Top Banner
PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MADRASAH TSANAWIYAH LABORATORIUM KOTA JAMBI SKRIPSI NURLIANA TP. 161542 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020
86

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

Oct 04, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA

PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MADRASAH

TSANAWIYAH LABORATORIUM

KOTA JAMBI

SKRIPSI

NURLIANA

TP. 161542

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

i

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA

PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MADRASAH

TSANAWIYAH LABORATORIUM

KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan

NURLIANA

TP. 161542

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 3: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

ii

Page 4: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

iii

Page 5: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

iv

Page 6: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

v

Page 7: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

vi

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmaanirrohiim

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT, taburan cinta dan kasih sayang-

Mu telah memberikan kekuatan dan membekali dengan ilmu. Atas karunia serta

kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

Sholawat dan salam selalu terlimpahkan kepada Rasulullah SAW.

Saya persembahkan Skripsi ini kepada kedua orang tua saya

Ayahanda Hasbullah dan Ibunda Marwiyah yang tercinta

Terima kasih yang telah penuh cinta dan kasihnya dalam mengasuh dan

mendidikku dengan segala kesabaran dan berkorban lahir dan bathin agar aku

sukses dan berguna dimasa depan. Mamaku tersayang yang telah memberikan

dukungan, semangat, iringan do’a, nasehat hingga aku kuat dan sabar atas segala

rintangan yang kuhadapi, bapakku yang selalu senantiasa memberi dukungan

baik dari segi moral maupun material.

Semoga Allah selalu memberikan kalian kesehatan agar dapat terus mendampingi

kesuksesanku.Aamiin

Kemudian tidak lupa pula kepada abangku dan orang tercinta yang telah

memberikan semangat dan dukungan kepadaku demi meraih kesuksesanku.

Dan terima kasih teruntuk

Teman-teman seperjuangan terkhusus Hermi, Putri, Firda, Asri, sahdiyah, siti

hadrawati, Skrip sweet squad yang selalu membantu dalam segala kesulitan

selama kebersamaan kita terutama dalam penyelesaian skripsi ini.

Serta terima kasih juga teruntuk

Rekan-rekan PAI dan teman-teman seperjuangan PLL serta KKN

Atas waktu kebersamaannya selama ini dan yang selalu memberi dukungannya.

Semoga ALLAH Subhanahu wa Ta’ala selalu memberi taufiq dan hidayah-Nya

kepada kita semua. Aamiin Yaa Robbal ’Alamin.

Page 8: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

vii

MOTTO

ي تي هي ل له م باي دي ا وج ةي ن الح س ةي عي ظ و ل م ا و ةي م لح يك بييلي رب يك باي إيل س د ع ام ل ع أ و ليهي وه بيي ل ع ن س ن ض بي م ل ع أ و إين رب ك ه ن س ح أ

لنحل:١٢٥( ا ين ) دي ت ه ل م باي“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang

baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu,

Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan

Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. (Q.S An -

Nahl: 125) (Anonim, 2014:278).

Page 9: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur kepada Allah Swt, Tuhan Yang Maha ‘Alim yang

kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya. telah melimpahkan Rahmat

dan Hidayah-Nya kepada penulis, yang mana dalam penyelesaian Skripsi yang

diberi judul “ Penerapan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Akidah

Akhlak Di Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi”. Dalam

menyelesaikan skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan, kekuatan dan

kesabaran, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada junjungan

Nabi Muhammad Saw, yang mengajarkan manusia tentang hakikat kehidupan serta

menjadi acuan setiap muslim dalam mengarungi lika-liku kehidupan.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik

guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Tarbiya dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa

penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan berbagai pihak yang telah memberikan

motivasi baik moril maupun materil, untuk itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA. Ph.D, selaku Rektor UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

3. Bapak Muklis, M. Pd, selaku ketua Program Studi Pendidikan Agama

Islam.

4. Ibu Dra. Hj. Huda, M. Pd, selaku pembimbing I yang telah meluangkan

waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan penuh

keikhlasan, kesabaran dan rasa tanggung jawab, sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

5. Bapak Habib Muhammad, M. Ag, selaku pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan

penuh keikhlasan, kesabaran dan rasa tanggung jawab, sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan dengan baik

Page 10: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

ix

6. Bapak dan Ibu Dosen serta staf Prodi Pendidikan Agama Islam yang telah

memperlancar urusan penulisan skripsi ini.

7. Bapak Tabroni, M.Pd. I selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Laboratorium

Kota Jambi yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam

memperoleh data lapangan.

8. Ibu Hj. Isma Dewi, S.Ag selaku Guru Akidah Akhlak di Madrasah

Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi.

Kemudian daripada itu, sebagai karya manusia tentu dalam skripsi ini ada

terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kepada seluruh pembaca

diharapkan kesediaannya untuk mengkritik skripsi ini yang sifatnya

membangun, seterusnya mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi para pembaca.

Amin yaa Rabbal Alamin

Jambi, Juni 2020

Penulis

NURLIANA

TP161542

Page 11: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

x

ABSTRAK

Nama : Nurliana

Jurusan : Pendidikan Agama islam

Judul : Penerapan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Di Madrasah Tsanawiyah Laboratoratorium Kota Jambi

Skripsi ini dilatar belakangi oleh sebuah fakta lapangan yang menunjukkan

telah terjadinya penurunan kualitas moral bangsa indonesia yang dicirikan

maraknya tingkat kriminal. Serta budi pekerti luhur, kesantunan dan religiusitas

yang jarang ditemui ditengah-tengah masyarakat terutama dikalangan siswa.

Sehingga pentingnya diselenggarakan penerapan pendidikan karakter kepada siswa

disekolah terutama dalam proses belajar mengajar. Adapun tujuan penelitian ini

yaitu untuk mengetahui penerapan pendidikan karakter, hambatan yang dihadapi

serta keberhasilan dalam pelaksanaan penerapan pendidikan karakter pada mata

pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi.

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Subjek penelitian

ini adalah guru Akidah Akhlak sedangkan yang menjadi informan adalah Kepala

Madrasah dan siswa. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan yaitu

metode dokumentasi, observasi dan wawancara. Keabsahan data dilakukan dengan

cara triangulasi. Untuk analisis data menggunakan analisis interaktif dengan

tahapan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.

Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa Madrasah Tsanawiyah

Laboratorium telah menerapkan pendidikan karakter dengan baik. adapun nilai-

nilai karakter ditanamkan melalui kegiatan belajar mengajar. Penerapan pendidikan

karakter juga didukung oleh kegiatan ekstrakurikuler dan Imtaq. Penerapan nilai-

nilai karakter dilaksanakan dengan menggunakan metode pembiasaan dan

keteladanan. Hal ini bisa dilihat dari sikap dan perilaku siswa yang taat beribadah,

hormat terhadap guru, sopan santun, tanggung jawab, disiplin, suka tolong

menolong, patuh dan kreatif.

Kata Kunci : Pendidikan karakter, Akidah Akhlak

Page 12: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

xi

ABSTRACT

Name : Nurliana

Department : Islamic Education

Title : Application of Character Education in the Subjects of the

Morals At the Madrasah Tsanawiyah Laboratories, Jambi

City

This thesis is motivated by a field fact that shows that there has been a decline

in the moral quality of the Indonesian nation which is characterized by rampant

crime rates. As well as noble character, politeness and religiosity that are rarely

found in the midst of society, especially among students. So the importance of

holding the application of character education to students in schools, especially in

teaching and learning. The purpose of this study is to determine the application of

character education, obstacles encountered and success in implementing the

implementation of character education in the subjects of the Islamic Morals in

Madrasah Tsanawiyah Laboratory of Jambi City.

The approach in this research is a qualitative approach. The subject of this

study was the teacher of the moral code while the informants were the Head

Madrasah and students. The data collection methods used are the method of

documentation, observation and interviews. Data validity is done by triangulation.

For data analysis using interactive analysis with the stages of data reduction, data

presentation and data verification.

From the results of the study concluded that the Madrasah Tsanawiyah

Laboratory has implemented character education well. As for the character values

instilled through teaching and learning activities. The application of character

education is also supported by extracurricular activities and Imtaq. The application

of character values is carried out using the habituation and exemplary methods.

This can be seen from the attitudes and behavior of students who are devout in

worship, respect for teachers, courtesy, responsibility, discipline, like to help,

obedient and creative.

Key words: Character Education, Moral Creed

Page 13: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….…i

NOTA DINAS…………………………………………………………………………ii

PENGESAHAN………………………………………………………………………iv

PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................................................. v

PERSEMBAHAN ........................................................................................................ vi

MOTTO....................................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... viii

ABSTRAK..................................................................................................................... x

ABSTRACT .................................................................................................................. xi

DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A.Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Fokus Permasalahan .................................................................................... 6

C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 9

A.Kajian Teoretik .............................................................................................. 9

B. Studi Relevan .............................................................................................. 25

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................... 27

A.Pendekatan dan Metode Penelitian ......................................................... 27

B. Setting dan subjek penelitian ..................................................................... 27

C. Jenis dan sumber data ................................................................................ 28

D. Tehnik Pengumpulan Data ........................................................................ 29

Page 14: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

xiii

E. Tehnik Analisis Data .................................................................................. 31

F. Tehnik Pemeriksaan Keabsahan Data ...................................................... 32

G. Jadwal Penelitian ..................................................................................... 34

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN .............................................................. 36

A.Temuan Umum ............................................................................................ 36

B. Temuan Khusus dan Pembahasan ............................................................ 45

1.Penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran Akidah Akhlak

di MTs Laboratorium Kota Jambi ............................................................ 45

2.Hambatan-hambatan yang dihadapi Guru Akidah Akhlak Kelas VII

dalam Membina Karakter Siswa di MTs Laboratorium Kota Jambi .... 51

3.Keberhasilan penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran

Akidah Akhlak kelas VII di MTs Laboratorium Kota Jambi ................ 53

BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 57

A. Kesimpulan ............................................................................................... 57

B. Saran ......................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 59

LAMPIRAN

Page 15: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Implementasi pendidikan karakter dalam pembentukan karakter peserta

didik………………………………………………………………………………17

Tabel 2.2 Standar Kompetensi 4: Memahami Asmaul Husna……………….......18

Tabel 2.3 Standar Kompetensi 5: Meningkatkan Keimanan Kepada Malaikat-

Malaikat …………………………………………………………………………19

Tabel 2.4 Standar Kompetensi 6: Menghindari Akhlak Tercela Kepada Allah

SWT…………………………………………………………………………...…20

Tabel 2.5 Standar kompetensi 7: Memahami Adab Membaca Al-Qur’an Dan

Berdoa……………………………………………………………………...…….21

Tabel 2.6 Standar kompetensi 8: Meneladani Kisah Pemuda Ashabul Kahfi...….22 Tabel 3.1 Jadwal Penelitian………………………………………………………34

Tabel 4.1 Daftar Nama Guru-Guru Di Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota

Jambi Tahun 2019/2020…………………………………………………..……...38

Tabel 4.2 Daftar Nama Karyawan Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota

Jambi Tahun 2019/2020………………………………………………….………40

Tabel 4.3 Keadaan Siswa-Siswi Madrasah Tasnawiyah Laboratorium Kota Jambi

Tahun 2019/2020……………………………………………………………..….40

Tabel 4.4 Keadaan Peserta Didik Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi

Tahun 2019/2020…………………………………………………………...……44

Tabel 4.5 Data Sarana Dan Prasarana Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota

Jambi Tahun 2019/2020……………………………………………………….…44

Tabel 4.6 Data Sarana Dan Prasarana Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota

Jambi Tahun 2019/2020…………………………………………….……………45

Tabel 4.7 Indikator Keberhasilan Penerapan Pendidikan Karakter…………...…55

Page 16: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi

Tahun2019/2020…………………………………………………………………42

Page 17: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Pengumpulan Data (IPD)

Lampiran 2 Daftar Informan dan Responden

Lampiran 3 Kartu Konsultasi

Lampiran 4 Dokumentasi

Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae)

Page 18: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk

karakter dan budaya bangsa. Salah satu fungsi dari pendidikan ialah untuk

meningkatkan kemampuan manusia. pendidikan karakter secara sederhana

dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, budi pekerti, pendidikan moral,

pendidikan watak yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta

didik guna mewujudkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dengan

sepenuh hati (Buchory, 2013: 33).

Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari undang-undang mengenai

sistem pendidikan. Menurut undang-undang pendidikan Nasional No. 20

Tahun 2003 pasal 1 ayat 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang

dilakukan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan. Seperti pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Salahuddin dan Alkrienciehie,

2013:41).

Terdapat dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem

pendidikan Nasional pada pasal 3, menyatakan bahwa pendidikan Nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga negara yang

demokratis dan bertanggung jawab (Citra, 2012:237).

Page 19: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

2

Banyak faktor yang menyebabkan runtuhnya potensi bangsa Indonesia

pada saat ini. Diantaranya adalah faktor pedidikan. Disadari bahwa pendidikan

merupakan mekanisme institusional yang akan mengakselarasi pembinaan

karakter bangsa dan juga berfungsi sebagai arena mencapai tiga hal prinsipal

dalam pembinaan karakter bangsa.

Tiga hal prinsip tersebut adalah sebagai berikut.

1. pendidikan sebagai arena untuk re-aktivasi karakter luhur bangsa Indonesia.

Secara histori bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki karakter

kepahlawanan, nasionalisme, sifat heroik, semangat kerja keras serta berani

menghadapi tantangan. Kerajaan-kerajaan Nusantara dimasa lampau adalah

bukti keberhasilan pembangunan karakter yang mencetak tatanan

masyarakat maju, berbudaya dan berpengaruh.

2. pendidikan sebagai sarana untuk membangkitkan suatu karakter bangsa

yang dapat mengakselerasi pembangunan sekaligus memonilisasi potensi

domestik untuk meningkatkan daya saing bangsa.

3. pendidikan sebagai sarana untuk menginternalisasi kedua aspek diatas yakni

re-aktivasi sukses budaya masa lampau dan karakter inovatif serta

kompetitif kedalam segenap sendi-sendi kehidupan bangsa dan program

pemerintah. Internalisasi ini harus berupa suatu corcerted efforts dari

seluruh masyarakat dan pemerintah (Salahuddin & Alkrienciehie, 2013: 2).

Namun dengan berbagai dampak globalisasi yang bermunculan saat ini

menjadikan masyarakat Indonesia melupakan pentingnya pendidikan karakter

bangsa.

