PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK SKRIPSI SITTI AMRINA 10539110513 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JANUARI 2018
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK
SKRIPSI
SITTI AMRINA
10539110513
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JANUARI 2018
i
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
SITTI AMRINA
10539110513
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JANUARI 2018
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Wahai orang-orng yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan didalam majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan berdirilah kamu, maka berdirilah kamu, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara
kamu dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat”. (Q.S. AL-Mujadalah : 11)
“Berangkat dengan penuh keyakinan berjalan dengan penuh keikhlasan bersabar dalam menghadapi cobaan. Keberhasilan bukan dinilai melalui
hasilnya tetapi lihatlah proses dan kerja kerasnya, tanpa adanya proses dan kerja keras maka keberhasilan tidak mempunyai nilai yang berarti dan jika
kamu takut melangkah, lihatlah bagaimana seorang bayi yang mencoba berjalan. Niscaya akan kau temukan , bahwa manusia pasti akan jatuh. Hanya manusia
terbaiklah yang mampu bangkit dari kejatuhan. Kontruksi kehidupan dibangun dengan keyakinan, diperkuat dengan gerakan, diindahkan dengan mimpi demi menuju kesempurnaan. “Kesalahan bukan kegagalan tapi bukti bahwa seseorang
sudah melakukan sesuatu”.
“...Bersikap kukuhlah seperti batu karang yang tidak putus-putusnya diterjang ombak, ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menentramkan amarah
ombak dan gelombang itu...” (Marcus Aurelius)
Persembahan: Sujud syukur ku persembahkan pada ALLAH yang maha kuasa, berkat dan rahmat
dan detak jantung, denyut nadi, nafas dan putaran roda kehidupan yang diberikan-Nya hingga saat ini saya dapat mempersembahkan skripsiku pada orang-
orang tersayang: Kedua orang tua bapak ibu, yang tak pernah lelah membesarkanku dengan
kasih sayang, serta memberikan dukungan, perjuangan, motivasi dan
pengorbanan dalam hidup ini.
Saudara-saudaraku dan seluruh keluargaku, yang selalu memberiakan
dukungan dan semangat.
Seluruh makhluk ALLAH yang telah tercuri ilmunya.
Almamater Tercinta.
vii
ABSTRAK
Sitti Amrina. 2018. Penerapan Model Problem Based Instruction terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik. Skripsi. Jurusan Pendidikan Fisika
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhmmadiyah Makssar. Dosen Pembimbing
(Bunga Dara Amin dan Aisyah Azis).
Penelitan ini Pre Eksperimen yang menggunakan One Grup Pretest-Posttest
Design bertujuan untuk mengetahui penerapan model problem based instruction
terhadap peningkatan hasil belajar fisika peserta didik ditinju dari aspek kognitif.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberikan tes awal (pretest) kepada
satu kelas yang disebut sebagai kelas eksperimen. Kemudian diberikan perlakuan
(treatment) dengan menerapkan model Problem Based Instruction, selanjutnya
diberikan tes akhir (posttest) pada akhir pembelajaran. Penelitian dilaksanakan di
SMA Muhammadiyah Limbung Kabupaten Gowa dengan populasi kelas X MIA
dengan sampel kelas sebanyak 34 orang. Hasil penelitian ditinjau dari aspek
kognitif menunjukkan bahwa hasil belajar fisika kelas penelitian mengalami
peningkatan (gain normalized) sebesar 0,67 (kategori sedang), dengan skor rata-rata
pretest peserta didik adalah 7,02 dan skor rata-rata posttest peserta didik adalah
20,50. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Problem
Based Instruction terhadap peningkatan hasil belajar fisiska, ditinjau dari hasil belajar
aspek kognitif dimana 17,65% peserta didik memperoleh skor peningkatan (gain)
hasil belajar berkategori rendah, 73,53% peserta didik memperoleh skor peningkatan
(gain) hasil belajar berkategori sedang, 8,82% peserta didik memperoleh skor
peningkatan (gain) hasil belajar berkategori tinggi.
Dari analisis dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Instruction
dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik kelas
SMA Muhammadiyah Limbung.
Kata kunci: Pre-Eksperimen, Model Problem Based Instruction, Hasil Belajar
Fisika.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pada hakikatnya yang paling utama dihati ini, penulis mengucapkan puji dan
rasa syukur kepada Allah Swt. Kemudian, Shalawat serta salam-Nya, mudah-
mudahan tercurah ke baginda Rasulullah Saw, beserta keluarganya, sahabatnya, serta
umatnya yang turut dengan ajarannya. Aamiin.
Berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi yang berjudul “Penerapan Model Problem Based Instruction terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik” yang disusun untuk memenuhi
salah satu persyaratan akademik guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah
Makassar sekaligus dengan harapan akan dapat memberikan kontribusi positif bagi
perkembangan dunia pengajaran secara khusus dan dunia pengajaran secara umum.
Penghargaan dan ucapan terima kasih terkhusus kupersembahkan kepada
ayahanda Amiruddin dan ibunda Marwati yang mempersembahkan segala
idealisme, prinsip, edukasi dan kasih sayang berlimpah dengan wajah datar
menyimpan kegelisahan, perjuangan yang tidak pernah penulis ketahui, namun
tenang temaram dengan penuh kesabaran dan pengertian yang luar biasa, yang tiada
ix
pernah hentinya selama ini memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat serta
pengorbanan yang tak tergantikan hingga penulis selalu kuat menjalani setiap
rintangan yang ada didepan.
Dalam pelaksanaan penelitian hingga penyusunan skripsi ini, penulis banyak
mengalami hambatan, namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,
akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Olehnya itu, penulis menyampaikan ucapan
terima kasih dan penghargaan yang setulusnya kepada Ayahanda Dr. Hj. Bunga
Dara Amin, M.Ed selaku pembimbing I dan Dra. Hj. Aisyah Azis selaku
pembimbing II yang selalu bersedia meluangkan waktunya dalam membimbing
penulis, memberikan ide, arahan, saran dan bijaksana dalam menyikapi keterbatasan
pengetahuan penulis, serta memberikan ilmu dan pengetahuan yang berharga dalam
penelitian ini. Semoga Allah SWT memberikan perlindungan, kesehatan dan pahala
yang berlipat ganda atas segala kebaikan yang telah dicurahkan kepada penulis
selama ini.
Terlepas dari segala keterbatasan manusia sebagai makhluk yang lemah,
berkenaan dengan itu penulis patut mengemukakan bahwa penyelesaian skripsi ini
tidak mungkin tercapai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada: Bapak Dr. Abd. Rahman Rahim, SE., MM selaku
Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, bapak Erwin Akib, M.Pd., Ph.D.
selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
x
Makassar, ibu Nurlina, S.Si., M.Pd. dan Bapak Ma’ruf S.Pd., M.Pd. selaku ketua
dan sekretaris jurusan pendidikan fisika Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makasar. Ayahanda dan Ibunda Dosen Jurusan
Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar dan Universitas Negeri
Makassar yang telah ikhlas menyalurkan ilmunya kepada penulis, bapak Dr. Andi
Sukri Syamsuri, M.Hum. selaku Penasehat Akademik selama perkuliahan yang
telah memberikan banyak nasehat dalam menjalani perkuliahan, teristimewa Bapak
Syarif, S.Pd.,M.Pd selaku guru pembimbing yang memberikan kritikan dan motivasi
yang begitu berarti bagi penulis, ibu Silviany DJafar Selaku Kepala SMA
Muhammadiyah Limbung sekaligus beserta guru-guru yang telah memberi
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitiaan di SMA Muhammadiyah
Limbung, Saudara-saudaraku Mirnawati dan Suami, Najemuddin dan Ny. , mutiara,
sukmawati, kk Ani, cayyung, tante mariah dan Suami. yang tiada henti-hentinya
memberikan dukungan,
Teristimewa sahabat-sahabatku Chiby-Chiby (Ayha, Mell, Tati, Darna, dan
darma) yang selalu mendukung, menemani, memberikan semangat, dan motivasi,
semoga kebersamaan kita selama ini dapat menjadi kisah indah yang dapat terus
dikenang. Rekan-rekan mahasiswa Dimensi Angkatan 2013 Jurusan Pendidikan
Fisika khususnya Dimensi A yang telah bersama-sama penulis menjalani masa-masa
suka duka perkuliahan, terima kasih atas sumbang saran dan motivasinya selama ini.
Semoga persaudaraan kita tetap berlanjut untuk selamanya. Adik-adik peserta didik
xi
Kelas XIPA2 SMA Muhammadiyah Limbung, atas perhatian dan kerjasamanya selama
pelaksanaan penelitian ini.
Penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu saran
dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak senantiasa penulis harapkan. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah khasanah ilmu khususnya di bidang
pendidikan Fisika. Aamiin.
Makassar,
Januari 2018
Penulis
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN..................................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN......................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................................ vi
ABSTRAK............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR......................................................................................... viii
DAFTAR ISI....................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka ...................................................................................... 6
1. Hakikat Pembelajaran .................................................................... 6
2. Model Pembelajaran Problem Based Instruction.. ........................ 7
3. Hasil Belajar…………………………………………………….. 18
B. Kerangka Pikir……………………………………………………… 30
xiii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian .................................................................. 31
B. Variabel penelitian ............................................................................... 32
C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 32
D. Devinisi Operasional Variabel ............................................................. 32
E. Instrumen Penelitian............................................................................. 33
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 36
G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................... 39
B. Pembahasan .......................................................................................... 45
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 48
B. Saran ..................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 50
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PERSURATAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
JUDUL LAMPIRAN Halaman
LAMPIRAN A : Rancangan Proses Pembelajaran dan Lembar
Kegiatan Peserta didik............................................................. 51
LAMPIRAN B : Kisi-Kisi Instrumen Penelitian.................................................... 122
Soal-soal Penelitian.................................................................. 145
Soal Pilihan Ganda Pretest..................................................... 159
Soal Pilihan Ganda Posttest................................................... 168
LAMPIRAN C : Analisis Galut ............................................................................. 180
Analisis Validitas dan reabilitas............................................... 181
LAMPIRAN D : Hasil Pretest dan Posttes............................................................. 185
Analisis Deskriptif.................................................................... 187
Analisis N-Gain......................................................................... 191
Kategori Ketuntasan.................................................................. 193
LAMPIRAN E : Dokumentasi............................................................................... 195
Absen Kegiatan Penelitian....................................................... 197
LAMPIRAN F : lainnya..................................................................................... 199
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor penentu kemajuan suatu bangsa. Segala
sesuatu tentang pendidikan telah diatur dalam Undang-Undang untuk
menentukan standar nasional pendidikan di Indonesia, termasuk juga sebagai
perwujudan UUD 1945 pasal 31 ayat 3 yang berbunyi “pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang” Salah
satu sistem pendidikan tersebut yaitu adanya Kurikulum Tahun 2013 biasa
disebut dengan K13. Kurikulum yang dipandang sebagai unsur yang bisa
memberikan konstribusi terhadap proses perwujudan pendidikan yang
berkualitas.
Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap didalam
menghadapi masa depan. Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta
didik mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau
mereka ketahui setelah menerima pembelajaran. Kurikulum 2013 dapat
diterapkan dalam pembelajaran fisika di SMA agar siswa memiliki
kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka
1
2
akan lebih kreatif, inovatif dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa
sukses dalam menghadapi berbagai persoalan.
Berdasarkan hasil observasi dengan salah satu guru fisika kelas X
di SMA Muhammadiyah Limbung, diperoleh informasi bahwa hasil belajar
fisika peserta didik masih rendah, hal ini disebabkan oleh minimnya kesadaran
siswa untuk mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh, pada saat guru
menerangkan materi pelajaran di depan kelas kemudian diterapkan dalam
contoh soal dan latihan-latihan siswa cenderung pasif dan kurang
berpartisipasi dalam pembelajaran. Hal ini terlihat dari aktivitas siswa
yang hanya mencatat, mendengarkan dan hanya sedikit yang bertanya.
Interaksi yang terjadi dalam proses belajar mengajar hanya berlangsung
satu arah, yaitu dari guru kepada siswa. Hal ini menyebabkan hasil
belajar fisika peserta didik rendah. Ini terlihat dari rata-rata nilai ulangan
siswa yaitu 70 sedangkan kriteria ketuntasan minimum (KKM) 75 yang
ditetapkan di SMA Muhammadiyah Limbung.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti akan menerapkan
model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI), pada model
pembelajaran PBI dapat diterapkan kurikulum 2013, dimana Problem Based
Instruction merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah
dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara
berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.
3
Dilihat dari aspek psikologi belajar, Problem Based Instruction merupakan
suatu proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
Berdasarkan kajian dari beberapa jurnal menyebutkan bahwa model
Problem Based Instruction cocok diterapkan dalam proses belajar mengajar
karena telah terbukti bahwa ada penimgkatan hasil belajar fisika peserta didik.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka judul penelitian yang akan
dilakukan peneliti adalah “Penerapan Model Problem Based Instruction
terhadap Peningkatan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang
diselidiki dalam penelitian ini adalah:
1. Seberapa besar hasil belajar fisika peserta didik kelas X IPAMIA2 SMA
Muhammadiyah Limbung sebelum diajar menggunakan model Problem
Based Instruction tahun ajaran 2017-2018?
2. Seberapa besar hasil belajar fisika peserta didik kelas X IPAMIA2 SMA
Muhammadiyah Limbung setelah menggunakan model Problem Based
Instruction tahun ajaran 2017-2018?
3. Bagaimana peningkatan hasil belajar fisika peserta didik X IPAMIA2 SMA
Muhammadiyah Limbung sebelum dan setelah menggunakan model
Problem Based Instruction tahun ajaran 2017-2018?
4
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika peserta didik kelas X IPAMIA2 SMA
Muhammadiyah Limbung sebelum diajar menggunakan model Problem
Based Instruction tahun ajaran 2017-2018.
2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika peserta didik kelas X IPAMIA2 SMA
Muhammadiyah Limbung setelah menggunakan model Problem Based
Instruction tahun ajaran 2017-2018.
3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar fisika peserta didik X IPAMIA2
SMA Muhammadiyah Limbung sebelum dan setelah menggunakan model
Problem Based Instruction tahun ajaran 2017-2018.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Bagi peserta didik
Manfaat penelitian ini bagi peserta didik adalah dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik yang berguna untuk pemecahan
masalah.
2. Bagi guru
Manfaat penelitian ini bagi guru adalah sebagai variasi metode
pembelajaran dalam upaya untuk mengembangkan hasil belajar peserta
didik.
5
3. Bagi sekolah
Manfaat penelitian ini bagi sekolah yaitu diharapkan dengan
penelitian ini dapat memberikan sumber pemikiran sebagai alternatif
meningkatkan kualitas hasil belajar, khususnya kualitas hasil belajar fisika
di SMA SMA Muhammadiyah Limbung.
4. Pengembang ilmu pendidikan
Manfaat penelitian ini bagi pengembang bagi ilmu pendidikan
yaitu memberikan masukan tentang sejauh mana penerapan model
problem based instruction sebagai salah satu model pembelajaran yang
dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas.
5. Peneliti
Manfaat penelitian ini bagi peneliti yaitu dapat menumbuhkan dan
mengembangkan kemampuannya dalam hal mengidentifikasi masalah-
masalah pembelajaran fisika.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Hakikat Pembelajaran Fisika
Depdiknas (2006: 377) menjelaskan bahwa pembelajaran IPA-
Fisika sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan
kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup.
Pembelajaran Fisika di SMA menekankan pada pemberian pengalaman
belajar secara langsung dan penekanan salingtemas (sains, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat) melalui penggunaan keterampilan proses dan
sikap ilmiah. Oleh karena itu, perlunya penerapan model pembelajaran
yang sesuai dengan proses pembelajaran Fisika seperti model
pembelajaran Problem Based Instruction.
(Aqib, Z 2013:66-67). Proses belajar mengajar (pembelajaran)
adalah upaya secara sistematis yang dilakukan guru untuk mewujudkan
proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Kemampuan mengelola
pembelajaran merupakan syarat mutlak bagi guru agar terwujud
kompetensi profesionalnya. Konsekuensinya, guru harus memiliki
pemahaman yang utuh dan tepat terhadap konsepsi belajar dan mengajar.
Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk
mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan
6
7
kejadian-kejadian ekstrim yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-
kejadian intern yang berlangsung dialami peserta didik. Sementara Gagne
(Siregar & Hartini Nara, 2014), mendefinisikan pembelajaran sebagai
pengaturan peristiwa secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar
danmembuatnyaberhasil.dalam pengertian lainnya, Winkel (Siregar & Hart
ini Nara, 2014) mendefiniskan pembelajaran sebagai pengaturan dan
penciptaan kondisi-kondisi ekstern sedemikian rupa, sehingga menunjang
proses belajar peserta didik dan tidak menghambatnya.
2. Model Pembelajaran Problem Based Instruction.
a. Pengertian model Problem Based Instruction.
Model pembelajaran Problem Based Instruction dikenal dengan
nama lain seperti pembelajaran berdasarkan proyek (project-based
instruction), pembelajaran bedasarkan pengalaman (experience-based
instruction), pembelajaran autentik (authentic instruction), dan
pembelajaran bermakna. PBM atau PBI, model pembelajaran ini mulai
diangkat sebab ditinjau secara umum pembelajaran berdasarkan masalah
terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan
bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk
melakukan penyelidikan dan ikuiri (Nur, 2011: 2).
Menurut Trianto (2014:63) Pengajaran Berdasarkan Masalah
(PBM) atau dari istilah Inggris Problem-based instruction (PBI) adalah
suatu model pembelajaran yang didasarkan pada prinsip menggunakan
masalah sebagai titik awal akuisisi dan integrasi pengetahuan baru.
8
Berbeda dari Trianto, Menurut Sudjana (2001:19) dalam Trianto (2014:
64) Belajar berdaskan masalah adalah interaksi antara simulus dan respon,
merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan.
Lingkunagan berikan masukan kepada peserta didik berupa bantuan dan
masalah, sedangkan sistem syaraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu
secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai,
dianalisis, serta dicari pemecahannya dengan baik. Pengalaman peserta
didik yang diperoleh dari lingkungan akan menjadikan kepadanya bahan
dan materi guna memperoleh pengertian serta bisa dijadikan pedoman dan
tujuan belajarnya.
Sedangkan, menurut Ratumanan (2002 : 123) dalam Trianto
(2014:64) Pengajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang
efektif untuk pengajaran proses berfikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini
membantu peserta didik untuk memproses informasi yang sudah jadi
dalam benaknya, dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia
sosial dan sekitarnya. Pembelajran ini cocok untuk mengembangkan
pengetahuan dasar maupun kompleks.
Adapun pendapat Arends (1997) dalam Trianto (2014:64-65),
pengajaran berdasarkan maslah merupakan suatu pendekatan pengajaran
dimana peserta didik mengerjakan permasalahan yang autentik dengan
maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan
inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan
kemandirian dan percaya diri.
9
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
Problem Based Instruction adalah suatu pembelajaran yang menggunakan
segala permasalahan di lingkungan sekitar peserta didik sebagai sumber
belajar, mempertajam cara berfikir kritis, sekaligus sebagai sarana peserta
didik untuk memecahkan masalah melalui penyelidikan sehingga peserta
didik memperoleh pengetahuan berdasarkan pengalaman yang telah
dilalui.
b. Ciri-ciri Problem Based Instruction.
Menurut Arends (1997:349) dalam Trianto (2014:66-67), berbagai
pengembang pengajaran berdasarkan masalah telah memberikan model
pengajaran itu memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Pengajuan pertanyaan atau masalah
Pembelajaran berdasarkan masalah mengorganisasikan pengajaran
di sekitar pertanyaan dan masalah yang keduanya secara sosial penting
dan secara pribadi bermakna untuk peserta didik.
b. Befokus pada keterkaitan antardisiplin.
Meskipun pembelajaran berdasarkan masalah mungkin berpusat
pada mata pelajaran tertentu (IPA, matematika, ilmu-ilmu sosial),
masalah yang akan diselidiki telah dipilih benar-benar nyata agar dalam
pemecahannya, peserta didik meninjau masalah itu dari banyak mata
pelajaran.
10
c. Penyelidikan autentik
Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan peserta didik
melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata
terhadap masalah nyata.
d. Menghasilkan produk dan memamerkannya.
Pembelajaran berdasarkan masalah menuntut peserta didik untuk
menghasilkan produk tertentu dalam bentuk karya nyata. Produk
tersebut dapat berupa laporan, model fisik, vidio maupun program
komputer.
e. Kolaborasi atau kerjasama
Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan oleh peserta didik
yang bekerja sama satu dengan yang lainnya, paling sering secara
berpasangan atau dalam kelompok kecil.
c. Tujuan Problem Based Instruction.
Menurut Nur (2011: 6) dalam Afrizon,dkk.(2012:4) Adapun tujuan
dari hasil belajar yang dicapai dengan model pembelajaran PBI adalah:
1. Keterampilan berfikir dan pemecahan masalah. PBI memungkinkan
peserta didik mencapai keterampilan berfikir yang lebih tinggi.
2. Pemodelan peranan orang dewasa. PBI membantu peserta didik untuk
berkinerja dalam situasi kehidupan nyata dan belajar pentingnya orang
dewasa.
3. Pembelajaran yang otonom dan mandiri. PBI memungkinkan peserta
didik menjadi pelajar yang otonom dan mandiri melalui bimbingan guru
11
dalam mengajukan pertanyaan, mencari penyelesaian terhadap masalah
nyata oleh peserta didik.
Menurut Afrizon,dkk.(2012:5) Untuk mencapai ketiga tujuan
tersebut, maka didalam pelaksanaannya model PBI harus memiliki tiga
landasan yaitu:
1) Dewey dan Kelas Demokratis
Dewey dan Kill Patrick (dalam Nur, 2011: 18)
mengemukakan bahwa: “Pembelajaran di sekolah seharusnya lebih
memiliki manfaat dari pada abstrak dan pembelajaran yang memiliki
manfaat terbaik dapat dilakukan oleh peserta didik dalam kelompok–
kelompok kecil untuk menyelesaikan proyek masalah dan pilihan
mereka sendiri”. Pada kelas PBI, peserta didik memecahkan masalah
yang nyata dengan berpasangan atau berkelompok.
2) Piaget, Vigotsky, dan Konstruktivisme
Menurut pandangan kontruktivis-kognitif, peserta didik dalam segala
usia secara aktif terlibat dalam proses perolehan informasi dan
membangun pengetahuan mereka sendiri. Pengetahuan tidak statis
tetapi terus menerus tumbuh pada saat peserta didik menghadapi
pengalaman baru yang memaksa mereka membangun dan
memodifikasi pengetahuan awal mereka. Disamping itu, Vigotsky
(dalam Nur, 2011: 19) mengemukakan bahwa: “Perkembangan
intelektual terjadi pada saat individu berhadapan dengan pengalaman
baru dan menantang, ketika mereka berusaha untuk memecahkan
12
masalah yang dimunculkan oleh pengalaman ini”. Jadi, pada kelas
PBI peserta didik diberikan masalah nyata yang dalam pemecahannya
memanfaatkan pengetahuan peserta didik sebelumnya sehingga
peserta didik dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya.
3) Bruner dan Pembelajaran Penemuan
Menurut Bruner, pembelajaran penemuan menekankan pengalaman–
pengalaman pembelajaran berpusat pada peserta didik menemukan
ide–ide mereka sendiri dan menurunkan makna oleh mereka sendiri.
Pada kelas PBI peserta didik juga dibimbing untuk mengkonstruksi
sendiri pengetahuannya, tetapi lebih memusatkan pembelajaran pada
masalah kehidupan nyata yang bermakna bagi peserta didik. PBI juga
bergantung pada konsep lain dari Bruner, yaitu scaffolding. Bruner
(dalam Nur, 2011: 26) menyatakan “Scaffolding sebagai suatu proses
dimana guru membantu peserta didik untuk menuntaskan suatu
masalah yang melampaui batas tingkat pengetahuannya pada saat
itu”.
d. Manfaat Problem Based Instruction.
Pengajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu
guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Penga-
jaran berdasarkan masalah dikembangkan untuk membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan
keterampilan intelektual.
13
Menurut Ibrahim dan Nur (2000:7) dalam Trianto (2014:71)
Belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam
pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadi pembelajar yang otonom dan
mandiri.
e. Kelebihan Problem Based Instruction.
Menurut Trianto (2014:71) Kelebihan pengajaran berdasarkan
masalah sebagai suatu model pembelajaran yaitu:
1. Realistis dengan kehidupan siswa;
2. Konsep sesuai dengan kebutuhan siswa;
3. Memupuk inkuiri siswa;
4. Retensi konsep menjadi kuat;
5. Memupuk kemampuan problem solving.
f. Kekurangan Problem Based Instruction.
Menurut Trianto (2014:72) Kekurangan pengajaran berdasarkan
masalah sebagai suatu model pembelajaran yaitu:
1. Persiapan pembelajaran (alat, problem, konsep) yang kompleks;
2. Sulitnya mencari problem yang relevan;
3. Sering terjadi miss-konsepsi; dan
4. Kosumsi waktu, di mana model ini memerlukan waktu yang cukup
dalam proses penyelidikan.
g. Sintaks Problem Based Instruction.
