Top Banner
Penanganan Pasca panen Alpukat Firman Agung Satria
13

Penanganan Pasca Panen Alpukat

Nov 11, 2015

Download

Documents

alpukat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Penanganan Pasca panen Alpukat

Penanganan Pasca panen AlpukatFirman Agung SatriaPasca PanenPencucianPencucian dimaksudkan untuk menghilangkan segala macam kotoran yang menempel sehingga mempermudah penggolongan atau penyortiran. Cara pencucian tergantung pada kotoran yang menempel.PenyortiranPenyortiran buah dilakukan sejak masih berada di tingkat petani, dengan tujuan memilih buah yang baik dan memenuhi syarat, buah yang diharapkan adalah yang memiliki ciri sebagai berikut:1. Tidak cacat, kulit buah harus mulus tanpa bercak.2. Cukup tua tapi belum matang.3. Ukuran buah seragam. Biasanya dipakai standar dalam 1 kg terdiri dari 3 buah atau berbobot maksimal 400 g.4. Bentuk buah seragam. Pesanan paling banyak adalah yang berbentuk lonceng. Buah yang banyak diminta importir untuk konsumen luar negeri adalah buah alpukat yang dagingnya berwarna kuning mentega tanpa serat. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, semua syarat tadi tidak terlalu diperhitungkan.

Grading dan StandartisasiGrading adalah pemilahan berdasarkan kelas kualitas. Biasanya dibagi dalam kelas 1, kelas 2, kelas 3 dan seterusnya. Tujuan dari tindakan grading ini adalah untuk memberikan nilai lebih (harga yang lebih tinggi) untuk kualitas yang lebih baik. Untuk buah alpukat, berdasarkan beratnya dapat digolongkan dalam 3 macam ukuran, yaitu:a) Alpukat besar: 451 550 gram/ buahb) Alpukat sedang : 351 450 gram/ buahc) Alpukat kecil : 250 350 gram/ buah

Standarisasi merupakan ketentuan mengenai kualitas atau kondisi komoditas berikut kemasannya yang dibuat untuk kelancaran tataniaga/pemasaranTabel standar mutuKriteria mutuMutu IMutu IIKesamaan sifat varietasSeragamSeragamTingkat ketuaanTua, tidak terlalu matangTua, tidak terlalu matangBentukNormalKurang NormalTingkat kekerasanKerasKerasUkuranSeragamKurang seragamTingkat kerusakanmaksimum (%)5,010,0Kadar kotoran1,02,0Tingkat pembusukanmaksimum (%)BebasBebasPemeraman dan PenyimpananAlpukat baru dapat dikonsumsi bila sudah masak. Untuk mencapai tingkat kemasan ini diperlukan waktu sekitar 7 hari setelah petik (bila buah dipetik pada saat sudah cukup ketuaannya). Bila tenggang waktu tersebut akan dipercepat, maka buah harus diperam terlebih dulu. Untuk keperluan ekspor, tidak perlu dilakukan pemeraman karena tenggang waktu ini disesuaikan dengan lamanya perjalanan untuk sampai di tempat tujuan. Cara pemeraman alpukat masih sangat sederhana. Pada umumnya hanya dengan memasukkan buah ke dalam karung goni, kemudian ujungnya diikat rapat. Setelah itu karung diletakkan di tempat yang kering dan bersih.

Pengemasan dan PengangkutanKemasan adalah wadah/tempat yang digunakan untuk mengemas suatu komoditas. Kemasan untuk pasar lokal berbeda dengan yang untuk diekspor. Untuk pemasaran di dalam negeri, buah alpukat dikemas dalam karung-karung plastik/keranjang, lalu diangkut dengan menggunakan truk. Sedangkan kemasan untuk ekspor berbeda lagi, yaitu umumnya menggunakan kotak karton berkapasitas 5 kg buah alpukat. Sebelum dimasukkan ke dalam kotak karton, alpukat dibungkus kertas tissue, kemudian diatur sususannya dengan diselingi penyekat yang terbuat dari potongan karton.

Proses Pengangkutan

Contoh pengemasan dalam negeri

Contoh pengemasan luar negeri

Produk yang sisa sortasi

Kerusakan AlpukatKerusakan BiologiKerusakan biologis pada bahan nabati seperti buah-buahan dan sayuran disebabkan oleh adanya respirasi, produksi etilen, transpirasi, dan faktor morfologis atau anatomis, serta suhu atau cahaya yang berlebihan, dan kerusakan patologis atau kerusakan fisik.

Sekian dan Terima Kasih