Top Banner
PEMICU 2 NYERI DADA BERAT SAAT NAIK TANGGA
119

Pemicu 2 Kv

Feb 10, 2016

Download

Documents

kheluwis

pemicu kv 2
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pemicu 2 Kv

PEMICU 2

NYERI DADA BERAT SAAT NAIK TANGGA

Page 2: Pemicu 2 Kv

ScenarioSeorang pengusaha, berusia 55 tahun datang ke dokter dengan

keluhan nyeri dada yang muncul bila beraktifitas agak berat seperti naik tangga dengan agak terburu-buru. Nyeri dirasakan menjalar hingga ke leher dan rahang seperti tercekik. Nyeri berkurang bila beristirahat. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 1 bulan sebelumnya

Tidak ada riwayat sakit berat sebelumnya. Laki-laki ini adalah perokok aktif sejak usia 20 tahun, memiliki riwayat hipertensi, kolesterol dan DM tidak diketahui. Ayahnya memiliki riwayat serangan jantung dan DM tipe 2. Kakak laki-lakinya meninggal mendadak 3 bulan lalu di usia 59 Tahun

Page 3: Pemicu 2 Kv

Scenario

Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis, tidak tampak kesakitan. TD 130/80 mmHg, denyut nadi 89x/mnt reguler, laju napas 18 x/mnt, suhu aksiler 37,1oc, BB 102 kg, TB 167cm. Suara jantung s1-s2 normal, s3-s4 tidak terdengar, punktum maksimum bergeser ke lateral, tidak ada mumur maupun gallop

Hasil laboratorium: Hb 14 g/dL; Kolesterol total 250 mg/dL; Trigliserid 150 mg/dL; LDL 182 mg/dL; HDL 30 mg/dL; SGOT 52 U/L; SGPT 30 U/L; Natrium 134 mEq/L; Kalium 4.4 mEq/L; Cl 102 mEq/L; Ureum 30 mg/dL, kretinin 1.0 mg/dl, CKMB dan Toponin I dalam batas normal

Page 4: Pemicu 2 Kv

LO 1

Menjelaskan tentang angina (definisi, etiologi, epidemiologi, patofisiologi)

Page 5: Pemicu 2 Kv

Angina pectoris

• Adalah rasa nyeri yang timbul karena iskemi miokard (Buku ajar ilmu penyakit dalam)

• Yaitu serangan nyeri substernal, retrosternal yang biasa berlangsung beberapa menit setelah gerak badan dan menjalar ke bagian lain dari badan dan hilang setelah istirahat (Buku ajar patologi umum)

Page 6: Pemicu 2 Kv

Perbedaannya dengan Miokard Infark

• Nyeri Angina adalah nyeri singkat sementara akibat otot menerima jumlah oksigen yang kurang

• Miokardium infark menghasilkan serangan jantung dan kerusakan permanen pada otot jantung, disebabkan karena tidak ada pasokan oksigen sama sekali

Page 7: Pemicu 2 Kv

• Dibagi menjadi 3 pola• Stable / Tipical Angina Pectoris �

– Nyeri dada episodik saat pasien berolahraga atau mengalami bentuk stress lainnya

– Disebabkan oleh penyempitan atherosklerotik tetap Mereda saat istirahat atau pemberian nitrogliserin

• Prinzmetal / Variant Angina Pectoris �– Nyeri dada saat istirahat, berkaitan dengan spasme arteri koronaria

yangbereaksi thd pemberian nitrogliserin• Unstable / Cressendo / Prainfark Angina Pectoris �

– Nyeri angina dengan frekuensi meningkat, dipicu olahraga ringan– Tanda awal iskemia serius dan bisa ireversibel �– Sebagian besar dipicu oleh perubahan akut plak disertai trombosis

parsial,embolisasi distal trombus, dan/atau vasospasme

Page 8: Pemicu 2 Kv

Etiologi

• Arterosklerosis.• Aorta insufisiensi• Spasmus arteri koroner• Anemi berat• Artritis

Page 9: Pemicu 2 Kv

LO 2

Anatomi dan fisiologi pembuluh darah koroner

Page 10: Pemicu 2 Kv

Pembuluh Darah Jantung

Page 11: Pemicu 2 Kv
Page 12: Pemicu 2 Kv
Page 13: Pemicu 2 Kv
Page 14: Pemicu 2 Kv
Page 15: Pemicu 2 Kv
Page 16: Pemicu 2 Kv

