Top Banner
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MAN SEMARANG 1 PADA MATA PELAJARAN FISIKA MATERI POKOK HUKUM NEWTON TENTANG GERAK TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh : MUHAMMAD ARIF NIM : 053611327 TADRIS FISIKA FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010
158

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Feb 01, 2018

Download

Documents

LyMinh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS X MAN SEMARANG 1 PADA MATA PELAJARAN FISIKA

MATERI POKOK HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat

Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MUHAMMAD ARIF NIM : 053611327

TADRIS FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS TARBIYAH

Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp. : 4 (empat) eksemplar Semarang, 9 Juni 2010

Hal. : Naskah Skripsi An. Muhammad Arif Kepada Yth.

Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini

saya kirim naskah skripsi Saudara :

Nama

NIM Judul

:

: :

MUHAMMAD ARIF

053611327 Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X MAN Semarang 1 pada Mata Pelajaran Fisika Materi Pokok Hukum Newton Tentang Gerak Tahun Ajaran 2009/2010.

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi Saudara tersebut dapat segera

dimunaqosahkan.

Demikian harap menjadikan maklum.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION
Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

MOTTO

﴾٦﴿إن مع العسر يسرا ﴾٥﴿فإن مع العسر يسرا

) ٨ - ٥ :سورة االنشراح( ﴾٨﴿وإلى ربك فارغب ﴾٧﴿ذا فرغت فانصب فإ

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan{5} Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan {6} Maka apabila kamu telah selesai ( dari sesuatu urusan ), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain {7}

Dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap {8}(Surat Al-Insyirah: 5-8)1

1.Abdullah Sukarno, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: CV. Penerbit Diponegoro)

hlm. 476

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan dan kebanggaan hati, kupersembahkan karya

tulis yang sederhana ini untuk orang-orang yang telah memberi arti dalam

hidupku,

1. Ayahanda dan ibunda tercinta ( Musri dan Saodah), ini adalah bagian dari

perjuangan, cita-cita, iringan doa restumu. Karena jasa dan kasih sayangmu

aku akhirnya dapat menyelesaikan kuliah. Pengorbananmu sungguh luar

biasa.

2. Adikku Nur Hidayat, Tri Astutik dan Nailatul Muna doa dan motivasi darimu

semoga mengantarkan aku menuju gerbang kesuksesan.

3. Wenty Dwi Y. M.Kom (pembimbing I) dan H. Abdul Kholiq, M.Ag

(pembimbing II) yang telah memberikan bimbingan kepada saya hingga

selesainya skripsi ini.

4. Keluarga besarku di Semarang yang selalu membantu, mendoakan dan

memberi semangat selama perjalanan hidupku.

5. Teman-temanku Fisika angkatan 05 senasib seperjuangan (Nasuka, Hadi,

Warno, Bakir, Iza, Anis, Janah, Lely, Dhotul, Iin, dan teman-teman fisika

yang lain).

6. Teman-teman jurusan lain, yang selalu memberikan semangat (Husni, Arif

Fadholi, Anwar, Ahbab, Afid, Nety, Yuli, Yuhriah, Ajeng, Farah).

Pada akhirnya semua itu punya arti karenanya, kupersembahkan karya

sederhana ini untuk segala ketulusan kalian semua.

Penulis

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa

yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, tidak berisi

materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi

ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat

dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 28 Juni 2010

Deklarator,

Muhammad Arif

NIM. 053611327

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

ABSTRAK Muhammad Arif (NIM : 053611327). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X MAN Semarang 1 pada Mata Pelajaran Fisika Materi Pokok Hukum Newton tentang Gerak Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi Semarang : Program Strata 1 Jurusan Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010.

Pembelajaran fisika pada umumnya masih didominasi guru yang menggunakan metode ceramah dan kurang melibatkan aktivitas siswa dalam melakukan kerja ilmiah, akibatnya hasil belajar siswa masih rendah dan kegiatan belajar siswa pun belum menyentuh aspek afektif dan aspek psikomotorik. Guru perlu mencari inovasi strategi belajar mengajar yang melibatkan siswa dalam pembelajaran untuk mencapai hasil belajar yang baik dan dapat mengembangkan keaktifan siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-2 MAN Semarang 1 pada mata pelajaran fisika materi pokok hukum Newton tentang gerak melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap siklusnya meliputi 4 tahap yakni, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Faktor yang diteliti adalah hasil belajar siswa (kognitif, afektif, psikomotorik). Data hasil belajar kognitif diambil dari nilai tes setiap akhir siklus. Data hasil belajar afektif dan psikomotorik diperoleh dari lembar observasi.

Dari hasil penelitian, hasil belajar kognitif siswa sebelum tindakan masih dibawah rata-rata yaitu 55,75 dengan presentase ketuntasan 33,33%. Pada siklus I, nilai tes rerata 64,11 dengan presentase ketuntasan 52,77%. Pada siklus II, nilai tes rerata 72,56 dengan presentase ketuntasan 75%. Pada siklus III, nilai tes rerata 75,94 dengan presentase ketuntasan 88,88%. Hasil belajar afektif pada siklus I, diketahui nilai presentase ketuntasannya 53,75%. Pada siklus II, nilai presentase ketuntasannya 64,44%. Pada siklus III, nilai presentase ketuntasannya 75,50%. Hasil belajar psikomotorik pada siklus I, diketahui nilai presentase ketuntasannya 52,22%. Pada siklus II, nilai presentase ketuntasannya 58,89%. Pada siklus III, nilai presentase ketuntasannya 70,14%, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan Problem Based Instruction pada materi pokok Hukum Newton tentang gerak dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X MAN Semarang I tahun ajaran 2009/2010. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari kenaikan nilai rerata dan ketuntasan belajar dari satu siklus ke siklus berikutnya.

Diharapkan dengan penerapan Problem Based Instruction dalam pembelajaran físika dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah melalui pelibatan dengan pengalaman nyata sehingga hasil belajar siswa bisa lebih optimal.

Kata kunci: Problem Based Instruction, Hasil Belajar

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

menjadikan kita lebih bermakna dalam menjalani hidup ini. Terlebih lagi kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad

SAW, yang telah membawa cahaya Illahi kepada umat manusia sehingga dapat

mengambil manfaatnya dalam memenuhi tugasnya sebagai khalifah di muka

bumi.

Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada

semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dengan moral dan

bantuan apapun yang sangat besar artinya bagi penulis. Ucapan terima kasih

terutama penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M. Ed., Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang.

2. Drs. H. Abdul Wahid, M. Ag., Ketua Jurusan Tadris yang telah merestui

pembahasan skripsi ini.

3. Wenty Dwi Yuniarti, S.Pd.,M.Kom., pembimbing I dan H. Abdul Kholiq,

M.Ag., selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan waktu,

bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini

4. Andi Fadlan, M. Sc., sebagai dosen wali yang telah banyak berjasa kepada

penulis untuk membimbing penulis selama masa studi.

5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen beserta karyawan di lingkungan Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai

pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi

ini.

6. Petugas perpustakaan, baik Fakultas, Institut IAIN Walisongo Semarang

yang telah memberikan ijin dan layanan yang ramah.

7. Drs. Syaefudin, M. Pd., Kepala MAN Semarang I yang telah memberikan

izin tempat penelitian dalam skripsi ini.

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

8. Bapak Suhardi, S.Pd dan Bapak Katibin, S.Pd., Guru Pembimbing

penelitian.

Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa hanya

untaian terima kasih dengan tulus serta iringan doa, semoga Allah membalas

semua amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah

serta inayah-Nya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang

berkesempatan membacanya.

Pada akhirnya penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan

skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca umumnya. Amin

Semarang, Juni 2010

Penulis

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ------------------------------------------------------------- i

HALAMAN PERSETUJUAN --------------------------------------------------- ii

HALAMAN PENGESAHAN ---------------------------------------------------- iii

ABSTRAKS ------------------------------------------------------------------------ iv

DEKLARASI ---------------------------------------------------------------------- v

MOTTO ----------------------------------------------------------------------------- vi

PERSEMBAHAN ----------------------------------------------------------------- vii

KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------ viii

DAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------------- x

DAFTAR LAMPIRAN ----------------------------------------------------------- xiii

DAFTAR TABEL ----------------------------------------------------------------- xiv

DAFTAR GAMBAR -------------------------------------------------------------- xv

BAB I : PENDAHULUAN ---------------------------------------------------- 1

A. Latar Belakang Masalah ----------------------------------------- 1

B. Identifikasi Masalah ---------------------------------------------- 5

C. Penegasan Istilah -------------------------------------------------- 5

1. Pembelajaran -------------------------------------------------- 5

2. Hasil Belajar ------------------------------------------------ 5

D. Pembatasan Masalah --------------------------------------------- 6

E. Rumusan Masalah ------------------------------------------------ 6

F. Tujuan Penelitian ------------------------------------------------- 6

G. Manfaat Penelitian ------------------------------------------------ 6

1. Bagi Peserta Didik ------------------------------------------- 6

2. Bagi Guru ----------------------------------------------------- 7

3. Bagi Sekolah -------------------------------------------------- 7

BAB II : LANDASAN TEORI ------------------------------------------------- 8

A. Pembelajaran ------------------------------------------------------ 8

1. Pengertian Pembelajaran ------------------------------------ 8

2. Teori-Teori Pembelajaran ----------------------------------- 10

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

3. Jenis-Jenis Pembelajaran ------------------------------------ 13

B. Hasil Belajar ------------------------------------------------------ 15

1. Pengertian Hasil Belajar ------------------------------------- 15

2. Faktor-faktor Hasil Belajar ---------------------------------- 18

C. Model Pembelajaran Problem Based Instruction ------------- 21

1. Pengertian Problem Based Instruction --------------------- 21

2. Ciri-ciri Problem Based Instruction ------------------------ 22

3. Tahap-tahap Problem Based Instruction ------------------- 23

4. Pelaksanaan Problem Based Instruction ------------------- 24

5. Kelebihan Problem Based Instruction --------------------- 27

6. Kekurangan Problem Based Instruction ------------------- 27

D. Kajian Teeori Hukum Newton tentang Gerak ----------------- 28

1. Hukum I Newton -------------------------------------------- 28

2. Hukum II Newton -------------------------------------------- 30

3. Hukum III Newton ------------------------------------------ 31

E. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction Pada

Materi Hukum Newton Tentang Gerak ------------------------ 33

F. Kajian Peneitian yang Relevan --------------------------------- 34

G. Hipotesis Tindakan ---------------------------------------------- 36

BAB III : METODE PENELITIAN -------------------------------------------- 37

A. Waktu dan Tempat Penelitian ----------------------------------- 37

B. Subjek Penelitian ------------------------------------------------- 37

C. Prosedur Penelitian ----------------------------------------------- 37

1. Rencana tindakan -------------------------------------------- 38

2. Pelaksanaan tindakan ---------------------------------------- 41

D. Metode Pengumpulan Data ------------------------------------- 47

1. Sumber data -------------------------------------------------- 47

2. Metode pengambilan data ---------------------------------- 47

3. Alat pengambilan data -------------------------------------- 48

E. Teknik Analisis Data -------------------------------------------- 49

1. Data Hasil Evaluasi ------------------------------------------ 49

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

2. Data Hasil Observasi ---------------------------------------- 50

3. Aktivitas Belajar Siswa -------------------------------------- 51

F. Indikator Keberhasilan ------------------------------------------- 53

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN -------------------- 55

A. Data Hasil Penelitian --------------------------------------------- 55

1. Kondisi Awal Sebelum Tindakan -------------------------- 55

2. Hasil Tindakan Siklus I -------------------------------------- 56

3. Hasil Tindakan Siklus II ------------------------------------- 60

4. Hasil Tindakan Siklus III ------------------------------------ 64

B. Pembahasan Hasil Penelitian ----------------------------------- 68

1. Siklus I -------------------------------------------------------- 68

2. Siklus II ------------------------------------------------------- 72

3. Siklus III ------------------------------------------------------ 74

4. Gambar grafik perbandingan perolehan nilai kognitif

siklus I, II, dan III -------------------------------------------- 77

5. Gambar grafik perbandingan perolehan nilai afektif

siklus I, II, dan III -------------------------------------------- 77

6. Gambar grafik perbandingan perolehan nilai

psikomotorik siklus I, II, dan III ---------------------------- 78

C. Analisis Capaian ------------------------------------------------- 78

BAB V : KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP ---------------------- 80

A. Kesimpulan -------------------------------------------------------- 80

B. Saran --------------------------------------------------------------- 80

C. Penutup ------------------------------------------------------------ 81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.

Lampiran 2.

Lampiran 3.

Lampiran 4.

Lampiran 5.

Lampiran 6.

Lampiran 7.

Lampiran 8.

Lampiran 9.

Lampiran 10.

Lampiran 11.

Lampiran 12.

Lampiran 13.

Lampiran 14.

Lampiran 15.

Lampiran 16.

Lampiran 17.

Lampiran 18.

Lampiran 19.

Lampiran 20.

Lampiran 21.

Lampiran 22.

Daftar nama peserta didik

Daftar nama kelompok peserta didik

RPP, lembar kerja siswa untuk panduan guru siklus I, lembar kerja

siswa siklus I, soal siklus I, kunci jawaban dan penskoran siklus I.

RPP, lembar kerja siswa untuk panduan guru siklus II, lembar kerja

siswa siklus II, soal siklus II, kunci jawaban dan penskoran siklus II.

RPP, lembar kerja siswa untuk panduan guru siklus III, lembar kerja

siswa siklus III, soal siklus III, kunci jawaban dan penskoran siklus

III.

Lembar observasi afektif

Kriteria aspek penilaian afektif

Lembar observasi psikomotorik

Kriteria penilaian psikomotorik

Analisis hasil data aspek kognitif peserta didik siklus I

Analisis hasil data aspek kognitif peserta didik siklus II

Analisis hasil data aspek kognitif peserta didik siklus III

Rekapitulasi hasil data aspek kognitif siklus I, II, dan III

Analisis lembar observasi aspek afektif peserta didik siklus I

Analisis lembar observasi aspek afektif peserta didik siklus II

Analisis lembar observasi aspek afektif peserta didik siklus III

Rekapitulasi aspek afektif siklus I, II, dan III

Analisis lembar observasi aspek psikomotorik peserta didik siklus I

Analisis lembar observasi aspek psikomotorik peserta didik siklus II

Analisis lembar observasi aspek psikomotorik peserta didik siklus III

Rekapitulasi aspek psikomotorik siklus I, II, dan III

Foto kegiatan pembelajaran

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 4.4

Tabel 4.5

Tabel 4.6

Tabel 4.7

Tabel 4.8

Tabel 4.9

Tabel 4.10

Hasil analisis nilai awal siswa

Hasil pengamatan aktivitas afektif dan psikomotorik siswa siklus I

Perolehan nilai aktivitas afektif dan psikomotorik siswa siklus I

Hasil belajar kognitif siklus I

Hasil pengamatan aktivitas afektif dan psikomotorik siswa siklus II

Perolehan nilai aktivitas afektif dan psikomotorik siswa siklus II

Hasil belajar kognitif siklus II

Hasil pengamatan aktivitas afektif dan psikomotorik siswa siklus III

Perolehan nilai aktivitas afektif dan psikomotorik siswa siklus III

Hasil belajar kognitif siklus III

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Gambar 3.1

Gambar 3.2

Gambar 4.1

Gambar 4.2

Gambar 4.3

Benda dengan massa m ditarik oleh gaya F

Prosedur pelaksanaan PTK

Alur penelitian tindakan kelas

Perbandingan perolehan nilai kognitif siklus I, II, III.

Perbandingan perolehan nilai aktivitas afektif siklus I, II, III.

Perbandingan perolehan nilai aktivitas psikomotorik siklus I, II, III.

Persentase pada aspek afektif dan psikomorik pra siklus, siklus I, II,

dan III

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan

tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah

seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa

depan. Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa

yang akan dihadapi oleh peserta didik di masa yang akan datang2. Oleh karena

itu, hendaknya pendidikan tidak hanya bertujuan memberikan materi pelajaran

yang hanya untuk dihafal, tetapi lebih menekankan bagaimana mengajak

siswa untuk menemukan, membangun pengetahuannya sendiri, dan

mendorong siswa untuk berpikir, sehingga siswa dapat mengembangkan

kecakapan hidup (life skill) dan siap untuk menyelesaikan masalah-masalah

yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.

Di masa sekarang ini banyak orang yang mengukur keberhasilan suatu

pendidikan hanya dari segi hasilnya. Akan tetapi, pada dasarnya pendidikan

adalah suatu proses yang menyeluruh dari berbagai aspek baik aspek afektif,

kognitif, maupun psikomotorik, sehingga dalam pengukuran tingkat

keberhasilan pendidikan selain diukur dari segi nilai prestasi hendaknya juga

diukur dari jalannya proses pendidikan yang telah dilakukan.

Dari hasil observasi dan wawancara tanggal 17 Oktober 2009 dengan

Bapak Suhardi selaku guru fisika di Madrasah Aliyah Negeri Semarang 1,

diperoleh keterangan mengenai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)

pembelajaran fisika adalah sebesar 65 dan selama ini metode yang digunakan

dalam pembelajaran fisika masih menggunakan metode ceramah, sehingga

peserta didik dalam kegiatan belajar cepat menjadi bosan serta cenderung

pasif. Dengan masih rendahnya kualitas siswa dalam memahami konsep-

konsep fisika, ini berdampak pada pencapaian nilai hasil belajar fisika. Rata-

2 Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik, (Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 1

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

rata hasil belajar mata pelajaran fisika masih rendah yaitu 55,75 padahal yang

diharapkan adalah 65. Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal, diantaranya:

1. Pembelajaran yang dilakukan selama ini dilakukan cenderung ceramah

belum divariasi dengan metode yang lain seperti Problem Based

Instruction. Hal ini dapat dilihat dalam kemampuan siswa dalam

menganalisis atau memahami permasalahan yang terdapat pada soal.

2. Pelaksanaan pembelajaran cenderung kurang melibatkan siswa. Hal ini

dapat dilihat dari belum optimalnya siswa yang berprestasi untuk

membantu siswa lain yang kesulitan dalam pembelajaran fisika.

3. Pelaksanaan pembelajaran kurang memanfaatkan laboratorium. Hal ini di

tuturkan oleh beberapa siswa yang mengatakan bahwa selama di kelas X

mereka hanya dua kali masuk ke laboratorium.

4. Perhatian siswa terhadap materi belum terfokuskan, hal ini disebabkan

kondisi pembelajaran yang monoton atau searah TCL (Teacher Centered

Learning). Sehingga siswa kurang dapat memahami konsep-konsep fisika.

Dari observasi tersebut, terlihat bahwa keberhasilan pembelajaran

belum tercapai. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pembelajaran

adalah diperlukan strategi pembelajaran yang dapat mendukung situasi

pembelajaran, agar pembelajaran fisika menjadi menarik, mudah difahami dan

menyenangkan. Oleh karena itu, seorang guru dituntut melakukan inovasi-

inovasi terhadap kegiatan belajar mengajar agar siswa tidak mengalami

kebosanan dalam menerima penjelasan materi pelajaran yang diberikan oleh

guru.

Berlakunya kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi yang telah direvisi

melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan

paradigma dalam penddikan dan pembelajaran. Pembelajaran yang kurang

melibatkan siswa secara aktif akan menghambat kemampuan siswa berpikir

kritis dan menghambat ketrampilan siswa dalam pemecahan masalah,

sehingga perlu dipilih dan diterapkan suatu model pembelajaran yang dapat

mewujudkan tercapainya tujuan sebuah pembelajaran.

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Dalam Islam masalah belajar memiliki dasar dan tujuan yang terdapat

dalam al Qur'an, sebagaimana dalam QS. Al Alaq ayat 1-5 sebagai berikut: 3

ق ذي خل ق ﴾١﴿اقرأ باسم ربك ال ن عل ان م ق الإنس ﴾٢﴿خل

ا ﴾٤﴿الذي علم بالقلم ﴾٣﴿اقرأ وربك الأكرم ان م م الإنس عل

﴾٥﴿لم یعلم Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Menurut Chabib Thoha yang dikutip Ismail SM, M.Ag dalam buku

strategi pembelajaran agama islam berbasis PAIKEM dijelaskan bahwa lima

ayat di atas merupakan ayat pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad

SAW, yang diantaranya berbicara tentang perintah kepada semua manusia

untuk selalu menelaah, membaca, belajar dan observasi ilmiah tentang

penciptaan manusia sendiri.4 Ayat ini mengandung perintah membaca teks

secara verbal. Selain itu, juga mengandung perintah untuk menulis dengan

pena. Hal ini jelas menunjukkan adanya perintah untuk mengadakan

pembelajaran, karena membaca dan menulis merupakan bagian dari

pengembangan pengetahuan. Maka dari itu, sebagai seorang guru harus bisa

memilih metode yang ada sesuai dengan kebutuhan sekolah. Metode

pembelajaran yang baik adalah metode yang memperhatikan situasi dan

kondisi pembelajaran. Dengan metode yang baik siswa akan menjadi mudah

menerima materi pembelajaran sehingga apa yang menjadi tujuan

pembelajaran akan tercapai dengan maksimal.

Problem Based Instruction merupakan model pembelajaran yang

menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk

belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta

3 Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya, (Bandung : CV. J-Art, 2005), hlm.904.

4 Ismail SM, strategi pembelajaran agama islam berbasis paikem, (Semarang : RaSAIL Media Group, 2008), hlm. 11

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi

pelajaran.5 Dilihat dari aspek psikologi belajar, pembelajaran berdasarkan

masalah merupakan suatu proses perubahan tingkah laku berkat adanya

pengalaman. Dan belajar bukanlah semata-mata proses menghafal sejumlah

fakta, tetapi suatu proses interaksi secara sadar antara individu dengan

lingkungan.6 Oleh karena itu, guru harus mendorong siswa untuk terlibat

dalam tugas-tugas berorientasi masalah melalui penerapan konsep dan fakta,

serta membantu menyelidiki masalah autentik dari suatu materi.

Materi Hukum Newton tentang gerak merupakan salah satu kajian

fisika kelas X semester I siswa SMA/ sederajat. Hukum Newton tentang gerak

merupakan materi dengan konsep yang sederhana dan fenomenanya dapat

diamati dan sering kali di jumpai dalam kehidupan sehari-hari serta besaran-

besaran fisisnya dapat di ukur. Dengan penerapan pembelajaran Problem

Based Instruction, guru berusaha menunjukkan kepada siswa bahwa materi

Hukum Newton tentang gerak pada dasarnya adalah dekat, konkret dan

berkaitan langsung dengan pengalaman yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti bermaksud meneliti

kajian tersebut sehingga pembelajaran yang berlangsung di MAN Semarang 1

dapat menjadikan peserta didik tertarik dengan pelajaran fisika dan dapat

menganalisis masalah yang terdapat dalam soal. Untuk itu peneliti akan

mengadakan penelitian tentang: “Penerapan Problem Based Instruction untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Semester I MAN Semarang 1

Pada Mata Pelajaran Fisika Materi Pokok Hukum Newton Tentang Gerak

Tahun Ajaran 2009-2010”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka terdapat beberapa

permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Belum efektifnya proses pembelajaran di MAN Semarang 1, dikarenakan

5 Nurhadi, Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban, (Jakarta: Grasindo, 2004), hlm.109 6 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta:

Kencana, 2008, hlm. 213

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

kegiatan belajar mengajar yang selama ini berlangsung masih

menggunakan model pembelajaran yang bersifat konvensional yaitu

metode ceramah.

2. Masih banyak peserta didik yang kurang bersemangat dalam belajar fisika,

sehingga keaktifan dan ketuntasan hasil belajar peserta didik pada mata

pelajaran fisika belum tercapai secara maksimal.

3. Belum pernah diterapkan model pembelajaran Problem Based Instruction

di MAN Semarang 1.

C. Penegasan Istilah

1. Pembelajaran

Menurut Mulyasa yang dikutip Ismail SM, M.Ag dalam buku

strategi pembelajaran agama islam berbasis PAIKEM dijelaskan

pembelajaran adalah interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya

sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.7

2. Hasil belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah

melalui kegiatan belajar.8 Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang

berhasil mencapai tujuan-tujuan instruksional. Hasil belajar di sini adalah

hasil belajar fisika dari berbagai aspek, baik aspek kognitif, aspek afektif

maupun aspek psikomotorik.

D. Pembatasan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah dalam penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction selama

pembelajaran berlangsung pada materi pokok Hukum Newton tentang

gerak.

2. Materi penelitian ini dibatasi pada materi pokok Hukum Newton tentang

7 Ismail SM, Ibid, hlm. 10 8Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan belajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2003), hlm. 37

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

gerak yang lebih ditekankan pada sub materi pokok hukum I Newton,

hukum II Newton dan hukum III Newton.

3. Hasil belajar yang dievaluasi dari tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif

dan psikomotorik.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

Apakah dengan penerapan model pembelajaran Problem Based

Instruction dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas X-2 semester I

MAN Semarang 1 Tahun Ajaran 2009/2010?

F. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

siswa kelas X-2 semester 1 MAN Semarang 1 Tahun Ajaran 2009/2010 dalam

pembelajaran fisika.

G. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat :

1. Bagi siswa

a. Memberikan suasana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan bagi

siswa dan menghilangkan kejenuhan dalam proses pembelajaran fisika.

b. Meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada materi pokok hukum

Newton tentang gerak.

c. Meningkatkan semangat belajar siswa pada pembelajaran fisika

sehingga siswa mampu secara mandiri menghadapi masalah dan

memecahkannya.

2. Bagi guru

a. Penelitian in diharapkan dapat memberikan contoh penggunaan model

pembelajaran Problem Based Instruction pada guru dalam

meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

b. Menjadi acuan bagi guru yang lain dalam melaksanakan pembelajaran

fisika.

