Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya tujuan dari dibangunnya suatu waduk atau bendungan adalah untuk melestarikan sumber daya air dengan cara menyimpan air disaat kelebihan yang biasanya terjadi saat musim penghujan. Air yang melimpah pada musim penghujan tersebut, ditampung dan disimpan serta dipergunakan secara tepat sepanjang tahun. Diharapkan pula banjir dapat dicegah serta kekurangan air pada saat musim kemarau tiba dapat diatasi. Pada paro abad ke-19, pemerintah Belanda mulai membangun jaringan irigasi besar dan modern. Pembangunan pengairan tersebut dilatar belakangi oleh perluasan tanaman tebu dalam rangka program culturstelsel atau tanaman wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung, kedelai, ubi jalar, dan ketela pohon untuk menghilangkan bencana kelaparan. Pada tahun 1849, secara bertahap pemerintah Belanda membina pembangunan irigasi di Pulau Jawa, Madura, Bali, Sumatra dan Sulawesi Selatan. Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena memiliki lahan yang luas dan sangat potensial untuk dikembangkan dalam usaha pertanian. Pada permulaan tahun 1969-an, pemerintah Indonesia meluncurkan suatu program pembangunan pertanian yang dikenal secara luas dengan program hijau. Dalam Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015
30

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

Jul 08, 2019

Download

Documents

trinhnguyet
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya tujuan dari dibangunnya suatu waduk atau bendungan

adalah untuk melestarikan sumber daya air dengan cara menyimpan air disaat

kelebihan yang biasanya terjadi saat musim penghujan. Air yang melimpah

pada musim penghujan tersebut, ditampung dan disimpan serta dipergunakan

secara tepat sepanjang tahun. Diharapkan pula banjir dapat dicegah serta

kekurangan air pada saat musim kemarau tiba dapat diatasi.

Pada paro abad ke-19, pemerintah Belanda mulai membangun jaringan

irigasi besar dan modern. Pembangunan pengairan tersebut dilatar belakangi

oleh perluasan tanaman tebu dalam rangka program culturstelsel atau tanaman

wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi,

jagung, kedelai, ubi jalar, dan ketela pohon untuk menghilangkan bencana

kelaparan. Pada tahun 1849, secara bertahap pemerintah Belanda membina

pembangunan irigasi di Pulau Jawa, Madura, Bali, Sumatra dan Sulawesi

Selatan.

Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena memiliki lahan yang

luas dan sangat potensial untuk dikembangkan dalam usaha pertanian. Pada

permulaan tahun 1969-an, pemerintah Indonesia meluncurkan suatu program

pembangunan pertanian yang dikenal secara luas dengan program hijau. Dalam

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 2: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

2

pelaksanaannya revolusi hijau dilakukan dalam bentuk bermacam-macam cara.

Di Indonesia, misalnya revolusi hijau dilakukan melalui komando dan subsidi.

Bentuk subsidi tersebut adalah 1) bantuan dan subsidi besar-besaran terhadap

harga pupuk kimia, 2) subsidi terhadap kredit pertanian, 3) pembayaran padi

oleh negara melelui operasi pembelian harga dasar dan pembangunan stok

persediaan, 4) meningkatkan kuwantitas irigasi serta pinjaman modal melalui

hutang luar negri.

Sejak tahun 1969 pemerintah aktif melakukan rehabilitasi jaringan-

jaringan irigasi yang keadaannya telah kurang berfungsi, yang disebabkan

kurangnya pemeliharaan. Pengadaan dan rehabilitasi saluran-saluran irigasi saja

dirasa tidak cukup, oleh karena itu dibutuhkan waduk untuk menyimpan

kelebihan air di musih hujan agar bisa digunakan pada musim kemarau. Arti

waduk bagi pembangunan akan lebih penting bila dapat dimanfaatkan untuk

kepentingan lain atau multi guna. Misalnya, pembangkit tenaga listrik,

perikanan, pariwisata, serta untuk mencegah bahaya banjir dan erosi.

Pembangunan waduk multi guna di Indonesia mulai di bangun dan mengalami

revolusi pada kurun waktu 1969-an.

Waduk menurut pengertian umum adalah tempat pada permukaan tanah

yang digunakan untuk menampung air saat terjadi kelebihan air atau musim

penghujan sehingga air itu dapat di manfaatkan pada musim kemarau. Sumber

air waduk terutama berasal dari aliran permukaan di tambah dengan air hujan

langsung.

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 3: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

3

Berdasarkan fungsinya, waduk diklasifikasikan menjadi dua jenis

yaitu:1) Waduk eka guna (single purpose): Waduk eka guna adalah waduk yang

dioperasikan untuk memenuhi satu kebutuhan saja, misalnya untuk kebutuhan

air irigasi, air baku atau PLTA. Pengoperasian waduk eka guna lebih mudah

dibandingkan dengan waduk multi guna dikarenakan tidak adanya konflik

kepentingan di dalam. Pada waduk eka guna pengoperasian yang dilakukan

hanya mempertimbangkan pemenuhan satu kebutuhan. 2) Waduk multi guna

(multi purpose): Waduk multi guna adalah waduk yang berfungsi untuk

memenuhi berbagai kebutuhan, misalnya waduk untuk memenuhi kebutuhan air

irigasi, air baku, dan PLTA. Kombinasi dari berbagai kebutuhan ini

dimaksudkan untuk dapat mengoptimalkan fungsi waduk dan meningkatkan

kelayakkan pembangunan suatu waduk.

Waduk Cirata merupakan salah satu waduk dari tiga waduk kaskade

Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Waduk Cirata memiliki luas area sebesar

7.111 Ha dengan luas genangan 6.200 Ha dan daya tampung sebesar 2.165 juta

m3 (UP Cirata 2008). Waduk Cirata terletak antara dua waduk lainnya, yaitu

Waduk Saguling di bagian hulu dan Waduk Ir.H. Djuanda di bagian hilir.

