Top Banner
PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia. Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objek-objek yang dikerjakannya secara jelas dan cepat. Menurut sumbernya, pencahayaan dapat dibagi menjadi dua yaitu sistem pencahayaan alami dan sistem pencahayaan buatan. SISTEM PENCAHAYAAN ALAMI SIANG HARI PADA GEDUNG Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 dari pada luas lantai. Dalam usaha memanfaatkan cahaya alami, pada selang waktu antara pukul 08.00 s/d 16.00, perlu direncanakan dengan baik sedemikian sehingga hanya cahaya yang masuk ke dalam ruangan, sedangkan panas diusahakan tidak masuk ke dalam ruangan. Panas yang masuk ke dalam ruangan selain akan menyebabkan warna permukaan interior akan cepat pudar, juga akan menyebabkan bertambahnya beban pendinginan dari sistem tata udara, sehingga tujuan penghematan energi tidak tercapai. Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif dibanding dengan penggunaan pencahayaan buatan, selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber alami menghasilkan panas terutama saat siang har i. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami mendapat keuntungan, yaitu: o Variasi intensitas cahaya matahari o Distribusi dari terangnya cahaya o Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunan o Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah mewakili pemerintah, asosiasi profesi, konsultan, kontraktor, supplier, pengelola bangunan gedung dan perguruan tinggi, menyusun standar "tata cara perancangan sistem pencahayaan alami pada bangunan gedung" yang selanjutnya dibakukan oleh Badan Standardisasi Nasional menjadi : SNI 03-0000- 2001. Pencahayaan alami siang hari dapat dikatakan baik apabila :
28

Pencahayaan Alami Dan Buatan

Sep 14, 2015

Download

Documents

RizqiDwiCahyo

-
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATANPencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia. Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objek-objek yang dikerjakannya secara jelas dan cepat. Menurut sumbernya, pencahayaan dapat dibagi menjadi dua yaitu sistem pencahayaan alami dan sistem pencahayaan buatan.

SISTEM PENCAHAYAAN ALAMI SIANG HARI PADA GEDUNGPencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 dari pada luas lantai.Dalam usaha memanfaatkan cahaya alami, pada selang waktu antara pukul 08.00 s/d 16.00, perlu direncanakan dengan baik sedemikian sehingga hanya cahaya yang masuk ke dalam ruangan, sedangkan panas diusahakan tidak masuk ke dalam ruangan. Panas yang masuk ke dalam ruangan selain akan menyebabkan warna permukaan interior akan cepat pudar, juga akan menyebabkan bertambahnya beban pendinginan dari sistem tata udara, sehingga tujuan penghematan energi tidak tercapai.Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif dibanding dengan penggunaan pencahayaan buatan, selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber alami menghasilkan panas terutama saat siang hari. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami mendapat keuntungan, yaitu:o Variasi intensitas cahaya matahario Distribusi dari terangnya cahayao Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunano Letak geografis dan kegunaan bangunan gedungDepartemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah mewakili pemerintah, asosiasi profesi, konsultan, kontraktor, supplier, pengelola bangunan gedung dan perguruan tinggi, menyusun standar "tata cara perancangan sistem pencahayaan alami pada bangunan gedung" yang selanjutnya dibakukan oleh Badan Standardisasi Nasional menjadi : SNI 03-0000-2001.Pencahayaan alami siang hari dapat dikatakan baik apabila :1. Pada siang hari antara jam 08.00 sampai dengan jam 16.00 waktu seternpat terdapat cukup banyak cahaya yang masuk ke dalam ruangan.2. Distribusi cahaya di dalam ruangan cukup merata dan atau tidak menimbulkan kontras yang mengganggu

Faktor Pencahayaan Alami Siang Hari:Faktor pencahayaan alami siang hari adalah perbandingan tingkat pencahayaan pada suatu titik dari suatu bidang tertentu di dalam suatu ruangan terhadap tingkat pencahayaan bidang datar di lapangan terbuka yang merupakan ukuran kinerja lubang cahaya ruangan tersebut. Faktor pencahayaan alami siang hari terdiri dari 3 komponen meliputi :1. Komponen langit (faktor langit-fl) yaknikomponen pencahayaan langsung dari cahaya langit.2. Komponen refleksi luar (faktor refleksi luar - frl) yakni komponen pencahayaan yang berasal dari refleksi benda-benda yang berada di sekitar bangunan yang bersangkutan.3. Komponen refleksi dalam (faktor refleksi dalam frd) yakni komponen pencahayaan yang berasal dad refleksi permukaan-permukaan dalam ruangan, dad cahaya yang masuk ke dalam ruangan akibat refleksi benda-benda di luar ruangan maupun dad cahaya langit (lihat gambar).

Faktor pencahayaan alami siang had ditentukan oleh persamaan-persamaan berikut ini

keterangan :L = lebar lubang cahaya efektif.H = tinggi lubang cahaya efektif.D = jarak titik ukur ke lubang cahaya

Keterangan : (fl)p = faktor langit jika tidak ada penghalang. Lrata-rata = perbandingan antara luminansi penghalang dengan luminansi rata-rata langit. Tkaca = faktor transmisi cahaya dad kaca penutup lubang cahaya, besarnya tergantung pada jents kaca yang nilainya dapat diperoleh dad katalog yang dikeluarkan oleh produsen kaca tersebut. A = luas seluruh permukaan dalam ruangan R = faktor refleksi rata-rata seluruh permukaan W = luas lubang cahaya. Rcw = faktor refleksi rata-rata dari langit-langit dan dinding bagian atas dimulaidari bidang yang melalui tengah-tengah lubang cahaya, tidak termasuk dinding dimana lubang cahaya terletak. C = konstanta yang besarnya tergantung dad sudut penghalang. Rfw = faktor refleksi rata-rata lantai dan dinding bagian bawah dimulai dad bidang yang melalui tengah-tengah lubang cahaya, tidak termasuk dinding dimana lubang cahaya terletak.

