PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Jl. KH. Wahid Hasyim No. 141 Telp. (0321) 868233 J O M B A N G - 61411 PERATURAN KEPALA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN JOMBANG SELAKU PEJABAT EX OFFICIO NOMOR : 188 / 5 / 415.46 / 2019 TENTANG PEDOMAN TEKNIS KEGIATAN POS PEMADAM KEBAKARAN KEPALA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN JOMBANG Menimbang : a. bahwa untuk memberikan panduan yang memadai terhadap pelaksanaan penanggulangan bahaya kebakaran, bencana dan musibah di Kabupaten Jombang sejalan dengan ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2009 tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran di Perkotaan, perlu disusun pedoman teknis sesuai dengan kondisi dan kebutuhan daerah; b. bahwa untuk menindaklanjuti hal-hal sebagaimana dimaksud dalam pertimbagan huruf a, perlu menetapkan Pedoman Teknis Pos Pemadam Kebakaran pada Badan Penggulangan Bencana Daerah Kabupaten Jombang, dalam suatu Peraturan Kepala Badan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
76
Embed
PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG BADAN … · pemerintah kabupaten jombang badan penanggulangan bencana daerah jl. kh. wahid hasyim no. 141 telp. (0321) 868233 j o m b a n g - 61411 peraturan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Jl. KH. Wahid Hasyim No. 141 Telp. (0321) 868233
J O M B A N G - 61411
PERATURAN
KEPALA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN JOMBANG
SELAKU PEJABAT EX OFFICIO
NOMOR : 188 / 5 / 415.46 / 2019
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS KEGIATAN POS PEMADAM KEBAKARAN
KEPALA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN JOMBANG
Menimbang : a. bahwa untuk memberikan panduan yang memadai terhadap
pelaksanaan penanggulangan bahaya kebakaran, bencana dan
musibah di Kabupaten Jombang sejalan dengan ketentuan yang
tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2009
tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran di
Perkotaan, perlu disusun pedoman teknis sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan daerah;
b. bahwa untuk menindaklanjuti hal-hal sebagaimana dimaksud
dalam pertimbagan huruf a, perlu menetapkan Pedoman Teknis
Pos Pemadam Kebakaran pada Badan Penggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Jombang, dalam suatu Peraturan Kepala
Badan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730);
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian Dan Pertolongan (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 267, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5600);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 44 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4830);
8. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2011 tentang Peningkatan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/PRT/M/2008 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2009 tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran di Perkotaan;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Di Kabupaten/Kota;
13. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.32/MenLHK/Setjen/Kum.1/3/2016 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan;
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 20/PRT/M/2009 Tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran Di Perkotaan;
15. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008 tentang Prosedur Tetap Tim Reaksi Cepat Badan Nasional Penanggulangan Bencana;
16. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pedoman Pencarian, Pertolongan dan Evakuasi;
17. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor: 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Jombang (Lembaran Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2011 Nomor 1/D Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jombang Nomor 1/D);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Jombang (Lembaran Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2016 Nomor 8/D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jombang nomor 8/D);
20. Peraturan Bupati Jombang Nomor 18 Tahun 2011 tentang Tugas
Pokok dan Fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Jombang (Berita Daerah Kabupaten Jombang Tahun
2011 Nomor 18/D, Tambahan Berita Daerah Kabupaten
Jombang Nomor 18/D).
Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA
DAERAH KABUPATEN JOMBANG TENTANG PEDOMAN TEKNIS
POS PEMADAM KEBAKARAN PADA BADAN
PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN
JOMBANG.
Pasal 1
Dengan Peraturan ini, ditetapkan Pedoman Teknis Pos Pemadam
Kebakaran pada Badan Penangguangan Bencana Daerah
Kabupaten Jombang.
Pasal 2
Pedoman sebagaimana dimaksud pasal 1 merupakan panduan kerja
atau operasional bagi Pos Pemadam Kebakaran agar
penanggulangan bahaya kebakaran, bencana dan musibah di
seluruh Kabupaten Jombang dapat dilakukan secara efektif, efisien,
terkoordinasi, terstruktur dan terukur.
Pasal 3
Pedoman Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
selengkapnya dimuat dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan ini.
Pasal 4
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jombang
Pada Tanggal : 29 Februari 2019
KEPALA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN JOMBANG
SELAKU PEJABAT EX OFFICIO
ttd
Dr. H. AKH. JAZULI, SH, M.Si. Pembina Utama Muda
NIP. 19650705 199003 1 011
1
Lampiran : PERATURAN KEPALA BADAN
PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN JOMBANG
Nomor : 188 / 5 / 415.46 / 2019
Tanggal : 29 Februari 2019
PEDOMAN TEKNIS KEGIATAN
POS PEMADAM KEBAKARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kondisi geologis, geografis, hidrologis, demografis, klimatologis, sosial,
budaya, politik, ekonomi dan teknologi menjadikan Indonesia sebagai negara yang
rawan kebakaran, musibah dan bencana, baik bencana alam, bencana non alam,
maupun bencana sosial. Kebakaran, bencana dan musibah baik dalam skala kecil
maupun besar dapat mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, cacat, luka,
hilang, pengungsi, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak
psikologis.
