1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri saat ini telah berkembang dengan pesat, seiring dengan pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan,Teknologi dan Metode dalam melakukan perencanaan proyek yang membuat persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Adanya persaingan yang semakin ketat antar perusahaan mendorong setiap perusahaan untuk terus melakukan perbaikan dalam manajemen termasuk menetapkan pengendalian terhadap persediaan bahan baku secara tepat sehingga perusahaan dapat tetap eksis untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkanya. Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur mempunyai tujuan memperoleh laba atau keuntungan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah karena hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, dan perusahaan harus mampu untuk menangani faktor-faktor tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu mengenai kelancaran produksi. Masalah produksi merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh perusahaan. Apabila proses produksi berjalan dengan lancar maka tujuan
77
Embed
Pendekatan mrp dengan metode eoq pada industri benang textile
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan industri saat ini telah berkembang dengan pesat, seiring
dengan pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan,Teknologi dan Metode dalam
melakukan perencanaan proyek yang membuat persaingan antar perusahaan
menjadi semakin ketat. Adanya persaingan yang semakin ketat antar perusahaan
mendorong setiap perusahaan untuk terus melakukan perbaikan dalam
manajemen termasuk menetapkan pengendalian terhadap persediaan bahan baku
secara tepat sehingga perusahaan dapat tetap eksis untuk dapat mencapai tujuan
yang diinginkanya.
Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan
manufaktur mempunyai tujuan memperoleh laba atau keuntungan. Tetapi untuk
mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah karena hal itu dipengaruhi oleh
beberapa faktor, dan perusahaan harus mampu untuk menangani faktor-faktor
tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu mengenai kelancaran
produksi.
Masalah produksi merupakan masalah yang sangat penting bagi
perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh
perusahaan. Apabila proses produksi berjalan dengan lancar maka tujuan
2
perusahaan dapat tercapai, tetapi apabila proses tersebut tidak berjalan dengan
lancar maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai.
Sedangkan kelancaran proses produksi itu sendiri dipengaruhi oleh ada
tidaknya bahan baku yang akan diolah dalam produksi. Kesalahan dalam
penetapan investasi pada perusahaan akan menekan keuntungan yang diperoleh
perusahaan. Adanya investasi yang terlalu besar pada perusahaan, akan
mempengaruhi jumlah biaya penyimpanan yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan kegiatan penyimpanan bahan mentah yang dibeli.
Biaya ini berubah ubah sesuai dengan besar kecilnya bahan yang
disimpan. Biaya penyimpanan ini meliputu biaya pemeliharaan, biaya asuransi,
biaya sewa gudang dan biaya yang terjadi sehubungan dengan kerusakan barang
yang dsimpan dalam gudang. Begitu juga sebaliknya jika investasi pada
persediaan terlalu kecil maka dapat menekan keunangan perusahaan.
Hal ini disebabkan karena adanya biaya stock out yaitu biaya yang
terjadi akibat perusahaan kehabisan persediaan yang meliputi hilangnya
kesempatan memperoleh keuntungan karena permintaan konsumen yang tidak
dilayani, proses produksi yang tidak efisien dan biaya-biaya yang terjadi akibat
pembelian bahan secara serentak. Setiap perusahaan haruslah menjaga
persediaan bahan baku yang cukup agar kegiatan operasi perusahaanya dapat
berjalan dengan lancer dan efisien.
Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah agar bahan baku yang
dibutuhkan hendaknya cukup tersedia sehingga dapat menjamin kelancaran
produksi. Untuk itu penting bagi setiap jenis perusahaan mengadakan
pengawasan atau pengendalian atas persediaan, karena kegiatan ini dapat
3
membantu agar tercapainya suatu tingkat efisiensi penggunaan dalam
persediaan.
Tetapi perlu ditegaskan bahwa hal ini tidak akan dapat melenyapkan
sama sekali resiko yang timbul akibat adanya persediaan yang terlalu besar atau
terlalu kecil melainkan hanya mengurangi resiko. PT. Mercuprima Sentosa
Textile Factory berlokasi di Jl. Industri Raya 3 desa sukamadi, Cikupa,
Tangerang, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pemintalan
benang texile.