Langit Perancangana) Dalam ketentuan ini sebagai terang langit diambil kekuatan terangnya langit yang dinyatakan dalam lux.b) Karena keadaan langit menunjukkan variabilitas yang besar, maka syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh keadaan langit untuk dipilih dan ditetapkan sebagai Langit Perancangan adalah :1. Bahwa langit yang demikian sering dijumpai.2. Memberikan tingkat pencahayaan pada bidang datar di lapangan terbuka, dengan nilai dekat minimum, sedemikian rendahnya hingga frekuensi kegagalan untuk mencapai nilai tingkat pencahayaan ini cukup rendah.3. Nilai tingkat pencahayaan tersebut tidak boleh terlampau rendah sehingga persyaratan tekno konstruktif menjadi terlampau tinggi.c) Sebagai Langit Perancangan ditetapkan :1. Langit biru tanpa awan atau2. Langit yang seluruhnya tertutup awan abu-abu putih.d) Langit Perancangan ini memberikan tingkat pencahayaan pada titik-titik di bidang datar di lapangan terbuka sebesar 10.000 lux. Untuk perhitungan diambil ketentuan bahwa tingkat pencahayaan ini asalnya dari langit yang keadaannya dimana-mana merata terangnya (uniform luminance distribution).

Faktor LangitFaktor langit (fl) suatu titik pada suatu bidang di dalam suatu ruangan adalah angka perbandingan tingkat pencahayaan langsung dad langit di titik tersebut dengan tingkat pencahayaan oleh Terang Langit pada bidang datar di lapangan terbuka.Pengukuran kedua tingkat pencahayaan tersebut dilakukan dalam keadaan sebagai-berikut:1. Dilakukan pada saat yang sama.2. Keadaan langit adalah keadaan Langit Perancangan dengan distribusi terang yang merata di mana-mana.3. Semua jendela atau lubang cahaya diperhitungkan seolah-olah tidak ditutup dengan kaca.

Lubang Cahaya EfektifBila suatu ruangan mendapatkan pencahayaan dad langit metalui lubang-lubang cahaya di beberapa dinding, maka masing-masing dinding ini mempunyai bidang lubang cahaya efektifnya sendiri-sendiri lihat gambar 4 ).

Umumnya lubang cahaya efektif dapat berbentuk dan berukuran lain daripada lubang cahaya itu sendiri. Hal ini, antara lain dapat disebabkan oleh:1. Penghalangan cahaya oleh bangunan lain clan atau oleh pohon.2. Bagian-bagian dari bangunan itu sendiri yang karena menonjol menyempitkan pandangan ke luar, seperti balkon, konstruksi "sunbreakers" dan sebagainya.3. Pembatasan-pembatasan oleh letak bidang kerja terhadap bidang lubang cahaya .4. Bagian dari jendela yang dibuat dari bahan yang tidak tembus cahaya.

SISTEM PENERANGAN BUATAN PADA GEDUNG

Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya alami. Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan alami atau saat pencahayaan alami tidak mencukupi. Fungsi pokok pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara tersendiri maupun yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai berikut:1. Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara detail serta terlaksananya tugas serta kegiatan visual secara mudah dan tepat2. Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman3. Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat kerja4. Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara merata, tidak berkedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-bayang.5. Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan prestasi.PENERANGAN BUATAN DIPERLUKAN BILA : Tidak tersedia cahaya alami siang hari Tidak tersedia cukup cahaya alami dari matahari Cahaya alami matahari tidak dapat menjangkau tempat tertentu di dalam ruangan yang jauh dari jendela. Diperlukan cahaya merata pada ruang lebar Diperlukan intensitas cahaya konstan. Diperlukan pencahayaan dengan warna dan arah penyinaran mudah diatur. Cahaya buatan diperlukan untuk fungsi khusus. Diperlukan cahaya dengan efek khusus.

Disamping hal-hal tesebut di atas, dalam perencanaan penggunaan pencahayaan untuk suatu lingkungan kerja maka perlu pula diperhatikan hal-hal berikut ini:1) Seberapa jauh pencahayaan buatan akan digunakan, baik untuk menunjang dan melengkapi pencahayaan alami.2) Tingkat pencahayaan yang diinginkan, baik untuk pencahayaan tempat kerja yang memerlukan tugas visual tertentu atau hanya untuk pencahayaan umum3) Distribusi dan variasi iluminasi yang diperlukan dalam keseluruhan interior, apakah menyebar atau tefokus pada satu arah4) Arah cahaya, apakah ada maksud untuk menonjolkan bentuk dan kepribadian ruangan yang diterangi atau tidak5) Warna yang akan dipergunakan dalam ruangan serta efek warna dari cahaya6) Derajat kesilauan obyek ataupun lingkungan yang ingin diterangi, apakah tinggi atau rendah.

