+ All Categories
Home > Documents > PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat...

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat...

Date post: 27-Nov-2020
Category:
Author: others
View: 2 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
Embed Size (px)
of 173 /173
i PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN TERBIMBING PADA MATERI ENERGI GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR, MINAT BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 2 NGAGLIK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sajana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun Oleh: Elisabeth Ediyarni Jani Nim: 151424022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Transcript
  • i

    PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN

    MELAKUKAN EKSPERIMEN TERBIMBING PADA MATERI ENERGI

    GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR, MINAT BELAJAR DAN

    KREATIVITAS SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 2 NGAGLIK

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sajana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Fisika

    Disusun Oleh:

    Elisabeth Ediyarni Jani

    Nim: 151424022

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    “Dengan kuasa yang diberikan kristus kepada saya, saya mempunyai kekuatan

    untuk menghadapi segala rupa keadaan”

    (Filipi 4:13)

    “Bekerja keras. Lakukan yang terbaik. Simpan kata-kata anda. Jangan terlalu

    sombong. Percaya kepada Tuhan. Jangan takut dan jangan pernah lupakan

    teman”

    (Harry S. Truman)

    Karya ini saya persembahkan kepada:

    1. Kedua orang tua Bapak Yohanes Jani dan Ibu Petronela Jelau serta kakak

    tersayang Atik Jani yang selalu mendukung saya dalam suka maupun

    dalam duka.

    2. Teman-teman mahasiswa/i pendidikan Fisika 2015 yang sudah berbagi

    pengalaman dan berdinamika bersama selama ini.

    3. Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    ABSTRAK

    PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN

    MELAKUKAN EKSPERIMEN TERBIMBING PADA MATERI ENERGI

    GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR, MINAT BELAJAR, DAN

    KREATIVITAS SISWA KELAS X MIPA SMAN 2 NGAGLIK

    Elisabeth Ediyarni Jani

    Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta

    2019

    `Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model

    pembelajaran berbasis masalah dengan melakukan ekperimen terbimbing untuk

    meningkatkan hasil belajar, minat belajar dan kreativitas siswa pada pokok

    bahasan energi terhadap siswa kelas X MIPA 2 SMA Negri 2 Ngaglik.

    Penelitian ini berlangsung selama bulan Maret-April 2019. Subyek

    penelitian ini yaitu siswa kel as X MIPA 1 yang berjumlah 32 orang sebagai

    kelas eksperimen diajar menggunakan metode eksperimen terbimbing dan siswa

    kelas X MIPA 2 berjumlah 24 orang sebagai kelas kontrol diajar menggunakan

    metode ceramah aktif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

    tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan

    observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil

    belajar, minat belajar, dan kreativitas siswa kelas eksperimen. Kreativitas siswa

    dilihat berdasarkan situasi yang dilakukan siswa saat eksperimen berlangsung.

    Kata Kunci: pembelajaran berbasis masalah, metode eksperimen, hasil belajar,

    minat siswa, kreativitas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRACT

    APPLICATION OF PROBLEM-BASED LEARNING BY USING

    EXPERIMENTS ON ENERGY MATERIALS TO IMPROVE THE

    KNOWLEDGE, LEARNING INTEREST, AND STUDENT CREATIVITY OF

    SMAN 2 NGAGLIK CLASS X STUDENTS

    Elisabeth Ediyarni Jani

    Sanata Dharma University

    Yogyakarta

    2019

    This research aims to know the influence of the application the problem-

    based learning by using experiment to improve the results of learning, the

    learning interest and creativity of students on the subject of energy of students

    class X SCIENCES SMA Negeri 2 Ngaglik.

    This research was done on March-April 2019. The subject of the research

    was 32 students of class X MIPA 1, taught using guided experimental methods

    and students of class X MIPA 2 as the control class taught by using active lecture

    methods. The instruments used in this research included written test (pretest and

    posttest), questionnaire of learning, and observation.

    The result of this research showed that students knowledge, interest in

    learning, and creativity were improved. Students’ creativity was seen based on

    students performed during experiment.

    Keyword: problem-based learning, experiment, knowledge, interest, creativity.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat

    yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

    “Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Melakukan Eksperimen

    Terbimbing pada Materi Energi guna Meningkatkan Hasil Belajar, Minat

    Belajar, dan Kreativitas Siswa Kelas X Mipa SMA N 2 Ngaglik.. Skripsi atau

    tugas akhir ini merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi strata

    satu dan meraih gelar sarjana pendidikan sesuai dengan Kurikulum Program Studi

    Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan ilmu pengetahuan Alam,

    Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

    Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak

    mengalami kendala, tetapi berkat bantuan Tuhan YME dan beberapa pihak

    kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu penulis

    mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Romo Prof. Dr. Paulus Suparno, S.J.,M.S.T selaku dosen pebimbing dan

    Dosen Pembimbing Akademik yang dengan sabar membimbing,

    memberikan masukan dan motivasi kepada penulis dalam pembuatan skripsi

    ini.

    2. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas

    Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

    3. Bapak Dr. Ign Edi Santosa, M.S., selaku ketua Program Studi Pendidikan

    Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

    4. Bapak Drs. Domi Saverius, M.Si., dan Bapak Albertus Hariwangsa Panulu

    M.Sc sebagai validator yang bersedia memberikan masukan dan saran

    kepada penulis dalam membuat instrumen soal, angket, lembar observasi,

    dan lembar kerja siswa sehingga menjadi lebih baik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.... Error! Bookmark not defined.

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

    HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. iv

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............... Error! Bookmark not defined.

    HALAMAN PERSETUJUAN ............................. Error! Bookmark not defined.

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .. Error!

    Bookmark not defined.

    ABSTRAK ........................................................................................................ vii

    ABSTRACT ....................................................................................................... viii

    KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix

    DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii

    BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1

    1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 3

    1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 3

    1.4 Manfaat Penenlitian................................................................................ 4

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    BAB 2 LANDASAN TEORI ............................................................................. 5

    2.1 Belajar Dan Pembelajaran ...................................................................... 5

    2.1.1 Pengertian Belajar ........................................................................... 5

    2.1.2 Pengertian Pembelajaran ................................................................. 5

    2.2 Pembelajaran Yang Aktif ....................................................................... 6

    2.3 Hasil Belajar .......................................................................................... 7

    2.4 Minat Belajar ......................................................................................... 8

    2.5 Kreativitas .............................................................................................. 8

    2.6 Pembelajaran Berbasis Masalah ............................................................. 9

    2.6.1 Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah ..................................... 9

    2.6.2 Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah ......................................... 10

    2.6.3 Ciri-ciri Pembelajaran Berbasis Masalah ....................................... 10

    2.6.4 Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Masalah ............................. 11

    2.6.5 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah ......................... 12

    2.7 Metode Eksperimen.............................................................................. 13

    2.7.1 Pengertian Metode Eksperimen ..................................................... 13

    2.7.2 Tahapan Metode Eksperimen ........................................................ 13

    2.7.3 Metode Eksperimen Terbimbing dan Bebas ................................... 14

    2.8 Materi Energi.......................................................................................... 15

    2.8.1 Energi kinetik ................................................................................ 16

    2.8.2 Energi potensial ............................................................................. 20

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    BAB 3 METODE PENELITIAN ..................................................................... 24

    3.1 Jenis Penelitian ..................................................................................... 24

    3.2 Rancangan Penelitian ........................................................................... 24

    3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 25

    3.4 Subjek dan Objek Penelitian ................................................................. 25

    3.5 Variabel Penelitian ............................................................................... 26

    3.6 Treatmen .............................................................................................. 26

    3.7 Instrumen ............................................................................................. 28

    3.7.1 Instrumen Pembelajaran ................................................................ 28

    3.7.2 Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 28

    3.8 Validitas ............................................................................................... 35

    3.9 Analisis Data ........................................................................................ 36

    3.9.1 Analisis Penskoran pretest dan posttest .............................................. 36

    3.9.2 Analisis pretest dan posttest dengan menggunakan SPSS 23 .......... 37

    3.9.3 Analisis minat siswa ...................................................................... 39

    3.9.4 Persentasi peningkatan nilai mean hasil belajar kelas eksperimen

    dan kelas kontrol ........................................................................... 40

    3.9.5 Analisis kreativitas siswa ............................................................... 40

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    BAB 4 DATA DAN ANALISIS DATA .......................................................... 41

    4.1 Deskripsi Penelitian.............................................................................. 41

    4.1.1 Pelaksanaan Kelas Kontrol ............................................................ 45

    4.1.2 Pelaksanaan Kelas Eksperimen ...................................................... 47

    4.2 Data dan Analisis Data ......................................................................... 49

    4.2.1 Hasil Belajar Siswa ....................................................................... 49

    4.2.2 Minat Belajar Siswa ...................................................................... 58

    4.2.3 Kreativitas Siswa ........................................................................... 65

    4.3 Keterbatasan Peneliti ............................................................................ 69

    BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 70

    5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 70

    5.2 Saran .................................................................................................... 70

    5.2.1 Bagi Guru ...................................................................................... 70

    5.2.2 Bagi penelitian .............................................................................. 71

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 72

    LAMPIRAN ...................................................................................................... 74

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Kisi-kisi dan format soal uraian pretest materi energi ......................... 29

    Tabel 3.2 Kisi-kisi dan format soal uraian posttest materi energi ........................ 30

    Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Fisika ................................................ 31

    Tabel 3.4 Aspek dan indikator kreativitas siswa kelas eksperimen ..................... 33

    Tabel 3.5 Lembar pengamatan kreativitas belajar siswa kelas eksperimen .......... 33

