i
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN
MELAKUKAN EKSPERIMEN TERBIMBING PADA MATERI ENERGI
GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR, MINAT BELAJAR DAN
KREATIVITAS SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 2 NGAGLIK
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sajana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh:
Elisabeth Ediyarni Jani
Nim: 151424022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Dengan kuasa yang diberikan kristus kepada saya, saya mempunyai kekuatan
untuk menghadapi segala rupa keadaan”
(Filipi 4:13)
“Bekerja keras. Lakukan yang terbaik. Simpan kata-kata anda. Jangan terlalu
sombong. Percaya kepada Tuhan. Jangan takut dan jangan pernah lupakan
teman”
(Harry S. Truman)
Karya ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua Bapak Yohanes Jani dan Ibu Petronela Jelau serta kakak
tersayang Atik Jani yang selalu mendukung saya dalam suka maupun
dalam duka.
2. Teman-teman mahasiswa/i pendidikan Fisika 2015 yang sudah berbagi
pengalaman dan berdinamika bersama selama ini.
3. Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN
MELAKUKAN EKSPERIMEN TERBIMBING PADA MATERI ENERGI
GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR, MINAT BELAJAR, DAN
KREATIVITAS SISWA KELAS X MIPA SMAN 2 NGAGLIK
Elisabeth Ediyarni Jani
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
`Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model
pembelajaran berbasis masalah dengan melakukan ekperimen terbimbing untuk
meningkatkan hasil belajar, minat belajar dan kreativitas siswa pada pokok
bahasan energi terhadap siswa kelas X MIPA 2 SMA Negri 2 Ngaglik.
Penelitian ini berlangsung selama bulan Maret-April 2019. Subyek
penelitian ini yaitu siswa kel as X MIPA 1 yang berjumlah 32 orang sebagai
kelas eksperimen diajar menggunakan metode eksperimen terbimbing dan siswa
kelas X MIPA 2 berjumlah 24 orang sebagai kelas kontrol diajar menggunakan
metode ceramah aktif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan
observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil
belajar, minat belajar, dan kreativitas siswa kelas eksperimen. Kreativitas siswa
dilihat berdasarkan situasi yang dilakukan siswa saat eksperimen berlangsung.
Kata Kunci: pembelajaran berbasis masalah, metode eksperimen, hasil belajar,
minat siswa, kreativitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
APPLICATION OF PROBLEM-BASED LEARNING BY USING
EXPERIMENTS ON ENERGY MATERIALS TO IMPROVE THE
KNOWLEDGE, LEARNING INTEREST, AND STUDENT CREATIVITY OF
SMAN 2 NGAGLIK CLASS X STUDENTS
Elisabeth Ediyarni Jani
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2019
This research aims to know the influence of the application the problem-
based learning by using experiment to improve the results of learning, the
learning interest and creativity of students on the subject of energy of students
class X SCIENCES SMA Negeri 2 Ngaglik.
This research was done on March-April 2019. The subject of the research
was 32 students of class X MIPA 1, taught using guided experimental methods
and students of class X MIPA 2 as the control class taught by using active lecture
methods. The instruments used in this research included written test (pretest and
posttest), questionnaire of learning, and observation.
The result of this research showed that students knowledge, interest in
learning, and creativity were improved. Students’ creativity was seen based on
students performed during experiment.
Keyword: problem-based learning, experiment, knowledge, interest, creativity.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat
yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Melakukan Eksperimen
Terbimbing pada Materi Energi guna Meningkatkan Hasil Belajar, Minat
Belajar, dan Kreativitas Siswa Kelas X Mipa SMA N 2 Ngaglik.. Skripsi atau
tugas akhir ini merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi strata
satu dan meraih gelar sarjana pendidikan sesuai dengan Kurikulum Program Studi
Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan ilmu pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak
mengalami kendala, tetapi berkat bantuan Tuhan YME dan beberapa pihak
kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Romo Prof. Dr. Paulus Suparno, S.J.,M.S.T selaku dosen pebimbing dan
Dosen Pembimbing Akademik yang dengan sabar membimbing,
memberikan masukan dan motivasi kepada penulis dalam pembuatan skripsi
ini.
2. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3. Bapak Dr. Ign Edi Santosa, M.S., selaku ketua Program Studi Pendidikan
Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
4. Bapak Drs. Domi Saverius, M.Si., dan Bapak Albertus Hariwangsa Panulu
M.Sc sebagai validator yang bersedia memberikan masukan dan saran
kepada penulis dalam membuat instrumen soal, angket, lembar observasi,
dan lembar kerja siswa sehingga menjadi lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERSETUJUAN ............................. Error! Bookmark not defined.
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .. Error!
Bookmark not defined.
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penenlitian................................................................................ 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB 2 LANDASAN TEORI ............................................................................. 5
2.1 Belajar Dan Pembelajaran ...................................................................... 5
2.1.1 Pengertian Belajar ........................................................................... 5
2.1.2 Pengertian Pembelajaran ................................................................. 5
2.2 Pembelajaran Yang Aktif ....................................................................... 6
2.3 Hasil Belajar .......................................................................................... 7
2.4 Minat Belajar ......................................................................................... 8
2.5 Kreativitas .............................................................................................. 8
2.6 Pembelajaran Berbasis Masalah ............................................................. 9
2.6.1 Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah ..................................... 9
2.6.2 Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah ......................................... 10
2.6.3 Ciri-ciri Pembelajaran Berbasis Masalah ....................................... 10
2.6.4 Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Masalah ............................. 11
2.6.5 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah ......................... 12
2.7 Metode Eksperimen.............................................................................. 13
2.7.1 Pengertian Metode Eksperimen ..................................................... 13
2.7.2 Tahapan Metode Eksperimen ........................................................ 13
2.7.3 Metode Eksperimen Terbimbing dan Bebas ................................... 14
2.8 Materi Energi.......................................................................................... 15
2.8.1 Energi kinetik ................................................................................ 16
2.8.2 Energi potensial ............................................................................. 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB 3 METODE PENELITIAN ..................................................................... 24
3.1 Jenis Penelitian ..................................................................................... 24
3.2 Rancangan Penelitian ........................................................................... 24
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 25
3.4 Subjek dan Objek Penelitian ................................................................. 25
3.5 Variabel Penelitian ............................................................................... 26
3.6 Treatmen .............................................................................................. 26
3.7 Instrumen ............................................................................................. 28
3.7.1 Instrumen Pembelajaran ................................................................ 28
3.7.2 Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 28
3.8 Validitas ............................................................................................... 35
3.9 Analisis Data ........................................................................................ 36
3.9.1 Analisis Penskoran pretest dan posttest .............................................. 36
3.9.2 Analisis pretest dan posttest dengan menggunakan SPSS 23 .......... 37
3.9.3 Analisis minat siswa ...................................................................... 39
3.9.4 Persentasi peningkatan nilai mean hasil belajar kelas eksperimen
dan kelas kontrol ........................................................................... 40
3.9.5 Analisis kreativitas siswa ............................................................... 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB 4 DATA DAN ANALISIS DATA .......................................................... 41
4.1 Deskripsi Penelitian.............................................................................. 41
4.1.1 Pelaksanaan Kelas Kontrol ............................................................ 45
4.1.2 Pelaksanaan Kelas Eksperimen ...................................................... 47
4.2 Data dan Analisis Data ......................................................................... 49
4.2.1 Hasil Belajar Siswa ....................................................................... 49
4.2.2 Minat Belajar Siswa ...................................................................... 58
4.2.3 Kreativitas Siswa ........................................................................... 65
4.3 Keterbatasan Peneliti ............................................................................ 69
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 70
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 70
5.2 Saran .................................................................................................... 70
5.2.1 Bagi Guru ...................................................................................... 70
5.2.2 Bagi penelitian .............................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 72
LAMPIRAN ...................................................................................................... 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi dan format soal uraian pretest materi energi ......................... 29
