FORMULIR PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG NAMA : ALI KHOIRON NIM : 086012086 PROGDI : Pendidikan Agama Islam USULAN JUDUL SKRIPSI EFEKTIVITAS HOME VISITE TERHADAP KEBERHASILAN SISWA/I BERMASALAH DI MTS DARUL HASANAH SEMARANG TAHUN 2008 – 2009 ALASAN PEMILIHAN JUDUL Untuk mengetahui sampai sejauh manakah efektivitas peranan kunjungan guru (home visite) bagi para peserta didik yang bermasalah dalam pembelajaran di sekolah, sehingga home visite bisa dijadikan sebagai salah satu metode pembelajaran bagi siswa bermasalah atau sebagai problem solving (pemecahan masalah) bagi anak-anak yang mengalami kesulitan belajar yang disebabkan oleh banyak factor. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah yang dimaksud dengan home visite ? 2. Kapan home visite dilakukan ? 3. Sejauhmanakah efektivitas home visite bagi anak bermasalah ?
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
FORMULIR PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
NAMA : ALI KHOIRON
NIM : 086012086
PROGDI : Pendidikan Agama Islam
USULAN JUDUL SKRIPSI
EFEKTIVITAS HOME VISITE TERHADAP KEBERHASILAN SISWA/I
BERMASALAH DI MTS DARUL HASANAH SEMARANG TAHUN 2008 –
2009
ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Untuk mengetahui sampai sejauh manakah efektivitas peranan kunjungan guru (home
visite) bagi para peserta didik yang bermasalah dalam pembelajaran di sekolah,
sehingga home visite bisa dijadikan sebagai salah satu metode pembelajaran bagi
siswa bermasalah atau sebagai problem solving (pemecahan masalah) bagi anak-anak
yang mengalami kesulitan belajar yang disebabkan oleh banyak factor.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan home visite ?
2. Kapan home visite dilakukan ?
3. Sejauhmanakah efektivitas home visite bagi anak bermasalah ?
4. mampukah home visite memecahkan permasalahan bagi anak-anak yang
bermasalah dalam kegiatan pembelajaran di sekolah ?
USULAN CALON PEMBIMBING
1. Bpk. Nur Cholid M. Ag
2. Bpk. Taslim Sahlan S. Ag
3. Bpk Asro'I Thohir M. Pd
RANCANGAN SISTEMATIKA PEMBAHASAN SKRIPSI
BAB I : PENDAHULUAN
Setiap guru dan orangtua tentu menginginkan pesrta didiknya/anaknya berhasil
dalam belajar, sehingga hal itu akan memudahkan bagi sekolah untuk
menjalankan program pembelajaran selanjutnya. Tidak hanya itu pepmbelajaran
juga akan berjalan normal, karena siswanya tidak ada yang bermasalah dalam
menyerap pelajaran yang disajikan. Akan tetapi pada kenyataannya tidak semua
siswa mampu menyerap pelajaran degan baik. Hal ini karena pada siswa tersebut
mengalami berbagai masalah, sehingga mereka tidak mampu menyerap
pembelajaran disekolah dengan baik. Masalah tersebut bersifat komplek dan ada
saling keterkaitan antara satu dengan lainnya. Diantara masalah yang dialami
siswa antara lain :
1. ketidak harmonisan keluarga (broken home)
2. Kemiskinan
3. Rendahnya pendidikan orangtua
4. Lingkungan yang tidak mendukung
BAB II : LANDASAN TEORI EFEKTIVITAS HOME VISITE
TERHADAP KEBERHASILAN SISWA/I BERMASALAH DI
MTS DARUL HASANAH SEMARANG TAHUN 2008 – 2009
BAB III : LAPORAN PENELITIAN TENTANG EFEKTIVITAS HOME
VISITE TERHADAP KEBERHASILAN SISWA/I
BERMASALAH DI MTS DARUL HASANAH SEMARANG
TAHUN 2008 – 2009
BAB IV : ANALISIS EFEKTIVITAS HOME VISITE TERHADAP
KEBERHASILAN SISWA/I BERMASALAH DI MTS DARUL
HASANAH SEMARANG TAHUN 2008 – 2009
BAB V : PENUTUP
Semarang, 21 juni 2009
Mengetahui, Hormat Saya
Biro Skripsi ALI KHOIRON
PROPOSAL PENELITIAN
Nama : ALI KHOIRON
NIM : 076050489
Fak/Progdi : Agama Islam/S 1 PGMIJudul : EFEKTIVITAS HOME VISITE TERHADAP KEBERHASILAN
SISWA/I BERMASALAH DI MTS DARUL HASANAH
SEMARANG TAHUN 2008 – 2009
A. Latar Belakang Masalah