Penerimaan bahan baku berasal dari supplier dari perusahaan lain. Dan
bahan tersebut harus selalu tersedia untuk kelancaran proses produksi. Oleh
karena itu perlu dilaksanakn perencanaan dan pengendalian bahan baku yang
tepat agar kelancaran proses produksi dapat terjamin. Dengan demikian
diharapkan dengan melakukan kerja praktek di PT. Mercuprima Sentosa Textile
Factory dapat mempelajari dan menerapkan metode yang tepat terkait dengan
pengendalian persediaan bahan baku di PT. Mercuprima Sentosa Textile
Factory.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang mendasari kerja praktek ini maka,
perumusan masalah yang akan menjadi objek kajian dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem perencanaan dan pengendalian bahan baku di PT.
Mercuprima Sentosa Textile Factory?
2. Bagaimana mengoptimalkan perencanaan dan pengendalian bahan baku
yang ada di PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory?
4
1.3 Tujuan Penelitian
Tujan dari Pelaksanaan Kerja praktek ini dilakukan adalah :
1. Untuk mengetahui secara langsung proses perencanaan dan pengendalian
bahan baku di PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory.
2. Untuk mengetahui kebijakan yang lebih optimal terkait dengan sistem
perencanaan dan pengendalian bahan baku di PT. Mercuprima Sentosa
Textile Factory.
1.4 Batasan Masalah
Agar pembahasan dapat terpusat dan terarah sesuai dengan tema kerja
praktek ini, maka ditetapkan beberapa batasan masalah. Adapun batasan-batasan
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pembahasan masalah hanya menyangkut pada bahan baku yang diperlukan
untuk memproduksi benang textile.
2. Analisa dilakukan hanya berdasarkan pada data yang diperoleh dari
perusahaan.
3. Data yang digunakan adalah data permintaan dan data yg dibutuhkan untuk
perencanaan dan pengendalian bahan baku pada periode 2013.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari kerja praktek ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa dapat meningkatkan wawasan mahasiswa terhadap kondisi
nyata perusahaan dan menambah kemampuan akan teori yang telah
dipelajari dari perkuliahan.
5
2. Bagi perguruan tinggi dapat menciptakan pola kemitraan yang baik bagi
perusahaan.
3. Bagi perusahaan adanya masukan yang bermanfaat bagi perusahaan yang
dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan sesuai
dengan hasil pengamatan yang dilakukan mahasiswa selama kerja praktek.
1.6 Metodologi Penelitian
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan metode
gabungan, yang menyatukan antara studi pustaka yang penulis lakukan dengan
data-data yang diperoleh dari lokasi penelitian. Beberapa tahap yang dilakukan
dalam penelitian ini, antara lain :
1. Persiapan Penelitian
Hal pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi masalah yang ada,
kemudian menetapkan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti.
2. Studi Pustaka
Digunakan untuk memberi acuan bagi penyelesaian permasalahan yang ada.
Pada tahap ini peneliti mencari, mengumpulkan dan mempelajari literatur
yang berkaitan dengan penelitian ini, yang nantinya dapat dipergunakan
sebagai acuan dan kerangka berpikir bagi perancangan dan pengembangan
penelitian.
6
3. Survei Lapangan
Pelaksanaan survey lapangan dimaksudkan untuk mengetahui kondisi real
dari perusahaan pada saat ini, terutama yang berkaitan dengan objek yang
akan diteliti. terutama yang berkaitan dengan objek yang akan diteliti.
Pelaksanaan survey dilakukan di PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory,
selanjutnya data yang didapatkan diolah menjadi laporan penelitian sesuai
dengan tugas (khusus pokok) masing – masing.
4. Pengolahan dan Analisa Data
Data yang terkumpul kemudian dianalisa dengan menggunakan berbagai
metode dan model terutama yang berkaitan dengan objek yang akan diteliti.
Pelaksanaan survey dilakukan di PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory.
5. Kesimpulan dan Saran
Setelah dilakukan analisa terhadap data yang diperoleh, maka dapat ditarik
kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan.
7
1.6.1. Alur Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagaimana tersaji
dalam diagram alir dibawah ini:
Gambar 1.1 Diagram Alir Penelitian
Mulai
Identifikasi permasalahan
1. Bagaimana sistem perencanaan dan pengendalian bahan baku di PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory?
2. Bagaimana mengoptimalkan sistem perencanaan dan pengendalian bahan baku yang ada di PT.
Mercuprima Sentosa Textile Factory?
Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui secara langsung proses perencanaan dan pengendalian bahan
baku di PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory.
2. Untuk mengetahui kebijakan yang lebih optimal terkait dengan sistem perencanaan
dan pengendalian bahan baku di PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory.
Studi pustaka :
1. Perencanaan dan
pengendalian bahan baku,
2. MRP metode
EOQ,metode POQ
Observasi lapangan :
1. Kondisi perusahaan
2. Perofil perusahaan
3. Sistem persediaan bahan
baku perusahaan
Pengumpulan data :
1. Data permintaan periode tahun 2013
2. Data persediaan periode tahun 2013
3. Data perencanaan dan pengendalian bahan baku perusahaan.
Pengolahan data :
Membandingkan perencanaan dan pengendalian bahan baku di perusahaan dengan teori.
Kesimpulan
Selesai
8
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan digunakan memudahkan pembahasan, penulisan ini
dibagi menjadi enam bab yang terkait antara satu dengan yang lainnya. Untuk
lebih jelasnya penulis akan menguraikan secara garis besarnya sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dikemukakan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan laporan serta sistematika penulisan
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
Dalam bab ini akan dikemukakan tentang latar belakang berdirinya
perusahaan, apa saja yang dikerjakan dan dihasilkan oleh perusahaan serta
mengenai hal umum yang ada di dalam perusahaan tersebut.
BAB III LANDASAN TEORI
Dalam bab ini mengemukakan secara singkat teori – teori yang berhubungan
dan beraitan dengan masalah yang akan dibahas untuk menunjang landasan
berfikir dalam proses pemecahan masalah dan analisa pembahasan.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pengumpulan data didapat melalui data yang diberikan oleh pihak perusahaan
melalui divisi PPIC dan raw materilal, lalu data pustaka yang ada di
perusahaan serta data pelengkap yang diberikan oleh divisi
personaliaperusahaan dan juga informasi langsung dari para pembimbing kerja
praktek sehingga data yang diperoleh bertujuan digunakan untuk menunjang
perencanaan dan penjadwalan proyek.
9
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan bab terakhir dari penulisan laporan yang berisi kesimpulan dari
hasil penulisan dan saran – saran yang diberikan penulis berkaitan dengan
penulisan laporan ini.
1.8 RENCANA KEGIATAN KERJA PRAKTEK
Jadwal kegiatan yang akan dilakukan penulis selama dan sampai
penulisan ilmiah selesai. Jadwal kegiatan kerja praktek yang akan dilakukan
penulis telah terperinci sebagai berikut.
Tabel 1.1 Rencana Kegiatan Kerja Praktek
Kegiatan
Mei – Juni 2014
Minggu
I
Minggu
II
Minggu
III
Minggu
IV
1. Persiapan ke lapangan, pengenalan dengan staf dan
karyawan, serta pengenalan lingkungan pabrik. √
2. Mempelajari gambaran umum perusahaan. √
3. Wawancara dan konsultasi dengan pihak terkait. √ √ √ √
4. Mampelajari proses produksi dan persediaan
bahan baku.
√ √ √ √
5. Mengumpulkan data yang diperlukan. √ √ √
6. Menyusun laporan dan melengkapi data yang
dibutuhkan. √ √
10
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejaran Singkat Perusahaan
PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory merupakan industri yang
bergerak dibidang pemintalan benang textile yang didirikan oleh Liau Kusnadi
Santoso sebagai direktur perusahaan. Dalam kegiatan produksinya lokasi pabrik
PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory beralamat di Jalan Industri Raya III,
Desa Sukadami, Kecamatan CIkupa, Kabuaten Tangerang sedangkan untuk kantor
pusat berada di Jalan Tiang Bendera Selatan No. 17-19 Jakarta Selatan.
PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory berdiri pada tahun 1996 dengan
nomor ijin usaha 44/T/1996 dan status penanaman modal dalam negri (PMDN)
mengawali kegiatannya dengan investasi sebesar 44 milyar rupiah dengan jumlah
tenaga kerja 1.714 orang karyawan dan 305 unit mesin produksi yang kemudian
terus berkembang hingga saat ini. Pembangunan dimulai pada tahun 1993 dengan
menempati lahan seluas 16,7 Ha yang dimulai dengan tahap persiapan,
pembebasan lahan, pembangunan pabrik, pemasangan mesin, uji coba roduksi
hingga tahap produksi komersil,
pada tahun1996 hasil produksi benang textile sudah data disupplai ke
berbagai industri garment yang ada di Jakarta, tangerang dan sekitarnya. PT.