Sebagaimana Sudrajat (2011:47) menyebut sepanjang sejarahnya,

diseluruh dunia ini, pendidikan pada hakikatnya memiliki dua tujuan, yaitu

membantu manusia untuk menjadi cerdas dan pintar (smart), dan membantu

mereka menjadi manusia yang baik (good). Membentuk manusia menjadi

pintar dan cerdas bisa dibilang suatu hal yang mudah. Namun untuk

menjadikan mereka baik atau yang juga sering disebut berakhlak, terbilang

suatu hal yang sulit. Apalagi masing-masing individu memiliki perbedaan

Page 20: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

3

watak atau sikap. Maka sangat wajar bila problem moral merupakan suatu

penyakit yang akut dalam kehidupan manusia saat ini.

Kenyataan tentang akutnya problem moral inilah yang kemudian

menempatkan pentingnya penyelenggaraan pendidikan karakter. Menurunnya

kualitas moral dalam kehidupan manusia Indonesia dewasa ini, terutama

dikalangan siswa, menuntut diselenggarakannya pendidikan karakter. Sekolah

dituntut untuk memainkan peran dan tanggung jawabnya membantu para siswa

membentuk dan membangun karakter mereka dengan nilai-nilai yang baik.

Pendidikan karakter diarahkan untuk memberikan tekanan pada nilai-nilai

tertentu seperti rasa hormat, tanggung jawab, jujur, peduli, dan adil serta

membantu siswa untuk memahami, memperhatikan dan melakukan nilai-nilai

tersebut dalam kehidupan mereka sendiri (Sudrajat, 2011:48).

Sehubungan dengan ketetapan UUD dan UU tentang Sisdiknas serta

tujuan pendidikan nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah bahwa

pendidikan dimasa yang akan datang ini harus memiliki mutu dan berkualitas

dibanding dengan pelaksanaan pendidikan yang telah berlangsung saat

sekarang ini. Maka dari itu perlu ditegaskan bahwa keputusan Presiden RI No.1

Tahun 2010 setiap jenjang pendidikan di Indonesia harus melaksanakan

pendidikan karakter (Citra, 2012:237).

Pendidikan karakter menjadi isu penting dalam dunia pendidikan akhir-

akhir ini, hal ini berkaitan dengan fenomena dekadensi moral yang terjadi

ditengah-tengah masyarakat maupun dilingkungan pemerintah yang semakin

meningkat dan beragam. kriminalitas, ketidak adilan, korupsi, kekerasan pada

anak, pelanggaran HAM, menjadi bukti bahwa telah terjadi krisis jati diri dan

karakteristik pada bangsa Indonesia (Ainiyah, 2013:26).

Budi pekerti luhur, kesantunan, dan religiusitas yang dijunjung tinggi dan

menjadi budaya bangsa Indonesia selama ini seakan- akan menjadi terasa asing

dan jarang ditemui ditengah-tengah masyarakat. Kondisi ini akan menjadi lebih

parah lagi jika pemerintah tidak segera mengupayakan program-program

perbaikan baik yang bersifat jangka panjang maupun jangka pendek (Ainiyah,

2013:26).

Page 21: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

4

Pendidikan karakter merupakan jawaban yang tepat atas permasalahan-

permasalahan yang telah disebut diatas dan sekolah sebagai penyelenggara

pendidikan diharapkan dapat menjadi tempat yang mampu mewujudkan misi

dari pendidikan karakter tersebut.

Permasalahan inilah kemudian mendapat perhatian serius dari lembaga

pendidikan di Indonesia. Sehingga kemudian banyak bermunculan sistem

pendidikan yang mengacu pada pendidikan karakter seperti yang coba

diterapkan oleh Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi.

Berdasarkan hasil wawancara pada penelitian pendahuluan bahwa

Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi menerapkan pendidikan

karakter dari kurikulum KTSP sampai pada kurikulum 2013, dan

mengaplikasikan pendidikan sebagai pembentukan karakter anak menjadi hal

yang sangat diprioritaskan. Sholat dhuha dan tadarusan sebelum memulai

pelajaran, shalat dzuhur berjama’ah, yasinan dan infaq setiap hari jum’at,

kultum setiap hari setelah sholat Dzuhur jama’ah dan yasinan rutin jum’at serta

berdo’a sebelum meninggalkan sekolah, merupakan beberapa rutinitas yang

diterapkan di Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi, merupakan

upaya pembentukan karakter yang kuat bagi peserta didiknya. Disamping itu

ada kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler diluar jam pelajaran yang mendukung

terbentuknya karakter siswa, seperti kegiatan Pramuka, Kompangan, Pidato

tiga bahasa (Inggris, Indonesia, dan Arab), Seni baca Al-Qur’an, PMR, Les

bahasa Inggris dan bahasa Arab, serta bidang olahraga lainnya yang dapat

menumbuhkan nilai-nilai karakter.

Berdasarkan hasil observasi pada penelitian penerapan pendidikan

karakter ketika guru mata pelajaran akidah akhlak kelas VII Madrasah

Tsanawiyah Laboratorium menyampaikan materi keteladanan Nabi Sulaiman

A.S, dengan diperoleh data bahwa nilai-nilai karakter yang terkandung dalam

materi tersebut adalah selalu merendahkan diri karena ia mengerti tentang aib

dan kekurangannya, selalu menghargai orang lain karena hal tersebut

merupakan perintah Allah, siap menerima kebenaran dan nasihat dari siapapun,

Page 22: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

5

adil, bersyukur selalu dalam hidup, disiplin, demokratis, kreatif, dan tegas

dalam mengambil suatu keputusan.

Hasil pengamatan peneliti bahwa pada saat proses pembelajaran akidah

akhlak, guru tersebut memberikan contoh yang sesuai dengan materi yang

diajarkan. Guru tersebut memperagakan atau mempraktekkan sesuai dengan

materi yang diajarkan. Misalnya guru tersebut memanggil dua orang siswa

kedepan kelas, kemudian guru bertanya kepada mereka,siapakah diantara

mereka yang sholat lima waktunya tidak bolong-bolong? Dari kejadian dan

jawaban mereka dapat dilihat mana siswa yang terlihat berbohong didalam

menjawab pertanyaan guru nya tadi. Kemudian setelah kejadian tersebut guru

itu memberikan nasihat kepada siswanya bahwa berbohong itu tidak boleh

apalagi kepada Allah SWT. Dan saat beribadah harus dilakukan dengan

sungguh-sungguh tanpa ingin dipuji karena hal tersebut merupakan perbuatan

yang tidak baik dan akan menambah dosa serta menghapus pahala kebaikan

yang dilakukan sebelumnya. (Observasi, 22 oktober 2019) Peneliti

menemukan penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran akidah akhlak

di Madrasah Tsanawiyah Laboratorium sudah berjalan dengan baik. Ini

dibuktikan juga dengan cara siswa merealisasikan apa yang telah diajarkan

oleh gurunya di sekolah didalam kehidupan nyata, seperti ketika berada

didalam lingkungan sekolah atau diluar lingkungan sekolah baik dengan guru,

orang tua, maupun masyarakat, mereka mengucapkan salam, mencium tangan,

dan saling tolong menolong.

Namun peneliti menemukan berbagai macam bentuk perilaku beberapa

siswa yang belum terlihat jelas adanya pendidikan karakter yang bisa mereka

jadikan pedoman hidup. Sebagai contoh peneliti melihat pada saat guru

menjelaskan pelajaran banyak siswa yang tidak memperhatikan. Selain itu

masih ada beberapa siswa yang tidak patuh dengan perkataan guru, dan ada

beberapa dari mereka yang berperilaku kurang sopan baik saat didalam

maupun diluar kelas, saat berdo’a masih ada yang mengobrol dengan temannya

dan masih ada yang tidak menjalankan tanggung jawab dengan baik, begitupun

Page 23: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

6

dalam mengerjakan tugas masih ada yang mencontek teman serta keluar masuk

kelas saat proses belajar mengajar berlangsung dengan berbagai alasan.

Berdasarkan latar masalah diatas, penulis tertarik untuk meneliti dan

mengangkat judul tentang “Penerapan Pendidikan Karakter Pada Mata

Pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota

Jambi.

B. Fokus Permasalahan

Supaya tidak terlalu meluasnya masalah yang diteliti dan penelitian lebih

terarah dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Maka penelitian dibatasi

dalam hal penelitian hanya tentang penerapan pendidikan karakter pada mata

pelajaran akidah akhlak, pada siswa kelas VII semester genap tahun ajaran

2019/2020 yang dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota

Jambi.

C. Rumusan Masalah

Masalah merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang

terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan

dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2011: 55).

Permasalahan dalam suatu penelitian perlu dikemukakan sebab akan

membatasi permasalahan, sehingga analisis data tidak akan meluas. Adapun

permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian, adalah:

1. Bagaimana penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran akidah

akhlak siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Laboratorium?

2. Apa hambatan-hambatan yang dihadapi guru akidah akhlak dan solusinya

dalam membina karakter siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah

Laboratorium ?

3. Bagaimana keberhasilan penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran

akidah akhlak siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Laboratorium ?

Page 24: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

7

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam melakukan penelitian ini

adalah:

a. Untuk mengetahui penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran

akidah akhlak siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Laboratorium.

b. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dan solusi yang dihadapi Guru

akidah akhlak dalam membina karakter siswa kelas VII Madrasah

Tsanawiyah Laboratorium.

c. Untuk mengetahui keberhasilan penerapan pendidikan karakter pada

mata pelajaran akidah akhlak siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah

Laboratorium.

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkuat teori-teori

pendidikan karakter yang diterapkan melalui kegiatan pembelajaran.

b. Kegunaan Praktis

1) Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat membentuk karakter atau

kepribadian siswa.

2) Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk

mengetahui karakter siswa setelah siswa mengikuti proses pembinaan

karakter dikelas.

3) Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan adanya perubahan karakter siswa untuk

meningkatkan kualitas sekolah sehingga dapat dijadikan contoh oleh

madrasah lain.

Page 25: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

8

4) Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi peneliti untuk

meningkatkan wawasan peneliti mengenai penerapan pendidikan

karakter di Madrasah Tsanawiyah Laboratorium dan sebagai syarat

untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Page 26: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoretik

1. Pendidikan Karakter

a. Pengertian Pendidikan dan Pendidikan Karakter

Berikut ini akan dikemukakan sejumlah pengertian:

1) Charles E. Siberman

Pendidikan menurut Charles E. Siberman (Suardi, 2012: 14) tidak

sama dengan pengajaran, karena pengajaran hanya menitikberatkan

pada usaha mengembangkan intelektualitas manusia. Pendidikan

berusaha mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan kemampuan

manusia, baik aspek kognitif maupun psikomotorik. Pendidikan

mempunyai makna yang lebih luas daripada pengajaran, tetapi

pengajaran merupakan sarana yang ampuh dalam menyelenggarakan

pendidikan.

2) Redja Mudyahardjo

Redja Mudyahardjo (Mudyahardjo, 2012: 3) memberikan definisi

pendidikan yang sangat luas. Menurutnya, pendidikan adalah segala

pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan

sepanjang hidup.

3) Prof. Rechey

Istilah pendidikan berkenaan dengan fungsi yang luas dari

pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat terutama

membawa warga masyarakat yang baru (generasi baru) bagi penuaian

kewajiban dan tanggung jawabnya didalam masyarakat . pendidikan

adalah lebih luas dari proses yang berlangsung didalam sekolah, tetapi

tetap berhubungan dengan proses pendidikan informal di luar sekolah

(Tim Dosen FIP IKIP Malang, 1988: 4;Danim, 2011:4).

Page 27: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

10

Pendidikan yang dimaksudkan disini adalah pendidikan yang

berdasarkan Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun

2003 Pasal 1 ayat 1. Pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Menurut Ryan dalam Sudrajat (2011: 48) mendefinisikan karakter

yaitu: Kata character berasal dari bahasa Yunani charassein, yang berarti

to engrave (melukis, menggambar), seperti orang yang melukis kertas,

memahat batu atau metal. Berakar dari pengertian yang seperti itu,

character kemudian diartikan sebagai tanda atau ciri yang khusus, dan

karenanya melahirkan suatu pandangan bahwa karakter adalah pola

perilaku yang bersifat individual, keadaan moral seseorang. Setelah

melewati tahap anak-anak, seseorang memiliki karakter, cara yang dapat

diramalkan bahwa karakter seseorang berkaitan dengan perilaku yang ada

disekitar dirinya.

Sedangkan Ainissyifa (2014: 5) Menyebutkan, “bila ditelusuri asal

karakter berasal dari bahasa latin “kharakter”, ”kharax”, dalam bahasa

inggris; character dan dalam bahasa Indonesia “karakter”, Yunani

character, dari charassein yang berarti membuat tajam, membuat dalam”.

Pendapat Imam Al- Ghazali mengenai karakter yaitu, “imam Al-

Ghazali menganggap karakter lebih dekat kepada akhlak, yaitu spontanitas

manusia dalam bersikap, atau melakukan perbuatan yang telah menyatu

dalam diri manusia sehingga ketika muncul tidak perlu dipikirkan lagi“

(Aeni, 2014: 50).

Memudahkan dalam memahaminya, Dirjen Pendidikan Tinggi

Kemendiknas mengemukakan (sebagaimana dikutip oleh Ainiyah

2013:27) “istilah karakter dihubungkan dan dipertukarkan dengan istilah

Page 28: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

11

etika, akhlak, atau nilai dan berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi

“positif” bukan netral”.

Lebih lanjut Majid dan Andayani menjelaskan (dalam Ainissyifa,

2014: 6-7) bahwa pendidikan karakter memiliki beberapa pilar diantaranya

sebagai berikut:

1) Moral Knowing

Moral Knowing sebagai aspek pertama memiliki enam unsur yaitu:

a) Kesadaran moral (moral awareness);

b) Pengetahuan tentang nilai-nilai moral (knowing moral values)

c) Penentuan sudut pandang (perspective taking);

d) Logika moral (moral reasoning);

e) Kebenaran mengambil menentukan sikap (dicision making);

f) Dan pengenalan diri (self knowledge)

2) Moral Loving Atau Moral Feeling

Moral loving merupakan penguatan aspek emosi siswa untuk

menjadi manusia berkarakter. Penguatan ini berkaitan dengan

bentuk-bentuk sikap yang harus dirasakan oleh siswa, yaitu

kesadaran akan jati diri yaitu:

a) Percaya diri (self esteem);

b) Kepekaan terhadap derita orang lain (emphaty);

c) Cinta kebenaran (loving the good);

d) Pengendalian diri(self control);

e) Kerendahan hati(humility)

3) Moral Doing/Acting

Moral acting sebagai outcome akan dengan mudah muncul dari

para siswa setelah dua pilar diatas terwujud. Moral acting

menunjukkan kesempurnaan daripada kompetensi yang dimiliki

oleh siswa setelah melalui proses pembelajaran. Kemampuan yang

dimiliki para siswa bukan hanya bermanfaat bagi dirinya

melainkan mampu memberikan manfaat kepada orang lain yang

berada disekitarnya.