    Tabel 3.6 aspek dan indikator kreativitas siswa kelas kontrol ............................. 34

    Tabel 3.7 Lembar pengamatan kreativitas belajar siswa kelas kontrol ................ 35

    Tabel 3.8 Pedoman penskoran jawaban soal pretest dan posttest ........................ 36

    Tabel 3.9 Penetapan Skor untuk Setiap Pernyataan Lembar Observasi ............... 39

    Table 4.1 Tabel pelaksanaan kegiatan pembelajaran........................................... 41

    Table 4.2. Nilai pretes dan postes kelas eksperimen terbimbing dan

    kelas kontrol ......................................................................................... 50

    Tabel 4.3 Perbandingan pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol ................... 52

    Tabel 4.4 Perbandingan pretest dan posttest kelas eksperimen ........................... 53

    Tabel 4.5 Perbandingan pretest dan posttest kelas Kontrol ................................. 54

    Tabel 4.6 Perbandingan posttest Kelas eksperimen dan kelas kontrol ................. 55

    Tabel 4.7 Perbandingan seilish nilai pretest - posttest Kelas eksperimen

    dan kelas kontrol .................................................................................. 56

    Tabel 4.8 Minat belajar awal - akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol ............ 59

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    Tabel 4.9 Perbandingan minat belajar awal kelas eksperimen

    dan kelas kontrol .................................................................................. 60

    Tabel 4.10 Perbandingan minat awal dan akhir kelas eksperimen ....................... 61

    Tabel 4.11 Perbandingan minat belajar awal dan akhir kelas kontrol .................. 62

    Tabel 4.12 Perbandingan minat akhir belajar Kelas eksperimen dan

    kelas kontrol ......................................................................................... 63

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar (2.1) Benda diam didorong dengan gaya F dengan kecepatan V

    berpindah sejauh S ............................................................................... 16

    Gambar 2.2 Benda didorong dengan gaya F dengan kecepatan awal V1

    berpindah sejauh S dengan kecepatan akhir V2 ..................................... 18

    Gambar 2.3 Benda bermassa m jatuh dari ketinggian h2 menuju

    ketingian h1 ..................................................................................... 27

    Gambar 2.4 Sebuah truk mengakut tanah dari ketinggian h1 menuju

    ketinggian h2 .................................................................................... 28

    Gambar 4.1 Suasana kelas kontrol selama pembelajaran .................................... 47

    Gambar 4.2 Suasana pembelajaran kelas eksperimen ......................................... 49

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian .................................................... 75

    Lampiran 2 Surat Perizinan pelaksanaan Penelitian ............................................ 76

    Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ........................... 77

    Lampiran 4 RPP Kelas Eksperimen ................................................................... 77

    Lampiran 5 RPP Kelas Kontrol .......................................................................... 88

    Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa ........................................................................ 96

    Lampiran 7 Soal Pretest dan Posttest ............................................................... 104

    Lampiran 8 Jawaban Soal Pretest dan Posttest ................................................. 106

    Lampiran 9 Lembar Validitas Soal, Jawaban Pretest Dan Posttest, Angket

    Dan Lembar Observasi Kreativitas Siswa ........................................... 110

    Lampiran 10 Contoh Hasil Pretest dan Posttest Hasil Belajar dan Minat

    Belajar Siswa kelas control dan kelas eksperimen ............................... 130

    Lampiran 11 Tabel Total Skor Setiap Indikator Minat Belajar

    Kelas Eksperrimen dan Kelas Kontrol ................................................ 154

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Perkembangan globalisasi semakin pesat. Untuk menghadapi

    perkembangan globalisasi ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dengan

    baik kualitasnya. Pendidikan merupakan salah satu aspek tersebut. Pendidikan

    diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

    Peningkatan kualitas pendidikan menyangkut dua aspek penting yaitu

    pendidik dan peserta didik. Kunci utama dalam peningkatan kualitas

    pendidikan yaitu pada mutu pendidiknya. Oleh karena itu, para pendidik harus

    menguasai materi, kreatif, inovatif dalam membuat suatu pembelajaran yang

    baik bagi peserta didik. Merancang suatu pembelajaran tidak lepas dari metode,

    sarana dan prasarana yang baik demi tercapainya peningkatan kualitas

    pendidikan.

    Fisika merupakan salah satu bidang ilmu alam yang sulit dipahami dan

    dianggap membosankan oleh beberapa peserta didik. Namun akan menjadi

    suatu bidang ilmu yang menyenangkan jika pembelajarannya dikemas dengan

    baik seperti menunjukkan suatu peristiwa nyata sehingga mendapatkan feed

    back yang baik dari pesera didik. Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam

    menentukan metode dalam pembelajaran.

    Pembelajaran sains di sekolah tidak cukup hanya mengetengahkan fakta

    atau konsep tetapi juga harus mampu memberi pengalaman dari konsep

    tersebut. Oleh karena itu agar siswa mendapatkan pembelajaran yang demikian

    maka yang harus ditekankan yaitu metode yang dipakai dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran diusahakan bisa membangkit

    minat, ketertarikan dan perasaan senang siswa dalam mengikuti pembelajaran.

    Salah satu metode yang bisa mambangkitkan semangat dan membuat siswa

    senang yaitu metode ekperimen.

    Dalam metode eksperimen, guru dapat mengembangkan keterlibatan

    fisik dan mental, serta emosional siswa. Siswa mendapat kesempatan untuk

    melatih keterampilan proses agar memperoleh hasil belajar yang maksimal.

    Pengalaman yang dialami secara langsung dapat tertanam dalam ingatannya.

    Keterlibatan fisik dan mental serta emosional siswa diharapkan dapat

    diperkenalkan pada suatu cara atau kondisi pembelajaran yang dapat

    menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang inovatif dan kreatif.

    Kurikulum 2013 menekankan bahwa materi yang dipelajari berbasis

    fakta atau fenomena tertentu, mengharapkan siswa untuk mengamati, bertanya,

    dan mencari sendiri jawabannya dari berbagai sumber yang relevan, dan

    bermuara pada sebuah jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara

    keilmuan. Untuk menuju tahap seperti itu, para siswa terlebih dahulu perlu

    memiliki pengetahuan mendalam agar bisa membedakan benar atau salahnya

    suatu konsep, peristiwa ataupun keadaan. Untuk mengetahui dan menemukan

    keselarasan antara pengetahuan konsep dan kebenarannya maka diperlukan

    melaksanakan eksperimen untuk membuktikannya.

    Berdasarkan hasil observasi pada SMA Negeri 2 Ngaglik terlihat bahwa

    dalam pembelajaran terkadang guru memberikan kesempatan kepada siswa

    untuk melakukan eksperimen, menggunakan alat yang tersedia di laboratorium.

    Dalam penelitian inipun siswa melakukan eksperimen menggunakan alat yang

    sudah disediakan oleh guru di laboratorium.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai

    berikut:

    1) Apakah model pembelajaran berbasis masalah dengan melakukan

    ekperimen terbimbing mampu meningkatkan hasil belajar fisika pada

    pokok bahasan energi siswa kelas X MIPA SMA Negri 2 Ngaglik tahun

    ajaran 2018/2019?

    2) Apakah terjadi peningkatan minat belajar fisika siswa kelas X MIPA

    SMA Negri 2 Ngaglik tahun ajaran 2018/2019 pada pokok bahasan energi

    yang diajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah

    dengan melakukan ekperimen terbimbing?

    3) Apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis masalah

    dengan melakukan ekperimen terbimbing dalam pembelajaran fisika

    khususnya dalam pokok bahasan energi terhadap kreativitas siswa kelas X

    MIPA SMA Negri 2 Ngaglik tahun ajaran 2018/2019?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

    mengetahui:

    1) Peningkatan hasil belajar fisika siswa kelas X MIPA SMA Negri 2

    Ngaglik tahun ajaran 2018/2019 yang diajarkan menggunakan model

    pembelajaran berbasis masalah dengan melakukan ekperimen terbimbing.

    2) Peningkatan minat belajar fisika siswa kelas X MIPA SMA Negri 2

    Ngaglik tahun ajaran 2018/2019 pada pokok bahasan energi yang

    diajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan

    melakukan ekperimen terbimbing.

    3) Pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan

    melakukan ekperimen terbimbing dalam pembelajaran fisika khususnya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    dalam pokok bahasan energi terhadap kreativitas siswa kelas X MIPA

    SMA Negri 2 Ngaglik tahun ajaran 2018/2019.

    1.4 Manfaat Penenlitian

    Penelitian ini bermanfaat baik bagi siswa, peneliti, dan guru.

    1) Bagi siswa

    (1) Siswa dapat memahami materi energi dengan baik dan benar,

    sehingga hasil belajar meningkat.

    (2) Siswa dapat memperoleh pengalaman langsung melalui metode

    eksperimen yang dilakukan.

    (3) Siswa dapat mengembangkan kreativitasnya dalam merancang suatu

    eksperimen

    2) Bagi guru

    Guru dapat membuat strategi pembelajaran yang baik untuk

    meningkatkan hasil belajar, minat dan kreativitas siswa.

    3) Penelitian

    Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya yang

    menggunakan topik sama.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    BAB 2

    LANDASAN TEORI

    2.1 Belajar Dan Pembelajaran

    2.1.1 Pengertian Belajar

    Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi terhadap semua

    situasi yang ada di sekitar individu siswa. Belajar dapat dipandang sebagai

    proses yang diarahkan kepada pencapaian tujuan dan proses berbuat melalui

    berbagai pengalaman yang diciptakan guru (Hosnan, 2014: 7). Menurut

    Sudjana (1989: 28) dalam Hosnan (2014: 8) belajar juga merupakan proses

    melihat, mengamati, dan memahami sesuatu.