Mercuprima Sentosa Textile Factory terus mengembangkan pangsa pasarnya
11
hingga keseluruh Indonesia dengan meningkatkan kualitas produk benang textile
dan juga kapasitas produksi dengan menanbah mesin produksi dan karyawan yang
saat ini PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory sudah memiliki 513 mesin
produksi dan karyawan sebanyak 3.223 orang yang berperan penting dalam
kegiatan roduksinya.
Saat ini PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory sudah mampu
menyuplai kebutuhan benang textile hingga keseluruh pulau jawa dan luar pulau
jawa yang akan terus mengembangkan pangasa pasarnya hingga kerseluruh
Indonesia.
2.2 Maksud Dan Tujuan
Maksud dan Tujuan PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory adalah
melaksanakan usaha dibidang pemintalan benang textile dengan memproduksi
berbagai jenis benang textile berkualitas. Hal itu merupakan keikutsertaan PT.
Kyoda Mas Mulia dalam pembangunan nasional khususnya dibidang
perindustrian. Dasar yang dipakai dalam mewujudkan tujuan adalah:
a) Memperluas lapangan kerja dan taraf hidup masyarakat pada umumnya
serta karyawan pada khususnya.
b) Memajukan dan mengembangkan perindustrian pada umumnya.
2.3 Visi dan Misi Perusahaan
1) Visi Perusahaan
Mempertahankan kalanngsungan hidup perusahaan dengan berusaha
secara efisien dan produktif disegala bidang untuk mengatasi persaingan
pasar industry textil dalam negri, memperoleh keuntungan yang memadai,
memelihara pemeliharaan mesin produksi dan fasilitas pendukung lainnya
12
dengan baik, memperhatikan kesejahteraan karyawan serta memenuhi
keinginan stak holder.
2) Misi Perusahaan
Memiliki daya saing dan daya cipta tinggi ditingkat nasional samai
internasional serta ramah terhada lingkungan sehingga diakui sebagai
produsen benang textile terbaik.
2.4 Hasil Produksi dan Pemasaran
1) Hasil Produksi
Produk yang dihasilkan oleh PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory
adalah benang textile dimana terdapat tiga jenis benang yang diproduksi
yaitu benang Cooton, Polyester dan Viscose.
2) Pemasaran
Daerah pemasaran PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory saat ini antara
lain: Jakarata, Tangerang, Bekasi, Bandung, Solo, Pekalongan dan
Surabaya.
2.5 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi perusahaan yang digunakan adalah struktur
organisasi lini yang dalam pelaksanaan kerjanya didampingi oleh seorang ahli
dibidangnya. Perusahaan dipimpin oleh general manager yang memberikan
pertanggung jawaban maju mundurnya perusahaan kepada presiden direktur.
General manager membawahi beberapa sector antara lain HRD, Kepala Bagian
Produksi, Kepala Bagian QC, Kepala Bagian MTC, Kepala Bagian Umum, CO,
beserta staff di bawahnya. Struktur organisasi PT. Kyoda Mas Mulia dapat dilihat
pada gambar halaman berikutnya.
13
DIRECTOR
GENERAL MANAGER
ASS MANAGER
KEPALA BAGIAN PRODUKSI
KEPALA BAGIAN MTC
KEPALA BAGIAN QC
KEPALA BAGIAN ELECTRIC
KEPALA BAGIAN UMUM
Kepala Bagian MTC Blowing
& Carding
Kepala Bagian MTC Drawing
Kepala Bagian MTC Roving
Kepala Bagian MTC Spinning
Kepala Bagian MTC Winding
Kepala Bagian MTC TFO Twisting
CO
Ka. Shift Pre Spinning
Ka. Shift Spinning
Ka. Shift Winding
Leader Pre Spinning
Leader Spinning
Leader Winding
Leader QC Pre Spinning
Leader QC Pre Spinning &
Winding
Unit ACUnit
GeneratorUnit MTC Electrical ADMIN HRDPersonalia
KEPALA GUDANG LOGISTIK
Staf Gudang Admin Gudang
KEPALA BAGIAN KEUANGAN
Admin PajakAdmin
Pembelian
Ka. Shift QCKa. Shift Packing
Ka. Shift Distribusi
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Mercu Prima Sentosa Textile
14
2.6 Kedudukan dan Tugas Pokok
Dalam struktur organisasi PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory, setiap
karyawan memiliki kedudukan dan tugas pokok sebagai berikut:
1) General Manager
Sebagai Pimpinan di PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory, General
manager berada dibawah Direktur. Tugas seorang General manager adalah
membuat laporan atau member pertanggung jawaban atas maju dan
mundurnya perusahaan kepada Direktur perusahaan
2) Kepala Bagian
Kepala bagian berada dibawah Manager dan mempunyai tugas-tugas
pokok sesuai dengan kedudukan untuk masing-masing kepala bagian.
