LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
TAHUN 2017
PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa karena
atas Rahmat dan Karunia-Nya, Laporan Kinerja Dinas
Perindustrian dan Pedagangan Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2017 dapat diselesaikan untuk memenuhi
ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP).
Kepemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance)
yang didukung manajemen kinerja yang akuntabel sudah merupakan
tekad pimpinan instansi pemerintah baik di tingkat pusat maupun di
daerah. Sejalan dengan era globalisasi yang banyak membawa perubahan
yang strategis, memberi pengaruh kepada masyarakat yang semakin
kritis dengan berbagai tuntutan, terutama kepada para pengelola negara
untuk menjalankan tugasnya secara bertanggung jawab, bersih
transparan, dan akuntabel.
Akuntabilitas kinerja merupakan instrumen untuk kegiatan kontrol
terutama dalam pencapaian hasil pada pelayanan publik. Dalam
hubungan ini, diperlukan evaluasi kinerja yang baik untuk mengetahui
sejauh mana pencapaian hasil bisa optimal serta cara-cara yang
digunakan untuk mencapainya. Akuntabilitas dalam bentuk laporan
dapat mengekspresikan pencapaian tujuan melalui pengelolaan sumber
daya suatu organisasi karena pencapaian suatu tujuan merupakan salah
satu ukuran kinerja individu maupun unit organisasi yang akan terlihat
jelas pada pencapaian sasaran.
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Gunungkidul merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam
pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang telah digariskan, dan
kebijakan operasional dalam rangka pencapaian tujuan Perangkat
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
iii
Daerah yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis Perangkat
DaerahTahun 2016-2021.
Laporan Kinerja ini juga sebagai umpan balik untuk melakukan
perbaikan dalam perencanaan, terutama sebagai input bagi pengelolaan
dan penataan serta peningkatan penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan, dan pelayanan prima kepada masyarakat.
Laporan ini diharapkan juga dapat digunakan sebagai salah satu
bahan evaluasi yang objektif atas penyelenggaraan pemerintahan oleh
stake holder yang berhak dan berkepentingan dalam menilai kinerja dan
pertanggungjawaban Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Wonosari, 25 Januari 2018
KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN
PERDAGANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL
HIDAYAT, SH., M.Si.
NIP 19620831 198603 1 003
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
iv
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2017 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas
pengelolaan sumber daya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sebagai
konsekuensi pelaksanaan manajemen kinerja dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan.
LKj IP ini merupakan capaian kinerja (performance results) sesuai
dengan rencana kinerja (performance plan) yang merupakan penjabaran
dari Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2016 - 2021 yang telah ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Gunungkidul Nomor 34 Tahun 2016 tentang Rencana Strategis Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016-
2021.
LKj IP ini disusun dengan melakukan analisis dan mengumpulkan
bukti untuk menjawab pertanyaan, sejauhmana sasaran pembangunan
yang ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian indikator kinerja
utama (IKU) Dinas Perindustrian dan Pedagangan yang telah
dicanangkan pada tahun 2017 telah berhasil dicapai.
Dari 2 (dua) IKU Dinas Perindustrian dan Perdagangan tahun 2017,
kinerja yang dicapai menunjukkan bahwa, 2 (dua) IKU dapat tercapai
dengan kategori sangat berhasil. Keberhasilan capaian IKU Dinas
Perindustrian dan Perdagangan merupakan hasil dari upaya-upaya Dinas
Perindustrian dan Perdagangan, juga berkat dukungan dan partisipasi
seluruh komponen masyarakat baik swasta maupun masyarakat pada
umumnya yang berkepentingan secara integral dan sinergi dalam
memenuhi program-program Dinas Perindustrian dan Perdagangan pada
tahun 2017.
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
v
Beberapa indikator sasaran yang belum dapat memenuhi target
kinerja,karena ada beberapa hambatan kendala yang apabila tidak segera
diantisipasi dapat berpengaruh pada capaian sasaran yang akan datang.
Untuk mengoptimalkan capaian sasaran dan mengantisipasi
perubahan yang akan terjadi pada masa mendatang perlu ada langkah
kebijakan teknis/operasional untuk memantapkan kebijakan agar tujuan
dapat terlaksana sehingga misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan
dapat dilaksanakan/dicapai sebagai upaya untuk mewujudkan visi yang
telah ditetapkan.
Adapun langkah-langkah kebijakan teknis/operasional yang
diupayakan yaitu:
1. Melanjutkan integrasi program pembinaan perindustrian dan
perdagangan;
2. Melanjutkan dan meningkatkan program kegiatan yang telah
dilaksanakan dengan dukungan alokasi dana yang representatif
termasuk akses anggaran di luar APBD;
3. Meningkatkan sistem informasi dan pengelolaan data;
4. Meningkatkan fasilitas dan sarana prasarana yang lebih memadai
untuk mendukung peningkatan kinerja.
Prasyarat keberhasilan implementasi kebijakan, program, dan
kegiatan masa depan adalah meningkatkan aparatur yang profesional
serta dapat dipercaya masyarakat melalui penataan SDM aparatur yang
berkesinambungan berdasarkan kualifikasi dan kompetensi jabatan
sesuai dengan beban kerja masing-masing Kerja Perangkat Daerah serta
adanya perilaku kinerja aparatur yang dapat bekerja ”tuntas”
berdasarkan norma hukum, etika birokrasi pemerintah, dan berbasiskan
manajemen kinerja sehingga bebas dari KKN (Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme). Hal ini akan memantapkan dan memperkuat modal sosial
dengan ciri adanya kepercayaan (trust) masyarakat pada pemerintah.
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… ii
RINGKASAN EKSEKUTIF ………………………………………………… iv
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… vi
BAB I : PENDAHULUAN …………………………………………….. 1
A. Latar Belakang ……………………………..…………….
B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi ……..….....
C. Permasalahan Utama (Strategic Issued)..............
1
2
6
BAB II : PERENCANAAN KINERJA ….................................. 10
A. Rencana Strategis SKPD Tahun 2016 – 2021.....
B. Rencana Kinerja 2017 ...................…………........
C. Perjanjian Kinerja 2017 ..................……………....
10
15
18
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA ……………………………. 20
A. Capaian Kinerja Organisasi ……………………........
B. Realisasi Anggaran.............................................
20
37
BAB IV : PENUTUP ……………………………………………………… 39
LAMPIRAN – LAMPIRAN :
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
1
A. Latar Belakang
Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang
demokratis, transparan, akuntabel, efisien, dan efektif, penilaian
dan pelaporan kinerja instansi pemerintah menjadi kunci dalam
proses penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Upaya ini juga
selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah, setiap PD wajib menyampaikan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) kepada Bupati sebagai
perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara
periodik setiap akhir tahun anggaran.
LKj IP dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber
BAB
I
PENDAHULUAN
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
2
daya dan pelaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Instansi
Pemerintah berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan.
