Top Banner
1 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN KARTU UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SURAKARTA Skripsi Oleh : ETYNA PURWANINGSIH NIM X 4304007 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
61

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

Mar 10, 2019

Download

Documents

NguyễnKhánh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

1

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES

TOURNAMENT (TGT) DENGAN KARTU UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SURAKARTA

Skripsi

Oleh :

ETYNA PURWANINGSIH NIM X 4304007

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

2

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES

TOURNAMENT (TGT) DENGAN KARTU UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SURAKARTA

Oleh :

ETYNA PURWANINGSIH NIM X 4304007

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

3

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Maridi, M.Pd Harlita, S.Si, M.Si

NIP. 19500724 197606 1 002 NIP. 19690401 199802 2 001

Page 4: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

4

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada Hari : Selasa

Tanggal : 16 Februari 2010

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Dra. Sri Widoretno, M.Si ........................

Sekretaris : Drs. Slamet Santosa, M.Si .......................

Anggota I : Drs. Maridi, M.Pd ........................

Anggota II : Harlita, S.Si, M.Si .......................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

5

ABSTRAK

Etyna Purwaningsih.X 4304007. Pendidikan Biologi Jurusan P.MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN KARTU UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SURAKARTA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Februari 2010.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta dengan penerapan metode Teams Games Tournament (TGT) dengan kartu.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, observasi, evaluasi, analisis, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2007/ 2008. Sumber data berasal dari informasi guru dan siswa; tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas pembelajaran, dan dokumentasi atau arsip. Teknik dan alat pengumpulan data adalah dengan angket, observasi, tes dan wawancara. Validasi data menggunakan teknik triangulasi. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif.

Hasil penelitian diperoleh bahwa hasil belajar siswa mengalami perubahan pada tiap siklusnya yang menunjukkan hasil yang berbeda yaitu nilai tes kognitif rata-rata siswa pada awal pra siklus sebesar 60,17% , siklus I sebesar 70,68%, dan siklus II sebesar 75,9% (peningkatan nilai rata-rata sebesar 65,7%). Hasil belajar afektif dari angket afektif pra tindakan sebesar 56,18 %, siklus I sebesar 70,02 %, dan siklus II sebesar 74,78 % (peningkatan rata-rata angket partisipasi sebesar 4,71%). Hasil belajar psikomotor dari observasi siklus I sebesar 72,26% dan siklus II sebesar 77,02% (peningkatan rata-rata observasi psikomotorik sebesar 4,76%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran TGT dengan kartu dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa pokok bahasan Bahan kimia dalam bahan makanan siswa kelas VIII-C SMP Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2007/2008.

Page 6: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

6

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah

selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang

lain, dan hanya kepada Tuhan-mulah

hendaknya kamu berharap.

( Terjemahan dari Q.S. A Lam Nasyrah: 6-8 )

Jadikanlah Sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang

demikian ini sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’

( Terjemahan dari Q.S. Al-Baqarah :45)

Tiap proses dalam hidup akan bernilai ilmu jika kita bisa mengambil hikmahnya,

akan bernilai ibadah jika kita menjaga niatnya.

(Penulis)

Page 7: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

7

PERSEMBAHAN

Puji syukur Alhamdullah hamba panjatkan atas rahmat, hidayah, dan Karunia Allah.SWT, sholawat serta salam hanya bagi Rosullullah Nabi Muhammad.SAW. Suatu kebanggan tersendiri bagi penulis bisa menyelesaikan karya sederhana ini, dengan rasa syukur karya ini penulis persembahkan untuk :

Bapak dan ibuku tercinta

Hormat dan baktiku kepadamu, terima kasih atas segala kasih sayang dan do’a yang takkan pernah lekang oleh waktu dan pengorbanan tiada henti dalam setiap langkahku serta tetesan keringat perjuangan membesarkan,

mendidikku tanpa mengenal lelah. Semoga ini menjadi bagian dari ananda untuk membahagiakan bapak dan ibu.

My Lovely Husband (Fajar Setyawan)

Semoga engkau dapat menjadi imam yang terbaik dalam hidupku, dan semoga Allah SWT selalu menyatukan kita dalam keluarga yang sakinah,

mawaddah, warohmah dan penuh barokah. Amin.....

My beloved daughter (Ailsa Fajrin Modestynaura) Rengekan dari bibir mungilmu yang senantiasa memberi semangat dan

pelipur hati. Tempat aku menaburkan harapan semoga kelak kamu menjadi anak yang sholehah, patuh pada ayah ibu dan berguna bagi semua. Amin….

Saudara-saudaraku tersayang

Adik-adikku (Lienda, Alan, Dika dan Joko), keponakanku yang lucu-lucu (Ashma’, Adam, Izal, Ajeng) tempat aku berbagi kebahagiaan serta yang

selalu memberi motivasi dan kasih sayang. Semoga Allah lebih mempereratkan persaudaraan kita.

Sahabat-Sahabatku

(Indri, Ummah, Fahrida, Ratna, Yulita) terima kasih selama ini sudah menjadi sahabatku yang paling berkesan..!!! Semoga tali persahabatan kita tidak akan

pernah putus walaupun dimakan waktu dan usia.

Teman-teman FKIP UNS Biologi ’04 Terima kasih untuk kebersamaannya selama menempuh kuliah di UNS.

Tempat dimana mengajariku belajar, berkenalan, dengan teman-teman berjuang bersama-sama mencari ilmu untuk bekal di masa depan.

Page 8: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

8

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang

memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul ”PENERAPAN METODE

PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN KARTU

UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS VIII

SMP NEGERI 7 SURAKARTA”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan dalam

mendapatkan gelar kesarjanaan pada program Pendidikan Biologi Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak, untuk itu penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, yang telah memberi ijin dalam proses penyusunan skripsi.

2. Ketua Jurusan P. MIPA yang telah memberi kemudahan dalam pelaksanaan

penelitian.

3. Ketua Program Pendidikan Biologi yang telah memberi ijin dan kemudahan

dalam pelaksanaan penelitian.

4. Drs. Maridi, M.Pd, selaku pembimbing I, yang selalu memberikan motivasi

dan bimbingan dalam menyelesaikan penelitian.

5. Harlita, S.Si, M.Si, selaku pembimbing II yang selalu memberikan pengarahan

dan bimbingan dalam penelitian.

6. Kepala SMP Negeri 7 Surakarta, yang telah memberi kesempatan dan tempat

guna pengambilan data dalam penelitian.

Page 9: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

9 7. Guru mata pelajaran biologi SMP Negeri 7 Surakarta, yang telah memberi

bimbingan dan bantuan dalam mengadakan penelitian.

8. Drs. Slamet Santosa, M.Si selaku Pembimbing Akademik terima kasih telah

bersedia dengan ikhlas berbagi ilmu selama penulis menempuh studi.

9. Bapak dan ibu yang selalu memberi semangat dan kasih sayang dalam tiap

detak jantungku.

10. My Lovely Husband yang selalu memberi cinta dalam tiap langkahku.

11. My Beloved Daughter tangisan dan tawamu yang selalu mewarnai tiap hari-

hariku.

12. Sahabat dan teman seperjuanganku yang bersedia mendengar keluh kesahku

dan yang memberi kontribusi dalam penyelesaian skripsi ini.

13. Teman-teman Biologi 2004 atas bantuan dan do’anya.

14. Berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa tiada yang sempurna selain Allah SWT, maka

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan oleh keterbatasan penulis. Harapan

penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca

umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Desember 2009

Penulis

Page 10: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

10

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGAJUAN ii

HALAMAN PERSETUJUAN iii

HALAMAN PENGESAHAN iv

HALAMAN ABSTRAK v

HALAMAN MOTTO vi

HALAMAN PERSEMBAHAN vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Perumusan Masalah 3

C. Tujuan Penelitian 3

D. Manfaat Penelitian 4

BAB II. LANDASAN TEORI 5

A. Tinjauan Pustaka 5

1. Metode Teams Games Tournament (TGT) 5

2. Penguasaan Konsep 7

B. Kerangka Pemikiran 10

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 12

A. Tempat dan Waktu Penelitian 12

B. Metode Penelitian 12

C. Subjek Penelitian 13

D. Data dan Teknik Pengumpulan Data 13

E. Validitas Data 15

Page 11: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

11

F. Teknik analisis Data 16

G. Prosedur Penelitian 16

BAB IV. HASIL PENELITIAN 23

A. Deskripsi Tiap Siklus 23

B. Deskripsi Antar Siklus 36

C. Pembahasan 38

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 43

A. Simpulan 43

B. Implikasi 43

C. Saran 44

DAFTAR PUSTAKA 45

LAMPIRAN 47

Page 12: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

12

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

Tabel 2. Hasil Tes Kemampuan Awal

Tabel 3. Hasil Prosentase Angket Afektif Siswa Para Siklus

Tabel 4. Hasil Prosentase Lembar Observasi Afektif Siswa Pra Siklus

Tabel 5. Hasil Prosentase Lembar Observasi Psikomotorik Siswa Pra

Siklus

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Kognitif Siklus I

Tabel 7. Hasil Nilai Tes Kognitif Siklus I

Tabel 8. Hasil Prosentase Angket Afektif Siswa Siklus I

Tabel 9. Hasil Prosentase Lembar Observasi Afektif Siswa Siklus I

Tabel 10. Hasil Prosentase Lembar Observasi Psikomotorik Siswa

Siklus I

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Kognitif Siklus II

Tabel 12. Hasil Nilai Tes Kognitif Siklus II

Tabel 13. Hasil Prosentase Angket Afektif Siswa Siklus II

Tabel 14. Hasil Prosentase Lembar Observasi Afektif Siswa Siklus II

Tabel 15. Hasil Prosentase Lembar Observasi Psikomotorik Siswa

Siklus II

12

23

24

25

25

27

28

28

29

29

32

32

33

34

34

Page 13: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

13

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Alur Kerangka Pemikiran

Gambar 2. Skema Triangulasi Metode

Gambar 3. Skema Prosedur Penelitian

Gambar 4. Diagram Batang Perbandingan Tes Kognitif

Gambar 5. Diagram Batang Perbandingan Nilai Angket Afektif

Siswa

Gambar 6. Diagram Batang Perbandingan Hasil Lembar

Observasi Afektif Siswa

Gambar 7. Diagram Batang Perbandingan Hasil Lembar

Observasi Psikomotorik Siswa

11

15

22

36

36

37

37

Page 14: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

14

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN I. INSTRUMEN PENELITIAN

a. Silabus

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

c. Lembar Kerja Siswa (LKS)

