Top Banner
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (C3) KELAS XI Penulis : Andre Yulian Akbar, S.Pd Dewi Pujining Nugraheni, S.Pd PT. KUANTUM BUKU SEJAHTERA
31

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Apr 20, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN

RINGAN(C3) KELAS XI

Penulis :Andre Yulian Akbar, S.Pd

Dewi Pujining Nugraheni, S.Pd

PT. KUANTUM BUKU SEJAHTERA

Page 2: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGANSMK/MAK Kelas XI

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan

perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan; memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

© Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang menyebarluaskan dalam bentuk apapun

tanpa izin tertulis

Tata letak buku ini menggunakan program Adobe InDesign CS3, Adobe IIustrator CS3, dan Adobe Photoshop CS3. Font isi menggunakan Myriad Pro (10 pt)B5 (17,6 × 25) cmvi + 210 halaman

Penulis : Andre Yulian Akbar, S.Pd Dewi Pujining Nugraheni, S.PdEditor : Tim Quantum BookPerancang sampul : Tim Quantum BookPerancang letak isi : Tim Quantum BookPenata letak : Tim Quantum BookIlustrator : Tim Quantum BookTahun terbit : 2019ISBN : 978-623-7216-30-8

Page 3: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

iii

Kata Pengantar

Syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan hidayah dan karunia-Nya kepada kami sehingga diberi kesehatan untuk bisa menyelesaikan menulis buku Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan. Pembelajaran abad 21 memiliki karakteristik atau prinsip-prinsip: 1) pendekatan pembelajaran berpusat pada peserta didik; 2) peserta didik belajar untuk mampu berkolaborasi; 3) materi pembelajaran dikaitkan dengan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, pembelajaran harus memungkinkan peserta didik terhubung dengan kehidupan sehari-hari mereka; dan 4) dalam upaya mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat mengakomodir karakteristik pembelajaran abad 21 tersebut adalah pendekatan Science, Technology, Engineering, and Mathematics atau disingkat dengan STEM. STEM merupakan suatu pendekatan di mana sains, teknologi, engineering, dan matematika diintegrasikan dengan fokus pada proses pembelajaran pemecahan masalah dalam kehidupan nyata. Pembelajaran STEM memperlihatkan kepada peserta didik bagaimana konsep-konsep, prinsip-prinsip sains, teknologi, engineering, dan matematika digunakan secara integrasi untuk mengembangkan produk, proses, dan sistem yang memberikan manfaat untuk kehidupan manusia. Untuk menyiapkan peserta didik Indonesia memperoleh keterampilan abad 21, yaitu keterampilan cara berpikir melalui berpikir kritis, kreatif, mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan serta cara bekerja sama melalui kolaborasi dan komunikasi, maka pendekatan STEM diadopsi untuk menguatkan implementasi Kurikulum 2013. Pendekatan STEM diyakini sejalan dengan ruh Kurikulum 2013 yang dapat diimplementasikan melalui penggunaan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning). Buku Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan ini disusun berdasarkan tuntutan paradigma pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013 dan dipakai sebagai sumber belajar peserta didik karena isinya yang lengkap, padat informasi, dan mudah dipahami. Dalam buku ini dijelaskan tentang Perawatan Sistem Utama Engine dan Mekanisme Katup, Perawatan Sistem Pelumasan, Perawatan Sistem Pendinginan, Perawatan Sistem Bahan Bakar Bensin Konvensional/Karburator, Perawatan Sistem Bahan Bakar Injeksi (EFI), Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Injeksi Rotary, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Common Rail, Evaluasi Hasil Perawatan Berkala Mesin Kendaraan Ringan. Buku Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan ini sudah disesuaikan dengan urutan Silabus dalam Kurikulum 2013 revisi. Materinya lebih konstekstual, dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari dan lebih mendekat pada kepentingan siswa yang dihubungkan dunia industri. Kami menyadari buku ini masih jauh dari sempurna, untuk itu mohon saran dan kritikan yang bersifat membangun agar kualitas buku ini sesuai dengan harapan pengguna.

Malang, Februari 2019 Penulis

Page 4: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

iv

Daftar Isi

Bab 1 Perawatan Sistem Utama Engine Dan Mekanisme Katup .............................. 1 A. Sistem Utama Mesin (Engine) ........................................................................................ 3 B. Mekanisme Katup .............................................................................................................. 3 C. Perawatan Berkala Engine ............................................................................................... 7 D. Perawatan Mekanisme Katup ........................................................................................ 15 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 23 Bab 2 Perawatan Sistem Pelumasan .......................................................................... 27 A. Sistem Pelumasan .............................................................................................................. 29 B. Macam–Macam Sistem Pelumasan ............................................................................. 30 C. Komponen Sistem Pelumasan ....................................................................................... 33 D. Oli Mesin ................................................................................................................................ 35 E. Perawatan Sistem Pelumasan ........................................................................................ 37 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 39

Bab 3 Perawatan Sistem Pendinginan ....................................................................... 45 A. Sistem Pendinginan .......................................................................................................... 47 B. Coolant ................................................................................................................................... 53 C. Pemeliharaan Sistem Pendingin ................................................................................... 54 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 59

Bab 4 Perawatan Sistem Bahan Bakar Bensin Konvensional/Karburator ............... 63 A. Sistem Bahan Bakar Bensin Konvensional ................................................................. 65 B. Komponen dan Cara Kerja Sistem Bahan Bakar Konvensional .......................... 65 C. Perawatan Sistem Bahan Bakar Bensin Konvensional/Karburator ................... 77 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 80

Bab 5 Perawatan Sistem Bahan Bakar Bensin Injeksi (Electronic Fuel Injection/EFI) .......................................................................... 85 A. Definisi EFI (Elektronik Fuel Injektion)......................................................................... 87 B. Tipe EFI ................................................................................................................................... 88 C. Komponen EFI ..................................................................................................................... 89 D. Perawatan Sistem Bahan Bakar Bensin Injeksi (Electronic Fuel Injection/EFI) ........................................................................................ 94 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 102