Untuk mengurangi dampak bencana terhadap korban, maka perlu upaya
penyelamatan melalui pemadaman kebakaran, pencarian, pertolongan, dan
evakuasi. Dalam upaya penyelamatan tersebut perlu diprioritaskan pada masyarakat
yang terdampak langsung kebakaran, bencana dan musibah yang mengalami luka
parah dan kelompok rentan. Upaya penyelamatan masyarakat terdampak
kebakaran, bencana dan musibah harus pula dilaksanakan oleh Pasukan Mencegah
Kebakaran sebagai bagian dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Jombang yang bekerjasama dengan Tim Reaksi Cepat (TRC)
Penanggulangan Bencana yang terdiri dari unsur BNPB/BPBD, BASARNAS/Kantor
SAR, Departemen Teknis/Dinas, serta TNI dan POLRI dengan melibatkan unsur
masyarakat.
Kinerja aparatur pemerintah ditentukan juga oleh dukungan sarana dan
l. Bersedia mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai kompetensi tugas dan
tanggung jawab.
7. Driver/Pengemudi:
a. Adalah personil PNS/non-PNS/profesional yang ditetapkan oleh Kepala
Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Jombang
sesuai ketentuan yang berlaku;
b. Memiliki keahlian khusus minimal yang diwajibkan, yaitu Medical First
Responder, Fire Fighter, High Angle Rescue Technique, Water Rescue,
Jungle Rescue;
c. Bersedia untuk bekerja sesuai giliran piket (shift);
d. Bersedia bekerja selama minimal 4 (empat) tahun sejak tanggal ditetapkan;
e. Sehat jasmani dan rohani;
f. Memiliki disiplin, loyalitas dan integritas tinggi;
g. Mampu bekerja sendiri, maupun menjadi bagian dari tim;
h. Mampu menggunakan perangkat lunak untuk pelaporan;
i. Mampu menggunakan aplikasi internet;
j. Menguasai dan memahami prinsip-prinsip manajemen penanggulangan
bencana, penanganan kebakaran, PPE (pencarian, pertolongan dan
evakuasi) dan sistem komunikasi kedaruratan;
k. Diutamakan yang memiliki Juru Mudi Tingkat 1 dan/atau Sertifikat Kompetensi
yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Penanggulangan Bencana
(LSP-PB);
l. Diutamakan memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) golongan B1;
m. Bersedia mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai kompetensi tugas dan
tanggung jawab.
E. PIKET PEMADAM KEBAKARAN
1. Pedoman Umum
a. Personil Pos Pemadam Kebakaran dibagi menjadi regu piket;
b. Waktu kerja Pos Pemadam Kebakaran adalah terus menerus.
2. Penatalaksanaan
a. Pos Pemadam Kebakaran dipimpin oleh seorang Koordinator Pos;
b. Waktu kerja Koordinator Pos Pemadam Kebakaran disesuaikan dengan
waktu kerja Kantor BPBD Kabupaten Jombang;
12
c. Koordinator Pos Pemadam Kebakaran wajib hadir pada setiap pelaksanaan
operasi;
d. Dibagi menjadi 3 regu piket;
e. Penyebutan regu menggunakan numerik;
f. Setiap regu dipimpin oleh 1 (satu) orang Komandan regu;
g. Waktu piket regu
Regu Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8
dst 1 I I II II SIAGA OFF I I
2 II II SIAGA OFF I I II II
3 SIAGA OFF I I II II SIAGA OFF
Keterangan :
I : 07.00-19.00
II : 19.00-07.00
h. Regu Siaga dimaksudkan bahwa regu tersebut dapat berada diluar pos
akant tetapi harus siaga dan siap ditugaskan kembali jika terjadi kebakaran,
musibah maupun bencana sehingga personil pada regu siaga dilarang
berada di luar Kabupaten Jombang;
i. Regu Off dimaksudkan sebagai regu yang diberi kesempatan untuk
beristirahat.
F. WILAYAH KERJA
1. Pos Pemadam Kebakaran Jombang
Terdiri atas :
a. Kecamatan Jombang;
b. Kecamatan Megaluh;
c. Kecamatan Tembelang;
d. Kecamatan Diwek;
e. Kecamatan Perak;
f. Kecamatan Jogoroto;
g. Kecamatan Bandar Kedungmulyo.
2. Pos Pemadam Kebakaran Mojoagung
Terdiri atas :
a. Kecamatan Mojoagung;
b. Kecamatan Mojowarno;
c. Kecamatan Sumobito;
d. Kecamatan Peterongan;
e. Kecamatan Kesamben.
3. Ketentuan Lain
Pelaksanaan tugas diluar wilayah cakupan Pos Pemadam Kebakaran Jombang
dan Pos Pemadam Kebakaran Mojoagung ditangani oleh pos pemadam
kebakaran terdekat sesuai dengan arahan pimpinan dengan pertimbangan jarak,
jenis dan kriteria serta klasifikasi kejadian.
G. ADMINISTRASI DAN PELAPORAN
1. Administrasi
a. Pedoman Umum
- Dilaksanakan secara rutin;
- Dicatat untuk menjadi arsip dan laporan.
13
b. Jenis dan Penatalaksanaan
- Serah terima jaga
Serah terima jaga dilakukan dalam bentuk apel;
Pengambil apel adalah Komandan Regu yang akan berdinas;
Pemimpin Apel adalah Komandan Regu yang akan turun dinas;
Pada saat serah terima jaga, seluruh peralatan teknis dan
perlengkapan kantor sesuai dengan daftar inventaris diperiksa oleh
masing-masing Komandan Regu untuk diserah terimakan;
Setelah pemeriksaan perlengkapan dan peralatan diperiksa, masing-
masing komandan regu menandatangani berita acara serah terima
jaga;
Peserta apel adalah semua anggota regu baik yang akan berdinas
maupun yang akan turun dinas;
Apel serah terima dilaksanakan 15 menit sebelum sampai dengan
15 menit sesudah jam dinas dimulai;
Diketahui dan ditandatangani oleh koordinator Pos.
