Top Banner
PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH LIMBAH DARI INDUSTRI RUMAH TANGGA Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mikrobiologi Lingkungan Disusun oleh : ERY SETYA NINGRUM D1D040035
28

PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI

Jun 26, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI

PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH LIMBAH DARI

INDUSTRI RUMAH TANGGA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Mikrobiologi Lingkungan

Disusun oleh :

ERY SETYA NINGRUM

D1D040035

Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Padjdjaran

2006

Page 2: PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI

PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH LIMBAH DARI

INDUSTRI RUMAH TANGGA

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri

maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat

tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila

ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia organik dan

anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat

berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia,

sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan

yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.

Karakteristik limbah:

1. Berukuran mikro

2. Dinamis

3. Berdampak luas (penyebarannya)

4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)

Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah:

1. Volume limbah

2. Kandungan bahan pencemar

3. Frekuensi pembuangan limbah

Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat digolongkan menjadi 4

bagian:

1. Limbah cair

2. Limbah padat

3. Limbah gas dan partikel

Page 3: PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI

4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada

dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:

1. pengolahan menurut tingkatan perlakuan

2. pengolahan menurut karakteristik limbah

Dampak-dampak berbagai jenis limbah

1. Limbah Industri Pangan

Sektor Industri/usaha kecil pangan yang mencemari lingkungan antara lain ; tahu,

tempe, tapioka dan pengolahan ikan (industri hasil laut). Limbah usaha kecil

pangan dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung

sejumlah besar karbohidrat, protein, lemak , garam-garam, mineral, dan sisa0sisa

bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Sebagai

contohnya limbah industri tahu, tempe, tapioka industri hasil laut dan industri

pangan lainnya, dapat menimbulkan bau yang menyengat dan polusi berat pada

air bila pembuangannya tidak diberi perlakuan yang tepat.

Air buangan (efluen) atau limbah buangan dari pengolahan pangan dengan

Biological Oxygen Demand ( BOD) tinggi dan mengandung polutan seperti tanah,

larutan alkohol, panas dan insektisida. Apabila efluen dibuang langsung ke suatu

perairan akibatnya menganggu seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan dapat

menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya.

2. Limbah Industri Kimia & Bahan Bangunan

Industri kimia seperti alkohol dalam proses pembuatannya membutuhkan air

sangat besar, mengeakibatkan pula besarnya limbah cair yang dikeluarkan

kelingkungan sekitarnya. Air limbahnya bersifat mencemari karena didalamnya

Page 4: PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI

terkandung mikroorganisme, senyawa organik dan anorganik baik terlarut

maupun tersuspensi serta senyawa tambahan yang terbentuk selama proses

permentasi berlangsung.

Industri ini mempunyai limbah cair selain dari proses produksinya juga, air sisa

pencucian peralatan, limbah padat berupa onggokan hasil perasan, endapan Ca

SO4, gas berupa uap alkohol. kategori limbah industri ini adalah llimbah bahan

beracun berbahayan (B3) yang mencemari air dan udara.

Gangguan terhadap kesehatan yang dapat ditimbulkan efek bahan kimia toksik :

a. Keracunan yang akut, yakni keracunan akibat masuknya dosis tertentu

kedalam tubuh melalui mulut, kulit, pernafasan dan akibatnya dapat dilihat

dengan segera, misalnya keracunan H2S, Co dalan dosis tinggi. Dapat

menimbulkan lemas dan kematian. Keracunan Fenal dapat menimbulkan sakit

perut dan sebagainya.

b. Keracunan kronis, sebagai akibat masuknya zat-zat toksis kedalam tubuh

dalam dosis yang kecil tetapi terus menerus dan berakumulasi dalam tubuh,

sehingga efeknya baru terasa dalam jangka panjang misalnya keracunan timbal,

arsen, raksa, asbes dan sebagainya.

Industri fermentasi seperti alkohol disamping bisa membahayakan pekerja apabila

menghirup zat dalam udara selama bekerja apabila tidak sesuai dengan Threshol

Limit Valued (TLV) gas atau uap beracun dari industri juga dapat mempengaruhi

kesehatan masyarakat sekitar.

