Top Banner
STANDAR DOSEN PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN BADAN PPSDM KESEHATAN 2013
97

PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

Sep 06, 2019

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

STANDAR DOSEN

PENDIDIKAN TINGGI VOKASI

TENAGA KESEHATAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN

BADAN PPSDM KESEHATAN

2013

Page 2: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan
Page 3: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

i

Page 4: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

i

Page 5: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

ii

KATA PENGANTAR

Ketentuan yang termaktub dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

2005 tentang Guru dan Dosen dan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun

2012 tentang Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa dosen wajib memiliki kualifikasi

akademis, kompetensi dan sertifikat pendidik.

Guna memenuhi amanat UU tersebut Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga

Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan pada tahun 2013 ini melakukan revisi terhadap

Standar Dosen Pendidikan Tenaga Kesehatan yang diterbitkan tahun 2009. Revisi ini

dilakukan agar standar ini lebih spesifik mengatur standarisasi terhadap kualifikasi

akademik dan kompetensi bagi dosen pendidikan vokasi tenaga kesehatan.

Walaupun demikian mengingat bahwa tenaga kesehatan saat ini terdiri dari berbagai

kategori dan berbagai jenis serta masih dalam pengembangan keilmuan berkaitan

pendidikan akademis, profesi dan vokasi maka standar ini belum dapat sepenuhnya

memuaskan semua stakeholder terkait. Kritik dan saran tetap diharapkan agar Standar

ini dapat digunakan dengan seutuhnya . Sebagai akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak berkat

bantuan dan kerjasama yang sangat berharga dalam menyelesaikan penyusunan

Standar Dosen Pendidikan Tenaga Kesehatan.

Jakarta, Desember 2013 Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga

Kesehatan

dr. Donald Pardede, MPPM NIP. 195804021986111001

Page 6: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan
Page 7: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

iii

DAFTAR ISI SAMBUTAN ................................................................................................

i

KATA PENGANTAR ....................................................................................

ii

DAFTAR ISI .................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................ B. Tujuan Standar ............................................................................................ C. Manfaat Standar ......................................................................................... D. Pengertian .................................................................................................. E. Landasan Hukum ........................................................................................

1 1 3 3 4 6

BAB II

KARAKTERISTIK DOSEN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN A. Kualifikasi Akademik Dosen ........................................................................ B. Kompetensi Dosen .................................................................. C. Jabatan Akademik Dosen ....................................................... D. Beban Kerja Dosen ................................................................. E. Hak dan Kewajiban Dosen ...................................................... F. Pembinaan dan Pengembangan ............................................. G. Penghargaan ........................................................................... H. Rasio Dosen dengan Mahasiswa.............................................

9

10 10 12 14 15 17 18 18

BAB III SERTIFIKASI DOSEN ...................................................................

19

BAB IV PENUTUP ......................................................................................

21

KONTRIBUTOR

Page 8: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

iii

Page 9: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

iv

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN I. Kompetensi Dosen Pendidikan Vokasi

LAMPIRAN II. Kualifikasi Akademik Dosen Pendidikan Tinggi Vokasi Tenaga

Kesehatan

Page 10: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan
Page 11: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan saat ini masih heterogen baik

kualifikasi akademik maupun kompetensinya. Untuk menyikapi kesenjangan

tersebut maka perlu adanya antisipasi dan strategi kebijakan dalam perencanaan

dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan

pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

amanat Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan

Tinggi Pasal 1 angka 14 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37

Tahun 2009 tentang Dosen Pasal 1 angka 1 menyatakan Dosen adalah pendidik

profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,

mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, dan teknologi, melalui

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Selanjutnya Pasal 12, ayat (1) menyatakan dosen sebagai anggota sivitas

akademika memiliki tugas mentransformasikan ilmu pengetahuan dan/atau

teknologi yang dikuasainya kepada mahasiswa dengan mewujudkan suasana

belajar dan pembelajaran sehingga mahasiswa aktif mengembangkan potensinya.

Ayat (2) Dosen sebagai ilmuwan memiliki tugas mengembangkan suatu cabang

ilmu pengetahuan dan/atau teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah serta

menyebarluaskannya. Ayat (3) Dosen secara perseorangan atau kelompok wajib

menulis buku ajar atau buku teks, yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi dan/atau

Page 12: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

2

publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber belajar dan untuk pengembangan

budaya akademik serta pembudayaan kegiatan baca tulis bagi sivitas akademika.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 pasal 45 tentang Guru dan Dosen

menyatakan bahwa Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan

sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang

dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pasal 46 ayat (1)

Kualifikasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 diperoleh melalui pendidikan

tinggi program pasca sarjana yang terakreditasi sesuai dengan bidang keahlian,

ayat (2) Dosen memiliki kualifikasi akademik minimum lulusan Program Magister

untuk program diploma atau program sarjana.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen,

Pasal 2 menyatakan bahwa Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik,

kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi

kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta

memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selanjutnya

pula Pasal 1 angka 4 disebutkan bahwa Sertifikasi adalah proses pemberian

sertifikat pendidik untuk dosen. Pasal 1 angka 5 Sertifikat pendidik adalah bukti

formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada dosen sebagai tenaga

profesional.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan

Tinggi Pasal 44 ayat (1) Sertifikat kompetensi merupakan pengakuan kompetensi

atas prestasi lulusan yang sesuai dengan keahlian cabang ilmunya dan/atau

memiliki prestasi di luar program studinya. Ayat (2) Sertifikat kompetensi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Perguruan Tinggi bekerja

sama dengan organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang

Page 13: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

3

terakreditasi kepada lulusan yang lulus uji kompetensi. Pasal 16 ayat (1)

Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi program diploma yang

menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian tertentu sampai

program sarjana terapan. Ayat (2) Pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud ayat

(1) dapat dikembangkan oleh Pemerintah sampai program magister terapan atau

program doktor terapan.

Penyusunan standar dosen pendidikan vokasi dimaksudkan untuk memberi

kepastian agar dosen benar-benar mampu menjalankan misi pendidikan di

perguruan tinggi dan memenuhi tuntutan kualitas tenaga pendidik yang

profesional.

B. Tujuan Standar Dosen

Standar dosen bertujuan sebagai acuan nasional bagi pengelola Institusi

penyelenggara pendidikan dalam pengembangan kualifikasi akademik dan

kompetensi dosen. Secara spesifik, standar ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Pedoman bagi pengelola pendidikan dalam menyusun berbagai kebijakan

yang berkenaan dengan seleksi, rekruitmen, penempatan, pembinaan,

penghargaan dan sistem karir dosen.

2. Pedoman bagi dosen untuk selalu menyelaraskan kinerja dengan ukuran-

ukuran kualitas yang berlaku secara nasional.

3. Penyelaras pengembangan dosen dengan komponen-komponen lain dalam

sistem pendidikan tinggi.

4. Acuan bagi kinerja dosen sehingga dapat diperoleh instrumen dan prosedur

penilaian yang sahih dan handal.

5. Acuan dalam penilaian kinerja dosen yang bertugas pada satuan

penyelenggara pendidikan kesehatan.

Page 14: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

4

C. Manfaat Standar Dosen

1. Bagi Institusi Pendidikan :

a. Perencanaan dan pelaksanaan rekruitmen tenaga pendidik.

b. Perencanaan program pelatihan bagi dosen yang memerlukannya sesuai

dengan hasil supervisi dan evaluasi.

c. Penyusunan pola supervisi dan evaluasi kinerja tenaga dosen.

d. Seleksi tenaga dosen yang berprestasi, yang mungkin akan mendapat

promosi.

e. Menyediakan dukungan bagi pengembangan program pendidikan baik

berupa fasilitas, sarana prasarana, maupun kesejahteraan bagi dosen.

f. Penjaminan mutu institusi pendidikan tinggi tenaga kesehatan.

2. Bagi masyarakat :

a. Menilai mutu layanan yang diberikan oleh dosen dan institusi pendidikan

sehingga masyarakat dapat menetapkan pilihan pendidikan yang tepat.

b. Mengidentifikasi terjadinya pelanggaran dalam penyelenggaraan

pendidikan oleh dosen.

c. Menjadi pengendali mutu pendidikan.

3. Bagi dosen, manfaat standar ini adalah untuk mengukur kualitas diri, kualitas

kinerja dan pengembangan diri.

D. Pengertian

1. Standar adalah suatu kriteria baku minimal yang harus dipenuhi dan menjadi

acuan untuk menentukan sesuatu.

2. Standar pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria minimal tentang

kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat

Page 15: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

5

jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional.

3. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,

konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan

sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam

menyelenggarakan pendidikan.

4. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama

mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian

kepada Masyarakat

5. Dosen tetap adalah dosen yang bekerja penuh waktu yang berstatus sebagai

tenaga pendidik tetap pada satuan pendidikan tinggi tertentu.

6. Dosen tidak tetap adalah dosen yang bekerja paruh waktu yang berstatus

sebagai tenaga pendidik tidak tetap pada satuan pendidikan tinggi tertentu.

7. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi

oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat

keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

8. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku

yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh dosen dalam melaksanakan

tugas keprofesionalan. Kompetensi yang harus dikuasai oleh dosen meliputi

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan

kompetensi sosial.

9. Sertifikat Pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan

kepada dosen sebagai tenaga profesional.

10. Sertifikasi dosen adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk dosen

dalam jabatan.

11. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang

Page 16: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

6

dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,

kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu

serta memerlukan pendidikan profesi.

12. Satuan pendidikan tinggi adalah kelompok layanan pendidikan yang

menyelenggarakan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi.

E. Landasan Hukum

1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Lembaran Negara RI Tahun 2003 No.78, Tambahan Lembaran Negara RI No.

4301).

2. Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran

Negara RI Tahun 2005 No.157, Tambahan Lembaran Negara RI No. 4586).

3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara

RI Nomor 144 Tahun 2009, Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 2009 No.

5063).

4. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. (Lembaran

Negara RI Tahun 2012 Nomor 158 dan Tambahan Lembaran Negara RI No.

5336)

5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

(Lembaran Negara RI Tahun 1996 No.49, Tambahan Lembaran Negara RI No.

3637).

6. Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara

RI Tahun 2009 No.6, Tambahan Lembaran Negara RI No. 5007)

7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

8. Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia

Page 17: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

7

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 17 tahun 2008 tentang perubahan

pertama atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 42 Tahun 2007

Tentang Sertifikasi Dosen.

10. Peraturan Menteri Kesehatan HK.03.051/I.2/03086/2012 tentang Petunjuk

Teknis Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kemenkes

11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 17 Tahun 2013

tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.

Page 18: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

8

Page 19: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

8

BAB II

KARAKTERISTIK DOSEN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

Pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan merupakan komponen

strategis pembangunan kesehatan guna mempercepat pemerataan pelayanan

kesehatan dan pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. Tujuan dari upaya

pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan adalah meningkatnya

pemberdayaan dan penyediaan sumber daya manusia dibidang kesehatan dari

masyarakat dan pemerintah yang bermutu dalam jumlah dan jenis yang cukup sesuai

dengan kebutuhan. Salah satu komponen sumber daya manusia di Kementerian

Kesehatan adalah dosen di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Dosen Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan adalah pendidik profesional dan

ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan

menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat. Politeknik Kesehatan adalah unit pelaksana teknis

Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan

(BPPSDMK), yang dapat nyelenggarakan program pendidikan Diploma, Sarjana Sain

Terapan, Magister Terapan dan Doktor Terapan bidang Kesehatan.

Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada masa yang akan datang

adalah manusia yang produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu menghadapi

persaingan yang semakin ketat dengan bangsa lain di dunia. Kualitas manusia tersebut

dihasilkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan dilakukan oleh dosen

yang kompeten.

Page 20: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

9

A. KUALIFIKASI AKADEMIK DOSEN

Dosen di lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan harus memenuhi

syarat sebagai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berwawasan

Pancasila dan UUD 1945, memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai

tenaga pengajar, mempunyai moral dan integritas yang tinggi serta berakhlak mulia

serta memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan

negara serta agama.

Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat

jasmani dan rohani serta memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan oleh institusi

pendidikan tinggi yang bersangkutan, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan

tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan

akademik yang harus dimiliki oleh dosen yang dibuktikan dengan kepemilikan ijazah

sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal. Dosen memiliki

kualifikasi akademik minimum lulusan program magister untuk membina mahasiswa

program sarjana dan program diploma dan lulusan program doktor untuk membina

mahasiswa program pascasarjana. Kualifikasi akademik dosen diperoleh melalui

pendidikan tinggi program pascasarjana yang terakreditasi sesuai dengan bidang

keahlian. Sertifikat pendidik untuk dosen diberikan setelah memenuhi syarat

memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi sekurang-

kurangnya 2 (dua) tahun, memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten

ahli dan lulus sertifikasi, hal ini sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 14

tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Page 21: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

10

B. KOMPETENSI DOSEN

Dosen memiliki kompetensi pendidik minimum yang dinyatakan dengan sertifikat

yang meliputi:

1. Kompetensi pedagogik:

a) Memahami karakteristik dan kebutuhan belajar mahasiswa;

b) Membuat silabus dan RPP;

c) Mengembangkan strategi pembelajaran yang mendidik, kreatif, humanis dan

mencerdaskan;

d) Mengelola pembelajaran dengan menekankan penerapan prinsip andragogi

dan meningkatkan kemampuan soft skill mahasiswa;

e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran;

f) Melakukan penilaian dan evaluasi pembelajaran yang valid dan reliabel;

g) Melaksanakan bimbingan dalam rangka mengembangkan potensi

mahasiswa.

2. Kompetensi profesional:

a) Memahami filosofi, konsep, struktur, materi dan menerapkan pola pikir yang

sesuai dengan bidang ilmunya;

b) Mengembangkan materi pembelajaran yang inspiratif sesuai dengan tuntutan

yang selalu berkembang;

c) Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi masyarakat, dan mencari

alternatif solusinya;

d) Memahami metodologi keilmuan dalam rangka pengembangan ilmu

pengetahuan dan atau teknologi;

e) Belajar sepanjang hayat dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan

dan/atau teknologi atau profesi;

Page 22: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

11

f) Melakukan penelitian dan/atau pengembangan serta mempresentasikan

hasilnya dalam forum ilmiah dan/atau profesi;

g) Menghasilkan dan mempublikasikan karya ilmiah, seni atau prototipe dalam

bidang keahliannya;

h) Melakukan pengabdian kepada masyarakat sesuai bidang keahliannya;

i) Menggunakan bahasa asing untuk mendukung pengembangan bidang

keilmuan dan/atau profesinya.

3. Kompetensi kepribadian:

a) Bertindak sesuai dengan norma dan tata nilai agama yang dianut, hukum,

sosial,dan budaya Indonesia;

b) Menampilkan diri sebagai pribadi yang ikhlas, jujur, adil, stabil, berwibawa

dan memiliki integritas;

c) Menunjukkan loyalitas terhadap institusi, bertanggung jawab, dan memiliki

etos kerja yang tinggi;

d) Berperilaku sesuai kode etik dosen dan/atau kode etik profesi;

e) Berperilaku kreatif, inovatif, adaptif dan produktif, berorientasi pada

pengembangan berkelanjutan;

f) Menampilkan sikap kepemimpinan yang visioner.

4. Kompetensi Sosial:

a) Bersikap inklusif, tidak diskriminatif dan memiliki kesadaran serta kecakapan

untuk berpartisipasi aktif sebagai warga negara yang demokratis dan

menghargai multibudaya;

b) Berinteraksi dan berkomunikasi efektif, santun dan adaptif dengan berbagai

kalangan, termasuk inter dan antar komunitas profesi;

c) Bersikap terbuka dan menghargai pendapat, saran, serta kritik dari pihak lain.

Page 23: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

12

Secara terperinci kompetensi dosen vokasi pendidikan tenaga kesehatan

diuraikan pada lampiran I

C. JABATAN AKADEMIK DOSEN

Jabatan fungsional dosen atau jabatan akademik dosen adalah kedudukan yang

menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seorang dosen dalam satu

satuan pendidikan tinggi yang dalam pelaksanaannya didasarkan pada keahlian

tertentu serta bersifat mandiri. Tugas pokok jabatan akademik dosen meliputi

pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat. Jenjang jabatan akademik

dosen merupakan jabatan keahlian, dibawah pembinaan Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan. Jabatan akademik dari yang paling rendah sampai tinggi meliputi :

1. Asisten ahli

2. Lektor

3. Lektor Kepala

4. Profesor

Sedangkan jenjang pangkat, golongan ruang setiap jenjang jabatan akademik

dosen dari yang paling rendah sampai tinggi, meliputi :

1. Asisten ahli, Penata Muda Tingkat I, Golongan Ruang III/b

2. Lektor, terdiri dari :

a) Penata, golongan ruang III/c

b) Penata tingkat I, golongan ruang III/d

3. Lektor kepala, terdiri dari :

a) Pembina, golongan ruang IV/a

b) Pembina tingkat 1, golongan ruang IV/b

Page 24: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

13

c) Pembina utama muda, golongan IV/c

4. Profesor, terdiri dari :

a) Pembina utama madya, golongan ruang IV/d

b) Pembina utama, golongan ruang IV/e

Penetapan pangkat, golongan ruang sesuai dengan masing-masing jenjang jabatan

akademik yang ditentukan berdasarkan jumlah angka kredit yang telah ditetapkan.

Penetapan jenjang jabatan akademik dosen untuk pengangkatan dalam jabatan

ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki setelah ditetapkan oleh

pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, sehingga jenjang jabatan,

pangkat dapat tidak sesuai dengan jenjang jabatan dan pangkat.

D. BEBAN KERJA DOSEN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 pasal 72 menyatakan bahwa

beban kerja dosen mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran,

melaksanakan proses pembelajaran, melakukan evaluasi pembelajaran,

membimbing dan melatih, melakukan penelitian, melakukan tugas tambahan, serta

melakukan pengabdian kepada masyarakat.

Beban kerja dosen sebagaimana dimaksud tersebut sekurang-kurangnya 12 (dua

belas) satuan kredit semester (SKS) dan maksimal 16 (enam belas) SKS.

Sedangkan sesuai dengan PP nomor 37 tahun 2009 tentang dosen bahwa beban

kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) SKS dan paling banyak 16

(enam belas) SKS pada tiap semester sesuai dengan kualifikasi akademiknya

mencakup pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan Karya Ilmiah,

pengabdian kepada masyarakat serta penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Adapun ketentuan dalam pelaksanaan beban kerja tersebut adalah:

1. Beban kerja pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan dengan 9

Page 25: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

14

(sembilan) SKS yang dilaksanakan di perguruan tinggi yang bersangkutan.

