Top Banner
I r TINGKUNGAN PEMERINTAH IERMAN BANTU TESTARIKAN HUTAN KATIMANTAN Kerjasama lndonesia - Jerman dalam bidang kehutanan dan perubahan iklim bertujuan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin yang tinggal dipedalaman hutan Kalimantan. orests and Climate Chage (FORCLIME) meru- pakan sebuah program kerjasama pemerintah Indonesia - Jerman bersama Kementerian Kehutanan Indonesia, Gesellschaft fur In- ternationale Zesammenarbeit (GIZ) secara teknis dan KfW Entwicklungsbank (KfW) secara frnansial guna mengembangkan perekonomian masyarakat secara berkesinambungan dengan taxget mengurangi emisi gas rumah kaca. Program FORCLIME pada tahap awal, secara geografis dikonsentrasikan pada Kabupaten Malinau dan Berau di Kalimantan Timur dan Kabupaten Kapuas Hulu di Kali- mantan Barat. Ketiga kabupaten tersebut terpilih sebagai program utama FORCLIME dan pada tahap kedua wilayah Sumatera dan Sulawesi juga akan diikutsertakan. Da.lam program te$ebut pemerintah Jerman mengem- bangan sejumlah inisiatif program kehutanan dan penrbahan iklim diantaranya memberikan bantuan alat mikro hidro guna memenuhi kebutuhan listrik masyarakat desa Manua Sadap, Kalimantan Barat dengan memanfaatkan tenaga air sungai. Perlu diketahui dua alat milao hidro tersebut didatangkan dan didesain langsung oleh oleh insinyur Jerman. Namun sayang ketika tim FORCLIME dan sejumlah wartawan berkunjung kelapangan untuk melihat alat nikro hidro tersebutbelum bisa digunakan dengan sempurna. lantaran alat yang sudah dipasang disungai ternyata teng- gelam ketika air sedang pasang dan memerlukan perbaikan desain untuk disesuaikan dengan iklim dan kondisi sungai di Kalimantan. Disela-sela kunjungannya, Konselir Jerman, Andreas Beckermann mengungkapkan mikro hidro bukanlah hal yang mudah. "Ini adalah prograrn pertama, baru tahap memulai. Program ini tidak seperti seorang insinl'ur yang sedang membangun sebuah bangunan dan bisa langsung jadi. Tetapi program ini rnasih memerlukan proses yang panjang," ujar Ardreas kepada wartawan di desa Ma.nua Sadap, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Selain memberikan hibah alat mikro hidro, FORCLIME juga mendukung adanya usulan hutan desa, hal ini dimak- sudkan untuk memberdayakan masyarakat sekitar agar dapat memanfaatkan kekayaan hutan namun tetap menjaga kelestariannya. Perlu diketahui Hutan desa merupakan sebuah kesatuan wilayah anatara hutan adat dan milik negara. Tak hanya desa Manua Sadap, desa Labian Ira'ang Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu juga tidak luput dari perhatian pemerintah Jerman untuk dem- onstration activity yakni dengan membantu masyarakat melakukan pemetaan untuk batas wilayah desa mereka. Pemetaan yang dilakukan merupakan bagial'r dari program FORCLIME untuk mendukung adanya pengembangan kebijakan penataan ruang di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu. Taman Nasional Danau Sentarum Merupakan Salah Salu Pilot Proiect KONSTAN 140. NoVEMBER2ol2 't
2

PEMERINTAH IERMAN TESTARIKAN KATIMANTAN · dikonsentrasikan pada Kabupaten Malinau dan Berau di ... ini beftujuan untuk menekan angka kerusakan lingkungan ... memberikan bantuan insentifuang

Jul 07, 2018

Download

Documents

truongbao
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PEMERINTAH IERMAN TESTARIKAN KATIMANTAN · dikonsentrasikan pada Kabupaten Malinau dan Berau di ... ini beftujuan untuk menekan angka kerusakan lingkungan ... memberikan bantuan insentifuang