Bab 6 Perawatan Engine Management System (EMS) .............................................. 105 A. Engine Management System (EMS)............................................................................. 107 B. EFI ............................................................................................................................................. 112 C. ESA ........................................................................................................................................... 112 D. ISC ............................................................................................................................................ 116 E. Perawatan EMS .................................................................................................................... 119 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 122

Page 5: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

v

Bab 7 Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line ....................... 125 A. Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi Tipe In-Line......................................... 127 B. Komponen Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line .......................... 127 C. Pompa Injeksi Tipe In-Line .............................................................................................. 132 D. Cara Kerja Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line ............................. 133 E. Perawatan Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line ...... 134 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 139

Bab 8 Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi Rotary ....................... 145 A. Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi Rotary ................................................... 147 B. Perbedaan Pompa Injeksi Rotary dengan Pompa Injeksi In–Line .................... 147 C. Komponen Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi Rotary ........................... 149 D. Kontruksi Dan Cara Kerja Pompa Injeksi Rotary ...................................................... 154 E. Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi Rotary............................. 157 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 159

Bab 9 Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Common Rail ..................................... 165 A. Teknologi Common Rail ................................................................................................... 167 B. Komponen Sistem Bahan Bakar Diesel yang Menggunakan Common Rail . 169 C. Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Common Rail ............................................ 175 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 178

Bab 10 Mengevaluasi Hasil Perawatan Berkala Mesin Kendaran Ringan ................. 181 A. Perawatan Berkala Mesin Kendaraan Ringan ........................................................... 183 B. Evaluasi Perawatan Berkala pada Engine .................................................................. 185 C. Evaluasi Perawatan Berkala pada Sistem Pendingin ............................................. 185 D. Evaluasi Perawatan Berkala pada Sistem Pelumas ................................................. 186 E. Evaluasi Perawatan Berkala pada Sistem Bahan Bakar Konvesional ............... 188 F. Evaluasi Perawatan Berkala pada Sistem Bahan Bakar EFI .................................. 189 G. Evaluasi Perawatan Berkala pada Sistem Bahan Bakar Diesel ............................ 191 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 197

Daftar Pustaka ................................................................................................................... 202Glorasium......... .................................................................................................................. 203Biodata Penulis .................................................................................................................. 210

Page 6: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

vi

Page 7: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Perawatan Sistem Utama Engine dan Mekanisme Katup 1

3.1 Menerapkan cara perawatan sistem utama engine dan mekanisme katup4.1 Merawat berkala sistem utama engine dan mekanisme katup

Kompetensi Dasar

1BAB

Perawatan Sistem Utama Engine Dan Mekanisme Katup

Page 8: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK2

Peta Konsep

1. Siswa dapat mengetahui cara perawatan sistem utama engine dengan benar2. Siswa dapat mengetahui cara perawatan mekanisme katup dengan benar3. Siswa dapat melakukan perawatan sistem utama engine dengan benar4. Siswa dapat melakukan perawatan mekanisme katup dengan benar

Tujuan Pembelajaran

Sistem Utama Engine

Meakanisme Katup

Perawatan Berkala Engine

Perawatan Berkala Mekanisme Katup

Perawatan Sistem Utama Engine dan Mekanisme Katup

Page 9: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Perawatan Sistem Utama Engine dan Mekanisme Katup 3

A. Sistem Utama Mesin (Engine)

Materi Pembelajaran

Mesin bensin dan diesel mengkonversi bahan bakar menjadi sebuah tenaga. Dalam prosesnya mesin mempunyai komponen-komponen yang saling berkaitan untuk menghasilkan tenaga mekanis. Komponen utama mesin dan kelengkapannya dijelaskan pada bagan berikut ini:

B. Mekanisme Katup

Siklus mesin 4 langkah terdiri dari langkah isap, kompresi, usaha dan buang. Katup bekerja pada saat langkah hisap dan buang. Mekanisme katup bekerja ketika sumbu cam shaft berputar satu kali menggerakkan katup isap dan buang setiap 2 kali berputarnya poros engkol.1. Cara kerja mekanisme katup

Mekanisme katup pada mesin kendaraan berfungsi untuk mengatur pemasukan gas baru (campuran bahan bakar dan udara) secara optimal ke dalam silinder dan mengatur pembuangan gas bekas pembakaran ke saluran buang.

Page 10: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK4

Gambar 1.1 Mekanisme Katup(Sumber: http://dunia-otomotif mobil.blogspot.com)

2. Tipe mekanisme katupa. Katup di Samping (Side Valve atau SV)

Gambar 1.2 Mekanisme Katup SV(Sumber: http://dunia-otomotif-mobil.blogspot.com)

Konstruksi SV memiliki ciri katup berdiri dan di samping blok motor serta poros kam terletak di bawah. Keuntungannya konstruksi mesin sederhana, mesin pendek tidak memakan tempat, suara tidak berisik, namun bentuk ruang bakar kurang menguntungkan bagi proses pembakaran yang ideal dan penyetelan celah katup sulit.

b. Katup di Kepala Silinder (Over Head Valve atau OHV)Katupnya menggantung di kepala silinder, poros kam terletak di bawah. Keuntungannya bentuk ruang bakar yang baik, namun kerugiannya adalah banyak komponen/bagian-bagian yang bergerak berarti kelembaman massa besar sehingga tidak ideal untuk mesin putaran tinggi

Gambar 1.3 Mekanisme Katup OHV(Sumber: dunia-otomotifmobil.blogspot.com)

Page 11: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Perawatan Sistem Utama Engine dan Mekanisme Katup 5

c. Satu Poros Kam di Kepala (Single Over Head Camshaft atau SOHC)

Gambar 1.4 Mekanisme Katup SOHC(Sumber: dunia-otomotif-mobil.blogspot.com)

Pada konstruksi SOHC atau OHC, poros kam berada di kepala silinder dan langsung menggerakkan tuas katup (A) atau tuas ayun katup (B). Keuntungannya sedikit komponen/bagian-bagian yang bergerak, berarti kelembaman massa kecil, sehingga baik untuk putaran tinggi. Kerugiannya adalah konstruksi motor menjadi tinggi karena ada mekanisme tuas ayun.

d. Dua Poros Kam di Kepala (Double Over Head Camsaft atau DOHC)Konstruksi DOHC memiliki dua kam di kepala silinder, kam langsung menggerakkan mangkok penumbuk. Keuntungannya bentuk ruang bakar baik dan susunan katup bentuk V menguntungkan bagi performance mesin.