Kegiatan lain sektor ini yang mencemari lingkungan adalah industri yang

menggunakan bahan baku dari barang galian seperti batako putih, genteng, batu

kapur/gamping dan kerajinan batu bata. Pencemaran timbul sebagai akibat dari

penggalian yang dilakukan terus-menerus sehingga meninggalkan kubah0kubah

yang sudah tidak mengandung hara sehingga apabila tidak dikreklamasi tidak

dapat ditanami untuk ladang pertanian.

Page 5: PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI

3. Limbah Industri Sandang Kulit & Aneka

Sektor sandang dan kulit seperti pencucian batik, batik printing, penyamakan kuit

dapat mengakibatkan pencemaran karena dalam proses pencucian memerlukanair

sebagai mediumnya dalam jumlah yang besar. Proses ini menimbulkan air

buangan (bekas Proses) yang besar pula, dimana air buangan mengandung sisa-

sisa warna, BOD tinggi, kadar minyak tinggi dan beracun (mengandung limbah

B3 yang tinggi).

4. Limbah Industri Logam & Ekektronika.

Bahan buangan yang dihasilkan dari industri besi baja seperti mesin bubut, cor

logam dapat menimbulkan pemcemaran lingkungan. Sebagian besar bahan

pencemarannya berupa debu, asap dan gas yang mengotori udarasekitarnya.

Selain pencemaran udara oleh bahan buangan, kebisingan yang ditimbulkan mesin

dalam industri baja (logam) mengganggu ketenangan sekitarnya. kadar bahan

pencemar yang tinggi dan tingkat kebisingan yang berlebihan dapat mengganggu

kesehatan manusia baik yang bekerja dalam pabrik maupun masyarakat sekitar.

Walaupun industri baja/logam tidak menggunakan larutan kimia, tetapi industri

ini memcemari air karena buanganya dapat mengandung minyak pelumas dan

asam-asam yang berasal dari proses pickling untukmembersihkan bahan plat,

sedangkan bahan buangan padat dapat dimanfaatkan kembali.

Bahaya dari bahan-bahan pencemar yang mungkin dihaslkan dari proses-proses

dalam industri besi-baja/logam terhadap kesehatan yaitu :

a. Debu, dapat menyebabkan iritasi, sesak nafas

b. Kebisingan, mengganggu pendengaran, menyempitkan pembuluh darah,

ketegangan otot, menurunya kewaspadaan, kosentrasi pemikiran dan efisiensi

kerja.

Page 6: PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI

c. Karbon Monoksida (CO), dapat menyebabkan gangguan serius, yang

diawali dengan napas pendek dan sakit kepala, berat, pusing-pusing pikiran kacau

dan melemahkan penglihatan dan pendengaran. Bila keracunan berat, dapat

mengakibatkan pingsan yang bisa diikuti dengan kematian.

d. Karbon Dioksida (CO2), dapat mengakibatkan sesak nafas, kemudian sakit

kepala, pusing-pusing, nafas pendek, otot lemah, mengantuk dan telinganya

berdenging.

e. Belerang Dioksida (SO2), pada konsentrasi 6-12 ppm dapat menyebabkan

iritasi pada hidung dan tenggorokan, peradangan lensa mata (pada konsentrasi 20

ppm), pembengkakan paru-paru/celah suara.

f. Minyak pelumas, buangan dapat menghambat proses oksidasi biologi dari

sistem lingkungan, bila bahan pencemar dialirkan keseungai, kolam atau sawah

dan sebagainya.

g. Asap, dapat mengganggu pernafasan, menghalangi pandangan, dan bila

tercampur dengan gas CO2, SO2, maka akan memberikan pengaruh yang

nenbahayakan seperti yang telah diuraikan diatas.

Berbagai industri rumah tangga banyak menghasilkan limbah-limbah yang bisa

mencemari lingkungan,misalnya saja industri pengolahan ikan, penolahan tepung

tapioca, industri tahu tempe, industri pengolahan aren seperti uraian di bawah ini.

PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH IKAN

INDUSTRI pengolahan perikanan sangat banyak ragamnya. Dari tipe operasional,

skala produksi, jenis produksi, sampai kapasitasnya. Industri pengolahan

perikanan di Indonesia sebagian besar menggunakan bahan baku ikan jenis tuna,

cakalang, mackerel, sardin, udang, kepiting, kakap, ikan nila, dan berbagai jenis

ikan fillet. Limbah Ikan

Page 7: PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI

Apakah Limbah Ikan itu ?

Dalam kegiatan industri pengalengan ikan selalu menghasilkan limbah ikan yang

sebenarnya masih dapat dimanfaatkan untuk membuat tepung ikan.

Tepung ikan dapat dimanfaatkan untuk campuran makanan ternak seperti unggas,

babi dan makanan ikan.

Tepung ikan mengandung protein, mineral dan vitamin B. Protein ikan terdiri dari

asam amino yang tidak terdapat pada tumbuhan.

Kandungan gizi yang tinggi pada tepung ikan dapat meningkatkan produksi dan

nilai gizi telur, daging ternak dan ikan.

Usaha pembuatan tepung ikan dapat menggunakan limbah ikan karena relatif

murah dan mudah didapat, juga menggunakan peralatan sederhana. Usaha ini

diharapkan dapat menjadi produk andalan industri kecil.

Nilai Gizi

Kandungan gizi tepung ikan tergantung dari jenis ikan yang digunakan sebagai

bahan bakunya. Tepung ikan yang berkualitas tinggi mengandung komponen-

komponen sbb :

• Air 6-100 %

• Lemak 5-12 %

• Protein 60-75 %

• Abu 10-20 %

Selain itu karena dibuat dari kepala dan duri ikan maka tepung ikan juga

mengandung :

Page 8: PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI

• Ca fosfat

• Seng

• Yodium

• Besi

• Timah

• Mangan

• Kobalt

• Vitamin B 2 dan B 3

Bahan Baku Tepung Ikan

• Limbah ikan dari industri pengalengan ikan

• Ikan kurus: ikan-ikan kecil misalnya teri ( Solepherus sp )

• Ikan gemuk: ikan petek ( Leioguanathus sp )

Cara Pembuatan Tepung Ikan

1. Bahan limbah dipotong kecil-kecil dalam bak pencucian dengan air yang

mengalir.

2. Dilakukan penggaraman selama 30 menit.

3. Khusus untuk ikan gemuk tambahkan air hingga terendam dan dimasak

selama 1 jam. Untuk ikan kurus dimasak dalam dandang selama 30 menit,

kemudian ikan yang sudah matang dimasukkan ke dalam alat pengepres.

4. Ikan yang telah di pres digiling.

Page 9: PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI

5. Ikan yang telah dipres dikeringkan pada suhu 60 - 65 derajat Celcius

selama jam di dalam alat pengering untuk ikan basah, dan ikan kering dikeringkan

dengan sinar matahari.

6. Ikan yang telah dipres dan kering digiling sampai lembut.

7. Tepung ikan siap dipasarkan.

Bahaya Limbah

Limbah ikan jika tidak dikelola ( dimanfaatkan lebih lanjut ) akan menimbulkan

pencemaran bau yang menyengat, karena proses pembusukan protein ikan. Selain

itu bias menjadi sumber penyakit menular terhadap manusia yang ditularkan lewat

lalat (misalnya muntaber)

Peneliti Rosmawati Peranginangin dalam orasi pengukuhannya sebagai Ahli

Peneliti Utama Bidang Pascapanen Perikanan Departemen Kelautan dan

Perikanan menyatakan, limbah yang dihasilkan paling banyak digunakan menjadi

tepung ikan seperti di industri pengalengan ikan tuna dan sardin yang banyak

terdapat di Jawa Timur maupun Bali. Hanya 48.000 ton tepung ikan yang

diproduksi dalam negeri dan 1.863 ton diekspor ke Jepang, Hongkong, dan

Taiwan, sehingga untuk mencukupi kepentingan dalam negeri tepung ikan

diimpor 240.000 ton per tahun dari Banglades, Jepang, dan Cile.