Tabel 3.2 Kisi-kisi dan format soal uraian posttest materi energi ........................ 30
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Fisika ................................................ 31
Tabel 3.4 Aspek dan indikator kreativitas siswa kelas eksperimen ..................... 33
Tabel 3.5 Lembar pengamatan kreativitas belajar siswa kelas eksperimen .......... 33
Tabel 3.6 aspek dan indikator kreativitas siswa kelas kontrol ............................. 34
Tabel 3.7 Lembar pengamatan kreativitas belajar siswa kelas kontrol ................ 35
Tabel 3.8 Pedoman penskoran jawaban soal pretest dan posttest ........................ 36
Tabel 3.9 Penetapan Skor untuk Setiap Pernyataan Lembar Observasi ............... 39
Table 4.1 Tabel pelaksanaan kegiatan pembelajaran........................................... 41
Table 4.2. Nilai pretes dan postes kelas eksperimen terbimbing dan
kelas kontrol ......................................................................................... 50
Tabel 4.3 Perbandingan pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol ................... 52
Tabel 4.4 Perbandingan pretest dan posttest kelas eksperimen ........................... 53
Tabel 4.5 Perbandingan pretest dan posttest kelas Kontrol ................................. 54
Tabel 4.6 Perbandingan posttest Kelas eksperimen dan kelas kontrol ................. 55
Tabel 4.7 Perbandingan seilish nilai pretest - posttest Kelas eksperimen
dan kelas kontrol .................................................................................. 56
Tabel 4.8 Minat belajar awal - akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol ............ 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 4.9 Perbandingan minat belajar awal kelas eksperimen
dan kelas kontrol .................................................................................. 60
Tabel 4.10 Perbandingan minat awal dan akhir kelas eksperimen ....................... 61
Tabel 4.11 Perbandingan minat belajar awal dan akhir kelas kontrol .................. 62
Tabel 4.12 Perbandingan minat akhir belajar Kelas eksperimen dan
kelas kontrol ......................................................................................... 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar (2.1) Benda diam didorong dengan gaya F dengan kecepatan V
berpindah sejauh S ............................................................................... 16
Gambar 2.2 Benda didorong dengan gaya F dengan kecepatan awal V1
berpindah sejauh S dengan kecepatan akhir V2 ..................................... 18
Gambar 2.3 Benda bermassa m jatuh dari ketinggian h2 menuju
ketingian h1 ..................................................................................... 27
Gambar 2.4 Sebuah truk mengakut tanah dari ketinggian h1 menuju
ketinggian h2 .................................................................................... 28
Gambar 4.1 Suasana kelas kontrol selama pembelajaran .................................... 47
Gambar 4.2 Suasana pembelajaran kelas eksperimen ......................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian .................................................... 75
Lampiran 2 Surat Perizinan pelaksanaan Penelitian ............................................ 76
Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ........................... 77
Lampiran 4 RPP Kelas Eksperimen ................................................................... 77
Lampiran 5 RPP Kelas Kontrol .......................................................................... 88
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa ........................................................................ 96
Lampiran 7 Soal Pretest dan Posttest ............................................................... 104
Lampiran 8 Jawaban Soal Pretest dan Posttest ................................................. 106
Lampiran 9 Lembar Validitas Soal, Jawaban Pretest Dan Posttest, Angket
Dan Lembar Observasi Kreativitas Siswa ........................................... 110
Lampiran 10 Contoh Hasil Pretest dan Posttest Hasil Belajar dan Minat
Belajar Siswa kelas control dan kelas eksperimen ............................... 130
Lampiran 11 Tabel Total Skor Setiap Indikator Minat Belajar
Kelas Eksperrimen dan Kelas Kontrol ................................................ 154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan globalisasi semakin pesat. Untuk menghadapi
perkembangan globalisasi ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dengan
baik kualitasnya. Pendidikan merupakan salah satu aspek tersebut. Pendidikan
diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Peningkatan kualitas pendidikan menyangkut dua aspek penting yaitu
pendidik dan peserta didik. Kunci utama dalam peningkatan kualitas
pendidikan yaitu pada mutu pendidiknya. Oleh karena itu, para pendidik harus
menguasai materi, kreatif, inovatif dalam membuat suatu pembelajaran yang
baik bagi peserta didik. Merancang suatu pembelajaran tidak lepas dari metode,
sarana dan prasarana yang baik demi tercapainya peningkatan kualitas
pendidikan.
Fisika merupakan salah satu bidang ilmu alam yang sulit dipahami dan
dianggap membosankan oleh beberapa peserta didik. Namun akan menjadi
suatu bidang ilmu yang menyenangkan jika pembelajarannya dikemas dengan
baik seperti menunjukkan suatu peristiwa nyata sehingga mendapatkan feed
back yang baik dari pesera didik. Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam
menentukan metode dalam pembelajaran.
Pembelajaran sains di sekolah tidak cukup hanya mengetengahkan fakta
atau konsep tetapi juga harus mampu memberi pengalaman dari konsep
tersebut. Oleh karena itu agar siswa mendapatkan pembelajaran yang demikian
maka yang harus ditekankan yaitu metode yang dipakai dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran diusahakan bisa membangkit
minat, ketertarikan dan perasaan senang siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Salah satu metode yang bisa mambangkitkan semangat dan membuat siswa
senang yaitu metode ekperimen.
Dalam metode eksperimen, guru dapat mengembangkan keterlibatan
fisik dan mental, serta emosional siswa. Siswa mendapat kesempatan untuk
melatih keterampilan proses agar memperoleh hasil belajar yang maksimal.
Pengalaman yang dialami secara langsung dapat tertanam dalam ingatannya.
Keterlibatan fisik dan mental serta emosional siswa diharapkan dapat
diperkenalkan pada suatu cara atau kondisi pembelajaran yang dapat
menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang inovatif dan kreatif.
Kurikulum 2013 menekankan bahwa materi yang dipelajari berbasis
fakta atau fenomena tertentu, mengharapkan siswa untuk mengamati, bertanya,
dan mencari sendiri jawabannya dari berbagai sumber yang relevan, dan
bermuara pada sebuah jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara
keilmuan. Untuk menuju tahap seperti itu, para siswa terlebih dahulu perlu
memiliki pengetahuan mendalam agar bisa membedakan benar atau salahnya
suatu konsep, peristiwa ataupun keadaan. Untuk mengetahui dan menemukan
keselarasan antara pengetahuan konsep dan kebenarannya maka diperlukan
melaksanakan eksperimen untuk membuktikannya.
Berdasarkan hasil observasi pada SMA Negeri 2 Ngaglik terlihat bahwa
dalam pembelajaran terkadang guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk melakukan eksperimen, menggunakan alat yang tersedia di laboratorium.
Dalam penelitian inipun siswa melakukan eksperimen menggunakan alat yang
sudah disediakan oleh guru di laboratorium.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut:
1) Apakah model pembelajaran berbasis masalah dengan melakukan
ekperimen terbimbing mampu meningkatkan hasil belajar fisika pada
pokok bahasan energi siswa kelas X MIPA SMA Negri 2 Ngaglik tahun
ajaran 2018/2019?
2) Apakah terjadi peningkatan minat belajar fisika siswa kelas X MIPA
SMA Negri 2 Ngaglik tahun ajaran 2018/2019 pada pokok bahasan energi
yang diajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
dengan melakukan ekperimen terbimbing?
3) Apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis masalah
dengan melakukan ekperimen terbimbing dalam pembelajaran fisika
khususnya dalam pokok bahasan energi terhadap kreativitas siswa kelas X
MIPA SMA Negri 2 Ngaglik tahun ajaran 2018/2019?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
1) Peningkatan hasil belajar fisika siswa kelas X MIPA SMA Negri 2
Ngaglik tahun ajaran 2018/2019 yang diajarkan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah dengan melakukan ekperimen terbimbing.
2) Peningkatan minat belajar fisika siswa kelas X MIPA SMA Negri 2
Ngaglik tahun ajaran 2018/2019 pada pokok bahasan energi yang
diajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan
melakukan ekperimen terbimbing.
3) Pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan
melakukan ekperimen terbimbing dalam pembelajaran fisika khususnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dalam pokok bahasan energi terhadap kreativitas siswa kelas X MIPA
SMA Negri 2 Ngaglik tahun ajaran 2018/2019.
1.4 Manfaat Penenlitian
Penelitian ini bermanfaat baik bagi siswa, peneliti, dan guru.
1) Bagi siswa
(1) Siswa dapat memahami materi energi dengan baik dan benar,
sehingga hasil belajar meningkat.
(2) Siswa dapat memperoleh pengalaman langsung melalui metode
eksperimen yang dilakukan.
(3) Siswa dapat mengembangkan kreativitasnya dalam merancang suatu
eksperimen
2) Bagi guru
Guru dapat membuat strategi pembelajaran yang baik untuk
meningkatkan hasil belajar, minat dan kreativitas siswa.
3) Penelitian
Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya yang
menggunakan topik sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Belajar Dan Pembelajaran
2.1.1 Pengertian Belajar
Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi terhadap semua
situasi yang ada di sekitar individu siswa. Belajar dapat dipandang sebagai
proses yang diarahkan kepada pencapaian tujuan dan proses berbuat melalui
berbagai pengalaman yang diciptakan guru (Hosnan, 2014: 7). Menurut
Sudjana (1989: 28) dalam Hosnan (2014: 8) belajar juga merupakan proses
melihat, mengamati, dan memahami sesuatu.
Beberapa prinsip konstruktivisme yang berkaitan dengan belajar
(dalam Suparno, 1997: 49) yaitu antara lain: (1) pengetahuan dibangun oleh
siswa sendiri, baik secara personal maupun sosial, (2) pengetahuan tidak
dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan
murid sendiri untuk menalar, (3) murid aktif mengkonstruksi terus menerus,
sehingga selalu terjadi perubahan konsep menuju ke konsep yang lebih
rinci, lengkap, serta sesuai dengan konsep ilmiah, (4) guru sekedar
membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi siswa
berjalan mulus.
