Top Banner
i PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK LOGIKA MATEMATIKA DI M.A. N.U. 04 AL MA’ARIF BOJA TAHUN PELAJARAN 2010-2011 DALAM MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR MATEMATIKA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Matematika Oleh: ZIYADATUS SA’ADAH (073511073) FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
104

PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

Mar 24, 2019

Download

Documents

nguyencong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

i

PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK

LOGIKA MATEMATIKA DI M.A. N.U. 04 AL MA’ARIF BOJA

TAHUN PELAJARAN 2010-2011

DALAM MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR MATEMATIKA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana

dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Oleh:

ZIYADATUS SA’ADAH

(073511073)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ziyadatus Sa’adah

NIM : 073511073

Jurusan/Program Studi : Tadris Matematika

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 6 Juni 2011

Saya yang menyatakan,

Ziyadatus Sa’adah

NIM. 073511073

Page 3: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

iii

Page 4: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

iv

Page 5: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

v

Page 6: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

vi

ABSTRAK

Judul : Pembelajaran Remedial Matematika Materi Pokok Logika Matematika

di M.A. N.U. Al Ma’arif Boja Tahun Pelajaran 2010/2011 Dalam

Mencapai Ketuntasan Belajar Matematika Nama : Ziyadatus Sa’adah

NIM : 073511073

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran remedial

matematika pada materi pokok Logika Matematika di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif

Boja dan untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar matematika setelah

dilaksanakan pembelajaran remedial.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati. Teknik pengumpulan data menggunakan

observasi, interview, dan dokumentasi. Data penelitian kemudian dianalisis

dengan menggunakan model analisis interaktif yaitu dimulai pengambilan data,

reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan serta verifikasi data. Dalam

menganalisis data, tidak murni menggunakan analisis kualitatif tetapi melibatkan

perhitungan-perhitungan yang sederhana. Karena data dalam penelitian ini

terdapat data yang berupa angka yaitu data nilai sebelum dan sesudah

pembelajaran remedial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran remedial matematika

khususnya pada materi pokok Logika Matematika mampu meningkatkan hasil

belajar dan mampu mencapai ketuntasan belajar matematika. Tetapi dalam proses

pembelajaran remedial masih terdapat kendala-kendala yang menjadikan

pembelajaran remedial kurang optimal. Alangkah indah jika antara guru, peserta

didik dan orang tua terdapat hubungan yang baik sehingga menemukan solusi

yang terbaik demi kemajuan sang anak.

Peserta didik yang kesulitan dalam belajar matematika khususnya pada

materi pokok Logika Matematika, cenderung mengulangi kesalahan yang sama

dalam menyelesaikan soal. Rata-rata dari mereka kurang memahami konsep dari

materi pokok Logika Matematika, dan jarangnya mereka latihan mengerjakan

soal. Sehingga pelajaran sulit untuk membekas dan cepat lupa. Oleh karena itu

guru menggunakan metode drill dan pembelajaran berpusat pada peserta didik

sehingga pembelajaran yang bermakna dapat terwujud. Namun, dalam proses

pembelajaran remedial, peserta didik masih kurang aktif dan cenderung

mengandalkan penjelasan dari guru.

Dengan penelitian ini, diharapkan akan menjadi bahan masukan bagi dunia

pendidikan bahwa pembelajaran remedial penting dilaksanakan sesuai dengan

prosedur yang telah ditetapkan dan merupakan evaluasi dan tindak lanjut dari

pembelajaran yang telah dilakukan. Pembelajaran remedial seharusnya

dilaksanakan dengan metode dan teknik yang tepat agar ketuntasan belajar dapat

terwujud.

Page 7: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadlirat Ilahi Robbi yang telah melimpahkan rahmat, taufiq

serta hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

merupakan syarat yang wajib di penuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan dari

Fakultas Tarbiyah IAN Walisongo Semarang.

Shalawat dan salam tidak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad S.A.W, yang telah membawa risalah islam yang penuh dengan

pengetahuan sehingga dapat menjadi bekal hidup kita baik di dunia maupun di

akhirat.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada semua

pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, dan bantuan dalam bentuk

apapun yang sangat berarti bagi penulis. Ucapan terima kasih terutama penulis

sampaikan kepada :

1. Prof. Dr. H. Ibnu Hajar selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang

2. Saminanto, S.Pd., M. Sc. dan Dr. H. Abdul Wahib, M.Ag. selaku pembimbing

yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk mengarahkan dan

membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

3. Segenap bapak dan ibu dosen beserta karyawan di lingkungan Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai

pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini

4. Kepala sekolah dan staf pengajar di MA NU 04 Al Ma’arif Boja khususnya

ibu Eni Sugiarti selaku guru mata pelajaran Matematika yang telah membantu

kelancaran dalam penelitian.

5. Ayahanda Sumari dan ibunda Siti Marfu’ah beserta keluarga tercinta yang

telah memberikan dukungan baik moril maupun materiil yang tulus dan ikhlas

berdo’a demi selesainya skripsi ini.

6. Abah K.H. M. Subkhi Abadi dan ibu Nyai Mulyati beserta keluarga besar

pondok pesantren Miftahus Sa’adah yang telah memberikan bimbingan, do’a,

dan semangat bagi penulis

Page 8: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

viii

7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2007 khususnya HIMATIKA “07” dan

teman-teman kampus yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

telah membantu dengan do’a, materi dan motivasi

Kepada mereka semua, penulis tidak dapat memberikan apa-apa. Hanya untaian

terima kasih yang tulus dan iringan do’a, semoga Allah membahas semua amal

kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya.

Pada akhirnya penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan skripsi ini

belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca yang

budiman.

Semarang, 6 Juni 2011

Penulis

Page 9: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN........................................................................................... ii

PENGESAHAN................................................................................................................. iii

NOTA PEMBIMBING...................................................................................................... iv

ABSTRAK......................................................................................................................... vi

TRANSLITERASI............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR....................................................................................................... viii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................. 1

A. Latar Belakang.................................................................................... 1

B. Penegasan Istilah................................................................................ 4

C. Rumusan Masalah............................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian................................................................................ 6

E. Manfaat Penelitian.............................................................................. 6

BAB II : LANDASAN TEORI............................................................................. 8

A. Kajian Pustaka.................................................................................... 8

B. Kerangka Teoritik............................................................................... 9

BAB III : METODE PENELITIAN...................................................................... 33

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian.......................................................... 33

B. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................ 33

C. Sumber Penelitian.............................................................................. 34

D. Fokus Penelitian................................................................................. 35

E. Teknik Pengumpulan data.................................................................. 35

F. Teknik analisis data............................................................................ 37

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN................................... 41

A. Gambaran Umum M.A N.U. Al Ma’arif Boja................................... 41

Page 10: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

x

B. Pembelajaran Remedial Matematika Materi Pokok Logika

Matematika di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

Tahun Pelajaran 2010/2011. ........................................................... 46

C. Tingkat Ketuntasan Belajar Matematika Materi Pokok

Logika Matematika Pada Kelas X M.A. N.U. 04

Al Ma’arif Boja Setelah Dilakukan Pembelajaran Remedial......... 58

D. Analisis pembelajaran Remedial di M.A. N.U 04

Al Ma’arif Boja Materi Pokok Logika Matematika

Tahun Pelajaran 2010/2011............................................................. 62

BAB V : PENUTUP.............................................................................................. 71

A. Simpulan............................................................................................. 71

B. Saran .................................................................................................. 72

C. Peuntup .............................................................................................. 73

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 11: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam suatu pembelajaran, masing-masing peserta didik memiliki

kemampuan dan kecerdasan yang berbeda-beda dalam pencapaian kompetensi.

Mereka berkompetisi dalam menyelesaikan kompetensi-kompetensi secara alami

sesuai dengan kemampuan masing-masing. Sehingga dalam proses pembelajaran,

terjadi perbedaan kecepatan belajar antara peserta didik yang cepat menerima

pelajaran dan yang kurang cepat dalam menerima pelajaran.

Dengan berlakunya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan

berdasarkan Permendiknas 22, 23, 24 tahun 2006 dan Permendiknas No. 6 tahun

2007, menerapkan sistem pembelajaran berbasis kompetensi, sistem belajar

tuntas, dan sistem pembelajaran yang memperhatikan perbedaan individual

peserta didik. Sistem dimaksud ditandai dengan dirumuskannya secara jelas

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai

peserta didik. Penguasaan SK dan KD setiap peserta didik diukur menggunakan

sistem penilaian acuan kriteria. Jika seorang peserta didik mencapai standar

tertentu maka peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan.

Sistem belajar tuntas adalah merupakan sistem belajar dimana proses

pembelajaran dilakukan dengan sistematis dan terstruktur yang bertujuan untuk

membantu mengatasi perbedaan-perbedaan yang terdapat pada peserta didik.

Dalam prosedur pembelajaran tuntas, guru dapat melanjutkan materi selanjutnya

jika sebagian besar didik menguasai materi pokok tertentu yang telah dipelajari.1

Peserta didik yang telah menguasai pengetahuan di atas75% diperbolehkan untuk

melanjutkan belajarnya pada program/materi selanjutnya.2 Menurut Benyamin S.

Blom keberhasilan atau penguasaan itu dapat dicapai jika pengajaran yang

diberikan secara klasikal bermutu baik dan berbagai tindakan korektif terhadap

1 Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, (Jakarta : Gaung Persada

Press, 2008), Cet.5, hlm. 127

2 Cece Wijaya, Pendidikan Remedial, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 1995), hlm. 5

Page 12: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

2

peserta didik yang mengalami kesulitan dilakukan dengan tepat. Dengan demikian

kalau 95% peserta didik di kelas tidak mencapai taraf penguasaan yang

ditentukan, kesalahan ditimpakan pada tenaga pengajar bukan pada peserta didik. 3

Namun kenyataanya terdapat beberapa peserta didik yang lamban atau

mengalami kesulitan dalam pencapaian indikator dari suatu Kompetensi Dasar

yang telah ditetapkan. Kesulitan ini dapat timbul baik dari faktor internal maupun

faktor eksternal. Faktor internal dapat berupa kelemahan mental dan kekurangan

fisik. Sedangkan faktor eksternal diantaranya : situasi belajar yang tidak kondusif,

metode mengajar yang monoton, terlalu banyak tugas yang harus diselesaikan,

dan situasi rumah yang kurang mendukung untuk meningkatkan motivasi belajar.

Dengan adanya kesulitan dalam belajar tersebut, maka terdapat peserta didik yang

tidak mencapai ketuntasan. Menghadapi peserta didik dengan berbagai pribadi

dan beragam kesulitan belajar, menuntut guru untuk memilih metode yang tepat

untuk menyampaikan materi sesuai dengan perbedaan kemampuan otak peserta

didik dan berusaha keras dalam menjelaskan permasalalan dan menyajikan kata-

kata dengan ungkapan yang jelas dan dapat dipahami sesuai dengan tingkatan

para peserta didiknya. Hal ini diterapkan oleh Rasulullah dalam mengajar para

sahabat yang terdapat dalam hadis diantaranya yang diriwayatkan oleh al-Bukhari

di dalam shahihnya dari Ali bin Abi Thalib, beliau berkata:

��ن ان ��ّ�ب ا� ور���� ¸ �ّ���ا ا�ّ �س � �����نّ���!�رروا (ا"(

“Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan yang mereka ketahui;

apakah kalian mau Allah dan RasulNya didustakan?” (H.R Bukhari)4

Menurut Mulyasa, tugas guru dalam pembelajaran tidak terbatas pada

penyampaian informasi kepada peserta didik. Sesuai kemajuan dan tuntutan

zaman, guru harus memiliki kemampuan untuk memahami peserta didik dengan

berbagai keunikannya agar mampu membantu mereka dalam menghadapi

3 Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, (Jakarta : Gaung Persada

Press, 2008), Cet V., hlm 126

4 Bukhari, Kitab Al-Ilm, (Semarang: Maktabah Usaha Keluarga), �� �$رون , %.1, hlm. 37

Page 13: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

3

kesulitan belajar.5 Di Indonesia, masih banyak sekolah yang melaksanakan proses

belajar mengajar secara klasikal yaitu dengan menyamaratakan semua individu

peserta didik di dalam kelas yang disebut asas persamaan. Pada pengajaran model

ini, guru tidak mungkin dapat memperhatikan kepentingan masing-masing peserta

didik, baik kecepatan belajarnya, kesenangan, maupun kebiasaan belajarnya.

Akibatnya sering ditemukan peeserta didik yang sering mengalami kesulitan

belajar, sehingga mereka tidak dapat mencapai skor minimal yang ditetapkan.

Adapun salah satu upaya untuk mencapai ketuntasan belajar adalah dengan

pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan

yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya

sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan. Dalam keseluruhan proses

pembelajaran, kasus pembelajaran remedial memegang peran penting dalam

rangka pencapaian hasil belajar yang optimal. Pembelajaran remedial merupakan

pelengkap dari proses pembelajaran utama, dan merupakan tindak lanjut

pembelajaran yang ditujukan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.

Sifat pokok kegiatan pembelajaran remedial ada tiga yaitu: (1) Menyederhanakan

konsep yang komplek, (2) Menjelaskan konsep yang kabur, dan (3) Memperbaiki

konsep yang salah tafsir. Pembelajaran remedial harus dilakukan dengan metode

dan teknik yang tepat sesuai dengan masalah dan kesulitan yang dihadapi oleh

peserta didik dan harus memperhatikan prinsip-prinsip pokok dalam pembelajaran

remedial supaya sistem belajar tuntas dapat terwujud.

Madrasah Aliyah N.U. 04 Al Ma’arif Boja adalah sekolah atau madrasah

yang mana mata pelajarannya memuat mata pelajaran agama seperti Fiqih, Qur’an

Khadist, Aqidah Akhlaq, dan lain-lain, dan juga mata pelajaran umum seperti

bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Matematika, Kewarganegaraan, dan masih

banyak yang lain. Waktu belajar mengajar di M.A. ini adalah 07.00-13.30.

Dengan waktu yang relatif lebih singkat tersebut dengan banyaknya mata

pelajaran yang ditempuh yaitu 21 mata pelajaran, maka peserta didik harus dapat

mengatur waktu belajar dengan baik, supaya mereka mampu mencapai ketuntasan

belajar. Selain itu para guru juga harus menggunakan metode dan teknik

5 Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008), hlm.21

Page 14: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

4

pembelajaran yang tepat sesuai dengan kondisi dan karakterisitik peserta didik

agar belajar tuntas dapat terwujud.

Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang nilainya rendah di M.A.

N.U. 04 Al Ma’arif Boja. Banyak peserta didik mengidentikkan Matematika

dengan hafalan rumus-rumus dan berhubungan dengan angka-angka. Bagi mereka

yang tidak suka dengan mata pelajaran Matematika, mereka menganggap

Matematika tidak menyenangkan. Adapun yang dipilih materi pokok Logika

Matematika karena materi ini adalah materi yang baru bagi peserta didik kelas X

karena pada jenjang pendidikan sebelumnya belum ada materi prasyarat yang

mendukung materi tersebut. Materi ini adalah satu-satunya materi pada mata

pelajaran Matematika yang banyak menggunakan kalimat berupa pernyataan-

pernyataan yang memuat nilai kebenaran atau kesalahan. Materi ini juga termasuk

materi yang di dalamnya terdapat beberapa rumus yang harus dihafalkan.

Sehingga terdapat beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.

Selain itu materi Logika Matematika adalah materi yang diajarkan pada awal

semester genap dan apabila terjadi ketidaktuntasan belajar maka akan

mempengaruhi pembelajaran Matematika selanjutnya. Oleh karena itu, penulis

tertarik ingin meneliti pembelajaran remedial Matematika khususnya materi

Logika Matematika yang dilakukan di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja tahun

pelajaran 2010/2011.

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul di atas dan

demi menghindarkan dari bermaca-macam penafsiran, maka diberikan pengertian

beberapa kata yang tercantum dalam judul sehingga diketahui arti dan maknanya.

1. Pembelajaran Remedial

Adalah suatu bentuk pembelajaran yang bersifat menyembuhkan atau

membetulkan pembelajaran yang membuat jadi lebih baik6.

6 Wjs. Poerwadarmito, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 2006),

Cet.III, hlm. 945

Page 15: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

5

2. Matematika

Matematika berasal dari kata mathema yang berarti pengetahuan atau

ilmu. Matematika adalah telaah tentang pola hubungan, suatu jalan atau pola

pikir, suatu seni, suatu bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan

dengan cermat, jelas dan akurat, serta suatu alat.7

3. Logika Matematika

Adalah salah satu materi pokok dalam mata pelajaran Matematika yang

diajarkan di kelas X semester genap.

4. Ketuntasan belajar

Belajar tuntas adalah suatu sistem belajar yang sebagian peserta didiknya

diharapkan mampu menguasai tujuan pembelajaran secara tuntas.8 Jadi yang

dimaksud dengan ketuntasan belajar adalah peserta didik mampu mencapai

tingkat belajar tuntas sesuai dengan standar pencapaian kompetensi yang telah

ditetapkan

Dari paparan definisi istilah di atas dapat ditegaskan bahwa maksud judul

skripsi ini adalah pembelajaran remedial merupakan suatu bentuk pembelajaran

khusus, yang ditujukan untuk memperbaiki sebagian atau seluruh kesulitan belajar

yang dihadapi oleh peserta didik, agar sebagian besar peserta didik dapat

menguasai tujuan pembelajaran secara tuntas, pada mata pelajaran Matematika

khususnya dalam materi pokok Logika Matematika yang diajarkan di kelas X

pada awal semester genap.

7Mutadi , Pendekatan Efektif Dalam Pembelajaran Matematika, (Jakarta: PUSDIKLAT

Tenaga Teknis Keagamaan DEPAG, 2007), hlm. 14-15

8Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan

Sukses Sertifikasi Guru, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 327

Page 16: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

6

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pembelajaran remedial Matematika pada materi pokok Logika

Matematika di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja tahun pelajaran 2010/2011?

2. Apakah dengan pembelajaran remedial Matematika, peserta didik kelas X

M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja tahun pelajaran 2010/2011 mampu mencapai

ketuntasan belajar Matematika materi pokok Logika Matematika?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pembelajaran remedial Matematika pada materi pokok

Logika Matematika di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja tahun pelajaran

2010/2011.

2. Untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar Matematika materi pokok Logika

Matematika peserta didik kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif tahun pelajaran

2010/2011 setelah dilakukan pembelajaran remedial Matematika.

E. MANFAAT PENELITIAN

Hasil pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain:

1. Bagi Peserta Didik

Membantu peserta didik lebih memahami dan menguasai materi

khususnya materi Logika Matematika sehingga mampu mencapai ketuntasan

belajar Matematika.

2. Bagi Guru

Sebagai motivasi untuk meningkatkan kemampuan guru dalam

melakukan pembelajaran remedial serta lebih memperhatikan kesulitan-

kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik sehingga pembelajaran tuntas bisa

terwujud.

Page 17: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

7

3. Bagi Lembaga Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang

bermanfaat bagi lembaga pendidikan yang dapat dijadikan bahan kajian

bersama guna meningkatkan kualitas pendidikan.

4. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengalaman secara langsung bagaimana penanganan

yang efektif dalam pembelajaran remedial dengan perbedaan kemampuan yang

dimiliki peserta didik.

Page 18: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Penelitian mengenai pembelajaran remedial yang sudah ada sebelumnya

antara lain :

1. Penelitian Akrom Aji Chasani, 2008, Mahasiswa IKIP PGRI Semarang dengan

judul “Pengajaran Remedial Sebagai Salah Satu Alternatif Pemecahan

Kesulitan Belajar Siswa Kelas X Semester I SMA PGRI I Taman Pemalang”,

ternyata menunjukkan bahwa pengajaran remedial mampu memecahkan

kesulitan dalam belajar.

2. Penelitian oleh Dwi Endaryati, 2007, Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

dengan judul “ Pelaksanaan Program Remedial Terhadap Ketuntasan Belajar

Siswa Kelas IV Mata pelajaran IPA SDN Tegalrejo 04 Salatiga”, ternyata

menunjukkan dengan program remedial mampu mencapai ketuntasan belajar

dalam mata pelajaran IPA.

