Top Banner
82 KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015 PEMISAHAN HIDROSOL HASIL PENYULINGAN MINYAK ATSIRI DENGAN METODE ELEKTROLISIS UNTUK MENINGKATKAN RENDEMEN MINYAK Ahmad Said, Retno Harti, Arief Dharmawan, Tasyrifatur Rahmah Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia RINGKASAN Hidrosol adalah produk samping distilasi minyak atsiri. Dalam dunia industri, keberadaan hidrosol tidaklah diperhatikan untuk rendemen minyaknya. Hidrosol merupakan cairan emulsi dari minyak yang terikat oleh molekul air. Dalam penelitian ini, hidrosol dipisahkan dengan tujuan untuk mendapatkan minyak yang dapat meningkatkan rendemen minyak atsiri. Pemisahan hidrosol dilakukan dengan metode elektrolisis. Dengan adanya elektron yang mengalir dari anoda, diharapkan agar tegangan antarmuka dari minyak dan air dalam hidrosol dapat terpisahkan. Metode elektrolisis dilakukan kimia minyak hasil elektrolisis. Minyak hasil distilasi diuji dengan GC-MS untuk dijadikan sebagai pembanding/standar. Elektrolisis hidrosol dilakukan dengan 3 (tiga) variabel, yakni jenis elektroda, waktu elektrolisis, dan besar tegangan. Optimasi dilakukan dari perlakuan eletrolisis hidrosol yang optimal. Minyak hasil elektrolisis diuji kembali dengan GC-MS dan dibandingkan dengan standar untuk melihat kualitasnya. Hasil elektrolisis menyatakan bahwa jenis elektroda yang paling baik adalah seng. Waktu elektrolisis optimal dengan menggunakan seng terjadi pada waktu 60 menit dengan besar tegangan 20V. Minyak hasil elektrolisis dengan elektroda seng hasil optimasi memberikan kualitas minyak yang lebih baik dari minyak hasil distilasinya. Hal ini dinyatakan secara kuat dari kadar patchouli alcohol dalam minyak hasil elektrolisis yaitu 36,40%, sedangkan dalam minyak hasil distilasi yakni 33,46%. Kadar patchouli alcohol mengalami kenaikan hingga 0,08%. Kata kunci: hidrosol, minyak atsiri, rendemen, elektrolisis
13

PEMISAHAN HIDROSOL HASIL PENYULINGAN MINYAK ATSIRI …

Oct 02, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PEMISAHAN HIDROSOL HASIL PENYULINGAN MINYAK ATSIRI …

82

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

PEMISAHAN HIDROSOL HASIL PENYULINGAN MINYAKATSIRI DENGAN METODE ELEKTROLISIS UNTUK

MENINGKATKAN RENDEMEN MINYAK

Ahmad Said, Retno Harti, Arief Dharmawan, Tasyrifatur Rahmah

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Islam Indonesia

RINGKASANHidrosol adalah produk samping distilasi minyak atsiri. Dalam dunia industri,

keberadaan hidrosol tidaklah diperhatikan untuk rendemen minyaknya. Hidrosolmerupakan cairan emulsi dari minyak yang terikat oleh molekul air. Dalampenelitian ini, hidrosol dipisahkan dengan tujuan untuk mendapatkan minyakyang dapat meningkatkan rendemen minyak atsiri.

Pemisahan hidrosol dilakukan dengan metode elektrolisis. Dengan adanyaelektron yang mengalir dari anoda, diharapkan agar tegangan antarmuka dariminyak dan air dalam hidrosol dapat terpisahkan. Metode elektrolisis dilakukan

kimia minyak hasil elektrolisis. Minyak hasil distilasi diuji dengan GC-MS untukdijadikan sebagai pembanding/standar. Elektrolisis hidrosol dilakukan dengan3 (tiga) variabel, yakni jenis elektroda, waktu elektrolisis, dan besar tegangan.Optimasi dilakukan dari perlakuan eletrolisis hidrosol yang optimal. Minyak hasilelektrolisis diuji kembali dengan GC-MS dan dibandingkan dengan standaruntuk melihat kualitasnya.