Secara geografis, Waduk Cirata terletak pada koordinat 107o14’15” –

107o22’03” LS dan 06o41’30” – 06o48’07” BT. Secara administratif, Waduk

Cirata meliputi tiga kabupaten di wilayah Jawa Barat, yaitu Kabupaten

Bandung Barat, Purwakarta, dan Cianjur. Sumber masukan air berasal dari

Sungai Citarum atau outlet Waduk Saguling dan 14 sungai lainnya seperti

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 4: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

4

Cisokan, Cibalagung, Cikundul, Gado Bangkong, Cilagkap, Cicendo, Cilandak,

Cibakom, Cinangsi, Cimareuwah, Cimeta, Cihujang, Cihea, dan Cibodas

(BPCW 2011).

Waduk Cirata dibangun pada tahun 1987 yang diawali dengan proses

penggenangan selama satu tahun. Pembangunan Waduk Cirata bertujuan

sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) untuk memenuhi kebutuhan

listrik Jawa-Bali. Namun saat ini pemanfaatan waduk terus berkembang mulai

dari kegiatan perikanan budidaya, perikanan tangkap, restoran apung, dan

pariwisata. Perkembangan perikanan budidaya dengan sistem Keramba Jaring

Apung (KJA) di Waduk Cirata mengalami peningkatan jumlah setiap tahunnya.

Pada sensus tahun 2011 yang dilakukan BPWC, jumlah KJA adalah 53.031

petak, padahal batas maksimal yang diperbolehkan yakni hanya sebanyak

12.000 petak sesuai SK Gub. Jawa Barat No. 41 Tahun 2002 (BPWC 2011).

Waduk merupakan penampungan air yang menerima berbagai masukan

nutrisi, padatan, dan bahan kimia toksik yang akhirnya mengendap di dasar.

Penampungan bahan-bahan tersebut berlangsung bertahun-tahun, sehingga

menyebabkan proses pendangkalan. Waduk yang merupakan bendungan dari

sungai menjadi perangkap sedimen yang besar dari seluruh masukan sungai.

Perairan waduk biasanya memiliki stratifikasi akibat perbedaan intensitas

cahaya dan perbedaan suhu pada kolom air.

Menurut Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Waduk

adalah salah satu sumber air yang menunjang kehidupan dan kegiatan sosial

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 5: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

5

ekonomi masyarakat. Air waduk digunakan untuk berbagai keperluan seperti

sumber baku air minum, irigasi, pembangkit listrik, dan perikanan. Perubahan-

perubahan tersebut meliputi perubahan debit air, keanekaragaman ikan, dan

tingkat kesuburan, tingkat kesuburan sangat penting karena merupakan faktor

yang mempengaruhi budidaya perikanan.

Walaupun pada awalnya pembangunan waduk ditujukan bagi

kepentingan manusia, namun dalam perkembangannya, keberadaan waduk

tidak pernah lepas dari masalah, tidak hanya masalah lingkungan namun juga

masalah sosial. Oleh karena itu pembangunan suatu waduk (khususnya

bendungan) dan mekanisme pengelolaannya harus selalu dilakukan dengan

penuh pertimbangan, yaitu dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan

kondisi masyarakat setempat.

Tema mengenai waduk dan peranan waduk yang pernah dibuat selalu

berhubungan erat dengan sejarah. Cerita sejarah suatu daerah sangat penting

untuk dipahami oeh masyarakat yang berasal dari daerah tersebut, karena

sejarah suatu daerah atau sejarah lokal dari suatu daerah memiliki sumbangan

bagi sejarah nasional dari bangsa tersebut. Sejarah nasional adalah sejarah yang

membahas atau menceritakan mengenai kejadian-kejadian yang terjadi pada

masa lampau dalam cakupan suatu negara. Tidak mungkin jika suatu negara

tidak memiliki suatu kisah atau cerita perjalanan dari sebelum negara tersebut

berdiri sampai Negara tersebut telah berdiri. Pada prinsipnya, semua peristiwa

pada SNI (Sejarah Nasional Indonesia) adalah peristiwa sejarah lokal (Priyadi,

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 6: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

6

2011:31). Maksudnya adalah Sejarah Nasional tentu mengungkap tentang

sejarah dari suatu daerah yang dikumpulkan dan dimuat dalam cakupan wilayah

nasional. SNI (Sejarah Nasional Indonesia) sering mengangkat peristiwa-

peristiwa lokal menjadi peristiwa-peristiwa nasional (Priyadi, 2011:31). Hal ini

menunjukan mengenai pentingnya sejarah lokal atau peristiwa penting yang

terjadi pada paerah demi mendukung kelengkapan dari sejarah nasional.

Terletak di Desa Sempor Kecamatan Sempor, tepatnya 7 km sebelah

utara kota Gombong. Waduk Sempor merupakan bendungan aliran air sungai

cincingguling yang mengalir dari kaki pedunungan serayu selatan dan bermuara

di samudra Indonesia. Awal pembentukan bendungan Sempor adalah untuk

menahan air yang datang dari arah timur dan utara yang merupakan daerah

perbukitan agar di daerah barat dan selatan tidak terkena banjir bila musim

hujan karena merupakan daerah rendah.

