Date post: | 03-Mar-2019 |
Category: | Documents |
View: | 218 times |
Download: | 0 times |
i
PENENTUAN AWAL RAMADAN, SYAWAL DAN ZULHIJAH
(Studi Komparatif NU dan Pemerintah dari 1992 M-2015 M)
S K R I P S I
Disusun Untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Strata S.1 dalam Ilmu Syariah dan Hukum
Oleh :
RISYA HIMAYATIKA
NIM : 122111115
JURUSAN ILMU FALAK
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2016
ii
iii
iv
v
MOTTO
Artinya: Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan
(menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang
Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui
(QS. Al- Anam: 96)
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini
Saya persembahkan teruntuk :
Abah dan Mimih
Chusnan Zein dan Alfiyah
Yang tak pernah ada hentinya mendukung serta mendoakan untuk putra-putrinya,
semoga sealu diberikan kesehatan
Teruntuk keluarga tercinta
Anthin Lathifah dan keluarga, Nur Hidayati dan keluarga, Lailiana Shofiyati
dan keluarga, Farah Halina dan keluarga, Albab Adib Muhammad beserta istri
& dan Ghina Rahmatika dan keluarga
Semoga bisa mengikuti jejak kalian
Teruntuk
Guru-guruku yang tak pernah lelah membimbing dan mendukungku
Yang telah menghantarkanku untuk studi
Keluarga Besar Pondok Pesantren Zainurrahman
Yang telah membiayai selama masa studi
Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI
vii
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI HURUF ARAB LATIN1
A. Konsonan
q = z = =
k = s = b =
l = sy = t =
m = sh = ts =
n = dl = j =
w = th = h =
h = zh = kh =
y = = d =
gh = dz =
f = r =
B. Vokal
- A
- I
- U
C. Diftong
1 Pedoman Penulisan Skripsi Fakuktas Syariah Institut Agama Islam Negeri
Walisongo Semarang tahun 2012.
ix
Ay
Aw
D. Syaddah ( -)
Syaddah dilambangkan dengan konsonan ganda, misalnya at-thibb.
E. Kata Sandang (... )
Kata Sandang (... ) ditulis dengan al-... misalnya = al-shinaah. Al-
ditulis dengan huruf kecil kecuali jika terletak pada permulaan kalimat.
F. Ta Marbuthah ()
Setiap ta marbuthah ditulis dengan h mislanya = al-maisyah al-
thabiiyyah.
x
ABSTRAK
Beragamnya metode penentuan awal bulan kamariah disinyalir menjadi salah
satu faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan dalam mengawali bulan
kamariah, khususnya 1 Ramadan, 1 Syawal dan 1 Zulhijah. Pemerintah pun telah
berupaya menyatukan perbedaan melalui beberapa pertemuan antar ormas untuk
mencari solusi penyatuan perbedaan awal bulan kamariah, dan munculnya kriteria
imkanur rukyat yang digunakan oleh pemerintah, diharapkan bisa menyatukan
perbedaan dalam mengawali Ramadan, Syawal dan Zulhijah. Akan tetapi sepenuhnya
belum berhasil untuk menyatukan perbedaan tersbeut. Salah satu ormas yang pernah
berbeda dengan pemerintah adalah Nahdaltul Ulama (NU). Faktor apa yang
menyebabkan terjadinya perbedan tersebut?
Dalam penelitian ini penulis tertarik untuk mengkaji tentang metode
penentuan awal Ramadan, Syawal dan Zulhijah menurut NU dan pemerintah antara
tahun 1992 M sampai tahun 2015 M serta bagaimana hasil keputusan sidang isbat
pemerintah dan ikhbar oleh Nahdlatul Ulama? Faktor apa yang menyebabkan
terjadinya perbedaan awal Ramadan, Syawal dan Zulhijah antara tahun 1992 M
sampai tahun 2015 M?
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka dengan data primer berupa buku
Keputusan Menteri Agama terkait penetapan awal Ramadan, Syawal dan Zulhijah
dan hasil ikhbar NU mengenai pemberitahuan mengenai awal Ramadan, Syawal dan
Zulhijah dari 1992 M sampai 2015 M. Sementara itu, data sekunder buku-buku yang
terkait dengan metode penentuan awal bulan kamariah menurut NU dan pemerintah.
Melalui data yang ada, penulis akan menganalisis data dengan menggunakan metode
kualitatif deskriptif untuk menjawab rumusan permasalahan yang dikaji.