2. Beban kerja pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan melalui

kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggrakan oleh program

tinggi yang bersangkutan atau melalui lembaga lain.

3. Beban kerja penunjang dapat dilaksanakan dalam kedudukan panitia dalam

institusi pendidikan yang bersangkutan, lembaga lain/ pemerintahan, organisasi

profesi, delegasi antar lembaga, mendapat penghargaan/tanda kehormatan.

4. Tugas melakukan pengabdian kepada masyarakat dan tugas penunjang paling

sedikit sepadan dengan 3 ( tiga ) SKS

5. Dosen yang mendapat penugasan sebagai pimpinan perguruan tinggi sampai

dengan tingkat jurusan/Prodi diwajibkan melaksanakan dharma pendidikan

paling sedikit sepadan dengan 3 ( tiga ) SKS.

Penghitungan beban kerja dosen mengacu pedoman beban kerja dosen Kementrian

Kesehatan.

E. HAK DAN KEWAJIBAN DOSEN

1. Hak Dosen

Dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, dosen mempunyai hak :

a) Dosen berhak mendapatkan tunjangan profesi diberikan kepada dosen yang

memenuhi persyaratan dengan melaksanakan tridharma perguruan tinggi

dengan beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) SKS dan

paling banyak 16 (enam belas) SKS pada setiap semester sesuai dengan

kualifikasi akademiknya

b) Dosen yang diangkat oleh Pemerintah atau penyelenggara pendidikan tinggi

atau satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan masyarakat dan

ditugaskan oleh Pemerintah pada perguruan tinggi di daerah khusus berhak

memperoleh tunjangan khusus yang ditanggung oleh Pemerintah.

Page 26: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

15

c) Pemerintah memberikan tunjangan kehormatan kepada profesor yang

diangkat oleh penyelenggara pendidikan tinggi atau satuan pendidikan tinggi

setara 2 (dua) kali gaji pokok profesor yang diangkat oleh Pemerintah pada

tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.

d) Tunjangan profesi, tunjangan khusus, dan tunjangan kehormatan bagi dosen

tetap yang bukan pegawai negeri sipil diberikan sesuai dengan kesetaraan

tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang berlaku bagi dosen pegawai negeri

sipil.

e) Pemerintah menjamin terwujudnya maslahat tambahan kepada dosen yang

diangkat oleh Pemerintah, penyelenggara pendidikan tinggi atau satuan

pendidikan tinggi yang diselenggarakan masyarakat.

f) Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berhak mendapatkan

promosi sesuai dengan prestasi kerja.

g) Dosen yang melaksanakan tugas keprofesionalannya berhak mendapatkan

penghargaan. Dosen yang mendapat penghargaan merupakan dosen

berprestasi, berdedikasi luar biasa, dan/atau bertugas di daerah khusus.

h) Dosen berhak memperoleh kesempatan meningkatkan Akses Sumber

Belajar, Informasi, Sarana dan Prasarana Pembelajaran, serta Penelitian

dan Pengabdian kepada Masyarakat

i) Dosen berhak mendapat perlindungan dalam melaksanakan tugas dalam

bentuk rasa aman dan jaminan keselamatan dari Pemerintah, pemerintah

daerah, penyelenggara pendidikan tinggi atau satuan pendidikan tinggi,

organisasi profesi, dan/atau masyarakat sesuai dengan kewenangannya.

j) Dosen berhak memiliki kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik,

dan otonomi keilmuan, merupakan kebebasan yang dimiliki dosen untuk

melaksanakan kegiatan akademik yang terkait dengan pendidikan dan

Page 27: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

16

pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan/atau

olahraga secara mandiri dan bertanggung jawab.

k) Dosen berhak memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan

menentukan kelulusan mahasiswa sesuai dengan kriteria dan prosedur yang

ditetapkan oleh perguruan tinggi dan peraturan perundang-undangan.

l) Dosen berhak memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi

atau organisasi profesi keilmuan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang undangan.

m) Dosen yang diangkat Pemerintah berhak memperoleh cuti sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Kewajiban Dosen

Dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, dosen berkewajiban :

a) Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;

b) Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan

mengevaluasi hasil pembelajaran;

c) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi

secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni;

d) Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis

kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar belakang

sosioekonomi peserta didik dalam pembelajaran;

e) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik,

serta nilai-nilai agama dan etika; dan

f) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

F. PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN

Page 28: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

17

Pembinaan dan Pengembangan Dosen meliputi pembinaan dan pengembangan

profesi dan karier.

1. Pembinaan profesi meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi sosial dan kompetensi profesional

2. Pembinaan dan pengembangan profesi dosen dilakukan melalui jabatan

fungsional.

3. Pembinaan dan pengembangan karir meliputi penugasan, kenaikan pangkat

dan promosi.

G. PENGHARGAAN

Penghargaan terhadap dosen diberikan atas dasar prestasi, dedikasi yang luar

biasa dan yang bertugas di daerah khusus. Penghargaan diberikan oleh

Pemerintah, Pemerintah daerah, masyarakat, organisasi profesi keilmuan dan

atau satuan pendidikan tinggi. Bentuk penghargaan tersebut dapat berupa tanda

jasa, kenaikan pangkat istimewa, finansial, piagam, dan/atau bentuk

penghargaan lain. Pemberian penghargaan dapat diberikan pada saat

memperingati Hari Ulang Tahun kemerdekaan republik Indonesia, Hari

Kesehatan Nasional, Dies Natalis, Hari Pendidikan Nasional.

H. RASIO DOSEN DENGAN MAHASISWA

Rasio dosen tetap dengan mahasiswa pendidikan tenaga kesehatan yaitu 1 :

17-23 (satu banding tujuh belas sampai dua puluh tiga). Implementasi rasio

dalam proses pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan metode proses

pembelajaran yang digunakan, mengingat proses pembelajaran pendidikan

tenaga kesehatan selain teori dikelas juga dilakukan di laboratorium serta

praktik dilapangan dan masyarakat (RS, Puskesmas, dan fasilitas pelayanan

kesehatan), pelayanan yang diberikan berfokus kepada manusia yang beresiko

Page 29: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

18

tinggi.

BAB III

SERTIFIKASI DOSEN Sertifikasi dosen yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005

tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 42 Tahun

2007 tentang Sertifikasi Dosen bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Kompetensi dosen menentukan kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi

sebagaimana yang ditunjukkan dalam kegiatan profesional dosen.

Dengan adanya sertifikasi diharapkan mutu dosen terjamin mutunya, karena hanya

dosen profesional yang memiliki sertifikat pendidik, yang berwenang mengelola proses

pembelajaran di institusi pendidikan. Sertifikat pendidik untuk dosen diberikan setelah

memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi sekurang-

kurangnya 2 (dua) tahun;

2. Memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli ; dan

3. Lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan

program pengadaan tenaga kependidikan pada perguruan tinggi yang ditetapkan

oleh Pemerintah.

Manfaat sertifikasi bagi dosen adalah sebagai berikut :

1. Melindungi profesi dosen dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat

merusak citra profesi dosen.

2. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan

Page 30: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

19

profesional.

3. Menjadi wahana penjaminan mutu dan kontrol mutu bagi pengguna layanan

pendidikan.

4. Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan dari keinginan

internal dan tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku.

5. Memperoleh tunjangan profesi bagi dosen yang lulus sertifikasi

Page 31: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

20

BAB IV

PENUTUP

Standar Dosen Pendidikan Tenaga Kesehatan ini dimaksudkan sebagai pedoman

institusi pendidikan di lingkungan Pendidikan Tenaga Kesehatan dalam menyiapkan dan

mengembangkan dosen sebagai pendidik profesional dan ilmuwan. Oleh karenanya,

penggunaan standar ini digunakan dalam membantu perencanaan peningkatan

kualifikasi akademik dan sertifikasi dosen agar menghasilkan dosen yang memiliki

sertifikat kompetensi sesuai dengan tingkat dan bidang keahlian yang diajarkan yang

dihasilkan oleh perguruan tinggi serta memiliki kemampuan untuk dapat bersaing baik di

taraf Nasional maupun Internasional.

Pengakuan kedudukan dosen sebagai tenaga profesional yang telah memenuhi standar

nasional akan dapat mengangkat harkat dan martabat dosen, meningkatkan kompetensi

dosen dalam meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan mutu dosen sebagai pendidik

profesional dan ilmuan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan sangat

diperlukan untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu, relevan dengan kebutuhan

masyarakat, dan berdaya saing dalam kehidupan global. Dosen masa depan adalah

dosen yang memenuhi standar nasional sebagai acuan dasar dalam pelaksanaan

pendidikan mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu

pengetahuan, tekhnologi dan seni melalui pendidikan, peneltian dan pengabdian

masyarakat yang bermutu, sehingga penyelenggara pendidikan mampu menghasilkan

lulusan yang bermutu.

Page 32: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

22

LAMPIRAN

Page 33: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

23

LAMPIRAN I

Tabel 1

Kompetensi Dosen Pendidikan Vokasi

No. Kompetensi Sub Kompetensi

1. Kompetensi Pedagogik

1.1

Mengembangkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran

1.2 Melaksanakan pembelajaran berdasarkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran

1.3 Menerapkan berbagai pendekatan pembelajaran sesuai dengan ciri pendidikan vokasi

1.4 Mengembangkan strategi pembelajaran sesuai dengan karakteristik mahasiswa dan bahan ajar

1.5 Menerapkan berbagai metode pembelajaran yang inspiratif, komunikatif, interaktif, kreatif, inovatif, menantang, menyenangkan, dan memotivasi

1.6 Mengembangkan bahan ajar, lembar kerja, checklist yang menunjang pembelajaran di kelas, laboratorium, bengkel kerja, studio, klinik dan/atau sejenisnya

1.7 Melaksanakan prosedur operasi standar (POS) kegiatan di kelas, laboratorium, bengkel kerja, studio, klinik dan/atau sejenisnya

1.8 Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

1.9 Membimbing mahasiswa dengan pendekatan belajar tuntas (mastery learning)

1.10 Menerapkan metode yang tepat dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kemandirian mahasiswa

1.11 Melaksanakan penilaian proses dan hasil pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pendidikan vokasi

2. Kompetensi Kepribadian

2.1

Menjadi pribadi yang disiplin, teliti, tekun, jujur, gigih, adil, bertanggung jawab dan memiliki integritas tinggi yang patut diteladani

2.2

Menjadi pribadi yang kreatif, inovatif, adaptif, dan produktif, berorientasi pada pengembangan berkelanjutan

2.3 Berperilaku sesuai dengan ajaran agama, norma, hukum, dan nilai-nilai yang dikembangkan oleh perguruan tinggi masing-masing sesuai dengan budaya Indonesia

2.4 Memiliki etos kerja dan dedikasi yang tinggi

2.5 Memiliki loyalitas terhadap institusi

2.6 Berperilaku sesuai dengan kode etik dosen dan/atau kode etik profesi

3. Kompetensi 3.1 Bersikap inklusif dan menghargai keragaman agama, sosial

Page 34: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

24

No. Kompetensi Sub Kompetensi

Sosial dan budaya

3.2 Berkomunikasi secara efektif dan santun dengan pemangku kepentingan

3.3 Menjalin kerja sama dalam tim dan dengan berbagai pihak terkait

3.4 Menghargai pendapat, saran dan kritik yang membangun

4. Kompetensi Profesional

4.1

Melakukan penelitian terapan yang bermanfaat bagi masyarakat dan Ilmu Pengetahuan Teknologi, dan mempresentasikan hasil penelitiannya di tingkat lokal dan/atau nasional

4.2 Melakukan pengembangan dan pemutakhiran ilmu, teknologi, dan seni yang bermanfaat bagi kemanusiaan

4.3 Menyelesaikan berbagai permasalahan yang terkait dengan bidang keahlian berdasarkan pendekatan inter disiplin atau multi disiplin

4.4 Mengembangkan budaya kerja secara profesional dalam penyelesaian masalah

4.5 Menguasai konsep teoretis dan keterampilan praktis di bidang keahliannya

4.6 Menguasai minimal satu bahasa internasional

4.7 Menerapkan prosedur operasi standar kerja dan keselamatan dan kesehatan kerja

4.8 Menerapkan standar nasional dan/atau standar internasional yang terkait

4.9 Mengelola dan mensupervisi kelompok kerja

4.10 Memiliki kemampuan belajar mandiri secara berkelanjutan

4.11 Melakukan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang keahliannya

4.12 Menyusun laporan tertulis secara komprehensif

Page 35: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

24

LAMPIRAN II

Kualifikasi Akademik Dosen Pendidikan Tinggi Vokasi Tenaga Kesehatan dari 20

program studi yaitu :

1. Keperawatan

2. Kebidanan

3. Farmasi

4. Analisa Farmasi dan Makanan

5. Kesehatan Lingkungan

6. Gizi

7. Fisioterapi

8. Okupasi Terapi

9. Terapi Wicara

10. Teknik Radiologi dan Radioterapi

11. Teknik Gigi

12. Keperawatan Gigi

13. Teknik Elektromedik

14. Analis Kesehatan

15. Refraksionis Optisi

16. Ortetik Prostetik

17. Kardiovaskuler

18. Akupuntur

19. Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

20. Jamu

Page 36: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

25

Standar Dosen Pendidikan Tinggi Vokasi Tenaga Kesehatan

1. Tabel pada lampiran II berisi program magister (S2) bagi dosen pengampu mata

kuliah sesuai dengan mata kuliah yang diampu pada masing-masing program studi.

2. Nomor urut nama program yang terdapat pada kolom (3) dan (4) tidak menunjukkan

urutan atau prioritas.

3. Standar Dosen Pendidikan Tingi Vokasi Tenaga Kesehatan berlaku sejak Surat

Keputusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan tentang Standar Dosen Pendidikan

Tinggi Vokasi Tenaga Kesehatan, maka bagi dosen yang sudah mengambil

pendidikan magister sebelum Standar Dosen ini diberlakukan tetap dapat menjadi

dosen pengampu mata kuliah.

4. Tedapat beberapa program studi yang belum memiliki pendidikan magister yang

inline, maka pendekatan yang dapat diambil adalah menggunakan pendekatan

rumpun kesehatannya atau menggunakan rumpun ilmu sesuai dengan mata kuliah

yang terdapat pada program studi tersebut.

5. Pada tatanan perencanaan standar ini harus digunakan sebagai dasar menyusun

perencanaan pengembangan tenag dosen, artinya program studi yang dipilih untuk

melanjutkan studi bagi dosen harus sudah disesuaikan dengan standar ini.

6. Dalam rekruitmen dosen, standar ini harus digunakan untuk menentukan criteria

dosen yang diminta, sebagai contoh : apabila program studi kebidanan meminta

formasi dosen maka dapat menuliskan syarat latar belakang pendidikannya adalah :

S2 Kesehatan dengan peminatan Kespro/KIA dan memiliki latar belakang pendidikan

D3 atau D4 Kebidanan

Page 37: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

26

PROGRAM STUDI : KEPERAWATAN

No Mata Kuliah Program Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang

melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Keperawatan Kesehatan Jiwa 1. Magister Terapan Keperawatan

2. Sp Keperawatan Jiwa 3. Magister Keperawatan 4. Magister Kesehatan

Peminatan Ilmu Perilaku atau Promosi Kesehatan

5. Magister Psikologi

1. D IV Keperawatan Jiwa/ Perawat Pendidik Minat Jiwa

2. S.Kp/ Ners 3. S1 Kesmas (D III

Keperawatan) 4. S1 Psikologi (D III

Keperawatan)

2. Keperawatan anak 1. Magister Terapan Keperawatan

2. Sp Keperawatan Anak 3. Magister Keperawatan 4. Magister Kesehatan

peminatan KIA

1. D IV Keperawatan Anak/ Perawat Pendidik Minat Anak

2. S.Kp/ Ners 3. S1 Kesmas/S1 Non

Kesehatan dengan latar belakang D3 Keperawatan

3. Keperawatan Maternitas 1. Magister Terapan Keperawatan

2. Sp Keperawatan Maternitas 3. Magister Keperawatan 4. Magister Kesehatan

peminatan Kesehatan Reproduksi

5. Magister Kesehatan peminatan KIA

1. D IV Keperawatan /Perawat Pendidik Minat Maternitas

2. S.Kp/Ners 3. S1 Kesmas/S1 Non

Kesehatan dengan latar belakang D3 Keperawatan

4. Keperawatan Medikal bedah 1. Magister Terapan Keperawatan

2. Sp Keperawatan Medikal Bedah

3. Magister Keperawatan

1. D IV Keperawatan Medical Bedah/ Perawat Pendidik Minat Medical Bedah

2. S.Kp/Ners

5. Keperawatan Keluarga 1. Magister Terapan Keperawatan

2. Sp Keperawatan Komunitas 3. Magister Keperawatan 4. Magister Kesehatan Minat

Promosi Kesehatan atau Kesehatan Reproduksi

5. Magister Kesehatan Minat KIA

1. D IV Keperawatan /Perawat Pendidik Minat Komunitas

2. S.Kp/Ners 3. S1 Kesehatan

Masyarakat/S1 Non Kesehatan dengan Latar Belakang D3 Keperawatan

6. Keperawatan Gerontik 1. Magister Terapan Keperawatan

2. Sp Keperawatan Komunitas

1. D IV Keperawatan (Perawat Pendidik Minat Jiwa)

2. S.Kp/ Ners

Page 38: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

27

No Mata Kuliah Program Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang

melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

3. Sp Keperawatan Medikal Bedah

4. Magister Keperawatan 5. Magister Kesehatan

7. Keperawatan Komunitas 1. Magister Terapan Keperawatan

2. Sp Keperawatan Komunitas 3. Magister Keperawatan 4. Magister Kesehatan

1. D.IV Keperawatan 2. S.Kp/ Ners 3. S1 Kesmas/ / S1 Non

Kesehatan Belakang D3 Keperawatan

8. Keperawatan Kegawat daruratan 1. Magister Terapan Keperawatan

2. Sp Keperawatan Medikal bedah/ Anak/ Maternitas/ Jiwa

3. Magister Keperawatan

1. D IV Keperawatan Medikal Bedah/Gawat Darurat (anak, dll)

2. S.Kp/ Ners

9. Konsep dasar Keperawatan 1. Magister Terapan Keperawatan

2. Sp Keperawatan Medikal Bedah/ Anak/ Maternitas/ Jiwa

3. Magister Keperawatan 4. Magister Kesehatan

1. D.IV Keperawatan 2. S.Kp/ Ners

10. Kebutuhan dasar manusia 1. Magister Terapan Keperawatan

2. Magister Keperawatan 3. Magister Kesehatan

1. D IV Keperawatan 2. S.Kp/ Ners 3. S1 Kesmas/ S1 Non

Kesmas dengan latar belakang D3 Keperawatan

11. Etika Keperawatan 1. Magister Terapan Keperawatan

2. Magister Keperawatan 3. Magister Kesehatan

1. D IV Keperawatan 2. S.Kp/ Ners 3. S1 Kesmas/ S1 Non

Kesehatan dengan latar belakang D3 Keperawatan

12. Keperawatan Profesional 1. Magister Terapan Keperawatan

2. Sp. Keperawatan 3. Magister Keperawatan

1. DIV Keperawatan 2. S.Kp/ Ners

13. Komunikasi dalam Keperawatan 1. Magister Terapan Keperawatan

2. Magister Keperawatan 3. Magister Kesehatan

1. D IV Keperawatan 2. S.Kp/ Ners 3. S1 Non Kesehatan dengan

latar belakang D3 Keperawatan

14. Riset keperawatan 1. Magister Terapan Keperawatan

1. D IV Keperawatan 2. S.Kp/ Ners

Page 39: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

28

No Mata Kuliah Program Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang

melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

2. Magister Keperawatan 3. Magister Kesehatan

Peminatan Biostatistik

3. S1 kesmas/S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3 Keperawatan

15. Dokumentasi keperawatan 1. Magister Terapan Keperawatan

2. Magister Keperawatan

1. D IV Keperawatan 2. S.Kp/ Ners

16. Manajemen dan Kepemimpinan Dalam Keperawatan

1. Magister Terapan Keperawatan

2. Magister Keperawatan

1. D IV Keperawatan 2. S.Kp/ Ners

17. Promosi Kesehatan 1. Magister Terapan Keperawatan

2. Magister Keperawatan 3. Magister Kesehatan

Peminatan Promosi Kesehatan

1. D IV Keperawatan 2. S.Kp/ Ners

Page 40: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

29

PROGRAM STUDI : KEBIDANAN

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Biologi Dasar dan Biologi Perkembangan