Waduk Sempor mempunyai multi fungsi selain wisata, manfaat waduk

itu juga merupakan sumber untuk menyediakan air baku PDAM, karamba ikan,

irigasi pesawahan, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), transportasi dan

sumber penghasilan warga sekitar dengan pancing, jala, jarring hingga para

pemilik prahu transportasi. Waduk ini juga menyimpan potensi yang besar

sebagai obyek wisata. Selain daya tarik alamnya yang begitu besar, obyek

wisata ini juga dilengkapi dengan berbagai sarana pendukung, antara lain

wisma-wisma penginapan yang bisa di sewa secara perorangan maupun

rombongan. Selain sebagai obyek wisata, tempat ini juga cocok dijadikan

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 7: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

7

tempat untuk seminar, rapat kerja dan kegiatan lainnya, selain tempatnya

tenang, juga memiliki sarana yang memadai untuk kegiatan tersebut.

Penelitian mengenai Waduk Sempor dan kehidupan pertanian

masyarakat Sempor tahun 1978-2013 menarik untuk diteliti karena selama ini

perubahan-perubahan sosial banyak terjadi di beberapa tempat di Indonesia.

Dari sekian banyak perubahan tersebut kemungkinan ada yang mendapat

tanggapan dari beberapa peneliti di Indonesia dan ada yang tidak. Setiap halnya

dengan maasyarakat sekitar Waduk Sempor selama ini belum mendapatkan

sorotan masalah sejarah waduk serta kehidupan pertanian masyarakat dan

sejauh ini pula belum ada buku-buku yang menyebutkan tentang kehidupan

masyarakat disekitar Waduk Sempor. Pemilihan angka tahun 1978-2013 adalah

dengan pertimbangan kebijakan pemerintah terhadap pembangunan pertanian

serta kondisi pertanian di Desa Sempor pada saat ini.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan diuraikan dalam penelitian ini meliputi:

1. Bagaimana kondisi Desa Sempor?

2. Bagaimana perkembangan Waduk Sempor?

3. Bagaimana peranan Waduk Sempor dalam bidang sosial ekonomi terhadap

masyarakat Desa Sempor?

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 8: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

8

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini berusaha mengungkapkan:

1. Menjelaskan kondisi Desa Sempor.

2. Menjelaskan pekembangan Waduk Sempor.

3. Peranan Waduk Sempor dalam bidang sosial ekonomi terhadap masyarakat

Desa Sempor.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ilmiah merupakan rangkaian pengamatan yang sambung

menyambung, berakurasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan

dan meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian ilmiah sering diasosiasikan

dengan metode ilmiah sebagai tatacara sistematis yang digunakan untuk

melakukan penelitian. Penelitian ilmiah juga menjadi salah satu cara untuk

menjelaskan gejala-gejala alam. Adanya penelitian ilmiah membuat ilmu

berkembang, karena hipotesis-hipotesis yang dihasilkan oleh penelitian ilmiah

sering kali mengalami retroduksi. Dalam penelitian ini memiliki beberapa

manfaat yang antaranya adalah:

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ilmiah ini maka akan diharapkan dapat

menemukan masalah-masalah baru serta cara pemecahan yang dapat berguna

bagi ilmu pengetahuan yaitu:

a) Sebagai wahana untuk memaparkan gagasan secara ilmiah.

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 9: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

9

b) Sebagai bahan untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah diberikan

dibangku perkuliahan.

c) Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang sejarah desa pada

umumnya dan ilmu pengetahuan sosial ekonomi pada khususnya di

masyarakat Desa Sempor.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis berguna untuk memecahkan permasalahan, semua

lembaga yang bisa dijumpai di masyarakat, seperi lembaga pemerintahan

ataupun lembaga swasta, sadar akan manfaat tersebut dengen menempatkan

suatu penelitian dan juga pengembangan sebagai bagian dari integral

organisasi.

a) Bagi masyarakat Desa Sempor

1) Memberikan masukan bagi masyarakat Sempor untuk bekal

meningkatkan kehidupan sosial ekonomi.

2) Memberikan masukan bagi masyarakat Sempor agar menjaga

kelestarian kondisi Waduk Sempor dari bahaya pendangkalan debit

air.

b) Bagi Pemerintah

1) Memberi masukan pada pemerintah Kabupaten Kebumen agar dapat

lebih memperhatikan masyarakat sekitar obyek wisata Waduk

Sempor.

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 10: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

10

2) Memberi masukan pada pemerintah Kabupaten Kebumen untuk

melakukan pengerukan terhadap Waduk Sempor kalau terjadi

pendangkalan debit air.

E. Tinjauan Pustaka

1. Waduk

Selama perubahan-perubahan sosial banyak terjadi dibeberapa

tempat di Indonesia,untuk itulah penelitian ini mencoba untuk mengungkap

masalah tentang waduk Sempor dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat

Sempor Kabupaten Kebumen. Sebagai acuhan untuk menganalisa

permasalahan dalam penulisan ini penulis menggunakan beberapa buku dan

penelitian sejenis.

Andri Suprianto (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Dampak

Obyek Wisata Waduk Mrica terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi

Masyarakat Desa Bawang Kabupaten Banjarnegara tahun 1990-2007,

menyatakan bahwa kehadiran obyek wisata di tengah-tengah masyarakat

akan membawa dampak yang bisa dirasakan, baik secara langsung maupun

tidak langsung. Dampak langsung adanya obyek wisata Waduk Mrica pada

masyarakat adalah pemanfaatan lahan-lahan kosong disekitar waduk guna

ditanami tanaman komersial. Selain itu, masyarakat juga dapat

memanfaatkan peranan yang ada sebagai sarana budidaya ikan. Dampak

positif dari obyek wisata Waduk Mrica antara lain perluasan lapangan

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 11: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

11

pekerjaan dan menambah penghasilan masyarakat sekitar. Dengan adanya

oyek Wisata Waduk Mrica masyarakat desa Bawang mulai terjdi pembaikan

dalam bidang ekonomi dan sosial. Dalam bidang ekonomi masyarakat dapat

meningkatkan taraf hidup dengan mendapatkan penghasilan tambahan yang

dapat memenuhi kebutuhan primer, juga kebutuhan sekunder. Dalam bidang

social masyarakat mulai sadar akan pentingnya sekolah untuk anak-anak.