Meskipun sebelumnya pendapat dari sebagian ilmuwan mengatakan

bahwa pendidikan akhlak sama dengan pendidikan karakter. Namun

penulis menyimpulkan dalam penelitian ini bahwa pendidikan karakter

dan pendidikan Akhlak jauh berbeda. pendidikan Akhlak adalah suatu

pengetahuan atau bentuk mengenai nilai-nilai yang baik dan yang buruk.

Sedangkan pendidikan karakter adalah suatu bentuk tindakan yang

dilakukan sebagai penerapan dari nilai-nilai karakter yang baik tersebut

sehingga melekat dan menjadi tingkah laku keseharian seseorang.

Page 29: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

12

Maka dapat ditarik kesimpulan dari berbagai macam penjelasan dan

pendapat diatas mengenai pendidikan dan karakter, yaitu pendidikan

karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter yang meliputi

komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk

melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi

manusia yang berakhlakul karimah.

b. Prinsip-Prinsip Pendidikan Karakter

Mengenai tolak ukur keberhasilan suatu sekolah dalam penerapan

pendidikan karakter, Amri, Jauhari, & Elisah (2011:32); Mulyasa (2013:

10); dan Samani & Hariyanto (2013: 29-30), sebagaimana yang dikutip

oleh Ramdhani (2014: 30-31) menyatakan bahwa keberhasilan program

pendidikan karakter dapat diketahui melalui pencapaian indikator oleh

peserta didik sebagaimana tercantum dalam standar lulusan di setiap

sekolah yang meliputi:

1) Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahapan

perkembangan manusia;

2) Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri;

3) Menunjukkan sikap percaya diri;

4) Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang

lebih luas;

5) Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan

sosial ekonomi dalam lingkup nasional;

6) Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan

sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif.

7) Menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif;

8) Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi

yang dimilikinya;

9) Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah

dalam kehidupan sehari-hari;

10) Mendeskripsikan gejala alam dan sosial;

Page 30: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

13

11) Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab;

12) Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara;

13) Menghargai karya seni dan budaya;

14) Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk

berkarya;

15) Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan

waktu luang secara baik;

16) Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun;

17) Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan

dimasyarakat, menghargai fakta berbeda pendapat;

18) Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah;

19) Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan

menulis;

20) Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk studi lanjutan; dan

21) Memiliki jiwa wirausaha.

Zubaedi (2011) sebagaimana dikutip oleh Ramdhani (2014:31)

mengenai prinsip pendidikan karakter menyatakan bahwa prinsip yang

digunakan dalam pengembangan pendidikan karakter adalah

Berkelanjutan, mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai-

nilai karakter merupakan proses yang tiada henti, dimulai dari awal peserta

didik sampai selesai dari suatu satuan pendidikan, bahkan sampai terjun

ke masyarakat;

1) Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah,

serta muatan lokal ;

2) Nilai tidak sekedar diajarkan, tetapi dikembangkan dan dilaksanakan.

Aktivitas belajar dilakukan untuk mengembangkan seluruh

kemampuan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik; dan

3) Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan

menyenangkan.

c. Fungsi Pendidikan Karakter

Page 31: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

14

1) Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta

akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin.

2) Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan

hidup di dunia dan akhirat.

3) Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial.

4) Perbaikan kesalahan, kelemahan peserta didik dalam keyakinan,

pengalaman ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.

5) Pencegahan dari hal-hal negatif budaya asing yang dihadapinya sehari-

hari

6) Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum.

7) Penyaluran untuk mendalami pendidikan agama ke lembaga

pendidikan yang lebih tinggi.

Adapun fungsi pendidikan karakter menurut Kementerian Pendidikan

Nasional adalah:

1) Pengembangan potensi dasar, agar berhati baik, berpikiran baik dan

berperilaku baik.

2) Perbaikan perilaku yang kurang baik dan penguatan perilaku yang

sudah baik.

3) Penyaring budaya kurang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila

(Yaumi: 16).

d. Tujuan Pendidikan Karakter

Abdul Majid dan Andayani (2012:30) dalam buku “pendidikan

Karakter Perspektif Islam” menjelaskan bahwa tujuan paling mendasar

dari pendidikan adalah membuat seseorang menjadi good and smart,

dalam sejarah Islam, Rasulullah Muhammad Saw telah menegaskan

bahwa misi utamanya dalam mendidik manusia adalah untuk

mengupayakan pembentukan karakter yang baik (good character)

sehingga dalam hal ini dapat dikatakan bahwa tujuan dari pendidikan

karakter merubah manusia menjadi lebih baik dalam pengetahuan, sikap

dan keterampilan.

Page 32: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

15

Dalam Islam, karakter atau akhlak mempunyai kedudukan yang

penting dan dianggap mempunyai fungsi yang vital dalam memandu

kehidupan masyarakat. Sebagaimana firman Allah SWT didalam Al-

qur’an surah An – Nahl ayat 90 sebagai berikut:

نكري هى عني ٱل فح شاءي وٱل م ني وإييت ائي ذيى ٱل ق ر بى وي ن س لي وٱلإ يح ي م ر بيٱل ع د إين ٱلل ر ون )النحل:٩٠( يعيظ ك م لعل ك م تذك وٱل ب غ ىي

Artinya: “sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat

kebajikan, memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang dari

perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran

kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (Q.S An-Nahl: 90)

(Anonim, 2014: 277).

Hadits atau Sunnah Nabi, didalamnya juga berisi ajaran tentang

aqidah, syari’ah dan akhlak sebagaimana dalam Al-Qur’an, yang juga

berkaitan dengan masalah pendidikan. Dan hal yang lebih penting lagi

dalam sunnah terdapat cermin tingkah laku dan kepribadian Rasulullah

saw yang menjadi teladan dan harus diikuti oleh setiap muslim sebagai

salah satu model kepribadian muslim sebagaimana firman Allah SWT:

ر وذكر الل خي م ال وال ي و و ا الل وة حسنة ليمن كان ي ر ج لل ي أ س لقد كان لك م في رس ولي ا كثييرا ) الأحزاب:٢١(

Artinya: “sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan

yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (Q.S. Al-

Ahzab/33: 21) (Anonim, 2014:420).

Oleh karena itu pendidikan karakter mempunyai tujuan penanaman

nilai dalam diri siswa dan pembaruan tata kehidupan bersama yang lebih

menghargai kebebasan individu.

Menurut Dharma Kesuma, dkk (2011: 91) tujuan pendidikan karakter

adalah menfasilitasi pengetahuan dan pengembangan nilai-nilai tertentu

sehingga terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah

maupun setelah proses tidak sekolah.

Menurut T. Ramli pendidikan karakter memiliki esensi dan makna

yang sama dengan pendidikan akhlak, tujuannya adalah membentuk

Page 33: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

16

pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat baik,

dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga

masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat

atau bangsa, secara umum adalah nilai- nilai sosial tertentu yang banyak

dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya. Oleh karena itu,

hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia

adalah pendidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber

dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian

generasi muda.

Menurut Kemendiknas (2010:7), tujuan pendidikan karakter antara lain:

1) Mengembangkan potensi kalbu, nurani, afektif peserta didik sebagai

manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan

karakter bangsa.

2) Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji

dan sejalan dengan nilai -nilai universal dan tradisi budaya bangsa

yang religius.

3) Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik

sebagai generasi penerus bangsa.

4) Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menjadi manusia

yang kreatif, mandiri, dan berwawasan kebangsaan.

5) Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan

belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan serta

dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.

Peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa tujuan pendidikan karakter

adalah menjadikan pendidikan sebagai wadah penanaman karakter atau

kepribadian yang baik bagi siswa sehingga dapat berperilaku baik pula

dalam lingkungan sekolah maupun diluar sekolah.

e. Implementasi Pendidikan Karakter Peserta Didik

Pelajaran pendidikan karakter yang dapat diterapkan pada peserta didik

mempunyai empat sikap yaitu sikap tawassuth, sikap tawazun, sikap

Tasamuh dan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar. Sedangkan ruang lingkup nilai

Page 34: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

17

karakter yang dapat menerapkan karakter peserta didik yaitu demokratis,

mandiri, kerja keras, jujur, semangat kebangsaan, gemar membaca,

bertanggung jawab, religious, peduli lingkungan, peduli social, cinta

damai, disiplin, toleransi, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif,

cinta tanah air.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dijabarkan secara rinci bagaimana

pendidikan karakter dalam membentuk karakter peserta didik dengan

indikator-indikator dibawah ini:

Tabel 2.1

Implementasi pendidikan karakter dalam pembentukan karakter peserta

didik

1. Sikap tawasuth yakni sikap

tengah atau moderat Demokratis (bersedia

mendengarkan pendapat orang

lain, menghargai perbedaan

pendapat, tidak memaksakan

kehendak kepada orang lain,

toleran dalam

bermusyawarah/diskusi,

bersedia melaksanakan setiap

hasil keputusan bersama,

menghargai kritikan yang

dilontarkan orang lain)

2. Sikap tawazun atau seimbang

dalam segala hal Mandiri (tidak mudah

menyalahkan orang lain sebagai

pembelaan diri)

Kerja keras (berusaha

mengerjakan sesuatu pekerjaan

dengan sebaik mungkin)

Jujur (satunya kata antara niat

dan perbuatan)

Semangat kebangsaan (cara

berpikir, bertindak dan

berwawasan yang menempatkan

kepentingan bangsa dan negara

diatas kepentingan diri dan

kelompoknya)

Gemar membaca (kebiasaan

menyediakan waktu untuk

membaca yang memberikan

kebajikan bagi dirinya)

Page 35: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

18

Bertanggung jawab (berbicara

dan berbuat secara berterus

terang)

Peduli lingkungan (sikap dan

tindakan yang selalu berupaya

mencegah kerusakan pada

lingkungan alam disekitarnya,

dan mengembangkan upaya-

upaya untuk memperbaiki

kerusakan alam yang sudah

terjadi)

Peduli social (sikap dan

tindakan yang selalu ingin

membantu orang lain dan

masyarakat yang membutuhkan)

3. Sikap tasamuh atau toleransi,

yakni menghargai perbedaan

serta menghormati orang

yang memiliki prinsip yang

tidak sama.

Cinta damai(sikap, perkataan

dan perbuatan yang

menyebabkan orang lain merasa

senang dan aman atas kehadiran

dirinya)

Disiplin (patuh pada setiap

peraturan yang berlaku)

Toleransi (sikap dan tindakan

yang menghargai perbedaan

agama, suku, etnis, pendapat,

sikap, dan tindakan orang lain

yang berbeda dari dirinya).

Menghargai prestasi (sikap dan

tindakan yang mendorong

dirinya untuk menghasilkan

sesuatu yang berguna bagi

masyarakat, dan mengakui serta

menghormati keberhasilan orang

lain.

Bersahabat/komunikatif

(tindakan yang memperliharkan

rasa senang berbicara, bergaul,

dan bekerja sama dengan orang

lain.

Cinta tanah air (cara berpikir,

bersikap, dan berbuat yang

menunjukkan kesetiaan,

kepedulian, dan penghargaan

yang tinggi terhadap Bahasa,

lingkungan fisik, social,

Page 36: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

19

budaya;ekonomi dan politik

bangsa)

4. Sikap Amar Ma’ruf Nahi

Mungkar Religious (sikap dan perilaku

yang patuh dalam melaksanakan

ajaran agama yang dianutnya,

toleran terhadap pelaksanaan

ibadah agama lain, dan hidup

rukun dengan pemeluk agama

lain.

2. Pembelajaran Akidah Akhlak

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses mengatur,

mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar peserta didik sehingga

dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses

belajar. Pembelajaran juga dikatakan sebagai proses memberikan

bimbingan atau bantuan kepada peserta didik dalam melakukan proses

belajar. Peran dari guru sebagai pembimbing bertolak belakang dari

banyaknya peserta didik yang bermasalah. Dalam belajar tentunya banyak

perbedaan seperti adanya peserta didik yang mampu mencerna materi

pelajaran, ada pula peserta didik yang lamban dalam mencerna materi

pelajaran. Kedua perbedaan inilah yang menyebabkan guru mampu

mengatur strategi dalam pembelajaran yang sesuai dengan keadaan setiap

peserta didik. Oleh karena itu, jika hakikat belajar adalah “perubahan”,

maka hakikat pembelajaran adalah “pengaturan” (Bahri Djamarah,

2006:39).

Menurut Trianto pembelajaran adalah aspek kegiatan yang kompleks

dan tidak dapat dijelaskan sepenuhnya. Secara sederhana, pembelajaran

dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara

pengembangan dan pengalaman hidup. Pada hakikatnya, Trianto

mengungkapkan bahwa pembelajaran merupakan usaha sadar dari seorang

guru untuk membelajarkan peserta didiknya (mengarahkan interaksi

peserta didik dengan sumber belajar lain) dengan maksud agar tujuannya

dapat tercapai (Trianto, 2009:19).

Page 37: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

20

Dalam UU No. 2 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20,

“pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar” (Indah Komsiyah, 2012:3).

Dari berbagai pendapat diatas, peneliti menyimpulkan bahwa

pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang melibatkan peserta

didik dan pendidik didalamnya untuk mencapai suatu tujuan.

b. Pengertian Akidah Akhlak

1) Pengertian Akidah

Secara etimologis adalah berarti kepercayaan atau keyakinan.

Akidah juga disebut dengan istilah keimanan. Akidah secara terminology

didefinisikan sebagai suatu kepercayaan yang harus diyakini dengan

sepenuh hati, dinyatakan dengan lisan dan dimanifestasikan dalam

bentuk amal perbuatan.

2) Pengertian Akhlak

Ditinjau dari segi etimologi akhlak berarti perangai, tingkah laku,

tabiat atau budi pekerti. Dalam pengertian terminologi, akhlak ialah sifat

yang tertanam dalam jiwa manusia yang muncul spontan dalam tingkah

laku hidup sehari- hari (Kemenag RI, 2014:50).

c. Pengertian Pembelajaran Akidah Akhlak

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran akidah akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam

mempersiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati

dan mengimani Allah Swt, dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak

mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan pengajaran, latihan,

penggunaan pengalaman, keteladanan dan pembiasaan.

3. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak Kelas VII Mts

Mata pelajaran Akidah Akhlak kelas VII MTs secara garis besarnya yaitu

bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik

yang diwujudkan dalam akhlaknya yang terpuji, melalui pemberian dan

pemupukan pengetahuan, penghayatan, serta pengalaman peserta didik

tentang aqidah dan akhlak Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang

Page 38: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

21

terus berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan ketakwaannya

kepada Allah Swt, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada

jenjang pembelajaran yang lebih tinggi( Beni Ahmad dan Abdul Hamid,

2010:14).

Tujuan dan ruang lingkup mata pelajaran Akidah Akhlak kelas VII MTs

Laboratorium yang tertera disilabus yaitu:

a. Tujuan pembelajaran akidah akhlak kelas VII MTs Semester genap

1) Kompetensi Inti

Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan

dan keberadaannya.

Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

Mencoba, mengelola, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan

yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.

Tabel 2.2

Standar Kompetensi 4: Memahami Asmaul Husna

No

Kompetensi Dasar No Indikator Kompetensi

4.1 Menguraikan 10 Asmaul Husna

(Al- Aziz, Al-Baari’u, Ar- Roofi’,

Ar-Ro’uf, Al-Barr, Al-Ghaffar, Al-

Fattah, Al-‘Adl, Al-Qayyum)

1.1.1

2.1.1

3.1.1

Menjelaskan pengertian Asmaul

Husna

Menyebutkan dalil dan arti yang

berkaitan dengan 10 Asmaul Husna

Menjelaskan isi kandungan 10

Asmaul Husna

4.2 Menunjukkan bukti kebenaran

tanda-tanda kebesaran Allah

4.1.1

Menyebutkan bukti kebenaran

tanda-tanda kebesaran Allah

Page 39: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

22

melalui sifat-Nya dala 10 Asmaul

Husna

5.1.1

melalui sifat-Nya dalam 10 asmaul

Husna dari makhluk ciptaan-Nya.

Menyebutkan bukti kebenaran

tanda-tanda kebesaran Allah

melalui sifat-Nya dalam 10 Asmaul

Husnadari lingkungan sekitar.

4.3 Menunjukkan perilaku orang yang

mengamalkan 10 Asmaul Husna

6.1.1

7.1.1

Menyebutkan bentuk dan contoh-

contoh perilaku orang yang

mengamalkan 10 Asmaul Husna.

Menunjukkan perilaku orang yang

mengamalkan 10 Asmaul Husna

4.4 Meneladani sifat-sifat Allah yang

terkandung dalam 10 Asmaul Husna

8.1.1 Mengamalkan sifat-sifat Allah yang

terkandung dalam 10 Asmaul

Husna

Tabel 2.3

Standar Kompetensi 5: Meningkatkan Keimanan Kepada Malaikat-Malaikat

No Kompetensi Dasar

5.1 Menjelaskan pengertian

beriman kepada malaikat Allah

swt dan makhluk ghaib lainnya

seperti jin, iblis, dan setan.

1.1.1

2.1.1

3.1.1

Menjelaskan pengertian

beriman kepada Malaikat

Allah swt

Menunjukkan dalil naqli

tentang adanya Malaikat

Allah swt

Menjelaskan pengertian

makhluk ghoib seperti jin,

iblis, dan setan serta

menunjukkan dalil naqlinya.

5.2 Menunjukkan bukti/dalil

kebenaran adanya Malaikat

Allah dan makhluk ghaib

lainnya seperti jin, iblis, dan

setan

4.11

5.1.1

6.1.1

Menyebutkan tanda-tanda

adanya malaikat Allah

melalui fenomena alam yang

terjadi dilingkungan sekitar

Menyebutkan tanda-tanda

adanya makhluk ghaib

seperti jin, iblis, dan setan

melalui fenomena terjadi

dilingkungan sekitar

Menyebutkan tanda-tanda

adanya makhluk ghaib

seperti jin, iblis, dan setan

melalui dalil naqli.

Page 40: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

23

5.3 Menjelaskan tugas dan sifat-

sifat Malaikat serta makhluk

ghaib lainnya

7.1.1

8.1.1

9.1.1

Menyebutkan nama dan

tugas malaikat Allah swt

Menyebutkan sifat-sifat

malaikat Allah swt

Menyebutkan sifat-sifat

makhluk ghaib seperti jin,

iblis dan setan

5.4 Menunjukkan ciri-ciri/ tanda-

tanda perilaku beriman kepada

Malaikat Allah dan makhluk

ghaib lainnya seperti jin, iblis,

dan setan.

10.1.1

11.1.1

Menunjukkan ciri-ciri orang

yang beriman kepada

Malaikat Allah melalui

perilakunya

Menunjukkan ciri- ciri orang

yang meyakini adanya

makhluk ghaib seperti jin,

iblis, dan setan melalui

perilakunya terhadap

fenomena kehidupan.

Tabel 2.4

Standar kompetensi 6: Menghindari Akhlak Tercela Kepada Allah Swt

No Kompetensi Dasar No Indikator kompetensi

6.1 Menjelaskan pengertian riya’ dan

nifaq

1.1.1 Menjelaskan pengertian riya’ dan

nifaq

6.2 Mengidentifikasi bentuk dan

contoh-contoh perbuatan riya’

dan nifaq

2.1.1

3.1.1

Menyebutkan bentuk dan contoh-

contoh perbuatan riya’ dan nifaq

Menunjukkan ciri-ciri orang yang

memiliki perbuatan riya’ dan nifaq

6.3 Menunjukkan nilai -nilai negatif

akibat perbuatan riya’ dan nifaq

dalam fenomena kehidupan

4.1.1 Menyebutkan nilai- nilai negatif

akibat perbuatan riya’ dan nifaq

dala fenomena kehidupan

Page 41: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

24

6.4 Membiasakan diri dari

menghindari hal-hal yang

mengarah pada perbuatan riya’

dan nifaq

5.1.1

6.1.1

7.1.1

Menghindari hal-hal yang

mengarah pada perbuatan riya’ dan

nifaq

Menghindari perbuatan riya’ dan

nifaq dalam kehidupan sehari- hari

di lingkungan madrasah

Menghindari perbuatan riya’ dan

nifaq dalam kehidupan sehari- hari

di lingkungan keluarga dan

masyarakat.

Tabel 2.5

Standar kompetensi 7: Memahami Adab Membaca Al-Qur’an Dan Berdoa

No Kompetensi Dasar No Indikator kompetensi

7.1

7.2

Memahami adab membaca al-

Qur’an dan adab berdoa

Mendemonstrasikan adab

membaca al-Qur’an dan berdo’a

1.1.1

2.1.1

3.1.1

4.1.1

Menjelaskan pengertian adab

membaca al-Qur’an dan berdoa

Menjelaskan adab-adab membaca

al-Qur’an dan berdoa yang baik dan

benar

Menunjukkan contoh hikmah

mengamalkan adab yang baik

dalam adab membaca al-Qur’an

dan berdo’a

Mampu mempraktekkan adab-adab

dalam membaca al-Qur’an dan

berdoa.

Tabel 2.6

Standar kompetensi 8: Meneladani Kisah Pemuda Ashabul Kahfi

No Kompetensi Dasar No Indikator kompetensi

8.1

8.2

Menganalisis kisah keteladanan

Ashabul Kahfi

Menceritakan kisah keteladanan

Ashabul Kahfi

1.1.1

2.1.1

3.1.1

4.1.1

5.1.1

Menyebutkan pengertian Ashabul

Kahfi

Menyebutkan dalil naqli dan aqli

tentang Ashabul Kahfi

Mendeskripsikan kisah

keteladanan Ashabul Kahfi

Mampu meneladani perilaku dari

Ashabul Kahfi

Bercerita tentang peristiwa yang

menunjukkan pada kisah Ashabul

Kahfi

Page 42: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

25

b. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas Vii Mts Meliputi:

1) Aspek akidah terdiri atas dasar dan tujuan akidah Islam, sifat-sifat

Allah, Asmaul Husna, Iman kepada Allah, Kitab-kitab Allah, Rasul-

rasul Allah, Hari Akhir serta Qada dan Qadar

2) Aspek akhlak terpuji terdiri atas bertauhid, ikhlas, taat, khauf, taubat,

tawakkal, ikhtiyar, sabar, syukur, qana’ah, tawadu’, Husnudzon,

tasamuh dan ta’awun, berilmu, kreatif, produktif.

3) Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya’, nifaq, amaniah, putus

asa, tamak, takabbur, dendam, ghibah, fitnah (Kemenag RI, 2014).

B. Studi Relevan

1. Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden

Intan Lampung 2017: Mutawalia (1311010157) dengan judul penerapan

pendidikan karakter di pondok pesantren al- Muawwanah Kecamatan

Pajaresuk Pringsewu. Hasil penenlitian ini mengemukakan bahwa pondok

tersebut telah menerapkan pendidikan karakter dengan penanaman nilai –

nilai karakter melalui kegiatan belajar mengajar, mengadakan bimbingan

baca tulis al-Qur’an, memberikan suri tauladan (perbuatan baik) dalam

kehidupan sehari-hari, kegiatan ekstrakurikuler, bimbingan tata cara

ibadah dan menegur santri. Yang dibuktikan dengan hasil observasi yaitu

dalam interaksi santri seperti menghormati kyai, jujur dan bertanggung

jawab serta cinta kebersihan. Letak perbedaan penelitian tersebut dengan

penelitian yang peneliti lakukan saat ini adalah peneliti melakukan

penelitian di Madrasah dan pada siswa kelas VII saja bukan keseluruhan

siswa.

2. Skripsi, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta

(2013): Khanafi (G000080033) dengan judul “penerapan pendidikan

karakter dalam pembelajaran akhlak (studi kasus di MAN 2 Surakarta

Tahun Pelajaran 2012/2013)”. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa

penerapan pendidikan karakter di MAN 2 Surakarta mencakup kegiatan

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta siswa dapat bersikap dan

Page 43: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

26

berperilaku yang sopan, disiplin dalam mengikuti proses pembelajaran

dikelas dan siswa dapat memperaktekkan nya dalam kehidupan dalam

sehari hari baik dilingkungan keluarga maupun dilingkungan masyarakat.

Letak perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan

saat ini adalah tingkat sekolah yang diteliti.

3. Skripsi, Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Semarang (2011): Lely Triana (3401407068) dengan

judul “ pola penerapan pendidikan karakter siswa di SMA Negeri 3 Pati”.

Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa pola penerapan pendidikan

karakter yaitu pola penerapan karakter siswa dalam kegiatan intrakurikuler

yang diterapkan kepada siswa yaitu karakter religius, karakter jujur dan

masih banyak lagi. Berbeda hal nya dengan penelitian yang dilakukan

peneliti saat ini yaitu tingkat sekolah dan fokus penelitian nya. dalam

penelitian tersebut lebih fokus kepada pola yang diterapkan.

Page 44: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian lapangan (field

research). Adapun dalam penulisan proposal ini pendekatan penelitian yang

digunakan peneliti adalah pendekatan kualitatif.

Pendekatan kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dalam Lexy (2010: 13)

adalah sebagai “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati”.

“Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis dari orang- orang, fenomena, peristiwa, aktifitas

sosial, sikap, kepercayaan, persepsi dan pemikiran orang secara individual atau

pun kelompok” (Margono, 2007, hal. 36). Penelitian ini menyajikan gambaran

berupa data tertulis atau lisan dari informan karena penelitian ini bertujuan

memberikan pandangan secara lengkap dan mendalam mengenai subjek yang

diteliti.

B. Setting Dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Laboratorium

Kota Jambi dengan tujuan untuk memperbaiki serta membentuk generasi

yang berkarakter pada lulusan sekolah tersebut.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2019/2020 yaitu pada

semester genap. Dan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik

sekolah.

Page 45: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

28

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sesuatu yang diteliti atau diharapkan

informasinya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian,

orang atau apa saja yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian.

Subjek dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan cara purposive

sampling yaitu “tehnik pengambilan sampel sumber data pertimbangan dan

tujuan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang mungkin dia sebagai

penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek atau

situasi sosial yang diteliti” (Sugiyono, 2011:219).

Subjek dalam penelitian ini adalah guru akidah akhlak, kepala

Madrasah dan siswa. Maka ditetapkan informan kunci (key informan) yaitu

guru akidah akhlak, sedangkan kepala madrasah dan siswa dijadikan

sebagai informan tambahan (add informan). Hal ini dilakukan untuk

penyesuaian informan atau data yang diperoleh melalui wawancara dengan

data yang diperoleh melalui observasi dan dokumentasi.

C. Jenis Dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah “data yang diambil langsung dari sumbernya

tanpa ada perantara” (Mukhtar, 2009:87). Data primer adalah “sumber

data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”

(Sugiyono, 2011: 225). Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh

peneliti sendiri, data yang belum pernah dikumpulkan sebelumnya, baik

dengan cara tertentu atau pada priode waktu tertentu.

Data primer yang peneliti maksud dalam penelitian ini adalah data

mengenai cara ataupun strategi guru akidah akhlak dalam menerapkan

pendidikan karakter dalam pembelajaran akidah akhlak pada siswa

kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi.

Page 46: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

29

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah “ data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti, misalnya dari biro statistik, majalah,

koran, keterangan- keterangan atau publikasi lainnya” (Mukhtar,

2009:90). Data sekunder adalah “ sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain

atau lewat dokumen” (Sugiyono, 2011:225). Data sekunder adalah data

yang dikumpulkan oleh orang lain, bukan peneliti itu sendiri. Data

sekunder ini merupakan data yang sifatnya mendukung keperluan data

primer.

Data sekunder yang peneliti maksud dalam penelitian ini adalah

data yang diambil dari gambaran umum Madrasah Tsanawiyah

Laboratorium Kota Jambi yang meliputi:

1) Historis dan Geografis

2) Struktur Organisasi

3) Keadaan Guru dan Siswa

4) Keadaan Sarana dan Prasarana

2. Sumber Data

“Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh” (Suharsimi Arikunto, 2010:172). Sedangkan sumber data dalam

penelitian ini meliputi:

1) Kepala Madrasah

2) Guru Akidah Akhlak

3) Siswa

4) Dokumentasi

D. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data, maka jenis metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 47: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

30

1. Observasi

Metode observasi atau disebut juga dengan pengamatan langsung

merupakan “... kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu dengan

menggunakan seluruh alat indra” (Suharsimi Arikunto, 2010:199). Observasi

dilakukan dengan menggunakan panduan observasi yang disiapkan untuk

memudahkan dan membantu penelitian dalam memperoleh data. Panduan

tersebut dikembangkan dan diperbaharui selama peneliti berada dilokasi

penelitian.

Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi

partisipan (participant observation) guna mengamati metode guru akidah

akhlak dalam menerapkan pendidikan karakter dalam pembelajaran akidah

akhlak siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi.

2. Wawancara

Wawancara adalah “sebuah diaolog yang dilaksanakan oleh

pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara” (Suharsimi

Arikunto, 2010:198). menurut Esterberg (2002) yang dikutip oleh sugiyono

di dalam bukunya Metode penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D,

“wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan

ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu

topik tertentu” (2011:231).

Didalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara

mendalam (in depth interview) guna mengumpulkan data mengenai metode

guru akidah akhlak dalam menerapkan pendidikan karakter dalam

pembelajaran akidah akhlak pada siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah

Laboratorium Kota Jambi.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis.

Didalam pelaksanaan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda

tertulis seperti buku-buku, makalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen

rapat, catatan harian dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2010:201).

Page 48: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

31

Metode dokumentasi yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh

data-data yang berhubungan dengan gambaran umum Madrasah Tsanawiyah

Laboratorium Kota Jambi, meliputi:

a. Historis dan geografis

b. Struktur organisasi

c. Keadaan guru dan siswa

d. Keadaan sarana dan prasarana

Dan juga data-data yang berhubungan dengan strategi ataupun metode

guru dalam menerapkan pendidikan karakter dalam pembelajaran akidah

akhlak siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi.

E. Tehnik Analisis Data

Tehnik analisis data dalam Sugiyono memaparkan bahwa:

“Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,

menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan

dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri

sendiri maupun orang lain” (2011:244).

Analisis data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan

setelah selesai pengumpulan data dalam priode tertentu. Pada saat wawancara,

peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila

jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka

peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai pada tahap tertentu yang

mana diperoleh data yang dianggap kredibel.

Miles dan Huberman (1984), mengemukakan bahwa “aktivitas dalam

analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus

sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh “ (Sugiyono, 2011:246). Miles dan

Huberman (1984) menjelaskan bahwa “ aktivitas dalam analisis data, yaitu

reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan penarikan

kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing / verification)”:

Page 49: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

32

1. Reduksi Data (Data Reduction)

“Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya”

(Sugiyono, 2011:247). Reduksi data adalah proses pemilihan data,

mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa.

Dengan demikian reduksi data yang telah dilakukan akan menunjukkan

gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya.

2. Penyajian Data (Data Display)

“setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan

(mendisplaykan) data. Melalui penyajian data tersebut, maka data

terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin

mudah dipahami” (Sugiyono, 2011: 249).

Dalam penelitian, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat atau teks yang bersifat naratif, bagan, hubungan antar kategori,

flowchart dan sejenisnya. Miles dan Huberman (1984), “yang paling sering

digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan

teks yang bersifat naratif” (Sugiyono, 2011:249).

Dengan demikian menyajikan data dapat memudahkan untuk

memahami apa saja yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi (Conclusi Drawing/Verification)

“penarikan kesimpulan adalah kegiatan penggambaran secara utuh dari

objek yang diteliti yang terdiri dari gabungan informasi yang tersusun dalam

suatu bentuk penyajian data” (Sugiyono, 2011: 252).

F. Tehnik Pemeriksaan Keabsahan Data

Data yang absah atau data yang valid adalah “ketepatan antara data yang

terjadi dilapangan dengan data yang dilaporkan oleh peneliti. Dengan kata lain,

data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara yang dilaporkan peneliti

dengan yang sesungguhnya terjadi di lapangan” (Sugiyono, 2011,:267).

Page 50: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

33

Untuk mendapatkan data yang absah yang sesuai dengan penelitian

kualitatif, peneliti menggunakan tehnik triangulasi. Triangulasi adalah

“pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara (tehnik) dan

waktu” (Sugiyono, 2011:273). Dengan demikian terdapat triangulasi sumber,

tehnik dan waktu:

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh, untuk menguji

keabsahan data tentang strategi guru Akidah Akhlak dalam menerapkan

pendidikan karakter, maka pengumpulan dan pengujian data yang telah

diperoleh dilakukan ke peserta didik yang diajar, kepala madrasah dan

rekan sesama guru.

“Data dari beberapa sumber tersebut, kemudian dideskripsikan,

dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda dan spesifik.

Data yang telah dianalisis tersebut kemudian menghasilkan suatu

kesimpulan dan selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check)

kepada beberapa sumber tersebut” (Sugiyono, 2011: 274).

2. Triangulasi Tehnik

Triangulasi tehnik dilakukan dengan cara mengecek data kepada

sumber yang sama dengan tehnik yang berbeda. Misalnya, data diperoleh

dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi dan dokumentasi. Apabila

dengan tiga tehnik tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti

melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan

untuk memastikan data mana yang dianggap benar.

3. Triangulasi Waktu

“Triangulasi waktu dilakukan dengan cara melakukan pengecekan

dengan wawancara, observasi dan dokumentasi dalam waktu atau situasi

yang berbeda. Apabila menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan

secara berulang-ulang sampai ditemukan kepastian datanya” (Sugiyono,

2011: 2).

Page 51: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

34

G. Jadwal Penelitian

Tabel 3.1: Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan / Minggu

I II III IV V VI VII VII IX

Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni

2019 2019 2019 2020 2020 2020 2020 2020 2020

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pembuatan

Proposal √

√ √

2

Penunjukan

dosen

pembimbing

3 Perbaikan

Proposal

√ √

4

Izin Seminar

dan

Perbaikan

Hasil

Proposal

Page 52: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

35

5

Pengajuan

Izin Riset

6 Pengumpulan

Data √

7

Verifikasi

dan Analisis

Data

√ √ √

8 Konsultasi

Pembimbing

√ √ √ √

9 Perbaikan

Skripsi

√ √ √

√ √

10 Agenda

Skripsi

Page 53: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

36

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Keadaan Historis dan Geografis Madrasah Tsanawiyah Laboratorium

Kota Jambi

a. Sejarah MTs Laboratorium Kota Jambi

Sekolah ini bernama Madrasah Tsanawiyah Swasta Laboratorium

dan terletak di Jalan Arif Rahman Hakim, Telanaipura Kota Jambi.

Merupakan daerah yang strategis karena lokasi ini berada dipusat Kota

Jambi dan tidak jauh dari sarana pendidikan lainnya. Madrasah

Tsanawiyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS

Jambi letaknya juga bersebelahan dengan Madrasah Aliyah

Laboratorium Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi dan

juga merupakan bagian dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS

Jambi. Akan tetapi Madrasah Aliyah maupun Madrasah Tsanawiyah

manajemen nya dikelola oleh kepala dan staf masing-masing sekolah.

Pembangunan Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas

tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi beriringan dengan Madrasah

Aliyah Laboratorium FTK UIN STS Jambi. Sekolah ini bercirikan

agama islam, namun pelajarannya sama dengan sekolah menengah

pertama yang mengajarkan pelajaran umum. Disamping itu juga

sebagai sekolah yang berbasis agama islam, sekolah ini memberikan

pelajaran tambahan seperti Akidah Akhlak, Al-Qur’an Hadits, Fiqh,

Ski, dan juga Bahasa Arab.

Madrasah Tsanawiyah Laboratorium FTK UIN STS Jambi, telah

berdiri sejak tahun 2005. Berdiri nya madrasah ini mempunyai dua

tujuan yang mendasar. Pertama, untuk membantu Mahasiswa FTK UIN

STS Jambi dalam peraktek mengajar. Kedua, setiap guru ingin siapapun

yang tamat dari Madrasah Tsanawiyah Laboratorium FTK UIN STS

Jambi dapat menguasai Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.

Page 54: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

37

b. Visi dan Misi Madrasah

Tujuan dari Madrasah Laboratorium FTK UIN ingin

menggabungkan antara iptek dan imtaq dengan Visi Misi yang

menunjang pendidikan sebagai berikut:

1) Visi

Visi Madrasah adalah mencetak peserta didik yang terampil dan

cerdas dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dan mencetak peserta

didik yang memiliki iman dan takwa.

2) Misi

Misi sekolah adalah mempersiapkan siswa untuk

mengembangkan dirinya sendiri sesuai jalur dengan ilmu pengetahuan

dan teknologi sehingga siswa sebagai anggota masyarakat dapat

berinteraksi dengan sosial, lingkungan sosial, budaya dan alam

berdasarkan ajaran agama Islam. Madrasah dapat menyelenggarakan

pendidikan secara profesional, inovatif dan selalu berupaya

meningkatkan pelayanan dan kepuasan stake holder dan untuk

mewujudkan misi yang telah dirumuskan maka langkah-langkah

nyata yang harus dilakukan oleh Madrasah adalah:

Mendorong aktifitas dan kreatifitas secara optimal kepada seluruh

komponen Madrasah terutama para siswa.

Mengoptimalkan pembelajaran dalam rangka meningkatkan

keterampilan siswa supaya mereka memiliki prestasi yang dapat

dibanggakan.

Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif

sehingga kecerdasan siswa terus diasah agar terciptanya

kecerdasan intelektual dan emosional yang mantap.

Antusias terhadap perkembangan dan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Menanamkan cinta kebersihan dan keindahan kepada semua

komponen Madrasah.

Page 55: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

38

Menimbulkan penghayatan yang dalam dan pengalaman yang

tinggi terhadap ajaran agama Islam, sehingga tercipta

kematangan dalam berfikir dan bertindak.

c. Tujuan Madrasah

1) Perolehan nilai ujian nasional rata-rata naik memenuhi standar

kelulusan.

2) Memiliki kegiatan ekstra kurikuler yang maju dan berprestasi

disegala bidang

3) Terwujudnya disiplin yang tinggi dari seluruh warga Madrasah.

4) Terwujudnya suasana pergaulan sehari-hari yang berlandaskan

keimanan dan ketakwaan

5) Terwujudnya manajemen Madrasah yang transparan dan

partisipatif, melibatkan seluruh warga Madrasah dan kelompok

kepentingan yang terkait.

6) Terwujudnya lingkungan Madrasah yang bersih, indah, asri dan

islami.

d. Kurikulum Sekolah/Madrasah

Dimadrasah Tsanawiyah Laboratorium menggunakan Kurikulum

2013. Kurikulum 2013 sendiri yaitu kurikulum yang berlaku dalam

sistem pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum

tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan kurikulum 2006

(yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

yang telah berlaku selama kurang lebih enam tahun. Kurikulum 2013

masuk dalam masa percobaan pada tahun 2013 dengan menjadikan

beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan. Kurikulum 2013 memiliki

empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan,

aspek sikap dan perilaku.

e. Keadaan Guru, Tata Usaha , Karyawan dan Siswa

Data Guru Madarasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas

Tarbiyah UIN STS Jambi tahun ajaran 2019/2020.

Page 56: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

39

Tabel 4.1

Daftar Nama Guru-guru di Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi

Tahun 2019/2020

No Nama Pendidikan Jabatan Bidang Studi

1 Tabroni, M. Pd. I

Kepala

Sekolah -

2 Hikmawati, S. Pd., M. Pd S2 UNJA

WAKA

Kurikulum Matematika

3 M. Husni, S. Pd. I SI IAIN

WAKA

Kesiswaan BK

4 Yuliyah, S. Pd. I SI IAIN

WAKA

Sarana IPA

5 M. Aris, S. Ag SI IAIN

WAKA

Infokum Qur’an Hadist

6 Yunita Lestari, S.Pd S1 IAIN Guru IPA

7 Dra. Hj. Salmiah S1 IAIN Guru Qur’an Hadits

8 Hj. Eni Gusniarni, S.Ag S1 IAIN Guru Bhs.Indonesia

9 Iskaryadi,STh.I S1 IAIN Guru Bhs. Arab

10 Hj. Isma Dewi, S.Ag S1 IAIN Guru

Aqidah

Akhlak

11 Rozalina, S.Pd.I S1 IAIN Guru Fikih

12 Fitri Yani, S. Pd S1 IAIN Guru IPS Geografi

13 Mutmainnah, S.Pd.I S1 IAIN Guru PKN

14 Hj. Jusni Feri, S.Pd S1 UNJA Guru Bhs. Inggris

15

Dwi laksana pridatu,

S.Sos.I S1 IAIN Guru IPS Sejarah

16 Budi Santoso, S.Pd S1 UAD Guru KTIK

17 Rahmanida, S. Ag S1 IAIN Guru Bahasa Arab

18 Asnawiyah, S. Ag, M. Pd S2 IAIN Guru SKI

19 Nenti Fitriyani, S. Pd S1 UNJA Guru Bhs.Indonesia

20 Refky Wardana, S.Pd S1 UNJA Guru Bhs.Inggris

21 Hariza Nazifah, S.Pd.I S1 IAIN Guru Kesenian

22 Ragayah, S.Pd S1 UNJA Guru Kesenian

23 Eny Darianti, S.Pd S1 IAIN Guru IPA

24 Holil Arahman, S. Pd. I S. IAIN Guru PKN

25 Dra. Nurhayati Sayuthi S1 IAIN Guru IPS Ekonomi

26 Ratna, S.Pd.I S1 IAIN Guru SKI

27 Nafiah, S. Pd.I S1 IAIN Guru Matematika

28 Juli Syaprianto, S. Pd S1 UNJA Guru Penjas

29 Helda Ningsih, S. Pd S1 IAIN Guru Bhs. Inggris

30 Abu Bakar, S. Ag SI IAIN Guru Mulok

Page 57: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

40

31 M. RintoAlanuari, S. Pd S1 IAIN Guru Matematika

32 Rika ErsyaPutri, S. Pd S1 UNJA Guru Matematika

33 FitriNauli, S. Pd S1 UNJA Guru IPS

34 Elisa, S. Pd. I S1 IAIN Guru PKn

35 LiyaWahyuni, S. Pd S1 UNJA

Guru Bhs.

Indonesia

36. AnnajmiNingsih, S. Pd S1 UNJA Guru BK

(Sumber: Dokumentasi MTs Laboratorium Kota Jambi Tahun Ajaran 2019/2020)

Jumlah Guru Negeri : 13 Orang

Jumlah Guru Honor : 23 Orang

Jumlah Keseluruhan : 36 Orang

1) Karyawan(Staf)

Data Karyawan Madarasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas

Tarbiyah UIN STS Jambi tahun ajaran 2019/2020.