LKj IP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja, dan
alat pendorong terwujudnya good governance serta berfungsi
sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.
Bertitik tolak dari Renstra PD Tahun 2016-2021 dan
Rencana Kinerja 2017, maka LKj IP PD yang disusun merupakan
realisasi hasil kegiatan tahun 2017 dan menyajikan laporan
kemajuan penyelenggaraan pemerintahan oleh Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan kepada Bupati Gunungkidul.
B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Gunungkidul dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Gunungkidul Nomor 7 tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Gunungkidul yang
ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 70
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas,
Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
1. Tugas Pokok
Tugas pokok Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Gunungkidul adalah melaksanakan urusan Pemerintah Daerah
dan tugas pembantuan di bidang perindustrian dan
perdagangan.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gunungkidul
dalam rangka menjalankan tugas pokok tersebut mempunyai
fungsi sebagai berikut :
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
3
1) Perumusan kebijakan umum di bidang perindustrian dan
perdagangan;
2) Perumusan kebijakan teknis di bidang perindustrian dan
perdagangan;
3) Penyusunan Rencana kinerja dan perjanjian kinerja di
bidang Perindustrian dan Perdagngan;
4) Pembinaan dan Pengembangan Perindustrian;
5) Pelaksanaan bimbingan teknologi peningkatan mutu
produksi dan diversifikasi/inovasi teknologi;
6) Pengawasan produk dan pengendalian perindustrian;
7) Pelaksanaan fasilitasi hak atas kekayaan intelektual;
8) Pembinaan dan Pengembangan usaha perdagangan;
9) Pelaksanaan pengenalan dan penerapan teknologi informasi
perdagangan;
10) Pembinaan dan pengembangan perdagangan elektronik e-
commerce;
11) Pembinaan dan pengembangan ekspor daerah;
12) Pembangunan dan pengelolaan sarana distribusi
perdagangan;
13) Pembinaan sarana distribusi perdagangan masyarakat;
14) Pemantauan Ketersediaan dan harga barang kebutuhan
pokok dan barang penting;
15) Pelaksanaan Operasi pasar;
16) Pengawasan pengadaan, penyaluran, dan penggunaan
pupuk bersubsidi;
17) Pemeriksaan fasilitas penyimpanan bahan berbahaya dan
pengawasan distribusi, pengemasa, dan pelabelan bahan
berbahaya;
18) Pelaksanaan dan pengawasan metrologi legal;
19) Penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima;
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
4
20) Pelaksanaan monitoring bidang perindustrian dan
perdagangan;
21) Penyelenggaraan sistem pengendalian intern di bidang
perindustrian dan perdagangan;
22) Penyusunan dan penerapan norma, standar, dan petunjuk
operasional di bidang perindustrian dan perdagangan;
23) Pelaksanaan monitoring, evaluasai, dan pelaporan kegiatan
bidang perindustrian dan perdagangan; dan
24) Pengelolaan UPT.
2. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan
yaitu :
A. Kepala Dinas
B. Sekretaris yang membawahi :
1. Sub bagian Perencanaan
2. Sub bagian Keuangan
3. Sub bagian Umum
C. Bidang Perindustrian terdiri:
1. Seksi Industri Makanan,Minuman dan Kimia
2. Seksi Industri Sandang,Kulit, Logam dan Aneka
3. Seksi Industri Hasil Hutan dan Perkebunan
D. Bidang Perdagangan terdiri:
1. Seksi Promosi dan Pengembangan Usaha
2. Seksi Distribusi
3. Seksi Perlindungan Konsumen dan Kemetrologian
E. Bidang Pengelolaan Pasar terdiri:
1. Seksi Prasarana dan Sarana
2. Seksi Pendapatan
3. Seksi Bina Pedagang, Keamanan dan Ketertiban
F. Unit Pelaksana Teknis
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
5
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi tersebut,
didukung sumberdaya manusia yang memadai dengan jumlah pegawai
sebanyak 106 orang pada akhir Tahun 2017. Adapun jabatan struktural
di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebanyak 16
jabatan, terdiri dari eselon II b = 1 jabatan, eselon III a = 1 jabatan
eselon III b = 3 jabatan, dan eselon IV = 11 jabatan. Sedangkan jumlah
Pegawai Negeri Sipil non eselon sebanyak 90 orang.
Gambar 1.1
Sumber : Subbagian Umum Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Sedangkan komposisi pegawai Dinas Perindustrian dan
Perdagangan berdasarkan Golongan Ruang adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Komposisi Pegawai
No. Golongan/Ruang Bezetting 31 - 12 – 2017
1 I/a – I/d 11
2 II/a – II/d 64
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Eselon Akhir Tahun 2017
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
6
No. Golongan/Ruang Bezetting 31 - 12 – 2017
3 III/a – III/d 26
4 IV/a – IV/e 5
Jumlah 106
Sumber : Subbagian Umum Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Gambar 1.2
Sumber : Subbagian Umum Dinas Perindustrian dan Perdagangan
C. Permasalahan Utama (Strategic Issued)
Duraikan secara ringkas permasalahan utama yang sedang
dihadapi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan pada tahun
2017 adalah sebagai berikut:
1) Kualitas SDM pelaku usaha bidang perindustrian dan
perdagangan masih terbatas.
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pangkat dan Golongan
Pada Akhir Tahun 2016
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
7
2) Rendahnya produktivitas, daya saing dan pangsa produk
perindustrian dan perdagangan.
3) Sarana dan Prasarana pasar yang belum memadai.
Peran dan posisi Dinas Perindag sangat penting dan strategis
khususnya dalam rangka menggerakkan perekonomian daerah
menuju kesejahteraan masyarakat. Tersedia sumber daya manusia
yang cukup di Kabupaten Gunungkidul untuk bersama-sama
melakukan pembangunan ekonomi. Jumlah pelaku usaha industri,
perdagangan cukup banyak. Minat masyarakat untuk
berwirausaha cukup tinggi didukung perilaku masyarakat yang
ulet, pekerja keras, gotong-royong dan tingkat hubungan sosial dan
kebudayaan masyarakat yang kondusif. Potensi sumber bahan
baku industri tersedia, didukung sarana prasarana yang memadai.
Meskipun demikian, masih banyak kendala yang akan dihadapi
oleh Dinas Perindag. Perlu digarisbawahi bahwa kualitas SDM
pelaku usaha bidang perindustrian, perdagangan masih terbatas.
Kebanyakan pelaku usaha tersebut berpendidikan rendah dengan
keahlian teknis, kompetensi, kewirausahaan dan manajemen yang
seadanya sehingga pengelolaan usaha baik dari sisi manajemen,
teknis produksi dan pemasaran pun masih lemah. Kemampuan
sumber daya manusia dalam pengelolaan dan pemanfaatan potensi
sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan juga masih lemah.