Secara umum, belajar merupakan perubahan perilaku untuk
menemukan sesuatu yang baru yang sebelumnya belum ada. Intinya bahwa
belajar adalah proses menumukan suatu jawaban.
2.1.2 Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses dasar dari pendidikan yang
menentukan dunia pendidikan berjalan baik atau tidak. Pembelajaran secara
sederhana dapat diartikan sebagai suatu proses menciptakan kondisi yang
kondusif agar terjadi interaksi komunikasi belajar mengajar antara guru,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
peserta didik, dan komponen pembelajaran lainnya untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam makna yang lebih kompleks pembelajaran merupakan
suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan
satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi : tujuan, materi, metode,
dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan
oleh guru dalam memilih dan menentukan media, metode, strategi, dan
pendekatan apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran
(Hosnan, 2014: 18).
Bagian penting dari pendidikan yaitu proses belajar mengajar.
Sedangkan yang paling penting dalam pembelajaran yaitu pelaku
pendidikan baik pedidik maupun peserta didik. Moh Uzer Usman (dalam
Trianto, 2009: 20) mengemukakan bahwa proses pembelajaran adalah suatu
proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar
hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu. Proses pembelajaran merupakan inti dari proses
pendidikan formal dan guru sebagai pemegang peranan utama. Keberhasilan
seorang pendidik dalam mengajar juga dilihat dari hasil belajar peserta
didik. Guru yang berkompeten akan lebih mampu mengelola proses
pembelajaran, sehingga belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses interaksi timbal balik
antar guru dan peserta didik untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal.
2.2 Pembelajaran Yang Aktif
Pendekatan belajar aktif adalah pendekatan dalam pengelolaan sistem
pembelajaran melalui cara-cara belajar yang aktif menuju belajar yang mandiri.
Kemampuan belajar mandiri ini merupakan tujuan akhir dari belajar aktif
(active learning). Untuk dapat mencapai hal tersebut kegiatan pembelajaran
dirancang sedemikian rupa agar bermakna bagi peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Pembelajaran aktif dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan
semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga semua peserta didik
dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik
pribadi yang mereka miliki. Belajar yang bermakna bila peserta didik berperan
secara aktif dalam proses belajar dan akhirmya mampu memutuskan apa yang
akan dipelajari dan cara mempelajari. Guru berperan aktif sebagai fasilitator
yang mampu memudahkan siswa belajar. Guru mampu mengundang daya
kreasi siswa, dan mampu merancang serta melaksanakan kegiatan belajar
bermakna.
Belajar aktif merupakan pengembangan teori learning by doing (1859-
1952). Dewey sangat tidak setuju pada rote learning “belajar dengan
menghafal”. Dewey merupakan pendiri prinsip-prinsip “learning by doing”
yaitu bahwa siswa perlu terlibat dalam proses belajar secara spontan (Eveline
Siregar dan Hartini Nara, 2010: 108). Dari rasa keingintahuan siswa terdapat
hal-hal yang belum diketahuinya, maka akan dapat mendorong keterlibatan
peserta didik secara aktif dalam suatu proses belajar.
2.3 Hasil Belajar
Hasil belajar peserta didik merupakan hal yang sangat penting. Hasil
belajar siswa dapat dijadikan acuan untuk melihat tingkat keberhasilan atau
efektivitas guru dalam pembelajaran. Oleh karena itu, penilaian hasil belajar
harus dilakukan dengan baik mulai dari penentuan instrumen, penyusunan
instrumen, telaah instrumen, pelaksanaan penilaian, analisis hasil penilaian.
Hasil belajar adalah kompotensi atau kemampuan tertentu baik kognitif,
afektif, maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah
mengikuti proses belajar-mengajar. Hamalik (2003) dalam Kunandar (2013:
62) menjelaskan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, dan sikap-sikap serta kemampuan peserta didik.
Sudjana (2002) dalam Kunandar (2013: 62) lebih lanjut berpendapat bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik
setelah menerima pengalaman belajarnya.
Hasil belajar dapat dijelaskan perubahan perilaku seseorang yang
meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perubahan perilaku tersebut
diperoleh setelah siswa menyelesaikan proses pembelajarannya melalui
interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar sehingga
peserta didik dapat memperoleh sebuah pengalaman dalam belajar dan mampu
bertanggung jawab untuk hasil belajarnya.
2.4 Minat Belajar
Minat merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam proses
pembelajaran dimana siswa merasa tertarik pada pokok bahasan tertentu dan
merasa senang untuk mempelajarinya.
Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa
tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam
bidang itu (Winkele, 1984 dalam Yosefin, 2016: 8). Ciri-ciri dari seseorang
yang berminat terhadap sesuatu dapat menjadi indikator untuk melihat
seberapa besar tertariknya seseorang terhadap suatu hal. Ciri seseorang
berminat dalam pembelajaran dapat dilihat dari unsur-unsur minat yang
meliputi perasaan senang, aktif mencari bahan, bertekun, dan kemauan
mengerjakan tugas yang berhubungan dengan pembelajaran tersebut (Suparno,
2014: 59 dalam Yurike, 2018: 20).
2.5 Kreativitas
Kreativitas adalah suatu ide atau pemikiran manusia yang bersifat
inovatif, berdaya guna, dan dapat dimengerti (David dalam Beni S. 2012: 35).
Hamdani (2002) dalam Widya dan Srinarti, mengemukakan bahwa kreativitas
dapat ditinjau dari (3) hal, yaitu: (1) Kreativitas adalah suatu kemampuan, yaitu
kemampuan untuk membayangkan atau menciptakan sesuatu yang baru,
kemampuan untuk membangun ide-ide baru dengan mengombinasikan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
mengubah, menerapkan ulang ide-ide yang sudah ada; (2) Kreativitas adalah
suatu sikap, yaitu kemauan untuk menerima perubahan dan pembaharuan,
bermain dengan ide dan memiliki fleksibilitas dalam pandangan; (3)
Kreativitas adalah suatu proses, yaitu proses bekerja keras dan terus menerus
sedikit demi sedikit untuk membuat perubahan dan perbaikan terhadap
pekerjaan yang dilakukan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kreativitas merupakan kemampuan untuk menggabung-gabungkan unsur-unsur
yang sudah ada sebelumnya untuk menciptakan suatu gagasan yang baru dari
sebelumnya.
Kreativitas siswa dalam pembelajaran dapat dilihat berdasarkan perilaku
siswa selama proses pembelajaran Penelitian ini lebih berfokus pada kreativitas
siswa dalam menyelesaikan masalah. Beberapa aspek kreativitas siswa dilihat
berdasarkan indikator kreativitas yaitu kesesuaian, konteks dengan tema
persoalan, nilai pemecahan masalah, tanggung jawab, kelancaran berpikir,
berpikir original, Bersifat Imajinatif,. Dalam penelitian ini pengumpulan data
kreativitas siswa selama pembelajaran dilakukan dengan menggunakan lembar
observasi kreativitas siswa.
2.6 Pembelajaran Berbasis Masalah
2.6.1 Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah
Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan
ilmiah. Pendekatan saintifik (scientific) disebut juga sebagai pendekatan
ilmiah. Salah satu model pembelajaran dalam pendekatan saintifik adalah
model pembelajaran berbasis masalah (PBM). Torp dan Sage (2002) dalam
Yunus (2014: 160) memandang PBM merupakan model pembelajaran yang
difokuskan untuk menjembatani siswa agar memperoleh pengalaman belajar
dalam mengorganisasikan, meneliti, dan memecahkan masalah-masalah
kehidupan yang kompleks. PBM juga dipandang sebagai organisasi
kurikulum dan model pembelajaran yang memiliki tiga karakteristik utama,
yakni (1) melibatkan siswa sebagai stakeholders dalam situasi bermasalah;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
(2) mengatur kurikulum disekitar masalah holistik yang diberikan sehingga
memungkinkan siswa belajar dengan cara-cara yang relevan dan terhubung
dengan masalah; (3) menciptakan lingkungan belajar tempat guru melatih
siswa berpikir dan melakukan penelitian serta memfasilitasi siswa beroleh
pemahaman yang mendalam.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, PBM merupakan model
pembelajaran yang menyediakan pengalaman otentik yang mendorong
siswa untuk belajar aktif, mengkonstruksi pengetahuan, dan
mengintegrasikan konteks belajar di sekolah dan di kehidupan sehari-hari
secara alamiah.
2.6.2 Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah
Tujuan utama PBM bukanlah penyampaian sejumlah besar
pengetahuan kepada peserta didik, melainkan pada pengembangan
kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah dan
sekaligus mengembangkan kemampuan peserta didik untuk secara aktif
membangun pengetahuan sendiri. PBM juga dimaksudkan untuk
mengembangkan kemandirian belajar dan keterampilan sosial peserta didik.
