Top Banner

of 47

Pemicu 4 Nadia

Jan 09, 2016

Download

Documents

holan

sistem hepato bilier,
hepatitis, coledokus
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Pemicu 4Nadia Elena Pamudji405090236

  • ABSESAbses adalah suatu penimbunan nanah (pus), biasanya terjadi akibat suatu infeksi bakteri, dan berbentuk nodul. Jika bakteri menyusup ke dalam jaringan yang sehat infeksi. Sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi.Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih yang mati inilah yang membentuk nanah (pus), yang mengisi rongga tersebut.

  • Abses HatiA. DefinisiAbses hati merupakan bentuk infeksi pada hati yang disebabkan oleh karena infeksi bakteri, parasit, jamur maupun nekrosis steril yang bersumber dari gastrointestinal. Ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus yang terdiri dari jaringan hati nekrotik,sel-sel inflamasi atau sel darah didalam parenkim hati.Jadi abses hati adalah rongga berisi nanah pada hati yang diakibatkan oleh infeksi.

  • EPIDEMIOLOGIPenyakit abses hati didapatkan diseluruh dunia.Abses hati piogenik lebih sering ditemukan di negara maju termasuk Amerika Serikat.Abses hati amuba di negara sedang berkembang yang beriklim subtropis dan tropis terutama pada daerah dengan kondisi lingkungan yang kurang baik.Abses hati amuba cenderung endemis di beberapa wilayah seperti Afrika, Asia Tenggara (termasuk Indonesia ), Meksiko, Venezuela dan Kolumbia.

  • ABSES HEPAR AMUBA

  • Organisms that carry disease can travel through the blood stream into the liver and form an abscess, a collection of infected tissue and pus.

  • DEFINISIAbses hepar amuba adalah infeksi hati akibat Entamoeba hystolitica atau akibat komplikasi ekstraintestinal Entamoeba hystolitica yang menghasilkan bentuk pus. Entamoeba hystolitica merupakan parasit usus atau protozoa saluran cerna yang juga menyebabkan amebiasis atau disentri amubaNama lain abses hepar amuba antara lain hepatic amebiasis, extraintestinal amebiasis, abscessamebic liver.

  • EPIDEMIOLOGIAmebiasis merupakan penyakit endemik yang berhubungan dengan aspek sosial kemasyarakatan yang luas, terutama didaerah dengan sanitasi, status higiene yang kurang baik dan status ekonomi yang rendah.Indonesia memiliki banyak daerah endemik untuk strain virulen Entamoeba histolytica. Penelitian di Indonesia; pria : wanita berkisar 3:1 hingga 22:1. Usia penderita berkisar antara 20 - 50 tahun, terutama pada dewasa muda, jarang pada anak-anak.Prevalensi di berbagai daerah di Indonesia berkisar antara 10-18%. Amoebiasis hepar merupakan amoebiasis extraintestinalis yang paling sering kita dapati, dibanding amoebiasis di paru, otak, kulit, ginjal, mata. Amoebiasis juga merupakan parasit urutan ketiga terbanyak yang menyebabkan kematian, setelah malaria dan schistosomiasis.

  • ETIOLOGITropozoid Amuba dengan Pseudopodia Lebar

  • PATOGENESISEntamoeba histolytica dibawa oleh aliran darah dan aliran limfe dari usus ke hati. Penyebarannya melalui kista yang terdapat dalam feses lalu berkontaminasi dengan makanan dan minuman, limbah manusia serta kontak langsung antar manusia. Entamoeba histolytica hidup komensal di usus manusia, namun dengan keadaan gizi yang buruk dapat menjadi patogen dan menyebabkan angka morbiditas yang tinggi. Baik bentuk trophozoit maupun kista dapat ditemukan pada lumen usus. Namun hanya bentuk trophozoit yang dapat menginvasi jaringan. Amuba ini dapat menjadi patogen dengan mensekresi enzim cysteine protease, sehingga melisiskan jaringan maupun eritrosit dan menyebar keseluruh organ secara hematogen dan perkontinuinatum. Ameba yang masuk ke submukosa memasuki kapiler darah, ikut dalam aliran darah melalui vena porta ke hati.

  • Di hati Entamoeba hystolitica mensekresi enzim proteolitik yang melisis jaringan hati, dan membentuk abses. Parasit tersebar melalui jalan fekal-oral dalam bentuk kista protozoa yang hidup dalam sistem pencernaan. Dinding kista yang hancur dalam usus halus akan melepaskan tropozoid yang bergerak. Migrasi ini menuju usus besar dimana strain patogeniknya dapat menimbulkan penyakit invasif. Invasi mukosa mengakibatkan pembentukan ulkus sehingga akhirnya amuba mencapai jalan masuk menuju sistem vena porta. Biasanya abses berbentuk bulat atau oval, tunggal sebanyak 85% dan merusak lobus kanan pada 70-90 % kasus dan letaknya superfisial. Amuba adakalanya berada pada bagian perifer abses. Ukuran abses bervariasi dari diameter 1 sampai 25 cm. Dinding abses bervariasi tebalnya, bergantung pada lamanya penyakit. Abses yang kronis dan besar berdinding tebal.

