Top Banner
Pembuatan Produk Steril Disusun oleh : Dresta Abigail A 091 0001 Dhea Samantha Hartono A 091 0004
17

Pembuatan Produk Steril

Jul 06, 2016

Download

Documents

Athara Somana

steril
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pembuatan Produk Steril

Pembuatan Produk Steril

Disusun oleh : Dresta Abigail A 091 0001

Dhea Samantha Hartono A 091 0004

Page 2: Pembuatan Produk Steril

Prinsip produk steril dibuat dengan syarat khusus. Pemastian mutu sangat penting dan cara pembuatan ini harus sepenuhnya mengikuti secara ketat metode pembuatan dan prosedur yang ditetapkan dengan seksama dan tervalidasi.

Page 3: Pembuatan Produk Steril

Tujuan memperkecil resiko pencemaran mikroba, partikulat dan pirogen. Pelaksanaan proses akhir atau pengujian produk jadi tidak dapat dijadikan sebagai satu- satunya andalan untuk menjamin sterilitas atau aspek mutu lain.

Page 4: Pembuatan Produk Steril

UMUM• Pembuatan produk steril harus di area bersih, dan saat

memasuki ruangan harus melewati ruang penyangga untuk personil atau peralatan.

• Kegiatan persiapan komponen, pembuatan produk dan pengisian dilakukan di ruang terpisah di area bersih. Kegiatan pembuatan produk steril digolongkan dalam dua kategori, yaitu: produk yang disterilkan dalam wadah akhir disebut juga sterilisasi akhir, produk yang disterilkan secara aseptic.

• Area bersih untuk pembuatan produk steril digolongkan berdasarkan karakteristik lingkungan yang dipersyaratkan.

Page 5: Pembuatan Produk Steril

Kondisi “operasional” dan “non-operasional” hendaklah ditetapkan untuk setiap ruangan bersih. Keadaan “non-operasional” adalah kondisi dimana fasilitas telah terpasang dan beroperasi, lengkap dengan peralatan produksi, tapi tidak ada personil.

Page 6: Pembuatan Produk Steril

Keadaan “operasional” adalah kondisi dimana fasilitas dalam keadaan jalan sesuai dengan modus pengoperasian yang ditetapkan dengan sejumlah tertentu personil yang sedang bekerja. Untuk tercapai kondisi “operasional” maka area tersebut hendaklah didesain untuk mencapai tingkat kebersihan udara tertentu pada kondisi “non-operasional”

Page 7: Pembuatan Produk Steril

Pada pembuatan produk steril dibedakan 4 kelas kebersihan:

• Kelas A : zona untuk kegiatan yang beresiko tinggi, misalnya zona pengisian, wadah tutup karet, ampul dan vial terbuka, penyambungan secara aseptic. Untuk mencapai kondisi tersebut harus memasang unit aliran udara laminar, yang harus mengalirkan udara dengan kecepatan merata berkisar 0,36 – 0,54 m/detik pada posisi kerja dalam ruangan bersih terbuka.

• Kelas B : untuk pembuatan dan pengisian secara aseptic, kelas ini adalah lingkungan latar belakang untuk zona kelas A.

Page 8: Pembuatan Produk Steril

• Kelas C : Untuk melakukan tahap pembuatan produk steril dengan tingkat risiko lebih rendah.Contoh kegiatan: Pembuatan larutan

• Kelas D : Untuk melakukan tahap pembuatan produk steril dengan tingkat risiko lebih rendah. Contoh kegiatan: penanganan komponen setelah pencucianKelas C dan D : area bersih untuk melakukan tahap pembuatan produk steril dengan tingkat resiko lebih rendah.

Page 9: Pembuatan Produk Steril

Ruang kelas D adalah area bersih untuk melakukan kegiatan dengan tingkat kekritisan yang lebih rendah di dalam suatu proses pembuatan produk steril. Meliputi:

• Area penimbangan bahan baku beserta ruang-ruang antaranya.

• Area preparasi larutan beserta ruang-ruang antaranya.

• Area yang melingkupi mesin pengisian larutan beserta ruang-ruang antaranya.

• Beberapa ruang antara luar di area yang melingkupi LAF untuk pengujian sterilitas produk dan pengujian batas mikroba sampel.

Page 10: Pembuatan Produk Steril

White Area

Page 11: Pembuatan Produk Steril
Page 12: Pembuatan Produk Steril

• Tabel 1 : contoh kegiatan yang dapat dilakukan di berbagai kelas

Kelas Contoh kegiatan untuk produk dengan sterilisasi akhir

A Pengisian produk, bila ada risiko di luar kebiasaan

B Pembuatan larutan, bila ada risiko di luar kebiasaan. Pengisian produk

C Pembuatan larutan dan penyiapan komponen sebelum proses pengisian

Page 13: Pembuatan Produk Steril

Kelas Contoh kegiatan pembuatan secara aseptic

A Pembuatan dan pengisian secara aseptic

B Pembuatan larutan yang akan disaring

C Penanganan komponen setelah pencucian

Page 14: Pembuatan Produk Steril

Tabel 2 : jumlah partikulat di udara untuk kelas di atas

Kelas Non - operasional Operasional

Jumlah maksimum partikel /m3 yang diperbolehkan

untuk kelas setara atau lebih tinggi dari

0,5 μm 5 μm 0,5 μm 5 μm

A 3.500 1 3.500 1

B 3.500 1 350.000 2.000

C 350.000 2.000 3.500.000 20.000

D 3.500.000 20.000 Tidak

ditetapkan

Tidak

ditetapkan

Page 15: Pembuatan Produk Steril

• Area tersebut hendaklah dipantau selama kegiatan berlangsung untuk mengendalikan kebersihan partikulat dari berbagai kelas tersebut.

• Selama kegiatan aseptic berlangsung, maka harus sering dilakukan pemantauan dengan cawan papar, pengambilan sampel udara secara volumetric dan pengambilan sampel permukaan.

Page 16: Pembuatan Produk Steril

Tabel 3 : batas mikroba yang disarankan untuk pemantauan area bersih selama kegiatan berlangsung

Batas yang disarankan untuk cemaran mikroba

Kelas Sampel

udara

cfu/m3

Cawan

papar

(dia.90mm)

cfu/4jam

Cawan

kontak

(dia.55m)

cfu/plate

Sarung

tangan 5

jari

Cfu/sarung

tangan

A <1 <1 <1 <1

B 10 5 5 5

C 100 50 25 -

D 200 100 50 -

Page 17: Pembuatan Produk Steril