2.6.3 Ciri-ciri Pembelajaran Berbasis Masalah
1) Pengajuan masalah atau pertanyaan
Pengaturan pembelajaran berkisar pada masalah atau pertanyaan yang
penting bagi siswa maupun masyarakat. Pertanyaan dan masalah yang
diajukan itu harusnya memenuhi kriteria autentik, jelas, mudah
dipahami, luas, dan bermanfaat.
2) Keterkaitan dengan berbagai masalah disiplin ilmu
Masalah yang diajukan dalam pembelajaran berbasis masalah
hendaknya mengaitkan atau melibatkan berbagai disiplin ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3) Penyelidikan yang autentik
Penyelidikan dalam pembelajaran berbasis masalah bersifat autentik.
Selain itu penyelidikan diperlukan untuk mencari penyelesaian masalah
yang bersifat nyata. Siswa menganalisis dan merumuskan masalah,
mengembangkan dan meramalkan hipotesis, mengumpulkan dan
menganalis informasi, melaksanakan eksperimen, menarik kesimpulan,
dan menggambarkan hasil akhir.
4) Menghasilkan dan memamerkan hasil atau karya
Pada pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bertugas menyusun
hasil penelitiannya dalam bentuk karya dan memamerkan hasil
karyanya. Artinya, hasil masalah siswa ditampilkan atau dibuatkan
laporannya.
5) Kolaborasi
Pada pembelajaran berbasis masalah, tugas-tugas belajar berupa
masalah harus diselesaikan bersama-sama sesama peserta didik baik
dalam kelompok kecil maupun kelompok besar, dan bersama-sama
antar peserta didik dengan guru.
2.6.4 Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Masalah
Prinsip utama PBM adalah penggunaan masalah nyata sebagai sarana
bagi peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan dan sekaligus
kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah. Masalah
nyata adalah masalah yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan
bermanfaat langsung apabila diselesaikan. Kurikulum 2013 menurut
PERMENDIKBUD Nomor 81 a Tahun 2013 (Hosnan, 2014: 301) tentang
implementasi kurikulum, menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan
tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik
adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Dalam PBM
pusat pembelajaran adalah peserta didik, sementara guru berperan sebagai
fasilitator yang memfasilitasi peserta didik untuk secara aktif menyelesaikan
masalah dan membangun pengetahuannya secara berpasangan ataupun
berkelompok (kolaborasi antar peserta didik).
2.6.5 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terdiri atas lima
langkah utama yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan
situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa.
1) Orientasi siswa pada masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa agar terlibat
pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2) Mengorganisasi siswa untuk belajar. Guru membantu siswa
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan
dengan masalah tersebut.
3) Membimbing penyelidikan individual dan kelompok. Guru mendorong
siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalahnya.
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai, seperti laporan,
video, dan model serta membantu berbagai tugas dengan temannya.
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru
membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan dan proses-proses yang mereka gunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2.7 Metode Eksperimen
2.7.1 Pengertian Metode Eksperimen
Eksperimen dapat didefiniskan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan
untuk menghasilkan data dan menjawab suatu masalah atau menguji suatu
hipotesis (Hosnan, 2014: 58). Menurut Schoenherr (1996, yang dikutip oleh
Palendeng, 2003: 81) dalam (Hosnan, 2014: 58), metode eksperimen adalah
metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena metode eksperimen
mampu memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan
kemampuan berpikir dan kreativitas secara optimal. Siswa diberi
kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep dalam struktur
kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan eksperimen, siswa menemukan bukti kebenaran dari suatu teori
yang sedang dipelajarinya.
2.7.2 Tahapan Metode Eksperimen
Pembelajaran dengan metode eksperimen, menurut Palendeng (2003:
82) dalam (Hosnan, 2014: 61), meliputi tahap-tahap berikut ini:
1) Percobaan awal; pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan
yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam.
Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan
materi fisika yang akan dipelajari.
2) Pengamatan; merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan
percobaan. Siswa diharapkan untuk mengamati dan mencatat peristiwa
tersebut.
3) Hipotesis awal; siswa dapat merumuskan hipotesis sementara
berdasarkan hasil pengamatannya.
4) Verifikasi; kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal
yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
diharapkan merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan,
selanjutnya dapat dilaporkan hasilnya.
5) Aplikasi konsep; setelah siswa merumuskan dan menemukan konsep,
hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan ini merupakan
pemantapan konsep yang telah dipelajari.
6) Evaluasi; merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep.
Penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membantu
siswa untuk memahami konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui
apabila siswa mampu mengutarakan secara lisan, tulisan, maupun
aplikasi dalam kehidupannya. Dengan kata lain, siswa memiliki
kemampuan untuk menjelaskan, menyebutkan, memberikan contoh,
dan menerapkan konsep terkait dengan pokok bahasan.
2.7.3 Metode Eksperimen Terbimbing dan Bebas
Metode eksperimen terbimbing adalah eksperimen yang seluruh
jalannya percobaan sudah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan
oleh siswa. Langkah-langkah yang harus dibuat oleh siswa, peralatan yang
digunakan, apa yang harus diamati dan diukur semuanya sudah ditentukan
sejak awal.
Metode eksperimen bebas adalah eksperimen dimana guru tidak
memberikan petunjuk pelaksanaan percobaan secara rinci. Dengan kata lain,
siswa harus lebih banyak berpikir sendiri, bagaimana akan merangkai
rangkaian, apa yang harus diamati, diukur, dan dianalisis serta disimpulkan.
Keuntungan dengan percobaan bebas adalah siswa ditantang untuk
merencanakan percobaan sendiri tanpa banyak dipengaruhi arahan guru.
Dengan demikian akan tampak bagaimana kreativitas, kepandaian, dan
kemampuan siswa dalam memecahkan tugas yang diberikan guru.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen
terbimbing. Dalam peneltian ini eksperimen terbimbing ini guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
menyiapkan alat yang dibutuhkan, memberikan LKS kepada siswa,
membimbing siswa jika mengalami kesulitan. Tetapi dalam hal ini siswa
diberikan kebebasan untuk merubah rancangan eksperimen yang telah
diberikan oleh guru tetapi dengan catatan bahwa masih memiliki konsep dan
tujuan yang sama. Dalam hal ini siswa dituntut untuk lebih kreatif.
2.8 Materi Energi
Pada kurikulum 2013 edisi revisi 2017 materi energi terdapat pada kelas X
semester 2. Peneliti menggunakan referensi buku yaitu: Tipler, 1998, Fisika
untuk Sains dan Teknik, Jakarta: Erlangga, dan Fisika untuk SMA/MA Kels X
(Sudar, Bambang, Eka: 2016 166-172).
Segala sesuatu yang kita lakukan dalam kehidupan sehari‐hari
membutuhkan energi. Untuk bertahan hidup kita membutuhkan energi yang
diperoleh dari makanan. Energi merupakan salah satu konsep yang paling
penting dalam fisika. Konsep yang sangat erat kaitannya dengan usaha adalah
konsep energi. Secara sederhana, energi merupakan kemampuan melakukan
usaha. Definisi yang sederhana ini sebenarnya kurang tepat atau kurang valid
untuk beberapa jenis energi (misalnya energi panas atau energi cahaya tidak
dapat melakukan kerja). Definisi tersebut hanya bersifat umum.
Secara umum, tanpa energi kita tidak dapat melakukan kerja. Sebagai
contoh, jika kita mendorong sepeda motor yang mogok, usaha alias kerja yang
kita lakukan menggerakan sepeda motor tersebut. Pada saat yang sama, energi
kimia dalam tubuh kita menjadi berkurang, karena sebagian energi kimia
dalam tubuh berubah menjadi energi kinetik sepeda motor. Usaha dilakukan
ketika energi dipindahkan dari satu benda ke benda lain. Dapat disimpulkan
bahwa Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi termasuk
dalam besaran skalar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2.8.1 Energi kinetik
Setiap benda yang bergerak memiliki energi. Ketapel yang ditarik lalu
dilepaskan sehingga batu yang berada di dalam ketapel meluncur dengan
kecepatan tertentu. Batu yang bergerak tersebut memiliki energi. Benda
yang bergerak memiliki kemampuan untuk melakukan kerja, karenanya
dapat dikatakan memiliki energi. Energi pada benda yang bergerak disebut
energi kinetik. Kata kinetik berasal dari bahasa yunani, kinetikos, yang
artinya ”gerak”. ketika benda bergerak, benda pasti memiliki kecepatan.
Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa energi kinetik
merupakan energi yang dimiliki benda karena gerakannya atau
kecepatannya.
Benda bisa bergerak karena memiliki energi. Energi yang dipengaruhi
oleh benda bergerak tersebut disebut energi kinetik. Semakin besar
kecepatan gerak suatu benda, semakin besar energi kinetiknya. Besar energi
suatu benda dapat diturunkan dari rumus gerak lurus berubah beraturan.