3. Penelitian oleh Yulita Radita, 2007, mahasiswa Universitas Negeri Semarang

dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Tutor

Sebaya Dalam Pengajaran Remedial Pada Siswa Kelas VIII SMPN 2 Semarang

Tahun Pelajaran 2006/2007”, ternyata menunjukkan bahwa dengan pengajaran

remedial melalui metode tutor sebaya mampu meningkatkan hasil belajar

Matematika.

Berdasarkan beberapa penelitian tersebut, sebagai bahan perbandingan yang

sudah teruji keshahihannya maka penulis mengambil judul “Pembelajaran

Remedial Matematika Materi Pokok Logika Matematika di M.A. N.U. Al Ma’arif

04 Boja Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011 Dalam Mencapai Ketuntasan Belajar

Matematika”. Dalam hal ini, penulis ingin mengetahui proses pembelajaran

remedial Matematika khususnya materi pokok Logika Matematika di M.A. N.U.

Al Ma’arif 04 Boja Kendal. Lebih lanjut lagi penulis ingin mengungkapkan

Page 19: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

9

tingkat ketuntasan belajar Matematika materi pokok Logika Matematika di M.A.

N.U. Al Ma’arif 04 Boja setelah dilakukan pembelajaran remedial.

B. Kerangka Teoritik

1. Ketuntasan Belajar

a. Pengertian ketuntasan belajar

Ketuntasan Belajar terdiri dari dua kata yaitu “Ketuntasan” dan

“Belajar”, yang mana setiap kata memiliki arti tersendiri. Ketuntasan yaitu

suatu sistem yang mempersyaratkan kepada semua peserta didik untuk dapat

menguasai Standar Kompetensi (SK) yang terdiri dari beberapa komponen

Kompetensi Dasar (KD) sebagai tujuan pembelajaran secara tuntas.

Sedangkan belajar merupakan proses seorang manusia menjadi tahu,

memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan menyelesaikan sesuatu.9

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan

lingkungannya.10

James O. Wittaker mendefinisikan belajar sebagai proses

ketika tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan

pengalaman, “learning may be defined as the process by which behaviour

originates or is attered through training and experience”.11

Untuk

menangkap isi dan pesan belajar, maka dalam belajar tersebut individu

menggunakan kemampuan pada ranah-ranah, yaitu : ranah kognitif, ranah

afektif, dan ranah psikomotorik. Dapat disederhanakan bahwa belajar

merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan tersebut

dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi ada juga

kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. Perubahan

9Baharuddin, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), Cet IV,

hlm. 13

10 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta,

2010), Cet. V, hlm. 2

11Bahruddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media,

2009), hlm. 163

Page 20: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

10

tingkah laku sebagai hasil belajar terjadi melalui usaha dengan mendengar,

membaca, mengikuti petunjuk, mengamati, memikirkan, menghayati,

meniru, melatih dan mencoba sendiri atau berarti dengan pengalaman atau

latihan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar adalah hasil yang

diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri

individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Dan dalam mata

pelajaran Matematika khususnya materi pokok Logika Matematika ini

berarti peserta didik mengalami pemahaman dan penguasaan konsep sesuai

tujuan yang ingin dicapai berdasarkan dengan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar yang telah dijabarkan dalam beberapa indikator. Adapun

standar kompetensi dalam materi pokok Logika Matematika yaitu

“menggunakan Logika Matematika dalam pemecahan masalah yang

berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor”.12

Dan

kompetensi dasar sebagai berikut:13

1) Memahami pernyataan dalam Matematika dan ingkaran atau

negasinya.

2) Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan

pernyataan berkuantor.

3) Merumuskan pernyataan yang setara dengan pernyataan majemuk

atau pernyataan berkuantor yang diberikan.

4) Menggunakan prinsip logika Matematika yang berkaitan dengan

pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor dalam penarikan

kesimpulan dan pemecahan masalah.

b. Aspek-aspek ketuntasan belajar

Ketuntasan belajar tersebut berbeda-beda sifat dan bentuknya

tergantung dalam bidang apa peserta didik akan menunjukkan

ketuntasannya. Menurut Benyamin.S Bloom dalam bukunya The Taxonomi

of Educational Objective-Cognitive Domain, dalam proses belajar mengajar

akan diperoleh tiga aspek yaitu: Aspek Pengetahuan (cognitive), Aspek

12 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama R.I, Model Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan, 2007, t.t, hlm. 69

13 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama R.I, Model Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan, 2007, hlm. 69

Page 21: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

11

sikap (affective) dan Aspek ketrampilan (psychomotor). Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses pembahasan dalam diri

manusia. Apabila setelah belajar tidak terjadi perubahan dalam diri manusia

maka tidaklah dapat dikatakan bahwa padanya telah berlangsung proses

belajar, tentu saja perubahan itu berencana dan bertujuan. Pada mata

pelajaran Matematika khususnya pada materi pokok Logika Matematika,

peserta didik akan mendapat dua aspek yaitu aspek kognitif dan aspek

afektif. Berikut ini dua ranah yang didapat dalam pembelajaran Matematika

khususnya pada materi pokok Logika Matematika.

1) Ranah kognitif

Ranah kognitif terdiri dari pengetahuan, pemahaman, penerapan,

analisis, sintesis dan evaluasi.14

Yang akan diuraikan sebagai berikut:

a) Pengetahuan, mencakup kemampuan ingatan tentang hal yang telah

dipelajari dan tersimpan dalam otak. hafalan berkenaan dengan fakta,

peristiwa, pengertian, kaidah, teori, dan konsep. Misalnya peserta

didik mampu mengetahui pengertian dari “kalimat terbuka” dan

“pernyataan”.

b) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna

tentang hal yang dipelajari. Misalnya peserta didik mampu

membedakan disjungsi, konjungsi, implikasi, dan kontraposisi dari

suatu pernyataan majemuk.

c) Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan konsep dan kaidah

atau teori untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya

peserta didik mampu menerapkan kaidah tabel kebenaran dari

pernyataan majemuk dalam menyelesaikan soal tentang kontradiksi

maupun tautologi.

d) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam

bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan

baik

e) Sintesis, mencakup kemampuan membantu suatu pola baru.

14

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. III, hlm. 49

Page 22: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

12

f) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang

beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.

2) Ranah afektif

Ranah afektif terdiri dari penerimaan, partisipasi, penilaian,

organisasi dan pembentukan pola hidup.15

Akan dijelaskan sebagai

berikut:

a) Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan

kesediaan memperhatikan hal tersebut. Misalnya kemampuan untuk

menyerap ilmu yang diberikan oleh guru mata pelajaran Matematika.

b) Partisipasi, yang mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan

berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Misalnya peserta didik tidak

mencontek waktu ulangan berlangsung meskipun tidak ada pengawas.

c) Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup menerima pendapat

orang lain

d) Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk system nilai

sebagai pedoman dan pegangan hidup.

e) Pembentukan pola hidup, yang mencakup kemampuan menghayati

nilai dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi.

Misalnya siswa dapat mempertimbangkan dan menunjukkan tindakan

yang positif.

c. Belajar Tuntas

1) Pengertian belajar tuntas

Belajar tuntas adalah suatu sistem belajar yang sebagian peserta

didiknya diharapkan mampu menguasai tujuan pembelajaran secara

tuntas. Pembelajaran tuntas (mastery learning) dalam proses

pembelajaran KTSP adalah pendekatan dalam pembelajaran yang

mempersyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh standar

kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran tertentu.16 Adapun

15Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, hlm 50-51 16Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan

Sukses Sertifikasi Guru, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 327

Page 23: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

13

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum

operasional yang tersusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing

satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan Tingkat satuan

Pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.17

2) Prinsip belajar tuntas

Harapan dari proses pembelajaran dengan pendekatan belajar

tuntas adalah untuk mempertinggi rata-rata prestasi peserta didik dalam

belajar dengan memberikan kualitas pembelajaran yang lebih sesuai,

bantuan, serta perhatian khusus bagi peserta didik yang lambat agar

menguasai Standar Kompetensi atau Kompetensi Dasar. Dari konsep

tersebut, dapat dikemukakan prinsip-prinsip utama pembelalaran tuntas

adalah:18

a) Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran yang harus dicapai, baik

yang bersifat umum maupun yang khusus.

b) Memberi pelajaran secara klasikal sesuai dengan unit pelajaran yang

sedang dipelajari

c) Memberikan tes kepada peserta didik pada akhir masing-masing unit

pelajaran untuk mengecek kemajuan peserta didik dalam menguasai

materi pelajaran.

d) Kepada peserta didik yang ternyata belum mencapai tingkat

penguasaan yang dituntut diberikan pertolongan khusus seperti

mendapat pengajaran dalam kelompok kecil, disuruh mempelajari

buku pelajaran lain, dan lain sebagainya.

e) Setelah semua peserta didik, paling sedikit hampir semua peserta didik

mencapai tingkat penguasaan pada unit yang pelajaran yang

bersangkutan, barulah guru mulai mengajarkan unit pelajaran

berikutnya.

17 Mimin Haryati, Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta :

Gaung Persada Press, 2007), hlm. 1

18Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, (Jakarta : Gaung Persada

Press, 2008), Cet.V, hlm. 126-127

Page 24: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

14

f) Setelah seluruh rangkaian unit pelajaran selesai, peserta didik

mengerjakan tes yang mencakup seluruh rangkaian unit pelajaran. Tes

akhir ini bersifat sumatif yang bertujuan mengevaluasi taraf

keberhasilan masing-masing peserta didik terhadap semua tujuan

pengajaran khusus.

Belajar tuntas bilamana dilakukan dalam kondisi yang tepat dengan

semua peserta didik mampu belajar dengan baik dan memperoleh hasil yang

maksimal terhadap seluruh materi yang dipelajari. Agar semua peserta didik

memperoleh hasil maksimal pembelajaran harus dilakukan dengan

sistematis. Kesistematisan akan tercermin dari strategi pembelajaran,

terutama dalam mengorganisir tujuan dan bahan belajar, melaksanakan

evaluasi dan memberi bimbingan terhadap peserta didik yang gagal

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Benyamin S. Bloom menyebutkan tiga strategi dalam belajar tuntas,

yaitu mengidentifikasi prakondisi, mengembangkan prosedur operasional

dan hasil belajar. Selanjutnya mengimplementasikan dalam pembelajaran

klasikal dengan menyesuaikan kemampuan individual yang meliputi :19

a) Corrective technique, pembelajaran remedial yang dilakukan dengan

memberikan pengajaran terhadap tujuan yang gagal dicapai oleh peserta

didik dengan prosedur dan metode yang berbeda dari sebelumnya.

b) Memberikan tambahan waktu kepada peserta didik yang membutuhkan

atau belum menguasai bahan secara tuntas.

d. Kriteria Ketuntasan Minimal

Kriteria Ketuntasan Minimal adalah tingkat pencapaian Kompetensi

Dasar oleh peserta didik per mata pelajaran. Kriteria penetapan KKM

meliputi :20

19 Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, hlm 125-126

20Muhaimin, et. al., Pengembangan Model KTSP Pada Sekolah dan Madrasah, (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 366

Page 25: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

15

1) Tingkat esensial (kepentingan) indikator atau Kompetensi Dasar terhadap

Standar Kompetensi yang harus dicapai oleh setiap peserta didik pada

setiap semester atau tahun pelajaran.

2) Tingkat kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap indikator

atau Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik.

3) Kemampuan sumberdaya pendukung dalam penyelenggaraan

pembelajaran masing-masing madrasah.

4) Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik pada madrasah

yang bersangkutan.

Adapun ketuntasan belajar berisi tentang kriteria dan mekanisme

penetapan ketuntasan minimal per mata pelajaran yang ditetapkan oleh

sekolah atau madrasah dengan mempertimbangkan hal-hal berikut :21

1) Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0 – 100%, dengan

batas kriteria ideal minimum 75%.

2) Sekolah atau madrasah harus menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) per mata pelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan rata-

rata peserta didik, kompleksitas, dan sumber daya pendukung.

3) Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah batas kriteria ideal, tetapi

secara bertahap harus dapat mencapai kriteria ketuntasan ideal.

Peserta didik akan mencapai ketuntasan belajar jika nilainya sama

atau di atas standar ketuntasan minimal yang ditetapkan. Ketuntasan belajar

merupakan inti dan tujuan dari pembelajaran. Sehingga suatu pembelajaran

dikatakan optimal jika sistem belajar tuntas dapat dilakukan dan sebagian

besar hasil belajar peserta didik di atas KKM.

2. Kesulitan Belajar

a. Pengertian dan ciri-ciri kesulitan belajar

Kesulitan belajar adalah suatu kondisi di mana peserta didik tidak

dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya hambatan atau gangguan

21Masnur Muslich, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Pemahaman dan

Pengembangan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2009), Cet. V, hlm. 19-20

Page 26: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

16

dalam belajar.22 Kesulitan belajar diartikan sebagai kesukaran peserta didik

dalam menerima, menyerap, dan memahami pelajaran di sekolah.23

Kesulitan belajar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :24

1) Kesulitan belajar ringan biasanya dijumpai pada peserta didik yang

kurang perhatian di saat mengikuti pembelajaran.

2) Kesulitan belajar sedang dijumpai pada peserta didik yang mengalami

gangguan belajar yang berasal dari luar diri peserta didik, misalnya faktor

keluarga, lingkungan tempat tinggal, pergaulan, dan lain sebagainya.

3) Kesulitan belajar berat dijumpai pada peserta didik yang mengalami

ketunaan pada diri mereka, misalnya tuna rungu, tuna netra¸ tuna daksa,

dan lain sebagainya.

Beberapa gejala sebagai indikator adanya kesulitan belajar dapat

dilihat dari petunjuk-petunjuk sebagai berikut :25

1) Menunjukkan prestasi belajar yang rendah, di bawah rata-rata nilai yang

dicapai oleh kelompok peserta didik di kelas.

2) Hasil belajar yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan.

Padahal peserta didik sudah berusaha belajar dengan keras, tetapi

nilainya selalu rendah

3) Peserta didik lambat dalam mengerjakan tugas-tugas belajar.

4) Peserta didik menunujukkan tingkah laku yang kurang wajar, seperti acuh

tak acuh, berpura-pura, berdusta, mudah tersinggung, dan lain

sebagainya.

5) Peserta didik menunjukkan tingkah laku yang tidak seperti biasanya

ditunjukkan kepada orang lain. Misalnya, menjadi pemurung, pemarah,

22 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2008), Cet. II

hlm. 235

23M. Alifus Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya, 2010), Cet. IV,

hlm. 88

24Akhmad Sudrajat, “Pembelajaran Remedial Dalam KTSP”, dalam

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/13/pembelajaran-remedial-dalam-ktsp/, diakses 20

Desember 2010

25 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, hlm. 246-247

Page 27: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

17

selalu bingung, selalu sedih, kurang gembira, atau mengasingkan diri dan

teman-temannya.

6) Peserta didik yang tergolong memiliki IQ tinggi yang secara potensial

mereka seharusnya meraih prestasi belajar yang tinggi tetapi

kenyataannya mereka mendapatkan prestasi belajar yang rendah.

7) Peserta didik selalu menunjukkan prestasi belajar yang tinggi untuk

sebagian besar mata pelajaran tetapi di lain waktu prestasi belajarnya

menurun drastis.

b. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar

Faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar dibedakan

menjadi dua yaitu :26

1) Faktor intern

Yaitu faktor yang muncul dari dalam diri peserta didik. Faktor

intern dapat berupa gangguan atau kekurangmampuan psiko-fisik peserta

didik yang meliputi :

a) Ranah cipta (kognitif), seperti rendahnya kapasitas intelektual dan

kecerdasan.

b) Ranah afektif, seperti labilnya emosi dan sikap.

c) Ranah psikomotorik, seperti terganggunya alat-alat indra pendengar

dan penglihat.

2) Faktor ekstern

Yaitu faktor yang muncul dari luar diri peserta didik. Faktor

ekstern berupa situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak

mendukung aktifitas belajar peserta didik yang meliputi :

a) Lingkungan keluarga, seperti ketidak harmonisan hubungan antar

ayah dan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.

b) Lingkungan perkampungan atau masyarakat, seperti perkampungan

yang kumuh, dan teman sepermainan yang nakal.

26 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT.

Remaja Rosda Karya, 2010), Cet. XV, hlm. 170-171

Page 28: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

18

c) Lingkungan sekolah, seperti kondisi dan letak sekolah yang buruk

misalnya di dekat pasar, dan kondisi guru serta alat-alat belajar yang

berkualitas rendah.

Berdasarkan kedua faktor yang ada di dalam maupun di luar diri

peserta didik, penyebab timbulnya kesulitan belajar diantaranya sebagai

berikut :27

1) Rendahnya kemampuan intelektual atau kecerdasan anak

2) Gangguan-gangguan perasaan atau emosi

3) Kurangnya motivasi dalam belajar

4) Kurangnya kematangan dalam belajar

5) Latar belakang sosial yang tidak menunjang

6) Kebiasaan belajar yang kurang baik

7) Kemampuan mengingat yang lemah

8) Terganggunya alat indera

9) Proses belajar mengajar yang tidak sesuai

10)Tidak adanya dukungan dari lingkungan belajar

Dalam suatu pembelajaran, tidak sepenuhnya berjalan kondusif.

Tetapi terkadang, permasalahan muncul dan menyebabkan kondisi belajar

kurang kondusif. Di dalam buku “Educational Psichology”, Tan Oon Seng

menyatakan:

Classroom problems can be placed into one of two categories: (1)

teacher-owned problems, where the student’s behaviour causes a

problem for the teacher;or (2) student-owned problems, where the

behaviour is causing a problem for the student.28

Permasalahan di dalam kelas itu dapat dikategorikan menjadi dua. Pertama,

yaitu masalah pada guru, dimana tingkah laku peserta didik yang

menyebabkan gangguan bagi guru, dan yang kedua yaitu masalah pada

peserta didik, dimana tingkah laku yang menyebabkan gangguan bagi

27 M. Alifus Sabri, Psikologi Pendidikan, hlm. 90

28Tan Oon Seng, et. al., Educational Psychology, (Wadsworth: Thomson Learning, 2001),

hlm. 164

Page 29: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

19

peserta didik. Sehingga apabila terjadi kesulitan atau gangguan dalam

belajar, maka ditentukan terlebih dahulu siapa yang mempunyai masalah.

Dan setelah diketahui permasalahan yang terjadi ditentukan solusi yang

tepat untuk menyelesaikannya. Jadi tidak sepenuhnya, kesulitan dalam

belajar itu disebabkan oleh peserta didik, tetapi guru juga mempunyai

kemungkinan menimbulkan kesulitan belajar bagi peserta didik.

c. Bimbingan belajar

Perkembangan belajar peserta didik di sekolah tidak selalu berjalan

secara lancar, adakalanya mengalami hambatan ataupun gangguan. Apabila

peserta didik terhambat dalam belajarnya, guru tidak boleh tinggal diam dan

harus berusaha memberikan bantuan. Sebelum memberikan bantuan guru

harus berusaha untuk memahami peserta didik dengan baik. Sesuai dengan

ciri-ciri yang dimilki oleh peserta didik, maka bimbingan yang diberikan

dapat diidentifikasi sebagai berikut.29

1) Pemberian informasi tentang cara-cara belajar yang efektif, baik cara

belajar di sekolah maupun di rumah. Misalnya, cara belajar yang efektif

membuat singkatan, dan cara menggunakan atau mengisi waktu

senggang.

2) Bantuan penempatan (placement), yakni menempatkan peserta didik

dalam kelompok-kelompok kegiatan yang sesuai, seperti kelompok

belajar, kelompok diskusi, dan kelompok kerja. Bantuan penempatan ini

dapat pula berfungsi sebagai perbaikan terhadap masalah dan kesulitan

sosial yang dialami peserta didik.

3) Mengadakan pertemuan dengan orang tua untuk melakukan konsultasi,

mendiskusikan kesulitan-kesulitan peserta didik serta mencari cara-cara

pemecahannya, terutama berkaitan dengan cara memberikan dorongan

agar peserta didik giat belajar, dan cara-cara melayani atau

memperlakukan peserta didik di rumah.

29 Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2008), Cet.

VII, hlm. 125

Page 30: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

20

4) Memberikan pembelajaran remidi (remedial teaching), yakni

mengadakan pembelajaran kembali atau pembelajaran ulang secara

khusus bagi peseerta didik yang lamban untuk mengajarkan ketinggalan

dari teman-temannya.