3. Bagi sekolah

Diperolehnya ketepatan implementasi pembelajaran sesuai dengan

tuntutan KTSP sehingga sekolah dapat bertanggung jawab terhadap mutu

pendidikan masing-masing kepada pemerintah, orang tua, dan masyarakat

pada umumnya. Sehingga dengan penelitian ini sekolah akan berupaya

semaksimal mungkin untuk melaksanakan dan mencapai sasaran KTSP.

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB II

PEMBELAJARAN, HASIL BELAJAR, PROBLEM BASED

INSTRUCTION, HUKUM NEWTON

A. Pembelajaran

1. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran dalam Undang – undang pendidikan BHP

didefinisikan bahwa “Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta

didik dengan pendidik dan sumber ajar dalam suatu lingkungan belajar”.9

Menurut Wina Sanjaya Pembelajaran adalah suatu sistem, yang

mana dalam sistem itu ada tiga karakteristik penting. Karakteristik penting

yang pertama adalah adanya tujuan yang menjadi arah yang harus dicapai.

Karakteristik dari sistem tersebut adalah adanya proses kegiatan yang

diarahkan untuk mencapai tujuan. Karakteristik dari sistem yang ketiga

yaitu sistem selalu melibatkan dan memanfaatkan beberapa komponen,

diantaranya yaitu sarana, guru, peseta didik, strategi atau metode. Strategi

atau metode merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem

tersebut. Tanpa strategi atau metode yang tepat proses pencapaian tujuan

menjadi tidak bermakna.10

Menurut Oemar Hamalik “Pembelajaran adalah suatu kombinasi

yang tersusun meliputi unsur-unsur manusia, material, fasilitas,

perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai

tujuan belajar”. 11

Menurut Suherman, Pembelajaran merupakan proses yang terdiri

dari kombinasi dua aspek, yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus

dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus

dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Kedua aspek ini akan

9 Badan Hukum Pendidikan (BHP) (Bandung: Nuansa Aulia, 2009), hlm. 77. 10 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (

Jakarta : Kencana, 2008), Cet. 5, hlm. 49-60. 11 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm.

57.

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi

interaksi antara guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa disaat

pembelajaran sedang berlangsung. Dengan kata lain pada hakikatnya

pembelajaran merupakan proses komunikasi antara peserta didik dengan

pendidik serta antar peserta didik dalam rangka perubahan sikap.12

Pembelajaran yang baik mempunyai sasaran-sasaran yang

seharusnya berfokus pada hal-hal sebagai berikut :13

a. Meningkatkan kualitas berpikir (qualities of mind), yaitu berpikir

dengan efisien, konstruktif, mampu melakukan judgment dan kearifan.

b. Meningkatkan attitude of mind, yaitu menekankan pada keingintahuan,

aspirasi-aspirasi dan penemuan-penemuan.

c. Meningkatkan kualitas personal (qualities of person), yaitu karakter,

sensitivitas, integritas, tanggung jawab.

d. Meningkatkan kemampuan untuk menerapkan konsep-konsep dan

pengetahuan-pengetahuan.

Dalam melakukan pembelajaran hendaknya seorang guru tidak

hanya sekedar mentransfer pengetahuan saja “transfer of knowledge”

tetapi harus mengolah secara pedagogik yaitu menggunakan ilmu seni atau

ilmu mengajar sehingga materi subyek yang merupakan bagian dari sains

sekolah (school science) mudah dijangkau oleh siswa.

Dalam pembelajaran fisika di sebagian sekolah dasar, sekolah

menengah, secara umum siswa memandang pelajaran fisika sebagai

pelajaran yang tidak menyenangkan, tidak menarik dan bahkan mungkin

membosankan. Dalam menanggulangi hal ini maka salah satu faktor yang

dapat dilakukan agar pembelajaran sains dapat menarik dan dapat

menghasilkan prestasi yang tinggi adalah dengan melibatkan siswa secara

aktif dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran ini siswa terlibat secara

12 Asep Jihad, dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, ( Yogyakarta: Multi Presindo,

2009), cet I, hlm. 11. 13 Jogiyanto, Pembelajaran Metode Kasus untuk Dosen dan Mahasiswa, (Yogyakarta:

Andi Offset, 2006), hlm. 20

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

aktif dalam mengamati, mengoperasikan alat atau berlatih menggunakan

objek kongkrit sebagai bagian dari pelajaran.

Dengan melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran berarti

guru sudah menggunakan cara yang berbeda dari kegiatan pembelajaran

yang bersifat tradisional sehingga pembelajaran fisika akan lebih menarik

dan siswa akan menjadi berminat terhadap sains fisika. Dari penjelasan di

atas dapat disimpulkan bahwa salah satu bentuk pembelajaran yang dapat

meningkatkan hasil belajar siswa terhadap sains fisika yaitu dengan

melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran.

2. Teori – Teori Pembelajaran

Istilah pembelajaran banyak dirumuskan oleh para ahli. Perumusan

– perumusan tersebut berdasarkan pada teori tertentu. Berikut dipaparkan

beberapa teori pembelajaran yaitu: 14

a. Pembelajaran adalah Upaya Mengorganisasi Lingkungan Untuk

Menciptakan Kondisi Belajar Bagi Peserta Didik.

Perumusan teori diatas sejalan dengan pendapat dari Mc

Donald, yaitu pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang

bertujuan menghasilkan perubahan tingkah laku manusia. Adapun

implikasi dari teori tersebut adalah:

1) Pembelajaran bertujuan mengembangkan atau mengubah tingkah

laku peserta didik.

2) Kegiatan pembelajaran berupa pengorganisasian lingkungan.

Lingkungan diartikan secara luas yang terdiri lingkungan alam

dan lingkungan sosial. Lingkungan sosial lebih sering

berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang. Yang perlu

disiapkan dalam lingkungan sekolah antara lain berupa bahan

pelajaran, metode mengajar, alat mengajar, suasana kelas,

kelompok siswa, Melalui interaksi antara individu dan

lingkungannya, maka peserta didik memperoleh pengalaman,

14 Oemar Hamalik, Op.Cit., hlm. 60

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

yang pada gilirannya berpengaruh terhadap perkembangan

tingkah lakunya peserta didik dalam belajar yang bermakna.

3) Peserta didik sebagai suatu organisme yang hidup.

Organisme yang hidup disini adalah peserta didik dan guru.

Peserta didik yang mempunyai potensi yang sangat tinggi, potensi

tersebut perlu diberi suatu lingkungan untuk melakukan berbagai

aktivitas. Sedangkan guru sebagai organisator belajar bagi peserta

didik yang berpotensi tinggi, sehingga tercapai tujuan

pembelajaran secara optimal.

b. Pembelajaran adalah Upaya Mempersiapkan Peserta Didik

Untuk Menjadi Warga Masyarakat yang baik.

Rumusan ini didukung oleh para pakar yang menganut

pandangan bahwa pendidikan itu berorientasi pada kebutuhan dan

tuntutan masyarakat. Adapun implikasinya adalah sebagai berikut:15

1) Tujuan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran disini adalah untuk menciptakan peserta

didik yang dapat menyumbangkan dirinya dalam lingkungan

kehidupan yang bukan hanya menjadi konsumen akan tetapi

menjadi seorang produsen.

2) Pembelajaran berlangsung dalam suasana kerja.

Pembelajaran diselenggarakan dalam suasana kerja, dimana para

peserta didik mendapat latihan dan pengalaman praktis. Karena

itu suasana yang diperlukan ialah suasana yang aktual seperti

dalam keadaan yang sesungguhnya.

3) Peserta didik sebagai calon warga negara yang memiliki potensi

untuk bekerja.

Peserta didik yang memiliki potensi bakat dan minat dan energi

untuk bekerja sebaiknya disalurkan dalam wadah lingkungan

belajar yang tidak. Bukan hanya berdiam diri saja selama proses

pembelajaran.

15 Ibid, hlm. 61

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

4) Guru sebagai pemimpin dalam bengkel kerja.

Sekolah merupakan suatu ruangan workshop maka guru harus

mampu memimpin dan membimbing peserta didik belajar bekerja

dalam belajar dalam bengkel sekolah. Guru harus menguasai

strategi pembelajaran serta menyediakan proyek-proyek kerja

yang menciptakan berbagai kegiatan yang bermakna. Dalam hal

ini peran guru sangatlah penting.

c. Pembelajaran adalah Suatu Proses Membantu Peserta Didik

Menghadapi Kehidupan Masyarakat Sehari-hari.

Rumusan ini didukung oleh pakar yang berorientasi pada

kehidupan masyarakat. Adapun implikasinya adalah sebagai

berikut:16

1) Mempersiapkan peserta didik untuk hidup dalam masyarakat.

Peserta didik disiapkan untuk menghadapi masa depan untuk

memecahkan masalah dalam lingkungan hidupnya. Oleh sebab itu

peserta didik harus belajar mengenal keadaan kehidupan yang

sesungguhnya dan memecahkannya.

2) Kegiatan pembelajaran berlangsung dalam hubungan sekolah dan

masyarakat.

3) Siswa belajar secara aktif.

4) Guru bertugas sebagai komunikator.

Guru harus mengenal baik lingkungannya sehingga mampu

memberikan proyek-proyek kepada peserta didik yang sesuai

dengan permasalahan yang ada di lingkungan secara relevan.

Dari beberapa definisi di atas tentang pembelajaran dan teori

pembelajaran, maka pembelajaran diartikan sebagai suatu interaksi antara

peserta didik dengan pendidik, peserta didik dengan peserta didik, dengan

sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan

belajar.

16 Ibid, hlm. 62

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

3. Jenis-Jenis Pembelajaran

Menurut Roy Killen dalam buku Pembelajaran dalam

Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, disebutkan beberapa

macam strategi pembelajaran yang dapat digunakan, diantaranya sebagai

berikut :17

a. Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

Pembelajaran langsung merupakan bentuk dari pendekatan

pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered

approach).

b. Pembelajaran Diskusi

Diskusi adalah proses pembelajaran melalui interaksi dalam

kelompok. Setiap anggota kelompok saling bertukar ide tentang suatu

isu dengan tujuan untuk memecahkan suatu masalah, menjawab suatu

pertanyaan, menambah pengetahuan atau pemahaman, atau membuat

suatu keputusan.

Dalam melaksanakan diskusi dan percobaan secara kelompok

diperlukan adanya kerjasama sesama anggota kelompok, hal ini

bertujuan untuk menyamakan hasil diskusi, melatih kerjasama dalam

kelompok dan memberikan penjelasan kepada kelompoknya.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Maidah ayat 2 yang

mengajarkan bahwa manusia harus saling bekerjasama18 yaitu:

… وتعاونوا على البر والتقوى وال تعاونوا على اإلثم والعدوان... )٢:سورة المائدة (

…” Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran ”…19 (QS. Al-Maidah: 2).

17 Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), cet. 3, hlm. 104-107 18 Sebagaimana Tafsir Al-Misbah menjelaskan bahwa ayat tersebut merupakan prinsip

dasar dalam menjalin kerjasama dengan siapapun, selama tujuannya adalah kebajikan dan ketakwaan. Lihat M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah (Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an), (Jakarta: Lentera Hati, 2002), Volume. 3, hlm. 14.

19 Departemen Agama RI, Al Qur’an Terjemahnya, Al-Jumaanatul ‘Alii, (Bandung : CV. Penerbit J-ART, 2005), hlm. 106.

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Dari ayat tersebut dalam Tafsir Al-Misbah menjelaskan bahwa

merupakan prinsip dasar dalam menjalin kerjasama dengan siapapun,

selama tujuannya adalah kebajikan dan ketakwaan.

Tolong menolong dalam kebaikan juga dijelaskan pada kitab

Durratu An-Nashihin halaman 14 yang berbunyi:

20من تعلم بابا من العلم لیعلم الناس اعطى لھ ثواب سبعین نبیا“Barang siapa yang belajar satu bab dari ilmu (pelajaran) digunakan untuk mengajarkan manusia maka dia akan dibalas pahala 70 Nabi”.

c. Pembelajaran Kerja Kelompok Kecil (Small Group Work)

Kerja kelompok kecil merupakan strategi pembelajaran yang

berpusat pada siswa. Siswa dituntut untuk memperoleh pengetahuan

sendiri melalui bekerja secara bersama-sama. Tugas Guru hanya

memonitor apa yang dikerjakan siswa.

d. Pembelajaran Cooperative Learning

Cooperative Learning adalah strategi pembelajaran yang

menekankan kepada proses kerja sama dalam satu kelompok yang bisa

terdiri dari 3 sampai 5 orang siswa untuk mempelajari suatu materi

akademik yang spesifik sampai tuntas.

e. Pembelajaran Problem Solving

Mengajar memecahkan masalah adalah mengajar bagaimana

siswa memecahkan suatu persoalan. Sedangkan pembelajaran

pemecahan masalah adalah teknik untuk membantu siswa agar

memahami dan menguasai materi pembelajaran dengan menggunakan

strategi pemecahan masalah.

B. Hasil Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

1. Pengertian Hasil Belajar

Belajar adalah aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-

20 Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir Al-Khubuwy, Durratu An-Nashihin, (Bandung: Al-Ma’arif, tth), hlm. 14.

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap21. Dengan

demikian hasil belajar adalah merupakan kemampuan yang diperoleh anak

setelah melalui kegiatan belajar.22 Kemampuan di sini adalah mampu

memahami suatu ilmu pengetahuan yang didapat dari lingkungan atau

orang lain seperti halnya guru.

Hasil belajar yang berupa perubahan tingkah laku meliputi bentuk

kemampuan yang menurut Taksonomi Bloom dan kawan-kawannya

diklasifikasi dalam 3 kemampuan (domain) yaitu: ranah kognitif (cognitive

domain), ranah afektif (affective domain) dan ranah psikomotor

(psychomotor domain). Adapun Taksonomi Bloom atau klasifikasi

tersebut sebagai berikut:23

a. Cognitive Domain (ranah kognitif)

Kognitif dalam batasan selalu diartikan oleh para pendidik

dengan pengetahuan, dimana dalam obyek pembagiannya sebenarnya

adalah lebih luas dari apa yang kita anggap selama ini. Segi kognitif

memiliki 6 tingkatan dengan aspek belajar yang berbeda-beda.

Keenam tingkat tesebut adalah :24

1. Mengingat

Tujuan instruksional pada level ini menuntut siswa untuk

mampu mengingat (recall) informasi yang telah diterima

sebelumnya, seperti: fakta, terminologi, rumus, dll.

2. Mengerti

Kategori pemahaman dihubungkan dengan kemampuan

untuk menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah diketahui

dengan kata-kata sendiri.

21 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), Cet.1, hlm.39 22 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT Asdi

Mahasatya, 2002), hlm. 37. 23 Sri Esti Wuryani D., Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Grasindo, 2006), Cet.3,

hlm.211 24 Ibid, hlm. 212

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

3. Aplikasi

Penerapan (aplikasi) merupakan kemampuan untuk

menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari ke

dalam situasi yang baru, serta memecahkan berbagai masalah yang

timbul dalam kehidupan sehari-hari,.

4. Menganalisis

Dalam hal ini siswa diharapkan mampu menunjukkan

hubungan antara berbagai gagasan dengan cara membandingkan

gagasan tersebut dengan standar, prinsip atau prosedur yang telah

dipelajari.

5. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi meliputi kemampuan untuk mempertimbangkan

nilai bersama dengan pertanggungjawaban berdasarkan kriteria

tertentu. Evaluasi merupakan level ke lima menurut Anderson,

yang mengharapkan siswa mampu membuat penilaian dan

keputusan tentang nilai suatu gagasan, metode, produk atau benda

dengan criteria tertentu.

6. Sintesis

Sintesis diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam

mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur

pengetahuan yang ada sehingga berbentuk pola baru yang lebih

menyeluruh.25 Sintesis meliputi kemampuan menyusun sesuatu

yang terpecah belah hingga menjadi suatu struktur yang berarti.

b. Affective Domain (ranah afektif)

Siswa mampu melibatkan ekspresi, perasaan atau pendapat

pribadi terhadap hal-hal yang relatif sederhana tetapi bukan fakta,

selain itu siswa juga mampu memberikan respon yang melibatkan

25 Martinis Yamin, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik, (Jakarta: Gaung Persada

Press, 2008), hlm. 36.

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

sikap atau nilai yang telah mendalam di sanubarinya. Ranah afektif

meliputi 5 taraf, meliputi:26

1) Penerimaan (receiving), kesediaan siswa untuk memperhatikan

rangsangan atau stimulus (kegiatan kelas, musik, buku ajar)

2) Partisipasi (responding ), aktif berpatisipasi dalam suatu kegiatan.

Pada tingkatan ini, siswa tidak hanya menghadiri suatu kegiatan,

tetapi juga bereaksi terhadap sesuatu dengan beberapa cara.

3) Penilaian/ penentuan sikap (valuing), meliputi kemampuan untuk

memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai

dengan penilaian itu.

4) Organisasi (organization), kemampuan untuk membawa bersama-

sama perbedaan nilai, menyelesaikan konflik diantara nilai-nilai,

dan mulai membentuk suatu sistem nilai yang konsisten.

5) Pembentukan pola hidup (characterization by a value or value

complex), meliputi kemampuan untuk menghayati nilai-nilai

kehidupan sehingga menjadi milik pribadi dan menjadi pegangan

dalam mengatur hidupnya dalam kurun waktu yang lama.

c. Psychomotor Domain (ranah psikomotorik)

Ranah psikomotor berhubungan erat dengan kerja otot

sehingga menyebabkan geraknya tubuh atau bagian-bagiannya. Yang

termasuk klasifikasi gerak disini adalah mulai dari gerak yang paling

sederhana yaitu gerak melipat kertas sampai dengan merakit suku

cadang televisi/computer. Ranah psikomotorik meliputi 7 taraf,

meliputi:27

1) Persepsi (perception), kemampuan untuk membuat diskriminasi

yang tepat di antara dua stimulus/ perangsang atau lebih,

berdasarkan perbedaan ciri-ciri fisik yang khas pada masing-

masing stimulus.

26 Sri Esti Wuryani D., Op.Cit, hlm. 214-215 27 Ibid, hlm.216

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

2) Kesiapan (set), kemampuan untuk menempatkan dirinya jika akan

memulai serangkaian gerakan.

3) Gerakan terbimbing (guided respons), kemampuan untuk

melakukan suatu rangkaian gerak-gerik sesuai dengan contoh yang

diberikan, seperti meniru dalam gerakan tarian.

4) Gerakan yang terbiasa (mechanical respons), kemampuan untuk

melakukan suatu rangkaian gerak-gerik dengan lancer tanpa

memperhatikan lagi contoh yang diberikan.

5) Gerakan yang kompleks (complex respons), kemampuan untuk

melaksanakan suatu keterampilan yang terdiri atas beberapa

komponen, dengan lancar, tepat dan efisien.

6) Penyesuaian pola gerakan (adjustment), kemampuan untuk

membuat perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan

kondisi setempat atau dengan persyaratan khusus yang berlaku.

7) Kreativitas (creativity), kemampuan untuk melahirkan pola gerak-

gerik yang baru, seluruhnya atas dasar inisiatif sendiri.

Perubahan salah satu atau ketiga domain yang disebabkan oleh

proses belajar dinamakan hasil belajar. Hasil belajar dapat dilihat dari

ada tidaknya perubahan ketiga domain tersebut yang dialami siswa

setelah menjalani proses belajar.28

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu

sehingga menentukan kualitas hasil belajar. Adapun faktor-faktor tersebut

adalah sebagai berikut:

28 Asep Jihad, dkk., Loc. Cit., hlm. 20

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

a. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri

individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor

internal meliputi:29

1. Faktor fisiologis

Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan

dengan kondisi fisik individu. Kondisi fisiologis umumnya sangat

berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Anak-anak

yang kurang gizi, kemampuan belajarnya di bawah anak-anak yang

tidak kekurangan gizi, mereka cepat lelah, mudah mengantuk dan

tidak mudah menerima pelajaran.

2. Faktor psikologis

Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang

yang dapat mempengaruhi proses belajar.30 Beberapa faktor

psikologis yang mempengaruhi proses belajar adalah:

a. Inteligensi

Menurut Wechler inteligensi adalah suatu kecakapan

global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara

terarah, berpikir secara baik, dan bergaul dengan lingkungan

secara efisien.31

b. Perhatian

Perhatian menurut Ghazali adlah keaktifan jiwa yang

dipertinggi, jiwa itu pun semata-matatertuju kepada suatu objek

(benda/hal) atau sekumpulan objek.32

29 Baharudin, Esa Nur W, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar Ruzz Media,

2008), hlm.19 30 Ibid, hlm.20 31 Dimyati, dkk., Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet.3,

hlm.245 32 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2003), cet.3, hlm.56

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

c. Minat

Hilgrad memberi rumusan tentang minat adalah sebagai berikut : “Interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content”.

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.33

d. Bakat

Di samping inteligensi, bakat merupakan faktor yang

besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang.

Secara umum bakat (aptitude) didefinisikan sebagai

kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai

keberhasilan pada masa yang akan datang.34

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar

pribadi manusia atau berasal dari orang lain atau lingkungannya.

Dalam hal ini Muhibbin Syah menjelaskan bahwa faktor-faktor

eksternal yang empengaruhi hasil belajar dapat digolongkan menjadi

dua golongan, yaitu35:

1. Lingkungan sosial

Faktor yang termasuk kedalam lingkungan sosial adalah

lingkungan sosial sekolah, lingkungan sosial masyarakat dan

lingkungan sosial keluarga. Lingkungan sosial yang lebih baik

banyak mempengaruhi kegiatan belajar adalah lingkungan sosial

keluarga.

2. Lingkungan nonsosial

Faktor yang termasuk kedalam lingkungan nonsosial

adalah:

33 Ibid, hlm.57 34 Baharudin, dkk, Op. Cit.,, hlm. 25 35 Ibid, hlm. 26

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

a. Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak

panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat,

suasana yang sejuk dan tenang.

b. Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat

digolongkan menjadi dua macam. Pertama, hardware, seperti

gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar dan lain

sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah,

peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabi dan lain

sebagainya.

c. Faktor materi pelajaran (pelajaran yang diajarkan ke siswa).

Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan

siswa, begitu juga metode mengajar guru, disesuaikan dengan

kondisi perkembangan siswa.

C. Model Pembelajaran Problem Based Instruction

1. Pengertian Problem Based Instruction

Model pembelajaran Problem Based Instruction mempunyai

beberapa nama lain seperti Project-Based Teaching (belajar proyek),

Experienced-Based Education (pembelajaran berdasar pengalaman),

Authentic Learning (belajar autentik) dan Anchored Instruction (belajar

berdasar kehidupan nyata).36 Pembelajaran Problem Based Instruction

merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya

permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik, yakni

penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan

yang nyata.37

Problem Based Instruction mempunyai perbedaan penting dengan

pembelajaran penemuan. Pada pembelajaran penemuan didasarkan pada

pertanyaan-pertanyaan berdasar disiplin ilmu dan penyelidikan siswa

36http://agungprudent.wordpress.com/model-pembelajaran-problem-based-instruction-pbi

(diunduh tgl 24 Juni 2009) 37 Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik, (Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 67

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

berlangsung di bawah bimbingan guru terbatas dalam ruang lingkup kelas,

sedangkan Problem Based Instruction dimulai dengan masalah kehidupan

nyata yang bermakna dimana siswa mempunyai kesempatan dalam

memilih dan melakukan penyelidikan apapun baik di dalam maupun di

luar sekolah sejauh itu diperlukan untuk memecahkan masalah.38

Problem Based Instruction merupakan pendekatan yang efektif

untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini

membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam

benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial

dan sekitarnya. Dengan Problem Based Instruction siswa dilatih

menyusun sendiri pengetahuannya, mengembangkan keterampilan

memecahkan masalah. Selain itu, dengan pemberian masalah autentik,

siswa dapat membentuk makna dari bahan pelajaran melalui proses belajar

dan menyimpannya dalam ingatan sehingga sewaktu-waktu dapat

digunakan lagi.39

2. Ciri-ciri Problem Based Instruction

Menurut Arends berbagai pengembangan pengajaran Problem

Based Instruction telah memberikan model pengajaran itu memiliki

karakteristik sebagai berikut:40

a. Pengajuan pertanyaan atau masalah

Pembelajaran berdasarkan masalah mengorganisasikan

pengajaran disekitar pertanyaan dan masalah yang dua-duanya secara

sosial penting dan secara pribadi bermakna untuk siswa.

b. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin

Meskipun pembelajaran berdasarkan masalah mungkin

berpusat pada mata pelajaran tertentu (IPA, Matematika, Ilmu-ilmu

sosial), masalah yang akan diselidiki telah dipilih benar-benar nyata

38 http://agungprudent.wordpress.com, Op.Cit 39 Nurhadi, Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban, (Jakarta: Grasindo, 2004),

hlm.110 40 Trianto, Op.cit., hlm. 68

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

agar dalam pemecahannya, siswa meninjau masalah itu dari banyak

mata pelajaran.

c. Penyelidikan autentik

Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa

melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata

terhadap masalah nyata.

d. Menghasilkan produk dan memamerkannya

Pembelajaran berdasarkan masalah menuntut siswa untuk

mengahasilkan produk tertentu dalam karya nyata. Produk tersebut

dapat berupa laporan, model fisik, video maupun program komputer.

Dalam pembelajaran Hukum Newton tentang gerak, produk yang dapat

dihasilkan adalah berupa laporan.

e. Kolaborasi atau kerjasama

Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan oleh siswa yang

bekerja sama satu dengan yang lainnya, paling sering secara

berpasangan atau dalam kelompok kecil.

3. Tahap-tahap Problem Based Instruction

Problem Based Instruction terdiri dari 5 langkah atau tahap utama

yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan suatu situasi

masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa.

