i PENERAPAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO. 29/DSN-MUI/VI/2002 TENTANG PEMBIAYAAN PENGURUSAN HAJI DI BMT SURYA MADANI BOYOLALI SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.) Oleh : Muhammad Nasrudin NIM : I000130017 NIRM : 13/X/02.1.2/0013 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
16
Embed
PENERAPAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL …eprints.ums.ac.id/53868/2/HALAMAN DEPAN revisi.pdfDan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Mujaadilah: 11)2. ﴾٦٨٢﴿
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PENERAPAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL
NO. 29/DSN-MUI/VI/2002 TENTANG PEMBIAYAAN PENGURUSAN
HAJI DI BMT SURYA MADANI BOYOLALI
SKRIPSI
Diajukan kepada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.)
Oleh :
Muhammad Nasrudin
NIM : I000130017
NIRM : 13/X/02.1.2/0013
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
ii
iii
iv
v
MOTTO
الحود إى لبيل لل الشسيل لبيل لبيل اللهن لبيل
لل الشسيلللالو و لل والعوت“Aku penuhi seruan-Mu Ya Allah, aku penuhi seruan-Mu tidak ada sekutu bagi-Mu.
Sesungguhnya segala puji, nikmat dan seluruh kerajaan milik-Mu dan tidak ada sekutu bagi-
“.....Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya….”.
(QS. Al-Baqarah 2 : 286)3
1 Abdullah Haidir, Panduan Haji Khutwatan khutwatan (Selangkah demi Selangkah), (Mesir
: perc. Pribadi : 2009), hlm. 13. 2 Departemen Agama, Al-Quran terjemah dan asbabunnuzul (Surakarta : CV. Al Hanan),
hlm. 543. 3 Departemen Agama, Al-Quran terjemah dan asbabunnuzul (Surakarta : CV. Al Hanan),
hlm. 49.
vi
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur berkat nikmat dari Allah Swt. dan suri tauladan Nabi Muhammad Saw.
penulis bisa mengarungi kehidupan ini dengan penuh nikmat, melalui karya sederhana ini
penulis persembahkan untuk :
1. Bapak dan Ibuku Gino dan Nur Hidayati yang selalu memberikan semangat
dan do’anya kepada penulis.
2. Keluargaku Kakak-kakak dan adikku tercinta.
3. Para pencari ilmu.
4. PP Muhammadiyah, PWM Jawa Tengah, PDM Boyolali, dan PRM Giriroto
atas partisipasinya sehingga penulis bisa menyelesaikan studinya.
5. Sahabat-sahabatku yang selalu menemani dan memotivasi dalam kesabaran
6. Almamater Universitas Muhammadiyah Surakarta
7. Dan untuk semua yang tak bisa disebutkan satu-persatu
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543b/U/1987, tanggal
22 Januari 1988.
1. Konsonan Tunggal
Huruf
Arab Nama Huruf Latin Keterangan
Alif اTidak
dilambangkan Tidak dilambangkan
ba‟ B Be ب
ta‟ T Te ث
sa‟ ṡ Es (dengan titik di atas) د
Jim J Je ج
ḥa‟ ḥ Ha (dengan titik di bawah) ح
kha‟ Kh Ka dan Ha خ
Dal D De د
Żal Ż Zet (dengan titik di atas) ذ
ra‟ R Er ز
Zai Z Zet ش
Sin S Es ض
Syin Sy Es dan Ye غ
ṣād ṣ Es (dengan titik di bawah) ص
ḍaḍ ḍ De (dengan titik di bawah) ض
ṭa‟ ṭ Te (dengan titik di bawah) ط
ẓa‟ ẓ Zet (dengan titik di bawah) ظ
ain „ Koma terbalik ke atas„ ع
Gain G Ge غ
fa‟ F Ef ف
Qāf Q Qi ق
Kāf K Ka ك
Lam L El ه
Mim M Em م
‟Nun N En ى
ha‟ H Ha
Hamzah ` Apostrof ء
ya‟ Y Ye ي
2. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis Rangkap
عدة Ditulis „iddah
viii
3. Ta‟ marbūṭah
a. Bila dimatikan ditulis h
هبت Ditulis hibah
Ditulis jizyah جصيت
(ketentuan ini tidak diberlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah
terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan
sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya). Bila diikuti dengan
kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan
“h”.
مساهتاآلولياء Ditulis karāmah al-auliyā‟
b. Bila ta‟ marbūtah hidup atau dengan harakat fathah, kasrah, dan
dammah ditulis “ṭ”
شماةالفطس Ditulis zakātul fiṭri
4. Vokal Pendek
Kasrah Ditulis i
fatḥah Ditulis a
ḍammah Ditulis u
5. Vokal Panjang
fatḥah + alif → contoh: جاهليت Ditulis ā → jāhiliyah