- Buku Tamu
Diisi pada saat kehadiran tamu;
Diletakkan rapi diatas meja tamu;
Disajikan dalam bentuk buku folio bergaris.
- Inventarisasi
Semua barang yang ada dicatat dalam buku inventaris;
Pengeluaran barang baik untuk pelaksanaan operasi, kegiatan
maupun peminjaman dilakukan dengan pencatatan yang lelas dan
dibuat rangkap 2 sebagai pegangan pelaksana tugas operasi,
kegiatan maupun peminjam dan petugas Pos Pemadam Kebakaran;
Jika inventaris dipinjam maka peminjam wajib menanadatangani
berita acara peminjaman beserta tanggung jawab dan kewajibannya.
- Papan Instruksi
Berisi tentang perintah kepada personil pos untuk pelaksanaan
tugas tambahan atau menindak lanjuti perintah pimpinan;
Ditulis oleh Koordinator Pos.
- Papan Data
Adalah papan saji data dan foto;
Berisi tentang grafik kejadian, peta rawan, struktur organisasi pos
pemadam kebakaran, pembagian tugas personil, foto-foto
pelaksanaan operasi, kliping Koran dan majalah yang berhubungan
dengan penanggulangan kebakaran, bencana, pencarian,
pertolongan dan evakuasi di Kabupaten Jombang serta rekapitulasi
kejadian selama 1 bulan;
Data lama harus tetap disimpan dalam berkas tersendiri sebagai
dokumen penunjang pelaksanaan tugas pos pemadam kebakaran;
Diperbarui setiap bulan.
- Papan Petunjuk Kejadian
Berisi tentang jenis dan alamat singkat kejadian yang sedang
berlangsung;
Diadakan dengan maksud sebagai petunjuk agar memudahkan
personil yang menyusul saat kejadian.
14
- Perpustakaan Mini
Adalah sebuah rak yang berisi buku pegangan pengembangan skill,
aturan dan referensi yang dapat dibaca untuk peningkatan
kemampuan personil;
Setiap buku memiliki nomor panggil;
Semua buku tercatat dalam buku inventaris perpustakaan;
Buku-buku di perpustakaan mini pos pemadam kebakaran hanya
boleh dibaca di tempat dan tidak boleh dibawa pulang.
2. Pelaporan
a. Pedoman Umum
Pelaksanaan tugas harian dan operasi dicatat dan dilaporkan.
b. Jenis dan Penatalaksanaan
- Laporan harian
Dilaporkan setiap hari oleh regu piket 1;
Merupakan rangkuman dari berita acara serah terima jaga dan
laporan harian;
Disimpan dalam bentuk hard copy printing dan soft copy.
- Berita acara pelaksanaan operasi
Berupa laporan dalam format berita acara;
Berisi detail pelaksanaan tugas operasi
Merupakan laporan kejadian yang harus disampaikan kepada
Pusdalops PB sebagai lampiran penerbitan Laporan Kejadian BPBD;
Ditandatangani Komandan Regu dan diketahui keluarga korban
serta perangkat desa atau kecamatan.
- Dokumentasi pelaksanaan operasi dan kegiatan
Berupa foto-foto lokasi kejadian, korban, pelaksanaan operasi dan
yang terkait dengan kejadian, kegiatan dan operasi.
H. PENGGUDANGAN
1. Pedoman Umum
a. Prosedur penyimpanan peralatan kebakaran, penangulangan bencana,
pencarian, pertolongan dan evakuasi;
b. Pengelolaan gudang merupakan upaya penjaminan jumlah, jenis dan mutu
peralatan penanggulangan bencana.
2. Penatalaksanaan
a. Jenis dan jumlah barang dalam gudang dicatat dalam buku inventaris;
b. Ditata rapi dan dibedakan sesuai jenis peralatannya dalam rak;
c. Inventarisir dan pemeriksaan dikakukan setiap minggu;
d. Barang yang rusak dan cadangan BBM yang menjelang habis segera
dilaporkan untuk mendapat penggantian;
e. Pengisian BBM dilaksanakan setiap akhir pelaksanaan operasi
f. BBM kendaraan harus selalu dalam kondisi penuh sehingga dapat di
operasikan setiap saat.
I. LATIHAN RUTIN
1. Pedoman Umum
a. Dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan pasukan pemadam
kebakaran;
b. Wajib iikuti oleh seluruh pasukan pemadam kebakaran;
15
c. Relawan penanggulangan bencana dan kebakaran diperkenankan
bergabung;
d. Dilakukan rutin setiap hari minggu, 1 (satu) bulan sekali;
e. Pelaksanaan mulai pukul 07.00-12.00
f. Instruktur latihan rutin dapat berasal dari personil luar institusi BPBD-Damkar
yang ahli di bidangnya.
2. Silabi
a. Kesamaptaan;
b. Pembinaan Fisik;
c. Fire Fighting Technique;
d. Fire Rescue Technique;
e. Water Rescue Technique;
f. High Angle Rescue Tecnique;
g. Jungle Rescue;
h. Confined Space Rescue;
i. Colaps Structure Search And Rescue;
j. Vehicle Accident Rescue.