Hal itu dapat dibuktikan dengan di sekolahkannya anak mereka hingga

jenjang yang lebih tinggi.

Royadi (2011), dalam penelitiannya yang berjudul “Perubahan

Sosial Ekonomi di Sekitar Waduk Darma Kecamatan Darma Kabupaten

Kuningan Tahun 1945-2010”, menyatakan bahwa pembangunan waduk

Darma yang berada di desa Jagara, Kecamatan Darma, Kabgupaten

Kuningan, membawa dampak sosial Ekonomi kepada masyarakat sekitar

disekitar waduk Darma yang ditandai oleh beberapa perubahan yang salah

satunya adalah terjadinya perubahan mata pencaharian masyarakat di sekitar

Waduk Darma. Sebelum dibangunnya Waduk Darma mata pencaharian

Waduk Darma bermata pencaharian sebagai petani (bersawah).setelah

dibangunnya Waduk Darma, maka mata pencaharian masyarakat mengalami

perubahan. Adapun jenis mata pencaharian baru masyarakat yaitu nelayan,

pedagang, buruh tani, pegawai pariwisata dan lain-lain. Dengan melihat

adanya perubahan mata pencaharian masyarakat di sekitar Waduk Darma,

dapat disimpulkan bahwa perubahan Sosial-Ekonomi masyarakat yang

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 12: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

12

terjadi pada tahun 1945-1980 mengalami kemunduran dan perubahan sosial-

ekonomi 1981-2010 mengalami kemajuan.

Sinta Dewi, (2009) dalam penelitiannya tentang Pembangunan

Waduk Kedung Ombo dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Padi serta

Aspek Sosial-Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Grobogan Tahun 1981-

2003, menyatakan bahwa sistem pengairan merupakan salah satu kegiatan

penting dalam rangka pembangunan di Indonesia. Peningkatan produksi

pertanian menghendaki terjaminnya pengairan yang cukup sepanjang tahun.

Pengadaan saluran-saluran irigasi saja dirasa tidak cukup, oleh karena itu

dibutuhkan waduk untuk menyimpan kelebihan air di musim hujan agar bisa

digunakan pada musim kemarau. Arti waduk bagi pembangunan akan lebih

penting bila dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lain dan multiguna,

misalnya pembangkit tenaga listrik, perikanan, pariwisata, dan untuk

mencegah bahaya banjir dan erosi pembangunan Waduk Kedung Ombo

dilatarbelakangi karena tidak berfungsi pintu air Wilalung yang di bangun

oleh Belanda pata tahun 1918 sebagai penangkal bahaya banjir di Sungai

Serang. Pembangunannya mulai dilaksanakan dengan adanya survai,

investasi, study kelayakan oleh Proyek Perancangan Pengembangan

Sumber-Sumber Air (P3SA) bersama dengan Nedoca kemudian dari

Belanda pada tahun 1960-1976. Pembangunan Waduk Kedung Ombo mulai

dilakukan pada tahun 1985-1989. Dengan kemampuan mengairi sawah

seluas 59.400 ha yang disalurkan oleh jaringan irigasi Waduk Kedung Ombo

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 13: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

13

juga dibangun untuk tujuan pengendalian irigasi sawah, pengendalian banjir,

sarana pembangkit tenaga listrik, sarana penyediaan air minum, sarana

pariwisata, dan perikanan. Adanya pengairan yang cukup menyebabkan

terjadinya perubahan pola tanam padi, yaitu 2-3 kali tanam. Hal ini

berpengaruh pada peningkatan produksi padi dan tingkat pendapatan petani

di Kabupaten Grobogan.

2. Sosial-Ekonomi

Sudjadno (2004: ii) dalam penelitiannya yang berjudul Kehidupan

Sosial Ekonomi Pengrajin Gedeg di desa Selakambang Kecamatan

Kaligondang Kabupaten Purbalingga Tahun 1999-2003. Penelitian tersebut

menyatakan bahwa kerajinan gedeg di desa Selakambang sudah ada sejak

sebelum kemerdekaan dan senantiasa mengalami perkembangan dari tahun

ke tahun, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dengan berbekal

memiliki kemampuan untuk membuat kerajinan gedeg, maka masyarakat

desa Selakambang kehidupannya menjadi lebih maju dalam hal

perekonomian dan juga meningkatkan setatus sosial. Di mana

masyarakatnya selain bertani juga mempunyai kesibukan lain

mengembangkan industry kerajinan.

Liswiyanti (2000: vi) yang berjudul Pola Kehidupan Sosial Ekonomi

Pengrajin Kasur di Desa Banjarkerta Kecamatan Karanganyar Kabupaten

Purbalingga menyatakan bahwa usaha industri berupa pembuatan kasur itu

dipandang dapat memberikan dampak yang luas terhadap kehidupan sosial

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 14: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

14

ekonomi yang ada di dalam masyarakat. Pembuatan kasur ini sangat berarti

bagi perekrutan tenaga kerja dan peningkatan taraf hidup desa Banjarkerta.

Keadaan sosial ekonomi masyarakatnya mengalami perubahan yang cukup

besar dari masyarakat yang biasa-biasa saja berubah menjadi bercukupan.

Hal tersebut dapat dilihat kehidupannya seperti rumah, barang-barang yang

dimiliki dan sebagainya.

Penelitian ini berbeda dari penelitian terdahulu yang berjudul

Peranan Waduk Sempor dalam bidang Sosial Ekonomi bagi Masyarakat

Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen (1978-2013) merupakan

penelitian sejarah yang tidak sepantas menggali nilai-nilai kesejarahan dari

Waduk Sempor, namun menyentuh aspek kehidupan Sosial-Ekonomi

masyarakat di Kecamatan Sempor yang merupakan ranah sosiologi, dan

pertanian di Kecamatan Sempor.