Setiap orangtua tentu menginginkan agar pendidikan putra-putrinya berhasil,
sehingga apapun caranya dan berapapun biayanya mereka siap mengeluarkan
demi keberhasilan pendidikan putra-putrinya. Banyak diantara orangtua yang
menambah porsi belajar anaknya dengan mendatangkan guru privat atau
dimasukkan ke lembaga bimbingan belajar atau bahkan mereka sendiri yang
menjadi guru bagi putra-putrinya di rumah. Hal ini mereka tempuh, karena
mereka tidak ingin meninggalkan anak-anaknya lemah menghadapi masa
depan. Sebagaimana hal itu ditegaskan dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’ : 9 “
Dan hendaklah takut kepada Alloh orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-akak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap (kesejahteraan)mereka. Karena itu, hendaklah mereka
bertakwa kepada Alloh dan mengucapkan perkataan yang benar “ 1, tetapi
banyak pula orangtua yang bersikap acuh tak acuh terhadap pendidikan anak-
anaknya dengan berbagai macam alasan, sehingga mereka tidak memahami
tentang fungsi dan kedudukannya didalam keluarga. Baginya berhasil dan
tidaknya putra-putri mereka diserahkan sepenuhnya kepada lembaga
pendidikan tempat anak-anaknya belajar, sehingga mereka tidak peduli dengan
perkembangan dan prestasi putra-putrinya. Orangtua semacam ini tidak
menyadari bahwa keluarga adalah merupakan lingkungan pendidikan yang
pertama bagi putra-putrinya. Lingkungan keluarga yang harmonis
memungkinkan anak akan berkembang dan tumbuh secara dinamis.
1 Al-Qur’anul Karim dan Terjemahnya. Bandung : CV. Diponegoro 2000
Sedangkan keluarga yang mengalami masalah (Broken Home) sangat sulit
untuk mengembangkan potensi putra putrinya. Diantara hal-hal yang
mnyebabkan anak mengalami masalah belajar adalah sebagai berikut :
1. ketidak harmonisan antara suami istri
2. Kemiskinan
3. Rendahnya pendidikan orangtua
4. Lingkungan yang tidak mendukung
Dari ke 4 faktor diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Ketidak harmonisan hubungan antara suami istri bisa menjadikan anak
mengalami masalah dalam belajarnya. Hal ini sangat dimungkinkan, karena
ayah atau ibunya tidak lagi mampu focus dalam memperhatikan pendidikan
anak-anaknya.
Hal ini dikarenakan orangtua sibuk dengan permasalahan masing-masing
sehingga putra-putrinya sulit untuk bercermin kepada orangtuanya, karena
memang tidak ada keteladanan dari keduanya, akibatnya anak menjadi korban.
“ Seorang anak akan terdorong mempelajari dan mendalami pelajaran dan
berperilaku baik tidak terjadi dengan sendirinya, tentunya harus ada yang
mengawalinya atau memberi teladan “ 2 Bahkan tidak jarang dari keluarga
yang broken home ini putra-putrinya mengalami masalah kenakalan anak.
Menurut Sofyan S Willias dalam Problema Remaja dan Pemecahannya
mengatakan : “ Bahwa keluarga merupakan sumber pertama atau lingkungan
yang utama penyebab kenakalan anak “ 3
Menurut Yadi Purwanto dalam Pengaruh Lingkungan terhadap Pendidikan
Anak mengatakan : " Sebagaian ahli menyebutnya bahwa Pengaruh keluarga
amat besar dalam pembentukan pondasi kepribadian anak. Keluarga yang
gagal membentuk kepribadian anak biasanya adalah keluarga yang penuh
konflik, tidak bahagia, tidak solid antara nilai dan praktek, serta tidak kuat
terhadap nilai-nilai baru yang rusak ".4
Dari sinilah bisa ditarik benang merah bahwa keberhasilan pendidikan seorang
peserta didik tidak hanya ditentukan oleh faktor lingkungan pendidikan yang
2 Efendy Zarkasy, Drs. KH, Moral Anak. Jakarta : Gema Insani Press 20013 Sofyan S Willes, Problema Remaja dan Pemecahannya. Bandung : Angkasa 1993 h. 58
4 http://parenting.pustaka-lebah.com/?p=30, 7 Oktober 2009
di sekolah tidak dikerjakan. Sehingga kemudian ia mengalami masalah
disekolah.