d. Soal Tes Kemampuan Awal

e. Soal Tes Kognitif Siklus I

f. Soal Tes Kognitif Siklus II

g. Sampel Soal Kartu

h. Sampel Jawaban Soal Kartu

i. Angket Afektif Siswa

j. Lembar Observasi Afektif Siswa

k. Lembar Observasi Psikomotorik

l. Pedoman Wawancara

m. Kartu Penghargaan

n. Daftar Nama Siswa

o. Daftar Hadir Siswa

p. Daftar Nama Kelompok

LAMPIRAN II. UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS

a. Uji Validitas Soal Try Out Tes Kognitif Siklus I

b. Uji Reliabiltas Soal Try Out Tes Kognitif Siklus I

c. Uji Validitas Soal Try Out Tes Kognitif Siklus II

d. Uji Reliabiltas Soal Try Out Tes Kognitif Siklus II

LAMPIRAN III. HASIL PENELITIAN

a. Hasil Tes Kemampuan Awal

b. Hasil Tes Kognitif Siklus I

c. Hasil Tes Kognitif Siklus II

d. Hasil Angket Afektif Siswa Pra Siklus

e. Hasil Angket Afektif Siswa Siklus I

47

50

62

64

68

75

81

83

85

87

89

91

93

94

95

96

97

99

101

103

105

107

108

110

111

Page 15: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

15

f. Hasil Angket Afektif Siswa Siklus II

g. Hasil Lembar Observasi Psikomotorik Siswa Siklus I

h. Hasil Lembar Observasi Psikomotorik Siswa Siklus II

i. Nilai Hasil Diskusi Siklus I dan Siklus II

j. Nilai Hasil Game Siklus I

k. Nilai Hasil Game Siklus II

l. Hasil Pengisian Lembar Observasi Afektif Siswa Siklus I

m. Hasil Pengisian Lembar Observasi Afektif Siswa Siklus II

n. Hasil Wawancara

LAMPIRAN IV. DOKUMENTASI

LAMPIRAN V. PERIJINAN

112

113

114

115

116

117

118

119

120

125

127

Page 16: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

16

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan di sekolah tidak bisa lepas dari kegiatan belajar mengajar, yang

meliputi seluruh aktifitas yang menyangkut pemberian materi pelajaran agar siswa

memperoleh kecakapan pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan.

Pendidikan semakin diarahkan kepada tujuan-tujuan nasional. “ pendidikan

sebagai investasi “ atau “ pendidikan adalah kunci perubahan “ pada dewasa ini

sedang memperoleh pengakuan sebagai kebenaran di kalangan para pemimpin

negara, para perancang kebijakan dan para ahli yang menaruh minat dalam proses

pembangunan. Pendidikan sains (IPA) umumnya dan pendidikan biologi pada

khususnya mempunyai potensi untuk memainkan peran strategi dalam

menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Hasil belajar dapat disusun menjadi daftar berupa perubahan-perubahan

yang diinginkan yang hendak dicapai, perubahan-perubahan tersebut antara lain

perubahan dalam artian pengetahuan (kognitif), perasaan atau sikap (afektif) dan

perbuatan (psikomotor). Disadari atau tidak, dalam satu kelas guru akan

menjumpai perbedaan kemampuan siswa yang satu dengan siswa yang lain.

Perbedaan ini misalnya dalam kemampuan belajar, cara belajar dan kepribadian

masing-masing siswa. Setiap siswa memiliki kemampuan yang beragam dalam

menyerap materi pelajaran. Keanekaragaman kemampuan siswa dalam menyerap

materi pelajaran akan berpengaruh terhadap penguasaan konsep belajar siswa.

Peningkatan penguasaan konsep berdampak positif pada meningkatnya

hasil belajar biologi siswa. Metode pembelajaran yang dikembangkan akan

memunculkan proses kebersamaan, membantu meningkatkan rasa percaya diri

siswa, melatih hidup bersama, membantu meningkatkan pemahaman siswa

terhadap materi pelajaran, serta adanya interaksi siswa di dalam kelompok dan

juga adanya interaksi dengan guru sebagai pengajar. Sistem pengajaran yang

digunakan oleh guru pada saat ini sebagian besar menggunakan sistem pengajaran

Page 17: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

17 konvensional yaitu sistem pembelajaran yang bertumpu pada aktivitas guru

sehingga dengan bertumpunya sistem pengajaran pada guru, siswa cenderung

tidak berkembang juga menyebabkan kurangnya penguasaan konsep siswa. Hasil

belajar kognitif, afektif dan psikomotorik yang selama ini menjadi tolok ukur bagi

keberhasilan penguasaan konsep belum menunjukkan hasil yang optimal.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas VIII-C SMP Negeri 7

Surakarta, masih tampak beberapa permasalahan yang muncul antara lain

penguasaan konsep siswa masih rendah karena kecenderungan untuk menghafal

materi tanpa memahami, dalam pembelajaran guru masih menggunakan metode

ceramah sehingga menyebabkan siswa tidak tertarik pada materi yang

disampaikan. Hal ini yang mengakibatkan siswa kurang menguasai konsep dan

cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan, padahal guru sering memberi

kesempatan siswa untuk bertanya. Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran

biologi adalah sebesar 61. Identifikasi lebih lanjut dari hasil tes kemampuan awal

siswa yang mengerjakan tes kemampuan awal sebanyak 40 siswa diperoleh nilai

rata-rata yaitu 60,17% (18 siswa) nilainya di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal.

Berdasarkan permasalahan yang muncul di kelas tersebut, sebagai upaya

meningkatkan konsep siswa yang ditandai dengan meningkatnya hasil belajar

kognitif, afektif dan psikomotorik, maka diperlukan metode pembelajaran lain

yang bervariasi, menarik dan baru bagi siswa, salah satunya adalah model

pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) yang disertai metode Teams

Games Tournament (TGT) dengan kartu. Pada dasarnya metode TGT dengan

kartu dapat membentu sisiwa dalam memahami konsep-konsep yang saling terkait

sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik. Melalui pembelajaran

TGT dengan kartu dapat memberikan suasana berbeda dan menyenangkan serta

memberikan pengalaman baru bagi siswa. Pemahaman terhadap suatu konsep

melalui pembelajaran TGT dengan kartu dapat meningkatkan kompetensi yang

dimiliki siswa. Pembelajaran TGT dengan kartu diprogramkan untuk melibatkan

siswa secara langsung dalam pembelajaran sehingga siswa akan memahami hasil

belajarnya sesuai dengan yang dialami, bukan sekedar informasi dari guru.

Pembelajaran TGT dengan kartu lebih menekankan pada penerapan konsep

Page 18: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

18 belajar sambil melakukan sesuatu. Pada prinsipnya pembelajaran TGT dengan

kartu membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang

yang menggunakan turnamen permainan akademik yang melibatkan seluruh siswa

tanpa harus ada perbedaan status siswa, permainan kartu mengajak siswa untuk

berkompetisi. Adanya permainan dapat membuat siswa lebih antusias dalam

belajar biologi, serta dapat mengarahkan siswa dalam suasana kerja sama

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan dari uraian di atas maka dilaksanakan penelitian yang

berjudul:

“PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES

TOURNAMENT (TGT) DENGAN KARTU UNTUK MENINGKATKAN

PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7

SURAKARTA“.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan

permasalahan yang berkaitan dengan penelitian tersebut yaitu :

Apakah penggunaan metode pembelajaran Teams Games Tournament

(TGT) dengan kartu dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas VIII

SMP Negeri 7 Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan dan Pembatasan masalah yang telah

dikemukakan, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

Mengetahui apakah penggunaan metode pembelajaran Teams Games

Tournament (TGT) dengan kartu dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa

kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta.

Page 19: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

19

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi sekolah sebagai bahan masukan untuk mengembangkan metode

pembelajaran TGT dengan kartu untuk pembelajaran pada materi lainnya.

2. Bagi guru sebagai sumbangan untuk memilih metode dan media pembelajaran

yang sesuai dalam proses pembalajaran untuk mata pelajaran biologi

khususnya dan mata pelajaran lain pada umumnya untuk meningkatkan

kualitas pendidikan di SMP N7 Surakarta.

3. Bagi siswa penerapan metode TGT dengan kartu mampu menumbuhkan

keaktifan dan interaksi saat pembelajaran yang berdampak pada meningkatnya

hasil belajar biologi siswa pada ranah afektif, kognitif, dan psikomotorik.

4. Bagi pembaca sebagai informasi mengenai implementasi metode

pembelajaran TGT dengan kartu sehingga mampu menambah khasanah

pengetahuannya.

5. Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian lanjutan dan ada kaitannya

dengan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi.

Page 20: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

20

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Teams Games Tournament (TGT)

Metode pembelajaran TGT merupakan salah satu model pembelajaran

kooperatif. Metode TGT pertama kali dikembangan oleh David Devries dan Keith

Edward di Universitas Jonh Hopkins. Metode pembelajaran TGT merupakan

teknik pembelajaran yang menggunakan turnamen permainan akademik yang

melibatkan partisipasi seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status siswa.

Aktivitas belajar dengan permainan dirancang dalam pembelajaran kooperatif

model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping

menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan

belajar.

Slavin (2008:163) menyebutkan 5 komponen utama metode TGT antara

lain penyajian kelas, kelompok (team), game, turnament, team recognize.

Penyajian kelas. Materi pelajaran yang diajarkan oleh guru secara

langsung melalui ceramah maupun diskusi terpimpin. Maka para siswa akan

menyadari pentingnya presentasi kelas, karena akan sangat membantu dalam

game dan turnamen.

Kelompok (team). Terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili

seluruh bagian kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin ,ras dan etnisitas.

Tim ini berfungsi untuk memastikan semua anggota tim benar-benar belajar dan

mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan game serta memberikan

perhatian dan respek yang mutual yang penting untuk hubungan antar kelompok

dan rasa harga diri.

Game dan Turnamen. Terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang relevan,

berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit dan dirancang dalam bentuk kartu

yang berupa potongan kertas untuk menguji pengetahuan materi, pokok bahasan

bahan kimia dalam makanan yang diperoleh siswa dari pelaksanaan kerja team.

Kartu yang digunakan dalam model TGT selain dimaksudkan untuk memasukkan

Page 21: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

21 unsur permainan juga dimaksudkan ada unsur pendidikan karena kartu tersebut

berisi tentang informasi yang tercakup dalam materi pelajaran. Siswa dapat belajar

ilmu biologi dengan rasa senang dan tidak membosankan karena ada variasi

metode dan media pembelajaran sehingga siswa dengan sendirinya akan paham

dan mengerti materi pelajaran biologi yang disampaikan.

Langkah-langkah yang diambil dalam permainan kartu ini yaitu :

1) Tiap-tiap kelompok diberi potongan kertas (kartu) yang berisi soal-soal

yang tercakup dalam satu atau beberapa kategori.

2) Kemudian tiap-tiap kelompok diberi kartu yang berisi jawaban singkat dari

soal-soal yang ada dalam kartu pertanyaan yang sudah diberikan lebih

dulu.

3) Tiap-tiap kelompok diberi waktu yang sama untuk menemukan jawaban

soal-soal yang ada dalam kartu pertanyaan .

4) Guru memberikan poin-poin penting terkait materi pelajaran yang

diajarkan.

5) Pada akhir pertemuan guru memberikan hadiah kepada kelompok yang

mendapatkan skor atau nilai tertinggi sebagai penghargaan

Team recognize. Tim akan mendapatkan setifikat atau bentuk

penghargaan apabila skor rat-rata mereka mencapai kriteria penghargaan

kelompok yaitu team yang mendapatkan julukan super team jika rata-rata skor 45

atau lebih, great team apabila rata-rata 40-45 dan good team jika rata-ratanya 30-

40.

