Top Banner
Laboratorium Mikropaleontologi 2013 Penentuan Lingkungan pengendapan (Setzer, 1966 ) Lingkungan pengendapan adalah bagian dari permukaan bumi dimana proses fisik, kimia dan biologi berbeda dengan daerah yang berbatasan dengannya (Selley, 1988). Sedangkan menurut Boggs (1995) lingkungan pengendapan adalah karakteristik dari suatu tatanan geomorfik dimana proses fisik, kimia dan biologi berlangsung yang menghasilkan suatu jenis endapan sedimen tertentu. Foraminifera kecil benthonik dipakai sebagai penentu lingkungan pengendapan karena golongan ini hidupnya sangat peka terhadap lingkungan, sehingga hanya hidup pada lingkungan dan kedalaman tertentu. Selain itu karena benthonik hidup di dasar laut baik menambat ataupun merayap. Berdasarkan hal tersebut diatas maka beberapa ahli mengelompokkan suatu komuniti yang hidup sesuai dengan lingkungan hidupnya jika dihubungkan dengan faktor kedalaman yang dikenal dengan nama zona bathymetri. Nama : Peridotit Boy Sule Torry NIM : 111.110.093 Plug : 4 1
8

Penentuan Lingkungan pengendapan

Oct 26, 2015

Download

Documents

Otit Torry

test
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Penentuan Lingkungan pengendapan

Laboratorium Mikropaleontologi 2013

Penentuan Lingkungan pengendapan (Setzer, 1966 )

Lingkungan pengendapan adalah bagian dari permukaan bumi dimana proses fisik,

kimia dan biologi berbeda dengan daerah yang berbatasan dengannya (Selley, 1988).

Sedangkan menurut Boggs (1995) lingkungan pengendapan adalah karakteristik dari suatu

tatanan geomorfik dimana proses fisik, kimia dan biologi berlangsung yang menghasilkan

suatu jenis endapan sedimen tertentu.

Foraminifera kecil benthonik dipakai sebagai penentu lingkungan pengendapan

karena golongan ini hidupnya sangat peka terhadap lingkungan, sehingga hanya hidup pada

lingkungan dan kedalaman tertentu. Selain itu karena benthonik hidup di dasar laut baik

menambat ataupun merayap. Berdasarkan hal tersebut diatas maka beberapa ahli

mengelompokkan suatu komuniti yang hidup sesuai dengan lingkungan hidupnya jika

dihubungkan dengan faktor kedalaman yang dikenal dengan nama zona bathymetri.

Setzer (1966)

Menyusun klasifikasi "Zona bathymetri untuk lingkungan pengendapan marine bdsr

data asosiasi mikrofosil & rasio P/B dari Teluk Mexico, digabungkan dengan data asosiasi

Iitologi, sedimentologi & tektoniknya. Klasifikasinya dapat digunakan untuk dasar penentuan

paleobatimetri batuan Kenozoikum.

Dari penelitiannya diusulkan 5 zona Iingkungan pengendapan sbb :

Nama : Peridotit Boy Sule TorryNIM : 111.110.093Plug : 4 1

Page 2: Penentuan Lingkungan pengendapan

Laboratorium Mikropaleontologi 2013

a. Darat: Miskin fauna.

Lingkungan darat (terestrial atau kontinental) dibagi menjadi beberapa

lingkungan pengendapan secara umum: fluvial (aluvial fan dan sungai), danau

(lakustrin).

b. Transisi:

Lingkungan ini berada pada transisi antara lingkungan continental dan marine.

Pada lingkungan dekat dengan continent (darat) prosesnya didominasi oleh aktivitas

fluvial, gelombang ombak, dan arus pasang surut (tidal). Kebanyakan lingkungan

marginal marine ini memiliki karakteristik berupa lingkungan berenergi tinggi (untuk

daerah pantai dan delta) karena gelombang (ombak) dan arus pasang yang bekerja

terus menerus, tapi ada juga sub lingkungan marginal marine berenergi rendah seperti

lagoon dan estuarine dengan kondisi air yang lebih tenang (karena merupakan laut

tertutup nanti kita jelaskan lebih detail dipostingan berikutnya).

Lingkungan transisi kita bagi menjadi beberapa bagian: ada estuarin, lagoon,

delta, pantai (beach island), dan daerah pasang surut (tidal flat). Paparan dalam - laut

terbuka yang terdangkal (neritik tengah) kedalamannya 0-20m (0-66 ft).

Lingkungan ini penting karena endapan sedimen silisiklastik banyak terdapat

disini karena suplai sedimen yang besar dari terrestrial pertama kali datang kesini

sebelum menuju laut. Batuan sedimen yang ada disini juga cemacem: ada evaporit,

karbonat, dan silisiklastik (konglomerat, batupasir, shale, dan breksi).

Nama : Peridotit Boy Sule TorryNIM : 111.110.093Plug : 4 2

Page 3: Penentuan Lingkungan pengendapan

Laboratorium Mikropaleontologi 2013

c. Neritik

Daerah shelf merupakan daerah lingkungan pengendapan yang berada diantara daerah laut dangkal sampai batas shelf break (Gambar VII.34). Heckel (1967) dalam Boggs (1995) membagi lingkungan shelf ini menjadi dua jenis, perikontinental (marginal) dan epikontinental (epeiric). Perikontinental shelf adalah lingkungan laut dangkal yang terutama menempati daerah di sekitar batas kontinen (transitional crust) shelf dengan laut dalam (Gambar VII.35). Perikontinental seringkali kehilangan sebagian besar dari endapan sedimennya (pasir dan material berbutir halus lainnya), karena endapan-endapan tersebut bergerak memasuki laut dalam dengan proses arus traksi dan pergerakan graviti (gravity mass movement). Karena keberadaannya di daerah kerak transisi (transitional crust), perikontinental juga sering menunjukan penurunan (subsidence) yang besar, khususnya pada tahap awal pembentukan cekungan, yang dapat mengakibatkan terbentuknya endapan yan tebal pada daerah ini (Einsele, 1992).