Kelima tahap tersebut dijelaskan sebagai berikut:41

Tahapan Tingkah Laku Guru Tahap-1

Orientasi siswa pada maslah

Guru nenjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih

Tahap-2 Mengorganisasi siswa

untuk belajar

Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

Tahap-3 Membimbing penyelidikan

individual dan kelompok

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

41 Asep Jihad, dan Abdul Haris, Ibid, hlm. 37

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Tahap-4 Mengembangkan dan

menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video serta membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.

Tahap-5 Menganalisis dan

mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

Menurut Ibrahim di dalam kelas Problem Based Instruction, peran

guru berbeda dengan kelas tradisional. Peran guru di dalam kelas Problem

Based Instruction antara lain sebagai berikut:42

1) Mengajukan masalah atau mengorientasikan siswa kepada masalah

autentik, yaitu masalah kehidupan nyata sehari-hari;

2) Memfasilitasi/ membimbing penyelidikan misalnya melakukan

pengamatan atau melakukan eksperimen/ percobaan;

3) Memfasilitasi dialog siswa; dan

4) Mendukung belajar siswa.

4. Pelaksanaan Problem Based Instruction

Pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Instruction

meliputi dua kegiatan, yaitu tugas perencanaan dan tugas interaktif.

1. Tugas-tugas Perencanaan

Tugas-tugas perencanaan terdiri dari :43

a) Penetapan tujuan

Pertama kali guru mendeskripsikan bagaimana pembelajaran

berdasarkan masalah direncanakan untuk membantu mencapai

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

b) Merancang situasi masalah yang sesuai

Situasi masalah yang baik harus memenuhi kriteria antara lain

autentik, tidak terdefinisi secara ketat, bermakna bagi siswa dan

sesuai dengan tingkat perkembangan intelektualnya, luas, serta

bermanfaat.

42 Trianto, Lok.cit, hlm. 72 43 Ibid

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

c) Organisasi sumber daya dan rencana logistik

Pembelajaran berdasarkan masalah memotivasi siswa untuk

bekerja dengan beragam material dan peralatan yang dapat

dilakukan di dalam kelas, perpustakaan atau laboratorium dan jika

dimungkinkan di luar sekolah. Untuk itu, guru harus

mengumpulkan dan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan

untuk penyelidikan siswa dalam rangka memecahkan masalah.

2. Tugas Interaktif

Tugas-tugas interaktif pembelajaran Problem Based Instruction

terdiri dari :44

a) Tahap 1. Orientasi siswa pada masalah

Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan

model pembelajaran yang akan digunakan. Selanjutnya, guru

menyajikan situasi masalah dengan prosedur yang jelas untuk

melibatkan siswa dalam identifikasi masalah. Situasi masalah harus

disampaikan secara tepat dan menarik. Biasanya memberi

kesempatan siswa untuk melihat, merasakan dan menyentuh

sesuatu atau menggunakan kejadian-kejadian di sekitar siswa

sehingga dapat memunculkan ketertarikan, rasa ingin tahu dan

motivasi.

b) Tahap 2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Siswa dikelompokkan secara bervariasi dengan memperhatikan

tingkat kemampuan, keragaman ras, etnis dan jenis kelamin yang

didasarkan pada tujuan yang telah ditetapkan.

c) Tahap 3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok.

· Pengumpulan data.

Siswa melakukan penyelidikan atau pemecahan masalah

dalam kelompoknya. Guru bertugas mendorong siswa untuk

mengumpulkan data dan melaksanakan penyelidikan sampai

mereka benar-benar memahami situasi masalah yang dihadapi.

44 Asep Jihad, dan Abdul Haris, Op.Cit, hlm. 39

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Tujuan pengumpulan data yaitu agar siswa mengumpulkan cukup

informasi untuk membangun ide dan pengetahuan mereka sendiri.

· Berhipotesis, menjelaskan dan memberikan pemecahan

Siswa mengajukan berbagai hipotesis, penjelasan dan

pemecahan dari masalah yang diselidiki. Pada tahap ini guru

mendorong semua ide, menerima sepenuhnya ide tersebut,

melengkapi dan membenarkan konsep-konsep yang salah.

d) Tahap 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

Guru meminta salah seorang anggota kelompok untuk

mempresentasikan hasil pemecahan masalah kelompok dilanjutkan

dengan diskusi dan membimbing siswa jika mereka mengalami

kesulitan. Kegiatan ini berguna untuk mengetahui hasil sementara

pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

e) Tahap 5. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.

Guru menganalisis dan mengevaluasi proses berpikir dan

keterampilan penyelidikan siswa serta proses menyimpulkan hasil

penyelidikan.

Dalam pembelajaran Problem Based Instruction atau pembelajaran

berdasarkan masalah, siswa dituntut mengajukan pertanyaan atau masalah

dan mencari jawaban atas permasalahan yang diajukan, sehingga

diharapkan dapat mengubah cara belajar siswa, mengembangkan rasa

ingin tahunya dan menghubungkan konsep yang dipelajari dengan alam

lingkungannya. Jadi adanya informasi dan pengalaman baru

mengakibatkan terjadinya perubahan dan membentuk pengetahuan baru

sebagai hasil dari proses belajar. Hasil yang dicapai siswa setelah proses

belajar mencerminkan tingkat pengetahuan dan keterampilan dalam

penguasaan materi.

Pada proses pemecahan masalah yang dilakukan dengan

penyelidikan autentik melalui percobaan atau demonstrasi, maka

keterampilan dan kemampuan bertindak siswa dapat teramati dengan

lembar observasi psikomotorik. Pada proses pembelajaran, keterlibatan

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

dan keaktifan siswa menunjukkan sikap dan minat siswa terhadap

pembelajaran yang dilakukan. Keterlibatan dan keaktifan siswa diamati

dengan lembar observasi afektif. Diharapkan dengan tercapainya hasil

belajar afektif dan psikomotorik secara optimal maka hasil belajar kognitif

siswa dapat tercapai secara optimal juga, sehingga dapat meningkatkan

kompetensi siswa dan mengembangkan kecakapan hidup (life skill).

5. Kelebihan Problem Based Instruction

Pembelajaran Problem Based Instruction atau berdasarkan masalah

memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan model pembelajaran

yang lainnya, diantaranya sebagai berikut:

a) Merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi

pelajaran.45

b) Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk

menemukan pengetahuan baru bagi siswa.46

c) Meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.

d) Membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah

secara terampil.47

e) Merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif

dan menyeluruh.48

6. Kekurangan Problem Based Instruction

Sama halnya dengan model pengajaran yang lain, model

pembelajaran Problem Based Instruction juga memiliki beberapa

kelemahan/hambatan dalam penerapannya. Kelemahan dari pelaksanaan

PBI adalah sebagai berikut:49

a. Untuk siswa yang malas tujuan dari Problem Based Instruction tidak

dapat tercapai

45 Wina Sanjaya, Op. Cit., hlm. 220 46 Ibid. 47 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka

Cipta, 2002), Cet. 2, hlm. 104 48 Ibid. 49Http://Gurupkn.Wordpress.Com/Pembelajaran-Berdasarkan-Masalah (diunduh tgl 16

November 2009)

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

b. Membutuhkan banyak waktu dan dana

c. Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan Problem Based

Instruction

D. Tinjauan Materi Hukum Newton tentang gerak

Materi Hukum Newton tentang gerak ditingkat SMA/MA diajarkan

pada peserta didik kelas X. Adapun standar kompetensinya adalah

menerapkan konsep dan prinsip dasar dinamika benda dalam kehidupan

sehari-hari. Dan kompetensi dasar yang ingin dicapai yaitu untuk menerapkan

Hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak lurus, gerak

vertikal, dan gerak melingkar beraturan.50

Sekitar abad ke-17 seorang ilmuwan asal Inggris bernama Sir Isac

Newton menyelidiki tentang gaya dan gerak. Dari hasil penyelidikan dan

eksperimennya Newton mengemukakan pendapat yang dikenal dengan hukum

gerak Newton dan dijabarkan dalam hukum I Newton, Hukum II Newton, dan

hukum III Newton.

a) Hukum I Newton

Newton mengajukan hukum-hukum tentang gerak setelah dia

mempelajari gagasan Galileo tentang gerak, yaitu gerak lurus beraturan

tidak memerlukan gaya. Pada mulanya Newton mengajukan bahwa sebuah

benda yang diam cenderung tetap diam dan sebuah benda yang bergerak

cenderung tetap bergerak dengan kecepatan yang sama dan arah yang

sama (bergerak lurus beraturan) jika tidak ada gaya yang tidak seimbang

bekerja padanya.51

Pernyataan Newton di atas kemudian disebut dengan Hukum

pertama Newton, yang mana bunyi hukum pertama Newton adalah sebagai

berikut :

50 BSNP, Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh / Model Silabus SMA/MA,

(Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional, 2006), hlm. 12. 51 Sunardi, dkk., Fisika Bilingual untuk SMA/MA Kelas X, (Bandung: Yrama Widya,

2008), cet.5, hlm. 173

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Newton’s First Law : Consider a body on which no force acts. If the body is at rest, it will remain at rest. If the body is moving with constant velocity, it will continue to do so.52 Hukum pertama Newton : sebuah benda dianggap tidak dikenai gaya. Jika benda diam, maka benda akan tetap diam. Jika benda bergerak dengan kecepatan konstan, maka benda terus akan bergerak dengan kecepatan konstan.

Dari pernyataan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa benda

cenderung memepertahankan keadaan geraknya, yaitu diam atau bergerak

lurus beraturan jika benda tidak dipengaruhi oleh gaya luar.

Secara matematis, hukum I Newton dapat ditulis:

ه0 =F , dengan v = 0 atau v = konstan (2.1)

dimana:

ه =F resultan gaya (N)

v = kecepatan (m/s)

Hukum I Newton ini sering disebut hukum kelembaman (inertia

law), yang menyatakan setiap benda selalu cenderung mempertahankan

keadaannya.53 Contoh sifat kelembaman benda dapat dirasakan pada

waktu orang naik mobil yang kemudian mendadak direm, maka badan

orang tersebut akan terdorong kedepan. Demikian juga ketika mobil yang

ditumpangi tersebut mendadak maju dari keadaan berhenti, maka badan

orang akan terasa terdorong ke belakang. Hal ini terjadi karena tubuh

orang tersebut cenderung mempertahankan keadaan semula yaitu diam.

Hukum Pertama Newton telah dibuktikan oleh para astronout pada

saat berada di luar angkasa. Ketika seorang astronout mendorong sebuah

pensil (pensil mengambang karena tidak ada gaya gravitasi),pensil

tersebut bergerak lurus dengan laju tetap dan baru berhenti setelah

menabrak dinding pesawat luar angkasa. Hal ini disebabkan karena di luar

angkasa tidak ada udara, sehingga tidak ada gaya gesek yang menghambat

gerak pensil tersebut.

52 Halliday, dkk., Fundamentals of Physics Fifth Edition, (United States of America, 1997), hlm.82

53 M. Suratman, Memahami Fisika SMK, (Bandung, Armico, 2006), hlm. 61

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

b) Hukum II Newton

Seperti yang diketahui bahwa makin besar massa makin kecil

percepatan, walaupun gayanya sama. Newton telah mengemukakan

tentang hukum II nya, bahwa percepatan sebuah benda berbanding terbalik

dengan massanya. Hal ini bisa dituliskan “Percepatan sebuah benda

berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding

terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total

yang bekerja padanya.” 54

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa gaya resultan yang

bekerja pada suatu benda dengan massa tidak sama dengan nol, maka

benda tersebut mengalami percepatan ke arah yang sama dengan gaya.

Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda

berbanding lurus dan searah dengan gaya itu dan berbanding terbalik

dengan massa benda.

Gambar 2.1. benda dengan massa m ditarik oleh gaya F

Secara matematis dapat ditulis:

mF

a =ه (2.2)

Keterangan: a = percepatan (m/s2)

ه =F resultan gaya (N)

m = massa (kg)

Dalam SI, satuan gaya lebih sering disebut newton, disingkat N.

Jadi 1 newton = 1 kg 2sm

Hukum II Newton menghubungkan antara percepatan benda

dengan penyebabnya, yaitu gaya. Dari hukum II Newton bisa didefinisikan

54 Douglas C. Giancoli, Fisika Jilid I, (Jakarta: Erlangga, 2001), hlm. 95.

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

mengenai gaya sebagai aksi yang bisa mempercapat sebuah benda.

Sebagai contoh jika seseorang mendorong gerobak yang kosong dengan

gaya yang sama seperti ketika mendorong gerobak yang penuh, maka

orang tersebut akan menemukan bahwa gerobak yang kosong memiliki

percepatan yang lebih cepat. Sedangkan gerobak yang penuh mempunyai

percepatan yang lebih lambat.

c) Hukum III Newton

Pada Hukum II Newton, mempelajari tentang gaya-gaya yang

mempengaruhi gerakan benda. dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi

dalam Hukum III Newton dikatakan bahwa kenyataan dalam kehidupan

sehari-hari tidak semuanya seperti itu. Ketika sebuah benda memberikan

gaya kepada benda lain maka benda kedua tersebut membalas dengan

memberikan gaya kepada benda pertama, di mana gaya yang diberikan

sama besar tetapi berlawanan arah. Seperti contoh saat kita menendang

batu atau tembok dengan keras, maka kaki kita akan terasa sakit hal ini

disebabkan karena ketika kita menendang tembok atau batu, tembok atau

batu membalas memberikan gaya kepada kaki kita, di mana besar gaya

tersebut sama, hanya berlawanan arah. Jadi Hukum III Newton

dinyatakan: “Jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda kedua,

maka benda kedua juga akan mengerjakan gaya pada benda pertama yang

besarnya sama, tetapi arahnya berlawanan.”55

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa setiap gaya yang

diadakan pada suatu benda, menimbulkan gaya lain yang sama besarnya

dengan gaya tadi, namun berlawanan arah. Jadi, jika sebuah benda

mengerjakan gaya (reaksi) pada benda lain, maka benda kedua akan

melakukan gaya lawan (aksi) terhadap benda pertama.

Gambar 2.2 memperlihatkan adanya gaya aksi dan reaksi antara

tali dengan langit-langit, maupun antara tali dengan lampu.

55 Lilik Hidayat Setyawan, Kamus Fisika Bergambar, (Purwokwrto: Pakar Raya, 2004), hlm. 120.

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

F

T

W

Hukum III Newton atau sering disebut juga hukum aksi-reaksi

dapat dituliskan sebagai berikut :

reaksiaksi FF -= (2.3)

Tanda (-) menunjukkan kedua gaya berlawanan arah.

Dari rumusan hukum III Newton di atas, ada dua hal yang perlu

diperhatikan, yaitu :56

1) Pasangan gaya aksi dan gaya reaksi selalu bekerja pada dua benda

yang berlainan.

2) Besar gaya aksi = besar gaya reaksi, tetapi arahnya berlawanan.

Gaya aksi dan reaksi adalah gaya kontak yang terjadi ketika kedua

benda bersentuhan. Walaupun demikian, Hukum III Newton juga berlaku

untuk gaya tak sentuh, seperti gaya gravitasi yang menarik buah mangga.

Contoh gaya aksi reaksi adalah pada saat seseorang memukul tembok,

orang tersebut memberikan gaya aksi pada tembok, sebaliknya tembok

memberikan gaya reaksi yang besarnya sama dengan gaya yang orang

tersebut berikan, akibatnya orang tersebut merasakan sakit pada

tangannya.

E. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction pada Materi

Hukum Newton tentang Gerak

Ilmu fisika di sekolah menengah diajarkan dengan tujuan agar siswa

mampu menguasai konsep-konsep fisika dan keterkaitannya, serta mampu

menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

Oleh karena itu, dalam pembelajaran fisika, salah satu hal yang harus

56 M. Suratman, Ibid, hlm. 68

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

diperhatikan oleh guru dalam mengajarkan suatu pokok bahasan adalah

pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan,

karena melihat kondisi peserta didik yang mempunyai karakteristik yang

berbeda antara satu dengan yang lainnya dalam menerima materi pelajaran

yang disampaikan oleh guru di kelas, ada peserta didik yang mempunyai daya

serap cepat dan ada pula peserta didik yang mempunyai daya tanggap yang

lama.

Menyikapi kenyataan ini, penulis menilai perlu digunakan model

pembelajaran yang baru yaitu model pembelajaran Problem Based Instruction,

yaitu suatu pembelajaran yang menggunakan masalah dalam kehidupan

sehari-hari untuk belajar cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan

masalah.57 Dalam menunjukkan hal-hal tersebut dengan menghubungkan

peristiwa yang didemonstrasi melalui percobaan sederhana. Selain itu peserta

didik diajak untuk melakukan sebuah percobaan yang berhubungan dengan

kehidupan sehari-hari. Sehingga peserta didik tertarik, antusias, dan

menantang untuk berpikir dalam memecahkan sebuah permasalahan.

Penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction dalam

materi pokok hukum Newton dapat dilakukan dengan langkah-langkah

berikut:58

a. Guru membuka pembelajaran dengan memberikan motivasi yang berkaitan

dengan materi pokok hukum Newton dan memberikan contoh dalam

kehidupan sehari-hari.

b. Guru menyampaikan informasi mengenai fenomena atau cerita materi

pokok hukum Newton tentang gerak untuk memunculkan permasalahan.

c. Guru membentuk kelompok dan membimbing peserta didik mengenai

tugas belajar yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.

d. Guru meminta peserta didik untuk melakukan percobaan secara kelompok

guna mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah mengenai hukum

Newton tentang gerak.

57 Nurhadi, Ibid, hlm. 109 58 Asep Jihad, dan Abdul Haris, Lok.Cit, hlm. 38

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

e. Peserta didik mengamati dan menganalisis percobaan yang dilakukan.

f. Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan hasil pengamatannya dan

menjawab permasalahan yang ada.

g. Guru menunjuk salah satu kelompok secara acak untuk mempresentasikan

hasil diskusinya kepada kelompok lain.

h. Kelompok lain diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau

tanggapan kepada kelompok yang mempresentasikan.

i. Guru memberikan jawaban yang benar dari jawaban peserta didik yang

kurang benar, serta menyimpulkan hasil diskusi yang di presentasikan.

F. Kajian Penelitian yang Relevan

1. Skripsi yang disusun oleh Gathot Sumarsono (4201401007), mahasiswa

Fakultas MIPA UNNES Semarang, dengan judul “Penerapan Problem

Based Instruction Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika

Pokok Bahasan Kinematika Gerak Lurus Pada Siswa Kelas X Semester 1

SMA Negeri 1 Batang Tahun Pelajaran 2005/2006”. Penelitian ini

merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan 2 siklus.

Data hasil kognitif diperoleh dari nilai tes pada akhir siklus, sedangkan

data hasil afektif dan psikomotorik diperoleh dari lembar observasi.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar pada tiap

siklus. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar kognitif siswa sebelum

tindakan (pretes) diperoleh nilai tes rerata 65,2 dengan ketuntasan klasikal

57,5%. Pada siklus I, nilai tes rerata 69,3 dengan ketuntasan klasikal 70%,

untuk hasil belajar afektif nilai rerata siswa 75,43 dengan ketuntasan

belajar klasikal 95%. Sedangkan hasil belajar psikomotorik nilai rerata

siswa 72,9 dengan ketuntasan belajar klasikal 70%. Pada siklus II, nilai tes

rerata 76,4 dengan ketuntasan klasikal 87,5%, untuk hasil belajar afektif

nilai rerata siswa 77,66 dengan ketuntasan belajar klasikal 100%.

Sedangkan hasil belajar psikomotorik nilai rerata siswa 77,7 dengan

ketuntasan belajar klasikal 77,5%.

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

2. Skripsi yang disusun oleh Luluk Arifatul Kharida (4201405008),

mahasiswa Fakultas MIPA UNNES Semarang, dengan judul “Penerapan

Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Instruction)

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Elastisitas

Bahan Kelas XI SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang. Penelitian ini

merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan 2 siklus.

Data hasil kognitif diperoleh dari nilai tes pada akhir siklus, sedangkan

data aktivitas siswa dan aktivitas guru diperoleh dari lembar observasi.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar dari

siklus I ke siklus II, hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian pada siklus I,

untuk hasil belajar kognitif sebesar 62,67 dengan ketuntasan 60%, untuk

nilai aktivitas belajar sebesar 64,62 dengan ketuntasan 50%. Pada siklus II,

untuk hasil belajat kognitif sebesar 72,31 dengan ketuntasan 86,67%,

untuk nilai aktivitas belajar sebesar 76,42 dengan ketuntasan 86,67%.

3. Skripsi yang disusun oleh Adi Suprapto (4201406018), mahasiswa

Fakultas MIPA UNNES Semarang, dengan judul “Penerapan Model

Pembelajaran Problem Based Instruction Materi Fluida Statis Untuk

Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Kelas XI IPA MA Al Asror

Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang

dilaksanakan dengan 2 siklus. Data hasil keterampilan proses diperoleh

dari tes keterampilan proses yang terdapat pada lembar kerja siswa,

sedangkan hasil belajar afektif dan psikomotorik diperoleh dari lembar

observasi selama proses pembelajaran berlangsung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata keterampilan proses

dari siklus I ke siklus II meningkat secara signifikan, begitu juga dengan

hasil belajar afektif dan psikomotorik.

Dari beberapa kajian penelitian di atas, penulis memperoleh gambaran

bahwa pembelajaran menyenangkan merupakan proses pembelajaran yang

berlangsung dalam suasana menyenangkan dan tidak cepat membuat bosan

peserta didik untuk menerima materi pelajaran fisika serta membuat peserta

didik selalu aktif dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di kelas.

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Oleh karena itu, penulis dalam melakukan penelitian tindakan kelas

dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction. Tujuan

dari tindakan ini untuk meningkatkan hasil belajar fisika pada materi pokok

hukum Newton tentang gerak. Sehingga, dalam penelitian ini difokuskan pada

peningkatan hasil belajar fisika khususnya materi pokok hukum Newton

tentang gerak dan keaktifan peserta didik kelas X-2 Semester I MAN

Semarang 1 dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas.

G. Hipotesis Tindakan

Dalam penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis tindakan sebagai

berikut :

Ada peningkatan hasil belajar fisika peserta didik kelas X-2 Semester I

MAN Semarang 1 Tahun Ajaran 2009/2010 setelah menggunakan model

pembelajaran Problem Based Instruction pada materi pokok Hukum Newton

tentang gerak.

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 06 November

sampai 28 November 2009. Penentuan waktu penelitian mengacu pada

kalender akademik sekolah dan silabus pembelajaran mata pelajaran Fisika

kelas X semester gasal. Adapun yang digunakan sebagai tempat penelitian

adalah MAN Semarang 1 yang beralamat di Jl. Brigjen S. Sudiarto

Pedurungan Kidul Kec. Pedurungan Kota Semarang.

B. Subjek Penelitian

Subjek pelaku tindakan adalah peneliti dibantu dengan guru fisika

kelas X-2 MAN Semarang 1. Sedangkan subjek penerima tindakan adalah

siswa kelas X-2 MAN Semarang 1 yang berjumlah 36 peserta didik yang

terdiri dari 12 peserta didik putra dan 24 peserta didik putri.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering

di sebut Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas merupakan

suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.59

Karakteristik penelitian tindakan kelas antara lain adalah sebagai berikut:60

1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksonal

2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya

3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi

4. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik

instruksonal

59 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cetakan Ketujuh, hlm. 3.

60 Zaenal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: CV Yrama Widya, 2008), Cetakan keempat, hlm. 16.

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan melalui proses

pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap seperti gambar 3.1.

Gambar 3.1. Prosedur Pelaksanaan PTK

1. Rencana Tindakan

Penelitian tindakan ini akan dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan

tiap siklus terdiri atas 4 tahapan yaitu : Planning (perencanaan), Action

(tindakan), Observation (pengamatan), Reflection (refleksi).61 Tahapan

pada tiap siklusnya diterapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Planning (perencanaan),

Kegiatan yang dilakukan antara lain:

1) Observasi awal, mengidentifikasi masalah melalui wawancara

dengan guru mata pelajaran dan peserta didik kemudian

merumuskan masalah.

2) Menyusun skenario model pembelajaran Problem Based

Instruction, dengan menyusun perangkat pembelajaran antara lain:

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan petunjuk

pelaksanaan percobaan sederhana atau demonstrasi serta

menyiapkan alat dan bahan yang terkait dengan pelaksanaan

percobaan sederhana atau demonstrasi.

3) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis berbentuk soal essay

yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar kognitif peserta

didik.

4) Menyusun lembar observasi untuk penilaian afektif dan

psikomotorik peserta didik. Lembar observasi afektif dan

psikomotorik yang digunakan berbentuk skala bertingkat, yaitu

61 Masnur Muslich, Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom Action Research) Pedoman

Praktis Bagi Guru Profesional, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2009), hlm. 150.

PERENCANAAN TINDAKAN OBSERVASI REFLEKSI

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

sebuah pernyataan yang diikuti kolom-kolom yang menunjukkan

tingkatan-tingkatan penskoran dengan kriteria yang sudah

ditetapkan.

b. Action (tindakan)

Pelaksanaan tindakan berupa penerapan rencana pembelajaran

yang telah direncanakan yaitu mata pelajaran fisika pada materi pokok

Hukum Newton tentang gerak dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Instruction untuk meningkatkan hasil

belajar peserta didik.

c. Observation (pengamatan)

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat

semua hal yang terjadi pada waktu proses dari penerapan model

pembelajaran Problem Based Instruction.

Pengambilan data tentang hasil belajar melalui tes untuk

kemampuan kognitif, lembar observasi untuk kemampuan afektif dan

psikomotorik.

d. Reflection (refleksi)

Refleksi merupakan kegiatan yang berkenaan dengan proses

dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan. Dari hasil observasi

atau pengamatan, peneliti merefleksi apakah pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik. Jika pelaksanaan siklus I

tidak tuntas berdasarkan indikator keberhasilan, maka dilaksanakan

siklus berikutnya sampai indikator berhasil tercapai.