Metode pembelajaran TGT juga mempunyai kelemahan yaitu memerlukan

persiapan yang rumit untuk melaksanakannya, bila terjadi persaingan yang negatif

maka hasilnya akan buruk, bila ada siswa yang malas atau ada yang ingin

berkuasa dalam kelompok maka pembelajaran tidak berjalan dengan semestinya,

dan adanya siswa yang tidak memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam

kelompok belajar.

Page 22: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

22

2. Penguasaan Konsep

Pendapat Oemar Hamalik (2003:166) bahwa ada hal-hal yang perlu

diperhatikan untuk mengetahui keberhasilan siswa memahami konsep yaitu : a)

dapat menyebutkan nama-nama contoh konsep bila dia melihatnya; b) dapat

menyatakan ciri-ciri konsep tersebut; c) dapat memilih dan membedakan antara

contoh-contoh dari yang bukan contoh. Sedangkan Nana Syaodih (2004: 189)

berpendapat bahwa suatu konsep akan mempunyai makna logis dan makna

psikologis. Makna logis terbentuk karena pemahaman akan ciri-ciri umumyang

ditemukan dalam kehidupan. Makna psikologis merupakan makna yang diperoleh

dari pengalaman pribadi.

Oemar Hamalik (2003: 164-165) berpendapat bahwa belajar konsep

berguna dalam rangka pendidikan siswa atau paling tidak punya pengaruh

tertentu. Adapun kegunaan konsep antara lain : 1) Mengurangi kerumitan

lingkungan; 2) Membantu kita untuk mengidentifikasi objek-objek yang ada di

sekitar kita; 3) Membantu kita untuk mempelajari sesuatu yang baru, lebih luas

dan lebih maju; 4) Mengarahkan kegiatan instrumental; 5) Memungkinkan

pelaksanaan pengajaran.

Belajar konsep orang mengadakan belajar semua objek yang meliputi

benda, kejadian, orang hanya ditinjau aspek-aspek tertentu saja. Belajar konsep

merupakan salah satu belajar dengan pemahaman, tanpa konsep belajar akan

sangat terhambat, dengan beberapa contoh anak dapat memahami suatu konsep

yang kemudian dapat digunakannya dalam situasi yang tak terbatas banyaknya

dalam pengalamannya selama hidup. Seseorang dapat berkomunikasi dengan

perantaraan konsep yang menimbulkan konsep yang sama pada pendengarnya.

a. Hasil Belajar Kognitif

Tipe hasil belajar bidang kognitif meliputi tipe hasil belajar pengetahuan

hafalan, tipe hasil belajar pemahaman, tipe hasil belajar penerapan dan tipe hasil

analisis. Dalam penelitian digunakan tes ulangan harian atau tes kognitif untuk

Page 23: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

23 mengetahui hasil belajar kognitif siswa. Ada dua macam kecakapan kognitif siswa

yang amat perlu dikembangkan segera khususnya oleh guru, yakni:

1) Strategi belajar memahami isi materi pelajaran;

2) Strategi menyakini arti penting isi materi pelajaran dan aplikasinya serta

menyerap pesan-pesan moral yang terkandung dalam materi pelajaran

tersebut.

Tanpa pengembangan dua macam kecakapan kognitif ini, siswa sulit diharapkan

mampu mengembangkan ranah afektif dan psikomotornya sendiri.

b. Hasil Belajar Afektif

Bidang afektif berkenaan dengan sikap. Tingkah laku afektif merupakan

tingkah laku yang menyangkut keanekaragaman perasaan seperti: takut, marah,

sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was, dan sebagainya. Tingkah laku

seperti ini tidak terlepas dari pengaruh pengalaman belajar. Oleh karenanya, ia

juga dapat dianggap sebagai perwujudan perilaku belajar. Untuk mengetahui hasil

belajar afektif, dalam penelitian menggunakan angket partisipasi siswa.

Huneryager dan Heckmen (1992) dalam Rahmawaty (2006),

menyatakan bahwa Partisipasi adalah sebagai keterlibatan mental dan emosional

individu dalam situasi kelompok yang mendorongnya memberi sumbangan

terhadap tujuan kelompok serta membagi tanggung jawab bersama mereka.

Benjamin S.Bloom (1964) dalam Suhaenah Suparno (2001: 81) berpendapat

bahwa Partisipasi atau keterlibatan siswa adalah kegiatan dimana subjek yang

belajar ikut serta mempraktekkan sesuatu, baik secara terbuka (overt ) maupun

secara tertutup (covert). Jumlah keterlibatan siswa secara aktif dalam kegiatan

belajar merupakan indeks yang baik dari kualitas pengajaran.

Indikator pembelajaran partisipatif, sesuai pendapat Knowles (1970)

dalam E. Mulyasa (2004: 156) adalah sebagai berikut: (1) adanya keterlibatan

emosional dan mental peserta didik, (2) adanya kesediaan peserta didik untuk

memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan, (3) dalam kegiatan belajar

terdapat hal yang menguntungkan peserta didik. Aktivitas dan partisipasi siswa

dapat ditumbuhkan didalam pembelajaran Menurut Gagne dan Briggs (1979)

dalam Martinis Yamin (2007: 83-84) untuk menumbuhkan aktivitas dan

Page 24: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

24 partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas meliputi sembilan aspek

yaitu diantaranya:

1) Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga siswa berperan aktif dalam pembelajaran.

2) Menjelaskan tujuan instruksional (kemampuan dasar) kepada siswa. 3) Mengingatkan kompetensi prasarat. 4) Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep) yang akan dipelajari. 5) Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya. 6) Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. 7) Memberikan umpan balik. 8) Melakukan tagihan-tagihan seperti tes, sehingga kemampuan siswa

selalu terpantau dan terukur. 9) Menyimpulkan setiap materi diakhir pembelajaran.

c. Hasil Belajar Psikomotorik

Kecakapan psikomotor merupakan segala amal jasmaniah yang konkret

dan mudah diamati, baik kuantitasnya maupun kualitasnya, karena sifatnya yang

terbuka. Pembelajaran psikomotor akan lebih efektif bila dilakukan dengan

menggunakan prinsip belajar sambil mengerjakan, namun kecakapan psikomotor

tidak terlepas dari kecakapan afektif. Kecakapan psikomotor siswa merupakan

manifestasi wawasan pengetahuan dan kesadaran serta sikap mentalnya. Dalam

penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui hasil belajar psikomotorik

menggunakan lembar observasi psikomotorik siswa.

Hasil belajar bidang psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan

(skill) dan kemampuan bertindak individu (perseorangan). Ada 7 tingkatan

keterampilan menurut Winkell (2005 : 274) yaitu :

(1) Persepsi (perception); (2) Kesiapan (set); (3) Gerakan terbimbing (guided response); (4) Gerakan yang terbiasa (mechanical response); (5) Gerakan yang kompleks (complek response); (6) Penyesuaian pola gerakan (adjustment); (7) Kreativitas (creativity).

Page 25: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

25

B. Kerangka Berfikir

Keberhasilan belajar kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dalam

kegiatan belajar mengajar sangat berpengaruh karena siswa yang tidak menguasai

konsep kemungkinan besar tidak akan melakukan aktivitas belajar dengan baik.

Siswa akan cenderung belajar tentang apa yang ingin dipelajari dan akan

mengalami kesulitan untuk mempelajari konsep materi pelajaran. Kegiatan siswa

di dalam kelas hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi

pelajaran. Kegiatan tersebut menyebabkan lemahnya penguasaan konsep yang

dipahami oleh siswa sehingga hasil belajar kognitif siswa belum mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan.

Perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan penguasaan konsep

digunakan metode pembelajaran TGT dengan kartu. Hasil belajar kognitif, afektif

dan psikomotorik siswa dalam pembelajaran dapat ditumbuhkan melalui diskusi

yang terdapat dalam metode TGT dan merangsang siswa untuk bertanya, karena

dapat menumbuhkan keberanian siswa dan kemampuan berfikir kritis. Kartu yang

terdapat dalam metode TGT permainan yang berbeda dalam teknik menjawab dan

daya tariknya, dimana siswa harus menjawab sebuah pertanyaan yang

berhubungan dengan materi yang diajarkan. Adanya persaingan dalam permainan

kartu untuk memperebutkan gelar kelompok mampu mengaktifkan siswa dan

memudahkan guru dalam memantau perkembangan siswa terhadap pemahaman

materi yang akan diajarkan, selain itu untuk merangsang keaktifan siswa dan

menumbuhkan rasa percaya diri dalam mengungkapkan pendapat. Adapun skema

kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 26: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

26

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

PROSES

INPUT Proses Belajar Mengajar

OUTPUT

Proses KBM Berpusat Pada Guru

Penguasaan Konsep Siswa Rendah

Pembelajaran TGT Dengan Kartu

Penguasaan Konsep Siswa Meningkat

Page 27: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Surakarta

Tahun Pelajaran 2008/2009.

2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian direncanakan antara bulan Mei – Juni 2009

(seperti Tabel 1).

Tabel 1. Jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian

No Kegiatan 2009 Feb Mar Apr Mei Jun Jul

1. Persiapan penelitian a) Observasi xxx b) Pengajuan judul xxx c) Penyusunan proposal xxx d) Penyusunan instrumen xxx e) Seminar xxx f) Perijinan xxx

2. Pelaksanaan tindakan a) Pengumpulan data xxx xxx

3. Penyusunan laporan a) Penulisan laporan xxx xxx

B. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research/CAR). Rancangan penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan adalah

tindakan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif metode TGT dengan

kartu dalam mengajarkan materi biologi bahan kimia dalam bahan makanan.

Dalam menerapkan metode pembelajaran TGT dengan kartu digunakan tindakan

siklus dalam setiap pembelajaran, artinya cara menerapkan metode TGT dengan

kartu untuk meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran siklus I sama yang

diterapkan pada pembelajaran siklus II hanya refleksi terhadap setiap

pembelajaran berbeda, tergantung dari fakta dan interprestasi data yang diperoleh

Page 28: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

28 atau situasi dan kondisi yang dijumpai. Hal ini dilakukan agar diperoleh hasil

yang maksimal mengenai penggunaan kartu untuk meningkatkan penguasaan

konsep siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga hasil belajar kognitif, afektif

dan psikomotorik meningkat. Berdasarkan tujuan penelitian, maka jelas bahwa

penelitian ini tidak menggunakan perumusan hipotesis secara kuantitatif, akan

tetapi lebih bersifat mendeskripsikan data atau analisa kualitatif berdasarkan fakta

dan keadaan yang ada di sekolah tersebut.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP

Negeri 7 Surakarta. Sedangkan objek penelitian ini adalah peningkatan

penguasaan konsep dan penerapan metode pembelajaran TGT dengan kartu.

D. Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Data Penelitian

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data informasi

tentang keadaan siswa dilihat dari aspek kualitatif dan kuantitatif. Aspek kualitatif

mencakup penguasaan konsep yaitu berupa keadaan pada saat berlangsungnya

proses pembelajaran, hasil observasi dengan berdasarkan lembar observasi,

wawancara dengan guru dan siswa dan pemberian angket yang menggambarkan

proses kegiatan belajar di kelas. Aspek kuantitatif yang dimaksud adalah untuk

melengkapi data pengamatan yaitu data nilai yang diperoleh siswa dari penilaian

kemampuan berupa aspek pemahaman dan penguasaan terhadap materi bahan

kimia dalam bahan makanan.

2. Teknik Pengumpulan Data

Data diperoleh dari observasi langsung terhadap kegiatan pembelajaran,

pemberian angket dan pemberian tes untuk mengetahui penguasaan konsep yang

berdampak pada peningkatan hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik

siswa untuk materi pokok bahan kimia dalam bahan makanan. Secara lengkap

teknik pengumpulan data selama proses penelitian adalah sebagai berikut :

Page 29: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

29 a. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui implikasi dari tindakan yang telah

dilakukan terhadap tingkat penguasaan pada materi bahan kimia dalam bahan

makanan. Tes dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu : tes kemampuan awal dilakukan

untuk mengetahui seberapa besar pemahaman dan penguasaan materi siswa pada

pra tindakan, tes pasca siklus I dan tes pasca siklus II untuk mengetahui hasil

belajar siswa setelah pembelajaran.

b. Observasi

Observasi yang dilakukan adalah observasi sistematik dimana telah

dirancang bentuk instrumen pengamatan yang akan dilakukan di dalam

pembelajaran beserta aspek-aspek yang akan diteliti. Penyusunan aspek-aspek

yang diteliti membantu di dalam memfokuskan apa yang akan diteliti. Rancangan

ini dituangkan dalam bentuk lembar observasi tertulis. Pengisian dilakukan

dengan membubuhkan check (√) pada pilihan yang tepat, kecuali lembar

observasi afektif siswa, karena pengisiannya dengan menghitung jumlah siswa

dalam menit yang telah ditetapkan.

c. Angket

Angket atau kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya atau hal-hal lain yang ia ketahui. Angket ini digunakan untuk

mengumpulkan tanggapan siswa tentang model pembelajaran yang dilakukan

dalam penelitian, mengukur penguasaan konsep untuk aspek afektif siswa.

Penyusunan angket menggunakan skala likert yaitu dengan menggunakan rentang

mulai dari pernyataan sangat positif sampai pernyataan sangat negatif, dengan

alternatif pilihan jawaban adalah sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju

(KS), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS).

d. Wawancara

Wawancara erat kaitannya dengan proses observasi. Wawancara dilakukan

dengan guru dan siswa untuk mengadakan informasi proses pembelajaran yang

telah dilakukan. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terbuka, dengan

menggunakan seperangkat pertanyaan yang sama untuk setiap responden baik

Page 30: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

30 urutan pertanyaan, kata-kata maupun cara penyajian. Wawancara dilakukan secara

informal kepada guru mata pelajaran biologi dan siswa yang dianggap mewakili.

Waktu dan tempat wawancara tidak ditentukan secara mendetail tetapi digunakan

pada saat yang dianggap tepat. Wawancara dilakukan untuk mendapat masukan

yang mendalam dalam setiap proses pembelajaran dapat dijadikan refleksi untuk

perbaikan pada proses pembelajaran selanjutnya.

e. Kajian dokumen

Kajian dokumen dilakukan terhadap arsip yang digunakan dalam proses

pembelajaran, misalnya silabus pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran,

presensi siswa, dan buku ajar yang digunakan.

E. Validitas Data

Untuk menjaga kevalidan data dalam penelitian digunakan teknik

triangulasi, yaitu pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar

data itu. Triangulasi dalam penelitian ini adalah Triangulasi Metode, artinya

pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik

pengumpulan data. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

observasi, angket, tes kognitif dan wawancara.

Gambar 2. Skema Triangulasi Metode

(H.B Sutopo, 2006 : 93)

Data Wawancara

Observasi

Sumber data

Kuesioner

Page 31: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

31

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dimulai sejak awal sampai berakhirnya

pengumpulan data. Analisis yang dilakukan berupa penilaian terhadap semua data

kegiatan penelitian yang dilakukan di lapangan. Analisis data dari hasil penelitian

dilapangan diolah dan dianalisis secara kualitatif. Proses analisis kualitatif

mengacu pada model analisis Miles dan Huberman dalam H.B Sutopo (2006: 113)

yang mencakup tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan.

Reduksi data meliputi penyeleksian data melalui ringkasan atau uraian

singkat dan penggolongan data ke dalam pola yang lebih luas. Penyajian data

dilakukan dalam rangka mengorganisasikan data yang merupakan penyusunan

informasi secara sistematik dari hasil reduksi data, dimulai dari perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi pada masing-masing siklus.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur dan langkah-langkah yang digunakan saat melaksanakan

tindakan dalam penelitian ini mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis

dan Mc Taggart dalam Zainal Aqib (2007, 22-23) yaitu model spiral. Perencanaan

Kemmis menggunakan empat komponen penelitian tindakan yang dimulai dengan

perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi

(reflecting). Secara umum, langkah-langkah operasional penelitian diawali dengan

tahap persiapan yang meliputi :

1. Permintaan izin pada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, urusan

kurikulum dan guru biologi SMP N 7 Surakarta.

2. Melakukan observasi pra tindakan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas.

Observasi diadakan di kelas VIII C.

3. Mengidentifikasi masalah pada proses pembelajaran biologi kelas VIII-C.

Setelah diadakan identifikasi terhadap masalah di kelas, pelaksanaan

masing-masing siklus adalah sebagai berikut :

Page 32: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

32

SIKLUS 1

a. Tahap Perencanaan

1) Penyusunan silabus materi bahan kimia dalam bahan makanan.

2) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

3) Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS).

4) Penyusunan soal untuk tes kognitif yang berupa soal pilihan ganda.

5) Penyusunan pertanyaan dan jawaban untuk permainan kartu.

6) Penyusunan kartu penghargaan untuk kelompok.

7) Penyusunan angket untuk mengetahui tanggapan dan respon siswa saat

pembelajaran dengan metode TGT dengan kartu dan angket penilaian

afektif.

8) Penyusunan lembar penilaian proses pembelajaran yang berupa lembar

observasi siswa saat proses pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

(a) Pertemuan pertama

(1)Siswa mengerjakan tes kemampuan awal untuk materi bahan kimia

dalam bahan makanan.

(2) Pembagian siswa menjadi 8 kelompok yang masing-masing

beranggotakan 5 orang siswa yang berbeda kemampuan akademik

dan jenis kelaminnya.

(3) Guru menerangkan materi bahan kimia dalam bahan makanan

secara klasikal dengan ceramah bervariasi melalui media OHP.

(4) Guru membagikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan dan

didiskusikan dengan anggota kelompoknya. Pada tahap ini

diadakan penilaian ranah psikomotorik.

(5) Siswa melakukan diskusi bersama, dimana hal ini dilakukan

sebagai upaya partisipasi siswa untuk mengungkapkan jawabannya

dan menyelesaikan kesulitan saat mengerjakan LKS. Kegiatan ini

dapat dijadikan modal kemampuan siswa saat melaksanakan

permainan dan turnamen pada pertemuan ke-2.

(6) Observasi kegiatan belajar mengajar yang berlangsung.

Page 33: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

33

(b) Pertemuan kedua

(1) Guru melakukan kilas balik terhadap materi yang lalu serta

menjelaskan pelaksanaan metode TGT dengan kartu.

(2) Pembelajaran dengan permainan dan turnamen, aturan permainan

dan turnamen yaitu: (a) anggota yang bermain memiliki

kemampuan akademik yang sebanding tanpa melihat jenis kelamin,

(b) anggota yang dapat menjawab pertanyaan yang dimainkan

dalam kartu akan mendapatkan skor untuk kelompoknya, (c)

pemberian penghargaan kepada kelompok, dimana untuk tim yang

mendapatkan skor 45 atau lebih disebut super team, tim yang

mendapatkan skor 40-45 disebut great team dan tim yang

mendapatkan skor 30-40 disebut good team.

(3) Observasi kegiatan belajar mengajar.

(c) Pertemuan ketiga

(1) Evaluasi, dimana guru memberikan tes kemampuan kognitif pasca

siklus I yang berupa soal objektif.

(2) Pengisian angket afektif siswa

(3) Observasi kegiatan belajar mengajar.

c. Tahap Observasi

Observasi dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran. Fokus

observasi ditekankan pada penerapan metode pembelajaran TGT

menggunakan kartu terhadap penguasaan konsep yang meliputi hasil belajar

siswa dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Identifikasi masalah yang

diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Siswa masih terlihat bingung dengan metode pembelajaran TGT dengan

kartu karena dianggap baru dan asing.

b. Hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik siswa masih kurang.

c. Penguasaan konsep siswa masih rendah.

Page 34: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

34 d. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan dengan cara berdiskusi terhadap berbagai

masalah yang muncul di kelas penelitian yang diperoleh dari analisis data sebagai

bentuk dari pengaruh tindakan yang telah dirancang dan dilakukan. Pada kegiatan

refleksi ditelaah aspek-aspek mengapa, bagaimana dan sejauh mana tindakan yang

dilakukan mampu memperbaiki masalah secara bermakna. Melalui refleksi inilah

akan menentukan keputusan untuk melakukan siklus lanjutan. Hasil refleksi yang

dilakukan untuk perbaikan pada siklus II adalah sebagai berikut ;

1) Upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam dalam diskusi, presentasi

dan permainan dengan melibatkan semua siswa dalam pembelajaran.

2) Memberikan pendekatan dan perhatian yang lebih merata kepada semua

kelompok sehingga seluruh siswa dapat berpartisipasi di dalamnya

bukan hanya siswa yang pandai.

3) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran TGT dengan kartu sehingga

kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar maka target yang

telah ditentukan dapat tercapai untuk meningkatkan penguasaan konsep.

SIKLUS II

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan pada siklus II meliputi rencana perbaikan strategi

pembelajaran untuk siklus II yang didasarkan hasil refleksi pada siklus I.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan ini masih sama dengan siklus I yaitu

menerapkan metode pembelajaran TGT dengan kartu sesuai dengan rencana

pembelajaran untuk tiap pertemuan yang telah direncanakan

(a) Pertemuan pertama

(1) Kilas balik terhadap materi bahan kimia dalam bahan makanan serta

memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.

(2) Guru membagikan LKS yang berisi pertanyaan yang harus dijawab

oleh siswa secara diskusi kelompok.

Page 35: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

35

(3) Siswa melakukan diskusi bersama, dimana hal ini dilakukan sebagai

upaya belajar siswa untuk mengungkapkan jawabannya dan

menyelesaikan kesulitannya saat mengerjakan LKS. Kegiatan ini

dapat dijadikan modal kemampuan siswa saat melaksanakan

permainan dan turnamen.

(4) Observasi kegiatan pembelajaran.

(b) Pertemuan kedua

(1) Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode TGT seperti

aturan pada siklus I.

(2) Penilaian dan penghargaan teams.

(3) Observasi kegiatan pembelajaran.

(c) Pertemuan ketiga

(1) Siswa mengerjakan tes kemampuan kognitif pasca siklus II.