    Beberapa prinsip konstruktivisme yang berkaitan dengan belajar

    (dalam Suparno, 1997: 49) yaitu antara lain: (1) pengetahuan dibangun oleh

    siswa sendiri, baik secara personal maupun sosial, (2) pengetahuan tidak

    dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan

    murid sendiri untuk menalar, (3) murid aktif mengkonstruksi terus menerus,

    sehingga selalu terjadi perubahan konsep menuju ke konsep yang lebih

    rinci, lengkap, serta sesuai dengan konsep ilmiah, (4) guru sekedar

    membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi siswa

    berjalan mulus.

    Secara umum, belajar merupakan perubahan perilaku untuk

    menemukan sesuatu yang baru yang sebelumnya belum ada. Intinya bahwa

    belajar adalah proses menumukan suatu jawaban.

    2.1.2 Pengertian Pembelajaran

    Pembelajaran merupakan proses dasar dari pendidikan yang

    menentukan dunia pendidikan berjalan baik atau tidak. Pembelajaran secara

    sederhana dapat diartikan sebagai suatu proses menciptakan kondisi yang

    kondusif agar terjadi interaksi komunikasi belajar mengajar antara guru,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    peserta didik, dan komponen pembelajaran lainnya untuk mencapai tujuan

    pembelajaran. Dalam makna yang lebih kompleks pembelajaran merupakan

    suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan

    satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi : tujuan, materi, metode,

    dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan

    oleh guru dalam memilih dan menentukan media, metode, strategi, dan

    pendekatan apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran

    (Hosnan, 2014: 18).

    Bagian penting dari pendidikan yaitu proses belajar mengajar.

    Sedangkan yang paling penting dalam pembelajaran yaitu pelaku

    pendidikan baik pedidik maupun peserta didik. Moh Uzer Usman (dalam

    Trianto, 2009: 20) mengemukakan bahwa proses pembelajaran adalah suatu

    proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar

    hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk

    mencapai tujuan tertentu. Proses pembelajaran merupakan inti dari proses

    pendidikan formal dan guru sebagai pemegang peranan utama. Keberhasilan

    seorang pendidik dalam mengajar juga dilihat dari hasil belajar peserta

    didik. Guru yang berkompeten akan lebih mampu mengelola proses

    pembelajaran, sehingga belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.

    Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses interaksi timbal balik

    antar guru dan peserta didik untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan

    untuk mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal.

    2.2 Pembelajaran Yang Aktif

    Pendekatan belajar aktif adalah pendekatan dalam pengelolaan sistem

    pembelajaran melalui cara-cara belajar yang aktif menuju belajar yang mandiri.

    Kemampuan belajar mandiri ini merupakan tujuan akhir dari belajar aktif

    (active learning). Untuk dapat mencapai hal tersebut kegiatan pembelajaran

    dirancang sedemikian rupa agar bermakna bagi peserta didik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    Pembelajaran aktif dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan

    semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga semua peserta didik

    dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik

    pribadi yang mereka miliki. Belajar yang bermakna bila peserta didik berperan

    secara aktif dalam proses belajar dan akhirmya mampu memutuskan apa yang

    akan dipelajari dan cara mempelajari. Guru berperan aktif sebagai fasilitator

    yang mampu memudahkan siswa belajar. Guru mampu mengundang daya

    kreasi siswa, dan mampu merancang serta melaksanakan kegiatan belajar

    bermakna.

    Belajar aktif merupakan pengembangan teori learning by doing (1859-

    1952). Dewey sangat tidak setuju pada rote learning “belajar dengan

    menghafal”. Dewey merupakan pendiri prinsip-prinsip “learning by doing”

    yaitu bahwa siswa perlu terlibat dalam proses belajar secara spontan (Eveline

    Siregar dan Hartini Nara, 2010: 108). Dari rasa keingintahuan siswa terdapat

    hal-hal yang belum diketahuinya, maka akan dapat mendorong keterlibatan

    peserta didik secara aktif dalam suatu proses belajar.

    2.3 Hasil Belajar

    Hasil belajar peserta didik merupakan hal yang sangat penting. Hasil

    belajar siswa dapat dijadikan acuan untuk melihat tingkat keberhasilan atau

    efektivitas guru dalam pembelajaran. Oleh karena itu, penilaian hasil belajar

    harus dilakukan dengan baik mulai dari penentuan instrumen, penyusunan

    instrumen, telaah instrumen, pelaksanaan penilaian, analisis hasil penilaian.

    Hasil belajar adalah kompotensi atau kemampuan tertentu baik kognitif,

    afektif, maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah

    mengikuti proses belajar-mengajar. Hamalik (2003) dalam Kunandar (2013:

    62) menjelaskan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

    pengertian-pengertian, dan sikap-sikap serta kemampuan peserta didik.

    Sudjana (2002) dalam Kunandar (2013: 62) lebih lanjut berpendapat bahwa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik

    setelah menerima pengalaman belajarnya.

    Hasil belajar dapat dijelaskan perubahan perilaku seseorang yang

    meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perubahan perilaku tersebut

    diperoleh setelah siswa menyelesaikan proses pembelajarannya melalui

    interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar sehingga

    peserta didik dapat memperoleh sebuah pengalaman dalam belajar dan mampu

    bertanggung jawab untuk hasil belajarnya.

    2.4 Minat Belajar

    Minat merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam proses

    pembelajaran dimana siswa merasa tertarik pada pokok bahasan tertentu dan

    merasa senang untuk mempelajarinya.

    Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa

    tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam

    bidang itu (Winkele, 1984 dalam Yosefin, 2016: 8). Ciri-ciri dari seseorang

    yang berminat terhadap sesuatu dapat menjadi indikator untuk melihat

    seberapa besar tertariknya seseorang terhadap suatu hal. Ciri seseorang

    berminat dalam pembelajaran dapat dilihat dari unsur-unsur minat yang

    meliputi perasaan senang, aktif mencari bahan, bertekun, dan kemauan

    mengerjakan tugas yang berhubungan dengan pembelajaran tersebut (Suparno,

    2014: 59 dalam Yurike, 2018: 20).

    2.5 Kreativitas

    Kreativitas adalah suatu ide atau pemikiran manusia yang bersifat

    inovatif, berdaya guna, dan dapat dimengerti (David dalam Beni S. 2012: 35).

    Hamdani (2002) dalam Widya dan Srinarti, mengemukakan bahwa kreativitas

    dapat ditinjau dari (3) hal, yaitu: (1) Kreativitas adalah suatu kemampuan, yaitu

    kemampuan untuk membayangkan atau menciptakan sesuatu yang baru,

    kemampuan untuk membangun ide-ide baru dengan mengombinasikan,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    mengubah, menerapkan ulang ide-ide yang sudah ada; (2) Kreativitas adalah

    suatu sikap, yaitu kemauan untuk menerima perubahan dan pembaharuan,

    bermain dengan ide dan memiliki fleksibilitas dalam pandangan; (3)

    Kreativitas adalah suatu proses, yaitu proses bekerja keras dan terus menerus

    sedikit demi sedikit untuk membuat perubahan dan perbaikan terhadap

    pekerjaan yang dilakukan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

    kreativitas merupakan kemampuan untuk menggabung-gabungkan unsur-unsur

    yang sudah ada sebelumnya untuk menciptakan suatu gagasan yang baru dari

    sebelumnya.

    Kreativitas siswa dalam pembelajaran dapat dilihat berdasarkan perilaku

    siswa selama proses pembelajaran Penelitian ini lebih berfokus pada kreativitas

    siswa dalam menyelesaikan masalah. Beberapa aspek kreativitas siswa dilihat

    berdasarkan indikator kreativitas yaitu kesesuaian, konteks dengan tema

    persoalan, nilai pemecahan masalah, tanggung jawab, kelancaran berpikir,

    berpikir original, Bersifat Imajinatif,. Dalam penelitian ini pengumpulan data

    kreativitas siswa selama pembelajaran dilakukan dengan menggunakan lembar

    observasi kreativitas siswa.

    2.6 Pembelajaran Berbasis Masalah

    2.6.1 Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah

    Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan

    ilmiah. Pendekatan saintifik (scientific) disebut juga sebagai pendekatan

    ilmiah. Salah satu model pembelajaran dalam pendekatan saintifik adalah

    model pembelajaran berbasis masalah (PBM). Torp dan Sage (2002) dalam

    Yunus (2014: 160) memandang PBM merupakan model pembelajaran yang

    difokuskan untuk menjembatani siswa agar memperoleh pengalaman belajar

    dalam mengorganisasikan, meneliti, dan memecahkan masalah-masalah

    kehidupan yang kompleks. PBM juga dipandang sebagai organisasi

    kurikulum dan model pembelajaran yang memiliki tiga karakteristik utama,

    yakni (1) melibatkan siswa sebagai stakeholders dalam situasi bermasalah;

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    (2) mengatur kurikulum disekitar masalah holistik yang diberikan sehingga

    memungkinkan siswa belajar dengan cara-cara yang relevan dan terhubung

    dengan masalah; (3) menciptakan lingkungan belajar tempat guru melatih

    siswa berpikir dan melakukan penelitian serta memfasilitasi siswa beroleh

    pemahaman yang mendalam.

    Berdasarkan beberapa pengertian di atas, PBM merupakan model

    pembelajaran yang menyediakan pengalaman otentik yang mendorong

    siswa untuk belajar aktif, mengkonstruksi pengetahuan, dan

    mengintegrasikan konteks belajar di sekolah dan di kehidupan sehari-hari

    secara alamiah.