F. Landasan Teori dan Pendekatan

1. Teori Sosiologi

Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat

pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community).

Menurut Soekanto (1987), perbedaan antara masyarakat pedesaan dan

perkotaan sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian

masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, beberapapun

kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 15: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

15

masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat

gradual. Kita dapat membedakan antara masyrakat desa dan masyarakat kota

yang masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi

sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan

kadang-kadang dikatakan berlawanan pula. Faktor yang menjadi dasar dalam

menentukan karakteristik desa kota, yaitu:

a. Mata pencaharian

b. Ukuran komunitas

c. Tingkat kepadatan penduduk

d. Lingkungan

e. Differensiasi sosial

f. Stratifikasi sosial

g. Interaksi sosial

h. Solidaritas sosial

Secara umum, dalam kehidupan masyarakat dipedesaan dapat dilihat

dari beberapa karakteristik yang mereka miliki.

Roucek dan Warren (1963) masyarakat desa memiliki karakter sebagai

berikut:

a. Mereka memiliki sifat yang homogeny dalam hal mata pencaharian,

nilai-nilai dalam kebudayaan, serta dalam sikap dan tingkah laku.

b. Kehidupan di desa lebih menekankan anggota keluarga sebagai unit

ekonomi. Artinya semua anggota keluarga turut bersama-sama

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 16: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

16

terlibat dalam kegiatan pertanian ataupun mencari nafkah guna

memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga.

c. Faktor geografis sangat berpengaruh atas kehidupan yang ada,

misalnya keterikatan antara masyarakat dengan tanah atau desa

kelahirannya.

d. Hubungan sesama anggota masyarakat lebih intim dan awet dari

pada di kota, serta jumlah anak yang ada dalam keluarga inti lebih

besar.

Menurut Paul H. landis ciri-ciri masyarakat desa adalah sebagai

berikut:

a. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara

ribuan jiwa.

b. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap

kebiasaan.

c. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang

sangat dipengaruhi alam seperti: iklim, keadaan alam, sedangkan

pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

Rogers (1969) mengemukakan cirri-ciri masyarakat pedesaan yang

hampir serupa dengan beberapa pandangan sebelumnya:

a. Mutual distrust interpersonal relations, yaitu adanya rasa tidak

percaya secara timbale balik antara petani satu dengan yang lain.

Hal ini biasanya terjadi karena anggota komunitas memperebutkan

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 17: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

17

sumber-sumber ekonomi yang sangat terbatas untuk memenuhi

kebutuhannya yang relatif tidak terbatas.

b. Perceived limited good, yaitu pandangan yang sempit di kalangan

petani, sehingga hal-hal yang baik dan kesempatan untuk maju

selalu terbatas.

c. Dependence on hostility towards government authority, adanya

ketergantungan dan sekaligus curiga terhadap pemerintah atau pada

unsure-unsur pemerintah.

d. Familism,yaitu adanya rasa kehidupan kekeluargaan, keakraban

diantara orang-orang yang memiliki pertalian kekerabatan.

e. Lack of innovations, yaitu adanya rasa enggan untuk menerima atau

menciptakan ide-ide baru. Untuk merubah keadaan ini perlu adanya

orang luar (out sider) baik dari pihak pemerintah maupun swasta

yang menggerakan mereka.

f. Fatalism, yaitu gambaran tentang rendahnya wawasan masyarakat

desa untuk menanggapi atau merencanakan masa depan mereka.

Mereka cenderung memandang bahwa keberhasilan bukan

ditentukan oleh kerja kerasnya, melainkan berada pada kekuatan

supranatural.

g. Limited aspiration, yaitu adanya aspirasi atau keinginan yang

sangat rendah atau terbatas untuk mencapai masa depan. Aspirasi

sosial sesungguhnya berupa gagasan, keinginan, ataupun cita-cita

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 18: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

18

yang dimiliki oleh seseorang mengenai masa yang akan dating di

dalam interaksinya dengan lingkungan sosialnya.

h. Lack of deferred grafitication, yaitu kekurangan atau ketiadaan sifat

untuk mengekang diri, misalnya kemauan mengorbankan

kenikmatan sekarang demi pencapaian keuntungan yang lebih besar

di masa depan.

i. Limited view this world, yaitu keterbatasan cara pandang

masyarakat terhadap dunia luar. Hal ini terjadi karena terbatasnya

jangkauan masyarakat dalam mengakses informasi yang dating dari

luar, seperti yang bersumber dari surat kabar.

j. Low emphaty, yaitu rendahnya keterampilan menangkap peranan

orang lain. Rendahnya empati masyarakat disebabkan oleh adanya

jarak sosiopsikologis maupun karena terbatasnya pengetahuan,

masyarakat di luar mereka yang lebih maju.

Berdasarkan dari beberapa pandangan diatas, menunjukan bahwa ada

pendapat yang selalu menekankan bahwa desa dianggap sebagai desa

pertanian, padahal pada kenyataan ada juga desa yang non pertanian.

Sebagian lagi definisi yang masih menggambarkan desa dengan ideal yang

artinya desa secara eksplisit berbeda dengan kota. Dengan banyaknya faktor-

faktor eksternal yang masuk dan memengaruhi kehidupan desa maka dapat

dikatakan bahwa komunitas desa mulai berkembang ke arah komunitas kota,

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 19: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

19

dimana adat istiadat, tradisi atau pola kebudayaan tradisional desa

mengalami proses perubahan.