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH

Page 17: Pemicu 2 Kv

Hubungan aliran darah, tekanan darah rata-rata & tahanan

• Aliran darah: jumlah darah yg mengalir mll pembuluh, organ, atau sirkulasi pd wkt tertentu

• Tekanan darah: gaya yg ditimbulkan oleh darah pd dinding pembuluh darah di suatu area tertentu

• Tahanan: daya yang diberikan pembuluh untuk menahan aliran darah; ditentukan oleh viskositas darah, panjang, & diameter pembuluh darah

perbedaan tekanan darah (P)Aliran darah (F) = --------------------------------------------

tahanan perifer (R)

Page 18: Pemicu 2 Kv

Arteri• Berfungsi sbg jalur cepat (diameter besar &

resistensi rendah) aliran darah dr jantung ke jaringan & sebagai reservoir tekanan (menghasilkan gaya pendorong saat jantung relaksasi).

• Tdd: aorta, arteri, arteriole, metarteriol• Dinding aorta & arteri tebal & banyak

mengandung jaringan elastin elastic recoil

Page 19: Pemicu 2 Kv
Page 20: Pemicu 2 Kv

Tekanan Darah

• Tekanan darah bergantung pada:- volume darah di dalam pembuluh- compliance atau distensibilitas (daya regang pembuluh)

• Tekanan darah sistemik terbesar di aorta & terendah di vena cava. Penurunan TD terjadi di arteriol yg tdp resistensi terbesar.

• TD arteri:- Tekanan sistolik: tekanan maksimum yg ditimbulkan di arteri selama sistol- Tekanan diastolik: tekanan minimum di dalam arteri selama diastol- Tekanan nadi: selisih antara tekanan sistolik & tekanan diastolik; dipengaruhi oleh isi sekuncup & kapasitas arteri.- Tekanan darah rata-rata (mean arterial pressure/ MAP): merupakan gaya pendorong utama agar darah mengalir

MAP = T Diastolik + 1/3 T sistolik

Page 21: Pemicu 2 Kv
Page 22: Pemicu 2 Kv
Page 23: Pemicu 2 Kv

Arteriol• Merupakan pembuluh resistensi utama• Resistensi arteriol yg tinggi

- menyebabkan penurunan TD yang mendorong aliran darah ke berbagai organ - mengubah pergeseran tekanan sistolik ke diastolik yang fluktuatif menjadi nonfluktuatif di kapiler

• Diameter arteriol dapat disesuaikan untuk menentukan distribusi darah ke berbagai organ & menentukan tekanan darah arteri.

• Lapisan otot polos dinding arteriol yg besar banyak dipersarafi saraf simpatis & peka terhadap rangsang kimia lokal & hormon.

Page 24: Pemicu 2 Kv

Faktor-faktor yang mempengaruhi diameter arteriol

Page 25: Pemicu 2 Kv
Page 26: Pemicu 2 Kv

Kapiler• Tempat pertukaran zat antara darah dan jaringan.• Pertukaran zat di kapiler terjadi scr difusi.• Dinding kapiler yg hanya selapis endotel memungkinkan

terjadinya pertukaran zat.• Rangkaian arteriol-kapiler-venula: mikrosirkulasi/ terminal

vascular bed• Aliran darah di kapiler paling lambat karena total luas

penampang kapiler paling besar

Page 27: Pemicu 2 Kv
Page 28: Pemicu 2 Kv

Perbandingan Jumlah & Kecepatan Aliran Darah di Pembuluh Darah

Page 29: Pemicu 2 Kv

Kapiler

• Sfingter prakapiler: sel otot polos berbentuk spiral yg mengelilingi metarteriol tdk diinervasi saraf, ttp memiliki tingkat tonus miogenik yg tinggi & peka terhadap perubahan metabolik lokal f(x) mengontrol aliran darah mll kapiler tertentu

• Jaringan yang aktivitas metaboliknya lebih tinggi, kepadatan/ jumlah kapilernya lebih besar. Contoh: otot

Page 30: Pemicu 2 Kv

Pengaruh Tingkat Aktivitas Metabolik thd Jumlah Kapiler

Page 31: Pemicu 2 Kv

Pertukaran Zat di Kapiler

• Di kapiler terjadi filtrasi & absorpsi.

• Perubahan tekanan hidrostatik kapiler & interstisial, tekanan osmotik koloid kapiler & interstisial, serta adanya pembuluh limfe mempengaruhi proses pertukaran zat.

