Jan 21, 2016
Sediaan histopatologi dikirim dengan cara sebagai berikut:
o Pengiriman formulir yg lengkap dan keterangan klinis yang lengkap akan membantu menegakkan diagnosis
o Jaringan terendam dalam cairan fiksasi, sebaiknya jumlah cairan fiksasi 15-20 kali jaringan yang difiksasi
o Bila jaringan besar, hendaknya dibelah-belah sedemikian rupa sehingga mudah direkonstruksikan kembali
Formalin 10 % Formaldehid 40% Alkohol 70-80% Merkuri khlorida Formalin salin Buffer formalin yang merupakan cairan fiksasi
yang ideal Larutan zenker untuk memfiksasi inti Larutan Bauin yang mempunyai daya penetrasi
tinggi
Mencegah kelainan postmortem, seperti pembusukan
Mempertahankan berbagai susunan sel, seperti dalam tubuh
Melindungi dengan mengeraskan jaringan lunak sehingga memudahkan tindakan selanjutnya
Mengubah konsistensi bagian yang seperti cairan menjadi konsistensi yang lebih padat
Untuk membedakan berbagai struktur jaringan dengan zat-zat pewarnaan tertentu
Hari I: sediaan difiksasi semalam dalam formalin untuk fiksasi jaringan
Hari II: o Sediaan dipotong dan dimasukkan ke dalam
cetakan parafin cair (blok parafin)o Dipotong dengan mikrotom (sectioning)o Dipulas (staining)o Diperiksa di bawah mikroskop
Cairan fiksasi:o Alkohol 95%o Alkohol 95% dan eter, memberi hasil yang lebih
baik
Segera setelah keluar dari tubuh, dibuat sediaan apus dan segera dimasukkan ke dalam cairan fiksasi
Sediaan apus yang telah difiksasi harus dalam cairan fiksasi selama 42 jam sebelum dipulas
Bila telah difiksasi, sediaan apus ini dapat tahan hingga 2 minggu tanpa terjadi kerusakan
Vagina Sputum Sekret bronkus yang didapat dari bronkoskopi Cairan dari puting payudara Sediaan apus langsung dari permukaan tumor,
terutama tumor yang bertukak