Berbagai pengertian itu tidak dapat diterapkan secara universal untuk

desa-desa di Indonesia karena kondisi yang sangat beragam antara yang satu

dengan yang lainnya. Bagi daerah yang lebih maju khususnya di Pulau Jawa

dan Pulau Bali, antara desa dan kota tidak lagi terdapat perbedaan yang jelas

sehingga pengertian dan karakteristik tersebut menjadi tidak berlaku.

Namun, bagi daerah yang belum berkembang khususnya desa-desa di luar

Pulau Jawa dan Pulau Bali, pengertian tersebut masih cukup relevan.

Karena itu, Howard Newby mengatakan bahwa dalam mempelajari

sosiologi pedesaan hendaknya diarahkan pada studi tentang adaptasi

masyarakat desa terhadap pengaruh-pengaruh kapitalisme modern yang

masuk ke desa. Kendati demikian, setidaknya perbedaan karakteristik

tersebut dapat dijadikan acuhan sederhana dalam melihat perbedaan

masyarakat desa dan perkotaan.

2. Pendekatan

a. Sosial

Pendekatan dalam suatu penelitian akan memberikan karakteristik

yang ilmiah kepada sejarah yang digunakan sebagai konsep ilmu yang

memungkinkan dapat dilihat dari berbagai dimensi sehingga pemahaman

tentang suatu masalah baik keluasan maupun kedalamannya akan semakin

jelas. Dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan ilmu sosial ekonomi.

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 20: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

20

Perubahan sosial sebagai suatu proses perubahan bentuk yang

menyangkut keseluruhan aspek kehidupan masyarakat, terjadi baik secara

alami maupun rekayasa sosial. Proses tersebut berlangsung sepanjang

sejarah hidup manusia, pada tingkat komunitas lokal, regional, dan global.

Konsep perubahan sosial meliputi atom terkecil dinamika sosial, perubahan

keadaan sistem sosial, atau perubahan setiap aspek. Perubahan-perubahan

dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial,

pola-pola prikelakuan, organisasi, susunan lembaga-lembaga

kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan

wewenang, interaksi sosial dan sebagainya.

Perubahan sosial sendiri merupakan bagian dari perubahan ekonomi.

Hubungan antara keduanya tidak dapat dipisahkan karena diantara keduanya

terdapat saling keterpengaruhan. Keduanya memiliki tujuan yang sama,

yaitu berkenan dengan peningkatan taraf hidup suatu kelompok masyarakat.

Perubahan sosial adalah suatu proses yang luas, lengkap yang

menyangkup suatu tatanan kehidupan manusia. Perubahan sosial tidak dapat

dilihat sebagai serpihan keeping dari pariwisata sekelompok manusia, tetapi

fenomena itu terjadi saksi adanya suatu proses perubahan empiris dari

kehidupan umat manusia (Salim, 2002:5).

Menurut Macionis (dalam Sztompka, 2007:5) mendenifisikan

perubahan sosial adalah transformasi dalam organisasi masyarakat, pola

piker dan dalam prilaku pada waktu tertentu.

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 21: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

21

Roy Bhaskar (dalam Salim, 2002:20) menjelaskan perubahan sosial

biasanya terjadi secara wajar (natural), gradual, bertahap serta tidak pernah

terjadi secara radikal atau revolusioner.

Dari urai di atas dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah

perubahan pada organisasi masyarakat, yang tidak dapat hanya dilihat

sebagai serpihan atau keeping dari pariwisata sekelompok manusia dan

terjadi secara wajar (natural), gradual, bertahap, serta tidak pernah terjadi

secara radikal atau revolusioner.

Dalam dunia sosial, perubahan ada di mana-mana (tindakan sosial,

kelompok, komunikasi, instruksi, masyarakat) tak ada dua belahan waktu

yang disampaikan. Kenyataannya perubahan dan waktu selalu bergandeng

dan konsep stabilitas adalah satu-satunya konvensi yang berguna, bahkan

ketika menggunakan konvensi ini tidak dapat melepaskan waktu barena itu

berbicara dengan stabilitas, berpikir tentang kurangnya perbedaan tradisi

yang bertahan dalam jangka waktu yang relative panjang.

Masyarakat desa sekarang ini juga memperlihatkan loyalitas tinggi

sebagi warga masyarakat dan tebal nasionalismenya. Dulu dalam kehidupan

ekonomi terlihat sekali kecenderungan mereka untuk menerima apa adanya

dan tidak ambisius. Namun, sekarang sudah mulai mengubah sikap yang

tercermin pada mata pencaharian mereka cenderung kurang dinamika

(pegawai negeri atau petani) sekarang disektor pekerjaan yang mereka pilih

antara lain adalah sebagi perdagangan atau peternakan (wiraswasta atau

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 22: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

22

menjadi wirausawan). Dalam hal ini masyarakat memilih menjadi pedagang-

pedagang di daerah wisata.

b. Ekonomi

Sistem sosial ekonomi berkait langsung dengan mata pencaharian

hidup yang memiliki oleh seseorang atau kelompok orang yang berbeda-

beda pada suatu tempat. Aspek sosial ekonomi tersebut akan diwujudkan

dalam pola kehidupan mereka sehari-hari, sesuai dengan status sosial mereka

dalam ,masyarakat. Adanya sisitem pelapisan sosial dalam masyarakat ini

dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat,

namun ada juga terjadi secara disengaja atau mengejar suatu tujuan. Secara

sederhana dapat dikatakan bahwa di mana-mana ada sistem pelapisan sosial,

ukuran yang digunakan bermacam-macam. Pelapisan masyarakat dapat

diadakan atas dasar stabilitas ekonomi, kemampuannya berolah raga,

pengetahuan mereka tentang kebudayaan dan lainnya. Ukuran yang biasanya

dipakai dalam penggolongan masyarakat kedalam lapisan-lapisan tersebut

adalah:

a) Ukuran kekayaan dalam hal ini biasanya dilihat dari kebendaan yang

seseorang miliki, siapa yang memeiliki kekayaan yang paling banyak, ia

termasuk dalam lapisan atas.

b) Ukuran kekuasaan siapa yang memeiliki kekuasaan mempunyai lapisan

tertinggi.