    PATOGENESIS

  • Mekanisme terjadinya amebiasis hatiPenempelan E.hystolitica pada mukus ususPengerusakan sawar intestinalLisis sel epitel intestinal serta penimbunan sel radang. Penyebaran ameba dari usus ke hati melalui vena portaTerjadi fokus akumulasi neutrofil periportal yang disertai nekrosis dan infiltrasi granulomatosaLesi membesar, bersatu dan granuloma diganti dengan jaringan nekrotik dan dikelilingi kapsul tipis seperti jaringan fibrosaTerjadinya supresi respons imun cell-mediated yand disebabkan enzim atau toksin parasit

  • DIAGNOSISSherlock mengajukan kriteria diagnostik abses hati amuba antara lain:Tinggal / pernah bepergian di daerah endemik.Hepatomegali yang nyeri tekan.Respon baik terhadap metronidasol.Lekositosis dengan atau tanpa anemia.Peninggian diafragma kanan pada foto dada.Pemeriksaan ultra sonografi sesuai dengan abses.Tes hemaglutinasi amuba positif

  • DIAGNOSISMenurut Lamont dan Pooler, kriteria diagnostik untuk abses hepar amuba, yaitu:Pembesaran hati yang nyeri tekan pada orang dewasa.Respons yang baik terhadap obat anti amoeba.Hasil pemeriksaan hematologis yang menyokong : leukositosis.Pemeriksaan Rontgen (PA Lateral) yang menyokong.Trophozoit Entamoeba histolytica positif dalam pus hasil aspirasi."Scintiscanning" hati adanya "filling defect".Amoeba Hemaglutination test positif.

  • GEJALADemam intermittenNyeri perut kanan atasHepatomegali yang nyeri spontan atau nyeri tekanKeringat malamMenggigilMual & muntahBatukDispnueDiareGelisahMalaiseJaundicePenurunan nafsu makanPenurunan berat badan

  • PEMERIKSAAN RADIOLOGIFoto rontgen dadaUSG abdomenCT scan abdomenMRI abdomenHitung darah lengkapBiopsi hatiTes fungsi hatiUji serologi amuba

  • FOTO RONTGEN DADAFoto rontgen dada biasanya memperlihatkan :Peninggian diafragma terutama hemidiafragma kanan sebesar 64-72%Berkurangnya gerak hemidiafragma kananAtelektasis (kolaps paru)Efusi pleura sebesar 13-21%Abses paru sebesar 2-14%.

  • Gambaran foto thorax dada memperlihatkan pengangkatan hemiafragma kanan yang berkaitan denganabses hepar amuba pada lobus kanan

  • USG ABDOMENGambaran ultrasonografi pada amebiasis hepar antara lain : Bentuk bulat atau ovalTidak ada gema dinding yang berartiEkogenitas lebih rendah dari parenkim hati normalBersentuhan dengan kapsul hatiPeninggian sonik distal (distal enhancement)

  • Gambaran USG memperlihatkan abses hepar amuba pada lobus kanan

  • CT Scan ABDOMENGambaran CT Scan Abdomen Pada Abses Hepar Amuba

  • e.Histolitica trofozoit

  • e.Histolitica cyst

  • PENATALAKSANAANKemoterapi metronidazole, dehydroemetine (DHE), chloroquinAspirasidianjurkan bila pengobatan medikamentosa (kemoterapi) tidak berhasil dalam 3-5 hari,terdapat kontraindikasi pada penggunaan metronidazol seperti kehamilan, atau abses yang beresiko mengalami rupturDrainase perkutanberguna pada penanganan komplikasi paru, peritoneum, dan perikardialDrainase bedahdilakukan pada kasus komplikasi termasuk ruptur abses. Diindikasikan untuk penanganan abses yang tidak berhasil membaik dengan pengobatan, perdarahan yang mengancam jiwa penderita, disertai atau tanpa ruptur abses, termasuk penderita dengan septikemia karena abses amuba yang mengalami infeksi sekunder, khususnya bila usaha dekompresi perkutan tidak berhasil. Laparoskopi digunakan untuk mengevaluasi terjadinya ruptur abses amuba intraperitoneal

  • KOMPLIKASIKomplikasi yang paling sering adalah ruptur abses sebesar 5 - 5,6 %. Ruptur dapat terjadi ke pleura, paru, perikardium, usus, intraperitoneal atau kulit. Kadang-kadang dapat terjadi superinfeksi, terutama setelah aspirasi atau drainase. 2/3 ruptur terjadi secara intraperitoneal dan sepertiga secara intratorakal.

  • PROGNOSISPrognosa abses hepar amuba tergantung dari:Virulensi parasit dan daya tahan host.Derajad dari infeksi.Adanya infeksi sekunder dan komplikasi lainnya.Terapi yang diberikanPada kasus yang membutuhkan tindakan operasi,mortalitas dapat mencapai 40-50 %. Kematian yang tinggi ini umumnya disebabkan keadaan umum yang jelek, malnutrisi, ikterus atau renjatan. Sebab kematian biasanya karena sepsis atau sindrom hepatorenal

  • Abses Hati Piogenik

  • Abses Hati PiogenikDefinisiMerupakan pus (nanah) yang mengisi area permukaan hati karena infeksi mikroba.Dikenal juga sebagai hepatic abscess, bacterial liver abscess, bacterial abscess of the liver, bacterial hepatic abscess.

  • Abses Hati PiogenikB. Etiologi

  • Abses Hati Piogenik

  • Abses Hati PiogenikC. Patofisiologi :Obstruksi aliran empedu -> proliferasi bakteri.Tekanan dan distensi kanalikuli -> melibatkan cabang-cabang vena portal dan limfatik -> abses fileflebitis (abses pada vena) -> menyebar secara hematogen -> bakterimia sistemik.Trauma tusuk -> inokulasi bakteri pada parenkim hati -> abses hati piogenikTrauma tumpul -> nekrosis hati, perdarahan intrahepatik dan kebocoran saluran empedu -> kerusakan kanalikuli -> bakteri ke hati -> terjadi pertumbuhan bakteri dengan proses supurasi dan pembentukan pus.Lobus kanan lebih sering terkena AHP karena berdasarkan anatomi hati yaitu Lobus kanan menerima darah dari arteri mesenterika superior dan vena portal.Lobus kiri menerima darah dari arteri mesenterika inferior dan aliran limfatik.

  • Abses Hati PiogenikGejala :MalaiseDemam tidak terlalu tinggiNyeri tumpul pada abdomen dengan adanya gerakanJika abses terletak dekat diafragma -> Nyeri pada bahu kanan,batuk dan ateletaksisMual dan muntahBerkurangnya nafsu makanPenurunan berat badan yang unintentionalKelemahan badanIkterusBuang air besar berwarna kapurBuang air kecil berwarna gelap

  • Abses Hati PiogenikE. Pemeriksaan1. Pemeriksaan fisik:Demam sedang tinggiHepatomegaliNyeri tekan hepar jika ada pergerakan abdomenSplenomegali apabila AHP kronikAsitesIkterusTanda tanda hipetensi portal

  • Abses Hati Piogenik2. Pemeriksaan Penunjanga. Pemeriksaan LaboratoriumLeukositosis tinggi dengen pergeseran ke kiriAnemiaPeningkatan LEDPeningkatan alkalin fosfatasePeningkatan enzim transaminase dan serum bilirubinBerkurangnya konsentrasi albumin serumMasa protrombin memanjangTes serologiKultur darah yang memperlihatkan bakteri penyebab menjadi gold standart untuk menegakkan diagnosis secara mikrobiologik

  • Abses Hati Piogenikb. Pemeriksaan RadiologiFoto toraks dan foto polos abdomenDiafragma kanan meninggiEfusi pleuralAteletaksis basilerEmpiemaAbses paruCT-scan MRIUltrasonografi

    c. Biopsi hati

  • Abses Hati PiogenikComputed tomography (CT) scan findings of liver abscess are shown. A large, septated abscess of the right hepatic lobe is revealed. Abscess was successfully treated with percutaneous drainage and antimicrobial therapy.

  • Abses Hati PiogenikComputed tomography (CT) scan findings of liver abscess are shown. A large anterior abscess involving the left hepatic lobe is revealed. Abscess was successfully treated with percutaneous drainage and antimicrobial therapy.

  • Abses Hati PiogenikF. PenatalaksanaanDrainase terbukaPercutaneous needle aspirationPercutaneous catheter drainageAntibiotik spektrum luasTahap awal : PenisilinTahap lanjut : Kombinasi ampisilin, aminoglikosida atau sefalosporin generasi III dan klindamisin atau metronidazolPengelolaan dengan dekompresi saluran biliaris dilakukan jika terjadi obstruksi sistem biliaris yaitu rute transhepatik atau dengan endoskopi

  • PenatalaksanaanAB yg digunakan adalah penisilin, atau sefalosporin utk Bakteri gram Positif, Metronidazol, Clindamisin bakteri gram negatif aminoglikosid untuk kuman negatif yg resisten.

  • Abses Hati PiogenikG. PrognosisMortalitas AHP yang diobati dengan antibiotika yang sesuai bakterial penyebab dan dilakukan drainase adalah 10-16%.Prognosis buruk apabila terjadi keterlambatan diagnosis dan pengobatan.

  • komplikasiSeptikemi/bakteriemiaFistula hepatobronkialRuptur ke dalam perikard atau retroperitoneumEfusi pleuraEmpiema abses pulmonumpneumoniaFistula bronkopleura

  • Daftar pustakaGuyton dan Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC: Jakarta.Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiadi S, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam. Edisi ke-4. jilid 1. Jakarta: pusat penerbitan ilmu penyakit dalam FKUI, 2006.Fauci, Kasper, Braunwald, et al ; 2008 ; Harrisons Principles of Internal Medicine ; New York : Mc Graw HillKumar V, Abbas AK, Fausto N. Robbins and Cotran pathologic basis of disease. 7th ed. Philadelphia : Elsevier Saunders, 2005.

    ****************************