Kemudian hasil analisis data siklus I digunakan sebagai refleksi

untuk perbaikan pada siklus II. Dan hasil analisis data siklus II

digunakan sebagai refleksi untuk perbaikan pada siklus III. Secara

lebih rinci prosedur berdaur pelaksanaan PTK ini dapat digambarkan

sebagai berikut :62

62 Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Cet I, (Bandung : Yrama Widya,

2006), hlm. 36.

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Gambar 3.2. Alur Penelitian Tindakan Kelas (modifikasi Zainal Aqib)

Permasalahan :

· Pembelajaran monoton berpusat pada guru/ ceramah, kurang melibatkan siswa, kurang memanfaatkan laboratorium.

· Hasil belajar belum optimal · Kemampuan dalam

memecahkan masalah kurang terlatih

Perencanaan I :

Perumusan pembelajaran Problem Based Instruction (membuat perangkat pembelajaran dan kisi-kisi evaluasi)

Pelaksanaan I :

Pelaksanaan pembelajaran Problem Based Instruction untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Pengamatan I :

Pengamatan dan perekaman seluruh proses belajar mengajar oleh peneliti, kemudian dievaluasi untuk dijadikan landasan refleksi 1

Analisis Data I :

Menganalisis data hasil tes siklus 1, lembar observasi dan angket respon peserta didik

Refleksi 1 :

· Peserta didik perlu beradaptasi dengan guru (peneliti) dan model pembelajaran yang dilaksanakan

· Pemberian motivasi · Pembimbingan secara merata

SIK

LUS

I

Perencanaan II :

Perumusan model pembelajaran Problem Based Instruction untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik

Pelaksanaan II :

Pelaksanaan pembelajaran Problem Based Instruction disertai perbaikan untuk mengantisipasi hambatan yang teridentifikasi pada siklus I

Pengamatan II :

Pengamatan seluruh proses belajar mengajar oleh peneliti, kemudian dievaluasi untuk dijadikan landasan refleksi II.

Analisis Data II :

Menganalisis data hasil tes siklus II lembar observasi dan angket respon peserta didik peserta didik

Refleksi II :

· Peserta didik mulai beradaptasi dengan guru (peneliti) dan model pembelajaran yang dilaksanakan

· Peningkatan dalam pemberian motivasi

Belum terselesaikan

SIK

LUS

II

Perencanaan III :

Perumusan pembelajaran Problem Based Instruction untuk meningkatkan hasil belajar

Pelaksanaan III :

Pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Instruction disertai perbaikan untuk mengantisipasi hambatan yang teridentifikasi pada siklus II

Pengamatan III :

Pengamatan seluruh proses belajar mengajar oleh peneliti, kemudian dievaluasi untuk dijadikan landasan refleksi III.

Analisis Data III :

Menganalisis data hasil tes siklus III, lembar observasi dan angket respon peserta didik

Refleksi III :

· Peserta didik telah beradaptasi dengan guru (peneliti) dan model pembelajaran yang dilaksanakan

· Indikator keberhasilan penelitian tercapai

SIK

LUS

III

Belum terselesaikan

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini, penulis sebagai

peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran fisika. Adapun langkah-

langkah dalam pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut :

a. Siklus I

Siklus I dari penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada

hari Jum'at, 06 November 2009 dan Sabtu, 07 November 2009 dengan

tahapan sebagai berikut:

1) Perencanaan

a) Melakukan observasi awal dan mencari informasi

permasalahan pada peserta didik kelas X-2 MAN Semarang 1

dengan melakukan tanya jawab kepada guru mata pelajaran

fisika dan peserta didik yang bersangkutan untuk

mengidentifikasi masalah.

b) Merumuskan tindakan melalui model pembelajaran Problem

Based Instruction untuk meningkatkan hasil belajar yang

meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

c) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) fisika

materi pokok hukum I Newton tentang gerak.

d) Menyusun lembar kerja siswa dan lembar observasi.

e) Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran.

f) Menyusun soal tes untuk mengetahui hasil belajar kognitif

peserta didik.

2) Pelaksanaan

a) Guru membuka pelajaran dengan menyampaikan apersepsi dan

memberi motivasi kepada peserta didik.

b) Peserta didik menanggapi motivasi yang diberikan oleh Guru.

c) Guru menyampaikan tujuan mempelajari hukum I Newton

dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based

Instruction.

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

d) Guru menyampaikan materi pembelajaran hukum I Newton

dengan menghubungkan fenomena-fenomena dalam kehidupan

sehari-hari.

e) Peserta didik mencari fenomena-fenomena yang lain yang

berkaitan dengan materi hukum I Newton.

f) Guru memberikan permasalahan kepada peserta didik yang

berhubungan dengan hukum I Newton.

g) Peserta didik memberi jawaban atas permasalahan yang di

berikan Guru.

h) Guru memberikan respon terhadap jawaban peserta didik.

i) Guru membentuk kelompok masing-masing terdiri dari 5-6

peserta didik dan membagikan lembar kerja siswa.

j) Guru meminta peserta didik untuk melakukan eksperimen

secara kelompok mengenai hukum I Newton.

k) Peserta didik mengamati dan menganalisis percobaan yang

dilakukan.

l) Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil pengamatan

dan membuat kesimpulan.

m) Guru menunjuk salah satu kelompok secara acak untuk

mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok lain.

n) Kelompok lain diberi kesempatan untuk mengajukan

pertanyaan atau tanggapan kepada kelompok yang

mempresentasikan.

o) Guru memberikan kesimpulan dari hasil diskusi yang di

presentasikan.

p) Guru memberikan soal secara individu kepada peserta didik

untuk dikerjakan.

q) Pada saat yang bersamaan pengamat melakukan observasi

terhadap hasil belajar afektif dan psikomotorik peserta didik.

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

3) Pengamatan

Guru mengamati aktivitas peserta didik pada saat proses

pembelajaran berlangsung baik aspek afektif dan psikomotorik

dengan menggunakan lembar observasi yang telah di buat oleh

peneliti.

4) Refleksi

Menganalisis data dari hasil pengamatan aspek afektif dan

psikomotorik dengan menggunakan lembar observasi, serta aspek

kognitif peserta didik pada siklus I. Mengevaluasi proses

pembelajaran pada siklus I untuk tindakan perbaikan pada siklus II

yaitu dengan cara memberi instruksi kepada peserta didik untuk

belajar di rumah mengenai materi hukum II Newton.

b. Siklus II

Siklus II dari penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada

hari Jum'at, 13 November 2009 dan Sabtu, 14 November 2009 dengan

tahapan sebagai berikut:

1) Perencanaan

a) Penyempurnaan siklus I dalam merumuskan tindakan melalui

model pembelajaran Problem Based Instruction untuk

meningkatkan hasil belajar pada siklus II.

b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) fisika

materi pokok hukum II Newton.

c) Penyiapan materi pokok hukum gerak Newton pada sub materi

pokok hukum II Newton.

d) Menyiapkan lembar observasi berupa lembar afektif dan

psikomotorik yang akan digunakan dalam memantau proses

pembelajaran.

e) Menyusun lembar kerja siswa dan membuat kuis untuk

mengetahui kesiapan peserta didik.

f) Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran.

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

g) Menyusun soal tes untuk mengetahui hasil belajar kognitif

peserta didik.

2) Pelaksanaan

a) Guru membuka pelajaran dengan memberi motivasi dan

apersepsi kepada peserta didik.

b) Peserta didik memberi jawaban atas motivasi yang di berikan

oleh Guru.

c) Guru menyampaikan materi tentang hukum II Newton.

d) Guru membentuk kelompok masing-masing terdiri dari 5-6

peserta didik.

e) Guru memberi kuis secara kelompok kepada peserta didik

terkait dengan materi hukum II Newton.

f) Peserta didik memberikan jawaban atas kuis yang diberikan

oleh Guru.

g) Guru memberikan permasalahan kepada peserta didik yang

berhubungan dengan hukum II Newton.

h) Peserta didik menjawab permasalahan yang diberikan oleh

Guru.

i) Guru memberikan respon terhadap jawaban peserta didik.

j) Guru meminta peserta didik untuk melakukan eksperimen

secara kelompok mengenai hukum II Newton.

k) Peserta didik mengamati dan menganalisis percobaan yang

dilakukan.

l) Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil pengamatan

dan membuat kesimpulan.

m) Guru menunjuk salah satu kelompok secara acak untuk

mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok lain.

n) Kelompok lain diberi kesempatan untuk mengajukan

pertanyaan atau tanggapan kepada kelompok yang

mempresentasikan.

o) Guru memberikan kesimpulan dari hasil diskusi yang di

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

presentasikan.

p) Guru memberikan soal secara individu kepada peserta didik

untuk dikerjakan

q) Pada saat yang bersamaan pengamat melakukan observasi

terhadap hasil belajar afektif dan psikomotorik peserta didik.

3) Pengamatan

Guru mengamati aktivitas peserta didik pada saat proses

pembelajaran berlangsung baik aspek afektif dan psikomotorik

dengan menggunakan lembar observasi yang telah di buat oleh

peneliti.

4) Refleksi

Menganalisis data dari hasil pengamatan aspek afektif dan

psikomotorik dengan menggunakan lembar observasi, serta aspek

kognitif peserta didik pada siklus II. Mengevaluasi proses

pembelajaran pada siklus II untuk tindakan perbaikan pada siklus

III.

c. Siklus III

Siklus III dari penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada

hari Jum'at, 20 November 2009 dan Sabtu, 28 November 2009 dengan

tahapan sebagai berikut :

1) Perencanaan

a) Merumuskan tindakan melalui model pembelajaran Problem

Based Instruction untuk meningkatkan hasil belajar pada siklus

III.

b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) fisika

materi pokok hukum III Newton.

c) Menyusun lembar kerja siswa dan menyiapkan lembar

observasi.

d) Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran.

e) Menyusun soal tes untuk mengetahui hasil belajar kognitif

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

peserta didik.

2) Pelaksanaan

a) Guru membuka pelajaran dengan memaparkan sekilas tentang

fenomena hukum III Newton tentang gaya aksi- reaksi.

b) Guru memberi kuis kepada peserta didik terkait dengan materi

hukum III Newton.

c) Peserta didik menjawab kuis yang diberikan oleh Guru.

d) Guru membentuk kelompok masing-masing terdiri dari 5-6

peserta didik.

e) Guru memberikan permasalahan kepada peserta didik.

f) Guru membimbing dan mengarahkan pada masing-masing

kelompok peserta didik untuk melakukan percobaan mengenai

hukum III Newton sesuai dengan petunjuk dan prosedur dalam

lembar kerja siswa.

g) Peserta didik melakukan percobaan dan menganalisis hasil

percobaan.

h) Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil pengamatan

dan membuat kesimpulan.

i) Guru menunjuk satu kelompok secara acak untuk

mempresentasikan hasil eksperimen yang telah dilakukan

kepada kelompok lain.

j) Kelompok lain diberi kesempatan untuk mengajukan

pertanyaan atau tanggapan kepada kelompok yang

mempresentasikan.

k) Guru memberikan kesimpulan dari hasil diskusi yang di

presentasikan.

l) Guru memberikan soal secara individu kepada peserta didik

untuk dikerjakan

m) Pada saat yang bersamaan pengamat melakukan observasi

terhadap hasil belajar afektif dan psikomotorik peserta didik.

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

3) Pengamatan

Guru mengamati aktivitas peserta didik pada saat proses

pembelajaran berlangsung baik aspek afektif dan psikomotorik

dengan menggunakan lembar observasi yang telah di buat oleh

peneliti.

4) Refleksi

Hasil dari analisis pengamatan pada aspek afektif, aspek

psikomotorik dan aspek kognitif peserta didik pada siklus III,

sudah mencapai KKM dan indikator pembelajaran. Maka

penelitian selesai.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X-2

semester 1 MAN Semarang 1 tahun ajaran 2009/2010.

2. Metode pengambilan data

Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Metode Tes

Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan- pertanyaan yang

diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam

bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan) atau dalam

bentuk perbuatan (tindakan). Tes pada umumnya digunakan untuk

menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar

kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran sesuai

dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.63 Selain itu tes dapat

digunakan sebagai berikut :

63 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,(Bandung: Rosda Karya,

1999), Cet. 6, hlm. 35

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

1) Untuk menentukan seberapa baik peserta didik telah menguasai

bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu.

2) Untuk menentukan apakah suatu tujuan telah tercapai.

3) Untuk memperoleh suatu nilai.64

Dalam penelitian ini digunakan tes tertulis yaitu tes yang soal

dan jawaban diberikan oleh siswa berupa bahasa tertulis.65 Tes tertulis

yang digunakan adalah jenis tes esai. Tes esai dapat digunakan untuk

mengukur tujuan-tujuan khusus yang berupa pengertian, sikap,

perhatian, kreatifitas dan ekspresi verbal. Bila dihubungkan dengan

kemampuan kognitif Bloom, maka tes tersebut sangat berguna sekali

untuk mengukur kemampuan: aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi.66

b. Metode Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri

yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Metode

observasi adalah metode untuk mempelajari gejala kejiwaan melalui

pengamatan dengan sengaja, teliti dan sistematis.67

Pengamatan di sini menggunakan lembar observasi yang

termasuk dalam jenis sistem pengamatan dengan membatasi pada

sejumlah variabel, yaitu keaktifan atau partisipasi peserta didik dalam

proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Instruction.

3. Alat Pengambilan Data

Alat pengambilan data disesuaikan dengan jenis data yang akan

diambil, yaitu:

a. Data hasil belajar kognitif peserta didik diperoleh dari nilai tes.

64 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2001),

hlm. 149. 65 Pupuh Fathurrohman, dkk., Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep

Umum & Konsep Islam, (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), Cet.2, hlm.79 66 Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Presindo,

2008), Cet.1, hlm. 75 67 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), hlm. 5.

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

b. Data hasil belajar afektif dan psikomotorik diperoleh dari hasil

pengamatan pada lembar observasi.

E. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan cara

membandingkan hasil belajar peserta didik sebelum tindakan dengan hasil

belajar peserta didik pada tiap siklus. Dalam menganalisis data digunakan

beberapa rumus sebagai berikut :

1. Data Hasil Evaluasi

Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik, digunakan daftar

nilai kognitif. Hasil evaluasi peserta didik diperoleh dari nilai tes akhir

setiap siklus. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif

kualitatif dengan menghitung ketuntasan individu dan persentase

ketuntasan klasikal.

a. Ketuntasan individu

Ketuntasan belajar individu untuk mengetahui hasil belajar

setiap peserta didik. Dengan indikator keberhasilan peserta didik

dikatakan tuntas belajar jika peserta didik memperoleh nilai sesuai

dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65.

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung analisis

deskriptif ketuntasan individu peserta didik, yaitu :68

100´=MaksimumSkor

didikpesertadiperolehyangSkorNilai (3.1)

b. Ketuntasan klasikal

Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik, digunakan daftar

nilai kognitif. Dengan ketuntasan belajar klasikal dinyatakan berhasil

jika persentase peserta didik memperoleh nilai sesuai dengan Kriteria

68 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 207.

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Ketuntasan Minimal (KKM) 65, dan sekurang-kurangnya 85% dari

jumlah seluruh peserta didik di kelas.69

Dari data yang diperoleh pada tiap siklus dianalisis secara

deskriptif kualitatif dengan menghitung persentase ketuntasan belajar

secara klasikal. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut:70

%100´=didikpesertaJumlah

tuntasyangdidikpesertaJumlahPersentase (3.2)

2. Data Hasil Observasi

Data hasil observasi proses pembelajaran adalah dengan

menghitung jumlah skor pengamatan dari penilaian lembar observasi

afektif dan psikomotorik peserta didik. Dalam penilaian hasil belajar

afektif dan psikomotorik digunakan skala dengan rentang dari 4 sampai

dengan 1. Dengan demikian jika dari penelitian ada 5 aspek yang harus

diamati maka skor maksimum adalah 20 dan skor minimum adalah 4. Data

hasil observasi penilaian afektif dan psikomotorik dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut : 71

100´=MaksimumSkor

didikpesertatotalSkorNilai (3.3)

dengan kriteria penilaian keberhasilan sebagai berikut :72

1. Nilai 10 - 29 : sangat kurang

2. Nilai 30 - 49 : kurang

3. Nilai 50 - 69 : cukup

4. Nilai 70 - 89 : Baik

5. Nilai 90 - 100 : sangat baik

69 E..Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Karakteristik dan Implementasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 99.

70 Zaenal Aqib dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung : CV. Yrama Widya, 2009), hlm.. 41.

71 Asep Jihad, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2008), hlm. 125. 72 Ibid,. hlm. 131.

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

3. Aktivitas Belajar Peserta Didik

Indikator yang digunakan untuk mengukur aktivitas peserta didik :

a. Aspek afektif

a) Sikap menerima dengan baik segala aktivitas kelas dengan

memperhatikan penjelasan, bertanya atau menjawab

Skor 4 : Peserta didik memperhatikan, ditanya menjawab

benar

Skor 3 : Peserta didik memperhatikan, ditanya menjawab tapi

salah

Skor 2 : Peserta didik memperhatikan, diam, ditanya tidak

menjawab

Skor 1 : Peserta didik tidak memperhatikan

b) Berpendapat/ sikap dalam diskusi

Skor 4 : Peserta didik mengikuti diskusi dengan aktif dari

awal sampai akhir

Skor 3 : Peserta didik mengikuti diskusi dengan aktif setelah

mendapat peringatan dari guru

Skor 2 : Peserta didik mengikuti diskusi dengan pasif dari

awal sampai akhir

Skor 1 : Peserta didik tidak mengikuti diskusi

c) Sikap memecahkan masalah

Skor 4 : Peserta didik memperhatikan masalah, punya

pemecahan

Skor 3 : Peserta didik memperhatikan masalah, mengikuti

pendapat orang lain

Skor 2 : Peserta didik memperhatikan masalah

Skor 1 : Peserta didik tidak memperhatikan masalah

d) Mengungkapkan ide untuk memecahkan masalah

Skor 4 : Peserta didik mengungkapkan ide 4 kali atau lebih

Skor 3 : Peserta didik mengungkapkan ide 2 kali atau lebih

Skor 2 : Peserta didik mengungkapkan ide 1 kali

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Skor 1 : Peserta didik sama sekali tidak mengungkapkan ide

e) Bekerjasama dalam kelompok

Skor 4 : Peserta didik bekerja sama dalam diskusi dengan

aktif dari awal sampai akhir

Skor 3 : Peserta didik bekerja sama dalam diskusi dengan

aktif setelah mendapat peringatan dari guru.

Skor 2 : Peserta didik bekerja sama dalam diskusi dengan

pasif dari awal sampai akhir

Skor 1 : Peserta didik tidak bekerja sama dalam diskusi

b. Aspek psikomotorik

a) Mempersiapkan alat dan bahan percobaan

Skor 4 : Dapat menyiapkan alat dan bahan percobaan sesuai

dalam LKS dan tanpa memerlukan bantuan guru

Skor 3 : Dapat menyiapkan alat dan bahan percobaan sesuai

dalam LKS dengan memerlukan bantuan guru

(sekali)

Skor 2 : Dapat menyiapkan alat dan bahan percobaan sesuai

dalam LKS dengan memerlukan bantuan guru (lebih

dari sekali)

Skor 1 : Tidak dapat menyiapkan alat dan bahan percobaan.

b) Merangkai alat dan bahan percobaan

Skor 4 : Dapat merangkai alat percobaan sesuai dalam LKS

tanpa memerlukan bantuan guru

Skor 3 : Dapat merangkai alat percobaan sesuai dalam LKS

dengan memerlukan bantuan guru (sekali)

Skor 2 : Dapat merangkai alat percobaan sesuai dalam LKS

dengan memerlukan bantuan guru (lebih dari sekali)

Skor 1 : Tidak dapat merangkai alat percobaan.

c) Melakukan pengamatan dan analisis data

Skor 4 : Dapat melakukan pengamatan dan analisis secara

aktif

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Skor 3 : Dapat melakukan pengamatan secara aktif tetapi

tidak dapat menganalisis

Skor 2 : Tidak dapat melakukan pengamatan tetapi dapat

menganalisis

Skor 1 : Tidak aktif dan tidak dapat menganalisis hasil

percobaan

d) Merapikan kembali alat dan bahan percobaan

Skor 4 : Dapat mengembalikan dan merapikan alat dan bahan

dengan tersusun rapi

Skor 3 : Dapat mengembalikan dan merapikan alat dan bahan

tetapi masih ada 1 alat yang tidak tersusun rapi

Skor 2 : Dapat mengembalikan dan merapikan alat dan bahan

tetapi masih ada 2 alat yang tidak tersusun rapi

Skor 1 : Tidak dapat mengembalikan dan merapikan alat dan

bahan dengan rapi

e) Mempresentasikan hasil percobaan

Skor 4 : Dapat mempresentasikan kesimpulan sesuai

indikator serta dapat menjawab pertanyaan

kelompok lain dengan benar hanya 2 kali

Skor 3 : Dapat mempresentasikan kesimpulan sesuai

indikator serta dapat menjawab pertanyaan

kelompok lain dengan benar hanya 1 kali

Skor 2 : Dapat mempresentasikan kesimpulan sesuai

indikator tetapi tidak dapat menjawab pertanyaan

kelompok lain

Skor 1 : Tidak dapat mempresentasikan kesimpulan sesuai

indikator

F. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila terjadi

peningkatan hasil belajar fisika dan aktivitas peserta didik kelas X-2 MAN

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Semarang 1. Pembelajaran Problem Based Instruction dikatakan

meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar peserta didik apabila

memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Peningkatan hasil belajar siswa yang dilihat dari hasil tes dan persentase

ketuntasan belajar klasikal yang dicapai siswa. Keberhasilan siswa untuk

aspek kognitif dapat dilihat dari tes, jika hasil belajar siswa mencapai nilai

minimal 65 secara individu dan minimal 85% secara klasikal.

2. Terjadi peningkatan aktivitas afektif dan aktivitas psikomotorik siswa dari

siklus I sampai siklus III.

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Kondisi Awal Sebelum Tindakan

Pada tahap sebelum tindakan ini yang dilakukan oleh peneliti

berupa pendokumentasian daftar nama dan melihat proses pembelajaran di

dalam kelas. Dari kegiatan ini didapati siswanya kurang antusias

mengikuti proses pembelajaran. Menurut salah seorang siswa, selama ini

kegiatan pembelajaran di dalam kelas hanya menggunakan metode

ceramah, tidak pernah praktikum seperti kelas-kelas yang lain walaupun

hanya sekali dan kurangnya kesiapan siswa. Hal ini diperkuat oleh

pernyataan dari Bapak Suhardi selaku guru fisika kelas X MAN Semarang

1, bahwa selama ini proses pembelajaran masih menggunakan metode

ceramah (Sabtu, 17 Oktober 2009). Alasannya sederhana, karena sangat

sulit mengajak peran aktif siswa. Kondisi seperti ini didukung oleh hasil

nilai tes ulangan siswa pada materi pokok sebelum penelitian. Adapun

hasil analisis nilai tes yang dialami siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1. Hasil Analisis Nilai Awal Siswa Hasil belajar kognitif siswa Nilai Awal

Jumlah siswa tuntas belajar

Jumlah siswa tidak tuntas belajar

Rata-rata nilai siswa

Persentase ketuntasan

12

24

55,75

33,33%

Berdasarkan data tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa sebelum

mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based

Instruction, ketuntasan hasil belajar klasikal masih jauh di bawah

ketuntasan hasil belajar klasikal yang diharapkan yaitu 85 %.

Dari hasil observasi sebelum penelitian, proses belajar- mengajar

masih didominasi oleh guru, siswa hanya duduk diam mendengarkan

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

penjelasan materi pembelajaran yang disampaikan. Siswa tidak pernah

diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat, guru tidak pernah

melakukan demonstrasi di depan kelas dan siswa tidak pernah diajak ke

laboratorium untuk melakukan percobaan atau mengenal alat-alat yang ada

di dalam laboratorium, dan tidak pernah melakukan diskusi sehingga

menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.

Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika sebelum

tindakan menunjukkan bahwa strategi yang digunakan oleh guru kurang

tepat sehingga hasil belajar yang dicapai siswa menjadi rendah. Dengan

berbekal evaluasi itulah, peneliti membuat perubahan dalam sistem

mengajar agar aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. Adapun desain

pembelajarannya adalah dengan menggunakan model pembelajaran

Problem Based Instruction.

2. Hasil Tindakan Siklus I

a. Perencanaan

Perencanaan dalam siklus I terdiri atas:

1. Menyusun skenario pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman dalam kegiatan belajar

mengajar. Penyusunan RPP tersebut dikonsultasikan beberapa kali

dengan guru fisika sebagai kolaborator dengan menerapkan

pembelajaran Problem Based Instruction.

2. Menyusun lembar kerja siswa (LKS) sebagai pedoman praktikum.

3. Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa yang

meliputi lembar observasi afektif dan psikomotorik.

4. Menyusun tes evaluasi siklus I dengan memperhatikan indikator

pembelajaran siklus I.

b. Pelaksanaan tindakan

Siklus I dilaksanakan pada hari Jum'at, tanggal 6 November

2009, dengan materi hukum I Newton. Pada awal pembelajaran,

peneliti menjelaskan terlebih dahulu tujuan pembelajaran. Peneliti

memulai pembelajaran dengan memberi motivasi kepada siswa yang

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

berkaitan dengan materi hukum I Newton. Peneliti memberi

permasalahan kepada siswa yang berkaitan dengan materi hukum I

Newton. Kemudian peneliti meminta siswa untuk menanggapi

permasalahan yang telah diberikan.