5) Menyajikan pembelajaran secara konkrit dan aktual terhadap peserta

didik yang lamban yakni dengan menggunakan berbagai variasi media

dan variasi metode pembelajaran, untuk membantu mereka dalam

memahami konsep-konsep pembelajaran

6) Memberikan layanan konseling bagi peserta didik yang menghadapi

kesulitan-kesulitan emosional, serta hambatan-hambatan lain sesuai

dengan latar belakang masing-masing

7) Memberikan perhatian khusus kepada peserta didik yang lamban, dan

berusaha untuk membangkitkan motivasi dan kreatifitas belajarnya

misalnya melalui hadiah dan pujian.

3. Pembelajaran Remedial Matematika

a. Pengertian pembelajaran remedial

Pembelajaran menurut Corey, adalah suatu proses dimana lingkungan

seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta

dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau

menghasilkan respon terhadap situasi tertentu.30

Remedial berasal dari kata

remedy (Bahasa Inggris) yang berarti obat, memperbaiki, atau menolong.

Pembelajaran remedial merupakan suatu bentuk pembelajaran yang bersifat

mengobati, menyembuhkan, atau membetulkan pembelajaran dan

membuatnya lebih baik dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang

maksimal.31

Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta

didik yang lamban maupun kesulitan dalam belajar untuk memperbaiki

30 Dr. H. Saiful Sagala, M.Pd, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan,

(Bandung : CV. Alfabeta, 2009), hlm. 165-166

31 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan

Sukses Sertifikasi Guru, hlm. 237

Page 31: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

21

kekurangannya sehingga mereka berada kembali setingkat dengan teman

lainnya.32

Jadi pembelajaran remedial adalah suatu sistem belajar yang

dimaksudkan untuk mengoptimalisasikan prestasi belajar dengan cara

mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh peserta didik,

menemukan faktor-faktor penyebabnya, dan kemudian mengupayakan

alternatif-alternatif pemecahan masalah kesulitan belajar, baik dengan cara

pencegahan maupun penyembuhan berdasarkan data dan informasi yang

lengkap dan objektif.

b. Fungsi dan tujuan pembelajaran remedial

Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, fungsi pembelajaran

remedial diantaranya: fungsi korektif, fungsi pemahaman, fungsi

pengayaan, fungsi penyesuaian, fungsi akselerasi, dan fungsi terapeutik.33

1) Fungsi korektif

Yaitu melalui pembelajaran remedial dapat dilakukan pembetulan

atau perbaikan terhadap hal-hal yang dipandang belum memenuhi apa

yang diharapkan dalam keseluruhan proses pembelajaran.

2) Fungsi pemahaman

Yaitu pembelajaran remedial memungkinkan guru, peserta didik,

atau pihak-pihak lainnya dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik

dan komprehensif mengenai pribadi peserta didik.

3) Fungsi pengayaan

Yaitu pembelajaran remedial akan dapat memperkaya proses

pembelajaran sehingga materi yang tidak disampaikan dalam

pembelajaran reguler, dapat diperoleh melalui pembelajaran remedial.

4) Fungsi penyesuaian

Yaitu pembelajaran remedial dapat membentuk peserta didik untuk

bisa beradaptasi atau menyesuaikatan diri dengan lingkungannya.

32Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. IX, hlm.

188

33 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan

Sukses Sertifikasi Guru , hlm. 238

Page 32: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

22

Artinya peserta didik dapat belajar sesuai dengan kemampuannya

sehingga peluang untuk mencapai hasil yang lebih baik semakin besar.

5) Fungsi akselerasi

Yaitu dengan pembelajaran remedial dapat diperoleh hasil belajar

yang lebih baik dengan menggunakan waktu yang efektif dan efisien.

Dengan kata lain, dapat mempercepat proses pembelajaran baik dari

waktu maupun materi

6) Fungsi terapeutik

Yaitu secara langsung atau tidak langsung, pembelajaran remedial

dapat menyembuhkan atau memperbaiki kondisi-kondisi kepribadian

peserta didik yang diperkirakan menunujukkan adanya penyimpangan.

Adapun tujuan dari pembelajaran remedial adalah sebagai berikut :34

1) Agar peserta didik dapat memahami dirinya khususnya prestasi

belajarnya serta dapat mengenal kelemahan dan kelebihannya dalam

mempelajari suatu materi pelajaran.

2) Agar peserta didik dapat memperbaiki atau mengubah cara belajar ke

arah yang lebih baik.

3) Agar peserta didik dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat.

4) Agar peserta didik dapat mengembangkan sifat dan kebiasaan yang dapat

mendorong tercapainya hasil yang lebih baik.

5) Agar peserta didik dapat melaksanakan tugas-tugas belajar yang

diberikan kepadanya, setelah ia mampu mengatasi hambatan-hambatan

yang menjadi penyebab kesulitan belajarnya, dan dapat mengembangkan

sikap serta kebiasaan yang baru dalam belajar.

34 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan

Sukses Sertifikasi Guru, hlm. 237-238

Page 33: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

23

c. Prosedur pembelajaran remedial

Secara garis besar prosedur pembelajaran remedial dikelompokkan

menjadi 4 tahap yaitu :35

1) Meneliti kasus dengan permasalahannya sebagai titik tolak kegiatan-

kegiatan berikutnya dan menemukan kesulitan yang dihadapi (diagnosis).

Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas

mengenai kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik yang meliputi : letak

kesalahan menyelesaikan masalah, kesulitan yang dihadapi, dan faktor-

faktor penyebab timbulnya kesulitan tersebut.

2) Menentukan tindakan yang harus dilakukan (prognosis). Merupakan

langkah untuk memperkirakan bantuan apa yang dapat digunakan untuk

membantu peserta didik mengatasi kesulitannya.

3) Treatment (pelaksanaan bantuan). Berdasarkan skala prioritas yang

diberikan pada langkah prognosis, guru mencoba untuk memberikan

bantuan dengan teknik atau cara bantuan yang paling efisien dan efektif.

Bantuan yang efektif dan efisien adalah bantuan yang diperkirakan

memberikan hasil paling tinggi, dengan waktu, biaya, dan peralatan yang

paling hemat.

4) Melakukan evaluasi kembali sudah sejauh mana pengajaran remedial

tersebut telah dapat meningkatkan prestasi mereka. Tujuan yang paling

utama dari evaluasi ini adalah dipenuhinya criteria tingkat keberhasilan

minimal yang diharapkan, misalnya 75 % atau 80 % (tergantung dari

kebijakan dari masing-masing sekolah). Bila terenyata masih belum

berhasil, hendaknya dilakukan kembali diagnosis, prognosis, dan

pengajaran remedial berikutnya. Siklus yang sama akan terus berlanjut

hingga kriteria minimal kelulusan telah terpenuhi.

35Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, hlm. 251-255

Page 34: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

24

d. Metode dalam pembelajaran remedial

Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain:36

1) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.

Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan cara penyederhanaan

materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.

Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian besar atau semua

peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar atau mengalami

kesulitan belajar. Pendidik perlu memberikan penjelasan kembali dengan

menggunakan metode dan/atau media yang lebih tepat.

2) Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan.

Dalam hal pembelajaran klasikal peserta didik mengalami kesulitan,

perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa pemberian bimbingan secara

individual. Pemberian bimbingan perorangan merupakan implikasi peran

pendidik sebagai tutor. Sistem tutorial dilaksanakan bilamana terdapat

satu atau beberapa peserta didik yang belum berhasil mencapai

ketuntasan.

3) Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka menerapkan

prinsip pengulangan, tugas-tugas latihan perlu diperbanyak agar peserta

didik tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes akhir. Peserta

didik perlu diberi latihan intensif (drill) untuk membantu menguasai

kompetensi yang ditetapkan.

4) Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas yang

memiliki kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk

memberikan tutorial kepada rekannya yang mengalami kelambatan

belajar. Dengan teman sebaya diharapkan peserta didik yang mengalami

kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab.

36Akhmad Sudrajat, “Pembelajaran Remedial Dalam KTSP”, dalam

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/13/pembelajaran-remedial-dalam-ktsp/, diakses 20

Desember 2010

Page 35: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

25

Menurut Syaiful Bahri Djamarah, biasanya dalam pembelajaran

remedial mengandung kegiatan-kegiatan sebagai berikut:37

1) Mengulang pokok bahasan secara seluruhnya, hal ini dilakukan jika 75%

peserta didik atau lebih belum mencapai taraf keberhasilan minimal yang

telah ditetapkan. Dan rata-rata peserta didik belum menguasai materi

secara garis besar.

2) Mengulang bagian dari pokok bahasan yang hendak dikuasai, hal ini

dilakukan jika peserta didik hanya belum menguasai pokok bahasan

tertentu dari materi yang sudah dipelajari.

3) Memecahkan masalah atau menyelesaikan soal-soal secara bersama-

sama

4) Memberikan tugas-tugas khusus

e. Pembelajaran remedial Matematika

Pembelajaran remedial Matematika harus didasarkan atas prinsip-

prinsip belajar Matematika yang meliputi :38

1) Menyiapkan anak untuk belajar Matematika

Banyak peseta didik yang kesulitan belajar karena kurang siap

dalam menerima pelajaran, khususnya mata pelajaran Matematika. Oleh

karena itu sebelum memulai suatu pembelajaran, peserta didik harus

disiapkan terlebih dahulu. Di sinilah kreatifitas tinggi seorang guru

dibutuhkan untuk menyiapkan anak untuk belajar Matematika sebelum

pembelajaran dimulai.

2) Pembelajaran dimulai dari yang kongkret ke abstrak

Peserta didik mampu memahami konsep dengan baik jika

pembelajaran dimulai dari yang konkret ke abstrak.

37 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet.

III, hlm. 108

38 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 1999), hlm. 272-275

Page 36: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

26

3) Menyediakan kesempatan untuk berlatih dan mengulang

Peserta didik dituntut untuk mampu mengaplikasikan berbagai

konsep secara otomatis mereka memerlukan banyak latihan dan ulangan.

Terdapat banyak cara untuk menyediakan latihan dan guru hendaknya

menggunakan metode yang bervariasi.

4) Generalisasi ke situasi baru

Peserta didik hendaknya memperoleh kesempatan yang cukup

untuk menggeneralisasikan keterampilan mereka kedalam banyak situasi.

Sebagai contoh peserta didik berlatih komputasi dengan banyak soal

cerita yang diciptakan oleh guru tau peserta didik itu sendiri.

5) Menyadari kekuatan dan kelemahan peserta didik

Sebelum membuat keputusan tentang teknik yang akan digunakan

untuk mengajar peserta didik, guru harus memahami kemampuan dan

ketidakmampuan peserta didik termasuk penguasaan Matematika.

6) Membangun fondasi yang kokoh tentang konsep dan keterampilan

Matematika.

Belajar Matematika harus dibangun atas fondasi yang kokoh

tentang konsep dan keterampilan. Fondasi yang kokoh tersebut dapat

diperoleh jika guru :

a) Menekankan pembelajaran Matematika lebih pada pemberian jawaban

atas berbagai persoalan daripada menghafal tanpa pemahaman.

b) Memberikan kesempatan yang cukup kepada peserta didik untuk

melakukan generalisasi ke berbagai macam aplikasi dan pengalaman

dengan berbagai cara memecahkan masalah dari apa saja yang

dipelajari.

c) Mengajarkan Matematika secara koheren yang mengaitkan antara

topik yang satu dengan yang lain.

d) Menyajikan pembelajaran yang seksama sehingga peserta didik

memperoleh latihan yang diperlukan.

Page 37: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

27

e) Menggunakan program yang sistematis yang memungkinkan konsep

dan keterampilan yang akan diajarkan berdiri di atas konsep dan

keterampilan yang telah dikuasai dengan baik.

f) Menyajikan program Matematika yang seimbang

Program Matematika yang seimbang mencakup kombinasi dari tiga

elemen yaitu : konsep, keterampilan, dan pemecahan masalah.

Pembelajaran remedial diberikan hanya untuk Kompetensi Dasar

tertentu yang belum dikuasai oleh peserta didik. Pembelajaran remedial

dilakukan jika peserta didik mendapat skor nilai dibawah standar minimal

yang ditetapkan. Remedial hanya dilakukan maksimal dua kali. Peserta

didik yang telah melaksanakan pembelajaran remedial dan belum mencapai

ketuntasan belajar, maka penanganannya harus melibatkan orang tua peserta

didik. 39

Karakteristik sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan dan

pengajaran pada umumnya dan remedial pada khususnya mencakup :40

a. Berdasarkan kurikulum standar nasional peserta didik yang menguasai

pengetahuan minimal 75%. Artinya peserta didik yang telah menguasai

pengetahuan di atas75% diperbolehkan untuk melanjutkan studinya pada

program selanjutnya.

b. Kehadiran peserta didik mengikuti pelajaran di kelas tidak lebih rendah

dari 90% pada setiap harinya. Sekolah harus dapat melaksanakan strategi

pembelajaran yang bermakna.

4. Ringkasan materi Logika Matematika41

a. Pernyataan dan kalimat

terbuka

Pernyataan adalah kalimat yang mengandung nilai benar atau salah

tetapi tidak sekaligus keduanya.

39 Mimin Haryati, Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan, hlm. 112

40 Cece Wijaya, Pendidikan Remedial, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 1995), hlm.5-7

41 Marwanta, dkk., Matematika SMA Kelas X, (Yudistira, 2009), hlm. 114-131

Page 38: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

28

Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai

kebenarannya.

b. Nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan negasinya

1) Konjungsi

Konjungsi merupakan pernyataan majemuk dengan kata

penghubung “dan”. Dua pernyataan p dan q yang dinyatakan dalam

bentuk p ∧ q disebut konjungsi dan dibaca p dan q. Konjungsi dua

pernyataan p dan q bernilai benar hanya jika kedua komponennya

bernilai benar.

Tabel kebenaran konjungsi:

p q p ∧ q

B

B

S

S

B

S

B

S

B

S

S

S

Contoh:

p:Bung Hatta lahir di Sumatra Barat............................ (B)

q: Bung Hatta meninggal di Jakarta..............................(B)

p ∧ q: Bung Hatta lahir di Sumatra barat dan meninggal di

Jakarta.......(B)

Negasi dari konjungsi p ∧ q ditulis ~(p ∧ q) ≡ ~p ∨ ~q

2) Disjungsi

Jika pernyataan p dan q dihubungkan dengan kata hubung “atau”

maka pernyataan p atau q disebut disjungsi, yang dinotasikan sebagai

p ∨ q (dibaca p atau q). Disjungsi dua pernyataan p dan q, yaitu p ∨ q

bernilai benar jika salah satu atau kedua dari pernyataan dari p dan q

bernilai benar.

Page 39: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

29

Tabel kebenaran disjungsi:

p q p ∨ q

B

B

S

S

B

S

B

S

B

B

B

S

Contoh:

p: Citra belajar Matematika.................................................(B)

q: Citra belajar bahasa indonesia........................................(B)

p ∨ q: Citra belajar Matematika atau bahasa indonesia........(B)

Negasi dari disjungsi p ∨ q ditulis ~(p ∨ q) ≡ ~p ∧ ~q

3) Implikasi

Dua pernyataan p dan q yang dinyatakan dalam bentuk kalimat

“jika p maka q” disebut implikasi/kondisional/pernyataan bersyarat dan

dilambangkan sebagai p . Sedangkan pernyataan p disebut

pernyataan implikatif/kondisional. Implikasi dua pernyataan p

bernilai salah hanya jika p bernilai benar disertai q bernilai salah

Tabel kebenaran implikasi:

p q p

B

B

S

S

B

S

B

S

B

S

B

B

Contoh:

p: Saya memilih jurusan IPA....................................................(B)

q: Nilai rata-rata bidang studi MIPA sekurang-kurangnya 8....(B)

p : Jika saya memilih jurusan IPA, maka nilai rata-rata bidang studi

MIPA sekurang-kurangnya 8................................(B)

Page 40: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

30

Negasi dari implikasi p ditulis ~( p ) ≡ p ∧ ~q.

4) Biimplikasi

Dua pernyataan p dan q jika dinyatakan dengan lambang p

disebut biimplikasi (bikondisional atau pernyataan bersyarat ganda).

Notasi pernyataan p dibaca p jika dan hanya jika q, yang

mengandung makna bahwa p benar dan juga q benar. Dengan

kata lain, p merupakan singkatan dua implikasi p dan q .

Biimplikasi dua pernyataan p dan q bernilai benar jika p dan q

mempunyai nilai kebenaran yang sama

Tabel kebenaran biimplikasi:

p q p

B

B

S

S

B

S

B

S

B

S

S

B

Contoh:

p: 7 adalah bilangan ganjil............................(B)

q: 7 tidak dapat dibagi 2................................(B)

p : 7 adalah bilangan ganjil jika dan hanya jika 7 tidak dapat

dibagi 2.........................................................(B)

Negasi dari biimplikasi p ditulis ~( p ) ≡ (p ∨ ~q) ∧ (q ∨ ~p)

5) Konvers, Invers, dan Kontraposisi

Dari implikasi p dapat dibentuk implikasi baru :

a) q , disebut konvers dari implikasi semula

b) ~ p⇒ ~q, disebut invers dari implikasi semula

c) ~ q⇒ ~p, disebut kontraposisi dari implikasi semula

Page 41: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

31

6) Tautology dan kontradiksi

Tautology adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar

untuk semua kemungkinan nilai kebenaran komponen-komponennya.

Kontradiksi adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai salah

untuk semua kemungkinan nilai kebenaran komponen-komponennya.

7) Penarikan Kesimpulan

Ada 3 penarikan kesimpulan yaitu :

a) Modus ponens

Premis 1 : qp ⇒ jika sakit maka ibu minum obat

Premis 2 : p ibu sakit

Konklusi : q ibu minum obat

b) Modus tollens

Premis 1 : qp ⇒ jika mesin mobil rusak maka mobil itu tidak

dapat bergerak

Premis 2 : q mobil itu dapat bergerak

Konklusi : p mesin mobil itu tidak rusak

c) Silogisme

Premis 1 : qp ⇒ jika BBM naik maka ongkos bus naik

Premis 2 : rq ⇒ jika ongkos bus naik maka uang saku naik

Konklusi : rp ⇒ jika BBM naik maka uang saku naik

Page 42: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangat diperlukan. Dalam

melakukan penelitian ini, digunakan pendekatan penelitian deskriptif. Karena

penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis, tetapi hanya

menggambarkan gejala variabel, gejala atau keadaan yang diteliti secara apa

adanya. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan

gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.42

Dalam penelitian ini, penulis berusaha mendeskripsikan pelaksanaan

pembelajaran remedial Matematika materi pokok Logika Matematika di kelas X

M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja dalam rangka mewujudkan sistem belajar tuntas,

dan tercapainya ketuntasan belajar Matematika khususnya pada materi Logika

Matematika bagi semua peserta didik.

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati.43

Dalam penelitian ini, data tidak hanya berupa

kata-kata tetapi juga berupa angka diantaranya berupa data hasil belajar peserta

didik sebelum dan sesudah pembelajaran remedial.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan setelah guru mata pelajaran Matematika kelas X

M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja memberikan ulangan materi pokok Logika

Matematika. Dengan data hasil ulangan tersebut dapat diketahui peserta didik

yang sudah mencapai ketuntasan belajar Matematika dan peserta didik yang

42Nana Syaodih Sukmadinata, Teknik Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja

RosdaKarya, 2010), Cet. VI, hlm.73

43 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja RosdaKarya,

2009), Cet. XXVI, hlm. 4

Page 43: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

33

belum mencapai ketuntasan belajar Matematika. Dan bagi peserta didik yang

belum mencapai ketuntasan belajar, diadakan pembelajaran remedial untuk

mencapai ketuntasan belajar Matematika. Adapun waktu penelitian adalah selama

sebulan mulai tanggal 2 Februari 2011 samapai 2 Maret 2011.

Tempat penelitian adalah di Madrasah Aliyah N.U. 04 AL Ma’arif Boja

yang berada di jalan Pemuda No. 109 Desa Boja Kecamatan Boja Kabupaten

Kendal.