Sistem pencahayaan buatan yang sering dipergunakan secara umum dapat dibedakan atas 3 macam yakni:1. Sistem Pencahayaan MerataPada sistem ini iluminasi cahaya tersebar secara merata di seluruh ruangan. Sistem pencahayaan ini cocok untuk ruangan yang tidak dipergunakan untuk melakukan tugas visual khusus. Pada sistem ini sejumlah armatur ditempatkan secara teratur di seluruh langi-langit.2. Sistem Pencahayaan TerarahPada sistem ini seluruh ruangan memperoleh pencahayaan dari salah satu arah tertentu. Sistem ini cocok untuk pameran atau penonjolan suatu objek karena akan tampak lebih jelas. Lebih dari itu, pencahayaan terarah yang menyoroti satu objek tersebut berperan sebagai sumber cahaya sekunder untuk ruangan sekitar, yakni melalui mekanisme pemantulan cahaya. Sistem ini dapat juga digabungkan dengan sistem pencahayaan merata karena bermanfaat mengurangi efek menjemukan yang mungkin ditimbulkan oleh pencahayaan merata.3. Sistem Pencahayaan SetempatPada sistem ini cahaya dikonsentrasikan pada suatu objek tertentu misalnya tempat kerja yang memerlukan tugas visual. Sistem pencahayaan ini sangat bermanfaat untuk: Memperlancar tugas yang memerlukan visualisasi teliti Mengamati bentuk dan susunan benda yang memerlukan cahaya dari arah tertentu. Melengkapi pencahayaan umum yang terhalang mencapai ruangan khusus yang ingin diterangi Membantu pekerja yang sudah tua atau telah berkurang daya penglihatannya. Menunjang tugas visual yang pada mulanya tidak direncanakan untuk ruangan tersebut.Tipe Penerangan BuatanMenurut Siswanto (1993:18) penerangan yang digunakan dapat dibedakan menjadi 3 macam sistem/tipe penerangan yaitu :1. Pencahayaan Umum (General Lighting)Sistem pencahayaan ini harus menghasilkan iluminasi yang merata pada bidang kerja dan bidang ini biasanya terletak pada ketinggian 30-60 inchi diatas lantai. Untuk memenuhi persyaratan itu maka armatur harus dipasang simetris, dan jarak lampu satu dengan lainnya perlu diperhatikan, dianjurkan antara 1,5-2 kali jarak antara lampu dan bidang kerja.

2. Pencahayaan Terarah (Localized General Lighting)Pada tipe ini diperlukan bila intensitas penerangan yang merata tidak diperlukan untuk semua tempat kerja tetapi hanya bagian tertentu saja yang membutuhkan tingkat iluminasi, maka lampu tambahan dapat dipasang pada daerah tersebut.

3. Pencahayaan Lokal (Local Lighting)Sistem pencahayaan lokal ini diperlukan khususnya untuk pekerjaan yang membutuhkan ketelitian. Kerugian dari sistem pencahayaan ini dapat menyebabkan kesilauan, maka pencahayaan lokal perlu dikoordinasikan dengan penerangan umum.

Menurut Sumamur PK (1998:10) ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pencahayaan buatan antara lain:1. Pembagian lumensi dalam lapangan penglihatanLapangan penglihatan yang baik adalah dengan kekuatan terbesar ditengah pada daerah kerja yang dilakukan. Perbandingan terbaik antara lumensi pusat, daerah sekitar pusat dan lingkungan sekitarnya adalah 10:3:1. Kondisi penerangan dinyatakan baik atau tidak bila memenuhi syarat jika perbedaan lumensi melebihi perbandingan 40:1 baik di lapangan penglihatan pekerjaan maupun terhadap lingkungan luar.2. KesilauanTerjadi bila perbedaan penyebaran luminensi melebihi perbandingan 40 :1, namun pada umumnya terjadi karena keterbatasan kemampuan penglihatan.Kepekaan retina seluruhnya menyesuaikan dengan luminensi rata-rata sehingga pda lapangan penglihatan dengan luminensi berbeda, retina terlalu peka untuk luminensi yang tinggi, tetapi sangat kurang peka untuk daerah yang samar-samar.3. Arah CahayaSumber cahaya yang cukup jumlahnya sangat berguna dalam mengatur pencahayaan yang baik. Cahaya dari berbagai arah dapat meniadakan gangguan oleh bayangan.4. Warna CahayaWarna cahaya dan komposisi spektrumnya sangat penting dalam membandingkan dan mengkombinasikan warna-warna dalam lingkungan kerja atau tempat kerja sebagai akibat pencahayaan yang menentukan rupa dari lingkungan. Dengan adanya kombinasi tata warna dan dekorasi yang serasi maka akan menimbulkan suasana kerja yang nyaman sehingga kegairahan kerja akan meningkat.

5. Panas akibat sumber cahaya.Baik sumber pencahayaan alam maupun pencahayaan buatan dapat menimbulkan suhu udara di tempat kerja. Pertambahan suhu yang berlebihan dapat mengakibatkan ketidaknyamanan bekerja dan akan merupakan beban tambahan.

Jenis Lampu Sumber Penerangan BuatanMenurut Siswanto (1989:22) ada 3 jenis lampu sebagai sumber penerangan buatan yaitu:1. Lampu Pijar (Incandescent Lamp)Cahaya sebagian besar terdiri dari infra merah yang dapat mencapai 75- 80% sedangkan ultra violet pada lampu pijar umumnya diabaikan. Pemanfaatan lampu pijar sebagai sumber penerangan buatan mempunyai kerugian yaitu memancarkan radiasi dan suhu permukaan dapat mencapai 60 C atau lebih sehingga ruangan terasa tidak nyaman dan lampu pijar memberikan kesan psikis hangat karena warna cahayanya kuning kemerahan.

2. Lampu Pelepasan Listrik Bertekanan Rendah (Electric Dicharge Lamp atau Flourescen Lamp)Lampu jenis ini lebih dikenal dengan nama lampu fluorescent atau lampu TL (Tube Lamp), cahayanya berasal dari proses transformasi energi listrik menjadi ultra violet pada saat aliran listrik melalui gas-gas misalnya Argon, Neon, uap Mercuri, tergantung dari zat-zat fluorescent maka lampu TL dapat dibuat sehingga cahayanya menyerupai cahaya lampu pijar, cahaya matahari.