J. KOMUNIKASI
1. Pedoman Umum
a. Komunikasi menggunakan HT dan ponsel pribadi semua personil;
b. Jaring telepon terpusat di Pusdalops-PB;
2. Penatalaksanaan
a. Apel udara dilaksanakan setiap hari pukul 08.00 dan 20.00 oleh Pusdalops-
PB BPBD Kabupaten Jombang;
b. Koordinasi dan arahan pelaksanaan operasi dilakukan menggunakan
frekuensi BPBD;
c. Laporan kejadian dan pemantauan melalui komunikasi HT dan dicatat dalam
log book.
16
BAB III SARANA DAN PRASARANA
A. KENDARAAN PEMADAM KEBAKARAN
1. Pedoman Umum a. Kendaraan pemadam kebakaran harus siap digunakan operasi; b. Pemeriksaan dan perawatan dasar adalah kebersihan dan pencucian.
2. Jenis a. Fire Pumper Truck; b. Fire Supply Truck; c. Rescue Vehicle.
3. Penatalaksanaan a. Pemeriksaan
- Pemeriksaan dilakukan setiap hari pada pergantian jaga; - Pemeriksaan kendaraan meliputi bbm kendaraan, BBM pompa air, oli,
air radiator, air tangki dan peralatan pemadaman kebakaran yang harus melekat pada kendaraan;
b. Perawatan - Pemanasan kendaraan dan pompa air bermesin dilakukan setiap hari
oleh petugas jaga piket 1; - Perawatan rutin seperti ganti oli dan service rutin dilakukan 6 bulan
sekali; - Jika tiba saat uji kir dan perpanjangan pajak kendaraan, komandan regu
harus segera melaporkan hal tersebut pada Koordinator Pos.
c. Perbaikan - Kerusakan kecil harus diperbaiki oleh regu yang menggunakan dan
dilaporkan pada Koordinator Pos; - Jika ditemukan kerusakan berat pada kendaraan, Komandan regu
melaporkan pada Koordinator Pos untuk dilanjutkan pada Kepala Seksi Pencegahan Dan Kesiapsiagaan BPBD Jombang agar segera dapat dilakukan perbaikan.
d. Penempatan - Kendaraan pemadam kebakaran ditempatkan di tempat parkir Pos
Pemadam Kebakaran; - Posisi kendaraan menghadap akses jalan keluar; - Urutan penempatan kendaraan adalah Fire Pumper truck, Fire Supply
Truck dan Fire Rescue Vehicle.
B. PERALATAN PEMADAMAN KEBAKARAN 1. Pedoman Umum
a. Semua peralatan pemadaman kebakaran harus dalam kondisi bersih dan siap dipergunakan pada saat operasi pemadaman kebakaran;
b. Pemeriksaan rutin dilakukan dua minggu sekali setiap hari minggu dan setelah dipergunakan.
c. Perbaikan ringan dilakukan oleh personil sedangkan perbaikan berat diserahkan pada bengkel tunjukan BPBD Kab. Jombang;
d. Jika kerusakan sangat parah dan tidak bisa diperbaiki maka segera dilaporkan untuk segera diperbarui;
e. Pemeriksaan dan perawatan dasar adalah kebersihan dan pencucian.
2. Jenis Dan Penatalaksanaan a. Pompa air portable bermesin
- Pemeriksaan rutin meliputi kemampuan menyedot air, instalasi isi ulang dan bbm;
- Perawatan berupa pemanasan mesin dan pengecekan oli dilakukan setiap hari;
- 1 unit pompa air ditempatkan di atas Fire Pumper Truck dan 1 unit lainnya diletakkan permanen pada Pos Pemadam Kebakaran.
17
b. Selang penyalur (Delivery Hose) - Pemeriksaan rutin untuk memeriksa kebocoran; - 4 roll selang penyalur ukuran 1,5” dan 2 roll selang penyalur 2,5”
ditempatkan pada Fire Pumper Truck sedangkan untuk 2 roll ukuran 1,5 dan 2 roll ukuran 2,5” ditempatkan di gudang sebagai cadangan peralatan.
c. Selang Penghisap (Suction Hose) - Pemeriksaan rutin meliputi kebocoran dan kemampuan menghisap; - Ditempatkan pada fire pumper truck dan pos.
d. Selang Hose Reel (Hose Reel Hose) - Pemeriksaan rutin meliputi kebocoran, kelancaran roda penggulung dan
elastisitas selang; - Perawatan dengan melakukan peminyakan roda penggulung; - Selang Hose Reel melekat pada fire pumper truck.
e. Pipa Pemancar Busa (Foam Nozzle) - Pemeriksaan rutin meliputi ketajaman ujung pemancar dan penyalur
busa; - Perawatan dengan melakukan peminyakan; - Diletakkan pada pada fire pumper truck.
f. Pipa Pemancar Variabel (Variable Nozzle) - Pemeriksaan rutin meliputi kebersihan saringan dan kelancaran putaran
variable; - Perawatan dengan melakukan peminyakan; - 2 unit ukuran 1,5” dan 2 unit ukuran 2,5” ditempatkan pada Fire Pumper
Truck sedangkan untuk 1 unit ukuran 1,5 dan 1 unit ukuran 2,5” ditempatkan di gudang sebagai cadangan peralatan.
g. Pipa Pemancar Canon (Water Canon Nozzle) - Pemeriksaan rutin meliputi kelancaran putaran naik dan samping; - Perawatan dengan melakukan peminyakan; - Melekat pada fire pumper truck.
h. Tangga (Ladder) - Pemeriksaan rutin meliputi kemampuan tali penarik dan kelancaran
gerak tangga; - Perawatan dengan melakukan peminyakan; - Ditempatkan pada fire pumper truck.