Terdaat 5 kepala bagian dengan tugas-tugas sebagai berikut:
A. Kepala Bagian Maintenance (MTC)
Tugas dari kepala bagian Maintenance adalah mengatur jadwal
memeliharaan mesin-mesin produksi dan ,engendalikan pemakaian
sparepart mesin-mesin produksi.
B. Kepala Bagian Produksi
Tugas dari kepala bagian produksi adalah Mengatur pelaknsanaan
proses pembuatan benang dari bahan baku sampai menjadi benang
sesuai dengan type dan ukuran yang diminta dengan melakukan
koordinasi dengan kepala seksi dibawahnya dalam produksi dan
membuat laporan hasil produksi dan bahan baku yang digunakan.
15
C. Kepala Bagian Quality Control (QC)
Tugas dari kepala bagian Quality Control (QC) adalah Menjamin
kualitas produk benang yang diproduksi sebelum dikirim ke
konsumen.
D. Kepala Bagian Electric
Tugas dari kepala bagian electric adalah menyediakan dan
merencakan distribusi energy listrk sesuai dengan kebutuhan
pabrik.
E. Kepala Bagian Umum/Civil Work
Tugas dari kepala bagian umum adalah:
Mengatur penyelengaraan usaha pembinaan personil beserta
administrasi.
Mengatur pengadaan barang inventaris, bahan baku dan
sparepart tool.
Mengatur penerimaan dan pengeluaran gudang dan administrasi
barang.
Mengatur lalu lintas keuangan dan pembukuan perusahaan.
3) Operator
Kedudukan Operator berada dibawah Pengawas dan mempunyai tugas
pokok mengopoerasikan mesin dan menghasilkan hasil produksi.
2.7 Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang telibat di PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory hampir
seluruhnya tenaga kerja local dari penduduk sekitar yang tinggal didaerah
tangerang dengan tingkat pendidikan rata-rata SMU. Karyawan menerima gaji
16
setiap sebulan sekali dan ditransfer kerekening setiap karyawan. Komposisi tenaga
kerja PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory dapat dilihat ada tabel berikut:
Tabel 2.1. Komposisi Tenaga Kerja kerja PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory
Klasifikasi
Pekerjaan
Jenis Kelamin Daerah Asal Pendidikan
L P Lokal Komuter WNA SMP SMU AK/PT
Manajer 5 2 3
Staff 31 31 31
Buruh/karyawan 906 2317 2505 718 1093 2130
Lainnya 0 0 0
Total 942 2317 2589 718 3 1093 2130 31
2.8 Disiplin Kerja
PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory setiap harinya dilaksanakan 3 shift kerjaa
tau 24 jam Kerja yaitu :
A. Shift 1
HARI JAM KERJA ISTIRAHAT
Senin-Kamis 07.00 - 15.00 11.30 - 12.30
Jumat 07.00 - 15.00 11.30 - 12.30
Sabtu 07.00 - 12.00 -
B. Shift 2
HARI JAM KERJA ISTIRAHAT
Senin-Kamis 15.00 - 23.00 18.00 - 19.00
Jumat 15.00 - 23.00 18.00 - 19.00
Sabtu 12.00 - 17.00 -
C. Shift 3
HARI JAM KERJA ISTIRAHAT
Senin-Kamis 23.00 - 07.00 03.30 - 04.30
Jumat 23.00 - 07.00 03.30 - 05.00
Sabtu 17.00 - 22.00 -
17
2.9 Kesejahteraan Karyawan
Untuk memotivasi karyawan agar segala kegiatan yang ada dalam
perusahaan dapat berjalan dengan baik dan lancer maka perusahaan memberikan
jaminan social. Pendapatan yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang
masih aktif antara lain:
a. Jamsostek, ptongan premi dihitung dari gaji karyawan sebesar 2%
sedangkan perusahaan sebesar 4,89%.