Ir TINGKUNGAN

PEMERINTAH IERMAN BANTU

TESTARIKAN HUTAN KATIMANTANKerjasama lndonesia

- Jerman dalambidang kehutanan

dan perubahaniklim bertujuan

untuk menurunkanemisi gas rumahkaca dari sektor

kehutanan sekaligusmeningkatkan taraf

hidup masyarakatmiskin yang tinggaldipedalaman hutan

Kalimantan.

orests and Climate Chage (FORCLIME) meru-pakan sebuah program kerjasama pemerintahIndonesia - Jerman bersama KementerianKehutanan Indonesia, Gesellschaft fur In-ternationale Zesammenarbeit (GIZ) secara

teknis dan KfW Entwicklungsbank (KfW) secara frnansialguna mengembangkan perekonomian masyarakat secaraberkesinambungan dengan taxget mengurangi emisi gasrumah kaca.

Program FORCLIME pada tahap awal, secara geografisdikonsentrasikan pada Kabupaten Malinau dan Berau diKalimantan Timur dan Kabupaten Kapuas Hulu di Kali-mantan Barat. Ketiga kabupaten tersebut terpilih sebagaiprogram utama FORCLIME dan pada tahap kedua wilayahSumatera dan Sulawesi juga akan diikutsertakan.

Da.lam program te$ebut pemerintah Jerman mengem-bangan sejumlah inisiatif program kehutanan dan penrbahaniklim diantaranya memberikan bantuan alat mikro hidro gunamemenuhi kebutuhan listrik masyarakat desa Manua Sadap,Kalimantan Barat dengan memanfaatkan tenaga air sungai.Perlu diketahui dua alat milao hidro tersebut didatangkandan didesain langsung oleh oleh insinyur Jerman.

Namun sayang ketika tim FORCLIME dan sejumlahwartawan berkunjung kelapangan untuk melihat alat nikrohidro tersebutbelum bisa digunakan dengan sempurna.lantaran alat yang sudah dipasang disungai ternyata teng-gelam ketika air sedang pasang dan memerlukan perbaikan

desain untuk disesuaikan dengan iklim dan kondisi sungaidi Kalimantan.

Disela-sela kunjungannya, Konselir Jerman, AndreasBeckermann mengungkapkan mikro hidro bukanlah halyang mudah. "Ini adalah prograrn pertama, baru tahapmemulai. Program ini tidak seperti seorang insinl'ur yangsedang membangun sebuah bangunan dan bisa langsungjadi. Tetapi program ini rnasih memerlukan proses yangpanjang," ujar Ardreas kepada wartawan di desa Ma.nuaSadap, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Selain memberikan hibah alat mikro hidro, FORCLIMEjuga mendukung adanya usulan hutan desa, hal ini dimak-sudkan untuk memberdayakan masyarakat sekitar agardapat memanfaatkan kekayaan hutan namun tetap menjagakelestariannya. Perlu diketahui Hutan desa merupakansebuah kesatuan wilayah anatara hutan adat dan miliknegara.

Tak hanya desa Manua Sadap, desa Labian Ira'angKecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu jugatidak luput dari perhatian pemerintah Jerman untuk dem-onstration activity yakni dengan membantu masyarakatmelakukan pemetaan untuk batas wilayah desa mereka.Pemetaan yang dilakukan merupakan bagial'r dari programFORCLIME untuk mendukung adanya pengembangankebijakan penataan ruang di wilayah Kabupaten KapuasHulu.

Taman Nasional Danau Sentarum Merupakan Salah Salu Pilot Proiect

KONSTAN 140. NoVEMBER2ol2

't

Page 2: PEMERINTAH IERMAN TESTARIKAN KATIMANTAN · dikonsentrasikan pada Kabupaten Malinau dan Berau di ... ini beftujuan untuk menekan angka kerusakan lingkungan ... memberikan bantuan insentifuang

LINGKUNGAN T

dan Wartawan menyusuri wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

T[runkan EmisiGas Rumah Kaca

Indonesia sebagai negara berkembang telah berkomit-men untuk mengurangi emisi gas rum zhkaca sebeszt 267a

(atart 47 Va denganbantuan dari luar) pada tahun 2020. Halini beftujuan untuk menekan angka kerusakan lingkungandari seldor lirnbah kelapa sawit, bubur kertas dan kertasserta pertambangan yang tidak mengindalrkan lingkungansehingga menjadi penyebab utama deforestasi hutan.

