Top Banner
LAPORAN PRAKTIKUM MOTOR DIESEL (OTO 114) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN INJEKTOR JENIS SATU LUBANG OLEH RINA 57599/10 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF DOSEN PEMBIMBING TOTO SUGIARTO,S.Pd,M.Si
15

PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN INJEKTOR JENIS SATU LUBANG

Jul 01, 2015

Download

Documents

hasegaf
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN INJEKTOR JENIS SATU LUBANG

LAPORAN PRAKTIKUM

MOTOR DIESEL (OTO 114)

TENTANG

PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN INJEKTOR

JENIS SATU LUBANG

OLEH

RINA

57599/10

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

DOSEN PEMBIMBING

TOTO SUGIARTO,S.Pd,M.Si

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2010

Page 2: PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN INJEKTOR JENIS SATU LUBANG

A. Tujuan

1. Mengetes injektor

2. Membongkar, mengenali nama-nama bagian injektor dan memasangnya

3. Meyetel tekanan penyemprotan

B. Teori Singkat

Sistem injeksi bahan bakar pada mesin diesel merupakan sistem paling

penting di antara sistem-ssitem yang lain. Dengan sistem injeksi bahan bakar

yang baik dan tepat akan menghasilkan tenaga mesin yang optimal.

Sebaliknya sistem injeksi bahan bakar yang kurang baik dan kurang tepat

dapat menyebabkan tenaga mesin diesel kurang optimal, bahkan mungkin

saja mesin diesel tidak dapat dijalankan sama sekali. Banyak orang yang

menyatakan bahwa sistem injeksi bahan bakar pada mesin diesel merupakan

jantung hidup matinya mesin.

Sistem injeksi bahan bakar mesin diesel mencakup rangkaian komponen-

komponen yang berhubungan dengan bahan bakar, yang berfungsi mengisap

bahan bakar dari tangki bahan bakar, memompakan bahan bakar, sampai

bahan bakar tersebut diinjeksikan ke dalam ruang bakar silinder mesin dalam

rangfka memperoleh tenaga.

Berdasarkan pengertian sistem injeksi bahan bakar pada mesin diesel di

atas, maka fungsi sistem injeksi bahan bakar mesin diesel yaitu:

a) Menyimpan bahan bakar

b) Menyaring bahan bakar

c) Memompa atau menginjeksi bahan bakar ke dalam ruang

bakar silinder mesin

d) Mengabutkan bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder

mesin

e) Memajukan saat penginjeksian bahan bakar

f) Mengatur kecepatan mesin sesuai dengan bebannya melalui pengaturan

penyaluran bahan bakar

g) Mengembalikan kelebihan bahan bakar ke dalam tangki

bahan bakar.

Page 3: PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN INJEKTOR JENIS SATU LUBANG

Sistem injeksi bahan bakar mesin diesel harus memenuhi syarat sebagai

berikut:

a) Memberikan sejumlah tertentu bahan bakar. Sistem injeksi bahan

bakar harus setiap saat tertentu memberikan sejumlah tertentu bahan

bakar ke tiap-tiap silinder mesin diesel.

b) Menepatkan saat penginjeksian bahan bakar

Bahan bakar harus diinjeksikan ke dalam silinder tepat pada saat

kemungkinan mesin diesel mampu menghasilkan tenaga yang

maksimum. Bahan bakar yang diinjeksikan terlalu cepat atau terlalu

lambat selama langkah usaha menyebabkan terjadinya kerugian

tenaga.

c) Mengendalikan kecepatan pengiriman bahan bakar.

Kerja mesin diesel yang halus pada tiap-tiap silinder tergantung pada

lama waktu yang diperlukan untuk menginjeksikan bahan bakar.

Kecepatan mesin yang lebih tinggi harus dicapai dengan pemasukan

bahan bakar yang lebih cepat pula.

d) Mengabutkan bahan bakar.

Bahan bakar harus sepenuhnya tercampur dengan udara untuk

pembakaran sempurna. Dalam hal ini bahan bakar harus dikabutkan

menjadi partikel-pertikeal yang halus.

Dengan demikian penginjeksian bahan bakar ke dalam silinder

mesin diesel harus pada saat yang tepat dan jumlah yang tepat pula

sesuai dengan jumlah yang diperlukan.

Page 4: PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN INJEKTOR JENIS SATU LUBANG

C. Alat dan bahan

1. Injektor

2. Nosel tester

3. Solar

4. Kotak alat

5. Ragum

6. Bak cuci

7. Kuas

8. Majun

D. Keselamatan kerja

Waktu bekerja dengan nosel tester,

jangan mengarahkan semprotan ke

bagian tubuh anda. Semprotan nosel

dapat masuk aliran darah sehingga

menimbulkan keracunan pada darah.

Tampung semprotan dengan baik.

E. Urutan kerja

1. Lepas injektor dari engine

2. Lakukan pengetesan awal injektor, dengan urutan sebagai berikut :

a. Pasang injektor pada

tester dengan dengan

longgar saja. Lakukan

pembuangan udara yang

ada pada saluran tester,

dengan menggerakkan

tuas sampai solar keluar

pada sambungan pipa.