3 Lampu Pelepasan Listrik Bertekanan Tinggi (Mercury Vapor Lamp)Secara prinsip lampu ini sama dengan lampu TL, tetapi dengan tekanan tinggi radiasi cahayanya tergantung dari jenis gas dan tekanan yang diisikan. Pada lampu Mercuri memancarkan cahaya dalam empat panjang gelombang yang berwarna ungu, biru, kuning, dan hijau.Warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu mercuri adalah tergantung oleh tekanan uapnya. Lampu mercuri dapat dikombinasikan dengan lampu pijar atau lampu tabung mercuri diberi lapisan zat fosfor untuk mengubah radiasi ultra violet menjadi cahaya yang berwarna merah. Lampu ini dapat menurun sampai 30%. Bila mengalami kenaikan diatas 5% maka lampu akan rusak karena panas.Menurut Achmad sujudi (1999:26) agar pencahayaan memenuhi persyaratan kesehatan perlu dilakukan tindakan sebagai berikut :1) Pencahayaan alami maupun buatan diupayakan agar tidak menimbulkankesilauan dan memiliki intensitas sesuai dengan peruntukannya.2) Kontras sesuai kebutuhannya, hindarkan terjadinya kesilauan atau bayangan.3) Untuk ruang kerja yang mempergunakan peralatan berputar untuk tidakmenggunakan lampu neon.4) Penempatan bola lampu dapat menghasilkan penyinaran yang optimum dansering dibersihkan. Bola lampu yang mulai tidak berfungsi dengan baik segeradiganti.

5 Sistem Penerangano Sistem penerangan langsungo Penerangan semi langsungo Penerangan diffuso Penerangan semi tidak langsungo Penerangan tidak langsung

Dari sistem penerangan tersebut ternyata ada yang diserap, direfleksikan dan ditransmisikan AbsorbsiSebahagian dari cahaya yang mengenai suatu permukaan akan diserap oleh permukaan itu.

RefleksiJumlah cahaya yang dipantulkan tidak ditentukan oleh mengkilatnya suatu permukaan, tetapi oleh sifat-sifat dan permukaan bahannya. TransmisiBahan tembus cahaya seperti kaca dan seluloida akan memantulkan atau menyerap hanya sebagian saja dari cahaya yang mengenai.

Secara keseluruhan, untuk suatu permukaan bahan berlaku ketentuan: a + r + t =1

Secara umum ada tiga jenis lampu yang beredar di pasaran :1. Lampu pijar (incandescent), cahaya dihasilkan oleh filamen dari bahan tungsten (titik lebur > 2200 C) yang berpijar karena panas.2. Lampu fluorescent, cahaya dihasilkan oleh pendaran bubuk fosfor yang melapisi bagian dalam tabung lampu.3. Lampu HID (High-Intensity Discharge lamps), cahaya dihasilkan oleh lecutan listrik melalui uap zat logam.

Satuan-satuan teknik penerangan Steradian Kandela Fluk cahaya : Satuannya lumen (lm)Rumus : Q = F x tdimana : Q = jumlah cahayaF = fluk cahayat = waktu Intensitas cahayaSatuannya kandela (Cd)Rumus : = 4 steradian, maka F = 4 I lumen

Intensitas peneranganSatuannya luxRumus :

Luminansi atau brightnessSatuannya cd/m2Rumus : 1 cd/cm2 = 1 stilb = 10000 cd/m2

Hukum penerangan Hukum KuadratRumus :

Catatan : rumus ini hanya berlaku untuk penerangan suatu titik tertentu dari bidang yang diterangi

Penyelesaian :F = 1200 lumen

r = LB =

cos =

Intensitas penerangan titik B = = 0,764 lux

Contoh perhitungan penerangan suatu bangunanSuatu ruangan laboratorium dengan ukuran 12 x 10 m dan tinggi lampu dari meja 2,6 m, yang akan diberi penerangan dengan ketentuan sebagai berikut :1. Tentukan jenis lampu dan armatur yang digunakan. Ruangan ini direncanakan armatur tipe TMX 200 dengan lampu 2 x TLD 36 W/54. Menurut standar Philip lampu TL 36 W warna putih fluk cahayanya 2 x 2500 lumen per armatur.2. Tentukan faktor-faktor refleksirp = 0,7 rw = 0,5 rm = 0,33. Tentukan indeks bentuk ruanganLampu dipasang pada langit-langit dan bidang kerjanya berada pada kira-kira 0,90 m di atas langit maka h = 2,6 m.

4. Tentukan efisiensi penerangan (tabel XIII) dengan nilai k = 2,1Pada tabel, untuk k = 2 0,69untuk k = 2,5 0,75maka untuk k = 2,1dilakukan interpolasi =5. Intensitas penerangan (berdasarkan tabel), untuk labor = 350 lux

6. Hitung fluk cahaya yang diperlukanF armatur = 2 x 2500 = 5000 lumen7. Tentukan faktor depresiasi, pada contoh ini kalau lampu-lampu diperbarui setiap 2 tahun, maka d = 0,8 (tabel).Jadi, jumlah armatur :

Jumlah ini dapat dibagi atas 3 deret pemasangannya, masing-masing 5 armatur. Penempatan meja laboratorium harus diperhatikan dan sebaiknya meja dipasang 3 deret dan jumlahnya 15 buah.Gambar layout penempatan lampu :10

Menghitung Kebutuhan Cahaya (Penerangan Buatan) Dengan Metoda LumenHitung kebutuhan cahaya, bila dirancang dua armatur (2 bh lampu) pada ruang tamu ukuran 3 x 4 M. Direncanakan memakai lampu jenis SLJawab : Berdasarkan tabel intensitas cahaya (kuat penerangan) untuk R Tamu dibutuhkanE (kuat penerangan) = 50 luxIndeks ruangan k = = = 0,6Menurut Tabel k, Eff = 0,38Karena pengotoran ringan maka untuk faktor depresiasi masa 2 th pemakaian = 0,8Jadi Flux Cahaya yang dibutuhkan := = = 1973,6 LumenKarena dirancang dua armatur dg 2 bh lampu, maka Flux cahaya tiap lampu= = 986,8 lumenLihat tabel Flux cahaya; bagi lampu SL yang ada hanya 1050 Lumen untuk SL 25 WJadi dipakai SL 25 W sebanyak 2 buah lampu per Armatur