1. Magister Biomedik 1. Dokter

2. Komunikasi dalam Praktik Kebidanan

1. Magister Terapan Kebidanan 2. Magister Kebidanan 3. Magister Kesehatan

peminatan Promkes 4. Magister Komunikasi 5. Magister Psikologi

1. D IV Kebidanan 2. S1 Kebidanan 3. S1 Kesehatan peminatan

Promkes 4. S1 Non Kesehatan dengan

latar belakang D3 Kebidanan

5. S1 Komunikasi 6. S1 Psikologi

3. Ketrampilan Dasar Kebidanan I 1. Magister Terapan Kebidanan 2. Magister Kebidanan 3. Magister Kesehatan

(peminatan Kespro/ KIA) 4. Magister Kesehatan

1. D IV Kebidanan 2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/

S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3 Kebidanan

4. Ketrampilan Dasar Kebidanan II 1. Magister Terapan Kebidanan 2. Magister Kebidanan 3. Magister Kesehatan

(peminatan Kespro/ KIA) 4. Magister Kesehatan

1. D IV Kebidanan 2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/

S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3 Kebidanan

5. Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana

1. Magister Terapan Kebidanan 2. Magister Kebidanan 3. Magister Kesehatan

peminatan Kespro

1. D IV Kebidanan 2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/

S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3 Kebidanan

6. Asuhan Kebidanan Kehamilan 1. Magister Kebidanan 2. Magister Kesehatan dengan

peminatan Kespro/KIA 3. Magister Terapan Kebidanan

1. D IV Kebidanan 2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/

S1 Keperawatan/ S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3 Kebidanan

7. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir

1. Magister Terapan Kebidanan 2. Magister Kebidanan 3. Magister Kesehatan

peminatan Kespro/ KIA

1. D IV Kebidanan 2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/

S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3 Kebidanan

8. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui

1. Magister Terapan Kebidanan 2. Magister Kebidanan 3. Magister Kesehatan

peminatan Kespro/ KIA

1. D IV Kebidanan 2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/

S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3 Kebidanan

Page 41: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

30

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

9. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak pra Sekolah

1. Magister Terapan Kebidanan 2. Magister Kebidanan Sp.

maternal dan perinatal 3. Magister Kesehatan

peminatan KIA

1. D IV Kebidanan 2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/

S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3 Kebidanan

10. Asuhan Kebidanan Kegawat daruratan Maternal Neonatal

1. Magister Terapan Kebidanan 2. Magister Kebidanan 3. Magister Kesehatan

peminatan Kespro/ KIA

1. D IV Kebidanan 2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/

S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3 Kebidanan

11. Asuhan Kebidanan Komunitas

1. Magister Terapan Kebidanan 2. Magister Kebidanan 3. Magister Kesehatan

peminatan Kespro/Promkes/ KIA

1. D IV Kebidanan 2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/

S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3 Kebidanan

12. Praktik Kebidanan I (Asuhan Bersalin, Nifas, KB, Neonatus, Bayi, Balita dan Anak pra Sekolah Normal)

1. Magister Kebidanan 2. Magister Kesehatan

peminatan Kespro/ KIA 3. Magister Terapan Kebidanan

1. D IV Kebidanan 2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/

S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3 Kebidanan

13. Prakti Kebidanan II (Asuhan Kebidanan Komunitas, Kesehatan Reproduksi dan Kegawatdaruratan Maternal neonatal)

1. Magister Terapan Kebidanan 2. Magister Kebidanan 3. Magister Kesehatan

peminatan Kespro/ KIA

1. D IV Kebidanan 2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/

S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3 Kebidanan

14. Praktik Kebidanan III (Praktik Komprehensif)

4. Magister Terapan Kebidanan 5. Magister Kebidanan 6. Magister Kesehatan

peminatan Kespro/ KIA

1. D IV Kebidanan 2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/

S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3 Kebidanan

15. Konsep Kebidanan

1. Magister Terapan Kebidanan 2. Magister Kebidanan 3. Magister Kesehatan

peminatan Kespro

1. D IV Kebidanan 2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/

S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3 Kebidanan

16. Etikolegal dalam Praktik Kebidanan

1. Magister Terapan Kebidanan 2. Magister Kebidanan 3. Magister Hukum Kesehatan 4. Magister Kesehatan

peminatan Promkes

1. D IV Kebidanan 2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/

S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3 Kebidanan

Page 42: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

31

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

17. Kesehatan Masyarakat

1. Magister Terapan Kebidanan 2. Magister Kebidanan 3. Magister Kesehatan

peminatan Kespro/ KIA

1. D IV Kebidanan 2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/

S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3 Kebidanan

18. Metode Penelitian dan Statistik Dasar

1. Magister Terapan Kebidanan 2. Magister Kebidanan 3. Magister Kesehatan

1. D IV Kebidanan 2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/

S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3 Kebidanan

Page 43: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

32

PROGRAM STUDI : FARMASI

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Ilmu Perilaku & Etika 1. Magister Farmasi 2. Magister Kesehatan

1. S1 Farmasi 2. Apoteker

2. Fisika Farmasi 1. Magister Farmasi 2. Magister Fisika

1. S1 Farmasi 2. S1 Fisika + (DIII Farmasi) 3. Apoteker

3. Perundang-undangan Kesehatan 1. Magister Farmasi 2. Magister Hukum Kesehatan

1. S1 Farmasi

4. Farmasetika Dasar 1. Magister Teknologi Farmasi 2. Magister Farmasi

1. S1 Farmasi

5. Farmasetika I, II 1. Magister Teknologi Farmasi 2. Magister Farmasi

1. S1 Farmasi

6. Farmakologi Dasar 1. Magister Farmakologi 2. Magister Farmasi

1. S1 Farmasi 2. Apoteker

7. Farmakologi I, II 1. Magister Farmakologi 2. Magister Farmasi

1. S1 Farmasi 2. Apoteker

8. Farmakognosi I, II 1. Magister Fitokimia/ Bahan Alam

2. Magister Farmasi

1. S1 Farmasi

9. Kimia Farmasi I, II 1. Magister Farmasi 2. Magister Kimia Farmasi

1. S1 Farmasi 2. S1 Kimia + Sertifikat

Kompetensi Bidang Kimia Farmasi

10. Farmasi Rumah Sakit 1. Magister Farmasi 2. Magister Farmasi Klinik Sp

Farmasi Rumah Sakit

1. S1 Farmasi 2. Apoteker

11. Teknologi Farmasi 1. Magister Farmasi

1. S1 Farmasi 2. Apoteker

12. Pemasaran Farmasi 1. Magister Manajemen Farmasi

2. Magister Farmasi

1. S1 Farmasi + Sertifikat Kompetensi Bidang Pemasaran Farmasi

13. Spesialite dan Alat Kesehatan 1. Magister Farmasi

1. S1 Farmasi + Sertifikat Kompetensi Bidang Alat Kesehatan,

14. Manajemen, Pengadaan Farmasi dan Akuntansi

1. Magister Farmasi 2. Magister Manajemen

Rumah Sakit 3. Magister Manajemen

Farmasi, Spesialias Farmasi Rumah Sakit

1. S1 Farmasi + Sertifikat Kompetensi Akuntansi

Page 44: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

33

PROGRAM STUDI : ANALISA FARMASI DAN MAKANAN

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Teknik Pemisahan 1. Magister Kimia 2. Magister Farmasi

1. S1 Farmasi 2. S1 Kimia + Mempunyai

sertifikat Kompetensi dalam bidang Tehnologi Analisa Laboratorium

2. Teknik Analisis Kromatografi 1. Magister Kimia 2. Magister Farmasi

1. S1 Farmasi 2. S1 Kimia + Mempunyai

sertifikat Kompetensi dalam bidang Tehnologi Analisa Laboratorium

3. Teknik Analisis Fisika 1. Magister Kimia 2. Magister Fisika

1. S1 Fisika 2. S1 Kimia + Mempunyai

sertifikat Kompetensi dalam bidang Tehnologi Analisa Laboratorium

4. Teknik Analisis Elektro Kimia 1. Magister Kimia

1. S1 Kimia + Mempunyai sertifikat Kompetensi dalam bidang Tehnologi Analisa Laboratorium

5. Analisa Hayati 1. Magister Biologi 2. Magister Mikrobiologi 3. Magister Biomed

1. S1 Biologi + Mempunyai sertifikat Kompetensi dalam bidang Tehnologi Mikrobiologi

6. Teknologi Analisa Spektro Fotometri

1. Magister Farmasi 2. Magister Kimia

1. S1 Kimia + Mempunyai sertifikat Kompetensi dalam bidang Analisa Instrumen

7. Analisa Obat dan Narkoba 1. Magister Farmasi 1. S1 Farmasi

8. Analisa Obat Tradisional 1. Magister Farmasi 2. Magister Kimia

1. S1 Farmasi

9. Analisa Kosmetika dan Alat Kesehatan

1. Magister Farmasi 2. Magister Kimia

1. S1 Farmasi

10. Analisa Makanan dan Minuman 1. Magister Kimia 2. Magister Farmasi

1. S1 Kimia

11. Kimia Analisa 1. Magister Kimia 1. S1 Kimia

12. Kimia Fisika 1. Magister Kimia 2. Magister Fisika

1. S1 Kimia

13. Kimia Organik 1. Magister Kimia 1. S1 Kimia

14. Kimia Dasar 1. Magister Kimia 1. S1 Kimia

15. Biologi 1. Magister Biologi 2. Magister Biomed

1. S1 Biologi

16. Mikrobiologi 1. Magister Biologi 2. Magister Biomed 3. Magister Mikrobiologi

1. S1 Biologi 2. S1 Mikrobiologi

Page 45: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

34

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

17. Metodologi Penelitian 1. Magister Kesehatan 1. S1 Kesehatan

18. Statistika 1. Magister Kesehatan (Biostatistik)

2. Magister Statistik

1. S1 Kesehatan 2. S1 Statistik

Page 46: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

35

PROGRAM STUDI : KESEHATAN LINGKUNGAN

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Dasar-dasar Kesehatan Lingkungan

1. Magister Terapan Kesehatan Lingkungan

2. Magister Terapan Sanitasi 3. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

4. Magister Ilmu Lingkungan

1. D IV Kesling 2. S1 Kesehatan Masyarakat

2. Per Undang – Undangan 1. Magister Hukum Kesehatan 2. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

1. S1 Kesehatan Masyarakat 2. S1 Hukum

3. Parasitologi 1. Magister Parasitologi dan Entomologi kesehatan

2. Magister Biologi 3. Magister Biomedik 4. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesling 2. S1 Biologi 3. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

4. Dasar teknik 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

2. Magister Teknik Lingkungan 3. Magister Teknologi

Lingkungan 4. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

5. Statistik Kesehatan 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Biostatistika/ Epidemiologi/ Kesehatan Lingkungan

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Biostatistik/ Epidemiologi

6. Toksikologi Lingkungan 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

2. Magister Teknik Lingkungan 3. Magister Teknologi

Lingkungan 4. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

3. S1 Kimia

7. Instrumentasi 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

2. Magister Teknik Lingkungan 3. Magister Ilmu Lingkungan 4. Magister Teknologi

Lingkungan 5. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

8. Entomologi Kesehatan 1. Magister Kesehatan 1. D IV Kesehatan Lingkungan

Page 47: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

36

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

2. Magister Entomologi Kesehatan

3. Magister Biomedik 4. Magister Terapan Sanitasi

2. S1 Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

9. Ekologi kesehatan 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

2. Magister Ilmu Lingkungan 3. Magister Teknik Lingkungan 4. Magister Teknologi

Lingkungan 5. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

3. S1 Biologi

10. Penyehatan Udara 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

2. Magister Teknik Lingkungan 3. Magister Teknologi

Lingkungan 4. Magister Ilmu Lingkungan 5. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

3. S1 Teknik Lingkungan

11. Penyehatan Makanan Minuman – A

1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan/ Epidemiologi

2. Magister Teknologi Pangan 3. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

3. S1 Biologi

12. Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sampah

1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

2. Magister Teknik Lingkungan 3. Magister Teknologi

Lingkungan 4. Magister Kimia 5. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. D IV Teknik Lingkungan 3. S1 Teknik Lingkungan 4. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

13. Epidemiologi Lingkungan – A 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan/ Epidemiologi

2. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan/ Epidemiologi

14. Penyehatan Air dan Pengelolaan Limbah Cair - A

1. Magister Teknik lingkungan 2. Magister Teknologi

Lingkungan 3. Magister Kimia 4. Magister Kesehatan

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. D IV Teknik Lingkungan 3. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

Page 48: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

37

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

5. Magister Terapan Sanitasi

4. S1 Teknik Lingkungan

15. Pengendalian vektor dan binatang pengganggu - A

1. Magister Entomologi Kesehatan

2. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

3. Magister Biologi 4. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

peminatan Kesehatan Lingkungan

3. S1 Biologi

16. Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan

1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

2. Magister Teknik Lingkungan

3. Magister Teknologi Lingkungan

4. Magister Ilmu Lingkungan 5. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. D IV Teknik Lingkungan 3. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

4. S1 Teknik Lingkungan

17. Tata Graha 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

2. Magister Teknik Sanitasi 3. Magister Teknik Interior

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Perhotelan 3. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

18. Sanitasi Tempat-tempat Umum dan Pariwisata

1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

2. Magister Teknik Lingkungan 3. Magister Teknologi

Lingkungan 4. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

19. Sanitasi Pemukiman 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

2. Magister Teknik Lingkungan 3. Magister teknologi

Lingkungan 4. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. D IV Teknik Lingkungan 3. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

4. S1 Teknik Lingkungan

20. Sanitasi Rumah Sakit 1. Magister teknik Lingkungan 2. Magister Teknologi

Lingkungan 3. Magister Ilmu Lingkungan 4. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. D IV Teknik Lingkungan 3. S1 Kesehatan Masyarakat 4. S1 Teknik Lingkungan

21. Promosi Kesehatan 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Promosi Kesehatan/

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Promosi

Page 49: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

38

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

Kesehatan Lingkungan 2. Magister Terapan Sanitasi

Kesehatan

22. Sanitasi Industri dan Keselamatan Kerja

1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan/ Hyperkes/ Kesehatan Lingkungan

2. Magister Teknik Lingkungan 3. Magister Teknologi

Lingkungan 4. Magister Ilmu Lingkungan 5. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. D IV Teknik Lingkungan 3. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

4. S1 Hyperkes 5. S1 Teknik Lingkungan

23. Manajemen HACCP 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan/ Epidemiologi

2. Magister Teknologi Pangan

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

3. S1 Teknologi Pangan

24. Dasar-dasar Pemecahan Masalah Kesehatan Lingkungan

1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan/ Epidemiologi

2. Magister Terapan Lingkungan

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

peminatan Kesehatan Lingkungan

25. K3 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan/ Hyperkes

2. Magister Teknik Lingkungan 3. Magister Teknologi

Lingkungan 4. Magister Terapan Sanitasi 5. Magister Ergonomi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. D IV Hyperkes 3. D IV Teknik Lingkungan 4. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan/ Hyperkes

5. S1 Teknik Lingkungan

26. Fisio Anatomi 1. Magister Biomedik 2. Magister Kedokteran Dasar

Peminatan Faal 3. Magister Keperawatan

1. S1 Kedokteran Umum 2. S1 Keperawatan

Page 50: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

39

PROGRAM STUDI : GIZI

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang

melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Ilmu Gizi Dasar 1. Magister Terapan Gizi 2. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Gizi/Promosi Kesehatan

3. Magister Gizi Klinik

1. D-IV Gizi 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Gizi 3. S1 Gizi

2. Ilmu Kimia Dasar 1. Magister Terapan Gizi 2. Magister Kimia 3. Magister Biomedik 4. Magister Kesehatan

Masyarakat Minat Gizi

1. D-IV Gizi 2. S1 Kimia 3. S1 Gizi 4. S1 Kesehatan Masyarakat

PeminatanGizi

3. Ilmu Kimia Makanan 1. Magister Terapan Gizi 2. Magister Gizi 3. Magister Kimia 4. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Gizi 5. Magister Teknologi Pangan

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Teknologi Pangan 4. S1 Kesehatan Masyarakat

PeminatanGizi

4. Anatomi Fisiologi 1. Magister Biomedik/ Biokimia 2. Magister Gizi Klinik 3. Magister Terapan Gizi 4. Magister Kesehatan