Page 5: PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN INJEKTOR JENIS SATU LUBANG

b. Tutup kran saluran tekan

ke manometer. Lakukan

pengetesan bentuk

penyemprotan dengan

menggerakkan tuas

dalam langkah penuh

dengan kuat dan cepat.

Pemeriksaan bentuk penyemprotan :

A, B, C = Bentuk jelek

D = Bentuk baik

Pemeriksaan sudut penyemprotan :

Sudut penyemprotan yang baik

adalah 4°

Page 6: PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN INJEKTOR JENIS SATU LUBANG

c. Lakukan test kebocoran, dengan cara :

- Buka kran saluran tekan ke manometer. Gerakan tuas tester

sampai manometer menunjukkan tekanan 80 bar, pertahankan

posisi tekanan ini selama 20 detik, lihat dan amati kebocoran

pada ujung nosel.

- Amati dan rasakan ujung bodi nosel dengan jari anda, apakah ada

tetesan atau ujung bodi nosel menjadi basah.

A : ada kebocoran

B : tidak ada

d. Lakukan test tekanan

penyemprotan, dengan

cara :

Gerakkan tuas tester

dalam langkah penuh

dengan kuat dan cepat,

baca tekanan pada

manometer, catat

hasilnya.

Page 7: PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN INJEKTOR JENIS SATU LUBANG

3. Lakukan pembongkaran dan penyetelan injektor, kemudian kenali nama-

nama bagian dari injektor.

a. Bila salah satu tes yang dilakukan hasilnya tidak memuaskan, lepas

injektor pada tester, jepit pada ragum dengan alas penjepit

alumunium, bongkar sesuai dengan urutan pada gambar.

1. Baut pemegang

2. Shim

3. Pegas

4. Batang pendorong

5. Pembatas jarum

6. Jarum dan bodi nosel

7. Mur pemegang

b. Bersihkan semua komponen dengan solar. Lakukan tes luncur jarum,

dengan memasukkan jarum pada bodinya. jarum harus meluncur

pelan-pelan dengan sendiri !

c. Stel tekanan

penyemprotan dengan

cara merubah tebal shim

(2). Perbedaan tebal 0,04

mm merubah tekanan

penyemprotan 4 bar.

Page 8: PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN INJEKTOR JENIS SATU LUBANG

4. Lakukan pengetesan injektor setelah melakukan pembongkaran, antara

lain bentuk penyemprotan, test kebocoran dan test tekanan penyemprotan.

F. Gambar kerja

Gambar 1. Nozzle Tester

Page 9: PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN INJEKTOR JENIS SATU LUBANG

Gambar 2. Mesin pembersih injektor

Gambar 3. Bagian-bagian injektor

Page 10: PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN INJEKTOR JENIS SATU LUBANG

(a) (b)

Gambar 4. (a). Pengetesan bentuk dan tekanan penyemprotan injektor(b). Pengetesan kebocoran injektor

G. Hasil Pemeriksaan

Pengetesan

Kondisi injektor

Sebelum dibongkar Setelah dibongkar

1 2 4 1 2 4Bentuk penyemprotan

Bagus Mengembang Mengembang Bagus Bagus Bagus

Kebocoran bagus Bocor Bocor Bagus Bagus Bagus

Tekanan penyemprotan

140 kg/cm2 110 kg/cm2 140 kg/cm2 140

kg/cm2

120 kg/cm2

120 kg/cm2

H. Analisa dan Kesimpulan

- Analisa

1. Bentuk penyemprotan tidak bagus atau tidak membentuk sudut 4°

disebabkan oleh jarum nozzle aus, terbakar, atau tersumbat sehingga

tidak mengalirkan semprotan dengan tepat. Solusinya adalah ganti

needle nozzle dan body nozzle jika aus.

2. Jika tekanan penyemprotan terlalu rendah akan menimbulkan asap

tebal hitam. Hal ini disebabkan karena pembakaran tidak sempurna,

akibatnya semprotan tidak membentuk kabut. Solusinya adalah tambah

shim. Dan jika tekanan terlalu tinggi akan mengakibatkan tenaganya

jadi berkurang. Hal ini disebabkan karena tidak mampu mendorong

jarum nozzle ke atas, semprotan dan pembakarannya jadi sedikit

sehingga tenaganya berkurang. Solusinya adalah kurangi shim.

3. Jika injektor bocor, penyemprotannya menjadi tidak bagus. Hal ini

disebabkan karena needle nozzle aus, terbakar. Solusinya adalah ganti

needle nozzle.

- Kesimpulan

Page 11: PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN INJEKTOR JENIS SATU LUBANG

Injektor berfungsi untuk menyemprotkan solar bertekanan pada ruang

bakar saat akhir langkah kompresi. Pengetesan yang dilakukan pada

injektor adalah bentuk penyemprotan, tes kebocoran, tekanan

penyemprotan dan melakukan penyetelan tekanan penyemprotan.