i. Gaitan / Pengait (Pike Poles) - Pemeriksaan rutin untuk memeriksa keruncingan ujung; - Perawatan dengan melakukan peruncingan; - Ditempatkan pada fire pumper truck berjumlah 2 buah.
j. Cabang (Breeching / Y Connector) - Pemeriksaan rutin meliputi kelancaran tuas dan gigitan coupling; - Perawatan dengan melakukan peminyakan; - Ditempatkan pada fire pumper truck berjumlah 2 buah.
k. Kapak (Fire Axe) - Pemeriksaan rutin meliputi kekuatan sambungan dan ketajaman; - Perawatan penajaman dan penguatan; - Ditempatkan pada fire pumper truck.
l. Hooligan Tools - Pemeriksaan rutin meliputi keutuhan peralatan, pegangan, keruncingan
dan ketajaman; - Perawatan penajaman dan penguatan; - Ditempatkan pada fire pumper truck.
18
m. Kunci Hidran (Hydrant Wrench) - Pemeriksaan rutin meliputi pemeriksaan ukuran lubang kunci pembuka
hydrant; - Ditempatkan pada fire pumper truck.
n. Kunci Kopling (Coupling Spanners) - Pemeriksaan rutin meliputi pemeriksaan ukuran lubang pembuka
kopling; - Ditempatkan pada fire pumper truck.
o. Ganjal Ban (Wheel Blocks) - Pemeriksaan rutin meliputi ketebalan dan kemampuan pengganjalan; - Perawatan dengan melakukan penghalusan; - 1 buah ditempatkan pada fire pumper truck dan pada pos.
p. Linggis (Crow Bar) - Pemeriksaan rutin meliputi kebersihan luar dan ketajaman; - Perawatan dengan melakukan penajaman; - Ditempatkan pada fire pumper truck.
q. Sekop (Sovel) - Pemeriksaan rutin meliputi sambungan gagang dan ketajaman; - Perawatan meliputi penguatan dan penajaman; - Ditempatkan pada fire pumper truck.
r. Cairan Busa (Foam Liquids) - Pemeriksaan rutin meliputi jumlah persediaan cairan busa; - Jika cairan busa habis segera dilaporkan untuk pengadaan; - Ditempatkan pada fire pumper truck dan pada pos damkar sebagai
cadangan.
s. APAR (Portable Fire Extingusheer) - Pemeriksaan rutin meliputi tekanan dan isi APAR; - Perawatan berupa pengocokan; - Jika APAR kosong segera dilakukan pengisian ulang; - Ditempatkan pada fire pumper truck dan pada pos damkar sebagai
cadangan.
C. PERALATAN PENANGGULANGAN BENCANA 1. Pedoman Umum
a. Semua peralatan penanggulangan bencana harus dalam kondisi bersih dan siap dipergunakan.
b. Pemeriksaan rutin dilakukan dua minggu sekali setiap hari minggu dan/atau setelah dipergunakan;
c. Ditempatkan pada gudang Pos Pemadam Kebakaran sehingga sewaktu-waktu dapat segera dipergunakan;
d. Perbaikan ringan dilakukan oleh personil sedangkan perbaikan berat diserahkan pada bengkel tunjukan BPBD Kab. Jombang;
e. Jika kerusakan sangat parah dan tidak bisa diperbaiki maka segera dilaporkan untuk segera diperbaharui.
f. Pemeriksaan dan perawatan dasar adalah kebersihan dan pencucian.
2. Jenis Dan Penatalaksanaan a. Chainsaw
- Pemeriksaan rutin meliputi BBM, busi, ketajaman mata gergaji, kekencangan rantai;
- Perawatan meliputi pengisian BBM, penajaman mata gergaji dan penyetelan rantai.
b. Genset - Pemeriksaan rutin meliputi bbm, busi dan kemampuan output listrik; - Perawatan berupa pengisian bbm; - Terkoneksi pada instalasi listrik internal sehingga langsung dapat
dipergunakan saat terjadi pemadaman listrik.
19
c. Perlengkapan medis dasar - Pemeriksaan rutin jumlah dan kelayakan pemakaian; - Perawatan meliputi pembersihan dan penempatan ulang; - Jika habis segera dilaporkan untuk pengadaan.
d. Tenda - Pemeriksaan rutin meliputi kelayakan pemakaian, jumlah tiang, tali dan
pasak; - Perawatan dengan penempatan ulang.
D. PERALATAN PENCARIAN, PERTOLONGAN DAN EVAKUASI 1. Pedoman Umum
a. Semua peralatan harus dalam kondisi bersih dan siap dipergunakan; b. Pemeriksaan rutin dilakukan dua minggu sekali setiap hari minggu dan
setelah dipergunakan. c. Perbaikan ringan dilakukan oleh personil sedangkan perbaikan berat
diserahkan pada bengkel yang ditunjuk BPBD Kabupaten Jombang; d. Ditempatkan pada gudang Pos Pemadam Kebakaran; e. Jika kerusakan sangat parah dan tidak bisa diperbaiki maka segera
dilaporkan untuk segera diperbarui; f. History penggunaan peralatan harus dicatat setiap kali setelah digunakan; g. Pemeriksaan dan perawatan dasar adalah kebersihan dan pencucian; h. Minyak pelumas yang dipergunakan adalah minyak pelumas mesin jahit.