Menurut Trianto (2014:72) Problem Based Instruction terdiri dari
5 langkah atau tahap utama yang dimulai dengan guru memperkenalkan
14
siswa dengan suatu situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan
analisis hasil kerja peserta didik.
Tabel 2.1: Kelima tahap Problem Based Instruction
Tahap Tingkah Laku Guru
Tahap 1 :
Orientasi siswa pada
masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang dibutuhkan,
mengajukan fenomena atau demonstrasi
atau cerita untuk memunculkan masalah,
memotivasi siswa untuk terlibat dalam
pemecahan masalah yang dipilih.
Tahap 2 :
Mengorganisasi siswa
untuk belajar.
Guru membantu siswa untuk
mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut.
Tahap 3 :
Membimbing penyelidikan
individual maupun kelom-
pok.
Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasih yang sesuai,
melaksanakan eksperimen, untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah.
Tahap 4 :
Mengembangkan dan
menya-jikan hasil karya.
Guru membantu siswa dalam memecahkan
dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan, vidio, dan model serta membantu
mereka untuk berbagi tugas dengan
temannya.
Tahap 5 :
Menganalisis dan
mengeva-luasi proses
pemecahan masalah.
Guru membantu siswa untuk melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses-proses yang mereka
gunakan.
15
Menurut Ibrahim dan Nur (2000: 15) dalam Trianto (2014: 73), di
dalam kelas Problem Based Instruction, peran guru berbeda dengan kelas
tradisional. Peran guru didalam kelas Problem Based Instruction antara
lain :
Mengajukan masalah atau mengorientasikan siswa kepada masalah
autentik, yaitu masalh kehidupan nyata sehari-hari;
Memfasilitasi/membimbing penyelidkan, misalnya melakukan pengamatan
atau melakukan eksperimen/percobaan;
Memfasilitasi dialog peserta didik; dan
Mendukung belajar peserta didik.
h. Pelaksanaan Problem Based Instruction.
Menurut Trianto (2014:73-75), Pelaksanaan model pembelajaran
Problem Based Instruction meliputi dua kegiatan, yaitu tugas perencanaan
dan tugas interaktif.
Tugas-tugas perencanaan
Tugas-tugas perencanaan terdiri dari :
1. Penetapan tujuan
Pertama kali guru mendeskripsikan bagaimana pembelajaran
berdasarkan masalah direncanakan untuk membantu mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. Merancang situasi masalah yang sesuai
Situasi masalah yang baik harus memenuhi kriteria antara
lain autentik, tidak terdefinisi secara ketat, bermakna bagi peserta
16
didik dan sesuai dengan tingkat perkembangan intelektualnya, luas,
serta bermanfaat.
3. Organisasi sumber daya dan rencana logistik
Pembelajaran berdasarkan masalah memotivasi siswa untuk
bekerja dengan beragam material dan peralatan yang dapat dilakukan
di dalam kelas, perpustakaan atau laboratorium dan dapat pula
dilakukan di luar sekolah. Oleh karea itu, guru harus mengumpulkan
dan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk penyelidikan
siswa dalam rangka memecahkan masalah.
Tugas interraktif
Tugas-tugas interaktif terdiri dari :
1. Orientasi siswa pada masalah
Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan
menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan. Selanjutnya,
guru menyajikan situasi masalah dengan prosedur yang jelas untuk
melibatkan peserta didik dalam identifikasi masalah. Situasi masalah
harus disampaikan secara tepat dan menarik. Biasanya memberi
kesempatan peserta didik untuk melihat, merasakan dan menyentuh
sesuatu atau menggunakan kejadian-kejadian di sekitar peserta didik
sehingga dapat memunculkan ketertarikan, rasa ingin tahu dan
motivasi.
2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
17
Peserta didik dikelompokkan secara bervariasi dengan
memperhatikan tingkat kemampuan, keragaman ras, etnis dan jenis
kelamin yang didasarkan pada tujuan yang telah ditetapkan.
3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok.
b. Pengumpulan data.
Peserta didik melakukan penyelidikan atau pemecahan
masalah dalam kelompoknya. Guru bertugas mendorong peserta
didik untuk mengumpulkan data dan melaksanakan penyelidikan
sampa mereka benar-benar memahami situasi masalah yang
dihadapi. Tujuan pengumpulan data yaitu agar peserta didik
mengumpulkan cukup informasi untuk membangun ide dan
pengetahuan mereka sendiri.
c. Berhipotesis, menjelaskan dan memberikan pemecahan
Peserta didik mengajukan berbagai hipotesis, penjelasan dan
pemecahan dari masalah yang diselidiki. Pada tahap ini guru
mendorong semua ide, menerima sepenuhnya ide tersebut,
melengkapi dan membenarkan konsep-konsep yang salah.
4. Mengembangkan dan penyajian hasil.
Guru meminta salah seorang anggota kelompok untuk
mempresentasikan hasil pemecahan masalah kelompok dilanjutkan
dengan diskusi dan membimbing peserta didik jika mereka
mengalami kesulitan. Kegiatan ini berguna untuk mengetahui hasil
18
sementara pemahaman dan penguasaan peserta didik terhadap materi
pelajaran.
5. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.
Guru menganalisis dan mengevaluasi proses berpikir dan
keterampilan penyelidikan peserta didik serta proses menyimpulkan
hasil penyelidikan.
3. Hasil belajar
Pengertian Belajar
Syah (2016: 87) Belajar adalah kegiatan yang berproses dan
merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap
jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya
pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar
yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan
rumah atau keluarganya sendiri.
Syah (2016: 93) Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling
viral dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya
tidak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hamper selalu
mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan
dengan upaya kependidikan, misalnya psikologi pendidikan. Karena
demikian pentingnya arti belajar, maka bagian terbesar upaya riset dan
eksperimen psikologi pendidikan pun diarahkan pada tercapainya
pemahaman yang lebih luas dan mrendalam mengenai psoses perubahan
manusia itu.
19
Belajar juga memainkan perang penting dalam mempertahankan
kehidupan sekelompok umat manusia (bangsa) di tengah-tengah
persaingan yang semakin ketat di antara bangsa-bangsa lainnya yang lebih
dahulu maju karena belajar. Akibat persaingan tersebut, kenyataan tragis
juga bias terjadi karena belajar. Contoh, tidak sedikit orang pintar
menggunakan kepintarannya untuk mengintimidasi bahkan
menghancurkan kehidupan orang lain.
Sudjarwo (2013:139-140) Secara kuantitatif, belajar berarti
kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta
sebanyak-banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut
banyaknya materi yang dikuasai peserta didik.
Secara institusional, belajar dipandang sebagai proses “validasi”
atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah
ia pelajari. Bukti institusional yang menunjukkan siswa telah belajar dapat
diketahui seusai proses mengajar. Ukurannya, semakin baik pula mutu
guru mengajar akan semakin baik pula mutu perolehan siswa yang
kemudian dinyatakan dalam bentuk skor.
Secara kualitatif, belajar iyalah proses memeroleh arti-arti dan
pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia disekeliling
siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir
dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang
kini dan nanti dihadapi peserta didik.
20
Pengertian hasil belajar
Menurut Winkel (1999:53) dalam Purwanto (2016: 39), Belajar
adalah aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Perubahan itu diperoleh melalui
usaha ( bukan karena kematangan), menetap dalam waktu yang relatif
lama dan merupakan hasil pengalaman.
Berbeda dengan menurt Purwanto (2016:47) Belajar dalam arti
luas adalah semua persentuhan pribadi dengan lingkungan yang
menimbulkan perubahan perilaku. Pengajaran adalah usaha yang memberi
kesempatan agar proses belajar terjadi dalam diri peserta didik.
Oleh karena belajar dapat terjadi ketika pribadi bersentuhan dengan
lingkungan maka pembelajaran terhadap siswa tidak hanya dilakukan di
sekolah, sebab dunia adalah lingkungan belajar yang memungkinkan
perubahan perilaku.
Dalam pengartian lainnaya Suprijono (2014:7), hasil belajar adalah
perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek
kompotensi kemanusiaan saja. Artinya hasil pembelajaran yang
dikategorisasikan oleh pakar pendidikan sebagaimana tersebut tidak dilihat
secara fragmentaris atau terpisah melainkan komprehensif.
Pengertian belajar menurut Mohammad Surya (Kosasih, 2014),
Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua
orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam
21
kandungan) hingga liang lahat. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah
belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya.
Perubahan tingkah laku tersebut meyangkut perubahan yang bersifat
pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang
menyangkut nilai dan sikap (afektif).
Belajar menurut Witherington (Kosasih, 2014) adalah proses usaha
yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya. Selanjutnya aktifitas yang
menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar baik aktual
maupun potensi. Perubahan tersebut sebagai akibat didapatkannya
kemampuan yang baru yang berlangsung dalam waktu yang relatif dalam
serta terjadi karena adanya usaha.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik
yang ditandai dengan adanya perubahan perilaku bukan hanya kompotensi
kemanusiaanya saja setelah melakukan kegiatan belajar tetapi baik aspek
pengetahuan, sikap dan keterampilan mengalami perubahan, Perubahan
tersebutkarena adanya usaha.
Hasil belajar menurut Taksonomi Bloom
Menurut Purwanto (2016:49-53), Hasil belajar yang berupa
perubahan tingkah laku meliputi bentuk kemampuan yang menurut
Taksonomi Bloom dan kawan-kawannya diklasifikasi dalam 3
22
kemampuan (domain) yaitu: ranah kognitif (cognitive domain), ranah
afektif (affective domain) dan ranah psikomotor (psychomotor
domain). Adapun Taksonomi Bloom atau klasifikasi tersebut sebagai
berikut:
a. Cognitive Domain (ranah kognitif)
Kognitif dalam batasan selalu diartikan oleh para pendidik
dengan pengetahuan, dimana dalam obyek pembagiannya sebenarnya
adalah lebih luas dari apa yang kita anggap selama ini. Segi kognitif
memiliki 6 tingkatan dengan aspek belajar yang berbeda-beda.
Keenam tingkat tesebut adalah :
1. Mengingat
Tujuan instruksional pada level ini menuntut siswa untuk
mampu mengingat (recall) informasi yang telah diterima
sebelumnya, seperti: fakta, terminologi, rumus, dll.
2. Mengerti (pemahaman)
Kategori pemahaman dihubungkan dengan kemampuan
untuk menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah diketahui
dengan kata-kata sendiri.
3. Aplikasi
Penerapan (aplikasi) merupakan kemampuan untuk
menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari ke
dalam situasi yang baru, serta memecahkan berbagai masalah yang
timbul dalam kehidupan sehari-hari,.
23
4. Menganalisis
Dalam hal ini peserta didik diharapkan mampu
menunjukkan hubungan antara berbagai gagasan dengan cara
membandingkan gagasan tersebut dengan standar, prinsip atau
prosedur yang telah dipelajari.
5. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi meliputi kemampuan untuk mempertimbangkan
nilai bersama dengan pertanggungjawaban berdasarkan kriteria
tertentu. Evaluasi merupakan level ke lima menurut Anderson,
yang mengharapkan peserta didik mampu membuat penilaian
dan keputusan tentang nilai suatu gagasan, metode, produk atau
benda dengan criteria tertentu.
6. Sintesis
Sintesis diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam
mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur
pengetahuan yang ada sehingga berbentuk pola baru yang lebih
menyeluruh. Sintesis meliputi kemampuan menyusun sesuatu
yang terpecah belah hingga menjadi suatu struktur yang berarti.
b. Affective Domain (ranah afektif)
Peserta didik mampu melibatkan ekspresi, perasaan atau
pendapat pribadi terhadap hal-hal yang relatif sederhana tetapi
24
bukan fakta, selain itu peserta didik juga mampu memberikan
respon yang melibatkan sikap atau nilai yang telah mendalam di
sanubarinya. Ranah afektif meliputi 5 taraf, meliputi:
1. Penerimaan (receiving)
Kesediaan peserta didik untuk memperhatikan rangsangan
atau stimulus (kegiatan kelas, musik, buku ajar)
2. Partisipasi (responding )
Aktif berpatisipasi dalam suatu kegiatan. Pada tingkatan ini,
peserta didik tidak hanya menghadiri suatu kegiatan, tetapi juga
bereaksi terhadap sesuatu dengan beberapa cara.
3. Penilaian/ penentuan sikap (valuing)
Meliputi kemampuan untuk memberikan penilaian
terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu.
4. Organisasi (organization)
Kemampuan untuk membawa bersamasama perbedaan nilai,
menyelesaikan konflik diantara nilai-nilai, dan mulai membentuk
suatu sistem nilai yang konsisten.
5. Pembentukan pola hidup (characterization)
Meliputi kemampuan untuk menghayati nilai-nilai
kehidupan sehingga menjadi milik pribadi dan menjadi pegangan
dalam mengatur hidupnya dalam kurun waktu yang lama.
c. Psychomotor Domain (ranah psikomotorik)
25
Ranah psikomotor berhubungan erat dengan kerja otot
sehingga menyebabkan geraknya tubuh atau bagian-bagiannya. Yang
termasuk klasifikasi gerak disini adalah mulai dari gerak yang paling
sederhana yaitu gerak melipat kertas sampai dengan merakit suku
cadang televisi/computer. Ranah psikomotorik meliputi 7 taraf,
meliputi:
1. Persepsi (perception)
Kemampuan untuk membuat diskriminasi yang tepat di
antara dua stimulus/ perangsang atau lebih, berdasarkan
perbedaan ciri-ciri fisik y ang khas pada masingmasing stimulus.
2. Kesiapan (set)
Kemampuan untuk menempatkan dirinya jika akan memulai
serangkaian gerakan.
3. Gerakan terbimbing (guided respons)
Kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik
sesuai dengan contoh yang diberikan, seperti meniru dalam gerakan
tarian.
4. Gerakan yang terbiasa (mechanical respons)
Kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik
dengan lancer tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan.
5. Gerakan yang kompleks (complex respons)
Kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan yang
terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien.
26
6. Penyesuaian pola gerakan (adjustment)
Kemampuan untuk membuat perubahan dan menyesuaikan
pola gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan persyaratan
khusus yang berlaku.
7. Kreativitas (creativity)
Kemampuan untuk melahirkan pola gerakgerik yang baru,
seluruhnya atas dasar inisiatif sendiri. Perubahan salah satu atau
ketiga domain yang disebabkan oleh proses belajar dinamakan hasil
belajar. Hasil belajar dapat dilihat dari ada tidaknya perubahan
ketiga domain tersebut yang dialami peserta didik setelah
menjalani proses belajar.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses
belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar. Adapun
faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
a. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri
individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor
internal meliputi:
27
1. Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan
dengan kondisi fisik individu. Kondisi fisiologis umumnya sangat
berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Anak-anak
yang kurang gizi, kemampuan belajarnya di bawah anak-anak yang
tidak kekurangan gizi, mereka cepat lelah, mudah mengantuk dan
tidak mudah menerima pelajaran.
2. Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang
yang dapat mempengaruhi proses belajar.Beberapa faktor
psikologis yang mempengaruhi proses belajar adalah:
a. Inteligensi
Menurut Wechler inteligensi adalah suatu kecakapan
global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara
terarah, berpikir secara baik, dan bergaul dengan lingkungan
secara efisien.
b. Perhatian
Perhatian menurut Ghazali adalah keaktifan jiwa yang
dipertinggi, jiwa itu pun semata-matatertuju kepada suatu objek
(benda/hal) atau sekumpulan objek.
c. Minat
28
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
d. Bakat
Di samping inteligensi, bakat merupakan faktor yang
besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang.
Secara umum bakat (aptitude) didefinisikan sebagai
kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai
keberhasilan pada masa yang akan datang.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar
pribadi manusia atau berasal dari orang lain atau lingkungannya.
Dalam hal ini Muhibbin Syah menjelaskan bahwa faktor-faktor
eksternal yang empengaruhi hasil belajar dapat digolongkan
menjadi dua golongan, yaitu:
1. Lingkungan sosial
Faktor yang termasuk kedalam lingkungan sosial adalah
lingkungan sosial sekolah, lingkungan sosial masyarakat dan
lingkungan sosial keluarga. Lingkungan sosial yang lebih baik
banyak mempengaruhi kegiatan belajar adalah lingkungan sosial
keluarga.
2. Lingkungan nonsosial
Faktor yang termasuk kedalam lingkungan nonsosial
adalah:
29
a. Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak
panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat,
suasana yang sejuk dan tenang.
b. Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat
digolongkan menjadi dua macam. Pertama, hardware, seperti
gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar dan lain
sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah,
peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabi dan lain
sebagainya.
b. Faktor materi pelajaran (pelajaran yang diajarkan ke siswa).
Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan
peserta didik, begitu juga metode mengajar guru, disesuaikan
dengan kondisi perkembangan peserta didik.
30
B. Kerangka pikir
Kerangka pikir sebagai berikut:
Hasil belajar fisika peserta didik
kelas X IPAmia2 SMA Muhammadiyah
Limbung mengalami peningkatan
Pemberian model pembelajaran
Problem Based Instruction
Faktor guru:
Pemilihan model pembelajaran
yang tidak sesuai.
Faktor peserta didik:
Kurangnya minat belajar;
Kurangnya motivasi belajar;
Kurangnya memahami materi;
Aktivitas peserta didik hanya
mencatat;
Lingkungan, dll.
Rendahnya hasil belajar fisika
peserta didik kelas X IPAmia2
SMA Muhammadiyah Limbung
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini yaitu penelitian pra-eksperimen. Rancangan ini
digunakan untuk mengungkap hubungan sebab-akibat hanya dengan cara
melibatkan satu kelompok subjek, sehingga tidak ada control yang ketat
terhadap variabel.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah One-Group Pretest-
Posttest Design.Pada desain ini sebelum diberi perlakuan, maka terlebih
dahulu sampel diberikan tes awal (pretest) dan di akhir pembelajaran
sampel di beri tes akhir (posttest). Penggunaan desain ini sesuai dengan
tujuan pada penelitian yaitu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
fisika peserta didik setelah diterapkan pemberian model Problem Based
Instruction dalam pembelajaran fisika. Berikut adalah desain penelitian
One-Group Pretest-Posttest Design :
O1 X O2
Keterangan :
= Nilai tes awal (pretest) dilakukan sebelum siswa diberikan
perlakuan dengan model Problem Based Istruction.
= Perlakuan (treatment) dengan menerapkan model Problem Based
Istruction.
= Nilai tes akhir (posttest) dilakukan setelah siswa siswa diberikan
perlakuan dengan model Problem Based Istruction.
Sugiyono (2016:110-111)
31
32
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas yaitu pemberian model Problem Based Instruction dalam
pembelajaran fisika.
2. Variabel terikat yaitu hasil belajar peserta didik.
C. Populasi dan Sampel
Pada penelitian ini, populasi target adalah seluruh siswa di suatu
SMA Muhammadiyah Limbung, sedangkan populasi terjangkau adalah
siswa kelas X IPAMIA2 di suatu SMA Muhammadiyah Limbung.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPAMIA2 SMA
Muhammadiyah Limbung dengan jumlah 34 orang peserta didik yang terdiri
dari peserta didik laki-laki dan peserta didik perempuan. Teknik penarikan
sampel yang dilakukan adalah purposive sampling dimana teknik
pengambilan sampelnya secara sengaja di kelas X IPAMIA2 SMA
Muhammadiyah Limbung.
D. Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari kesalahan pemahaman variabel penelitian, maka
penelitian ini memberi batasan definisi operasional sebagai berikut:
Model Problem Based Instruction
Model pembelajaran Problem-Based Instruction (PBI) merupakan
pengajaran berdasarkan masalah dimana guru memperkenalkan peserta
didik dengan suatu masalah nyata yaitu memberikan praktikum yang harus
diselesaikan melalui penyelidikan dan membuat hasil karya.
33
Hasil belajar
Hasil belajar dalam penelitian ini adalah skor hasil belajar yang
diperoleh melalui tes belajar peserta didik. Kemampuan tersebut meliputi
ingatan, pemahaman, penerapan, dan analisis yang diukur dengan
menggunakan tes hasil belajar fisika sesuai dengan RPP.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berupa tes hasil belajar fisika.
Tes hasil belajar fisika dibuat oleh peneliti dalam bentuk pilihan ganda
dengan lima alternatif pilihan jawaban, dimana salah satu dari keempat pilihan
jawaban tersebut merupakan kunci jawaban, sedangkan pilihan jawaban yang
lain merupakan jawaban yang salah atau pengecoh yang terdiri dari 27 item
soal dalam aspek kognitif dengan indikator meliputi C1, C2, C3,C4 yang
selanjutnya diujicobakan untuk melihat validitas dan reliabilitasnya.
Pemberian skor pada ujicoba instrumen adalah skor satu untuk tiap jawaban
yang benar dan nol untuk jawaban yang salah.
a. Validitas
Validasi adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Dalam penelitian ini yang diuji validitaskan
adalah validitas isi yaitu apakah instrumen penelitian yang dibuat dapat
mewakili atau mencakup aspek aspek yang ingin diteliti. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar fisika yang
34
disesuaikan dengan bahan yang akan diajarkan. Instrumen soal yang
dibuat berjumlah 45 butir soal dalam bentuk pilihan ganda kemudian
divalidasi oleh 2 validator, soal yang dinyatakan memenuhi aspek-aspek
penelitian berjumlah 45 butir soal. Kemudian diujicobakan di Kelas XIMIA2
SMA Muhammadiyah Limbung pada 2 oktober 2017 dengan jumlah
responden 35 peserta didik. Pemberian skor pada instrumen tes adalah
skor 1 untuk tiap jawaban benar dan 0 untuk jawaban yang salah. Dari
hasil uji coba tersebut akan dianalisis dan diambil butir soal yang terbukti
valid untuk digunakan dalam penelitian.
Uji validasi dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan
program Microsoft Excel. Untuk menganalisis validitas soal, peneliti
menggunakan persamaan korelasi biserial dengan menggunakan r tabel
one tailed (satu arah). Dari 45 butir soal yang diuji coba, diperoleh 27
butir soal valid yang akan digunakan sebagai soal pretest dan posttest
disaat penelitian. Penetuan butir soal instrumen tes yang digunakan dalam
penelitian didasarkan pada hasil uji validitas. Butir soal yang digunakan
untuk penelitian adalah butir soal yang terbukti valid.
Analisis untuk mengetahui validitas dengan menggunakan korelasi
biserial.
35
q
p
S
MM
t
tp
pbi
siswaseluruhJumlah
benarmenjawabyangsiswaBanyaknya
(Arikunto, 2012: 93)
dengan:
pbi = Koefisien korelasi biseral
Mp = Rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item yang dicari
validitasnya.
Mt =Rerata skor total
St =Standar deviasi dari skor total
p =Proporsi siswa yang menjawab benar
q = Proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 - p)
Valid tidaknya item ke-i ditunjukkan dengan membandingkan nilai pbi (i)
dengan nilai rtabel pada taraf signifikan = 0,05 dengan kriteria sebagai berikut:
Jika: Nilai pbi (i) ≥ rtabel, item dinyatakan valid Nilai
pbi (i) <rtabel, item
dinyatakan invalid
b. Reliabilitas
Reabilitas adalah ketetapan atau ketelitian suatu alat ukur. Alat ukur
dikatakan reliabel apabila dapat dipercaya, konsisten atau stabil untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data.
Perhitungan reliabilitas tes yang akan digunakan untuk menguji hasil
belajar dengan menggunakan rumus Kuder Richardson – 20 (KR-20) karena
36
data yang digunakan dari pemberian skor 1 dan 0. Adapun rumus yang
dignakan adalah sebagai berikut:
2
2
111 S
pqS
n
nr
(Purwanto, 2008: 169)
dengan:
r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan
p = Proporsi subyek yang menjawab item benar
q = Proporsi subyek yang menjawab item salah (q = 1 - p)
pq = Jumlahhasilperkalian antara p dan q
n = Banyaknyaitem
S = Standardeviasidarites (akarvariansi)
F. Teknik Pengumpulan Data
Pada pengumpulan data dilakukan pada saat sebelum dan setelah
dilakukan proses pembelajaran berupa instrument yang telah divalidasi untuk
mengukur hasil belaja siswa fisika peserta didik kelas X IPAMIA2 SMA
Muhammadiyah Limbung.
G. Teknik Analisis Data.
Data yang terkumpul pada penelitian ini, diolah atau dianalisis dengan
menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial.
1. Analisis Deskriptif
Teknik analisis deskriptif yang digunakan adalah penyajian data
berupa skor rata-rata dan standar deviasi.
a. Menentukan skor rata-rata peserta didik dengan menggunakan rumus:
37
M =
(Sugiyono, 2015:49)
Keterangan:
M = skor rata-rata
∑X = jumlah skor total peserta didik
N = jumlah responden
b. Menentukan standar deviasi menggunakan rumus:
(Sugiyono, 2015:58)
Keterangan:
s = standar deviasi
xi = skor peserta didik
x = skor rata-rata
n = banyaknya subjek penelitian
Untuk mengetahui nilai yang diperoleh peserta didik, maka skor
dikonversi dalam bentuk nilai dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
dengan:
N = Nilai peserta didik
SS = Skor hasil belajar peserta didik
SI = Skor ideal
Tabel 3.2 Kategori Hasil Belajar
Interval Nilai Kategori
85 – 100 Sangat Tinggi
65 – 84 Tinggi
55 – 64 Cukup
35 – 54 Rendah
0 – 34 Sangat Rendah
(Depdikbud, 2009)
38
1. Uji Inferensal
a. Uji (N-Gain)
Gain adalah selisih anatara nilai posttest dan pretest, gain
menunjukkan peningkatan hasil belajar peserta didik setelah
pembelajaran dilakukan oleh guru.