Gambar 5. Mekanisme Katup DOHC

(Sumber: dunia-otomotif-mobil.blogspot.com)

Kelembaman massa paling kecil, sehingga baik untuk putaran tinggi. Kerugiannya konstRuksi mesin mahal, mesin lebih berat dan penyetelan celah katup lebih sulit.

e. Teknologi VTECVTEC (Variable Valve Timing and Lift Electronic Control) mulanya dirancang untuk mesin DOHC (Double Overhead Camshaft), Variable Valve Timing dan Lift Electronic Control berperan sebagai switch antara mode menghemat bahan bakar dan mode high performace.

Gambar 1.7 Kontruksi Honda VTEC Sistem(Sumber: http://pizzingafun.com)

Hal ini dilakukan oleh valve timing yang bergerak pada kecepatan rendah dan profil cam yang kecil pada rpm mesin rendah untuk menekan konsumsi bahan bakar.

Page 12: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK6

Di sisi lain, ketika mesin membutuhkan power lebih, VTEC mempercepat valve timing dan beralih ke profil cam yang lebih besar yang memungkinkan untuk membuka tutup katup lebih lama.Peralihan dari camshaft low profile untuk menekan konsumsi bahan bakar, untuk camshaft high profile dimaksudkan untuk meningkatkan daya output yang dilakukan melalui pin pengunci yang menghubungkan dua lobus camshaft independen pada kecepatan mesin tertentu.

f. VVT-i (Variable Valve Timing with Intelligence)VVT-i  mempunyai  cara kerja  yang cukup sederhana. Untuk menghitung waktu buka tutup katup (valve timing) yang optimal, ECU (Electronic Control Unit) akan menyesuaikan dengan kecepatan mesin, volume udara masuk, posisi throttle (akselerasi) dan temperatur air.

Gambar 1.8 Kontruksi VVTi(Sumber: Toyota)

Supaya target valve timing senantiasa terwujud, sensor posisi chamshaft atau crankshaft memberikan sinyal yang menjadi respon koreksi. Sistem VVT-i ini akan terus mengoreksi valve timing atau jalur keluar masuk bahan bakar dan udara. Disesuaikan dengan pijakan pedal gas dan beban yang ditanggung untuk menghasilkan torsi optimal di tiap-tiap putaran dan beban mesin. Dengan begitu akan menghasilkan tenaga yang optimal, hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.

3. Valve TimingValve timing adalah waktu saat membuka dan menutupnya intake dan exhaust valve.

Gambar 1.9 Diagram Kerja Katup Engine Toyota 4 A-F(Sumber: Toyota)

Page 13: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Perawatan Sistem Utama Engine dan Mekanisme Katup 7

Diagram pembukaan katup memperlihatkan kapan katup in membuka dan menutup, serta kapan katup ex membuka dan menutup. Selain itu, diagram di atas juga memperlihatkan kapan terjadinya overlapping.Overlapping merupakan kondisi di mana katup in dan katup ex sama-sama dalam posisi terbuka. Overlapping bertujuan untuk pembilasan ruang bakar, gas baru yang masuk ke dalam ruang bakar akan membantu untuk mendorong keluar gas sisa hasil pembakaran sehingga ruang bakar diharapkan benar-benar bersih.

C. Perawatan Berkala Engine

1. Pemeriksaan KendaraanKemampuan komponen mobil dalam jangka waktu tertentu akan berkurang karena terjadi keausan atau ada bagian-bagian yang perlu penyetelan. Dengan melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan, berarti tetap menjaga kondisi mesin dan mencegah kerusakan yang lebih berat pada mesin.Berikut adalah contoh pemeliharaan kendaraan operasional kendaraan yang normal:

Sumber : Pedoman Perbaikan Toyota Agya

Interval service ditentukan berdasarkan jarak tempuh dan periode yang telah dilalui sejak service sebelumnya. Contoh, bila jadwal penggantian untuk part tertentu (misalkan saringan udara) ditulis penggantian setiap 40,000 km atau 24 bulan, maka penggantian  harus dilakukan apabila salah satu dari kondisi di atas yang dicapai dahulu. Jika mobil sering dipakai maka setiap 40.000 Km harus dilakukan perawatan. Jika mobil sangat jarang diapakai setiap 24 Bulan harus dilakukan perawatan. Pengendaraan 40,000 km/12

Page 14: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK8

bulan, setelah service sebelumnya, atau pengendaraan 5,000km/24 bulan, setelah service sebelumnya. Jadwal Perawatan di bawah kondisi Normal.CATATAN:1. Interval ini harus ditetapkan dengan pembacaan odometer atau bulan, mana yang

lebih dulu2. Tabel ini termasuk jadwal service sampai 80.000 km, di luar 80.000 km lakukan

servis di masing masing interval yang sama

Interval KM(x1000) 1 5 10 20 30 40 50 60 70 80

Bulan 1 6 12 24 36 48 60 72 84 96

Mesin

Drive belt water pump (Ketegangan, keausan)P (Pemeriksaan Aksesori Drive belt)R (Penggantian Aksesori Drive belt)

- - - - - P - - - G

Valve lash (celah) (Bensin) P (Pemeriksaan valve lash (celah) (model mesin bensin)

- - - - P - - P - -

Oli mesin dan filter oli (bensin) G (Penggantian oli mesin dan filter)

- - G G G G G G G G

Selang dan sambungan sistem pendingin (bocor/rusak)

P P P P P P P P P P

Baut mesin (Semua perlengkapan cylinder head dan manifold

- - K - K - K - K -

Engine mounting (kendor, rusak)

- - k - k - k - k -

Sistem gas buang (bunyi, bocor, maupun cacat) Pemeriksaan Sistem Gas Buang

- p - p - - - - - p

PCV valve (selang, koneksi dan valve) (P: Pemeriksaan PCV valve (Model Mesin Bensin)