(2) Guru memberikan angket afektif.

(3) Observasi kegiatan pembelajaran

c. Tahap Observasi

Berdasarkan hasil pengamatan selama berlangsungnya

pembelajaran terlihat ada beberapa peningkatan dalam pembelajaran.

Peningkatan tersebut anatara lain :

a) Siswa sudah tertarik dan berantusias menggunakan metode TGT

dengan kartu dalam proses pembelajaran.

b) Hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik siswa sudah

bertambah.

c) Penguasaan konsep siswa meningkat.

d. Tahap Refleksi

Penelitian diakhiri pada siklus II karena dari hasil observasi

penguasaan konsep siswa sudah meningkat. Dilihat dari hasil belajar kognitif

sudah terjadi peningkatan penguasaan materi pembelajaran. Nilai akhir siswa

sudah berada di atas Kriteria Ketuntasan Minimal. Dari hasil belajar afektif

dan psikomotorik juga sudah mengalami peningkatan yang lebih baik.

Page 36: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

36

Indikator keberhasilan tindakan mengacu pada E. Mulyasa (2003: 101)

menyatakan suatu pembelajran dapat dinyatakan berhasil dan berkualitas

apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) siswa terlibat

secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran,

(skema prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3).

Page 37: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

37

Gambar 3. Skema Prosedur Penelitian

Identifikasi Permasalahan Mengungkapkan permasalahan dalam proses

pembelajaran

Perencanaan Tindakan Menyusun instrumen pembelajaran

Analisis dan Refleksi Ulasan terhadap hasil observasi atau temuan-

temuan pada proses pembelajaran

Observasi dan Evaluasi Pengamatan pada proses dan

hasil.

Pelaksanaan Tindakan Metode Pembelajaran TGT dengan

kartu

Observasi dan Evaluasi Pengamatan meningkat pada

proses dan hasil

Analisis dan Refleksi

Ulasan terhadap hasil temuan pada proses

pembelajaran

Pelaksanaan tindakan Metode Pembelajaran TGT

dengan kartu

Perencanaan Tindakan Rencana perbaikan sesuai refleksi siklus 1

SIKLUS 2

SIKLUS 1

Page 38: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tiap Siklus

1. Pra Siklus

Berdasarkan hasil observasi awal sebelum diterapkannya metode

pembelajaran TGT dengan kartu, dapat diketahui secara umum proses

pembelajaran masih berpusat pada guru. Kegiatan siswa di kelas hanya

mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi pelajaran yang disampaikan.

Hal ini yang menyebabkan siswa menjadi pasif, penguasaan konsep siswa masih

kurang sehingga menyebabkan hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik

siswa masih rendah.

Pokok bahasan yang akan dipelajari dalam hal ini adalah bahan kimia

dalam bahan makanan, untuk mengetahui kondisi penguasaan materi siswa kelas

VIII-C SMP Negeri 7 Surakarta maka dilakukan tes kemampuan awal. Rentang

nilai siswa pada tes kemampuan awal adalah 33,33 sampai dengan 100 dan nilai

rata-rata sebesar 60,17. Siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

sebanyak 18 anak. Prosentase hasil tes kemampuan awal siswa dapat dilihat pada

tabel 2.

Tabel 2. Hasil Tes Kemampuan Awal

No Kategori Frekuensi Prosentase (%)

1.

2.

Tuntas

Tidak Tuntas

22

18

55

45

Hasil diatas menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum

menguasai materi dengan baik. Faktor tersebut dapat dikarenakan siswa tidak

belajar sebelum tes dilakukan, sehingga kurang persiapan. Berdasarkan hal

tersebut maka observer memilih pembelajaran dengan metode TGT dengan kartu

untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa sehingga hasil belajar kognitif

siswa dapat meningkat. Metode pembelajaran TGT dengan kartu mengajak siswa

untuk berkompetisi dalam permainan serta dapat mengarahkan siswa dalam

suasana kerjasama bersama kelompoknya. Penyajian materi yang melibatkan

Page 39: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

39 siswa aktif dalam belajar dan bermain bersama kelompoknya diharapkan mampu

memberikan pengalaman baru serta suasana yang berbeda dan menyenangkan.

Hasil belajar afektif siswa dalam pembelajaran menunjukkan bahwa siswa

terlihat pasif dan kurang terlibat dalam pembelajaran. Pengamatan terhadap hasil

belajar afektif siswa dapat dilihat berdasarkan angket yang diisi oleh siswa dan

lembar observasi hasil belajar afektif siswa pada pra siklus. Hasil penilaian

melalui angket hasil belajar afektif siswa dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Hasil Prosentase Angket Afektif Siswa Pra Siklus

No Item Pernyataan Prosentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

Saya aktif bertanya pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya malas bertanya ketika guru memberi kesempatan bertanya saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya berani menjawab pertanyaan yang diajukan guru pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya takut menjawab ketika guru memberikan pertanyaan pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya menjawab pertanyaan guru atas ini siatif sendiri pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya menjawab pertanyaan guru apabila ditunjuk pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya menyumbangkan ide atau gagasan pada saat kegiatan diskusi pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya pasif pada saat kegiatan diskusi pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya memberikan masukan dan saran ketika kelompok lain selesai presentasi saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya diam saja ketika kelompok lain selesai presentasi pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya lancar berbicara dalam menyampaikan hasil diskusi pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya nervous dalam menyampaikan hasil diskusi pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya memperhatikan teman yang sedang presentasi pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan media kartu Saya sibuk sendiri ketika teman saya presentasi pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu

77

36

76

35

82

41

79

33

78

33

79

37

73

30

Rata-rata 56,18

Page 40: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

40

Berdasarkan hasil observasi, menunjukkan siswa kurang aktif dan serius

dalam proses pembelajaran. Hasil penilaian melalui lembar observasi hasil belajar

afektif dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Hasil Prosentase Lembar Observasi Afektif Pra Siklus

No Item Pernyataan Pertemuan Rata-rata I II

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Siswa mengantuk Siswa menopang dagu/ melamun Siswa mengacuhkan penjelasan guru Pekerjaan rumah siswa ketinggalan Siswa datang terlambat Siswa tidak mengerjakan tugas dari guru Siswa tidak mencatat Siswa ramai Siswa berbicara dengan temannya Siswa bermain

35,00% 25,00% 40,00% 12,50% 10,00% 22,50% 25,00% 20,00% 30,00% 35,00%

30,00% 22,50% 35,00% 10,00% 7,50% 17,50% 22,50% 15,00% 25,00% 25,00%

32,50% 23,75% 37,50% 11,25% 8,75% 20,00% 23,75% 17,50% 27,50% 30,00%

Rata-rata 23,50%

Pengisian lembar observasi psikomotorik dilakukan untuk mengetahui

kesiapan dan keaktifan siswa dalam kegiatan diskusi yang meliputi kemampuan

dalam merespon dan menjawab pertanyaan, keaktifan dalam diskusi, dan lain-lain.

Adapun hasil pengisian lembar observasi psikomotorik dapat dilihat pada tabel 5:

Tabel 5. Hasil Prosentase Lembar Observasi Psikomotorik Siswa Pra Siklus

No Pernyataan Prosentase (%)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Siswa menunjukkan kesiapan mengikuti pelajaran dengan menyiapkan buku pelajaran dan peralatan belajar. Siswa mampu merespon dan menjawab pertanyaan yang diajukan padanya. Siswa dapat secara aktif mengikuti kegiatan diskusi. Siswa menggunakan sumber belajar lain selain buku pegangan materi. Siswa turut serta membangun kekompakan dalam kelompok diskusi. Siswa mampu beradaptasi pada situasi saat pelajaran berlangsung. Siswa dapat menyusun kesimpulan dari hasil diskusi.

70

66

70 68

68

70

70 Rata-rata 68,81

Page 41: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

41

2. Siklus I

Pada siklus I ini, materi yang digunakan adalah bahan kimia dalam bahan

makanan. Kegiatan dalam siklus I meliputi tahap-tahap sebagai berikut :

a. Perencanaan

Dalam tahap ini dilaksanakan observasi di tempat penelitian dan

menyusun instrument penelitian. Instrument penelitian tersebut meliputi silabus

pembelajaran biologi untuk pokok bahasan bahan kimia dalam makanan,

penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), penyusunan Lembar

Kerja Siswa (LKS), penyusunan soal tes kognitif siklus I, penyusunan soal

permainan dengan kartu, penyusunan angket afektif siswa, penyusunan lembar

observasi hasil belajar afektif siswa, lembar observasi psikomotorik siswa,

persiapan alat dan bahan untuk pelaksanaan tindakan.

b. Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran pada siklus I merupakan penerapan metode

pembelajaran TGT dengan kartu. Pada tahap ini terdiri dari 3 kali pertemuan

masing-masing 2 jam pelajaran. Pelaksanaan pembelajaran ini guru hanya

memberikan materi singkat dan kegiatan selanjutnya berpusat pada kegiatan

diskusi kelompok dan permaianan. Pembagian kelompok berdasarkan atas hasil

belajar siswa sehingga tiap kelompok terdiri dari siswa-siswa dengan kemampuan

akademik yang beragam (heterogen).

Pada pertemuan pertama, guru menjelaskan secara singkat mengenai

materi bahan kimia dalam bahan makanan, kemudian siswa mengerjakan tes

kemampuan awal. Selanjutnya guru membagi kelas menjadi 8 kelompok masing-

masing terdiri dari 5 siswa. Setiap siswa dalam kelompoknya mendiskusikan

materi dengan bantuan lembar kegiatan diskusi siswa (LKS) yang telah disiapkan.

Siswa dapat mengerjakan lembar diskusi siswa dengan kreasinya sendiri

berdasarkan jawaban hasil diskusi dengan kelompoknya. Kemudian tiap

kelompok perwakilan maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi

mereka, kesimpulan hasil diskusi oleh guru dan siswa. Selama proses

pembelajaran dilakukan penilaian kegiatan siswa melalui lembar observasi dan di

akhir pembelajaran guru memberikan kesimpulan.

Page 42: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

42

Pertemuan kedua, diawali guru melakukan kilas balik terhadap materi

yang telah diberikan sebelumnya serta memberi penjelasan tentang pelaksanaan

metode TGT dengan kartu. Siswa bergabung dengan kelompoknya kemudian

melakukan pembelajaran dengan permainan dan turnamen. Setiap kelompok

bermain dengan kartu, anggota kelompok yang dapat menjawab akan mendapat

kan skor untuk kelompoknya. Kemudian di akhir pelajaran guru memberikan

kesimpulan dan memberikan penghargaan terhadap tim yang super baik (super

team),tim sangat baik (great team) dan tim baik (good team). Selama proses

pembelajaran dilakukan penilaian kegiatan siswa melalui lembar observasi.