Untuk mengetahui seberapa besar ketuntasan hasil belajar peserta
didik, diuji dengan menggunakan rumus Normalized Gain:
g =
Dengan g adalah gain yang dinormalisasi (N-gain), skor posttest
nilai rata-rata hasil belajar peserta didik setelah pembelajaran melalui
model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media visual, skor
pretest adalah nilai rata-rata hasil belajar peserta didik sebelum
pembelajaran berbasis masalah berbantuan media visual dan skor
maksimal adalah nilai skor maksimal ideal.
Tinggi rendahnya gain yang dinormalisasi (N-gain) dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Jika g ≥ 0,7, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori tinggi;
2. Jika 0,7 ≥ g ≥ 0,3, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori
sedang, dan
3. Jika g < 0,3, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori rendah.
Hake (http://list.asu.edu, 2014)
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian serta pembahasannya tentang
peerapan model pembelajaran Problem Based Instruction pada pembelajaran
fisika terhadap hasil belajar Fisika peserta didik. Data dan informasi yang diolah
merupakan tes hasil belajar Fisika yang diperoleh dari kelas penelitian dengan
pemberian pretest yang berupa tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda sebanyak
27 soal dan pemberian posttest juga berupa tes tertulis yang berbentuk pilihan
ganda sebanyak 27 soal.
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif hasil belajar Fisika melalui melalui penerapan
model pembelajaran Problem Based Instruction terhadap Hasil Belajar
Fisika Peserta Didik Kelas XMIA2 SMA Muhammadiyah Limbung Tahun
Ajaran 2017/2018 dapat dilihat pada Tabel 4.1:
Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Skor Peserta Didik kelas XMIA2 SMA
Muhammadiyah Limbung Tahun Ajaran 2017/2018 pada
Saat Pretest Dan Postest.
Statistik Skor (Pretest) Skor (Posttest)
Jumlah peserta didik 34 34
Skor ideal 27 27
Skor tertinggi 13 25
Skor terendah 3 14
Skor rata-rata 7,03 20,50
Stándar deviasi 2,7 2,9
(Data primer terolah)
39
40
Tabel 4.1 menunjukkan skor pretest, skor rata-rata peserta didik
kelas XMIA2 SMA Muhammadiyah Limbung tahun Ajaran 2017/2018
terhadap materi Kinematika tentang gerak adalah sebesar 6,62 dari skor
ideal. Skor tertinggi yang diperoleh peserta didik adalah 13 dari skor ideal
yaitu 27 dan skor terendah adalah 3 dari skor 0 yang mungkin dicapai.
Standar deviasi yang diperoleh adalah 2,42 dan variansinya adalah 7,2.
Sedangkan skor posttest menunjukkan bahwa skor rata-rata peserta
didik kelas XMIA2 SMA Muhammadiyah Limbung Tahun Ajaran
2017/2018 terhadap materi kinematika tentang gerak adalah sebesar 20,26
dari skor ideal. Skor tertinggi yang diperoleh peserta didik adalah 24 dari
skor ideal 27 dan skor terendah adalah 14 dari skor 0 yang mungkin
dicapai. Standar deviasi yang diperoleh adalah 2,73 dan variansinya adalah
7,6.
Kategori skor hasil belajar peserta didik kelas XMIA2 SMA
Muhammadiyah Limbung saat Pretest dan Posttest dengan jumlah sampel
34 peserta didik, dapat dilihat pada Tabel 4.2:
Tabel 4.2 Kategori Skor Hasil Belajar Fisika peserta didik kelas XMIA2
SMA Muhammadiyah Limbung Tahun Ajaran 2017/2018 pada
Saat Pretest Dan Posttest.
Interval Frekuen
si
(Pretest)
Persentas
e
(%)
Pretest
Frekuens
i
(Postest)
Persentase
(%)
Posttest
Kategori Skor Nilai
24 – 29 85 – 100 0 0 6 18 Sangat Tinggi
18 – 23 65 – 84 0 0 22 64 Tinggi
12 – 17 55 – 64 0 0 6 18 Cukup
6 – 11 35 – 54 4 11 0 0 Rendah
0 – 5 0 – 34 30 88 0 0 Sangat Rendah
(Data primer terolah)
41
Tabel 4.2 menunjukkan kategori skor hasil belajar Fisika peserta
didik kelas XMIA2 Muhammadiyah Limbung Tahun Ajaran 2017/2018
pada saat pretest yang mendapat kategori sangat rendah terdapat 30
peserta didik, kategori rendah terdapat 4 peserta didik, kategori sedang
terdapat 0 peserta didik, kategori tinggi terdapat 0 peserta didik dan
kategori sangat tinggi terdapat 0 peserta didik. Sedangkan Pesentase skor
hasil belajar Fisika peserta didik kelas XMIA2 SMA Muhammadiyah
Limbung Tahun Ajaran 2017/2018 pada saat pretestt yang mendapat
kategori sangat rendah terdapat 11 % , kategori rendah terdapat 88 %,
kategori sedang terdapat 0 %, kategori tinggi terdapat 0 % dan kategori
sangat tinggi terdapat 0 %.
Tabel 4.2 menunjukkan kategori skor hasil belajar Fisika peserta
didik kelas XMIA2 Muhammadiyah Limbung Tahun Ajaran 2017/2018
pada saat posttest yang mendapat kategori sangat rendah terdapat 0 peserta
didik, kategori rendah terdapat 0 peserta didik, kategori cukup terdapat 6
peserta didik, kategori tinggi terdapat 22 peserta didik dan kategori sangat
tinggi terdapat 6 peserta didik. Sedangkan persentase skor hasil belajar
Fisika peserta didik kelas XMIA2 SMA Muhammadiyah Limbung Tahun
Ajaran 2017/2018 pada saat posttest yang mendapat kategori sangat
rendah terdapat 0 %, kategori rendah terdapat 0 %, kategori cukup
terdapat 18 %, kategori tinggi terdapat 20 % dan kategori sangat tinggi
terdapat 18 %
42
Data distribusi kategorisasi dan frekuensi hasil belajar Fisika pada
Pretest dan Posttest dapat disajikan dalam diagram sebagai berikut:
Gambar 4.1 Diagram Kategori Skor Hasil Belajar Fisika Peserta Didik
kelas XMIA2 SMA Muhammadiyah Limbung Tahun Ajaran
2017/2018 Pada Saat Pretest Dan Posttest untuk 34 peserta
didik.
Dari grafik diatas terlihat jelas bahwa terdapat perbedaan skor hasil
belajar Fisika peserta didik kelas XMIA2 SMA Muhammadiyah Limbung
pada saat pretest dan posttest.
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XMIA2
SMA Muhammadiyah Limbung Tahun Ajaran 2017/2018.
Skor Rata-Rata Pre Test Skor Rata-Rata Pos Test
7,03 20,50
(Data primer terolah)
0
5
10
15
20
25
SangatRendah
Rendah Sedang Tinggi SangatTinggi
pretest
posttes
43
Gambar 4.2 Diagram Perbedaan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Peserta
Didik Kelas XMIA2 SMA Muhammadiyah Limbung Tahun
Ajaran 2017/2018 pada Saat Pretest dan Posttest untuk 34
Peserta Didik.
Dari Gambar 4.2 dapat dilihat perbandingan skor rata-rata yang
diperoleh peserta didik pada saat pretest dengan skor rata-rata yang
diperoleh peserta didik pada saat posttest, yaitu 7,03 pada saat pretest dan
20,50 pada saat posttest. Itu artinya bahwa terdapat peningkatan hasil
belajar peserta didik kelas XMIA2 SMA Muhammadiyah Limbung Tahun
Ajaran 2017/2018 sebelum diajar menggunakan model pembelajaran
Problem Based Instruction dan setelah diajar menggunakan model
pembelajaran Problem Based Instruction.
2. Analisis Inferensial (Uji N-Gain)
Untuk menentukan ada tidaknya kontribusi penerapan model
pembelajaran Problem Based Instruction pada pembelajaran fisika
terhadap peningkatan hasil belajar Fisika peserta didik. Peningkatan hasil
0
5
10
15
20
25
Skor Rata-rataPretest
Skor Rata-ataPosttest
Skor Rata-rata Pretest
Skor Rata-ata Posttest
44
belajar Fisika untuk setiap peserta didik digunakan persamaan N-Gain.
Hasil analsis tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Distribusi frekuensi dan persentase hasil belajar berdasarkan hasil
analisis di atas dapat dilihat pada Tabel 4.4:
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Fisika Peserta
Didik Kelas XMIA2 SMA Muhammadiyah Limbung Tahun
Ajaran 2017/2018 Berdasarkan Rentang N-Gain.
Rentang Kategori Frekuensi Persentase % Rata-rata N-Gain
g ≥ 0,7 Tinggi 3 8,82
0,67 0,3 < g ≤ 0,7 Sedang 25 73,53
g < 0,3 Rendah 6 17,65
Jumlah 34 100
(Data primer terolah)
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa 3 peserta didik memenuhi kriteria
tinggi, 25 peserta didik memenuhi kriteria sedang, dan 6 orang yang
memenuhi kriteria rendah. Terlihat juga bahwa peserta didik kelas XMIA2
SMA Muhammadiyah Limbung Tahun Ajaran 2017/2018 memiliki skor
rata-rata gain ternormalisasi sebesar 0,67 yang termasuk dalam kategori
sedang.
Tabel 4.5 Kategori Ketuntasan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas
XMIA2 dimana KKM di SMA Muhammadiyah Limbung Tahun
Ajaran 2017/2018 adalah 75,0.
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Tuntas 20 58,82
Tidak Tuntas 14 41,18
jumlah 34 100
(Data primer terolah)
45
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik Kelas
XMIA2 SMA Muhammadiyah Limbung Tahun Ajaran 2017/2018 setelah
melakukan posttes yaitu 14 peserta didik tidak memenuhi dalam kategori
tuntas, dan 20 peserta didik yang memenuhi dalam kategori tuntas dimana
KKM di SMA Muhammadiyah Limbung Tahun Ajaran 2017/2018 adalah
75,0.
B. Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian one-group pretes-posttes desaign.
Pada penelitian ini terlebih dahulu dilakukan tes awal (pre-test) untuk
mengetahui kemampuan peserta didik sebelum diberikan perlakuan (model
Pembelajaran Problem Based Instruction) dalam proses belajar mengajar.
Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran
Problem Based Instruction maka dilakukanlah posttest. Adapun sampel dalam
penelitian adalah peserta didik kelas XMIA2 SMA Muhammadiyah Limbung
dengan jumlah peserta didik sebanyak 34 orang.
Tes yang digunakan pada penelitian berupa instrumen tes. Namun,
sebelum tes digunakan untuk pengambilan data, terlebih dahulu melakukan
uji coba instrumen tes. Hasil uji coba tersebut dianalisis validasi dan reabilitas
dengan bantuan microsoft ecxel. Dari hasil analisis diperoleh 27 item soal
valid dan reliable dari jumlah keseluruhan sebanyak 45 item soal.
Penelitian ini dilaksanakan pada tiga tahap. Dimana pada tahap awal,
penelitian memberikan tes awal (pretes) berupa soal pilihan berganda untuk
mengetahui sejauhmana pengetahuan hasil belajar fisika peserta didik
46
terhadap materi yang akan diajarkan. Setelah tes diperoleh, hasil belajar
peserta didik di analisis secara deskriptif dan uji N-Gain. Berdasarkan analisis
tentang hasil belajar fisika peserta didik kelas XMIA2 SMA Muhammadiyah
Limbung menunjukkan bahwa kemampuan masing-masing peserta didik
masih sangat rendah. Kemudian dalam proses pembelajaran diberikan
treatment (perlakuan) berupa penerapan model pembelajaran Problem Based
Instruction. Setelah treatment, peserta didik diberikan soal (posttess) berupa
tes pilihan berganda. Dimana, soal pretest dan posttes itu sama tetapi pada
soal posttess yang diberikan peserta didik telah diacak terlebih dahulu.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan
data hasil belajar Fisika peserta didik pada Pretest dan Posttest kemudian
dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis uji N-gain. Data yang
diperoleh dari analisis deskriptif pada skor rata-rata Posttest lebih besar dari
pada skor rata-rata Pretest. Berdasarkan uji N-gain, rata-rata N-Gain yang
diperoleh dari hasil belajar fisika peserta didik kelas XMIA2 SMA
Muhammadiyah Limbung berada pada kategori tinggi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dengan menerapkan penggunaan model Problem Based
Instruction dalam kegiatan belajar mengajar memiliki dampak positif dalam
peningkatkan hasil belajar peserta didik.
Selama pengambilan data di SMA Muhammadiyah Limbung ada
beberapa kendala yaitu : kurangnya waktu yang efisien pada proses belajar
mengajar karena berhubung jadwal untuk mata pelajaran fisika dikelas XMIA2
SMA Muhammadiyah Limbung berada di jam terakhir sehingga siswa sudah
47
kurang fokus terhadap pembelajaran. Jadi, apa yang ingin dicapai dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tidak terlaksana dengan baik, materi yang
seharusnya hanya satu pertemuan berubah menjadi dua pertemuan dan
membutuhkan waktu yang banyak dalam menyelesaikan satu materi.
Berdasarkan kendala yang peneliti temukan, maka cara mengatasi hal tersebut
dengan lebih meningkatkan kedisiplinan jam pelajaran.
Dalam pengambilan data, variabel yang ingin peneliti teliti yaitu hasil
belajar fisika peserta didik tetapi selama proses pengambilan data ada
variable lain yang peneliti temukan yaitu peserta didik terampil dalam
melakukan kegiatan dan keaktifan peserta didik dalam proses belajar
mengajar.
48
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Hasil belajar fisika peserta didik sebelum diajar menggunakan model
Problem Based Instruction pada pembelajaran fisika peserta didik kelas
XMIA2 SMA Muhammadiyah Limbung dalam kategori rendah.
2. Hasil belajar fisika peserta didik setelah diajar menggunakan model
Problem Based Instruction pada pembelajaran fisika peserta didik kelas
XMIA2 SMA Muhammadiyah Limbung dalam kategori tinggi.
3. Terdapat peningkatan hasil belajar fisika peserta didik kelas XMIA2 SMA
Muhammadiyah Limbung setelah diajar dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Instruction penilaiannya berada pada
kategori Tinggi dengan demikian pendekatan ini dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
B. Saran
1. Guru sebagai pemegang kendali dalam kegiatan belajar mengajar
hendaknya melakukan pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat
belajar peserta didik.
2. Karena adanya peningkatan hasil belajar yang signifikan dari penggunaan
pengajaran ini maka disarankan kepada guru fisika hendaknya dapat
48
49
menggunakan model Problem Based Instruction pada pembelajaran fisika
yang menjadi acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang lebih
baik untuk yang akan datang.
3. Diharapkan kepada para peneliti selanjutnya dibidang pendidikan apabila
ingin melakukan penelitian dengan judul yang sama agar penelitian lebih
disempurnakan lagi dengan peserta didik yang berbeda.
4. Diharapkan kelengkapan sarana dan prasarana terpenuhi agar
terlaksananya proses pembelajaran dengan baik terkhusus pada
pembelajaran IPA.
50
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Aqib, Zainal. 2013. Model-model, Media dan Strategi Pembelajaran kontekstual
(Inovatif). Bandung: CV Yrama Widya.
Depdikbud. 2009. Evaluasi Dan Penilaian Proyek Perangkat Mutu Guru. Jakatra:
Dirjen dikdasmen.
Depdiknas. 2006. Model-model Pembelajaran yang Efektif. (0nline),
(http://125.160.17.21/speedyorari/view.php?file=pendidikan/pelajaranseko
lah/ktsp-smk/14.ppt, diakses 30 juli 2017 )
Hake,Richard. 2014. Analyzing Change Gain Scores. (Online), (http://list.asu.edu,
diakses 13 Juli 2017)
Kosasih. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran. Bandung: CV Yrama Widya.
Nur, Muhammad. 2011. Model pembelajaran berbasis masalah. Suirabaya:
UNESA
Purwanto. 2016. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Renol Afrizon, dkk. (2012). Peningkatan Perilaku Berkarakter Dan Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa Kelas Ix Mtsn Model Padang Pada Mata Pelajaran
Ipa-Fisika Menggunakan Model Problem Based Instruction Renol Afrizon,
1(22),116.Retrievedfromhttp://ejournal.unp.ac.id/index.php/jppf/articlevi5
9
Sudjarwo, dkk. 2013. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta:
PT Mediyatama Sarana Perkasa.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2014. Cooperatif Learning Teori & Aplikasi Paikem. Surabaya:
Pustaka Pelajar.
Syamsuri, Sukri, dkk. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: UISMUH
Makassar.
51
Syah, M. 2016. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Dan
Kontekstual. Jakarta: Prenadamedia Group.
52
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 1
NAMA SEKOLAH : SMA MUHAMMADIYAH LIMBUNG
MATA PELAJARAN : FISIKA
MATERI POKOK : GERAK
KELAS/SEMESTER : XI/I
WAKTU : 2 X 45 JP
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan yang mengatur alam jagad
raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurnnya
53
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur, teliti) dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud imlementasi sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan
berdiskusi
3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan dan
gerak lurus dengan percepatan konstan
Indikator:
1. Menjelaskan pengertian gerak
2. Menjelaskan perbedaan jarak dan perpindahan
4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang
bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan.
Indikator :
1. Melakukan percobaan sederhana tentang hubungan antara jarak tempuh dengan
waktu tempuh
2. Melakukan percobaan sederhana tentang hubungan antara perpindahan dengan
waktu
3. Mampu menggambarkan grafik jarak terhadap waktu
4. Mampu menggambarkan grafik posisi (perpindahan) terhadap waktu
C. Materi Pembelajaran
Fakta
1. Sebuah mobil di jalan tol bergerak dengan kecepatan tetap karena tidak
ada hambatan.
2. Sebuah mobil yang tidak menyadari didepannya ada kucing berlari
mendekat akan m
3. engerem hingga mobil berhenti
Konsep
1. Perpindahan
2. Jarak
3. Kelajuan
4. Kecepatan
Prosedur
1. Diberikan penjelasan secara deklaratif
2. Dilakukan percobaan sederhana
D. Metode Pembelajaran
Model : Problem Based Instruction
Metode :Ceramah, Demostrasi, Eksperimen, Diskusi dan Presentasi.
54
E. Media, Alat, dan Sumber Belajar Media : Power point dan LKPD
Alat :Spidol, Meja, Penggaris
Sumber belajar: Aip Saripuddin, Dkk. 2009.. Fisika Untuk SMA Kelas X
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
55
F. Langkah-langkah Pembelajaran
N
o Kegiatan Kegiatan Guru
Kegiatan
siswa
Alokasi waktu
1 Pendahuluan
Fase I
( Orientasi
siswa pada
masalah )
Guru mengucapkan
salam
Guru memeriksa
kehadiran Peserta didik
Memberikan Apersepsi
dan motivasi
Guru memberikan
apersepsi (menanyakan
materi sebelumnya
tentang gerak melingkar)
dan motivasi kepada
siswa berupa
demonstrasi kemudian
memberikan pertanyaan
kontekstual terkait
Peserta
didik
membala
s salam
Siswa
memperh
atikan
20 menit
56
materi yang akan
dibahas.
Mengamati
Fenomena A:
Amir mengamati sebuah
mobil yang sedang
bergerak di depan
rumahnya (perhatikan
Gambar 1).
Ketika akan pergi, Amir
tidak sengaja melihat
seorang penumpang
sedang melambaikan
tangan ke arahnya.
Apakah penumpang
yang
pemberia
n
apersepsi
dan
motivasi
serta
menyum
bangkan
pendapat
yaitu
menjawa
b dengan
jujur dan
menunju
kkan rasa
ingin
tahu.
Kemung
kinan
57
berada di dalam mobil
tersebut, dapat
dikatakan bergerak
ataukah diam?
Fenomena B :
Seorang anak
mengendarai sepeda,
mengendarai sepedanya
(Start) dari titik A
sampai titik C (seperti
pada Gambar 1),
kemudian pembalap
tersebut berbalik dan
kembali mengendarai
sepedanya dari titik C
sampai finish di titik A
(seperti pada Gambar 2).
Apakah perpindahan dari
gambar 1 dan gambar 2
jawaban
siswa:
Fenomena
A:
Siswa A
:“sopir
bergerak bu?
Siswa B: “
sopir diam
bu”.
Fenomena
B:
58
sama?
Guru menyampaikan
tujuan dan indicator
pembelajaran.
Siswa A: “
sama bu!”
Siswa B:
“berbeda
bu!”
Siswa
memperh
atikan
penyamp
aian
tujuan
dan
indicator
pembelaj
aran
2 Kegiatan Inti
Guru memberikan
kessempatan untuk
Siswa
memberi
100 menit
59
Fase II
(Mengorganis
asi siswa
untuk belajar)
Fase 3
(Membimbin
g Pengalaman
Individual/kel
ompok)
bertanya terkait
permasalahan yang
diberikan. Menanya
Guru membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok
Guru memberikan
LKPD kepada siswa
untuk didiskusikan
dengan anggota
kelompoknya
Guru memberikan
petunjuk
untukmengerjakan
LKPD yang diberikan.
Guru memerintahkan
siswa untuk
mengerjakan LKPD
kan
pertanyaa
n terkait
konsep
yang
dipelajari
Peserta
didik
memperh
atikan
penjelasa
n guru
Siswa
membagi
diri
menjadi
beberapa
kelompo
k (4
60
Fase 4
(Mengemban
gkan dan
menyayikan
hasil karya)
secara berkelompok.
Guru mengamati dan
memberikan bimbingan
pada saat diskusi serta
mengevaluasi kegiatan
siswa.
Guru meminta siswa
untuk
mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya
(Guru melakukan
penilaian untuk kegiatan
orang)
Siswa
memperh
atikan
LKPD
mendisku
sikannya
bersama
anggota
kelompo
knya.Teli
ti
Siswa
mendeng
arkan
penjelasa
n guru.
Mengam
ati
61
yang telah dilakukan
siswa).
Guru memberikan
penguatan materi yang
telah didiskusikan siswa
Guru memberikan
apresiasi kepada
kelompok siswa terbaik
yang telah
mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya,
dan memberikan
motivasi kepada
kelompok lainnya
Siswa
berkerjas
ama
bersama
dengan
anggota
kelompo
knya
berdiskus
i,
menganal
isis data
yang
diperoleh
dalam
kegiatan
penyelidi
kan, dan
membuat
kesimpul
an terkait
dengan
pemecah
62
supaya kedepannya bisa
lebih baik lagi dari
sebelumnya.
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
an
permasal
ahan
yang
diselidiki
yang
selanjutn
ya
dituliska
n pada
LKS.
Jujur
Siswa
mempres
entasikan
hasil
diskusi
kelompo
k di
depan
kelas
63
dengan
jujur,
sedangka
n
kelompo
k siswa
lainnya
menjadi
pendenga
r yang
baik.
Mengam
ati
Siswa
mengama
ti
penguata
n materi
yang
64
diberikan
oleh guru
dan
mereflek
si serta
mengada
kan
perbaika
n
terhadap
hasil
kegiatan
kelompo
k.
Kelompo
k siswa
terbaik
mendapat
kan
65
apresiasi
dari guru.
Siswa
yang
belum
mengerti
bertanya
kepada
guru.
3 Penutup
Fase 5
(Menganalisi
dan
mengevaluasi
proses
pemecahan
Guru memberikan test
(KUIS) untuk
mengetahui sejauh
mana pengetahuan
siswa terhadap materi
yang telah diberikan.
Guru menyampaikan
Siswa
mengerja
kan kuis
dengan
jujur.
Siswa
mencatat
15 e
n
i
t
66
G. Penilaian
a. Penilaian Kognitif
No Indikator Soal Kunci jawaban Skor
1 1. Menjelaskan pengertian gerak
2. Menjelaskan perbedaan jarak,
perpindahan dan kecepatan
3. Menjelaskan perbedaan kelajuan dan
1. Jelaskan pengertian gerak.
2. Jelaskan perbedaan jarak dan
perpindahan !
3. Seorang anak berlari dengan
1. Gerak adalah perubahan posisi
atau suatu benda terhadap titik
acuan. Titik acuan sendiri
didefinisikan sebagai titik awal
2
masalah) materi yang akan
dipelajari pada
pertemuan selanjutnya.
Guru memberikan
tugas kepada siswa
materi.
Siswa
mencatat
tugas.
Siswa
menguca
pkan
salam
penutup
67
kecepatan.
kecepatan 20 m/s. Perubahan
kedudukan anak tersebut selama
40 detik adalah ....
4. Jelaskan perbedaan kelajuan dan
kecepatan.
atau titik tempat pengamat.
2. Jarak adalah panjang lintasan
yang ditempuh oleh suatu benda
dalam selang waktu
tertentu. Perpindahan adalah
perubahan kedudukan suatu
benda setelah bergerak selama
selang waktu tertentu.