- p - p - - - - - p

Page 15: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Perawatan Sistem Utama Engine dan Mekanisme Katup 9

Pemeriksaan sistem Evaporative Emission control (model mesin bensin) (pemeriksaan Sistem Fuel Evaporative Emission control (model mesin bensin)

p p p p p p p p p p

Catatan:G = GantiP = Periksa dan perbaikiL = LumasiK = Kencangkan pada momen standarB = BersihkanR = Rotasi

(Sumber: Pedoman Perbaikan SUZUKI ERTIGA)

PENTING: Pada saat melakukan pemeliharan, perhatikan OMM (Operation Maintenance Manual), Service Manual dan partbook kendaraan dari pabrik pembuatnya.a. Pemeriksaan kepala silinder (cylinder head), pengencangan baut kepala

silinderTujuan dari pengencangan baut kepala silinder adalah untuk menjaga kerapatan antara silinder head dengan silinder block agar tidak terjadi kebocoran.

Gambar 1.10 Urutan Pengencangan Baut Kepala Silinder(Sumber: www.bisaotomotif.com)

Hal–hal yang harus diperhatikan ketika pemeliharaan baut kepala silinder adalah sebagai berikut: 1. Permukaan kepala silinder atau tempat dudukan gasket kepala silinder dan

gasket manifold usahakan tidak tergores atau rusak.2. Baut kepala silinder harus di keraskan ketika mesin dingin dengan urutan dan

momen yang benar.3. Baut baut kepala silinder dikencangkan dalam 3 tahap.4. Bila ada baut yang patah atau terjadi deformasi gantilah baut.5. Sebelum memasang oleskan oli mesin pada ulir baut dan di bawah kepala

baut.Biasanya baut dikeraskan sampai plastic region. Kondisi dimana momen pengerasan bertambah sesuai putaran sudut baut. Bila baut dikeraskan melebihi dari plastic region, hanya sudut putaran yang berubah tetapi momennya tetap. Daerah ini disebut plastic region.Ada 2 metode pengencangan angular yaitu plasticity range dan elasticity range. Dengan menggunakan metode pengencangan angular perubahan pada daya

Page 16: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK10

poros (Axial force) dapat dikurangi sehingga daya cengkeram akan bertambah dan deviasi pada axial force berkurang.Perbandingan metode pengencangan baut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

(Sumber: Engine Service Hyundai Motor Company)

Prosedur melepas dan dan mengencangkan baut kepala silinder adalah sebagai berikut:1. MembongkarLepaskan cylinder head secara diagonal dari sisi luar ke sisi dalam. Jika agak susah dilepas pukullah dengan menggunakan palu karet secara perlahan. Dengan menggunakan SST lepas baut secara merata dalam beberapa tahap dengan urutan seperti gambar. Bila ada baut yang tidak memenuhi spesifikasi momen gantilah baut.

Gambar 1.11 Urutan Melepas Baut Cylinder Head(Sumber: Engine Service Hyundai Motor Company)

Page 17: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Perawatan Sistem Utama Engine dan Mekanisme Katup 11

2. Merakita. Bersihkan permukaan cylinder block dan gasketb. Pasang kembali head gasket pada cylinder blockc. Baut baut cyilinder head di kencangkan secara menyilang dari bagian

dalam ke bagian luar sesuai dengan momen pengencangannya.

Gambar 1.12 Urutan Memasang Baut Cylinder Head(Sumber: Engine Service Hyundai Motor Company)

d. Cara pengencangan dan momen pengencangan berbeda tergantung tipe mesinnya. Untuk itu perhatikan pada service manual.

b. Pengencangan baut–mur saluran masuk dan buang (intake dan exhaust manifold)Saluran masuk (intake manifold) yang bocor karena pengencangannya kendor atau paking rusak atau saluran masuk (intake manifold) yang bengkok, mengakibatkan terisapnya udara luar masuk kedalam saluran masuk. Udara luar masuk yang biasanya disebut "udara palsu" ini menjadikan campuran bahan bakar udara yang dihasilkan semakin miskin/kurus, pada putaran idle/stasioner putaran mesin tidak halus atau mesin goyang dan pada putaran selanjutnya tenaga mesin berkurang dan boros bensin.

Gambar 1.13 Intake manifold(Sumber: www.teknik-otomotif.com)

Intake manifold atau manifold masuk merupakan komponen yang berfungsi untuk menyalurkan campuran udara dan bahan bakar dari alat pencampur bahan bakar dan udara ke dalam ruang bakar pada tiap-tiap silinder.Exhaust manifold atau manifold buang merupakan komponen yang berfungsi untuk mengalirkan gas hasil pembakaran pada tiap-tiap silinder ke pipa buang (exhaust pipe) dan selanjutnya ke catalytic converter lalu ke muffler.

Gambar 1.14 Exhaust manifold(Sumber: www.teknik-otomotif.com)

Page 18: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK12

1. Langkah pengencangan intake manifold sebagai berikut:a. Periksa tidak ada kekendoran baut dan mur terpasang pada intake manifold

5 tempat seperti yang ditunjukkan dalam gambar. Nilai spesifikasi: tidak ada kekendoran pada bagian penghubung.

Gambar 1.15 Baut Intake Manifold(Sumber: Engine Service Granmax)

b. Kencangkan baut dan mur pada intake manifold2. Langkah pengencangan exhaust manifold sebagai berikut:

a. Lepas dudukan exhaust manifoldb. Pastikan tidak ada baut dan mur yang kendor pada exhaust manifold 5

tempat seperti yang ditunjukkan pada gambar.Nilai spesifikasi: baut dan mur dikencangkan dengan kuat sesuai momen

pada manual book.c. Pasang insulator exhaust manifoldd. Kencangkan baut dan mur exhaust manifold

Gambar 1.16 Baut Exhaust Manifold(Sumber: Engine Service Granmax)

c. Pemeriksaan/penggantian/penyetelan sabuk penggerak (drive belt) Timing belt adalah sabuk karet kuat dan bergerigi da digunakan untuk memutar poros camshaft yang dihubungkan melalui sprocket camshaft dan sprocket crankshaft sehingga pembukaan katup masuk dan katup buang sesuai kebutuhan.