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 23: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

23

c) Ukuran kehormatan orang yang paling disegani dan dihormati mendapat

tempat teratas. Ukuran semacam ini biasanya terdapat dalam masyarakat

tradisional.

d) Ukuran ilmu kengetahuan ukuran ini dipakai oleh masyarakat yang

menghargai pengetahuan. Namun, ukuran ini terkadang menyebabkan

hal yang negative karena seseorang dapat menghalalkan secara cara

untuk memperoleh suatu gelar (Soekanto, 1982: 232).

Ukuran ukuran tersebut tidak bersifat limitatif karena masih ada

ukuran-ukuran lainnya yang dapat digunakan, tetapi unsure-unsur tersebut

yang lebih menonjol sebagai dasar timbulnya sistem pelapisan dalam

masyarakat tertentu. Unsure-unsur yang mewujudkan dalam teori sosiologi

tentang sistem pelapisan sosial dalam masyarakat adalah kedudukan atau

status dan peranan dalam suatu masyarakat.

Menurut Kuntowijoyo (2003 :99) sejarah ekonomi menunjuk

masalah perkembangan pelalu menjadi perhatian yang utama. Tidak haya

dalam skala makro tentang sistem ekonomi atau cara produksi, akan tetapi

dalam lingkup ekonomi mikro yaitu perekonomian petani dan lembaganya.

Menurut Kuntowijoyo (2004 :99) sangat penting dalam sejarah ialah

satuan waktu. Dalam sejarah ekonomi, masalah tahapan perekonomian

selalu menjadi perhatian yang utama. Tidak saja dalam skala makro tetapi

berbicara tentang sistem ekonomi atau cara produksi, tetapi juga dalam

lingkup mikro.

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 24: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

24

Menurut Sumaatmadja (1986 :78) bahwa kebutuhan pokok manusia

yang tidak dapat ditinggalkan yaitu kebutuhan ekonomi, cara manusia

memenuhi kebutuhan ekonomi dari waktu ke waktu telah mengalami

perubahan dan perkembangan. Dalam memanfaatkan sumber daya alam atau

lingkungan manusia telah melakukan perubahan cara dari meramu (Simple

Adricalture) sampai pada pertanian dan peternalkan (advance agriculture

and pastoralisme) dan sampai pada tingkat industry modern.

Menurut Mardikanto (2009) pertanian sejak dulu merupakan sektor

ekonomi yang utama di negara-negara berkembang. Peranan atau konstribusi

sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi suatu negara sangat

menduduki posisinya. Waduk merupakan tempat penampungan air untuk

pengairan pertanian di sekitar waduk tersebut, jadi para petani di sekitar

waduk tidak mengandalkan air hujan lagi untuk pertanian. Adanya waduk

para petani sekarang lebih meningkat pada sosial-ekonomi dibandingkan

sebelumnya.

Revolusi hijau merupakan salah satu bentuk program industrialisasi

pertanian yang sepenuhnya menganut logika pertumbuhan. Dalam

pelaksanaannya revolusi hijau dilakukan dari bentuk bermacam cara. Di

Indonesia misalnya revolusi hijau dilakukan melalui komando dan subsidi.

Bagi usaha di bidang pertanian, terutama usaha-usaha pertanam tanaman

yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, tersedianya tanah-tanah yang

subur dengan pengairannya yang mencukupi kebutuhan tanaman merupakan

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 25: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

25

syarat pokok pertanian. Air pengairan dan tanah pertanian kedua-duanya

merupakan faktor dasar bagi tanah yang tidak dapat digunakan untuk usaha

pertanian dikarenakan tidak tersedianya air pengairan. Karena itu didalam

usaha pembukaan hutan bagi reklamasi tanah pertanian, perencanaan atau

perancangannya selalu dititik beratkan pada tersedianya tanah yang dapat

ditanami dan tersedianya air pengairan bagi pertumbuhan dan perkembangan

tanaman yang dapat dibudidayakan.

Untuk memahami bagaimana kehidupan sosial ekonomi masyarakat

Desa Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen, dalam penelitian ini

penulis menggunakan pendekatan sosial dan pendekatan ekonomi.

Pendekatan sosial ini digunakan untuk mengungkap perubahan sosial yang

terjadi pada masyarakat desa Sempor dalam upaya memperbaiki kehidupan

sosial masyarskat dengan cara mengubah mata pencahariannya menjadi

perikanan, pedagang, dan karyaman di Waduk Sempor. Pendekatan ekonomi

digunakan untuk mengkaji kesejahteraan masyarakat Desa Sempor dari masa

ke masa.

G. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian sejarah karena didalamnya

terdapat unsur manusia, ruang, dan waktu, sehingga penelitian ini menggunakan

metode penelitian sejarah atau historis. Adapun langkah-langkah metode historis

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 26: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

26

dibagi menjadi empat kelompok yang dilakukan yaitu heuristik, kritik atau

analisis, interpretasi dan historiografi (A. Daliman, 2012: 28-29).