4. Lingkungan yang tidak mendukung
Bagaimnanapun bagusnya pendidikan di sekolah dan keadaan keluarga yang
harmonis masih belum cukup untuk menunjang proses pembelajaran yang
baik bagi seorang siswa kalau hal itu tidak dibarengi dengan lingkungan yang
kondusif pula. Karena seorang peserta didik tidak selamanya berada dalam
lingkungan sekolah atau lingkungan keluarga. Mereka butuh berinteraksi
dengan lingkungan sekitarnya. Kalau lingkungan sekitarnya adalah mereka
orang-orang yang tidak mengalami permasalahan di sekolah atau keluarga,
maka seorang anak akan makin baik dalam proses pendidikannya baik ketika
di sekolah maupun dil lingkungan keluarga dan masyarakat. Namun
sebaliknya apabila ternyata lingkungan masyarakatnya adalah orang-orang
yang mengalmami permasalahan di sekolah atau keluarga, maka hampir bisa
dipastikan seorang anak akan terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya.
" Secara umum masyarakat Jawa hidup dalam norma masyarakat yang relatif
masih baik, meskipun pergeseran-pergeserannya ke arah rapuh semakin kuat.
Lingkungan buruk yang sering terjadi di sekitar anak, misalnya: kelompok
pengangguran, judi yang di”terima”, perkataan jorok dan kasar, “yang-
yangan” remaja yang dianggap lumrah, dan dunia hiburan yang tidak
mendidik.
Indikasi pengaruh negatif
Sulit untuk dipisahkan apakah karena kondisi keluarga atau lingkungan
sebaya dan pergaulan. Namun sebaiknya para orang tua perlu meng-
antisipasi beberapa indikasi negatif berikut ini:
(1) Apabila acara TV telah menyedot perhatian anak pada jam-jam efektif
belajar. Berdasarkan survey bahwa anak-anak usia sekolah dasar
perkotaan menghabiskan waktunya 43% untuk menonton acara TV pada
jam-jam belajar. Mereka menjadi sasaran produser film dan iklan-iklan
consumer good.
(2) Anak mulai menyukai kegiatan luar rumah pada jam-jam belajar di
rumah dan mengalih-kan pada kegiatan non-belajar, seperti: jalan-jalan
ke mall, play station, dan tempat nongkrong lain. Berdasarkan
penelitian Deteksi Jawapos (Maret 2005) bahwa anak-anak SD
sekarang ini mengalami penurunan greget belajar karena memperoleh
alternatif mengalihkan perhatian pada (acara TV, hiburan luar ruang,
dan jalan-jalan).
(3) Anak-anak merasa kesulitan menghafal atau mengerjakan PR secara
terus menerus tetapi merasa ketagihan untuk melakukan hal-hal yang
tidak berhubungan dengan pencerdasan diri. Berdasarkan pengamatan
Prof. Kusdwiratri (Desember, 2004) menurunnya minat intelektual
disertai tidak berminatnya pada kegiatan lain yang mencerdaskan anak
bukti berhasilnya sistem hiburan secara massal terhadap anak-anak
Indonesia dan dunia belajar anak yang gagal. Perlu diwaspadai jangan
sampai pengaruhnya berlangsung permanent 7.
Apabila ternyata permasalahan diatas muncul dan berpengaruh terhadap proses
Kegiatan belajar siswa maka harus ditemukan solusi yang tepat agar siswa
bersangkutan tidak sampai keluar dari bangku sekolah (DO). Diantara solusi yang
bisa diberikan kepada siswa adalah dengan cara mengunjungi siswa bersangkutan
dirumahnya atau yang lebih dikenal dengan istilah Home Visit (HV), karena HV
adalah nerupakan bagian dari upaya mengatasi permasalahan sekolah " “Home visit
merupakan salah satu alternatif memecahkan kesulitan belajar siswa dan merupakan
tindakan preventif mengurangi “drop out” (DO) dan kenakalan siswa "8 . Selain itu
HV juga mempunyai manfaat ganda yaitu pertama untuk memperoleh berbagai
keterangan (data) yang diperlukan dalam pemahaman lingkungan dan permasalahan
siswa dan kedua untuk pembahasan dan pemecahan permasalahan siswa9.