Suatu benda bermassa m mula-mula diam (v0 = 0), kemudian diberi gaya
sebesar F sehingga kecepatannya menjadi v dan berpindah sejauh s.
Gambar (2.1) Benda diam didorong dengan gaya F dengan kecepatan V
berpindah sejauh S
Berdasarkan gambar balok yang didorong dengan gaya F di atas, besar
kecepatan v adalah sebagai berikut:
v = v0t + at = 0 +at atau
v = at (2.1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
perpindahan s dapat ditentukan dengan rumus berikut:
s = v0t + at2 (2.2)
= v0t + (at) t
= vt
= vt (2.3)
Usaha yang dilakukan pada benda seluruhnya diubah menjadi energi
kinetik, sehingga dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
W = EK (2.4)
EK = W = F s (2.5)
= (ma) s
= (ma) vt
= mv (at)
= mv (v)
EK = mv2
(2.6)
Besaran energi kinetik ini merupakan besaran skalar yang bergantung
pada masa dan kecepatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
1) Hubungan antara usaha dan energi kinetik
Gambar (2.2) Benda didorong dengan gaya F dengan kecepatan
awal V1 berpindah sejauh S dengan kecepatan akhir V2
Jika suatu benda bermassa m yang memiliki kecepatan awal V1
diberi gaya dorong F sehingga bergerak sejauh s dengan kecepatan
akhir V2 maka dikatakan gaya tersebut melakukan usaha. Kecepatan
awal dan kecepatan akhir benda tersebut memiliki hubungan penting
dengan usaha yang diberikan pada sebuah benda tersebut. Jika F adalah
gaya yang bekerja pada benda tersebut maka menurut berdasarkan
Hukum 11 Newton dapat dinyatakan bahwa:
F = ma
Untuk sebuah gaya yang konstan, percepatan adakah konstan. Jarak
yang ditempuh benda dengan kelajuan awal dan kelajuan akhir dapat
dihubungkan dengan menggunakan persamaan percepatan konstan. Jika
kelajuan awal adalah V1 dan kelajuan akhir adalah V2 maka dapat
ditulis:
= + 2as (2.7)
2as = -
as = (2.8)
Kerja yang dilakukan oleh gaya neto sama dengan usaha yang
dilakukan pada benda,
W = F. s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Dengan mensubstitusikan persamaan (2.8) maka diperoleh
W = F. s
W = ( ma )s
W = m ( as )
W = m
W = mv22
- mv12 (2.9)
W = EK2 – EK1
W= (2.10)
Dengan:
EK2 = energi kinetik akhir (J)
EK1 = energi kinetik akhir (J)
2) Teorema usaha – energi
“usaha yang dilakulan pada sebuah benda sama dengan
perubahan energi kinetik benda”
W = EK2 – EK1 = mv22
- mv12 (2.11)
Hasil ini dikenal sebagai teorema usaha-energi. Teorema ini berlaku
baik gaya netonya konstan maupun tidak.
Usaha bernilai positif jika W bekerja pada suatu benda sehingga energi
kinetik benda bertambah sebesar W. Namun usaha bernilai negatif jika
benda melakukan usaha sebesar W sehingga energi kinetik berkurang
sebesar W.
Contoh usaha yang bernilai positif adalah usaha yang dihasilkan oleh
gaya dorong yang arahnya searah dengan perpindahan yang mengakibatkan
energi kinetik benda bertambah besar. Sedangkan contoh usaha bernilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
negatif adalah usaha yang dihasilkan oleh gaya pengereman yang
berlawanan arah dengan arah perpindahan yang mengakibatkan energi
kinetik benda berkurang sebesar usaha yang dilakukan oleh gaya
pengereman tersebut.
2.8.2 Energi potensial
Istilah potensial memiliki kata dasar “potensi”, yang dapat diartikan
sebagai kemampuan yang tersimpan. Secara umum, energi potensial
diartikan sebagai energi yang tersimpan dalam sebuah benda atau dalam
suatu keadaan tertentu. Energi potensial, karena masih tersimpan, sehingga
baru bermanfaat ketika berubah menjadi energi lain Misalnya pada air
terjun, energi potensial diubah menjadi energi kinetik sehingga dapat
menggerakan turbin yang kemudian akan digunakan untuk menghasilkan
energi listrik.
Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh benda karena
kedudukannya terhadap suatu bidang acuan tertentu. Setiap benda yang
berada pada ketinggian tertentu dari tanah atau lantai memiliki energi
potensial. Besar energi potensial dinyatakan degan rumus sebagai berikut:
EP = mgh (2.12)
Gambar (2.3) Benda bermassa m jatuh dari ketinggiah h2
menuju ketingian h1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Hubungan antara berat dan massa benda dapat dinyatakan dengan
rumus W = mg sehingga rumus energi potensial juga dapat dinyatakan
dengan rumus berikut:
EP = Wh (2.13)
dengan
W = berat benda (N)
EP = energi potensial (J)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2 )
h = ketinggian benda dari tanah atau dari lantai (m)
Hubungan usaha dengan energi potensial
Jika mempunyai sistem yang terdiri dari dua atau lebih benda, harus
lebih berhati-hati bila menghitung usaha yang dilakukan oleh gaya yang
bekerja pada sebagain dari sistem karena perpindahan titik tangkap gaya
tersebut tidak selalu sama dengan perpindahan seluruh sistem.
Kenyataannya, bagain yang berbeda dari sistem dapat mempunyai
perpindahan yang berbeda.
Pada kasus seorang pemain ski yang bermassa m menaiki bukit
mmenggunakan kereta gantung dengan kecepatan yang dapat diabaikan
sampai ketinggian h. kereta gantung melakukan usaha pada pemain ski
sebesar mgh, yang tak bergantung pada sudut kemiringan kereta gantung.
Energi kinetik pada pemain ski tidak berubah karena gaya gravitasi bumi
pada pemain ski melakukan usaha sebesar –mgh, sehingga usaha total yang
dilakukan pada pemain ski adalah nol. Jika pemain ski bergerak menaiki
puncak bukit maka usaha yang dilakukan gaya gravitasi adalah negatif dan
energi potensial sistem bertambah. Sebaliknya jika pemain ski meluncur
menuruni bukit, usaha yang dilakukan oleh gravitasi adala positif dan energi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
potensial sistem berkurang. Usaha total pemain ski saat menaiki dan
menuruni bukit kembali ke posisi semula adalah nol.
Gaya gravitasi dinamakan gaya konservatif. Secara umum sebuah
gaya adalah konservatif jika usaha total yang dilakukannya pada sebuah
partikel tersebut bergerak meneglilingi suatu lontasan tertutup dan kembali
ke posisi semula. Akibatnya adalah usaha yang dilakukan oleh gaya
konservatif pada sebuah partikel tak bergantung pada cara partikel
berpindah dari suatu titik ke titik yang lain.
Sebagai contoh, usaha yang dilakukan oleh gravitasi pada pemain ski
ketika pemain ski meluncur menuruni bukit dengan ketinggian h adalah
mgh, tak bergantung pada sudut kemiringan bukit. Kita menggunakan sifat
ini untuk mendefinisikan fungsi energi potensial EP yang dihubungkan
dengan sebuah gaya konservatif. Fungsi energi potensial ini didefinisikan
sedemikian sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif sama
dengan pengurangan fungsi energi potensial.
W =
atau
(2.14)
untuk perpindahan yang sangat kecil, dapat ditulis
dEP = -F.ds (2.15)
Fungsi energi potensial sistem bergantung pada konfigurasi sistem.
Untuk sistem bumi-pemain ski, fungsi energi potensial bergantung pada
jarak pemain ski dari pusat bumi. Dalam hal ini kita bebas menentukan EP
bernilai nol disuatu titik acuan yang memudahkan. Selanjutnya energi
potensial dititik lain adalah beda potensial ditittik itu dan dititik acuan. Jika
kita memilih energi potensial sama dengan nol ketika pemain ski ada di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
ketinggian air laut, dalam hal itu nilainya disembarang titik lain adalah mgy,
dengan y diukur dari permukaan laut.
Kita dapat menghitung fungsi energi potensial yang dihubungkan
dengan gaya gravitasi yang dekat dengan permukaan bumi dari persamaan
2.15. untuk gaya F = -mgj. Kita dapatkan
dEP = -F.ds = -(-mgj).(dx i + dy j + dz k)
Dengan mengintegrasikan, kita dapatkan: (persamaan energi potensial dekat
bumi)
EP = EP0 + mgy (2.16)
dengan EP0 adalah energi potensial di y = 0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian gabungan kuantitatif dan kualitatif.
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif karena data yang dikumpulkan
berupa angka dan dianalisis menggunakan statistik (Paul Suparno, 2010: 73).