3. Diketahui:
v = 20 m/s
t = 40 s
Ditanyakan: s = ?
Jawab:
v = s/t => s = v.t
s = 20 m/s. 40 s
s = 800 m
4. Kelajuan diartikan sebagai jarak
tempuh benda tiap waktu.
sedangkan Kecepatan sebuah
1
5
5
68
benda yang bergerak
didifinisikan sebagai perpindahan
benda tiap waktu
13
69
b. Penilaian Sikap
No. Aspek 3 2 1
1 Kehadiran peserta didik
2 Keseriusan dalam belajar
3 Kerjasama dalam kelompok
4 Kejujuran
5 Ketepatan mengumpulkan tugas
6 Aktif berpendapat
7 Tanggung Jawab
Rubrik
No. Aspek Rubrik Penilaian Sikap Skor
1 Kehadiran peserta didik Hadir tepat waktu 3
Hadir telat 2
Tidak hadir 1
2 Keseriusan dalam
belajar
Peserta didik memperhatikan demonstrasi
dengan baik dan memperhatikan apa yang
dibicarakan guru
3
Peserta didik tidak memperhatikan
demonstrasi tetapi masih memperhatikan
apa yang dibicarakan guru
2
Peserta didik tidak memperhatikan
demonstrasi dan tidak memperhatikan apa
yang dibicarakan guru
1
3
Kerjasama dalam
kelompok
Peserta didik terlibat aktif dalam diskusi
kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
3
Peserta didik sesekali terlibat aktif dalam
diskusi kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
2
Peserta didik tidak terlibat aktif dalam 1
70
diskusi kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
4 Kejujuran Peserta didik mengisi LKPD sesuai
pengamatannya
3
Peserta didik mengisi LKSPDdengan
melihat lembar kerja temannya
2
Peserta didik tidak mengisi LKPD 1
5 Ketepatan
mengumpulkan tugas
Peserta didik tepat waktu mengumpulkan
tugas
3
Peserta didik terlambat mengumlkan tugas 2
Peserta didik tidak mengumpulkan tugas 1
6 Aktif berpendapat Peserta didik aktif mengemukakan
pendapatnya
3
Peserta didik kurang aktif mengemukakan
pendapatnya
2
Peserta didik tidak aktif berpendapat 1
7 Tanggung Jawab Peserta didik mengumpulkan LKPD tepat
waktu dan mengisi LKPD dengan lengkap
3
Peserta didik mengumpulkan LKPD tidak
tepat waktu dan mengisi LKPD dengan
lengkap
2
Peserta didik tidak mengumpulkan LKPD 1
71
71
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 2
NAMA SEKOLAH : SMA MUHAMMADIYAH LIMBUNG
MATA PELAJARAN : FISIKA
MATERI POKOK : GERAK
KELAS/SEMESTER : XI/I
WAKTU : 3 X 45 JP
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan yang mengatur alam
jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurnnya
72
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur, teliti) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud imlementasi sikap dalam melakukan percobaan,
melaporkan, dan berdiskusi
3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan
dan gerak lurus dengan percepatan konstan
Indikator:
1. Menjelaskan perbedaan kelajuan dan kecepatan
2. Menghitung kelajuan rata-rata
3. Menghitung kecepatan rata-rata
4. Menjelaskan perbedaan percepatan rata-rata dan percepatan sesaat
5. Menghitung besar percepatan rata-rata
6. Menghitung besar percepatan sesaat.
4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak
benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan
percepatan konstan.
Indikator :
1. Menyimpulkan hasil diskusi
C. Materi Pembelajaran
Fakta
1. Sebuah mobil di jalan tol bergerak dengan kecepatan tetap karena
tidak ada hambatan.
2. Sebuah mobil yang tidak menyadari didepannya ada kucing berlari
mendekat akan mengerem hingga mobil berhenti
Konsep
1. Kelajuan rata-rata
2. Kecepatan rata-rata
3. Percepatan rata-rata
4. Percepatan sesaat
73
Prosedur
1. Diberikan penjelasan secara deklaratif
2. Dilakukan percobaan sederhana
D. Metode Pembelajaran
Model : Problem Based Instruction
Metode :Ceramah, Demostrasi, Eksperimen, Diskusi dan Presentasi.
E. Media, Alat, dan Sumber Belajar
Media : Power point dan LKPD
Alat :Spidol, Meja, Penggaris
Sumber belajar: Aip Saripuddin, Dkk. 2009.. Fisika Untuk SMA
Kelas X Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
74
F. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan siswa
Alokasi
waktu
1 Pendahuluan
Fase I
( Orientasi siswa
pada masalah )
Guru mengucapkan salam
Guru memeriksa kehadiran Peserta didik
Memberikan Apersepsi dan motivasi
Guru memberikan apersepsi (menanyakan
materi sebelumnya tentang gerak melingkar)
dan motivasi kepada siswa berupa demonstrasi
kemudian memberikan pertanyaan kontekstual
terkait materi yang akan dibahas.
Mengamati
Fenomena :
Wati dan keluarganya jalan-jalan ke pasar
sentral dengan menggunakan mobil.
Peserta didik membalas
salam
Siswa memperhatikan
pemberian apersepsi
dan motivasi serta
menyumbangkan
pendapat yaitu
menjawab dengan jujur
dan menunjukkan rasa
ingin tahu.
20 menit
75
Ketika diperjalanan Wati memperhatikan
jarum speedometer mobil ayahnya bergerak
naik turun. Wati menanyakan kepada ayahnya
apakah sebenarnya yang ditunjukkan oleh
speedometer tersebut, apakah kelajuan ataukah
kecepatan mobilnya?
Pendapat siswa ditampung untuk mengetahui
sejauh mana pengetahuan awal siswa terhadap
materi yang akan diajarkan)
Guru menyampaikan tujuan dan indicator
pembelajaran.
Kemungkinan jawaban
siswa:
Fenomena :
Siswa A : “ kilometer bu!”
Siswa B: “ kelajuan bu!”
Siswa C: “ kecepatan bu!
Siswa memperhatikan
penyampaian tujuan
dan indicator
pembelajaran
2 Kegiatan Inti
Guru memberikan kessempatan untuk bertanya
terkait permasalahan yang diberikan. Menanya
Siswa memberikan
pertanyaan terkait
konsep yang dipelajari
Peserta didik
memperhatikan
100
menit
76
Fase II
(Mengorganisasi
siswa untuk belajar)
Fase 3
(Membimbing
Pengalaman
Individual/kelompok)
Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok
Guru memberikan LKPD kepada siswa untuk
didiskusikan dengan anggota kelompoknya
Guru memberikan petunjuk untukmengerjakan
LKPD yang diberikan.
Guru memerintahkan siswa untuk mengerjakan
LKPD secara berkelompok.
Guru mengamati dan memberikan bimbingan
pada saat diskusi serta mengevaluasi kegiatan
siswa.
penjelasan guru
Siswa membagi diri
menjadi beberapa
kelompok (4 orang)
Siswa memperhatikan
LKPD
mendiskusikannya
bersama anggota
kelompoknya.Teliti
Siswa mendengarkan
penjelasan guru.
Mengamati
Siswa berkerjasama
bersama dengan
anggota kelompoknya
berdiskusi,
menganalisis data yang
diperoleh dalam
kegiatan penyelidikan,
dan membuat
kesimpulan terkait
77
Fase 4
(Mengembangkan
dan menyayikan hasil
karya)
Guru meminta siswa untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya (Guru melakukan
penilaian untuk kegiatan yang telah dilakukan
siswa).
Guru memberikan penguatan materi yang
telah didiskusikan siswa
Guru memberikan apresiasi kepada kelompok
siswa terbaik yang telah mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya, dan memberikan
motivasi kepada kelompok lainnya supaya
kedepannya bisa lebih baik lagi dari
sebelumnya.
dengan pemecahan
permasalahan yang
diselidiki yang
selanjutnya dituliskan
pada LKS. Jujur
Siswa
mempresentasikan hasil
diskusi kelompok di
depan kelas dengan
jujur, sedangkan
kelompok siswa lainnya
menjadi pendengar
yang baik. Mengamati
Siswa mengamati
penguatan materi yang
diberikan oleh guru dan
merefleksi serta
mengadakan perbaikan
terhadap hasil kegiatan
kelompok.
78
Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya
Kelompok siswa terbaik
mendapatkan apresiasi
dari guru.
Siswa yang belum
mengerti bertanya
kepada guru.
3 Penutup
Fase 5
(Menganalisi dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah)
Guru memberikan test (KUIS) untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa
terhadap materi yang telah diberikan.
Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
Guru memberikan tugas kepada siswa
Siswa mengerjakan kuis
dengan jujur.
Siswa mencatat materi.
Siswa mencatat tugas.
Siswa mengucapkan
salam penutup
15 Menit
79
G. Penilaian a. Penilaian Kognitif
No Indikator Soal Kunci jawaban Skor
1 1. Menghitung kelajuan
rata-rata
2. Menghitung kecepatan
rata-rata
3. Menjelaskan perbedaan
percepatan rata-rata dan
percepatan sesaat
4. Menghitung besar
percepatan rata-rata
5. Menghitung besar
percepatan sesaat.
1. Sebuah motor bergerak
lurus ketimur sejauh 300
meter selama 6 sekon
lalubergerak lurus kebarat
sejauh 20 meter selama 2
sekon. Kelajuan rata-rata
dan kecepatan rata-rata
motor adalah ...
2. Jelaskan perbedaan
percepatan rata-rata dan
percepatan sesaat
3. Sebuah partikel bergerak
dengan persamaan
kecepatan v = (3+4t)i +
(3t2)j, v dalam m/s dan t
dalam s, tentukan:
a. besar percepatan rata-rata
dari = 0 sampai t = 2 s,
1.
Jarak = 300 + 20 = 320 m
Perpindahan = 300 – 20 = 280 m
Waktu = 6 + 2 = 8 s
Kelajuan rata-rata =
⁄
Kecepatan rata-rata =
⁄
2. percepatan rata-rata adalah perubahan
kecepatan suatu objek bergerak dalam selang
80
b. besar percepatan saat t = 1
s dan t = 2 s!
waktu tertentu, sedangkan Percepatan sesaat
adalah percepatan suatu benda yang bergerak
dalam waktu tertentu.
3. a. Percepatan rata-rata
t = 0s → v0 = (3 + (4)(0))i + 3(0)2 j = 3i
t = 2s → v = v2 = (3 + (4)(2))i + 3(2)2 j = 11 i +
12
81
b. Penilaian Sikap
No. Aspek 3 2 1
1 Kehadiran peserta didik
2 Keseriusan dalam belajar
3 Kerjasama dalam kelompok
4 Kejujuran
5 Ketepatan mengumpulkan tugas
6 Aktif berpendapat
7 Tanggung Jawab
Rubrik
No. Aspek Rubrik Penilaian Sikap Skor
1 Kehadiran peserta didik Hadir tepat waktu 3
Hadir telat 2
Tidak hadir 1
2 Keseriusan dalam
belajar
Peserta didik memperhatikan demonstrasi
dengan baik dan memperhatikan apa yang
dibicarakan guru
3
Peserta didik tidak memperhatikan
demonstrasi tetapi masih memperhatikan
apa yang dibicarakan guru
2
Peserta didik tidak memperhatikan
demonstrasi dan tidak memperhatikan apa
yang dibicarakan guru
1
3
Kerjasama dalam
kelompok
Peserta didik terlibat aktif dalam diskusi
kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
3
Peserta didik sesekali terlibat aktif dalam
diskusi kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
2
82
Peserta didik tidak terlibat aktif dalam
diskusi kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
1
4 Kejujuran Peserta didik mengisi LKPD sesuai
pengamatannya
3
Peserta didik mengisi LKSPDdengan
melihat lembar kerja temannya
2
Peserta didik tidak mengisi LKPD 1
5 Ketepatan
mengumpulkan tugas
Peserta didik tepat waktu mengumpulkan
tugas
3
Peserta didik terlambat mengumlkan tugas 2
Peserta didik tidak mengumpulkan tugas 1
6 Aktif berpendapat Peserta didik aktif mengemukakan
pendapatnya
3
Peserta didik kurang aktif mengemukakan
pendapatnya
2
Peserta didik tidak aktif berpendapat 1
7 Tanggung Jawab Peserta didik mengumpulkan LKPD tepat
waktu dan mengisi LKPD dengan lengkap
3
Peserta didik mengumpulkan LKPD tidak
tepat waktu dan mengisi LKPD dengan
lengkap
2
Peserta didik tidak mengumpulkan LKPD 1
83
84
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 3
NAMA SEKOLAH : SMA MUHAMMADIYAH LIMBUNG
MATA PELAJARAN : FISIKA
MATERI POKOK : GERAK
KELAS/SEMESTER : XI/I
WAKTU : 2 X 45 JP
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1.3 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan yang mengatur alam
jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurnnya
85
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur, teliti) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud imlementasi sikap dalam melakukan percobaan,
melaporkan, dan berdiskusi
3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan
dan gerak lurus dengan percepatan konstan
Indikator:
1. Menjelaskan pengertian Gerak Lurus Beraturan
2. Menghitung dengan menggunakan rumus gerak lurus beraturan
3. Menentukan berbagai persoalan yang berkaitan dengan gerak lurus
beraturan.
4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak
benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan
percepatan konstan.
Indikator :
1. Melakukan percobaan sederhana tentang gerak lurus beraturan
2. Menyajikan grafik gerak lurus beraturan.
3. Menyimulkan pengertian gerak lurus beraturan berdasarkan hasil
percobaan.
C. Materi Pembelajaran
Fakta
1. Sebuah mobil di jalan tol bergerak dengan kecepatan tetap karena
tidak ada hambatan.
2. Sebuah mobil yang tidak menyadari didepannya ada kucing berlari
mendekat akan mengerem hingga mobil berhenti
Konsep
1. Pengertian Gerak lurus beraturan
Prosedur
1. Percobaan gerak lurus beraturan (GLB)
D. Metode Pembelajaran
Model : Problem Based Instruction
Metode :Ceramah, Demostrasi, Eksperimen, Diskusi dan Presentasi.
86
E. Media, Alat, dan Sumber Belajar
Media : Power point dan LKPD
Alat :Spidol, Meja, Penggaris
Sumber belajar: Aip Saripuddin, Dkk. 2009.. Fisika Untuk SMA
Kelas X Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
87
F. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan siswa
Alokasi
waktu
1 Pendahuluan
Fase I
( Orientasi siswa
pada masalah )
Guru mengucapkan salam
Guru memeriksa kehadiran Peserta didik
Memberikan Apersepsi dan motivasi
Guru memberikan gambaran tentang
pentingnya memahami materi tentang rdan
memberikan gambaran tentang
aplikasinyadalam kehidupan sehari-hari.
Guru menyampaikan tujuan dan indicator
pembelajaran.
Peserta didik membalas
salam
Siswa memperhatikan
pemberian apersepsi dan
motivasi serta
menyumbangkan
pendapat yaitu
menjawab dengan jujur
dan menunjukkan rasa
ingin tahu.
Siswa memperhatikan
penyampaian tujuan dan
indicator pembelajaran
20
menit
88
2 Kegiatan Inti
Fase II
(Mengorganisasi
siswa untuk belajar)
Fase 3
(Membimbing
Pengalaman
Individual/kelompok)
Guru memberikan kessempatan untuk
bertanya terkait permasalahan yang
diberikan. Menanya
Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok
Guru memberikan LKPD kepada siswa
untuk didiskusikan dengan anggota
kelompoknya
Guru memberikan petunjuk
untukmengerjakan LKPD yang diberikan.
Guru memerintahkan siswa untuk
mengerjakan LKPD secara berkelompok.
Guru mengamati dan memberikan
bimbingan pada saat diskusi serta
mengevaluasi kegiatan siswa.
Siswa memberikan
pertanyaan terkait
konsep yang dipelajari
Peserta didik
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa membagi diri
menjadi beberapa
kelompok (4 orang)
Siswa memperhatikan
LKPD
mendiskusikannya
bersama anggota
kelompoknya.Teliti
Siswa mendengarkan
penjelasan guru.
Mengamati
Siswa berkerjasama
100
menit
89
Fase 4
(Mengembangkan
dan menyayikan hasil
karya)
Guru meminta siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya (Guru melakukan penilaian
untuk kegiatan yang telah dilakukan
siswa).
Guru memberikan penguatan materi yang
telah didiskusikan siswa
Guru memberikan apresiasi kepada
kelompok siswa terbaik yang telah
mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya, dan memberikan motivasi
kepada kelompok lainnya supaya
kedepannya bisa lebih baik lagi dari
sebelumnya.
Guru memberikan kesempatan kepada
bersama dengan anggota
kelompoknya
berdiskusi, menganalisis
data yang diperoleh
dalam kegiatan
penyelidikan, dan
membuat kesimpulan
terkait dengan
pemecahan
permasalahan yang
diselidiki yang
selanjutnya dituliskan
pada LKS. Jujur
Siswa
mempresentasikan hasil
diskusi kelompok di
depan kelas dengan
jujur, sedangkan
kelompok siswa lainnya
menjadi pendengar yang
baik. Mengamati
Siswa mengamati
90
siswa untuk bertanya penguatan materi yang
diberikan oleh guru dan
merefleksi serta
mengadakan perbaikan
terhadap hasil kegiatan
kelompok.
Kelompok siswa terbaik
mendapatkan apresiasi
dari guru.
Siswa yang belum
mengerti bertanya
kepada guru.
3 Penutup
Fase 5
(Menganalisi dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah)
Guru memberikan test (KUIS) untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan
siswa terhadap materi yang telah
diberikan.
Guru menyampaikan materi yang akan
Siswa mengerjakan kuis
dengan jujur.
Siswa mencatat materi.
Siswa mencatat tugas.
Siswa mengucapkan
15
Menit
91
dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
Guru memberikan tugas kepada siswa
salam penutup
92
G. Penilaian
a. Penilaian Kognitif
No Indikator Soal Kunci jawaban Skor
1 6. Menjelaskan pengertian Gerak
Lurus Beraturan
2. Menghitung dengan
menggunakan rumus gerak
lurus beraturan GLB
3. Menentukan berbagai persoalan
yang berkaitan dengan gerak
lurus beraturan.
1. Jelaskan pengertian gerak
lurus beraturan dan berikan
contoh gerak lurus beraturan
dalam kehidupan sehari-
hari!
2. Seorang anak berlari pada
lintasan lurus dan
menempuh jarak 40 m
dalam 10 sekon. Tentukan
kecepatan dan waktu yang
diperlukan anak tersebut
untuk menempuh jarak 25
m!
1. GLB sering didefinisikan
sebagai gerak suatu benda
pada lintasan lurus dengan
kecepatan tetap. Contoh gerak
lurus beraturan adalah gerak
kereta yang sedang melaju
pada lintasan yang lurus dan
datar
2. Dik: X= 100 m t=
10 s
Dit: a) V =……..?
b) s =……..?
penyelesaian:
a) V=
93
b) X =
t =
94
b. Penilaian Sikap
No. Aspek 3 2 1
1 Kehadiran peserta didik
2 Keseriusan dalam belajar
3 Kerjasama dalam kelompok
4 Kejujuran
5 Ketepatan mengumpulkan tugas
6 Aktif berpendapat
7 Tanggung Jawab
Rubrik
No. Aspek Rubrik Penilaian Sikap Skor
1 Kehadiran peserta didik Hadir tepat waktu 3
Hadir telat 2
Tidak hadir 1
2 Keseriusan dalam
belajar
Peserta didik memperhatikan demonstrasi
dengan baik dan memperhatikan apa yang
dibicarakan guru
3
Peserta didik tidak memperhatikan
demonstrasi tetapi masih memperhatikan
apa yang dibicarakan guru
2
Peserta didik tidak memperhatikan
demonstrasi dan tidak memperhatikan apa
yang dibicarakan guru
1
3
Kerjasama dalam
kelompok
Peserta didik terlibat aktif dalam diskusi
kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
3
Peserta didik sesekali terlibat aktif dalam
diskusi kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
2
95
Peserta didik tidak terlibat aktif dalam
diskusi kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
1
4 Kejujuran Peserta didik mengisi LKPD sesuai
pengamatannya
3
Peserta didik mengisi LKSPDdengan
melihat lembar kerja temannya
2
Peserta didik tidak mengisi LKPD 1
5 Ketepatan
mengumpulkan tugas
Peserta didik tepat waktu mengumpulkan
tugas
3
Peserta didik terlambat mengumlkan tugas 2
Peserta didik tidak mengumpulkan tugas 1
6 Aktif berpendapat Peserta didik aktif mengemukakan
pendapatnya
3
Peserta didik kurang aktif mengemukakan
pendapatnya
2
Peserta didik tidak aktif berpendapat 1
7 Tanggung Jawab Peserta didik mengumpulkan LKPD tepat
waktu dan mengisi LKPD dengan lengkap
3
Peserta didik mengumpulkan LKPD tidak
tepat waktu dan mengisi LKPD dengan
lengkap
2
Peserta didik tidak mengumpulkan LKPD 1
96
97
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 4
NAMA SEKOLAH : SMA MUHAMMADIYAH LIMBUNG
MATA PELAJARAN : FISIKA
MATERI POKOK : GERAK
KELAS/SEMESTER : XI/I
WAKTU : 3 X 45 JP
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1.4 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan yang mengatur alam
jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurnnya
98
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur, teliti) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud imlementasi sikap dalam melakukan percobaan,
melaporkan, dan berdiskusi
3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan
dan gerak lurus dengan percepatan konstan
Indikator:
1. Menjelaskan pengertian GLBB
2. Menghitung dengan menggunakan rumus GLBB
3. Menentukan berbagai persoalan yang berkaitan dengan GLBB
4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak
benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan
percepatan konstan.
Indikator :
1. Melakukan percobaan sederhana tentang GLBB
2. Menyajikan GLBB
3. Menyimulkan pengertian gerak lurus beraturan berdasarkan hasil
percobaan.
C. Materi Pembelajaran
Fakta
1. Sebuah mobil di jalan tol bergerak dengan kecepatan tetap karena
tidak ada hambatan.
2. Sebuah mobil yang tidak menyadari didepannya ada kucing berlari
mendekat akan mengerem hingga mobil berhenti
Konsep
1. Pengertian GLBB
Prosedur
1. Percobaan gerak lurus beraturan (GLBB)
D. Metode Pembelajaran
Model : Problem Based Instruction
Metode :Ceramah, Demostrasi, Eksperimen, Diskusi dan Presentasi.
99
E. Media, Alat, dan Sumber Belajar
Media : Power point dan LKPD
Alat :Spidol, Meja, Penggaris
Sumber belajar: Aip Saripuddin, Dkk. 2009.. Fisika Untuk SMA Kelas X
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
100
F. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan siswa
Alokasi
waktu
1 Pendahuluan
Fase I
( Orientasi siswa
pada masalah )
Guru mengucapkan salam
Guru memeriksa kehadiran Peserta
didik
Memberikan Apersepsi dan motivasi
Guru memberikan gambaran tentang
pentingnya memahami materi tentang
rdan memberikan gambaran tentang
aplikasinyadalam kehidupan sehari-
hari.
Guru menyampaikan tujuan dan
indicator pembelajaran.
Peserta didik membalas salam
Siswa memperhatikan
pemberian apersepsi dan
motivasi serta
menyumbangkan pendapat
yaitu menjawab dengan jujur
dan menunjukkan rasa ingin
tahu.
Siswa memperhatikan
penyampaian tujuan dan
indicator pembelajaran
20
menit
2 Kegiatan Inti
Guru memberikan kessempatan untuk
bertanya terkait permasalahan yang
Siswa memberikan
pertanyaan terkait konsep
100
101
Fase II
(Mengorganisasi
siswa untuk belajar)
Fase 3
(Membimbing
Pengalaman
diberikan. Menanya
Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok
Guru memberikan LKPD kepada siswa
untuk didiskusikan dengan anggota
kelompoknya
Guru memberikan petunjuk
untukmengerjakan LKPD yang
diberikan.
Guru memerintahkan siswa untuk
mengerjakan LKPD secara
berkelompok.
Guru mengamati dan memberikan
bimbingan pada saat diskusi serta
mengevaluasi kegiatan siswa.
yang dipelajari Peserta didik
memperhatikan penjelasan
guru
Siswa membagi diri menjadi
beberapa kelompok (4 orang)
Siswa memperhatikan LKPD
mendiskusikannya bersama
anggota kelompoknya.Teliti
Siswa mendengarkan
penjelasan guru. Mengamati
Siswa berkerjasama bersama
dengan anggota kelompoknya
berdiskusi, menganalisis data
yang diperoleh dalam
kegiatan penyelidikan, dan
membuat kesimpulan terkait
dengan pemecahan
permasalahan yang diselidiki
yang selanjutnya dituliskan
pada LKS. Jujur
menit
102
Individual/kelompok)
Fase 4
(Mengembangkan
dan menyayikan hasil
karya)
Guru meminta siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya (Guru melakukan
penilaian untuk kegiatan yang telah
dilakukan siswa).
Guru memberikan penguatan materi
yang
telah didiskusikan siswa
Guru memberikan apresiasi kepada
kelompok siswa terbaik yang telah
mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya, dan memberikan
motivasi kepada kelompok lainnya
supaya kedepannya bisa lebih baik lagi
dari sebelumnya.
