41: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

Negosiasi melibatkan dua pihak atau lebih

Masing-masing pihak harus beranggapan bahwa ada kemungkinan untuk mengajak pihak lain untuk memodifikasi posisi awal ;

Masing-masing pihak harus mempunyai tingkat kuasa atas kemampuan pihak lain untuk bertindak;

Proses salah satu interaksi walaupun kadang-kadang dengan elemen tertulis yang penting

CIRI-CIRI POKOK NEGOSIASI DALAM PROSES

Page 42: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

Negosiasi menyangkut pemecahan konflik, biasanya dengan konsesi perdagangan.

Negosiasi jangan dikacaukan dg kegiatan menjual.Kepercayaan adalah suatu syarat untuk suatu

negosiasi yang berhasil.Negosiator yang terampil akan menghasilkan

perjanjian kerja yang lebih baik.Negosiasi tidak selalu harus konfrontasi, meskipun

kadang - kadang membutuhkan unsur kenekatan.

PENTINGNYA BERNEGOSIASI

Page 43: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

Jangan Mengeluh, buatlah usulan khusus.Berusaha keras memperjuangkan usulan dan bersikap

gigih.Perhatikan orang yang sedang bernegosiasi dan

belajarlah dari mereka.Jangan bernegosiasi apabila anda tidak memiliki apa -

apa untuk ditawarkan, Negosiasi yang berhasil perlu disiapkan dengan baik

dan terencana.

TIPS DAN TRIK BERNEGOSIASI

Page 44: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

Persiapan adalah hal yang paling penting dari negosiasi.

Periksalah semua asumsi anda, sebaik yang anda mampu.

Kenalilah siapa pembuat keputusan pihak lawan.Susun, beri nilai, dan prioritaskan sasaran anda

dan sasaran mereka.

LANGKAH-LANGKAH NEGOSIASI

Page 45: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

Konsesi yang mungkin anda tawarkan, yang memberikan keuntungan maksimum untuk pihak lawan dan yang paling kecil harganya bagi anda.

Ingat konsesi harus selalu dipertukarkan, bukan disumbangkan.

LANGKAH-LANGKAH NEGOSIASI

Lanjutan

Page 46: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

Kenalilah bahwa hasil menang - menang tidak pernah dapat ditetapkan sampai pihak lawan juga mengisyaratkan mengalah.

Sikap pembukaan yang kompetitif oleh salah satu pihak dapat mengubah negosasi menang - menang menjadi kalah - menang.

Bersikaplah tegas tetapi adil. Jangan membuat tuntutan yang “tidak masuk akal”.

LANGKAH-LANGKAH NEGOSIASI

Lanjutan

Page 47: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi

LANGKAH –LANGKAH NEGOSIASI lanjutan

Buatlah sasaran aspirasi dan tawaran pertama anda setinggi mungkin, agar ada ruang utk tawar menawar.

Tentukan posisi titik balik anda, diluar itu anda tidak akan bisa mencapai penyelesaian, bagaimanapun keadaannya.

Perhitungkan dan perhatikan titik tengah antara kedua belah pihak dengan hati-hati , alokasikan tugas pokok dan tentukan tingkat wewenang.

Page 48: Peng agribisnis Kemitraan Dan Negosiasi