Kondisi klasik lain yang dihadapi adalah terbatasnya akses
pelaku usaha bidang perindustrian, perdagangan kepada
sumberdaya produktif terutama permodalan, teknologi, sarana
pemasaran serta informasi pasar. Dalam hal pendanaan modal
usaha yang dimiliki sangat terbatas, tingkat pendapatan rendah,
sedangkan aset jaminan dan administrasi belum seluruhnya dapat
memenuhi persyaratan perbankan. Adapun berkaitan dengan
akses teknologi, usaha dijalankan dengan menerapkan teknologi
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
8
yang masih sederhana, kurang memanfaatkan teknologi yang lebih
memberikan nilai tambah produk. Kondisi ini berpengaruh
terhadap rendahnya produktivitas, daya saing, dan pangsa pasar
produk industri, perdagangan di Kabupaten Gunungkidul. Di sisi
lain dukungan dana memang masih terbatas karena keterbatasan
anggaran untuk mendukung program dan kegiatan Dinas Perindag.
Prospek kemajuan pembangunan bidang perindustrian dan
perdagangan di Gunungkidul terbuka lebar karena adanya
dukungan kebijakan Pemerintah untuk pengembangan sektor
industri, perdagangan sebagai pendukung pariwisata. Selain itu
dukungan pernguatan permodalan dari berbagai pihak
(Pemerintah, BUMN, Bank dan lembaga keuangan lain) juga dapat
diakses. Dari aspek pasar masih terbuka peluang khususnya bagi
produk kerajinan. Globalisasi tidak mengenal batas negara dan
budaya, sehingga terbuka akses pasar internasional dan kerjasama
nasional-internasional. Kesempatan promosi dapat dioptimalkan
dengan berpartisipasi pada kegiatan pameran baik skala lokal,
nasional, maupun internasional. Dukungan dan pendampingan
usaha oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) maupun lembaga
pendamping lainnya diharapkan dapat memacu peluang
peningkatan produktivitas usaha. Demikian pula adanya peluang
untuk mengoptimalkan kemitraan usaha antara pengusaha kecil
dan pengusaha menengah/besar .
Pesatnya perkembangan informasi teknologi merupakan
peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing
usaha. Kondisi ini didukung oleh adanya minat investor di bidang
industri, perdagangan yang cukup tinggi. Tentunya keselarasan
program dan kerjasama lintas sektor sangat membantu
keberhasilan pelaksanaan program-program pembangunan untuk
tumbuh dan berkembangnya industri dan perdagangan di
Kabupaten Gunungkidul.
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
9
Rendahnya daya saing produk Gunungkidul semakin
terhimpit dengan adanya kompetisi pasar yang sangat kuat dari
produk berbahan baku sintetis dan/atau produk impor. Selain itu
produk-produk yang belum memenuhi standar kualitas dan
keamanan produk juga masih banyak beredar.
Berdasarkan analisis di atas terhadap beberapa isu strategis
tersebut yang dapat dirumuskan upaya pemecahan yaitu :
1. Pengembangan ekonomi lokal dengan optimalisasi segenap
potensi;
2. Pengembangan industri dengan optimalisasi pemberdayaan
sentra industri dan produk unggulan daerah;
3. Peningkatan sarana dan prasarana pasar tradisional yang
belum memadai;
4. Pembatasan ijin berdirinya toko-toko modern;
5. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku
usaha industri dan perdagangan;
6. Peningkatan kualitas dan desain produk industri daerah;
7. Peningkatan ekspor dengan optimalisasi akses pasar;
8. Peningkatan penggunaan produk daerah untuk mendorong
pengembangan industri lokal;
9. Peningkatan penggunaan produk dalam negeri dengan
mendorong peningkatan kualitas dan perluasan pasar;
10. Peningkatan perlindungan konsumen;
11. Peningkatan kualitas kelembagaan usaha industri dan
perdagangan;
12. Penyediaan akses pembiayaan dan penjaminan bagi usaha
industri dan perdagangan;
13. Peningkatan daya saing pelaku usaha industri dan
perdagangan.
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
10
D. R
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Gunungkidul merupakan alat perencanaan pembangunan
jangka menengah yang menjadi tolok ukur kinerja daerah dalam
melaksanakan amanat yang telah diberikan oleh masyarakat
Kabupaten Gunungkidul. Selanjutnya RPJMD tersebut dijabarkan
dalam Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra Dinas
Perindustrian dan Perdagangan) sebagai dokumen teknis operasional.
A. Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun
2016-2021
Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan
ditetapkan Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 34 Tahun 2016
tentang Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016-2021. Dokumen tersebut
merupakan alat perencanaan pembangunan jangka menengah yang
menjadi tolok ukur kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan
dalam melaksanakan amanat yang telah diberikan oleh masyarakat
selama 5 tahun ke depan.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan pembangunan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Tahun 2016-2021,dirumuskan sebagai berikut:
BAB
II PERENCANAAN KINERJA
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
11
a) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik untuk
meningkatkan pelayanan publik:
b) Memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah di sektor industri
dan perdagangan serta peningkatan sarana dan prasarana
pasar yang memadai;
Selanjutnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan
menjabarkan dalam sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai
secara tahunan selama periode Renstra. Sasaran Strategis dan
Indikator Kinerja sebagai alat ukur keberhasilan sasaran strategis
selama tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Sasaran strategis dan indikator kinerja
No Sasaran Indikator Kinerja
1. Pertumbuhan sektor industri dan
perdagangan yang meningkat
Pertumbuhan nilai tambah sektor
industri;
Pertumbuhan nilai tambah sektor
perdagangan.
Nilai Ekspor Daerah
Nilai Perdagangan Daerah
2. Sarana dan prasarana perdagangan
meningkat
Pertumbuhan pasar pemerintah
dengan daya dukung kelengkapan
fasilitas memadai
3. Kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan PD
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM)
4. Kesesuaian program dalam
dokumen perencanaan daerah
Persentase kesesuaian program
dalam Renja PD terhadap RKPD
dan Renstra PD terhadap RPJMD
5. Akuntabilitas pengelolaan keuangan
PD meningkat
Persentase laporan keuangan yang
disusun tepat waktu
Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah menetapkan
Indikator Kinerja Utama dengan Keputusan Bupati Gunungkidul
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
12
Nomor 260/KPTS/2017 tentang Indikator Kinerja Utama Dinas
Perindustrian dan Perdagangan. Adapun Indikator Kinerja Utama
Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagaimana tersaji dalam
tabel 2.2.