Industri tepung ikan menggunakan bahan baku dari ikan yang sudah tidak layak

lagi untuk diolah menjadi ikan kaleng atau menggunakan limbah dari pengolahan

ikan kaleng yang terdiri atas bagian kepala, ekor, dan isi perut. Selain tepung ikan

yang diproduksi oleh industri besar, ada juga tepung ikan yang diproduksi dalam

skala rumah tangga. Kualitas tepung ikan sangat tergantung dari bahan baku yang

digunakan.

Tepung ikan dengan bahan baku ikan lemuru utuh segar mengandung protein

71,62 persen dengan rendemen 15,50 persen, sedangkan ikan lemuru hasil limbah

Page 10: PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI

pengalengan mengandung protein 55,04 persen dengan rendemen 14,78 persen.

Limbah kodok dapat dijadikan tepung dengan kandungan protein 61,26 persen

dengan rendemen 10-15 persen, sedangkan limbah kepala udang dijadikan tepung

kepala udang dengan kandungan protein 35,90 persen dan rendemen 19-20

persen.

Sumber protein untuk pakan dapat juga diproduksi dengan cara membuat silase

ikan. Proses pembuatan silase dapat dilakukan dengan cara kimia dan biologis.

Secara kimia dapat digunakan asam anorganik dan asam organik. Secara biologis

dilakukan dengan menambahkan sumber bakteri asam laktat dan karbohidrat

sebagai substrat dan kemudian difermentasi dalam keadaan anaerob. Tepung

silase ikan yang dibuat dari ikan rucah utuh dengan menggunakan tiga persen

asam formiat yang kemudian dibuat pakan dengan menambahkan tepung jagung

dengan perbandingan 1:1 mempunyai kandungan protein 21,73 persen.

Tepung silase dapat dijadikan pakan ayam atau ternak lainnya walaupun hasilnya

tidak sebaik tepung ikan.

LIMBAH ikan juga digunakan sebagai pupuk pertanian dengan dua bentuk utama

yaitu dalam bentuk cairan dan kompos ikan. Dalam bentuk kompos maka limbah

ikan dicampur dengan limbah dapur dan limbah tanaman dan dibiarkan terurai.

Produk ini memperkaya nutrien tanah dan mempunyai keunggulan dalam hal

kapasitasnya menahan air. Pupuk cair dibuat dengan cara mencampur limbah ikan

dengan asam organik dan dibiarkan pada suhu kamar sampai terurai dengan baik.

Cairan ini dapat digunakan langsung ke tanah atau ke akar tanaman, dapat juga

digunakan dengan menyemprotkannya ke daun tanaman. Departemen Pertanian

menganjurkan penggunaan 8 ton per ha, demikian juga untuk pupuk sayur-

sayuran.

Masyarakat dewasa ini lebih memperhatikan kesehatan sehingga sayuran yang

dijual dengan pupuk organik harganya lebih tinggi. Penggunaan pupuk ikan

Page 11: PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI

meningkatkan modal 925 dollar AS per ha, tetapi meningkatkan hasil sayuran

47,7-54,8 ton per ha sehingga dapat memberikan keuntungan 1.900 dollar AS per

ha.

PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH TAPIOKA

APA TAPIOKA ITU ?

Tapioka adalah tepung dengan bahan baku ketela pohon dan merupakan salah satu

bahan untuk keperluan industri makanan, industri farmasi, industri tekstil, industri

perekat, dll.

TEKNOLOGI PEMBUATAN TAPIOKA

Teknologi pembuatan tapioka pada industri kecil adalah sebagai berikut :

1. Pengupasan kulit dilakukan dengan tenaga manusia dengan menggunakan

pisau

2. Pencucian dilakukan dengan cara menyemprotkan air bersih

3. Pemarutan dilakukan secara mekanis yang digerakkan dengan mesin diesel.

Hasil parutan adalah bubur ketela. Pada tahap ini air ditambahkan agar pemarutan

lebih lancar.