Tabel 4.2

Daftar Nama Karyawan Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi

Tahun 2019/2020

No Nama Pendidikan Jabatan

1 Tabroni, M. Pd. I Kepala Sekolah

2 Hikmawati, S. Pd., M. Pd

S2UNJA

Waka Kurikulum

3 M. Husni, S. Pd. I

S1 IAIN

Waka Kesiswaan

4 Yuliyah, S. Pd. I S1 IAIN Waka. Saran-prasarana

5 M. Aris, S. Ag S1 IAIN Waka. Infokom

6 Holil Arahman. S. Pd. I

S1 IAIN

Kepala Tata Usaha

7 M. RintoAlanuari, S. Pd SI IAIN Staff TU

8 AanFirnando Z SMA Komite

9 Abdul Sani, S. Ip SI UIN Staff Perpustakaan

(Sumber: Dokumentasi MTs Laboratorium Kota Jambi Tahun Pelajaran 2019/2020)

Page 58: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

41

2) Siswa

Data Siswa Madarasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas

Tarbiyah UIN STS Jambi tahun ajaran 2019/2020.

Tabel 4.3

Keadaan Siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota

Jambi Tahun 2019/2020

No

Kelas

Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

1

Kelas VII A 22 10 32

Kelas VII B 20 13 33

Kelas VII C 20 11 31

Kelas VII D 20 12 32

Kelas VII E 18 12 30

2

Kelas VIII A 20 14 34

Kelas VIII B 15 18 33

Kelas VIII C 17 15 32

Kelas VIII D 18 17 35

Kelas VIII E 18 16 34

3

Kelas IX A 19 12 30

Kelas IX B 18 12 30

Kelas IX C 18 12 30

Kelas IX D 18 12 30

Kelas IX E 18 12 30

Jumlah Seluruh 276 198 474

(Sumber: Dokumentasi MTs Laboratorium Kota Jambi TP. 2019/2020)

f. Struktur Organisasi

Secara Organisasi Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Swasta

Merupakan bagian dari organisasi lembaga pendidikan di bawah

naungan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dengan susunan

organisasi adalah sebagai berikut :

Page 59: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

42

STUKTUR ORGANISASI MTs LABORATORIUM UIN STS JAMBI

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota

Jambi Tahun 2019/2020

KEPALA TATA USAHA Holil Arahman, S. Pd. I

WAKA KURIKULUM Hikmawati, S. Pd., M. Pd

WAKA KESISWAAAN M. Husni, S. Pd. I

WAKA SARANA PRASARANA

Yuliyah, S. Pd. I

WAKA KOMUNIKASI M. Aris, S. Ag

MAJELIS GURU PEMBINA PRAMUKA

Dwi Laksana Pridatu, S. Sos.I

PEMBINA OSIS Ragayah, S. Pd

SISWA

PENASIHAT Rektor UIN STS Jambi

PELINDUNG Dekan Fakultas Tarbiyah

KEPALA SEKOLAH

Tabroni, M. Pd. I

KOMITE

AanFirnando Z

PEMBINA PMR

M. RintoAlanuari, S. Pd

Page 60: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

43

g. Data Umum Madrasah

Secara umum madrasah Tsanawiyah Laboratorium adalah sebagian

berikut :

Nama Madrasah :Madrasah Tsanawiyah

Laboratorium

NSS : 1212157 10010

NPSN : 10508357

Status Akreditasi : Akreditasi B

Status Kepemilikan Bangunan Sekolah : Milik Negara

Alamat : Jl. Arif Rahman

Hakim No. 111

Kelurahan : Simpang IV Sipin

Kecamatan : Telanaipura

Kabupaten/Kota : Kota Jambi

Tahun Berdiri : 2005

Status Lahan : Fakultas Tarbiyah

Luas Keseluruhan Tanah : 1000 M2

Luas Bangunan : 800 M2

Jarak ke Pusat Kecamatan : 3000 M

Jarak ke Pusat Provinsi : 3500 M

Jumlah Keanggotaan Rayon : V (Lima)

OrganisasiPenyelenggara : Pendidikan

Batas Sekolah / Madrasah

Sebelah Utara : Jl. Arif Rahman Hakim

Sebelah Selatan : dapur meriah

Sebelah Barat : Fakultas Febi

Sebelah Timur : Jln. Kaca Piring

Page 61: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

44

h. Keadaan Peserta Didik

Tabel 4.4

Keadaan Peserta Didik Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota

Jambi Tahun 2019/2020

KELAS JUMLAH PESERTA DIDIK ROMBEL

PRIA WANITA JUMLAH

VII 95 57 152 5

VIII 86 66 152 5

IX 51 65 116 5

JUMLAH 152 152 420 15

(Sumber: Dokumentasi MTs Laboratorium Kota Jambi Tahun Pelajaran 2019/2020)

i. Data Ruang

Tabel 4.5

Data Sarana Dan Prasarana Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi

Tahun 2019/2020

KELAS

RUANG

RUANG

KEPALA

SEKOLA

H

RUANG

MAJELIS

GURU

PERPUST

AKAAN

LAB

KOMP

UTER

LAB

IPA

RUA

NG

UKS

JML

VII 5 1 1 1 1 1 1 11

VIII 5 5

IX 5 5

Jumlah 19

(Sumber: Dokumentasi MTs Laboratorium Kota Jambi Tahun Pelajaran 2019/2020)

Page 62: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

45

j. Data Jumlah Kursi dan Meja Siswa

Tabel 4.6

Data Sarana Dan Prasarana Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi

Tahun 2019/2020

URAIAN KELAS

VII VIII IX JUMLAH

Kursi 152 152 116 420

Meja 152 152 116 420

(Sumber: Dokumentasi MTs Laboratorium Kota Jambi Tahun Pelajaran 2019/2020)

B. Temuan Khusus dan Pembahasan

1. Penerapan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak

di Mts Laboratorium Kota Jambi

Setelah peneliti melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi

dengan Waka Kurikulum, guru akidah akhlak serta siswa-siswi MTs

Laboratorium kota Jambi maka penulis akan menyampaikan hasil penelitian

yang telah peneliti lakukan.

Pada hasil pengamatan peneliti dalam observasi, penerapan karakter

telah terlaksana dengan baik. Dimana penerapan pendidikan karakter ini tidak

hanya terpaku pada proses belajar mengajar saja, namun juga didukung pada

kegiatan Imtaq serta ekstrakurikuler disekolah. Seperti dipaparkan dari hasil

wawancara yang dilakukan peneliti dengan Waka Kurikulum Madrasah

Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi, menerangkan bahwa:

“Pendidikan karakter di MTs Laboratorium Kota Jambi sudah berjalan

dengan baik. Meskipun waktu untuk menanamkan pendidikan karakter

pada siswa sedikit terbatas yaitu hanya pada waktu jam sekolah atau pada

waktu pelajaran berlangsung. Media yang menunjang pendidikan

karakter juga telah mendukung sesuai dengan materi pembelajaran.

Seperti proyektor, buku panduan pembelajaran, serta banyak hal

disekitar yang dapat dijadikan sebagai sarana penunjang proses

pembelajaran. Sehingga siswa langsung bisa memperaktekkan nilai-nilai

karakter yang terkandung dalam pembelajaran yang berlangsung tersebut

dengan lingkungan sekitarnya. Kemudian faktor pendukung dari

penerapan pendidikan karakter adalah dengan melalui Imtaq. Dalam hal

Page 63: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

46

tersebut yaitu berdoa bersama sebelum memulai dan sesudah kegiatan

belajar mengajar, sholat sunah Dhuha berjama’ah serta tadarusan

bersama, shalat dzuhur berjama’ah dan kultum setelah shalat dzuhur.

Dan pendidikan karakter tidak hanya dilakukan dalam mata pelajaran

saja, namun juga didukung oleh kegiatan ekstrakurikuler salah satunya

yaitu kegiatan pramuka. Dalam kegiatan ini siswa dapat membentuk

karakternya seperti keberanian, mental, kedisiplinan dan juga kejujuran.

Ditambah lagi dengan kegiatan ekstrakurikuler lainnya sehingga sangat

mendukung dalam pembentukan karakter siswa”(wawancara, 9 maret

2020).

Sehingga dengan adanya faktor-faktor yang mendukung seperti kegiatan

ekstrakurikuler disekolah akan sangat membantu keberhasilan dalam

pelaksanaan pembentukan karakter siswa.

begitupun halnya penerapan pendidikan karakter dalam proses belajar

mengajar telah terlaksana dengan baik. Salah satunya dalam mata pelajaran

Akidah Akhlak. Penerapan pendidikan karakter ini Ditekankan pada nilai

religius, disiplin, demokratis serta tanggung jawab. Sebagaimana Isma Dewi

selaku Guru mata pelajaran Akidah Akhlak kelas VII MTs Laboratorium

Kota Jambi, saat ditemui diruang kelas menjelaskan:

“Berbicara tentang nilai karakter yang terkandung dalam mata pelajaran

Akidah Akhlak, tentu banyak. Namun ada beberapa nilai yang selalu ada

saat pembelajaran Akidah Akhlak seperti nilai religius, disiplin,

demokratis, dan tanggung jawab. Karena Akidah Akhlak adalah ilmu

yang berbicara akhlak maka lebih banyak dengan memberikan cerita-

cerita masa lampau. Misalnya dengan menceritakan sosok Nabi

Muhammad SAW, dengan harapan peserta didik dapat menjadikan sosok

Nabi Muhammad SAW, sebagai model atau idola bagi mereka sehingga

dengan sendirinya mencontoh perilaku sifat-sifat yang dimiliki

Rasul(wawancara, 12 maret 2020).

Dan sesuai observasi peneliti, ada beberapa metode-metode yang

digunakan dalam penerapan pendidikan karakter yaitu pembiasaan dan

keteladan.

Hal ini terlihat pada guru-guru khususnya guru mata pelajaran Akidah

Akhlak dalam bertutur kata beliau selalu lemah lembut, sopan santun dan

ramah hal ini dimaksudkan agar siswa dapat meniru perilaku tersebut dan

dapat membiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya itu, guru-guru

juga selalu memberikan keteladanan yang baik dalam hal beribadah seperti

Page 64: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

47

sholat zuhur berjama’ah, sholat sunnah dhuha dan tadarusan (observasi, 12

maret 2020).

Sebagaimana dituturkan juga oleh guru mata pelajaran Akidah Akhlak

bahwa:

“ Penanaman nilai- nilai karakter itu bisa dilakukan dengan cara proses

pembiasaan atau keteladanan. Didalam proses pembelajaran Akidah

Akhlak siswa dibiasakan menerapkan hal kecil terlebih dahulu namun

sangat besar pengaruhnya, seperti contoh menerapkan 3S (salam,

senyum, sapa)” (wawancara, 12 maret 2020).

Dan dalam hasil wawacara serta observasi peneliti, dimana nilai-nilai

karakter ini telah dicantumkan pula dalam silabus dan RPP pembelajaran.

Hal tersebut terbentuk dalam tujuan ataupun indikator yang ingin dicapai dari

materi yang diajarkan (observasi, 14 maret 2020).

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti bahwa guru Akidah Akhlak kelas

VII di MTs Laboratorium Kota Jambi pada saat proses pembelajaran

berlangsung guru telah memberikan contoh materi pembelajaran sesuai

dengan fenomena kehidupan (observasi, 7 maret 2020).

Sebagaimana guru mata pelajaran akidah akhlak juga menambahkan

bahwa :

“dalam menerapkan pendidikan karakter ini dengan menggunakan

metode keteladanan dan pembiasaan, maka guru sebagai tumpuan

pendidikan karakter dikelas VII MTs Laboratorium Kota Jambi, harus

benar-benar dituntut untuk memberikan teladan yang baik untuk

dicontoh peserta didik. Guru hendaknya menjaga dengan baik perbuatan

maupun ucapan sehingga naluri anak yang suka meniru dan mencontoh

dengan sendirinya akan nurut mengerjakan apa yang dilakukan seorang

guru. Namun orang tua juga wajib memberikan teladan yang baik bagi

anaknya karena orang tua merupakan orang pertama yang menjadi

teladan bagi anak. Suri tauladan yang baik dari kedua orang tua

merupakan pondasi dasar yang akan membuat anak menghormati dan

meneladani perilaku orang tua serta mentaati apa yang diperintahkan

kedua orang tua. Seorang anak akan meniru apa yang dilakukan orang

tuanya, oleh sebab itu hendaknya orang tua memberikan teladan yang

baik bagi anaknya. Begitupun hal nya dengan pembiasaan. Strategi ini

mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan dan

pembinaan akhlak yang baik. Contohnya seperti membiasakan peserta

didik mengucapkan salam saat mengawali proses pembelajaran, berdoa

sebelum mengawali proses pembelajaran, membiasakan untuk

bersalaman saat bertemu dengan guru, melaksanakan sholat bejama’ah

Page 65: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

48

di sekolah dan doa besama. Hal-hal kecil seperti ini terlihat sederhana

namun saat sudah melekat serta membentuk karakter pada peserta didik.

Karena dalam penanaman karakter pada diri peserta didik perlu adanya

nilai-nilai positif yang dilakukan secara terus menerus, dengan demikian

akan mudah dalam pembentukan karakter pada peserta didik sesuai yang

diharapkan” (wawancara, 12 maret 2020).

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terkait pelaksanaan

pendidikan karakter pada proses pembelajaran Akidah Akhlak tidak hanya

terpaku pada materi pembelajaran yang diberikan, akan tetapi pelaksanaan

pendidikan karakter dimulai ketika guru memasuki kelas dan melakukan

serangkaian kegiatan seperti mengucapkan salam, berdoa, dan memberikan

motivasi dengan cara guru tersebut menjelaskan tujuan belajar kepada peserta

didik, memberikan pujian pada peseta didik yang mampu menyelesaikan

perintah guru terkait materi dengan baik dan bahkan memberikan hadiah

dengan tujuan membangkitkan semangat peserta didik untuk belajar lebih

giat, membantu kesulitan belajar pada peserta didik. Tidak hanya itu, siswa

juga terlihat disiplin dalam berpakaian, dan berdoa sebelum pelajaran dimulai

(Obsevasi, 14 Maret 2020).

Selain disiplin, siswa juga patuh dengan guru itu menunjukkan sikap

demokratis siswa. Pada saat diberikan tugas oleh guru, siswa selalu

mengerjakannya dengan penuh tanggung jawab. Kemudian dalam kegiatan

pembelajaran, guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok belajar

secara langsung akan menumbuhkan nilai demokratis diantara para siswa,

guru memberikan tugas kepada siswa agar siswa memiliki rasa tanggung

jawab terhadap hal yang diamanahkan. Guru memerintahkan kepada siswa

agar selalu mentaati aturan madrasah, salah satunya tepat waktu dalam

mengikuti pelajaran dikelas, hal ini membiasakan siswa untuk disiplin.