Hasil elektrolisis menyatakan bahwa jenis elektroda yang paling baik adalahseng. Waktu elektrolisis optimal dengan menggunakan seng terjadi pada waktu60 menit dengan besar tegangan 20V. Minyak hasil elektrolisis dengan elektrodaseng hasil optimasi memberikan kualitas minyak yang lebih baik dari minyakhasil distilasinya. Hal ini dinyatakan secara kuat dari kadar patchouli alcoholdalam minyak hasil elektrolisis yaitu 36,40%, sedangkan dalam minyak hasildistilasi yakni 33,46%. Kadar patchouli alcohol mengalami kenaikan hingga0,08%.

Kata kunci: hidrosol, minyak atsiri, rendemen, elektrolisis

Page 2: PEMISAHAN HIDROSOL HASIL PENYULINGAN MINYAK ATSIRI …

83

Pemisahan Hidrosol Hasil .........................Ahmad, Retno, Arief, Tasyrifatur.

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam proses penyulinganatau produksi minyak atsiri, realita-nya tidak saja menghasilkan pro-duk utama. Ada produk sam-ping yang dihasilkan dari prosespenyulingan, yaitu hidrosol. Hidro-sol adalah larutan emulsi air yangmengikat minyak atsiri, sehinggaterbentuk campuran yang sem-purna (homogen). Mayoritas pro-dusen minyak atsiri tidak meman-faatkan hidrosol yang dihasilkan.Alasannya adalah karena hidro-sol tidak dapat digunakan se-bagai rendemen minyak atsiri da-lam pemasaran. Intensitas hidro-sol yang dihasilkan bahkan me-lebihi intensitas kadar minyakyang diperoleh. Hal ini cukupmeresahkan para produsen min-yak atsiri. Selain itu, hidrosolyang terbuang ke perairan justruakan menimbulkan masalah ba-ru, seperti meningkatnya nilai ke-butuhan oksigen kimiawi (ChemicalOxygen Demand/COD). Oleh ka-rena itu, perlakuan lain terhadaphidrosol yaitu menjadikannya se-bagai larutan yang terpisah kem-bali antara air dan minyaknya.

Melihat permasalahan terse-but, kami mengemukakan sebuahsolusi untuk memisahkan minyakdari hidrosol. Metode yang diguna-kan adalah elektrolisis. Hal inidilakukan untuk memperbesar

gaya tolak minyak terhadap ikat-an hidrasi. Pengetahuan ten-tang keterikatan air denganmembran dan permukaan protein

dijadikan hipotesis terhadap larutanair yang bercampur dengan minyak.Dengan teknologi elektrolisis ini,diharapkan air dapat terpisah dariminyak dalam hidrosol, sehinggaminyak dapat diambil dan dapatmeningkatkan rendemen minyakpenyulingan.

Teknologi elektrolisis tersebutsangat berguna karena mampumengalirkan elektron yang dapatmemutuskan tegangan antarmukadan surfaktan yang menjadi pengikatair dan minyak. Surfaktan yangterputus akan membuat minyaklepas dari ikatan hidrasi dan naik kepermukaan dengan meninggikantegangan permukaannya, semen-tara air akan turun ke lapisanbawah. Hal ini disebabkan mas-sa jenis minyak lebih rendahdaripada massa jenis air. Olehkarena itu, elektrolisis dapat di-jadikan sebagai solusi untuk me-manfaatkan hidrosol yang dapatmeningkatkan rendemen minyakdan meningkatkan kesejahteraanhidup para pekerja di industriminyak atsiri.

1.2 Perumusan MasalahRumusan masalah berdasar-

kan latar belakang yang telahdiuraikan yaitu:

Page 3: PEMISAHAN HIDROSOL HASIL PENYULINGAN MINYAK ATSIRI …

84

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

1. Bagaimana cara memisahkan min-yak dari hidrosol hasil penyulinganminyak atsiri dengan metode elek-

1.3 Tujuan ProgramAdapun tujuan program yang

ingin dicapai adalah:1. Untuk mengetahui cara pemisahan

minyak dari hidrosol hasil penyu-lingan minyak atsiri dengan metode

1.4 Luaran yang DiharapkanLuaran yang diharapkan dari

program ini yaitu artikel ilmiahyang dapat dipublikasikan di jurnalnasional ataupun internasional danhak paten dari teknik pemisahanhidrosol menggunakan metodeelektrolisis yang masih merupakanteknik orisinil.