Tabel 2.2
Indikator Kinerja Utama
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama Alasan/Penjelasan/Formulasi
1 Pertumbuhan sektor
industri dan perdagangan
yang meningkat
Pertumbuhan
nilai tambah
sektor industri;
Rumus :
Menunjukkan jumlah
pertumbuhan Industri Kecil
Menengah yang berkembang
dalam kurun waktu satu tahun
Tipologi data : Non komulatif
Pertumbuhan
nilai sektor
perdagangan
Rumus:
∑ Nilai ekspor daerah jangka
waktu satu tahun
∑ Nilai Total perdagangan
daerah dalam jangka waktu
satu tahun
Tipologi data:Non Kumulatif
2 Sarana dan prasarana
perdagangan meningkat
Pertumbuhan
pasar
pemerintah
dengan daya
dukung
kelengkapan
fasilitas
memadai
Rumus :
Menunjukan jumlah
pertumbuhan pasar pemerintah
dengan daya dukung
kelengkapan fasilitas memadai
dalam kurun waktu satu tahun
Tipologi data : Non Kumulatif
Berdasarkan pada IKU Dinas Perindustrian dan Perdagangan
tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan menetapkan Indikator
Kinerja Program dengan Keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
13
Perdagangan Nomor 58/KPTS/2017 tentang Indikator Kinerja Program
Dinas Perindustrian dan Perdagangan, yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.3
Indikator Kinerja Program
No Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
Program
Alasan/Penjelasan/Formulasi
1 Pertumbuha
n sektor industri dan
perdagangan
yang
meningkat
Nilai tambah
sektor industri
Rumus:
Menunjukkan nilai tambah sektor industri dalam kurun waktu satu tahun
Tipologi data: Non komulatif
Nilai tambah
sektor perdagangan
Rumus:
Menunjukkan nilai tambah sektor perdagangan dalam kurun waktu satu tahun
Tipologi data: Non komulatif
2 Sarana dan
prasarana
perdagangan meningkat
Nilai tambah
pedagang
pasar yang dibina
Rumus:
Menunjukkan nilai tambah pedagang pasar yang
dibina dalam kurun waktu satu tahun
Tipologi data: Non komulatif
Jumlah pasar
pemerintah
dengan daya
dukung kelengkapan
fasilitas
memadai
Rumus:
Menunjukkan jumlah pasar pemerintah dengan
daya dukung kelengkapan fasilitas memadai
dalam kurun waktu satu tahun
Tipologi data: Non komulatif
3
Kepuasan
masyarakat
terhadap
penyelenggaraan
pelayanan
publik
meningkat
Nilai Indeks
Kepuasan
Masyarakat
Perangkat Daerah
Total dari nilai persepsi per unsur
Total unsur yang terisi
x Nilai
penimbang
Dimana bobot nilai rata-rata tertimbang = Jumlah bobot dibagi jumlah unsur = 1 dibagi 14 = 0,071
Untuk memudahkan interprestasi terhadap
penilaian IKM antara 25-100, maka hasil penilaian
tersebut dikonversikan dengan nilai dasar 25
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
14
dengan rumus:
IKM Unit Pelayanan x 25
Tipologi data: Non komulatif
4 Akuntabilitas
pengelolaan
keuangan PD
meningkat
Persentase
laporan
keuangan
disusun tepat
waktu:
1. laporan
bulanan
2. laporan
semesteran 3. laporan
tahunan
∑ laporan keuangan yang disusun tepat waktu
∑ laporan keuangan yang disusun
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
5 Kesesuaian
program
dalam
dokumen
perencanaan
PD
Persentase
kesesuaian
Program dalam
Rencana Kerja
(Renja) PD
terhadap
Program dalam
Rencana Kerja
Pembangunan
Daerah (RKPD)
∑ Program dalam Rencana Kerja
(Renja) PD yang sama dengan RKPD
∑ Program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
x 100%
Persentase
kesesuaian
Program dalam
Renstra PD
terhadap
Program dalam
RPJMD
∑ Program dalam Renstra PD yang
sama dengan RPJMD
∑ Program dalam RPJMD
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase
pemenuhan
kebutuhan
administrasi
perkantoran
∑ realisasi pemenuhan administrasi
perkantoran
∑ administrasi perkantoran yang
dibutuhkan
x 100%
Persentase
pemenuhan
kebutuhan
sarana dan
prasarana
aparatur
∑ realisasi pemenuhan sarana dan
prasarana
∑ sarana dan prasarana yang direncanakan
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
15
Persentase
Aparatur Sipil
Negara taat
aturan
∑ ASN PD yang taat aturan
∑ ASN PD
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Program-Program
Untuk Mencapai sasaran strategis Dinas Perindustrian dan
Perdagangan dengan melaksanakan Program prioritas yaitu program
yang sesuai dengan fungsi dan tugas Dinas Perindustrian dan
Perdagangan, sedangkan program-program penunjang atau pendukung
pencapaian sasaran strategis adalah :
1.Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
3. Program Peningkatan Ketatalaksanaan dan Kapasitas Aparatur.
4. Program Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan Perangkat
Daerah
5. Program Peningkatan Kualitas Perencanaan
6. Program Peningkatan Pelayanan Publik
7. Program Peningkatan Pengelolaan Pasar dan Pembinaan Pedagang
8. Program Peningkatan, Pengembangan, dan Efisiensi Perdagangan
9. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM)
B. RENCANA KINERJA 2017
Perencanaan kinerja adalah aktivitas analisis dan
pengambilan keputusan di depan untuk menetapkan tingkat kinerja
yang diinginkan di masa yang akan datang tentang tingkat capaian
kinerja yang diinginkan serta target (quantitative objectives) apa yang
harus dicapai dihubungkan dengan tingkat pelaksanaan
program/kegiatan. Perencanaan Kinerja merupakan bentuk
komitmen pencapaian kinerja yang menjabarkan rencana kegiatan
dan target kinerja tahunan organisasi.
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
16
Untuk operasionalisasi perencanaan jangka menengah
tersebut Dinas Perindustrian dan Perdagangan menyusun
perencanaan kinerja tahunan yang disusun dalam bentuk Rencana
Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Dengan diterbitkannya
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka perlu menyusun
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang secara substantif tidak jauh
berbeda dengan Renja.
Rencana Kinerja Tahunan 2017 mencerminkan rencana
kegiatan, program, dan sasaran tahunan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas
Perindustrian dan Perdaganga Tahun 2016-2021.Pada dasarnya
RKT 2017 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai Dinas
Perindustrian dan Perdagangan selama tahun 2017. Target kinerja
merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama
tahun 2017 dari semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat
kegiatan maupun sasaran tahunan. Target kinerja pada tingkat
sasaran akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan
organisasi di dalam upaya pencapaian tujuan.