    2.6.2 Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah

    Tujuan utama PBM bukanlah penyampaian sejumlah besar

    pengetahuan kepada peserta didik, melainkan pada pengembangan

    kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah dan

    sekaligus mengembangkan kemampuan peserta didik untuk secara aktif

    membangun pengetahuan sendiri. PBM juga dimaksudkan untuk

    mengembangkan kemandirian belajar dan keterampilan sosial peserta didik.

    2.6.3 Ciri-ciri Pembelajaran Berbasis Masalah

    1) Pengajuan masalah atau pertanyaan

    Pengaturan pembelajaran berkisar pada masalah atau pertanyaan yang

    penting bagi siswa maupun masyarakat. Pertanyaan dan masalah yang

    diajukan itu harusnya memenuhi kriteria autentik, jelas, mudah

    dipahami, luas, dan bermanfaat.

    2) Keterkaitan dengan berbagai masalah disiplin ilmu

    Masalah yang diajukan dalam pembelajaran berbasis masalah

    hendaknya mengaitkan atau melibatkan berbagai disiplin ilmu.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    3) Penyelidikan yang autentik

    Penyelidikan dalam pembelajaran berbasis masalah bersifat autentik.

    Selain itu penyelidikan diperlukan untuk mencari penyelesaian masalah

    yang bersifat nyata. Siswa menganalisis dan merumuskan masalah,

    mengembangkan dan meramalkan hipotesis, mengumpulkan dan

    menganalis informasi, melaksanakan eksperimen, menarik kesimpulan,

    dan menggambarkan hasil akhir.

    4) Menghasilkan dan memamerkan hasil atau karya

    Pada pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bertugas menyusun

    hasil penelitiannya dalam bentuk karya dan memamerkan hasil

    karyanya. Artinya, hasil masalah siswa ditampilkan atau dibuatkan

    laporannya.

    5) Kolaborasi

    Pada pembelajaran berbasis masalah, tugas-tugas belajar berupa

    masalah harus diselesaikan bersama-sama sesama peserta didik baik

    dalam kelompok kecil maupun kelompok besar, dan bersama-sama

    antar peserta didik dengan guru.

    2.6.4 Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Masalah

    Prinsip utama PBM adalah penggunaan masalah nyata sebagai sarana

    bagi peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan dan sekaligus

    kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah. Masalah

    nyata adalah masalah yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan

    bermanfaat langsung apabila diselesaikan. Kurikulum 2013 menurut

    PERMENDIKBUD Nomor 81 a Tahun 2013 (Hosnan, 2014: 301) tentang

    implementasi kurikulum, menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan

    tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik

    adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Dalam PBM

    pusat pembelajaran adalah peserta didik, sementara guru berperan sebagai

    fasilitator yang memfasilitasi peserta didik untuk secara aktif menyelesaikan

    masalah dan membangun pengetahuannya secara berpasangan ataupun

    berkelompok (kolaborasi antar peserta didik).

    2.6.5 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah

    Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terdiri atas lima

    langkah utama yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan

    situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa.

    1) Orientasi siswa pada masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,

    menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa agar terlibat

    pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.

    2) Mengorganisasi siswa untuk belajar. Guru membantu siswa

    mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan

    dengan masalah tersebut.

    3) Membimbing penyelidikan individual dan kelompok. Guru mendorong

    siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan

    eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalahnya.

    4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa

    merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai, seperti laporan,

    video, dan model serta membantu berbagai tugas dengan temannya.

    5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru

    membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap

    penyelidikan dan proses-proses yang mereka gunakan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    2.7 Metode Eksperimen

    2.7.1 Pengertian Metode Eksperimen

    Eksperimen dapat didefiniskan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan

    untuk menghasilkan data dan menjawab suatu masalah atau menguji suatu

    hipotesis (Hosnan, 2014: 58). Menurut Schoenherr (1996, yang dikutip oleh

    Palendeng, 2003: 81) dalam (Hosnan, 2014: 58), metode eksperimen adalah

    metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena metode eksperimen

    mampu memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan

    kemampuan berpikir dan kreativitas secara optimal. Siswa diberi

    kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep dalam struktur

    kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

    Dengan eksperimen, siswa menemukan bukti kebenaran dari suatu teori

    yang sedang dipelajarinya.

    2.7.2 Tahapan Metode Eksperimen

    Pembelajaran dengan metode eksperimen, menurut Palendeng (2003:

    82) dalam (Hosnan, 2014: 61), meliputi tahap-tahap berikut ini:

    1) Percobaan awal; pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan

    yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam.

    Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan

    materi fisika yang akan dipelajari.

    2) Pengamatan; merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan

    percobaan. Siswa diharapkan untuk mengamati dan mencatat peristiwa

    tersebut.

    3) Hipotesis awal; siswa dapat merumuskan hipotesis sementara

    berdasarkan hasil pengamatannya.

    4) Verifikasi; kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal

    yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    diharapkan merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan,

    selanjutnya dapat dilaporkan hasilnya.

    5) Aplikasi konsep; setelah siswa merumuskan dan menemukan konsep,

    hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan ini merupakan

    pemantapan konsep yang telah dipelajari.

    6) Evaluasi; merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep.

    Penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membantu

    siswa untuk memahami konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui

    apabila siswa mampu mengutarakan secara lisan, tulisan, maupun

    aplikasi dalam kehidupannya. Dengan kata lain, siswa memiliki

    kemampuan untuk menjelaskan, menyebutkan, memberikan contoh,

    dan menerapkan konsep terkait dengan pokok bahasan.

    2.7.3 Metode Eksperimen Terbimbing dan Bebas

    Metode eksperimen terbimbing adalah eksperimen yang seluruh

    jalannya percobaan sudah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan

    oleh siswa. Langkah-langkah yang harus dibuat oleh siswa, peralatan yang

    digunakan, apa yang harus diamati dan diukur semuanya sudah ditentukan

    sejak awal.

    Metode eksperimen bebas adalah eksperimen dimana guru tidak

    memberikan petunjuk pelaksanaan percobaan secara rinci. Dengan kata lain,

    siswa harus lebih banyak berpikir sendiri, bagaimana akan merangkai

    rangkaian, apa yang harus diamati, diukur, dan dianalisis serta disimpulkan.

    Keuntungan dengan percobaan bebas adalah siswa ditantang untuk

    merencanakan percobaan sendiri tanpa banyak dipengaruhi arahan guru.

    Dengan demikian akan tampak bagaimana kreativitas, kepandaian, dan

    kemampuan siswa dalam memecahkan tugas yang diberikan guru.

    Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen

    terbimbing. Dalam peneltian ini eksperimen terbimbing ini guru

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    menyiapkan alat yang dibutuhkan, memberikan LKS kepada siswa,

    membimbing siswa jika mengalami kesulitan. Tetapi dalam hal ini siswa

    diberikan kebebasan untuk merubah rancangan eksperimen yang telah

    diberikan oleh guru tetapi dengan catatan bahwa masih memiliki konsep dan

    tujuan yang sama. Dalam hal ini siswa dituntut untuk lebih kreatif.

    2.8 Materi Energi

    Pada kurikulum 2013 edisi revisi 2017 materi energi terdapat pada kelas X

    semester 2. Peneliti menggunakan referensi buku yaitu: Tipler, 1998, Fisika

    untuk Sains dan Teknik, Jakarta: Erlangga, dan Fisika untuk SMA/MA Kels X

    (Sudar, Bambang, Eka: 2016 166-172).

    Segala sesuatu yang kita lakukan dalam kehidupan sehari‐hari

    membutuhkan energi. Untuk bertahan hidup kita membutuhkan energi yang

    diperoleh dari makanan. Energi merupakan salah satu konsep yang paling

    penting dalam fisika. Konsep yang sangat erat kaitannya dengan usaha adalah

    konsep energi. Secara sederhana, energi merupakan kemampuan melakukan

    usaha. Definisi yang sederhana ini sebenarnya kurang tepat atau kurang valid

    untuk beberapa jenis energi (misalnya energi panas atau energi cahaya tidak

    dapat melakukan kerja). Definisi tersebut hanya bersifat umum.

    Secara umum, tanpa energi kita tidak dapat melakukan kerja. Sebagai

    contoh, jika kita mendorong sepeda motor yang mogok, usaha alias kerja yang

    kita lakukan menggerakan sepeda motor tersebut. Pada saat yang sama, energi

    kimia dalam tubuh kita menjadi berkurang, karena sebagian energi kimia

    dalam tubuh berubah menjadi energi kinetik sepeda motor. Usaha dilakukan

    ketika energi dipindahkan dari satu benda ke benda lain. Dapat disimpulkan

    bahwa Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi termasuk

    dalam besaran skalar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    2.8.1 Energi kinetik

    Setiap benda yang bergerak memiliki energi. Ketapel yang ditarik lalu

    dilepaskan sehingga batu yang berada di dalam ketapel meluncur dengan

    kecepatan tertentu. Batu yang bergerak tersebut memiliki energi. Benda

    yang bergerak memiliki kemampuan untuk melakukan kerja, karenanya

    dapat dikatakan memiliki energi. Energi pada benda yang bergerak disebut

    energi kinetik. Kata kinetik berasal dari bahasa yunani, kinetikos, yang

    artinya ”gerak”. ketika benda bergerak, benda pasti memiliki kecepatan.

    Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa energi kinetik

    merupakan energi yang dimiliki benda karena gerakannya atau

    kecepatannya.