Gambar 1.17 Drive Belt

(Sumber: davesautorepairutah.com)

Page 19: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Perawatan Sistem Utama Engine dan Mekanisme Katup 13

Langkah pemeriksaan timing belt sebagai berikut:1. Periksa belt dari adanya oli atau kotoran, ganti bilamana perlu. Kotoran

yang menempel harus dibersihkan dengan menggunakan kain lap atau kertas kering. Jangan membersihkan belt dengan memakai deterjen.

2. Saat membongkar atau menyetel kekencangan belt, periksalah belt dengan seksama. Bila ada retak ganti belt.

PERHATIAN:a. Jangan membengkokkan, memutar balik tali (belt)b. Jangan biarkan tali penggerak terkena oli atau uapc. Pada waktu memasang atau melepas set bolt camshaft, timing pulley

jangan dalam keadaan tegang.3. Bila timing belt sudah terpasang pada camshaft sprocket, pastikan bahwa

kelenturannya sudah cukup dengan cara menekan timingbelt tensioner pulley.

4. Periksalah belt. Apabila terdapat kerusakan, gantilah tali penggerak dan carilah penyebabnya. Berikut adalah kerusakan belt dan penyebabnya:

Kerusakan Gambar Penyebab

Terputus lebih awal Periksalah letak pemasanganPeriksalah kerusakan gasket tutup timing dan letak pemasangan

Gigi retak atau rusak

Periksa apakah camshaft macet

Retak atau aus pada permukaan

Periksa adanya tonjolan pada idler pulleyPeriksa apakah idler pulley macet

Aus atau retak di bagian sisi belt

Periksa penghantar tali penggerak dan kelurusan antara pulley

Keausan pada giginya

Periksa kerusakan tutup gasket timing dan letak pemasanganPeriksa adanya benda asing pada gigi timing

Page 20: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK14

d. Tes tekanan kompresiMesin kendaraan yang umum seperti mesin 4 tak dan 2 tak (4 strokes & 2 strokes engine) juga mesin diesel memerlukan tekanan kompresi yang cukup di ruang bakar agar dapat bekerja sempurna membakar bahan bakar (bensin/solar) dan udara untuk dijadikan tenaga.Tekanan yang rendah membuat campuran bahan bakar dan udara tidak dapat terbakar atau sering disebut Misfire, sehingga mesin kehilangan tenaga. Kebanyakan mesin bensin dapat bekerja sempurna bila memiliki tekanan kompresi antara 140Psi (9.5 bar) hingga 220Psi (15 bar) tergantung spesifikasi standar masing-masing model/merek mesin.Penyebab berkurangnya kompresi ruang bakar pada mesin antara lain: 1. Gasket Cylinder Head yang bocor/rusak/terbakar 2. Ring Piston rusak/aus/bocor 3. Seal klep bocor 4. Klep rusak/bocor 5. Piston retak/bolong 6. Cylinder Head Block retak/melengkung 7. Cylinder Block retak Sebelum mengukur tekanan kompresi mesin, ada hal-hal yang perlu dipersiapkan, antara lain:1. Accu dalam kondisi prima 2. Disiapkan alat Compression Tester 3. Kunci Busi Alat untuk mengukur tekanan kompresi adalah compression tester.

Gambar 1.18 Compression Tester(Sumber: saft7.com)

Pemeriksaan tekanan kompresi bertujuan untuk memeriksa kondisi piston ring, cylinder head gasket, valve seat dan valve spring. Langkah pemeriksaan kompresi antara lain:1. Pemeriksaan kondisi oli mesin, stater dan baterai normal2. Lepaskan spark plug (busi)3. Pasangkan copression gauge ke lubang spark plug (busi)

Gambar 1.19 Tes Kompresi(Sumber: saft 7.com)

Page 21: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Perawatan Sistem Utama Engine dan Mekanisme Katup 15

4. Injak accelerator pedal untuk membuka penuh throttle valve.5. Ukurlahlah tekanan kompresi engine dan baca gauge.6. Ulangi langkah 2 sampai 5 pada semua cylinder dan periksa perbedaan tekanan

pada tiap cyilinder.7. Bila tekanan cylinder atau perbedaan tekanan di bawah spesifikasi, tambahkan

sedikit engine oli melalui lubang spark plug.8. Bila penambahan oli membuat tekanan kompresi naik, komponen yang

mengalami kerusakan atau keausan adalah cylinder dan piston ring, piston atau ring patah.

9. Bila tekanan kompresi sama setelah penambahan oli, komponen yang mengalami kerusakan atau keausan adalah valve, valve spring, valve seat, cylinder head gasket.

D. Perawatan Mekanisme Katup

1. Fungsi celah katupSetelah mesin mobil bekerja 20000 km, katup dan mekanismenya dapat mengalami keausan, akibatnya akan mempengaruhi ukuran standar celah katupnya. Pada gambar di bawah ini menunjukkan bahwa celah katup berpengaruh terhadap waktu pembukaan katup.

Gambar 1.20 Pengaruh Celah Katup Terhadap Waktu Pembukaan Katup

Celah katup berpengaruh terhadap unjuk kerja mesin, seperti berikut:a. Celah terlalu besar

1. Penggerak katup berisik Bagian penggerak katup bisa patah (pukulan dan kejutan).

2. Katup akan terlambat membuka dan menutup terlalu cepat, sehingga dapat menimbulkan suara berisik .

3. Tenaga mesin berkurang dan bahan bakar boros.b. Celah terlalu kecil

1. Katup akan membuka terlalu awal dan menutup dengan lambat, akibatnya terjadi salah pengapian.

2. Putaran Idle kurang stabil (motor bergetar).3. kemungkinan daun katup akan terbakar.

c. Tidak ada celah katup1. Katup tidak menutup dengan sempurna.