1.1 Kegunaan ProgramKegunaan yang dapat

diperoleh yaitu:1. Bagi Masyarakat

a. Dapat meningkatkan rende-men minyak atsiri

b. Dapat meningkatkan kese-jahteraan masyarakat penyul-ing minyak atsiri khususnya

2. Bagi Mahasiswaa. Menambah pengetahuan men-

genai proses pemisahan min-yak dari hidrosol hasil penyul-ingan minyak atsiri

b. Menambah pengetahuan ter-kait aplikasi teknik elektrolisis

TINJAUAN PUSTAKA2.1 Minyak Atsiri

Minyak atsiri lazim jugadikenal dengan nama minyakmudah menguap atau minyakterbang (Sastrohamidjojo,2004). Wujud dari minyakatsiri adalah cairan. Beberapatanaman mengandung minyakatsiri pada bagian–bagiannya,seperti pada daun, batang,akar, kulit, buah, biji, ataupunbunganya. Jenis–jenis minyak

dua kelompok (Sastrohamidjojo,2004). Kelompok pertama adalahminyak atsiri yang bersifat dapatdipisahkan menjadi penyusunmurninya dengan mudah, sepertiminyak sereh, minyak permen,minyak daun cengkeh, danminyak nilam. Kelompok keduabersifat sukar dipisahkan menjadipenyusun murninya, biasanyadapat langsung digunakan sebagaipewangi.

Karakterisitik dari minyakatsiri atau minyak eteris darisemua sumber tanaman memiliki

Sifat minyak atsiri mudah menguappada suhu kamar. Rasanya getirdan berbau wangi sesuai denganbau tanaman penghasilnya.Minyak atsiri larut dalam pelarutorganik dan tidak larut dalam air(Sudaryani dan Sugiharti, 1990).

Hobir dan Nuryani (2003)

Page 4: PEMISAHAN HIDROSOL HASIL PENYULINGAN MINYAK ATSIRI …

85

Pemisahan Hidrosol Hasil .........................Ahmad, Retno, Arief, Tasyrifatur.

menyatakan bahwa minyakatsiri digunakan dalam berbagaiindustri parfum, kosmetik,makanan, minuman, dan obat-obatan. Produk dari industritersebut jenisnya sangat banyak,tetapi kuantitas minyak atsiri bagisetiap produk relatif sangat kecil.Namun terdapat banyak hal yangdapat mempengaruhi rendemenminyak atsiri, seperti perlakuanpaska panen (Yusran dan Wiratno,2001), penyimpanan daun danvolume air penyulingan (Khabibi,2011), fermentasi bahan dasar(Setiawan, 2007), dan juga dapatdisebabkan oleh hidrosol.

2.2 HidrosolDalam proses penyulingan

minyak atsiri, dihasilkan dua macamcairan destilat, yaitu minyak danhidrosol. Hidrosol adalah cairanminyak atsiri yang bercampurdengan air secara kuat denganair sehingga warnanya mulai darikuning hingga mendekati jernih.Di dalam hidrosol juga terdapatkomponen-komponen penyusunminyak atsiri, seperti hidrokarbon,oksida, eter, ester, dan terpen.

Sebagian besar industri kecildan menengah, membuanghidrosol yang dihasilkan karenahidrosol dilihat kurang bermanfaatdalam rendemen minyak atsiri.Penelitian terkait hidrosol masihdapat dikatakan sangat sedikit.

Hidrosol adalah cairan emulsiyang berupa minyak terikat air.Pemisahan kedua zat cair dapatdilakukan dengan memperhatikantegangan permukaan dan tegang-an antarmuka dari kedua zat cairtersebut. Tegangan permukaanadalah gaya persatuan panjang ya-ng harus dikerjakan dengan sejajarpermukaan untuk mengimbangigaya tarikan ke arah dalam padazat cair, sedangkan teganganantarmuka yaitu gaya persatuanpanjang yang terdapat padaantarmuka dua fase cairan yangtidak bercampur. Besar teganganpermukaan ditentukan oleh be-sarnya berat jenis. Teganganpermukaan air lebih besar daripadaminyak karena berat jenis air lebihbesar daripada minyak. Berat jenisair sebesar 1 g/mL, sedangkanberat jenis minyaksecara umumsekitar 0,8 g/mL. Gaya kohesiantarmolekul air lebih kuat, sehing-ga air akan berada di bagianbawah. Sementara itu, teganganantarmuka akan lebih kecil daritegangan permukaan. Peritiwaini terjadi karena gaya adhesiantara dua fase cairan yang tidakbercampur lebih besar.