Perhitungan lanjutanBerdasarkan perhitungan kebutuhan cahaya pada sebuah Rumah Kediaman diperoleh ;Untuk jaringan kelompok I, melayani : Jaringan kelompok II, melayani :1. R Tamu, TL 20 W = 20 W 1. Gang, Pijar = 4 x 15 W = 60 W2. R Makan, TL 20 W = 20 W 2. Dapur, TL 10 W = 10 W3. K Tidur, Pijar 15 & 5 W = 20 W 3. WC, Pijar 15 W = 15 W4. KM/WC, Pijar 15 & 30 W = 45 W 4. K Pelayan, Pijar 5 W = 5 W5. Teras, Pijar 30 W = 30 W 5. Garasi, Pijar 15 W = 15 W6. K.K = 2 x 150 W = 300 W 6. K.K = 2x150 W = 300 WJumlah = 435 W Jumlah = 405 WRekapitulasi daya :Kelompok Pijar TL KK/150W Jumlah5 W 15 W 30 W 20 W 10 W I 1 2 2 2 - 2 435 WII 1 6 - - 1 2 405 WIN1 = = 2,47 A; Isekering = 1,25 IN = 1,25 x 2,47 = 3,09 A 4AIN2 = = 2,3 A; Isekering = 1,25 IN = 1,25 x 2,3 A = 2,87 A 4AUntuk MCB IN Total = = 4,77 AIMCB = 1,25 x IN = 1,25 x 4,77 A = 5,96 A 6A6 A 4A 4A

HomeIslamiKesehatanOtomotifteknologipengetahuan umumHome alam Pengertian Sumber Cahaya, Sifat-sifatnya Dan Hukum SnelliusPengertian Sumber Cahaya, Sifat-sifatnya Dan Hukum SnelliusADMIN MAY 16, 2012 1

Kita dapat melihat sebuah benda kalau ada cahaya yang datang dari benda itu dan masuk ke mata kita. Benda-benda yang dapat memancarkan cahayanya sendiri disebut sumber cahaya. Contoh sumber cahaya adalah matahari, lampu lilin, nyala api, kunang-kunang, dan lain-lain.

Selain sumber cahaya, kita juga mengenal adanya benda gelap. Benda gelap adalah benda yang tidak dapat memancarkan cahayanya sendiri. Contoh benda gelap adalah meja, kursi, buku, pensil, dan lain-lain. Benda gelap dapat terlihat oleh mata karena benda-benda tersebut memantulkan cahaya yang berasal dari sumber cahaya. Cahaya memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

1. Cahaya merambat menurut garis lurus.

Cahaya merupakan partikel-partikel yang sangat kecil dan bergerak sangat cepat dengan lintasan garis lurus. Cahaya memiliki kecepatan 300.000 km per detik. Garis-garis maya lurus yang menggambarkan cahaya disebut sinar cahaya. Kumpulan sinar-sinar cahaya akan membentuk berkas cahaya. Bayangan-bayangan dapat terjadi karena cahaya merambat lurus. Cahaya tidak dapat mencapai daerah di belakang benda.

2. Cahaya dapat dibiaskan.

Cahaya yang merambat dari suatu zat ke zat lain akan dibiaskan di bidang perbatasan. Pembiasan cahaya disebut juga pembelokan cahaya. Contoh peristiwa pembiasan adalah dasar kolam yang airnya jernih tampak lebih dangkal dari biasanya. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Karena cahaya yang datang dari zat yang renggang (udara) menuju zat yang lebih rapat (air kolam) akan dibiaskan mendekati garis normal sehingga dasar kolam tampak lebih dangkal.

3. Cahaya dapat menembus benda-benda bening.

Benda tembus pandang atau benda bening hampir seluruhnya mampu meneruskan cahaya yang diterimanya. Contoh benda tembus cahaya adalah gelas kaca, botol, toples, dan air. Tumbuhan dan hewan yang hidup di dalam air juga membutuhkan cahaya matahari untuk kehidupan mereka. Cahaya matahari dapat menembus air laut, air sungai, dan air kolam yang dalam, asalkan air tersebut bening.

4. Cahaya dapat dipantulkan.

Bila cahaya mengenai suatu benda maka terdapat dua kemungkinan peristiwa yang akan dialami oleh cahaya tersebut. Yang pertama adalah sebagian cahaya tersebut akan diteruskan ke dalam benda yang dikenainya. Sedangkan kemungkinan kedua adalah sebagian cahaya akan dipantulkan kembali.

Untuk mengetahui arah pemantulan cahaya dan sudut yang dibentuk, kita bisa menggunakan Hukum Snellius. Hukum Snellius atau hukum pemantulan cahaya menyatakan bahwa:1. Sudut datang sama dengan sudut pantul.2. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada sebuah bidang datar.

Semoga artikel yang membahas pengertian sumber cahaya, sifat-sifat cahaya, dan Hukum Snellius ini bisa membantu Anda dalam memperluas pengetahuan ilmu fisika.

benda-benda sumber cahaya

BAB I1.1.Latar Belakang MasalahMatahari Kita merupakan materi yang selalu bergolak, karena ledakan- ledakan yang selalu terjadi. Ledakan itu memancarkan cahayanya sampai di bumi. Ledakan- ledakan yang padam kelihatan sebagai bintik- bintik hitam yang di namakan bintik matahari. Bintik matahari itu hanya mungkin bisa kita lihat dengan alat yang di sebut dengan cermin matahari. Alat itu akan memantulkan gambar matahari yang telah di perbesar beberapa ribu kali dan di proyeksikan ke layar.Pasti kita sudah mengenal Alat untuk mengambil gambar , atau sering kita sebut dengan Camera, di mana alat tersebut bisa membuat dan mengambil gambar dengan bantuan cahaya. Dan dalam kehidupan sehari- hari, kita sangat sering berhubungan dengan cahaya, dimana seperti kalaw kita ingin melihat kita harus memerlukan adanya cahaya untuk dapat melihat benda atau objek yang ingin kita lihat, dan tentu kalaw tidak ada cahaya kita tidak akan dapat melihat, karena pada dasarnyaKita dapat melihat sebuah benda kalau ada cahaya yang datang dari benda itu dan masuk ke mata kita. Benda-benda yang dapat memancarkan cahayanya sendiri disebut sumber cahaya. Contohnya: sumber cahaya adalah Matahari, Lampu Pijar, lampu lilin, nyala api, kunang-kunang, dan lain-lain.Selain sumber cahaya, kita juga mengenal adanya benda gelap. Dimana Benda gelap adalah benda yang tidak dapat memancarkan cahayanya sendiri. Contoh benda gelap adalah meja, kursi, buku, pensil, dan lain-lain. Benda gelap dapat terlihat oleh mata karena benda-benda tersebut memantulkan cahaya yang berasal dari sumber cahaya.Maka dari itu kami dari kelompok satu ini mengangkat tema :Benda-Benda sumber cahaya dan Pemantul cahaya,supaya kita lebih memahami kenapa kita bisa melihat, dan kenapa kalaw di malam hari kalaw kita berada di dalam ruangan yang gelap tanpa cahaya sedikitpun pasti kita tidak akan dapat melihat.