Termasuk penelitian kualitatif karena mendeskripsikan minat dan kreativitas
terhadap obyek yang diteliti yang dianalisis menggunakan analisis kuantitatif.
3.2 Rancangan Penelitian
Penelitian ini melibatkan dua kelas sebagai subyek penelitian yang diberi
treatmen yang berbeda kemudian peneliti membandingkan hasil belajar dari
dua kelas tersebut. Rancangan penelitian adalah sebagai berikut ;
Keterangan :
Q1 = Pretest kelas kontrol X MIPA 1
X1 = Pembelajaran dengan metode ceramah aktif
Q1’
= Posttest kelas kontrol X MIPA 1
Q2 = Pretest kelas eksperimen terbimbing X MIPA 2
X2 = Pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing
Q2’
=Posttest kelas eksperimen terbimbing X MIPA 2
Kelas Kontrol X MIPA 1 Q1 X1 Q1’
Kelas Eksperimen X MIPA 2 Q2 X2 Q2’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Dalam penelitian ini, peneliti memberikan treatmen berupa pembelajaran
berbasis masalah dengan melakukan eksperimen terbimbing dengan instrument
yang digunakan yaitu berupa tes tertulis (pretest dan posttest). Peneliti
membandingkan hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen
dengan menggunakan metode yang berbeda yaitu pada kelas kontrol
menggunakan metode ceramah aktif dan kelas eksperimen menggunakan
metode eksperimen terbimbing. Kelas kontrol yaitu kelas X MIPA 2 dan kelas
eksperimen yaitu kelas X MIPA 1. Selain hasil belajar, peneliti juga
memperhatikan hal lain yaitu minat belajar dan kreativitas siswa dalam proses
pembelajaran. Minat belajar siswa dapat dilihat berdasarkan angket dan
kreativitas siswa dapat dilihat berdasarkan hasil kerja siswa dalam proses
pembelajaran selama bereksperimen.
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini bertempat di SMA Negri 2 Ngaglik Jl Besi, Jangkang Km 2
Suko Harjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah istimewa
Yogyakarta 55581. Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih satu bulan
yaitu 13 Maret- 18 April 2019.
3.4 Subjek dan Objek Penelitian
1) Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA SMA Negri 2
Ngaglik tahun ajaran 2018/2019.
2) Sampel Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah sebagian besar siswa kelas X MIPA
1 dan seluruh siswa kelas X MIPA 2, SMA Negri 2 Ngaglik tahun ajaran
2018/2019.
3) Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini yaitu pengaruh pembelajaran berbasis masalah
dengan melakukan eksperimen terbimbing terhadap hasil belajar, minat
belajar, dan kreativitas siswa pada materi energi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3.5 Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari dua yaitu variabel terikat dan variabel
bebas. Variabel terikat dari penelitian ini yaitu hasil belajar, minat belajar dan
kreativitas siswa, sedangkan variabel bebas yaitu metode eksperimen
terbimbing.
3.6 Treatmen
Dalam penelitian ini treatmen yang diberikan berupa pembelajaran
berbasis masalah dengan melakukan metode eksperimen terbimbing pada siswa
kelas X MIPA 1 dan metode ceramah aktif pada siswa kelas X MIPA 2 SMA
Negri 2 Ngaglik.
Dalam melaksanakan treatmen untuk mendapatkan data ada beberapa
langkah yang dilakukan yaitu:
Proses Belajar Mengajar (PBM)
Proses pembelajaran pada dua kelas ini menggunakan metode yang
berbeda yaitu pada kelas X MIPA 1 menggunakan metode ceramah aktif dan
pada kelas X MIPA 2 menggunakan metode eksperimen terbimbing.
1) Kelas Eksperimen Terbimbing
Pembelajaran di kelas ini menggunakan metode eksperimen
terbimbing. Eksperimen terbimbing yang di maksudkan adalah seluruh
jalannya percobaan sudah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan
oleh siswa. Dengan demikian siswa tidak bingung tentang langkah-langkah
yang akan dibuat, dan mengetahui tujuan akhir dari pembelajaran.
Proses pembelajaran yang dilakukan menggunakan metode
eksperimen terbimbing yaitu sebagai berikut:
a) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b) Peneliti menyajikan pertanyaan atau permasalahan, membimbing siswa
mengidentifikasi masalah, dan menyampaikan tujuan pembelajaran
eksperimen yang akan dicapai.
c) Siswa membuat hipotesis dalam kelompoknya masing-masing
berdasarkan permasalahan yang sudah disajikan dan pengetahuan awal
siswa tentang materi yang diajarkan.
d) Siswa melakukan eksperimen berdasarkan LKS yang dibagikan oleh
peneliti, menganalisis data yang diperoleh selama kesperimen,
menjawab pertanyaan, dan membuat kesimpulan.
e) Setiap kelompok menyampaikan hasil eksperimennya dan menunjukkan
lembar kerja siswa yang telah dikerjakan dalam kelompoknya masing-
masing.
f) Siswa dibimbing guru untuk menarik kesimpulan hasil eksperimen
yang telah dilakukan dan hubungannya dengan materi yang dipelajari.
Guru juga memperbaiki jawaban siswa jika ada kesalahan serta
menjelaskan keseluruhan materi yang baik dan benar kepada siswa.
2) Kelas Kontrol
Pembelajaran di kelas ini menggunakan metode ceramah aktif. Pada
awal pembelajaran guru memberikan beberapa pertanyaan pengantar kepada
siswa berkaitan dengan materi energi. Guru menyampaikan materi,
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi, kemudian
memberikan latihan soal dan memberikan soal kepada siswa untuk
diselesaikan. Soal-soal yang sudah diberikan oleh guru dibahas secara
bersama siswa dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3.7 Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data dalam rangka memecahkan masalah penelitian atau mencapai tujuan
penelitian (Sangadji & Sopiah, 2010: 46, dalam Yurike, 2018: 38). Instrumen
dalam penelitian ini ada dua yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen
pengumpulan data.
3.7.1 Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran ini memuat Rencana Pelaksaan Pembelajaran
(RPP). Dalam proses pembelajaran dibutuhkan sebuah perencanaan sebagai
pedoman guru dalam mengajar sehingga pelaksanaannya bisa lebih terarah.
Pedoman tersebut yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
pengembangannya mengacu pada suatu kompotensi dasar (KD) tertentu di
dalam kurikulum. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kurikulum
sekolah tempat penelitian berlangsung yaitu Kurikulum 2013 edisi revisi
2017. RPP yang dibuat terdiri dari 1) Identitas Sekolah, Mata Pelajaran,
Kelas/Semester, Alokasi Waktu; 2) Kompotensi Inti; 3) Kompotensi Dasar;
4) Indikator Pencapaian Kompotensi; 5) Tujuan Pembelajaran; 6) Materi; 7)
Metode Pembelajaran; 8) Kegiatan Pembelajaran; 9) Media, Alat, dan
Sumber Belajar; 10) Penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran secara
lengkap terdapat pada lampiran.
3.7.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu tes tertulis yang terdiri dari pretest dan posttest, dan angket.
1) Tes Tertulis
Tes tertulis dalam penelitian ini terdiri dari pretest dan posttest.
Soal pretest dan posttest dalam bentuk soal uraian. Berikut merupakan
tabel kisi-kisi dan format soal uraian baik pretest maupun posttest (tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3.1 dan tabel 3.2). Jawaban soal pretest dan posttest terdapat pada
lampiran 8.
Tabel 3.1 Kisi-kisi dan format soal uraian pretest materi energi
Dimensi
kognitif
Indikator
pencapaian
pemahaman
konsep
Soal
C1
(mengingat)
Menjelaskan
pengertian energi
Menjelaskanpengertian
energi kinetik
Menjelaskan
pengertian energi
potensial
1. (a) Apa yang dimaksud dengan energi?
(b) Sebut dan jelaskan jenis-jenis energi
2. Berikanlah contoh sebuah peristiwa dari
masing-masing jenis-jenis energi!
C3
Mengaplika
sikan
Mengaplikasikan
konsep energi
kinetik dalam
penyelesaian
masalah
kehidupan sehari-
hari
Mengaplikasikan
konsep energi
kinetik dalam
penyelesaian
masalah
kehidupan sehari-
3. Sebuah mobil truk dengan massa 10000 kg
berjalan melewati jalan tol. Mobil bergerak
dengan kecepatan 20 m/s. berapakah energi
kinetik yang dialami mobil tersebut?
4. Sebuhan apel yang massanya 0,01 kg jatuh
dari pohon setinggi 8 m. Tentukan besar
energi potensial yang dimiliki oleh apel
tersebut…
5. Benda A bermassa 15 kg mampu bergerak
dengan kecepatan 10 m/s.
Sedangkan benda B bermassa 10kg mampu
bergerak dengankecepatan 5 m/s.