1. S1 Kedokteran Umum 2. S1 Kedokteran Hewan 3. D-IV Gizi 4. S1 Gizi 5. S1 Kesmas Peminatan Gizi

5. Biokimia Gizi 1. Magister Biomedik 2. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Gizi 3. Magister Biokimia 4. Magister Terapan Gizi 5. Magister Gizi Klinik

1. S1 Kedokteran Umum 2. S1 Kedokteran Hewan 3. D-IV Gizi 4. S1 Gizi 5. S1 Kesmas Peminatan Gizi

6. Ilmu Bahan Makanan 1. Magister Terapan Gizi 2. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Gizi 3. Magister Gizi 4. Magister Teknologi Pangan

1. D IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Kesmas Peminatan Gizi

7. Mikrobiologi Pangan 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi

2. Magister Mikrobiologi Pangan 3. Magister Teknologi Pangan

1. D IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Teknologi Pangan 4. S1. Biologi

8. IKM – Promosi Kesehatan 1. Magister Terapan Gizi 2. Magister Gizi 3. Magister Kesehatan Masyarakat

Peminatan Promosi Kesehatan / Gizi

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Kesmas Peminatan

Promosi Kesehatan / Gizi

Page 51: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

40

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang

melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

9. Statistika 1. Magister Terapan Gizi 2. Magister Gizi 3. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Biostatistika / Epidemiologi

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Kesmas Peminatan

Biostatistika / Epidemiologi

10. Manajemen Dasar 1. Magister Kesehatan Masyarakat

2. Magister Gizi 3. Magister Terapan Gizi

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Kesehatan Masyarakat

11. Psikologi 1. Magister Psikologi 2. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Promosi Kesehatan / Gizi

3. Magister Gizi Terapan 4. Magister Gizi

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Kesehatan Masyarakat

12. Patologi Manusia (Dasar Lanjut)

1. Magister Biomedik/ Biokimia 2. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Gizi 3. Magister Terapan Gizi 4. Magister Gizi Klinik

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Kesmas Peminatan Gizi

13. Gizi Kuliner Dasar dan Lanjut 1. Magister Terapan Gizi 2. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Gizi 3. Magister Gizi 4. Magister Tata Boga

1. D-IV Gizi 2. S 1 Gizi 3. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Gizi 4. S1 Tata Boga

14. Penyuluhan dan Konseling Gizi (PKG) Dasar

1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi

2. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Promosi Kesehatan

3. Magister Gizi Klinik 4. Magister Terapan Gizi 5. Magister Gizi dan Ekologi

Manusia

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Gizi / Promosi Kes

4. S1 GMSK

15. Gizi Dalam Daur Kehidupan (GDDK)

1. Magister Terapan Gizi 2. Magister Kesehatan

Masyarakat peminatan Gizi 3. Magister Gizi Klinik 4. Magister Kesehatan Olahraga 5. Magister Biomedik 6. Magister Gizi dan Ekologi

Manusia

1. D IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Gizi 4. S1 GMSK

16. Komunikasi 1. Magister Kesehatan 1. D-IV Gizi

Page 52: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

41

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang

melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

Masyarakat Peminatan Gizi / Promosi Kes

2. Magister Gizi dan Ekologi Manusia

3. Magister Terapan Gizi 4. Magister Gizi

2. S1 Gizi 3. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Gizi 4. S1 GMSK

17. Ekonomi Pangan dan Gizi 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi Masyarakat

2. Magister Teknologi Pangan 3. Magister Gizi dan Ekologi

Manusia 4. Magister Ekonomi Pangan 5. Magister Terapan Gizi 6. Magister Gizi Masyarakat

1. D IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Gizi 4. S1 GMSK

18. Penilaian Status Gizi (PSG) 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi

2. Magister Terapan Gizi 3. Magister Gizi 4. Magister Biomedik

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Kesmas peminatanGizi

19. Epidemiologi Gizi 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi

2. Magister Terapan Gizi 3. Magister Gizi 4. Magister Epidemiologi

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Kesmas

peminatanGizi/Epidemiologi

20. Teknologi Pangan 1. Magister Kimia 2. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Gizi 3. Magister Gizi 4. Magister Teknologi Pangan 5. Magister Terapan Gizi

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Teknologi Pangan 4. S1 Kesmas Peminatan

Gizi

21. Komputer 1. Magister Sains Terapan Gizi 2. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Gizi 3. Magister Epidemiologi 4. Magister Biostatistik 5. Magister Gizi

1. D. IV Gizi 2. S1 Kesmas peminatan

Gizi / Epidemiologi / Biostatistik

3. S1 Gizi

22. Metodologi Penelitian 1. Magister Sains Terapan Gizi 2. Magister Kesehatan

Masyarakat 3. Magister Epidemiologi 4. Magister Biostatistik 5. Magister Gizi

4. D. IV Gizi 5. S1 Kesmas peminatan

Gizi / Epidemiologi / Biostatistik

6. S1 Gizi

23. Kewirausahaan 1. Magister Sains Terapan Gizi 1. D. IV Gizi

Page 53: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

42

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang

melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

2. Magister Kesehatan 3. Magister Boga 4. Magister Gizi

2. S1 Kesmas peminatan Gizi 3. S1 Gizi

24. Isu Mutakhir Iptek Kesehatan – Gizi

1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi

2. Magister Gizi Klinik 3. Magister Terapan Gizi 4. Magister Teknologi Pangan 5. Magister Biomedik

1. D-IV Gizi 2. S1 Kesmas peminatan Gizi 3. S1 Gizi

25. Dietetika Dasar dan Lanjut 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi

2. Magister Gizi Klinik 3. Magister Terapan Gizi 4. Magister Biomedik

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Kesmas Peminatan Gizi

26. Survei Konsumsi Pangan 1. S2 Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi

2. Magister Terapan Gizi 3. Magister Gizi

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Gizi

27. Pengawasan Mutu Pangan 1. Magister Kimia 2. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Gizi 3. Magister Gizi Magister 4. Teknologi Pangan 5. Magister Terapan Gizi

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Kesehatan Masyarakat

28. Perencanaan Program Gizi (PPG)

1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi

2. Magister Terapan Gizi 3. Magister Epidemiologi 4. Magister Biostatistik 5. Magister Gizi

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Kesehtaan Masyarakat

Peminatan Gizi/Epidemiologi/ Biostatistik

29. Etika Profesi 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi

2. Magister Terapan Gizi 3. Magister Gizi

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Gizi

30. Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi (Dasar dan Lanjut)

1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi

2. Magister Gizi 3. Magister Terapan Gizi

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Gizi

31. Asuhan Gizi Klinik 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi

2. Magister Biomedik 3. Magister Terapan Gizi 4. Magister Gizi

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Kesmas Peminatan Gizi

32. Program Intervensi Gizi 1. Magister Kesehatan 1. D-IV Gizi

Page 54: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

43

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang

melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

Masyarakat Masyarakat Peminatan Gizi 2. Magister Terapan Gizi 3. Magister Gizi 4. Magister Epidemiologi 5. Magister Biostatistik

2. S1 Gizi 3. S1 Kesehtaan Masyarakat

Peminatan Gizi/Biostatistik

33. Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi

1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi

2. Magister Teknologi Pangan 3. Magister Terapan Gizi 4. Magister Gizi

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Gizi

Page 55: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

44

PROGRAM STUDI : FISIOTERAPI

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Sumber Fisis I, II 1. Magister Fisioterapi 2. Magister terapan Fisioterapi 3. Magister Kesehatan 4. Magister Kesehatan

Masyarakat 5. Magister Fisiologi

Peminatan Fisioterapi 6. Magister Biomedik

Konsentrasi Fisiologi 7. Magister Biomedik

Konsentrasi Farmakologi 8. Magister Fisiologi

1. D.IV Fisioterapi (SST) 2. S1 Fisioterapi (SFT) 3. Profesi Fisioterapi (Physio)

2. Terapi Latihan I, II 1. Magister Fisioterapi 2. Magister terapan Fisioterapi

3. Magister Kesehatan 4. Magister Kesehatan

Masyarakat 5. Magister Fisiologi

Konsentrasi/ Peminatan Fisioterapi

6. Magister Biomedik Konsentrasi Fisiologii

7. Magister Olahraga 8. Magister K3

1. D.IV Fisioterapi (SST) 2. S1 Fisioterapi (SFT) 3. Profesi Fisioterapi (Physio)

3. Biomekanik 1. Magister Fisioterapi 2. Magister terapan Fisioterapi 3. Magister Kesehatan 4. Magister Kesehatan

Masyarakat 5. Magister Fisiologi

Peminatan Fisioterapi 6. Magister Biomedik

Konsentrasi Fisiologi 7. Magister Olahraga 8. Magister K3 9. Magister Fisiologi

1. D.IV Fisioterapi (SST) 2. S1 Fisioterapi (SFT) 3. Profesi Fisioterapi (Physio)

4. Fisiologi Latihan 1. Magister Fisioterapi 2. Magister terapan Fisioterapi 3. Magister Kesehatan 4. Magister Fisiologi

Peminatan Fisioterapi

1. D.IV Fisioterapi (SST) 2. S1 Fisioterapi (SFT) 3. Profesi Fisioterapi (Physio)

Page 56: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

45

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

5. Magister Kesehatan Masyarakat

6. Magister Biomedik Konsentrasi Fisiologi

7. Magister Olahraga 8. Magister K3 9. Magister Fisiologi

5. Pemeriksaan Fisioterapi I, II 1. Magister Fisioterapi 2. Magister terapan Fisioterapi 3. Magister Kesehatan 4. Magister Kesehatan

Masyarakat 5. Magister Fisiologi

Peminatan Fisioterapi 6. Magister Biomedik

Konsentrasi Fisiologi 7. Magister Olahraga 8. Magister K3

1. D.IV Fisioterapi (SST) 2. S1 Fisioterapi (SFT) 3. Profesi Fisioterapi (Physio)

6. FT Pediatri 1. Magister Fisioterapi 2. Magister terapan Fisioterapi 3. Magister Kesehatan 4. Magister Kesehatan

Masyarakat konsentrasi KIA

5. Magister Fisiologi Peminatan Fisioterapi

6. Magister Biomedik Konsentrasi Fisiologii

7. Magister Olahraga 8. Magister Biomedik

Konsentrasi Farmakologi

1. D.IV Fisioterapi (SST) 2. S1 Fisioterapi (SFT) 3. Profesi Fisioterapi (Physio)

7. FT Muskuloskeletal I, II 1. Magister Fisioterapi 2. Magister terapan Fisioterapi 3. Magister Kesehatan 4. Magister Kesehatan

Masyarakat 5. Magister Fisiologi

Peminatan Fisioterapi 6. Magister Biomedik

Konentrasi Fisiologi 7. Magister Olahraga 8. Magister K3 9. Magister Biomedik

Konsentrasi Farmakologi

1. D.IV Fisioterapi (SST) 2. S1 Fisioterapi (SFT) 3. Profesi Fisioterapi (Physio)

Page 57: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

46

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

8. FT Neuromuskuler 1. Magister Fisioterapi 2. Magister terapan Fisioterapi 3. Magister Kesehatan 4. Magister Kesehatan

Masyarakat 5. Magister Fisiologi

Peminatan Fisioterapi 6. Magister Biomedik

Konsentrasi Fisiologi 7. Magister Olahraga 8. Magister K3 9. Magister Biomedik

Konsentrasi Farmakologi

1. D.IV Fisioterapi (SST) 2. S1 Fisioterapi (SFT) 3. Profesi Fisioterapi (Physio)

9. FT Kardiovaskuler 1. Magister Fisioterapi 2. Magister terapan Fisioterapi 3. Magister Kesehatan 4. Magister Kesehatan

Masyarakat 5. Magister Fisiologi

Peminatan Fisioterap 6. Magister Biomedik

Konsentrasi Fisiologi 7. Magister Olahraga 8. Magister K3 9. Magister Biomedik

Konsentrasi Farmakologi

1. D.IV Fisioterapi (SST) 2. S1 Fisioterapi (SFT) 3. Profesi Fisioterapi (Physio)

10. FT Respirasi 1. Magister Fisioterapi 2. Magister terapan Fisioterapi 3. Magister Kesehatan 4. Magister Kesehatan

Masyarakat 5. Magister Fisiologi

Peminatan Fisioterapi 6. Magister Biomedik

Konsentrasi Fisiologi 7. Magister Olahraga 8. Magister K3 9. Magister Biomedik

Konsentrasi Farmakologi

1. D.IV Fisioterapi (SST) 2. S1 Fisioterapi (SFT) 3. Profesi Fisioterapi (Physio)

11. Terapi Manual/ Massage 1. Magister Fisioterapi 2. Magister terapan Fisioterapi 3. Magister Kesehatan 4. Magister Kesehatan

Masyarakat

1. D.IV Fisioterapi (SST) 2. S1 Fisioterapi (SFT) 3. Profesi Fisioterapi (Physio)

Page 58: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

47

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

5. Magister Fisiologi Peminatan Fisioterapi

6. Magister Biomedik Konsentrasi Fisiologi

7. Magister Olahraga

12. FT Kesehatan wanita

1. Magister Fisioterapi 2. Magister terapan Fisioterapi 3. Magister Kesehatan 4. Magister Kesehatan

Masyarakat peminatan Reproduksi/ KIA

5. Magister Fisiologi Peminatan Fisioterapi

6. Magister Biomedik Kons,Fisiologi

7. Magister Olahraga 8. Magister K3

1. D.IV Fisioterapi (SST) 2. S1 Fisioterapi (SFT) 3. Profesi Fisioterapi (Physio)

13. Manajemen Pelayanan Fisioterapi 1. Magister Fisioterapi 2. Magister terapan Fisioterapi

3. Magister Kesehatan 4. Magister Kesehatan

Masyarakat 5. Magister Fisiologi

Peminatan Fisioterapi 6. Magister Biomedik

Konsentrasi Fisiologi 7. Magister K3 8. Magister Biomedik

Konsentrasi Farmakologi 9. Magister SDM

1. D.IV Fisioterapi (SST) 2. S1 Fisioterapi (SFT) 3. Profesi Fisioterapi (Physio)

14. FT Komprehensif I, II 1. Magister Fisioterapi 2. Magister terapan Fisioterapi 3. Magister Kesehatan 4. Magister Kesehatan

Masyarakat 5. Magister Fisiologi

Peminatan Fisioterapi 6. Magister Biomedik

Konsentrasi Fisiologi 7. Magister K3 8. Magister Biomedik

Konsentrasi Farmakologi

1. D.IV Fisioterapi (SST) 2. S1 Fisioterapi (SFT) 3. Profesi Fisioterapi (Physio)

Page 59: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

48

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

15. FT Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat

1. Magister Fisioterapi 2. Magister terapan Fisioterapi 3. Magister Kesehatan 4. Magister Kesehatan

Masyarakat 5. Magister Fisiologi

Peminatan Fisioterapi 6. Magister Biomedik

Konsentrasi Fisiologi 7. Magister K3

1. D.IV Fisioterapi (SST) 2. S1 Fisioterapi (SFT) 3. Profesi Fisioterapi (Physio)

16. FT Olah Raga 1. Magister Fisioterapi 2. Magister terapan Fisioterapi 3. Magister Kesehatan 4. Magister Kesehatan

Masyarakat 5. Magister Fisiologi

Peminatan Fisioterapi 6. Magister Biomedik

Konsentrasi Fisiologi 7. Magister Olahraga 8. Magister K3 9. Magister Biomedik

Konsentrasi Farmakologi

1. D.IV Fisioterapi (SST) 2. S1 Fisioterapi (SFT) 3. Profesi Fisioterapi (Physio)

17. Terapi Latihan 1. Magister Fisioterapi 2. Magister terapan Fisioterapi 3. Magister Kesehatan 4. Magister Kesehatan

Masyarakat 5. Magister Fisiologi

Peminatan Fisioterapi 6. Magister Biomedik

Konsentrasi Fisiologi 7. Magister K3 8. Magister Fisiologi

1. D.IV Fisioterapi (SST) 2. S1 Fisioterapi (SFT) 3. Profesi Fisioterapi (Physio)

18. Etika Profesi 1. Magister Fisioterapi 2. Magister terapan Fisioterapi 3. Magister Kesehatan 4. Magister Kesehatan

Masyarakat 5. Magister Fisiologi

Peminatan Fisioterapi 6. Magister Biomedik

Konsentrasi Fisiologi 7. Magister Hukum Kesehatan

1. D.IV Fisioterapi (SST) 2. S1 Fisioterapi (SFT) 3. Profesi Fisioterapi (Physio)

Page 60: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

49

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

19. Fisioterapi Pada Integument 1. Magister Fisioterapi 2. Magister terapan Fisioterapi 3. Magister Kesehatan 4. Magister Kesehatan

Masyarakat

1. D.IV Fisioterapi (SST) 2. S1 Fisioterapi (SFT) 3. Profesi Fisioterapi (Physio)

Page 61: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

50

PROGRAM STUDI : OKUPASI TERAPI

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada

kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Konsep dan Pendekatan Okupasi Terapi

1. Magister Okupasi Terapi 2. Magister Kesehatan

1. D. IV Okupasi Terapi

2. Pemeriksaan Okupasi Terapi 1. Magister Okupasi Terapi 2. Magister Kesehatan

1. D. IV Okupasi Terapi 2. D4 Fisioterapi 3. S1 Kedokteran

3. Perkembangan Manusia 1. Magister Okupasi Terapi 2. Magister Kesehatan 3. Magister Psikologi

1. D. IV Okupasi Terapi 2. S1 Psikologi

4. AnalisIs Aktivitas 1. Magister Okupasi Terapi 2. Magister Kesehatan

1. D. IV Okupasi Terapi

5. Biomekanik Aktivitas 1. Magister Okupasi Terapi 2. Magister Biomekanik 3. Magister Kesehatan 4. Magister Fisiologi Exercise

1. D. IV Okupasi Terapi 2. D4 Fisioterapi 3. S1 Biomedik 4. S1 Kedokteran

6. Fisiologi Aktivitas 1. Magister Okupasi Terapi 2. Magister Kesehatan 3. Magister Fisiologi Aktivitas 4. Magister Olahraga 5. Magister Biomedik

1. D. IV Okupasi Terapi 2. S1 Kedokteran

7. Analisis Lingkungan & Ergonomi 1. Magister Okupasi Terapi 2. Magister Kesehatan

1. D. IV Okupasi Terapi 2. S1 Kesehatan

8. OT Pada Psikososial I 1. Magister Okupasi Terapi 2. Magister Kesehatan 3. Magister Psikologi 4. Kedokteran Sp Kesehatan Jiwa