Target sasaran untuk Tahun 2017 merupakan target tahun
pertama dari Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan 2016-
2017 dan Rencana Kinerja Tahunan 2017 memuat sasaran
strategis, indikator kinerja, dan target yang akan dicapai, yaitu
sebagai berikut:
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
1 Pertumbuhan
sektor industri dan
perdagangan yang
meningkat
Pertumbuhan nilai tambah
sektor industri;
Unit 21.048
Pertumbuhan nilai sektor
perdagangan
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
17
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
Nilai Eksport Daerah Rupiah 43.780.307.000
Nilai tambah sektor
perdagangan
Rupiah 26.010.000.000
2 Sarana dan
prasarana
perdagangan
meningkat
Pertumbuhan pasar
pemerintah dengan daya
dukung kelengkapan
fasilitas memadai
unit 2
3 Kepuasan
masyarakat
terhadap
penyelenggaraan
pelayanan publik
Nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
indeks 78,46%
4 Kesesuian program
dokumen
perencanaan PD
Persentase kesesuaian
program dalam Renja PD
terhadap RKPD dan
Renstra PD terhadap
RPJMD
Persen 100%
5 Akuntabilitas
pengelolaan
keuangan PD
Meningkat
Persentase laporan
keuangan yang disusun
tepat waktu
Persen 100%
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
18
C. PERJANJIAN KINERJA 2017
Perjanjian Kinerja Tahun 2017 merupakan suatu dokumen
kontrak kinerja antara Kepala Perangkat Daerah dengan Bupati
Gunungkidul untuk mewujudkan target kinerja tahun pertama dari
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2016-2021
berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh Dinas
Perindustrian dan Perdagangan. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
mencerminkan rencana kegiatan, program, dan sasaran tahunan
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam
Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun
2016-2021. Pada dasarnya perjanjian kinerja Tahun 2017
menguraikan target kinerja yang hendak dicapai Dinas
Perindustrian dan Perdagangan selama tahun 2017. Target kinerja
merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama
tahun 2017 dari semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat
kegiatan maupun sasaran tahunan. Target kinerja pada tingkat
sasaran akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan
organisasi di dalam upaya pencapaian tujuan.
Dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Tahun 2017 disusun setelah diterimanya Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Nomor 31/DPA/2017 dan diubah
seiring dengan perubahan DPA atau DPPA Nomor 80/DPPA/2017.
Perubahan Perjanjian Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Tahun 2017 sebagai berikut:
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
1 Pertumbuhan sektor
industri dan
perdagangan yang
meningkat
Pertumbuhan nilai
tambah sektor
industri;
Unit 21.048
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
19
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
Pertumbuhan nilai
sektor perdagangan
Nilai Eksport
Daerah
Rupiah 43.780.307.000
Nilai tambah sektor
perdagangan
Rupiah 26.010.000.000
2 Sarana dan
prasarana
perdagangan
meningkat
Pertumbuhan pasar
pemerintah dengan
daya dukung
kelengkapan
fasilitas memadai
unit 2
No. Nama Program Anggaran Keterangan
1. Pengembangan Industri Kecil
dan Menengah (IKM)
Rp 2.722.689.000
2. Peningkatan,Pengembangan
dan Efisiensi Perdagangan
Rp 1.685,705.000
3 Peningkatan Pengelolaan
Pasar dan Pembinaan
Pedagang
Rp 15.232.487.200
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2017
20
A. Capaian Kinerja Organisasi
Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa
fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan
program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen
pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong
perubahan, di mana program/ kegiatan dan sumber daya anggaran
adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada
level keluaran, hasil maupun dampak.
Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di
mana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan
sejauhmana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan
mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa
dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan
pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam
memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah
dicapai. Pijakan yang dipergunakan adalah sistem akuntabilitas kinerja
ini adalah berpedoman kepada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53
Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang kriteria yang
dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah.
1. Pengukuran Kinerja
Kerangka Pengukuran kinerja di Dinas Perindustrian dan Perdagangan
dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
BAB
III AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2017
21
tentang Pedoman Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun
pengukuran kinerja tersebut dengan rumus sebagai berikut:
a. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya
kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin
rendahnya kinerja, digunakan rumus:
b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya
kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin
tingginya kinerja, digunakan rumus:
Atau
Penilaian capaian kinerja untuk setiap indikator kinerja sasaran
menggunakan interprestasi penilaian dengan pengukuran dengan skala
ordinal yaitu:
Tabel 3.1
Pengukuran dengan Skala Ordinal
Skala Ordinal Predikat/Kategori
85 ≤ X Sangat Berhasil
70 ≤ X < 84 Berhasil
55 ≤ X < 69 Cukup Berhasil
X < 54 Tidak Berhasil
Realisasi
Capaian indikator kinerja = X 100% Rencana
Rencana - (Realisasi - Rencana)
Capaian indikator kinerja = X 100%
Rencana
(2x Rencana) – Realisasi
Capaian indikator = X 100%
Rencana
Rencana
Rencana
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2017
22
Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan
berdasarkan “Metode Rata-Rata Data Kelompok”. Penyimpulan
capaian sasaran nilai mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut :
Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan
jumlah indikator untuk setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup
berhasil dan tidak berhasil) yang ada disetiap kelompok sasaran dengan
nilai mean (rata-rata) skala ordinal dari setiap kategori, dibagi dengan
jumlah indikator yang ada di kelompok sasaran tersebut.
2. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2017
Pengukuran target dari sasaran strategis yang telah ditetapkan
adalah dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan
realisasi kinerja, yang selanjutnya akan dipergunakan untuk mengukur
kinerja Disperindustrian dan Perdagangan tahun 2017. Pencapaian IKU
tahun 2017 secara ringkas ditunjukkan sebagai berikut :
Jumlah indikator untuk setiap kategori x nilai mean setiap kategori
Capaian sasaran = X 100%
Jumlah indikator kinerja sasaran
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2017
23
Tabel 3.2
Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
No. Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Realisasi Tahun
2016
Tahun 2017
Target akhir
Renstra 2021
Capaian
s/d 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisasi
Capaian
Kinerja (%)
1 Pertumbuhan
sektor
industri dan
perdagangan
yang
meningkat
Pertumbuhan nilai
tambah sektor
industri;
21.025
21.048 21.048 100
21.152 99,51
Pertumbuhan nilai
tambah sektor
perdagangan.
Nilai Ekspor Daerah 43.518.565.880 43.780.307.000 43.780.307.000 100 44.436.090.000 98,52
Nilai Perdagangan
Daerah
26.010.000.000 26.010.000.000 26.010.000.000 100 28.154.000.000 92,38
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2017
24
No. Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Realisasi Tahun
2016
Tahun 2017
Target akhir
Renstra 2021
Capaian
s/d 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisasi
Capaian
Kinerja (%)
2 Sarana dan
Prasarana
perdagangan
meningkat
Pertumbuhan pasar
pemerintah dengan
daya dukung
kelengkapan fasilitas
memadai
2 2 6 100 13 15,38
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2017
25
3. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Berikut ini akan diuraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja
yang menjelaskan capaian kinerja per sasaran strategis sebagai
berikut:
Sasaran 1
“ Pertumbuhan sektor industri dan perdagangan yang
meningkat”
Pemberdayaan Industri Kecil Menengah merupakan langkah yang
strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan
perekonomian dari sebagian terbesar rakyat Indonesia, khususnya
melalui penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan dan
tingkat kemiskinan.