2. Jenis Dan Penatalaksanaan a. Breathing Apparatus Refiller
- Pemeriksaan rutin meliputi BBM, busi, minyak ikan, kemapuan tekanan dan filter;
- Perawatan meliputi pengisian ulang, pemanasan dan pencucian.
b. Alat deteksi CO2 - Pemeriksaan rutin meliputi ketahanan baterai dan kemampuan alat
dalam membaca gas beracun; - Perawatan berupa penggantian baterai;
c. Global Positioning System (GPS) - Pemeriksaan rutin meliputi ketahanan baterai dan sistem kerja; - Perawatan berupa penggantian baterai.
d. Perahu karet - Pemeriksaan rutin untuk memeriksa tekanan udara dan kebocoran; - Perawatan meliputi pencucian dan pemompaan.
e. Motor tempel - Pemeriksaan rutin busi, propheler, dan saluran pendingin; - Perawatan meliputi pembersihan dan pemanasan.
f. Tangki BBM - Pemeriksaan rutin untuk memeriksa kebocoran; - Perawatan meliputi pencucian dan penambalan.
g. Selang BBM - Pemeriksaan rutin untuk memeriksa kebocoran.
h. Pelampung - Pemeriksaan rutin meliputi kebersihan, kemampuan mengapung,
kerusakan kain pelapis dan bahan apung, kekuatan sabuk.
i. Dayung - Pemeriksaan rutin meliputi kebersihan, kekuatan pegangan dan
keutuhan gagang dan bilah; - Perawatan berupa perbaikan ringan.
j. Cernmantel - Pemeriksaan rutin untuk kerentanan (friksi); - Pengeringan yang dilakukan dengan tidak terkena matahari langsung;
20
- Tali yang friksi lebih dari 25 % maka wajib dilakukan pemotongan; - Jika friksi lebih dari 50% maka tali tidak lagi boleh dipergunakan.
k. Carrabiner - Pemeriksaan rutin untuk kemampuan pengunci; - Perawatan berupa peminyakan; - Jika terjadi perubahan bentuk dan keretakan maka carabineer tidak lagi
boleh dipergunakan.
l. Figure of 8 - Pemeriksaan rutin untuk tingkat keausan; - Jika terjadi perubahan bentuk, keretakan dan tingkat keausan lebih 25%
maka Figure of 8 tidak lagi boleh dipergunakan.
m. Pulley Single dan Tandem - Pemeriksaan rutin meliputi kebersihan dan kelancaran putaran roda; - Perawatan meliputi peminyakan; - Jika terjadi perubahan bentuk dan roda yang tidak dapat berputar
dengan baik maka pulley tidak lagi boleh dipergunakan.
n. Prussik Rope - Pemeriksaan rutin untuk kerentanan (friksi); - Pengeringan yang dilakukan dengan tidak terkena matahari langsung; - Tali yang friksi lebih dari 25 % maka wajib dilakukan pemotongan; - Jika friksi lebih dari 50% maka tali tidak lagi boleh dipergunakan.
o. Webbing Rope - Pemeriksaan rutin untuk kerentanan (friksi); - Pengeringan yang dilakukan dengan tidak terkena matahari langsung; - Tali yang friksi lebih dari 25 % maka wajib dilakukan pemotongan; - Jika friksi lebih dari 50% maka tali tidak lagi boleh dipergunakan.
p. Kantong mayat - Pemeriksaan rutin penghitungan jumlah ketersediaan.
q. Tandu Basket - Pemeriksaan rutin meliputi kelengkapan dan kelayakan; - Jika terjadi keretakan dan perubahan bentuk maka Tandu Basket tidak
lagi boleh dipergunakan.
r. Tandu spinal - Pemeriksaan rutin meliputi keretakan dan kekuatan; - Jika terjadi keretakan dan perubahan bentuk maka Tandu basket tidak
lagi boleh dipergunakan.
s. Tandu scope - Pemeriksaan rutin meliputi kelancaran engsel pembuka, kekuatan
pengunci dan bentuk tandu; - Perawatan meliputi peminyakan engsel dan pengembalian bentuk
pengunci; - Jika terjadi keretakan dan perubahan bentuk terutama jika pipa
mengalami kerusakan maka tandu scope tidak lagi boleh dipergunakan.
E. ALAT PERLINDUNGAN DIRI 1. Pedoman Umum
a. Pemeriksaan dilakukan setiap hari pada pergantian jaga; b. Wajib digunakan pada saat pelaksanaan operasi; c. Merupakan bagian melekat dari personil pemadam kebakaran; d. Perbaikan ringan dilakukan oleh personil; e. Kerusakan yang sangat parah dan tidak bisa diperbaiki, dilaporkan untuk
diperbarui; f. History penggunaan peralatan harus dicatat setiap kali setelah digunakan; g. Pemeriksaan dan perawatan dasar adalah kebersihan dan pencucian; h. Minyak pelumas yang dipergunakan adalah minyak pelumas mesin jahit.