Dengan pelajaran dari keter-tarikan air dengan membran danpermukaan protein yang bersifat

hipotesis terhadap larutan airyang bercampur dengan minyak.

Page 5: PEMISAHAN HIDROSOL HASIL PENYULINGAN MINYAK ATSIRI …

86

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

Seperti percobaan Irvind Langmuir,untuk melakukan dehidrasi suatu

lapisan yang terikat kuat dari

sungguh-sungguh melawan gayahidrasi tersebut. Untuk melawangaya hidrasi tersebut, salah satu-nya diusahakan dengan elektro-lisis, yaitu perubahan energi listrikmenjadi energi kimia. Denganteknologi ini, diharapkan air da-pat terpisah dari minyak dalamhidrosol, sehingga minyak dapatdiambil dan dapat meningkatkanrendemen minyak penyulingan.

2.3.3 ElektrolisisElektrolisis adalah sebuah

peristiwa penguraian elektrolitoleh arus listrik searah (DC). Selelektrolisis tidak terjadi secarapsontan, sehingga membutuhkanenergi dari luar untuk untuk men-dapatkan elektron (Brad, 1999).Dalam hal ini, energi luar yangdiberikan adalah energi listrik.Di dalam teknik elektrolisis, ter-dapat elektroda. Elektroda ada-lah suatu sistem dua fase yangdapat menghantarkan elektrolitdan ionik (Rivai, 1995). Elektrodapositif dapat dikatakan sebagaianoda, sedangkan elektroda ne-gatif disebut katoda (Svehla,1985). Proses elektrolisis akanberlangsung dengan perpindahanelektron dari anoda ke katoda.

Proses elektrolisis yang da-pat menghantarkan listrik danmengeluarkan elektron, diharapkanmampu memperkecil gaya adhesikedua cairan yang bercampur.Ketika gaya adhesi mengecil, gayakohesi akan meningkat. Akhirnya,tegangan antarmuka tidak akanterjadi dan hanya terjadi teganganpermukaan, sehingga minyak akanberpisah dari air. Minyak yangterpisah akan berada di lapisanatas karena bobot jenisnya lebihkecil daripada bobot jenis air.

METODE PENDEKATANMetode yang digunakan adalah

melalui pendekatan empirik denganmelakukan uji di dalam laboratoriumterhadap objek yang diteliti.

3.1 Alat dan Bahan yang DiperlukanAlat dan bahan yang digunakan

yaitu electro analyzer, kabel jumper,seperangkat alat gelas, dan seperangkat

Massa (Gas Chromatography-MassSpectroscopy/GC-MS), minyak atsirihasil penyulingan, hidrosol hasilpenyulingan minyak atsiri, tembaga,seng, dan karbon.

3.2 Tahapan Penelitian

Utama Minyak AtsiriMinyak atsiri hasil penyu-

lingan dianalisis terlebih dahulumenggunakan GC-MS. Tujuannya

Page 6: PEMISAHAN HIDROSOL HASIL PENYULINGAN MINYAK ATSIRI …

87

Pemisahan Hidrosol Hasil .........................Ahmad, Retno, Arief, Tasyrifatur.

adalah untuk mengetahui kadarsenyawa kimia utama penyusunminyak atsirinya untuk dijadikansebagai standar dan pembandingdari minyak hasil pemisahandalam hidrosol.

3.2.2 Elektrolisis Hidrosol

3.2.2.1 Pengaruh Elektroda,Waktu Elektrolisis,dan Tegangan

Hidrosol sebanyak 250mLdielektrolisis dengan meng-gunakan tiga variabel bebasyaitu elektroda, waktu elek-trolisis, dan besar tegangan.Elektroda yang digunakanyaitu elektroda tembaga, seng,dan karbon. Waktu elektrolisisdimulai dari 10 sampai 120menit dengan selang waktu 10menit. Sementara itu, tegangandivariasikan dengan besar 5sampai 30 Volt dengan selangwaktu 5 Volt. Tujuannya adalahuntuk mengetahui hasil optimaldari ketiga jenis variabel bebasyang diuji.