    Benda bisa bergerak karena memiliki energi. Energi yang dipengaruhi

    oleh benda bergerak tersebut disebut energi kinetik. Semakin besar

    kecepatan gerak suatu benda, semakin besar energi kinetiknya. Besar energi

    suatu benda dapat diturunkan dari rumus gerak lurus berubah beraturan.

    Suatu benda bermassa m mula-mula diam (v0 = 0), kemudian diberi gaya

    sebesar F sehingga kecepatannya menjadi v dan berpindah sejauh s.

    Gambar (2.1) Benda diam didorong dengan gaya F dengan kecepatan V

    berpindah sejauh S

    Berdasarkan gambar balok yang didorong dengan gaya F di atas, besar

    kecepatan v adalah sebagai berikut:

    v = v0t + at = 0 +at atau

    v = at (2.1)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    perpindahan s dapat ditentukan dengan rumus berikut:

    s = v0t + at2 (2.2)

    = v0t + (at) t

    = vt

    = vt (2.3)

    Usaha yang dilakukan pada benda seluruhnya diubah menjadi energi

    kinetik, sehingga dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:

    W = EK (2.4)

    EK = W = F s (2.5)

    = (ma) s

    = (ma) vt

    = mv (at)

    = mv (v)

    EK = mv2

    (2.6)

    Besaran energi kinetik ini merupakan besaran skalar yang bergantung

    pada masa dan kecepatan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    1) Hubungan antara usaha dan energi kinetik

    Gambar (2.2) Benda didorong dengan gaya F dengan kecepatan

    awal V1 berpindah sejauh S dengan kecepatan akhir V2

    Jika suatu benda bermassa m yang memiliki kecepatan awal V1

    diberi gaya dorong F sehingga bergerak sejauh s dengan kecepatan

    akhir V2 maka dikatakan gaya tersebut melakukan usaha. Kecepatan

    awal dan kecepatan akhir benda tersebut memiliki hubungan penting

    dengan usaha yang diberikan pada sebuah benda tersebut. Jika F adalah

    gaya yang bekerja pada benda tersebut maka menurut berdasarkan

    Hukum 11 Newton dapat dinyatakan bahwa:

    F = ma

    Untuk sebuah gaya yang konstan, percepatan adakah konstan. Jarak

    yang ditempuh benda dengan kelajuan awal dan kelajuan akhir dapat

    dihubungkan dengan menggunakan persamaan percepatan konstan. Jika

    kelajuan awal adalah V1 dan kelajuan akhir adalah V2 maka dapat

    ditulis:

    = + 2as (2.7)

    2as = -

    as = (2.8)

    Kerja yang dilakukan oleh gaya neto sama dengan usaha yang

    dilakukan pada benda,

    W = F. s

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    Dengan mensubstitusikan persamaan (2.8) maka diperoleh

    W = F. s

    W = ( ma )s

    W = m ( as )

    W = m

    W = mv22

    - mv12 (2.9)

    W = EK2 – EK1

    W= (2.10)

    Dengan:

    EK2 = energi kinetik akhir (J)

    EK1 = energi kinetik akhir (J)

    2) Teorema usaha – energi

    “usaha yang dilakulan pada sebuah benda sama dengan

    perubahan energi kinetik benda”

    W = EK2 – EK1 = mv22

    - mv12 (2.11)

    Hasil ini dikenal sebagai teorema usaha-energi. Teorema ini berlaku

    baik gaya netonya konstan maupun tidak.

    Usaha bernilai positif jika W bekerja pada suatu benda sehingga energi

    kinetik benda bertambah sebesar W. Namun usaha bernilai negatif jika

    benda melakukan usaha sebesar W sehingga energi kinetik berkurang

    sebesar W.

    Contoh usaha yang bernilai positif adalah usaha yang dihasilkan oleh

    gaya dorong yang arahnya searah dengan perpindahan yang mengakibatkan

    energi kinetik benda bertambah besar. Sedangkan contoh usaha bernilai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    negatif adalah usaha yang dihasilkan oleh gaya pengereman yang

    berlawanan arah dengan arah perpindahan yang mengakibatkan energi

    kinetik benda berkurang sebesar usaha yang dilakukan oleh gaya

    pengereman tersebut.

    2.8.2 Energi potensial

    Istilah potensial memiliki kata dasar “potensi”, yang dapat diartikan

    sebagai kemampuan yang tersimpan. Secara umum, energi potensial

    diartikan sebagai energi yang tersimpan dalam sebuah benda atau dalam

    suatu keadaan tertentu. Energi potensial, karena masih tersimpan, sehingga

    baru bermanfaat ketika berubah menjadi energi lain Misalnya pada air

    terjun, energi potensial diubah menjadi energi kinetik sehingga dapat

    menggerakan turbin yang kemudian akan digunakan untuk menghasilkan

    energi listrik.

    Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh benda karena

    kedudukannya terhadap suatu bidang acuan tertentu. Setiap benda yang

    berada pada ketinggian tertentu dari tanah atau lantai memiliki energi

    potensial. Besar energi potensial dinyatakan degan rumus sebagai berikut:

    EP = mgh (2.12)

    Gambar (2.3) Benda bermassa m jatuh dari ketinggiah h2

    menuju ketingian h1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    Hubungan antara berat dan massa benda dapat dinyatakan dengan

    rumus W = mg sehingga rumus energi potensial juga dapat dinyatakan

    dengan rumus berikut:

    EP = Wh (2.13)

    dengan

    W = berat benda (N)

    EP = energi potensial (J)

    g = percepatan gravitasi bumi (m/s2 )

    h = ketinggian benda dari tanah atau dari lantai (m)

    Hubungan usaha dengan energi potensial

    Jika mempunyai sistem yang terdiri dari dua atau lebih benda, harus

    lebih berhati-hati bila menghitung usaha yang dilakukan oleh gaya yang

    bekerja pada sebagain dari sistem karena perpindahan titik tangkap gaya

    tersebut tidak selalu sama dengan perpindahan seluruh sistem.

    Kenyataannya, bagain yang berbeda dari sistem dapat mempunyai

    perpindahan yang berbeda.

    Pada kasus seorang pemain ski yang bermassa m menaiki bukit

    mmenggunakan kereta gantung dengan kecepatan yang dapat diabaikan

    sampai ketinggian h. kereta gantung melakukan usaha pada pemain ski

    sebesar mgh, yang tak bergantung pada sudut kemiringan kereta gantung.

    Energi kinetik pada pemain ski tidak berubah karena gaya gravitasi bumi

    pada pemain ski melakukan usaha sebesar –mgh, sehingga usaha total yang

    dilakukan pada pemain ski adalah nol. Jika pemain ski bergerak menaiki

    puncak bukit maka usaha yang dilakukan gaya gravitasi adalah negatif dan

    energi potensial sistem bertambah. Sebaliknya jika pemain ski meluncur

    menuruni bukit, usaha yang dilakukan oleh gravitasi adala positif dan energi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    potensial sistem berkurang. Usaha total pemain ski saat menaiki dan

    menuruni bukit kembali ke posisi semula adalah nol.

    Gaya gravitasi dinamakan gaya konservatif. Secara umum sebuah

    gaya adalah konservatif jika usaha total yang dilakukannya pada sebuah

    partikel tersebut bergerak meneglilingi suatu lontasan tertutup dan kembali

    ke posisi semula. Akibatnya adalah usaha yang dilakukan oleh gaya

    konservatif pada sebuah partikel tak bergantung pada cara partikel

    berpindah dari suatu titik ke titik yang lain.

    Sebagai contoh, usaha yang dilakukan oleh gravitasi pada pemain ski

    ketika pemain ski meluncur menuruni bukit dengan ketinggian h adalah

    mgh, tak bergantung pada sudut kemiringan bukit. Kita menggunakan sifat

    ini untuk mendefinisikan fungsi energi potensial EP yang dihubungkan

    dengan sebuah gaya konservatif. Fungsi energi potensial ini didefinisikan

    sedemikian sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif sama

    dengan pengurangan fungsi energi potensial.

    W =

    atau

    (2.14)

    untuk perpindahan yang sangat kecil, dapat ditulis

    dEP = -F.ds (2.15)

    Fungsi energi potensial sistem bergantung pada konfigurasi sistem.

    Untuk sistem bumi-pemain ski, fungsi energi potensial bergantung pada

    jarak pemain ski dari pusat bumi. Dalam hal ini kita bebas menentukan EP

    bernilai nol disuatu titik acuan yang memudahkan. Selanjutnya energi

    potensial dititik lain adalah beda potensial ditittik itu dan dititik acuan. Jika

    kita memilih energi potensial sama dengan nol ketika pemain ski ada di

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    ketinggian air laut, dalam hal itu nilainya disembarang titik lain adalah mgy,

    dengan y diukur dari permukaan laut.

    Kita dapat menghitung fungsi energi potensial yang dihubungkan

    dengan gaya gravitasi yang dekat dengan permukaan bumi dari persamaan

    2.15. untuk gaya F = -mgj. Kita dapatkan

    dEP = -F.ds = -(-mgj).(dx i + dy j + dz k)

    Dengan mengintegrasikan, kita dapatkan: (persamaan energi potensial dekat

    bumi)

    EP = EP0 + mgy (2.16)

    dengan EP0 adalah energi potensial di y = 0.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    BAB 3

    METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah penelitian gabungan kuantitatif dan kualitatif.

    Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif karena data yang dikumpulkan

    berupa angka dan dianalisis menggunakan statistik (Paul Suparno, 2010: 73).

    Termasuk penelitian kualitatif karena mendeskripsikan minat dan kreativitas

    terhadap obyek yang diteliti yang dianalisis menggunakan analisis kuantitatif.