Peneliti membentuk kelompok yang terdiri dari 6 kelompok,

tiap kelompok terdiri dari 6 orang sesuai jadwal piket kelas. Peneliti

mendemonstrasikan tentang hukum I Newton. Kemudian peneliti

memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan diskusi dan

praktek sesuai dengan apa yang didemonstrasikan oleh peneliti dengan

melihat buku panduan praktikum.

Kegiatan praktikum pada penelitian ini dilaksanakan pada hari

Jum'at, tanggal 6 November 2009, mulai pukul 11.00 selama 45 menit.

Setelah diskusi kelompok dan praktikum selesai, peneliti menunjuk

dua orang siswa sebagai perwakilan dari masing-masing kelompok

untuk mempresentasikan hasil praktikum selama 5 menit. Dalam

presentasi hasil praktikum, siswa yang tidak presentasi diberikan

kesempatan untuk bertanya dan menyanggah pendapat temannya.

Siswa yang bertanya dan menyanggah temannya akan memperoleh

tambahan nilai pada penilaian aktivitas siswa. Saat pembelajaran

berlangsung, peneliti dan observer mengamati aktivitas siswa dan

mencatatnya dalam lembar observasi. Setiap selesai presentasi, peneliti

dan siswa yang tidak presentasi memberikan tepuk tangan sebagai

apresiasi. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil praktikum

dan diskusi, kemudian peneliti menyempurnakan dari jawaban siswa

yang belum tepat serta menyimpulkan pembelajaran yang telah

dilakukan. Pada hari Sabtu, tanggal 7 November 2009, siswa

diberikan tes kognitif siklus I dimulai pukul 11.00-11.45 WIB.

c. Pengamatan

1) Pengamatan terhadap aktivitas siswa

Pengamatan terhadap aktivitas siswa yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah pengamatan aktivitas afektif dan psikomotorik

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

siswa. Berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas siswa, diperoleh

hal-hal sebagai berikut:

a) Pada saat berlangsungnya siklus I, sebagian besar siswa masih

pasif dalam kegiatan pembelajaran. Terbukti dalam proses

belajar mengajar berlangsung, siswa masih malu untuk

bertanya serta masih malu untuk mengungkapkan pendapat.

Dalam melakukan praktikum, yang bekerja hanya 2 atau 3

orang dalam tiap kelompok.

b) Penilaian aktivitas afektif setiap siswa yang meliputi:

1) Sikap menerima dengan baik segala aktivitas kelas dengan

memperhatikan penjelasan, bertanya atau menjawab,

2) Berpendapat/sikap dalam diskusi,

3) Sikap memecahkan masalah,

4) Mengungkapkan ide untuk memecahkan masalah,

5) Bekerjasama dalam kelompok.

c) Penilaian aktivitas psikomotorik setiap siswa yang meliputi:

1) Mempersiapkan alat dan bahan percobaan,

2) Merangkai alat dan bahan percobaan,

3) Melakukan pengamatan dan analisis data,

4) Merapikan kembali alat dan bahan percobaan,

5) Mempresentasikan hasil percobaan.

Tabel 4.2 berikut memperlihatkan hasil pengamatan

terhadap aktivitas afektif dan psikomotorik siswa siklus I sesuai

dengan kriteria penilaian.

Tabel 4.2 Hasil pengamatan aktivitas afektif dan

psikomotorik siswa siklus I

No Kategori Penilaian

Aktivitas Afektif Psikomotorik

Jumlah Siswa Persentase Jumlah

Siswa Persentase

1 Baik 11 30,56% 3 8,33%

2 Cukup 8 22,22% 19 52,78%

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

3 Kurang Baik 17 47,22% 14 38,89%

4 Tidak Baik 0 0% 0 0%

Perolehan nilai aktivitas afektif dan psikomotorik siswa

dari siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.3

Tabel 4.3 Perolehan nilai aktivitas afektif dan psikomotorik

siswa siklus I

No Kategori Penilaian Aktivitas Afektif

Aktivitas Psikomotorik

1 Nilai terendah 30 30

2 Nilai tertinggi 85 70

3 Nilai rata-rata 53,75 52,22

2) Pengamatan terhadap hasil tes kognitif siswa

Pada saat berlangsungnya tes siklus I, siswa mengerjakan

soal dengan tenang yaitu siswa semuanya diam dan duduk di

tempatnya masing-masing. Siswa tidak ada yang membuat

keributan dan siswa menyelesaikan tes sesuai dengan waktu yang

telah disediakan. Perolehan hasil belajar kognitif siswa dapat

dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil belajar kognitif siklus I

No Kategori Penilaian Hasil Belajar Kognitif

1 Nilai terendah 36

2 Nilai tertinggi 84

3 Nilai rata-rata 64,11

4 Persentase ketuntasan klasikal 52,77%

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

d. Refleksi

Setelah pelaksanaan dan pengamatan siklus I, peneliti bersama

kolaborator melakukan refleksi untuk mengetahui kelemahan-

kelemahan pada siklus I. Berdasarkan refleksi terhadap perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan dan tes yang telah diberikan di siklus I, guru

melakukan perbaikan pada siklus II untuk meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar siswa.

Kelemahan utama pada siklus I adalah siswa masih belum aktif

dalam kegiatan pembelajaran. Terbukti dalam pengamatan proses

belajar mengajar, masih banyak siswa yang malu untuk

mengungkapkan pendapatnya, malu untuk bertanya dan malu untuk

menyanggah pendapat temannya. Dalam kegiatan praktikum,

kekompakan di dalam kelompok juga belum berjalan, hanya 2 atau 3

orang saja yang melakukan praktikum.

Dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, maka

pada siklus II akan tetap dilaksanakan pembelajaran dengan Problem

Based Instruction. Usaha yang dilakukan guru agar hasil belajar siswa

pada siklus II ini nantinya dapat meningkat adalah dengan

meningkatkan keaktifan siswa baik saat pembelajaran dalam kelas

maupun pembelajaran dalam kelompok melalui kegiatan praktikum

dan pemberian kuis secara kelompok. Peningkatan aktivitas siswa saat

pembelajaran dalam kelas dilakukan dengan memberikan motivasi

kepada seluruh siswa dan pemberian kesempatan untuk bertanya atau

berpendapat pada siswa-siswa yang belum aktif, sedangkan

peningkatan aktivitas siswa saat kegiatan praktikum dalam kelompok

dilakukan dengan pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas

kepada masing-masing anggota kelompok.

3. Hasil Tindakan Siklus II

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus II sama seperti siklus I meliputi:

Pembuatan Rencana Pembelajaran (RPP), pembuatan LKS, serta

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

penyusunan tes siklus II. Perencanaan pada siklus II berdasarkan pada

hasil analisis data lembar observasi dan hasil tes kognitif yang

diberikan pada siklus I.

b. Pelaksanaan tindakan

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 13 November 2009 dengan

materi pokok hukum II Newton, pada proses pembelajaran, peneliti

banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan

peristiwa yang pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari yang

berkaitan dengan materi dan menanyakan tentang materi yang belum

paham yang sudah dipelajari di rumah. Kemudian guru memberi

kesempatan kepada siswa lain yang bisa menjawab pertanyaan

temannya. Kalau tidak bisa menjawab, peneliti baru menjelaskan

kepada siswa.

Peneliti menyuruh siswa membentuk kelompok sesuai dengan

kelompoknya masing-masing. Peneliti mendemonstrasikan tentang

hukum II Newton. Kemudian peneliti memberikan kesempatan kepada

siswa untuk melakukan diskusi dan praktek sesuai dengan apa yang

didemonstrasikan oleh peneliti dengan melihat buku panduan

praktikum.

Pada saat praktikum berlangsung, peneliti dan observer

meningkatkan pemantauan kepada setiap kelompok yang sedang

melakukan praktikum. Kegiatan diskusi dan praktikum ini berlangsung

selama 45 menit. Setelah diskusi dan praktikum selesai, peneliti

menunjuk dua orang siswa dari setiap kelompok untuk

mempresentasikan hasil praktikum selama 5 menit. Siswa yang

ditunjuk dalam mempresentasikan hasil praktikum dipilih secara acak.

Dalam presentasi hasil praktikum, siswa yang lain diberikan

kesempatan untuk bertanya dan menyanggah pendapat temannya.

Siswa yang bertanya dan menyanggah temannya akan memperoleh

tambahan nilai pada penilaian aktivitas siswa. Saat pembelajaran

berlangsung, peneliti dan observer mengamati aktivitas siswa dan

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

mencatatnya dalam lembar observasi. Setiap selesai presentasi, peneliti

dan siswa yang tidak presentasi memberikan tepuk tangan sebagai

apresiasi.

Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil praktikum,

peneliti menyempurnakan jawaban siswa yang belum tepat dan

menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan bersama siswa.

Pada hari Sabtu, tanggal 14 November 2009, siswa diberikan tes

kognitif siklus II dimulai pukul 11.00-11.45 WIB.

c. Pengamatan

1) Pengamatan terhadap aktivitas siswa

Aktivitas pada siklus II mulai meningkat, siswa mulai

berani mengungkapkan peristiwa yang dialami dalam kehidupan

sehari-hari yang berkaitan dengan materi, berani bertanya dan

menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya maupun

peneliti. Saat pembelajaran berlangsung, peneliti beserta observer

mengamati aktivitas siswa dan mencatatnya dalam lembar

observasi.

Tabel 4.5 berikut memperlihatkan hasil pengamatan

terhadap aktivitas afektif dan psikomotorik siswa siklus II sesuai

kriteria penilaian (tertera pada lampiran).

Tabel 4.5 Hasil pengamatan aktivitas afektif dan

psikomotorik siswa siklus II

No Kategori Penilaian

Aktivitas Afektif Psikomotorik

Jumlah Siswa Persentase Jumlah

Siswa Persentase

1 Baik 15 41,67% 10 27,78%

2 Cukup 16 44,44% 18 50,00%

3 Kurang Baik 5 13,89% 8 22,22%

4 Tidak Baik 0 0% 0 0%

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Perolehan nilai aktivitas afektif dan psikomotorik dari

siklus II dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut.

Tabel.4.6 Perolehan nilai aktivitas afektif dan

psikomotorik siswa siklus II

No. Kategori Penilaian Aktivitas Afektif

Aktivitas Psikomotorik

1 Nilai terendah 30 35

2 Nilai tertinggi 90 85

3 Nilai rata-rata 64,44 58,89

2) Pengamatan terhadap tes hasil belajar kognitif siswa

Pada saat berlangsungnya tes siklus II, siswa mengerjakan

soal dengan tenang yaitu siswa semuanya diam dan duduk di

tempatnya masing-masing. Siswa tidak ada yang membuat

keributan dan siswa menyelesaikan tes sesuai dengan waktu yang

telah disediakan. Perolehan nilai siswa siklus II dapat dilihat pada

tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil belajar kognitif siklus II

No Kategori Penilaian Hasil Belajar Kognitif

1 Nilai terendah 52

2 Nilai tertinggi 92

3 Nilai rata-rata 72,56

4 Persentase ketuntasan klasikal 75%

d. Refleksi

Dari analisis data hasil pengamatan dan tes yang telah

diberikan, peneliti bersama kolaborator melakukan refleksi untuk

mengetahui lagi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada siklus II.

Berdasarkan refleksi terhadap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

dan tes yang telah diberikan di siklus II, peneliti melakukan perbaikan

pada siklus III untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Kelemahan yang terjadi pada siklus II tidak jauh beda dengan

siklus I yaitu seluruh siswa belum aktif dalam pembelajaran, terbukti

masih ada beberapa siswa yang tidak mau mengajukan pertanyaan,

tidak berani mengungkapkan pendapatnya dan dalam melaksanakan

praktikum masih ada siswa yang tidak aktif dalam melakukan

praktikum.

Dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, maka

pada siklus III akan tetap dilaksanakan pembelajaran dengan Problem

Based Instruction. Usaha yang dilakukan guru agar hasil belajar siswa

pada siklus III ini nantinya dapat meningkat adalah dengan

meningkatkan keaktifan siswa baik saat pembelajaran dalam kelas

maupun pembelajaran dalam kelompok melalui kegiatan praktikum

dan pemberian kuis. Peningkatan aktivitas siswa saat pembelajaran

dalam kelas dilakukan dengan memberikan motivasi kepada seluruh

siswa untuk mempelajari hukum III Newton terlebih dahulu di rumah

dan memberikan kesempatan untuk bertanya atau berpendapat pada

siswa-siswa yang belum aktif, sedangkan peningkatan aktivitas siswa

saat kegiatan praktikum dalam kelompok dilakukan dengan pembagian

tugas dan tanggung jawab yang jelas kepada masing-masing anggota

kelompok.

4. Hasil Tindakan Siklus III

a. Perencanaan

Pelaksanaan pada siklus III sama seperti siklus II meliputi :

Pembuatan Rencana Pembelajaran (RPP), pembuatan LKS, serta

penyusunan tes siklus III. Perencanaan pada siklus III berdasarkan

pada hasil analisis data lembar observasi dan hasil tes kognitif yang

diberikan pada siklus II.

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

b. Pelaksanaan tindakan

Siklus III dilaksanakan pada tanggal 20 November 2009

dengan materi tentang hukum III Newton, pada waktu proses

pembelajaran, peneliti banyak memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengungkapkan peristiwa yang pernah dialami dalam

kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi dan menanyakan

tentang materi yang belum paham yang sudah dipelajari di rumah.

Kemudian guru memberi kesempatan kepada siswa lain yang bisa

menjawab pertanyaan temannya. Kalau tidak bisa yang menjawab,

guru baru menjelaskan kepada siswa.

Peneliti menyuruh siswa membentuk kelompok sesuai dengan

kelompoknya masing-masing. Peneliti mendemonstrasikan tentang

hukum III Newton. Kemudian peneliti memberikan kesempatan

kepada siswa untuk melakukan diskusi dan praktek sesuai dengan apa

yang didemonstrasikan oleh peneliti dengan melihat buku panduan

praktikum.

Pada saat praktikum berlangsung, peneliti dan observer

meningkatkan pemantauan kepada setiap kelompok yang sedang

melakukan praktikum. Kegiatan diskusi dan praktikum ini selama 45

menit. Setelah diskusi dan praktikum selesai, peneliti menunjuk dua

orang siswa dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil

praktikum selama 5 menit. Siswa yang ditunjuk dalam

mempresentasikan hasil praktikum dipilih secara acak. Dalam

presentasi hasil praktikum, siswa diberikan kesempatan untuk bertanya

dan menyanggah pendapat temannya. Siswa yang bertanya dan

menyanggah temannya akan memperoleh tambahan nilai pada

penilaian aktivitas siswa. Setiap selesai presentasi, peneliti dan siswa

yang tidak presentasi memberikan tepuk tangan sebagai apresiasi.

Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil praktikum,

peneliti menyempurnakan jawaban siswa yang belum tepat dan

menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan bersama siswa.

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Pada hari Jum’at tanggal 01 Desember 2009, siswa diberikan tes

kognitif siklus III dimulai pukul 11.00-11.45 WIB.

c. Pengamatan

1) Pengamatan terhadap aktivitas siswa

Pada siklus III aktivitas afektif maupun psikomotorik siswa

meningkat, jumlah siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan

yang diajukan oleh teman maupun guru semakin meningkat (lihat

pada lampiran aktivitas afektif dan psikomotorik).

Pada siklus III, siswa semakin aktif dalam pembelajaran.

Saat berlangsungnya praktikum, masing-masing kelompok dapat

melakukan praktikum dan bekerjasama dengan sesama anggota

kelompoknya.

Tabel 4.8 berikut memperlihatkan hasil pengamatan

terhadap aktivitas afektif dan psikomotorik siswa siklus III sesuai

dengan kriteria.

Tabel 4.8 Hasil pengamatan aktivitas afektif dan

psikomotorik siswa siklus III

No Kategori Penilaian

Aktivitas Afektif Psikomotorik

Jumlah Siswa Persentase Jumlah

Siswa Persentase

1 Sangat Baik 9 25,00% 4 11,11%

2 Baik 19 52,78% 18 50,00%

3 Cukup 6 16,67% 14 38,89%

4 Kurang Baik 2 5,56% 0 0%

Perolehan nilai aktivitas afektif dan psikomotorik siswa

dari siklus III dapat di lihat pada tabel 4.9 berikut.

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Tabel.4.9 Perolehan nilai aktivitas afektif dan

psikomotorik siswa siklus III

No Kategori Penilaian Aktivitas Afektif

Aktivitas Psikomotorik

1 Nilai terendah 45 50

2 Nilai tertinggi 95 95

3 Nilai rata-rata 77,5 70,14

2) Pengamatan terhadap tes hasil belajar kognitif siswa

Pada saat berlangsungnya tes siklus III, siswa mengerjakan

soal dengan tenang yaitu siswa semuanya diam dan duduk di

tempatnya masing-masing. Siswa tidak ada yang membuat

keributan dan siswa selesai mengerjakan tes sesuai dengan waktu

yang telah disediakan. Hasil belajar kognitif siswa siklus III dapat

di lihat pada tabel 4.10 berikut.

Tabel 4.10 Hasil belajar kognitif siklus III

No Kategori Penilaian Hasil Belajar Kognitif

1 Nilai terendah 58

2 Nilai tertinggi 92

3 Nilai rata-rata 75,94

4 Persentase ketuntasan klasikal 88,88%

Jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 32 siswa

(88,88%). Hal ini menunjukkan bahwa jumlah siswa yang

memperoleh nilai ³ 60 telah mencapai lebih dari 85%.

d. Refleksi

Pada siklus III siswa semakin aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Batas ketuntasan belajar telah mencapai kriteria yang

ditetapkan. Beberapa kekurangan yang masih terjadi pada siklus III

antara lain faktor psikologi individu masing-masing siswa yang

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

berbeda sehingga ada siswa yang aktif dan pasif saat pembelajaran

berlangsung. Kelemahan dapat dijadikan masukan kepada guru untuk

lebih memperhatikan siswa yang masih pasif.

B. Pembahasan

1. Siklus I

Berdasarkan pengamatan awal sebelum diterapkan model

pembelajaran Problem Based Instruction, telah diketahui bahwa hasil

belajar peserta didik terhadap mata pelajaran fisika masih tergolong

rendah. Hal ini, dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil tes belajar dan

persentase ketuntasan klasikal sebesar 55,75 (33,33%).

Hal ini disebabkan karena peserta didik tidak pernah dilibatkan

secara langsung dengan materi pembelajaran terhadap kehidupan nyata.

Selama ini guru belum pernah menerapkan model, metode maupun

pendekatan pembelajaran yang bervariasi. Dari informasi yang diperoleh

peneliti bahwa peserta didik kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran.

Dan selama pembelajaran berlangsung peserta didik lebih banyak

mendengar, menulis dan tidak memperhatikan apa yang dijelaskan oleh

guru. Selain itu peserta didik sulit memahami materi yang bersifat abstrak.

Sehingga peserta didik tidak bersemangat untuk mengikuti pembelajaran

fisika. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran fisika siswa masih

malas dan kurang melibatkan aktivitas siswa, sehingga hasil belajar

peserta didik terhadap mata pelajaran fisika sangat kurang.

Dari analisis hasil tes belajar peserta didik dan informasi yang

diperoleh peneliti sebelum tindakan melalui tanya jawab dengan guru

maupun peserta didik, dijadikan dasar peneliti untuk melakukan penelitian

pada tindakan siklus I.

Pada pembelajaran siklus I ini hasil belajar peserta didik baru

dibangkitkan dengan model pembelajaran Problem Based Instruction.

Dengan menelaah permasalahan dari hasil analisis data hasil belajar

peserta didik yang diberikan kepada peserta didik sebelum tindakan. Dari

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

permasalahan yang dialami oleh peserta didik selama mengikuti

pembelajaran fisika sebelumnya, maka pada siklus I melalui model

pembelajaran Problem Based Instruction diharapkan dapat meningkatkan

hasil belajar peserta didik terhadap mata pelajaran fisika.

Pada siklus I materi yang disampaikan adalah hukum I Newton.

Tindakan pada pembelajaran siklus I dengan menerapkan model

pembelajaran Problem Based Instruction. Pada awal pembelajaran guru

menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru memulai pembelajaran dengan

memberikan motivasi kepada peserta didik dan menjelaskan pengertian

gaya, massa dan percepatan. Guru memberi pertanyaan kepada peserta

didik tentang gaya dan hukum I Newton yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari. Kemudian memberi kesempatan peserta didik untuk

mengungkapkan hal yang mereka ketahui terkait dengan materi hukum I

Newton dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian guru memberi penjelasan

dan mengaitkan fenomena-fenomena yang pernah peserta didik alami

dengan materi yang disampaikan.

Dalam pembelajaran siklus I guru membagi peserta didik menjadi

beberapa kelompok yang terdiri dari 6 anggota kelompok. Dan

memberikan permasalahan kepada peserta didik sebelum peserta didik

melakukan percobaan sederhana yang menunjukkan pengaruh gaya pada

hukum I Newton. Peserta didik diajak ke laboratorium untuk melakukan

percobaan hukum I Newton dengan mempersiapkan alat sendiri, yaitu

sebuah silinder, kelereng, kertas dan mistar. Kemudian guru memberi

kesempatan kepada kelompok peserta didik untuk melakukan percobaan.

Setelah itu peserta didik menganalisis satu persatu kegiatan yang mereka

lakukan. Data yang diperoleh dicatat ke dalam tabel pengamatan pada

lembar kerja kelompok. Dengan bimbingan guru peserta didik

mendiskusikan hasil pengamatan dan mempresentasikan hasil diskusi di

depan kelompok lain. Melalui percobaan tersebut peserta didik dapat

terlibat secara langsung dengan apa yang dipelajarinya.

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Dengan model pembelajaran Problem Based Instruction, membuat

peserta didik aktif untuk melakukan pengamatan terhadap percobaan yang

menunjukkan hukum I Newton, sehingga peserta didik akan memahami

peristiwa tersebut dengan mudah. Melalui kegiatan tersebut diharapkan

peserta didik akan dapat menyimpulkan sendiri hasil percobaan tersebut

melalui diskusi kelompok. Namun pada siklus I ini kebanyakan peserta

didik masih rendah dalam mempelajari buku fisika secara mandiri dan

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dan selama proses

pembelajaran, peserta didik masih banyak yang tidak memperhatikan dari

penjelasan guru dan berbicara sendiri dengan teman sebangkunya.

Karenanya peserta didik perlu diberi bimbingan dan dorongan motivasi

agar peserta didik mempunyai semangat mengikuti pembelajaran mata

pelajaran fisika.

Dari hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam mengikuti

proses pembelajaran Problem Based Instruction, ketuntasan hasil belajar

aspek afektif pada siklus I didapat skor rata-rata kelas 53,75. Sehingga

belum memenuhi ketuntasan belajar yang ditentukan.

Peserta didik dalam menerima aktivitas kelas dengan

memperhatikan penjelasan, bertanya atau menjawab sebesar 57,64%,

peserta didik yang berpendapat/ sikap dalam diskusi 58,33%, sikap peserta

didik dalam memecahkan masalah 59,03%, peserta didik dalam

mengungkapkan ide untuk memecahkan masalah 45,14% sikap peserta

didik dalam bekerja sama dalam kelompok 48,61%. Kelima aspek tersebut

belum mencapai indikator keberhasilan. Hal ini dikarenakan peserta didik

belum terbiasa untuk mengemukakan pendapat atau ide, pertanyaan atau

sanggahan karena malu dan takut salah dalam menyampaikannya, belum

dapat melakukan kerja sama antar anggota kelompok dengan baik.

Ketuntasan belajar aspek psikomotorik pada siklus I dengan skor

rata-rata sebesar 52,22, sehingga belum mencapai ketuntasan belajar yang

ditentukan. Pada aspek psikomotorik ada beberapa aspek yang diamati

dalam penilaian yaitu peserta didik mempersiapkan alat percobaan 50%

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

dilakukan dengan cukup baik. Peserta didik dalam merangkai alat

percobaan sebesar 50% dilakukan dengan cukup baik, melakukan

pengamatan dan analisis data sebesar 47,92% , peserta didik yang

merapikan alat percobaan sebesar 59,03% dan peserta didik yang

mempresentasikan hasil percobaan sebesar 54,12%.

Dari aspek-aspek tersebut masih tergolong kurang kompeten. Hal

ini disebabkan peserta didik masih bingung dalam menggunakan alat dan

bahan percobaan. Selain itu, peserta didik belum terbiasa bekerja sama

dalam kelompok, karena pembelajaran sebelumnya peserta didik belum

pernah diajak untuk melakukan sebuah percobaan maupun diskusi yang

berkaitan dengan materi pembelajaran. Dan peserta didik masih merasa

malu untuk mempresentasikan hasil dari diskusi kelompok.

Ketuntasan hasil belajar kognitif peserta didik dengan menerapkan

model pembelajaran Problem Based Instruction pada siklus I, hasil tes

evaluasi dari 36 peserta didik menunjukan 19 peserta didik sudah tuntas

dan 17 peserta didik belum tuntas, dengan nilai rata-rata 64,11 dan

persentase 52,77%. Dari hasil belajar kognitif belum mencapai ketuntasan

belajar yang ditentukan yaitu 65 sesuai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM) dan ketuntasan belajar klasikal 85% dari jumlah peserta didik.

Berdasarkan hasil analisis, maka peneliti melakukan perbaikan

dalam menerapkan model pemblejaran Problem Based Instruction pada

tindakan siklus II. Ada beberapa hal yang diperhatikan pada peserta didik

dalam tindakan siklus II, dari refleksi siklus I, yaitu sebagai berikut :

a. Motivasi belajar peserta didik lebih ditingkatkan.

b. Keaktifan peserta didik dalam bertanya, menjawab, memecahkan

masalah dan bekerja sama dalam kelompok.

c. Meningkatkan kemampuan dalam mempersiapkan alat, merangkai alat,

melakukan pengamatan, merapikan kembali dan mempresentasikan

hasil percobaan.

d. Hasil belajar kognitif belum mencapai ketuntasan secara klasikal perlu

ditingkatkan.