Karena penanaman disiplin sejak dini adalah salah satu hal yang sangat

menunjang lebih pada pembentukan karakter siswa dalam aspek lainnya

terutama sopan santun.

Maka yang menjadi tumpuan dalam penerapan pendidikan karakter pada

mata pelajaran akidah akhlak kelas vii di MTs Laboratorium Kota Jambi yaitu

Page 66: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

49

lebih menekankan pada nilai-nilai religius, disiplin, demokratis, dan tanggung

jawab.

a. Religius

Religius adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan

ajaran Agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah

agama lain,serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Guru mata pelajaran Akidah Akhlak dikelas VII MTs Laboratorium

Kota Jambi menempatkan nilai religius sebagai nilai yang utama. Karena

selain penting nilai ini juga merupakan ciri khas dari madrasah. Nilai-

nilai religius yang ditanamkan melalui mata pelajaran Akidah Akhlak

seperti dengan membiasakan 3S ( salam, senyum, sapa) dilingkungan

sekolah, baik dilakukan antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan

guru. Hal ini bertujuan agar tercipta suasana ramah, saling peduli dan

menanamkan kepada siswa, hal ini bertujuan agar menanamkan pada diri

siswa bahwa segala sesuatu harus diawali dengan berdo’a. Selain itu

dalam menanamkan nilai-nilai religius, guru juga melaksanakan shalat

dzuhur berjama’ah, agar siswa terbiasa shalat tepat waktu serta dapat

menghargai waktu.

Guru Akidah Akhlak dikelas VII MTs Laboratorium Kota Jambi

dalam pembelajaran melakukan pembiasaan spontan seperti

pembentukan perilaku dengan senyum, salam, sapa. Kegiatan ini

dilakukan guru Akidah Akhlak agar siswa tertanam nilai religius, hormat

dan santun sebagaimana pelajaran Akidah Akhlak yang mengajarkan

tentang Akhakul Karimah.

b. Disiplin

Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan

patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

Pentingnya penguatan karakter disiplin didasarkan pada alasan

bahwa, sekarang banyak terjadi perilaku menyimpang yang bertentangan

dengan norma kedisiplinan. Perilaku tidak disiplin sering ditemui

dilingkungan Madrasah, termasuk di MTs. Sebagai contoh perilaku tidak

Page 67: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

50

disiplin antara lain, masuk ke kelas tidak tepat waktu, tidak memakai

seragam lengkap sesuai dengan yang tercantum dalam tata tertib

Madrasah, membuang sampah sembarangan, membolos pada jam

pelajaran, tidak mengumpulkan tugas tepat waktu, ribut didalam kelas

bahkan tidak menghormati guru didalam kelas. Siswa tahu bahwa

perilaku nya tidak baik, namun mereka tidak memiliki kemampuan

membiasakan diri untuk menghindari perilaku tersebut. Hal ini

dikarenakan siswa dalam proses pembelajaran kurang diterapkan dan

ditanamkan kebiasaan dalam membentuk karakternya.

Sehingga dalam hal ini guru Akidah Akhlak kelas VII MTs

Laboratorium kota Jambi selalu menekankan kedisiplinan pada

siswanya. Berdasarkan hasil observasi, bahwa anak-anak sudah

menerapkan nilai kedisiplinan pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Misalnya, apabila diberikan tugas, mereka menyelesaikan

dengan tepat waktu, kemudian masuk kelas tepat waktu walaupun masih

ada 2 atau 3 orang yang belum menerapkan nilai kedisiplinan

tersebut(observasi, 12 Maret 2020).

c. Tanggung jawab

Tanggung jawab adalah sikap atau perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dia lakukan

terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya),

negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Sikap tanggung jawab sangat dibutuhkan dalam kehidupan. Dengan

memiliki sikap tanggung jawab, seseorang akan disenangi oleh orang lain

terutama pada diri siswa sendiri. Ketika mereka memiliki sikap tanggung

jawab yang tinggi, maka mereka akan disenangi oleh teman-temannya.

Tidak menutup kemungkinan mereka akan hidup rukun dan damai.

Di MTs Laboratorium Kota Jambi khususnya pada mata pelajaran

Akidah Akhlak, sebagian besar siswa sudah menerapkan nilai tanggung

jawab pada proses pembelajaran hal ini dibuktikan ketika mereka

diberikan tugas oleh guru nya mereka mengerjakannya dengan sungguh-

Page 68: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

51

sungguh dan tanggung jawab, meskipun masih ada 2 atau 3 orang yang

belum bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas. Mereka juga

mengerjakan ulangan dengan jujur, walaupun ada 4 atau 5 siswa yang

masih mengerjakan ulangannya dengan jawaban yang sama (saling

mencontek). Tetapi guru Akidah Akhlak selalu memberikan motivasi

dan usaha agar siswa-siswinya bekerja dengan penuh tanggung jawab

dan jujur. Bukan hanya disaat ulangan tetapi dalam hal diluar lingkungan

kelas mereka diajarkan untuk jujur terhadap orang tua, guru-guru ataupun

orang disekitarnya (observasi, 10 Maret 2020).

d. Demokratis

Demokratis adalah cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang

menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Sikap

demokratis yang ditunjukkan oleh siswa pada saat dikelas yaitu dengan

cara patuh terhadap apa yang telah diperintahkan oleh gurunya.

Aktivitas masing-masing siswa dalam kegiatan belajar mengajar

tidaklah sama. Salah satu ciri pengajaran yang berhasil dapat dilihat

dalam keadaan kegiatan atau aktivitas siswa dalam belajar. Makin tinggi

kegiatan atau kreativitas belajar siswa, makin tinggi pula peluang

berhasilnya pengajaran. Sehingga guru dalam proses belajar mengajar

harus merangsang kegiatan aktivitas siswa dalam belajar.

2. Hambatan-hambatan yang Dihadapi Guru Akidah Akhlak Kelas VII

dalam Membina Karakter Siswa di MTs Laboratorium Kota Jambi

Dalam membina karakter siswa pasti ada hambatan-hambatan yang

dihadapi terutama oleh kepala Madrasah dan guru. Berdasarkan hasil

wawancara yang dilakukan dengan Waka Kurikulum Madrasah Tsanawiyah

Laboratorium Kota Jambi menyatakan bahwa:

“Berbicara tentang hambatan pastilah ada, namun tergantung bagaimana

kita menyikapinya. Dalam masalah penerapan pendidikan karakter, salah

satu hambatan yang banyak di temui adalah perbedaan karakter setiap

siswa sehingga setiap guru harus memahami segala karakter siswa

didalam kelas. Begitupun dengan kemampuan masing- masing siswa

yang berbeda-beda. Ada yang cepat menangkap materi pelajaran dan

juga yang lambat memahami materi pelajaran. Apalagi saat berhubungan

Page 69: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

52

dengan proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Dalam hal ini

terlihat jelas bahwa keluarga terutama orang tua siswa sangat

mempengaruhi karakter siswa tersebut” (wawancara, 9 maret 2020).

Maka dari itu, kemampuan siswa dalam pembelajaran juga

mempengaruhi proses pembentukan karakter siswa tersebut. Sehingga hal

tersebut sangat menjadi perhatian lebih dalam pembentukan karakter siswa.

Namun hambatan tidak hanya timbul dari faktor kepribadian siswa saja.

Akan tetapi ada faktor yang memiliki pengaruh besar. Dimana faktor tersebut

telah menanamkan kebiasaan pada diri siswa. Sebagaimana hasil wawancara

peneliti dengan guru Akidah Akhlak, mengenai hambatan-hambatan yang

dihadapi guru Akidah Akhlak dalam menerapkan pendidikan karakter

didalam kelas sebagai berikut:

“Hambatan yang sering saya hadapi yaitu sebagian siswa-siswi sulit

dikontrol. Faktor yang sangat mempengaruhi yaitu keluarga dan

lingkungan. Kebanyakan siswa jika ada masalah didalam lingkungan

keluarga, siswa tersebut membawanya sampai kesekolah bahkan

kedalam kelas, akibatnya siswa tidak dapat konsentrasi dengan pelajaran

dan materi yang saya jelaskan. Dan bahkan karena masalah dalam

keluarga ini juga bisa membuat siswa memberontak, membangkang

dengan peraturan sekolah dan keras kepala saat dinasehati. Sehingga

dengan hambatan seperti ini,salah satu solusinya yaitu guru sebagai

orang yang setiap hari berinteraksi dengan siswa harus bisa menguasai

emosi siswa yang bermasalah tersebut. Seperti menanyakan apa yang

menjadi permasalahan siswa tersebut. Dan juga hambatan yang paling

mendasar yaitu faktor individu salah satu nya karakter siswa yang

berbeda-beda” (wawancara, 12 maret 2020).

Berdasarkan hasil wawancara, ada beberapa hambatan yang dihadapi

guru Akidah Akhlak dalam membina karakter siswa yaitu faktor individu

(karakter siswa yang beragam) dan latar belakang keluarga. Tetapi hambatan

yang paling berpengaruh adalah faktor individu (karakter siswa yang

beragam). Didalam satu kelas siswa atau peserta didik memiliki karakter yang

berbeda, diantaranya yaitu ada yang pendiam, nakal, cuek dan sebagainya.

a. Hambatan Yang Dihadapi Guru Akidah Akhlak

Seperti yang telah dijelaskan bahwa hambatan yang paling dirasakan

oleh guru Akidah Akhlak dalam menanamkan sikap religius, disiplin,

tanggung jawab dan demokratis kepada siswa yaitu karena karakter siswa

yang berbeda. Hal ini dikarenakan oleh latar belakang siswa yang berbeda.

Page 70: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

53

Misalnya ada anak yang telah dibiasakan didalam lingkungan tempat

tinggal atau keluarga untuk disiplin dengan waktu, bertanggung jawab

dengan amanah yang diberikan oleh orang tua nya serta taat beribadah dan

patuh terhadap kedua orang tuanya, sehingga saat berada dilingkungan

sekolah maupun masyarakat siswa tersebut dengan sendirinya akan

menerapkan kebiasaan-kebiasaannya itu, dan sebaliknya jika siswa yang

dalam lingkungan keluarganya terutama terhadap orang tuanya sudah

tidak patuh dan sopan, dan kebiasaan tidak disiplin serta bertanggung

jawab, maka sikap tersebut akan terbawa saat siswa tersebut berada dalam

lingkungan sekolah ataupun dalam kehidupan sehari-harinya.

b. Solusi Untuk Mengatasi Hambatan Yang Dihadapi Guru Akidah Akhlak

Adapun solusi yang sesuai untuk mengatasi hambatan tersebut yaitu

guru sebaiknya turut memperhatikan kondisi dan emosional setiap siswa,

lebih memahami masalah yang sedang dihadapi siswa sehingga dengan

begitu guru dapat membantu meringankan masalah yang dihadapi siswa.

Guru juga hendaknya turut membantu mengembangkan hal-hal positif

yang ada pada diri siswa misal rasa percaya diri dan rasa saling

menghormati, serta terus menerus memberikan motivasi kepada siswa

sehingga dapat menciptakan rangsangan belajar serta kesempatan belajar

yang lebih baik lagi. Guru pun hendaknya memberikan perhatian dan

pengarahan kepada siswa-siswa sehingga dengan pelan-pelan siswa

tersebut mampu merubah perilakunya. Dan guru juga harus sabar

menghadapi siswa yang demikian tersebut serta selalu membuat inovasi

belajar yang lebih menyenangkan.

3. Keberhasilan Penerapan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran

Akidah Akhlak Kelas VII di Mts Laboratorium Kota Jambi

Indikator Keberhasilan Penerapan Pendidikan Karakter

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa MTs Laboratorium telah

berhasil menerapkan pendidikan karakter dengan baik. sebagian besar

siswa telah menerapkan nilai-nilai karakter yang diterapkan sesuai hasil

observasi yang menunjukkan perilaku siswa yang sopan santun, serta

Page 71: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

54

lemah lembut ketika berbicara dengan guru, mengucapkan salam dan

berjabat tangan ketika bertemu guru. Disiplin serta melaksanakan

tanggung jawab dalam mengerjakan tugas dari guru dan yang paling

penting memiliki nilai-nilai religius dalam diri siswa dengan tumbuhnya

kesadaran menjalankan sholat berjama’ah tanpa dipaksa ataupun disuruh.

Keberhasilan penerapan pendidikan karakter tersebut juga dipertegas

dari Hasil wawancara dengan Kepala Madrasah, mengenai keberhasilan

penerapan pendidikan karakter di MTs Laboratorium Kota Jambi yaitu:

“keberhasilan penerapan pendidikan karakter di MTs Laboratorium

Kota Jambi sudah berjalan dengan baik, salah satu nya di dukung oleh

sarana dan prasarana disekolah, serta media yang digunakan guru

dalam proses pembelajaran. Menurut saya, hasil dari penanaman

pendidikan karakter ini dapat dibuktikan dengan etika siswa ketika

bertemu dengan guru, berinteraksi dengan teman-temannya maupun

dengan masyarakat setempat, dapat juga dilihat tanggung jawabnya

saat ditunjuk menjadi petugas upacara ataupun pemimpin dalam

tadarusan bersama yang digelar setiap pagi sebelum proses belajar

mengajar dimulai. Sangat terlihat jelas tanggung jawab mereka

dengan persiapan yang dilakukan hingga merasa akan menjalankan

tugas secara maksimal. Begitupun halnya disiplin siswa dapat dilihat

dengan datang sekolah tepat waktu” (wawancara, 9 maret 2020).

Lalu guru Akidah Akhlak juga menambahkan, mengenai hasil

penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas

VII di MTs Laboratorium Kota Jambi yaitu:

“keberhasilan penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran

Akidah Akhlak bahwa penerapan tersebut sudah berjalan dengan

baik. Hal ini dibuktikan dengan cara siswa ketika berhadapan

maupun hanya sekedar berpapasan dengan guru disekolah, selalu

menunjukkan sikap yang baik seperti mengucapkan salam, mencium

tangan guru, mematuhi perintah guru serta peraturan sekolah. Hal itu

juga dapat dibuktikan dari rajin mengerjakan tugas saat diberikan

oleh guru, biasanya ada beberapa siswa yang malas mengerjakan dan

perlahan mereka mau mengerjakan. Anak-anak yang suka bolos

pada jam pelajaran perlahanpun mau mengikuti pelajaran didalam

kelas sampai usai meskipun kadang hanya berdiam ditempat duduk.