b. Pensiunan, potongan 4,17% dari gaji pokok, karyawan membayar 1/3
sedangkan perusahaan 2/3.
c. Makan dan minum yang diberikan kepada seluruh karyawan.
d. THR Hari Raya termasuk hari raya Idul Fitri dan hari raya Natal
e. Sumbangan Duka Cita diberikan kepada karyawan perusahaan yang
mengalami kecelakaan ataupun meninggal dunia.
f. Rekreasi bersama.
2.10 Proses Produksi
PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory pada umumnya membuat 3
jenis benang textil yang dimana untuk tiap jenis benang terbuat dari bahan baku
yang berbeda namun memiliki proses yang sama pada umumnya. Dalam proses
produksinya terdapat 8 proses yang harus dilaui bahan baku hingga akhirnya
produk benang diakhir proses siap dikemas untuk dikirim. Adapun proses
pembuatan benang adalah sebagai berikut:
18
RAW MATERIAL(Storage)
BLOWING CARDING DRAWINF BREAKER DRAWING FINISHER
ROVINGSPINNINGWINDINGINSPECTIONPACKING
Gambar 2.3. Skema Proses Produksi Benang Textil
1. Blowing
Merupakan proses pertama dalam pembuatan benang. Di area
blowing, mesin Blendomat bekerja secara otomatis membuka dan mengambil
gumpalan serat kapas dari 25 hingga 30 bale bahan baku. Untuk pembuatan
benag, pada proses ini menguraiankan gumpalan kapas yang telah ditarik oleh
Bale Plucker untuk dicabik-cabik sehingga menjadi serat-serat halus dan
dicampurkan dengan serat lainnya serta pembersihan kotoran seperti ranting,
biji kapas.
Hasil akhir dari proses ini adalah berupa lembaran kapas yang
digulung yang disebut lap dimana lap ini memiliki panjang rata-rata 4 yard dan
berat 17,5 Kg. tahap selanjutnya dari proses ini adalah proses pensecaacran
serat di mesin carding.
Gambar 2.4. Ruang Produksi Proses Blowing
19
2. Carding
Pada Proses blowing dimana, gumpalan serat yang telah dibuka,
diubah menjadi bentuk memanjang yang disebut sliver carding. Dan untuk
pertama kalinya terjadi pelurusan, peregangan serta, terjadi pemisahan serat
pendek dengan serat panjang.
Gambar 2.5. Ruang Produksi Proses Carding
Tujuan pemisahan tersebut untuk menjaga agar kekuatan benang
sesuai dengan yang diharapkan. mesin carding ini mampu menghasilkan
kualitas sliver yang baik dengan nep yang rendah, kapasitas produksinya
mencapai 65 kg/jam. Sliver yang telah melewati proses carding tersusun rapi
dan can yang secara otomatis pula berganti setelah can penuh
3. Drawing Breaker
Sliver dari Carding yang ditampung dalam spincan (tong putar)
kemudian dibawa ke mesin Drawing, sliver carding diubah menjadi sliver
drawing breaker, dimana terjadi proses peregangan dan pen-sejajaran serat.
Besarnya perbandingan antara serat dengan panjang sliver drawing breaker ini
akan berpengaruh pada nomor benang yang dihasilkan.
20
Mesin drawing breaker ini dilengkapi dengan auto leveler yang
mampu menghasilkan sliver dengan tingkat kerataan yang baik untuk
selanjutnya dibawa ke mesin drawing finisher.
Gambar 2.6. Ruang Produksi Proses Drawing Breaker
4. Drawing Finisher
Fungsi proses ini sama dengan fungsi pada drawing breaker. Hasil
dari mesin drawing finisher ini disebut sliver drawing finisher, serat-serat yang
ada didalamnya lebih lurus serta sudah terpisah antara serat pendek dan serta
panjang. Sama seperti drwing breaker, drawing finisher juga mempunyai auto
leveler yang dapat menghasilkan sliver dengan tingkat kerataan baik.