1. Heuristik

Yaitu kegiatan menghimpun jejak-jejak masa lampau dengan cara

mengumpulkan bahan atau sumber sejarah yang dibutuhkan. Jejak masa

lampau itu bias berupa kegiatan, bahan tulisan atau benda-benda

peninggalan. Pada tahapan yang pertama ini dapat dilakukan melalui

wawancara (lisan), tulisan (dokumen-dokumen), maupun benda-benda yang

bias dijadikan bukti. Selanjutnya tahapan heuristic dirinci sebagai berikut:

a) Observasi

Tehnik observasi adalah tehnik pengumpulan sumber sejarah

yang dilakukan dengan cara terjun langsung pada obyek penelitian atau

tempat-tempat yang ada hubungannya dengan topik yang diteliti. Tehnik

pengumpulan sumber sejarah melalui tehnik observasi dilakukan dengan

mengunjungi secara langsung ke masyarakat yang tinggal di sekitar

waduk sempor. Dengan demikian dapat dilakukan pengecekan secara

langsung serta dapat memperbanyak sumber dan informasi.

b) Wawancara

Tehnik wawancara ini dipergunakan oleh peneliti sebagai alat

pengumpul sumber langsung tentang beberapa jenis sumber sosial,

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 27: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

27

misalnya tentang sejarah waduk sempor, serta kehidupan sosial ekonomi

masyarakat yang tinggal di sekitar Waduk Sempor.dalam tehnik

wawancara ini peneliti melakukan wawancara terbuka dan mendalam

dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan agar dapat memperoleh

jawaban dari informasi. Kemudian informasi menjawab pertanyaan

tersebut dengan memberikan penjelasan sesuai permintaan peneliti.

Pada penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan perangkat

desa, tokoh masyarakat setempat, penjaga dan pegawai Waduk Sempor,

serta masyarakat lainnya yang tinggal di sekitar waduk sempor tersebut

untuk mengorek keterangan secara jelas dan mendalam, hingga

terpenuhinya sumber yang dibutuhkan secara akurat.

2. Kritik Sumber

Tahapan ini merupakan suatu kegiatan untuk mendapatkan sumber

yang valid dimana tingkat kebenaran dan kredibilitasnya paling tinggi,

setelah sumber dari responden atau informan dikumpulkan, dinilai, diseleksi,

dan diuji. Kritik sumber ditempuh dengan dua cara, yaitu melalui kritik

ekstern dan kritik intern (Priyadi, 2004 : 16).

a) Kritik Ekstern

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 28: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

28

Yaitu kritik yang bertujuan untuk meneliti keotentikan bahan

sumber yang digunakan, apakah sumber tersebut asli atau palsu melalui

analisis sumber.

b) Kritik intern

Kritik intern bertujuan untuk mengungkapkan kredibilitas

sumber yang digunakan, yaitu apakah sumber yang digunakan itu dapat

dipercaya atau tidak. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan

sumber lain. Kritik intern dilakukan terhadap informasi atau sumber

dengan menganalisa kebenarannya untuk memperoleh jawaban apakah

relevan dengan penelitian yang dimaksud. Cara melakukan kritik intern

adalah dengan membandingkan isi atau informasi sumber satu dengan

sumber lain dan dengan data yang diperoleh di lapangan serta dengan

sumber tertulis atau sumber sekunder lainnya.

3. Interpretasi

Interpretasi adalah penafsiran dari fakta-fakta yang diperoleh dengan

menghimpun fakta yang lain (masa lampau dengan sekarang). Dalam

melakukan interpretasi digunakan cara dengan menghubungkan fakta yang

satu dengan fakta yang lain menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk

akal, sehingga dapat ditetapkan makna atau arti dari kejadian-kejadian

sejarah. Dalam proses ini tidak semua fakta dapat dimasukan, tetapi harus

dipilih mana yang relevan dengan gambaran cerita yang akan disusun. Pada

penelitian mengenai pola kehidupan social ekonomi masyarakat sekitar

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 29: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

29

Waduk Sempor ini, peneliti dapat menafsirkan apakah benar-benar dengan

fakta-fakta yang diperoleh dan telah melaui tahap kritik, dapat mendukung

serta relevan dengan penelitian yang akan dilakukan di daerah Waduk

Sempor ini.

4. Historiografi

Historiografi yaitu suatu tahapan dimana peneliti mempublikasikan

hasil interpretasi dari fakta-fakta sejarah lisan itu dalam bentuk tulisan atau

kisah. Historiografi ini merupakan tahapan yang paling akhir dari metode

penelitian sejarah. Apabila sejarawan sudah membangun ide-ide tentang

hubungan satu fakta yang lain melalui kegiatan interpretasi, maka langkah

akhir dari penelitian adalah penulisan atau penyusunan cerita sejarah yang

memerlukan kemampuan tertentu untuk menjaga standar mutu serita sejarah

yaitu dengan prinsip serealisasi (cara membuat urutan peristiwa), prinsip

kronologi (urutan-urutan waktu), prinsip kausasi (hubungan sebab akibat),

dan kemampuan imajinasi (kemampuan menghubung-hubungkan peristiwa

yang terpisah-pisah menjadi satu rangkaian yang masuk akal dengan bantuan

pengalaman).

H. Sistematika Penulisan

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015

Page 30: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya …repository.ump.ac.id/5199/2/MUKTI AMIN BAB I.pdf · wajib dan usaha penyediaan pangan berupa tanaman pangan seperti padi, jagung

30

Sistematika penulisan ini disusun dalam lima bab, yaitu :

BAB I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, Perumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Landasan Teori dan Pendekatan,

Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II tentang deskripsi wilayah penelitian, yang berisi tentang sejarah Desa

Sempor, kondisi geografis, demografis serta keadaan sosial-ekonomi masyarakat

Desa Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen.

BAB III berisi tentang sejarah Waduk Sempor dan perkembangan Waduk

Sempor bagi masyarakat Desa Sempor.

BAB IV berisi tentang peranan Waduk Sempor sebagai sumber air dan peranan

Waduk Sempor dalam bidang sosial ekonomi bagi kehidupan masyarakat Desa

Sempor.

BAB V berisi simpulan dan saran.

Peranan Waduk Sempor..., Mukti Amin, FKIP UMP, 2015