Dari permasalahan diatas dan juga berdasar temuan-temuan dilapangan, maka penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “EFEKTIVITAS HOME VISITE
7 http://parenting.pustaka-lebah.com/?p=30
8 http://xpresiriau.com/teroka/artikel-tulisan-pendidikan/mengapa-perlu-home-visit/ tanggal 30 Agustus 20099 Kurikulum Pendidikan Dasar Berciri Khas Agama Islam " Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling " Departemen Agama RI, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam 1999/2000
TERHADAP KEBERHASILAN SISWA/I BERMASALAH DI MTS DARUL
HASANAH SEMARANG TAHUN 2008 – 2009
B. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kerancuan dan salah penafsiran dalam memahami judul
diatas dan agar penulis berada pada jalur yang semestinya, maka penulis perlu
menjelaskan arti dan penegasan beberapa istilah yang terdapat dalam proposal
penelitian ini.
1. Efektifitas
Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana
dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk
menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya 10.
Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana
dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk
menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat pada waktunya. 11
Efektivitas adalah hubungan antara keluaran (output) suatu pusat
pertangungjawaban dengan sasaran yang harus dicapainya. 12
2. Home Visit
Keluarga adalah sekelompok orang yang tinggal dalam satu rumah dan
mempunyai hubungan kekerabatan.
3. Keberhasilan
Keberhasilan adalah buah dari suatu usaha yang dilakukan dengan
kesungguhan dan didasari dengan sikap ilmiah13
4. Siswa
Siswa adalah orang yang ingin mendapatkan pengetahuan sebagai
bekal kehidupannya kelak 14.
5. Bermasalah
10 Sondang P Siagian 2001 : 2411 Abdur Rahmat 2003 : 9212 Anthony Dearden & Bedford alih bahasa Agus Maulana ( 1994 : 203 )13 14
C. Permasalahan
Adapun permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Sejauh manakah keberhasilan pendidikan di MTs Darul hasanah tahun
pelajaran 2008-2009 ?
2. Adakah kendala yang dialami oleh siswa MTs Darul Hasanah dalam
mencapai keberhasilan pendidikan ?
3. Bagaimanakah usaha yang ditempuh oleh MTs Darul Hasanah dalam
mengatasi kendala yang dialami oleh siswa bermasalah ?
4. Apakah ada usaha untuk melakukan bimbingan dan konseling bagi
siswa/I bermasalah ?
5. Dalam bentuk apakah bimbingan yang diberikan kepada siswa/I
bermasalah di MTs Darul Hasanah Tahun Pelajaran 2008-2009 ?
6. Adakah pernah mengadakan kunjungan rumah (Home Visit) bagi
siswa/i-nya ?
7. Sejauhmanakah efektivitas home visit bagi siswa bermasalah di MTs
Darul Hasanah Tahun Pelajaran 2008-2009 ?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dan manfaat penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui perkembangan kemajuan pendidikan di MTs Darul
Hasanah tahun 2008-2009
2. Sebagai acuan bagi peningkatan hubungan antara pihak sekolah
dengan orangtua siswa
3. Sebagai gambaran bagi guru khususnya guru BK (Bimbingan dan
Konseling) tentang pentingnya memperhatikan terhadap siswa-siswi
bermasalah.
4. Untuk mengetahui keberhasilan siswa yang bermasalah yang
mendapatkan bimbingan berupa home visit.
5. Untuk mengetahui efektivitas home visit terhadap keberhasilan siswa
bermasalah di MTs Darul Hasanah tahun pelajaran 2008-2009
Sedangkan manfaat penelitian adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Penelitian ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan
wawasan tentang betapa eratnya hubungan keberhasilan siswa dengan faktor
perhatian keluarga, sehingga bagi orangtua tidak mudah mengabaikan perhatian
pendidikan bagi putra-putrinya
2. Bagi SD Islam Darul Falah
Semakin memperhatikan dan mengintensifkan komunikasi dua arah
yaitu antara pihak sekolah dan pihak orangtua, sehingga tidak
menimbulkan mis komunikasi dan interpretasi
3. Bagi Keluarga
Tidak mudah mengabaikan pendidikan putra-putrinya, sehingga dalam
kondisi sesibuk apapun, orangtua selalu berusaha untuk
memperhatikan kemajuan pendidikan putra-putrinya.
E. Hipotesis
“Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih
perlu dibuktikan kenyataannya” 15. Artinya bahwa hipotesis adalah masih
bersifat dugaan-dugaan sementara yang kebenarannya harus dibuktikan secara
ilmiah dengan pengumpulan data yang valid.
Oleh karenanya untuk mendapatkan validitas yang diinginkan peneliti
mengajukan hipotesis sebagai berikut “ Bahwa terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan bagi keberhasilan atau kegagalan peserta didik pengaruh
keluarga di SD Islam Darul Falah Genuk Semarang Tahun Pelajaran 2008-
2009 “
Dengan demikian dapat diambil suatu simpulan bahwa keluarga mempunyai
pengaruh yang amat besar bagi keberhasilan atau kegagalan peserta didik di
SD Islam Darul Falah Genuk Semarang.