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

2. Siklus II

Pada siklus II materi yang disampaikan adalah hukum II Newton.

Pembelajaran pada siklus II dengan menerapkan model pembelajaran

Problem Based Instruction, guru memulai pembelajaran dengan

memberikan kuis dan motivasi dengan pengertian gaya gesek, resultan

gaya dan menunjukan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian

peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi sebelumnya

yang belum paham. Kesempatan diberikan kepada peserta didik yang lain

untuk menjawab atau memberi tanggapan dari pertanyaan temannya.

Kemudian guru memberi penjelasan dan meluruskan jawaban yang kurang

tepat kepada peserta didik.

Guru membagi kelompok peserta didik yang terdiri dari 6 anggota

kelompok dan membagikan lembar kerja kelompok kepada masing-masing

kelompok serta peserta didik menyiapkan alat dan bahan percobaan. Yaitu

percobaan hukum II Newton dengan menggunakan neraca pegas, balok,

benang, mistar dan stopwatch. Peserta didik diarahkan untuk melakukan

percobaan sesuai dengan langkah-langkah pada lembar kerja kelompok.

Kemudian peserta didik melakukan percobaan dengan merangkai alat dan

bahan sesuai dengan petunjuk yang ada. Setelah itu peserta didik

mengamati apa yang mereka lakukan. Data pengamatan yang diperoleh

peserta didik kemudian dicatat dalam tabel pengamatan.

Setelah percobaan selesai peserta didik mendiskusikan hasil

percobaan dengan anggota kelompoknya. Guru menunjuk salah satu

kelompok untuk mempresentasikan dari hasil diskusi kelompok kepada

kelompok lain. Kelompok lain mengajukan pertanyaan dan memberi

sanggahan terhadap hasil diskusi yang dipresentasikan. Setiap kelompok

yang selesai mempresentasikan, kelompok lain memberi tepuk tangan

sebagai apresiasi. Kemudian guru meluruskan jawaban peserta didik yang

kurang benar dari hasil diskusi dan menyimpulkannya.

Pembelajaran pada siklus II dengan menerapkan model

pembelajaran Problem Based Instruction, hasil belajar peserta didik

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

meningkat baik. Dari hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam

mengikuti proses pembelajaran Problem Based Instruction, ketuntasan

belajar aspek afektif mengalami peningkatan dari skor rata-rata kelas

53,75 pada siklus I menjadi 64,44 pada siklus II. Sehingga menunjukkan

aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran siklus II meningkat

tetapi belum memenuhi ketuntasan belajar.

Pada siklus II peserta didik dalam bertanya atau menjawab sebesar

68,05%, peserta didik yang berpendapat/ sikap dalam diskusi 65,97%,

sikap peserta didik dalam memecahkan masalah 75,69%, peserta didik

dalam mengungkapkan ide untuk memecahkan masalah 56,94% sikap

peserta didik dalam bekerja sama dalam kelompok 55,55%. Dari kelima

aspek tersebut hanya dua aspek yang belum mencapai indikator

keberhasilan. Hal ini disebabkan karena peserta didik masih malu untuk

berpendapat atau mengemukakan ide, pertanyaan atau sanggahan karena

malu dan takut salah dalam menyampaikannya, belum dapat melakukan

kerja sama antar anggota kelompok dengan baik.

Ketuntasan belajar aspek psikomotorik pada siklus II meningkat

yaitu skor rata-rata sebesar 52,22 pada siklus I menjadi 58,89 pada siklus

II. Dalam penilaian aspek psikomotorik ada beberapa aspek yang diamati

dan dinilai yaitu peserta didik mempersiapkan alat percobaan 60,41%

dilakukan dengan cukup baik. Peserta didik dalam merangkai alat

percobaan sebesar 59,02% dilakukan dengan cukup baik, melakukan

pengamatan dan analisis data sebesar 59,02% dilakukan dengan cukup

baik, peserta didik yang merapikan alat percobaan sebesar 61,80%

dilakukan dengan cukup baik dan peserta didik yang mempresentasikan

hasil percobaan sebesar 54,16% dilakukan dengan cukup baik.

Pada siklus II sebagian peserta didik sudah mempelajari buku-buku

fisika dengan mandiri dan mengerjakan tugas dengan baik. Dan peserta

didik sudah dapat menyusun dan melakukan percobaan sesuai dengan

langkah-langkah percobaan pada lembar kerja kelompok. Selain itu,

peserta didik sudah terbiasa kerjasama dalam kelompok, karena pada

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

siklus I guru sudah menerapkan pembelajaran dengan metode diskusi

kelompok. Sehingga peserta didik memiliki keberanian untuk

mempresentasikan hasil dari diskusi kelompok.

Ketuntasan belajar kognitif peserta didik dengan menerapkan

model pembelajaran Problem Based Instruction pada siklus II, ditunjukan

hasil tes evaluasi yang meningkat. Dari 36 peserta didik 27 peserta didik

sudah tuntas dan 9 peserta didik belum tuntas, dengan nilai rata-rata 72,56

dan persentase 75,00%. Hasil belajar kognitif tersebut sudah mencapai

ketuntasan belajar minimal yang ditentukan yaitu 65 dan untuk ketuntasan

belajar klasikal belum tercapai 85% dari jumlah peserta didik.

Hasil pengamatan selama pembelajaran berlangsung peserta didik

mulai memperhatikan penjelasan dari guru. Dan dalam menggunakan alat

dan bahan percobaan sebagian peserta didik sudah mengerti. Serta

keberanian peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan pendapat

mulai bermunculan. Meskipun peserta didik dalam menyampaikan dengan

rasa malu.

Berdasarkan hasil analisis pada siklus II, untuk peningkatan hasil

belajar sudah mencapai ketuntasan yang ditentukan. Namun ketuntasan

klasikal pada belajar kognitif belum dapat tercapai. Maka peneliti masih

perlu melakukan perbaikan dalam menerapkan model pembelajaran

Problem Based Instruction pada tindakan siklus III. Ada beberapa hal

yang diperhatikan pada peserta didik dalam tindakan siklus III, yaitu

sebagai berikut :

a. Keaktifan peserta didik dalam bertanya dan menjawab ditingkatkan.

b. Hasil belajar kognitif belum mencapai ketuntasan secara klasikal

masih perlu ditingkatkan.

3. Siklus III

Pada siklus III materi yang disampaikan adalah hukum III Newton.

Tindakan pada siklus III tidak jauh berbeda dengan pembelajaran yang

dilakukan pada siklus II. Dimana pembelajaran pada siklus III, guru

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

memulai pembelajaran dengan memberikan kuis dan motivasi yang

berkaitan dengan pengertian gaya, pengaruh gaya dan percepatan pada

hukum III Newton. Peserta didik diminta untuk menyebutkan contoh yang

ada dilingkungan sekitar yang berkaitan dengan materi serta

menjelaskannya. Kemudian guru memberi permasalahan kepada peserta

didik sebagai bahan percobaan dan diskusi.

Guru membagi kelompok peserta didik yang terdiri dari 6 anggota

kelompok dan membagikan lembar kerja kelompok kepada masing-masing

kelompok serta meminta seluruh kelompok untuk menyiapkan alat dan

bahan percobaan. Percobaan yang dilakukan peserta didik adalah

percobaan hukum III Newton. Guru mengarahkan untuk melakukan

percobaan sesuai dengan langkah-langkah pada lembar kerja kelompok.

Peserta didik melakukan percobaan dengan merangkai alat dan

bahan sesuai dengan apa yang ada dalam lembar kerja. Kemudian peserta

didik memasukan pengamatan dan analisis, tetapi setiap siswa harus

melakukan sendiri-sendiri. Setelah itu peserta didik mengamati apa yang

terjadi pada saat mereka melakukan percobaan. Data pengamatan yang

diperoleh peserta didik kemudian dicatat ke dalam tabel pengamatan.

Setelah percobaan selesai peserta didik mendiskusikan hasil

percobaan dengan anggota kelompoknya dan mempresentasikan hasil

diskusi kelompok kepada kelompok lain. Kelompok lain diberi

kesempatan waktu untuk bertanya dan memberi sanggahan terhadap hasil

diskusi yang dipresentasikan. Kemudian guru membenarkan jawaban

peserta didik yang kurang tepat dari hasil diskusi dan menyimpulkan

hasilnya.

Pembelajaran pada siklus III dengan menerapkan model

pembelajaran Problem Based Instruction, hasil belajar peserta didik

meningkat sangat baik. Dari hasil pengamatan aktivitas peserta didik

dalam mengikuti proses pembelajaran Problem Based Instruction,

ketuntasan belajar aspek afektif mengalami peningkatan dari skor rata-rata

kelas 64,44 pada siklus II menjadi 77,50 pada siklus III. Sehingga

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

menunjukkan aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran siklus III

meningkat dan memenuhi ketuntasan belajar sangat baik.

Pada siklus III peserta didik dalam bertanya atau menjawab sebesar

79,86%, peserta didik yang berpendapat/ sikap dalam diskusi 81,25%,

sikap peserta didik dalam memecahkan masalah 81,94%, peserta didik

dalam mengungkapkan ide untuk memecahkan masalah 70,13% sikap

peserta didik dalam bekerja sama dalam kelompok 74,30%. Dari kelima

aspek tersebut semua aspek yang telah mencapai indikator keberhasilan.

Ketuntasan belajar aspek psikomotorik pada siklus III meningkat

yaitu skor rata-rata sebesar 58,89 pada siklus II menjadi 70,14 pada siklus

III. Dalam penilaian aspek psikomotorik ada beberapa aspek yang diamati

dan dinilai yaitu peserta didik mempersiapkan alat percobaan 71,52%

dilakukan dengan baik. Peserta didik dalam merangkai alat percobaan

sebesar 68,05% dilakukan dengan cukup baik, melakukan pengamatan dan

analisis data sebesar 72,22% dilakukan dengan baik, peserta didik yang

merapikan alat percobaan sebesar 70,83% dilakukan dengan baik dan

peserta didik yang mempresentasikan hasil percobaan sebesar 68,05%

dilakukan dengan cukup baik. Dari aspek-aspek tersebut dalam siklus III

dilakukan oleh peserta didik dengan baik. Selain itu peserta didik sudah

terbiasa bekerjasama dalam kelompok baik pada saat melakukan

percobaan maupun diskusi, dan memiliki keberanian untuk menyampaikan

argumen atau pendapat. Sehingga aspek psikomotorik pada siklus III

mencapai indikator yang ditentukan.

Ketuntasan belajar kognitif peserta didik dengan menerapkan

model pembelajaran Problem Based Instruction pada siklus III, ditunjukan

hasil tes evaluasi yang meningkat tinggi. Dari 36 peserta didik 32 peserta

didik sudah tuntas dan 4 peserta didik belum tuntas, dengan nilai rata-rata

kelas sebesar 75,94 dan persentase ketuntasan klasikal 88,88%. Dari hasil

belajar kognitif pada siklus III sudah mencapai ketuntasan belajar yang

ditentukan yaitu nilai KKM sebesar 65 dan ketuntasan belajar klasikal

sebesar 85% dari jumlah peserta didik.

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

4. Gambar Grafik Hasil Analis Data Siklus I, Siklus II dan Siklus III

Perolehan nilai kognitif siswa dari siklus I sampai siklus III dapat

dilihat pada Gambar 4.1.

0

20

40

60

80

100

Siklus I Siklus II Siklus III

Nilai tertinggiNilai Rata-rataNilai terendah

Gambar 4.1 Perbandingan perolehan nilai kognitif siklus I, II, III.

Perbandingan perolehan nilai aktivitas afektif siswa dari siklus I

sampai siklus III dapat dilihat pada gambar 4.2.

0

20

40

60

80

100

Siklus I siklus II siklus III

Nilai TertinggiNilai Rata-rataNilai Terendah

Gambar 4.2 Perbandingan perolehan nilai aktivitas afektif siklus I, II, III.

Perbandingan perolehan nilai aktivitas psikomotorik siswa dari

siklus I sampai siklus III dapat dilihat pada gambar 4.3.

Nila

i N

ilai

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

0

20

40

60

80

100

Siklus I Siklus II siklus III

Nilai TertinggiNilai Rata-rataNilai Terendah

Gambar 4.3 Perbandingan perolehan nilai aktivitas psikomotorik siklus I, II, III.

C. ANALISIS CAPAIAN

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut :

3. Peningkatan hasil belajar siswa yang dilihat dari hasil tes dan persentase

ketuntasan belajar klasikal yang dicapai siswa. Keberhasilan siswa untuk

aspek kognitif dapat dilihat dari tes, jika hasil belajar siswa mencapai nilai

minimal 65 secara individu dan minimal 85% secara klasikal.

4. Terjadi peningkatan aktivitas afektif dan aktivitas psikomotorik siswa dari

siklus I sampai siklus III.

Maka indikator keberhasilan dalam penelitian ini tercapai. Hal ini

dapat dilihat dari hasil tes pada tiap siklus serta hasil aktivitas siswa baik

afektif maupun psikomotorik yang mengalami peningkatan pada tiap

siklusnya. Hasilnya adalah sebagai berikut :

1. Pada siklus I hasil belajar rata-rata adalah 64,11 dengan persentase

ketuntasan 52,77%, aktivitas afektif 53,75 dan aktivitas psikomotoriknya

52,22.

2. Pada siklus II hasil belajar rata-rata adalah 72,56 dengan persentase

ketuntasan 75%, aktivitas afektif 64,44dan aktivitas psikomotoriknya

58,89.

Nila

i

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

3. Pada siklus III hasil belajar rata-rata adalah 75,94 dengan persentase

ketuntasan 88,88%, aktivitas afektif 75,50 dan aktivitas psikomotoriknya

70,14.

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB V

SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran Problem Based

Instruction pada materi pokok hukum Newton tentang gerak dapat

meningkatkan hasil belajar aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa

kelas X-2 MAN Semarang 1 Tahun Ajaran 2009/2010. Peningkatan hasil

belajar dapat dilihat dari kenaikan nilai rerata dan ketuntasan belajar klasikal

dari satu siklus ke siklus berikutnya.

Hasil belajar kognitif mengalami peningkatan. Sebelum penerapan

model pembelajaran Problem Based Instruction, nilai tes rata-ratanya 55,75

dengan ketuntasan belajar klasikal 33,33%. Pada siklus I, nilai tes rata-ratanya

64,11 dan ketuntasan belajar klasikal 52,77%. Pada siklus II, nilai tes rata-

ratanya 72,56 dengan ketuntasan belajar klasikal 75,00%. Pada siklus III, nilai

tes rata-ratanya 75,94 dengan ketuntasan belajar klasikal 88,88%.Hasil belajar

afektif juga mengalami peningkatan. Pada siklus I, nilai rata-ratanya 53,75.

Pada siklus II, nilai rata-ratanya 64,44. Pada siklus III, nilai rata-ratanya 77,50.

Hasil belajar psikomotorik juga mengalami peningkatan. Pada siklus I, nilai

rata-ratanya 52,22. Pada siklus II, nilai rata-ratanya 58,98. Pada siklus III, nilai

rata-ratanya 70,14.

B. Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan

adalah :

1. Problem Based Instruction atau Pembelajaran berdasarkan masalah dapat

dijadikan sebagai alternatif pembelajaran bagi guru dalam upaya

meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Dalam pelaksanaan Problem Based Instruction, jika proses pemecahan

masalah autentik untuk mencari dan mengkonstruksi pengetahuan

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

dilakukan melalui percobaan, maka diperlukan kelengkapan alat-alat

percobaan untuk mempermudah siswa melakukan percobaan dan

memperlancar proses pembelajaran.

3. Bagi peneliti mendatang, disarankan untuk memperhatikan apa yang

menjadi keterbatasan dalam penelitian ini. Sehingga penelitian yang akan

datang dapat terlaksana secara baik dan dapat menghasilkan sesuatu yang

mampu dipertanggungjawabkan.

C. Penutup

Syukur Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah-Nya, maka

terselesaikan penyusunan skripsi yang sederhana ini.

Dengan analisis dan kesimpulan di atas diharapkan penulis dapat

bersifat arif dalam memandang dan memberikan saran guna perbaikan proses

belajar- mengajar yang lebih baik. Dalam penyusunan skripsi ini penulis

masih banyak kekurangan karena terbatasnya literatur yang ada serta kekurang

telitian analisis dari penulis. Namun demikian penulis telah berusaha

semaksimal mungkin agar yang telah penulis paparkan dalam penelitian ini

dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan para pembaca umumnya.

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003).

Ahmad Asy-Syakir Al-Khubuwy, Utsman bin Hasan, Durratu An-Nashihin, (Bandung: Al-Ma’arif, tth).

Arifatul Kharida, Luluk, “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Instruction) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Elastisitas Bahan Kelas XI SMA Islam Sultan Agung I Semarang, Skripsi Fakultas MIPA UNNES Semarang, (Semarang : Perpustakaan UNNES, 2009), t.d.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2001), hlm.

, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008).

Aqib, Zaenal dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung : CV. Yrama Widya, 2009).

, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, Cet I, (Bandung : Yrama Widya, 2008).

Badan Hukum Pendidikan (BHP) (Bandung: Nuansa Aulia, 2009). Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori belajar dan pembelajaran, (Yogyakarta :

Ar-Ruzz Media, 2008), cet. 3. BSNP, Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh / Model Silabus

SMA/MA, (Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional, 2006).

Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya, Al-Jumaanatul ‘Alii, (Bandung : CV. J-Art, 2005).

Dimyati, dkk., Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet.3. Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008). Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,

(Jakarta:Rineka Cipta, 2002), Cet. 2. Fathurrohman, Pupuh, dkk., Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman

Konsep Umum & Konsep Islam, (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), Cet. 2.

Giancoli, Douglas C, Fisika Edisi Kelima Jilid I, (Jakarta : Erlangga, 2001). Halliday, dkk., Fundamentals of Physics Fifth Edition, (United States of America,

1997). Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2008).

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Hidayat Setyawan, Lilik, Kamus Fisika Bergambar, (Purwokerto: Pakar Raya, 2004).

Http://www.idonbiu.com/metode-pembelajaran-efektif-metode_2532.html. (diunduh tgl. 21 September 2009).

Jihad, Asep, dkk., Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2008), cet. 1.

Jogiyanto, Pembelajaran Metode Kasus untuk Dosen dan Mahasiswa, (Yogyakarta: Andi Offset, 2006).

Mulyasa, E., Kurikulum Berbasis Kompetensi, Karakteristik dan Implementasi, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006).

Muslich, Masnur, Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom Action Research) Pedoman Praktis Bagi Guru Profesional, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2009).

Nurhadi, Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban, (Jakarta: Grasindo, 2004). Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009).

Sanjaya, Wina, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), cet. 3

, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2008).

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah (Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an), (Jakarta : Lentera Hati, 2002), Volume. 3.

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), cet. 3.

SM, Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang : RaSAIL Media Group, 2008).

Sumarsono, Gathot, “Penerapan Problem Based Instruction Sebagai upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pokok Bahasan Kinematika Gerak Lurus pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Batang Tahun Pelajaran 2005/2006, Skripsi Fakultas MIPA UNNES Semarang, (Semarang : Perpustakaan UNNES, 2006), t.d.

Sunardi, dkk., Fisika Bilingual untuk SMA/MA Kelas X, (Bandung: Yrama Widya, 2008), cet.5.

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Rosda Karya, 1999), Cet. 6.

Suprapto, Adi, “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction Materi Fluida Statik untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Kelas XI IPA MA AL Asror, Skripsi Fakultas MIPA UNNES Semarang, (Semarang : Perpustakaan UNNES, 2009), t.d.

Suratman, M., Memahami Fisika SMK, (Bandung, Armico, 2006).

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007).

Wicaksono, Agung, Model Pembelajaran Problem Based Instruction-PBI, http://agungprudent.wordpress.com. (diunduh tgl 24 Juni 2009).

Wuryani D. Sri Esti, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Grasindo, 2006), Cet.3.

Yamin, Martinis, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008).

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama

Tempat/Tanggal Lahir

Jenis kelamin

Agama

Kewarganegaraan

Alamat

Riwayat Pendidikan

:

:

:

:

:

:

:

Muhammad Arif

Semarang, 08 Februari 1986

Laki-laki

Islam

Indonesia

Pedurungan Tengah Rt.03/VI Semarang (50192)

Kelurahan Pedurungan Tengah Kecamatan

Pedurungan Kota Semarang.

a. SD N Tlogomulyo 01 Semarang

b. SLTP N 2 Tegowanu Grobogan

c. MAN Semarang 1

d. Fakultas Tarbiyah Jurusan Tadris Fisika IAIN

Walisongo Semarang

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Semarang, 23 Juni 2010

Penulis

Muhammad Arif

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Lampiran 1

DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS X TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Kelas : X-2 Semester : I No Nama L/P

1. Ade Candra Lexmana Laki-laki

2. Afiyatul Islahin Perempuan

3. Ahmad Rifqi Laki-laki

4. Amida Amalia Perempuan

5. Ani Lufiningrum Perempuan

6. Aprilia Ariesty Perempuan

7. Ari Sulistiyo Laki-laki

8. Ayu Setyaningsih Perempuan

9. Dian Putri Susilo Perempuan

10. Dwi Purwati Perempuan

11. Evi Nur Laili Perempuan

12. Fathun Niam Laki-laki

13. Iin Anis Saturrohmah Perempuan

14. Iqbal Abdul Ghoni Laki-laki

15. Isna Alfiatus Sa’adah Perempuan

16. Laila Mutsaqofatul I Perempuan

17. Luthfiyatun Nadhroh Perempuan

18. M. Wafiq Mahtiyar Laki-laki

19. M. Zaenal Arifin Laki-laki

20. M. Nur Kumaidi Laki-laki

21. Mustaqfirin Laki-laki

22. Musyaropah Perempuan

23. Nibras Laila Perempuan

24. Nur Fadlillah Perempuan

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

25. Nurul Hidayati Perempuan

26. Qiqi Rizki Emelia Perempuan

27. Rifka Annisa Perempuan

28 Ruly Kiky Shofa Laki-laki

29 S. Krisa Neqiwati Perempuan

30 Siti Aisah Perempuan

31 Siti Nur Hotimah Perempuan

32 Taufik Hidayat Laki-laki

33 Taufik Aji Arisanto Laki-laki

34 Uliana Shofa Perempuan

35 Uswatun Khasanah Perempuan

36 Yulianti Perempuan

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Lampiran 2

DAFTAR KELOMPOK PESERTA DIDIK

Kelompok I

1. Ahmad Rifqi

2. Amida Amalia

3. Ani Lufiningrum

4. Aprilia Ariesty

5. Ari Sulistiyo

6. Dian Putri Susilo

Kelompok II

1. Ade Candra Lexmana

2. Afiyatul Islahin

3. Ayu Setyaningsih

4. Dwi Purwati

5. Fathun Niam

6. Iqbal Abdul Ghoni

Kelompok III

1. Evi Nur Laili

2. Iin Anis Saturrohmah

3. Isna Alfiatus Sa’adah

4. Laila Mutsaqofatul I

5. M. Zaenal Arifin

6. Ruly Kiky Shofa

Kelompok IV

1. Luthfiyatun Nadhroh

2. M. Nur Kumaidi

3. Mustaqfirin

4. Musyaropah

5. Nibras Laila

6. Nur Fadlillah

Kelompok V

1. M. Wafiq Mahtiyar

2. Nurul Hidayati

3. Qiqi Rizki Emelia

4. Rifka Annisa

5. S. Krisa Neqiwati

6. Siti Aisah

Kelompok VI

1. Siti Nur Hotimah

2. Taufik Hidayat

3. Taufik Aji Arisanto

4. Uliana Shofa

5. Uswatun Khasanah

6. Yulianti

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus I

Sekolah

Mata Pelajaran

Kelas/Semester

Alokasi Waktu

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

:

:

:

:

:

:

:

MAN Semarang 1

Fisika

X / I

2 x 45 menit (2 jam pelajaran)

Menerapkan konsep dan prinsip dasar

kinematika dan dinamika benda titik.

Menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip

dasar dinamika untuk gerak lurus, gerak vertikal,

dan gerak melingkar beraturan.

1. Mendeskripsikan hukum I Newton melalui

percobaan sederhana serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari

2. Memformulasikan hukum I Newton

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu :

1. Menjelaskan pengertian hukum I Newton dan memformulasikannya.

2. Menyelidiki gaya kelembaman sebuah benda.

3. Mengaplikasikan konsep hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari.

B. Materi Pembelajaran

Hukum I Newton

C. Metode Pembelajaran

1. Model : Problem Based Instruction

2. Metode : - Ceramah

- Demonstrasi

- Diskusi kelompok

Lampiran 3

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

D. Langkah-Langkah Kegiatan

Kegiatan Aktivitas waktu

Guru Siswa

Pendahuluan

a. Apersepsi

b. Permasalahan

c. Motivasi

§ Memaparkan

fenomena alam

tentang prinsip

hukum I Newton.

§ Memberikan

permasalahan

kepada siswa

“Mengapa ketika

seseorang naik

mobil yang diam,

lalu mobil digas

dengan cepat maka

tubuh orang

tersebut terdorong

ke belakang?”

§ Memberi respon

terhadap jawaban

siswa kemudian

memberi motivasi

kepada siswa untuk

mencari fenomena

lain yang

menunjukkan

prinsip hukum I

Newton.

§ Memperhatikan,

mendengarkan

dan menjawab

pertanyaan guru.

§ Mengajukan

hipotesis

sementara. Hal

ini dikarenakan

tubuh orang

tersebut

cenderung

mempertahankan

keadaan semula

yaitu diam.

§ Mencari

fenomena lain

yang

menunjukkan

prinsip hukum I

Newton.

10’

Kegiatan Inti § Menjelaskan tujuan 70’

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

pembelajaran yaitu

melaksanakan

percobaan “prinsip

hukum I Newton”.