21
2. Jenis Dan Penatalaksanaan a. Fire Suit
- Pemeriksaan rutin meliputi kemampuan menahan api, bentuk dan kelancaran resleting;
- Perawatan meliputi pengecekan dan peminyakan; - Fire suit atasan (Jacket) wajib selalu menggantung didalam Fire Pumper
Truck; - Fire suit bawahan (Trouser) wajib dikombinasikan dengan fire shoes dan
diletakkan didekat Fire Pumper Truck sehingga mempercepat waktu pemakaian;
- Kelengkapan fire suit adalah, 1 roll webbing rope, senter dada, fire hand gloves, tanda pengaman perorangan (DSU), Handy Talky.
b. Fire Safety Shoes - Pemeriksaan rutin meliputi kulit atas, sol dan ujung sepatu; - Fire shoes wajib dikombinasikan dengan fire suit bawahan (trouser) dan
diletakkan didekat Fire Pumper Truck sehingga mempercepat waktu pemakaian.
c. Fire Helmet - Pemeriksaan rutin meliputi kekuatan helm, keutuhan kaca dan bahan
pelindung belakang leher serta tali pengait; - Ditempatkan di dalam fire pumper truck.
d. Fire Hand Gloves - Pemeriksaan rutin meliputi keutuhan bentuk dan ketahanan menahan
panas; - Ditempatkan melekat pada fire jacket melekat pada fire pumper.
e. Fire Mask - Pemeriksaan rutin meliputi kekuatan tali pengait dan kemampuan dan
kebersihan filter asap; - Perawatan meliputi pembersihan dan penggantian filter asap; - Ditempatkan melekat dengan fire jacket didalam fire pumper.
f. Tanda Pengaman Perorangan ( DSU ) - Pemeriksaan rutin meliputi ketahanan baterai dan berjalannya system
operasi; - Perawatan berupa penggantian baterai; - Ditempatkan melekat dengan fire jacket didalam fire pumper.
g. Handy Talky - Pemeriksaan rutin meliputi kelistrikan baterai dan kemampuan pancaran; - Perawatan berupa pendisian ulang daya baterai; - Ditempatkan melekat dengan fire jacket didalam fire pumper.
h. Rescue Helmet - Pemeriksaan rutin meliputi jumlah dan ketahanan spon dalam helm,
keutuhan luar helm serta tali pengait; - Perawatan meliputi pengeleman kembali dan penggantian pengaitan dan
tali pengait; - Ditempatkan pada gudang Pos Pemadam Kebakaran.
i. Rescue Gloves - Pemeriksaan rutin meliputi keutuhan, perekat lengan dan bahan telapak; - Ditempatkan pada loker masing-masing personil.
j. Coral Shoes - Pemeriksaan rutin meliputi sol dan dinding sepatu; - Ditempatkan pada gudang Pos Pemadam Kebakaran.
k. Self Contained Breathing Apparatus - Pemeriksaan rutin meliputi pemeriksaan masker, carrying system, LDV,
pressure reducer, pressure gauge, backplate, isi tabung; - Ditempatkan di dalam fire pumper truck.
22
l. Heading Lamp - Pemeriksaan rutin meliputi daya baterai, lampu dan tali kepala; - Perawatan berupa pengisian ulang daya baterai; - Ditempatkan melekat dengan fire helmet didalam fire pumper.
23
BAB IV
PENANGANAN DARURAT
JENIS KEJADIAN
A. BENCANA
1. Banjir;
2. Angin Kencang;
3. Puting Beliung;
4. Kekeringan;
5. Longsor/Gerakan Tanah.
B. KEBAKARAN
1. Kebakaran Pemukiman;
2. Kebakaran Tempat Usaha;
3. Kebakaran Fasilitas Umum;
4. Kebakaran Hutan;
5. Kebakaran Lahan.
C. MUSIBAH
1. Orang tercebur;
2. Percobaan bunuh diri dari ketinggian;
3. Orang terjebak di lift atau reruntuhan atau bangkai alat transportasi;
4. Orang tersesat di gunung atau hutan.
A. PEDOMAN KAJI CEPAT KEJADIAN
1. Pedoman umum
a. Tidak semua kejadian membutuhkan kaji cepat;
b. Data umum kejadaian bencana harus terekam dengan detail;
c. Dokumentasi berupa foto harus selalu ada;
d. Hasil dari pelaksanaan kaji cepat kejadian adalah Laporan Hasil Kaji Cepat
Kejadian yang ditandatangani oleh petugas kaji cepat.
2. Penatalaksanaan
a. Perintah pelaksanaan Kaji Cepat
- Perintah pelaksanaan kaji cepat disampaikan oleh Pusdalops-PB BPBD
Kabupaten Jombang meneruskan arahan pimpinan;
b. Pemberangkatan personil
- Petugas kaji cepat yang diberangkatkan akan disesuaikan dengan jenis,
besaran dan kriteria kejadian;
- Jumlah personil yang diberangkatkan dapat menggunakan kendaraan
operasional;
c. Pelaksanaan Kaji Cepat
- Petugas kaji cepat wajib melakukan koordinasi dengan perangkat desa
atau pemangku wilayah tempat kejadian;
- Saat melakukan pendataan dampak bencana, petugas didampingi oleh
pemangku wilayah tempat kejadian atau yang mewakili.
d. Laporan Hasil Kaji Cepat
- Laporan Awal
Disampaikan selambat-lambatnya 60 menit setelah petugas tiba di
lokasi kejadian;
Data awal yang disampaikan adalah data yang dihimpun dari
perangkat desa atau pemangku wilayah setempat;
Data awal akan menjadi bahan pengambilan keputusan dan langkah
penanganan lanjutan.
24
- Laporan Update
Disampaikan setelah pelaksanaan kaji cepat secara detail
dilaksanakan;
Laporan update sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan hasil
kaji lapang.
- Laporan Akhir
Disusun pada akhir pelaksanaan penanganan bencana;
Laporan akhir memuat keseluruhan hasil kaji cepat, ditandatangani
oleh petugas kaji cepat.
B. PEDOMAN UMUM PENANGANAN DARURAT
1. Penanganan Kebakaran
a. Klasifikasi Kebakaran
- Kebakaran kelas A
Kebakaran yang berasal dari benda-benda/bahan-bahan kecuali logam
yang bilamana terbakar meninggalkan arang dan debu (Kayu, Kertas,
Tekstil dsb).