Page 32: Pemicu 2 Kv

Sistem Limfatik

• Pembuluh dalam sistem limfatik berinteraksi dengan 3 sistem fisiologis: sistem kardiovaskuler, sistem pencernaan, & sistem imun.

• Fungsi:(1) mengembalikan cairan & protein yg difiltrasi kapiler ke sistem sirkulasi(2) mentransport lemak yang diabsorbsi di usus halus ke sistem sirkulasi(3) berperan sbg filter untuk menandai & merusak patogen

• Sistem limfatik didisain hanya 1 jalan (one-way), yaitu dari jaringan ke sistem sirkulasi. Ujung pembuluh limf (kapiler limf) berada dekat kapiler darah, kec. ginjal & SSP.

• Pembuluh limf terbesar masuk ke vena subklavia kanan & kiri.• Penyumbatan pembuluh limf dpt menyebabkan edema. Contoh: pd

penderita filariasis

Page 33: Pemicu 2 Kv
Page 34: Pemicu 2 Kv

Vena

• Berfungsi sbg reservoir darah (pembuluh kapasitans) & jalan untuk kembali ke jantung.

• Kapasitas vena bergantung pd distensibilitas dinding vena & semua pengaruh tekanan eksternal yg memeras vena.

• Tekanan vena: biasanya sangat rendah; di vena cava hanya 4-5 mmHg

• Kecepatan aliran: di venula & vena kecil kontinyu, sdgkan di vena sedang & besar tjd fluktuasi aliran darah kembali.

• Aliran balik vena (venous return): volume darah yang masuk ke tiap atrium per menit dari vena; dipengaruhi bbrp faktor eksternal

• Vena memiliki katup yg memungkinkan aliran darah hanya 1 arah menuju jantung

Page 35: Pemicu 2 Kv
Page 36: Pemicu 2 Kv

Pengaturan Tekanan Darah

• Pengaturan tekanan darah arteri rata-rata dilakukan dgn mengontrol:(1) curah jantung(2) resistensi perifer total(3) volume darah

• MAP = CO x R• Pengaturan TD jangka pendek

dilakukan oleh pusat pengontrolan TD di medula oblongata mll refleks baroreseptor.

• Pengaturan TD jangka panjang melibatkan sistem perkemihan

Page 37: Pemicu 2 Kv
Page 38: Pemicu 2 Kv
Page 39: Pemicu 2 Kv
Page 40: Pemicu 2 Kv
Page 41: Pemicu 2 Kv

• Atherosclerosis (pengerasan arteri) dpt menyebabkan hipertensi.

• Terjadi krn akumulasi lemak/ kolesterol (LDL) pd dinding pembuluh darah.

Page 42: Pemicu 2 Kv
Page 43: Pemicu 2 Kv
Page 44: Pemicu 2 Kv
Page 45: Pemicu 2 Kv

LO 3

Faktor resiko PJK, pemeriksaan fisik, diagnosis, tatalaksana

Page 46: Pemicu 2 Kv
Page 47: Pemicu 2 Kv
Page 48: Pemicu 2 Kv
Page 49: Pemicu 2 Kv

Pemeriksaan Fisik

• TANGAN PADA PENYAKIT JANTUNG – vasodilatasi perifer (hangat) / vasokonstriksi

(payah jantung)– Subakut infective endocarditis terdapat splinter

haemorrhages– Endocarditis atau cyanotic congenital heart

disease jari-jari clubbing

Page 50: Pemicu 2 Kv

Splinter haemorrhage

Club Fingers

Page 51: Pemicu 2 Kv

• MEMERIKSA DENYUT PERIFER– Palpasi arteri radialis dan arteri femoralis

bersamaan. Denyut femoralis yang lebih lambat menunjukkan adanya aortic coarctation

– Denyut arteri brachialis– Denyut arteri carotis

• Pada aortic stenosis yang berat, terjadi peningkatan denyut carotis.