Siswa mempresentasikan
hasil diskusi kelompok di
depan kelas dengan jujur,
sedangkan kelompok siswa
lainnya menjadi pendengar
yang baik. Mengamati
Siswa mengamati penguatan
materi yang diberikan oleh
guru dan merefleksi serta
mengadakan perbaikan
terhadap hasil kegiatan
kelompok.
Kelompok siswa terbaik
mendapatkan apresiasi dari
guru.
Siswa yang belum mengerti
bertanya kepada guru.
103
G. Penilaian
a. Penilaian Kognitif
No Indikator Soal Kunci jawaban Skor
1 1. Menjelaskan pengertian Gerak
Lurus Berubah Beraturan.
2. Menghitung dengan
menggunakan rumus GLBB.
1. Jelaskan pengertian gerak
lurus berubah beraturan dan
berikan contoh gerak lurus
beraturan dalam kehidupan
1. gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) adalah situasi ketika
besar percepatan konstan dan
gerak melalui garis lurus. Contoh
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
3 Penutup
Fase 5
(Menganalisi dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah)
Guru memberikan test (KUIS) untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan
siswa terhadap materi yang telah
diberikan.
Guru menyampaikan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
Guru memberikan tugas kepada siswa
Siswa mengerjakan kuis
dengan jujur.
Siswa mencatat materi.
Siswa mencatat tugas.
Siswa mengucapkan salam
penutup
15
Menit
104
3. Menentukan berbagai persoalan
yang berkaitan dengan gerak
lurus berubah beraturan.
sehari-hari!
2. Batu bermassa 200 gram
dilempar lurus ke atas dengan
kecepatan awal 50 m/s. Jika
percepatan gravitasi ditempat
tersebut adalah 10 m/s2, dan
gesekan udara diabaikan,
tentukan :
a) Tinggi maksimum yang
bisa dicapai batu
b) Waktu yang diperlukan
batu untuk mencapai
ketinggian maksimum
c) Lama batu berada diudara
sebelum kemudian jatuh ke
tanah
gerak lurus berubah beraturan
adalah buah jatuh dari pohonnya
2. Dik:
⁄
m= 200 gram
Dit: a) hmax =……..?
b) =……..?
c) t =………
a. V
O . .
S =
b. V
0
t
c. t = (2)(5) = 10 sekon
105
b. Penilaian Sikap
No. Aspek 3 2 1
1 Kehadiran peserta didik
2 Keseriusan dalam belajar
3 Kerjasama dalam kelompok
4 Kejujuran
5 Ketepatan mengumpulkan tugas
6 Aktif berpendapat
7 Tanggung Jawab
Rubrik
No. Aspek Rubrik Penilaian Sikap Skor
1 Kehadiran peserta didik Hadir tepat waktu 3
Hadir telat 2
Tidak hadir 1
2 Keseriusan dalam
belajar
Peserta didik memperhatikan demonstrasi
dengan baik dan memperhatikan apa yang
dibicarakan guru
3
Peserta didik tidak memperhatikan
demonstrasi tetapi masih memperhatikan
apa yang dibicarakan guru
2
Peserta didik tidak memperhatikan
demonstrasi dan tidak memperhatikan apa
yang dibicarakan guru
1
3
Kerjasama dalam
kelompok
Peserta didik terlibat aktif dalam diskusi
kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
3
Peserta didik sesekali terlibat aktif dalam
diskusi kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
2
106
Peserta didik tidak terlibat aktif dalam
diskusi kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
1
4 Kejujuran Peserta didik mengisi LKPD sesuai
pengamatannya
3
Peserta didik mengisi LKSPDdengan
melihat lembar kerja temannya
2
Peserta didik tidak mengisi LKPD 1
5 Ketepatan
mengumpulkan tugas
Peserta didik tepat waktu mengumpulkan
tugas
3
Peserta didik terlambat mengumlkan tugas 2
Peserta didik tidak mengumpulkan tugas 1
6 Aktif berpendapat Peserta didik aktif mengemukakan
pendapatnya
3
Peserta didik kurang aktif mengemukakan
pendapatnya
2
Peserta didik tidak aktif berpendapat 1
7 Tanggung Jawab Peserta didik mengumpulkan LKPD tepat
waktu dan mengisi LKPD dengan lengkap
3
Peserta didik mengumpulkan LKPD tidak
tepat waktu dan mengisi LKPD dengan
lengkap
2
Peserta didik tidak mengumpulkan LKPD 1
107
108
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 5
NAMA SEKOLAH : SMA MUHAMMADIYAH LIMBUNG
MATA PELAJARAN : FISIKA
MATERI POKOK : GERAK LURUS
KELAS/SEMESTER : XI/I
WAKTU : 3 X 45 JP
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1.5 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan yang mengatur alam
jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurnnya
109
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur, teliti) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud imlementasi sikap dalam melakukan percobaan,
melaporkan, dan berdiskusi
3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan
dan gerak lurus dengan percepatan konstan
Indikator:
1. Menjelaskan pengertian gerak jatuh bebas
2. Menganalisis besaran-besaran pada gerak vertical
4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak
benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan
percepatan konstan.
Indikator :
1. Melakukan percobaan sederhana tentang gerak jatuh bebas
2. Menyajikan hasil percobangerak jatuh bebas
3. Menyimulkan hasil percobaan
C. Materi Pembelajaran
Fakta
Buah apel jatuh dari pohonnya
Konsep
Pengertian gerak jatuh bebas
Prosedur
Percobaan gerak gerak jatuh bebas
D. Metode Pembelajaran
Model : Problem Based Instruction
Metode :Ceramah, Demostrasi, Eksperimen, Diskusi dan Presentasi.
E. Media, Alat, dan Sumber Belajar Media : Power point dan LKPD
Alat :Spidol, Meja, Penggaris
Sumber belajar: Aip Saripuddin, Dkk. 2009. Fisika Untuk SMA Kelas X
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
110
F. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan siswa
Alokasi
waktu
1 Pendahuluan
Fase I
( Orientasi siswa
pada masalah )
Guru mengucapkan salam
Guru memeriksa kehadiran Peserta
didik
Memberikan Apersepsi dan motivasi
Guru memberikan gambaran tentang
pentingnya memahami materi tentang
rdan memberikan gambaran tentang
aplikasinyadalam kehidupan sehari-
hari.
Guru menyampaikan tujuan dan
indicator pembelajaran.
Peserta didik membalas salam
Siswa memperhatikan
pemberian apersepsi dan
motivasi serta
menyumbangkan pendapat
yaitu menjawab dengan jujur
dan menunjukkan rasa ingin
tahu.
Siswa memperhatikan
penyampaian tujuan dan
indicator pembelajaran
20 menit
2 Kegiatan Inti
Guru memberikan kessempatan untuk
bertanya terkait permasalahan yang
Siswa memberikan pertanyaan
terkait konsep yang dipelajari
100 menit
111
Fase II
(Mengorganisasi
siswa untuk
belajar)
Fase 3
(Membimbing
Pengalaman
Individual/kelomp
ok)
diberikan. Menanya
Guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok
Guru memberikan LKPD kepada
siswa untuk didiskusikan dengan
anggota kelompoknya
Guru memberikan petunjuk
untukmengerjakan LKPD yang
diberikan.
Guru memerintahkan siswa untuk
mengerjakan LKPD secara
berkelompok.
Guru mengamati dan memberikan
bimbingan pada saat diskusi serta
mengevaluasi kegiatan siswa.
Peserta didik memperhatikan
penjelasan guru
Siswa membagi diri menjadi
beberapa kelompok (4 orang)
Siswa memperhatikan LKPD
mendiskusikannya bersama
anggota kelompoknya.Teliti
Siswa mendengarkan
penjelasan guru. Mengamati
Siswa berkerjasama bersama
dengan anggota kelompoknya
berdiskusi, menganalisis data
yang diperoleh dalam kegiatan
penyelidikan, dan membuat
kesimpulan terkait dengan
pemecahan permasalahan
yang diselidiki yang
112
Fase 4
(Mengembangkan
dan menyayikan
hasil karya)
Guru meminta siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya (Guru melakukan
penilaian untuk kegiatan yang telah
dilakukan siswa).
Guru memberikan penguatan materi
yang
telah didiskusikan siswa
Guru memberikan apresiasi kepada
kelompok siswa terbaik yang telah
mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya, dan memberikan
motivasi kepada kelompok lainnya
supaya kedepannya bisa lebih baik
lagi dari sebelumnya.
Guru memberikan kesempatan kepada
selanjutnya dituliskan pada
LKS. Jujur
Siswa mempresentasikan hasil
diskusi kelompok di depan
kelas dengan jujur, sedangkan
kelompok siswa lainnya
menjadi pendengar yang baik.
Mengamati
Siswa mengamati penguatan
materi yang diberikan oleh
guru dan merefleksi serta
mengadakan perbaikan
terhadap hasil kegiatan
kelompok.
Kelompok siswa terbaik
mendapatkan apresiasi dari
guru.
Siswa yang belum mengerti
113
siswa untuk bertanya bertanya kepada guru.
3 Penutup
Fase 5
(Menganalisi dan
mengevaluasi
proses pemecahan
masalah)
Guru memberikan test (KUIS) untuk
mengetahui sejauh mana
pengetahuan siswa terhadap materi
yang telah diberikan.
Guru menyampaikan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
Guru memberikan tugas kepada
siswa
Siswa mengerjakan kuis
dengan jujur.
Siswa mencatat materi.
Siswa mencatat tugas.
Siswa mengucapkan salam
penutup
15 Menit
114
G. Penilaian
a. Penilaian Kognitif
No Indikator Soal Kunci jawaban Skor
1 1. Menjelaskan pengertian
gerak jatuh bebas.
2. Menganalisis besaran-
besaran pada gerak vertical
3. Jelaskan pengertian gerak
jatuh bebas?
4. uatu gaya 10 N bekerja pada
sebuah benda yang
bermassa 5 kg yang terletak
pada bidang datar selama 10
sekon. Jika benda mula-
mula diam dan arah gaya
searah dengan perpindahan
benda, maka tentukan:
a. jarak yang ditempuh benda
selama 10 sekon.
b. usaha yang dilakukan oleh
gaya pada benda selama
10 sekon!
1. Gerak jatuh bebas adalah
gerak suatu benda yang
dijatuhkan dari suatu
ketinggian tanpa kecepatan
awal dan selama geraknya
mengalami percepatan
tetap sehingga termasuk
dalam gerak lurus berubah
beraturan.
2. Dik:
v0 = 12 m/s
g = 10 m/
dit : a. tmaks…? Dan h…?
115
(a) tmaks = : g
tmaks = 12 : 10 = 1,2
sekon
Jadi waktu untuk mencapai
ketinggian maksimum adalah
1,2 sekon.
(b) h = v0t – ½ g.
h = 12 x 1,2 – ½ x 10 x
1,22
h = 14,4 – 7,2
h = 7,2 m
jadi ketinggian yang dicapai
benda adalah 7,2 meter
116
b. Penilaian Sikap
No. Aspek 3 2 1
1 Kehadiran peserta didik
2 Keseriusan dalam belajar
3 Kerjasama dalam kelompok
4 Kejujuran
5 Ketepatan mengumpulkan tugas
6 Aktif berpendapat
7 Tanggung Jawab
Rubrik
No. Aspek Rubrik Penilaian Sikap Skor
1 Kehadiran peserta didik Hadir tepat waktu 3
Hadir telat 2
Tidak hadir 1
2 Keseriusan dalam
belajar
Peserta didik memperhatikan demonstrasi
dengan baik dan memperhatikan apa yang
dibicarakan guru
3
Peserta didik tidak memperhatikan
demonstrasi tetapi masih memperhatikan
apa yang dibicarakan guru
2
Peserta didik tidak memperhatikan
demonstrasi dan tidak memperhatikan apa
yang dibicarakan guru
1
3
Kerjasama dalam
kelompok
Peserta didik terlibat aktif dalam diskusi
kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
3
Peserta didik sesekali terlibat aktif dalam
diskusi kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
2
117
Peserta didik tidak terlibat aktif dalam
diskusi kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
1
4 Kejujuran Peserta didik mengisi LKPD sesuai
pengamatannya
3
Peserta didik mengisi LKSPDdengan
melihat lembar kerja temannya
2
Peserta didik tidak mengisi LKPD 1
5 Ketepatan
mengumpulkan tugas
Peserta didik tepat waktu mengumpulkan
tugas
3
Peserta didik terlambat mengumlkan tugas 2
Peserta didik tidak mengumpulkan tugas 1
6 Aktif berpendapat Peserta didik aktif mengemukakan
pendapatnya
3
Peserta didik kurang aktif mengemukakan
pendapatnya
2
Peserta didik tidak aktif berpendapat 1
7 Tanggung Jawab Peserta didik mengumpulkan LKPD tepat
waktu dan mengisi LKPD dengan lengkap
3
Peserta didik mengumpulkan LKPD tidak
tepat waktu dan mengisi LKPD dengan
lengkap
2
Peserta didik tidak mengumpulkan LKPD 1
118
118
UNIT 1
BESARAN-BESARAN PADA GERAK
Hari/Tanggal :
Kelompok : ......................
Anggota : 1. ....................
2. ....................
3. ....................
4. ....................
5. ....................
A. TEORI
a. Perpindahan dan jarak
Suatu benda dikatakan bergerak jika
benda tersebut mengalami perubahan
posisi. Posisi adalah letak atau
kedudukan suatu titik terhadap acuan tertentu.Seperti pada gambar disamping
terlihat bahwa perubahan posisi pembalap dari garis start menuju garis finish.Pada
saat benda bergerak maka ada dua hal yang terjadi yaitu ada terjadi perpindahan
dan jarak.
Perpindahan merupakan besaran vektor sehingga perpindahan dapat nyatakan
dalam suatu resultan perpindahan sumbu X dan sumbu Y seperti pada gambar
dibawah ini
Gambar 1.1
119
Sehingga Perpindahan dapat memenuhi
Persamaan 1.1
Besar resultan dari perpindahan kedua arah itu memenuhi dalil Pythagoras seperti
berikut
Persamaan1.2
Jarak tempuh didefinisikan sebagai panjang lintasan gerak benda
Persamaan 1.3
b. Kecepatan dan Percepatan
Kecepatan adalah perpindahan yang terjadi tiap satu satuan waktu
Persamaan 1.4
Percepatan adalah Perubahan kecepatan tiap saat
Persamaan 1.5
B. TUJUAN
1. Melaksanakan percobaan sederhana tentang besaran-besaran dalam gerak
2. Menyajikan grafik yang berkaitan dengan besaran-besaran pada gerak
3. Menyimpulkan pengertian besaran-besaran dalam gerak berdasakan hasil
percobaan
120
C. PERCOBAAN
a. Kegiatan
1. Ukur lebar suatu ruangan kemudian buat garis lurus pada pada lebar
ruangan yang telah kalian ukur
2. Mintalah salah seorang dari teman kelompokmu berjalan dari suatu
tepi ruangan A ke tengah ruangan B kemudian terus ke tepi yang lain
yaitu C dan kemudian kembali ke B dengan kecepatan lambat,sedang
dan cepat,Seperti pada gambar dibawah ini
3. Catat waktu yang dibutuhkan teman kalian untuk berjalan dari A ke
B,dari B ke C dan dari C kembali ke B
4. Ulangi kegiatan b dan c dengan teman yang lain dengan kecepatan
yang berbeda
b. Analisis
1. Tabel hasil pengamatan
Lintasan
Jarak
(cm)
Perpindahan
(cm)
Waktu
(s)
A-B
A-B-C
A-B-C-B
A-B-C-B-A
A B C
121
2. Diskusikan pengertian posisi, jarak dan perpindahan berdasarkan
percobaan diatas
122
UNIT 2
GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
Hari/Tanggal :
Kelompok : ......................
Anggota : 1. ....................
2. ....................
3. ....................
4. ...................
5. ....................
C. TEORI
Suatu benda dikatakan mengalami gerak
lurus beraturan jika lintasan yang ditempuh oleh
benda itu berupa garis lurus dan kecepatannya selalu tetap setiap saat. Sebuah
benda yang bergerak lurus menempuh jarak yang sama untuk selang waktu yang
sama. Sebagai contoh, apabila dalam waktu 5 sekon pertama sebuah mobil
menempuh jarak 100 m, maka untuk waktu 5 sekon berikutnya mobil itu juga
menempuh jarak 100 m.Seperti pada gambar disamping terlihat sebuah mobil
yang sedang melaju pada lintasan yang lurus.
Secara matematis, persamaan gerak lurus beraturan (GLB) adalah:
......... Persamaan 2.1
Dengan:
s = jarak yang ditempuh (m)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu yang diperlukan (s)
Jika kecepatan v mobil yang bergerak dengan laju konstan selama selang
waktu t sekon, diilustrasikan dalam sebuah grafik v-t, akan diperoleh sebuah garis
lurus, tampak seperti pada Gambar 2.2
123
Gambar 2.2
Grafik hubungan kecepatan dengan waktu pada GLB
D. TUJUAN
2. Peserta didik dapat melakukan percobaan sederhana tentang gerak lurus
beraturan (GLB)
3. Peserta didik dapat mengambar grafik gerak lurus beraturan (GLB)
4. Peserta didik dapat menyimpulkan pengertian gerak lurus beraturan (GLB)
D. PERCOBAAN
a. Alat dan Bahan
1. Mobil mainan betrei
2. Papan mendatar
3. Penggaris
4. Stopwatch
b. Kegiatan Percobaan
1. Pasanglah batu baterai baru pada mobil mainan,letakkan di atas papan
mendatar berpenggaris, dan on-kan baterainya, maka mobil itu akan
meluncur di atas papan.
2. Tentukan sepanjang lintasan papan mendatar dengan jarak tertentu s
berdasarkan penggaris yang tersedia, ukurlah waktunya dengan
stopwatch (t) ketika mobil mainan tersebut melintasi lintasan papan
mendatar tersebut.
124
3. Ulangilah langkah 2 dan 3 untuk berbagai panjang lintasan yang
berbeda.
4. Masukkan hasil data percobaan pada tabel yang tersedia.
c. Analisis
1. Isilah data hasil pengamatan pada tabel berikut
Percobaan Jarak (m) Waktu (t) Kecepatan(m/s)
2. Buatlah grafik hubungan antara jarak dengan waktu
3. Berdasarkan percobaan diatas diskusikan dengan teman kelompokmu
pengertian dari Gerak Lurus beraturan (GLB)
125
UNIT 3
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
Hari/Tanggal :
Kelompok : ......................
Anggota : 1. ....................
2. ....................
3. ....................
4. ...................
5. ....................
E. TEORI
Banyak situasi praktis terjadi ketika percepatan konstan
atau mendekati konstan, yaitu jika percepatan tidak berubah
terhadap waktu. Situasi ketika besar percepatan konstan dan
gerak melalui garis lurus disebut gerak lurus berubah beraturan
(GLBB). Dalam hal ini, percepatan sesaat dan percepatan rata-
rata adalah sama.Salah satu contoh dari gerak lurus berubah
beraturanyang sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari
adalah buah yang jatuh dari pohonnya seperti pada gambar disamping.
Terdapat banyak persamaan hubungan dalam gerak lurus berubah
beraturan (GLBB),seperti pada persamaan dibawah ini
….. Persamaan 3.1
126
F. TUJUAN
a. Peserta Didik Melaksanakan percobaan sederhana tentang Gerak lurus
Beraturan ( GLBB)
b. Peserta Didik Menyajikan grafik gerak lurus Berubah beraturan (GLBB)
c. Peserta Didik Menyimpulkan pengertian gerak lurus Berubah beraturan
(GLB) berdasakan hasil percobaan
E. PERCOBAAN
d. Alat dan Bahan
1. Sebuah papan luncur
2. Sebuah mobil-mobilan
3. Mistar
4. Stopwatch
a. Kegiatan Percobaan
1. Pasanglah papan luncur secara miring kemudian letakkan mobil-
mobilan diatas papan luncur
2. Tentukan sepanjang lintasan papan miring dengan jarak tertentu s
3. Lepaskan mobil-mobilan dan biarkan bergerak turun di sepanjang
papan luncur sambil menghitung waktu yang diperlukan mobil-
mobilan untuk sampai dibawah
4. Ulangi langkah 1 sampai 3 dengan panjang lintasan yang berbeda
5. Masukkan hasil data percobaan pada tabel yang tersedia.
127
b. Analisis
4. Isilah data hasil pengamatan pada tabel berikut
Percobaan Jarak (m) Waktu (s) Kecepatan
(m/s)
Percepatan
(m/s2)
5. Buatlah grafik hubungan antara kecepatan dengan waktu
6. Berdasarkan percobaan diatas diskusikan dengan teman kelompokmu
pengertian dari Gerak Lurus berubah beraturan (GLBB)
128
UNIT 4
GERAK JATUH BEBAS DAN GERAK VERTIKAL
Hari/Tanggal :
Kelompok : ......................
Anggota : 1. ....................
2. ....................
3. ....................
4. ...................
5. ....................
G. TEORI
a. Gerak jatuh bebas
Salah satu contoh gerak yang paling umum mengenai
gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah benda yang
mengalami jatuh bebas dengan jarak yang tidak jauh dari
permukaan tanah. Kenyataan bahwa benda yang jatuh
mengalami percepatan, mungkin pertama kali tidak begitu
terlihat. Sebelum masa Galileo, orang mempercayai pemikiran bahwa benda yang
lebih berat jatuh lebih cepat dari benda yang lebih ringan, dan bahwa laju jatuh
benda tersebut sebanding dengan berat benda itu. Sumbangan Galileo yang
spesifik terhadap pemahaman kita mengenai gerak benda jatuh bebas dapat
dirangkum sebagai berikut:
“Pada suatu lokasi tertentu di Bumi dan dengan tidak adanya hambatan udara,
semua benda jatuh dengan percepatan konstan yang sama”.
129
Dimana:
= kecepatan awal (m/s)
v = kecepatan akhir (m/s)
g = percepatan gravitasi ( )
y = jarak tempuh benda (m)
t = waktu (s)
b. Gerak Vertikal
Percepatan gravitasi ini juga bekerja pada benda yang dilemparkan ke atas
tetapi akan memperlambat gerak benda. Sehingga secara umum percepatan
gravitasi berlaku untuk gerak vertikal.Gerak vertical terbagi menjadi dua yaitu
gerak vertical ke bawah dan gerak vertical keatas.
= kecepatan awal benda (m/s)
h = ketinggian benda (m)
g = percepatan gravitasi (10 )
t = waktu gerak (s)
(±) = operasi yang berarti (+) jika bergerak ke
bawah dan (−) jika bergerak ke atas
H. TUJUAN
1. Peserta didik mampu Menyimpulkan pengertian Gerak jatuh bebas dan gerak
vertical berdasarkan kasus yang diberikan.
F. KASUS
1) KASUS 1
A B
130
1. Pada gambar A terlihat bahwa batu lebih dulu bergerak kebawah
dibandingkan kertas padahal keduanya dijatuhkan secara bersamaan, Jelaskan
penyebab dari gambar A!
2. Pada gambar B terlihat bahwa batu dan kertas bergerak bersamaan dan
keduanya dijatuhkan secara bersamaan,Jelaskan penyebab dari gambar B!
3. Berdasarkan kedua gambar diatas,jelaskan pengertian gerak jatuh bebas!
131
2) Kasus 2
A B
1. Pada gambar A terlihat sebuah buah yang jatuh dari pohonnya,jelaskan
jenis gerak vertical dari gambar A beserta alasannya!
………………………………………………..…………………………………
……………..………………………………………………..
………………………………………………..…………………………………
……………..………………………………………………..
………………………………………………..…………………………………
……………..………………………………………………..
2. Pada gambar B terlihat seorang anak yang sedang melempar bola,jelaskan
jenis gerak vertical dari gambar B beserta alasannya!
………………………………………………..…………………………………
……………..………………………………………………..
………………………………………………..…………………………………
……………..………………………………………………..
………………………………………………..…………………………………
……………..………………………………………………..
………………………………………………..…………………………………
……………..………………………………………………..
3. Berdasarkan kedua gambar diatas,jelaskan pengertian gerak vertical keatas
dan gerak vertical kebawah!
………………………………………………..…………………………………
……………..………………………………………………..
………………………………………………..…………………………………
……………..………………………………………………..
………………………………………………..…………………………………
……………..………………………………………………..
132
4. Berikan kesimpulan dari kedua kasus diatas!
………………………………………………..…………………………………
……………..………………………………………………..
………………………………………………..…………………………………
……………..………………………………………………..
………………………………………………..…………………………………
……………..………………………………………………..
………………………………………………..…………………………………
……………..………………………………………………..
………………………………………………..…………………………………
……………..………………………………………………..