Namun itu merupakan peningkatan dari nilai-nilai karakter yang

dibentuk dalam pembiasaan terhadap setiap siswa” (wawancara, 12

maret 2020).

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, Penerapan pendidikan

karakter pada mata pelajaran Akidah Akhlak Kelas Vii di MTs

Page 72: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

55

Laboratorium Kota Jambi yang lebih menekankan pada nilai religius,

disiplin, demokratis dan tanggung jawab. Maka beberapa indikator yang

digunakan untuk mengukur keberhasilan penerapan pendidikan karakter

tersebut yaitu:

Tabel 4.7

Indikator Keberhasilan Penerapan Pendidikan Karakter

NILAI DESKRIPSI INDIKATOR

Religius Sikap dan perilaku yang

patuh dalam

melaksanakan ajaran

agama yang dianutnya,

toleran terhadap

pelaksanaan ibadah

agama lain, serta hidup

rukun dengan pemeluk

agama lain.

Berdoa sebelum dan

sesudah pelajaran

Shalat dhuha dan

zuhur jama’ah

Mengucapkan salam

ketika memasuki kelas

maupun saat bertemu

dengan guru

Tersenyum dengan

siapa saja yang

ditemui

Disiplin Tindakan yang

menunjukkan perilaku

tertib dan patuh pada

berbagai ketentuan dan

peraturan.

Membiasakan hadir

tepat waktu

Mengerjakan dan

menyelesaikan tugas

tepat waktu

Membiasakan

mematuhi aturan baik

dari guru maupun

sekolah

Berpakaian lengkap

sesuai aturan

Tanggung Jawab Sikap dan perilaku

seseorang untuk

melaksanakan tugas dan

kewajiban yang

seharusnya dia lakukan

terhadap diri sendiri,

masyarakat, lingkungan,

negara dan Tuhan Yang

Maha Esa.

Mengerjakan tugas

dari guru dengan

sungguh-sungguh

Menjalankan amanah

dari guru

Tidak mencontek

Demokratis Cara berpikir, bersikap,

dan bertindak yang

menilai sama hak dan

Menghormati dan

patuh terhadap guru

Page 73: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

56

kewajiban dirinya dan

orang lain. Berani bertanya jika

ada pelajaran yang

belum dipahami

Saling menghargai

pendapat orang lain

Mengeluarkan

pendapat dengan cara

yang baik

Berdasarkan pengamatan peneliti dalam observasi, indikator tersebut

telah tercapai yaitu bahwa siswa kelas VII MTs Laboratorium telah

mampu menjalankan nilai-nilai religius, disiplin, tanggung jawab serta

demokratis dimana dalam hal ini yang menjadi penekanan pembentukan

karakter dalam penerapan pendidikan karakter pada siswa kelas VII MTs

Laboratorium Kota Jambi. Meskipun ada 2 atau 3 orang dalam satu kelas

yang masih berproses dalam pembentukan karakternya. Namun sesuai

wawancara peneliti dengan beberapa siswa, nilai-nilai tersebut telah

tertanam pada diri mereka. Akan tetapi mereka butuh motivasi lebih agar

bisa membiasakan diri dan mengembangkan nilai karakter dalam diri

siswa. Salah satunya adalah peran penting guru disekolah dan orang tua

dalam lingkungan tempat tinggalnya.

Dari hasil uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa MTs

Laboratorium Kota Jambi telah berhasil menerapkan nilai-nilai karakter

terhadap siswa melalui kegiatan belajar mengajar terutama pada mata

pelajaran Akidah Akhlak, memberikan suri tauladan yang baik atau contoh

yang baik serta pembiasaan dan didukung oleh kegiatan-kegiatan tambahan

seperti kegiatan ekstrakurikuler dan Imtaq.

Page 74: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

57

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang peneliti paparkan diatas, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran Akidah Akhlak di MTs

Laboratorium Kota Jambi telah berjalan dengan baik. Dalam mata pelajaran

akidah akhlak banyak sekali nilai-nilai karakter terkandung didalamnya.

Dalam garis besarnya seperti nilai religius, demokratis, tanggung jawab,

disiplin, sopan santun. Metode yang biasa digunakan dalam pembentukan

karakter pada siswa yaitu pembiasaan dan keteladanan. Penerapan

pendidikan karakter pada mata pelajaran Akidah Akhlak juga didukung oleh

adanya kegiatan ekstrakurikuler dan Imtaq disekolah.

2. Hambatan yang dihadapi kepala sekolah dan guru yaitu keberagaman

karakter siswa, sehingga menjadi tugas berat seorang guru untuk menguasai

semua karakter yang berbeda tersebut dan juga terdapat pula pengaruh latar

belakang keluarga dalam pembentukan karakter siswa maka sangat

dibutuhkan peran terutama orang tua dalam menanamkan karakter atau

pembiasaan positif terhadap anak. Dengan adanya hambatan tersebut sesuai

pengamatan yang telah peneliti lakukan maka guru dalam menghadapi

hambatan ini, yaitu ikut serta dalam memperhatikan kondisi dan

permasalahan yang ada pada siswa. Guru berusaha menguasai emosial siswa

lalu guru membantu mengembangkan nilai-nilai positif pada siswa, selalu

memberikan motivasi kepada siswa serta sabar dalam menghadapi siswa.

3. Tingkat keberhasilan dari penerapan pendidikan karakter pada mata

pelajaran Akidah Akhlak kelas VII di MTs Laboratorium Kota Jambi tahun

ajaran 2019/2020 sudah berjalan dengan baik hal ini dibuktikan dengan

tercapainya indikator keberhasilan penerapan pendidikan karakter. Yang

terdiri dari nilai religius, demokrasi, sopan santun, dan tanggung jawab.

Sebagian besar siswa telah menerapkan nilai-nilai karakter yang diterapkan

Page 75: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

58

tersebut yaitu perilaku siswa yang sopan santun, serta lemah lembut ketika

berbicara dengan guru, mengucapkan salam dan berjabat tangan ketika

bertemu guru. Disiplin serta melaksanakan tanggung jawab dalam

mengerjakan tugas dari guru dan memiliki nilai-nilai religius dalam diri

siswa dengan tumbuhnya kesadaran menjalankan sholat berjama’ah tanpa

paksaan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan sebagaimana telah diuraikan diatas sebagai

penutup skripsi ini penulis sampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Dalam pembentukan karakter siswa, sebaiknya Madrasah Tsanawiyah

Laboratorium memberikan sanksi yang tegas terhadap peraturan dan kegiatan

yang sudah ada. Hal tersebut agar menumbuhkan kesadaran siswa yang

berawal dari sebuah keterpaksaan.

2. Para guru juga hendaknya secara keseluruhan memberikan teladan yang baik

dan secara bersama-sama melakukan peningkatan dalam penerapan

pendidikan karakter sehingga siswa mau meneladani dan menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari.

3. Dan sebaiknya Madrasah melakukan kerja sama terhadap orang tua siswa

agar siswa juga menerima pengajaran pendidikan karakter dalam lingkungan

keluarga.

Page 76: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

59

DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2014), Mushaf Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah, Kementerian Agama RI,

Solo: Penerbit Abyan.

Anonim (2018), Pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN

STS JAMBI

Aeni, Nur Ani. pendidikan karakter untuk siswa SD dalam perspektif Islam,

Mimbar sekolah dasar. April 2014 hal. 50-58.

Ahmad, Beni & Abdul Hamid. 2010. Ilmu Akhlak. Bandung: Pustaka Setia.

Ainissyifa, Hilda, Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Pendidikan Islam. Jurnal

pendidikan Universitas Garut. Vol 08 No. 01. 2014 hal. 1 -26.

Ainiyah, Nur. Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam. Jurnal Al

Ulum. Vol. 13 No. 1. Juni 2013 hal. 25 38.

Arikunto, Suharsimi, Et. Al. (2008). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

Buchory. (2013). Guru: kunci pendidikan Nasional. Yogyakarta: LeutikaPrio.

Citra, Yulia. pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran. jurnal ilmiah

pendidikan khusus. Vol. 1 No. 1. Januari 2012.

Danim, Sudarwan. 2011. Pengantar Kependidikan Landasan, Teori, Metafora

Pendidikan. Bandung:Alfabeta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Kemendiknas . 2011. Panduan pendidikan karakter. Jakarta: Pusat Kurikulum dan

kebukuan Kemendiknas

Kementerian Agama Republik Indonesia.2014. Akidah Akhlak; pendekatan

saintifik kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Agama

Kementerian Agama Republik Indonesia.2014. Al-Qur’an Hadits; pendekatan

saintifik kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Agama

Komsiyah, Indah. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras.

Kusuma, Dharma dkk, 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik

Disekolah. Bandung: PT Rosdakarya

Majid, A. & Andayani, D. 2012. Pendidikan karakter Perspektif Islam. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Mudyahardjo, Redja. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Ramdhani, M. Ali. Lingkungan Pendidikan dalam Implementasi Pendidikan

Karakter. Jurnal Pendidikan Universitas Garut. Vol. 08 No. 01. 2014 hal.

28 -37.

Salahuddin, Anas, Irwanto Alkrienciehie. (2013). Pendidikan karakter, pendidikan

berbasis Agama & Budaya bangsa, Bandung: Cv.Pustaka Setia.

Suardi, Moh. 2012. Pengantar Pendidikan, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Indeks.

Sudrajat, Ajat. “Mengapa Pendidikan Karakter?,” Jurnal Pendidikan Karakter, I,

(Oktober, 2011) hal.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Page 77: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

60

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta:

Kencana.

Undang- undang Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:

Sinar Grafika.

Yaumi, Muhammad. 2016. Pendidikan karakter: landasan, pilar & implementasi.

Prenada Media.

Page 78: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

Lampiran 1

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

Judul Skripsi : Penerapan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Akidah

Akhlak di Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi

A. Observasi

1. Mengamati bagaimana penerapan pendidikan karakter pada mata

pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah Laboratorium

Kota Jambi.

2. Mengamati apa saja yang menjadi hambatan yang dihadapi oleh

guru Akidah Akhlak dan solusinya dalam membina karakter siswa

kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi.

3. Mengamati bagaimana keberhasilan penerapan pendidikan karakter

pada mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah

Laboratorium Kota Jambi.

B. Wawancara

Waka Kurikulum

1. Apakah tujuan diterapkannya pendidikan karakter

disekolah?

2. Apa yang melatar belakangi diterapkannya pendidikan

karakter di Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota

Jambi?

3. Apakah dalam pelaksanaan pendidikan karakter disekolah

menggunakan kurikulum khusus yang dikembangkan sendiri

oleh sekolah?

4. Apakah pelaksanaan pendidikan karakter disekolah ini

melalui pembelajaran dikelas dan kegiatan ekstrakurikuler?

5. Apasaja faktor pendukung penerapan pendidikan karakter di

Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi?

6. Apa saja faktor penghambat penerapan pendidikan karakter

di Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi?

Page 79: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

7. Adakah solusi yang telah sekolah lakukan untuk mengatasi

kendala tersebut?

8. Apa saja yang menjadi indikator keberhasilan penerapan

pendidikan karakter?

9. Bagaimana keberhasilan penerapan pendidikan karakter

pada mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah

Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi?

Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas VII

1. Pentingkah pendidikan karakter diterapkan dalam

pembelajaran Akidah Akhlak?

2. Apa saja nilai karakter yang dapat ditanamkan dalam

pembelajaran Akidah Akhlak?

3. Bagaimana cara menerapkan nilai karakter dalam

pembelajaran Akidah Akhlak?

4. Apa tujuan menerapkan pendidikan karakter dalam

pembelajaran Akidah Akhlak?

5. Apa saja yang dipersiapkan untuk menerapkan pendidikan

karakter dalam pembelajaran dikelas?

6. Metode apa yang digunakan dalam mengajar?

7. Apakah penerapan nilai karakter tercantum dalam RPP atau

silabus?

8. Bagaimanakah sarana dan prasarana yang digunakan dalam

pembelajaran dikelas?

9. Apakah ada kendala saat proses penerapan pendidikan

karakter dalam pembelajaran dikelas?

10. Hal apa saja yang mendukung berjalannya penerapan

pendidikan karakter dalam proses pembelajaran Akidah

Akhlak kelas VII?

11. Apa saja aspek yang menjadi indikator untuk mengukur

keberhasilan penerapan pendidikan karakter?

Page 80: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

12. Bagaimana keberhasilan penerapan pendidikan karakter

pada mata pelajaran Akidah Akhlak ?

Siswa

1. Apa yang anda tau mengenai pendidikan karakter?

2. Bagaimana tanggapan anda terhadap penerapan pendidikan

karakter?

C. DOKUMENTASI

Page 81: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

Lampiran 2

DAFTAR RESPONDEN

No Nama Keterangan

1. Hikmawati, S. Pd, M.Pd Waka kurikulum

2. Hj. Isma Dewi, S.Ag Guru Akidah Akhlak

DAFTAR INFORMAN

No Nama Jabatan

1 Salwa Widia Efendi Siswi

2 Sajadatulfa Khairani Siswi

3 Nilam Cahya Siswi

4 M. Ikram Rahdi Siswa

5 Binsar Ahmad Zuhal Siswa

6 Raissa Nasywa Raya Siswi

7 Apriyani Siswi

8 Yuni Putri Pani Ridwan Siswi

9 Rabiah Dimas. A Siswi

10 Nurdia Saputri Siswi

Page 82: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

Lampiran 3

Page 83: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …
Page 84: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

Lampiran 4

DOKUMENTASI

1. Wawancara dengan guru mata pelajaran Akidah Akhlak kelas Vii

2. Wawancara dengan siswa kelas Vii

Page 85: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

3. Kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran akidah akhlak

4. Suasana jam istirahat disekolah

5. Suasana jam masuk

Page 86: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN …

Lampiran 5

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Nurliana

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/ Tanggal Lahir : Tanjab Timur, 02 Juli 1997

Alamat : Dusun Rajawali, RT 025, Kec. Muara Sabak

Timur, Kab. Tanjung Jabung Timur

Alamat Email : [email protected]

No. Kontak : 085377375243

Pendidikan Formal

1. SD, Tahun Tamat : SD Negeri No. 161/ X Simbur Naik, Tahun 2010

2. SMP, Tahun Tamat : SMP Negeri 13 Tanjung Jabung Timur, Tahun

2013

3. SMA, Tahun Tamat : MA Bustanul Ulum Simbur Naik, Tahun 2016

Motto Hidup : Keyakinan, Kesabaran dan Rasa Syukur dalam Setiap Langkah

Menuju Suatu Tujuan Adalah Kunci Rahasia.