2.2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah yang bisa kita ambil dalam makalah ini adalah di bawah ini, supaya pembahasan kita tidak keluar dari pokok bahasan.1.Apa yang di maksud dengan Cahaya2.Apakah yang di maksud Sumber cahaya itu dan contohnya3.Apakan yang di maksud dengan pemantulan cahaya dan Bagaimana proses pemantulannya.2.3. Tujuan MakalahAdapaun tujuan dari makalah dan pembahasan permasalahan ini adalah untuk :1.Untuk mengetahui Apa defensisi Cahaya2.Untuk Memngetahui meksud dari sumber cahaya dan contohnya3.Untuk mengetahui defenisi pemantulan cahaya dan Untuk mengetahui proses terjadinya pemantulannya

BAB IIPEMBAHASAN2.1. Defenisi CahayaCahaya menurut Newton (1643-1727) adalah : Terdiri dari partikel-partilkel ringan berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan kecepatan yang sangat tinggi.Menurut Huygens (1629-1695), cahaya adalah gelombang seperti bunyi. Perbedaan antara keduanya hanya pada frekuewensi dan panjang gelombang saja.Jadi cahaya secara umum adalah Jenis gelombang yang merambat tanpa memerlukan Medium. Sebagai contoh : Cahaya Matahari dapat sampai ke bumi walaupun melewati ruang hampa udara . Cahaya merupakan gelombang Elektromagnetik.Sedangkan kalaw kita berbicara tentang cahaya merupakan gelombang elektromagnetik ,maka Cahayaadalahenergiberbentukgelombang elekromagnetikyang kasatmatadenganpanjang gelombangsekitar 380750 nm. Pada bidangFisika, cahaya adalah Radiasi Elektromagnetik, baik denganpanjang gelombangkasat matamaupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebutfoton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebutspektrumkemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagaiwarna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutanoptika, merupakan area riset yang penting padafisikamodern.Studi mengenai Cahaya dimulai dengan munculnya eraoptika klasikyang mempelajari besaran optik seperti:intensitas,frekuensiataupanjang gelombang,polarisasidanfasecahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan denganpendekatan paraksialgeometris sepertirefleksidanrefraksi, dan pendekatan sifat optik fisisnya yaitu:interferensi,difraksi,dispersi,polarisasi. Masing-masing studi optika klasik ini disebut denganoptika geometris(geometrical optics) danoptika fisis(physical optics).Pada puncak optika klasik,cahayadidefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik dan memicu serangkaian penemuan dan pemikiran, sejak tahun 1838 olehMichael Faradaydengan penemuansinar katode, tahun 1859 denganteori radiasi massa hitamolehGustav Kirchhoff, tahun 1877Ludwig Boltzmannmengatakan bahwa statusenergisistem fisik dapat menjadi diskrit,teori kuantumsebagai model dariteori radiasi massa hitamolehMax Planckpada tahun 1899 dengan hipotesa bahwaenergiyang teradiasi dan terserap dapat terbagi menjadi jumlahan diskrit yang disebutelemen energi,E.Pada tahun 1905,Albert Einsteinmembuat percobaanefek fotoelektrik, cahaya yang menyinariatommengeksitasielektronuntuk melejit keluar dariorbitnya. Pada pada tahun 1924 percobaan olehLouis de Brogliemenunjukkanelektronmempunyai sifat dualitas partikel-gelombang, hingga tercetusteori dualitas partikel-gelombang.Albert Einsteinkemudian pada tahun 1926 membuatpostulatberdasarkanefek fotolistrik, bahwa cahaya tersusun darikuantayang disebutfotonyang mempunyai sifat dualitas yang sama. KaryaAlbert EinsteindanMax Planckmendapatkanpenghargaan Nobelmasing-masing pada tahun 1921 dan 1918 dan menjadi dasarteori kuantum mekanikyang dikembangkan oleh banyak ilmuwan, termasukWerner Heisenberg,Niels Bohr,Erwin Schrdinger,Max Born,John von Neumann,Paul Dirac,Wolfgang Pauli,David Hilbert,Roy J. Glauberdan lain-lain.Era ini kemudian disebut eraoptika moderndancahayadidefinisikan sebagai dualismegelombangtransversal elektromagnetik dan aliranpartikelyang disebutfoton. Pengembangan lebih lanjut terjadi pada tahun 1953 dengan ditemukannyasinarmaser, dansinarlaserpada tahun 1960. Era optika modern tidak serta merta mengakhiri eraoptika klasik, tetapi memperkenalkan sifat-sifat cahaya yang lain yaitudifusidanhamburan.