Alasan memilih madrasah tersebut karena ingin mengetahui ketuntasan

belajar Matematika di sebuah madrasah yang berciri khas islami, dengan mata

pelajaran yang lebih banyak dibandingkan dengan mata pelajaran di sekolah

menengah atas lainnya dan waktu KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) yang sama.

Dengan begitu banyak pelajaran yang harus ditempuh, peserta didik diharapkan

mampu mencapai ketuntasan belajar pada setiap mata pelajaran.

C. Sumber Penelitian

Arikunto menyebutkan bahwa: “yang dimaksud dengan sumber data dalam

penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”.44

Adapun sumber data

yang diambil dalam penelitian ini adalah sumber data utama yang berupa kata-

kata dan tindakan, serta sumber data tambahan yang berupa dokumen-dokumen.

Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Moleong bahwa: “Sumber data utama

dicatat melalui catatan tertulis atau perekaman video/ audio tapes, pengambilan

foto atau film”.45

Sehingga beberapa sumber data yang dimanfaatkan dalam

penelitian ini meliputi:

1. Sumber data utama (primer), yaitu sumber data yang diambil peneliti, melalui

wawancara dan observasi. Sumber data tersebut meliputi:

a. Guru mata pelajaran Matematika kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

(melalui wawancara).

44 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), Cet. XIII, hlm. 129

45 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm.248

Page 44: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

34

b. Pembelajaran remedial Matematika materi pokok Logika Matematika

berlangsung (melalui observasi)

2. Sumber data tambahan (sekunder), yaitu sumber data diluar kata-kata dan

tindakan yakni sumber tertulis. Sedangkan sumber data tambahan / sumber

tertulis yang digunakan penulis dalam penelitian ini, terdiri atas dokumen-

dokumen yang meliputi:

a. Struktur organisasi kepengurusan M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja.

b. Sarana dan prasarana M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja.

c. Keadaan guru, staf dan karyawan M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja.

d. Jumlah peserta didik M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja tiga tahun terakhir.

e. Nilai ulangan Matematika materi pokok kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif

Boja

f. Nilai ulangan remedial Matematika materi pokok kelas X M.A. N.U. 04 Al

Ma’arif Boja

g. Sebagian data jawaban ulangan Matematika materi pokok Logika

Matematika peserta didik kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

D. Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran remedial

Matematika materi pokok Logika Matematika pada kelas X M.A. N.U. 04 Al

Ma’arif Boja dan tingkat ketuntasan belajar Matematika setelah dilakukan

pembelajaran remedial. Adapun proses pembelajaran remedial Matematika

meliputi analisis hasil evaluasi pembelajaran utama, perencanaan yang dilakukan

dalam melaksanakan pembelajaran remedial, pelaksanaan pembelajaran remedial,

dan evaluasi pembelajaran remedial. Penulis juga sedikit mengungkapkan proses

saat pembelajaran utama berlangsung.

Page 45: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

35

E. Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Teknik observasi

Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian.46

Pengamatan

dan pencatatan yang dilakukan terhadap obyek di tempat kejadian atau

berlangsungnya peristiwa. Sehingga observasi berada bersama obyek yang

diteliti atau diselediki.

Teknik ini digunakan untuk mengamati proses pembelajaran remedial

Matematika materi pokok Logika Matematika. Observasi ini dilakukan untuk

mendapatkan informasi tentang aktivitas, perilaku, dan hal-hal yang lain saat

pelaksanaan pembelajaran remedial. Observasi juga digunakan untuk

mengamati nilai sebelum dan sesudah pembelajaran remedial.

2. Teknik wawancara

Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi verbal

dengan tujuan mendapatkan informasi penting yang diinginkan.47

Bisa

diartikan sebagai bentuk komunikasi antara dua orang yang ingin memperoleh

informasi dari orang lain dengan mengajukan pertanyaan berdasarkan tujuan

tertentu. Teknik wawancara ini menghendaki komunikasi langsung antara

peneliti dengan subjek atau responden.

Teknik wawancara dilakukan terhadap guru mata pelajaran Matematika

kelas X MA Al Ma’arif N.U. 04 Boja. Teknik wawancara kepada guru

dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan karakteristik peserta didik serta

untuk mengetahui penanganan yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran

remedial mulai menentukan kesulitan yang dihadapi peserta didik, penanganan

yang dilakukan, sampai usaha tindak lanjut setelah dilakukan pembelajaran

remedial.

46 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Antara Teori dan Praktik,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2007), Cet. II, hlm. 173

47 Dedi Mulyana, Teknik Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2003), hlm. 180

Page 46: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

36

3. Teknik dokumentasi

Teknik dokumentasi yaitu teknik pencarian data mengenai hal-hal yang

berupa catatan atau transkip, buku, dan surat kabar, majalah, dan lain-lain.48

Teknik dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data-data yang tidak

diperoleh dari wawancara atau observasi.

Dalam penelitian ini, teknik dokumentasi berupa data nilai ulangan

harian Matematika dan data nilai evaluasi pembelajaran remedial Matematika

materi pokok Logika Matematika di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja. Data nilai

ulangan harian digunakan untuk mengetahui peserta didik yang sudah

mencapai ketuntasan belajar Matematika dan yang belum mencapai ketuntasan

belajar. Sedangkan data nilai evaluasi pembelajaran remedial digunakan untuk

mengetahui sejauh mana tingkat ketuntasan belajar Matematika setelah

dilakukan pembelajaran remedial. Selain itu, dokumentasi juga dilakukan

untuk mengetahui sarana dan prasarana M.A. N.U. Al Ma’arif 04 Boja, daftar

tenaga pengajar dan karyawan, daftar peserta didik serta lembar jawaban

peserta didik saat ulangan Matematika materi pokok Logika Matematika.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis

catatan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk meningkatkan

pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai

temuan untuk orang lain. Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan

dengan jalan bekerja dengan data, mengelola data, mensintesiskannya, mencari

dan menemukan pola, menemukan suatu hal yang penting dan dan apa yang

dipelajari, dan memutuskan apa yang akan diceritakan kepada orang lain.49

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan teknik deskriptif analitik

yaitu data yang diperoleh tidak dianalisa dengan menggunakan rumus statistika

namun data tersebut dideskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan sesuai

48Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hlm. 135

49 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm.248

Page 47: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

37

dengan realita sebenarnya. Hasil analisa berupa pemaparan gambaran mengenai

situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif dalam hal ini adalah tentang

pembelajaran remedial Matematika materi pokok Logika Matematika di M.A.

N.U. Al Ma’arif 04 Boja. Uraian pemaparan harus sistematik sehingga urutan

pemaparannya logis dan dapat dipahami maknanya.

Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan dianalisis dengan

menggunakan model interaktif dalam analisis data yang melalui 4 tahap yaitu :50

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan kegiatan mengumpulkan data di lapangan

baik melalui observasi, wawancara, maupun dokumentasi. Data yang

dikumpulkan tersebut adalah data yang berkaitan dengan pembelajaran

remedial Matematika materi pokok Logika Matematika di MA Al Ma’arif

N.U. 04 Boja mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pembelajaran remedial.

Selain itu, pengumpulan data tentang gambaran umum M.A. N.U. 04 Al

Ma’arif Boja.

2. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan,

dan abstraksi dari semua jenis informasi yang tertulis lengkap dalam catatan

lapangan. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertegas, memperpendek,

membuat fokus, dan membuang hal-hal yang tidak penting yang muncul saat

pengumpulan data.

Tahap reduksi dalam penelitian ini yaitu hasil wawancara terhadap guru

mata pelajaran Matematika M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja mengenai

pembelajaran remedial mulai perencanaan, pelaksanaan, sampai evaluasi yang

dilakukan, serta hasil pengamatan saat pembelajaran remedial disederhanakan

menjadi susunan yang baik dan rapi kemudian ditransformasikan ke dalam

buku catatan.

50 Prof. Dr. Sugiyono, Teknik Penelitian Kuantitatif , Kualitatif, dan R&D, (Bandung :

Alfabeta, 2008), Cet. 5, hlm. 246-252

Page 48: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

38

3. Penyajian data

Penyajian data dimaksudkan untuk menemukan suatu makna dari kata-

kata yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis dan logis sehingga

mudah dipahami.

Tahap penyajian data dalam penelitian ini meliputi : menyajikan data

mengenai proses pembelajaran remedial Matematika materi pokok Logika

Matematika di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi; data nilai peserta didik sebelum dan sesudah

pembelajaran remedial, data kemampuan peserta didik dalam memahami dan

menguasai materi Logika Matematika sebelum dan sesudah pembelajaran

remedial, serta data mengenai gambaran umum M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja.

4. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

Setelah memahami arti dari berbagai hal yang ditemui dengan melakukan

pencatatan-pencatatan, pernyataan-pernyataan, alur sebab akibat, akhirnya

diperoleh kesimpulan penelitian. Kesimpulan yang diambil mungkin masih

terasa kabur dan diragukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan verifikasi

kesimpulan dengan mencari data-data lain yang dapat mendukung kesimpulan

tersebut serta dapat mengecek ulang data-data yang telah diperoleh

Selain analisis data deskriptif kualitatif, juga digunakan analisis data

yang berupa angka. Analisis data yang berupa angka digunakan untuk

menganalisis tingkat kemampuan peserta didik dalam memahami dan

menyelesaikan soal Logika Matematika dan untuk mengetahui rata-rata hasil

belajar peserta didik dalam pembelajaran remedial. Dengan menggunakan

analisis data yang berupa angka mampu menentukan tingkat ketuntasan belajar

Matematika khususnya materi Logika Matematika setelah dilakukan

pembelajaran remedial.

Setelah diperoleh hasil tes pembelajaran remedial, kemudian dihitung

rata-rata nilai peserta didik dengan rumus :

Keterangan:

: rata-rata dari seluruh nilai peserta didik

Page 49: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

39

x : nilai masing-masing peserta didik

f : jumlah seluruh peserta didik

Setelah diketahui rata-rata dari seluruh peserta didik, maka ditentukan

tingkat ketuntasan belajar Matematika. Untuk mengetahui tingkat ketuntasan

belajar secara klasikal maka dapat dicari dengan,

Page 50: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran remedial

Matematika khususnya materi pokok Logika Matematika di M.A. N.U. 04 Al

Ma’arif 04 Boja dan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran

remedial dalam mencapai ketuntasan belajar Matematika, bab ini menyajikan

hasil penelitian yang telah dilaksanakan di M.A tersebut berikut pembahasannya.

A. Gambaran Umum M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

1. Letak geografis dan kondisi umum M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

Madrasah Aliyah N.U. 04 Al Ma’arif Boja merupakan madrasah Aliyah

yang bernaung pada lembaga pendidikan Ma’arif N.U. cabang Kendal.

Madrasah ini terletak di pinggir jalan, beralamat di jalan Pemuda 109 Boja

desa Boja kecamatan Boja kabupaten Kendal. Madrasah ini terletak di pusat

perekonomian kota Boja yang sebelah barat, timur, dan utara berbatasan

dengan komplek pertokoan, sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan

pemukiman penduduk. Sehingga lokasi madrasah Aliyah N.U. 04 Al Ma’arif

Boja mudah dijangkau oleh sarana transportasi yang ada.51

Madrasah ini baru selesai dalam masa renovasi pembangunan dan masih

dalam peyempurnaan. Madrasah aliyah N.U. 04 Boja berada satu komplek

dengan M.I. N.U. Kauman Boja dan M.Ts. N.U. 06 Al Ma’arif Boja.52

Sekitar

26 tahun, madrasah ini ikut serta dalam mengembangkan pendidikan di

Indonesia, yang di dalamnya terdapat pendidikan umum dan pendidikan

agama. M.A. N.U. 04 Al Ma’arif 04 Boja berdiri pada tahun 1985, di atas

sebidang tanah seluas 240 m2

dengan luas bangunan 300 m2.53

51 Observasi di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja tanggal 8 Februari 2011

52 Observasi di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja tanggal 8 Februari 2011

53 Dokumentasi Profil M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

Page 51: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

41

2. Visi dan misi M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

Visi penyelenggaraan pembelajaran dan pendidikan di Madrasah Aliyah

N.U. 04 Al Ma’arif Boja adalah “Mencetak peserta didik yang beriman,

cerdas, terampil, dan berakhlaqul karimah”.54

Untuk mencapai visi tersebut, maka misi dalam penyelenggaraan

pembelajaran dan pendidikan di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja adalah :

a. Menanamkan ajaran agama islam yang berfaham Ahlussunnah waljamaah.

b. Menumbuhkan IMTAQ (Iman dan Taqwa) dan IPTEK (Ilmu Pengetahuan

dan Teknologi) yang seimbang dan berdayaguna.

c. Mengembangkan kebersamaan yang arif dan santun.

d. Meningkatkan daya saing yang arif dan kompetitif.

e. Memberdayakan dalam keselarasan, keharmonisan dan keseimbangan.

3. Struktur organisasi M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

Organisasi disebuah sekolah sangat penting artinya sekaligus berfungsi

sangat vital dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Dengan adanya suatu

organisasi maka program pendidikan dan pembelajaran akan dapat

terealisasikan dengan baik dan lancar.

Struktur organisasi merupakan suatu gerak langkah yang diatur secara

dinamis, terkontrol, disiplioner untuk kerja sama yang baik, saling asah, asih,

dan asuh diantara warga sekolah yang ada didalamnya. Adapun yang dimaksud

struktur disini adalah merupakan susunan koordinasi kepemimpinan unit kerja

secara struktural dalam suatu organisasi yang telah dibuat oleh Kepala

Madrasah Aliyah N.U. 04 Al Ma’arif Boja dan para stafnya yang ditetapkan

secara permusyawaratan (tabel 3).55

4. Keadaan sarana dan prasarana M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

Sarana dan prasarana yang dimaksud yaitu segala sesuatu yang

berhubungan langsung atau tidak langsung dalam proses pendidikan dan

pembelajaran di Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama 04 Al Ma’arif Boja yang

sekaligus merupakan kekayaan yang dimiliki.

54 Dokumentasi Profil M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

55 Dokumentasi Profil M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

Page 52: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

42

a. Sarana Pergedungan dan Tata Bangunan

Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama 04 Al Ma’arif Boja memiliki

gedung sendiri yang berdiri diatas tanah seluas 240 m2

dengan luas

bangunan 300 m2.56

Jumlah ruangan dalam madrasah aliyah ini 14 ruangan. Enam

ruangan untuk ruang kelas yaitu 2 ruang untuk kelas X yaitu kelas X A dan

kelas X B, 2 ruang untuk kelas XI yaitu kelas XI IPA dan kelas XI IPS, 2

ruang untuk kelas XII yaitu kelas XII IPA dan kelas XII IPS, satu ruang

perpustakaan, satu ruang untuk laboratorium IPA, satu ruang praktikum PAI

(Pendidikan Agama Islam), satu ruang untuk ruang ketrampilan, satu ruang

lab komputer, satu ruang guru, satu kantor bidang tata usaha, dan satu ruang

kepala sekolah. Semuanya dalam kondisi baik.57

b. Sarana atau Fasilitas Perkantoran

Sarana atau fasilitas perkantoran disini adalah segala sesuatu yang

merupakan kekayaan Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama 04 Al Ma’arif

Boja yang meliputi mebelair seperti meja, kursi, almari, alat-alat pendukung

pembelajaran misalnya : papan tulis, alat peraga, buku-buku pelajaran,

perpustakaan dan lain-lain. Peralatan kantor misalnya : mesin tik, komputer,

printer, tape, dan juga telepon.58

5. Keadaan guru dan karyawan M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

Dalam sistem pendidikan manapun, guru dan karyawan tetap memegang

peranan penting karena peserta didik tidak mungkin belajar sendiri tanpa

bimbingan guru yang mampu mengemban tugasnya dengan baik. Berkaitan

dengan peran guru sebagai fasilitator belajar bertitik tolak dari tujuan-tujuan

yang hendak dicapai maka guru berkewajiban mengembangkan tujuan-tujuan

pendidikan menjadi rencana-rencana yang lebih profesional.

56 Dokumentasi Profil M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

57 Observasi di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja tanggal 11Februari 2011

58Observasi di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja tanggal 11Februari 2011

Page 53: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

43

Sedangkan tugas utama karyawan atau staf administrasi adalah

membantu guru dan kepala sekolah tentang keadministrasian sekolah baik itu

perpustakaan, urusan kesiswaan, dan lain sebagainya. Antara guru dan

karyawan tidak bisa dipisahkan dan masing-masing tidak bisa berdiri sendiri

melainkan harus saling mengisi satu dengan yang lain. Untuk itu, penciptaan

iklim kerja yang kondusif sangat menentukan kelancaran dan kinerja yang

baik.

Jumlah tenaga pengajar di M.A. ini adalah 27, dengan 25 pengajar atau

guru tidak tetap, satu guru yayasan, dan satu guru PNS yang dipekerjakan di

M.A. tersebut. Sedangkan jumlah pegawai di M.A. ini adalah empat, dan

kesemuanya adalah pegawai tidak tetap.59

Untuk lebih jelasnya tentang

keadaan pengajar dan staf yang lainnya yang membantu jalannya proses

pendidikan di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja (tabel 3).

6. Keadaan peserta didik M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

Peserta didik adalah salah satu komponen dalam pembelajaran, di

samping faktor guru, tujuan, dan metode pembelajaran. Peserta didik adalah

komponen yang terpenting diantara komponen lainnya. Dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran, maka perlu diadakan penelaahan tentang peserta didik.

Hal ini berkaitan dengan dasar pertimbangan dalam pengembangan suatu

perencanaan pembelajaran, seperti: menentukan jenis, luas, dan bobot bahan

pengajaran yang akan disajikan, cara penyampaian yang akan dilakukan dan

kegiatan-kegiatan belajar lainnya. Pada tahun pelajaran 2010/2011 jumlah

peserta didik M.A. N.U. 04 Al Ma’arif adalah sebagai berikut.60

59 Dokumentasi Profil M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

60 Dokumentasi Profil M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

Page 54: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

44

Kelas Jumlah Peserta

didik laki-laki

Jumlah Peserta

didik perempuan

Jumlah

keseluruhan

X A 8 21 29

X B 8 21 29

XI IPA 13 13 26

XI IPS 12 19 31

XII IPA 9 23 32

XII IPS 14 18 32

JUMLAH 64 115 179

7. Kurikulum M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

Kurikulum yang digunakan di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja adalah

KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), kurikulum tersebut telah

dikembangkan disesuaikan dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.

Dalam merealisasikannya telah dilakukan proses belajar mengajar selama

6 hari dalam seminggu pukul 07.00 sampai 13.30. Kegiatan intrakurikuler dan

ekstrakurikuler dilakukan pada sore hari setelah sekolah.

M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja pada dasarnya ingin mewujudkan kualitas

akademik dan non akademik. Dalam masa proses perjalanan secara substansial

banyak melakukan pengembangan terhadap kurikulum. Dalam pelaksanaan

kurikulum M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja dikembangkan sendiri tanpa

mengurangi dan menambah standar minimal. Adapun jumlah mata pelajaran

yang harus ditempuh oleh peserta didik adalah sebanyak 21 mata pelajaran.61

Seiring diberlakunya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

dalam dunia pendidikan dari tingkat dasar sampai pada tingkat menengah ke

atas, yang menerapkan sistem belajar tuntas, maka semua peserta didik dituntut

untuk mencapai ketuntasan belajar berdasarkan standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang dijabarkan dalam beberapa indikator. Tak terkecuali di

Madrasah Aliyah N.U. 04 Al Ma’arif Boja. Di madrasah ini juga menerapkan

61 Dokumentasi Profil M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

Page 55: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

45

sistem belajar tuntas dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan di sana.

Dengan adanya sistem belajar tuntas, peserta didik harus mencapai ketuntasan

belajar sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan oleh

pihak sekolah. Bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami

dan menguasai materi, mereka kadang tidak mampu mencapai ketuntasan

minimal yang ditetapkan. Sehingga guru memberikan pembelajaran remedial

terhadap mereka yang belum tuntas belajar. Di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja,

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang nilainya lebih rendah

dari mata pelajaran yang lain, sehingga terdapat beberapa peserta didik yang

belum tuntas dalam belajar Matematika. Oleh karena itu, dalam bab ini

memberikan penjelasan proses pembelajaran remedial Matematika materi

pokok Logika Matematika yang dilakukan di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

tahun pelajaran 2010/2011.