§ Membimbing siswa

untuk membentuk

kelompok yang

masing-masing

kelompok terdiri

dari 5 orang.

§ Membagi LKS

percobaan,

mengarahkan dan

membimbing siswa

untuk melaksanakan

percobaan “prinsip

hukum I Newton”.

§ Meminta perwakilan

tiap kelompok untuk

menunjukkan hasil

percobaan dan hasil

diskusi

kelompoknya.

§ Menjelaskan dan

meluruskan hasil

diskusi siswa.

Penutup § Membimbing siswa

untuk

menyimpulkan hasil

percobaan.

§ Mengarahkan siswa

§ Menyimpulkan

hasil percobaan

bersama guru.

§ Mengumpulkan

10’

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

untuk

mengumpulkan LKS

percobaan.

§ Memberikan

penghargaan kepada

kelompok yang hasil

kerjanya baik.

LKS percobaan.

§ Menerima

penghargaan dari

guru atas hasil

kerja yang baik.

E. Sumber/Bahan dan Alat Belajar

1. Sumber belajar :

Marthen Kanginan, Fisika 2000 SMU kelas 1, Jakarta : Erlangga, 2000 ط

Sunardi dan Esta Indra Irawan, Fisika Bilingual untuk SMA/MA kelas ط

X semester 1 dan 2, Bandung : Ryama Widya, 2008

2. Bahan dan alat belajar : LKS, kertas, dan silinder

F. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian 2. Bentuk Instrumen 3. Lembar Penilaian 4. Contoh instrumen

: : : :

Tes tertulis dan observasi Soal uraian atau essay Lembar kognitif, afektif dan psikomotorik.

a. Soal uraian

Apakah yang dimaksud dengan hukum kelembaman? Bagaimanakah bunyi hukum I Newton? Jawab : Hukum kelembaman adalah hukum yang menyatakan bahwa setiap benda selalu cenderung mempertahankan posisinya. “Setiap benda akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan kecuali ada gaya yag bekerja padanya.” (skor : 5)

Page 108: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

b. Aspek afektif

Rubrik

No Aspek Skor 1.

2. 3. 4. 5.

Sikap menerima dengan baik segala aktivitas kelas dengan memperhatikan penjelasan, bertanya atau menjawab. Berpendapat/ sikap dalam diskusi Sikap memecahkan masalah Mengungkapkan ide untuk memecahkan maslah Bekerjasama dalam kelompok

4 4 4 4 4

Jumlah 20

c. Aspek psikomotorik

Rubrik

No Aspek Skor 1. 2. 3. 4. 5.

Mempersiapkan alat dan bahan percobaan Merangkai alat dan bahan percobaan Melakukan pengamatan dan analisis data Merapikan kembali alat dan bahan percobaan Mengkomunikasikan hasil percobaan

4 4 4 4 4

Jumlah 20

Guru mata pelajaran,

Suhardi, S.Pd

NIP. 150399718

Semarang, November 2009

Peneliti,

Muhammad Arif NIM. 053611327

Mengetahui,

Kepala MAN Semarang 1

Drs. Syaifudin, M.Pd NIP. 1965 1015 199203 1003

Page 109: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

LEMBAR KEGIATAN SISWA 1

“HUKUM I NEWTON”

A. Tujuan

1. Menyelidiki hukum I Newton

2. Menformulasikan hukum I Newton

B. Permasalahan

“Ketika kalian berada di dalam mobil, tiba-tiba mobil bergerak maka kalian

akan merasakan terdorong ke belakang. Dan pada saat mobil tiba-tiba

berhenti, kalian akan merasakan terdorong ke depan. Mengapa bisa

demikian?”

C. Alat dan Bahan

1. Silinder

2. Kelereng

3. Kertas

4. Meja

5. Mistar

D. Langkah Kerja

1. Letakkan kertas di atas meja, kemudian taruh silinder di atas kertas.

Seperti gambar dibawah ini!

Keterangan :

A = Meja

B = Kertas

C = Kelereng

Panduan Guru

A B C

Page 110: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

2. Amati keadaan silinder pada saat ditarik secara perlahan, saat kertas ditarik

secara cepat dengan sentakan, dan saat kertas ditarik secara perlahan

kemudian dihentikan.

3. Catat pengamatan kalian dalam tabel.

E. Tabel pengamatan

No Kegiatan Jarak

Tarikan

Keadaan

Silinder

1 Kertas ditarik secara

perlahan

100 cm Silinder yang semula diam turut

bergerak bersama kertas

2 Kertas ditarik secara

cepat dengan suatu

sentakan

- Silinder yang semula diam tetap

diam tidak turut bergera bersama

kertas

3 Kertas ditarik secara

perlahan kemudian

dihentikan

50 cm Silinder turut bergerak bersama

kertas, lalu saat kertas berhenti

ditarik kelereng tidak berhenti

bersama kertas melainkan terus

bergerak

F. Pertanyaan

1. Pada saat kalian menarik kertas secara perlahan, maka silinder yang

semula diam turut bergerak bersama kertas, benarkah pernyataan terebut?

Jawab:

Benar, ketika kertas ditarik secara perlahan, silinder yang semula diam

turut bergerak bersama dengan kertas. Silinder yang semula diam tidak

dapat mempertahankan keadaan diamnya karena kertas ditarik dalam

jangka waktu yang lama.

2. Pada saat kalian menarik kertas secara cepat dengan suatu sentakan, maka

silinder tetap diam, benarkah pernyataan terebut?

Jawab:

Page 111: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Benar, ketika kertas ditarik secara cepat dengan suatu sentakan, silinder

yang semula diam tetap diam (tidak turut bergerak bersama kertas). Disini

silinder dapat mempertahankan keadaan diamnya karena kertas ditarik

dalam waktu singkat

3. Pada saat kalian menarik kertas kemudian tarikan dihentikan, maka

silinder turut bergerak kemudian berhenti bersama kertas, benarkah

pernyataan terebut?

Jawab:

Salah. Ketika kertas ditarik secara perlahan, silinder turut bergerak

bersama kertas. Tetapi ketika kertas dihentikan tarikannya, silinder tidak

turut berhenti bersama kertas melainkan terus bergerak. Disini tampak

bahwa silinder yang semula bergerak dapat mempertahankan keadaan

geraknya.

G. Kesimpulan

Bahwa suatu benda cenderung mempertahankan geraknya. Benda yang mula-

mula diam akan mempertahankan keadaan diamnya dan benda yang mula-

mula bergerak akan mempertahankan keadaan geraknya. Oleh karena itu,

hukum I Newton dapat dituliskan secara matematis sebagai berikut:

ه = 0F .

Page 112: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

LEMBAR KEGIATAN SISWA 1

“HUKUM I NEWTON”

H. Tujuan

1. Menyelidiki hukum I Newton

2. Menformulasikan hukum I Newton

I. Permasalahan

“Ketika kalian berada di dalam mobil, tiba-tiba mobil bergerak maka kalian

akan merasakan terdorong ke belakang. Dan pada saat mobil tiba-tiba

berhenti, kalian akan merasakan terdorong ke depan. Mengapa bisa

demikian?”

J. Alat dan Bahan

6. Silinder

7. Kelereng

8. Kertas

9. Meja

10. Mistar

K. Langkah Kerja

1. Letakkan kertas di atas meja, kemudian taruh silinder di atas kertas.

2. Amati keadaan silinder pada saat ditarik secara perlahan, saat kertas ditarik

secara cepat dengan sentakan, dan saat kertas ditarik secara perlahan

kemudian dihentikan.

3. Catat pengamatan kalian dalam tabel.

Page 113: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

L. Tabel pengamatan

No Kegiatan Jarak

Tarikan

Keadaan

Silinder

1 Kertas ditarik secara

perlahan

100 cm

2 Kertas ditarik secara

cepat dengan suatu

sentakan

-

3 Kertas ditarik secara

perlahan kemudian

dihentikan

50 cm

M. Pertanyaan

1. Pada saat kalian menarik kertas secara perlahan, maka silinder yang

semula diam turut bergerak bersama kertas, benarkah pernyataan terebut?

2. Pada saat kalian menarik kertas secara cepat dengan suatu sentakan, maka

silinder tetap diam, benarkah pernyataan terebut?

3. Pada saat kalian menarik kertas kemudian tarikan dihentikan, maka

silinder turut bergerak kemudian berhenti bersama kertas, benarkah

pernyataan terebut?

N. Kesimpulan

..............................................................................................................................

.

..............................................................................................................................

.

..............................................................................................................................

.

..............................................................................................................................

Page 114: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

SOAL SIKLUS I

1. Sebuah benda diletakkan di atas kertas yang berada di permukaan sebuah meja

(gambar di bawah).

a. Bila kertas ditarik dengan sekali sentakan, apa yang terjadi? Jelaskan?

b. Bila kertas ditarik dengan perlahan-lahan, apa yang terjadi? Jelaskan?

2. Mengapa ketika sebuah bus yang mula-mula melaju kencang tiba-tiba

berhenti, maka para penumpang akan mengalami gaya dorongan ke depan?

3. Bagaimanakah definisi dari hukum kelembaman dan bunyi hukum I Newton?

4. Lampu gantung yang bermassa 5 kg, digantungkan pada langit-langit. Jika

percepata gravitasi 9,8 2sm , tentukan tegangan tali penggantung lampu?

5. Tentukan gaya normal yang dikerjakan lantai pada balok bermassa 8 kg:

a) Jika balok diletakkan di atas lantai (gambar a)

b) Jika balok ditekan dengan gaya P = 40 N (gambar b)

Nama :

Kelas :

No. Absen :

P

(b) (a)

Page 115: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

KUNCI JAWABAN SOAL SIKLUS I

No Jawaban Skor Kriteria

1 Diketahui: benda di atas meja

Ditanya:

a. keadaan benda jika kertas ditarik

dengan sekali sentakan?

b. keadaan benda jika kertas ditarik

dengan pelan-pelan?

1

Tiap menyebut 1 poin skor

21

Jawab:

a. ketika kertas ditarik dengan

sekali sentakan, maka benda

yang semula diam tetap diam

tidak tururt bergerak bersama

kertas.

b. Ketika kertas ditarik secara

perlahan, maka benda yang

semula diam turut bergerak

bersama kertas.

4

ü Tiap menjawab dengan

benar skor 2

ü Menjawab tetapi

kurang benar skor 1

ü Menjawab salah skor 0

2 Diketahui: ketika bus melaju dengan

kencang kemudian tiba-tiba berhenti

1/2

Ditanya: kenapa penumpang

mengalami gaya dorong ke depan?

1/2

Jawab:

Jika keadaan mula-mula penumpang

bergerak ke depan relatif terhadap

bumi lalu tiba-tiba berhenti, maka

mereka akan mengalami sifat

kelembaman yang cenderung

mempertahankan keadaan semula,

4

ü Menjawab benar sesuai

kunci jawaban skor 4

ü Menjawab mendekati

benar skor 3

ü Menjawab tidak benar

skor 1

Page 116: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

yaitu bergerak ke depan, sehingga

mereka akan merasakan semacam

gaya dorong ke depan keika tiba-tiba

bus berhenti.

3 Diketahui: kelembaman dan hukum I

Newton

1/2

Ditanya: definisi kelembaman 1/2

· Kelembaman adalah sifat benda

yang selalu cenderung

mempertahankan keadaan

terhadap perubahan gerak yang

terjadi padanya atau posisinya.

4 ü Menyebutkan definisi

dengan tepat skor 4

ü Menyebutkan definisi

kurang tepat skor 3

ü Menyebutkan definisi

tetapi salah skor 1

4 Diket : m = 5 kg

: a = 9,8 2sm

1 ü Tiap menyebut 1 poin

lambang benar skor 21

Ditanya : Tegangan tali (T)......? 1

Jawab : ه = 0F

: T – w = 0

: T = w = mg

= 5 kg x 9,8 2sm

= 49 kg 2s

m = 49 N

3 ü Menyebut rumus

dengan benar skor 1

ü Jawaban akhir benar

dan satuan benar skor 2

ü Jawaban akhir benar

tanpa satuan skor 1

5 Diket : m = 8 kg

: P = 40 N

1 · Tiap menyebut 1 poin

lambang benar skor 21

Ditanya :

a) Gaya normal (N)

b) Gaya normal (N) dengan tekanan

P = 40 N

1 Tiap menyebut 1 poin skor

21

Page 117: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Jawab :

Gaya-gaya yang bekerja pada balok

untuk kasus (a) dan (b) ditunjukkan

pada gambar di bawah ini.

Pada kasus (a)

NmgNmgN

F

4,7888,90

0

=´===-+

ه=

Pada kasus (b)

NNNNmgPN

mgPNF

4,1084,7830

0

0

=+=+=

=--+

ه=

3 ü Menyebut rumus

dengan benar skor 1

ü Jawaban akhir benar,

satuan benar serta

disertai gambar skor 2

ü Jawaban akhir benar

tanpa satuan dan tanpa

gambar skor 1

(a)

N

W

N

W

P

(b)

Page 118: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus II

Sekolah

Mata Pelajaran

Kelas/Semester

Alokasi Waktu

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

:

:

:

:

:

:

:

MAN Semarang 1

Fisika

X / I

2 x 45 menit (2 jam pelajaran)

Menerapkan konsep dan prinsip dasar

kinematika dan dinamika benda titik.

Menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip

dasar dinamika untuk gerak lurus, gerak vertikal,

dan gerak melingkar beraturan.

3. Mendeskripsikan hukum II Newton melalui

percobaan sederhana serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari

4. Memformulasikan hukum II Newton

G. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu :

1. Menjelaskan pengertian hukum II Newton dan memformulasikannya.

2. Menyelidiki hubungan antara percepatan dan gaya.

3. Mengaplikasikan konsep hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari.

H. Materi Pembelajaran

Hukum II Newton

I. Metode Pembelajaran

1. Model : Problem Based Instruction

2. Metode : - Ceramah

- Eksperimen

- Diskusi kelompok

Lampiran 4

Page 119: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

J. Langkah-Langkah Kegiatan

Kegiatan Aktivitas waktu Guru Siswa

Pendahuluan d. Apersepsi e. Permasalahan f. Motivasi

§ Memaparkan

fenomena alam tentang prinsip hukum II Newton.

§ Memberikan permasalahan kepada siswa “ Mengapa antara keranjang yang dikasih barang dagangan terasa lebih berat dibanding dengan keranjang yang kosong?

§ Memberi respon terhadap jawaban siswa kemudian memberi motivasi kepada siswa untuk mencari fenomena lain yang menunjukkan prinsip hukum II Newton.

§ Memperhatikan,

mendengarkan dan menjawab pertanyaan guru.

§ Mengajukan hipotesis sementara. Hal ini dikarenakan tubuh orang tersebut cenderung mempertahankan keadaan semula yaitu diam.

§ Mencari fenomena

lain yang menunjukkan prinsip hukum II Newton.

10’

Kegiatan Inti § Menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu melaksanakan percobaan “prinsip hukum II Newton”.

§ Membimbing siswa untuk membentuk kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang.

§ Membagi LKS percobaan, mengarahkan dan membimbing siswa

70’

Page 120: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

untuk melaksanakan percobaan “prinsip hukum II Newton”.

§ Meminta perwakilan tiap kelompok untuk menunjukkan hasil percobaan dan hasil diskusi kelompoknya.

§ Menjelaskan dan meluruskan hasil diskusi siswa.

Penutup § Membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil percobaan.

§ Mengarahkan siswa untuk mengumpulkan LKS percobaan.

§ Memberikan penghargaan kepada kelompok yang hasil kerjanya baik.

§ Menyimpulkan hasil percobaan bersama guru.

§ Mengumpulkan

LKS percobaan. § Menerima

penghargaan dari guru atas hasil kerja yang baik.

10’

K. Sumber/Bahan dan Alat Belajar

3. Sumber belajar :

Marthen Kanginan, Fisika 2000 SMU kelas 1, Jakarta : Erlangga, 2000 ط

Sunardi dan Esta Indra Irawan, Fisika Bilingual untuk SMA/MA kelas ط

X semester 1 dan 2, Bandung : Ryama Widya, 2008

4. Bahan dan alat belajar : balok, neraca pegas dan mistar

L. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian 2. Bentuk Instrumen 3. Lembar Penilaian 4. Contoh instrumen

: : : :

Tes tertulis dan observasi Soal uraian atau essay Lembar kognitif, afektif dan psikomotorik.

Page 121: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

a. Soal uraian

Jelaskan yang dimaksud dengan m

Fa =ه pada hukum II Newton?

Serta berikan contoh penerapan hukum II Newton dalam kehidupan

sehari-hari

Jawab :

Maksud dari m

Fa =ه adalah bahwa percepatan yang dihasilkan oleh

suatu benda sebanding dengan gaya yang diberikan kepada benda dan

berbanding terbalik dengan massanya.

Contoh penerapan hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari

adalah: pada saat seseorang bersepeda di jalan yang menurun pada saat

menuruni jalan, maka akan terasa kalau laju sepeda tinggi.

(skor : 10)

b. Aspek afektif

Rubrik

No Aspek Skor

1.

2.

3.

4.

5.

Sikap menerima dengan baik segala aktivitas

kelas dengan memperhatikan penjelasan,

bertanya atau menjawab.

Berpendapat/ sikap dalam diskusi

Sikap memecahkan masalah

Mengungkapkan ide untuk memecahkan maslah

Bekerjasama dalam kelompok

4

4

4

4

4

Jumlah 20

Page 122: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

c. Aspek psikomotorik

Rubrik

No Aspek Skor

1.

2.

3.

4.

5.

Mempersiapkan alat dan bahan percobaan

Merangkai alat percobaan

Melakukan percobaan

Merapikan kembali alat dan bahan percobaan

Mengkomunikasikan hasil percobaan

4

4

4

4

4

Jumlah 20

Guru mata pelajaran,

Suhardi, S.Pd

NIP. 150399718

Semarang, November 2009

Peneliti,

Muhammad Arif

NIM. 053611327

Mengetahui,

Kepala MAN Semarang 1

Drs. Syaifudin, M.Pd

NIP. 1965 1015 199203 1003

Page 123: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

LEMBAR KEGIATAN SISWA 2

“HUKUM II NEWTON”

A. Tujuan

1. Menyelidiki hukum II Newton

2. Menformulasikan hukum II Newton

B. Permasalahan

“Pada saat kalian mendorong meja, meja tersebut dapat bergeser. Tetapi

apabila meja di dorong oleh anak balita meja tersebut tidak bergeser. Lain

halnya apabila anak balita mendorong kursi, maka kursi dapat bergeser.

Sedangkan apabila kalian yang mendorong kursi tersebut maka kursi akan

bergeser dengan cepat. Mengapa demikian?”

C. Alat dan bahan

1. Neraca pegas

2. 3 buah balok dengan massa yang berbeda

3. Benang

4. Mistar

5. Stopwatch

D. Langakah kerja

1. Timbang massa beban

2. Susun peralatan seperti pada gambar dibawah!

3. Tarik beban dengan menggunakan neeraca pegas sejauh 150 cm.

4. Nyalakan stopwatch pada saat benda mulai ditarik, matikan stapwatch

pada saat beban/benda sampai pada jarak yang telah ditentukan.

Panduan Guru

B

C

A

Page 124: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

5. Amatilah besar gaya dengan melihat skala yang ditunjukkan oleh neraca

pegas.

6. Ulangi kegiatan di atas sampai 3 kali, kemudian catat hasil pengamatan

kalian dalam tabel

7. Lakukan langkah-langkah di atas pada percobaan 2 dan 3 dengan

menggunakan massa balok yang berbeda.

E. Tabel pengamatan

a) Percobaan 1

Massa balok = ……kg

No F (N) t(s) 1 2 3 ه

s

nt

t

NN

FF

.....

.....

==

==

ه

ه

r

r

b) Percobaan 2

Massa balok = ……kg

No F (N) t(s) 1 2 3 ه

s

nt

t

NN

FF

.....

.....

==

==

ه

ه

r

r

c) Percobaan 3

Massa balok = ……kg

No F (N) t(s)

Page 125: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

1 2 3 ه

sn

tt

NN

FF

.....

.....

==

==

ه

ه

r

r

F. Pertanyaan

1. Apakah dengan mengubah massa benda dalam kegiatan tersebut

mempengaruhi besar gaya?

Jawab:

Ya!

Massa benda dalam kegiatan tersebut mempengaruhi besar gaya yang

diperlukan untuk menarik beban yaitu bahwa semakin besar massa pada

kegiatan tersebut semakin besar juga gaya yang diperlukan untuk menarik

beban.

2. Benarkah bahwa besar gaya untuk menarik benda tergantung pada massa!

Bandingkan!

Jawab:

Massa sebuah balok =……kg

NF .....1 =r

Massa dua balok =……kg

NF .....2 =r

Massa dua balok =……kg

NF .....3 =r

321 FFFrrr

<<

Semakin besar massa, semakin besar gaya

3. Apakah dengan mengubah massa benda dalam kegiatan tersebut

mempengaruhi lamanya waktu yang diperlukan untuk menarik benda?

Page 126: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Jawab:

Ya!

Ketika kita menarik benda yang berat, gerakan benda yang kita tarik pun

lambat; tetapi ketika kita menarik benda yang ringan, banda yang kita tarik

bergerak lebih cepat.

4. Benarkah bahwa lamanya waktu untuk menarik benda tergantung pada

massa! Bandingkan!

Jawab:

Massa sebuah balok = …..kg

stNF

............

1

1

=

=r

r

Massa dua balok = …….kg

stNF

..............

2

2

=

=r

r

Massa tiga balok =……kg

stNF

..............

3

3

=

=r

r

321 tttrrr

<<

Semakin besar massa, semakin lama waktu yang diperlukan untuk menarik

benda.

G. Kesimpulan

Resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sebanding dengan massa ط

benda dan percepatannya.

Percepatan benda berbanding terbalik dengan massanya ط

Page 127: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

LEMBAR KEGIATAN SISWA 2

“HUKUM II NEWTON”

H. Tujuan

1. Menyelidiki hukum II Newton

2. Menformulasikan hukum II Newton

I. Permasalahan

“Pada saat kalian mendorong meja, meja tersebut dapat bergeser. Tetapi

apabila meja di dorong oleh anak balita meja tersebut tidak bergeser. Lain

halnya apabila anak balita mendorong kursi, maka kursi dapat bergeser.

Sedangkan apabila kalian yang mendorong kursi tersebut maka kursi akan

bergeser dengan cepat. Mengapa demikian?”

J. Alat dan bahan

1. Neraca pegas

2. 3 buah balok dengan massa yang berbeda

3. Benang

4. Mistar

5. Stopwatch

K. Langakah kerja

1. Timbang massa beban

2. Susun peralatan seperti pada gambar dibawah!

3. Tarik beban dengan menggunakan neeraca pegas sejauh 150 cm.

4. Nyalakan stopwatch pada saat benda mulai ditarik, matikan stapwatch

pada saat beban/benda sampai pada jarak yang telah ditentukan.

B

C

A

Page 128: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

5. Amatilah besar gaya dengan melihat skala yang ditunjukkan oleh neraca

pegas.

6. Ulangi kegiatan di atas sampai 3 kali, kemudian catat hasil pengamatan

kalian dalam tabel

7. Lakukan langkah-langkah di atas pada percobaan 2 dan 3 dengan

menggunakan massa balok yang berbeda.

L. Tabel pengamatan

a) Percobaan 1

Massa balok = ……kg

No F (N) t(s) 1 2 3 ه

s

nt

t

NN

FF

.....

.....

==

==

ه

ه

r

r

b) Percobaan 2

Massa balok = ……kg

No F (N) t(s) 1 2 3 ه

s

nt

t

NN

FF

.....

.....

==

==

ه

ه

r

r

c) Percobaan 3

Massa balok = ……kg

No F (N) t(s)

Page 129: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

1 2 3 ه

sn

tt

NN

FF

.....

.....

==

==

ه

ه

r

r

M. Pertanyaan

1. Apakah dengan mengubah massa benda dalam kegiatan tersebut

mempengaruhi besar gaya?

2. Benarkah bahwa besar gaya untuk menarik benda tergantung pada massa!

Bandingkan!

3. Apakah dengan mengubah massa benda dalam kegiatan tersebut

mempengaruhi lamanya waktu yang diperlukan untuk menarik benda?

4. Benarkah bahwa lamanya waktu untuk menarik benda tergantung pada

massa! Bandingkan!

N. Kesimpulan

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Page 130: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

SOAL SIKLUS II Kerjakan soal-soal berikut ini!

1. Apa yang dimaksud m

Fa =ه pada hukun II newton ?

2. Sebuah mobil bermassa 800 kg dipercepat oleh mesinnya dari keadaan diam

sampai 50 m/s dalam waktu 25 s. Jika gesekan jalan dan hambatan angin

diabaikan, tentukan gaya mesin yang menghasilkan percepatan ini!

3. Sebuah balok yang massanya 5 kg meluncur di atas lantai sejauh 6 m dalam

waktu 3 s karena pengaruh sebuah gaya konstan yang bekerja padanya.

Hitunglah besar gaya tersebut?

4. Lengkapi tabel berikut dengan menggunakan hukum II Newton tentang gerak:

Resultan gaya (N) Massa (kg) Percepatan ( 2-ms )

4,2 9,0 .......

....... 7,5 3

14 ....... 2,4

5.

Dua balok yang bersentuhan diam di atas lantai licin (lihat gambar). Jika gaya

horizontal 150 N dikerjakan pada balok 45 kg, hitunglah:

a) Percepatan masing-masing balok,

b) Gaya kontak antar balok

Nama :

Kelas :

No. Absen :

150 N

45 kg 30 kg

Page 131: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

KUNCI JAWABAN SOAL SIKLUS II

No Jawaban Skor Kriteria

1 Diketahui: m

fa ه= 1/2 Menyebutkan yang

diketahui skor 1/2

Ditanya: arti atau maksud dari

mfa ه

=

1/2

Jawab: bahwa percepatan yang

dihasilkan oleh suatu benda

sebanding dengan gaya yang

diberikan kepada benda dan

berbanding terbalik dengan

massanya.