Temuan dalam penelitian ini adalah bahwa NU dalam menentukan awal
Ramadan, Syawal dan Zulhijah menggunakan metode rukyatul hilal, sedangkan
pemerintah menggunakan metode imkan rukyat. Dari hasil isbat pemerintah dan
ikhbar NU, didapati perbedaan awal Syawal 1992, 1993, 1994 M. Faktor penyebab
perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan acuan hisab dan perbedaan Idul Adha
1420 H, disebabkan pemerintah tidak konsisiten dengan hasil Musyawarah MABIMS
1998 M.
Kata kunci: awal bulan Ramadan, Syawal dan Zulhijah, sidang isbat, ikhbar, metode
penentuan awal Ramadan, Syawal dan Zulhijah
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam dan sembahan semua
makhluk yang telah memberikan kekuatan dan bimbingan kepada penulis, sehingga
dapat menyelesaikan tugas akhir (skripsi) ini dengan tema PENENTUAN AWAL
RAMADAN, SYAWAL DAN ZULHIJAH (Studi Komparatif NU dan Pemerintah
dari 1992 M-2015 M). Salawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada
junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, para keluarga, sahabat, segenap
pengikut serta pecintanya yang senantiasa meneladani perilaku dan akhlaknya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan bukan semata-mata
hasil jerih payah sendiri, namun terdapat peran dan iringan doa dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, ungkapan penulis patut penulis ungkapkan kepada segenap pihak
yang turut andil dan telah banyak membantu penulis selama proses penelitian dan
penyusunan skripsi ini, diantaranya:
1. Kedua orang tua serta segenap keluarga, atas doa, nasihat serta curahan kasih
sayang yang tak tak henti-hentinya.
2. Kementerian Agama Republik Indonesia Bidang Pendidikan Diniyah dan
Pondok Pesantren yang telah memberikan kesempatan saya untuk menempuh
pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri UIN Walisongo.
xii
3. Rektor beserta Wakil Rektor UIN Walisongo atas kerja keras dalam membangun
UIN Walisongo sehingga penulis dapat menempuh pendidikan di Perguruan
Tinggi ini.
4. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum beserta para wakil dekan dan seluruh
jajaran akademisi yang telah memberikan fasilitas belajar hingga akhir studi.
5. Dr. H. Abdul Ghofur, M.Ag selalu wali dosen yang telah memberikan nasihat
dan masukan selama penulis melakukan studi.
6. Dr. H. Akhmad Arif Junaidi, M.Ag selaku pembimbing I yang telah meuangkan
waktunya diterngah kesibukan untuk memberikan masukan, inspirasi, motivasi
serta kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
7. Drs. KH. Slamet Hambali MSI selaku pembimbing II atas segala kontribusi
pemikiran arahan kepada penulis dengan kesabaran dan keikhlasan, sehingga
penulis dapat belajar banyak dan bisa menyelesaikan skripsi ini.
8. Drs. H. Maksun, M. Ag Selaku Ketua Program Studi Ilmu Falak, Bpk. H.
Suwanto. S. Ag, MM Selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Falak, Ibu Siti
Rofiah, S.Hi, SH, M.Hi, M.Si, dan Bapak Ahmad Syifaul Anam, S.HI. MH.,
serta seluruh Dosen Pengajar di lingkungan Fakultas Syariah UIN Walisongo
Semarang, yang telah membekali berbagai pengetahuan sehingga penulis mampu
menyelesaikan penulisan skripsi.
xiii
9. Drs. Hj. Noor Rosyidah, M.SI, Drs. H. Abu Hapsin, MA. Ph. D, Dr. H. Ahmad
Izzuddin, M.Ag., Drs. Sahidin, M.Si. para penguji ujian komprehensif yang telah
banyak memberikan koreksi dan masukan atas materi skripsi.
10. Segenap jajaran Lajnah Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH.
Ghozalie Masroeri beserta keluarga, Khaerurraji SHI, Khaerun Nufus SHI,
Kasubdit Bimas Islam Bapak Nur Khazin yang telah berkenan memberikan
informasi guna memperoleh data-data terkait penulisan skripsi ini.
11. Keluarga besar Pondok Peaantren Zainurrahman yang telah menghantarkanku
untuk mengikuti PBSB beserta para guru yang membagi ilmu serta memberikan
motivasi untuk terus selalu belajar dimanapun.
12. Keluarga besar Pondok Pesantren Daarun Najaah, khususnya KH. Sirodj
Chudlori beserta keluarga yang telah mengizinkan penulis untuk mondok dan
mengasuh penulis secara ikhlas dan sabar.
13. BABARLAST dari Sabang sampai Merauke (Abdullah Sampulawa, Adi
Misbahul Huda, Asma Rimadani, Badrul Munir, Bangkit Riyanto, Desi
Fitriyanti, Fitri Kholilah, Fitria Dewi Nurcholifah, Ilmi Mukaromah, Imam
Baihaqi, Imam Ghozali, Jafar Shodiq, Khozinurraohman, Liizza Diana Manzil,
Lukman, M. Khoirul Umam, M. Faishol Amin, M. Rifan Syadzali, Maimuna,
Masykurrozi, Moh. Salapudin, Moch. Aminullah, Muhammad Ibnu Taimiyah,
Nur Sidqon, Nurul Badriyah, Nurul Ianatul Fajriyah, Riza Afrian Mustaqim,
xiv
Rizaluddin, Ruwaidah, Siti Muharomah, Umul Maghfuroh, Zainal Abidin, Zul
Amri Fathinul Inshafi, Imam Qustolaani, Faisal Fahmi (Alm), M. Ulil Absor,
Tubagus Mansur, Fahruddin, yang memberi inspirasi, tempat bercerita, tempat