4. Pemerasan dan penyaringan (pengekstrakan), dapat dilakukan dengan cara :

Page 12: PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI

o Pengekstrakan pati dilakukan dengan tangan manusia, diatas kain kasa. Dari

atas dialirkan air sedikit demi sedikit menggunakan gayung yang dikerjakan

dengan tenaga manusia.

o Pengekstrakan dilakukan secara mekanis, yaitu menggunakan saringan

bergetar. Saringannya berupa kasa halus. Diatas saringan bergetar tersebut air

disemprotkan melalui pipa-pipa. Untuk memberikan tekanan yang tinggi

digunakan pompa yang digerakkan dengan mesin diesel.

5. Pengendapan pati dilakukan di dalam bak-bak pengendapan. Bak

pengendapan biasanya terbuat dari kayu, pasangan batu bata yang dilapisi

porselin, pasangan batu bata biasa atau beton, bahkan ada bak pengendap yang

dasarnya diberi alas kaca atau kayu. Lama pengendapan yang baik adalah empat

jam dan pembuangan air tidak boleh lebih dari satu jam, karena setelah lima jam

sudah mulai terjadi pembusukan.

6. Setelah pengendapan dianggap cukup, air yang diatas dibuang sebagai

limbah cair dan tepung tapioka basah diambil. Beberapa pengrajin menambah bak

pengendap lagi untuk mengendapkan limbah cair sebelum dibuang. Hasil

endapannya dinamakan lindur atau elot yaitu pati yang kualitasnya jelek. Cara ini

dapat menekan beban pencemaran.

7. Setelah pati diambil, diletakkan pada tampi-tampi bambu, kemudian dijemur

di bawah sinar matahari.

8. Pati hasil pengeringan masih kasar, sehingga perlu digiling dan dilakukan

penyaringan untuk menghasilkan tapioka halus. Rendemen pati biasanya berkisar

antara 19% - 25%.

SUMBER LIMBAH CAIR, PADAT DAN GAS INDUSTRI TAPIOKA

Page 13: PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI

Limbah cair industri tapioka dihasilkan dari proses pembuatan, baik dari

pencucian bahan baku sampai pada proses pemisahan pati dari airnya atau proses

pengendapan.

Limbah padat berasal dari proses pengupasan ketela pohon dari kulitnya yaitu

berupa kotoran dan kulit dan pada waktu pemrosesan yang berupa ampas yang

sebagian besar berupa serat dan pati.

Penanganan yang kurang tepat terhadap hasil buangan padat dan cair akan

menghasilkan gas yang dapat mencemari udara.

BAHAYA LIMBAH TAPIOKA

Limbah industri tapioka apabila tidak diolah dengan baik dan benar dapat

menimbulkan berbagai masalah yaitu :

• Penyakit, misalnya: gatal-gatal

• Timbul bau yang tidak sedap

• Air limbah bila masuk kedalam tambak akan merusak tambak sehingga

ikan mati

• Estetika sungai berubah.

PENANGANAN LIMBAH TAPIOKA

Didalam kegiatan pengendalian pencemaran limbah, tidak hanya dilakukan

pengolahan limbah saja, namun kegiatan untuk mengurangi jumlah limbah yang

keluar dari industri juga merupakan suatu langkah yang akan membantu

menurunkan beban pencemaran.

Page 14: PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI

Penanganan limbah tersebut sudah harus dimulai dari tahap pemilihan bahan baku

hingga akhir proses produksi, disamping itu juga pengendalian dampak setelah

proses produksi. Sehubungan dengan itu maka dibutuhkan informasi pemilihan

bahan baku yang bersih dari bahan pencemar, teknologi proses yang bersih yang

mampu menghasilkan limbah yang sedikit, efisiensi energi proses yang tinggi,

serta didukung teknologi daur ulang bahan buangan dan penanganan limbah yang

sangat diperlukan.