Page 22: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK16

2. Ada kerugian gas baru yang keluar bersama gas buang, tenaga motor berkurang.

3. Pembakaran dapat merambat ke karburator.4. Katup-katup dapat terbakar karena pemindahan panas pada daun katup

tidak sempurna.Penyetelan katup harus pada posisi katup tidak bekerja, untuk mengetahui mana katup yang tidak bekerja kita harus mengetahui FO (Firing Order) atau urutan pengapian pada silinder terlebih dahulu. Setelah urutan pengapian ditemukan, kita dapat mengetahui diagram kerja mesin. Diagram kerja mesin yang dapat dibuat berdasarkan FO adalah sebagai berikut:

Untuk menyetel katup, kita dapat memperhatikan diagram kerja piston di atas. Katup yang dapat disetel harus dipastikan dalam kondisi tidak bekerja secara sempurna. Untuk lebih jelasnya dapat melihat tabel berikut:

LANGKAH PISTON KATUP IN KATUP EX

AWAL LANGKAH HISAP X X

AKHIR LANGKAH HISAP X

AWAL LANGKAH KOMPRESI X

AKHIR LANGKAH KOMPRESI

AWAL LANGKAH USAHA

AKHIR LANGKAH USAHA X

AWAL LANGKAH BUANG X

AKHIR LANGKAH BUANG X X

= KATUP DAPAT DISETEL X = KATUP TIDAK DAPAT DI SETEL

Page 23: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Perawatan Sistem Utama Engine dan Mekanisme Katup 17

2. Macam-macam kontruksi penyetel katupa. Kontruksi umum (pada mekanisme katup OHV, Over Head Valve)

Penyetelan celah katup dengan mengendorkan mur pengunci dan memutar sekrup penyetel. Untuk penyetelan celah katup, posisi penumbuk pada kam harus pada lingkaran dasar.

Gambar 1.21 Penyetelan Katup OHV(Sumber: Modul Guru Pembelajar VEDC Malang)

Prosedur penyetelan katup:1. Panaskan mesin hingga temperatur air pendingin radiator mencapai 750–850

C2. Matikan mesin bila melakukan penyetelan katup3. Putar poros engkol hingga tanda pada puli poros engkol tepat dengan angka

0 pada tutup rantai timing.4. Menentukan top kompresi silinder 1 atau 4 5. Pada saat memutar poros engkol sambil memperhatikan katup masuk silinder

mana yang bergerak. Lihatlah katup masuk atau push rod katup masuk pada silinder 1 atau 4 sambil menggerak-gerakkan puli poros engkol.

6. Apabila yang bergerak push rod katup masuk silinder 4 pada saat anda menggerak-gerakkan atau memutar poros engkol, berarti ketika tanda pada puli tepat  dengan tanda 0: yang sedang mengalami top kompresi adalah silinder 1, sedang silinder 4 overlapping. Begitu juga sebaliknya.

7. Menentukan katup-katup yang boleh distel pada saat top kompresi silinder 1 atau 4. Caranya dengan melihat diagram/tabel proses kerja silinder atau bisa juga dengan menggerak-gerakkan puli poros engkol sambil melihat push rod katup yang tidak bergerak. Push rod yang tidak bergerak maka boleh disetel.

Setel celah katup sesuai spesifikasi.

Gambar 1.22 Penyetelan Katup OHV(Sumber: Modul Guru Pembelajar VEDC Malang)

8. Mengendorkan mur 12 menggunakan kunci ring 12.9. Menempatkan atau memasukkan feeler gauge sesuai ukuran standar ke dalam

celah antara rocker arm dengan batang katup.10. Melakukan penyetelan dengan (mengencangkan/mengendorkan) baut

penyetel dengan obeng.

Page 24: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK18

Gambar 1.23 Penyetelan Katup OHV(Sumber: Modul Guru Pembelajar VEDC Malang)

11. Setelah celah katup telah benar/sesuai, kencangkan mur penahan sambil menahan baut penyetel agar tidak bergerak. Lalu cek kembali celah katup dengan merasakan tarikan/gesekan dari feeler gauge. Ulangi cara tersebut jika belum menemukan kesesuaian.

12. Putar poros engkol 1 putaran (360°) sehingga tanda pada puli bertepatan dengan tanda 0 pada tutup rantai timing.

13. Menyetel celah katup untuk katup-katup yang belum disetel sesuai spesifikasi.14. Hidupkan mesin, pastikan suara mesin halus.15. Menutup kembali kepala silinder, lalu memasang komponen lainnya.

b. Melalui tuas ayun (Penggerak katup OHC)Pengukuran celah harus antara tuas ayun dan kam, bukan antara ujung tuas ayun dan ujung batang katup.

Gambar 1.24 Penyetelan Katup Tuas Ayun(Sumber: Modul Guru Pembelajar VEDC Malang)

Cara menyetel:Pengukuran celah katup pada penggerak katup yang menggunakan tuas ayun harus antara tuas dengan kam, bukan antara ujung tuas dengan ujung batang katup.

c. Dengan pelat penyetel (shim)Penyetelan pada sistem ini dengan cara menganti plat penyetel (shim) dengan bermacam-macam ketebalan shim. Untuk menyetel celah katup, diperlukan satu set plat penyetel dan alat khusus untuk menekan mangkok penekan katup. Keuntungan dari penyetel model shim adalah kita akan jarang sekali menyetel klep. Konstruksi ini banyak digunakan pada motor berkecepatan tinggi karena ketepatan buka tutup klep tidak akan berubah pada saat kecepatan tinggi

Gambar 1.25 Penyetelan Katup dengan Shim

(Sumber: http://www.laskar-suzuki.com)

Page 25: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Perawatan Sistem Utama Engine dan Mekanisme Katup 19

Prosedur PenyetelanProsedur penyetelan katup dengan pelat penyetel sebagai berikut:1. Set silinder no 1 ke TDC compression 2. Periksa posisi TDC pada camshaft3. Periksa celah pada:

a. No 1 intake valve, exhaust valve b. No 2 intake valvec. No 3 exhaust valve

4. Putar crank shaft sebanyak satu putaran Periksa clearance untuk:a. No 2 exhaust valve b. No 3 intake valvec. No 4 intake valve, exhaust valve

Gambar 1.26 Katup yang dapat Disetel(Sumber: Engine Service Hyundai Motor Company)

5. Jika celahnya di luar spesifikasi, ganti adjusting shim dengan menggunakan SST.

Gambar 1.27 SST untuk Menyetel SIMSumber: Engine Service Hyundai Motor Company

6. Lihat tabel dan cara penyetelan dari buku manualnya.Cara mengganti shima. Putarlah crankshaft sampai cuping cam adjusting valve mengarah ke atas.