Selanjutnya sliver menuju ke mesing roving.
Gambar 2.7. Ruang Produksi Proses Drawing Finisher
21
5. Roving
Setelah melewati proses drawing finisher, bentuk sliver diubah
menjadi memanjang dan lebih kecil, dinamakan roving yang kemudian
digulung dalam bobbin roving. Roving serat akan mengalami pen-sejajaran
dan peregangan kembali.
Adapun besarnya perbandingan antara berat dan panjang roving
akan berpengaruh pada nomor benang yang akan dihasilkan. Selanjutnya
bobbin roving dibawa menuju ke mesin ring spinning.
Gambar 2.8. Ruang Produksi Proses Roving
6. Ring Spinning / Speed Frame
Untuk menjadi benang, roving mengalami proses peregangan,
pemberian antihan/ twist dan penggulungan. Disini roving ditarik /
diregangkan melalui tiga buah as yang berputar dengan kecepatan berbeda..
Roving yang ditarik kemudian diputar dengan TPI (Twist Per Inch) yang telah
ditentukan berdasar diameter benang yang di inginkan.
Benang yang dihasilkan ini digulung pada cop yang dibedakan
warnanya. Hal ini dimaksudkan agar tiap jenis nomor benang dapat dibedakan
pula, sehingga terhindar dari kekeliruan pada proses selanjutnya. Mesin ring
22
spinning memiliki kapasitas 1008 spindle, dilengkapi dengan automatic
droffing yang sudah maksimal gulungannya.
Kecepatan penggulungan mesin ini mencapai 15.000-17.000 rotation
per minute. Mesin ring spinning dapat menghasilkan kualitas benang yang
baik untuk proses knitting (rajut) maupun weaving (tenun). Untuk
menghindari berhentinya mesin dalam waktu yang cukup lama, pada mesin ini
biasanya ada beberapa petugas yang khusus ditugaskan mengambil hasil
proses atau droffing.
Gambar 2.9. Proses Ring Spinning
7. Winding
Benang dalam tube dari mesin Ring Spinning kemudian dibawa ke
mesin Winding untuk disambung dan digulung pada paper Cone yang
menghasilkan gulungan besar dan tanpa putus. Mesin ini digunakan untuk
memindahkan gulungan benang dari cop ke cone sekaligus menghilangkan
bagian-bagian benang yang terlalau tebal maupun yang terlalu tipis dalam
panjang/berat tertentu dalam cone atau kelos.
23
Gambar 2.10. Proses Winding
Cone bisa berupa paper cone atau plastic cone untuk kemudian siap di
packing atau masuk ke proses selanjutnya. Mesin winding ini dilengkapi
dengan yarn clearer uster quantum dan loefpe yang dapat menghasilkan
benang dengan kualitas terbaik untuk proses rajut atau tenun.
8. Inspeksi dan Packing
Setelah seluruh proses selesai, benang dibawa menuju ruang ultra
violet, quality control memeriksa kesempurnaan gulungan benang, selanjutnya
benang siap dipacking. Benang di kemas kedalam karung atau dus baik benang
single yang dihasilkan dari mesin winding. Pada proses ini, benang haruis
benar-benar dipisahkan menurut jenis nomornya agar terhindar dari komplain
pihak konsumen.
Gambar 2.11. Produk Akhir Benang Textile
24
2.11 Jenis Peralatan Produksi
Untuk menunjang kegiatan produksi benang textil di PT. Mercuprima
Sentosa Textile Factory, terdapat beberapa peralatan yang digunakan dalam proses
pembuatan benang yang akan diuraikan pada halaman selanjutnya:
1) Mesin Produksi
Berikut adalah jenis mesin-mesin yang digunakan dalam proses
produksi benang textil di PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory yang dapat
dilihat pada table berikut:
Tabel 2.2. Jenis Mesin Produksi PT. Mercuprima Sentosa Textile Factory
NO. Jenis Mesin Jumlah
Unit
Kondisi Negara Pembuat Energi
Penggerak
1 Complete Blowing Mixing Bale Opener B2/2A 42 90% Australia & Taiwan Listrik
2 Complete Carding HPC Mod. C1/1, Mod C1/2 87 90% Austria Listrik
3 Complete Drawing (Draw Frame D0/2 59 90% Switzerland Listrik