PEMANFAATAN LIMBAH TAPIOKA

Limbah padat dan cair dari tapioka dapat dimanfaatkan sebagai:

1. Limbah padat:

• Makanan ternak

• Pupuk

• Bahan campuran saus, sirup glukosa

• Obat nyamuk bakar

2. Limbah cair:

Minuman nata de cassava

PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU TEMPE

Apakah limbah tahu tempe itu ?

Limbah tahu tempe adalah limbah yang dihasilkan dalam proses pembuatan tahu

tempe maupun pada saat pencucian kedele. Limbah yang dihasilkan berupa

limbah padat dan cair. Limbah padat belum dirasakan dampaknya terhadap

Page 15: PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI

lingkungan karena dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak, tetapi limbah cair

akan mengakibatkan bau busuk dan bila dibuang langsung ke sungai akan

menyebabkan tercemarnya sungai tersebut.

Setiap kuintal kedele akan menghasilkan limbah 1,5 - 2 m3 air limbah.

Proses pembuatan tahu tempe

Jenis limbah tahu tempe

Limbah cair :

• sisa air tahu yang tidak menggumpal

• Potongan tahu yang hancur pada saat proses karena kurang sempurnanya

proses penggumpalan

• Limbah tahu tempe keruh dan berwarna kuning muda keabu-abuan dan bila

dibiarkan akan berwarna hitam dan berbau busuk

Bahaya limbah Tahu-Tempe

Limbah cair yang dihasilkan mengandung padatan tersuspensi maupun terlarut,

akan mengalami perubahan fisika, kimia, dan hayati yang akan menghasilkan zat

beracun atau menciptakan media untuk tumbuhnya kuman dimana kuman ini

dapat berupa kuman penyakit atau kuman lainnya yang merugikan baik pada tahu

sendiri ataupun tubuh manusia. Bila dibiarkan dalam air limbah akan berubah

warnanya menjadi coklat kehitaman dan berbau busuk. Bau busuk ini akan

mengakibatkan sakit pernapasan. Apabila air limbah ini merembes ke dalam tanah

yang dekat dengan sumur maka air sumur itu tidak dapat dimanfaatkan lagi.

Apabila limbah ini dialirkan ke sungai maka akan mencemari sungai dan bila

masih digunakan maka akan menimbulkan penyakit gatal, diare, dan penyakit

lainnya.

Page 16: PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI

Penanganan Limbah Tahu-Tempe

• Menggunakan alat yang dapat menghasilkan tahu yang lebih baik dan

sedikit menghasilkan limbah.

• Dengan penerapan Produksi Bersih (Cleaner Production). Penataan proses

produksi yang baik dari mulai tempat proses pencucian, penempatan peralatan

yang tepat, penggunaan air yang bersih sehingga limbah padat maupun limbah

cair berkurang.

Pemanfaatan Limbah Tahu Tempe

• Makanan ternak

• Dibuat makanan nata de soya

• Dibuat makanan kecil contohnya castangell, stick tahu

PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH TEPUNG AREN

Aren

Aren merupakan tumbuhan berbiji tertutup dimana biji buahnya terbungkus

daging buah. Pohon aren banyak terdapat hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Tanaman ini hampir mirip dengan pohon kelapa. Perbedaannya, jika pohon kelapa

batang pohonnya bersih, maka batang pohon aren sangat kotor karena batangnya

terbalut ijuk yang warnanya hitam dan sangat kuat sehingga pelepah daun yang

sudah tuapun sulit diambil dari batangnya.

Semua bagian pohon aren dapat diambil manfaatnya, mulai dari akar (untuk obat

tradisional), batang (untuk berbagai macam peralatan dan bangunan), daun

muda/janur untuk pembungkus kertas rokok. Hasil produksinya juga dapat

Page 17: PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI

dimanfaatkan, misalnya buah aren muda untuk pembuatan kolang-kaling, air nira

untuk bahan pembuatan gula merah/cuka dan pati/tepung dalam batang untuk

bahan pembuatan berbagai macam makanan.