Dengan demikian untuk mencapai sasaran penguran-gan emisi memerlukan perubahan yang mendasar dalammemanfaatkan hutan dengan cara menghindari deforestasidan penguraian atau dekomposisi gambut serta mengurangidegradasi hutan. Selain itu pemerintah juga harus menin-gkatkan cadangan karbon dengan cara banyak menanampohon guaa merahabilitasi hutan yang telah rusak.

FORCLIME mendukung pemerintah Indonesia dalamupaya pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)

di Kabupaten Kapuas Hulu, Malinau dan Berau' KPHbertanggungjawab untuk memastikan bahwa semua fungsidan lal'an hutan tli dalam wilayahnya terpelihara, dan me-mastikan pengelolaan hutan dilaksanakan secara lestari.

Ketua tirn strategi dan kebijakan FORCLIME, BarbaraLrng sxat diskusi dengan wartawan dan para instansi ter-kait mengungkapkan adanya perbedaan dukungan antaraPem€rintah Norwegia dan Jerman dalam mengimplementa-

sikan REDD+ di Indonesia "Pemerintah Norwegia hanyamemberikan bantuan insentifuang dalam menurunkan emisigas nmah kaca berdasarkar target yang telah ditetapkan.Sedangkan pemerintah Jerman lebih pada kerjasama lang-

smg dengan berbagai aktivitas kegiatan dengan sejumlahin-<tansi seperti Kementerian Kehutanan guna menurunkanemisi," katanya.

Lebih lanjut Barbara menjelaskan bahwa implementasi

proyek FORCLIME dikerjakan oleh stafsendiridi lapangan urtuk memantau perkembanganproyek. Sementara Norwegia tidak punya stafdi lapangan namun hanya mensupport insentifpendanaan saja.

Untuk memenuhi target pengurangan emisigas rumah kaca diwilayah Kalimantan Bamt,GIZ menjalir kerjasama dengan Balai TamanNasional Danau Sentarum (TNDS), Balai TamanNasional Betung Kerihun (TNBK), WWT, DinasPerkebunan dan Kehutanan Kabupaten KapuasHulu, Dinas Pekerajaan Umum KabupatenKapuas Hulu dan juga melibatkan sejumlahtokoh adat dan masyarakat lokal.

"Sudah tentu kami sangat mendukung pemer-intah Jerlnan melalui program FORCLIMEuntuk mewujudkan pengelolaa.n hutan lestaridan peningkatan kesejahteraan masyarakat.Hal ini akan sangat membantu meningkatkanperekonomian warga namun hutan lestari tetapter1aga," "$zr Indra Kumara, Kepala Bidang

Pengelolaan Hutan Dinas Perkebunan dan KehutananKapuas Hulu.

Sekedar informasi, program FORCLIME telah ber-langsung sejak 2009 - 2020 dengan pendanaan sekitar 70

- 80 juta Euro. Tingkat kesuksesan program ini dilihat daritingkat referensi emisi COZ dari deforestasi dan degradasihutan pada kabupaten-kabupaten teipilih, serta pada areainvestasi umum dan khusus di REDD+ di Indonesia danjugapada kesuksesan pengelolaan hutan yang berkelanjutan dantaraf hidup masyarakat di daerah tempat dilaksanakannyaprogr:am tersebut. lcr

KonselirJerman Andr€as Beckermann dan lsmet Khaeruddin Meniniau MikroHidro di Desa Manua Sadap Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

j iriqctl rr: ii I l

KONSTAN 140 . NoVEMBER 2012