B. Pembelajaran Remedial Matematika Materi Pokok Logika Matematika di

M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja Tahun Pelajaran 2010/2011.

1. Pembelajaran Matematika Materi Pokok Logika Matematika di Kelas X M.A.

N.U. 04 Al Ma’arif Boja Tahun Pelajaran 2010/2011

Pembelajaran Matematika di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja khususnya

pada materi Logika Matematika, berlangsung sebagaimana pembelajaran

Matematika pada materi-materi sebelumnya. Pembelajaran berpusat pada guru,

dan peserta didik hanya mendengarkan, mencatat, dan mengerjakan soal yang

diberikan oleh guru. Guru mata pelajaran Matematika lebih sering

menggunakan metode ceramah dan metode pe nugasan, daripada menggunakan

metode diskusi. Hal ini dilakukan karena waktu pembelajaran Matematika

yang terbatas. Di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja, waktu untuk mata pelajaran

Matematika hanya dua kali pertemuan setiap minggunya, dengan setiap

pertemuan 2 jam pelajaran. Pembelajaran Matematika untuk kelas X M.A.

N.U. 04 Al Ma’arif Boja pada hari Rabu dan Jum’at. Untuk kelas X A,

pembelajaran Matematika pada hari Rabu berlangsung setelah istirahat kedua

dan sholat dluhur berjamaah yaitu mulai pukul 12.00-13.30, sehingga

Page 56: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

46

pembelajaran Matematika sering kali dimulai jam 12.15 dan ketika jam 13.15,

peserta didik sudah tidak konsentrasi karena siap-siap untuk pulang. Jadi

pembelajaran efektif hanya berlangsung satu jam. Sedangkan pada hari Jum’at

berlangsung pada jam 10.15-11.45. Dan untuk kelas X B, pembelajaran

Matematika pada hari Rabu berlangsung mulai pukul 08.30-10.00, dan untuk

hari Jum’at berlangsung pukul 07.00-08.30. Dengan waktu yang telah

ditetapkan oleh pihak sekolah seperti itu, maka guru lebih sering menggunakan

metode ceramah, daripada diskusi ataupun demonstrasi dalam pembelajaran

Matematika tak terkecuali dalam materi Logika Matematika.

Ibu Eny selaku guru mata pelajaran Matematika menyebutkan bahwa

dalam pembelajaran utama sebagian besar peserta didik kelihatan sudah paham

dan “mudeng” serta dapat mengerjakan soal yang diberikan. Mereka jika

ditanya oleh ibu Eny “sudah paham anak-anak”, dan mereka jawabnya selalu

“sudah Bu......”. Dalam pembelajaran Matematika materi pokok Logika

Matematika peserta didik lebih cenderung pasif, dan guru sebagai nara sumber

yang utama. Peserta didik hanya maju ke depan untuk mengerjakan soal yang

telah diberikan oleh guru, dan peserta didik yang maju ke depan untuk

mengerjakannya hanya orang-orang tertentu saja. 62

2. Analisis Hasil Evaluasi Pembelajaran Matematika Materi Pokok Logika

Matematika di Kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja Tahun Pelajaran

2010/2011.

Untuk mengetahui tujuan pembelajaran Matematika khususnya dalam

materi pokok Logika Matematika berhasil atau tidak, maka Ibu Eny

mengadakan tes evaluasi setelah materi selesai diajarkan. Berdasarkan data

hasil evaluasi Matematika materi pokok Logika Matematika, lebih dari 60%

peserta didik kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja belum mencapai

ketuntasan belajar.63

Ketuntasan belajar Matematika khususnya materi Logika

Matematika berdasarkan pada KKM yang ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu

62 Hasil wawancara dengan Ibu Eny Sugiarti tanggal 9 februari 2011 jam 12.00-selesai 63 Dokumentasi nilai ulangan harian Matematika materi pokok Logika Matematika kelas X

M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

Page 57: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

47

60. Adapun yang menentukan KKM adalah dari guru bidang studi masing-

masing.64

Karena gurulah yang lebih tahu tentang kemampuan murid, tingkat

esensial (kepentingan) indikator atau kompetensi dasar terhadap standar

kompetensi yang harus dicapai oleh setiap peserta didik, dan tingkat

kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap indikator atau kompetensi dasar

yang harus dicapai. Peserta didik dikatakan telah mencapai ketuntasan belajar

jika nilai hasil belajarnya Di kelas XA yang jumlah peserta didiknya 29

orang, hanya 10 peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar Matematika

dan 19 peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan di

XB yang jumlah peserta didiknya juga 29 orang, hanya 11 peserta didik yang

mencapai ketuntasan belajar Matematika dan 18 peserta didik yang belum

mencapai ketuntasan belajar.65

Terdapat beberapa peserta didik kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

yang kemampuan dalam memahami Matematika khususnya materi Logika

Matematika kurang dibandingkan dengan teman-temanya yang lain. Untuk

kelas XA peserta didik yang kemampuan sedikit rendah dibandingkan dengan

teman yang lain adalah Ari Damayanto, Abdul Fatah, dan Saiful Arif. Dan

untuk peserta didik kelas XB yang kemampuan Matematikanya kurang adalah

Mayang Mawarista, Sri Utari, dan Surfayatun. Terdapat suatu kejadian yang

menarik, pada waktu pertama kali mengajar di kelas X B Ibu Eny menyangka

bahwa Sri Utari dan Mayang Mawarista adalah peserta didik yang pandai,

mereka cepat dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru. Teman-

temanya masih sibuk menyelesaikan soal, mereka sudah selesai, dan dengan

bangganya mereka bersantai-santai ria. Ternyata, setelah beberapa kali

mengajar, ibu Eny mengetahui bahwa hasil pekerjaaan dari Sri Utari dan

Mayang Mawarista selalu salah, tetapi tetap saja dalam pertemuan-pertemuan

selanjutnya dalam pembelajaran Matematika, mereka cepat dalam

menyelesaikan soal dan nilai ulangan harian, nilai mid semester, dan nilai

64 Hasil wawancara dengan Ibu Eny Sugiarti tanggal 9 februari 2011 jam 12.00-selesai

65 Dokumentasi nilai ulangan harian Matematika materi pokok Logika Matematika kelas X

M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

Page 58: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

48

semesterannya selalu lebih rendah dari teman-temannya. Ada salah satu

peserta didik bernama Zidni Syukron dari kelas X A, yang biasanya sering

maju mengerjakan soal di depan, tetapi dia termasuk dalam peserta didik yang

belum mencapai ketuntasan.66

Kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam memahami dan

menyelesaikan soal berbeda-beda antara satu anak dengan yang lain. Ada anak

yang mampu dalam menyelesaikan soal ingkaran atau negasi tetapi tidak

mampu dalam menyelesaikan soal tentang invers, konvers, dan kontraposisi.

Ada yang salah hanya di tabel kebenarannya. Ada juga yang salah dalam

menyelesaikan soal tentang penarikan kesimpulan. Berikut ini beberapa

pekerjaan peserta didik dalam mengerjakan ulangan harian Matematika materi

pokok Logika Matematika :67

Salah satu hasil pekerjaan peserta didik dalam menyelesaikan soal negasi

dengan pertanyaan, tentukan ingkaran dari “Rizqi pergi ke jakarta atau tidak

bertemu dengan Nono” adalah sebagai berikut.

Rizqi pergi ke jakarta dan bertemu Nono

Padahal jawaban yang benar adalah Rizqi tidak pergi ke jakarta dan bertemu

Nono. Jadi peserta didik tersebut belum menegasikan pernyataan rizqi pergi ke

jakarta, sedangkan untuk kata “atau” sudah dinegasikan menjadi “dan”, dan

pernyataan “ tidak bertemu Nono” sudah dinegasikan menjadi bertemu Nono.

Salah satu hasil pekerjaan peserta didik dengan pertanyaan “tentukan

konvers, invers, dan kontraposisi dari kalimat jika ulangan dibatalkan maka

semua siswa akan senang”.

Konvers : jika ulangan dibatalkan maka semua siswa akan senang

Invers: jika ulangan dibatalkan maka beberapa siswa tidak senang.

66 Hasil wawancara dengan Ibu Eny Sugiarti tanggal 22 februari 2011 jam 12.00-selesai

67 Dokumentasi data lembar ulangan harian mateMatematika materi pokok Logika

Matematika kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

Page 59: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

49

Kontraposisi : jika ulangan tidak dibatalkan maka beberapa siswa tidak

akan senang.

Padahal jawaban yang benar adalah.

Konvers : jika semua siswa akan senang maka ulangan dibatalkan.

Invers : jika ulangan tidak dibatalkan maka beberapa siswa tidak

senang

Kontraposisi : jika beberapa siswa tidak senang maka ulangan tidak

dibatalkan.

Dari jawaban peserta didik yang konvers, menunjukkan bahwa peserta

didik menulis ulang dari pertanyaan. Sedangkan jawaban mengenai invers,

peserta didik belum menegasikan pernyataan “jika ulangan dibatalkan”, dan

sudah menegasikan pernyataan “semua siswa akan senang” menjadi beberapa

siswa tidak akan senang”. Untuk jawaban tentang kontraposisi, peserta didik

sudah menegasikan pernyataan “jika ulangan dibatalkan” menjadi “jika

ulangan tidak dibatalkan”, dan pernyataan “semua siswa akan senang” menjadi

“beberapa peserta didik tidak akan senang”, tetapi peserta didik belum

membalik pernyataan tersebut.

Salah satu hasil pekerjaan siswa dengan pertanyaan tentukan kesimpulan

dari :

Premis 1 : jika rina rajin bertanya dan belatih soal maka ia cepat menjawab soal

ulangan

Premis 2 : Rina naik kelas atau tidak cepat menjawab soal ulangan

Premis 3 : Rina tidak naik kelas.

Jika Rina rajin bertanya dan berlatih soal maka rina naik kelas

Padahal jawaban yang benar adalah “Rina tidak rajin bertanya atau berlatih

soal”. Soal tersebut diselesaikan dengan dua tahap. Pertama, antara premis 1

dan premis 2 dilakukan penarikan kesimpulan dengan menggunakan modus

silogisme dan hasilnya “jika Rina rajin bertanya dan berlatih soal maka akan

Page 60: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

50

naik kelas”. Kedua, hasil dari penarikan kesimpulan antara premis 1 dan

premis 2 dengan premis 3 dilakukan penarikan kesimpulan dengan modus

tollens dan hasilnya “Rina tidak rajin bertanya atau berlatih soal”. Dari

jawaban peserta didik me N.U.njukkan bahwa peserta didik hanya

menyelesaikan tahap pertama.

Salah satu pekerjaan peserta didik dengan pertanyaan, selidiki dengan

tabel kebenaran apakah pernyataan

kontradiksi atau tautologi

p q

B B S S B S S

B S S B B B S

S B B S B S S

S S B B S B S

Padahal jawaban yang benar adalah

p q

B B S S B S B

B S S B B B B

S B B S S S B

S S B B S S B

Dari jawaban peserta didik menunjukkan bahwa dari tiga kolom yang terakhir

peserta didik melakukan kesalahan dalam menentukan tabel kebenarannya.

Dengan adanya peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar,

maka perlu dilakukan usaha perbaikan yaitu melalui pembelajaran remedial.

Page 61: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

51

3. Pembelajaran Remedial Matematika Materi Pokok Logika Matematika di

Kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja Tahun Pelajaran 2010/2011.

Berikut ini proses pembelajaran remedial Matematika materi pokok

Logika Matematika di kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja.

a. Perencanaan pembelajaran remedial Matematika materi pokok Logika

Matematika di kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja.

Sebelum dilakukan pembelajaran remedial, Ibu Eny mengidentifikasi

kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik dalam memahami

materi Logika Matematika, letak kesalahan peserta didik dalam

menyelesaikan soal serta faktor-faktor penyebabnya. Berdasarkan lembar

jawaban tes evaluasi Matematika materi pokok Logika Matematika,

mayoritas kesalahan peserta didik dalam mengerjakan soal adalah

ketidaktahuan konsep dalam materi Logika Matematika. Karena banyak

peserta didik yang menjawab salah karena memang tidak tahu rumusnya

atau belum selesai proses pengerjaannya. Hal ini disebabkan

ketidaksungguhan mereka dalam belajar serta kurang latihan dalam

mengerjakan soal. Mereka lebih tertarik untuk facebook-an serta sms-an

sama teman. Hal itu menyebabkan mereka kurang konsentrasi dan kurang

semangat dalam belajar. Selain itu materi Logika Matematika terdapat

konsep yang harus dipahami, juga rumus yang harus dihafalkan, sehingga

banyak berlatih soal adalah kunci untuk memahami dan menguasai materi

Logika Matematika. Terlebih lagi jika mereka menganggap Matematika

sebagai suatu mata pelajaran yang tidak menyenangkan. Sehingga saat

ulangan mereka tidak mampu mengerjakan dengan benar dan mendapat

nilai yang jelek.68

Berdasarkan kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik dan jumlah

peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar, ibu Eny memutuskan

untuk melakukan pelaksanaan pembelajaran ulang dengan metode yang

berbeda dengan metode yang digunakan saat pembelajaran utama. Pada

68 Hasil wawancara dengan Ibu Eny Sugiarti tanggal 9 februari 2011 jam 12.00-selesai

Page 62: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

52

pembelajaran utama guru sebagai nara sumber, sedangkan pada

pembelajaran remedial berpusat pada peserta didik agar pembelajaran

bermakna dapat terwujud. Sebelum pelaksanaan pembelajaran remedial

peserta didik diminta untuk mengerjakan ulang soal ulangan harian dan

mempelajari ulang materi Logika Matematika, karena dalam pembelajaran

remedial peserta didik ditunjuk secara acak untuk menjelaskan soal ulangan

tersebut. Jadi semua peserta didik dituntut untuk belajar di rumah. Selain itu

juga menggunakan metode drill yang bertujuan agar peserta didik lebih

paham konsep dan lebih hafal rumus.69

b. Pelaksanaan pembelajaran remedial Matematika materi pokok Logika

Matematika di kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

Untuk kelas XB, pelaksanaan pembelajaran remedial dilakukan pada

hari rabu tanggal 16 Februari 2011 dengan kehadiran 28 peserta didik, dan

satu peserta didik yang tidak hadir karena sakit. Pembelajaran dilaksanakan

dalam waktu KBM (kegiatan belajar mengajar) mulai 08.30-10.00.

Sedangkan pembelajaran remedial di kelas XA dilakukan pada hari rabu

tanggal 16 februari 2011 mulai 12.00-12.30 dengan kehadiran peserta didik

26 peserta didik, dan 3 peserta didik tidak hadir. Pembelajaran remedial

Matematika materi pokok Logika Matematika ini hanya dilakukan satu kali

pertemuan dengan waktu 90 menit. Dalam waktu 90 menit tersebut, guru

memberikan penjelasan dan pembahasan ulang tentang materi yang

diremedialkan, selanjutnya guru langsung memberikan evaluasi berupa tes

untuk mengetahui sejauh mana tingkat ketuntasan belajar Matematika

peserta didik setelah mengikuti pembelajaran remedial.70

Dalam hal ini yang membahas ulang soal ulangan adalah peserta

didik, guru hanya sebagai fasilitator. Sebelumnya peserta didik diminta

untuk mengerjakan lagi soal ulangan harian Matematika materi pokok

Logika Matematika dan mempelajarinya di rumah. Guru memberikan

penambahan materi yang belum disampaikan oleh peserta didik dan

69 Hasil wawancara dengan Ibu Eny Sugiarti 9 februari 2011 jam 12.00-selesai

70 Observasi saat pembelajaran remedial tanggal 16 februari 2011

Page 63: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

53

memberikan penjelasan materi pada materi yang peserta didik merasa sulit

dalam memahaminya, serta membenarkan jika terjadi kesalahan baik salah

dalam pemahaman konsep maupun salah dalam proses pengerjaan akibat

kekurangtelitian dari peserta didik. Karena sifat pokok dari kegiatan

pembelajaran remedial ada tiga yaitu: (1) menyederhanakan konsep yang

komplek; (2) menjelaskan konsep yang kabur; dan (3) memperbaiki konsep

yang salah tafsir. Guru menunjuk secara acak peserta didik yang membahas

soal di depan kelas, sehingga peserta didik dituntut untuk belajar terlebih

dahulu di rumah. Pembahasan soal dilakukan selama 30 menit.

Setelah membahas soal ulangan harian Matematika materi pokok

Logika Matematika disertai dengan penjelasan materi yang dirasa sulit oleh

peserta didik, guru mereview atau mengulas kembali materi tersebut dan

disela-sela itu memberi pertanyaan-pertanyaan maupun soal-soal kepada

peserta didik. Seperti, apa yang dinamakan konjungsi, disjungsi, implikasi,

dan biimplikasi? dan bagaimana tabel kebenarannya?, apa yang dinamakan

tautologi dan kontradiksi?, berapa macam penarikan kesimpulan dalam

Logika Matematika?, dan lain sebagainya. Selain pertanyaan ataupun soal

ditujukan terhadap peserta didik secara klasikal, pertanyaan juga diberikan

secara individual terhadap peserta didik yang kemampuan memahami dan

menyelesaikan soal rendah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh

mana tingkat kepahaman dari peserta didik khususnya bagi peserta didik

yang kemampuannya kurang dalam memahami dan menguasai materi

pokok Logika Matematika dan membantu mereka untuk lebih memahami

dan menguasai materi tersebut. Kegiatan ini dilakukan selama 20 menit.

Selanjutnya peserta didik diminta untuk mempelajari materi Logika

Matematika dan memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya jika

terjadi kesulitan. Kegiatan ini dilakukan selama 10 menit sebelum

pelaksanaan tes atau evaluasi. Hal ini bertujuan agar peserta didik lebih

paham dan meningkatkan daya ingat sehingga dapat mengerjakan soal

remidi dengan mudah.

Page 64: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

54

Sebagian besar peserta didik yang mengikuti pembelajaran remedial

antusias dan semangat. Hal itu ditandai dengan renspon dari peserta didik

yang aktif dalam mengikuti pembelajaran seperti semangat dalam

mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru maupun dari

teman-teman. Dalam pembelajaran remedial, secara keseluruhan peserta

didik bersikap tenang tetapi terdapat peserta didik yang kurang begitu

serius, dan itu merupakan perilaku yang wajar dalam setiap pembelajaran

karena dalam suatu kelas kemungkinan besar terdapat peserta didik yang

trouble maker. Untuk kelas X A peserta didik yang kurang memperhatikan

penjelasan guru maupun temannya dalam pembelajaran remedial adalah

Suyudi, sedangkan untuk kelas X B semua peserta didik memperhatikan

penjelasan guru maupun temannya, dan ada sedikit canda atau gurauan

dalam pembelajaran itu merupakan hal yang wajar asalkan tidak berlebihan.

Karena sedikit canda itu juga perlu dilakukan agar kondisi pembelajaran

kembali hidup dan membuat peserta didik bersemangat.71

c. Evaluasi pembelajaran remedial Matematika materi pokok Logika

Matematika di kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

Setelah proses pembelajaran remedial selesai, guru langsung

memberikan evaluasi berupa soal yang terdiri dari empat soal yang harus

diselesaikan oleh peserta didik dengan waktu 30 menit. Dengan waktu yang

singkat tersebut peserta didik harus mengerjakan empat soal yang telah

diberikan, dalam membuat soal tersebut guru juga menyesuaikan dengan

waktu pengerjaan soal. Satu soal tentang negasi atau ingkaran; satu soal

tentang konvers, invers, dan kontraposisi; satu soal tentang tautologi dan

kontradiksi dengan menggunakan tabel kebenaran; dan terakhir tentang

penarikan kesimpulan. Dalam mengerjakan soal, masih terdapat peserta

didik yang menengok temannya. Dan segera diperingatkan oleh Ibu Eny.

Tetapi juga terdapat peserta didik yang percaya diri dan mengerjakannya

sendiri.72

71 Observasi saat pembelajaran remedial tanggal 16 februari 2011 72 Observasi saat pembelajaran remedial tanggal 16 februari 2011

Page 65: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

55

Berdasarkan hasil tes evaluasi pembelajaran remedial, ternyata masih

terdapat peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar Matematika.

untuk kelas X A semua peserta didik yang mengikuti pembelajaran remedial

mampu mencapai ketuntasan belajar, tetapi terdapat 3 peserta didik yang

tidak mengikuti pembelajaran remedial dan nilai ulangannya di bawah 60.

Jadi untuk kelas X A, terdapat tiga peserta didik yang belum mencapai

ketuntasan belajar. Mereka adalah Ahmad Nashirin, Muhammad Latif

Hidayat, dan Novita Sari. Sedangkan untuk kelas X B terdapat tiga peserta

didik yang belum mencapai ketuntasan belajar, dan terdapat satu peserta

didik yang tidak mengikuti pembelajaran remedial. Tetapi karena nilai

ulangan peserta didik yang tidak mengikuti pembelajaran remedial di atas

60, maka dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar Matematika. Jadi

untuk kelas X B, terdapat tiga peserta didik yang belum mencapai

ketuntasan belajar. Mereka adalah Ana Maratul Kibtiyah, Mayang

Mawarista, dan Siti Utari.

Karena setelah dilaksanakan pembelajaran remedial yang pertama, masih

terdapat peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar, maka guru

memberikan pembelajaran remedial yang kedua. Berikut ini deskripsi proses

pelaksanaan pembelajaran remedial Matematika kedua materi pokok Logika

Matematika di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja.

a. Analisis evaluasi data hasil ulangan remedial pertama

Dari hasil ulangan remedial pertama, masih terdapat peserta didik

yang belum mencapai ketuntasan. Untuk kelas X A semua peserta didik

yang mengikuti pembelajaran remedial pertama, mampu mencapai

ketuntasan belajar. Dalam hal ini guru dikatakan berhasil dalam melakukan

pembelajaran remedial, karena semua peserta didik yang mengikuti

pembelajaran remedial mampu mencapai ketuntasan belajar Matematika.

Tetapi berhubung terdapat tiga peserta didik yang tidak mengikuti

pembelajaran remedial dan nilai ulangan Matematika materi pokok Logika

Matematika belum mencapai ketuntasan belajar, maka mereka dinyatakan

belum mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan untuk yang kelas X B

Page 66: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

56

terdapat tiga peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar, dan dua

diantaranya adalah peserta didik yang kemampuan Matematikanya kurang

yaitu Mayang Mawarista dan Siti Utari. Dari lembar jawaban ulangan

remedial, menunjukkan bahwa mereka belum faham betul tentang materi

Logika Matematika, karena jawabannya itu hampir mirip dengan jawaban

soal ulangan kemarin. Padahal soalnya beda. Satu peserta didik yang belum

mencapai ketuntasan adalah Ana Maratul Kibtiyah, anak ini tidak hadir saat

tes evaluasi Matematika materi Logika Matematika. Dengan masih terdapat

peserta didik yang belum mencapai ketuntasan maka dilakukan

pembelajaran remedial yang kedua.

b. Pelaksanaan remedial kedua materi pokok Logika Matematika

Sebelum melaksanakan pembelajaran remedial yang kedua, ibu Eny

menentukan teknik ataupun metode yang digunakan dalam pembelajaran

remedial Matematika kedua. Karena peserta didik kelas X M.A. N.U. 04 Al

Ma’arif Boja yang belum mencapai ketuntasan cuma 6 orang. Maka guru

memberikan penugasan berupa mengumpulkan artikel tentang materi

Logika Matematika. penugasan ini dikerjakan di luar sekolah dan

dikumpulkan paling lambat dua hari setelah pemberitahuan.

c. Evaluasi hasil pembelajaran kedua

Dari pembelajaran yang remedial yang kedua, semua peserta didik

yang belum mencapai ketuntasan mengumpulkan tugas tambahan. Jadi

dengan pengumpulan tugas tersebut semua peserta didik kelas X M.A. N.U.

04 Al Ma’arif Boja dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar

Matematika materi pokok Logika Matematika. Sehingga dengan

pembelajaran remedial, mampu mengantarkan peserta didik mencapai

ketuntasan belajar Matematika khususnya materi pokok Logika Matematika.

Page 67: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

57

C. Tingkat Ketuntasan Belajar Matematika Materi Pokok Logika

Matematika pada kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja Setelah

Dilakukan Pembelajaran Remedial

Berikut ini daftar nilai ulangan atau nilai sebelum dan nilai sesudah

pembelajaran remedial Matematika materi pokok Logika Matematika kelas X

M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja.73

Daftar nilai sebelum dan sesudah pembelajaran remedial ke-1 kelas X A

No. Nama Nilai pra

remidi Nilai post remidi

1 Abdul fatah 44 67

2 Achmad nasirin 45 Tidak hadir

3 Afiatur rohmah niah 45 90

4 Alifatul latifah 89 90

5 Ari dariyanto 45 66

6 Basaroh 63 80

7 Dwi darmayanti 41 60

8 Erna titik wijayanti 70 80

9 Hesti pratiwi 60 72

10 Lina khunnatun Nuroniyah 60 80

11 Maulida rahma 50 80

12 Mazidah khusna 88 90

13 Miftakhur rohmah 45 70

14 Muhammad muhafidhibn 50 64

15 Muhammad saiful arif 47 70

16 Muhammad latif hidayat 54 Tidak hadir

17 Nur fitriyah 70 80

18 Nur jannah 65 72

19 Nurul latifah 48 80

20 Oktiyana adriyani 47 88

21 Siti marfuah 45 77

22 Siti muslichah 51 72

23 Sri hesti lestari 62 77

24 Suyudi 51 70

25 Tuty awaliyah 42 80

26 Uswatun hasanah 41 80

27 Wahyu ana khoirun nisa 68 80

73Dokumentasi data nilai ulangan harian materi pokok logika Matematika dan data nilai

remidial kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

Page 68: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

58

28 Zidni syukron 59 65

29 Novita sari 37 Tidak hadir

Rata-rata 53,96 76,5

Tingkat ketuntasan belajar 34,48% 89,3%

Daftar nilai sebelum dan sesudah pembelajaran remedial ke-1 kelas X B

No Nama Nilai pra remedial Nilai post remedial

1 Abdul Rozaq 47 60

2 Ainur Chabibah 65 81

3 Ana Maratul K Tidak hadir 53

4 Anjar Kurniawan Tidak hadir 82

5 Bela Agustin 60 80

6 Danis Budiyono Tidak hadir 82

7 Epiyani 53 77

8 Fifi Oktaviana 47 71

9 Ika Afriani 60 72

10 Ika Murniawati 88 85

11 Lilik Wahyu Widiyanti 41 70

12 Manisah 47 85

13 Mayang Mawarista 45 52

14 Mita Kumala Sari 41 65

15 Muhamad Nurfaizin 63 Tidak hadir

16 Muhammad Rifa’i 35 74

17 Novita Dwi Astuti 54 85

18 Nur Laila Lutfia 60 85

19 Nur Muhammad Nasirin 44 86

20 Nurul Hekmawati 68 73

21 Octa Rafianti 78 89

22 Salafudin 67 89

23 Siti Aisah 70 75

24 Siti Munasyaroh 47 60

25 Siti Utari 35 50

26 Taufiq Nur Ihsan 54 82

27 Umi Mutmainnah 43 77

28 Vina Mazidah Khusna 45 67

29 Surfayatun 41 79

Rata-rata 54,58 74,3

Tingkat ketuntasan belajar 37,93% 89,3%

Page 69: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

59

Berdasarkan data nilai di atas, sebagian besar nilai ulangan Matematika

peserta didik kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja pada materi pokok Logika

Matematika masih dibawah 60. Padahal kriteria ketuntasan minimal yang

ditetapkan oleh guru mata pelajaran Matematika adalah Sehingga banyak

peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar. Untuk kelas XA yang

jumlah peserta didiknya 29 orang, hanya 10 peserta didik yang mencapai

ketuntasan belajar Matematika dan 19 peserta didik yang belum mencapai

ketuntasan belajar. Sedangkan di XB yang jumlah peserta didiknya juga 29 orang,

hanya 11 peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar Matematika dan 18

peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar . Sehingga perlu

dilaksanakan usaha perbaikan yakni melalui pembelajaran remedial. Untuk kelas

X A semua peserta didik yang mengikuti pembelajaran remedial mampu

mencapai ketuntasan belajar. Karena nilai yang diperoleh di atas KKM yang

ditentukan yaitu . Tetapi terdapat tiga peserta didik yang tidak mengikuti

pembelajaran remedial dan nilai ulangan mereka belum mendapat nilai 60.

Sehingga untuk kelas X A yang belum mencapai ketuntasan belajar Matematika

khususnya pada materi pokok Logika Matematika adalah tiga orang. Mereka

adalah Ahmad Nashirin, Muhammad Latif Hidayat, dan Novita Sari. Sedangkan

untuk kelas X B terdapat tiga peserta didik yang belum mencapai ketuntasan

belajar karena nilai remedialnya kurang dari 60. Mereka adalah Ana Maratul

Kibtiyah, Mayang Mawarista, dan Siti Utari. Sedangkan dalam pembelajaran

remedial kelas X B terdapat satu peserta didik yang tidak mengikuti, tetapi karena

dia memperoleh nilai ulangan maka dia dinyatakan telah mencapai

ketuntasan belajar.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan dilakukannya

pembelajaran remedial Matematika materi pokok Logika Matematika, hasil

belajar peserta didik mengalami peningkatan. Untuk kelas XA, sebelum diadakan

pembelajaran remedial, peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar

Matematika sebanyak 19 orang, dan setelah diadakan pembelajaran remedial

hanya 3 peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar, dan itu disebabkan

Page 70: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

60

karena mereka tidak mengikuti pembelajaran remedial. Untuk kelas XB, sebelum

diadakan pembelajaran remedial, peserta didik yang belum mencapai ketuntasan

belajar sebanyak 28 orang, dan setelah diadakan pembelajaran terdapat 3 peserta

didik yang belum mencapai ketuntasan belajar Matematika.

Karena dengan pembelajaran remedial yang pertama, terdapat peserta didik

yang belum mencapai ketuntasan belajar Matematika , maka Ibu Eny memutuskan

untuk memberikan tugas tambahan bagi peserta didik yang belum mencapai

ketuntasan belajar Matematika khususnya pada materi pokok Logika Matematika.

Yaitu berupa mengumpulkan artikel yang berhubungan dengan materi Logika

Matematika. Dengan mengumpulkan tugas tambahan tersebut, maka peserta didik

yang belum mencapai ketuntasan belajar Matematika khususnya materi pokok

Logika Matematika dianggap dan dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar.

Pengumpulan tugas dikumpulkan dalam waktu dua hari setelah pemberitahuan,

dan diserahkan langsung kepada Ibu Eny oleh setiap peserta didik yang belum

mencapai ketuntasan belajar. Sehingga disimpulkan bahwa dengan pembelajaran

remedial, semua peserta didik kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja mampu

mencapai ketuntasan belajar Matematika materi pokok Logika Matematika sesuai

dengan KKM yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah dengan tingkat ketuntasan

belajar Matematika 100% .

D. Analisis pembelajaran Remedial di M.A. N.U 04 Al Ma’arif Boja Materi

Pokok Logika Matematika Tahun Pelajaran 2010/2011

Dari penelitian yang telah dilaksanakan di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

dengan judul “Pembelajaran remedial Matematika Materi Pokok Logika Dalam

Mencapai Ketuntasan Belajar Matematika”. Berdasarkan data yang diperoleh

melalui observasi, interview, dan dokumentasi. Maka penulis akan menganalisa

temuan yang ada dan menjelaskan tentang implikasi dari penelitian.

Dari keterangan dalam teknik analisa data dalam penelitian ini,

menggunakan analisis deskriptif kualitatif maupun kuantitatif dan data yang

diperoleh baik melalui observasi, interview, dokumentasi, dari pihak-pihak yang

mengetahui tentang data yang penulis butuhkan. Adapun data yang akan

Page 71: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

61

dipaparkan dan dianalisa oleh penulis sesuai dengan rumusan penelitian. Untuk

lebih jelasnya penulis akan membahasnya

1. Pembelajaran Remedial Matematika Materi Pokok Logika Matematika di kelas

X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja Tahun Pelajaran 2010/2011 Dalam Mencapai

Ketuntasan Belajar

Berdasarkan Permendiknas No 22 tahun 2006, pelaksanaan kurikulum

memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan

sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan

tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi siswa yang

berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral. Ini diperjelas

pada panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan bahwa KTSP

yang diberlakukan berdasarkan Permendiknas 22, 23, 24 Tahun 2006 dan

Permendiknas No. 6 Tahun 2007, yang menerapkan sistem pembelajaran

berbasis kompetensi, sistem belajar tuntas, dan sistem pembelajaran yang

memperhatikan perbedaan individual siswa.

Pembelajaran remedial merupakan suatu bentuk perbaikan bagi peserta

didik yang memiliki nilai kurang dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

yang telah ditetapkan oleh guru masing-masing bidang studi. Hal ini dilakukan

agar peserta didik yang tidak tuntas dapat mempersiapkan diri untuk lebih

fokus sedangkan untuk waktu dan tempat pelaksanaan pembelajaran remedial

dilaksanakan telah ditentukan oleh guru.

Secara garis besar prosedur pembelajaran remedial dikelompokkan

menjadi 4 tahap yaitu :

5) Meneliti kasus dengan permasalahannya sebagai titik tolak kegiatan-

kegiatan berikutnya dan menemukan kesulitan yang dihadapi (diagnosis).

Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas

mengenai kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik yang meliputi : letak

kesalahan menyelesaikan masalah, kesulitan yang dihadapi, dan faktor-

faktor penyebab timbulnya kesulitan tersebut.

Page 72: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

62

6) Menentukan tindakan yang harus dilakukan (prognosis). Merupakan

langkah untuk memperkirakan bantuan apa yang dapat digunakan untuk

membantu peserta didik mengatasi kesulitannya.

7) Treatment (pelaksanaan bantuan). Berdasarkan skala prioritas yang

diberikan pada langkah prognosis, guru mencoba untuk memberikan

bantuan dengan teknik atau cara bantuan yang paling efisien dan efektif.

Bantuan yang efektif dan efisien adalah bantuan yang diperkirakan

memberikan hasil paling tinggi, dengan waktu, biaya, dan peralatan yang

paling hemat.

8) Melakukan evaluasi kembali sudah sejauh mana pengajaran remedial

tersebut telah dapat meningkatkan prestasi mereka. Tujuan yang paling

utama dari evaluasi ini adalah dipenuhinya criteria tingkat keberhasilan

minimal yang diharapkan, misalnya 75 % atau 80 % (tergantung dari

kebijakan dari masing-masing sekolah). Bila terenyata masih belum

berhasil, hendaknya dilakukan kembali diagnosis, prognosis, dan pengajaran

remedial berikutnya. Siklus yang sama akan terus berlanjut hingga criteria

minimal kelulusan telah terpenuhi.

Dalam pembelajaran remedial Matematika khususnya materi pokok

Logika Matematika di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif, guru mata pelajaran

Matematika kelas X sudah melakukan prosedur sesuai dengan pelaksanaan

pembelajaran remedial mulai dari menentukan kesulitan yang dihadapi peserta

didik, menentukan penanganan yang dilakukan bagi peserta didik yang belum

mencapai ketuntasan belajar, melaksanakan pembelajaran remedial

(penanganan) sesuai dengan teknik dan metode yang telah ditentukan, sampai

mengevaluasi sejauh mana pembelajaran remedial mampu mencapai

ketuntasan belajar Matematika. Ibu Eny melakukan pembelajaran remedial

dengan sungguh-sungguh, namun terdapat ketidakoptimalan dalam

melaksanakan langkah-demi langkah dalam pembelajaran remedial

Matematika tersebut.

Dalam menentukan kesulitan yang dihadapi peserta didik, guru hanya

menggeneralisasikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik.

Page 73: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

63

Guru belum menentukan kesulitan-kesulitan yang spesifik yang dihadapi oleh

peserta didik secara individu. Guru menentukan kesulitan secara klasikal, yang

ditentukan dari perilaku, sifat, dan aktifitas peserta didik saat pelaksanaan

pembelajaran utama dan remedial dan dari hasil ulangan harian Matematika

materi pokok Logika Matematika. Guru seharusnya memberikan perhatian

yang lebih pada peserta didik yang kemampuannya rendah dalam memahami

dan menguasai Matematika khususnya materi pokok Logika Matematika. Guru

juga lebih teliti dan cermat dalam menentukan kesulitan-kesulitan yang mereka

hadapi dalam memahami materi Logika Matematika, sehingga mampu

menentukan bantuan yang tepat bagi mereka dan mampu memberikan cara-

cara yang baik dalam belajar.

Waktu pelaksanaan pembelajaran remedial Matematika materi pokok

Logika Matematika di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja dilakukan pada waktu

kegiatan belajar sesuai dengan jadwal mata pelajaran yang ada dan tempat di

ruang kelas masing-masing, yaitu ruang kelas X A dan ruang kelas X B. Hal ini

dilakukan karena terbatasnya waktu dari pihak guru. Dengan dilakukannya

pembelajaran remedial dalam waktu kegiatan belajar, secara tidak langsung

akan mengurangi jam untuk materi selanjutnya. Pembelajaran remedial ini

diikuti oleh semua peserta didik kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja, karena

dilakukan dalam waktu kegiatan pembelajaran, sehingga bagi peserta didik

yang sudah mencapai ketuntasan belajar tidak bisa melanjutkan materi

selanjutnya. Dalam hal ini, guru tidak begitu memperhatikan perkembangan

dari peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar Matematika

walaupun jumlahnya sedikit. Seharusnya bagi peserta didik yang sudah

mencapai ketuntasan belajar diberikan progam pengayaan untuk lebih

mengembangkan pengetahuan mereka.

Teknik atau metode yang digunakan dalam pembelajaran remedial ini

adalah metode drill soal, dengan pembelajaran berbasis pada peserta didik.

Metode drill dilakukan karena kurangnya latihan dari peserta didik dalam

mengerjakan soal-soal materi pokok logika Matematika sehingga banyak

peserta didik salah dalam mengerjakan soal. Penulis berpendapat bahwa

Page 74: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

64

metode drill adalah metode yang tepat digunakan dalam pembelajaran remedial

ini karena mayoritas kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal

disebabkan ketidaktahuan dan ketidakhafalan mereka pada rumus yang ada.

Dengan diterapkannya metode drill, peserta didik lebih terlatih dalam

menyelesaikan soal. Selain itu, pembelajaran remedial dilakukan dengan

berpusat pada peserta didik, agar pembelajaran bermakna dapat terwujud

karena peserta didik dilibatkan penuh dalam proses pembelajaran. Tetapi dalam

faktanya, ketika pembelajaran remedial berlangsung pembelajaran remedial

tidak sepenuhnya berpusat pada peserta didik, dan guru masih berperan sebagai

nara sumber, tetapi tidak sebesar ketika pembelajaran utama. Masih terdapat

peserta didik yang belum paham konsep maupun teori mengenai materi Logika

Matematika, sehingga guru harus terjun langsung dalam pembelajaran remedial

dan membenarkan konsep teori yang salah dan aplikasi teori yang salah tafsir.

Dalam pembuatan soal tes, guru hanya membuat satu padahal

pembelajaran remedial dilakukan pada dua kelas. Hal ini memungkinkan

kecurangan-kecurangan pada peserta di kelas X A karena pelaksanaan

pembelajaran di kelas tersebut dilakukan setelah kelas X B dilaksanakan

pembelajaran remedial. Seharusnya guru membuat soal yang berbeda antara

kelas X A dan kelas X B.

Pembelajaran remedial pada masing-masing kelas dilakukan selama 90

menit (2 jam pelajaran). Dengan proses pembelajaran yang telah disebutkan di

atas, pembelajaran kurang optimal bila dibandingkan dengan waktu yang

disediakan. Pembahasan soal ulangan dilakukan selama 30 menit. Waktu ini

sudah cukup dalam pembahasan soal ditambah dengan penjelasan guru, karena

sebelumnya peserta didik diminta untuk mengerjakan ulang dan mempelajari

kembali materi Logika Matematika di rumah. Tetapi kendalanya dengan

peserta didik menulis hasil pekerjaannya di papan tulis menyita waktu lebih

lama, padahal papan tulis sudah dibagi dua bagian. Sehingga guru kekurangan

waktu dalam memberikan penjelasan yang lebih atau penambahan tentang

materi tersebut.