3.2.2.2 Optimasi ElektrolisisHidrosol

Hasil optimum yang diperolehdari pengujian elektrolisis padapengaruh jenis elektroda, waktuelektrolisis, dan besar tegangan,dioptimasi dengan cara mengujikembali perlakuan elektrolisisoptimum pada hasil pemisahanminyak yang optimum.

Tujuannya adalah untuk mem-buktikan kondisi optimum padaelektrolisis hidrosol yang dapatmenghasilkan minyak dalamjumlah lebih banyak dan baik.

Kimia Utama Minyak HasilElektrolisisMinyak yang diperoleh

dari hasil optimasi pemisahanhidrosol dengan teknik elek-trolisis, dianalisis mengguna -kan GC-MS untuk mengiden-

minyak atsirinya. Hasilnyadibandingkan dengan datastandar minyak atsiri asli melaluikadar senyawa utamanya.Minyak hasil elektrolisis dapatdikatakan bersifat baik apabilamasih mengandung senyawakimia utama dengan kadarminimal sama dengan minyakatsiri asli (standar). Minyak hasilelektrolisis ini dapat dijadikansebagai rendemen pada hasilpenyulingan minyak atsiri.

BAB VI PELAKSANAANPROGRAM

4.1 Waktu dan Tempat PelaksanaanProgram dilaksanakan selama 5

bulan, dari Maret-Juli 2014. Programdilaksanakan di Laboratorium KimiaProdi Ilmu Kimia FMIPA UniversitasIslam Indonesia Yogyakarta.

Page 7: PEMISAHAN HIDROSOL HASIL PENYULINGAN MINYAK ATSIRI …

88

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

4.2 Tahapan Pelaksanaan/Jadwal

4.3 Rekapitulasi Rancangan dan Realisasi BiayaA. Bahan Habis Pakai dan Sewa

Page 8: PEMISAHAN HIDROSOL HASIL PENYULINGAN MINYAK ATSIRI …

89

Pemisahan Hidrosol Hasil .........................Ahmad, Retno, Arief, Tasyrifatur.

B. Belanja Perjalanan

C. Honor Output Kegiatan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Utama Minyak AtsiriMinyak atsiri yang digunakan

adalah minyak daun nilamBoyolali yang dihasilkan dariproses distilasi uap-air (steam-hydro distillation). Teknik distilasiuap air memberikan rendemenminyak nilam lebih bagus daripadametode konvensional denganteknik distilasi air (Isfaroiny danMitarlis, 2005).

Senyawa utama dalam minyaknilam adalah patchouli alcohol.Hasil uji GC-MS dari minyak hasildistilasi menunjukkan bahwa kadarpatchouli alcohol minyak nilamhasil distilasi adalah 33,46% padawaktu retensi 16,163. MenurutSNI 06-2385-2006, minyak nilai

yang baik memiliki kadar patchoulialcohol minimal 30%, sehinggadapat dikatakan minyak nilamyang diuji memiliki kualitas cukupbaik.

5.2 Elektrolisis HidrosolPemisahan minyak dari hidro-

sol sebanyak 250mL dengan me-tode elektrolisis menggunakantiga macam elektroda memberikanhasil yang berbeda-beda pula.

5.2.1 Pengaruh Jenis Elektroda,Waktu Elektrolisis, danTeganganJenis elektroda yang digunakan

adalah tembaga, seng, dan karbon.Dengan menggunakan teganganelectro analyzer dari 5-30 Voltselama 10-120 menit, elektrolisishidrosol memberikan hasil yangberbeda-beda.

Tabel 1. Hasil Elektrolisis Hidrosol dengan Elektroda Tembaga

Page 9: PEMISAHAN HIDROSOL HASIL PENYULINGAN MINYAK ATSIRI …

90

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

Berdasarkan data pada Tabel1, elektroda tembaga kurangcocok digunakan untuk mengelek-trolisis hidrosol, sehingga tidakperlu dilanjutkan hingga tahapakhir karena warna hidrosolberubah menjadi biru kehijauan(Gambar 1). Dalam hal ini, min-yak yang dihasilkan dari elek-trolisis telah terkontaminasi olehunsur tembaga (Cu). Prosesperubahan warna dapat terjadikarena tembaga (Cu2+) bereaksidengan sulfat dalam hidrosol yangbersifat asam. Senyawa sulfatdimungkinkan berasal dari air yangdigunakan untuk distilasi minyaknilam, sehingga terbentuklahlarutan CuSO4 (tembaga sulfat)yang berwarna biru prusia.