Gambar 1.28 Cara Mengganti Shim

(Sumber: Engine Service Hyundai Motor Company)

Page 26: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK20

b. Gunakan special tool (09220-2D000), tekan ke bawah valve lifter dan tempatkan stopper antara camshaft dan valve lifter.

c. Kemudian lepas special tool. d. Lepas adjusting shim dengan menggunakan obeng dan magnet.

Gambar 1.29 Cara Melepas Shim (Sumber: Engine Service Hyundai Motor Company)

e. Ukurlah ketebalan shim yang telah dilepas dengan mengunakan Micrometer Plier Stopper

Gambar 1.30 Mengukur Ketebalan Shim(Sumber: Engine Service Hyundai Motor Company)

f. Pilihlah shim yang baru berdasarkan tabel pilihan shim di buku shop manual.

[CATATAN] Shim yang tersedia adalah 20 macam ukuran dengan selisih 0.04 mm

dari 2.00 mm sampai 2.76 mm. g. Tempatkan adjusting shim yang baru pada valve lifter.h. Dengan menggunakan special tool tekan valve lifter kemudian lepas

stopper. i. Periksa kembali celah katupnya. [Spesifikasi pada suhu 20°C] Intake: 0.17 - 0.23 mm Exhaust: 0.25 - 0.31

d. Tuas Katup dengan Eksenter Penyetel

Gambar 1.31 Penyetelan dengan Eksenter Penyetel(Sumber: Modul Guru Pembelajar VEDC Malang)

Page 27: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Perawatan Sistem Utama Engine dan Mekanisme Katup 21

e. Dengan cara mengganti valve lifter (DOHC)Menyetel celah katup dengan cara mengganti valve lifter digunakan pada mekanisme katup tipe DOHC (Double OverHead Camsaft).Prosedur Pemeriksaan1. Lepas cover cylinder head. 2. Atur silinder No. 1 ke titik mati atas dalam langkah kompresi.

Gambar 1.32 Tabel Katup yang Bisa Disetel pada Top 1(Sumber: Engine Service Granmax)

3. Putar crankshaft arah ke depan untuk meluruskan tanda timing pada puli dengan indikator pada cover rantai timing.

4. Pastikan bahwa tanda penyesuai pada camshaft timing sprocket menghadap ke atas. Jika tidak, putar crankshaft satu putaran sehingga tanda penyesuai menghadap ke atas. (Atur silinder No.1 pada titik mati atas kompresi).

5. Gunakan thickness gauge, periksa celah katup seperti ditunjukkan pada gambar kanan. Periksa valve ketika silinder No. 1 pada titik mati atas kompresi Silinder No. 1 Silinder No. 2 Silinder No. 3 Silinder No. 4.

6. Putar crankshaft satu kali sehingga silinder No.1 dekat titik mati atas exhaust. Kemudian, periksa celah pada posisi seperti pada gambar sebelah kanan. Periksa valve ketika silinder No.1 pada titik mati atas.

Page 28: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK22

Gambar 1.33 Tabel Katup yang dapat disetel pada Top 4(Sumber: Engine Service Granmax)

CATATAN: Rekam posisi valve apakah celah menyimpang dari spesifikasi, seperti halnya

hasil pengukuran. 7. Jika celah menyimpang dari nilai spesifikasi, ganti valve lifter sesuai prosedur

dan setel sesuai nilai spesifikasi. 8. Pasang cover cylinder head.

Prosedur penyetelan:a. Lepas cover cylinder head.b. Lepas camshaftc. Lepas valve lifter yang tidak sesuai nilai spesifikasi.d. Gunakan mikrometer, ukur tebal valve lifter yang telah diganti.e. Pilih valve lifter, gunakan mengikuti formula yang diberikan di bawah ini,

sehingga celah valve sesuai nilai spesifikasi. Intake valve:Tebal valve lifter yang dipilih =Tebal valve lifter yang diganti + celah pengukuran – 0, 18 mmExhaust valve:Tebal valve lifter yang dipilih =Tebal valve lifter yang diganti + celah pengukuran – 0, 31 mm

Page 29: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Perawatan Sistem Utama Engine dan Mekanisme Katup 23

Rangkuman

Tujuan pemeliharaan atau perawatan kendaraan adalah selalu mengoptimalkan kondisi kendaraan saat beroperasi. Pada saat melakukan pemeliharan, perhatikan OMM (Operation Maintenance Manual), Service Manual dan partbook kendaraan dari pabrik pembuatnya.

Pemeliharan dan perawatan pada engine dilakukan berdasarkan jarak tempuh dan periode yang telah dilalui sejak service sebelumnya. Perawatan berkala adalah kegiatan merawat, menyetel, memperbaiki, mengencangkan, mengganti part-part pada kendaraan yang mengalami penurunan kinerja. Item-item perawatan berkala dan interval service dituliskan di dalam tabel jadwal pada buku Pedoman Pemilik, Pedoman Pemilik Tambahan atau Buku Warranty di antaranya:

1. Mengencangkan baut kepala silinder2. Pengencangan baut-mur saluran masuk dan buang (intake dan exhaust manifold)3. Pemeriksaan/penggantian/penyetelan sabuk penggerak (drive belt) 4. Mengetes tekanan kompresi5. Perawatan mekanisme katup

Uji KompetensiA. Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Sebuah mobil sedang diservis di bengkel, mekanik akan melakukan perawatan sistem utama engine. Langkah yang seharusnya dilakukan mekanik tersebut adalah... (HOTS)a. Memeriksa kekencangan baut kepala silinderb. Memeriksa tegangan bateraic. Memeriksa memeriksa kebocoran radiatord. Memeriksa kebersihan saringan udarae. Memeriksa ketinggian cairan pembersih kaca