    3.2 Rancangan Penelitian

    Penelitian ini melibatkan dua kelas sebagai subyek penelitian yang diberi

    treatmen yang berbeda kemudian peneliti membandingkan hasil belajar dari

    dua kelas tersebut. Rancangan penelitian adalah sebagai berikut ;

    Keterangan :

    Q1 = Pretest kelas kontrol X MIPA 1

    X1 = Pembelajaran dengan metode ceramah aktif

    Q1’

    = Posttest kelas kontrol X MIPA 1

    Q2 = Pretest kelas eksperimen terbimbing X MIPA 2

    X2 = Pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing

    Q2’

    =Posttest kelas eksperimen terbimbing X MIPA 2

    Kelas Kontrol X MIPA 1 Q1 X1 Q1’

    Kelas Eksperimen X MIPA 2 Q2 X2 Q2’

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    Dalam penelitian ini, peneliti memberikan treatmen berupa pembelajaran

    berbasis masalah dengan melakukan eksperimen terbimbing dengan instrument

    yang digunakan yaitu berupa tes tertulis (pretest dan posttest). Peneliti

    membandingkan hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen

    dengan menggunakan metode yang berbeda yaitu pada kelas kontrol

    menggunakan metode ceramah aktif dan kelas eksperimen menggunakan

    metode eksperimen terbimbing. Kelas kontrol yaitu kelas X MIPA 2 dan kelas

    eksperimen yaitu kelas X MIPA 1. Selain hasil belajar, peneliti juga

    memperhatikan hal lain yaitu minat belajar dan kreativitas siswa dalam proses

    pembelajaran. Minat belajar siswa dapat dilihat berdasarkan angket dan

    kreativitas siswa dapat dilihat berdasarkan hasil kerja siswa dalam proses

    pembelajaran selama bereksperimen.

    3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini bertempat di SMA Negri 2 Ngaglik Jl Besi, Jangkang Km 2

    Suko Harjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah istimewa

    Yogyakarta 55581. Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih satu bulan

    yaitu 13 Maret- 18 April 2019.

    3.4 Subjek dan Objek Penelitian

    1) Populasi Penelitian

    Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA SMA Negri 2

    Ngaglik tahun ajaran 2018/2019.

    2) Sampel Penelitian

    Populasi dari penelitian ini adalah sebagian besar siswa kelas X MIPA

    1 dan seluruh siswa kelas X MIPA 2, SMA Negri 2 Ngaglik tahun ajaran

    2018/2019.

    3) Obyek Penelitian

    Obyek penelitian ini yaitu pengaruh pembelajaran berbasis masalah

    dengan melakukan eksperimen terbimbing terhadap hasil belajar, minat

    belajar, dan kreativitas siswa pada materi energi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    3.5 Variabel Penelitian

    Variabel penelitian ini terdiri dari dua yaitu variabel terikat dan variabel

    bebas. Variabel terikat dari penelitian ini yaitu hasil belajar, minat belajar dan

    kreativitas siswa, sedangkan variabel bebas yaitu metode eksperimen

    terbimbing.

    3.6 Treatmen

    Dalam penelitian ini treatmen yang diberikan berupa pembelajaran

    berbasis masalah dengan melakukan metode eksperimen terbimbing pada siswa

    kelas X MIPA 1 dan metode ceramah aktif pada siswa kelas X MIPA 2 SMA

    Negri 2 Ngaglik.

    Dalam melaksanakan treatmen untuk mendapatkan data ada beberapa

    langkah yang dilakukan yaitu:

    Proses Belajar Mengajar (PBM)

    Proses pembelajaran pada dua kelas ini menggunakan metode yang

    berbeda yaitu pada kelas X MIPA 1 menggunakan metode ceramah aktif dan

    pada kelas X MIPA 2 menggunakan metode eksperimen terbimbing.

    1) Kelas Eksperimen Terbimbing

    Pembelajaran di kelas ini menggunakan metode eksperimen

    terbimbing. Eksperimen terbimbing yang di maksudkan adalah seluruh

    jalannya percobaan sudah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan

    oleh siswa. Dengan demikian siswa tidak bingung tentang langkah-langkah

    yang akan dibuat, dan mengetahui tujuan akhir dari pembelajaran.

    Proses pembelajaran yang dilakukan menggunakan metode

    eksperimen terbimbing yaitu sebagai berikut:

    a) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    b) Peneliti menyajikan pertanyaan atau permasalahan, membimbing siswa

    mengidentifikasi masalah, dan menyampaikan tujuan pembelajaran

    eksperimen yang akan dicapai.

    c) Siswa membuat hipotesis dalam kelompoknya masing-masing

    berdasarkan permasalahan yang sudah disajikan dan pengetahuan awal

    siswa tentang materi yang diajarkan.

    d) Siswa melakukan eksperimen berdasarkan LKS yang dibagikan oleh

    peneliti, menganalisis data yang diperoleh selama kesperimen,

    menjawab pertanyaan, dan membuat kesimpulan.

    e) Setiap kelompok menyampaikan hasil eksperimennya dan menunjukkan

    lembar kerja siswa yang telah dikerjakan dalam kelompoknya masing-

    masing.

    f) Siswa dibimbing guru untuk menarik kesimpulan hasil eksperimen

    yang telah dilakukan dan hubungannya dengan materi yang dipelajari.

    Guru juga memperbaiki jawaban siswa jika ada kesalahan serta

    menjelaskan keseluruhan materi yang baik dan benar kepada siswa.

    2) Kelas Kontrol

    Pembelajaran di kelas ini menggunakan metode ceramah aktif. Pada

    awal pembelajaran guru memberikan beberapa pertanyaan pengantar kepada

    siswa berkaitan dengan materi energi. Guru menyampaikan materi,

    memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi, kemudian

    memberikan latihan soal dan memberikan soal kepada siswa untuk

    diselesaikan. Soal-soal yang sudah diberikan oleh guru dibahas secara

    bersama siswa dalam pembelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    3.7 Instrumen

    Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan

    data dalam rangka memecahkan masalah penelitian atau mencapai tujuan

    penelitian (Sangadji & Sopiah, 2010: 46, dalam Yurike, 2018: 38). Instrumen

    dalam penelitian ini ada dua yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen

    pengumpulan data.

    3.7.1 Instrumen Pembelajaran

    Instrumen pembelajaran ini memuat Rencana Pelaksaan Pembelajaran

    (RPP). Dalam proses pembelajaran dibutuhkan sebuah perencanaan sebagai

    pedoman guru dalam mengajar sehingga pelaksanaannya bisa lebih terarah.

    Pedoman tersebut yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

    pengembangannya mengacu pada suatu kompotensi dasar (KD) tertentu di

    dalam kurikulum. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kurikulum

    sekolah tempat penelitian berlangsung yaitu Kurikulum 2013 edisi revisi

    2017. RPP yang dibuat terdiri dari 1) Identitas Sekolah, Mata Pelajaran,

    Kelas/Semester, Alokasi Waktu; 2) Kompotensi Inti; 3) Kompotensi Dasar;

    4) Indikator Pencapaian Kompotensi; 5) Tujuan Pembelajaran; 6) Materi; 7)

    Metode Pembelajaran; 8) Kegiatan Pembelajaran; 9) Media, Alat, dan

    Sumber Belajar; 10) Penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran secara

    lengkap terdapat pada lampiran.

    3.7.2 Instrumen Pengumpulan Data

    Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

    yaitu tes tertulis yang terdiri dari pretest dan posttest, dan angket.

    1) Tes Tertulis

    Tes tertulis dalam penelitian ini terdiri dari pretest dan posttest.

    Soal pretest dan posttest dalam bentuk soal uraian. Berikut merupakan

    tabel kisi-kisi dan format soal uraian baik pretest maupun posttest (tabel

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    3.1 dan tabel 3.2). Jawaban soal pretest dan posttest terdapat pada

    lampiran 8.

    Tabel 3.1 Kisi-kisi dan format soal uraian pretest materi energi

    Dimensi

    kognitif

    Indikator

    pencapaian

    pemahaman

    konsep

    Soal

    C1

    (mengingat)

    Menjelaskan

    pengertian energi

    Menjelaskanpengertian

    energi kinetik

    Menjelaskan

    pengertian energi

    potensial

    1. (a) Apa yang dimaksud dengan energi?

    (b) Sebut dan jelaskan jenis-jenis energi

    2. Berikanlah contoh sebuah peristiwa dari

    masing-masing jenis-jenis energi!

    C3

    Mengaplika

    sikan

    Mengaplikasikan

    konsep energi

    kinetik dalam

    penyelesaian

    masalah

    kehidupan sehari-

    hari

    Mengaplikasikan

    konsep energi

    kinetik dalam

    penyelesaian

    masalah

    kehidupan sehari-

    3. Sebuah mobil truk dengan massa 10000 kg

    berjalan melewati jalan tol. Mobil bergerak

    dengan kecepatan 20 m/s. berapakah energi

    kinetik yang dialami mobil tersebut?

    4. Sebuhan apel yang massanya 0,01 kg jatuh

    dari pohon setinggi 8 m. Tentukan besar

    energi potensial yang dimiliki oleh apel

    tersebut…

    5. Benda A bermassa 15 kg mampu bergerak

    dengan kecepatan 10 m/s.

    Sedangkan benda B bermassa 10kg mampu

    bergerak dengankecepatan 5 m/s.