Untuk dapat diambil patinya (tepungnya), pohon aren harus sudah berumur sekitar

20 tahun. Sampai saat inipun ternyata tepung dari batang pohon aren belum ada

penggantinya (tepung substitusinya), sebab tepung aren memiliki keunggulan

yang khas. Oleh karena itu sudah seharusnya dipikirkan dan diambil

kebijaksanaan berupa langkah nyata pengembangan pohon aren.

Cara Membuat Tepung Aren

Pembuatan tepung aren dilakukan melalui terlebih dahulu menebang batang

pohon aren kemudian dipotong-potong sepanjang 1,25 - 2 meter. Potongan batang

aren kemudian dipecah membujur menjadi empat bagian yang sama besarnya

sehingga nampak bagian dalamnya dimana terdapat empelur yang mengandung

sel-sel parenchym penyimpan tepung. Kemudian empelur dipisahkan dari kulit

dalamnya, kemudian dipotong-potong menjadi 6-8 bagian, lalu digiling dengan

menggunakan mesin parut. Hasil parutan berupa serbuk yang keluar dari mesin

dikumpulkan kemudian diayak untuk memisahkan serbuk-serbuk dari serat-

seratnya yang kasar. Proses selanjutnya adalah mengambil tepung dari serbuk-

serbuk halus.

Produk Dari Tepung Aren

Tepung aren dapat digunakan untuk pembuatan bermacam-macam produk

makanan, terutama produk yang sudah dikenal masyarakat luas, yaitu soun,

cendol, bakmi, dan hun kwe.

Page 18: PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI

Sumber Limbah

1. Limbah cair hasil dari proses pemarutan dan pengendapan tepung aren

2. Limbah padat yang berupa ampas serbuk dan kulit batang aren yang telah

diambil kulit empelurnya.

DAMPAK LIMBAH TERHADAP LINGKUNGAN

Limbah cair yang dihasilkan jika tidak diproses terlebih dahulu maka akan

menyebabkan timbulnya bau disekitar lingkungan dan air sungai menjadi keruh

kecoklatan yang disebabkan oleh proses pemarutan dan pengendapan.

PENANGANAN LIMBAH

Penanganan limbah cair dapat dilakukan mulai dari proses pemarutan hingga

perendaman, dimana limbah yang dihasilkan diproses terlebih dahulu pada

instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sederhana dan tidak langsung dibuang ke

sungai.

PEMANFAATAN LIMBAH

1. Ampas serbuk

Limbah serbuk yang diperoleh dari serbuk yang sudah diambil tepungnya dapat

dipisahkan menjadi 3 macam, yaitu serbuk-serbuk kecil, serbuk-serbuk besar, dan

serat-serat panjang. Secara sederhana keseluruhan serbuk dapat digunakan untuk

bahan bakar, pupuk organik pada tanaman, dan dapat memperbaiki struktur tanah.

Khusus serat-serat panjang dapat digunakan untuk kasur tempat duduk (kursi atau

jok mobil) dan makanan ternak (sapi, kuda) setelah diproses permentasi atau

cukup dicampur dengan dedak limbah penggilingan gabah.

2. Kulit batang

Page 19: PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI

Pohon aren yang sudah diambil kulit empelurnya maka tinggal kulit dalam dan

kulit luar batangnya. Kulit batang ini dapat digunakan sebagai bahan bakar

sehingga mempunyai nilai ekonomi jika dijual. Sedangkan kulit batang pada

pangkal batang pohon dapat digunakan untuk membuat tangkai kampak, tangkai

cangkul dan lain

REFERENSI

Buku panduan Penanganan Limbah Cair Industri kecil Tapioka

Page 20: PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI

oleh : Nurhasan dan Bb. Pramudyanto

Buku panduan Teknologi Pengendalian Dampak Lingkungan Industri Tapioka

di Indonesia

oleh : Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, 1996

Penanganan air Limbah Pabrik Tahu oleh Nurhasan & Bb. Pramudyanto.

Yayasan Bina Karya Lestari (Bintari). 1991

Aren, Budidaya dan Multigunanya

Oleh: Ir. Hatta Sunanto, BSc, MS