Pertemuan ketiga, evaluasi dengan siswa mengerjakan tes kognitif 1 dan

juga pengisian angket afektif siswa, penilaian psikomotorik siswa melalui lembar

observasi.

c. Observasi

Pada tahap ini observasi ditekankan pada penerapan metode pembelajaran

TGT menggunakan kartu terhadap proses pembalajaran. Berdasarkan observasi

yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut :

1) Tes Kognitif Siklus I

Evaluasi pada akhir pembelajaran berupa soal-soal obyektif pada pokok

bahasan bahan kimia dalam bahan makanan yang meliputi pewarna, pemanis,

pengawet dan penyedap rasa alami maupun sintetis. Rentang nilai siswa bekisar

antara 38,50 sampai dengan 100 dan nilai rata-rata sebesar 72,50.

Adapun hasil tes kognitif Siklus I dapat dilihat pada tabel 6 dan 7:

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Kognitif Siklus I

Interval Frekuensi Frekuensi Relatif 35-45

46-56

57-67

68-78

79-89

90-100

2

7

0

17

5

9

5,00%

17,50%

0%

42,50%

12,50%

22,50%

Jumlah 40 100%

Page 43: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

43 Tabel 7. Hasil Nilai Tes Kognitif Siklus I

No Kategori Frekuensi Prosentase (%)

1.

2.

Tuntas

Tidak Tuntas

31

9

77,50

22,50

2) Hasil Penilaian Angket Afektif Siswa Siklus I

Hasil belajar afektif siswa yang meliputi keaktifan selama kegiatan

pembelajaran diperoleh dari pengisian angket afektif oleh siswa dan pengisian

lembar observasi.

a) Angket Afektif Siswa Siklus I

Penilaian hasil belajar afektif bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

penguasaan konsep siswa selama pembelajaran yang diperoleh dari pengisian oleh

siswa. Adapun hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 8:

Tabel 8. Hasil Prosentase Angket Afektif Siswa Siklus I

No Item Pernyataan Prosentase (%)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Saya aktif bertanya pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya malas bertanya ketika guru memberi kesempatan bertanya saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya berani menjawab pertanyaan yang diajukan guru pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya takut menjawab ketika guru memberikan pertanyaan pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya menjawab pertanyaan guru atas ini siatif sendiri pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya menjawab pertanyaan guru apabila ditunjuk pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya menyumbangkan ide atau gagasan pada saat kegiatan diskusi pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya pasif pada saat kegiatan diskusi pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya memberikan masukan dan saran ketika kelompok lain selesai presentasi saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya diam saja ketika kelompok lain selesai presentasi pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya lancar berbicara dalam menyampaikan hasil diskusi pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya nervous dalam menyampaikan hasil diskusi pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya memperhatikan teman yang sedang presentasi pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya sibuk sendiri ketika teman saya presentasi pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu

88

55

89

50

90

56

91

48

91

49

92

51

88

46

Rata-rata 70,07

Page 44: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

44

b) Lembar Observasi Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I

Pada saat proses pembelajaran berlangsung, dilakukan pengisian lembar

observasi. Hasil penilaian melalui lembar observasi hasil belajar afektif dapat

dilihat pada tabel 9:

Tabel 9. Hasil Prosentase Lembar Observasi Afektif Siswa Siklus I

No Item Pernyataan Pertemuan Rata-rata I II

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Siswa mengantuk Siswa menopang dagu/ melamun Siswa mengacuhkan penjelasan guru Pekerjaan rumah siswa ketinggalan Siswa datang terlambat Siswa tidak mengerjakan tugas dari guru Siswa tidak mencatat Siswa ramai Siswa berbicara dengan temannya Siswa bermain

40,00% 22,50% 37,50% 2,50% 5,00% 30,00% 25,00% 22,50% 25,00% 30,00%

30,00% 17,50% 32,50% 2,50%

0% 15,00% 20,00% 17,50% 22,50% 17,50%

35,00% 20,00% 35,00% 2,50% 2,50% 22.50% 22,50% 20,00% 23,75% 23,75%

Rata-rata 20,75% 3) Hasil Penilaian Psikomotorik Siswa Siklus I

a) Lembar Observasi Psikomotorik Siswa

Pengisian lembar observasi psikomotorik dilakukan untuk mengetahui

kesiapan dan keaktifan siswa dalam kegiatan diskusi yang meliputi kemampuan

dalam merespon dan menjawab pertanyaan, keaktifan dalam diskusi, dan lain-lain.

Adapun hasil pengisian lembar observasi psikomotorik dilihat pada tabel 10:

Tabel 10. Hasil Prosentase Lembar Observasi Psikomotorik Siswa Siklus I

No Pernyataan Prosentase (%)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Siswa menunjukkan kesiapan mengikuti pelajaran dengan menyiapkan buku pelajaran dan peralatan belajar. Siswa mampu merespon dan menjawab pertanyaan yang diajukan padanya. Siswa dapat secara aktif mengikuti kegiatan diskusi. Siswa menggunakan sumber belajar lain selain buku pegangan materi. Siswa turut serta membangun kekompakan dalam kelompok diskusi. Siswa mampu beradaptasi pada situasi saat pelajaran berlangsung. Siswa dapat menyusun kesimpulan dari hasil diskusi.

73

68

75 71

69

75

75 Rata-rata 72,26

Page 45: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

45 d. Refleksi

Hasil observasi yang dilakukan diperoleh temuan bahwa pada hasil tes

kognitif 1 rentang nulai siswa berkisar antara 35-100 dan nilai rata-rata 72,50

dengan siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 9

siswa dari 40 siswa. Berdasarkan nilai rata-rata kelas menunjukkan bahwa hasil

yang diperoleh siswa sudah baik karena sudah diatas Kriteria Ketuntasan Minimal

yaitu 61.

Hasil belajar afektif siswa melalui angket afektif diperoleh capaian

prosentase rata-rata sebesar 70,07%, hasil penilaian afektif siswa melalui lembar

observasi hasil belajar afektif diperoleh rata-rata sebesar 19,63%, hasil lembar

observasi psikomotorik siswa diperoleh capaian rata-rata sebesar 72,26%,

Hasil observasi dan analisi siklus I, ditemukan bahwa hasil pembelajaran

sudah diatas Kriteria Ketuntasan Minimal, tetapi masih ada siswa yang belum

tuntas sebanyak 9 orang siswa, karena prosentase rata-rata tes kognitif sebesar

70,68% ; prosentase rata-rata hasil belajar afektif siswa sebesar 70,07% sehingga

perlu adanya perbaikan pada siklus II, sebab indikator keberhasilan yang

ditetapkan belum tercapai yaitu minimal 75% siswa aktif dalam setiap

pembelajaran, serta nilai ulangan harian siswa mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal yang telah ditentukan.

Dari hasil siklus I masih ada kekurangan-kekurangan baik pada siswa

maupun pada guru antara lain :

1. Siswa masih terlihat bingung dengan penggunaan metode

pembelajaran TGT dengan kartu, karena mereka masih merasa asing

dan baru mengenal.

2. Guru kurang memberikan perhatian keseluruh kelompok, juga belum

menjadi fasilitator yang baik agar siswa lebih aktif dan menguasai

konsep dalam pembelajaran.

Page 46: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

46

3. Siklus II

a. Perencanaan

Perencanaan siklus II berdasarkan hasil refleksi pada akhir siklus I. Hasil

analisis terhadap siklus I menyatakan bahwa penguasaan konsep siswa dapat

ditingkatkan melalui interaksi guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung

pada siklus I. Hasil refleksi pada siklus I yang dapat dijadikan acuan pada

perencanaan siklus II :

1) Guru akan memberikan penjelasan dengan kata-kata yang mudah di

mengerti setiap siswa untuk memperoleh hasil yang lebih baik dimana

meliputi upaya meningkatkan keberanian siswa, keaktifan dan

partisipasi siswa saat pembelajaran dan diskusi, pendekatan dan

perhatian yang menyeluruh terhadap semua kelompok sehingga diskusi

dapat berjalan dengan lancar, optimal dan sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

2) Guru akan menambahkan pemberian penghargaan (reward) kepada

siswa yang mampu menguasai konsep yang meliputi hasil belajar

kognitif, afektif dan psikomotorik.

b. Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran siklus II direncanakan dalam 3 pertemuan, yaitu :

Pertemuan pertama, guru sedikit memberi kilas balik terhadap materi

bahan kimia dalam bahan makanan serta metode pembelajaran TGT dengan kartu

kemudian melaksanakan pembelajaran. Setiap siswa dalam kelompoknya

mendiskusikan materi dengan bantuan lembar kegiatan diskusi siswa (LKS) yang

telah disiapkan.

Pertemuan kedua, diawali guru melakukan memberi penjelasan tentangi

pelaksanaan metode TGT dengan kartu. Siswa bergabung dengan kelompoknya

kemudian melakukan pembelajaran dengan game dan turnamen. Selama proses

pembelajaran dilakukan penilaian kegiatan siswa melalui lembar observasi.

Pertemuan ketiga, evaluasi dengan siswa mengerjakan tes kognitif 2 dan

juga pengisian angket afektif siswa, penilaian psikomotorik siswa melalui lembar

observasi.

Page 47: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

47 c. Observasi

1) Tes Kognitif Siklus II

Rentang nilai siswa bekisar 61-100 dan nilai rata-rata 75,90% dengan tidak

ada siswa yang belum tuntas dari 40 siswa. Pada siklus II hasil yang diperoleh

siswa sudah baik karena sudah diatas batas KKM yaitu 61. Nilai rata-rata kelas

yang diperoleh mengalami peningkatan sebesar 5,22% (Siklus 1= 70,68% dan

Siklus 2= 75,90%).

Adapun hasil tes kognitif Siklus II dapat dilihat pada tabel 11dan 12:

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Kognitif Siklus II

Interval Frekuensi Frekuensi Relatif

61-70

71-80

81-90

91-100

17

7

13

3

42,50%

17,50%

32,50%

7,50%

Jumlah 40 100%

Tabel 12. Hasil Nilai Tes Kognitif Siklus II

No Kategori Frekuensi Prosentase (%)

1.

2.