    Perbandingan energi kinetik benda A dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    hari

    benda B adalah…

    Tabel 3.2 Kisi-kisi dan format soal uraian posttest materi energi

    Dimensi

    kognitif

    Indikator

    pencapaian

    pemahaman

    konsep

    Soal

    C1

    (mengingat)

    Menjelaskan

    pengertian energi

    Menjelaskan

    penegertian

    energi kinetik

    Menjelaskan

    pengertian energi

    potensial

    1. (a) Apa yang dimaksud dengan energi?

    (b) Sebut dan jelaskan jenis-jenis energi

    2. Berikanlah contoh sebuah peristiwa dari

    masing-masing jenis-jenis energi!

    C3

    Mengaplika

    sikan

    Mengaplikasikan

    konsep energi

    kinetik dalam

    penyelesaian

    masalah

    kehidupan sehari-

    hari

    Mengaplikasikan

    konsep usaha

    dalam

    penyelesaian

    3. Benda A bermassa 15 kg mampu bergerak

    dengankecepatan 10 m/s.Sedangkan benda

    B bermassa 10kg mampu bergerak dengan

    kecepatan 5 m/s. Perbandingan energi

    kinetik benda A dan benda B adalah…

    4. Benda yang bermassa 25 kg mula-mula

    diam. Kemudian gaya sebesar 40 N bekerja

    pada benda tersebut. Berapakah energi

    kinetik benda setelah bergerak 5 sekon?

    5. Sebuah benda bermassa 2 kg jatuh bebas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    masalah

    kehidupan sehari-

    hari

    Mengaplikasikan

    konsep kekekalan

    energi mekanik

    dalam penyelesaia

    n masalah

    kehidupan sehari-

    hari

    dari ketinggian 20 m dari atas tanah.

    Berapakah energi potensial setelah benda

    bergerak 1 sekon

    2) Angket

    Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh

    informasi dari responden yang ingin diketahui (Suparno, 2010:61). Pada

    kajian pustaka, dijelaskan beberapa indikator dari minat yaitu perasaan

    senang, aktif, mencari bahan, bertekun, dan kemauan mengerjakan tugas

    yang berhubungan dengan pembelajaran tersebut dijadikan sebagai dasar

    penyusunan kisi-kisi angket seperti pada tabel tabel 3.3 berikut:

    Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Fisika

    Indikator Pernyataan Nomor

    Item

    Perasaan

    senang

    a. Saya belajar fisika tanpa ada paksaan

    b. Saya merasa senang saat belajar fisika

    c. Saya bersemangat dalam mengikuti pelajaran fisika

    d.

    1,2,3

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Aktif a. Saya antusias dalam mengikuti pelajaran fisika

    b. Saya bertanya jika ada yang belum dipahami pada

    pelajaran fisika

    c. Saya s menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

    guru

    4,5,6

    Ketertarikan

    untuk belajar

    a. Saya tertarik pada pelajaran fisika

    b. Saya mencari informasi tentang fisika untuk

    menambah pengetahuan

    c. Saya tertarik untuk mengerjakan soal-soal fisika

    7,8,9

    Tekun a. Saya meluangkan waktu untuk belajar fisika selain di

    sekolah

    b. Saya belajar fisika dengan giat

    c. Saya bersungguh-sungguh dalam belajar fisika

    10,11,

    12

    Kemauan

    mengerjakan

    tugas

    a. Saya rajin dalam mengerjakan tugas fisika

    b. Saya tepat waktu dalam mengumpulkan tugas fisika

    c. Saya mengerjakan tugas fisika dengan semangat

    tanpa merasa terbebani

    d. Saya berusaha mengerjakan tugas dengan baik meski

    terkadang mengalami kesulitan

    13,14,

    15,16

    3) Lembar observasi

    Pembelajaran menggunakan metode eksperimen terbimbing siswa

    melakukan eksperimen yang telah disiapkan guru dilengkapi dengan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    Lembar Kerja Siswa. Kreativitas siswa dapat dilihat dengan melihat

    acuan beberapa indikator seperti pada tabel 3.4 berikut:

    Tabel 3.4 aspek dan indikator kreativitas siswa kelas eksperimen

    Aspek yang

    dilihat Indikator

    Tanggung jawab Kreativitas siswa selama proses pembelajaran indikator

    menggunakan alat percobaan yang sesuai dengan

    rancangan guru

    Nilai pemecahan

    masalah

    Kreativitas siswa selama proses pembelajaran indikator

    menggunakan alat percobaan yang sama tetapi dengan

    penjelasan yang lebih detail.

    Kesesuaian Kreativitas siswa selama proses pembelajaran indikator

    merancang langkah-langkah eksperimen berbeda dengan

    LKS, tetapi relevan dengan tujuan pembelajaran.

    Konteks Kreativitas siswa selama proses pembelajaran indikator

    menggunakan alat percobaan yang lain tetapi relevan

    dengan materi.

    Tabel 3.5 Lembar pengamatan kreativitas belajar siswa kelas eksperimen

    Aspek kreativitas belajar yang dinilai Kriteria Kreativitas

    Siswa

    SB B CB KB

    Menggunakan alat percobaan yang sesuai dengan

    rancangan guru

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Menggunakan alat percobaan yang sama tetapi

    diperjalaskan lebih baik dan jelas

    Merancang langkah-langkah eksperimen berbeda

    dengan LKS, tetapi relevan dengan tujuan

    pembelajaran.

    Menggunakan alat percobaan yang lain tetapi

    relevan dengan materi.

    Dalam pembelajaran menggunakan metode ceramah aktif siswa

    melakukan diskusi di dalam setiap kelompoknya. Beberapa aspek yang

    perlu dilihat selama berjalannya diskusi yaitu antara lain: kelancaran

    berpikir, berpikir original, dan bersifat imajinatif. Kreativitas siswa dapat

    dilihat dengan melihat acuan beberapa indikator seperti pada tabel 3.6

    berikut:

    Tabel 3.6 aspek dan indikator kreativitas siswa kelas kontrol

    Aspek yang dilihat Indikator

    Kelancaran berpikir Mengerti dan mengidentifi kasi kesalahan pada

    objek

    Berpikir original Memahami dan berusaha menemukan cara baru

    dalam penyelesaian masalah

    Menggunakan cara berpikir sendiri tanpa

    terpengaruh orang lain

    Bersifat imajinatif Membuat korelasi antara masalah dengan

    kejadian relevan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    Tabel 3.7 Lembar pengamatan kreativitas belajar siswa kelas

    kontrol

    Aspek kreativitas belajar yang dinilai

    Kriteria Kreativitas

    Siswa

    SB B CB KB

    Memahami dan mengidentifikasi kesalahan pada objek

    Memahami dan berusaha menemukan cara baru dalam

    penyelesaian masalah

    Membuat korelasi antara masalah dengan kejadian

    relevan.

    Menggunakan cara berpikir sendiri yang berbeda

    dengan yang dijelaskan guru.

    3.8 Validitas

    Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat

    mengukur apa yang hendak diukur (Gay 1983 dalam Sukardi, 2003: 121).

    Validitas mengukur atau menentukan apakah suatu test sungguh mengukur apa

    yang mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan. Validitas menunjuk pada

    kesesuaian penuh arti, bergunanya kesimpulan yang dibuat peneliti

    berdasarkan data yang dikumpulkan (Suparno, 2007: 67).

    Terdapat beberapa macam penelitian validitas. Penelitian ini

    menggunakan validitas isi. Validitas isi merupakan derajat di mana sebuah tes

    mengukur cakupan substansi yang ingin diukur. Validitas isi mengukur apakah

    isi dari instrumen yang akan digunakan sungguh mengukur isi dari domain

    yang mau diukur (dalam Suparno, 2007: 68). Validitas isi pada umumnya

    ditentukan melalui pertimbangan para ahli. Pertimbangan para ahli tersebut

    biasanya menyangkut apakah semua aspek yang hendak diukur telah dicakup

    melalui item pertanyaan dalam tes (Sukardi, 2003: 123).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Validitas tes ini diukur melalui kisi-kisi tes dan non tes. Kisi-kisi tes

    berupa soal pretest dan posttest, serta kisi-kisi angket minat, indikator

    kreativitas yang dilihat melalui observasi. Validitas isi soal, angket, lembar

    observasi, dan lembar kerja siswa dibantu oleh Dosen Program Studi

    Pendidikan Fisika.

    3.9 Analisis Data

    3.9.1 Analisis Penskoran pretest dan posttest

    Jumlah butir soal pretest dan posttest dalam penelitian ini yaitu 5.

    Masing-masing butir soal memiliki penskorannya dilihat dari tingkat

    kesulitan soal. Jumlah skor maksimal pretest dan posttest masing-masing

    25. Pedoman penskoran seperti pada tabel 3.8 berikut:

    Perhitungan nilai yang diperoleh siswa dengan persamaan:

    (13)

    Tabel 3.8 Pedoman penskoran jawaban soal pretest dan posttest

    Nomor

    soal

    Nomor

    butir

    soal

    Skor

    maksimal

    Deskripsi Skor

    1 1 a 2,5 Siswa menjawab benar dan lengap 2

    Siswa menjawab benar tetapi kurang

    lengkap

    1,5

    Siswa menulis jawaban tetapi salah 1

    Siswa tidak menjawab soal 0

    1 b 2,5 Siswa menjawab benar dan lengap 2

    Siswa menjawab benar tetapi kurang

    lengkap

    1,5

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    Siswa menulis jawaban tetapi salah 1

    Siswa tidak menjawab soal 0

    2,3,4,5 5 Siswa menjawab benar dan lengkap 5

    Siswa menjawab benar tetapi kurang

    lengkap

    3

    Siswa menulis jawaban tetapi salah 1

    Siswa tidak menjawab soal 0

    3.9.2 Analisis pretest dan posttest dengan menggunakan SPSS 23

    Untuk mengetahui perbedaan pengetahuan siswa pada materi energi

    sebelum dan sesudah pembelajaran maka akan dilakukan analisis hasil nilai

    pretest dan posttest siswa. Analisis yang digunakan yaitu analisis statistik

    uji T.