Sedangkan epikontinental adalah lingkungan laut yang berada pada daerah kontinen (daratan) dengan sisi-sisinya dibatasi oleh beberapa daratan. Daerah ini biasanya dibentuk jauh dari pusat badai (storm) dan arus laut, sehingga seringkali terproteksi dengan baik dari kedua pengaruh tersebut. Jika sebagian dari daerah epeiric ini tertutup, maka ini akan semakin tidak dipengaruhi oleh gelombang dan arus tidal.

Secara umum Zona Neritik dibagi menjadi :

Paparan tengah - laut terbuka intermediate (neritik tengah) kedalaman 20-

100m (66-328 ft).

Paparan luar - laut terbuka lebih dalam (neritik luar) kedalamn 100-200m

(328-656 ft).

d. Lereng

Lereng benua (continental slope) dan continental rise merupakan perpanjangan dari

shelf break. Kedalaman lereng benua bermula dari shelf break dengan kedalaman

Nama : Peridotit Boy Sule TorryNIM : 111.110.093Plug : 4 3

Page 4: Penentuan Lingkungan pengendapan

Laboratorium Mikropaleontologi 2013

rata-rata 130 m sampai dengan 1500-4000 m. Kemiringan pada lereng benua ini

sekitar 40, walaupun ada variasi pada lingkungan delta (20) dan pada lingkungan koral

(450) (Boggs, 1995). Sedangkan kemiringan pada continental rise biasanya lebih kecil

dibandingkan kemiringan pada lereng benua. Karena lerengnya yang cukup curam

dibandingkan paparan, pada lereng benua ini sering merupakan daerah dari

pergerakan arus turbidit. Continental rise biasanya tidak akan ada pada daerah

convergen atau aktif margin dimana subduksi berlangsung. Morfologi pada lereng

benua ini sering menunjukan bentuk cembung, kecuali pada daerah-daerah yang yang

mempunyai stuktur sangat aktif. Volume endapan sedimen yang dapat mencapai

lereng benua dan continental rise ini akan sangat bergantung pada lebarnya shelf dan

jumlah sedimen yang ada.

Lereng dibagi menjadi :

Lereng atas - laut dalam (bathyal atas) kedalaman 200-500m (656-1640ft).

Lereng bawah - laut dalam (bathyal bawah) kedalaman 500-2000m (1640-

5650 ft).

e. Abysal - laut dalam lebih besar 2000m, lebih besar dari 6560 ft.

Sekitar 80% daerah bumi ini merupakan daerah cekungan laut dengan alas kerak samudra tipe basaltis. Daerah cekungan laut dalam merupakan daerah yang pada bagian atanya dibatasi oleh lingkungan shelf pada zona break, secara topografi ditandai dengan kemiringan yang curam (lebih besar) dibandingkan dengan shelf. Berdasarkan dari fisiografinya, lingkungan laut dalam ini dibagi menjadi tiga daerah yaitu, continental slope, continental rise dan cekungan laut dalam

Prinsip elemen dari Kontinental margin

(Drake, C.L dan Burk, 1974 dalam Boggs, 1995)

Nama : Peridotit Boy Sule TorryNIM : 111.110.093Plug : 4 4

Page 5: Penentuan Lingkungan pengendapan

Laboratorium Mikropaleontologi 2013

Continental rise dan cekungan laut dalam membentuk sekitar 80% dari total dasar laut. Bagian lebih dalam dari continental slope dibagi menjadi dua fisiografi, yaitu :

1. Lantai Samudra (ocean floor), yang dikarakteristikan dengan kehadiran dataran abisal, perbukitan abisal (< 1 km) dan gunungapi laut (> 1 km)

2. Oceanic Ridges

Dataran abisal merupakan daerah yang relatif sangat datar, kadang-kadang menjadi sedikit bergelombang karena adanya seamount. Beberapa dataran abisal juga kadang-kadang terpotong oleh channel-channel laut dalam. Pada pusat cekungan laut dalam biasanya terendapkan sedimen dari material pelagik. Mid-oceanic ridges memanjang sejauh 60.000 km dan menutupi sekitar 30 – 35% dari luas lautan.

Prinsip penyebaran sedimen pada lingkungan

laut dalam (Einsele, 1992)

Setelah fosil diketahul genus dan spesiesnya, kemudian

dikelompokkan menjadi satu. Dari asosiasi fosil dalam

satu sampel kemudian dicocokkan dengan zona ekologi

yang dibuat oleh Tipsword dkk.

Nama : Peridotit Boy Sule TorryNIM : 111.110.093Plug : 4 5

Page 6: Penentuan Lingkungan pengendapan

Laboratorium Mikropaleontologi 2013

Proses Pembentukan Kumpulan Foraminifera Bentonik

Nama : Peridotit Boy Sule TorryNIM : 111.110.093Plug : 4 6