Top Banner
BAB II PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN ALAMI Pada prinsipnya rancangan yang diciptakan harus dapat memecahkan masalah-masalah pencahayaan dan pengudaraan secara tepat dan logis (kapan alami dan kapan buatan). Tapi sesuai dengan kondisi umum negara Indonesia (beriklim tropis), diusahakan seoptimal mungkin memanfaatkan pencahayaan dan pengudaraan alami. Penerapan cara mekanis/buatan sebaiknya dalam hal darurat saja a.l. : 1. Sinar matahari tidak cukup 2. Sinar matahari tidak boleh masuk karena suatu fungsi. 3. Matahari tidak ada. 4. Diperlukan “permainan cahaya” (r. pameran, r. peragaan koleksi museum). Sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan terdiri atas beberapa unsur : 1. Sinar matahari langsung berasal 1
15

Pencahayaan Alami

Dec 06, 2015

Download

Documents

Rheiyana Mirza

arsitektur
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pencahayaan Alami

BAB II

PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN ALAMI

Pada prinsipnya rancangan yang diciptakan harus dapat memecahkan masalah-

masalah pencahayaan dan pengudaraan secara tepat dan logis (kapan alami dan

kapan buatan).

Tapi sesuai dengan kondisi umum negara Indonesia (beriklim tropis), diusahakan

seoptimal mungkin memanfaatkan pencahayaan dan pengudaraan alami.

Penerapan cara mekanis/buatan sebaiknya dalam hal darurat saja a.l. :

1. Sinar matahari tidak cukup

2. Sinar matahari tidak boleh masuk karena suatu fungsi.

3. Matahari tidak ada.

4. Diperlukan “permainan cahaya”

(r. pameran, r. peragaan koleksi museum).

Sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan terdiri atas beberapa unsur :

1. Sinar matahari langsung berasal

2. Dari pantulan awan dari langit

3. Sinar matahari refleksi luar

4. Sinar matahari refleksi dalam :

dari benda-benda dekat sekitar bangunan, elemen ruangan termasuk :

tanah halaman, rumput, pohon/tanaman, perkerasan dsb yang terpantul ke

bagian bangunan, lalu terpantul ke bidang kerja (setinggi 75 cm dari

lantai).

1

Page 2: Pencahayaan Alami

Titik Tolak Perhitungan

Angka-angka menunjukkan prosentasi dari perbandingan porsi antara sinar

langsung dengan sinar pantul/bias.

Ternyata peranan sinar pantul / bias makin besar dibandingkan peranan sinar

langsung.

II.1 Sinar Matahari Langit dan Sinar Pantul

Yang perlu diperhatikan untuk dimanfaatkan adalah sinar pantul, sebab

sinar matahari langit terkait dengan panas yang erat terkait dengan sinar pantul

adalah :

- permukaan bidang tanah,

- langit-langit (plafond)

2

Page 3: Pencahayaan Alami

Tabel 1.1 Angka pantul dari bidang tanah :

- rumput / grass 6 %

- pepohonan / vegetation 25 %

- tanah / earth 7 %

- beton / concrate 55 %

- marmer putih / white marble 45 %

- bata merah / red brick 30 %

- gravel 13 %

- aspal 7 %

- permukaan dicat putih 75 %

- permukaan putih (lama) 55 %

- salju 75 %

Padat - putih

3

Page 4: Pencahayaan Alami

Untuk bangunan rendah sinar pantul dari bidang tanah menyumbang hampir 50%

terangnya pencahayaan dalam ruangan. Tapi dalam keadaan mendung (over cast)

akan mengecil menjadi 10 – 25%

Tabel :

Besarnya sumbangan penerangan yang diberikan oleh sinar pantul bidang tanah

kepada penerangan bangunan.

4

Page 5: Pencahayaan Alami

5

Page 6: Pencahayaan Alami

6

Page 7: Pencahayaan Alami

7

Page 8: Pencahayaan Alami

8

Page 9: Pencahayaan Alami

9

Page 10: Pencahayaan Alami

10

Page 11: Pencahayaan Alami

11

Page 12: Pencahayaan Alami

12