Dalam Tahun 2017, realisasi pencapaian sasaran pertumbuhan
sektor industri dan perdagangan menunjukkan hasil yang positif.
Sebagaimana nampak dalam tabel di bawah ini, realisasi kinerja
Tahun 2017 menunjukkan bahwa pertumbuhan nilai tambah sektor
industri dari target yang ditetapkan sebesar 21.048 dapat tercapai
100,00%. Pencapaian ini menunjukkan kinerja yang sangat baik untuk
indikator sasaran pertama ini.
Gambar 3.1 Pelatihan Kerajinan Perak
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2017
26
Tabel 3.3
Evaluasi Pencapaian Sasaran Pertumbuhan sektor industri dan perdagangan yang meningkat
Pengukuran Kinerja
No. Indikator
Kinerja
Realisasi
Tahun 2016
Tahun 2017
Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian
s/d 2017
terhadap
2021(%)
Target Realisasi
Capaian
Kinerja
(%)
Kategori
1 Pertumbuhan
nilai tambah
sektor Industri
dan
perdagangan
21.025 21.025 21.025 100 Sangat
berhasil
21.152 99
Nilai Ekspor
Daerah
43.780.307.000 43.915.450.000 43.915.450.000 100 Sangat
berhasil
44.436.090.000 98,52
Nilai
perdagangan
Daerah
26.010.000.000 26.530.200.000 26.530.200.000 100 Sangat
berhasil
28.154.000.000 92,38
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2017
27
No. Indikator
Kinerja
Realisasi
Tahun 2016
Tahun 2017
Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian
s/d 2017
terhadap
2021(%)
Target Realisasi
Capaian
Kinerja
(%)
Kategori
2 Pertumbuhan
pasar
pemerintah
dengan daya
dukung
kelengkapan
fasilitas
memadai
2 2 6 300 Sangat
berhasil
13 46,15
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 125 Sangat
berhasil
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2017
28
Dari hasil evaluasi data tersebut di atas terlihat bahwa capaian
kinerja sebesar rata-rata 100% yang masuk kategori sangat berhasil.
Indikator pertumbuhan sektor industri dan perdagangan dicapai
melalui Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM)
dengan berbagai kegiatan pelatihan, pendampingan dan pemagangan,
kemudahan pemberian izin usaha industri, Penyediaan sarana
informasi yang dapat diakses masyarakat sehingga mampu membuka
wawasan wirausahawan untuk lebih meningkatkan ketrampilan dan
kemampuannya dalam meningkatkan kualitas dan pemasaran produk-
produk IKM dan mampu bersaing di pasar lokal, nasional maupun
internasional.
Untuk melaksanakan Program Pengembangan Industri Kecil
Menengah telah disediakan anggaran sebesar Rp 2.722.689.000,00
untuk 3 kegiatan dan dapat direalisasikan sebesar Rp
2.607.703.990,00 sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp
144.985.010,00.
Kemudian berkaitan dengan peningkatan nilai perdagangan
daerah maupun ekspor daerah Dinas Perindustrian dan Perdagangan
giat melakukan promosi produk unggulan daerah melalui pameran di
berbagai even baik lokal maupun nasional sehingga mampu
meningkatkan nilai ekspor daerah dari Rp 43.780.307.000,00 di Tahun
2016 meningkat menjadi Rp 43.915.450.000,00 pada tahun 2017 atau
meningkat 0,31 %. Demikian juga untuk nilai perdagangan daerah dari
Rp 26.010.000.000,00 pada tahun 2016 meningkat menjadi Rp
26.530.200.000,00 pada tahun 2017 atau meningkat sebesar 2,00 %.
Permasalahan:
1. Mayoritas pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah memiliki
tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan terbatas. Daya
dukung akses permodalan dan pemasaran serta manajemen usaha
belum memadai.
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2017
29
2. Sebagian besar komoditas yang dipasarkan ke luar negeri masih
melalui proses tidak langsung oleh eksportir dari luar daerah karena
jumlah eksportir di Kabupaten Gunungkidul yang belum banyak (1-
2 eksportir).
3. Kapasitas pelaku usaha maupun pengrajin daerah untuk memenuhi
kualitas dan persayaratan kuantitas maupun kesinambungan
ketersedian produk ekpor masih rendah.
Solusi:
1. Strategi yang tepat untuk pengembangan IKM adalah akselerasi
program kebijakan yang mendorong naiknya produktivitas sektor
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan dapat
ditekankan pada kesiapan bahan baku yang berbasis pertanian,
kesiapan sumber daya manusia, dan jaringan pemasaran, serta
pemenuhan sarana prasarana industri dan perdagangan yang lebih
memadai.
2. Strategi kemitraan dengan meningkatkan jejaring dengan eksportir
maupun asosiasi pengusaha untuk mendongkrak kapasitas ekspor
produk daerah dan stimulasi pelaku usaha untuk meningkatkan
kemampuan dalam mengakses pasar luar negeri maupun
penciptaan eksportir baru.
3. Peningkatan kualitas dan daya saing produk daerah dengan
mengembangkan inovasi serta pemanfaatan teknologi dan informasi.
Sasaran 2
“Sarana dan Prasarana perdagangan meningkat”
Dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dari sektor
retribusi daerah Dinas Perindustrian dan Perdagangan terus
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2017
30
berupaya untuk membangun Pasar Rakyat yang dikelola oleh
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, dan menambah fasilitas pasar
yang diperlukan oleh para pedagang sehingga para pengguna baik
pedagang maupun konsumen yang datang merasa nyaman untuk
melakukan transaksi. Dengan kondisi pasar yang baik, rapi, bersih
dan nyaman maka akan mendorong para pedagang merasa tidak
keberatan untuk membayar retribusi yang telah ditentukan.
Pada Tahun Anggaran 2017 Dinas Perindustrian dan Perdagangan
selain melalui APBD murni, juga melaksanakan Anggaran dari
Pemerintah Daerah DIY melalui dana Bantuan Keuangan Khusus
(BKK) dan anggaran dari pemerintah pusat melalui Dana Alokasi
Khusus (DAK) telah melaksanakan pembangunan maupun
rehabilitasi beberapa pasar yang kondisinya sudah tidak layak untuk
ditempati para pedagang. Harapan kedepan seluruh pasar yang ada
di Kabupaten Gunungkidul dapat memenuhi Standart Nasional
Indonesia (SNI) sesuai yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Tabel 3.4
Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Sarana dan Prasarana perdagangan meningkat
No. Indikator
Kinerja
Realisasi
Tahun
2016
Tahun 2017
Target Realisasi
Capaian
Kinerja
(%)
Kategori
1 Pertumbuhan
pasar
pemerintah
dengan daya
dukung kelengkapan
fasilitas memadai
2 2 6 300 Sangat
berhasil
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 300 Sangat
berhasil
Capaian Kinerja pertumbuhan pasar pemerintah dengan daya
dukung kelengkapan fasilitas memadai, menunjukan nilai Sangat
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2017
31
Berhasil, dari target 2 pasar yang terbangun dapat tercapai 6 pasar .