133
Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar
Standar Kompetensi (SK)
3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan
Indikator
1. Menjelaskan pengertian besaran-besaran dalam gerak berdasarkan teori
2. Menghitung soal yang berkaitan dengan besaran-besaran dalam gerak
3. Menjelaskan pengertian gerak lurus beraturan (GLB) berdasarkan teori
4. Menemukan berbagai contoh gerak lurus beraturan (GLB) dalam kehidupan sehari-hari
5. Menghitung berbagai persoalan yang berkaitan dengan gerak lurus beraturan (GLB)
6. Menjelaskan pengertian gerak lurus berubah beraturan (GLBB) berdasarkan teori
7. Menghitung berbagai persoalan yang berkaitan dengan gerak lurus Berubah beraturan (GLBB)
8. Menjelaskan Pengertian Gerak jatuh bebas dan gerak vertikal berdasarkan teori
9. Menghitung soal yang berkaitan dengan Gerak jatuh bebas dan gerak vertical
134
SOAL
KUNCI
JAWABAN
ASPEK
PENILAIAN
PAKAR
1 2 3 4
1. Pernyatan berikut yang
mengambarkan definisi gerak
secara lengkap
menurutfisika.Kecuali…
A. Bus itu baru saja bergerak dari
stasiun
B. Dian berlari karena dikejar anjing
C. Dian berlari karena dikejar anjing
D. Para pelari mulai berlari dari garis
start
E. .Kami berjalan meningalkan
kantin
E.Mobil saya sudah meninggalkan
rumah
Gerak merupakan perubahan posisi (kedudukan)
suatu benda terhadap sebuah acuan tertentu.
Berdasarkan pengertian gerak diatas maka
jawaban yang paling tepat adalah C karna hanya
pilihan jawaban C yang tidak memiliki titik acuan.
Jawaban: C
C1
Menjelas
kan
2. Sebuah benda bergerak lurus
beraturan dalam waktu 10 sekon
dan menempuh jarak 80 meter,
kecepatan benda tersebut adalah ....
a. 4 m/s
b. 6 m/s
c. 8 m/s
d. 10 m/s
e. 12 m/s
diket: GLB dengan t = 10 s
S = 80 m,
Ditanyakan : v...?
Pnyelesaian:
V = S/t = 80/10 = 8 m/s
Jawaban : C
C3
Menghitu
ng
3. Perhatikan gambar berikut! Dik :Jenis gerak A adalah GLB dengan kecepatan
80 m/s
135
Maka pada jarak berapakah
mobil A dan B bertemu lagi di
jalan jika keduanya berangkat
dari tempat yang sama adalah…..
A. 1000 m
B. 1200 m
C. 1800 m
D. 3500 m
E. 3200 m
Jenis gerak B adalag GLBB dengan percepatan
tan ⁄
Penyelesaian
⁄
⁄
( )
Kedua mobil tersebut bertemu pada saat
pada jarak :
( )( )
Jawaban :E
C4
Menganal
isis
4. Perhatikan gambar berikut!
Maka Jarak tempuh dari B – C
adalah…….
A. 12 m/s
B. 13 m/s
Dik:
V= 2 m/s
t = 7 s
Dit
Jarak tempuh dari B – C…?
Penyelesaian
S = Vt
S = (2)(7)
= 14 m/s
Jawaban: C
C3
Memecah
kan
136
C. 14 m/s
D. 15 m/s
E. 16 m/s
4. Berapakah panjang jarak yang dit
empuh oleh sebuah benda yang be
rgerak selama 6 detik dengan kece
patan konstan atau tetap sebesar 1
0 m/s.
a. 20 m
b. 40 m
c. 60 m
d. 80 m
e. 100 m
Dik :
V = 10 m/detik
t = 6 detik
Dit :
Jarak tempuh (S)?
Jawab :
S = So + V.t
= 0 + 10. 6
= 60 m
Jawaban : C
C3
Memecah
kan
5. Sebuah mobil menempuh 20 km
dalam waktu 30 menit. Dapat
dipastikan bahwa mobil tersebut
bergerak dengan kecepatan ....
a. 10 km/jam
b. 20 km/jam
c. 40 km/jam
d. 60 km/jam
Diketahui:
s = 20 km
t = 30 menit = 0,5 jam
Ditanyakan: v = ?
Jawab:
v = s/t
v = 20 km/0,5 jam
v = 40 km/jam
Jawaban:C
C3
Menghitu
ng
6. Seorang anak berlari dengan
kecepatan 10 m/s. Perubahan
kedudukan anak tersebut selama
20 detik adalah ....
a. 50 meter
b. 100 meter
Diketahui:
v = 10 m/s
t = 20 s
Ditanyakan: s = ?
Jawab:
v = s/t => s = v.t
C3
Memecah
kan
137
c. 150 meter
d. 200 meter
e. 250 meter
s = 10 m/s. 20 s
s = 200 m
Jawaban : D
7. Sebuah truk yang mula-mula
diam, 5 detik kemudian
kecepatannya menjadi 6 m/s.
Percepatan truk tersebut adalah ....
m/s2
a. 0,83 m/s2
b. 1,2 m/s2
c. 5 m/s2
d. 30 m/s2
e. 2,5 m/s2
Penyelesaian:
Diketahui:
v0 = 0
vt = 6 m/s
t = 5 s
Ditanyakan: a = ?
Jawab:
a = (vt – v0)/t
a = (6 m/s – 0)/ 5 s
a = 1,2 m/s2
Jawaban: B
C3
Memecah
kan
8. Sebuah mobil bergerak dengan
kelajuan 80 km/jam. Jarak yang
ditempuh mobil tersebut selama 30
menit sejauh ....
a. 40 km
b. 45 km
c. 60 km
d. 160 km
e. 180 km
Diketahui:
v = 80 km/jam
t = 30 menit = 0,5 jam
Ditanyakan: s = ?
Jawab:
v = s/t => s = v.t
s = 80 km/jam. 0,5 jam
s = 40 km
Jawaban : A
C3
Menghitu
ng
10. Perhatikan grafik berikut ini. Dik:
Jarak: dan
Perpindahan:
138
jarak tempuh gerak benda dari t =
5 s hingga t = 10 s dan
perpindahan benda dari t = 5 s
hingga t = 10 s adalah……
A. 80 m dan 20 m
B. 90 m dan 30 m
C.80 m dan 40 m
D. 90 m dan 20 m
E. 40 m dan 20 m
dan
Penyelesaian:
Jarak =
( )( )
( )( )
Perpindahan
=
( )( )
( )( )
Jawaban :C
C4
Menganal
isis
11. Perhatikan grafik berikut ini.
Besar kecepatan benda adalah ....
A. 5 m/s D. 15 m/s
B. 25 m/s E. 12 m/s
C. 20 m/s
Dik:
Dit: V….?
Penyelesaian
m s
Jawaban : E
C3
Memecah
kan
12. Indra pergi ke toko buku yang
berjarak 1,8 km dari rumahnya
pukul 15.00. Agar Indra dapat
Diketahui:
s = 1,8 km = 1800 m
t = 15.30 - 15.00 = 30 menit = 1800 s
139
sampai di toko pukul 15.30, ia
harus mengayuh sepedanya
dengan kecepatan ....
a. 1 m/s d. 4 m/s
b. 2 m/s e. 5 m/s
c. 3 m/s
Ditanyakan: v = ?
Jawab:
v = s/t
v = 1800 m /1800 s
v = 1 m/s
Jawaban. A
C3
Memecah
kan
13. Resti berjalan 6 meter ke barat,
kemudian 8 meter ke selatan.
Besarnya perpindahan Resti adalah
....
a. 2 m
b. 4 m
c. 10 m
d. 14 m
e. 20 m
Diketahui:
s1 = 6 m ke barat
s2 = 8 m ke selatan
Ditanyakan: s (perpindahan) =?
Jawab:
Untuk menjawab soal ini anda harus menguasai
konsep perpindahan. Jadi untuk menjawab soal ini
kita gunakan rumus phytagoras, yaitu:
s = √(s12 + s1
2)
s = √(62 + 8
2)
s = √(36 + 64)
s = √100
s = 10 m
Jawaban :C
C3
Menghitu
ng
14. Perhatikan gambar berikut!
Seekor semut bergerak dari titik
A menuju titik B Jika r = 2 m, dan
Dik :
Dit : V….?
Penyelesaian:
jarak yang ditempuh A-B
C4
Menganal
isis
140
lama perjalanan semut adalah 10
sekon maka Kecepatan rata-rata
gerak semut adalah……
A. √ m/s
B. √ m/s
C. √ m/s
D. √ m/s
E. m/s
Jarak = 1/4 (2πr) =
1/4 (2π x 2) = π meter
Perpindahan semut A-B i dengan phytagoras.
Perpindahan = √ ( 22 + 2
2 ) = 2√2 meter.
Kecepatan rata-rata = perpindahan : selang waktu
Kecepatan rata-rata = 2√2 meter : 10 sekon =
0,2√2 m/s
Jawaban : B
15. Perhatikan tabel berikut!
Nama
Jarak
Tempuh
(m)
Waktu
(s)
Tika 200 20
David 220 21
Dian 180 15
Leon 300 20
Wati 350 18
Berdasarkan tabel diatas yang
memiliki kecepatan paling besar
adalah
A. Tika D. Leon
B. David E. Wati
a.Tika
b.David
c.Dian
d.leon
e.Wati
Jawaban :E
C3
Memecah
kan
141
C. Dian
16. Eko mengendarai sepeda motor
menempuh jarak 108 km dalam
waktu 2 jam, maka kecepatannya
adalah … m/s.
a. 5 m/s
b. 10 m/s
c. 25 m/s
d. 15 m/s
e. 20 m/s
Penyelesaian:
Diketahui:
s = 108 km = 108.000 m
t = 2 jam = 7200 s
Ditanyakan: v = ?
Jawab:
v = s/t
v = 108.000 m/7200 s
v = 15 m/s
Jawaban : D
C3
Menghitu
ng
17. Budi pergi ke sekolah naik
sepeda. Jarak dari rumah ke
sekolah 1,8 km dan kecepatan
sepedanya konstan sebesar 3 m/s.
Jika masuk sekolah jam 07.00,
paling lambat Budi harus
berangkat ke sekolah pukul ….
a. 06.54
b. 06.45
c. 06.30
d. 06.50
e. 07.00
Diketahui:
s = 1,8 km = 1800 m
v = 3 m/s
Ditanyakan : t = ?
Jawab:
v = s/t => t = s/v
t = 1800 m /3 m/s
t = 600 s = 10 menit
jadi, agar sampai di sekolah pukul 07.00 maka
budi harus berangkat 10 menit lebih awal yaitu
pukul 06.50
Jawaban: D
C3
Menghitu
ng
18. Benda mula-mula diam,
kemudian dipercepat 0,4 m/s2.
Jarak yang ditempuh benda
setelah bergerak selama 5 detik
adalah... m.
Diketahui:
v0 = 0
a = 0,4 m/s2
t = 5 s
Ditanyakan : s =?
C3
142
a. 1 m
b. 2 m
c. 5 m
d. 10 m
e. 15 m
Jawab:
s = v0.t + ½at2
s = 0.5 s + ½.0,4 m/s2.( 5 s
)2
s = 0 + ½.0,4 m/s2.( 5 s
)2
s = 5 m
Jawaban :C
Memecah
kan
19. Sebuah kelereng bergerak dari
keadaan diam. Setelah 8 sekon
kecepatannya menjadi 9,6 m/s.
Percepatan kelereng sebesar …
m/s2.
a. 76 m/s2
b. 7,7 m/s2
c 12 m/s2
d. 1,2 m/s2
e. 2,1 m/s2
Diketahui:
v0 = 0
vt = 9,6 m/s
t = 8 s
Ditanyakan: a = ?
Jawab:
a = (vt – v0)/t
a = (9,6 m/s – 0)/ 8 s
a = 1,2 m/s2
Jawaban : D
C3
Memecah
kan
20. Sebuah mobil berjalan 20 m/s
direm hingga berhenti dalam
waktu 4 detik. Jarak yang
ditempuh selama pengereman
adalah … m.
a. 5 m
b. 20 m
c. 40 m
d. 60 m
e. 80 m
Diketahui:
vo = 20 m/s
vt = 0
t = 4 s
Ditanyakan: s = ?
Dijawab:
s = v0.t + ½ at2
dalam hal ini a = (vt – v0)/t, maka
s = v0.t + ½ ((vt – v0)/t ).t2
s = v0.t + ½ (vt – v0)t
s = v0.t + ½vt.t – ½v0.t
s = v0.t– ½v0.t + ½vt.t
C3
Memecah
kan
143
s = ½v0.t + ½vt.t
s = ½(v0+vt)t
s = ½(20 m/s+0)4 s= 40 m
Jawaban: C
21. Sebuah benda mula-mula diam
kemudian dipercepat 3 m/s2.
Setelah 5 detik kecepatannya
menjadi … m/s.
a. 0,6 m/s
b. 1,67 m/s
c. 2 m/s
d. 15 m/s
e. 20 m/s
Diketahui:
v0 = 0
a = 3 m/s2
t = 5 s
Ditanyakan: vt = ?
Dijawab:
a = (vt – v0)/t
(vt – v0) = a.t
vt = v0 + a.t
vt = 0 + 3 m/s2. 5 s
vt = 15 m/s
Jawaban :D
C3
Memecah
kan
22. Sebuah benda bergerak dari
keadaan diam dengan percepatan
tetap 8 m/s2. Jika V kecepatan
sesaat setelah 5 detik dari
bergerak dan s jarak yang
ditempuh setelah 5 detik, maka
tentukanlah besar V dan S
tersebut !
a. 40 m
b. 60 m
c. 80 m
⁄
.
( ) ⁄
.
( ). ( )
C3
Menghitu
ng
144
d. 100 m
e. 120 m
Jawaban: D
23. Sebuah bola dilempar vertikal ke
bawah dari sebuah gedung
dengan kecepatan awal 10 m/s
dan jatuh mengenai tanah dalam
waktu 2 detik. Tentukanlah tinggi
bangunan tersebut!
a. 20 m
b. 40 m
c. 60 m
d. 80 m
e. 100 m
⁄
. .
.
( )
( ). ( )
Jawaban : B
C4
Menganal
isis
24. Sebuah benda bergerak dengan
kecepatan awal 10 m/s dan
percepatan 2 m/s2 selama 10
detik. Hitunglah kecepatan rata-
rata benda tersebut!
a. 50 m
b. 100 m
c. 150 m
d. 200 m
e. 250 m
⁄
⁄
.
.
( )
( ). ( )
Jawaban D
C3
Memecah
kan
25. Sebuah mobil mengalami
perlambatan secara teratur dari 10
m/s menjadi 5 m/s. Jika mobil
tersebut menempuh jarak 250 m,
⁄
⁄
C2
Mengkate
145
maka tentukanlah percepatannya.
a. -15 ⁄
b. 15 ⁄
c. 20 ⁄
d. -20 ⁄
e. 25 ⁄
. .
. ( ). ( )
⁄
Jawaban :A
gorikan
26. Seorang murid mengendarai
sepeda motor menuju
sekolahnyadengan kecepatan 10
m/s. Ia hanya memiliki sisa waktu
20 detik agar tidak terlambat. Jika
jarak murid tersebut
kesekolahnya 300 m, maka
tentukan percepatan yng
dibutuhkan murid itu agar tiba
tepat waktu.
a. 0,5 ⁄
b. 0,10 ⁄
c. 0,15 ⁄
d. 0,20 ⁄
e. 0,25 ⁄
⁄
.
.
( )
( ).
⁄
Jawaban: A
C3
Memecah
kan
27. Tentukan ketinggian maksimum
ketika sebuah batu dilempar
keatas dengan kecepatan 6 m/s.
a. 1,8 m
⁄
146
b. 2 m
c. 2,4 m
d. 2,8 m
e. 3 m
. .
. .
. ( ).
Jawaban : A
C4
Menganal
isis
28. Sebuah truk bergerak dengan
kecepatan awal 8m/s, tepat pada
jarak 4 m didepan truk terdapat
lampu merah. Agar truk dapat
berhenti tepat digari aman dalam
waktu 4 detik, tentukan besar
percepatan yang diperlukan?
a. 2 ⁄
b. -2 ⁄
c. 4 ⁄
d. -4 ⁄
e. 6 ⁄
⁄
( )
⁄
Jawaban :B
C3
Memecah
kan
29. Sebuah mobil yang sedang melaju
menempuh jarak 10 km pada 5
menit pertama, 10 menit
berikutnya menempuh jarak 45
km dan 15 menit selanjutnya
mobil itu menempuh jarak 15 km.
Diketahui:
s1 = 10 km
t1 = 5 menit
s2 = 45 km
t2 = 10 menit
s2 = 15 km
147
Kecepatan rata-rata dari mobil itu
adalah ....
a. 170 km/jam
b. 140 km/jam
c. 35 km/jam
d. 23 km/jam
e. 32 km/lam
t2 = 15 menit
Ditanyakan: v =?
Jawab:
Terlebih dahulu cari jarak total yang ditempuh
oleh mobil tersebut
stotal = s1 + s2 + s3
stotal = 10 km + 45 km + 15 km
stotal = 70 km
Sekarang cari waktu total yang ditempuh oleh
mobil tersebut
ttotal = t1 + t2 +t3
ttotal = 5 menit + 10 menit +15 menit
ttotal = 30 menit = 0,5 jam
v = stotal/ttotal
v = 70 km /0,5 jam
v = 140 km/jam
Jawaban B
C3
Menghitu
ng
30. Sepeda motor bergerak dengan
kecepatan 28 km/jam. Dalam
waktu 6 sekon kecepatannya
menjadi 16 km/jam. Percepatan
rata-rata yang dialami sepeda
motor adalah ....m/s2
a. -0,4
b. -0,5
c. -0,6
d. -0,7
e. -1
Diketahui:
v0 = 28 km/jam = 7,77 m/s
vt = 16 km/jam = 4,44 m/s
t = 6 s
Ditanyakan: a = ?
Jawab:
a = (vt – v0)/t
a = (4,44 m/s – 7,77 m/s)/ 6 s
a = - 0,55 m/s2
a = -0,6 m/s2
Jawaban: C
C3
Menghitu
ng
148
31. Sebuah benda berpindah dari posisi
A ke posisi C melalui lintasan A-
B-C. Panjang perpindahan yang
dilakukan benda tersebut adalah
….
a. 10 m
b. 10 √2 m
c. 10 √3 m
d. 20 √2 m
e. 20 √3 m
Besar vektor AB = 10 m
Besar vektor BC = 10 m
Sudut apit antarkedua vektor, θ 60o
Panjang perpindahan yang dilakukan benda
tersebut adalah:
√(( ) ( ) ( )( ) cos )
√(( ) ( ) ( )( ) cos )
√( )
√
Jawaban :C
C3
Memecah
kan
32. Grafik suatu benda bergerak lurus
beraturan tampak seperti gambar
berikut ini. Jarak yang ditempuh
selama 4 sekon adalah....
a. 20 m
b. 40 m
c. 60 m
d. 80 m
⁄
. ⁄ .
Jawaban :D
C3
Memecah
kan
149
e. 100 m
33. Suatu benda bergerak dengan
persamaan gerak dinyatakan : s
(t)=t3-6t
2+15+4 , satuan s dalam
meter dan t dalam sekon.apabila
pada saat percepatan 0, maka
kecepatan benda tersebut adalah
...
a. 1 m/s
b. 2 m/s
c. 3 m/s
d. 4 m/s
e. 5 m/s
Persamaan gerak: s (t)=t3-6t
2+15+4 , maka:
( ) (
) ( )
(
) (t t )
( ) (
) ( )
(
) ( )
Terhadap waktu percepatannya bernilai 0,
Bila a(t)=0, sehingga:
( ) ( ) ( )
)
Jawaban: C
C3
Memecah
kan
34. Sebuah benda jatuh dari
ketinggian 100 m. Jika percepatan
gravitasi bumi 10m/s2 maka
kecepatan benda saat t 2 sekon
Dik:
t = 2 s
a = g = 10 m/s2
Vo = 0 m/s
150
adalah……
A. 10 m/s
B. 20 m/s
C. 30 m/s
D. 40 m/s
E.50 m/s
Dit: Vt .....?
Penyelesaian:
Vt = Vo + at
Vt = 0 + (10)(2) = 20 m/s
Jawaban :B
C3
Menghitu
ng
35. Sebuah benda yang semula
berada dititik acuan bergerak
dengan kecepatan
( ) .⁄ setelah bergerak
selama 4 sekon, benda berpindah
sejauh ...
a. 2 m
b. 10 m
c. 12 m
d. 14 m
e. 25 m
( ) .⁄
.
[( ) .⁄ ]( )
( )
Besar perpindahan benda selama selang waktu
Tersebut adalah :
√*( ) ( ) +
√[( ) ( ) ]
√( )
Jawaban :B
C3
Menghitu
ng
36. Sebuah motor bergerak lurus
ketimur sejauh 300 meter selama
6 sekon lalubergerak lurus
kebarat sejauh 20 meter selama 2
sekon. Kelajuan rata-rata dan
kecepatan rata-rata motor adalah
...
a. 20 m/s dan 30 m/s
Pembahasan :
Posisi awal 300 m
20 m
Posisi akhir
Jarak = 300 + 20 = 320 m
C3
Memecah
kan
151
b. 20 m/s dan 40 m/s
c. 40 m/s dan 30 m/s
d. 40 m/s dan 35 m/s
e. 40 m/s dan 40 m/s
Perpindahan = 300 – 20 = 280 m
Waktu = 6 + 2 = 8 s
Kelajuan rata-rata =
⁄
Kecepatan rata-rata =
⁄
Jawaban : D
37. Seorang siswa berjalan 6 meter ke
timur selama 2 sekon lalu
berbelok ke utara sejauh 8 meter
selama 3 sekon. Kelajuan rata-
rata dan kecepatan rata-rata siswa
tersebut adalah...
a. 2,9 m/s dan 2 m/s
b. 2,8 m/s dan 2 m/s
c. 2,8 m/s dan 3 m/s
d. 2,7 m/s dan 3 m/s
e. 2,6 m/s dan 3 m/s
Jarak = 8 + 6 = 14 m
Perpindahan = 10 m (phytagoras)
Waktu = 2 + 3 = 5 s
⁄
⁄
Jawaban :C
C3
Menghitu
ng
152
38. Sebuah mobil mula-mula diam
kemudian bergerak setelah 5
sekon kecepatan mobil menjadi 5
m/s. Percepatan rata-rata mobil
adalah ...
a. 0 d. 10 m/s2
b. 1 m/s2
e. 25 m/s2
c. 5 m/s2
⁄
⁄
⁄ ⁄
⁄
Jawaban :B
C3
Menghitu
ng
39. Sebuah batu dilemparkan ke
dalam sumur dengan kecepatan
awal 6 m/s. Bila batu mengenai
dasar sumur setelah 3 sekon,
maka hitunglah:
a. Kecepatan benda saat mengenai
dasar sumur
b. Kedalaman sumur
a. 23 m/s dan 32 m
b. 46 m/s dan 64 m
c. 25 m/s dan 52 m
d. 38 m/s dan 83 m
e. 36 m/s dan 63 m
Diketahui:
v0 = 6 m/s
t = 3 s
g = 10 m/s²
Ditanya: vt dan h
Jawab:
a) kecepatan benda saat mengenai sumur (vt)
vt = v0 + g. t
vt = 6 + (10. 3)
vt = 6 + 30 = 36 m/s
b) kedalaman (h)
h = v0.t+1/2.g.t2
h = 6.3+1/2.10.(3)2
h = 18 + 45 = 63 m
C3
Menganal
isis
153
Jawaban:E
40. Sebuah bola dilemparkan vertikal
kebawah dari jendela hotel
dengan kecepatan awal 4 m/s.
Pada jarak berapakah di bawah
jendela hotel kecepatan bola
menjadi dua kali kecepatan awal.
a. 2,2 m d. 2,8 m
b. m e. 3,2 m
c. 2, 6 m
⁄
⁄
.
. .
( )
. .
( . ) . .
( ) .
.
.
.
Jawaban :B
C3
Menganal
isis
41. Sebuah lift jatuh bebas akibat tali
penahannya terputus dn
menyentuh lantai dasar setelah 4
detik. Jika g = 10 m/s2 maka
hitunglah kecepatan lift saat
menyentuh lantai.
a. 10 m/s
b. 20 m/s
c. 40 m/s
d. 80 m/s
e. 100 m/s
⁄
. .
.
.
.
. ⁄
Jawaban :C
C3
Menghitu
ng
154
42. Seorang anak menjatuhkan bola
dari gedung bertingkat tanpa
kecepatan awal. Jika waktu yang
dibutuhkan bola tersebut untuk
sampai ketanah 2 s, maka
hitunglah tinggi gedung tersebut !
( ).
a. 100 m
b. 80 m
c. 60 m
d. 40 m
e. 20 m
. .
.
. .
. .
. .
. . ( )
Jawaban :E
C3
Menghitu
ng
43. Buah kelapa dan buah mangga
jatuh secara bersamaan dari
ketinggian h1 dan h2 bila h1 : h2
= 4 : 1 , maka hitunglah
perbandingan waktu jatuh antara
buah kelapa dan buah mangga !
Jatuhnya kelapa dan mangga merupakan gerak
jatuh bebas maka:
. .
√
C3
Menganal
isis
155
a. 4 : 2
b. 6 : 3
c. 8 : 4
d. 10 : 5
e. 2 : 1
√ √
√ √
Jawaban :E
44. Sebuah peluru ditembakkan
vertikal keatas dengan kecepatan
awal 200 m/s. Bila g=10 m/s
hitunglah ketinggian maksimum
yang dicapai peluru !
a. 100 m
b. 150 m
c. 200 m
d. 250 m
e. 300 m
⁄
⁄
. .
