Pemilihan Pasangan Psikologi Perkembangan Keluarga Fakultas Psikologi UI © 2006 Sumber: Bird, G. W. & Melville, K. 1997. Families and Intimate Relationships. USA: McGraw-Hill Companies.
Pemilihan Pasangan
Psikologi Perkembangan KeluargaFakultas Psikologi UI © 2006
Sumber: Bird, G. W. & Melville, K. 1997. Families and Intimate Relationships. USA:
McGraw-Hill Companies.
Pemilihan Pasangan
Teori-teori Compatibility
Pasangan yg serius tentang hubungan mereka akan saling menilai kemampuan mereka utk mencapai kesamaan
Misalnya dlm hal: minat, nilai-nilai tentang keluarga, keagamaan, bagaimana pernikahan akan dijalani
Compatibility Theories
A. Cultural barriers to partner choiceNorma-norma & harapan-harapan sosial yang membatasi pemilihan istri / suami yang berkaitan dengan karakteristik pribadi & demografis.
1. Homogamy: Kecenderungan untuk menikah dengan pasangan yg memiliki kesamaan dalam hal usia, pendidikan, agama, kelas sosial, dan ras
Heterogamy: Kecenderungan untuk menikah dengan pasangan yang berbeda karakteristiknya
Endogamy: Pernikahan dengan pasangan dari kelompok yang sama
Exogamy: Pernikahan dengan pasangan dari kelompok yang berbeda
2. The marriage gradient
Harapan masyarakat bhw: Pihak laki-laki harus mempunyai
status yg lebih tinggi Laki-laki harus menikahi wanita
yg lebih muda, lebih kecil & lebih rendah pendidikan serta pekerjaannya
Laki-laki “marry down”; wanita “marry up”
3. Jejaring sosial
Social Networks Orang-orang yang terdekat akan
mempengaruhi proses pemilihan pasangan
B. Structural Barriers
Perbandingan populasi wanita & pria yang tidak seimbang akan mempersulit pencarian pasangan
Kedekatan geografis
Jarak yang terlalu jauh atau akses yang sulit akan mempersulit pencarian pasangan
Stage models of compatibility
Lebih memperhatikan masalah-masalah personal dalam pemilihan pasangan
Stimulus-Value Role Theory (SVR)
Suatu hubungan romantis berkembang mengikuti 3 tahap yg berurutan:
1. The Stimulus Stage
Dua orang saling tertarik karena penampilan fisik, status sosial, reputasi, pakaian, dll
2. The Value StagePasangan mencari tahu apakah mereka sesuai dalam hal sikap dan keyakinan yg berkaitan dgn masalah-masalah yg prinsipil
3. The Role StagePasangan menilai seberapa jauh mereka sesuai dalam perannya sebagai teman, pacar, calon suami / istri
Kritik terhadap Stage Theory:
Pasangan tidak diberi kesempatan untuk berkomunikasi secara mendalam & pribadi dalam proses mengevaluasi masing-masing.
Batasan antara setiap tahapan kurang jelas
Wheel Theory
A. Elemen interpersonal yang mendorong hubungan
1. Perasaan dekat atau nyaman ketika bersama-sama
2. Keterbukaan3. Saling ketergantungan4. Keintiman
Suatu hubungan dapat digambarkan dalam bentuk roda yang mempunyai:
B. Lingkaran di sekitar elemen2 hubungan yg merupakan:
1. Latar belakang sosial budaya: Pendidikan, agama, dan semua hal yg mempengaruhi konsepsi ttg peran
2. Konsepsi ttg peran yaitu pemikiran ttg apa yg harus dilakukan & diharapkan seseorang dlm suatu hubungan cinta
Exchange Theories
Perkembangan hubungan intim terjadi dengan mengevaluasi pengorbanan dan imbalan yg ada. Semakin besar imbalan yg diperoleh akan semakin kuat hubungan.
Hal2 yg dievaluasi adalah: cinta, status, informasi, uang, barang, dan servis
Kedua pasangan akan lebih puas bila terjadi saling memberi dlm hal cinta & informasi, dibandingkan dgn uang, servis & barang
Equity Theory
Individu membutuhkan keadilan dan keseimbangan dlm hal pengorbanan dan imbalan di dlm hubungan yg intim
1. Hubungan yg adil & seimbang akan berkembang menjadi lebih intim
2. Bila terjadi ketidakseimbangan, pasangan akan mencoba mengusahakan keseimbangan
3. Setelah melewati masa transisi atau krisis, pasangan akan mengusahakan untuk memantapkan hubungan atau memutuskan hubungan mereka
4. Hubungan yg adil & seimbang kemungkinan besar akan bertahan & berlangsung lama
Kritik: Terlalu berhitung untung rugi
Interpersonal Process Theories
Interaksi antar individu dlm suatu hubungan akan sangat mempengaruhi perkembangan hubungan tersebut apakah akan mengarah lebih serius atau tidak.
Derajat keintiman akan mempengaruhi keseriusan hubungan.
Perlman & Fehr (1987):
1. Interaksi antar individu meningkat dalam hal frekuensi, durasi, dan settings
2. Individu memperoleh pengetahuan tentang pemikiran & perasaan yg paling mendalam dari pasangannya, keluasan & kedalaman pengetahuan bertambah & mereka mengembangkan cara komunikasi yg unik
3. Individu menjadi lebih paham dlm mengantisipasi pandangan & tingkah laku pasangannya.
4. Pasangan meningkatkan investasi mereka dlm hubungan tersebut: waktu, hadiah, keterbukaan nilai2 & keyakinan, memperkenalkan kepada keluarga & teman
5. Saling ketergantungan & perasaan ke “kami-an” meningkat
6. Pasangan merasa bahwa minat masing2 saling terkait & berpengaruh pada kebahagiaan mereka
7. Rasa suka & cinta serta kepedulian, komitmen, dan saling percaya meningkat
8. Kelekatan antar pribadi tumbuh sehingga merasa semakin sulit berpisah
9. Pasangan melihat betapa spesialnya hubungan mereka & tidak dapat digantikan oleh apapun