1. D. IV Okupasi Terapi 2. S1 Kedokteran

9. OT Pada Seksualitas 1. Magister Okupasi Terapi 2. Magister Psikologi 3. Magister Kesehatan 4. Magister Keperawatan 5. Magister Kebidanan

1. D. IV Okupasi Terapi 2. S1 Psikologi

10. OT Rematologi 1. Magister Okupasi Terapi 2. Kedokteran Sp Orthopedi dan

Trauma

1. D. IV Okupasi Terapi 2. S1 Kedokteran

11. OT Pada penyakit Dalam dan Bedah

1. Magister Okupasi Terapi 2. Magister Kesehatan 3. Kedokteran Sp Penyakit dalam

dan bedah

1. D. IV Okupasi Terapi 2. S1 Kedokteran

12. OT Pada Problematika Tangan 1. Magister Okupasi Terapi 2. Magister Kesehatan 3. Kedokteran Sp Orthopedi dan

Trauma

1. D. IV Okupasi Terapi 2. S1 Kedokteran

Page 62: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

51

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada

kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

13. OT Pada Pediatri 1. Magister Okupasi Terapi 2. Magister Kesehatan 3. Magister Psikologi 4. Kedokteran Sp anak

1. D. IV Okupasi Terapi 2. S1 Psikologi

14. OT Pada Neurologi 1. Magister Okupasi Terapi 2. Magister Kesehatan 3. Kedokteran Sp saraf

1. D. IV Okupasi Terapi

15. OT Pada Psikososial II 1. Magister Okupasi Terapi 2. Magister Kesehatan 3. Magister Psikologi 4. Kedokteran Sp Kesehatan Jiwa

1. D. IV Okupasi Terapi 2. S1 Psikologi

16. OT Pada Ortopedi 1. Magister Okupasi Terapi 2. Magister Kesehatan 3. Kedokteran Sp Orthopedi dan

Trauma

1. D. IV Okupasi Terapi 2. D IV Fisioterapi 3. S1 Kedokteran

17. Praktek Klinik 1. Magister Okupasi Terapi 2. Magister Kesehatan 3. Magister Psikologi 4. Kedokteran Sp Rehab Medik

1. D. IV Okupasi Terapi 2. S1 Psikologi

18. OT Pada Geriatri 1. Magister Okupasi Terapi 2. Magister Kesehatan 3. Magister Psikologi 4. Kedokteran Sp kesehatan jiwa

1. D. IV Okupasi Terapi 2. S1 Psikologi 3. S1 Kedokteran

19. OT Pada Rehabilitasi Sumber Daya Masyarakat

1. Magister Okupasi Terapi 2. Magister Kesehatan 3. Magister Psikologi 4. Kedokteran Sp Rehab Medik

1. D. IV Okupasi Terapi 2. S1 Psikologi

20. Manajemen Pelayanan OT

1. Magister Okupasi Terapi 2. Magister Kesehatan 3. Magister Psikologi 4. Kedokteran Sp Rehab Medik

1. D. IV Okupasi Terapi 2. S1 Psikologi

21. Teori OT Dan Okupasi Terapetik

1. Magister Okupasi Terapi 2. Magister Kesehatan 3. Magister Psikologi 4. Kedokteran Sp Rehab Medik

1. D. IV Okupasi Terapi 2. S1 Psikologi

Page 63: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

52

PROGRAM STUDI : TERAPI WICARA

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Pengantar Terapi Wicara 1. Magister Terapi Wicara 2. Magister Kesehatan

1. D.IV Terapi Wicara 2. S1 Kesehatan berlatar

belakang profesi

2. Perilaku Komunikasi Normal 1. Magister Terapi Wicara 2. Magister Kesehatan 3. Magister Psikologi

1. D.IV Terapi Wicara 2. S1 Kesehatan berlatar

belakang profesi 3. S1 Psikologi

3. Ortopedagogik 1. Magister Pendidikan Luar Biasa

2. Magister Pendidikan

1. D.IV Terapi Wicara 2. S1 Pendidikan Luar Biasa

4. Audiologi 1. Dokter Spesialis THT 2. Magister Terapi Wicara 3. Magister Kesehatan

1. D.IV Terapi Wicara 2. S1 Kedokteran

5. Linguistik 1. Magister Terapi Wicara 2. Magister Linguistik 3. Magister Kesehatan

1. D IV Terapi Wicara 2. S1 Bahasa Indonesia 3. S1 Sastra Bahasa indonesia

6. Dasar-dasar Afasia 1. Magister Terapi Wicara 2. Magister Kesehatan 3. Dokter Spesialis Saraf

1. D.IV Terapi Wicara 2. S1 Terapi Wicara 3. S1 Kedokteran

7. Dasar-dasar Disfonia Afonia 1. Magister Terapi Wicara 2. Magister Kesehatan 3. Dokter Spesialis THT

1. D.IV Terapi Wicara 2. S1 Terapi Wicara 3. S1 Kedokteran

8. Disartria 1. Magister Terapi Wicara 2. Magister Kesehatan 3. Dokter Spesialis Saraf

1. D.IV Terapi Wicara 2. S1 Terapi Wicara 3. S1 Kedokteran

9. Disaudia 1. Magister Terapi Wicara 2. Magister Kesehatan 3. Dokter Spesialis THT

1. D.IV Terapi Wicara 2. S1 Terapi Wicara 3. S1 Kedokteran

10. Disfagia 1. Magister Terapi Wicara 2. Magister Kesehatan 3. Dokter Spesialis THT

1. D.IV Terapi Wicara 2. S1 Terapi Wicara 3. S1 Kedokteran

11. Disglosia 1. Magister Terapi Wicara 2. Magister Kesehatan 3. Dokter Spesialis THT

1. D.IV Terapi Wicara 2. S1 Terapi Wicara 3. S1 Kedokteran

12. Dislalia 1. Magister Terapi Wicara 2. Magister Kesehatan 3. Dokter Spesialis THT

1. D.IV Terapi Wicara 2. S1 Terapi Wicara 3. S1 Kedokteran

13. Dislogia 1. Magister Terapi Wicara 2. Magister Kesehatan 3. Dokter Spesialis THT

1. D.IV Terapi Wicara 2. S1 Terapi Wicara 3. S1 Kedokteran

14. Disfonia 1. Magister Terapi Wicara 2. Magister Kesehatan

1. D.IV Terapi Wicara 2. S1 Terapi Wicara

Page 64: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

53

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

3. Dokter Spesialis THT 3. S1 Kedokteran

15. Afonia 1. Magister Terapi Wicara 2. Magister Kesehatan 3. Dokter Spesialis THT

1. D.IV Terapi Wicara 2. S1 Terapi Wicara 3. S1 Kedokteran

16. Afasia Perkembangan, Dewasa 1. Magister Terapi Wicara 2. Magister Kesehatan 3. Magister Psikologi

1. D.IV Terapi Wicara 2. S1 Terapi Wicara 3. S1 Psikologi

17. Gagap 1. Magister Terapi Wicara 2. Magister Kesehatan 3. Magister Psikologi

1. D.IV Terapi Wicara 2. S1 Terapi Wicara 3. S1 Psikologi

18. Klater Latah

1. Magister Terapi Wicara 2. Magister Kesehatan 3. Magister Psikologi

1. D.IV Terapi Wicara 2. S1 Terapi Wicara 3. S1 Psikologi

19. Peralatan Terapi Wicara 1. Magister Terapi Wicara 2. Magister Kesehatan

1. D.IV Terapi Wicara 2. S1 Terapi Wicara 3. S1 Kesehatan berlatar

belakang profesi

20. Manajemen Klinik I, II, III 1. Magister Terapi Wicara 2. Magister Kesehatan

1. D.IV Terapi Wicara 2. S1 Terapi Wicara 3. S1 Kesehatan berlatar

belakang profesi

21. Manajemen Pelayanan 1. Magister Kesehatan 1. D.IV Terapi Wicara 2. S1 Kesehatan berlatar

belakang profesi

Page 65: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

54

PROGRAM STUDI : TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

No Mata Kuliah Program Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang

Melatarbelakangi Program Magister pada Kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Anatomi Fisiologi I Anatomi Fisiologi II

1. Magister Biomedik 2. Magister Kesehatan 3. Magister Radiologi 4. Magister Terapan

Kesehatan (Teknologi Imejing Diagnostik)

1. S1 Kedokteran + Profesi 2. S1 Kesehatan / S1 Lainnya

(+D. III TRR) 3. D. IV TR

2. Patofisiologi 1. Dokter Spesialis 2. Magister Biomedik

1. S1 Kedokteran + Profesi 2. S1 Kesehatan / S1 Lainnya

(+ D. III TRR) 3. D. IV TR

3. Keperawatan Radiologi 1. Magister Keperawatan 2. Magister Kesehatan 3. Magister Terapan

Kesehatan (Keperawatan) 4. Magister Terapan

Kesehatan (Teknologi Imejing Diagnostik)

1. S1 Keperawatan + Profesi 2. D. IV Keperawatan 3. S1 Kesehatan / S1 lainyya

+ D III TRR 4. D. IV TR

4. Fisika Dasar 1. Magister Fisika 2. Magister Kesehatan

1. S1 Fisika / S1 Pendidikan Fisika

2. S1 Fisika Medik

5. Teknik Pesawat Radiologi 1. Magister Elektro (Medik) 2. Magister Teknik / Enginering

(Medik) 3. Magister Radiologi 4. Magister Terapan Kesehatan

(Peminatan Teknologi Imejing Diagnostik)

5. Magister Terapan (Peminatan Elektromedik)

1. S1 Fisika Medik (+D. III TRR/ D3 TEM)

2. D IV TEM 3. D IV TR

6. Radiobiologi 1. Magister Biomedik 2. Magister Fisika Medik 3. Magister Radiologi 4. Magister Terapan

Kesehatan (Teknologi Imejing Diagnostik)

5. Magister Kesehatan

1. S1 Fisika Medik 2. D. IV TR 3. S1 Kesehatan / S 1 Lainnya

(+D III TRR)

7. Matematika Radiologi 1. Magister Matematika 2. Magister Fisika 3. Magister Kesehatan

1. S1 Matematika / S1 Pendidikan Matematika

2. S1 Fisika / Fisika Medik

8. Komputer Radiologi 1. Magister Komputer 2. Magister Kesehatan

1. S1 Komputer 2. S1 Kesehatan / S1 Lainnya

Page 66: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

55

No Mata Kuliah Program Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang

Melatarbelakangi Program Magister pada Kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

3. Magister Radiologi 4. Magister Terapan Kesehatan

(Teknologi Imejing Diagnostik)

(+D. III TRR) 3. D IV TR

9. Farmasetika Radiologi 1. Magister Farmasi 2. Magister Kesehatan 3. Magister Radiologi 4. Magister Terapan Kesehatan

(Teknologi Imejing Diagnostik)

1. S1 Farmasi 2. S1 Kedokteran + profesi 3. S1 Kesehatan / S1 Lainnya

(+D. III TRR) 4. DIV TR

10. Teknik Pesawat Imejing 1. Magister Elektro (Medik) 2. Magister Teknik/ Engineering

(Medik) 3. Magister Radiologi 4. Magister Kesehatan 5. Magister Terapan

Kesehatan (Peminatan Teknologi Imejing Diagnostik)

1. S1 Fisika Medik (+D. III TEM)

2. D IV TEM 3. D IV TR 4. S1 Kesehatan/S1 Lainnya

(+ D III TRR)

11. Fisika Radiasi 1. Magister Fisika 2. Magister Kesehatan

1. S1 Fisika / Pendidikan Fisika 2. Fisika Medik

12. Teknik Radiografi 1 Teknik Radiografi 2 Teknik Radiografi 3 Teknik Radiografi 4 Teknik Radiografi 5

1. Magister Radiologi 2. Magister Terapan Kesehatan

(Peminatan Teknologi Imejing Diagnostik)

3. Magister Kesehatan

1. D IV TR 2. S1 Kesehatan / S1 Lainnya

(+D. III TRR)

13. Anatomi Radiologi 1. Sp 1 Radiologi 2. Magister Biomedik 3. Magister Radiologi 4. Magister Terapan Kesehatan

(Peminatan Teknologi Imejing Diagnostik)

5. Magister Kesehatan

1. S1 Kedokteran + Profesi 2. D. IV TR 3. S1 Kesehatan / S1 Lainnya

(+ D. III TRR)

14. Radiofotografi I Radiofotografi II 1. Magister Radiologi 2. Magister Terapan Kesehatan

(Peminatan Teknologi Imejing Diagnostik)

3. Magister Kesehatan

1. D. IV TRR 2. S1 Kesehatan / S1 Lainnya

(+D. III TRR) 3. S1 Fisika/Fisika Medik

15. Teknik USG Dasar 1. Sp 1 Radiologi 2. Magister Radiologi 3. Magister Terapan Kesehatan

(Peminatan Teknologi Imejing Diagnostik)

4. Magister Kesehatan

1. S-1 Kedokteran + Profesi 2. D. IV TR 3. S1 Kesehatan / S1 Lainnya

(+D. III TRR)

16. Teknik Kedokteran Nuklir 1. Magister Radiologi 1. S1 Kedokteran + Profesi

Page 67: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

56

No Mata Kuliah Program Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang

Melatarbelakangi Program Magister pada Kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

2. Sp-1 Radiologi / Kedokteran Nuklir

3. Magister Terapan Kesehatan (Peminatan Teknologi Imejing Diagnostik)

4. Magister Kesehatan

2. D. IV TR 3. S1 Kesehatan / S1 lainnya

(+D. III TRR)

17. Teknik Radioterapi Dasar 1. Magister Fisika Medik 2. Magister Radiologi 3. Sp Radioterapi / Radiologi /

Onkologi 4. Magister Terapan Kesehatan

(Peminatan Teknologi Imejing Diagnostik)

5. Magister Kesehatan

1. S1 Fisika / Pendidikan Fisika 2. S1 Fisika Medik 3. S1 Kedokteran + Profesi 4. D. IV TR 5. S1 Kesehatan / S1 Lainnya

(+D III TRR)

18. Jaminan dan Kendali Mutu Radiologi

1. Magister Fisika Medik 2. Magister Radiologi 3. Magister Terapan

Kesehatan (Teknologi Imejing Diagnostik)

4. Magister Kesehatan

1. S1 Fisika / Fisika Medik 2. D. IV TR 3. S1 Kesehatan / S 1 Lainnya

(+D. III TRR)

19. Teknik CT Scan Dasar 1. Magister Radiologi 2. Magister Terapan

Kesehatan (Peminatan Teknologi Imejing Diagnostik)

3. Sp Radiologi

1. D.IV TRR 2. S1 Kesehatan / S1 Lainnya

+ D III TRR 3. S1 Kedokteran + Profesi

20. Teknik MRI Dasar 1. Magister Radiologi 2. Magister Terapan Kesehatan

(Peminatan Teknologi Imejing Diagnostik)

3. Sp Radiologi

1. D.IV TRR 2. S1 Kesehatan / S1 Lainnya

+ D III TRR 3. S1 kedokteran + Profesi

21. Fisika Imejing 1. Magister Fisika / Fisika Medik 2. Magister Radiologi 3. Magister Kesehatan 4. Magister Terapan

Kesehatan (Peminatan Teknologi Imejing Diagnostik)

1. S1 Fisika / Fisika Medik 2. S1 Kesehatan / S1 lainnya +

D III TRR 3. D IV TR

22. Jaminan Mutu Radiologi Lanjut

1. Magister Fisika Medik 2. Magister Radiologi 3. Magister Kesehatan 4. Magister Terapan Kesehatan

(Peminatan Teknologi Imejing Diagnostik)

1. S1 Fisika / Fisika Medik 2. D. IV TR 3. S1 Kesehatan / S1 Lainnya

(+D. III TRR)

23. Anatomi Crossectional 1. Magister Radiologi 1. S1 Kedokteran + Profesi

Page 68: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

57

No Mata Kuliah Program Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang

Melatarbelakangi Program Magister pada Kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

2. Sp Radiologi 3. Magister Biomedik 4. Magister Kesehatan 5. Magister Terapan Kesehatan

(Teknologi Imejing Diagnostik)

2. D. IV TR 3. S1 Kesehatan / S1 Lainnya

(+ D. III TRR)

24. Teknik MRI Lanjut I 1. Magister Radiologi 2. Magister Terapan Kesehatan

(Peminatan Teknologi Imejing Diagnostik)

3. Sp1 Radiologi

1. D. IV TR 2. S1 Kesehatan / S1 Lainnya

+ D III TRR 3. S1 Kedokteran + Profesi

25. Teknik CT lanjut I 1. Magister Radiologi 2. Magister Terapan

Kesehatan (Peminatan Teknologi Imejing Diagnostik)

3. Sp1 Radiologi

1. D.IV TRR 2. S1 Kesehatan / S1 Lainnya

+ D III TRR 3. S1 kedokteran + Profesi

26. Teknik MRI Lanjut II 1. Magister Radiologi 2. Magister Terapan Kesehatan

(Peminatan Teknologi Imejing Diagnostik)

3. Sp1 Radiologi

1. D.IV TRR 2. S1 Kesehatan / S1 Lainnya

+ D III TRR 3. S1 Kedokteran + Profesi

27. Teknik CT Lanjut II 1. Magister Radiologi 2. Magister Terapan

Kesehatan (Peminatan Teknologi Imejing Diagnostik)

3. Sp1 Radiologi

1. D.IV TRR 2. S1 Kesehatan / S1 lainnya +

D III TRR 3. S1 Kedokteran + Profesi

28. Teknik Imejing 1. Magister Radiologi 2. Magister Kesehatan 3. Magister Terapan Kesehatan

(Peminatan Teknologi Imejing Diagnostik)

4. Sp 1 Radiologi

1. D.IV TR 2. S1 Kesehatan / S1 Lainnya

(+D. III TRR) 3. S1 Kedokteran + Profesi

29. Etika Profesi dan Hukum Pelayanan Kesehatan

1. Magister Hukum Kesehatan 2. Magister Kesehatan

1. S1 Hukum 2. S1 Kesehatan / S1 Lainnya

(+D. III TRR)

30. Proteksi Radiasi 1. Magister Fisika Medik 2. Magister Kesehatan 3. Magister Radiologi 4. Magister Terapan Kesehatan

(Peminatan Teknologi Imejing Diagnostik)