• Denyut tersentak-sentak hypertrophic cardiomyopathy

Page 52: Pemicu 2 Kv

• Denyut arteri femoralis– Pd kelainan aorta atau arteri iliaca, denyutnya lemah

atau tidak ada. • Denyut arteri popliteal

– Digunakan untuk evaluasi pasien dengan penyakit vaskuler perifer, yaitu intermittent claudication

• Denyut arteri dorsalis pedis dan tibialis posterior– Digunakan untuk memeriksa adanya penyakit

vaskuler perifer

Page 53: Pemicu 2 Kv

• PENGUKURAN TEKANAN DARAH• PEMERIKSAAN JUGULAR VENOUS PULSE (JVP)

– menunjukkan keadaan ‘input’ jantung– Peningkatan JVP:

• Payah jantung kongestif atau payah jantung kanan• Tricuspid reflux• Pericardial tamponade • Pulmonary embolism • Overload cairan iatrogenic• Obstruksi vena cava superior

Page 54: Pemicu 2 Kv

• PALPASI PRECORDIUM– Apex yang berdenyut keras: peningkatan cardiac

output (misalnya pada pasien yang demam atau setelah olah raga).

– Apex yang difus: kerusakan muskulus ventrikel, yang biasanya disebabkan karena infark myocard atau cardiomyopathy

– Pd stenosis mitral, apex jantung berupa tepukan (tapping).

Page 55: Pemicu 2 Kv
Page 56: Pemicu 2 Kv

AUSKULTASI JANTUNG

Page 57: Pemicu 2 Kv
Page 58: Pemicu 2 Kv
Page 59: Pemicu 2 Kv
Page 60: Pemicu 2 Kv
Page 61: Pemicu 2 Kv
Page 62: Pemicu 2 Kv
Page 63: Pemicu 2 Kv
Page 64: Pemicu 2 Kv
Page 65: Pemicu 2 Kv
Page 66: Pemicu 2 Kv
Page 67: Pemicu 2 Kv
Page 68: Pemicu 2 Kv
Page 69: Pemicu 2 Kv

LO 4

Pemeriksaan penunjang

Page 70: Pemicu 2 Kv

LAB• Cholesterol Total• Cholesterol HDL• Cholesterol LDL Direk• Trigliserida• Apo B• Lp (a)• Insulin & Glukosa Puasa• Status Anti-oksidan Total• Fibrinogen• Adiponektin• ACA (IgG, IgM)• Homocystein• hsCRP

Page 71: Pemicu 2 Kv

Elektrokardiogram

• Fase depolarisasi ;– bagian yang terjadi akibat penyebaran impuls

• Fase repolarisasi :– bagian yang terjadi bila sel otot jantung kembali

istrirahat• Arah defleksi , ditentukan :

– Arah penyebaran impuls depolarisasi– Letak elektroda

Page 72: Pemicu 2 Kv

Hubungan arah impuls – defleksi elektrokardiogram

Arah impuls depolarisasi

Arah defleksi Gambar

Menuju elektroda +

Positif (ke atas)

Menuju - meninggalkan

Bifasik

Meninggalkan elektroda +

Negatif (ke bawah)

Page 73: Pemicu 2 Kv

SANDAPAN (LEAD) EKG

• Sandapan rutin 12 leads– 3 bipolar standard leads ( I, II, III)– 3 unipolar lead ekstremitas (aVR, aVL, aVF)– 6 unipolar chest leads (V1, V2, V3, V4, V5, V6)

• Bipolar standard lead & unipolar lead ekstremitas menggambarkan keadaan medan bioelektrik aktivitas jantung pada bidang frontal

• Chest lead Bidang horizontal

Page 74: Pemicu 2 Kv

Bipolar lead/ Standard lead

• Mengukur perbedaan potensial medan bioelektrik aktivitas jantung pada bidang frontal tubuh

• Lead I : mengukur beda potensial antara RA (-) dan LA (+)

• Lead II : mengukur beda potensial antara RA (-) dan LL (+)

• Lead III : mengukur beda potensial antara LA (-) dan LL (+)

Page 75: Pemicu 2 Kv

Standard lead (I,II,III)

Page 76: Pemicu 2 Kv

Segitiga Einthoven

Page 77: Pemicu 2 Kv

Segitiga Einthoven• Seorang ilmuwan, Einthoven, yang menemukan lead

I, II dan III untuk perekaman EKG mengenalkan formula segitiga Einthoven, yaitu segitiga khayalan yang menghubungkan antara vektor diagram lead I, II dan III sebagai segitiga sama sisi dengan pusat pada jantung

• Segitiga Einthoven merupakan dasar pengembangan Trihexial Reference System untuk menghitung aksis arah dan kekuatan listrik jantung (gabungan dari vektor diagram dua atau lebih lead) pada bidang frontal

Page 78: Pemicu 2 Kv

Segitiga Einthoven

• Vektor diagram lead bipolar membentuk segitiga Einthoven

• Segitiga bidang frontal tubuh dari Einthoven merupakan segitiga sama sisi

• Jika ketiga sisi segitga Einthoven dipindahkan ke titik pusat maka akan terbentuk tri axial reference system dari Bailey

Page 79: Pemicu 2 Kv

Unipolar limb leads

• Rekaman beda potensial antara lengan kanan (RA)/ lengan kiri (LA)/ tungkai kiri (LL) terhadap elektroda indiferen yang berpotensial nol

• Lead aVR : sandapan unipolar RA yang diperkuat (augmented)

• Lead aVL : sandapan unipolar LA yang diperkuat• Lead aVF : sandapan unipolar LL yang diperkuat

Page 80: Pemicu 2 Kv

Augmented Voltage Right

Page 81: Pemicu 2 Kv

Augmented Voltage Left

Page 82: Pemicu 2 Kv

Augmented Voltage Foot

Page 83: Pemicu 2 Kv

Sudut orientasi unipolar limb lead (aVR, aVL, aVF)

Page 84: Pemicu 2 Kv

Hexaxial reference system (6 sudut orientasi sandapan bidang frontal)

Page 85: Pemicu 2 Kv

Hexaxial reference system (6 sudut orientasi sandapan bidang frontal)

Page 86: Pemicu 2 Kv

Sudut orientasi Lead Ekstremitas(bidang frontal)

Sandapan Sudut

Sandapan InferiorIIIIIaVF

+ 60 o

+ 120 o

+ 90 o

Sandapan lateral kiriIaVL

+ 0 o

- 30 o

Sandapan aVR - 150 o

Page 87: Pemicu 2 Kv

Unipolar chest lead

• Rekaman potensial (pada bidang horizontal) dari satu titik di permukaan dada

• V1 : SIC 4 garis sternal kanan• V2 : SIC 4 garis sternal kiri• V3 : antara V2 dan V4• V4 : SIC 5 garis midclavicular kiri• V5 : SIC 5 garis aksilaris anterior kiri• V6 : SIC 5 garis aksilaris media kiri

Page 88: Pemicu 2 Kv

Unipolar chest lead

Page 89: Pemicu 2 Kv

Lead Dada Unipolar (Lead Precordial V1-V6)

Page 90: Pemicu 2 Kv

• Ventrikel kanan terletak di antero medial • Ventrikel kiri terletak di anterolateral• Sandapan V1 dan V2 terletak di atas ventrikel

kanan• Sandapan V3 dan V4 di atas septum

interventrikulare• Sandapan V5 dan V6 di atas ventrikel kiri

Page 91: Pemicu 2 Kv

Lead Bidang Frontal dan Horizontal

Page 92: Pemicu 2 Kv

Resume sandapan EKG

Sandapan Kelompok

V1, V2, V3, V4 Anterior

I, aVL, V5, V6 Lateral kiri

II, III, aVF Inferior

aVR aVR

Page 93: Pemicu 2 Kv

Ada Pertanyaan?

Page 94: Pemicu 2 Kv

ELEKTROKARDIOGRAM

• Hasil perekaman pada Lead II• Beda lead beda hasil perekaman

Page 95: Pemicu 2 Kv

Gelombang dasar EKG

Page 96: Pemicu 2 Kv
Page 97: Pemicu 2 Kv

Gelombang P

• Gambaran depolarisasi atrium• Depolarisasi mulai dari NSA• Atrium kanan mengalami depolarisasi lebih

dulu sebelum atrium kiri• Oleh karena itu, vektor rata-rata berjalan dari

kanan ke kiri dan sedikit ke arah inferior

Page 98: Pemicu 2 Kv

Gelombang PKarakteristik• Bentuk normal : kecil, halus, melengkung, mendahului

kompleks QRS• Positif pada sandapan lateral kiri dan inferior• Bifasik pada lead III dan V1• Defleksi ke atas (+) di lead II, terbalik (-) di aVR• Nilai normal :

- tinggi/amplitudo : < 3mm (2,5mm)- lebar < 3 mm (0,06-0,11detik)

DIsfungsi NSA abnormalitas bentuk gelombang P

Page 99: Pemicu 2 Kv

Gelombang P

Page 100: Pemicu 2 Kv

PR interval

• Menggambarkan waktu dari mulai depolarisasi atrium sampai awal depolarisasi ventrikel

• PR interval normal 0,12 – 0,20 detik (3-5 mm)

Page 101: Pemicu 2 Kv

Interval PR

Page 102: Pemicu 2 Kv

Gelombang q• Awal depolarisasi ventrikel • Depolarisasi septum

interventrikulare dari kiri ke kanan

• Depolarisasi negatif I dari kompleks QRS

• Q patologis – old miokard infark

- Ciri gel. Q patologis - lebar ≥ 0,04 detik (1 mm)- dalamnya > 25% amplitudo

gel. R

Page 103: Pemicu 2 Kv

Gelombang r

• Defleksi positif pertama pada kompleks QRS

• R patologis, menunjukkan adanya hipertrofi ventrikel, tanda-tanda bundle branch block

Page 104: Pemicu 2 Kv

Gelombang s

• Defleksi negatif setelah gelombang r

• Depolarisasi ventrikel• s patologis,

menunjukkan adanya hipertrofi ventrikel, tanda-tanda bundle branch block

Page 105: Pemicu 2 Kv

Kompleks QRS

• Depolarisasi ventrikel• Bentuk defleksi besar dan berujung tajam

Page 106: Pemicu 2 Kv

Depolarisasi miokard ventrikel

• Ventrikel kiri jauh lebih besar dari ventrikel kanan

• Ventrikel kiri mendominasi kompleks QRS• Vektor aliran listrik rata-rata antara +90 o dan 0

o

Page 107: Pemicu 2 Kv

QRS bidang frontal

Page 108: Pemicu 2 Kv

QRS bidang frontal

• Pada bidang frontal, akan terlihat defleksi positif yang besar pada sandapan lateral kiri dan inferior (gelombang R)

• Pada aVR akan merekam defleksi negatif (gelombang S)

Page 109: Pemicu 2 Kv

QRS bidang horizontal

Page 110: Pemicu 2 Kv

QRS bidang horisontal

• V1 dan V2 yang terletak di atas ventrikel kanan merekam gelombang s yang dalam

• V3 dan V4 mewakili zona transisi, salah satunya bifasik (R dan S hampir sama besar)

• V5 dan V6 merekam gelombang R yang tinggi• Mengapa??? Hubungkan arah vektor impuls

dengan lokasi elektroda (+)

Page 111: Pemicu 2 Kv

Nomenklatur Kompleks QRS

Page 112: Pemicu 2 Kv

Segmen ST

• Menggambarkan waktu antara akhir depolarisasi ventrikel dengan awal repolarisasi ventrikel

Page 113: Pemicu 2 Kv

Gelombang T• Repolarisasi ventrikel• Amplitudo normal :- < 10 mm di sandapan

dada- < 5 mm di sandapan

ekstremitas- Min. 1 mmBentuk patologis Indikator

iskemik /infark

Page 114: Pemicu 2 Kv

Gelombang T

Page 115: Pemicu 2 Kv

Gelombang T

• Repolarisasi dimulai dari daerah yang terdepolarisasi paling akhir

• Gelombang depolarisasi yang datang dan repolarisasi yang menjauh menimbulkan gelombang positif pada EKG

• T positif pada sandapan yang merekam defleksi positif saat repolarisasi ventrikel (gelombang R tinggi)

Page 116: Pemicu 2 Kv

Frekuensi Denyut Jantung

• FDJ normal : 60 – 100 x/menit• Takikardi : > 100 x / menit• Bradikardi : < 60 x / menit• Takikardi abnormal : 140 – 250 x / menit• Flutter : 250 – 350 x / menit• Fibrilasi : > 350 x / menit

Page 117: Pemicu 2 Kv

Irama Sinus

• Irama jantung yang normal adalah irama sinus, yaitu suatu pola penjalaran impuls listrik yang teratur dan berasal dari NSA

• Syarat-syarat suatu EKG dikatakan berirama sinus adalah:1. Setiap 1 gelombang P diikuti 1 kompleks QRS2. Interval PR 0,12-0,20 detik (3-5 mm)3. P di lead II positif, P di lead aVR negatif4. FDJ antara 60-100x/menit, reguler

Page 118: Pemicu 2 Kv

Aksis

• Sebuah vektor yang meringkaskan semua vektor (depolarisasi ventrikel). Vektor hasil penjumlahan ini disebut Mean vektor dan arahnya adalah aksis depolarisasi ventrikel

• Aksis hanya ditentukan bidang frontal saja• Mean vektor QRS menunjuk ke kiri bawah,

antara (+110 o sampai -30 o)

Page 119: Pemicu 2 Kv

LO 5

KIE