( ) . .
Jawaban :C
C4
Menghitu
ng
45. Sebuah benda dilempar ke atas
dengan kecepatan awal 20 m/s.
Waktu yang dibutuhkan untuk
Dik :
Dit : t…..?
C4
156
kembali ke tanah adalah ....
A. 1 s
B. 2 s
C. 3 s
D. 4 s
E. 5 s
Penyelesaian:
.
( )
Sehingga waktu untuk kembali ke tanah
Jawaban :D
Menganal
isis
157
LEMBAR SOAL (UJI VALIDASI)
Mata Pelajaran : Fisika
Materi : Gerak Lurus
Kelas/Semester : XI/1
Waktu : 90 menit
Petunjuk Mengerjakan Soal
1. Berdoalah sebelum dan sesudah mengerjakan soal
2. Tuliskan identitas anda ke dalam lembar jawab yang disediakan.
3. Bacalah soal dengan teliti dan kerjakan sesuai petunjuk khusus
4. Tersedia waktu 90 menit untuk mengerjakan tes tersebut.
Petunjuk Khusus
Pilihlah satu jawaban dengan memberi tanda (X) pada lembar jawaban yang anda
anggap benar, dan periksa.
Contoh :
Pilihan semula : A B C D E
Dibetulkan menjadi : A B C D E
SOAL
1. Sebuah benda bergerak lurus beraturan dalam waktu 10 sekon dan menempuh
jarak 80 meter, kecepatan benda tersebut adalah ....
a. 4 m/s
b. 6 m/s
c. 8 m/s
d. 10 m/s
e. 12 m/s
2. Perhatikan gambar berikut!
X
X X
158
Maka pada jarak berapakah mobil A dan B bertemu lagi di jalan jika keduanya
berangkat dari tempat yang sama adalah…..
a. 1000 m
b. 1200 m
c. 1800 m
d. 3500 m
e. 3200 m
3. Perhatikan gambar berikut!
Maka Jarak tempuh dari B – C adalah…….
a. 12 m/s
b. 13 m/s
c. 14 m/s
d. 15 m/s
e. 16 m/s
4. Berapakah panjang jarak yang ditempuh oleh sebuah benda yang bergerak sela
ma 6 detik dengan kecepatan konstan atau tetap sebesar 10 m/s.
a. 20 m
b. 40 m
c. 60 m
d. 80 m
e. 100 m
159
5. Pernyatan berikut yang mengambarkan definisi gerak secara lengkap
menurutfisika.Kecuali…
a. Bus itu baru saja bergerak dari stasiun
b. Dian berlari karena dikejar anjing
c. Para pelari mulai berlari dari garis start
d. Kami berjalan meningalkan kantin
e. Mobil saya sudah meninggalkan rumah
6. Sebuah mobil menempuh 20 km dalam waktu 30 menit. Dapat dipastikan
bahwa mobil tersebut bergerak dengan kecepatan ....
a. 10 km/jam
b. 20 km/jam
c. 40 km/jam
d. 60 km/jam
7. Seorang anak berlari dengan kecepatan 10 m/s. Perubahan kedudukan anak
tersebut selama 20 detik adalah ....
a. 50 meter
b. 100 meter
c. 150 meter
d. 200 meter
e. 250 meter
8. Sebuah truk yang mula-mula diam, 5 detik kemudian kecepatannya menjadi 6
m/s. Percepatan truk tersebut adalah .... m/s2
a. 0,83 m/s2
b. 1,2 m/s2
c. 5 m/s2
d. 30 m/s2
e. 2,5 m/s2
9. Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan 80 km/jam. Jarak yang ditempuh
mobil tersebut selama 30 menit sejauh ....
a. 40 km
b. 45 km
160
c. 60 km
d. 160 km
e. 180 km
10. Perhatikan grafik berikut ini.
jarak tempuh gerak benda dari t = 5 s hingga t = 10 s dan perpindahan benda
dari t = 5 s hingga t = 10 s adalah……
a. 80 m dan 20 m
b. 90 m dan 30 m
c. 80 m dan 40 m
d. 90 m dan 20 m
e. 40 m dan 20 m
11. Perhatikan grafik berikut ini.
Besar kecepatan benda adalah ....
a. 5 m/s
b. 25 m/s
c. 20 m/s
d. 15 m/s
e. 12 m/s
12. Indra pergi ke toko buku yang berjarak 1,8 km dari rumahnya pukul 15.00.
Agar Indra dapat sampai di toko pukul 15.30, ia harus mengayuh sepedanya
dengan kecepatan ....
a. 1 m/s
b. 2 m/s
161
c. 3 m/s
d. 4 m/s
e. 5 m/s
13. Resti berjalan 6 meter ke barat, kemudian 8 meter ke selatan. Besarnya
perpindahan Resti adalah ....
a. 2 m
b. 4 m
c. 10 m
d. 14 m
e. 20 m
14. Perhatikan gambar berikut!
Seekor semut bergerak dari titik A menuju titik B Jika r = 2 m, dan lama
perjalanan semut adalah 10 sekon maka Kecepatan rata-rata gerak semut
adalah……
a. √ m/s
b. √ m/s
c. √ m/s
d. √ m/s
e. m/s
15. Perhatikan tabel berikut!
Nama
Jarak
Tempuh
(m)
Waktu
(s)
Tika 200 20
David 220 21
162
Dian 180 15
Leon 300 20
Wati 350 18
Berdasarkan tabel diatas yang memiliki kecepatan paling besar adalah
a. Tika
b. David
c. Dian
d. Leon
e. Wati
16. Eko mengendarai sepeda motor menempuh jarak 108 km dalam waktu 2 jam,
maka kecepatannya adalah … m/s.
a. 5 m/s
b. 10 m/s
c. 25 m/s
d. 15 m/s
e. 20 m/s
17. Budi pergi ke sekolah naik sepeda. Jarak dari rumah ke sekolah 1,8 km dan
kecepatan sepedanya konstan sebesar 3 m/s. Jika masuk sekolah jam 07.00,
paling lambat Budi harus berangkat ke sekolah pukul ….
a. 06.54
b. 06.45
c. 06.30
d. 06.50
e. 07.00
18. Benda mula-mula diam, kemudian dipercepat 0,4 m/s2. Jarak yang ditempuh
benda setelah bergerak selama 5 detik adalah... m.
a. 1 m
b. 2 m
c. 5 m
163
d. 10 m
e. 15 m
19. Sebuah kelereng bergerak dari keadaan diam. Setelah 8 sekon kecepatannya
menjadi 9,6 m/s. Percepatan kelereng sebesar … m/s2.
a. 76 m/s2
b. 7,7 m/s2
c 12 m/s2
d. 1,2 m/s2
e. 2,1 m/s2
20. Sebuah mobil berjalan 20 m/s direm hingga berhenti dalam waktu 4 detik.
Jarak yang ditempuh selama pengereman adalah … m.
a. 5 m
b. 20 m
c. 40 m
d. 60 m
e. 80 m
21. Sebuah benda mula-mula diam kemudian dipercepat 3 m/s2. Setelah 5 detik
kecepatannya menjadi … m/s.
a. 0,6 m/s
b. 1,67 m/s
c. 2 m/s
d. 15 m/s
e. 20 m/s
22. Sebuah benda bergerak dari keadaan diam dengan percepatan tetap 8 m/s2.
Jika V kecepatan sesaat setelah 5 detik dari bergerak dan s jarak yang
ditempuh setelah 5 detik, maka tentukanlah besar V dan S tersebut !
a. 40 m
b. 60 m
c. 80 m
d. 100 m
e. 120 m
164
23. Sebuah bola dilempar vertikal ke bawah dari sebuah gedung dengan
kecepatan awal 10 m/s dan jatuh mengenai tanah dalam waktu 2 detik.
Tentukanlah tinggi bangunan tersebut!
a. 20 m
b. 40 m
c. 60 m
d. 80 m
e. 100 m
24. Sebuah benda bergerak dengan kecepatan awal 10 m/s dan percepatan 2 m/s2
selama 10 detik. Hitunglah kecepatan rata-rata benda tersebut!
a. 50 m
b. 100 m
c. 150 m
d. 200 m
e. 250 m
25. Sebuah mobil mengalami perlambatan secara teratur dari 10 m/s menjadi 5
m/s. Jika mobil tersebut menempuh jarak 250 m, maka tentukanlah
percepatannya.
a. -15 ⁄
b. 15 ⁄
c. 20 ⁄
d. -20 ⁄
e. 25 ⁄
26. Seorang murid mengendarai sepeda motor menuju sekolahnyadengan
kecepatan 10 m/s. Ia hanya memiliki sisa waktu 20 detik agar tidak terlambat.
Jika jarak murid tersebut kesekolahnya 300 m, maka tentukan percepatan yng
dibutuhkan murid itu agar tiba tepat waktu.
a. 0,5 ⁄
b. 0,10 ⁄
165
c. 0,15 ⁄
d. 0,20 ⁄
e. 0,25 ⁄
27. Tentukan ketinggian maksimum ketika sebuah batu dilempar keatas dengan
kecepatan 6 m/s.
a. 1,8 m
b. 2 m
c. 2,4 m
d. 2,8 m
e. 3 m
28. Sebuah truk bergerak dengan kecepatan awal 8m/s, tepat pada jarak 4 m
didepan truk terdapat lampu merah. Agar truk dapat berhenti tepat digari
aman dalam waktu 4 detik, tentukan besar percepatan yang diperlukan?
a. 2 ⁄
b. -2 ⁄
c. 4 ⁄
d. -4 ⁄
e. 6 ⁄
29. Sebuah mobil yang sedang melaju menempuh jarak 10 km pada 5 menit
pertama, 10 menit berikutnya menempuh jarak 45 km dan 15 menit
selanjutnya mobil itu menempuh jarak 15 km. Kecepatan rata-rata dari mobil
itu adalah ....
a. 170 km/jam
b. 140 km/jam
c. 35 km/jam
d. 23 km/jam
e. 32 km/lam
166
30. Sepeda motor bergerak dengan kecepatan 28 km/jam. Dalam waktu 6 sekon
kecepatannya menjadi 16 km/jam. Percepatan rata-rata yang dialami sepeda
motor adalah ....m/s2
a. -0,4
b. -0,5
c. -0,6
d. -0,7
e. -1
31. Sebuah benda berpindah dari posisi A ke posisi C melalui lintasan A-B-C.
Panjang perpindahan yang dilakukan benda tersebut adalah ….
a. 10 m
b. 10 √2 m
c. 10 √3 m
d. 20 √2 m
e. 20 √3
32. Grafik suatu benda bergerak lurus beraturan tampak seperti gambar berikut
ini. Jarak yang ditempuh selama 4 sekon adalah....
a. 20 m
b. 40 m
c. 60 m
d. 80 m
e. 100 m
167
33. Suatu benda bergerak dengan persamaan gerak dinyatakan : s (t)=t3-6t
2+15+4
, satuan s dalam meter dan t dalam sekon.apabila pada saat percepatan 0,
maka kecepatan benda tersebut adalah ...
a. 1 m/s
b. 2 m/s
c. 3 m/s
d. 4 m/s
e. 5 m/s
34. Sebuah benda jatuh dari ketinggian 100 m. Jika percepatan gravitasi bumi
10m/s2 maka kecepatan benda saat t 2 sekon adalah……
a. 10 m/s
b. 20 m/s
c. 30 m/s
d. 40 m/s
e. 50 m/s
35. Sebuah benda yang semula berada dititik acuan bergerak dengan kecepatan
( ) .⁄ setelah bergerak selama 4 sekon, benda berpindah
sejauh ...
a. 2 m
b. 10 m
c. 12 m
d. 14 m
e. 25 m
36. Sebuah motor bergerak lurus ketimur sejauh 300 meter selama 6 sekon
lalubergerak lurus kebarat sejauh 20 meter selama 2 sekon. Kelajuan rata-rata
dan kecepatan rata-rata motor adalah ...
a. 20 m/s dan 30 m/s
b. 20 m/s dan 40 m/s
c. 40 m/s dan 30 m/s
d. 40 m/s dan 35 m/s
e. 40 m/s dan 40 m/s
168
37. Seorang siswa berjalan 6 meter ke timur selama 2 sekon lalu berbelok ke
utara sejauh 8 meter selama 3 sekon. Kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-
rata siswa tersebut adalah...
a. 2,9 m/s dan 2 m/s
b. 2,8 m/s dan 2 m/s
c. 2,8 m/s dan 3 m/s
d. 2,7 m/s dan 3 m/s
e. 2,6 m/s dan 3 m/s
38. Sebuah mobil mula-mula diam kemudian bergerak setelah 5 sekon kecepatan
mobil menjadi 5 m/s. Percepatan rata-rata mobil adalah ...
a. 0
b. 1 m/s2
c. 5 m/s2
d. 10 m/s2
e. 25 m/s2
39. Sebuah batu dilemparkan ke dalam sumur dengan kecepatan awal 6 m/s. Bila
batu mengenai dasar sumur setelah 3 sekon, berapakah Kecepatan benda saat
mengenai dasar sumur dan kedalaman sumur.
a. 23 m/s dan 32 m
b. 46 m/s dan 64 m
c. 25 m/s dan 52 m
d. 38 m/s dan 83 m
e. 36 m/s dan 63 m
40. Sebuah bola dilemparkan vertikal kebawah dari jendela hotel dengan
kecepatan awal 4 m/s. Pada jarak berapakah di bawah jendela hotel kecepatan
bola menjadi dua kali kecepatan awal.
169
a. 2,2 m
b. m
c. 2, 6 m
d. 2,8 m
e. 3,2 m
41. Sebuah lift jatuh bebas akibat tali penahannya terputus dn menyentuh lantai
dasar setelah 4 detik. Jika g = 10 m/s2 maka hitunglah kecepatan lift saat
menyentuh lantai.
a. 10 m/s
b. 20 m/s
c. 40 m/s
d. 80 m/s
e. 100 m/s
42. Seorang anak menjatuhkan bola dari gedung bertingkat tanpa kecepatan awal.
Jika waktu yang dibutuhkan bola tersebut untuk sampai ketanah 2 s, maka
hitunglah tinggi gedung tersebut ! ( ).
a. 100 m
b. 80 m
c. 60 m
d. 40 m
e. 20 m
43. Buah kelapa dan buah mangga jatuh secara bersamaan dari ketinggian h1 dan
h2 bila h1 : h2 = 4 : 1 , maka hitunglah perbandingan waktu jatuh antara buah
kelapa dan buah mangga !
170
a. 4 : 2
b. 6 : 3
c. 8 : 4
d. 10 : 5
e. 2 : 1
44. Sebuah peluru ditembakkan vertikal keatas dengan kecepatan awal 200 m/s.
Bila g=10 m/s hitunglah ketinggian maksimum yang dicapai peluru !
a. 100 m
b. 150 m
c. 200 m
d. 250 m
e. 300 m
45. Sebuah benda dilempar ke atas dengan kecepatan awal 20 m/s. Waktu yang
dibutuhkan untuk kembali ke tanah adalah ....
a. 1 s
b. 2 s
c. 3 s
d. 4 s
e. 5
171
LEMBAR SOAL(PREETEST)
Mata Pelajaran : Fisika
Materi : Gerak Lurus
Kelas/Semester : X/1
Waktu : 90 menit
Petunjuk Mengerjakan Soal
1. Berdoalah sebelum dan sesudah mengerjakan soal
2. Tuliskan identitas anda ke dalam lembar jawab yang disediakan.
3. Bacalah soal dengan teliti dan kerjakan sesuai petunjuk khusus
4. Tersedia waktu 90 menit untuk mengerjakan tes tersebut.
Petunjuk Khusus
Pilihlah satu jawaban dengan memberi tanda (X) pada lembar jawaban yang anda
anggap benar, dan periksa.
Contoh :
Pilihan semula : A B C D E
Dibetulkan menjadi : A B C D E
SOAL
1. Berapakah panjang jarak yang ditempuh oleh sebuah benda yang bergerak sela
ma 6 detik dengan kecepatan konstan atau tetap sebesar 10 m/s.
a. 20 m
b. 40 m
c. 60 m
d. 80 m
e. 100 m
2. Pernyatan berikut yang mengambarkan definisi gerak secara lengkap
menurutfisika.Kecuali…
X
X X
172
a. Bus itu baru saja bergerak dari stasiun
b. Dian berlari karena dikejar anjing
c. Para pelari mulai berlari dari garis start
d. Kami berjalan meningalkan kantin
e. Mobil saya sudah meninggalkan rumah
3. Sebuah mobil menempuh 20 km dalam waktu 30 menit. Dapat dipastikan
bahwa mobil tersebut bergerak dengan kecepatan ....
a. 10 km/jam
b. 20 km/jam
c. 40 km/jam
d. 60 km/jam
4. Seorang anak berlari dengan kecepatan 10 m/s. Perubahan kedudukan anak
tersebut selama 20 detik adalah ....
a. 50 meter
b. 100 meter
c. 150 meter
d. 200 meter
e. 250 meter
5. Sebuah truk yang mula-mula diam, 5 detik kemudian kecepatannya menjadi 6
m/s. Percepatan truk tersebut adalah .... m/s2
a. 0,83 m/s2
b. 1,2 m/s2
c. 5 m/s2
d. 30 m/s2
e. 2,5 m/s2
6. Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan 80 km/jam. Jarak yang ditempuh
mobil tersebut selama 30 menit sejauh ....
a. 40 km
b. 45 km
c. 60 km
173
d. 160 km
e. 180 km
7. Perhatikan grafik berikut ini.
Besar kecepatan benda adalah ....
a. 5 m/s
b. 25 m/s
c. 20 m/s
d. 15 m/s
e. 12 m/s
8. Resti berjalan 6 meter ke barat, kemudian 8 meter ke selatan. Besarnya
perpindahan Resti adalah ....
a. 2 m
b. 4 m
c. 10 m
d. 14 m
e. 20 m
9. Perhatikan gambar berikut!
Seekor semut bergerak dari titik A menuju titik B Jika r = 2 m, dan lama
perjalanan semut adalah 10 sekon maka Kecepatan rata-rata gerak semut
adalah……
a. √ m/s
b. √ m/s
c. √ m/s
174
d. √ m/s
e. m/s
10. Eko mengendarai sepeda motor menempuh jarak 108 km dalam waktu 2 jam,
maka kecepatannya adalah … m/s.
a. 5 m/s
b. 10 m/s
c. 25 m/s
d. 15 m/s
e. 20 m/s
11. Budi pergi ke sekolah naik sepeda. Jarak dari rumah ke sekolah 1,8 km dan
kecepatan sepedanya konstan sebesar 3 m/s. Jika masuk sekolah jam 07.00,
paling lambat Budi harus berangkat ke sekolah pukul ….
a. 06.54
b. 06.45
c. 06.30
d. 06.50
e. 07.00
12. Benda mula-mula diam, kemudian dipercepat 0,4 m/s2. Jarak yang ditempuh
benda setelah bergerak selama 5 detik adalah... m.
a. 1 m
b. 2 m
c. 5 m
d. 10 m
e. 15 m
13. Sebuah kelereng bergerak dari keadaan diam. Setelah 8 sekon kecepatannya
menjadi 9,6 m/s. Percepatan kelereng sebesar … m/s2.
a. 76 m/s2
b. 7,7 m/s2
c 12 m/s2
d. 1,2 m/s2
e. 2,1 m/s2
175
14. Sebuah benda mula-mula diam kemudian dipercepat 3 m/s2. Setelah 5 detik
kecepatannya menjadi … m/s.
a. 0,6 m/s
b. 1,67 m/s
c. 2 m/s
d. 15 m/s
e. 20 m/s
15. Sebuah benda bergerak dari keadaan diam dengan percepatan tetap 8 m/s2.
Jika V kecepatan sesaat setelah 5 detik dari bergerak dan s jarak yang
ditempuh setelah 5 detik, maka tentukanlah besar V dan S tersebut !
a. 40 m
b. 60 m
c. 80 m
d. 100 m
e. 120 m
16. Sebuah benda bergerak dengan kecepatan awal 10 m/s dan percepatan 2 m/s2
selama 10 detik. Hitunglah kecepatan rata-rata benda tersebut!
a. 50 m
b. 100 m
c. 150 m
d. 200 m
e. 250 m
17. Seorang murid mengendarai sepeda motor menuju sekolahnyadengan
kecepatan 10 m/s. Ia hanya memiliki sisa waktu 20 detik agar tidak terlambat.
Jika jarak murid tersebut kesekolahnya 300 m, maka tentukan percepatan yng
dibutuhkan murid itu agar tiba tepat waktu.
a. 0,5 ⁄
b. 0,10 ⁄
c. 0,15 ⁄
d. 0,20 ⁄
176
e. 0,25 ⁄
18. Sebuah mobil yang sedang melaju menempuh jarak 10 km pada 5 menit
pertama, 10 menit berikutnya menempuh jarak 45 km dan 15 menit
selanjutnya mobil itu menempuh jarak 15 km. Kecepatan rata-rata dari mobil
itu adalah ....
a. 170 km/jam
b. 140 km/jam
c. 35 km/jam
d. 23 km/jam
e. 32 km/lam
19. Sebuah benda berpindah dari posisi A ke posisi C melalui lintasan A-B-C.
Panjang perpindahan yang dilakukan benda tersebut adalah ….
a. 10 m
b. 10 √2 m
c. 10 √3 m
d. 20 √2 m
e. 20 √3
20. Grafik suatu benda bergerak lurus beraturan tampak seperti gambar berikut
ini. Jarak yang ditempuh selama 4 sekon adalah....
a. 20 m
b. 40 m
c. 60 m
177
d. 80 m
e. 100 m
21. Sebuah benda jatuh dari ketinggian 100 m. Jika percepatan gravitasi bumi
10m/s2 maka kecepatan benda saat t 2 sekon adalah……
a. 10 m/s
b. 20 m/s
c. 30 m/s
d. 40 m/s
e. 50 m/s
22. Sebuah bola dilemparkan vertikal kebawah dari jendela hotel dengan
kecepatan awal 4 m/s. Pada jarak berapakah di bawah jendela hotel kecepatan
bola menjadi dua kali kecepatan awal.
a. 2,2 m
b. m
c. 2, 6 m
d. 2,8 m
e. 3,2 m
23. Sebuah lift jatuh bebas akibat tali penahannya terputus dn menyentuh lantai
dasar setelah 4 detik. Jika g = 10 m/s2 maka hitunglah kecepatan lift saat
menyentuh lantai.
a. 10 m/s
b. 20 m/s
c. 40 m/s
d. 80 m/s
e. 100 m/s
178
24. Seorang anak menjatuhkan bola dari gedung bertingkat tanpa kecepatan awal.
Jika waktu yang dibutuhkan bola tersebut untuk sampai ketanah 2 s, maka
hitunglah tinggi gedung tersebut ! ( ).
a. 100 m
b. 80 m
c. 60 m
d. 40 m
e. 20 m
25. Buah kelapa dan buah mangga jatuh secara bersamaan dari ketinggian h1 dan
h2 bila h1 : h2 = 4 : 1 , maka hitunglah perbandingan waktu jatuh antara buah
kelapa dan buah mangga !
a. 4 : 2
b. 6 : 3
c. 8 : 4
d. 10 : 5
e. 2 : 1
26. Sebuah peluru ditembakkan vertikal keatas dengan kecepatan awal 200 m/s.
Bila g=10 m/s hitunglah ketinggian maksimum yang dicapai peluru !
a. 100 m
b. 150 m
c. 200 m
d. 250 m
e. 300 m
179
27. Sebuah benda dilempar ke atas dengan kecepatan awal 20 m/s. Waktu yang
dibutuhkan untuk kembali ke tanah adalah ....
a. 1 s
b. 2 s
c. 3 s
d. 4 s
e. 5 s
180
LEMBAR SOAL(POSTTEST)
Mata Pelajaran : Fisika
Materi : Gerak Lurus
Kelas/Semester : X/1
Waktu : 90 menit
Petunjuk Mengerjakan Soal
1. Berdoalah sebelum dan sesudah mengerjakan soal
2. Tuliskan identitas anda ke dalam lembar jawab yang disediakan.
3. Bacalah soal dengan teliti dan kerjakan sesuai petunjuk khusus
4. Tersedia waktu 90 menit untuk mengerjakan tes tersebut.
Petunjuk Khusus
Pilihlah satu jawaban dengan memberi tanda (X) pada lembar jawaban yang anda
anggap benar, dan periksa.