2.2.Defenisi Sumber Cahaya dan contoh benda - bendanyaSebagaimana Kita ketahui bahwa Kita dapat melihat sebuah benda kalau ada cahaya yang datang dari benda itu dan masuk ke mata kita. Benda-benda yang dapat memancarkan cahayanya sendiri disebut Sumber Cahaya. Contoh sumber cahaya adalah Matahari, Lampu Pijar, Lampu lilin, nyala api, kunang-kunang, dan lain-lain.a.MatahariMatahari merupakan Benda Sumber cahaya yang memancarkan sinarnya sendiri, dan Matahari juga merupakan pusat tata surya dengan suhu 6.000 Kelvin. Sumber kalor dimatahari merupakan hasil reaksi fusi atam hidrogen. Matahari adalah sebuah bintang yang terdekat dari bumi. Jarak rata rata bumi ke matahari adalah 149.600.000 Km.Jarak ini disebut satu satuan astronomi (SA atau AU = Astronomical Unit).b.Lampu PijarLampu pijaradalah sumbercahayabuatan yang dihasilkan melalui penyaluranarus listrikmelaluifilamenyang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibatteroksidasi.Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan tersedia untuk tegangan (voltase) kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt hingga 300 volt. Energilistrikyang diperlukan lampu pijar untuk menghasilkan cahaya yang terang lebih besar dibandingkan dengan sumber cahaya buatan lainnya sepertilampu pendardandiode cahaya, maka secara bertahap pada beberapa negara peredaran lampu pijar mulai dibatasi.Di samping memanfaatkan cahaya yang dihasilkan, beberapa penggunaan lampu pijar lebih memanfaatkan panas yang dihasilkan, contohnya adalah pemanas kandangayam, danpemanas inframerahdalam proses pemanasan di bidang industri.

c.Kunang-KunangKunang-kunangadalah sejenis serangga yang dapat mengeluarkan cahaya yang jelas terlihat saat malam hari. Cahaya ini dihasilkan oleh "sinar dingin" yang tidak mengandungultravioletmaupun sinarinframerahdan memiliki panjang gelombang 510 sampai 670nanometer, dengan warna merah pucat, kuning, atau hijau, denganefisiensi sinarsampai 96%.Kunang-kunang termasuk dalam golonganLampyridaeyang merupakanfamiliadalamordokumbangColeoptera. Ada lebih dari 2000spesieskunang-kunang, yang dapat ditemukan di daerah empat musim dantropisdi seluruh dunia. Banyak sepesies ini yang ditemukan dirawaatauhutanyang basah dimana tersedia banyak persediaan makanan untuklarvanya.Kunang-kunang, yang memancarkan sinar untuk saling mengenali atau untuk memberi tanda kawin, menggunakan panjang gelombang sinar yang berbeda, tergantung pada spesiesnya. Selain itu, pada beberapa spesies, kunang-kunang jantan yang mula-mula menyorotkan sinar untuk menarik sang betina, sementara pada spesies lainnya, sang betina yang memanggil. Sebagian kunang-kunang menggunakan cahaya mereka untuk mempertahankan diri. Mereka mengeluarkan sinar sebagai tanda pada musuh bahwa mereka bukan makanan yang lezat.Bagi kunang-kunang kelompok Photuris, cahaya mereka berperan pula dalam perburuan. Betina jenis ini dapat meniru kerlipan sinyal cahaya yang dipancarkan betina jenis lain, misalnya Photuris. Dengan sinyal cahaya palsu ini, kunang-kunang jantan jenis Photuris pun terjebak dan dimakan oleh Photuris betina.Cahaya kunang-kunang berperan pula sebagai tanda peringatan, untuk memperingatkan antar-sesama jenisnya tentang ancaman bahaya, maupun peringatan bagi serangga dan burung pemangsa agar tidak memakannya. Sebab, zat pemicu pembentukan cahaya kunang-kunang berasa pahit. Kalaupun ada serangga pemangsa yang nekad, mereka biasanya memakan tubuh kunang-kunang dari bagian kepala, terus hingga ke bagian belakang, kecuali bagian perut yang tidak dimakannya.2.3. Pemantulan Cahaya dan ProsesnyaRefleksiataupemantulanadalah perubahan arah rambatcahayake arah sisimediumasalnya, setelah menumbukantarmukaduamedium.Refleksi pada eraOptik Geometrisdijabarkan denganhukum refleksiyaitu: Sinarinsiden,sinarrefleksi dan sumbu normalantarmukaada pada satu bidang yang sama Sudut yang dibentuk antara masing-masingsinarinsiden dansinarrefleksi terhadap sumbu normal adalah sama besar. Jarak tempuhsinarinsiden dansinarrefleksi bersifatreversible.

Bila cahaya mengenai suatu benda maka terdapat dua kemungkinan peristiwa yang akan dialami oleh cahaya tersebut. Yang pertama adalah sebagian cahaya tersebut akan diteruskan ke dalam benda yang dikenainya. Sedangkan kemungkinan kedua adalah sebagian cahaya akan dipantulkan kembali.Untuk mengetahui arah pemantulan cahaya dan sudut yang dibentuk, kita bisa menggunakan Hukum Snellius. Hukum Snellius atau hukum pemantulan cahaya menyatakan bahwa:1. Sudut datang(i)sama dengan sudut pantul (rp).2. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada sebuah bidang datar.Pemantulan cahaya dapat di selidiki dengan cermin , ada dua jenis cermin , yaitu cermin datar dan cermin lengkung.a.Cermin datarSifat-Sifat bayangan pada cermin datar adalah sebagai berikutMaya .Tegak dan sama besar dengan bendanya ( perbesar = 1)Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.Bayangan menghadap benda saling berlawanan . sisi kanan benda menjadi sisi kiri bayangan , sedangkan sisi kiri benda menjadi sisi kanan bayangan.M ===1Keterangan :M = Perbesaranh = Tinggi Benda (cm)h = Tinggi Bayangan (cm )S = jarak benda (cm )S =Jarak bayangan ( cm )b.Pemantulan pada Cermin lengkung ( Sferik )Cermin lengkung terdiri dari 2 macam yaitu : cermin cekung dan cermin cembung. Sifat- sifat jalannya sinar pada dua cermin tersebut berbeda.1.Cermin cekung ( Konkaf )Sinar- sinar istimewa pada cermin cekung adalaha.Sinar datang sejajar sumbu utama cermin akan di pantulkan melalui titik fokusF.b.Sinar datang melalui titik fokus (F) akan di pantulkan sejajar sumbu utama .c.Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan(C) dipantulkan kembali melalui titik pusat lengkung tersebut.2.Cermin cembung ( Konveks )Sinar sinar istimewa pada cermin cembung adalah sebagai berikut :a.Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah olah dari titik fokus ( F )b.Sinar yang datang menuju titik fokus ( F ) di pantulkan sejajar sumbu utama .c.Sinar yang emnuju titik pusat kelengkungan cermin M dipantulkan seolah olah berasal dari titik pusat kelengkungan tersebut.