1. S1 Fisika Medik 2. D. IV TR 3. S1 Kesehatan / S 1 Lainnya

+ D III TRR

31. Fisika Radiodiagnostik 1. Magister Fisika Medik 2. Magister Kesehatan 3. Magister Radiologi

1. S1 Fisika Medik 2. D IV TR 3. S1 Kesehatan / S1 Lainnya

Page 69: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

58

No Mata Kuliah Program Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang

Melatarbelakangi Program Magister pada Kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

4. Magister Terapan Kesehatan (Peminatan Teknologi Imejing Diagnostik)

+ D III TRR

32. Metodologi Penelitian 1. Magister Kesehatan 2. Magister Radiologi 3. Magister Terapan Kesehatan

(Peminatan Teknologi Imejing Diagnostik)

1. S1 Kesehatan / S1 Lainnya 2. D IV TR

33. Statistik 1. Magister Kesehatan 2. Magister Statistik

1. S1 Kesehatan / S1 Lainnya 2. S1 Statistik

34. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. Magister Kesehatan 2. Magister Radiologi 3. Magister Terapan Kesehatan

(Peminatan Teknologi Imejing Diagnostik)

1. S1 Kesehatan / S1 Lainnya (+D.III TRR)

2. DIV TR

35. Manajemen Radiologi 1. Magister Manajemen 2. Magister Kesehatan 3. Magister Radiologi 4. Magister Terapan

Kesehatan (Peminatan Teknologi Imejing

1. S1 Kesehatan / S1 Lainnya (+ D. III TRR)

2. DIV TR

36. Epidemiologi dan Ekologi 1. Magister Epidemiologi 2. Magister Kesehatan

S1 Kesehatan / S1 Lainnya

37. Pendidikan dan Promosi Kesehatan

Magister Kesehatan S1 Kesehatan / S1 Lainnya

38. Biostatistika 1. Magister Kesehatan 2. S2 Radiologi 3. Magister Terapan Kesehatan

(Teknologi Imejing Diagnostik)

1. S1 Kesehatan / S1 Lainya (+ D.III TRR)

2. DIV TRR

39. Manajemen Radiologi Lanjut 1. Magister Manajemen 2. Magister Kesehatan 3. Magister Radiologi 4. Magister Terapan

Kesehatan (Teknologi Imejing Diagnostik

1. S1 Kesehatan / S1 lainnya (+ D. III TRR)

2. DIV TRR

40. Tugas Akhir 1. Magister Radiologi 2. Magister Terapan Kesehatan

(Peminatan Teknologi Imejing Diagnostik)

3. Magister Kesehatan 4. Sp 1 Radiologi

1. D. IV TRR 2. S1 Kesehatan / S1 Lainnya

(+D. III TRR) 3. S1 Kedokteran + Profesi

41. Tugas Akhir Lanjut 1. Magister Kesehatan 1. D. IV TRR

Page 70: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

59

No Mata Kuliah Program Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang

Melatarbelakangi Program Magister pada Kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

2. Magister Radiologi 3. Magister Terapan Kesehatan

(Teknologi Imejing Diagnostik)

4. Sp1 Radiologi

2. S1 Kesehatan / S1 lainnya (+D. III TRR)

3. S1 Kedokteran + Profesi

Page 71: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

60

PROGRAM STUDI : TEKNIK GIGI

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 1. Magister Kedokteran Gigi 2. Dokter Gigi Spesialis

Prostodonsia 3. Magister Kesehatan

1. Dokter gigi 2. D.IV Keperawatan Gigi 3. DIII Teknik Gigi + Pelatihan

Keteknisian Gigi khusus Prostodonsia

2. Gigi Tiruan lengkap Lepasan 1. Magister Kedokteran Gigi

2. Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia

3. Magister Kesehatan

1. Dokter Gigi 2. D.IV Keperawatan Gigi 3. DIII Teknik Gigi + Pelatihan

Keteknisian gigi Khusus Prostodonsia

3. Gigi Tiruan Cekat Akrilik 1. Magister Kedokteran Gigi

2. Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia

3. Magister Kesehatan

1. Dokter Gigi 2. D.IV Spesialis Prosto 3. D.IV Keperawatan Gigi 4. DIII Teknik Gigi + Pelatihan

Keteknisian Gigi Khusus Prostodonsia

4. Gigi Tiruan Cekat Logam 1. Magister Kedokteran Gigi

2. Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia

3. Magister Kesehatan

1. Dokter Gigi 2. D.IV Spesialis Prosto 3. D.IV Keperawatan Gigi 4. DIII Teknik Gigi + Pelatihan

Keteknisian Gigi Khusus Prostodonsia

5. Gigi Tiruan Kerangka Logam 1. Magister Kedokteran Gigi

2. Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia

3. Magister Kesehatan

1. Dokter Gigi 2. D.IV Spesialis Prosto 3. D.IV Keperawatan Gigi 4. DIII Teknik Gigi + Pelatihan

Keteknisian Gigi Khusus Prostodonsia

6. Gigi Tiruan Cekat Porselen 1. Magister Kedokteran Gigi

2. Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia

3. Magister Kesehatan

1. Dokter Gigi 2. D.IV Keperawatan Gigi 3. DIII Teknik Gigi + Pelatihan

Keteknisian Gigi Khusus Prostodonsia

7. Ilmu Pembuat Alat Orthodonti 1. Magister Kedokteran Gigi

2. Dokter Gigi spesialis Prostodonsia

3. Dokter gigi Spesialis Orthodonsia

4. Magister Kesehatan

1. Dokter Gigi 2. D.IV Keperawatan Gigi 3. DIII Teknik Gigi + pelatihan

Keteknisian Gigi Khusus Prostodonsia

8. Etika Profesi 1. Magister Kedokteran Gigi

2. Magister Kesehatan

1. Dokter Gigi 2. D.IV Keperawatan Gigi

Page 72: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

61

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

3. D III Teknik gigi

9. Manajemen Laboratorium 1. Magister Kedokteran Gigi

2. Magister Manejemen Pelayanan Kesehatan gigi

3. Magister kesehatan

1. Dokter Gigi 2. D IV Keperawatan Gigi 3. D III Teknik Gigi

10. Penggunaan dan Pemeliharaan Alat

1. Magister Kedokteran Gigi

2. Magister Kesehatan

1. Dokter Gigi 2. D.IV Keperawatan Gigi 3. D. III Teknik Gigi +

Sertifikat Pelatihan Pemeliharaan Alat Kesehatan Gigi

11. Dental Material 1. Magister Kedokteran Gigi

2. Dokter Gigi spesialis Dental Material

3. Magister Kesehatan

1. Dokter Gigi 2. D.IV Keperawatan Gigi 3. D. III Teknik Gigi+ Sertifikat

Pelatihan Dental Material

12. Anatomi Gigi 1. Magister Kedokteran Gigi

2. Magister Biomedik

1. Dokter Gigi 2. D.IV Keperawatan Gigi

Page 73: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

62

PROGRAM STUDI : KEPERAWATAN GIGI

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Farmakologi 1. Magister Sains Terapan Keperawatan Gigi

2. Magister Farmasi 3. Magister Kesehatan

1. D. IV Kesehatan Gigi/ Keperawatan Gigi

2. Dokter Gigi

2. Pengendalian infeksi silang 1. Magister Sains Terapan Keperawatan Gigi

2. Magister Kesehatan

1. D. IV Kesehatan Gigi/ Keperawatan Gigi

2. Dokter Gigi

3. Dental Morfologi gigi 1. Magister Sains Terapan Keperawatan Gigi

2. Magister Biologi Mulut 3. Magister Kesehatan

1. D. IV Kesehatan Gigi/ Keperawatan Gigi

2. Dokter Gigi

4. Konservasi Gigi 1. Magister Sains Terapan Keperawatan Gigi

2. Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi

3. Magister Kesehatan

1. D. IV Kesehatan Gigi/ Keperawatan Gigi

2. Dokter Gigi

5. Dental Material 1. Magister Kesehatan 2. Dokter Gigi Spesialis

Dental Material 3. Magister Biomatrial

1. D. IV Kesehatan Gigi / Keperawatan Gigi

2. Dokter Gigi

6. Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Kedokteran Gigi (PPAKG)

1. Magister Sains Terapan Keperawatan Gigi

2. Magister Kesehatan

1. D. IV Kesehatan Gigi / Keperawatan Gigi

2. Dokter Gigi

7. Dental asistensi 1. Magister Sains Terapan Keperawatan Gigi

2. Magister Kesehatan

1. D.IV Kesehatan Gigi / Keperawatan Gigi

2. Dokter Gigi

8. Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut 1. Magister Sains Terapan Keperawatan Gigi

2. Dokter Gigi Spesialis Oral Medis

3. Magister Kesehatan 4. Magister Biologi Mulut 5. Magister Oral Medis

1. D. IV Kesehatan Gigi / Keperawatan Gigi

2. Dokter Gigi

9. Preventif Dentistry 1. Magister Sains Terapan Keperawatan Gigi

2. Magister Kesehatan Gigi Promotif-Preventif

3. Dokter Gigi Spesialis Periodontologi

4. Magister Kesehatan 5. Dr. Spesialis gigi anak

1. D. IV Kesehatan/ Keperawatan Gigi

2. Dokter Gigi

11. Pendidikan Kesehatan Gigi 1. Magister Sains Terapan 1. D. IV Kesehatan /

Page 74: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

63

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

Keperawatan Gigi 2. Magister Kesehatan 3. Magister Kesehatan Gigi

Promotif-Preventif

Keperawatan Gigi 2. Dokter Gigi

12. Etika Profesi dan Hukum Kesehatan

1. Magister Sains Terapan Keperawatan Gigi

2. Magister Hukum Kesehatan

3. Magister Kesehatan

1. D.IV Kesehatan / Keperawatan Gigi

2. Dokter Gigi

13. Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut Individu

1. Magister Sains Terapan Keperawatan Gigi

2. Magister Manajemen Pelayanan Kesehatan Gigi

3. Magister Kesehatan

1. D. IV Kesehatan/ Keperawatan Gigi

2. Dokter Gigi

14. Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut Masyarakat

1. Magister Sains Terapan Keperawatan Gigi

2. Magister Manajemen Pelayanan Kesehatan Gigi

3. Magister Kesehatan

1. D. IV Kesehatan/ Keperawatan Gigi

2. Dokter Gigi

15. Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut Pasien Rawat Inap

1. Magister Sains Terapan Keperawatan Gigi

2. Magister Manajemen Pelayanan Kesehatan Gigi

3. Magister Kesehatan

1. D. IV Kesehatan/ Keperawatan Gigi

2. Dokter Gigi

16. Ilmu Kesehatan Masyarakat 1. Magister Sains Terapan Keperawatan Gigi

2. Magister Kesehatan

1. D.IV Kesehatan/ Keperawatan Gigi

2. Dokter Gigi

17. Metodologi penelitian dan Statistik

6. Magister Sains Terapan Keperawatan Gigi

7. Magister Manajemen Pelayanan Kesehatan Gigi

8. Magister Kesehatan

7. D. IV Kesehatan/ Keperawatan Gigi

8. Dokter Gigi

18. Histologi dan Anatomi Fisiologi 1. Magister Sains Terapan Keperawatan Gigi

2. Magister Biomaterial 3. Magister Kesehatan

1. D. IV Kesehatan/ Keperawatan Gigi

2. Dokter Gigi

19. Mikrobiologi 1. Magister Sains Terapan Keperawatan Gigi

2. Magister Biomedik

1. D. IV Kesehatan/ Keperawatan Gigi

2. Dokter Gigi

Page 75: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

64

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

3. Magister Kesehatan

20. Dasar-Dasar Pencabutan Gigi 1. Magister Sains Terapan Keperawatan Gigi

2. Magister Kesehatan 3. Dokter Gigi Spesialis

Bedah Mulut

1. D. IV Kesehatan/ Keperawatan Gigi

2. Dokter Gigi

21. Manajemen Kesehatan Gigi dan Mulut

1. Magister Sains Terapan Keperawatan Gigi

2. Magister Kesehatan

1. D. IV Kesehatan/ Keperawatan Gigi

2. Dokter Gigi

22. Media Komunikasi 1. Magister Komunikasi 2. Magister Sains Terapan

Keperawatan Gigi 3. Magister Kesehatan 4. Magister Manajemen

Pelayanan Kesehatan Gigi

9. D. IV Kesehatan/ Keperawatan Gigi

10. Dokter Gigi

23. Komunikasi Dalam Keperawatan Gigi

1. Magister Komunikasi 2. Magister Sains Terapan

Keperawatan Gigi 3. Magister Kesehatan 4. Magister Manajemen

Pelayanan Kesehatan Gigi

1. D. IV Kesehatan/ Keperawatan Gigi

2. Dokter Gigi

24. Kebutuhan Dasar Manusia 1. Magister Sains Terapan Keperawatan Gigi

2. Magister Kesehatan 3. Magister Keperawatan

1. D. IV Kesehatan/ Keperawatan Gigi

2. Dokter Gigi

25. Kewirausahaan 5. Magister Sains Terapan Keperawatan Gigi

6. Magister Kesehatan 7. Magister Kewira usahaan 8. Magister Manajemen

Pelayanan Kesehatan Gigi

4. D. IV Kesehatan/ Keperawatan Gigi

5. Dokter Gigi

26. Sosiologi Kesehatan 1. Magister Sains Terapan Keperawatan Gigi

2. Magister Kesehatan 3. Magister Manajemen

Pelayanan Kesehatan Gigi

1. D. IV Kesehatan/ Keperawatan Gigi

2. Dokter Gigi

Page 76: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

65

PROGRAM STUDI : TEKNIK ELEKTROMEDIK

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Matematika 1. Magister MIPA 2. Magister teknik Elektro

1. S1 MIPA 2. S1 Teknik Fisika 3. S1 Teknik Elektro

2. Fisika Dasar 1. Magister MIPA 2. Magister Teknik Elektro

1. S1 MIPA 2. S1 Teknik Fisika

3. Elektronika Diskrit 1. Magister Teknik Elektro 2. Magister Sains Terapan

1. S1 Teknik Fisika 2. S1 Teknik Elektro 3. S1 Pendidikan Elektronika 4. DIV TEM

4. Rangkaian Listrik 1. Magister Teknik Fisika 2. Magister Teknik Elektro 3. Magister Sains Terapan

1. S1 Teknik Fisika 2. S1 Teknik Elektro 3. S1 Pendidikan Elektronika 4. DIV TEM

5. Kimia Klinik 1. Magister Teknik Kimia 1. D IV Analis Kesehatan 2. S1 Teknik Kimia 3. DIV Analis Kimia

6. Menggambar Teknik Dasar 1. Magister Teknik Elektro 2. Magister Sains Terapan

1. D IV TEM 2. S1 Teknik Elektro

7. Instalasi Listrik 1. Magister Teknik Elektro 2. Magister Sains Terapan

1. D IV TEM 2. S1 Teknik Elektro 3. S1 Pendidikan Elektronika

8. Anatomi Fisiologi 1. Magister Kesehatan 1. Dokter

9. Bahasa Pemrograman 1. Magister Informatika 2. Magister Teknik Elektro 3. Magister Sains Terapan

(TEM)

1. D IV TEM 2. S1 Teknik Elektro

10. Sensor dan Transduser 1. Magister Teknik Fisika 2. Magister Teknik Elektro 3. Magister Teknologi Biomedis 4. Magister Sains Terapan

(TEM)

1. S1 Teknik Fisika 2. S1 teknik Elektro 3. S1 MIPA 4. DIV TEM

11. Elektronika Terintegrasi 1. Magister Teknik Elektro 2. Magister Sains Terapan

(TEM)

1. S1 Teknik Fisika 2. S1 Teknik Elektro 3. DIV TEM

12. Teknik Tenaga Listrik 1. Magister Teknik Elektro 2. Magister Sains Terapan

(TEM)

1. S1 Teknik Fisika 2. S1 Teknik Elektro 3. S1 Pendidikan Elektronika 4. DIV TEM

13. Teknik Digital 1. Magister Teknik Elektro 2. Magister Teknik Fisika 3. Magister Sains Terapan

(TEM)

1. S1 Teknik Fisika 2. S1 Teknik Elektro 3. S1 Fisika 4. DIV TEM

Page 77: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

66

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

14. Elektronika Terapan 1. Magister Teknik Elektro 2. Magister Sains Terapan

(TEM)

1. S1 Teknik Elektro 2. DIV TEM

15. Fisika Lanjut 1. Magister MIPA 2. S2 Teknik Elektro

1. S1 MIPA 2. S1 Teknik Fisika

16. Radiologi Dasar 1. Magister Teknik Elektro (+DIII TEM)

2. Magister Teknologi Biomedis 3. Magister Sains Terapan

(TEM)

1. D IV TRO 2. D IV TEM 3. S1 Teknik Nuklir 4. S1 Teknik Elektro

(Peminatan Instrumentasi Medik)

17. Teknologi Mekanik 1. Magister Teknik Mesin 2. Magister Sains Terapan

(TEM)

1. D IV TEM 2. S1 Teknik Mesin

18. Peralatan Laboratorium Teknik Dasar

1. Magister Teknik Elektro (+DIII TEM)

2. Magister Teknik Fisika(+DIII TEM

3. Magister Teknologi Biomedis(+DIII TEM)

4. Magister Sains Terapan (TEM) (+DIII TEM)

1. D IV TEM 2. D IV Analis Kesehatan 3. S1 Teknik Fisika 4. S1 Elektro (Peminatan

Instrumentasi Medik)

19. Peralatan terapi

1. Magister Teknik Elektro(+DIII TEM)

2. Magister Teknik Fisika 3. Magister Sains Terapan

(TEM) 4. Magister Teknologi Biomedik

1. D IV Fisioterapi 2. D IV TEM 3. S1 Teknik Fisika 4. S1 Elektro (Peminatan

Instrumentasi Medik)

20. Peralatan Diagnostik Dasar 1. Magister Teknik Elektro 2. Magister Teknik Fisika 3. Magister Sains Terapan

(TEM) 4. Magister Teknologi Biomedis

1. D IV TEM 2. S1 Teknik Fisika 3. S1 Elektro (Peminatan

Instrumentasi Medik)

21. Microcontroller 1. Magister Teknik Elektro 1. D IV TEM 2. S1 Teknik Elektro

22. Radiologi Lanjut 1 & 2 1. Magister Teknik Elektro 2. Magister Teknologi Biomedis 3. Magister Sains Terapan

(TEM)