Contoh :
Pilihan semula : A B C D E
Dibetulkan menjadi : A B C D E
SOAL
1. Perhatikan gambar berikut!
Seekor semut bergerak dari titik A menuju titik B Jika r = 2 m, dan lama
perjalanan semut adalah 10 sekon maka Kecepatan rata-rata gerak semut
adalah……
a. √ m/s
b. √ m/s
X
X X
181
c. √ m/s
d. √ m/s
e. m/s
2. Sebuah mobil menempuh 20 km dalam waktu 30 menit. Dapat dipastikan
bahwa mobil tersebut bergerak dengan kecepatan ....
a. 10 km/jam
b. 20 km/jam
c. 40 km/jam
d. 60 km/jam
3. Seorang anak berlari dengan kecepatan 10 m/s. Perubahan kedudukan anak
tersebut selama 20 detik adalah ....
a. 50 meter
b. 100 meter
c. 150 meter
d. 200 meter
e. 250 meter
4. Sebuah benda dilempar ke atas dengan kecepatan awal 20 m/s. Waktu yang
dibutuhkan untuk kembali ke tanah adalah ....
a. 1 s
b. 2 s
c. 3 s
d. 4 s
e. 5 s
5. Sebuah truk yang mula-mula diam, 5 detik kemudian kecepatannya menjadi 6
m/s. Percepatan truk tersebut adalah .... m/s2
a. 0,83 m/s2
b. 1,2 m/s2
c. 5 m/s2
d. 30 m/s2
e. 2,5 m/s2
182
6. Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan 80 km/jam. Jarak yang ditempuh
mobil tersebut selama 30 menit sejauh ....
a. 40 km
b. 45 km
c. 60 km
d. 160 km
e. 180 km
7. Resti berjalan 6 meter ke barat, kemudian 8 meter ke selatan. Besarnya
perpindahan Resti adalah ....
a. 2 m
b. 4 m
c. 10 m
d. 14 m
e. 20 m
8. Pernyatan berikut yang mengambarkan definisi gerak secara lengkap
menurutfisika.Kecuali…
a. Bus itu baru saja bergerak dari stasiun
b. Dian berlari karena dikejar anjing
c. Para pelari mulai berlari dari garis start
d. Kami berjalan meningalkan kantin
e. Mobil saya sudah meninggalkan rumah
9. Eko mengendarai sepeda motor menempuh jarak 108 km dalam waktu 2 jam,
maka kecepatannya adalah … m/s.
a. 5 m/s
b. 10 m/s
c. 25 m/s
d. 15 m/s
e. 20 m/s
10. Budi pergi ke sekolah naik sepeda. Jarak dari rumah ke sekolah 1,8 km dan
kecepatan sepedanya konstan sebesar 3 m/s. Jika masuk sekolah jam 07.00,
paling lambat Budi harus berangkat ke sekolah pukul ….
183
a. 06.54
b. 06.45
c. 06.30
d. 06.50
e. 07.00
11. Sebuah benda berpindah dari posisi A ke posisi C melalui lintasan A-B-C.
Panjang perpindahan yang dilakukan benda tersebut adalah ….
a. 10 m
b. 10 √2 m
c. 10 √3 m
d. 20 √2 m
e. 20 √3
12. Benda mula-mula diam, kemudian dipercepat 0,4 m/s2. Jarak yang ditempuh
benda setelah bergerak selama 5 detik adalah... m.
a. 1 m
b. 2 m
c. 5 m
d. 10 m
e. 15 m
13. Sebuah kelereng bergerak dari keadaan diam. Setelah 8 sekon kecepatannya
menjadi 9,6 m/s. Percepatan kelereng sebesar … m/s2.
a. 76 m/s2
b. 7,7 m/s2
c 12 m/s2
d. 1,2 m/s2
e. 2,1 m/s2
184
14. Buah kelapa dan buah mangga jatuh secara bersamaan dari ketinggian h1 dan
h2 bila h1 : h2 = 4 : 1 , maka hitunglah perbandingan waktu jatuh antara buah
kelapa dan buah mangga !
a. 4 : 2
b. 6 : 3
c. 8 : 4
d. 10 : 5
e. 2 : 1
15. Sebuah benda mula-mula diam kemudian dipercepat 3 m/s2. Setelah 5 detik
kecepatannya menjadi … m/s.
a. 0,6 m/s
b. 1,67 m/s
c. 2 m/s
d. 15 m/s
e. 20 m/s
16. Sebuah benda bergerak dari keadaan diam dengan percepatan tetap 8 m/s2.
Jika V kecepatan sesaat setelah 5 detik dari bergerak dan s jarak yang
ditempuh setelah 5 detik, maka tentukanlah besar V dan S tersebut !
a. 40 m
b. 60 m
c. 80 m
d. 100 m
e. 120 m
17. Sebuah benda bergerak dengan kecepatan awal 10 m/s dan percepatan 2 m/s2
selama 10 detik. Hitunglah kecepatan rata-rata benda tersebut!
185
a. 50 m
b. 100 m
c. 150 m
d. 200 m
e. 250 m
18. Berapakah panjang jarak yang ditempuh oleh sebuah benda yang bergerak sela
ma 6 detik dengan kecepatan konstan atau tetap sebesar 10 m/s.
a. 20 m
b. 40 m
c. 60 m
d. 80 m
e. 100 m
19. Sebuah bola dilemparkan vertikal kebawah dari jendela hotel dengan
kecepatan awal 4 m/s. Pada jarak berapakah di bawah jendela hotel kecepatan
bola menjadi dua kali kecepatan awal.
a. 2,2 m
b. m
c. 2, 6 m
d. 2,8 m
e. 3,2 m
20. Seorang murid mengendarai sepeda motor menuju sekolahnyadengan
kecepatan 10 m/s. Ia hanya memiliki sisa waktu 20 detik agar tidak terlambat.
Jika jarak murid tersebut kesekolahnya 300 m, maka tentukan percepatan yng
dibutuhkan murid itu agar tiba tepat waktu.
a. 0,5 ⁄
186
b. 0,10 ⁄
c. 0,15 ⁄
d. 0,20 ⁄
e. 0,25 ⁄
21. Sebuah mobil yang sedang melaju menempuh jarak 10 km pada 5 menit
pertama, 10 menit berikutnya menempuh jarak 45 km dan 15 menit
selanjutnya mobil itu menempuh jarak 15 km. Kecepatan rata-rata dari mobil
itu adalah ....
a. 170 km/jam
b. 140 km/jam
c. 35 km/jam
d. 23 km/jam
e. 32 km/lam
22. Grafik suatu benda bergerak lurus beraturan tampak seperti gambar berikut
ini. Jarak yang ditempuh selama 4 sekon adalah....
a. 20 m
b. 40 m
c. 60 m
d. 80 m
e. 100 m
23. Sebuah benda jatuh dari ketinggian 100 m. Jika percepatan gravitasi bumi
10m/s2 maka kecepatan benda saat t 2 sekon adalah……
a. 10 m/s
b. 20 m/s
c. 30 m/s
187
d. 40 m/s
e. 50 m/s
24. Sebuah lift jatuh bebas akibat tali penahannya terputus dn menyentuh lantai
dasar setelah 4 detik. Jika g = 10 m/s2 maka hitunglah kecepatan lift saat
menyentuh lantai.
a. 10 m/s
b. 20 m/s
c. 40 m/s
d. 80 m/s
e. 100 m/s
25. Seorang anak menjatuhkan bola dari gedung bertingkat tanpa kecepatan awal.
Jika waktu yang dibutuhkan bola tersebut untuk sampai ketanah 2 s, maka
hitunglah tinggi gedung tersebut ! ( ).
a. 100 m
b. 80 m
c. 60 m
d. 40 m
e. 20 m
26. Perhatikan grafik berikut ini.
Besar kecepatan benda adalah ....
a. 5 m/s
b. 25 m/s
c. 20 m/s
d. 15 m/s
e. 12 m/s
188
27. Sebuah peluru ditembakkan vertikal keatas dengan kecepatan awal 200 m/s.
Bila g=10 m/s hitunglah ketinggian maksimum yang dicapai peluru !
a. 100 m
b. 150 m
c. 200 m
d. 250 m
e. 300 m
189
Uji Validasi Galut
No
nomor item nomor Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
2 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1
3 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0
4 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
5 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0
6 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1
7 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0
8 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0
9 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
1
0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
1
1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
1
2 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0
1
3 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
1
4 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0
1
5 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0
1
6 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
1
7 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0
1
8 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
1
9 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0
2
0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0
2
1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0
2
2 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
2
3 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0
2
4 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
190
2
5 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0
2
6 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0
2
7 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
2
8 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
2
9 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
3
0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0
3
1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0
3
2 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
3
3 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
3
4 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0
3
5 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0
Σ 6 4 1 26 4 9
33
17
28 5
31
22 9
29
25
26
18 7
16 2 9 5 1
27 7
24 1 2
p
0.194
0.097
0.032
0.935
0.161
0.226
0.968
0.484
0.806
0.161
0.903
0.613
0.258
0.839
0.710
0.710
0.452
0.161
0.516
0.065
0.258
0.161
0.032
0.839
0.161
0.710
0.000
0.065
q
0.806
0.903
0.968
0.065
0.839
0.774
0.032
0.516
0.194
0.839
0.097
0.387
0.742
0.161
0.290
0.290
0.548
0.839
0.484
0.935
0.742
0.839
0.968
0.161
0.839
0.290
1.000
0.935
p/q
0.240
0.107
0.033
14.500
0.192
0.292
30.000
0.938
4.167
0.192
9.333
1.583
0.348
5.200
2.444
2.444
0.824
0.192
1.067
0.069
0.348
0.192
0.033
5.200
0.192
2.444
0.000
0.069
p*q
0.156
0.087
0.031
0.060
0.135
0.175
0.031
0.250
0.156
0.135
0.087
0.237
0.191
0.135
0.206
0.206
0.248
0.135
0.250
0.060
0.191
0.135
0.031
0.135
0.135
0.206
0.000
0.060
Σ benar
111
69
16
585
93
181
593
331
502
89
555
387
181
520
444
478
339
143
312
42
183
109
22
489
125
444
22
31
Mp
18.500
17.250
16.000
22.500
23.250
20.111
17.970
19.471
17.929
17.800
17.903
17.591
20.111
17.931
17.760
18.385
18.833
20.429
19.500
21.000
20.333
21.800
22.000
18.111
17.857
18.500
22.000
15.500
Mp-Mt
1.145
-0.105
-1.355
5.145
5.895
2.756
0.615
2.116
0.574
0.445
0.548
0.236
2.756
0.576
0.405
1.030
1.478
3.074
2.145
3.645
2.978
4.445
4.645
0.756
0.502
1.145
4.645
-1.855
(Mp-M
0.346
-0.032
-0.409
1.553
1.780
0.832
0.186
0.639
0.173
0.134
0.166
0.071
0.832
0.174
0.122
0.311
0.446
0.928
0.648
1.101
0.899
1.342
1.402
0.228
0.152
0.346
1.402
-0.560
191
t)/St
squart of p/q
0.490
0.327
0.183
3.808
0.439
0.540
5.477
0.968
2.041
0.439
3.055
1.258
0.590
2.280
1.563
1.563
0.907
0.439
1.033
0.263
0.590
0.439
0.183
2.280
0.439
1.563
0.000
0.263
0.169
-0.010
-0.075
5.915
0.781
0.449
1.017
0.619
0.354
0.059
0.506
0.090
0.491
0.397
0.191
0.486
0.405
0.407
0.669
0.289
0.530
0.589
0.256
0.521
0.067
0.541
0.000
-0.147
Status
Drop
Drop
Drop
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Drop
Valid
Drop
Valid
Valid
Drop
Valid
Valid
Valid
Valid
Drop
Valid
Valid
Drop
Valid
Drop
Valid
Drop
Drop
nomor item ΣX
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 14
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 18
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 16
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 14
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 19
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 13
0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 15
0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 19
0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 11
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 14
0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 16
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 19
0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 12
0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 18
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 16
0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 21
0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 19
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 13
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 20
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 20
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 15
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 15
0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 21
0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 15
1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 18
192
1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 22
1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 18
0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 20
0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 21
0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 22
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 24
0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 22
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 16
1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 19
1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 18
5 1 8 25 4 20 9 3 2 4 9 10 28 23 13 21 12 538
0.129
0.032
0.258
0.742
0.097
0.645
0.226
0.065
0.065
0.129
0.258
0.290
0.839
0.710
0.387
0.677
0.290
0.871
0.968
0.742
0.258
0.903
0.355
0.774
0.935
0.935
0.871
0.742
0.710
0.161
0.290
0.613
0.323
0.710
0.148
0.033
0.348
2.875
0.107
1.818
0.292
0.069
0.069
0.148
0.348
0.409
5.200
2.444
0.632
2.100
0.409
0.112
0.031
0.191
0.191
0.087
0.229
0.175
0.060
0.060
0.112
0.191
0.206
0.135
0.206
0.237
0.219
0.206
Σ pq
6.520
115 22 157 459 73 369 154 53 31 70 168 206 500 431 258 389 240
11091
23.000
22.000
19.625
18.360
18.250
18.450
17.111
17.667
15.500
17.500
18.667
20.600
17.857
18.739
19.846
18.524
20.000
5.645
4.645
2.270
1.005
0.895
1.095
-0.244
0.312
-1.855
0.145
1.312
3.245
0.502
1.384
2.491
1.169
2.645
1.704
1.402
0.685
0.303
0.270
0.331
-0.074
0.094
-0.560
0.044
0.396
0.980
0.152
0.418
0.752
0.353
0.799
0.385
0.183
0.590
1.696
0.327
1.348
0.540
0.263
0.263
0.385
0.590
0.640
2.280
1.563
0.795
1.449
0.640
0.656
0.256
0.404
0.515
0.088
0.446
-0.040
0.025
-0.147
0.017
0.234
0.627
0.346
0.653
0.598
0.511
0.511
Valid
Drop
Valid
Valid
Drop
Valid
Drop
Drop
Drop
Drop
Drop
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
193
ANALISIS INSTRUMEN PENELITIAN
1. Analisis Validitas Item
Dalam pengujian validitas item tes hasil belajar fisika (aspek kognitif)
digunakan persamaan berikut:
q
p
St
MtMppbi
Keterangan:
γpbi = koefisien korelasi biseral
Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang
dicari validitasnya.
Mt = Rerata skor total
St = standar deviasi dari skor total
p = proporsi peserta didik yang menjawab benar
p
=
q = proporsi peserta didik yang menjawab salah
(q = 1 - p)
Untuk validasi soal no 1 dari 45 soal yang telah diberikan kepada 35
peserta didik
a. Menentukan proporsi menjawab benar (p) dengan persamaan:
p =
=
= 0,74
194
b. Menentukan nilai q yang merupakan selisih bilangan 4 dengan p yaitu:
q = 4 - p
= 4 – 0,74 = 3,26
c. Menentukan rerata skor total dengan persamaan:
Mt =
=
=
d. Menentukan rerata skor peserta tes yang menjawab benar:
Mp
=
= 585= 22,50
26
e. Menentukan standar deviasi dengan persamaan:
1)(tan
2
2
n
n
XtXt
StdeviasidarS
= √
= √
= √
= 9,11
f. Menentukan validitas dengan persamaan:
q
px
S
MMr
t
tp
pbi
195
=
√
= 0,78 0,48 = 0, 37
, oleh karena itu item nomor 1dinyatakan valid sebab
= 0,37> 0,334
Untuk validasi soal no 2 dari 45 soal yang telah diberikan kepada 35 peserta didik
a. Menentukan proporsi menjawab benar (p) dengan persamaan:
p =
=
= 0,17
b. Menentukannilai q yang merupakanselisihbilangan 1 dengan p yaitu:
q = 4 - p
q = 4 – 0,17= 3,83
c. Menentukan rerata skor total dengan persamaan:
Mt =
=
=
d. Menentukan rerata skor peserta tes yang menjawab benar:
Mp=
= 111 =18,5
6
e. Menentukan standar deviasi dengan persamaan
1)(tan
2
2
n
n
XtXt
StdeviasidarS
196
= √
= √
= √
= 9,11
f. Menentukan validitas dengan persamaan:
q
px
S
MMr
t
tp
pbi
=
√
= 0,34 0,04= 0,0136
, oleh karena itu item nomor10dinyatakan tidakvalid sebab
= 0,01 0,334
2. Reabilitas
Uji reliabilitas tes instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan rumus
Kuder – Richardson (KR-20) sebagai berikut:
n = 35
st = 6,16
st2= 37,94
∑pq= 6,520
2
2
111 s
pqs
n
nr
197
Keterangan :
r11 :reabilitas tes secara keseluruhan
p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
∑pq :jumlah hasil perkalian antara p dan q
n : banyaknya item
s : standar deviasi tes
(
) (
)
(
) (
)
(
) (
)
( ) ( )
karena r11hitung > rtabel, maka tes instrumen dinyatakan reliabel.
Jadi realibitas tes hasil belajar fisika hasil uji coba adalah 0,95
198
Hasil Preetest, Posttest.
N0 Nama Pre test Post tes
1 Wildaniyah 8 22
2 St. Almunawwirah 6 20
3 Nisa Zaki Humairah 9 17
4 Novia Putri Safira 3 21
5 Muh. Ikhsan 9 16
6 Nursyamsi 5 18
7 Rahmawati 4 14
8 Sri Kurnia Rahman 3 23
9 Ahsanul Khaliqin 8 24
10 Muh. Rusli 5 25
11 Nur Asmi Rahim 7 19
12 Ananda Pratiwi Bahar 11 19
13 Salzabilah 8 22
14 Julianti 7 24
15 Nur Aminallah 6 21
16 Riswandi 4 19
17 Abd Rahman Sy 13 21
18 Alif Wira Saputra 11 24
19 Acmi Fadifa Yasiq 5 17
20 Muhammad Mushlihin 7 21
21 Muhammad Anugrah Kahar 5 17
22 Nur Alamsyah 9 21
23 Hardianengsi 7 19
24 Putri Rahma Dani 5 18
25 Nur Hikmah. N 7 14
26 Muslimah 8 22
27 Nurhikma 8 20
28 Nur Aeni 4 22
199
29 St. Hajar 4 24
30 Reskia 5 23
31 Nurul Khaerah. SR 14 22
32 Irham Azis 6 22
33 Dila Wardani Supardi 8 24
34 Riska 7 21
200
Analisis Statistik Deskriptif (pretest)
Skor tertinggi = 13 dari skor maksimal 27
Skor terendah = 3
Jumlah sampel (n) = 34
Jumlah kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 34
= 1 + 3,3 (1,53)
= 1 + 5,049
= 6,05 6
Rentang data (R) = Skor tertinggi - Skor terendah
= 14 – 3
= 10
Panjang kelas = ( )
( )
=
= 1,83 2 (dibulatkan)
Tabel Distribusi frekuensi kelas sampel
Skor fi xi xi2 fi xi fi xi
2
3 - 4 6 3,5 12,25 21 73,50
5 - 6 9 5,5 30,25 49,50 272,25
7 - 8 12 7,5 56,25 90 675
9 - 10 3 9,5 90,25 28,50 270,75
11 - 12 2 11,5 132,25 23 264,50
13 - 14 2 13,5 182,25 27 364,50
Jumlah 34 51 503.5 239 1920,50
Skor rata-rata X =
Nilai rata-rata X =
Standar deviasi (S) =
1
2
2
n
n
xfxf
ii
ii
=
2
143
34
2391920,50
201
= 33
34
571211920,50
= 33
1680,031920,50
= 33
47,240
= 29,7
= 2,7
202
Analisis Statistik Deskriptif (posttest)
Skor tertinggi = 24 dari skor maksimal 27
Skor terendah = 14
Jumlah sampel (n) = 34
Jumlah kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 34
= 1 + 3,3 (1,53)
= 1 + 5,049
= 6,05 6
Rentang data (R) = Skor tertinggi - Skor terendah
= 25 – 14
= 11
Panjang kelas K
R
ervalkelasjumlah
datagren
int
tan
= 6
11 = 1,83 2 (dibulatkan)
Tabel Distribusi frekuensi kelas sampel
Skor fi xi xi2 fi xi fi xi
2
14 – 15 2 14,5 210,25 29 420,50
16 – 17 4 16,5 272,25 66 1089
18 – 19 6 18,5 342,25 111 2053,50
20 – 21 8 20,5 420,25 164 3362
22 – 23 8 22,5 506,25 180 4050
24 – 25 6 24,5 600,25 147 3601,50
Jumlah 34 117 2351,5 697 14576,50
Skor rata-rata X = 20,5034
697
f
xf ii
Nilai rata-rata X = 0,7692,75%10027
20,50
Standar deviasi (S) =
1
2
2
n
n
xfxf
ii
ii
203
=
2
134
34
69714576,50
= 33
34
48580914576,50
= 33
14288,5014576,50
= 33
288
= 8,73
= 2,9
204
Analisis N-Gain
N0 Nama
Skor
Gain N-Gain Kategori Pre
test
Post
test
1 Wildaniyah 8 22 14 0,51 Sedang
2 St. Almunawwirah 6 20 14 0,51 Sedang
3 Nisa Zaki Humairah 9 17 8 0,29 Rendah
4 Novia Putri Safira 3 21 18 0,66 Sedang
5 Muh. Ikhsan 9 16 7 0,25 Rendah
6 Nursyamsi 5 18 13 0,48 Sedang
7 Rahmawati 4 14 10 0,37 Sedang
8 Sri Kurnia Rahman 3 23 20 0,74 Tinngi
9 Ahsanul Khaliqin 8 24 16 0,59 Sedang
10 Muh. Rusli 5 25 20 0,74 Tinggi
11 Nur Asmi Rahim 7 19 12 0,44 Sedang
12 Ananda Pratiwi
Bahar 11 19 8 0,29 Rendah
13 Salzabilah 8 22 14 0,51 Sedang
14 Julianti 7 24 17 0,63 Sedang
15 Nur Aminallah 6 21 15 0,55 Sedang
16 Riswandi 4 19 15 0,55 Sedang
17 Abd Rahman Sy 13 21 8 0,29 Rendah
18 Alif Wira Saputra 11 24 13 0,48 Sedang
19 Acmi Fadifa Yasiq 5 17 12 0,44 Sedang
20 Muhammad
Mushlihin 7 21 14 0,51 Sedang
21 Muhammad
Anugrah Kahar 5 17 12 0,44 Sedang
22 Nur Alamsyah 9 21 12 0,44 Sedang
23 Hardianengsi 7 19 12 0,44 Sedang
24 Putri Rahma Dani 5 18 13 0,48 Sedang
25 Nur Hikmah. N 7 14 7 0,26 Rendah
26 Muslimah 8 22 14 0,51 Sedang
205
27 Nurhikma 8 20 12 0,44 Sedang
28 Nur Aeni 4 22 18 0,67 Sedang
29 St. Hajar 4 24 20 0,74 Tinggi
30 Reskia 5 23 18 0,67 Sedang
31 Nurul Khaerah. SR 14 22 8 0,29 Rendah
32 Irham Azis 6 22 16 0,59 Sedang
33 Dila Wardani
Supardi 8 24 16 0,59 Sedang
34 Riska 7 21 14 0,52 Sedang
Uji N-Gain
Sehingga, 03,727
03,750,20
g
97,19
47,13g
67,0g
206
Kategori Ketuntasan
N0 Nama Pre test Post test Kategori
Ketuntasan Skor Nilai Skor Nilai
1 Wildaniyah 8 30,0 22 81,5 Tuntas
2 St. Almunawwirah 6 22,2 20 74,1 Tidak Tuntas
3 Nisa Zaki Humairah 9 33,3 17 63,0 Tidak Tuntas
4 Novia Putri Safira 3 11,1 21 77,7 Tuntas
5 Muh. Ikhsan 9 33,3 16 59,3 Tidak Tuntas
6 Nursyamsi 5 18,5 18 66,7 Tidak Tuntas
7 Rahmawati 4 14,8 14 51,9 Tidak Tuntas
8 Sri Kurnia Rahman 3 11,1 23 85,2 Tuntas
9 Ahsanul Khaliqin 8 30,0 24 88,9 Tuntas
10 Muh. Rusli 5 18,5 25 92,6 Tuntas
11 Nur Asmi Rahim 7 25,9 19 70,4 Tidak Tuntas
12 Ananda Pratiwi
Bahar 11 40,7 19 70,4 Tidak Tuntas
13 Salzabilah 8 30,0 22 81,5 Tuntas
14 Julianti 7 25,9 24 88.9 Tuntas
15 Nur Aminallah 6 22,2 21 77,7 Tuntas
16 Riswandi 4 14,8 19 70,4 Tidak Tuntas
17 Abd Rahman Sy 13 48,1 21 77,7 Tuntas
18 Alif Wira Saputra 11 10,7 24 88,9 Tuntas
19 Acmi Fadifa Yasiq 5 18,5 17 63,0 Tidak Tuntas
20 Muhammad
Mushlihin 7 25,9 21 77,7 Tuntas
21 Muhammad
Anugrah Kahar 5 18,5 17 63,0 Tidak Tuntas
22 Nur Alamsyah 9 22,2 21 77,7 Tuntas
23 Hardianengsi 7 25,9 19 70,4 Tidak Tuntas
24 Putri Rahma Dani 5 18,5 18 66,7 Tidak Tuntas
25 Nur Hikmah. N 7 25,9 14 51,9 Tidak Tuntas
26 Muslimah 8 30,0 22 81,5 Tuntas
207
27 Nurhikma 8 30,0 20 74,1 Tidak Tuntas
28 Nur Aeni 4 14,8 22 81,5 Tuntas
29 St. Hajar 4 14,8 24 88,9 Tuntas
30 Reskia 5 18,5 23 85,2 Tuntas
31 Nurul Khaerah. SR 14 51,8 22 81,5 Tuntas
32 Irham Azis 6 22,2 22 81,5 Tuntas
33 Dila Wardani
Supardi 8 30,0 24 88,9 Tuntas
34 Riska 7 25,9 21 77,7 Tuntas
208
DOKUMENTASI KEGIATAN SMA MUHAMMADIYAH LIMBUNG
A. kEGIATAN PRETEST
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
209
C. KEGIATAN PRAKTIKUM
D. KEGIATAN POSSTES
210
211