Tuntas

Tidak Tuntas

40

0

100

0

2) Hasil Penilaian Angket Afektif Siswa Siklus II

Hasil belajar afektif siswa yang meliputi keaktifan selama kegiatan

pembelajaran diperoleh dari pengisian angket afektif oleh siswa dan pengisian

lembar observasi oleh peneliti.

a) Angket Afektif Siswa Siklus II

Penilaian hasil belajar afektif bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

penguasaan konsep siswa selama pembelajaran yang diperoleh dari pengisian oleh

siswa. Adapun hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 13:

Page 48: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

48 Tabel 13. Hasil Prosentase Angket Afektif Siswa Siklus II

No Item Pernyataan Prosentase (%)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Saya aktif bertanya pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya malas bertanya ketika guru memberi kesempatan bertanya saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya berani menjawab pertanyaan yang diajukan guru pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya takut menjawab ketika guru memberikan pertanyaan pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya menjawab pertanyaan guru atas ini siatif sendiri pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya menjawab pertanyaan guru apabila ditunjuk pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya menyumbangkan ide atau gagasan pada saat kegiatan diskusi pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya pasif pada saat kegiatan diskusi pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya memberikan masukan dan saran ketika kelompok lain selesai presentasi saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya diam saja ketika kelompok lain selesai presentasi pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya lancar berbicara dalam menyampaikan hasil diskusi pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya nervous dalam menyampaikan hasil diskusi pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya memperhatikan teman yang sedang presentasi pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu Saya sibuk sendiri ketika teman saya presentasi pada saat kegiatan pembelajaran TGT dengan kartu

99

50

100

47

99

52

96

53

95

60

99

52

99

88

Rata-rata 74,79 b) Lembar Observasi Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus II

Pada saat proses pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan pengisian

lembar observasi. Hasil penilaian melalui lembar observasi hasil belajar afektif

dapat dilihat pada tabel 14:

Page 49: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

49 Tabel 14. Hasil Prosentase Lembar Observasi Afektif Siswa Siklus II

No Item Pernyataan Pertemuan Rata-rata I II

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Siswa mengantuk Siswa menopang dagu/ melamun Siswa mengacuhkan penjelasan guru Pekerjaan rumah siswa ketinggalan Siswa datang terlambat Siswa tidak mengerjakan tugas dari guru Siswa tidak mencatat Siswa ramai Siswa berbicara dengan temannya Siswa bermain

15,00% 12,50% 30,00% 5,00%

0% 20,00% 15,00% 15,00% 17,50% 12,55%

12,50% 10,00% 25,00% 2,50%

0% 17,50% 15,00% 10,00% 15,00% 10,00%

13,75% 11,25% 27,50% 3,75%

0% 18,75% 15,00% 12,50% 16,25% 11,25%

Rata-rata 13,00%

3) Hasil Penilaian Psikomotorik Siswa Siklus II

a) Lembar Observasi Psikomotorik Siswa

Pengisian lembar observasi psikomotorik dilakukan untuk mengetahui

kesiapan dan keaktifan siswa dalam kegiatan diskusi yang meliputi kemampuan

dalam merespon dan menjawab pertanyaan, keaktifan dalam diskusi, dan lain-lain.

Adapun hasil lembar observasi psikomotorik siswa dapat dilihat pada tabel 15:

Tabel 15. Hasil Prosentase Lembar Observasi Psikomotorik Siswa Siklus II

No Pernyataan Prosentase (%)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Siswa menunjukkan kesiapan mengikuti pelajaran dengan menyiapkan buku pelajaran dan peralatan belajar. Siswa mampu merespon dan menjawab pertanyaan yang diajukan padanya. Siswa dapat secara aktif mengikuti kegiatan diskusi. Siswa menggunakan sumber belajar lain selain buku pegangan materi. Siswa turut serta membangun kekompakan dalam kelompok diskusi. Siswa mampu beradaptasi pada situasi saat pelajaran berlangsung. Siswa dapat menyusun kesimpulan dari hasil diskusi.

82

69

78 79

74

76

81 Rata-rata 77,02

Page 50: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

50 d. Refleksi

Penilaian hasil evaluasi, hasil angket, dan lembar observasi yang telah

disebar, dapat mengukur keberhasilan dalam penguasaan konsep. Temuan pada

siklus II menjadi pijakan untuk perencanaan siklus selanjutnya.

Penelitian diakhiri pada siklus II karena berdasarkan hasil observasi ,

evaluasi dan analisis hasil penbelajaran dari segi partisipasi dan hasil belajar

kognitif, afektif dan psikomotorik siswa sudah terpenuhi, dari hasil belajar siswa

berdasarkan hasil rata-rata nilai tes kognitif sebesar 75,90%. Hasil tersebut

menunjukkan siswa sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah

ditentukan. Hasil rata-rata afektif siswa sebesar 74,78% dan hasil rata-rata

psikomotorik siswa sebesar 77,02 %.

Page 51: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

51

B. Deskripsi Antar Siklus

Berdasarkan proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran

TGT dengan kartu pada siklus II menunjukkan hasil yang lebih baik dari pada

proses pembelajaran pada siklus I. Perbandingan hasil pembelajaran pada siklus I

dan siklus II pada gambar 4 sampai dengan Gambar 7.

1. Hasil Tes Kognitif

Capaian Nilai Tes Kognitif

55

77.5

100

45

22.5

00

20

40

60

80

100

120

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Capaian Kategori %

%ta

se N

ilai

Has

il B

elaj

ar

Ko

gn

itif

Tuntas

Tidaktuntas

Gambar 4. Diagram Batang Perbandingan Tes Kognitif

2. Angket Afektif Siswa

Angket Afektif

0

20

40

60

80

100

120

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Item Pertanyaan Keberhasilan Afektif Siswa

%ta

se N

ilai

Has

il B

elaj

ar

Afe

ktif

PraSiklusSiklus I

SiklusII

Gambar 5. Diagram Batang Perbandingan Nilai Afektif Siswa.

Page 52: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

52

3. Lembar Observasi Afektif Siswa

Lembar Observasi Afektif

0

5

10

15

20

25

30

35

40

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Item Pertanyaan Keberhasilan Belajar Afektif

%ta

se N

ilai

Has

il B

elaj

ar

Afe

ktif Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Gambar 6. Diagram Batang Perbandingan Hasil Lembar Observasi Afektif Siswa.

4. Lembar Observasi Psikomotorik Siswa

Lembar Observasi Psikomotorik

0

20

40

60

80

100

1 2 3 4 5 6 7

Indikator Keberhasilan Lembar Observasi Psikomotorik

%ta

se N

ilai

Has

il B

elaj

ar

Psi

kom

oto

rik Pra

Siklus

PascaSiklus I

PascaSiklus II

Gambar 7. Diagram Batang Perbandingan Hasil Lembar Observasi Psikomotorik

Page 53: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

53

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan

penguasaan konsep siswa kelas VIII-C SMP N 7 Surakarta pada materi bahan

kimia dalam bahan makanan setelah diadakan pembelajaran dengan metode

pembelajaran TGT dengan kartu.

Pada proses pembelajaran biologi siswa SMP N 7 Surakarta sebelum

diterapkan metode pembelajaran TGT dengan kartu masih menggunakan metode

ceramah sehingga siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa

menganggap bahwa konsep-konsep pada mata pelajaran biologi merupakan

konsep yang abstrak dan hanya merupakan metode mengajar ceramah yang

banyak menekankan pada pelajaran hafalan saja. Proses pengajaran biologi di

kelas masih banyak menggunakan hafalan tentang fakta dan konsep sehingga

pelajaran menjadi membosankan dan membuat siswa merasa jenuh.

Pada awal penerapan pembelajaran TGT dengan kartu terlihat bahwa siswa

kurang memperhatikan dan lebih banyak bermain-main sendiri, serta siswa belum

menunjukkan keaktifannya dalam bertanya dan menyampaikan pendapat.

Kurangnya keaktifan siswa tersebut dapat dapat disebabkan karena siswa belum

terbiasa dengan pembelajaran TGT dengan kartu dalam proses pembelajaran,

sehingga siswa memerlukan waktu untuk beradaptasi. Siswa dalam mengikuti

pelajaran biasanya lebih banyak hanya mencatat dan mendengarkan penjelasan

dari guru karena guru biasanya lebih mendominasi saat KBM berlangsung.

Pembelajaran TGT dengan kartu menekankan pembelajaran yang baik

secara fisik, mental, intelektual, maupun emosional guna mencapai hasil belajar

yang optimal dengan mempertimbangkan kemampuan siswa sehingga mereka

terus aktif untuk belajar. Menurut pendapat Etin Solihatin (2007: 5) keberhasilan

dalam belajar bukan semata-mata harus diperoleh dari guru, melainkan bisa juga

dari teman sebaya (peer-tutoring). Pendapat lain dikemukakan oleh Suhaenah

Suparno (2001: 77) bahwa hubungan kawan (peer) dapat memberi pengaruh

positif atau konstruktif, karena interaksi yang terjadi menimbulkan suasana saling

menerima, saling membantu, dan saling memperhatikan, sehingga dapat

menunjang pencapaian hasil belajar yang lebih baik.

Page 54: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

54

Pendapat Slavin (1985) menyatakan bahwa …TGT increasedbasickills,

students achievement, positif interactions between students, acceptance of mains

treamed classmates and self-esteem.. TGT meningkatkan ketrampilan utama,

prestasi siswa, interaksi positif antara siswa, keberterimaan teman kelas yang

disiplin dan penghargaan diri sendiri.

Hasil analisis data dari masing-masing siklus menunjukkan bahwa

penerapan pembelajaran TGT dengan kartu dapat memperbaiki penguasaan

konsep siswa. Peningkatan penguasaan konsep siswa dibuktikan dengan adanya

peningkatan prosentase hasil belajar siswa dari tes kemampuan awal, tes kognitif

siklus I, dan tes kognitif siklus II. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa semua

siswa telah memenuhi batas ketuntasan atau Kriteria Ketuntasan Minimal belajar

yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 61.

Peningkatan penguasaan konsep ditunjukkan pada nilai ulangan harian

siswa pada pokok bahasan Bahan Kimia Dalam Bahan Makanan. Hasil ulangan

harian siswa selalu meningkat pada setiap tes kognitif. Pada tes kemampuan awal

diperoleh rata-rata kelas sebesar 60,17 dengan siswa yang tidak tuntas sebanyak

18 siswa ( 45% ) dan siswa yang tuntas sebanyak 22 siswa (55%) dari 40 siswa.

Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata ulangan harian sebesar 72,70

dengan siswa yang tidak tuntas sebanyak 9 siswa ( 22,50% ) dan siswa yang

tuntas sebanyak 31 siswa ( 77,50% ) dari 40 siswa. Pada siklus II diperoleh nilai

rata-rata ulangan harian sebesar 75,90 dengan tidak ada siswa yang tidak tuntas,

dalam kata lain pada siklus II ini semua siswa dapat memenuhi Kriteria

Ketuntasan Minimal.

Hasil angket afektif siswa pada setiap siklus memiliki kondisi yang

semakin baik. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran pada pra siklus memiliki

rata-rata 56,18% dan siklus I memiliki rata-rata 70,07%. Pada siklus I siswa masih

banyak yang berbicara sendiri, diskusi belum berjalan dengan baik, interaksi

dalam kerja kelompok belum terlihat, dan siswa belum menunjukkan keaktifan

dalam bertanya dan menyampaikan pendapat, serta siswa belum mampu merespon

pertanyan yang diajukan guru kepadanya, hal ini kemungkinan disebabkan karena

proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi dan persentasi merupakan hal

Page 55: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

55 baru bagi siswa sehingga siswa memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan

metode pembelajaran TGT dengan kartu. Capaian beberapa item pernyataan

positif yang ada belum memenuhi target 75%. Berdasarkan hasil angket afektif

siswa siklus I dapat disimpulkan bahwa hasil belajar afektif siswa belum

memenuhi target penelitian.

Hasil belajar afektif siswa dalam siklus II memiliki rata-rata 74,78%.