Disamping itu juga telah dilakukan rehabilitasi pasar melalui APBD
Perubahan untuk meningkatkan fasilitas pasar seperti misalnya
penambahan kios, los pasar, MCK, tempat parkir dan fasilitas umum
lainnya.
Gambar 3.2
Rehabilitasi Pasar Nglipar
Tahun anggaran 2017 Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menyediakan anggaran sebesar Rp 15.232.487.200,00 dan dapat
terserap sebesar Rp 14.933.577.450,00 sehingga terdapat efisiensi
anggaran sebesar Rp 298.909.750,00.
Dengan telah dibangunnya beberapa pasar yang ada berdampak
positif terhadap peningkatan PAD dari sektor retribusi. Dari target
awal tahun 2017 sebesar Rp 2.442.862.206,88 oleh Pemda dinaikkan
menjadi sebesar Rp 3.035.871.799,04 pada APBD Perubahan. Berkat
upaya dari seluruh komponen yang ada target yang telah ditentukan
berhasil tercapai, bahkan lebih dari yang ditentukan yaitu sebesar Rp
3.052.077.875,00 atau 100,53 %.
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2017
32
Permasalahan:
1. Sarana dan prasarana pasar yang belum memadai.
2. Banyak berdiri toko-toko modern sehingga pasar tradisional
pengunjungnya berkurang.
3. Kesadaran pedagang/masyarakat dalam menjaga kebersihan dan
ketertiban pasar tradisional masih rendah.
Solusi:
1. Meningkatkan fasilitas pasar dengan mencari dukungan dana baik
Pemerintah DIY maupun Pemerintah Pusat.
2. Membatasi ijin berdirinya pasar modern.
3. Pembinaan kepada pedagang tentang kebersihan dan ketertiban
pasar
Sasaran 3
“Kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan
pelayan Perangkat Daerah meningkat”
Untuk mencapai target sasaran kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik meningkat dilaksanakan Program
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Indeks kepuasan masyarakat
terhadap kinerja Perangkat Daerah Tahun 2017 mengalami
peningkatan sebesar 0,39 dibanding Tahun 2016 yaitu 78,07,
meningkat menjadi 78,46. Indeks kepuasan masyarakat Tahun 2017
ditargetkan sebesar 78,46 terealisasi sebesar 78,46 sehingga realisasi
kinerjanya mencapai 100% masuk kategori sangat berhasil. Untuk
mengetahui capaian program selengkapnya dapat dilihat dari tabel
berikut :
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2017
33
Tabel 3.5
Rencana dan Realisasi Capaian Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
No.
Indikator
Kinerja
Program
Realisasi
Tahun
2016
Tahun 2017 Target
Akhir
Renstra
(2021)
Capaian
s/d 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisasi
Capaian
Kinerja
(%)
Kategori
1 Indeks
Kepuasan
Masyarakat
Perangkat
Daerah
78,07 78,46 78,46 100 Sangat
berhasil
80 98,07
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 100
Sasaran 4
“Akuntabilitas pengelolaan keuangan meningkat”
Untuk mencapai target sasaran Akuntabilitas pengelolaan
keuangan meningkat dilaksanakan Program Peningkatan Kualitas
Pelaporan Keuangan Perangkat Daerah. Persentase laporan keuangan
disusun tepat waktu baik bulanan,semesteran dan tahunan Tahun
2017 sama dengan Tahun 2016 yaitu dari 100,00. Persentase laporan
keuaangan disusun tepat waktu baik bulanan, semesteran dan
tahunan Tahun 2017 ditargetkan sebesar 100,00% terealisasi sebesar
100,00% sehingga realisasi kinerjanya mencapai 100,00% masuk
kategori sangat berhasil. Untuk mengetahui capaian program
selengkapnya dapat dilihat dari tabel berikut :
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2017
34
Tabel 3.6
Rencana dan Realisasi Capaian Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
No. Indikator Kinerja
Program
Realisasi
Tahun
2016
Tahun 2017 Target
Akhir
Renstra
(2021)
Capaian
s/d 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisa
si
Capaian
Kinerja
(%)
Kategori
1 Persentase
laporan
keuangan
disusun tepat
waktu:
1. laporan
bulanan
2. laporan
semesteran
3. laporan tahunan
100,00 100,00 100,00 100,00 Sangat
berhasil
100,00 100,00
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 100,00
Sasaran 5
“Kesesuaian program dalam dokumen perencanaan
daerah”
Untuk mencapai target sasaran Kesesuaian program dalam
dokumen perencanaan daerah dilaksanakan program Peningkatan
kualitas perencanaan. Persentase kesesuaian Program dalam
Rencana Kerja (Renja) PD terhadap Program dalam Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) dan Renstra PD terhadap Program
dalam RPJMD tahun 2017 sama dengan tahun 2016 yaitu dari
100,00. Persentase kesesuaian Program dalam Rencana Kerja (Renja)
PD terhadap Program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD) dan Renstra PD terhadap Program dalam RPJMD tahun 2017
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2017
35
ditargetkan sebesar 100,00% terealisasi sebesar 100,00% sehingga
realisasi kinerjanya mencapai 100,00% masuk kategori sangat
berhasil. Untuk mengetahui capaian program selengkapnya dapat
dilihat dari tabel berikut:
Tabel 3.7
Rencana dan Realisasi Capaian Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
No. Indikator
Kinerja Program
Realisasi
Tahun
2016
Tahun 2017 Target
Akhir
Renstra
(2021)
Capaian
s/d 2017
terhadap
2021 (%)
Target Reali
sasi
Capaian
Kinerja
(%)
Kategori
1 Persentase
kesesuaian Program dalam
Rencana Kerja
(Renja) PD
terhadap
Program dalam Rencana Kerja
Pembangunan
Daerah (RKPD)
dan Renstra PD
terhadap
Program dalam RPJMD
100,00 100,0
0
100,
00
100,00 Sangat
berhasil
100,00 100,00
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 100,00
Selain ketiga program di atas, juga dilaksanakan program yang
mendukung pencapaian seluruh sasaran yaitu Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Perkantoran, dan Program Peningkatan Ketatalaksanaan
dan Kapasitas Aparatur.
Dalam melaksanakan keenam program tersebut dianggarkan
sebesar Rp1.441.856.400,00 dalam realisasinya hanya menyerap
anggaran sebesar Rp1.275.842.087,00 (88,49%) sehingga terdapat
efisiensi anggaran sebesar Rp165.964.313,00 (11,51%), yang dirinci
sebagai berikut:
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2017
36
No. Nama
Program Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.)