    1) Analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah pemahaman awal

    siswa di kelas kontrol sama dengan kelas eksperimen terbimbing yaitu

    analisis uji t untuk 2 group independent, dengan persamaannya yaitu:

    tobs= (14)

    Keterangan:

    n1 = jumlah anggota kelompok 1

    n2 = jumlah anggota kelompok 2

    s1 = standar deviasi kelompok 1

    s2 = standar debviasi kelompok 2

    nilai rata-rata kelompok 1

    nilai rata-rata kelompok 1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    Dengan menggunakan program SPSS, jika p maka signifikan

    ( . Artinya adanya perbedaan pengetahuan awal antara siswa

    kelas eksperimen terbimbing dengan kelas kontrol pada materi energi.

    2) Analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah pemberian treatmen

    meningkatkan pengetahuan siswa yaitu uji t dependent. Uji t dependent

    ini digunakan untuk menguji satu kelompok yang diuji dua kali. Dalam

    penelitian ini setiap kelas diuji antara hasil pretest dan posttest untuk

    masing-masing kelas yaitu kelas kontrol dan kelas ekperimen

    terbimbing. persamaan uji T dependent yang digunakan yaitu:

    trel (15)

    Keterangan

    D = perbedaan skror tiap objek = X1- X2

    N = jumlah pasang skor (jumlah pasangan)

    X1 = nilai pretest

    X2 = nilai posttest

    Df = N-1

    Dengan menggunakan program SPSS, jika jika p (level

    signifikan maka signifikan. Artinya ada peningkatan

    pengetahuan siswa dikelas eksperimen terbimbing menggunakan alat

    peraga sederhana maupun kelas kontrol pada materi energi.

    3) Analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

    pengetahuan akhir antara kelas kontrol dan kelas eksperimen

    terbimbing pada materi energi yaitu uji t independent seperti pada

    persamaan (14). Dengan menggunakan program SPSS, p maka

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    signifikan. Artinya ada perbedaan pengetahuan antara kelas kontrol dan

    kelas eksperimen terbimbing pada materi energi setelah pembelajaran.

    3.9.3 Analisis minat siswa

    Penelitian ini menggunakan angket untuk mengukur minat belajar

    siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dilakukan dengan menggunakan

    metode eksperimen terbimbing dan metode ceramah aktif pada materi

    energi. Angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket tertutup

    dimana peneliti telah menyusun pernyataan dan memberikan pilihan

    jawaban yang dapat dipilih siswa. Terdapat 15 pernyataan positif yang ada

    di angket yang akan dijawab oleh siswa.

    Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengkur sikap,

    pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu

    (Sunarti & Rahmawati, 2014 : 50 dalam Yurike, 2018: 49). Skala likert

    yang digunakan dalam penelitian ini adalah jawaban untuk menyatakan

    sikap siswa yaitu selalu, sering, jarang, tidak pernah. Pemberian skor untuk

    setiap pernyataan seperti pada tabel 3.9 berikut:

    Tebel 3.9 Penetapan Skor untuk Setiap Pernyataan Lembar Obserbasi

    Kunci kriteria Skor pernyataan positif

    Selalu 4

    Sering 3

    Jarang 2

    Tidak pernah 1

    Sebelum dan sesudah pemberian treatmen angket minat belajar siswa

    diberikan. Berdasarkan hasil yang diperoleh untuk mengetahui apakah ada

    perbedaan minat belajar pada kedua kelas ini sebelum dan sesudah diberikan

    treatmen yang berbeda maka akan dianalisis menggunaka uji t dependent

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    dan independent. Persamaan uji dependent dan independent seperti pada

    persamaan (14) dan persamaan (15).

    3.9.4 Persentasi peningkatan nilai mean hasil belajar kelas eksperimen

    dan kelas kontrol

    Untuk melihat seberapa besar persentasi peningkatan nilai mean hasil

    belajar dan minat belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan treatmen

    maka persentasi peningkatannya dapat dicari menggunakan persamaan:

    Persentasi peningkatan nilai mean hasil belajar dan minat belajar

    kelas eksperimen dan kelas kontrol x 100 % = %

    Keterangan :

    V1 = nilai mean hasil belajar dan minat belajar kelas eksperrimen dan

    kelas kontrol sebelum diberikan trearmen

    V2 = nilai mean hasil belajar dan minat belajar kelas eksperrimen dan

    kelas kontrol sesudah diberikan trearmen

    3.9.5 Analisisi kreativitas siswa

    Kreativitas siswa dianalisis secara kualitatif berdasarkan hasil

    pengamatan yang dilakukan secara langsung oleh peneliti selama

    eksperimen berlangsung. Hasil pengamatan tersebut kemudian

    dideskripsikan dan dianalisis untuk mengetahui kreativitas siswa pada kelas

    eksperimen terbimbing dan kelas kontrol.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    BAB 4

    DATA DAN ANALISIS DATA

    4.1 Deskripsi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 dan 18 Maret untuk kelas

    kontrol dan 14 Maret dilanjutkan 18 April untuk kelas eksperimen. Rentang

    waktu dalam penelitian ini cukup lama karena sekolah banyak liburnya. Dalam

    penelitian ini kelas X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen berjumlah 31 orang dan

    Kelas X MIPA 2 berjumlah 31 orang sebagi kelas kontrol. Pembelajaran pada

    kelas eksperimen menggunakan pendekatan problem based learning dengan

    melakukan eksperimen sedangkan pada kelas kontrol menggunakan metode

    ceramah aktif. Jadwal pelajaran setiap kelas dalam seminggu hanya sekali dengan

    jumlah jam belajar 135 menit. Kegiatan pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada

    table 4.1 berikut ini:

    Table 4.1 Tabel pelaksanaan kegiatan pembelajaran

    No Kelas Jumlah Waktu

    pelaksanaan Kegiatan Siswa Hadir Tidak

    hadir

    1.

    X

    Mipa

    2

    31 24 7 11 Maret

    2019

    (13:15-

    15:45 WIB)

    Perkenalan

    Pretest

    Siswa mengisi angket

    dan menjawab soal

    Pretest

    Peneliti menjelaskan

    secara garis besar

    mengenai materi energi

    Siswa berdiskusi di

    dalam kelompok

    Peneliti melanjutkan

    penjelasan terkait materi

    dan memberikan latihan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    soal.

    Peneliti mengucapkan

    terima kasih dan

    meminta siswa untuk

    belajar kembali yang

    telah dijelaskan

    2 X

    MIPA

    2

    31 24 7 18 Maret

    2019

    (09:15-

    10:45 WIB)

    Peneliti memberikan

    salam dilanjutkan

    mengecek kehadiran

    siswa

    Siswa mengerjakan di

    papan tugas yang

    diberikan pertemuan

    sebelumnya

    Peneliti memberikan

    latihan soal kepada siswa

    terkait materi

    sebelumnya

    Peneliti bersama siswa

    membahas bersama soal

    tersebut.

    Peneliti lanjut

    menjelaskan materi

    energi potensial.

    Siswa mengerjakan

    latihan soal

    Peneliti mereview

    kembali materi yang

    telah dipelajari

    sebelumnya

    Siswa mengisi angket

    dan mengerjakan soal

    postets.

    Peneliti mengucapkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    terima kasih dan salam

    perpisahan kepada siswa

    3 X

    Mipa

    1

    32 32 - 14 Maret

    2019

    (10:45-

    13:15 WIB)

    Perkenalan

    (menyampaikan maksud

    kedatangan dan

    pembelajaran yang akan

    diadakan pada beberapa

    pertemuan)

    Peneliti mengecek

    kehadiran siswa

    Siswa mengisi angket

    dan mengerjakan soal

    pretest

    Peneliti menjelaskan

    pendekatan berbasis

    masalah dan metode

    eksperimen

    Pembagian kelompok

    dan mengatur posisi

    kelas

    Peneliti menunjukkan

    sebuah demonstrasi

    tentang energi kinetik

    dan energi potensial

    kemudian dari

    demonstrasi tersebut

    peneliti memberikan

    beberapa pertanyaan.

    Peneliti memberikan

    petunjuk penggunaan

    LKS

    Peneliti memberikan

    kesempatan kepada

    siswa untuk

    membacakan keselirhan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    LKS terlebih dahulu

    Siswa melakukan

    eksperimen energi

    kinetik dan energi

    potensial

    Peneliti dibantu oleh

    beberapa teman untuk

    mendampingi dan

    mengamati siswa dalam

    setiap kelompok

    Siswa melakukan diskusi

    dan lanjut mengerjakan

    beberapa pertanyaan di

    dalam LKS

    Peneliti memberikan

    ucapan terima kasih dan

    meminta siswa untuk

    pelajari kembali yang

    telah dijelaskan

    4

    X

    Mipa

    1

    32 32 - 18 April

    2019

    (10:45-

    13:15 WIB)

    Peneliti memberikan

    salam dilanjutkan

    mengecek kehadiran

    siswa

    Peneliti memberikan

    kesempatan kepada

    siswa untuk

    membacakan hasil kerja

    siswa

    Siswa mempresentasikan

    hasil diskusi

    Peneliti menjelaskan

    kembali eksperimen

    yang telah

    dipresentasikan siswa

    dan lanjut menjelaskan

    materi.

    Peneliti memberikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDA


Recommended