Gambar 1. Warna hidrosol setelahelektrolisis dengan elektroda tembaga

Elektrolisis hidrosol dilanjutkandengan elektroda karbon yangbersifat inert. Hasilnya menun-jukkan bahwa karbon memilikipotensial yang cukup baik untukproses pemisahan minyak darihidrosol karena minyak dapatterpisahkan dengan baik yangditandai dengan adanya minyak dilapisan atas hidrosol (lihat Tabel 2).

Sementara itu, hasil elektrolisishidrosol dengan menggunaakan

Tabel 2. Hasil Elektrolisis Hidrosol dengan Elektroda Karbon

Tabel 3. Hasil Elektrolisis Hidrosol dengan Elektroda Seng

elektroda seng, ditunjukkan padaTabel 3.

Page 10: PEMISAHAN HIDROSOL HASIL PENYULINGAN MINYAK ATSIRI …

91

Pemisahan Hidrosol Hasil .........................Ahmad, Retno, Arief, Tasyrifatur.

Berdasarkan hasil pemisahanminyak dari hidrosol yangdiperoleh, penelitian ini dapatdikatakan berhasil. Seng dankarbon memiliki potensi yanglebih baik untuk dijadikan sebagaielektroda dalam proses pemisahanminyak dari hidrosol dibandingkandengan tembaga karena memilikidaya hantar elektron yang lebihbaik. Untuk mendapatkan hasilyang lebih baik lagi (rendemenminyak lebih banyak), perludilakukan optimasi. Optimasielektrolisis dilakukan denganmengulangi hasil yang terbaik darihasil yang telah didapatkan.

5.3 Optimasi Elektrolisis HidrosolOptimasi elektrolisis hidrosoldilakukan dengan menguji hasilterbaik dari 2 elektroda (karbondan seng). Dari hasil uji optimasiinilah yang kemudian minyakyang dihasilkan diuji lebihlanjut dan dibandingkan denganstandarnya (minyak hasildistilasi). Optimasi elektrolisisdengan menggunakan karbon

dilakukan pada tegangan 25Vselama 60 menit, sedangkandengan seng dilakukan padategangan 20V selama 60 menit.Dengan menggunakan karbon,pada mulanya terdapat warnacoklat seperti minyak, tetapi se-telah beberapa menit warnacoklat hilang dan turun dibagian bawah menjadi serbuk-serbuk, seperti rontokankarbon (Gambar 2). Kerontokankarbon disebabkan oleh tinggitegangan mengalir, sehinggakarbon menjadi rapuh. Berbedahalnya dengan elektroda seng,minyak terpisahkan di lapisanatas dan berwarna coklat pekatmirip dengan warna minyakhasil distilasinya (Gambar 2).Sementara itu, lapisan bawahberubah warna menjadi hijaukarena rontoknya seng akibattegangan yang tinggi dan sengbereaksi dengan logam-logamlain dalam hidrosol membentukkoloid. Larutan koloid yangtebentuk tidak berbahayadan dapat disaring karenatelah teruraikan menja logam-

(a) (b) (c)Gambar 2. hasil optimasi elektrolisis dengan karbon (a), seng (b), dan

hidrosol awal (c)

Page 11: PEMISAHAN HIDROSOL HASIL PENYULINGAN MINYAK ATSIRI …

92

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

logamnya.

Minyak yang dihasilkan dariproses optimasi elektrolisis hidrosolmenggunakan elektroda seng adalahsebanyak 2mL dari total hidrosol250mL. Banyaknya minyak yangdihasilkan tersebut memberikankeuntungan tambahan bagi produsenminyak atsiri yang akan mengolahhidrosolnya. Dalam hal ini, banyaknyaminyak yang dihasilkan dari proseselektrolisis hidrosol ditentukan olehfaktor jenis atau warna hidrosol yangdipakai. Selain itu, banyaknya minyakyang dihasilkan dari elektrolisishidrosol juga ditentukan oleh jeniselektroda, besar tegangan, dan waktuelektrolisisnya.