Capaian
(%) Selisih (Rp.)
Efisiensi
(%)
1. Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Publik
5.250.000,00 2.747.000,00 52,32 2.503.000,00 47,68
2. Peningkatan
Kualitas
Pelaporan
Keuangan
Perangkat
Daerah
119.900.000,00 97.255.000,00 86,91 14.645.000,00 13,09
3. Peningkatan
kualitas
perencanaan
318.548.900,00 285.544.292.00 89,64 33.004.604 10,36
4. Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
659.290.000,00 574.330.182,00 87,11 84.959.818,00 12,89
5. Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Perkantoran
323.200.000,00 297.395.613,00 92.02 25.804.387,00 7,98
6. Peningkatan
Ketatalaksan
aan dan
Kapasitas
Aparatur
23.667.500,00 18.620.000,00 78,67 5.047.500,00 21.33
Jumlah 203.355.000,00 201.400.000,00 81,11 1.955.000,00 18,89
Sumber data Laporan Keuangan Subbagian Keuangan Tahun 2017
Permasalahan:
1. Ada beberapa kegiatan yang serapan anggaranya terlalu rendah
sehingga sisa terlalu banyak.
Solusi :
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2017
37
1. Merencanakan kegiatan dengan cermat dan baik sehingga
serapan anggaran bisa maksimal.
B. Realisasi Anggaran
Penyerapan anggaran belanja langsung pada Tahun 2017 sebesar
96,78 % dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran
untuk program/kegiatan utama sebesar 97,39 %, sedangkan realisasi
untuk program/kegiatan pendukung sebesar 88,49 %. Jika dilihat
dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar
pada program/kegiatan di sasaran Sarana dan Prasarana
perdagangan meningkat (98,04%). Sedangkan penyerapan terkecil
pada program/kegiatan di sasaran Pertumbuhan sektor industri dan
perdagangan yang meningkat (95,17 %).
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2017 yang
dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian
sasaran pembangunan disajikan tabel 3.5
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2017
38
Tabel 3.5 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2017
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Kinerja Anggaran
Target Realisasi %
Realisasi
Pagu
(Rp) Realisasi (Rp)
%
Realisasi
1 Pertumbuhan sektor
industri dan perdagangan yang
meningkat
Pertumbuhan nilai
tambah sektor industri
21.048 21.048 100,00 4.408.394.000 4.195.249.840 95,17
Pertumbuhan nilai
tambah sektor
perdagangan.
Nilai ekpor daerah (Rp) 43.780.307.000 43.915.450.000
Nilai Perdagangan
Daerah
25.500.000.000 25.500.000.000 100,00
2 Sarana dan
Prasarana
perdagangan meningkat
Pertumbuhan pasar
pemerintah dengan
daya dukung kelengkapan fasilitas
memadai
2 2 100,00 15.232.487.200 14.933.577.087 98,04
Jumlah 19.640.881.200 19.128.827.290 97,39
Belanja Langsung
Pendukung
1.441.856.400 1.275.892.087 88,49
Total Belanja Langsung 21.082.737.600 20.404.719.372 96,78
Sumber data Laporan Keuangan PD Tahun 2017
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
39
LKj IP menggambarkan penekanan pada manajemen pembangunan
berbasis kinerja dan perbaikan pelayanan publik, dimana setiap
Perangkat Daerah melakukan pengukuran dan pelaporan atas kinerja
institusi dengan menggunakan indikator yang jelas dan terukur. Bagi
Perangkat Derah, LKj IP menjadi bagian dari upaya pertanggungjawaban
dan mendorong akuntabilitas publik. Sedangkan bagi publik sendiri, LKj
IP akan menjadi ukuran akan penilaian dan juga keterlibatan publik
untuk menilai kualitas kinerja pelayanan dan mendorong tata kelola
pemerintahan yang baik.
LKj IP Perangkat Daerah sebagai konsekuensi pelaksanaan
manajemen kinerja merupakan wujud dukungan pertanggungjawaban
sistem administrasi yang menunjukkan kemampuan menjamin
kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi yang makin
andal, profesional, efisien, efektif, dan tanggap terhadap aspirasi rakyat
serta dinamika perubahan lingkungan strategis.
Pengukuran-pengukuran kinerja telah dilakukan dan dikuatkan
dengan data pendukung yang mengurai bukan hanya pencapaian tahun
2017, namun juga melihat trend pencapaiannya dari tahun ke tahun.
Secara umum, nampak bahwa kinerja Dinas Perindustrian dan
Perdagangan pada tahun 2017 adalah sangat baik, karena dari 2 (dua)
sasaran yang ditetapkan, dapat tercapai dengan kategori sangat
berhasil.
Dari evaluasi dan analisis atas pencapaian sasaran dan IKU yang
sudah diuraikan dalam Bab III, terlihat bahwa kerja keras telah
dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk memastikan
pencapaian kinerja sebagai prioritas dalam pembangunan. Namun
PENUTUP BAB
IV
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2017
40
demikian, beberapa tantangan perlu menjadi fokus bagi perbaikan
kinerja ke depan.
Pertama, walaupun beberapa IKU telah mencapai target yang
sangat baik, persoalan-persoalan di masyarakat belum sepenuhnya bisa
dijawab dengan baik pula. Tantangan-tantangan ini terutama nampak
dalam kondisi terkait dengan persoalan inovasi kebijakan, dukungan
anggaran dan sarana prasarana, serta kesiapan Sumber Daya Manusia.
Kedua, pentingnya koordinasi dan sinergi antar pemangku
kepentingan dalam pencapaian sasaran, tanpa koordinasi dan sinergi
yang dibangun dengan sungguh-sungguh dan berpijak pada pengakuan
dan penghargaan akan kontribusi berbagai pihak ini, upaya-upaya
mencapai sasaran dan indikator kinerja akan menjadi lebih sulit untuk
dicapai.
Ketiga, sebagai bagian dari perbaikan kinerja Perangkat Daerah
yang menjadi tujuan dari penyusunan LKj IP, hasil evaluasi capaian
kinerja ini juga penting dipergunakan oleh instansi di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk perbaikan perencanaan dan
pelaksanaan program/kegiatan di tahun yang akan datang. Beberapa
permasalahan dan solusi yang sudah dirumuskan akan menjadi tidak
punya makna jika hanya berhenti menjadi laporan saja, namun harus
ada rencana dan upaya konkret untuk menerapkannya dalam siklus
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Hal ini akan menjadikan
LKj IP benar-benar menjadi bagian dari sistem monitoring dan evaluasi
untuk pijakan peningkatan kinerja pemerintahan dan perbaikan
layanan publik yang semakin baik.
LAMPIRAN