Terjadi peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II sebesar 4,71% ( siklus I

= 70,07% ; siklus II = 74,78%). Pada siklus II kegiatan diskusi sudah berjalan

dengan baik, interakasi dalam kerja kelompok sudah terlihat dan siswa sudah

berani bertanya serta merespon pertanyaan yang diajukan guru. Hasil belajar

afektif siswa dalam kegiatan diskusi-presentasi mengalami kemajuan dengan

semakin meningkatnya prosentase item pernyataan positif yang ada dan

prosentase item pernyataan negatif mengalami penurunan, artinya siswa semakin

terdorong untuk melibatkan diri dalam diskusi-presentasi.

Melalui lembar observasi hasil belajar afektif pada siklus I menunjukkan

bahwa siswa kurang serius dalam mengikuti proses pembelajaran. Tidak sedikit

siswa yang datang terlambat, berbicara dengan teman, mengacuhkan penjelasan

dari guru, ramai dan bermain. Berdasarkan hasil pengamatan melalui lembar

observasi hasil belajar afektif, diketahui bahwa 22,50% siswa bebicara dengan

temannya dan 17,50% siswa ramai. Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena

siswa belum menguasai konsep, maka siswa tidak serius dalam belajar dan belum

terbiasa dengan pembelajaran TGT dengan kartu sehingga siswa perlu beradaptasi

dengan metode pengajaran tersebut.

Pada siklus II, penilaian siswa melalui lembar observasi hasil belajar

afektif menunjukkan bahwa siswa lebih menguasai konsep dalam pembelajaran.

Jumlah siswa yang berbicara sendiri sebesar 16,25% dan siswa yang ramai

sebesar 12,50%. Hal ini menunjukkan adanya penurunan dari siklus I. Siswa

sudah mulai serius dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar menggunakan

metode pembelajaran TGT dengan kartu.

Kenaikan hasil belajar afektif siswa di dalam kegiatan pembelajaran pada

setiap siklus disebabkan karena penggunaan metode pembelajaran TGT dengan

Page 56: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

56 kartu. Metode pembelajaran TGT dengan kartu membantu siswa memahami

secara langsung apa yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan belajar secara

langsung. Dengan memahami dari hasil belajarnya sendiri, bukan pemberitahuan

guru. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh siswa melalui kegiatan kelompok

dan diskusi. Guru lebih banyak bersifat sebagai fasilitator, sedang siswa bertindak

sebagai aktor pencari informasi dan pengetahuan. Guru membimbing,

mengarahkan dan memberikan fasilitas seoptimal mungkin untuk mencapai

tujuan.

Peningkatan hasil belajar afektif juga didukung pernyataan Gino, Suwarni,

Suripto, Maryanto dan Sutijan (2000: 39) menyatakan bahwa kegiatan

pembelajaran lebih menekankan pada peranan dan partisipasi bukan peran guru

yang dominan, tetapi lebih berperanan sebagai fasilitator (memberi kemudahan

pada siswa untuk belajar), motivator dan sebagai pembimbing (memberi

bimbingan kepada siswa yang memerlukan).

Guru dapat melakukan upaya peningkatan hasil belajar afektif siswa di

dalam kegiatan pembelajaran dengan selalu memonitor setiap kegiatan siswa di

dalam pembelajaran, memberikan patokan nilai yang diperoleh siswa di dalam

kegiatan diskusi-presentasi, mendorong siswa untuk menanggapi pendapat

kelompok lain, dan memberikan giliran kepada siswa (secara urut maupun acak)

untuk menjawab pertanyaan.

Penilaian kegiatan diskusi presentasi siswa selama proses pembelajaran

melalui lembar observasi psikomotorik mengalami peningkatan dari siklus I ke

siklus II sebesar 4,76%. Berdasarkan penilaian melalui lembar observasi pada

siklus I diperoleh prosentase rata-rata sebesar 72,26%, dan siklus II sebesar

77,02%. Pada siklus II siswa lebih aktif di dalam kegiatan diskusi presentasi, dan

respon siswa lebih positif di dalam pembelajaran. Tingkat keaktifan siswa dalam

diskusi presentasi juga dipengaruhi oleh besar kecilnya kelompok diskusi. Diskusi

kelompok kecil memberikan kesempatan bagi setiap anggota lebih besar sehingga

merasa terlibat dan puas terhadap hasil diskusi, serta mencegah dominasi anggota

tertentu.

Page 57: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

57

Peningkatan penguasaan konsep juga dapat dicapai melalui interaksi

yang terjadi dalam rangkaian kegiatan diskusi presentasi pada pembelajaran TGT

dengan kartu, karena siswa akan saling menjelaskan materi yang dipelajari kepada

siswa lain dalam satu kelompok. Pembelajaran tersebut mendukung pencapaian

struktur tujuan kooperatif. Deutsch (1949) dalam Slavin (2008: 24) berpendapat

bahwa struktur tujuan kooperatif memungkinkan siswa memberi kontribusi pada

pencapaian tujuan anggota lain, sehingga akan mendorong para siswa untuk saling

membantu pembelajaran, mendorong usaha akademis, dan mengeksplorasikan

norma-norma yang sesuai dengan pencapaian akademik. Cooper dan Mueck

(1990) dalam Magel (2006: 1) menyatakan 6 ciri khas pembelajaran kooperatif,

salah satunya adalah Everyone on a learning team is responsible for the other

team member’s learning, yang berarti bahwa setiap orang dalam kelompok belajar

bertanggung jawab terhadap pembelajaran anggota kelompoknya.

Etin Solihatin (2007: 6) berpendapat bahwa formasi kelompok dapat

mengurangi rasa jenuh atau bosan dalam belajar. Pengelompokkan siswa secara

heterogen, dapat memberi kesempatan pada siswa untuk saling belajar dan

membelajarkan satu sama lain. Suasana menyenangkan dan rasa kebersamaan

yang tumbuh dan berkembang di antara sesama anggota kelompok dapat

membantu siswa yang kurang bergairah menjadi lebih antusias dalam belajar.

Siswa yang kurang bergairah akan dibantu oleh siswa yang mempunyai gairah

lebih tinggi dan memiliki kemampuan untuk menerapkan apa yang telah

dipelajari.

Berdasarkan uraian diatas, peserta didik lebih senang belajar dalam

suasana yang menyenangkan. Sesuai dengan Magel (2006: 7) menyatakan

bahwa...what is important is to give students a variety of experiences in class.

This keeps things interesting and should help make learning...fun! Respon positif

yang tercipta karena pembelajaran TGT dengan kartu merupakan salah satu

variasi belajar yang dapat memberikan suasana baru dan menyenangkan,

sehingga meningkatkan penguasaan konsep pada siswa.

Page 58: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

58

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penerapan metode pembelajaran Teams Games

Tournament (TGT) dengan kartu yang dilakukan oleh peneliti pada siswa SMP

Negeri 7 Surakarta, dapat disimpulkan bahwa :

Penerapan metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan kartu

dapat meningkatkan penguasaan konsep pada siswa kelas VIII-C SMP Negeri 7

Surakarta.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian melalui penerapan metode pembelajaran TGT dengan

kartu yang telah dilaksanakan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan

penelitian selanjutnya dan dapat digunakan untuk meningkatkan penguasaan

konsep melalui upaya bersama antara guru dan siswa serta penyelenggara

pembelajaran dalam rangka peningkatan penguasaan konsep secara maksimal

yang akan berdampak terhadap prestasi belajar biologi siswa.

.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian melalui penerapan metode pembelajaran TGT dengan

kartu secara praktis dapat digunakan sebagai inovasi pembelajaran biologi di SMP

Negeri 7 Surakarta serta dapat menjadi inspirasi pembelajaran bagi guru dalam

upaya meningkatkan penguasaan konsep siswa

C. Saran

1. Kepada Sekolah

a. Perlu adanya penerapan strategi belajar mengajar yang tepat sehingga dapat

lebih maksimal dalam mendukung keberhasilan proses pembelajaran

disekolah.

Page 59: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

59 b. Sekolah perlu membuka diri dengan berbagai lembaga pendidikan maupun

instansi lain untuk lebih meningkatkan hal pembelajaran di kelas.

2. Kepada Guru

a. Sebaiknya guru lebih mempersiapkan diri sebelum proses belajar mengajar,

tidak hanya perangkat pembelajarannya, tapi juga materi dan variasi cara

mengajar agar dapat menumbuhkan ketertarikan belajar siswa sehingga

meningkatkan penguasaan konsep siswa.

b. Guru hendaknya lebih kreatif dan selektif dalam memilih model pembelajaran

yang inovatif dan sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Model

pembelajaran yang bervariasi akan memunculkan ketertarikan dan rasa ingin

tahu siswa sehingga meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa.

3. Kepada Siswa

a. Hendaknya siswa meningkatkan keaktifan dalam mengikuti pembelajaran

sehingga penguasaan konsep meningkat

b. Bagi siswa yang mempunyai kemampuan lebih dari siswa lain sebaiknya

selalu mengkomunikasikan atau menularkan pengetahuan dan pemahaman

yang dimiliki kepada siswa lain.

c. Bagi anggota kelompok yang merasa kurang paham terhadap materi harus

selalu aktif bertanya kepada siswa yang lain atau kepada guru.

4. Kepada Calon Peneliti

a. Hendaknya peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis meninjau

kembali perangkat pembelajaran penelitian ini untuk disesuaikan dalam hal

alokasi waktu, fasilitas pendukung, karakteristik siswa dan sekolah tempat

penelitian.

b. Hendaknya penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan penelitian

selanjutnya dengan mengaitkan aspek-aspek yang belum diungkap dan

dikembangkan dari variabel-variabel yang sudah ada.

c. Hendaknya peneliti lain dapat mengembangkan instrumen-instrumen yang

lebih baik dalam mengungkap aspek-aspek lainnya.

Page 60: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

60

DAFTAR PUSTAKA

Etin, Solihatin. 2007. Coopertive Learning: analisis model pembelajaran IPS.

Jakarta: Bumi Aksara

Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto dan Sutijan. 2000. Belajar dan Pembelajaran I.

Surakarta : UNS Press.

Martinis, Yamin. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta : Gaung Persada

Press.

Meg O’Mahony. 2006. “NABT Conference” ([email protected])

Mohammad, Noor. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : UNESA Press.

Mulyasa. 2004. Implementasi Kurikulum 2004. Bandung : Rosdakarya.

Nana, Sudjana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :

Remaja Rosdakarya.

Nana, Syaodih.2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung :

Remaja Rosdakarya

Oemar, Hamalik. 2003. perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakarta : Bumi Aksara.

Rahmawaty. 2006. (partisipasi http://library.usu.ac.id/download/pf/06008762.pdf)

Rhonda C. Magel. 2006. “Using Cooperative Learning in a Large Introductory

Statistics Class”. Journal of Statistcs Education. Volume 6, number 3.

http://www.amstat.org/publications/jse/v6n3/magel.html.

Robert E. Slavin. 2008. Cooperatif Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung :

Nusa Media.

Page 61: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …... · 1 penerapan metode pembelajaran teams games tournament (tgt) dengan kartu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas viii

61 Suhaenah Suparno. 2001. Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta : Depdiknas.

Suharsimi, Arikunto. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi

Aksara.

Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Sutopo, H.B. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press.

Winkell, W.S. 2005. Psikologi Pembelajaran. Jogjakarta : Media Abadi.

Zainal Aqib. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Wida.