Perbandingan energi kinetik benda A dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
hari
benda B adalah…
Tabel 3.2 Kisi-kisi dan format soal uraian posttest materi energi
Dimensi
kognitif
Indikator
pencapaian
pemahaman
konsep
Soal
C1
(mengingat)
Menjelaskan
pengertian energi
Menjelaskan
penegertian
energi kinetik
Menjelaskan
pengertian energi
potensial
1. (a) Apa yang dimaksud dengan energi?
(b) Sebut dan jelaskan jenis-jenis energi
2. Berikanlah contoh sebuah peristiwa dari
masing-masing jenis-jenis energi!
C3
Mengaplika
sikan
Mengaplikasikan
konsep energi
kinetik dalam
penyelesaian
masalah
kehidupan sehari-
hari
Mengaplikasikan
konsep usaha
dalam
penyelesaian
3. Benda A bermassa 15 kg mampu bergerak
dengankecepatan 10 m/s.Sedangkan benda
B bermassa 10kg mampu bergerak dengan
kecepatan 5 m/s. Perbandingan energi
kinetik benda A dan benda B adalah…
4. Benda yang bermassa 25 kg mula-mula
diam. Kemudian gaya sebesar 40 N bekerja
pada benda tersebut. Berapakah energi
kinetik benda setelah bergerak 5 sekon?
5. Sebuah benda bermassa 2 kg jatuh bebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
masalah
kehidupan sehari-
hari
Mengaplikasikan
konsep kekekalan
energi mekanik
dalam penyelesaia
n masalah
kehidupan sehari-
hari
dari ketinggian 20 m dari atas tanah.
Berapakah energi potensial setelah benda
bergerak 1 sekon
2) Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh
informasi dari responden yang ingin diketahui (Suparno, 2010:61). Pada
kajian pustaka, dijelaskan beberapa indikator dari minat yaitu perasaan
senang, aktif, mencari bahan, bertekun, dan kemauan mengerjakan tugas
yang berhubungan dengan pembelajaran tersebut dijadikan sebagai dasar
penyusunan kisi-kisi angket seperti pada tabel tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Fisika
Indikator Pernyataan Nomor
Item
Perasaan
senang
a. Saya belajar fisika tanpa ada paksaan
b. Saya merasa senang saat belajar fisika
c. Saya bersemangat dalam mengikuti pelajaran fisika
d.
1,2,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Aktif a. Saya antusias dalam mengikuti pelajaran fisika
b. Saya bertanya jika ada yang belum dipahami pada
pelajaran fisika
c. Saya s menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru
4,5,6
Ketertarikan
untuk belajar
a. Saya tertarik pada pelajaran fisika
b. Saya mencari informasi tentang fisika untuk
menambah pengetahuan
c. Saya tertarik untuk mengerjakan soal-soal fisika
7,8,9
Tekun a. Saya meluangkan waktu untuk belajar fisika selain di
sekolah
b. Saya belajar fisika dengan giat
c. Saya bersungguh-sungguh dalam belajar fisika
10,11,
12
Kemauan
mengerjakan
tugas
a. Saya rajin dalam mengerjakan tugas fisika
b. Saya tepat waktu dalam mengumpulkan tugas fisika
c. Saya mengerjakan tugas fisika dengan semangat
tanpa merasa terbebani
d. Saya berusaha mengerjakan tugas dengan baik meski
terkadang mengalami kesulitan
13,14,
15,16
3) Lembar observasi
Pembelajaran menggunakan metode eksperimen terbimbing siswa
melakukan eksperimen yang telah disiapkan guru dilengkapi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Lembar Kerja Siswa. Kreativitas siswa dapat dilihat dengan melihat
acuan beberapa indikator seperti pada tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4 aspek dan indikator kreativitas siswa kelas eksperimen
Aspek yang
dilihat Indikator
Tanggung jawab Kreativitas siswa selama proses pembelajaran indikator
menggunakan alat percobaan yang sesuai dengan
rancangan guru
Nilai pemecahan
masalah
Kreativitas siswa selama proses pembelajaran indikator
menggunakan alat percobaan yang sama tetapi dengan
penjelasan yang lebih detail.
Kesesuaian Kreativitas siswa selama proses pembelajaran indikator
merancang langkah-langkah eksperimen berbeda dengan
LKS, tetapi relevan dengan tujuan pembelajaran.
Konteks Kreativitas siswa selama proses pembelajaran indikator
menggunakan alat percobaan yang lain tetapi relevan
dengan materi.
Tabel 3.5 Lembar pengamatan kreativitas belajar siswa kelas eksperimen
Aspek kreativitas belajar yang dinilai Kriteria Kreativitas
Siswa
SB B CB KB
Menggunakan alat percobaan yang sesuai dengan
rancangan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Menggunakan alat percobaan yang sama tetapi
diperjalaskan lebih baik dan jelas
Merancang langkah-langkah eksperimen berbeda
dengan LKS, tetapi relevan dengan tujuan
pembelajaran.
Menggunakan alat percobaan yang lain tetapi
relevan dengan materi.
Dalam pembelajaran menggunakan metode ceramah aktif siswa
melakukan diskusi di dalam setiap kelompoknya. Beberapa aspek yang
perlu dilihat selama berjalannya diskusi yaitu antara lain: kelancaran
berpikir, berpikir original, dan bersifat imajinatif. Kreativitas siswa dapat
dilihat dengan melihat acuan beberapa indikator seperti pada tabel 3.6
berikut:
Tabel 3.6 aspek dan indikator kreativitas siswa kelas kontrol
Aspek yang dilihat Indikator
Kelancaran berpikir Mengerti dan mengidentifi kasi kesalahan pada
objek
Berpikir original Memahami dan berusaha menemukan cara baru
dalam penyelesaian masalah
Menggunakan cara berpikir sendiri tanpa
terpengaruh orang lain
Bersifat imajinatif Membuat korelasi antara masalah dengan
kejadian relevan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 3.7 Lembar pengamatan kreativitas belajar siswa kelas
kontrol
Aspek kreativitas belajar yang dinilai
Kriteria Kreativitas
Siswa
SB B CB KB
Memahami dan mengidentifikasi kesalahan pada objek
Memahami dan berusaha menemukan cara baru dalam
penyelesaian masalah
Membuat korelasi antara masalah dengan kejadian
relevan.
Menggunakan cara berpikir sendiri yang berbeda
dengan yang dijelaskan guru.
3.8 Validitas
Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat
mengukur apa yang hendak diukur (Gay 1983 dalam Sukardi, 2003: 121).
Validitas mengukur atau menentukan apakah suatu test sungguh mengukur apa
yang mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan. Validitas menunjuk pada
kesesuaian penuh arti, bergunanya kesimpulan yang dibuat peneliti
berdasarkan data yang dikumpulkan (Suparno, 2007: 67).
Terdapat beberapa macam penelitian validitas. Penelitian ini
menggunakan validitas isi. Validitas isi merupakan derajat di mana sebuah tes
mengukur cakupan substansi yang ingin diukur. Validitas isi mengukur apakah
isi dari instrumen yang akan digunakan sungguh mengukur isi dari domain
yang mau diukur (dalam Suparno, 2007: 68). Validitas isi pada umumnya
ditentukan melalui pertimbangan para ahli. Pertimbangan para ahli tersebut
biasanya menyangkut apakah semua aspek yang hendak diukur telah dicakup
melalui item pertanyaan dalam tes (Sukardi, 2003: 123).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Validitas tes ini diukur melalui kisi-kisi tes dan non tes. Kisi-kisi tes
berupa soal pretest dan posttest, serta kisi-kisi angket minat, indikator
kreativitas yang dilihat melalui observasi. Validitas isi soal, angket, lembar
observasi, dan lembar kerja siswa dibantu oleh Dosen Program Studi
Pendidikan Fisika.
3.9 Analisis Data
3.9.1 Analisis Penskoran pretest dan posttest
Jumlah butir soal pretest dan posttest dalam penelitian ini yaitu 5.
Masing-masing butir soal memiliki penskorannya dilihat dari tingkat
kesulitan soal. Jumlah skor maksimal pretest dan posttest masing-masing
25. Pedoman penskoran seperti pada tabel 3.8 berikut:
Perhitungan nilai yang diperoleh siswa dengan persamaan:
(13)
Tabel 3.8 Pedoman penskoran jawaban soal pretest dan posttest
Nomor
soal
Nomor
butir
soal
Skor
maksimal
Deskripsi Skor
1 1 a 2,5 Siswa menjawab benar dan lengap 2
Siswa menjawab benar tetapi kurang
lengkap
1,5
Siswa menulis jawaban tetapi salah 1
Siswa tidak menjawab soal 0
1 b 2,5 Siswa menjawab benar dan lengap 2
Siswa menjawab benar tetapi kurang
lengkap
1,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Siswa menulis jawaban tetapi salah 1
Siswa tidak menjawab soal 0
2,3,4,5 5 Siswa menjawab benar dan lengkap 5
Siswa menjawab benar tetapi kurang
lengkap
3
Siswa menulis jawaban tetapi salah 1
Siswa tidak menjawab soal 0
3.9.2 Analisis pretest dan posttest dengan menggunakan SPSS 23
Untuk mengetahui perbedaan pengetahuan siswa pada materi energi
sebelum dan sesudah pembelajaran maka akan dilakukan analisis hasil nilai
pretest dan posttest siswa. Analisis yang digunakan yaitu analisis statistik
uji T.
1) Analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah pemahaman awal
siswa di kelas kontrol sama dengan kelas eksperimen terbimbing yaitu
analisis uji t untuk 2 group independent, dengan persamaannya yaitu:
tobs= (14)
Keterangan:
n1 = jumlah anggota kelompok 1
n2 = jumlah anggota kelompok 2
s1 = standar deviasi kelompok 1
s2 = standar debviasi kelompok 2
nilai rata-rata kelompok 1
nilai rata-rata kelompok 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Dengan menggunakan program SPSS, jika p maka signifikan
( . Artinya adanya perbedaan pengetahuan awal antara siswa
kelas eksperimen terbimbing dengan kelas kontrol pada materi energi.
2) Analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah pemberian treatmen
meningkatkan pengetahuan siswa yaitu uji t dependent. Uji t dependent
ini digunakan untuk menguji satu kelompok yang diuji dua kali. Dalam
penelitian ini setiap kelas diuji antara hasil pretest dan posttest untuk
masing-masing kelas yaitu kelas kontrol dan kelas ekperimen
terbimbing. persamaan uji T dependent yang digunakan yaitu:
trel (15)
Keterangan
D = perbedaan skror tiap objek = X1- X2
N = jumlah pasang skor (jumlah pasangan)
X1 = nilai pretest
X2 = nilai posttest
Df = N-1
Dengan menggunakan program SPSS, jika jika p (level
signifikan maka signifikan. Artinya ada peningkatan
pengetahuan siswa dikelas eksperimen terbimbing menggunakan alat
peraga sederhana maupun kelas kontrol pada materi energi.
3) Analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
pengetahuan akhir antara kelas kontrol dan kelas eksperimen
terbimbing pada materi energi yaitu uji t independent seperti pada
persamaan (14). Dengan menggunakan program SPSS, p maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
signifikan. Artinya ada perbedaan pengetahuan antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen terbimbing pada materi energi setelah pembelajaran.
3.9.3 Analisis minat siswa
Penelitian ini menggunakan angket untuk mengukur minat belajar
siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
metode eksperimen terbimbing dan metode ceramah aktif pada materi
energi. Angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket tertutup
dimana peneliti telah menyusun pernyataan dan memberikan pilihan
jawaban yang dapat dipilih siswa. Terdapat 15 pernyataan positif yang ada
di angket yang akan dijawab oleh siswa.
Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengkur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu
(Sunarti & Rahmawati, 2014 : 50 dalam Yurike, 2018: 49). Skala likert
yang digunakan dalam penelitian ini adalah jawaban untuk menyatakan
sikap siswa yaitu selalu, sering, jarang, tidak pernah. Pemberian skor untuk
setiap pernyataan seperti pada tabel 3.9 berikut:
Tebel 3.9 Penetapan Skor untuk Setiap Pernyataan Lembar Obserbasi
Kunci kriteria Skor pernyataan positif
Selalu 4
Sering 3
Jarang 2
Tidak pernah 1
Sebelum dan sesudah pemberian treatmen angket minat belajar siswa
diberikan. Berdasarkan hasil yang diperoleh untuk mengetahui apakah ada
perbedaan minat belajar pada kedua kelas ini sebelum dan sesudah diberikan
treatmen yang berbeda maka akan dianalisis menggunaka uji t dependent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dan independent. Persamaan uji dependent dan independent seperti pada
persamaan (14) dan persamaan (15).
3.9.4 Persentasi peningkatan nilai mean hasil belajar kelas eksperimen
dan kelas kontrol
Untuk melihat seberapa besar persentasi peningkatan nilai mean hasil
belajar dan minat belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan treatmen
maka persentasi peningkatannya dapat dicari menggunakan persamaan:
Persentasi peningkatan nilai mean hasil belajar dan minat belajar
kelas eksperimen dan kelas kontrol x 100 % = %
Keterangan :
V1 = nilai mean hasil belajar dan minat belajar kelas eksperrimen dan
kelas kontrol sebelum diberikan trearmen
V2 = nilai mean hasil belajar dan minat belajar kelas eksperrimen dan
kelas kontrol sesudah diberikan trearmen
3.9.5 Analisisi kreativitas siswa
Kreativitas siswa dianalisis secara kualitatif berdasarkan hasil
pengamatan yang dilakukan secara langsung oleh peneliti selama
eksperimen berlangsung. Hasil pengamatan tersebut kemudian
dideskripsikan dan dianalisis untuk mengetahui kreativitas siswa pada kelas
eksperimen terbimbing dan kelas kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB 4
DATA DAN ANALISIS DATA
4.1 Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 dan 18 Maret untuk kelas
kontrol dan 14 Maret dilanjutkan 18 April untuk kelas eksperimen. Rentang
waktu dalam penelitian ini cukup lama karena sekolah banyak liburnya. Dalam
penelitian ini kelas X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen berjumlah 31 orang dan
Kelas X MIPA 2 berjumlah 31 orang sebagi kelas kontrol. Pembelajaran pada
kelas eksperimen menggunakan pendekatan problem based learning dengan
melakukan eksperimen sedangkan pada kelas kontrol menggunakan metode
ceramah aktif. Jadwal pelajaran setiap kelas dalam seminggu hanya sekali dengan
jumlah jam belajar 135 menit. Kegiatan pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada
table 4.1 berikut ini:
Table 4.1 Tabel pelaksanaan kegiatan pembelajaran
No Kelas Jumlah Waktu
pelaksanaan Kegiatan Siswa Hadir Tidak
hadir
1.
X
Mipa
2
31 24 7 11 Maret
2019
(13:15-
15:45 WIB)
Perkenalan
Pretest
Siswa mengisi angket
dan menjawab soal
Pretest
Peneliti menjelaskan
secara garis besar
mengenai materi energi
Siswa berdiskusi di
dalam kelompok
Peneliti melanjutkan
penjelasan terkait materi
dan memberikan latihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
soal.
Peneliti mengucapkan
terima kasih dan
meminta siswa untuk
belajar kembali yang
telah dijelaskan
2 X
MIPA
2
31 24 7 18 Maret
2019
(09:15-
10:45 WIB)
Peneliti memberikan
salam dilanjutkan
mengecek kehadiran
siswa
Siswa mengerjakan di
papan tugas yang
diberikan pertemuan
sebelumnya
Peneliti memberikan
latihan soal kepada siswa
terkait materi
sebelumnya
Peneliti bersama siswa
membahas bersama soal
tersebut.
Peneliti lanjut
menjelaskan materi
energi potensial.
Siswa mengerjakan
latihan soal
Peneliti mereview
kembali materi yang
telah dipelajari
sebelumnya
Siswa mengisi angket
dan mengerjakan soal
postets.
Peneliti mengucapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
terima kasih dan salam
perpisahan kepada siswa
3 X
Mipa
1
32 32 - 14 Maret
2019
(10:45-
13:15 WIB)
Perkenalan
(menyampaikan maksud
kedatangan dan
pembelajaran yang akan
diadakan pada beberapa
pertemuan)
Peneliti mengecek
kehadiran siswa
Siswa mengisi angket
dan mengerjakan soal
pretest
Peneliti menjelaskan
pendekatan berbasis
masalah dan metode
eksperimen
Pembagian kelompok
dan mengatur posisi
kelas
Peneliti menunjukkan
sebuah demonstrasi
tentang energi kinetik
dan energi potensial
kemudian dari
demonstrasi tersebut
peneliti memberikan
beberapa pertanyaan.
Peneliti memberikan
petunjuk penggunaan
LKS
Peneliti memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
membacakan keselirhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
LKS terlebih dahulu
Siswa melakukan
eksperimen energi
kinetik dan energi
potensial
Peneliti dibantu oleh
beberapa teman untuk
mendampingi dan
mengamati siswa dalam
setiap kelompok
Siswa melakukan diskusi
dan lanjut mengerjakan
beberapa pertanyaan di
dalam LKS
Peneliti memberikan
ucapan terima kasih dan
meminta siswa untuk
pelajari kembali yang
telah dijelaskan
4
X
Mipa
1
32 32 - 18 April
2019
(10:45-
13:15 WIB)
Peneliti memberikan
salam dilanjutkan
mengecek kehadiran
siswa
Peneliti memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
membacakan hasil kerja
siswa
Siswa mempresentasikan
hasil diskusi
Peneliti menjelaskan
kembali eksperimen
yang telah
dipresentasikan siswa
dan lanjut menjelaskan
materi.
Peneliti memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDA