Top Banner
LKIP 2019 PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP DINAS PERTANIAN, PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2019 PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA DINAS PERTANIAN, PANGAN DAN PERIKANAN Jl. Bojongkoneng Komplek Perkantoran Kab.Tasikmalaya Telp. (0265) 330163 Singaparna TASIKMALAYA
99

PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

Oct 25, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 1

PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA

LKIP

DINAS PERTANIAN, PANGAN

DAN PERIKANAN KABUPATEN TASIKMALAYA

TAHUN 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA

DINAS PERTANIAN, PANGAN DAN PERIKANAN

Jl. Bojongkoneng Komplek Perkantoran Kab.Tasikmalaya Telp. (0265) 330163

Singaparna

TASIKMALAYA

Page 2: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 2

Page 3: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………....... i

DAFTAR ISI ………………………………………………………….................. ii

BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………..... 1

A. Latar Belakang …………………………………………………....... 1

B. Struktur Organisasi ......................…………………………………… 1

C. Permasalahan ...............………………………………….................. 4

E. Aspek Strategik Organisasi.....………………………………...........

D. Maksud dan Tujuan .......................................................................

1

2

3

4

8

BAB II. PERENCANAAN KINERJA …………………....................................... 10 A. Rencana Strategis ………………………………….......................... 11

B. Perjanjian Kinerja ……………………….......................................... 11

10

16

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA…………………………………………………….....

25

A. Capaian Kinerja ………………………………………………….............

B. Evaluasi dan Analisa Akuntabilitas Kinerja Kegiatan ………............

25

27

BAB IV. KESIMPULAN …………………………………………………………….. 40

Page 4: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 4

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Kedudukan Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 7 Tahun 2019 tentang Rincian

Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya. Dalam

Peraturan Bupati Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan

Kabupaten Tasikmalaya yang mempunyai tugas perumusan, penetapan, memimpin,

mengoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas dinas dalam

menyelenggarakan urusan pemerintahan Bidang Pertanian. Dalam menyelenggarakan

tugasnya, kepala dinas mempunyai fungsi :

a. Perumusan bahan kebijakan di bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,

kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, pengolahan dan pemasaran hasil,

perbibitan dan produksi peternakan serta penyuluhan dan sarana prasarana pertanian

serta bidang ketahanan pangan dan bidang kelautan dan perikanan.

b. Penyelenggaraan penyusunan program penyuluhan pertanian;

c. Penyelenggaraan pengembangan sarana pertanian, pangan dan perikanan;

d. Penyelenggaraan pengawasan mutu, peredaran dan

e. pengendalian penyediaan benih tanaman, benih/bibit ternak dan hijauan pakan ternak;

f. Penyelenggaraan pengawasan penggunaan sarana pertanian;

g. Penyelenggaraan pembinaan produksi di bidang pertanian dan perikanan;

h. Penyelenggaraan pengendalian dan penanggulangan hama penyakit tanaman dan

penyakit hewan;

i. pelaksanaan kebijakan bidang ketahanan pangan dan bidang kelautan dan perikanan

j. Penyelenggaraan pengendalian dan penanggulangan bencana alam;

k. Penyelenggaraan pembinaan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, pangan dan

perikanan;

l. Penyelenggaraan pelaksanaan penyuluhan pertanian, pangan dan perikanan;

m. Penyelenggaraan pemberian izin usaha/rekomendasi teknis pertanian, pangan dan

perikanan;

Page 5: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 5

n. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di bidang pertanian, pangan dan perikanan;

o. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

p. Pengelolaan, pengamanan dan pelayanan informasi publik;

q. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka tugas pokok dan fungsi dinas;

r. Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan Unit Pelaksana Teknis.

Susunan organisasi Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya

berdasarkan Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 7 tahun 2019 BAB II tentang Susunan

Organisasi dan Rincian Tugas dan Fungsi sebagai berikut :

Kepala Dinas;

Sekretariat, terdiri atas:

1. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi Dan Pelaporan;

2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; Dan

3. Sub Bagian Keuangan.

Bidang Tanaman Pangan, terdiri atas:

1. Seksi Produksi Padi;

2. Seksi Produksi Palawija; dan

3. Seksi Pasca Panen dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan.

Bidang Perkebunan dan Hortikultura, terdiri atas:

1. Seksi Produksi Perkebunan;

2. Seksi Produksi Hortikultura; dan

3. Seksi Pasca Panen dan Pemasaran Hasil Perkebunan dan Hortikultura.

Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, terdiri atas:

1. Seksi Perbibitan dan Produksi Peternakan;

2. Seksi Pakan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan; dan

3. Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

Bidang Penyuluhan dan Sarana Prasarana Pertanian, terdiri atas:

1. Seksi Penyuluhan;

2. Seksi Pengelolaan Lahan Dan Air; dan

3. Seksi Alat Mesin dan Sarana Produksi.

Page 6: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 6

Bidang Ketahanan Pangan, terdiri atas:

1. Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan;

2. Seksi Distribusi dan Akses Pangan; Dan

3. Seksi Konsumsi dan Keamanan Pangan.

Bidang Perikanan, terdiri atas:

1. Seksi Perikanan Budidaya;

2. Seksi Perikanan Tangkap; dan

3. Seksi Usaha dan Perlindungan Sumber Daya Perikanan.

Kelompok Jabatan Fungsional

Unit Pelaksana Teknis Daerah

Page 7: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 7

1.2. Struktur Organisasi

Page 8: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 8

1.3. Aspek Kepegawaian dan Sarana Prasarana

1.3.1 Kekuatan Sumber Daya Pegawai

Jumlah pegawai definitip ada 257 orang, meliputi pegawai struktural dan

tenaga fungsional. Jumlah pegawai selengkapnya berdasarkan eselon adalah

sebagai berikut :

Tabel II.1. Keadaan Pegawai Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan

No. Deskripsi Rincian Jumlah (Orang)

1. Golongan

Golongan I -

Golongan II 47

Golongan III 151

Golongan IV 55

2. Pendidikan

SD -

SMP -

SMA 89

D1 2

D3 14

D4 36

S1 69

S2 43

S3 -

3. Eselon

II 1

III 7

IV 45

NO

Jumlah Total

Personal (org)

Jumlah Personil (org)

berdasarkan Kualifikasi Pendidikan

Jumlah Personil (org) Berdasarkan Pangkat

Jumlah Personil (org) Berdasarkan

Golongan

Jumlah Pejabat

Struktural Fungsional

(org)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 253 SD - Juru Muda - 1/a - Struktural 47 Penyuluh 126

SLTP - Juru Muda Tk.I - 1/b - Pelaksana 58 Medik veteriner 4

SLTA 89 Juru - 1/c - Pengawas Mutu Pakan 8

D.I 2 Juru Tk.I - 1/d - Pengawas Bibit Ternak 6

Page 9: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 9

D.III 14 Pengatur Muda 13 II/a 13 Paramedik Veteriner 4

D.IV 36 Pengatur Muda Tk.I 5 II/b 5

S.1 69 Pengatur 22 II/c 22

S.2 43 Pengatur Tk.I 7 II/d 7

S.3 - Penata Muda 50 III/a 50

Penata Muda Tk.I 27 III/b 27

Penata 31 III/c 31

Penata Tk.I 43 III/d 43

Pembina 19 IV/a 19

Pembina Tk.I 29 IV/b 29

Pembina Utama

Muda

7 IV/c 7

No JABATAN JUMLAH KETERANGAN

1 Pejabat Struktural 47

2 Pejabat Fungsional

a. Fungsional Penyuluh 126

b. Medik Veteriner 4

c. Pengawas Mutu Pakan 8

d. Pengawas Bibit Ternak 6

e. Paramedik Veteriner 4

3 Pelaksana 58

Jumlah 253

1.3.2. Sumber Daya Unit Operasional Teknis

Dalam menjalankan pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya,

Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya berdasarkan

Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2019 tentang Perangkat Daerah dan Perbup

Nomor 67 Tahun 2016 Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian, Pangan

dan Perikanan. Dinas Daerah Kabupaten Tasikmalaya dilengkapi Unit Pelaksana

Teknis (UPT) sebagai berikut :

Page 10: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 10

Tabel II.3. UPT Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan

No UPT Keterangan

1 Balai Benih Padi dan Palawija UPT penyedia benih unggul padi palawija (Mangunreja)

2 Balai Benih Hortikultura dan Perkebunan

UPT penyedia benih hortikultura dan perkebunan ( Cimintar Cipatujah)

3 Perbibitan Ternak UPT Sapi Potong Tawang dan UPT Kambing PE Malaganti (Penyediaan Bibit Sapi Potong dan Kambing Perah; Kemitraan Usaha Sapi Potong dan Kambing Perah

4 Rumah Potong Hewan (RPH) RPH Manonjaya, RPH Singaparna dan RPH Ciawi (Pelayanan fasilitas pemotongan hewan ternak besar (sapi dan kerbau)

5 Puskeswan Wilayah I,II,III

6 L Laboratorium Veteriner Kabupaten

7 Pasar Hewan Pasar Hewan Manonjaya, Pasar Hewan Padakembang, Pasar Hewan Ciawi, Pasar Hewan Pancatengah (Pelayanan fasilitas perdagangan hewan ternak besar dan kecil (Sapi, Kerbau, Kambing dan domba)

8. Wilayah Pertanian Taraju, Singaparna, Ciawi, Cikatomas, Manonjaya, Sukaraja, Karangnunggal

9 Balai Benih Ikan BBI Rancapaku, BBI Padakembang

10 Pasar Ikan Pasar Ikan Jatihurip, Pasar Ikan Singaparna, dan Pasar Ikan Padakembang

11 Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) -

Di samping unit operasional teknis dibawah UPT tersebut diatas, terdapat

unit operasional teknis yang juga melaksanakan pelayanan langsung kepada

masyarakat. Unit-unit tersebut adalah sebagai berikut :

Page 11: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 11

Tabel II.4. Unit Operasional Teknis lainnya

No

Unit Teknis

Instalasi

Fungsi Pelayanan Utama

1. Pos Inseminasi Buatan (IB)

Cikalong, Cibalong, Jatiwaras, Karangnunggal, Sukaraja, Bantarkalong

- Pelayanan Inseminasi Buatan (IB) untuk sapi potong

2. Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan)

Cikatomas, Karangnunggal, Pagerageung

- Pelayanan Pemeriksaan dan Pengobatan Penyakit Hewan

Sarana Prasarana yang dimiliki berupa Gedung Dinas Pertanian, Pangan dan

Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, Bangunan UPT Balai Benih Padi dan Palawija, Balai

Benih Hortikultura dan Perkebunan, Bangunan Instalasi UPT Sapi Potong Tawang dan UPT

Kambing PE Malaganti, RPH Manonjaya, RPH Singaparna dan RPH Ciawi, Puskeswan

Wilayah I,II,III, Laboratorium Veteriner, Pasar Hewan Manonjaya, Pasar Hewan

Padakembang, Pasar Hewan Ciawi, Pasar Hewan Pancatengah dan 39 BP3K di 39

Kecamatan.

1.3.3. Sarana Prasarana

No. Kelompok Barang Jumlah

Kondisi Barang

Tahun Pengadaan Baik

Rusak Ringan

Rusak Berat

1 AC Unit 4 4 2015, 2016. 2017

2 Alat Lab. Pertanian 32 29 3 2004, 2005, 2006, 2009, 2013. 2014, 2015

3 Alat Pasca Panen lain lain 2 1 1 2007, 2008

4 Alat Pencacah Hijauan 3 3 2009

5 Alat Pendingin lain lain 8 4 4 2014, 2017

6 Alat Pengasapan 2 2 2017

7 Alat Penghancur Kertas 12 12 2014, 2015, 2017

8 Alat Pengolah Pupuk Organik 5 5 5 2008, 2009

Page 12: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 12

9 Alat Pengolahan Tanah 42 40 2 2006, 2009, 2017

10 Alat Prosesing Lain lain 1 1 2009

11 Alat Rumah Tangga Lain lain 2 2 2003, 2015

12 Alat Timbangan Lain lain 1 1 2006

13 Alat alat Peternakan lain lain 189 188 1 2008, 2011, 2013, 2014, 2015, 2016

14 Bajak kayu 1 1 2017

15 Band Kas 4 1 3 1991,1995, 2007

16 Baterai Charger 2 2 2016

17 Camera + Atachement 1 1 2015

18 Camera Film 3 1 2 1998, 2002, 2005

19 Camera Video 1 1 2017

20 Camera View Finder 2 2 2015

21 Container 12 4 8 2008, 2013, 2014

22 Container n2 Cair 3 3 2003

23 Cup Seller 5 5 2017

24 Filling Besi/Metal 27 18 9 2000, 2003, 2007, 2008, 2012, 2013, 2015, 2016

25 Filling Kayu 1 1 1982

26 Generator Seet(Lab Scale) 1 1 2014

27 Gerobak Dorong 1 1 2017

28 Global Positioning System 54 54 2003, 2008, 2014, 2015

29 Handy Cam 3 1 2 2007, 2008

30 Hardisk 3 3 2015, 2016

31 Incubator 1 1 2017

32 Infokus 45 41 4 2007, 2014, 2017

33 Insemination Device 6 6 2003

34 Insemination Gun 24 15 9 2008, 2014

35 Intercome 3 3 1995

Page 13: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 13

36 Jam Mekanis 2 2 1995

37 Kendaraan Bermotor Beroda 3

2 2 2017

38 Kompas 1 1 1996

39 Kursi Kayu/Rotan/Kayu 13 13 2014

40 Kursi Pejabat Eselon IV 1 1 2015

41 Kursi Pejabat Lain lain 5 5 2015

42 Kursi Lipat 281 192 89 1973, 1999, 2003, 2005, 2007, 2013

43 Kursi Putar 35 11 24 2001, 2003, 2014, 2015, 2016

44 Kursi Rapat 1.502 1.502 2007, 2008, 2014

45 Kursi Rapat Ruangan 12 12 2014

46 Kursi Tamu 3 3 2016

47 Kursi Tamu di Ruangan Pejabat

1 1 2015

48 Lambang Garuda Pancasila 1 1 1995

49 Laptop 14 14 2014, 2015, 2017

50 Lemari Arsip 117 117 2015

51 Lemari Besi 4 3 1 2007

52 Lemari Buku 39 39 2015

53 Lemari Es 3 3 2016, 2017

54 Lemari Kaca 1 1 2015

55 Lemari kayu 1 1 2005

56 Lensa Kamera 2 2 2013

57 Loud Speaker 1 1 2007

58 meubeuler Lainnya 1 1 2017

59 Meja Biro 64 64 2003, 2016

60 Meja Kerja Pegawai 259 259 2015, 2016

61 Meja Kerja Pejabat Eselon IV 1 1 2015

62 Meja Kerja Pejabat Lainnya 5 5 2007, 2008, 2015

63 Meja Panjang 10 10 2003

Page 14: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 14

64 Meja Podium 1 1 2003

65 Meja Rapat 156 156 2014

66 Meja Rapat Pejabat 3 3 2014

67 Meja Tulis 6 6 2006, 2007, 2013

68 Mesin Absensi 1 1 2013

69 Mesin Gerinda 1 1 2017

70 Mesin Ketik Manual 2 2 2001, 2003

71 Mesin Pemotong Rumput 4 4 2009

72 Mesin Perajang Pisang 1 1 2017

73 Mesin Potong Rumput 5 5 2001, 2017

74 Mesin Fress 1 1 2008

75 Minibus 12 8 4 2003, 2006, 2008, 2013, 2014, 2016

76 Mini Komputer 1 1 2015

77 Monitor 1 1 2008

78 Notebook 82 82 2008, 2011, 2012. 2013, 2014, 2015, 2016, 2017

79 PC Unit 101 101 2003, 2012, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017

80 Papan Tulis 1 1 1995

81 Papan Visuil 2 2 1995

82 Penyemprot Tangan 4 4 2017

83 Peralatan Personal Komputer 5 5 2013, 2015

84 Peralatan Studio Video 1 1 2006

85 Peralatan Video Visual 20 20 2003, 2017

86 Perkakas Konstruksi Logam 6 6 1982

87 Pesawat Telepon 2 2 1995

88 Peta 1 1 2003

89 Peti Uang 7 1 6 1980, 2003, 2013

90 Pick Up 2 1 1 2008, 2013

Page 15: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 15

91 Pocket Altimeter 2 2 2014

92 Pompa Air 1 1 2014

93 Printer 109 109 2008, 2012, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017

94 Proyektor + Atachemen 3 3 2008, 2013, 2015

95 Radio 1 1 2008

96 Rak Besi/Metal 10 10 2015

97 Rak Kayu 6 3 3 2003, 2017

98 Sepeda Motor 140 116 24

1991,1995,1996,1999,2000, 2002, 2003, 2005 ,2006, 2007, 2011, 2012, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017

99 Server 1 1 2015

100 Sofa 4 4 2015

101 Sound System 40 40 2014

102 Spray Drier 1 1 2017

103 Telepon ( PABX) 1 1 203

104 Telescop 1 1 2003

105 Tempat Tidur Kayu 2 1 1 2007

106 Termos A.1 15 15 2014

107 Timbangan 1 1 2017

108 Traktor Fourwhell 1 1 2017

109 Truc+Atachemen 1 1 2008

110 Tustel 55 55 2007, 2008, 2013, 2014

111 Vertical Blind (Gordyn) 1 1 2015

112 Whiteboard 5 5 2005, 2007

113 Zice 3 1 2 2006, 2007, 2013

114 Bangunan Gedung Permanen UPTD Hortikultura

1 1 2017

115 Bangunan Instanlasi Listrik 1 1 2007

116 Bangunan Instalasi Permanen

6 6 2014, 2016

Page 16: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 16

117 Bangunan Gedung Kantor Lain lain

2 2 2015

118 Bangunan Gedung Kantor Permanen

63 57 6 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2012, 2013, 2014, 2015

119 Bangunan Gedung laboratorium

2 2 2004, 2015

120 Bangunan Gedung Pertokoan 4 3 1 2003, 2007, 2012

121 Bangunan Gedung Tempat Ibadah

2 1 1 2001, 2014

122 Bangunan Gedung Tempat Kerja Lainnya

8 8 2017

123 Bangunan Gedung Tempat Kerja Semi Permanen

3 3 2017

124 Bangunan Gedung Tempat Pertemuan

1 1 2001

125 Bangunan Gudan Lain lain 2 2 2007

126 Bangunan Gudang tertutup Permanen

7 7 2006, 2007, 2015, 2017

127 Bangunan Kandang Hewan/ Ternak

7 7 2007, 2009, 2012

128 Bangunan Kandang/Ternak semi Permanen

3 3 2014, 2015

129 Bangunan Kandang Observasi Permanen

1 1 2006

130 Bangunan Mandi Cuci Kakus 3 3 2017

131 Bangunan Oceanerium 5 5 2004, 2006, 2012, 2014

132 Bangunan Rumah Kompos 3 3 2010, 2012

133 Bangunan Taman 3 3 2014, 2016

134 Bangunan Tempat Kerja Lain Lain

11 10 1 2006, 2007, 2008, 2013, 2015, 2016

135 Gedung Pemotongan Hewan Permanen

4 4 2003, 2013

136 Implasemen 1 1 2007

137 Lantai Jemur 2 2 2007, 2014

138 Pemeliharaan Gedung Kantor 2 2 2012, 2016

139 Rumah Negara Gol II 2 2 2001, 2008

Page 17: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 17

140 Instalasi Air 2 2 2015

141 Instalasi Gardu Listrik 1 1 2017

142 Instalasi Listrik tenaga Air 1 1 2008

143 Saluran Muka 1 1 2017

1.4. Isu Aktual

Isu aktual yang berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dapat diidentifikasikan

sebagai berikut :

1. Status, luas kepemilikan dan alih fungsi lahan

2. Keterbatasan prasarana dan sarana pertanian

3. Rendahnya kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia pertanian dan kelembagaan

pertanian

4. Keterbatasan akses petani terhadap lembaga permodalan

5. Belum optimalnya koordinasi instansi terkait dalam menunjang pembangunan sektor

pertanian

6. Dampak Perubahan iklim (DPI)

7. Masih rendahnya daya saing kompetitif dan komparatif

8. Masih tingginya penggunaan pupuk dan pestisida an organik

9. Optimalisasi fungsi lahan pangangonan sesuai UU No. 18 Tahun 2009 tentang

Peternakan dan Kesehatan Hewan

10. Pengembangan Kawasan Peternakan yang terintegrasi

11. Penyediaan bibit dan pengembangan sumberdaya genetik lokal

12. Perluasan areal HMT/HPT dan penyediaan pakan berkualitas

13. Peningkatan daya saing, nilai tambah dan kualitas produk peternakan;

14. Pengendalian Kesehatan Hewan

15. Penerapan kesehatan hewan, kesmavet dan kesejahteraan hewan. Kerusakan

lingkungan terutama berkaitan dengan perubahan iklim, yang sangat erat hubungannya

dengan pengelolaan hutan dan sumberdaya lahan, selain dampak yang lainnya seperti

banjir, kekeringan dan erosi;

Page 18: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 18

16. Terjadinya degradasi fungsi lahan yang menyebabkan munculnya lahan-lahan

potensial kritis;

17. Rendahnya tingkat produksi dan produktifitas budidaya tanaman perkebunan, yang

dikhawatirkan akan mendorong terjadinya alih fungsi lahan dan tanaman;

18. Rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat di sekitar perkebunan;

19. Belum optimalnya pemanfaatan lahan perkebunan, sehingga mengakibatkan

pendapatan petani rendah;

20. Diversifikasi usaha perkebunan belum dilaksanakan dengan baik dan terintegrasi

usaha budidaya pertanian lainnya;

21. Kelembagaan petani usaha perkebunan belum tertata dengan baik.

1. Masih rendahnya aplikasi teknologi oleh petani yang mengakibatkan rendahnya

produktivitas hasil pertanian dan nilai tambah produk;

2. Kemampuan permodalan usaha tani masih lemah yang berpengaruh terhadap

pengembangan agribisnis pertanian;

3. Masih rendahnya produktivitas pertanian sebagai akibat belum optimalnya usaha

budidaya pertanian;

4. Ketersediaan benih unggul bermutu di tingkat petani masih belum memenuhi 6 Tepat

(Tepat Jumlah, Tepat Jenis, Tepat Kualitas, Tepat Waktu, Tepat Harga, dan Tepat

Tempat);

5. Masih rendahnya tingkat penerapan teknologi pengolahan, dimana alat dan mesin

pengolahan hasil-hasil pertanian masih terbilang sangat mahal harganya sehingga

memerlukan investasi yang besar;

6. Penerapan pengendalian hama penyakit terpadu belum sepenuhnya dilaksanakan

sesuai dengan anjuran;

7. Kehilangan hasil relatif masih tinggi, faktor penyebabnya antara lain penerapan

teknologi panen dan pasca panen masih belum sesuai anjuran;

8. Harga produksi pertanian sangat berfluktuasi yang disebabkan oleh kualitas produksi

masih belum baik dan posisi tawar menawar petani masih rendah serta kontinuitas

produksi;

Page 19: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 19

9. Terjadinya penurunan tingkat kesuburan tanah yang sangat berpengaruh terhadap

produktivitas dan produksi pertanian.

1.5. Sistematika Penyusunan

Sistematika penyajian LAKIP Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan sebagai berikut

:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini disajikan penjelasan umum organisasi dengan penekanan pada aspek strategis organisasi serta permasalahan usatama (strategis issue) yang sedang dihadapi oleh organisasi.

BAB II Perencanaan Kinerja

Diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kenierja tahun yang bersangkutan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Disajikan hasil pengukuran kinerja organisasi dan untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis dilakukan analisis kinerja, serta realisasi anggaran

BAB IV. PENUTUP

Berisi simpulan umum atas capaian kinerja organisasi, permasalahan dan solusi

LAMPIRAN Formulir Renstra

Perjanjian Kinerja

Formulir Rencana Kerja Tahunan

Lampiran Pengukuran Kinerja

Lain-lain yang dianggap perlu

Page 20: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 20

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Perencanaan merupakan suatu proses awal dalam usaha yang ditentukan

merealisasikan atau mampu menuju tujuan yang ingin dicapai. Perencanaan kinerja

dilakukan oleh instansi untuk menyusun solusi permasalahan utama yang diuraikan

dalam BAB I. Solusi permaslahan direncanakan secara skala prioritas berdasarakan

keterbatasan sumberdaya yang dimiliki. Solusi tersebut dituangkan dalam perjanjian

kinerja yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2019.

Pernyatan Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan

kinerja/perjanjian kinerja yang sangat penting anatara atasan dan bawahan untuk

mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumberdaya yang dimiliki

instansi. Melalui perjanjian kinerja terwujudlah komitmen penerima amanah dan

kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu

berdasarkan tugas,fungsi dan wewenang serta sumberdaya yang tersedia. Kinerja

yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun

bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (Outcome) yang seharusnya terwujud akbiat

kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan

juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya,

sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahun. Dengan perencanaan kinerja

yang ditetapkan dengan pernyataan perjanjian kinerja diharapkan dalam mengelola

program atau kegiatan akan lebih terarah.

Perjanjian kinerja awal merupakan lampiran/dokumen Lakip ini, sedangkan

perjanjian kinerja perubahan menjadi komponen penting pengukuran kinerja. Adapun

Perjanjian kinerja perubahan sebagai berikut :

Page 21: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 21

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019

DINAS PERTANIAN, PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN TASIKMALAYA

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Drs. H. HERI SOGIRI, M.M

Jabatan : Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan

selanjutnya disebut Pihak Pertama Nama : ADE SUGIANTO

Jabatan : Bupati Tasikmalaya

selaku Atasan Langsung pihak pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua

Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran

perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah

ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target

kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi

terhadap capaian kinerja dan perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam

rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Singaparna, Oktober 2019

Pihak Kedua

ADE SUGIANTO

Pihak Pertama

Drs. H. HERI SOGIRI, M.M Pembina Utama Muda

NIP. 19600805 198603 1 010

Page 22: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 22

Lampiran : PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019

DINAS PERTANIAN, PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN TASIKMALAYA

SASARAN SATUAN

SKPD PENANGGUNG

JAWAB SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

1 Meningkatnya produksi hasil olahan komoditas pertanian

Jumlah produksi hasil olahan komoditas pertanian

Ton

- Produksi hasil olahan tanaman pangan

Ton

- Produksi hasil olahan hortikultura Ton

- Produksi hasil olahan perkebunan

Ton

- Produksi hasil olahan peternakan Ton

2 Meningkatnya produksi tanaman pangan

Jumlah produksi tanaman pangan Ton

- Produksi padi Ton

- Produksi Palawja Ton

-

- Produksi jagung Ton

- Produksi aneka kacang dan umbi

Ton

Ketersediaan sarana infrastruktur pertanian

Unit

Ketersediaan alat mesin pertanian Unit

Perluasan areal sawah Ha

Peningkatan kelas kemampuan kelompok tani

Kel.

3 Meningkatnya produksi hortikultura

Jumlah Produksi komoditas hortikultura

Ton

- Produksi Buah-buahan Ton

- Produksi sayuran Ton

4 Meningkatnya produksi komoditas perkebunan

Produksi komoditas perkebunan Ton

Page 23: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 23

5 Meningkatnya produksi komoditas peternakan yang ASUH

Jumlah Produksi komoditas peternakan yang ASUH

Ton

- Produksi daging Ton

- Produksi telur Ton

- Produksi susu Ton

Pengendalian Penanggulangan Penyakit Hewan dan Penjaminan Pangan Asal Ternak

Ekor

- Vaksinasi A1 Ekor

- Vaksinasi rabies Ekor

- Pemeriksaan hewan kurban Ekor

Page 24: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 24

PROGRAM KETERANGAN

Pelayanan Administrasi Perkantoran

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan - Capaian Kinerja dan Keuangan

Peningkatan Perencanaan dan Penganggaran SKPD

Program Pengembangan Budi Daya Perikanan

Program Pengembangan Perikanan Tangkap dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

Program Peningkatan Usaha Perikanan

Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pertanian

Pengembangan Pertanian Ramah Lingkungan

Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian

Pengendalian Penanggulangan Penyakit Hewan dan Penjaminan Pangan Asal Ternak

Peningkatan Usaha Peternakan

Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku

Page 25: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 25

Singaparna, Oktober 2019

BUPATI TASIKMALAYA

ADE SUGIANTO

KEPALA DINAS PERTANIAN, PANGAN DAN PERIKANAN

KABUPATEN TASIKMALAYA

Drs. H. HERI SOGIRI, M.M Pembina Utama Muda

NIP. 19600805 198603 1 010

Page 26: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 26

Perjanjian kinerja yang dibuat merupakan pernyataan perjanjian untuk

mendukung visi yang ingin diwujudkan pemerintah daerah yaitu “KABUPATEN

TASIKMALAYA YANG RELIGIUS ISLAMI, DINAMIS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS

PERDESAAN” yang diimplementasikan ke dalam misi ke 2 yaitu “Mewujudkan

perekonomian yang tangguh di bidang agribisnis dan pariwisata” dalam mewujudkan

tujuan khususnya pembangunan pertanian. Pertanian adalah seluruh kegiatan yang

meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang pengelolaan

sumber daya alam hayati dalam agro ekosistem yang sesuai dan berkelanjutan, dengan

bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untuk mendapatkan manfaat

sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat. Demikian, Renstra Dinas Pertanian,

Pangan dan Perikanan dapat diuraikan secara spesifik mengenai tujuan, sasaran, strategi

dan arah kebijakan, adalah sebagai berikut :

No. Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. Meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP)

1) Meningkatnya produksi hasil olahan komoditas pertanian

Peningkatan kualitas dan kontinuitas produk tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan dalam menghadapi persaingan global

Pengembangan Produk Pengolahan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan

2) Meningkatnya produksi tanaman pangan

Meningkatkan produksi tanaman pangan

Pengembangan dan Intensifikasi tanaman pangan

Peningkatan produksi tanaman pangan

Peningkatan penggunaan benih unggul bersertifikat

Peningkatan perlindungan tanaman pangan dari Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan Perubahan Dampak Iklim

Penurunan tingkat kehilangan hasil

Penurunan tingkat kehilangan hasil pasca panen

Page 27: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 27

Menerapkan budidaya yang baik dan benar sesuai dengan good agriculture practices (GAP) serta meningkatkan penggunaan pupuk organik dan pestisida nabati

Pemanfaatan teknologi pertanian yang ramah lingkungan Peningkatan pelaksanaan SL-PTT tanaman pangan Peningkatan pelaksanaan SL-GAP dan SL-GHP hortikultura Peningkatan adopsi pelaksanaan SL-PHT dan SL-Iklim

Mempertahankan dan menggantikan luas baku lahan sawah yang beralih fungsi lahan dari pertanian ke nonpertanian serta mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana pertanian

Penerapan regulasi Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan Cetak Sawah BaruPengembangan dan perbaikan sumber-sumber aor irigasi Perbaikan Jaringan Irigasi Tersier dan Jalan Usahatani/produksi)Peningkatan dan pemanfaatan alat dan mesin pertanian (ALSINTAN) pra panen dan pasca panenPeningkatan penggunaan dan ketersediaan pupuk organik Efisiensi penggunaan pupuk bersubsidi

Mengoptimalkan pembinaan, penyuluhan dan peningkatan keterampilan dan wawasan pelaku usaha pertanian

Pembinaan, penyuluhan dan peningkatan keterampilan dan wawasan pelaku usaha pertanian

Peningkatan sumberdaya manusia pertanian melalui pendidikan dan pelatihan

Pengembangan standarisasi kinerja individu, kinerja proses, dan kinerja organisasi untuk meningkatkan pelayanan terhadap tuntutan dan aspirasi masyarakat, dengan menjungjung norma-norma dan peraturan perundangan yang berlaku

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manuasia pertanian

Peningkatan kemampuan, pengetahuan, sikap dan keterampilan sumberdaya manusia pertanian

Page 28: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 28

3) Meningkatnya produksi hortikultura

Meningkatkan produksi tanaman hortikultura

- Peningkatan produksi tanaman hortikultura '- Peningkatan penggunaan bibit unggul bersertifikat '- Peningkatan perlindungan tanaman pangan dari Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan Perubahan Dampak Iklim

Menerapkan budidaya yang baik dan benar sesuai dengan good agriculture practices (GAP) serta meningkatkan penggunaan pupuk organik dan pestisida nabati

Pemanfaatan teknologi pertanian yang ramah lingkungan Peningkatan pelaksanaan SL-GAP dan SL-GHP hortikultura Peningkatan adopsi pelaksanaan SL-PHT dan SL-Iklim

4) Meningkatnya produksi komoditas perkebunan

Pengembangan lahan dan potensi komoditas perkebunan berorientasi pasar

Peningkatan produksi dan produktifitas perkebunan melalui penerapan teknologi tepat guna dan diversifikasi usaha

Optimalisasi pengelolaan sumberdaya lahan perkebunan untuk meningkatankan produksi dan produktifitasnya

Peningkatan produksi dan produktifitas perkebunan melalui penerapan teknologi tepat guna dan diversifikasi usaha serta sinergitas perencanaan perkebunan, didukung data dan informasi yang berkualitas

Pemberdayaan masyarakat perkebunan

Peningkatan kapasitas pemberdayaan ekonomi dan kemitraan masyarakat sekitar perkebunan besar

Peningkatan kualitas dan kuantitas hasil perkebunan berorientasi pasar

Peningkatan kualitas produksi dan produktifitas kehutanan dan perkebunan melalui penerapan teknologi tepat guna dan diversifikasi usaha

5) Meningkatnya produksi komoditas peternakan yang ASUH

Mengoptimalkan Pengembangan Peternakan Berbasis kawasan yang terintegrasi

Peningkatan Populasi Ternak Lokal dengan menstimulasi usaha budidaya ternak di masyarakat

Mengoptimalkan pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan menular strategis dan zoonosis;

Peningkatan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan menular strategis dan zoonosis

Page 29: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 29

Perwujudan tujuan dan sasaran tersebut dibantu melalui instrumen dalam

Pengelolaan Kinerja melalui Pemantapan manajemen pembangunan berbasis kinerja yang

menjadi salah satu perhatian Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan. Beberapa instrumen

yang sudah diikuti untuk peningkatan kinerja pada fase perencanaan antara lain :

1. Aplikasi E-Proposal Kementerian Pertanian Republik Indonesia : dalam rangka

mendukung perencanaan salah satu aplikasi yang dipakai dan disediakan adalah melalui

E-Proposal dimana penggunaan aplikasi ini bertujuan untuk pengusulan program dan

kegiatan SKPD yang ditujukan ke pemerintah pusat.

2. SIMDA Keuangan

Aplikasi ini membantu pengelolaan keuangan daerah dari yang dioperasikan oleh

masing-masing SKPD sehingga dapat diketahui progres penyerapan anggaran daerah.

Page 30: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 30

3. SIM (Sistim Informasi Manajemen) Tanaman Pangan dan Hortikultura

Aplikasi ini digunakan untuk updating data statistik tanaman pangan

4. PDPS

Penguatan Data Pangan Statistik mempercepat pelaporan data, memudahkan akses data dan memperkuat korodinasi data antara pusat dan daerah

Page 31: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 31

5. SIRUP Aplikasi ini digunakan untuk perencanaan pengadaan barang dan jasa Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan

Page 32: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 32

6. UPSUS SIWAB Untuk mendukung program pemerintah dalam hal peningkatan produksi daging melalui Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab), pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Pertanian RI mensinkronisasikan data melalui Aplikasi UPSUS SIWAB

7. Aplikasi Emonev DAK Merupakan Aplikasi untuk melaporkan program kegiatan yang dibiayai Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian, yang dilaksanakan setiap triwulan.

Page 33: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 33

8. E planning 9. SIP2KP

Lampiran :

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019 DINAS PERTANIAN, PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN TASIKMALAYA

SASARAN

SATUAN TARGET SKPD

PENANGGUNG JAWAB

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

1 Meningkatnya produksi hasil olahan komoditas pertanian

Jumlah produksi hasil olahan komoditas pertanian

Ton

- Produksi hasil olahan tanaman pangan

Ton

- Produksi hasil olahan hortikultura

Ton

- Produksi hasil olahan perkebunan

Ton

- Produksi hasil olahan peternakan

Ton

2 Meningkatnya produksi tanaman pangan

Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya

Kw/Ha

- Produktivitas padi Kw/Ha

Jumlah produksi tanaman pangan

Ton

- Produksi padi Ton

- Produksi jagung Ton

- Produksi aneka kacang dan umbi

Ton

Ketersediaan sarana infrastruktur pertanian

Unit

Ketersediaan alat mesin pertanian

Unit

Perluasan areal sawah Ha

Peningkatan kelas kemampuan kelompok tani

Kel.

Page 34: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 34

3 Meningkatnya produksi hortikultura

Jumlah Produksi komoditas hortikultura

Ton

- Produksi Buah-buahan Ton

- Produksi sayuran Ton

4 Meningkatnya produksi komoditas perkebunan

Produksi komoditas perkebunan

Ton

5 Meningkatnya produksi komoditas peternakan yang ASUH

Jumlah Produksi komoditas peternakan yang ASUH

Ton

- Produksi daging Ton

- Produksi telur Ton

- Produksi susu Ton

Pengendalian Penanggulangan Penyakit Hewan dan Penjaminan Pangan Asal Ternak

Ekor

- Vaksinasi A1 Ekor

- Vaksinasi rabies Ekor

- Pemeriksaan hewan kurban Ekor

PROGRAM KETERANGAN

Pelayanan Administrasi Perkantoran

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan - Capaian Kinerja dan Keuangan

Peningkatan Perencanaan dan Penganggaran SKPD

Program Pengembangan Budi Daya Perikanan

Program Pengembangan Perikanan Tangkap dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

Program Peningkatan Usaha Perikanan

Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Page 35: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 35

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pertanian

Pengembangan Pertanian Ramah Lingkungan

Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian

Pengendalian Penanggulangan Penyakit Hewan dan Penjaminan Pangan Asal Ternak

Peningkatan Usaha Peternakan

Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku

Singaparna, Pebruari 2019

BUPATI TASIKMALAYA

ADE SUGIANTO

KEPALA DINAS PERTANIAN, PANGAN DAN PERIKANAN

KABUPATEN TASIKMALAYA

Drs. H. HERI SOGIRI, M.M Pembina Utama Muda

NIP. 19600805 198603 1 010

Perjanjian Kinerja Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten

Tasikmalaya memiliki sasaran strategis meningkatkan produksi pertanian yang meliputi hasil

olahan komoditas pertanian, produksi padi, palawija, sayuran, buah-buahan, perkebunan,

hasil peternakan serta sarana pendukung pertanian. Sasaran, Program dan Kegiatan yang

dilaksanakan pada Tahun 2019 dengan mengacu kepada Rencana Strategik (Renstra)

Revisi Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, Sasaran dalam Rencana Kinerja Tahunan

(RKT) disajikan bersama indikator kinerjanya, sedangkan program disajikan sebagai strategi

yang relevan dengan sasaran yang telah ditetapkan. Selanjutnya kegiatan disajikan dengan

Page 36: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 36

mengacu pada program yang relevan, sehingga kegiatan yang dirumuskan dalam RKT

merupakan rincian yang sistematis dari program yang akan dilaksanakan.

Pencapaian sasaran dan program secara terpadu dan menyeluruh maka

ditetapkan rencana kinerja Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya

yang dijabarkan melalui beberapa Program yaitu Program Peningkatan Produksi

Pertanian/Perkebunan, Program Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan

Pertanian, Program Pengembangan Pertanian Ramah Lingkungan dan Program

Penyediaan dan Perbaikan Prasarana dan Sarana Pertanian, Program Peningkatan

Produksi Hasil Peternakan, Program Pengendalian Penanggulangan Penyakit Hewan dan

Penjaminan Pangan Asal Ternak dan Program Peningkatan Usaha Peternakan, merupakan

rencana program-program di Tahun 2019. Perencanaan program-program tersebut

tercakup dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA dan DPPA) TA. 2019. Program

dan. Kegiatan yang dilaksanakan anggarannya bersumber dari APBD Kabupaten, APBD

Provinsi dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian.

PERJANJIAN KINERJA DINAS PERTANIAN, PANGAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

SASARAN TARGET PROGRAM KEGIATAN

ANGGARAN (RP)

1. Meningkatnya produksi hasil olahan komoditas pertanian

Jumlah produksi hasil olahan komoditas pertanian (Ton) :

27.243 Peningatan produksi pertanian/ perkebunan

Penilaian Kelas Usaha Perkebunan Besar (PBS/PTP)

75.000.000

Produksi hasil olahan Tanaman Pangan

12.730 Intensifikasi dan Peningkatan SDM Petani Kakao (Banprov 2019)

2.300.000.000

Produksi hasil olahan Hortikultura

1.394

Produksi hasil olahan peternakan

1.005

Produksi hasil olahan Perkebunan

12.113

Page 37: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 37

2 Meningkatnya produksi tanaman pangan

Produksi tanaman pangan (Ton)

1.252.296 Peningkatan produksi pertanian/ perkebunan

Antisipasi Serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)

100.000.000

Produksi padi 917.357 Pemberdayaan UPTD Padi Palawija

75.000.000

- Padi sawah 812.172 Pengembangan Pertanian Ramah Lingkungan

Pengembangan Agribisnis Padi Organik

2.500.000.000

- Padi ladang 28.728 Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Padi Organik

1.100.000.000

- Padi organik 76.456 Pengembangan Usahatani Padi Organik

1.100.000.000

Peningkatan Intensifikasi Padi Organik (Banprov 2019)

5.000.000.000

Pengembangan Padi Organik

5.000.000.000

Budi Daya Padi Organik

1.000.000.000

Penyehatan Lahan Sawah Padi Organik di Wilayah Tasik Selatan

1.000.000.000

Pengembangan Usahatani Padi Organik

920.000.000

Intensifikasi Tanaman Cabe Organik Kabupaten Tasikmalaya

500.000.000

Produksi palawija 334.939 Peningkatan produksi pertanian/ perkebunan

Pengembangan Kacang Tanah

1.500.000.000

- Jagung 66.903

Produksi aneka kacang dan umbi

268.036 Pengembangan Agribisnis Kacang Tanah

1.000.000.000

- Kacang Kedelai 10.039 Peningkatan Intensifikasi Jagung

1.500.000.000

- Kacang tanah 4.906 Peningkatan Intensifikasi Kacang Tanah Kab. Tasikmalaya (Banprov 2019)

1.500.000.000

- Kacang hjau 7 Peningkatan Intensifikasi Ubi Jalar (Banprov 2019)

1.000.000.000

- Ubi kayu 232.844 Peningkatan Intensifikasi Kedelai (Banprov 2019)

2.000.000.000

Page 38: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 38

- Ubi jalar 20.239 Peningkatan Intensifikasi Jagung (Banprov 2019)

3.000.000.000

Pengembangan sumber sumber air (Unit) : 48

Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian

Pengembangan Embung (DAK)

1.650.000.000

- Embung 15

Pembangunan Irigasi Air Tanah Dangkal (DAK)

600.000.000

- Pembangunan/ Perbaikan Damparit

27 Pembangunan

Jalan Usahatani (DAK)

600.000.000

- Irigasi air tanah dangkal 6

Pengembangan dan Perbaikan Dam Parit (DAK)

2.575.000.000

Pengembangan jalan usahatani

4

Pembangunan Gedung Kantor BPP Kecamatan Sukaratu (DAK)

499.670.000

Pengembangan jalan produksi

4

Pengembangan Sumber-sumber Air Melalui Pembangunan Embung di Kabupaten Tasikmalaya

960.000.000

Cakupan bina kelompok petani (%)

52 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan Kelembagaan Pertanian

Pengembangan Pos Penyuluhan Pedesaan (POSLUHDES) (Banprov 2019)

700.000.000

Jumlah kelompok tani penerima manfaat (Kel.)

1.221

Meningkatnya tingkat kemampuan kelompok tani (Kel.)

2.329

Pemula 1.315

Lanjut 921

Madya 93

Utama 0

3 Meningkatnya produksi hortikultura

Produksi komoditas hortikultura (Ton)

265.977 Peningkatan produksi pertanian/ perkebunan

Pemberdayaan UPTD Hortikultura dan Kultur Jaringan

75.000.000

- Produksi sayuran 52.159

- Produksi buah-buahan

213.818 Pengembangan Budidaya Pisang

1.500.000.000

Page 39: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 39

Peningkatan Produksi Komoditas Sayuran

1.000.000.000

Pengadaan Keranjang Pasca Panen Sayuran

200.000.000

Pengembangan Komoditas Hortikultura

1.500.000.000

Pengembangan Komoditi Manggis (Banprov 2019)

5.000.000.000

Pengembangan Komoditi Alpukat (Banprov 2019)

1.000.000.000

Pengembangan Komoditi Cabai Besar dan Cabai Rawit (Banprov 2019)

2.000.000.000

4 Meningkatnya produksi komoditas perkebunan

Produksi komoditas perkebunan (Ton)

57.978 Peningatan produksi pertanian/ perkebunan

Pengembangan Usaha Konservasi Lahan Terpadu (PUKLT) Komoditi Cengkeh

1.500.000.000

Diversifikasi Kopi dan Kakao

1.500.000.000

Intensifikasi Tanaman Kakao

1.500.000.000

Penanaman Kemiri 1.000.000.000

Pengembangan Usaha Tani Konservasi Lahan Terpadu (PUKLT) Komoditi Pala

1.500.000.000

Intensifikasi Tanaman Perkebunan (Teh dan Cengkeh)

1.500.000.000

Pengembangan Komoditas Perkebunan

1.500.000.000

Rehabilitasi Tanaman Perkebunan Komoditas kakao

500.000.000

Pengembangan Komoditas Kakao

500.000.000

Penanaman Cengkeh Tumpangsari Jagung

975.000.000

Diversifikasi Kelapa dan Cengkeh

1.500.000.000

Page 40: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 40

Pengembangan Komoditas Karet

1.500.000.000

Diversifikasi Komoditas Kopi Robusta dan Kakao

100.000.000

Pengembangan Usaha Tani Konservasi Lahan Terpadu (PUKLT) Komoditas Kopi Robusta

2.000.000.000

Intensifikasi dan Penanaman Kopi Arabika

300.000.000

Intensifikasi dan Penanaman Komoditas Cengkeh

975.000.000

Intensifikasi dan Penanaman Komoditas Karet

975.000.000

Perluasan Komoditas Kopi Arabika

975.000.000

Perluasan Komoditas Kakao

975.000.000

Pengembangan Komoditas Perkebunan Pala

2.000.000.000

Pembangunan Calon Sumber Benih Komoditas Perkebunan

2.450.000.000

Pendampingan dan Pembinaan Kegiatan Perkebunan

50.000.000

Pengembangan Komoditas Kopi

500.000.000

Penyusunan Roadmap Perkebunan

200.000.000

Konservasi Lahan Mendukung Perkebunan

500.000.000

Pengembangan Aren Berbasis Unggul Lokal

1.500.000.000

Pengembangan PUKLT Komoditas Kopi Arabika

1.050.000.000

Diversifikasi Komoditas Kelapa dan Vanili

200.000.000

Pembangunan Jalan Produksi

200.000.000

Page 41: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 41

Peremajaan dan Intensifikasi Tanaman Perkebunan Komoditas Kelapa (Banprov 2019)

1.000.000.000

Pengembangan Usahatani Konservasi Lahan Terpadu (PUKLT) Kelapa (Banprov 2019)

2.000.000.000

Kegiatan Intensifikasi dan Diversifikasi Tanaman Kelapa dan Kapol (Banprov 2019)

3.500.000.000

Rehabilitasi Tanaman Teh (Banprov 2019)

3.000.000.000

Rehabilitasi Tanaman Perkebunan Rakyat Komoditi Karet (Banprov 2019)

2.000.000.000

PUKLT Tanaman Pala (Banprov 2019)

4.516.942.000

Kegiatan Intensifikasi Tanaman Teh (Banprov 2019)

2.000.000.000

Optimalisasi Lahan Berbasis Komoditi Perkebunan (Banprov 2019)

3.500.000.000

Rehabiitasi Tanaman Kopi Arabika dan Pemberdayaan Kelompok Tani (Banprov 2019)

1.800.000.000

Penilaian Kelas Usaha Perkebunan Besar (PBS/PTP)

75.000.000

Pendampingan dan Pembinaan Kegiatan Perkebunan

50.000.000

Intensifikasi dan Peningkatan SDM Petani Kakao (Banprov 2019)

2.300.000.000

Pengembangan Kebun Kelapa Rakyat di Cikalong

150.000.000

Page 42: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 42

Intensifikasi Kelapa Dan Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani

900.000.000

Pengembangan Usahatani Konservasi Lahan Terpadu (PUKLT) Komoditas Cengkeh

1.000.000.000

Diversifikasi Tanaman Kelapa Dan Kopi

1.500.000.000

Intensifikasi Dan Optimalisasi Lahan Komoditas Pala

400.000.000

Pengembangan Usahatani Konservasi Lahan Terpadu (PUKLT) Kelapa

1.500.000.000

Kegiatan Intensifikasi Tanaman Teh

1.000.000.000

Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Tembakau

Standarisasi Kualitas Bahan Baku Tembakau (DBHCHT 2019)

600.000.000

5 Meningkatnya produksi komoditas peternakan yang ASUH

Produksi komoditas peternakan yang ASUH (Ton)

65.763 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

Penguatan UPTD Perbibitan Ternak

75.000.000

- Produksi daging 48.839 Pembesaran Ternak Sapi Potong

1.250.000.000

- Produksi telur 13.358 Pengembangan Ternak Domba

100.000.000

- Produksi susu 3.566 Pengembangan Populasi Ternak Ruminansia

300.000.000

Jumlah Populasi Ternak (Ekor)

11.450.565 Pengembangan Budidaya Ternak Sapi Potong

350.000.000

- Populasi ternak ruminansia besar

72.111 Sarana dan Prasarana Budidaya Ternak Unggas

975.000.000

- Populasi ternak ruminansia kecil

511.766 Pengembangan Ternak Sapi Potong

1.000.000.000

- Populasi Ternak Unggas

10.866.688 Pengembangan Budidaya Ayam Ras Petelur

500.000.000

Kontes Ternak 75.000.000

Page 43: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 43

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Agribisnis Ayam Ras Petelur di Kabupaten Tasikmalaya (Banprov 2019)

2.500.000.000

Pengembangan Ternak Kambing (Banprov 2019)

1.000.000.000

Pengembangan Agribisnis Ternak Domba (Banprov 2019)

1.000.000.000

Pengembangan Budidaya Sapi Potong di Kabupaten Tasikmalaya (Banprov 2019)

450.000.000

Pengembangan Pembibitan Sapi Potong

500.000.000

Pengembangan Budidaya Ayam Ras Petelur

2.500.000.000

Pengembangan Budidaya Sapi Potong Penggemukan di Kabupaten Tasikmalaya

1.000.000.000

Pengembangan Agribisnis Ayam Ras Petelur

1.000.000.000

Jumlah Hewan Yang Sehat dan Produk Asala Hewan yang ASIH (Ekor)

91.647 Program Pengendalian Penanggulangan Penyakit Hewan dan Penjaminan Pangan Asal Ternak

Penguatan UPTD RPH

50.000.000

- Vaksinasi A1 61.200

- Vaksinasi rabies 5.916

- Eliminasi HPR 2.040

Meningkatnya pelayanan pengobatan penyakit hewan (Ekor)

16.677 Penguatan UPTD Laboratorium Veteriner

50.000.000

Meningkatnya Pelayanan Kesmavet :

Pembangunan Puskeswan dan Sarana Penunjang (DAK)

500.000.000

Page 44: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 44

- Pemeriksaan Hewan Qurban (Ekor)

5.814 Peningkatan Sarana Laboratorium Veteriner di Kabupaten Tasikmalaya (Banprov 2019)

250.000.000

- Prosentase Fasilitasi Sertifikasi NKV (%)

1 Program Peningkatan Usaha Peternakan

Penguatan UPTD Pasar Hewan

50.000.000

- Fasilitasi NKV (Kali)

2 Peningkatan Sarana Rumah Potong Hewan (RPH) Ruminansia di Kabupaten Tasikmalaya (Banprov 2019)

750.000.000

Jumlah unit usaha peternakan (Unit)

246 Peningkatan Sarana dan Prasarana Pasar Ternak di Kabupaten Tasikmalaya (Banprov 2019)

500.000.000

Monitoring dan Surveilance Residu Kimia dan cemaran mikroba produk asl peternakan (ekor)

125

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

Pengukuran kinerja merupakan proses sistematis untuk mengumpulkan,

menganalisa, dan menggunakan informasi untuk menentukan efesiensi dan efektivitas

suatu instansi pemerintah dalam melaksanakan program-programnya sesuai dengan

Tupoksinya. Sebagai penjabaran lebih lanjut, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan

Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019 merumuskan Tujuan yaitu “Meningkatkan Nilai Tukar

Petani (NTP)” dengan Sasaran sebagai berikut :

1. Meningkatnya produksi hasil olahan komoditas pertanian

2. Meningkatnya produksi tanaman pangan

3. Meningkatnya produksi hortikultura

4. Meningkatnya produksi komoditas perkebunan

5. Meningkatnya produksi komoditas peternakan yang ASUH

Page 45: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 45

6.

Indikator Capaian Kinerja Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Tahun 2019

1. Capaian Target dan Realisasi Tahun 2019

Indikator Capaian Kinerja Urusan Pertanian Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019

NO Indikator Capaian Kinerja Satuan

Tahun 2019

Target Realisasi Pencapaian thdp Target

Urusan Pilihan Pertanian

1 Produksi Hasil Olahan Komoditas Pertanian Ton 27.788

2 Produksi Tanaman Pangan Ton 1.264.819 1.044.784 82,60

Produksi padi Ton 926.530 910.025 98,30

Produksi palawija Ton 338.289 134.025 39,62

Meningkatnya kualitas dan ketersediaan sumberdaya pertanian :

Meningkatnya perluasan pertanian organik Ha 8.650

Perluasan Irigasi Tersier; Ha 1.400

Pengembangan Alsin pra dan pasca panen : Unit 376 651 173

- Alsin Pra panen Unit 275 238 86,54

- Alsin Pasca Panen Unit 101 413 408

Peningkatan Mutu Tanaman Pangan Unit 6

Page 46: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 46

.- Sertifikasi Budidaya Tanaman Pangan 3

.- Sertifikasi Produk Tanaman Pangan 3

Perluasan areal lahan pertanian (cetak sawah) Ha 300 -

Pengembangan sumber sumber air Unit 66 61 92,42

- Embung 16 15

- Pembangunan/Perbaikan Damparit 40 10

- Irigasi air tanah dangkal 10 15

Pengembangan jalan usahatani 10 1

Pengembangan jalan produksi 10 20

Cakupan bina kelompok petani % 52,43 68,21 125,09

- Jumlah kelompok tani penerima manfaat Kel. 1.221 1.906

Meningkatnya tingkat kemampuan kelompok tani

Kel. 2.329 2.794 119,96

Pemula 1.315 1.582

Lanjut 921 896

Madya 93 45

Utama 0 0

3 Produksi Hortikultura 268.637 256.986 95,66

4 Produksi Komoditas Perkebunan Ton 58.847 57.844 98,29

Pengembangan Unit Pengolah Hasil (UPH) Komoditas Perkebunan

Unit 2

5 Produksi Peternakan Ton 67.076 62.108 92,60

Produksi daging Ton 49.816 42.152 84,62

Produksi telur Ton 13.625 14.651 107,53

Produksi susu Ton 3.637 5.305 68,56

Jumlah Populasi Ternak 11.679.576 8.887.637 76,10

Populasi ternak ruminansia besar Ekor 73.553 61.772 83,98

Populasi ternak ruminansia kecil Ekor 522.001 546.526 104,70

Populasi Ternak Unggas Ekor 11.084.022 8.279.339 74,70

Page 47: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 47

Jumlah Hewan Yang Sehat dan Produk Asala Hewan yang ASUH

93.480 55.984 59,88

Vaksinasi A1 Ekor 62.424 35.000

Vaksinasi rabies Ekor 6.034 3.000

Eliminasi HPR Ekor 2.081 1.000

Meningkatnya pelayanan pengobatan penyakit hewan

Ekor 17.011 3.886

Meningkatnya Pelayanan Kesmavet :

Pemeriksaan Hewan Qurban Ekor 5.930 12.644

Prosentase Fasilitasi Sertifikasi NKV % 1,2 1,03

Fasilitasi NKV Kali 3 3

Jumlah unit usaha peternakan Unit 251 290

Monitoring dan Surveilance Residu Kimia dan cemaran mikroba produk asl peternakan

Ekor 150 160

2. Realisasi Kinerja Tahun 2019 dibandingkan dengan Tahun 2018

Indikator Capaian Kinerja Urusan Pertanian Tahun 2019 Dibandingkan Tahun 2018 Kabupaten Tasikmalaya

NO Indikator Capaian Kinerja Satuan Capaian Tahun 2018

Capaian Tahun 2019

% thdp Th. 2018

Urusan Pilihan Pertanian

1 Produksi Hasil Olahan Komoditas Pertanian Ton 29.011

2 Produksi Tanaman Pangan Ton 1.252.930 1.044.784 (16,61)

Produksi padi Ton 907.095 910.025 32,30

Produksi palawija Ton 345.835 134.025 (61,25)

Meningkatnya kualitas dan ketersediaan sumberdaya pertanian :

Meningkatnya perluasan pertanian organik Ha 9.502

Perluasan Irigasi Tersier; Ha 1.200

Pengembangan Alsin pra dan pasca panen : Unit 564 651 15,43

- Alsin Pra panen Unit 507 238 53,06

Page 48: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 48

- Alsin Pasca Panen Unit 57 413 308,91

Peningkatan Mutu Tanaman Pangan Unit 4

.- Sertifikasi Budidaya Tanaman Pangan 2

.- Sertifikasi Produk Tanaman Pangan 2

Perluasan areal lahan pertanian (cetak sawah) Ha 100 -

Pengembangan sumber sumber air Unit 66 61 (7,58)

- Embung 20 15

- Pembangunan/Perbaikan Damparit 40 10

- Irigasi air tanah dangkal 6 15

Pengembangan jalan usahatani 4 1

Pengembangan jalan produksi 20

Cakupan bina kelompok petani % 62,37 68,21 9,41

- Jumlah kelompok tani penerima manfaat Kel. 1.414 1.906

Meningkatnya tingkat kemampuan kelompok tani Kel. 2.267 2.794 23,24

Pemula 1.362 1.582

Lanjut 844 896

Madya 60 45

Utama 1 0

3 Produksi Hortikultura 274.128 256.986 (6,25)

4 Produksi Komoditas Perkebunan Ton 57.121 58.847 (1,70)

Pengembangan Unit Pengolah Hasil (UPH) Komoditas Perkebunan

Unit 0

5 Produksi Peternakan Ton 69.337 62.108 (10,43)

Produksi daging Ton 42.346 42.152

Produksi telur Ton 14.363 14.651

Produksi susu Ton 5.250 5.305

Jumlah Populasi Ternak 9.053.464 8.887.637 (1,83)

Populasi ternak ruminansia besar Ekor 67.449 61.772

Populasi ternak ruminansia kecil Ekor 527.483 546.526

Populasi Ternak Unggas Ekor 8.458.533 8.279.339

Jumlah Hewan Yang Sehat dan Produk Asala Hewan yang ASUH

36.983 55.984 51,38

Page 49: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 49

Vaksinasi A1 Ekor 25.000 35.000

Vaksinasi rabies Ekor 2.000 3.000

Eliminasi HPR Ekor 0 1.000

Meningkatnya pelayanan pengobatan penyakit hewan

Ekor 1.768 3.886

Meningkatnya Pelayanan Kesmavet :

Pemeriksaan Hewan Qurban Ekor 8.215 12.644

Prosentase Fasilitasi Sertifikasi NKV % 0,00 1,03

Fasilitasi NKV Kali 1 3

Jumlah unit usaha peternakan Unit 261 290

Monitoring dan Surveilance Residu Kimia dan cemaran mikroba produk asl peternakan

Ekor 65 160

3. Realisasi Kinerja sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target jangka

menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi

Indikator Capaian Kinerja Jangka Menengah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019

NO Indikator Capaian Kinerja Satuan Target Jangka Menengah (5

Th) 2017-2021

Pencapaian thdp Target Tahun

2018 Tahun 2019

Urusan Pilihan Pertanian

1 Produksi Hasil Olahan Komoditas Pertanian

Ton 138.993 29.011

2 Produksi Tanaman Pangan

Ton 6.324.721 1.252.930

1.044.784 2.492.827 39,41

Produksi padi Ton 4.633.110 907.095 910.025 1.815.369 39,18

Produksi palawija Ton 1.691.611 345.835 134.025 677.458 40,05

Meningkatnya kualitas dan ketersediaan sumberdaya pertanian :

Meningkatnya perluasan pertanian organik

Ha 43.250 9.502

18.052 41,74

Perluasan Irigasi Tersier; Ha 6.700 1.200 2.200 32,84

Pengembangan Alsin pra dan pasca panen :

Unit 1.952 564

651 825 42,26

Page 50: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 50

- Alsin Pra panen Unit 1.498 507 238 744 49,67

- Alsin Pasca Panen Unit 454 57 413 81 17,84

Peningkatan Mutu Tanaman Pangan

Unit 28 4

5 17,86

- Sertifikasi Budidaya Tanaman Pangan

14 2

3 21,43

- Sertifikasi Produk Tanaman Pangan

14 2

2 14,29

Perluasan areal lahan pertanian (cetak sawah)

Ha 1.100 100

- 223 20,27

Pengembangan sumber sumber air

Unit 302 66

61 98 32,45

- Embung 83 20 15 37 44,58

- Pembangunan/ Perbaikan Damparit

171 40

10 50 29,24

- Irigasi air tanah dangkal 48 6 15 11 22,92

Pengembangan jalan usahatani

36 4

1 6 16,67

Pengembangan jalan produksi

36

20 2 5,56

Cakupan bina kelompok petani

% 53,22 62,37

68,21 62 117,19

- Jumlah kelompok tani penerima manfaat

Kel. 1.336 1.414

1.906 1.414 105,85

Meningkatnya tingkat kemampuan kelompok tani

Kel. 2.510 2.267

2.794 2.267 90,32

Pemula 1.440 1.362 1.582 1.362 94,58

Lanjut 931 844 896 844 90,66

Madya 135 60 45 60 44,44

Utama 4 1 0 1 25,00

3 Produksi Komoditas Hortikultura

1.343.319 274.128

256.986 537.472 40,01

4 Produksi Komoditas Perkebunan

Ton 294.303 58.847

57.844 115.968 39,40

Pengembangan Unit Pengolah Hasil (UPH) Komoditas Perkebunan

Unit 8

0 0,00

5 Produksi Peternakan Ton 335.522 69.337 62.108 133.810 39,88

Produksi daging Ton 249.178 42.346 42.152 90.228 36,21

Produksi telur Ton 68.151 14.363 14.651 27.458 40,29

Produksi susu Ton 18.193 5.250 5.305 8.746 48,07

Jumlah Populasi Ternak 58.100.040 9.053.464 8.887.637 19.958.764 34,35

Page 51: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 51

Populasi ternak ruminansia besar

Ekor 365.890 67.449

61.772 136.126 37,20

Populasi ternak ruminansia kecil

Ekor 2.596.694 527.483

546.526 1.014.879 39,08

Populasi Ternak Unggas Ekor 55.137.457 8.458.533 8.279.339 18.807.760 34,11

Jumlah Hewan Yang Sehat dan Produk Asala Hewan yang ASUH

437.920 36.983

55.984 126.833 28,96

Vaksinasi A1 Ekor 312.242 25.000 35.000 85.000 27,22

Vaksinasi rabies Ekor 30.183 2.000 3.000 7.800 25,84

Eliminasi HPR Ekor 10.408 0 1.000 2.000 19,22

Meningkatnya pelayanan pengobatan penyakit hewan

Ekor 85.086 1.768

3.886 18.118 21,29

Meningkatnya Pelayanan Kesmavet :

Pemeriksaan Hewan Qurban Ekor 29.663 8.215 12.644 13.915 46,91

Prosentase Fasilitasi Sertifikasi NKV

% 6 0,00

1,03 0 7,03

Fasilitasi NKV Kali 15 1 3 2 13,33

Jumlah unit usaha peternakan

Unit 1.254 261

290 502 40,03

Monitoring dan Surveilance Residu Kimia dan cemaran mikroba produk asl peternakan

Ekor 750

65

160 165 22,00

4. Realisasi Kinerja Tahun 2019 dibandingkan dengan nasional

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja

serta alternatif solusi yang telah dilakukan

1) Produksi Outcome Olahan Komoditas Pertanian dari target 27.243 ton pada tahun

2019 terealisasi sebesar 29.011 ton atau 106,49%, sedangkan dibandingkan dengan

Tahun 2018 terjadi peningkatan sebesar 8,62% yang terdiri dari produksi Outcome

olahan berbahan baku produksi tanaman pangan (kripik singkong, beras/ketan, kedelai

(tahu/tempe)), produksi Outcome olahan perkebunan (aren, kelapa (gula merah, gula

semut), teh kering, kopi (bubuk/berasan)), produksi Outcome olahan Hortikultura

(olahan pisang), produksi Outcome olahan peternakan (baso, abon sapi, abon ayam,

nugat, tahu bakso, telur asin, susu pasteurisasi, yogurt)

Page 52: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 52

2) Produksi Komoditas Tanaman Pangan pada Tahun 2019 mencapai 1.044.784 ton atau

tidak mencapai target (82,60), sedangkan jika dibandingkan dengan Tahun 2018 sedikit

lebih rendah yaitu 16,61 %. Produksi padi tahun 2019 mengalami penurunan (17,40%)

jika dibandingkan dengan Tahun 2018 begitu juga dengan pencapaian target hanya

98,88 %, hal ini dikarenakan pada tahun 2019 terjadi musim kemarau yang cukup lama

sehingga petani tidak bisa menanam padi di periode April-November meskipun

demikian upaya-upaya telah dilakukan dengan membangun/perbaikan sumber-sumber

air seperti membangun embung, perbaikan saluran irigasi tersier, pembangunan dam

parit tetapi sumber airnya kering. Tetapi pada Tahun 2019 juga telah dilaksanakan

perluasan areal sawah (cetak sawah) seluas 100 ha yang dibiayai dari APBN dan

dilaksanakan bekerjasama dengan TNI, bantuan alat mesin pertanian traktor dan rice

tranplanter. Produksi padi juga didukung dengan Pertanian Ramah Lingkungan (Padi

Organik). Pencapaian tahun 2019 yaitu 9.320 Ha (98%) sedangkan dibandingkan

dengan tahun 2018 terjadi penurunan sebesar 3%, hal ini dikarenakan adanya

kesadaran masyarakat untuk bercocok tanam yang ramah lingkungan serta adanya

pemanfaatan atau penggunaan pupuk organik oleh petani. Khusus untuk padi organik

sentra produksinya terdapat di Kecamatan: Manonjaya, Sukahening, Sukaraja,

Sukaresik, Salawu, Cisayong, Cineam, Sukaratu dan Mangunreja, disamping

pengembangan padi organik di 39 kecamatan. Pengembangan padi organik dapat

meningkatkan pendapatan petani karena nilai jual beras lebih tinggi daripada beras

padi konvensional. Padi organik atau disetarakan dengan beras organik telah diekspor

ke USA, Malaysia, Singapura, Italia sebesar 81.309 kg. Produksi padi organik pada

tahun 2019 adalah sebesar 77.052 ton GKG mengalami penurunan dari tahun 2018

sebesar 2.179 ton (4,56%). Proporsi produksi padi organik terhadap produksi padi

sawah masih sangat kecil, hal ini disebabkan karena ketersediaan kotoran hewan

sebagai bahan pupuk organik pada usaha tani masih terbatas. Tidak semua petani

memiliki ternak, sikap petani yang menganggap budidaya padi organik masih sulit,

mahal dan dianggap tidak praktis. Solusinya adalah memotivasi kelompok untuk

mampu memiliki ternak, fasilitasi pengadaan ternak, usaha tani terpadu padi organik

dengan ternak serta pembinaan teknis dan penumbuhan kesadaran pentingnya usaha

Page 53: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 53

tani berkelanjutan. Disamping itu penanaman padi organik baru sebatas pada daerah-

daerah yang sudah terbiasa bercocok tanam padi organik jadi masih dalam skala

tertentu belum mencapai tataran yang umum.

Produksi palawija yang terdiri dari komoditas jagung, kedelai, kacang tanah, ubi

kayu, ubi jalar dan kacang hijau mengalami kenaikan, baik terhadap tahun 2018

maupun terhadap target Tahun 2019, hal ini dikarenakan salah satunya adanya

program pemerintah pusat yaitu UPSUS PAJALE sehingga dapat meningkatkan

produksi jagung dan kedelai.

Peningkatan produksi tanaman pangan atau pun produksi pertanian (hortikultura,

perkebunan dan peternakan) selain ditunjang bantuan sarana prasarana juga tidak

kalah pentingnya peran dari para penyuluh di lapangan dalam hal pembinaan/

penyuluhan terhadap petani/kelompok tani di lapangan. Tahun 2019 jumlah kelompok

tani sebanyak 2.794 kelompok, terjadi peningkatan sebesar (19,97).

Sarana alat pertanian pra panen maupun pasca panen juga tidak kalah pentingnya

dalam mendukung peningkatan produksi. Tahun 2019 Dinas Pertanian Kabupaten

Tasikmalaya banyak mendapakkan alokasi bantuan alat mesin pertanian pra panen

dan pasca panen dari Kementerian Pertanian RI untuk pengolahan tanah baik di sawah

maupun lahan darat seperti Traktor, Transplanter, Cultivator, Power Tresher Padi,

Power Tresher Multiguna (Padi/Jagung/Kedelai), Corn Seller, Vertikal Drayer Jagung,

Bangunan Vertikal Drayer Jagung, Kendaraan Roda 3,

3) Produksi Komoditas Hortikultura yaitu produksi sayuran, dan buah-buahan. Komoditas

sayuran pada umumnya ditanam di lahan bukan sawah dalam bentuk hamparan

dengan perlakuan teknologi yang sudah intensif. Untuk komoditas sayuran mengalami

penurunan produksi dari 38.781 ton pada Tahun 2019 menjadi 38.781 ton pada Tahun

2019 atau turun sebesar 6,25 %. Kenaikan ini terjadi sebagai dampak kenaikan luas

tanam dari tahun 2019 dibanding tahun 2018. Hal ini dikarenakan meningkatnya

teknologi budidaya sayuran khususnya teknologi budidaya cabe besar terutama di

tingkat penanganan pasca panen. Produksi buah-buahan pada tahun 2019 mengalami

kenaikan sebesar 4,10% dibandingkan Tahun 2018 atau mencapai target 103,06%, hal

ini dikarenakan iklim yang mendukung. Pada tahun 2019 terjadi musim kemarau yang

Page 54: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 54

cukup, maka produksi buah-buahan akan terjadi optimal pada akhir triwulan empat,

triwulan satu dan triwulan dua. Sedangkan untuk produksi sayuran khususnya produksi

cabe merah hal ini dikarenakan adanya pencapaian luas panen yang meningkat,

perluasan areal tanam di beberapa kecamatan sentra sesuai dengan potensi sayuran,

penanganan yang intensif dan penggunaan varietas serta dukungan program dari

pemerintah (APBD dan APBN). Komoditas buah-buahan khususnya manggis pada

Tahun 2019 mengalami kenaikan produksi dibandingkan Tahun 2018 dikarenakan

adanya kenaikan luas panen yang diakibatkan oleh iklim yang mendukung sehingga

terjadi korelasi positif dan tahun 2019 bukan merupakan musim panen raya buah

manggis.

4) Produksi Komoditas Perkebunan. Produksi komoditas perkebunan pada tahun 2019

mencapai 57.844,- ton (98,29%) dari target sebesar 58.847 ton. Pencapaian realisasi

ini dikarenakan adanya kegiatan intensifikasi, rehabilitasi dan peremajaan komoditas

perkebunan serta penanaman, sehingga produktivitas meningkat. Disamping itu

dtunjang dengan adanya pengendalian hama terpadu, pelatihan petani untuk

meningkatkan SDM kelompok baik dalam hal kelembagaan maupun budidaya.

Capaian kinerja penyerapan Tenaga Kerja yang bekerja di sektor Perkebunan

mencapai 160.509 orang petani atau sekitar 99,83%. Hal ini karena meningkatnya

partisipasi masyarakat/petani perkebunan

5) Produksi Komoditas Peternakan terdiri dari produksi daging, telur dan susu. Tahun

2019 produksi komoditas peternakan mengalami penurunan dibanding dengan Tahun

2018 (10,43%) maupun pencapaian terhadap target Tahun 2019 (92,60%), yaitu dari

produksi 69.337 ton Tahun 2018 menjadi 62.108 ton pada Tahun 2019, penurunan

tersebut dikarenakan adanya peningkatan produksi telur dan produksi susu meskipun

produksi daging mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Tahun 2018.

Penurunan produksi daging disebabkan karena menurunnya jumlah populasi ternak

Tahun 2019 sebagai berikut :

- Populasi ayam pedaging menurun, hal ini dikarenakan sejak Tanggal 1 Januari 2019

ada peraturan yang melarang penggunaan Antibiotik Growth Promotor (AGP) dalam

pakan yang mengakibatkan pada penurunan produksi (bobot cenderung kecil,

Page 55: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 55

pemeliharaan lebih lama, kesehatan ayam lebih rentan), selain itu faktor harga DOC

yang relatif tinggi serta kualitas dan kuantitas DOC masih menjadi kendala bagi

peternak. Fluktuasi harga jual ayam (livebird) juga masih menjadi masalah utama

peternak, karena harga jual sering di bawah Break Even Point (BEP), yang

mengakibatkan peternak merugi. Faktor performance dan kerugian usaha

menyebabkan peternak mengurangi jumlah ternak atau mengosongkan kandang

sehingga berakibat penurunan populasi dan produksi daging khususnya daging ayam,

selanjutnya untuk ternak besar terutama Kerbau mengalami penurunan dikarenakan

menurunnya minat peternak untuk memelihara kerbau dan kemampuan reproduksi

yang rendah (cenderung silent heat).

Produksi komoditas peternakan tidak terlepas Jumlah Hewan Yang Sehat dan

Produk Hewan yang Aman, Sehat, Utuh, Halal atau ASUH, Vaksinasi AI, Rabies,

Eliminasi HPR. Peningkatan pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan menular

(Vaksinasi AI, Vaksinasi rabies, Eliminasi HPR) mengalami peningkatan 59,88%

dibandingkan tahun 2018 akan tetapi tidak mencapai target yang telah direncanakan,

peningkatan pelayanan pengobatan penyakit hewan peningkatan pelayanan Kesmavet

(pemeriksaan hewan kurban) dan fasilitasi penerbitan Nomor Kontrol Veteriner (NKV).

Ketidaktercapaian hal tersebut dikarenakan terbatasnya sarana dan prasarana, jumlah

pegawai dan tersebarnya lokasi penyembelihan. Sedangkan untuk monitoring dan

pengawasan residu kimia dan cemaran mikroba produk asal ternak menurun, hal ini

dikarenakan tidak adanya atau sedikitnya aktif service dari tingkat Provinsi dan Balai

Veteriner Subang dalam rangka monitoring residu kimia dan cemaran mikroba produk

asal ternak ke pasar-pasar tradisional.

3.2 Urusan Pangan

Pangan merupakan komoditas penting dan strategis bagi bangsa Indonesia mengingat

pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi oleh pemerintah dan

masyarakat secara bersama-sama seperti diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 18

Tahun 2012 tentang Pangan. Dalam Undang-Undang tersebut disebutkan, “ pemerintah

menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, pengendalian dan pengawasan, sementara

masyarakat menyelenggarakan proses produksi dan penyediaan, perdagangan, distribusi

Page 56: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 56

serta berperan sebagai konsumen yang berhak memperoleh pangan yang cukup dalam

jumlah dan mutu, aman, bergizi, beragam, merata dan terjangkau oleh daya beli mereka.

Pembangunan Ketahanan Pangan dilaksanakan dalam rangka penyelenggaraan

salah satu urusan wajib pemerintah yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar yaitu

urusan wajib pangan berdasarkan kewenangan Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan

dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Penyelenggaraan urusan wajib pangan meliputi penyelenggaraan bidang konsumsi dan

keamanan pangan serta bidang ketersediaan, kerawanan dan distribusi pangan. Ketahanan

Pangan menurut badan pangan dunia Food Agricultural Organization (FAO) merupakan

situasi dimana semua rumah tangga mempunyai akses baik fisik maupun ekonomi untuk

memperoleh pangan bagi seluruh anggota keluarganya. Dalam kondisi ketahanan pangan

yang ideal rumah tangga tidak beresiko mengalami kehilangan kedua akses tersebut.

Penyelenggaraan urusan wajib pangan di Kabupaten Tasikmalaya dilaksanakan oleh

Dinas Ketahanan Pertanian yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Tasikmalaya yang

dijabarkan dengan Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 36 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah serta Peraturan

Bupati Tasikmalaya Nomor 68 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas

Ketahanan Pangan dan Perikanan.

Dinas Ketahanan Pertanian dibentuk untuk mendukung implementasi Misi Kedua

RPJMD Kabupaten Tasikmalaya 2016-2021 yaitu Mewujudkan Perekonomian yang

Tangguh di Bidang Agrbisnis dan Pariwisata dengan sasaran meningkatnya ketahanan

pangan berbasis potensi pangan lokal.

a. Indikator Capaian Kinerja

Page 57: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 57

Pencapaian target kinerja penyelenggaraan urusan di bidang pangan sesuai dengan

penetapan indikator kinerja pada RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016-2021

sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini :

Tabel IV.20 Indikator Capaian Kinerja Urusan Pangan

Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019

No Indikator Capaian Kinerja

Satuan Capaian Tahun 2018

Tahun 2019

Target Realisasi

1 Pola Pangan Harapan (PPH)

Skor 79,20 80,75 82,50

2 Rata-rata Peningkatan Ketersediaan Energi dan Protein Perkapita

% 1,22 2,00 2,49

3 Rata-rata Peningkatan Konsumsi Energi dan Protein Perkapita

% 3,12 3,20 3,40

1. Pola Pangan Harapan (PPH)

Pemenuhan kebutuhan pangan seyogyanya tidak hanya ditekankan pada aspek

kuantitas, tetapi juga memperhatikan kualitasnya, termasuk keragaman pangan dan

keseimbangan gizi. Konsumsi pangan yang beragam sangat penting karena tubuh

memerlukan 45 jenis zat gizi yang dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan dan

minuman. Sampai saat ini belum ada satu jenis pangan yang dapat memenuhi semua

kebutuhan zat gizi tersebut. Keragaman dan keseimbangan konsumsi pangan pada

tingkat keluarga akan menentukan kualitas konsumsi pada tingkat wilayah, baik

kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. Kualitas konsumsi pangan penduduk ditingkat

wilayah (makro) ini dicerminkan dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH). PPH

merupakan instrumen sederhana untuk menilai situasi konsumsi pangan penduduk,

baik jumlah maupun komposisi pangan menurut jenis pangan yang dinyatakan dalam

skor PPH. Semakin tinggi skor PPH, konsumsi pangan semakin beragam dan bergizi

seimbang (maksimal 100).

Page 58: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 58

Pada tahun 2018 Pola Pangan Harapan (PPH) Kabupaten Tasikmalaya

mencapai 79,20 dari skor ideal 100. Pada tahun 2019 PPH Kabupaten Tasikmalaya

ditargetkan meningkat menjadi 80,75. Realisasi perhitungan PPH tahun 2019

mencapai 82,50. Sehingga skor PPH sebagai indikator ketahanan pangan tahun 2019

dapat mencapai target (100%). PPH tersebut dihitung berdasarkan kelompok pangan

Padi-padian, umbi-umbian, pangan hewani, minyak dan lemak, buah/biji berminyak,

kacang-kacangan, gula, sayur dan buah dan lain-lain. Adapun hasil perhitungan PPH

adalah sebagai berikut :

Tabel IV.21 Perhitungan PPH

Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019

No Kelompok Pangan

Berat Pangan Gram/Kapita/Hari

Skor Maksimal

Skor PPH

1 Padi-padian 332,6 25,0 25,0

2 Umbi-umbian 42,4 2,5 1,2

3 Pangan Hewani 92,9 24,0 17,9

4 Minyak dan Lemak

23,3 5,0 4,9

5 Buah/Biji Berminyak

2,0 1,0 0,3

6 Kacang-kacangan

25,3 10,0 5,0

7 Gula 10,0 2,5 0,9

8 Sayur dan Buah 230,5 30,0 27,3

9 Lain-lain 81,7 - -

Total 840,7 100,0 82,5 Sumber : Analisa Neraca Bahan Makanan (NBM) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019

Pencapaian target PPH tak terlepas dari upaya Pemerintah Daerah melalui

Program Peningkatan Ketahanan Pangan dengan jumlah dana sebesar Rp.

7.388.594.849,- yang dilaksanakan selama tahun 2019 (APBD Kabupaten dan APBD

Propinsi) serta semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan konsumsi pangan

dan gizi.

2. Ketersediaan Energi dan Protein Perkapita

Ketersediaan Energi dan Protein Perkapita adalah ketersediaan bahan makanan

per kapita dalam bentuk kandungan nilai gizinya dengan satuan kkal energi dan gram

Page 59: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 59

protein. Indikator ini memperlihatkan ketahanan pangan dari aspek ketersediaan

bahan pangan.

Target rata-rata ketersediaan energi dan protein tahun 2019 adalah sebesar

97,02 atau meningkat 2,00% dari tahun 2018. Realisasi tahun 2019 mencapai 99,71 %

atau meningkat 2,49% dari tahun 2018.

Tabel IV.22 Target Ketersediaan Bahan Pangan (Energi dan Protein)

Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019

No.

Jenis Bahan Makanan

Ketersediaan Per Kapita Per Hari

Energi Protein

Kkal % Gram %

1. Padi-padian 1.412,9 66,5 32,8 66,5

2. Umbi-umbian 50,4 2,3 0,4 2,3

3. Pangan Hewani 188,8 8,8 15,6 8,8

4. Minyak dan Lemak 209,1 9,5 0,0 9,5

5. Bh/Biji Berminyak 11,6 0,5 0,2 0,5

6. Kacang-kacangan 54,0 2,5 4,4 2,5

7. Gula 38,2 1,7 0,2 1,7

8. Sayur dan Buah 90,6 5,4 3,0 5,4

9. Lain-lain 29,9 2,7 0,6 2,7

Total 2.081,58 100,0 57,20 100,0

Standar Nasional 2.200,00 57,00

94,62 100,35

Rata-rata 97,49 Sumber : Analisa Neraca Bahan Makanan Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019

Tabel IV.23 Realisasi Ketersediaan Bahan Pangan (Energi dan Protein)

Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019

No.

Jenis Bahan Makanan

Ketersediaan Per Kapita Per Hari

Energi Protein

Kkal % Gram %

1. Padi-padian 1.427,03 66,5 33,1 66,5

2. Umbi-umbian 50,9 2,3 0,4 2,3

3. Pangan Hewani 189,7 8,8 15,1 8,8

4. Minyak dan Lemak 211,2 9,5 0,0 9,5

5. Bh/Biji Berminyak 11,7 0,5 0,2 0,5

6. Kacang-kacangan 54,5 2,5 4,4 2,5

7. Gula 38,6 1,7 0,2 1,7

Page 60: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 60

No.

Jenis Bahan Makanan

Ketersediaan Per Kapita Per Hari

Energi Protein

Kkal % Gram %

8. Sayur dan Buah 92,6 5,4 3,0 5,4

9. Lain-lain 30,2 2,7 0,7 2,7

Total 2.106,43 100,0 57,2 100,0

Standar Nasional 2.200,00 57,00

Pencapaian standar Nasional 94,57 100,35

Rata-rata 97,46 Sumber : Analisa Neraca Bahan Makanan Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019

Tabel IV.24 Presentase Peningkatan Ketersediaan Bahan Pangan (Energi dan Protein) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019

No Uraian Realisasi

Tahun 2018

Realisasi

Tahun 2019

Persentase

Peningkatan (%)

1 Rata-rata ketersediaan Energi

dan Protein per kapita

95,12 97,46 2,49

Peningkatan ketersediaan energi dan protein sebagai akibat meningkatnya

produksi dan ketersediaan beberapa jenis bahan pangan yaitu padi padian, pangan

hewani, minyak dan lemak, sayur dan buah.

Pencapaian tersebut didukung oleh program dan kegiatan pemerintah daerah

melalui kegiatan : 1) Pembangunan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM); 2)

Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah; 3) Pendampingan Pengembangan Usaha

Pangan Masyarakat; 4) Pengembangan Desa Mandiri Pangan.

3. Konsumsi Energi dan Protein Perkapita

Konsumsi Energi dan Protein Perkapita merupakan banyaknya atau jumlah

Energi dan Protein Perkapita dalam bahan pangan, secara tunggal maupun beragam,

yang dikonsumsi seseorang yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis,

psikologis dan sosiologis. .

Target konsumsi energi dan protein tahun 2019 adalah sebesar 809,98

gram/kap/hr atau meningkat 3,20 % dari tahun 2018. Realisasi tahun 2019 mencapai

837,52 gram/kap/hr atau meningkat 3,40 % dari tahun 2018.

Page 61: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 61

Tabel IV.25 Target Konsumsi Bahan Pangan (Energi dan Protein)

Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019

Kelompok/Jenis Pangan Konsumsi Pangan (Gram/Kapita/hari)

1. Padi-Padian 365,70 2. Umbi-umbian 79,73 3. Pangan Hewani 117,35 4. Minyak dan Lemak 44,09 5. Buah/Biji Berminyak 22,02 6. Kacang-kacangan 40,50 7. Gula 32,80 8. Sayur dan Buah 36,76 9. Lain-lain 71,03 JUMLAH TOTAL 809,98 Sumber : Analisa Neraca Bahan Makanan Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019

Tabel IV.26 Realisasi Konsumsi Bahan Pangan (Energi dan Protein)

Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019

Kelompok/Jenis Pangan Konsumsi Pangan (Gram/Kapita/hari)

1. Padi-Padian 378,13 2. Umbi-umbian 82,44 3. Pangan Hewani 121,34 4. Minyak dan Lemak 45,59 5. Buah/Biji Berminyak 22,76 6. Kacang-kacangan 41,88 7. Gula 33,92 8. Sayur dan Buah 38,01 9. Lain-lain 73,45 JUMLAH TOTAL 837,52 Sumber : Analisa Neraca Bahan Makanan Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019

Tabel IV.27 Presentase Peningkatan Konsumsi Bahan Pangan (Energi dan Protein)

Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019

No Uraian Target Tahun

2018

Realisasi

Tahun 2019

Persentase

Peningkatan (%)

1 Rata-rata Peningkatan Energi

dan Protein per kapita

809,98 837,52 3,40

Pencapaian tersebut didukung oleh program dan kegiatan pemerintah daerah

melalui kegiatan : 1) Penganekaragaman Konsumsi Pangan Lokal ; 2) Pengawasan

Keamanan Pangan; 3) Peningkatan Pemanfaatan Lahan Pekarangan.

Page 62: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 62

b. Permasalahan dan Solusi

1) Permasalahan

a) Aktivitas Lumbung Pangan Masyarakat (LPM).

Dalam perkembangan kehidupan sosial di pedesaan saat ini lumbung – lumbung

desa/ lumbung pangan pribadi para petani sudah tidak terlihat lagi, sudah banyak

yang dibongkar dan beralih fungsi karena kebutuhan. Karena tuntutan kebutuhan

para petani kita juga banyak yang menjual padinya di sawah pada saat panen

walaupun masih banyak juga yang membawa Outcome panen padinya ke rumah.

b) Distribusi Pangan.

Keterbatasan infrastruktur seperti jalan usaha tani, jalan produksi, dapat

mengakibatkan terganggunya transportasi dan distribusi bahan pangan dan akan

memperbesar persentase bahan pangan yang rusak. Selain itu juga memperbesar

proporsi kehilangan masukan panen pada proses produksi, penanganan pemasukan

panen, dan pengolahan pasca panen, yang berdampak pada penurunan kemampuan

penyediaan pangan.

c) Konsumsi Pangan.

Selain laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, faktor kebiasaan penduduk yang

hanya mengonsumsi jenis pangan tertentu, misalnya beras, akan memberikan

tekanan yang berat terhadap penyediaan pangan tersebut. Oeh karena itu, upaya

untuk meningkatkan kesadaran penduduk dalam mengonsumsi pangan beragam,

bergizi seimbang, dan aman (B2SA) yang berbasis sumber pangan lokal agar terus

dilakukan.

d) Keamanan Pangan.

Di berbagai daerah masih banyak terjadi beberapa kasus keracunan dan gangguan

kesehatan akibat mengkonsumsi pangan yang tidak aman dari cemaran berbagai

jenis bahan kimia, biologis, dan fisik lainnya. Hal ini antara lain dikarenakan oleh

masih rendahnya kesadaran para pengusaha waralaba (ritel) untuk menjual produk

segar yang aman dan bermutu, belum efektifnya penanganan dan pengawasan

keamanan pangan, rendahnya kualitas SDM, standar keamanan pangan untuk sayur

Page 63: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 63

dan buah segar impor belum jelas diterapkan, sehingga buah impor yang belum

terjamin keamanan pangannya mudah masuk ke dalam negeri, belum ada penerapan

sanksi yang tegas bagi pelanggar hukum di bidang pangan segar serta koordinasi

lintas sektor terkait dengan keamanan pangan belum optimal.

2) Solusi untuk mengatasi permasalahan diatas adalah:

1) Memperkuat cadangan pangan masyarakat melalui revitalisasi dan

pengembangan/pembangunan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM);

2) Memperkuat Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) dan Lembaga

Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM);

3) Meningkatkan sosialisasi konsumsi penganekaragaman dan keamanan pangan;

Urusan Pilihan

4.3.1. Urusan Kelautan dan Perikanan

Sumber daya ikan merupakan aset kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan untuk

kemakmuran bangsa. Sumber daya ikan selain sebagai sumber kebutuhan ekonomi

domestik dengan memberikan sumber penerimaan rumah tangga dan industri, juga

merupakan sumber penerimaan negara melalui nilai tambah yang dihasilkan, namun

demikian sumber daya ikan meski merupakan sumber daya alam yang dapat pulih

(renewable) memiliki keterbatasan yang ditentukan oleh pengelolaan, pendayagunaan,

daya dukung lingkungan dan faktor ekologi lainnya.

Untuk dapat memberikan manfaat dan dampak yang optimal terhadap pembangunan

ekonomi daerah, penanggulangan kemiskinan serta pemberdayaan masyarakat di

Kabupaten Tasikmalaya khususnya, maka diperlukan upaya pengelolaan dan

pendayagunaan sumberdaya perikanan terutama perikanan budidaya dan perikanan

tangkap melalui fasilitasi pemerintah terhadap kelompok pembudidaya, pemasar, pengolah

dan nelayan dengan berbagai program/kegiatan.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

urusan Kelautan dan Perikanan merupakan urusan konkuren pilihan Pemerintah Daerah

yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

sesuai dengan kondisi, kekhasan dan keunggulan daerah. Penyelenggaraan urusan

kelautan dan perikanan meliputi penyelenggaraan bidang perikanan budidaya, perikanan

Page 64: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 64

tangkap, pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil, pengolahan dan pemasaran Outcome

perikanan serta pemberdayaan dan peningkatan SDM perikanan.

Penyelenggaraan urusan pilihan kelautan dan perikanan di Kabupaten Tasikmalaya

dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pertanian yang dibentuk berdasarkan Peraturan

Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Kabupaten Tasikmalaya yang dijabarkan lagi dengan Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor

36 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Perangkat

Daerah serta Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 68 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas

dan Fungsi Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan.

Dinas Ketahanan Pertanian dibentuk untuk mewujudkan misi kedua yaitu

mewujudkan perekonomian yang tangguh di bidang agrbisnis dan pariwisata dengan

sasaran meningkatnya produksi dan daya saing produksi usaha perikanan.

a. Indikator Capaian Kinerja

Pencapaian target kinerja penyelenggaraan urusan di bidang kelautan dan perikanan

sesuai dengan penetapan indikator kinerja pada RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun

2016-2021 yang sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah.

Tabel IV.24 Indikator Capaian Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019

No Indikator Capaian Kinerja

Satuan Capaian tahun 2018

Tahun 2019

Target Realisasi

1 Rata-rata Nilai Tukar Pelaku Usaha Perikanan (Pembudidaya, Pemasar/Pengolah, Nelayan)

Indeks 109,65 109,60 108,55

2 Produksi Perikanan Ton 71.042,60 70.321,69 68.227.88

- Perikanan Budidaya Ton 69.372,25 68.651,40 66.531,73

- Perikanan Tangkap Ton 1.670,35 1.670,28 1.696,15

1) Rata-rata Nilai Tukar Pelaku Usaha Perikanan

Nilai tukar pelaku usaha perikanan atau Nilai Tukar Perikanan (NTP) merupakan

indikator kesejahteraan pembudidaya, pengolah, pemasar dan nelayan yang bergerak di

Page 65: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 65

sektor perikanan. NTP di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2019 mencapai 108,55

atau menurun sebesar 1,10% dari tahun 2019. Kondisi tersebut menunjukkan adanya

penurunan daya beli nelayan dan pembudidaya ikan serta sektor usaha perikanan.

Menurunnya usaha perikanan dipicu oleh adanya penurunan produksi dan nilai produksi

Outcome perikanan budidaya dan perikanan tangkap. Dalam mendorong peningkatan

produksi dan nilai produksi tersebut pemerintah telah memfasilitasi beberapa program

pada Tahun 2019 yaitu dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 2.238.308.410,- dari APBD

Kabupaten dan APBD Propinsi. Adapun program yang dilaksanakan adalah 1) Program

Pengembangan Budidaya Perikanan; 2) Program Pengembangan Perikanan Tangkap

dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir; 3) Peningkatan Usaha Perikanan.

2) Produksi Perikanan

Produksi perikanan di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2019 mencapai 68.227.88 ton

atau menurun sebesar 11,75% dari tahun 2018, dan mencapai target daerah dalam

produksi ikan yaitu 98%.

a) Produksi Ikan Budidaya.

Produksi ikan budidaya di Kabupaten Tasikmalaya pada Tahun 2019 mengalami

penurunan sebesar 12,03 % dari tahun 2018. Produksi ikan budidaya didominasi oleh

komoditas Ikan Mas, Nila dan Nilem yang diOutcomekan oleh para pembudidaya ikan

dengan kolam intensif maupun semi intensif.

Gambar 4.15 Distribusi Produksi per Komoditas Ikan Budidaya

mas

nila

nilemgurame

tawes

lele

tambakan udang vaname

udang galah lainnya

Page 66: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 66

Penurunan produksi ikan budidaya dipicu oleh semakin menurunnya ketersediaan benih

ikan unggul budidaya perikanan terutama dalam pembenihan dan pembesaran serta pakan,

sehingga mempengaruhi dalam peningkatan produksi dan efisiensi usaha budidaya

perikanan. Upaya dan fasilitasi dari Pemerintah Kabupaten melalui APBD Kabupaten, APBD

Propinsi dan APBN (DAK) dalam mendorong peningkatan produksi ikan budidaya selama

tahun 2019 antara lain melalui pemberian bantuan benih/induk, pakan dan peralatan

budidaya ikan pada masyarakat, peningkatan sarana dan prasarana budidaya perikanan

serta pembinaan dan peningkatan keterampilan pembudidaya, pengolah dan pemasar ikan

melalui berbagai program dan kegiatan yaitu : 1) Pengembangan Sarana dan Prasarana

Budidaya Ikan; 2) Pengembangan Agribisnis Perikanan; 3) Penguatan UPTD Balai Benih

Ikan; 4) Pengembangan Budidaya Udang Vanname; 5) Pembangunan/Rehabilitasi Sarana

dan Prasarana Pokok Unit Pembenihan;.

b) Produksi Perikanan Tangkap.

Produksi perikanan tangkap tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar 1,20%

dibanding tahun 2018 serta mencapai target daerah yaitu sebesar 100,00%. Produksi

perikanan tangkap terdiri dari produksi Outcome tangkap laut dan produksi Outcome

tangkap perairan umum daratan (danau, situ, sungai, embung dll).

Gambar 4.16 Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2017-2019

-

200,00

400,00

600,00

800,00

1.000,00

1.200,00

1.400,00

1.600,00

1.800,00

Tangkapan Laut(ton)

TangkapanPerairan Umum

(ton)

Total (ton)

2016

2017

2018

2017

2018

2019

Page 67: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 67

Produksi perikanan tangkap mengalami peningkatan sejalan dengan adanya

penambahan sarana penangkapan pada kelompok nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan

(PPI) Pamayangsari Cipatujah. Pada tahun 2019 melalui DAK bidang Kelautan dan

Perikanan telah dilaksanakan penyaluran bantuan perahu dan motor tempel sebanyak 5

paket, serta melalui dana APBD Kabupaten berupa alat tangkap dan alat bantu

penangkapan sebanyak 12 paket. Disamping itu juga telah disebarkan benih ikan nila dan

nilem di 25 perairan umum di 25 desa (situ, cekdam, sungai dll) di Kabupaten Tasikmalaya

sebanyak 5.200.000 ekor.

c. Permasalahan dan Solusi

Dalam pelaksanaan penyelenggaraan urusan kelautan dan perikanan, Pemerintah

Daerah dalam hal ini Dinas Ketahanan Pertanian Kabupaten Tasikmalaya menghadapi

berbagai permasalahan. Adapun permasalahan sebagai berikut:

1) Fungsi UPT pembenihan ikan belum optimal dalam penyediaan benih ikan unggul

disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu kondisi air dilingkungan UPT yang

sudah tidak mendukung untuk budidaya ikan yang baik dan keterbatasan SDM pegawai

yang mengelola UPT. Penurunan kondisi/kualitas air dapat menyebabkan masa

pemeliharaan ikan semakin lama, Ikan lebih mudah terkena penyakit, Konversi pakan

makin tinggi (boros pakan), Produktivitas budidaya perikanan akan menurun, sehingga

biaya produksi akan meningkat dan dalam jangka panjang kegiatan usaha perikanan

budidaya menjadi tidak menarik lagi.

2) Sarana Prasarana Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) belum memadai. Kondisi PPI

tersebut menyebabkan penggunaan armada perikanan masih didominasi oleh kapal

berukuran kecil, yaitu perahu tanpa motor, perahu motor tempel dan kapal ikan

berukuran 0,5 sampai 3 gross tonnage (GT), sehingga produksi perikanan tangkap saat

ini hanya mampu mencapai 13% dari potensi yang ada, sedangkan kewenangan untuk

membangun PPI sejak tahun 2017 merupakan kewenangan Pemerintah Propinsi.

3) Kondisi SDM masyarakat nelayan dan masyarakat pesisir pada umumnya masih kurang

memadai. . Hal ini disebabkan oleh rendahnya pendidikan formal yang sebagian besar

disebabkan oleh sulitnya sekolah atau akses di daerah pesisir. Kurangnya pendidikan ini

Page 68: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 68

berdampak sulitnya masyarakat nelayan untuk menerima transfer ilmu maupun transfer

teknologi, sehingga sulit untuk meningkatkan kapasitas usaha penangkapannya.

Solusi pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Ketahanan Pertanian Kabupaten

Tasikmalaya untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu:

1) Memperkuat unit pembenihan rakyat (UPR) maupun UPTD Balai Benih Ikan milik

Pemerintah dalam membudidayakan induk dan calon induk, serta memperbaiki kondisi

sarana prasarana dan infrastruktur budidaya ikan di kawasan perikanan budidaya UPR

maupun UPT, serta mengoptimalkan budidaya di kawasan budidaya yang lain. Dalam

upaya meningkatkan produksi calon induk dan benih perlu ditingkatkan kerjasama

dengan UPT Pusat maupun propinsi dalam seleksi penyediaan benur/benih berkualitas;

Upaya peningkatkan produksi perikanan tangkap dilakukan melalui pengembangan

sarana dan prasarana PPI serta memfasilitasi nelayan dan masyarakat pesisir melalui

berbagai pelatihan baik pelatihan penangkapan ikan, kewirausahaan dan pelatihan

pengolahan, bantuan alat penangkapan, Pengembangan Usaha Mina Perdesaan

(PUMP) Bidang Perikanan Tangkap, pengembangan sarana dan prasarana

penangkapan ikan, pembinaan kelompok ekonomi masyarakat pesisir, dan fasilitasi

pelatihan penangkapan ikan.

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya

7. Analisa program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan

pencapaian pernyataan kinerja

3.2. Realisasi Anggaran

Urusan pilihan pertanian di Kabupaten Tasikmalaya pada Tahun 2019, yang

dilaksanakan oleh Perangkat Daerah Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan dengan

penyelenggaraan 17 Program dan 174 Kegiatan, alokasi Belanja Tidak Langsung dengan

pagu sebesar Rp. 9.982.671.317,- dengan realisasi sebesar Rp. 9.982.671.317,- (100%).

Belanja tidak langsung dialokasikan untuk Belanja Pegawai (Gaji Pokok, Tunjangan

Struktural/Fungsional, Tunjangan Keluarga, TPP dan insentif.

Page 69: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 69

Belanja Langsung mempunyai pagu anggaran sebesar Rp. 139.063.860.879,- dan

telah terserap sebesar Rp. 134.807.883.109,- (96,94%).

Realisasi Anggaran Urusan Pertanian, Pangan dan Perikanan

Tahun Anggaran 2019

No Jenis Belanja Anggaran Realisasi %

1. Belanja Tidak Langsung 9.982.671.317,- 100,00

2. Belanja Langsung 134.807.883.109,- 96,94

Gambar IV.19 Anggaran dan Realisasi

Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Urusan Pertanian Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019

1. Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan tatakelola penyelenggaraan pelayanan

bidang Pertanian

19.429.823.592

131.258.255.600

19.217.171.439

128.814.321.380

000

20.000.000.000

40.000.000.000

60.000.000.000

80.000.000.000

100.000.000.000

120.000.000.000

140.000.000.000

Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung

Anggaran Realisasi

Page 70: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 70

Kinerja dan tatakelola penyelenggaraan pelayanan bidang Pertanian, dilaksanakan

melalui program dan kegiatan sebagai berikut :

2) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan pagu anggaran Rp.

920.482.515,- dan telah terserap sebesar Rp. 812.077.340,- (88,22%), terdiri dari 10

(sepuluh) kegiatan sebagai berikut :

a) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik, dari pagu anggaran

sebesar Rp. 138.982.293,- terealisasi sebesar Rp. 82.246.710,- (59,18%), Output :

tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik untuk satu tahun dengan

Outcome kegiatan terpenuhinya kebutuhan komunikasi, air dan listrik perkantoran

satu tahun.

b) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor, dari pagu anggaran sebesar Rp.

36.846.550,-terealisasi sebesar Rp. 36.065.400,- (97,88%), Output : tersedianya

jasa kebersihan kantor satu tahun dan Outpcome : terciptanya kebersihan kantor

selama satu tahun.

c) Penyediaan Alat Tulis Kantor, dari pagu anggaran sebesar Rp. 72.130.400,-

terealisasi sebesar Rp. 72.073.700,- (99,92%), Output : tersedianya alat tulis kantor

untuk satu tahun dengan Outcome kegiatan terpenuhinya kebutuhan alat tulis kantor

satu tahun.

d) Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan, dari pagu anggaran sebesar Rp.

40.766.800,-terealisasi sebesar Rp. 40.718.200,- (99,88%), Output : tersedianya

barang cetak dan penggandaan untuk satu tahun dengan Outcome kegiatan

terpenuhinya kebutuhan barang cetak dan penggandaan satu tahun.

e) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, dari pagu anggaran sebesar Rp.

5.365.600 ,- terealisasi sebesar Rp. 4.315.600,- (80,43%), Output : tersedianya

peralatan dan perlengkapan kantor dinas satu tahun dengan Outcome kegiatan

terpenuhinya kebutuhan peralatan dan perlengkapan kantor satu tahun.

f) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan, dari pagu

anggaran sebesar Rp. 6.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 6.490.000,- (99,85%),

Output : penyediaan bahan bacaan surat kabar dan majalah serta peraturan

Page 71: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 71

perundang-undangan satu tahun dengan Outcome kegiatan terpenuhinya kebutuhan

bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan dinas satu tahun.

g) Penyediaan Makan dan Minum, dari pagu anggaran sebesar Rp. 28.250.000,-

terealisasi sebesar Rp. 28.210.000,- (99,86%), Output : penyediaan makan minum

kantor satu tahun dengan Outcome kegiatan terpenuhinya kebutuhan makan minum

kantor satu tahun.

h) Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/Teknis Perkantoran, dari pagu

anggaran Rp. 366.740.000,- terealisasi Rp. 364.960.000,- (99,51%), Output :

tersedianya jasa administrasi/teknis perkantoran satu tahun dan Outpcome :

terpenuhinya kebutuhan jasa administrasi/teknis perkantoran satu tahun.

i) Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor, dari pagu anggaran Rp. 109.310.872,-

terealisasi Rp. 61.506.000,- (56,27%), Output : tersedianya jasa pengamanan kantor

satu tahun dan Outpcome : terpenuhinya kebutuhan pengamanan kantor satu tahun.

j) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi, dari pagu anggaran Rp. 115.590.000,-

terealisasi Rp. 115.491.730,- (99,91%) dengan Output kegiatan tersedianya

kebutuhan operasional rapat koordinasi dan konsultasi satu tahun dan Outpcome :

terlaksananya rapat koordinasi dan konsultasi satu tahun.

3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 560.991.751,- dan terserap sebesar Rp. 457.250.815,- (81,51%), terdiri dari

4 kegiatan :

a) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor, dari pagu anggaran Rp.

79.486.250,- terealisasi Rp. 78.364.000,- (98,59%). Output : terlaksananya

pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor (1 kantor dinas dan 3 UPTD) selama

satu tahun dengan Outcome kegiatan terpeliharanya gedung kantor kantor (1

kantor dinas dan 3 UPTD) selama satu tahun.

b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional, dari pagu anggaran

Rp. 197.305.500,- terealisasi Rp. 107.073.815,- (54,27%). Output : tersedianya

barang dan jasa pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional selama

satu tahun dengan Outcome kegiatan terpeliharanya fasilitas kendaraan

dinas/operasional selama satu tahun.

Page 72: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 72

c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor, dari pagu anggaran

Rp. 34.200.000,- terealisasi Rp. 34.000.000,- (99,42%). Output : tersedianya

barang dan jasa pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan kantor (computer,

laptop, mesin tik) selama satu tahun dengan Outcome kegiatan terpeliharanya

fasilitas perlengkapan kantor (computer, laptop, mesin tik) selama satu tahun.

d) Updating dan upgrading website dari pagu anggaran Rp. 250.000.000,- terealisasi

Rp. 237.813.000,- (95,13%). Output :

4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan – Capaian Kinerja dan

Keuangan pagu anggaran sebesar Rp. 13.300.000,- dan terealisasi sebesar Rp.

13.165.000,- (98,59%), terdiri dari 1 kegiatan dengan perincian sebagai berikut :

a) Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pelaporan, dari pagu anggaran Rp.

13.300.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 13.165.000,- (98,59%). Output :

tersusunya Renja, RKA, DPA, dan Laporan Tahunan masing-masing 1 Dokumen.

Outpcome : tersedianya dokumen perencanaan SKPD 4 Dokumen.

5) Program Peningkatan Perencanaan dan Penganggaran SKPD, pagu anggaran

sebesar Rp. 12.990.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 12.724.250,- (97,95%), terdiri dari

1 kegiatan dengan perincian sebagai berikut :

a) Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pelaporan, dari pagu anggaran sebesar

Rp. 12.990.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 12.724.250,- (97,95%). Output :

tersusunya Renja, RKA, DPA, dan Laporan Tahunan masing-masing 1 Dokumen.

Outpcome : tersedianya dokumen perencanaan SKPD 4 Dokumen.

6) Program Pengembangan Budi Daya Perikanan, dengan pagu anggaran sebesar Rp.

2.238.308.410,- dan terserap sebesar Rp. 2.051.378.216,- (91,65%), dengan 6 (enam)

kegiatan sebagai berikut :

a) Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar, dari pagu anggaran Rp. 171.220.500,-

terealisasi Rp. 156.534.000,- (91,42%) dengan Output : 1) Tersalurkannya

bantuan benur udang Vanname 500.000 ekor; 2) Tersalurkannya bantuan benih

ikan nila 105.000 ekor; 3) Tersalurkannya bantuan peralatan budidaya vanname 1

paket; 4) Tersalurkannya pakan ikan 10.300 Kg; 5) Tersalurkannya obat-obatan

ikan 1 paket . Outcome/manfaat kegiatan yaitu Terfasilitasinya kegiatan budidaya

Page 73: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 73

ikan di 4 kelompok pembudidaya dalam mendorong peningkatan produksi ikan dan

peningkatan kesejahteraan pembudidaya.

b) Pengembangan Agribisnis Perikanan, dari pagu anggaran Rp. 500.000.000,-

terealisasi Rp. 492.821.492,- (98,56%) dengan Output Tersalurkannya bantuan

benih ikan gurame 70.000 ekor; 2) Tersalurkannya bantuan benih ikan nila 525.000

ekor; 3) Tersalurkannya bantuan pakan ikan 19.980 kg; 4) Tersalurkannya bantuan

obat-obatan ikan 1 paket. Sedangkan Outcome/manfaat kegiatan yaitu

Meningkatnya system agribisnis perikanan pada 22 kelompok pembudidaya ikan

guna mendorong peningkatan produksi ikan dan peningkatan kesejahteraan

pembudidaya.

c) Penguatan UPTD Balai Benih Ikan, dari pagu anggaran Rp. 12.535.000,-

terealisasi Rp. 11.800.000,- (94,14%). Output kegiatan adalah Tersedianya

operasional UPTD Balai Benih Ikan selama 12 bulan. Outpcome : 1) meningkatnya

pengelolaan UPTD BBI; 2) meningkatnya PAD dari penjualan Outcome produksi

ikan.

d) Pembangunan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pokok Unit Pembenihan, dari

pagu anggaran Rp. 306.253.040,- terealisasi Rp. 298.103.000,- (97,34%). Output :

1) Terehabilitasinya kolam induk/pemijahan di UPTD BBI; 2) Terbangunnya kolam

pedederan di UPTD BBI. Outcome/manfaat kegiatan yaitu meningkatnya produksi

induk dan benih ikan unggulan di UPTD BBI.

e) Pengembangan Udang Vanname di Kabupaten Tasikmalaya (Banprop 2018), dari

pagu anggaran Rp. 920.704.450,- terealisasi Rp. 821.771.467,-

(89,25%) dengan Output kegiatan adalah tersalurkanya bantuan benur udang

vanname 2.100.000 ekor, pakan, obat-obatan dan peralatan serta bangunan

tambak udang untuk 4 kelompok di Kecamatan Cikalong dan Cipatujah.

Outcome/manfaat kegiatan yaitu meningkatnya usaha budidaya udang vaname

masyarakat dalam upaya mendorong peningkatan produksi perikanan .

f) Pengadaan Sarana dan Prasaran Pemberdayaan Usaha Kecil Masyarakat

Kelautan dan Perikanan (Nelayan dan Pembudidaya Ikan) (DAK), dari pagu

anggaran Rp. 327.595.420,- terealisasi Rp. 270.348.257,- (82,53%) dengan Output

Page 74: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 74

kegiatan adalah tersalurkanya bantuan benur udang vanname 2.100.000 ekor,

pakan, obat-obatan dan peralatan serta bangunan tambak udang untuk 4 kelompok

di Kecamatan Cikalong dan Cipatujah. Outcome/manfaat kegiatan yaitu

meningkatnya usaha budidaya udang vaname masyarakat dalam upaya

mendorong peningkatan produksi perikanan .

7) Program Pengembangan Perikanan Tangkap dan Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat Pesisir, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 521.935.500,- dan terserap

sebesar Rp. 434.915.928,- (83,33%) dengan 5 (lima) kegiatan sebagai berikut :

a) Pengadaan Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Usaha Skala Kecil Masyarakat

Kelautan dan Perikanan ( Nelayan dan Pembudidaya ikan) dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 304.563.500,- terealisasi sebesar Rp. 224.779.331 (73,80%).

Output : Tersalurkannya bantuan kapal < 3 GT beserta perlengkapannya sebanyak

5 paket (Kapal, mesin temple 15 PK, alat penangkapan ikan dan alat bantu

penangkapan ikan). Sedangkan Outpcome : Meningkatnya usaha penangkapan 1

(satu) kelompok nelayan dalam upaya mendorong peningkatan produksi perikanan

tangkap sebesar 1,2%. Sedangkan Outpcome : Meningkatnya usaha penangkapan

nelayan dalam upaya mendorong peningkatan produksi perikanan tangkap.

b) Penguatan UPTD PPI dengan pagu anggaran sebesar Rp. 12.000.000,- terealisasi

sebesar Rp. 12.000.000,- (100%) Output : tersedianya Operasional UPTD PPI

selama 12 bulan. Sedangkan Outcome kegiatannya adalah meningkatnya

pengelolaan UPTD PPI dalam penyediaan jasa pelayanan pendaratan ikan dan

pelelangan ikan.

c) Pengembangan Sarana dan Prasarana Penangkapan Ikan dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 680.000,- terealisasi sebesar Rp. 550.000,- (80,88%). Output :

tersalurkannya bantuan alat penangkapan ikan sebanyak 14 unit. Sedangkan

Outcome kegiatannya adalah Meningkatnya usaha penangkapan 14 orang nelayan

laut dalam upaya mendorong peningkatan produksi perikanan tangkap sebesar

1,2%.

d) Restocking Perairan Umum di Kabupaten Tasikmalaya dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 4.692.500,- terealisasi sebesar Rp. 0,- (0%). Output : terwujudnya

Page 75: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 75

penebaran benih ikan untuk restocking sebanyak 5.200.000 ekor di 25 perairan

umum Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan Outcome kegiatannya adalah 1)

meningkatnya produksi perikanan tangkap perairan umum sebesar 40,36%; 2)

Meningkatnya perlindungan sumberdaya perikanan dan konservasi lingkungan

perairan umum di 25 desa .Sedangkan Outcome kegiatannya adalah 1)

meningkatnya produksi perikanan tangkap; 2) Meningkatnya perlindungan sumber

daya perikanan dan konservasi lingkungan perairan umum.

e) Pengembangan Sarana Prasarana Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir di

Kabupaten Tasikmalaya dengan pagu anggaran sebesar Rp. 200.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 197.586.597,- (98,79%). Output kegiatannya yaitu

Penanaman tanaman vegetasi pantai dan pembangunan jalan kampung dan jalan

produksi di 3 Kecamatan yaitu Cikalong, Cipatujah dan Karangnunggal.

Sedangkan Outcome dari kegiatan nya yaitu meningkatnya pemberdayaan

nelayan dan konservasi perlindungan daerah pesisir.

8) Program Peningkatan Usaha Perikanan, dengan pagu anggaran sebesar Rp.

254.937.800,- dan terserap sebesar Rp. 250.309.460,- (98,18%), melalui kegiatan

sebagai berikut :

a) Pengembangan Unit Usaha Pengolahan Hasil Perikanan Budidaya dari pagu

anggaran sebesar Rp. 227.112.800,- terealisasi Rp. 226.202.500,- (99,60%).

Output dari kegiatan ini yaitu tersedianya operasional UPTD Pasar Ikan selama 12

bulan, sedangkan Outcomenya yaitu meningkatnya pengelolaan UPTD Pasar Ikan

dalam penyediaan jasa fasilitasi bak/kolam untuk penjualan ikan.

b) Penguatan UPTD Pasar Ikan dari pagu anggaran sebesar Rp.

27.825.000,- terealisasi Rp. 24.106.960,- (86,64%). Output dari kegiatan ini yaitu

tersedianya operasional UPTD Pasar Ikan selama 12 bulan, sedangkan

Outcomenya yaitu meningkatnya pengelolaan UPTD Pasar Ikan dalam penyediaan

jasa fasilitasi bak/kolam untuk penjualan ikan.

9) Program Peningkatan Ketahanan Pangan didukung dengan alokasi anggaran

sebesar Rp. 7.388.594.840,- dan telah terserap sebesar Rp 7.114.184.910,-

(96,29%) yang meliputi 8 kegiatan sebagai berikut :

Page 76: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 76

a) Pendampingan Lumbung Pangan Masyarakat dengan jumlah anggaran sebesar Rp.

150.000.000,- telah terealisasi sebesar Rp. 145.200.000,- (96,06%).

Output : tersedianya Lumbung Pangan Pemerintah Daerah Bentuk Beras sebanyak

9.000 kg sedangkan Outcome/manfaat kegiatan yaitu terpenuhinya Kebutuhan

Beras Masyarakat yang mengalami gejala kerawanan pangan pasca bencana dan

keadaan darurat di Kabupaten Tasikmalaya.

b) Cadangan Pangan Pemerintah Daerah dengan jumlah anggaran sebesar Rp.

1.000.000.000,- telah terealisasi sebesar Rp. 932.842.500,- (93,28%).

Output : tersedianya Cadangan Pangan Pemerintah Daerah Bentuk Beras sebanyak

9.000 kg sedangkan Outcome/manfaat kegiatan yaitu terpenuhinya Kebutuhan

Beras Masyarakat yang mengalami gejala kerawanan pangan pasca bencana dan

keadaan darurat di Kabupaten Tasikmalaya.

c) Pengembangan Desa Mandiri Pangan dengan jumlah anggaran Rp. 230.000.000,-

telah terealisasi sebesar Rp. 225.224.560,- (997,92%). Output : Tersalurkannya

bantuan paket desa mandiri pangan berupa ternak domba 270 ekor, ternak kambing

90 ekor, bibit pisang 5.760 pohon dan pupuk organik 8.000 kg. Sedangkan

Outpcome : meningkatnya cakupan pembinaan Desa Mandiri Pangan di 14 desa.

d) Hari Pangan Se Dunia dengan jumlah anggaran Rp. 100.000.000,- telah terealisasi

sebesar Rp. 98.227.000,- (98,23%). Output : telaksananya pameran hari pangan

sedunia, Sedangkan Outpcome : meningkatnya penganekaragaman konsumsi

pangan masyarakat.

e) Pengawasan Keamanan Pangan dengan jumlah anggaran Rp.

5.432.640,- telah terealisasi sebesar Rp. 4.530.000,- (83,38 %) Output : 1).

Tersosialisasikannya pengawasan pangan 2). Terujinya sampel pangan di

masyarakat. Sedangkan Outpcome : terwujudnya pengawasan keamanan pangan

yang beredar di masyarakat masyarakat.

f) Peningkatan Pemanfaatan Lahan Pekarangan dengan jumlah anggaran Rp.

66.405.000,- telah terealisasi sebesar Rp. 53.224.650,- (80,15%) Output : 1).

Tersalurkannya bantuan pemanfaatan lahan pekarangan; 2). Tersosialisasikannya

kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan di 21 Kelompok Wanita Tani. Sedangkan

Page 77: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 77

Outpcome : meningkatnya pemanfaatan lahan pekarangan dalam mendukung

penyediaan bahan pangan lokal di Kabupaten Tasikmalaya.

g) Pembangunan Lumbung Pangan Masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya (Banprov)

dengan jumlah anggaran Rp. 836.757.200,- telah terealisasi sebesar Rp.

832.982.200,- (99,55%). Output : terwujudnya pembangunan Lumbung Pangan

Masyarakat sebanyak 8 unit LPM. Sedangkan Outpcome : tersedianya fasilitas

penguatan cadangan pangan masyarakat di 8 desa.

h) Pengembangan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) (Banprov) di

Kabupaten Tasikmalaya dengan jumlah anggaran Rp.

5.000.000.000,- telah terealisasi sebesar Rp. 4.821.954.000,- (96,44%). Output :

tersedianya dokumen peta dan data ketahanan dan kerawanan pangan (FSVA) dan

Neraca Bahan Makanan (NBM) di Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan Outpcome :

tersedianya data ketahanan dan kerawanan pangan serta PPH Ketersediaan dan

PPH Konsumsi di Kabupaten Tasikmalaya.

10) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan dari

anggaran Rp. 233.085.000,- terealisasi Rp. 227.286.000,- (97,51%) dengan kegiatan

sebagai berikut :

a) Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah dengan

jumlah anggaran Rp. 83.085.000,- telah terealisasi sebesar Rp. 82.290.000,-

(95,01%). Output : telaksananya 16 kali promosi, Sedangkan Outpcome :

meningkatnya pemasaran atas hasil promosi.

b) Penyusunan Statistik Perkebunan dengan jumlah anggaran Rp. 150.000.000,-

telah terealisasi sebesar Rp. 144.996.000,- (96,66%). Output : telaksananya

penyusunan statistic perkebunan, Sedangkan Outpcome : dokumen penyusunan

statistik perkebunan.

11) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dari anggaran Rp.

65.763.611.144,- terealisasi Rp. 63.859.763.640,- (97,11%) dengan kegiatan sebagai

berikut :

a) Antisipasi Serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) dengan pagu

anggaran Rp. 71.900.000,- terealisasi Rp. 68.313.000,- (95,01%). Output kegiatan

Page 78: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 78

ini yaitu tersedianya stok obat-obatan pengendalian OPT. Outcome kegiatan ini

yaitu terkendalinya serangan OPT;

b) Pemberdayaan UPTD Padi Palawija dengan pagu anggaran Rp.

59.976.500,- terealisasi Rp. 57.765.325,- (96,31%). Output : tersedianya benih

sebar sebanyak 9.100 kg. Sedangkan Outpcome : tersedianya benih unggul

bersertifikat untuk pertanaman seluas kurang lebih 500 ha.

c) Pengembangan Komoditas Perkebunan Dan Sarana Pengolahan (Banprov)

dengan pagu anggaran Rp. 2.000.000.000,- terealisasi Rp. 1.968.770.000,-

(98,44%). Output : tersedianya benih sebar sebanyak 33600 Btg Bibit Kopi

Arabika,18000 Btg Bibit pala,20000 Btg Bibit Kelapa,358000 kg pupuk Organik dan

3580 kg NPK kg. Sedangkan Outpcome : tersedianya benih unggul bersertifikat

untuk pertanaman.

d) Pengembangan Komoditas Perkebunan Dan Sarana Pengolahan (Banprov)

dengan pagu anggaran Rp. 2.000.000.000,- terealisasi Rp. 1.977.307.580,-

(98,87%). Output : tersedianya benih sebar sebanyak 30000 btg bibit teh,450000

kg pupuk organik,15000 kg pupuk NPK,1500 kg pestisida,10 buah handspayer.

Sedangkan Outpcome : tersedianya benih unggul bersertifikat untuk pertanaman.

e) Pemberdayaan UPTD Hortikultura dan Kultur Jaringan dengan pagu anggaran Rp.

74.505.000,- terealisasi Rp. 70.779.500,- (95,00%). Output : tersedianya pupuk

dan benih serta pemeliharaan UPTD Hortikultura dan Kultur Jaringan ; Outcome :

tersedianya bibit buah-buahan dan pemeliharaan UPTD Hortikultura dan Kultur

Jaringan.

f) Pengembangan Komoditi sayuran dengan pagu anggaran Rp.

28.310.000,- terelisasi Rp. 6.680.000,- (23,60%). Sedangkan Outcome

kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi sayuran.

g) Rehabilitasi Tanaman The dengan pagu anggaran Rp.

4.805.000,- terelisasi Rp. 4.450.000,- (96,21%). Sedangkan Outcome kegiatannya

yaitu bertambahnya produksi komoditi teh.

Page 79: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 79

h) Intensifikasi Tanaman Teh dan Kelapa dengan pagu anggaran

Rp. 10.345.000,- terelisasi Rp. 10.045.000,- (97,10%). Sedangkan Outcome

kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi the dan kelapa.

i) Diversifikasi Komodiitas Kopi Robusta Dan Kakao (Banrov) dengan anggaran Rp.

2.700.000.000,- terealisasi Rp. 2.674.086.650,- (99,04%). Output : tersalurkannya

bantuan sarana produksi kopi dan kakao, sedangkan Outpcome : bertambahnya

produktivitas Kopi dan Kakao.

j) Pengembangan Komuditi Tanaman Sirsak (Banprov) dengan pagu anggaran Rp.

1.000.000.000,- terelisasi Rp. 982.476.800,- (98,25%). Sedangkan Outcome

kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi sirsak.

k) Perluasan Komoditi Petai (Banprov) dengan pagu anggaran Rp. 2.000.000.000,-

terelisasi Rp. 1.958.054.400,- (97,90%). Sedangkan Outcome kegiatannya yaitu

bertambahnya produksi komoditi petai.

l) Perluasan Komuditi Jengkol (Banprov) dengan pagu anggaran Rp. 2.000.000.000,-

terelisasi Rp. 1.959.141.562,- (97,96%). Sedangkan Outcome kegiatannya yaitu

bertambahnya produksi komoditi jengkol.

m) Pengembangan Agribisnis Kacang Tanah (Banprov) dengan pagu anggaran Rp.

2.000.000.000,- terelisasi Rp. 1.930.267.500,- (96,51%). Sedangkan Outcome

kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi kacang tanah.

n) pengembangan Agribisnis Kedelai (Banprov) dengan pagu anggaran Rp.

3.000.000.000,- terelisasi Rp. 2.938.462.500,- (97,95%). Sedangkan Outcome

kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi kedelai.

o) Pengembangan Agribisnis Jagung (Banprov) dengan pagu anggaran Rp.

700.000.000,- terelisasi Rp. 686.357.500,- (98,05%). Sedangkan Outcome

kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi jagungi.

p) Kegiatan Budidaya Durian (Banprov) dengan pagu anggaran Rp. 1.000.000.000,-

terelisasi Rp. 974.930.000,- (97,49%). Sedangkan Outcome kegiatannya yaitu

bertambahnya produksi komoditi durian.

Page 80: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 80

q) Pengembangan Kedelai Di kabupaten Tasikmalaya (Banprov) dengan pagu

anggaran Rp. 2.000.000.000,- terelisasi Rp. 1.960.571.450,- (98,03%). Sedangkan

Outcome kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi kedelai.

r) Pembangunan kawasan Perkebunan Komoditas Teh (Banprov) dengan pagu

anggaran Rp. 1.000.000.000,- terelisasi Rp. 984.224.320,- (98,42%). Sedangkan

Outcome kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi teh.

s) Pengembangan Tanaman Perkebunan Kopi Arabika dengan pagu anggaran Rp.

3.730.000,- terelisasi Rp. 3.430.000,- (91,96%). Sedangkan Outcome kegiatannya

yaitu bertambahnya produksi komoditi kopi arabika.

t) Inteksifikasi The dengan pagu anggaran Rp. 459.895.114,- terelisasi Rp.

398.073.753,- (86,56%). Sedangkan Outcome kegiatannya yaitu bertambahnya

produksi komoditi teh.

u) Penanaman Komoditas Cengkeh Dan Pembangangunan Jalan Produksi (Banprov)

pagu anggaran Rp. 2.500.000.000,- terelisasi Rp. 2.452.116.428,- (98,08%).

Sedangkan Outcome kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi cengkeh

dan bertambahnya jalan produksi.

v) Diversifikasi Komoditas Kopi Dan Kakao serta pelatihan Kelembagaan (Banprov)

pagu anggaran Rp. 2.500.000.000,- terelisasi Rp. 2.471.761.900,- (98,87%).

Sedangkan Outcome kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi kopi dan

kakao.

w) Pengembangan Aren Berbasis Unggul Lokal pagu anggaran Rp. 1.946.118.600,-

terelisasi Rp. 1.908.466.400,- (98,07%). Sedangkan Outcome kegiatannya yaitu

bertambahnya produksi komoditi aren.

x) Pengembangan Tanaman Holtikultura Unggul Lokal pagu anggaran Rp.

1.352.850.000,- terelisasi Rp. 1.335.825.000,- (98,74%). Sedangkan Outcome

kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi manggis.

y) Pengembangan PUKLT Komoditas Kopi Arabika pagu anggaran Rp. 4.495.000,-

terelisasi Rp. 3.895.000,- (86,65%). Sedangkan Outcome kegiatannya yaitu

bertambahnya luas komoditi arabika.

Page 81: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 81

z) Diversifikasi Komoditas Kelapa dan Vanili pagu anggaran Rp. 500.000.000,-

terelisasi Rp. 473.446.500,- (94,69%). Sedangkan Outcome kegiatannya yaitu

bertambahnya luas komoditi kelapa dan vanili.

aa) Intensifikasi dan Peningkatan SDM Petani Cengkeh pagu anggaran Rp.

190.000.000,- terelisasi Rp. 182.934.500,- (94,69%). Sedangkan Outcome

tersalurkannya bantuan 51000 Kg Pupuk Organik, 5100 Kg NPK.

bb) Intensifikasi dan Diversifikasi Tanaman Kelapa dan Kapol dengan anggaran Rp.

4.255.000,- terealisasi Rp. 3.955.000,- (97,20%). Output : tersalurkannya bantuan

sarana produksi kelapa dan kapol, sedangkan Outpcome : bertambahnya

produktivitas kelapa dan kapol 22 ha.

cc) Penguatan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) dengan anggaran Rp.

50.000.000,- terealisasi Rp. 0,- (0%). Output : tersalurkannya bantuan pupuk dan

pestisida, sedangkan Outpcome : 1 dokumen pengawasan pupuk dan pestisida.

dd) Optimalisasi Komoditas Pala dengan anggaran Rp. 1.446.328.000,- terealisasi Rp.

1.426.107.000,- (98,60%). Output : tersalurkannya bantuan sarana produksi pala,

sedangkan Outpcome : bertambahnya produktivitas pala.

ee) Rehabilitasi Komoditas Kelapa dan Cengkeh dengan anggaran Rp. 495.000,-

terealisasi Rp. 175.000,- (35,35%). Output : tersalurkannya bantuan sarana

produksi kelapa dan cengkeh, sedangkan Outpcome : bertambahnya produktivitas

kelapa dan cengkeh.

ff) Intensifikasi dan Diversifikasi tanaman Kopi Robusta dengan anggaran Rp.

497.120.000,- terealisasi Rp. 490.048.280,- (98,58%). Output : tersalurkannya

bantuan sarana produksi kelapa dan cengkeh, sedangkan Outpcome :

bertambahnya produktivitas kelapa dan cengkeh.

gg) Pengembangan Usaha Konservasi Lahan Terpadu (PUKLT) Komoditas Pala

dengan pagu anggaran Rp. 200.000.000,- terealisasi Rp. 193.526.630,- (96,76%),

Output dari kegiatan tersebut adalah tersalurkannya bantuan saprodi dan bibit Pala

dan tersalurnya bibit ternak. Adapun Outcome yang dicapai adalah terwujudnya

areal komoditas Pala seluas 21 Ha di Kec. Salawu, Cipatujah, Pagerageung,

Culamega, Kadipaten dan Bojongasih.

Page 82: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 82

hh) Rehabilitasi Tanaman Perkebunan Komoditi Cengkeh dengan anggaran Rp.

200.000.000,- terealisasi Rp. 195.194.900,- (97,60%). Output : tersalurkannya

bantuan sarana produksi dan cengkeh, sedangkan Outpcome : bertambahnya

produktivitas dan cengkeh.

ii) Optimalisasi Lahan Tanaman Perkebunan Cengkeh dengan anggaran Rp.

200.000.000,- terealisasi Rp. 194.984.900,- (97,49%). Output : tersalurkannya

bantuan sarana produksi dan cengkeh, sedangkan Outpcome : bertambahnya

produktivitas dan cengkeh.

jj) Optimalisasi Lahan Tanaman Perkebunan Kelapa dengan anggaran Rp.

150.000.000,- terealisasi Rp. 146.475.300,- (97,65%). Output : tersalurkannya

bantuan sarana produksi kelapa, sedangkan Outpcome : bertambahnya

produktivitas kelapa.

kk) Intensifikasi Tanaman Perkebunan Cengkeh dengan anggaran Rp. 100.000.000,-

terealisasi Rp. 95.207.400,- (95,21%). Output : tersalurkannya bantuan sarana

produksi cengkeh, sedangkan Outpcome : bertambahnya produktivitas cengkeh.

ll) Peningkatan Intensifikasi Kacang Tanah (Banprov Perubahan) dengan anggaran

Rp. 2.000.000.000,- terealisasi Rp. 1.953.103.800,- (97,66%). Output :

tersalurkannya bantuan sarana produksi kacang tanah, sedangkan Outpcome :

bertambahnya produktivitas kacang tanah.

mm) Diversifikasi Tanaman Kelapa dan Kopi (Banprov Perubahan) dengan

anggaran Rp. 3.000.000.000,- terealisasi Rp. 2.963.902.400,- (98,80%). Output :

tersalurkannya bantuan sarana produksi kelapa dan kopi, sedangkan Outpcome :

bertambahnya produktivitas kelapa dan kopi.

nn) Pengembangan Komoditi Tanaman Sirsak (Banprov Perubahan) dengan anggaran

Rp. 1.000.000.000,- terealisasi Rp. 861.029.000,- (86,10%). Output :

tersalurkannya bantuan sarana produksi sirsaki, sedangkan Outpcome :

bertambahnya produktivitas sirsak.

oo) Perluasan Komoditi Petai (Banprov Perubahan) dengan anggaran Rp.

2.500.000.000,- terealisasi Rp. 2.460.350.000,- (98,41%). Output : tersalurkannya

Page 83: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 83

bantuan sarana produksi petai, sedangkan Outpcome : bertambahnya

produktivitas petai.

pp) Perluasan Komoditi Jengkol (Banprov Perubahan) dengan anggaran Rp.

2.500.000.000,- terealisasi Rp. 2.238.215.000,- (89,53%). Output : tersalurkannya

bantuan sarana produksi jengkol, sedangkan Outpcome : bertambahnya

produktivitas jengkol.

qq) Rehabilitasi Komoditas Kopi dengan anggaran Rp. 195.000.000,- terealisasi Rp.

188.056.400,- (96,44%). Output : tersalurkannya bantuan sarana produksi kopi,

sedangkan Outpcome : bertambahnya produktivitas kopi.

rr) Diversifikasi Tanaman Perkebunan Kelapa dengan anggaran Rp. 185.000.000,-

terealisasi Rp. 177.385.280,- (95,88%). Output : tersalurkannya bantuan sarana

produksi kelapa, sedangkan Outpcome : bertambahnya produktivitas kelapa.

ss) Pengembangan Usaha Tani Konservasi Lahan Terpadu (PUKLT) Komoditas Kopi

dengan pagu anggaran Rp. 200.000.000,- terelisasi Rp. 194.962.700, (97,48%).

Output : tersalurkannya bantuan sarana produksi kopi robusta seluas 105 ha serta

pengadaan 2 Ekor Bibit Ternak Domba jantan, 14 Ekor Bibit Ternak Domba Betina,

sedangkan Outcomenya terwujudnya pengembangan usaha kopi robusta;

tt) Pengembangan Usaha Tani Konservasi Lahan Terpadu (PUKLT) Komoditi Kakao

dengan pagu anggaran Rp. 200.000.000,- terelisasi Rp. 193.795.800, (96,90%).

Output : tersalurkannya bantuan sarana produksi kakao seluas 60 ha serta

pengadaan 2 Ekor Bibit Ternak Domba jantan, 20 Ekor Bibit Ternak Domba Betina,

sedangkan Outcomenya terwujudnya pengembangan usaha kakao;

uu) Diversifikasi Kopi pada Lahan Perkebunan dengan anggaran Rp. 747.802.500,-

terealisasi Rp. 726.522.587,- (97,15%). Output : tersalurkannya bantuan sarana

produksi kopi, sedangkan Outpcome : bertambahnya produktivitas Kopi seluas 52

Ha.

vv) Pengembangan Buah Buahan Berbasis Sentra dengan anggaran Rp.

986.025.000,- terealisasi Rp. 964.732.000,- (97,84%). Output : tersalurkannya

bantuan sarana produksi durian dan rambutan, sedangkan Outpcome :

bertambahnya produktivitas durian dan rambutan seluas 85 dan 50 Ha.

Page 84: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 84

ww) Diversifikasi Tanaman Perkebunan dengan anggaran Rp. 2.745.000,- terealisasi

Rp. 2.745.000,- (100%). Output : tersalurkannya bantuan sarana produksi kelapa

dan cengkeh, sedangkan Outpcome : bertambahnya produktivitas kelapa dan

cengkeh seluas 34 Ha.

xx) Pembangunan Calon Sumber Benih Komoditas Pala dengan pagu anggaran Rp.

11.095.000,- terelisasi Rp. 5.845.000,-(52,68%). Output : tersalurkannya bantuan

17.000 btg bibit pala,85000 kg pupuk organik,dan 850 kg NPK. Sedangkan

Outcomenya yaitu terwujudnya areal calon sumber benih tanaman Pala sebesar

170 Ha.

yy) Pengembangan Komoditas Pala dengan pagu anggaran Rp. 2.019.658.000,-

terelisasi Rp. 1.992.625.750, (98,66%). Output : tersalurkannya bantuan 28800 btg

bibit pala,144.000 kg pupuk organik dan 1.440 kg NPK. Sedangkan Outcomenya

yaitu terwujudnya areal calon sumber benih tanaman Pala sebesar 288 Ha.

zz) Diversifikasi Kelapa dan Pandan dengan anggaran Rp. 747.630.000,- terealisasi

Rp. 726.791.842,- (97,21%). Output : tersalurkannya bantuan sarana produksi

kelapa dan pandan, sedangkan Outpcome : bertambahnya produktivitas kelapa

dan pandan seluas 30 Ha.

aaa) Pengembangan Pengembangan Lada Perdu dengan anggaran Rp.

497.978.000,- terelisasi Rp. 485.221.375,- (97,44%). Output : tersalurkannya

bantuan sarana produksi lada perdu, sedangkan Outcomenya yaitu meningkatnya

luas pertanaman komoditas lada perdu sebanyak 250 Ha.

bbb) Pengembangan Komoditi Cabai Rawit dengan pagu anggaran Rp.

15.610.180,- terelisasi 1.060.000,-(6,79%). Output : tersalurkannya bantuan

sarana produksi berupa benih dan pupuk untuk Cabe Rawit 20 ha, Outcomenya

yaitu meningkatnya produksi Cabai Rawit sebanyak 400 ton;

ccc) Pengembangan Komoditi Cabai Besar dengan pagu anggaran Rp.

13.205.130,- terelisasi 1.535.000, (11,62%). Output : tersalurkannya bantuan

sarana produksi berupa benih dan pupuk untuk Cabe Besar 20 ha, Outcomenya

yaitu meningkatnya produksi Cabai Besar sebanyak 400 ton;

Page 85: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 85

ddd) Pengembangan Komoditi Mangga dengan pagu anggaran Rp.

710.100.000,- terelisasi 677.571.000, (95,42%). Output : tersalurkannya bantuan

sarana produksi berupa benih dan pupuk untuk mangga 104 ha, Outcomenya yaitu

meningkatnya produksi mangga;

eee) Pengembangan Komoditas Rambutan dengan pagu anggaran Rp.

731.710.000,- terelisasi 700.145.000, (95,69%). Output : tersalurkannya bantuan

sarana produksi berupa benih dan pupuk untuk rambutan 121 ha, Outcomenya

yaitu meningkatnya produksi rambutan;

fff) Pengembangan Komoditas Kacang Tanah dengan pagu anggaran Rp.

1.466.134.000,- terelisasi 1.413.839.000, (96,43%). Output : tersalurkannya

bantuan sarana produksi berupa benih dan pupuk untuk kacang tanah 153 ha,

Outcomenya yaitu meningkatnya produksi kacang tanah;

ggg) Evaluasi Kegiatan Bidang Perkebunan dan Hortikultura dengan pagu

anggaran Rp. 100.000.000,- terelisasi 88.100.000, (88,10%). Output :

terlaksananya evaluasi kegiatan, Outcomenya yaitu kegiatan bidang perkebunan

dan hortikultura;

hhh) Hari Perkebunan pagu anggaran Rp. 50.000.000,- terelisasi 42.300.000,

(84,60%). Output : terlaksananya hari perkebunan, Outcomenya yaitu kegiatan hari

perkebunan;

iii) Pengembangan Komoditi Durian dengan pagu anggaran Rp. 27.106.300,- terelisasi

1.760.000, (6,49%). Output : tersalurkannya bantuan sarana produksi berupa

benih dan pupuk untuk durian 179 ha, Outcomenya yaitu meningkatnya produksi

durian;

jjj) Pengembangan Komoditi Manggis dengan pagu anggaran Rp. 36.342.320,-

terelisasi 6.913.000, (19,02%). Output : tersalurkannya bantuan sarana produksi

berupa benih dan pupuk untuk manggis 184 ha, Outcomenya yaitu meningkatnya

produksi manggis;

kkk) Pengembangan Budidaya Manggis dan Peningkatan SDM dengan pagu

anggaran Rp. 200.000.000,- terelisasi Rp. 195.812.000, (97,91%). Output :

Page 86: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 86

tersalurkannya bantuan sarana produksi berupa benih dan pupuk untuk manggis

35 ha, Outcomenya yaitu meningkatnya produksi manggis;

lll) Pengembangan Budidaya Durian dan Peningkatan SDM dengan pagu anggaran

Rp. 200.000.000,- terelisasi 195.847.825, (97,92%). Output : tersalurkannya

bantuan sarana produksi berupa benih dan pupuk untuk durian 35 ha, Outcomenya

yaitu meningkatnya produksi durian;

mmm) Intensifikasi dan Peremajaan Tanaman Kelapa dengan anggaran Rp.

200.000.000,- terelisasi Rp. 192.920.250,- (96,46%). Output : tersalurkannya

bantuan 35200 Kg Pupuk Organik, 2.200 Kg NPK. Outpcome : meningkatnya

produksi kelapa.

nnn) Peningkatan Produksi Kacang Tanah dengan pagu anggaran Rp.

65.341.500,- terelisasi 64.643.500, (98,93%). Output : tersalurkannya bantuan

sarana produksi berupa benih dan pupuk untuk kacang tanah 72 ha, Outcomenya

yaitu meningkatnya produksi kacang tanah;

ooo) Intensifikasi Komoditas Kakao dengan pagu anggaran Rp. 200.000.000,-

terelisasi 192.880.665, (96,44%). Output : tersalurkannya bantuan sarana

produksi berupa 54670 Kg Pupuk Organik, 5.467 kg NPK, Outcomenya yaitu

meningkatnya produksi kakao;

ppp) Intensifikasi Komoditas Kopi (Banprov) dengan pagu anggaran Rp.

2.500.000.000,- terelisasi 2.482.118.360, (99,28%). Output : tersalurkannya

bantuan sarana produksi berupa 459.600 Kg Pupuk Organik, 45.960 Kg NPK, dan

306, 40 Liter POC 243.000 Kg Pupuk Organik, 24.300 Kg NPK dan 162 Liter POC,

Outcomenya yaitu meningkatnya produksi kopi;

qqq) Intensifikasi Komoditas Cengkeh (Banprov) dengan pagu anggaran Rp.

1.000.000.000,- terelisasi 990.170.525, (99,02%). Output : tersalurkannya

bantuan sarana produksi berupa 261750 Kg Pupuk Organik, 26.175 Kg NPK dan

POC 698 Liter, Outcomenya yaitu meningkatnya produksi cengkeh;

rrr) Pengembangan Budidaya Pisang (Banprov) dengan pagu anggaran Rp.

5.000.000.000,- terelisasi 4.829.184.700, (96,58%). Output : tersalurkannya

Page 87: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 87

bantuan sarana produksi berupa pisang 115 ha, Outcomenya yaitu meningkatnya

produksi pisang;

sss) Pengembangan Komoditas Pisang (Banprov) dengan pagu anggaran Rp.

1.000.000.000,- terelisasi 976.861.903, (97,69%). Output : tersalurkannya

bantuan sarana produksi berupa benih dan pupuk untuk pisang 104 ha,

Outcomenya yaitu meningkatnya produksi pisang;

ttt) Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan dan Pelatihan Petani Perkebunan

(Banprov) dengan pagu anggaran Rp. 1.500.000.000,- terelisasi 1.482.510.000,

(98,83%). Output : tersalurkannya bantuan sarana produksi berupa 360000 kg

pupuk Organik,3600 kg NPK, Outcomenya yaitu meningkatnya produksi

perkebunan;

12) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, dari jumlah anggaran Rp.

19.962.924.500,- terealisasi Rp. 19.201.629.887,- (96,19%) dengan kegiatan sebagai

berikut:

a) Pengembangan Budidaya Ternak Sapi Potong dengan pagu anggaran Rp.

32.364.000,- terealisasi Rp. 25.425.000,- (78,56%). Output : tersalurkannya

bantuan sarana produksi 26 ekor bibit sapi potong,pakan 10.000 kg dan obat-

obatan, Outcomenya yaitu berkembangnya ternak sapi potong sebanyak 26 ekor;

b) Pengembangan Agribisnis Ayam Ras Pedaging (Banprov) dengan pagu anggaran

1.000.000.000,- terealisasi Rp. 987.587.500,- (98,76%). Output : tersalurkannya

bantuan sarana produksi 23000 ekor DOC,69000 pakan ternak dan1 paket obat

ternak, Outcomenya yaitu bertambahnya usaha ternak ayam ras pedaging;

c) Pengembangan Budidaya Ayam Ras Petelur dengan pagu anggaran

3.133.166.500,- terealisasi Rp. 2.960.786.500,- (94,50%). Output : tersalurkannya

bantuan sarana produksi 12 unit kandang,11.800 ekor pullet,43,400 kg pakan

ternak,dan 1 paket obat ternak, Outcomenya yaitu bertambahnya usaha ternak

ayam ras petelur;

d) Konteks ternak dengan anggaran Rp. 2.545.000,- terealisasi Rp.

2.500.000,- (98,23%). Output : terlaksananya keikutsertaan kontes-kontes ternak

sebanyak 4 kali baik kabupaten, provinsi maupun nasional, Outcomenya 1)

Page 88: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 88

terwujudnya promosi atau diketahuinya produk-produk ternak unggul Kabupaten

Tasikmalaya, 2) pengembangan ternak sapi potong dalam rangka HPS tingkat Jawa

barat Tahun 2019.

e) Pengembangan Agribisnis Ayam Ras Petelur (Banprov) dengan pagu anggaran

2.500.000.000,- terealisasi Rp. 2.394.533.000,- (95,78%). Output : tersalurkannya

bantuan sarana produksi 11326 ekor pullet,19500 kg pakan ternak,1 paket obat

ternak,4 unit kandang kapasitas 800 ekor,2 unit kandang kapasitas 1600 ekor,

Outcomenya yaitu bertambahnya usaha ternak ayam ras petelur;

f) Pengembangan Budidaya Ternak Sapi Potong (Banprov) dengan pagu anggaran

Rp. 3.000.000.000,- terealisasi Rp. 2.940.992.000,- (98,03%). Output :

tersalurkannya bantuan sarana produksi 170 ekor bibit ternak sapi potong,24000 kg

pakan ternak,1 paket obat ternak, Outcomenya yaitu berkembangnya ternak sapi

potong sebanyak 170 ekor;

g) Pengembangan Budidaya Ayam Kampung dengan anggaran Rp.

892.500,- terealisasi Rp. 892.500,- (100%). Output : tersalurkannya bantuan sarana

produksi budidaya 10 ekor ayam kampung jantan,130 ekor ayam kampung betina,1

paket obat ternak,1 buah mesin tetas,500 kg pakan ternak, Outcomenya yaitu

meningkatnya produksi ayam kampung;

h) Pengembangan Budidaya Kambing dengan pagu anggaran Rp. 21.646.500,-

terealisasi Rp. 2.490.000,- (11,50%). Output : tersalurkannya bantuan sarana

produksi peternakan 34 ekor kambing jantan,200 ekor kambing betina,1 paket obat

ternak, Outcomenya yaitu bertambahnya populasi ternak kambing sebanyak 234

ekor;

i) Pengembangan Ternak Sapi Potong dengan anggaran Rp. 112.630.000,-

terealisasi Rp. 86.910.000,- (77,16%). Output : tersalurkannya bantuan sarana 1

paket obat, pakan ternak 10.000 kg,58 ekor sapi potong, Outcomenya yaitu

berkembangnya usaha ternak sapi potong sebanyak 58 ekor;

j) Pengembangan Agribisnis Ternak Domba dengan pagu anggaran 15.165.500,-

terealisasi Rp. 13.400.000,- (98,75%). Output : tersalurkannya bantuan sarana

produksi ternak domba 220 ekor kambing betina dan jantan 20 ekor, serta 1 paket

Page 89: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 89

obat ternak, Outcomenya yaitu bertambahnya usaha ternak domba dengan

populasi 240 ekor;

k) Pengembangan Agribisnis Ayam Ras Petelur dengan pagu anggaran 976.172.500,-

terealisasi Rp. 911.912.500,- (93,42%). Output : tersalurkannya bantuan sarana

produksi 5 unit kandangkapasitas 2000 ekor,DOC 10.000 ekor,pakan ternak 30.000

kg,obat ternak 1k paket, Outcomenya yaitu bertambahnya usaha ternak ayam ras

peelur;

l) Pengembangan Ternak Domba Unggulan dengan pagu anggaran 11.878.000,-

terealisasi Rp. 7.362.000,- (61,98%). Output : tersalurkannya bantuan sarana 8

ekor domba jantan,45 ekor domba betina, 1 paket obat ternak, Outcomenya yaitu

bertambahnya usaha ternak domba dengan populasi 52 ekor;

m) Pengembangan Budidaya Ternak Domba dengan pagu anggaran 181.300.000,-

terealisasi Rp. 176.846.420,- (97,54%). Output : tersalurkannya bantuan sarana 1

paket,20 ekor domba jantan,120 ekor domba betina, Outcomenya yaitu

bertambahnya usaha ternak domba dengan populasi 140 ekor;

n) Pengembangan Domba Unggulan dengan pagu anggaran 200.000.000,- terealisasi

Rp. 183.253.170,- (91,63%). Output : tersalurkannya bantuan sarana 4 Ekor

Domba Jantan, 37 Ekor Domba Betina dan 1 paket Obat Ternak, Outcomenya yaitu

bertambahnya usaha ternak domba dengan populasi 41 ekor;

o) Pengembangan Budidaya Sapi Potong dengan pagu anggaran Rp. 200.000.000,-

terealisasi Rp. 198.734.900,- (99,37%). Output : tersalurkannya bantuan sarana

produksi 11 ekor Bibit Sapi Potong dan 1 paket Obat Ternak, Outcomenya yaitu

berkembangnya ternak sapi potong sebanyak 11 ekor;

p) Pemberdayaan Masyarakat melalui Agribisnis Ayam Ras Petelur dengan pagu

anggaran Rp. 100.000.000,- terealisasi Rp. 93.860.100,- (93,86%). Output :

tersalurkannya bantuan sarana produksi ayam ras petelur berupa 700 ekor Pullet,

2000 Kg Pakan, dan 1 paket Obat Ternak, Outcomenya yaitu bertambahnya

produksi telur ayan ± 11 ton;

q) Pengembangan Ternak Ayam Ras Petelur dengan pagu anggaran 100.000.000,-

terealisasi Rp. 93.819.300,- (93,82%). Output : tersalurkannya bantuan sarana

Page 90: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 90

produksi 700 ekor Pullet, 2000 Kg Pakan dan 1 Paket Obat Ternak, Outcomenya

yaitu bertambahnya usaha ternak ayam ras petelur;

r) Pengembangan Agribisnis Sapi Potong Penggemukan dengan anggaran Rp.

200.000.000,- terealisasi Rp. 199.257.300,- (99,63%). Output : tersalurkannya

bantuan sarana 11 ekor sapi potong bakalan dan 1 paket obat ternak, Outcomenya

yaitu berkembangnya usaha ternak sapi potong sebanyak 11 ekor;

s) Pengembangan Sapi Potong Penggemukan dengan anggaran Rp. 300.000.000,-

terealisasi Rp. 292.320.000,- (97,44%). Output : tersalurkannya bantuan sarana 16

ekor sapi potong bakalan dan 1 paket obat ternak, Outcomenya yaitu

berkembangnya usaha ternak sapi potong sebanyak 16 ekor;

t) Pengembangan Ternak Ayam Petelur dengan pagu anggaran 50.000.000,-

terealisasi Rp. 47.099.350,- (93,82%). Output : tersalurkannya bantuan sarana

produksi 400 ekor Pullet, 600 Kg Pakan, 1 paket obat ternak, Outcomenya yaitu

bertambahnya usaha ternak ayam petelur;

u) Pengembangan Budidaya Ternak Domba (Banprov Perubahan) pagu anggaran Rp.

2.000.000.000,- terealisasi Rp. 1.949.002.700,- (97,45%). Output : tersalurkannya

bantuan sarana produksi peternakan 1 paket, Outcomenya yaitu bertambahnya

populasi ternak domba.

v) Pengembangan Kawasan Budidaya Sapi Potong (Banprov) dengan anggaran Rp.

1.000.000.000,- terealisasi Rp. 976.221.500,- (97,42%). Output : tersalurkannya

bantuan sarana 54 ekor bibit sapi potong,11000 kg pakan ternak dan 1 paket obat

ternak, Outcomenya yaitu berkembangnya usaha ternak sapi potong sebanyak 54

ekor;

w) Pengembangan Ternak Kambing (Banprov) dengan pagu anggaran Rp.

1.0000.000.000,- terealisasi Rp. 974.181.500,- (97,83%). Output : tersalurkannya

bantuan sarana produksi peternakan 35 ekor kambing jantan,320 ekor kambing

betina,1 paket obat ternak, Outcomenya yaitu bertambahnya populasi ternak

kambing sebanyak 355 ekor;

x) Pengembangan Sarana dan Prasarana Ternak Ayam Ras dengan anggaran Rp.

967.537.000,- terealisasi Rp. 953.362.000,- (98,53%). Output : tersalurkannya

Page 91: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 91

bantuan sarana 2 paket, Outcomenya tersedianya sarana produksi budidaya ternak

ayam ras;

y) Pengembangan Agribisnis Ayam Petelur dengan pagu anggaran 1.423.586.000,-

terealisasi Rp. 1.354.058.400,- (95,12%). Output : tersalurkannya bantuan sarana

produksi 3 unit kandang,2400 ekor pullet,10500 kg pakan ternak dan 1 paket obat

ternak, Outcomenya yaitu bertambahnya usaha ternak ayam petelur;

z) Pengembangan Ternak Sapi Potong Penggemukan dengan anggaran Rp.

107.640.000,- terealisasi Rp. 79.061.100,- (73,45%). Output : tersalurkannya

bantuan sarana 50 ekor bakalan sapi potong,pakan ternak9500 kg,obat-obatan

ternak 1 paket, Outcomenya yaitu berkembangnya usaha ternak sapi potong

sebanyak 50 ekor;

aa) Pengembangan Ternak Unggas Pedaging dikabupaten Tasikmalaya (Banprov)

dengan pagu anggaran 1.000.000.000,- terealisasi Rp. 975.626.250,- (97,56%).

Output : tersalurkannya bantuan sarana produksi 18000 ekor DOC,54000 kg pakan

ternak,1 paket obat ternak,dan 2 unit kandang ternak, Outcomenya yaitu

bertambahnya usaha ternak ayam pedaging;

bb) Penguatan UPTD Perbibitan Ternak dengan pagu anggaran Rp.

37.619.000,- terealisasi Rp. 35.031.897,- (93,13%). Output : terlaksananya

penyediaan biaya rutin UPTD seperti upah tenaga tukang, pakan dan obat-obatan

ternak di untuk (dua) instalasi perbibitan ternak (kambing di Malaganti dan sapi di

Pancatengah) 1 paket, Outcomenya yaitu terwujudnya operasional UPTD

Perbibitan Ternak selama 12 bulan;

cc) Pengembangan Ternak Domba dengan pagu anggaran Rp. 288.782.000,-

terealisasi Rp. 285.103.000,-(98,73%). Output : tersalurkannya bantuan sarana

produksi pengembangan 58 ekor domba,obat-obatan hewan 1 paket, Outcomenya

yaitu bertambahnya populasi ternak domba sebanyak 58 ekor;

13) Program Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pertanian dari

jumlah anggaran Rp. 1.035.668.250,- terealisasi Rp. 949.178.310,- (91,65%) dengan

rincian kegiatan sebagai berikut :

Page 92: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 92

a) Penguatan Kelembagaan Petani dengan pagu anggaran Rp. 112.973.250,-

terealisasi Rp. 108.921.310,- (96,41%). Output : terlaksanya kegiatan sosialisasi

1 kali, Outcomenya : Meningkatnya sikap, pengetahuan dan keterampilan petugas

pertanian dan anggota kelompok tani.

b) Pengembangan Pos Penyuluhan Pedesaan (POSLUHDES) (Banprov) dengan

pagu anggaran Rp. 750.000.000,- terealisasi Rp. 671.626.000,- (89,55%). Output :

tersedianya sarana jaringan komunikasi 21 Unit/Paket Posluhdes), Outcomenya

terwujudnya konektivitas antar POSLUHDES sebagai sarana penyuluhan

pertanian di 21 desa.

c) Peningkatan Kompetensi Penyuluh Pertanian, Pengukuhan Kelompok Tani dan

Penyuluh Swadaya Penguatan Kelembagaan Petani dengan pagu anggaran Rp.

97.761.000,- terealisasi Rp. 96.891.000,- (99,11%). Output : terlaksananya

pelatihan 195 Kelompok Tani, Outcomenya : Meningkatnya sikap, pengetahuan

dan keterampilan petugas pertanian dan anggota kelompok tani.

d) Pemberdayaan KWT Melalui Pemanfaatan Pekarangan dengan pagu anggaran Rp.

74.934.000,- terealisasi Rp. 71.740.000,- (95,74%). Output : terlaksananya

pelatihan 4 KWT, Outcomenya : Meningkatnya sikap, pengetahuan dan

keterampilan KWT.

14) Program Pertanian Ramah Lingkungan dari jumlah anggaran

Rp. 30.175.716.400,- Terealisasi Rp. 29.595.621.630,- (98,08%) yang terdiri dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a) Pengembangan Padi Organik (Banprov) dengan anggaran Rp. 5.000.000.000,-

terealisasi Rp. 4.878.002.400,- (97,56%). Output : tersalurkannya bantuan 10820

kg benih padi,1082000 kg pupuk organik granular,27050 kg pupuk hayati, 2164 ltr

pupuk organik cair,1623 ltrpestisida organik,26 unit handsprayer,6 unit traktor, 24

buah trolly Sedangkan Outpcome : : (1) Terwujudnya areal tanaman padi organic

seluas 108 Ha, (2) Meningkatnya produksi padi organik.

b) Peningkatan Intensifikasi Padi Organik dikabupaten Tasikmalaya dengan anggaran

Rp. 3.500.000.000,- terealisasi Rp. 3.419.716.750,- (97.71%), Output :

tersalurkannya 7500 kg benih padi, 750.000 kg pupuk organik granular,18750 kg

Page 93: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 93

pupuk hayati,1500 ltr pupuk majemuk,1125 ltr pestisida organik,19 unit

handsprayer,5 unit traktor,17 buah trolly. Sedangkan Outpcome : : (1) Terwujudnya

areal tanaman padi organic seluas 75 Ha, (2) Meningkatnya produksi padi organic.

c) Perluasan Areal Tanam Padi Organik dengan anggaran Rp. 79.549.400,- terealisasi

Rp. 64.829.000,- (81,50%), Output : tersalurkannya bantuan 960 kg benih

padi,96.000 kg pupuk organik granular,2400 kg pupuk hayati, 192 ltrpupuk

majemuk,144 ltr pestisida organik,4 unit handsprayer,2 unit traktor. Sedangkan

Outpcome : : (1) Terwujudnya areal tanaman padi organic seluas 9,6 Ha, (2)

Meningkatnya produksi padi organic.

d) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Padi Organik dengan pagu anggaran Rp.

147.170.000,- terealisasi Rp. 137.120.000,- (93,17%). Output : tersalurkannya

bantuan sarana produksi 3200 kg benih padi,320.000 kg pupuk organik

granular,8000 kg pupuk hayati,640 ltrpupuk majemuk,480 ltr pestisida organik,6

unit handsprayer,3 unit traktor, Outcomenya yatu bertambahnya produksi padi

organik;

e) Perluasan Areal Tanaman Padi Organik (Banprov) dengan anggaran Rp.

5.281.940.000,- terealisasi Rp. 5.193.284.500,- (98,32%), Output : tersalurkannya

bantuan 11400 kgbenih padi,1140000 kg pupuk organik granular,28500 kg pupuk

hayati,2280 ltr pupuk majemuk,1710 ltr pestisida organik,33 unit handsprayer,7 unit

traktor,24 buah trolly. Sedangkan Outpcome : : (1) Terwujudnya areal tanaman padi

organic seluas 114 Ha, (2) Meningkatnya produksi padi organic.

f) Pengembangan Pertanian Ramah Lingkungan (Banprov) dengan anggaran Rp.

5.000.000.000,- terealisasi Rp. 4.842.641.900,- (96,85%), Output : tersalurkannya

bantuan 4080 kg benih jagung,544000 kg pupuk organik granular 20400 kg pupuk

hayati,544 ltr pupuk majemuk,544 ltr pestisida organik, 18 unit handsprayer.

Sedangkan Outcome : (1) Terwujudnya areal tanaman jagung seluas 40,8 Ha, (2)

Meningkatnya produksi jagung.

g) Penerapan Budidaya Padi Dengan Pemupukan Organik (Banprov Perubahan)

dengan pagu anggaran Rp. 6.167.057.000,- terealisasi Rp. 6.094.829.800,-

(98,83%), Output : tersalurkannya bantuan 13840 Kg Benih Padi, 1.384.000 Kg

Page 94: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 94

Pupuk Organik Granular, 34.600 Kg Pupuk Hayati, 2.768 Liter Pupuk Majemuk,

2.076 Liter Pestisida Organik, 32 Unit Handsprayer. Sedangkan Outpcome : (1)

Terwujudnya areal tanaman budidaya padi organic seluas 138,4 Ha, (2)

bertambahnya produksi padi organic.

h) Budidaya Padi Organik (Banprov Perubahan) dengan pagu anggaran Rp.

5.000.000.000,- terealisasi Rp. 4.965.197.280,- (99,30%), Output : tersalurkannya

bantuan 11500 Kg Benih Padi, 1.150.000 Kg Pupuk Organik Granular, 28.750

pupuk Hayati, 2.300 Liter Pupuk Majemuk, 1.725 Liter Pestisida Organik, 24 Unit

Handsprayer. Sedangkan Outpcome : (1) Terwujudnya areal tanaman budidaya

padi organic seluas 115 Ha, (2) bertambahnya produksi padi organic.

15) Program Penyediaan dan Pengembagan Prasarana dan Sarana dari jumlah

anggaran Rp. 8.830.074.000,- terealisasi Rp. 8.751.8334.200,- (99,11%) dengan rincian

kegiatan sebagai berikut :

a) Penyediaan Alsintan Pra Panen dengan pagu anggaran Rp.

434.394.000,- terealisasi Rp. 416.215.000,- (95,82%). Output yaitu tersedianya alsin

pra panen sebanyak 21 unit, Outcomenya yaitu meningkatnya Indek Pertanaman (IP)

dari IP 100 ke IP 200, dari IP 200 ke IP 300.

b) Pengembangan Embung (DAK) dengan pagu anggaran Rp.

1.054.915.000,- terealisasi Rp. 1.054.610.000,- (99,99%). Output yaitu terbangunnya

embung sebanyak 15 unit, Outcomenya yaitu meningkatnya Indek Pertanaman (IP)

dari IP 100 ke IP 200, dari IP 200 ke IP 300.

c) Pengembangan Dam Parit (DAK) dengan pagu anggaran Rp. 708.415.000,-

terealisasi Rp. 708.415.000,- (100%), Output : terehabilitasinya Dam Parit 10 unit

untuk lahan sawah seluas 1.000 Ha, Outcomenya yaitu tersedianya air untuk lahan

sawah seluas 1.000 ha;

d) Pengembangan Irigasi Air Tanah Dangkal (DAK) dengan pagu anggaran Rp.

1.042.700.000,- terealisasi Rp. 1.041.950.000,- (99,93%). Output : terbangunnya

Irigasi Tanah Dangkal sebanyak 15 unit, Outcomenya yaitu terwujudnya peningkatan

Indek Pertanaman (IP) dari IP 100 ke IP 200, dari IP 200 ke IP 300

Page 95: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 95

e) Pembangunan Jalan Usaha Tani (DAK) dengan pagu anggaran Rp.

125.205.000,- terealisasi Rp. 125.130.000,- (99,94%). Output : terbangunnya jalan

usaha tani sepanjang 1 km. Outcomenya yaitu tersedianya infrastruktur jalan usaha

tani guna pengangkutan/ transportasi sarana produksi dan Outcome usahatani

sentra tanaman pangan;

f) Pengembangan Kawasan Techno Park dengan pagu anggaran Rp.

400.000.000,- terealisasi Rp. 396.908.000,- (99,23%). Output : terbangunnya

kawasan techno park. Outcomenya yaitu tersedianya infrastruktur produksi dan

usahatani sentra tanaman pangan;

g) Identifikasi Pemilik Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan LP2B Wilayah Perkotaan

Singaparna dengan pagu anggaran Rp. 135.770.000,- terealisasi Rp. 135.150.000,-

(99,54%). Output : teridentifikasinya pemilik lahan sebanyak 3 orang. Outcomenya

yaitu bertambahnya luas lahan pertanian;

h) SID Perluasan Sawah/Cetak Sawah dengan pagu anggaran Rp. 200.000.000,-

terealisasi Rp. 175.482.200,- (87,74%). Output : tersedianya perluasan cetak lahan

1 dokumen. Outcomenya yaitu ;

i) Pembangunan BPP (DAK) dengan pagu anggaran Rp. 728.675.000,- terealisasi Rp.

714.480.000,- (98,05%). Output : terbangunnya gedung kantor BPP 1 unit,

Outcomenya yaitu tersedianya Pusat Sarana Penyuluhan Pertanian;

j) Pembangunan Jalan Produksi (Banprov Perubahan) dengan pagu anggaran Rp.

4.000.000.000,- terealisasi Rp. 3.983.494.000,- (99,59%). Output : terbangunnya

jalan produksi sepanjang 20 paket. Outcomenya yaitu tersedianya infrastruktur jalan

produksi guna pengangkutan/ transportasi sarana produksi dan Outcome usahatani

sentra tanaman pangan;

16) Program Pengendalian Penanggulangan Penyakit Hewan dan Penjaminan Pangan

Asal Ternak dari jumlah anggaran Rp. 622.469.020,- terealisasi Rp. 598.734.923,-

(96,19%) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

a) Penerapan Jaminan Keamanan Pangan dengan pagu anggaran Rp. 9.315.000,-

terealisasi Rp. 9.315.000,- (100%), Output : terlaksanya jaminan keamanan pangan

1 paket. Outpcome : meningkatnya keamanan pangan.

Page 96: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 96

b) Penguatan UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) dengan pagu anggaran Rp.

21.288.000,- terealisasi Rp. 21.250.200,- (99,82%), Output : tersedianya

operasional UPTD Rumah Potong Hewan 9 paket selama 12 bulan. Outpcome :

meningkatnya pelayanan pemotongan hewan.

c) Penguatan UPTD Laboratorium Veteriner dengan pagu anggaran Rp.

28.360.000,- terealisasi Rp. 28.241.500,- (99,58%). Output : (1) Tersedianya

bahan laboratorium 1 Paket, (2) Tersedianya jasa pemeliharaan laboratorium 120

OH, (3) Tersedianya peralatan pendngin AC 1 Unit. Outpcome : terselenggaranya

aktif service laboratorium veteriner selama 12 bulan.

d) Pengendalian Penyakit Hewan Menular dengan pagu anggaran Rp. 27.200.000,-

terealisasi Rp. 23.472.500,- (86,30%), Output : terlaksananya pengendalian hewan

menular 1 paket. Outpcome : meningkatnya pengendalian penyakit hewan menular.

e) Penguatan UPT Puskeswan Karangnunggal dengan pagu anggaran Rp.

27.743.000,- terealisasi Rp. 26.710.103,- (96,28%), Output : tersedianya

operasional 1 Paket,6 Unit Kendaran Roda 2. Outcome : meningkatnya pelayanan

kesehatan hewan.

f) Penguatan UPT Puskeswan Cikatomas dengan pagu anggaran Rp. 37.291.020,-

terealisasi Rp. 33.789.420,- (90,61%), Output : tersedianya operasional 1 Paket,6

Unit Kendaran Roda 2. Outcome : meningkatnya pelayanan kesehatan hewan.

g) Penguatan UPT Puskeswan Pagerageung dengan pagu anggaran Rp.

30.000.000,- terealisasi Rp. 29.325.000,- (97,75%), Output : tersedianya

operasional 1 Paket,6 Unit Kendaran Roda 2. Outcome : meningkatnya pelayanan

kesehatan hewan.

h) Peningkatan Sarana Laboratorium Veteriner di Kabupaten Tasikmalaya (Banprov

2018) dengan pagu anggaran Rp. 441.272.000,- terealisasi

Rp. 426.631.200,- (96,68%). Output : tersedianya sarana laboratorium veteriner

pada UPTD RPH. Outpcome : meningkatnya pelayanan RPH.

17) Program Peningkatan Usaha Peternakan dari jumlah anggaran Rp.

54.665.000,- terealisasi Rp. 54.665.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut ;

Page 97: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 97

a) Penguatan Unit Usaha Pengolahan Hasil Peternakan dengan anggaran Rp.

32.915.000,- terealisasi Rp. 32.915.000,- (100%). Output : tersedianya kebutuhan

operasional Unit usaha pengolahan hasil peternakan. Outpcome : meningkatnya

kinerja dan pelayanan unit usaha pengolahan hasil peternakan.

b) Penguatan UPTD Pasar Hewan dengan anggaran Rp. 21.750.000,- terealisasi Rp.

21.750.000,- (100%). Output : tersedianya kebutuhan operasional UPTD Pasar

Hewan. Outpcome : meningkatnya kinerja dan pelayanan UPTD Pasar Hewan.

18) Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Tembakau dari jumlah anggaran Rp.

474.106.750,- Terealisasi Rp. 423.163.600,- dengan kegiatan sebagai berikut :

1. Standardisasi Kualitas Bahan Baku Tembakau (DBHCHT 2018) dengan pagu

anggaran Rp. 474.106.750,- terealisasi Rp. 423.163.600,- (89,25%). Output :

tersalurkannya bantuan sarana produksi 183.750 Btg Bibit Tembakau, 91.875 Kg

Pupuk Kandang, 150 Liter PPC, 1.837,50 Kg NPK, 4.594 Kg ZA, 30 Kg Pungisida

dan 30 Liter Insektisida, 5 Unit Alat Semprot Elektrik, 2 Unit Mesin Perajang

Tembakau, 5 Unit Timbangan Elektrik. Sedangkan Outcome : (1) Terwujudnya

areal tanaman tembakau seluas 183 Ha, (2) meningkatnya produksi tembakau

basah.

Page 98: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 98

BAB IV. PENUTUP

A. Tinjauan Umum

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan

Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas

pelaksanaan kegiatan-kegiatan dalam rangka pencapaian visi dan misi pemrintah daerah

serta sasaran selama Tahun Anggaran 2019. Dengan berdasarkan pada LKIP Dinas

Pertanian, Pangan dan Perikanan TA. 2019 diperoleh capaian akhir kinerja pencapaian

sasaran Dinas Kabupaten Tasikmalaya adalah sebagai berikut:

1. Pencapaian Indikator kinerja secara umum dapat tercapai sebagaimana ditargetkan

dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2019.

2. Pembangunan bidang pertanian di Kabupaten Tasikmalaya pada Tahun 2019 terfokus

pada Pembangunan Pertanian Berkelanjutan melalui Peningkatan Produksi Pertanian

(Hasil olahan komoditas pertanian, produksi tanaman pangan, produksi hortikutura,

produksi perkebunan dan produksi hasil peternakan), serta Pengembangan Pertanian

Ramah Lingkungan yang didukung melalui Penyediaan dan Pengembangan Prasarana

dan Sarana Pertanian.

B. Kendala - kendala

Kendala-kendala yang masih dihadapi dalam melaksanakan kegiatan di lapangan

diantaranya adalah dalam hal 1) pendanaan (adanya ketidaksesuaian antara jadwal

kegiatan dengan proses penyediaan dana); 2) Keterbatasan sarana dan prasarana; 3)

belum optimalnya peran stakeholder, organisasi profesi serta kelompok tani dalam

partisipasi pembangunan serta; 4) faktor musim atau Dampak Perubahan Iklim (DPI) (untuk

kegiatan yang sifatnya teknis).

Pelaksanaan program dan kegiatan dalam menunjang urusan pilihan pertanian oleh

Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya pada Tahun 2019 tidak

terlepas dari permasalahan yang dihadapi antara lain :

1) Faktor iklim/DPI menjadi kendala utama dalam pelaksanaan program dan kegiatan

yang berkaitan langsung dengan budidaya pertanian

Page 99: PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA LKIP

LKIP 2019 99

2) Pendistribusian saprodi sering tidak tepat/sesuai dengan jadwal tanam

3) Kebijakan seperti UU Nomor 23 Tahun 2014 yang mewajiblan Kelompok harus

berbadan hukum

4) Rasio petugas pertanian di lapangan dengan luas lahan tidak seimbang.

5) Masih tingginya serangan Organisme Pengganggu Tanaman

4.3. Stratejik Pemecahan Masalah

Adapun strategi yang perlu diambil untuk mengatasi kendala-kendala tersebut di

masa yang akan datang secara umum diantaranya dengan 1) mengoptimalkan fungsi

kelembagaan kelompok tani dengan harapan mereka dapat menangani secara dini segala

permasalahan yang ada di daerah; 2) untuk mendorong peningkatan produksi dan

produktivitas perlu sosialisasi program serta memprioritaskan pengembangan terhadap

komoditas unggulan pada sentra-sentra produksi dengan harapan pembangunan akan

terfokus sehingga hasil yang diperoleh akan optimal; 3) mengoptimalkan peran stake holder

(pengusaha, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat dan kelompok tani) sebagai

subyek pembangunan pertanian di Kabupaten Tasikmalaya; 4) mengoptimalkan peran UPT

sebagai mitra stakeholder dalam pembangunan.