4 ü Menjelaskan dengan

benar skor 4

ü Menjelaskan kurang

benar skor 3

ü Menjelaskan salah skor

1

2 Diketahui: m = 800 kg

: v = 50 sm

: t = 25 s

1,5 ü Menyebut 1 poin

beserta satuan skor 1/2

Ditanya: F ……?

0

Jawab: atvv += 0

2

0

2

25050

sma

a

tvva

=

-=

-=

Gaya yang dihasilkan mesin mobil,

F, adalah:

( )( )NF

FmaF

16002800

==

ه=

3,5 ü Menyebut rumus

dengan benar skor 2

ü Jawaban akhir benar

dan satuan benar skor

1,5

ü Jawaban akhir benar

tanpa satuan atau

satuan salah skor 1

Page 132: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

3 Diketahui: m = 5 kg

: s = 6 m

: t = 3 s

1,5 ü Menyebut 1 poin

beserta satuan skor 1/2

Ditanya: F ……? 0

Jawab: karena gaya konstan, maka

percepatan juga konstan. Sehingga

percepatan dicari dengan:

20 2

1 attvs +=

2

21 ats = 2

2tsa =

( )( )23

62sma = 23,1

sma =

Jadi F adalah: amF ه=×

3,15 ×=F

NF 5,6=

3,5 ü Menyebut rumus

dengan benar skor 2

ü Jawaban akhir benar

dan satuan benar skor

1,5

ü Jawaban akhir benar

tanpa satuan atau

satuan salah skor 1

4 Diketahui:

baris 1: NF 2,4= ; kgm 0,9=

baris 2: kgm 5,7= ; 23 -= msa

baris 3: NF 14= ; 24,2 -= msa

1 ü Menyebut 1 poin

beserta satuan skor

0,167

Ditanya:

baris 1: a ……..?

baris 2: F …….?

baris 3: m …….?

1 ü Menyebut 1 poin

beserta satuan skor 1/3

Jawab:

baris 1: amF ه=×

mFa ه

= = kgN

0,92,4 = 246,0 -ms

baris 2 : amF ه=× 235,7 -×= mskgF = 22,5 N

3 ü Menjawab 3 baris

benar dengan satuan

benar skor 3

Page 133: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

baris 3 : amF ه=×

aFm ه

=

m = 24,214

-msN =5,83 2-ms

5 Diketahui: kgm 451 = ; kgm 302 =

NF 150=

1/2 Menyebutkan yang

diketahui skor 1/2

Ditanya:

a) a masing-masing balok?

b) P atau gaya kontak?

1/2

ü Menyebut 1 poin skor

1/4

Jawab:

Gaya-gaya horizontal yang bekerja

pada balok 1m dan 2m ditunjukkan

pada gambar di bawah ini:

a) tinjau sistem 1m dan 2m :

amF ه=×

( ) ammNNP ×+=+-+ 212112

( )ammP 21 +=

4

ü Menyebut rumus

dengan benar skor 1

ü Jawaban akhir benar,

satuan benar serta

disertai gambar skor 3

ü Jawaban akhir benar,

satuan benar dan tanpa

gambar skor 2

ü Jawaban akhir benar,

tanpa satuan dan tanpa

gambar skor 1

1FP =

1N

1W

2,1N

1m

2W

1,2N

2N

Page 134: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

( )21 mmPa+

= = ( )kgkgkg3045

150+

22 -= msa

b) Gaya kontak antarbalok adalah

2,1N atau 1,2N

Tinjau sistem 2m ه : = maF

amN ×= 221 2

21 230 -×= mskgN

NN 6021 =

Page 135: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus II

Sekolah

Mata Pelajaran

Kelas/Semester

Alokasi Waktu

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

:

:

:

:

:

:

:

MAN Semarang 1

Fisika

X / I

2 x 40 menit (2 jam pelajaran)

Menerapkan konsep dan prinsip dasar

kinematika dan dinamika benda titik.

Menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip

dasar dinamika untuk gerak lurus, gerak vertikal,

dan gerak melingkar beraturan.

5. Mendeskripsikan hukum III Newton melalui

percobaan sederhana serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari

6. Memformulasikan hukum III Newton

M. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu :

1. Memformulasikan dan menjelaskan pengertian hukum III Newton.

2. Mengaplikasikan konsep hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari.

N. Materi Pembelajaran

Hukum III Newton

O. Metode Pembelajaran

1. Model : Problem Based Instruction

2. Metode : - Ceramah

- Eksperimen

- Diskusi kelompok

Lampiran 5

Page 136: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

P. Langkah-Langkah Kegiatan

Kegiatan Aktivitas waktu

Guru Siswa

Pendahuluan

g. Apersepsi

h. Permasalahan

i. Motivasi

§ Memaparkan

fenomena alam

tentang prinsip

hukum III Newton.

§ Memberikan

permasalahan

kepada siswa “Apa

yang terjadi ketika

kita mendorog

tembok dengan

memakai sepatu

roda ?”

§ Memberi respon

terhadap jawaban

siswa kemudian

memberi motivasi

kepada siswa

untuk mencari

fenomena lain

yang menunjukkan

prinsip hukum III

Newton.

§ Memperhatikan,

mendengarkan dan

menjawab

pertanyaan guru.

§ Mengajukan

hipotesis

sementara. Hal ini

dikarenakan tubuh

orang tersebut

cenderung

mempertahankan

keadaan semula

yaitu diam.

§ Mencari fenomena

lain yang

menunjukkan

prinsip hukum III

Newton.

10’

Kegiatan Inti § Menjelaskan tujuan

pembelajaran yaitu

70’

Page 137: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

melaksanakan

percobaan “prinsip

hukum III

Newton”.

§ Membimbing siswa

untuk membentuk

kelompok yang

masing-masing

kelompok terdiri

dari 5 orang.

§ Membagi LKS

percobaan,

mengarahkan dan

membimbing siswa

untuk

melaksanakan

percobaan “prinsip

hukum III

Newton”.

§ Meminta

perwakilan tiap

kelompok untuk

menunjukkan hasil

percobaan dan hasil

diskusi

kelompoknya.

§ Menjelaskan dan

meluruskan hasil

diskusi siswa.

Penutup § Membimbing siswa

untuk

§ Menyimpulkan

hasil percobaan

10’

Page 138: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

menyimpulkan

hasil percobaan.

§ Mengarahkan siswa

untuk

mengumpulkan

LKS percobaan.

§ Memberikan

penghargaan

kepada kelompok

yang hasil kerjanya

baik.

bersama guru.

§ Mengumpulkan

LKS percobaan.

§ Menerima

penghargaan dari

guru atas hasil

kerja yang baik.

Q. Sumber/Bahan dan Alat Belajar

5. Sumber belajar :

Marthen Kanginan, Fisika 2000 SMU kelas 1, Jakarta : Erlangga, 2000 ط

Sunardi dan Esta Indra Irawan, Fisika Bilingual untuk SMA/MA kelas ط

X semester 1 dan 2, Bandung : Ryama Widya, 2008

6. Bahan dan alat belajar : balok, neraca pegas dan mistar

R. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian 2. Bentuk Instrumen 3. Lembar Penilaian 4. Contoh instrumen

: : : :

Tes tertulis dan observasi Soal uraian atau essay Lembar kognitif, afektif dan psikomotorik.

a. Soal uraian

Bagaimana bunyi hukum III Newton dan sebutkan cirri-cirinya? Jawab : “Ketika suatau benda memberikan gaya pada benda kedua, maka benda kedua tersebut akan memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap arah gaya benda yang pertama”. Cirri-ciri yang dimiliki adalah: Gaya-gaya yang bekerja sama besar ط Arah gayanaya berlawanan ط

Page 139: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Bekerja pada dua benda yang berbeda ط(skor : 10)

b. Aspek afektif

Rubrik

No Aspek Skor 1.

2. 3. 4. 5.

Sikap menerima dengan baik segala aktivitas kelas dengan memperhatikan penjelasan, bertanya atau menjawab. Berpendapat/ sikap dalam diskusi Sikap memecahkan masalah Mengungkapkan ide untuk memecahkan maslah Bekerjasama dalam kelompok

4 4 4 4 4

Jumlah 20

c. Aspek psikomotorik

Rubrik

No Aspek Skor 1. 2. 3. 4. 5.

Mempersiapkan alat dan bahan percobaan Merangkai alat percobaan Melakukan percobaan Merapikan kembali alat dan bahan percobaan Mengkomunikasikan hasil percobaan

4 4 4 4 4

Jumlah 20

Guru mata pelajaran,

Suhardi, S.Pd NIP. 150399718

Semarang, November 2009 Peneliti,

Muhammad Arif NIM. 053611327

Mengetahui,

Kepala MAN Semarang 1

Drs. Syaifudin, M.Pd NIP. 1965 1015 199203 1003

Page 140: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

LEMBAR KEGIATAN SISWA 3

“HUKUM III NEWTON”

A. Tujuan

1. Menyelidiki hukum III Newton

2. Memformulasikan hukum III Newton

B. Permasalahan

“Dalam posisi berdiri tegak dengan kedua kaki tidak boleh bergerak

miringkan terus tubuh kalian, maka suatu waktu kalian akan jatuh. Tetapi jika

kalian memiringkan tubuh dengan satu tangan menekan dinding kalian tidak

jatuh. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?”

C. Alat dan bahan

1. 2 neraca pegas

2. Gelas plastik

3. Uang logam ratusan 40 buah

4. Benang

D. Langkah kerja

1. Kaitkan ujung neraca pegas A pada statif.!

2. Kaitkan ujung lain neraca pegas A pada neraca pegas B!

3. Gantungkan gelas plastik pada neraca pegas B kemudian isi dengan uang

logam, catat skala yang ditunjukkan oleh neraca pegas A dan B

Panduan Guru

Page 141: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

4. Ulangi langkah-langkah diatas dengan menambah massa uang logam.

E. Tabel pengamatan

No Jumlah uang logam Neraca pegas A

F1 (N)

Neraca pegas B

F2 (N)

1. 10

2. 20

3. 30

4. 40

F. Pertanyaan

1. Apa yang terjadi pada saat gelas diisi dengan kepingan uang logam?

Bagaimana gaya aksi dan reaksi yang bekerja pada kegiatan ini?

Jawab:

Pada saat gelas diisi dengan kepingan uang logam, skala yang

ditunjukkan pada kedua neraca pegas tersebut sama. Hal tersebut

menunjukkan bahwa neraca pegas A mengukur gaya normal (reaksi)

dan neraca pegas B mengukur gaya berat (aksi). Akan tetapi besar

gaya dari kedua neraca pegas tersebut besarnya sama dan arahnya

berlawanan.

2. Apa yang dapat kalian simpulkan dari kegiatan diatas?

Neraca pegas (A)

Neraca pegas (B)

Gelas plastik Statif

Page 142: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Jawab:

Besar gaya yang diberikan oleh neraca pegas A sama dengan gaya yang

diberikan oleh neraca pegas B atau dengan kata lain besar aksi sama

dengan reaksi, dan arahnya berlawanan.

G. Kesimpulan

:Hukum III Newton berbunyi ط

“Ketika suatau benda memberikan gaya pada benda kedua, maka benda

kedua tersebut akan memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan

arah terhadap benda yang pertama”.

:Secara matematis hukum III Newton dinyatakan sebagai berikut ط

Page 143: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

LEMBAR KEGIATAN SISWA 3

“HUKUM III NEWTON”

H. Tujuan

1. Menyelidiki hukum III Newton

2. Memformulasikan hukum III Newton

I. Permasalahan

“Dalam posisi berdiri tegak dengan kedua kaki tidak boleh bergerak

miringkan terus tubuh kalian, maka suatu waktu kalian akan jatuh. Tetapi jika

kalian memiringkan tubuh dengan satu tangan menekan dinding kalian tidak

jatuh. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?”

J. Alat dan bahan

1. 2 neraca pegas

2. Gelas plastik

3. Uang logam ratusan 40 buah

4. Benang

K. Langkah kerja

1. Kaitkan ujung neraca pegas A pada statif.!

2. Kaitkan ujung lain neraca pegas A pada neraca pegas B!

3. Gantungkan gelas plastik pada neraca pegas B kemudian isi dengan uang

logam, catat skala yang ditunjukkan oleh neraca pegas A dan B

Page 144: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

4. Ulangi langkah-langkah diatas dengan menambah massa uang logam.

L. Tabel pengamatan

No Jumlah uang logam Neraca pegas A

F1 (N)

Neraca pegas B

F2 (N)

1. 10

2. 20

3. 30

4. 40

M. Pertanyaan

1. Apa yang terjadi pada saat gelas diisi dengan kepingan uang logam?

Bagaimana gaya aksi dan reaksi yang bekerja pada kegiatan ini?

2. Apa yang dapat kalian simpulkan dari kegiatan diatas?

N. Kesimpulan

:Hukum III Newton berbunyi ط

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Neraca pegas (A)

Neraca pegas (B)

Gelas plastik Statif

Page 145: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

:Secara matematis hukum III Newton dinyatakan sebagai berikut ط

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Page 146: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

SOAL SIKLUS III

Kerjakan soal-soal berikut ini! 1. Mengapa saat tangan kita memukul tembok dengan gaya F, maka tangan kita

akan merasa kesakitan?

2. Sebuah mobil sport bertabrakan dengan sebuah truk bermuatan penuh.

Kendaraan manakah yang memperoleh gaya kontak yang lebih besar?

Kendaraan manakah yang memperoleh percepatan lebih besar?

3. Dari gambar dibawah ini yang termasuk gaya aksi reaksi adalah ……

4. Beban yang beratnya 30 N digantungkan pada neraca pegas, maka neraca

pegas akan memberikan reaksi sebesar …. ke arah …..

5. Umar memiliki kereta api mainan yang dijalankan menggunakan baterai.

Rangkaian kereta api terdiri satu lokomotif dan empat gerbong yang massanya

sama, yaitu 400 gram. Daya baterai mengakibatkan lokomotif dapat menarik

rangkaian gerbong dengan gaya 4 N, maka berapakah tegangan penggandeng

antara lokomotif dengan gerbong pertama?

Nama :

Kelas :

No. Absen :

T2

T1

P2

P1

W 1W

Page 147: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

KUNCI JAWABAN SOAL SIKLUS III

No Jawaban Skor Kriteria

1 Diketahui: saat tangan memukul

tembok, maka tangan merasa

kesakitan.

1/2 Menganalisis soal secara

benar skor 1/2

Ditanya: penyebabnya?

Jawab: Karena tembok memberikan

reaksi dengan gaya tolak F yang

berlawanan arah dan sama besar

dengan aksi gaya F pukulan tangan

kita ketembok. Gaya tolak F inilah

yang menyebabkan tangan kita

merasakan kesakitan.

4,5 ü Menjawab dengan

benar skor 4,5

ü Menjawab kurang

benar skor 3

ü Menjawab salah skor

1/2

2 Diketahui: mobil sport bertabrakan

dengan truck bermuatan.

1/2 Menganalisis soal secara

benar skor 1/2

Ditanya: mana yang mendapat gaya

kontak lebih besar? Dan mana yang

mendapat percepatan lebih besar?

Jawab:

Sesaat setelah tabrakan, mobil sport

mengerjakan gaya pada truk (aksi).

Truk memberikan reaksi dengan

mengerjakan gaya pada mobil sport

(reaksi). Menurut hukum III Newton,

4,5 ü Menjawab dengan

benar skor 4,5

ü Menjawab kurang

benar skor 3

ü Menjawab salah skor

1/2

Page 148: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

besar aksi = besar reaksi tetapi

arahnya berlawanan dengan arah

reaksi. Jelaslah bahwa gaya kontak

yang dperoleh mobil sport dan truk

adalah sama besar.

3 Diketahui: gambar pada soal dengan

keterangan 2P ; 1P ; 1T ; 2T ; W dan 1W

1 Menganalisis soal secara

benar skor 1

Ditanya: yang termasuk aksi reaksi?

Jawab: W dan 1W , P1 dan T1, T2 dan

P2

4 ü Menjawab dengan

benar skor 4

ü Menjawab kurang

benar skor 2

ü Menjawab salah skor

½

4 Diketahui: NF 30= (aksi) 1/2 Menyebutkan benar skor

1/2

Ditanya: besar reaksi dan arahnya? 1/2

Jawab: besar reaksi adalah 30 N dan

arahnya ke bawah.

4 ü Menganalisis soal

menggunakan hukum

III Newton dan

menjawab dengan

benar skor 4

ü Menjawab benar

tetapi arah salah skor

2,5

Page 149: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

5 Diketahui: grmm 400= ; NF 4= 1 Menyebutkan 1 point

skor 1

Ditanya: T……?

Jawab: aksireaksi FF -=

NFT 1-=-=

Jadi, tegangan penggandeng antara

lokomotif dengan gerbong pertama

adalah – 1 N dan sebaliknya tegangan

penggandeng antara gerbong pertama

dengan lokomotif adalah 1 N.

4 ü Menuliskan rumus

benar skor 1

ü Jawaban benar,

satuan benar dan ada

kesimpulan skor 3

ü Jawaban benar,

satuan benar tetapi

tidak ada kesimpulan

skor 2

Page 150: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

LEMBAR OBSERVASI ASPEK AFEKTIF SISWA

Mata pelajaran : Fisika Pokok Bahasan : Hukum Newton Kelas/semester : X/ I

No Nama siswa

Aspek pengamatan

Skor

Nilai

Keterangan

Sikap menerima aktivitas kelas

dengan memperhatikan penjelasan dan

bertanya

Berpendapat/sikap dalam diskusi

Sikap memecahkan

masalah

Mengungkapkan ide untuk

memecahkan masalah

Bekerjasama dalam kelompok

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1 Ahmad Rifki 2 Ari Sulistyo 3 Ani Lufiningrum 4 Amida Amalia 5 Aprilia Ariesty 6 Dian Putri Susilo 7 Ade Candra L 8 Afiatul Islahin 9 Ayu Setyaningsih

10 Dwi Purwati 11 Fathun Ni'am 12 Iqbal Abdul Ghoni 13 Evi Nur Laili 14 Iin Anisatur Rohmah 15 Isna Alfiatus Sa'adah 16 Laila Mustaqofatul I 17 M. Zainal Arifin

Lampiran 6

Page 151: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

18 Ruly Kiky Shofa 19 Luthfiyatun Nadhroh 20 M. Nur Kumaedi 21 Mustaqfirin 22 Musyaropah 23 Nibras Laila 24 Nur Fadlilah 25 M. Wafiq Mahtiyar 26 Nurul Hidayati 27 Qiqi Rizki Emilia 28 Rifka Annisa 29 S. Krisa Nekiwati 30 Siti Aisah 31 Siti Nur Khatimah 32 Taufik Aji Arisanto 33 Taufik Hidayat 34 Uliana Shofa 35 Uswatun Khasanah 36 Yulianti

Page 152: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Kriteria Penilaian Aspek Afektif

No Aspek Penilaian Skor 1. Sikap menerima dengan baik segala aktivitas kelas dengan

memperhatikan penjelasan, bertanya atau menjawab.

Peserta didik tidak memperhatikan ط

Peserta didik memperhatikan, diam, ditanya tidak menjawab ط

Peserta didik memperhatikan, ditanya menjawab tapi salah ط

Peserta didik memperhatikan, ditanya menjawab benar ط

1

2

3

4

2. Berpendapat/ sikap dalam diskusi

Peserta didik tidak mengikuti diskusi ط

Peserta didik mengikuti diskusi dengan pasif dari awal sampai ط

akhir

Peserta didik mengikuti diskusi dengan aktif setelah mendapat ط

peringatan dari guru

Peserta didik mengikuti diskusi dengan aktif dari awal sampai ط

akhir.

1

2

3

4

3. Sikap memecahkan masalah

Peserta didik tidak memperhatikan masalah ط

Peserta didik memperhatikan masalah ط

Peserta didik memperhatikan masalah, mengikuti pendapat ط

orang lain

Peserta didik memperhatikan masalah, punya pemecahan ط

1

2

3

4

4. Mengungkapkan ide untuk memecahkan masalah

Peserta didik sama sekali tidak mengungkapkan ide ط

Peserta didik mengungkapkan ide 1 kali ط

Peserta didik mengungkapkan ide 2 kali atau lebih ط

Peserta didik mengungkapkan ide 4 kali atau lebih ط

1

2

3

4

5. Bekerjasama dalam kelompok

Peserta didik tidak bekerja sama dalam diskusi ط

Peserta didik bekerja sama dalam diskusi dengan pasif dari ط

1

2

Lampiran 7

Page 153: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

awal sampai akhir

Peserta didik bekerja sama dalam diskusi dengan aktif setelah ط

mendapat peringatan dari guru.

Peserta didik bekerja sama dalam diskusi dengan aktif dari ط

awal sampai akhir

3

4

Kriterian penilaian aspek afektif peserta didik adalah sebagai berikut :

6. Nilai 10 - 29 : sangat kurang

7. Nilai 30 - 49 : kurang

8. Nilai 50 - 69 : cukup

9. Nilai 70 - 89 : Baik

10. Nilai 90 - 100 : sangat baik

Page 154: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

LEMBAR OBSERVASI ASPEK PSIKOMOTORIK SISWA

Mata pelajaran : Fisika Pokok Bahasan : Hukum Newton Kelas/semester : X/ I

No Nama siswa

Aspek Pengamatan

Skor Nilai Keterangan Mempersiapkan alat dan bahan

Merangkai alat dan bahan

Melakukan pengamatan dan

analisis

Merapikan kembali alat dan

bahan

Mempresentasikan hasil percobaan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1 Ahmad Rifki 2 Ari Sulistyo 3 Ani Lufiningrum 4 Amida Amalia 5 Aprilia Ariesty 6 Dian Putri Susilo 7 Ade Candra L 8 Afiatul Islahin 9 Ayu Setyaningsih

10 Dwi Purwati n 11 Fathun Ni'am 12 Iqbal Abdul Ghoni 13 Evi Nur Laili

14 Iin Anisatur Rohmah

15 Isna Alfiatus Sa'adah

16 Laila Mustaqofatul I 17 M. Zainal Arifin 脈 18 Ruly Kiky Shofa

Lampiran 8

Page 155: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

19 Luthfiyatun Nadhroh ᅊ

20 M. Nur Kumaedi 21 Mustaqfirin 22 Musyaropah 23 Nibras Laila 24 Nur Fadlilah 25 M. Wafiq Mahtiyar 26 Nurul Hidayati 27 Qiqi Rizki Emilia 28 Rifka Annisa 29 S. Krisa Nekiwati 30 Siti Aisah 31 Siti Nur Khatimah 32 Taufik Aji Arisanto 33 Taufik Hidayat 34 Uliana Shofa 35 Uswatun Khasanah 36 Yulianti

Page 156: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Kriteria Penilaian Aspek Psikomotorik

No Aspek penilaian Skor 1. Mempersiapkan alat dan bahan percobaan

.Tidak dapat menyiapkan alat dan bahan percobaan ط

Dapat menyiapkan alat dan bahan percobaan sesuai dalam ط

LKS dengan memerlukan bantuan guru (lebih dari sekali).

Dapat menyiapkan alat dan bahan percobaan sesuai dalam ط

LKS dengan memerlukan bantuan guru (sekali).

Dapat menyiapkan alat dan bahan percobaan sesuai dalam ط

LKS dan tanpa memerlukan bantuan guru.

1

2

3

4

2. Merangkai alat dan bahan percobaan .Tidak dapat merangkai alat percobaan ط Dapat merangkai alat percobaan sesuai dalam LKS dengan ط

memerlukan bantuan guru (lebih dari sekali). Dapat merangkai alat percobaan sesuai dalam LKS dengan ط

memerlukan bantuan guru (sekali). Dapat merangkai alat percobaan sesuai dalam LKS tanpa ط

memerlukan bantuan guru.

1 2

3

4 3. Melakukan pengamatan dan analisis data

.Tidak aktif dan tidak dapat menganalisis hasil percobaan ط Tidak dapat melakukan pengamatan tetapi dapat ط

menganalisis. Dapat melakukan pengamatan secara aktif tetapi tidak dapat ط

menganalisis. .Dapat melakukan pengamatan dan analisis secara aktif ط

1

2

3

4 4. Merapikan kembali alat dan bahan percobaan

Tidak dapat mengembalikan dan merapikan alat dan bahan طdengan rapi.

Dapat mengembalikan dan merapikan alat dan bahan tetapi طmasih ada 2 alat yang tidak tersusun rapi.

Dapat mengembalikan dan merapikan alat dan bahan tetapi طmasih ada 1 alat yang tidak tersusun rapi.

Dapat mengembalikan dan merapikan alat dan bahan طdengan tersusun rapi.

1

2

3

4

5. Mempresentasikan hasil percobaan Tidak dapat mempresentasikan kesimpulan sesuai indikator ط Dapat mempresentasikan kesimpulan sesuai indikator tetapi ط

tidak dapat menjawab pertanyaan kelompok lain Dapat mempresentasikan kesimpulan sesuai indikator serta ط

1 2

3

Lampiran 9

Page 157: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

dapat menjawab pertanyaan kelompok lain dengan benar hanya 1 kali

Dapat mempresentasikan kesimpulan sesuai indikator serta طdapat menjawab pertanyaan kelompok lain dengan benar hanya 2 kali

4

Kriterian penilaian aspek psikomotorik peserta didik adalah sebagai berikut :

1. Nilai 10 – 29 : sangat kurang

2. Nilai 30 - 49 : kurang

3. Nilai 50 - 69 : cukup

4. Nilai 70 - 89 : Baik

5. Nilai 90 - 100 : sangat baik

Page 158: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION