Top Banner
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA IBU HAMIL LATAR BELAKANG Penanggulangan masalah gizi dan kesehatan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, paling tepat dilakukan pada masa menjelang dan saat prenatal. Alasan yang mendukung hal tersebut adalah : (1) perkembangan otak dimulai pada masa kehamilan, (2) ibu hamil yang menderita defisiensi zat gizi mempunyai risiko lebih besar untuk memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), (3) bayi BBLR mempunyai risiko lebih besar untuk meninggal pada usia satu tahun, dan jika mampu bertahan hidup akan mempunyai risiko lebih besar untuk menderita penyakit degeneratif pada usia yang lebih muda dibandingkan bayi yang lahir dengan berat normal (Barker, Osmond, & Wield, 1993). Berat badan bayi lahir rendah juga dapat menyebabkan kekerdilan bila kondisi kesehatan dan makanan tidak cukup selama perkembangan setelah kelahiran. Kondisi tersebut merupakan penyebab lebih dari 50% anak-anak di Asia Selatan memiliki berat badan rendah (Allen & Gillespie, 2001). Dampak BBLR yang lebih luas pada anak yaitu menurunkan kecerdasan, mengganggu pertumbuhan, imunitas rendah dan morbiditas meningkat, mortalitas meningkat, serta munculnya berbagai penyakit degeneratif saat dewasa (Depkes, 2003).
37

Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

Jun 24, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA IBU HAMIL

LATAR BELAKANG

Penanggulangan masalah gizi dan kesehatan untuk meningkatkan kualitas

sumberdaya manusia, paling tepat dilakukan pada masa menjelang dan saat

prenatal. Alasan yang mendukung hal tersebut adalah : (1) perkembangan otak

dimulai pada masa kehamilan, (2) ibu hamil yang menderita defisiensi zat gizi

mempunyai risiko lebih besar untuk memiliki bayi dengan berat badan lahir

rendah (BBLR), (3) bayi BBLR mempunyai risiko lebih besar untuk meninggal

pada usia satu tahun, dan jika mampu bertahan hidup akan mempunyai risiko

lebih besar untuk menderita penyakit degeneratif pada usia yang lebih muda

dibandingkan bayi yang lahir dengan berat normal (Barker, Osmond, & Wield,

1993).

Berat badan bayi lahir rendah juga dapat menyebabkan kekerdilan bila

kondisi kesehatan dan makanan tidak cukup selama perkembangan setelah

kelahiran. Kondisi tersebut merupakan penyebab lebih dari 50% anak-anak di

Asia Selatan memiliki berat badan rendah (Allen & Gillespie, 2001). Dampak

BBLR yang lebih luas pada anak yaitu menurunkan kecerdasan, mengganggu

pertumbuhan, imunitas rendah dan morbiditas meningkat, mortalitas meningkat,

serta munculnya berbagai penyakit degeneratif saat dewasa (Depkes, 2003).

Selain BBLR, dampak dari kurang gizi saat hamil adalah risiko terjadinya

angka kematian ibu (AKI) hamil yang lebih besar. Asian Development Bank

(2004), melaporkan AKI di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu 307 per 100 000

kelahiran. Masalah gizi pada ibu hamil yang paling umum yaitu kurang energi

protein, vitamin A dan anemi gizi. Di negara berkembang prevalensi anemi antara

35 - 75% dan di negara maju sekitar 18% (WHO, 1992). Di Indonesia, tahun 2001

prevalensi anemi ibu hamil 40% dan kurang energi kronis 41% (Depkes, 2003).

Di negara berkembang rata-rata konsumsi energi hanya dua per tiga dari

rekomendasi yang dianjurkan (Mora & Nestel, 2000). Penelitian Effendi et al.

(1998) di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor menunjukkan sekitar 60% ibu

hamil menderita defisiensi vitamin A (kadar vitamin A plasma 3.1 μg retinol/dl).

Masalah anemi di Indonesia yang paling umum adalah anemi gizi besi. Hal ini

Page 2: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

disebabkan oleh berbagai faktor yaitu makanan yang dikonsumsi kurang

mengandung zat besi terutama dalam bentuk besi-heme, tidak cukup konsumsi

vitamin C, dan adanya gangguan absorpsi (Verst, 1996; Weigel et al., 1992),

defisiensi vitamin A, vitamin B12, folat, dan seng (Broek & Letsky, 2000).

Memperhatikan dampak kurang gizi yang sangat luas, maka diperlukan upaya

penanganan gizi ibu hamil. Berkaitan dengan hal tersebut telah dilakukan

intervensi pemberian makanan tambahan pada ibu hamil.

Page 3: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

PEMBAHASAN

KEHAMILAN

- Latar Belakang kehamilan

Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau

fetus di dalam tubuhnya. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara

waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah

medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya

disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran).

Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau

gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.

Masa hamil adalah masa di mana seorang wanita memerlukan berbagai

unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang di perlukan dalam keadaan biasa.

(Sjahmien Moehji, 2003:15). Disamping untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya

sendiri berbagai zat gizi itu juga diperlukan untuk pertumbuhan dan

perkembangan janin yang ada dalam kandungannya, sebab defisiensi gizi selama

kehamilan dapat memberikan efek yang merugikan ibu maupun anaknya.

(Courtney Moor Marie,1997:25). Kebutuhan akan gizi tambahan sangat kentara

pada usia trimester III kehamilan, artinya pada usia ini diperlukan makanan

dengan nilai biologis yang tinggi dan memadai untuk mencukupi segala

kebutuhan (Sitorus, 1999:140).

Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia

dibagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda

dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa risiko tertinggi keguguran

(kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa triwulan ke-2

perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan

awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal

alami atau kelahiran dipaksakan.

Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi

budaya dan legal dari hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3

adalah sebuah pribadi. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu

menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis

Page 4: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut

embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang

wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1:

seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.

Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia

dibagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda

dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa risiko tertinggi keguguran

(kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa triwulan ke-2

perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan

awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal

alami atau kelahiran dipaksakan.

- Masa Kehamilan

a. Triwulan I

Minggu Ke-1

Calon Ibu

Idealnya calon ibu berada dalam kondisi sehat optimal. Kebiasaan seperti

merokok, minum beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah seharusnya

dihentikan pada masa ini. Suhu tubuh basal akan sedikit meningkat pada masa

ovulasi dan berkisar antara 36,6 C dan berangsur - angsur akan meningkat.

Konsultasi genetik bisa dilakukan dengan dokter kandungan untuk mengetahui

apakah adanya riwayat penyakit menurun dalam keluarga seperti hemofili,

fibrosis kistik atau berbeda tipe golongan darah Rhesus.

Minggu ke-2

Calon ibu

Masa fertilisasi atau pembuahan dimana berjuta-juta sperma pasangan

akan masuk ke vagina dan mencapai tuba falopi. Beberapa ratus sperma akan

menuju sel telur sambil mengeluarkan enzim yang membuat salah satu sperma

berhasil menembus lapisan pelindung sel telur yang matang. Pada saat ini terjadi

perubahan kimiawi yang mencegah sperma lain memasuki sel telur. Tubuh

sperma yang berhasil masuk sel telur akan terurai dan inti sel yang membawa

kode genetik akan menyatu dengan kode genetik sel telur yang telah dibuahi.

Page 5: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

Janin Bayi

Jenis kelamin bayi pada masa ini ditentukan oleh 46 kromosom yang

menyusun karakteristik genetik-nya. Sel sperma dan sel telur membawa kode

genetiknya masing-masing. Sel telur hanya memiliki kromosom X, namun sel

sperma membawa kromosom X atau Y. Bila sperma yang membuahi sel telur

membawa kromosom X maka akan membentuk seorang bayi perempuan. Lain

halnya bila yang membuahi sel telur adalah sel sperma yang membawa kromosom

Y, maka bayi laki-laki-lah yang akan terbentuk. Pada hal ini, calon ayah-lah yang

sebenarnya menentukan jenis kelamin bayi.

Sel telur yang telah dibuahi akan mebelah dua menjadi 2 sel, kemudian 4

sel dan kemudian terus membelah sambil bergerak meninggalkan tuba falopi

menuju rahim. Saat ini, dengan perkiraan kasar terdapat 30 sel hasil pembelahan.

Kumpulan sel tersebut dinamakan morula, dari bahasa Latin yang berarti anggur.

Minggu Ke-3

Calon ibu

Kira-kira 7 hari setelah fertilisasi, morula akan tertanam di lapisan dalam

rahim (endometrium). Secara formal hal ini dapat dikatakan sebagai suatu

kehamilan. Kelompok sel tersebut akan semakin matang dan menjadi blastokista,

substansi yang akan men-stimulasi terjadinya perubahan dalam tubuh calon ibu

termasuk terhentinya siklus menstruasi

Janin bayi

Selama minggu-minggu awal kehamilan, bayi akan berkembang pesat.

Setiap hari pasti akan terjadi perubahan besar. Hanya dalam waktu 7 hari, sebuah

sel akan menjadi suatu kelompok berisi ratusan sel. Walau secara kasat mata

bahkan dengan bantuan mikroskop tetap sulit dilihat, sel-sel ini telah mengatur

dirinya sendiri dengan benar. Sebagian membentuk embrio, sedangkan yang lain

menjadi struktur penyokong yang memberi nutrisi kepada embrio. Bagaimana hal

ini terjadi masih menjadi misteri bagi para ahli.

Minggu Ke-4

Calon Ibu

Meskipun kehamilan bisa diketahui sendiri, namun tes darah yang mampu

membuktikan kehamilan secara akurat, terutama pada minggu-minggu ini. Hal ini

Page 6: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

disebabkan adanya blastokista yang akan mengeluarkan sejumlah hormon

kehamilan (Human Chorionic Gonadotrophin / hCG). Hormon ini dapat

terdeteksi dalam darah. Urin juga dapat digunakan untuk men-tes hormon ini,

namun hasilnya tidak seakurat tes darah.

Janin Bayi

Pada minggu ini blastokista yang tadinya berbentuk seperti bola mulai

berubah menjadi sebuah embrio. Embrio ini dibedakan menjadi 3 jenis lapisan

yang nantinya membentuk 3 jenis jaringan, yaitu:

1. Endoderm : lapisan terdalam yang akan membentuk paru-paru, hati,

sistem pencernaan dan pankreas

2. Mesoderm : lapisan tengah yang akan membentuk tulang, otot,

ginjal, pembuluh darah dan jantung

3. Ektoderm : lapisan terluar yang akan membentuk kulit, rambut,

lensa mata, email gigi dan sistem saraf

Keseluruhan sel dalam setiap jaringan akan bergerak mengelilingi untuk

menuju tempat masing-masing dan bentuk bakal kepala embrio akan meruncing

sepertitetesan air mata

Minggu Ke-5

Calon ibu

Tanda utama kehamilan adalah tidak menstruasi sekitar 2-3 minggu

setelah konsepsi. Namun ketiadaan menstruasi (amenore) ini bisa juga disebabkan

oleh hal-hal lain. Untuk memastikan perlu dilakukan tes urin sehingga dokter

dapat menaksir perkiraan hari persalinan dihitung semenjak hari pertama siklus

menstruasi terakhir. Kehamilan biasanya terbagi dalam periode, yang dikenal

sebagai triwulan, yaitu:

1. Triwulan I : berlangsung hingga minggu kehamilan ke-13. Pada

masa ini terjadi perkembangan janin yang cepat. Pada masa ini risiko keguguran

juga termasuk tinggi.

2. Triwulan II : berlangsung dari minggu ke-14 hingga minggu

kehamilan ke-27

Page 7: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

3. Triwulan II : berlangsung dari minggu ke-28 hingga masa

kelahiran

Janin bayi

Pada saat ini janin dalam rahim sang ibu telah memiliki bentuk yang lebih

jelas. Janin telah memiliki bagian atas bawah, kanan kiri, serta depan belakang. Di

daerah punggung terdapat suatu celah melengkung yang akan membentuk struktur

seperti tabung silinder yang disebut neural tube (tabung saraf). Dalam

perkembangannya, pada tabung ini akan terbentuk sumsum tulang belakang dan

otak. Bagian atas dari tabung tersebut akan meluas dan mendatar untuk mebentuk

otak depan. Selain itu di bagian pusat janin akan terbentuk suatu tonjolan yang

merupakan bakal jantung. Tonjolan tersebut akan dialiri oleh pembulu darah

rudimenter (pembuluh darah yang belum sempurna).

Minggu Ke-6

Calon ibu

Pada saat ini banyak wanita yang menghubungkan kehamilan dengan

timbulnya keluhan, khususnya nausea (pusing dan mual). Biasanya para ibu saat

ini merasa lebih mudah tersinggung dan lelah daripada sebelumnya. Hal ini

disebabkan adanya peningkatan hormon progesteron. Biasanya isitrahat yang

cukup akan membantu proses relaksasi dalam neghadapi hal-hal tersebut.

Janin bayi

Tabung saraf di sepanjang tulang belakang telah menutup. Di salah satu

ujungnya telah terbentuk bakal otak yang akan mengisi tulang tengkorak.

Sementara itu terdapat 2 buah piringan pigmen kecil yang membentuk struktur

seperti mangkuk di kedua sisi kepalanya. Bagian ini disebut vesikel optikus yang

merupakan bakal mata.

Walaupun jantung bayi pada awalnya hanya berupa tabung kecil, namun

pada tahap ini bakal jantung telah berdenyut dan tidak akan pernah berhenti

hingga akhir hidup. Bakal kaki dan tangan juga mulai terlihat, demikian pula

tulang ekor akan makin terlihat jelas di tahap ini.

Page 8: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

Minggu Ke-7

Calon Ibu

Lima minggu setelah konsepsi, dinding rahim melunak sehingga

mempermudah penanaman blastosit. Pada saat ini serviks (mulu tahim mulai

melunak. Perubahan yang terjadi di organ dalam lain adalah penebalan lendir

serviksyang akan menggumpal membentuk sumbat (plug) dalam saluran mulut

rahim. Nantinya lendir ini akan dikeluarkan sesaat sebelum proses persalinan,

yaitu saat serviks mulai membuka (hal ini disebut show).

Janin Bayi

Di minggu ini terjadi perubahan pada tubuh, wajah, dan kaki bayi. Saluran

pencernaan janin mulai terbentuk dan usus depan telah terlihat. Bentuk tulang

ekor juga jelas terlihat namun akan menghilang di minggu ke-10 atau 11. Paru-

paru juga mulai berkembang sementara itu tali pusat akan berkembang setelah

plasenta dewasa. Selain itu telah terbentuk pula bakal wajah, sedikit pigmentasi

pada iris mata dan lubang pada mulutnya. Seminggu setelah pembentukan bakal

kaki, maka bakal lengan justru telah dapat dibedakan menjadi segmen tangan dan

bahu.

Minggu Ke-8

Calon Ibu

Walauoun rahim mulai membesar, perubahan ini biasanya belum terlihat

dari luar. Yang lebih dahulu mendeteksi perubahan ini secara umum adalah

dokter. Dokter akan meraba pembesaran saat melakukan pemerikasaan panggul.

Biasanya ukuran baju sang ibu mulai membesar karena pinggang terasa mulai

adanya pengetatan akibat membesarnya janin yang tumbuh.

Janin Bayi

Pada ujung-ujung tubuh yang sedang berkembang, mulai terbentuk bakal

jari tangan dan kaki, sedangkan bakal lengan akan sedikit fleksi (membengkok)

pada bagian pergelangan dan siku. Pada bagian sisi lehernya nampak bakal telinga

luar yang mulai tumbuh, begitu pula halnya bakal bibir atas dan ujung hidung

pada wajahnya. Bakal mata janin masih saling berjauhan satu sama lain, namun

bakal kelopak mata mulai terbentuk mengitarinya. Dalam tubuh janin, usus halus

Page 9: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

tampak panjang sekali sehingga rongga perut tidak mampu menampung. Beberapa

akan menonjol ke tali pusat janin yang disebut hernia (penonjolan) fisiologik.

Minggu Ke-9

Calon Ibu

Pada saat in hormon kehamilan hCG sedang berada di posisi puncak

sehingga sang ibu akan mengalami beberapa perubahan. Kulit wajah sang ibu

akan terasa lebih halus dan kencang walau mungkin akan sedikit berjerawat pula.

Rambut sang ibu akan terasa lebih kering dan payudara terlihat sedikit

mengencang, kadang-kadang padat, atau sedikit nyeri bila ditekan. Pada saat ini

pula cairan keluar dari vagina dalam jumlah bervariasi.

Janin Bayi

Punggung bayi saat ini akan sedikit menegak dan tulang ekornya akan

sedikit memendek. Proporsi kepala masih lebih besar dari anggota tubuh lainnya

dan bagian kepala masih menekuk ke arah dada. Kedua mata bayi telah

berkembang dengan baik namun masih ditutupi oleh membran kelopak. Selain itu

bayi sudah dapat melakukan gerakan-gerakan kecil setelah otot-ototnya mulai

berkembang dan perubahan ini dapat dilihat melalui USG. Anggota badan lainnya

juga muali berkembang, seperti perkembangan lengan dan jari tangan lebih cepat

daripada tungkai dan jari kaki. Pada tahap ini, telapak tangan janin telah memiliki

batas jari tangan yang jelas. Kelima jari tangan tampak terpisah satu sama lain.

B. Triwulan Ke-2

C. Triwulan Ke-3

FAKTOR RESIKO KEHAMILAN

Pada saat kehamilan ada faktor resiko yaitu setiap faktor yang

berhubungan dengan meningkatnya kematian dan kesakitan ibu dan bayi. Faktor

resiko dobagi 3 yakni

a. Faktor resiko rendah yaitu keadaan normal

b. Faktor resiko sedang yaitufaktor risiko yang tidak langsung

menimbulkan kematian seperti :

Tinggi badan kurang dari 145cm

Page 10: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

Pendidikan ibu rendah

Tingkat social ekonomi rendah

Anemia

Mempunyai penyakit tekanan darah rendah atau

tekanan darah tinggi

Jarak usia anak kurang dari 2 tahun

Anak lebih dari lima

Hamil pertama pada usia kurang dari 20 tahun

Kaki atas/ dan muka bungkuk

Pada keadaan ini diperlukan pengawasan dokter atau bidan puskesmas.

c. Faktor risiko tinggi merupakan penyebab yang erat kaitannya

dengan kematian ibu dan bayi, yakni:

Pendarahan sebelum melahirkan

Tekanan darah tinggi

Bengkak pada tungkai

Letak janin tidak normal pad usia kandung lebih dri

38 bulan

Ibu mempunyai penyakit jantung, asma atau tb paru

Ketuban pecah sebelum waktunya

Kehamilan kembar

Ada infeksi

Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu buruk

Keadaan seperti ini harus segera dirujuk kerumah sakit.

Page 11: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

Penyakit yang harus diwaspadai ketika hamil

Diabetes Mellitus (DM)

Pada kehamilan trimester II (minggu ke14-26) ibu hamil yang menderita

DM tetap diberi ekstra makanan terutama sayuran, buah dan susu disamping diit

diabetes yang dijalankan sebelum hamil

Anemia

Anemia dapat disebabkan oleh kurangnya zat besi dan asam folat dalam

makanan ibu. Gejalanya adalah kadar Hb (haemoglobin) darah kurang dari 11gr

%, pucat, pusing, lemas dan penglihatan berkunang-kunang. Pada keadaan ini

disamping makanan ibu hamil ditambah seperti tersebut diatas juga perlu

ditambah tablet zat besi satu butir sehari sejak mulai hamil dan pada periode

menyusui.

Anaemia pada ibu hamil didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin yang

kurang dari 12 g/dl dan kurang dari 10g/dl selama kehamilan atau masa nifas.

Konsentrasi hemoglobin lebih rendah pada pertengahan kehamilan, pada awal

kehamilan dan kembali menjelang aterm, kadar hemoglobin pada sebagian besar

wanita sehat yang memiliki cadangan besi adalah 11g/dl atau lebih. Atas alasan

itu, Centers for disease control (1990) mendefinisikan anemia sebagai kadar

hemoglobin kurang dari 11g/dl pada trimester pertama dan ketiga dan kurang dari

10,5g/dl pada trimester kedua.

Kebutuhan akan zat besi meningkat pada keadaan kehamilan karena

pertumbuhan janin, perkembangan plasenta dan ekspansi volume darah

bertambah, selain itu wanita dalam memasuki masa kehamilan sering tidak

mempunyai deposit (simpanan) zat besi malah sebagian telah menderita anemia

walaupun masih ringan. Oleh karena sebab diatas banyak wanita hamil yang

menderita anemia dan mulai mudah pusing, capek, cepat lelah, bosan, kurang

bergairah, dan sebagainya.

Sebagai akibat menurunnya suplai oksigen ke jaringan-jaringan badan dan

otot. Kemudian berlanjut dengan muka pucat, kuku dan lidah juga pucat yang

dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan fisik. Dalam keadaan yang lebih berat

sebagian besar jaringan badan sudah kekurangan oksigen termasuk otot jantung.

Page 12: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

Zat besi dalam bahan makanan dapat berbentuk hem yaitu zat besi yang

berikatan dengan protein dan nonhem yaitu senyawa besi inorganic yang

kompleks. Zat besi hem terdapat di dalam bahan makanan hewani seperti daging,

unggas, dan ikan, sedangkan zat besi nonhem umumnya terdapat dalam tumbuh-

tumbuhan, seperti sereallia, kacang-kacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan.

Jumlah zat besi yang dibutuhkan pada waktu hamil jauh lebih besar

daripada tidak hamil. Pada waktu trimester I kehamilan, kebutuhan zat besi lebih

rendah dari sebelum hamil karena tidak menstruasi dan jumlah zat besi yang

ditransfer kepada janin masih rendah.

Zat besi yang funsional sebagian besar adalah dalam hemoglobin (Hb),

Sebagian kecil dalam bentuk myglobin, dan jumlah yang sangat kecil tetapi vital

adalah hem enzim dan nonhem enzim.

Ibu hamil membutuhkan zat besi sebesar 27-30 mg per hari untuk

membentuk hemoglobin,yaitu komponen pengangkut oksigen dalam sel darah

merah untuk menyebarkan oksigen keseluruh sel tubuh. Jadi, zat besi sangat

penting baik untuk ibu hamil maupun janinnya yang sedang berkembang. Jika

suplemen zat besi membuat Anda sembelit, Anda dapat menggantinya dari

makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging sapi, ikan salmon dan tuna,

sayur-sayuran bewarna hijau, kacang merah dan sereal. Untuk membantu

penyerapan zat besi, perlu asupan makanan dan minuman yang banyak

mengandung vitamin C. Jangan lupa, untuk mengatasi sembelit, minum sedikitnya

8 gelas per hari.

kurang zat besi dapat menyebabkan Anemia gizi yang merupakan salah satu

dari empat masalah kurang gizi utama yang diderita masyarakat Indonesia, di

samping kurang energi protein, gangguan akibat kurang iodium, dan kurang

vitamin A.

Page 13: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

GIZI IBU HAMIL

Keadaan gizi meliputi proses penyediaan dan penggunaan gizi untuk

pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan serta aktifitas. Keadaan kurang

gizi dapat terjadi dari beberapa akibat, yaitu ketidakseimbangan asupan zat-zat

gizi, faktor penyakit pencernaan, absorsi dan penyakit infeksi

Kebutuhan fisiologi sewaktu kehamilam ialah jumlah energy, protein, dan

zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta

pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolism

tubuh ibu. Selama kehamilan kebutuhan makanan akan meningkat. Jumlah

masukan makan sehari yang dianjurkan untuk wanita Indonesia pada masa

kehamilan yang diterangkan pada table kecukupan gizi

Tabel. 1 Kecukupan gizi yang dianjurkan untuk ibu hamil

Kecukupan gizi yang dianjurkan

Zat giziWanita tidak

hamil

Wanita

hamil

Alasan peningkatan kebutuhan zat gizi

dalam kehamilan

Kalori

(energy)

Kerja

Ringan : 1900

Sedang : 2100

Berat : 2400

+285

+285

+285

1. Peningkatan rata-rata metabolic

basal (BMR)

2. Pertambahan kebutuhan

3. Sparing protein (simpanan protein)

Mineral

Protein 44 kg +12 g 1. Bagi pertumbuhan janin, plasenta

cairan amnion, jaringan, uterus

mamma, volume darah bertambah :

hemoglobin dan plasma darah

2. Cadangan maternal untuk vartus

dan laktasi

Kalsium 500g +400 g Pembentukan tulang dan gigi, janin

serta peningkatan metabolisme kalsium

ibu

Fosfor 450mg +200mg Pembentukan tulang, gigi, janin serta

Page 14: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

peningkatan metabolism fosfor ibu

Besi (Fe) 26mg +20mg 1. Peningkatan sirkulasi, darah ibu

bertambah, hemoglobin bertambah

2. Cadangan besi untuk janin

3. Cadangan vartus dan menyusui

Yodium 150µg +25µg 1. Metabolic basal meningkat

2. Produksi tiroksin meningkat

magnesium 300mg +150mg 1. Koenzim untuk metabolisme energy

dan protein

2. Activator enzyme

3. Pertumbuhan jaringan dan

metabolisme sel

4. Funsi otot optimal

Zn (seng) 15mg +5mg 1. Mencegah kelainan konginetal

2. Bagi perkembangan otak normal

3. Mencegah retardasi pertumbuhan

janin

Vit. A 500 RE 200 RE 1. Essensial untuk tumbuh, sel

2. Pertumbuhan tulang dan gigi

3. Mencegah kelainan bawaan

Vit D 200-400 IU +200 IU 1. Perbaikan absorbsi kalsium dan

fosfor

2. Proses mineralisasi tulang dan gigi

Vit C 30 mg +10mg 1. Pembentukan dan integrasi jaringan

2. Zat semen dalam jaringan ikat dan

vaskuler

3. Peningkatan penyerapan besi

Asam folat 150µg +150 µg 1. Peningkatan kebutuhan metabolic

2. Mencegah anemia megaloblastik

3. Produksi heme untuk hemoglobin

4. Produksi materi sel inti (RNA-DNA)

Niasin 9,3mg +1,3mg Koenzim untuk metabolisme energy

Page 15: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

dan protein

Riboflavin 1,0mg +0,2 mg Ko-enzim untuk metabolism energy

dan protein

Thiamin 0,9 mg +0,2 mg Ko-enzim untuk metabolism energi

dan protein

Pyiridoksin 2,0 mg +0,6 mg 1. Ko-enzim untuk metabolism

protein

2. Pertumbuhan janin

Vit B12 1,0 mg +0,3 mg 1. Ko-enzim untuk metabolism asam

nuklet dan protein

2. Pembentukan sel darah merah

Status gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat

mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Hal-hal yang perlu

dilakukan oleh ibu hamil selama kehamilannya antara lain

a. Makan makanan sehat lebih banyak dan lebih bergizi

b. Mendapat suntikan TT sebanyak 2 kali

c. Memeriksakan kehamilan secara teratur

d. Menjaga kebersihan badan

e. Menjaga kebersihan gigi dan mulut

f. Hindari rokok

g. Melakukan kegiatan sehari-hari, tetapi hindari pekerjaan berat dan

cukup istirahat

h. Memeriksakan kehamilannya secara teraur, sedikitnya 4kali selama

kehamilan

i. Mendekatkan diri kehadiratan tuhan.

Selain itu ibu hamil juga dianjurkan untuk olah raga ringan mulai usia

kehamilan 6bulan, misalnya: jalan pagi sekitar 10menit, senam ringan 15 menit,

selain itu juga ibu hamil juga harus memperhatikan makanan yang cukup untuk

kebutuhan ibu dan bayinya.

Guna pemberian makanan sehat antara lain

1. Menjaga kesehatan ibu

Page 16: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

2. Memenuhi kebutuhan gizi janin

3. Mempersiapkan cadangan untuk bayi beberapa waktu setelah

lahir

4. Persiapan untuk produksi ASI yang dibutuhkan bayi setelah

lahir.

Secara umum makanan ibu hamil yang baik antara lain setiap ibu hamil

perlu pertambahan 1-2 piring, terutama mulai hamil 6 bulan yang disebabkan ibu

hamil untuk dirinya sendiri dan janin yang dikandungnya. Kemudian, ibu hamil

juga harus banyak makan sayur dan buah-buahan berwarna serta lauk-pauk. Perlu

adanya Pengaturan makanan pada ibu hamil karena pada saat hamil kebutuhan

gizi ibu meningkat dengan pesat, selain untuk keperluan janin pengaturan

makanan pada ibu hamil juga dikarenakan metabolism yang meningkat karena

adanya perubahan keseimbangan hormonal. Selain itu juga biasanya selama

kehamilan sering nafsu makanan ibu tidak begitu baik karena timbulnya rasa mual

dan pusing. Keadaan ini disebut dengan emesis dan bila berlanjut akan

menyebabkan hiperemesis. Ibu juga harus memberikan cadangan beberapa jenis

zat gizi dalam jumlah yang cukup dalam tubuh bayinya pada waktu bayi lahir.

Gizi buruk karena kesalahan dalam pengaturan makanan akan membawa dampak

yang tidak menguntungkan bagi ibu dan bayi. Gizi buruk pada ibu hamil selain

berpengaruh terhadap ibu juga berpengaruh terhadap keadaan janin dan

mempengaruhi persalinan. adapun Pengaruh gizi buruk terhadap ibu hamil antara

lain menyebabkan anemia, pendarahan, berat badan ibu hamil tidak bertambah

secara normal, dan terjadi infeksi dan sepsis puerperalis. Pengaruh gizi buruk

terhadap janin antara lain keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat

bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), berat

badan lahir rendah (BBLR), nilai apgar <10 (skor kesehatan bayi baru lahir). Dan

pengaruh gizi buruk terhadap persalinan antara lain persalinan sulit, persalinan

sebelum waktunya, pendarahan setelah persalinan, persalinan dengan operasi

cenderung meningkat.

Page 17: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

Dalam trimester pertama kehamilan biasanya nafsu makan sangat kurang,

mual dan ingin muntah. Kebutuhan zat gizi pada trimester pertama tetap seperti

biasa. Perlu adanya pengaturan makanan sehingga mudah dicerna dan porsi

makanan tidak terlalu besar.

Pada trimester II (minggu 13-26) dimana pertumbuhan janin cepat, ibu

memerlukan tambahan kalori ± 285 dan protein lebih tinggi dari biasa menjadi 1.5

g/kg BB

Pada kehamilan trimester III (minggu 27-lahir) kalori sama dengan

trimester II tapi protein naik menjadi 2 g/ kg BB.

Pertambahan BB ibu semasa Hamil

Pertambahan berat badan ibu selama hamil berat badan bertambah antara

10 sampai 12,5 kg, pertambahan trimester pertama kurang dari 1 kg, trimester

kedua kurang dari 3kg dan trimester ketiga kira-kira 6kg. jadi berat badan akan

bertambah secara teratur antara 200-250gr/mg.

Komponen

Pertambahan BB

Kenaikan berat badan pada usia kehamilan

10 mg (gr) 20 mg (gr) 30 mg (gr) 40 mg (gr)

Janin, uri dan

cairan amnion

55 720 2530 4750

Uterus &

payudara

170 765 1170 1300

Darah 100 600 1300 1250

Cairan ekstra sel - - - 1200

Cadang lemak

Total

325

650

1915

4000

3500

8500

4000

12500

Page 18: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

Anjuran makanan sehari-hari untuk ibu hamil

Pada kehamilan trimester I biasanya nafsu makan kurang dan sering timbul

rasa mual dan ingin muntah, namun makanan ibu hamil harus tetap diberikan

makanan dengan porsi kecil teteapi sering dan yang segar-segar seperti susu, telur,

buah, atau makanan ringan lainnya misalnya biscuit, crackers dan sebaginya

sesuai dengan selera ibu.

Pada kehamilan trimester II nafsu makan biasanya sudah meningkat.

Kebutuhan akan zat gizi tenaga seperti nasi, roti, singkong, gula, minyak, santan

dan lain-lain lebih banyak disbandingkan kebutuhan saat tidak hamil. Dengan

demikian kebutuhan zat pembangun dan pengatur juga ikut meningkat seperti

lauk-pauk, sayur-mayur dan buah-buahan. Penambahan makanan sehari-hari ibu

hamil sebagai berikut

Makanan/bahan

makanan

Ukuran rumah

tangga

Banyaknya porsi

Wanita dewasa

kerja ringan

Wanita hamil

Nasi

Daging

Tempe

Sayur berwarna

Buah

Susu

Minyak

Gula

Cairan

Piring

Potong

Potong

Mangkok

Potong

Gelas

Sendok

Sendok

Gelas

3 ½

1 ½

3

1 ½

2

-

4

5

4

4

1 ½

4

2

2

1

4

5

6

Page 19: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

Kebutuhan gizi ibu hamil

Kalori.

Zat ini dibutuhkan untuk pembentukan sel-sel baru, pengaliran makanan dari

pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta, serta pembentukan

enzim dan hormon yang mengatur petumbuhan janin. Kalori ini diperlukan juga

bagi tubuh si ibu itu sendiri untuk dapat berfungsi secara baik. Berapa jumlah

yang dibutuhkan? Umumnya selama masa kehamilan 6 bulan pertama tidak

terdapat peningkatan kebutuhan yang bermakna dari kondisi pada saat si ibu tidak

hamil. Peningkatan kebutuhan sekitar 200 Kalori perhari diperlukan saat usia

kehamilan antara 6-9 bulan. 200 Kalori tersebut dalam keseharian dapat

diwakilkan dengan 1 toast sandwich keju.

Protein

Protein yang banyak terdapat pada daging, keju, ikan, telur, kacang-kacangan,

tahu dan tempe, berguna untuk membangun sel-sel baru janin (sel darah, kulit,

rambut, kuku, dan jaringan otot). Protein buat sang Ibu juga memiliki fungsi sama

yaitu sebagai zat pembangun. Kebutuhan selama kehamilan tidak jauh berbeda

dengan saat sebelum hamil. Bagi wanita asia umumnya, usia 19-49 tahun perhari

diperlukan protein sebanyak 50 Gram. Pembagian lebih rinci 50 Gram tersebut

menurut sumber proteinnya adalah 9 Gram protein ikan, 6 Gram protein hewan

dan antara 35-40 Gram dari sumber nabati/tumbuhan.

Vitamin

Banyak jenis vitamin diperlukan selama kehamilan dalam jumlah tertentu

diantaranya : Vitamin A untuk pertumbuhan janin yang dibutuhkan dalam jumlah

tertentu saja dan tidak berlebihan karena dapat berbahaya bagi kesehatan janin.

Sangat dianjurkan untuk menkonsumsi vitamin A yang bersumber dari sayur dan

buah-buahn seperti mangga, tomat, wortel dan aprikot. Sumber-sumber vitamin A

lainnya masih sangat banyak dan dapat ibu Ria telusuri dengan mudah; vitamin

B1 dan B2 serta niasin untuk proses metabolisme tubuh; Vitamin B6 dan B12

untuk mengatur penggunaan protein; Vitamin C untuk membantu penyerapan zat

besi selama hamil atau mencegah anemia; Vitamin D pada susu dan olahannya

serta kacang-kacangan, menopang pembentukan tulang, gigi, serta persendian

Page 20: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

janin dan Vitamin E untuk pembetukan sel-sel darah merah serta melindungi

lemak dari kerusakan.

Mineral

Asam folat dan seng dalam sayuran dan buah-buahan seperti jeruk, pisang,

brokoli, serta wortel untuk pembentukan susunan saraf pusat dan otak janin.

Kedudukan mineral disini dangat penting berkaitan karena mineral juga

membantu proses tumbuh kembangoragan bayi. Contoh perna penting yang perlu

diingat adalah yang dimainkann oleh Asam Folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil

sebanyak 400 μg perhari dengan tujuan mencegah terdapatnya kerusakan

pembentukan susunan syaraf pada bayi.

Selama hamil juga dianjurkan makan banyak serat dan minum air putih.

Penting juga untuk diingat bahwasanya selama kehamilan kenaikan berat badan

ibu dapat menjadi penentuan kecukupan gizi. Walaupun tidak langsung berkaitan

dengan beratbadan janin yang dilahirkan akan tetapi biasanya seorang ibu hamil

yang sehat dapat mengalami kenaikan berat badan selma kehamilan sebesar 8-15

Kg yang bervariasi menurut pola individual tergantung pada berat badan

sebelumya, ras, usia dan pola makan.Kalau dilihat sepintas sangat rumit...tapi

sebenarnya tidak terlalu rumit.

Yang perlu untuk dijadikan perinsip bagi ibu hamil adalah dia memiliki pola

makan yang terukur. Maksudnya terukur adalah tahu kebutuhannya dan kemudian

memenuhinya. Saat ini berbagai artikel juga banyak ditemui untuk dapat

mengetahui berbagai sumber makanan yang mengandung bahan yang diperlukan.

Ada sebuah pedoman sederhana untuk dapat menjadi patokan yang lebih singkat

bagi ibu hamil dalam memantau kondisi makannya.

Pedoman tersebut adalah : Konsumsi makanan yang banyak mengandung

Asam Folat. Ingat kebutuhan selama 12 pekan I kehamilan untuk Asam Folat

sebanyak 400μg perhari. Lakukan pola makan yang seimbang bagi kehamilan,

yaitu : Makan makanan sumber karbohidrat secukupnya.

Peningkatan kebutuhan baru terjadi pada masa 3 bulan terakhir kehamilan

Makan banyak buah dan sayuran Jika memang hendak menggunakan

suplementasi makanan atau vitamin maka gunakan suplemen makanan dan

vitamin yang memang dikhususkan untuk kondisi kehamilan Susu dan produknya

Page 21: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

(keju, yoghurt dll) yang telah diproses pasteurisasi sangat baik untuk kehamilan

Makan cukup makanan yang mengandung protein Jangan terlalu banyak makan

makanan manis dan berlemak Minum setidaknya 1-1.5 L cairan perhari (utamanya

air bening, jus buah atau dapat pula dari susu atau makanan cair) Jangan makan

hati karena banyak mengandung Retinol (Vitamin A Hewani), dan makan-

makanan yang tidak dimasak/diolah sempurna (Setengah matang) Tidak boleh

merokok dan minum Alkohol.

Akibat gizi buruk pada ibu hamil

Reproduksi manusia merupakan suatu proses yang sangat efisien dalam

skala taraf kesehatan dan gizi yang luas. Akan tetapi, dibawh suatu ambang

tertentu, dimana cadangan ibu sudah “digerogoti”, akibat negatif pada janin dan

pertumbuhan bayi serta kemungkinan hidupnya, akan mulai Nampak juga

pengaruh buruk pada ibu, seperti menurunnya taraf kesehatan dan gizinya serta

berpengaruh terhadap daya tahan tubuhnya.

Akibat gizi buruk ibu hamil terhadap janin dan bayi

Beberapa factor dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

janin,seperti infeksi selama dalam kandungan, kurang gizi ibu, penyakit ibu

selama kehamilan, kebiasaan merokok, penggunaan obat-obatan serta kelainan

pada saluran kencing. Akibat dari gizi buruk pada ibu menyebabkan prematuritas

yaitu kelahiran dengan usia kandungan kurang dari 37 minggu. Dan juga

menyebabkan berat badan bayi lahir rendah. Berat badan bayi juga dipengaruhi

oleh tinggi badan ibu. Dengan kata lain. Ibu-ibu yang pertumbuhan dan

perkembangannya sewaktu kanak-kanak terhambat oleh gizi kurang, efisiensi

fisiologinya lebih rendah daripada ibu-ibu dengan cukup gizi waktu kecil.

Akibat gizi buruk terhadap ibu hamil sendiri

Pada umumnya ibu-ibu yang hidup dalam lingkungan yang kurang higienis,

yang taraf konsumsinya tidak mencukupi kebutuhan, yang harus bekerja keras

tiap hari dan yang sering melahirkan, tampak kurang sehat. Komplikasi waktu

melahirkan lebih sering dijumpai diantara wanita ang menderita gizi kurang.

Sekalipun kematian ibu waktu persalinan atau selama kala nifas tidak langsung

berkaitan dengan gizi kurang, namun keadaan ini mungkin berpengaruh pada

kematian ibu itu

Page 22: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

KESIMPULAN

Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau

fetus di dalam tubuhnya. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara

waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan)

Pada saat hamil ibu memerlukan asupan nutrisi yang cukup untuk tubuhnya,

janin, dan juga untuk persiapan setelah melahirkan. Ajuran makan pada ibu hamil

yaitu Pada kehamilan trimester I biasanya nafsu makan kurang dan sering timbul

rasa mual dan ingin muntah, namun makanan ibu hamil harus tetap diberikan

makanan dengan porsi kecil teteapi sering dan yang segar-segar seperti susu, telur,

buah, atau makanan ringan lainnya misalnya biscuit, crackers dan sebaginya

sesuai dengan selera ibu. Pada kehamilan trimester II nafsu makan biasanya sudah

meningkat. Kebutuhan akan zat gizi tenaga seperti nasi, roti, singkong, gula,

minyak, santan dan lain-lain lebih banyak disbandingkan kebutuhan saat tidak

hamil. Dengan demikian kebutuhan zat pembangun dan pengatur juga ikut

meningkat seperti lauk-pauk, sayur-mayur dan buah-buahan.

Gizi buruk dapat terjadi pada ibu hamil yang pada umumnya ibu-ibu yang

hidup dalam lingkungan yang kurang higienis, yang taraf konsumsinya tidak

mencukupi kebutuhan, yang harus bekerja keras tiap hari dan yang sering

melahirkan, tampak kurang sehat. Komplikasi waktu melahirkan lebih sering

dijumpai diantara wanita ang menderita gizi kurang. Sekalipun kematian ibu

waktu persalinan atau selama kala nifas tidak langsung berkaitan dengan gizi

kurang, namun keadaan ini mungkin berpengaruh pada kematian ibu itu. Oleh

sebab itu pengaturan makanan pada ibu harus diperhatikan.

Page 23: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

DAFTAR PUSTAKA

Nadesul, Hendarwan. 1997. Makanan Sehat untuk Ibu Hamil. Jakarta:

Puspa Suara.

Nadesul, Hendarwan. 1993. Ibu Hamil Sehat. Jakarta: Grasindo.

Thorn, Gill. 2004. Kehamilan Sehat. Jakarta: Erlangga.

Kardjati, Sri dan Anna Alisjahbana.1985. Aspek Kesehatan dan Gizi Anak

Balita. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Departemen Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan. Mengenal Kehamilan dan

Gizi Ibu Hamil Bagi Kader di Posyandu. Palembang: Bakti Husada.

www. e-kehamilan.blogspot.com

www. id.wikipedia.org

www. Perpus on-line. Co.cc

www. Suara media.com

www. Infoibu.com

Page 24: Pemberian Makana Tambahan Pada Ibu Hamil1

TUGAS GIZI

RESUME PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA IBU HAMIL

DISUSUN OLEH

EKA OKTARINA

04071002044

DOSEN PENGASUH

FATMALINA FEBRY, SKM, M.Si

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2010