BAB IIIPENUTUP3.1KesimpulanCahaya menurut Newton (1643-1727) adalah : Terdiri dari partikel-partilkel ringan berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan kecepatan yang sangat tinggi.Menurut Huygens (1629-1695), cahaya adalah gelombang seperti bunyi. Perbedaan antara keduanya hanya pada frekuewensi dan panjang gelombang saja.Jadi cahaya secara umum adalah Jenis gelombang yang merambat tanpa memerlukan Medium. Sebagai contoh : Cahaya Matahari dapat sampai ke bumi walaupun melewati ruang hampa udara. Cahaya merupakan gelombang Elektromagnetik.Benda-benda yang dapat memancarkan cahayanya sendiri disebut Sumber Cahaya. Contoh sumber cahaya adalah Matahari, Lampu Pijar, Lampu lilin, nyala api, kunang-kunang, dan lain-lain.d.MatahariMatahari merupakan Benda Sumber cahaya yang memancarkan sinarnya sendiri, dan Matahari juga merupakan pusat tata surya dengan suhu 6.000 Kelvin. Sumber kalor dimatahari merupakan hasil reaksi fusi atam hidrogen. Matahari adalah sebuah bintang yang terdekat dari bumi. Jarak rata rata bumi ke matahari adalah 149.600.000 Km.Jarak ini disebut satu satuan astronomi (SA atau AU = Astronomical Unit).e.Lampu PijarLampu pijaradalah sumbercahayabuatan yang dihasilkan melalui penyaluranarus listrikmelaluifilamenyang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibatteroksidasi.Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan tersedia untuk tegangan (voltase) kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt hingga 300 volt. Energilistrikyang diperlukan lampu pijar untuk menghasilkan cahaya yang terang lebih besar dibandingkan dengan sumber cahaya buatan lainnya sepertilampu pendardandiode cahaya, maka secara bertahap pada beberapa negara peredaran lampu pijar mulai dibatasi.Di samping memanfaatkan cahaya yang dihasilkan, beberapa penggunaan lampu pijar lebih memanfaatkan panas yang dihasilkan, contohnya adalah pemanas kandangayam, danpemanas inframerahdalam proses pemanasan di bidang industri.f.Kunang-KunangKunang-kunangadalah sejenis serangga yang dapat mengeluarkan cahaya yang jelas terlihat saat malam hari. Cahaya ini dihasilkan oleh "sinar dingin" yang tidak mengandungultravioletmaupun sinarinframerahdan memiliki panjang gelombang 510 sampai 670nanometer, dengan warna merah pucat, kuning, atau hijau, denganefisiensi sinarsampai 96%.Kunang-kunang termasuk dalam golonganLampyridaeyang merupakanfamiliadalamordokumbangColeoptera. Ada lebih dari 2000spesieskunang-kunang, yang dapat ditemukan di daerah empat musim dantropisdi seluruh dunia. Banyak sepesies ini yang ditemukan dirawaatauhutanyang basah dimana tersedia banyak persediaan makanan untuklarvanya.Refleksiataupemantulanadalah perubahan arah rambatcahayake arah sisimediumasalnya, setelah menumbukantarmukaduamedium.Refleksi pada eraOptik Geometrisdijabarkan denganhukum refleksiyaitu: Sinarinsiden,sinarrefleksi dan sumbu normalantarmukaada pada satu bidang yang sama Sudut yang dibentuk antara masing-masingsinarinsiden dansinarrefleksi terhadap sumbu normal adalah sama besar. Jarak tempuhsinarinsiden dansinarrefleksi bersifatreversible.Pemantulan cahaya dapat di selidiki dengan cermin , ada dua jenis cermin , yaitu cermin datar dan cermin lengkung.c.Cermin datarSifat-Sifat bayangan pada cermin datar adalah sebagai berikutMaya .Tegak dan sama besar dengan bendanya ( perbesar = 1)Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.Bayangan menghadap benda saling berlawanan . sisi kanan benda menjadi sisi kiri bayangan , sedangkan sisi kiri benda menjadi sisi kanan bayangan.M ===1Keterangan :M = Perbesaranh = Tinggi Benda (cm)h = Tinggi Bayangan (cm )S = jarak benda (cm )S =Jarak bayangan ( cm )d.Pemantulan pada Cermin lengkung ( Sferik )Cermin lengkung terdiri dari 2 macam yaitu : cermin cekung dan cermin cembung. Sifat- sifat jalannya sinar pada dua cermin tersebut berbeda.3.Cermin cekung ( Konkaf )Sinar- sinar istimewa pada cermin cekung adalahd.Sinar datang sejajar sumbu utama cermin akan di pantulkan melalui titik fokusF.e.Sinar datang melalui titik fokus (F) akan di pantulkan sejajar sumbu utama .f.Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan(C) dipantulkan kembali melalui titik pusat lengkung tersebut.4.Cermin cembung ( Konveks )Sinar sinar istimewa pada cermin cembung adalah sebagai berikut :d.Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah olah dari titik fokus ( F )e.Sinar yang datang menuju titik fokus ( F ) di pantulkan sejajar sumbu utama .f.Sinar yang emnuju titik pusat kelengkungan cermin M dipantulkan seolah olah berasal dari titik pusat kelengkungan tersebut.