Page 75: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

65

Selanjutnya Guru mereview materi Logika Matematika dan disela-sela

itu memberi pertanyaan-pertanyaan maupun soal-soal kepada peserta didik.

Kegiatan tersebut dilakukan selama 20 menit. Dengan waktu 20 menit,

pertanyaan yang diberikan kepada peserta didik hanya beberapa soal.

Pertanyaan yang diberikan juga tidak mencakup semua materi yang ada. Materi

yang ditanyakan adalah materi yang kebanyakan peserta didik menjawabnya

salah. Dalam rencana semula, guru ingin menekankan pada peserta didik yang

kemampuannya rendah, tetapi itu tidak bisa dilakukan dengan optimal karena

dari pihak peserta didik tersebut tidak berusaha untuk mencari solusi dari

kesulitan yang dihadapi, peserta didik cenderung menerima apa adanya dan

pasrah dengan kesulitan yang dihadapi. Mereka yang kemampuan

Matematikanya rendah cenderung tidak aktif dibandingkan dengan teman-

temannya yang lain. Selain itu apabila disuruh mengerjakan soal, mereka yang

berkemampuan kurang daripada teman-temannya membutuhkan waktu yang

lama sehingga akan menyita waktu dan kegiatan selanjutnnya. Guru belum bisa

membantu mereka menguasai materi dalam pembelajaran yang klasikal.

Seharusnya mereka membutuhkan pengajaran secara personal atau individual

di luar pembelajaran tersebut.

Kemudian setelah kegiatan tersebut, peserta didik diminta untuk

mempelajari kembali selama 10 menit. Hal itu dilakukan agar peserta didik

lebih siap dalam mengerjakan tes evaluasi dalam pembelajaran remedial.

Kegiatan ini memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengulas materi

yang telah disampaikan dan juga memberi kesempatan waktu peserta didik

untuk bertanya baik kepada guru maupun teman jika terdapat kesulitan dalam

memahami suatu materi.

Tes evaluasi dalam pembelajaran remedial dilakukan selama 30 menit.

Dengan waktu yang relatif singkat, peserta didik diminta untuk menyelesaikan

4 soal. Bagi peserta didik yang sudah paham tentu dapat mengerjakan soal

dengan waktu yang disediakan, tetapi mereka yang belum begitu paham dan

mengerti tentang materi tersebut mereka cenderung tergesa-gesa dalam

mengerjakannya.

Page 76: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

66

Dari hasil evaluasi pembelajaran remedial, masih terdapat peserta didik

yang belum mencapai ketuntasan belajar Matematika, sehingga guru

memberikan tugas tambahan berupa mengumpulkan artikel mengenai materi

Logika Matematika. Dengan mengumpulkan tugas tersebut peserta didik

dianggap dan dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar Matematika. Hal

ini terdapat kelebihan dan kekurangan bagi perkembangan kemampuan peserta

didik. Dengan tugas tersebut, pengetahuan mereka bertambah mengenai materi

Logika Matematika, tetapi kemampuan mereka dalam menyelesaikan soal

tidak meningkat karena tidak diberi tugas berupa soal-soal. Dan mereka

sebenarnya membutuhkan bimbingan secara khusus dari guru untuk dapat

memahami dan menguasai suatu materi dalam hal ini materi Logika

Matematika.

2. Tingkat Ketuntasan Belajar Matematika Materi Pokok Logika Matematika di

kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif 04 Boja Setelah Pelaksanaan Pembelajaran

Remedial

Dari hasil pengerjaan tes evaluasi pembelajaran remedial, terdapat tiga

peserta didik kelas X B yang belum mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan

untuk kelas X A semua peserta didik yang mengikuti pembelajaran remedial

mampu mencapai ketuntasan belajar. Tetapi terdapat tiga peserta didik dari

kelas X A yang tidak mengikuti pembelajaran remedial dan dari ketiga anak

tersebut nilai ulangan harian Matematika materi pokok Logika Matematika di

bawah 60, jadi untuk kelas X A tedapat tiga peserta didik yang belum

mencapai ketuntasan belajar Matematika.

Dari data nilai sebelum dan sesudah dilaksanakan pembelajaran remedial

menunjukkan bahwa rata-rata nilai ulangan harian Matematika Logika

Matematika kelas X A adalah 53,96 dengan 11 peserta didik yang mencapai

ketuntasan dan 18 peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar.

Kemudian setelah dilakukan pembelajaran remedial rata-ratanya menjadi 76,5,

dengan tiga peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar karena tidak

mengikuti pembelajaran remedial. Sedangkan rata-rata nilai ulangan harian

Matematika materi pokok Logika Matematika kelas X B adalah 54,58 dengan

Page 77: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

67

10 peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar Matematika dan 19 peserta

didik yang belum mencapai ketuntasan belajar Matematika. Dan setelah

dilakukan pembelajaran remedial rata-ratanya menjadi 74,3 dengan tiga peserta

didik yang belum mencapai ketuntasan belajar. Dari rata-rata sebelum dan

sesudah pembelajaran remedial me nunjukkan adanya peningkatan hasil belajar

peserta didik kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja dalam pembelajaran

Matematika khususnya pada materi pokok Logika Matematika.

Adapun tingkat ketuntasan belajar Matematika materi pokok Logika

Matematika secara klasikal untuk kelas X A sebelum pembelajaran remedial

adalah 34,48% dan setelah dilakukan pembelajaran remedial meningkat

menjadi 89,3%, sedangkan tingkat ketuntasan belajar Matematika untuk kelas

X B sebelum pembelajaran remedial adalah 37,93% dan setelah dilakukan

pembelajaran remedial terjadi peningkatan menjadi 89,3%. Berdasarkan

tingkat ketuntasan belajar Matematika sebelum dan sesudah dilakukan

pembelajaran remedial menunjukkan adanya peningkatan sebesar 54,82%

untuk kelas XA, sedangkan untuk kelas XB mengalami peningkatan ketuntasan

belajar sebesar 51,37%, tetapi belum mencapai tingkat ketuntasan hingga

100%, karena masih terdapat peserta didik yang belum mencapai ketuntasan

belajar.

Bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar diminta

untuk mengumpulkan artikel tentang materi Logika Matematika dan mereka

dianggap telah mencapai ketuntasan belajar. Keempat peserta didik yang tidak

mengikuti pembelajaran remedial, yaitu satu peserta didik kelas XB dan tiga

peserta didik kelas X A, tidak ada surat izin atau surat keterangan tidak masuk.

Hal ini mengundang banyak pertanyaan apakah mereka tidak mau mengikuti

pembelajaran remedial atau memang terdapat halangan sehingga mereka tidak

dapat masuk sekolah.

Dengan diadakannya pembelajaran remedial Matematika, mampu

meningkatkan hasil belajar Matematika materi pokok Logika Matematika

peserta didik kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja dan juga mampu

mencapai ketuntasan belajar. Tetapi dengan pemberian tugas tambahan berupa

Page 78: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

68

mengumpulkan artikel tentang materi Logika Matematika bagi peserta didik

yang belum mencapai ketuntasan belajar, dan dengan mengumpulkan tugas

tersebut peserta didik dianggap telah mencapai ketuntasan belajar itu kurang

efektif dilakukan, karena mereka butuh bimbingan secara personal atau dalam

kelompok kecil. Dengan tambahan tugas tersebut, peserta didik hanya akan

mencari tugas tersebut dan dikumpulkan, membacanya sekilas dan langsung

diprint. Guru mata pelajaran Matematika tidak memberikan bimbingan secara

khusus bagi mereka karena terbatasnya waktu dari beliau. Di M.A. N.U. 04 Al

Ma’arif Boja, guru Matematika hanya satu orang, dan sedikit banyak waktunya

tersita untuk persiapan ujian sekolah kelas XII. Di sinilah dituntut

keprofesional dari seorang guru demi kemajuan peserta didiknya. Dalam hal ini

guru seharusnya lebih profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai

pembimbing, pendidik, dan motivator bagi peserta didik di sekolah. Guru

ataupun pihak sekolah seharusnya juga menghubungi dan memberitahu orang

tua mereka tentang perilaku, hasil belajar, dan sikap putra-putri mereka ketika

berada dalam lingkungan sekolah, agar dapat ditentukan perlakuan yang tepat

yang ditujukan pada mereka. Orang tua bersama dengan guru hendaknya

melakukan musyawarah bersama dan melakukan suatu kerja sama, karena

kalau di rumah orang tualah yang berperan penuh dalam mendidik,

membimbing dan mengawasi sedangkan kalau disekolah gurulah yang

mendidik, dan membimbing anak. Oleh karena itu antara peserta didik, guru,

dan orang tua harus terjalin suatu hubungan yang apik demi perkembangan dan

kemajuan peserta didik dalam belajar.

Inti dilaksanakan pembelajaran remedial ini adalah tercapainya

ketuntasan belajar Matematika materi pokok Logika Matematika. Pembelajaran

remedial ini membantu mengatasi peserta didik yang kesulitan dalam belajar

sehingga mampu memahami dan menguasai materi sesuai dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar yang ditentukan. Tetapi faktanya

pembelajaran remedial Matematika materi pokok Logika Matematika di M.A.

N.U. 04 Al Ma’arif 04 Boja, sudah dilakukan dengan usaha yang sungguh-

sungguh dari pihak guru, tetapi masih terdapat peserta didik yang belum

Page 79: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

69

mencapai ketuntasan belajar. Ketidaktuntasan ini disebabkan kurang

kesungguhan dari peserta didik serta citra yang tidak menyenangkan mengenai

mata pelajaran Matematika yang masih melekat di benak mereka. Tetapi

dengan adanya tugas tambahan dari guru, mereka yang belum mencapai

ketuntasan belajar dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar Matematika.

Jadi pembelajaran remedial Matematika di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

mampu mengantarkan peserta didiknya mencapai ketuntasan belajar

Matematika khususnya materi pokok Logika Matematika, tetapi penanganan

yang dilakukan bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar

Matematika setelah dilakukan pembelajaran remedial belum tepat diterapkan

karena mereka membutuhkan bimbingan belajar secara individual ataupun

personal.

Page 80: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melalui pembahasan dan analisis mengenai pembelajaran remedial

Matematika materi pokok Logika Matematika pada peserta didik kelas X M.A.

N.U. 04 Al Ma’arif Boja, maka ada yang perlu penulis tekankan dan menjadi

kesimpulan dalam skripsi ini.

1. Di kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja, sebagian besar peserta didik dalam

mata pelajaran Matematika khususnya materi pokok Logika Matematika belum

mencapai ketuntasan belajar karena nilai ulangannya di bawah Kriteria

Ketuntasan Minimal yang ditetapkan yaitu . Nilai rata-rata ulangan

harian Matematika materi pokok Logika Matematika untuk kelas X A adalah

53,96, sedangkan nilai rata-rata untuk kelas X B adalah 54,58. Oleh karena itu

guru mata pelajaran Matematika melaksanakan pembelajaran remedial untuk

mencapai ketuntasan belajar Matematika. Pelaksanaan pembelajaran remedial

dilaksanakan dalam waktu belajar mengajar yaitu pada jam pelajaran

Matematika, dan diikuti oleh semua peserta didik kelas X baik yang sudah

mencapai ketuntasan atau yang belum mencapai ketuntasan belajar.

Pembelajaran remedial berupa pembelajaran ulang dengan menggunakan

metode yang berbeda dari pembelajaran utama sebelumnya. Dalam

pembelajaran remedial Matematika ini, guru menggunakan metode drill

dengan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Kemudian setelah selesai

pembelajaran remedial, peserta didik diberi tes untuk mengevaluasi sejauh

mana pembelajaran remedial mampu mencapai ketuntasan belajar Matematika

khususnya materi pokok Logika Matematika. Pembelajaran remedial dan tes

evaluasi dilaksanakan selama 90 menit.

2. Pembelajaran remedial Matematika materi pokok Logika Matematika di M.A.

N.U. 04 Al Ma’arif 04 Boja, sudah dilakukan dengan usaha yang sungguh-

sungguh dari pihak guru. Tetapi masih terdapat peserta didik yang belum

mencapai ketuntasan belajar Matematika, sehingga guru memberikan tugas

Page 81: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

71

tambahan bagi mereka yang belum mencapai ketuntasan berupa

mengumpulkan artikel mengenai materi Logika Matematika. Dengan

mengumpulkan tugas tambahan tersebut peserta didik dinyatakan telah

mencapai ketuntasan belajar Matematika. Tingkat kertuntasan belajar

Matematika sebelum pembelajaran remedial untuk kelas X A adalah 34,48%

dan setelah pembelajaran remedial pertama adalah 89,3%, sehingga dilakukan

pembelajaran remedial kedua dan mencapai ketuntasan belajar 100%.

Sedangkan tingkat kertuntasan belajar Matematika sebelum pembelajaran

remedial untuk kelas X B adalah 37,93% dan setelah pembelajaran remedial

pertama adalah 89,3%, sehingga dilakukan pembelajaran remedial kedua dan

mencapai ketuntasan belajar 100%. Jadi dengan pembelajaran remedial semua

peserta didik kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja mampu mencapai

ketuntasan belajar Matematika khususnya materi pokok Logika Matematika.

B. Saran

Setelah mengadakan penelitian mengenai pembelajaran remedial

Matematika khususnya pada materi pokok Logika Matematika di M.A. N.U. 04

Al Ma’arif Boja, maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyumbangkan

saran-saran yang sekiranya bermanfaat bagi M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja pada

khususnya dan para penyelenggara pendidikan pada umumnya. Saran-saran

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagi pemerintah

Pemerintah diharapkan konsisten dengan kebijakan yang telah

dikeluarkan. Dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

yang didalamnya terdapat sistem belajar tuntas, maka perlu usaha perbaikan

untuk mengatasi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan, salah satunya

dengan pembelajaran remedial. Pemerintah diharapkan mampu mendukung

kegiatan pembelajaran remedial baik secara moril maupun materiil secara

optimal di lembaga pendidikan dan memberikan panduan yang jelas dalam

pelaksanaan pembelajaran remedial.

2. Bagi kepala sekolah

Page 82: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

72

Perlunya pemantauan dalam kegiatan belajar mengajar dan memberikan

saran serta bimbingan kepada guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Bagi guru mata pelajaran Matematika

Berusaha meningkatkan ketuntasan belajar peserta didik pada mata

pelajaran Matematika melalui pembelajaran remedial dengan menggunakan

metode ataupun teknik yang tepat sesuai dengan kesulitan yang dihadapi oleh

peserta didik. Guru diharapkan lebih mengetahui karakteristik masing-masing

peserta didik dan lebih memperhatikan kemampuan individu peserta didik

dalam setiap pembelajaran.

4. Bagi orang tua (wali murid)

Orang tua seyogyanya menjadi pihak yang dapat diajak bekerjasama

dalam pelaksanaan pembelajaran remedial, karena orang tua adalah pihak yang

paham dan mengerti dengan kebiasaan peserta didik dalam kehidupan sehari-

hari di lingkungan keluarga. Orang tua diharapkan ikut proaktif sebagai tim

evaluator yang sportif. Dalam memberikan penilaian baik dalam bentuk lisan

maupun harus bersifat objektif dalam arti sesuai dengan keadaan anak yang

sebenarnya tanpa ada manipulasi.

5. Bagi peserta didik

Ikut berpartisipasi aktif dalam pembelajaran remedial yang dilakukan

oleh guru mata pelajaran Matematika di M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja serta

berusaha mengenali kesulitan yang terdapat pada diri masing-masing peserta

didik dan berusaha menemukan solusi untuk menyelesaikan kesulitan tersebut

yaitu dengan belajar yang rajin dengan cara belajar yang baik sesuai dengan

gaya belajar setiap peserta didik.

Page 83: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

73

C. Penutup

Dengan segala kerendahan hati, penulis megucapkan syukur alhamdulillah

kepada Allah S.W.T. yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan hidayahnya atas

selesainya penulisan skripsi ini, meskipun banyak hambatan dan rintangan yang

harus dilalui dengan perjuangan. Akan tetapi dengan memohon petunjuk-Nya dan

disertai doa dan kesabaran, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Tiada kata seindah doa, penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat

bagi penulis, lembaga pendidikan, masyarakat, dan khazanah ilmu pengetahuan.

Amin

Page 84: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

74

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:.

Rineka Cipta, 1999.

Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:

Rineka Cipta, 2002.

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2009, Cet. III.

Bahruddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, Yogyakarta : Ar-Ruzz

Media, 2009.

Baharuddin, dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media, 2010, Cet IV.

Bahri Djamarah, Syaiful, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2008.

.........., Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet. III.

Bukhari, kitab Al-Ilm, Semarang: Maktabah Usaha Keluarga,%.1.

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama R.I, Model Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan, 2007.

Haryati, Mimin, Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan,

Jakarta : Gaung Persada Press, 2007.

Hamalik, Oemar , Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2009

Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

dan Sukses Sertifikasi Guru, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007.

Marwanta, dkk., Matematika SMA Kelas X, Jakarta: Yudistira, 2009

Moleong, Lexi J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja

RosdaKarya, 2009, Cet. XXVI.

Muhaimin, Pengembangan Model KTSP Pada Sekolah dan Madrasah, Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2008.

Page 85: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

75

Mulyana, Dedi, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Rosda Karya, 2003.

Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008.

Muslich, Masnur, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Pemahaman dan

Pengembangan, Jakarta:Bumi Aksara, 2009, Cet. V.

Mutadi, Pendekatan Efektif Dalam Pembelajaran Matematika, Jakarta:

PUSDIKLAT Tenaga Teknis Keagamaan DEPAG, 2007.

Poerwadarmito, Wjs, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,

2006, Cet.III.

Sabri, M. Alifus, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 2010, Cet.

IV.

Sagala, Saiful, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan,

Bandung : Alfabeta, 2009.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka

Cipta, 2010, Cet. V.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif, dan R&D, Bandung :

Alfabeta, 2008, Cet. V.

Sudrajat, Akhmad, “Pembelajaran Remedial Dalam KTSP”, dalam

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/13/pembelajaran-

remedial-dalam-ktsp/,

Sukmadinata, Nana Syaodih, Teknik Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja

RosdaKarya, 2010, Cet. VI

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung :

Remaja Rosda Karya, 2010, Cet.XV.

Tan Oon Seng, , Educational Psychology, Wadsworth: Thomson Learning, 2001.

Wijaya, Cece, Pendidikan Remedial, Bandung : Remaja Rosda Karya, 1995.

Zuriah, Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Antara Teori dan

Praktik, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, Cet. I.

Page 86: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

75

Daftar Tabel

Tabel 1 : Tabel Nilai Ulangan Matematika Materi Logika Matematika kelas X M.A.