- Kebakaran kelas B
Api yang berasal dari kebakaran benda-benda/bahan-bahan cair atau
gas (bensin, premium, solar, olie, spiritus, LPG, LNG dsb).
- Kebakaran kelas C
Api yang berasal dari kebakaran listrik atau kebakaran yang
mengandung aliran listrik (Komputer, alat-alat elektronik dsb).
- Kebakaran kelas D
Api yang berasal dari kebakaran benda-benda/bahan-bahan logam
(Magnesium, Natrium/Sodium, Kalsium dsb).
b. Kriteria Resiko Kebakaran
- Resiko kebakaran 3
Hunian dengan bahaya kebakaran sangat tinggi;
Hunian dengan operasi atau fungsi sangat tinggi;
Apabila bangunan berdekatan/ jika jaraknya 15 m atau kurang tanpa
melihat luasnya sehingga berpotensi terpapar (exposure).
- Resiko kebakaran 4
Hunian dengan risiko kebakaran tinggi;
Apabila bangunan berdekatan/ jika jaraknya 15 m atau kurang tanpa
melihat luasnya sehingga berpotensi terpapar (exposure).
- Resiko kebakaran 5
Angka klasifikasi ini harus digunakan untuk peruntukan/hunian
dengan risiko kebakaran sedang dimana kuantitas atau kandungan
bahan mudah terbakar sedang dan penyimpanan bahan mudah
terbakar tidak melebihi ketinggian 3,7 m;
Kebakaran dalam tingkat klasifikasi ini dapat diperkirakan
berkembang sedang dan mempunyai laju pelepasan panas sedang.
- Resiko kebakaran 6
Hunian dengan risiko kebakaran rendah, dimana kuantitas atau
kandungan bahan mudah terbakar relatif rendah dan diperkirakan
perkembangan kebakaran dan laju pelepasan panas relatif rendah.
25
- Resiko kebakaran 7
Hunian dengan risiko kebakaran ringan, dimana kuantitas atau
kandungan bahan mudah terbakar relatif ringan dan diperkirakan
perkembangan kebakaran dan laju pelepasan panas relatif ringan.
c. Pelaksana
- Operasi Pemadaman Kebakaran:
Pelaksana Operasi adalah regu yang sedang piket;
Pada kejadian yang membutuhkan tambahan personil maka
Komandan Regu akan melaporkan kebutuhan tersebut pada
Koordinator Pos Pemadam Kebakaran yang selanjutnya akan
memerintahkan personil diluar regu piket untuk memberikan
bantuan;
Tambahan personil dari luar Pos Pemadam Kebakaran yang sedang
melakukan tugas dilakukan oleh Koordinator Operasional dengan
pemberitahuan pada Koordinator PMK;
Pembiayaan atas pelaksanaan operasi pemadaman kebakaran
diberikan pada Koordinator PMK, Koordinator Operasional,
Koordinator Pos, petugas piket yang melakukan operasi dan petugas
non piket yang mendapatkan perintah untuk membantu pelaksanaan
operasi.
- Operasi Penanggulangan Bencana dan Musibah:
Pelaksana Operasi adalah seluruh personil regu non piket;
Piket siaga kebakaran tetap berjalan;
Jika pelaksanaan operasi yang membutuhkan waktu lebih dari 1x24
jam maka long shift dilaksanakan dimana pergantian shift dilakukan
setiap 2x24jam pada pergantian shift malam dengan petugas piket
malam sebagai petugas piket jaga Pos Pemadam Kebakaran;
Tambahan personil dari luar Pos Pemadam Kebakaran yang sedang
melakukan tugas dilakukan oleh Koordinator Operasional dengan
pemberitahuan pada Koordinator PMK dan/atau Kepala Pelaksana;
Pembiayaan atas pelaksanaan operasi Penanggulangan bencana
diberikan pada petugas yang mendapatkan perintah untuk
membantu pelaksanaan operasi.
d. Kendaraan
- Kendaraan yang harus diberangkatkan pada kejadian kebakaran adalah
1 (satu) unit Fire Pumper dan 1 (unit) Fire Supply atau sesuai dengan
ketersediaan kendaraan;
- Pada kejadian yang membutuhkan tambahan Kendaraan maka
Komandan Regu akan melaporkan kebutuhan tersebut pada Koordinator
Pos Pemadam Kebakaran yang selanjutnya akan melaporkan kebutuhan
pada Koordinator Operasional dan tambahan kendaraan akan dikirimkan
atas perintahnya dengan pemberitahuan pada Koordinator PMK
dan/atau Kepala Pelaksana;
- Pada kondisi maksimal, iring-iringan kendaraan pada saat pelaksanaan
operasi pemadaman kebakaran berturut-turut adalah:
Fire Jeep/Fire Command Vehicle
Fire Rescue Truck
Fire Pumper Truck
Fire Ladder Truck
Fire Supply Truck
26
Fire Support Truck
Fire Ambulance
- Pada kondisi tertentu dimana kejadian tidak membutuhkan keseluruhan
kendaraan maka iring-iringan kendaraan sesuai dengan kendaraan yang
diberangkatkan;
- Pengisian BBM
BBM harus dalam keadaan fulltank selama kendaraan dalam
keadaan standby.
C. PELAKSANAAN OPERASI
1. Operasi Pemadaman Kebakaran
a. Pedoman Umum
- Operasi Pemadaman Kebakaran dipimpin oleh Koordinator Operasional
Lapangan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran BPBD Kabupaten