2. Seorang mekanik akan melakukan perawatan berkala pada mobil, setelah melihat Odometer ternyata mobil tersebut telah menempuh jarak sejauh 20.000 km. Hal yang belum perlu dilakukan oleh mekanik tersebut adalah....a. Memeriksa kekencangan baut kepala silinderb. Memeriksa kebersihan saringan udarac. Memeriksa celah katupd. Mengganti oli gardane. Mengganti oli mesin

3. Ketika engine menyala, terdengar suara berisik seperti tumbukan yang berulang-ulang pada kepala silinder. Kemungkinan penyebab dari suara berisik tersebut adalah.... (HOTS)a. Celah katup yang terlalu sempitb. Celah katup yang terlalu besarc. Celah katup sesuai standar spesifikasid. Kebocoran pada lubang katupe. Tidak adanya celah katup

Page 30: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK24

4. Hal yang dilakukan untuk menghindari kerusakan kepala silinder pada saat melepas adalah ....a. Melepas baut kepala silinder secara berurutanb. Melepas baut kepala silinder dengan urutan dari tengah ke tepic. Melepas baut kepala silinder memakai kunci sokd. Melepas baut kepala silinder dengan urutan dari tei ke tengahe. Melepas baut kepal silinder dengan cara bertahap

5. Berikut ini langkah yang salah ketika pemeliharaan baut kepala silinder adalah....a. Baut kepala silinder harus di keraskan ketika mesin dingin dengan urutan dan

momen yang benar.b. Baut baut kepala silinder dikencangkan dalam 1 tahap.c. Bila ada baut yang patah atau terjadi deformasi gantilah baut.d. Sebelum memasang oleskan oli mesin pada ulir baut dan di bawah kepala baut.e. Memastikan ulir baut baut kepala silinder tidak mengalami slek.

6. Akibat jika tali kipas terlalu kendor adalah....a. Bunyi dan selipb. Merusak puli dan bantalan pompac. Radiator tidak berfungsid. Temperatur kerja mesin tidak tercapaie. Overhating

7. Pemeliharaan V belt dilakukan untuk memastikan keken-cangan tali kipas. Jika terlalu kencang akibatnya adalah....a. Bunyi dan selipb. Merusak puli dan bantalan pompac. Radiator tidak berfungsid. Temperatur kerja mesin tidak tercapaie. Overhating

8. Alat untuk mengukur kekencangan V-belt bila sudah terpasang pada pully adalah ….a. Belt tension gauge d. Tension gaugeb. Belt gauge. e. Tension meterc. Belt tension indicator

9. Celah katup berpengaruh terhadap unjuk kerja mesin, jika celah katup terlalu lebar mengakibatkan ....a. Penggerak katup berisik, bagian penggerak katup bisa patah (pukulan dan kejutan)b. Katup akan membuka terlalu awal dan menutup  dengan lambat, mengakibatkan

terjadinya salah pengapian.c. Putaran Idle kurang stabil (motor bergetar)d. kemungkinan daun katup akan terbakare. Katup tidak menutup dengan sempurna

10. Katup hisap dan katup buang dalam kondisi sama-sama membuka pada saat....a. Akhir buang awal hisapb. Akhir hisap awal buangc. Akhir kompresid. Awal usahae. Akhir hisap

Page 31: PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN€¦ · Perawatan Engine Management System (EMS), Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line, Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel

Perawatan Sistem Utama Engine dan Mekanisme Katup 25

11. Pada engine OHV 4 langkah 4 silinder, ketika silinder no 1 mengalami akhir langkah kompresi maka pada silinder no 1 katup yang bisa disetel adalah ....(HOTS)a. Hanya katup exb. Hanya katup inc. Katup in dan exd. Katup tidak perlu disetele. Tidak ada katup yang bisa disetel

12. Pada engine OHV dengan FO 1-3-4-2, ketika engine pada posisi TOP 4 maka katup in yang dapat di setel adalah ....a. Pada silinder 1 dan 3b. Pada silinder 2 dan 4c. Pada silinder 3 dan 4d. Pada silinder 1 dan 4e. Pada silinder 1 dan 2

13. Pada Top kompresi 1, katup yang disetel adalah ...a. Silinder 1 katup in dan ex; silinder 2 katup in; silinder 3 katup ex.b. Silinder 1 katup in dan ex; silinder 2 katup ex; silinder 3 katup in.c. Silinder 1 katup in dan ex; silinder 2 katup in; silinder 3 katup ex; silinder 4 katup in

dan ex.d. Silinder 1 katup in dan ex; silinder 2 katup ex; silinder 3 katup in; silinder 4 katup in

dan ex.e. Silinder 1 katup in; silinder 2 katup ex; silinder 3 katup in; silinder 4 katup ex.

14. Pada Top kompresi 4 katup yang disetel adalah ...a. Silinder 4 katup in dan ex; silinder 3 katup in; silinder 2 katup ex.b. Silinder 4 katup in dan ex; silinder 3 katup ex; silinder 2 katup in.c. Silinder 4 katup in dan ex; silinder 3 katup in; silinder 2 katup ex; silinder 1 katup in

dan ex.d. Silinder 4 katup in dan ex; silinder 3 katup ex; silinder 2 katup in; silinder 1 katup in

dan ex.e. Silinder 4 katup in; silinder 3 katup ex; silinder 2 katup in; silinder 1 katup ex.

15. Penyetelan katup dengan cara mengganti valve lifter dilakukan pada kendaraan dengan jenis....a. DOHC d. OHCb. DOHV e. OHVc. SOHC

B. Soal singkat!1. Salah satu usaha pemilik mobil agar mobilnya selalu dalam kondisi yang baik meskipun

sering digunakan adalah dengan cara....2. Dalam penyetelan celah katup, alat ukur yang dipergunakan adalah....3. Celah katup harus disetel pada saat pemeliharaan berkala dalam interval kendaraan

telah berjalan sekitar....4. Penyebab putaran idle pada engine yang tidak setabil dikarenakan celah katup yang....5. Agar celah katup dapat distel maka bagian yang harus diputar adalah....6. Waktu saat katup hisap dan katup buang sama-sama terbuka disebut ....