N.U. 04 Al Ma’arif Boja Tahun Pelajaran 2010/2011

Tabel 2 : Tabel Nilai Ulangan Remedial Matematika Materi Logika Matematika

kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja Tahun Pelajaran 2010/2011

Tabel 3 : Daftar Tenaga Pengajar dan Karyawan M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

Tahun Pelajaran 2010/2011

Tabel 4 : Daftar peserta didik M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja Tiga Tahun Terakhir

Dkklll

Page 87: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

76

Tabel 1

DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN MATEMATIKA MATERI POKOK LOGIKA

MATEMATIKA MADRASAH ALIYAH NU 04 AL MA’ARIF BOJA KELAS X A

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

No. Nama Nilai ulangan Keterangan

1 Abdul fatah 44 Tidak tuntas

2 Achmad nasirin 45 Tidak tuntas

3 Afiatur rohmah niah 45 Tidak tuntas

4 Alifatul latifah 89 Tuntas

5 Ari dariyanto 45 Tidak tuntas

6 Basaroh 63 Tuntas

7 Dwi darmayanti 41 Tidak tuntas

8 Erna titik wijayanti 70 Tuntas

9 Hesti pratiwi 60 Tuntas

10 Lina khunnatun nuroniyah 60 Tuntas

11 Maulida rahma 50 Tidak tuntas

12 Mazidah khusna 88 Tuntas

13 Miftakhur rohmah 45 Tidak tuntas

14 Muhammad muhafidhibn 50 Tidak tuntas

15 Muhammad saiful arif 47 Tidak tuntas

16 Muhammad latif hidayat 54 Tidak tuntas

17 Nur fitriyah 70 Tuntas

18 Nur jannah 65 Tuntas

19 Nurul latifah 48 Tidak tuntas

20 Oktiyana adriyani 47 Tidak tuntas

21 Siti marfuah 45 Tidak tuntas

22 Siti muslichah 51 Tidak tuntas

23 Sri hesti lestari 62 Tuntas

24 Suyudi 51 Tidak tuntas

25 Tuty awaliyah 42 Tidak tuntas

26 Uswatun hasanah 41 Tidak tuntas

27 Wahyu ana khoirun nisa 68 Tuntas

28 Zidni syukron 59 Tuntas

29 Novita sari 37 Tidak tuntas

Guru Mapel Matematika

Eny Sugiarti, S.Pd

Page 88: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

77

DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN MATEMATIKA MATERI POKOK LOGIKA

MATEMATIKA MADRASAH ALIYAH NU 04 AL MA’ARIF BOJA KELAS X B

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

No. Nama Nilai Keterangan

1 Abdul Rozaq 47 Belum tuntas

2 Ainur Chabibah 65 Tuntas

3 Ana Maratul K Tidak hadir Belum tuntas

4 Anjar Kurniawan Tidak hadir Belum tuntas

5 Bela Agustin 60 Tuntas

6 Danis Budiyono Tidak hadir Belum tuntas

7 Epiyani 53 Belum tuntas

8 Fifi Oktaviana 47 Belum tuntas

9 Ika Afriani 60 Tuntas

10 Ika Murniawati 88 Tuntas

11 Lilik Wahyu Widiyanti 41 Belum tuntas

12 Manisah 47 Belum tuntas

13 Mayang Mawarista 45 Belum tuntas

14 Mita Kumala Sari 41 Belum tuntas

15 Muhamad Nurfaizin 63 Tuntas

16 Muhammad Rifa’i 35 Belum tuntas

17 Novita Dwi Astuti 54 Belum tuntas

18 Nur Laila Lutfia 60 Tuntas

19 Nur Muhammad Nasirin 44 Belum tuntas

20 Nurul Hekmawati 68 Tuntas

21 Octa Rafianti 78 Tuntas

22 Salafudin 67 Tuntas

23 Siti Aisah 70 Tuntas

24 Siti Munasyaroh 47 Belum tuntas

25 Siti Utari 35 Belum tuntas

26 Taufiq Nur Ihsan 54 Belum tuntas

27 Umi Mutmainnah 43 Belum tuntas

28 Vina Mazidah Khusna 45 Belum tuntas

29 Surfayatun 41 Belum tuntas

Mengetahui,

Kepala Madrasah Guru Mapel Matematika

Drs. Shobirin, M.Ag Eny Sugiarti, S.Pd

Page 89: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

78

Tabel 2

DAFTAR NILAI REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK LOGIKA

MATEMATIKA MADRASAH ALIYAH NU 04 AL MA’ARIF BOJA KELAS X A

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

No. Nama Nilai remedial Keterangan

1 Abdul fatah 67 Tuntas

2 Achmad nasirin Tidak hadir Belum tuntas

3 Afiatur rohmah niah 90 Tuntas

4 Alifatul latifah 90 Tuntas

5 Ari dariyanto 66 Tuntas

6 Basaroh 80 Tuntas

7 Dwi darmayanti 60 Tuntas

8 Erna titik wijayanti 80 Tuntas

9 Hesti pratiwi 72 Tuntas

10 Lina khunnatun nuroniyah 80 Tuntas

11 Maulida rahma 80 Tuntas

12 Mazidah khusna 90 Tuntas

13 Miftakhur rohmah 70 Tuntas

14 Muhammad muhafidhibn 64 Tuntas

15 Muhammad saiful arif 70 Tuntas

16 Muhammad latif hidayat Tidak hadir Belum tuntas

17 Nur fitriyah 80 Tuntas

18 Nur jannah 72 Tuntas

19 Nurul latifah 80 Tuntas

20 Oktiyana adriyani 88 Tuntas

21 Siti marfuah 77 Tuntas

22 Siti muslichah 72 Tuntas

23 Sri hesti lestari 77 Tuntas

24 Suyudi 70 Tuntas

25 Tuty awaliyah 80 Tuntas

26 Uswatun hasanah 80 Tuntas

27 Wahyu ana khoirun nisa 80 Tuntas

28 Zidni syukron 65 Tuntas

29 Novita sari Tidak hadir Belum tuntas

Guru Mapel Matematika

Eny Sugiarti, S.Pd

Page 90: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

79

DAFTAR NILAI REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK LOGIKA

MATEMATIKA MADRASAH ALIYAH NU 04 AL MA’ARIF BOJA KELAS X B

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

No. Nama Nilai remedial Keterangan

1 Abdul Rozaq 60 Tuntas

2 Ainur Chabibah 81 Tuntas

3 Ana Maratul K 53 Belum tuntas

4 Anjar Kurniawan 82 Tuntas

5 Bela Agustin 80 Tuntas

6 Danis Budiyono 82 Tuntas

7 Epiyani 77 Tuntas

8 Fifi Oktaviana 71 Tuntas

9 Ika Afriani 72 Tuntas

10 Ika Murniawati 85 Tuntas

11 Lilik Wahyu Widiyanti 70 Tuntas

12 Manisah 85 Tuntas

13 Mayang Mawarista 52 Belum tuntas

14 Mita Kumala Sari 65 Tuntas

15 Muhamad Nurfaizin Tidak hadir Tuntas

16 Muhammad Rifa’i 74 Tuntas

17 Novita Dwi Astuti 85 Tuntas

18 Nur Laila Lutfia 85 Tuntas

19 Nur Muhammad Nasirin 86 Tuntas

20 Nurul Hekmawati 73 Tuntas

21 Octa Rafianti 89 Tuntas

22 Salafudin 89 Tuntas

23 Siti Aisah 75 Tuntas

24 Siti Munasyaroh 60 Tuntas

25 Siti Utari 50 Belum tuntas

26 Taufiq Nur Ihsan 82 Tuntas

27 Umi Mutmainnah 77 Tuntas

28 Vina Mazidah Khusna 67 Tuntas

29 Surfayatun 79 Tuntas

Guru Mapel Matematika

Eny Sugiarti, S.Pd

Page 91: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

80

Tabel 3

DAFTAR GURU DAN KARYAWAN MA NU 04 ALMA’ARIF BOJA TAHUN

PELAJARAN 2010/2011

No. NAMA JABATAN STATUS Mata pelajaran

1 Drs. Shobirin, M.Si Kepala Sekolah PNS B. Indonesia/fiqih

2 Drs. H. Imam Syafii Waka sarpra GTY Aqidah Akhlak

3 Drs. Abdul Hamid Guru GTT Qur’an Khadist

4 Inayah, S.Pd Guru GTT Sosiologi

5 Budi Wiyanto, S.Pd Guru GTT Ekonomi

6

Darmiyanto Pembina pramuka GTT

Ekkstrakurikuler

Pramuka

7 Sab'un thohiri Pembina osis GTT Kewarganegaraan

8 Drs. Mahdi Guru GTT Fiqih

9

Ya'kub . BA Guru GTT

Sejarah Kebudayaaan

Islam

10 Dyah Qurrotu Aini, S. Pd Waka kesiswaan GTT B. Indonesia/Sejarah

11 Novita Aris Isnani, S.Pd Waka kurikulum GTT Bahasa Inggris

12 Imam Tri Pamuji, S.H Guru GTT Sejarah

13 Yayuk Beko Dewi, S.Pd Wali kelas X B GTT Keterampilan

14 Sari Asih Rimayati, A.

Md Wali kelas XI IPS GTT

Ekonomi / Sosiologi

15 Lismawati, S.Pd Guru GTT Kimia

16 Eny Sugiarti, S.Pd Wali kelas XII IPA GTT Matematika

17 Restu Astuti, S.Pd Wali kelas XI IPA GTT Biologi

18 Tri Novantara, A.Md Guru GTT Kesenian

19 Mahsunah, S.Pdi Guru GTT keNUan

20 Wulan Fitriani, S.Pd Guru GTT Fisika

21 Adindra, S.Pd Guru GTT Penjaskes

22 Yamidi, A.Md Guru GTT TIK

23 Wachidun, s.pd Guru GTT BP

24 Fajar Noviyanto Guru GTT Ekstrakurikuler

25 Dina Lia Ervina, S.PdI Wali kelas XII IPS GTT Bahasa Arab

26 Evi Setyowati, S.Pd Guru GTT Geografi

27 Nelly Irnik Darojah, SS Guru GTT Bahasa Inggris

28 Ainin izatin Kepala. TU PTT

29 M. Syaifuddin TU PTT

30 Nila Azif Administrasi PTT

31 M. Karjan SATPAM PTT

Page 92: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

81

Tabel 4

DAFTAR JUMLAH PESERTA DIDIK MA NU 04 AL MA’ARIF BOJA TIGA

TAHUN TERAKHIR

Jumlah peserta didik MA NU 04 Al Ma’arif Boja tahun pelajaran 2008/2009

Kelas Jumlah Peserta

didik laki-laki

Jumlah Peserta

didik perempuan

Jumlah

keseluruhan

X A 17 17 34

X B 17 17 34

XI IPA 11 21 32

XI IPS 28 12 40

XII IPA 7 30 37

XII IPS 18 26 34

JUMLAH 98 123 211

Jumlah peserta didik MA NU 04 Al Ma’arif Boja tahun pelajaran 2009/2010

Kelas Jumlah Peserta

didik laki-laki

Jumlah Peserta

didik perempuan

Jumlah

keseluruhan

X A 10 17 27

X B 12 14 26

XI IPA 11 20 31

XI IPS 22 16 38

XII IPA 12 20 32

XII IPS 24 14 38

JUMLAH 91 101 192

Jumlah peserta didik MA NU 04 Al Ma’arif Boja tahun pelajaran 2010/2011

Kelas Jumlah Peserta

didik laki-laki

Jumlah Peserta

didik perempuan

Jumlah

keseluruhan

X A 8 21 29

X B 8 21 29

XI IPA 13 13 26

XI IPS 12 19 31

XII IPA 9 23 32

XII IPS 14 18 32

JUMLAH 64 115 179

Page 93: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

75

Daftar Gambar

Gambar 1 : Gambar Denah Lokasi M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

Gambar 2 : Gambar Struktur Organisasi M.A. N.U. 04 Al Ma’arif Boja

Page 94: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

76

Gambar 1

DENAH LOKASI M.A. N.U. 04 AL MA’ARIF BOJA

Page 95: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

77

Gambar 2

STRUKTUR ORGANISASI MA NU 04 AL MA’ARIF BOJA TAHUN

PELAJARAN 2010/2011

Page 96: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

Daftar Lampiran

Lampiran 1 : Lampiran Instrumen Penelitian

Lampiran 2 : Lampiran Soal dan Jawaban Ulangan Matematika Materi

Logika Matematika kelas X M.A. N.U. 04 Al Ma’arif

Boja Tahun Pelajaran 2010/2011

Lampiran 3 : Lampiran Soal dan Jawaban Ulangan Remedial Matematika

Materi Logika Matematika kelas X M.A. N.U. 04 Al

Ma’arif Boja Tahun Pelajaran 2010/2011

Lampiran 4 : Surat Izin Riset

Lampiran 5 : Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian

Page 97: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

Lampiran 1

INSTRUMEN PENELITIAN

A. Pedoman Wawancara

Pokok-pokok wawancara kepada guru mata pelajaran Matematika kelas

X MA NU Al Ma’arif 04 Boja meliputi :

1. Bagaimana hasil ulangan harian materi pokok Logika Matematika di kelas

X MA NU Al Ma’arif 04 Boja?

2. Berapakah rata-rata hasil ulangan mata pelajaran matematika materi pokok

Logika Matematika?

3. Berapa standar minimal yang ditetapkan dalam menentukan ketuntasan

belajar matematika materi pokok Logika Matematika?

4. Apakah terdapat peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar

matematika materi pokok Logika Matematika?

5. Apakah terdapat peserta didik yang kemampuan matematikanya rendah?

6. Apa kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik dalam memahami materi

Logika Matematika?

7. Dimanakah letak kesalahan peserta didik yang belum mencapai ketuntasan

belajar dalam memahami dan menyelesaikan masalah materi pokok

Logika Matematika?

8. Apa saja faktor penyebab kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik dalam

memahami dan menyelesaikan soal materi Logika Matematika?

9. Bagaimana perilaku, aktifitas, minat peserta didik yang belum mencapai

ketuntasan belajar saat pembelajaran utama berlangsung?

10. Metode apa yang digunakan dalam pembelajaran utama?

11. Kapan dan dimana dilakukan pembelajaran remedial matematika materi

pokok Logika Matematika?

12. Bagaimana penanganan (pembelajaran remedial) dan teknik ataupun

metode yang dilakukan dalam mencapai ketuntasan belajar matematika

materi pokok Logika Matematika?

13. Bagaimana proses saat pembelajaran remedial berlangsung?

Page 98: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

14. Bagaimana perilaku, aktifitas, dan minat peserta didik saat pembelajaran

remedial?

15. Berapa peserta didik yang mengikuti pembelajaran remedial?

16. Bagaimana hasil evaluasi (tes) pembelajaran remedial matematika materi

pokok Logika Matematika?

17. Apakah masih terdapat peserta didik yang belum mencapai ketuntasan

belajar matematika? dan bagaimana tindakan yang diambil demi

tercapainya ketuntasan belajar matematika bagi semua peserta didik?

B. Pedoman Observasi (Pengamatan)

1. Mengamati pelaksanaan pembelajaran remedial matematika materi pokok

Logika Matematika

2. Mengamati nilai sebelum pembelajaran remedial dan nilai sesudah

pembelajaran remedial

C. Pedoman Dokumentasi

1. Profil Madrasah Aliyah N.U. Al Ma’arif Boja

a. Denah lokasi Madrasah Aliyah N.U. Al Ma’arif Boja

b. Visi dan misi Madrasah Aliyah N.U. Al Ma’arif Boja

2. Struktur Organisasi Madrasah Aliyah N.U. Al Ma’arif Boja

3. Data peserta didik Madrasah Aliyah N.U. Al Ma’arif Boja tiga tahun

terakhir

4. Data nilai sebelum pembelajaran remedial dan sesudah pembelajaran

remedial

5. Soal saat ulangan materi pokok Logika Matematika dan soal saat ulangan

remidi

6. Sebagian data jawaban ulangan materi pokok Logika Matematika peserta

didik kelas X Madrasah Aliyah N.U. Al Ma’arif Boja

Page 99: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

Lampiran 2

Soal ulangan harian matematika materi pokok Logika Matematika kelas X M.A.

N.U. 04 Al Ma'arif Boja

1. Tentukan ingkaran dari :

a. Riski pergi ke jakarta atau tidak bertemu dengan Nono

b. Jika tadi malam saya belajar maka saya bisa mengerjakan soal ulangan

2. Tentukan konvers, invers, dan kontraposisi, dari kalimat “Jika ulangan

dibatalkan maka semua siswa akan senang”!

3. Tentukan kesimpulan dari :

Premis 1 : jika Rina rajin bertanya dan berlatih soal maka ia cepat

menjawab soal ulangan

Premis 2 : Rina naik kelas atau tidak cepat menjawab soal ulangan

Premis 3 : Rina tidak naik kelas

4. Selidiki apakah pernyataan kontradiksi, tautologi,

atau bukan keduanya!

5. Lengkapi tabel berikut :

P Q

Page 100: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

Jawaban soal ulangan harian Matematika Materi Pokok Logika Matematika kelas

X MA NU 04 Al Ma’arif Boja tahun pelajaran 2010/2011

1. a. Rizki tidak pergi ke jakarta dan tidak bertemu dengan Nono

b Jika tadi malam saya belajar dan saya tidak bisa mengerjakan soal

ulangan

2. Konvers : Jika semua siswa akan senang maka ulangan dibatalkan

Invers : Jika ulangan tidak dibatalkan maka beberapa siswa tidak akan

senang

Kontraposisi : Jika beberapa siswa tidak akan senang maka ulangan tidak

dibatalkan.

3. Kesimpulan : “Rina tidak rajin bertanya atau tidak berlatih soal”

4. Pertanyaan berupa tautologi

Q P

B B S S B S B

B S S B B B B

S B B S B S B

S S B B S S B

5.

P Q

B B S S B S B

B S S B S B S

S B B S B S B

S S B B B S B

Page 101: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

Lampiran 3

TES EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN REMEDIAL

Kerjakan soal berikut dengan teliti dan benar !

1. Tentukan negasi dari pernyataan “Fathin mendapat nilai 10 dan mendapat

hadiah”.

2. Tentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari pernyataan “jika semua

siswa rajin belajar maka akan naik kelas”

3. Tunjukkan dengan tabel kebenaran bahwa pernyataan

∧p( ~q )⇒~( p ) adalah tautologi

4. Tentukan kesimpulan dari premis-premis berikut:

Premis 1 : jika berpuasa maka sehat

Premis 2 : jika sehat maka giat beraktivitas

Premis 3 : tidak giat beraktivitas

Page 102: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

Jawaban soal tes remedial matematika materi pokok Logika Matematika kelas X

MA NU 04 Al Ma’arif Boja tahun pelajaran 2010/2011

1. Fathin tidak mendapat nilai 10 atau tidak mendapat hadiah

2. Konvers : Jika akan naik kelas maka semua siswa rajin belajar

Invers : Jika beberapa siswa tidak rajin belajar maka tidak akan naik

kelas

Kontraposisi : Jika tidak akan naik kelas maka beberapa siswa tidak

rajin belajar

3. Tabel di bawah ini adalah tautologi ∧p( ~q )⇒~( p )

P q ∧p( ~q ) ( p )

~( p

)

∧p( ~q )⇒~( p )

B B S S S B S B

B S S B B S B B

S B B S S S B B

S S B B S B S B

4. Kesimpulan : “tidak berpuasa”

Page 103: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH

Jl.Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185

Nomor : In.06.3/D1/TL.00./66/2011 Semarang, 5 Januari

2011

Lamp. : 1 (satu) Proposal

Hal : Mohon Izin Riset

A.n : Ziyadatus Sa’adah

NIM : 073511073

Kepada Yth. :

Kepala Madrasah Aliyah

Al Ma’arif NU 04 Boja

Di Kendal

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Diberitahukan dengan hormat, bahwa mahasiswa kami yang bernama

Ziyadatus Sa’adah NIM : 073511073 sangat membutuhkan data

sehubungan dengan penulisan skripsi yang berjudul :“Pembelajaran

Remedial Matematika Materi Pokok Logika Matematika di MA Al

Ma’arif NU 04 Boja Tahun Pelajaran 2010/2011 Dalam Mencapai

Ketuntasan Belajar Matematika”, dibawah bimbingan Saudara

Saminanto, S.Pd.,M.Sc., dan Drs. H. Abdul Wahib, M.Ag.

Untuk itu kami mohon agar mahasiswa tersebut diberi izin untuk

melaksanakan penelitian di MA NU 04 Al Ma’arif Boja selama 25 hari.

Atas izin yang diberikan kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

An. Dekan,

Pembantu Dekan I

Dr. H. Ruswan, MA.

NIP. 19680424 199303 1 004

Tembusan:

Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

Page 104: PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA MATERI POKOK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/131/jtptiain-gdl...i pembelajaran remedial matematika materi pokok logika matematika di

RIWAYAT HIDUP

Nama : Ziyadatus Sa’adah

NIM : 073511073

Tempat Tanggal Lahir : Pati, 20 November 1989

Fakultas/Jurusan : Tarbiyah/Tadris Matematika

Alamat Rumah : Desa Tluwuk 04/02 Wedarijaksa Pati

Alamat Sekarang : Jln. Kauman No. 10 Wonolopo Mijen

Riwayat Pendidikan

1. T.K Pertiwi Tluwuk

2. S.D.N. Tluwuk

3. M.Ts. Raudlatul Ulum Guyangan-Pati

4. M.A. Raudlatul Ulum Guyangan-Pati

5. SI IAIN Walisongo Fakultas Tarbiyah

Semarang, 6 Juni 2011

Ziyadatus Sa’adah