Keluarga yang memperhatikan terhadap pola belajar putra-putrinya akan
memengaruhi keberhasilan pendidikan putra-putrinya. Sedangkan keluarga
yang mengabaikan pola belajar putra-putrinya kebanyakan akan menuai
kegagalan pendidikan bagi putra-putrinya.
Dengan demikian dapat diambil suatu kesimpulan bahwa “ Semakin tinggi
perhatian sebuah keluarga terhadap pola belajar putra-putrinya, maka akan
semakin sedikit siswa yang gagal pendidikannya di SD Islam Darul Falah
Genuk Semarang “
F. Methode Penelitian
15 Sutrisno Hadi, Statistik II, Yogyakarta : YP UGM, 1975, h. 257
1. Populasi dan Sampel
“ Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian “. Sedangkan yang
dimaksud dengan sampel adalah sejumlah kecil individu-individu yang
diambil dari keseluruhan individu serupa yang ada dan mungkin
pernah ada “ 16
Adapun jumlah populasi dalam peneletian ini adalah keseluruhan siswa
MTs Darul Hasanah Genuk Semarang Tahun Pelajaran 2008-2009
yang berjumlah 234 siswa.
Mengingat jumlah ppopulasinya yang amat besar, maka penelitia
hanya mengambil sampel secara acak atau hanya sebagian dari
populasi untuk dijadikan sebagai subyek penelitian yaitu hanya
mengambil 15% dari keseluruhan populasi yang ada,yaitu 85 siswa.
Adapun yang menjadi variabel bebas(independen) dalam penelitian
ini adalah “ Efektivitas Home Visit “ dengan indikator sebagai
berikut :
Tipe Bimbingan dan Konseling (terjalin komunikasi antara guru BK
dan siswa bermasalah dan Pengambilan yang hanya 15% dari
keseluruhan populasi, karena berpedoman pada kelaziman sebuah
penelitian, dimana dikatakan bahwa “ … Selanjutnya jika subyeknya
besar atau lebih dari seratus orang, maka dapat diambil antara 10-15%
atau antara 20-25% atau lebih besar “ 17
Dengan demikian penelitian ini menggunakan teknik random sampling
atau mengambil subyek penelitian dengan cara mengundi atau melotre
masing-masing kelas dengan prosentase yang sama, sehingga sampel
dalam penelitian ini adalah sekitar 85 siswa dari jumlah keseluruhan
populasi yang 340 orang.
2. Variabel Penelitian (Variabel dan Indikator)
“Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi obyek
pengamatan , penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam
penelitian atau gejala yang akan diteliti” 18.
Dalam penelitian ini peneliti membagi dalam dua variabel, yaitu :
16 Suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta 1990, h. 10217 Suharsimi arikunto, Op. Cit, h. 10718 Sumadi suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta : Raja Grafindo, 1998, h. 72
a. Variabel Bebas ( Independen )
1) memiliki kepedulian terhadap kemajuan pendidikan putra-
putrinya)
2) Tipe keluarga yang broken home ( tidak ada komunikasi
antar anggota keluarga dan bersikap acuh tak acuh terhadap
pendidikan putra-putrinya )
b. Variabel Terikat ( Dependen )
Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah
“Keberhasilan Siswa” dengan indikator sebagai berikut :
1) Banyaknya siswa yang berhasil dalam pembelajarannya
2) Banyaknya siswa yang naik kelas
3) Berkurangnya siswa yang tinggal kelas
3. Methode Pengumpulan Data
Adapun methode yang digunakan dalam pembuatan penelitian ini
adalah methode field research untuk mendukung kelancaran penelitian
ini. Methode-methode tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Observasi
Methode obseri adalah “pengamatan dan pencatatan secara
sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki” 19. Methode ini
peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang keadaan umum
keberhasilan dalam proses pembelajaran siswa SD Islam Darul
Falah Genuk Semarang Tahun Pelajaran 2008-2009.
b. Angket
Methode angket adalah “ Sejumlah daftar pertanyaan yang harus
diisi oleh orang yang akan didaftar sebagai responden “ 20. Methode
ini digunakan untuk mengetahui Pengaruh keluarga terhadap
keberhasilan atau kegagalan siswa SD Islam Darul Falah Genuk
Semarang, dengan cara memberikan daftar angket untuk dijawab
oleh sejumlah siswa SDI.
c. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang mempunyai arti”