Peristiwa pisahnya minyak denganair dari hidrosol terjadi akibat adanyaelektron yang mengalir. Elektronmengalir dari anoda menuju katoda.Elektron memutuskan surfaktan yangawalnya mengikat air dengan minyak,sehingga tegangan antarmukaantara air dan minyak menjadi kecil.Rendahnya tegangan antarmuka air-minyak menyebabkan gaya adhesiair-minyak menjadi kecil, sehinggagaya kohesi masing-masing cairan(air dan minyak) menjadi meningkat.Akhirnya minyak bergerak ke lapisanatas karena tegangan permukaannyadan berat jenisnya yang lebih rendahdaripada air.

Utama Minyak Hasil ElektrolisisMinyak yang dihasilkan dari

optimasi elektrolisis dianalisis denganGC-MS untuk mengetahui adanyasenyawa kimia utama (patchoulialcohol) dalam minyak nilam.Berdasarkan kromatogram yang ada,kadar patchouli alcohol dalam minyaknilam sebesar 36,40%. Artinya,minyak nilam masih berkualitasbaik (sesuai SNI), bahkan lebih baikbila dibandingkan dengan minyakhasil distilasinya berdasarkan kadarpatchouli alcohol-nya. Selain itu,warna minyak hasil elektrolisis lebihbagus, yaitu coklat kekuningan yanglebih cerah daripada minyak hasildistilasinya.

KESIMPULAAN DAN SARAN6.1 KesimpulanKesimpulan yang dapat diambil

dari program ini adalah pemisahanhidrosol hasil penyulingan minyakatsiri dengan metode elektrolisis

dengan elektroda seng pada 20Vselama 60 menit.

6.2 SaranUntuk penelitian atau penerapan

teknologi pemisahan hidrosol selan-jutnya disarankan menggunakan elek-troda platina.

DAFTAR PUSTAKABadan Standardisasi Nasional. SNI

06-2385-2006. Minyak Nilam.

Page 12: PEMISAHAN HIDROSOL HASIL PENYULINGAN MINYAK ATSIRI …

93

Pemisahan Hidrosol Hasil .........................Ahmad, Retno, Arief, Tasyrifatur.

Brady, J.E. 1999. General ChemistryPrinciples and Structure. Jakarta:Binarupa Aksara.

Hobir dan Nuryani, Y. 2003. PlasmaNutfah Tanaman Atsiri. Bogor:Balai Penelitian TanamanRempah dan Obat.

Isfaroiny, R. dan Mitarlis, 2005.Peningkatan Kadar PatchouliAlcohol Pada Minyak Nilam(Pogostemon cablin Benth)Dengan Metode Distilasi Vakum.Skripsi. Surabya: Fakultas MIPAUNESA.

Khabibi, J. 2011. PengaruhPenyimpanan Daun Dan VolumeAir Penyulingan TerhadapRendemen dan Mutu MinyakKayu Putih. Skripsi. Bogor:Departemen Hasil Kehutanan.

Fakultas Kehutanan, IPB.Rivai, H. 1995. Asas Pemeriksaan

Kimia. Jakarta: UI-Press.Sastrohamidjojo, H. 2004. Kimia

Minyak Atsiri. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.

Setiawan, E. 2007. PengaruhFermentasi Terhadap Rendemendan Kualitas Minyak Atsiri DariDaun Nilam. Skripsi. Bogor:Departemen Farmasi, IPB.

Sudaryanti, T dan Sugiharti, E. 1990.Budidaya dan PenyulinganNilam. Jakarta: PenebarSwadaya.

Svehla, G. 1985. Vogel Buku TeksAnalisis Anorganik KualitatifMakro dan Semimikro. Jakarta:PT. Kalman Media Pustaka.

Yusran dan Wiratno. 2001. Budidaya

Tanaman Nilam (Pogostemon cablin benth). Balai Penelitian TanamanRempah dan Obat, Badan Litbang Pertanian

Lampiran – Kromatogram GC

(a) Minyak Hasil Distilasi

Page 13: PEMISAHAN HIDROSOL HASIL PENYULINGAN MINYAK ATSIRI …

94

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

(b) Minyak Hasil Elektrolisis Hidrosol

Keterangan: Kadar patchouli alcohol (a) = 33,46%Kadar patchouli alcohol (b) = 36,40%

Gambar Minyak Hasil Elektrolisis (kiri) dan Distilasi (kanan)