1. D IV TEM 2. D IV TRO 3. S1 Teknik Nuklir

23. Peralatan Laboratorium Klinik Lanjut

1. Magister Teknik Elektro 2. Magister Teknik Fisika 3. Magister Teknologi Biomedis 4. Magister Sains Terapan

1. D IV Analis Kesehatan 2. D IV TEM 3. S1 Teknik Fisika 4. S1 Elektro (Peminatan

Page 78: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

67

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

(TEM) Instrumentasi Medik)

24. Peralatan Diagnostik Lanjut 1. Magister Teknik Elektro (DIII TEM)

2. Magister Teknik Fisika 3. Magister Sains Terapan

(TEM) 4. Magister Teknologi Biomedis

1. D IV TEM 2. S1 Teknik Fisika 3. S1 Elektro (Peminatan

Instrumentasi Medik)

25. Kalibrasi Peralatan Kesehatan 1. Magister Teknik Elektro 2. Magister Teknik Fisika 3. Magister Sains Terapan

(TEM) 4. Magister Teknologi Biomedis

1. D IV TEM 2. S1 Teknik Fisika 3. S1 Elektro (Peminatan

Instrumentasi Medik)

26. Peralatan Bedah dan Anastesi 1. Magister Teknik Elektro (DIII TEM)

2. Magister Teknik Fisika 3. Magister Sains Terapan

(TEM) 4. Magister Teknologi Biomedis

1. D IV TEM 2. S1 Teknik Fisika 3. S1 Elektro (Peminatan

Instrumentasi Medik)

27. Peralatan Life Support dan Life Saving

1. Magister Teknik Elektro(DIII TEM)

2. Magister Teknik Fisika(DIII TEM)

3. Magister Sains Terapan (TEM)

4. Magister Teknologi Biomedis

1. D IV TEM 2. S1 Teknik Fisika 3. S1 Elektro (Peminatan

Instrumentasi Medik)

28. Sistem Jaringan Rumah Sakit 1. Magister Sains Terapan 2. Magister Informatika 3. Magister Teknik Elektro 4. Magister Teknologi Biomedis

1. D IV TEM 2. S1 Informatika

29. Etika Profesi 1. Magister Sains Terapan (TEM)

2. Magister Teknik Elektro (+DIII TEM)

1. D IV TEM

30. Manajemen Pemeliharaan Peralatan Kesehatan

1. Magister Manajemen Teknik 2. Magister Manajemen 3. Magister Teknik Biomedik 4. Magister Sains Terapan

(TEM) 5. Magister Teknik Elektro 6. Magister Kesehatan

1. D IV TEM

31. Keselamatan Keamanan Peralatan Kesehatan

1. Magister Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)

2. Magister Sains Terapan (TEM)

1. D IV TEM 2. S1 Teknik Fisika

Page 79: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

68

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

3. Magister Teknik Elektro

32. Perancangan Peralatan Medis 1. Magister Teknik Elektro 2. Magister Sains Terapan

1. D IV TEM 2. S1 Teknik Eletro

33. Ekonomi Teknik 1. Magister Manajemen Teknologi

2. Magister Teknik Elektro 3. Magister Manajemen 4. Magister Sains Terapan

(TEM)

1. S1 Ekonomi

Page 80: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

69

PROGRAM STUDI : ANALIS KESEHATAN

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program

Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Kimia Analitik 1. Magister Terapan Analis Kesehatan

2. Magister Kimia

1. D IV Analis Kesehatan 2. S1 Kimia

2. Biokimia 1. Magister Terapan Analis Kesehatan

2. Magister Biokimia 3. Magister Kedokteran

Laboratorium 4. Magister Kimia 5. Magister Biomedik

Peminatan biokimia

1. D IV Analis Kesehatan 2. S1 Kimia 3. S1 Biologi

3. Biologi Molekuler 1. Magister Terapan Analis Kesehatan

2. Magister Biokimia 3. Magister Biomedik

Peminatan Mikrobiologi 4. Magister Immunologi 5. Magister Biomedik

peminatan Immunologi

1. D IV Analis Kesehatan 2. S1 Biologi 3. S1 Kimia 4. Dokter

4. Instrumentasi 1. Magister Terapan Analis Kesehatan

2. Magister Kimia 3. Magister Biomedik

(Instrumentasi) 4. Magister Farmasi

1. D IV Analis Kesehatan 2. D IV TEM 3. S1 Kimia 4. S1 Biologi 5. S1 Farmasi

5. Media dan Reagensia 1. Magister Terapan Analis Kesehatan

2. Magister Kimia 3. Magister Kedokteran

Laboratorium 4. Magister Mikrobiologi 5. Magister Famasi 6. Magister Parasitologi 7. Magister Biologi

1. D IV Analis Kesehatan 2. S1 Kimia 3. S1 Biologi 4. S1 Farmasi

6. Analisa Air, Makanan dan Minuman

1. Magister Kimia 2. Magister Biomedik 3. Magister Ilmu Pangan

Konsentrasi Kimia Pangan

1. D IV Analis Kesehatan 2. S1 Kimia

7. Bakteriologi 1. Magister Mikrobiologi

1. D IV Analis Kesehatan 2. S1 Biologi 3. Dokter

8. Parasito logi 1. Magister Parasitologi 1. D IV Analis Kesehatan

Page 81: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

70

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program

Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

2. Magister Mikrobiologi 2. S1 Biologi 3. Dokter Hewan 4. Dokter

9. Mikologi 1. Magister Parasitologi 2. Magister Mikrobiologi

1. D IV Analis Kesehatan 2. S1 Biologi 3. Dokter Hewan 4. Dokter

10. Virologi 1. Magister Mikrobiologi 2. Magister Biomedik

1. D IV Analis Kesehatan 2. S1 Biologi 3. Dokter Hewan

11. Imunoserologi 1. Magister Imunoserologi 2. Dokter Spesialis Anatomi

1. D IV Analis Kesehatan 2. S1 Biologi 3. Dokter

12. Kimia Klinik 1. Magister Kedokteran Laboratorium

2. Dokter Spesialis Patologi Klinik

1. D IV Analis Kesehatan 2. Dokter 3. S1 Kimia

13. Hematologi 1. Magister Imunologi 2. Magister Kedokteran

Laboratorium

1. D IV Analis Kesehatan 2. Dokter 3. S1 Kimia 4. S1 Biologi

14. Toksikologi 1. Magister Farmasi 2. Magister Kimia

1. D IV Analis 2. S1 Kimia 3. S1 Farmasi 4. Kesehatan

15. Sitohistoteknologi 1. Dokter Spesialis Patologi Anatomi

2. Magister Imunologi

1. D IV Analis Kesehatan 2. Dokter 3. S1 Biologi 4. S1 Kimia

16. Transfusi darah/ Imonohematologi

1. Magister Imunologi 2. Magister Kedokteran

Laboratorium

1. D IV Analis Kesehatan 2. Dokter 3. S1 Kimia 4. S1 Biologi

17. Manajemen dan Pengelolaan Laboratorium

1. Magister Manajemen Kesehatan

2. Magister Kimia 3. Magister Famasi

1. D IV Analis Kesehatan 2. D4 Hiperkes 3. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Mutu Pelayanan Kesehatan

4. S1 Farmasi

18. Pemantapan Mutu laboratorium 1. Magister Kedokteran Laboratorium

2. Magister Kimia 3. Magister Farmasi

1. D IV Analis Kesehatan 2. D4 Hiperkes 3. Dokter

Page 82: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

71

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program

Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

19. Etika Profesi dan Ilmu Perilaku

1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Ilmu Perilaku/Promosi Kesehatan

2. Magister Manajemen Kesehatan

3. Magister Hukum Kesehatan

1. D IV Analis Kesehatan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Ilmu Perilaku

20. Epidemiologi 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Epidemiologi/ Biostatistika

1. D IV Analis Kesehatan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Epidemiologi/ Biostatistika

21. IKM dan Promosi Kesehatan 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Promosi Kesehatan

2. Magister Kesehatan Lingkungan

1. DIV Analis Kesehatan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

22. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan K3/Ergonomi

2. Magister Manajemen Kesehatan

3. Magister Promosi Kesehatan

1. D IV Analis Kesehatan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan K3

23. Statistik 1. Magister Biostatistika 1. D IV Kesehatan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Biostatistika

Page 83: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

72

PROGRAM STUDI : REFRAKSIONIS OPTISI

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada

kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Instrumentasi Laboratorium Optik

1. Magister Optometris 2. Magister Terapan Optometris 3. Magister Kesehatan + DIII RO

1. S1 Optometris 2. S1 Terapan Optometris 3. S1 Kesehatan + D III RO

2. Klinik Refraksi 1. Magister Optometris 2. Magister Terapan Optometris 3. Dokter Spesialis Mata 4. Magister Kesehatan + DIII RO

1. S1 Optometris 2. S1 Terapan Optometris 3. S1 Kesehatan + D III RO

3. Klinik Optiks I (Surfacing) 1. Magister Optometris 2. Magister Terapan Optometris 3. Magister Kesehatan + DIII RO

1. S1 Optometris 2. S1 Terapan Optometris 3. S1 Kesehatan + D III RO

4. Klinik Optiks II (Dispensing) 1. Magister Optometris 2. Magister Terapan Optometris 3. Magister Kesehatan + DIII RO

1. S1 Optometris 2. S1 Terapan Optometris 3. S1 Kesehatan + D III RO

5. Lensa Kontak 1. Magister Optometris 2. Magister Terapan Optometris 3. Dokter Spesialis Mata 4. Magister Kesehatan + DIII RO

1. S1 Optometris 2. S1 Terapan Optometris 3. Dokter 4. S1 Kesehatan + D III RO

6. Penglihatan Sub Normal 1. Magister Optometris 2. Magister Terapan Optometris 3. Dokter Spesialis Mata 4. Magister Kesehatan + DIII RO

1. S1 Optometris 2. S1 Terapan Optometris 3. S1 Kesehatan + D III RO

7. Penilaian Penglihatan Binokuler 1. Magister Optometris 2. Magister Terapan Optometris

3. Dokter Spesialis Mata 4. Magister Kesehatan + DIII RO

1. S1 Optometris 2. S1 Terapan Optometris

3. S1 Kesehatan + D III RO

8. Penglihatan Binokuler dan Ortoptik

1. Magister Optometris 2. Magister Terapan Optometris 3. Dokter Spesialis Mata 4. Magister Kesehatan + DIII RO

1. S1 Optometris 2. S1 Terapan Optometris 3. S1 Kesehatan + D III RO

9. Ergonomi Penglihatan 1. Magister Optometris 2. MagisterTerapan Optometris 3. Magister Ergonomi 4. Magister K3 5. Magister Kesehatan + DIII RO

1. S1 Optometris 2. S1 Terapan Optometris 3. S1 Kesehatan + D III RO

10. Fisiologi Penglihatan dan Persepsi

1. Magister Optometris 2. Magister Terapan Optometris 3. Dokter Spesialis Mata 4. Magister Kesehatan + DIII RO

1. S1 Optometris 2. S1 Terapan Optometris 3. Dokter 4. S1 Kesehatan + D III RO

11. Penilaian Visual dan Okuler 1. Magister Optometris 2. Magister Terapan Optometris

1. S1 Optometris 2. S1 Terapan Optometris

Page 84: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

73

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada

kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

3. Dokter Spesialis Mata 4. Magister Kesehatan + DIII RO

3. Dokter 4. S1 Kesehatan + D III RO

12. Praktek Klinik Dasar ( Klinik Refraksi,Lensa Kontak, Klinik Optik I, Klinik Optik II )

1. Magister Optometris 2. Magister Terapan Optometris 3. Magister Kesehatan + DIII RO

1. S1 Optometris 2. S1 Terapan Optometris 3. S1 Kesehatan + D III RO

13. Praktek Klinik Lanjutan ( Klinik Refraksi,Lensa Kontak, Klinik Optik I, Klinik Optik II )

1. Magister Optometris 2. Magister Terapan Optometris 3. Magister Kesehatan + DIII RO

1. S1 Optometris 2. S1 Terapan Optometris 3. S1 Kesehatan + D III RO

14. Etika Profesi 1. Magister Optometris 2. Magister Terapan Optometris 3. Magister Kesehatan + DIII RO

1. S1 Optometris 2. S1 Terapan Optometris 3. S1 Kesehatan + D III RO

15. Anatomi dan Fisiologi Mata 1. Dokter Spesialis Mata 2. Magister Biomed peminatan

Anatomi 3. Magister Optometris 4. Magister Terapan Optometris 5. Magister Kesehatan + DIII RO

1. Dokter 2. S1 Optometris 3. S1 Terapan Optometris 4. S1 Kesehatan + D III RO

16. Fisika Optik Mata 1. Magister Fisika 2. Magister Optometris 3. Magister Terapan Optometris 4. Magister Kesehatan + DIII RO

1. S1 Fisika 2. S1 Optometris 3. S1 Terapan Optometris 4. S1 Kesehatan + D III RO

17. Farmakologi Umum dan Mata 1. Magister Farmasi 2. Dokter Spesialis Mata 3. Magister Optometris 4. Magister Terapan Optometris 5. Magister Kesehatan + DIII RO

1. S1 Farmasi

2. Dokter 3. S1 Optometris 4. S1 Terapan Optometris 5. S1 Kesehatan + D III RO

18. Manajemen Optik 1. Magister Manajemen 2. Magister Kesehatan peminatan

Manajemen Pelayanan Kesehatan

3. Magister Kesehatan + DIII RO

1. S1 Manajemen + D III RO 2. S1 Manajemen 3. S1 Kesehatan + D III RO

19. Patologi Mata dan Mikrobiologi 1. Dokter Spesialis Mata 2. Magister Mikrobiologi 3. Magister Optometris 4. Magister Terapan Optometris 5. Magister Kesehatan + DIII RO

1. Dokter 2. S1 Mikrobiologi 3. S1 Optometris 4. S1 Terapan Optometris 5. S1 Kesehatan + DIII RO

20. Pencegahan Kebutaan 1. Dokter Spesialis Mata 2. Magister Optometris 3. Magister Terapan Optometris 4. Magister Kesehatan + DIII RO

1. Dokter 2. S1 Optometris 3. S1 Terapan Optometris 4. S1 Kesehatan + DIII RO

Page 85: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

74

PROGRAM STUDI : ORTOTIK PROSTOTIK

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada

kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Psikologi 1. Magister Psikologi 1. Sarjana Psikologi

2. Rehabilitasi Fisik 1. Spesialis Rehabilitasi Medik 2. Magister Fisoterapi 3. Magister Kesehatan

1. D IV/S1 Fisioterapi 2. Sarjana Kedokteran

3. Anatomi 1. Magister Anatomi 2. Spesialis Anatomi 3. Magister OP 4. Magister Kesehatan

1. D IV/S1 OP 2. D IV Fisioterapi 3. Sarjana Kedokteran

4. Fisiologi 1. Magister Fisoterapi 2. Magister Fisiologi 3. Magister Kesehatan

1. D IV/S1 Fisoterapi 2. Sarjana Kedokteran 3. Sarjana Kesehatan

5. Patologi 1. Magister Patologi 2. Spesialis Patologi

1. Sarjana Kedokteran

6. Menggambar Teknik dan Estetika

1. Magister Teknik Sipil 2. Magister Arsitektur

1. S1 Teknik Sipil 2. S1 Arsitektur

7. Teknologi Mekanika 1. Magister Teknik Mesin 1. S1 Teknik Mesin

8. Pengantar OP 1. Magister Ortotik Prostotik 2. Magister Kesehatan

1. D.IV OP 2. Kategori I OP Standar

ISPO 3. S1 OP

9. Pengetahuan Bahan OP 1. Magister Ortotik Prostotik 2. Magister Kesehatan

1. D.IV OP 2. Kategori I OP Standar

ISPO 3. S1 OP

10. Matematika Teknik 1. Magister Teknik 1. S1 Teknik

11. Praktek Kerja Bangku 1. Magister Ortotik Prostotik 2. Magister Kesehatan

1. D.IV OP 2. Kategori I OP Standar

ISPO 3. S1 OP

12. Dokumentasi Persiapan Praktek Profesional (DP3OP)

1. Magister Ortotik Prostotik 2. Magister Kesehatan

1. D.IV OP 2. Kategori I OP Standar

ISPO 3. S1 OP

13. Teknik Ortotik Anggota Gerak Atas (AGA)

1. Magister Ortotik Prostotik 2. Magister Kesehatan

1. D.IV OP 2. Kategori I OP Standar

ISPO 3. S1 OP

14. Teknik Prostetik Anggota Gerak Atas (AGA)

1. Magister Ortotik Prostotik 2. Magister Kesehatan

1. D.IV OP 2. Kategori I OP Standar

ISPO

Page 86: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

75

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada

kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

3. S1 OP

15. Teknik Ortotik Spinal 1. Magister Ortotik Prostotik 2. Magister Kesehatan

1. D.IV OP 2. Kategori I OP Standar

ISPO 3. S1 OP

16. Teknik Ortotik Anggota Gerak Bawah (AGB)

1. Magister Ortotik Prostotik 2. Magister Kesehatan

1. D.IV OP 2. Kategori I OP Standar

ISPO 3. S1 OP

17. Teknik Prostetik Anggota Gerak Bawah (AGB)

1. Magister Ortotik Prostotik 2. Magister Kesehatan

1. D.IV OP 2. Kategori I OP Standar

ISPO 3. S1 OP

Page 87: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

76

PROGRAM STUDI : KARDIOVASKULER

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada

kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Pengenalan Teknik Kardiovaskuler 1. Dokter Spesialis Jantung 1. D IV Teknik Kardiovaskuler

2. Patofisiologi Kasdiovaskuler 1. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam

1. S1 Kedokteran

3. Struktur Fungsi dan Dinamika Kardiovaskuler

1. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam

1. S1 Kedokteran

4. Teknik Non Invasif KV/ Elektrokardiografi

1. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

2. Dokter Spesialis Kardiovaskuler

1. D.IV Teknik kardiovaskuler 2. D.IV Keperawatan

(Kardiovaskuler)

5. Teknik Ekokardiografi I 1. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

2. Dokter Spesialis kardiovaskuler

1. D. IV teknik Kardiovaskuler 2. D.IV Keperawatan

(Kardiovaskuler)

6. Teknik Elektrofisiologi I 1. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

2. Dokter Spesialis Kardiovaskuler

1. D.IV Teknik Kardiovaskuler 2. D. IV Keperawatan

(Kardiovaskuler)

7. Teknik Perfusi I 1. Dokter Spesialis jantung dan Pembuluh Darah

2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam

1. D. IV Teknik Kardiovaskuler 2. D. IV Keperawatan (

Kardiovaskuler)

8. Teknik CPRD dan ACLS 1. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

1. D. IV Keperawatan ( Kardiovaskuler)

9. Teknik Invasif Kardiovaskuler I 1. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam

1. D. IV Tekbik Kardiovaskuler 2. D. IV Keperawatan (

Kardiovaskuler)

10. Farmakologi Kardiovaskuler 1. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

2. Magister Farmasi 3. Dokter Ahli Farmakologi

Klinik

1. S1 Kedokteran 2. S1 Farmasi

11. Teknik Non Invasif KV II: Uji Latih jantung

1. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam

1. D. IV Teknik Kardiovaskuler 2. D. IV Keperawatan

(Kardiovaskuler)

12. Teknik Elektrofisiologi II 1. Dokter Spesialis Jantung 1. D. IV Teknik Kardiovaskuler

Page 88: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

77

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada

kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

dan Pembuluh Darah 2. Dokter Spesialis Penyakit

Dalam

2. D. IV Keperawatan (Kardiovaskuler)

13. Teknik Ekokardiografi II 1. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam

1. D. IV Teknik Kardiovaskuler 2. D. IV Keperawatan

(Kardiovaskuler)

14. Teknik Perfusi II 1. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam

1. D. IV Teknik Kardiovaskuler 2. D. IV Keperawatan

(Kardiovaskuler)

15. Teknik Invasif Kardiovaskuler II 1. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam

1. D. IV Teknik Kardiovaskuler 2. D.IV Keperawatan

(Kardiovaskuler)

16. Teknik Non Invasif kardiovaskuler III 1. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh darah

2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam

1. D. IV Teknik Kardiovaskuler 2. D. IV Keperawatan

(Kardiovaskuler)

17. Teknik Ekokardiografi III 1. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam

1. D. IV Teknik Kardiovaskuler 2. D. IV Keperawatan

(Kardiovaskuler)

18. Teknik Elektrofisiologi III 1. Dokter Spesialis jantung dan Pembuluh Darah

2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam

1. D. IV Teknik Kardiovaskuler 2. D. IV Keperawatan

(Kardiovaskuler)

19. Teknik Perfusi III 1. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam

1. D. IV Teknik Kardiovaskuler 2. D. IV Keperawatan

(Kardiovaskuler)

20. Teknik Invasif Kardiovaskuler III 1. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam

1. D. IV Teknik Kardiovaskuler 2. D. IV Keperawatan

(Kardiovaskuler)

21. Rehabilitasi dan Prevensi 1. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

1. S1 keperawatan

22. Instrumentasi Medik 1. Magister Biomedikal Enginering

1. S1 Biomedik

23. Ilmu Perawatan Dasar 1. Magister Keperawatan 1. S1 Keperawatan

24. Proteksi Radiasi 1. Magister Fisika Medis 1. S1 Fisika

25. Dokumentasi Hasil Pemerikasaan 1. Magister Rekam Medis 1. S1 Rekam Medis

Page 89: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

78

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada

kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

26. Teknik Vaskuler Sonografi 1. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

1. S1 Kedokteran

27. Etika Profesi 1. Magister Kesehatan 1. D. IV Teknik Kardiovaskuler

Page 90: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

79

ROGRAM STUDI : AKUPUNKTUR

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada

kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Dasar Akupunktur (I, II, III, IV) 1. Magister Akupunktur 2. Magister Kesehatan 3. Magister Kedokteran

dengan peminatan Akupunktur

1. D IV Akupunktur 2. Dokter 3. S1 Kesehatan dengan latar

belakang D III Akupunktur

2. Diagnosa Akupunktur (I, II, III) 1. Magister Akupunktur 2. Magister Kesehatan 3. Magister Kedokteran

dengan peminatan Akupunktur

1. D IV Akupunktur 2. Dokter 3. S1 Kesehatan dengan latar

belakang D III Akupunktur

3. Terapi Akupunktur (I, II, III) 1. Magister Akupunktur 2. Magister Kesehatan 3. Magister Kedoteran dengan

peminatan Akupunktur

1. D IV Akupunktur 2. Dokter 3. S1 Kesehatan dengan latar

belakang D III Akupunktur

4. Penerapan Akupunktur pada berbagai kasus (I, II, III, dan IV)

1. Magister Akupunktur 2. Magister Kesehatan 3. Magister Kedoteran dengan

peminatan Akupunktur

1. D IV Akupunktur 2. Dokter 3. S1 Kesehatan dengan latar

belakang D III Akupunktur

5. Akupunktur Lanjut 1. Magister Akupunktur 2. Magister Kesehatan 3. Magister Kedoteran dengan

peminatan Akupunktur

1. D IV Akupunktur 2. Dokter 3. S1 Kesehatan dengan latar

belakang D III Akupunktur

6. Korelasi Anatomi, Fisiologi dan Akupunktur

1. Magister Akupunktur 2. Magister Kedokteran

dengan peminatan Akupunktur

3. Magister Anatomi Fisiologi

1. D IV Akupunktur 2. Dokter 3. S1 Kesehatan dengan latar

belakang D III Akupunktur

7. Anatomi Akupunktur 1. Magister Akupunktur 2. Magister Kesehatan 3. Magister Kedoteran dengan

peminatan Akupunktur

1. D IV Akupunktur 2. Dokter 3. S1 Kesehatan dengan latar

belakang D III Akupunktur

8. Biologi Akupunktur 1. Magister Akupunktur 2. Magister Kesehatan 3. Magister Kedokteran

dengan peminatan Akupunktur

4. Magister Biomedik

1. S1 Kesehatan 2. S1 Biologi 3. D IV Akupunktur 4. Dokter

9. Kimia Terapan 1. Magister Akupunktur 2. Magister Kesehatan 3. Magister Akupunktur

1. S1 Kesehatan 2. S1 Kimia

Page 91: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

80

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada

kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

4. Magister Biomedik

10. Biofisika 1. Magister Akupunktur 2. Magister Kesehatan 3. Magister Kedokteran

peminatan Akupunktur 4. Magister Biomedik

1. S1 Kesehatan 2. Dokter 3. S1 Fisika 4. S1 Biologi

11. Fisika Terapan 1. Magister Akupunktur 2. Magister Kesehatan 3. Magister Biomedik

1. S1 Kesehatan 2. S1 MIPA

12. Keterapian Fisik 1. Magister Akupunktur 2. Magister Kesehatan 3. Magister Kedoteran dengan

peminatan Akupunktur

1. D-IV/S1 Akupunktur 2. D-IV/S1 Fisioterapi 3. S1 Kesehatan dengan latar

belakang D III Akupunktur

13. Ilmu Faal (Fisiologi) 1. Magister Biomedik 2. Magister Fisiologi 3. Dokter Spesialis Fisiologi

1. Dokter 2. S1 Biomedik 3. S1 Kesehatan dengan latar

belakang D III Akupunktur

14. Ilmu Penyakit (Patofisiologi) 1. Magister Biomedik 2. Magister Patologi 3. Dokter Spesialis Patologi

1. Dokter

15. Asuhan Akupunktur 1. Magister Akupunktur 2. Magister Kesehatan 3. Magister dengan peminatan

Akupunktur

1. D IV Akupunktur 2. S1 Kesehatan dengan latar

belakang D III Akupunktur

16. Istilah Kesehatan dan Akupunktur 1. Magister Kesehatan 2. Magister Kedokteran

dengan peminatan Akupunktur

3. Magister Biomedik

1. D IV Akupunktur 2. Dokter 3. S1 Kesehatan dengan latar

belakang D III Akupunktur

17. Kegawatdaruratan Akupunktur

1. Magister Kesehatan 2. Magister Kedokteran

dengan peminatan Akupunktur

3. Dokter Spesialis Anastesi

1. D IV Akupunktur 2. S1 Kesehatan dengan latar

belakang D III Akupunktur

18. Etika Profesi dan Hukum Kesehatan

1. Magister Kedoteran dengan peminatan Akupunktur

2. Magister Hukum Kesehatan 3. Magister Kesehatan

1. D IV Akupunktur 2. S1 Hukum Kesehatan 3. S1 Kesehatan dengan latar

belakang D III Akupunktur

19. Bahasa Mandarin 1. Magister Sastra Mandarin 1. S1 Sastra Mandarin

20. Pengantar Herbal dan Bahan Alam

1. Magister Herbal 2. Magister Farmakologi

1. S1 Farmasi 2. Dokter 3. S1 Kesehatan

Page 92: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

81

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada

kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

21. Kewirausahaan 1. Magister Kesehatan 2. Magister Managemen

1. S1 Kesehatan 2. S1 Managemen

22. Managemen Klinik 1. Magister Akupunktur 2. Magister Kesehatan 3. Magister Manajemen

Kesehatan

1. D IV Akupunktur 2. S1 Kesehatan dengan latar

belakang D III Akupunktur

Page 93: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

82

PROGRAM STUDI : REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN (RMIK)

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi

Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) I, II, III, IV, V

1. Magister kesehatan (Simkes) 2. Magister Informasi

Kesehatan (Simkes)

3. Magister Kesehatan

1. DIV RMIK 2. S1 Ilmu Kesehatan (+DIII

RMIK)

2. Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) I, II, III, IV, V, VI

1. Magister Komputer 2. Magister Informasi

Kesehatan (Simkes) 3. Magister Informasi

Kesehatan 4. Magister Kesehatan

1. S1 Komputer (+DIII RMIK) 2. DIV RMIK

3. Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit Masalah terkait kesehatan serta Tindakan (KKPMT) I, II, III, IV, V, VI, VII

1. Magister Ilmu Kedokteran Dasar

2. Magister Kesehatan

1. DIV RMIK 2. S 1 Kesehatan

Masyarakat (+DIII RMIK) 3. Dokter 4. S1 Keperawatan (+DIII RMIK)

4. Sistem Informasi Kesehatan (SIK) I, II, III

1. Magister Informasi Kesehatan (Simkes)

2. Magister Informasi Kesehatan

3. Magister Kesehatan

1. DIV RMIK 2. S1 Ilmu Kesehatan 3. S1 lainnya (+DIII RMIK)

5. Manajemen Unit Kerja (MUK ) I, II, III

1. Magister Manajemen 2. Magister Kesehatan 3. Magister Kesehatan

1. S1 Manajemen (+DIII RMIK)

2. S1 Ilmu Kesehatan (+DIII RMIK)

3. DIV RMIK

6. Farmakologi 1. Magister Farmakologi 2. Magister Kesehatan 3. Magister Farmasi

1. S1 Sains 2. Dokter 3. DIV RMIK

7. Manajemen Mutu Informasi Kesehatan (MMIK) I, II, III

1. Magister Informasi Kesehatan (Simkes)

2. Magister Informasi Kesehatan

3. Magister Kesehatan

1. DIV RMIK 2. S1 Kesehatan

masyarakat (+DIII RMIK) 3. S1 lainnya (+DIII RMIK)

8. Metodologi Penelitian Kesehatan 1. Magister Kesehatan 1. S1 Ilmu Kesehatan 2. DIV RMIK

Page 94: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

83

PROGRAM STUDI : JAMU

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatar belakangi Program

Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Anatomi Fisiologi 1. Magister Biomedik/IKD 2. Magister Anatomi 3. Magister Fisiologi

1. S1 Kesehatan 2. Dokter

2. Psikologi 1. Magister Psikologi 1. S1 Psikologi

3. Ilmu Gizi 1. Magister Gizi 2. Dokter Spesialis Herbal 3. Magister Herbal

1. S1 Kesehatan 2. D4/S1 Gizi

4. Mikrobiologi & Parasitologi 1. Magister Biomedik/IKD 2. Magister Mikrobiologi/

Parasitologi

1. S1 Kesehatan 2. S1 Mikrobiologi/ Parasitologi

5. Farmakologi dan Toxikologi 1. Magister Farmasi/ Farmakologi

1. S1 Farmasi 2. S1 Apoteker

6. Biokimia 1. Magister Biomedik/ IKD 2. Magister Herbal

1. S1 Kesehatan 2. S1 Biokimia 3. Dokter

7. Patologi 1. Magister Kesehatan 2. Magister Patologi 3. Dokter Spesialis

Patologi

1. Dokter 2. S1 Kesehatan

9. Kimia Dasar 1. Magister Farmasi 2. Magister Biokimia 3. Magister Kesehatan

1. S1 Farmasi 2. S1 Kesehatan 3. S1 Apoteker

10. Analisis Intrumen 1. Magister Kesehatan 2. Magister Farmasi

1. S1 Kesehatan 2. S1 Farmasi 3. S1 Apoteker

11. Analisis Farmasi 1. Magister Farmasi 1. S1 Farmasi 2. S1 Apoteker

12. Biofarmasetika dan Fitofarmasi 1. Magister Farmasi 1. S1 Farmasi 2. S1 Apoteker

13. Pelayanan Jamu Pada Kasus Medik I 1. Magister Kesehatan 2. Dokter spesialis Herbal 3. Magister herbal

1. S1 Kesehatan dengan latar belakang D III Jamu

2. Dokter

14. Riset 1. Magister Kesehatan 2. Magister Farmasi 3. Magister Herbal

1. S1 Kesehatan dengan latar belakang D III Jamu

15. Pelayanan Jamu Pada Kasus Medik II 1. Magister Kesehatan 2. Dokter Spesialis Herbal 3. Magister herbal

2. S1 Kesehatan dengan latar belakang D III Jamu

3. Dokter

16. Pelayanan Jamu Pada Kasus Medik III 1. Magister Kesehatan 1. S1 Kesehatan dengan latar

Page 95: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

84

No Mata Kuliah Program Magister Magister

(S2)

Program Sarjana (S1/D4) yang melatar belakangi Program

Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

2. Dokter Spesialis Herbal 3. Magister Herbal

belakang D III Jamu 2. Dokter

17. Pelayanan Jamu Pada Klien Gerontik 1. Magister Kesehatan 2. Dokter Spesialis Herbal 3. Magister Herbal

1. S1 Kesehatan dengan latar belakang D III Jamu

2. Dokter

18. Teknologi Pasca Panen 1. Magister Farmasi 2. Magister Kesehatan 3. Magister Pertanian

1. S1 Kesehatan dengan latar belakang D III Jamu

2. S1 Pertanian

19. Interaksi Jamu 1. Magister Farmasi 2. Magister Herbal

1. S1 Farmasi 2. S1 Apoteker 3. S1 Kesehatan

20. Ekstraksi bahan alam 1. Magister Farmasi 2. Magister Herbal

1. S1 Farmasi 2. S1 Apoteker 3. S1 Kesehatan

21. Botani Tanaman Obat 1. Magister Pertanian 2. Magister Farmasi 3. Magister Biologi

1. S1 Pertanian 2. S1 Farmasi 3. S1 Apoteker 4. S1 Biologi

22. Formulasi&Teknologi SediaanJamu 1. Magister Farmasi 2. Magister Herbal

1. S1 Farmasi 2. S1 Apoteker 3. S1 Kesehatan

23. Kebutuhan dasar Manusia 1. Magister Kesehatan 2. Magister Herbal

1. Dokter 2. S1 Kesehatan

24. Dokumentasi 1. Magister Kesehatan 2. Magister Farmasi 3. Magister Herbal

1. S1 Kesehatan 2. S1 Farmasi 3. S1 Apoteker

25. Konsep dasar Jamulogi 1. Magister Kesehatan 2. Magister Herbal 3. Magister Humaniora

1. S1 Kesehatan dengan latar belakang D III Jamu

2. Dokter 3. S1 Humaniora /Sosiologi

Page 96: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

85

KONTRIBUTOR

Standar Dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan ini berhasil disusun atas

pertisipasi aktif dan kontribusi positif dari berbagai pihak, antara lain:

Narasumber: Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo, M. Pd, Kons (BSNP)

Tingkat Pusat: dr. Donald Pardede, MPPM; Dra. Trini Nurwati, M.Kes; Asep Fithri

Hilman, S.Si, M.Pd; Syafdewiyani, SKp, M.Kep; Armey Yudha Purwitasari, SE, MKM;

Ns. I Ratnah, S.Kep; Dora Handyka, SST; Eric Irawati, S.SiT.

Tingkat Daerah: Arnisam, SKM, M.Kes (Poltekkes Kemenkes Aceh); drg. Ngena Ria,

M.Kes Poltekkes Kemenkes Medan); Hj. Anita Puri, SKp, MM (Poltekkes Kemenkes

Tanjung Karang); Wahyu Widagdo, SKp, M.Kes, Sp. Kom (Poltekkes Kemenkes Jakarta

I); Dra. Misde Yola, M.Pd (Poltekkes Kemenkes Jakarta II); Yeti Resnayati, S.Kp, M.Kes

(Poltekkes Kemenkes Jakarta III); Dra. Hj. Euis Nurhayati, M.Kes (Poltekkes Kemenkes

Bandung); drg. Yayah Sopianah, M.Kes (Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya); drg.

Supriyana, M.Pd (Poltekkes Kemenkes Semarang); Rini Indriati, S.Si, M.Kes (Epid)

(Poltekkes Kemenkes Semarang); Satino, SKM, MScN (Poltekkes Kemenkes

Surakarta); Abidillah Mursyid, SKM, MS (Poltekkes Kemenkes Yogyakarta); Dra. Wieke

Sriwulan, ST, M.Kes (Poltekkes Kemenkes Surabaya); Her Gumiwang Ariswati, ST, MT

(Poltekkes Kemenkes Surabaya); Afnani Toyibah, A.Per.Pen, M.Pd (Poltekkes

Kemenkes Malang); Anak Agung Gde Raka Kayanaya, SST, M.Kes (Poltekkes

Kemenkes Denpasar); Hj. Nurlaila, S.Pd, SST, M.Pd (Poltekkes Kemenkes Kalimantan

Timur); Dini Nahariyah, S.Sos (Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur); H. Muhammad

Muslim, M.Kes (Poltekkes Kemenkes Banjarmasin); H. Muhammad Nur, S.SiT, S.Kep,

M.Kes (Poltekkes Kemenkes Makassar); Drs. Meildy Pascoal, M.Kes (Poltekkes

Kemenkes Manado); dr. Zulazmi Mamdy, MPH (Uhamka), Sri Wahyu Budoyo K, Amd

RO, S.Pd (ARO Gapopin).

Page 97: PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN · dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

86

Dan semua individu/pihak yang telah membantu penyusunan Standar Dosen Pendidikan

Vokasi Tenaga Kesehatan yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan nama dan gelar